SI1222473015: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Sistem Informasi)
(Konsep Dasar Sistem Informasi)
Baris 909: Baris 909:
 
<li>Blok Kendali (Control Block)</li>
 
<li>Blok Kendali (Control Block)</li>
 
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
 
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
</ol>
+
 
 
</ol><br>
 
</ol><br>
  

Revisi per 24 September 2016 23.00

APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA
MENGGUNAKAN MOBILE GIS BERBASIS ANDROID
PADA DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :
NIM : 1222473015
NAMA : ADY KUNCORO



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGEENERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
2014/2015



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA
MENGGUNAKAN MOBILE GIS BERBASIS ANDROID PADA
PUSAT PEMERINTAHAN KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1222473015
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA

MENGGUNAKAN MOBILE GIS BERBASIS ANDROID

PADA DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222473015
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Software Engineering

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, Junii 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 10020
   
NID : 02026

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA

MENGGUNAKAN MOBILE GIS BERBASIS ANDROID

PADA DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222473015
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1222473015
Nama
Jurusan : Teknik Informatika
:
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja,maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang,--/--/--



(Ady Kuncoro)

NIM : 1222473015









 

ABSTRAKSI

Technology development is highly related at all with all aspects of human life. With the development of technology that allows people to do a job. Tangerang City has great potential for development of tourism, people who are interested in his usual first seek information from the Internet or information from people who have visited the city of Tangerang. Currently Tangerang City would like to introduce tourism to the public and tourists get to visit tourist places are: hotel, culinary venues and attractions. But with the problems at the Department of Communications and Information Technology is experienced today are less effective. Referring to the existing problems, namely a lack of information on the location of the city of Tangerang then made an android based tourism application, this application will provide an explanation of attractions information and their information, such as a culinary tourist sites, hotels, address, hours, phone. The method used to design these applications include methods of data collection, analysis, design and testing methods testin blackbox. expected by the application of tourism can assist travelers in finding these attractions will go through Google Maps and also to show / determine the position of the current user by using GPS.

Keywords : Mobile GIS, Android, Mapping

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi saat ini sangat berkaitan sekali dengan semua aspek kehidupan manusia. Dengan semakin berkembangnya teknologi yang memudahkan masyarakat dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Kota Tangerang memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata, orang-orang yang tertarik biasa nya terlebih dahulu mencari informasi dari internet atau informasi dari orang yang telah mengunjungi kota tangerang. Saat ini Kota Tangeramg ingin memperkenalkan pariwisata agar masyarakat dan wisatawan bisa untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yaitu : hotel, tempat kuliner dan objek wisata. Tetapi dengan adanya permasalahan pada Dinas Kominfo yang di alami saat ini masih kurang efektif. Mengacu pada permasalahan yang ada yaitu kurangnya informasi lokasi di Kota Tangerang maka dibuatlah sebuah aplikasi pariwisata berbasis android, aplikasi ini akan memberikan penjelasan informasi tentang objek wisata beserta informasinya seperti, lokasi wisata kuliner, hotel, alamat, jam buka, telepon. Metode yang digunakan penulis untuk merancang aplikasi ini diantaranya metode pengumpulan data, analisa, perancangan serta metode pengujian blackbox testin. diharapkan dengan adanya aplikasi pariwisata dapat membantu wisatawan dalam menemukan rute objek wisata yang akan di tuju melalui Google Maps dan juga untuk menampilkan/mengetahui posisi dari user sekarang dengan menggunakan GPS.

Kata Kunci : Mobile GIS, Android, Pemetaan







 

 

KATA PENGANTAR


Assalamu'alaikum wm..wb..

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi dengan judul "Aplikasi Pemetaan Lokasi Pariwisata Menggunakan Mobile GIS Berbasis Android Pada Dinas Kominfo Kota Tangerang".

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja. Dalam penyusunan laporan Skripsi penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, maka Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu. .

