SI1312475388

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN

PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1312475388
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN

PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1312475388
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt , M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN

PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312475388
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
(Qurotul Aini, S.Kom)
NID : 99001
   
NID : 14012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN

PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312475388
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(-------------------)
 
(-------------------)
 
(-------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN

PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1312475388
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1312475388

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

The rise of online learning spread in Indonesia, leading to the use of IT concepts in the field of education. Perguruan Tinggi Raharja is one of the universities that concentrate in the field of IT or computer science. Currently the Perguruan Tinggi Raharja has a new learning method that is a distance learning called iLearning Plus. This learning method is necessary for students / i difficult to organize their time between work and lectures. Given an online learning method iLearning Plus, it takes an Official Site as an information medium iLearning Plus. Official site iLearning Plus is made using a CMS (Content Management System) WodrPress, in the domain raharja.ac.id are intended as a forum information iLearning Plus and help in improving the ranking Webometrics as quality assessment Perguruan Tinggi. The data were analyzed using SWOT analysis. And equally important is in order to support the expected results, then there are 15 (fifteen) final draft elicitation stages of evidenced by the achievement of the strategy. In designing the system, there are 3 (three) were found to benefit from a formulation of the problem. As well as 2 (two) methods of design including program design HIPO (Hirarchy Plus Process Input Output) and design prototype. From what has been described above, requires a belief that the official site Plus iLearning can improve learning methods online iLearning Plus in the academic field and can help improve ranking Webometrics in Perguruan Tinggi Raharja.

Keywords:iLearning Plus, Official Site, Webometrics.

ABSTRAK

Maraknya pembelajaran online yang tersebar di Indonesia, menyebabkan banyaknya penggunaan konsep IT pada bidang pendidikan. Perguruan Tinggi Raharja adalah salah satu Perguruan Tinggi yang berkonsentrasi dalam bidang IT atau ilmu komputer. Saat ini Perguruan Tinggi Raharja memiliki metode pembelajaran baru yaitu pembelajaran jarak jauh yang bernama iLearning Plus. Metode pembelajaran ini sangat dibutuhkan bagi mahasiswa/i yang sulit dalam mengatur waktu antara pekerjaan dan perkuliahan. Dengan adanya sebuah metode pembelajaran online iLearning Plus ini, dibutuhkan sebuah Official Site sebagai media informasi iLearning Plus. Official Site iLearning Plus dibuat menggunakan CMS (Content Managemen System) WodrPress, dalam domain raharja.ac.id yang bertujuan sebagai wadah informasi iLearning Plus dan membantu dalam meningkatkan ranking webometrics sebagai penilaian kualitas Perguruan Tinggi. Data-data yang dihasilkan dianalisis menggunakan analisis SWOT. Dan tak kalah penting adalah demi menunjang hasil yang diharapkan, maka terdapat 15 (lima belas) tahapan final draft elisitasi yang dibuktikan dengan adanya strategi pencapaian. Dalam perancangan sistem, terdapat 3 (tiga) manfaat yang ditemukan dari sebuah rumusan masalah. Serta 2 (dua) metode rancangan diantaranya rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan Prototype. Dari apa yang telah dijelaskan di atas, membutuhkan sebuah keyakinan bahwa Official Site iLearning Plus ini dapat meningkatkan metode pembelajaran online iLearning Plus dalam bidang akademik dan mampu membantu meningkatkan ranking webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja.

Kata Kunci : iLearning Plus, Official Site, Webometrics.

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Laporan Skripsi ini disusun yang bertujuan untuk memenuhisalah satu persyaratan kelulusandalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), dan sekaligus sebagai implementasi ilmu yang telah di pelajari selama masa perkuliahan.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, perkenankan penulis menyampaikan pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  4. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  5. Ibu Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I selaku pembimbing kedua, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.

  6. Ibu Hani Dewi Ariessanti M.Kom selaku stakeholder yang support dalam project ini.

  7. Kedua orang tua tercinta, Yaitu Bapak Muchtar dan Ibu Saliah yang telah memberikan semangat dan juga dukungan, baik moral, materil maupun doa.

  8. Ketiga kaka tersayang, Yaitu Mba Iis, Mba Fitri dan Mas Wawan yang selalu support dalam segi apapun.

  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.

  10. Rekan-rekan group URgen (Baiq, Deddy, Lily, Maya, Ria, Nursam, Iis, Lintang, Rista, Yeti dan wulan)

  11. Seluruh Keluarga REC, dan TimUR yang telah memberikan dukungan, arahan dan masukan yang berarti dalam menyelesaikan laporan SKRIPSI ini.

  12. Seluruh Group Herro yang telah memberikan dukungan,serta kerja sama dalam meningkatkan iLearning Plus sehingga saat ini menjadi sukses.

  13. Sahabat seperjuangan BLG team (Fanni, Lily, Nursam, Dimas, Danny, Rizky dan Reza) yang selalu memberi dukungan tiada habisnya.

  14. Mohamad Daud yang senantiasa mendampingi, memotivasi, serta memberikan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan sangat baik

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 23 Juni 2016
ENDAH NIRMALA DEWI
NIM. 1312475388

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Informasi

Gambar 2.2. Logo Wordpress

Gambar 2.3. Logo Wordpress Plugin

Gambar 2.4. Logo iLearning Plus

Gambar 2.5. Logo iMe

Gambar 2.6. Aktifitas iLearning yang mengusung 4B

Gambar 2.7. Bobot Kriteria Penilaian Webometrics

Gambar 2.8. Rinfo

Gambar 2.9. Rinfo Spreadsheet

Gambar 2.10. Rinfo Form

Gambar 2.11. Script Form Emailer

Gambar 2.12. TPI (Ten Pillar IT iLearning)

Gambar 3.1. Green Campus

Gambar 3.2. Pribadi Raharja

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi

Gambar 4.1. Mind Mapping Project Official site iLP

Gambar 4.2. FAQ iLP

Gambar 4.3. TPI Form ISAP

Gambar 4.4. Kolom Subscriber

Gambar 4.5. Form Kuesioner

Gambar 4.6. Biaya Pendaftaran

Gambar 4.7. Form Pendaftaran

Gambar 4.8. Daftar Kelas iLP

Gambar 4.9. Partner

Gambar 4.10. Form Student Agreement

Gambar 4.11. KMD (Kesiapan Mengajar Dosen) iLP

Gambar 4.12. Sistem User Friendly

Gambar 4.13. Like Fan Page iLP

Gambar 4.14. Favicon

Gambar 4.15. Subsciber iLP

Gambar 4.16. Inbound

Gambar 4.17. HIPO Pada Official site iLearning Plus

Gambar 4.18. Prototype Halaman Login

Gambar 4.19. Prototype Halaman Utama

Gambar 4.20. Prototype Halaman Dashboard

Gambar 4.21. Prototype Halaman Profil

Gambar 4.22. Prototype Halaman FAQ

Gambar 4.23. Prototype Daftar Kelas iLP

Gambar 4.24. Prototype Kuesioner iLP

Gambar 4.25. Prototype KMD

Gambar 4.26. Prototype ISAP iLP

Gambar 4.27. Prototype Form Pendaftaran

Gambar 4.28. Prototype Biaya Pendaftaran

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sistem Yang Berjalan

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2. Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja

Tabel 3.3. Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.4. Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.5. Misi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.6. Presiden Direktur

Tabel 3.7. Direktur

Tabel 3.8. Pembantu (Bidang Akademik)

Tabel 3.9. Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.10. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.11. Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.12. Kepala Jurusan

Tabel 3.13. Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.14. Layanan Keuangan Kemahasiswaan

Tabel 3.15. Asisten Direktur Oprasional

Tabel 3.16. Layanan Registrasi Mahasiswa

Tabel 3.17. Perkuliahan Dan Ujian

Tabel 4.1. Analisa SWOT

Tabel 4.2. Matriks SWOT

Tabel 4.3. Elisitasi Tahap I

Tabel 4.4. Elisitasi Tahap II

Tabel 4.5. Elisitasi Tahap III

Tabel 4.6. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.7. Blackbox Testing Login SSO dan User Name

Tabel 4.8. Blackbox Testing Kuesioner iLP

Tabel 4.9. Blackbox Testing KMD

Tabel 4.10. Blackbox Testing ISAP iLP

Tabel 4.11. Blackbox Testing Form Pendaftaran

Tabel 4.12. Block Testing Student Agreement

Tabel 4.13. Schedule Implementasi

Tabel 4.14. Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL HIPO


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Winarno [1] bahwa dalam dunia pendidikan, teknologi komputer dan Internet dapat dimanfaatkan untuk mendukung perkembangan pembelajaran mandiri jarak jauh, terutama dalam mengedepankan kemudahan, fleksibilitas dan interaktivitas antar pengguna. Disamping itu, menggunakan media internet di dalam dunia pendidikan akan memberikan kontribusi positif bagi wawasan serta intelektual peserta didik. Hal ini disebabkan oleh banyaknya informasi yang diperlukan dan tersedia di media internet tersebut. Pada homeschooling yang ada saat ini, terlihat masih sangat tradisional, dimana dari segi metode masih terdapat berbagai kekurangan dalam pelaksanaannya. Kekurangan tersebut disebabkan oleh keterbatasan orang tua sebagai tenaga pendidik dalam mendapatkan materi pelajaran serta proses dalam pembelajarannya. Melihat dari kondisi tersebut maka sangat dibutuhkan pendekatan-pendekatan model pembelajaran yang dapat memudahkan tenaga pengajar dan peserta didiknya dalam mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan materi serta proses belajar mengajar. Selain itu juga dibutuhkan pendekatan yang dapat memudahkan peserta didik di Sekolah Rumah untuk berkomunikasi dengan komunitas Sekolah Rumah di Indonesia.

Teknologi komputer dan internet juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung perkembangan pembelajaran mandiri jarak jauh, terutama dalam mengedepankan kemudahan, fleksibilitas dan aktivitas antar pengguna. Disamping itu, menggunakan media internet di dalam dunia pendidikan akan memberikan kontribusi positif sebagai wawasan peserta didik. Hal ini disebabkan oleh banyaknya informasi yang diperlukan dan sudah tersedia di media internet.

Seperti yang sudah diterapkan pada Perguruan Tinggi Raharja, sebuah kampus unggulan dalam bidang pendidikan IT yang ada di Kota Tangerang dengan tagline ‘Get The Better Future by Computer Science’. Telah menerapkan sebuah sistem pembelajaran secara online atau lebih di kenal dengan iLearning Plus. iLearning Plus ini di kembangkan dari sistem pembelajaran iLearning sebelumnya dengan unsur 4B (Belajar, Bermain, Bekerja dan Berdoa). Dimana konsep tersebut bisa menjadi acuan mahasiswa/i yang terkadang sangat sulit untuk mengikuti pembelajaran karena terhalang oleh waktu pekerjaan, yang mengakibatkan mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Dengan adanya sebuah sistem metode pembelajaran online ini, maka dibutuhkan sebuah media informasi berupa official site resmi dari Perguruan Tinggi untuk menyebar luaskan informasi seputar perkuliahan online. Hal ini diharapkan agar lebih luas masyarakat mengetahui metode pembelajaran online pada iLearning Plus. Dengan ini Perguruan Tinggi yang baik pasti nya juga akan memiliki sebuah official site yang sangat mendukung informasi yang berkualitas, karena saat ini ada alat pengukur kemajuan Perguruan Tinggi melalui Webometrics.

Dikutip dari Wikipedia Tenia Wahyuningrum, [2] Pemeringkatan web atau webometrics merupakan pemeringkatan akademik terbesar untuk institusi perguruan tinggi. Sejak tahun 2004, setiap 6 bulan, Cybermetrics Lab melakukan penilaian secara independen, obyektif, bebas, dan terbuka untuk menyediakan informasi yang handal, multidimensi, terbarukan dan berguna tentang kinerja perguruan tinggi dari seluruh dunia berdasarkan kehadiran web dan dampaknya. Webometrics tidak bertujuan untuk mengevaluasi sebuah website, seperti desain, kebergunaannya atau popularitas isi terhadap jumlah pengunjung. Webometrics merupakan studi aspek kuantitatif dalam membangun dan menggunakan sumber-sumber informasi, struktur dan teknologi web dengan pendekatan bibliometric dan infometric (Björneborn dan Ingwersen, 2004). Beberapa tahun kemudian, diusulkan sebuah framework yang umum berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, dengan tujuan untuk menyatukan dan meluaskan metode -metode yang ada melalui daftar link dan URL (Thelwall,M, 2008). Metode sitasi banyak digunakan untuk mengevaluasi kinerja penelitian entitas akademis untuk semua jenis, dan tampak sebagai proses yang alami untuk memperluas metode ini dengan mengaktifkan pengolahan sitasi yang dihitung dari analisis hubungan antara halaman web (Thomas dan Willet, 2000).

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, maka Perguruan Tinggi Raharja sebagai kampus unggulan pastinya akan selalu memberikan yang terbaik untuk semestinya. Dengan adanya alat ukur webometrics Perguruan Tinggi Raharja dapat membuktikan bahwa official site iLearning Plus dalam domain raharja.ac.id dapat meningkatkan rank webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu official site iLearning Plus pun menjadi validasi bahwa iLearning Plus ini ada dan bisa di pertanggung jawabkan.

Rumusan Masalah

Dalam penyelesaian suatu permasalahan maka harus melalui sebuah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan suatu pemecahan masalah yang berasal dari masalah yang peneliti hadapi. Dan rumusan masalah suatu adanya pertanyaan yang akan ditemukannya jawaban yang di pecahkan melalui metode pengumpulan data. Rumusan masalah sebuah awal dari penelitian yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan pemecahan masalah.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Penelitian ini berkaitan dengan Official Site iLearning Plus sebagai media informasi yang mampu meningkatkan rangking webometrics Pada Perguruan Tinggi Raharja. maka dengan penelitian tersebut penulis dapat menarik 3 rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana Pribadi Raharja dan non Pribadi Raharja mendapatkan informasi seputar iLearning Plus?

  2. Bagaimana Official site iLearning Plus dapat meningkatkan ranking webomatrics pada Perguruan Tinggi Raharja?

  3. Bagaimana meningkatkan popularitas Perguruan Tinggi Raharja sebagai daya saing di bidang akademik dalam khususnya pembelajaran online ??

Dan berdasarkan permasalahan-permasalahan telah dibahas melalui latar belakang serta perumusan masalah, maka penulis mengambil judul “PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI“ untuk jadi penelitian Skripsi.

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini, maka harus ada yang namanya batasan atau ruang lingkup masalah, berikut merupakan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas diantaranya, Sistem dapat menampilkan menu pada Official Site iLearning Plus, dengan 8 list menu pada tampilan utama. Sistem dapat menampilkan Home atau halam utama, sistem dapat menampilkan Profile mengenai iLearning Plus, sistem dapat menampilkan Pribadi Raharja yang berisi informasi keseluruhan informasi Pribadi Raharja salah satunya terdapat pengisian form, Sistem dapat menampilkan FAQ, Sistem dapat menampilkan dokumentasi, Sistem dapat menampilkan Administrasi, Sistem dapat menampilkan daftar kelas iLP dan sistem dapat menampilkan Maps Lokasi. Dan dengan adanya sistem ini dalam domain raharja.ac.id dapat meningkatkan rangking webomatrics Perguruan Tinggi Raharja.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adanya tujuan penelitian yaitu untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan dapat diketahui setelah rumusan masalah telah terperinci, sehingga dengan terperinci nya rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian di atas dapat tercapai. Berikut tujuan penelitian yang telah dirincikan dari sebuah perumusan masalah, yaitu diantaranya:

  1. Untuk mengetahui informasi seputar iLearning Plus maka diciptakannya sebuah Official Site iLearning Plus, yang bertujuan sebagai media informasi pada metode pembelajaran online iLearning plus.

  2. Menciptakannya sebuah Official Site dalam domain raharja.ac.id, yang bertujuan untuk meningkatkan rangking webomatrics pada Perguruan Tinggi Raharja.

