SI1311475577

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-COMMERCE UNTUK MENINGKATKAN

PELAYANAN KEPADA PELANGGAN PADA PT PRATAMA ABADI INDUSTRI

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh:

NIM : 1311475577

NAMA : BETTY MANALU

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-COMMERCE UNTUK MENINGKATKAN

PELAYANAN KEPADA PELANGGAN PADA PT PRATAMA ABADI INDUSTRI

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1311475577
Nama  : Betty Manalu
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594         NIP : 078010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-COMMERCE UNTUK MENINGKATKAN

PELAYANAN KEPADA PELANGGAN PADA PT PRATAMA ABADI INDUSTRI

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1311475577
Nama  : Betty Manalu
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi,M.Kom)     (Muhamad Zaruddin,S.kom.,MM)
NID : 05065     NID : 15013

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-COMMERCE UNTUK MENINGKATKAN

PELAYANAN KEPADA PELANGGAN PADA PT PRATAMA ABADI INDUSTRI

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1311475577
Nama  : Betty Manalu
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(XXX)   (XXX)   (XXX)
NID : XXXX   NID : XXXX   NID : XXXX

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-COMMERCE UNTUK MENINGKATKAN

PELAYANAN KEPADA PELANGGAN PADA PT PRATAMA ABADI INDUSTRI

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1311475577
Nama  : Betty Manalu
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 24 Juli 2017
Betty Manalu
NIM. 1311475577

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

PT Pratama Abadi Industri adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang penjualan sepatu Nike yang beralamat di Jl. Raya Serpong Km.7,Pakulonan Serpong ,Tangerang. Saat ini, prosedur penjualan di PT Pratama abadi industri masih menggunakan cara yang sederhana mulai dari media pemasaran barang yang dijual melalui media pemasangan iklan di koran, brosur dan media sosial sehingga sistem yang berjalan saat ini kurang baik, belum adanya sistem yang dapat mengelola data penjualan sehingga masih terdapat kesalahan pada saat pendataan data penjualan dan menyebabkan laporan yang dihasilkan tidak sesuai dengan data transaksi, tidak adanya media penyimpanan data sehingga bagian penjualan harus mencari dokumen satu persatu jika dibutuhkan data transaksi penjualan. Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka penjualan dalam memasarkan dan menjual sepatu.

Kata Kunci: Penjualan, PHP, MYSQL, OOAD, E-Commerce, Aplikasi ini dapat menggunakan bahasa pemograman PHP dalam bahasa mysql. Metode perancangan sistem menggunakan, System Develoment lift cycle (SDLC) metode analisa menggunakan Objet Oriented Analys Design (OOAD) dan metode pengujian mengunakan Black Box System.

ABSTRACT

PT Pratama Abadi Industry is one of the businesses engaged in the sale of Nike shoes which is located at Jl. Raya serpong km.7, Pakulonan Serpong, Tangerang. Currently, sales procedures in PT Pratama abadi industry still use a simple way ranging from the media marketing of goods sold through the media advertising in newspapers, brochures and social media so that the current system is not good, there is no system that can manage sales data So there is still an error at the time of data collection sales and causing the resulting report is not in accordance with the transaction data, the absence of data storage media so that the sales department must search for documents one by one if required sales transaction data.based on the experiences that happeneed then the sales in market and sell shoes.

Keywords: Sales. PHP,MYSQL,OOAD,E-Commerce,this application can use the PHP Programming language in between Mysql. Methods the design of the system using, System Develoment Lift Cycle, the method of analysis using object Oriented Analys Design and methods of testing using Black Box System.

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Laporan skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di PT Pratama abadi industri. Lebih tepatnya di bagian E-commerce dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi E-Commerce untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan pada PT Pratama abadi industri.

Keberhasilan laporan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  5. Bapak Muhamad Zaruddin, S.Kom.,MM selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  6. Bapak dan ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada saya.
  7. Kepada Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang memberikan motivasi serta selalu dorongan berupa doa, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  8. Kepada seluruh pegawai di PT Pratama Abdi Industri yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian skripsi.
  9. Untuk sahabat dan teman-teman tercinta yang banyak memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini. Akhir kata dari peneliti, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang, 24 Juli 2017
Betty Manalu
NIM. 1314475577

Daftar isi

 

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Use Case Diagram

Tabel 2.2 Activity Diagram

Tabel 2.3 Sequence Diagram

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Usulan

Tabel 4.2 Tabel detil_pemesanan

Tabel 4.3 Tabel detil_promo

Tabel 4.4 Tabel Konfirmasi

Tabel 4.5 Tabel Notif

Tabel 4.6 Tabel detail Pegawai

Tabel 4.7 Tabel Pelanggan

Tabel 4.8 Tabel Pesanan

Tabel 4.9 Tabel Produk

Tabel 4.10 Tabel Promo

Tabel 4.11 Tabel Ulasan

Tabel 4.12 Tabel User

Tabel 4.13 Metode Black Box Testing

Tabel 4.14 Jadwal Kegiatan Penelitian

Tabel 4.15 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Pratama Abadi Industri

Gambar 3.2 "Use Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Dalam Proses Permintaan Barang Sistem Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Pada Proses Permintaan Barang Pada Sistem Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Untuk Admin

Gambar 4.3 Activity Diagram Untuk User

Gambar 4.4 Sequence Diagram untuk Admin

Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk User

Gambar 4.6 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.7 State Machine Diagram untuk Admin

Gambar 4.8 State Machine Diagram Untuk User

Gambar 4.9 Rancangan Layar Login

Gambar 4.10 Rancangan Layar Home pada Admin

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Data Pegawai

Gambar 4.12 Rancangan Data Pesanan Masuk

Gambar 4.13 Rancangan Monitoring Pemesanan

Gambar 4.14 Rancangan Laporan Pendapatan

Gambar 4.15 Rancangan Layar Home

Gambar 4.16 Rancangan Layar Login untuk Admin

Gambar 4.17 Rancangan Layar Login untuk User

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan sistem komputerisasi tidak lepas dari perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Dengan berbagai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkannya.salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi ialah menghasilkan informasi yang relevan,tepat waktu dan akurat. Informasi yang dihasilkan tidak terlepas dari manajemen informasi yaitu pengelolahan data dimana didalamnya mencakup proses mencari,menyusun,mengklasifikasikan serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pegambilan keputusan oleh pihak manjemen. Sehingga mampu menjaga kelancaran kebutuhan informasi dalam sirkulasi data suatu sistem. Manajemen sistem informasi juga menyangkut adanya suatu database yang mampu megorganisasikan data yang ada didalamnya sehingga informasi yang dihasilkan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan.

PT Pratama Abadi Industri adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang penjualan sepatu Nike yang beralamat di Jl. Raya serpong km.7,pakulonan serpong ,Tangerang. Saat ini, prosedur penjualan di PT Pratama abadi industri masih menggunakan cara yang sederhana mulai dari media pemasaran barang yang dijual melalui media pemasangan iklan di koran, brosur dan media sosial sehingga sistem yang berjalan saat ini kurang baik, belum adanya sistem yang dapat mengelola data penjualan sehingga masih terdapat kesalahan pada saat pendataan data penjualan dan menyebabkan laporan yang dihasilkan tidak sesuai dengan data transaksi, tidak adanya media penyimpanan data sehingga bagian penjualan harus mencari dokumen satu persatu jika dibutuhkan data transaksi penjualan.

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini dalam sebuah penelitian skripsi dengan judul “perancangan sistem informasi E-commerce untuk meningkatkan pelayanan kepada customer pada PT Pratama abdi industri”. Diharapkan sistem ini nantinya dapat membantu bagian penjualan dalam mengelola data penjualan.

Rumusan Masalah

Di belakang permasalahan di atas maka penulis akan merumuskan beberapa masalah, sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem penjualan yang berjalan saat ini pada PT Pratama abadi industri?

  2. Bagaimana membuat sistem E-Commerce yang dapat membantu bagian penjualan dalam memasarkan barang yang dijual dan mengelola data penjualan?

  3. Apakah dengan sistem yang dirancang dapat mempermudah pimpinan untuk mendapatkan informasi yang akurat?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka peneliti memberikan batasan pada sistem ini yaitu:

  1. Sistem yang dibahas hanya sebatas proses penjualan barang dan pengelolaan laporan penjualan hasil barang pada bagian operasional PT Pratama abadi industri.

  2. Sistem yang akan dibuat meliputi kelola data barang, kelola data pelanggan, kelola data penjualan sampai dengan pembuatan laporan penjualan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap peneliti memiliki tujuan serta manfaat.dalam peneliti laporan skripsi, peneliti memiliki tujuan peneliti sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui proses pengiriman sepatu yang berjalan saat ini.

  2. Untuk mengetahui apa permasalahan yang sedang terjadi saat ini.

  3. Untuk merancang dan membangun sebuah sistem yang mampu bekerja secara baik secara baik untuk proses pegiriman sepatu.

  4. Untuk dihasilkannya sebuah sistem informasi yang dapat memudahkan pimpinan dalam mendapatkan informasi.

Manfaat Penilitian

Adapun beberapa manfaat yang didapatkan peneliti dari laporan penelitian Skripsi ini, yaitu:

  1. Dapat mempermudah proses pengiriman sepatu pada PT Pratama abadi industri.

  2. Dapat meminimalisir kesalahan.

  3. Dapat menghasilkan sistem yang dibutuhkan oleh PT Pratama abadi industri.

  4. Dapat mempermudah pimpinan dalam mendapatkan informasi yang akurat.

Metodologi Penelitian

Metodologi Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan dan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideology,pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu.rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh,waktu penelitian,sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan alam pembuatan laporan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam menyusun laporan skripsi ini sebagai berikut:

  1. Pengamatan langsung (Observation)

  2. Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung pada PT Pratama abadi industri dengan cara mengumpulkan data,informasi,dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 1 bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa pernah diliat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  3. Wawancara (Interview)

  4. Untuk melengkapi hasil observasi,peneliti melakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data. Peneliti juga melakukan tanya jawab secara lisan kepada stakeholder.

  5. Studi Pustaka

  6. Metode untuk mengumpulkan informasi dengan mencatatat dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Pegumpulan data dilakukan dengan melakukan pencarian melalui situs internet untuk mencari referensi materi yang bisa digunakan sebagai pemecahan masalah yang ada.

Metode Pengembangan

Metode pengembangan yang peneliti gunakan yaitu menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) merupakan siklus hidup pengembangan system, dalam rekayasa system dan rekayasa perangkat lunak, SDLC berupa suatu proses pembuatan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.

Tahapan-tahapan SDLC (System Development Life Cycle) secara global sebagai berikut:

  1. Inisiasi (Initiation)

  2. Tahap ini biasannya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.

  3. Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Develoment)

  4. Mendefenisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup system, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.

