SI1221473997

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI

DAYA TARIK CALON SISWA BARU PADA

YAYASAN AL-FITYAN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1221473997
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI

DAYA TARIK CALON SISWA BARU PADA

YAYASAN AL-FITYAN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1221473997
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
: KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, S.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI

DAYA TARIK CALON SISWA BARU PADA

YAYASAN AL-FITYAN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473997
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrrasi Multimedia Audio Visal and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 16017
   
NID : 15006

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI

DAYA TARIK CALON SISWA BARU PADA

YAYASAN AL-FITYAN TANGERANG



Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473997
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrrasi Multimedia Audio Visal and Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI

DAYA TARIK CALON SISWA BARU PADA

YAYASAN AL-FITYAN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473997
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM :1221473997

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Saat ini teknologi informasi mengalami kemajuan yang begitu pesat, dengan kemajuan teknologi saat ini media promosi sangatlah di butuhkan oleh sebuah perusahaan maupun yayasan untuk mencapai nilai keberhasilan kinerja pada sebuah yayasan dibutuhkan sarana penunjang media promosi berbentuk video promosi sebagai daya tarik calon siswa baru, hal tersebut juga dimanfaatkan sebagai sarana ikatan moral tentang kebanggaan terhadap suatu hal yang dimiliki dari sebuah yayasan. Namun pada yayasan Al-Fityan Tangerang media promosinya belum memiliki nilai jual yang dapat menarik minat masyarakat. Oleh karena itu di rangcang sebuah video promosi yang bertujuan untuk menarik para calon peserta didik baru untuk bergabung pada yayasan Al-Fityan Tangerang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data, metode analisis permasalahan, metode analisis perancangan dan konsep produksi mavib. Di dalam konsep produksi mavib terdapat tahap preproduction, production, dan postproduction. Hasil akhir dari perancangan ini adalah sebuah video profile akan digunakan sebagai sarana informasi dan promosi.


Promosi, Informasi, Video Profile.

ABSTRACT

Information technology is currently undergoing rapid progress, with current advances in technology media promotion is highly needed by a company or Foundation to achieve the value of the success of the performance on a foundation required means supporting media promotion promotional video-shaped as the attraction of new prospective students, it is also utilized as a means of moral bonds about the pride of a thing owned from a foundation. But the Foundation Al-Fityan Tangerang media promotion not have selling points that can attract people's interest. Therefore in rangcang a promotional video aimed at attracting new learners of the potential to join the Foundation Al-Fityan Tangerang. The methods used in this research is a method of data collection, analytical methods, problems, methods of analysis and design concept of mavib production. In the concept of the production of mavib there are stages of preproduction, production, and postproduction. The end result of this design is a video profile will be used as a means of information and promotion.


Promotions, Information, Video Profile.

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI DAYA TARIK CALON SISWA BARU PADA YAYASAN AL-FITYAN TANGERANG”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) di Perguruan Tinggi Raharja. Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu, membimbing dan memberikan motivasi dari berbagai pihak yang terkait yang selama ini telah meluangkan waktu dan tenaganya.. Oleh karena itu, pada kesempatan ini mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Azwar Aditya Putra, M.Ds., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Ust.Syarifuddin Ridwan, S.H.I., selaku Direktur pada Yayasan Al-Fityan Tangerang.
  7. Bapak Victor Suryaman, selaku Sekertaris Direktur pada Yayasan Al-Fityan Tangerang dan selaku Stakholder.
  8. Seluruh guru dan siswa-siswi Yayasan Al-Fityan Tangerang yang selalu memberikan waktunya pada saat pelaksanaan pengambilan gambar.
  9. Mega Wihana Putri S.E., Pacarku tercinta yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan semangat mulai dari KKP hingga saat ini, yaitu Skripsi.
  10. Teman – teman seperjuangan Faisal Supriatna, Herbert Yeremias Rumawatine, Bagas Kurniandy, Aji Firmansyah, Muhammad Roffi Faris, Erwana Amarulloh Sunarya, Muhammad Ichsan, Gladis Christie, Chris Syahnaz, Chandra Wijaya dan seluruh kerabat yang sudah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  11. Teman – Teman MAVIB serta seluruh mahasiswa STMIK Raharja yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan sudah memberikan dukungan kepada saya.
  12. Special Thanks untuk Kedua Orangtuaku yang telah merawat saya mulai dari dalam kandungan sampai saat ini hingga puncak kelulusan terus mendukung dan memberi motivasi dan semangat.
  13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu pada kesempatan ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak

terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang, 23 Januari 2018
(Ilhamsyah Kurniawan)
NIM. 1221473997

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Literature Review

Tabel 3.1. Daftar Nama Pegawai dan Jabatan

Tabel 3.2. Material Produk Video Profile

Tabel 3.3. Kondisi Pesaing

Tabel 3.4. Budget Produksi Media

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Tahap Preproduction

Tabel 4.2. Script Writing

Tabel 4.3. Rundown

Tabel 4.4. Sususnan Crew dan Talent

Tabel 4.5. Time Schedule

Tabel 4.6. Kesan visual effect

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1. Tampilan Awal Adobe Premiere Pro CC 2017

Gambar 2.3. Tampilan Awal Adobe Photoshop CS6

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Yayasan Al-Fityan Tangerang

Gambar 4.1. Menampilkan Logo Yayasan Al-Fityan

Gambar 4.2. Menampilkan pohon palem yang berada di lingkungan Al-Fityan

Gambar 4.3. Menampilkan taman Al-Fityan

Gambar 4.4. Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 1

Gambar 4.5. Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 2

Gambar 4.6. Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 3

Gambar 4.7. Menampilkan tugu Al-Fityan

Gambar 4.8. Menampilkan video siswa pulang sekolah

Gambar 4.9. Menampilkan video guru sedang mengajar

Gambar 4.10. Menampilkan video siswa keluar kelas menggunakan anak tangga

Gambar 4.11. Menampilkan video kegiatan TK (membuat bentuk dengan pasir)

Gambar 4.12. Menampilkan video kegiatan TK (belajar menggambar)

Gambar 4.13. Menampilkan video kegiatan TK (bermain)

Gambar 4.14. Menampilkan video kegiatan TK membuat bangun dengan kayu

Gambar 4.15. Menampilkan video kegiatan TK belajar berinovasi

Gambar 4.16 Menampilkan video kegiatan SD sedang belajar

Gambar 4.17. Menampilkan video kegiatan SD sedang berolahraga (Angle 1)

Gambar 4.18. Menampilkan video kegiatan SD sedang berolahraga (Angle 2)

Gambar 4.19. Menampilkan video kegiatan SD sedang belajar di luar ruang kelas

Gambar 4.20 Menampilkan video kegiatan SMP berdiskusi (Angle 1)

Gambar 4.21. Menampilkan video kegiatan SMP berdiskusi (Angle 2)

Gambar 4.22. Menampilkan video kegiatan SMP sedang belajar

Gambar 4.23. Menampilkan video kegiatan SMA (kegiatan OSIS) Angle 1

Gambar 4.24. Menampilkan video kegiatan SMA (kegiatan OSIS) Angle 2

Gambar 4.25. Menampilkan video kegiatan SMA (belajar diskusi di luar kelas)

Gambar 4.26. Menampilkan video satpam sedang menutup pagar

Gambar 4.27. Menampilkan video motion grafik 6 cabang yang dimiliki Al-Fityan

Gambar 4.28. Menampilkan video piala penghargaan prestasi siswa (Angle 1).

Gambar 4.29. Menampilkan video piala penghargaan prestasi siswa (Angle 2).

Gambar 4.30. Menampilkan video kegiatan asrama di dalam masjid

Gambar 4.31 Menampilkan video Ruangan Asrama (Angle 1)

Gambar 4.32. Menampilkan video Ruangan Asrama (Angle 2)

Gambar 4.33. Menampilkan video anak asrama sedang berjalan di lingkungan Al-Fityan

Gambar 4.34. Menampilkan video testimoni direktur (membacakan visi dan misi

Gambar 4.35. Menampilkan video masjid dengan menggunakan drone

Gambar 4.36. Menampilkan video kegiatan siswi sedang membaca al-qur’an (Angle 1)

Gambar 4.37. Menampilkan video kegiatan siswi sedang membaca al-qur’an (Angle 2)

Gambar 4.38. Menampilkan video kegiatan siswi sedang membaca al-qur’an (Angle 3)

Gambar 4.39. Menampilkan video perpustakaan (Angle 1)

Gambar 4.40. Menampilkan video perpustakaan (Angle 2)

Gambar 4.41. Menampilkan video perpustakaan (Angle 3)

Gambar 4.42. Menampilkan video belajar di Lab Kompuer

Gambar 4.43. Menampilkan video belajar di LAB Sains

Gambar 4.44. Menampilkan video kegiatan di ruang UKS (Angle 1)

Gambar 4.45. Menampilkan video kegiatan di ruang UKS (Angle 2)

Gambar 4.46. Menampilkan video Kantin

Gambar 4.47. Menampilkan video ekstrakulikuler pramuka (Angle 1)

Gambar 4.48. Menampilkan video ekstrakulikuler pramuka (Angle 2)

Gambar 4.49. Menampilkan video ekstrakulikuler futsal (Angle 1)

Gambar 4.50. Menampilkan video ekstrakulikuler futsal (Angle 2)

Gambar 4.51. Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 1)

Gambar 4.52. Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 2)

Gambar 4.53. Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 3)

Gambar 4.54. Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 1)

Gambar 4.55. Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 2)

Gambar 4.56. Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 3)

Gambar 4.57. Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 4)

Gambar 4.58. Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle 1)

Gambar 4.59. Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle 2)

Gambar 4.60. Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle 3)

Gambar 4.61. Menampilkan video Contact Person Yayasan Al-fityan Tangerang

Gambar 4.62. Menampilkan video siswa dan siswi membentuk formasi tulisan Al-Fityan dengan menggunakan (drone)

Gambar 4.63. Menampilkan logo bumper penutup dengan slogan dan logo Al-Fityan

Gambar 4.64. Camera Canon EOS 5D Mark III

Gambar 4.65. Tripod

Gambar 4.66. Slider

Gambar 4.67. Lensa Fix 50mm

Gambar 4.68. Lensa Fix 100mm

Gambar 4.69. Lensa Wide 17:40mm

Gambar 4.70. DJI Phantom 3 Pro

Gambar 4.71. Tahap Production

Gambar 4.72. Menampilkan Logo Yayasan Al-Fityan

Gambar 4.73. Menampilkan pohon palem yang berada di lingkungan Al-Fityan

Gambar 4.74. Menampilkan taman Al-Fityan

Gambar 4.75. Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 1

Gambar 4.76. Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 2

Gambar 4.77. Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 3

Gambar 4.78. Menampilkan tugu Al-Fityan

Gambar 4.79. Menampilkan video siswa pulang sekolah

Gambar 4.80. Menampilkan video guru sedang mengajar

Gambar 4.81. Menampilkan video siswa keluar kelas menggunakan anak tangga

Gambar 4.82. Menampilkan video kegiatan TK (membuat bentuk dengan pasir)

Gambar 4.83. Menampilkan video kegiatan TK (belajar menggambar)

Gambar 4.84. Menampilkan video kegiatan TK (bermain)

Gambar 4.85. Menampilkan video kegiatan TK membuat bangun dengan kayu

Gambar 4.86. Menampilkan video kegiatan TK belajar berinovasi

Gambar 4.87 Menampilkan video kegiatan SD sedang belajar

Gambar 4.88. Menampilkan video kegiatan SD sedang berolahraga (Angle 1)

Gambar 4.89. Menampilkan video kegiatan SD sedang berolahraga (Angle 2)

Gambar 4.90. Menampilkan video kegiatan SD sedang belajar di luar ruang kelas

Gambar 4.91 Menampilkan video kegiatan SMP berdiskusi (Angle 1)

Gambar 4.92. Menampilkan video kegiatan SMP berdiskusi (Angle 2)

Gambar 4.93. Menampilkan video kegiatan SMP sedang belajar

Gambar 4.94. Menampilkan video kegiatan SMA (kegiatan OSIS) Angle 1

Gambar 4.95. Menampilkan video kegiatan SMA (kegiatan OSIS) Angle 2

Gambar 4.96. Menampilkan video kegiatan SMA (belajar diskusi di luar kelas)

Gambar 4.97. Menampilkan video satpam sedang menutup pagar

Gambar 4.98. Menampilkan video motion grafik 6 cabang yang dimiliki Al-Fityan

Gambar 4.99. Menampilkan video piala penghargaan prestasi siswa (Angle 1).

Gambar 4.100. Menampilkan video piala penghargaan prestasi siswa (Angle 2)

Gambar 4.101. Menampilkan video kegiatan asrama di dalam masjid

Gambar 4.102 Menampilkan video Ruangan Asrama (Angle 1)

Gambar 4.103. Menampilkan video Ruangan Asrama (Angle 2)

Gambar 4.104. Menampilkan video anak asrama sedang berjalan di lingkungan Al-Fityan

Gambar 4.105. Menampilkan video testimoni direktur (membacakan visi dan misi

Gambar 4.106. Menampilkan video masjid dengan menggunakan drone

Gambar 4.107. Menampilkan video kegiatan siswi sedang membaca al-qur’an (Angle 1)

Gambar 4.108. Menampilkan video kegiatan siswi sedang membaca al-qur’an (Angle 2)

Gambar 4.109. Menampilkan video kegiatan siswi sedang membaca al-qur’anm(Angle 3)

Gambar 4.110. Menampilkan video perpustakaan (Angle 1)

Gambar 4.111. Menampilkan video perpustakaan (Angle 2)

Gambar 4.112. Menampilkan video perpustakaan (Angle 3)

Gambar 4.113. Menampilkan video belajar di Lab Kompuer

Gambar 4.114. Menampilkan video belajar di LAB Sains

Gambar 4.115. Menampilkan video kegiatan di ruang UKS (Angle 1)

Gambar 4.116. Menampilkan video kegiatan di ruang UKS (Angle 2)

Gambar 4.117. Menampilkan video Kantin

Gambar 4.118. Menampilkan video ekstrakulikuler pramuka (Angle 1)

Gambar 4.119. Menampilkan video ekstrakulikuler pramuka (Angle 2)

Gambar 4.120. Menampilkan video ekstrakulikuler futsal (Angle 1)

Gambar 4.121. Menampilkan video ekstrakulikuler futsal (Angle 2)

Gambar 4.122. Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 1)

Gambar 4.123. Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 2)

Gambar 4.124. Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 3)

Gambar 4.125. Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 1)

Gambar 4.126. Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 2)

Gambar 4.127. Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 3)

Gambar 4.128. Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 4)

Gambar 4.129. Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle1)

Gambar 4.130. Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle2)

Gambar 4.131. Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle3)

Gambar 4.132. Menampilkan video Contact Person Yayasan Al-fityan Tangerang

Gambar 4.133. Menampilkan video siswa dan siswi membentuk formasi tulisan Al-Fityan dengan menggunakan (drone)

Gambar 4.134. Menampilkan logo bumper penutup dengan slogan dan logo Al-Fityan


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Saat ini teknologi informasi mengalami kemajuan yang begitu pesat, dengan kemajuan teknologi saat ini media promosi sangatlah di butuhkan oleh sebuah perusahaan maupun yayasan untuk mencapai nilai keberhasilan kinerja pada sebuah yayasan dibutuhkan sarana penunjang media promosi sebagai daya tarik calon siswa baru, hal tersebut juga dimanfaatkan sebagai sarana ikatan moral tentang kebanggaan terhadap suatu hal yang dimiliki dari sebuah yayasan. Dalam momentum menjelang berlangsungnya tahun ajaran baru guna menarik calon peserta didik baru yang ditunjukkan melalui bentuk video profile sebagai daya tarik calon siswa baru pada Yayasan Al-Fityan Tangerang.

Yayasan Al-Fityan Tangerang yang merupakan salah satu yayasan yang bergerak dibidang pendidikan. Yayasan yang berada di daerah Tangerang tersebut berdiri sejak tahun 2006, sehingga masih membutuhkan banyak media promosi agar masyarakat lebih mengenal dan mengetahui tentang yayasan tersebut. Agar Yayasan Al-Fityan bisa lebih dikenal oleh masyarakat di seluruh Indonesia Maka dibuatlah video penunjang promosi dalam bentuk visual.