  3. menciptakan sebuah Official Site dengan informasi yang up to date dan dengan meningkatnya rangking webomatrics, yang bertujuan untuk meningkatkan popularitas Perguruan Tinggi raharja sebagai daya saing dalam bidang akademik khususnya dalam metode pembelajaran online .

Manfaat Penelitian

Setiap penelitian khususnya penelitian yang bergerak di bidang teknologi tentunya bertujuan untuk memberikan manfaat. Manfaat yang diberikan tentunya dapat sangat membantu para pengguna nantinya. Manfaat Penelitian juga dapat dijadikan gambaran bagi penulis sama halnya seperti tujuan penelitian namun kali ini gambaran tersebut lebih mengarah terhadap capaian yang ingin diberikan bagi kemudahan para pengguna sistem nantinya. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Adanya Official Site iLearning Plus, dengan informasi yang up to date Pribadi Raharja dan non Pribadi Raharja dapat dengan mudah mendapatkan informasi seputar iLearning Plus.

  2. Adanya manfaat Official Site iLearning Plus dalam domain Raharja.ac.id untuk meningkatkan rangking webomatrics pada Perguruan Tinggi.

  3. Adanya Official Site iLearning Plus dengan informasi yang lengkap dan menduduki peringkat rangking webomatrics yang tinggi, dapat bermanfaat untuk meningkatkan popularitas Perguruan Tinggi Raharja dalam bidang akademik khususnya dalam pembelajaran online.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data, penulis melakukan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Menurut Rapina (2011: 15)[3], Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian. Dan metode pengamatan atau metode observasi pada sistem ini dilakukan pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi yang dilakukan selama 6 (enam) bulan ini adalah untuk mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  2. Metode Wawancara

  3. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja secara langsung. Dan metode wawancara ini dilakukan bersama Ibu Hani Dewi Ariesanti, M.Kom selaku Stakeholder.

  4. Metode Studi Pustaka

  5. Metode ini berfungsi untuk mendapatkan informasi serta data dari beberapa sumber (literatur), buku, dan beberapa jurnal untuk kebutuhan penganalisaan serta perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisa Sistem

Menurut Murad (2013: 51)[4], tahap analisa merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis sistem elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi dengan pencapaian strategi pada penelitian ini. Strategi yang dihasilkan pada penelitian ini juga telah memiliki data yang kuantitatif.

Selain itu peneliti juga menggunakan metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Perancangan

Menurut Nasution (2012: 118)[5], “Desain atau perancangan adalah tahapan di mana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”. Dan pada metode perancangan sistem ini peneliti menggambarkan dalam bentuk sebuah gambaran diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output) sebagai bentuk dokumentasi program yang dapat dimengerti oleh pengguna secara baik. Menggunakan Mind mapping sebagai kerangka penjelasan sistem

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dikembangkan untuk mengeliminasi kesalahan pada sistem saat diterapkan. dalam penelitian ini peneliti menerapkan Black Box sistem dimana Black Box sistem ini berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana yang telah diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahasannya secara sistematis, maka penulisan laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai informasi umum dari akar permasalahan yang ada, di antaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi dan teknologi informasi, definisi aktivitas, definisi media, definisi minat, definisi motivasi belajar, konsep dasar internet, konsep dasar wordpress, konsep dasar analisa SWOT, definisi iLearning, definisi FIR, definisi SSO (single sign on), konsep dasar iLearning Plus, definisi pembelajaran online, defisini intelejen bisnis, konsep fleksibel, definisi dashboard, konsep dasar elisitasi, serta literatur lain yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama raharja, arti green campus, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai mind mapping project, analisa sistem berjalan dengan menggunakan metode analisa SWOT dan analisa berdasarkan sistem berjalan, user requirement, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype, testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta yang terakhir ada estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan teori yang seharusnya saling berkesinambungan dengan penelitian. Sehingga teori-teori ini mampu menjelaskan maksud dari penelitian yang tengah dijalankan. Disamping itu unruk membuat karya ilmiah menjadi relevan dengan apa yang tengah dibahas.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh O’brian, J.A. (2005) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014: 33),[6] sistem informasi merupakan sebuah perpaduan dari orang-orang hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang bertujuan untuk mengumpulkan serta menyebarkan informasi dalam organisasi.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rainer, T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014: 33),[6] sistem informasi adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Turban, Mclean, dan Wetherbe (1999) dalam buku Rohmat Taufiq (2013: 17),[7] Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rudi Tantra (2012) dalam Rohmat Taufiq (2013: 18), [7] sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol, dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan.

Dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu cara yang terstruktur untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, mengelola, menyimpan, serta menyebarkannya untuk tujuan yang spesifik.

Dalam konteks ini, teori di atas memiliki keterkaitan erat dengan Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webometrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Karena apa yang diteliti merupakan sebagian dari sistem informasi yang memiliki tujuan sebagai analisis, penyimpanan, serta penyebaran informasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi.

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  3. Sistem informasi berdasarkan aktivitas manajemen.

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014: 13-14), [8] sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok masukkan (input block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (technology block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian din secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

    1. Teknisi (human ware atau brainware)

    2. Perangkat lunak (software)

    3. Perangkat keras (hardware)

  9. Blok basis data (data base block)

  10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi nya.

  11. Blok kendali (control block)

  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian pedu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Definisi Teknologi Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rainer T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico (2014: 169), [6] TI adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Lucas (Munir, 2008) dalam buku Yakub dan Vico (2014: 169),[6] TI adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi sistem informasi adalah bentuk teknologi yang mampu menyampaikan, memproses, serta mengelola informasi ke dalam bentuk media elektronik dan komunikasi pada sebuah jaringan.

Dalam konteks ini, sama halnya dengan sistem informasi, penelitian yang dilakukan pun memiliki keterkaitan erat dari fungsi teknologi informasi itu sendiri. Sehingga apa yang dibahas pada landasan teori ini relevan dengan apa yang dibahas pada pembahasan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menuurut para ahli dan berbagai sumber:

Menurut Hutahaean (2014: 9)[8], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Menurut Kusrini dalam Rohmat Taufiq (2013: 15)[7], mendefinisikan bahwa informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu.

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2014: 9)[8], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Menurut Azar Susanto dalam Rohmat Taufiq (2013: 15)[7], Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

Dari definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Kualifikasi Informasi

Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

Ciri-ciri informasi yang berkualitas Menurut Raymond Mc Load dalam Rohmat Taufiq (2013: 15-16)[7], adalah sebagai berikut:

1. Akurasi

Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat. Misalkan informasi yang berkenaan dengan akuntansi/matematik kalau 5 x 5 = 25 maka jika nilai 5 diganti dengan 10 yang akhirnya menjadi 10 x 10 maka hasilnya harus 100, selain contoh diatas akurasi bisa diasumsikan misalkan jumlah pegawai keseluruhan 100 dan pegawai itu yang 20 pindah tugas maka jumlah pegawai terbaru di kantor tersebut menjadi 80 pegawai. Intinya akurasi merupakan tingkat keakuratan sebuah informasi.

2. Relevansi

Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

3. Ketepatan Waktu

Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.

4. Kelengkapan

Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

Siklus Informasi

Menurut Hutahaean (2014: 10-11)[8], siklus Informasi Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam Fahrenheit diubah ke Celcius.

Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterunya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.1 Siklus Informasi

(Sumber: https://widuri.raharja.info/index.php/Analisa_Sistem_Informasi)
Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2014: 9)[8], fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.

Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2014: 11-12)[8], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

Definisi Business Intelligence

Menurut Nadia Branon (2010)[9], Business Intelligence merupakan kategori yang umum digunakan untuk aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyediakan akses pada data agar dapat membantu pengguna dari kalangan perusahaan agar dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan tepat. Pada umumnya solusi yang disediakan oleh BI berupa sumber-sumber data dimana data yang sifatnya transaksional dikumpulkan, data warehouses/data marts, reporting dan alat visualisasi, seperti analisia prediksi dan modelling.

Menurut Ivana Kursan dan Mirela Mihic (2010)[10] menyatakan bahwa istilah BI merujuk pada variasi solusi perangkat lunak, termasuk teknologi-teknologi dan metodologi-metodologi yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang tepat guna sehingga mampu membuat keputusan bisnis dengan tujuan utama yaitu meningkatkan keseluruhan performa bisnis pada pasar.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Arief(2011: 7), [11] “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengakses nya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Menurut Murad (2013: 49), [12] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Murad(2013: 49), [12] Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011: 8), [11] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis,yaitu: web statis and web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis and web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Irwansyah (2014: 12-13), [13] Internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapaun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Beberapa dari kegunaan itu adalah:

  1. Sebagai sarana komunikasi

  2. Untuk penelitian sebagai alat pengakses informasi

  3. Sarana untuk belanja (online shopping)

  4. Bank dan investasi

  5. Hiburan

  6. Berbagi info musik, foto, video

  7. Mengakses aplikasi di internet

  8. Alat pengajaran online

Orang-orang menggunakan internet untuk bertukar informasi dengan satu sama lain di seluruh dunia. Salah satu sarana untuk melakukan ini adalah e-mail. E-mail memungkinkan kita untuk mengirim dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Ada juga fasilitas instant messaging/chat yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain yang terhubung. Di dalam chat room kita juga bisa berkomunikasi dengan banyak pengguna secara bersamaan, seperti diskusi berkelompok.

Kita juga bisa menggunakan internet untuk menelepon dan melakukan video chat sehingga kita bisa bertatap muka dengan orang yang kita panggil. Internet juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi untuk membahas hal-hal yang disukai, saling bertukar gambar/foto dan tempat menaruh video.

Sejarah Internet

Menurut Irwansyah (2014: 26), [13] Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969 melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969 dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung. sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu MILNET untuk keperluan militer dan ARPANET baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.

URL (Uniform Resource Locators)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Candra dan Dadang (2013: 87), [14] URL (Uniform Resource Locators) adalah rangkaian karakter dari sebuah standart format tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu sumber dokumen atau gambar tertentu.

Dalam konteks ini, URL dibutuhkan bertujuan untuk mengakses sistem yang telah di online-kan. Dengan adanya URL maka user tahu alamat yang akan dituju ke dalam sistem tersebut. Berdasarkan judul yang telah disebutkan pada BAB sebelumnya serta pembahasan yang ada di atas, maka URL ini masuk ke dalam teori dasar penelitian.

Konsep Dasar Wordpress

Definisi Wordpress
Gambar 2.2. Logo Wordpress
(Sumber: https://wordpress.org/about/logos/)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Wikipedia, WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.

Dalam konteks ini, wordpress menjadi salah satu platform yang menyokong berlangsungnya penelitian ini. Dengan keterkaitan yang saling berkesinambungan, maka teori mengenai wordpress ini sangat dibutuhkan.

Plugin Wordpress
Gambar 2.3. Logo Wordpress Plugin
(Sumber: http://www.intechgrity.com/how-to-regenerate-older-thumbnail-sizes-for-wordpress-featured-image-registered-size/#)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Wordpress.org, WordPress Plugin adalah sebuah atau seperangkat program aplikasi tambahan yang berisi fungsi script dalam bahasa PHP yang memberikan fitur-fitur atau layanan yang spesifik untuk meningkatkan fungsi dalam penggunaan blog wordpress, yang dapat digabungkan dengan blog menggunakan akses poin dan metode yang disediakan oleh wordpress.

Dalam konteks ini, selain adanya wordpress yang menyokong penelitian, plugin pun dibutuhkan sebagai pelengkap dari platform yang telah berjalan. Dengan kata lain, teori mengenai plugin ini memiliki kesinambungan dengan judul yang telah di bahas pada BAB sebelumnya.

Sejarah Wordpress

Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramanya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2 . WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap peran perangkat lunak umber terbuka untuk blog.

WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Automatic. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan. Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan aksesori apa pun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang disediakan oleh WordPress.com sudah cukup bagus. Adapun keunggulan dari wordpress antara lain yaitu gratis, berbasis kode (open source), pengoperasiannya mudah, satu blog Wordpress dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user) sehingga wordpress sering digunakan untuk blog komunitas dimana anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.

Kelebihan Wordpress

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Wordpress, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

  1. Kemudahan dalam menggunakan fitur-fitur yang disediakan.

  2. Memungkinkan untuk membuat website secara cepat.

  3. Sederhana dan mudah dipelajari.

  4. Tersedia banyak plugins gratis untuk berbagai keperluan website.

  5. Tersedia banyak tema/template gratis untuk mempercantik tampilan website.

  6. Bisa digunakan untuk membangun berbagai jenis website.

  7. Mendukung SEF (Search Engine Friendly secara default sehingga lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

Konsep Dasar iLearning Plus

Definisi iLearning Plus

Nama iLearing Plus diambil dari sebuah inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning sebelumnya yang sudah diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja. Lalu Istilah iLearning berawal dari pemikiran perkembangan metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, yang dicetuskan pertama kali oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I, yang berisi 4B (Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja). Arti dari When study is not all about classroom merupakan pembelajaran yang menyediakan kemudahan dan fleksibilitas, mahasiswa dapat mengontrol waktu belajar kapan pun mereka inginkan dan tidak mengharuskan diri untuk tatap muka atau standby di kampus

Logo iLearning Plus

Logo memiliki banyak istilah atau pengertian yang bervariasi. Surianto Rustan (2009 : 12)[15] dalam bukunya yang berjudul Mendesain Logo, mengungkapkan bahwa logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logotype ini dikenal lebih dulu dibandingkan kata logo pada tahun 1810 –1840. Logotype diartikan sebagai tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan jenis huruf tertentu. Sehingga logotype pada mulanya hanya memuat tulisan saja. Dari waktu ke waktu, Logotype terus berkembang menjadi lebih unik dan berbeda. Logotype yang mulanya hanya memuat tulisan, kemudian ditambah dengan elemen gambar yang berbaur menjadi satu dengan tulisan. Hingga pada tahun 1937, istilah logo baru muncul hingga saat ini.

Surianto Rustan (2009 : 13), [15]juga menjelaskan bahwa logo bisa menggunakan elemen apa saja, seperti tulisan, logogram, gambar dan ilustrasi. Sedangkan kutipan dari ‘’Design Institute of Australia’’ yang dimuat di buku Surianto Rustan yang berjudul ‘’Mendesain Logo’’, mengungkapkan bahwa logo merupakan sebuah simbol yang digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan tanpa adanya kehadiran nama perusahaan.

Huruf L yang diartika dalam penulisan iLearning adalah melambangkan perubahan 90o yang artinya adalah iLearning Plus ini berubah 90o dari iLearning sebelumnya, pembelajaran yang tadinya harus selalu ada di dalam kelas tetapi dengan iLearning Plus ini pembelajaran tidak harus selalu ada di kampus atau di dalam kelas.Kata dari tulisan Plus mengartikan kelebihan dari iLearning sebelumnya, jadi iLearning Plus ini pembelajaran yang sangan fleksibilitas dan mahasiswa tidak harus standby di kelas melainkan bisa melakuka akses dimanapun.

Filosofi Warna iLearning Plus
  1. Warna Hijau mencerminkan kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian/persaudaraan, warna hijau ini juga melambangkan kampus kita, yang dikenal dengan sebutan green campus.

  2. Warna Oranye adalah kombinasi energi dari warna merah dan dari warna kuning. Warna ini sering dihubungkan dengan kegembiraan, warna oranye ini mencerminkan kesuksesan yang artinya adalah dengan adanya iLearning Plus ini kita dapat belajar dan dapat meraih kesuksesan.


Gambar 2.4. Logo iLearning Plus
(Sumber: http://idu.ilearning.co/files/2149138/ilearning.png?lmsauth=9ca47e0792a3a1afa1167706243181d3bb530981)

Definisi Pembelajaran Online

Dikutip dari Blogger Meilani Kasim, [16] Pembelajaran online juga dikenal dengan pembelajaran elektronik, atau e-Learning merupakan hasil dari suatu pembelajaran yang disampaikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer. Bahannya biasa sering diakses melalui sebuah jaringan.Sumber nya bisa berasal dari website, internet, CD-ROM, dan DVD. Selain memberikan instruksi, e-learning juga dapat memonitor kinerja mahasiswa dan melaporkan kemajuan mahasiswa. E-learning tidak hanya mengakses informasi (misalnya, halaman web), tetapi juga membimbing mahasiswa untuk mencapai hasil belajar yang spesifik (misalnya, tujuan).

