SI1311477370: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 1.414: Baris 1.414:
 
</ol>
 
</ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seksi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seksi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.</p></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Seksi Ketentraman dan Ketertiban </p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas membantu Lurah merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian dibidang Ketentraman dan Ketertiban. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi : </p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pelaksanaan perencanaan Seksi Keamanan dan Ketertiban.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data kegiatan ketentraman dan ketertiban umum.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pembinaan ketentraman dan ketertiban umum serta kemasyarakatan.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Koordinasi penanganan pemakaman gelandangan / orang tidak dikenal.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pelaksanaan fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pelaksanaan penertiban dan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pelaksanaan pengawasan penggunaan Lahan Fasos, Fasum dan garis sepadan jalan.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kesatuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan masyarakat ( Linmas ).</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pembinaan ketentraman dan ketertiban lingkup kelurahan.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama skala kelurahan.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pembinaan Linmas.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Memberikan fasilitasi dalam pembentukan satuan-satuan perlindungan masyarakat.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pelaksanaan rekomendasi menandatangani surat ijin pertunjukan/keramaian.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pelaksanaan pengawasan terhadap ketentraman dan ketertiban.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Membantu pengendalian gangguan dan ketertiban.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.</p>
 +
</ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seksi Ketentraman dan Ketertiban dipimpin oleh seorang Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.</p></div>
  
 
</ol>
 
</ol>

Revisi per 15 September 2017 18.16

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PEGAWAI PADA

KANTOR KELURAHAN SUKAMULYA


SKRIPSI



Disusun Oleh:


NIM
: 1311477370
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PEGAWAI PADA

KANTOR KELURAHAN SUKAMULYA


Disusun Oleh :

NIM
: 1311477370
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PEGAWAI PADA

KANTOR KELURAHAN SUKAMULYA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477370
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh, S.Kom.,M.MSi)
   
(Endang Suryana, S.Sos.,M.M)
NID : 04043
   
NID : 07142

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFOMASI PENGOALAHAN

DATA PEGAWAI PADA

KANTOR KELURAHAN SUKAMULYA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477370
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PEGAWAI PADA

KANTOR KELURAHAN SUKAMULYA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477370
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1311477370

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Sukamulya village is an organization within the scope of an area headed by one man's Head with election results the most votes from the head of the electoral process. In the Sukamulya Village there are officers that works. With the number of employees that quite a lot of data recording clerk in the Sukamulya Village are still manual so frequent difficulties and errors in logging employees. This causes the slowness and errors information obtained from the results of logging employees in Kelurahan Sukamulya. In addition, the process of creating reports from data of employees are also still contained errors and late consequences of the logging system for citizens who are not yet appropriate. To overcome the problems that exist in the Sukamulya Village, then needed a system of logging employees according to your needs, so as to overcome the problems of logging employees that occurred in the Sukamulya Village. Design and implementation of system logging to the new employee is confined to one of the modules of the process, namely the system of logging employees Sukamulya Village. On the final stage of manufacture of the system conducted evaluation of the work process and implementation of the system of logging employees. Finally the system is expected to be made through the development of software with the system logging employees can function properly and can troubleshoot a clerk logging is in Kelurahan Sukamulya.


Keywords: Sukamulya Village, Data Collection, Application Program.


ABSTRAK

Kelurahan Sukamulya adalah sebuah organisasi dalam ruang lingkup suatu wilayah yang di kepalai oleh satu orang Lurah dengan hasil pemilihan suara terbanyak dari proses Pemilihan Umum Lurah. Di Dalam Kelurahan Sukamulya terdapat pegawai-pegawai yang bekerja. Dengan jumlah pegawai yang cukup banyak pencatatan data pegawai yang terdapat di Kelurahan Sukamulya masih bersifat manual sehingga sering terjadi kesulitan dan kesalahan dalam pendataan pegawai. Hal ini menyebabkan lambatnya dan kesalahan informasi yang diperoleh dari hasil pendataan pegawai di Kelurahan Sukamulya. Selain itu, proses pembuatan laporan dari data pegawai juga masih terdapat kesalahan dan terlambat akibat dari sistem pendataan warga yang belum tepat guna. Untuk mengatasi masalah yang ada di Kelurahan Sukamulya, maka diperlukan suatu sistem pendataan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat mengatasi permasalahan pendataan pegawai yang terjadi dalam Kelurahan Sukamulya. Desain dan implementasi dari sistem pendataan pegawai yang baru ini dibatasi pada salah satu modul proses, yaitu sistem pendataan pegawai Kelurahan Sukamulya. Pada tahap akhir pembuatan sistem dilakukan evaluasi terhadap proses kerja dan implementasi dari produk sistem pendataan pegawai ini. Akhirnya diharapkan sistem yang dibuat melalui pengembangan perangkat lunak dengan sistem pendataan pegawai dapat berfungsi dengan tepat dan dapat mengatasi masalah pendataan pengawai yang ada di dalam Kelurahan Sukamulya.


Kata Kunci : Kelurahan Suamulya, Pendataani, Aplikasi Program.

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan dengan dengan baik dan selesai dengan semestinya penulisan Laporan Skripsi degan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai Pada Kelurahan Sukamulya”.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Oleh Soleh, S.Kom.,M.MSi selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis..
  6. Bapak Endang Suryana, S.Sos.,M.M. selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Bapak Achdiat selaku Sekretaris Kelurahan Sukamulya.
  9. Bapak/Ibu karyawan di Kelurahan Sukamulya yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  10. Kedua Orang Tua dan Kakak yang telah banyak memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan Penulis.
  11. Kepada Jari-JariFC, teman dekat Debrina P.S. dan semua sahabat-sahabatku yang selalu memeberikan dukungan dan motivasi dalam menyusun Lporan Skripsi ini.