Berdasarkan kondisi tersebut diatas, penulis termotivasi untuk membuat sebuah video penunjang media promosi pada Yayasan Al-Fityan Tangerang yang semula hanya berbentuk seperti spanduk, brosur, dan lain-lain. Dalam tugas akhir ini penulis akan menyempurnakan bentuk visualisasi yang disebut video Yayasan Al-Fityan Tangerang, dalam tema perancangan media yang duberi judul

“Perancangan Video Profile Sebagai Daya Tarik Calon Siswa Baru Pada Yayasan Al-Fityan Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Target apa yang diiginkan oleh Yayasan Al-Fityan Tangerang setelah mengaplikasikan bentuk video profile tersebut?
  2. Mengapa media promosi dibuat dalam bentuk video profile?
  3. Apa kelebihan media promosi video profile dalam mempromosikan yayasan tersebut?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan permasalahan lebih terarah, ruang lingkup pembahasan dibatasi hal-hal yang dibutuhkan dalam perancangan media video yang dipergunakan sebagai sarana media promosi untuk calon siswa baru yang ingin bergabung dan mendaftarkan dirinya pada Yayasan Al-Fityan Tangerang.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Penulis mengelompokkan  menjadi tiga bagian yaitu:

  1. Tujuan Operasional
  2. Menerapkan konsep video sebagai sarana informasi yang menarik dan lengkap.

  3. Tujuan Fungsional
  4. Secara fungsional media video saat ini dapat memberikan informasi yang lebih efektif mengenai seluruh ruang lingkup Yayasan Al-Fityan Tangerang.

  5. Tujuan Individual
  6. Dapat menuangkan ide-ide kreatif demi eksistensi Yayasan Al-Fityan Tangerang.

  1. Bagi penulis
    1. Mampu mengimplementasikan suatu ide kreatif atau gagasan kedalam bentuk karya nyata.
    2. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam menganalisa dan memperluas wawasan serta mampu menerapkan ilmu yang didapat secara teoritis dalam perkuliahan.
    3. Sebagai sarana pembelajaran bagi penulis dalam merancang video internalisasi penunjang komunikasi dan informasi.
  2. Bagi Yayasan
    1. Sebagai penunjang komunikasi dan informasi terhadap relasi dan memperlihatkan media video pada saat penerimaan calon siswa baru. Guna meningkatkan citra dan eksistensi yayasan.
    2. Memberikan informasi tentang yayasan yang lebih menarik sehingga calon peserta didik baru tertarik untuk melanjutkan Pendidikan di Yayasan Al-Fityan Tangerang.
    3. Agar Yayasan Al-Fityan Tangerang bisa lebih di kenal oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Manfaat Penelitian

a. Manfaat Bagi Yayasan

  1. Mempermudah menjelaskan keberadaan kegiatan operasional Yayasan Al-Fityan Tangerang
  2. Sebagai daya tarik promosi Yayasan Al-Fityan Tangerang yang di promosikan kepada masyarakat.
  3. Sebagai sarana meningkatkan perolehan calon siswa baru disetiap tahunnya

b. Manfaat Bagi Mahasiswa

  1. Dapat menambah wawasan dalam menuangkan ide kreatif ke sebuah rancangan media berbasis video.
  2. Sebagai sarana untuk memenuhi syarat kelulusan mahasiswa memperoleh gelar sarjana Strata Satu STMIK Raharja Tangerang.
  3. Dapat memberikan solusi pemecahan masalahan dalam kebutuhan pemasaran, khususnya merancang media berbasis video pada Yayasan Al-Fityan Tangerang sebagai daya tarik calon siswa baru pada promosi yang ditujukan pada bagian pemasaran sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan.

Metodode Penelitian

Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya Metode Analisa Permasalahan, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa Perancangan Media, dan Metode Konsep Desain.

Analisa Permasalahan

Untuk mendapatkan permasalahan penelitian skripsi ini penulis melakukan wawancara pada hari senin tanggal 18 September 2017 di Ruang Direktur Yayasan Al-Fityan Tangerang yaitu bapak Victor Suryaman selaku sekertaris direktur.

  1. Metode Pengumpulan Data
    1. Observasi
    2. Penulis melakukan metode observasi untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan dalam proses penyusunan laporan penelitian dengan cara mendatangi tempat penelitian secara langsung.

    3. Interview
    4. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara langsung atau tanya jawab secara lisan dengan narasumber atau stakeholder di ruang direktur dengan bapak Adam Ramdhani selaku sekertaris direktur yang terlibat langsung dalam materi pembahasan ini.

    5. Studi Pustaka
    6. Materi-materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber, yaitu membaca buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berhubungan dengan topik penelitian.


Analisa Perancangan Media

Video Profile Yayasan Al-Fityan Tangerang akan diproduksi dengan menggunakan aplikasi software editing video diantaranya adalah: Adobe Premiere Pro CC 2017 dan Adobe Photoshop CS 6 Metode Konsep Produksi Mavib (KPM)

Konsep produksi mavib yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Pre Production
  2. Production
  3. Post Production

Sistematika Penulisan

Agar dapat memahami lebih jelas dalam penyusunan Skripsi ini dimana masing-masing bab saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan. Maka penulis mengelompokkan materi Skripsi ini menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menjelaskan konsep-konsep dasar yang akan mendasari laporan penelitian skripsi yang penulis ajukan.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini berisi tentang gambaran umum yayasan yaitu, mengenai Sejarah, Visi dan Misi yayasan, Dan lain-lain.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Berisi perencanaan (konsep video), strategi video, program video, konsep kreatif yang meliputi tujuan kreatif dan strategi kreatif, konsep visual, (tujuan visual, strategi visual, dan pengarahaan visual.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

A. Pengertian Perancangan

Menurut Hjelseth, dkk (2015:65)[1], “The design cases were organized as cormercial design projects where design briefs and project goals were defined at the outset for the design of scenarios to be used in support of concept development”. (desain diselenggarakan sebagai proyek desain komersial dimana representasi desain dan keberhasilan suatu proyek didefinisikan dari skenario yang digunakan sebagai penunjang dalam pengembangan konsep).

Berdasarkan sumber teori yang dikemukakan diatas tentang pengertian perancangan sesuai dengan tema penelitian adalah suatu rancangan bentuk media berbasis video yang dirancang untuk memenuhi fungsi dan kebutuhan di Yayasan Al-Fityan sebagai alat promosi guna menarik minat para calon siswa dan siswi yang akan melanjutkan Pendidikan di Yayasan Al-Fityan.    



Konsep Dasar Informasi

A. Pengertian Informasi

Menurut Philomina and S.Amutha (2016:603)[2], “Information and comuniction on technology (ICT) has suffused in every walks of life influencing the technology fields such as satellites, business, commerce, and also social networking”. (Informasi dan komunikasi teknologi (IKT) telah diliputi di setiap lapisan masyarakat yang mempengaruhi bidang seperti satelit, bisnis, perdagangan, dan jaringan sosial).

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh  manager  untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan. Pada hakikatnya promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan sumber teori yang dikemukakan diatas tentang pengertian informasi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sebuah data gambar yang diolah kemudian dapat digunakan sebagai pengambil keputusan ketika para orang tua siswa dan siswi setelah melihat video profile Yayasan Al-Fityan Tangerang.

B. Fungsi Informasi

Fungsi utamanya, yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standart, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.

  1. Kegunaan Informasi tergantung pada :
    1. Tujuan si penerima :
    2. Bila tujuannya untuk memberi bantuan, maka  informasi  itu harus membantu si penerima dalam apa yang ia usahakan untuk memperolehnya.

    3. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data :
    4. Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan.

    5. Waktu
    6. Apakah informasi itu masih up to date?

    7. Ruang dan Tempat
    8. Apakah informasi  itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat?

    9. Bentuk
    10. Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif. Apakah informasi itu menunjukkan hubungan-hubungan yang diperlukan, bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya.

    11. Semantik
    12. Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas? Apakah ada kemungkinan salah tafsir? Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

C. Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2015:11-12)[3] “Nilai Informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya perangkat keras
  2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

  3. Bentuk untuk analisis
  4. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

  5. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan
  6. Biaya ini setengah berubah/semivariable. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

  7. Biaya perubahan
  8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  9. Biaya operasi
  10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.


Konsep Dasar Media

A. Pengertian Media

Menurut Rismawati, dkk (2016:117)[4], “Media berdasarkan indera meliputi media bentuk suara (audio), visual, dan gerak. Bila dilihat dari intensitasnya, maka indera yang paling banyak membantu manusia dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman adalah indera penglihatan yang biasa disebut media visual”.

Konsep Dasar Promosi

A. Pengertian Promosi

Menurut Desrianti dkk (2014:425)[5] “Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek”.

Menurut Rajni et al (2015:142)[6]Promotion aimed at the intended market to inform and persuade them. This set of steps constitutes the backbone of commercial marketing and is summarized as the 4Ps. (Promosi adalah pasar untuk menginformasikan dan membujuk mereka. set ini langkah merupakan tulang punggung pemasaran komersial dan diringkas sebagai 4P)

Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Promosi adalah menginformasikan tentang produk yang dibuat agar konsumen tertarik untuk mencobanya.

Konsep Dasar Desain


A. Pengertian Desain

Menurut Sumawardani pada jurnal nasional yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Desain, Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Yang Berdampak Pada Peningkatan Penjualan Di Percetakan Teaching Factory Gradasi Semarang Vol.2 (2016:2)[7]. “Desain adalah dimensi yang unik dari sebuah produk, dimensi ini banyak memberikan aspek emosional yang tinggi dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan”.

Kesimpulan dari pengertian diatas bahwa desain adalah dimensi yang unik dari sebuah produk dalam melakukan pemikiran dengan bantuan data yang didapatkan dalam tahap analisa. Desain di bagi menjadi beberapa bagian yaitu:

  1. Typografi
  2. Menurut I Made MarthanaYusa, dkk dalam Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) (Volume 5, Nomor 1, Maret 2016 : 2)[8]. “Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Tipografi atau typography dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak. Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Tipografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya“.

    Sedangkan menurut Rommel Sinaga, dkk dalam Jurnal Kreator (Volume 03 Nomor 01 Januari 2016 : 13)[9]. “Typografi sendiri merupakan salah satu elemen dari dunia desain grafis yang unik, dimana tipografi bukan hanya sekedar elemen bacaan, tetapi juga mempunyai unsur seni yang luar biasa. Typografi juga didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak, meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang dikehendaki. Typografi bisa juga dapat dikatakan sebagai “visual language” atau dapat berarti “Bahasa yang dapat dilihat”. Tipografi dibagi kedalam 2 macam jenis, yaitu: "Typography" (Typografi) merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin

    Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat di simpulkan pengertian dari tipografi adalah kesenian, teknik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk meciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Pengertian Layout

Menurut Ardhanariswari (2014:261-262)[10] “layout adalah sebuah model atau pola penyusunan dalam suatu halaman atau bidang iklan. Tipe layout adalah aplikasi dalam mengolah bidang atau halaman maka. Format layout adalah klasifikasi dalam hal menempatkan perpaduan antara naskah dengan artwork dalam satu mengidentifikasinya, yakni bagaimana iklan-iklan tersebut menerapkan desain layout sehingga iklan ini merupakan iklan yang mempunyai kekuatan desain yang komunikatif”.

A. Jenis Layout

Menurut Desrianti dkk (2014:434)[5] Jenis-jenis layout diantaranya adalah:

  1. LayoutKasar
  2. Layout kasar merupakan gambaran kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, pada layout kasar dibuat hitam putih, berupa coretan kasar atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar yang dibuat secara manual.

  3. Layout Komprehensif
  4. Layout Komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

  5. Final Artwork
  6. Final artwork adalah tahap akhir dimana keseluruhan unsur-unsur sudah tersusun dengan baik dan siap untuk dicetak (dipublikasikan).


Konsep Dasar Desain Komunikasi Visual

Menurut Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2014:47-52)[11] Desain Komuniasi Visual dikenal dengan prinsip-prinsip desain sebagai panduan kerja maupun sebagai konsep desain. Prinsip-prinsip itu adalah :

  1. Keseimbangan (balance)
  2. Tekanan (emphasis)
  3. Irama (rhythm)
  4. Kesatuan (unity)

Pada umumnya, desain grafis yang baik selalu memenuhi prinsip-prinsip diatas. Adapun ada designer yang tidak memperhatikan prinsip tersebut biasanya ada tujuan tertentu yang ingin ia capai ketika mengabaikan pakem karena ingin menarik perhatian audience-nya dan tampil beda dengan eye-grabber yang tidak biasa dan dramatis, sehingga menjadi salah satu unsur kejutan yang memikat dan gampang diingat. Namun bagaimanapun, designer professional secara otomatis bekerja atas dasar jurus-jurus desain yang sudah diluar kepala (Supriyono,2010) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015).

  1. Keseimbangan (balance)
  2. Keseimbangan atau balance adalah pembagian sama berat, baik secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek di bagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Ada dua pendekatan untuk menciptakan balance.

    Pertama, keseimbangan formal (formal balance) yaitu dengan membagi sama berat kiri-kanan atau atas-bawah secara sistematis atau setara. Keseimbangan simetris (formal) mempunyai kesan kokoh, sesuai citra tradisional dan konservatif.

    Kedua, keseimbangan asimetris (informal balance) yaitu penyusunan elemen-elemen desain yang tidak sama antara sisi kiri dan sisi kanan, namun terasa seimbanga (Supriyono,2010) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015).

  3. Tekanan (emphasis)
  4. Dalam desain dikenal istilah focal point atau focus of interest yaitu penonjolan salah satu elemen visual dengan tujuan menarik perhatian. Focal point juga sering center of interest, pusat perhatian. Ada beberapa cara untuk menonjolkan salah satu elemen desain, yaitu:

    1. Kontras
    2. Focal point dapat diciptakan dengan menunjukkan kontras antara objek yang dianggap penting dengan objek lain disekitarnya.

    3. Isolasi objek
    4. Focal point juga dapat diciptakan dengan cara memisahkan objek dari kumpulan objek-objek yang lain. Secara visual, objek yang terisolasi akan lebih menarik perhatian.

    5. Penempatan objek
    6. Objek yang ditempatkan di tengah bidang atau pusat garis perspektif akan menjadi focal point. Dalam karya DKV diperlukan adanya aksentuasi atau penonjolan salah satu elemen untuk menarik perhatian. Elemen kunci ini disebut dengan eye-catcher atau stopping power yang berfungsi untuk menghentikan pembaca dari aktivitasnya (Supriyono,2010) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015). Penonjolan elemen hendaknya bukan sekedar memperbesar foto atau menggemukkan huruf, namun perlu disesuaikan dengan elemen yang dianggap penting. Satu elemen akan tampak mencuat jika ia memiliki perbedaan dengan elemen visual yang lain.jika semua elemen berwarna dingin maka satu elemen yang berwarna panas akan tampak menonjol. Objek yang kecil akan menjadi focal point jika berada di area kosong yang luas.

  5. Irama (Rhythm)
  6. Irama adalah adalah pengulangan atau gerak mengalir yang ajek, teratur, terus menerus (Sanyoto,2009) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015). Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat berupa repetis dan variasi.

    Dalam nirmana tulisan Sanyoto (2009) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015). Disebutkan bahwa repetisi merupakan hubungan pengulangan dengan kesamaan ekstrim pada semua unsur-unsur atau elemen seni rupa yang digunakan, hasilnya monoton. Repetisi akan menimbulkan kesan statis, kalem dan mungkin membosankan karena hanya menyusun elemen secara berulang dan tanpa ada perubahan (konsisten). Jika menginginkan kesan yang riang, dinamis dan tidak monoton, lakukan irama yang bervariasi. Variasi adalah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran dan posisi.

  7. Kesatuan (Unity)
  8. Kesatuan merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang dimana baik dalam wujudnya maupun dalam kaitannya dengan ide yang melandasi. Desain dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur-unsur yang lain. Kesatuan bisa dicapai dengan cara mengulang warna, bidang, garis atau elemen; memiliki penggunaan font  yang sejenis dan bervariasi pada ukuran style­-nya; menggunakan unsur-unsur visual yang warna, tema dan bentuknya salam (Supriyono,2010) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015)

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

A. Pengertian Video

Menurut Aina dkk pada Journal IJLIS – Internasional Journal Of Library And Information Science Vol.5 No.10. Nigeria (2013:418)[12]. Audio-visual resources/materials are part of our cultural heritage, carrying a huge amount of information that needs to be preserved for future use.The rich variety of media expressions in society should be reflected in the services offered to users by the libraries. Non-printed materials are however, often referred to as audio-visual resources. They are the product of advanced technology, some of which require special equipment to operate. Non-printed resources can be grouped into three (that is, audio, visual and audio-visual).

(Sumber daya/bahan audio-visual adalah bagian dari warisan budaya, membawa sejumlah besar informasi yang perlu dipertahankan untuk penggunaan masa depan. Beragam media ekspresi dalam masyarakat harus tercermin dalam layanan yang ditawarkan kepada pengguna dengan perpustakaan. Bahan-bahan yang dicetak bebas ini namun, sering disebut sebagai audio-visual sumber. Mereka adalah produk dari teknologi canggih, beberapa diantaranya memerlukan peralatan khusus untuk beroperasi. Dicetak bebas sumber daya dapat dikelompokkan kedalam tiga bagian (audio, visual dan audio-visual).

