SI1312475961: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Syarat - Srayat Sales Promotion Girl (SPG))
Baris 974: Baris 974:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><i>Body Language</i>.
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><i>Body Language</i>.
 
<i>Body language</i> ini lebih mengarah pada gerakan fisik (lemah lembut, lemah gemulai, dan lainnya). Gerak tubuh ketika menawarkan produk dan sentuhan fisik (<i>body touch</i>) adalah deskripsi dari <i>body language</i> ini. Pengukuran atas <i>body language</i> dikembalikan kepada konsumen karena bisa bersifat subyektif
 
<i>Body language</i> ini lebih mengarah pada gerakan fisik (lemah lembut, lemah gemulai, dan lainnya). Gerak tubuh ketika menawarkan produk dan sentuhan fisik (<i>body touch</i>) adalah deskripsi dari <i>body language</i> ini. Pengukuran atas <i>body language</i> dikembalikan kepada konsumen karena bisa bersifat subyektif
  </li>
+
  </li></ol>
  
 
=== Analisis SAW (<i>Simple Additive Weighting</i>) ===
 
=== Analisis SAW (<i>Simple Additive Weighting</i>) ===

Revisi per 28 Juli 2017 01.16

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN SPG (SALES PROMOTION GIRL) BERSTATUS KONTRAK

PADA PT. SOFTEX INDONESIA

SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1312475961
NAMA
: NOVA ADHISTA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN SPG (SALES PROMOTION GIRL) BERSTATUS KONTRAK

PADA PT. SOFTEX INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1312475961
Nama
: Nova Adhista
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN SPG (SALES PROMOTION GIRL) BERSTATUS KONTRAK

PADA PT. SOFTEX INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1312475961
Nama
: Nova Adhista

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sri Rahayu, S.T., MMSI.)
   
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom.)
NID : 08182
   
NID : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN SPG (SALES PROMOTION GIRL) BERSTATUS KONTRAK

PADA PT. SOFTEX INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1312475961
Nama
: Nova Adhista

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN SPG (SALES PROMOTION GIRL) BERSTATUS KONTRAK

PADA PT. SOFTEX INDONESIA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama
: Nova Adhista
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di perguruan tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan ini tidak benar.

Tangerang, 24 Juli 2017

 
 
 
 
 
(Nova Adhista)
NIM : 1312475961

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Di era globalisasi persaingan ekonomi saat ini setiap perusahaan akan selalu berupaya untuk menerapkan suatu sistem informasi yang efesien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan perusahaan salah satunya dalam hal pengembangan sumber daya manusia. Dalam bidang pemasaran terdapat suatu bagian sumber daya manusia yang memiliki keterkaitan langsung dengan konsumen, yaitu pada bagian sales produk atau disebut dengan Sales Promotion Girls (SPG). Sales Promotion Girl (SPG) yang bekerja pada PT. Softex Indonesia mempunyai status karyawan kontrak. Seorang SPG dapat menjadi karyawan tetap jika memenuhi kriteria sesuai dengan aturan perusahaan. Sistem penilaian kinerja SPG yang berjalan saat ini masih manual dan hasil penilaian seringkali tidak akurat. sehingga karyawan yang terpilih sering kali tidak sesuai harapan dan kriteria yang dibutuhkan perusahaan, Untuk mengatasi masalah diatas maka dibutuhkan sebuah sistem baru yang terkomputerisasi dan perhitungannya secara sistematis menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Pembuatan sistem tersebut menggunakan metode pengumpulan data, metode observasi, wawancara, dan studi pustaka, Unified Modelling Language (UML). Dan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan system ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database menggunakan MySQL. Hasil akhir dari penelitian ini berupa aplikasi Sistem Penilaian Kinerja SPG yang efektif dan memiliki hasil yang akurat.


Kata Kunci : Penilaian Kinerja, SPG, SAW

ABSTRACT

In the current era of globalization of economic competition every company will always appear to apply an efficient and effective information system in order to achieve the company's goals wrong in terms of human resource development. In the field of marketing there is a part of human resources that has a direct relationship with consumers, namely on the sales of products or called Sales Promotion Girls (SPG). Sales Promotion Girl (SPG) working at PT. Softex Indonesia has employee status. An SPG may become a permanent employee if it meets the criteria in accordance with company regulations. The current running is still manual and the assessment results are not accurate. So that the selected employees often do not match the expectations and needs of the company, To overcome the above problems then required a new system that computerized and calculated systemically using Simple Additive Weighting (SAW) method. Creation of systems using data methods, observation methods, interviews, and literature study, Unified Modeling Language (UML). And the software used in making this system using PHP programming languages ​​and databases using MySQL. The end result of this study. Which is effective and has accurate results.


Keywords: Performance Appraisal, SPG, SAW

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhi robbil alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG (Sales Promotion Girl) Berstatus Kontrak Pada PT. Softex Indonesia”.

