SI1214474253

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN ONLINE

PADA PT. GUNUNG MORIA MEGA PRIMA

SKRIPSI


jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1214474253
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN ONLINE PADA

PT. GUNUNG MORIA MEGA PRIMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1214474253
Nama
Jenjang Studi
: Strata 1
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Sistem Informasi
           
           
           
           
(Untung Rahardja, Ir.,M.T.I.)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN

ONLINE PADA PT. GUNUNG MORIA MEGA PRIMA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

NIM
: 1214474253
Nama
Jenjang Studi
: Strata 1
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akutansi

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif,

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016 / 2017

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing 1
   
Pembimbing 2
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
   
(Dadan Ramdhani, Dr.,SE.,M,Si.,Akt.,CA)
NID : 05065
   
NID : 08201

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN ONLINE PADA

PT. GUNUNG MORIA MEGA PRIMA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214474253
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Anggota Penguji 1
 
Anggota Penguji 2
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nama
: Devita Kurniasari
NIM
: 1214474253
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1214474253

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangan sistem komputerisasi tidak lepas dari perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi ialah menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Membangun suatu sistem informasi memerlukan pemahaman yang baik dan jelas mengenai sistem yang akan digunakan baik dalam prosedur sistem, input, output maupun hal-hal yang mempengaruhi kinerja sistem baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satunya di bidang penggajian karyawan. Pada PT. Gunung Moria Mega Prima sistem penggajian yang dilakukan saat ini dengan menggunakan sistem manual. Contoh seperti laporan penggajian yang dilakukan sebulan sekali. Sehingga sering sekali terjadi kesalahan penghitungan dan laporan penggajian kepada atasan. Dengan menggunakan metodologi SDLC (system development life cycle ) maka diusulkan untuk membangun sebuah aplikasi dalam bentuk system informasi yang dapat digunakan oleh accounting dalam mengolah semua data penggajian secara online. Diharapkan aplikasi ini dapat membantu selain mengolah data informasi juga dapat menyimpan data-data dengan baik dan mempermudah penghitungan gaji jika sewaktu-waktu pemilik menginginkan laporan yang ada.


Kata kunci : SDLC, Accounting, Online, Penggajian

ABSTRACT

The development of computerized systems can not be separated from the development of technology that can affect many aspects of human life. One of the advantages of the computerized system is to produce information that is relevant, timely and accurate. Build an information system requires a good understanding and clear about the system that will be used both in the procedures of the system, input, output and the things that affect system performance both for short term and long term. One of them in the field of employee payroll. At the PT. Mount Moriah Mega Prima payroll system is done today by using a manual system. Examples such as payroll report on a monthly basis. So often happens miscalculations and payroll reports to superiors. Using the methodology SDLC (system development life cycle) it is proposed to build an application in the form of system information that can be used by accounting in processing all payroll data online. This application is expected to help in addition to process data information also can store data properly and facilitate salary calculation if at any time the owner wants the existing reports.


Keywords : SDLC, Accounting, Online, Payroll

KATA PENGANTAR


Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN ONLINE PADA PT. GUNUNG MORIA MEGA PRIMA”. Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Stara Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi (SI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penuualis dalam menyusun Laporan Skripsi ini, terutama kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (PKI) STMIK Raharja
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi
  4. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Bapak Dadan Ramdhani, Dr.,SE.,M,Si.,Akt.,CA selaku pembimbing kedua yang telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Ibu Oei Lusy Bijosono, selaku Direktur Komisaris PT. Gunung Moria Mega Prima.
  7. Seluruh Karyawan PT. Gunung Moria Mega Prima yang telah membantu penulis selama pembuatan laporan ini.
  8. Seluruh Dosen, Karyawan dan Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu, pelayanan fasilitasi demi kelancaran penulis laporan.
  9. Orang tua beserta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis.
  10. Para sahabat dan teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yan bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Januari 2017
Devita Kurniasari
NIM. 1214474253

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

classdiagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan jaman saat ini menjadi hal yang tidak dapat kita hindari, sama halnya seperti perkembangan komputer yang sangat pesat dan apabila semakin kita hindari maka semakin jauh pula kita dari perkembangan. Komputer adalah salah satu dari kemajuan jaman tersebut. Dengan komputer, manusia telah lebih mudah dalam melakukan pekerjaannya dalam mengolah dan menyimpan data dalam waktu yang lama. Dengan kata lain komputer sangat berperan dalam kemajuan teknologi didalam ilmu pengetahuan.

Kegiatan pengolahan data mungkin pada awalnya hanya sekedar untuk pencatatan. Tetapi dengan adanya perkembangan jaman maka hal ini dapat dijadikan sebagai penyajian laporan yang akurat dan efisien. Pada saat ini kegiatan pengolahan data mempunyai konsep pengertian yang lebih luas dan tidak hanya sekedar untuk pencatatan dan pembuatan laporan saja. Sebagai contoh pada PT Gunung Moria Mega Prima, yang sampai saat ini masih menggunakan sistem manual perihal perhitungan penggajian karyawan. Mulai dari cara input gaji pokok, jumlah pemotongan gaji, ijin, potongan BPJS dan lainnya dengan cara mengetik manual seluruh komponen kedalam format Ms. Excel, baru kemudian dapat dilihat hasil perhitungan keseluruhannya. Namun perlu diketahui tidak sedikit kesalahan input terjadi, entah karena human error atau system computer error. Satu hal yang pasti bahwa sistem manual tidak lagi dapat digunakan dalam kebutuhan perusahaan.

Bidang penggajian karyawan adalah suatu kegiatan yang sangat penting di dalam perusahaan, apalagi dalam jumlah karyawan yang banyak sangatlah tidak efektif apabila perhitungannya dikerjakan secara manual. Artinya bentuk input maupun output serta tampilan formatnya tetap diperlukan adanya sistem komputerisasi yang mampu mendukung kegiatan tersebut.

Dari berbagai penelitian, penulis mencoba merancang sebuah sistem yang berdasarkan data-data yang sudah ada dengan cara membuat laporan perincian gaji karyawan yang dapat diakses secara online, sehingga memudahkan karyawan untuk mendapatkan informasi secara cepat dan rinci apa saja komponen yang terdapat didalamnya serta dapat diakses dimana saja tanpa harus membuang banyak kertas untuk mencetak slip gaji. Dengan inilah penyusun memfokuskan dalam tulisan ini dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PENGGAJIAN ONLINE PADA PT GUNUNG MORIA MEGA PRIMA”

Perumusan Masalah

Beberapa rumusan masalahnya sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi penggajian yang sedang berjalan pada PT Gunung Moria Mega Prima ?

  2. Apakah sistem yang berjalan saat ini dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat ?

  3. Bagaiamana merancang sistem penggajian online pada PT. Gunung Moria Mega Prima?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap, akurat dan tepat waktu, maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada proses penginputan data absen dan komponen gaji karyawan hingga laporan kepada pimpinan perusahaan.

Tujuan Penelitian

Beberapa tujuan dari penelitiannya antara lain :

  1. Mengetahui sistem laporan penggajian yang sedang berjalan saat ini.

  2. Dapat menganalisa sistem yang berjalan saat ini mengenai manfaat dan keakuratan datanya.

  3. Rancamgan sistem penggajian online pada PT. Gunung Moria Mega Prima.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian antara lain sebagai berikut :

  1. Agar sistem informasi penggajian online pada PT Gunung Moria Mega Prima dapat berjalan secara efektif dan efisien.

  2. Menghasilkan sistem yang lebih relevan dan efisien dalam membuat laporan penggajian online.

  3. Dengan adanya sistem informasi penggajian online yang baik, bentuk kerahasiaan database gaji karyawan terpenuhi.

Metodologi Penelitian

Metodologi merupakan tahap-tahap penyelesaian penelitian tersebut dari awal hingga akhir penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan penulis untuk memperoleh data-data yang relevan maka penulis melakuka beberapa tahapan dengan cara berikut :

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, maka penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

  1. Observasi (Pengamatan)

  2. Metode Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang sedang diteliti serta mencatat kejadian yang berkaitan dengan laporan penggajian online pada PT Gunung Moria Mega Prima yang beralamatkan di Jl. Kembang Kencana blok A2 no 3A-B Meruya Utara Kembangan, Jakarta Barat.

  3. Wawancara

  4. Metode wawancara yaitu perolehan data dengan cara mengadakan percakapan langsung. Proses tersebut dilakukan penulis kepada Ibu Oei Lusy Bijosono selaku Direktur Komisaris PT Gunung Moria Mega Prima.

  5. Studi Pustaka

  6. Studi Pustaka adalah teknik mencari data yang berkaitan dengan penelitian yang bersumber dari buku-buku dan dokumen-dokumen berupa jurnal, skripsi terkait yang diperlukan untuk menunjang penelitian.

Metode Pengembangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu metode SLDC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Analisa Sistem :

  2. Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, peneliti juga mengajukan metode analisa yang digunakan untuk menganalisa sistem atau aplikasi perancangan sistem informasi laporan penggajian online pada PT Gunung Moria Mega Prima yaitu menggunakan metode :

    • Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threarts)

    • Alasan mengapa peneliti memilih metode SWOT, karena analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

    • Analisa PIECES

    • Untuk mengidentifikasikan penyebab masalah, perlu diadakan suatu analisis dari sistem yang ada dengan menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service). Dimana hal ini mampu membantu peneliti menganalisa sejauh mana hasil yang dicapai dan apa saja kendala-kendala yang menghambat jalannya sistem.

