SI1221473147

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SMA CITRA ISLAMI KABUPATEN

TANGERANG

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1221473147
NAMA

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SMA CITRA ISLAMI KABUPATEN

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473147
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

   


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SMA CITRA ISLAMI KABUPATEN

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473147
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si)
   
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd)
NID : 06124
   
NID : 11003

   


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SMA CITRA ISLAMI KABUPATEN

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1221473147
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

   


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SMA CITRA ISLAMI KABUPATEN

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473147
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
NIM : 1221473147

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi saat ini memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Salah satu produk teknologi yang dimanfaatkan dalam dunia pendidikan adalah multimedia. Saat ini SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang didalam memberikan informasi dan promosinya menggunakan media brosur, banner dan slide presentasi. Pihak sekolah juga sudah menggunakan media video profile sebelumnya, namun tampilannya masih sangat sederhana dengan informasi yang belum update sesuai perkembangan sekolah saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan video profile yang lebih informatif dan efektif sebagai media penunjang informasi dan promosi, untuk menarik minat masyarakat khususnya calon siswa/i baru pada sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang. Video profile adalah media berupa tampilan audio visual yang digunakan untuk keperluan tertentu, misalnya mengenalkan, menginformasikan dan mempromosikan suatu instansi, lembaga, atau perusahaan dengan tampilan yang lebih menarik kepada khalayak luas. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan dan metode konsep produksi media (KPM) yang meliputi preproduction, production dan post production. Dengan demikian pada penelitian ini bermaksud untuk membuat media informasi dan promosi berupa “Pengembangan Video Profile sebagai Sarana Informasi dan Promosi pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang”. Melalui pengembangan video profile ini, diharapkan sekolah akan mencapai target penerimaan calon siswa/siswi baru dan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang semakin dikenal masyarakat luas.

Kata kunci : Informasi, Promosi, Video Profile

ABSTRACT

Developments in information technology now plays an important role in human life, is no exception in the world of education. One product technology utilized in education is multimedia. Currently SMA Citra Islami Tangerang Regency in providing information and promotion used brochures, banners and presentation slides. The school also uses video media profile before, but it looks to be very simple with the information that has not been updated according to the current school development. The purpose of this study was to develop a video profile more informative and effective as a medium of information and promotional support, to attract people, especially prospective students new at the SMA Citra Islami Tangerang Regency. Video profile is media in the form of audio visual display that is used for specific purposes, for example to introduce, inform and promote an agency, institution, or company with a more appealing to a broad audience. The methodology used in this study include problem analysis methods, data collection methods, methods of design analysis and methods of media production concept (KPM), which includes preproduction, production and post production. Thus in this research is intended to make the information media and the promotion of "Development of Video Profile as a Means of Information and Promotion of the SMA Citra Islami Tangerang Regency". Through the development of this video profile, the school expects to reach revenue targets prospective students new student and SMA Citra Islami Tangerang Regency more widely known.

Keywords : Information, Promotion, Video Profile

 

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini dengan baik, dengan judul “Pengembangan Video Profile sebagai Sarana Informasi dan Promosi pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Terselesaikannya Penulisan ini, berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan serta sumber dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Darsonik, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah dan stakeholder dari SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis selama berlangsungnya observasi.
  7. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.
  8. Kedua Orang tua saya, yang telah mendidik hingga mampu menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.
  9. Muchsin Alatas S.Kom, yang selalu ada untuk memberikan semangat, perhatian dan masukan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  10. Nita, Janah, Isna, Iqbal, Citra, Jalu, Ray, Arduy dan seluruh sahabat yang sudah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu menyusun laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam menyusun laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, Januari 2017
Nurviani Riska Suharto
NIM. 1221473147

Daftar isi

DAFTAR TABEL

 

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Material Produk

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Tabel 3.3 Budget Produksi Media

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Script Writing

Tabel 4.2 Rundown

Tabel 4.3 Penyusunan Crew

Tabel 4.4 Time Schedule

Tabel 4.5 Anggaran Biaya


DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1 Adobe Premiere Pro CC

Gambar 2.2 Adobe After Effect CC

Gambar 2.3 Adobe Illustrator CC

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Tahap Preproduction

Gambar 4.2 Logo SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.3 Papan Nama SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.4 Gedung SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.5 Mading SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.6 Lapangan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.7 Ruang Terbuka Hijau SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.8 Kegiatan Ekstakulikuler Marawis SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.9 Fasilitas Lab Komputer SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.10 Perpustakaan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.11 Praktek Lab Biologi SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.12 Kegiatan Ekstrakulikuler Lari Saman SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.13 Suasana Ruang Kelas SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.14 Ajakan untuk Bergabung Di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang oleh siswa/siswi

Gambar 4.15 Kesan dan Pesan Kepala Sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.16 Kamera DSLR Canon 60D

Gambar 4.17 Tripod

Gambar 4.18 Slider Kamera

Gambar 4.19 Lensa Fix

Gambar 4.20 MMC 32 GB

Gambar 4.21 Tahap Production

Gambar 4.22 Tahap Post Production

 


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Saat ini teknologi informasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Salah satu produk teknologi yang dimanfaatkan dalam dunia pendidikan adalah multimedia. Penerapan multimedia ini bertujuan untuk mewujudkan efektifitas dalam penyediaan fasilitas informasi berupa dokumentasi yang berbentuk gambar, audio, maupun video yang ditujukan kepada masyarakat agar terlihat lebih menarik dalam penyampaiannya. Melalui fasilitas yang dimiliki, lembaga sekolah tersebut dapat mempromosikan dengan berbagai macam cara promosi, salah satunya dengan adanya suatu metode baru yaitu penerapan multimedia untuk memajukan dan mengembangkan potensi sebuah organisasi tersebut.

Promosi adalah teknik-teknik atau berbagai cara yang dirancang untuk menjual sebuah produk. Promosi merupakan salah satu aspek dari bauran komunikasi atau communication mix, yaitu pesan keseluruhan yang disampaikan perusahaan pada konsumen tentang produk mereka.

Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap stakeholder SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang, sekolah ini sudah menggunakan media komunikasi visual dan media video profile. Media komunikasi visual yang digunakan sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang yaitu media brosur, banner dan slide presentasi dalam bentuk slideshow powerpoint. Namun, media video profile yang dimiliki oleh SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang sebelumnya dinilai masih kurang jelas informasinya dan tampilan videonya masih sederhana, dengan informasi yang belum update sesuai dengan perkembangan sekolah saat ini, gambar yang ditayangkan masih kurang baik dari unsur tampilan visual maupun unsur-unsur yang lain mengenai media informasi tersebut, sehingga perlu dilakukan pengembangan video profile pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang. Melalui pengembangan video profile ini diharapkan dapat menyampaikan informasi sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang meliputi seluruh ruang lingkup sekolah, keunggulan, akreditasi, prestasi dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki secara detail dan akurat, serta dapat meningkatkan daya tarik calon siswa/siswi dan meningkatkan angka pendaftaran calon siswa/siswi baru pada tahun berikutnya.

Video profile adalah media berupa tampilan audio visual yang digunakan untuk keperluan tertentu, misalnya mengenalkan, menginformasikan dan mempromosikan suatu instansi, lembaga, atau perusahaan dengan tampilan yang lebih menarik kepada khalayak luas.

SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang adalah lembaga pendidikan yang bergerak di bidang pendidikan Sekolah Menengah Atas. Sekolah Islami ini berdiri sejak tahun 2008 yang berlokasi di Jl. Citra Raya Timur No. 1 Citra Raya, Tangerang-Banten. Sekolah Citra Islami menyelenggarakan jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Atas. SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang ini menerapkan kurikulum Islam terpadu dengan fasilitas dan sumber daya manusia yang berkualitas, serta nilai-nilai luhur Islam dalam seluruh mata pelajarannya yang memprioritaskan kemampuan membaca Al-Quran, penguasaan sains dan teknologi informasi. Pendidikan agama yang dikenalkan di sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang merupakan jalan atau cara hidup yang sempurna untuk meraih keselamatan serta kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Selain memberikan pendidikan terbaik, juga diunggulkan dengan nilai-nilai keagamaan yang dijunjung tinggi.

Dalam kesempatan penelitian skripsi ini penulis mengajukan judul : “PENGEMBANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMA CITRA ISLAMI KABUPATEN TANGERANG”. Dari pengembangan video profile yang dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan nilai efektifitas dalam penyampaian informasi ketika diadakan acara kegiatan lembaga sekolah, seperti pada saat rapat calon wali siswa, promosi sosialisasi profile SMA dan home visit, sehingga akan meningkatkan kepeminatan calon siswa/siswi baru untuk bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang, selain itu agar sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang semakin dikenal masyarakat secara luas.

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang disampaikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Media apa yang informatif dan efektif sebagai media penunjang informasi dan promosi pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang?

  2. Pengembangan media video profile seperti apa yang tepat dijadikan daya tarik kepada masyarakat khususnya siswa/siswi baru sehingga mau bergabung dengan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang?

  3. Target seperti apa yang ingin dicapai melalui pengembangan video profile pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang tersebut?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan dapat fokus dan terarah, maka pembahasan penelitian dibatasi hanya pada hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan media video profile sekolah yang dijadikan sarana promosi SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang dalam penyampaian informasi yang berkaitan dengan sekolah yang meliputi ruang lingkup sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang, keunggulan, akreditasi, prestasi dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini di antaranya :

  1. Untuk mengembangkan video profile yang lebih informatif dan efektif sebagai media penunjang informasi SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

  2. Untuk mengembangkan media video profile yang dapat dijadikan daya tarik kepada masyarakat khususnya siswa/siswi baru sehingga mau bergabung dengan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

  3. Untuk mencapai target penerimaan siswa/siswi baru untuk bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang pada tahun berikutnya dan memperkenalkan ruang lingkup sekolah secara luas kepada masyarakat.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

  1. Memberikan kemudahan bagi SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang dalam proses penyampaian informasi sekolah dalam hal penerimaan siswa dan siswi baru.

  2. Memiliki video profile yang lebih menarik dari sebelumnya dan dapat meningkatkan minat serta kepercayaan masyarakat terhadap SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

  3. Melalui pengembangan video profile ini akan mencapai target yang diharapkan khususnya dalam penerimaan calon siswa/siswi baru, agar sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang semakin dikenal masyarakat secara luas.

Metodologi Penelitian

Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis permasalahan, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan media dan metode Konsep Produksi Mavib (KPM). Berikut uraian metode yang digunakan dalam penelitian ini :

Metode Analisa Permasalahan

Untuk mendapatkan permasalahan penelitian skripsi ini dengan melakukan wawancara dengan stakeholder SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang yaitu Bapak Darsonik S.Pd.I, sebagai Kepala Sekolah SMA Citra Islami melalui tanya jawab dan interview yang bertempat di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Mendapatkan data dengan melakukan penelitian lapangan, melihat secara langsung objek yang dianalisis dengan menggunakan pencatatan melakukan dokumentasi secara sistematis dan berhubungan dengan informasi yang ada pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada stakeholder yaitu Bapak Darsonik S.Pd.I, sebagai Kepala Sekolah dan juga pihak-pihak yang terkait pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

  3. Studi Pustaka

    Dalam metode ini, penulis berusaha melengkapi data-data relevan yang berhubungan dengan topik penelitian yaitu materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber baik dari buku-buku, jurnal dan media tertulis lainnya.

