SI1311476930: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Tanda Daftar Usaha Pariwisata)
(Literature Review)
Baris 1.513: Baris 1.513:
 
Menurut Agustiar Budiman (2012:4), “Pengujian blackbox testing merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.
 
Menurut Agustiar Budiman (2012:4), “Pengujian blackbox testing merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.
 
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.</p></div>
 
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.</p></div>
 
==Literature Review==
 
===Definisi Literature Review===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Mulyandi (2013:17-153)<ref name= "Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013">Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.</ref>, berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.</p></div>
 
===Tujuan Literature Review===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Yuniarti (2012:3)<ref name= "Yuniarti. Evi, dkk. 2012">Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung;</ref>, studi pustaka bertujuan untukmendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahasdan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.</p></div>
 
 
===Literature Review===
 
<div align="center"><img width="500" height="1000" style="margin:0px" src="https://pbs.twimg.com/media/C1eNU6dUoAEJlyQ.jpg"/></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Dari ke enam penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa belum ada peneliti yang meneliti mengenai Sistem Informasi Perizinan khususnya pada bidang Tanda Daftar Usaha Pariwisata untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam memperoleh informasi persyaratan perizinan, informasi mengenai transparansi pemrosesan perizinan hingga dikeluarkannya output SK Perizinan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Maka dengan uraian yang demikian tersebut, peneliti akan meneliti mengenai SISTEM INFORMASI PERIZINAN TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES. Dimana dalam  perancangannya menggunakan metode SWOT dan PIECES. Sedangkan bahasa pemrograman yang dipakai ialah PHP. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat mendatangkan manfaat bagi peneliti dan bagi user.</p></div>
 
  
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>=

Revisi per 12 Februari 2017 11.26



PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGOLAHAN DATA MAPLOP TRANSAKSI TELLER BERBASIS WEB

PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA(persero)Tbk KANTOR CABANG KARAWACI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM
: 1311476930
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGOLAHAN DATA MAPLOP TRANSAKSI TELLER BERBASIS WEB

PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA(persero)Tbk KANTOR CABANG KARAWACI

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476930
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah M,Akt,M.kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGOLAHAN DATA MAPLOP TRANSAKSI TELLER BERBASIS WEB

PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA(persero)Tbk KANTOR CABANG KARAWACI

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476930
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 10002
   
NID : 14006

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGOLAHAN DATA MAPLOP TRANSAKSI TELLER BERBASIS WEB

PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA(persero)Tbk KANTOR CABANG KARAWACI

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476930
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGOLAHAN DATA MAPLOP TRANSAKSI TELLER BERBASIS WEB

PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA(persero)Tbk KANTOR CABANG KARAWACI

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476930
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Febuari 2017

 
 
 
NIM : 1311476930

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Suatu pekerjaan akan lebih efektif dan efisien dikerjakan apabila pekerjaan yang dikerjakan sudah terkomputerisasi dan dilengkapi oleh suatu sistem yang diterapkan di perusahan tersebut. PT Bank Tabungan Negara(persero)Tbk Kantor Cabang Karawaci salah satu perusahan yang bergerak di bidang keuang hampir semua bidang pekerjaan sudah terkomputerisasi, tapi ada salah satu pekerjaan pengolahan data transaksi nasabah tepatnya dibagian accounting yang masih dikerjakan secara manual. Sering sekali pegawai yang dibagian pengolahan data transaksi nasabah kesulitan mencari data yang dibutuhkan oleh pegawai yang lain. Karena sistem pencariannya masih manual dengan cara memeriksa satu persatu data yang ada didalam maplop. Agar terciptanya sistem yang terkomputerisasi untuk mendukung perkerjaan yang lebih efektif dan efisien maka dari itu peniliti mengusulkan sistem yang baru dalam melakukan pengolahan data transaksi berbasis web untuk diterapkan pada bagian accounting khususnya dibagian pengolahan data transaksi teller pada maplop. Sehingga diharapkan dengan adanya sistem yang baru tersebut dapat membantu suatu pekerjaan agar lebih mudah, pencarian data menjadi lebih cepat sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama dan data yang dicari sesuai dengan data yang dibutuhkan. Selain itu sistem dapat lebih menunjang kegiatan admin dan user dalam mengelolah data dengan baik.

Kata Kunci: pengolahan data transaksi teller pada maplop

ABSTRACT

A job would be more effectively and efficiently done if the work is done is computerized and is complemented by a system implemented in these companies. State Savings Bank (Persero)Tbk Branch Karawaci one company engaged in the end of the financial job fields have been computerized, but there is one customer transaction data processing jobs precise accounting section is still done manually. Often the employees are part of data processing customer transactions having trouble finding the data needed by other employees. Because the system is still manual search by examining one by one the data stored maplop. In order to create a computerized system for supporting jobs more effectively and efficiently and therefore researchers propose a new system in data processing web-based transactions to be applied to the accounting section in particular data processing teller transactions on maplop. So hopefully with the new system can help a job to be easier, faster data retrieval that does not require a long time and the data sought in accordance with the required data. Besides, the system can further support the admin and user activity in the manage the data well.

Keywords: data processing teller transactions on maplop



KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan Skripsi dengan judul Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Maplop Transaksi Teller Berbasis Web Pada PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk, Kantor Cabang Karawaci.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Bapak Arief Saptono, S.pt.MM sebagai Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  7. Teman seperjuanganku Christiyan Teguh Raharjo, Prima Novitasari, Dini Andriyani, yang selalu setia menemani penulis setiap malam dalam menyusun laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.

Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 19 Januari 2017
Dewi Popi Romika
NIM. 1311476930

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pengolahan data menjadi informasi yang berguna merupakan kelebihan komputer. Sistem pengolahan data yang baik senantiasa dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi dan dapat menghasilkan informasi secara tepat, cepat dan akurat.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat sejalan dengan kebutuhan sistem komputerisasi khususnya ilmu computer. Penggunaan computer dapat dilengkapi dengan program aplikasi sehingga memberikanhasil yang berkualitas. Maka adanya sistem secara terkomputerisasi pada PT Bank Tabungan Negara (persero)Tbk, Kantor Cabang Karawaci sangat lah tepat.

PT Bank Tabungan Negara (persero)Tbk, Kantor Cabang Karawaci, merupakan salah satu instansi yang terletak di Jalan Cendrawasih No.1 kota Tangerang yaitu di perumnas I Kecamatan Cibodas. Cabang ini telah berdiri sejak tahun 2010. Selama lebih dari 16 tahun instansi ini berdiri, Saat ini, kegiatan Bank BTN didukung oleh jaringan operasional yang tersebar di seluruh Indonesia, baik gerai Bank maupun Kantor Pos yang terhubung secara online dengan Bank BTN serta mesin ATM dengan jaringan Link, ATM Bersama dan Visa. Sistem pengolahan data maplop pada PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Karawaci saat ini belum terkomputerisasi. Pendataannya dan pencarian data maplop yang masih manual. Ketika ada data yang di perlukan, staff membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencarinya karena proses pencarian data yang masih manual yang membuat staff harus mencari kedalam ruang dokumen, lalu staff mencari dan memeriksa satu persatu data pada maplop yang ada sedangkan ada ribuan data didalam ratusan maplop tidak efektif dan efisien sistem pengolahan data yang diterapkan saat ini yang berakibatkan pada lamanya data yang dicari, data tidak sesuai dengan yang di butuhkan yang membuat staff bingung, terlebih lagi ketika data yang dicari tidak ditemukan karena. Agar terciptanya suatu pekerjaan yang lebih efektif dan efisien pada pengolahan maplop sistem yang di terapkan pada pengolahan maplop saat ini harus terkomputerisasi untuk membantu dalam pengolahan data yang lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu diperlukan perubahan agar permasalahannya dapat di hindari. Sesuai uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti akan meneliti system pengolahan data maplop dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA MAPLOP TRANSAKSI TELLER BERBASIS WEB PADA PT BANK TABUNGNAN NEGARA(persero)Tbk KANTOR CABANG KARAWACI”.

Rumusan Masalah

Adanya permasalahan dalam proses pengolahan data transaksi nasabah yang belum terkomputerisasi. Dari permasalahan diatas maka dengan ini penulis akan melakukan penelitian dan menganalisa beberapa hal yaitu:

  1. Bagaimana sistem pengolahan data maplop transaksi teller yang sedang berjalan pada PT Bank Tabungan Negara(persero)Tbk, Kantor Cabang Karawaci, Kota Tangerang?

  2. Apakah sistem informasi pengolahan data maplop trnasaksi teller yang berjalan sudah menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan?

  3. Bagaimakah merancang sistem informasi pengolahan data maplop agar lebih efektif dan efisien.

Ruang Lingkup Penelitian

Pembahasan ini lebih terarah dan berjalan menjadi lebih sempurna, maka peneliti akan membatasinya pada ruang lingkup penelitian, yaitu : karena akses di Bank BTN sangat terbatas, sehingga penulis hanya menyajikan proses penyimpanan data maplop transaksi teller dan pencarian data maplop transaksi teller

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

  2. a. Untuk mengetahui masalah apa saja yang muncul pada sistem pengolahan data pada PT. Bank Tabungan Negara(persero) Tbk Kantor Cabang Karawaci khusus pengolahan data maplop transaksi teller.

    b. Dapat mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan dari sistem pengolahan data maplop.

  3. Tujuan fungsional

  4. a. Agar tersedia sistem yang dapat menyimpan data maplop sehingga data-data tersebut dapat disimpan dengan baik dan lebih mudah dalam pencarian data yang dibutuhkan.

  5. Tujuan Individual

  6. a. Untuk mendapatkan gelar sarjana.

    b. Untuk menambah pengetahuan, pengalaman serta pengamatan sebuah sistem yang berjalan di PT Bank Tabungan Negara(persero)Tbk, Kantor Cabang Karawaci, sehingga peneliti melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi.

Manfaat Penelitian

Hasil penulisan ini, diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya :

  1. Bagi Peneliti

  2. a. Mengetahui lebih banyak tentang tempat skripsi terkait sejarahnya, tujuannya, proses produksi, produk dan permasalahan yang ada didalamnya.

    b. Memperoleh pengalaman kerja terutama yang berkaitan dengan analisa Pengolahan Data.

    c. Sebagai wadah untuk melatih diri dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

    d. Sebagai bahan penulisan laporan skripsi yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk penulisan skripsi.

  3. Tujuan Fungsional

  4. a. Sebagai bentuk dukungan Perusahaan terhadap pendidikan nasional dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia.

    b. Sebagai salah satu tanggung jawab sosial perusahaan dalam bidang pendidikan.

    c. Sebagai bahan rujukan untuk mengetahui eksistensi perusahaan dilihat dari sudut pandang masyarakat khususnya mahasiswa yang melakukan skripsi.

    d. Diharapkan dapat memberi masukkan kepada perusahaan yang bersangkutan agar dapat menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.

  5. Tujuan individual

  6. a. Menjalin dan meningkatkan kerjasama Perguruan Tinggi dengan Perusahaan.

    b. Mendapatkan informasi mengenai penerapan ilmu manajemen, produksi dan hal-hal lainnya yang dapat digunakan sebagai acuan perbaikan kurikulum pendidikan di perguruan tinggi agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan kerja.

    Metodologi Penelitian

    Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

    Metode Pengumpulan Data

    1. Wawancara (Interview)

    2. Untuk mendapatkan informasi secara lengkap, penulis melakukan metode tanya jawab mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan sistem informasi pengolahan data dokumen pada. PT Bank BTN Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Kantor Cabang Karawaci.

