SI1222473015: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Teori Umum)
Baris 752: Baris 752:
  
 
== <p style="text-align: left"><b>'''Teori Umum'''</b></p> ==
 
== <p style="text-align: left"><b>'''Teori Umum'''</b></p> ==
=== <p style="text-align: left"><b>'''Konsep Dasar Sistem</b></p>===
+
<p style="text-align: left"><b>'''Konsep Dasar Sistem</b></p>
==== <p style="text-align: left"><b>'''Definisi Sistem'''</b></p>====
+
<p style="text-align: left"><b>'''Definisi Sistem'''</b></p>
 
<p style="text-indent:0.5in">Sebuah system yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaaian sasaran serta tujuan perusahaan.</p>
 
<p style="text-indent:0.5in">Sebuah system yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaaian sasaran serta tujuan perusahaan.</p>
 
<p style="text-indent:0.5in">Menurut Tata Sutabri (2012:13)<ref name="Tata Sutabri" />, Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, berinteraksi, saling bergantung sama lain dan terpadu.</p>
 
<p style="text-indent:0.5in">Menurut Tata Sutabri (2012:13)<ref name="Tata Sutabri" />, Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, berinteraksi, saling bergantung sama lain dan terpadu.</p>

Revisi per 24 September 2016 18.56

APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA
MENGGUNAKAN MOBILE GIS BERBASIS ANDROID
PADA DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :
NIM : 1222473015
NAMA : ADY KUNCORO



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGEENERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
2014/2015



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA
MENGGUNAKAN MOBILE GIS BERBASIS ANDROID PADA
PUSAT PEMERINTAHAN KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1222473015
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA

MENGGUNAKAN MOBILE GIS BERBASIS ANDROID

PADA DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222473015
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Software Engineering

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, Junii 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 10020
   
NID : 02026

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA

MENGGUNAKAN MOBILE GIS BERBASIS ANDROID

PADA DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222473015
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1222473015
Nama
Jurusan : Teknik Informatika
:
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja,maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang,--/--/--



(Ady Kuncoro)

NIM : 1222473015









 

ABSTRAKSI

Technology development is highly related at all with all aspects of human life. With the development of technology that allows people to do a job. Tangerang City has great potential for development of tourism, people who are interested in his usual first seek information from the Internet or information from people who have visited the city of Tangerang. Currently Tangerang City would like to introduce tourism to the public and tourists get to visit tourist places are: hotel, culinary venues and attractions. But with the problems at the Department of Communications and Information Technology is experienced today are less effective. Referring to the existing problems, namely a lack of information on the location of the city of Tangerang then made an android based tourism application, this application will provide an explanation of attractions information and their information, such as a culinary tourist sites, hotels, address, hours, phone. The method used to design these applications include methods of data collection, analysis, design and testing methods testin blackbox. expected by the application of tourism can assist travelers in finding these attractions will go through Google Maps and also to show / determine the position of the current user by using GPS.

Keywords : Mobile GIS, Android, Mapping

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi saat ini sangat berkaitan sekali dengan semua aspek kehidupan manusia. Dengan semakin berkembangnya teknologi yang memudahkan masyarakat dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Kota Tangerang memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata, orang-orang yang tertarik biasa nya terlebih dahulu mencari informasi dari internet atau informasi dari orang yang telah mengunjungi kota tangerang. Saat ini Kota Tangeramg ingin memperkenalkan pariwisata agar masyarakat dan wisatawan bisa untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yaitu : hotel, tempat kuliner dan objek wisata. Tetapi dengan adanya permasalahan pada Dinas Kominfo yang di alami saat ini masih kurang efektif. Mengacu pada permasalahan yang ada yaitu kurangnya informasi lokasi di Kota Tangerang maka dibuatlah sebuah aplikasi pariwisata berbasis android, aplikasi ini akan memberikan penjelasan informasi tentang objek wisata beserta informasinya seperti, lokasi wisata kuliner, hotel, alamat, jam buka, telepon. Metode yang digunakan penulis untuk merancang aplikasi ini diantaranya metode pengumpulan data, analisa, perancangan serta metode pengujian blackbox testin. diharapkan dengan adanya aplikasi pariwisata dapat membantu wisatawan dalam menemukan rute objek wisata yang akan di tuju melalui Google Maps dan juga untuk menampilkan/mengetahui posisi dari user sekarang dengan menggunakan GPS.

Kata Kunci : Mobile GIS, Android, Pemetaan







 

 

KATA PENGANTAR


Assalamu'alaikum wm..wb..

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi dengan judul "Aplikasi Pemetaan Lokasi Pariwisata Menggunakan Mobile GIS Berbasis Android Pada Dinas Kominfo Kota Tangerang".

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja. Dalam penyusunan laporan Skripsi penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, maka Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu. .

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
4. Bapak Sutrisno, M.Kom , sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom, sebagai dosen Pembimbing II yang telah membantu, membimbing dan membina dalam pembuatan laporanskripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis.
7. Bapak Adhi Zulkifli sebagai stakeholder, yang telah membantu dalam memberikan data-data dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Laporan skripsi.
8. Kepada Orang Tua yang selama ini telah setia memberikan dorongan semangat, perhatian, dan doa.
9. Para sahabat dan rekan-rekan penulis terutama Sopian, Said Salman, Ahmad Rizky, Setyo Dedy, I nyoman dan rekan-rekan yang lainnya dimana penulis tidak dapat menyebut satu persatu.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan serta kelemahan-kelemahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT. senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin.

Tangerang,--/--/--


(ADY KUNCORO)

NIM : 1222473015






DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Deskripsi Aktor Sistem yang Berjalan
  2. abel 3.2. Deskripsi Use Case Diagram Pencarian User
  3. Tabel 3.3. Deskripsi Use Case Diagram Melihat Kategori Pariwisata
  4. Tabel 3.4. Deskripsi Use Case Diagram Mengolah Data Pariwisata (Admin)
  5. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi
  9. Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
  10. Tabel 4.2. Blackbox Testing
  11. Tabel 4.3. Schedule Implementasi
  12. Tabel 4.8. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Langkah Analisis Sistem
  2. Gambar 2.2. Sub Sistem SIG
  3. Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Kominfo
  4. Gambar 3.2. Use Case Diagram
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram Pencarian
  6. Gambar 3.4 Activity Diagram melihat Kategori Pariwisata
  7. Gambar 3.5 activity Diagram Mengolah Data Pariwisata
  8. Gambar 3.6 Sequence Diagram Mengolah Data Pariwisata
  9. Gambar 3.7 Sequence Diagram Pariwisata
  10. Gambar 3.8 Sequence Diagram Pencarian
  11. Gambar 4.1 Usecase Diagram system yang diusulkan
  12. Gambar 4.2 Activity Diagram Mengolah Data Pariwisata
  13. Gambar 4.3 Activity Diagram Melihat Informasi Pariwisata
  14. Gambar 4.4 Activity Diagram Melihat Rute
  15. Gambar 4.5 Activity Diagram Melihat Kolom Pencarian Pariwisata
  16. Gambar 4.6 Activity Diagram Peta Pariwisata
  17. Gambar 4.7 Activity Diagram Melihat Informasi Aplikasi
  18. Gambar 4.8 Sequence Diagram Mengolah Data Pariwisata
  19. Gambar 4.9 Sequence Diagram Pariwisata
  20. Gambar 4.10 Sequence Diagram Pencarian
  21. Gambar 4.11 Sequence Diagram Peta
  22. Gambar 4.12 Class Diagram
  23. Gambar 4.13 Tampilan Home
  24. Gambar 4.14 Tampilan Direktori Pariwisata
  25. Gambar 4.15 Tampilan Pariwisata
  26. Gambar 4.16 Tampilan Rute
  27. Gambar 4.17 Tampilan Utama Android
  28. Gambar 4.18 Tampilan Menu Direktori Pariwisata
  29. Gambar 4.19 Tampilan Direktori Hotel
  30. Gambar 4.20 Tampilan Hotel
  31. Gambar 4.21 Tampilan Rute Hotel
  32. Gambar 4.22 Tampilan Direktori Kuliner
  33. Gambar 4.23 Tampilan Kuliner
  34. Gambar 4.24 Tampilan Rute Kuliner
  35. Gambar 4.25 Tampilan Objek Taman
  36. Gambar 4.26 Tampilan Direktori Objek Taman
  37. Gambar 4.27 Tampilan Rute Objek Taman

DAFTAR SIMBOL

  1. Simbol Use Case Diagram

    Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

  2. Simbol Class Diagram

    Gambar 2. Simbol Class Diagram

  3. Simbol Squence Diagram

    Gambar 3. Simbol Sequence Diagram

  4. Simbol Activity Diagram

    Gambar 4. Simbol Actifity Diagram

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berkaitan erat dengan semua aspek kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Adanya teknologi dan informasi saat ini memudahkan manusia dalam menjalankan dan mengerjakan dalam masyarakat terus mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini.

Kota Tangerang memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata, orang-orang yang tertarik biasa nya terlebih dahulu mencari informasi dari internet atau informasi dari orang yang telah mengunjungi kota tangerang. Informasi yang dicari biasanya mulai dari informasi tentang objek taman yang ada di kota tangerang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, penggunaan internet dapat dilakukan dimana saja, baik melalui komputer, mobile device sehingga informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat.

