SI1231474043: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 1.108: Baris 1.108:
  
  
<div align="center"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/4XVht7s5xwzvRQS57EEYXE2SyLah5PJNm3yMtxAajq8g_00xRiNAHqWpD5-WYczGAwSRqkdXV7E1RvCALwK_hewuZQR-M4j__ddy=w242-h220-rw"></div>
+
<div align="center"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/4XVht7s5xwzvRQS57EEYXE2SyLah5PJNm3yMtxAajq8g_00xRiNAHqWpD5-WYczGAwSRqkdXV7E1RvCALwK_hewuZQR-M4j__ddy"></div>
 
<div align="center"><p style="line-height: 2">Gambar 3.9. Verify listing program</p></div>
 
<div align="center"><p style="line-height: 2">Gambar 3.9. Verify listing program</p></div>
  

Revisi per 25 Februari 2018 12.27

'

PROTOTYPE SISTEM PENGENDALI RUNNING TEXT

BERBASIS ARDUINO DENGAN SISTEM

CONTROL MELALUI BLUETOOTH.


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1231474043
NAMA
: Khoirul


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE SISTEM PENGENDALI RUNNING TEXT

BERBASIS ARDUINO DENGAN SISTEM

CONTROL MELALUI BLUETOOTH.

Disusun Oleh :

NIM
: 1231474043
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE SISTEM PENGENDALI RUNNING TEXT

BERBASIS ARDUINO DENGAN SISTEM

CONTROL MELALUI BLUETOOTH.

Dibuat Oleh :

NIM
: 1331474559
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Juli 2017


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Endang Sunandar, M.Kom)
   
(Hendra Kusumah, S.Kom)
NID : 14004
   
NID : 15016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE SISTEM PENGENDALI RUNNING TEXT

BERBASIS ARDUINO DENGAN SISTEM

CONTROL MELALUI BLUETOOTH.

Dibuat Oleh :

NIM
: 1231474043
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE SISTEM PENGENDALI RUNNING TEXT

BERBASIS ARDUINO DENGAN SISTEM

CONTROL MELALUI BLUETOOTH.

Dibuat Oleh :

Disusun Oleh :

NIM
: 1231474043
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1231474043

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Kemajuan teknologi yang begitu pesat mengakibatkan semakin meningkatnya kebutuhan manusia, salah satunya adalah kebutuhan manusia akan informasi. Perkembangan teknologi disegala bidang khususnya elektronika digital memungkinkan suatu rancangan bentuk fisik yang lebih sederhana, efisien, ekonomis dan kinerja yang semakin baik pula. Oleh sebab itu hal ini berpengaruh dengan situasi, kondisi dan cara hidup manusia sehari-hari dimana manusia lebih membutuhkan sesuatu yang lebih cepat, tepat dan akurat dalam memperoleh informasi. Teknologi yang dinilai efisien digunakan untuk menyampaikan informasi di tempat-tempat umum adalah menggunakan papan running text. Penulisan teks yang akan dikirim ke running text saat ini mengandalkan peranti computer namun memiliki keterbatasan.

Dengan memanfaatkan modul Bluetooth sebagai transceiver penulisan text dari jarak jauh dapat dilakukan, dimana cara kerjanya diatur oleh mikrokontroler tersebut. Running teks kami nantinya akan kami gunakan di Kecamatan Benda dengan tujuan untuk mempermudah pihak pemerintah dalam memberikan suatu informasi yang sifatnya umum. Prototype Sistem Pengendali Running Text Berbasis Arduino Dengan Sistem Control Melalui Bluetooth.

Kata kunci : Arduino, Bluetooth Shield, Dot-matrix P10, Running text.

ABSTRACT

Technological advances that are so rapidly lead to increasing human needs, one of which is the human need for information. Technological developments in all fields, especially digital electronics, enable a simpler, more efficient, economical, and better performance physical design. Therefore it affects the situation, conditions and ways of human life everyday where people need more things faster, precise and accurate in obtaining information. The efficient technology used to communicate information in public places is using a running text board. Writing text to be sent to running text currently rely on computer devices but has limitations.

By using the Bluetooth module as a text transceiver from remote can be done, where the way it works is regulated by the microcontroller. Running of our text will be used in the District of Benda with the aim to facilitate the government in providing a general information. Prototype Control System Running Text Based Arduino With Control System Through Bluetooth.

Keywords : Security Systems, Arduino, Laser, LDR, LCD (Liquid Crystal Display), RFID, Relay, Buzzer, Em Lock.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Asslamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, anugerah dan ijin-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “PROTOTYPE SISTEM PENGENDALI RUNNING TEXT BERBASIS ARDUINO DENAGAN SISTEM KONTROL MELALUI BLUETOOTH”.

Penulis menyadari bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.

3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd, selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer Perguruan Tinggi Raharja.

4. Bapak Ir. Endang Sunandar, M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan Skripsi ini.

5. Bapak Hendra Kusumah, S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan Skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya selama penulis menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Raharja.

7. Kedua Orang Tua tercinta yang tanpa lelah memberikan segala dukungan moral, materi dan spiritual, “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada beliau, Amin.”

