SI1231473292: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Sistem)
(Konsep Prototipe)
Baris 239: Baris 239:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:62)<ref name="Simarmata, Janner. 2010. ''Rekayasa Perangkat Lunak''. Yogyakarta: CV Andi Offset.">Simarmata, Janner. 2010. ''Rekayasa Perangkat Lunak''. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>, Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:62)<ref name="[1]">Simarmata, Janner. 2010. ''Rekayasa Perangkat Lunak''. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>, Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

Revisi per 23 Mei 2016 00.04

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada kehidupan sehari-hari banyak sekali perokok di sekitar kita seperti yang kita ketahui sangat banyak sekali kerugian yang ditimbulkan akibat asap rokok bagi kesehatan manusia karena asap rokok tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan karena mengandung berbagai zat kimia yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan bermacam-macam penyakit seperti batuk kronis kanker paru-paru dan gangguan kesehatan lainnya.

Walaupun asap rokok ini sangat berbahaya bagi kesehatan tapi kebutuhan akan rokok ini masih terbilang cukup besar dikarenakan banyak orang yang tidak peduli dengan kesehatan dan efek negative pada asap rokok ini oleh karena factor buruk yang dibawa oleh asap rokok maka pada daerah tertentu diadakan larangan yang tidak memperbolehkan seorang untuk merokok misalnya pada rumah sakit gedung sekolah bioskop dan ruangan perkantoran yang ber AC dan lain lain.

Hal tersebut dilakukan agar asap pada perokok tidak mengenai orang yang tidak merokok dan asap yang ditimbulkan tidak mengganggu orang lain yang berada disekitarnya. Perkembangan teknologi sangat maju dengan pesat perkembangan teknologi ini merupakan hasil kerja keras dari rasa ingin tahunya manusia terhadap suatu hal yang pada akhirnya diharapkan akan mempermudah manusia dengan adanya teknologi tersebut akan bermunculan alat alat yang sangat canggih yang dapat bekerja secara otomatis yangdapat memudahkan pekerjaan manusia.

Salah satu alat yang cerdas yang dibutukan manusia adalah alat yang dapat mendeteksi asap rokok dan memberi peringatan dan dapat memberikan kepada perokok untuk tidak merokok di area tersebut dengan demikian dengan adanya alat ini dapat diharapkan pengawasan terhadap rokok tidak lagi dibutuhkan karena sudah dilakukan secara otomatis dan di harapkan dengan adanya alat ini juga dapat meningkatkan tingkat kedisiplinan perokok untuk tidak merokok pada area tertentu.

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas penulis mencoba untuk merancang suatu alat yang dapat mendeteksi asep rokok pada suatu ruangan dan memberi peringatan kepada perokok bahwa di ruangan tersebut tidak diperbolehkan untuk merokok.

Berdasarkan dari uraian diatas bahwa penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimanakah cara sistem pendeteksi asap rokok ini bekerja ?

  2. Bagaimana membuat sistem yang dapat mengetahui siapa yang merokok pada ruangan tersebut ?

  3. Bagaimanakah cara kerja Internet of Thing sistem pendeteksi asap rokok pada ruangan tersebut ?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan bahasan atas penyusunan laporan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka ruang lingkup laporan ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem yang dapat mendeteksi asap pada lingkungan bebas asap rokok.

  2. Sistem pada terdeteksi asap rokok tersebut akan mengirimkan gambar melalui email ketika asap rokok terdeteksi.

Tjuan dan manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pokok dari penelitian ini yaitu untuk menerangkan fakta fakta yang telah ditemukan serta menerapkan berbagai teori yang telah didapatkan selama ini. Adapun tujuan lain dari skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Membuat sistem internet of thing pendeteksi asap rokok pada lingkungan bebas asap rokok.

  2. Merancang sebuah system yang dapat mengambil gambar dan mengirimkan gambar tersebut melalui email untuk mengetahui siapa yang melakukan pelanggaran tersebut.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan.Manfaat atau kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis.Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian.Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka penelitian ini mempunyai manfaat teoritis.Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen.

Beberapa manfaat yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah:

  1. Optimalisasi fungsi dari sensor asap MQ-2 yang digunakan untuk mendeteksi udara yang mengandung asap.

  2. Memenfaatkan sebuah kamera webcam sebagai media untuk pengambilan data yang berupa foto dan foto tersebut akan otomatis dikirimkan melalui email.

Metode Penelitian

Dalam metode ini memanfaatkan sistem kecerdasan buatan yang diterapkan pada mikrokontroller untuk memberi informasi, peringatan dan penanganan pada ruangan yang terdapat asap rokok, sehingga ruangan tersebut bebas dari asap rokok.

