SI1311475690: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Alternatif Pemecahan Masalah)
(User Requirement)
Baris 1.763: Baris 1.763:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';>
+
<div style="font-size: 12pt;text-align: center; font-family: 'times new roman';>
 
<p style="line-height: 1">Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II</p></div>
 
<p style="line-height: 1">Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II</p></div>
  
Baris 1.770: Baris 1.770:
 
<p style="line-height: 2">Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.7 yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Pada elisitasi tahap III ini berisikan 21 (dua puluh satu) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.7 yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Pada elisitasi tahap III ini berisikan 21 (dua puluh satu) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;text-align: center; font-family: 'times new roman';>
 
<p style="line-height: 1">Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III</p></div>
 
<p style="line-height: 1">Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III</p></div>
  
Baris 1.776: Baris 1.777:
 
<p style="line-height: 2">Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel 3.8 yang berisikan 14 (empat belas) data final draft elisitasi kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel 3.8 yang berisikan 14 (empat belas) data final draft elisitasi kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';>
+
<div style="font-size: 12pt;text-align: center; font-family: 'times new roman';>
 
<p style="line-height: 1">Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi</p></div>
 
<p style="line-height: 1">Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi</p></div>
  

Revisi per 15 Februari 2017 03.38


PENERAPAN ILEARNING JOURNAL CENTER (IJC)

BERBASIS OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) SEBAGAI MEDIA

PENERBITAN E-JOURNAL PADA

PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311475690
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENERAPAN ILEARNING JOURNAL CENTER (IJC)

BERBASIS OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) SEBAGAI MEDIA

PENERBITAN E-JOURNAL PADA

PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475690
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 078010
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENERAPAN ILEARNING JOURNAL CENTER (IJC)

BERBASIS OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) SEBAGAI MEDIA

PENERBITAN E-JOURNAL PADA

PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311475690
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
   
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
NID : 14018
   
NID : 99001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENERAPAN ILEARNING JOURNAL CENTER (IJC)

BERBASIS OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) SEBAGAI MEDIA

PENERBITAN E-JOURNAL PADA

PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311475690
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 19 Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENERAPAN ILEARNING JOURNAL CENTER (IJC)

BERBASIS OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) SEBAGAI MEDIA

PENERBITAN E-JOURNAL PADA

PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475690
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1311475690

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Perguruan Tinggi Raharja is one of the participating Colleges issued a scientific journal which is currently recorded as many as five have published a print journal, but in its application to the journal management system applied still are conventional (printed) and had some problems such as a fragmented and complex procedures on their application simply hamper the management journal for Writers or Editors, management of journals that are still causing conventional College Raharja haven't been able to meet the provisions of the higher education Accreditation subject journals require journal to be managed electronically in order to allow faster done where all the management processes, i.e., delivery, editing, review, and publication of manuscripts of scientific papers is carried out electronically in an application system called scientific periodical electronic (e-journal) in addition the indexing process can take place more quickly such as indeksasi google scholar for instance. Open Journal systems (OJS) is a device that can be used to manage the journal electronically and capable of performing the process management of the centralized journals on peenggunaannya can ease the process of management of the journal, and the journal of indekasi process of course. ilearning Journal Center is a system developed by using OJS in order to overcome the existing problems on the previous management system.

Keywords: Scientific Journal, E-Journal, Open Journal System, Indexing.

ABSTRAK

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang ikut serta mengeluarkan jurnal ilmiah yang hingga saat ini tercatat telah menerbitkan sebanyak lima buah jurnal cetak, namun pada penerapannya sistem pengelolaan jurnal yang diterapkan masih bersifat konvensional (tercetak) dan memiliki beberapa permasalahan seperti prosedur rumit dan terpisah-pisah yang pada penerapannya cukup menghambat proses pengelolaan jurnal baik bagi Penulis maupun Redaksi, Pengelolaan jurnal yang masih konvensional menyebabkan Perguruan Tinggi Raharja belum dapat memenuhi ketentuan Dikti perihal Akreditasi Jurnal yang mengharuskan jurnal untuk dikelola secara elektronik agar memungkinkan dilakukan lebih cepat dimana semua proses pengelolaan, yaitu pengiriman, penyuntingan, penelaahan, dan penerbitan naskah karya ilmiah dilaksanakan secara elektronik dalam suatu sistem aplikasi yang dinamakan terbitan berkala ilmiah elektronik (e-journal) selain itu proses pengindeksan dapat berlangsung dengan lebih cepat seperti indeksasi google scholar misalnya. Open Journal System (OJS) adalah perangkat yang dapat digunakan untuk mengelola jurnal secara elektronik dan mampu melakukan proses pengelolaan jurnal secara terpusat yang pada peenggunaannya dapat mempermudah proses pengelolaan jurnal, dan proses indekasi jurnal tentunya. iLearning Journal Center adalah sistem yang dikembangkan dengan menggunakan OJS dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada pada sistem pengelolaan sebelumnya.

Kata Kunci: Jurnal Ilmiah, E-Journal, Open Journal System, Indeksasi.

KATA PENGANTAR


Puji Syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penulisan Laporan Skripsi dengan judul "Penerapan iLearning journal Center (iJC) Berbasis Open Journal System (OJS) sebagai Media penerbitan E-Journal pada Perguruan Tinggi Raharja".

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga selaku Pembimbing kedua yang telah turut andil memberikan arahan serta masukan kepada Penulis.

  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  6. Bapak Muhamad Yusup, M.Kom selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.

  8. Kedua Orang Tua dan Kakak yang telah banyak memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis.

  9. Semua sahabat – sahabat tersayang yang juga memberikan support dan semangat penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 19 Januari 2017
Maulana sani
NIM. 1311475690

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Logo iLearning Journal Center

  2. Gambar 2.2. Logo Public Knowledge Project

  3. Gambar 3.1. Struktur Organisasi

  4. Gambar 3.2. Use case pengiriman artikel via share docs

  5. Gambar 3.3. Use case pengiriman artikel via email

  6. Gambar 3.4. Use case prosedur review dan pengumuman hasil

  7. Gambar 3.5. Use case penerbitan jurnal

  8. Gambar 3.6. Activity diagram pengiriman artikel via share docs

  9. Gambar 3.7. Activity diagram pengiriman artikel via email

  10. Gambar 3.8. Activity diagram proses review dan pengumuman hasil

  11. Gambar 3.9. Activity diagram proses penerbitan jurnal

  12. Gambar 3.10. Sequence diagram pengiriman artikel via share docs

  13. Gambar 3.11. Sequence diagram pengiriman artikel via email

  14. Gambar 3.12. Sequence diagram proses review dan pengumuman hasil

  15. Gambar 3.13. Sequence diagram proses penerbitan jurnal

  16. Gambar 4.1. Use case diagram prosedur pengelolaan dan penerbitan jurnal

  17. Gambar 4.2. Activity diagram prosedur pengelolaan dan penerbitan jurnal

  18. Gambar 4.3. Sequence diagram prosedur pengelolaan dan penerbitan jurnal

  19. Gambar 4.4. Prosedur login sistem

  20. Gambar 4.5. Prosedur penyerahan naskah

  21. Gambar 4.6. Prosedur penanganan artikel masuk

  22. Gambar 4.7. Prosedur Review Artikel

  23. Gambar 4.8. Flowchart prosedur penyampaian hasil review

  24. Gambar 4.9. Flowchart prosedur upload revisi

  25. Gambar 4.10. Flowchart prosedur publikasi jurnal

  26. Gambar 4.11. Halaman awal iLearning Journal Center

  27. Gambar 4.12. Halaman Jurnal iLearning Journal Center

  28. Gambar 4.13. Form Login iLearning Journal Center

  29. Gambar 4.14. Form Pencarian iLearning Journal Center

  30. Gambar 4.15. Form pencarian tambahan

  31. Gambar 4.16. Halaman pendaftaran iLearning Journal Center

  32. Gambar 4.17. Halaman arsip jurnal

  33. Gambar 4.18. Tampilan TOC jurnal

  34. Gambar 4.19. Tampilan meta data artikel jurnal

  35. Gambar 4.20. Tampilan PDFartikel jurnal

  36. Gambar 4.21. Tampilan halaman tentang kami

  37. Gambar 4.22. Tampilan halaman Pengumuman

  38. Gambar 4.23. Tampilan beranda Admin

  39. Gambar 4.24. Tampilan beranda Editor

  40. Gambar 4.25. Tampilan beranda Reviewer

  41. Gambar 4.26. Tampilan beranda Penulis

  42. Gambar 4.26. Tampilan beranda Pembaca

  43. Gambar 4.27. Tampilan penyerahan naskah tahap 1

  44. Gambar 4.28. Tampilan penyerahan naskah tahap 2

  45. Gambar 4.29. Tampilan penyerahan naskah tahap 3

  46. Gambar 4.30. Tampilan penyerahan naskah tahap 4

  47. Gambar 4.31. Tampilan penyerahan naskah tahap 5

  48. Gambar 4.32. Tampilan halaman penyerahan aktif

  49. Gambar 4.33. Pembuktian strategi 1 (angka Pengguna terdaftar)

  50. Gambar 4.34. Pembuktian strategi 2 (edisi yang telah diterbitkan)

  51. Gambar 4.35. Pembuktian strategi 3 (10 artikel dalam satu edisi)

  52. Gambar 4.36. Pembuktian strategi 4 (filter pencarian tambahan)

  53. Gambar 4.37. Pembuktian strategi 5 (menu dalam navbar)

  54. Gambar 4.38. Pembuktian strategi 6 (angka kunjungan)

  55. Gambar 4.39. Pembuktian strategi 7 (10 format pengutipan)

  56. Gambar 4.40. Pembuktian strategi 8 (widget)

  57. Gambar 4.41. Pembuktian strategi 9 (viewboard iJC)

  58. Gambar 4.42. Pembuktian strategi 10 (e-journal yang dikelola)



DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Jurusan/Program studi pada STMIK Raharja

