|
|
Baris 174: |
Baris 174: |
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left"> | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left"> |
| | | |
− | <p style="line-height: 1" style="text-align: right;">Tangerang, Juli 2019</p></div> | + | <p style="line-height: 1" style="text-align: right;">Tangerang, Juli 2019/p></div> |
| | | |
| {|table align="center" | | {|table align="center" |
Baris 221: |
Baris 221: |
| | | |
| <div align="center"><img width="800" height="800" style="margin:0px" src="https://s19.postimg.org/mh2vmzroz/Untitled-1.jpg"/></div> | | <div align="center"><img width="800" height="800" style="margin:0px" src="https://s19.postimg.org/mh2vmzroz/Untitled-1.jpg"/></div> |
| + | |
| {{pagebreak}} | | {{pagebreak}} |
| | | |
| | | |
− | <div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''ABSTRAKSI'''</p></div> | + | <div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">ABSTRAKSI</p></div> |
| | | |
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Dalam sebuah aplikasi tentu memiliki modul-modul tertentu dan padasetiap modul tersebut pasti kebutuhannya berbeda-beda. Ada yang memerlukanbanyak data, ada yang memerlukan tampilan yang bagus tetapi pada modul yanglainnya tidak dibutuhkan tampilan yang menarik. Ada juga yang memerlukansistem yang bisa menangani user secara realtime dan ada juga yang tidak perlurealtime. Contoh yang tidak membutuhkan realtime adalah halaman admin.Sedangkan halaman frontend ada yang perlu realtime dan ada juga yang kurangperlu realtime. Jika suatu halaman frontend hanya menampilkan profil-profil atauportofolio dari sebuah perusahaan, maka itu tidak perlu untuk dibuat realtime.Akan tetapi jika halaman tersebut merupakan halaman untuk belanja onlineseperti pelelangan online dan lain-lain yang sejenisnya, maka ini sangat perluuntuk dijadikan realtime, karena user perlu mengetahui jumlah barang saat inijuga, jumlah barang yang sedang terbeli tanpa harus memuat ulang halamanwebsite-nya. Oleh karena itulah dengan alasan bahwa dalam sebuah pelelanganyang bersifat online, perlu tahu harga yang ditawarkan oleh pelelang pada saatdetik itu juga dan perlu tahu kapan lelang ditutup pada detik itu juga, makadibutuhkanlah sebuah sistem realtime bidding guna mengatasi hal tersebut. Dalampenelitian ini, penulis akan meneliti dengan menggunakan metode SWOT dalammenganalisis sistem pelelangan oleh Curalib Tech yang menjadi objek penelitianpenulis. Yang menjadi inti dari penelitian ini adalah bagaimana seseorang bisamelakukan kegiatan pelelangan tanpa perlu datang ke gedung pelelangan dan bisadilakukan secara online di rumah. | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Dalam sebuah aplikasi tentu memiliki modul-modul tertentu dan padasetiap modul tersebut pasti kebutuhannya berbeda-beda. Ada yang memerlukanbanyak data, ada yang memerlukan tampilan yang bagus tetapi pada modul yanglainnya tidak dibutuhkan tampilan yang menarik. Ada juga yang memerlukansistem yang bisa menangani user secara realtime dan ada juga yang tidak perlurealtime. Contoh yang tidak membutuhkan realtime adalah halaman admin.Sedangkan halaman frontend ada yang perlu realtime dan ada juga yang kurangperlu realtime. Jika suatu halaman frontend hanya menampilkan profil-profil atauportofolio dari sebuah perusahaan, maka itu tidak perlu untuk dibuat realtime.Akan tetapi jika halaman tersebut merupakan halaman untuk belanja onlineseperti pelelangan online dan lain-lain yang sejenisnya, maka ini sangat perluuntuk dijadikan realtime, karena user perlu mengetahui jumlah barang saat inijuga, jumlah barang yang sedang terbeli tanpa harus memuat ulang halamanwebsite-nya. Oleh karena itulah dengan alasan bahwa dalam sebuah pelelanganyang bersifat online, perlu tahu harga yang ditawarkan oleh pelelang pada saatdetik itu juga dan perlu tahu kapan lelang ditutup pada detik itu juga, makadibutuhkanlah sebuah sistem realtime bidding guna mengatasi hal tersebut. Dalampenelitian ini, penulis akan meneliti dengan menggunakan metode SWOT dalammenganalisis sistem pelelangan oleh Curalib Tech yang menjadi objek penelitianpenulis. Yang menjadi inti dari penelitian ini adalah bagaimana seseorang bisamelakukan kegiatan pelelangan tanpa perlu datang ke gedung pelelangan dan bisadilakukan secara online di rumah. |
Baris 393: |
Baris 394: |
| <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> | | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> |
| <p style="line-height: 2">Apakah kegiatan pelelangan dapat dilakukan secara online dengan | | <p style="line-height: 2">Apakah kegiatan pelelangan dapat dilakukan secara online dengan |
− | menggunakan sistem Realtime Bidding ?</p> | + | menggunakan sistem Realtime Bidding ?</p></li> |
| <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> | | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> |
| <p style="line-height: 2">Apakah Vue.js bisa digunakan untuk membuat sistem pelelangan | | <p style="line-height: 2">Apakah Vue.js bisa digunakan untuk membuat sistem pelelangan |
− | online tersebut menjadi realtime ?</p> | + | online tersebut menjadi realtime ?</p></li> |
| <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> | | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> |
| <p style="line-height: 2">Bagaimana hasil dari jalannya proses penawaran lelang online pada | | <p style="line-height: 2">Bagaimana hasil dari jalannya proses penawaran lelang online pada |
− | saat sebelum dan setelah sistem realtime bidding ini diterapkan?</p> | + | saat sebelum dan setelah sistem realtime bidding ini diterapkan?</p></li> |
| + | </ol> |
| | | |
| ==Ruang Lingkup Penelitian== | | ==Ruang Lingkup Penelitian== |
Baris 520: |
