SI1311477526

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

SISTEM DATA INVENTORY PADA PT. HERO SUPERMARKET

CABANG GIANT EKSTRA

PALEM SEMI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1311477526
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2016/2017



 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SYSTEM DATA INVENTORY PADA

PT. HERO SUPERMARKET CABANG GIANT EKSTRA PALEM SEMI

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477526
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Maemunah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SYSTEM DATA INVENTORY PADA

PT HERO SUPERMARKET CABANG GIANT EKSTRA PALEM SEMI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477526
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhammad Zahruddin, S.Kom.,MM)
   
(Arief Suptono, S.Pt,.MM)
NID : 15013
   
NID : 14006

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM DATA INVENTORY PADA

PT HERO SUPERMAKET CABANG GIANT EKSTRA PALEM SEMI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477526
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1311477526
Nama
Jurusan
Konsentrasi
: Sistem Inforrmasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 17 Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1311477526

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Sejarah dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini, beberapa teknologi yang begitu efektif beberapa tahun lalu mungkin saat ini sudah tidak begitu relevan lagi untuk tetap digunakan. Pada dasarnya PT.Hero Supermarket pada divisi gudang telah mempunyai system terkomputerisasi yang cukup baik, namun dikarenakan platform yang digunakan masih berbasis DOS dengan Clipper sebagai bahasa pemrograman yang digunakan, masih memiliki beberapa kelemahan yang dihadapi oleh User. Beberapa diantaranya yaitu dukungan kompatibilitas hardware dengan computer DOS yang terbatas , serta tidak memungkinkannya DOS untuk menggunakan software yang berkembang saat ini seperti Office Suite, Email Client juga menjadi salah satu kendala tersendiri yang menjadikan aktivitas pekerjaan pada divisi warehouse kurang maksimal. Dan salah satu kendala saat ini yang dikhawatirkan akan menghambat yaitu keterbatasan system DOS akan media penyimpanan yang tidak sebaik system Dekstop yang banyak berkembang saat ini. Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis maka seiiring dengan perkembangan teknologi yang semakin baik maka penulis menyimpulkan perlunya migrasi dari system yang sudah ada kepada sebuah aplikasi berbasis desktop yang lebih bisa memaksimalkan resource yang ada dan bisa menyelesaikan beberapa kendala di atas.

Kata kunci : Informasi,Warehouse, System, Proses, Pengolahan,data, Web, Dos,Clipper.

ABSTRACT

The history of the development of technology so rapidly at this time, some of the technology is so effective a few years ago may now not so relevant anymore to remain in use. Basically PT.Hero Supermarket at warehouse division has had a computerized system is good enough, but because the platform used was still based on DOS with Clipper as the programming language used, still has some disadvantages faced by users. Some of them are support for hardware compatibility with DOS computer is limited, and does not allow DOS to use software developed at this time as Office Suite, Email Client also one obstacle that makes it a work in warehouse division less than the maximum. And one of the obstacles currently feared would hinder the limited DOS system storage media is not as good as desktop systems are widely grown today. In research conducted by the authors then concurrently with the development of technology is getting better, the authors conclude the need for migration from the existing system to a desktop based application that is able to maximize existing resources and could resolve some of the above constraints.

Keywords: , Warehouse , System, Process , Processing , data, Web , Dos , Clipper.



KATA PENGANTAR

Puji syukur , penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta melimpahkan segala karunia-Nya, dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik, yang berjudul “Sistem Data Inventory Pada PT Hero Supermarket Cabang Giat Ekstra Palem Semi”. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penerapan ilmu, pengetahuan selama kuliah dan digunakan guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan laporan Skripsi, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan Skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya M.Si, sebagai Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom Selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Muhamad Zahruddin, S.Kom.,MM sebagai Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan atas laporan Skripsi ini.
  5. Bapak Arif Saptono,S.Pt,MM sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan atas laporan Skripsi ini
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua Orang Tua, dan keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis
  8. Untuk Seseorang yang Sayangi selamanya ”Fremlyando Aditya Palit.

Penulis juga menyadari bahwa di dalam pelaksanaan Skripsi maupun penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan penulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.


Tangerang, 17 Januari 2017
Rubiane Pebriana Manalu
NIM. 1311477526

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.3.1 Analisa SWOT
  2. Tabel 3.6.1 Elisitasi Tahap 1
  3. Tabel 3.6.2 Elisitasi Tahap 2
  4. Tabel 3.6.3 Elisitasi Tahap 3
  5. Tabel 3.6.4 Final Destinasi
  6. Tabel 4.3.2 Spesifikasi Basis Data
    1. Tabel PO

    2. Tabel Produk

    3. Tabel Receiving

    4. Store

    5. User

  7. Tabel 4.7.2 Pengujian Black Box
  8. Tabel 4.8 Tabel Jadwal Implementasi
  9. Tabel 4.9 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1.3 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2.2.1 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  3. Gambar 3.2.2.2 Activity Sistem yang berjalan
  4. Gambar 3.2.2.3 Sequence Diagram Sistem Berjalan pada Purchasing
  5. Gambar 3.2.2.4 Sequence Diagram Penerimaan Barang
  6. Gambar 3.2.2.5 Sequence Diagram Pengeluaran Barang
  7. Gambar 4.2.1 Use case Diagram yang diusulkan
  8. Gambar 4.2.2 Activity Diagram yag diusulkan
  9. Gambar 4.2.3 Sequence Diagram yang diusulkan
  10. Gambar 4.3.1 Class Diagram
  11. Gambar 4.3.2 Spesifikasi Basis Data
  12. Gambar 4.4 Rancangan Prototyper
  13. Gambar 4.5 Rancangan Program

DAFTAR SIMBOL

  1. Simbol Use Case Diagram

    Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

  2. Simbol Class Diagram

    Gambar 2. Simbol Class Diagram

  3. Simbol Squence Diagram

    Gambar 3. Simbol Sequence Diagram

  4. Simbol Activity Diagram

    Gambar 4. Simbol Actifity Diagram

 


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan komputer di era globalisasi dari tahun-ketahun semakin meningkat, hal ini bisa dilihat dari semakin banyak pengguna komputer yang memanfaatkan piranti ini sebagai alat bantu terutama dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan sehingga dengan memanfaatkan perkembangan tekhnologi ini akan lebih mempercepat dalam membantu pekerjaan serta efisien dalam menentukan hasil sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik. Diperlukan optimalisasi penggunaan komputer yang telah ada dan sumber daya manusia yang handal.