Adapun tujuan dari penulisan laporan Skripsi ini sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) jurusan sistem informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan penulis mengambil data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka.

Penulis menyadari tanpa doa, bimbingan dan dorongan dari semua pihak yang tercinta, maka penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Kuliah Kerja Praktek, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direkrur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Direktur Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi, sekaligus dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan ilmunya dengan penuh ke ikhlasan kepada penulis.
  5. Ibu Sri Rahayu, ST.,MMSI. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi penulis dalam penulisan laporan Skripsi ini.
  6. Kedua orang tua, serta adik yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  7. Suami dan buah hati tercinta yang selalu memberikan semangat dengan penuh kasih sayang.
  8. Para dosen dan staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Bapak Adi Kurniawan S.E selaku Stakeholder yang telah memberikan data perusahaan yang dibutuhkan.
  10. Bapak Bambang Juanto S.H. selaku Human Resources & General Affair Manager PT.Softex Indonesia yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.
  11. Seluruh Rekan-rekan mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang selalu memotivasi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga laporan Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca, dan kelak penulis berharap ilmu yang didapat selama ini juga bisa disebarkan kepada teman-teman. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Tangerang, 19 Januari 2017
Nova Adhista
NIM. 1312475961

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kriteria

Tabel 3.2. Nilai dan bobot untuk criteria

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I.

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II.

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III.

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.1. Nama tabel employee pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.2. Nama tabel value pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.3. Nama tabel criteria pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.4. Nama tabel setup pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.5. Nama tabel appraisal pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.6. Nama tabel user pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.7. Blackbox testing

Tabel 4.8. Time schedule

Tabel 4.9. Estimasi biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Logo PT. Softex Indonesia

Gambar 3.2. Struktur organisasi

Gambar 3.3. Usecase diagram

Gambar 3.4. Activity diagram

Gambar 3.5. Sequence diagram

Gambar 4.1. Usecase diagram yang diusulkan

Gambar 4.2. Activity diagram yang diusulkan

Gambar 4.3. Sequence diagram yang diusulkan

Gambar 4.4. Class diagram yang diusulkan

Gambar 4.5. Tampilan layout login pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.6. Tampilan layout secara umum pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.7. Tampilan layout homepage pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.8. Tampilan menu tabel master pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.9. Tampilan layout masukan data karyawan baru pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.10. Tampilan login pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.11. Tampilan home pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.12. Tampilan menu master pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.13. Tampilan menu input data karyawan baru

Gambar 4.14. Tampilan menu value

Gambar 4.15. Tampilan menu criteria

Gambar 4.16. Tampilan menu setup

Gambar 4.17. Tampilan menu Appraisal

Gambar 4.18. Tampilan menu user

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Diagram Use Case
Gambar 2. Simbol Class Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol State Diagram
Gambar 5. Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi persaingan ekonomi yang saat ini semakin pesat dan kemajuan teknologi yang modern, salah satunya adalah penerapan sistem informasi pada perusahaan maka kebutuhan informasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Setiap perusahaan akan selalu berupaya untuk menerapkan suatu sistem informasi yang efesien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. Seluruh bagian yang membentuk sistem informasi itu harus direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan sebaik-baiknya sehingga perusahaan dapat mampu bertahan dan melakukan pengembangan usahanya secara luas dan perlunya pemikiran yang semakin kritis atas pemanfaatan sumber daya yang ada. Pada dasarnya perusahaan yang didirikan memiliki tujuan utama perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat menjaga usahanya agar tetap dapat bertahan dan berkembang maka perlu upaya penyempurnaan, meliputi peningkatan, produktifitas cepat waktu serta mudah dipahami untuk penyampaian tujuan perusahaan dalam segala bentuk persaingan.

Salah satunya adalah dalam bidang pemasaran produk. Pemasaran suatu produk memerlukan beberapa aktivitas yang melibatkan berbagai sumber daya. Sebagai fenomena yang berkembang saat ini, dalam pemasaran terdapat suatu bagian yang memiliki keterkaitan langsung dengan konsumen, yaitu pada bagian sales product atau disebut dengan Sales Promotion Girls (SPG). Salah satu peningkatan penjualan produk perusahaan secara tidak langsung dilakukan oleh Sales Promotion Girls, dikarenakan tugas dari Sales Promotion Girls adalah memasarkan produk perusahaan.

