SI1221471879

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI PROMOSI PADA

SMK NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFIE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI PROMOSI PADA

SMK NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI PROMOSI PADA

SMK NUSA PUTERA KOTA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang Februari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Drs. Sugeng Widada, M.Si.)
   
( Sugeng Santoso, M.Kom.)
NID : 06098
   
NID : 03009

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SMK NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI PROMOSI PADA

SMK NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1221471879

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi maju begitu pesat, memicu persaingan dalam menggunakan bentuk media penunjang informasi promosi, dengan media berbentuk video dapat menampilkan informasi yang disajikan dalam bentuk informasi yang aktual dan faktual secara bergerak maka media berbasis video dapat memberikan daya tarik terhadap setiap yang melihatnya, disamping dapat ditampilkan secara bergerak media tersebut juga ditunjang efek – efek visual maupun efek – efek audio, dan efek animasi sehingga akan lebih menambah nilai daya tarik dan keberhasilan dalam penyampaian pesan informasi. Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang merupakan lembaga Pendidikan yang berorientasi pada pengembangan ilmu-ilmu Pendidikan Kejuruan. Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang memiliki tujuan untuk menciptakan lulusan yang memiliki Lifeskill, Kompetitif, dan berakhlakul karimah. Permasalahan yang ada pada Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang adalah media informasi promosi yang digunakan masih berupa media komunikasi visual dan promosi secara langsung, pada umumnya masyarakat lebih mudah menerima informasi melalui media yang interaktif dan komunikatif. Dengan dirancangnya video profile ini, calon siswa/i baru dan masyarakat dapat mengetahui informasi tentang Sekolah tersebut yang diakses secara online. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan dan metode konsep produksi media (KPM) yang meliputi : pre production, production, dan post production. Dengan demikian pada penelitian ini bermaksud untuk merancang media video profile sebagai penunjang informasi promosi pada SMK Nusa Putra Kota Tangerang, melalui perancangan video profile ini diharapkan dapat memberikan bentuk informasi promosi yang lebih menarik serta mudah diterima khususnya oleh masyarakat Kota Tangerang.


Kata Kunci: Video Profile, Informasi, Promosi


ABSTRACT

The development of information technology is advancing so rapidly, triggering competition in the use of media supporting the information campaign, the media-shaped video can display the information presented in the form of actual information and factual basis to move the media-based video can provide appeal to any who saw, in addition to the media displayed move also supported effects - visual effects as well as effects - sound effects, and animation effects that will further add value appeal and success in the delivery of information messages. School SMK Putra Nusa Kota Tangerang an education institution oriented to the development sciences Vocational Education. School SMK Putra Nusa Tangerang City has a goal to create graduates who have lifeskill, Competitive, and berakhlakul karimah. The problems that exist in the School SMK Putra Nusa Tangerang City is a media information campaign is still used in the form of visual communication media and the promotion directly, in general, people are more receptive to information through interactive media and communicative. With this profile video he designed, prospective students / i new and the public can find information about the school is available online. The methodology used in this study include problem analysis methods, data collection methods, methods of design analysis and methods of media production concept (KPM) which includes: pre-production, production and post production. Thus in this study intends to design video media profile as a supporting promotional information on SMK Putra Nusa Tangerang City, through a video profile design is expected to provide promotional information form more attractive and easy to be accepted, especially by the people of Tangerang.


Keywords : Video Profile, Information, Promotions


KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI PROMOSI PADA SMK NUSA PUTRA KOTA TANGERANG”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada:

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur STMIK Raharja.
  2. Bapak Ir. Untung Raharja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja dan selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja.
  5. Bapak Drs. Sugeng Widada, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Pimpinan, staff, dan keluarga besar SMK Nusa Putra Kota Tangerang yang telah memberikan ijin untuk penulis melakukan riset atau penelitian.
  7. Bapak Edi Sihabudin, S.Ag. selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Seluruh dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  9. Teman-teman serta sahabat-sahabat dan seluruh mahasiswa STMIK Raharja yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu, memberikan doa, semangat, pengetahuan, dukungan serta saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis.
  10. Ucapan Terimakasih Kepada Kedua Orang tua saya yang telah memberikan banyak pengorbanan berupa Moril maupun materil, serta do’a dan dorongannya yang memberikan motivasi dan semangat dalam pelaksanaan studi maupun dalam penyusunan Skripsi ini. Semoga seluruh pengorbanan yang diberikan kepada saya khususnya akan bermanfaat pada saat proses perkuliahan, pelaksanaan laporan Skripsi, hingga penyelesaian studi… amin... amin… Ya Rabbal ’alamin.

    Pada kesempatan ini Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.


    Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

    Tangerang, Februari 2017
    Dian Budi Kusuma
    NIM : 1221471879

    Daftar isi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Tabel Pesaing

    Tabel 3.2 Tabel Biaya Produksi

    Tabel 4.1 Time Schedule Produksi Video Profile SMK Nusa Putra Kota Tangerang

    Tabel 4.2 Tabel Script Writing

    Table 4.3 Daftar Pemain dan Crew


    DAFTAR TABEL

    Gambar 2.1 Tampilan Area Kerja Adobe Premiere Pro CS6

    Gambar 2.2 Tampilan Area Kerja Adobe Photoshop CS6

    Gambar 2.3 Tampilan Area Kerja Adobe After Effect CS6

    Gambar 2.4 Tampilan Area Kerja Audacity

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Gambar 4.1 Tahapan Konsep Produksi MAVIB (KPM)

    Gambar 4.2 Tahapan Preproduction

    Gambar 4.3 Bumper Opening

    Gambar 4.4 Opening Ajakan Kepala Sekolah

    Gambar 4.5 Jalan Menuju SMK Nusa Putra Kota Tangerang

    Gambar 4.6 Opening Tembok Nama Sekolah

    Gambar 4.7 Animasi Dubber

    Gambar 4.8 Suasana Upacara Bendera

    Gambar 4.9 Suasana Kantin

    Gambar 4.10 Suasana Perpus

    Gambar 4.11 Suasana KBM Keuangan

    Gambar 4.12 Suasana KBM TKJ

    Gambar 4.13 Suasana Ujian Sekolah 1

    Gambar 4.14 Suasana Ujian Sekolah 2

    Gambar 4.15 Suasana Ujian Praktik

    Gambar 4.16 Suasana Bimbingan Konseling

    Gambar 4.17 Wawancara Pembina Konseling

    Gambar 4.18 Ekstrakulikuler Paskibra

    Gambar 4.19 Ekstrakulikuler Beladiri

    Gambar 4.20 Ekstrakulikuler Band

    Gambar 4.21 Ekstrakulikuler Futsal

    Gambar 4.22 Suasana Pensi SMK Nusa Putra Kota Tangerang

    Gambar 4.23 Wawancara Siswa

    Gambar 4.24 Wawancara Alumni

    Gambar 4.25 Ajakan Untuk Bersekolah Di SMK Nusa Putra Kota Tangerang

    Gambar 4.26 Credit Title

    Gambar 4.27 Camera Canon EOS 700D

    Gambar 4.28 Drone Xiro

    Gambar 4.29 Xiomi Yi Action Camera

    Gambar 4.30 Tripod

    Gambar 4.31 Slider

    Gambar 4.32 Mic Stereo

    Gambar 4.33 Tahapan Production

    Gambar 4.34 Tahapan Postproduction


    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Perkembangan teknologi informasi maju begitu pesat, memicu persaingan dalam menggunakan bentuk media penunjang informasi promosi, bagi yang tidak perduli dengan perkembangan teknologi tersebut akan ditinggalkan para konsumennya.

    Untuk mencapai nilai keberhasailan target, komunikasi diperlukan bentuk media yang memiliki daya tarik yang kuat kepada setiap audience yang melihatnya.

    Media berbasis video jika dibandingkan dengan media dalam bentuk cetakan, dengan media tersebut tampilan informasi dapat disajikan bentuk informasi yang aktual dan faktual secara bergerak maka media berbasis video lebih dapat memberikan daya tarik terhadap setiap yang melihatnya, disamping dapat ditampilkan secara bergerak media tersebut juga ditunjang efek – efek visual maupun efek – efek audio, dan efek animasi sehingga akan lebih menambah nilai daya tarik dan keberhasilan dalam penyampaian pesan informasi.

    Sesuai dengan hasil analisa permasalahan yang dilakukan dengan cara wawancara atau interview kepada pihak terkait penyelenggara sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang dapat disimpulkan bahwa dari bentuk media yang selama ini berupa brosur yang digunakan sebagai media promosi secara langsung dengan cara datang ke Sekolah – Sekolah Menengah Pertama yang akan menghasilkan lulusan dan melanjutkan ke ke jenjang Sekolah Kejuruan yang lebih tinggi, bentuk media sarana tersebut dinilai belum memiliki keberhasilan dalam pencapaian target yang diinginkan oleh pihak lembaga seperti peningkatan perolehan calon siswa didik tahun ajaran berikutnya.

    Saya selaku Mahasiswa program studi Teknik Informatika Konsetrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang perancangan media berbasis video, dalam skripsi mengambil topik penelitian yang diberi judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI PROMOSI PADA SMK NUSA PUTRA KOTA TANGERANG’’.

    Jika hasil rancangan media diimplementasikan dan berhasil, target yang diharapkan dari pihak penyelenggara Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang memperoleh peningkatan calon siswa didik untuk setiap tahunnya.

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan permasalahan yang disampaikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

    1. Media informasi promosi dalam bentuk apa yang diharapkan dapat meningkatkan perolehan calon siswa SMK Nusa Putra Kota Tangerang ?

    2. Bagaimana merancang Media Video Profile yang dapat dijadikan daya tarik dalam mempromosikan SMK Nusa Putra Kota Tangerang ?

    3. Dari hasil rancangan media informasi berupa video profile yang diajukan manfaat seperti apa yang diperoleh lembaga SMK Nusa Putra Kota Tangerang ?

    4. Target peningkatan kinerja seperti apa yang diinginkan oleh pihak lembaga penyelenggara sekolah jika media yang diusulkan telah digunakan dan berhasil ?

    Ruang Lingkup

    Agar pembahasan permasalahan fokus dan terarah, maka penulis membuat ruang lingkup pembahasan, dibatasi hal-hal yang berhubungan dan yang dibutuhkan dalam rancangan media Video Profile yang dipergunakan sebagai daya tarik dalam mempromosikan sebuah lembaga sekolah yang menampilkan fasilitas penunjang operasioanal belajar mengajar, bentuk kegiatan - kegiatan penunjang kualitas pembelajaran ekstra kurikuler, Infrastruktur fasilitas lingkungan sekolah, bentuk-bentuk prestasai yang pernah dicapai oleh pihak siswa ataupun sekolah, tentang penyampaian promosi untuk bergabung dengan SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah :

    Penulis mengelompokkan tujuan penelitihan menjadi 3 bagian yaitu :

    1. Tujuan Operasional

    2. Meningkatkan daya tarik untuk mempengaruhi masyarakat agar mau bergabung untuk mendaftarkan calon siswa didik ke SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

    3. Tujuan Fungsional

    4. Dapat dijadikan sebagai sarana penunjang mempermudah penyampaian informasi tentang keunggulan yang ada di lembaga sekolah.

    5. Tujuan Individual

    6. a. Dapat menganalisa suatu permasalahan pada suatu lembaga sekolah untuk dicarikan solusinya dan dapat memperluas wawasan dalam meningkatkan kreatifitas dalam merancang media berbasis video.

      b. Dapat menuangkan ide kreatif yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang informasi sebuah lembaga sekolah.

      c. Menambah ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan kontribusi positif tentang peningkatan kualitas lembaga sekolah.

    Manfaat Penelitian yang didapat dari penelitian ini adalah :

    1. Manfaat Bagi Lembaga Sekolah :

    2. a. Dapat mempermudah mempublikasikan tentang keunggulan yang lembaga Sekolah miliki.

      b. Hasil rancangan media video profile dapat dijadikan daya tarik untuk mensugesti masyarakat agar mau bergabung dengan lembaga sekolah yang ditawarkan.

      c. Menambah sarana informasi yang memiliki daya tarik untuk meningkatkan perolehan calon siswa tiap - tiap tahunnya.

    3. Manfaat Bagi Individu

    4. a. Dapat mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan sehingga dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat umum.

      b. Menambah wawasan dan pengalaman dalam merancang sebuah media informasi promosi dan sebagai referensi untuk peluang usaha nantinya.

      c. Menuangkan ide kreatif dalam inovasi rancangan media komunikasi untuk kebutuhan program promosi sebuah lembaga sekolah.

      d. Mengembangkan pola pikir dalam menentukan sebuah rancangan media yang dapat diajukan sebagai solusi pemecahan masalah yang terdapat pada sebuah lembaga sekolah.