Menurut Ali dkk pada Journal IJMA – The Internasional Journal Of Multimedia & Its Applications Vol.4 No.5 Malaysia, Irlandia, Singapura (2012:3)[13]. A video element describes a sequences of moving pictures. At a logical level, a video document can be divided into a set of basic components such as: episode (i.e. a group of related scenes), scene (i.e. a set of consecutive shots that has meaningful semantic value), shots (i.e. a set of consecutive frames) and frame (i.e. a single picture of a movie film and no temporal analysis.

(Elemen video menjelaskan urutan gambar bergerak. Pada tingkat logis, dokumen video dapat dibagi kedalam satu set komponen dasar seperti : episode (yaitu kelompok adegan-adegan yang terkait), adegan (yaitu set berturut-turut tembakan yang memiliki nalai semantic bermakna), gambar (yakni set berturut-turut frame) dan frame (yaitu sebuah gambaran film-film dan analisis fosil tidak).

B. Format Video

Menurut Videomaker dalam bukunya (2013:349-367)[14] “The Videomaker Guide to Video Production” terdapat banyak format video diantaranya:

  1. AVI
  2. (Audio Video Interlaced) One of the oldest file formats for digital video on PCs. ((Audio Video Interlaced) Salah satu format file tertua untuk video digital pada PC).

  3. NTSC
  4. (National Television Standards Committee) U.S television broadcasting specifications. NTSC refers to all video systems conforming to this 525-line 59.94-field-per-second signal standard. ((National Television Standards Committee) spesifikasi siaran televisi U.S. NTSC mengacu pada semua sistem video yang sesuai dengan standar sinyal 5954-field-per-second 525 baris ini).

  5. PAL
  6. (Phase Alternate Line) 625-line-field-per-second television signal standard used in Europe and South America. incopatible with NTSC. ((Phase Alternate Line) 625-line-field-per-second television signal standard yang digunakan di Eropa dan Amerika Selatan. tidak terbantahkan dengan NTSC).

  7. SECAM
  8. (Sequental Color And Memory) 625-line 25-frame-per-second television signal standart used in france and the soviet republic. Incompatible with NTSC; PAL and SECAM are partially compalible. ( Standar sinyal televisi 25-frame-per-second 625 baris yang digunakan di perancis dan republik soviet. Tidak sesuai dengan NTSC; PAL dan SECAM sebagian dapat diandalkan).

  9. COMPOSITE VIDEO
  10. Single video signal combining luminance  and chrominance signals through an encoding prcess, including RGB (red, green, blue) elements and sync information. ( Sinyal video tunggal yang menggabungkan sinyal pencahayaan dan krominasi melalui pengkodean prcess, termasuk elemen RGB (merah, hijau, biru) dan informasi sinkron).

  11. COMPONENT VIDEO
  12. Signal transmission system, resembling S-video concept, employed with professional videolape formats. Seperates one luminance and two chrominance channels to avoid quality loss from NTSC or PAL encoding. (Sistem transmisi sinyal, menyerupai konsep S-video, dipekerjakan dengan format videolape profesional. Memisahkan satu pencahayaan dan dua jalur chrominance untuk menghindari kehilangan kualitas dari pengkodean NTSC atau PAL).

  13. DivX
  14. A recent codec for MPEG-4 video, developed on the Internet. (Sebuah codec baru untuk video MPEG-4, dikembangkan di Internet)

Pengertian Video Profile

Menurut Sutrisno dan Aziz Ahmadi (2014:26)[15]Video profile merupakan salah satu media yang efektif dalam mempropagandakan perusahaan, produk, hingga propaganda untuk potensi daerah. Dengan komunikasi melalui audio dan visual tentunya penyampaian propaganda atau promosi semakin efektif. Selain dikemas dalam format linier (dioperasikan melalui media player seperti VCD atau DVD) yang juga dapat di produksi melalui format CD interaktif di operasikan melalui komputer”.

Menurut Santoso (2014:6)[16]Video Profile merupakan rekaman gambar mengenai grafik yang memberikan gambaran tentang hal khusus yang ditayangkan kembali melalui layar Televisi”.

Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Video Profile adalah salah satu media yang memberikan gambaran tentang hal khusus dengan media komunikasi melalui audio dan visual sebagai sarana promosi.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

A. Pengertian Multimedia

Menurut Kausar, dkk (2015:24)[17] “Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi dan lain-lain yang dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyimpan atau menghantar pesan kepada publik”.

Sedangkan menurut Ranjan Parekh (2013:1)[18] dalam bukunya yang berjudul Principiles Of Multimedia, The word "multimedia" comes from the latin words "multus" which means numerous and "media" which means middle or center. More recently, the word media (singular medium) started to convey the sense "intermediary". multimedia therefore means "multiple intermediaries" or "multiple means". (Kata "multimedia" berasal dari kata latin "multus" yang berarti banyak dan "media" yang berarti tengah atau tengah. Baru-baru ini, media kata (media tunggal) mulai menyampaikan "perantara" rasa. Oleh karena itu multimedia berarti "perantara ganda" atau "banyak cara").

Berdasarkan sumber teori yang dikemukakan diatas tentang pengertian multimedia dapat disimpilkan bahwa multimedia adalah perpaduan antarateks, suara, citra, animasi dan videoyang dikemas menjadi  file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyimpan atau menghantar pesan kepada publik.

B. Pengertian Audio Visual

Menurut Aina, dkk (2013:418)[12]"Audio-visualresources/materials are part of our cultural heritage, carrying a huge amount of information that needs to be preserved for future use. The rich variety of media expressions in society should be reflected in the services offered to users by the libraries. Non-printed materials are however, often referred to as audio-visual resources. They are the product of advanced technology, some of which require special equipment to operate. Non-printed resources can be grouped into three (that is, audio, visual and audio-visual)”. (Sumber daya/bahan audio visual adalah bagian dari warisan budaya, membawa sejumlah besar informasi yang perlu dipertahankan untuk penggunaan masa depan. Beragam media ekspresi dalam masyarakat harus tercermin dalam layanan yang ditawarkan kepada pengguna dengan perpustakaan. Bahan – bahan yang dicetak bebas ini namun, sering disebut sebagai sumber audio-visual. Mereka adalah produk dari teknologi canggih, beberapa diantaranya memerlukan peralatan khusus untuk beroperasi. Sumber daya yang dicetak bebas itu dapat dikelompokkan kedalam tiga (audio, visual, dan audio-visual).

  1. Audio (Suara)
    1.  Definisi Audio
    2. Menurut Munir dalam bukunya yang berjudul Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan dicetak di Bandung oleh Alfabeta (2013:18)[19].

      Menyatakan “Audio didefinisikan sebagai macam-macam bunyi dalam bentuk digital seperti suara, musik, narasi dan sebagainya yang bisa untuk suara latar.” Audio juga untuk menyampaikan pesan duka, sedih, senang, ketakutan dan sebagainya, disesuaikan situasi dan kondisi. Audio dalam multimedia dapat berbentuk narasi, lagu dan sound effect, narasi bisanya ditampilkan berbarengan dengan teks atau foto untuk memperjelas informasi yang disampaikan.

      Jenis-jenis format audio sebagi berikut :

      1. Type file= .aiff (audio interchange file format)
      2. Type file= .au dan .snd
      3. Type file= .ra atau .rm (real audio)
      4. Type file= .mp3 ( MPEG audio Layer 3 )
      5. Type file= .mov (Quicktime Movie)
      6. Type file= .swa ( shockware Audio )
      7. Type file= .asf ( Advance Streaming Format )


    3. Peran Audio
    4. Menurut Nugroho dalam bukunya yang berjudul Perancangan Media Video Profile Berbentuk Promosi Dan Informasi Di SMK Yuppentek 4 Ciledug Tangerang (2014:171-172)[0] tangerang di terbitkan Perguruan Tinggi Raharja. “Dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis.Audio juga berperan menambahkan kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat disampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara”.

  2. Visual (Gambar)
  3. Menurut Uchjana dalam bukunya yang berjudul Kamus Komunikasi dicetak di Bandung oleh Bandar Maju pada tahun (2012)[20] halaman 20. “Pengertian visual yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan.Visual berasal dari bahasa latin “visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya”.

    Salah satu bentuk visual dalam dunia broadcasting diantaranya :

    1. Frame size 320 pixel x 240 pixel setara kualitas VCD
    2. Frame size 576 pixel x 480 pixel setara kualitas super VCD
    3. Frame size 720 pixel x 480 pixel setara kualitas super DVD
    4. Frame size 1440 pixel x1080 pixel setara kualitas super HDTV.

    Menurut Tim Dosen PAI (2016:96)[21]Audio Visual berasal dari kata audible dan visible, audible yang artinya didengar, visible artinya dapat dilihat”.

C. Pengertian Broadcasting

Menurut Gokul et al (2016: 29)[22]how the data is broadcasted in the network and uses a storage for packet information and once there is a node failure it studies why the failure occurs if due to a technical failure or incapacity of sever to process the request or the client to receive the data it is analysed and resend or if a deliberate rejection from client or some middle man acquiring packets or destination ip and the receivers ip don’t match it drops the node and uses optimal grouping to decide the next best linking if a node is dropped to achieve the best throughput rather than a random selection of link and in turn making it very inefficient even for a small roundtrip”. (Bagaimana data disiarkan di jaringan dan menggunakan penyimpanan untuk paket informasi dan sekali ada kegagalan node studi mengapa kegagalan terjadi jika karena kegagalan teknis atau ketidakmampuan memutuskan untuk memproses permintaan atau klien untuk menerima data ini diteliti dan kirim kembali atau jika penolakan disengaja dari klien atau beberapa orang tengah yang memperoleh paket atau tujuan ip dan ip penerimaan tidak cocok itu turun node dan menggunakan pengelompokan optimal untuk memutuskan yang terbaik berikutnya yang menghubungkan jika sebuah node menjatuhkan untuk mencapai yang terbaik melalui menempatkan dari pada pilihan acak link dan pada gilirannya membuatnya sangat tidak efisien bahkan untuk ulang-alink kecil.)

Menurut Evans dan Lars Laundgren (2016:63)[23]. “involving national broadcasters in 18 different countries as well as regional broadcast organizations such as the European Broadcasting Union (EBU) and International Organization of Radio and Television (OIRT). It was thus a unique example of cooperation between broadcasters on both sides of the Iron Curtain, with the BBC and Soviet Central Television as central actors. In the end, the cooperation failed when Central Television, together with five other broadcasters in Eastern Europe, decided to withdraw from the program as a consequence of the outbreak of the Six-Day War. The program thus fell short as a truly global event, though it still reached an estimated 400 million people around the world”. (Tetapi melibatkan lembaga penyiaran nasional di 18 negara yang berbeda serta organisasi siaran regional seperti European Broadcasting Union (EBU) dan International Organization of Radio dan Televisi (OIRT). Itu sehingga contoh yang unik dari kerjasama antara penyiar di kedua sisi Tirai Besi, dengan BBC dan Soviet Central Television sebagai aktor sentral. Pada akhirnya, kerjasama itu gagal ketika Central Television, bersama-sama dengan lima lembaga penyiaran lain di Eropa Timur, memutuskan untuk menarik diri dari program ini sebagai konsekuensi dari pecahnya Perang Enam Hari. Program ini sehingga jatuh pendek sebagai peristiwa yang benar-benar global, meskipun masih mencapai sekitar 400 juta orang di seluruh dunia.l).

Dapat disimpulkan bahwa broadcast adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirim ke banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan pakah data itu sampai atau tidak. Salah satunya, contoh penggunaan sistem ini adalah siaran televisi dan radio.

Pengertian Sinopsis

Menurut Fachruddin dalam bukunya yang berjudul Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi dicetak di Yogyakarta oleh Andi(2015:253)[24]. “Sinopsis adalah gambaran secara ringkas dan tepat tentang tema atau pokok materi yang akan dikerjakan. Tujuan utamanya ialah memudahkan pemesan (produsen) menangkap konsep kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin di capai”.

Menurut Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58)[25] “Sinopsis adalah ringkasan sebuah cerita yang diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok cerita secara keseluruhan”.

Dapat disimpulkan bahwa sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita menjadi scenario.

Pengertian Naskah

Menurut Andreanus (2015:3)[26] “Naskah adalah karya tulis yang dibuat khusus untuk program film atau televisi. Berikut gerakan, tindakan, ekspresi dan dialog karakter yang diriwayatkan”.

Menurut Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58)[25] “Naskah adalah sebuah ide atau gagasan cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik untuk mempertunjukan atau menampilkan sesuatu gagasan yang telah di desain sebelumnya”.


Pengertian Storyboard

Menurut Tim MD Animation dengan buku yang berjudul Serunya Adit Sopo Jarwo : Sebuah Semangat, Kreativitas, dan Kebersamaan dicetak di Yogyakarta oleh B First (PT Bentang Pustaka) (2016:20)[27]. “Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah. Berfungsi untuk membantu menyampaikan ide cerita kepada aktor (para animator) agar dapat diimplementasikan dengan lebih mudah. Tujuannya adalah menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita”

Menurut Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58)[25]Storyboard  itu sendiri yakni penyelenggara grafis seperti rangkaian ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara berurutan yang bertujuan untuk pra­-visualisasi gambar yang bergerak, animasi, motion, grafik atau urutan media interaktif”.

Dapat dilihat dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan storyboard adalah daftar pengambilan gambar pada setiap adegan untuk memprevisualisasikan adegan sebelum dibuat hasil karyanya.

Konsep Dasar Produksi

Menurut Darwanti Ningsih dalam buku yang berjudul Multimedia Digital-Dasar Teori dan Pengembangannya dicetak di Yogyakarta oleh Andi pada tahun 2013 halaman 12.

Manfaat dari pembentukan divisi produksi yaitu:

  1. Keputusan operasional yang diambil lebih cepat karena tidak perlu menunggu persetujuan dari kantor pusat.
  2. Kualitas keputusan yang diambil akan relatif lebih baik, karena padatingkat divisi para manajer akan lebih mengenal kondisi lingkungan usahanya.
  3. Manajemen kantor pusat akan lebih berkonsentrasi pada keputusan yang lebih strategis.
  4. Lebih menyadarkan para manajer divisi dalam memperoleh suatu keuntungan karena beban tanggung jawab lebih tinggi sehingga mereka berusaha untuk memperbaiki kinerjanya.
  5. Ukuran kinerja lebih luas, bukan sekedar bagaimana memperoleh penghasilan tetapi juga bagaimana mengefisiensikan biaya. Para manajer divisi akan lebih kreatif dalam mencari solusi usaha yang lebih baik.

Tahapan-tahapan Preproduction (Praproduksi), Production (Produksi), dan Postproduction (Pasca Produksi) menurut Anton Mabruri dalam bukunya yang berjudul Manajemen Produksi Program Acara TV Format Acara Non-Drama, News, & Sport (2013:164).

  1. Tahapan Praproduksi (Pre-production)
  2. Hal yang perlu di siapkan dalam tahap praproduksi magazine :

    1. Menentukan ide/gagasan.
    2. Penulisan naskah (script writing) meliputi :
      1. Sinopsis
      2. Treatment
      3. Skenario/
    3. Pembentukan kerabat kerja.
    4. Membuat konten/isi
    5. Menyiapkan biaya produksi.
    6. Menyiapkan keperluan administrasi.
    7. Struktur/job desk organisasi produksi.
    8. Persuratan untuk produksi.
    9. Persuratan untuk dilapangan.
    10. Survey/hunting
    11. Casting
    12. Reading dan rehearsal
    13. Menentukan/melengkapi kerabat kerja.
    14. Membuat director’s treatment & shot list.
    15. Membuat breakdown shot.
    16. Membuat floor plan.
    17. Membuat run down shooting schedule.
    18. Membuat desain produksi.
  3. Tahapan Produksi (Production)
    1. Hunting lokasi (untuk sutradara).
    2. Rehearsal
    3. Shooting
    4. Mengirim hasil shooting ke editing library – studio editing.
  4. Tahapan Pasca Produksi (Post-production)
    1. Mengambil bahan dari library – studio editing
    2. Mempelajari scenario
    3. Melakukan editing kasar (off line editing)
    4. Melakukan editing halus (on line editing)
    5. Menyusun narasi
    6. Dubbing narasi
    7. Mengisi narasi
    8. Menambahkan ilutrasi music
    9. Menambahkan sound effect
    10. Menambahkan creadit title
    11. Mixing
    12. Picture lock
    13. Final edit
    14. Distribution gambar


Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Media Video

A. Adobe Premiere Pro CC

Menurut Bentelu, dkk dalam E-Journal Teknik Informatika Vol. 8, No. 1. Manado : Universitas Sam Ratulangi(2016:4). Adobe Premiere adalah salah satu software yang populer dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Ada antarmuka yang sama dengan Adobe Photoshop. Adobe Premiere dan Adobe After Effect adalah untuk memberikan kemudahan penggunaan, gambar-gambar dapat dibuat dengan Adobe Photoshop dan efek-efek khusus juga dapat disiapkan dari Adobe After Effect. Adobe Premiere merupakan program yang sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi dibidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan fungsi utama Adobe Premiere Pro lebih untuk merangkai gambar, video, dan audio, bukan untuk animasi, agar penampilan multimedia anda lebih menarik”.