  12. Tangerang, 17 Juli 2017
    SEPTIAN HARI NUGROHO
    NIM. 1311477370

    Daftar isi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1. Analisa Value Chain Kelurahan

    Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

    Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur

    Tabel 4.2. Tabel Akses

    Tabel 4.3. Tabel Absen

    Tabel 4.4. Tabel Kontrak

    Tabel 4.5. Tabel Pegawai

    Tabel 4.6. Tabel Izin

    Tabel 4.7. Tabel Cuti

    Tabel 4.8. Tabel Mutasi

    Tabel 4.9. Draft Pengujian

    Tabel 4.10. Pengujian Form Login

    Tabel 4.11. Pengujian Form Master Akses

    Tabel 4.12. Pengujian Input Data Pegawai

    Tabel 4.13. Pengujian Input Data Kontrak

    Tabel 4.14. Pengujian Input Data Absensi

    Tabel 4.15. Time Schedule

    Tabel 4.16. Estimasi Biaya

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. Model Analisa Value Chain

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi Kelurahan Sukamulya

    Gambar 3.2. Use Case Diagram Data Pegawai

    Gambar 3.3. Activity Diagram Data Pegawai

    Gambar 3.4. Sequence Diagram Data Pegawai

    Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan

    Gambar 4.2. Activity Diagram Kepegawaian / Admin Usulan

    Gambar 4.3. Activity Diagram Pegawai / User Usulan

    Gambar 4.4. Activity Diagram Lurah / Pimpinan Usulan

    Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan

    Gambar 4.6. Class Diagram

    Gambar 4.7.Rancangan Tampilan Login

    Gambar 4.8. Rancangan Tampilan Home

    Gambar 4.9. Rancangan Tampilan Master Akses

    Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Master Pegawai

    Gambar 4.11. Rancangan Tampilan Data Kontrak

    Gambar 4.12. Rancangan Tampilan Data Absensi

    Gambar 4.13. Rancangan Tampilan Laporan Pegawai

    Gambar 4.14. Rancangan Tampilan Laporan Kontrak

    Gambar 4.15. Rancangan Tampilan Laporan Absensi

    Gambar 4.16. Menu Login Sistem Pengolahan Data Pegawai

    Gambar 4.17. Menu Home Sistem Pengolahan Data Pegawai

    Gambar 4.18. Menu Master Akses Sistem Pengolahan Data Pegawai

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Di era globalisasi ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tidak terlepas dari kebutuhan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, khususnya aktivitas di berbagai Instansi Pemerintahan maupun Swasta.

    Jika kita perhatikan dan kita telusuri kemajuan yang telah kita capai itu, maka akan terlihat dengan jelas bahwa permasalahannya adalah terletak pada penggunaan data dan informasi yang akurat. Salah satu yang berkaitan dengan penggunaan data ialah pemrosesan data.

    Pemrosesan data kepegawaian merupakan data yang vital bagi suatu Instansi Pemerintahan maupun Swasta. Untuk itu penulis merancang suatu sistem dengan memilih judul "Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai Pada Kantor Kelurahan Sukamulya"


    Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan berbagai masalah antara lain :

    1. Bagaimana sistem pengolahan data pegawai yang berjalan saat ini ?

    2. Bagaimana merancang sistem pengolahan data pegawai guna mempercepat proses penginputan dan laporan yang diusulkan ?

    3. Kendala apa yang terjadi pada sistem yang berjalan ?

    Laporan apa saja yang diperlukan untuk sistem yang diusulkan ?

    Ruang Lingkup

    Dalam penulisan Skripsi ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya membahas masalah kepegawaian dan khususnya masalah penggajian karyawan yang memang selama ini menjadi masalah.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan

    Tujuan Penelitian

    1. Menghasilkan sebuah rancangan sistem informasi data pegawai yang tersimpan secara rapih, jelas dalam satu kesatuan database pegawai, sehingga memudahkan dalam pengolahan data.

    2. Sistem yang memberikan kemudahan bagi admin dalam mengolah data informasi bagi pegawainya.

    3. Menetapkan suatu aplikasi sistem pengolahan data pegawai pada Kantor Kelurahan Sukamulya.

    Tujuan Fungsional

    1. Sebagai bahan acuan atau refrensi bagi perusahaan dan mahasiswa di masa sekarang dan yang akan datang.

    Tujuan Individual

    1. Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana komputer.

    2. Untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat merupakan dampak positif dari terciptanya tujuan yang diinginkan, Manfaat juga merupakan dampak dari pencapaian tujuan. Adapun 3 manfaat penelitian yang penulis harapkan adalah sebagai berikut:

    1. Manfaat Bagi Peneliti

      Menambah pengalaman secara langsung dan dapat memahami konsep Sistem Informasi Data Pegawai secara umum, Dapat memahami rancang bangun Sistem Informasi Data Pegawai.

    2. Manfaat Bagi Kelurahan

      Dapat memberikan kemudahan pada kelurahan dalam mengolah data pegawai.

    3. Manfaat Bagi Masyarakat

      Untuk menambah wawasan bagi yang membaca karya tulis ini yang mukin suatu saat dapat dijadikan bahan revensi untuk membuat karya tulis yang sama.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    1. Metode Observasi (Pengamatan)

      Penulis melakukan penelitian langsung terhadap kelurahan pada bagian Tata Usaha dan Sekretaris untuk melakukan observasi tentang sistem yang sedang berjalan sekarang.

    2. Metode Wawancara (Interview Research)

      Penulis juga mendapatkan data dengan cara wawancara atau tanya jawab secara lisan kepada stakeholder Bapak Achdiat selaku Sekretaris di Kelurahan guna mendapatkan data yang diperlukan.

    3. Metode Studi Pustaka

      Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan studi kepustakaan, browsing internet, jurnal, dan yang artikel sebagai referensi yang berhubungan dengan laporan yang penulis buat.

    Metode Analisis Sistem

    Setelah pengumpulan data dan dilakukan beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan hasil akhir yang lebih bermanfaat. Dalam metode analisis sistem penulis menganalisa menggunakan Value Chain (Rantai Nilai)

    Metode Perancangan Sistem

    Aplikasi perancangan sistem adalah metode atau tata-cara yang digunakan Peneliti dalam merancang sistem yang ditelitinya, dimana pada penelitian ini metode perancangan sistem yang digunakan adalah metode perancangan menggunakan Unified Modeling Language (UML) dengan software Visual Paradigm dan Berikut ini adalah rancangan yang digunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram.

    Dalam Perancangan ini penulis juga menggunakan Software XAMPP dengan pendukung Software PHP Myadmin sehingga penulis dapat memudahkan dalam pembuatan sistem ini.