    3. Pengamatan (Observation)

    4. Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang diambil. Hasil dari pengamatan tersebut langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan observasi dapat diketahui kesalahan atau proses dan kegiatan tersebut.

    5. Studi Pustaka

    6. Selain melakukan kegiatan diatas penulis juga melakukan studi kepustakaan melalui literatur-literatur atau referensi-referensi yang ada di perpustakaan STMIK Raharja maupun diperpustakaan lainnya.

    Metode Analisa

    Pada Penelitian ini Digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan pada proses analisis dan teknik analisis.


    Metode Pengembangan Sistem

    Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

    1. Perencanaan (Planning) Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

    2. Analisis (Analysis) Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap,yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

    3. Disain (Design) Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

    4. Implementasi (Implementation) Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

    5. Pemeliharaan (Maintenance) Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

    Metode Pengujian

    Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu blackbox system. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkin kan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori,diantaranya; fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

    Metode Perancangan

    Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah sebuah metode perancangan yang berorientasi pada objek, yang mengguanakan tahapan antara lain :

    1. Pembuatan beberapa diagram UML (diagram usecase, diagram activity, diagram sequence, diagram class.)

    2. Basis data.

    3. Implementasi pembangunan sistem usulan.


    Berikut adalah perangkat pendukung yang digunakan dalam perancangan dan pembangunan sistem :

    1. Visual Paradigm (pendukung desain modelling sistem)

    2. Xampp Package (paket pendukung pemrograman MySql, PHP dan PHPMy Admin)

    3. Macromedia Dreamweaver (pendukung PHP editor)

    4. Pdf (pendukung mengkompresi elemen-elemen dokumen kedalam satu berkas).

    Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti penulisan, maka dalam laporan ini peneliti membagi menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini peneliti menguraikan tentang latar belakang secara umum, maksud dan tujuan, ruang lingkup yang membatasi permasalahan, metode penelitian serta sistematika penulisan secara keseluruhan..

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab landasan teori ini berisikan mengenai uraian secara teoritis yang menguraikan penelitian – penelitian dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Pada bab ini peneliti membahas mengenai hal yang bersifat umum, tujuan perusahaan dengan menguraikan sejarah perusahaan dan struktur organisasi dan prosedur system berjalan, diagram alir data (DAD) system berjalan, kamus data system berjalan yang memiliki sub antara lain berisi spesifikasi bentuk dalam keluaran, bab ini juga menguraikan tentang permasalahan dan alternatif pemecahan masalah.

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancanagan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan system yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML(Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasisistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinyaakan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat

    BAB V Saran dan kesimpulan

    Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancanagan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan system yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML(Unified Modelling Language), rancangan basis data, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasisi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Perancangan

    Definisi Perancangan

    Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer, sedangkan Mahdiana (2011:37), mendefinisikan perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan. Sementara itu, menurut Satzinger (2010:4), perancangan sistem adalah proses dari menspesifikasikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik,

    Menurut Tata Sutabri (2012:6)[1], bahwa “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

    Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah kegiatan merancang sebuah sistem informasi secara detail dan lebih baik dari pada sistem sebelumnya

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228), tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu :

    1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

    2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

    Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini sebagai berikut :

    1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

    2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

    3. Menyusun perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

    5. Menyusun buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

    Tahap-Tahap Rancangan Sistem

    Menurut Al Jufri (2011:141) langkah-langkah tahap rancangan yaitu :

    1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci, analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu :

    2. a. Diagram arus data (data flow diagram)

      b. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

      c. Kamus data (Data dictionary)

      d. Flowchart

      e. Model hubungan objek

      f. Spesifikasi kelas

    3. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem, analisis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

    4. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem, analis bekerja sama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

    5. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    6. Menyiapkan usulan penerapan, analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.

    7. Menyetujui atau menolak penerapan sistem, keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat.

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:16) menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapaitujuan tertentu”.

    Menurut Norman L.Enger dalam Sutabri (2012:17) menyatakan, “suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian invertaris atau penjadwalan produksi..

    Menurut Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2(2010:208), sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:13), sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem .Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen (components), batasan sistem (boundary), lingkaran luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (processing), dan sasaran (objectives), dan tujuan (goals).

    1. Komponen (Component)

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian-bagian siatem. Setiap sistem-sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra system.

    3. Batasan (Boundary)

    4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    5. Lingkungan luar sistem (Environment)

    6. Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

    7. Lingkungan luar sistem (Environment)

    8. Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

    9. Penghubung (Interface)

    10. Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

    11. Masukkan (Input)

    12. Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

    13. Keluaran (Output)

    14. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

    15. Pengolah (processing)

    16. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupabahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

    17. Sasaran atau tujuan (objectives and goals)

    18. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

    19. Kontrol (Control)

    20. Merupakan pengawas dari pelaksana pencapaian tujuan sistem, yang dapat berupa kontrol pemasukan input, kontrol pengeluaran output dan kontrol pengoprasian.

    Klasifikasi sistem

    Mulyanto (2009:8), mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut:

    Sistem Abstrak (Abstract System) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    1. Sistem Fisik (Physical System) Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
    2. Sistem Alamiah (Natural System) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi berdasarkan proses alam, tidak dibuat manusia.
    3. Sistem Buatan Manusia (Humanmade System) Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.
    4. Sistem Tertentu (Determination System) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat yang dapat diprediksi.

    5. Sistem Tak Tentu (Probabilistic system) Sistem takntertentu adalah sistem yang bersifat probalistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikarena mengandung unsur probalistik.

    6. Sistem Tertutup (Closed System) Sitem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.

    7. Sistem Terbuka (Open System) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.


    Kriteria Sistem

    1. Kegunaan

    2. Sistem harus dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk proses pengambilan keputusan.

    3. Ekonomis

    4. Sistem harus dapat menyumbang sesuatu nilai tambah sekurang – kurangnya sebesar biayanya.

    5. Kehandalan

    6. Keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan dapat beroperasi secara efektif dan efisien.

    7. Kapasitas

    8. Sistem harus cukup sederhana sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedur mudah diikuti.

    9. Fleksibilitas

    10. Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan yang muncul sewaktu-waktu.

    11. Kesederhanaan

    12. Sistem cukup sederhana sehingga struktur operasi dan tujuan dapat dimengerti dengan mudah dan prosedur-prosedurnya dapat diikuti dengan mudah.

    Tujuan Sistem

    Menurut Jogiyanto (2009:36), tujuan dari informasi adalah menghasilkan informasi. Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

    Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut:

    1. Tepat kepada orangnya atau (relevance),

    2. Tepat waktu (timeliness), dan

    3. Tepat nilainya atau akurat (accurate).

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    Definisi Data

    Sumber informasi data adalah merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item,“ Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi.” (Tata Sutabri, 2012:1). Menurut John J. Longkutoy dalam bukunya “Pengenalan Komputer” menjelaskan bahwa data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain (Tata Sutabri 2012:2).

    Bentuk Data

    Menurut Yakub (2012 : 5), data dapat dibentuk menjadi 5 (lima), antara lain sebagai berikut :

    1. Teks

    2. Teks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secaraindividual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

    3. Data yang terformat

    4. Data yang terformat merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    5. Citra (Image)

    6. Citra (Image) merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rongent, dan tanda tangan.

    7. Audio

    8. Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, danlain-lain.

    9. Video

    10. Video merupakan data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

    Sumber Data

    Menurut Yakub (2012:6), data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

    1. Data Internal

    2. Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

    3. Data Personal

    4. Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

    5. Data Eksternal

    6. Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.

    Hirarki Data

    Yakub (2012:6), Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

    1. Elemen Data

    2. Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

    3. Record

    4. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

    5. File

    6. File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

    Definisi Informasi

    Menurut Davis dalam jurnal MIS Quarterly, Vol. 13 Issue 3 p (1989:318-340), term information is data that has been processed into a form that is meaningful for the recipient and useful in making decisions today or next, artinya istilah informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Abdul Kadir (2009:54-66), mendefinisikan informasi sebagai data yang telah di proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

    Sementara itu, Darmawan (2012:2) mengatakan bahwa informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan, sedangkan menurut Taufiq (2013:15), informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

    Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berati bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunaka nuntuk pengambilan keputusan menurut Maemunah dkk dalam jurnalnya “CCIT” (Maemunah dkk,2012:284).

    Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.

    Jenis-Jenis Informasi

    Menurut Yakub (2012:15), informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik.

    1. Informasi manajerial

    2. Informasi strategis yaitu untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

    3. Sumber informasi

    4. Sumber informasi dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan diluar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

    5. Informasi rutinitas

    6. Informasi rutinitas dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

    7. Informasi fisik

    8. Dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

    Kulaitas Informasi

    Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Adapun kualitas informasi (quality of information) menurut Jogiyanto HM (2010:37) ditentukan oleh beberapa hal diantaranya :

    1. Akurat (Accurate)

    2. Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

    3. Tepat waktu (Time lines)

    4. Informasi yang datang pada penerimatidak boleh terlambat, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

    5. Relevan (relevance)

    6. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada penerima yang membutuhkan.

    Nilai Informasi

    Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Menurut Sutabri (2012:30), nilai informasi ini didasarkan atas 10 sifat, yaitu:

    1. Mudah diperoleh

    2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    3. Luas dan lengkap

    4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

    5. Ketelitian

    6. Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    7. Kecocokan

    8. Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

    9. Ketepatan waktu

    10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

    11. Kejelasan

    12. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    13. Keluwesan

    14. Sifat ini berhubungan degan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    15. Dapat dibuktikan

    16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    17. Tidak ada prasangka

    18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    19. Dapat diukur

    20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi sistem informasi menurut Sutarman (2012:13), adalah sistem yang dapat mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi), sedangkan Agus Mulyanto (2009:29), mendefinisikan sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Sementara itu, Sutabri (2012:46), mengatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu kumpulan sumber daya manusia atau alat yang terpadu serta modal yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan mengolah data demi menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pekerjaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

    Berdasarkan 2 pendapat diatas, disimpulkan bahwa “Sistem Informasi adalah kumpulan sistem yang saling berkaitan untuk mengolah informasi untuk tujuan tertentu sehingga memiliki nilai tambah dan mendatangkan manfaat bagi pengguna.”

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:39-40), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

    1. Blok masukan (input block)

    2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok model (model block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok keluaran (output block)

    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blokteknologi (technology block)

    8. Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    9. Blok basis data (database block)

    10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    11. Blok kendali (control block)

    12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:220), tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya, sedangkan Yakub (2012:142), menyatakan bahwa analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisis jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan), dan menurut Mulyato (2009:125), analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

    Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

    Tahapan Analisa Sistem

    Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan, sedangkan menurut Han Lu dan Wang Xiao-shan (2010:25) systems analysis phase is a phase that is used to determine the purpose of the construction of a system. At this stage of data analysis will be done that will be taken for the purposes of the system, artinya tahap analisis sistem merupakan tahap yang digunakan untuk mengetahui keperluan pembangunan sebuah sistem. Pada tahap ini akan dilakukan analisis data yang akan diambil untuk keperluan sistem, sementara itu Tata Sutabri (2012:220), mendefinisikan tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

    Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

    Tujuan Analisa Sistem

    Tujuan utama dari tahap analisis sistem menurut Sutabri (2012:220) dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

    Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.

    Konsep Dasar Implementasi

    Definisi Implementasi Sistem

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, implementasi adalah pelaksanaan dan penerapan di mana kedua hal ini bermaksud untuk mencari bentuk tentang hal yang disepakati terlebih dahulu, sedangkan menurut Shao, Yang, Sue (2013:10) implementation is a stage to implement the algorithm of design into a programming language, in this stage the system is realized as a set program or a program unit. Unit testing involves verifying that each unit has met its specifications, artinya implementasi merupakan tahapan untuk mengimplementasikan algoritma dari desain ke dalam bahasa pemrograman, dalam tahap ini sistem direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya, sementara itu Guntur Setiawan (2014:39) dalam bukunya yang berjudul Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan sebagai berikut: Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif.

    Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

    Tahapan Implementasi Sistem

    Menurut Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:52), tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan, sedangkan menurut Sutabri (2012:228), setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

    2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Pengolahan Data

    Definisi Pengolahan Data

    Data adalah suatu penggambaran fakta, pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin. Pengolahan data adalah bentuk pengolahan terhadap data untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan agar dapat digunakan. Sistem pengolahan data adalah sistem yang melakukan pengolahan data.

    Fungsi Tujuan Pengolahan Data

    1. Fungsi Dasar Pengolahan Data:

    2. a. Mengambil program dan data (masukan/input)

      b. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan

      c. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan

      d. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan

      e. Mencetak atau menghasilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan

    3. Tujuan Dasar Pengolahan Data:

    4. Tujuan pengolahan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.

    Metode Pengolahan Data

    Metode pengolahan data terdiri dari empat jenis yaitu:

    1. Manual

    2. Dalam metode manual semua operasi data dilakukan dengan tangan manusia dan bantuan alat-alat seperti kertas, pena, dan sebagainya.

    3. Elektronikal

    4. Metode elektronikal adalah gabungan dari manual dan mesin. Misalnya pegawai yang bekerja menggunakan mesin pemcetak.

    5. Komputer Elektronik

    6. Komputer elektrolit adalah susunan dari alat-alat masukan, suatu unit pengelola pusat, dan alat-alat keluaran.

    Definisi Transaksi

    Transaksi merupakan suatu kegiatan yang diakukan seseorang yang menimbulkan perubahan terhadap harta atau keuangan yang dimiliki baik itu bertambah ataupun berkurang. Misalnya menjual harta, membeli barang, membayar hutang, serta membayar berbagai macam biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam transaksi terdapat administrasi transaksi.

    Adapun yang dimaksud dengan administrasi disini adalah suatu kegiatan untuk mencatat perubahan keuangan seseorang atau oraganisasi yang dilakukan secara teliti serta mengunakan metode-metode tertentu.

    Jenis-Jenis Transaksi

    Setelah kita memahami tentang pengertian transaksi baik itu transaksi keuangan ataupun transaksi bisnis. Kini kita akan membahas tentang jenis-jenis transaksi yang ada pada kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari transaksi yang dilakuakan suatau perusahaan dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yakni :

    1. Transaksi internal

    2. Transaksi internal merupakan sebuah transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Yakni transakasi yang hanya melibatkan personalia yang terdapat di dalam sebuah perusahaan saja. Transaksi internal lebih menekankan perubahan posisi keuangan yang terjadi dibagian dalam perusahaan. Misalnya, memo dari pimpinan kepada seseorang pegawai, perubahan nilai keuangan karena kemunduran perusahaan, pengunaan perlengkapan kantor. Transaksi keuangan dibuat dan juga dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Transaksi internal juga bisa diartikan sebagai bukti pencatatan atas kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan tersebut. Contohnya seperti: penghapusan tangungan hutang sebuah sektor usaha suatu perusahaan dan lainlain.

    3. Transaksi eksternal

    4. Transaksi eksternal merupakan sebuah transaksi yang melibatakan pihak luar perusahaan. Yakni transaksi yang melibatkan orang luar atau organisasi luar. Transaksi eksternal juga bisa diartikan sebagai bukti pencatatan atas kegiatan-kegiatan yang terjadi pada perusahaan yang berhubungan dengan pihak luar dari perusahaan tersebut. Seperti misalnya: transaksi penjualan, pembelian, pembayaran hutang piutang dan lain-lain.

    Bukti Transaksi

    bukti transaksi ialah sebuah bukti yang tertulis atas setiap kegiatan transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan atau sebuah bisnis. Manfaat dari bukti transaksi yaitu sebagai bukti tertulis atas transaksi yang telah dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya sengketa atau permasalahan di kemudian hari.

    Adapun pembagian bukti transakasi itu terdiri dari 2 jenis, yakni:

    1. Bukti transaksi internal

    2. Bukti transaksi internal merupakan bukti pencatatan setiap transaksi yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Bukti trasaksi internal biasanya berupa memo dari pimpinan ataupun orang tertentu.

    3. Bukti transaksi eksternal

    4. Bukti transaksi eksternal merupakan bukti pencatatan setiap transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pihak luar perusahaan.

    Adapun bukti-bukti dari transaksi eksternal adalah sebagai berikut:

    1. Faktur

    2. Faktur merupakan sebuah bukti transaksi tentang perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit dan dibuat oleh pihak penjual untuk disampaikan kepada pihak pembeli. Faktur biasanya dibuat rangkap dua. Yakni, yang asli dan copyan. Faktur yang asli diberikan kepada pembeli yakni sebagai bukti pencatatan pembelian secara kredit. Sedangkan kopian nya dibawa oleh penjual sebagai bukti pencatatan penjualan secara kredit.

    3. Kwitansi (official receipt)

    4. Bukti transaksi internal

    5. Kwitansi merupakan sebuah bukti transaksi tentang penerimaan uang atas pembayaran suatu barang ataupun yang lainnya. Kwitansi dibuat dan ditanda tangani oleh kedua pihak baik pihak yang menerima uang atapun juga pihak yang telah melakukan pembayaran. Biasanya kwitansi terdiri dari dua bagian, yakni bagian pertama dan kedua. Bagian pertama diberikan kapada pihak yang membayar. Tujuannya sebagi bukti pencatatan pengeluaran uang. Dan bagian yang kedua (Sub atau bonggol kuitansi) di pengan oleh penjual. Tujuannya agar dapat dijadikan sebagai bukti pencatatan penerimaan uang.

    6. Nota debet (debit memo)

    7. Nota debet merupakan bukti transaksi tentang perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim oleh sebuah perusahaan atau suatu badan usaha kepada konsumennya. Nota debet membaeritahukan kepada konsumen bahwa akunnya telah didebet dengan jumlah tertentu. Penerina nota debet tersebut akan mencatat pada akun pihak pengirim nota yang terdapat pada sisi kredit.

    8. Nota kredit

    9. Nota kredit merupakan bukti transaksi tentang pemberitahuan atau perhitungan yang dikirim oleh sebuah perusahaan atau badan usaha kepada pelanggannya. Nota kredit di berikan kepada konsumen agar komsumen tersebut tahu bahwa akunnya telah dikredit dengan jumlah tertentu. Penerima nota kredit tersebut akan mencatat pada akun pihak pengirim nota yang terdapat pada sisi debet.

    10. Cek (cheque)

    11. Cek merupakan bukti transaksi yang berbentuk surat perintah yang tidak bersyarat kepada suatu bank untuk membayar sejumlah uang dari seorang nasabah. Cek ditandatangani oleh pihak yang menjadi nasabah. Dan nasabah tersebut mempunyai simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro. Lembaran cek terdiri dari dua bagian, yakni bagian utama dan bagian bonggol. Lembar utama diserahkan kepada pihak lain sebagai alat pembayaran. struk/bonggol cek digunakan sebagai bukti tambahan transaksi yang disatukan dengan kuitansi bukti dari pembayaran.

    12. Bilyet giro

    13. Bilyet giro merupakan bukti transaksi yang berbentuk surat perintah dari nasabah kepada pihak bank agar memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima. Pemilik tabungan telah menyebutkan nama penerima dalam bilyet giro pada bank yang sama ataupun pada bank yang lain. Penerima bilyet giro tak bisa menukarkannya dengan uang tunai kepada bank yang bersangkutan, Akan tetapi penerima tersebut dapat menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.

    14. Rekening Koran

    15. Rekening koran merupakan suatu bukti transakasi tentang mutasi kas pada bank yang disusun oleh pihak bank untuk para nasabahnya. Rekening koran digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan, dan juga saldo kas menurut bank.

    16. Bukti setoran bank

    17. Bukti setoran bank merupakan bukti transaksi setiap nasabah saat melakukan setoran bank. Nasabah harus mengisi slip setoran yang telah disediakan oleh bank terlebih dahulu. Tujuannya sebagai bukti bahwa nasabah tersebut benar-benar menyetorkan uang pada bank tersebut.

    Definisi Teller

    Teller Bank adalah seseorang yang bertugas melayani nasabah, calon nasabah, dan juga masyarakat umum dalam sebuah bank. Dan yang bertanggung jawab untuk menerima simpanan, mencairkan cek, dan memberikan jasa pelayanan perbankan lain kepada masyarakat Dalam konteks ini sejatinya bisa di katakan hampir semua teller bank memiliki peran yang sama baik itu di bank BUMN ataupun bank Swasta, jadi kasarnya seorang teller di bank BTN, BCA dan teller di bank Mandiri/BRI memiliki peran yang sama.

    Dalam sebuah Bank mungkin ada yang mengistilahkan Teller dengan sebutan Customer Care atau mungkin Customer Service atau CS, boleh saja di samakan karena pada dasarnya seorang Teller juga sebenarnya customer based dengan tugas umum yaitu melayani customer(nasabah). Untuk istilah lain mungkin hanya berbeda nama saja karena biasanya di sesuaikan dengan perusahaan bidang apa, untuk kasus penamaan posisi selain Teller cenderung menggunakan alternatif Customer Care, Customer Service, Staff Officer, Receptionist dan atau Front Office (tergantung jenis perusahaan jasa itu sendiri).

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Anhar (2010:45), mengungkapkan bahwa database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field.

    Menurut Winarno dkk (2011:56), database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bisa berdaya guna dan menyimpan data dari user.

    Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:238), menjelaskan bahwa database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.

    Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, database adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk menyimpan data yang disimpan secara sistematis pada suatu komputer sehingga mampu memenuhi kebutuhan informasi yang optimal.

    Komponen Database

    Menurut Anhar (2010:45), database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database sebagai berikut :

    1. Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada didalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan website.

    2. Fields adalah sub bagian dari record. Record terdiri dari 2 fields, yaitu : fields nama user dan password.

    3. Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti nama user dan password. Seperti keterangan yang mencakup nama user dan password dinamakan suatu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (record number).

    Jenis Database yang Digunakan

    Adapun jenis-jenis database yang digunakan antara lain:

    1. PHP

    2. Menurut Anhar (2010:3), PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya, kode tersebut dirilis keumum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer diseluruh dunia.

    3. Web Server

    4. Menurut Anhar (2010:4), web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser. Dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP untuk ditampilkan ke layar monitor.

    5. MySQL

    6. Kustiyahningsih (Lilian, 2011:34), menyatakan bahwa mysql adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel, sedangkan Raharjo (Lilian, 2011:34), menyatakan bahwa sql adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.

      MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System), sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan perintah-perintah di MySQL.

      Berikut perintah dasar database MySQL. Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34), dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

      a. Menampilkan database: SHOW DATABASE.

      b. Membuat database baru: CREATE DATABASE.

      c. Memilih database yang akan digunakan: USE DATABASE.

      d. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

      e. Membuat tabel baru: CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field).

      f. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

      g. Mengubah stuktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.

      h. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.

      i. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

      j. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.

      k. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.

      l. Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

      m. Menghapus tabel: DROP table.

      n. Menghapus database: DROP database;

      o. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.