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
4. Bapak Sutrisno, M.Kom , sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom, sebagai dosen Pembimbing II yang telah membantu, membimbing dan membina dalam pembuatan laporanskripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis.
7. Bapak Adhi Zulkifli sebagai stakeholder, yang telah membantu dalam memberikan data-data dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Laporan skripsi.
8. Kepada Orang Tua yang selama ini telah setia memberikan dorongan semangat, perhatian, dan doa.
9. Para sahabat dan rekan-rekan penulis terutama Sopian, Said Salman, Ahmad Rizky, Setyo Dedy, I nyoman dan rekan-rekan yang lainnya dimana penulis tidak dapat menyebut satu persatu.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan serta kelemahan-kelemahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT. senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin.

Tangerang,--/--/--


(ADY KUNCORO)

NIM : 1222473015






DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Deskripsi Aktor Sistem yang Berjalan
  2. abel 3.2. Deskripsi Use Case Diagram Pencarian User
  3. Tabel 3.3. Deskripsi Use Case Diagram Melihat Kategori Pariwisata
  4. Tabel 3.4. Deskripsi Use Case Diagram Mengolah Data Pariwisata (Admin)
  5. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi
  9. Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
  10. Tabel 4.2. Blackbox Testing
  11. Tabel 4.3. Schedule Implementasi
  12. Tabel 4.8. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Langkah Analisis Sistem
  2. Gambar 2.2. Sub Sistem SIG
  3. Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Kominfo
  4. Gambar 3.2. Use Case Diagram
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram Pencarian
  6. Gambar 3.4 Activity Diagram melihat Kategori Pariwisata
  7. Gambar 3.5 activity Diagram Mengolah Data Pariwisata
  8. Gambar 3.6 Sequence Diagram Mengolah Data Pariwisata
  9. Gambar 3.7 Sequence Diagram Pariwisata
  10. Gambar 3.8 Sequence Diagram Pencarian
  11. Gambar 4.1 Usecase Diagram system yang diusulkan
  12. Gambar 4.2 Activity Diagram Mengolah Data Pariwisata
  13. Gambar 4.3 Activity Diagram Melihat Informasi Pariwisata
  14. Gambar 4.4 Activity Diagram Melihat Rute
  15. Gambar 4.5 Activity Diagram Melihat Kolom Pencarian Pariwisata
  16. Gambar 4.6 Activity Diagram Peta Pariwisata
  17. Gambar 4.7 Activity Diagram Melihat Informasi Aplikasi
  18. Gambar 4.8 Sequence Diagram Mengolah Data Pariwisata
  19. Gambar 4.9 Sequence Diagram Pariwisata
  20. Gambar 4.10 Sequence Diagram Pencarian
  21. Gambar 4.11 Sequence Diagram Peta
  22. Gambar 4.12 Class Diagram
  23. Gambar 4.13 Tampilan Home
  24. Gambar 4.14 Tampilan Direktori Pariwisata
  25. Gambar 4.15 Tampilan Pariwisata
  26. Gambar 4.16 Tampilan Rute
  27. Gambar 4.17 Tampilan Utama Android
  28. Gambar 4.18 Tampilan Menu Direktori Pariwisata
  29. Gambar 4.19 Tampilan Direktori Hotel
  30. Gambar 4.20 Tampilan Hotel
  31. Gambar 4.21 Tampilan Rute Hotel
  32. Gambar 4.22 Tampilan Direktori Kuliner
  33. Gambar 4.23 Tampilan Kuliner
  34. Gambar 4.24 Tampilan Rute Kuliner
  35. Gambar 4.25 Tampilan Objek Taman
  36. Gambar 4.26 Tampilan Direktori Objek Taman
  37. Gambar 4.27 Tampilan Rute Objek Taman

DAFTAR SIMBOL

  1. Simbol Use Case Diagram

    Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

  2. Simbol Class Diagram

    Gambar 2. Simbol Class Diagram

  3. Simbol Squence Diagram

    Gambar 3. Simbol Sequence Diagram

  4. Simbol Activity Diagram

    Gambar 4. Simbol Actifity Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berkaitan erat dengan semua aspek kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Adanya teknologi dan informasi saat ini memudahkan manusia dalam menjalankan dan mengerjakan dalam masyarakat terus mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini.