Metode Analisa Perancangan Media

Pengolahan data video yang akan dianalisa dan diolah menggunakan beberapa software pendukung media audio visual, seperti : Adobe Premiere Pro CC, Adobe After Effect CC dan Adobe Illustrator CC.

Metode Konsep Produksi Media

Konsep produksi media yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi ini adalah :

  1. Preproduction (Pra Produksi) merupakan tahap segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi secara nyata.

  2. Production (Produksi) merupakan proses yang paling menentukan keberhasilan penciptaan sebuah karya film.

  3. Post Production (Pasca Produksi) merupakan pasca produksi semua bahan mentah produksi dikumpulkan untuk diolah menjadi hasil akhir.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ilmiah ini terbagi atas lima bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini penulis menjelaskan mengenai konsep dasar teori umum, konsep dasar teori khusus dan literature review yang akan mendasari laporan penelitian skripsi yang diajukan.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek yang diteliti yaitu, mengenai sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, product information, market analisis, potensial market, market segmentation, marketing objective (tujuan pemasaran) dan marketing strategy (strategi pemasaran), budget produksi media, konfigurasi perancangan dan elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Bab ini berisi tentang konsep produksi media (KPM). Media audio visual dengan menggunakan komposisi yang menarik yang di kemas secara informatif dan menarik. Tahapan-tahapannya yaitu : Preproduction, Production, dan Post production.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil penelitian skripsi.

DAFTAR LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi penelitian sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Pengembangan

Menurut Marwansyah (2012:208) [1], “Pengembangan adalah kegiatan-kegiatan pengembangan diri yang ditempuh oleh seseorang untuk mewujudkan rencana pribadinya”.

Menurut Hasibuan (2012:01)[2], pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan penelitian. Pendidikan dan penelitian yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini atau masa depan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan adalah upaya meningkatkan mutu suatu projek untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dari sebelumnya. Hubungan pengembangan dengan media video profile yaitu untuk meningkatkan kualitas dari video profile tersebut baik dari segi konten ataupun design, agar presentasi lebih menarik.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Desrianti (2012 : 133)[3], Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menunjukkan bahwa istilah ”media” memiliki makna yang sangat umum.

Menurut Maimunah (2012 : 284)[4], Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Media dapat disimpulkan sebagai sarana perantara atau penghubung untuk menyampaikan informasi dari komunikator kepada public mengenai objek tertentu.

Jenis-Jenis Media

Menurut Soyomukti (2012 : 200)[5], terdapat jenis - jenis media sebagai berikut :

  1. Media Cetak, contoh : iklan majalah dan surat kabar.
  2. Media Audio, contoh : radio.
  3. Media Audio Visual, contoh : televisi.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Hutahaean (2014:9)[6], informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi itu adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.

Menurut Sunarya, dkk (2013:81)[7], “Informasi adalah sebagai data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”.

Dengan kata lain informasi merupakan hasil proses atau hasil pengolahan data meliputi : hasil gabungan, hasil analisa, hasil penyimpulan dan hasil pengolahan yang bermanfaat bagi penggunanya.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut O’Brien (2012 : 15)[8], jenis – jenis informasi dijelaskan sebagai berikut :

  1. Informasi Manajerial
    Informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber Informasi
    Sumber informasi dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan – kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi Rutinitas
    Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.
  4. Infomasi Fisik
    Informasi fisik dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama – sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Hariadi dan Soebari Martoatmodjo (2012:02)[9], promosi adalah seni untuk merayu pelanggan dan calon konsumen untuk membeli lebih banyak produk perusahan. Pomosi salah satu variable di dalam bauran pemasran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.

Menurut Desrianti, dkk (2014:425)[10], promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

Promosi dapat disimpulkan sebagai kegiatan untuk menginformasikan produk atau jasa, membujuk konsumen untuk membeli serta sebagai pengingat bagi konsumen atas produk yang dijual produsen.

Tujuan Promosi

Menurut Usmara (2012:35)[11], “Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran”.

Tujuan utama dari promosi adalah kegiatan promosi dengan tujuan utamanya untuk mencari laba yang dilakukan melalui : (1) meginformasikan, (2) mempengaruhi, (3) membujuk, (4) mengunggulkan produk, serta (5) meningkatkan citra produk di mata konsumen.

Bentuk Promosi

Menurut Desrianti, dkk (2014:425-426)[10], beberapa tugas khusus itu sering disebut bentuk promosi, antara lain:

  1. Personal Selling
    Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.
  2. Mass Selling
    Mass selling adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling, namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.
  3. Promosi Penjualan
    Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
  4. Public Relations
    Public relations (hubungan masyarakat) adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
  5. Direct Marketing
    Direct marketing (pemasaran langsung) adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau tranksaksi di sembarang lokasi. Umumnya bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, hanya saja dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Typography

Menurut Brewer (2013:116)[12], “Tipografi adalah pemilihan, penataan dan berbagai hal terkait pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur lain, atau susun huruf pada halaman cetak”.

Menurut Maharsi (2013:2)[13], tipografi adalah seni dalam memilih, menyusun, dan mengatur tata letak huruf dan jenis huruf untuk keperluan percetakan maupun reproduksi. Dikatakan pula, tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari sekian banyak jumlah huruf yang tersedia untuk digabungkan dengan jenis huruf yang berbeda serta menggabungkan sejumlah kata dalam ruang yang tersedia.

Tipografi bisa diartikan sebagai perpaduan antara seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca.

Pengertian Tentang Psikologi Warna

Menurut Wibowo (2013:148)[14], psikologi warna adalah sebagai berikut :

  1. Pengertian Warna
    Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indera penglihatan (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.
  2. Teori Warna
    Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :
    1. Prang System
      Menurut teori prang system warna dapat dibagi berdasarkan:
      1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna
        1. Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau.
        2. Perbedaan warna adalah perbedaan HUE
        3. Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya.
      2. VALUE : Terang atau gelapnya warna.
      3. INTENSITY : Cerah atau suranya warna.
    2. Munsell System
  3. Jenis/Bentuk Warna
    1. Warna Primer
      Warna primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain : merah (magenta), kuning (yellow), biru (cyan blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.
    2. Warna Sekunder
      Warna sekunder adalah warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan 3 (tiga) warna pula, yaitu jingga, (merah+kuning), hijau (kuning+biru), dan ungu (merah+biru).
    3. Warna Quarter
      Warna quarter adalah yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.
    4. Warna Tersier
      Warna tersier adalah pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna-warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange-jingga, orange-hijau, dan hijau-jingga.
    5. Warna Complementer
      Warna complementer adalah dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya.
  4. Makna Simbolik Warna
    1. Warna Merah
      Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.
    2. Warna Kuning
      Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.
    3. Warna Kuning Emas
      Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.
    4. Warna Hijau
      Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.
    5. Warna Biru
      Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.
    6. Warna Putih
      Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.
    7. Warna Hitam
      Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.
    8. Warna Abu-Abu
      Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.
    9. Warna Orange
      Kemajuan, semangat, perkembangan, energi.
    10. Warna Violet
      Kemuliaan, kebesaran jiwa, kelembutan.
    11. Warna Indigo
      Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Pengertian Layout

Menurut Hendratman (2014:197)[15], layout merupakan usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik. Jadi, ahli layout adalah bisa dianggap seorang manager yang mampu mengatur atau mengkomposisi bentuk dan bidang sehingga tersaji dalam kesatuan yang mudah diterima audience.

Menurut Supriyono (2012:9)[16], “Layout adalah banyak sekali kemungkinannya, mungkin tidak terbatas. Tapi intinya yang biasa dipakai adalah layout dengan menggunakan format sumbu : horizontal, diagonal, radial, acak dan kombinasinya”.

Layout dapat disimpulkan sebagai penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Pengertian Desain Komunikasi Visual

Menurut Tinarbuko (2015:77)[17], desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi, dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju.

Menurut Sunarya, dkk (2015:79)[18], “Media komunikasi visual adalah sarana untuk penyampaian pesan atau informasi kepada public yang dirangkai dengan penggunaan media penggambaran yang hanya dapat terbaca oleh indera penglihatan”.

Desain komunikasi visual dapat disimpulkan sebagai metode untuk menyampaikan suatu pesan dengan memanfaatkan gambar atau lambang yang bisa sampai pada komunikan hanya dengan memanfaatkan penglihatan, tanpa perlu indera pendengaran seperti halnya komunikasi pada umumnya.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Ayuningtyas (2012:7)[19], video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan frame per second (FPS). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

Menurut Desrianti, dkk (2012:133)[3], ”Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak”.

  1. Macam-Macam Video
    Menurut Desrianti, dkk (2012:133)[3], yaitu sebagai berikut :
    1. Video Analog
      Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog. Video analog mempunyai dua format, yaitu format elektrik dan format kaset. Video analog dalam format pengodean adalah sebagai berikut :
      1. NTSC
      2. PAL
      3. SECAM

      Sedangkan video analog dalam format elektrik adalah sebagai berikut :

      1. RF
      2. Composite Video
      3. Component Video
      4. RBG

      Dan video analog dalam format kaset adalah sebagai berikut :

      1. Ampex
      2. VERA (BBC)
      3. U-Matic (Sony)
      4. Betamax (Sony)
      5. Betacam
      6. Betacam SP
      7. VHS (JVC)
      8. S-VHS (JVC)
      9. VHS-C (JVC)
      10. Video 2000 (philips)
      11. 8mm tape
      12. Hi8
    2. Video Digital
      Video digital dapat disebut array 3 (tiga) dimensi dari pixel berwarna. 2 (dua) dimensi melayani arah special dari gambar bergerak (horizontal dan vertical) dan 1 (satu) dimensi lainnya akan merepresentasikan domain waktu. Arsitektur video digital tersusun atas sebuah format untuk mengodekan dan memainkan kembali file video dengan computer dan menyertakan sebuah pemutar (player) yang mengenali dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut.
      Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset :
      1. D1 (sony)
      2. D2 (sony)
      3. D3
      4. D4
      5. D5
      6. Digital Batacam (Sony)
      7. Batacam IMX (Sony)
      8. D-VHS (JVC)
      9. DV
      10. MiniDV
      11. MicroMV
      12. Digital8 (Sony)

      Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel. Gambar digital akan mempunyai lebar sebanyak W pixel dan tinggi sebanyak H pixel. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa frame size adalah W x H”.

Video dapat disimpulkan sebagai salah satu elemen penting yang ikut berperan dalam membangun sebuah sistem komunikasi dalam bentuk gambar bergerak. Video sendiri terbentuk melalui beberapa tahap, antara lain tahap pengambilan video, memproses, mentransmisi dan menata ulang gambar bergerak.

Format Video

Menurut Hendratman (2012 : 401–403)[20], berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia.