    7. XAMPP

    8. Puspitasari (2011:1), berpendapat bahwa XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainnya.

    Konsep Dasar Dreamweaver

    Definisi Dreamweaver

    Menurut Madcoms (2010:1), dreamweaver merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs, sedangkan Maryono dan Bambang (2012:136-145), dreamweaver is an HTML authoring (tool maker based web page HTML to create or edit a variety of programming code web quickly) and can be used in the management of a website (in terms of developing), and can be used as a tool to integrate web design created with HTML also perform coding scripting language for web programming in making the web more dynamic, yang artinya dreamweaver adalah sebuah HTML authoring (tool pembuat halaman web berbasis HTML untuk membuat atau mengedit berbagai kode pemrograman web secara cepat) dan dapat digunakan dalam manajemen sebuah website (dari sisi developing), serta dapat digunakan sebagai tool untuk memadukan desain web yang dibuat dengan HTML juga melakukan coding scripting bahasa pemrograman web dalam membuat web menjadi lebih dinamis. Sementara itu, Prasetio (2012:96), mengemukakan dreamweaver sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

    Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS6

    Menurut Madcoms (2010:11), untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS6, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS6. Setelah Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS6,

    1. Application Bar, berada di bagian paling atas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.

    2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.

    3. Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.

    4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.

    5. Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.

    6. Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.

    7. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.

    8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu file dan edit, diantaranya perintah new, open, save, save all, cut, copy, paste, undo, dan redo.

    9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.

    10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.

    11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakan sebagai navigasi di dalam browser.

    Konsep Dasar Internet

    Sejarah Internet

    Menurut Simarmata (2010:50), internet pertama kali digunakan sebagai proyek penelitian yang ditemukan oleh Advance Research Project Agency (ARPA) dan Departement Of Defence (DOD) di Amerika Serikat. Pada dasarnya Internet digunakan untuk menghubungkan komputer. Versi yang pertama disebut ARPANET. Pada tahun 1972, ARPA berubah menjadi DARPA dengan tetap mempromosikan proyek ARPANET. Pengembangan internet dengan jenis peralatan yang berbeda, tetapi bisa saling berhubungan satu sama lain merupakan tantangan yang besar pada saat itu. Pada tahun 1973-1974, peneliti merancang sebuah transmission control protocol/internet protocol (TPC/IP). Pada awalnya TPC/IP dimaksudkan untuk menyediakan dukungan untuk kebutuhan berikut:

    1. Interoperabilitas antar sistem heterogen

    2. Komunikasi end to end berbagai jaringan berbeda

    3. Operasi otomatis dan sempurna di dalam menghadapi terjadinya kegagalan hubungan data

    Pada saat itu, aplikasi yang digunakan masih sangat sederhana dari pada yang digunakan saat ini. Aplikasi yang paling banyak yang digunakan mungkin adalah Telnet untuk login remote dan FTP untuk perpindahan file dan e-mail.

    Pada awal tahun 1980-an, ARPANET dipecah menjadi dua bagian, yaitu MILNET dan APRANET karena pertimbangan keamanan. Pihak militer berjalan terus dengan MILNET, sedangkan penelitian, pengembangan dan sektor lain tetap memakai ARPANET. Pada pertengahan tahun 1980-an, National Science Foundation (NSF) di Washington, D.C. mendistribusikan teknologi internet kepada beberapa universitas. Selanjutnya internetpun mulai menyebar diseluruh dunia.

    Pada tahun 1990, DOD memutuskan untuk membubarkan ARPANET dan menggantikannya dengan pendukung (backbone) NSFNET, bekerja sama denganagen jaringan lain. Hal inilah yang kemudian yang kemudian menjadi prinsip pendukung jaringan internet.

    Definisi Internet

    Definisi internet menurut Simarmata (2010:47), merupakan kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer. Penggunaan internet memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dari komputer yang ada di dalam kelompok tersebut dengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan izin akses. Untuk mendapatkan sebuah informasi, sekumpulan protokol harus digunakan, yaitu sekumpulan aturan yang menetapkan bagaimana suatu informasi dapat dikirim dan diterima.

    Konsep Dasar HTML dan HTTP

    Definisi HTML

    Menurut Simarmata (2010:52), HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

    Definisi HTTP

    Simarmata (2010:52), mendefinisikan HTTP adalah komponen sentral lainnya dari proyek awal di CERN. HTTP adalah protokol komunikasi stateless yang berbasiskan TPC yang awalnya digunakan untuk mengambil kembali file-file HTML dari server web ketika dirancang pada tahun 1991. Versi 1.1 (ditetapkan di RFC2616) telah mengalami peningkatan. Versi ini mengizinkan client dan server menggunakan banyak header untuk menyampaikan status informasi dan deksripsi agen pengguna dan bertindak sebagai alat yang bersifat elementer untuk autentikasi pengguna. Versi awal yang diciptakan pada tahun1991, diacu sebagai HTTP versi 0.9 adalah protokol yang sederhana untuk komunikasi antara client dan server. Kebanyakan versi yang sekarang ini ada berasal dari protokol HTTP versi 1.1.

    HTML dan HTTP telah dikembangkan lebih lanjut sejak pertama kali keduanya diusulkan. World Wide Web Consortium (W3C) pada awal Oktober 1994 dan temuan tim Berners-Lee telah menyatu dan memimpin evolusi teknik dari web. Sekarang ini, W3C Mempunyai anggota lebih dari 500 organisasi. Microsoft, IBM dan Ericsson adalah beberapa diantaranya menjadi anggota W3C.

    Menurut survei Natcraf, pada awal Oktober 2008 jumlah web mencapai angka 182.226.259 diseluruh dunia. Ada pertambahan 7,2 juta dari bulan sebelumnya. Jumlah tersebut sangat fantastis. Salah satu penyebabnya adalah kemunculan blogging on-line dan komunitas web.

    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Menurut Arief (2011:7), web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser, sedangkan Murad dkk (2013:49) website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext, sementara itu menurut Sibero (2011:11), website adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet.

    Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa website adalah sebuah aplikasi yang menyajikan informasi dalam bentuk format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

    Jenis-jenis Website

    Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

    1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

    2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

    Konsep Dasar Testing

    Definisi Testing

    Rizky (2011:237), mendefinisikan testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

    Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah :

    1. Verifikasi

    2. Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

    3. Validasi

    4. Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

      Definisi dari standar yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut :

      a. Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangkat lunak tesebut.

      b. Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

      c. Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh prilaku pengguna.

      d. Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

    Acuan dan Pengukuran Testing

    Risky (2011:256), mengungkapkan acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantatif dari proses testing yang dijalanlan, sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing.

    Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain :

    1. Waktu

    2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

    3. Biaya

    4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

    5. Kinerja Testing

    6. Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektifitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

    7. Kerusakan

    8. Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

    9. Tipe dan Teknik Testing

    10. Menurut Rizky (2011:259), tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak. Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

      a. White Box Testing

      Rizky (2011:262), menyatakan bahwa white box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap "isi" dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat. Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah :

      1) Decision (Branch) Coverage

      Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

      2) Condition Coverage

      3) Path Analysis

      Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

      4) Executive Time

      Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

      5) Algorithm Analysis

      Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.

      b. Black Box Testing

      Menurut Nidra dan Dondeti dalam International Journal of Embedded Systems and Applications (2012), black box testing is a test in which testers only need to know what to do system without knowing how the system worked, artinya pengujian black box merupakan pengujian yang dimana penguji hanya perlu mengetahui apa yang harus dilakukan sistem tanpa mengetahui bagaimana sistem tersebut berjalan, sedangkan menurut Rizky (2011:265), definisi black box testing adalah sebagai berikut : black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

      1) Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

      2) Kesalahan dari perangkat lunak atau pun bug sering kali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

      3) Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

      4) Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

    Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain :

    1. Equivalence Partitioning

    2. Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

    3. Boundary Value Analysis

    4. Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

    5. Cause Effect Graph

    6. Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

    7. Random Data Selection

    8. Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

    9. Feature Test

    10. Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entry nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entry data siswa maupun entry data guru yang akan melakukan entry nilai.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Adi Nugroho (2010:10), berpendapat bahwa akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka, sedangkan Suryo Guritno dan dkk dalam jurnal CCIT (2011:302) berpendapat bahwa elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, selain itu Hidayati dan Rahardja (2011:302), menjelaskan bahwa elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penyusun untuk dieksekusi.

    Langkah-langkah Elisitasi

    Langkah-langkah elisitasi menurut Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012:75), berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

    1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

    2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

    3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

    4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

    5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bisa teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

    6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

    7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan/ pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.


    Tahap-tahap Elisitasi

    Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:302), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 tahap, yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

    3. a. M pada MDI berarti mandotary (penting). Maksud, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      b. D pada MDI berarti Desirabl. Maksud, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      c. I pada MDI berarti Inessential. Maksud, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    4. Elisitasi Tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    5. a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

      b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

      c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

      b. Middle (M): Mampu dikerjakan.

      c. Low (L): Mudah dikerjakan.

    6. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

    Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

    Definisi Unified Modeling Languange (UML)

    Adi Nugroho (2010:6), mendefinisikan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek) Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami, sedangkan menurut Widodo (2011:6), UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa permodelan standar. Menurut Chonoles dalam Widodo (2011:6), mengatakan bahwa sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semanti, sementara itu Herlawati (2011:10) menyatakan bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

    Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit tes untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    12. a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan tes.

      b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

    Nugroho (2010:24), mengungkapkan bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things)

    2. Ada empat things dalam UML, yaitu:

      a. Structual Things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      b. Behavioral Things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      c. Grouping Things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      d. Annotational Things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    3. Relasi (Relationship)

    4. Ada empat macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      a. Ketergantungan (Dependention)

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

      b. Asosiasi (Association)

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      c. Generalisasi (Generalization)

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      d. Realisasi (Realization)

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    Konsep Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Languange (UML)

    Nugroho (2010:10), mengatakan sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu:

    1. Klasifikasi Struktural (Structural Classification)

    2. Perilaku Dinamis (Dinamic Behaviour)

    3. Pengolahan atau Manajemen Model (Model Management).

    4. Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

      Berikut ini adalah diagram Unified Modeling Language (UML) menurut Henderi (2010:6) yaitu:

      1. Use Case Diagram

      2. Menurut Dina Fitria dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:53), diagram use case merupakan diagram yang bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki dua fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang arus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.q

      3. Activity Diagram

      4. Dina Fitria dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:53), mengatakan bahwa activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.

      5. Sequence Diagram

      6. Nugroho (2010:42), mengungkapkan bahwa sequence diagram memperlihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu, sedangkan matra horizintal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang mempresentasikan objek-objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Dalam sequence diagram sering disebut garis waktu (lifeline). Selama aktivasi pada prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda.

      7. Class Diagram

      8. Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

      9. State Chart Diagram

      10. Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

      Konsep Dasar Literature Review

      Definisi Literature Review

      Suryo dkk dalam jurnal CCIT (2010:86), mendefinisikan literature review merupakan fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan oenelitian yang sama.

      Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

      Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

      1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

      2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

      3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

      4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

      5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

      Konsep Dasar Black Box Testing

      Definisi Black Box Testing

      Menurut Soetam Rizky (2011:264), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Menurut Agustiar Budiman (2012:4), “Pengujian blackbox testing merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat Perusahaan

      Lahirnya Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) ini didasarkan dari pemikiran Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014, Ir. Joko Widodo. Beliau memiliki pemikiran untuk menciptakan pelayanan pemerintah yang mudah diakses masyarakat. Ir. Joko Widodo kala itu berharap ada suatu badan yang mampu melayani perizinan dan non perizinan yang cepat dan tidak berbelit. Pemikiran Ir. Joko Widodo ini, kemudian diimplementasikan secara nyata oleh penerusnya, Basuki Tjahaja Purnama. Implementasi tersebut berupa terbentuknya Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang akrab disebut BPTSP.

      Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) adalah satuan kerja perangkat daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Satuan kerja ini memiliki tugas untuk melayani perizinan dan non perizinan dengan sistem satu pintu. Kini para pemohon khususnya warga DKI Jakarta tidak perlu lagi pergi ke masing-masing dinas terkait, pemohon cukup datang ke kantor BPTSP terdekat, kemudian segala berkas permohonan akan diproses langsung oleh BPTSP sesuai dengan kewenangannya masing – masing.

      LBadan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) adalah satuan kerja perangkat daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Satuan kerja ini memiliki tugas untuk melayani perizinan dan non perizinan dengan sistem satu pintu. Kini para pemohon khususnya warga DKI Jakarta tidak perlu lagi pergi ke masing-masing dinas terkait, pemohon cukup datang ke kantor BPTSP terdekat, kemudian segala berkas permohonan akan diproses langsung oleh BPTSP sesuai dengan kewenangannya masing – masing.

      Sistem kerja yang dijalankan di BPTSP ini ialah , dengan sistem desentralisasi yaitu dimana sistem pemerintahan dijalankan dengan adanya sistem terpusat yang memberikan hak serta kewenangan pengurusan perizinannya pada setiap tingkatan daerah. Kini , BPTSP memiliki 318 service point . Mulai dari tingkat Provinsi, Kota Administrasi , Kecamatan dan terakhir Kelurahan diseluruh wilayah DKI Jakarta. Tujuan dibentuknya BPTSP di DKI Jakarta adalah sebagai berikut:
      • Meningkatkan pelayanan perizinan dan non perizinan
      • Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan perizinan dan non perizinan
      • Meningkatkan kepastian pelayanan perizinan dan non perizinan

      Visi dan Misi Perusahaan

      Visi

      Solusi Perizinan Warga Jakarta.

      Misi Perusahaan

      1. Melakukan pembinaan dan pengembangan aparatur PTSP sesuai kompetensi

      2. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan/non perizinan secara professional

      3. Mengedepankan pemanfaatan sistem informasi untuk mempercepat pelayanan

      4. Mengelola pengaduan masyarakat dengan berbasis quick response

      5. Menyediakan prasarana dan sarana kerja yang memadai dan handal

      Struktur Organisasi

      Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan merupakan sebuah hierarki dalam mendeskripsikan komponen-komponen penyusun suatu perusahaan. Dalam Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres, terdapat struktur atau susunan organisasi yang tertera pada gambar 3.1 seperti berikut :

      Gambar 3.1. Struktur Organisasi PTSP Kecamatan Kalideres

      Tugas dan Tanggung Jawab

      1. Kepala Satuan Pelaksana

        Fungsi dari Kepala Satuan Pelaksana adalah memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Kepala Satuan Pelaksana juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
        a. Mengkoordinasikan kegiatan administrasi serta kegiatan teknis dari Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
        b. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD terkait dan/atau instansi pemerintah lain dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
        c. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

      2. Tata Usaha

        Fungsi tugasnya adalah sebagai berikut:
        a. Mengoordinasikan penyusunan program kerja Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
        b. melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan.
        c. melaksanakan kegiatan surat menyurat dan kearsipan.
        d. melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan dan barang.
        e. menghimpun, menganalisa dan mengajukan kebutuhan inventaris peralatan/perlengkapan kantor/peralatan teknis Unit Pelayanan terpadu Satu Pintu.
        f. menerima, menyimpan dan mendistribusikan perlengkapan/peralatan/inventaris kantor/peralatan teknis Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu
        g. melaksanakan koordinasi penyediaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
        h. melaksanakan koordinasi penyediaan teknologi informatika Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu
        i. menerima dan menindaklanjuti pengaduan.
        j. mengoordinasikan penyusunan laporan kegiatan, keuangan, kinerja dan akuntabilitas Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
        k. menyiapkan bahan laporan Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang berkaitan dengan tugas Tata Usaha
        l. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Tata Usaha.

      3. Petugas Administrasi

        Fungsi tugasnya adalah sebagai berikut :
        a. Memberikan informasi terkait perizinan dan non perizinan kepada pemohon.
        b. Menyerahkan formulir perizinan dan non perizinan kepada pemohon
        c. Menerima berkas permohonan perizinan dan non perizinan dari pemohon
        d. Memeriksa kelengkapan dan keaslian (keabsahan) berkas permohonan perizinan dan non perizinan dari pemohon.
        e. Mengembalikan berkas permohonan perizinan/non perizinan yang tidak lengkap atau terdapat kekurangan atau diragukan keabsahannya kepada pemohon
        f. Memaraf dan menyerahkan tanda terima permohonan perizinan dan non perizinan kepada pemohon
        g. Mencatat/merekam/menginput permohonan perizinan/non perizinan yang diterima.
        h. Meneliti/memilah berkas permohonan perizinan/non perizinan sesuai jenisnya
        i. Menyerahkan berkas permohonan perizinan/non perizinan yang sudah lengkap, diteliti dan dipilah kepada Petugas Teknis.
        j. Menerima izin/keterangan/rekomendasi/dokumen sejenis itu dari Petugas Teknis yang sudah selesai diproses.
        k. Menyerahkan izin/keterangan/rekomendasi/dokumen sejenis itu yang sudah ditandatangani kepada pemohon.
        l. Mencatat/merekam/menginput izin/keterangan/rekomendasi/dokumen sejenis yang telah diserahkan kepada pemohon.
        m. Menyimpan dan memelihara arsip dokumen perizinan/non perizinan.
        n. Melaksanakan publikasi kegiatan pelayanan Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu
        o. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas Petugas Administrasi.

      4. Petugas Teknis

        Fungsi dan tugas Petugas Teknis sebagai berikut :
        a. Menerima berkas permohonan perizinan/non perizinan yang sudah lengkap,diteliti dan dipilah dari Petugas Administrasi.
        b. Mencatat/merekam/menginput berkas permohonan perizinan/non perizinan yang diterima dari Petugas Administrasi.
        c. Memproses permohonan perizinan/non perizinan sesuai permohonan yang diterima.
        d. Menyerahkan izin/rekomendasi/keterangan/dokumen sejenis itu, yang telah diselesaikan kepada Petugas Administrasi.
        e. Mencatat/merekam/menginput izin/rekomendasi/keterangan/dokumen sejenis itu, yang telah diselesaikan dan diserahkan kepada Petugas Administrasi
        f. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas Petugas Teknis


      Metode Analisa Sistem SWOT

      Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi. Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel berikut :

      Tabel 3.1. Identifikasi SWOT

      Analisa Batasan Sistem

      Setiap sistem pasti memiliki batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa manusia, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

      Agar hasil pada penelitian ini lebih maksimal maka batasan terhadap permasalahan yang ada adalah sistem informasi perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang berawal dari informasi persyaratan perizinan, peninjauan lokasi, pengolahan data perizinan, pengetikan SK Perizinan hingga pencetakan SK perizinan.

      Berdasarkan identifikasi faktor di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu di analisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T, dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

      Tabel 3.2. Analisis SWOT

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      1. Pemohon mengajukan persyaratan perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata kepada Petugas Front Office PTSP Kecamatan Kalideres
      2. Petugas Front Office melakukan verifikasi kelengkapan persyaratan perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang diajukan pemohon. Bila persyaratan tidak lengkap, maka berkas akan dikembalikan dan wajib dilengkapi terlebih dahulu oleh pemohon. Sedangkan bila berkas persyaratan sudah dikatakan lengkap menurut pedoman routing slip, maka berkas selanjutnya akan di proses ke tahap berikutnya.
      3. Melakukan serah terima tanda bukti penerimaan berkas perizinan yang dilakukan oleh Petugas Front Office dengan pemohon. Serta pemberian Form Berita Acara Peninjauan Lapangan yang harus diisi pemohon pada saat survey lokasi.
      4. Petugas Petugas Front Office menyerahkan berkas perizinan yang telah terverifikasi kepada Petugas Teknis.
      5. Petugas Teknis menghubungi pemohon untuk konfirmasi jadwal peninjauan lokasi.
      6. Petugas teknis melakukan peninjauan lokasi dengan membawa kelengkapan berkas yang diajukan pemohon dengan tujuan untuk menyesuaikan data yang dilampirkan dengan keadaan yang ada di lapangan.
      7. Pemohon mengisi berita acara peninjauan lapangan dengan didampingi Petugas Teknis saat pengisian dengan tujuan untuk melihat keabsahan data peninjauan.
      8. Petugas Teknis melaporkan mengenai hasil peninjauan lapangan kepada pimpinan, kemudian pimpinan melakukan approval.
      9. Petugas Teknis memberikan berkas perizinan yang sudah dilampirkan berita acara peninjauan lapangan yang telah terisi kepada Petugas Front Office.
      10. Petugas Front Office melakukan proses pengetikan SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata
      11. Petugas Front Office melakukan pencetakan atau penerbitan SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata.
      12. Petugas Front Office melakukan validasi SK Tanda Daftar Usaha Perusahaan Pariwisata yang diajukan pemohon kepada Kepala Satlak PTSP Kecamatan Kalideres.
      13. Kepala Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan Kalideres melakukan validasi dengan menandatangani SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang telah tercetak.
      14. Petugas Front Office memberikan berkas pengajuan perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang telah usai kepada Petugas Tata Usaha dengan untuk dilakukan dokumentasi .
      15. Petugas Tata Usaha melakukan konfirmasi kepada pemohon untuk pengambilan SK yang telah usai.
      16. Pemohon datang ke loket PTSP dengan menunjukan tanda terima berkas.
      17. Petugas Front Office menyerahkan SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang telah usai kepada pemohon tanpa dipungut biaya apapun.

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

      Gambar 3.2 Use case Diagram Sistem berjalan

      Pada Gambar 3.2 use case diagram sistem yang berjalan diatas, terdapat :

      1. 1 Sistem yang mencakup mengenai Sistem Perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang sedang berjalan di PTSP Kecamatan Kalideres.
      2. 5 actor yang melakukan kegiatan sistem tersebut diatas. Diantaranya :

        a. Pemohon. Berperan mengajukan permohonan berkas perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata

        b. Petugas Front Office. Berperan mengkoordinasikan sistem penerimaan, verifikasi dan penerbitan berkas perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

        c. Petugas Teknis. Berperan sebagai Petugas yang melaksanakan eksekusi peninjauan teknis lapangan berdasar pada berkas perizinan yang diajukan.

        d. Petugas Tata Usaha. Berperan untuk pengelola dokumen perizinan yang telah terbit, serta memberikan informasi kepada pemohon mengenai status selesai perizinan.

        e. Kepala Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Berperan untuk mengkoordinasi, monitoring, dan melakukan validasi sistem perizinan yang berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres.

      3. 14 usecase yang menerangkan mengenai sistem informasi perizinan TDUP yang sedang berjalan di PTSP Kecamatan Kalideres. Usecase tersebut adalah :

        1)Usecase : Pengajuan berkas persyaratan izin TDUP
        Actor  : Pemohon & Petugas Front Office
        Keterangan : Pemohon datang ke loket untuk mengajukan berkas persyaratan izin TDUP ke petugas front office.

        2) Usecase : Verifikasi berkas persyaratan izin

        Actor : Petugas Front Office

        Keterangan : Petugas front office melakukan verifikasi kelengkapan berkas persyaratan izin TDUP yang diserahkan oleh pemohon

        3) Usecase : Serah terima Form BAPL & Tanda terima

        Actor : Petugas Front Office dan Pemohon

        Keterangan : Penyerahan tanda terima berkas & form BAPL untuk survey yang diberikan dari petugas front office ke pemohon.