Kota Tangerang memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata, orang-orang yang tertarik biasa nya terlebih dahulu mencari informasi dari internet atau informasi dari orang yang telah mengunjungi kota tangerang. Informasi yang dicari biasanya mulai dari informasi tentang objek taman yang ada di kota tangerang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, penggunaan internet dapat dilakukan dimana saja, baik melalui komputer, mobile device sehingga informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat.

Berdasarkan permasalahan di atas, untuk membantu para wisatawan dalam menemukan lokasi wisata beserta informasinya pada kota Tangerang, maka di buatlah sebuah aplikasi pariwisata berbasis android. Aplikasi ini akan memberikan penjelasan informasi tentang objek taman beserta informasinya seperti, lokasi wisata kuliner, hotel, alamat, jam buka, telepon, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA MENGGUNAKAN MOBILE GIS BERBASIS ANDROID PADA DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG” selain itu, aplikasi pariwisata ini juga menampilkan peta yang dapat membantu wisatawan dalam menemukan rute objek taman yang akan di tuju melalui Google Maps dan juga untuk menampilkan/mengetahui posisi dari user sekarang dengan menggunakan GPS.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penulis menggali bebera apa rumusan masalah yaitu :

  1. Perancangan seperti apa wisatawan bisa nikmati ?
  2. Bagaimana membangun aplikasi pemetaan lokasi Kota Tangerang ?
  3. Apakah perancangan Apilkasi pemetaan lokasi pariwisata Kota Tangerang sudah memberikan informasi  ?

Pembatasan Masalah

Agar skripsi ini lebih focus secara mendalam kearah yang diharapkan, maka penulis memberikan batasan-batasan masalah. Adapun batasan penelitian ini adalah :

  1. Daerah penelitian adalah Kota Tangerang
  2. Objek penelitian adalah objek taman yang tersebar di Kota Tangerang
  3. Menggunakan akses internet, Wi-Fi dan 3G dalam mengakses informasi yang tersedia pada aplikasi.
  4. Pembuatan Sistem Informasi Geografis persebaran objek taman di Kota Tangerang berbasis mobile GIS ini menggunakan softwareGoogle Maps, App Inventor, Paket App Engine Java SDK, Paket Google App Engine.

Tujuan Masalah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu wisatawan menemukan objek taman unggulan yang ada di Kota Tangerang berbasis mobile GIS, sehingga dapat memudahkan setiap wisatawan khususnya pengguna smartphone.

Manfaat Masalah

  1. Bagi Peneliti

    Menambah pengetahuan dan wawasan yang di peroleh di bangku perkuliahan mobile GIS.

  2. Bagi Masyarakat Umum

    Dapat menggunakan aplikasi ini sebagai alat pemenuh kebutuhan mereka secara individu.

  3. Dinas pemerintahan

    Sebagai pendorong untuk lebih mengembangkan aplikasi GIS pada smartphone android.

Bahan dan Metode Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini di spesifikasikan dalam hardware dan software, yaitu sebagai berikut

  1. Perangkat keras atau hardware yang terdiri dari :
  1. Perangkat laptop dengan spesifikasi Processor Intel (R) Core (TM) i3-4030U CPU @ 1.90 Ghz, Harddisk 500 GB, RAM 8.00 GB.
  2. GPS Handheld/Mobile
  3. Kamera
  4. Smartphone Android
  1. Perangkat lunak atau software, yang terdiri dari :
  1. Eclipse, digunakan sebagai media pembuatan aplikasi.
  2. Java Development Kit (JDK), agar dapat membaca bahasa pemrograman Java.
  3. Google maps, untuk melihat daftar objek wisata

Metode Pengumpulan data

  1. Data koordinat GPS tiap lokasi objek wisata, diperoleh melalui pengukuran GPS.
  2. Data daftar objek taman unggulan Kota Tangerang, diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang.
  3. Data atribut, diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang serta survey lapangan
Survey lapangan untuk memperoleh koordinat objek taman dan data-data pendukung lainnya. Dalam observasi tersebut juga dilakukan pengamatan kondisi objek taman bersama Bapak Adhi Zulkifli yaitu sebagai Stakeholder dan Bapak Rama bagian development. </div

Metode Analisa

Pengumpulan data sudah di laksanakan dan proses instalasi selesai, kemudian melakukan perancangan program dengan perancangan system menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) yang meliputi diagram use case, diagram class, dan diagram sequance.

