SI12144474260

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN

PADA PT SHUNDA PLAFON


SKRIPSI


jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1214474260
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI Komputer Akuntansi

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN

PADA PT SHUNDA PLAFON

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1214474260
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, .....

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN

PADA PT SHUNDA PLAFON

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214474260
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,.....

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Himawan, M.Kom)
   
(M.Roihan, MT)
NID : 12012
   
NID : 12077

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN

PADA PT SHUNDA PLAFON

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214474260
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang,.....

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(----)
 
(----)
 
(----)
NID :----
 
NID :----
 
NID :----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN

PADA PT SHUNDA PLAFON

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214474260
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, .....

 
 
 
 
NIM : 1214474260

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem persediaan barang yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi Perguruan Tinggi Raharja dalam hal bidang persedian dan peminjaman barang pada Laboratorium Sistem Komputer (Lab. SK). Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengujian, riset ilmiah, praktek pembelajaran, dan penelitian. Lab. SK dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan yang dilakukan sehingga perlu adanya proses pencatatan terhadap inventory peralatan yang ada di Lab. SK. Proses ini penting dilakukan untuk memonitor atau memantau kondisi peralatan yang ada tersebut. Proses pencatatan data inventory peralatan Lab. SK yang masih dilakukan secara manual memiliki beberapa kekurangan yaitu dalam hal penyimpanan dan pencarian. Jika barang yang ada pada Lab. SK tidak terawat dengan benar maka barang-barang akan hilang dan banyak yang tidak terawat, dalam hal ini juga tidak terekam dengan baik pada Lab. SK Perguruan Tinggi Raharja yang akan mengalami kerugian akibat monitoring persedian tidak berjalan dengan baik. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana membuatkan sebuah sistem inventory sehingga memudahkan Perguruan Tinggi Raharja untuk monitoring pengumpulan data barang, monitoring peminjaman barang dan pembuatan laporan di dalam Lab. SK. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan kombinasi menggunakan Metode Analisa CSF (Critical Success Factor) sebagai upaya untuk menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Dan dengan membuatkan sistem inventory dapat di lihat 4 kondisi barang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang dialami Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

.

Kata Kunci : Sistem informasi, inventory, Lab. SK, CSF (Critical Success Factor)


ABSTRACT

The system supplies the right stuff and fit is important for College field in terms of the preparation of Raharja and loaning stuff on the computer systems Laboratory (Lab. SK). Lab. SK College Raharja is used to perform testing, scientific research, education, practice and research. Lab. SK is equipped with the tools needed to support the activities that are carried out so that the need for the process of recording of inventory of existing equipment in the Lab. sk. this process it is important to monitor or monitor the condition of the existing equipment. The process of recording data inventory equipment Lab. SK still performed manually has some drawbacks, namely in terms of storage and retrieval. If the goods supplied on Lab. SK not groomed properly then the goods will be lost and many are not well maintained, in this regard are also not recorded properly on the Lab. SK College Raharja would suffer losses as a result of monitoring the preparation did not go well. This has been the rationale of how making an inventory system so ease College Raharja for monitoring data collection, monitoring of loan items of goods and the creation of reports in the Lab .sk. it is possible to use a combination of using the method of analysis of CSF (Critical Success Factor) as an attempt to interpret objective explicitly to specify the activities that must be performed and what information is needed. And by making the system inventory can be seen 4 conditions of goods if the goods are lost, damaged, or expired good so as to lower the level of losses experienced Lab. SK College Raharja.

Keywords : information systems, inventory, Lab .SK, CSF (Critical Success Factor)

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "Perancangan Sistem Pengelolaan Data Pembinaan Kegiatan Kerja Narapidana Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang ".