  5. Perencanaan (Planning)

  6. Mengembangkan rencana manjemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (Resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.

  7. Analisis kebutuhan (Requirements Analysis)

  8. Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, mendeskripsikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap : Use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  9. Desain (Design)

  10. Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain system focus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.

  11. Pengembangan (Development)

  12. Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan penelitian adalah berorientasi objek melalui tahapan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitas. Sedangkan bahasa pemprograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah adobe Dreamweaver CS6 dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan tool Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition.

  13. Integrasi dan Pengujian (Integration and Test)

  14. Metode pengujian ini diguanakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminasi kesalahan yang terjadi saat sistem yang diterapkan. Peneliti menggunakan metode black box karena metode black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

  15. Implementasi (Implementation)

  16. Termasuk pada persiapan implementas, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dan fase integrasi dan pengujian.

  17. Operasi dan Pemeliharaan (Operations and Maintenence)

  18. Mendekripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan pekerjaan dan memelihara system informasi pada lingkungan produksi,termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

  19. Disposisi (Disposition)

  20. Mendekripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan pekerjaan dan memelihara system informasi pada lingkungan produksi,termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

Alasan mengapa peneliti menggunakan metode SDLC pada peneliti skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa untuk sistem penjualan barang dan pengelolaan laporan penjualan sepatu menjadi lebih baik, dan untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan saat proses pengiriman. Untuk mengurangi biaya serta memperbaiki keamanan sehingga orang lain tidak bisa membuka dan merubah data,dan mengurangi keterlambatan untuk memperoleh data-data pengiriman yang di inginkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan SKRIPSI ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainnya sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,ruang lingkup penelitian, metode penelitian serta sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa defenisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna. Serta defenisi pendukung lain dan seperti literature review.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum dan sejarah singkat PT Pratama abadi industri, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, analisa sistem yang berjalan dan elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Berisi mengenai pembahasan sistem yang diusulkan mulai dari use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, rancangan basis data sampai dengan rancangan sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

 

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Defenisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

Menurut Sutarman (2012:13)[1] ”Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[2] “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan”.

Menurut Kadir (2014:61)[3] “Sistem adalah sekumpulan elemen yang paling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Ross.D.Arnold dan Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information Systems-Procedia Computer Science (2015:675)[4]Systems:Groups or combinations of interrelated,interdependent,or interacting elements forming collective entities”.

Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa ”Sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya dengan tujuan yang sama”.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[5] menyatakan sebuah sistem mempunyai karakterstik atau sifat-sifat tertentu atau mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen sistem (component system)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

  3. Batas sistem (boundary system)

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu atau dengan lingkungan lainnya.batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan luar sistem (external enviroment system)

  6. Lingkungan luar (external enviroment system) adalah segala hal yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  7. Penghubung sistem (interface system)

  8. Penghubung sistem (interface system) merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

  9. Masukan sistem (Input System)

  10. Masukan sistem (Input System) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem.masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintanance system) dan masukan sinyal (signal system).

  11. Pengolahan sistem (processing system)

  12. Suatu sistem mempunyai suatu bagian untuk melakukan pengolahan yang akan mengubah masukan (input) menjadi (output).

  13. Keluaran sistem (output system)

  14. Keluaran sistem (output system) adalah hasil dari data yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran.

  15. Sasaran sistem (objective) dan tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) serta sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran ,maka operasi sistemnya tidak akan berjalan dengan baik.

  17. Kontrol sistem (control system)

  18. Kontrol sistem (control system) merupakan pegawasan bagi pelaksanaan kegiatan suatu sistem dalam mencapai sasaran dan tujuan sistem.kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan (input control), kontrol proses (process control) maupun kontrol keluaran (output control).

  19. Umpan balik (feed back)

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendala (control) untuk mengecek terjadinnya peyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Sutabri, 2012:22)[5]

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem Tertentu adalah sistem yang Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Defenisi Data

Menurut Hartono (3013:15)[6] “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu,keadaan,tindakan atau kejadian.

Menurut Taufiq (2013:13)[7] “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan Defenisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa”data bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta”.

Defenisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57)[8] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Menurut Agustinus Mujilan (2012:1)[9] berpendapan bahwa “Informasi adalah data yang berguna yang telah di olah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”.

Menurut McLeod (2013:8)[10] “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimannya”.

Menurut Jogiyanto dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56)[11] menyatakan bahwa: Informasi dapat didefinsikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan sutau kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa “informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu dan menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu (Sutabri 2012:41)[5]:

  1. Akurat (Accurancy)

  2. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjdi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan, kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timeliness)

  4. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data harus yang terbaru (up to date). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevansi (Relevancy)

  6. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Defenisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17)[7] “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang terinteraksi dan berkolaborasi untuk menyelasaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tamba dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut McKay, dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237)[12] “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. Higah-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems.

Menurut Sutarman (2012:13)[1] “sistem informasi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut I Putu Agus Pratama dalam jurnal SISFOTEK GLOBAL (2014:15)[13] system informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama, keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[5] mengemukakan bahwa Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut Blok Bangunan (Building Block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data,komponen kontrol dan blok kendali. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok keluaran (Output Block)

  6. Blok keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Blok teknologi digunakan untuk menerima input,menjalankan medel,menyimpan dan mengakses data,menghasilkan dan mengirimkan keluaran,dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinnya. Hal berguna untuk efisien kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses menggunakan perangkat paket yang disebut DBMS (Database Management System)

  11. Blok Kendali (Controls Block)

  12. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Barry E.Cushiag (1991)[14], tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economy), keandalan (reability), pelayanan pelanggan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (flexibility).

a. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

b. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan,pengendalian-pengendalian, mesin-mesin yang harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

c. Kehandalan (Realibility)

Keluaran sistem mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beropersi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

d. Pelayanan langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga memberi rasa kepuasan pada pelanggan.

e. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinnya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

f. Fleksibilitas (Flexibility)

Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beropersi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Defenisi Web

Menurut Gregorius (2004:30)[15]Website adalah kumpulan halaman web yang saling terhubung dan file-filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada pada posisi teratas, dengan halaman-halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child page, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web”.

Jenis-Jenis Web

Jenis-jenis website dibedakan menjadi (2) dua jenis yaitu:

  1. Website statis

  2. Website statis merupakan sebuah website yang kontennya jarang diubah, hal ini dikarenakan website ini memang tidak ditujukan untuk selalu diupdate sesering mungkin. Adapun contog dari website statis ini adalah website profil sebuah organisasi dan website profil perusahaan.

  3. Website dinamis

  4. Berbeda dengan website statis, website dinamis merupakan sebuah website yang konten yang selalu diubah setiap saat. Ada banyak contoh website dinamis yang satu ini, diantarannya yaitu seperti blog,wikipedia, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203)[16] “Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya”.

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322), “berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesemapatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diaharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Yogianto dalam bukunya Taufiq (2013:153)[7]”Analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikannya.”

Menurut Darmawan (2013:210)[17] “Analisa sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses kegiatan mempelajari sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan penelitian yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahap - Tahap Analisa Sistem Informasi

Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Sutabri (2012:220)[5] “Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan penelitian sistem

  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  3. Mengorganisasikan tim proyek

  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  5. Mendefinisikan kebutuhan informasi

  6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  7. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

  8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  9. Menyiapkan usulan rancangan

  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  11. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

  12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Dalam tahap analisis sistem Dina Fitria Murad mengatakan (2013:51)[18] bahwa tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Defenisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello dan John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[17] “perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefenisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Yoori Koo dalam International journal of design (2016:49-65), “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsinility,in parallel with business’s response,has reflected the great activist movements. Indeed,it has been a recurring theme;with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designer can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,services and products are delivered”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “perancangan sistem merupakan proses pembuatan sebuah sistem yang baru yang dilakukan setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan”.

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Sutabri (2012:225)[5] “Tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

  1. Rancangan sistem secara umum memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  2. Rancangan sistem secara rinci dimaksudkan untuk pemrograman komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[17] tahap perancangan / desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Database

Defenisi Database

Menurut Raharjo (2011)[19] dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:42)[19]Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyahningsih (2011) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:42)[20] “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan didalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah tempat penyimpanan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data dapat di akses dengan cepat.

Teori Khusus

Konsep Dasar E-Commerce

Defenisi E-Commerce

Menurut Loudon (1998)[21]E-Commerce ialah proses yang dilakukan konsumen dalam membeli dan menjual berbagai produk secara elektronik dari perusahaan lain dengan menggunakan komputer sebagai perantara transaksi bisnis yang dilakukan”.

Menurut Kalakota dan Whinston (1997) meninjau beberapa e-commerce dari empat perspektif yaitu:

  1. Perspektif komunikasi, E-Commerce ialah sebuah proses pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui komputer ataupun peralatan elektronik lainnya.

  2. Perspektif proses bisnis, E-Commerce merupakan sebuah aplikasi dari suatu teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

  3. Perspektif layanan, E-Commerce ialah suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, manajemen, dan konsumen untuk mengurangi biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.

  4. Perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual produk atau barang serta informasi melalui layanan internet maupun sarana online yang lainnya

Jadi, dapat dipahami bahwa E-Commerce itu mengacu pada jaringan internet untuk melakukan belanja online dan jangkauannya lebih sempit, serta cara transaksinya melalui transfer uang secara digital.

Konsep Dasar Pelayanan

Defenisi Pelayanan

Menurut (Tjiptono,2007)[22] “kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen”.

Menurut Barata (2003:27)[23] “pelayanan prima adalah kepedulian pada pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik untuk memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan dan mewujudkan kepuasannya,agar mereka selalu loyal terhadap organisasi”.

Menurut Maddy (2009:86)[24] “pelayanan prima adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan “. Dengan kata lain,pelayanan prima merupakan suatu pelayanan memenuhi standar kualitas,karena dituntut sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan.

Menurut Kotler (2003:464)[25] “menyebutkan bahwa pelayanan (service) dapat didefenisikan sebagai suatu tindakan atau kinerja yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain.pelayanan atau lebih dikenal dengan service dapat diklasifikasikan menjadi:

  1. High contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak antara konsumen dan penyedia jasa yang sangat tinggi,konsumen selalu terlibat dalam proses dari pelayanan jasa tersebut.

  2. Low contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak antara konsumen dengan penyedia jasa tidak terlalu tinggi. Physical contact dengan konsumen hanya terjadi di front desk adalah termasuk dalam klasifikasi low contact service. Contohnya adalah lembaga keuangan .

