SI1312475332

Dari widuri
Revisi per 19 Desember 2018 02.08 oleh 1312475332 (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT MOTOR PADA

PT.BFI FINANCE INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1312475332
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSSINES INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT MOTOR PADA

PT.BFI FINANCE INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1312475332
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Bussines Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Az)
NIP : 00594
       
NID : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT MOTOR PADA

PT.BFI FINANCE INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312475332
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Bussines Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dedy Iskandar, S.Kom., M.T.I)
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID : 05060
   
NID : 10020

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT MOTOR PADA

PT.BFI FINANCE INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312475332
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informassi

Konsentrasi Bussines Intelligence

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT MOTOR PADA

PT.BFI FINANCE INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1312475332
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Bussines Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2019

 
 
 
 
 
NIM :1312475332

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI


ABSTRACT


KATA PENGANTAR


Tangerang, Januari 2019
Triyuni Purwanti
NIM. 1312475332


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Sistem informasi yang baik dan berkualitas merupakan hal utama yang sangat diperhatikan dan menjadi suatu tujuan untuk dicapai guna memberikan kepuasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan bagi manusia untuk menunjang keputusan. Sistem informasi dapat diterapkan pada instansi atau perusahaan untuk mengolah data dan menyajikan informasi atau laporan-laporan sesuai dengan kebutuhan pengguna secara cepat, tepat, dan akurat. Hal ini juga diperlukan oleh PT. BFI Finance Indonesia Tbk untuk bisa mengolah data konsumen pengajuan kredit motor.

PT. BFI Finance Indonesia Tbk adalah suatu finance yang mengoperasikan sistem komputer dalam kegiatan pelayanan pengkreditan. Banyak program pelayanan yang diberikan kepada para konsumen salah satunya adalah kegiatan pengajuan dan pemberian kredit. Dalam menginput kelayakan pengajuan kredit motor masih menggunakan sistem manual dalam proses pengelolaan kelayakan pengajuan kredit mobil. Ketika terjadi kesalahan dalam pendataan data konsumen dalam pengajuan kredit. Laporan data kredit jika terjadi halngan dapat mengganggu kegiatan operasional, akibatnya ada pihak yang merasa dirugikan terutama pada proses penginputan. Sehingga menimbulkan data yang tidak akurat dan tidak relevan sehingga proses pelayananpun akan menjadi terhambat dan lama.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan pihak yang terkait, penulis mendapatkan informasi bahwa proses calon konsumen juga dilakukan dengan menggunakan rentang waktu yang cukup lama dalam melakukan penginputan data konsumen, sehingga hal tersebut sangat tidak efektif dan efisien. Masalah ini termasuk dialami oleh PT. BFI Finance Indonesia Tbk, sebab dari tiap bulan maupun tahun ketahun calon konsumen yang mengajukan kredit terus meningkat. Permasalahan diatas dapat diperbaiki dengan membangun sebuah sistem yang lebih terkomputerisasi dan lebih cepat.

Menyadari akan pentingnya sebuah inovasi informasi untuk memudahkan dalam pengelolahan data pengajuan kredit motor. Hal inilah yang melatar belakangi penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Kredit Motor pada PT. BFI Finance Indonesia Tbk”.


Rumusan Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan taknologi saat ini sangat pesat dan informasi yang berdar semakin banyak dan kompleks sehingga dunia pendidikan tinggi harus dapat mengikuti perkembangan taknologi terutama dalam bidang komputer dan informasiSesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini berkaitan dengan perancangan sistem informasi kredit motor pada PT.BFI Finance Indonesia Tbk yang berjalan saat ini., serta adanya masalah-masalah yang terjadi pada sistem. Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijelaskan mengapa masalah ini penting dan menarik untuk dipecahkan.

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana sistem pengajuan kredit Motor yang berjalan saat ini pada PT. BFI Finance Indonesia Tbk ?

  2. Apakah kebutuhan user terhadap sistem dalam proses pengajuan kredit di PT. BFI Finance Indonesia Tbk yang saat ini sudah terpenuhi?

  3. Bagaimana rancangan dalam suatu sistem pengolahan data proses pengajuan kredit motor pada PT. BFI Finance Indonesia Tbk?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Agar mempermudah penulisan dan dalam pembahasan ini lebih terarah serta bejalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis membatasi penelitian hanya pada sistem pengajuan kredit dan laporan kredit.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Maksud dari penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui sistem proses kredit motor yang sedang berjalan saat ini pada PT Finansia Multi Finance saat ini.

      Menjadikan sistem lebih efektif dan efisien.

      Menampilkan laporan yang akurat.


      Manfaat Penelitian

      Manfaat nyata yang didapat pada penelitian ini adalah :

      1. Dapat meningkatkan mutu pelayanan pada kantor PT.BFI Finance Indonesia Tbk.

      2. Mempermudah dalam proses pendataan konsumen dalam proses pengajuan kredit.

      3. Memudahkan dalam pengambilan keputusan dalam acc kredit.

      Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

      Teknik Pengumpulan Data

      Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu:

      1. Metode Pengamatan Langsung (Observation)

        Penulisan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti terhadap data-data nasabah serta menganalisa sistem yang dibutuhkan untuk mengetahui unsur-unsur dari sistem tersebut .