    • Analisa Elisitasi

  3. Perancangan

  4. Untuk rancangan yang diusulkan menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai modeling tools yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Kemudian software yang digunakan adalah bahasa pemrograman PHP, framework condeigniter dan database menggunakan my SQL.

  5. Pengujian/ Testing

  6. Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, penulis juga mengajukan metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang. Perancangan Sistem Informasi laporan penggajian online pada PT Gunung Moria Mega Prima yaitu dengan menggunakan metode pengujian Black box testing. Alasan mengapa penulis memilih Black box testing adalah :

    • Untuk mengetahui pesadn kesalahan atau umpan balik (feed back) yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian.

    • Untuk dapat melakukan analisa dann juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

  7. Implementasi

  8. Untuk mengimplementasikan usulan rancangan sistem secara rinci dilakukan dengan cara membutan program setiap modul. Untuk melakukan pengujian validitas dari setiap modul tersebut dengan data sample. Selanjutnya dilakukan uji sistem secara terpadu, karena sistem tersebut adalah teknologi tinggu makan diperlukan pelatihan sistem terhadap penggunanya.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II terdiri dari definisi ilmu yang berhubungan dengan penyusunan laporan skripsi dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab III menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada kampus, serta membahas sistem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML). Elistasi tahap I, Tahap II, Tahap III sampai dengan pembuatan draft final.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab IV berisikan tentang perancangan sistem menggunakan diagram UML (usecase diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram), spesofokasi basis data, rancangan layar program, rancangan tampilan output, sampai dengan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Bab V berisikan kesimpulan dari Laporan Skripsi dan juga saran yang diberikan sebagai tindak lanjut untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Defenisi Sistem

Menurut Moekijat dalam Nina Rahayu (2013:22), “Sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Menurut Sutabri dalam Nina Rahayu (2013:22), “sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Menurut Kadir dalam Nina Rahayu (2013:22), “sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi saling keterkaitan yang terdiri dari objek-objek atau komponen-komponen untuk mencapai tujuan.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen sistem (System Components), batasan-batasan sistem (System Boundaries), penghubung sistem (System Interface), lingkungan luar sistem (System Environment), masukan sistem (System input), pengolah sistem (System Process), keluaran sistem (System Output), dan sasaran sistem (System Target).

Menurut Jogiyanto H.M dalam Daud F. Tatang (2013:29), suatu sistem biasanya mempunyai karakteristik tertentu yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

  2. Komponen sistem yaitu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dan sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundary System)

  4. Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem degan sistem yang lainnya atau dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan ruang lingkup suatu sistem dipandang.

  5. Lingkungan luar sistem (Environment System)

  6. Lingkungan luar sistem yaitu apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.

  7. Penghubung Sistem (Input System)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu sub sistem ke sub sistem lainnya. Keluaran (Output) dari sub sistem akan menjadi masukan (input) bentuk sub sistem lainnya dengan melalui penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem lainnya membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. EMasukan sistem merupakan energi yang dimasukkan dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan meubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-bahan yang lainnya menjadi bahan jadi.

  13. Keluaran Sistem (output system)

  14. Pengolahan sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yanng berguna. Keluaran dan sistem dapat merupan masukan untuk sib sistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di motor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

  15. Sasaran sistem (objective) dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali measukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

Klarifikasi Sistem

Klarifikasi sistem adalah suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem tersebut. Menurut Jogiyanto H.M dalam Daut F.Tatang (2014:28), suatu sistem dapat diklarifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya yaitu :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalkan sistem komputer, sistem akuntansi, sistem persediaan barang dan lain-lain.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem manusia yang melibatkan interaksi anatara manusia disebut dengan Human Machine System atau ada yang menyebut dengan Man Machine Machine System.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan propgram-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya capur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem yang lainnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications (2015:3), “ Data are any facts, numbers, or text that can be processed by a computer. Today, organizations are accumulating vast and growing amounts of data in different formats and different database”.

Menurut Mcleod dalam Nina Rahayu (2013:24), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatis tidak berarti bagai pemakai”.

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio dan video.

  1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam dan nilai mata uang.

  3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen dan tanda tangan.

  4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung dan lain-lain.

  5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas bentuk film.

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:5), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications (2015:3), “The patterns, associations, or relationships among all this data can provide information. For example, analysis of retail point of sale transaction data can yield information on which products are selling and when”.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications (2015:3), “Information can be coverted into knowledge about historical patterns and future trends. For example, summary information on retail supermarket sales can be analyzed in light of promotional efforts to provide knowledge of consumer buying behavior”.

Menurut Sutaman dalam Daud F. Tatang (2013:15), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah dan diorganisasikan degan cara tertentu sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan.

Kualitas Informasi

Terbentuk suatu informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Menurut Jogiyanto H.M dalam Daud F. Tatang (2013:38), kualitas dari suatu informasi menurut buku Analisis Desain dan Informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (Accurate)

  2. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat secara cepat diatasi.

  3. Tepat Waktu (Timelines)

  4. Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan karena cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi muktahir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan data tersebut.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi memiliki nilai manfaat bagi penerimanya. Begitupun relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya pasti berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto dalam Daud F. Tatang (2013:38), Suatu Informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisis Cost Effectivieness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh (Accesibillity)

  2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya (Comprehensiveness)

  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi lebih bernilai., karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (Accuracy)

  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (Relevance)

  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting, menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  9. Ketepatan Waktu (Timelines)

  10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  11. Kejelasan (Clarity)

  12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi diperngaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  13. Fleksibilitas (Flexibility)

  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  15. Dapat dibuktikan (Verified)

  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Menurut Mulyanto dalam Selvy Eriani (2013:21), “Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD (Entity Relationships Diagram) dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD (Data Flow Diagram).”

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:20), pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fasefase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

  2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkahlangkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  3. Analisa Sistem

  4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan

  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011:32). ”Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian- bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan- hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Untuk mencapai tujuan ini maka perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer adalah bagan terstruktur.

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang di capai dari tahapan perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Pengertian Website dan HTTP

Definisi Website

Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; website, site) adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (webpage), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau sub domain di world wide web (WWW) di internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman pada sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi “beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan situs-situs berita, layanan surat elektronik (email), dan lain-lain.

Menurut Hidayat dalam Daud F. Tatang (2013:39), “Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.”

Menurut Kustiyahningsih dalam Daud F. Tatang (2013:40), “Web adalah layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet”.

Browser adalah perangkat lunak untk mengakses halaman-halaman web seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Safari, Google Chrome, Rock Melt, dan lain-lain.

Terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau sub domain, yang tempatnya berada didalam World Wide Web (WWW) di internet. Sebuah web page adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan sub skripsi (data masukan/subscript) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs email gratisan, yang membutuhkan sub skripsi agar kita bisa mengakses situs-situs tersebut.

Penemu website adalah Sir Timothy John “Tim” BernersLee, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan, pertama kalinya muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang.

Sebuah website bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu, atau menunjukkan kepemilikan dari sebuah organisasi, perusahaan, dan biasanya website itu menunjukkan beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah website bisa berisi hyperlink yang menghubungkan ke website lain. Jadi, kadangkala perbedaan antara website yang dibuat oleh individu perseorangan dengan website yang dibuat oleh organisasi bisnis bisa saja tidak kentara.

Website ditulis, atau secara dinamik di konversi menjadi HTML dan akses melalui sebuah program software yang biasa disebut dengan web browser, yang dikenal juga dengan HTTP Client. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, perangkat bisa saja berupa Personal Computer, Laptop Computer, PDA atau Cellphone.

Sebuah website dibuat didalam sebauh sistem komputer yang dikenal dengan Web server, juga disebut HTTP server, dan pengertian ini juga bisa menunjuk pada software yang dipakai untuk menjalankan sistem ini, yang kemudian menerima lalu mengirimkan halaman-halaman yang diperlukan untuk merespon permintaan dari user. Apache adalah bahasa program/software yang biasa digunakan didalam sebuah webserver, kemudian setelah itu adalah Microsoft Internet Infomation Server (IIS).

Sebuah website statik, adalah salah satu bentuk website yang isi didalam website tersebut tidak dimaksudkan untuk di update secara berkala, dan biasanya diperbaiki secara manual oleh beberapa orang yang menggunakan software editor. Ada 3 tipe kategori software editor yang biasa dipakai untuk tujuan memperbaiki ini, mereka adalah:

  1. Elemen 1, Text Editor;. Contohnya adalah Notepad atau Edit, dimana HTML diubah didalam program editor tersebut.

  2. Elemen 2, WYSIWYG (What You See Is What You Get) Editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia Dreamweaver, dimana situs di edit menggunakan GUI (Graphic User Interface) dan format HTML secara otomatis di generate oleh editor ini.

  3. Elemen 3 yaitu editor yang sudah memiliki template, contohnya Rapidweaver dan iWeb, dimana, editor ini memperbolehkan user untuk membuat dan mengupdate website-nya langsung ke web server secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML. Mereka dapat memilih template yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar atau obyek, mengisinya dengan tulisan dan dengan sekejap mereka sudah dapat membuat website tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML.