Sebagai contoh pada proses produksi yang dilakukan harus benar-benar ditangani oleh sumber daya manusia yang mempunyai keahlian pada bidangnya dan melalui tahap-tahap yang sudah seharusnya dilakukan atau sesuai standar SOP (Standart Operation Prosedur) yang sudah ditetapkan oleh masing-masing perusahaan.

Penggunaan sistem yang sesuai standar sangat membantu dalam kegiatan kerja, sebagai contoh sistem penyimpanan barang harus benar-benar di perhatikan agar dalam pemakaiannya dapat di gunakan sebaik mungkin dan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi dan jumlah bahan baku yang tersedia.

PT.HERO CABANG GIANT EKSTRA PALEM SEMI TANGERANG yang terletak di Jl.Boulevard palem semi, Karawaci Tangerang, masih memiliki kendala di dalam sistem inventory barang yang sebenarnya sudah terkomputerisasi, namun dikarenakan platfrom yang digunakan masih berbasis DOS (Disk Operating System) dengan menggunakan clipper sebagai bahasa pemrograman berakibat hasil data tidak sesuai dengan data yang diharapkan,diantara kendala tersebut yaitu keterbatasan fitur pada DOS, dan yang paling utama adalah dari sisi media penyimpanan sangat terbatas kapasitasnya, dan cara proses penerimaan data barang yang masih manual dengan data penerimaan ada di sistem sangat berbeda.

Dengan melihat permasalahan yang ada pada divisi Gudang, supaya dalam pengolahan data dan laporan lebih cepat dan akurat, dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan proses produksi yang akan lebih menguntungkan untuk perusahaan dilihat dari efisiensi dan sistem kerja, dengan demikian penulis membuat laporan Skripsi dengan judul :”SISTEM DATA INVENTORY GUDANG PADA PT.HERO SUPERMARKET CABANG GIANT EKSTRA PALEM SEMI TANGERANG”.

Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki aspek. Berdasarkan latar belakang, maka dapat ditarik pokok permasalahan yaitu:

  1. proses sistem informasi inventory gudang yang berjalan pada PT.Hero Supermarket Cabang Giant Ekstra Palem Semi Tangerang yang berjalan saat ini?

  2. Apa saja kendala yang ada pada sistem informasi inventory gudang pada PT.Hero Supermarket Cabang Giant Ekstra Palem Semi Tangerang yang berjalan saat ini?

  3. Bagaimana untuk mengurangi berbagai kendala-kendala yang ada pada sistem informasi inventory gudang pada PT.Hero Supermarket Cabang Giant Ekstra Palem Semi Tangerang yang berjalan saat ini?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka laporan skripsi ini dibatasi pada masalah penerimaan dan pengeluaran barang pada bagian gudang sendiri.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Adaupun tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Tujuan Operasional

    1. Untuk lebih memahami sistem inventory gudang yang saat ini digunakan pada divisi Gudang PT.Hero Supermarket Cabang Giant Ekstra Palem Semi Tangerang.

    2. Untuk membuat rancangan sistem baru berbasis dekstop pada divisi gudang yang lebih baik.

  2. Tujuan fungsional

    1. Untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi atau pengetahuan dalam mengambil langkah atau kebijaksanaan.

  3. Tujuan Individu

    1. Untuk menambah wawasan dan mendapatkan pengalaman dari dunia kerja secara real.

    2. Mengambil ilmu pengetahuan yang tidak diperoleh pada saat kuliah

    3. Membandingkan teori yang didapat dibangku perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan.

Manfaat Penletian

  1. Meningkatkan kinerja kerja divisi Gudang pada PT.Hero Supermarket Cabang Giant Ekstra Palem Semi

  2. Mengindentifikasi permasalahan sistem pada divisi Gudang, mengupayakan solusi yang tepat dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pembuatan sistem yang baru agar lebih praktis.

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam metode penelitian ini diperlukan data dan informasi sebagai bahan dalam proses penelitian. Adaupun metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan teknik penelitiaan sebagai berikut:

Metodelogi Penilitian

  1. Metode Observasi

    Metode Observasi merupakan suatu metode yang menggunakan proses pengamatan objek atau suatu permasalahan penelitian secara langsung terhadap objek yang diteliti dan melakukan proses pencatatan sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti.

  2. Metode Wawancara

    Metode Wawancara merupakan suatu metode dalam mendapatkan data-data dengan cara Tanya jawab (wawancara) langsung terhadap objek yang diteliti yang dilakukan secara lisan.

  3. Metode Study Pustaka

    Metode Study Pustaka merupakan suatu bentuk riset yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku dan sumber-sumber yang dapat menjual hasil lapuran dan pengumpulan data serta literaturnya.

Sumber Data

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut :

  1. Sumber data primer

    Adalah data yang diperoleh secara langsung dari PT.Hero Supermarket Cabang Giant Ekstra Palem Semi Tangerang pada divisi Gudang, baik melalui observasi maupun pengumpulan data.

  2. Sumber data sekunder

    Adalah data yang dikumpulkan oleh penulis dengan mempelajari buku-buku, dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian yang terpilih.

Metodelogi Analisa Data

Data-data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan dianalisa. Analisa yang dilakukan anatara lain: analisa organisasi, analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Adaupun alat bantu (tool) yang penulis digunakan di dalam melakukan analisa data adalah berupa Unified Modelling Language (UML), yang dibuat dengan menggunakan software Visual Paradigm.

Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini mengelompokkan materi laporan menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan Laporan skripsi adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar belakang, perumusan masalah tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini menerangkan mengenai pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi yaitu teori yang membahas konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, analisa sistem, konsep dasar analisa sistem dan definisi Unified Modelling Language (UML) serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini.

BAB III : TINJAUAN UMUM PENELITIAN

Bab ini membahas tentang struktur organisasi dan analisa sistem yang sedang berjalan, gambaran umum perusahaan serta terdiri dari uraian tentang hasil analisa masalah, analisa masukan, analisa keluaran, konfigurasi system, Unified Modelling Language (UML), prototype aplikasi Gudang yang semuanya itu digunakan sebagai bahan untuk pengembangan sistem.

BAB IV : ANALISA DAN PERANCANGAN

Pada bab ini berisi tahapan – tahapan perencanaan sistem komputerisasi dengan menggunakan pemodelan , Unified Modelling Language (UML) meliputi use case diagram dan class diagram.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab terakhir yang merupakan suatu kesimpulan dari masalah yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang mungkin diperlukan bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi sistem menurut Taufiq (2013:1) adalah sebagai keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya dan bekerja sama. Bonita J. Campbel dalam Bambang Hartono (2013:10) [1]. menegaskan bahwa sistem adalah “Any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal” (Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan). Sementara itu, Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan."