Potensi untuk aplikasi pendidikan pembelajaran online telah berkembang. Siswa tidak hanya dapat mengakses pengetahuan dari buku pelajaran, tetapi juga dapat mengakses materi pelajaran dari luar sekolah . Guru dan siswa dapat memperoleh informasi yang banyak, tidak terbatas, dan dapat di akses dari beberapa perpustakaan di seluruh dunia!

Siswa dan guru dapat meningkatkan pembelajran di kelas dengan mengakses informasi dari berbagai sumber (database, perpustakaan, kelompok minat khusus), berkomunikasi melalui komputer dengan siswa lain atau dengan para ahli di bidang studi tertentu, dan saling bertukar informasi. Kegiatan seperti yang dilakukan oleh geografis nasional memungkinkan siswa dan guru bersama-sama untuk menuai keuntungan dari menghubungkan jaringan nasional siswa, guru, dan ilmuwan untuk menyelidiki berbagai topik.

Guru dan para siswanya dapat mengakses dokumen elektronik untuk memperkaya pengetahuannya. Siswa dapat berpartisipasi aktif karena pembelajaran online menyediakan sebuah lingkungan belajar yang interaktif. Siswa dapat menghubungkan informasi eletronik ke dokumen dan proyek mereka, membuat dokumen elektroniknya “hidup” dengan tombol hypertext.

Karena komputer memiliki kemampuan untuk memberikan informasi dengan berbagai media (termasuk cetakan, video, dan rekaman suara dan musik) komputer menjadi sebuah perpustakaan yang tidak terbatas. Betapapun siswa mampu untuk segera berkomunikasi dengan teks, gambar, suara, data, dan video dua arah, interaksi yang dihasilkan dapat mengubah peran siswa dan guru. Guru dapat dipisahkan secara geografiis dari siswanya, dan siswa dapat belajar dari siswa lain di kelas seluruh dunia.

Keuntungan

  1. Media yang bervariasi. Internet adalah sarana serbaguna yang memberikan informasi kepada pelajar di seluruh dunia. Situs-situs internet berisi media yang bervariasi, termasuk teks, audio, grafik, animasi, video, dan software yang dapat didownload.

  2. Informasi yang up-to-date. Sampai saat ini, para pendidik terbatas pada sumber-sumber yang ada di kelas atau gedung sekolahnya. Sekarang, dengan kemampuan untuk menghubungkan ke sumber-sumber di komunitas dan di seluruh dunia, membuka pandangan baru tentang pengajaran dan pembelajaran. Siswa dapat mengakses perpustakaan dan database dengan baik di luar batasan lokal; ini memperluas cakrawala yang lebih kecil dan sekolah pedesaan serta partisipasi individu dalam home schooling.

  3. Navigasi. Keuntungan utama dari internet adalah mampu untuk bergerak dengan mudah dalam dan antar dokumen. Dengan menekan tombola tau mengklik dari mouse, pengguna dapat mencari berbagai macam dokumen di berbagai lokasi tanpa bergerak dari komputernya.

  4. Bertukar ide. Siswa dapat terlibat dalam “percakapan” dengan para ahli di bidang studi tertentu. Selanjutnya, mereka dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang memungkinkan untuk bertukar ide dengan siswa lain, bahkan mereka yang tinggal di negara-negara lain.

  5. Komunikasi yang nyaman. E-mail memungkinkan orang-orang diberbagai lokasi untuk berbagi ide, sama seperti yang mereka lakukan di telepon sekarang, tanpa memainkan “tag telepon” begitu umumnya di kalangan orang sibuk. Pengguna dapat “bercakap” satu sama lain di waktu yang berbeda dan meresponnya sesuai kenyamanan mereka masing-masing. Rekaman yang ditukar dapat disimpan.

  6. Biaya rendah. Biaya hardware, software, waktu telepon, dan servis telekomunikasi adalah nominal dan menurun.

Keterbatasan

  1. Umur-materi yang tidak pantas. Salah satu hal yang menjadi keprihatinan beberapa topik pada jaringan komputer, utamanya di internet, adalah tidak cocoknya materi tersebut untuk siswa sekolah dasar. Iklan tembakau dan alkohol di internet dapat ditampilkan bersama permainan dan musik yang bisa dinikmati anak-anak.

  2. Hak cipta. Karena informasi begitu mudah untuk diakses, hal itu juga sangat sederhana untuk seorang individu untuk secepatnya mendownload sebuah berkas dan dengan beberapa perubahan, ia dapat mengerjakan tugasnya tanpa bersusah-susah payah lagi.

  3. Pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Diperkirakan setiap harinya ribuan situs baru ditambahkan ke internet. Pertumbuhan ini membuat penemuan informasi menjadi sangat sulit. Untuk membantu dalam pencarian informasi, beberapa perusahaan komersial dan universitas menyediakan mesin pencari dengan mengikuti link Web dan menampilkan hasil yang sesuai dengan pertanyaan Anda.

  4. Pendukung. Dukungan teknis yang baik harus tersedia. Tanpa dukungan dan manajemen yang bijaksana tersebut, sebuah jaringan komputer mungkin akan cepat mati. Untuk itu Teknis supervisor diperlukan untuk mengatur dan memelihara jaringan.

  5. Akses. Baik dengan cara sistem tertanam atau nirkabel atau modem, semua pengguna harus memiliki sebuah cara untuk menghubungkan ke jaringan.

Definisi SSO (Single Sign On)

Menurut Patrick Telnoni (2014: 2)[17] Single Sign On (SSO) adalah sistem otentikasi terpusat yang memampukan seseorang memperoleh akses pada banyak layanan dengan satu kali p roses otentikasi. Akan tetapi, Single Sign On mempunyai satu kelemahan fatal. Jika sebuah credential berhasil diambil oleh seorang imposter maka imposter dapat mengakses berbagai lay anan dengan satu kali otentikasi. Protokol SSO SAML yang cukup banyak diteliti, juga tidak lepas dari kerentanan keamanan ini.'.

Dalam konteks ini, Official site iLearning Plus saling memiliki keterkaitan. Karena sistem login yang digunakan untuk masuk ke dalam Official site iLearning Plus telah menggunakan single sign on.

Konsep Dasar CMS

Definisi CMS

Menurut Krisianto (2014: 2), [18] CMS itu sendiri adalah program untuk membuat dan mengatur content website secara cepat dan mudah. Sedangkan menurut Satoto (2009:179), [19] Content Management System (CMS) adalah sistem yang digunakan untuk mengatur situs web. Biasanya, CMS mengandung dua elemen: Content Management Application (CMA) dan Content Delivery Application (CDA). CMA merupakan elemen yang memudahkan seorang manajer isi (content manager) atau penulis – tanpa harus mengetahui Hypertext Markup Language (HTML) – untuk membuat, mengatur, mengubah dan menghapus isi dari situs web. Elemen CDA digunakan untuk menyusun informasi untuk memperbarui isi situs web.

Jenis-jenis CMS
  1. CMS untuk membuat personal blog, contohnya WordPress.

  2. CMS untuk membuat web e-Commerce, contohnya PrestaShop, OsCommerce, Opencart, Drupal.

  3. CMS untuk membuat web e-Learning, contohnya Moodle.

  4. CMS untuk membuat personal web, contohnya joomla!, Mambo.

  5. CMS untuk membuat e-Office, contohnya katanya (Kantor Maya).

  6. CMS untuk membuat web e-Forum, contohnya phpBB, MYBB,Vbulletin.

Konsep Dasar iMe

Definisi iMe

widuri (2014), [20] iMe singkatan dari iLearning Media adalah official portal blogging untuk Pribadi Raharja yang dipersembahkan oleh Perguruan Tinggi Raharja dan masing-masing Pribadi Raharja akan mendapatkan sub domain sebagai media dokumentasi dari segala aktifitas untuk menunjang kegiatan di Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 2.5. Logo iMe
(Sumber: http://adit.ilearning.me/2015/02/13/pengalaman-pembelajaran-ilearning/)
Sejarah iMe

iLearning Media merupakan singkatan dari iMe yang dipersembahkan untuk dan oleh Perguruan Tinggi Raharja guna menunjang sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja, yakni untuk sharing ilmu, tugas kuliah bahkan mencurahkan keseharian, dan hobby sekalipun. Istilah iLearning dicetuskan oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I pada tahun 2009 guna menunjang metode perkuliahan berdasarkan 4B, yaiu Belajar, Bekerja, Berdoa, dan Bermain dengan menggunakan iPad. iLearning Media merupakan media komunikasi dan informasi yang diauguhkan untuk Pribadi Raharja agar dapat menjadi lebih aktif.

Gambar 2.6. Aktifitas iLearning yang mengusung 4B

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico (2014: 131), [21] analisa SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai factor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi masing-masing.

  1. Kekuatan (strength/S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi.

  2. Kelemahan (weakness/W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi.

  3. Peluang (opportunity/O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang bagi organisasi di masa depan.

  4. Ancaman (threat/T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dan mengancam eksistensinya di masa depan.

Tujuan Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rangkuti (2011: 197), [22] Membandingkan faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi. Pernyataan tersebut merupakan tujuan dari analisa SWOT.

Dalam konteks ini, teori mengenai SWOT memiliki keterkaitan erat dengan Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webometrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Sebab metode analisa yang digunakan adalah metode SWOT untuk membandingkan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam sistem Official site iLearning Plus. Dengan begitu, implementasi official site iLearning Plus dapat berjalan sesuai harapan.

Konsep Dasar Webometrics

Definisi Webometrics

Menurut Handarul Jati (2013: 21) [23] Webometrics digunakan sebagai alat pengukur World Wide Web (www) atau situs web untuk dapat mengetahui jumlah hyperlink, jenis hyperlink, struktur website, dan pola penggunaannya. Definisi dari webometrics adalah "studi tentang aspek-aspek kuantitatif dari konstruksi dan penggunaan sumber daya informasi, struktur dan teknologi pada gambar web melalui pendekatan bibliometic dan informetric” (Bjorneborn & Ingwersen, 2001).

Webometrics juga telah diperkenalkan yaitu "studi tentang konten berbasis web dengan metode kuantitatif dengan tujuan utama untuk penelitian ilmu sosial menggunakan teknik yang tidak khusus untuk satu bidang studi" (Thelwall, 2009). Definisi ini mencakup aspek kuantitatif baik dari sisi konstruksi, sisi penggunaan ilmu,dan web yang mencakup empat bidang utama penelitian webometrics.

Ranking Webometrics

Menurut Handarul Jati (2013: 21)[23], Webometrics Ranking of World Universities (WRWU) adalah inisiatif dari Cybermetrics Lab, sebuah kelompok riset milik Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC) yaitu badan penelitian publik terbesar di Spanyol. CSIC didirikan pada tahun 1939 dari organisasi sebelumnya Junta para la Ampliación de Estudios e Investigaciones Cientificas berdiri pada tahun 1907 di bawah kepemimpinan peraih penghargaan Nobel Spanyol Prof Ramón Y Cajal. Kegiatan webometrics yaitu merilis peringkat Universitas di dunia berdasarkan beberapa kriteria yaitu visibility(V) dengan bobot 0.5; size(S) dengan bobot 0.2; rich files (R) dengan bobot 0.15; scholar(Sc) dengan bobot 0.15 yang dirilis tiap 6 bulan sekali (http://www.webometrics.info/en/Objetives).

Semenjak tahun 2004, webometrics ranking dipublikasikan dua kali dalam satu tahun. Pengumpulan data-data website dilakukan pada minggu pertama bulan Januari dan Juli, dan selanjutnya akan diumumkan hasilnya pada minggu terakhir pada kedua bulan tersebut (http://www.webometrics.info/index.html).

Parameter penilaian Webometrics adalah sebagai berikut (Rizal, 2011):

  1. Size (S)

  2. Merupakan jumlah halaman dapat diambil dari empat search engine seperti : Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead.

  3. Visibility (V)

  4. Merupakan jumlah total link eksternal unik yang diterima (inlinks) oleh sebuah situs. Link ini hanya dapat diperoleh dengan Google, Yahoo Search, Live Search dan Exalead.

  5. Rich Files ®

  6. Merupakan proses setelah evaluasi relevansinya dengan kegiatan akademik dan publikasi serta mempertimbangkan volume format file yang berbeda. Pilihan format file seperti berikut ini: Adobe Acrobat (*.pdf), Adobe PostScript (*.ps), Microsoft Word (*.doc) dan Microsoft Powerpoint (*.ppt). Data-data ini didapatkan menggunakan Google, Yahoo Search, Live Search dan Exalead.

  7. Scholar (SC)

  8. Dapat disebut juga Google scholar yang merupakan produk dari Google yang khusus di gunakan untuk keperluan akademik. Google scholar menyediakan jumlah papers dan kutipan untuk setiap domain akademis.Hasil dari scholar database ini menunjukan papers, reports dan item-item akademik lainnya.

    Gambar 2.7. Bobot Kriteria Penilaian Webometrics
(Sumber: http://eprints.uny.ac.id/8327/3/bab%202%20-07520244078.pdf)

Dari gambar di atas maka dapat disimpulkan bahwa bobot untuk visibility adalah 50% (0,5); Bobot Siza adalah 20% (0,2); Bobot Rich File adalah 15% (0,15) dan bobot scholar adalah 15% (0,15).

Definisi Dashboard

Pernyataan yang dikemukakan oleh Danang Yuli Setiawan (2013). [24] dalam Jurnal Teknik POMITS, dashboard merupakan alat yang digunakan untuk menyajikan informasi dari proses BI dengan memberikan tampilan antarmuka dengan berbagai bentuk seperti diagram, laporan, indikator visual, serta mekanisme peringatan sehingga pengguna dapat mengukur, mengawasi, dan mengelola kinerja bisnis yang lebih efektif.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Henderi (2011), [25] , dashboard information system (DIS) dapat menghasilkan dan menampilkan informasi dalam bentuk dashboarding, visual, real time, dan on line sehingga mampu menerapkan prinsip early warning, self monitoring, dan constant reminding. Jenis dan tipe informasi yang dihasilkan oleh DIS merupakan bentuk ringkasan dan bersifat critical, strategis, sehingga mampu membantu para pemimpin institusi sektor pendidikan dalam memimpin organisasinya dan menerapkan prinsip dan cara kerja e-leadership dalam mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan.

Dari definisi-definisi yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dashboard adalah sebuah teknik dalam business intelegent yang berfungsi untuk menampilkan informasi dalam bentuk visual sehingga dapat dijadikan sebagai sistem penunjang keputusan.

Konsep Dasar Rinfo

Sumber : http://eco.ilearning.me/
Gambar 2.8. Rinfo /

Dikutip dari wordpress eco.ilearning.me, Rinfo adalah layanan email gratis yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja dan merupakan official email, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30GB. Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi semua 10 pillar IT iLearning. Rinfo bisa diakses melalui device apapun, handphone, komputer, laptop, tablet, dll. Dengan adanya Rinfo diharapkan semua Pribadi Raharja dapat berkomunikasi dengan baik kapanpun dan dimanapun. Seorang mahasiswa bisa berkomunikasi melalui Rinfo dengan dosennya, para staff saling berkomunikasi dengan staff lainnya. Rinfo bisa digunakan bukan hanya untuk komunikasi kepada sesama Pribadi Raharja, namun juga Rinfo bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan kerabat, keluarga atau siapapun yang anda inginkan. Kapasitas yang cukup besar yang telah diberikan ini diharapkan dapat dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat tentunya, dan kenyamanan dalam penggunaan akan selalu kamu jadikan prioritas.