Sebuah website dynamic adalah website yang secara berkala, informasi didalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan user dengan berbagai macam cara atau metode, (HTTP cookies atau variabel database, sejarah kunjungan, variabel sesi, dan lain-lain) bisa juga dengan cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh user. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang berlangsung diantara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi yang berkaitan dengan sang user.

Ada banyak sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generate dynamic web system dan situs dynamic, beberapa diantaranya adalah Cold Fusion (CFM), Active Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu untuk meng-generate dynamic web system dan situs dinamis. Situs juga bisa termasuk didalamnya berisi informasi yang diambil dari satu atau lebih database atau bisa juga menggunakan teknologi berbasis XML, contohnya adalah RRS. Isi situs yang statis juga secara periodik di generate, atau, apabila ada keadaan dimana dia butuh untuk dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan di generate, hal ini untuk menghindari kinerja supaya tetap terjaga.

Plugin atau dapat disebut pula extension tersedia untuk menambah banyaknya feature dan melengkapi kemampuan dari web browser, dimana plugin ini dipakai untuk membuka content yang biasanya berupa cuplikan dari gambar bergerak (active content) contohnya adalah flash, shockwave atau applets yang ditulis dalam bahasa JAVA. Dynamic HTML juga menyediakan untuk user supaya dia bisa secara interaktif dan realtime, meng-update di web page tersebut (catatan; halaman yang dirubah, tak perlu di load atau di reload agar perubahannya dapat dilihat), biasanya perubahan yang dilakukan mereka memakai DOM dan javascript yang sudah tersedia pada semua web browser sekarang ini.

Seperti yang ditulis diatas, di luar sana ada beberapa perbedaan dalam penulisan dari terminology website. Walaupun website sudah secara umun dipakai, namun untuk associated press stylebook, reuters, microsoft, acedemia, dan kamus-kamus yang ada, penulisan yang mereka pakai adalah dengan menggunakan 2 kata, yaitu website. Hal ini karena web bukanlah terminilogi umum, namun ia adalah kependekan dari world wide web.

Definisi HTTP

HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.

Pengembangan HTTP dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C) dan grup bekerja Internet Engineering Task Force (IETF), bekerja dalam publikasi satu seri Request For Comment (RFC), yang paling terkenal RFC 2616, yang menjelaskan HTTP/1.1, versi HTTP yang digunakan umum sekarang ini.

HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara Client dan server sebuah client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu dituan rumah yang jauh (biasanya port 80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode permintaan (request), seperti “Get / HTTP/1.1” (yang akan meminta halaman yang sudah ditentukan), diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikuti dengan badan dari data tersebut. Beberapa kepala (header) juga bebas ditulis atau tidak, sementara lainnya (seperti tuan rumah) diperlukan oleh HTTP/1.1. Begitu menerima kode permintaan (dan pesan, bila ada), server mengirim kembali kode jawaban, seperti “200 ok”, dan sebuah pesan yang diminta, atau sebuah pesan error atau pesan lainnya.

HTTP pertama kali dipergunakan dalam WWW pada tahun 1990. Pada saat tersebut yang dipakai adalah HTTP versi 0.9. Versi 0.9 ini adalah protokol transfer dokumen secara mentah, maksudnya adalah data dokumen dikirim sesuai dengan isi dari dokumen tersebut tanpa memandang tipe dari dokumen.

Kemudian pada tahun 1996 HTTP diperbaiki menjadi HTTP versi 1.0. Perubahan ini untuk mengakomodasi tipe-tipe yang hendak dikirim beserta enkoding yang digunakan dalam pengiriman data dokumen.

Sesuai dengan perkembangan infrastruktur internet maka pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk mengakomodasi proxy,cache, koneksi persisten.

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Menurut Kustiyahningsih (2011:13), “HTML kependekan Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah textfile murni yang dapat dibuat dengan editor text sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. file-file HTML ini berisi instruksi-instruksi yang kemudian diterjemahkan oleh browser yang ada di komputer client (user) sehingga isi informasinya dapat di tampilkan secara visual di komputer pengguna (user)”.

Menurut Agus Saputra dkk (2013:17), “ HTML mempunyai kepanjangan dari Hyper Text Markup Language, yaitu suatu bahasa pemrograman hyper text. Html ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis html”.

Menurut Sutarman (2012:163), “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executeable”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

Versi terakhir dari HTML adalah HTML 5, meskipun saat ini telah berkembang XHTML yang merupakan pengembangan HTML.

HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksi browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozila Firefox atau internet Explorer. HTML juga dapat dikenali oleh aplikasi pembuka email ataupun dari PDA dan program lain yang memiliki kemampuan browser.

Selain markup presentational, markup yang lain tidak menentukan bagaimana tampilan dari sebuah teks. Namun untuk saat ini, penggunaan tag HTML untuk menentukan tampilan telah dianjurkan untuk mulai ditinggalkan dan sebagai gantinya digunakan Cascading Style Sheet.

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data atau Database

Menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:4), “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai representasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”

Menurut Wahana Komputer dalam Siti Umairoh (2013:33), “Database atau basis data sekumpulan data yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan susunan tertentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer”. Data itu sendiri adalah representasi dari semua fakta yang ada pada dunia nyata. Database sring digunakan untuk melakukan proses terhadap data-data tersebut dan menghasilkan informasi tertentu”.

Menurut Sasmita Mishra dkk dalam Journal of IJCST (2011:24), "Database management has become important part of every company that has got data to be managed and handled. Server databases and desktop databases are two types of database management systems. The desktop one is concerned with single-user applications and is connected with standard personal computers”

Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Desai dan Abhishek dalam Nina Rahayu (2013:84), Testing is anactivity carried out during the software development lifecycle to validate and verify that the developed software meets the expectations set out in the beginning. “Pengujian adalah kegiatan yang dilakukan selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak untuk memvalidasi dan memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yang ditetapkan di awal”.

Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013:88), “Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2013:79), “testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan. Sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasaperangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkatlunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan pengujian atau testingadalah proses eksekusi selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak secaraterintegrasi untuk memvalidasi dan memverifikasi guna menentukan kesalahan dan memenuhi harapan yang telah disepakati di awal.

Proses-proses Pengujian

Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013), Pengujian dapat dilakukan pada tingkatan berikut:

  1. Pengujian unit (unit testing) menguji komponen perangkat lunak komponen atau modul. Setiap unit (komponen dasar) dari perangkat lunak yang diuji harus dipastikan bahwa desain terperinci untuk unit telah dilakukan dengan benar. Dalam sebuah lingkungan yang berorientasi objek, pengujian ini biasanya terjadi di tingkat kelas dan unit pengujian minimal, termasuk constructors dan destructors.

  2. Pengujian integrasi (integration testing) menjelaskan kecacatan dalam antarmuka dan interaksi antar komponen terpadu (modul). Semakin besar kelompok komponen perangkat lunak yang diuji terkait dengan elemen-elemen dari desain arsitekturnya akan dipandukan dan diuji sampai perangkat lunak bekerja sebagai sistem.

  3. Pengujian sistem (system testing) menguji sistem terpadu secara penuh untuk memastikan bahwa sistem telah memenuhi persyaratan.

  4. Pengujian system integrasi (system integration testing) memprifikasi sistem terpadu untuk semua sistem eksternal atau pihak ketiga yang telah ditetapkan di dalam persyaratan sistem.

Sebelum pengiriman versi terakhir perangkat lunak, pengujian alfa dan beta juga sering dilakukan.

  1. Pengujian alfa adalah pengujian operasional yang aktual atau disimulasikan dengan pelanggan atau pengguna potensional atau tim penguji independen pada pengembang. Pengujian alfa sering digunakan untuk perangkat lunak offtheshelf sebagai bentuk pengujian penerimaan internal, sebelum perangkat lunak masuk kedalam pengujian beta.

  2. Pengujian dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak dikenal juga dengan versi beta yang dirilis untuk pengguna terbatas di luar tim pemrograman. Perangkat lunak dilepaskan ke dalam kelompok masyarakat agar pengujian lebih lanjut dapat memastikan bahwa produk memiliki beberapa kesalahan atau bug. Terkadang versi beta tersedia untuk umum untuk meningkatkan masukan.

Tahapan terakhir adalah pengujian penerimaan dapat dilakukan oleh pengguna akhir, pelanggan, atau klien untuk memvalidasi penerimaan produk. Pengujian penerimaan dapat dilakukan sebagai bagian dari proses ”cuci tangan” (handoff) dari dua tahap pengembangan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Penggajian

Penggajian Manual

Menurut Achmad S.Rucky dalam Tera Siapadila (2013:23), “Istilah penggajian berasal dari kata gaji yaitu : sesuatu pembayaran atau upah berupa uang yang diberikan setiap pengusaha atas pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang di dalamnya mencakup tunjangan-tunjangan, potongan-potongan, serta absen”.

Menurut Mulyadi (2013:373), “Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh), umumnya gaji dibayar secata tetap perbulan, sedangkan upah dibayar berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan”. Jadi, penggajian merupakan proses perhitungan gaji bersih yang diproses berdasarkan absensi (Time Card) potongan, tunjangan yang diberikan berdasarkan golongan setiap pekerja tersebut.