Sedangkan Menurut Shortcourse (2013:2)[28]“Adobe Premiere merupakan aplikasi editing untuk mengolah video menjadi lebih menarik. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan oleh para ahli multimedia karena fasilitas dan kemampuannya dalam mengolah dan mengedit video yang handal”.

image001

 Gambar 2.1 Tampilan awal Adobe Premier ProCC 2017

B. Adobe Photoshop CS6

Menurut Sunarya pada Diktat Mata Kuliah Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II(2013:49).

”Adobe Photoshop merupakan sebuah program yang mempunyai banyak fasilitas dan kemampuan untuk mengolah dan memanipulasi tampilan image, Adobe Photoshop sangat membantu Anda di dalam memoles hasil photografi”.

Adobe Photoshop adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar / image, di dalam komputer grafis terbagi menjadi 2 kelompok yaitu Gambar Bitmap dan Gambar Vektor. Kualiatas gambar tergantung pada jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka Anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel yang dibuat terhadap resolusi gambar yang akan dibuat, serta harap diperhatikan tentang Monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar.

Adobe Photoshop menyediakan berbagai piranti yang akan membantu Anda dalam membuat gambar, Anda dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter Anda dapat memberikan efek – efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing – masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.Adobe Photoshop merupakan program aplikasi khusus untuk mengolah atau mendesain gambar dengan berbagai macam cara yaitu mengefek, bertransparansi pada gambar ataupun teksnya. Seiring kemajuan teknologi era masa kini, banyak sekarang hampir semua halaman web (homepage) dari seluruh dunia yang ada di internet dihiasi dengan gambar, sebelum gambar dimasukkan ke dalam internet untuk pengolahan gambarnya digunakan photoshop, demikian juga jika gambar akan dikirim kepada orang lain melalui e-mail. Photoshop juga bisa untuk mendesain cover buku, dan program lain, masing-masing perangkat lunak tersebut memiliki kelebihan sendiri”.

image002

Gambar 2.2 Tampilan awal Adobe Photoshop CS 6

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Prastomo (2014:166)[29] Elisitasi adalah adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu: 

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

    Final Draft Elisitasi merupaka bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembanagan.

Literature Review

Literature Review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh Penulis terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan Raharja penulis mendapatkan beberapa Literature Review, di antaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ronny Trian Surbakti (2014)[30]“Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Golongan 1 Di Universitas Katolik Parahyangan”. untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pada karyawan golongan 1 di UNPAR. Karyawan golongan 1 di UNPAR terbagi menjadi beberapa bagian seperti satuan pengamanan (satpam), supir dan pekarya. Objek Penelitian ini adalah karyawan golongan 1 di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan yang berjumlah 146 dengan sample sebesar 107 karyawan. Peneliti hendak mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan golongan 1 di UNPAR. Analisis yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji model dan analisis regresi linier. Hasil analisis regresi linier dapat diketahui bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Laurentia Liliani Herfangsyah (2013)[31]“Pengaruh Pemilihan Media Komunikasi Internal Terhadap Tingkat Pemahaman Karyawan Mengenai Logo Baru Di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada karyawan. Di dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat ada tidaknya hubungan antara pemilihan media internal terhadap tingkat pemahaman karyawan. Pihak perusahaan harus memastikan para karyawan paham akan informasi yang disampaikan pihak perusahaan tersebut. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksplanatif, dengan pendekatan kuantitarif. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa pemilihan media internal memiliki hubungan dengan tingkat pemahaman. Selain itu, hubungan keduanya menjadi semakin erat dengan adanya variable control, yakni intensitas mengakses media dan kualitas media internal tersebut.   
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Depki Elnanda (2016)[32]“Pengembangan Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Ski Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Perguruan Thawalib Putri Padang Panjang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah Multimedia Interaktif dengan menggunakan sutradara macromedia software mx. Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan dengan menerapkan model 4-D (mendefinisikan, desain, mengembangkan dan menyebarluaskan). Data diperoleh dari guru SKI dan VIII siswa kelas yang terdiri dari 34 siswa. Pengamatan, wawancara, angket, dokumentasi dan pengujian digunakan sebagai instrumen.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Benny Satria Wahyudi, Mimien Henie Irawati Al-Muhdhar, Sueb (2016)[33] “Pengaruh Video Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Serta Pengaruhnya Terhadap Motivasi Masyarakat Kota Malang”. Peneilitian ini bertujuan untuk mengembangkan video KRPL dan mengetahui pengaruhnya terhadap motivasi masyarakat. Tempat penelitian di Kelurahan Bandungrejosari dan Kelurahan Bareng Kota Malang. Metode ini menggunakan metode Analyze learners, State Objectives, Select metode, media, and materials, Utilize media and materials, Require learner participation, Evaluate and revise. Hasil validasi video KRPL menunjukkan bahwa video KRPL sangat valid dan dapat digunakan. Setelah diujicobakan pada kelurahan Bandungrejosari dan Kelurahan Bareng menunjukkan hasil signifikansi 0,03 (<0,05) yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan video KRPL terhadap motivasi masyarakat.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Kausar dkk (2015)[17]Perancangan Media Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS 5”. Di Indonesia khususnya Provinsi Banten mengetahui hal tentang terbentuknya Kota Serang dan potensi pariwisata yang ada dalam wilayah Kota Serang ini. Sangat disayangkan jika ada masyarakat di luar Provinsi Banten yang beranggapan Ibukota dari Provinsi Banten adalah Kota Tangerang, dan Humas Kota Serang masih dalam bentuk manual (dengan menggunkan buku) sebagai media promosi dan publikasi. Hal ini membuat Kota Serang tidak diketahui keberadaannya dan penyebaran buku inipun hanya tersimpan di perpustakaan daerah. Maka dari itu terbentuklah Perancangan Media Company Profile Kota Serang sebagai Sarana Media Informasi, Promosi dan Publikasi.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Waung et al (2015)[34]Self-Promotion Statements in Video Resumes: Frequency, Intensity and Gender Effect On Job Applicant Evaluation”.
  7. Although video resumes have received a substantial amount of media attention and there seems to be a growing awareness among Human Resource professionals of video-based job applications, little is known about the effect of video resumes on applicant evaluation. This research investigates the effectiveness of self-promotion within the context of video resumes. Self-promotion frequency and intensity and applicant gender were manipulated. Ratings by recruiters and college students indicate that high levels of self-promotion in video resumes are ineffective for male applicants and potentially detrimental for female applicants. Job applicants should use caution when attempting to promote themselves using video resumes. More research is needed on impression management tactics used at the earliest stages of selection and on the mechanisms operating within video resumes that impact applicant evaluation.

    (Meskipun resume video telah menerima banyak perhatian media dan tampaknya ada kesadaran yang berkembang di kalangan profesional Sumber Daya Manusia untuk aplikasi pekerjaan berbasis video, sedikit yang diketahui tentang efek resume video terhadap evaluasi pemohon. Penelitian ini meneliti efektivitas promosi diri dalam konteks resume video. Frekuensi promosi diri dan intensitas dan jenis kelamin pemohon dimanipulasi. Rating oleh perekrut dan mahasiswa menunjukkan bahwa tingkat promosi diri yang tinggi dalam resume video tidak efektif untuk pemohon pria dan berpotensi merugikan pemohon wanita. Pelamar kerja harus berhati-hati saat mencoba mempromosikan diri menggunakan resume video. Penelitian lebih lanjut diperlukan pada taktik manajemen kesan yang digunakan pada tahap awal seleksi dan mekanisme yang beroperasi dalam resume video yang mempengaruhi evaluasi pemohon).

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Varaprasad et al (2015)[35]Online Video Promotion with User Specific Information”.
  9. There are various ways and methods used in video recommendation which are purely statistical. These would give recommendations to users based on either their previous search or other criteria. These systems set up a large number of context collectors at the terminals. However, the context collecting and exchanging result in heavy network overhead, and the context processing consumes huge computation. Due to these criterion users end up getting unnecessary content which makes the browser slow. In this paper we propose a user specific category based promotion, we propose and provide for characterization of individual content as well as social attributes that help distinguish each user class. Thus a user defined video recommendation would ensure faster access to only important information which is in the user's domain of interest which utilises low buffer space and increase the speed of the system for user satisfaction.

    (Ada berbagai cara dan metode yang digunakan dalam rekomendasi video yang murni bersifat statistik. Ini akan memberi rekomendasi kepada pengguna berdasarkan penelusuran sebelumnya atau kriteria lainnya. Sistem ini mengatur sejumlah besar pengumpul konteks di terminal. Namun, konteks pengumpulan dan pertukaran hasil overhead jaringan yang berat, dan pengolahan konteks menggunakan perhitungan yang sangat besar. Karena pengguna kriteria ini akhirnya mendapatkan konten yang tidak perlu yang membuat browser menjadi lambat. Dalam makalah ini kami mengusulkan promosi berbasis kategori khusus pengguna, kami mengusulkan dan menyediakan karakterisasi konten individual serta atribut sosial yang membantu membedakan setiap kelas pengguna. Dengan demikian, rekomendasi video yang ditentukan pengguna akan memastikan akses lebih cepat ke hanya informasi penting yang ada dalam domain kepentingan pengguna yang memanfaatkan ruang penyangga rendah dan meningkatkan kecepatan sistem untuk kepuasan pengguna.).

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Nuansa et al (2014)[36] Designing Promotion Strategy of Malang Raya’s Tourism Destination Branding Through Audio Visual Media”.
  11. This study examines the suitability concept of destination branding with existing models of Malang tourism promotion. This research is qualitative by taking the data directly in the form of existing promotional models of Malang, namely : information portal sites, blogs, social networking, and video via the internet. This study used SWOT analysis to find strengths, weaknesses, opportunities, and threats on existing models of the tourism promotion. The data is analyzed based on destination branding’s concept indicators. Results of analysis are used as a basis in designing solutions for Malang tourism promotion through a new integrated tourism advertising model. Through the analysis we found that video is the most suitable media that used to promote Malang tourism in the form of advertisements. Videos are able to show the objectivity of the fact that intact better through audio-visual form, making it easier to associate the viewer thoughts on the phenomenon of destination. Moreover, video creation of Malang tourism as well as conceptualized advertising is still rare. This is an opportunity, because later models of audio-visual advertisements made of this study is expected to be an example for concered parties to conceptualize the next Malang tourism advertising.

    (Studi ini meneliti konsep kesesuaian tujuan branding dengan model promosi pariwisata Malang. Penelitian kualitatif dengan mengambil data secara langsung dalam bentuk model promosi Malang, yaitu : situs portal informasi, blog, jaringan sosial, dan video melalui internet. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di model yang ada pada promosi pariwisata. Data dianalisis berdasarkan konsep indikator tujuan branding. Hasil analisis yang digunakan sebagai dasar dalam merancang solusi untuk promosi pariwisata Malang melalui model iklan pariwisata terpadu baru. Melalui analisis kami menemukan bahwa video adalah media yang paling cocok yang digunakan untuk mempromosikan pariwisata Malang dalam bentuk iklan. Video mampu menunjukkan objektivitas fakta dengan utuh yang lebih baik melalui audio-visual, membuatnya lebih mudah untuk mengaitkan tujuan dari pikiran penampil fenomena. Selain itu, penciptaan video pariwisata Malang dikonseptualisasikan iklan masih jarang. Ini adalah kesempatan, karena kemudian model iklan audio-visual dari penelitian ini diharapkan menjadi contoh bagi pihak – pihak yang bersangkutan dengan iklan pariwisata Malang berikutnya).

  12. Penelitian yang dilakukan oleh Haddad (2014)[37]Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations”.
  13. Despite the rising commodification of heritage sites and practices, children engagement in their own cultures remains incredibly low, greatly endangering the future preservation of nations’ unique nonrenewable resource. Considering children’s very early engagement with cultural attitudes and identities, it is increasingly critical to develop a deeply rooted culture of responsibility and conservation from the earliest years, ensuring that children naturally feel invested in their surroundings. Unfortunately, heritage education remains largely undervalued, with most efforts relying on in-person experiences in formal cultural institutions. This paper thus aims to explore how heritage education can be redefined, using some of the most innovative virtual imaging and artificial reality technologies to at once expand access and engagement with one’s own history.Though there have been introductory applications of this edutainment multimedia technology, it will require a multidisciplinary team to create heritage programming which is as entertaining as it is intellectually challenging for young children. With the rich resources of 3D imaging and interactive programming already at our disposal, we are well-equipped to do so, given a coordinated effort.

    (Meskipun komodifikasi meningkatnya situs warisan dan praktek, keterlibatan anak dalam budaya mereka sendiri masih sangat rendah, sangat membahayakan masa depan pelestarian sumber daya tak terbarukan unik bangsa – bangsa. Mengingat anak – anak sangat awal keterlibatan dengan sikap budaya dan identitas, hal ini semakin penting untuk mengembangkan budaya berakar tanggung jawab dan konservasi dari tahun – tahun awal, memastikan bahwa anak – anak secara alami merasakan diinvestasikan dilingkungan mereka. Sayangnya, warisan pendidikan tetap sebagian besar kurang bernilai, dengan upaya sebagian bergantung pada pengalaman orang dalam lembaga – lembaga budaya yang formal. Karya ini dengan demikian bertujuan untuk menjelajahi bagaimana pendidikan warisan dapat didefinisi, menggunakan beberapa pencitraan virtual yang paling inovatif dan teknologi buatan realitas sekaligus memperluas akses dan keterlibatan dengan sejarah sendiri. Meskipun telah ada pengantar aplikasi teknologi multimedia edutainment ini, itu akan membutuhkan tim multi disiplin yang membuat warisan pemrograman yang cukup menghibur sebagaimana menantang intelektual anak – anak. Dengan sumber daya yang kaya pencitraan 3D dan interaktif pemrograman kami dilengkapi untuk melakukannya, mengingat upaya yang terkoordinasi).

  14. Penelitian yang dilakukan oleh Lupton (2015)[38]Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary”.
  15. A range of digitized health promotion practices have emerged in the digital era. Some of these practices are voluntarily undertaken by people who are interested in improving their health and fitness, but many others are employed in the interests of organizations and agencies. This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responsibility for health and fail to recognize the social, cultural and political dimensions of digital technology use. The increasing blurring between voluntary health promotion practices, professional health promotion, government and corporate strategies requires acknowledgement, as does the increasing power wielded by digital media corporations over digital technologies and the data they generate. These issues provoke questions for health promotion as a practice and field of research that hitherto have been little addressed.

    (Berbagai praktik promosi kesehatan digitized telah muncul di era digital. Beberapa praktek ini secara sukarela dilakukan oleh orang – orang yang tertarik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, tapi banyak orang lain bekerja di kepentingan organisasi dan lembaga. Artikel ini memberikan komentar kritis tentang promosi kesehatan digitized. Ikhtisar dari jenis teknologi digital yang digunakan untuk promosi kesehatan dan dengan sebuah diskusi tentang implikasi sosial-politik dari penggunaan tersebut. Itu berpendapat bahwa strategi promosi kesehatan digitized banyak fokus pada tanggung jawab individu untuk kesehatan dan gagal untuk mengenali dimensi sosial, budaya, dan politik penggunaan teknologi digital. Meningkatkan garis kabur antara praktik promosi kesehatan sukarela, promosi kesehatan profesional, pemerintah dan strategi perusahaan membutuhkan pengakuan, seperti halnya meningkatkan kekuatan dikerahkan oleh perusahaan – perusahaan digital, media teknologi digital dan data yang mereka hasilkan. Isu – isu ini memprovokasi pertanyaan untuk promosi kesehatan sebagai praktek dan bidang penelitian yang sampai sekarang telah sedikit dibahas).