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai sistem, maka suatu sistem merupakan keseluruhan dari bagian-bagian atau komponen yang saling berhubungan secara bersama-sama berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik SIstem

Menurut Tata Sutabri (2012:20) [2], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012 : 4) pada buku Pengantar Sistem Informasi, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.

  2. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

  3. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

  4. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.

  5. Sistem tertutup (close system) merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

  6. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15) [1], Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[3], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai data, maka suatu Data merupakan hasil dari sekumpulan keterangan dan fakta-fakta tentang sesuatu yang masih belum diolah.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:12), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai di bawah ini :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

    2. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    2. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

    1. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    2. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi dua jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.

  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Definisi Informasi

Pendapat dari Tata Sutabri (2012:22) [2] pada buku Analisis Sistem Informasi, Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Pendapat dari Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15) [4], information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanaya sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.

Kualitas Informasi

Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18) [1] :

  1. Relevansi

    Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

  2. Kelengkapan dan Keluasan.

    Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

  3. Kebenaran

    Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

  4. Terukur

    Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

  5. Keakuratan

    Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

  6. Kejelasan

    Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

  7. Keluwesan

    Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

  8. Ketepatan Waktu

    Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012 : 37), nilai informasi ditentukan oleh yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat yaitu :

  1. Kemudahan Dalam Memperoleh

    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi dan akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kebutuhan

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  5. Ketepatan Waktu

    Informasi mempunyai nila yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

  6. Kejelasan

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Keluwesannya

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat Dibuktikan

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  9. Tidak Ada Prasangka

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat Diukur

    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agara dapat mencapai nilai sempurna.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Sistem Informasi

Dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16) [1]. Menurut Lippeveld, Sauerborn dan Bodart, sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan.

Menurut Sutarman (2012:13) [5], “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012: 20) Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen.

Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware)

  5. Basis Data (Database Block)

    Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut [Tata Sutabri 2012] [2] sebagai berikut :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

    Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

Definisi Analisa Sistem Informasi

Menurut Shalahuddin (2013 : 18), “Kegiatan Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.

Menurut Yakub (2012 : 142), Analisis Sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahap Analisa Sistem

“Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Jurnal CCIT,2011:322).

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analyze, yaitu menganalisa system.

  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

Adapun fungsi analisis sistem Menurut Jimmy L.Goal (2010:74) adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem.

  5. Untuk memahami kinerja sistem yang ada atau sedang berjalan

Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Menurut Pranama (2012) aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan manusia.

Menurut Yuhefizar (2012) aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi adalah sebuah program yang dibuat sebuah perangkat lunak dengan komputer untuk memenuhi, melayani kebutuhan manusia dan memudahkan dalam melakukan aktivitas atau pekerjaan tertentu.

Konsep Dasar Analisa SWOT (Strenghts Weakness Oppurtunities Threats)

Deginisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64), “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman”.

maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

Komponen Analisa SWOT

Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen, yaitu:

  1. Strength (Kekuatan)

    Analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu dilakukan dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan dan kelemahan dibandingkan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju.

  2. Weakness (Kelemahan)

    Situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

  3. Opportunity (Peluang)

    Situasi atau kondisi peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang di masa depan atau di masa yang akan datang.

  4. Threats (Ancaman)

    Cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64), “Matriks Threats –Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”. Berikut ini tipe –tipe strategi SWOT, yaitu :

  1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Dewi (2011:61), “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Gudda (2011), “Monitoring (Pemantauan) adalah seni mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan usaha minimal untuk membuat keputusan kemudi pada saat yang tepat”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah suatu proses pemantauan yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang diperlukan dan ingin diketahui untuk membuat keputusan.

Tujuan Monitoring

Tujuan monitoring adalah sebagai berikut:

  1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai rencana.

  2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.

  3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.

  4. Menegetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.

  5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah menyimpang dari tujuan.

Konsep Dasar Kualitas Produk

Definisi Produk

Menurut Supranto dan Limakrisna (2011: 10) produk adalah apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan seorang konsumen, untuk memenuhi kebutuhan yang dipersepsikan.

Definisi Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:283) arti dari kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

Meskipun beberapa atribut dapat diukur secara obyektif, dari sudut pandang pemasaran, kualitas harus diukur dari segi persepsi pembeli (Kotler dan Amstrong, 2012:230).

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murya dalam Putri (2012:3), “ WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”

Menurut Murad dkk, (2013:49),”Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Definisi website atau disingkat web adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk digital baik itu teks, gambar, animasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat diakses dari seluruh dunia.

Jenis-jenis Website

Pada dasarnya website dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

  1. Website Statis: merupakan web yang halamannya tidak berubah, biasanya untuk melakukan perubahan dilakukan secara manual dengan mengubah kode. Website statis informasinya merupakan informasi satu arah, yakni hanya berasal dari pemilik softwarenya saja, hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja. Contoh website statis ini, yaitu profil perusahaan.

  2. Website Dinamis: merupakan web yang halaman selalu update, biasanya terdapat halaman backend (halaman administrator) yang digunakan untuk menambah atau mengubah konten. Web dinamis membutuhkan database untuk menyimpan. Website dinamis mempunyai arus informasi dua arah, yakni berasal dari pengguna dan pemilik, sehingga pengupdate-an dapat dilakukan oleh pengguna dan juga pemilik website. (Bahar, 2013).

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Herlawati (2011:10), “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa permodelan yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2009:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi denganrequirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsepsi Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (management model).

Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2009:117). Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)

  2. Ada empat things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  3. Relasi (Relationship)

  4. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Kebergantungan merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    2. Asosiasi merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  5. Diagram-diagram UML.

  6. Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

    1. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.

    2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.

Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2009:6) yaitu :

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  2. Class Diagram

    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.

  3. Sequence Diagram

    Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram

    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Riyanto (2013:1),”XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, XAMPP mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam satu paket”.

XAMPP yang merupakan singkatan dari X (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Berikut ini penjelasan mengenai Apache, MySQL, PHP dan Perl :

  1. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  2. SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  3. PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

  4. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan yang dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat populer digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol, bukan huruf dan angka.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Madcoms (2013:309), “PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML”.

Menurut Arief (2011:43), PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

Menurut Anhar (2010:3), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Berdasarkan definisi PHP diatas disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemograman web server-side scripting yang digunakan untuk membuat halaman web dinamis dan kemudian datanya diolah lalu dikirimkan kembali ke web browser dengan format HTML.

Dasar-dasar PHP

Menurut Anhar (2010) Konsep kerja PHP prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan kemesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya web server menyampaikan ke klien. Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Sebagaimana diketahui , HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman - halaman web.

PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.

  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.

  4. Merupakan software yang bersifat open source.

  5. Gratis untuk di-download dan digunakan.

  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.


Konsep Dasar Database

Definis Database

Menurut Hidayati dalam Jurnal CCIT (2011:238), menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”

Dalam Tata Sutabri (2011 : 161) [2], “Database adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol”.

Dalam Esa Wijayanti (2014:22) “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang di simpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang saling terhubung disimpan secara bersama-sama dalam satu media data sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Dalam Esa Wijayanti (2014:23) “MySQL adalah suatu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS-Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan”.

Dalam Esa Wijayanti (2014:23)“ SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya. MySQL termasuk jenis RDBMS ( Relational Database Management System ). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan perintah-perintah di MySQL.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE :

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Literature adalah kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindak meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Literature Review

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (Literature Review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Aripin Nasution (2011): Dengan judul “APLIKASI SISTEM INVENTORY BERBASIS DESKTOP MENGGUNAKAN JSE PADA CV. SUMBER LOGAM TEKNIK TANGERANG“ Penelitian ini dibatasi hanya membahas tentang sistem informasi pembelian barang kepada supplier saja tetapi belum tersedianya penambahan fitur lain seperti sistem penerimaan barang, pengeluaran dan stock barang yang ada, sehingga dalam pengecekan barang tidak dapat di control. Dengan adanya fitur tambahan seperti yang telah dijelaskan, maka akan diperoleh sebuah sistem yang dapat memenuhi segala permasalahan-permasalahan yang ada pada perusahaan tersebut.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Mochamad Noviandi, Dini Destiani, Partono pada tahun 2012 yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY BARANG DI BANK SAMPAH GARUT“ Penelitian ini meliputi tahap analis dan desain sistem dengan metodologi berorientasi objek yaitu dengan menggunakan metode Unified Approach. Adapun hasil dari penelitian ini dapat menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi inventori barang di Bank Sampah Garut dapat mempermudah dan mempercepat pengaksesan data barang, serta mempermudah pembuatan laporan barang masuk dan barang keluar, juga dapat membuat laporan penjualan barang di bank sampah garut dengan lebih baik, dan membantu mengontrol kapasitas gudang dalam hal daya tampung barang dengan adanya proses pembuatan penjadwalan pengambilan tabungan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Andy Wijaya, Muhammad Arifin, Tony Sobijono pada tahun 2013 yang berjudul “SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG“ menjelaskan bahwa sebagai perusahaan yang bertindak sebagai distributor barang manajemen persediaan yang baik adalah salah satu factor penting bagi keberhasilan perusahaan. Masalah yang sering terjadi ketika tidak ada manajemen persediaan barang yang baik adalah perusahaan yang akan mengalami kekurangan atau kelebihan persediaan sehingga kerugian menjadi masalah yang terjadi karena jumlah permintaan pelanggan yang tidak pasti, sehingga perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan saham minimal setiap item, menentukan kapan penataan kembali, dam menetukan berapa banyak pesanan barang yang sesuai. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, perusahaan membutuhkan sistem perencanaan persediaan yang dapat menetukan stok minimum, menyusun ulang waktu dan jumlah yang optimal dari pemesanan. Solusinya adalah dengan membuat perencanaan persediaan sistem informasi menggunakan Kuantitas Economic Order (EOQ) dengan metode ditentukan bahwa jumlah optimal pemesanan dan meminimalkan biaya penyimpanan dan pemesanan barang dan titik pemesanan kembali sebagai refrensi bagi perusahaan untuk mengetahui kapan harus memesan barang berdasrkan uji coba yang dapat disimpulkan bahwa sistem dapat memenuhi kebutuhan aplikasi lain dapat menghasilkan output yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perusahaan dalam oreder barang.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Alfian yang berjudul “SISTEM INVENTORY STOCK BARANG DI CV. BERKAH ALAM” membahas tentang Design dan implementasi ini di khususkan bagi penyimpanan data secara valid diperusahaan sehingga CV berkah alam dapat

  5. Mengetahui rate dari penjualan dan pembelian berdasarkan grafik dan laporan yang ada pada excel. Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan paket software XAMPP yang meliputi bahasa pemrograman CodeIgniter, database server MySQL 5.0.45, serta web server Apache 2.2.4 dan Browser Google chrome.Aplikasi yang telah diuji cukup bermanfaat dalam memberikan layanan, sehingga membantu pengguna mendapat informasi yang valid mengenai ketersediaaan stok. Pada sistem aplikasi ini diharapkan lebih mengoptimalkan informasi stock barang yang ada pada database. Sehingga terjadi pemerataan dalam penyampaian informasi data yang tepat dan modern. Pada aplikasi yang berbasis sistem informasi ini, penulis menggunakan metode secara langsung melalui proses wawancara. Diharapkan sasaran utama dengan pembuatan aplikasi stock barang ini adalah untuk mempermudah karyawwan dan pimpinan perusahaan mengetahui barang yang masuk dan keluar secara akurat. Membuat aplikasi sistem inventory stock barang dapat menampilkan data barang dan laporan bulanan secara detail, dimana admin dapat menginputkan data barang dan dapat juga menghapus data barang yang sudah ada.

  6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yudo Bangun Romadhon [2013]. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT HANKOOK CERAMIC INDONESIA”. Penelitian ini membahas sistem informasi stock control material yang berjalan pada PT Hankook Ceramic Indonesia masih menggunakan Microsoft Excel dimulai dari penerimaan material dari supplier, pengambilan material ke produksi sampai menghasilkan laporan stock control material. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan jumlah stok material antara data yang ada dengan fisiknya dan memerlukan waktu yang lama dalam penyajian laporannya. Dengan dirancangnya sistem informasi persediaan barang yang sudah terkomputerisasi dapat digunakan untuk mempercepat dalam proses dan mempermudah bagi semua user untuk mendapatkan informasi.

Dari 6 (enam) Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai monitoring kualitas produk dan sistem informasi quality control dalam bentuk apa saja dan bermacam-macam program yang digunakan pada sistem informasi tersebut. Untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian perihal Sistem data inventory gudang pada PT Hero Supermarket Cabang Giant Ekstra Palem Semi.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum PT. Hero Supermarket Tbk.

Sejarah PT. Hero Supermarket Tbk.

Hero Pasar Swalayan merupakan industri ritel swalayan (supermarket) terbesar di Indonesia yang berdiri pertama kali tanggal 23 Agustus. 1971 di Jl. Faletehan I No. 23, Kebayaoran Baru, Jakarta Selatan dengan luas gedung kurang lebih lebih 251m2 atau lebih tepat disebut Toko Swalayan dengan nama Hero Mini Supermarket. Pencetus ide sekaligus pendiri Hero Supermarket adalah Bapak Mohamad Saleh Kurnia.