Dalam jurnal EMBA - Evaluasi Penerapan Sistem Penggajian untuk Pengendalian Biaya pada PT. Laris Manis Utama Manado, Makasudede (2014:224-235), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem penggajian yang diterapkan pada perusahaan yang diteliti masih terdapat banyak celah yang memungkinkan terjadinya kecurangankecurangan dalam proses penggajian masih dilakukan secara manual.

Gaji

Menurut Achmad S.Rucky dalam Tera Siapadila (2013:30), “Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan pimpinan yang jumlah biasanya tetap secara bulanan atau tahunan. Disamping itu pegawai mungkin memperoleh manfaat-manfaat yang diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya tunjangan jabatan, tunjangan perrumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan hari raya, uang transport, uang makan dan lain-lain”.

Pada dasarnya sistem penggajian diberikan pada karyawan perusahaan yang bersifat tetap. Jadi karyawan tersebut bekerja secara terus-menerus dan melakukan pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenang yang diberikan kepada mereka. Dalam hal sistem penggajian Perusahaan terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut :

  1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

  2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

  3. Prosedur Distribusi Biaya Gaji

  4. Prosedur Pembayaran Gaji

Unsur-Unsur Yang Terkait Dengan Sistem Penggajian

Fungsi Yang Terkait Dalam Penggajian

Menurut Achmad S.Rucky dalam Tera Siapadila (2013:25), “Dalam sistem penggajian melibatkan beberapa fungsi dalam Perusahaan agar transaksi-transaksi penggajian tidak terpusat pada 4 (empat) bagian. Fungsi-fungsi yang terlibat satu dengan yang lain saling berhubungan”. Fungsi-fungsi yang terlibat dalam Sistem Penggajian antara lain :

  1. Fungsi Kepegawaian

  2. Fungsi Pencatat Waktu Hadir

  3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah

  4. Fungsi Keuangan

Dokumen Yang Digunakan

Menurut Achamd S.Rucky dalam Tera Siapadila (2013:25), Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah :

  1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji

  2. Kartu Jam Hadir

  3. Kartu Jam Kerja

  4. Daftar Gaji Karyawan

  5. Rekap Daftar Gaji

  6. Surat Pernyataan Gaji

  7. Amplop Gaji

  8. Bukti Kas Keluar

Konsep Dasar Analisa SWOT (Strenghts Weakness Opportunities Threats)

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti dalam Nina Rahayu (2013:31), “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indicator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

Menuru Risza dalam Nina Rahayu (2013:310), “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun diluar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indicator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti dalam Nina Rahayu (2013:35), Matriks Threats – Opportunities –Weakness – Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat 4 (empat) tipe strategi : kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

  1. S-Ostrategis adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-Ostrategis adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-Tstrategis adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-Tstrategis adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Dewi dalam Nina Rahayu (2013:44), “Analisa SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho dalam Selvy Eriani (2013:27), “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa shingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008:33), “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang beorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku.

Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

Konsepsi Pemodelan Menggunakan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho dalam Selvy Eriani (2013:44), “Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view.

Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang mempresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peningkat paling atas, viiew-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu : klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”.

Langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Henderi dalam Selvy Eriani (2013:53), “langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan reequirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

  3. Buat deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau dominan dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini,. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :

    • Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.

    • Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap diliris.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Zaki dan Smitdev Community dalam Selvy Eriani (2013:70), “PHP adalah sebuah bahasa pemrograman scripting untuk membuat halaman web yang dinamis. Walaupun dikenal sebagai bahasa untuk membuat halaman web, tapi PHP sebenarnyajuga dapat digunakan untuk membuat aplikasi command line dan juga GUI.”

Bahasa pemrograman PHP memiliki karakteristik-karakteristik yang sama seperti pada pemrograman-pemrograman lainnya, PHP memiliki beberapa aturan penulisan sintaks program yang harus kita ketahui sebelumnya, yaitu :

  1. Bagaimana memulai program PHP dan mengakhiri PHP, sehingga dengan memiliki beberapa aturan yang ada maka dapat mengerjakan program yang dihadapi. Untuk memulai program PHP , kita dapat memulainya dengan sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.

  2. Penamaan variabel bersifat case sensitive, artinya matlab akan membedakan adanya huruf besar dan kecil dalam penamaan (misal : lbr tidak sama dengan Lbr).

  3. Panjang nama variabel tidak dapat melebihi 31 karakter.

  4. Penamaan variabel harus selalu diawali dengan huruf, tidak boleh dengan bilangan simbol dan lain-lain.

  5. Program PHP itu akan berjalan sesuai yang diharapkan karena setelah penutup tag?> php akan memberikan output apapun yang ditemukan sampai PHP menemukan tag pembuka <?php yang lainnya.

Kelebihan PHP

Menurut Sunyoto dalam Selvy Eriani (2013:55), PHP semakin populer kaena memiliki beberapa kelebihan, antara lain : Mudah dibuat dan dijalankan.

  1. PHP mampu berjalan pada sistem operasi UNIX, keluarga Windows dan Macintosh.

  2. PHP bisa didapatkan secara gratis.

  3. PHP mampu berjalan pada web server yang beda-beda seperti Microsoft personal web server, apache, dll.

  4. PHP dapat diletakkan dalam tag HTML karena bahasa pemrograman PHP bersifat embedded (bisa disisipkan kedalam program lain).

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Anhar dalam Selvy Eriani (2013:67), “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postgre SQL dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multi-user yang berbasis open source atau garis dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).”

Kelebihan MySQL

Menurut Anhar dalam Sely Eriani (2013:73), Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh database MySQL, antara lain : MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi (multi platform) sepeti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os Server, Solaris.

  1. Bersifat Open Source

  2. Bersifat Multi-user

  3. MySQL memiliki kecepatan yang baik

  4. Keamanan data MySQL memiliki beberapa lapisan security.

Konsep Dasar XAMPP dan Dreamweaver

Definisi XAMPP

Menurut Yogi Wicaksono dalam Selvy Eriani (2013:108), “XAMPP adalah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolahan data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual,yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

Adobe Dreamweaver CS5

Menurut Wahana Komputer dalam Selvy Eriani (2013:97), Adobe Dreamweaver merupakan “salah satu aplikasi yang dpaat digunakan untuk melakukan perancangan design web secara visual atau aplikasi web editor”.

Aplikasi ini secara umum sangat populer dan banyak digunakan oleh para desainer web. Dengan versi terbarunya yakni Adobe Dreamweaver CS5, aplikasi ini menyediakan banyak fasilitas yang akan memudahkan dalam mendesain dan menghasilkan sebuah website yang berinteraktif dan profesional.

Konsep Dasar Analisis PIECES

Definisi Analisis PIECES

Menurut Taufiq dalam bukuya Sistem Informasi Manajemen : Konsep Dasar, Analisis dan metode pengembangan (2013:154) berpendapat bahwa, “Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Services.

  1. Kehandalan (Performance)

  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    • Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).

    • Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  3. Informasi (Information)

  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)

  6. Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya

  7. Analisis Keamanan (Security)

  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. Analisis Efisiensi (Efficiency)

  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :

    • Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    • Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

    • Data diproses secara berlebihan.

    • Informasi dihasilkan secara berlebihan.

    • Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    • Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan..

  11. Analisis Layanan (Services)

  12. Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    • Sistem tidak mudah dipelajari.

    • Sistem tidak mudah digunakan.

Jenis-Jenis Pengujian

Menurut Taufiq dalam bukuya Sistem Informasi Manajemen : Konsep Dasar, Analisis dan metode pengembangan (2013:154) berpendapat bahwa, “Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Services.

  1. Black Box Testing

  2. Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2013), “blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

    Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis white box testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan pada jenis black box testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya.

    Menurut Srinivas Nidhra dan Jagruthi Dondeti dalam jurnal IJESA Vol. 2 No. 2 (2012:29)[19], “Black box testing is also called a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification. Black box testing not concern with the internal mechanicasms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions”. Yang mempunyai arti pengujian software adalah teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu software . Pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.

    Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013), klasifikasi blackbox testing mencakup beberapa pengujian yaitu:

    • Pengujian fungsional (functional testing)

    • Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfingsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi.

    • Pengujian tegangan (stress testing)

    • Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan, dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

    • Pengujian beban (load testing)

    • Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi atau situs gagal atau kinerjanya menurun.

    Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

    • Pengujian khusus (adhoc testing)

    • Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test plan) atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program

    • Pengujian penyelidikan (exploratory testing)

    • Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

    • Pengujian usabilitas (usability testing)

    • Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruserfriendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan dari pengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkn kesulitan bagi penggunadan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukung umpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapat berperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untuk menggunakan dialog dan alat penghitung (counter) untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan error, bantuan pesan, dan lainlain). Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikasi sepele (trivial) dari perangkatlunak yang sudah ada, namun dapat berakibat besar terhadap laba atas investasi. Akhirnya, pengujian usabilitas mengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuai dengan penemuan yang dibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secara langsung berkaitan dengan kegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya. Dokumentasi harus ditulis sebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehingga mempermudah penanganan situasi yang sama di masa mendatang.

    Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja. Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar. Istilah ini awalnya tercipta dalam manufaktur kontainer dan pipa, ketika smoke telah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum di Microsoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrinkwrap lainnya adalah proses Setiap file dikompilasi, dihubungkan,dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.