  2. Tabel 3.2. Jurusan/Program studi pada AMIK Raharja Informatika

  3. Tabel 3.3. Analisis SWOT Sistem Berjalan

  4. Tabel 3.4. Matriks Analisis SWOT Sistem Berjalan

  5. Tabel 3.5. Elisitasti Tahap I

  6. Tabel 3.6. Elisitasti Tahap II

  7. Tabel 3.7. Elisitasti Tahap III

  8. Tabel 3.8. Final Draft elisitasi

  9. Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur

  10. Tabel 4.2. Analisa SWOT sistem yang diusulkan

  11. Tabel 4.3. Daftar pengujian

  12. Tabel 4.4. Pengujian form pendaftaran

  13. Tabel 4.5. Pengujian form login

  14. Tabel 4.6. Submit Dengan atau tanpa login

  15. Tabel 4.7. Proses submit

  16. Tabel 4.8. Time Schedule

  17. Tabel 4.9. Estimasi Biaya

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati (Syamsul Alam. 2015:1)[1]. Artikel ilmiah merupakan seebuah hasil dari sebuah penelitian yang kemudian dituliskan ke dalam bentuk artikel yang kemudian dipublikasikan melalui jurnal ilmiah atau lebih dikenal dengan sebutan jurnal.

Artikel adalah salah satu karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dan hasil pemikiran atau kajian pustaka. Dapat pula dikatakan bahwa artikel adalah karya tulis yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang bersifat aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi (informasi), memengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), menghibur khalayak pembaca (Syamsul Alam. 2015:2)[1].

Publikasi suatu karya ilmiah dalam hal ini jurnal pada dasarnya melibatkan banyak proses dan peran yang terlibat, Dibutuhkan beberapa proses hingga suatu jurnal dapat layak dipublikasi, diantaranya mulai dari proses penyerahan naskah, seleksi awal, review artikel, pengiriman revisi (jika ada yang perlu diperbaiki), dan editoring hingga akhirnya sebuah artikel ilmiah dapat layak diterbitkan ke dalam sebuah jurnal.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang ikut serta menerbitkan jurnal dimana hingga saat ini tercatat telah mengeluarkan sebanyak lima buah jurnal cetak dengan Teknologi Informasi sebagai fokus terbitannya.

Sebagai salah satu lembaga yang mengeluarkan jurnal ilmiah Perguruan Tinggi Raharja tentu memiliki sistem dalam mengelola jurnal, yang pada penerapannya pengelolaan jurnal yang dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja masih bersifat konvensional, dalam hal ini dapat dilihat dari keluaran yang dihasilkan yaitu jurnal cetak, Selain keluaran yang masih bersifat konvensional prosedur yang diterapkan dalam mengelola jurnal juga dirasa kurang optimal seperti prosedur submit jurnal atau penyerahan naskah yang cukup rumit yaitu Penulis diharuskan untuk mengirim naskah dalam format Google Docs atau biasa disebut Rinfo Docs di Perguruan Tinggi Raharja, kemudian Penulis diminta untuk mengirimkan hak akses kepada Redaksi jurnal, selanjutnya Penulis juga diminta untuk memberikan hak akses owner atas Docs nya kepada Redaksi, hinggak akhirnya Redaksi akan memberikan kode antrian pada docs artikel dan memberikan hak akses view artikel ke Penulis, Dari uraian proses tersebut dapat disimpulkan bahwa Penulis diharuskan untuk melakukan banyak proses hanya untuk mengirim naskah.

Selain itu dalam segi penyampaian informasi status jurnal sistem pengelolaan jurnal yang diterapkan juga memiliki beberapa kekurangan diiiantaranya seperti penggunaan iMe sebagai media informasi status artikel yang kurang tepat dimana kerap kali informasi status yang kurang update karena proses update yang harus dilakukan secara manual oleh Redaksi dimana hal ini jelas sangat mengganggu proses pengelolaan jurnal khususnya bagi Penulis yang karena hal ini tidak dapat mengetahui status artikelnya dengan pasti.

Menurut Ditlitabmas (Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) dan Dikti (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi) dalam Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah (Ditlitabmas, 2014)[2], Penerbitan karya ilmiah atau terbitan berkala ilmiah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu berbasis fisik (cetak) dan berbasis elektronik. Terbitan berkala ilmiah berbasis elektronik memerlukan kehandalan perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Pengelolaan dan penerbitan terbitan berkala ilmiah berbasis elektronik memungkinkan dilakukan lebih cepat dimana semua proses pengelolaan, yaitu pengiriman, penyuntingan, penelaahan, dan penerbitan naskah karya ilmiah dilaksanakan secara elektronik dalam suatu sistem aplikasi yang dinamakan terbitan berkala ilmiah elektronik (e-journal). Dengan sistem tersebut proses pengindeksan dan dampak ilmiah atau sitasi suatu tulisan dapat diketahui dengan cepat, sehingga manfaat dari suatu karya tulis ilmiah dapat diketahui segera.

Kemudian sebagaimana tertera dalam surat edaran Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Nomor : 002/E.5/PB/I/2016 Jakarta, tanggal 19 Januari 2016, Perihal : Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Tahun 2016 (RISTEKDIKTI, 2016)[3], pada bagian “Prosedur Pengusulan Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Cetak” tepatnya pada poin ke 7 (tujuh) yang isinya “Disamping diterbitkan secara tercetak (konvensional) bagi berkala ilmiah yang diajukan harus mempunyai terbitan versi elektronik, dengan menyampaikan alamat website berkala ilmiah tersebut” sehingga dari ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa mulai tahun 2016 bagi sebuah terbitan berkala ilmiah atau jurnal untuk dapat memperoleh akreditasi selain diterbitkan secara tercetak (konvensional) diharuskan juga diterbitkan secara elektronik.

Selain itu, Sebagaimana yang telah diumumkan oleh ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional) pada halaman pengumuman situs resminya (ARJUNA, 2016)[4], bahwa “berkenaan dengan surat edaran Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Nomor 002/E.5/PB/I/2016 tanggal 19 Januari 2016 perihal Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah bahwa mulai 1 April 2016 (Akreditasi Periode II) Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual hanya menerima dan memproses usulan akreditasi jurnal (terbitan berkala) ilmiah nasional yang telah dikelola secara elektronik, sehingga proses penilaian akan lebih mudah, cepat, akurat dan transparan”.

Kemudian dari beberapa ulasan diatas dapat dikatakan bahwa Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu pengelola jurnal masih memiliki kekurangan baik dari segi sistem pengelolaannya dan juga dari segi jurnal itu sendiri yaitu Perguruan Tinggi Raharja masih mengelola jurnal secara konvensional yaitu tercetak dimana sebagai seperti yang telah diuraikan diatas tentang arahan akreditasi jurnal Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu pengelola jurnal belum dapat memenuhi ketentuan tersebut yaitu mengelola jurnal secara elektronik dan menghasilkan jurnal elektronik (e-journal).

Untuk dapat mengelola dan menerbitkan sebuah jurnal versi elektronik (e-journal), sebuah sistem pengelolaan dan penerbitan jurnal sangat diperlukan, dimana salah satunya adalah Open Journal System (OJS). Open Journal System (OJS) merupakan sebuah Content Management System (CMS) yang dikhususkan untuk pengelolaan jurnal dan penerbitan yang dapat dioperasikan secara fleksibel. Software ini dapat diunduh secara gratis dan diinstal pada server web atau komputer lokal (Ditlitabmas, 2014:67).

Secara garis besar penggunaan Open Journal System (OJS) memiliki kesamaan dengan sistem pengelolaan jurnal konvesional (tercetak) pada umumnya dimana Open Journal System (OJS) juga memberikan prosedur pengelolaan jurnal yang sama dengan pengelolaan jurnal konvensional (tercetak) diantaranya meliputi proses penyerahan naskah, seleksi awal, review artikel, pengiriman revisi (jika ada yang perlu diperbaiki), dan editoring hingga akhirnya jurnal dipublikasi, bedanya adalah jika pada penerbitan jurnal konvensional (tercetak) jurnal dipublikasi dengan cara dicetak, sedangkan jurnal elektronik dipublikasi secara elektronik dengan menggunakan sistem pengelolaan jurnal elektronik dan dapat diakses secara online, selain itu pada pengelolaan jurnal meggunakan Open Journal System (OJS) segala aspek pengelolaan jurnal dilakukan pada satu media online yang disebut Open Journal System (OJS) sehingga proses lebih terpusat dan dapat bekerja lebih cepat dibandingkan dengan sistem pengelolaan jurnal konvensional.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana prosedur pengelolaan jurnal yang diterapkan dan menganalisa permasalahan-permasalahan yang ada kemudian menerapkan sebuah sistem yang dapat mengatasi permasalahan yang ada pada sistem sebelumnya bahkan dapat meningkatkan pengelolaan jurnal yang ada menjadi lebih baik dibanding sebelumnya.

Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah diulas pada bagian sebelumnya sistem pengelolaan jurnal yang diterapkan Perguruan Tinggi Raharja memiliki permasalahan-permasalahan yang dirasa perlu diatasi, diataranya prosedur yang melibatkan banyak media dan terpisah-pisah yang cenderung mempersulit proses pengelolaan jurnal yang ada baik itu untuk Penulis maupun bagi Redaksi itu sendiri, diantaranya seperti prosedur yang melibatkan banyak media yang berbeda mulai dari email, google docs, serta iMe.

Email digunakan sebagai media perantara informasi dari redaksi ke Penulis namun pada penggunaannya email itu sendiri hanya media untuk mengirimkan hasil review yang disajikan dalam bentuk postingan pada iMe yang didalamnya dimuat docs yang di-embed dan komentar dari Reviewer yang sebenarnya komentar itu didapat dari inputan Reviewer pada form review yang kemudian di pindahkan oleh Redaksi ke komentar postingan.

Selain itu dalam pengelolaan jurnal revisi jelas merupakan hal yang cukup sering terjadi dimana hal ini bertujuan untuk mematangkan artikel menjadi lebih baik, adapun prosedur yang harus dilakukan Penulis ketika diminta untuk mengirim revisi adalah mengulang kembali proses yang telah disebutkan sebelumnya yaitu Penulis diminta membuat revision yang diminta kedalam docs kemudian kembali mengirim hak akses ke Redaksi dan mengirimkan akses owner kembali ke Redaksi dimana dalam hal ini jelas terjadi proses pengulangan dimana Penulis diharuskan melakukan proses yang sama ketika melakukan submit artikel, selain itu hal ini juga menyebabkan adanya penumpukan file docs pada drive Redaksi.

Selanjutnya adalah perihal ketentuan tentang akreditasi jurnal ilmiah dimana seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa ketentuan tersebut mengharuskan mengelola jurnal secara elektronik yang tujuannya selain untuk akreditasi juga penting dalam hal indeksasi karya ilmiah dimana dengan mengelola jurnal secara elektronik dengan menggunakan perangkat pengelola jurnal elektronik seperti Open Journal System indeksasi dapat dengan mudah dilakukan misalnya seperti indeksasi pada google scholar, karena indeksasi pada karya ilmiah seperti jurnal adalah penting karena pada dasarnya tujuan dari Penulis mempublikasikan karyanya adalah untuk ditemukan dan indekasasi seperti pada google scholar adalah salah satu media yang tepat dalam rangka menyebarkan karya tulis Penulis.

Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pengelolaan jurnal yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja ?

  2. Bagaimana menghasilkan sebuah sistem pengelolaan jurnal yang dapat bekerja secara terpusat pada satu media ?

  3. Bagaimana sistem iLearning Journal Center (iJC) dapat memenuhi ketentuan Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah 2016 sebagaimana yang tertuang dalam surat edaran KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENGELOLAAN KEKAYAAN INTELEKTUAL Nomor : 002/E.5/PB/I/2016 Jakarta, tanggal 19 Januari 2016?

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan diatas, maka Penulis mengambil judul penelitian “Penerapan iLearning journal Center (iJC) Berbasis Open Journal System (OJS) sebagai Media Penerbitan E-journal pada Perguruan Tinggi”.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini berfungsi untuk membatasi penelitian agar tidak terlalu luas dan memperjelas objek penelitian yang akan dilakukan. Batasan masalah yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

  1. Sistem pengelolaan jurnal yang saat ini diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Penerapan sistem pengelolaan jurnal berbasis elektronik berbasis Open Journal System (OJS) sebagai sistem pengelolaan jurnal yang dapat bekerja secara terpusat.

  3. iLearning Journal Center (iJC) sebagai sistem pengelolaan jurnal dalam rangka memenuhi ketentuan tentang akreditasi terbitan berkala ilmiah.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan suatu sasaran atau target yang hendak dicapai maka tujuan penelitian adalah suatu sasaran atau target yang hendak dicapai dalam suatu kegiatan penelitian. Tujuan Penelitian juga merupakan suatu hal yang penting untuk dirumuskan sebelum melakukan suatu penelitian guna menjaga penelitian tetap terarah. Tujuan penelitian diuraikan secara tegas dan jelas tentang apa yang hendak dicapai dalam penelitian, tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian, adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan jurnal yang sebelumnya digunakan pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Untuk menghasilkan sebuah sistem pengelolaan jurnal yang terpusat.

  3. Untuk menghasilkan sistem yang dapat mengeluarkan terbitan yang sesuai dengan ketentuan “Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah” tepatnya pada surat edaran KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENGELOLAAN KEKAYAAN INTELEKTUAL Nomor : 002/E.5/PB/I/2016 Jakarta, tanggal 19 Januari 2016.

Manfaat Penelitian

Manfaat merupakan dampak positif dari tercapainya tujuan yang diinginkan, Manfaat juga merupakan dampak dari pencapaian tujuan. Adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan adalah sebagai berikut :

  1. Dapat mengetahui alternatif sistem pengelolaan jurnal yang lebih baik.

  2. Memberikan kemudahan bagi setiap Pengguna selama proses pengeolaan jurnal sehingga proses pengelolaan jurnal dapat berjalan dengan lebih cepat.

  3. Memperoleh akreditasi terbitan berkala ilmiah sesuai dengan surat edaran KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENGELOLAAN KEKAYAAN INTELEKTUAL Nomor : 002/E.5/PB/I/2016 Jakarta, tanggal 19 Januari 2016.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah serangkaian tata-cara yang dilakukan dalam melakukan suatu penelitian, adapun metode penelitian yang penulis terapkan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah serankaian tatacara yang dilakukan guna memeperoleh informasi yang berguna untuk mencapai tujuan penelitian, adapun metode pengumpulan data yang diterapkan penulis dalam adalah sebagai berikut :

  1. Observasi

    Peneliti sudah melakukan peninjauan secara langsung selama 4 minggu pada proses pengelolaan jurnal ilmiah yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja. Lalu dari peninjauan yang sudah dilakukan, peneliti dapat menghimpun data sebagai sumber informasi dalam hal membantu proses pengamatan untuk pembentukan sistem tersebut.

  2. Wawancara

    Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dari pihak pengumpul data dalam hal ini penulis kepada narasumber atau sumber data. Dan metode wawancara ini dilakukan bersama Bapak M. Yusup, M.Kom selaku Stakeholder.

  3. Angket atau Kuesioner

    Angket atau kuesioner merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan secara tertulis kemudian ditujukan kepada beberapa responden. dan pada penelitian ini angket dan kuesioner diberikan kepada sebanyak 100 responden pada Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Studi Pustaka

    Studi Pustaka merupakan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan penggalian informasi pada penelitian-penelitian sejenis sebelumnya untuk dijadikan refrensi.

Metode Analisa

Setelah melalui metode pengumpulan data, metode analisis sistem merupakan salah satu bagian dari sebuah penelitian yang penting untuk dilakukan. Melanjutkan proses dari pengumpulan data, dimana data yang di dapatkan dari beberapa metode pengumpulan data dikumpulkan dan dilakukan analisa melalui metode analisa SWOT. Hasil dari analisa SWOT dijabarkan ke dalam bentuk Requirment (Kebutuhan) yang terangkum di dalam Elisitasi dari tahap satu hingga final draft elisitasi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem. Tahap berikutnya adalah menentukan strategi yang diambil untuk mencapai keberhasilan dari sebuah sistem. Strategi yang didapatkan dari final draft elisitasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dan pembuktian pencapaian di dalam tahap implementasi.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem adalah metode atau tata-cara yang digunakan Peneliti dalam merancang sistem yang ditelitinya, dimana pada penelitian ini metode perancangan sistem yang digunakan adalah metode perancangan menggukan Unified Modeling Language (UML).

Metode Pengujian Sistem

Metode pengujian sistem adalah metode atau tata-cara yang digunakan Peneliti dalam menguji sistem yang ditelitinya, dimana pada penelitian ini metode pengujian sistem yang digunakan adalah metode pengujian menggukan blackbox testing.

Sistematika Penulisan

Untuk kelancaran dalam membuat penyusunan laporan dan pembahasannya secara sistematis, maka penulisan laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini penulisan difokuskan kepada identifikasi permasalahan yang menjadi latar belakang dari dipilihnya penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan pula beberapa informasi umum dari proses penulisan laporan, antara lain Latar Belakang, Rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama Raharja, arti green campus, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah.

METODOLOGI Penelitian

Pada bagian ini analisa sistem menjadi yang diutamakan, beberapa metode di dalam analisa seperti Elisitasi, dimana proses elisitasi adalah proses analisa dari kebutuhan sistem yang sedang diampuh. Melalui beberapa tahap elisitasi, didapatkanlah 15 kebutuhan sistem yang terangkum di dalam final draft elisitasi. Keseluruhan final draft elisitasi dirangkum ke dalam strategi untuk menggambarkan pencapaian dari analisa sistem ini. Sebagai gambaran awal mengenai interface sistem, dibuatlah sebuah rancangan prototype, testing menggunakan blackbox, evaluasi sebagai gambaran kesalahan yang mungkin saja terjadi, konfigurasi sistem usulan, serta estimasi biaya.

PENUTUP

Bagian ini merupakan bagian akhir dari penulisan. Pembahasan mengenai kesimpulan yang merupakan jawaban dari Rumusan Masalah yang ada di Bab sebelumnya. Serta beberapa saran yang berguna bagi kenlanjutan penelitian yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu” (Hutahaean, 2015:2)[5].