8. Sahabat saya yang telah memberikan dukungan semangat untuk dapat menyelesaikan penulisan ini tepat waktu.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 20 Juli 2017
Khoirul
NIM. 1231474043
DAFTAR TABEL
  1. Tabel 2.1. Spesifikasi Arduino Uno
  2. Tabel 2.2 Komponen Elektronika PasifI
  3. Tabel 2.3 Komponen Elektronika Aktif<l/i>
  4. Tabel 3.1 Elisitasi tahap I
  5. Tabel 3.2 Elisitasi tahap II
  6. Tabel 3.3 Elisitasi tahap III
  7. Tabel 4.1 Pengujian Black Box Sistem pada RFID
  8. Tabel 4.2 Pengujian Black Box Sistem pada Relay
  9. Tabel 4.3 Pengujian Black Box Sistem Pada Em Lock
  10. Tabel 4.4 Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem
  11. Tabel 4.5 Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan
DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1 Tahapan Prototipe
  2. Gambar 2.2 Internet of Things (IoT)
  3. Gambar 2.3 Arduino Uno
  4. Gambar 2.4 Simbol dan Bentuk LDR
  5. Gambar 2.5 Buzzer
  6. Gambar 2.6 LCD (Liquid Crystal Display) 2x16
  7. Gambar 2.7 RFID Module
  8. Gambar 2.8 Laser Module
  9. Gambar 2.9 Relay Module
  10. Gambar 2.10 Flowchart Sistem (System Flowchart)
  11. Gambar 2.11 Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
  12. Gambar 2.12 Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
  13. Gambar 2.13 Flowchart Program (Program Flowchart)
  14. Gambar 2.14 Simbol Flowchart Proses
  15. Gambar 2.15 Flowchart Proses (Process Flowchart)
  16. Gambar 3.1 PT. BRI KCP Unit Tanah Tinggi Kota Tangerang
  17. Gambar 3.2 Struktur Organisasi
  18. Gambar 3.3 Flowchart Sistem Yang Berjalan
  19. Gambar 3.4 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
  20. Gambar 3.5 Diagram Blok Rangkaian Sistem
  21. Gambar 3.6 Mengakses Program Fritzing
  22. Gambar 3.7 Halaman Utama Program Fritzing
  23. Gambar 3.8 Rangkaian RFID
  24. Gambar 3.9 Rangkaian Laser
  25. Gambar3.10 Rangkaian LDR
  26. Gambar 3.11 Rangkaian Buzzer
  27. Gambar 3.12 Rangkaian LCD
  28. Gambar 3.13 Rangkaian Em Lock
  29. Gambar 3.14 Rangkaian catu daya
  30. Gambar 3.15 Rangkaian Keseluruhan
  31. Gambar 3.16 Listing Program Arduino Uno
  32. Gambar 3.17 Proses Kompilasi
  33. Gambar 3.18 Proses Upload Berhasi
  34. Gambar 3.19 Flowchart Sistem Keseluruhan
  35. Gambar 4.1 Pengujian Catu Daya Untuk Arduino Uno
  36. Gambar 4.2 Laser
  37. Gambar 4.3 Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
  38. Gambar 4.4 Listing Program Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
  39. Gambar 4.5 Data Sistem Keamanan Ruang Brankas Pada Database
  40. Gambar 4.6 Listing Program Sistem Keamanan Ruang Brankas
  41. Gambar 4.7 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
  42. Gambar 4.8 Tampilan Listing Program IDE Arduino
  43. Gambar 4.9 Upload Program Ke dalam Arduino Uno

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART ( DIAGRAM ALIR )

SIMBOL ELEKTRONIKA

DAFTAR LAMPIRAN

1.Kartu Bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja

2.Pergantian Judul

3.File Presentasi

4.Katalog Produk

5.Curriculum Vitae


Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi yang begitu pesat mengakibatkan semakin meningkatnya kebutuhan manusia, salah satunya adalah kebutuhan manusia akan informasi. Perkembangan teknologi disegala bidang khususnya elektronika digital memungkinkan suatu rancangan bentuk fisik yang lebih sederhana, efisien, ekonomis dan kinerja yang semakin baik pula. Oleh sebab itu hal ini berpengaruh dengan situasi, kondisi dan cara hidup manusia sehari-hari dimana manusia lebih membutuhkan sesuatu yang lebih cepat, tepat dan akurat dalam memperoleh informasi. Mikrokontroler sebagai teknologi baru yaitu teknologi semi konduktor  kehadiranya sangat membantu perkembangan dunia elektronika. Microkontroler  adalah sebuah IC yang di dalamnya terdapat sebuah prosesor dan sebuah memori. Prosesor ini berfungsi untuk mengolah data, dan memori berfungsi untuk menyimpan data. Maka atas hal tersebutlah kami membuat sebuah kerja praktek yang berhubungan dengan mikrokontroler yaitu running teks, dimana cara kerjanya diatur oleh mikrokontroler tersebut. Running teks kami nantinya akan kami gunakan di Kecamatan Benda dengan tujuan untuk mempermudah pihak pemerintah dalam memberikan suatu informasi yang sifatnya umum. Prototype Sistem Pengendali Running Text Berbasis Arduino Dengan Sistem Control Melalui Bluetooth.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem running text ?

2. Komponen apa saja yang dibutuhkan dalam merancang sistem running text ?

3. Bagaimana sistem komunikasi antara smartphone dengan perangkat arduino ?

4. Bagaimana pengujian yang dilakukan pada running text dengan sistem control melalui bluetooth ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pokok dari penelitian ini yaitu untuk menerangkan fakta-fakta yang telah ditemukan, serta menerapkan berbagai teori yang telah didapatkan selama ini. Adapun tujuan lain adalah sebagai berikut :

1. Merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem running text dengan sistem kontrol melalui bluetooth.

2. Mempersiapkan komponen yang dibutuhkan dalam merancang sistem running text.

3. Membuat dan mengimplementasikan antara perangkat Smartphone dengan arduino

4. Melakukan pengujian pada sistem running text dengan sistem kontrol melalui bluetooth dan terhubung dengan Smartphone .

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Manfaat atau kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka penelitian ini mempunyai manfaat teoritis. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen.

Beberapa manfaat yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aplikasi sistem running text menggunakan media kontrol melalui bluetooth.

Ruang Lingkup

Sebagai pembatasan bahasan atas penyusunan laporan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka ruang lingkup laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem pengendali ranning text dengan system control melalui bluetooth ini meliki jarak jangkauan 10m

Metode Penelitian

Dalam metode ini memanfaatkan sistem kecerdasan buatan yang diterapkan pada mikrokontroller untuk memberi informasi, sistem yang memiliki layanan dan obyek, informasi melalui perangakat digital. Ranning text ini ditetapakan untuk informasi

Dalam pembuatan laporan ini, penulis akan menggunakan 5 (lima) metode penelitian yang meliputi:

1. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam laporan SKRIPSI ini, digunakan metode sebagai berikut:

Pengamatan (Observation Research)

Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti tidak memiliki kendali sama sekali terhadap pemunculan respon objek yang diamati, keculai dalam menentukan faktor yang diamati dan memeriksa ketelitian data. Penelitian dilaksanakan langsung di Kecamatan Benda yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan.

Metode Wawancara (Interview Research)

Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan. Proses tanya jawab ini dilakukan langsung Camat Benda.

Metode Studi Pustaka (Library Research)

Studi pustaka adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literature) atau buku yang diperlukan untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan sistem baru yang di usulkan.


Metode Analisa

Metode pengembangan adalah sebuah cara yang tersistem atau teratur yang bertujuan untuk melakukan analisa pengembangan suatu sistem agar sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan. Merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi sistem yang terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan, melakukan pengujian dalam pengaturan dimana ia akan digunakan akhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam metode ini penulis mencoba mengembangkan sistem yang telah ada dengan membuat usulan sistem yang akan dikembangkan dan dituangkan dalam bentuk draf elisitasi.