      2. Metode Wawancara (Interview)

        Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan tatap muka dan tanya jawab secara lisan yang dilakukan oleh penulis dengan analisis, serta melakukan pencatatan terhadap hasil wawancara untuk dijadikan sumber data.

      3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

        Metode yang dilakukan dengan melakukan proses study pustaka dengan melihat referensi pendukung dengan dokumen-dokumen yang diperlukan. Menganalisa data yang didapat berupa dokumen yang digunakan dalam proses dan mengolah data tersebut menjadi data yang akurat sebagai sumber informasi yang cepat dan tepat. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang akan datang jika terdapat permasalahan yang sama.


      Metode Analisa

      Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisa SWOT, yaitu Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Opportunities), Ancaman (Threats). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi kantor Kelurahan baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap kantor Kelurahan, sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan.

      Metode Perancangan Sistem

      Penulis menggunakan metode perancangan berorientasi objek dengan menggunkan tools UML. Pengembangan sistem pengelolahan data kelayakan kredit motor menggunakan software dalam perancangannya, antara lain:

      1. PHP, merupakan bahasa pemrograman yang dipakai.
      2. MySQL, merupakan database yang akan digunakan.
      3. Dreamweaver, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

      UML dirancang dengan menggunakan software Edraw Max dalam pembuatan Use Case Diagram, Squance Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

      Sistem Penulisan

      Penulisan Skripsi ini disusun menjadi beberapa bab. Dalam setiap bab-nya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasan yang ada, sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai Skripsi ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

      BAB I : PENDAHULUAN

      Pada bab ini penulis meguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, metode waterfall, dan sistematika penulisan.

      BAB II : LANDASAN TEORI

      Pada bab ini menguraikan landasan teori yang peneliti gunakan untuk menjelaskan tentang: Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Analisa Sistem, Unified Modeling Language (UML), Website, Web Browser, Internet, PHP, Adobe Dreamweaver, MySQL, dan Literature Review.

      BAB III : PEMBAHASAN

      Bab ini berisi gambaran penjelasan tentang PT. BFI Finance Indonesia, sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, tujuan perusahaan, tugas dan tanggung jawab yang ada pada perusahaan tersebut, tata laksana sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), serta elisitasi tahap I,II,III dan final draft elisitasi.

      BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

      Bab ini berisi rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language dan spesifikasi database, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan.

      BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

      Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan sistem informasi pembayaran nasabah setelah melakukan observasi pada perusahaan, dan berdasar pada bab-bab yang telah diuraikan diatas.

      DAFTAR PUSTAKA

      DAFTAR LAMPIRAN



      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Sistem

      Definisi Sistem

      Terdapat beberapa pendapat para pakar mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :

      1. Sistem menurut Jogianto dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:29) “Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi”.
      2. sedangkan menurut Hesty dkk (2017:66)“Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya”
      3. Lalu, menurut Harianto dalam jurnal Eko Budi Setiawan (2016:1) “Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
      4. Menurut L.Ackof “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).

      Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai satu tujuan.

      Karakteristik Sistem

      Karakteristik sistem menurut Edhi Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:35), yaitu:

      1. Komponen (Components)
      2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.

      3. Lingkungan (Environment)
      4. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan, umunya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjada keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

      5. Penghubung (Interface)
      6. Penghubung merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani. Hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung merupakan saran setiap komponen saling berinterkasi dan berkomunikasi.

      7. Masukan (Input)
      8. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasikan keluaran (output) yang berguna.

      9. Pengolahan (Processing)
      10. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

      11. Keluaran (Output)
      12. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

      13. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
      14. Setiap komponen dalam sistem perlu dijada agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

      15. Kendali (Control)
      16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

      17. Umpan Balik (Feed Back)
      18. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mnegecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.


      Klasifikasi Sistem

      Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42)sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

      1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
      2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
      3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
      4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

      Konsep Data dan Informasi

      Definisi Data

      Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68)“Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saat ini, data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”

      sedangkan menurut Siagian dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68)“Data merupakan bahan ‘mentah’. Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi”

      Lalu, menurut Wawan dan Munir dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68)“Data adalah nilai yang mempresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian”.

      Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.”


      Kualitas Data

      Menurut Wang dan Strong dalam Rusdiana dan Irfan (2014:73) [1]mengemukakan konsep acuan untuk menentukan kualitas data (data quality conceptual framework) yang terdiri atas 4 kategori dan beberapa dimensi, yaitu:

      1. Kategori I intrinsic dimensi
      2. meliputi: accurancy (keakuratan), objectivity (objektivitas), believability (keterpercayaan), dan reputation (reputasi).

      3. Kategori II accessibility dimensi
      4. meliputi: accessibility (mudah diakses) dan security (keamanan).

      5. Kategori III, contextual, dimensi
      6. meliputi: relevancy (kesesuaian), value added (nilai tambah), timeliness (ketetapan waktu), Completeness (kelengkapan data), amount of into (jumlah informasi yang dapat di peroleh .