    Metode Pengujian Sistem

    Aplikasi perancangan sistem adalah metode atau tata-cara yang digunakan Peneliti dalam merancang sistem yang ditelitinya, dimana pada penelitian ini metode perancangan sistem yang digunakan adalah metode perancangan menggunakan blackbox testing

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, dan sistematik penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini membahas mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi dan teknologi informasi, konsep dasar internet, konsep dasar wordpress, konsep dasar analisa SWOT, definisi iLearning, definisi TPi, serta literature lain yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini.

    BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

    Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama raharja, arti green campus, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yangAB dihadapi serta alternatif pemecahan masalah.

    BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini membahas mengenai analisa sistem berjalan dengan menggunakan metode analisa SWOT dan analisa berdasarkan sistem berjalan, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype, testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta yang terakhir ada estimasi biaya.

    BAB V PENUTUP

    Berisikan tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil laporan Skripsi.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Penerapan sistem adalah suatu proses implementasi sistem yang sudah dikembangkan. Dan dalam hal dapat juga dianalisa beberapa kendala sistem yang sudah dioperasikan.

    Menurut Yakub (2012:1)[1]Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

    Menurut Tata Sutabri (2012:16)[2]Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang teroganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu

    Menurut Shinta Tomuka (2013)[3]berpendapat bahwa, “penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari bagian komponen dan elemen yang berhubungan satu sama lain dan terorganisir untuk mencapai suatu tujuan”.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Jeperson Hutahaen (2012: 3)[4]Sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

    Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau Sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    2. Batasan Sistem(Boundary)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    5. Masukan Sistem(Input)

      Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan”data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output)

      Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukkan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    7. Pengolahan Sistem(Proses)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen

    8. Saran Sistem (Objective)

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:22)[2]“Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan lain-lain.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Berikut ini akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu :

    1. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[1]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

    2. Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (Maimunah dkk, 2012)[5] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

    Berdasarkan ketiga pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

    Kualitas Informasi

    Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar (Jogiyanto, 2010:37)[6] sebagai berikut:

    1. Relevan (Relevancy)

      Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.

    2. Tepat Waktu (Time Lines)

      Berarti informasi yang data pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

    3. Akurat (Accurate)

      Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya..

    Nilai Informasi

    Menurut Sutarman (2012:14)[7]Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 hal yaitu :

    1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

    2. Untuk mendapatkan pengalaman.

    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Taufiq (2013:15)[8] Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem baik sistem yang manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari analisa tersebut.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Hutahaen (2014:20)[4] Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari :

    1. Blok Masukkan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block)

      Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    6. Blok Kendali (Control Block)

      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Konsep Dasar Analisa SWOT

    Definisi Analisa SWOT

    Menurut Ciarmiello, A. didalam jurnal internasional “SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities” (2016:271-282)[9] Analisis SWOT adalah alat keputusan mendukung dirancang untuk menggabungkan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) faktor dalam perencanaan perubahan organisasi atau teknologi. Analisis SWOT tidak hanya dikhususkan untuk organisasi yang mencari laba, tetapi juga dapat digunakan dalam setiap proses pengambilan keputusan di mana tujuan yang diusulkan jelas.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010:4)[10] Perancangan Sistem adalah proses dari menspesifikasikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik.

    Menurut Aisyah dkk didalam Jurnal CCIT Vol.4 No.2 (2011:2013)[11] Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama

    Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah kegiatan merancang sebuah sistem informasi secara detail dan lebih baik dari pada sistem sebelumnya.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228)[12] Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

    Menurut Sutabri (2012:225)[2] tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

    1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

    2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

    3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

    5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

    Tahap-Tahap Perancangan Sistem

    Menurut Al Jufri (2011:141)[13] Langkah-langkah tahap rancangan yaitu :

    1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinici, analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem.

    2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

    3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

    4. Memilih konfigurasi terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

    5. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

    6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Pemrograman Terstruktur

    Pengertian Pemrograman Terstruktur

    Ide Pemrograman Terstruktur pertama kali diungkapkan oleh Profesor Edsger Djikstra dari Universitas Eindhoven (1965). Profesor Djikstra mengusulkan yaitu pernyataan GOTO seharusnya tidak dipergunakan didalam pemrograman terstruktur.

    Pernyataan tersebut ditanggapi oleh HD. Millis bahwa pemrograman terstruktur tidak hanya dihubungkan dengan perintah GOTO tetapi oleh struktur program.

    Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.

    Selain pengertian diatas Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.

    Untuk program yang simple / sederhana biasanya menggunakan pemrograman terstruktur karena masih mudah dan tidak banyak dilakukan perubahan yang berarti, sedangkan untuk line lebih dari 100 atau bisa dikatakan rumit, maka digunakan pemrograman berorientasi objek. Pemrograman Terstruktur terdiri dari pemecahan masalah yang besar menjadi masalah yang lebih kecil dan seterusnya, sedangkan untuk pemrograman berorientasi objek terdiri dari pengkelompokan kode dengan data yang mana setiap objek berfungsi secara independen sehingga untuk setiap perubahan kode tidak tergantung pada kode yang lainnya, atau lebih dikenal dengan modular. Terdapat juga perbedaan secara spesifik antara Pemrograman Berorientasi Objek dengan Pemrograman Terstruktur, yaitu pada kelas dan objek. Pada pemrograman terstruktur tidak terdapat kelas dan objek.

    Prinsip dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik / langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah – langkah untuk proses berulang (Loop).

    Dari kesimpulan bahwa Pemrograman Terstruktur merupakan suatu tindakan untuk mengorganisasikan dan membuat kode-kode program supaya mudah untuk dimengerti, mudah dites dan mudah dimodifikasi.

    Dilihat dari pengertian di atas, pemrograman terstruktur memilki beberapa sifat – sifat seperti :

    1. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis.

    2. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana.

    3. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami.

    4. Tidak menggunakan perintah GOTO.

    5. Biaya pengujian program relatif rendah.

    6. Memiliki dokumentasi yang baik.

    7. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah.

    Berdasarkan penjelasan diatas, pemrograman terstruktur unggul dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih sulit untuk dipahami.

    Ciri - Ciri Pemrograman Terstruktur
    1. Mengandung teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar (top-down, bottom-up, modular)

    2. Memiliki algoritma pemecahan masalah yang sederhana, standar dan efektif.

    3. Penulisan program memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami (mempunyai kebenaran logika)

    4. Program hanya terdiri dari 3(tiga) struktur dasar, yaitu struktur berurutan, struktur seleksi dan struktur perulangan.