Dari kedua metode penelitian yang telah dijabarkan di atas, maka penulis akan menggunakan kedua metode tersebut untuk menganalisa sistem yang berjalan. Hal ini dikarenakan dengan memakai metode observasi, penulis dapat secara langsung mengetahui kendala-kendala yang timbul dalam pemakaian sistem tersebut, dan dapat langsung mencari tahu penyelesaiannya. Dengan memakai metode studi pustaka, penulis diharapkan mendapat teori-teori maupun literatur dari penelitian sebelumnya, agar tidak terjadi pembuatan ulang dari penelitian yang sudah ada. Dan survei, penulis berharap dapat menerima penilaian terhadap sistem yang berjalan dari para pengguna kemudian dapat langsung melakukan perbaikan terhadap sistem.

Metode Analisa Perancangan Program

Dalam metode ini penulis menggunakan perancangan program dengan metode Flowchart. Flowchart adalah representasi bergambar dari suatu algoritma dimana langkah-langkah digambarkan dalam berbagai bentuk kotak dan aliran logikanya terhubung dengan garis panah.

Metode Perancangan

Pada metode ini penulis menggunakan perancangan flowchart, alasan penulis menggunakan diagram alir ( flowchart ) karena berdasarkan atas tujuan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol standart.

Metode Prototype

Alat yang dibuat bersifat prototype atau simulasi alat yang dapat dipergunakan secara nyata uji coba dan penelitian menggunakan Bluetooth,Dotmatrix dan Smartphone.

Metode Testing

Pada metode testing ini penulis ingin menggunakan Black Box pada sistem yang akan penulis bangun, dalam pengertiannya Blakc Box testing adalah metode pengujian dengan struktur internal tau kerja. pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak, termasuk spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini dapat menjadi fungsional atau non-fungsional, meskipun biasanya fungsional. Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid dan menentukan output yang benar. Tidak ada pengetahuan tentang struktur internal benda uji itu. Sedangkan alasan penulis memilih black box ini karena metode uji dapat diterapkan pada semua tingkat pengujian perangkat lunak: unit, integrasi, fungsional, sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 4 (Empat) bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu:

BAB I       PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.


BAB II     LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir dalam penyusunan SKRIPSI ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang Mikrokontroler arduino, serta beberapa komponen pendukung.

BAB III     ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum objek yang diteliti meliputi sejarah singkat, wewenang dan tanggung jawab, permasalahan yang dihadapi, dll.

BAB IV     PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

Pada bab ini merupakan penjelasan mengenai ujicoba dan analisa pengoperasian dari sistem yang dibuat dan di kembangkan

BAB V     PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Menurut Kusrini (2013:11), “sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu”.

Menjelaskan Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Pendapat Diana dan Setiawati ( 2011 : 3 ), “Sistem adalah serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.

[1]Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau elemen yang berkerja sama sesuai fungsinya dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

[2]Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapaun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Komponen Sistem(Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem(Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input System)Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

7. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective).

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

[3]Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

[4]Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia (Interface)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, danpergantian musim. Sedangkan sistem buatn manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik(Interface)

Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Pengontrolan

A. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka(Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loop Control System).

Gambar 2.1 Sistem pengendali loop terbuka

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

B. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Gambar 2.2 Sistem pengendali looptertutup

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Flowchart

A. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No.2 (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan

B. Cara Membuat Flowchart

Sebagai pembatasan bahasan atas penyusunan laporan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka ruang lingkup laporan ini adalah sebagai berikut:

a. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

b. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

c. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas

d. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

e. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar

f. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

g. Gunakan symbol-simbol flowchart yang standart.

C. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagan Alir Sistem(Systems Flowchart)

Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem

Gambar 2.3 Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

Gambar 2.4. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

3. Bagan Alir Skematik(Schematic Flowchart)

Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

Gambar 2.5. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

4. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan

Gambar 2.6. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

5. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

Gambar 2.7. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)
Gambar 2.8. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Konsep Dasar White Box

A. Definisi White Box

Menurut Sodikin di dalam Jurnal Teknologi Informasi (2009:750), “Pengujian White Box berfokus pada struktur kontrol pengguna”.

Menurut Handaya dan Hakim Hartanto di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:204) “White Box adalah sebuah cara pengujian yang menggunakan struktur kontrol yang dideskripsikan sebagai komponen perangkat lunak untuk memperoleh uji kasus”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa white box adalah sebuah cara pengujian yang menggunkan struktur control perangkat lunak.

B. Pendekatan Pemecahan Masalah

Menurut Puspitasari (2011:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Product : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

2. Price : biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

3. Place : lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

4. Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

5. People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

6. Process : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

7. Physical Evidence : bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa

Konsep Dasar Elisitasi

A. Definisi Elisitasi

Menurut Jalaludin (2011 : 21–23), “Elisitasi berisi usulan rancangan suatu sistem yang diinginkan oleh pihak yang terkait melalui metode wawancara dan dilakukan pada requirement elicitation tahap 1, 2, 3 dan final”.

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara untuk menterjemahkan kebutuhan pemakai sistem baru.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untukmemisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

1) M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2) D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3) I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

1) T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

2) O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

3) E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Mikrokontroller

A. Definisi Mikrokontroler

[5]Menurut Sumardi (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus

B. Karakteristik Mikrokontroler

[6]Menurut Sumardi (2013:2), mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multi fungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

2. Konsumsi daya kecil.

3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

4. Harganya murah , karena komponennya sedikit.

5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Sensor.

6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

C. Klasifikasi Mikrokontroler

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

2. RAM berkapasitas 68 byte.

3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP =In Circuit Serial Programming).

D. Fitur-fitur Mikrokontroler

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), ada beberapa fitur yang pada umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

1. RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

2. ROM (Read Only Memory)

ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

3. Register.

Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

4. Special Function Register.

Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.

5. Input dan Output Pin.

Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

6. Interrupt.

Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

Menurut Malik dan Juwana (2009:3), ada beberapa interrupt yang terdapat pada mikrokontroler adalah sebagai beriku:

1. Interrupt Eksternal.

Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

2. Interrupt Timer.

Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

3. Interrupt Serial.

Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

Definisi Dotmatrix P10

Dotmatrix P10 Adalah merupakan sebuah media elektronik yang sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai media iklan, pemberitahuan informasi serta untuk dekorasi kantor atau sentuhan keindahan perkotaan. Moving LED ataupun LED running text sangat berbeda dengan banner ataupun spanduk, karena banner dan spanduk sifatnya non permanen artinya tidak mampu bertahan lama atau cepat mengalami kerusakan. Running Text sifatnya Semi-Permanen dan isinya dapat diubah sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan selera anda. Khusus untuk desainnya, ada yang merupakan desain available, Untuk kali ini membuat running text tersebut membutuhkan modul LED matrix P10 16X30. Modul ini merupakan sebuah panel LED yang sudah jadi dan bisa Anda susun sampai sebesar yang Anda inginkan.