Sales Promotion Girl (SPG) yang bekerja pada PT. Softex Indonesia mempunyai status karyawan tidak tetap atau disebut kontrak. Dimana SPG tersebut dapat bekerja selama hubungan kerja sama masih berjalan. Namun jika kerja sama telah berakhir, otomatis sesuai kesepakatan, SPG tersebut tidak dapat bekerja lagi pada PT. Softex Indonesia. Ada beberapa hal atau syarat serta kemungkinan seorang SPG dapat menjadi karyawan tetap pada PT. Softex Indonesia, salah satunya yaitu SPG tersebut sudah sampai pada kontrak yang terakhir dan memenuhi kriteria sesuai dengan aturan perusahaan. Karena hal itu, tidak semua SPG dapat menjadi karyawan tetap harus ada penyeleksian dari seorang pimpinan. Sistem penilaian kinerja yang berjalan saat ini masih mengunakan formulir manual dan bisa memberikan ruang adanya penilaian yang hanya berdasarkan objektifitas saja oleh pimpinan perusahaan sehingga karyawan yang terpilih sering kali tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan perusahaan, sehingga karyawan yang terpilih tersebut tidak dapat bekerja secara maksimal karena kurangnya kemampuan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN SPG BERSTATUS KONTRAK PADA PT. SOFTEX INDONESIA”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka di buat perumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana prosedur penilian kinerja SPG yang ada pada PT. Softex Indonesia saat ini?
  2. Bagaimana sistem informasi yang di butuhkan untuk penilaian kinerja SPG di PT. Softex Indonesia?
  3. Bagaimana rancangan sistem untuk mengukur kinerja SPG berstatus kontrak yang dapat membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan ?

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Mengidentifikasi dan menganalisis prosedur penilian kinerja SPG di PT. Softex Indonesia.
  2. Menganalisis dan merancang sistem informasi yang dibutuhkan untuk penilaian kinerja SPG di PT. Softex Indonesia.
  3. Untuk memberikan masukan atau solusi agar penilaian kinerja SPG bisa lebih efektif dan akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini ada 3 yaitu, bagi Peneliti, Bagi PT.Softex Indonesia dan bagi pembaca adalah sebagai berikut:

  1. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis mengenai penilaian kinerja karyawan.
  2. Dapat memberikan sistem informasi yang cepat dan akurat yang dapat digunakan sebagai informasi pedukung dalam penilaian kinerja SPG di PT. Softex Indonesia.
  3. Dapat dipergunakan sebagai acuan dan perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik.

Ruang Lingkup

Adapun penelitian ini terarah serta permasalahan yang dihadapi tidak terlalu luas, sesuai dengan tujuan penelitian maka peneliti mengambil beberapa pokok permasalahan yaitu penelitian ini hanya membahas sistem pengambilan keputusan pengangkatan status karyawan SPG kontrak pada PT. Softex Indonesia dengan metode penilaian yang digunakan adalah metode SAW (Simple additive Weighting), dan untuk area yang diteliti hanyalah SPG area Jakarta saja.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observasi Research) Metode observasi di lakukan dengan cara mendatangi langsung PT. Softex Indonesia guna memperoleh data-data yang di perlukan
  2. Metode Wawancara (Interview Research)
  3. Metode wawancara di lakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan Bpk. Adi Kurniawan selaku Supervisor HRD yang mengcover seluruh SPG Nasional PT. Softex Indonesia guna mendapatkan informasi berkaitan dengan penelitian ini
  4. Metode Studi Pustaka (Studi Literature)
  5. Selain melakukan Observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

Metode Analisa Data

Metode analisa data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Metode SAW. Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Metode Prototype

Prototype merupakan proses pembuatan model yang sederhana software ini ingin dirancang mengijinkan si pengguna atau pemilik memiliki gambaran dasar mengenai suatu programnya, sehingga membantu dalam merancang software yang akan di buat oleh para pengembang. Pada penelitian Skripsi ini penulis menggunakan metode prototype karena desain protoyping ini dibangun untuk guna memberikan gambaran tampilan hasil, sehingga dengan jelas pengguna dapat memiliki gambaran awal atau dasar tentang program tersebut.

Metode Testing

Dalam penelitian ini metode testing yang digunakan adalah blackbox testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan perangkat lunak atau software. Uji coba blackbox memungkinkan pada pengembangan software untuk membuat himpunan suatu kondisi masukan atau input yang akan melatih seluruh kondisi fungsional dari program. Metode pengujian blackbox ini berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, dsb.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam pemahaman yang dibahas, maka laporan ini terdiri bab. Dimana bab satu dengan yang lain saling berhubungan, sehingga terjadi suatu kesatuan yang utuh. Adapun susunan dan uraian bab-bab tersebut, maka peneliti mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannnya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan skripsi dan berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah PT. Softex Indonesia, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modeling Language) sistem yang telah berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan dan akan dirancang. Yang akan dibahas pada bab ini seperti flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang akan dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan di aplikasikan ke dalam perusahaan yang telah di observasi oleh penulis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini ditemukan kesimpulan dari hasil analisa yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penelitian ini dapat di sampaikan.

PDAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Perancangan

Pengertian Perancangan

Perancangan pada dasarnya telah dideskripsikan sebagai proses banyak langkah dimana representasi-representasi data dan struktur program, karakteristik-karakteristik antar muka, dan rincian prosedural diikhtisarkan dari hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan informasi. Soetam Rizky (2011: 140)[1] mendefinisikan bahwa “Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan mengunakanteknik yang bervariasi serta didalam nya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail mengenai komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”.

Adapun pendapat menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005)[2] dalam bukunya Analisis & Desain Sistem Informasi yaitu “Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik”. Demikian pula menurut Roger S. Pressman (2010:291)[3] perancangan yang sesungguhnya merupakan suatu aktivitas rekayasa perangkat lunak yang dimaksud untuk membuat keputusan-keputusan utama seringkali bersifat struktural.

Dari tiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perancangan yaitu kegiatan menemukan alternatif sistem baru yang lebih baik guna menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem lama.

Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan utama perancangan sistem menurut Jogiyanto (2001:209)[4] adalah untuk:

  1. Memenuhi kebutuhan utama para pemakai sistem.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang tepat kepada programmer.

Kedua tujuan ini lebih berfokus pada perancangan atau desain siatem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk pembuatan program komputernya.

Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi

Sutarman (2012:5)[5] mendefinisikan, “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”, sedangkan menurut Davis dalam Ladjamudin (2013:3)[6] mendefinisikan, “Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”. Lucas dalam Ladjamudin (2013:3)[6] berpendapat bahwa “Sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung, satu sama lain dan terpadu”. Sementara itu, McLeod dalam Ladjamudin (2013:3)[6] berpendapat, “Sistem adalah sekelompok elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan sistem adalah suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan, Ladjamudin (2013: 3-5)[6].

  1. Komponen Sistem.
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
  2. Komponen.
    Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  3. Batasan Sistem.
    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
  4. Lingkungan Luar Sistem.
    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
  5. Penghubung Sistem.
    Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu sub sistem dengan sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem yang lainnya. Keluaran dari satu sub sistem akan menjadi masukan untuk sub sistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
  6. Masukan Sistem.
    Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Maintenance inputadalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
  7. Keluaran Sistem.
    Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
  8. Pengolahan Sistem.
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
  9. Sasaran Sistem.
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

Elemen Sistem

Menurut McLeod yang dikutip oleh Yakub (2012:3)[7] tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi susunan dasarnya sama. Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem ditandai dengan adanya :

  1. Tujuan
    Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
  2. Masukan
    Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak berwujud. Masukan berwujud adalah bahan mentah, sedangkan yang tidak berwujud adalah informasi. Proses merupakan elemen yang bertugas melakukan perubahan atau transformasi dari masukan/data menjadi keluaran/ informasi yang berguna dan lebih bernilai.
  3. Keluaran
    Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang sudah dilakukan pemerosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.
  4. Batasan
    Batasan (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem. Selain itu, sebagai batasan-batasan dari tujuan yang akan dicapai oleh sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
  5. Umpan Balik
    Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses. Umpan balik juga bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan,
  6. Lingkungan
    Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.

Data dan Informasi

Definisi Data

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data juga merupakan penggambaran dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi ”(Kristanto, 2008:7)[8], sedangkan menurut Ladjamudin (2013:20)[6], “Data adalah komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan.

Definisi Informasi

Definisi informasi menurut Tiko Iyamu dan Tefo Sekgweleo dalam International Journal of Actor-Network Theory Vol. 5 No. 3 (2013:2)[9], “Information system can be defined as a combination of technological resources and nontechnical artefacts that are adopted within the organisational requirements, aimed to deliver current and future states in support of specific needs of business”. Artinya “Sistem informasi didefinisikan sebagai kombinasi dari sumber daya teknologi dan artefak nonteknis yang diadopsi dalam persyaratan organisasi, bertujuan untuk memberikan negara saat ini dari masa depan dalam mendukung kebutuhan bisnis yang spesifik”.

Menurut Azar Susanto dalam Rohmat Taufiq (2013:15)[10] mendefinisikan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat, sedangkan menurut Kusrini dalam Rohmat Taufiq (2013:15)[10] bahwa informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu.

Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009: 20)[11] bahwa suatu informasi merupakan data yang telah diolah dan bermanfaat. Maka dari itu, ada beberapa kualitas informasi, di antaranya :

  1. Akurasi (accuracy)
    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Suatu informasi dikatakan akurat apabila jelas maksudnya dan tidak ada kesalahan-kesalahan.
  2. Relevansi (relevancy)
    Informasi dikatakan relevan bagi pemakainya, bahwa suatu informasi harus bermanfaat bagi pemakainya.
  3. Tepat Waktu (timeliness)
    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat, karena informasi yang terlambat tidak mempunyai nilai yang baik.