        4) Usecase : Penyerahan berkas untuk disurvey Actor : Petugas Front Office & Petugas Teknis

        Keterangan : Penyerahan berkas masuk perizinan yang sudah terverifikasi oleh petugas front office kepada petugas teknis untuk segera dilakukan tindakan teknis.

        5) Usecase : Konfirmasi jadwal survey

        Actor : Petugas Teknis dan pemohon

        Keterangan : Petugas teknis menghubungi pemohon untuk melakukan konfirmasi mengenai jadwal peninjauan lapangan.

        6) Usecase : Peninjauan Lokasi

        Actor : Petugas Teknis & pemohon

        Keterangan : Petugas teknis meninjau lokasi perizinan TDUP yang pemohon ajukan

        7) Usecase : Verifikasi BAPL

        Actor : Petugas teknis

        Keterangan : Petugas teknis melakukan pengecekan atau verifikasi kebenaran data Form BAPL (Berita Acara Peninjauan Lapangan) yang diisi oleh pemohon.

        8) Usecase : Approval hasil laporan hasil survey

        Actor : Kepala Satuan Pelaksana PTSP

        Keterangan : Pimpinan / Kepala Satuan Pelaksana memeriksa hasil peninjauan lapangan dan memberi approval.

        9) Usecase : Penerbitan SK TDUP

        Actor : Petugas Administrasi / Front Office

        Keterangan : Berkas perizinan yang sudah di approval, kemudian petugas melakukan penginputan data-data izin TDUP yang akan diterbitkan. Setelah di input, petugas mencetak SK TDUP pada kertas blanko perizinan.

        10) Usecase : Validasi SK TDUP

        Actor : Kepala Satuan Pelaksana PTSP

        Keterangan : TDUP yang telah diterbitkan, kemudian petugas menyerahkan kepada Kepala Satuan Pelaksana PTSP untuk di validasi atau disahkan dengan menandatanganinya.

        11) Usecase : Pendokumentasian izin TDUP yang telah divalidasi

        Actor : Petugas Tata Usaha

        Keterangan : Izin TDUP yang telah divalidasi oleh pimpinan, maka dilakukan pendokumentasian dengan cara mengarsipkan berkas dan menyimpan SK TDUP pada map untuk nantinya diambil oleh pemohon.

        12) Usecase : Hubungi Pemohon

        Actor : Petugas Tata Usaha

        Keterangan : Petugas TU menghubungi pemohon dengan tujuan untuk memberikan informasi bahwa proses perizinan TDUP sudah selesai dan dapat diambil di loket PTSP.

        13) Usecase : Penyerahan tanda terima

        Actor : Pemohon dan Petugas Front Office

        Keterangan : Pemohon datang ke loket PTSP untuk pengambilan SK TDUP dengan menyerahkan tanda terima kepada petugas front office .

        14) Usecase : Serah terima SK TDUP

        Actor : Petugas Front Office

        Keterangan : Petugas Front Office mencari dokumen SK TDUP yang disimpan oleh Petugas Tata Usaha. Kemudian petugas front office menyerahkan SK TDUP kepada pemohon.

      Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Pengajuan Berkas Perizinan yang sedang berjalan

      Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Pengajuan Berkas Perizinan yang sedang berjalan diatas, terdapat :
      a. Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas.
      b. 6 action node yang mencerminkan eksekusi dari sistem yang berjalan..
      c. 1 decision node yang mencerminkan pilihan eksekusi.
      d. Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.

      Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Peninjauan Lokasi dan proses penerbitan izin pada sistem yang berjalan

      Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Peninjauan Lokasi dan proses penerbitan izin yang sedang berjalan tersebut diatas, terdapat :
      a. Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas.
      b. 14 action node yang mencerminkan eksekusi dari sistem yang berjalan..
      c. Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.


      Gambar 3.5 Activity Diagram Pengambilan SK TDUP yang sedang berjalan

      Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram Pengambilan SK TDUP yang sedang berjalan terdapat :
      a. Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas.
      b. 6 action node yang mencerminkan eksekusi dari sistem yang berjalan.
      c. Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.

      Gambar 3.6 Sequence diagram sistem yang berjalan

      Berdasarkan pada gambar 3.6 Sequence Diagram sistem yang berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres saat ini, terdapat :
      1. Terdapat 5 actor yaitu : Pemohon, Petugas Front Office/Admin, Petugas Teknis, Petugas Tata Usaha dan Kepala Satlak PTSP.
      2. Terdapat 5 Lifeline Procedure yaitu : Berkas perizinan, Tanda Terima berkas perizinan, Form BAPL, Lokasi Survey dan SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata.
      3. Terdapat 25 Message spesifikasi yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek sistem yang sedang berjalan.
      4. Terdapat 5 Self Message yang dilakukan dengan tujuan untuk komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang sedang berlangsung.

      Metode Analisa Sistem PIECES

      1. Kehandalan (Performance)

        Kehandalan suatu sistem merupakan variable pertama dari pieces dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

        Tabel 3.2 Hasil Analisa Performance


      2. Informasi (Information)

        Informasi merupakan komoditas penting bagi end user. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang ada. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena bila terlalu banyak informasi maka akan menimbulkan suatu masalah baru.

        Tabel 3.3 Hasil Analisa Informasi


      3. Analisis Ekonomi (Economic)

        Hal yang mendasari pimpinan untuk approval suatu sistem ialah mengenai masalah biaya untuk pembangunan sistem tersebut

        Tabel 3.4 Hasil Analisa Ekonomi


      4. Analisis Kontrol (Control)

        Proses pengendalian dlam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah dan mendeteksi penyalahgunaan sistem. Serta menjamin keamanan data dan informasi

        Tabel 3.5 Hasil Analisa Kontrol


      5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

        Efisiensi membahas mengenai bagaimana cara untuk menghasilkan output dengan kuantitas banyak namun dengan input dengan kuantitas sekecil mungkin. Dibawah ini merupakan hasil analisa efisiensi.

        Tabel 3.6 Hasil Analisa Efisiensi

      6. Analisis Layanan (Services)

        Berikut ini ialah hasil analisa pelayanan pada PTSP Kecamatan Kalideres.

        Tabel 3.7 Hasil Analisa Pelayanan

      Analisa Masalah

      Berdasarkan analisis permasalahan yang ditemukan pada PTSP Kecamatan Kalideres sistem perizinan TDUP yang sedang berjalan masih belum menggunakan sistem aplikasi yang sistematis. Sehingga Petugas beberapa masalah seperti berikut :

      1. Proses verifikasi kelengkapan berkas yang dilakukan oleh front office masih dilakukan secara manual menggunakan ceklis pada kertas routing slip
      2. Proses pengisian berita acara peninjauan lapangan masih dilakukan secara manual oleh Petugas Teknis sehingga menimbulkan data yang kurang valid.
      3. Belum adanya transparansi pada informasi jadwal peninjauan lokasi dari petugas ke pemohon. Sehingga sebagian pemohon datang kembali ke loket pelayanan hanya untuk menanyakan jadwal peninjauan.
      4. Belum adanya transparansi kepada pemohon mengenai status berkas pada sistem pemrosesan berkas perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Sehingga pemohon sering menanyakan atau menghubungi petugas hanya untuk menanyakan sampai mana proses perizinan tersebut.
      5. Sistem pengolah data perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata masih berbasis Microsoft Office, dimana masih sering ditemuksnnys sistem error.
      6. Masih sering tejadinya human error dalam pengetikan SK Periznan TDUP sehingga mengakibatkan kesalahan pencetakan pada blanko perizinan

      Analisa Kebutuhan

      Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada PTSP Kecamatan Kalideres dapat diketahui bahwa kebutuhan sistem saat ini ialah dibutuhkannya sistem informasi perizinan TDUP yang berbasis web dimana pemohon dan petugas dapat mengaksesnya dimanapun dan kapanpun. Sistem yang dibutuhkan berawal dari proses pengajuan berkas persyaratan, proses verifikasi berkas pemohon oleh petugas, proses peninjauan lapangan hingga pada proses penerbitan Tanda Daftar Usaha Pariwisata tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam kinerja pegawai dan kemudahan dalam pengurusan perizinan TDUP bagi pemohon.

      Analisis Kontrol

      Kontrol sistem pada proses yang berjalan, perlu ditingkatkan pengontrolannya untuk sistem yang lebih baik agar kinerja dapat berjalan secara maksimal karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat / pemohon mengenai persyaratan pengajuan Tanda Daftar Usaha Pariwisata dan kurang opPetugasalnya sistem yang digunakan untuk proses penerbitan Tanda Daftar Usaha Pariwisata dimana masih sering didapatkan human error dan hal tersebut dapat menurunkan kinerja pegawai.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Berdasarkan analisis permasalahan yang dihadapai, maka alternatif pemecahan masalah yang diajukan yakni sebagai berikut :

      1. Membangun Sistem Informasi Perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata berbasis web dengan menggunakan Adobe Dreamweaver, XAMPP, MySQL dan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Dengan tujuan memudahkan user untuk melakukan pendaftaran perizinan tanda daftar usaha pariwisata dimanapun dan kapanpun. Selain itu, pemohon dapat memperoleh informasi perizinan secara akurat dan update.
      2. Membangun Sistem Perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata berbasis desktop application yang dapat diunduh dan digunakan langsung oleh user pada perangkat komputer yang tersedia di PTSP Kecamatan Kalideres.

      Berdasarkan dari kedua alternatif pemecahan masalah diatas, peneliti memutuskan untuk membangun sebuah Sistem Informasi Perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata Pada PTSP Kecamatan Kalideres, dikarenakan alternatif tersebut dapat :

      1. Memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi mengenai perizinan TDUP dimanapun dan kapanpun.
      2. Menggunakan bahasa pemrograman dasar, yaitu PHP
      3. Meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan dengan adanya sistem informasi perizinan TDUP berbasis web tersebut.

      Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

      1. Perangkat Keras (Hardware)
        a. Procesor : Intel
        b. Monitor : LCD
        c. Mouse : USB
        d. RAM : 2 Gb
        e. Harddisk : 500 Gb
        f. Printer : Laser Jet
      2. Aplikasi yang digunakan (Software)
        a. Microsoft Office ( Microsoft Excel 2007 , Microsoft Word 2007)
      3. Operating System
        a. Microsoft Windows 7

      User Requirement

      Elisitasi I

      Elisitasi II

      Elisitasi III


      Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Berdassarkan pada analisa sistem perizinan TDUP yang berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres, diketahui bahwa sistem yang berjalan masih bersifat konvensional dan belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam proses pengolahan data masih membutuhkan waktu yang lama.

      Setelah kebutuhan sistem diketahui, maka langkah selanjutnya ialah perancangan sistem. Tujuan perancangan sistem yang diusulkan ini ialah untuk meningkatkan proses perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan sistem yang tidak dapat ditemukan pada sistem sebelumnya atau pada sistem yang berjalan.

      Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Usecase Diagram, Activity Diagram, Class Diagram dan Sequence Diagram.