    5. Menghindari penggunaan pernyataan GOTO, yang akan menjadikan program tidak terstruktur dengan baik.

    6. Biaya pengujian yang dibutuhkan rendah.

    7. Memliki dokumentasi yang baik.

    8. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan rendah

    Definisi Pemrograman Berorientasi Objek

    Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya,

    Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.

    Konsep Dasar Unified Modeling Languange (UML)

    Definisi Unified Modeling Languange (UML)

    Menurut Henderi (2012:5)[14] Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak.

    Menurut Rosa (2013:133)[15] Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan suatu sistem.

    Tujuan Unified Modeling Languange (UML)

    Menurut Yasin (2012:268)[16] tujuan Unified Modeling Language (UML) , diantaranya adalah :

    1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

    2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

    Tipe-Tipe Diagram Unified Modeling Languange (UML)
    1. Use Case

      Menurut Murad (2013:57)[17], “Use Case Diagram adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

      Menurut Yasin (2012:268)[16] Unified Modeling Language (UML) terdiri dari banyak diagram, yaitu :

      1. Actor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem.

      2. Use case model adalah dialog antara actor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.Use Case Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara actor dan use case disebut dengan communicate association.

      3. Association / Directed Association Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.

      4. Generalization / Pewarisan, Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

    2. Activity Diagram

      Menurut Murad (2013:57)[17], "Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses".

      Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut :

      1. Activity, Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

      2. Transition, Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

      3. Decision, Notasi yang menandakan kontrol cabang aliran berdasarkan decision point.

      4. Sychromization Bar, Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

    3. Sequence Diagram

      Menurut Vidia D. dkk(2013:21)[18], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

      Menurut Wijayanto, T. dkk(2013:35)[19], "Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut".

    4. Class Diagram

      Menurut Vidia D. dkk(2013:21)[18], ) "Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram; dan activit diagram".

      Menurut Wijayanto, T. dkk(2013:33)[19],"Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem".

    Definisi Elisitasi

    Menurut Guritno dkk (2011: 302), [20] “ Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi."

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Spits Warnars, dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:84),[21] “Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis. Database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen database yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data Definition Language). Dimana DML merupakan proses manipulasi yang menggunakan perintah sql seperti select, insert, update, delete, dan lain-lain sedangkan DDL merupakan proses pendefinisian database yang menggunakan perintah sql seperti create, table, drop table, dan lain-lain”.

    Menurut Prasetio (2012:181),[22]“Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

    Komponen Database
    1. Definisi Tabel

      Menurut Anhar (2014:45), [23] Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web.

      Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan website.

    2. Definisi Field

      Menurut Anhar (2014:45), [23]Fields adalah sub bagian dari record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields nama User dan Password.

    3. Definisi Record

      Menurut Anhar (2014:45), [23]Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number).

    Jenis Database Yang Digunakan
    1. PHP

      Menurut Anhar (2014:3), [23] PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya, kode tersebut dirilis keumum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer diseluruh dunia.

    2. MySQL

      Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:34), [24] MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel.

    3. XAMPP

      Menurut Puspitasari (2011:1), [25] berpendapat bahwa XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainnya.

    Konsep Dasar Testing

    Definisi Testing

    Menurut Rizky (2011:237), [26] “Testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Tipe Testing
    1. White Box Testing

    2. Black Box Testing

    Konsep Dasar Pengolahan Data

    Definisi Pengolahan Data

    Data adalah suatu penggambaran fakta , pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin.

    Pengolahan data adalah bentuk pengolahan terhadap data untuk menbuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan agar dapat digunakan.

    Sistem pengolahan data adalah sistem yang melakukan pengolahan data.

    Fungsi Dasar Pengolahan Data
    1. Mengambil program dan data (masukan / input)

    2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan

    3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan

    4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.

    5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.

    Tujuan Pengolahan Data

    Untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.

    Konsep Dasar Kelurahan

    Pengertian Kelurahan

    Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.

    Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.

    Konsep Dasar Rantai Nilai (Value Chain)

    Definisi Rantai Nilai (Value Chain)

    Menurut Trisnadi (2013), [27]"Sebuah rantai nilai adalah rangkaian kegiatan untuk operasi perusahaan dalam industri yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk pembangunan rantai nilai, bukan tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk melewati semua rantai kegiatan dalam rangka, dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan beberapa produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai tambah dari jumlah nilai tambah dari semua kegiatan. Hal ini penting untuk tidak mencampur konsep rantai nilai dengan biaya yang terjadi di seluruh kegiatan".

    Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi. Kegiatan utama mencakup: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar, pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan meliputi: manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia, teknologi (R & D), dan pengadaan. Biaya dan value drivers diidentifikasi untuk setiap aktivitas nilai.

    Aktivitas-aktivitas Rantai Nilai dibagi dalam 2 jenis
    1. Primary activities :

      - Inbound logistics : aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum digunakan.

      - Operations : akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi output.

      - Outbound logistics : aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen.

      - Marketing and sales : aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk membeli produk.

      - Service : aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk.


    2. Supported activities :

      1. Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.

      2. Human Resources Management : Pengaturan SDM mulai dari perekrutan, kompensasi, sampai pemberhentian.

      3. Technological Development : pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur, didalam transformasi produk dari input menjadi output.

      4. Infrastructure : terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.


    3. Enam fungsi bisnis Rantai Nilai:

      1. Penelitian dan Pengembangan

      2. Desain Produk, Jasa, atau Proses Produksi

      3. Pemasaran & Penjualan

      4. Distribusi

      5. Layanan Pelanggan


    Model Analisa Value Chain

    Gambar 2.1. Model Analisa Value Chain

    Konsep Dasar Pegawai

    Definisi Pegawai

    Pegawai didefinisikan sebagai orang yang bekerja pada instansi atau lembaga ataupun organisasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994) dinyatakan bahwa “Pegawai merupakan pekerja, karyawan”. Pegawai memiliki hak dan kewajiban, hak dari pegawai adalah mendapatkan kompensasi, mendapatkan perlindungan baik secara fisik ataupun secara hukum dari instansi bersangkutan, memiliki jaminan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. Sedangkan untuk kewajiban pegawai yaitu menjalankan tugas pokok dari lembaga, mentaati segala peraturan, serta memiliki jiwa pegawai yang berkualitas.

    Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Warsito, dkk. (2015:29), [28]”Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.” Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya

    Manfaat Literature Riview
    1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai penelitian yang sedang dijalankan

    2. Memberikan pengaruh signifikan pada penelitian yang sedang dijalankan dengan adanya perbandingan dengan penelitian yang lain.

    3. Menambah kompetensi dengan subjek yang terkait.

    Tujuan Literature Riview

    Menurut Hermawan dalam Tiara (2013: 76), [29]tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk (2013:76) menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    1. Membentuk kerangka teoritis mengenai suatu bidang penelitian

    2. Menjelaskan kata kunci, definisi dan terminologi.

    3. Menentukan studi, model dan studi kasus dan lain-lain yang mendukung topik.

    4. Menentukan lingkup penelitian topik penelitian

    Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain :

    1. Penelitian yang dijalankan oleh Agus Sofiyan Hidayat (2009).

      Penelitian ini membahas mengenai ” Analisis Sistem Pengolahan Data Pegawai PT Millennium Penata Futures Bandung”. Dari laporan yang dibuat dapat disimpulkan bahwa sistem yang semula terdapat kekurangan diantaranya kendala dalam kecepatan dan keakuratan pencatatan data buku, kesulitan dalam hal pencarian data pegawai, dan proses pembuatan laporan yang lambat. [30]

    2. Penelitian yang dijalankan oleh Dian Hartini, S.Kom. (2011)

      Dian Hartini membuat penelitian yang berjudul ”Analisis Sistem Informasi Kepegawaian Pemerintah Kotamadya Jakarta Barat Berbasis Web”. Pada awal mula sistem informasi kepegawaian Pemerintahan Kotamadya Jakarta Barat adalah dengan cara manual. Pada tahun 2006 dikembangkan sebuah sistem informasi kepegawaian khusus digunakan di lingkungan Pemerintahan Kotamadya Jakarta Barat, sistem aplikasi ini di buat menggunakan bahasa pemrograman VB dan database SQL Server. Pada tahun 2011 dikembangkan dan dirancang lagi sebuah sistem informasi kepegawaian berbasiskan web dengan pemrograman PHP dan SQL Srver. [31]

    3. Penelitian yang dijalankan oleh Ria Angelina Rimang pada tahun 2014.

      Ria Angelina Rimang membuat penelitian yang berjudul ”Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai Di Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangka”. Masalah yang timbul justru pada Sistem Informasi pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja yang saat ini justru masih secara manual dan belum efektif sehingga sering terjadi keterlambatan data yang berhubungan dengan kepegawaian yang mengakibatkan kinerja yang ada menjadi tidak efektif. Oleh karena itu untuk mendukung tugas Kepala Dinas diperlukan bagian tata usaha yang handal dan dapat menciptakan suasana kepegawaian yang baik dilingkungan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Salah satunya adalah Sistem Informasi yang baik dan rapih sehingga bisa dijadikan panduan seberapa jauh tingkat pelayanan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangka. Informasi yang baik, rapih dan akurat dapat dijadikan bahan untuk pelaporan ke instansi yang dibutuhkan agar dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk kebijakan-kebijakan kedepan. [32]

    4. Penelitian yang dijalankan oleh Anggun Agustia Ningrum, Asep Deddy, Rina Kurniawati (2013)

      Penelitian ini membahas mengenai ”Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Penggajian Pegawai Di Klinik Baiturrahman Dengan Metodologi Berorientasi Objek”. Penelitian yang telah dijalankan oleh penulis menemukan kelemahan dari sistem pengolahan data yang digunakan selama ini masih manual dan tidak menggunakan software terbaru yang diharapkan dapat mempermudah pendataan. Dan dinilai kurang efektif dan efisien karena membutuhkan waktu yang lama untuk pengerjaannya. Atas dasar itulah maka penulis merancang sebuah sistem pengolahan data pegawai menggunakan pemrograman Visual Basic 6.0. [33]

    5. Penelitian yang dijalankan oleh Mikko Siponen, M. Adam Mahmood, dan SeppoPahnila. (2014)

      Penulis membuat penelitian yang berjudul ” Employees adherence to information security policies: An exploratory field study”. Pada awal mula Ancaman utama keamanan informasi berasal dari karyawan yang tidak mematuhi kebijakan keamanan informasi. Kami mengembangkan model berbasis multi-teori baru yang menjelaskan kepatuhan karyawan terhadap kebijakan keamanan. Paradigma ini menggabungkan unsur-unsur dari Teori Motivasi Proteksi, Teori Tindakan Adil, dan Teori Evaluasi Kognitif. Kami memvalidasi model tersebut dengan menggunakan sampel sebanyak 669 tanggapan dari empat perusahaan di Finlandia. Hasil berbasis SEM menunjukkan bahwa tingkat keparahan ancaman keamanan informasi potensial, kepercayaan karyawan, apakah mereka dapat menerapkan dan mematuhi kebijakan keamanan informasi, kerentanan yang dirasakan terhadap ancaman keamanan potensial, sikap karyawan terhadap kepatuhan terhadap kebijakan keamanan informasi, dan sosial norma untuk mematuhi kebijakan ini memiliki dampak positif dan signifikan terhadap keinginan karyawan untuk mematuhi kebijakan keamanan informasi. [34]

    6. Penelitian yang dijalankan oleh Kathryn Parsons, Agata McCormac, dan Marcus Butavicius (2014).

      Penulis membuat penelitian yang berjudul ” Determining employee awareness using the Human Aspects of Information Security Questionnaire (HAIS-Q).”. Hal ini semakin diakui bahwa banyak ancaman terhadap sistem komputer organisasi dapat dikaitkan dengan perilaku pengguna komputer. Untuk mengukur kerentanan keamanan informasi berbasis manusia ini, penulis mengembangkan Aspek Manusia Kuesioner Keamanan Informasi (HAIS-Q). Tujuan jurnal ini ada dua. Tujuan pertama adalah untuk menguraikan pengembangan konseptual HAIS-Q, termasuk pengujian validitas dan reliabilitas. Tujuan kedua adalah untuk menguji hubungan antara pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur, sikap terhadap kebijakan dan prosedur dan perilaku saat menggunakan komputer kerja. [35]

    7. Penelitian yang dijalankan Princely Ifinedo (2014).

      Penulis membuat penelitian yang berjudul ” Information systems security policy compliance: An empirical study of the effects of socialisation, influence, and cognition”. Penelitian ini menyelidiki strategi kepatuhan sistem informasi keamanan perusahaan (ISSP) dalam organisasi dari lensa teoritis ikatan sosial, pengaruh sosial, dan pemrosesan kognitif. Mengingat bahwa penelitian sebelumnya mengenai kepatuhan ISSP didasarkan pada teori pencegahan, penelitian ini bertujuan untuk menambah dan melakukan diversifikasi penelitian mengenai kepatuhan ISSP melalui perspektif teoretisnya. Untuk kepatuhan karyawan dan keamanan. [36]









    Oleh karena itu, berdasarkan studi pustaka (literature review) diatas, maka penulis melakukan perancangan sistem dengan judul “Analisa Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai Pada Kantor Kelurahan Sukamulya ”.