Transformasi Data ke dalam Informasi

Data menurut W.H. Inmon (2005: 493)[12] pada bukunya Building the Data warehouse data sebagai kumpulan fakta, konsep, dan instruksi yang disimpan pada media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan, dan pemrosesan dengan cara otomatis dan dip resentasikan sebagai informasi yang dapat dimengerti oleh manusia. Contoh dari data, yaitu saldo tabungan, jumlah penduduk, nilai kuliah. Sedangkan informasi didefinisikan sebagai data yang digabungkan dan dievaluasi untuk menyelesaika masalah atau membuat keputusan. Contoh dari informasi, yaitu laporan saldo tabungan bulanan dari setiap nasabah, pertumbuhan penduduk pada setiap provinsi.

Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedback untuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq, 2013:16-17)[10]

Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)[13], sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik, sedangkan sistem menurut Bodnar dan Hopwood (1993)[14], sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012: 20)[7] sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :

  1. Blok Masukan (Input Block), input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
  5. Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

Tujuan Sistem Informasi

Menurut (Jogiyanto: 2009)[15] suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akandihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Barry E. Cushiag, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).

  1. Kegunaan
    Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.
  2. Ekonomi
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Kehandalan
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.
  5. Keserdehanaan
    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas
    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi di mana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Dennis, et all di journal international (2012;13)[16], ”System analysis is phase to answers the questions of who will use the system, what the system will do, and where and when it will be used. During this phase, the project team investigates any current system, identifies improvement opportunities, and develops a concept for the new system” Artinya: analisis sistem adalah tahapan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang akan menggunakan sistem, sistem apa yang akan dilakukan, juga di mana dan kapan akan digunakan. Selama fase ini, tim proyek menyelidiki setiap sistem yang berjalan, mengidentifikasi peluang perbaikan, dan mengembangkan konsep untuk sistem baru.

Menurut McLeod (2007;74)[17], analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut. O’Brien dan Marakas (2010:639)[18], mengatakan analisis sistem adalah kegiatan menganalisa komponen dan requirement dari sebuah sistem secara rinci.

Tahap - Tahap Analisis Sistem

Menurut Mulyanto (2009:126)[19], tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.


Menurut Mulyanto (2009:129)[19] di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

DataBase

Definisi DataBase

Menurut Silberschatz-Korth-Sudarshan (2011: 11)[20]. Database adalah kumpulan data yang mengandung informasi cukup relavan untuk perusahaan. Adapun menurut Kendall dan Kendall (2011: 431)[21] “Database adalah penyimpanan resmi yang didefinisikan dan dikendalikan secara terpusat serta data yang dimaksudkan untuk digunakan dalam berbagai aplikasi”. Dennis et.al (2012: 397)[16] mengungkapkan bahwa database adalah kumpulan kelompok informasi yang berhubungan satu sama lain dalam beberapa cara (misalnya, melalui bidang umum).

Menurut Ladjmudin (2013:21)[6], “Database merupakan kumpulan file yang saling terintegrasi, namun database tidak akan dapat diakses oleh siapapun tanpa adanya software aplikasi”.

Teori Khusus

Penilaian dan Kinerja Karyawan

Definisi Penilaian Kinerja

Menurut Anwar P Mangkunegara mendefinisikan penilaian kinerja sebagai berikut ”Penilaian kinerja adalah suatu proses penilaian kinerja yang dilakukan pemimpin perusahaan secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya (Mangkunegara, 2004)[22]".

Menurut Mathis dan Jackson, (2002)[23]Penilaian kinerja dapat menjadi sumber informasi utama dan umpan balik untuk pegawai, yang merupakan kunci pengembangan bagi pegawai di masa mendatang. Di saat atasan mengidentifikasi kelemahan, potensi dan kebutuhan pelatihan melalui umpan balik penilaian kinerja, mereka dapat memberitahukan pegawai mengenai kemajuan pegawai tersebut, mendiskusikan keterampilan apa yang perlu mereka kembangkan dan melaksanakan perencanaan pengembangan.

Tujuan dan Kegunaan Penilaian Kinerja

Menurut (Rivai, 2004)[24] tujuan dan kegunaan penilaian kinerja pada dasarnya meliputi:

  1. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan selama ini.
  2. Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk pemberian kenaikan gaji berkala, insentif, dan lain-lain.
  3. Mendorong pertanggung jawaban dari karyawan.
  4. Untuk menjaga tingkat kinerja.
  5. Meningkatkan motivasi kerja.
  6. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi, demosi, pemberhetian dan penetapan besarnya balas jasa.
  7. Sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan akan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan yang berada didalam organisasi.

Kriteria Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja yang dilakukan di PT. Softex indonesia dilakukan berdasarkan atas kriteria dan subkriteria yang telah ditetapkan. Hasil penilaian yang akan digunakan pihak manajemen untuk membuat keputusan.