Metode Perancangan

Maka di lakukanlan perancangan user interface aplikasi agar aplikasi nantinya mudah dipahami dan dioperasikan. Kemudian melakukan pengkodean sesuai dengan rancangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Java melalui aplikasi Eclipse.

Metode Pengujian (Testing)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox Testing adallah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba Blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fugsional output suatu program. Metode pengujian Blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas pembuatan laporan skripsi ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa subbab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penyusun gunakan untuk menjelaskan sistem yang berlaku umum, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, information technology (IT), dan beberapa literature review serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini. Dan beberapa istilah maupun konsep yang berhuungan dengan objek penelitian.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, sejarah singkas, struktur organsasi Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Berisi tentang perancangan dan implementasi service oriented architecture menggunakaan web service, perangkat keras (hardwware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoperasian dan implementasi sistem yang diusulkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan kesimpulan dengan hasil analisa dan rancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari penyusun untuk lebih mengoptimalkan kinerja system yang diusulkan dan permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sebuah system yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaaian sasaran serta tujuan perusahaan.

Menurut Tata Sutabri (2012:13)[1], Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, berinteraksi, saling bergantung sama lain dan terpadu.

Menurut Suprihadi dkk dalam jurnal CCIT (2013:310)[2], Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. (2012:17)[3].

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.


Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
  5. Masukkan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.
  7. Pengolahan Sistem (Proses)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[4], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
  2. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    1. Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man machine system.
    2. Sistem tertentu dan Sistem tidak tentu
      Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sedangkan Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
    3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
      Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
    4. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
      Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.
    5. Sistem tertutup dan Sistem terbuka
      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

    Berdasarkan klasifikasi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa suatu klasifikasi sistem merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak serta tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya dan memiliki sistem alamiah serta sistem buatan manusia.

Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Menurut Maimunah (2012:26)[5], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.
    Menurut Taufiq (2013:15)[4], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
    Menurut Mcleod dalam Yakub (2012:8)[6], “Informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

    Secara umum, informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

    Klasifikasi Informasi

    Menurut Sutabri (2012:34)[1], informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:</li>

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
    2. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

      1. Informasi yang tepat waktu
      2. Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

      3. Informasi yang relevan
      4. Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

      5. Informasi yang bernilai
      6. Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

      7. Informasi yang dapat dipercaya
      8. Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

    3. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
    4. Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

      1. Informasi masa lalu
      2. Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.

      3. Informasi masa kini
      4. Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

    5. Informasi Berdasarkan Sasaran
    6. Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalamorganisasi maupun diluar organisasi. Informasijenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

      1. Informasi Individual
      2. Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

      3. Informasi Komunitas
      4. Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

    Nilai Informasi

    Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

    1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)
    2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

    3. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)
    4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

    5. Ketelitian (Accuracy)
    6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    7. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)
    8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

    9. Ketepatan Waktu (Timelines)
    10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    11. Kejelasan (Clarity)
    12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

    13. Fleksibilitas (Flexibility)
    14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

    15. Dapat Dibuktikan (Verified)
    16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

    17. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)
    18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

    19. Dapat Diukur (Measurable)
    20. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    Komponen-Komponen Informasi

    Menurut Darmawan (2012:5)[7], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.
    2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
    3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
    4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
    5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
    6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi
    2. Menurut Taufiq (2013:17)[4], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
      Menurut Tata Sutabri (2012:2)[1], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
      Menurut Sutarman (2012:13)[7], “Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.
      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manjemen dalam mengambilan keputusan.