Berdasarkan permasalahan di atas, untuk membantu para wisatawan dalam menemukan lokasi wisata beserta informasinya pada kota Tangerang, maka di buatlah sebuah aplikasi pariwisata berbasis android. Aplikasi ini akan memberikan penjelasan informasi tentang objek taman beserta informasinya seperti, lokasi wisata kuliner, hotel, alamat, jam buka, telepon, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA MENGGUNAKAN MOBILE GIS BERBASIS ANDROID PADA DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG” selain itu, aplikasi pariwisata ini juga menampilkan peta yang dapat membantu wisatawan dalam menemukan rute objek taman yang akan di tuju melalui Google Maps dan juga untuk menampilkan/mengetahui posisi dari user sekarang dengan menggunakan GPS.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penulis menggali bebera apa rumusan masalah yaitu :

  1. Perancangan seperti apa wisatawan bisa nikmati ?
  2. Bagaimana membangun aplikasi pemetaan lokasi Kota Tangerang ?
  3. Apakah perancangan Apilkasi pemetaan lokasi pariwisata Kota Tangerang sudah memberikan informasi  ?

Pembatasan Masalah

Agar skripsi ini lebih focus secara mendalam kearah yang diharapkan, maka penulis memberikan batasan-batasan masalah. Adapun batasan penelitian ini adalah :

  1. Daerah penelitian adalah Kota Tangerang
  2. Objek penelitian adalah objek taman yang tersebar di Kota Tangerang
  3. Menggunakan akses internet, Wi-Fi dan 3G dalam mengakses informasi yang tersedia pada aplikasi.
  4. Pembuatan Sistem Informasi Geografis persebaran objek taman di Kota Tangerang berbasis mobile GIS ini menggunakan softwareGoogle Maps, App Inventor, Paket App Engine Java SDK, Paket Google App Engine.

Tujuan Masalah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu wisatawan menemukan objek taman unggulan yang ada di Kota Tangerang berbasis mobile GIS, sehingga dapat memudahkan setiap wisatawan khususnya pengguna smartphone.

Manfaat Masalah

  1. Bagi Peneliti

    Menambah pengetahuan dan wawasan yang di peroleh di bangku perkuliahan mobile GIS.

  2. Bagi Masyarakat Umum

    Dapat menggunakan aplikasi ini sebagai alat pemenuh kebutuhan mereka secara individu.

  3. Dinas pemerintahan

    Sebagai pendorong untuk lebih mengembangkan aplikasi GIS pada smartphone android.

Bahan dan Metode Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini di spesifikasikan dalam hardware dan software, yaitu sebagai berikut

  1. Perangkat keras atau hardware yang terdiri dari :
  1. Perangkat laptop dengan spesifikasi Processor Intel (R) Core (TM) i3-4030U CPU @ 1.90 Ghz, Harddisk 500 GB, RAM 8.00 GB.
  2. GPS Handheld/Mobile
  3. Kamera
  4. Smartphone Android
  1. Perangkat lunak atau software, yang terdiri dari :
  1. Eclipse, digunakan sebagai media pembuatan aplikasi.
  2. Java Development Kit (JDK), agar dapat membaca bahasa pemrograman Java.
  3. Google maps, untuk melihat daftar objek wisata

Metode Pengumpulan data

  1. Data koordinat GPS tiap lokasi objek wisata, diperoleh melalui pengukuran GPS.
  2. Data daftar objek taman unggulan Kota Tangerang, diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang.
  3. Data atribut, diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang serta survey lapangan
Survey lapangan untuk memperoleh koordinat objek taman dan data-data pendukung lainnya. Dalam observasi tersebut juga dilakukan pengamatan kondisi objek taman bersama Bapak Adhi Zulkifli yaitu sebagai Stakeholder dan Bapak Rama bagian development. </div

Metode Analisa

Pengumpulan data sudah di laksanakan dan proses instalasi selesai, kemudian melakukan perancangan program dengan perancangan system menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) yang meliputi diagram use case, diagram class, dan diagram sequance.

Metode Perancangan

Maka di lakukanlan perancangan user interface aplikasi agar aplikasi nantinya mudah dipahami dan dioperasikan. Kemudian melakukan pengkodean sesuai dengan rancangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Java melalui aplikasi Eclipse.

Metode Pengujian (Testing)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox Testing adallah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba Blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fugsional output suatu program. Metode pengujian Blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas pembuatan laporan skripsi ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa subbab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penyusun gunakan untuk menjelaskan sistem yang berlaku umum, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, information technology (IT), dan beberapa literature review serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini. Dan beberapa istilah maupun konsep yang berhuungan dengan objek penelitian.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, sejarah singkas, struktur organsasi Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Berisi tentang perancangan dan implementasi service oriented architecture menggunakaan web service, perangkat keras (hardwware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoperasian dan implementasi sistem yang diusulkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan kesimpulan dengan hasil analisa dan rancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari penyusun untuk lebih mengoptimalkan kinerja system yang diusulkan dan permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sebuah system yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaaian sasaran serta tujuan perusahaan.

Menurut Tata Sutabri (2012:13)[1], Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, berinteraksi, saling bergantung sama lain dan terpadu.

Menurut Suprihadi dkk dalam jurnal CCIT (2013:310)[2], Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. (2012:17)[3].

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.


Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
  5. Masukkan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.
  7. Pengolahan Sistem (Proses)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[4], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
  2. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    1. Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man machine system.
    2. Sistem tertentu dan Sistem tidak tentu
      Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sedangkan Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
    3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
      Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
    4. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
      Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.
    5. Sistem tertutup dan Sistem terbuka
      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

    Berdasarkan klasifikasi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa suatu klasifikasi sistem merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak serta tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya dan memiliki sistem alamiah serta sistem buatan manusia.

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    1. Definisi Data
      Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[5], "Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah."
    2. Definisi Informasi
      Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57)[6], "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan".
      Menurut Sutabri (2012:29)[7], "Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data". Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau informasi berhubungan dengan keputusan, nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan seperti ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi dalam mengambil sebuah keputusan.
    3. Siklus Informasi
      Menurut Sutabri (2012:32)[7], "Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak karena itu perlu diolah lebih lanjut, data diolah melalui suatu model agar menjadi informasi." Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam piihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan, memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.
    4. Nilai Informasi
      Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.
    5. Menurut Sutabri (2012:38)[7], "Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan." Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

      1. Mudah diperoleh (easily obtained)
        Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
      2. Luas dan lengkap (extensive and complete)
        Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
      3. Ketelitian (accuracy)
        Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
      4. Kecocokan (suitability)
        Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.
      5. Ketepatan waktu (timeliness)
        Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.
      6. Kejelasan (clarity)
        Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
      7. Keluwesan (flexibility)
        Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
      8. Dapat dibuktikan (can be proved)
        Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
      9. Tidak ada prasangka (no prejudice)
        Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
      10. Dapat diukur (can be measured)
        Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.
      11. Kualitas Informasi
        Menurut Sutabri (2012:41)[7], "Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (time liness) dan relevan (relevance)."
      12. Akurat (accurate)
        Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
      13. Tepat Pada Waktunya (time liness)
        Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
      14. Relevan (relevance)
        Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:46)[7], "Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan perngolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan."

    Menurut Mendelson dalam Guritno dkk (2011:31)[8], "Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline)." Oleh karena itu, sistem informasi dapat lebih dijelaskan sebagai sebuah keterkaitan antara satu dengan yang lainnya yang membentuk suatu jaringan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berelasi dan membentuk suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran akhir menghasilkan, menampilkan, atau membentuk suatu informasi dari hasil pengolahan suatu data mentah yang berisi fakta dan sebagainya.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47)[7], "Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building bock), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok terknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran". Berikut pengertiannya :

    1. Blok Masukan (input block)
      Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok Model (model block)
      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan (input) dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (techology block)
      Teknologi merupakan "tool box" dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
    4. Blok Basis Data (database block)
      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.
    5. Blok Kendali (control blok)
      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

    Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

    1. Pengertian Analisa Sistem Informasi

      Menurut Sutabri (2012:220)[7], "Tahap analisisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya." Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203)[9], "Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya." Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untu pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Menurut Sutabri (2012:221)[7], "Suatu laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan."

    2. Tahap-Tahap Analisa Sistem Informasi

      Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322)[10], "Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan." Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

    3. Fungsi Analisa Sistem Informasi
      Adapun fungsi analisa sistem adalah :
      1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user)
      2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user)
      3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
      4. Untuk tugas ketiga, analis sistem harus memilih alternatif pemecahan masalah yang paling tepat.
      5. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dan analis sistem adalah menerapkan rancangan-rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
    4. Tugas-tugas Umum Analisa Sistem Informasi
      1. Mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen, file-file, formulir-formulir yang berkaitan dengan sistem yang berjalan.
      2. Menyusun dan menyajikan rekomendasi.
      3. Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasikan aplikasi-aplikasi untuk penerapannya pada komputer.
      4. Menganalisis dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru, selanjutnya analis sistem setelah merancang sistem baru, juga harus menganalisa dan menyusun perkiraan yang diperlukan dalam menerapkan serta keuntungan-keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru.
      5. Mengawasi kegiatan dalam penerapan sistem yang baru.