  1. AVI
    Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak / video dan suara / audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format kompresor / codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran / resolusi, bitrate, dll sehingga anda bebas mengaturnya.
  2. MOV, QT
    Standar format digital video yang dikembangkan oleh Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Namun anda harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Chanel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.
  3. MPEG-1
    Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD. Format yang berjaya di tahun 90an sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibnadingkan aslinya yang tanpa kompresi.
  4. MPEG-2
    Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichannel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.
  5. ASF
    ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh / download. Teknik tersebut disebut steraming . Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text / metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.
  6. WMV
    WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembangkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Sysytems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.
  7. MP4
    MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG (.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496-14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handpone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.
  8. FLV
    FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format flash yang khusus untuk menampung vide format bitmap. Teknologi ini mulai ada sejak Macromedia Flash version 7. Tidak seperti format SWF, kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.
  9. RealMedia
    RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data Video dan Audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.
  10. 3GP
    3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti mpeg4, namum lebih khususkan untuk Handphone. Biasanya kualitas yang dihasilkan tidak begitu baik jika dijalankan di komputer atau televisi, karena bitrate, resolusi, chanel audio yang rendah (mono) juga processor handphone yang jauh lebih lambat dari komputer PC.
  11. Matroska
    Matroska adalah format multimedia open source gratis darirusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi. Karena format ini open source maka format ini berkembang pesat dan dijuluki ‘format masa depan’. Matroska bukanlah video codec (seperti Cinepak atau Indeo) tetapi sebuah format penampung berbagai codec video seperti DivX, Xvid, RV9 dll fan codec audio seperti MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM, juga dapat mengenal teks penterjemah / subtitles (SRT, ASS, SSA, USF dll) dalam sebuah file. Untuk mainkan file MKV diperlukan software player multimedia khusus seperti GOM Player, KMPlayer, dll. Dan kini sudah ada pula alat / hardware yang dapat menjalankan format MKV tersebut.

Pengertian Video Profile

Menurut Wibowo (2012:34)[21], video profile perusahaan (corporate profile) merupakan video yang diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebar luaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu.

Menurut Sunarya, dkk (2016:2)[22], video profile adalah sebuah gambaran informasi tentang riwayat seseorang atau sebuah instansi perusahaan yang telah mencapai suatu pencapaian kesuksesan, dalam hal produksi atau hasil karya yang telah dihasilkan dan diterima di kalangan masyarakat umum. Informasi tersebut disebarkan berbentuk audio visual atau video.

Penulis dapat menyimpulkan bahwa video profile adalah tampilan audio visual dalam bentuk video yang digunakan untuk menginformasikan tentang segala sesuatu penjelasan serta keunggulan yang telah dimiliki sebuah instasi atau perusahaan untuk disebarkan kepada masyarakat.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Pengertian Multimedia

Menurut Savage and K.E Vogel (2014-2)[23], “Multimedia didefinisikan sebagai pengembangan, integrasi, dan pengiriman kombinasi teks, grafis, animasi, suara atau video melalui perangkat pemprosesan digital”.

Menurut Ariessanti, dkk (2014:194)[24], multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.

Multimedia dapat disimpulkan dengan kata lain yaitu gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara, video dan animasi yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan.

  1. Jenis-Jenis Multimedia
    Menurut Ariessanti, dkk (2014:194)[24], yaitu :
    1. Multimedia Interaktif
      Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.
    2. Multimedia Hiperaktif
      Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
    3. Multimedia Linear
      Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Pengertian Audio

Menurut Effendy (2012:13)[25], arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya.

Menurut Sadiman (2014:118)[26], “Audio/suara adalah sebuah media yang hanya mengandalkan bunyi untuk menyampaikan informasi dan pesan”.

Audio dapat disimpulkan yaitu segala suatu yang dapat didengar. Audio atau suara dalam komputer diolah oleh sound card dari bentuk analog digital. Audio sangat berguna memberi tekanan dalam sebuah adegan atau memberikan efek suara dalam sebuah karya multimedia.

Pengertian Visual

Menurut Effendy (2012:20)[25], pengertian visual yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin ”visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto, dan lain sebagainya.

Menurut Imanto (2012:18)[27], sebuah peristiwa yang terbiasa dalam layar kaca, bagaimanapun hebatnya kisah atau peristiwa yang diangkat sebagai berita tidak akan menarik perhatian pemirsa televisi apabila tidak disampaikan dengan kemasan bahasa yang baik, kalimat yang jelas, informasi yang akurat, dan disajikan dengan gambar yang memiliki karakter yang kuat. Gambar atau visual merupakan kunci penting dalam menyajikan sebuah paket berita dan merupakan unsur paling menjual dalam menarik massa untuk melihatnya.

Visual menurut para ahli diatas dapat diartikan yaitu visual yang berhubungan erat dengan mata atau penglihatan. aktivitas belajar itu sendiri terdiri dari : belajar dengan bergerak, berbuat, elajar dengan berbicara, mendengar, belajar dengan memecahkan masalah, merenung, belajar dengan cara melihat, mengamati, dan menggambarkan keempat aktivitas belajar tersebut harus dikuasai supaya proses belajar dapat berlangsung secara optimal.

Pengertian Broadcasting

Menurut Arifin (2012:16)[28], broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar sub-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda. Broadcasting sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Penyebaran informasi berfokus pada pesan dan diteruskan dari satu sumber utama untuk salah satu penonton yang besar tanpa pertukaran dialog di antara keduanya. Sebenarnya tidak ada cara untuk menetapkan sebelumnya bagaimana penduduk atau audiens yang lebih besar akan menyerap pesan. Mereka dapat memilih untuk mendengarkan, menganalisis, atau hanya mengabaikannya. Penyebarluasan dalam komunikasi secara luas digunakan dalam dunia penyiaran.

Menurut Budiman (2015:180)[29], “Broadcasting adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara atau gambar yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran”.

Broadcasting dapat disimpulkan yaitu kegiatan menyampaikan pesan dalam bentuk suara atau gambar yang dilakukan oleh seorang penyiar.

Pengertian Sinopsis

Menurut Prihantini (2015:424)[30], sinopsis atau ringkasan cerita ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu sebuah ringkasan atau abstraksi. sinopsis perlu dibuat untuk memudahkan mengembangkan cerita menjadi skenario. Panjang sinopsis biasanya setengah hingga dua halaman kuarto.

Menurut Untara (2014:472)[31], “Sinopsis adalah intisari karangan, umumnya disertakan langsung pada karangan yang dimaksud ringkasan atau abstraksi”.

Sinopsis dapat disimpulkan sebagai alur cerita suatu drama film atau suatu film yang dijelaskan dalam bentuk tulisan yang jelas sehingga pemain maupun penonton memahami jalannya cerita serta produsen memahami isi dari cerita tersebut.

Pengertian Naskah

Menurut Maryati dan Bambang Eka Purnama (2013:2)[32], naskah dibuat sebelum proses pengambilan gambar dan pengeditan gambar. Naskah dalam bahasa latin manuscript berisi spesifikasi suatu penyajian dalam setiap medium. Script terdiri dari rincian naskah siap produksi yang berisi sudut pengambilan secara rinci dan spesifik serta bagian-bagian kegiatan.

Menurut Nugroho (2014:202)[33], “Naskah adalah hasil karya pengarang dengan beberapa pesan dari pengarang yang dituangkan kedalam tulisan-tulisan dan kemudian disajikan dalam bentuk naskah”.

Naskah dapat disimpulkan sebagai semua dokumen tertulis yang ditulis tangan (karangan dan sebagainya yang akan dicetak atau akan diterbitkan).

Pengertian Storyboard

Menurut Gumelar (2012:79)[34], storyboard berasal dari kata story yang artinya cerita atau bertumpuk dan board artinya papan atau lembaran tebal. Storyboard adalah urutan gambar - gambar yang cenderung tanpa teks, kita akan tahu maksud dari gambar-gambar tersebut dari awal hingga akhir. Storyboard digunakan untuk memprevisualisasikan adegan sebelum dibuat animasi atau cinemanya.

Menurut Tim MD Animation (2016:20)[35], “Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah”.

Storyboard dapat diartikan sebagai sketsa gambar yang di buat secara berurutan sesuai naskah. Dengan storyboard dapat mempermudah menyampaikan ide cerita kepada orang lain, karena dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita.

Konsep Dasar Produksi

Preproduction

Menurut Rahmawati (2012:72)[36], “Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan”.

  1. Tahap Perencanaan
    Menurut Rahmawati (2012:72)[36], sebagai berikut :
    1. Penemuan Ide
      Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh scriptwriter atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.
    2. Perencanaan
      Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.
    3. Perencanaan
      Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Production

Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

Post Production

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

Adobe Premiere Pro CC

Menurut Ayuningtyas (2012 : 23)[19], Adobe Premiere merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

  1. Standar penyiaran SECAM dipergunakan di negara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunakan di negara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  3. Standar Penyiaran NTSC sering dipergunakan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.

Secara garis besar jendela Adobe Premiere Pro terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

  1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.
  2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.
  3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.
  4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.
  5. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.
  6. Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.

Gambar 2.1. Tampilan Project Adobe Premiere Pro CC

Adobe After Effect CC

Menurut Waloeya, (2012 : 1-4)[37], Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe after effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu menggunakan photoshop. After effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relative panjang perlu menggunakan adobe premiere. After effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat animasi 3D lebih powerfull akan lebih baik jika menggunakan 3Dstudiomax.

Adobe after effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Saull Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembuatan film.Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy Of Murder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert And Richard Greenbreg Associates) menjadikan motion graphics sebagai industri melalui film-film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.

Adobe after effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah.

Adobe after effect biasa dipakai untuk :

  1. Animasi pembuka atau opening tune acara TV & Opening CD Interaktif
  2. Movie intro game
  3. Bumper atau animasi jeda
  4. Video efek dan animasi teks untuk iklan
  5. Video efek untuk film layar kaca atau layar lebar.

Software pendukung Adobe After Effect diantaranya :

  1. Corel Draw, Freehand atau Adobe Illustrator
  2. Adobe Photoshop
  3. Adobe Premiere
  4. 3D Studio Max
  5. Particle Illusion
  6. Sound : Wav & Mp3 Editor
  7. Utility : TMPGencorder

Format-format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe After Effect adalah :

  1. Avi
    Avi video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik tetapi memerlukan kapasitas harddisk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.
  2. Quicktime Movie
    Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan pada komputer Machintosh saja, tetapi kini dipergunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.
  3. Macromedia Flash
    Format Macromedia Flash (*.swf) format ini banyak dipergunakan untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kecil format ini mudah sekali didistribusikan dan dijalankan secara realtime di halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player. Footage adalah sebutan untuk file-file yang dipakai dalam project untuk membangun composition, dapat berupa file gambar, file video dan file suara. Format file yang didukung oleh after effect adalah : Quicktime, Direct Show (Windows), AVI, WAV, Adobe Photoshop, JPEG, SGI, Softimage PIC, Targa, TIFF, PICT, Cineon, RLA, Electric Image, Filmstrip, FLC/FLI, EPS, Adobe Ilustrator, Adobe Premier, GIF89a, SWF dan PDF.