    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum

    Sejarah Singkat

    Kantor Kelurahan Sukamulya berlokasi di Jl. Peusar Kp. Kadu RT 009/04 Cikupa Kab. Tangerang – Banten adalah suatu kantor kepala desa yang berdiri pada wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten dalam wilayah kerja Kecamatan. Luas wilayah kelurahan sukamulya 94.90 ha/m2 yang terdiri dari Perkantoran Pemerintah 4.50 ha/m2, tempat Pemakaman / Umum 1.25 ha/m2, Bangunan Sekolah / Perguruan Tinggi 6.65 ha/m2. Pertokoan 70.00 ha/m2, jalan 12.50 ha/m.

    Kelurahan Sukamulya menaungi 46 RT dan 11 RW, kelurahan sukamulya dikelilingi oleh beberapa desa atau kecamatan lain yang merupakan batas wilayah yaitu :

    1. Sebelah Utara  : Jalan Raya Serang, Kecamatan Cikupa

    2. Sebelah Selatan  : Desa Peusar, Kecamatan Panongan

    3. Sebelah Timur  : Desa Cikupa, Kecamatan Cikupa

    4. Sebelah Barat  : Desa Bojong dan Desa Budimulya, Kecamatan Cikupa

    Dengan demikian perkembangan Kelurahan Sukamulya berlangsung dengan cepat, karena hal ini merupakan konsekuensi logis akibat peruntukan Kelurahan Sukamulya sebagai Wilayah Perdagangan dan Industri Pengolahan.

    Dengan semakin meningkatnya perkembangan wilayah, menimbulkan pengaruh yang cukup besar baik secara fisik maupun non fisik, hal ini terlihat pada beberapa faktor yang menentukan, diantaranya :

    1. Visi Kelurahan

      Visi Kelurahan Sukamulya adalah terwujudnya pemerintahan desa yang bersih, adil, berdemokrasi, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera yang berdaya saing tinggi dan dapat memenuhi segala bidang yang diperlakukan yang dilandasi oleh Pancasila.

    2. Misi Kelurahan

      Agar Visi dapat tercapai optimal, maka ditetapkan Misi yang merupakan rumusan umum mengenai berbagai upaya yang akan dilaksanakan antara lain :

      1. Mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna dengan mengedepankan kualitas pelayanan publik sesuai ketentuan yang berlaku.

      2. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Sukamulya.

      3. Mewujudkan pembangunan masyarakat yang partisipatif

      4. Meningkatkan Fungsi dan Peran Lembaga Kemasyarakatan Sebagai Mitra Kelurahan


    Struktur Organisasi

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi Kelurahan Sukamulya


    Tugas Dan Tanggung Jawab

    Berdasarkan Pasal 136, Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah menyatakan “Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah diatur dengan Peraturan Bupati”.

    Adapun tugas yang wewenang adalah sebagai berikut :.

    1. Lurah

      Lurah sebagai pelaksanaan Pemerintahan Daerah ditingkat Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan wewenang pemerintahan yang dilimpahkan oleh Camat sesuai dengan kewenangannya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Lurah mempunyai fungsi :

      1. Pelaksanaan kegiatan pemerintah kelurahan dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang meliputi pemerintahan, ekonomi, pembangunan kesejahteraan sosial serta administrasi kepegawaian, ketatausahaan umum serta keuangan.

      2. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.

      3. Pelaksanaan pelayanan masyarakat.

      4. Pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

      5. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan fasilitasi pelayanan umum.

      6. Pelaksanaan pembinaan lembaga kemasyarakatan.

      Kelurahan dipimpin oleh Lurah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.

    2. Sekretaris Kelurahan

      Sekretaris Kelurahan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, mengarahkan dan mengendalikan penyelenggaraan bidang kesekretariatan yang meliputi administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan umum ketatausahaan serta membantu mengkoordinasikan kegiatan dikelurahan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Kelurahan mempunyai fungsi :

      1. Pelaksanaan penyusunan program dan rencana kerja serta anggaran Kelurahan.

      2. Pelaksanaan kebijakan dibidang kesekretariatan meliputi : pengolahan administrasi umum, kepegawaian keuangan dan perlengkapan serta rumah tangga kelurahan.

      3. Pelaksanaan pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat Kelurahan.

      4. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan pegawai dilingkungan Kelurahan.

      5. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan dilingkup Kelurahan.

      6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

      Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Kelurahan berada dibawah dan bertanggung jawab keada Lurah.

    3. Seksi Pemerintahan

      Seksi Pemerintahan mempunyai tugas membantu Lurah dalam merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian dibidang Kependudukan dan casip, / tenaga kerja dan transmigrasi serta Ketertiban umum. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :

      1. Untuk melaksanakan pengadministrasian surat keterangan kelahiran, kematian dan perkawinan.

      2. Pelaksanaan penertiban surat keterangan pindah antar Kecamatan diwilayah Kabupaten.

      3. Pelaksanaan rekomendasi KTP, KK dan surat Keterangan Tinggal Sementara.

      4. Pelaksanaan pendataan terhadap warga Orang Asing.

      5. Pelaksanaan pelaporan pendataan, pendaftaran, penelitian, pencatatan, mutasi dan identitas penduduk ke kecamatan.

      6. Pelaksanaan pendataan kelompok usaha keluarga.

      7. Pelaksanaan fasilitas kegiatan penyuluhan KB.

      8. Pelaksanaan fasilitas penyuluhan tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil.

      9. Pelaksanaan fasilitas pengawasan dan penyusunan terhadap pelanggaran teknis kependudukan.

      10. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan program KB diwilayah Kelurahan.