    Metodologi Penelitian

    Metode-metode yang digunakan dalam penelitian diantaranya :

    Metode Analisa Masalah

    Analisa permasalahan penulis ditentukan dari hasil wawancara kepada pihak sekolah, lebih tepatnya kepada bagian kesiswaan SMK Nusa Putra Kota Tangerang yang dilakukan pada hari Rabu, 12 Oktober 2016 dengan Bapak Eka Permana Mukti, SP selaku Kepala Sekolah.

    Metode Sumber Data

    1. Data Internal

    2. Setelah penulis mengumpulkan data - data dan interview di lingkungan sekolah, penulis mempunyai keinginan untuk membuat media informasi promosi berupa video profile sekolah tentang SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

    3. Data Eksternal

    4. Data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan diluar suatu instansi sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

    Metode Pengumpulan Data

    Data-data yang dibutuhkan dalam penelitihan ini didapatkan dengan menggunakan metode - metode :

    1. Observasi

    2. Mendapatkan data dengan melakukan penelitian lapangan, melihat secara langsung objek yang dianalisis dengan menggunakan dan melaksanakan pencatatan serta melakukan dokumentasi secara sistematis, yang berhubungan dengan informasi pada SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

    3. Wawancara (Interview)

    4. Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait pada SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

    5. Studi Pustaka

    6. Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Di dalam metode ini penulis berusaha melengkapi data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan baik dari buku-buku, internet atau dari referensi yang lain.

    Analisa Perancangan

    Pengolahan data yang akan digunakan untuk membuat rancangan media berbentuk video profile menggunakan beberapa software yaitu Adobe Premiere CS6, Adobe Photoshop CS6, Adobe After Effect CS6 dan Audacity.

    Konsep Produksi Media

    Pada tahap ini terdapat 3 bagian yaitu Preproduction yang menjelaskan secara rinci tahap – tahap yang dilakukan dalam pembuatan karya berupa video, Production tahap ini menjelesakan tahapan pembuatan karya berupa sinopsis, storyboard dan time schedue yag telah dibuat, tahap selanjutnya yaitu Postproduction merupakan tahap akhir yang berisi digitizing, editing, mixing dan pendistibusian ke berbagai format serta dapat menjangkau ke berbagai khalayak.

    Sistematika Penulisan

    Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam penyusunan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

    Adapun penyusunan bab - bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian perancangan media yang akan dibuat, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar perancangan media serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitan serta elisitasi dan literature review.

    BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

    Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tinjauan lembaga sekoah, sejarah sekolah, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, produk informasi, market analis, potensial market, market segmentation, tujuan pemasaran, strategi pemasaran, biaya produksi media, konfigurasi perancangan.

    BAB IV PERANCANGAN MEDIA (KONSEP MEDIA)

    Pada bab ini berisi perancangan media yang akan dibuat di dalamnya terdapat tahapan – tahapan produksi rancangan media yaitu meliputi : Preproduction, Production dan Postproduction. Sesuai dengan teknik perancangan pembuatan video

    BAB V PENUTUP

    Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan terhadap rumusan masalah, terhadap tujuan dan manfaat penelitian, terhadap metode penelitian, serta saran dan kesan penulis yang berkaitan dengan laporan tugas akhir atau skripsi pada media informasi promosi berupa video di SMK Nusa Putra Kota Tangerang setelah melakukan observasi, dan berdasarkan pada bab-bab yang telah di uraikan di atas.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Konsep Dasar Perancangan

    Pengertian Perancangan

    Menurut Iwan Binanto, dalam buku ”Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya”, Penerbit C.V Andi Offset (2010:260-261)[1],

    Perancangan adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk mendapatkan deskripsi tiap scene lain dan bagan alir (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain.

    Menurut Anton Mambruri, dalam buku ”Manajemen Produksi Program Acara Televisi Format Acara Non Drama, News and Sport”, Penerbit PT.Grasindo (2013:21)[2], ”Perancangan atau mendesain produk adalah merumuskan/menetapkan produk yang akan dihasilkan sehingga apa yang diproduksi/dihasilkan sesuai dengan keinginan/rencana yang telah ditetapkan.”

    Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa yang kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah konsep perancangan sebagai pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama proses analisis.

    Proses Perancangan Secara Umum

    1. Persiapan Data

    2. Menurut Sunarya Lusyani, Radiyanto, Erna Susanti dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 yang berjudul Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja (2013:81-87)[3], ”Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memelukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnnya yang bisa gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep”.

    3. Ide

    4. Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

    5. Konsep

    6. Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan - tujuan, kelayakan segment atau audience yang dituju. Konsep bisa didapatkan dari pihak non – grafis, anatara lain ekonomi, politik, hukum, budaya, dan lain – lain yang bisa menterjemahkan kedalam bentuk budaya visual .

    7. Media

    8. Untuk mencapai sasaran atau segment yang dituju, diperlukan studi kelayakan media yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

    9. Visualisasi

    10. Memperjelas maksud dari tampilan gambar, dengan memadukan pemilihan warna, teks, layout yang sesuai dengan ide yang akan dibuat.

    11. Produksi

    12. Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya terlebih dahulu di proofing (print preview sebelum di cetak) jika warna dan komponen grafis lain tidak ada kesalahan maka desain siap diperbanyak atau disebarluaskan.

    Pengertian Proyek (Project)

    Menurut Teguh Rizani, Sudiadi yang mengutip buku Iman Soeharto dalam Diktat Manajemen Proyek STMIK MDP Palembang (2015:1-2)[4]

    , Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya sudah digariskan dengan jelas.

    Konsep Dasar Informasi

    Pengertian Data

    Menurut Mufti, Achmad Solichin dalam Prosiding Seminar Nasional Ilmu Komputer Universitas Diponegoro dalam Jurnal yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Jurnal Kelas di SMPN 19 Jakarta (2012:128)[5], “Data yaitu kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.”


    Pengertian Informasi

    Menurut Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati yang mengutip buku Jogiyanto dalam Jurnal CCIT Vol.5 No.3 yang berjudul Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi (2012:284)[6]

    . ”Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.”

    Jenis - jenis Informasi

    Menurut Rosyadi, Kemas Imron yang mengutip buku Zulkifli Amsyah dalam Jurnal Media Akademika Vol.27 No.4 yang berjudul Mutu Pendidikan dan Sistem Informasi Mutu (2012:559)[7], Informasi juga dibedakan menjadi dua jenis, yakni informasi substantif dan informasi fasilitatif. Pembagian ini untuk memudahkan dan mengurangi kerumitan menelaah data yang sangat beragam dan banyaknya data :

    1. Informasi Substantif

    2. Informasi substantif adalah informasi yang berkaitan dengan kegiatan substantif, yakni kegiatan pokok sebuah organisasi yang merupakan kegiatan atau bidang utama organisasi sesuai tujuan organisasi bersangkutan.

    3. Informasi Fasilitatif

    4. Informasi Fasilitatif adalah adalah informasi yang berkaitan dengan kegiatan fasilitatif, yakni kegiatan pendukung suatu organisasi.

    Kualitas Informasi

    Menurut Mufti, Achmad Solichin dalam Prosiding Seminar Nasional Ilmu Komputer Universitas Diponegoro dalam Jurnal yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Jurnal Kelas di SMPN 19 Jakarta (2012:128)[5], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data.”

    Informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan tentu saja adalah informasi yang bermutu. Mutu atau kulitas informasi dapat diukur dari :

    a. Akurat

    Akurat berati informasi harus bebas dari suatu kesalahan dan tidak menyesatkan

    b. Tepat waktu

    Sebuah informasi harus darus dapat disediakan pada saat dibutuhkan, apabila informasi terlambat diberikan maka nilai dari informasi tersebut dapat berkurang dan tidak berguna lagi.

    c. Relevan

    Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Kebutuhan inforamasi untuk setiap penerima dapat berbeda, sehingga isi dari informasi dapat bernilai pada satu penerima dan menjadi tidak bermakna pada penerima yang lainnya.


    Nilai Informasi

    Menurut Rosyadi, Kemas Imron yang mengutip buku Zulkifli Amsyah dalam Jurnal Media Akademika Vol.27 No.4 yang berjudul Mutu Pendidikan dan Sistem Informasi Mutu (2012:560-561)[7] Nilai informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :

    1. Ketelitian (accuracy).

    2. Ketepatan Waktu (timeliness).

    3. Kelengkapan (complete).

    4. Keringkasan (conciseness).

    5. Keseuaian (relevancy).

    Konsep Dasar Promosi

    Pengertian Promosi

    Menurut Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati yang mengutip buku Tjiptono dalam Jurnal CCIT Vol.5 No.3 yang berjudul Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi (2012:283-284)[6]

    , Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

    Menurut Noerochmad, Sigid dalam buku teks Strategi Pemasaran I, Penerbit Direktorat Pembinaan SMK (2013:26)[8], ”Promosi adalah usaha – usaha untuk memberitahukan atau menyadarkan, konsumen segala barang hasil produksinya, sampai akhirnya mereka bersedia melakukan pertukaran. Juga promosi dilakukan atas dasar kebutuhan pemberitahuan adanya produk baru, pengembangan produk, menurunya permintaan konsumen dan menjaga loyalitas konsumen.”

    Menurut Setyowati, Indah dalam buku teks Strategi Pemasaran II, Penerbit Direktorat Pembinaan SMK (2013:123)[9] “Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.”

    Tujuan Promosi

    Menurut Sudayat, Ridwan Iskandar[10]. Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:

    1. Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginfonnasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketakutan pembeli, membangun citra perusahaan.

    2. Membujuk, maksudnya mengubah persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli.

    3. Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat pembeli sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat perhatian.

    Setelah diadakan Promosi diharapkan audiens, yaitu adanya pembelian dan kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses komunikasi. Pembeli juga memiliki keterikatan yang tinggi dengan produk yang dikonsumsinya.

    Bentuk Promosi

    Menurut Todorova dalam Trakia Journal of Sciences Vol. 13 Suppl. 1 yang berjudul Marketing Communication Mix (2015:34-38)[11], bentuk promosi yaitu :

    a. Penjualan Pribadi atau Personal Selling

    Penjualan pribadi disajikan dalam presentasi pribadi dari ide-ide dan produk untuk klien, di mana penjual membujuk dan membantu pembeli memutuskan untuk membeli. penjualan pribadi merupakan komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli untuk mempengaruhi pembelian dengan menargetkan hubungan jangka panjang dengan pengecer dan konsumen. personal selling jarang digunakan sebagai agen tunggal untuk promosi. Mereka mendukung cara lain dari bauran promosi saat sedang didukung oleh mereka. personal selling memungkinkan modifikasi pesan per klien, kontrol atas penonton dan mencapai penyampaian informasi tentang perilaku konsumen dan tren pasar. penjualan pribadi presentasi lisan barang, jasa, ide, dalam percakapan pribadi dengan satu atau lebih calon pembeli untuk merangsang mereka untuk membeli, dan membantu mereka dalam pembelian.

    b. Promosi Penjualan atau Sales Promotion

    Promosi penjualan adalah kompleks tindakan dengan jangka pendek tunggal atau untuk mendorong konsumen dan perusahaan komersial dengan menawarkan insentif tambahan untuk meningkatkan penjualan.

    c. Hubungan Masarakat atau Public Relations

    Public Relations merupakan sistem interaktif menggunakan satu atau lebih perangkat komunikasi untuk pemberitahuan efek terukur. Public relations relevan untuk semua kegiatan dalam organisasi dan mencakup semua komunikasi. Public relations tidak fokus pada produk, mereka fokus pada seluruh perusahaan. Tujuan utama mereka adalah untuk mencapai pemahaman dengan penonton dan mempengaruhi opini publik.

    d. Pemasaran Langsung atau Direct Marketing

    Salah satu sektor yang paling cepat berkembang dalam ekonomi global adalah pemasaran langsung, dimana organisasi berkomunikasi langsung dengan target pelanggan mereka untuk menghasilkan reaksi dan transaksi.

    Konsep Dasar Media

    Pengertian Media

    Menurut Rusman dalam buku teks berjudul Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (2013:160)[12] “Mendefinisikan media sebagai segala bentuk dan saloran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.”

    Menurut Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati dalam Jurnal CCIT Vol.5 No.3 yang berjudul Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi (2012:283-284)[6]

    , Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar / foto.