Gambar 2.2. Tampilan Project Adobe After Effect CC

Adobe Illustrator CC

Menurut Wahana Komputer (2013:3-12)[38], adobe illustrator CC adalah software pengolah vektor dan gambar serta ilustrasi yang dapat digunakan untuk menciptakan suatu gambar imajinasi atau tokoh karakter. Revisi illustrator CC yang paling jelas adalah user interface yang lebih halus. User interface ini telah terbebas dari menu aqua glossy dan mengadopsi kontras rendah dan chic grayscale. Dengan adanya hal ini, Adobe memiliki ikon, toolbar, dan panel yang lebih rapi. Pengguna dapat menyesuaikan antarmuka bertahap dari terang ke gelap, dan desain baru kontras rendah membuat mode antarmuka gelap lebih menyenangkan mata daripada CC. Adobe illustrator CC memungkinkan kita menerapkan gradasi pada garis lurus, lengkung, ataupun spiral. Kita dapat menggunakan fasilitas stroke dan gradient secara bergantian atau bersamaan. Selain itu, dapat mengatur opacity gradient seperti yang kita inginkan. Adobe illustrator CC mampu bekerja dengan presisi, kecepatan dan stabil, walaupun file desinnya kompleks. Dengan dukungan 64-bit pada Mac iOS dan Windows dapat mengakses semua RAM pada komputer, dan dengan mudah membuka, menyimpan dan mengekspor file besar dan preview. Adobe illustrator CC terasa lebih cepat dan lebih responsif.

Adobe illustrator CC memudahkan pembuatan pola vektor. Pola yang sudah dibuat dapat diedit setiap saat untuk fleksibilitas desain. Gambar bitmap dapat di-raster dan diedit vektor dengan menggunakan tracking option. Fasilitas ini dapat mendeteksi garis dengan akurat, dan hasilnya dapat diandalkan tanpa menggunkan kontrol yang kompleks. Bila dilihat dari segi tampilan, illustrator CC tidak berbeda jauh dibandingkan dengan illustrator versi sebelumnya. Interface pada Adobe illustrator CC lebih gelap dan glossy dibanding sebelumnya. Beberapa fasilitas baru memang ditambahkan untuk meningkatkan kinerja programnya. Saat membuka program ini, akan tampil pada layar monitor beberapa elemen utama seperti Main Menu, Toolbox, dan sejumlah Palet.

Gambar 2.3. Tampilan Project Adobe Illustrator CC

Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51)[39], mengatakan bahwa “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan system yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

  1. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap :
    Menurut Saputra (2012:51)[39], yaitu sebagai berikut:
    1. Tahap I
      Berisi seluruh rancangan system baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Tahap II
      Hasil pengklasifikasikan elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan system yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berati mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat system baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
    3. Tahap III
      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :
      1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
      2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
      3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Mulyadi (2013:17-153)[40], “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Menurut Alfianika (2016:53)[41] , “Literature review adalah kegiatan yang membahas keseluruhan teori dan metodologi yang diperlukan di dalam penelitian, berarti melakukan pencarian buku-buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah penelitian”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan literatur review adalah merupakan survey atau penjelasan penelitian sebelumnya oleh para ahli. literature review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Jenis-Jenis Penelitian

Menurut Sudaryono, dkk (2013:9)[42], penelitian berdasarkan tujuannya dibedakan menjadi delapan kelompok yaitu :

  1. Penelitian Deskriptif
    Penelitian deskriptif (descriptive research) untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya.
  2. Penelitian Prediktif
    Penelitian prediktif (predictive research) untuk mendeskripsikan atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
  3. Penelitian Eksplanatif
    Penelitian eksplanatori dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
  4. Penelitian Eksperimen
    Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab akibat.
  5. Penelitian Ex Post Facto
    Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.
  6. Penelitian Partisipatori
    Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory research : Research with Historical Conciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas diketahui tentang penelitian partisipatori adalah dalam istilah yang berciri negative dan juga dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau yang ingin diatasi.
  7. Penelitian dan Pengembangan
    Research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu.

Literature Review

Beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan Raharja penulis mendapatkan beberapa Literature Riview, di antaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Marsarino (2013)[43], Penelitian ini membahas tentang “Pembuatan Video Profil pada SMK Widya Wisata Sragen”. Penyampaian informasi yang digunakan oleh SMK Widya Wisata Sragen masih menggunakan cara yang sederhana yaitu penyebaran brosur dan pemasangan spanduk. dengan penyebaran informasi yang demikian dirasakan masih memiliki banyak kekurangan, antara lain jangkauan penyebaran informasi yang kurang jelas, muatan informasi terbatas, kurang efektif dan efisien. Tujuan dan manfaat dari penelitian ini yaitu menghasilkan video profil, untuk mempromosikan dan memberikan informasi tentang SMK Widya Wisata Sragen kepada masyarakat luas.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Isnaini (2015)[44], Penelitian yang dilakukan oleh Siti Isnaini dengan judul “Perancangan Media Video Profile sebagai Sarana Informasi dan Promosi pada SMK Kesehatan Letris Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang media berbasis audio visual agar dapat menjadi daya tarik yang efektif, terutama dalam penyampaian informasi dan promosi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keseluruhan yang ada pada SMK Kesehatan Letris Indonesia. SMK Kesehatan Letris Indonesia merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Wakhid (2014)[45], “Pembuatan Video Profile di SD Negeri 03 Gedong Kecamatan Karanganyar”. Video profil suatu sekolah merupakan salah satu instrumen penting yang ikut berperan penting dalam memperkenalkan keberadaan sekolah tersebut kepada publik. Tujuan yang ingin dicapai untuk memaksimalkan sarana dan publikasi kepada masyarakat yang berbasis video profil sebagai media informasi, publikasi dan pengenalan sekolah kepada masyarakat.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Apryllia (2015)[46], “Perancangan Video Profile sebagai Media Penunjang Informasi dan Promosi pada Padjadjaran Suites Business & Conference Hotel”. Padjadjaran Suites Business & Conference Hotel dituntut untuk menentukan strategi pemasaran yang efektif agar mampu mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada bahkan memperbesar pangsa pasar tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan jalan promosi. Video profile merupakan salah satu media audio visual yang digunakan untuk media promosi dan merupakan terobosan yang sudah lama digunakan oleh banyak perusahaan dan lembaga, karena media ini cukup ampuh dalam menyampaikan informasi dan promosi yang tepat, cepat dan akurat.
  5. Penelitian yang dilakukan Indriani dan Sarwo Nugroho (2014)[47], “Perancangan Video Company Profile sebagai Media Promosi dan Informasi di SMA Institut Indonesia Semarang”. Penelitian yang dilakukan penulis tentang media promosi dan informasi yang ada di SMA Institut Indonesia Semarang. Sebuah video company profile sebagai media promosi dan informasi yang sesuai dengan perkembangan zaman serta dapat meningkatkan nilai positif bagi SMA Institut Indonesia Semarang, juga dapat menunjang media promosi dan informasi yang telah digunakan sebelumnya.
  6. Research conducted by O’mara (2012)[48], “Social Media, Digital Video and Health Promotion in a Culturally and Linguistically Diverse Australia”. Participatory processes are effective for digital video production that promotes health and wellbeing with communities from diverse cultural and linguistic backgrounds, including migrants and refugees. Social media platforms YouTube, Vimeo, Flickr and others demonstrate potential for extending and enhancing this production approach. However, differences within and between communities in terms of their quality of participation online suggest that social media risk becoming exclusive online environments and a barrier to health and wellbeing promotion. This article examines the literature and recent research and practice in Australia to identify opportunities and challenges when using social media with communities from diverse cultural and linguistic backgrounds. It proposes a hybrid approach for digital video production that integrates ‘online’ and ‘offline’ participation and engages with the differences between migrants and refugees to support more inclusive health and wellbeing promotion using digital technology. “Media sosial, digital video dan promosi kesehatan di Australia yang berlatar”. Proses partisipasi efektif untuk produksi video digital yang mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dari berbagai latar belakang budaya dan linguistik, termasuk migran dan pengungsi. Sosial media dari YouTube, Vimeo, Flickr dan lain-lain menunjukkan potensi untuk memperluas dan meningkatkan pendekatan produksi ini. Namun, perbedaan dalam dan di antara masyarakat dalam hal kualitas partisipasi online menyarankan risiko sosial media menjadi eksklusif online lingkungan dan penghalang untuk promosi kesehatan dan kesejahteraan. Artikel ini mengkaji sastra dan penelitian terbaru dan praktek di Australia untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan ketika menggunakan media sosial dengan masyarakat dari latar belakang budaya dan linguistik. Itu mengusulkan pendekatan untuk produksi video digital yang terintegrasi 'online' dan 'offline' partisipasi dan terlibat dengan perbedaan antara migran dan untuk mendukung kesehatan lebih inklusif dan promosi kesehatan yang menggunakan teknologi digital.
  7. Research conducted by Lupton(2014)[49], “Health Promotion in The Digital Era : a Critical Commentary”. A range of digitized health promotion practices have emerged in the digital era. Some of these practices are voluntarily undertaken by people who are interested in improving their health and fitness, but many others are employed in the interests of organizations and agencies. This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responsibility for health and fail to recognize the social, cultural and political dimensions of digital technology use. The increasing blurring between voluntary health promotion practices, professional health promotion, government and corporate strategies requires acknowledgement, as does the increasing power wielded by digital media corporations over digital technologies and the data they generate. These issues provoke questions for health promotion as a practice and field of research that hitherto have been little addressed. “Promosi kesehatan di digital era: sebuah komentar kritis” berbagai praktik promosi kesehatan digitized muncul di digital era. Beberapa praktek ini secara sukarela dilakukan oleh orang-orang yang tertarik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, tapi banyak orang lain bekerja di kepentingan organisasi dan lembaga. Artikel ini memberikan komentar kritis tentang promosi kesehatan digitized. Aku mulai dengan ikhtisar dari jenis teknologi digital yang digunakan untuk promosi kesehatan dan ikuti ini dengan sebuah diskusi tentang implikasi sosial-politik dari penggunaan tersebut. Itu adalah berpendapat bahwa strategi promosi kesehatan digitized banyak fokus pada tanggung jawab individu untuk kesehatan dan gagal untuk mengenali dimensi sosial, budaya dan politik penggunaan teknologi digital. Meningkatkan garis kabur antara praktik promosi kesehatan sukarela, promosi kesehatan profesional, pemerintah dan strategi perusahaan membutuhkan pengakuan, seperti halnya meningkatkan kekuatan dikerahkan oleh perusahaan-perusahaan digital media teknologi digital dan data yang mereka hasilkan. Isu-isu ini memprovokasi pertanyaan untuk promosi kesehatan sebagai praktek dan bidang penelitian yang sampai sekarang telah sedikit dibahas.
  8. Research conducted by Kaur and Parminder Singh (2014)[50], “Adaptive Frame Features Based Video Footage Retrieval System”. Due to the high dimensionality of video, video mining becomes tedious task for any search engine. a lot of computation on account of multiple and nested and that too at high speed. This makes the computational task very expensive in terms of performance, like speed programming ofoperation and code size etc. However, if the video sequences are stored based on contents like color,texture, or events, then the video mining may be speed up to a great . In the presented work, the color based and identical things in continuous frames of video based, mining i for speedy search at fair accuracy. In the proposed work, recorded video is scanned based contents like color (fire) by the video into frames. A video sequence is a collection of No. of 2-d images played over a time dimension. The 2-d frame are analysed for color based and integrated with period of time so that complete video is scanned for the presence of color inthe video sequence. The same concept may for other features like shape, motion artifacts. The video frames are decomposed into frames using time based images frames extractions. The time intervalmay be decided based on the gravity of the feature like color in case of fire and motion. “Karena dimensi tinggi video, video pertambangan menjadi tugas yang membosankan untuk mesin pencari. banyak perhitungan karena beberapa bersarang dan juga kecepatan tinggi. Hal ini membuat tugas komputasi sangat mahal dalam hal kinerja, seperti pemrograman kecepatan operasi dan kode ukuran dll. Namun, jika video disimpan berdasarkan isi seperti warna, tekstur, atau peristiwa, maka pertambangan video mungkin kecepatan hingga besar. Dalam karya yang disajikan, warna berdasarkan dan hal-hal yang identik dalam terus-menerus frame dari video yang berbasis, pertambangan saya untuk cepat pencarian pada akurasi yang adil. Dalam pekerjaan diusulkan, rekaman video dipindai berdasarkan isi seperti warna (api) dengan video ke frame. Video urutan adalah kumpulan No. Gambar 2-d bermain atas dimensi waktu. 2-d frame yang dianalisis untuk warna berbasis dan terintegrasi dengan jangka waktu sehingga video lengkap dipindai untuk kehadiran warna dalam video urutan. Konsep yang sama mungkin untuk fitur lain seperti bentuk, gerakan artefak. Video bingkai didekomposisi ke frame menggunakan berdasarkan waktu gambar bingkai ekstraksi. Intervalmay waktu harus ditentukan berdasarkan gravitasi fitur seperti warna api dan gerak.
  9. Research conducted by Manocha and Parminder Kaur (2014)[51], “ROI Based Video Object Tracking Using Mean Kernel Profile of Histogram” Object Tracking is one of the most challenging subjects in the field of computer vision, surveillance, traffic monitoring, video compression etc. The aim of object tracking is to find a moving object in a video frames sequence. Normally a video tracking system combines three stages of data tracking; object extraction, object recognition & tracking. We propose an approach for tracking object in a single frame in which a centre point of object is taken as focus component. The histogram profile based object representations are updated by changing kernels. To enhance localization of the tracked object some region bounding structure information is added to the method of tracking. This method is successfully adjusted with moving camera, Partial occlusions and changing scale and orientation of target have overcome the need of background subtraction making it more efficient. Some main applications are: surveillance application, control application and analysis application. “ROI berbasis video objek pelacakan menggunakan profil kernel berarti histogram”, objek pelacakan adalah salah satu mata pelajaran yang paling menantang di bidang komputer visi, pengawasan, lalu lintas pemantauan, video kompresi dll. Tujuan dari objek pelacakan adalah untuk menemukan sebuah objek bergerak dalam urutan video frame. Biasanya video sistem pelacakan menggabungkan tiga tahap data pelacakan : objek ekstraksi, objek pengakuan & pelacakan. Kami mengusulkan pendekatan untuk melacak objek dalam satu frame dimana titik pusat objek diambil sebagai fokus komponen. Profil histogram berbasis objek representasi diperbarui dengan mengubah kernel. Untuk meningkatkan lokalisasi objek dilacak beberapa wilayah yang berlari informasi struktur ditambahkan ke metode pelacakan. Metode ini berhasil disesuaikan dengan bergerak kamera, sebagian occlusions dan perubahan skala dan orientasi target telah mengatasi kebutuhan pengurangan latar belakang yang membuatnya lebih efisien. Beberapa aplikasi utama: surveillance aplikasi, aplikasi kontrol dan aplikasi analisis.
  10. Research conducted by Huang, dkk (2015)[52], “High-Level Codewords Based on Granger Causality for Video Event Detection” Video event detection is a challenging problem in many applications, such as video surveillance and video content analysis. In this paper, we propose a new framework to perceive high-level codewords by analyzing temporal relationship between different channels of video features. The low-level vocabulary words are firstly generated after different audio and visual feature extraction. A weighted undirected graph is constructed by exploring the Granger Causality between low-level words. Then, a greedy agglomerative graphpartitioning method is used to discover low-level word groups which have similar temporal pattern. The high-level codebooks representation is obtained by quantification of low-level words groups. Finally, multiple kernel learning, combined with our highlevel codewords, is used to detect the video event. Extensive experimental results show that the proposed method achieves preferable results in video event detection. “Deteksi video acara adalah masalah yang menantang dalam banyak aplikasi, seperti video survei llance dan analisis konten video. Dalam tulisan ini, kami mengusulkan sebuah kerangka kerja baru untuk memahami kata-kata kode yang tingkat tinggi dengan menganalisis fosil hubungan antara saluran yang berbeda dari fitur video. Tingkat rendah kosakata pertama yang dihasilkan setelah berbagai audio dan visual fitur ekstraksi. Bobot hanya grafik dibangun dengan menjelajahi kualitas Granger antara kata-kata tingkat rendah. Kemudian, grafik agglomerative partisi metode digunakan untuk menemukan kelompok-kelompok kata tingkat rendah yang memiliki pola fosil yang sama. Tingkat tinggi kode buku representasi diperoleh dengan kuantifikasi kelompok-kelompok kata-kata tingkat terendah. Akhirnya, beberapa kernel, belajar, dikombinasikan dengan kata-kata kode tingkat tinggi, digunakan untuk mendeteksi acara video. Hasil eksperimental yang luas menunjukkan bahwa metode yang diusulkan mencapai hasil yang lebih baik dalam video acara deteksi.