Menurut Dra. Hj. Yulia Djahir, M.M.,Dewi Pratita, S.Pd., M.Pd. (2014:45)[6], “Sistem sebagai kumpulan atau grup dan bagian atau komponen apa pun, baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

“Sistem merupakan suatu susunan yang teratur dan berbagai unsur, di mana unsur yang satu dan lain secara fungsional saling bertautan, sehingga memberikan suatu kesatuan pengertian”(Ismail, 2011:78)[7].

Kemudian dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan serangkaian aktivitas yang saling terhubung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean dalam bukunya yang berjudul “Konsep Sistem Informasi” (2015:3-5)[5], bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen– komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem(Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 6-7)[5], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi Sistem sebagai :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikliran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.

    2. bSistem Fisik (Physical System)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiah (Natural System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertentu (Deterministicl System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertutup (Close System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    2. Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalarn suatu organisasi yang memperternukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dan suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan” (Hutahaean, 2015: 13)[5].

Menurut Abdul Kadir dalam bukunya “Pengenalan Sistem Informasi ” (2014:8)[8], “Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja) ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran”.

Menurut Taufiq (2013: 17)[9], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Kemudian dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem dengan beberapa bagian didalamnya yang melibatkan sebuah teknologi informasi yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013: 89)[8] Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Adapun klasifikasi yang sering dipakai selalu berdasarkan pada:

  1. Level Organisasi

  2. Area Fungsional

  3. Dukungan yang diberikan

  4. Arsitektur sistem informasi

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean dalam bukunya “Konsep Sistem Informasi” (2015:13-14)[5], Sistem informasi terdiri dan komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok masukkan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalarn sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk rnenangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat herupa dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dan kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk rnenghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dan sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta sernua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technologi block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirirnkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. teknologi terdiri dan unsur utama:

    1. Teknisi (human ware atau brain ware)

    2. Perangkat lunak (software)

    3. Perangkat keras (hardware)

  5. Blok basis data (data base block)

    Merupakan kumpulan dan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistern informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistern itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Definisi Manajemen atau Pengelolaan

Menurut Siti Hardyanti Patimah (2012:14)[10], Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau pengurusan. Banyak orang yang mengartikan manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapat tujuan tertentu.

“Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya organisasi” (Mamduh Hanafi, 2015:7)[11].

Kemudian berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen adalah sebuah kegiatan mengatur, merencanakan, mengelola, sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Definisi Media

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[12], media adalah alat; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya): wayang bisa dipakai sebagai -- pendidikan; perantara; penghubung; -- cetak sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah; sebagai contoh :

  1. Elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern, misalnya radio, televisi, dan film;

  2. Film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, proyektor, layar); alat penghubung yang berupa film;

  3. Massa, sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas;

  4. Pendidikan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran;

  5. Periklanan, sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misalnya surat kabar, televisi, dan radio

Kemudian berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah sebuah sarana yang digunakan untuk melakukan sesuatu, dapat juga dikatakan sebagai wadah yang menampung dimana dalam penelitian ini iLearning Journal Center dimaksudkan sebagai media bagi mahasiswa untuk dapat menyalurkan artikel ilmiah buatannya.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Taufiq Ginanjar (2014:5)[9], Website adalah rangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi. Website merupakan miniatur dan representasi dan perorangan, lembaga, organisasi, ataupun perusahaan yang bersangkutan. Website memberikan informasi, gambaran, serta visualisasi orang/lembaga yang membuatnya. Website bisa dibuat dengan tujuan apa saja, tergantung pemiliknya.

“Website bisa diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman web yang salah berhubungan dan kemudian diomlinekan menggunakan jaringan lokal maupun internet” (Sumaryadi Adi, 2014:4)[13].

Menurut Arief (2011: 7)[14], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengakses nya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Kemudian berdasarkan definisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah sejumlah halaman-halaman yang memuat informasi-informasi yang beragam yang dapat diakses secara terbuka melalui jaringan internet.

Jenis-jenis Website

Web dapat dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri (Sumaryadi Adi, 2014:4-9)[13]. Berikut Jenis Website Berdasarkan Sifatnya:

  1. Website Dinamis, merupakan website yang kontennya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah wikipedia, mypangandaran, abatasa, detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate contentnya dengan sangat mudah.

  2. Website Statis, merupakan website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar iLearning Journal Center

Definisi iLearning Journal Center

iLearning Journal Center (iJC) adalah nama sebuah sistem pengelolaan dan penerbitan jurnal berbasis (yang juga merupakan nama komunitas pengelolanya) Open Journal System (OJS) yang dikembangkan Public Knowledge Project (PKP) secara open source yang dialokasikan untuk dapat mengelola jurnal elektronik atau e-journal komunitas ilearning yang untuk saat ini tujuan utamanya adalah untuk dapat memfasilitasi mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja agar dapat menyalurkan artikel ilmiah buatannya dalam rangka memenuhi penialaian objektif.

Kelebihan ilearning Journal Center

iLearning sebagai sistem pengelolaan dan penerbitan jurnal tentunya memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya penting untuk diterapkan sebagai sistem pengelolaan dan penerbitan jurnal, dimana kelebihan yang dimiliki iLearning Journal Center antara lain:

  1. Mampu menggabungkan segala aspek pengelolaan jurnal mulai dari penyerahan naskah penulis, review, editoring hingga menerbitkan jurnal kedalam satu media.

  2. Mempermudah pekerja pengelolaan dan penerbitan jurnal, baik itu bagi penulis, editor, maupun reviewer.

  3. Dapat mempercepat proses pengelolaan dan penerbitan jurnal.

  4. Tidak memerlukan biaya yang besar karena tidak memerlukan biaya cetak dalam penerbitannya.

  5. Penyimpanan jurnal lebih aman dan rapih karena input dan output yang diolah dan dihasilkan adalah data digital, sehingga terjaga dari resiko rusak, terbakar, basah atau kerusakan lainnya pada jurnal cetak pada umumnya dan tentu saja tidak memakan banyak tempat dalam penyimpanannya.

  6. Ramah lingkungan (go-green), karena dengan menggunakan sistem ini maka tidak aka nada satupun kertas yang dikeluarkan.

Logo iLearning Journal Center

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya, yang tentunya hal ini juga digunakan iLearning Journal Center.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

Gambar diatas adalah logo dari iLearning Journal Center (iJC) yang juga memiliki filosofi berikut :

  1. Kotak dan persegi panjang memberikan kesesuaian, kedamaian, soliditas, keamanan dan kesetaraan.

  2. Biru sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu, dan disamping itu memiliki sifat tantangan

  3. Hijau mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.

  4. Huruf iJC disini dibuat seperti lekukan garis yang tidak terputus antara satu dengan yang lainnya. Artinya sesama tim iJC nantinya akan menciptakan kerjsama yang solid

Definisi Content Management System

Menurut Taufiq Ginanjar (2014:5)[9], CMS atau Content ManagementSystem adalah software yang sudah terintegrasi untuk membuat konten dan halaman-halaman website yang kita inginkan tanpa harus membangun website dan nol sekali karena CMS telah menyediakan template, layout dan design yang bisa kita manfaatkan untuk membuat website yang sesuai keinginan atau tujuan kita.

“CMS (Content Management System) adalah suatu aplikasi berbasis web yang memudahkan Anda dalam mengelola suatu web. Aptikasi ini memungkinkan Ánda untuk mengubah atau memanipulasi isi serta mengatur halaman front end dan suatu website” (Wahana Komputer, 2011:3)[15].

Kemudian dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Content Management System atau CMS merupakan sebuah paket sistem yang memungkinkan seorang pengembang dapat membuat sistem tanpa harus membangun dari awal.

Konsep Dasar Open Journal System

Definisi Open Journal System

Dikutip dari halam situs resmi PKP (Public Knowledge Project)[16], “Open Journal Systems (OJS) is a journal management and publishing system that has been developed by the Public Knowledge Project through its federally funded efforts to expand and improve access to research.” yang artinya Open Journal Systems (OJS) adalah sistem manajemen dan penerbitan jurnal yang dikembangkan oleh Public Knowledge Project (PKP) melalui upaya yang didanai pemerintah untuk memperluas dan meningkatkan akses ke penelitian.

“OJS adalah sebuah Content Management System (CMS) yang dikhususkan untuk pengelolaan jurnal dan penerbitan yang dapat dioperasikan secara fleksibel. Software ini dapat diunduh secara gratis dan diinstal pada server web atau komputer local” (Diblitabmas dan DIKTI, 2014)[2].

Kemudian berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Open Journal System (OJS) adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengelola dan menerbitkan jurnal elektronik yang dikembangkan oleh Public Knowledge Project (PKP).

Kelebihan Open Journal System

Menurut Mufti Baihaqi dan Ahmad Hanafi (2015)[17] Open Journal System memiliki kelebihan dibandingkan dengan perangkat lunak lainnya yang sejenis, diantaranya :

  1. OJS beroperasi di multi platform termasuk Windows.

  2. OJS bisa beroperasi dengan webserver.

  3. Proses instalasi mudah.

  4. Banyak tersedia dokumentasi.

  5. Sudah banyak diaplikasikan oleh institusi, perguruan tinggi, maupun komunitas.

Konsep Dasar Artikel Ilmiah dan Jurnal

Definisi Artikel Ilmiah

Artikel adalah salah satu karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dan hasil pemikiran atau kajian pustaka. Dapat pula dikatakan bahwa artikel adalah karya tulis yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang bersifat aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi (informasi), memengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), menghibur khalayak pembaca (Syamsul Alam, 2015:2)[1].