Tabel 2.1. Literature Review

Tabel-2.3

Penulis melakukan perbandingan judul penelitian dengan penelitian sebelumnya. Penelitian penulis yang berjudul “Perancangan Video Profile Sebagai Daya Tarik Calon Siswa Baru Pada Yayasan Al-Fityan Tangerang”. Dalam perancangan ini, penulis membuat sebuah video profile yayasan sebagai media promosi berguna untuk menaikan eksistensi yayasan. Dari kelima penelitian diatas ada perbedaannya yaitu dari sebuah judul penelitian, tempat yang diteliti dan juga sebuah video yang setiap peneliti kemas. Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian baru yang mana sebelumnya yayasan memiliki video profile namun penulis ingin menyempurnakan video rofile Yayasan Al-Fityan Tangerang agar lebih menarik dari video profile yang sebelum nya.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat

1. Sejarah Yayasan Al-Fityan

Yayasan Al-Fityan sebuah lembaga, yang memulai aktivitasnya pada tahun 2006, merupakan lembaga pendidikan nonprofit, fokus pada penyiapan generasi rabbani masa yang akan datang. Proyek Al-Fityan Tangerang merupakan komplek pendidikan pertama yang dibangun oleh yayasan Al-Fityan Indonesia. Memiliki sarana berupa gedung berlantai 4, asrama anak yatim beserta ruang makan dan lapangan bermain serta sebuah masjid, menjadikan komplek pendidikan yang cukup mumpuni secara fasilitas. Kehadirannya sebagai lembaga pendidikan menjadi sekolah alternatif ditengah-tengah masyarakat dengan menawarkan konsep integralisasi pembelajaran nasional dengan pembelajaran nilai dan karakter.

Setahun perjalanannya, pendidikan yang di tawarkan mendapat apresiasi dan sambutan hangat ditengah-tengah masyarakat. Terlihat dari jumlah pendaftar setiap tahun, saat pembukaan pendaftaran, dalam hitungan hari panitia menutup karena quota yang disiapkan sangat terbatas.

Al-Fityan sebagai lembaga pendidikan tidak hanya berorientasi pada masyarakat dengan tingkat ekonomi mapan, namun berusaha memberikan kesempatan pada anak-anak yatim untuk disekolahkan secara gratis. Al-Fityan Tanggerang telah mendidik 72 siswa yatim baik yang masih sekolah maupun yang telah selesai masa belajarnya.

Pada tahun berikutnya provinsi Nangroe Aceh Darussalam menjadi pilihan pembangunan komplek pendidikan Al-Fityan yang kedua. Tanah seluas 17.000m2 berlokasi di kab. Aceh Besar dibangun diatasnya sembilan gedung berlantai 2 terdiri dari 4 gedung diperuntukkan untuk kelas, 4 gedung untuk asrama putra dan putri, masjid, ruang makan dan gedung administrasi.

Pilihan provinsi NAD sebagai lokasi kedua pembangunan komplek Al-Fityan tidak dapat dilepaskan dari peristiwa tsunami yang melanda Aceh pada tahun itu. Al-Fityan yang sejak awal berdirinya lebih fokus pada pendidikan, saat peristiwa tsunami lembaga ini mengambil peran lebih luas ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Pembangunan komplek pendidikan Al-Fityan Aceh menjadi titik tolak kerja-kerja sosial dan pendidikan makin tidak dapat dipisahkan. Al-Fityan mulai menjadi lembaga pindidikan disaat yang sama menjadi lembaga sosial, 763 anak yatim korban tsunami mulai menjadi tanggungannya di bidang pendidikan dan 134 siswa yang diasramakan, belum lagi aktivitas sosial dan pengembangan UKM untuk masyarakat sekitar.

Tahun 2007 Al-Fityan mendirikan komplek pendidikan di Medan. Diatas tanah hampir 1 hektar, dibangun dua gedung sekolah, asrama dan masjid, serta aula, namun seiring dengan waktu perkembangan Al-Fityan medan yang begitu pesat, sehingga pada tahun 2009 Al-Fityan mendirikan gedung yang di khususkan untuk SMP dan SMA, bangunan daruttahfidz yang diperuntukkan bagi anak-anak yang ingin menghafal alquran juga bangunan kantor yayasan. Sebelum komplek Al-Fityan medan didirikan, aktivitas sosialnya telah lama berlangsung, saat itu aktivitas Al-Fityan lebih banyak menyantuni anak yatim dan pembangunan masjid, kurang lebih 415 anak yatim mendapat kafalah yang tersebar dibeberapa kabupaten di Sumatra Utara. Sejak Al-Fityan dibuka sebagai komplek pendidikan, beberapa anak yatim yang selama ini mendapat kafalah diminta menjadi siswa di dalam komplek pendidikan Al-Fityan, tidak kurang 72 siswa yatim diberikan beasiswa untuk belajar di komplek tersebut hingga saat ini.

Seiring dengan waktu dan kepercayaan masyarakat pada lemabaga ini, Al-Fityan membuka cabang di Kab Gowa, Sulawesi Selatan, awalnya hanya memiliki tanah seluas 6041m2, dengan total luas bangunan 6000m2, terdiri asrama dan 2 gedung kelas serta masjid. Sebelum Al-Fityan Gowa didirikan, tidak kurang 400 anak yatim dari 4 kabupaten di Sulawesi Selatan bernaung dibawah lembaga ini, mereka menerima kafalah setiap bulan. Sejak Al-Fityan diresmikan tahun 2009, beberapa anak-anak yatim potensial dan berprestasi diberikan beasiswa untuk masuk asrama.

Pada tahun 2012 Yayasan Al-Fityan membuka cabang baru, yaitu berlokasi di Kuburaya Pontianak, Kalimantan barat yang beralamat di Jl. Raya Sungai Kakap, Pal 7, Desa Pal 9, Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya, Propinsi Kal-Bar. Dengan luas tanah 38.809 meter dan luas bangunan 10.000m2, jumlah siswa dan siswi nya mencapai 596 jiwa mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA.

Pada tahun 2014 Yayasan Al-Fityan berkebang lagi dengan mendirikan cabang baru yaitu berlokasi di Cileungsi Bogor yang beralamat Jl. Bengkel Roda Kampung Cipicung Desa Mekarsari Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

2. Visi dan Misi Yayasan Al-Fityan Tangerang

  1. Visi
  2. Menjadi Lembaga Pendidikan Islam terpadu yang berkualitas untuk mewujudkan generasi islam yang unggul.

  3. Misi
    1. Mempersiapkan pelajar yang memiliki keseimbangan zikir, fiki dan amal sholeh.
    2. Melaksanakan KBM (kegiatan belajar mengajar) yang dapat mengembangkan bakat-bakat pribadi untuk produktifitas, kreatifitas dan kemandirian.
    3. Mempersiapkan pelajar yang memiliki ilmu pengetahuan kontemporer dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
    4. Mengembangkan budaya mutu yang dilandasi nilai-nilai Islam.


Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Yayasan Al-Fityan Tangerang dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:


image001

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Yayasan Al-Fityan Tangerang


Sumber: Yayasan Al-Fityan Tangerang tahun 2017/2018


Wewenang dan Tanggung Jawab

Sebagai instansi pendidikan, Yayasan Al-Fityan Tangerang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam sebuah pendidikan. Berikut penjelasan wewenang dan tanggung jawab pada Yayasan Al-Fityan Tangerang.


1. Direktur

  1. keputusan mengenai perubahan anggaran dasar
  2. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas
  3. Penetapan Kebijakan Umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan;
  4. Pengesahan Program Kerja dan Rancangan Anggaran Tahunan Yayasan
  5. Penetapan Keputusan mengenai penggabungan atau peleburan Yayasan
  6. Pengesahan Laporan Tahunan
  7. Penunjuk likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan;

2. Musrif Tarbawi

  1. Mengawasi bidang pendidikan
  2. Pembinaan guru-guru

3. Sekertaris

  1. berkaitan dengan surat menyurat
  2. membuat undangan untuk pertemuan atau keprluan lain
  3. melakukan agenda dan penataan persuratan
  4. mengatur jalannya rapat dan sebagai mediasi pertemuan
  5. melakukan dokumentasi setiap kegiatan dan kearsipan
  6. mencatat semua alamat dan nomor telepon pengurus dan dewan guru

4. Kabid Mutu dan SDM

Untuk mendirikan yayasan yang berkualitas, salah satu hal utama yang dibutuhkan adalah sistem manajemen SDM yang baik. Ada berbagai tugas yang harus dilakukan oleh manajemen ini, antara lain;

  1. Mendesain organisasi
  2. Mengatur cara dan sistem penilaian kinerja masing – masing karyawan
  3. Mengatur para karyawan
  4. Mengembangkan potensi karyawan dan organisasi
  5. Mengatur sistem asas manfaat, penghargaan dan juga tingkat kepatuhan karyawan

5. Kepala Asrama

Tugas dan tanggung jawab sebagai kepala asrama adalah mengatur berbagai macam peraturan berkaitan dengan asrama sekolah. Peraturan tersebut berupa surat izin kedatangan dan kepulangan siswa/siswi ke asrama, regulasi tentang asrama, serta tata tertib asrama.

6. Akuntan

Tugas dan tanggung jawab sebagai akuntan adalah bertanggung-jawab menghasilkan laporan keuangan serta informasi akuntansi dalam yayasan.

Tugas Utama seorang akuntan ialah membukukan seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh yayasan dengan sistematis, periodik serta dengan mudah mampu utuk dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan atas laporannya, baik internal yayasan ataupun eksternal yayasan.

7. Kepala Sekolah TK, SD, SMP, dan SMA

  1. Memahami semua peraturan dan pedoman yang berhubungan dengan sekolah, baik yang diproduksi  oleh  pemerintah, pemilik sekolah (yayasan), ataupun yang  dibuat sendiri oleh  Kemudian mensosialisasikan  peraturan  dan pedoman kepada seluruh guru, pegawai admistrasi, tenaga penunjang akademik, serta para siswa sesuai dengan kebutuhan.
  2. Mengkoordinasikan penyusunan rencana mutu program kerja bermutu sekolah dengan memperhatikan saran guru, pegawai administrasi, dan tenaga penunjang akademik.
  3. Menetapkan kebijakan, pedoman, dan peraturan dan pedoman sekolah yang telah disetujui oleh rapat dewan guru
  4. Mengendalikan pelaksanaan semua kegiatan sekolah sehingga mutu jasanya tetap terjamin.
  5. Mengadakan evaluasi atas semua kegiatan dan jasa sekolah untuk peningkatan mutu berkelanjutan.
  6. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pemeliharaan administrasi sekolah sehingga pelayanan tetap bermutu kepada semua pelanggan ,terutama kepada guru dan siswa.
  7. Mengawasi pemeliharaan semua sarana fisik serta perlengkapan sekolah.
  8. Mengkoordinasikan inventarisasi data kebutuhan objektif sekolah yang bermanfaat untuk perencanaan mutu sekolah, sehingga tidak  ada  dan yang 
  9. Mengkoordinasikan pengadaan alat-alat administrasi kelas yang diperlukan para guru.
  10. Memimpin rapat dewan guru sekolah dan rapat lainnya di sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  11. Memberdayakan SDM guru, pegawai administrasi, tenaga penunjang, dan siswa, sehingga berbagai prakarsa, inovasi dan kreativitas, terus berkembang. Dengan begitu peningkatan mutu sekolah pun dapat berjalan berkelanjutan.
  12. Mengadakan dan memelihara hubungan kerjasama dengan semua unit sekolah juga dengan sekolah lainnya, serta dunia usaha yang relevan, dalam rangka peningkatan mutu sekolah.
  13. Memberikan laporan berkala kepada atasan (yayasan) atau pihak-pihak  terkait dengan sekolah (stakeholder) tentang semua kegiatan.

Daftar Nama Pegawai dan Jabatan dari setiap unit

Tabel 3.1. Daftar Nama Pegawai dan Jabatan

Tabel-3.1

Sumber: Dari setiap unit pada Yayasan Al-Fityan Tangerang tahun 2017/2018

Product Information

Produk Video Profile

Yayasan Al-Fityan Tangerang adalah salah satu lembaga pendidikan yang berada di Bonang, yang beralamat di Perumahan Dasana Indah Blok RB 4 No. 17, RT. 001 / RW. 08, Jalan Raya Dasana Indah, Bojong Nangka, Legok, Bojong Nangka, Tangerang. Kini Yayasan Al-Fityan Tangerang sudah dalam generasi ke sepuluh untuk unit TK, pada SD sudah mencapai generasi ke enam, pada SMP sudah mencapai generasi ke Sembilan, dan pada SMA baru generasi pertama.

Adanya empat unit jenjang Pendidikan yang berada di Yayasan Al-Fityan Tangerang yaitu, mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA. Dengan didukung fasilitas dan keunggulan, yang menjadikan Yayasan Al-Fityan Tangerang sebagai salah satu sekolah favorit, sehingga siswa dan siswi Yayasan Al-Fityan Tangerang tidak hanya orang Tangerang saja, bahkan dari luar pulau jawa-pun ada yang bersekolah di Yayasan Al-Fityan Tangerang.

Latar Belakang Produk Video Profile

Dengan adanya empat unit jenjang Pendidikan pada Yayasan Al-Fityan Tangerang yaitu, mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA. Sehingga belum ada nya media promosi berupa video pada Yayasan Al-Fityan Tangerang yang mencakup seluruh unit jenjang Pendidikan. Maka dari itu video profile sangat berguna sekali pada perkembangan zaman saat ini yang serba digital.


Material Produk Video Profile

Material Program Studi yang berada di Yayasan Al-Fityan Tangerang adalah sebuah yayasan pendidikan yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai konsistensi manajemen pendidikan yang berkualitas dan hampir seluruh pengajar di Yayasan Al-Fityan Tangerang adalah lulusan diploma dan sarjana dari perguruan tinggi ternama ditanah air ini.

Tabel 3.2. Material Produk Video Profile

Tabel-3.2


Spesifikasi Produk Video Profile

Dari setiap unit jenjang Pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA yang berada di Yayasan Al-Fityan Tangerang mempunyai spesifikasi diantaranya seperti dibawah ini:

  1. Taman Kanak-Kanak (TK) meliputi :
    1. Melatih motoric halus anak
    2. Melatih motoric kasar anak
    3. Melatih membaca Al-Qur’an
    4. Melatih kedisiplinan
  2. Sekolah Dasar (SD) meliputi :
    1. Mempelajari ilmu pendidikan dasar
    2. Mempelajari hafalan Al-Qur’an
    3. Melatih Sikap Santun
    4. Melatih Sikap Focus
    5. Melatih kedisiplinan
  3. Sekolah Menengah Pertama (SMP) meliputi :
    1. Mempelajari Ilmu Pendidikan Dasar
    2. Mempelajari Ilmu Komputer
    3. Membaca Al-Qur’an
    4. Bimbingan Mentoring
    5. Mempelajari Sikap Santun
    6. Memplajari Pramuka
    7. Melatih Kedisiplinan
  4. Sekolah Menengah Atas (SMA) meliputi :
    1. Mempelajari Ilmu Pendidikan Dasar
    2. Mempelajari Ilmu Komputer
    3. Membaca Al-Qur’an
    4. Mempelajari Sikap Santun
    5. Melatih kedisiplinan

Harga Produk Video Profile

Dalam pembuatan video profile Yayasan Al-Fityan Tangerang ini membutuhkan biaya yang cukup besar, dikarenakan didalam produksi ini dibutuhkan seorang Director, Sutradara, Asisten Sutradara, Cameraman, Assistant Cameraman, dan crew pembantu lainnya dan juga membutuhkan beberapa peralatan yang memadai dari proses pengambilan gambar menggunakan camera  hingga proses editing menggunakan laptop.

Market Analysis

Peminat yang ingin bergabung bersama Yayasan Al-Fityan Tangerang adalah rata-rata dari wilayah Tangerang dan Sekitarnya, dikarenakan lokasi Yayasan Al-Fityan Tangerang berada di Bonang Dasana Indah, dekat dengan pintu masuk gerbang Dasana Indah, dan lokasi Yayasan Al-Fityan Tangerang dekat dengan Gading Serpong, Kelapa dua, dan Legok.

A. Market Positioning

Yayasan Al-Fityan Tangerang adalah lembaga pendidikan yang memiliki fasilitas dan infrastruktur yang unggul dari lembaga pendidikan yang berada Bonang Dasana Indah bisa dikategorikan sebagai sekolah yang elite, meskipun dikategorikan sebagai lembaga sekolah yang elite siswa-siswinya rata-rata kelas menengah kebawah.