    Perancangan Sistem Informasi

    1. Definisi Perancangan Sistem

      Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan di kerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Aisyah dkk didalam Jurnal CCIT (2011:203)[9], "Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program." Design system merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat desain sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari Jurnal CCIT (2011:189)[11] mengatakan bahwa "Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer". Urutan fase dalam desain sistem adalah :

      1. Desain kontrol , tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.
      2. Desain output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yg diperlukan oleh aplikasi pengguna.
      3. Desain input, pada fase ini skema GUI 'S (Graphic User Interface) di buat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.
      4. Desain database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates Data satu dengan yang lain.
      5. Desain konfigurasi komputer untuk menerapkan system.
    2. Tahap Perancangan Sistem
      Menurut Sutabri (2012:225)[7], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
      1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentukinformasi yang akan dihasilkan.
      2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
      3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
      4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
      5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

    Unified Modeling Language (UML)

    1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Chonoles dalam Widodo dkk (2011:6)[12], mengatakan bahwa "Sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik, ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti, bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada dan UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya." Menurut Widodo dkk (2011:7)[12] pada bukunya, blok pembangun utama UML adalah diagram, beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas). Intinya, UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mensuport para pengembang sistem saat ini, sebagai perancangan sistem mau tidak mau pasti akan menjumpai UML, baik kita sendiri yang membuat atau sekedar membaca diagram UML buatan orang lain. UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk :

      1. Merancang perangkat lunak.
      2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
      3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
      4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.
    2. Evolusi UML

      Menurut Chonoles dalam Widodo dkk (2011:8)[12], menjelaskan "Bahwa sebelum ada UML, para pengembang bahasa pemograman berorientasi object sulit untuk berkomunikasi satu sama lain." Pada bulan oktober 1994, Jim Rumbaugh, penemu notasi Object Modeling Technique (OMT) dan Grady Booch, penemu Booch Method (Metode Booch) bersama-sama menyamakan notasi mereka, dan ditahun yang sama Ivar Jacobson (penemu Objectory Method) ikut bergabung hingga mereka sering disebut three omigos. Sejak tahun 1997, divisi Revision Task Force (RTF) milik OMG beberapa kali merevisi UML yang dimaksudkan untuk memperkuat konsistensi notasi, meningkatkan kekompakan antara user dan pengembang perangkat lunak. Akan tetapi UML terpakasa mengikuti perkembangan software-software berbasis objek yang ada (misalnya Java) dari sisi pendekatan komponen (Component-based development) dan kemampuan tools software-software tersebut, setelah dilakukan perubahan secara sistematik, akhirnya dihasilkan UML 2.0 pada tahun 2003.

    3. Diagram-diagram UML

      Widodo dkk (2011:10)[12] pada bukunya menjelaskan, UML menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Dibawah akan disebutkan beberapa jenis diagram dalam UML, diagram tersebut antara lain :

      1. Diagram Use-Case, bersifat statis.
        Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan meodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan seperti diharapkan pengguna.
      2. Diagram Interaksi dan Sequence (urutan), bersifat dinamis.
        Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
      3. Diagram Aktivitas (activity Diagram), bersifat dinamis.
        Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan aliran kendali antar objek.
      4. Diagram Kelas, bersifat statis
        Diagram ini memperlihatkan himpuan kelas-kelas, atar muka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
    4. Use Case Diagram

      Menurut Pilone dalam Widodo dkk (2011:21)[12], menjelaskan "Usecase menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas." Usecase sangat menentukan karakteristik sistem yang kita buat, oleh karena itu, Menurut Chonoles dalam Widodo dkk (2011:22)[12] Usecase yang baik yaitu :

      1. Pilihlah nama yang baik
      2. Ilustrasikan perilaku dengan lengkap
      3. Identifikasi perilaku dengan lengkap
      4. Menyediakan usecase lawan (inverse)
      5. Batasi usecase hingga satu perilaku saja

      Menurut Whitten dalam Widodo dkk (2011:21)[12], "Use case sebagai urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik tertomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal." Komponen pembentuk diagram use case adalah :

      1. Actor (aktor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.
      2. Usecase, aktivitas atau sarana yang disiapkan oleh bisnis atau sistem.
      3. Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini.
    5. a) Elemen Usecase Terdiri Dari
      Pada usecase terdapat beberapa elemen yang menjadi pembentuk utama usecase, dapat di uraikan yaitu elemen-elemen tersebut yaitu :

      1. Diagram usecase, disertai dengan narasi dan sekenario.
      2. Aktor (actor), mendefinisikan entitas diluar sistem yang memakai sistem.
      3. Asosiasi (assosiations), mengidikasikan aktor mana yang berinteraksi dengan usecase dalam suatu sistem.
      4. <<include>> dan <<extend>>, merupakan indikator yang menggambarkan jenis relasi dan interaksi antar usecase.</'extend'></'include'>
      5. Generalisasi (generalization), menggambarkan hubungan turunan antara usecase atau antar aktor.

      b) Relasi Antar Usecase atau Actor
      Generalisasi (Generalization) pada actor dan usecase dimaksudkan untuk menyederhanakan model dengan cara menarik keluar sifat-sifat pada actor-actor maupun usecase-usecase yang sejenis. Menurut Chonoles dalam Widodo dkk (2011:24)[12], memberikan cara untuk mengetahui kapan dibutuhkan generalisasi berdasarkan tujuannya yaitu :

      1. Mekanisme berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi Usecase)
      2. Agen berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi Aktor)

      c) Ekstensi (Extension)
      Menurut Whitten dalam Widodo dkk (2011:28)[12], menjelaskan "Ekstensi pada usecase adalah usecase yang terdiri dari langkah yang diekstraksi dari usecase yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah orisinal dan karena itu memperluas fungsinya." Ekstensi merupakan hubungan antara usecase dan usecase yang diperluas disebut extend relationship, diberi simbol "<'extend'>" dan hubungan berupa garis putus-putus berpanah terbuka.</'extend'>

      d) Inklusi (Inclusion)
      Menurut Widodo dkk dalam bukunya (2011:30)[12], "Usecase dasar yang akan diinklusi tidak lengkap, berbeda dengan usecase dasar yang akan diekstensi, sehingga usecase inklusi bukan merupakan usecase optional dan tidak boleh tidak dijalankan." Inklusi bertujuan untuk memperluas perilaku usecase dasar, ekstensi tidak selalu dibutuhkan oleh usecase dasar yang memutuskan kapan dipanggilnya usecase ekstensi adalah usecase ekstensi itu sendiri.

    1. Sequence Diagram (Diagram Urutan)
      Menurut Douglas dalam Widodo dkk (2012:173)[12], "Perilaku kolektif atau interaksi (sequence diagram) difokuskan pada rangkaian pertukaran messages (kejadia, operasi, dan sejenisnya) diantara kumpulan objek-objek."
    2. Activity Diagram
      Menurut Widodo dkk (2011:143)[12], "Activity diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit, diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan modelkan model bisnis juga, dan activity diagram menunjukan sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi."
    3. Aktivitas dan Aksi

      Tiap-tiap aktivitas memiliki kondisi mula dan kondisi akhir yang diaplikasikan terhadap seluruh aktivitas. Kondisi mula diperlihatkan dengan meletakkan kata kunci <<precondition>> pada bagian atas tengah aktivitas disusul dengan penulisan batasannya, sedangkan kondisi akhir di tulis dengan kata kunci <<postcondition>>. Aktivitas merupakan kumpulan aksi-aksi, aksi-aksi melukan langkah sekali saja tidak boleh dipejah mejadi beberapa langkah lagi, contoh aksi yaitu :

      1. Fungsi matematika
      2. Pemanggilan perilaku
      3. Pemrosesan data

      Berikut beberapa yang termaksud dalam aktivitas dan aksi :

      1. Tepian Aktivitas (activity edges)
        Untuk menunjukan aliran aktivitas, kita menggabungkan aksi-aksi bersama menggunakan tepian aktivitas. Tepi menspesifikasikan bagaimana kontrol dan data mengalir dari satu aksi ke aksi berikutnya, aksi-aksi yang tidak diinstruksikan oleh tepian, dijalankan bersamaan.
      2. Aliran Kontrol (Control Flow)
        UML menuediakan tepian aktivitas khusus hanya untuk mengontrol aliran, dinamakan aliran kontrol. Aliran kontrol secara eksplisit memodelkan kontrol dari satu aksi ke aksi berikutnya, pada prakteknya sebagian besar pengguna UML tidak membedakan antara tepian aktivitas biasa dan aliran kontrol sebab memiliki notasi yang sama.
      3. Aliran Objek
        UML menyediakan tepian aktivitas (activity edges) yang berupa data saja, dinamakan aliran objek. Aliran objek dimaksudkan untuk mendukung data multicasting, pemilihan tiken dan transformasi token, notasi untuk aliran objek sama dengan tepian aktivitas.
      4. Konektor (connectors)
        Untuk menyederhanakan diagram aktivitas yang besar, kita dapat menbagi tepiannya dengan kinektor. Tiap konektor diberikan nama dan murni sebagai perlengkapan notasi.
      5. Token (Tokens)
        Menurut Widodo dkk (2011:153)[12], "Secara konseptual, informasi yang bergerak sepanjang tepian diberi istilah dalam UML sebagai token". Suatu token merepresentasikan data real, objek atau fokus suatu kontrol. Sebuah aksi memiliki satu set input dan belum mulai dijalankan sebelum dijumpai input.
      6. Titik Aktivitas (Activity Nodes)
        Dikutip dari Widodo dkk (2011:155)[12], "UML mendefinisikan beberapa tipe titik aktivitas untuk memodelkan beragam tipe aliran informasi, istilah yang dijumpai yaitu, titik parameter untuk merepresentasikan data yang dikirimkan ke aktivitas, titip objek untuk merepresentasikan data kompleks dan titik kontrol untuk mengalirkan secara langsung ke diagram aktivitas. Beberapa yang termaksud dalam titik aktivitas."
        1. Titik Parameter (Parameter Nodes)
          Titik parameter digunakan untuk mempresentasikan parameter-parameter suatu aktivitas atau keluaran dari aktivitas yang dijalankan dengan titik parameter.
        2. Titik Objek (Object Nodes)
          Titik objek digunakan untuk mempresentasikan data kompleks yang melewati diagram aktivitas.
        3. Titik Kontrol (Control Nodes)
          Titike Kontrol di gunakan untuk mempresentasikan pengambilan keputusan, persetujuan atau sinkrinisasi titik khusus ini disebut titik kontrol. Berikut yang termaksud didalam titik kontrol :
          • Titik Inisial (Initial Nodes)
          • Titik Keputusan dan Penggabungan (Decision and Merge Nodes)
          • Titik Fork dan Join
      7. Class Diagram (Diagram Kelas)

        Menurut Widodo dkk (2011:37)[12], "Class diagram adalah inti dari proses pemodelan objek, baik forward engineering maupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini." Reverse engineering adalah proses perubahan model menjadi kode program sedangkan reverse engineering sebaliknya merubah kode program menjadi model.