Kriteria penilaian ini telah ditetapkan pihak manajemen untuk melakukan penilaian kinerja. Kriteria penilaian kinerja karyawan sebagai berikut:

  1. Sikap Kerja
    Aspek sikap kerja adalah kecenderungan berperilaku dalam bekerja, dan hasil sebagai fungsi motivasi dan kemampuan. Adapun tes yang digunakan akan meliputi enam faktor sikap kerja yaitu :
    • Kedisiplinan
    • Ketelitian dan Tanggung Jawab
    • Komunikasi
    • Kerapian dan kesiapan bekerja
    • Inisiatif
    • Kerjasama
  2. Prestasi Kerja
    Aspek prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Adapun tes yang digunakan akan meliputi empat faktor prestasi kerja yaitu :
    • Pengetahuan tentang bidang kerja
    • Kualitas hasil kerja
    • Ketrampilan yang dimiliki
    • Kemampuan menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang diharapkan
    • Kecerdasan Kerja
    • Kemampuan perencanaan
    • Pengambilan keputusan
    • Kepemimpinan
    • Kemampuan pelaporan

Definisi Kinerja Karyawan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip dan diterjemahkan oleh Hadari Nawawi (2006: 63)[25] mengatakan bahwa “Kinerja karyawan adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja”. Definisi lain mengenai kinerja menurut Hadari Nawawi (2006: 63)[25] adalah “Kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang disediakan”. Kinerja menjadi rendah jika diselesaikan melampui batas waktu yang disediakan atau sama sekali tidak terselesaikan.

Henry Simamora dikutip dan diterjemahkan oleh Dina Nurhayati (2008: 7)[26] “Kinerja karyawan adalah tingkat dimanapara karyawan mencapai persyaratan persyaratan pekerjaan”.

Mangkuprawira dan Hubeis (2007:160)[27] menyebutkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ektrinsik pegawai. Faktor – faktor intrinsik yang mempengaruhi kinerja pegawai terdiri dari pendidikan, pengalaman, motivasi, kesehatan, usia, keterampilan, emosi dan spiritual. Sedangkan faktor ekstrinsik yang mempengaruhi kinerja pegawai terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik, kepemimpinan, komunikasi vertical dan horizontal, kompensasi, kontrol berupa penyeliaan, fasilitas, pelatihan, beban kerja, prosedur kerja, system hukuman dan sebagainya. lebih lanjut Mangkuprawira dan Hubeis (2007:155)[27] menguraikan faktor-faktor tersebut sebagai berikut :

  1. Faktor Personal, faktor personal pegawai meliputi unsur pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmenyang dimiliki oleh setiap individu.
  2. Faktor Kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja kepada karyawan
  3. Faktor Tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu team, kepercayaan terhadap sesama anggota team, kekompakan, dan keeratan anggota team
  4. Faktor System meliputi sistem kerja, fasilitas kerja dan infrakstruktur yang diberikan oleh organisasi, kompensasi dan proses organisasi dan kultur kinerja.

Menurut beberapa pendapat diatas dapat dsimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah kemampuan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat. Sehingga tujuannya akan sesuai dengan moral maupun etika perusahaan

Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan ialah proses pengambilan keputusan dibantu menggunakan komputer untuk membantu pengambil keputusan dengan menggunakan beberapa data dan model tertentu untuk menyelesaikan beberapa masalah yang tidak terstruktur. Keberadaan SPK pada perusahaan atau organisasi bukan untuk menggantikan tugas-tugas pengambil keputusan, tetapi merupakan sarana yang membantu bagi mereka dalam pengambilan keputusan. Dengan menggunakan data-data yang diolah menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah-masalah semi-terstruktur. Dalam implementasi SPK, hasil dari keputusan-keputusan dari sistem bukanlah hal yang menjadi patokan, pengambilan keputusan tetap berada pada pengambil keputusan. Sistem hanya menghasilkan keluaran yang mengkalkulasi data-data sebagaimana pertimbangan seorang pengambil keputusan. Sehingga kerja pengambil keputusan dalam mempertimbangkan keputusan dapat dimudahkan (Wibowo, 2011)[28]

Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasikan masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan sampai mengevaluasi pemilihan alternatif-alternatif yang ada (Fitriani, 2012).

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Karakteristik sistem pendukung keputusan menurut Wibowo (Wibowo, 2011)[28]:

  1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.
  2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi.
  3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
  4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.
  5. Dengan berbagai karakter khusus di atas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK menurut Kadarsah dalam tulisan Utami (Utami, 2012)[29]:

  6. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.
  7. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  8. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
  9. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun SPK dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Sales Promotion Girl(SPG)

Definisi Sales Promotion Girl(SPG)

Menurut Poerwodarminto (1987: 198)[30], Sales promotion girl adalah suatu profesi yang bergerak dalam bidang pemasaran atau promosi suatu produk. Profesi ini biasanya menggunakan wanita yang memiliki karakter fisik yang menarik dan harus didukung dengan tingkat pengetahuan yang tinggi dalam mempromosikan produk yang ditawarkannya, dan memiliki keterampilan persuasi yang baik sehingga dapat menarik perhatian konsumen.