Baris 522: |
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> |
| <p style="line-height: 2">Pada bab ini penulis meguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, metode waterfall, dan sistematika penulisan.</p></div> | | <p style="line-height: 2">Pada bab ini penulis meguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, metode waterfall, dan sistematika penulisan.</p></div> |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''BAB II : LANDASAN TEORI '''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Pada bab ini menguraikan landasan teori yang peneliti gunakan untuk menjelaskan tentang: Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Analisa Sistem, Unified Modeling Language (UML), Website, Web Browser, Internet, PHP, Adobe Dreamweaver, MySQL, dan Literature Review. </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''BAB III : PEMBAHASAN'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">
| |
− | Bab ini berisi gambaran penjelasan tentang PT. Bank Mandiri Persero KCM Jati Uwung, sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, tujuan perusahaan, tugas dan tanggung jawab yang ada pada perusahaan tersebut, tata laksana sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), serta elisitasi tahap I,II,III dan final draft elisitasi.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">
| |
− | Bab ini berisi rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language dan spesifikasi database, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan. </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan sistem informasi persediaan barang setelah melakukan observasi pada perusahaan, dan berdasar pada bab-bab yang telah diuraikan diatas.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR PUSTAKA'''</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR LAMPIRAN'''</p></div>
| |
− |
| |
− | {{pagebreak}}
| |
− |
| |
− |
| |
− | {{pagebreak}}
| |
− |
| |
− | =<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
| |
− | <div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div>
| |
− | ==Teori Umum==
| |
− | ===Konsep Sistem===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi Sistem''' </p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Terdapat beberapa pendapat para pakar mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :
| |
− | </p></div>
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang di hubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa di buat.(juansyah:2013)</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Ludwig Von Bertalanfly “Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan” (Sunyoto, 2014: 32).</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Anatol Rapoport ”Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan antara satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut L.Ackof “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. Pengertian tersebut mencerminkan adanya beberapa bagan dan hubungan antar bagian, ini menunjukkan kompleksitas dari sistem yang meliputi kerja sama antara bagian yang interdependen satu sama lain. Selain itu, dapat dilihat bahwa sistem berusaha mencapai tujuan. Pencapaian tujuan ini menyebabkan timbulnya dinamika, perubahan yang terus-menerus perlu dikembangkan dan dikendalikan. Definisi tersebut menunjukkan bahwa sistem sebagai gugus dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau sub tujuan. (Prof.Dr.Ir. Marimin, M.Sc dkk., Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700, Volume 2, No 4 - Oktober 2013, http://ijns.org )</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut John A. Beckett “Sistem adalah sekumpulan sistem-sistem yang terinteraksi” (Sunyoto, 2014: 33).</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Rice Novita dan Novita Sari (2015: 2) dalam jurnal TEKNOTIF Vol. 3 No. 2 “Sistem adalah suatu grup dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem”.</li>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">Dari definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
| |
− | </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Karakteristik Sistem''' </p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Erma Suryani, Rully Agus Hendrawan, Umi Salama, Lily Puspa Dewi (2014) Simulasi Sistem “Jurnal Internasional Agent Based Model to Analyze Consumer Behavior Consuming The Electricity Energy”</p></div>
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:20), “model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. </p>
| |
− | <p style="line-height: 2">Karakteristik sistem memiliki beberapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut:</p>
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Sistem (Components System).</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Batas Sistem (Boundary) </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan serta menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Lingkungan Luar Sistem (Outline Environments)</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Lingkungan luar suatu sistem adalah komponen-komponen di luar sistem yang tidak terlibat langsung dengan siste. Lingkungan yang berada di luar batas sistem biasa memberikan pengaruh postif maupun negative terhadap operasi sistem. Lingkungan luar yang memberikan pengaruh positif akan menguntungkan bagi operasi sehingga perlu di jaga dan di kembangkan, sedangkan lingkungan luar yang memberikan pengaruh negative yang merugikan harus ditahan dan di kendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem yang ada.