Tahun 1948 orang tua M.S Kurnia mengawali usaha di Jakarta dengan mengelola usaha kaki lima “Gerobag Dorong” di Gang Ribal (sekarang lebih dikenal dengan Jalan Pintu Besar Selatan I), Jakarta Barat.

Tahun 1976 M.S. Kurnia mengembangkan usahanya dibidang pabrikan yang memproses makanan dan minuman dengan nama PT. SUBA INDAH, di Desa Mekarsari, Jalan Raya Jakarta Bogor KM 31 dengan areal seluas 3.000m2 yang memproduksi sebagai berikut :

  1. Konsetrat dengan merek 1 Denmark.

  2. Sirup dengan merek Marjan Boudoin dan Fruity dengan berbagai rasa.

  3. Saos, sambal dengan merek Hunt’s.

  4. Minuman beralkohol dengan merek Mansion House, Drum.

  5. Bakery dengan merek Family.

  6. Mie Jepang (Noodle).

  7. Sosis dengan merek Farm House.

  8. Mengemas makanan / Repacking dengan nama Hero House Brand.

Pada tahun 1998 inilah restrukturisasi perusahaan dan kepemilikannya diperjelas dan beberapa usaha yang tergabung dalam Hero Group dipersatukan dalam PT. Hero Supermarket Tbk. yang meliputi PT. Hero Supermarket (Hero Supermarket), PT. Wiramaju Karismajaya (Mitra Toko Discount), PT. Catur Abadi Jayasakti (Shop In), Star Mart, dan Guardian (ex : Daily Farm) dan yang lainnya dijual.

Pada tanggal 26 Juli 2002, Giant Hypermarket yang pertama di buka yang berlokasi di Villa Melati Mas, Serpong-Tangerang. Giant Hypermarket dengan mottonya “Banyak Pilihan Harga Lebih Murah” dengan menyediakan jumlah barang yang besar antara 35.000-50.000 per item. Sejak Maret 2007 ada beberapa Hero Supermarket telah diganti dengan namanya (Rebranding) menjadi Giant Supermarket.

Hingga bulan juni 2009 PT. Hero Supermarket memiliki 440 gerai yang terdiri sebagai berikut :

  1. Hero Supermarket : 51 gerai

  2. Star Mart Convenience Store : 117 gerai

  3. Guardian Toko Kecantikan dan Apotik : 186 gerai

  4. Giant : 81 gerai

  5. Mitra : 5 gerai


Visi, Misi dan Nilai-nilai

Visi PT. Hero Supermarket Tbk.

Visi PT. Hero Supermarket Tbk. menjadi partikel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

Misi PT. Hero Supermarket Tbk.

Misi PT. Hero Supermarket Tbk. meningkatkan nilai investasi pemegang saham kami melalui keberhasilan komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing yang mantap.

Nilai-nilai PT. Hero Supermarket Tbk.

  1. Kita selalu mengutamakan service yang terbaik kepada pelanggan.

  2. Kita selalu menyediakan produk yang bermutu tinggi sesuai dengan keinginan pelanggan.

  3. Kita bersama-sama menciptakan kesatuan manajemen yang sempurna.

Nilai-nilai Sosial PT. Hero Supermarket Tbk.

  1. Memberi Kesempatan Kerja

  2. PT. Hero Supermarket sampai tahun 2007 sudah memberi kesempatan bekerja kepada ±10.000 karyawan yang terbesar di gerai-gerai Hero Supermarket, Guardian, Shop In, Star Mart, Head Office.

  3. Kesejahteraan Karyawan

    1. Gaji memadai diatas upah minimum propinsi (UMP).

    2. Dapat tunjangan kesehatan, hari tua, kecelakaan, kematian, uang makan, uang transport.

  4. Kepemilikan Umum

  5. Hero merupakan perusahaan terbuka (go public) sehingga saham Hero dapat dimiliki oleh masyarakat.

  6. Kegiatan Sosial Masyarakat

Nilai-nilai Ekonomi PT. Hero Supermarket Tbk.

  1. Menyumbang yayasan kurang mampu (fakir miskin).

  2. Membantu pengembangan koperasi dan usaha kecil melalui kegiatan kemitraan.

  3. Menyelenggarakan perayaan-perayaan keagamaan, hari kemerdekaan, dan lain-lain.

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai susunan atau struktur organisasi, dari struktur organisasi kita dapat melihat jalur kegiatan atau wewenang apa saja yang dilaksanakan oleh masing-masing bagian serta kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Susunan struktur organisasi PT. Hero Supermarket Tbk. dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Hero Supermarket Tbk.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT. Hero Supermarket Tbk. akan dijelaskan sebagai berikut:

  1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

  2. ● Membuat anggaran dasar.

    ● Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris dan direktur.

    ● Menetapkan arah, sasaran, dan tujuan jangka panjang perusahaan.

  3. Board of Commisioner

  4. ● Menentukan garis besar kegiatan perseroan.

    ● Memberikan petunjuk kerja pada direksi setelah mendapat persetujuan dari RUPS.

    ● Mengawasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan.

    ● Memberi nasehat-nasehat kepada pihak manajerial di bawahnya.

  5. Chief Executive Officer

  6. ● Menentukan dan menetapkan strategi, tujuan utama dan kebijaksanaan pengembangan usaha.

    ● Menyiapkan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan.

    ● Menetapkan permodalan anggaran dan aliran kas keuangan perusahaan.

    ● Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang berada di bawah pimpinannya.

    ● Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas masing- masing bawahan.

    ● Mengawasi jalannya perusahaan dan mengadakan perubahan- perubahan yang diperlukan sejalan dengan kebutuhan akan perkembangan perusahaan.

    ● Mengkoordinasikan kegiatan unsur organisasi agar dapat berjalan lebih efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

    ● Menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk intern perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.

  7. Corporate Secretary and Legal

  8. ● Mengatasi masalah yang berkaitan dengan hukum seperti mengurus ijin bangunan Hero, mengadakan kerja sama dengan pihak kontraktor.

  9. Internal Auditor

  10. ● Memeriksa system dan prosedur yang dilaksankan serta keakuratan data-data yang dibuat oleh masing-masing divisi yang terkait dalam perusahaan.

  11. Human Resources Director

  12. ● Bertanggung jawab atas program-program kegiatan kepegawaian.


  13. Employment Manager

  14. ● Bertanggung jawab mengurus kegiatan perusahaan, penempatan, penilaian prestasi kerja dan pemberhentian karyawan.