Menurut Syamsul Alam (2015:1)[1] , Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Penulisan artikel ini mengikuti sistematika suatu sajian tulisan, serta ketentuan dan etika penulisan yang mengikuti pola penulisan tulisan ilmiah. Untuk memperkuat argumen dalam artikel, biasanya digunakan dasar teoretis, ketentuan atau kebijakan, fakta atau logika umum. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengembangkan argumen ilmiahnya serta pertautan antarargumen dengan penjelas untuk membahas masalah serta solusi yang disodorkan dalam memecahkan masalah.

Kemudian berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa artikel ilmiah adalah sebuah bentuk dokumentasi dari sebuah penelitian yang dituangkan kedalam sebuah tulisan yang mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati yang kemudian dimuat kedalam sebuah jurnal.

Definisi Jurnal

Menurut Mufti Baihaqi dan Ahmad Hanafi (2015:29)[17], “jurnal merupakan representasi dari pengetahuan baru tentang perkembangan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan secara empiris dan biasanya merupakan gagasan yang terbaru”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[18], jurnal diartikan sebagai “(buku) catatan harian, surat kabar harian, buku yang dipakai sebagai buku perantara antara buku harian dan buku besar, buku yang dipakai untuk mencatat transaksi berdasarkan urutan waktu, majalah yang khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu tertentu”.

Menurut Syamsul Bakeri dalam Fauziah (2014:17-18)[19], Jurnal merupakan terbitan dalam bidang subjek tertentu dan diterbitkan oleh suatu badan/instansi/organisasi tertentu. Biasanya jurnal ini untuk memuat hasil-hasil penelitian (penelitian kecil atau ringkasan penelitian) dan bidang/subjek tertentu, yang dilakukan oleh badan instansi organisasi tersebut.

Kemudian berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa jurnal merupakan sebuah media publikasi ilmiah yang diterbitkan sebuah organisasi yang didalamnya terdapat beberapa artikel ilmiah yang telah melalui proses hingga akhirnya layak untuk dimuat kedalam jurnal.

Macam-Macam Jurnal

Jurnal sebagai sebuah terbitan berkala, dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis (Mufti Baihaqi dan Ahmad Hanafi, 2015:29)[17] sebagai berikut:

  1. Jurnal Tercetak

    Jurnal Cetak Jurnal tercetak yaitu terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila berkaitan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal, dapat diartikan sebagai terbitan berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.

  2. Jurnal Elektronik

    Jurnal Eletronik adalah terbitan serial seperti bentuk tercetak, akan tetapi jurnal ini dijadikan bentuk elektronik. Terdiri dari tiga format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image (dalam format PDF).

    Menurut Fauziah (2014:19)[19], Jurnal elektronik adalah sebuah jurnal yang ditransmisikan melalui Jaringan komputer yang berisi antikel-artikel llmlah. karya ilmiah yang mempunyai nomor standard dalam bentuk elektronik yang biasanya terdiri dari tiga format. yaltu teks, teks dan gratik. serta full image (dalam bentuk "pdf").

    Kemudian dari kedua definisi diatas dapat dimpulkan bahwa jurnal elektronik adalah sebuah jurnal dalam bentuk fisik data digital yang dipublikasi secara online yang disajikan kedalam bentuk “pdf” melalui “pdf viewer” (sebuah alat untuk menampilkan file berjenis “pdf”).

karakteristik Jurnal Elektronik (e-journal)

Menurut Jamaludin (2015:40)[20], jurnal elektronik atau e-journal memiliki 3 buah karaktersitik, yaitu :

  1. Memanfaatkan teknologi elektronik dimana antara penerbit, penulis dan pembaca dapat saling berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler.

  2. Memanfaatkan keunggulan TIK (computer dan jaringan komputer).

  3. Data karya tulis disimpan secara mandiri sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja bila penerbit, penulis dan pembaca memerlukannya.

kelebihan Jurnal Elektronik (e-journal)

Menurut Jamaludin (2015:40-41)[20] Ada beberapa hal yang menjadi kelebihan media digital, jurnal elektronik atau e-jurnal:

  1. Ruang dan Waktu. Penggunaan media digital baik e-book, e-journal tentu akan sangat menghemat ruang, kita tidak perlu membawa buku-buku tebal yang berat, yang susah mau dibawa dan dibaca setiap saat. Dengan bentuknya yang digital, pengguna tinggal menyimpan dalam bentuk mass storage device, baik USB, flashdisk, microSD, laptop, atau handphone, dan kemudian bisa membacanya kapan saja.

  2. Aksesibilitas. Dengan bertumpu pada format digital dan ditopang infrastruktur internet, maka pengguna bisa mengakses file media digital kapan saja dan dimana saja, dan melalui perangkat apa saja.

  3. Simplisitas. Simpel dan mudah dibawa, ditransfer ke perangkat apapun.

  4. Cost dan harga jual yang lebih terjangkau. Cost disini meliputi biaya produksi/cetak, perawatan, distribusi, dan lain-lain.

  5. Menggalakkan gerakan Go Green. Dengan isu global warming yang kuat saat ini dan kita rasakan dampaknya di berbagai belahan dunia, salah satunya anomali cuaca, banjir, dan lain sebagainya, seharusnya menyadarkan kita untuk semakin mencintai lingkungan kita. Data menyebutkan bahwa konsumsi kertas dunia tumbuh 400% dalam 40 tahun terakhir. Sekarang sekitar 4 juta pohon atau 35% dari total pohon yang ditebang dipergunakan di industri kertas. Dalam satu hari ada sampah kertas yang berasal dari 27.000 batang kayu. Dengan membaca e-journal berarti kita tidak lagi menggunakan kertas, dengan demikian kita turut mengurangi penebangan pohon yg mendukung go-green.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:6)[21], UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.

Menurut Yadanur Alim, Suhartono dan Priyo Sidik Sasongko (2012:30)[22] Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak.

Kemudian berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahawa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah teknik permodelan menggunakan yang digambarkan kedalam bentuk visual yang biasa digunakan dalam menggambarkan sebuah rancangan sistem tertentu.

Model Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:10)[21], beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

  1. Diagram kelas (Class diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use-case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flowdiagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.


Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Moh. Fathur Rohman (2014:13)[23], Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal organisasi, serta peluang (opportunities) dan ancaman/tantangan (threats) eksternal suatu organisasi/proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats).

Tujuan Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dan keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Moh. Fathur Rohman, 2014:13)[23].

Definisi Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[24], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.”

Menurut Saputra (2012:51-54)[25], Elitisasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap.

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Flowchart

Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)[26], Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman.

Menurut Rachmat Hidayat (2014:42)[27], Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkahlangkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

Kemudian dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Flowchart adalah bentuk penggambaran suatu sistem atau prosedur secara grafik dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.

Definisi Black Box Testing

Menurut Abdul Rouf (2012:3)[28], Black Box adalah pengujian untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinsikan.

Beberapa keuntungan yang diperolah dari jenis black box testing antara lain : (Rizky, 2011:264)[29]

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari Black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Literature Review

Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem pengelolaan jurnal elektronik menggunakan Open Journal System (OJS) serta penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem tersebut yang menunjang pengelolaan jurnal elektronik ini, maka perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan Fauziah pada tahun 2014 dengan judul “Pengelolaan Jurnal Elektronik Pada Perpustakaan Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT)”. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mempelajari tentang penerapan pengelolaan jurnal elektronik pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dimana pada penelitian ini sistem pengelolaan jurnal yang digunakan adalah Open Journal System (OJS), dengan tujuan penelitian untuk mengetahui kebijakan yang ada pada sistem pengelolaan jurnal pada BPPT, untuk mengetahui mekanisme yang ada, dan untuk mengetahui kendala yang muncul dalam pengelolaan jurnal elektronik. Kemudian dengan menggunakan Open Journal System dicapai sebuah kesimpulan bahwa bahkan dengan menggunakan Open Journal System BPPT masih dapat menerapkan kebijakan-kebijakan yang biasa diterapkan dengan mudah bahkan dengan Open Journal System pengelolaan dapat dilakukan dengan lebih baik[19].

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Apriyansyah Putra pada tahun 2015 yang berjudul “Sistem Pengarsipan Elektronik Dokumen Mutu Universitas Sriwijaya”. Pada penelitian ini sebuah sistem pengelolaan elektronik diusulkan untuk mengelola pengarsipan dokumen yang sebelumnya dilakukan secara konvensional melalui berkas arsip berupa kertas. Pada penelitian ini metode observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka dilakukan untuk mengetahu permasalahan yang ada dimana hasil yang didapat adalah dengan sistem pengelolaan yang ada proses pengarsipan berjalan kurang baik hal ini dilihat dari beberapa aspek seperti proses penyimpanan arsip yang memakan tempat cukup besar, proses pencarian yang sulit dan terakhir resiko rusaknya arsip yang cukup tinggi, kemudian dengan penelitian ini sebuah solusi diusullkan yaitu penggunaan sebuah sistem pengarsipan elektronik sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada sebelumnya yaitu dengan sistem pengarsipan elektronik ini proses penyimpanan, pencarian, dan keamanan data terjamin dengan lebih baik[30].