Pengertian Umum Dotmatrix P10

Pengartian dari Dotmarix P10 atau disebut juga sebagai tulisan berjalan ini merupakan salah satu media elektronik yang sangat berguna untuk menyampaikan pesan dan informasi yang dapat juga dapat digunakan sebagai sarana iklan. Running Text juga dikenal dengan sebutan Moving Sign. Dalam pengembangannya, Display Running text kini hadir tidak hanya menampilkan rangkaian tulisan berjalan saja, tetapi juga bisa untuk menampilkan gambar atau logo.

Running Text banyak dipilih orang sebagai sarana advertising, alasan sebagai sarana iklan karena selain tampilan yang sangat cantik, running text tersendiri ternyata memiliki daya tarik bagi orang-orang di sekitar yang melihatnya. seperti yang kita ketahui, bahwa indra penglihatan manusia berupa mata sangat tertarik terhadap suatu pandangan yang cerah, berwarna, mencolok, dan lain yang ada di sekelilingnya. Hal ini yang mendasari warna dari display running text mengundang mata orang di sekitarnya untuk melihat ke arahnya.

Pengertian Umum Dotmatrix P10

Cara Kerja Dotmatrix P10 Secara Umum LED panel P10 adalah salah satu tipe panel running text yang mempunyai kerapatan pixel 10mm. Dimensi panjang dan lebar nya adalah 32cm x 16cm. ilustrasi gambar.

Gambar 2.9. Ilustrasi Dotmatrix P10

Prinsip Kerja Dotmatrix P10

Running Text merupakan sebuah teknik elektronik yang mampu menampilkan sebuah tulisan bergerak yang terdiri dari susunan lampu LED kemudian terhubung secara matrix dengan perpaduan lampu LED antara baris dan kolomnya. Adapun beberapa contoh aplikasi Running Text LED itu sendiri adalah jam digital, tulisan open/closed, pengumuman pemerintah, update harga barang terbaru, ucapan selamat datang, papan kurs untuk valas, kombinasi gambar sederhana dan tulisan, serta display menu.

Gambar 2.10. Susunan Dasar Dotmatrix P10

Running Text sangat berbeda dengan spanduk ataupun banner. Spanduk dan banner sifatnya non permanen yang berarti tidak mampu bertahan lama atau sangat cepat mengalami kerusakan. Sementara Moving Sign atau Running Text tersebut sifatnya permanen serta isinya dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan selera anda. Untuk warna yang digunakan sangat bervariasi. Adapun warna-warna yang tersedia diantaranya yaitu warna hijau, warna merah, warna kuning, warna biru, dan warna putih khusus untuk LED.

Bluetooth

Pengertian bluetooth, fungsi dan cara kerjanya Bluetooth adalah suatu peralatan media komunikasi yang dapat digunakan untuk menghubungkan sebuah perangkat komunikasi dengan perangkat komunikasi lainnya, bluetooth umumnya digunakan di handphone, komputer atau pc, tablet, dan lain-lain. Fungsi bluetooth yaitu untuk mempermudah berbagi atau sharing file, audio, menggantikan penggunaan kabel dan lain-lain. Saat ini sudah banyak sekali perangkat yang menggunakan bluetooth.

Gambar 2.13. Bentuk fisik Bluetooth

Breadboard

Breadboard adalah papan khusus yang digunakan untuk membuat Prototipe atau rangkaian elektronik yang bersifat percobaan. Project Board atau yang sering disebut sebagai BreadBoard adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronik dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian elektronik.

Gambar 2.13. Bentuk Jalur breadboard secara umum

Lampu led

Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan led indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu led power dan power saving. Lampu led terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu led, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Bentuk fisik dari lampu led dapat dilihat pada gambar 2.30 sebagai berikut:

Gambar 2.14. Lampu led

Sumber : diambil dari marktechopto.com

Fungsi lampu led

Led (light emitting diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. Led dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena efisiensinya.

Resistor

[7]Resistor atau tahanan adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang dipergunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan biasanya komponen ini terbuat dari bahan karbon. Berdasarkan hokum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W(Omega). Untuk menghitung hambatan pada resistor dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

V = tegangan listrik (volt )

I = arus yang mengalir (ampere)

R = tahanan (ohm)

[8]Untuk mengetahui nilai resistor berdasarkan warnanya dapat dilihat pada tabel 2.1. sebagai berikut:

Penjelasan dari kode warna resistor pada Tabel 2.1. sebagai berikut:

a) Kode I, menyatakan angka ke satu

b) Kode II, menyatakan angka ke dua

c) Kode III, menyatakan faktor pengali

d) Kode IV, menyatakan nilai toleransi atau batas antara nilai tahanan terbesar dengan nilai tahanan yang terkecil.

Misalkan diketahui warna tahanan terdiri dari merah-hijau-orange-emas, berarti nilai resistansinya = 25.000 ohm ± 5% = 25 K ohm ± 5%.

Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 + (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.

Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 - (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.

Menurut macamnya resistor terbagi atas dua macam yaitu:

1. Resistor Tetap ( Fixed Resistor)

Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap tidak dapat diubah-ubah. Apabila nilai tahanannya semakin besar, maka arus semakin kecil. Sebaliknya bila nilai tahanannya kecil, maka arus yang mengalir semakin besar. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya. Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat pada gambar 2.31.

Gambar 2.15 Bentuk fisik dan simbol resistor tetap

2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.

1. Tahanan Variabel

Adalah jenis tahanan yang resistansinya bisa diubah-ubah, seperti Potensiometer dengan cara diputar dan Trimpot (trimer potensiometer).

2. LDR (Light Dependent Resistance)

Adalah tahanan yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh cahaya, nilai tahananya akan mengecil apabila terkena cahaya dan membesar apabila tidak terkena cahaya.

3. NTC (negative thermal coeffisien) dan PTC (positive thermal coeffisien)

Adalah jenis tahanan yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. NTC pada suhu yang tinggi nilai tahanannya turun dan pada suhu yang rendah nilai tahananya naik, sedangkan PTC kebalikannya pada suhu yang tinggi nilai tahanannya naik dan pada suhu yang rendah nilai tahanannya turun. Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat seperti pada gambar 2.32 sebagai berikut:

Gambar 2.16 Bentuk fisik dan simbol resistor tidak tetap

Kapasitor

[9]Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad.

Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain.

Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas. Untuk melihat kontruksi dari kapasitor, dapat dilihat pada gambar 2.16 sebagai berikut:

Gambar 2.17 Susunan lapisan kapasitor

Sumber : http://elektronika-dasar.web.id

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :

Q = CV

Dimana :

Q = muatan elektron dalam C (coulomb)

C = nilai kapasitansi dalam F (farad)

V = besar tegangan dalam V (volt)

Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :

C = (8.85 x 10-12) (k A/t)

Contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan seperti terlihat pada table 2.2 dibawah ini:

Tabel 2.2. Bahan dielektrik yang di sederhanakan

Sumber : http://elektronika-dasar.web.id

Jenis-jenis kapasitor sesuai bahan dan konstruksinya

Kapasitor seperti juga resistor nilai kapasitansinya ada yang dibuat tetap dan ada yang variabel. Kapasitor dielektrikum udara, kapasitansinya berubah dari nilai maksimum ke minimum. Kapasitor variabel sering kita jumpai pada rangkaian pesawat penerima radio dibagian penala dan osilator. Agar perubahan kapasitansi di dua bagian tersebut serempak maka digunakan kapasitor variabel ganda. Kapasitor variabel ganda adalah dua buah kapasitor variabel dengan satu pemutar. Berdasarkan dielektrikum kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. kapasitor keramik

2. kapasitor film kapasitor elektrolit

3. kapasitor tantalum

4. kapasitor kertas

Berdasarkan polaritas kutup pada elektroda kapsitor dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu :

1. Kapasitor Non-Polar, kapasitor yang tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dan tidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam pesangannya pada rangkaian elektronika.

2. Kapasitor Bi-Polar, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif pada elektrodanya, sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian elektronika dan tidak boleh terbalik. Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah kapasitor yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut juga dengan nama kapasitor polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa jenis yaitu polyester film, poly propylene film.

IC regulator

[10]Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 78XX. Regulator tegangan tipe 78XX adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 78XX memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem logika, instrumentasi dan Hifi. Regulator tegangan 78XX dirancang sebagai regulator tegangan tetap, meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban.

Untuk melihat karakteristik regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel 2.6 sebagai berikut:

Tabel 2.3 Karakteristik IC regulator tegangan positif 78xx

[Sumber : http://elektronika-dasar.web.id]

Angka xx pada bagian terakhir penulisan tipe regulator 78xx merupakan besarnya tegangan output dari regulator tersebut. Kemudian huruh L, M merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal output regulator tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf L ataupun M (78(L/M)xx) pada regulator tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal outputnya adalah 1 ampere. Karakteristik dan tipe-tipe kemampuan arus maksimal output dari regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel diatas. Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe regulator 78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) regulator tegangan positif 78xx. Cara pemasangan dari regulator tegangan tetap 7805 pada catu daya dapat dilihat pada gambar 2.21 sebagai berikut.

Gambar 2.18. Rangkaian dasar IC regulator tegangan positif 78xx

[Sumber : http://elektronika-dasar.web.id]

1. Penggunaan IC regulator dalam rangkaian

IC 7805 merupakan IC peregulasi, dimana IC 7805 bekerja pada sumber arus searah yang menghasilkan keluaran 5 volt sedangkan pada rangkaian IC ini digunakan untuk memaksa keluaran yang kita berikan diatas 5 volt menjadi 5 volt dengan hasil positif, sesuai dengan data IC 7805 bekerja efektif antara range 7V-20V. IC 7805 terdapat beberapa macam mulai dari komponen SMD (surface mount device) sampai aplikasi umum dengan keluaran arus sampai dengan 1A.

Gambar 2.19. Rangkaian IC regulator

[Sumber : http://www.ladyada.net/make/logshield/design.html]

Dioda

Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.

Gambar 2.20. bentuk fisik dioda

[Sumber : http://www.instructables.com/id/Make-a-Solar-Panel-using-Diodes/]

Gambar 2.21. Simbol diode berbagai tipe

[Sumber : http://www.instructables.com/id/Make-a-Solar-Panel-using-Diodes/]

A. Jenis-jenis diode semikonduktor

Ada beberapa jenis dari dioda pertemuan yang hanya menekankan perbedaan pada aspek fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis pertemuan, atau benar-benar peranti berbeda seperti dioda Gunn, diode laser dan dioda MOSFET.

1. Dioda biasa

Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan diode penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida (kuprox)dan selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan, dengan banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan terhadap tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahan yang besar (kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari diode silikon untuk rating arus yang sama.

2. Dioda bandangan

Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar mundur melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan sulit dibedakan dengan diode Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai diode Zener, padahal diode ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada pertemuan, menyebabkan arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan pada terjadinya bandangan yang menjebol bendungan. Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak. Perbedaan antara diode bandangan (yang mempunyai tegangan dadal terbalik diatas 6.2 V) dan diode Zener adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang berbeda, diode bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif.

3. Dioda Cat's whisker

[11]Ini adalah salah satu jenis diode kontak titik. Dioda cat's whisker terdiri dari kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal semikonduktor, biasanya galena atau sepotong batu bara[5]. Kawatnya membentuk anode dan kristalnya membentuk katode. Dioda Cat's whisker juga disebut diode kristal dan digunakan pada penerima radio kristal.

4. Dioda arus tetap

Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya disambungkan langsung ke kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut.

5. Esaki atau diode terobosan

Dioda ini mempunyai karakteristik resistansi negatif pada daerah operasinya yang disebabkan oleh quantum tunneling, karenanya memungkinkan penguatan isyarat dan sirkuit dwimantap sederhana. Dioda ini juga jenis yang paling tahan terhadap radiasi radioaktif.

6. Dioda Gunn

Dioda ini mirip dengan diode terowongan karena dibuat dari bahan seperti GaAs atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan panjar yang semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda, memungkinkan osilator gelombang mikro frekuensi tinggi dibuat.

7. Demodulasi radio

8. Penggunaan pertama diode adalah demodulasi dari isyarat radio modulasi amplitudo (AM). Dioda menyearahkan isyarat AM frekuensi radio, meninggalkan isyarat audio. Isyarat audio diambil dengan menggunakan tapis elektronik sederhana dan dikuatkan.

9. Penyearah arus

Penyearah arus dibuat dari diode, dimana diode digunakan untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Contoh yang paling banyak ditemui adalah pada rangkaian adaptor. Pada adaptor, diode digunakan untuk menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang lain adalah alternator otomotif, dimana diode mengubah AC menjadi DC dan memberikan performansi yang lebih baik dari cincin komutator dari dinamo DC.