    Jenis – Jenis Media

    Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, media dalam ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

    a. Media Cetak

    Menurut Pasallo, Fuad Abbas Saleh dalam eJurnal Ilmu Komunikasi Vol.1 No.4 (2013:93-94)[13] yang berjudul Peran Media Massa Cetak (Koran) Dalam Meningkatkan Pariwisata Danau Dua Rasa (Labuan Cermin), Berau, Media cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan fungsinya. Maka media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi utama untuk memberikan informasi atau menghibur.

    b. Media Elektronik

    Menurut Abone, Clementina dalam Journal of Emerging Trends in Educational Research and Policy Studies (JETERAPS) Vol.3 No.6 (2012:943)[14] yang berjudul The Electronic Media: A Formidable Instrument For Promoting And Sustaining Responsible Democracy In Nigeria, Media elektronik dapat didefinisikan sebagai "peralatan yang digunakan dalam elektronik untuk proses komunikasi misalnya (televisi, radio, komputer, internet, gadget)

    Konsep Dasar Video

    Definisi Video

    Menurut Rahayu, Nanik Sri dalam buku teks Desain Multimedia, Penerbit Direktorat Pembinaan SMK (2013:9)[15], Video adalah gambar–gambar yang saling berurutan sehingga menimbulkan efek gerak. Pembuatan video dalam tampilan multimedia bertujuan untuk membuat tampilan yang dihasilkan lebih menarik.

    Menurut Desrianti Dewi Immaniar, Untung Rahardja, Reni Mulyani dalam Jurnal CCIT Vol.5 No.2 yang berjudul Audio Visual As One The Teaching Resources On Ilearning (2011:136)[16] Video adalah gambar–gambar yang saling berurutan sehingga menimbulkan efek gerak. Pembuatan video dalam tampilan multimedia bertujuan untuk membuat tampilan yang dihasilkan lebih menarik.

    Penulis menyimpulkan video adalah rangkaian gambar yang bergerak dan tidak bergerak disusun hingga menjadi satu kesatuan agar lebih menarik.

    Kategori Video

    Menurut Iwan Binanto dalam buku ”Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya”, Penerbit C.V Andi Offset (2010:179-180)[1], video terbagi dalam dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

    1. Video Analog

    2. Video analog mengodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog.

    3. Video Digital

    4. Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna, 2 dimensi melayani arah spesial dari gambar bergerak (horizontal dan vertikal) dan satu dimensinya akan mempresentasikan domain waktu.

    Format Video

    Menurut Rahayu, Nanik Sri dalam buku teks Desain Multimedia, Penerbit Direktorat Pembinaan SMK (2013:34-39)[15], Terdiri dari full-motion dan life-video. Full-motion video berhubungan dengan penyimpanan sebagai video clip, sedangkan live-video merupakan hasil pemrosesan yang diperoleh dari kamera.

    Beberapa authoring tool dapat menggunakan full-motion video, seperti hasil rekaman menggunakan VCR, yang dapat menyajikan gambar bergerak dengan kualitas tinggi.

    Terdapat berbagai macam format file video. Berikut ini macam-macam format file video beserta penjelasannya Terdapat berbagai macam format file video. Berikut ini macam – macam format file video beserta penjelasannya :

    1. AVI ( Audio Video Interleaved )

    2. File AVI menyimpan data audio dan video pada struktur interleaved. File ini hanya berupa kontainer dan data audio video dapat dikompres menggunakan berbagai codec. Kualitas dan kapasitas tergantung pada codec dan secara khusus codec yang digunakan adalah MPEG, Divx atau WMV.

    3. MJPEG ( Motion JPEG)

    4. Adalah codec video yang mengompres masing-masing frame sebagai JPEG image yang terpisah. Kualitasnya tergantung pada pergerakan di footage. Sebaliknya pada video MPEG, kualitas menurun apabila ada banyak gerakan di footage. Kekurangan dari codec ini adalah ukuran file yang besar.

    5. MPEG

    6. Adalah format kompresi yang distandarisasi oleh Moving Picture Experts Group (MPEG), yang terbentuk oleh 350 perusahaan dan organisasi.

    Codec MPEG menggunakan lossy compression pada data audio video. Bagian motion video pada standard MPEG-1 didapat dari standard Joint Picture Experts Group (JPEG) untuk lossy compression gambar diam ( foto ). MPEG-1 digunakan pada format VideoCD. Kualitas output dan bit-rate lebih kecil daripada VCR. MPEG-2 sama dengan MPEG-1, tetapi juga menyediakan dukungan untuk interlaced video ( seperti pada siaran TV ) dan juga mendukung Transport Stream yang dibuat untuk mentransfer video dan audio digital pada media dan digunakan untuk broadcasting. Standard MPEG-2 saat ini telah ditingkat menjadi standard terbaru untuk transmisi HDTV. Saat ini digunakan untuk SVCD, DVD dengan tingkat bit yang dapat diubah dan memiliki kualitas gambar yang luar biasa. DV Video merupakan subformat khusus dari MPEG-2 dengan tingkat bit yang tetap. Format ini sangat cocok digunakan untuk video editing. MPEG-4 berbasis MPEG-1 dan MPEG-2, tetapi ada tambahan fitur seperti dukungan VRML untuk rendering 3D, file komposit berorientasi objek (termasuk audio, video dan virtual reality modelling), dukungan untuk DRM dan berbagai macam interaktivitas . Kontainer untuk kandungan MPEG-4 adalah MP4

    1. Quicktime

    2. File Quicktime adalah kontainer multimedia yang terbentuk atas satu atau lebih track seperti audio, video, teks atau efek digital. Masing-masing track mengandung media track, baik itu media stream yang telah di encode atau pointer-pointer pada file eksternal. Codec yang digunakan untuk compress dan decompress data di Quicktime diantaranya MP3, JPEG, Divx, Cinepak, Sorensen dan bahkan MPEG-2 dan MPEG-4. Oleh sebab itu, quicktime lebih cocok digunakan untuk aplikasi internet dibandingkan AVI.

    3. AVI

    4. Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak atau video dan suara atau audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format kompressor atau codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran atau resolusi, bitrate dll sehingga anda bebas mengaturnya.

    5. WMV ( Windows Media Video )

    6. Adalah bagian dari sistem Windows Media buatan Microsoft. Adalah sebuah codec untuk mengencode film dan mentransform slide show yang berisi format bitmap kedalam video terkompres. WMV sebenarnya adalah versi proprietary dari MPEG-4. Video Stream sering dikombinasikan dengan Audio Stream dalam format WMA, dengan video WMV yang dikemas kedalam kontainer AVI atau ASF.

    7. Flash Video

    8. Adalah sebuah wadah format file yang digunakan untuk mengirim video melalui Internet menggunakan Adobe Flash Player (awalnya diproduksi oleh Macromedia) versi 6-10. Konten video flash juga mungkin tertanam di dalam SWF file. Ada dua format file video yang berbeda didefinisikan oleh Adobe Systems dan didukung dalam Adobe Flash Player: FLV dan F4V. Audio dan video FLV data diencode dalam cara yang sama ketika mereka berada dalam file SWF. Yang terakhir format file F4V didasarkan pada basis ISO format file media dan mulai didukungdengan Flash Player 9 Update 3.

    Definisi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

    Definisi Multimedia

    Menurut Rahayu, Nanik Sri dalam buku teks Desain Multimedia, Penerbit Direktorat Pembinaan SMK (2013:44-47)[15], Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear dan multimedia interaktif.

    1. Multimedia Linier

    2. Multimedia linear dimulai dari satu posisi awal menuju ke suatu posisi akhir dengan sedikit atau tanpa interferensi pemakai. Misalnya televisi, film, majalah, koran. Pemakai hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

      Ciri-ciri dari multimedia linear :

      - Sederhana

      - Bersifat logical

      - Ideal untuk produk yang kecil

    3. Multimedia Interaktif

    4. Multimedia interaktif adalah integrasi digital antara text, graphics, animasi, audio, gambar tak bergerak (still images) dan bergerak (motion video) dimana disediakan kontrol terhadap konten dan interaksi tingkat tinggi bagi pemakai individu dan aplikasi multimedia. Misalnya game, multimedia pembelajaran, website. Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.

      Ciri – ciri dari multimedia interaktif :

      - Bersifat non – linear

      - Ada unsur interaktif didalamnya

      - Pengguna menentukan apa, kapan dan bagaimana konten ditampilkan

      Multimedia interaktif terbagi menjadi dua, yaitu :

      - Hierarchycal, pemakai memiliki pilihan, tetapi topik-topik dapat dibagi menjadi subtopik yang lebih spesifik.

      - Non-linear, memungkinkan pemakai untuk bebas bergerak untuk melihat isi materi dengan cara berinteraksi. Tidak ada hierarchy yang dipaksakan, pemakai dapat bergerak bebas ke materi manapun.

      Untuk membuat multimedia interaktif diperlukan konsep dasar media yang akan dibuat (meliputi materi dan pesan yang ingin disampaikan), layout atau desain dan sistem navigasi (mapping).

    Definisi Audio Visual

    Menurut Sunarya Lusyani, Putri Apryllia, Siti Isnaini yang mengutip buku Soegito Atmohoetomo dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.3 (2016:320)[3] yang berjudul Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual And Broadcasting As A Media Promotion, Audio visual merupakan gabungan dari dua kata yang berarti suara dan visual yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar bergerak menimbulkan suara.

    Menurut Umar, dalam Jurnal Tarbawiyah Vol.10 No.2 (2013:131)[17] yang berjudul Media Pendidikan : Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran, Media audiovisual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis yaitu :

    1. Audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide.

    2. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD.

    3. Penulis menyimpulan bahwa media audiovisual merupakan perpaduan suara dan tampilan berupa gambar baik gambar diam atau gambar bergerak dengan tujuan mempengaruhi audience.

      Menurut Rahayu, Nanik Sri dalam buku teks Desain Multimedia, Penerbit Direktorat Pembinaan SMK (2013:31-32)[15], Teknologi audio juga berperan penting dalam penyampaian informasi, tanpa adanya audio dalam sebuah multimedia maka hasilnya tidak lengkap. Suara atau audio di dalam multimedia biasanya berupa suara musik, suara dari voice record dan efek–efek suara lain.

      Dalam media massa elektronik seperti televisi dan film media yang diandalkan adalah gambar dan suara maka yang perlu diperhatikan dan diutamakan adalah kualitas audio (suara) dan kualitas visual (Gambar). Berikut ini adalah perkembangan tata suara, diantaranya:

      a. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.

      b. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah.

      c. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.

      d. DolbyPro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.

      e. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.

    Definisi Broadcasting

    Menurut Sunarya Lusyani, Putri Apryllia, Siti Isnaini yang mengutip buku Eva Arifin dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.3 (2016:320)[3] yang berjudul Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual And Broadcasting As A Media Promotion, Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Penyebaran informasi berfokus pada pesan dan diteruskan dari satu sumber utama untuk salah satu penonton yang besar tanpa pertukaran dialog di antara keduanya.

    Pengertian Sinopsis

    Menurut Suartini Tuti dalam buku teks Bahan Ajar Pendidikan Latihan Profesi Guru, Teknik Broadcasting (2013;16)[18],

    Sinopsis adalah gambaran secara ringkas dan tepat tentang tema atau pokok materi yang akan dikerjakan. Tujuan utama ialah memudahkan pemesan (produsen) menangkap konsep, kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai. Setelah sinopsis ditulis maka sudah harus nampak adanya: alur, isi cerita, Perwatakan pemain (bila ada), tempat, waktu, serta keterangan lain yang memperjelas sinopsis.

    Definisi Naskah

    Menurut Rahayu, Nanik Sri dalam buku teks Desain Multimedia, Penerbit Direktorat Pembinaan SMK (2013:109)[15], Naskah adalah kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap, berpikir dan bertindak lebih lanjut.

    Menurut Sudaryanto, Subjan Badio dalam buku teks Keteknikan Video Grafi Membuat Film Pendek dan Video Iklan, Penerbit Direktorat Pembinaan SMK (2013:32-38)[19], Penulisan naskah secara teoretis merupakan komponen dari pengembangan media atau secara lebih praktis merupakan bagian dari kegiatan poduksi media. Penulisan naskah ini tentu saja melalui tahaptahap perencanaan dan desain, pengembangan, serta evaluasi. Seperti halnya proses menulis pada umumnya, penulisan untuk naskah video atau film ini juga dimulai dengan penelaahan ide/gagasan dan topik. Gagasan yang telah dirumuskan kemudian dikembangkan menjadi sebuah cerita.

    Pada umumnya, secara fisik, naskah terbagi menjadi dua jenis, yaitu naskah satu kolom dan naskah dua kolom.

    a. Naskah Satu Kolom

    Dalam naskah satu kolom, penulisan deskripsi unsur audio dan visual tidak dipisahkan. Semua ditulis berurutan tanpa pemisahan kolom. Khusus untuk program yang akan direkam dengan multikamera dan tidak dengan teknik film (satu kamera) perlu diperhatikan bahwa:

    - Adegan (scene) tidak perlu diberi nomor urut karena tahapan perekaman akan berjalan bersamaan dengan saat penampilan.