Menurut defenisi dari pakar di atas, maka disimpulkan bahwa “pelayanan adalah kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Konsep Dasar Pelanggan

Defenisi Pelanggan

Menurut Thimothy R.V Foster (1999:9)[26] ”Pelanggan adalah meliputi orang-orang luar yang membeli produk atau layanan, dan mereka juga dijaringan pasokan dan orang-orang internal yang berada diberbagai mata rantai dikeseluruhan jaringan”.

Jenis-Jenis Pelanggan
  1. Pelanggan Internal

  2. Pelanggan internal merupakan pelanggan yang tidak mengonsumsi suatu barang ataupun jasa secara langsung. Pelanggan tipe ini membeli barang ataupun jasa untuk dijual kembali oleh orang lain. Pelanggan jenis ini dapat berupa produsen suatu barang ataupun agen penjualan yang bekerja sama dengan perusahaan penyedia barang ataupun jasa. Pelanggan jenis ini akan didapatkan oleh perusahaan dengan jalan memberikan berbagai keuntungan untuknya. Dengan memberikan keuntungan yang lebih untuk pelanggan ini, maka pelanggan ini akan tetap setia menjadi pelanggan perusahaan kita.

  3. Pelanggan Eksternal

  4. Pelanggan eksternal merupakan pelanggan yang secara aktif langsung mengonsumsi barang ataupun jasa yang mereka beli. Pelanggan jenis ini sering juga disebut sebagai konsumen akhir. Pelanggan tipe ini biasanya berhasil didapatkan oleh sebuah perusahaan dikarenakan mutu dan kualitas dari barang ataupun jasa yang dirasakan oleh pelanggan ini. Dengan memberikan kualitas terbaik dari barang ataupun jasa yang kita jual, kita akan mendapatkan komitmen yang besar dari pelanggan eksternal ini.

    Dari kedua jenis pelanggan tersebut, pada dasarnya pelanggan yang memberikan keuntungan lebih besar adalah pelanggan internal. Pelanggan internal lebih memiliki andal yang besar dalam proses penemuan pelanggan-pelanggan baru untuk perusahaan, sedangkan pelanggan eksternal cenderung tidak memberikan kontribusi yang besar terhadap pertambahan pelanggan sebuah perusahaan.

Konsep Dasar Elisitasi

Defenisi Elisitasi

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302)[27] “elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan sisanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Guritno (2011:302) , berpendapat bahwa “elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tahapan Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem yang baru diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil mengklasifikasikan dari elisitasi tahap I, berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

    a. M pada MDI itu artinya Mandatory. Artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI ini artinya Desirable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI itu artinya Inessential. Artinya requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi tahap III

  6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

    a. T artinya Technical. Artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinya Operational. Artinya bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    c. E artinya Economy. Artinya berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut di eliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Tahapan SDLC (System Development Life Cycle)

Tahapan-tahapan SDLC secara global adalah sebagai berikut :

  1. Inisiasi (Initiation)

  2. Tahap ini biasanya di tandai dengan pembuatan prosal proyek perangkat lunak.

  3. Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Development)

  4. Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup system, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.

  5. Perencanaan (Planning)

  6. Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (Resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.

  7. Analisis Kebutuhan (Requirements Analysis)

  8. Menganalisa kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.

  9. Desain (Design)

  10. Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain system focus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.

    Menurut YooriKoo dalam International of Design (2016:49)[28] “Designers can be part of the development of socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has a reflected the great activist movement. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognized that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processec, service and products are delivered.

  11. Pengembangan (Development)

  12. Mengonversi desain ke system informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan system yang dibutuhkan; membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian; mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program, peninjauan pengujian.

  13. Integrasi dan Pengujian (Integration and Test)

  14. Mendemonstrasikan system perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang di spesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan analisis pengujian.

  15. Implementasi (Implementation)

  16. Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.

  17. Operasi dan pemeliharaan (Operations and Maintenance)

  18. Mendekripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan pekerjaan dan memelihara system informasi pada lingkungan produksi, termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

  19. Disposisi (Disposition)

  20. Mendeskripsikan aktivitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya dengan aktivitas user

Model SDLC

SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahan prosesnya, Antara lain :

  1. Waterfall

  2. Model SDLC air terjun sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung.

Gambar 2.4 Model Waterfall

Kelebihan dan kekurangan SDLC
  1. Kelebihan yang ada dalam System Development Life Cycle (SDLC):

  2. a. Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan system

    b. Akan memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan.

  3. Kekurangan yang ada pada System Development Life Cycle (SDLC)

  4. a. Hasil dari SDLC tergantung pada hasil analisis, sehingga jika terdapat kesalahan di tahap analisis akan terbawa terus ke hasil sistem ayng kurang memuaskan

    b. Dibutuhkan biaya yang lebih besar jika dibandingkan metode yang lainnya

    c. Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkannya karena sebuah sistem harus dikembangkan sampai selesai terlebih dahulu.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Languange)

Defenisi UML (Unified Modelling Languange)

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari UML (Unified Modelling Language):

Menurut Alim (2012:30), “Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunapkan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[29] “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13)[30] “UML (Unified Modelling Language) adalah standar bahasa yang banyak digunkan didunia industri untuk mendefenifikan reguirement, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Languange)
  1. Use Case

  2. Menurut Jayant dkk [31]The UML is visual modeling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

    Menurut Hamim Tohari (2014)[32]Diagram Use Case adalah rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor, use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda dalam sebuah model serta direalisasikan oleh sebuah kolaborasi”.

    Menurut Triandini (2012)[33]langkah-langkah membuat diagram use case:

    a. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan olehpengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    b. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-perantersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Murad (2013)[18] Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Vidia (2013)[34]Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur system activity diagram yang telah dibuat sebelumnya.

  7. Class Diagram

  8. Menurut Vidia (2013)[34] Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram.

Defenisi Dasar Xampp

Menurut Kartini (2013), Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php My Admin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X): Program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi.

  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak kedalam satu buah paket.

XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web serverApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Xampp adalah sebuah tool yang terdiri Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Bagian-bagian Tool Xampp

Bagian tool XAMPP terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl:

  1. Apache

  2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  3. PHP

  4. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft access, interbase, d-base dan postgreSQL.

  5. MySQL

  6. SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  7. PhpMyAdmin

  8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

  9. Perl

  10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bagian-bagian xampp terdapat 5 tools di antaranya Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl

Defenisi MySQL

Menurut Kadir (2013)[3] MySQL adalah nama database server. Data base server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara mudah dan cepat.

Menurut Anisya (2013)[35]MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefinisikan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah softwarenya dan SQL adalah bahasa perintahnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Mysql merupakan sebuah nama database server untuk mempermudah mengelola suatu database.

Perintah Dasar membuat MySQL

Menurut Lee dalam International Journal of Database Theory and Application vol. 5 No. 1, March (2012) “Database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organazztion and designed to be shared by multiple users.

Raharjo (2011)[19] berkata bahwa dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

  1. Menampilkan Database : SHOW DATABASE

  2. Membuat Database baru : CREATE DATABASE

  3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;

  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;

  5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);

  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;

  7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;

  8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom1,) VALUES (data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 =„data_kolom1, ;

  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;

  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;

  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;

  12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

  13. Menghapus tabel: DROP tabel;

  14. Menghapus database: DROP database;

  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Black box testing terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a. Menurut Rizky (2011)[36]berkata bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

b. Menurut Budiman (2012)[37] berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

b. Kesalahan interface.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

d. Kesalahan performa.

e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

c. Menentukan output untuk suatu jenis input.

d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

e. Melakukan pengujian.

f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

  2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  3. Boundary Value Analysis

  4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  5. Cause-Effect Graphing Techniques

  6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan.

  7. Comparison Testing

  8. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

Sample and Robustness Testing.

  1. Sample Testing

  2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

  3. Robustness Testing

  4. Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  5. Behavior Testing dan Performance Testing

  6. a. Behavior Testing

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    b. Performance Testing

    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    c. Requirement Testing

    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    d. Requirement Testing

    Melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

    e. Endurance Testing

    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

Defenisi PHP

Tipe Data PHP (Hypertext Prepocessor)

Menurut Warsito, dkk (2014:27)[38] PHP Adalah bahasa pemrograman untuk dijalnkan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet.

PHP memiliki 8 tipe data dasar yaitu Boolean, integer, data floating point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut penjelasan masing-masing dari tipe tersebut.

a. Boolean

Tipe data Boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran. Nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

b. Integer

Tipe data integer berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

c. Floating Point

Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

d. String

Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip dua (“ “)

e. Array

Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable

f. Object

Tipe data object dapat berupa bilangan, variable maupun fungsi. Tipe data object memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung dari pada PHP.

g. Resource

Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti MySQL_Connect, MySQL_Query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

h. Null

Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemograman yang bisa digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Defenisi SWOT (Strenght Weaknesses Opportunities Threats)

Menurut Jogiyanto (2005:46)[39]“SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi”.

Menurut David, Fred R. (2005:47)[40]ada beberapa penjelasan SWOT yaitu:

  1. Kekuatan (Strenghts)

  2. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

  3. Kelemahan (Weakness)

  4. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.

  5. Peluang (Opportunities)

  6. Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

  7. Ancaman (Threats)

  8. Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Defenisi OOAD (Object Oriented Analysis Design)

Menurut Mathiassen et al (2000:10)[41]Objek Oriented Analysis Desain selalu dimulai dengan sebuah arsitektur dasar yang mempunyai 3 (tiga) komponen, yaitu:

  1. Komponen model (Model Component)

  2. Komponen model mengandung suatu model dinamika dari suatu sistem problem domain. Komponen model distrukturisasikan untuk menyetujui tampilan user dari suatu problem domain, dan mengupdatenya ketika suatu perubahan yang sangat penting terjadi.

  3. Komponen fungsi (Function Component)

  4. Komponen fungsi mempunyai fasilitas dimana user mengupdate dan menggunakan model komponen.

  5. Komponen interface (Interface Component)

  6. Komponen interface merangkaikan suatu sistem ke konteks itu sendiri melalui 2 (dua) jalan, yaitu:

    a. User interface yang mencakup monitor dengan texs dan grafik hasil print outs dan fasilitas lain yang mengizinkan user mengaktifkan fungsi sistem.

    b. Sistem interface yang secara langsung terhubung dengan sistem teknikal yang lain seperti radar dan sensor.

Kelebihan dan kekurangn dari OOAD yaitu

Kelebihannya:

  1. Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system

  2. Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan dan penggunaan kembali (re-use) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD

  3. Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisi, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan system.

  4. Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi system.

  5. Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di-mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam system. Hal ini memudahkan dalam memahami desain

  6. Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebenaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan system yang kompleks.

  7. Encapsulasi data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.

  8. OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.

  9. Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memecah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang di-manage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. System yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.