      11. Pelaksanaan pemberdayaan keluarga pra sejahtera.

      12. Melaksanakan pertemuan Sub. Pos Kesehatan Kelurahan.

      13. Pelaksanaan penyelenggaraan pelaksanaan Bina Keluarga Balikat (BKB) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).

      14. Pelaksanaan pendataan pertumbuhan usai kerja.

      15. Pelaksanaan pengembangan sector informal, usaha mandiri, penerapan teknologi tepat guna dan padat karya.

      16. Pelaksanaan fasilitasi program transmigrasi.

      17. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

      Seksi pemerintahan dipimpin oleh seorang seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.

    4. Seksi Ekonomi dan Pembangunan

      Seksi Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tugas membantu Lurah dalam merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian di Bidang Tata Ruang, Pertanahan, Bina Marga dan Pengairan, Bangunan dan Pemukiman, Pertanian dan Peternakan, Perikanan, Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Pariwisata. Untuk melaksanakan rincian tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Seksi Ekonomi dan Pembangunan mempunyai fungsi :

      1. Pelaksanaan pelaporan kerusakan jalan dan jembatan dilingkungan kelurahan yang diluar kewenangannya, kepada instansi yang berwenang.

      2. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi jalan dan jembatan dilingkungan kelurahan.

      3. Pelaksanaan pengawasan terhadap pengguna jalan dan jembatan di wilayah kelurahan.

      4. Pelaksanaan koordinasi pendataan terhadap kemungkinan pembangunan jalan baru diwilayah kelurahan.

      5. Pelaksanaan pendataan terhadap kebutuhan pembangunan jembatan baru diwilayah kelurahan.

      6. Pelaksanaan investarisasi data jalan dan jembatan meliputi peta jalan dan jembatan, jumlah jalan dan jembatan, kondisi jalan & jembatan dan tipe jalan.

      7. Pelaksanaan pembangunan jalan penghubung antar kelurahan dan jalan-jalan dilingkungan pemukiman, jembatan penghubung dilingkungan pemukiman jembatan kayu dengan rentang tidak lebih 3 m.

      8. Pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap lainnya diwilayah kelurahan.

      9. Pelaksanaan pendaataan inventaris data irigasi.

      10. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan irigasi bangunan pelengkap lainnya.

      11. Pelaksanaan pelaporan kondisi irigasi dilingkungan kelurahan yang diluar kewenangannya kepada instansi yang berwenang.

      12. Pelaksanaan koordinasi pembangunan dan pemeliharaan irigasi diwilayah kelurahan.

      13. Pengkoordinasian dan mengendalikan rencana pengadaan tanah bagi kepentingan pemerintah diwilayah kerjanya.

      14. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi irigasi dan terhadap pengguna irigasi dilingkup kelurahan.

      15. Pelaksanaan memantau dan mengawasi terhadap setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah perkebunan terlantar, tanah Negara bebas dan tanah timbul.

      16. Pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

      17. Pelaksanaan fasilitas sengketa tanah-tanah pemerintah ditingkat kelurahan.

      18. Pelaksanaan sosialisasi dalam pengadaan tanah dan pelaksanaan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.

      19. Pelaksanaan penyebarluasan informasi mengenai rencana tata ruang dan bangunan dan rencana tata ruang dan pertanahan kepada masyarakat dan swasta dan pengkajian hasil tata ruang.

      20. Pelaksanaan dan mengendalikan kegiatan pembebasan tanah yang dilakukan oleh panitia pembebasan tanah diwilayah kerjanya.

      21. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bagi rumah tinggal.

      22. Pelaksanaan pendataan ijin Rumah Tinggal dan pendataan potensi rumah tinggal yang belum memiliki ijin.

      23. Pelaksanaan pendataan kebutuhan pangan diwilayah kelurahan.

      24. Pelaksanaan pemantauan kegiatan pertanian dan peternakan diwilayah kelurahan.

      25. Pelaksanaan pembinaan kelompok tani.

      26. Pelaksanaan administrasi surat pengantar keterangan Domisili Usaha, surat Keterangan Pinjaman Bank.

      27. Fasilitas dan pendataan kegiatan koperasi, usaha kecil dalam pengembangan usaha.

      Seksi Ekonomi dan Pembangunan dipimpin oleh seorang Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.

    5. Seksi Kesejahteraan Sosial

      Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas membantu Lurah merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian dibidang Kesehatan, Pendidikan, Kebersihan dan Pertamanan, Kebudayaan, Keagamaan, Sosial, Pemakaman, Olahraga dan Pemuda. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi :

      1. Pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan pada tingkat kelurahan dan penyuluhan tentang kesehatan.

      2. Pelaksanaan pelaporan kasus gizi buruk balita diwilayah kelurahan.

      3. Pelaksanaan pengawasan pemanfaatan sarana sanitasi lingkungan diwilayah kelurahan.

      4. Pelaksanaan pelaporan kejadian luar biasa penyakit menular.

      5. Pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak, gizi dan usia lanjut.

      6. Pemberdayaan keluarga dalam kemandirian untuk hidup sehat, dan pemberdayaan fungsi posyandu / UKBM.

      7. Pelaksanaan penyuluhan tentang kebersihan kepada masyarakat

      8. Pelaksanaan pengendalian, pengaliran dan pemeliharaan kebersihan dan jalan.

      9. Pengembangan manajemen pengelolaan sampah, termasuk tempat pembuangan sementara untuk kelurahan perkotaan dan tempat pembuangan akhir untuk kelurahan bukan perkotaan.

      10. Pelayanan kebersihan berkaitan dengan pengangkutan sampah.

      11. Pemeliharaan, penataan dan pengembangan kawasan taman

      12. Rekomendasi ijin-ijin kursus keterampilan dan Rekomendasi pendirian pendidikan prasekolah dan SD, SMP, SMA/SMK.

      13. Membina kegiatan pengembangan bidang generasi muda, kepramukaan dan olahraga serta Pembinaan Keterampilan anak/pemuda putus sekolah

      14. Pelaksanaan pembinaan kelompok-kelompok kesenian daerah / lembaga adat daerah Tangerang.

      15. Memfasilitasi pelaksanaan PKBM dan pendataan penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan ( Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, SMA/SMK.