Definisi Spreadsheet
Gambar 2.9. Rinfo Spreadsheet
(Sumber: http://www.iconarchive.com/show/android-lollipop-icons-by-dtafalonso/Sheets-icon.html)

Dikutip dari darmacang[26] Rinfo Spreadsheet adalah sebuah program aplikasi komputer interaktif untuk organisasi dan analisis data dalam bentuk tabel. Spreadsheet dikembangkan sebagai simulasi komputerisasi akuntansi lembar kertas. Program ini beroperasi pada data yang direpresentasikan sebagai sel dari array, yang diselenggarakan dalam baris dan kolom. Setiap sel dari array adalah elemen model-view-controller yang dapat berisi baik numerik atau data teks, atau hasil dari formula yang secara otomatis menghitung dan menampilkan nilai berdasarkan isi sel lain. Pengguna spreadsheet dapat membuat perubahan dalam nilai yang disimpan dan mengamati efek pada nilai-nilai dihitung. Hal ini membuat spreadsheet berguna untuk “apa-jika” analisis karena banyak kasus dapat cepat diselidiki tanpa perhitungan manual membosankan. Software spreadsheet modern dapat memiliki beberapa lembar interaktif, dan dapat menampilkan data baik sebagai teks dan angka, atau dalam bentuk grafik.

Selain operasi dasar aritmatika dan fungsi matematika, spreadsheet modern yang menyediakan built-in fungsi untuk operasi keuangan dan statistik umum. Perhitungan seperti net present value atau deviasi standar dapat diterapkan pada data tabular dengan fungsi di program dalam formula. Program spreadsheet juga menyediakan ekspresi kondisional, fungsi untuk mengkonversi antara teks dan angka, dan fungsi yang beroperasi pada string teks. Spreadsheets sekarang telah menggantikan sistem berbasis kertas di seluruh dunia bisnis. Meskipun mereka pertama kali dikembangkan untuk tugas-tugas akuntansi atau pembukuan, mereka sekarang digunakan secara ekstensif dalam konteks di mana daftar tabular dibangun, diurutkan dan berbagi.

Definisi Rinfo Form
Gambar 2.10. Rinfo Form
(Sumber: https://connect.mailchimp.com/integrations/google-forms-integration)

Dikutip dari Widuri,[27] Rinfo Form merupakan cikal bakal untuk kelanjutan iSur, dengan dinamika pemanfaatan yang lebih luas. Rinfo Form/Google Form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna untuk membantu merencanakan acara, mengirim survei, memberikan siswa atau orang lain kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien. Form juga dapat dihubungkan ke spreadsheet. Jika spreadsheet terkait dengan bentuk, tanggapan otomatis akan dikirimkan ke spreadsheet. Jika tidak, pengguna dapat melihat mereka di “Ringkasan Tanggapan” halaman dapat diakses dari menu Tanggapan.

Google Form ini memiliki banyak fungsi antara lain untuk membuat formulif pendaftaran, kemudian untuk membuat daftar checklist, membuat daftar lain yang caranya dengan meminta seseorang untuk mengisi daftar pertanyaan yang telah kita tuliskan. Form yang telah ditulis nantinya akan kita share, sehingga akan ada beberapa orang yang setuju dan mengisi beberapa pertanyaan yang kita ajukan.

Definisi FormEmailer
Gambar 2.11 Script Form Emailer

Dikutip dari Henrique Abreu bahwa formemailer adalah Rinfo app script untuk Rinfo From dan Rinfo Spreadsheet. Dengan menggunakan formemailer dapat dengan mudah penggabungan email didalam Rinfo Spreadsheet dan email otomatis untuk Rinfo Form. Bagian yang terbaik dari form emailer adalah tidak perlu memerlukan ilmu pengetahuan tentang java script dan formemailer sudah diatur sederhana mungkin.

TPI (Ten Pillar IT iLearning)

Menurut Untung Rahardja (2014: 104), [28] untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh REC (Raharja Enrichment Centre).

Gambar 2.12 TPI (Ten Pillar IT iLearning)
(Sumber: http://roadmap.ilearning.me/10-pillar-it-ilearning/)

TPi dari keseluruhan dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja. Dari sistem arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja memiliki 10 pilar IT iLearning meliputi :iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio), Rinfo (Email Raharja.info), iDu (iLearning Education), iRan (iLearning Raharja Ask & News), iDuHelp! (iLearning Education Help), Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), Rooster (Role Online System Ticketing Raharja), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iMe (iLearning Media), dan iSur (iLearning Survey).

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Riview

Menurut Hermawan (2009: 43)[29],“Tinjauan pustaka adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2010: 104)[30], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisa oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Bedasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulkan bahwa literature review adalah sebuah analisa yang berwujud kritikan dari sipeneliti yang sedang mereka lakukan.

2. Tujuan Literature Riview

Menurut Hermawan (2009: 45)[29], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Menurut Yuniarti (2012: 3)[31], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa 8data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisa laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review
  1. Penelitian ini dilakukan oleh Li Gu (2015)[32], dengan judul "The Webometrics Analysis of Market Share and Network Attention of Operation Systems for Personal Computers-Based on the Baidu Index as a Web Metrics Research". This paper explores the relationship between network attention and market share of operation systems for personal computers using webometrics. Results show that market share of XP and Win7 network attention, Win7 market share are both negatively strong correlated, while Win7 market share and network attention exhibit a strong positive correlation. Win7 market share and Mac OS market is positive correlated, from which we can infer that Win7 operating system is often used to query the Mac OS when users are confronted with related problems. Market attention of Mac OS operating system and other operating system has no significant correlation, which shows that the Mac OS system is different from other operating systems with relative independence. Finally, based on the differences between positive correlation and negative correlation, referential suggestions are provided for the technology innovation and development of the operating system.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Silvia Maina (2012),[33] dengan judul "Webometrics and journal websites". Webometrics has emerged as a discipline to assess the circulation of information on the Internet. One of the metrics employed by webometrics is the so-called Web Impact Factor (WIF). A website is highly-visited if it contains information of interest to a target audience, provides high-quality services and is mentioned on more influential websites. A high Journal Impact Factor (JIF) itself may attract many links to a journal website. However, many other factors influence journal visibility and its webometric rank: website layout, speed and ease in finding information, structure of website and hyperlinks. Despite some positive applications of webometrics, it is still not clear whether web links can be used for scholarly purposes. Usage data change over time. Search engines cover only a small proportion of information. It is thus important to take into account both quantitative and qualitative aspects of webometrics.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh S. Kothainayaki (2011) dengan judul [34] "Webometric Analysis of Agricultural Universities in India" University websites are increasingly used for a wide variety of purposes, such as uploading the prospectus, library catalogue, promote achievement of individuals, research groups, new publications, etc. Therefore, there is a necessity and desire to know about websites of academic organizations in general and Indian universities in particular. This paper aims to evaluate Agricultural Universities in India through webometrics method. A total of 54 Agricultural Universities were considered, which includes 44 State Agricultural Universities (SAUs), 1 Central University, 5 Deemed Universities, and 4 Central Universities with agriculture faculty. Various concepts like Google PageRank, Alexa Traffic Rank, and rich files are considered for evaluation. It also presents the network diagrams showing the link structures between the web nodes in webometric analysis.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Michael Thelwall (2009)[35] dengan judul "Introduction to Webometrics: Quantitative Web Research for the Social Sciences" Webometrics is concerned with measuring aspects of the web: web sites, web pages, parts of web pages, words in web pages, hyperlinks, web search engine results. The importance of the web itself as a communication medium and for hosting an increasingly wide array of documents, from journal articles to holiday brochures, needs no introduction. Given this huge and easily accessible source of information, there are limitless possibilities for measuring or counting on a huge scale (e.g., the number of web sites, the number of web pages, the number of blogs) or on a smaller scale (e.g., the number of web sites in Ireland, the number of web pages in the CNN web site, the number of blogs mentioning Barack Obama before the 2008 presidential campaign). This book argues that it can be useful for social scientists to measure aspects of the web and explains how this can be achieved on both a small and large scale. The book is intended for social scientists with research topics that are wholly or partly online (e.g., social networks, news, political communication) and social scientists with offline research topics with an online reflection, even if this is not a core component (e.g., diaspora communities, consumer culture, linguistic change). The book is also intended for library and information science students in the belief that the knowledge and techniques described will be useful for them to guide and aid other social scientists in their research. In addition, the techniques and issues are all directly relevant to library and information science research problems.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Samir Kumar Jalal (2013)[36] dengan judul "Scientometric Mapping on Webometrics: A Global Perspective"Tries to focus on the quantitative growth and development of Webometrics Research through the publication output during the period of 1997-2008. Analyses the trend in Webometrics literature by selecting randomly 154 full text research articles published by researchers from around the globe during the period. Shows that the UK dominated in webometric research followed by USA. It also reflected that Prof. Mike Thelwall from University of Wolverhampton, UK achieved the credit of occupying top position in publication. The highly productive institution is University of Wolverhampton, UK. The most preferred journals for communication in webometrics were Scientometrics, JASIST and Journal of Documentation. Result shows that 125 (87.17%) publications with single country affiliation; 29 (18.83%) publications had collaboration with more than one country. In fact, Indian contribution to Webometrics Research is still in an infancy stages.

  6. Penelitian dilakukan oleh Achmad Solihin 2011,[37] dengan judul "Strategi Peningkatan Peringkat Perguruan Tinggi di Webometrics: Studi Kasus Universitas Budi Luhur" Peringkat Webometrics merupakan peringkat universitas dunia yang dikeluarkan oleh Cybermetrics Lab, sebuah group penelitian yang merupakan bagian dari National Research Council (CSIC), Spanyol. Cybermetrics Lab mempublikasikan peringkat perguruan tinggi yaitu bulan Januari dan Juli. Peringkat webometrics saat ini menjadi salah satu indikator kualitas perguruan tinggi di dunia. Universitas Budi Luhur pada tahun 2009 sempat menduduki peringkat 19 untuk tingkat negara Indonesia. Namun peringkat tersebut terus mengalami penurunan hingga peringkat 109 dibulan Juli 2010. Salah satu penyebab utama penurunan peringkat tersebut adalah pergantian nama domain resmi Universitas Budi Luhur pada awal tahun 2010. Hal tersebut sangat visibility yang menjadi salah satu faktor utama penentuan peringkat. Pada penelitian ini, dilakukan proses analisis terhadap kondisi Universitas Budi Luhur.Berdasarkan hasil analisis, selanjutnya disusun strategi yang terstruktur untuk meningkatkan peringkat Webometrics Universitas Budi Luhur. Beserta langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk setiap strategi sebelumnya. Hasil dari penelitian ini sangat bermanfaat bagi Universitas Budi Luhur dalam rangka peningkatan peringkat perguruan tinggi di Webometrics.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Mukhamad Masrur pada tahun 2011,[38] Penelitian ini berjudul “Langkah-Langkah Strategis Dalam Peningkatan Daya Saing Universitas Menggunakan Teknologi Informasi". Teknologi Informasi mempunyai peranan sangat penting dalam upaya peningkatan daya saing perguruan tinggi saat ini. Salah satu bentuk teknologi informasi yang sering digunakan adalah internet beserta aplikasinya. Upaya peningkatan daya saing perguruan tinggi melalui internet adalah dengan cara membangun website universitas yang bisa disebut sebagai web portal sebagai ujung tombak dalam merealisasikan cita cita sebagai universitas nomor satu di dunia, didukung dengan Search Engine Optimization (SEO) sebagai cara untuk memudahkan website universitas untuk dicari melalui mesin pencari seperti google, serta adanya webometric sebagai aplikasi berbasis web yang berguna untuk pemeringkatan website universitas seluruh dunia.Website universitas tentunya harus terdaftar pada perangkat teknologi informasi yang telah disebutkan, sehingga kita bisa memantau dan menindak lanjuti hasil dari pemeringkatan webometric. Oleh karena itu seluruh sumberdaya yang berada dilingkungan universitas hendaknya diberdayakan sesuai dengan tri dharma perguruan tingg, baik staft, pimpinan, dosen maupun mahasiswa turut berperan dalam upaya meningkatkan peringkat website universitas pada webometric. Demikianlah langkah strategis yang bisa diambil dalam upaya peningkatan daya saing universitas secara global.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Anandita Bagus pada tahun 2015[39] pada skripsinya dengan judul “Analisis Perbandingan Webometrics Rangking Universitas Negeri Dan Swasta Di Indonesia Dengan Perangkingan Metode Promethee Dan Vikor” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan peringkat antara perangkingan website akademik di Indonesia dengan menggunakan metode promethee dan vikor dengan hasil perangkingan webometrics. Penelitian ini menggunakan 2 instrumen yaitu search engine google dan web crawler socscibot. Objek penelitian ini adalah 10 peringkat teratas website akademik univeristas negeri di Indonesia dan 10 peringkat teratas website akademik swasta di Indonesia menurut perangkingan webometrics yang rilis bulan juli 2011. Kedua puluh website akademik tersebut dilakukan pengambilan data menggunakan web crawler socscibot dan search engine google untuk mengetahui visibility, size, rich files, dan scholar. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan perhitungan untuk memperoleh hasil perangkingan dengan metode promethee dan vikor. Hasil perangkingan kemudian dibandingkan dengan perangkingan webometrics yang rilis bulan januari 2012 dengan menggunakan uji spearman dan uji friedman untuk dilakukan uji hipotesis. Berdasarkan hasil (1) uji spearman perangkingan metode promethee dengan perangkingan metode vikor adalah signifikan sama, terbukti dengan nilai rs hitung yang bernilai 0,9008 dimana bernilai lebih besar dari taraf signifikansi 5 % yang seharusnya 0,3805. (2) Uji spearman perangkingan metode webometrics dengan perangkingan metode promethee adalah signifikan berbeda, terbukti dengan nilai rs hitung yang bernilai -0,1444 dimana bernilai kurang dari taraf signifikansi 5 % yang seharusnya bernilai 0,3805. (3) Uji spearman perangkingan metode webometrics dengan perangkingan metode vikor adalah signifikan berbeda, terbukti dengan nilai rs hitung yang bernilai -0,2797 dimana bernilai kurang dari taraf signifikansi 5 % yang seharusnya bernilai 0,3805. (4) Uji friedman perangkingan menggunakan metode promethee, vikor dan webometrics adalah signifikan sama, terbukti dengan nilai F hitung yang bernilai 0,225, dimana bernilai kurang dari taraf signifikansi 5 % dan derajat kebebasan 2 yang seharusnya bernilai 6,300.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Mastuti Wijaya pada tahun 2012 [40]. dengan judul "Analisis Perbandingan Peringkat Tiga Puluh Universitas Terbaik Dunia Menurut Rilis Webometrics Dan Hasil Peringkat Dengan Metode Oreste Dan Bayesian." Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan peringkat 30 website universitas terbaik dunia rilis Webometrics dengan hasil peringkat yang dihitung dengan menggunakan 2 metode pemeringkatan yang berbeda. Obyek penelitian ini adalah 30 website universitas terbaik dunia menurut Webometrics. Pengumpulan data dilakukan sebanyak 3 kali dengan selisih waktu 1 minggu, kemudian data di rata-rata untuk selanjutnya diolah dengan metode Oreste dan metode Bayesian sehingga diketahui peringkat oleh masing-masing metode. Hasil perangkingan dengan kedua metode tersebut kemudian dibandingkan dengan rilis Webometrics Januari 2012 menggunakan uji Spearman dan uji Friedman sebagai uji kelayakan hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan: (1)Perbandingan metode Oreste dengan metode Bayesian adalah signifikan sama atau ada kesesuaian. Terbukti dalam 30 sampel dengan nilai α =0.05 ,nilai ρ hitung = 0.838932 dimana lebih besar dari ρ tabel yang besarnya 0.3063. (2)Perbandingan metode Oreste dengan rilis Webometrics adalah signifikan sama atau ada kesesuaian. Terbukti dalam 30 sampel dengan nilai α =0.05 ,nilai ρ hitung = 0.688543 dimana lebih besar dari ρ tabel yang besarnya 0.3063. (3)Perbandingan metode Bayesian dengan rilis Webometrics adalah signifikan sama atau ada kesesuaian. Terbukti dalam 30 sampel dengan nilai α =0.05 ,nilai ρ hitung = 0.608899 dimana lebih besar dari ρ tabel yang besarnya 0.3063. (4)Tidak terdapat perbedaan signifikan antara metode Oreste, metode Bayesian dan rilis Webometrics dalam menentukan peringkat Universitas. Terbukti dalam 30 sampel dengan nilai α = 0.05 ,nilai X² hitung = 0,95 dimana X² tabel besarnya = 5,991 sehingga berada pada daerah penerimaan Ho.