    • Pengujian fungsional (functional testing)

    • Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfingsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi.

    • Pengujian tegangan (stress testing)

    • Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan, dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

    • Pengujian beban (load testing)

    • Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi atau situs gagal atau kinerjanya menurun.

    Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

    • Pengujian pemulihan (recovery testing)

    • Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lainlain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.

    • Pengujian volume (volume testing)

    • Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memerikas keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan realtime atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval). Pengujian volume akan berusaha memastikan batas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitas sistem dan memastikan apakah batasan dapat diterima untuk memenuhi proyeksi kapasitas dari pengolahan bisnis organisasi.

    • Pengujian domain (domain testing)

    • Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.

    • Pengujian scenario (scenario testing)

    • Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti daripada kombinasi buatan yang anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujiann kombinasi.

    • Pengujian regresi (regression testing)

    • Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (riskoriented regression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini :

      1. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.

      2. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama atau memperkenalkan bug baru.

    • Penerimaan pengguna (user acceptance)

    • Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user acceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing), dan pengujian pengguna akhir (end user testing) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukan dengan inhouse testing dengan membayar relawan atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau, biasanya mendistribusikan perangkat lunak secara luas dengan melakukan pengujian versi yang tersedia secara gratis untuk diunduh melalui web. Pengalaman awal penggunaakan diteruskan kembali kepada para pengembang yang membuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak komersial.

    • Pengujian alfa (alpha testing)

    • Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para

    • Pengujian beta (beta testing)

    • Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesalahan atau bug.

    White Box Testing

    Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2013)[4], whitebox testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi paratesternya.

    Akibatnya, jenis testing tersebut hanya dapat dilakukan jika perangkat lunak telah dinyatakan selesai dan telah melewati tahapan analisa awal. Jenis testing ini juga membutuhkan inputan data yang dianggap cukup memenuhi syarat agar perangkat lunak benar-benar dinyatakan memenuhi kebutuhan pengguna.

    Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013), klasifikasi white box testing mencakup beberapa pengujian, yaitu:

    1. Pengujian Unit (Unit Testing)

    2. Pengembang melaksanakan pengujian unit untuk memeriksa apakah modul tertentu atau kode unit bekerja dengan baik. Pengujian unit berada pada tingkat yang sangat dasar seperti ketika unit kode dikembangkan atau fungsi tertentu dibangun. Pengujian unit berkaitan dengan unit secara keseluruhan.

    3. Analisis Statis dan Dinamis (Static and Dynamic Dnalysis)

    4. Analisis statis dilibatkan melalui kode untuk mengetahui segala kemungkinan cacat dalam kode, sedangkan analisis dinamis akan melibatkan pelaksanaan kode penganalisisan hasilnya

    5. Cakupan Pernyataan (Statement Coverage)

    6. Dalam hal ini, jenis pengujian kode dijalankan dengan setiappernyataan dari aplikasi yang dijalankan minimal sekali. Hal tersebut membantudalam memastikan semua pernyataan untuk dijalankan tanpa efek samping.

    7. Cakupan Cabang (Branch Coverage)

    8. Tidak ada aplikasi perangkat lunak yang dapat ditulis dalam cara pengodean, dibeberapa titik kita perlu mengetahui cakupan cabang untuk melakukan fungsi tertentu. Pengujian cakupan cabang membantu pemvalidasian semua cabang di dalam kode dan memastikan bahwa tidak ada yang mengarah ke percabangan perilaku abnormal dan aplikasi.

    9. Pengujian Mutasi (Mutation Testing)

    10. Pada pengujian ini, aplikasi diuji untuk kode yang telah dimodifikasi setelah pemasangan bug/cacat tertentu.Hal ini juga membantu dalam menemukan kode dan strategi pengodean yang dapat membantu dalam mengembangkan fungsi secara efektif.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Guritno, dkk (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

    1. Elisitasi Tahap I

    2. Yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Elisitasi Tahap II

    4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

      • M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      • D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

      • I pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi Tahap III

    6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

      • T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      • O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?.

      • E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

      • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

    7. Final Draft Elisitasi

    8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Literature Review

    Literature Review

    Dalam laporan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan Karyawan Menggunakan Arsitektur Hierarchical-Model-View-Control Framework PHP Codeigniter (Studi Kasus di PT. Krakatau Wajatma Cilegon, Banten). Metode pengembangan sistem ini dibangun dengan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC), hasil yang dicapai yaitu dihasilkannya sistem penggajian dan pengupahan termodulasi pengembangan sistem yang berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dalam pembuatan aplikasi. Kolerasi dengan penulis menggunakan metode penelitian yang sama yaitu SDLC (System Development Life Cycle).

    Terdapat beberapa penelitian yang memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini antara lain :

    1. Penelitian dijalankan oleh Ali Alhadi (2013)

    2. Dalam laporan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan Karyawan Menggunakan Arsitektur Hierarchical-Model-View-Control Framework PHP Codeigniter (Studi Kasus di PT. Krakatau Wajatma Cilegon, Banten). Metode pengembangan sistem ini dibangun dengan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC), hasil yang dicapai yaitu dihasilkannya sistem penggajian dan pengupahan termodulasi pengembangan sistem yang berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dalam pembuatan aplikasi. Kolerasi dengan penulis menggunakan metode penelitian yang sama yaitu SDLC (System Development Life Cycle).

    3. Penelitian yang dijalankan oleh Delly Yanthi Natun (2010)

    4. Dalam laporan skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pada PT. Teknik Umum Serpong Tangerang”. Rancangan Sistem yang diajukan menggunakan DAD (Diagram Aliran Data) yang baru. Penulis menggunakan sistem yang sama namun dengan rancangan sistem yang berbeda yaitu menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigm.

    5. Penelitian yang dijalankan oleh Paskah Wahyuningsih (2011)

    6. Dalam laporan skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Penggajian Guru Pada SMK Ricardo Auto Machine Tangerang”, pada kali ini peneliti mengusulkan perancangan sistem menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan menggunakan alat bantu (tools) DAD (Data Aliran Aliran Data) yang melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation) dan Pemeliharaan (Maintenance).Keunggulan sistem yang dibangun adalah dapat memenuhi kebutuhan pegawai dalam hal menerima gaji.

    7. Penelitian yang dijalankan oleh Budhi Hartantyo (2012)

    8. Dalam laporan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT.Surya Utama Nusaparka Semarang”, metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah normalisasi dengan menggunakan alat bantu (tools) berupa Microsoft Visual Basic 6.0 untuk pembuatan sistem ini menggunakan ERD dan DBMS (Database Management System) sebagai database-nya.

    9. Penelitian yang dijalankan oleh Sigit Prasetiyo (2011)

    10. Dalam laporan skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Penggajian Pada SMK Al-Firdaus Jakarta”, metode perancangan yang digunakan adalah UML (Unified Modelling Language), untuk emngembangkan sistem yang digunakan yaitu Rapid Application Development (RAD) adapun software yang digunakan dalam sistem ini adalah EditPlus 2 dan Macromedia Dreamweaver 8 sebagai Software Editor sebagai penulisan bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database-nya.

    11. Penelitian yang dilakukan oleh Aropah (2011)

    12. Dalam laporan skripsi yang berjudul “Rancangan Sistem Penggajian Honorer Pada SMP Negeri 2 Gunung Sindur dengan Metode Berorientasi Object”, metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Modelling Language (UML) dan untuk pembuatan sistem menggunakan Pemrograman Java. Pada penelitian saat ini digunakan metode pengembangan model SDLC dengan teknik teknik analisis obyek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model UML, dan teknik pengujian sistem menggunakan pendekatan Black Box Testing. Dengan ruang lingkup penelitian lebih kearah penggajian dosen honorer untuk mempermudah dalam proses penggajian honor dosen, seperti input data dosen honorer, input gaji dosen honorer sampai dengan pembuatan laporan. Hasil dari rancangan sistem tersebut yaitu menghasilkan sistem yang cepat dan akurat.

    BAB III

    ANALISA SISTEM BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    PT. Gunung Moria Mega Prima adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang retail dan penjualan yang didirikan oleh Ibu Oei Lusy Bijosono dan beralamatkan di Jl. Kembang Kencana Blok A2, No. 3A-3B, Meruya Utara, Kembangan Jakarta Barat 11620.

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Dalam laporan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan Karyawan Menggunakan Arsitektur Hierarchical-Model-View-Control Framework Berawal dari usaha kecil yang dimulai oleh Ibu Lusy dan beberapa karyawan pada tahun 2005 silam membuat semangat dalam diri beliau semakin meningkat. Tepatnya 11 tahun lalu, PT. Gunung Moria Mega Prima berdiri dengan slogan “Your best partner of seals, gasket and maintenance”. Sejak awal Ibu Lusy hanya membatasi kategori seals yang dijual, seperti barang-barang elastomer, rubber sheet dan glandpacking.Namun, semakin banyaknya permintaan pasar dan kepercayaan para pelanggan, maka PT. Gunung Moria Mega Prima memutuskan untuk mengembangkan sayap lebih lebar dalam kategori mechanical seals and maintenance. Dan sampai saat ini, perusahaan yang berada di kawasan Jakarta Barat tersebut sudah memiliki karyawan sebanyak kurang lebih 50 orang.