    - Pendekatan produksi video (multikamera) akan memudahkan proses pascaproduksi. Pada tahapan pascaproduksi, biasanya tidak banyak penyuntingan karena unsur dramatik sudah dilaksanakan saat perekaman.

    b. Naskah Dua Kolom

    Pada naskah dua kolom, penulisan deskripsi visual seperti setting, gerakan kamera, instruksi acting, dan efek visual dituliskan pada kolom terpisah dari kolom audio. Jadi, kolom audio khusus tempat menuliskan unsur audio termasuk narasi, dialog, sound effect, musik, dan instruksi auditif. Prinsipnya, dari segi isi, naskah satu kolom dan dua kolom akan menghasilkan produk identik. Namun, dari segi tata letak naskah satu kolom tampak lebih konvensional. Walaupun demikian, pada produksi yang sesungguhnya sutradara lebih menyukai bentuk satu kolom.

    Definisi Storyboard

    Menurut Sunarya Lusyani, Putri Apryllia, Siti Isnaini dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.3 (2016:320)[3] yang berjudul Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual And Broadcasting As A Media Promotion, Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan storyboard sebagai media terpadu.

    Menurut Sudaryanto, Subjan Badio dalam buku teks Keteknikan Video Grafi Membuat Film Pendek dan Video Iklan, Penerbit Direktorat Pembinaan SMK (2013:52)[19], Storyboard merupakan gambaran dasar dari produk yang akan dibuat. Storyboard berisi kumpulan kertas yang berisi rangkaian kejadian untuk kepentingan produksi film, termasuk didalamnya film animasi. Storyboard akan menjadi acuan dasar bagi sutradara atau pembuat skenario tentang bagaimana seharusnya sebuah film berjalan.

    Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama dengan ide cerita kita.

    Tahapan Produksi Audio Visual

    Menurut Rahayu, Nanik Sri dalam buku teks Desain Multimedia, Penerbit Direktorat Pembinaan SMK (2013:59-62)[15], Tahap produksi audio visual terdiri dari :

    Preproduction atau Pra Produksi

    Pra produksi merupakan proses sebelum dilakukanya kegiatan produksi, pra-produksi merupakan tahap perencanaan . Pada intinya tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep.

    Berikut ini adalah penjelasan dari setiap kegiatan yang dilakukan dalam tahap pra produksi.

    1. Ide

    2. Setiap proyek diawali dengan ide. Membangun ide merupakan tantangan pertama dalam membuat sebuah proyek, Mimpi, brainstorming, dan memutuskan apa yang akan diungkapkan dan bagaimana cara untuk mengungkapkannya.

    3. Penulisan

    4. Setelah ide diperoleh, selanjutnya adalah penulisan script. Skenario merupakan bentuk transformasi ide menjadi bagian yang lebih detail. selanjutnya setiap bagian dipecah menjadi sebuah cerita.

      Setiap cerita terdiri dari bagian pembuka, inti cerita dan penutup. Pada bagian pembukaan, penonton diperkenalkan pada setting cerita. karakter tokoh dan masalah yang ada. Pada bagian inti cerita, digambarkan tokoh utama berjuang melawan orang-orang yang berusaha mencegahnya untuk meraih apa yang diinginkannya.

    5. Pra visualisasi

    6. Setelah penulisan script selesai, langkah selanjutnya adalah menterjemahkan teks ke dalam bentuk gambar. Film merupakan bahasa visual yang kompleks yang terdiri dari beberapa klip video.

      Pra visualisasi dapat terdiri dari beberapa bentuk. Storyboard menggunakan perangkat lunak atau keertas dan pensil. Dapat pula berupa gambar diam untuk frame-frame kunci dalam tiap segmen. Dapat pula menggunakan kamera video untuk membuat draft kasar dari script yang telah ditulis.

    7. Perencanaan produksi

    8. Perencanaan produksi yaitu pembuatan perencanaan berdasarkan semua bidang pekerjaan yang akan dilakukan sehingga proses syuting akan berjalan lancar. Perencanaan proyek bukanlah pekerjaan yang menarik dan kreatif. Namun pekerjaan ini dapat digunakan untuk memastikan apakah segala sesuatunya bekerja sesuai rencana ataukah ada yang tidak sesuai, misalnya anggaran keuangan yang membesar, waktu yang menjadi semakin lama.

    Production atau Produksi

    Menurut Suartini Tuti dalam Bahan Ajar Pendidikan Latihan Profesi Guru, Teknik Broadcasting (2013;22-23)[18], Tahap ini dimulai setelah perencanaan dan persiapan sudah selesai. Diharapkan sesuai dengan scedule yang telah ditetapkan. Sutradara bekerjasama dengan artis dan crew membuat shoting scrip yaitu menterjemahkan naskah menjadi naskah produksi sehingga menjadi susunan gambar-gambar yang mampu bercerita. Shoting script ini akan dipakai panduan bagi semua kerabat kerja termasuk para artis dan khususnya bagi kamerawan. Sutradara akan membuat daftar shot (shot list) dari setiap adegan (scene).

    Postproduction atau Pasca Produksi

    Menurut Suartini Tuti dalam buku teks Bahan Ajar Pendidikan Latihan Profesi Guru, Teknik Broadcasting (2013;23-25)[18], Tahapan ini ada tiga langkah yaitu editing off line, editing on line dan mixing. Proses editing ada dua macam sesuai peralatannya yaitu editing analog dan digital atau nonlinier dengan perangkat komputer editing. Editing off line analog / linier. Di dalam loggimg semua hasil shoting telah diberi tanda (time code) yaitu nomor kode berupa digit frame, detik, menit dan jam dimunculkan dalam gambar.

    Mixing Adalah pencampuran antara gambar dan suara. Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam lalu dimasukkan kedalam pita hasil editing on line sesuai dengan petunjuk yang ada dalam naskah editing. Keseimbangan antara suara asli, narasai, ilustrasi music dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis dan terdengar dengan jelas. Misalnya pada waktu diperlukan suara narasi, maka suara lainnya menjadi backsound maka volumenya harus dikurangi. Demikian pula bila yang diperlukan suara asli maka yang lain volumenya dikurangi.

    Program Aplikasi Penunjang Desain

    Definisi Adobe Premiere Pro CS6

    Menurut Adobe Creative Team (2012:12-18)[20], Dalam buku Adobe Premiere Pro CS6 Classroom in a Book, Adobe Premiere Pro memiliki tools yang mudah digunakan untuk mengedit video dan juga menyediakan tools canggih untuk memanipulasi, menyesuaikan, dan fine-tuning video.

    Secara garis besar jendela Adobe Premiere Pro terdiri dari enam jendela, yaitu Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools :

    1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip atau footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.

    2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trimming dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.

    3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.

    4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.

    5. Jendela Timeline adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip atau footage yang akan di edit.

    6. Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.



    Gambar 2.1
    Tampilan Area Kerja Adobe Premiere Pro CS6

    Pengertian Adobe Photoshop CS6

    Menurut Almasih Musa (2014)[21], Adobe Photoshop atau biasa disebut Photoshop adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto / gambar dan pembuatan efek. Pada Photoshop CS6 banyak fitur yang menarik yang tidak ada di versi sebelumnya seperti Camera RAW filter, Perspective Warp, Focus Area, Shake Reduction.



    Gambar 2.2
    Tampilan Area Kerja Adobe Photoshop CS6

    Pengertian Adobe After Effect CS6

    Menurut Amin Misbachul (2014)[22], Adobe After Effect adalah sebuah software aplikasi yang memungkinkan anda dapat menambahkan berbagai spesial efek pada video anda yang anda buat agar menjadi lebih baik dan keren. Software ini banyak digunakan untuk pembuatan efek-efek pada perfilman karena kemampuannya yang dapat menghasilkan Efek Film atau Video yang sangat bagus.


    Gambar 2.3
    Tampilan Area Kerja Adobe After Effect CS6

    Pengertian Audacity

    Menurut Pitarto Estu (2014:18)[23] dalam buku How To Make Audio Project With Audacity Membuat Media Pembelajaran Berbasis Audio, Penerbit Indonesia Membaca Buku, Audacity adalah nama sebuah perangkat lunak (software) yang didaftarkan menjadi sebuah merk oleh Dominic Mazzoni, dikembangkan oleh sekelompok sukarelawan dan didistribusikan oleh GNU General Public License (GPL). Audacity ini diciptakan sebagai program yang berguna untuk merekam suara, mengkonversi kaset pita ke dalam bentuk rekaman digital, membuat file suara MP3, WAV, mengedit dan mencampurkan berbagai macam suara menjadi satu.

    Gambar 2.4
    Tampilan Area Kerja Audacity

    Pengertian Elisitasi

    Menurut Arief (2013)[24], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi tahap I

    2. Yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Elisitasi tahap II

    4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

      a. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

      c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi tahap III

    6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

      a. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

      b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

      c. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem ?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

      c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

    7. Final Draft Elisitasi

    8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Literature Review

    Literature review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh peneliti (Peserta TA/Skripsi) terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

    Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan Raharja penulis mendapatkan beberapa Literature review, di antaranya sebagai berikut :

    1. Tinjauan studi dari penelitian Aditya Yuda Pambudi, 2015/2016, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul ”Perancangan Media Video Profile Sebagai Penunjang Daya Tarik Promosi Pada SMK Kharisma Panongan Kabupaten Tangerang”.

    2. [Pambudi, Aditya Yuda, 2015/2016] dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk menghasilkan media yang berisikan informasi tentang instansi sebagai sarana promosi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa perumusan masalah yang didapat dari hasil Interview pada instansi terkait untuk mendapatkan data dan masalah yang terjadi agar Project yang dihasilkan tepat sasaran. Dari penelitian ini dapat disimpulkan hasil rancangan video profile ini masih banyak kekurangan dari segi konsep maupun visual effect.

    3. Tinjauan studi dari penelitian Alfa Ziqri, 2014/2015, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul “Perancangan Media Video Profile Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Smk Bina Am Ma’mur Kabupaten Tangerang”.

    4. [Ziqri, Alfa 2014/2015] dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk Memudahkan pihak sekolah untuk meningkatkan promosi melalui video profile dan mudah dipahami oleh masyarakat luas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisa interview dengan pihak terkait sebagai Stakeholder agar mendapatkan data untuk membuat video yang diinginkan sesuai kebutuhan pihak terkait. Dari video yang dibuat terdapat kelebihan yaitu agar dapat lebih meningkatkan efektifitas dalam penyampaian informasi seputar fasilitas dan kegiatan yang tersedia pada instansi terkait.

    5. Tinjauan studi dari Jurnal ilmiah oleh peneliti Johan Christian Goenawan dkk, 2013, Universitas Kristen Petra Surabaya dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, yang berjudul “Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta Media Pendukungnya”.

    6. [Goenawan, Johan Christian 2013] dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk menciptakan sebuah karya video promosi Pulau Bawean yang dikemas secara menarik agar masyarakat menjadi aware terhadap Pulau Bawean sebagai tempat tujuan wisata baru yang memiliki potensi keindahan yang tidak kalah dengan tempat wisata alam lainnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa SWOT untuk membandingkan promosi sejenis yang telah dibuat oleh peneliti lainnya.

    7. Tinjauan studi dari Jurnal ilmiah oleh peneliti Tyas Ajeng Nastiti dkk, 2013, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, yang berjudul “Perancangan Video Promosi Surabaya Berupa TVC Sebagai Media Promosi Kota Surabaya Dengan Mengangkat Pencitraan Sparkling Surabaya”.

    8. [Nastiti, Tyas Ajeng dkk 2013] dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk memasaran dan mempromosikan kota tersebut. Karena sebuah kota perlu dipasarkan dan dipromosikan dalam kaitannya untuk meningkatkan pemasukan kota tersebut dari berbagai bidang, seperti wisata, ekonomi, pendidikan, industri, atau bahkan politik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode interview untuk mendapatkan konsep yang diinginkan.

    9. Tinjauan studi dari penelitian Rino Zamari, 2011/2012, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul ”Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Media Promosi Pada CV. Gaya Remaja Tailor”.