  10. Penelitian ini dilakukan oleh Tenia Wahyuningrum (2015) [2] dengan judul " Strategi Peningkatan Visibility Dalam Upaya peningkatan Rangking Webometric"Prosentase penilaian visibility sebanyak 50% dalam pemeringkatan webometrics mendapat porsi terbesar dibandingkan indikator activity(50%) yang terbagi menjadi 3 penilaian yaitu presence(1/3), openness(1/3) dan excel lence(1/3). Oleh karena webometrics menjadi pemeringkat yang paling realistisdi Indonesia, maka visibility yang mempunyai bobot terbesar harus menjadi prioritas utama dalam strategi peningkatan ranking. ST3 Telkom Purwokerto merupakan salah satu perguruan tinggi yang mengedepankan mutu, sehingga penilaian dari luar merupakan sebuah alternatif pandangan dalam mengevaluasi diri. Penilaian itu antara lain dengan ikut serta dalam pemeringkatan webometrics. Peringkat perguruan tinggi di bawah YPT pada bulan Januari 2014 menempatkan ST3 Telkom pada urutan terbawah. Hal ini dikarenakan ST3 Telkom merupakan institusi yang baru terbentuk pada bulan Desember 2012. Upaya-upaya untuk meningkatkan ranking perguruan tinggi dilakukan dengan merencanakan dan melaksanakan strategi peningkatan visibility. ST3 Telkom melalui bagian SISFO dan SPM melakukan pengamatan indikator jumlah backlink berdasar dua mesin penyedia informasi terkemuka yaitu MajesticSEO dan ahrefs. Dari hasil upaya peningkatan, ST3 Telkom berhasil menaikkan jumlah impact sebesar 29% dan ranking webometrics sebesar 38%.

Dari 10 (sepuluh) Literature review diatas, telah banyak yang membahas penelitian sebelumnya mengenai Webomatrics ataupun Official Site. Maka disimpulkan bahwa belum ada peneliti yang membahas Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webomatrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tingi.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Perusahaan

Perguruan Tinggi raharja adalah salah satu kampus IT yang ada di daerah Kota Tangerang. Dan dari sekian banyaknya kampus di daerah Kota Tangerang khususnya dalam bidang IT, pada umumnya masih banyak sekali yang belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat daerah Tangerang yang mendapatkan data secara komputerisasi di setiap bidangnya.

Di era globalisasi saat ini dan dengan dunia komputerisasi yang semakin canggih dengan alat-alat yang digunakan secara otomatis dalam dunia perkantoran, baik dalam bidang pemerintahan maupun swasta yang sangat cepat sekali perkembangannya, dan selalu berubah-ubah di setiap saat.Oleh sebab itu Perguruan Tinggi Raharja memiliki misi dalam bidang IT untuk membantu dan mencerdaskan program pemerintah maupun perusahaan swasta dalam Sumber daya manusia dan kehidupan bangsa Indonesia dalam menjalankan era globalisasi.

Berdirinya Perguruan Tinggi Raharja diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara pada tahun 2001 dan salah satu kampus terbaik di daerah Kota Tangerang dalam bidang IT. Dan selalu menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi raharja untuk membantu masyarakat Tangerang dan lainnya.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Asal mula berdirinya Perguruan Tinggi Raharja dari sebuah lembaga kursus komputer yang diberi nama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) yang berada di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang, dan telah diresmikan pada tanggal 3 januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud. Perguruan Tinggi Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Raharja dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Namun tidak hanya sampai disini saja, dalam rangka meningkatkan mutu serta kualitas lulusan RAHARJA yang telah disesuaikan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, dalam waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  2. Tabel 3.2. Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja

    Tabel 3.2. Merupakan tabel jurusan/prodi yang terdapat pada STMIK Raharja yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Sistem Informasi, Teknik Informasi, dan Sistem Komputer.

  3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

  4. Tabel 3.3. Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja Informatika

    Tabel 3.3. Merupakan table jurusan/prodi yang terdapat pada AMIK Raharja Informatika yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Manajemen Informatika, Teknik Informasi, dan Komputer Akuntansi.

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel berikut ini merupakan Visi Perguruan Tinggi Raharja:


Tabel 3.4. Visi Perguruan Tinggi Raharja
Misi Perguruan Tinggi Raharja

Demi mencapai Visi yang telah di gariskan, Perguruan Tinggi Raharja senantiasa berupaya untuk melaksanakan misinya sebagaimana tabel dibawah ini:


Tabel 3.5. Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan misi di atas harus dipahami serta didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai sebuah dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari: performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Dan

Visi dan misi yang telah di jabarkan di atas, dapat dipahami dan di mengerti dalam sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas adalah suatu keistimewaan dari “Total Qualitas Management”. Perancangan kualitas berfikir terdiri dari : conformity (kesesuaian), feature (fasilitas), durability (daya tahan), esthetic (keindahan), performance (kinerja), easy to be repaired (kemudahan perbaikan), dan reliability(kehandalan). Dari tujuh bagian elemen tersebut merupakan pengamatan utama dalam sistem pendidikan dan manajemen dalam Perguruan Tinggi Raharja yang di jabarkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Di dalam ketujuh elemen tersebut, merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Demi menjalankan apa yang menjadi motto sebuah instansi, maka Perguruan Tinggi Raharja memiliki tujuan yang terangkum dibawah ini:

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

Arti kata Raharja diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja dan Setya Karya Kerta Raharja yang artinya adalah kesejahteraan dan dalam arti luas adalah keinginan dan niat pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan teknologi informasi dan komputer. Get The Better Future By Computer Science (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer) merupakan motto dari Perguruan Tinggi Raharja.

Arti Green Campus

Gambar 3.1. Green Campus

Sesuai dengan namanya, Green Campus berarti Kampus Hijau. Hingga makna dari Kampus Hijau itu sendiri terbagi menjadi Green atau biasa disebut dengan Green Leaves yang dapat diartikan ‘masih hijau’. Dalam arti luasnya menjadi generasi muda Indonesia adalah bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus memberi potensi untuk melahirkan generasi pribadi yang matang serta berguna bagi bangsa dan Negara. Sedangkan Green dalam konteks Green Power memiliki arti financial. Sebagai instansi pendidikan, Green Campus dapat memberi power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan demi menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.2. Pribadi Raharja

Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang wajib memiliki keyakinan bahwa perguruan tinggi benar-benar harus merupakan lembaga ilmiah dan kampus benar-benar harus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Di dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan harus mempunyai sebuah struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka hubungan di antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Disamping itu pula untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan kerangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Hal tersebut serupa dengan Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur

  2. Tabel 3.6. Presiden Direktur
  3. Direktur

  4. Tabel 3.7. Direktur
  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Tabel 3.8. Pembantu (Bidang Akademik)
  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.9. Pembantu Direktur II (Administrasi)
  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Tabel 3.10. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Tabel 3.11. Asisten Direktur Akademik
  13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.12. Kepala Jurusan
  15. Asisten Direktur Finansial

  16. Tabel 3.13. Asisten Direktur Finansial
  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  18. Tabel 3.14. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Tabel 3.15. Asisten Direktur Operasional (ADO)
  21. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

  22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Tabel 3.16. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    4. Tabel 3.17. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem berjalan yang ada saat ini, penulis melakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran sistem berjalan tersebut.

Pada metode pembelajaran online iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini, masih kurang nya pemanfaatan pada official site iLearning Plus yang sudah ada sebelumnya sehingga pada saat ini masih belum adanya informasi yang jelas dan up to date dalam keberadaan iLearning Plus ini sendiri. Sehingga mahasiswa/i serta dosen kesulitan dalam mendapatkan informasi dalam metode pembelajaran iLearning Plus. Saat ini mahasiswa/i dan dosen hanya mengandalkan informasi yang harus mereka ketahui langsung dari koordinator melalui email milis.

Dengan terjadinya kondisi di atas, maka hal ini menyebabkan kurangnya keefektifan dalam suatu informasi yang seharusnya mahasiswa/i dan dosen dapatkan secara langsung melalui official site iLearning Plus yang sudah ada. Dengan hal seperti ini juga tentunya menyulitkan dan menjadikan berkali kali pekerjaan koordinator dalam memberikan informasi seputar pengisian ISAP serta Form KMD (Kesiapan Mengajar Dosen) kepada dosen dan juga memberikan kode kelas kepada mahasiswa. Belum lagi masih banyak dosen dan mahasiswa/i yang kurang detail memperhatikan email sebagai alat komunikasi dalam metode pembelajaran online ini. Dan tentunya hal ini mengakibatkan informasi yang sudah diberikan oleh koordinator terlewatkan.

Sebab pada kenyataannya, Hal ini tentu mempersulit mahasiswa/i , dosen dalam mendapatkan informasi yang ada. Tentu saja hal ini juga mengakibatkan kurangnya informasi terhadap masyarakat luar yang ingin mencari sebuah informasi dalam metode pembelajaran online iLearning Plus. Kemungkinan masyarakat hanya mendapatkan atau mengetahui informasi melalui official site Perguruan Tinggi Raharja (raharja.ac.id). Akan tetapi dalam sebuah Official site perguruan Tinggi Raharja hanya memberikan informasi umum mengenai kampus, dalam artian bukan informasi yang detail dalam metode pembelajaran online iLearning Plus. Perguruan Tinggi Raharja adalah kampus unggulan di Kota Tangerang yang berbasis IT, Maka dengan diterapkannya metode pembelajaran online iLearning Plus yang dapat mempermudah mahasiswa/i dalam mengatur waktu antara perkuliahan dan kerja, seharusnya dalam informasi inipun dilakukan secara mudah dan fleksibel tanpa mempersulit mahasiswa/i, dosen dan juga koordinator dalam mendapatkan serta memberikan informasi yang selalu ter up to date.

Dalam hal ini juga penilaian ranking pada webometrics Perguruan Tinggi Raharja masih sangat minim sekali dan masih berada di kedudukan peringkat 303 di Indonesia dan peringkat ke 18.495 di dunia. Tentunya hal ini mengakibatkan kurangnya popularitas pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai daya saing di bidang akademik.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dalam perkembangan teknologi yang ada saat ini, tidak ada sedikit pun celah bagi para sumber daya untuk tidak memanfaatkan teknologi tersebut, terlebih dalam bidang pendidikan. Jika dalam berbagai informasi yang didapatkan telah banyak proses pembelajaran yang sudah memakai sistem e-learning atau yang lebih dikenal dalam ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja sebagai iLearning. Maka, dalam hal pembelajaran online (iLearning Plus) pun sebagai keunggulan dari iLearning sebeumnya dapat memanfaatkan teknologi tersebut.

Namun dengan permasalahan yang dihadapi saat ini masih banyak orang yang tidak mengetahui informasi seputar metode pembelajaran online yang ada di Perguruan Tinggi Raharja. Oleh sebab itu diperlukan sebuah strategi dan sistem yang mampu menampung seluruh informasi perkuliahan iLearning Plus dalam bentuk official site. Sehingga strategi dan sistem tersebut mampu membantu meningkatkan rank pada webometrics Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai official site yang ada didalam domain raharja.ac.id.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, maka dari itu penulis menentukan permasalahan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi Raharja pada sistem yang sedang berlangsung saat ini. Adapun 3 persoalan yang dihadapi saat ini oleh sistem yang sedang berlangsung, hendaknya:

  1. Pada sistem yang berlangsung saat ini, mahasiswa/i, Dosen iLearning Plus hanya mendapatkan informasi melalui koordinator yang di kirimkan melalui email. Sedangkan masyarakat hanya mendapatkan informasi melalui official site Perguruan Tinggi Raharja (Raharja.ac.id). Maka dirasa hal ini kurang efisien.

  2. Official site iLearning Plus yang berjalan saat ini masih belum membantu dalam meningkatkan ranking Perguruan Tinggi Raharja pada webometrics. Dikarenakan masih belum banyak dilakukan inbound dan outbound pada pihak luar. Dalam salah satu strategi untuk meningkatkan ranking webometrics.

  3. Saat ini dalam bidang akademik popularitas iLearning Plus sebagai media pembelajaran online pada Perguruan Tinggi Raharja masih kurang di ketahui oleh masyarakat dikarenakan kurangnya informasi yang di sebar luaskan dalam metode pembelajaran online iLearning Plus ini. Tentunya hal ini di rasa mengakibatkan kurangnya popularitas metode pembelajaran online iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dilakukan nya observasi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi saat ini, maka dicarikan alternatif pemecahan masalah yang seumpama bisa mendukung dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Terdapat 3 alternatif pemecahan masalah, diantaranya:

  1. Dengan adanya Official Site iLearning Plus diharapkan mahasiswa/i, dosen iLearning Plus mudah mendapatkan informasi seputar perkuliahan secara mandiri tanpa menunggu informasi dari koordinator yang dikirimkan melalui email. Dan diharapkan hal ini juga dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi perkuliahan online iLearning Plus secara keseluruhan.

  2. Dengan adanya inbound dan outbound pada pihak luar dan dilakukan penyebaran informasi yang up to date dalam strategi meningkatkan ranking webometrics hal ini diharapkan official site iLearning Plus (ilp.raharja.ac.id) yang berada dalam domin official site Perguruan Tinggi Raharja (raharja.ac.id) mampu membantu meningkatkan ranking pada webometrics.

  3. Diharapkan dengan adanya penyebaran informasi pada official site iLearning Plus dan meningkatnya ranking webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja mampu meningkatkan popularitas Perguruan Tinggi Raharja khususnya dalam metode pembelajaran online di bidang akademik.

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Mind Mapping Project

Dikutip dari Tjahjono (2010: 37-38),[41] Mind Mapping adalah suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan. Metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974, seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris. Buzan (1993) mengemukakan bahwa otak manusia bekerja mengolah informasi melalui mengamati, membaca, atau mendengar tentang sesuatu hal berbentuk hubungan fungsional antarbagian (konsep, kata kunci), tidak parsial terpisah satu sama lain dan tidak pula dalam bentuk narasi kalimat lengkap.

Selanjutnya Buzan mengemukakan bahwa cara belajar siswa yang alami natural adalah sesuai dengan cara kerja otak seperti di atas berupa pikiran. Mind Mapping digunakan untuk membuat sebuah inovasi atau membuat suatu keterampilan befikir dalam menganalisa sebuah ide kreatif dan efektif dengan jelas sehingga masalah yang dihadapi dapat selesai dengan cepat menggunaka sebuah pemikiran dan konsep yang saling berinteraksi didalam sebuah media diagram dengan menggunakan sebuah gambar, kata-kata, dan warna untuk membuat sebuah ide yang potensial untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah secara strategis. Dibawah ini, merupakan konsep mind mapping dalam project official site iLearning Plus:

Gambar 4.1. Mind Mapping Project Official site iLP

Berdasarkan gambar 4.10 maka dapat dijabarkan bahwa official site iLearning Plus memiliki kerangka berpikir diantaranya terdapat 3 (Tiga) permasalahan, 3 (Tiga) tujuan, 4 (Empat) ruang lingkup, 3 (Tiga) Tujuan, 15 (lima belas) final draft elisitasi, 8 (Delapan) literature review, serta 22 (dua puluh dua) landasan teori yang memiliki kesinambungan antara official site iLearning Plus dengan landasan tersebut.

Analisa Sistem Berjalan

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Menurut Adelia (2011: 116)[42], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisa alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaiannya suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Berikut Flowchart program untuk sistem yang berjalan Official Site iLearning Plus.