Kekurangannya:

  1. Pada awal desain OOAD, system mungkin akan sangat simple

  2. Pada OOAD lebih focus pada coding dibandingkan dengan SSAD.

  3. Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.

  4. Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan system

  5. Seringkali pemrograman berorientasi obyek digunakan untuk melakukan analisis terhadap fungsional site, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional system

  6. OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama.

  7. Metodologi pengembangan system denga OOAD menggunakan konsep re-use. Re-use merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap re-use, akan sangat sulit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar.

Defenisi Codelgniter

Menurut Blanco dan Upton (2009:7)[42]Codelniter adalah powerful open source PHP framework yang mudah dikuasai, dibangun untuk PHP programmer yang membutuhkan roolkit sederhana dan baik untuk membuat full featured web applications, codelgniter adalah MVC framework yang di design untuk mempermudah penggunanya.

Kelebihan CodeIgniter
  1. Berukuran sangat kecil. File downloadnya hanya sekitar 2MB, itupun sudah include dokumentasinya yang sangat lengkap.

  2. Dokumentasi yang bagus. Saat anda mendownloadnya, telah disertakan dengan dokumentasi yang berisi pengantar, tutorial, bagaimana panduan penggunaan, serta referensi dokumentasi untuk komponen-komponennya.

  3. Kompitabilitas dengan Hosting. CodeIgniter mampu berjalan dengan baik pada hampir semua platfom hosting. CodeIgniter juga mendukung database-database paling umum, termasuk MySQL.

  4. Tidak ada aturan coding yang ketat. Terserah anda jika anda hanya ingin menggunakan Controller, tanpa View, atau tidak menggunakan Model, atau tidak salah satu keduanya. Namun dengan menggunakan ketiga komponennya adalah pilihan lebih bijak.

  5. Kinerja yang baik. Codeigniter sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang merupakan framework yang paling cepat yang ada saat ini.

  6. Sangat mudah diintegrasikan. CodeIgniter sangat mengerti tentang pengembangan berbagai library saat ini. Karenanya CodeIgniter memberikan kemudahan untuk diintegrasikan dengan library-library yang tersedia saat ini.

  7. Sedikit Konfigurasi. Konfigurasi CodeIgniter terletak di folder aplication/config. CodeIgniter tidak membutuhkan konfigurasi yang rumit, bahkan untuk mencoba menjalankannya, tanpa melakukan konfigurasi sedikitpun ia sudah bisa berjalan.

  8. Mudah dipelajari. Disamping dokementasi yang lengkap, ia juga memiliki berbagai forum diskusi.

Kekurangan CodeIgniter
  1. CodeIgniter tidak ditujukan untuk pembuatan web dengan skala besar.

  2. Library yang sangat terbatas. Hal ini dikarenakan sangat sulit mencari plugin tambahan yang terverifikasi secara resmi, karena pada situsnya CodeIgniter tidak menyediakan plugin-plugin tambahan untuk mendukung pengembangan aplikasi dengan CI.

  3. Belum adanya editor khusus CodeIgniter, sehingga dalam melakukan create project dan modul-modulnya harus berpindah-pindah folder.

Study Pustaka Literature Review

Definisi Literature Review

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Judul Skripsi diantarannya:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Tajudin (2013)[43] STMIK Raharja Tangerang. Dengan judul“Perancangan Sistem Informasi E-Commerce Pada SANDI KOMPUTER Tangerang”. Penelitian ini dilakukan karena kurangnya pelayanan pada costumer sehingga dapat berdampak pada indikasi omset yang menurun. Oleh sebab itu penulis mengusulkan dan merancang sistem informasi penjualan berbasis web dinamis diharapkan ke seluruhan sistem penjualan sehingga dapat menyajikan informasi dengan mudah, cepat, tepat dan akurat dalam memberikan pelayanan yang memuaskan bagi customers dan dapat memperluas area pemasaran serta adanya penyimpanan dan pengolahan data yang jelas tentang transaksi penjualan yang dilakukan bagi perusahaan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Zahra Arwawaning Tyas – Universitas Diponegoro Semarang (2010)[44] penelitian ini berjudul “Implementasi E-Commerce Untuk OZONE Distro”. Penelitian ini dilakukan pada Distribution Store (DISTRO) dalam menjualkan barang-barang seperti pakaian dan aksesoris yang dititipkan oleh pembuat pakaian atau diproduksi sendiri hanya dari toko dan event-event dari jogja, selain itu banyak masyarakat tidak mengetahui keberadaan distro ini sehingga diambil penyelesaian masalah untuk membuat distro online. Aplikasi ini dapat membantu melakukan manajemen distro dan memberikan segala informasi yang tersedia dan beriklan dengan bebas di dunia maya dengan menggunakan pembelajaran e-commerce tersebut.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Amin Setiadi - Universitas Bina Darma Palembang (2013)[45] penelitian ini berjudul “Analisis Pengembangan E-Commerce untuk mempromosikan Produk dan Layanan Transaksi Penjualan Dengan Metode Berorientasi Objek Pada PD. TEKNOGRASI” Penelitian ini dilakukan pada PD. Teknograsi, PD. Teknograsi merupakan salah satu penjualan teknologi informassi dan CCTV. Permasalahan dalam sebuah aplikasi perlu dilakukan analisis penggunaannya, alasannya untuk mengetahui sejauh mana aplikasi itu membantu promosi produk dan mempermudah transaksi penjualan bagi konsumen, sehingga hasil dari penelitti ini dapat memberikan masukan dalam pengembangan E-Commerce kepada PD. Teknograsi.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Novita Yuniarti – Universitas Islam Negri Jakarta (2010)[46] penelitian ini berjudul “Pengembangan Aplikasi E-Commerce pada toko batik Shop” dari penelitian yang dilakukan penulis menemukan dari sistem yang digunakan selama ini masih kurang efektif dan efisien dalam pembuatan laporan penjualan, barang masuk/keluar. Sistem yang diusulkan adalah membuat sebuah sistem informasi berbasis web yang digunakan secara lokal untuk kelancaran transaksi penjualan pada perusahaan ini.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Yohan Hariyanto - STMIK Raharja Tangerang (2008)[47] penelitian ini berjudul “Perancangan Program Aplikasi Penjualan Air Conditioner (AC) berbasis PHP dan MySQL di CV.Karya Djaya Rejeki”. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan dengan maksud membantu perusahaan dalam kelancaran proses penjualan yang selama ini sudah berjalan dengan baik namun pengolahan data transaksi masih menggunakan beberapa dokumen penjualan seperti kwitansi, faktur dan lain sebagainya. Dokumen tersebut diarsip terkadang sesuai tanggal transaksi namun terkadang mulai acak sehingga mempengaruhi proses pembuatan laporan penjualan diakhir bulan. Sistem yang diusulkan adalah membuat sebuah sistem informasi berbasis web yang digunakan secara lokal untuk kelancaran transaksi penjualan pada perusahaan ini.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Endaryono Wibowo (2012)[48] STMIK Raharja Tangerang. Yang berudul “Perancangan sistem informasi penjualan berbasis web pada PT Total Building Intext Company”. Website ini dibuat adalah kurang efektifnya sarana media informasi di PT Total Building Intext Company, khususnya dalam penyampaian informasi tentang produk atau pun informasi tentang PT Total building Intext Company itu sendiri dan saat ini transaksi pembelian masih dilakukan manual atau konsumen harus mendatangi langsung ke PT Total building Intext Company, oleh karena itu maka dituangkanlah media atau sistem penyebaran informasi PT Total Building Intext Company secara online menggunakan PHP dan MySQL.

Oleh karena itu, berdasarkan study pustaka (literature review) diatas, maka penulis melakukan perancangan sistem dengan judul. ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-COMMERCE UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN PADA PT PRATAMA ABADI INDUSTRI.

 

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

PT Pratama abadi Industri adalah salah satu mitra kerja Nike-Indo Coorporation di Indonesia yang memproduksi sepatu olahraga merk Nike. Berdiri pada tanggal 12 Juni 1989. Bentuk dari perusahaan ini adalah PMA (Penanaman Modal asing), dimana pemiliknya adalah Mr. Seo Yeoung Yul, berkebangsaan Korea. PT Pratama Abadi Industri merupakan perusahaan manufaktur pembuatan sepatu NIKE sport shoes untuk pemasaran luar negeri sepatu Beaverton, Belgia, Brazil, Canada, Amerika Serikat, Vietnam dan sejumlah negara Eropa. Sejak PT Pratama abadi Industri didirikan, perusahaan ini telah menerapkan sistem Direct Line untuk memproduksi produknya, dimana pada sistem ini akan membutuhkan banyak inventory / persediaan demi berlangsungnya produksi secara terus menerus. Sehingga dapat dipastikan (telah terbukti) bahwa proses produksi tidak pernah kekurangan bahan baku sehingga proses produksi tersebut dapat terus berjalan.

VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Visi

PT Pratama Abadi Industri adalah Menjadi Perusahaan Terdepan yang Selalu Tertantang untuk Kreatif dalam Lingkungan Global yang Dinamis (To be aCreatively Challemgged leader in a Global Dynamic Environment).

Misi

PT Pratama Abadi Industri adalah Menciptakan Nilai bagi Pelanggan, Karyawan, Masyarakat, dan Pemilik Perusahaan melalui Kerjasama dan Keterbukaan (Create Valaue for Our Skateholders Throught Transparency and Collaboration).

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Struktur organisasi menunjukan adanya proses pembagian kerja dan menunjukan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut di integrasikan.

Berikut struktur organisasi PT Pratama abadi industri:

Struktur Organisasi PT Pratama abadi industri

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Pratama abadi industri

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Berikut Tugas dan tanggung jawab struktur organisasi pada PT Pratama Abadi Industri:

  1. Owner atau Pemegang Saham

  2. Pemilik saham perusahaan tersebut dan bertugas mengawasi kinerja direktur

  3. Direktur / Pimpinan

  4. Direktur / Pimpinan merupakan struktur organisasi perusahaan manufaktur yang tertinggi. Bagian ini merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap segala bentuk operasional atau berjalannya roda perusahaan.

    Tugas Direktur / Pimpinan adalah sebagai berikut:

    a. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.

    b. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi.

    c. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat;menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

    d. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.

    e. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.

    e. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh bawahannya atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting di perusahaannya

  5. General Manager

  6. a. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal

    b. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat

    c. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya.

    d. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul.

    e. Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan.

  7. Manajer Produksi

  8. Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat inovasi terhadap produk dengan selera dan spesifikasi pelanggan

    Divisi Produksi dengan tugas dan fungsi sebagai berikut:

    a. Menyusun program jangka pendek dan jangka panjang produk perusahaan Menyiapkan bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi.

    b. Melakukan proses produksi yang merubah suatu bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan.

    c. Melakukan pengevaluasian apakah barang hasil produksi perusahaan sudah sesuai dengan standart kualitas yang telah ditentukan atau sesuai dengan pemesanan konsumen.

    d. Divisi produksi juga masih terdiri dari sub divisi lagi,seperti bagian pengemasan, pengepakan, penyimpanan dan lain-lain.

    e. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi.