      Prosedur Sistem Usulan

      A. Pemohon
      1. Melakukan Pendaftaran akun
      2. Menampilkan Form Pendaftaran akun
      3. Melakukan upload persyaratan
      4. Print Berita Acara Peninjauan Lapangan
      5. Melakukan monitoring proses perizinan
      6. Logout
      B. Petugas Front Office
      1. Melakukan Log-in
      2. Menampilkan Home
      3. Melakukan verifikasi berkas
      4. Melakukan input data SK TDUP
      5. Mencetak SK TDUP
      6. Monitoring permohonan TDUP
      7. Log-out
      C. Petugas Teknis
      1. Melakukan Log-in
      2. Menampilkan Home
      3. Melakukan verifikasi berkas
      4. Menentukan jadwal survey
      5. Melakukan verifikasi Berita Acara Peninjauan Lapangan
      6. Melakukan upload dokumen survey
      7. Log-out
      D. Kepala Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan
      1. Melakukan Log-in
      2. Menampilkan Home
      3. Melakukan verifikasi berkas
      4. Melakukan approval berkas
      5. Log-out

      UML yang diusulkan

      1. Usecase Diagram yang diusulkan

        Setelah prosedur diagram yang diusulkan di deskripsikan, maka prosedur tersebut selanjutnya dituangkan kedalam bentuk diagram. Tujuannya dibuat diagram ialah agar user lebih mudah memahami dan lebih mudah mmbacanya. Berikut ialah usecase diagram sistem perizinan TDUP pada PTSP Kecamatan Kalideres yang diusulkan :

        Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan

        Berdasarkan pada gambar 4.1 diatas, terdapat :

        1. Use case : Login
        Aktor : Pemohon, Kepala Satlak PTSP, Petugas FO, Petugas Teknis
        Keterangan : Untuk dapat mengkases sistem perizinan TDUP yang diajukan, maka para actor perlu menjalankan hak akses atau login yang dimilikinya.
        2. Use case : Home
        Aktor : Pemohon, Kepala Satlak PTSP, Petugas FO, Petugas Teknis
        Keterangan : Setelah para actor berhasil dalam melakukan login akun, para actor akan melihat tampilan home yang berfungsi menampilkan beberapa menu untuk pemrosesan perizinan didalamnya.
        3. Use case : Petugas
        Aktor : Petugas FO
        Keterangan : Menu Petugas FO ditampilkan pada akun Petugas FO. Menu ini berisi daftar nama petugas yang memiliki hak akses untuk mengolah data perizinan TDUP
        4. Use case : Persayaratan TDUP
        Aktor : Pemohon, Kepala Satlak PTSP, Petugas FO, Petugas Teknis
        Keterangan : Menu Persyaratan TDUP ditampilkan pada akun seluruh petugas. Menu ini berisi informasi mengenai persyaratan Tanda Daftar Usaha Pariwisata.
        5. Use case : Pemohon
        Aktor : Kepala Satlak PTSP, Petugas FO, Petugas Teknis
        Keterangan : Menu Pemohon berada dalam Home suatu akun. Menu ini berisi informasi mengenai daftar dan profile pemohon yang mengajukan perizinan TDUP pada PTSP Kecamatan Kalideres.
        6. Use case : Permohonan
        Aktor : Pemohon
        Keterangan : Menu Permohonan terdapat pada akun pemohon , dimana menu ini terdapat pada home pemohon. Menu ini berisi form pendaftaran yang wajib diisi oleh para pemohon. Selain itu, pemohon juga dapat melampirkan dokumen persyaratan perizinan yang dibutuhkan.
        7. Use case : Verifkasi permohonan
        Aktor : Kepala Satlak PTSP, Petugas FO, Petugas Teknis
        Keterangan : Menu ini terdapat pada home para petugas PTSP Kecamatan Kalideres. Menu ini berfungsi memberikan action atau perintah selanjutnya yang harus dilakukan oleh user. Sebelum memberikan action, para user diwajibkan untuk melaksanakan verifikasi atau pengecekan data yang dibutuhkan.
        8. Use case : Jenis Permohonan
        Aktor : Petugas FO
        Keterangan : Menu ini terdapat pada akun petugas FO. Yang berfungsi untuk mengelola jenis permohonan TDUP yang diproses pada PTSP Kecamatan Kalideres. Fungi pengelolaanya seperti edit dan add. Jenis permohonan TDUP yang tersedia ialah Baru, Perpanjangan, Perubahan.
        9. Use case : Jenis Usaha
        Aktor : Petugas FO
        Keterangan : Menu Jenis Usaha didapat pada akun petugas FO. Fungsinya ialah mengelola jenis usaha TDUP yang diproses pada Pada PTSP Kecamatan Kalideres. Wewenang TDUP yang diproses pada PTSP Kecamatan berjumlah 22 jenis usaha TDUP.
        10. Use case : Laporan
        Aktor : Petugas FO, Petugas Teknis, Kepala Satlak.
        Keterangan : Menu laporan ini berfungsi sebagai informasi mengenai laporan-laporan proses perizinan TDUP. Seperti laporan jumlah SK TDUP yang telah terbit pada akun petugas FO, laporan perizinan yang akan disurvey pada akun petugas teknis dan laporan SK TDUP yang sudah divalidasi pada akun kasatlak.
        11. Use case : Logout
        Aktor : Pemohon, Petugas FO, Petugas Teknis, Kepala Satlak.
        Keterangan : Untuk dapat keluar dari sistem dan mengakhiri sistem, user dapat menjalankan perintah logout pada akun.

        Berdasarkan pada gambar 4.1 diatas, terdapat :
        a. 1 sistem yang mencakup proses perizinan TDUP yang diusulkan pada PTSP Kecamatan Kalideres.
        b. 4 actor yang melakukan kegiatan sistem tersebut diatas. Diantaranya: Pemohon, Petugas FO, Petugas Teknis, Kepala Satlak PTSP.

        c. 10 usecase yang menerangkan mengenai sistem informasi perizinan TDUP yang diusulkan pada PTSP Kecamatan Kalideres.
      2. Sequence Diagram

        Dibawah ini terdapat gambar 4.2 sequence diagram sistem diajukan.

        Gambar 4.2 Sequence Diagram yang diusulkan

        1. Terdapat 4 actor yaitu : Pemohon, Petugas Front Office/Admin, Petugas Teknis dan Kepala Satlak PTSP.

        2. Terdapat 8 Lifeline Procedure yaitu : Berkas perizinan, Tanda Terima berkas perizinan, Form BAPL, Lokasi Survey dan SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

        3. Terdapat 25 Message spesifikasi yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek sistem yang sedang berjalan.

        Terdapat 5 Self Message yang dilakukan dengan tujuan untuk komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang sedang berlangsung.

      3. Activity Diagram yang diusulkan

        Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Yang Disulkan

        Pada Gambar 4.3 diatas, terdapat :

        a. Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas

        b. 36 action node yang mencerminkan eksekusi dari sistem yang yang diusulkan.

        c. 1 decision yang menggambarkan pilihan action untuk di eksekusi

        d. Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.

        e. 3 Fork Node yang berfungsi memecah behavior menjadi paralel.

      4. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan

        Gambar 4.4 State Machine Diagram pada pemohon

        Pada gambar diatas, terdapat :

        a. Initial Pseudo State yang menandakan awal dari suatu state

        b. 12 State yang menjelaskan hasil eksekusi dari sistem yang diusulkan.

        c. Transition yang menandakan bahwa terjadinya transisi pada suatu state ke state berikutnya

        d. Final state sebagai objek yang menandakan akhir dari suatu state.



        Gambar 4.5 State Machine Diagram sistem yang diusulkan pada user Admin / Petugas front office

        Pada gambar diatas, terdapat :

        a. Initial Pseudo State yang menandakan awal dari suatu state

        b. 32 State yang menjelaskan hasil eksekusi dari sistem yang diusulkan.

        c. Transition yang menandakan bahwa terjadinya transisi pada suatu state ke state berikutnya

        d. Final state sebagai objek yang menandakan akhir dari suatu state.

        Gambar 4.6 State Machine Diagram sistem yang diusulkan pada user Petugas Teknis.

        Pada gambar diatas, terdapat :

        a. Initial Pseudo State yang menandakan awal dari suatu state

        b. 14 State yang menjelaskan hasil eksekusi dari sistem yang diusulkan.

        c. Transition yang menandakan bahwa terjadinya transisi pada suatu state ke state berikutnya

        d. Final state sebagai objek yang menandakan akhir dari suatu state.

        Gambar 4.7 State Machine Diagram sistem yang diusulkan pada user Kepala Satlak PTSP.

        Pada gambar diatas, terdapat :

        1. Initial Pseudo State yang menandakan awal dari suatu state

        2. 13 State yang menjelaskan hasil eksekusi dari sistem yang diusulkan.

        3. Transition yang menandakan bahwa terjadinya transisi pada suatu state ke state berikutnya

        4. Final state sebagai objek yang menandakan akhir dari suatu state.

      Perbedaan Antara Prosedur Sistem Yang Berjalan dengan Sistem Yang Disulkan

      Untuk melihat perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, maka perlu dibuat tabel untuk melihat perbedaan apa saja yang timbul antara keduanya. Perbedaan tersebut yakni bis terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

      Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan .

      Rancangan Basis Data

      Rancangan basis data yang diusulkan pada perncangan sistem informasi tanda daftar usaha pariwisata ini ialah tertera pada gambar 4. Dibawah ini:

      Gambar 4.8 Rancangan Basis Data .

      Pada gambar 4.8 Rancangan Basis Data diatas, terdapat 8 buah tabel yaitu:

      1. Tabel Jenis_usaha berfungsi menerangkan jenis-jenis usaha yang terdapat pada perizinan TDUP
      2. Tabel Jenis_permohonan berfungsi menjelaskan. Jenis permohonan yang dapat diajukan pada perizinan TDUP. Terdapat 3 jenis permohonan yakni permohonan baru, permohonan perpanjangan, permohonan perubahan
      3. Tabel dokumen_survei menjelaskan data-data yang akan dilampirkan saat proses peninjauan lapangan selesai.
      4. Tabel pemohon menjelaskan tentang data-data pemohon yang mengajukan perizinan TDUP.
      5. Tabel permohon. Menjelaskan tentang field data-data yang perlu diisi dan dilampirkan oleh pemohon
      6. Tabel detil_permohonan menggambarkan detail permohonan yang diajukan seperti syarat permohonan
      7. Tabel petugas menjelaskan tentang petugas-petugas yang dapat mengakses sistem yang diusulkan
      8. Tabel syarat menjelaskan persyaratan izin TDUP.

      Spesifikasi Basis Data

      Untuk merancang suatu sistem, diperlukan perancangan basis data. Desain basis data menerangkan media penyimpanan yang digunakan, isi data yang disimpan, tipe data yang digunakan serta panjang record yang dibutuhkan. Spesfikasi basis data yang diperlukan pada sistem usulan adalah sebagai berikut :

      1. Nama File : detil_permohonan

        Media : Hard Disk

        Isi : id_permohonan+kd_syarat+file

        Primary Key : id_permohonan

        Panjang Record : 116

        Tabel 4.2 Spesifikasi Basis Data Tabel detil_permohonan


      2. Nama File : dokumen_survei

        Media : Hard Disk

        Isi : id_dokumen_survei+file+id_permohonan

        Primary Key : id_dokumen_survei

        id_permohonan

        Foreign Key : id_permohonan

        Panjang Record : 116

        Tabel 4.3 Spesifikasi Basis Data Tabel dokumen_survei

      3. Nama File : jenis_usaha

        Media : Hard Disk

        Isi : id_jenis_usaha + nm_jenis_usaha

        Primary Key : id_jenis_usaha

        Panjang Record : 41

        Tabel 4.4 Spesifikasi Basis Data Tabel jenis_usaha

      4. Nama File : jenis_permohonan

        Media : Hard Disk

        Isi : kd_jenis+nm_jenis+format+sk_lama_required

        Primary Key : kd_jenis

        Panjang Record : 42

        Tabel 4.5 Spesifikasi Basis Data Tabel jenis_permohonan

      5. Nama File : pemohon

        Media : Hard Disk

        Isi : id_pemohon+NIK+nama+username+password

        Primary Key : id_pemohon

        Panjang Record : 84

        Tabel 4.6 Spesifikasi Basis Data Tabel pemohon

      6. Nama File : permohonan

        Media : Hard Disk

        Fungsi : Sebagai tabel dimana transaksi antar tabel pada sistem terjadi.