Konsep Dasar Literrature Riview

Definisi Literrature Review

[12]Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai memanfaatkan mikrokontroler dan teknologi sensor Asap yang saat ini masih belum banyak yang menggunakan.literature review sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Herdian.[2015] dengan judul : PROTOTYPE ROBOT PENYIRAM TANAMAN MENGGUNAKANSMARTPHONE ANDROID BERBASIS ARDUINO PADAKELURAHAN DS. SUKA ASIH KEC. PASAR KEMIS KAB. TANGERANG penelitian ini memiliki tujuan untuk memudahkan Memberikan kemudahan dalam penyiraman tanaman, dan Mengimplementasikan sebuah system control robot penyiram tanaman menggunakan Bluetooth yang berbasis mikrokontroller ATmega2560 sehingga pekerjaan penyiraman di KELURAHAN DS. SUKA ASIH KEC. PASAR KEMIS KAB. TANGERANG akan sangat terbantu karena robot ini.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Meidy Surya Hadi Putra.[2014] dengan judul :HOMESMART AUTOMATIC MENGGUNAKAN MEDIABLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328 penelitian ini memiliki tujuan untuk membantu rutinitas dalam kehidupan sehari – hari, menciptakan suatu sistem pengontrolan peralatan rumah yang berguna bagi masyarakat dan mampu berjalan dengan mudah serta dapat membantu meringankan seseorang dalam pengontrolan peralatan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Haryati.[2014] dengan judul :PROTOTIPE ROBOT PEMBERSIH LANTAI BERBASIS ARDUINOUNO MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROIDPADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA. Penelitian ini memiliki tujuan Mempermudah dalam melakukan pekerjaan rumah khususnya membersihkan lantai dan Mengganti pekerjaan manusia dengan prototype robot pembersih lantai.

4. Penelitian yang dilakukan Septiyan Madza Zaman pada tahun (2013). Dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul PENGGONTROLAN PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN SENSOR ASAP DAN MIKROKONTROLLER AT89S2051. pada penelitian ini pengontrolan menggunakan mikrokontroller AT89S2051. untuk menggontrol benda atau objek menggunakan media android.

[13][14]5. Penelitian yang dilakukan M. Aldiki Febriantono (2013), dari Universitas Brawijaya yang berjudul PANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGURAI ASAP ROKOK PADA SMOKING ROOM MENGGUNAKAN KONTROLER PID. Untuk menguraian asap rokok menggunakan peristiwa korona untuk menghasilkan proses ionisasi. Dimana mikrokontroler ATMega8535 sebagai pengendali utama dengan mengunakan metode Proporsional Integral Deferensial (PID) untuk mengatur kecepatan kipas exhaust.

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Kecamatan Benda

Benda adalah sebuah nama salah satu kecamatan di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Kecamatan Benda merupakan perbatasan Provinsi Banten dengan DKI Jakarta (Jakarta Barat). Bahkan hampir sebagian besar wilayah Bandara Internasional Soekarno-Hatta berada di kecamatan ini. Tahukah mengapa daerah tersebut diberi nama Benda? Menurut Ketua RT 04/01 Rawa Bokor, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda Burhanudin, konon hampir seluruh wilayah daerah ini ditumbuhi pohon Benda. Dulunya kan di sini banyak pohon Benda, buahnya mirip nangka. Hampir semua daerah ini ditumbuhi pohon Benda bahkan sampai dengan Rawa Kompeni sana,” ujar pria yang akrab disapa RT Subur ini ketika berbincang dengan di Rawa Bokor, Benda, Tangerang. Dikarenakan banyak ditumbuhi pohon Benda, nama daerah ini diberi nama Benda, bahkan nama Kelurahan dan Kecamatan pun diberi nama Benda. Kenapa diberi nama Benda, karena di daerah ini dipenuhi dengan pohon Benda, bisa dimakan juga itu buahnya. Tapi, sekarang sudah jarang ditemui pohon itu,

Tempat Dan Kedudukan Kecamatan Benda

Kecamatan Benda berlokasi di: Jl. Husein Sastra Negara No. 153 Kelurahan benda Kota Tangerang.

Bentuk Dan Badan Hukum Kecamatan Benda

Kecamatan Benda merupakan OPD yang dikelola oleh, sebuah pemerintahan kota tangerang dimana kecamatan benda tersebut salah satu OPD Se-Kota Tangerang Bagian Barat Kota Tangerang

Pelayanan Masyarakat Kecamatan Benda

Kecamatan Benda merupakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan yang bergerak untuk melayani Pembutan E-KTP ( Kartu Tanda Pengenal) KK ( Kartu Keluarga ) Dll

Bidang Pekerjaan, Divisi/Departemen Tempat Pkl

Kecamatan Benda tempat penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bergerak dibagian Umum dan Kepegawaian (UMPEG) Yaitu mengelola Data-Data Pegawai PNS dan THL, Dan pasilitan kantor (UMUM )

Struktur Organisasi Kecamatan Benda

Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu Kecamatan. Adapun struktur organisasi yang ada di OPD Kecamatan Benda.

Gambar 3.1. Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Benda

Konsep Perancangan dan Pembahasan

Untuk menganalisa sistem yang akan diusulkan, pada penelitian ini digunakan beberapa program, untuk menggambarkan sistem dalam bentuk flowchart. Usulan sistem akan dibuat berdasarkan latar belakang masalah pada bab I, yaitu sistem pengendali running text berbasis arduino dengan control melalui bluetooth.

Diagram Block

Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.2 bawah ini:

Gambar 3.2. Diagram Blok Hardware

Pada gambar 3.2 merupakan alur dari diagram blok, yang dimana terdapat alur hubungan dari seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang akan di rancang adalah sensor asap menjadi media inputan pada mikrokontroller Atmega328P.

Adapun alat lat yang digunakan sebagai berikut :

A. Alat yang digunakan meliputi :

1. Laptop

2. Handphone Android

3. Solder Timah

4. Software Arduino

5. Arduino UNO sebagai bootloader upload program

B. Bahan-bahan yang digunakan meliputi :

1. Microcontroller ATmega328.

2. Timah Solder

3. Kabel Jumper

4. Kabel Flat 16 Pin

5. Dot-Matrix P10

6. Bluetooth HC-06

7. Frame Kayu

8. Power Supply 5v

9. Converter DMD P10

10.

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang akan digunakan meliputi Dot-matrix P10, Bluetooth HC06 dan arsitektur mikrokontroller Atmega328P. Perancangan perangkat kerasnya menggunakan Arduino Uno sebagai modul mikrokontroller Atmega328P dan perancangan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan program Ide Arduino 1.8.2.

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.1. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem “Prototype System Pengendali Ranning Text Berbasis Arduino Dengan System Control Melalui Bluetooth”.

Rangkaian Dot-Matrix P10

Dot matrix adalah susunan titik-titik dua dimensi yang digunakan untuk menampilkan karakter-karakter, simbol atau gambar. Dot matrix banyak digunakan untuk menampilkan informasi pada mesin-mesin, jam, indikator keberangkatan kereta api dan perangkat lainnya yang membutuhkan display sederhana untuk resolusi yang terbatas. Display ini terdiri dari LED yang tersusun secara matrix berbentuk segi empat (bentuk selain segi empat juga ada) sehingga dengan menyalakan/mematikan lampu yang diinginkan, teks atau grafik yang dapat ditampilkan. Pengendali dot matrix mengkonversi instruksi dari decoder ke dalam sinyal elektris yang dapat menyalakan atau mematikan lampu sehingga tampilan yang diinginkan dapat terjadi.