        1. Definisi Kelas dan Objek

          Class diagram merupakan kumpulan class-class objek, oleh karena itu pengertian class sangat penting sebelum merancang diagram class. Menurut Whitten dalam Widodo dkk (2011:39)[12], mengartikan kelas "Sebagai satu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama, kelas kadang-kadang disebut kelas objek (object class)." Menurut Pender dalam Widodo dkk (2011:39)[12], mengartikan sebuat kelas sebagai "Suatu definisi sumber daya yang termasuk di dalamnya informasi-informasi yang menggambarkan fitur suatu entitas dan bagimana pernggunaannya, sedangkan objek adalah entitas yang bersifat untik yang mengikuti aturan-aturan yang sudah didefinisikan dalam kelasnya." Secara alami, objek yang terstruktur kita kelompokan dalam satu kelas, yaitu kelas serupa, contohnya kedua objek mungkin memiliki atribut yang serupa seperti nomor ISBN, Judul, tanggal penerbitan, edisi dan sebagainya, demikian juga, kedua objek memiliki perilaku yang sama misalnya membuka dan menutup.

        2. Atribut

          Menurut Widodo dkk (2011:41)[12], atribut adalah "Sebuah contoh rincian suatu kelas misalnya warna mobil, jumlah sisi suatu bentuk, dan sebagainya dinamakan atribut." Atribut bisa sederhana (integer, floating-point dan sebagainya) bisa juga kompleks. Atribut digambarkan dalam dua notasi yang bebeda, inline atau hubungan antar kelas. Ada berbagai macam bentuk atribut diantaranya :

          1. Atribut Inline

            Mengenal atribut inline seperti contoh kita dapat menulis atribut kelas disebelah kanan notasi kontak, atribut tersebut dinamakan atribut inline. Tidak ada perbedaan semantik antara atribut inline dan atribut relasi, keduanya sama-sama bermaksud merinci kelas yang kita buat. Berikut, penjelasan tiap komponen :

            • Visibility, mengindikasikan bagaimana atribut tersebut terlihat dan berhubungan dengan kelas lain.
            • Simbol, mengindikasikan turunan dari atribut, bagaimana turunan atribut secara sederhanan merupakan atribut yang dihitung dari atribut lain dalam kelas.
            • Name, merupakan frasa pendek yang menyatakan nama atribut, kalimat pertama huruf kecil dan tiap huruf kalimat kedua dan seterusnya huruf besar misalnya, horsePoster, manufactur, dan sebagainya.
            • Type, menyatakan tipe atribut dari klasifikasi lain misalnya interface, built-in type misalnya int.
            • Multiplicity, menspesifikasikan berapa banyak instance atau anggota yang dinyatakan dari atribut tersebut, bisa integer tunggal atau range suatu nilai yang dispesifikasikan didalam kurung yang dipisahkan dengan "..." , gunakan tanda asterik "*" sebagai batas atas untuk menyatakan batas atas.
            • Default, merupakan nilai default atribut.
            • Propery strings, merupakan kumpulan properti atau tag yang dapat dihubungkan dengan atribut, biasanya untuk hal yang khusus dan unik, tata cara penulisannya adalah dengan tanda "{}" yang dipisahkan oleh koma.
            • Constraints, merupakan batasan suatu atribut.
        3. Atribut Relasi
          Atribut ini dapat diambil contoh seperti kita bisa merepresentasikan atribut dengan cara menghubungkan dengan kelas lainnya, untuk itu kita menggunakan notasi relasi sebagai sarana pembentuk atribut relasi dalam diagram kelas yang besar. Notasi relasi memiliki sintaks yang sama dengan atribut inline.
        4. Atribut Turunan
          Atribut turunan terdiri dari notasi slash "/" simbol ini bermaksud memberi informasi kepada implementator bahwa atribut tersebut tidak terlalu penting.
        5. Atribut Multiplicity
          Suatu atribut menyatakan berapa banyak isi (instances) dari atribut yang terbentuk saat kelas diinisiasi, multiplicity bisa berupa integer tunggal, deretan integer yang dipisahkan oleh koma, atau jangkauan nilai tertentu. Ada beberapa properti atribut multiplicity yaitu : readonly, union, subsets <attribute-name>, redifines <attribute-name>, dan composite. Berikut termaksud didalam atribut multiplicity :
          • Urutan (ordering).
          • Unik (Uniqueness).
          • Collection Type.
        6. Atribut Statis

          Atribut yang cenderung sebagai atribut kelas dari pada atribut konten (instance) suatu kelas. Sebagai contoh, kita menginsialisasi nilai konstan dalam suatu kelas dan mensharing sifat itu kesetiap konten suatu kelas. Atribut statis dinyatakan dengan garis bawah terhadap baik atribut inline maupun relasi.

    BlackBox Testing

    Menurut Rizky dalam Rahayu (2011:264)[13], blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan.

    Konsep Dasar Analisa SWOT

    Tahapan Implementasi Sistem

    Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203)[9], "Implementasi sistem adalah tahapan selanjutnya dari program yang telah diuji secara offline kemudian di implementasikan online dan di publish secara resmi." Menurut Sutabri (2012:229)[7], setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
    2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    Elisitasi

    Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302)[14], menjelaskan bahwa "Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi". Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi Tahap I
      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II
      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
      • pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      • pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      • pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    3. Elisitasi Tahap III
      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
        • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
        • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
        • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
    4. Final Draft Elisitasi
      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasr Web

    1. Definisi Web
      Menurut Kustiyahningsih dalam Putri (2011:37)[15], "Web adalah layanan yang di dapat yang di dapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet." Menurut Murya dalam Putri (2012:38)[15], "WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet)." Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.
    2. Jenis-jenis Web
      Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan bedasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan. Menurut Hidayat dalam Putri (2010:36)[15] Jenis-jenis web bedasarkan sifat atau style sebagai berikut:
      1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan databaseMySQL atau MS SQL.
      2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.
      3. Fungsi Web
        Menurut Hidayat dalam Putri (2010:37)[15], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas :
        • Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
        • Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
        • Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
        • Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

    Bahasa Pemograman Web

    1. Definisi HTML

      Menurut Winarno dkk (2011:1)[16], "Core inti dari pemograman atau desain web adalah HTML, ini karena HTML merupakan bahasa yang dipahami oleh browser guna menampilkan halaman web yang bisa dilihat di browser." Menurut Septian (2011:1)[17], "HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser internet." HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilah dan pemformatan konten di web. HTML adalah bahasa pemograman yang bebas, dan tidak dimiliki oleh siapa pun, pengembangannya dilakukan banyak orang, banyak pihak di seluruh dunia dan bisa dikatakan sebagai sebuah bahasa yang dikembangkan bersama-sama secara global. Ada beberapa pengertian yang terdapat dalam HTML yaitu :

      1. Dokumen HTML
        Menurut Winarno dkk (2011:2)[16], "Dokumen HTML adalah dokumen berbasis teks yang dapat diedit oleh editor teks apapun di sistem operasi apapun." Dokumen HTML memiliki beberapa elemen yang dikelilingi oleh tag-teks yang dimulai dengan < dan di akhiri dengan >. Contoh kodenya adalah :
        <'img src=""gambar.gif"/"'>
        Tag ini fungsinya menampilkan gambar dari file gambar bernama "gambar.gif" yang nantianya gambar akan ditampilkan jika file HTML ini dibuka di browser.
      2. Struktur Dasar HTML
        Menurut Winarno dkk (2011:3)[16], "Elemen HTML dimulai dengan tag awal yang diikuti dengan isi elemen, contoh". Sebuah elemen HTML dapat bersarang di dalam elemen lainnya, seperti :
        <'title'>Creating Website with HTML herva</'title'>
        "heloww ini program HTML Herva"
        Kode tersebut diberi indentasi untuk membuat program bisa terbaca lebih jelas. Kode HTML terdiri atas unsur HTML, ditandai dengan tag awal dan diakhiri dengan tag . Dokumen HTML biasanya memiliki HEAD dan elemen BODY, HEAD ini didalamnya berisi judul atau <'title'>, judul nantinya muncul di bagian title bar dari browser.