      7. Kategori IV, representational, dimensi
      8. meliputi: interpretability (dapat dimengerti), ease of understanding (mudah di mengerti), concise repsentation dan consistent representation(konsisten).

      Definisi Informasi

      Menurut Ida Nuraida dalam buku karya Muslihudin, M. Dan Oktavianto (2016:11), “Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan”. Menurut Yakub dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11), “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponenkomponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi”.

      Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang sangat dibutuhkan organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan dan menyebarkan hasilnya (informasi).

      Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan penerapan sistem di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen.

      Menurut Pratama (2014:10) menyatakan bahwa: Sistem Informasi merupakan bagian dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur,dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitang untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

      Menurut Supriadi dkk dalam jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:3), menyatakan bahwa: Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

      Hal ini tersebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentuSedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.

      Komponen Sistem Informasi

      sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan itu terdiri dari:

      1. Blok Masukan (Input Block)
      2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

      3. Blok Model (Model Block)
      4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

      5. Blok Keluaran (Output Block)
      6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

      7. Blok Teknologi (Technology Block)
      8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

      9. Blok Basis Data (Database Block)
      10. Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

      11. Blok Kendali (Controls Block)
      12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

      Siklus Informasi

      Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

      Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

      Informasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi merupakan suatu siklus yang terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut :

      1. Pengumpulan Data
      2. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

      3. Pengolahan Data
      4. Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.

      Transformasi Data Ke Dalam Informasi

      Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.

      Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

      Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)

      Pengolahan Data informasi

      Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

      Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.


      Kondep Dasar Analisa

      Definisi Analisa Sistem

      Tahap analisa merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan akan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapan yang akan di lakukan selanjutnya. Berikut definisi analisa menurut pakar :

      Menurut Yogianto dalam Taufiq (2013:153): Menyatakan bahwa analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikannya. Menurut Taufiq (2013:153), “Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki”. Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulanbahwa, analisa sistem adalah penjabaran sebuah sistem untuk di evaluasi sehingga bisa di perbaiki menjadi lebih komplit.

      Menurut Taufiq (2013: 156), “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

      Tahapan Analisa Sistem

      Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

      1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
      2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
      3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
      4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

      Tujuan Analisa Sistem

      Adapun tujuan dari analisa sistem adalah sebagai berikut:

      1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
      2. Membantu para pengambil keputusan.
      3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
      4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengelolaan data maupun pembuatan laporan baru.
      5. Menyusun suatu tahap rencana pembangunan sistem.

      Hasil dari analisa itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.

      Fungsi Analisa Sistem

      Adapun fungsi dari analisa sistem adalah sebagai berikut:

      1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
      2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
      3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
      4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.


      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      Definisi Perancangan Sistem

      Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65) menyatakan bahwa: Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,servicesand products are delivered.

      Menurut Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250) menyatakan bahwa: Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

      Menurut McLeod dalam Fauzi dkk dalam Jurnal Surya Infromatika Vol.1 No.1 (2015:26), “Perancangan sistem adlah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan”.

      Tujuan Perancangan Sistem

      Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut:

      1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
      2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat pengembangan atau pembuatan sistem.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Kredit

      Definisi Kredit

      Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang diwajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

      Menurut Drs Syamsu Iskandar (2013:363),Menjelaskan bahwa, “Kredit atau pinjaman yang diberikan adalah merupakan salah satu instrument bank yang paling dominan dalam menggunakan dananya. Kredit adalah asset produktif yang sangat diandalkan karena merupakan penghasilan yang utama dari Bank”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Kredit atau pinjaman merupakan asset produktif dan terpercaya.

      Unsur-unsur Kredit

      Menurut Rivai (2013:198) unsur-unsur yang terdapat dalam kredit adalah sebagai berikut:

      1. Terdapat dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit (konsumen).
      2. Terdapat kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan atas credit rating penerima kredit
      3. Terdapat persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit.
      4. Terdapat penyerahan barang, jasa atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit
      5. Terdapat unsur waktu (time element).
      6. Terdapat unsur resiko (degree of risk) baik di pihak pemberi kredit maupun di pihak penerima kredit.
      7. Terdapat unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada pemberi kredit.

      Fungsi Tujuan Kredit

      Fungsi kredit menurut Rivai (2013:200) didalam perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut:

      1. Meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang.
      2. Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang.
      3. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
      4. Menimbulkan gairah berusaha masyarakat.
      5. Alat stabilitas ekonomi.
      6. Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional.
      7. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional.


      Management Kredit

      Menurut Moti dkk dalam International Jounal of Business, Humanities and Technology (2012:99-108) argue that intelligent and effective management of credit lines is a key requirement for effective credit management. Furthermore, to minimize the risk of bad debt and over-reserving, banks ought to have greater insight into important factors like, customer financial strength, credit score history and changing payment patterns. (pengelolaan jalur kredit yang cerdas dan efektif merupakan persyaratan utama untuk pengelolaan kredit yang efektif. Selanjutnya, untuk meminimalkan risiko kredit macet dan over-order, bank harus memiliki wawasan lebih besar mengenai faktor penting seperti, kekuatan keuangan pelanggan, sejarah skor kredit dan perubahan pola pembayaran).