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Lukman,dkk pada tahun 2012 yang berjudul “Perkembangan Open Access Jurnal Ilmiah Indonesia”. Pada penelitian ini membahas tentang perkembangan Open Access Jurnal ilmiah di Indonesia, Pada penelitian ini sebuah perbandingan dilakukan dalam rangka mengetahui statistik perkembangan jurnal di Indonesia dimana dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa angka jurnal ilmiah yang telah dikelola secara terbuka (Open Access) masih sedikit jika dibandingkan dengan di negara lainnya. Kemudian penelitian ini juga membahas tentang perangkat pengelolaan elektronik yang dirasa terbaik untuk digunakan di Indonesia dimana dari 3 buah perangkat yang ada (Open Journal System, Hyper Journal, DPubs) Open Journal System menjadi perangkat yang dirasa paling cocok untuk diaplikasikan kepada penerbit di Indonesia karena kita dapat melakukan berbagai aspek dalam pengelolaan dan penerbitan. She.ingga dapat disimpulkan bahwa Open Journal System memiliki tingkat kecocokan yang paling tinggi untuk dapat diterapkan di Indonesia[31].

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Mufti baihaqi dan Ahmad Hanafi pada tahun 2015 dengan judul “Perancangan Dan Pembuatan E-journal Menggunakan Open Journal System Di Stmik Jenderal Achmad Yani Yogyakarta”. Pada penelitian ini membahas tentang perancangan dan pembuatan sistem pengelolaan jurnal elektronik dalam hal ini berbasis Open Journal System dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada pada sistem pengelolaan jurnal yang ada pada STMIK Jendral Achmad yani Yogyakarta dimana sistem sebelumnya adalah sistem pengelolaan jurnal yang masih dilakukan secara konvensional. Kemudian dari hasil penelitian yang dilakukan mencapai sebiah kesimpulan dimana sistem pengelolaan jurnal yang dirancang dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan pengelolaan dan penerbitan e-journal yang terindentifikasi dalam penelitian[17].

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Wulan Kulintang pada tahun 2011 yang berjudul “Sistem Pengelolaan Jurnal Elektronik pada Databases Scient Direct di Unit Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa penyediaan layanan jurnal elektronik bertujuan untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar, pendidikan, dan penelitian selain itu dikarenakan keunggulan dari jurnal elektronik yang lebih banyak diakses oleh mahasiswa maupun dosen yang tentunya banyak memdukung kegiatan perkuliahan, yang sederhananya pengelolaan jurnal secara elektronik lebih banyak memberikan manfaat kepada banyak orang karena hasilnya dapat diakses oleh banyak orang dengan mudah karena tersedia juga secara online[32].

  6. Penelitian yang dilakukan oleh David J.Solomon dan Bo-Christer Björk pada tahun 2012 yang berjudul “Open access versus subscription journals: a comparison of scientific impact”, Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perdebatan yang terjadi tentang apakah penerbitan berbasis Open Acccess atau akses terbuka dapat merusak sistem review yang ada dan menempatkan kualitas jurnal ilmiah kedalam kondisi yang beresiko. Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu jawaban dari perdebatan tersebut dengan cara melakukan perbandingan dampak ilmiah penerbitan dengan akses terbuka (Open Access) dengan penerbitan langganan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menganalisa berdasarkan impact factor selama 2 tahun yaitu berdasarkan angka rata-rata kutipan dalam sebuah jurnal sebagai alat ukur terhadap dampak ilmiah, serta perbandingan dari aspek-aspek ilmiah lainnya yang dari hasil perbandingan tersebut didapati bahwa jurnal dengan penerbitan akses terbuka atau Open Access memiliki angka kutipan lebih banyak dibandingkan dengan jurnal langganan sehingga dapat dilihat bahwa Open Access Jurnal dapat memberikan dampak ilmiah lebih baik terutama dalam hal indeks atau dalam hal ini sebuah tulisan yang dikelola dengan Open Access dapat ditemukan dengan lebih mudah[33].

  7. Penelitian yang dilakukan Sahon Bhattacharyya, dkk pada tahun 2012 yang berjudul “Design and Analysis of e-journal Management Systems: SXC International Journal of Advanced Computing Sciences (SXC-IJACS)”, Penelitian ini membahas tentang rencangan sebuah sistem pengelolaan jurnal elektronik yang disebut dengan SXC-IJACS yang dilatar belakangi oleh pemikiran tentang permasalahan yang ada pada penerbitan jurnal konvensional, dimana pada jurnal konvensional yaitu tercetak dengan kertas dikatakan membosankan, selain itu proses pengelolaan yang lama dan memakan biaya yang cukup mahal, selain itu proses yang pada kenyataannya cukup rumit ditambah dengan proses yang terpisah pisah dirasa cukup merepotkan, kemudian dari latar belakang tersebut diusulkan sebuah sistem yang dapat melakukan pengelolaan jurnal yang lebih cepat, murah, dan mudah yaitu sistem pengelolaan e-journal yang hasilnya dapat mengatasi permasalahan yang ada pada jurnal cetak sebelumnya[34].

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Seema Vasishta pada tahun 2011 yang berjudul “Trends in the Use of E-journals: A Case Study of PEC University of Technology, Chandigarh”, penelitian ini membahas tentang meningkatnya minat pengguna e-journal atau jurnal elektronik studi kasus pada PEC University of Technology, Chandigarh, dimana pada penelitian ini hal itu diteliti dan dianalisa diantaranya peneliti mengukur banyaknya angka jurnal elektronik diakses berdasarkan beberapa database yang telah disusun diantaranya ACM Digital Library, Science Direct, IEL Online dll, beberapa data yang dianalis juga meliputi user demographic yang disusun berdasarkan kategori laki-laki dan perempuan, kemudian usia mulai dari 18 sampai dengan 38 tahun keatas serta tingkat pendidikan, dan pengukuran dengan kategori lainnya termasuk lokasi mengakses e-journal paling banyak, hingga dari penelitian yang dilakukan didapati sebuah hasil bahwa pengguna e-journal sangatlah banyak baik dari perempuan maupun laki-laki, baik itu seorang siswa, maupun seorang mahasiswa, tujuan dari penggunannya juga lah bervariasi mulai dari untuk mengerjakan tugas, meneliti, menyusun sebuah tulisan, bahkan sampai dengan dalam rangka pembuatan project yang dalam hal ini dapat disimpukan bahwa dengan penggunaan e-journal dapat memberikan banyak mafaat bagi siapapun dimana hal ini juga didukung oleh kemudahan mengakses e-journal[35].

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Mikael Laakso, dkk. Pada tahun 2011 yang berjudul “The Development of Open Access Journal Publishing from 1993 to 2009”, pada penelitian ini membahas seputar perkembangan Open Access Journal atau jurnal dengan akses terbuka mulai dari 1993 hingga 2009 lalu, dimana pada penelitian ini dilatar-belakangi oleh adanya tantangan baru dalam hal pendistribusian jurnal dimana dengan adanya kemajuan teknologi internet proses pendistribusian dapat berjalan dengan lebih cepat dan murah, yang kemudian hal itu dimanfaatkan dengan sebaik mungkin sehingga tercipta jurnal dengan akses terbuka (Open Access Journal) dengan internet sebagai media distribusinya yang tentunya juga mempermudah hasil penelitian dapat dengan mudah ditemukan. Kemudian seiring dengan perkembangan Open Access Journal banyak pengembang yang turut berpartisipasi mengeluarkan produk-produk pendukung Open Access Journal dimana salah satunya yang paling terkenal dan banyak digunakan adalah platform Open Journal System[36].

  10. Penelitian yang dilakukan oleh David J.Solomon dan Bo-Christer Björk pada tahun 2012 yang berjudul “Publication Fees in Open Access Publishing: Sources of Funding and Factors Influencing Choice of Journal”, Penelitian ini membahas tentang dampak penggunaan terbitan akses terbuka (Open Access Publishing) dalam hal biaya dimana hal itu dikategorikan kedalam beberapa kategori yang mempengaruhi pemilihan jurnal[37].

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi disetiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.


Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG

Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja



2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel amik.JPG

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tiinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasidan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

Tujuan Perguruan Tinggu Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer)

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent)

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.


10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur Pengiriman Artikel yang Berjalan

Prosedur Review dan Pengumuman Hasil Artikel yang Berjalan

Prosedur review artikel yang saat ini berjalan di Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut :

  1. Artikel yang telah dimasukan pada halaman “status paper” oleh Redaksi kemudian dikirimkan kepada Reviewer yang dituju baik melalui sharing docs ataupun email.

  2. Status paper diubah menjadi sedang dalam tahap ”review” oleh Redaksi.

  3. Setelah selesai me-review artikel Reviewer memberikan penilaiannya malalui form yang telah disediakan pada iMe Jurnal.

  4. Hasil form yang telah disubmit oleh Reviewer kemudian dimasukan kedalam komentar pada halaman paper terkait, kemudian hasil review dikirimkan via email ke penulis dengan mencantumkan url ke halaman paper yang telah diberi komentar didalamnya.

  5. Penulis yang artikelnya memerlukan revisi harus menyerahkan revisiannya kembali dengan cara yang sama (sharing docs atau email).

  6. Semua hasil baik diterima, ditolak, maupun sedang dalam tahap review dimuat dalam halaman status paper.

Prosedur Penerbitan Jurnal yang Berjalan

Prosedur penerbitan jurnal yang saat ini berjalan di Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut :

  1. Artikel yang telah dinyatakan diterima kemudian disiapkan untuk dimuat kedalam satu edisi jurnal melalui proses editoring dan tata layout.

  2. Artikel-artikel yang telah selesai di tata dan siap dimuat kemudian digabungkan kedalam satu file yang kemudian dikirimkan kebagian percetakan untuk dicetak menjadi buku-buku yang disebut jurnal dimana biasanya proses percetakan memakan waktu hingga 2 minggu lamanya.