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Penghubung Sistem (Interface)</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Masukan Sistem (Input) </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Keluaran Sistem (Output)</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Keluaran adalah hasil dari energi yang di masukan kedalam sistem yang telah diolah atau di proses atau di manipulasi dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pengolah Sistem (Process) </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan keluaran beruapa informasi yang berguna bagi penerima informasi tersebut.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan Sistem (Goals)</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran. Maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kontrol Sistem (control)</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Kontrol sistem merupakan pengawasan bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan, kontrol proses serta kontrol keluaran.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Sistem (Components System).</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Sistem (Components System).</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Sistem (Components System).</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.</p>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''3. Klasifikasi Sistem''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub, 2014: 4) sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:</p></div>
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System) Sistem abstrak adalah yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alami adalah yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya terdiri dari atas sekelompok planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probalistic System) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sisten tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dangan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Sistem (Components System).</li>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''4. Definisi Perancangan Sistem''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisis sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”, sedangkan menurut Aisyah dan kawan kawan di dalam Jurnal CCIT Vol. 4 no 2 (2012:203), “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat tiga tahapan perancangan, seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”, sedangkan menurut Kristanto (2013:61) “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem, yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.
| |
− | </p></div>
| |
− | <p style="line-height: 2">Design sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat design sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari jurnal CCIT Vol.4 no 2 (2012:189), mengatakan bahwa “Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer”.
| |
− | </p>
| |
− | <p style="line-height: 2">Urutan fase dalam desain sistem adalah :</p>
| |
− |
| |
− | <ol start=”1″ type=”a”>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Desain Kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Desain Output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Desain Input, pada fase ini skema GUI’S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Desain Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.</li>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''5. Tahapan Perancangan Sistem''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2013:78) perancangan suatu sistem, merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi tiga tahap yaitu:</p></div>
| |
− |
| |
− | <ol start=”1″ type=”a”>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tahap Analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tahap Desain, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tahap Implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.</li>
| |
− | </ol>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Gabungan dari tahap analisis dan desain biasanya disebut sebagai perancangan sistem.</p></div>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''6. Tujuan Perancangan Sistem''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2012:89), tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:</p></div>
| |
− |
| |
− | <ol start=”1″ type=”a”>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.</li>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''7. Manfaat Perancangan Sistem''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Jogiyanto (2012:90), manfaat perancangan sistem adalah:</p></div>
| |
− |
| |
− | <ol start=”1″ type=”a”>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan berbagai proses yang akan mengolah informasi tersebut secara otomatis</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Memperbaiki daya saing atau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di dalam organisasi atau di dalam perusahaan..</li>
| |
− | </ol>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan.</p></div>
| |
− |
| |
− | ===Konsep Dasar Informasi===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Pengertian informasi adalah keterangan, pemberitahuan atau berita. Informasi sifatnya menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Oleh karena itu, uraian dalam berita radio/televisi merupakan informasi.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut R.J Beishon dikutip Onong (1989) “Informasi adalah diinterprestasikan, barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hariannya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Pendekatan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspresi wajah dan gerak isyarat sebagai informasi, demikian pula hal-hal yang lebih jelas seperti memo dan pesan melalui telepon” (Sunyoto, 2014: 39).