Tabel 2.1 Literature Review

Keunggulan Project Peneliti dan Referensi Literature Review yang digunakan:

Dalam kesempatan penelitian skripsi ini, penulis mengajukan judul “Pengembangan Video Profile sebagai Sarana Informasi dan Promosi pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang”. Selama penelitian penulis membuat project video profile sekolah yang dijadikan sarana promosi dalam penyampaian informasi sekolah SMA Citra Islami Tangerang yang meliputi seluruh ruang lingkup sekolah, keunggulan, akreditasi, prestasi dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

  1. Keunggulan Produk
    Tampilan video profile lebih menarik dan isi dalam video lebih informatif dan efektif sebagai media penunjang informasi dan promosi.
  2. Manfaat Produk
    1. Sebagai sarana promosi bagi SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang masyarakat khususnya para calon siswa/siswi tertarik dan bergabung di sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.
    2. Memberikan kemudahan bagi SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang dalam proses penyampaian informasi sekolah dalam hal penerimaan siswa dan siswi baru.
  3. Tujuan Produk
    Meningkatkan nilai efektifitas dalam penyampaian informasi ketika diadakan acara kegiatan lembaga sekolah, sehingga akan meningkatkan kepeminatan calon siswa/siswi baru untuk bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang, selain itu agar sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang semakin dikenal masyarakat secara luas.

Berdasarkan literature review diatas maka penelitian ini mengacu pada literature review nomor 2, menggunakan metode penelitian kualitatif yang ditulis oleh Isnaini (2015)[44], “Perancangan Media Video Profile sebagai Sarana Informasi dan Promosi pada SMK Kesehatan Letris Indonesia” dikarenakan metodologi penelitian yang digunakan sama diantaranya metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, analisa data, metode analisa perancangan, serta konsep dasar produksi media (pre production, production dan post production).

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

Sejarah Singkat

Sejarah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang merupakan suatu lembaga pendidikan yang berdiri pada tahun 2008 tepatnya pada tanggal 10 Juli 2008, SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang berdiri di bawah naungan Yayasan Islamic Village yang beralamat di Jl. Citra Raya Timur No. 1 Citra Raya, Tangerang-Banten. SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang menyelenggarakan jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Atas. SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang menerapkan kurikulum Islam terpadu dengan fasilitas dan sumber daya manusia yang berkualitas, serta nilai-nilai luhur Islam dalam seluruh mata pelajarannya yang memprioritaskan kemampuan membaca Al-Quran, penguasaan sains dan teknologi informasi. Program di bidang pendidikan di arahkan bagi terwujudnya insan-insan muslim yang beriman-takwa, berilmu pengetahuan-teknologi dan berakhlak mulia yang mengacu kepada tiga prinsip dasar yaitu :

  1. Orientasi islam (islamic orientation) dalam semua aspek kehidupan.
  2. Disiplin yang tinggi.
  3. Akhlak mulia (akhlakul karimah).

Visi dan Misi Sekolah

  1. Visi SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang :
    1. Terwujudnya siswa yang cerdas dan tawadhu, berprestasi, trampil serta berakhlaqul karimah.
    2. Mewujudkan generasi terbaik yang beriman, berilmu serta berakhlak mulia, sebagai menyambung histori, pemandu peradaban serta pembangun kemuliaan islami.
    3. Maju dalam prestasi dan terdepan dalam membentuk masyarakat madani.
  2. Misi SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang :
    1. Membentuk siswa yang cerdas dan tawadhu.
    2. Mempersiapkan peserta didik yang aktif, kreatif dan inovatif.
    3. Mempersiapkan peserta didik yang memiliki kesolehan personal dan sosial.
    4. Memberikan dorongan dan motivasi semangat belajar yang tinggi sehingga di dalam diri setiap siswa tumbuh kesadaran untuk belajar sepanjang hayat.
    5. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
    6. Meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam bidang seni.
    7. Membentuk peserta didik yang memiliki keterampilan dan kemandirian.

Tujuan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

  1. Melahirkan generasi muda yang berdisiplin tinggi.
  2. Melahirkan generasi muda yang mempunyai wawasan luas dibidang Ilmu pengetahuan dan keagamaan.
  3. Dan melahirkan generasi muda yang survive dalam persaingan era global dan IT.

Motto SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

  1. Disiplin tanpa diawasi.
  2. Teruji dalam prestasi.
  3. Terpuji dalam budi pekerti.

Struktur Organisasi

Gambar 4.52 Tahap Post Production

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Sekolah
    Kepala sekolah memiliki wewenang untuk memimpin suatu lembaga pendidikan yang dinaunginya. Sebagai pimpinan tertinggi disekolah, pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Maka dari itu bisa dikatakan tingkat kualitas mutu dan layanan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada kepemimpianan kepala sekolahnya yang dianggap memiliki peran lebih besar di sekolah tersebut.
  2. Wakil Kepala Sekolah
    Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut : kurikulum, kesiswaan, sarana prasaranan dan humas.
  3. Asisten Akademik
    Asisten akademik memliki tanggung jawab yang berkaitan dengan kegiatan akademik seperti menyusun jadwal pelajaran siswa, try out, ujian semester dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan di dalam bidang akademik.
  4. Asisten Kesiswaan
    Asisten kesiswaan memiliki tanggung jawab untuk membawahi organisasi siswa (OSIS) serta mengurusi hal yang berkaitan dengan kedisiplinan di bagian kesiswaan (BK).
  5. Asisten Kegiatan
    Asisten kegiatan bertugas mengurusi kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa, baik di dalam atau diluar sekolah, baik yang diselenggarakan atau yang diikut sertakan. Seperti lomba-lomba dan kegiatan sekolah lainnya.
  6. Pembina OSIS
    Pembina OSIS sebagai pihak yang merumuskan, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan kesiswaan, menyusun program kegiatan kesiswaan (OSIS), melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan siswa yang berhubungan dengan hari-hari besar nasional.
  7. BK/BP
    BK/BP sebagai pihak yang memeriksa kemajuan siswa, menindak lanjuti laporan guru dan wali kelas atas pelanggaran tata tertib siswa, melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah, melakukan pembinaan siswa, merumuskan dan melaksanakan bimbingan konseling kepada siswa.
  8. Kepala Tata Usaha
    Kepala tata usaha sebagai pihak yang melakukan tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas ketatausahaan sekolah.
  9. Dewan Guru
    Dewan guru sebagai unit inti yang mendukung berjalannya kegiatan belajar-mengajar di sebuah lembaga pendidikan. Dewan guru memiliki peran kedua terpenting setelah kepala sekolah, karena tanpa adanya sumber daya manusia dewan guru kegiatan sekolah tidak akan berjalan.
  10. Siswa
    Siswa adalah peserta didik di suatu lembaga, yang harus mengikuti semua ketentuan dan peraturan yang telah disusun oleh sekolah tersebut. Siswa merupakan tanggung jawab pihak sekolah sepenuhnya ketika mereka berada didalam lingkungan sekolah.