        Primary Key : id_permohonan

        Foreign Key : id_petugas , kd_jenis, id_pemohon, id_jenis_usaha

        Panjang Record : 573

        Tabel 4.7 Spesifikasi Basis Data Tabel permohonan

      7. Nama File : petugas

        Media : Hard Disk

        Isi :id_petugas+nm_petugas+alamat+no_telp+bagian+username+password

        Primary Key : id_petugas

        Panjang Record : 131

        Tabel 4.8 Spesifikasi Basis Data Tabel petugas

      8. Nama File : syarat

        Media : Hard Disk

        Isi : kd_syarat+nm_syarat_file

        Primary Key : kd_syarat

        Panjang Record : 133

        Tabel 4.9 spesifikasi basis data tabel syarat

      Rancangan Prototype

      Tampilan Prototype Login

      Gambar 4.9 Tampilan Prototype Login

      Dari gambar 4.9 diatas, dapat diketahui bahwa dalam rancangan tampilan login terdapat field form login yang wajib diisi dengan 2 field di dalamnya, yaitu username dan password. Fasilitas yang disediakan pada form login yaitu tombol login yang berfungsi sebagai submit dan sign up yang berfungsi untuk mengarahkan user melakukan pendaftaran akun.

      Tampilan Prototype Home pada Petugas

      Gambar 4.10 Tampilan Prototype Home pada akun petugas

      Pada gambar 4.10 diatas, dijelaskan bahwa rancangan tampilan home yang akan dibuat terdapat 8 menu yang berada pada kolom kiri halaman, logo instansi, text berisi welcome to PTSP dan 2 display information mengenai jumlah berkas masuk dan jumlah berkas belum lengkap.

      Tampilan Prototype Menu Petugas

      Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu Petugas

      Rancangan tampilan pada gambar 4.11 berisi daftar petugas yang memiliki hak akses untuk mengolah Sistem Informasi Perizinan TDUP yang diajukan. Terdapat fasilitas fungsi add dan delete yang dapat mengatur akses petugas.

      Tampilan Prototype Menu Permohonan

      Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Permohonan

      Rancangan tampilan pada gambar 4.12 diatas, terdapat pada user pemohon. Berfungsi untuk menampilkan form permohonan TDUP yang akan diajukan oleh pemohon. Pada form tersebut berisi data-data pemohon. Terdapat pula tombol submit dan cancel untuk memberikan action kepada si pemohon.

      Tampilan Prototype Menu Persyaratan TDUP

      Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Persyaratan TDUP

      Rancangan tampilan pada gambar 4.13 diatas terdapat pada user pemohon, petugas front office/admin dan petugas teknis. Tujuan dibuatnya menu tersebut ialah, memberikan informasi mengenai persyaratan Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Sehingga, pemohon tidak sulit untuk mencari informasi mengenai persyaratan TDUP yang akan diajukan.

      Tampilan Prototype Menu Laporan

      Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Laporan

      Pada gambar 4.14 diatas, terdapat pada user petugas front office, kepala satlak PTSP dan petugas teknis. Menu laporan pada user petugas front office berisi informasi mengenai laporan dengan periode yang diinginkan oleh user.

      Tampilan Prototype Menu Verifikasi Permohonan

      Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Verifikasi Permohonan

      Pada Gambar 4.15 diatas, menu verifikasi permohonan terdapat pada user petugas front office, petugas teknis dan Kepala Satlak.

      Implementasi Sistem Yang Disulkan

      1. Tampilan Halaman Login

      Gambar 4.16 Tampilan Menu Login

      Tampilan pada gambar diatas adalah tampilan user jika hendak memasuki sistem. User perlu memasukan username dan password.

      2. Tampilan Halaman Home pada pemohon

      Gambar 4.17 Tampilan Menu Home pada pemohon

      Pada gambar diatas merupakan tampilan menu home pada pemohon. Pada halaman tersebut terdapat 3 menu yaitu Home, Permohonan dan Persyaratan TDUP. Menu permohonan berfungsi untuk permohonan melakukan pendaftaran permohonan perizinan TDUP. Sedangkan menu persyaratan TDUP berisi mengenai informasi persyaratan yang harus dilengkapi untuk mengajukan izin TDUP pada PTSP Kecamatan Kalideres.

      3. Tampilan Halaman Home pada admin

      Gambar 4.18 Tampilan Halaman Home pada Admin

      Gambar diatas menerangkan bahwa, tampilan home tersebut berada pada user admin. Dimana, pada halaman tersebut terdapat display informasi mengenai jumlah permohonan baru dan jumlah permohonan yang berkasnya belum lengkap. Pada halaman home diatas juga terdapat 7 menu pada kolom disebelah kiri.

      4. Tampilan Halaman Module Petugas

      Gambar 4.19 Tampilan Module Petugas

      Gambar diatas menampilkan daftar nama-nama petugas yang memiliki hak akses untuk mengolah sistem informasi perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata ini.

      5. Tampilan Halaman Module Permohonan

      Gambar 4.20 Tampilan Halaman Module Permohonan

      Pada Gambar diatas, terdapat tampilan untuk pemohon melakukan input data-data yang dibutuhkan untuk mendaftarkan pada perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Pada menu tersebut, terdapat beberapa field yang perlu diisi oleh pemohon, seperti : Jenis permohonan, Jenis Usaha, Nama Pengusaha, Nama Perusahaan, Alamat usaha, dan sebagainya.

      6. Tampilan Halaman Module Persyaratan TDUP

      Gambar 4.21 Tampilan Halaman Module Persyaratan TDUP

      Pada gambar diatas, terdapat tampilan menu persyaratan TDUP yang terdapat pada pemohon, petugas Front Office dan Petugas Teknis. Tampilan tersebut berfungsi untuk memberikan informasi lengkap mengenai persyarat Tanda Daftar Usaha Pariwisata pada PTSP Kecamatan Kalideres.

      7. Tampilan Halaman Module Laporan

      Gambar 4.22 Tampilan Halaman Module Laporan

      8. Tampilan Halaman Module Verifikasi Permohonan

      Gambar 4.23 Tampilan Halaman Modul Verfikasi

      Konfigurasi Sistem Usulan

      1. Spesifikasi Hardware (Perangkat Keras)

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal computer (PC). Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa mendatang. Maka peneliti mengelompokannya sebagai berikut:

      1. Processor : Intel Core i3
      2. Monitor : 14 inch LED
      3. RAM : 4GB
      4. Operating System : Windows 7 64-bit
      5. Harddisk : 500 GB
      2. Aplikasi Yang Digunakan

      Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi ini ialah :

      1. Windows 7 64-bit
      2. Adobe Dreamweaver CS3
      3. XAMPP Version 3.2.2
      4. Visual Paradigm For UML 6.4 Enterprise Edition
      5. PHP 5.6.28
      6. MySQL 5.0.11-dev
      3. Hak Akses
      1. Petugas Front Office (FO). Petugas FO selaku admin memilki hak dapat mengakses semua halaman pada sistem yaitu halaman home, pemohon, petugas, jenis usaha, jenis permohonan, penerbitan izin, syarat perizinan dan laporan.
      2. Petugas Teknis. Memiliki hak akses untuk verifikasi berkas untuk melakukan aksi proses survey dan selesai survey.
      3. Kepala Satlak PTSP. Memiliki hak akses untuk verifikasi berkas perizinan TDUP dan melakukan approval.

      Black Box Testing

      Dalam tahap pengujian penelitian ini, peneliti menggunakan metode blackbox testing, dengan tujuan untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibangun masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah di tes. Namun, pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir adanya bug (kesalahan) yang terdapat pada sistem.


      Time Schedule

      Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut :

      Tabel 4.7 Time Schedule

      Estimasi Biaya

      Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan nilainya akan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan. Biaya penelitian terperinci dapat dilihat pada tabel berikut :

      Tabel 4.8 Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

      Berdasarkan dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

      1. Sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang sedang berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres saat ini masih bersifat konvensional. Seperti :
        a. Pemohon datang secara langsung ke Kantor PTSP Kecamatan Kalideres hanya untuk meminta informasi mengenai persyaratan perizinan.
        b. Pengisian routing slip persyaratan masih dilakukan dengan cara ceklis manual. Hal tersebut terkadang menimbulkan kesalahan penceklisan.
        c. Penyimpanan berkas perizinan masuk masih di letakkan menumpuk pada suatu rak sehingga menimbulkan kesulitan saat pencarian suatu berkas yang hendak diproses.
        d. Proses penerbitan Tanda Daftar Usaha Pariwisata masih menggunakan Microsoft Word. Dimana masih sering ditemukan kesalahan pengetikan dan kesalahan format penulisan. Sehingga bilamana ditemukan kesalahan dalam pencetakan tersebut, maka petugas harus bertanggung jawab mengisi kertas Berita Acara kesalahan dalam pemakaian Blanko Perizinan.
      2. Kendala-kendala yang ditemukan oleh petugas PTSP Kecamatan Kalideres dalam pengolahan perizinan TDUP ini ialah sulitnya Petugas Teknis memberikan informasi jadwal survey kepada pemohon dan pengisian form BAPL masih dilakukan secara manual. Selain kendala teknis, kendala juga ditemukan pada saat proses penerbitan SK TDUP yaitu penggunaan aplikasi Microsoft Office dimana sifatnya masih mendasar, kurang sistematis dan sering menimbulkan sistem error. Dengan dibangunnya Sistem informasi perizinan tanda daftar usaha pariwisata ini, dapat menghilangkan kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.
      3. Perancangan Sistem Informasi Perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata pada PTSP Kecamatan Kalideres ini dirancang peneliti melalui pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan analisa dan perancangan. Analisa dilakukan menggunakan SWOT dan PIECES serta menganalisa rancangan sistem yang diusulkan menggunakan orientasi objek yaitu UML. Kemudian dilanjutkan perancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP serta database menggunakan MySQL dan connector XAMPP.

      Saran

      1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang, diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar lebih memahami jalannya sistem.
      2. Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisir human error saat pengolahan data guna informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat pada waktunya.
      3. Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin canggihnya teknologi yang ada, maka aplikasi perizinan TDUP ini dapat dikembangkan lagi di masa yang akan datang dengan berbasis mobile application.



      DAFTAR PUSTAKA

      1. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi.Yogyakarta: Andi Offset


      DAFTAR LAMPIRAN

      LAMPIRAN A

      A.1. Surat Pengantar SKRIPSI
      A.2. Surat Keterangan Penugasan Kerja
      A.3. Form Penggantian Judul
      A.4. Kartu Bimbingan
      A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
      A.6. Form Validasi SKRIPSI
      A.7. Kwitansi Pembayaran SKRIPSI
      A.8. Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang
      A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
      A.10. Daftar Nilai
      A.11. Formulir Seminar Proposal
      A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder
      A.13. Sertifikat TOEFL
      A.14. Sertifikat Prospek
      A.15. Sertifikat IT Internasional
      A.16. Sertifikat IT Nasional
      A.17. Curriculum Vitae (CV)

      LAMPIRAN B

      B.1. Form Observasi
      B.2. Form Wawancara
      B.3. Surat Keterangan Implementasi

      LAMPIRAN C

      C.1. Surat Keterangan Menerima Beasiswa Tahun 2013
      C.2. Form Penerimaan Karya Ilmiah CCIT Journal