    10. [Zamari, Rino, 2011/2012] dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk memperkenalkan seluruh kapasitas perusahaan dan diharapkan melalui perancangan media komunikasi visual ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, dapat diterima oleh seluruh khalayak sasaran dan agar mendapat kepercayaan dari calon konsumen atau perusahaan yang ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan terkait. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisa yang didapat dari hasil Interview yang dilakukan kepada pihak terkait sebagai Stakeholder untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam pembuatan Project dalam penulisannya. Berdasarkan penelitian yang dihasilkan memiliki kelebihan yang diberikan oleh karya visual dalam bentuk majalah yaitu pesan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, terdapat ilmu pengetahuan, bentuk komunikasi disesuaikan dengan target Audience, dan kualitas visual relatif baik. Adapun kekurangan dari produk yang dihasilkan yaitu mudah rusak dan biaya produksi yang cukup mahal.

    Dari hasil Literatur Review diatas penulis melanjutkan dan memperbaharui dengan konsep dan penyajian yang lebih menarik. Dari literatur review nomer 1 yang bernama Aditya Yuda Pambudi, menurut penulis dengan melalui sarana media Video Profile memudahkan lembaga sekolah untuk menginformasikan kualitas media promosi kepada masyarakat luas.

    Penulis berharap penelitian selanjutnya dalam mengembangkan video profile yang telah ada dengan konsep dan penyajian yang lebih menarik dengan menampilkan efek animasi agar kemasan menjadi bagus sehingga dapat menarik masyarakat untuk lebih mengetahui profile lembaga sekolah tersebut.

    BAB III

    GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

    Sejarah Singkat Lembaga Sekolah

    SMK Nusa Putra Kota Tangerang merupakan lembaga pendidikan kejuruan swasta. Sekolah ini berdiri pada tahun 2008 dengan SK Pendirian 42/4/0184-TUdanmemperoleh akreditasi kompetensi keahlian B sejak tahun 2011, beralamat di Jl. Teuku Umar No.12, Kelularahan Nusa Jaya Kecamatan Karawaci Tangerang. Dengan Bapak Eka Permana M,SP Sebagai Kepala Sekolah.

    Secara garis besar SMK Nusa Putra Kota Tangerang memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut.

    Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kewajiban yang berlaku, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa-siswi di Sekolah, membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), melaksanakan urusan Tata Usaha (TU), membina kerja sama dengan Orang Tua Siswa, Masyarakat dan instansi terkait, melaksanakan program dinas pendidikan Kota, bertanggung jawab kepada Walikota melalui Kepala Dinas Pendidikan.

    SMK Nusa Putra Kota Tangerangdidukung oleh tenaga pengajar yang ahli dibidangnya, agar dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya handal, tapi juga profesional sehingga mampu bersaing di dunia kerja, juga mampu untuk mandiri.

    SMK Nusa Putra Kota Tangerangmemiliki program bidang Keahlian. program keahlian yang ada di SMK Nusa Putra Kota Tangerang meliputi:

    1. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)

    2. Keuangan (KU)

    SMK Nusa Putra Kota Tangerangakan berkonsentrasi pada program keahlian dan kesehatan. Tujuannya adalah Siswa tamat belajar dengan mahir dan dapat berkarir di dunia kerja atau dapat pula melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

    Pada ProgramKeahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), diharapkan siswa lulusannyamemiliki kemampuan Ilmu Komputer dan Jaringan pada dunia industri, instansi dan kegiatan usaha serta mampu merawat, menganalisa kerusakan pada komputer.

    Pada Program Keuangan (KU),diharapkan siswa lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dalam hal administrasi keuangan dan pelaporan keuangan pada dunia usaha atau industri baik secara manual maupun konsentrasi.

    Ruang Lingkup Penyampaian Informasi

    Ruang lingkup kegiatan Penyampaian InformasiSMK Nusa Putra Kota Tangerangdilihat hanya dari segi Penyampaian Informasi secara manual dari (mulut ke mulut) padaSMK Nusa Putra Kota Tangerangmelalui staff-staff Sekolah tersebut.


    Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

    1. Visi Sekolah

    2. Menjadi sekolah dambaan seluruh lapisan masyarakat dan menghasilkan lulusan yang dapat bersaing didunia kerja maupun usaha, peka terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi serta handal dan dapat diharapkan oleh masyarakat, Agama dan Negara.

    3. Misi Sekolah

    4. Membekali peserta didik sehinggamemiliki kompetensi yang meliputi :

      a. Memiliki moral dan budi pekerti luhur berdasarkan Agama.

      b. Keterampilan menyelesaikan pekerjaan dan tugas.

      c. Mudah beradaptasi pada perubahan lingkungan dan inovasi global.

      d. Cakap, kreatif dalam menghadapi era persaingan bebas.

      e. Tanggap terhadap arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    5. Tujuan Sekolah

    6. a. Meningkatkan kedisiplinan, kejujuran, kreatifitas, inovasi, keuletan dan ketekunan siswa dalam belajar.

      b. Membekali peserta didik pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dan sesuai dengan potensinya untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.

      c. Membekali peserta didik agar mempunyai semangat juang dan sikap kerja keras untuk mengejar ketertinggalan dan berwirausahawan.

      d. Membekali peserta didik pengetahuan dan keterampilan serta teknologi yang diperlukan oleh masyarakat sekitar.

      e. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi pribadi yang mempunyai semangat yang tinggi untuk belajar secara mandiri.

      Kondisi masyarakat kita sekarang ini, terutama sekitar kita masih sangat memprihatinkan. Agamanya baru terbatas penganut saja, belum menjadi pengamal Agama. Namun lingkungan sekitar sekolah kita adalah Lingkungan yang relatif aman dan cukup strategis untuk pengembangan diri.

      Ekonomi dan tingkat kesejahteraan masih dibawah rata-rata karena kurangberpendidikan. Orang tua menyekolahkan anaknya masih belum terarah dan memilih biaya murah sehingga ketika lulus sekolah belum bisa menentukan arah kehidupan, apalagi untuk mandiri.

      Demikian pengantar ini dibuat sebagai awal perkenalan dengan SMK Nusa Putra Kota Tangerang. Semoga para siswa-siswi pada angkatan pertama dan selanjutnya akan menjadi pelajar unggulan dan menjadi contoh bagi pelajar-pelajar di sekolah lain, sehingga dapat menjadi panutan bagi masyarakat, dan menjadi kebanggaan orang tua.

    Fasilitas

    Beberapa fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar yang terdapat di Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang yaitu :

    a. Gedung Sekolah yang memiliki 3 lantai.

    b. Hotspot Area

    c. Laboratorium Komputer

    d. Perpustakaan

    e. Sarana Olahraga

    f. Ruang OSIS

    g. Kantin

    h. Parkir Luas

    Struktur Organisasi

    Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada jenis, tingkat dan sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang susunan dan tata kerja sekolah.

    Dalam struktur organisasi sekolah terlihat adanya hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, siswa dan pegawai tata usaha serta pihak lain di luar sekolah.

    Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan pendidikan harus diselenggarakan oleh kepala sekolah untuk mencapai suatu tujuan.Agar kegiatan di SMK Nusa Putra Kota Tangerang berjalan sesuai dengan program yang telah dibentuk.

    Gambar 3.1
    Struktur Organisasi

    Wewenang Dan Tanggung Jawab

    A. Tujuan Sekolah

    Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan jalur sekolah, secara garis besar memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Melaksanakan pendidikan di sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut.

    2. Pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

    3. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah.

    4. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

    5. Melaksanakan urusan Tata Usaha (TU).

    6. Membina kerja sama dengan orang tua siswa, masyarakat dan instansi terkait.

    B. Tugas Pengelola Sekolah

    Berlangsungnya kegiatan sekolah ada yang sangat penting yaitu manusia, karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya.

    Untuk itu dalam bagian ini perlu dibahas secara lebih dalam mengenai tugas pengelola sekolah yang mencangkup komite sekolah, yayasan, kepala sekolah sedangkan wakil kepala sekolah diantaranya urusan kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, humas (hubungan masyarakat), tanggung jawab kepala program kesiswaan, laboran, koordinator piket, pembina BK/BP (Bimbingan Konseling/Penyulukan), pembina perpustakaan, pembina ekstrakurikuler, guru, wali kelas dan tata usaha sekolah. Karena bagaimana pun lengkap dan modernnya fasilitas yang berupa gedung, perlengkapan, alat kerja, metode-metode kerja dan dukungan masyarakat akan tetapi apabila manusia-manusia yang bertugas menjalankan program sekolah itu kurang berpartisipasi, maka akan sulit untuk mencapai tujuan pendidikan yang dikemukakan, adapun tugas-tugas dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. Yayasan / Kepala Yayasan

    2. a. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya pada sekolah yang dibinanya.

      b. Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil belajar/bimbingan siswa dan kemampuan guru.

      c. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses pembelajaran/bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan hasil belajar/bimbing¬an siswa.

      d. Melaksanakan analisis komprehensif hasil analisis berbagai faktor sumber daya pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah.

      e. Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang proses pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar/ bimbing¬an siswa.

      f. Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaran pendidikan di sekolah binaannya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasan lulusan/pemberian ijazah.

      g. Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya dan melaporkannya kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan stakeholder lainnya.

      h. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian untuk menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.

      i. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah.

      j. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan.

    3. Komite Sekolah

    4. a. Memberikan pertimbangan, yang dalam Buku Panduan Umum Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah disebut peran advisory agency atau badan yang memberikan pertimbangan.

      b. Memberikan arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, yang di dalam Buku Panduan Umum Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah disebut sebagai suporting agency atau badan yang memberikan dukungan.

      c. Melakukan pengawasan pendidikan, sekali lagi yang dalam Buku Panduan Umum Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dikenal dengan controlling agency atau badan yang melakukan pengawasan.

    5. Kepala Sekolah

    6. Kepala sekolah selaku mempunyai tugas:

      a. Menyusun perencanaan.

      b. Mengorganisasikan kegiatan.

      c. Mengarahkan kegiatan.

      d. Mengkoordinasikan kegiatan.

      e. Melaksanakan pengawasan.

      f. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.

      g. Menentukan kebijaksanaan.

      h. Mengadakan rapat.

      i. Mengambil keputusan.

      j. Mengatur proses belajar mengajar.

      k. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, sarana dan prasarana, keuangan atau RAPBS.

      l. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansiterkait.

    7. Wakasek Kurikulum / Kurikulum

    8. a. Menyusun program pengajaran

      b. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan

      c. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

      d. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir

      e. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan

      f. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB

      g. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan mengajar

      h. Mengatur pelaksaan program perbaikan dan pengayaan

      i. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator mata pelajaran

      j. Melakukan supervisi administrasi akademis

      k. Melakukan pengarsipan program kurikulum

      l. Penyusunan laporan secara berkala

    9. Wakasek Kesiswaan / Kesiswaan

    10. a. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS)

      b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS

      c. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi

      d. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental

      e. Membina dan melaksanakan koordinasi 9 K

      f. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima beasiswa

      g. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah

      h. Mengatur mutasi siswa

      i. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan pelaksanaan MOS

      j. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah

      k. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi

      l. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala

    11. Wakasek Sarana dan Prasarana

    12. a. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana

      b. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana

      c. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran

      d. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana

      e. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah keseluruhan

      f. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana

      g. Menyusun laporan secara berkala

    13. Wakasek Humas / Hubin

    14. Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

      a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan sekolah

      b. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid

      c. Membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya

      d. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah

      e. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah

      f. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah

      g. Melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab untuk mewujudkan 9 K

      h. Menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran hasil pendidikan (gebyar pendidikan)

      i. Mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan untuk mnghadiri rapat masalah - masalah yang bersifat umum

      j. Menyusun laporan secara berkala

    15. Kepala Program Keahlian

    16. a. Menyusun program kerja

      b. Mengkoordinir tugas guru dalam pembelajaran

      c. Mengkoordinir pengembangan bahan ajar

      d. Memetakan kebutuhan sumber daya untuk pembelajaran

      e. Memetakan dunia industri yang relevan

      f. Melaksanakan program praktik kerja industri

      g. Melaksanakan uji kompetensi

      h. Menginventarisasi fasilitas pembelajaran program keahlian

      i. Melaporkan ketercapaian program kerja

      j. Melakukan langkah-langkah efisien dan efektif guna kelancaran pembelajaran di program keahlian

      k. Memberi masukan penilaian kinerja pendidik

      l. Memberi sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib.