  15. Training and Development Manager

  16. ● Bertanggung jawab atas pelatihan dan pengembangan karyawan.

  17. Office Manager

  18. ● Logistik → Mengatur perlengkapan dan prasarana operasional.

    ● Service → Mengatur pengiriman barang dan keberadaan kendaraan operasional.

  19. Compensation and Human Resources Administration Manager

  20. ● Bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan dan menangani praktek kerja lapangan karyawan.

  21. Finance Director

  22. ● Mengawasi pemasukan dan pengeluaran uang kas dan uang di bank.

    ● Menyetujui anggaran keuangan tiap bagian.

    ● Meminta laporan keuangan setiap bulan serta meneliti penyimpangan yang terjadi pada tiap anggaran keuangan tersebut.

    ● Bertindak sebagai penghubung kepada pihak ketiga, khususnya mengenai laporan pajak dan perbankan.

    ● Bertanggung jawab kepada direktur pengelola.

  23. Finance Manager

  24. ● Bertanggung jawab atas pengeluaran keuangan perusahaan yang menyangkut pada kebijaksanaan penggunaan dana atas segala kegiatan usaha.

    ● Merencanakan sumber-sumber keuangan.

    ● Mengatur pengalokasian dan penggunaan dana-dana.

    ● Bertanggung jawab untuk memberi informasi keuangan dan hasil produksi.

  25. Accounting Manager

  26. ● Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian laporan keuangan perusahaan.

  27. Payroll Manager

  28. ● Bertanggung jawab atas pembayaran gaji karyawan.

  29. Regional Accounting Manager

  30. ● Bertanggung jawab atas kegiatan akuntansi untuk cabang-cabang di luar wilayah Jabotabek.

  31. Merchandise and Marketing Director

  32. ● Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan pemasaran produksi.

    ● Memperkenalkan produk baru.

    ● Melaksanakan survei pasar atas produk.

    ● Merencanakan dan menyelenggarakan semua kegiatan pemasaran dan penjualan hasil produksi.

    ● Menyelenggarakan semua kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran.

  33. Fresh Food General Manager

  34. ● Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang dagang dalam bentuk makanan segar untuk supermarket.

  35. Grocery General Manager

  36. ● Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang dagang dalam bentuk grocery untuk supermarket.

  37. Marketing General Manager

  38. ● Bertanggung jawab terhadap pengadaan program promosi dalam rangka peningkatan penjualan.

  39. Food Service General Manager

  40. ● Bertanggung jawab dalam mengontrol kelayakan suatu barang yang akan dijual.

  41. Distribution and Logistic General Manager

  42. ● Bertanggung jawab atas kegiatan pendistribusian dan logistik perusahaan.

  43. Operation Director

  44. ● Bertanggung jawab atas kegiatan pendistribusian dan logistik perusahaan.

    ● Mengawasi pelaksanaan aktivitas perusahaan yang telah ditentukan.

    ● Memutuskan pembukaan outlet baru pada Chief Executive Officer.

  45. Regional Operation 1 Manager

  46. ● Bertanggung jawab atas kegiatan operasional untuk supermarket Hero dalam wilayah Jabotabek.

  47. Regional Operation 2 Manager

  48. ● Bertanggung jawab atas kegiatan operasional untuk supermarket Hero dalam wilayah Jabotabek.

  49. Regional Operation 3 Manager

  50. ● Bertanggung jawab atas kegiatan operasional untuk supermarket Hero untuk wilayah Jawa dan luar Jawa.

  51. Area Manager Store

  52. ● Mengkoordinir semua bagian yang ada dalam semua outlet.

    ● Memeriksa laporan dari tiap-tiap bagian yang ada untuk disampaikan pada divisi operasional.

    ● Membuat keputusan mengenai keperluan-keperluan supermarket seperti dalam hal jumlah pegawai, penyesuaian harga, mengatur jadwal, promosi, dan lain-lain.

  53. Store Manager

  54. ● Bertugas dan berwenang memimpin outlet dan mengkoordinir serta mengawasi pelaksanaan operasional dari semua divisi di supermarket tersebut.

  55. General Affairs Director

  56. ● Bertanggung jawab atas hal-hal umum kegiatan perusahaan.

  57. Formalities Manager

  58. ● Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang bersifat formal seperti kegiatan yang berhubungan dengan lembaga masyarakat.

  59. Extern Public Relation Coordinator

  60. ● Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang bersifat eksternal, misalnya membina hubungan dengan media massa.

  61. Speciality Retail General Manager

  62. ● Bertanggung jawab atas kegiatan diversifikasi produk Hero dalam berbagai bentuk.

  63. Mitra Operation Manager

  64. ● Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Mitra.

  65. Star Mart Manager

  66. ● Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Star Mart.

  67. Guardian Manager

  68. ● Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Guardian.

  69. Speciality Brand Manager

  70. ● Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Speciality Brand.

  71. Information Technology General Manager

  72. ● Bertanggung jawab atas kebutuhan teknologi IT pada perusahaan mengembangkan dan menerima laporan perkembangan teknologi IT dari IT development.

  73. IT Development Manager

  74. ● Mengembangkan teknologi IT serta melakukan prototyping.

  75. IT POS and Support Manager

  76. ● Mengatasi kerusakan maupun kekeliruan yang terjadi pada sistem komputer.

    ● Bertanggung jawab atas pentransferan data dari pusat ke cabang atau dari cabang ke pusat.

  77. Property and Project General Manager

  78. ● Mengadakan sarana dan prasarana bagi pendirian cabang baru.

  79. Site Development Manager

  80. ● Bertanggung jawab terhadap perencanaan, penentuan, lokasi tanah dan bangunan cabang baru.

  81. Planning and Design Manager

  82. ● Bertanggung jawab atas perencanaan dan tata desain ruangan.

  83. Repair Maintenance Manager

  84. ● Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan dan perbaikan bangunan perusahaan seperti perusahaan listrik, air dan peralatan perusahaan lainnya.

  85. Procurement Manager

  86. ● Bertanggung jawab mengatur dan mengkoordinir pengadaan barang-barang untuk melaksanakan kegiatan operasional cabang perusahaan yang baru.

  87. Property and Operation Manager

  88. ● Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pembangunan cabang yang baru.

  89. Lease Marketing Manager

  90. ● Membina hubungan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka memanfaatkan kapasitas lebih dari ruangan.

  91. Loss Prevention Manager

  92. ● Bertanggung jawab menyelidiki masalah yang menimbulkan kerugian serta mencari tindakan lanjutnya.

Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT. Hero Supermarket Tbk. akan dijelaskan sebagai berikut:

  1. Store Manager

  2. ● Memimpin seluruh kegiatan operasi supermarket.