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja .
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Himawan, M.Kom selaku Dosen pembimbing I saya yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Giandari Maulani, M.Kom selaku Dosen pembimbing II saya yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  7. Kedua orang tua dan adik yang telah memberikan bantuan moral, materi, semangat maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Bapak Hendri Astronino. P, S.H, M.Si selaku stakeholder memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan grup Koplak yang merupakan grup satu perjuangan yang selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain yaitu Rizqi Eka Saputri, Zahrotul Hayati dan Lestarini Putri.
  10. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

    Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.



    Tangerang,....... 2016
    Siti Pujianingsih
    NIM. 1211473990

    Daftar isi


    DAFTAR SIMBOL

    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

    Daftar Simbol Use Case Diagram.png

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

    Daftar Simbol Activity Diagram.png


    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    Daftar Simbol Sequence Diagram.png

    DAFTAR TABEL

    DAFTAR GAMBAR



    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang


    Lembaga pemasyarakatan pemuda adalah lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang yang menampung narapidana tindak kriminal dan narkoba sejak tanggal 16 Desember 1983. Lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang terletak didaerah yang tidak begitu jauh dari pusat kota Tangerang dan pemukiman warga. Lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang berkapasitas maksimal 1356 warga binaan sedangkan jumlah narapidana pada tahun 2015 adalah1988 warga binaan yang terdiri dari 539 tahanan, 1449 narapidana dan kemungkinan dapat bertambah hingga tahun 2016 (sumber : KPLP, per September 2015).

    Karena jumlah narapidana yang terus bertambah sampai akhirnya lapas pemuda melebihi kapasitas, jumlah dalam menampung para narapidana yang melebihi jumlah kapasitas maksimalnya yang berlebih hingga 46% (sumber : KPLP). Sehingga tidak sesuai dengan jumlah sipir yang menjaga ruangan sel, sehingga ada yang menyebabkan timbulnya banyak permasalahan didalam lapas, contohnya sering terjadi keributan antarnarapidana, bisa menimbulkan tindak kriminalitas didalam penjara seperti peredaran narkoba dan tindak kejahatan pemerasan. Bahkan jumlah narapidana selalu meningkat pada 5 tahun terakhir ini dimana pada tahun 2010 jumlah narapidana nya adalah 1874 warga binaan dan pada tahun 2011 adalah 1976 warga binaan, tahun 2012 jumlah narapidana 2115 warga binaan, tahun 2013 berjumlah 2029 warga binaan tahun 2014 jumlah narapina adalah 1984 warga binaan dapat dilihat dari data berikut ini jumlah warga binaan yang begitu banyak tidak sesuai dengan jumlah sipir yang hanya berjumlah 175 (sumber : KPLP).

    Pada lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang ini setiap sipir mempunyai pekerjaannya masing-masing yang behubungan dengan narapidana dimana pekerjaan itu dilakukannya dengan menggunakan teknologi komputer untuk memudahkan dalam melakukan pengolahan data yang dapat menghemat waktu yang dipakai dengan demikian pekerjaan akan lebih cepat selesai dan hasilnya pun akan baik.

    Maka hasil yang didapatkan akan sangat memuaskan, berguna dan bermanfaat bagi lembaga pemasyarakatan ataupun instansi pemerintah terkait yang menggunakan laporan data narapidana tersebut. Dengan adanya teknologi komputer yang dapat membantu untukmeningkatkan kualitas dan juga profesionalisme yang dimiliki oleh sipir-nya, sehingga memiliki pekerjaan yang bagus dan baik sehingga menjadikan lembaga ataupun instansi pemerintah yang memiliki kualitas yang tinggi.

    Demikian juga dirasakan oleh beberapa lembaga-lembaga pemerintahan diantaranya dilembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang yang bergerak dibidang hukum dan hak asasi manusia yang menggunakan teknologi untuk menunjang suatu kegiatan yang dikerjakan oleh para sipir nya untuk dapat memudahkan dalam pengelolaan data narapidana yang berada dilembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang.