    Visi dan Misi Perusahaan

    1. Visi

    2. Menjadi perusahaan terdepan dalam memnuhi kelengkapan produk, kecepatan pelayanan dan kualitas.

    3. Misi

      • Mengutamakan kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi kepada pelanggan.

      • Melengkapi ketersediaan barang pesanan.

      • Memberikan kualitas terbaik

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Sebuah Organisasi atau Perusahaan harus memiliki suatu struktur organisasi guna untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab, serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya PT. Gunung Moria Mega Prima memiliki struktur organisasi manajemen seperti berikut

    Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT.Gunung Moria Mega Prima

    Definisi usaha berdasarkan struktur organisasi umum :

    1. Mengutamakan kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi kepada pelanggan.

    2. PT. Gunung Moria Mega Prima bergerak dibidang penjualan barang secara retail, menjual barang-barang teknik industry secara partai kecil ataupun partai besar.

    3. PT. Gunung Moria Mega Prima menjadi pihak reseller yaitu menjual barang-barang yang dibeli dari distributor resmi.

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    1. Direktur

    2. Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan Terbatas (PT). Direktur dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas. Penyebutan direktur dapat bermacam-macam, yaitu dewan manajer, dewan gubernur, atau dewan eksekutif

    3. Finance

    4. Staff Finance yaitu seseorang yang bertanggung jawab terhadap segala sesuatu aktivitas keuangan, baik dalam pencatatan, pengelolaan, penerimaan, transaksi dan laporan. Dalam hal ini staff finance sangat dituntut ketelitian dan kejujurannya, karena berhubungan dengan keuangan perusahaan.

    5. Admin

    6. Menurut Soewarno Handayaningrat, “Administrasi adalah kegiatan ketatausahaan yang terdiri dari berbagai kegiatan seperti pembukuan baik penghitungan, pencatatan atau hal yang lainnya dengan tujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan dalam arti yang sempit, menurutnya administrasi merupakan kegiatan catat-mencatat atau pembukuan , surat menyurat atau lainnya yang berkaitan dengan ketatausahaan”.

    7. Product Support

    8. Product Support adalah seseorang yang bertugas untuk membantu para sales dalam memberikan informasi seputar produk yang dibutuhkan oleh customer. Selain itu, product support diwajibkan memiliki pengetahuan seputar produk yang ditawarkan sebagai bahan analisa.

    Analisa SWOT

    Pada metode ini penulis mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats)

    Tabel 3.1 Internal Strategic Factors Analysis
    Tabel 3.2 Eksternal Strategic Factors Analysis

    Berdasarkan identifikasi faktor diatas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (Strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (Strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk menggurangi kelamahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (Strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (Strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

    Tabel 3.3 Strategic S-O
    Tabel 3.4 Staregic S-T
    Tabel 3.5 Strategic W-O
    Tabel 3.6 Strategic W-T

    Analisa Batasan Sistem

    Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap, akurat dan tepat waktu, maka perlu adanya pembatasan sistem. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, peneliti membatasi beberapa hal yaitu :

    1. Membatasi user yang meng-input data

    2. Membatasi akses view pada data pribadi karyawan.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Karyawan yang tiba dikantor wajib mengisi absen dengan cara tanda tangan dibuku absen, yang terasedia di meja receiptionist.

    2. Admin yang bertugas juga wajib mengecek keakuratan data, tidak boleh berlaku curang.

    3. Setiap akhir bulan, admin bertugas mengakumulasi data absensi para karyawan selama 20 hari kerja. Kemudian data tersebut diserahkan kepada atasan untuk diperiksa dan ditandatangani sebagai bukti bahwa data tersebut sudah akurat dan layak diproses ke tahap selanjutnya, yaitu input penggajian oleh accounting.

    4. Accountig input data absen sesuai dengan jabatan per karyawan, kemudian memposting ke program.

    5. Setelah keluar komponen gaji dalam bentuk draft penggajian, accounting memberikan kepada staff pajak untuk menghitung besar jumlah PPh 21.

    6. Total gaji karyawan sudah fix, setiap karyawan sudah dapat melihat jumlah gaji yang mereka terima pada bulan tersebut dan mengaksesnya via internet.

    7. Staff accounting dapat melihat pergerakan jumlah pengeluaran gaji dari bulan ke bulan dalam bentuk grafik. Kemudian bagia direktur utama dapat dijadikan sebagai acuan untuk menaikkan gaji karyawan teladan misalnya.

    Model Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan ini.

    1. Uses Case Diagram Yang Berjalan

    2. Proses berikut ini menjelaskan proses yang terkait dengan actor (user) dan sistemnya yang merupakan interaksi anatra actor dan sistem. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagram yang berjalan pada PT. Gunung Moria Mega Prima.

      Gambar 3.3 Use Case Diagram yang Berjalan saat ini di PT, Gunung Moria Mega Prima
    3. Activity Diagram Yang Berjalan

    4. Activity diagram memodelkan alur kegiatan sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena dapat memodelkan logika. Berdasarkan use case diagram diatas maka dapat kita gambarkan activity diagram dari aktifitas para aktor-aktor yang ada pada sistem penggajian PT. Gunung Moria Mega Prima.

      Gambar 3.4Activity Diagram yang Berjalan saat ini di PT, Gunung Moria Mega Prima
    5. Sequence Diagram Yang Berjalan

    6. Dari keterangan di atas sistem yang berjalan ini dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi. Berikut ini adalah sequencediagram yang berjalan pada PT. Gunung Moria Mega Prima :

      Gambar 3.5 Sequence Diagram yang Berjalan saat ini di PT. Gunung Moria Mega Prima

    Analisa PIECES

    Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

    Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalahmenggunakan metode PIECES yaitu :

    1. Performance (kinerja)

    2. Suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

      Tabel 3.7. Performance (kinerja)
    3. Information (informasi)

    4. Merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat dan dapat mendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

      Tabel 3.8. Information (informasi)
    5. Economy (ekonomi)

    6. Sistem yang ada saat ini masih manual, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data penggajian, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

      Tabel 3.9. Economy (ekonomi)
    7. Control (kontrol)

    8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk menngkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

      Tabel 3.10. Control (kontrol)
    9. Effisienscy (efisiensi)

    10. Terhadap perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum.

      Tabel 3.10. Effisienscy (efisiensi)

    Konfigurasi Sistem

    Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

    1. Spesifikasi Hardware

      • Processor: Core I3

      • Monitor  : LCD

      • Harddisk : 500 Gb

      • RAM  : 2 Gb

      • Keyboard : Standard

      • Printer  : Deskjet

    2. Aplikasi Yang digunakan

      • Windows XP

      • Microsoft Office 2007

      • Microsoft office 2007

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Di dalam penelitian yang dilakukan penulis dalam sistem yang sedang berjalan, penulis menemukan beberapa masalah yang dihadapi dalam menjalankan sistem yang sedang berjalan seperti:

    1. Proses transaksi yang berjalan saat ini masih berjalan secara manual dan belum terkomputerisasi.

    2. Penyimpanan data transaksi masih berupa berkas dan beresiko berkas hilang.

    3. Penyampaian laporan transaksi tersebut masih berupa berkas. Dan terkadang pimpinan meminta untuk di kirim melalui email.

    4. Laporan penghitungan gaji ini di lakukan sebulan sekali setelah semua data-data terkumpul.

    Analisa Kebutuhan Sistem

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sistem informasi penggajian karyawan yang sedang berjalan saat ini masih kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi, yang akan mengurangi kendala-kendala yang terjadi, sehingga akan mempermudah atau mempercepat dalam sistem informasi penggajian karyawan yang dibutuhkan. Untuk menunjang semuanya itu, makan kebutuhan sistem hendaknya :

    • Terdapat basis data, sehingga pengontrolannya relatif lebih mudah dan rapih, sehingga memperkecil terjadinya kesalahan dalam menginput data untuk membuat laporan penggajian setiap bulan.

    • Kecepatan proses yang dilaksanakan dan keakuratan data yang tersimpan dengan mudah dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penggajian karyawan.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

    1. Merancang sistem informasi perhitungan gaji karyawan berbasis desktop menggunakan visual basic dan menyediakan laporan penggajian yg akurat.

    2. Merancang sistem informasi perhitungan gaji yang terkomputerisasi berbasis web agar dapat memudahkan dalam mengakses penggajian karyawan secara onlinedan menggunakan php sebagai bahasa pemrogramannya.

    Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas peneliti melakukan suatu kajian untuk permasalahan. Oleh karena itu, peneliti perlu mengembangkan sistem yang berjalan menjadi terkomputerisasi berbasis web yang dapat mempermudah pengaksesan informasipenggajian yang diinginkan dan banyak keuntungan yang diperoleh di antaranya:

    1. Dapat dijalankan pada sistem operasi manapun.

    2. Dapat menjalakan aplikasi berbasis web tanpa harus melakukan penginstalan.

    3. Hanya membutuhkan koneksi jaringan internet dan dapat diakses dimana saja (mobile, table atau PC).

    4. Memiliki kemampuan sistem dan fasilitas modern karena tidak perlu spesifikasi computer yang tinggi untuk menggunakan aplikasi web ini.