Gambar 3.3. Rangkaian Dot-Matrix P10

Rangkaian Catu Daya

Catu Daya atau sering disebut dengan Power Supply adalah sebuah peranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk peranti lain, terutama daya listrik.




Gambar 3.4. Rangkaian catu daya

Rangkaian Sistem Minimum ATmega328

Agar mikrokontroller ATmega328 dapat digunakan sebagai sistem kontrol perlu dibuat sistem minimumnya. Gambar 3.5 adalah gambar sistem minimum dari mikrokontroller ATmega328.






Gambar 3.5. Rangkaian sistem minimum ATmega328


Pada rangkaian di atas merupakan minimum system yang digunakan dalam project ini, rangkaian diatas memerlukan Bootloader arduino yang digunakan sebagai media untuk mengupload program kedalam mikrokontroller ATmega328, karena minimum system diatas belum memiliki USBasp, dimana USBasp tersebut adalah salah satu cara penanaman program kedalam mikrokontroller dengan mode USB downloader.

Rangkaian Module Bluetooth

Dalam rancangan ini tidak banyak pin yang digunakan, yang dibutuhkan hanya, Pin TX dan Pin RX untuk komunikasi data dengan mikrokontroler melalui Smartphone menggunakan komunikasi serial.sedangkan sumber tegangan kerjanya menggunakan tegangan paositif sebesar 5 volt dc, yang didapatkan dari keluaran IC Regulator LM7805.

Pin TX yang berada pada bluetoth dihubungkan dengan dengan pin RX yang ada pada mikrokontroller, sedangkan pin RX yang ada pada bluetooth dihubungkan dengan pin TX yang ada pada mikrokontroller sehingga jalur komunikasi serial dapat terhubung dengan baik karna proses komunikasi serial itu sendiri adalah proses pengiriman dan penerimaan data melalui jalur RX dan TX yang ada pada bluetooth dan mikrokontroler. Sedangkan pin RX yang ada pada mikrokontroller terletak pada pin 0, sedangkan pin TX berada pada pin 1.





Gambar 3.6. Rangkaian module bluetooth

Rangkaian Sistem Keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar sebagai berikut:







Gambar 3.7. Skema Rangkaian Keseluruhan

Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak, adalah melakukan penulisan listing program ke dalam suatu Software Arduino 1.8.2 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.


Penulisan Listing Program Bahasa C

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino 1.8.2 digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan.

Penulisan Program pada Mikrokontroller

Untuk memasukan program kedalam sebuah mikrokontroler ATMega 328, di butuhkan Driver USB.IDE Arduino 1.8.2 dan Arduini Uno Board agar program yang dibuat dapat berjalan di dalam mikrokontroler. Adapun lankah – langkahnya yaitu:

A. Instalasi Driver Arduino

1. Hubungkan board dan tunggu Windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat. Biasa proses ini akan gagal.

2. Klik pada Star Menu dan buka Control Panel.

3. Di dalam Control Panel masuk ke menu System and Security. Kemudian klik pada System. Setelah tampilan System muncul.buka Device Manager.

4. Lihat pada bagian Ports (COM dan LPT) anda akan melihat sebuah port terbuka dengan nama “Arduino Uno (COMxx)”.

5. Klik kanan pada port “Arduino Uno (COMxx)” dan pilih opsi “Update Driver Software”.

6. Kemudian, pilih opsi “Browse my computer for Driver software”.

7. Terakhir, masuk dan pilih file driver Uno. Dengan nama “ArduinoUNO.inf”.

Pengisian Program ke dalam IC ATmega328

Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller Atmega328P yaitu listing program yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.8.5 Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

Arduino Uno sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller Atmega328P, maka program yang ditulis pada Arduino 1.8.5 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller Atmega328P.

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino.

Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program.

Buka software Arduno 1.8.2 yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:






Gambar 3.8 Memulai IDE Arduino


Setelah menjalankan aplikasi Arduino IDE, langkah selanjutnya proses verify untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak.





Gambar 3.9. Verify listing program

Pada tampilan pemrograman Arduino 1.8.2 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol verify yang ada pada Arduino 1.8.2, pada saat verify listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses verify program tidak terjadi error atau sukses.





Gambar 3.10. Upload listing program


Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller ATmega328 yang berjudul “Prototype System Pengendali Ranning Text Berbasis Arduino Dengan System Control Melalui Bluetooth” sudah siap digunakan.

Perangkat Lunak yang digunakan

Pada perancangan kali ini penulis memanfaatkan aplikasi Boarduino, Program ini bisa didownload free via Android Market. maka Selanjutnya kita buka program Boarduino pada Android gadget

Lalu Pastikan bluetooth pada smartphone sudah aktif, selanjutnya klik icon Boarduino, tekan Menu Text dan pilih icon bluetooth

Pilih nama device HC-06 yang terpasang pada Arduino, selanjutnya Dot-Matrix P10 akan menyala konstan jika proses pairing berhasil dilakukan. Jika Boarduino yang terpasang belum pernah pairing dengan HC-06, maka akan ditanyakan PIN CODE, masukkan 4 digit pin code (defaultnya 1234).

Jika sudah terkoneksi selanjutnya masukan informasi yang akan ditampilkan pada Dot-Matrix P10.

Flowchart Sistem

Pada pembuatan sebuah sistem pengontrolan diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur ataupun langkah-langkah dari suatu sistem yang dibuat. Sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar.

Penjelasan yang berupa proses merupakan gambar dari flowchart sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan flowchart ini adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk dapat memahami langkah-langkah serta kemungkinan-kemungkinan dari beberapa keputusan. Dalam pembuatan Prototype System Pengendali Ranning Text Berbasis Arduino Dengan Control Melalui Bluetooth digunakan flowchart program sebagai berikut:










Gambar 3.11. Flowchart sistem


Permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan orang bertanggung pada Kecamatan Benda, perlunya system yang dapat menampilkan informasi.

Dikarenakan Kecamatan Benda masih menggunakan cara konvensional dalam mengupload infoarmasi, maka pada Kecamatan Benda ingin memiliki system pengendali ranning text berbasis arduino dengan control melalui bluetooth:

1. Belum adanya sistem pengendali ranning text berbasis arduino dengan control melalui bluetooth pada Kecamatan Benda.

2. Petugas Kecamatan Benda sebagai orang yang bertanggung jawab pada lingkungan Kecamatan Benda tidak dapat sepenuhnya dapat mengupload informasi dengan cara konvensional tersebut.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapai, antara lalin:

1. Membuat sistem yang dapat di control melalui Bluetooth.

2. Meminimalisir sistem yang digunakan saat ini

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem.