      16. Rekomendasi keluarga tidak mampu untuk kepentingan pendidikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.

      17. Rekomendasi izin pendirian operasional yayasan sosial, orsos dan panti asuhan.

      18. Pembinaan dan penyuluhan tentang masalah kesejahteraan sosial, anak nakal, korban narkoba, bekas hukuman, tuna susila dan waria.

      19. Pembinaan, pengawasana terhadap penderita cacat fisik dan mental.

      20. Pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dikawasan rawan bencana,kerusuhan sosial, orang terlantar dan lanjut usia.

      21. Pelaksanaan pengawasan sumbangan sosial.

      22. Pendataan terhadap masalah anak dan remaja, panti asuhan, kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan perempuan, penyandang masalah sosial akibat kerusuhan, orang terlantar dan usia lanjut

      23. Penanggulangan terhadap bencana alam dan kerusuhan sosial.

      24. Persiapan personil untuk mengikuti latihan bela Negara maupun keterampilan penanggulangan bencana alam.

      25. Penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena bencana alam, kerusuhan sosial, orang terlantar dan usia lanjut.

      Seksi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.

    6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

      Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas membantu Lurah merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian dibidang Ketentraman dan Ketertiban. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi :

      1. Pelaksanaan perencanaan Seksi Keamanan dan Ketertiban.

      2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data kegiatan ketentraman dan ketertiban umum.

      3. Pembinaan ketentraman dan ketertiban umum serta kemasyarakatan.

      4. Koordinasi penanganan pemakaman gelandangan / orang tidak dikenal.

      5. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama.

      6. Pelaksanaan penertiban dan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.

      7. Pelaksanaan pengawasan penggunaan Lahan Fasos, Fasum dan garis sepadan jalan.

      8. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kesatuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan masyarakat ( Linmas ).

      9. Pembinaan ketentraman dan ketertiban lingkup kelurahan.

      10. Fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama skala kelurahan.

      11. Pembinaan Linmas.

      12. Memberikan fasilitasi dalam pembentukan satuan-satuan perlindungan masyarakat.

      13. Pelaksanaan rekomendasi menandatangani surat ijin pertunjukan/keramaian.

      14. Pelaksanaan pengawasan terhadap ketentraman dan ketertiban.

      15. Membantu pengendalian gangguan dan ketertiban.

      16. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

      Seksi Ketentraman dan Ketertiban dipimpin oleh seorang Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    2. 2,0 2,1 2,2 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
    3. Tomuka, S. (2013). Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance Dalam Pelayanan Publik Di Kecamatan Girian Kota Bitung (Studi Tentang Pelayanan Akte Jual Beli). Jurnal Politico.
    4. 4,0 4,1 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Deepublish. Chicago
    5. Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati.2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol-5 No.3.
    6. Mustakini,Jogiyanto Hartono. 2011. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi Offset.
    7. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
    8. Taufiq,Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Graha Ilmu.
    9. Ciarmiello, A. 2016. International Journal of Springer International Publishing Switzerland, Department of Nuclear Medicine, Second University of Naples, Italy SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities. Department of Nuclear Medicine. Department of Nuclear Medicine, S. Andrea Hospital, La Spezia, Italy , Volume , 271-282,ISSN: 978-3-319-31612-3
    10. Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. 2010. System Analysis And Design in A Changing World. Boston, MA: Course Technology.
    11. Aisyah, Sity, Nawang Kalbuana. 2011. "Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME". Vol. 4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
    12. Darmawan,Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    13. Al-Jufri,Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
    14. Henderi. 2010. Unified Modeling Language (UML).
    15. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
    16. 16,0 16,1 Menurut Yasin (2012:268), tujuan Unified Modeling Language (UML)
    17. 17,0 17,1 Murad, Dina Fitria., Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
    18. 18,0 18,1 Vidia, D. dkk. 2013 “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek”.Surabaya : Univesitas Airlangga.
    19. 19,0 19,1 Wijayanto, T. dkk. 2013. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya”.Surabaya : Universitas Airlangga
    20. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    21. Warnars, Spits. 2014. “Perbandingan Penggunaan Database OLTP Dan Data Warehouse”. Tangerang: Jurnal CCIT VOL.8 NO.1 –September 2014
    22. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pinter Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
    23. 23,0 23,1 23,2 23,3 Anhar. 2014. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
    24. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta: Graha Ilmu.
    25. Puspitasari. 2011. Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL. Jakarta: Skripta.
    26. Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta : Prestasi Pustaka.
    27. Wijaya, Trisnadi. 2013. Analisa Rantai Nilai (Value Chain). Jakarta.
    28. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015.
    29. Tiara, Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya. Skripsi. STMIK Raharja Tangerang: Tangerang.
    30. Agus Sofyan Hidayat.2009. Analisis Sistem Pengolahan Data Pegawai PT Millennium Penata Futures Bandung. Bandung : Universitas Komputer Indonesia Bandung.
    31. Dian Hartini. 2011. Analisis Sistem Informasi Kepegawaian Pemerintah Kotamadya Jakarta Barat Berbasis Web. Jakarta : Gunadarma
    32. Ria Angelina Rimang. 2014. Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai Di Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangka. Jurnal lppm. Bangka : LPPM Atma Luhur.
    33. Anggun Agustia Ningrum, Asep Deddy, dan Rina Kurniawati. 2013. Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Penggajian Pegawai Di Klinik Baiturrahman Dengan Metodologi Berorientasi Objek. Garut : Jurnal STT-Garut ISSN : 2302-7339 Vol.10 No. 1 2013.
    34. Mikko Siponen, M. Adam Mahmood, dan SeppoPahnila. 2014. Employees adherence to information security policies: An exploratory field study. Vol 51 Issue 2, 217-224.
    35. Kathryn Parsons, Agata McCormac, dan Marcus Butavicius. 2014. Determining employee awareness using the Human Aspects of Information Security Questionnaire (HAIS-Q). Vol 42 Issue 2, 165-176.
    36. Princely Ifinedo. 2014. Information systems security policy compliance: An empirical study of the effects of socialisation, influence, and cognition. Vol 51 Issue 1, 69-79.

Contributors

Septian hari nugroho