      m. Mengusulkan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan

      n. Mengusulkan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran

    17. Tata Usaha

    18. a. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

      b. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar

      c. Pengurusan administrasi sekolah

      d. Pembinaan dan pengembangan karii pegawai tata usaha sekolah

      e. Penyusunan administrasi sekolah meliputi kesiswaan dan ketenagaan

      f. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah secara keseluruhan

      g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9 K

      h. Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala

    19. Laboran

    20. a. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium

      b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium

      c. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium

      d. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium

      e. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium

      f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala

      g. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium

      h. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium

      i. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium

      j. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium

      k. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala

    21. Koordinator Piket

    22. a. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan)

      b. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket

      c. Menertibkan kelas-kelas yang kosong

      d. Mencatat : guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang pulang belum waktunya, kelas yang pulang sebelum waktunya

      e. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat, dan keliling kelassambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih berada didalam kelas

      f. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk.

      g. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau gurupembimbing

      h. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah

    23. Pembina Bimbingan Konseling / Bimbingan Penyuluhan

    24. a. Memantau dan menginventarisasi kondisi dan aktifitas siswa

      b. Memberikan pelayanan kepada siswa yang membutuhkan bimbingan

      c. Memberikan bimbingan kepada seluruh siswa secara periodic termasuk didalamnya cara belajar, sikap mental dan sebagainya.

      d. Menyusun dan melaksanakan administrasi BP/BK

      e. Melaksanakan koordinasi dengan kepala sekolah dan wali kelas

      f. Melaksanakan penelusuran dan pemasaran tamatan bersama PKS kesiswaan dan hubungan industri

      g. Membuat laporan program BP/BK

    25. Pembina Perpustakaan

    26. a. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka

      b. Pelayanan perpustakaan

      c. Perencanaan pengembangan perpustakaan

      d. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka

      e. Inventarisasi dan pengadministrasian

      f. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika

      g. Menyusun tata tertib perpustakaan

      h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

    27. Pembina Ekstrakurikuler

    28. a. Menyusun Program Kerja dan Jadwal Kegiatan.

      b. Wajib hadir membimbing, membina, dan mengawasi setiap kegiatan siswa asuhannya di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

      c. Bersama Wakil Kepala Sekolah, BP/BK menegakan disiplin dan Tata Tertib siswa.

      d. Mengembangkan minat dan bakat siswa.

      e. Membina, membimbing siswa dalam keikutsertaan dalam kegiatan lomba-lomba di dalam maupun di luar sekolah.

    29. Guru

    30. a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap

      b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

      c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir

      d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

      e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

    31. Wali Kelas

    32. a. Pengelolaan kelas.

      b. Penyelenggaraan administrasi kelas.

      c. Penyusunan atau pembuatan statistik bulanan kelas.

      d. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan

      e. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

      f. Membantu pengembangan keterampilan anak didik

      g. Membantu pengembangan kecerdasan anak didik

      h. Mempertinggi budi pekerti dan kepribadian anak didik

    Produk Informasi

    A. Produk

    SMK Nusa Putra Kota Tangerang memiliki pelayanan guru pengajar yang kompeten sesuai dengan disiplin ilmunya dengan pengajar lulusan S1, perkembangan siswa langsung diinformasikan oleh Wali kelas kepada Orang Tua, minat dan bakat siswa disalurkan dengan baik, praktek industri disalurkan ke berbagai perusahaan / instansi.

    SMK Nusa Putra Kota Tangerang memiliki fasilitas pendidikan seperti gedung 3 lantai dengan 12 ruang kelas, hotspot area, laboratorium computer, perpustakaan, sarana olahraga, ruang osis, kantin dan parkiran yang luas.

    Dengan program beasiswa pada Ketua OSIS dan program bebas biaya Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) menjadikan sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang diminati oleh peserta didik dari kalangan ekonomi menengah kebawah hingga kalangan ekonomi menengah keatas, siswa dan siswi yang bersekolah di SMK Nusa Putra Kota Tangerang saat ini berdomisili di wilayah Tangerang Kota dan sekitarnya.

    B. Latar Belakang Produk

    Dengan melihat potensi kerja dan minat masyarakat di sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerangdari awal didirikan hingga saat ini memiliki 2 program kompetensi keahlian yaitu :

    Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yaitu keahlian yang dimiliki berupa kemampuan teknik komputer dan jaringan pada dunia industri, instansi dan kegiatan usaha serta mampu merawat, menganalisa kerusakan pada computer dan menjadi teknisi yang handal.

    Keuangan (KU) yaitu keahlian yang mencakup administrasi keuangan dan pelaporan keuangan pada dunia usaha atau industri baik secara manual maupun komputerisasi.

    C. Produksi

    Dalam perancangan video Promosi MAVIB, dengan pengolahan yang diproses dalam produksi secara sederhana, namun informasi dan visualisasi yang ditampilkan dapat menarik audience, sehingga audiencemengerti pesan yang disampaikan, yaitu promosi dan informasi tentang Perguruan Tinggi Raharja. Kecepatan proses dan pengendalian proses produksi biasanya menjadi ujung tombak pemasaran. Karena dengan adanya pengendalian proses produksi perancangan akan mendapatkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

    1. Menghemat dalam penyampaian informasi.

    2. Kecepatan dalam produksi akan dipacu (efisiensi kerja).

    3. Pengendalian mutu tiap langkah proses produksi dapat ditentukan standar pengawasannya.

    4. Masalah-masalah dalam proses produksi dapat dikendalikan.

    D. Material Produk

    Para peseta didik yang bersekolah di SMK Nusa Putra Kota Tangerang saat ini masih berasal dari wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya, dengan guru pengajar yang kompeten sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya lalu dengan pengajar lulusan S1 diharapkan mampu mendidik peserta didik dengan baik agar handal pada bidangnya.

    SMK Nusa Putra Kota Tangerang memiliki fasilitas pendidikan seperti gedung 3 lantai dengan 12 ruang kelas, hotspot area, laboratorium computer, perpustakaan, sarana olahraga, ruang osis, kantin dan parkiran yang luas.

    E. Spesifikasi Produk

    Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang pada saat ini memiliki perolehan data keadaan siswa pada program kompetensi keahlian Keuangan (KU) memperoleh total peserta didik 162 yang terdiri dari siswa dan siswi, sedangkan pada program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) memperoleh total peserta didik 308 yang terdiri dari siswa dan siswi.

    Dengan perolehan jumlah siswa dan siswi yang menjadi peserta didik di SMK Nusa Putra Kota Tangerang membuktikan bahwa program kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) lebih diminati oleh masyarakat.

    Perkembangan Produk

    Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang dari awal didirikan hingga saat ini memiliki 2 program kompetensi keahlian yaitu :

    Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yaitu keahlian yang dimiliki berupa kemampuan teknik komputer dan jaringan pada dunia industri, instansi dan kegiatan usaha serta mampu merawat, menganalisa kerusakan pada computer dan menjadi teknisi yang handal.

    Keuangan (KU) yaitu keahlian yang mencakup administrasi keuangan dan pelaporan keuangan pada dunia usaha atau industri baik secara manual maupun komputerisasi.

    Untuk perkembangan sekolah selanjutnya SMK Nusa Putra Kota Tangerang berencana menambah beberapa program konpetensi keahlian lainnya yang diminati masyarakat.

    Harga Produk

    Dengan biaya SPP yang terjangkau serta program beasiswa Ketua OSIS dan bebas biaya Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), lalu biaya pendaftaran siswa dan siswi baru yang terjangkau menjadikan sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang diminati oleh peserta didik dari kalangan ekonomi menengah kebawah hingga kalangan ekonomi menengah keatas.

    Market Analisis

    Market analisis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan perusahaan atau instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja atau kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan promosi, dan banyak aspek lain dari perusahaan atau instansi. Didalam market analysis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan atau instansi.

    Market Positioning

    Positioning merupakan penempatan pesan dibenak audience. Pada celah mana suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya.

    Sebelum merencanakan program pemasaran, SMK Nusa Putra Kota Tangerang mengidentifikasi siapa konsumen sasarannya dan bagaimana proses keputusannya. Melalui analisis pasar perlu diidentifikasi peran setiap orang dalam pengambilan keputusan, hal ini sangat penting karena mempunyai implikasi dalam merancang media, menentukan pesan-pesan komunikasi, dan mengalokasikan anggaran promosi, sehinggadapat memilih, mengembangkan dan mengkomunikasikan Sekolah yang nyaman.

    Dalam target marketing SMK Nusa Putra Kota Tangerang menentukan segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan membentuk kelompok konsumen (calon siswa baru, relasi, masyarakat) yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan pola pemasaran tersendiri, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut, yaitu dengan melakukan presentasi, pemberian open house.

    Kondisi Kompetitor

    Saat ini kondisi pesaing begitu banyak, namun ada segelintir instansi pendidikan yang kurang begitu professional dalam pembuatan media promosi, dan sangat jauh tertinggal dari segi kualitas dan kuantitas dari apa yang di miliki oleh SMK Nusa Putra Kota Tangerang. Walaupun dari segi harga mereka masih sangat terjangkau.


    Tabel 3.1
    Tabel Pesaing

    Potensial Market

    Pada dasarnya informasi yang di berikan SMK Nusa Putra Kota Tangerang terfokus kepada calon siswa-siswi yang ingin bergabung di lembaga pendidikan.

    Media informasi berupa videoprofile interaktif tentang SMK Nusa Putra Kota Tangerangditujukan bagi calon siswa–siswi yang ingin mendapatkan pendidikan yang berkualitas serta mendapatkan fasilitas yang memadai dengan biaya yang terjangkau. Khususnya dalam hal ini sasaran adalah calon siswa-siswi dari kalangan menegah yang tinggal di Kota Tangerang dan sekitarnya.

    MarketSegmentation

    Geografi  : KotaTangerang dan Kabupaten Tangerang

    Demografi  :

    1. Jenis Kelamin  : Pria & Wanita

    2. Umur  : 13 tahun s/d 16 tahun

    3. Kelas Ekonomi  : Menengah

    4. Sasaran  :

    5. a. Siswa/I SMP& Sederajat

      b. Siswa/I Pindahan

      c. Relasi

      d. Masyarakat

      Psikografi  : Siswa - siswi SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan Siswa - siswiTransfer atau pindahan yang ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di SMK Nusa Putra Kota Tangerang dan Relasi dari sekolah tertentu serta masyarakat yang ingin mengetahui lebih detail tentang ruang lingkup sekolah tersebut.

    Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

    Pemberian promosi dalam bentuk mediavideo profile ini diharapkan dapat membuat calon siswa-siswi dapat bergabung setelah menuntaskan pendidikannya ditingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Statistik perkembangan jumlah murid dalam 8 tahun terakhir pada SMK Nusa Putra Kota Tangerang yaitu tahun ajaran 2008-2009 dapat menjaring sebanyak 45 siswa baru pada tahun ajaran 2009-2010 dapat menjaring sebanyak 40 siswa baru, tahun ajaran 2010-2011 dapat menjaring sebanyak 42 siswa baru, tahun ajaran 2012-2013 dapat menjaring sebanyak 44 siswa baru. tahun ajaran 2012-2013 dapat menjaring sebanyak 38 siswa baru. tahun ajaran 2013-2014 dapat menjaring sebanyak 42 siswa baru. tahun ajaran 2014-2015 dapat menjaring sebanyak 42 siswa baru. tahun ajaran 2015-2016 dapat menjaring sebanyak 40 siswa baru.

    Sekolah menargetkan sekiranya dapat menjaring 50 siswa baru pada tahun ajaran baru, meningkat bertahap dari tahun sebelumnya yang hanya mampu menjaring beberapa siswa, oleh sebab itu video profile ini dibuat secara interaktif dan semenarik mungkin agar dapat memberikan informasi secara jelas dan bisa di terima oleh calon siswa-siswi yang ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) maupun siswa-siswi pindahan yang ingin melanjutkan pendidikannya di SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

    Marketing Strategi (Strategi Pemasaran)

    Promosi yang di lakukan saat ini baru sebatas membagikan brosur, memasang spanduk dan banner disetiap acara internal yang setiap tahunnya diadakan oleh SMK Nusa Putra Kota Tangerangdan memberikan brosur pada saat mendatangi beberapa SMP yang dilakukan setiap pembagian buku raport semester genap, sehingga tidak dapat menjelaskan instansi tersebut secara detail, maka dari itu dengan adanya

    media video profile sebagai penunjang promosi diharapkan sekolah mendapatkan yang lebih bagus dari sebelumnya dan pangsa pasar meningkat 65% dari sebelummya.