1. Flowchart Halaman Utama

Gambar 4.2 Flowchart Halaman Utama

Berdasarkan gambar flowchart yang ada di atas, maka dapat dijelaskan bahwa pada halaman utama official site ilearning plus terdapat 5 menu utama yang ditampilkan, diantaranya adalah Menu About Us, Menu TPi, Menu Contact, Menu FAQ dan Menu Login. Setiap menu memiliki perannya masing-masing dalam sistem, flowchart dari keseluruhan menu tersebut akan dijelaskan pada tulisan berikutnya.

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang sehingga mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dan berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:


Tabel 4.1. Analisa SWOT

Metode Analisa Berdasarkan Sistem Berjalan

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa masukan merupakan penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data/informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses.

    1. Nama Masukan  : Official site iLearning Plus

    2. Fungsi  : Sebagai media informasi training online

    3. Sumber  : Mahasiswa

    4. Media  : Official site

    5. Frekuensi  : Satu semester dapat melakukan 3 kali training

    6. Format  : Training online

    7. Keterangan  : Setiap jadwal training dapat dilihat pada official site iLearning Plus yang datanya didapatkan dari RCEP.

  3. Analisa Proses

  4. Analisa proses merupakan penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data/informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    1. Nama Masukan  : Informasi Langsung

    2. Masukan  : Mendapatkan data training dari RCEP.

    3. Keluaran  : Menyampaikan informasi training pada mahassiwa/i

    4. Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan hasil data dari keseluruhan training online pada Perguruan Tinggi Raharja.

  5. Analisa Keluaran

  6. Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

    1. Nama Keluaran  : Data Training Online

    2. Fungsi  : Menginformasikan keseluruhan training online pada Perguruan Tinggi Raharja.

    3. Media  : Official Site iLearning Plus.

    4. Keterangan  : Keseluruhan data training online didapatkan di bagian RCEP yang akan di informasikan melalui official site iLearning Plus .

User Requirement

Menurut Guritno (2011: 301)[43], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan pemakai”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consistent (konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Format : Lampiran

  7. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements

    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Nonfunctional requirements

    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  3. Constraints (psudo requirement)

    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi Tahap I

Menurut Guritno (2011: 302)[43], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012: 51)[44], “Elisitasi merupakan rancangan yang di buat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi“ Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sebuah rancangan sistem yang diusulkan oleh manajemen terkait dengan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 4.2. Elisitasi Tahap I

Analisa Kebutuhan

Functional

No.

Saya Ingin Sistem Dapat

Keterangan

1.

Membuat logo iLearning Plus

2.

Menampilkan Form Pendaftaran

3.

Menampilkan sitemap

4.

Menampilkan Menu Gallery

5.

Menerapkan Biaya Pendaftaran

6.

Menampilkan foto profil User

7.

Menerapkan forum tanya jawab di Official site iLearning Plus

8.

Terdapat Captcha saat komenar

9.

Membuat FAQ pada Official Site iLearning Plus

10.

Menerapkan fitur video call pada Official Site iLearning Plus

11.

Official Site iLP SSO dengan Twitter

12.

Official Site iLP SSO Facebook

13.

Official Site iLP SSO Tumblr

14.

Official Site iLP SSO LinkedIn

15.

Notifikasi Aktivitas Terkoneksi Melalui Email

16.

Terdapat QRCode

17.

Menampilkan Partner link

18.

Menampilkan Google Translate

19.

Menampilkan Menu Administrasi

20.

Terdapat Fitur Add Friend

21.

Menambah Kolom Subscriber

22.

Menampilkan Form ISAP iLP

23.

Menampilkan Suara Musik

24.

Menampilkan Kontak Pencarian Google

25.

Memiliki statistic rank pada officisl site iLearning Plus

26.

Menampilkan Twitter Button

27.

Menampilkan Hit Counter

28.

Menampilkan Youtube Channel

29.

Memiliki slider Informasi

30.

Menerapkan Statistik Home Page

31.

Menampilkan Google Map Location

32.

Setiap user bisa berkomunikasi dengan cara mention

33.

Memiliki Fitur Replay per Comment

34.

Like Pada Berita Informasi

35.

Komentar Pada Berita Informasi

36.

Memiliki Fitur Delete Berita Informasi

37.

Menampilkan Jam Dunia

38.

Memiliki Fitur Jumlah Berita Informasi

39.

Menampilkan Tag Cloud

40.

Memiliki Fitur Members Chat

41.

Menampilkan Form Kuesioner iLP

42.

Data user terintegrasi dengan Rinfo

43.

Terdapat fasilitas request magics key untuk nPR (non Pribadi Raharja)

44.

Menampilkan Form KMD

45.

Menampilkan shortcut PEN+

46.

Terdapat fitur cuaca pada Official site iLearning Plus

47.

User dapat mengedit Informasi pada Official site iLearning Plus

48.

Menampilkan shortcut SIS+ Konsultasi

49.

Menampilkan shortcut ZFord

50.

Menampilkan shortcut OJRS+

51.

Menampilkan shortcut iMe

52.

Menampilkan Daftar kelas iLP

53.

Terdapat widget animasi pada Official site iLearning Plus

54.

Memiliki Kalender

55.

Memiliki link Refferal Siginup setiap User

56.

Terdapat fitur add image pada Official site iLearning Plus

57.

Terdapat Katagori setiap informasi

58.

Memiliki fitur kolom komentar

59.

Menampilkan Student Agreement

60.

Menampilkan Facebook Button

Non Functional

No.

Keterangan

Saya Ingin Sitem Dapat

1.

Sistem user friendly

2.

Terhubung dengan Zpreneur

3.

Menerapkan Inbound sebanyak 20 inbound

4.

Memiliki fanpage iLP sebanyak 500 like

5.

Terdapat favicon icon

6.

Terdapat filosofi logo iLearning Plus

7.

Memiliki subscriber sebanyak 150

8.

Terdapat logo support by Perguruan Tinggi

9.

Terdapat 10 video tutorial iLearning Plus

10.

Terhubung dengan google analytic

Menyetujui,

Penyusun


(Endah Nirmala Dewi)

NIM : 1312475388

Stakeholder



(Hani Dewi Ariessanti,M.Kom)

NID : 011014

Elisitasi Tahap II

Menurut Saputra (2012: 51)[44], Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel 4.4 yang berisikan elisitasi tahap II berdasarkan klasifikasi metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 4.3. Elisitasi Tahap II

Analisa Kebutuhan

Functional

No.

Saya Ingin Sistem Dapat

M

D

I

Keterangan

1.

Membuat logo iLearning Plus

   

2.

Menampilkan Form Pendaftaran

   

3.

Menampilkan sitemap

 

 

4.

Menampilkan Menu Gallery

   

5.

Menerapkan Biaya Pendaftaran

   

6.

Menampilkan foto profil User

   

7.

Menerapkan forum tanya jawab di Official site iLearning Plus

   

8.

Terdapat Captcha saat komenar

   

9.

Membuat FAQ pada Official Site iLearning Plus

   

10.

Menerapkan fitur video call pada Official Site iLearning Plus

   

11.

Official Site iLP SSO dengan Twitter

   

12.

Official Site iLP SSO Facebook

   

13.

Official Site iLP SSO Tumblr

   

14.

Official Site iLP SSO LinkedIn

   

15.

Notifikasi aktivitas terkoneksi melalui email

   

16.

Terdapat QRCode

   

17.

Menampilkan Partner link

   

18.

Menampilkan Google Translate

 

 

19.

Menampilkan Menu Administrasi

   

20.

Terdapat Fitur Add Friend

 

 

21.

Menambah Kolom Subscriber

   

22.

Menampilkan Form ISAP iLP

   

23.

Menampilkan Suara Musik

   

24.

Menampilkan Kontak Pencarian Google

   

25.

Memiliki statistic rank pada officisl site iLearning Plus

   

26.

Menampilkan Twitter Button

   

27.

Menampilkan Hit Counter

   

28.

Menampilkan Youtube Channel

 

 

29.

Memiliki slider Informasi

   

30.

Menerapkan Statistik Home Page

   

31.

Menampilkan Google Map Location

   

32.

Setiap user bisa berkomunikasi dengan cara mention

   

33.

Memiliki Fitur Replay per Comment

   

34.

Like Pada Berita Informasi

 

 

35.

Komentar Pada Berita Informasi

   

36.

Memiliki Fitur Delete Berita Informasi

 

 

37.

Menampilkan Jam Dunia

   

38.

Memiliki Fitur Jumlah Berita Informasi

   

39.

Menampilkan Tag Cloud

   

40.

Memiliki Fitur Members Chat

   

41.

Menampilkan Form Kuesioner iLP

   

42.

Data user terintegrasi dengan Rinfo

 

 

43.

Terdapat fasilitas request magics key untuk nPR (non Pribadi Raharja)

   

44.

Menampilkan Form KMD

   

45.

Menampilkan shortcut PEN+

   

46.

Terdapat fitur cuaca pada Official site iLearning Plus

   

47.

User dapat mengedit Informasi pada Official site iLearning Plus

   

48.

Menampilkan shortcut SIS+ Konsultasi

   

49.

Menampilkan shortcut ZFord

   

50.

Menampilkan shortcut OJRS+

   

51.

Menampilkan shortcut iMe

   

52.

Menampilkan Daftar kelas iLP

   

53.

Terdapat widget animasi pada Official site iLearning Plus

   

54.

Memiliki Kalender

   

55.

Memiliki link Refferal Siginup setiap User

   

56.

Terdapat fitur add image pada Official site iLearning Plus

   

57.

Terdapat Katagori setiap informasi

   

58.

Memiliki fitur kolom komentar

   

59.

Menampilkan Form Student Agreement

   

60.

Menampilkan Facebook Button

   

Non Functional

No.

Saya Ingin Sistem Dapat

M

D

I

Keterangan

1.

Sistem user friendly

   

2.

Terhubung dengan Zpreneur

   

3.

Menerapkan Inbound sebanyak 20 inbound

   

4.

Memiliki fanpage iLP sebanyak 500 like

   

5.

Terdapat favicon icon

   

6.

Terdapat filosofi logo iLearning Plus

   

7.

Memiliki subscriber sebanyak 150

   

8.

Terdapat logo support by Perguruan Tinggi

   

9.

Terdapat 10 video tutorial iLearning Plus

   

10.

Terhubung dengan google analytic

   

Menyetujui,



(Endah Nirmala Dewi)

NIM : 1312475388

Stakeholder



(Hani Dewi Ariessanti,M.Kom)

NID : 011014

Elisitasi Tahap III

Menurut Saputra (2012: 51)[44], Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Berikut ini adalah tabel 4.5 yang berisikan elisitasi tahap III berdasarkan klasifikasi metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini menghasilkan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 5 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 4.4. Elisitasi Tahap III

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin sistem dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan sitemap

 

     

   

2

Menerapkan Biaya Pendaftaran

     

   

 

3

Official site iLP SSO dengan Facebook

 

   

     

4

Menampilkan kalender

 

   

     

5

Menampilkan Partner link

     

   

 

6

Official site iLP SSO dengan Twitter

 

   

     

7

Official site iLP SSO dengan Linkedin

 

   

     

8

Menampilkan Google Translate

 

     

   

9

Menampilkan Form Student Agreement

     

   

 

10

Terdapat Captcha saat komenar

 

     

   

11

Menampilkan Menu Gallery

                 

12

Menampilkan Form Pendaftaran

     

   

 

13

Terdapat Fitur Add Friend

 

     

   

14

Membuat FAQ pada official site iLearning Plus

     

   

 

15

Menambah Kolom Subscriber

     

   

 

16

Menampilkan Form ISAP iLP

     

   

 

17

Memiliki slider Informasi

 

     

   

18

Menampilkan Kontak Pencarian Google

 

     

   

19

Menampilkan Facebook Button

 

   

     

20

Menampilkan Twitter Button

 

   

     

21

Menampilkan Youtube Channel

 

     

   

22

Menampilkan daftar kelas iLP

     

   

 

23

Menampilkan Google Map Location

 

     

   

24

Like Pada Berita Informasi

 

     

   

25

Komentar Pada Berita Informasi

 

     

   

26

Memiliki Fitur Delete Berita Informasi

 

     

   

27

Menampilkan Form KMD

     

   

 

28

Memiliki Fitur Jumlah Berita Informasi

 

     

   

29

Data user terintegrasi dengan Rinfo

 

     

   

30

Menampilkan Form Kuesioner iLP

     

   

 
                     

Non Functional

T

O

E

No.

Saya ingin sistem dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Sistem user Friendly

 

   

   

 

2

Memiliki Fan Page iLP sebanyak 500 like

     

   

 

3

Terdapat favicon icon

     

   

 

4

Memiliki Subscriber sebanyak 150

     

   

 

5

Menerapkan Inbound sebanyak 20 inbound

     

   

 

Menyetujui,

Penyusun


(Endah Nirmala Dewi)

NIM : 1312475388

Stakeholder



(Hani Dewi Ariessanti,M.Kom)

NID : 011014

Final Draft Elisitasi

Menurut Saputra (2012: 51)[44], Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webomatrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webomatrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi, Berikut ini merupakan tabel 4.6 yang berisikan final draft elisitasi yang berisikan 10 (sepuluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 4.5. Final Draft Elisitasi

Analisa Kebutuhan

Functional

No.

Keterangan

Saya Ingin Sistem Dapat

1.

Membuat FAQ pada official site iLearning Plus

2.

Menampilkan Form ISAP iLP

3.

Menambah Kolom Subscriber

4.

Menampilkan Form Kuesioner iLP

5.

Menerapkan Biaya Pendaftaran

6.

Menampilkan Form Pendaftaran

7.

Menampilkan Daftar kelas Ilp

8.

Menampilkan Partner link

9.

Menampilkan Form Student Agreement

10.

Menampilkan Form KMD

Non Functional

No.

Keterangan

Saya Ingin Dapat Sistem

1.

Sistem User Friendly

2.

Memiliki Fan Page iLP sebanyak 500 like

3.

Terdapat favicon icon

4.

Memiliki Subscriber sebanyak 150

5.

Menerapkan Inbound sebanyak 20 inbound


Penyusun


(Endah Nirmala Dewi)

NIM : 1312475388

Mengetahui,

   Pembimbing 1

 

 

 (Ir.UntungRahardja, M.T.I)

   NID : 99001

         Pembimbing 2

 

 

        (Qurotul Aini, S.Kom)

         NID : 14012

Menyetujui,

Kepala Jurusan



(Nur Azizah, M.Kom.,M.Akt)

NIP : 078010

Stakeholder



 (Hani Dewi Ariessanti,M.Kom)

NIP : 011014

 

Tabel 4.6 Final Draft Elisitasi

 

Strategi

Strategi merupakan cara untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang bersifat kuantitatif demi menentukan berapa luas pencapaian yang akan dicapai dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut. Pembahasan strategi ini pun dimaksudkan untuk menjabarkan apa yang dilakukan secara keseluruhan dengan menetapkan satu per satu detil dari final elisitasi untuk dijadikan bukti pencapaian yang telah dilakukan. Dibawah ini merupakan bukti dari setiap detil pencapaian dari hasil final elisitasi.

  1. Strategi Membuat FAQ pada official site iLearning Plus

    1. Strategi 1 dari final elisitasi bagian Functional nomor 1, Dalam sebuah sistem diperlukan adanya sebuah FAQ agar user atau mahasiswa/i dapat mengetahui seputar iLearning Plus. FAQ ini bertujuan untuk memudahkan user ketika megalami kendala atau kessulitan saat berselancar di iLearning Plus.

    2. Saat ini di dalam Official site iLearning Plus terdapat 20 (dua puluh satu) FAQ yang akan membantu user.

Gambar 4.3. FAQ iLP
  1. Menampilkan Form ISAP iLP

    1. Strategi 2 dari final elisitasi bagian Functional nomor 2 yang ingin di capai adalah, Untuk memudahkan dosen dalam mendokumentasikan perkuliahan mengajar di kelas online iLearning Plus setiap minggunya, maka di terapkanlah dalam official site iLearning Plus Form ISAP online yang dapat diisi langsung oleh dosen.