    2. XML (Extensible Markup Language)
      Menurut Septian (2011:2)[17], "Extensible markup language (XML) adalah bahasa markup serbaguna yang direkomendasikan W3C untuk mendeskripsikan berbagai macam data, XML menggunakan markup tags seperti halnya HTML namun penggunaannya tidak terbatas pada tampilan web saja, XML merupakan suatu metode dalam membuat penanda atau markup pada sebuah dokumen."
    3. Konsep Dasar CSS
      Menurut Wiswakarma dalam Putri (2010:43)[15], "CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu bahasa pemograman desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan bahasa penanda". Menurut Septian (2011:3)[17], "Cascading style sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup, penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML." "CSS (Cascading Style Sheet) merupakan salah satu bahasa pemograman web yang berguna untuk mengendalikan beberapa elemen dalam sebuah web sehingga lebih terstruktur dan seragam". Pada umumnya, CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibaut dengan menggunakan HTML. Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan CSS adalah kepanjangan dari Cascading Style Sheet yang merupakan bahasa pemograman berbasis web untuk digunakan pada tampilan web.
    4. Javascript
      Menurut Septian (2011:3)[17], "Javascript adalah bahasa scripting yang handal yang berjalan pada sisi client." Javascript merupakan sebuah bahasa scripting yang dikembangkan oleh Netscape. Untuk menjalankan script yang ditulis dengan javascript kita membutuhkan javascript-enabled browser yaitu browser yang mampu menjalankan javascript.
    5. PHP (Hypertext Preprocessor)
      Dan dalam penulisan PHP terdapat tahap coding, menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2010:165),[18] "Coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program". Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP. Dikutip dari Wahana Komputer dalam buku "Hot Tip dan Trik PHP" (2013:1)[19], menjelaskan bahwa "PHP adalah pemrograman berbasis web yang sudah sangat dikenal, bahasa pemrograman PHP termaksud bahasa Pemrograman berbasis web yang bersifat cross platform atau dapat dijalankan diberbagai macam sistem operasi." Menurut Winarno dkk (2011:4)[16], "PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu mem-parsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi .php hingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser)." PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan ke dalam HTML. Ketika memprogram dengan PHP atau framework PHP, anda bisa menggunakan software editor teks, beberapa editor PHP sbb :
      1. ActiveState Komodo Edit
      2. Bluefish
      3. Eclipse
      4. Emacs
      5. Geany
      6. jEdit
      7. Netbeans IDE
      8. Vim
      9. SciTE
      10. Dreamweaver CS
      11. Alleycode HTML Editor
      12. ConTEXT
      13. CodeLobster
      14. Crimson Editor
      15. Dev-PHP IDE
      16. HTML-Kit
      17. InType
      18. Notepad++
      19. Programer"s Notepad
      20. PSPad
      1. Variabel PHP

        Menurut Winarno dkk (2011:8)[16], "Variabel memungkinkan anda untuk menciptakan rumus bagi operasi tertentu dimana nilai operand-nya bisa dialokasikan secara dinamis." Variabel merupakan istilah yang menyatakan sebuah tempat yang digunakan untuk menampung nilai-nilai tertentu dimana nilai di dalamnnya bisa diubah-ubah. Variable merupakan tempat untuk menyimpan data dalam tipe tertentu, variabel bisa berupa null (belum ada jenisnya), angka, string, objek, array, boolean, dan isinya bisa diubah-ubah nantinya. Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variabel pada PHP lebih fleksibel, tidak perlu mendefinisikan jenisnya ketika mendefinisikan pertama kali. Ada 6 (enam) variabel dasar yang dapat diakomodasikan di PHP, seperti berikut :

        1. Boolean
          Adalah tipe data paling standar yang hanya menyatakan kebenaran, apakan True (benar) atau False (salah). Contoh sederhana :
          <?php $variabel_bol = True; // ini akan mengalokasikan True ke $variabel_bol ?>
        2. Integer
          Adalah bilangan bulat (bukan pecahan) baik negatif atau positif, misalnya ...,-2,-1,0,1,2,...). integer bisa dituliskan dalam satuan desimal (berbasis 10), heksadesimal (berbasis 16), atau oktal (berbasis 8) dan bisa juga ditambah tanda plus atau minus (- atau +), penandaan ini bersifat opsional.
        3. Floating Point
          Adalah nomor pecahan atau juga bilangan real, bisa didefinisikan dengan syntax berikut :
          <?php
          $a = 3.652;
          $b = 3.2e3;
          $c = 7E-10;
          ?>
        4. String
          Adalah untaian karakter, ada 256 karakter yang bisa dijadikan string. Sebuah sting bisa didefinisikan dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan tanda petik tunggal.
        5. NULL
          Adalah nilai yang merepresentasikan variabel tanpa value, NULL adalah nilai yang mungkin untuk Null, sebuah variabel akan menjadi Null jika dialokasikan konstanta NULL, variabel yang belum di-set ke nilai apapun, menerima unset().
        6. Operator
          Adalah simbol yang berfungsi untuk melakukan aksi/operasi tertentu terhadap nilai operand yang pada umumnya dari hasil operasi tersebut menghasilkan nilai baru. Ada banyak jenis operator, sbb :
          • Operator Assignment
            Adalah operator yang mengalokasikan nilai tertentu yang disebut operator assignment.
          • Operator Aritmetika
            Adalah operator aritmetika yang akan melakukan perhitungan matematika, seperti penambahan (+), pengurangan (-), pembagian (/), perkalian (*), sisa pembagian/modulus (%), inkremen (++), dan dekremen (--).
          • Operator Perbandingan
            Adalah operator perbandingan yang digunakan untuk menghasilkan dua (2) nilai, yang hasil akhirnya adalah nilai boolean true atau false.
          • Operator Logical
            Adalah operator yang fungsinya untuk mengoperasikan secara logikal dengan and, or, atau not, biasanya diterapkan pada operand dengan tipe boolean dan hasilnya pun akan boolean.
          • Konstanta
            Adalah sebuah pemograman yang memungkinkan adanya konstanta, yang fungsinya sama seperti variabel namun nilainya statis/konstan dan tidak bisa berubah.

    Framework CodeIgniter

    1. Definisi Framework
      Menurut Suprihadi dkk yang dikutip dari Jurnal CCIT (2013:311)[5], "Famework dapat diartikan sebagai kumpulan perintah atau fungsi dasar yang dapat membantu menyelesaikan proses-proses yang kompleks, namun pihak developer tetap harus menulis kode sendiri dan harus menyesuaikan dengan lingkungan framework yang digunakan. Menurut Septian (2011:7)[17], "Framework sebagaimana arti dalam bahasa indonesiannya yaitu kerangka kerja, dapat diartikan sebagai kumpulan dari library (class) yang bisa diturunkan, atau bisa langsung dipakai fungsinya oleh modul-modul atau fungsi yang akan kita kembangkan." Kelebihan adanya framework adalah pertama, mempermudah dalam memahami kerja sebuah aplikasi, yang tentunya akan sangat membantu proses pengembangan sistem yang dilakukan secara tim. Kedua, dengan memakai framework akan menghemat waktu pengerjaan suatu aplikasi, karena setiap anggota sudang memiliki sebuah acuan dalam menyelesaikan modul. Dalam hal ini misalnya semakin banyak library yang ada semakin mempercepat anggota untuk menemukan solusi karena tidak setiap anggota harus membuat class atau fungsi untuk kasus yang relatif sama.
    2. Framework PHP
      Menurut Septian (2011:8)[17], "PHP framework adalah sebuah lingkungan pengembangan aplikasi berbasis PHP yang berisi sejumlah class yang telah dibuat agar digunakan kembali untu membuat apliasi."
    3. Codeigniter
      Menurut Winarno dkk (2011:16)[16], "Codeigniter dapat mempercepat proses pengembangan web, karena web framework memiliki library yang sudah didefinisikan sehingga programer hanya tinggal memanggil library dan fungsi-fungsi tersebut, tidak perlu lagi membuatnya dari nol serta menghemat waktu dalam penggunaannya." Menurut Septian (2011:9)[17], "Codeigniter merupakan aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis." Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa framework codeigniter bertujuan untuk menghasilkan framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan situs web dengan cara penggunaan kode program secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang dibutuhkan dalam pembuatan situs web, dengan antar muka yang sederhana dan struktur logika untu mengakses pustaka yang dibutuhkan. CodeIgniter meminimalkan pembuatan code untuk berbagai tujuan pembuatan situs web.
    4. Model View Controller (MVC)
      Menurut Septian (2011:9)[17], "MVC adalah sebuah pendekatan perangkat lunak yang memisahkan aplikasi logika dari presentasi." Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:311)[5], "Model View Controller atau yang sering disebut dengan MVC merupakan arsitektur yang sangat berguna dalam melakukan pengembangan sebuah sistem, terdapat 3 (tiga) komponen dalam pola MVC dan interkasi yang terjadi yaitu Controller, View, Model". Berikut pengertian Model View Controller:
      • Model
        Berisikan bagian-bagian yang mengelola data dengan sistem query database, mengambil dan menyimpan data, menghapus data, mengurutkan data, mencari data, dan proses lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan data. Bertugas untuk mengelola berbagai model yang diperlukan oleh aplikasi.
      • View
        Bertugas mengelola tampilan aplikasi, sesuai dengan namanya, merupakan bagian yang dapat dilihat dan dikelola oleh user. Bagian ini umumnya terdiri dari tombol-tombol, tabs, check list, combo box, text, audio, button, list, table dan lainnya. Implementasi yang dilakukan pada bagian view dikelompokkan dalam panckage-panckage untuk lebih memudahkan dalam pengembangan.
      • Controller
        Bertugas untuk menghubungakan antara bagian model dan bagian view, bagian ini umumnya menangani request yang disampaikan saat user melalui bagian view untuk menyampaikan hasil request kembali pada user melalui bagian view, misalnya dalam bentuk list, teks, table, atau grafik.

    Konsep Dasar Database dan MySQL

    1. Definisi Database
      Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:238)[14], menjelaskan bahwa "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali." Pada dasarnya database dapat diolah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut database management sistem (DBMS). Menurut Winarno dkk (2011:56)[16], "Database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bisa berdaya guna dan menyimpan data dari user."
    2. Desain Database
      Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:174)[10], "Design database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru sebagai objek pembuatan Prototype program system data warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja."
    3. Pengertian MySQL
      Menurut Kustiyahningsih dalam Putri (2011:34)[15], "MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel". Menurut Raharjo dalam Putri (2011:34)[15] "SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya." MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System ). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris, dan kolom digunakan perintah-perintah di MySQL.
    4. Perintah Dasar Database MySQL
      Menurut Raharjo dalam Putri (2011:34)[15], dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:
      • Menampilkan database: SHOW DATABASE.
      • Membuat database baru: CREATE DATABASE database.
      • Memilih database yang akan digunakan: USE database.
      • Menampilkan tabel : SHOW TABLE.
      • Membuat tabel baru: CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field).
      • Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.
      • Mengubah stuktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.
      • Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.
      • Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.
      • Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.
      • Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.
      • Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;
      • Menghapus tabel: DROP table.
      • Menghapus database : DROP database;
      • Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.