Carter (1999:37)[31] Mengatakan kebutuhan perusahaan terhadap tenaga sales promotion girls disesuaikan dengan karakteristik suatu produk yang akan dipasarkan. Promosi produk untuk kebutuhan sehari-hari biasanya menggunakan tenaga sales promotion girls dengan kriteria yang dimungkinkan lebih rendah dibandingkan dengan sales promotion girls untuk produk semisal produk lux seperti halnya otomotif. Dengan demikian, pemilihan penggunaan tenaga sales promotion girl dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan produk yang akan dipromosikan. Kesesuaian antara produk yang dipromosikan dengan kualifikasi sales promotion girls memungkinkan akan meningkatkan daya tarik konsumen pada produk yang dipromosikan. Keberadaan karakter fisik seorang sales promotion girl tersebut, secara fungsional dapat mengangkat citra produk, terutama produk konsumsi langsung.

(2001:23, dalam Ayu Rai, 2010)[32] menyatakan "Sales promotion girl adalah seorang perempuan yang direkrut oleh perusahaan untuk mempromosikan produk." Pendapat ini melihat keberadaan sales promotion girl dari fungsinya yaitu sebagai pihak presenter dari suatu produk. Lebih lanjut pendapat ini mengilustrasikan bahwa tugas utama dari sales promotion girl adalah promosi produk, pada umumnya status sales promotion girl adalah karyawan kontrakan. Mereka dikontrak dalam kurun waktu tertentu untuk mempromos ikan produk.

Syarat - Srayat Sales Promotion Girl (SPG)

Kemampuan Yang Harus Dimiliki Seorang SPG Raharti (2001:223)[33] menyatakan bahwa terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh sales promotion girls, yaitu :

  1. Performance.
    Performance ini merupakan tampilan fisik yang dapat diindera dengan menggunakan penglihatan.Dalam perspektif ini, performance juga mengilustrasikan tentang pembawaan seseorang. Pembawaan ini diukur dari penampilan outlook (penampilan fisik) dan design dress code (desain pakaian), ukuran dari pembawaan ini subyektif (setiap orang dimungkinkan berbeda).
  2. Communicating Style.
    Komunikasi mutlak harus terpenuhi oleh sales promotion girl karena melalui komunikasi ini akan mampu tercipta interaksi antara konsumen dan sales promotion girls. Komunikasi ini diukur dari gaya bicara dan cara berkomunikasi. Pengukuran atas communicating style ini dikembalikan kepada konsumen karena bisa bersifat subyektif.
  3. Body Language. Body language ini lebih mengarah pada gerakan fisik (lemah lembut, lemah gemulai, dan lainnya). Gerak tubuh ketika menawarkan produk dan sentuhan fisik (body touch) adalah deskripsi dari body language ini. Pengukuran atas body language dikembalikan kepada konsumen karena bisa bersifat subyektif

Analisis SAW (Simple Additive Weighting)

Definisi SAW (Simple Additive Weighting)

Salah satu metode penyelesaian masalah MADM adalah dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada (Kusumadewi, 2006)[34] Diberikan persamaan sebagai berikut :

Di mana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj ; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut:

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih. (Kusumadewi, 2006)[34]. Langkah-langkah dari metode SAW adalah:

  1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu C.
  2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
  3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (C), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
  4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (A) sebagai solusi (Kusumadewi, 2006)[34]

Kelebihan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Kelebihan dari model Simple Additive Weighting (SAW) dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan, selain itu SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada karena adanya proses perankingan setelah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Shivani dan Vidhi dalam jurnal IJECSE Vol. 2 No. 1 (2012: 176)[35], “Blackbox testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure, implementation details and knowledge of internal paths of the software. testing is based entirely on the software requirements and specifications”. Artinya “Pengujian kotak hitam adalah teknik pengujian perangkat lunak di mana fungsi dari perangkat lunak di uji tanpa melihat struktur kode internal, rincian pelaksanaan dan jalan pengetahuan internal perangkat lunak. Pengujian perangkat lunak didasarkan sepenuhnya pada persyaratan dan spesifikasi”.

Sementara itu, menurut Srinivas Nidhra dan Jagruthi Dondeti dalam jurnal IJESA Vol. 2 No. 2 (2012: 29)[36], “Blackbox testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification. Blackbox testing not concern with the internal mechanisms of a system, these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions”. Artinya “Pengujian kotak hitam juga disebut sebagai uji fungsional, teknik pengujian fungsional yang mendesain uji kasus berdasarkan informasi dari spesifikasi. Pengujian kotak hitam tidak mengenai dengan mekanisme masukan sistem, ini adalah fokus hanya pada keluaran yang dihasilkan dalam menanggapi masukan yang dipilih dan kondisi eksekusi”. Roger S. Pressman (2010)[3] memaparkan bahwa pengujian blackbox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian blackbox memungkinkan pengembang rekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian blackbox bukan merupakan alternatif dari teknik whitebox, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode whitebox.

Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas mengenai blackbox testing menurut para ahli, dapat disimpulkan yaitu blackbox testing merupakan metode penguji suatu data pada spesifikasi perangkat lunak fungsinya ialah untuk mengetahui apakah perangkat akan berjalan dengan baik dan benar.















DAFTAR PUSTAKA

  1. Rizky, Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  2. Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. “Analisis dan Desain Sistem Informasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  3. 3,0 3,1 Pressman, R.S. 2010.”Software Engineering : A Practitioner’s Approach”. New York : McGraw-Hill.
  4. Jogiyanto. 2001. “Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis”. Yogyakarta : Andi
  5. Sutarman. 2012. “Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 Al-Bahra bin Ladjamudin. 2013. “Analisis dan Desain Sistem Informasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  7. 7,0 7,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. Andri Kristanto, 2008. “Perancangan Sistem Informasi”. Yogyakarta : Gava Media.
  9. Iyamu, Tiko, Tefo Sekgweleo. 2013. “Information Systems and Actor-Network Theory Analysis”. International Journal of Actor-Network Theory and Technological Innovation Vol. 5, No. 3.
  10. 10,0 10,1 10,2 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen; Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  11. Mulyanto, Agus. 2009. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  12. Inmon, William H. 2005. “Building The Data Warehouse (4th ed.)”. Indianapolis : Wiley Publishing, Inc.
  13. Turban, Efraim, Ephraim McLean and James Wetherbe. 1999. “Information Technology for Management : Making Connections for Strategic Advantage”. New York : 2nd ed. John Wiley & ons. Inc.
  14. Bodnar, G. H. & Hopwood, W. S. 1993. “Sistem Informasi Akuntansi”. Yogyakarta: Andi
  15. Jogiyanto, HM. 2009.” Analisis dan Desain”. Yogyakarta: Andi OFFSET.
  16. 16,0 16,1 Longo, Dan L. MD., Kasper, Dennis L. MD., et al. 2012. Harrison’s Principle of Internal Medicine ed.18 Chapter 231: Rheumatoid Arthritis. McGraw-Hill Companies, Inc. USA.
  17. Mcleod, Raymond dan Schell. 2007. “Sistem Informasi Manajemen”. Edisi 9. Jakarta: PT Index.
  18. O’Brien dan Marakas, 2010. “Management System Information”. New York : McGraw Hill.
  19. 19,0 19,1 Agus Mulyanto. 2009. “Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  20. Silberschatz, Abraham, Korth and Sudarshan. 20011. “Database System Concepts”. Fourth Edition, The McGraw-Hill Companies.
  21. Kendall, E. Kenneth and Julie E. Kendall. 2011. “System Analysis and Design Eighth Edition”. New Jersey: Pearson.
  22. Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Bandun : PT. Remaja Rsodakarya.
  23. Mathis & Jackson. 2002.”Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta : Salemba Empat.
  24. Veithzal Rivai, 2004, “Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan”. Jakarta : PT.Raja GrafindoPersada.
  25. 25,0 25,1 Nawawi, Hadari. 2006. “Evaluasi dan manajemen kinerja di lingkungan perusahaan dan industri”. Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press.
  26. Nurhayati, Dina. 2008. “ Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Kerajinan AKP CRAFT Bantul”. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta
  27. 27,0 27,1 Mangkuprawira, S., dan A.V. Hubeis. 2007.” Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia”. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia
  28. 28,0 28,1 Wibowo, 2011.”Manajemen Kinerja”. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
  29. Christina Widya, Utami. 2012.”Manajemen Ritel Edisi 2”. Jakarta : Salemba Empat.
  30. Poerwadarminta. 1987. “Kamus Umum Bahasa Indonesia”. Jakarta: Balai Pustaka.
  31. Carter. 1999. “Cost Accounting : Planning and Control”. Ohio : South Western Publishing co.
  32. Raharti, Mujiasih. 2001. “Manajemen Penjualan dan Pemasaran”. Yogyakarta: Andi Offset.
  33. Raharti, Mujiasih. 2001. “Manajemen Penjualan dan Pemasaran”. Yogyakarta: Andi Offset.
  34. 34,0 34,1 34,2 Kusumadewi, Sri, et all. 2006.” Fuzzy Multi-Attribute Decisopn Making (Fuzzy MADM)”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  35. Acharya, Shivani, Vidhi Pandaya. 2013. “Bridge between Black Box and White Box-Gray Box Testing Technique”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol. 2, No.1.
  36. Nidhra, Srinivas dan Jagruthi Dondeti. 2012. “Black box and White box Testing Techniques – A Literature Review”. Internasional Journal of Embedded System and Applications (IJESA) Vol.2, No.2.

Contributors

Novaadhista