  3. Jurnal yang telah dicetak kemudian distribusikan kepada Penulis-penulis terkait.

  4. Jurnal terpublikasi.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Prosedur pengiriman artikel via share docs

    Berdasarkan Gambar 3.2. Use case pengiriman artikel via share docs diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat:

    1. 1 system yang mencakup kegiatan pengiriman artikel via share docs.

    2. 2 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Author dan Redaksi

    3. 7 Use case yang biasa dilakukan oleh Author dan Redaksi

  2. Prosedur pengiriman artikel via email

    Berdasarkan Gambar 3.3. Use case pengiriman artikel via email diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat:

    1. 1 system yang mencakup kegiatan pengiriman artikel via share docs.

    2. 2 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Author dan Redaksi

    3. 3 Use case yang biasa dilakukan oleh Author dan Redaksi

  3. Prosedur Review dan pengumuman hasil

    Berdasarkan Gambar 3.4. Use case prosedur review dan pengumuman hasil diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat:

    1. 1 system yang mencakup kegiatan pengiriman artikel via share docs.

    2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Author, Redaksi, dan Reviewer

    3. 11 Use case yang biasa dilakukan oleh Author, Redaksi, dan Reviewer

  4. Prosedur penerbitan jurnal

    Berdasarkan Gambar 3.5. Use case penerbitan jurnal diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat:

    1. 1 system yang mencakup kegiatan pengiriman artikel via share docs.

    2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Author, Redaksi, dan Percetakan

    3. 10 Use case yang biasa dilakukan oleh Author, Redaksi, dan Percetakan

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

  1. Prosedur pengiriman artikel via share docs

    Berdasarkan gambar 3.6. Activity diagram pengiriman artikel via share docs yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    2. 2 Swimline, yang mencerminkan pihak yang terlibat yaitu Author dan Redaksi.

    3. 10 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.

    4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri

  2. Prosedur pengiriman artikel via emai<p style="text-align: center;">

    Berdasarkan gambar 3.7. Activity diagram pengiriman artikel via email yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    2. 2 Swimline, yang mencerminkan pihak yang terlibat yaitu Author dan Redaksi.

    3. 5 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.

    4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri

  3. Prosedur Review dan pengumuman hasil

    Berdasarkan gambar 3.8. Activity diagram proses review dan pengumuman hasil yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    2. 3 Swimline, yang mencerminkan pihak yang terlibat yaitu Author, Reviewer dan Redaksi.

    3. 11 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.

    4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri

  4. Prosedur penerbitan jurnal

    Berdasarkan gambar 3.9. Activity diagram proses penerbitan jurnal yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    2. 3 Swimline, yang mencerminkan pihak yang terlibat yaitu Author, Reviewer dan Redaksi.

    3. 11 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.

    4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

  1. Prosedur pengiriman artikel via share docs

    Berdasarkan gambar 3.10. sequence diagram pengiriman artikel via share docs yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. actor, yang melakukan kegiatan yaitu Author dan Redaksi.

    2. life line, objek entityantar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari Google apps, Id paper, dan Status paper.

    3. mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

  2. Prosedur pengiriman artikel via email

    Berdasarkan gambar 3.11. sequence diagram pengiriman artikel  via email yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. actor, yang melakukan kegiatan yaitu Author dan Redaksi.

    2. life line, objek entityantar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari halaman status paper.

    3. mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

  3. Prosedur Review dan pengumuman hasil

    Berdasarkan gambar 3.12. sequence diagram proses review dan pengumuman hasil yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. actor, yang melakukan kegiatan yaitu Author, Reviewer dan Redaksi.

    2. life line, objek entityantar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari id paper dan halaman status paper.

    3. mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    4. 1 boundary lifeline, interface yang terhubung dalam dalam proses yaitu form hasil review.

  4. Prosedur penerbitan jurnal

    Berdasarkan gambar 3.13. sequence diagram proses penerbitan jurnal yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. actor, yang melakukan kegiatan yaitu Author, Percetakan dan Redaksi.

    2. mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa SWOT

Berikut akan dijelaskan analisis SWOT di mana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat).

Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem pengelolaan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja :


Kemudian untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan dalam mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang yang dimiliki sebaik mungkin dengan strategi S-O, strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki yakni strategi S-T, analisis strategi mengurangi kelemahan internal supaya bisa meraih peluang yang ada yaitu strategi W-O serta mengatasi ancaman yang ada di eksternal, strategi W-T. Berikut adalah matriks analisis SWOT sistem pengelolaan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja :

Analisa Batasan Sistem

  1. Analisa Masukan

    Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Redaksi akan memproses artikel-artikel yang masuk baik via email atau share docs.

    
    Nama masukan	:  Submit Jurnal
    Fungsi		:  Untuk menyerahkan artikel pada Redaksi jurnal
    		:  yang selanjutnya akan diproses untuk di terbitkan.
    Sumber		:  Author atau Penulis
    Media		:  Email atau Google apps
    Frekuensi	:  Setiap ada Author yang mengirim artikel
    Format		:  Word atau Google docs
    Keterangan	:  Berisi artikel ilmiah yang ingin diterbitkan.  
    
  2. Analisa Proses

    Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respon balik karena adanya data input, di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    
    Nama modul (proses)	:  Review Artikel
    Masukan			:  Submit jurnal
    Keluaran		:  Daftar Artikel lolos
    Media			:  iMe 
    Format			:  Docs (Embebded)
    Ringkasan proses	:  Pada proses ini terjadi proses seleksi artikel yang selanjutnya akan menghasilkan 
    			:  sebuah artikel lolos yang akan dimuat dalam sebuah jurnal.
    
  3. Analisa Keluaran

    Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi, dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

    
    Nama keluaran	:  Artikel lolos (jurnal)
    Fungsi		:  Sebagai hasil dari suatu proses penyeleksian artikel ilmiah.
    Media		:  Reviewer dan Redaksi
    Frekuensi	:  Buku cetak
    Format		:  3 Bulan sekali
    Keterangan	:  Berisi jurnal ilmiah yang memuat artikel-artikel  yang telah dinyatakan lolos kemudian
    		:  digabungkan kedalam satu edisi atau volume.
    

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor :    Intel Pentium
    2. RAM :    512 MB
    3. HDD :    120 GB
  2. Perangkat Lunak (Software)
    1. Windows 7
    2. Microsoft Word
    3. Web Browser (Chrome, Mozilla Firefox)
    4. Google Docs

Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah Yang Dihadapi

Permasalahan Yang Dihadapi

Banyaknya prosedur dan media yang digunakan selama proses pengelolaan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja, untuk mengirim sebuah artikel seorang Penulis diharuskan untuk melalui proses yang cukup panjang dan juga melibatkan media yang berbeda-beda hanya untuk mengirimkan artikelnya dimana dalam hal ini proses yang terpisah-pisah jelas mepersulit penulis dalam mengirimkan artikelnya sehingga untuk dapat mengirim artikel kerap kali memakan waktu yang cukup lama.

Tidak hanya mempersulit Penulis, prosedur yang tidak terpusat pada satu media juga mempersulit Dewan Redaksi maupun Reviewer dalam bekerja dengan maksimal.

Proses pengumuman hasil maupun status menggunakan halaman iMe kerap kali menimbulkan permasalahan seperti status paper yang kurang update dimana hal ini biasa disebabkan oleh pengelola yang kurang rutin melakukan update status paper pada halaman iMe maupun karena banyaknya artikel yang masuk sehingga menyebabkan status paper tidak lengkap akibat pengelola kurang teliti.

Penggunaan komentar sebagai media penyampaian hasil penilaian Reviewer dirasa kurang maksimal karena pada prosesnya penyampaian kepada Penulis, Redaksi mengirimkan pesan via email dengan melampirkan URL ke halaman id paper yang telah dikomentari dengan penilaian yang Reviewer masukan pada form penilaian yang disediakan yang tentunya komentar itu sendiri bukan dari dari Reviewer langsung melainkan Redaksi yang meneruskan penilaian Reviewer yang mereka input pada form kemudian dituangkan pada komentar. Dalam hal ini jelas banyak prosedur-prosedur terpisah yang menyebabkan proses berjalan sulit dan lama.

Artikel-artikel yang telah siap dimuat kedalam jurnal yang akan diterbitkan kemudian akan diproses ke tahap percetakan yang biasanya memakan waktu kurang lebih hingga 2 minggu yang selanjutnya setelah proses cetak selesai jurnal akan didistribusikan secara langsung ke penulis-penulis terkait, yang dalam hal ini menunjukan bahwa cakupan distribusi dari jurnal cetak sangat terbatas hanya kepada penulis-penulis terkait.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian terhadap permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini, diantaranya proses yang rumit karena tiap proses menggunakan media terpisah antara yang lain sehingga menyebabkan proses berjalan lama, Permasalahan tentang kesulitan mengetahui status paper akibat kurang efektifnya penggunaan halaman iMe sebagai media pengumuman statu paper, dan prosedur penyampaian hasil yang berbelit-belit yang menyebabkan penyampaian informasi hasil review ke Penulis berlangsung lama, serta sempitnya cakupan distribusi jurnal cetak karena hanya sebatas kepada Penulis-penulis terkait.