    Konsep Dasar Dreamweaver CS5

    Menurut Sigit dalam Putri (Lilian, 2010:44)[15], "Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web". Menurut Puspitasari dalam Putri (2011:44)[15], "Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web". Berdasarkan dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

    Teori Khusus

    Definisi Konsultan Perpajakan

    Menurut Latief (2010:7)[20], "Konsultan Perpajakan adalah bisnis yang menawarkan layanan berupa pertimbangan, nasihat, penjelasan, atau pun keterangan bagi kliennya yang berfokus pada layanan seputar pajak dan akuntansi. Umumnya jasa yang ditawarkan adalah audit dan pembuatan laporan keuangan, pembuatan SPT pajak, sekaligus penjualan program/software akuntansi."

    Definisi Jasa

    Menurut Mardiyatmo (2012:30)[21], "Jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud tertentu serta tidak mempunyai sifat fisik tertentu, jasa juga tidak terdapat tenggang waktu antara saat diproduksi dengan saat dikonsumsi." Jasa dapat diartikan sebagai setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan sifat produk jasa :

    1. Tidak berwujud (Intangibility)
      Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat atau diraba.
    2. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)
      Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu berupa orang atau mesin, apakah sumber itu hadir atau tidak.
    3. Berubah-ubah (Variability)
      Sesungguhnya jasa sangat mudah berubah-ubah, karena jasa sangat tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan, dan dimana disajikan.
    4. Daya Tahan (Perishability)
      Daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah bila permintaan selalu ada dan stabil, sebaliknya bila permintaan naik/turun, maka sulit kemungkinan akan segera muncul.

    Pelanggan (customer)

    1. Definisi Pelanggan (customer)
      Menurut Mardiyatmo (2012:116)[21], pelanggan (customer) adalah "Orang yang membeli atau menggunakan suatu barang atau jasa secara tetap dan berkesinambungan." Menurut Sunarya dkk (2011:231)[22], di jelaskan bahwa konsumen atau pelanggan adalah "bisa orang atau industri atau pembisnis yang menjadi unsur pertama pasar produk atau jasa."
    2. Kepuasan Pelanggan (customer)
      Menurut Mardiyatmo (2012:81)[21], "Kepuasan pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap produk atau pelayanan yang telah memberikan tingkat kenikmatan seperti yang diharapkan." Pengertian yang berhubungan dengan kepuadan pelanggan atau customer menurut Yusuf dkk dalam Jurnal CCIT (2011:228)[23], "Menyediakan nilai ke customer atau constituent adalah tujuan utama setiap manajemen." Mengingat begitu penting artinya pelanggan (customer) bagi perusahaan, maka perlu kiranya mendidik dan melatih para karyawan, khususnya karyawan yang langsung berhubungan dengan pelanggan (customer) untuk mengutamakan kepuasan pelanggan. Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk menanamkan dan membentuk sikap yang positif terhadap pelanggan, di antaranya adalah dengan terus-menerus mengomunikasikan kepada karyawan tentang harga seorang pelanggan buat perusahaan.

    Definisi Pemasaran (Marketing Definition)

    Menurut Philip Kotler dalam Sunarya dkk (2011:225)[22], mendefinisikan "Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain." Menurut Mardiyatmo (2012:69)[21], "Pemasaran adalah segala daya upaya manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui proses tukar-menukar yang layak dan teratur, sehingga kedua belah pihak yang melaksanakan pertukaran dapat memperoleh kepuasan."

    Definisi Teknologi Informasi

    Teknologi informasi biasa disebut TI, IT (Information Technology) atau ifotech. Berbagai definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya Haang den Keen yang dikutip dari JUSIB dalam Permatasari (2011:77)[24]. Mendefinisikan "Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.' Menurut Martin dari buku JUSIB dalam Permatasari (2011:77)[24], "Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi." Menurut Williams dan Swayer dari buku JUSIB dalam Permatasari (2011:77)[24], "Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan sisitem komputasi atau komputer dengan jalur komunikasi high speed yang membawa data, suata dan juga dalam bentuk video."

    Pajak

    1. Pengertian Umum Perpajakan
      Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. yang dikutip dari buku Perpajakan Mardiasmo (2013:1)[25], Mengatakan bahwa "Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum". Definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur :
      1. Iuran dari rakyat kepada negara
        Yang berhak memungut pajak hanyalah negara, iuran tersebut berupa uang (bukan barang).
      2. Berdasarkan Undang-Undang
        Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan Undang-Undang serta aturan pelaksanaannya.
      3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat ditunjuk, dan dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.
      4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
    2. Pengertian Wajib Pajak
      Menurut Mardiasmo (2013:1-23)[25], "Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan."
    3. Pengertian Badan
      Menurut Mardiasmo (2013:23)[25], "Badan adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi masa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap."
    4. Masa Pajak dan Tahun Pajak
      Menurut Mardiasmo (2013:23)[25], "Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang KUP. Masa Pajak sama dengan 1 (satu) bulan kalender atau jangka waktu lain yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan paling lama 3 (tiga) bulan kalender. Sedangkan Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender."
    5. Dasar Hukum
      Menurut Mardiasmo (2012:22)[25], Dasar Hukum Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah Undang-undang No.6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No.16 Tahun 2009.
    6. Fungsi Pajak
      Menurut Mardiasmo (2013:2)[25], ada dua (2) fungsi pajak, yaitu :
      1. Fungsi Budgetair
        Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya
      2. Fungsi Mengatur (regulerend)
        Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
    7. Pengelompokan Pajak
      1. Pengelompokan Menurut Golongan
        Pengelompokan pajak berdasarkan golongannya menurut Mardiasmo (2013:5-6)[25], adalah sbb :
        • Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Penghasilan.
        • Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai.
      2. Pengelompokan Menurut Sifat
        • Pajak Sujektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh : Pajak Penghasilan.
        • Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
      3. Menurut Lembaga Pemungutannya
        1. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh : Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Bea Materai.
        2. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
      4. Tata Cara Pemungutan Pajak
        Tata cara Pemungutan Pajak dilarang diborongkan, karena setiap Wajib Pajak wajib membayar Pajak yang terhutang berdasarkan surat ketetapan pajak atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan. Wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan penetapan Kepala Daerah dibayar dengan menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau dokumen lain yang dipersamakan berupa karcis dan nota perhitungan. Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan sendiri dibayar dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), dan atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT). Ada tiga (3) tata cara pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2013:6)[25], adalah sebagai berikut :
        1. Stelsel Pajak
          Terdapat tiga (3) stelsel pajak yang dapat di lakukan berdasarikan:
          • Stelsel nyata (riel stelsel)
          • Stelsel anggapan (fictieve stelsel)
          • Stelsel campuran
        2. Asas Pemungutan Pajak
          Terdapat dua (2) asas dalam pemungutan pajak, yaitu :
          • Asas domisili (asas tempat tinggal)
          • Asas sumber
          • Asas kebangsaan
        3. Sistem Pemungutan Pajak
          Terdapat tiga (3) sistem pemungutan pajak, yaitu :
          • Official Assessment System
          • Self Assessment System
          • With Holding System

    Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

    Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberkan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) berfungsi, sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak, dan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan. Sanksi untuk setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sehinga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

    Surat Pemberitahuan (SPT)

    1. Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT)
      Menurut Mardiasmo (2013:31)[25], “Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak atau bukan objek pajak, atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan parundang-undangan perpajakan.”
    2. Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)
      Menurut Mardiasmo (2013:31)[25], “Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) bagi Wajib Pajak Penghasilan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :
      1. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu) Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
      2. Penghasilan yang merupakan objek pajak atau bukan objek pajak.
      3. Harta dan kewajiban.
      4. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) Masa Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Perpajakan.
    3. Jenis Surat Pemberitahuan (SPT)
      Secara garis besar Surat Pemberitahuan (SPT) dibedakan menjadi dua, yaitu :
      1. Surat Pemberitahuan Masa, adalah Surat Pemberitahuan untuk satu Masa Pajak
      2. Surat Pemberitahuan Tahunan, adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
    4. SPT Meliputi :

      1. SPT Tahunan Pajak Penghasilan.
      2. SPT Masa yang terdiri dari :
        1. SPT Masa Pajak Penghasilan
        2. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai
        3. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.
        4. Batas Waktu Penyampaian SPT

      Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan adalah :

      1. Untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 (dua puluh) hari setelah akhir Masa Pajak. Khusus untuk Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai disampaikan paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.
      2. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi, paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak.
      3. Atau untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan, paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir Tahun Pajak.
      4. Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT

      Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan sebagaimana dimaksud untuk paling lama 2 (dua) bulan sejak batas waktu penyampaian SPT Tahunan dengan cara menyampaikan Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan. Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan wajib ditandatangani oleh Wajib Pajak atau Kuasa Wajib Pajak. Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan dibuat secara tertulis dan disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak, sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan berakhir, dengan dilampiri :

      1. Perhitungan sementara pajak terutang dalam 1 (satu) Tahun Pajak yang batas waktu penyampaiannya diperpanjang.
      2. Laporan keuangan sementara.
      3. Surat Setoran Pajak sebagai bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak yang terhutang.
      4. Sanksi Terlambat atau Tidak Menyampaikan SPT

      Apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan atau batas waktu perpanjangan penyampaian Surat Pemberitahuan, dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar :

      1. Rp.500.000.- (lima ratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai.
      2. Rp.100.000.- (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa lainnya.
      3. Rp.1.000.000.- (satu juta rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan.
      4. Rp.100.000.- (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunnan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi.