  3. Fresh and Frozen Section Manager, Grocery and Non-Food Section Manager

  4. ● Bertanggung jawab atas kegiatan pemajangan, pemberian harga dan ketersediaan jenis barang dagangan masing-masing.

  5. Produce Supervisor, Daily Dairy & Frozen Supervisor, Meat and Fish Supervisor

  6. ● Mengawasi kegiatan pemajangan, proses pemberian harga jual, ketersediaan jenis barang masing-masing.

  7. Produce Staff, Daily Dairy & Frozen Staff, Butcher Staff, Fish Staff, Grocery Food Staff, Grocery Non-Food Staff

  8. ● Memajang, memeriksa yang telah kosong/berkurang kemudian mengisi kembali sesuai jenis barang dagangan masing-masing.

  9. Receiving and Storage Section Manager

  10. ● Bertanggung jawab untuk mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi kegiatan penerimaan dan penyimpanan barang.

  11. Receiving and Storage Supervisor

  12. ● Mengawasi kegiatan penerimaan dan penyimpanan barang.

  13. Receiving and Storage Staff

  14. ● Mengecek dan menerima barang serta meyimpannya dalam gudang.

  15. Store Administration Section Manager

  16. ● Bertanggung jawab untuk mengarahkan, mengatur dan mengawasi terhadap semua kegiatan administrasi di dalam supermarket.

  17. Finance Administration Supervisor

  18. ● Bertanggung jawab untuk menyiapkan uang kecil untuk kasir, mencetak dan mengecek laporan keuangan, penjualan omset per departemen dan counter, memposting hasil penjualan, membuat laporan petty cash, kupon, mengecek isi brankas dan kupon/voucher barang.

  19. Human Resources Administration

  20. ● Bertanggung jawab terhadap absen, jadwal kerja dan cuti karyawan, memberi laporan absensi ke Hero pusat, bekerja sama dengan supervisor memberi penilaian kerja, promosi, mutasi dan rotasi, perhitungan lembur

  21. POS Administration

  22. ● Bertanggung jawab terhadap membuat laporan perubahan harga jual, POP (Point of Purchase), bertanggung jawab terhadap pemrosesan faktur, DO, PO, CN (Credit Note), transfer data order ke gudang

  23. Supermarket Administration

  24. ● Bertanggung jawab mengontrol pekerjaan administrasi POS, mengecek administrasi faktur, PO, DO, data labelling, bukti transfer dan CN dan POS.


Tata Laksana Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Tata laksana sistem yang berjalan menjelaskan tentang prosedur atau alur kerja dan pelaksanaan sistem monitoring inventory pada PT. Hero Supermarket Tbk. Analisis tata laksana sistem yang berjalan ini digambarkan melalui diagram alur kerja dan rancangan prosedur sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisis sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan monitoring inventory gudang pada PT. Hero Supermarket Tbk. saat ini.

  2. 5 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Purchasing, Supplier, Staf Gudang, Staf Toko dan Manager.

  3. 7 use case yang menggambarkan kegiatan yang terjadi, antara lain membuat dan mengirim PO ke supplier, pengiriman barang, penerimaan barang, pemeriksaan barang, pengeluaran barang, dan laporan penerimaan barang.

Activity Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar diatas, activity diagram tersebut terdiri dari:

  1. Initial node, obyek yang diawali.

  2. 10 actions, yaitu:

    1. Proses PO

    2. Terima PO

    3. Pembuatan Surat Jalan

    4. Pengiriman Barang

    5. Penerimaan Barang

    6. Penerimaan Surat Jalan

    7. Pengecekan Barang

    8. Input BPPB (Bukti Penerimaan Pengeluaran Barang)

    9. Membuat laporan barang masuk dan keluar

    10. Menerima laporan


Sequence Diagram Sistem Berjalan pada Purchasing

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Berjalan pada Purchasing

Berdasarkan gambar diatas, sequence diagram tersebut terdiri dari:

  1. 1 aktor, yaitu Purchasing.

  2. 2 LifeLines, yaitu PO dan Supplier.

  3. 2 Messages, yaitu input PO dan kirim PO.

Sequence Diagram Sistem Berjalan pada Penerimaan Barang

Gambar 3.5. Sequence Diagram Sistem Berjalan pada Penerimaan Barang

Berdasarkan gambar diatas, sequence diagram tersebut terdiri dari:

  1. 2 aktor, yaitu Supplier dan Staf Gudang.

  2. 4 LifeLines, yaitu kirim barang, penerimaan barang, pemeriksaan barang dan laporan.

  3. 7 Messages, yaitu surat jalan, surat jalan, terima surat jalan, terima barang, pengecekan barang sesuai PO dan SJ, input BPPB dan laporan penerimaan barang.

Sequence Diagram Sistem Berjalan pada Pengeluaran Barang

Gambar 3.6. Sequence Diagram Sistem Berjalan pada Pengeluaran Barang

Berdasarkan gambar diatas, sequence diagram tersebut terdiri dari:

  1. 2 aktor, yaitu Staf Gudang dan Staf Toko.

  2. 2 LifeLines, yaitu pengeluaran barang dan laporan.

  3. 4 Messages, yaitu permintaan barang, input form BPPB, pengeluaran barang berdasarkan BPPB dan laporan pengeluaran barang.

Analisa Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor sistematis untuk merumuskan strategi perusahaaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planer) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Konfigurasi Sistem Berjalan

Adapun konfigurasi sistem yang digunakan pada sistem berjalan ialah sebagai berikut:

  1. Perangkat keras (hardware)

    1) Prosesor : Intel Dual Core

    2) Monitor : LCD 15”

    3) RAM : 2 Gb

    4) Harddisk : 150 Gb

    5) Printer : Laser Jet

  2. Perangkat lunak (software)

    1) Sistem Operasi : Windows XP / DOS

    2) Aplikasi : Hero Retail

  3. Hak akses (brainware) (hardware)

    1) Staf Purchasing

    2) Staf Gudang

    3) Staf Toko

    4) Staf Supplier

Permasalahan /dan Alternatif Pemecahan Masalah yang Dihadapi

Permasalahan yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi dari sistem yang berjalan adalah sistem divisi gudang masih menggunakan platform lama yaitu DOS, yang memilki keterbatasan dalam fasilitas untuk validasi data, keterbatasan dalam penggunaan resource komputer seperti Mouse, Printer, serta keterbatasan akan aplikasi pendukung seperti Office Suite, yang pada akhirnya membuat produktivitas dan keakuratan dan kurang maksimal.