      Resiko Kredit

      Menurut Moti dkk dalam International Jounal of Business, Humanities and Technology (2012:99-108)[15] Credit risk or default risk is basically the risk faced by investor to lose money from borrower who fails to make payments. (Risiko kredit atau risiko default pada dasarnya adalah risiko yang dihadapi investor kehilangan uang dari peminjam yang gagal melakukan pembayaran.)

      Untuk menghindari terjadinya resiko kredit, maka staf perusahaan harus melakukan beberapa prosedur kepada calon peminjam. Seperti harus dilakukan interview dan surver kepada calon peminjam serta memilah dengan baik berkas kredit yang diajukan oleh calon peminjam tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan keamanan untuk menghindari terjadinya resiko dari kredit. Seperti yang dijelaskan oleh para ahli berikut ini:

      Menurut Ahmed dan Malik dalam International Journal of Economics and Financial Issues (2015:575-576)[16] Loan appraisal is an application/request for funds, evaluated by financial institution. The aspects to be focused in appraisal includes: purpose of the client, need genuineness, repayment capacity of the borrower, quantum of loan and security. Loan appraisal plays important role to keep the loan losses to minimum level, hence if those officers appointed for loan appraisal are competent then there would be high chances of lending money to non-deserving customers. Collection procedure is a systematic way required to recover the past due amount from clients within the lawful jurisdiction. The collection aspects may vary from institution but those should be complaint to existing laws such as third party collection agencies may involve in a collection process. It does not just involve in collection procedure details provided by the institution but also the procedure in which the lawful collection takes place. Well administered collection is needed for better performance of the loan. If financial institutions do not follow well administered collection procedures, this would results in loan defaults.(Penilaian pinjaman adalah aplikasi / permintaan dana, dievaluasi oleh lembaga keuangan. Aspek yang harus difokuskan dalam penilaian meliputi: tujuan klien, kebutuhan keaslian, kapasitas pembayaran peminjam, kuantum pinjaman dan keamanan. Penilaian pinjaman memainkan peran penting untuk menjaga tingkat kerugian pinjaman menjadi minimum, oleh karena itu jika petugas yang ditunjuk untuk penilaian pinjaman kompeten maka akan ada kemungkinan pinjaman uang yang tinggi kepada nasabah yang tidak layak. Prosedur pengumpulan adalah cara sistematis yang diperlukan untuk memulihkan jumlah jatuh tempo terakhir dari klien di dalam yurisdiksi yang sah. Aspek koleksi mungkin berbeda dari institusi namun harus menjadi keluhan terhadap undang-undang yang ada seperti lembaga pengumpulan pihak ketiga mungkin terlibat dalam proses pengumpulan. Ini tidak hanya melibatkan dalam rincian prosedur pengumpulan yang disediakan oleh institusi tetapi juga prosedur dimana pengumpulan yang sah dilakukan. Pengumpulan dikelola dengan baik diperlukan untuk kinerja pinjaman yang lebih baik. Jika lembaga keuangan tidak mengikuti prosedur pengumpulan yang dikelola dengan baik, ini akan mengakibatkan default pinjaman.)


      Konsep Dasar Analisa SWOT

      Definisi Analisa SWOT

      Menurut Puput (2017:62)“Analisis SWOT bermanfaat apabila telah jelas telah jelas ditentukan, dalam bisnis apa perusahaan beroprasi, dan kearah mana perusahaan menuju masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Dari hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam waktu 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stokeholder”.Kuadran Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

      Langkah-Langkah Analisa SWOT

      Menurut Rangkuti dalam Syefri Maulana Husain (2013:11)langkah-langkah mudah penyusunan SWOT, yaitu:

      1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
      2. Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

      3. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
      4. Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

      5. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI
      6. Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

      7. Kuisioner Riset SWOT
      8. Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).

      9. Identifikasi Penyebab Masalah
      10. Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

      11. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis
      12. Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

      13. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
      14. Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

      15. Menentukan Ukuran yang Dipakai Dalam SWOT
      16. Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

      17. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator
      18. Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance Indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

      19. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja
      20. Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

      21. Melakukan Cascading SWOT
      22. Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

      23. Analisa risiko menggunakan key risk indicators
      24. Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

      25. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan
      26. Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

      27. Analisis kasus corporate strategy menggunakan SWOT
      28. Pada bagian in pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

      Konsep Dasar Database

      Definisi Database

      Raharjo (2014: 3), “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.

      Anhar (2016:19), “Database (basis data) dapat diartikan sebagi suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer yang bertujuan dalam kemudahan akses”.

      Pengguna Database

      (Anhar, 2016:20) Berdasarkan cara interkasi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut :

      1. Database Administrator adalah yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
      2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
      3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
      4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
      5. Naveuser. Pengguna yang memiliki pengetahuam komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.


      Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

      Definisi Unified Modeling Language (UML)

      Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced In Computer Science and Software Engineering February, 2014, pp. 148-153 ISSN: 2277128X Vol. 2, Isue.2 “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

      Menurut Fergus. U. Onu dkk dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506): A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts.