    Surat Setoran Pajak (SSP)

    1. Pengertian Surat Setoran Pajak (SSP)
      Menurut Mardiasmo (2013:37)[25], “Surat setoran pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.”
    2. Fungsi Surat Setoran Pajak (SSP)
      Menurut Mardiasmo (2013:38)[25] “Surat Setoran Pajak (SSP) berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak apabila telah disahkan oelh Pejabat Kantor penerima pembayaran yang berwenang atau apabila telah mendapatkan validasi.” Dari fungsi Surat Setor Pajak (SSP) diatas dapat disimpulkan bahwa SSP berfungsi sebagai sarana bukti yang sah apa bila telah melakukan pembayaran Pajak Terhutang, dan tempat pembayaran atau penyetoran pajak yaitu, Bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan, dan kantor pos.

    Surat Ketetapan Pajak

    Surat Ketetapan Pajak Menurut Mardiasmo (2013:41)[25] Surat Ketetapan Pajak meliputi :

    1. Surat Keterangan Pajak Kurang Bayar
      Wajib Pajak yang berdasarkan hasil pemeriksaan data kongkret diberikan oleh Direktur Jenderal Pajak, antara lain berupa hasil konfirmasi faktur pajak dan bukti pemotongan Pajak Penghasilan atau Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban formal dan kewajiban material.
    2. Surat Keterangan Pajak Kurang Bayar Tambahan
      Adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.
    3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
      Adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak melebihi besar daripada pajak yang terutang atau seharusnya tidak terhutang.
    4. Surat Ketetapan Pajak Nihil
      Adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

    Keberatan atau Banding

    1. Tata Cara Penyelesaian Keberatan
      Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu :
      1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
      2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
      3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
      4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
      5. Atau pemotongan dan pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
    2. Tata Cara Penyelesaian Banding
      1. Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan.
      2. Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan pengadilan khusus di lingkungan peradilan tata usaha negara.
      3. Permohonan banding diajukan paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima.
      4. Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan banding belum merupakan pajak yang terutang sampai dengan Putusan Banding diterbitkan.
      5. Apabila permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.

    Pembetulan, Pengurangan, Penghapusan, atau Pembatalan

    1. Pembetulan
      Atas permohonan Wajib Pajak, atau karena jabatannya, Direktur Jenderal Pajak dapat memberikan :
      1. Surat ketetapan pajak (SKPKB, SKPKBT, SKPN, SKPLB).
      2. Surat Tagihan Pajak.
      3. Surat Keputusan Pembetulan.
      4. Surat Keputusan Keberatan.
      5. Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi.
      6. Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi.
      7. Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak.
      8. Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak.
      9. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak.
      10. Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga.
    2. Pengurangan, Penghapusan, dan Pembatalan.
      Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat :
      1. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak, atau bukan karena kesalahannya.
      2. Mengurangkan atau membatalkan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak yang tidak benar.
      3. Membatalkan hasil pemeriksaan atau surat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan, atau pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dengan Wajib Pajak.

    Subjek Pajak dan Wajib Pajak

    1. Subjek Pajak
      Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam Tahun Pajak. Yang menjadi Subjek Pajak adalah :
      1. Orang Pribadi
      2. Badan
      3. Bentuk Usaha Tetap (BUT)
      4. Yang Tidak Termaksud Subjek Pajak
    2. Yang tidak termaksud Subjek Pajak adalah :
      1. Kantor perwakilan negara asing
      2. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja dan bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan syarat bukan warga negar Indonesia, dan negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik.
      3. Organisasi internasional, dengan syarat :
        • Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut
        • Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota.
      4. Pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat :
        • Bukan warga negara Indonesia
        • Tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan di Indonesia.

    Wajib Pajak

    Perbedaan Wajib Pajak dalam negeri dan Wajib Pajak luar negeri, antara lain adalah :
    Wajib Pajak Dalam Negri Wajib Pajak Luar Negeri Dikenakan pajak atas penghasilan biak yang diterima atau diperoleh dari Indonesia dan dari luar Indonesia Dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di Indonesia Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan netto Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan bruto Tarif pajak yang digunakan adalah tarif umum (Tarif UU Pph Pasal 17) Tarif pajak yang digunakan adalah tarif sepadan (tarif UU Pph Pasal 26) Wajib menyampaikan SPT Tidak wajib menyampaikan SPT.

    Gambar Tabel 2.1. Wajib Pajak Dalam Negeri dan Luar Negeri

    Dasar Pengenaan Pajak

    Untuk dapat menghitung Pph, terlebih dahulu harus diketahui dasar pengenaan pajaknya. Untuk Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang menjadi dasar pengenaan pajak adalah Penghasilan Kena Pajak. Sedangkan untuk Wajib Pajak luar negeri adalah penghasilan bruto.

    1. Cara Menghitung Dasar Penghasilan Kena Pajak(PKP)
      Besarnya Penghasilan Kena Pajak untuk Wajib Pajak badan dihitung sebesar penghasilan netto. Sedangkan untuk Wajib Pajak orang pribadi dihitung sebesar penghasilan netto dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
      Penghasilan Kena Pajak (WP Badan) = Penghasilan netto
      Penghasilan Kena Pajak (WP Orang Pribadi) = Penghasilan netto - PTKP

      Tabel 2.2. Perhitungan PTKP WP Badan dan WP Orang Pribadi

    2. Menghitung PKP dengan Metode Pembukuan
      Penghasilan Kena Pajak (WP Badan)
      = Penghasilan netto - PTKP
      = Penghasilan bruto - Biaya yang diperkenankan uu PPh

      Tabel 2.3. Menghitung PKP WP Badan Metode Pembukuan

      Penghasilan Kena Pajak (WP Orang Pribadi)
      = Penghasilan netto - PTKP
      = (Penghasilan bruto - Biaya yang diperkenakan UU PPh) - PTKP

      Tabel 2.4. Menghitung PKP WP Orang Pribadi Metode Pembukuan

    3. Menghitung PKP dengan Norma Perhitungan Penghasilan Netto

      Pedoman untuk menentukan penghasilan netto, dibuat dan disempurnakan terus menerus serta diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak berdasarkan pegangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Pembaruan atau perubahan pedoman mengenai pengenaan penghasilan netto dapat di akses/diupdate melalui situs pajak resmi yaitu http://www.pajak.go.id/. Wajib Pajak yang boleh menggunakan Norma Perhitungan Penghasilan Netto adalah Wajib Pajak orang pribadi yang memenuhi syarat sebagai berikut :

      1. Peredaran bruto kurang dari Rp. 4.800.000,-
      2. Mengajukan permohonan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pertama dari tahun buku.
      3. Menyelenggarakan pencatatan.

      Berikut merupakan contoh perhitungan pajak yang terhutang dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto :
      Contoh :

      Tabel 2.5. Menghitung PKP dengan Norma Penghitungan Penghasilan Netto

    4. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

      Pembaruan atau perubahan besarnya PTKP dapat dilihat atau juga dengan update melalui situs pajak resmi http://www.pajak.go.id/ atau bisa mendapatkannya dengan mendatangi langsung KPP (Kantor Pelayanan Pajak) Daerah Terdekat. besarnya PTKP dibawah ini dikutip dari buku Perpajakan Edisi Revisi Mardiasmo (2013:169)[25] sebagai berikut :

      1. Rp.15.840.000,- untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi
      2. Rp.1.320.000,- tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin
      3. Rp.15.840.000,- tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya di gabung dengan penghasilan suami, dengan syarat :
        • Penghasilan istri tidak semata-mata diterima atau diperoleh dari satu pemberi kerja yang telah dipotong pajak berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang PPh pasal 21.
        • Pekerjaan istri tidak ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan bebas suami atau anggota keluarga yang lain.
      4. Rp.1.320.000.- tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya (maksimal 3 orang).
      5. Tarif Pajak WP Orang Pribadi Dalam Negeri
        Tarif Pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak juga dapat di akses perubahan atau pembaruannya pada website resmi perpajakan http://www.pajak.go.id/ . Dibawah ini, sesuai dengan yang dikutip dari buku “Perpajakan” (Mardiasmo, 2013:170)[25], Tarif Pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sebagai berikut :
        Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
        Sampai dengan Rp.50.000.000.-5%
        Diatas Rp.50.000.000.-sampai dengan Rp.250.000.000.-15%
        Di atas Rp.250.000.000,-sampai dengan Rp.500.000.000,-25%
        Diatas Rp.500.000.000,-30%

        Tabel 2.6. Tarif Pajak atas PKP bagi WP Orang Pribadi dalam Negeri

    Pajak Penghasilan Pasal 21

    1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21
      PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi. Subjek Pajak dalam negeri, sebagai mana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-undang Pajak Penghasilan.
    2. Objek Pajak PPh Pasal 21
      Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah :
      1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap, baik berupa penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak teratur.
      2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima pensium secara teratur berupa uang pensiun atau penhasilan sejenisnya.
      3. Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua, dan pembayaran lain sejenisnya.
      4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan, atau upah yang dibayarkan secara bulanan.
      5. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan.
      6. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apa pun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun.
      7. Penerimaan dalam bentuk natura atau kenikmatan lainya dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diberikan oleh wajib pajak, wajib pajak PPh Final, Wajib Pajak PPh norma perhitungan khusus(deemed profit).

    Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22

    Merupakan pembayaran Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan yang dipungut oleh :

    1. Bendahara pemerintah, termaksud bendahara pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau Lembaga Pemerintah, dan lembaga-lembaga negara lainnya, yang berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang, termaksud juga dalam pengertian bendahara adalah pemegang kas dan pejabat lain yang menjalankan fungsi yang sama.
    2. Badan-badan tertentu, baik badan pemerintah maupun swasta, yang berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain, seperti kegiatan usaha atau produksi barang tertentu antara lain otomotif dan semen.
    3. Wajib Pajak badan tertentu untuk memungut pajak dari pembeli atas penjualan barang yang tergolong sangat mewah. Pemungutan pajak oleh Wajib Pajak badan tertentu ini akan dikenakan tahap pembelian barang yang memenuhi kriteria tertentu sebagai barang yang tergolong sangat mewah baik dilihat dari jenis barangnya maupun harganya, seperti kapal pesiar, rumah sangat mewah, apartemen dan kondominium sangat mewah, serta kendaraan sangat mewah.

    Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23

    Ketentuan dalam pasal 23 UU PPh mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21, yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya. Berikut penghasilan yang dipotong PPh Pasal 23 adalah :

    1. Dividen.
    2. Bunga termaksud premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang.
    3. Royalti.
    4. Hadiah, penghargaan, bonus dan sejenisnya selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.
    5. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa tanah dan atau bangunan.
    6. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.

    Pajak Penghasilan Pasal 25

    Ketentuan pasal 25 Undang-undang Pajak Penghasilan mengatur tentang penghitungan besarnya angsuran bulanan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak dalam tahun berjalan sebesar Pajak Penghasilan yang terhutang menurut Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak.

    Pajak Penghasilan Pasal 26

    Ketentuan Pasal 26 Undang-undang mengatur tentang pemotongan atas penghasilan yang bersumber di Indonesia yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Luar Negeri (baik orang pribadi maupun badan) selain Bentuk Usaha Tetap. Berikut penghasilan yang dipotong PPh Pasal 26 adalah :

    1. Dividen
    2. Bunga
    3. Royalti
    4. Imbalan
    5. Hadiah/penghargaan
    6. Pensiun
    7. Premi
    8. Keuntungan karena pembebasan utang
    9. Penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta di Indonesia
    10. Premi asuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi luar negeri
    11. Penjualan atau pengalihan saham perusahaan
    12. Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu bentuk usaha tetap di Indonesia.

    Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 (PPh bersifat Final)

    Pajak penghasilan atas bunga, sewa dan imbalan jasa konsultan dan jasa konstruksi yang diatur dengan peraturan Pemenrintah (PPh Pasal 4 ayat 2), menurut Pasal 4 ayat 2 Undang-undang Pajak Penghasilan menyebutkan bahwa, “atas penghasilan berupa bunga deposito, dan tabungan-tabungan lainnya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek, penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah atau bangunan serta penghasilan tertentu lainnya, pengenaan pajaknya diatur dengan Peraturan Pemerintah.”

    Literature Review

    Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan literature review adalah suatu bentuk kerangka yang menjelaskan definisi serta kata kunci yang mendukung topik dalam menentukan studi kasus yang menentukan ruang lingkup penelitian. Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan :

    1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Siti Alfitroh Ceria [2013][26] STMIK Raharja, berjudul “Desain Sistem Informasi Pelaporan Pajak pada Kecamatan Neglasari”. Sistem ini diusulkan untuk membantu pelaksanaan penerapan dalam proses perhitungan, pemotongan atau pemungutan pajak, penyetoran dan pelaporan ke Kantor Pelayanan Pajak dengan cepat dan mudah, khususnya bagi pekerja bendahara yang melakukan proses perhitungan, pemotongan atau pemungutan pajak. Kekurangannya adalah, jika terjadi perubahan besarnya pokok pemotongan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak, bagian Kecamatan akan kesulitan dalam sistem perubahan serta membutuhkan tenaga khusus kembali untuk mengubahnya.
    2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ari Budi Astuti [2011][27] STMIK Raharja, berjudul “Analisa Sistem Informasi Entry Data SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tangerang Barat”. Sistem ini diusulkan untuk memberikan laporan pengentryan data SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi yang akurat. Kekurangannya adalah meskipun bertujuan untuk memberikan laporan pengentryan data SPT Tahunan, namun dari sistem tersebut masih terdapat kekeliruan keterlambatan pembayaran data seperti keterlambatan pertahun dan masa pembayaran SPT pertahunnya, tanggal jatuh tempo pembayaran serta masalah-masalah fisik lainnya yang membuat kurang berjalannya sistem pengentryan data SPT tahunan tersebut secara baik.
    3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Suprihadi dkk [2013][5] Journal CCIT STMIK Raharja, berjudul “Rancangan Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Mode View Controller”. Sistem ini di buat dan dirancang dalam penyempurnaan jaringan informasi terhubung antara satu klaster degan klaster lainnya yang saling berhubungan, agar didapatkannya satu kesatuan ruang lingkup informasi atau jaringan kalster berbasis website dengan metode pembuatan yang digunakan yaitu dengan view controller atau php framework. Kekurangannya adalah masih terdapat kendala-kendala dalam pengimplementasiannya, serta belum terdeteksi kerumitan data atau penyesuaian hubungan yang ada pada masing-masing klaster.
    4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniasih Dwi Astuti dan Vina Oktaviani [2012][28] Jurnal Tirtayasa Ekonomika, berjudul “Analisis Pengaruh Boox-Tax Differences Terhadap Beban Pajak (Study Empiris Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Dalam penelitian ini membahas mengenai Book Tax Differences yaitu perbedaan antara jumlah laba perhitungan berdasarkan perhitungan akuntansi (akuntansi komersial) dengan jumlah laba yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan (akuntansi pajak). Kekurangannya yaitu, hal penyebab terjadinya perbedaan periode waktu didalam penerapan pembukuan dalam perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) menjadi salah satu faktor utama seringnya Pembayaran PPh menjadi ditangguhkan. Sehingga membutuhkan banyak waktu untuk melakukan rekonsiliasi penyandingan jumlah beban pajak antara komersial atau fiskal, dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak (PTKP), dan tahap-tahap penyandingan lainnya, dalam hal ini terjadi kurangnya keefektifan dalam hal pengelolaan pajak yang terjadi, lebih di utamakan pelayanan terhadap WP atau badan dibadingkan pembadingan menyeluruh secara berulang. Karena Pph yang di tangguhkan dapat berakibat fatal bagi WP atau badan yang bersangkutan.
    5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmawati, dan Andi [2012][29] Jurnal Tirtayasa Ekonomika, yang berjudul “Penerimaa Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sebelum dan Sesudah Penerapan Pola SISMIOP pada Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Kota Cilegon”. Dalam penelitian ini membahas mengenai, pengembangan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kantor Pajak Bumi dan Bangunan Cilegon serta mengukur kinerja sebelum dan sesudah dilakukannya penerapan terhadap SISMIOP (Sistem Informasi Manajemen Objek Pajak) yang mempunyai salah satu tujuan yaitu untuk mendukung penyediaan informasi yang berhubungan dengan seluruh fungsi didalam administrasi, serta terciptanya pengenaan pajak yang lebih adil dan merata, peningkatan cakupan wilayah, peningkatan pokok ketetapan pajak, penigkatan tertib adminstrasi dan penigkatan penerimaan PBB terhadap Wajib Pajak. Kekurangannya yaitu, didalam pelaksanaan penerapan pendataan menggunakan SISMIOP, dengan kendali akurat mengenai pengikatan luas bumi dan bangunan yang dapat dijadikan beban pajak, harus mempunyai standar konsep mengenai keakuratan nilai dari informasi tersebut. SISMIOP adalah perancangan Sistem Informasi Manajemen berbasis teknologi, merupakan sebuat sistem pemroses data menjadi sebuah informasi yang dapat dijadikan bukti pengenaan beban pajak akibat peluasan bangunan yang telah wajib dikenakan beban pajak, faktor penerapan sistem tersebut memang mampu meningkatkan kinerja pada Kantor Pajak Bumi dan Bangunan Kota Cilegon, namun jika hasil informasi dari SISMIOP tersebut tidak mempunyai kriteria yang akurat, atau tidak memiliki keterkaitan antara “hasil informasi bukti pengenaan beban pajak bangunan” dengan “proses pembayaran yang dilakuan” seperti yang ada dan dijelaskan dalam konsep sistem informasi, sehingga akan mudah sekali terjadinya manipulasi yang bermunculan satu demi satu dengan adanya penerapan sistem tersebut, tanpa adanya iringan keseimbangan antara hasil pengenaan dengan laporan permbayaran/pelunasan beban pengenaan yang ada dan yang terjadi. Disarankan untuk menambah sistem yang ada dengan meberikan keunggulan lebih mengenai keakuratan data yang diproses dengan lebih signifikan, sehingga para tangan-tangan jahil tidak mampu memanipulasi data yang dihasilkan dengan yang wajib dibayarkan.
    6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ratih Kumalasari dan Nur Azizah [2012][30] Jurnal Tirtayasa Ekonomika, yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Rasio Hutang, Ukuran Perusahaan dan Jenis Perusahaan Terhadap Audit Report LAG”. Dalam penelitian ini membahas mengenai, Audit Report pada proses pembukuan atau penyusunan laporan keuangan disetiap periodenya, bahwa semakin lama proses Audit Report Lag, maka akan mempengaruhi ketepatan waktu dalam publikasi informasi laporan keuangan audit yang berdampak negatif pada tinggak ketidak pastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang didasarkan pada hasil dari penyusunan laporan keuangan akhir periode. Sedangkan penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan yaitu sejak tanggal ditutup buku perusahaan sampai dengan tanggal yang tertera pada laporan auditor independent yang mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Ada pula pembahasan yang berpengaruh terhadap audit report lag, yaitu besar kecilnya ukuran perusahaan, operasional, dan intensitas perusahaan. Kekurangannya adalah, kegiatan audit yang dilakukan oleh auditor seharusnya dapat mengurangi proses yang lemban serta dapat menghindari kecurangan, tetapi adanya kebijakan penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan sejak tanggal ditutup buku perusahaan sampai tanggal yang tertera pada auditor dapat memberikan dampak negatif selama proses dengan sistem ini dilakukan.

    </div>


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Ady Kuncoro