B. Kondisi Pesaing

Al-Fityan Tangerang saat ini merupakan salah satu sekolah yang sedang berkembang, yang dimana didalam perkembangannya tersebut memiliki beberapa sekolah pesaing (lihat tabel 3.3. dibawah ini) yang membawa pengaruh terhadap perkembangan Al-Fityan Tangerang:

Tabel 3.3. Kondisi Pesaing

Tabel-3.3


Potential Market

Pada tahun 2006 Siswa-siswi Yayasan Alfityan Tangerang sebanyak 486 orang dan 45 Anak Yatim, rata-rata berdomisili di daerah Bonang Dasana indah, Curug, Kelapadua, dan Legok. Meskipun begitu dengan mutu kualitas sekolah tersebut banyak juga yang berasal dari Kota Tangerang maupun dari luar kota.

Market Segmentation

Analisis demografi untuk segmentasi pasarnya adalah sebagai berikut:

  1. Geografi : Wilayah Kabupaten Tangerang
  2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  3. Ekonomi : Menengah keatas
  4. Usia : 17 Tahun s/d 56 Tahun
  5. Sasaran : Seluruh Calon peserta didik baru mulai dari TK,SD, SMP, dan SMA. Maupun yang ingin melanjutkan jenjang Pendidikan.
  6. transfer atau pindahan
  7. Masyarakat

Psikografi        :

Seluruh Calon peserta didik baru mulai dari TK,SD, SMP, dan SMA. Maupun yang ingin melanjutkan jenjang Pendidikan, siswa-siswi transfer, dan masyarakat khususnya di daerah Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail dan terperinci tentang fasilitas dan keunggulan di Yayasan Al-Fityan Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan di Yayasan Al-Fityan Tangerang


Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

Tujuan pemasaran produk pendidikan yang dikemas dengan cara yang unik dan menarik, program rencana program pendidikan yang ditawarkan dengan jurusan-jurusan tersebut, peminat siswa didiknya nanti diharapkan dapat berkembang sampai luar wilayah Tangerang, media video tersebut seiring dengan perkembangan teknologi khususnya perkembangan pemakaian internet tersebut, pengembangannya di harapkan sampai luar Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang maupun luar propinsi untuk dapat bergabung di Yayasan Al-Fityan Tangerang.

Target market pada tahun – tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat sebanyak 20% dari tahun 2016 sebanyak 462 orang menjadi 554 orang di tahun 2018. Pihak Yayasan Al-Fityan berusaha menarik calon siswa-siswi baru untuk bergabung bersama Yayasan Al-Fityan Tangerang.

Marketing Stategy (Strategi Pemasaran)

Untuk Untuk mendapatkan calon siswa-siswi baru dan menambah mitra kerja bukan hal yang mudah, maka diperlukan sebuah strategi dalam bentuk promosi yang nantinya dapat  meningkatkan presentase siswa baru dan dapat bergabung dengan Yayasan Al-Fityan Tangerang sebagai salah satu sekolah favorit di Kabupaten Tangerang.

Dengan adanya media Video Profile ini yang akan diajukan dan diharapkan dapat mendukung promosi yang dilakukan Yayasan Al-Fityan Tangerang.

Budget Produksi Media

Dalam penelitian ini memerlukan biaya yang besar. Lihat tabel 3.4 di bawah ini

Tabel 3.4. Budget Produksi Media

Tabel-3.4


Konfigurasi Perancangan

===Spesifikasi Hardware

Perancangan video profile Yayasn Alfityan Tangerang ini menggunakan satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Core i5 NVIDIA GEFORCE 930M
  2. Monitor : LCD 14 inchi widescreen
  3. Mouse : Logitech Optical Mouse
  4. Keyboard : Qwerty SK 900
  5. RAM : 00 GB
  6. Harddisk : WD 1 TB
  7. Speaker : Speaker Multimedia

Software yang digunakan

Dalam konsep media promosi dan informasi menggunakan software antara lain :

  1. Adobe Premier Pro CC 2017
  2. Adobe Photoshop Cs 6


Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5. Elisiasi Tahap I

Tabel-3.5


Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6. Elisiasi Tahap II

Tabel-3.6


Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7. Elisiasi Tahap III

Tabel-3.7


 

Keterangan :                                       

T : Technical, tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan                            

O : Operational, tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistema yang akan dikembangkan                        

E : Economic, biaya yang diperlukan dalam perancangan media  komunikasi visual

H : High, Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan  pemakaiannya esulit serta biayanya mahal

M : Middle, Mampu untuk dikerjakan

 L : Low, Mudah untuk dikerjakan

Final Drafrt Elisitasi

Tabel 3.8. FinalElisiasi

Tabel-3.8



BAB IV

'KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)'

Preproduction

Untuk Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Ada tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi Media, dimulai dari Ide yang dituangkan secara sistematis, lalu diikuti dengan pembuatan sinopsis, Script Writting  dan Storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain dan crew dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai Time Schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

Tabel 4.1. Tahap Preproduction

image001

Ide atau Gagasam

Media informasi yang sering sekali kita nikmati, merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran atau gagasan yang telah dituangkan ke dalam video. Media informasi dan promosi yang dibuat dari ide atau agagasan. Multimedia yang menampilkan fasilitas – fasilitas dan memaparkan segala sesuatu tentang Yayasan Al-Fityan Tangerang. Media informasi dan promosi yang dibuat mengambil garis besar dari ide tersebut.

Sinopsis Cerita

Sinopsis adalah ringkasan atau ulasan singkat tentang sebuah cerita atau film dengan tujuan agar pembaca memiliki gambaran sekilas dari isi, memberikan pembacaan tepat, dan memungkinkan untuk memberikan garis besar sebagai acuan pokok improvisasi. Sinopsis perancangan video profile sebagai media promosi dan informasi pada Yayasan Al-Fityan Tangerang ini adalah :

“Yayasan Al-Fityan Tangerang merupakan salah satu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan pembelajaran, yang berlokasi di Dasana Indah, Bojong Nangka (Bonang), Kabupaten Tangerang. Yayasan Al-Fityan Tangerang awal berdiri pada tahun 2006. Dengan membuka empat unit jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA. Di setiap tahunnya angka peminat masyarakat untuk bergabung bersama pada Yayasan Al-Fityan Tangerang, semakin meningkat. Dengan menyediakan fasilitas yang dimiliki Yayasan Al-Fityan Tangerang adalah Gedung empat lantai, Ruang kelas yang nyaman, Lab. Komputer dan masih banyak fasilitas yang lainnya. Didukung dengan teknologi dan fasilitas yang selalu di update, membuat sarana belajar akan membuat siswa/siswi nyaman pada saat proses belajar mengajar. Yayasan ini sudah memiliki beberapa prestasi pada bidang akademik maupun non akademik. Yayasan Al-Fityan Tangerang membutuhkan sebuah video promosi berbasis audio visual sebagai media penunjang informasi dan promosi yang berkaitan dengan Yayasan Al-Fityan Tangerang.


Narasi

Narasi adalah suatu pengembangan paragraf dari dalam sebuah karangan tulisan yang rangkaian peristiwanya dari waktu ke waktu dan dijabarkan dengan urutan dari awal sampai akhir. Narasi bertujuan untuk menceritakan suatu scene atau gambar sehingga audience seolah – olah merasakan apa yang terjadi sesuai dengan gambar tersebut. Narasi juga dapat memperkuat sebuah jalan cerita dari isi video yang ingin disampaikan. Berikut adalah narasi video profile Yayasan Al-Fityan Tangerang:

Yayasan Al-Fityan Tangerang berdiri pada tahun 2006/ di bangun dengan luas tanah 8.800 meter persegi// Yayasan Al-Fityan berkonsentrasi pada bidang Pendidikan dengan menyediakan empat unit jenjang Pendidikan, mulai dari  (TK), (SD), (SMP), dan (SMA)/ kami  menyediakan lingkungan yang kondusif dan memadai// Dengan memiliki 6 cabang yang sudah didirikan dan tersebar diseluruh Indonesia, yakni berlokasi di NAD, Medan, Gowa Sulawesi Selatan, kuburaya Pontianak, cileungsi bogor, dan yayasan Al-Fityan yang pertama kali di bangun adalah yayasan Al-Fityan Tangerang// Berbagai penghargaan yang telah kami raih adalah wujud kerja keras kami demi membangun dan membentuk peserta didik yang lebih maju/ Visi Misi Al-Fityan// Kami, mengantarkan siswa untuk memiliki kecakapan hidup, dengan model sekolah ber-asrama, Al-Fityan menjadikan siswa lebih mandiri, dengan daya juang yang kuat serta mampu berinteraksi sosial dengan baik/ Kami mengajarkan 5 sikap kepada seluruh siswa diantaranya adalah JUJUR, DISIPLIN, BERSIH , HEMAT serta SANTUN// Penanaman akhlak mulia, disertai dengan rutinitas ibadah pun menjadi lebih focus dan intensif/ Kami menyediakan berbagai macam fasilitas untuk memenuhi kebutuhan para siswa,, yang menunjang tujuan awal siswa disana, yaitu… Belajar// Dengan adanya tambahan kegiatan ekstrakulikuler para siswa dapat menyalurkan bakat dan kemampuan individual yang dimiliki dan mampu ber-prestasi di bidang-nya/ Kata-kata promosi dan Contact Person/ Al-Fityan, Mencetak generasi pemimpin, peradaban.

Storyboard

Storyboard adalah sketsa yang digambar berurutan atau sesuai dengan naskah, dengan Storyboard kita bisa menyampaikan suatu ide kita kepada orang lain agar lebih mudah dipahami dan dimenegerti dan kita dapat menggiring khayalan seseorang untuk mengikuti skesta gambar yang kita buat sehingga menghasilkan pengertian yang sama dengan ide kita. Untuk melihat storyboard video profile dapat dilihat pada gambar 4.1 sampai dengan gambar 4.63 di bawah ini.

image002

Gambar 4.1. Bumper Opening

Menampilkan Logo Yayasan Al-Fityan

image003

Gambar 4.2EXT/Luar Gedung /Low Angle

Menampilkan pohon palem yang berada di lingkungan Al-Fityan

image004

Gambar 4.3. EXT/ Luar Gedung/ Medium Shoot

Menampilkan taman Al-Fityan

image005

Gambar 4.4. EXT/Gedung Sekolah/High Angle

Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 1

image006

Gambar 4.5. EXT/Gedung Sekolah/High Angle

Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 2

image007

Gambar 4.6. EXT/Gedung Sekolah/High Angle

Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 3

image008

Gambar 4.7. EXT/Luar Gedung/Medium Shoot

Menampilkan tugu Al-Fityan

image009

Gambar 4.8. EXT/Luar Gedung/FullShoot

Menampilkan video siswa pulang sekolah

image010

Gambar 4.9INT/Ruang Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video guru sedang mengajar

image011

Gambar 4.10. EXT/Luar Ruang Kelas/FullShoot

Menampilkan video siswa keluar kelas menggunakan anak tangga

image012

Gambar 4.11EXT/Luar Ruang Kelas TK/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan TK (membuat bentuk dengan pasir)

image013

Gambar 4.12. EXT/Luar Ruang Kelas TK/Till Down Angle

Menampilkan video kegiatan TK (belajar menggambar)

image014

Gambar 4.13. EXT/Luar Ruang Kelas TK/Till Down Angle

Menampilkan video kegiatan TK (bermain)

image015

Gambar 4.14. INT/Ruang Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan TK membuat bangun dengan kayu

image016

Gambar 4.15. EXT/Luar Ruang Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan TK belajar berinovasi

image017

Gambar 4.16. INT/Ruang Kelas SD/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SD sedang belajar

image018

Gambar 4.17. EXT/Lapangan Olahraga/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SD sedang berolahraga (Angle 1)

image019

Gambar 4.18. EXT/Lapangan Olahraga/LowAngle

Menampilkan video kegiatan SD sedang berolahraga (Angle 2)

image020

Gambar 4.19. EXT/Luar Ruang Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SD sedang belajar di luar ruang kelas

image021

Gambar 4.20. EXT/Luar Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SMP berdiskusi (Angle 1)

image022

Gambar 4.21. EXT/Luar Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SMP berdiskusi (Angle 2)

image023

Gambar 4.22. INT/Ruang Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SMP sedang belajar

image024

Gambar 4.23. INT/Ruang kelas SMA/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SMA (kegiatan OSIS) Angle 1

image025

Gambar 4.24. INT/Ruang Kelas SMA/Low Angle

Menampilkan video kegiatan SMA (kegiatan OSIS) Angle 2

image026

Gambar 4.25. EXT/Luar Kelas/MediumShoot

Menampilkan video kegiatan SMA (belajar diskusi di luar kelas)

image027

Gambar 4.26. EXT/Lapangan Olahraga/Till Down

Menampilkan video satpam sedang menutup pagar

image028

Gambar 4.27.Menampilkan video motion grafik 6 cabang yang dimiliki Al-Fityan

image029

Gambar 4.28. INT/Ruang Guru/MediumShoot

Menampilkan video piala penghargaan prestasi siswa (Angle 1)

image030

Gambar 4.29. EXT/Ruang Guru/Medium Shoot

Menampilkan video piala penghargaan prestasi siswa (Angle 2)

image031

Gambar 4.30. INT/Dalam Masjid/Day/Full Shoot

Menampilkan video kegiatan asrama di dalam masjid

image032

Gambar 4.31. INT/Ruang Asrama/Full Shoot

Menampilkan video Ruangan Asrama (Angle 1)

image033

Gambar 4.32. INT/Ruang Asrama/Full Shoot

Menampilkan video Ruangan Asrama (Angle 2)

image034

Gambar 4.33. EXT/Lingkungan Al-Fityan/Full Shoot

Menampilkan video anak asrama sedang berjalan di lingkungan Al-Fityan

image035

Gambar 4.34. INT/Ruang Direktur/medium long Shoot

Menampilkan video testimoni direktur (membacakan visi dan misi)

image036

Gambar 4.35. EXT/High Angle

Menampilkan video masjid dengan menggunakan drone

image037

Gambar 4.36. EXT/Luar Ruang kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatansiswi sedang membaca al-qur’an (Angle 1)

image038

Gambar 4.37. EXT/Luar Ruang kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan siswi sedang membaca al-qur’an (Angle 2)

image039

Gambar 4.38. EXT/Luar Ruang kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan siswi sedang membaca al-qur’an (Angle 3)

image040

Gambar 4.39. INT/Ruang Perpustakaan/Full Shoot

Menampilkan video perpustakaan (Angle 1)

image041

Gambar 4.40. INT/Ruang Perpustakaan/Full Shoot

Menampilkan video perpustakaan (Angle 2)

image042

Gambar 4.41. INT/Ruang Perpustakaan/Full Shoot

Menampilkan video perpustakaan (Angle 3)

image043

Gambar 4.42. INT/Ruang Lab Komputer/MediumShoot

Menampilkan video belajar di Lab Kompuer

image044

Gambar 4.43. INT/Ruang Lab Sains/Medium Shoot

Menampilkan video belajar di LAB Sains

image045

Gambar 4.44. INT/Ruang UKS/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan di ruang UKS (Angle 1)

image046

Gambar 4.45. INT/Ruang UKS/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan di ruang UKS (Angle 2)

image047

Gambar 4.46. EXT/Kantin/FullShoot

Menampilkan video Kantin

image048

Gambar 4.47. EXT/Lapangan Olahraga/Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler pramuka (Angle 1)

image049

Gambar 4.48. EXT/Lapangan Olahraga/ Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler pramuka (Angle 2)

image050

Gambar 4.49. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler futsal (Angle 1)

image051

Gambar 4.50. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler futsal (Angle 2)

image052

Gambar 4.51. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 1)

image053

Gambar 4.52. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 2)

image054

Gambar 4.53. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 3)

image055

Gambar 4.54. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 1)

image056

Gambar 4.55. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 2)

image057

Gambar 4.56. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 3)

image058

Gambar 4.57. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 4)

image059

Gambar 4.58. INT/Ruang Kelas/Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle 1)

image060

Gambar 4.59. INT/Ruang Kelas/Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle 2)

image061

Gambar 4.60. INT/Ruang Kelas/Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle 3)

image062

Gambar 4.61. EXT/Gedung Sekolah /High Angle

Menampilkan video Contact Person Yayasan Al-fityan Tangerang

image063

Gambar 4.62. EXT/Lapangan Olahraga/High Angle

Menampilkan video siswa dan siswi membentuk formasi tulisan Al-Fityan dengan menggunakan (drone)

image064

Gambar 4.63. EXT/Lapangan Olahraga/Full Shoot

Menampilkan logo bumper penutup dengan slogan dan logo Al-Fityan

Script Writing

Script Writing yakni membuat rancangan naskah penulisan yang detail supaya mempermudah proses editing (lihat tabel 4.1 di bawah ini).