      Menurut Maimunah dkk (2017:1), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

      Sementara, menurut Henderi dalam Saefudin dan Sri Lestari (2015:40), “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

      Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) yaitu bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuah sistem perangkat lunak.

      Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Adi Nugroho dalam Muh Rizal (2014:15), langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut:

      1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
      2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan cepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirment, dan catatan-catatan lain.
      3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
      4. Definisikan requirment lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
      5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
      6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
      7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka lagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
      8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
      9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
      10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirment piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
      11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:
      12. a. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

        b. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

        c. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

        d. Perangkat lunak siap dirilis.

      PHP (Hypertext Preprocessor)

      Definisi PHP (HyperText Preprocessor)

      Menurut M.A. Ansari dkk (2017:246), “The PHP is a programming language which allows web developers to create dynamic content which interacts with databases. PHP is basically used for developing web based software applications. PHP can be deployed on most web servers on almost every operating system and platform for free of cost”.

      PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database PHP pada dasarnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis web. PHP bisa disebarkan di sebagian besar server web di hampir setiap sistem operasi dan platform bebas biaya). Sementara, menurut Hidayat (2014 :2), “PHP atau Hypertext Preprocessor adalah salah satu bahasa pemograman web yang dapat dipadukan dengan script HTML yang gunanya untuk mengelolah data dari tampilan halaman website”.

      Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai PHP dapat disimpulkan bahwa PHP yang merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat halaman website dan dapat digunakan bersamaan dengan HTML (Hyper Text Markup Language).

      Kelebihan PHP (Hypertext Preprocessor)

      Kelebihan – kelebihan PHP (Hypertext Preprocessor).

      1. Bisa membuat web menjadi dinamis
      2. PHP bersifat open source, sehingga dapatdigunakan oleh siapa saja secara gratis
      3. Program atau aplikasi yang dibuat menggunakan PHP dapat running atau dijalankan di semua sistem operasi. Karena PHP berjalan secara web base, itu artinya semua sistem operasi yang memiliki web browser dapat menggunakan aplikasi ini, dan semua OS bahkan HandPhone tentu saja selalu memiliki web browser dengan kata lain sangat mobile dan fleksible.
      4. Aplikasi dengan PHP cukup cepat dibandingkan dengan aplikasi CGI dengan Perl atau Phyton bahkan lebih cepat dibandingkan dengan ASP maupun Java dalam berbagai aplikasi web (kecepatan ini bisa bervariasi karena berpengaruh oleh tipe aplikasi dan jumlah pengunjung).
      5. Mendukung banyak paket database baik komersil maupun nonkomersil (Adabas D, dBase, Direct MS-SQL, Empress, FilePro, FrontBase, Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, Interbase, MSQL, MySQL, ODBC, Oracle, Ovrimos, PostgrSQL, Solid, Sybase, UNIX DBM, Velocis)
      6. Bahasa pemograman PHP adalah sebuah bahasa scriptyang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunanya.
      7. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
      8. Dalam sisi pengembang lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan
      9. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
      10. Berbagai script atau aplikasi siap pakai dan gratis telah tersedia dan dapat anda gunakan kapanpun anda mau.

      Kekurangan PHP (Hypertext Preprocessor)

      1. Permasalahan yang sering terjadi pada register global
      2. Tidak mengenal package.
      3. Jika tidak diencoding, maka kode PHP dapatdibaca semua orang. Untuk encodingnya anda membutuhkan Tool dari Zend dan biaya encoding ini sangat mahal.
      4. Tidak memiliki sistem pemograman berorientasi objek yang sesungguhnya.
      5. PHP memiliki kelemahan security. Tertentu apabila pemogrammer tidak jeli, atau berhati-hati dalam melakukan pemograman dan kurang memperhatikan isu dan konfigurasi PHP.


      Konsep Dasar XAMPP

      Definisi XAMPP

      Menurut MADCOMS (2016: 186) “XAMPP adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari Apache, MySQL, PhpMyAdmin, PHP, Perl, Filezilla dan lain-lain. XAMPP berfungsi untuk memudahkan instalasi lingkungan PHP, dimana biasanya lingkungan pengembangan web memerlukan PHP, Apache, MySQL dan PhpMyAdmin serta software-software yang terkait dengan pengembangan web”.


      Konsep Dasar MySQL

      Definisi MySQL

      Menurut MADCOMS (2016: 2) “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user dan SQL Database Managemen System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan”.

      Menurut Sutanto (2014:73), menyatakan bahwa: MySQL disebut juga SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

      Menurut Hendry (2015:1), menyatakan bahwa: MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistrbusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (Genarl Punlic License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil.

      Menurut Aditya dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56), menyatakan bahwa: MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoprasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa MySQL adalah sebuah pengoprasian basisdata yang mempermudah pengguna dalam pengoprasian dan pengerjaan basis data.


      Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

      Definisi Adobe Dreamweaver

      Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Sistem Inc, sebelumnya produk dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, kemudian perkembangannya dilanjutkan oleh Adobe System Inc, dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS), sementara itu menurut Milician (2012:5), mengatakan bahwa dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula.

      Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membangun atau membuat sebuah web oleh kalangan professional atau pemula.

      Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

      Ruang kerja atau workspace adalah bagian keseluruhan tampilan adobe dreamweaver. Ruang kerja dreamweaver terdiri dari welcome screen, menu, insert bar, document window, css panel, aplication panel, tag inspector, property inspector, result panel, dan files panel.


      Konsep Dasar Edraw Max

      Definisi Edraw Max

      adalah software diagram yang dapat membantu anda mebuat bagan organisasi, presentase bisnis, diagram jaringan, rencana pembangunan, peta pikiran, ilmu ilustrasi, desain fashion, UML diagram, workflow, struktur Program, diagram desain web, dan masih banyak lagi yang lainnya yang berhubungan dengan diagram.Dengan software ini anda akan lebih mudah membuat berbagai macam diagram apa saja dengan menggunakan template, struktur dan bentuk serta alatalat menggambar lainnya dan anda dapat mengekspornya ke format lainnya seperti; PDF, Word, Excel, file PowerPoint, SVG atau EPS. Dan software ini sudah mendukung semua jenis Operating System yang anda gunakan.

      1. Kelebihan Edraw Max
      2. a. Dapat membantu anda membuat rancangan jaringan. warnet, labkom, rumah, sekolah, maupun di kantor.

        b. Dapat digunakan untuk menyusun flowchart.

        c. Dapat digunakan untuk merancang busana 4.Tampilan yang mudah digunakan dan interaktif.

      3. Kekurangan Edraw Max :
      4. a. Software ini hanya cocok sebagai media yang ditampilkan (presentasi) dalam bentuk softcopy.

        b. Apabila anda menginginkan dalam bentuk hardcopy perlu memperhitungkan ukuran kertas yang akan digunakan serta hasil cetak nantinya dapat terbaca dengan baik atau tidak.

      Konsep Dasar Website

      Definisi Website

      Menurut Dani Eko Hendrianto (2014: 59) dalam Jurnal IJNS – Indonesian Journal On Networking and Security Vol. 3 No. 4, “Website (Situs Web) merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang berhubungan dengan file-file lain yang terkait. Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page”.

      Web Browser

      Menurut Rulia Puji Hastanti, Bambang Eka Purnama dan Indah Uly Wardati (2015: 3) dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol. 3 No. 2, “Pengertian Web Browser adalah sebuah perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web”


      Konsep Dasar Elisitasi

      Definisi Elisitasi

      Menurut Siahaan dalam M.Iqbal Dzulhaq dkk (2017:1), “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”

      Berdasarkan pengertian para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      Jenis-jenis Elisitasi

      Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

      1. Elisitasi Tahap I
      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      3. Elisitasi Tahap II
      4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi .

        a.) M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

        b.) D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

        c.) I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      5. Elisitasi Tahap III
      6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

        a.) T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

        b.) O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

        c.) E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

        a.) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

        b.) Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

        c.) Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

      7. Final Draft Elisitasi
      8. Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Definisi Literature Review

      Menurut Warsito dkk (2015:29), “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

      Bedasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulkan bahwa literature review adalah sebuah analisa yang berwujud kritikan dari sipeneliti yang sedang mereka lakukan.

      Studi Pustaka (Literature Review)

      Literature Review ini dilakukan ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan/melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.

      Terdapat penelitian sebelumnya yang memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain:


      BAB III

      ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat PT. BFI Finance

      PT BFI Finance Indonesia Tbk (disingkat BFI Finance atau Perusahaan) didirikan pada 7 April 1982 dengan nama PT Manufacturers Hanover Leasing Corporation yang merupakan perusahaan kongsi dengan Manufacturer Hanover Leasing Corporation dari Amerika Serikat.