    2. Form ISAP iLP tersebut terletak di Menu Pribadi Raharja, dalam sub menu Dosen yang isi dari ISAP ini adalah Nama dosen, Nama kode matakuliah & Matakuliah, Pokok Bahasan, Uraian Materi bahasan, Verifikasi mahasiswa, Jumlah mahasiswa dan button submit.

Gambar 4.4. Form ISAP
  1. Menambah Kolom Subscriber

    1. Strategi 3 dari final elisitasi bagian Functional nomor 3 yang ingin di capai adalah, Untuk menjadi pelanggan pada official site iLearning Plus, Maka dengan ini di tampilkan kolom subscriber pada official site iLearning Plus. Yang nantinya setelah menjadi pelanggan maka setiap ada postingan informasi baru akan masuk secra otomatis kedalam email.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

Gambar 4.5. kolom Subscriber
  1. Menampilkan Form Kuesioner iLP

    1. Strategi 4 dari final elisitasi bagian Functional nomor 4 yang ingin di capai adalah, Untuk memudahkan mahasiswa dalam pengisian kuesioner yang isinya berupa testimoni terhadap matakuliah yang diambil selama 1 semester, maka di terapkanlah dalam official site iLearning Plus Form Kuesioner iLP yang dapat diisi langsung oleh mahasiswa.

    2. Form kuesioner iLP tersebut terletak pada menu Pribadi Raharja dalam sub menu Mahasiswa/I. Isi dari Form Kuesioner iLP ini adalah Kode kelas, Nama dosen, Nama mata kuliah, dan isi kuesioner dengan berbagai pertanyaan yang harus dipilih salah satu dengan isian, Sangat baik, Baik, Kurang dan sangat kurang. Lalu kotak saran yang wajib diisi oleh mahasiswa.

Gambar 4.6. Form Kuesioner iLP
  1. Menerapkan Biaya Pendaftaran

    1. Strategi 5 dari final elisitasi bagian Functional nomor 5 yang ingin di capai adalah, Untuk manampilkan biaya pendaftaran pada biaya perkuliahan iLearning Plus.

    2. Biaya pendaftaran tersebut terletak di menu registrasi pada sub menu pendaftaran. Yang isinya biaya diploma regular iLearning Plus, biaya unggulan iLearning Plus. Biaya Strata 1 reguler iLearning Plus dan Unggulan iLearning Plus.

Gambar 4.7. Biaya Pendaftaran
  1. Menampilkan Form Pendaftaran

    1. Strategi 6 dari final elisitasi bagian Functional nomor 6 yang ingin di capai adalah , Form pendaftaran ini di tampilkan untuk form pendaftaran secara online pada iLearning Plus.

    2. Form Pendaftaran tersebut terletak pada menu Administrasi dalam sub menu form pendaftaran. Isi dari form pendaftaran ini adalah kode verifikasi yang sebelumnya harus mengirimkan email terlebih dahulu ke PPMB setelah itu kode verifikasi akan di kirim kembali melalu email.

Gambar 4.8. Form Pendaftaran
  1. Menampilkan Daftar kelas iLP

    1. Strategi 7 dari final elisitasi bagian Functional nomor 7 yang ingin di capai adalah, Untuk mempermudah mahasiswa dalam mengetahui kode kelas dan nama dosen pada mata kuliah yang mereka ampuh.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

Gambar 4.9. Daftar kelas iLP
  1. Menampilkan Partner link

    1. Strategi 8 dari final elisitasi bagian Functional nomor 8 yang ingin di capai adalah, Menampilkan partner link sebagai outbound pada Official Site iLearning plus. Karena outbound dalam Official Oite iLearning Plus adalah salah satu strategi dalam meningkatkan ranking pada webometrics.

    2. Pada Official Site iLearning Plus terdapat 3 outbound yaitu UNBAJA, STIALKHAIRIYAH dan SMK- AL-FATAH. Dalam ke-3 outbound website tersebut juga sudah mencantumkan link official site iLearning Plus.

Gambar 4.10. Partner Link
  1. Menampilkan Form Student Agreement

    1. Strategi 9 dari final elisitasi bagian Functional nomor 9 yang ingin di capai adalah, Pada Student Agreement ini adalah berisi tentang pasal-pasal yang menunjukan menganai ketentuan mahasiswa selama melakukan pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Dalam Student Agreement ini juga pengajuan mahasiswa bahwa iya bersedia dalam pasal-pasal yang sudah di terapkan di atas.

    2. Form Student Agreement terletak pada menu Pribadi Raharja dalam sub menu Mahasiswa/I yang berisi pasal-pasal dan berisi Nama, Nim, Email, dan Kode kelas sebagai bentuk ketersedian mahasiswa dalam pasal-pasal yang sudah di tentukan di atas.

Gambar 4.11. Form Student Agreement


  1. Menampilkan Form KMD

    1. Strategi 10 dari final elisitasi bagian Functional nomor 10 yang ingin di capai adalah, Pada Form KMD ini adalah berisi tentang kesiapan dalam mengajar dosen. Setiap dosen yang ingin mengampuh dalam kelas iLearning Plus. Sebelumnya dapat mengisi kesiapan mengajar dosen dalam form ini. Setelah itu koordinator akan merekap data dosen yang mengajukan dirinya sebagai dosen dalam kelas yang sudah di data.

    2. Form KMD terletak pada menu Pribadi Raharja dalam sub mrnu Dosen yang isisnya adalah, Nid, Nama, Nomor Telephone, Binaan dan mata kuliah yang di ampuh.

Gambar 4.12. KMD (Kesiapan Mengajar Dosen) iLP
  1. Sistem User Friendly

    1. Pencapaian yang ingin dicapai pada strategi 11 (sebelas) ini adalah ketika pertama kali user menggunakan Official Site iLearning Plus mereka tidak merasa asing dan langsung dengan mudahnya menggunakan sistem tersebut.

    2. Strategi ini terbukti dengan adanya testimonial sejumlah 10 (sepuluh) orang yang mengatakan pada Official Site iLearning Plus testimonial bahwa sistem termasuk user friendly.

Gambar 4.13. Sistem User Friendly
  1. Memiliki Fan Page iLP sebanyak 500 like

    1. Strategi 12 dari final elisitasi bagian Non Functional nomor 2 yang ingin di capai adalah, Pada Official Site iLearning Plus memiliki fan page iLearning community yang gunanya adalah sebagai penyebaran informasi.

    2. Strategy ini terbukti dengan adanya fan page iLearning Plus dengan mencapai target sebanyak 500 like dapat memperluas informasi terhadap iLearning Plus.

Gambar 4.14. Like Fan Page iLP
  1. Terdapat favicon icon

    1. Strategi 13 dari final elisitasi bagian Non Functional nomor 3 yang ingin di capai adalah, Favicon merupakan sebuah identitas dari sebuah website. Dengan adanya sebuah favicon maka identitas tersebut langsung terlihat ketika tab dalam browser terbuka.

    2. Dalam konteks ini, official site iLearning Plus telah mengimplementasikan sebuah favicon untuk identitas komunitas itu sendiri dan mendapat respon baik sejumlah 10 (sepuluh) testimonial.

Gambar 4.15. Favicon


  1. Memiliki Subscriber sebanyak 150

    1. Strategi 14 dari final elisitasi bagian Non Functional nomor 4 yang ingin di capai adalah, Untuk membuktikan bahwa sebuah sistem bermanfaat adalah dengan membuktikan bahwa sistem yang dipakai telah digunakan atau di implementasikan oleh banyak orang.

    2. Dalam konteks ini, Official Site telah terbukti pengimplementasiannya dengan memiliki jumlah subscriber sebanyak 150 user.

Gambar 4.16. Susbcriber iLP


  1. Menerapkan Inbound sebanyak 20 inbound

    1. Strategi 15 dari final elisitasi bagian Functional nomor 5 yang ingin di capai adalah, Dalam mencapai sebuah hasil demi meningkatkan ranking webometrics melakukan inbound dan outbound dalam official site iLearning Plus adalah salah satu strategi nya.

    2. Official Site iLearning Plus dudah melakukan inbound Level 1, Level 2, Level 3, Level 4, Level 5, Level 6 dan Level 7.

Gambar 4.17. Inbound

Prosedur Sistem Usulan

Setelah dilakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan untuk sistem yang akan dibangun. Terdapat beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sebuah official site iLearning Plus yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses informasi mengenai iLearning plus menjadi lebih up to date dan menerapkan sebuah form kebutuhan mahasiswa/I dan dosen iLearning Plus. Sistem yang di usulkan ini bertujuan agar dapat mempermudah mahasiswa/I dan dosen dalam segala hal informasi iLearning Plus. Hal ini tidak akan bersifat konvesional lagi dengan dimana mahasiswa/I dan dosen mengirim email ke koordinator untuk mendapatkan form tersebut, karena semua form yang di perlukan sudah tersedia pada official site iLearning Plus. Dan hal ini juga dapat meningkatkan sebuah official site iLearning Plus dalam penilaian webometrics dalam domain di raharja.ac.id sebagai official site Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan perubahan official site iLearning Plus yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menggambarkan sistem baru yang akan digunakan adalah menggunakan alur diagram flowchart, rancangan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype.

Flowchart Sistem yang Diusulkan

Menurut Adelia (2011: 116)[42], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisa alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaiannya suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Berikut Flowchart program untuk sistem Official Site iLearning Plus.

Gambar 4.18. Flowchart program pada halaman Official Site iLearning Plus

Dapat dijelaskan gambar flowchart untuk halaman utama dalam proses tampilan halam utama pada Official Site iLearning Plus! di atas pada saat ini, yaitu terdiri dari:

Berdasarkan gambar flowchart yang ada di atas, maka dapat dijelaskan bahwa pada halaman utama official site ilearning plus terdapat 8 menu utama yang ditampilkan, diantaranya adalah Home, Profil, Pribadi Raharja, Menu FAQ, Dokumentasi, Administrasi, Daftar Kelas iLP dan Maps Lokasi.

Rancangan Program

Menurut Praptingsih (2012: 03)[45], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2008: 284)[46], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM (International Business Machines) sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus,sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visualtable of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Dalam membuat sistem informasi iLearning Plus menggunakan official site iLearning Plus maka di butuhkan rangcangan program yang akan menjelaskan pengguna dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang akan diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, seperti yang tertera pada gambar 4.29. berikut ini:


Gambar 4.19. HIPO Pada Official Site iLearning Plus

Berikut ini merupakan spesifikasi program, yaitu:

  1. Menu Login

  2. Fungsi Program  : Untuk masuk ke dalam Official Site iLearning Plus.

    Hak Akses  : Dosen dan Mahasiswa.

    Proses Program  :

    1. Masuk ke http://ilp.raharja.ac.id

    2. Arahkan kursor ke menu login.

    3. Jika berhasil akan menampilkan halaman utama.

    4. Jika tidak berhasil akan tetap di halaman login

  3. Menu Utama

  4. Nama Program : Menu Utama.

    Fungsi  : Untuk menampilkan menu-menu yang ada pada program.

    Proses  : Pada Menu Utama terdapat 18 (delapan belas) menu pilihan yaitu;

    1. Home

    2. Nama Program  : Home.

      Fungsi  : Untuk menampilkan seluruh halaman depan.

      Proses  : Memasukkan url pada address bar.

    3. Profil

    4. Nama Program  : Profil

      Fungsi  :

      Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Profil

    5. Sejarah

    6. Nama Program  : Sejarah

      Fungsi  : Untuk menampilkan sejarah iLearning Plus

      Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Profil, lalu arahkan ke sejarah.

    7. Visi Misi

    8. Nama Program : Visi Misi

      Fungsi : Untuk menampilkan visi dan misi iLearning Plus

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Profil, lalu arahkan ke visi misi.

    9. SK

    10. Nama Program : SK

      Fungsi : Untuk menampilkan SK pada iLearning Plus

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Profil, lalu arahkan ke SK.

    11. Pantun

    12. Nama Program : Pantun

      Fungsi : Untuk menampilkan pantun pengertian dari iLearning Plus

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Profil, lalu arahkan ke Pantun.

    13. Pribadi Raharja

    14. Nama Program : Pribadi Raharja

      Fungsi : Untuk menampilkan mahasiswa/I dan dosen iLearning Plus

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Pribadi Raharja

    15. Mahasiwa/i

    16. Nama Program : Mahasiswa/i

      Fungsi : Untuk menampilkan data mahasiswa/I iLP, form Student Agreement dan kuesioner.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Pribadi raharja, lalu arahkan ke Mahasiswa/i.

    17. Dosen

    18. Nama Program : Dosen

      Fungsi : Untuk menampilkan data dosen iLP,KMD dan iSAP iLP

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Pribadi raharja, lalu arahkan ke Dosen.

    19. FAQ

    20. Nama Program : FAQ

      Fungsi : Untuk menampilkan halaman FAQ bagi pengguna

      Proses : Pada halaman utama, arahkan kursor ke area FAQ

    21. Dokumentasi

    22. Nama Pengguna : Dokumentasi

      Fungsi : Untuk Menampilkan seluruh dokumentasi iLearning Plus

      Proses : Pada halaman utama, arahkan kursor ke area Dokumentasi.

    23. iLP Presentasi

    24. Nama pengguna : iLP Presentasi

      Fungsi : Untuk menampilkan isi presentasi mengenai iLearning Plus.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Dokumentasi, lalu arahkan ke iLP Presentasi.

    25. Himpunan Filsafat

    26. Nama pengguna : Himpunan Filsafat

      Fungsi : Untuk menampilkan isi dari filsafat-filsafat yang telah di cetuskan oleh Pribadi Raharja.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Dokumentasi, lalu arahkan ke Himpunan Filsafat.

    27. Artikel

    28. Nama pengguna : Artikel

      Fungsi : Untuk menampilkan Artikel yang di buat oleh mahasiswa/I iLearning Plus.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Dokumentasi, lalu arahkan ke Artikel.

    29. Administrasi

    30. Nama Pengguna : Administrasi

      Fungsi : Untuk menampilkan informasi biaya serta form pendaftaran online iLearning Plus.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Administrasi.

    31. Form Pendaftaran

    32. Nama pengguna : Form Pendaftaran

      Fungsi : Untuk menampilkan form pendaftaran online iLearning Plus.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Administrasi, lalu arahkan ke Form Pendaftaran.

    33. Biaya Pendaftaran

    34. Nama Pengguna : Biaya pendaftaran

      Fungsi : Untuk menampilkan informasi pendaftaran iLearning Plus.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Administrasi, lalu arahkan ke Biaya pendaftaran.

    35. Daftar Kelas iLP

    36. Nama pengguna : Daftar kelas iLP

      Fungsi : Untuk menampilkan daftar kelas dalam kode kelas iLearning Plus kepada mahasiswa/i

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Daftar kelas iLP

    37. Video Pembelajaran

    38. Nama pengguna : Video Pembelajaran

      Fungsi : Untuk menampilkan Video Pembelajaran pada kelas iLP/i

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke arah Daftar kelas iLP lalu ke arah Video Pembelajaran

    39. Maps Location

    40. Nama pengguna :Maps Location

      Fungsi : Untuk menampilkan lokasi Perguruan Tinggi Raharja/i

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Maps Location

Rancangan Prototype

Menurut O’Brien (2011)[47], Prototype adalah suatu sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap, dimana prosesnya disebut dengan prototyping. Proses pengembangan sistem sering kali mengambil format atau mencakup pendekatan prototype.Tahap ini adalah gambaran secara jelas setiap menu yang ada di dalam sistem, sehingga menggambarkan dengan jelas kepada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan gambaran umum prototype dari Official Site iLearning Plus yang akan dibuat, sebagai berikut :

1.Protoype Halaman Login

Pada prototype ini menjelaskan mengenai bahwa prototype halaman login dirancang agar setiap user (mahasiswa atau dosen) dapat masuk ke dalam halaman dashboard, untuk melakukan aktifitas atau mengisi form sesuai kebutuhan yang ada.