  9. Manajer HRD

  10. a. Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi di bidang pengelolaan dan pengembangan SDM (termasuk perekrutan dan pemilihan kebijakan / practices, disiplin, keluhan, konseling, upah dan peryaratannya, kontrak-kontrak, pelatihan dan pengembangan, perencanaan suksesi, moril dan motivasi, kultur dan pengembangan sikap dan moral kerja, manajemen penimbangan prestasi dan hal seputar manajemen mutu – dan lain-lain (ditambahakan selama masih relevan)

    b. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek penting dari pengembangan HR

    c. Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang permasalahan, peluang, rencana pengembangan yang berhubungan dengan SDM dan pencapaiannya dalam skala waktu dan bentuk / format yang sudah disepakati.

    d. Mengatur dan mengembangkan staf langsung (yang melakukan direct report kepadanya).

    e. Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan SDM per departemen sesuai anggaran-anggaran yang disetujui

    f. Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manajer functional / manajer department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam pengembangan SDM, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian-pencapaian dari pengembangan SDM.

    g. Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan HR yang sesuai zaman dan metoda-metoda dan menyediakan penafsiran yang pantas untuk para direktur, para manajer dan staf di dalam organisasi

    h. Berperan untuk evaluasi dan pengembangan strategi pengelolaan SDM dan kinerja dalam pengimplementasian strategi tersebut, dengan bekerja sama dengan tim eksekutif.

    i. Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.

    j. Jika merupakan jabatan direktur formal, Melaksanakan tanggung-jawab dari seorang direktur utama / Board of Director (BOD) menurut patokan-patokan etis dan hukum yang berlaku, seperti yang tuangkan di dalam kebijakan direktur atau dokumen standar (lain) yang biasa digunakan.

  11. HRD (Human Resources of Development) Recruitment

  12. Tugas Pokok dan Tanggung Jawab:

    a. Bertanggung jawab dalam membantu dan melaporkan kepada HRD (Human Resources Of Development) Manager dalam bidang hiring & firing tenaga kerja.

    b. Menyusun prosedur seleksi recruitment karyawan baru.

    c. Melakukan koordinasi ke departemen lain untuk mengumpulkan rencana permintaan karyawan setiap tahun dan membuat status data karyawan dan turnover setiap bulan dari masing-masing divisi.

    d. Memasang iklan lowongan kerja, melakukan sortir lamaran, melakukan tes psikologi dan interview awal untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai.

    e. Merekomendasikan kandidat berdasarkan hasil tes psikologi dan interview awal, serta mengatur jadwal interview lanjutan (user, hrd, presdir), agar proses rekrutmen dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.

    f. Menyiapkan perjanjian kerja dan kontrak kerja karyawan serta mengupdate masa berlakunya kontrak kerja.

    g. Menginput data karyawan dan ke sistem agar semua terdata dengan baik.

    h. Membuat laporan rekapitulasi mutasi, promosi dan status karyawan (tambahan anak, menikah, berhenti).

  13. General Affair Supervisor

  14. Tugas Pokok dan Tanggung Jawab:

    a. Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (seperti; ATK, komputer, meja/kursi kerja, AC, dst), maupun sarana atau fasilitas penunjang lain (seperti; kendaraan operasional, office boy, satpam, operator telpon, dst.) dengan cepat, akurat/berkualitas serta sesuai dengan anggaran yang ditentukan.

    b. Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk dianggarkan dan disetujui. Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas fasiltias/sarana penunjang yang rusak.

    c. hubungan dengan para vendor atau supplier barang dan jasa fasilitas/prasarana kantor serta membantu dalam menangani komplain atas vendor/supplier termasuk tindak lanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.

    d. Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja.

    e. Melakukan survei tingkat kepuasaan atas pelayanan yang diberikan kepada seluruh karyawan/unit dalam perusahaan untuk tujuan peningkatan kualitas/mutu, ketepatan dan kecepatan pelayanan yang diberikan.

    f. Menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran, laporan keuangan atas aset dan beban biaya kantor.

  15. Non Material Warehouse Staff

  16. Tugas Pokok dan Tanggung jawab:

    a. Melakukan kontrol stock barang-barang keperluan kantor, seperti ATK, Alat Kebersihan, dsb.

    b. Bertangung jawab atas keluar masuknya barang-barang keperluan perusahaan, seperti ATK, Alat Kebersihan, dan barang-barang yang dibutuhkan baik untuk keperluan dalam maupun luar kantor.

  17. Compensation and Benefit Supervisor

  18. Tugas Pokok dan Tanggung jawab:

    a. Menganalisis dan mengembangkan sistem remunerasi di perusahaan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan motivasi karyawan dan mendukung pencapaian target kinerja perusahaan.

    b. Memaintain dan memverifikasi data / pencatatan kehadiran pekerja, Surat Perintah Kerja Lembur, shift, cuti, training, dinas dan medical sehingga dapat dipakai sebagai dasar yang benar dalam membayarkan kompensasi dan benefit (salary, allowance, incentive, iuran pensiun/asuransi).

    c. Melakukan proses payroll berdasarkan data yang benar sehingga pembayaran gaji dapat dilakukan dengan jumlah yang benar dan tepat

    d. Memverifikasi expense report yang diajukan pekerja atas perjalanan dinas, cuti, medical, training, sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan jumlah yang benar

    e. Memproses administrasi perjalanan dinas didalam dan diluar negeri (reservation, advance, formalitas), sehingga perjalanan dapat dilakukan dengan tepat waktu dan lancar

    f. Memaintain fasilitas perusahaan (perumahan, kendaraan, telepon, komputer) sesuai dengan policy dalam rangka program retensi dan peningkatan produktivitas pekerja

    g. Menyelenggarakan administrasi pensiun / asuransi / pajak dan pengakhiran pekerja sesuai dengan ketentuan, agar setiap proses pembayaran dilaksanakan dengan benar & tepat waktu.

  19. Payroll Staff

  20. a. Melakukan proses pengambilan cuti tahunan dan mempersiapkan laporan-laporannya.

    b. Melakukan proses pengambilan “Day Off Payment”, tukar “Day Off” dan tukar shift.

    c. Melakukan perhitungan “meal coupon” karyawan.

    d. Membantu HRD (Human Resources of Development) Administrator dalam pengarsipan dan pembuatan surat-surat.

  21. Welfare Staff

  22. a. Mengajukan dana untuk penggantian obat rawat jalan setiap 2 kali seminggu, bagi karyawan yang telah menyampaikan resep pengobatan dari dokter

    b. Membuat laporan dana iuran Pensiun / astek setiap bulan.

    c. Memeriksa dan mendata ijin sakit karyawan.

    d. Mengurus administrasi ke asuransi / rumah sakit.

  23. Trainning Supervisor

  24. a. Melakukan proses trainning new comer.

    b. Melakukan proses trainning motivasi kepada seluruh karyawan setiap 1 tahun sekali..

    c. Melakukan proses trainning sesuai dengan masing-masing departemen.

    d. Menyiapkan segala administrasi yang berhubungan dengan training.

    e. Mendata karyawan yang butuh trainning khusus.

    f. Membuat laporan rekapitulasi pelaksanaan training dan evaluasi pelaksanaan untuk dikirimkan ke direksi.

  25. Manager Marketing

  26. Melakukan perencanaan, strategi, kegiatan promosi serta mengorganisir semua aktivitas pemasaran dan strategi marketing guna memastikan target departemen yang telah ditetapkan dapat tercapai.

  27. Manajer Personalia

  28. Mencakup kegiatan surat menyurat pengurusan perijinan, administrasi personalia dan lain-lain yang memberikan dukungan bagi jaminan kelancaran aktivitas usaha.

  29. Manajer Keuangan

  30. Bagian struktur organisasi perusahaan manufaktur yang satu ini mempunyai tanggung jawab terhadap keuangan untuk operasional perusahaan. Tugasnya adalah mengatur menejemen keuangan mulai dari belanja rutin untuk proses produksi dan keperluan perusahaan yang lain.

    Fungsi bagian keuangan adalah sebagai berikut:

    a. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen, Keuangan, dan Sistem Informasi Keuangan.

    b. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen perusahaan.

    c. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan target yang ditentukan.

    d. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

    f. Mengusulkan sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan yang memadai untuk pengembangan sistem informasi akuntansi & keuangan dan bentuk-bentuk pelaporan.

    g. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi kepada Direksi.

  31. Manajer Pembelian

  32. a. Menerima dan mereview surat permintaan barang dari seluruh bagian baik yang harian maupun yang bulanan Supervisor.

    b. Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau kebutuhan.

    c. Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan dan ketepatan pengiriman serta kualitas barang yang mereka tawarkan sebagai data untuk melakukan seleksi supplier

    d. Melakukan proses pembelian dari mulai permohonan, penawaran harga, penyiapan kelengkapan administrasi sampai kepada pengontrolan ketepatan pembelian.

    e. Menyiapkan pembayaran melalui kas kecil lainnya dan pendataan pengeluaran tersebut.

    f. Melakukan review dan rekap pembelian per bulan dan analisa ketepatan berdasarkan anggaran.

    g. Berkoordinasi dengan bagian lain untuk kesesuaian spesifikasi barang dan waktu pengiriman.

    h. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam permasalahan administrasi kasir.

  33. Manajer Production Planning and Inventory Control (PPIC)

  34. a. Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing

    b. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia).

    c. Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang4. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory

    e. Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory.

    f. Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung.

    g. Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun

    h. Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date

    i. Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti: toll manufacturing.

    Perencanaan produksi dilakukan bersama oleh Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) dengan Departemen Produksi berdasarkan forecast yang diterima dari divisi marketing. Dengan forecast tersebut, disusunlah rencana pembelian dan PPIC mengeluarkan Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR), memilih suppliers yang cocok dan diketahui oleh manajer untuk diserahkan ke Supplier. Supplier kemudian mengirimkan barang yang sesuai dengan permintaan dan diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB). Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang diserahkan ke Departemen Quality Control (QC) atau QA.

  35. QA (Quality Assurance)

  36. Tugasnya memahami specification customer dan standard yang berhubungan dengan produk, kemudian membuat/menentukan cara inspectionnya (berupa prosedur) dan mendokumentasi hasil inspectionnya (manufacturing data report). QA lebih banyak paper work, umumnya memiliki skill inspection yang baik dan skill menulis procedure dan familiar dengan engineering & industrial standard.

TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

PROSEDUR SISTEM YANG BERJALAN

Prosedur sistem yang berjalan pada PT Pratama abadi industri sebagai berikut :

  1. Pembeli melakukan pemesanan dengan mengirimkan nama, alamat nomor telepon, produk yang di pesan melalui pesan singkat atau email.

  2. Bagian marketing membuat PO (purchase order) dan mengirimkan total harga beserta nomor rekening pada pembeli lalu pembeli melakukan pembayaran.

  3. Bagian marketing memberi PO (purchase order) pada bagian gudang lalu bagian gudang memberi barang pada bagian marketing, kemudian bagian marketing membuat surat jalan dan meneruskan PO (purchase order) ke bagian accounting.

  4. Bagian accounting membuat invoice sesuai PO (purchase order) yang diterima dan surat jalan diberikan kepada ekspedisi.

  5. Bagian ekspedisi mengirimkan barang kepada pembeli berdasarkan surat jalan.

  6. Bagian accounting akan membuat laporan berdasarkan penjualan yang telah dilakukan.

  7. Bagian gudang mencetak laporan stok barang berdasarkan arsip stok barang ,kemudian laporan diberikan kepada direktur.

RANCANGAN PROSEDUR SISTEM YANG BERJALAN

Use case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use case diagram sistem berjalan diatas terdapat penjelasan sebagai berikut:

Nama Use case : melakukan pemesanan barang

  1. Actor  : Pembeli dan Marketing

  2. Keterangan : Pembeli melakukan pemesanan dengan mengirimkan nama, alamat, no.telp prodak yang yang dipesan melalui singkat atau email kepada merketing.

Nama Use case : Melakukan pemesanan dengan mengirimkan nama, alamat, no.telp melalui emai atau sms.

  1. Actor  : Barang gudang, Marketing.

  2. Keterangan : Bagian gudang mencek stok barang ada atau tidak ada lalu diinformasikan kepada marketing.

Nama Use case : Cek stok barang.

  1. Actor  : Marketing, Pembeli

  2. Keterangan : Marketing membuat PO dan mengirimkan total harga beserta no. rekening pada pembeli, kemudian pembeli melakukan pembayaran.

Nama Use case : Menginformasikan total pembayaran dan nomer rekening

  1. Actor  : Marketing

  2. Keterangan : Marketing memberi PO pada bagian gudang

Nama Use case : Menginformasikan total pembayaran dan nomer rekening

  1. Actor  : Marketing

  2. Keterangan : Marketing memberi PO pada bagian gudang

Nama Use case : Membuat PO penjualan

  1. Actor  : Barang Gudang

  2. Keterangan : Gudang menyiapkan barang tersebut

Nama Use case : Menyiapkan Barang

  1. Actor  : Marketing

  2. Keterangan : Marketing membuat surat jalan.

Nama Use case : Membuat surat jalan

  1. Actor  : Markerting, Accounting

  2. Keterangan : Marketing meneruskan PO ke bagian accounting.

Nama Use case : Meneruskan PO

  1. Actor  : Accounting

  2. Keterangan : Accounting membuat invoice sesuai PO yang diterima.

Nama Use case : Membuat invoice

  1. Actor  : Ekspedisi

  2. Keterangan : Ekspedisi mengirimkan barang kepada pembeli berdasarkan surat jalan

Nama Use case : Kirim barang, surat jalan dan invoice.

  1. Actor  : Pembeli

  2. Keterangan : Pembeli melakukan pembayaran secara transfer.

Nama Use case : Melakukan pembayaran

  1. Actor  : Pembeli, Marketing

  2. Keterangan : Pembeli memberi bukti pembayaran berupa foto struk pembayaran yang dikirim melalui email.

Nama Use case : Memberi bukti pembayaran berupa foto struk pembayaran melalui email.

  1. Actor  : Pembeli, Marketing

  2. Keterangan : Accounting akan membuat laporan berdasarkan penjualan yang telah dilakukan.

Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Berikut ini adalah activity diagram untuk prosedur yang berjalan saat ini:

Gambar 3.3 Activity Diagram sistem berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram sistem berjalan terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) initial node,sebagai objek yang mengawali kegiatan dalam sistem.

  2. 7 (Tujuh) aktor yang melakukan aktifitas dalam proses permintaan barang.

  3. Dua puluh enam aktifitas yang dilakukan oleh aktor.

  4. 4. Satu final state objek yang menandakan aktifitas telah selesai.

Sequence Diagram

Dari data di atas dapat digambarkan menggunakan sequence diagram. Diagram ini berfungsi menangkap pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem yang berjalan saat ini. Berikut ini adalah sequence diagram untuk prosedur yang berjalan saat ini:

Gambar 3.4 Sequence Diagram berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence yang berjalan saat ini terdapat:

  1. Tujuh aktor yang dilakukan kegiatan yaitu: pembeli,marketing,barang gudang,ekspedisi,accounting,petugas bank,Direktur.

  2. Tujuh lifeline yaitu: pemesanan,pembayaran,PO penjualan,barang,surat jalan,invoice,laporan penjualan.

  3. Sebelas message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas: melakukan pemesanan mengirimkan nama,alamat,no.telp melalui email atau sms,cek stok barang ada atau tidak ada,memberikan pemesanan,membuat PO penjualan,menyiapkan barang,membuat surat jalan,memberikan PO,membuat invoice,mengirimkan barang,melakukan pembayaran,melakukan laporan penjualan.

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

METODE ANALISA SWOT

Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi.

Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 3.5 Analisa SWOT

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Permasalahan Yang dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan:

  1. Sistem belum terkomputerisasi dan belum maksimal dikarenakan masih menggunakan sistem manual seperti membuat brosur,mengirim email dalam pemesanan barang.

  2. Proses penerimaan informasi sering terjadi keterlambatan atas pemesanan yang dilakukan oleh pelanggan.

  3. Proses pengolahan data untuk menyajikan laporan bulanan membutuhkan waktu yang lama.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian terhadap permasalahan yang ada, maka penulis memutuskan perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

  1. Dibutuhkan sistem E-Commerce yang dapat membantu bagian marketing dalam memasarkan produk dan mengelola data transaksi penjualan.

  2. Dibutuhkan sistem yang dapat membantu pelanggan dalam mempermudah transaksi pemesanan produk.

  3. Sistem yang dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dan database Mysql yang terdiri dari dua user yaitu admin dan pelanggan.

User Requirement

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I


Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II


Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

 

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

RANCANGAN SISTEM USULAN

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT Pratama abadi industri maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan dari peneliti yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi rancangan penjualan hasil sepatu yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem pengolahan penjualan hasil sepatu yang semula dilakukan secara semi komputerisasi menjadi sistem rancangan yang terkomputerisasi dan berbasis web. Perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas sesuai proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 8 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram dan state machine diagram.

PROSEDUR SISTEM USULAN

  1. User

  2. a. Dapat melakukan login

    b. Dapat melakukan registrasi

    c. Menampilkan menu utama dimana terdapat,menu profile,menu list beli,menu konfirm,dan menu pembelian.

    d. menampilkan menu data layanan dimana terdapat menu pesanan, dan menu promo.

    e. menampilkan menu monitoring pesanan

  3. Admin

  4. a. Dapat melakukan login

    b. menampilkan menu Data master dimana terdapat menu pegawai,menu produk dan menu barang.

    c. menampilkan menu utama dimana terdapat menu profile,menu list beli, menu konfirm dan menu pembelian.

    d. menampilkan menu data layanan dimana terdapat menu pesanan dan menu promo.

    e. menampilkan menu monitoring pesanan

    f. menampilkan menu laporan dimana terdapat menu laporan pelanggan dan menu laporan pendapatan.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram yang Diusulkan

Berikut ini adalah usecase diagram yang diusulkan untuk penjualan sepatu pada PT Pratama Abadi Industri :

Gambar 4.1 Use case diagram yang usulan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case di atas terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. Use case  : login

  2. Aktor : user, admin

    Deskripsi :user, admin memasukkan username dan password kemudian sistem akan cek, jika benar maka akan menampilkan menu utama tetapi jika salah maka akan menampilkan menu login kembali.

  3. Use case : registrasi

  4. Aktor : user

    Deskripsi : user dapat memasukkan username dan password agar dapat masuk dalam menu home

  5. Use case : menu utama

  6. Aktor  : user, admin

    Deskripsi :a. user dapat menampilkan profile

    b. user dapat mencek list transaksi pembelian

    c. user dapat mengkonfirmasi hasil pembayaran dengan cara tranfer

    d.user akan melakukan pembelian

  7. Use case  : data master

  8. Aktor : user, admin

    Deskripsi : a. admin dapat menambah dan mendelete nama dalam tampilan home.

    b. admin dapat mengubah dan mengedit prodak yang mau di tampilkan

    c. admin dapat menambah pelanggan dalam tampilah home

  9. Use case  : data layanan

  10. Aktor : user, admin

    Deskripsi : a. admin dapat melihat pesanan masuk, pesanan yang sudah dibayar,dan pesanan yang sudah terkirim

    b. admin dapat manambah promo

  11. use case : monitoring pesanan

  12. Aktor : user, admin

    deskripsi : admin dapat melihat hasil proses transaksi sebelum atau sesudah

  13. Use case  : laporan

  14. Aktor : admin

    deskripsi : admin dapat mengiput nama-nama dan hasil pendapatan dari tanggal awal dan tanggal akhir.

Activity Admin Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan activity admin diagram dalam alur activity yakni :

Gambar 4.2 Activity admin diagram usulan

Berdasarkan gambar 4.2 terdapat penjelasan sebagai berikut  :

a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek

b. 16 (enam belas) action, yang terdiri dari : login, cek login, menu utama, akses login, data master, data layanan, monitoring pemesanan, laporan, user, pegawai, produk, pelanggan, pemesanan, promo, laporan pelanggan, laporan pendapatan.

c. 8 (delapan) fork node

d. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

Activity User Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan activity user diagram dalam alur activity yakni:

Gambar 4.3 Activity diagram diusulan

Dalam gambar 4.3 terdapat penjelasan yaitu:

a. 1 (satu) initial node untuk megawai objek

b. 8 (delapan) action: registrasi,login,cek login,menu utama,profile,list pembeli,konfirm,pembelian

c. 2 (dua) fork node

d. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir

Squence Admin Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan sequence admin diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem yang sedang dirancang, yakni :

Gambar 4.4 Sequence admin diagram yang diusulkan.