      1. Tahun 1982 Perusahaan didirikan dengan nama PT Manufacturers Hanover Leasing Corporation berdasarkan Akta Notaris No. 57 tanggal 7 April 1982 yang dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta, dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 tanggal 28 Oktober 1982 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 102 tanggal 21 Desember 1982, Tambahan No. 1390. Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan sebagai perusahaan leasing dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-038/KM.11/1982 tanggal 12 Agustus 1982.
      2. Tahun 1986 PT Bank Umum Nasional dan Essompark Ltd., Hong Kong, mengakuisisi kepemilikan Perusahaan. Perusahaan mengubah namanya menjadi PT Bunas Intitama Leasing Indonesia.
      3. Tahun 1990 BFI Finance menjadi salah satu perusahaan pembiayaan pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI) dengan kode saham BFIN. Nama dan status Perusahaan disesuaikan menjadi PT Bunas Finance Indonesia Tbk. Perusahaan mengubah izin operasinya menjadi perusahaan bisnis multifinance berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 493/KMK.013/1990 tanggal 23 April 1990.
      4. Tahun 2001 Perusahaan menyelesaikan restrukturisasi keuangan yang menyebabkan perubahan pemegang saham mayoritas. Perusahaan mengubah namanya menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk, berdasarkan Akta Notaris No. 116 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 27 Juni 2001, disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 tanggal 24 Juli 2001 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 35 tanggal 30 April 2002, Tambahan No. 4195.
      5. Tahun 2006 Menteri Keuangan Republik Indonesia mengamandemen izin usaha Perusahaan melalui Keputusan No. KEP-038/KM.5/2006 tanggal 20 Februari 2006 untuk memberlakukan secara surut izin usaha yang sebelumnya diberikan kepada PT Bunas Finance Indonesia Tbk sejak tanggal disetujuinya perubahan nama Perusahaan menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk.
      6. Tahun 2007 BFI Finance memperoleh peringkat nasional jangka panjang ‘Baa1(id)’ dari Moody’s
      7. Tahun 2011 Trinugraha Capital & Co SCA mengakuisisi 44,95% saham Perusahaan. BFI Finance memperoleh peringkat nasional jangka panjang ‘A(idn)’ dari Fitch Ratings.
      8. Tahun 2012 Penerbitan Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham (MESOP) hingga 5% setara saham baru dari jumlah saham Perusahaan.
      9. Tahun 2013 Perusahaan meresmikan kantor pusat yang beralamat di BFI Tower, Sunburst CBD Lot 1.2, Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City, Tangerang Selatan, Provinsi Banten. BFI Finance memperoleh peningkatan peringkat nasional jangka panjang menjadi ‘A+(idn)’ Outlook Positif dari Fitch Ratings.
      10. Tahun 2015 Perusahaan melakukan pembelian kembali saham yang beredar (stock buyback) untuk meningkatkan manajemen permodalannya.
      11. Tahun 2016 BFI Finance memperoleh peningkatan peringkat nasional jangka panjang menjadi ‘AA-(idn)’ Outlook Stabil dan peringkat nasional jangka pendek menjadi ‘F1+(idn)’ dari Fitch Ratings.
      12. Tahun 2017 BFI Finance mendirikan entitas anak perusahaan, PT Finansial Integrasi Teknologi (FIT), berdasarkan Akta Notaris Herna Gunawan, S.H., M.Kn. No. 4 tanggal 15 September 2017, disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-0043022.AH.01.01.Tahun 2017 tanggal 29 September 2017. PT FIT adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan pinjaman uang online berbasis teknologi informasi. Perusahaan memperoleh persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Oktober 2017 untuk membentuk Dewan Pengawas Syariah.

      Visi Perusahaan

      Menjadi mitra solusi keuangan yang terpercaya yang turut berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat

      Misi Perusahaan

      1. Menyediakan solusi keuangan yang terpercaya dan efektif kepada pelanggan kami.
      2. Mencapai tingkat pengembalian modal yang superior dan mempertahankan reputasi kami sebagai perusahaan publik terpercaya.
      3. Menyediakan lingkungan komunitas yang mendidik para pemimpin masa depan dari organisasi.
      4. Membangun hubungan kerja sama jangka panjang dengan mitra bisnis kami berdasarkan saling percaya dan menguntungkan.
      5. Memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat.

      Struktur Organisasi Perusahaan PT. BFI Finance

      Struktur Organisasi Perusahaan PT. BFI Finance.

      Deskripsi Jabatan PT. BFI Finance

      Berikut ini penjelasan wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang terdapat pada struktur organisasi PT BFI Finance:

      1. Dewan Pengawas
      2. a.) Dewan Pengawas adalah wakil atau kuasa dari pemegang saham.

        b.) Dewan Pengawas mempunyai tugas menetapkan kebijaksanaan umum, melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap BFI.

      3. Direksi
      4. Adapun tugas direksi dibagi menjadi dua, yaitu:

        a.) Direktur Utama mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengorganisasian, penatalaksanaan dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas Direksi serta melakukan pembinaan dan pengendalian atas Satuan Kerja Audit Intern dan Bagian Administrasi, Keuangan dan Umum.

        b.) Direktur Operasional mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengorganisasian dan penatalaksanaan operasional BFI serta melakukan pembinaan dan pengendalian atas Bagian Pemasaran, Bagian Supervisi Kredit dan Kantor Cabang.

      5. Kepala Satuan Kerja Audit Internal
      6. Memberikan dukungan kepada Direksi dalam melakukan pengawasan, audit intern dan melakukan kordinasi dengan Dewan Pengawas dalam pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional perusahaan serta memberikan rekomendasi tindak lanjut atas hasil audit intern maupun ekstern.

      7. Kepala Bagian Pemasaran
      8. Memberi dukungan kepada Direksi dalam merencanakan, mengkoordinir, mengendalikan dan mengelola pelaksanaan kegiatan pemasaran kredit, dana dan jasa bank lainnya serta membawahi; Seksi Pemasaran Kredit, Seksi Pemasaran Dana dan Jasa serta Kepala Kantor Kas yang berada dibawah Kantor Pusat.

      9. Kepala Seksi Pemasaran Kredit
      10. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Pemasaran dalam melakukan pemasaran kredit, analisa kredit dan pelaksanaan komite kredit serta pemantauan dan pembinaan konsumen kredit.

      11. Kepala Seksi Pemasaran Dana dan Jasa
      12. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Pemasaran dalam melakukan pemasaran dana dan jasa kredit lainnya, penerimaan konsumen dan menjaga serta memelihara kesetiaan konsumen.