Gambar 4.20. Prototype Halaman Login

2.Prototype Halaman Utama

Pada prototype ini menjelaskan mengenai bahwa prototype halaman awal setiap user (mahasiswa atau dosen) masuk ke dalam halaman www.ilp.raharja.ac.id. untuk dapat melihat seluruh informasi yang sudah ada

Gambar 4.21. Prototype Halaman Utama


3.Prototype Dashboard Admin

Pada prototype ini menjelaskan mengenai bahwa prototype halaman dashboard admin dirancang agar setiap Admin bisa beraktifitas dan berkontribusi dalam membuat berita atau informasi.

Gambar 4.22. Prototype Halaman Dashboard Admin

4. Prototype Halaman Profil

Pada prototype ini menjelaskan mengenai bahwa prototype halaman profil dirancang untuk menampilkan profil pada iLearning Plus, yang gunanya untuk menampilkan latar belakang mengenai iLearning plus.

Gambar 4.23. Prototype Halaman Profil

5.Prototype Halaman FAQ

Pada prototype ini menjelaskan mengenai bahwa prototype halaman FAQ dirancang untuk menampilkan seluruh pertanyaan mengenai iLearning Plus dan cara metode pembelajarannya agar dapat memudahkan pribadi raharja atau Non Pribadi Raharja khususnya pengguna iLearning Plus untuk dapat mengaksesnya.

Gambar 4.24. Prototype Halaman FAQ


5.Prototype Halaman Daftar Kelas iLP

Pada prototype ini menjelaskan mengenai bahwa prototype halaman Daftar Kelas iLP dirancang untuk menampilkan seluruh daftar kelas iLearning Plus hal ini di lakukan agar mempermudah mahasiswa/i mengetahui kelas yang ia ampuh dalam kelas iLearning Plus.

Gambar 4.25. Prototype Daftar Kelas iLP


7.Prototype Halaman Form Kuesioner iLearning Plus

Pada prototype ini menjelaskan mengenai bahwa prototype form halaman kuesioner iLearning Plus dirancang untuk penilaian mahasiswa terhadap dosen.

Gambar 4.26. Prototype Form Kuesioner iLearning Plus


7.Prototype Halaman Form KMD

Pada prototype ini menjelaskan mengenai bahwa prototype halaman KMD dirancang untuk pengisian ketersedian dosen dalam mengajar pada kelas iLearning Plus, di wajibkan setiap dosen yang ingin mengajar pada metode iLearning Plus maka di haruskan menhgisi form KMD (Ketersedian Mengajar Dosen).

Gambar 4.27. Prototype KMD


7.Prototype Halaman Form ISAP iLP

Pada prototype ini menjelaskan mengenai bahwa prototype halaman ISAP dirancang untuk pengisian kehadiran atau keaktifan dosen dalam mengajar pada kelas iLearning Plus, dan form ISAP iLP diisi setiap minggunya oleh dosen.

Gambar 4.28. Prototype Form ISAP iLP

7.Prototype Halaman Form Pendaftaran

Pada prototype ini menjelaskan mengenai bahwa prototype halaman form Pendaftaran dirancang untuk menampilkan form pendaftaran online yang datanya akan di terima langsung oleh tim marketing.

Gambar 4.29. Prototype Form Pendaftaran

7.Prototype Biaya Pendaftaran

Pada prototype ini menjelaskan mengenai bahwa prototype halaman biaya pendaftaran dirancang untuk menampilkan keseluruhan biaya pada kelas iLearning Plus.

Gambar 4.30. Prototype Biaya Pendaftaran

Testing

Metode Implementasi

Blackbox Testing
  1. Login menggunakan SSO (Single Sign On) dan User name

  2. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat Login pada official site iLearning Plus dengan SSO dan juga user name di Perguruan Tinggi Raharja. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.6. Blackbox Testing Login SSO (Single Sign On) dan User name
  3. Kuesioner iLearning Plus

  4. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat pengisian kuesioner pada official site iLearning Plus dengan melakukan login email dan tidak melakukan login email. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.7. Blackbox Testing Kuesioner iLP
  5. KMD (Kesiapan Mengajar Dosen)

  6. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat pengisian form KMD (Kesiapan Mengajar Dosen) pada official site iLearning Plus dengan melakukan login email dan tidak melakukan login email. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.8. Blackbox Testing KMD (Kesiapan Mengajar Dosen)
  7. ISAP iLearning Plus

  8. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat pengisian form ISAP iLearning Plus pada official site iLearning Plus dengan melakukan login email dan tidak melakukan login email. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.9. Blackbox Testing ISAP iLearning Plus
  9. Form Pendaftaran

  10. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat pengisian form Pendaftaran iLearning Plus pada official site iLearning Plus dengan mengirim email ke PPMB dan tidak mengirim email ke PPMB untuk mendapatkan verifikasi kode. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.10. Blackbox Testing Form Pendaftaran iLP
  11. Student Agreement

  12. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat pengisian form student agreement pada official site iLearning Plus dengan melakukan login email dan tidak melakukan login email. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.11. Blackbox Testing Student Agreement
Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode blackbox yang dilakukan terhadap sistem Official Site iLearning Plus ada 6 bagian yaitu mengenai pengujian black box pada tabel Login SSO (Single Sign On), pengujian black box pada tabel Form Kuesioner iLP, pengujian black box pada tabel Form KMD (Kesiapan Mengajar Dosen), pengujian black box pada tabel Form ISAP iLearning Plus, pengujian black box pada tabel Form Pendaftaran iLP dan pengujian black box pada tabel Testing Student Agreement.dan hasil yang diuji adalah menyatakan bahwa sistem Valid.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem yaitu berupa unit personal komputer, tablet, smartphone, serta iPad. Selain itu, perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh brainware dalam mengakses sistem di masa yang akan datang. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor  : Minimal 2.6 GHz

  2. Monitor  : Minimal VGA

  3. RAM  : Minimal 1 GB

  4. Modem USB  : Minimal Kecepatan 14.4 Mbps

  5. Hardisk  : Minimal 320 GB HDD

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yaitu penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan.Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

  1. Operasi sistem yang digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android.

  2. Browser Google Chrome, Safari, Opera Mini, UC Browser dan Mozila Firefox

  3. Wifi

Hak Akses (Brainware)

hak akses dapat lakukan 2 users yaitu untuk mengoperasikan dapat dilakukan oleh Pribadi Raharja dan Non Pribadi Raharja, dan untuk mengolah data dilakukan oleh seorang Admin yang bertugas mengecek data yang telah di berikan oleh koordinator iLearning Plus.

Schedule Implementasi

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.12. Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Dalam penelitian ini tentu dibutuhkan biaya kebutuhan administrasi. Biaya tersebut terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 4.13. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berikut ini adalah kesimpulan perihal rumusan masalah Pengembangan Official site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webomatrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi sebagai berikut :

  1. Jika sebelumnya Pribadi Raharja dan Non Pribadi Raharja belum dapat mengetahui informasi mengenai iLearning Plus, Maka dengan adanya Official Site iLearning Plus Pribadi Raharja dan Non Pribadi Raharja dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang up to date mengenai metode pembelajaran online iLearning Plus.
  2. Jika sebelumnya ranking webomatrics Pada Perguruan Tinggi Raharja masih menduduki peringkat 303, Maka dengan adanya Official Site iLearning Plus dalam domin Raharja.ac.id mampu meningkatkan rangking webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Jika sebelumnya popularitas Perguruan Tinggi Raharja dalam daya saing bidang akademik khususnya dalam pembelajaran online masih kurang di ketahui oleh masyarakat, maka dengan adanya Official Site iLearning Plus dalam domain Raharja.ac.id mampu meningkatkan popularitas Perguruan Tinggi sebagai daya saing di bidang akademik.

Dapat disimpulkan bahwa Official Site iLearning Plus sampai saat sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sebelumnya pada Official Site iLearning Plus belum menampung informasi yang up to date dan pada official site iLearning Plus belum masuk dalam domain raharja.ac.id. Dengan adanya official site iLearning Plus saat ini maka dapat memberikan informasi yang up to date serta dapat meningkatkan rangking webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja.

Saran

Untuk meningkatkan Official Site iLearning Plus pada Perguruan Tinggi Raharja, penulis memberikan beberapa saran yaitu :

  1. Mensosialisasikan Official Site iLearning Plus kepada seluruh Pribadi Raharja atau Non Pribadi Raharja agar mengetahui seputar informasi mengenai iLearning Plus.

  2. Diharapkan dengan adanya sebuah official site iLearning Plus ini mampu membantu mahasiswa/i dan dosen dalam mendapatkan informasi yang real dalam iLearning Plus.

  3. Dengan adanya strategy inbound dan outbound ke pihak luar dapat meningkatkan ranking pada penilaian webometrics.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Winarno dan Johan Setiawan. 2013. Penerapan Sistem E-Learning pada Komunitas Pendidikan Sekolah Rumah (Home Schooling). Jurnal ULTIMA InfoSys Vol. IV, No. 1. Tangerang: Universitas Multimedia Nusantara.
  2. 2,0 2,1 Wahyuningrum, Tenia. 2015. SStrategi Peningkatan Visibility Dalam Upaya peningkatan Rangking Webometric. Yogyakarta: ISSN: 2089-9815
  3. Rapina, Christyanto, and Leo 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
  4. Murad, Dina Fitria., Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  5. Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation Sms Gateway In The Development Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  9. Brannon, Nadia .“Business Intelligence and E-Discovery”.July 2010.Intellectual Property & Technology Law Journal Vol. 22
  10. Kursan, Ivana., M. Mihic.”Business Intelligence: The role of the Internet in marketing researc”.Management, Vol. 15, 2010, 1, pp. 69-86
  11. 11,0 11,1 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  12. 12,0 12,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  13. 13,0 13,1 Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta: Deepublish.
  14. Ahmadi, Candra. Hermawan, Dadang. 2013. E-Business & E-Commerce. Yogyakarta: Andi Offset
  15. 15,0 15,1 Rustan, Surianto. 2009, Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  16. Meilani Kasim. “Pembelajaran Online”. Diakses pada 25 juni 2015. [1]
  17. Telnoni, Patric., Rinaldi Munir dan Yusep Rosmansyah. 2014. Pengembangan Protokol Single Sign On SAML dengan Kombinasi Speech dan Speaker Recognition. Jurnal Cybermatika. Vol.2 No.2
  18. Krisianto, Andy.2014.Jago Wordpress. Jakarta:Elex Media Komputindo
  19. Satoto, Kodrat Iman. 2009. Analisa Keamanan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi.ISSN : 1979-911X
  20. Widuri. iMe. Diakses pada tanggal 16 Agustus 2016. [2]
  21. Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
  22. Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  23. 23,0 23,1 Jati, Handarul. 2013. Metode Baru peringkatan Webometrics Universitas Dengan Multicriteria Decition Analisis. 448a/Fund-multitahun/UN34.21/2013
  24. Setiawan, Danang Yuli. 2013. Perancangan Business Intelligence Dahboard Berbasis Web Untuk Pemantauan Tingkat Keberhasilan Pembangunan Ketenagakerjaan (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur). Jurnal Teknik POMITS Vol. 2, No. 1. ISSN 2337-3539. Surabaya.
  25. Henderi. 2011. Dashboarding Information Systems For The Education Sector: Application and Methodologies. Jurnal CCIT. Vol.5 No.1 September 2011. Tangerang.
  26. Dikutip dari website darmacang. Pengertian Rinfo Spreadsheet. Diakses 27 April 2016 : [3]
  27. widuri. Rinfo Form. Diakses pada tanggal 16 Agustus 2016. [4]
  28. Rahardja,Untung, Khanna Tiara, Ray Indra Taufik Wijaya.2014. Penerapan Rinfo sebagai media pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : CCIT Journal. Vol. 8 No. 1 – September 2014. ISSN: 1978-8282
  29. 29,0 29,1 Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
  30. Semiawan, Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  31. Yuniarti, Evi., dan Anita Kusuma Dewi. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
  32. Gu, Li, Liqiang Ren, Shule An dan Weichun Yan. "The Webometrics Analysis of Market Share and Network Attention of Operation Systems for Personal Computers-Based on the Baidu Index as a Web Metrics Research." Collnet Journal of Scientometrics and Information Management 9.2 (2015): 161-173.
  33. Maina,Silvia. 2012. "Webometrics and journal websites" European Science Editing;Aug2012, Vol. 38 Issue 3, p65
  34. Kothainayaki, S. dan S. Gopalakrishnan. 2011. "Webometric Analysis of Agricultural Universities in India" Vol. 4 issue 3 ISSN: 0974- 6846
  35. Thelwall,Michael.2009."Introduction to Webometrics: Quantitative Web Research for the Social Sciences" Synthesis Lectures on Information Concepts, Retrieval, and Services, 2009, Vol. 1, No. 1 , Pages 1-116
  36. Jalal,Samir Kumar.2013."Scientometric Mapping on Webometrics: A Global Perspective,VOL. 6, NO. 1-2
  37. Solichin, Achmad. 2011. Strategi Peningkatan Peringkat Perguruan Tinggi Di Webometrics Study Kasus Universitas Budi Luhur. Jakarta: Universitas Budi Luhur. ISSN: 2087-0930
  38. Masrur, Mukhamad. "Langkah-Langkah Strategis Dalam Peningkatan Daya Saing Universitas Menggunakan Teknologi Informasi." Teknologi1.2 (2012).
  39. Anandita, Bagus Wicakso. 2015. Analisis Perbandingan Webometrics Rangking Universitas Negeri Dan Swasta Di Indonesia Dengan Perangkingan Metode Promethee Dan Vikor. Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta
  40. Wijaya, Mustuti. 2012. Analisis Perbandingan Peringkat 30 Universitas Terbaik Dunia Menurut Rilis Webometrics Dan Hasil Peringkat Dengan Metode Oreste dan Bayesian. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta
  41. Tjahjono, Heri, Candra Purnama Aji. 2010. Implementasi Peta Pikiran (Mind Map) Dalam peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa SMP Di Kota Semarang. Semarang: UNNES.
  42. 42,0 42,1 Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasis Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  43. 43,0 43,1 Guritno, Suryo., Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  44. 44,0 44,1 44,2 44,3 Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  45. Praptiningsih, Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
  46. Amsyah, Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  47. O’Brien, James A dan Marakas,George M. 2011. “Management Information Systems, 10th Edition”. McGraw-Hill/ Irwin, New York.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Tugas Akhir (Skripsi), diantaranya yaitu:

Lampiran A.1 : Validasi Tugas Akhir (Skripsi)
Lampiran A.2 : Surat Penugasan Kerja
Lampiran A.3 : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
Lampiran A.4 : Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
Lampiran A.5 : Surat Pengantar Observasi Skripsi
Lampiran A.6 : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
Lampiran A.7 : Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran A.8 : Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
Lampiran A.9 : Daftar Nilai
Lampiran A.10 : Validasi Sidang Akademik
Lampiran A.11 : Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
Lampiran A.12 : Sertifikat Prospek(Skripsi)
Lampiran A.13 : Sertifikat Toefl
Lampiran A.14 : Sertifikat DID 3MT</div>
Lampiran A.15 : Sertifikat Seminar Nasional
Lampiran A.16 : Sertifikat Seminar Internasional
Lampiran A.17 : Katalog Produk
Lampiran A.18 : Ijazah SMA
Lampiran A.19 : CV (Curiculum Vitae)
Lampiran A.20 : Sertifikat Jurnal dan Pemberitahuan Penerimaan Makalah
Lampiran A.21 : Sertifikat Raharja Career
Lampiran A.22 : Formulir Seminar Proposal Skripsi
Lampiran A.23 : Formulir Final Presentasi Skripsi
Lampiran A.24 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi

LAMPIRAN B

Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Tugas Akhir (Skripsi), diantaranya yaitu:

Lampiran B.1 Diagram Rancangan Sistem
Lampiran B.2 Wawancara Stakeholder

Contributors

Endah Nirmala Dewi