Product Information

Produk

Pengembangan media video profile ini, sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan informasi dan promosi sekolah dalam bentuk audio visual. Video profile ini berisikan seluruh informasi sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang, dibuat dengan menggabungkan gambar dan musik yang kemudian dipadukan dengan effect visual, yang diharapkan video profile ini akan menjadi lebih menarik. Melalui pengembangan video profile ini calon siswa/siswi atau masyarakat dapat lebih mengenal sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang. Pengembangan video profile ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik calon siswa/siswi yang akan bergabung, serta meningkatkan angka pendaftaran calon siswa/siswi baru pada tahun berikutnya.

Latar Belakang Produk

Saat ini media informasi dan promosi yang dimiliki SMA Citra Islami kabupaten Tangerang masih berupa media komunikasi visual dan media video profile sederhana, namun media video profile yang dimiliki oleh SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang sebelumnya dinilai masih kurang lengkap dan update informasinya dan tampilan videonya masih sederhana. Dengan ini penulis mengembangkan konsep pembuatan video profile ini, yang akan digunakan sebagai penunjang informasi dan promosi yang update sesuai perkembangan sekolah saat ini, sehingga diharapkan melalui video profile ini akan meningkatkan kepeminatan calon siswa/siswi baru untuk bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang, selain itu agar sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang semakin dikenal masyarakat secara luas.

Perkembangan Produk

Dalam penyampaian informasi SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang sebelumnya hanya menggunakan media komunikasi visual yang berupa media brosur, banner dan slide presentasi dalam bentuk slideshow powerpoint dan sebelumnya menggunakan media video profile yang dinilai masih kurang jelas informasinya dengan tampilan yang masih sederhana. Dalam berkembangnya teknologi dan ide-ide kreatif yang semakin pesat diperlukan sebuah media yang efektif yang berbeda dari sebelumnya mampu menyajikan informasi secara detail dan menarik yaitu dalam bentuk media video profile terutama bagi sekolah yang memang ingin bersaing dengan sekolah lain. Dengan pengembangan media video profile ini diharapkan informasinya dapat mudah diterima oleh masyarakat dengan baik dan masyarakat khususnya calon siswa/siswi baru tertarik untuk bergabung di SMA Citra Islami Tangerang.

Material Produk

Dalam proses pengembangan video profile ini, penulis menggunakan material produk berupa media audio visual dalam bentuk media video profile yang didalamnya terdapat media sebagai berikut :

Tabel 3.1 Material Produk

Spesifikasi Produk

Pengembangan media audio visual berupa video profile ini dirancang berdasarkan data-data yang didapat dari SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang, dimana dalam video profile ini terdapat seluruh ruang lingkup mengenai SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang. Sebagai sarana informasi dan promosi kepada masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan daya tarik calon siswa/siswi baru untuk sekolah di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang. Didalam proses pembuatan video profile ini terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangan diantaranya :

  1. Manfaat
    1. Dapat menarik calon siswa/siswi baru untuk bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.
    2. Dapat membangun kepercayaan masyarakat.
    3. Dikenal masyarakat luas.
  2. Kelebihan
    1. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi dan promosi.
    2. Dapat menyajikan informasi secara praktis, akurat dan menarik.
    3. Mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat luas.
  3. Kekurangan
    1. Proses promosi yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
    2. Harus melibatkan banyak orang pada scene tertentu
    3. Proses produksi yang cukup lama.
    4. Biaya produksi yang cukup besar.

Harga Produk

Pembuatan video profile ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena didalam proses pembuatannya dibutuhkan sutradara, asisten sutradara, cameraman, pemain dan beberapa crew pembantu lainnya. Serta membutuhkan peralatan yang memadai dari proses pengambilan gambar menggunakan camera hingga proses editing menggunakan laptop.

Market Analisis

Market Positioning

Market positioning dilakukan sekolah dalam memasarkan promosi sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang dalam bentuk video profile, Dengan video profile ini diharapkan banyak orang yang mengetahui profil SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang secara detail yang meliputi fasilitas serta keunggulan yang terdapat pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang, agar menarik minat calon siswa/siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa/siswi transfer, serta masyarakat.

Kondisi Pesaing

Dalam perkembangan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang saat ini memiliki beberapa pesaing yang mejadi pengaruh terhadap pengembangan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang yang berada di daerah Kabupaten Tangerang, beberapa pesaing tersebut antara lain :

Potential Market

Pengembangan video profile ini, sebagai sarana penunjang informasi dan promosi yang ditujukan kepada calon siswa dan siswi baru, siswa/siswi transfer dan masyarakat untuk meningkatkan image sekolah agar dapat dikenal lagi secara luas, selain itu video profile ini bertujuan untuk membantu dalam mempromosikan sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang dengan memberikan informasi yang lebih detail mengenai SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Target yang diharapkan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang melalui pengembangan video profile yaitu agar SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang mencapai target promosi yang diharapkan meningkat sebanyak 50% dari jumlah sebelumnya yaitu sebanyak 300 siswa .

Agar lebih efektif dan tepat sasaran video profile ini nantinya akan di implementasikan melalui berbagai media seperti DVD, media sosial : Youtube dan seperti pada saat kunjungan ke sekolah-sekolah khususnya SMP yang berada di wilayah tangerang video profile ini akan ditampilkan, serta video profile tersebut akan ditampilkan di pameran pendidikan.

Market Segmentation

  1. Geografi
    1. Khusus : Wilayah Tangerang
    2. Umum : Wilayah Indonesia
  2. Demografi
    1. Jenis kelamin : Pria & Wanita
    2. Usia : 15-16 Tahun
    3. Kelas Ekonomi : Menengah
    4. Sasaran :
      1. Siswa/siswi SMP
      2. Siswa/siswi Transfer
      3. Masyarakat.
  3. Psikografi
    Calon siswa/siswi SMP, siswa/siswi transfer dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui secara detail mengenai profile SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang dan berminat untuk bersekolah di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

Tujuan pemasaran dari video profile SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang yaitu untuk dapat menarik antusias dari calon siswa/siswi baru, serta media tersebut diharapkan dapat disebarkan dan diterima oleh calon siswa/siswi baru untuk dijadikan sebuah acuan maupun motivasi dalam mengembangkan pendidikan di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang. Melalui video profile ini diharapkan presentase peminat mengalami peningkatan ditahun 2017.

Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)

Strategi Pemasaran melalui penyampaian informasi yang dilakukan oleh SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang yaitu ketika diadakan acara kegiatan lembaga sekolah, seperti pada saat kunjungan ke sekolah-sekolah khususnya SMP yang berada di wilayah tangerang video profile ini akan ditampilkan, serta video profile tersebut akan ditampilkan di pameran pendidikan.

Budget Produksi Media

Tabel 3.3 Budget Produksi Media

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Pengembangan video profile SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang tersebut menggunakan satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Processor Intel Core i5 4200U ~1.60 GHz
  2. Monitor : LCD 14 inchi
  3. Mouse : Optical Mouse
  4. Keyboard : Qwerty SK 900
  5. RAM : 4.00 GB
  6. Harddisk : 800 GB
  7. Speaker : Speaker Multimedia

Software Yang Digunakan

Dalam konsep media informasi dan promosi menggunakan software :

  1. Adobe Premier Pro CC
  2. Adobe After Effect CC
  3. Adobe Illustrator CC

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisistasi tahap I yaitu berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen sekolah yaitu stakeholder terkait melalui proses wawancara. Dalam hal ini elisitasi yang penulis rangkum dalam hasil observasi sebagai berikut :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara sistem rancangan yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dalam hal ini elisitasi yang penulis dan pihak sekolah rangkum sebagai berikut :

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory (penting)

D = Desirable (bagian yang tidak terlalu penting boleh dihilangkan)

I = Inessential (sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem)

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III adalah merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara sistem rancangan yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dalam hal ini elisitasi yang penulis dan pihak sekolah rangkum sebagai berikut :

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T = Technical (Tata Cara Pembuatan)

O = Operational (Tata cara penggunaan)

E = Economy (Biaya Yang Digunakan)

H = High (Sulit untuk dikerjakan)

M = Middle (Mampu untuk dikerjakan)

L = Low (Mudah untuk dikerjakan)

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.7 Final Elisitasi

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Preproduction

Preproduction adalah menentukan ide cerita kemudian membuat sketsa beberapa adegan penting ke dalam bentuk naskah cerita. Lalu dibuat storyboard untuk menerjemahkan naskah menjadi cerita yang lebih mendetail. Pembuatan sebuah project dalam hal ini adalah pembuatan video profile SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang. Preproduction dalam Konsep Produksi Media terdapat 10 tahap meliputi proses : dimulai dari ide yang dituangkan secara sistematis, pembuatan sinopsis/cerita, narasi, storyboard, script writing, rundown, penyusunan crew, time schedule, anggaran atau budget dan peralatan yang digunakan.

Gambar 4.1 Tahap Preproduction

Ide/Gagasan

Menentukan konsep atau ide merupakan realisasi dari pemikiran dasar dan gagasan awal yang bertujuan untuk menuangkannya ke dalam audio visual, berupa ide awal, tema yang akan diangkat. Pada tahap ini ditentukan sasaran judul, metode wawancara dengan stakeholder dan mencari literature dari berbagai sumber buku yang berkaitan dengan topik penelitian.

Media informasi dan promosi yang dirancang dalam video profile ini mengambil ide dari profile SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang yaitu meliputi keunggulan, fasilitas sekolah dan menjelaskan segala sesuatu tentang SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang serta mendapatkan referensi dari media-media sebelumnya seperti brosur dan melalui metode observasi pada penelitian ini.

Sinopsis/Cerita

Sinopsis adalah suatu rangkaian ringkasan yang singkat namun mampu menjelaskan cerita secara keseluruhan sehingga dapat diketahui alur cerita secara garis besar. Sinopsis atau alur cerita pembuatan video profile SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang ini adalah :

“SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di wilayah Tangerang, Kabupaten Tangerang. SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang berdiri sejak tahun 2008 yang berada di bawah naungan Yayasan Islamic Village. Setiap tahunnya angka peminat masyarakat untuk bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang semakin meningkat karena keunggulannya, akreditasi sekolah, serta prestasi yang dimiliki sekolah dan fasilitas yang disediakan oleh SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang diataranya laboratorium komputer, laboratorium IPA, perpustakaan yang menyediakan buku-buku yang berkaitan dengan program studi. Terdapat ekstrakurikuler seperti seni tari, marawis dan ada beberapa ekstrakulikuler yang lainnya. Mari bergabung bersama SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang”.