Tabel 4.2. Script Writing

Tabel-4.2

Rundown

Rundown merupakan susunan inti cerita dari sebuah project yang dibatasi oleh durasi (panjang item video). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.3. Rundown

Tabel-4.3

Pemilihan Pemain dan Crew

Talent dari video profile ini adalah mulai dari seluruh siswa dan siswi, Bapak Direktur dan Guru pada Yayasan Al-Fityan Tangerang, sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan sutradara, cameramen, editor, script writting, dan pembaca naskah. Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile ini antara lain susunan crew dan talent seperti tabel 4.3 di bawah ini dengan time schedule seperti pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Susunan Crew dan Talent

Tabel-4.4


Time Schedule

Tabel 4.5. Time Schedule

Tabel-4.5


Peralatan yang digunakan

image065

Gambar 4.64. Camera Canon EOS5D Mark III

image066

Gambar 4.65. Tripod

image067

Gambar 4.66. Slider

image068

Gambar 4.67. Lensa Fix 50mm

image069

Gambar 4.68. Lensa Fix 100mm

image070

Gambar 4.69. Lensa Wide 17:40mm

image071

Gambar 4.70. DJI Phantom 3 Pro


Production

Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production (lihar gambar 4.71) semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, Cinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan crew dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing crew.

image072

Gambar 4.71 Tahap Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan rancangan dalam mengkombinasikan tiga elemen yaitu suara, gambar, dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif dan efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, suara dan beberapa spesial efek. Maka dari itu untuk menyukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

Tujuan Multimedia

Adapun tujuan Multimedia dalam konsep perancangan media ini adalah untuk menjangkau lebih kurang 80% dari target audience yang diinginkan oleh pihak lembaga. Adapun audience yang dimaksud dalam laporan ini adalah para calon siswa-siswi baru dan tidak menutup kemungkinan terhadap pihak yang berkunjung ke Yayasan Al-Fityan Tangerang sebagai penunjang sosialisasi orientasi profile sekolah. Secara spesifik dapat disampaikan bahwa tujuan dari multimedia adalah untuk meningkatkan perolehan calon siswa baru untuk disetiap tahun ajaran baru.

Strategi Multimedia

Media audio visual yang guna menyampaikan informasi dan promosi tentang Yayasan Al-Fityan Tangerang, sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang hendak akan dirancang, dan dipersiapkan untuk memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi                      : Wilayah Kabupaten Tangerang

Demografi                   :

  1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  2. Kelas Ekonomi : Menengah
  3. Usia : Semua Umur
  4. Sasaran : Seluruh Calon peserta didik baru mulai dari TK,SD, SMP, dan SMA. Maupun yang ingin melanjutkan jenjang Pendidikan.
  5. transfer atau pindahan
  6.    Masyarakat

Psikografi :

Seluruh Calon peserta didik baru mulai dari TK,SD, SMP, dan SMA. Maupun yang ingin melanjutkan jenjang Pendidikan, siswa-siswi transfer, dan masyarakat khususnya di daerah Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail dan terperinci tentang fasilitas dan keunggulan di Yayasan Al-Fityan Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan di Yayasan Al-Fityan Tangerang.

Program Multimedia

Program multimedia media video informasi dan promosi yang dibuat ada tiga tahapan  yaitu :

  1. Teks
  2. Teks awal bumper dan closing bumper tulisan nama sekolah berserta alamatnya dalam video ini menggunakan Typo College LC Demo, sedangkan untuk bagian yang lainnya menggunakan Times New Roman

  3. Picture
  4. Gambar yang dipakai dalam media informasi ini menggunakan gambar dalam bentuk png yang digabungkan dengan beberapa take video di tempat yang berekstensi .mov.

  5. Sound
  6. Suara yang digunakan dalam media video profile ini adalah menggunakan suara asli manusia (dubber) dan beberapa efek suara alunan musik seperti piano, gitar, drum, dan bass. Penerapan dubber di sesuaikan dengan background video yang telah dibuat agar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Perencanaan Audio

Dalam perancangan video profile, audio sangatlah berperan penting dalam penyampaian informasi dalam bentuk suara. Jika tidak ada suara ataupun audio, video yang di putar akan menjadi kurang memuaskan. Karena jika tidak ada audio maka langkah yang di tempuh adalah dengan memperbanyak tulisan, dan hal ini yang akan membuat video profile jadi membosankan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Aduio

Tujuan audio ini dapat artikan untuk penerapan dibidang video profile. Agar video yang telah di buat dapat dimengerti oleh audience dan dapat menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan relasi dari sekolah tertentu khususnya untuk menambah jumlah siswa baru setiap tahunnya. Tujuan audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi berupa video ini akan lebih hidup dan memberikan informasi dan promosi pada masyarakat luas, dan media video profile ini dapat menjadi acuan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang luas dan lengkap mengenai Yayasan Al-Fityan Tangerang. Audio ini juga berperan besar dalam pembentukan dan penempatan suara dengan latar background gambar yang sesuai, sehingga pesan yang di sampaikan lebih jelas dan memiliki arti.


Strategi Aduio

Strategi Audio,  media yang digunakan setidaknya memenuhi tiga aspek yaitu geografi, demografi dan psikografi. Dalam perancangan audio ini harus memperhatikan secara terperenci dan detail suara yang di hasilkan. Dalam pembuatan audio ini menggunakan suara manusia yaitu dengan dubber, mambaca naskah sesuai dengan background gambar yang pas. Dengan memberikan suara dubber maka informasi yang di sampaikan akan terlihat jelas, gambar dan suara yang sesuai memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi               : Wilayah Kabupaten Tangerang

Demografi            :

  1. Jenis Kelamin   : Pria & Wanita
  2. Kelas Ekonomi : Menengah
  3. Usia : Semua Umur
  4. Sasaran : Seluruh Calon peserta didik baru mulai dari TK,SD, SMP, dan SMA. Maupun yang ingin melanjutkan jenjang Pendidikan.
  5. transfer atau pindahan
  6.    Masyarakat

Psikografi :

Seluruh Calon peserta didik baru mulai dari TK,SD, SMP, dan SMA. Maupun yang ingin melanjutkan jenjang Pendidikan, siswa-siswi transfer, dan masyarakat khususnya di daerah Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail dan terperinci tentang fasilitas dan keunggulan di Yayasan Al-Fityan Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan di Yayasan Al-Fityan Tangerang.

Program Aduio

Audio yang telah disiapkan dalam pembuatan project ini sudah dilakukan untuk menyesuaikan dengan gambar yang sudah ada, agar tidak terlihat jumping. Audio yang digunakan seperti suara instrument musik dengan format mp3. Adapun suara audio yang di hasilkan dari suara manusia, yaitu dubber. Dubber adalah orang yang membaca naskah untuk menyesuaikan dengan background gambar atau video yang akan di putar. Dalam dubber ini biasanya suara yang di hasilkan harus jelas dan tepat pada gambar ataupun background video yang akan di putar. Dengan adanya program audio, media video profile ini akan menjadi lebih baik lagi karena ada penambahan dari suara dubbing untuk memperjelas suatu gambar. Pengambilan audio yang sesuaikan ini diperlukan proses editing dari pemotongan atau cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang telah ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini terdapat dua tahapan yaitu :

  1. Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek bumper opening tulisan dan logo Yayasan Al-Fityan Tangerang mengambil suara awalan musik Inspirational Corporate.
  2. Music background yang digunakan pada profile Yayasan Al-Fityan Tangerang menggunakan musik Corporate Audio.
  3. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan perekaman naskah tersebut menggunakan aplikasi rekaman suara yang terdapat pada Camera DSLR Canon 5D Mark III.


Perencanaan Visual

Perencanaan visual yang telah dihasilkan adalah keseluruhan penggabungan dari gambar, suara, dan teks yang menghasilkan satu video utuh yang digunakan untuk memberikan sebuah informasi maupun promosi pada Yayasan Al-fityan Tangerang. Dengan menggabungkan teks dengan format penulisan yang telah ditentukan, lalu gambar yang telah di take sebelumnya dengan suara yang dihasilkan dari membaca naskah kemudian di edit dan di render, setelah tahap render akan menghasilkan video yang siap untuk digunakan. Tampilan video yang dihasilkan pun akan lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan adanya perencanaan visual semua tahapan akan terlaksana dengan baik dan akurat. Perencanaan visual juga ditujukan untuk memberikan kesan atau image dalam video yang ditampilkan.

Tujuan Visual

Dalam tujuan visual ini penulis merancang sebuah media visual dalam bentuk video profile Yayasan Al-fityan Tangerang dengan kesan visual yang sangat modern, yang didalamnya terdapat beberapa visual effect (lihat tabel 4.5) yang akan mempercantik dan memperkaya disetiap tampilan media video profile.

Tabel 4.6. Kesan visual effect

Tabel-4.6

Strategi Visual

Visual Effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan riil atau benar–benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : Bumper opening, suasana gedung sekolah, mengenai jurusan sekolah, suasana kegiatan belajar mengajar, serta fasilitas sarana dan prasarana yang disediakan oleh Yayasan Al-Fityan Tangerang, semua dirancang dan disajikan dengan efisien dan efektif.

Program Visualisasi

image073

Gambar 4.>72. Bumper Opening

Menampilkan Logo Yayasan Al-Fityan

image074

Gambar 4.73EXT/Luar Gedung /Low Angle

Menampilkan pohon palem yang berada di lingkungan Al-Fityan

image075

Gambar 4.74. EXT/ Luar Gedung/ Medium Shoot

Menampilkan taman Al-Fityan

image076

Gambar 4.75. EXT/Gedung Sekolah/High Angle

Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 1

image077

Gambar 4.76. EXT/Gedung Sekolah/High Angle

Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 2 

image078

Gambar 4.77. EXT/Gedung Sekolah/High Angle

Menampilkan gedung sekolah Al-Fityan (drone) angle 3

image079

Gambar 4.78. EXT/Luar Gedung/Medium Shoot

Menampilkan tugu Al-Fityan

image080

Gambar 4.79. EXT/Luar Gedung/FullShoot

Menampilkan video siswa pulang sekolah

image081

Gambar 4.80INT/Ruang Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video guru sedang mengajar

image082

Gambar 4.81. EXT/Luar Ruang Kelas/FullShoot

Menampilkan video siswa keluar kelas menggunakan anak tangga

image083

 Gambar 4.82EXT/Luar Ruang Kelas TK/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan TK (membuat bentuk dengan pasir)

image084

Gambar 4.83. EXT/Luar Ruang Kelas TK/Till Down Angle

Menampilkan video kegiatan TK (belajar menggambar)

image085

Gambar 4.84. EXT/Luar Ruang Kelas TK/Till Down Angle

Menampilkan video kegiatan TK (bermain)

image086

Gambar 4.85. INT/Ruang Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan TK membuat bangun dengan kayu

image087

Gambar 4.86. EXT/Luar Ruang Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan TK belajar berinovasi

image088

Gambar 4.87. INT/Ruang Kelas SD/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SD sedang belajar

image089

Gambar 4.88. EXT/Lapangan Olahraga/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SD sedang berolahraga (Angle 1)

image090

Gambar 4.89. EXT/Lapangan Olahraga/LowAngle

Menampilkan video kegiatan SD sedang berolahraga (Angle 2)

image091

Gambar 4.90. EXT/Luar Ruang Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SD sedang belajar di luar ruang kelas

image092

Gambar 4.91. EXT/Luar Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SMP berdiskusi (Angle 1)

image093

Gambar 4.92. EXT/Luar Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SMP berdiskusi (Angle 2)

image094

Gambar 4.93. INT/Ruang Kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SMP sedang belajar

image095

Gambar 4.94. INT/Ruang kelas SMA/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan SMA (kegiatan OSIS) Angle 1

image096

Gambar 4.95. INT/Ruang Kelas SMA/Low Angle

Menampilkan video kegiatan SMA (kegiatan OSIS) Angle 2

image097

Gambar 4.96. EXT/Luar Kelas/MediumShoot

Menampilkan video kegiatan SMA (belajar diskusi di luar kelas)

image098

Gambar 4.97. EXT/Lapangan Olahraga/Till Down

Menampilkan video satpam sedang menutup pagar

image099

Gambar 4.98.Menampilkan video motion grafik 6 cabang yang dimiliki Al-Fityan

image100

Gambar 4.99. INT/Ruang Guru /MediumShoot

Menampilkan video piala penghargaan prestasi siswa (Angle 1)

image101

Gambar 4.100. EXT/Ruang Guru/Medium Shoot

Menampilkan video piala penghargaan prestasi siswa (Angle 2)

image102

Gambar 4.101. INT/Dalam Masjid/Day/Full Shoot

Menampilkan video kegiatan asrama di dalam masjid

image103

Gambar 4.102. INT/Ruang Asrama/Full Shoot

Menampilkan video Ruangan Asrama (Angle 1)

image104

Gambar 4.103. INT/Ruang Asrama/Full Shoot

Menampilkan video Ruangan Asrama (Angle 2)

image105

Gambar 4.104. EXT/Lingkungan Al-Fityan/Full Shoot

Menampilkan video anak asrama sedang berjalan di lingkungan Al-Fityan

image106

Gambar 4.105. INT/Ruang Direktur/medium long Shoot

Menampilkan video testimoni direktur (membacakan visi dan misi)

image107

Gambar 4.106. EXT/High Angle

Menampilkan video masjid dengan menggunakan drone

image108

Gambar 4.107. EXT/Luar Ruang kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatansiswi sedang membaca al-qur’an (Angle 1)

image109

Gambar 4.108. EXT/Luar Ruang kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatansiswi sedang membaca al-qur’an (Angle 2)

image110

Gambar 4.109. EXT/Luar Ruang kelas/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatansiswi sedang membaca al-qur’an (Angle 3) 

image111

Gambar 4.110. INT/Ruang Perpustakaan/Full Shoot

Menampilkan video perpustakaan (Angle 1)

image112

Gambar 4.111. INT/Ruang Perpustakaan/Full Shoot

Menampilkan video perpustakaan (Angle 2)

image113

Gambar 4.112. INT/Ruang Perpustakaan/Full Shoot

Menampilkan video perpustakaan (Angle 3)

image114

Gambar 4.113. INT/Ruang Lab Komputer/MediumShoot

Menampilkan video belajar di Lab Kompuer

image115

Gambar 4.114. INT/Ruang Lab Sains/Medium Shoot

Menampilkan video belajar di LAB Sains

image116

Gambar 4.115. INT/Ruang UKS/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan di ruang UKS (Angle 1)

image117

Gambar 4.116. INT/Ruang UKS/Medium Shoot

Menampilkan video kegiatan di ruang UKS (Angle 2)

image118

Gambar 4.117. EXT/Kantin/FullShoot

Menampilkan video Kantin

image119

Gambar 4.118. EXT/Lapangan Olahraga/Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler pramuka (Angle 1)

image120

Gambar 4.119. EXT/Lapangan Olahraga/Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler pramuka (Angle 2)

image121

Gambar 4.120. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler futsal (Angle 1)

image122

Gambar 4.121. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler futsal (Angle 2)

image123

Gambar 4.122. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 1)

image124

Gambar 4.123. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 2)

image125

Gambar 4.124. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler panahan (Angle 3)

image126

Gambar 4.125. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 1)

image127

Gambar 4.126. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 2)

image128

Gambar 4.127. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 3)

image129

Gambar 4.128. EXT/Lapangan Olahraga/MediumShoot

Menampilkan video ekstrakulikuler tataboga (Angle 4)

image130

Gambar 4.129. INT/Ruang Kelas/Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle 1) 

image131

Gambar 4.130. INT/Ruang Kelas/Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle 2)

image132

Gambar 4.131. INT/Ruang Kelas/Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler inovasi robot digital (Angle 3)     

image133

Gambar 4.132. EXT/Gedung Sekolah/High Angle

Menampilkan video Contact Person Yayasan Al-Fityan Tangerang             

image134

Gambar 4.133. EXT/Lapangan Olahraga/High Angle

Menampilkan video siswa dan siswi membentuk formasi tulisan Al-Fityan dengan menggunakan (drone)

image135

Gambar 4.134. EXT/Lapangan Olahraga/Full Shoot

Menampilkan logo bumper penutup dengan slogan dan logo Al-Fityan

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting bertujuan untuk menjangkau sasaran yang lebih dalam dan lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi dan promosi menjadi suatu arahan untuk tercapainya sebuah target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Tujuan Broadcasting adalah untuk menjangkau khalayak luas tanpa adanya filter atau klasifikasi khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Namun Tujuan Broadcasting pembuatan media Video profile ini diharapkan akan menjangkau 80% dari khalayak yang ditetapkan oleh pihak Yayasan Al-fityan Tangerang.

Strategi Broadcasting

Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan sebuah fasilitas era globalisasi. Strategi Broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD, social media dan website.