    Budget Produksi Media

    Tabel 3.2
    Tabel Biaya Produksi

    Konfirgurasi Perancangan

    Spesifikasi Hardware

    Perancangan video profile tersebut menggunakan 1 unit Laptop Acer dengan spesifikasi sebagai berikut :

    a. Monitor  : HD LED LCD 14” Wi

    b. Processor  : Intel® Core (TM) i3-370MCPU @2.40GHz

    c. RAM  : 1 GB

    d. Harddisk  : 500 GB

    e. Mouse  : Optical Mouse

    f. Speaker  : Speaker Logitech

    Sofware yang digunakan

    Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

    a. Adobe Premiere Cs6.

    b. AdobePhotoshop Cs6

    c. AdobeAfter Effect CS6

    d. Audacity

    BAB IV

    KONSEP PRODUKSI MEDIA MAVIB

    Konsep Produksi Media MAVIB

    Video profile ini merupakan konsep produksi MAVIB dengan melalui tahapan-tahapan untuk mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience, dibuat dengan Konsep Produksi MAVIB Media video yang dibuat akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi MAVIB dimulai dari Preproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction .

    Preproduction adalah tahap dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dimulai seperti dituangkannya ide, pembuatan time schedule, sinopsis, script writting, pembuatan storyboard, pencarian pemain dan crew. Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari sinopsis,storyboard dan tepatnya time schedule yang telah dibuat. Production memiliki empat tahapan yaitu berupa perencanaan multimedia, perencanaan audio, perencanaan visual dan yang terakhir perencanaan broadcasting. Sedangkan Postproduction adalah tahap format packet untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media. Untuk lebih jelasnya konsep produksi MAVIB di illustrasikan pada bagan berikut ini :

    Gambar 4.1
    Tahapan Konsep Produksi MAVIB (KPM)

    Preproduction

    Preproduction merupakan tahapan awal yang menjadi dasar konsep pembuatan karya, dengan menentukan solusi berupa ide-ide sebagai perencanaan konsep dari masalah yang ada dan menghasilkan media yang bisa dipergunakan untuk memberikan informasi yang dikemas dalam bentuk video profile. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan pihak terkait, lalu persiapan konsep dimulai dari dituangkannya ide-ide bagaimana memberikan tontonan informasi yang menarik bagi audience, pembuatan time schedule, sinopsis, script writting, pembuatan storyboard, persiapan alat-alat yang dipergunakan, pencarian pemain dan crew, hingga anggaran atau budget produksi. Untuk lebih jelasnya diilustrasikan pada gambar berikut ini:

    Gambar 4.2
    Tahapan Preproduction

    Ide

    Media informasi yang sering kita nikmati merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang telah dituangkan kedalam media dalam hal ini media audio dan visual (video). Media informasi yang dibuat mengambil ide dari profile SMK Nusa Putra Kota Tangerang, media informasi yang dibuat mengambil garis besar dari ide tersebut.

    Time Schedule

    Tabel 4.1
    Time Schedule produksi video profile SMK Nusa Putra Kota Tangerang

    Sinopsis

    Sinopsis adalah ringkasan jalannya cerita video yang merupakan ringkasan dari cerita secara keseluruhan. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya setengah, satu atau dua halaman, dapat juga seperlima atau sepersepuluh. Sinopsis rancangan media video profile sebagai media promosi dan informasi pada SMK Nusa Putra Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

    “SMK Nusa Putra Kota Tangerang adalah salah satu instansi swasta di bidang pendidikan yang berdiri pada tahun 2008 beralamat di Jl. Teuku Umar No.12, Kelularahan Nusa Jaya Kecamatan Karawaci Tangerang. SMK Nusa Putra Kota Tangerang mendapat status terakreditasi B pada tahun 2011 dengan dua program kompetensi keahlian yang di buka yaitu Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Keuangan (KU). SMK Nusa Putra Kota Tangerang ini memiliki 12 ruang Kegiatan Belaar Mengajar, 1 Ruang Guru, 1 Ruang Tata Usaha (TU), 1 Ruang Lab.Komputer, 1 Ruang Lab.Keuangan, 1 Perpustakaan, 1 Ruang OSIS, 1 Ruang Kantor Yayasan, 1 Lapangan Olahraga dan 1 Taman Siswa. Dengan Fasilitas penunjang terdiri dari 40 Komputer Siswa, 8 Printer Inkjet, 1 WiFi dan berbagai kegiatan ekstrakulikuler seperti : Futsal, Paskibra, Bela diri, dan Band. SMK Nusa Putra Kota Tangerang mengutamakan sistem pembelajaran praktek, kualitas pengajar yang berpengalaman dan profesional dibidangnya, serta mengutamakan komunikasi secara intensif kepada siswa dengan melakukan bimbingan konseling / penyuluhan”.

    Script Breakdown Sheet

    Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.

    Script Writing dalam video profile ini seperti berikut :

    Tabel 4.2
    Script Writing

    Pembuatan Storyboard

    Storyboard adalah rancangan berupa skate gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

    Storyboard

    Scene 1

    Gambar 4.3
    Bumper Opening

    Scene 2



    Gambar 4.4
    Opening Ajakan Kepala Sekolah

    Scene 3


    Gambar 4.5
    EXT/Jalan menuju SMK Nusa Putra Kota Tangerang/Siang Hari/Full Shot


    Scene 4

    Gambar 4.6
    Opening Tembok Nama Sekolah

    Scene 5

    Gambar 4.7
    Animasi Dubber

    Scene 6

    Gambar 4.8
    EXT/Suasana upacara bendera di SMK Nusa Putra Kota Tangerang/Pagi Hari/Full Shot

    Scene 7



    Gambar 4.9
    EXT/Suasana Kantin/Siang Hari/Medium Shot


    Scene 8



    Gambar 4.10
    INT/Suasana Perpus/Siang Hari/Medium Close Up

    Scene 9



    Gambar 4.11
    INT/Suasana KBM Keuangan/Pagi Hari/Medium Shot

    Scene 10


    Gambar 4.12
    INT/Suasana KBM TKJ/Pagi Hari/Medium Close Up

    Scene 11


    Gambar 4.13
    INT/Suasana Ujian Sekolah/Pagi Hari/Medium Shot

    Scene 12



    Gambar 4.14
    INT/Suasana Ujian Sekolah/Pagi Hari/Close Up

    Scene 13


    Gambar 4.15
    EXT/Suasana Ujian Praktik/Pagi Hari/Medium Close Up

    Scene 14



    Gambar 4.16
    INT/Suasana Bimbingan Konseling/Siang Hari/Medium Close Up

    Scene 15



    Gambar 4.17
    INT/Wawancara Pembina Konseling/Siang h\Hari/Medium Close Up

    Scene 16



    Gambar 4.18
    EXT/Ekstrakulikuler Paskibra/Siang Hari/Medium Shot

    Scene 17

    Gambar 4.19
    EXT/Esktrakulikuler Beladiri/Siang Hari/Medium Shot


    Scene 18


    Gambar 4.20
    EXT/Esktrakulikuler Band/Siang Hari/Medium Shot

    Scene 19



    Gambar 4.21
    EXT/Ekstrakulikuler Futsal/Siang Hari/Full Shot

    Scene 20

    Gambar 4.22
    EXT/Suasana Pensi/Siang Hari/Full Shot

    Scene 21

    Gambar 4.23
    INT/Wawancara Siswa/Siang Hari/Medium Close Up

    Scene 22


    Gambar 4.24
    EXT/Wawancara Alumni SMK Nusa Putra Kota Tangerang/Pagi Hari/Medium Close Up

    Scene 23



    Gambar 4.25
    INT/Ajakan untuk bersekolah di SMK Nusa Putra Kota Tangerang/Medium Close Up


    Scene 24



    Gambar 4.26
    Credit Title

    Produksi Team (Crew) Dan Talent

    Pemain dari video profile ini adalah seluruh siswa – siswi, pengajar dan karyawan SMK Nusa Putra Kota Tangerang, sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan Sutradara, Cameramen, Editor, Script Writting, dan pembaca Naskah.

    Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile dengan spesial effect antara lain :

    Tabel 4.3
    Daftar pemain dan crew

    Peralatan Yang Digunakan

    Secara umum alat yang digunakan selama proses pengambilan gambar adalah Camera DSLR, Xiomi Yi Action Camera, Drone, Tripod, Mic Stereo dan Slider. Untuk Camera yang digunakan penulis menggunakan Camera Canon EOS 700D dan Xiomi Yi Action Camera, dalam proses pengambilan gambar pada saat produksi video profile Camera DSLR menjadi alat utama untuk merekam gambar selama proses produksi di Sekolah dan sebgai tambahan penulis menggunakan Drone berjenis Xiro untuk merekam dari udara. Sedangkan alat penunjang lainnya penulis Mic Stereo digunakan dalam pengisian dubbing suara dan wawancara, serta penulis menggunakan Tripod dan Slider sebagai dudukan kamera dan untuk membantu pergerakan Camera.

    Gambar 4.27 Camera Canon EOS 700D
    Gambar 4.28 Drone Xiro
    Gambar 4.29 Xiomi Yi Action Camera
    Gambar 4.30 Tripod
    Gambar 4.31 Slider
    Gambar 4.32 Mic Stereo

    Production

    Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan crew dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing crew.


    Bagan 4.3

    Gambar 4.33
    Tahapan Production

    Perencanaan Multimedia

    Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, suara dan beberapa spesial efek. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

    A. Tujuan Multimedia

    Tujuan multimedia dari pembuatan media audio visual ini adalah sebagai media informasi dan promosi sekolah untuk display yang dimasukkan kedalam presentasi dan ditampilkan setelah presentasi dari petugas selesai, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami masyarakat luas.

    B. Strategi Multimedia

    Media audio visual menyampaikan informasidan promosi tentang SMK Nusa Putra Kota Tangerang. Sebelum masuk ke proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan, yang setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Geografi : Wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang

    Demografi :

    a. Jenis Kelamin :

    - Pria & Wanita

    b. Usia :

    - 13 s/d 16 tahun

    c. Kelas Ekonomi :

    - Menengah

    d. Sasaran :

    - Siswa-siswi SMP & Sederajat

    - Relasi dari Sekolah tertentu

    - Transfer atau pindahan

    - Masyarakat

    Psikografi : Siswa/i SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan Siswa/i Transfer atau pindahan yang ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di SMK Nusa Putra Kota Tangerang dan Relasi dari sekolah tertentu serta masyarakat yang ingin mengetahui lebih detail tentang ruang lingkup sekolah tersebut.

    C. Program Multimedia

    Media video informasi dan promosi yang dibuat meliputi yaitu :

    a. Teks

    Teks dalam video ini memakai type Times New Roman dan Orator Std diterapkan dalam media informasi dengan beberapa efek.

    b. Picture

    Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg dan Avi untuk videonya.

    c. Sound

    Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai pembaca naskah pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.

    Perencanaan Audio

    Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap kali penmpilan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik masyarakat maka dari itu perencanaan audio mempunyai faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media informasi berupa video yang dihasilkan.Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

    A. Tujuan Audio

    Tujuan dari elemen audio yang diberikan dalam pembuatan media informasi ini adalah agar dapat memberikan interest kepada masyarakat hingga mengena dihati masyarakat. SMK Nusa Putra Kota Tangerang telah memasuki tahap persaingan (competitive stage) maka maksud tujuan audio ini adalah dalam rangka meyakinkan masyarakat akan kelengkapan fasilitas dan keunggulan mutu program studi. Audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi berupa video ini akan lebih hidup dan memberikan interest dihati masyarakat hingga mempengaruhi masyarakat untuk dapat bergabung menjadi siswa-siswi SMK Nusa Putra Kota Tangerang. Audio dalam video profile ini akan lebih banyak menerangkan tentang pilihan program studi, sistem pembelajaran, fasilitas, ekstrakulikuler hingga mengarahkan masyarakat untuk bergabung di SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

    B. Strategi Audio

    Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, dan suara manusia sebagai pembaca naskah yang intinya menjelaskan profile SMK Nusa Putra Kota Tangerang. Dari setiap gerakan yang ada diberikan efek audio yang berbeda–beda sesuai dengan tampilan di video tersebut dari suara musik akan di dubbing dengan suara efek yang sedang ditampilkan maupun ketika orang sedang berbicara. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Geografi : Wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang

    Demografi : a. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    b. Usia :

    - 13 s/d 16 tahun

    c Kelas Ekonomi :

    - Menengah Atas

    - Menengah

    - Menengah Bawah

    d. Sasaran :

    - Siswa-siswi SMP& Sederajat

    - Relasi dari Sekolah tertentu

    - Transfer atau pindahan

    - Masyarakat

    Psikografi : Siswa-siswi SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan Siswa-siswi Transfer atau pindahan yang ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di SMK Nusa Putra Kota Tangerang dan Relasi dari sekolah tertentu serta masyarakat yang ingin mengetahui lebih detail tentang ruang lingkup sekolah tersebut.