Narasi

Narasi adalah salah satu dari kategori penjabaran tulisan yang memiliki tujuan dan gagasan yang susunan dari peristiwanya mulai dari waktu ke waktu dimulai dengan urutan awal, pertengahan dan akhir.

Pada video profile ini terdapat narasi sebagai berikut :

“SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di wilayah tangerang// SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang/ berdiri sejak tahun 2008 yang berada di bawah naungan Yayasan Islamic Village// Setiap tahunnya angka peminat masyarakat untuk bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang semakin meningkat karena keunggulannya/ akreditasi sekolah/ dan prestasi yang dimiliki sekolah dan fasilitas yang disediakan oleh SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang diataranya lapangan/ kantin/ parkir/ laboratorium komputer/ laboratorium IPA/ perpustakaan yang menyediakan buku-buku yang berkaitan dengan program studi// Terdapat ekstrakurikuler seperti seni tari/ marawis dan ada beberapa eskul yang lainnya// Mari bergabung bersama SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang//”

Pembuatan Storyboard

Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, storyboard dapat menyampaikan ide cerita dengan lebih mudah, karena dapat memberikan visualisasi mengenai alur cerita yang dibuat. Berikut adalah urutan gambar storyboard cerita video profile SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Gambar 4.2 Logo SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.3 Papan nama SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.4 Gedung SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.5 Mading SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.6 Lapangan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.7 Ruang terbuka hijau SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.8 Kegiatan ektrakulikuler marawis SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.9 Fasilitas lab komputer SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.10 Perpustakaan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.11 Praktek lab IPA SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.12 Kegiatan ektrakulikuler tari saman SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.13 Suasana ruang kelas SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Gambar 4.14 Ajakan untuk bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang oleh siswa/siswi

Gambar 4.15 Kesan dan pesan Kepala Sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang

Script Writing

Script Writing dalam video profile ini adalah :

Tabel 4.1 Script Writing

Rundown

Tabel 4.2 Rundown

Penyusunan Crew

Tabel 4.3 Penyusunan Crew

Time Schedule

Penjadwalan dimulai dari waktu kegiatan persiapan, pelaksanaan, pengolahan data dan penyusunan laporan penelitian.

Berikut adalah gambar Time Schedule pelaksanaan produksi media :

Tabel 4.4 Time Schedule

Anggaran atau Budget

Tabel 4.5 Anggaran atau Budget

Peralatan yang Digunakan

Gambar 4.16 Kamera DSLR Canon 60D

Gambar 4.17 Tripod

Gambar 4.18 Slider Kamera

Gambar 4.19 Lensa Fix

Gambar 4.20 MMC 32 GB

Production

Production adalah pemain dan crew bekerjasama untuk terealisasinya projek yang tersusun dari naskah, storyboard dan tepatnya time schedule yang telah dibuat. Di tahap ini pengambilan gambar/shooting disusun. Dari pengambilan gambar di lokasi yang sesuai hingga selesainya rundown sesuai time schedule.

Gambar 4.21 Tahap Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia adalah suatu proyek yang melibatkan obyek multimedia di dalamnya yaitu teks, image, animasi, suara dan video untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia dari pembuatan video profile ini adalah sebagai media informasi dan promosi yang ditujukan kepada calon siswa/siswi sekolah menengah pertama (SMP), siswa/siswi transfer dan masyarakat khususnya di wilayah tangerang dengan menyajikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai ruang lingkup sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Strategi Multimedia

Perumusan melalui strategi multimedia di anggap penting sebelum melakukan penyampaian informasi dan promosi tentang SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

  1. Geografi
    1. Khusus : Wilayah Tangerang
    2. Umum : Wilayah Indonesia
  2. Demografi
    1. Jenis kelamin : Pria & Wanita
    2. Usia : 15-16 Tahun
    3. Kelas Ekonomi : Menengah
    4. Sasaran :
      1. Siswa/siswi SMP
      2. Siswa/siswi Transfer
      3. Masyarakat.
  3. Psikografi
    Calon siswa/siswi SMP, siswa/siswi transfer dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui secara detail mengenai profile SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang dan berminat untuk bersekolah di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Program Multimedia

Program Multimedia informasi video yang dibuat ada tiga tahapan yaitu:

  1. Teks
    Teks dalam video ini memakai Times New Roman diterapkan dalam script tertentu pada media informasi dengan beberapa efek.
  2. Picture
    Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg dan avi untuk videonya.
  3. Sound
    Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai dubbing pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.

Perencanaan Audio

Perencanaan audio merupakan salah satu faktor terpenting dalam penyusunan video karena tanpa adanya audio, video yang dihasilkan ternilai kurang menarik minat masyarakat. Konsep produksi audio ini memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Audio

Tujuan audio pada video profile ini, agar informasi yang akan disampaikan mudah dipahami oleh masyarakat khususnya calon siswa/siswi sehingga pesan yang disampaikan efektif sampai tepat sasaran, tujuan audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar video bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi ini akan lebih hidup. Media video profile ini dapat dijadikan acuan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai ruang lingkup SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang. Sehingga masyarakat luas dapat melihat dan tertarik untuk bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Strategi Audio

Dalam hal ini strategi audio yang ditampilkan dengan diiringi suara musik dan suara manusia sebagai dubbing yang intinya menjelaskan ruang lingkup SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang serta menyampaikan pesan untuk menarik minat masyarakat sehingga mau bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

  1. Geografi
    1. Khusus : Wilayah Tangerang
    2. Umum : Wilayah Indonesia
  2. Demografi
    1. Jenis kelamin : Pria & Wanita
    2. Usia : 15-16 Tahun
    3. Kelas Ekonomi : Menengah
    4. Sasaran :
      1. Siswa/siswi SMP
      2. Siswa/siswi Transfer
      3. Masyarakat.
  3. Psikografi
    Calon siswa/siswi SMP, siswa/siswi transfer dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui secara detail mengenai profile SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang dan berminat untuk bersekolah di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Program Audio

Dalam pembuatan audio dibutuhkan adanya program editing, kemudian untuk membuat audio dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan ditayangkan kepada masyarakat. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Program audio yang dipakai dalam video informasi dan promosi ini terdapat sound effect dan music background.

Perencanaan Visual

Perencanaan visual adalah bentuk karya keseluruhan dari penggabungan gambar, suara dan teks yang disusun secara rapi dengan menampilkan video di sosial media guna mempermudah dalam penyebaran informasi dan promosi untuk menarik calon siswa/siswi.

Tujuan Visual

Tujuan visual media informasi dirancang agar sebuah karya visual yang sebelumnya terlihat sederhana dapat menjadi lebih menarik dengan memanfaatkan efek seperti slide, frame effect, sehingga dapat menarik minat masyarakat dalam menerima informasi yang disampaikan.

Strategi Visual

Visual effect adalah serangkaian proses pembuatan gambar yang menyertakan proses manipulasi tertentu di luar adegan pengambilan gambar syuting asli. Visual effect dapat memberikan suatu bentuk pencitraan yang benar-benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Beberapa unsur visual effect dalam video ini seperti: Bumper opening, suasana gedung sekolah, suasana kegiatan belajar mengajar, mengenai ruang lingkup sekolah, keunggulan, akreditasi, prestasi serta fasilitas sarana dan prasarana yang disediakan oleh SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

Program Visual

Acuan didalam proses produksi ini adalah storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit, kemudian dibuat menjadi semacam slideshow. Perancangan spesial effect ini menggunakan aplikasi adobe after effect cc, adobe premiere pro cc dan adobe illustrator cc yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi.

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau audience dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Dengan dibuatnya perencanaan broadcasting pada suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan penyebaran informasi yang diberikan. Perencanaan broadcasting masih meliputi gambaran dan prepare untuk menuju pemasaran pada tahapan postproduction, dengan menjangkau audience yang lebih luas. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Pada tahap ini broadcasting dilakukan untuk penyebaran informasi dan promosi mengenai profil SMA Citra Islami kabupaten Tangerang dalam menjangkau khalayak luas dengan tidak membedakan golongan atau kalangan masyarakat dalam hal suku, agama, ras serta budaya untuk dapat menerima media informasi dan promosi yang dibuat. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi dan promosi yang dibuat dalam berbagai bentuk video utuh yang menarik hingga mencapai target yang ditetapkan dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak audience untuk dapat menerima informasi yang diberikan.

Strategi Multimedia

Strategi yang dilakukan dalam mempromosikan video profile SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang yaitu dengan menampilkannya video profile melalui media sosial youtube sebagai bentuk promosi. Strategi promosi lainnya juga dapat dilakukan dengan menampilkan tayangan video profile tersebut saat kunjungan ke sekolah-sekolah khususnya SMP yang berada di wilayah tangerang, serta video profile tersebut akan ditampilkan di pameran pendidikan.

Program Broadcasting

Broadcasting diartikan sebagai siaran radio dan televisi atau media penyiaran. Dengan demikian, menyebut media penyiaran maka yang dimaksud adalah televisi dan radio yaitu dua media komunikasi yang menggunakan spektrum frekuensi untuk menyampaikan program dalam bentuk gabungan suara. namun di pesatnya kemajuan teknologi, penyebaran informasi tidak hanya dapat dilakukan melalui media televisi dan radio saja, dengan dukungan jaringan media sosial informasi apapun dapat tersebar luas dengan cepat dan efesien. Seperti salah satunya yaitu media sosial youtube.

  1. Youtube adalah situs web yang menyediakan berbagai macam video mulai dari video klip sampai film, serta video-video yang dibuat oleh pengguna youtube sendiri. Bisa juga dikatakan wadah bagi mereka yang ingin men-share berbagai jenis informasi atau karya yang dihasilkan, memasarkan produk, media promosi dan lain sebagainya. Berikut link pada akun youtube https://www.youtube.com/channel/UCH02R3iknR-j6t1vAfBGt-g.
    Dalam hal ini media sosial youtube dimanfaatkan untuk mempromosikan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang. Dengan adanya youtube maka masyarakat akan semakin mudah mengakses beberapa informasi mengenai SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang khususnya mengenai profile SMA Citra Islami tanpa harus dating langsung ke lokasi.

Post Production

Post production adalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shooting) yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title, special effect, musik, sound effect, audio dubing dan output ke media video seperti : youtube.

Tahapan proses postproduction, yaitu :

Gambar 4.22 Tahap Post production

Digitizing

Pengambilan gambar menggunakan media kamera, kemudian hasil video dipindahkan ke dalam sebuah perangkat laptop. Setelah proses pengambilan gambar selesai dan lengkap selanjutnya gambar yang sudah di take lalu di pindahkan ke dalam laptop untuk melalui proses selanjutnya.

Editing

Editing adalah suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong gambar ke gambar (cut to cut) atau dengan menggabungkan gambar menjadi kesatuan cerita yang utuh. Dilakukannya editing pada video adalah untuk memberikan sudut yang menarik bagi hasil rekaman video dapat mengabarkan suatu pesandari informasi yang terkandung dalam video tersebut.

Mixing

Mixing merupakan salah satu tahapan dalam post production yaitu proses penyatuan gambar dan audio serta penambahan beberapa teks. Setelah proses mixing selesai lalu data dirender untuk penyatuan keseluruhan elemen dan di ekspor ke format file tertentu untuk selanjutnya menuju tahapan pemasaran dan disebar luaskan kepada masyarakat umum.