Alternatif Pemecahan Masalah yang Dihadapi

Dilihat dari permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan maka alternatif pemecahan masalah yang bisa membantu sistem kerja divisi gudang yaitu dengan membuat rancangan sistem yang baru berbasis web, sehingga dalam pengimputan data lebih cepat, tepat dan akurat serta up to date, dan dapat memaksimalkan resource komputer baik berupa hardware maupun software sehingga dapat meningkatkan produktivitas Divisi Gudang.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur baru yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah proses pendataan produk masuk dan keluar, yang semula berbasis DOS menjadi lebih modern dengan komputerisasi dan berbasis website. Sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigm for UML untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, dan Activity Diagram.

Diagram Rancangan Sistem

Analisa Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.

Berdasarkan gambar diatas, Use Case Diagram terdiri atas:

  1. 1 sistem yang mencakup kegiatan inventaris barang pada PT. Hero Supermarket Tbk.

  2. 4 aktor yang melakukan kegiatan di dalam sistem, yaitu Administrator, Staf Purchasing, Supplier dan Manager.

  3. 16 use case yang dapat dilakukan oleh para aktor tersebut, yaitu login/masuk ke sistem, manajemen user/pengguna, manajemen store/supplier, manajemen produk, melihat order, ubah profil, melihat user/staf, , , mencari barang, membuat PO, , melihat laporan PO, menerima PO, dan keluar/logout dari sistem.

Analisa Sistem Yang Diusulkan pada Activity Diagram

  1. Activity Diagram

Berdasarkan gambar diatas, diagram ini terdiri dari:

  1. 1 initial node, sebagai awal objek.

  2. 3 vertical swimlane, sebagai aktor yang menjalankan aktivitas.

  3. 25 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. 2 decision node, sebagai bentuk persimpangan logika.

  5. 2 join node, sebagai bentuk penggabungan state.

  6. 2 fork node, sebagai bentuk percabangan state.

  7. 1 final node, sebagai akhir objek.

Analisa SIstem Yang Diusulkan pada Squence Diagram

  1. Sequence Diagram

Gambar 4.6. Sequence Diagram Administrator

Berdasarkan diagram diatas, Sequence Diagram terdiri atas:

  1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Administrator.

  2. 6 LifeLine, antar muka yang saling berinteraksi, yaitu halaman login, halaman utama, halaman profil, halaman users, halaman stores, dan logout.

  3. 8 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, antara lain melakukan login, kembali ke halaman login, menuju halaman, mengatur profil, mengatur penuh data user, mengatur penuh data store, melakukan logout, kembali ke halaman login.

  4. 1 Self Message, spesifikasi dari komunikasi berbalik yang disebabkan oleh sebuah kesimpulan yang keliru.

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram- diagram diatas.

Class Diagram

Rancangan sistem yang diusulkan pada class diagram yang diusulkan untuk sistem ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3.1. Class Diagram yang diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record, dan struktur.

Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. TABEL PO

  2. TABEL PRODUK

  3. TABEL RECEIVING

  4. TABEL STORE

  5. TABEL USER

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripiada pra pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan aplikasi inventaris barang PT. Hero Supermarket Tbk. yang akan dibuat, yaitu:

  1. Halaman Login

  2. Halaman Admin Home

  3. Halaman Admin Profile

  4. Halaman Admin Super Store

  5. Halaman Admin Accounting

  6. Halaman Admin Iinput Accounting

  7. Halaman Admin Input User Super Store

  8. Halaman Manager Home

  9. Halaman Manager Profile

  10. Halaman Store Enquiry

  11. Halaman Store PO Report

Rancangan Tampilan Program

Halaman Login

Halaman Admin Home

Halaman Admin Profil

Halaman Admin Store

Halaman Admin Accounting

Halaman Admin Input User Store

Halaman Admin Input Accounting

Halaman Manager Profil

Halaman Story Enquiry

Halaman PO

Perangkat Keras

Perangkat kertas yang dibutuhkan oleh sistem ini dengan spesifikasi minimumnya sebagai berikut:

  1. Prosesor  : CPU @ 2.30GHz (4 CPUs), ~2.3GHz

  2. Monitor : 14”

  3. RAM : 1 GB

  4. HDD : 500 GB

  5. Mouse : Standar

  6. Keyboard : Standar

Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan sistem ini dengan spesifikasi minimum adalah sebagai berikut:

  1. Sistem operasi Windows 7 Starter

  2. Microsoft Office 2007

  3. XAMPP

  4. Browser (Chrome, Firefox)

Brainware

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh administrator, staf purchasing, manager, dan supplier.

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program aplikasi inventaris barang pada PT. Hero Supermarket Tbk. berbasis website dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode ini merupakan pengujia program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat adalah sudah benar. Tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

Setelah melakukan perancangan, langkah selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil yaitu sebagai berikut:

telah dilakukan pengujian (testing) dengan menggunakan metode black box pada pengisian field dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Jika input data tidak sesuai, maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan, kemudian jika input data sesuai, sistem akan menerima input data tersebut yang selanjutnya diproses dengan kebutuhan fungsional yang diiginkannya.

Jadwal Implementasi


Estimasi Baiaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. System informasi inventory gudang pada PT.Hero Supermarket Cabang Giant Ekstra Palem Semi saat ini sudah lebih efektif.

  2. System yang ada menjadikan sumberdaya yang ada jadi dimaksimalkan dengan baik. Dikarenakan pada validasi dan media penyimpanan yang dapat dilakukan oleh system berbasis DOS juga menjadikan laporan yang dihasilkan lebih akurat.

  3. Data kompatibilitas database PT Hero Supermarket Cabang Giant Ekstra Palem Semi sudah maksimal dengan aplikasi database yang lain.

Saran

Kesimpulan diatas dapat diambil saran yang diharapkan bermanfaat bagi pengembangan system informasi yang ada,sebagai.berikut :

  1. Diperlukan migrasi dari system yang ada saat ini kesebuah system yang lebih modern, untuk memaksimalkan sumber daya yang ada dan diharapkan kinerja departemen Gudang akan jauh lebihbaik dari sebelumnya.

  2. System yang akan dirancang yaitu system yang sudah terintegrasi, maka saya sebagai peneliti menyarankan untuk melakukan sosialisasi terhadap pengguna tentang system dan memberikan pengarahan serta penjelasan tentang manfaat dari sistem yang akan dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Menurut J. Campbell, Bonita dalam bukunya Bambang Hartono
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Tata Sutabri buku Analisis Sistem Informasi
  3. Suprihadi dalam Jurnal CCIT
  4. Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono
  5. Sutarman, Definisi Sistem Informasi

Contributors

Rubiane