Dalam pembuatan laporan skripsi ini, penulis akan menggunakan 5 (lima) metode penelitian yang meliputi:

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam laporan skripsi ini, digunakan metode sebagai berikut:

Metode Analisa

Pada metode analisa sistem ini penulis menggunakan metode analisa SWOT dimana dalam pengertian metode analisa SWOT ini adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (sterngths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths), mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Metode Pengembangan

Metode pengembangan adalah sebuah cara yang tersistem atau teratur yang bertujuan untuk melakukan analisa pengembangan suatu sistem agar sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan. Merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi sistem yang terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan, melakukan pengujian dalam pengaturan dimana ia akan digunakan akhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam metode ini penulis mencoba mengembangkan sistem yang telah ada dengan membuat usulan sistem yang akan dikembangkan dan dituangkan dalam bentuk draf elisitasi.

Dari kedua metode penelitian yang telah dijabarkan di atas, maka penulis akan menggunakan kedua metode tersebut untuk menganalisa sistem yang berjalan. Hal ini dikarenakan dengan memakai metode observasi, penulis dapat secara langsung mengetahui kendala-kendala yang timbul dalam pemakaian sistem tersebut, dan dapat langsung mencari tahu penyelesaiannya.Dengan memakai metode studi pustaka, penulis diharapkan mendapat teori-teori maupun literatur dari penelitian sebelumnya, agar tidak terjadi pembuatan ulang dari penelitian yang sudah ada.Dan survei, penulis berharap dapat menerima penilaian terhadap sistem yang berjalan dari para pengguna kemudian dapat langsung melakukan perbaikan terhadap sistem.

Metode Prototipe

Alat yang dibuat bersifat prototype atau simulasi alat yang dapat dipergunakan secara nyata uji coba dan penelitian menggunakan Sensor Asap MQ-2 atau AF-30 dan asap rokok.

Metode Testing

Pada metode testing ini penulis ingin menggunakan Black Box pada sistem yang akan penulis bangun, dalam pengertiannya Blakc Box testing adalah metode pengujian dengan struktur internal tau kerja. pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak, termasuk spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini dapat menjadi fungsional atau non-fungsional, meskipun biasanya fungsional. Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid dan menentukan output yang benar. Tidak ada pengetahuan tentang struktur internal benda uji itu. Sedangkan alasan penulis memilih black box ini karena metode uji dapat diterapkan pada semua tingkat pengujian perangkat lunak: unit, integrasi, fungsional, sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN :

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI :

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir dalam penyusunan Skripsi ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang Visual Basic.Net, Mikrokontroler arduino, serta beberapa komponen pendukung.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN :

Bab ini berisi tentang gambaran umum objek yang diteliti meliputi sejarah singkat,wewenang dan tanggung jawab,permasalahan yang dihadapi,dll.

BAB IV HASIL PENELITIAN :

Bab ini berisi tentang hasil penelitian memuat sesuatu yang anda buat berdasarkan analisis permasalahan pada bab 3,pada bab ini terdapat pembahasan penting yaitu

  1. Penyajian data penelitian

  2. Pengolahan terhadap data yang terkumpul

  3. Pembahasan

BAB V PENUTUP :

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA :

LAMPIRAN :

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem
  1. Definisi Sistem

  2. Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

    Menurut Mc Leod (2004) dalam Darmawan (2013:4)[1], sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.

    Menurut Hartono (2013:9) [2],Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya menjadi suatu kesatuan

    Menurut Taufiq, Rohmat. (2013) [3],Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Sutabri (2012:13)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem(Components)

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    3. Batasan Sistem (Boundary)

    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    5. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistemtersebut.

    7. Penghubung Sistem (Interface)

    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    9. Masukkan Sistem (Input)

    10. Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    11. Keluaran Sistem (Output)

    12. Hasil energi yang diolahdan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    13. Pengolahan Sistem (Process)

    14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    15. Sasaran Sistem (Objective)

    16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic,jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Menurut Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut di antaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup, dan sistem terbuka.

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)

    2. Sistem abstrak merupakan adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.

    3. Sistem Fisik (Physical System)

    4. Adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, siste produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.

    5. Sistem Tertentu (Deterministic System)

    6. Adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.

    7. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    8. Adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.