Finishing

Proses finishing adalah tahapan terakhir dalam pembuatan video profile, setelah melewati serangkaian proses pada pra production, production dan post production. kemudian hasilnya di diskusikan untuk mengetahui kekurangan pada video tersebut agar selanjutnya dapat di evaluasi, setelah data sesuai dengan konsep dilanjutkan pada proses penyatuan seluruh format file yang ada dalam timeline menjadi satu kesatuan yang utuh.

Tahap Keluaran

Pada tahapan ini akan dihasilkan output dari serangkaian proses sebelumnya, setelah selesai proses editing secara keseluruhan menggunakan adobe premiere pro cc menjadi format video yang telah ditentukan, kemudian hasil export video akan di burning ke CD dan selanjutnya akan di upload ke dalam media sosial pemutar video yaitu youtube.

Segmen Pasar

Pada tahap ini adalah sasaran promosi dan target pasar yang dijadikan tujuan, untuk ruang lingkup yang luas yaitu masyarakat umum dan untuk calon siswa/siswi, kemudian jangkauan sempitnya adalah relasi sekolah tertentu. Di harapkan video profile ini mencapai target pasar meningkatkan persentase minat masyarakat dan calon siswa/siswi baru sebesar 50% dari jumlah sebelumnya yaitu sebanyak 300 siswa.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang yang telah diuraikan dan rancangan media yang dihasilkan oleh peneliti, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Media yang informatif dan efektif sebagai penunjang informasi dan promosi pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang yaitu berupa pengembangan media video profile, karena melalui media tersebut diharapkan dapat menyampaikan informasi sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang meliputi seluruh ruang lingkup sekolah, keunggulan, akreditasi, prestasi, dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki secara detail dan akurat, sehingga diharapkan dapat efektif meningkatkan kepeminatan calon siswa/siswi, dan meningkatkan angka pendaftaran pada tahun berikutnya.
  2. Pengembangan media video profile yang tepat untuk dijadikan daya tarik kepada masyarakat khususnya siswa/siswi baru sehingga mau bergabung dengan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang adalah pengembangan media video profile dengan menyajikan informasi yang jelas dan update sesuai dengan perkembangan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang saat ini. Agar tampilannya terlihat menarik maka perlu menyatukan berbagai effect visual, gambar, dan suara yang dikemas kedalam video profile dan video ini ditampilkan dalam durasi yang tidak terlalu panjang dan jelas.
  3. Target yang akan dicapai melalui pengembangan video profile pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang ini yaitu diharapkan dapat menunjang informasi dan promosi pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang, agar dapat meningkatkan kepeminatan calon siswa/siswi baru, agar sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang semakin dikenal masyarakat luas, serta target pencapaian siswa/siswi baru pada tahun sebelumnya dengan jumlah 200 siswa, dengan adanya pengembangan video profile ini diharapkan dapat menambah jumlah peningkatan minat masyarakat untuk bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang sebanyak 50% dari jumlah sebelumnya yaitu sebanyak 300 siswa.

Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka diberikan saran sebagai berikut :

  1. Dengan adanya media informasi dan promosi dalam bentuk video profile, diharapkan agar media video profile dapat dipergunakan serta ditingkatkan, agar visi dan misi sekolah dapat tercapai dengan tujuan untuk memperkenalkan fasilitas dan kualitas sekolah, serta dapat meningkatkan minat para calon siswa/siswi baru untuk bergabung di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.
  2. Disarankan kepada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang untuk terus menjalankan program kegiatan sekolah dengan menampilkan sebuah video profile yang berisikan informasi yang jelas dan detail mengenai ruang lingkup keunggulan, dan fasilitas baru yang ada di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang. Hal ini dapat menarik masyarakat terhadap SMA Citra Islami, agar sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang semakin dikenal masyarakat secara luas, dan meningkatkan target pencapaian siswa/siswi baru setiap tahunnya.
  3. Agar sekolah SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang dapat mencapai target sasaran video profile ini nantinya akan di implementasikan melalui berbagai media seperti DVD, media sosial : Youtube, dan akan ditampilkan pada saat kunjungan ke sekolah-sekolah khususnya SMP yang berada di wilayah tangerang, serta video profile tersebut akan ditampilkan di pameran pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Marwansyah. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta.
  2. Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
  3. 3,0 3,1 3,2 Desrianti, Dewi Immaniar. Untung Rahardja dan Reni Mulyani 2012. Audio Visual As One of The Teaching Resources on iLearning. Journal CCIT Vol.5 No.2. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Maimunah. Lusyani Sunarya dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol.5 No.3. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Soyomukti, Nurani. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
  6. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  7. Sunarya, Lusyani. Radiyanto dan Erna Susanti. 2013. Enriching Company Profile sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.1. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  8. O’Brien, James. 2012. Introducton to Information System. Jakarta : Salemba Empat.
  9. Hariadi, Doni dan Soebari Martoatmodjo. 2012. Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Projector Microvision. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.8. Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA).
  10. 10,0 10,1 Desrianti, Dewi Immaniar. Sudaryono dan Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus pada Bookstore. Journal CCIT Vol.7 No.3. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  11. Usmara. 2012. Motivasi Kerja. Yogyakarta : Amara Books Yogyakarta.
  12. Brewer, Roy 2013. Tipografi (typography). Jakarta : Erlangga.
  13. Maharsi, Indiria. 2013. TIPOGRAFI (Tiap Font Memiliki Nyawa dan Arti). Yogyakarta : CAPS.
  14. Wibowo, Teguh. 2013. Belajar Design Grafis. Jakarta : Buku Pintar.
  15. Hendratman, Hendi. 2014. Computer Grapich Design. Bandung : Informatika Bandung.
  16. Supriyono, Rakhmat. 2012. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi.
  17. Tinarbuko, Sumbo. 2015. DEKAVE (Penanda Zaman Masyarakat Global). Jogjakarta : CAPS.
  18. Sunarya, Lusyani. Po. Abas Sunarya dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.9 No.1. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  19. 19,0 19,1 Ayuningtyas, Melvy. 2012. Ngedit Video Dengan Adobe Premiere Pro, Bekasi : Dunia Komputer.
  20. Hendratman, Hendi. 2012. The magic of Adobe Premier Pro. Bandung : Informatika Bandung.
  21. Wibowo, Fred. 2012. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta : Pinus.
  22. Sunarya, Lusyani. Putri Apryllia dan Siti Isnaini. 2016. Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual and Broadcasting As a Media Promotion. Journal CCIT Vol.9 No.3. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  23. Savage, T.M. and K.E Vogel. 2014. Digital Multimedia. USA : Kevin Sullivan.
  24. 24,0 24,1 Ariessanti, Hani Dewi. Muhammad Yusuf dan Ceria Marcelina. 2014. Penerapan Multimedia Audio Galery iLearning Community and Services (MAGICS) sebagai Media Penyimpanan Dokumentasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.2. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  25. 25,0 25,1 Effendy, Uchjana Onong. 2012. Kamus Komunikasi. Bandung : Mandar Maju.
  26. Sadiman, Arief S. 2014. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : Pustekkom Dikbud.
  27. Imanto, Teguh. 2012. Diklat Pasca Produksi Televisi. Jakarta : Universitas Esa Unggul.
  28. Arifin, Eva. 2012. Broadcasting to be Broadcaster. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  29. Budiman, Arya. 2015. Kebut Semalam Jago Pidato, MC, Penyiar, Presenter Radio dan Televisi. Yogyakarta : Araska.
  30. Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia. Yogyakarta : B First.
  31. Untara, Wahyu. 2014. Kamus Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Indonesia Tera.
  32. Maryati, Sri dan Bambang Eka Purnama. 2013. Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Polokarto Kabupaten Sukoharjo dengan Menggunakan Komputer Multimedia. Surakarta : Asosiasi Profesi Multimedia Indonesia.
  33. Nugroho, Sarwo, 2014. Teknik Dasar Video Grafi. Yogyakarta : Sarwo.
  34. Gumelar, M.S. 2012. Ultimart. Jurnal Fakultas Seni & Desain Universitas Multimedia Nusantara Vol.3 No.1. Tangerang : Universitas Multimedia Nusantara.
  35. Tim MD Animation. 2016. Serunya Adit Sopo Jarwo. Yogyakarta : B First.
  36. 36,0 36,1 Rahmawati, Indah. 2012. Menjadi Sutradara Televisi : dengan Single dan Multi Kamera. Jakarta : Grasindo.
  37. Waloeya, Yohan Jari. 2012. Seri Belajar Kilat Adobe After Effect. Yogyakarta : Andi.
  38. Wahana Komputer. 2013. Shortcourse Mudah Menguasai Adobe Illustrator. Yogyakarta : Andi.
  39. 39,0 39,1 Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak untuk Pengembangan Sistem Informasi dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung : LAPAN.
  40. Mulyadi. 2013. Sistem Akutansi. Jakarta : Salemba Empat.
  41. Alfianika, Ninit. 2016. Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Deepublish.
  42. Sudaryono. Gaguk Margono dan Wardani Rahayu. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  43. Marsarino, Verdi Lorensa. 2013, Pembuatan Video Profil pada SMK Widya Wisata Sragen. Surakarta : Universitas Surakarta.
  44. 44,0 44,1 Isnaini, Siti. 2015. Perancangan Media Video Profile sebagai Sarana Informasi dan Promosi pada SMK Kesehatan Letris Indonesia. Tangerang : STMIK Raharja.
  45. Wakhid, Sofyan Nur. 2014. Pembuatan Video Profil di SD Negeri 03 Gedong Kecamatan Karanganyar. Surakarta : Universitas Surakarta.
  46. Apryllia, Putri. 2015. Perancangan Video Profile sebagai Media Penunjang Informasi dan Promosi pada Padjadjaran Suites Business & Conference Hotel. Tangerang : STMIK Raharja.
  47. Indriani, Devi Ratih dan Sarwo Nugroho. 2014. Perancangan Video Company Profile sebagai Media Promosi dan Informasi di SMA Institut Indonesia Semarang. jurnal Mahasiswa Vol.1 No.1. Semarang : SMA Institut Indonesia.
  48. O’Mara, Ben. 2012. Social Media, Digital Video and Health Promotion in a Culturally and Linguistically Diverse Australia. Health Pomotion International Vol.28 No.3. Australia : Oxford University Press.
  49. Lupton, Deborah. 2014. Health Promotion in The Digital Era : a Critical Commentary. Health Promotion International Vol.30 No.1. Australia : University of Canberra.
  50. Kaur, Amarjeet and Parminder Singh. 2014. Adaptive Frame Features Based Video Footage Retrieval System. International Journal of Applied Engineering and Technology Vol.4 No.3. India : DIET, Kharar, Punjab.
  51. Manocha, Mansi and Parminder Kaur. 2014. ROI Based Video Object Tracking Using Mean Kernel Profile of Histogram. International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering Vol.3. Issue.8. India : ECE, CEC Landran, Mohali Asociate Professor.
  52. Huang, Shao-nian. Dong-jun Huang and Mansoor Ahmed Khuhro. 2015. “High-Level Codewords Based on Granger Causality for Video Event Detection”. Volume 2015. New York : Hindawi Publishing Corporation Advances in Multimedia.