Maka setelah melakukan penelitian didapatkanlah beberapa alternative pemecahan masalah, antara lain :

  1. Perlunya sebuah sistem yang dapat membantu mengelola dan menerbitkan jurnal secara tepusat dimana mulai dari proses submit jurnal (penyerahan artikel), review, editoring, hingga jurnal diterbitkan semuanya dilakukan pada satu media yang sama, yang tentunya juga dapat menampilkan status paper dari Penulis secara langsung.
  2. Perlunya sebuah sistem yang memberikan kemudahan bagi user dalam ikut serta berperan dalam pengelolaan jurnal sehingga proses dapat berjalan dengan lebih cepat.
  3. Perubahan output jurnal dari cetak menjadi jurnal elektronik atau e-journalyang dapat diakses secara terbuka kapanpun, dimanapun dan oleh siapapun secara online, sehingga distribusi jurnal dapat lebih luas dibandingan dengan cakupan jurnal cetak.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulakan. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.5 data elisitasi tahap I yang berisikan 31 (tiga puluh satu) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengk1asifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.6 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Pada elisitasi tahap II ini berisikan 31 (tiga puluh satu) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.7 yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Pada elisitasi tahap III ini berisikan 21 (dua puluh satu) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel 3.8 yang berisikan 14 (empat belas) data final draft elisitasi kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari analisa Rumusan Masalah yang sudah di jabarkan pada BAB I mengenai sistem pengelolaan jurnal yang ada di Perguruan Tinggi Raharja saat ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

  1. Sistem pengelolaan jurnal yang saat ini diterapkan pada Perguruan Tinggi Raharja adalah sistem pengelolaan jurnal yang masih konvensional yaitu pengelolaan jurnal cetak. Selain keluaran yang konvensional (tercetak) pengelolaan jurnal yang berjalan pada dasarnya sudah terkomputerisasi bahkan online, namun pada penerapannya sistem pengelolaan ini banyak menggunakan media yang terpisah-pisah dalam prosesnya, mulai dari Google Docs atau Rinfo Docs sebagai media artikel, iMe sebagai media penyampaian status paper dan penyampaian hasil review, dan penggunaan email sebagai alat bantu penyampaian pesan yang pada penggunaanya melibatkan proses yang rumit dan cukup lama.

  2. Dengan menggunakan Open Journal System (OJS) sebagai dasar dari iLearning Journal Center (iJC) pengelolaan jurnal dapat dilakukan secara terpusat pada satu media yang sama yaitu iJC, dimana semua proses mulai dari penyerahan naskah, review, editoring, hingga publikasi semuanya dapat dilakukan pada satu media yang sama yaitu iJC hingga dapat menghasilkan keluaran sebuah jurnal elektronik atau e-journal.

  3. Sebagaimana yang tercantum dalam Pedoman Akreditasi E-Journal yang dikeluarkan oleh Ditlitabmas dan Dikti jurnal yang dikelola secara elektronik dengan menggunakan sistem pengelolaan jurnal elektronik (e-journal) seperti OJS telah memenuhi persyaratan akreditasi jurnal sebagaimana tertera dalam surat edaran RISTEKDIKTI perihal Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Tahun 2016 poin 7 yaitu “Disamping diterbitkan secara tercetak (konvensional) bagi berkala ilmiah yang diajukan harus mempunyai terbitan versi elektronik, dengan menyampaikan alamat website berkala ilmiah tersebut”. Sehingga jurnal yang dikelola dengan sistem iJC dapat dikatakan telah memenihi kriteria akreditasi tersebut, terutama karena adaptasi jurnal elektronik ke jurnal cetak lebih mudah dibandingkan jurnal cetak ke jurnal elektronik karena pada dasarnya jurnal yang dikelola secara elektronik hanya perlu mengurus ISSN cetak dan mencetak jurnal dengan menggunakan versi elektronik yang telah ada.

Saran

Kemudian berdasarkan penelitian yang dilakukan Penulis memberikan beberapa saran yang kiranya dapat diadikan pertimbangan untuk mengembangkan bahkan meningkatkan sistem pengelolaan jurnal yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, antara lain :

  1. Dilakukannya sosialisasi lebih luas dikalangan Perguruan Tinggi Raharja bahkan diluar Perguruan Tinggi Raharja akan adanya jurnal elektronik yang dikelola Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Pengenalan tentang jurnal elektronik kepada Mahasiswa dan Dosen Perguruan Tinggi Raharja dalam rangka mengenalkan mereka akan adanya jurnal elektronik.

  3. Penyempurnaan Bahasa Indonesia pada sistem iLearning Journal Center yang dapat meningkatkan kemudahan bagi pengguna yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Alam, S. (2015). Penulisan Artikel Ilmiah Untuk Publikasi Ilmiah Melalui Jurnal. Artikel E-Buletin, 355-389.
  2. 2,0 2,1 Diblitabmas & DIKTI. (2014). Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah.
  3. RISTEKDIKTI. (2016). Surat Edaran KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENGELOLAAN KEKAYAAN INTELEKTUAL No. 002/E.5/PB/I/2016, Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Tahun 2016. Diakses pada tanggal 28 November 2016. Tersedia di http://simlitabmas.dikti.go.id/fileUpload/pengumuman/Surat%20Edaran%20Akreditasi%20Terbitan%20Berkala%20Imiah%20Tahun%202016.pdf
  4. ARJUNA, (2016). PEMBERITAHUAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH TAHUN 2016. Diakses pada tanggal 28 November 2016. Tersedia di http://arjuna.ristekdikti.go.id/index.php/news/view/26
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  6. Djahir, Y., & Pratita, D. (2014). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish
  7. Ismail, I. (2011). Konsepsi hak garap atas tanah. Perdana Publishing. Bandung: Citabustaka.
  8. 8,0 8,1 Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi.
  9. 9,0 9,1 9,2 Ginanjar Taufiq. 2014. Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Bandung: Iffahmedia.
  10. Patimah, Siti Hardayanti. 2012. Pengelolaan Perpusatakaan Sekolah Di Sekolah dasar Negeri Se-Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo,(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas negeri Yogyakarta)
  11. Hanafi, M. (2015). Manajemen.
  12. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Media. Diakses pada tanggal 15 Desember 2016. Tersedia di http://kbbi.web.id/media
  13. 13,0 13,1 Adi Sumaryadi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing
  14. Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  15. Komputer Wahana. 2011. Membangun Website Tanpa Modal. Yogyakarta: Andi Offset.
  16. Public Knowledge Project (PKP). Open Journal System (OJS). Diakses pada tanggal 14 Desember 2016. Tersedia di https://pkp.sfu.ca/ojs/
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 Baihaqi, M., & Hanafi, A. (2015). PERANCANGAN DAN PEMBUATAN E-JOURNAL MENGGUNAKAN OPEN JOURNAL SYSTEM DI STMIK JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA.
  18. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jurnal. Diakses pada tanggal 14 Desember 2016. Tersedia di http://kbbi.web.id/jurnal
  19. 19,0 19,1 19,2 Fauziah. (2015). Pengelolaan Jurnal Elektronik Pada Perpustakaan Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (Bppt).
  20. 20,0 20,1 Jamaluddin, K. (2015). MENGENAL ELEKTRONIK JURNAL DAN MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN. JUPITER, 14(2).
  21. 21,0 21,1 Widodo, Prabowo Pudjo dan Heriawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  22. Alim, Y., Suhartono, S., & Sasongko, P. S. (2012). Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA, 2(4), 27-36.
  23. 23,0 23,1 Rohman, M. F. (2014). Teknik Analisis Manajemen SWOT: Untuk Menyusun KKP Diklatpim & Renstra (Vol. 1). AFJ Mobicons.
  24. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta.
  25. Saputra, A. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Berita Dirgantara, 13(2).
  26. Adelia, & Setiawan, J. (2012). Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Jurnal Sistem Informasi, 6(2).
  27. Hidayat, R. (2014). Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan Metode E-CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 4(2).
  28. Rouf, A. (2012). Pengujian Perangkat Lunak Dengan Menggunakan Metode White Box Dan Black
  29. Soetam, rizky. 2011. Konsep Dasar Perangkat Lunak. Jakarta: PT.Prestasi Pustaka Raya
  30. Apriansyah, P. (2015). Sistem Pengarsipan Elektronik Dokumen Mutu Universitas Sriwijaya. Jurnal GENERIC, 10(1), 409-414.
  31. Lukman, dkk. (2012). Perkembangan Open Access Jurnal Ilmiah Indonesia
  32. KULINTANG, W. (2015). SISTEM PENGELOLAAN JURNAL ELEKTRONIK PADA DATABASE SCIENCEDIRECT (Doctoral dissertation, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
  33. Björk, B. C., & Solomon, D. (2012). Open access versus subscription journals: a comparison of scientific impact. BMC medicine, 10(1), 1.
  34. Bhattacharyya, S., Mondal, K., Agarwal, S., & Nath, A. (2012, May). Design and Analysis of e-Journal Management Systems: SXC International Journal of Advanced Computing Sciences (SXC-IJACS). In Communication Systems and Network Technologies (CSNT), 2012 International Conference on (pp. 913-918). IEEE.
  35. Vasishta, S. (2011). Trends in the use of e-journals: a case study of PEC University of Technology, Chandigarh.
  36. Laakso, M., Welling, P., Bukvova, H., Nyman, L., Björk, B. C., & Hedlund, T. (2011). The development of open access journal publishing from 1993 to 2009. PloS one, 6(6), e20961.
  37. Solomon, D. J., & Björk, B. C. (2012). Publication fees in open access publishing: Sources of funding and factors influencing choice of journal. Journal of the American Society for Information Science and Technology, 63(1), 98-107.