    9. Sistem Tertutup (Closed System)

    10. Adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

    11. Sistem Terbuka (Open System)

    12. Lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.

    Konsep Dasar Monitoring

    Sebuah kegiatan monitoring didasari oleh keinginan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian baik menyangkut siapa, mengapa dapat terjadi, sumber daya publik yang berkaitan, kebijakan dan juga dampak yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan aktivitas mencatat secara terstruktur. Ada beberapa definisi monitoring menurut pendapat para ahli, diantaranya yaitu:

    Menurut Khanna (2013)[5], Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project.

    Menurut Nikolaos (2013)[6], Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi.

    Berdasarkan dari kutipan di atas, dapat disimpulkan monitoring yaitu kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan bagi sumber daya. Proses dasar untuk pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:

    1. Menetapkan standar pelaksanaan.

    2. Pengukuran pelaksanaan.

    3. Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.

    Konsep Prototipe

    1. Definisi Prototipe

    2. Menurut Simarmata (2010:62)[1], Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan.

      Menurut Darmawan (2013:229)[7], Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

      Konsep Dasar Flowchart

      Konsep Dasar Pengujian

      Teori Khusus

      Mikrokontroller

      Konsep Dasar Raspberry Pi

      Konsep Dasar Sistem Operasi Raspbian

      Pemrograman Python

      Konsep Dasar Internet

      Konsep Dasar Elektronika

      Definisi Sensor Asap

      Konsep Dasar Kamera Webcam

      Konsep Dasar Pengeras suara ( Speaker )

      Literature Review

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Perusahaan

      __________

      Sejarah Singkat Perusahaan

      Visi dan Misi Perusahaan

      Struktur Organisasi PT. Phosphatindo Perkasa

      Tujuan Perancangan

      Langkah-Langkah

      Sistem Yang Berjalan

      Rancangan Sistem Usulan

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

      Metode Prototipe

      Pembuatan Alat

      Diagram Blok

      Perancangan Prangkat Lunak (Software)

      Cara Kerja Alat

      Alternatif Pemecahan Masalah

      User Requirement

      BAB IV

      HASIL PENELITIAN

      Rancangan Sistem Usulan

      __________

      Metode Black Box

      Uji Coba Hardware

      Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Dari hasil perancangan alat dan pembahasan Perancangan pendeteksi Asap Rokok diatas dapat di ambil beberapa kesimpulan, diantaranya :

      1. Prototipe ini dibuat menggunakan papan Raspberry pi 3 yang dihubungkan dengan sensor MQ-2 sebagai media input nya. Sensor MQ-2 ini berfungsi mendeteksi Asap rokok, Gas dan sejenisnya. Dengan menggunakan sensor ini, maka Raspberry pi 3 dapat mendeteksi Asap rokok secara efektif. Pada Uji coba yang telah dilakukan pendeteksian optimal sensor MQ-2 ini adalah pada jarak 5 cm.

      2. Perancangan alat ini menggunakan Raspberry pi 3, pc berukuran mini yang di dalamnya sudah tersedia wifi dan bluetooth berfungsi sebagai,koneksi ke internet sehingga alat ini dapat terhubung dengan internet memberikan informasi melalui web ubidots. Kendala pada alat ini lebih kepada koneksi internet, karena data yang terdeteksi dari sensor MQ-2 di kirimkan melalui raspberry dan raspberry mengupload lagi ke website ubidots, semakin internet stabil makan data yang dikirimkan ke website ubidots semakin lancar.

      3. Raspberry pi 3 yang telah diprogram yang didalamnya telah disisipkan library printah yang akan dikirim sebagai peringatan jika terdeksi Asap rokok.

      Saran

      Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut :

      1. Perancangan alat ini dapat terkoneksi dengan jaringan internet sehingga biaya komunikasi menjadi lebih murah.

      2. Perancangan alat ini dikembangkan dengan modul suara sehingga alat ini dapat mengeluarkan peringatan berupa suara manusia.

      3. Perancangan alat ini dapat mengirim gambar melalui webcam ke email.

      Kesan

      Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, diantaranya :

      1. Mendapat banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.

      2. Menambah ilmu sosial terhadap masyarakat, dan instansi terkait.

      3. Belajar bagaimana menanggapi permasalahan dilingkungan masyarakat khususnya dibidang teknologi.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 Darmawan, Deni. 2013.Sistem Informasi Manajeme. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
      2. Hartono, Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Offset
      3. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu Offset
      4. Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset
      5. Khanna, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access. Diambil dari http://ilmukomputer.org
      6. Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Resarch. Vol 1:2, ISSN:2166-7241, EISSN:2166-725X. IGI PA, USA.
      7. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset

      DAFTAR LAMPIRAN