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Kualitas Informasi''' </p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi,yang berisi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Akurat (accuracy) </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tepat waktu (Time Lines) </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Relevan (relevance) </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Mudah dan Murah </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.</p>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''3. Fungsi Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''4. Nilai Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kemudahan dalam memperoleh </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sifat luas dan kelengkapannya</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Ketelitian (accuracy)</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kecocokan dengan pengguna (relevant)</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kejelasan (clirity)</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Fleksibel/keluwesannya</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Dapat dibuktikan</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tidak ada prasangka</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Dapat diukur</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
| |
− | </p>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''5. Siklus Informasi''' </p>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi merupakan suatu siklus yang terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut :
| |
− | </p></div>
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pengumpulan Data</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.
| |
− | </p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pengolahan Data</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.
| |
− | </p>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''6. Transformasi Data Ke Dalam Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''7. Pengolahan Data informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | ===Konsep Dasar Sistem Informasi===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi Sistem Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Komponen Sistem Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Yakub (2012: 20) Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen -komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
| |
− | </p></div>
| |
− | </div>
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Blok Masukan (Input Block), Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan. </li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data. </li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). </li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.</li>
| |
− | </ol>
| |
− | <p style="line-height: 2">'''3. Tujuan Sistem Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:47), “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.</p></div>
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan yaitu:</p>
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Akurat (accuracy)</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.</p>
| |
− | <p style="line-height: 2">b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.</p>
| |
− | <p style="line-height: 2">c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.</p>
| |
− |
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Efisiensi pengelolaan</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.</p>
| |
− | <p style="line-height: 2">b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.</p>
| |
− | <p style="line-height: 2">c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.</p>
| |
− |
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Dukungan keputusan untuk manajemen</li>
| |
− | <p style="line-height: 2">a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.</p>
| |
− | <p style="line-height: 2">b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.</p>
| |
− | <p style="line-height: 2">c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.</p>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | ===Konsep Dasar Analisa===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi Analisa Sistem''' </p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Tahap analisa merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan akan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapan yang akan di lakukan selanjutnya. Berikut definisi analisa menurut pakar yaitu :
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa suatu jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule),masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana dalam perusahaan (business plan).
| |
− | </li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut laundon (2010), “analisa sistem terdiri dari mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengindetifikasikan kebutuhan informasi yang harus memenuhui dengan solusi sistem”.
| |
− | </li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Mcleod dan Schell (2012), “ analisa sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau sistem yang di perbaharui”.
| |
− | </li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Taufiq (2013: 156), “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.
| |
− | </li>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Kualitas Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi, Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).
| |
− | </p></div>
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Akurat (accuracy)
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tepat waktu (Time Lines)
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Relevan (relevance)
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Mudah dan Murah
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.</p>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''3. Fungsi Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''4. Nilai Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kemudahan dalam memperoleh
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sifat luas dan kelengkapannya
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Ketelitian (accuracy)
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kecocokan dengan pengguna (relevant)
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kejelasan (clirity)
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Fleksibel/keluwesannya
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Dapat dibuktikan
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tidak ada prasangka
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Dapat diukur
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">.Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai sempurna.</p>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''4. Siklus Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">NInformasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi.
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pengumpulan Data
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.</p>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pengolahan Data
| |
− | </li>
| |
− | <p style="line-height: 2">Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.</p>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''5. Transformasi Data Ke Dalam Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''6. Pengolahan Data informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | ===Konsep Dasar Sistem Informasi===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi Sistem Informasi''' </p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Definisi Sistem Informasi''' </p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− | <p style="line-height: 2">Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut:
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat pengembangan atau pembuatan sistem.</li>
| |
− | </ol>
| |
− |
| |
− | =<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''DAFTAR PUSTAKA'''</div>=
| |
− |
| |
− | [[Category: Skripsi 2018/2019]]
| |