    Peneliti akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan olehadministrasi untuk kegiatan penginputan. Program tersebut akan melakukan proses penginputan mulai dari Adminmerekap data absen yang telah diminta oleh karyawan yang nantinya akan berpengaruh pada proses selanjutnya, serta menampilkan informasi berupa transaksi penggajian yang dibutuhkan atasan dalam pengecekan pengeluaran biaya gaji.

    Penggunaan sistem yang akan peneliti rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman php dan MySQL untuk mengelola databasenya dan memudahkan proses penggajian.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem informasi laporan penggajian yang diusulkan. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    • M = Mandatory (yang diinginkan)

    • D = Desirable (diperlukan)

    • I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II pada Tabel 3.3, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirements yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Requirements yang terdapat pada Elisitasi Tahap III tersebut digambarkan pada Tabel 3.4 berikut ini:

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

    1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

    Final Elisitasi

    Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Jasa Laundry Berbasis Web di Multimedia Plus berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu Sistem Jasa Laundry Berbasis Web di Multimedia Plus berikut lampiran Final Elisitasi yang telah dibuat:

    Tabel 3.5 Final Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT. Gunung Moria Mega Prima, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk mendukung sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan sistem yang baru pada penelitian ini digunakan aplikasi Adobe Dreamweaver CS5 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Direktur

      • Melakukan login sistem

      • Menampilkan menu home

      • Menampilkan data kayawan

      • Menampilkan slip gaji

      • Menampilkan rekap gaji

      • Log out

    2. Accounting

      • Melakukan login sistem

      • Menampilkan menu home

      • Input gaji

      • Input golongan

      • Input tipe gaji

      • Menampilkan slip gaji

      • Menampilkan rekap gaji

      • Log out

    3. Admin

      • Input data karyawan

      • Input data absen

      • Input jabatan

      • Log out

    4. Karyawan

      • Menampilkan slip gaji

      • Rekap Slip Gaji

      • Menampilkan data pribadi

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Usecase Diagram Sistem Direktur Yang Diusulkan

    2. Use Case Diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem dengan pemakai (user) yang disebut actor. Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan pemakai (User).

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Direktur yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Direktur yang berjalan diatas terdapat:

      • 1 sistem yang mencangkup satu kegiatan yang sedang berjalan pada PT. Gunung Moria Mega Prima.

      • 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu : direktur.

      • 6 use case yang dilakukan oleh 1 actor.

      • 1 include yang meliputi login.

      • 4 extend yang meliputi beranda masuk ke menu, karyawan ke menu, slip gaji ke menu, log out dari menu.

    3. Usecase Diagram Sistem Accounting Yang Diusulkan

    4. Gambar 4.2 Use Case Diagram Sistem Accounting yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.2 Use Case Diagram Sistem Accounting yang berjalan diatas terdapat:

      • 1 sistem yang mencangkup satu kegiatan yang sedang berjalan pada PT. Gunung Moria Mega Prima.

      • 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu : accounting

      • 9 use case yang dilakukan oleh 1 actor.

      • 1 include yang meliputi login.

      • 7 extend yang meliputi beranda masuk ke menu, golongan masuk ke menu, karyawan ke menu, tipe gaji ke menu, slip gaji ke menu, rekap gaji ke menu, lalu log out dari menu.

    5. Usecase Diagram Sistem Admin Yang Diusulkan

    6. Gambar 4.3 Use Case Diagram Sistem Admin yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.3 Use Case Diagram Sistem Admin yang berjalan diatas terdapat:

      • 1 sistem yang mencangkup satu kegiatan yang sedang berjalan pada PT. Gunung Moria Mega Prima.

      • 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu : admin

      • 8 use case yang dilakukan oleh 1 actor.

      • 1 include yang meliputi login.

      • 6 extend yang meliputi beranda masuk ke menu, isi absen ke menu, departement ke menu, karyawan ke menu, jabatan ke menu, lalu log out dari menu.

    7. Usecase Diagram Sistem Karyawan Yang Diusulkan

    8. Gambar 4.4 Use Case Diagram Sistem Karyawan yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.4 Use Case Diagram Sistem Karyawan yang berjalan diatas terdapat:

      • 1 sistem yang mencangkup satu kegiatan yang sedang berjalan pada PT. Gunung Moria Mega Prima.

      • 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu : karyawan

      • 6 use case yang dilakukan oleh 1 actor.

      • 1 include yang meliputi login.

      • 4 extend yang meliputi beranda masuk ke menu, data slip ke menu, rekap slip ke menu, lalu log out dari menu.

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Sistem Direktur Yang Diusulkan

    2. Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem Direktur yang diusulkan

      Berdasarakan gambar 4.5 Activity Diagram Sistem Direktur Yang Diusulkan yang berjalan diatas terdapat:

      • 1 Initial node sebagai awal objek.

      • 1 Decision Node untuk memecah aktivitas yang bersifat kondisional benar atau salah

      • 12 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

      • 3 Fork untuk memecah behaviour menjadi aktivitas yang paralel

      • 1 Final Node sebagai objek yang diakhri.

    3. Activity Diagram Sistem Accounting Yang Diusulkan

    4. Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem Accounting yang diusulkan

      Berdasarakan gambar 4.6 Activity Diagram Sistem Accounting Yang Diusulkan yang berjalan diatas terdapat:

      • 1 Initial node sebagai awal objek.

      • 1 Decision Node untuk memecah aktivitas yang bersifat kondisional benar atau salah

      • 18 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

      • 4 Fork untuk memecah behaviour menjadi aktivitas yang paralel

      • 1 Final Node sebagai objek yang diakhri.

    5. Activity Diagram Sistem Admin Yang Diusulkan

    6. Gambar 4.7 Activity Diagram Sistem Admin yang diusulkan

      Berdasarakan gambar 4.7 Activity Diagram Sistem Admin Yang Diusulkan yang berjalan diatas terdapat:

      • 1 Initial node sebagai awal objek.

      • 1 Decision Node untuk memecah aktivitas yang bersifat kondisional benar atau salah

      • 19 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

      • 6 Fork untuk memecah behaviour menjadi aktivitas yang paralel

      • 1 Final Node sebagai objek yang diakhri.

    7. Activity Diagram Sistem Karyawan Yang Diusulkan

    8. Gambar 4.8 Activity Diagram Sistem Karyawan yang diusulkan

      Berdasarakan gambar 4.8 Activity Diagram Sistem Karyawan Yang Diusulkan yang berjalan diatas terdapat:

      • 1 Initial node sebagai awal objek.

      • 1 Decision Node untuk memecah aktivitas yang bersifat kondisional benar atau salah

      • 9 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

      • 2 Fork untuk memecah behaviour menjadi aktivitas yang paralel

      • 1 Final Node sebagai objek yang diakhri.

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Sistem Admin yang diusulkan

    2. Gambar 4.9 Sequence Diagram Sistem Admin yang diusulkan

      Berdasarakan gambar 4.9 Sequence Diagram Sistem Admin yang berjalan diatas terdapat : Sequence diagram diatas terdiri dari satu actor, yaitu admin (receiptionist). Tampilan menu home yaitu:

      Admin

      • Masuk halaman login

      • Masukan user name dan password

      • Verifikasi

      • Isi Absensi Karyawan

      • Tambah, Edit, Hapus Departement

      • Tambah, Edit, Hapus Karyawan

      • Tambah, Edit, Hapus Jabatan

      • Logout

    3. Sequence Diagram Sistem Karyawan yang diusulkan

    4. Gambar 4.10 Sequence Diagram Sistem Karyawan yang diusulkan

      Berdasarakan gambar 4.10 Sequence Diagram Sistem Karyawan yang berjalan diatas terdapat: Sequence diagram diatas terdiri dari satu actor, yaitu karyawan. Tampilan menu home yaitu:

      Karyawan

      • Masuk halaman login

      • Masukan user name dan password

      • Verifikasi

      • Lihat Slip Gaji 1 bulan

      • Lihat Rekap Gaji selama bekerja

      • Edit Identitas diri

      • Cetak Slip

      • Logout

    5. Sequence Diagram Sistem Accounting yang diusulkan

    6. Gambar 4.11 Sequence Diagram Sistem Accounting yang diusulkan

      Berdasarakan gambar 4.11 Sequence Diagram Sistem Accounting yang berjalan diatas terdapat : Sequence diagram diatas terdiri dari satu actor, accounting. Tampilan menu home yaitu:

      Accounting

      • Masuk halaman login

      • Masukan user name dan password

      • Verifikasi

      • Tambah, Edit, Hapus Gaji

      • Tambah, Edit, Hapus Golongan

      • Tambah, Edit, Hapus Tipe Gaji

      • View, Edit Slip Gaji

      • View, Edit Rekap Gaji

      • Logout

    7. Sequence Diagram Sistem Direktur yang diusulkan

    8. Gambar 4.12 Sequence Diagram Sistem Direktur yang diusulkan

      Berdasarakan gambar 4.12 Sequence Diagram Direktur yang berjalan diatas terdapat: Sequence diagram diatas terdiri dari satu actor, yaitu Direktur. Tampilan menu home yaitu:

      Direktur

      • Masuk halaman login

      • Masukan user name dan password

      • Verifikasi

      • Tambah, Edit, Hapus Gaji

      • Tambah, Edit, Hapus Golongan

      • Tambah, Edit, Hapus Tipe Gaji

      • View, Edit Slip Gaji

      • View, Edit Rekap Gaji

      • Logout

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Pada bab ini dijelaskan perbedaan sistem yang berjalan saat ini dan sistem yang diususlkan di tabel dibawah ini:

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
    1. Class Diagram yang diusulkan

    2. Rancangan sistem Class Diagram yang diusulkan sebagai berikut :

      Gambar 4.13 Class Diagram Yang Diusulkan

      Keterangan :

      • Tabel tipe_gaji memiliki atribut diantaranya id_tipe_gaji, nama_tipe_gaji, nominal_tipe_gaji, tipe_gaji. Tabel detail_gaji memiliki atribut diantaranya no_slip, id_tipe_gaji, dan nominal. id_tipe_gaji menjadi primary key pada tabel tipe_gaji, sedangkan id_tipe_gaji pada tabel detail_gaji menjadi foreign key, sehingga tabel tipe_gaji memiliki relasi dengan tabel detail_gaji.