      13. Kepala Bagian Supervisi Kredit
      14. Memberikan dukungan kepada Direksi dalam melakukan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan penagihan kredit lancar, penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah serta penanganan dan penyelesaian kredit hapus buku.

      15. Kepala Seksi Pemantauan Dan Penagihan Kredit
      16. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Supervisi Kredit dalam melakukan pemantauan, pengawasan, pembinaan dan penagihan kredit lancar.

      17. Kepala Seksi Remmedial Kredit
      18. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Supervisi Kredit dalam rangka penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah dan kredit hapus buku.

      19. Kepala Bagian Operasional
      20. Memberi dukungan kepada Direksi dalam merencanakan, mengkoordinir, mengendalikan pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Akunting dan pelaporan, Admnistrasi kredit, Pengelolaan kas, treasury dan pelayanan nasabah serta Umum dan SDM dan membawahi; Seksi Akunting dan Pelaporan, Seksi Administrasi Kredit, Seksi Kas, Treasury dan Pelayanan, serta Seksi Umum dan SDM.

      21. Kepala Seksi Akunting Dan Pelaporan
      22. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pengurusan dan penatalaksanaan akuntansi dan laporan keuangan.

      23. Kepala Seksi Administrasi Kredit
      24. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pelaksanaan tugas administrasi kredit dan pelaporan perkreditan serta membawahi Staf administrasi kredit.

      25. Kepala Seksi Kas, Treasury Dan Pelayanan
      26. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pengelolaan serta penatalaksanaan pelayanan konsumen, pengelolaan kas, pengelolaan transaksi antar bank dan pengelolaan likuiditas lainnya.

      27. Staf SDM
      28. Memberikan dukungan kepada Kepala Seksi Umum dan SDM dalam pengurusan dan pengelolaan kepegawaian.

      29. Kepala Kantor Cabang
      30. Memberi dukungan kepada Direksi dalam merencanakan, mengkoordinir, mengendalikan dan mengelola pelaksanaan kegiatan operasional Kantor Cabang serta membawahi unit-unit kerja pada Kantor Cabang

      31. Kepala Seksi Umum dan SDM
      32. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pelaksanaan tugas-tugas umum, kesekretariatan dan kepegawaian.

        Analisa SWOT

        Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Threaths).

        Analisa Sistem Yang Berjalan

        Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

        Prosedur Sistem Yang Berjalan

        Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan pengajuan kredit yang sedang berjalan pada saat ini, yaitu :

        1. Calon konsumen melakukan pendaftaran pengajuan kredit.
        2. Setelah itu konsumen melakukan pengumpulan berkas untuk diajukan kepada pihak leasing.
        3. Marketing melakukan verifikasi berkas dan data yang diterima dari calon konsumen.
        4. Direksi melakukan seleksi terhadap data dan berkas yang diterima dari calon konsumen dan melakukan interview terhadap calon konsumen.
        5. Seleksi selesai, direksi memberikan persetujuan dan penolakan terhadap pengajuan kredit.
        6. Proses pengajuan kredit disetujui atau ditolak, surveyor memberikan konfirmasi kepada calon konsumen bahwa untuk melakukan ketahap berikutnya.
        7. Setelah selesai konfirmasi, direksi melakukan rapat serta menganalisa terhadap nominal pengajuan kredit yang diajukan oleh calon konsumen.
        8. Direksi memutuskan untuk memberikan kredit terhadap calon konsumen dengan nominal yang telah ditentukan.
        9. Surveyor memberikan konfrimasi kepada calon konsumen bahwa pengajuan kreditnya diterima oleh direksi, dan calon nasabah mendapatkan dana dari pengajuannya tersebut.
        10. Surveyor membuat laporan terhadap transaksi yang telah dilakukan, baik membuat laporan data konsumen ataupun laporan pengajuan kredit.

        Analisa Sistem Sedang Berjalan Pada Use Case Diagram

        Berdasarkan gambar 3.3. Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

        1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem informasi kredit motor pada PT. BFI Finance .
        2. 6 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Konsumen,Marketing,Surveyor,SPV,Operation.
        3. 10 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

        Sistem Berjalan Pada Activity Diagram

        Berdasarkan Use Case Diagram di atas maka dapat kita gambarkan ke Activity Diagram dari aktivitas pada aktor-aktor yang ada pada Sistem informasi kredit motor Pada PT.BFI Finance. Berikut gambar Activity Diagram Sistem Pengolahan Data Kelayakan kredit motor Pada PT. BFI Finance.


        Berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram diatas terdapat :

        1. 1 initial node, objek yang diawali.
        2. 17 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
        3. 6 Activity state dari sistem yang memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain.
        4. 1 final state, objek yang diakhiri.

        Sistem Berjalan Pada Sequence Diagram

        Squance Diagram memodelkan alur kegiatan seuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Berdasarkan Use Case Diagram di atas dan Activity Diagram di atas maka kita dapat gambarkan Squance Diagram dari aktivitas para aktor-aktor yang ada pada Sistem informasi kredit motor Pada PT.BFI Finance. Berikut Gambar Squance Diagram Pada PT. BFI Finance.

Contributors

1312475332