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I


3.10.2 Elisitasi Tahap II

Elisitas Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitas Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3. Terdapat 3 requirement yang option-nya Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap IIKeterangan :

M = Mandatory

D = Desirable

I = Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitas Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut ini adalah tabel elisitasi tersebut :

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical L : Low

O : Operational M : Middle

E : Economi H : High

Final Elisitasi

Final elisitasi ini merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap yang dapat dijadikan acuan dan dasar pembuatan sistem. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan 14 functional dan 1 non functional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut ini tabel final elisitasi tersebut

Tabel 3.4. Final Elisitasi

BAB IV

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

Konsep Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing -masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dapat di lihat pada sub bab berikut.

Pengujian Rangkaian Mikrokontroller dan Bluetooth

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ini dilakukan dengan di hubungkan langsung dengan bluetooth. Yang kemudian diberikan tegangan kerja sebesar 5 volt yang di ambil dari arduino uno.

Gambar. 4.1. Pengujian Bluetooth

Pengujian Rangkaian Mikrokotnroller dan Dot Matrix P10

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ini dilakukan dengan di hubungkan langsung dengan modul Dot-matrix P10. Yang kemudian diberikan tegangan kerja sebesar 5 volt yang di ambil dari power supply.

Gambar 4.2. Pengujian Dot-Matrix P10

Analisa

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak yang telah di masukkan kedalam mikrokontroler AT328P. Hasil analisa dari listing program dan akan di berikan lampu sebagai indikator alat yang sedang bekerja bahwa lampu menyala.

Gambar 4.3. Prototype Tampak Samping
Gambar 4.4. Prototype Tampak depan

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

a. Processor : AMD A4-6300 APU with Radeon(tm)

b. Monitor : Acer

c. Mouse : Logitech

d. Keyboard : Logitech

e. RAM : 8 GB

f. OS : Windows 7 Ultimate 64 Bit

Aplikasi yang digunakan

a. MS Office 2017

b. Arduino 1.8.2.

c. Inkscape 0.92.2

d. Adobe Photoshop CS6

Implementasi

Schedule

1. Mengumpulkan data

Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem. 

2. Perancangan sistem

Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user.

3. Pengujian sistem

Pengetesan sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan pemasangan Hardware dan Software.

 

4. Perbaikan sistem

Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. 

5. Training user

Percobaan alat yang sudah di buat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak. 

6. Implementasi sistem

Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program.

7. Dokumentasi sistem

Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung


Implementasi sistem

Setelah melakukan uji coba alat, selanjutnya implementasi sistem. Kebutuhan aplikasi dan prototype untuk sistem yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut: 

1. Kebutuhan peralatan pembuatan alat Pengendali Ranning Text Berbasis Arduino Dengan System Control Melalui Bluetooth

* Arduino Uno R3

Sebagai Platform untuk memasukkan program dan mengolah data pada mikrokontroler ATmega 328P. 

* Modul Dot-matrix P10

Sebagai media penampil text.

* Bluetooth HC-06

Untuk komunikasi antara android dan Arduino.

* Power supply

Untuk menyuplai teganangan listrik .

* Maket Kayu

Untuk prototype alat pengendali ranning text berbasis arduino dengan system control melalui bluetooth

Estimasi biaya

Adapun Estimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan yang dibutuhkan. 

Tabel 4.4. Estimasi Biaya yang di keluarkan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang melatar belakangi penelitian prototype sistem pengendali ranning text berbasis arduino dengan control melalui bluetooth adalah.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

1. Dengan adanya alat pengendali ranning text berbasis arduino dengan control melalui bluetooth yang berbasis Android, di lingkungan Kecamatan Benda ataupun skala luas, semakin memudahkan dalam pengoperasian sistem ranning text tersebut.

2. Dengan adanya alat pengendali ranning text berbasis arduino dengan control melalui Bluetooth, dapat memberikan informasi kepada masyarakat Kecamatan Benda yang berkunjung secara praktis dan cepat.

3. Dengan menggunakan password akses bluetooth yang diproses oleh mikrokontroller, dapat di manfaatkan sebagai sistem keamanan, karena tidak sembarang orang dapat mengetahui password yang digunakan untuk mengontrol Running Text tersebut.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

A. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

Dengan merancang sistem pengendali ranning text berbasis arduino dengan control melalui bluetooth diharapkan dapat membantu dalam penyampaian informasi dengan cara yang lebih efisien karena mengubah cara konvensional menjadi sistem yang berbasis Android

B. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

Dengan adanya Skripsi ini penulis dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang mungkin belum didapat dari perkuliahan serta menerapkan ilmu yang telah dipelajari dengan cara kerja yang sebenarnya, serta dapat membantu masyarakat Kecamatan Benda dengan memberikan masukan positif, serta langkah apa yang harus ditingkatkan dalam sistem pengendali ranning text berbasis arduino.

Saran

1. Sistem pengendalian sistem running text dapat dingunakan pada skla luas.

2. Diperlukan pengkalibrasian alat secara priodik agar informasi yang di sajiakan bisa lebih akurat.

3. Alat ini dapat dikembangkan dengan menambahkan modul wifi jika tidak memungkinkan menggunakan bluetooth.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

  1. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  2. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Sistem”. Yogyakarta: Penerbit Andi
  3. Ibisa dan Tata Sutabri. 2011. “Konsep Keamanan Sistem Informasi”. Yogyakarta: Penerbit Andi
  4. Harvard dalam buku Sutabri, Tata. 2014. “Arsitektur Mikrokontroller AVR”. Bandung: Penerbit Informatika Bandung
  5. Saefullah, Sumardi Sadi, Yugo Bayana. 2009. “Smart Wheeled Robotic (SWR) Yang Mampu Menghindari Rintangan Secara Otomatis”. CCIT, Vol.2 No.3 – Mei 2009.
  6. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/motor-servo/
  7. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rangkaian-seri-dan-paralel resistor/
  8. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/membaca-kode-warna-resistor/
  9. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/definisi-kapasitor/
  10. http://elektronika-dasar.web.id/komponen/regulator-tegangan-positif-78xx/
  11. http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/oscilator-dengan-kristal/
  12. Guritno, Suryo Sudaryono dan Untung Raharja. 2010. “Literature Review”. Tangerang: STMIK Raharja
  13. Syahrul. 2014. “Pemrogramman Mikrokontroller AVR Bahasa Assembly Dan C”. Bandung: Penerbit Informatika Bandung
  14. Syahrul. 2012. “MikrokontrolerAVR ATMEGA8535”. Bandung: Penerbit Informatika Bandung


Contributors

Khoirul