      • Tabel slip_gaji memiliki atribut diantaranya no_slip, nik, total_pemasukan, total_pengeluaran, total_diterima, tngglslip, kehadiran, dan lembur. no_slip menjadi primary key pada tabel slip_gaji, sedangkan no_slip pada tabel detail_gaji menjadi foreign key, sehingga tabel slip_gaji memiliki relasi dengan tabel detail_gaji.

      • Tabel karyawan memiliki atribut diantaranya nik, nama_karyawan, id_jabatan, id_departmen, password, dan level. nik menjadi primary key pada tabel karyawan, sedangkan nik pada tabel slip_gaji menjadi foreign key, sehingga tabel karyawan memiliki relasi dengan tabel slip_gaji.

      • Tabel user memiliki atribut diantaranya nik, nama, username, password, dan status. nik menjadi primary key pada tabel user dan tabel karyawan.

      • Tabel jabatan memiliki atribut diantaranya id_jabatan, nama_jabatan, dan id_golongan. id_jabatan menjadi primary key pada tabel jabatan, sedangkan id_jabatan pada tabel karyawan menjadi foreign key, sehingga tabel jabatan memiliki relasi dengan karyawan.

      • Tabel departmen memiliki atribut diantaranya id_departmen dan nama_departmen. id_departmen menjadi primary key pada tabel jabatan, sedangkan id_departmen pada tabel karyawan menjadi foreign key, sehingga tabel departmen memiliki relasi dengan karyawan.

      • Tabel golongan memiliki atribut diantaranya id_golongan, nama_golongan, tj_golongan, gapok, insentif, dan lembur. id_golongan menjadi primary key pada tabel golongan, sedangkan id_golongan pada tabel jabatan menjadi foreign key, sehingga tabel golongan memiliki relasi dengan jabatan.

    3. Spesifikasi Basis Data

    4. Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemprograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan mengenai nama field, type dan size tersebut.

      1. Nama File  : karyawan

      2. Media  : Hardisk

        Primary Key  : nik

        Panjang Record  : 123

        Tabel 4.2 Tabel Karyawan
      3. Nama File  : Departemen

      4. Media  : Hardisk

        Primary Key  : id_departemen

        Panjang Record  : 41

        Tabel 4.3 Tabel Departemen
      5. Nama File  : detail gaji

      6. Media  : Hardisk

        Primary Key  :

        Panjang Record  : 33

        Tabel 4.4 Tabel Detail Gaji
      7. Nama File  : Golongan

      8. Media  : Hardisk

        Primary Key  : id_golongan

        Panjang Record  : 36

        Tabel 4.5 Tabel Golongan
      9. Nama File  : Jabatan

      10. Media  : Hardisk

        Primary Key  : id_jabatan

        Panjang Record  : 47

        Tabel 4.6 Tabel Jabatan
      11. Nama File  : Slip gaji

      12. Media  : Hardisk

        Primary Key  : no_slip

        Panjang Record  :

        Tabel 4.7 Tabel Slip gaji
      13. Nama File  : User

      14. Media  : Hardisk

        Primary Key  : nik

        Panjang Record  : 142

        Tabel 4.9 Tabel User

      Rancangan Prototype

      Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapenggunaan sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari pembangunan Sistem Penggajian Online pada PT. Gunung Moria Mega Prima yang akan dibuat, yaitu :

      1. Prototype Halaman Login

      2. Gambar 4.14 Tampilan Halaman Login

        Berdasarkan gambar diatas, terdapat 2 kolom yang harus diisi yaitu kolom NIK dan Password, serta 1 perintah Login.

      3. Prototype Menu Home

      4. Gambar 4.15 Tampilan Menu Home

        Berdasarkan gambar diatas, terdapat 4 kolom berisi Jumlah Departement, Jumlah Karyawan, Jumlah jabatan dan Jumlah Golongan.

      5. Prototype Tampilan Menu Admin Isi Absen

      6. Gambar 4.16 Tampilan Menu Admin Isi Absen

        Berdasarkan gambar diatas, ada 6 Kolom pada menu isi absen, yaitu : Nama , Jabatan, Departement, Kehadiran, Lembur, Action.

      7. Prototype Tampilan Menu Accounting Edit Tipe Gaji

      8. Gambar 4.17 Tampilan Menu Accounting – Edit Tipe gaji

        Berdasarkan gambar diatas, ada 5 kolom pada menu edit tipe gaji, yaitu : Kode Tipe gaji, Nama Tipe Gaji, Tipe Gaji, Nominal dan Tipe Gaji.

      9. Prototype Tampilan Menu Karyawan Rekap Slip Gaji

      10. Gambar 4.18 Tampilan menu Karyawan – Rekap Slip Gaji

        Berdasarkan gambar diatas, ada 2 perintah cetak slip dan lihat slip. Kemudian ada 5 kolom sebagai view data.

      Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

      1. Spesifikasi Hardware

      2. Rancangan perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut:

        • Processor: Intel Core2 Duo

        • Monitor  : 14” LCD monitor

        • Mouse  : Optical

        • Keyboard : Standard

        • RAM  : 2 GB

        • Harddisk : 80 GB

        • Printer  : Deskjet

      3. Aplikasi Yang Digunakan

      4. Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai pendukung dalam instruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah:

        • Windows

        • Mozila Firefox dan Google Chrome

        • Macromedia Dreamweaver CS5

        • Xampp

        • PHP

        • Visual Paradigm for UML 10.2 Enterprise Edition

        • Mysql

      5. Hak Akses

      6. Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:

        • Direktur

        • Accounting

        • Admin

        • Karyawan

      Testing

      1. Metode Implementasi

      2. Implementasi program penggajian online pada PT. Gunung Moria dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

        Pengujuan dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      3. Pengujian Black Box

        • Tabel Pengujian Black Box Pada Halaman Login Aplikasi

        • Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem penggajian online pada PT. Gunung Moria Mega Prima untuk fungsi Login, yaitu sebagai berikut:

          Tabel 4.10 Pengujian Black Box Pada Halaman Login
        • Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Member

        • Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem penggajian pada PT. Gunung Moria Mega Prima untuk fungsi Menu Isi Absen, yaitu sebagai berikut:

          Tabel 4.11 Pengujian Black Box Pada Menu Isi Absen
        • Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Tipe Gaji

        • Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem penggajian online pada PT. Gunung Moria Mega Prima untuk fungsi Menu Tipe gaji, yaitu sebagai berikut:

          Tabel 4.12 Pengujian Black Box Pada Menu Tipe Gaji

      Implementasi

      1. Schedule

      2. Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

        Tabel 4. 13 Pengolahan Jadwal

      Estimasi Biaya

      Tabel 4.14 Estimasi Biaya



      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

      Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi PT. Gunung Moria Mega Prima pada rumusan masalah,maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

      1. Selama ini proses penghitungan gaji dan pengelolaan data dilakukan dengan aplikasi spread sheet sederhana yaituMs.Excel. Laporan tersebut di lakukan satu bulan sekali setelah semua data-dataterkumpul. Namunmasih banyak data yang belum terkelola dengan baik.

      2. Karena sistem penyimpanan data masih berupa file atau pengarsipan, sehingga sering sekali terjadiketerlambatan dalam penyampaian laporanpenggajian kepada pimpinan. Dikarenakan banyak berkasyang hilang ataupun rusak secara fisik, laporan pun menjadi kurang cepat dan akurat.

      3. Untuk merancang sistem penggajian karyawandan pengelolaan data yang lebih baik dari sebelumnya, maka di buatlah sebuahsistem penggajian online dimana sistem menggunakan MySQL sebagai database, php untukcoding, adobe dreamweaver untuk design interface, dan web browser atau google chrome untuk mengakses program.

      Saran

      Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada sistem informasi penggajian onlinepada PT. Gunung Moria Mega Prima, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukkan, yaitu sebagai berikut:

      1. Kedepan, pengembangan berikutnya perlu ada sistem yang berkesinambungan antara admin, accounting dan direktur, agar tidak ada lagi kesalahan dalam proses penginputan gaji dan pengelolaan data yang dilakukan setiap bulannya.

      2. Selalu mengevaluasi proses penggajian dan pengelolaan datayang sudah dibuat agar dapat direvisi setiap kesalahan dalam menginput data-data.

      3. Disarankan adanya pelatihan-pelatihan kepada user dalam hal input data atau perubahan data, dan perlu juga dilakukan evaluasi masukan untuk penyempurnaan sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan pengguna.

      DAFTAR PUSTAKA