Program Broadcasting

Program broadcasting melingkupi pada khalayak luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi dan promosi yang dibuat dari hasil editing media video profile Yayasan Al-fityan Tangerang akan disalurkan melalui media :

  1. DVD secara garis besarnya sama dengan CD namun DVD mempunyai kapasitas yang lebih besar dari CD. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang adapadakomputer yang bersangkutan.
  2. Social media, sebuah media infromasi yang dengan para penggunanya bisa berbagi dan saling berinteraksi tanpa batas ruang dan waktu. Contoh dari social media adalah youtube, facebook, instagram dan lain-lain. Jadi video profile Yayasan Al-fityan Tangerang dalam bentuk audio visual bisa diupload melalu social media.

Postproduction

Tahap postproduction adalah proses finishing dalam sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production disatukan dan di edit. Kegitan pemutaran dan dpendistribusian juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction (lihat pada gambar 4.135) yaitu :

image136

Gambar 4.135. Tahap Postproduction

Digitizing

Digitizing adalah pemindahan sebuah gambar dari media seperti kamera ke dalam sebuah perangkat komputer ataupun laptop. Setelah proses pengambilan gambar selesai dan lengkap selanjutnya gambar yang sudah di-take lalu dipindahkan ke dalam komputer untuk melalui proses selanjutnya.

Editing

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan, dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai ide atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

Mixing

Mixing adalah suatu proses percampuran gambar dan audio serta penambahan beberapa teks, selanjutnya ditambahkan dengan efek animasi agar tampilannya terlihat sangat menarik dan sesuai dengan naskah ataupun storyboad. kesinambungan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik, dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah melalui proses mixing ini, kemudian di render dan di ubah ke beberapa format file selanjutnya akan di pasarkan dan di sebarkan kepada masyarakat luas.

Finishing

Tahap finishing ini adalah tahap terakhir dalam proses pembuatan media video profile ini setelah penggabungan semua gambar, teks, suara musik, maupun suara dubber telah di masukkan ke dalam satu video.

Exporting

Tahap Keluaran ini merupakan tahap akhir setelah mengedit seluruh video dari Adobe Premiere menjadi format video yang sesuai dan telah ditentukan. Selanjutnya hasil export video akan di-burning ke DVD dan akan disebar melalui social media.

Segmentasi Pasar

Pada tahap ini adalah target pasar yang akan dituju untuk jangkauan luas seperti masyarakat umum dan untuk cakupan sempit adalah relasi dari lembaga sekolah tersebut. Diharapkan video profile ini mencapai target pasar dan meningkatkan persentase minat masyarakat sebesar 48% untuk bergabung di Yayasan Al-fityan Tangerang.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan dengan judul “Perancangan Video Profile Sebagai Daya Tarik Calon Siswa Baru Pada Yayasan Al-fityan Tangerang”. Sesuai dengan point – point permasalahan yang telah disampaikan pada rumusan masalah pada laporan BAB I, hasil kesimpulan penelitian skripsi yang dilakukan adalah:

  1. Dari analisa permasalahan yang dilakukan dengan bentuk wawancara yang dilakukan dengan Bapak Victor Suryaman, selaku sekertari direktur Yayasan Al-fityan Tangerang, pada wawancara tersebut beliau menjawab, bahwa untuk saat ini dalam mempromosikan sekolah sangat dibutuhkan media sarana penunjang dalam bentuk video, dari bentuk media tersebut dapat difungsikan penyampaian informasi dan promosi yang akurat dan aktual mengenai kegiatan-kegiatan positif sekolah, fasilitas operasional pembelajaran dan pengelolaan yang dapat dijadikan daya tarik promosi kepada masyarakat. Dari daya tarik tersebut pihak lembaga sekolah berharap perolehan calon siswanya di tahun-tahun mendatang akan terus meningkat. Jika dapat diharapkan dari pihak manajemen lembaga dapat mendapatkan peningkatan lebih kurang 50%.
  2. Agar perancangan media dapat baik, efektif dan efesien pada proses produksi media berbasis video digunakan konsep desain yang disebut KPM (Konsep Produksi Media MAVIB) pada konsep tersebut terdapat tiga tahapan: Tahapan Preproduction, Tahapan Production dan Tahapan Postproduction. Pada tahapan Preproduction adalah merupakan tahan dari mencari ide gagasan jalannya isi video, pembuatan Sinopsis (Ringkasan Cerita isi Video) dilanjutkan pembuatan pengembangan Naskah jalannya video dan dibuat gambar sketsa tiap-tiap scene adegan, yang digunakan sebagai panduan pada saat melakukan peliputan gambar dan proses editing video. Melalui tahapan proses tersebut diharapkan dapat menghasilkan rancangan media berbasis video yang menarik.
  3. Dengan rirencanakan rancangannya media video profile sebagai penunjang informasi dan promosi pada Yayasan Al-fityan Tangerang, jika dari implementasi telah menarik dan efektif dapat mencapai target jumlah siswa-siswi baru dapat meningkat sebanyak 20% setiap tahunnya.

Saran

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, saya selaku mahasiswa Program Studi Teknik Informtik dari konsentrasi MAVIB (multimedia audio visual and broadcasting) yang memiliki kompetensi di bidang rancangan media berbasis video memberikan masukan demi kemajuan Yayasan atas diizinkannya observasi, adapun masukan yang ingin saya sampaikan sebagai berikut:

  1. Dengan ditunjngnya perkembangan teknologi informasi, agar dapat seiring dengan perkembangan target yang diinginkan dari manajemen Yayasan, yakni terus dapat peningkatan perolehan siswanya setiap tahun maka demi penyempurnaan dan update tentang perbaikan fasilitas maupun pelaksanaan operasional pihak manajemen sekolah maka hendaknya pihak lembaga sekolah tersebut selalu membuka diri atas kemajuan teknologi informasi tersebut dan mau memanfaatkan fasilitas-fasilitas kemajuan teknologi seoptimal mungkin dengan selalu memperbaiki kualitas pembelajaran disekolah demi mutu lulusan sekolah, dengan demikian informasi peningkatan sekolah berkualitas bukan dari sisi bentuk media sarana penunjangnya melainkan dari kualitas pembelajaran yang nantinya dapat mencetak kualitas bangsa melalui potensi kompetensi lulusan dari sekolah tersebut.
  2. Jika ingin meningkatkat kualitas lulusan sekolah yang dapat dijadikan kebanggaan yang merupakan unggulan sekolah yang layak untuk dipublikasikan melalui program promosi, hendaknya pihak sekolah selalu berbenah diri mengenai kualitaf fasilitas-fasilitas pembelajaran yang dibutuhkan, fasilitas-fasilitas praktek jurusan, fasilitas komputer demi lancarnya operasional praktek di laboratorium kualitas fasilitasnya selalu diperbaiki.Sebaiknya kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) ya

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hjelseth, Snorre. Andrew Morrison, and Kjetil nordby. 2015. "Design And Computer Simulated User Scenarios : Exploring Real Time 3D Game Engines And Simulation In Maritime Sector”. Journal Internasional Of Design Vol.9 No. 3. Diambil dari: https://goo.gl/8PJwNF
  2. Philomina, M.J. S.Amuta. 2016. “Information And Communication Technology Awareness Among Teacher Educators”. International Journal of Information and Education Technology. Vol. 6 No. 8, August 2016. Diambil dari: https://goo.gl/HVuGSX.
  3. Hutahaean, Jeperson. 2015. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=o8LjCAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false
  4. Rismawati, Korneti. Haryono. Sri Mulyani. 2016. “Studi Komparasi Penggunaan Media TTS Dan Peta Konsep Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Ditinjau Dari Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). Vol. 5 No. 1. Diambil dari: https://goo.gl/4O7TEZ.
  5. Desrianti, Dewi Immaniar. Dwi Ayu Ningrum. 2014. “Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore”. Jurnal CCIT Vol. 7 No. 3. Tangerang: STMIK Raharja. Diambil dari: http://submission-ccit.ilearning.me/author/dewi/
  6. Rajni, Ms, Dr. S. K. Modi, Dr.B.B. Singla. 2015. “An Empirical Study On Product Promotion On Social Networking Sites: A Review”. International Journal In Applied Studies And Production Management Vol. 1 No. 2, 15 February-15 May. Diambil dari https://goo.gl/vvIYpx
  7. Sumawardani, Pmaria M Minarsih, M Mukeri Warso. 2016. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Desain, Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Yang Berdampak Pada Peningkatan Penjualan Di Percetakan”. Journal of Management Vol.2 No.2, Maret. Diambil dari: file:///D:/Kumpulan%20jurnal%20baru/SUMAWARDANI.pdf
  8. Yusa Marthana, I Made, S.Ds., M.Ds., I Putu Septian Saputra. 2016. “Pemanfaatan Animasi 2 Dimensi Model Infografik dalam Perancangan Video Iklan Layanan Masyarakat Tentang Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Denpasar”. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 5, Nomor 1, Maret. Diambil dari: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/janapati/article/view/9739/6171
  9. Sinaga, Rommel. Salam Irianto Nadeak, Murtopo. 2016. “Pengaruh Typografi Buku Pelajaran Sekolah Terhadap Minat Baca Siswa Kelas IV SD NEGERI HELVETIA MEDAN”. Jurnal Kreator Volume 03 Nomor 01 Januari. Diambil dari: http://ojs.polimedia.ac.id/index.php/kreator/article/view/22
  10. Ardhanariswari, Kartika Ayu dan Retno Hendariningrum. 2014. “Desain Layout Dalam Iklan Cetak (Analisis Deskriptif pada Iklan di Majalah Kartini)”. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 13, Nomor 3, September – Desember. Diambil Dari: https://mail.google.com/mail/u/inbox/15fb9858287c5763?projector=1
  11. Sriwitari, Ni, S.Sn., M.Ds., dan I Gusti Nyoman Widnyana, M.Eng. 2014. “Desain Komunikasi Visual”. Yogyakarta: Graha Ilmu. Diambil dari: file:///D:/Kumpulan%20Jurnal/nyoman.pdf
  12. 12,0 12,1 Aina, J. Adebowale. Adekanye, E. Ademola. 2013. “Audio-Visual Resources Availability And Use For Library Services Among Colleges Of Education in Lagos State Nigeria”. International Journal of Library and Information Science Vol. 5 No.10, November. Diambil dari: https://goo.gl/gAcsgI
  13. Ali, Nazlena Mohamad. Alan F. Smeaton. Hyowon Lee. Pat Brereton and Finnian Buckley. 2012. “Design, Deployment And Assessement Of A Movie Archive System For Film Studies – A Case Study”. Journal IJMA – The International Journal of Multimedia & Its Applications Vol. 4 No. 5. India: Academy & Industry Research Collaboration Center (AIRCC). Diambil dari: https://goo.gl/UBQWCo
  14. Videomaker dalam bukunya. 2013. “The Videomaker Guide to Video Production”. England: F. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=GWVXTHSs514C&pg=PA349&dq=format+video&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj_mfmOw7vXAhVJK48KHYxRAZwQ6AEIWTAI#v=onepage&q&f=false
  15. Sutrisno dan Aziz Ahmadi. 2014. “Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri Menadi Kabupaten Pacitan Berbasis Multimedia”. Jurnal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Vol. 6 No. 2. Diambil dari: https://goo.gl/NNMN7N
  16. Santoso, Budhi. 2014. “Pembuatan Video Profil Smart Preschool Kepunton Solo”. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 3 No 1 – Januari. Diambil dari: https://goo.gl/39xbMd
  17. 17,0 17,1 Kausar, Ahmad. Yusuf Fazri Sutiawan. Vidila Rosalina. 2015. “Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro Cs 5”. Jurnal Prosisko Vol. 2 No. 1. Diambil dari: https://goo.gl/ricjoK
  18. Parekh, Ranjan. 2013. “Principiles Of Multimedia”. India: McGraw Hill Education”.Diambiln dari: n “https://books.google.co.id/books?id=jacQAgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=multimedia&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjmytTkyLvXAhWEvI8KHYf4BA4Q6AEIJzAA#v=onepage&q&f=false
  19. Munir. 2013. “Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.
  20. Uchjana. 2012. “Kamus Komunikasi dicetak di Bandung oleh Bandar Maju”. Bandung: Bandar Maju.
  21. Tim Dosen PAI. 2016. Penelitian Dalam Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta : Deepublish.
  22. G, Gokul. Baskaran T. Ramakrishnan R. 2016. “Feasibility Optimal Broadcasting Policy Framework in Wireless Network”. International Journal of Scientififc Research in Science and Technology Vol. 2 No. 2. Diambil dari: https://goo.gl/VfF3Q3
  23. Evans, Christine dan Lars Lundgren. 2016. “Geographies of Liveness: Time, Space, and Satellite Networks as Infrastructures of Live Television in the Our World Broadcast”. International Journal of Communication Vol. 10. Diambil dari: https://goo.gl/Lgdg7u
  24. Fachruddin, Andi. 2015. “Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi”. Yogyakarta:Andi. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=fXAkCwAAQBAJ&pg=PA253&dq=sinopsis+menurut&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiowv_OzLvXAhUGsI8KHXnVC0oQ6AEIJDAA#v=onepage&q=sinopsis%20menurut&f=falsear
  25. 25,0 25,1 25,2 Fatoni, Ahmad. Nofi Puspitasari. 2016. “Perancangan Simulasi Pengembangan Sistem Programming Penyaluran Dana Zakat Di Badan Amil Zakat Kota Serang Berbasis Multimedia”. Jurnal Prosisko Vol. 3 No.2. Diambil dari: https://goo.gl/Vwggqe
  26. Andreanus, Jansen. 2015. “Tindak Ujar Ekspresif Dalam Film Freedom Writer Karya Erin Gruwell Suatu Kajian Pragmatik”. Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi. Manado: Universitas Ratulangi. https://goo.gl/uP33oz
  27. Tim MD Animation. 2016.Serunya Adit Sopo Jarwo. Yogyakarta: B First.https://books.google.co.id/books
  28. Shortcourse, 2012. Adobe Premiere Pro CS 6. Yogyakarta: ANDI.
  29. Prastomo, Andi. 2014. “Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi”. Journal Institute of Research and Community (LPPM) Vol.7 No. 2. Jakarta: University Of Indraprasta PGRI. https://goo.gl/B2h3G6
  30. Surbakti, Roony Trian. 2014. “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Golongan 1 Di Universitas Katolik Parahyangan”, E-Journal Graduate Unpar Part A : Economics Vol. 1, No. 2. Diambil dari: http://journal.unpar.ac.id/index.php/unpargraduate/article/view/1043/1190
  31. Liliani Herfangsyah, Laurentia Liliani. 2013. “Pengaruh Pemilihan Media Komunikasi Internal Terhadap Tingkat Pemahaman Karyawan Mengenai Logo Baru Di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta”. Skripsi. Diambil dari: http://e-journal.uajy.ac.id/292
  32. Erlanda, Depki. 2016. “Pengembangan Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Ski Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Perguruan Thawalib Putri Padang Panjang”. Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 4 No. 1. Diambil dari: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/alfikrah/article/view/414
  33. Wahyudi, Benny Satria. Mimien Henie Irawati Al-Muhdhar, Sueb. 2016. “Pengaruh Video Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Serta Pengaruhnya Terhadap Motivasi Masyarakat Kota Malang”. Jurnal Pendidikan Vol. 1 No. 7 Juli. Diambil dari: http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6525/2786"
  34. Waung, Marie. Robert Hymes. Joy E. Beatty. Pam McAuslan. 2015. “Self-Promotion Statements in Video Resumes: Frequency, Intensity, and Gender Effects on Job Applicant Evaluation”. International Journal of Selection And Assessment Vol. 23 No. 4. Diambil dari: https://goo.gl/2a5bG4
  35. Varaprasad, A.Deva. N.J.Subashini. Shepard Chifamba. 2015. “Online Video Promotion with User Specific Information”. International Journal of Innovative Research in Computer and Communication Engineering Vol. 3 No. 2. Diambil dari: https://goo.gl/2dD50h
  36. Nuansa, Chanira. Suryadi Suryad, Darsono Wisadirana. 2014. “Designing Promotion Strategy of Malang Raya’s Tourism Destination Branding Through Audio Visual Media”. Journal of Indonesian Tourism And Devlopment Studies Vol. 2 No. 2. Diambil dari: http://www.jitode.ub.ac.id/index.php/jitode/article/view/137
  37. Haddad, Naif A. 2014. “Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations”. Advances in Multimedia 9 February. Diambil dari: https://dl.acm.org/citation.cfm?id=2644276
  38. Lupton, Deborah. 2015. “Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary”. Health Promotion International, Vol. 30 No. 1 March. Diambil dari: https://academic.oup.com/heapro/articl/30/1/174/2805780

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Ilhamsyah Kurniawan