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence admin diagram sistem yang diusulkan terdapat:

a. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu: admin

b. 12 (dua belas) lifeline yang login yaitu: login,menu utama,akses logi,pegawai,produk,pelanggan,pesanan,promo,monitoring pemesanan,laporan pelanggan,laporan pendapatan,logout.

c. 34 (tiga puluh empat) messages yaitu: masukkan username dan password,validasi sistem,username dan password salah,menampilkan menu utama,pilih menu akses login,menampilkan form akses login,kelola akses login,pilih menu pegawai,menampilkan form pegawai,kelola pegawai,pilih menu prodak,menampilkan prodak,kelola prodak,pilih menu pelanggan,menampilkan form pelanggan,kelola data pelanggan,pilih menu pesanan,menampilkan form pesanan,kelola data pesanan,pilih menu promo,menampilkan menu promo,kelola datapromo,pilih menu monitoring pemesanan,menampilkan menu monitoring pemesanan,kelola data monitoring pemesanan,pilih menu laporan pelanggan,menampilkan form laporan pelanggan,cetak laporan pelanggan,pilih form laporan pendapatan,menampilkan form laporan pendapatan,pilih logout,menampilkan form program.

Sequence User Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan sequence user diagram yang mengambarkan alur sequence yakni:

Gambar 4.5 Sequence user diagram usulan

a. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu:user

b. 7 (tujuh) lifeline yaitu: login,menu utama,profile,list beli,konfirm,pembelian,logout

c. 15 (lima belas) messages yaitu: masukkan username dan password salah,validasi sistem,username dan password salah,manampilkan menu utama,pilih menu profile,pilih menu list beli,menampilkan form lis beli,pilih menu konfirm,menampilkan form konfirm,pilih menu pembelian,menampilkan form pembelian,kelola pembelian,pilih menu logout,manampilkan form login.

Class Diagram

Gambar 4.6 Class diagram usulan

Berdasarkan gambar 4.6 diatas, rancangan Class Diagram yang diusulkan terdapat :

a. 6 class himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

b. 8 association, digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

State Machine Admin Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.7 State machine diagram usulan

Berdasarkan gambar 4.5 state machine admin diagram sistem yang diusulkan bahwa terdapat :

a. 17 (tujuh belas) state yang berjalan

b. 11 (sebelas) transaction

c. 1 (satu) initial pseudo

d. 1 (Satu) final state

State User Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.8 State Machine User Diagram usulan

Berdasarkan gambar 4.8 state machine user diagram sistem yang diusulkan bahwa terdapat :

a. 9 (sembilan) state yang berjalan

b. 13 (Tiga belas) transaction

c. 1 (Satu) initial pseudo

d. 1 (Satu) final state

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulankan

Tabel 4.1 Tabel Sistem Berjalan dan Usulan

No Sistem Berjalan Sistem Usulan
1 Penjualan masih mengunakan email ,dalam bertransaksi kepada pelanggan. Sistem berbasis komputer,yaitu menggunakan perangkat lunak untuk proses penerimaan pesanan masuk dari pelanggan
2 Sistem lama, informasi kurang akurat dan terlambat dalam penerimaan pesanan. Teknologi informasi menjadi lebih cepat dalam penerimaan pesanan barang dari pelanggan.
3 Sistem yang lama masih antisipasiterhadap keamanan data yang belum optimal sehingga siapapun bisa membuka dan merubah data. Sistem berbasis komputer akan memudahkan kontrol sehingga tidak ada yang membuka dan merubah data tanpa menggunakan hak akses (akun).
4 Sistem yang lama butuh waktu yang lama dalam pembuatan laporan penerimaan pesanan sebelumnya. Sitem berbasis komputer lebih efesien karena tidak membutuhkan waktu lama untuk pembuatan laporan penerimaan barang dan mencari history dari bulan sebelumnya
5 Sistem lama terjadi keterlambatan palayanan karena karena pencarian dan penerimaan pesanan dilakukan secara semi komputer sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memproses data-data yang diinginkan. Pelayanan akan menjadi lebih cepat untuk memperoleh data-data yang diinginkan karena menggunakan sistem barbasis web.

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Tabel : detil_pesanan

  2. Media : Harddisk

    Isi : id_pesan+id_produk+jumlah

    Primary key : id_pesan

    Panjang Record =33

    Tabel 4.2

    No Nama Jenis Panjang Nilai Keterangan
    1 Id_pesan Varchar 11 Pemesanan
    2 Id_produk Varchar 11 Id prodak
    3 Jumlah Int 11 Jumlah
  3. Nama tebel: detil_promo

  4. Media : Harddisk

    Isi : id_Promo+id_produk+harga_promo

    Primary key : id_promo

    Panjang record : 33

    Tabel 4.3

    No Nama Jenis Panjang Nilai Keterangan
    1 Id_promo Varchar 11 Id promo
    2 Id_produk Varchar 11 Id prodak
    3 Harga_promo Int 11 Harga promo
  5. Nama tabel : konfirmasi

  6. Media : Harddisk

    Isi: id_konfirmasi+id_pembayaran+no_rekening+nama_bank+jumlah_pembayaran+tanggal_konfirmasi+bukti_transfer

    Primary key : id_konfirmasi

    Panjang record : 161

    Tabel 4.4

    No Nama Jenis Panjang Nilai Keterangan
    1 Id_konfirmasi Int 11 Id konfirmasi
    2 Id_pembayaran Varchar 11 Id pembayaran
    3 No_rekening Varchar 50 Nomor rekening
    4 Nama_bank Varchar 20 Nama bank
    5 Jumlah_pembayaran Int 11 Tanggal konfirmasi
    6 Tanggal_konfirmasi Timestamp 8 Tanggal konfirmasi
    7 Bukti_tranfer 50 Bukti transfer
  7. Nama Tabel: notif

  8. Media : Harddisk

    Isi :id_notif+keterangan+to_pelanggan+date+status_notif

    Primary key :id_notif

    Panjang record :71

    Tabel 4.5

    No Nama Jenis Panjang Nilai Keterangan
    1 Id_notif Int 11 Id notif
    2 Keterangan Text 40 Keterangan
    3 To_pelanggan Varchar 11 Untuk pelanggan
    4 Date Timestamp 8 Data
    5 Status_notif Timestamp 1 Status notif
  9. Nama tabel :pegawai

  10. Media : Harddisk

    Isi:id_pegawai+nip+nama_pegawai+status_pegawai+jabatan_pegawai+jenkel_pegawai+alamat_pegawai+hp_pegawai+email_pegawai

    Primary key :id_pegawai

    Panjang record: 166

    Tabel 4.6

    No Nama Jenis Panjang Nilai Keterangan
    1 Id_pegawai Varchar 11 Id pegawai
    2 Nip Varchar 10 Nama pegawai
    3 Nama_pegawai Varchar 40 Nama pegawai
    4 status_pegawai Varchar 10 Status pegawai
    5 Jabatan_pegawai Varchar 10 Jabatan pegawai
    6 Jenkel_pegawai Varchar 10 Jenkel pegawai
    7 alamat_pegawai text 40 Alamat pegawai
    8 hp_pegawai Varchar 15 HP Pegawai
    9 Email-pegawai Varchar 20 Email pegawai
  11. Nama tabel :pelanggan

  12. Media : Harddisk

    isi : id-pelanggan+nama_pelanggan+email_pelanggan+hp_pelanggan+jenkel_pelanggan+tgl_lahir_pelanggan+alamat_pelanggan

    Primary key : id_pelanggan

    Panjang rekord : 149

    Tabel 4.7

    No Nama Jenis Panjang Nilai Keterangan
    1 Id_pelanggan Varchar 11 Id pelanggan
    2 Nama_pelanggan Varchar 40 Nama pelanggan
    3 Email_pelanggan Varchar 20 Email pelanggan
    4 Hp_pelanggan Varchar 15 Hape pelanggan
    5 Jenkel_pelanggan Varchar 15 Jenkel pelanggan
    6 Tgl_lahir_pelanggan Date 8 Tanggal lahir pelanggan
    7 Alamat_pelanggan Text 40 Alamat pelanggan
  13. nama tabel : pesan

  14. Media : Harddisk

    Isi :id_pesan+tgl_pesan+status_pesan+grandtotal+status_lihat+id_pelanggan

    Primary key :id_pesan

    Panjang record : 44

    Tabel 4.8

    No Nama Jenis Panjang Nilai Keterangan
    1 Id_pesan Varchar 11 Id pesan
    2 Tgl_pesan Timestamp 8 Tanggal pesan
    3 Status_pesan Int 2 Status pesan
    4 Grandtotal Int 11 Grand total
    5 Status_lihat Int 1 Status lihat
    6 Id_pelanggan Varchar 11 Id pelanggan
  15. Nama tabel:produk

  16. Media : Harddisk

    Isi :id_produk+nam_produk+kategori_produk+gendre_produk+deskripsi_produk+harga_produk+gambar_produk+tgl_entry

    Primary key: id_produk

    Panjang record : 190

    Tabel 4.9

    No Nama Jenis Panjang Nilai Keterangan
    1 Id_produk Varchar 11 Id produk
    2 Nama_produk Varchar 30 Nama produk
    3 Kategori_produk Varchar 30 Kategori produk
    4 Gendre_produk Varchar 10 Gendre produk
    5 Deskripsi_produk Text 40 Deskripsi produk
    6 Harga_produk Int 11 Harga produk
    7 Gambar_produk Varchar 50 Gambar produk
    8 Tgl_entry Timestamp 8 Tanggal entry
  17. Nama tabel: promo

  18. Media : Harddisk

    Jenis :id_promo+nama_promo+tgl_awal+tgl_akhir

    Primary key : id_promo

    Panjang record : 77

    Tabel 4.10

    No Nama Jenis Panjang Nilai Keterangan
    1 Id_promo Varchar 11 Id promo
    2 Nama_promo Varchar 50 Nama promo
    3 Tgl_awal Date 8 Tanggal awal
    4 Tgl_akhir Date 8 Tanggal akhir
  19. Nama tabel :ulasan

  20. Media: hardisk

    Jenis :id_ulasan+isi_ulasan+tgl_ulasan+id_pelanggan+id_produk

    Primary key :id_ulasan

    Panjang rekord :82

    Tabel 4.11

    No Nama Jenis Panjang Nilai Keterangan
    1 Id_ulasan Int 11 Id ulasan
    2 Isi_ulasan Text 40 Isi ulasan
    3 Tgl_ulasan Timestamp 8 Tanggal ulasan
    4 Status_ulasan Int 1 Status ulasan
    5 Id_pelanggan Varchar 11 Id pelanggan
    6 Id_produk Varchar 11 Id produk
  21. Nama tabel : user

  22. Media : Hardissk

    Jenis :id_user+username+password+satatus_user+hak_akses+avatar+create_at+update_at+last_login