    C. Program Audio

    Setiap audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3, dicari sound efek yang sesuai. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disuguhkan kepada masyarakat. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti untuk audio musik mp3, untuk dubbing suara manusia disesuaikan dengan gambar yang sedang berjalan dengan durasi yang disamakan. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini ada tiga tahapan yaitu :

    a. Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek bumper opening tulisan dan logo SMK Nusa Putra Kota Tangerang mengambil suara awalan music Arabian Knights instrumental - ironsoul.

    b. Music Background digunakan dalam bumper hingga ajakan Kepala Sekolah sebagai opening menggunakan backsound Sunny Side Up by Alumo, dalam perjalanan menuju sekolah SMK Nusa Putra menggunakan backsound Pop – Punk Instrumental, dalam upacara bendera hingga suasana KBM menggunakan backsound Al – Tes Instrumental, dalam video Ujian Sekolah hingga wawancara Pembina Konseling menggunakan backsound Sleep Dealer - Nozomi, dalam Video Pensi hingga wawancara Siswa menggunakan backsound Kings and Queens – 30 Seconds To Mars.

    c. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video dan naskah dari video dengan menggunakan audio yang berada pada kamera Canon EOS 700D.

    Perencanaan Visual

    Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau dalam bentuk video yang disusun secara rapi dengan menampilkan video, gambar-gambar yang interaktif dan diedit sedemikian rupa agar menarik masyarakat yang melihatnya serta perencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image tertentu dalam video yang ditampilkan.

    A. Tujuan Visual

    Media informasi yang dirancang berupa sebuah karya visual yang didalamnya terdapat visual effects yakni efek bola berputar, efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visualisasi yang terkesan menarik. Kesan yang ditampilkan dalam visual effect video tersebut dengan menggabungkan lima buah hasil video yang berbeda menjadi dalam satu frame.

    B. Strategi Visual

    Visual Effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan riil atau benar–benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : Bumper, opening, suasana perjalanan menuju tempat sekolah, aktifitas sekolah, wawancara kepala sekolah, yayasan, guru, siswa-siswi, prestasi siswa-siswa/i serta kegiatan belajar mengajar dan sarana prasarana didukung dengan kegiatan non formal dan promosi. Semua dirancang dan disajikan dengan tepat, tegas, efisien dan efektif.

    C. Program Visualisasi

    Didalam proses produksi inilah perancangan spesial effects dibuat menggunakan aplikasi–aplikasi yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit.

    Perencanaan Broadcasting

    Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

    A. Tujuan Broadcasting

    Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi dan promosi yang dibuat. Tujuan broadcasting pembuatan media informasi dan promosi ini diharapkan akan menjangkau 90% dari khalayak yang ditetapkan seperti masyarakat terdekat serta masyarakat luas pada umumnya. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi dan promosi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target yang ditetapkan.

    B. Strategi Broadcasting

    Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu pemanfaatan fasilitas tempat yang ada, strategi Broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD, upload video ke You-Tube dan Website Sekolah.

    C. Program Broadcasting

    Program broadcasting melingkupi pada khalayak yang luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat dari hasil editing media video profile SMK Nusa Putra Kota Tangerang akan disalurkan melalui media :

    a) DVD secara garis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan. Untuk itu buat format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk .avi, .mov, .mpg, dan wmv.

    b) Youtube, media informasi yang diunggah melalui Youtube, harus mempunyai akun sebelum malakukan aktifitas unggah, biasanya dengan secara otomatis Youtube akan meminta aktifasi akun . Jika telah melakukan aktifasi akun maka proses unggah tinggal mencari dimana video disimpan. Proses lama tidaknya unggah tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses unggah video.

    Postproduction

    Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di satukan dan di edit oleh seorang editor. Kegiatan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :

    Gambar 4.34
    Tahapan Postproduction



    Digitizing

    Tahap pertama yang dilakukan adalah memindahkan file gambar

    hasil shooting ke PC atau laptop menggunakan mini dv dan memory card yang bisa menyimpan dan membaca kembali gambar yang telah dishoot pada saat proses syuting berlangsung.

    Editing

    Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

    Mixing

    Mixing merupakan tahap pencampuran antara gambar dan suara, narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik dimasukkan kedalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah proses mixing selesai lalu data di ekspor ke format file tertentu untuk proses penyiaran ke publik.

    Finishing

    Tahap finishing ini merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan video profile ini. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro menjadi format video. Kemudian hasil export video di burning ke DVD dan di unggah ke Youtube untuk menyebarkan video informasi dan promosi ini kepada sasaran-sasaran yang telah ditentukan dalam potensi pasar.

    1. Tahap Keluaran

    2. Tahap keluaran adalah suatu tahapan dimana pada tahapan-tahapan awal telah dikerjakan dari mulai digitizing, editing, mixing dan hasil terakhir adalah penyimpanan serta format video yang harus ditentukan baik format AVI atau MPEG4 untuk digunakan nantinya.

    3. Segmen Pasar

    4. Segmen pasar adalah tahap akhir, di mana video profile ini dirilis, diupload dan didistribusikan, Media yang di pakai untuk mempromosikan video profile ini adalah Youtube dan Website sekolah, Pendistribusian video profile ini bisa melalui link yang disebarkan melalui email kepada calon siswa/i dan masyarakat. Selain itu video profile ini akan di promosikan di jejaring sosial seperti facebook dan twitter yang bertujuan agar calon siswa/i bisa lebih mudah melihat dan download video profile SMK Nusa Putra Kota Tangerang. Video profile ini juga akan ditayangkan pada acara pameran pendidikan yang diikuti oleh SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang dilakukan pada SMK Nusa Putra Kota Tangerang, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

    1. Media dalam bentuk Video Profile yang dapat dijadikan daya tarik dalam mempromosikan SMK Nusa Putra Kota Tangerang karena media tersebut menampilkan informasi yang disajikan dalam bentuk informasi yang aktual dan faktual secara bergerak maka media berbasis video lebih dapat memberikan daya tarik terhadap setiap yang melihatnya, disamping dapat ditampilkan secara bergerak media tersebut juga ditunjang efek – efek visual maupun efek – efek audio, dan efek animasi sehingga akan lebih menambah nilai daya tarik dan keberhasilan dalam penyampaian pesan informasi.

    2. Untuk menghasilkan rancangan media video profile yang dapat dijadikan penunjang peningkatan perolehan calon siswa/i tiap-tiap tahunnya, pada rancangan media tersebut dibutuhkan konsep produksi media yang disebut KPM (Konsep Produksi MAVIB). Pada konsep tersebut terdapat tahapan-tahapan diantaranya: Tahapan Preproduction, Tahapan Production, dan Tahapan Postproduction. Agar menghasilkan rancangan media berbasis video yang baik dan berkualitas dibutuhkan aplikasi program komputer penunjang: Adobe After Effect CS6, Adobe Premiere CS6, Adobe Photoshop CS6 dan Audacity. Dari tahapan-tahapan yang telah ditetapkan pelaksanaannya disesuaikan dengan time schedule yang telah ditetapkan.

    3. Setelah media berbasis video digunakan oleh lembaga sekolah untuk pencapaian taget, target yang diinginkan oleh lembaga sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang adalah dapat selalu meningkatkan perolehan calon siswa/i baru untuk tiap-tiap tahunnya dan menjadi sekolah yang dapat berperan aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mejadi tempat pendidikan yang nyaman untuk para peserta didiknya dalam meraih ilmu pengetahuan.

    4. Setelah hasil dari implementasi video profile Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang berhasil meningkatkan jumlah siswa dan siswi peserta didik, Sekolah akan meningkatkan lagi kinerja dari Guru pengajar serta sarana dan prasarana yang ada di Sekolah tersebut. SMK Nusa Putra Kota Tangerang untuk selanjutnya juga akan menambah kompetensi keahlian.

    Saran

    Jika SMK Nusa Putra Kota Tangerang ingin menjadi Sekolah yang nyaman bagi para siswa/i dan pencitraan sekolah selalu terjaga, dalam kesempatan laporan penelitian ini penulis ingin menyampaikan masukan diantaranya :

    1. Hasil rancangan video profile ini masih banyak kekurangan dari segi konsep maupun visual effect, agar nantinya video profile dapat menjadi video yang berkualitas dan dapat menjadi daya tarik promosi untuk pencitraan lembaga sekolah maka perlu dikembangkan lagi secara bertahap karena seiring berjalannya waktu pasti ada perubahan yang terjadi di Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang baik dalam sarana dan prasarana untuk menujang proses pembelajaran dan lain sebagainya.

    2. Penulis berharap agar SMK Nusa Putra Kota Tangerang dapat menjadi instansi pendidikan yang berkualitas dan nyaman bagi para siswa dan siswi yang bersekolah nantinya, dengan meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pendidikan dan perawatan secara berkala.

    3. Selalu terbuka dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengadakan perubahan dan penyempurnaan sarana media informasi yang akan digunakan sekolah, hendaknya sekolah selalu terbuka terhadap setiap pihak yang ingin mengadakan penelitian di SMK Nusa Putra Kota Tangerang setiap tahun.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
    2. Anton, Mambruri. 2013. Manajemen Produksi Program Acara Televisi Format Acara Non Drama, News and Sport. Jakarta: PT.Grasindo.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Sunarya Lusyani, Radiyanto dan Erna Susanti. 2013. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.7 No.1 hal 81-87.
    4. Teguh Rizani, Sudiadi. 2015. Diktat Manajemen Proyek STMIK MDP Palembang. Palembang: STMIK MDP.
    5. 5,0 5,1 Mufti, Achmad Solichin. 2012. Perancangan Sistem Informasi Jurnal Kelas di SMPN 19 Jakarta. Yogyakarta: Graha Imu.
    6. 6,0 6,1 6,2 Maimunah, Lusyani Sunarya dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5 No.3 hal 284.
    7. 7,0 7,1 Rosyadi, Kemas Imron. 2012. Mutu Pendidikan dan Sistem Informasi Mutu, Penerbit IAIN. Jambi: Jurnal Media Akademika. Vol.27 No.4 hal 559.
    8. Noerochmad, Sigid. 2013 Strategi Pemasaran I. Depok: Direktorat Pembinaan SMK.
    9. Setyowati, Indah. 2013. Strategi Pemasaran II. Depok: Direktorat Pembinaan SMK.
    10. Sudayat, Ridwan Iskandar. 2009. Fungsi dan Tujuan Promosi. Diambil dari: https://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/24-fungsi-dan-tujuan-promosi.pdf (6 November 2016).
    11. Todorova. 2015. Marketing Communication Mix. Trakia Journal of Sciences Vol. 13 Suppl. 1 hal 34-38.
    12. Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
    13. Pasallo, Fuad Abbas Saleh. 2013. Peran Media Massa Cetak (Koran) Dalam Meningkatkan Pariwisata Danau Dua Rasa (Labuan Cermin). Samarinda: eJurnal Ilmu Komunikasi. Vol.1 No.4 hal 93-94.
    14. Abone, Clementina. 2012. The Electronic Media: A Formidable Instrument For Promoting And Sustaining Responsible Democracy In Nigeria. Nigeria: Journal of Emerging Trends in Educational Research and Policy Studies (JETERAPS). Vol.3 No.6 hal 943.
    15. 15,0 15,1 15,2 15,3 15,4 15,5 Rahayu, Nanik Sri. 2013. Desain Multimedia. Malang: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
    16. Desrianti Dewi Immaniar, Untung Rahardja dan Reni Mulyani. 2011. Audio Visual As One The Teaching Resources On Ilearning. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5 No.2 hal 136.
    17. Umar. 2013. Media Pendidikan : Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran. Pekalongan: Jurnal Tarbawiyah. Vol.10 No.2 hal 131.
    18. 18,0 18,1 18,2 Suartini Tuti. 2013. Bahan Ajar Pendidikan Latihan Profesi Guru, Teknik Broadcasting. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
    19. 19,0 19,1 Sudaryanto, Subjan Badio. 2013. Keteknikan Video Grafi Membuat Film Pendek dan Video Iklan. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK.
    20. eBook Adobe Creative Team. 2012. Penerbit Adobe Press.
    21. Almasih Musa. 2014. dalam web www.trikmudahphotoshop.com/2014/04/pengertian-fungsi-dan-sejarah- photoshop.htm . (15 November 2016, 13.20 WIB).
    22. Misbachul Amin. 2014. dalam web http://www.ilmugrafis.com/after-effect.php?page=penjelasan–fungsi-tools-panel-di-after-effect . (13 Januari 2017, 15.37 WIB).
    23. Pitarto Estu. 2014. How To Make Audio Project With Audacity Membuat Media Pembelajaran Berbasis Audio. Penerbit Indonesia Membaca Buku
    24. Arief. 2013. dalam web www.Informatika.web.id/elisitasi.html . (15 November 2016, 13.07 WIB).