    3. Komponen Sistem Informasi
    4. John Burch dan Gary Grudnitski dalam Yustianti (2012:14)[8], mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari:

    5. Blok Masukan (Input Block)
    6. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.

    7. Blok Model (Model Block)
    8. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    9. Blok Keluaran (Output Block)
    10. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    11. Blok Teknologi (Technology Block)
    12. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

    13. Blok Basis Data (Database Block)
    14. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    15. Blok Kendali (Control Block)
    16. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.


    Konsep Dasar Perancangan

    1. Definisi Perancangan
    2. Menurut Subhan (2012:109)[9], Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.
      Menurut Soepadmo (2013:10)[10], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.
      Dari hasil pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses seseorang untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengembangan spesifikasi, rencana atau proses dengan memperhatikan beberapa batasan hukum, politik, sosial dan lain sebagainya.


    Konsep Dasar Peta

    1. Definisi Peta
    2. <p style="text-indent:0.5in">Peta merupakan alat utama dalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra satelit. Melalui peta, seseorang dapat mengamati ketampakan permukaan bumi lebih luas dari batas pandang manusia.</p> <p style="text-indent:0.5in">Menurut International Cartographic Association (ICA), peta adalah suatu gambaran unsur-unsur ketampakan abstrak dari permukaan Bumi yang digambaran pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.</p> <p style="text-indent:0.5in">Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan peta dijadikan saluran antara si pengirim pesan (pembuat peta) dan si penerima pesan (pengguna peta) berupa infomasi mengenai sebuah fenomena alam. Agar pesan (gambar) tersebut dapat dipahami, harus ada bahasa dan pengertian yang sama antara si pengirim pesan dan si penerima pesan.</p> <p style="text-indent:0.5in">Peta mulai ada dan digunakan manusia sejak manusia melakukan penjelajahan dan penelitian, walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana, yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat.</p> <p style="text-indent:0.5in">Pada awal abad ke-2 (87–150 M), Claudius Ptoloeumaeus mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Ptoloeumaeus dibukukan dan diberi nama Atlas Ptoloeumaeus.</p> <p style="text-indent:0.5in">Suatu seni, ilmu, dan teknik pembuatan peta yang di dalamnya melibatkan ilmu geodesi, fotogrametri, kompilasi, dan reproduksi peta disebut kartografi. Orang yang ahli dalam membuat peta disebut kartograf.</p>

    3. Fungsi Peta
    4. Fungsi peta saecara umum adalah :

      1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan Bumi).
      2. Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan Bumi).
      3. Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk benua, negara, gunung, dan bentuk-bentuk yang lain) sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta.
      4. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikannya di atas peta.

    Konsep Dasar Data

    1. Definisi Data
    2. Menurut Taufiq (2013:13)[9], "Data adalah sesuatu yang diberikan untuk diolah".
      Menurut Sutabri (2012:1)[1], "Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata". Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah berupa catatan-catatan yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukan fakta.

    3. Klasifikasi Data
    4. Menurut Sutabri (2012:3)[1], dapa dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

      1. Klasifikasi data menurut jenis data:
        1. Data Hitung (Enumeration / Counting Data)
        2. Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

        3. Data Ukur (Measurement Data)
        4. Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu.

      2. Klasifikasi data menurut sifat data:
        1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
        2. Data Kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

        3. Data Kualitatif (Qualitative Data)
        4. Data kualitatif adalah mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu.

      3. Data Klasifikasi data menurut sumber:
        1. Data Internal
        2. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

        3. Data Eksternal
        4. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

          1. Data Eksternal Primer (Primary External Data)
          2. Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

          3. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)
          4. Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.


    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem
    2. <p style="text-indent:0.5in">Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT, ”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Henderi dkk, 2011:322)[11].</p> <p style="text-indent:0.5in">Menurut Rosa (2013:18)[12], "Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru". </p> <p style="text-indent:0.5in">Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.</p>

    3. Langkah-Langkah Analisis Sistem
    4. <p style="text-indent:0.5in">Menurut Taufiq (2013:159)[4], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.</p> <p style="text-indent:0.5in">Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut L. Jeffery yang dijelaskan pada gambar dibawah ini :</p>


      <p style="text-indent:0.5in"></p>

    5. <p style="text-indent:0.5in"></p>


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Ady Kuncoro