    Primary key : id_user

    Panjang record : 226

    Tabel 4.12

    No Nama Jenis Panjang Nilai Keterangan
    1 Id_user Varchar 11 Id user
    2 Username Varchar 40 Username
    3 Password Varchar 40 Password
    4 Status_user Int 11 Status user
    5 Hak_akses Varchar 50 Hak akses
    6 Avatar Varchar 50 Avatar
    7 Create_at Timestamp 8 Create at
    8 Update_at Timestamp 8 Update at
    9 Last_login datetime 8 Last login

Rancangan Prorotype

Prototype Tampilan Login

Gambar 4.10 Tampilan Login

Tampilan Home Admin

Gambar 4.11 Tampilan Home Admin

Tampilan Data Pegawai

Gambar 4.12 Tampilan Data Pegawai

Tampilan Data Pesanan Masuk

Gambar 4.13 Tampilan Login Pesanan Masuk


Tampilan Monitoring Pemesanan

Gambar 4.14 Tampilan Monitoring Pemesanan

Tampilan Laporan Pendapatan

Gambar 4.15 Tampilan Laporan Pendapatan

Rancangan Tampilan Home

Tampilan Untuk Login

Gambar 4.16 Tampilan Login

Tampilan Login untuk Admin

Gambar 4.17 Tampilan Login untuk Admin

Tampilan Login untuk Pelanggan

Gambar 4.18 Tampilan Login untuk Pelanggan

Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Spesifiksi Perangkat Keras (Hardware)

  2. a. Processor: Intel Pentium CPU 6630

    b. Monitor : LCD Monitoring 19”

    c. RAM : 2GB

    d. Harddisk : 500 GB

    e. Mouse : Standar

    f. Keyboard : Standar

    g. Printer : Laserjet

  3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  4. a. Windows

    b. Visual Paradigm For UML 8.0 Enterprise Edition

    c. Database Server MYSQL

    d. Microsoft Office 2010

    e. XAMPP 2.5

    f. Adobe Dreamweaver CS6

    g. Internet Browser Google Chrome

  5. Hak Akses

  6. a. Staff Administrasi

    b. Staff Finance

    c. Staff Accounting

    d. Staff Manager

Blackbox Testing

Tampilan Login

Gambar 4.19 Pengujian Tampilan Login

Login Tanpa Menggunakan Password

Gambar 4.20 Login Tanpa Password

Tampilan Login dengan Masuk Username dan Password

Gambar 4.21 Login Dengan Masuk Username dan Password

Tampilan Login dengan Mengosongkan Username dan Password

Gambar 4.22 Login Mengosongkan Username dan Password

Tampilan Login dengan Hasil Mengosongkan Username dan Password

Gambar 4.23 Hasil Login Mengosongkan Username dan Password


Tampilan Login dengan Hasil Mengisi Username dan Password

Gambar 4.24 Login Dengan Mengisi Username dan Password

Tampilan Login dengan Masuk Tanpa Registrasi

Gambar 4.25 Login Tanpa Registrasi

Tampilan Login Registrasi

Gambar 4.26 Login dengan Registrasi

Jadwal Penelitian

Tabel 4.13

Estimasi Biaya

Tabel 4.14 Estimasi Biaya

 

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada PT. Pratama abadi industri tentang sistem penjualan sepatu dapat disimpulkan bahwa:

  1. Proses sistem penjualan barang masih dilakukan dengan melalui email atau berupa katalog sehingga dapat terjadi kekeliruan dan memakan banyak waktu.

  2. Sistem yang sedang berjalan belum berjalan dengan optimal karena sistem saat ini tidak ada proses langsung yang menginformasikan jumlah pesanan yang masuk, sehingga terjadi perbedaan jumlah data barang masuk dan jumlah data barang keluar.

  3. Sistem yang diusulkan oleh peneliti menggunakan metode analisis SDLC (System Develoment Life Cycle), berorientasi pada objek dengan tools Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition. Dalam perancangan sistem, peneliti menggunakan Software Adobe Dreamweaver CS6, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Lalu dalam metode pengujian (testing). Peneliti menggunakan metode Black Box Testing.

  4. Sistem yang dirancang telah diimplementasikan selama satu bulan. hal ini dapat memberikan pengaruh yang lebih baik dalam proses penjualan dan pembuatan laporannya dan informasi yang lebih akurat.

Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT.Pratama abadi industri antara lain :

  1. Perlu adanya sosialisasi untuk menerapkan sistem yang baru, agar dapat memaksimalnya kinerja staff terkait.

  2. Harus adanya maintenance dan control sistem agar tidak terjadi kerusakan pada sistem.

Pada masa yang akan datang sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas lagi

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  2. Suprihadi. 2013. Rancang Bangun sistem jejaring klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 –Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  3. 3,0 3,1 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
  4. Arnold.D.Ross,Jon.P.Wade. 2015. A Definition of Systems Thinking: A Systems Approach,-Procedia Computer Science, di akses pada tanggal 10 Oktober 2016.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  6. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  7. 7,0 7,1 7,2 Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasti.2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi .Jurnal CCIT Vol. 5 No.3-Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Mujilan, Agustinus. 2012. Sistem Informasi Akuntansi. Madiun: Widya Mandala (WIMA) Pers.
  10. McLeod, Raymond dan Gerge. 2012. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
  11. Jogiyanto dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56)
  12. McKay, dkk. 2016. International journal of computer integrated manufacturing
  13. I Putu Agus Pratama. 2014. Jurnal SISFOTEK GLOBAL.
  14. Cushing, E Barry. 1991. Accounting Information System and Business Organization. Jakarta: Erlangga.
  15. Gregorius. 2004. Website Kumpulan Halaman Web: Yogyakarta.
  16. Aisyah dkk. 2011. Analisa Sistem, Journal Ilmiah LP2S UMI Tangerang Perguruan Tinggi Raharja.
  17. 17,0 17,1 17,2 Darmawan, Deni. 2013. Perancangan Sistem. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
  18. 18,0 18,1 Murad DF. 2013. Analisis Sistem Informasi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  19. 19,0 19,1 19,2 Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
  20. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta : Graha Ilmu.
  21. Loudon. 1998. E-Commerce Proses Menerima dan Menjual Secara Elektronik, Amerika.
  22. Tjiptono, Fandy. 2001. Straregi Pemasaran Edisi Pertama. Andi ofset: Yogyakarta.
  23. Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Elex Media Kompotindo: Jakarta
  24. Maddy, Khairul. 2009. Hakikat dan Pegertian Pelayanan Prima. Kata Buku: Jakarta.
  25. Kotler, Philip. 2003. Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey.
  26. Thimothy R. V Foster. 2000. Pengertian Pelanggan. Muhammad Adam Offset, Jakarta.
  27. Hidayati dkk jurnal CCIT, 2011, Elisitasi Berisi usulan Rancangan Sistem. Tangerang
  28. Yoori Koo. 2016. International of Design
  29. Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka. 2016. International Journal of Computer Applications Technology and Research
  30. Rosa dan Shalahuddin, M. 2011. Rekayasa Pearangkat Lunak Terstruktur daan Berorientasi Objek, Andi Offset, Informatika, Bandung
  31. Jayant dkk. 2014. PP. 148-153 ISSN: 2277128 X Vol.2, Isue.2
  32. Tohari, Hamim, 2014. Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi melalui Pendekatan UML, Andi, Yogyakarta.
  33. Trihandini, 2012. Analisis serta Perancangan Sistem Informasi melaui Pendekatan UML, Batam.
  34. 34,0 34,1 Vidia, 2013. Perancangan Sistem Informasi Squence Diagram, Tangerang.
  35. Anisya, 2013. Perangkat Lunak Database Relasi, Yogyakarta.
  36. Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  37. Budiman, Agustiar. 2012. Pegujian Black Blox pada Proses Pra Registrasi User Via Website,Makalah,halaman: 4.Tangerang.
  38. Warsito, dkk. 2014:27. PHP Adalah bahasa pemrograman untuk dijalnkan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet.
  39. Jogiyanto, 2005, Sistem Informasi Strategi untuk Keunggulan Kompetitif, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
  40. David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
  41. Mathiassen et al, 2000. Defenisi Manajemen Strategis Bahasa Ilmiah, UIN, Jakarta.
  42. Blanco dan Upton, 2009. Powerful Open Source PHP Framework yang mudah dikuasai, Andi offset, Yogyakarta
  43. Ahmad, Tajudin. 2013. “Perancangan Sistem Informasi E-Commerce pada SANDI KOMPUTER”, Tangerang.
  44. Zahra Arwawaning Tyas, 2010. “Implementasi E-Commerce untuk OZONE Distro”. Universitas Diponegoro, Semarang.
  45. Amin Setiadi, 2013. “Analisis Pengembangan E-Commerce untuk Mempromosikan Produk dan Layanan Transaksi Penjualan Dengan Metode Berorientasi Objek pada PD. TEKNOGRASI”. Universitas Bina Darma, Palembang.
  46. Novita Yuniarti, 2010. “Pengembangan Aplikasi E-Commerce Pada Toko Batik Shop” Universitas Islam Negeri, Jakarta.
  47. Yohan Hariyanto, 2008. “Perancangan Program Aplikasi Penjualan Air Conditioner (AC) Berbasis PHP dan MySQL di CV.Karya Djaya Rejeki”. STMIK Raharja, Tangerang.
  48. Endaryono Wibowo, 2012. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web pada PT Total Building Intext Company”. STMIK Raharja, Tangerang.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

  1. Kartu bimbingan dengan Pembimbing I Skripsi

  2. Kartu bimbingan dengan Pembimbing II Skripsi

  3. Kartu Study Tetap (KSTF)

  4. Form Validasi Skripsi

  5. Validasi Sidang Akademik

  6. Lembar Persetujuan dan Penugasan Pembimbing

  7. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi

  8. Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi

  9. Kwitansi Pembayaran Sidang

  10. Kwitansi Raharja Career

  11. Daftar mata kuliah yang belum diambil

  12. Daftar Nilai

  13. Formulir Seminar Proposal Skripsi

  14. Formulir Permohonan Pergantian Judul Skripsi

  15. Formulir Pertemuan Stake Holder

  16. Kurikulum mata kuliah

  17. Sertifikat TOEFL

  18. Sertifikat PROSPEK

  19. Sertifikat IT Internasional

  20. Sertifikat-sertifikat IT Nasional

  21. Surat Penerbitan Dokumen

  22. Hibah

  23. Curriculum Vitae (CV)

  24. Surat Pengantar Skripsi

  25. Surat Penugasan dari Perusahaan

  26. Surat Keterangan Implementasi Program

  27. Form Observasi

  28. Form Wawancara

  29. Surat Keterangan Implementasi Program

  30. Elisitasi Tahap I,II,III & Final

  31. X-Banner & Kartu Nama

  32. Slide Presentasi Skripsi

  33. Katalog Produk & Daftar Riwayat Hidup

  34. Surat Undangan Stakeholder

  35. Widuri

Contributors

Betty manalu