    Dengan adanya teknologi tersebut maka dibutuhkan suatu perancangan sistem untuk mengelola pendataan narapidana selama narapidana tersebut masih berada didalam tahanan dan sampai mendapatkan surat kebebasan dari lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang, sehingga menjadi sebuah informasi yang terperinci dan akurat akan kebenaran laporan tersebut.

    Didalam lapas terdapat suatu bagian-bagiannya salah satunya merupakan bagian giatja (kegiatan kerja) yang dilakukan oleh narapidana. Dimana narapidana akan melakukan kegiatan kerja tersebut apabila masa tahanan narapidananya tinggal ²/3 atau ½ dari putusan hukuman narapidana tersebut. Setelah itu maka akan diputuskan kegiatan kerja apa yang akan dilakukan oleh narapidananya, dengan demikian dukungan sistem komputerisasi sangatlah menunjang untuk kegiatan kerjanya.

    Cara kerja suatu sistem yang sebelumnya masih menggunakan sistem manual dengan sistem yang digunakan tersebut akan lebih baik menggunakan sistem komputerisasi yang dapat mengubah cara kerja akan lebih baik. Dengan demikian penulis menggunakan sistem komputerisasi untuk sistem informasi data narapidana yang menggunakan komputer, dari latar belakang diatas penulis bermaksud mengangkat masalah tersebut untuk dijadikan laporan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA PEMBINAAN KEGIATAN KERJA NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PEMUDA TANGERANG”.


     

    Rumusan Masalah

    Rumusan masalah merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan jalannya penelitian karena setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah, masalah merupakan suatu kondisi dimana terjadinya kesenjangan antara yang diharapkan dengan fakta yang terjadi di lapangan.

    Adapun hal yang dihadapi oleh lembaga pemasyarakatan kelas IIA pemuda Tangerang dalam sistem pengelolaan data narapidana untuk bagian pembinaan kegiatan kerja narapidana antara lain adalah:

    1. Bagaimana membuat suatu sistem yang dapat membantu para sipir dalam mendata narapidana yang akan melakukan pembinaan kagiatan kerja ?
    2. Bagaimana mengimplementasikan sistem pengelolaan data narapidana menjadi terkomputerisasi ?
    3. Bagaimana membuat suatu sistem yang dapat merekap hasil semua kegiatan narapidana yang telah dikerjakannya ?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Setiap manusia pasti memiliki gagasan, pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda, untuk itu penulis menuliskan laporan Skripsi agar lebih terarah dan berjalan dengan baik. Dan untuk menghindari kekeliruan ataukesalahpahaman dan sekaligus untuk membantu pembaca agar memahami penelitian ini. Dimana dalam penulisan Skripsi ini penulis hanya membatasi pada :

    1. Sistem ini hanya membahas mengenai pengolaan data narapidana pada bagian kegiatan kerja.
    2. Sistem ini hanya menangani pembuatan jadwal pada kegiatan kerja yang akan dilaksanakan oleh narapidana.
    3. Sistem ini hanya menangani proses rekap hasil kegiatan kerja yang sudah dikerjakan oleh narapidana.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini berhubungan dengan hal-hal yang diperoleh dalam melakukan penelitian, denganadanya tujuan penelitian maka dapat menemukan arah dari suatu penelitian, tujuan penelitian ini diharapkan dapat membantu lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang dalam mempermudah sistem sehingga pengolahan dan penyajian informasi yang selama ini berjalan manual menjadi lebih mudah dengan dibuatnya sistem yang sudah terkomputerisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah :

    1. Untuk membantu mempermudah pekerjaan sipir yang pada awalnya menggunakan sistem manual yaitu menggunakan tulisan yang dilakukan pada buku jadwal kegiatan kerja menjadi sistem terkomputerisasi.
    2. Mempercepat cara kerja sipir dalam pengelolaan data mengenai kegiatan kerja dan juga aktifitas yang dilakukan oleh para narapidana.
    3. Meningkatkan kinerja sipir dalam mengelola data narapidana dan dalam penyajian laporan dengan memanfaatkan sistem komputerisasi sehingga akan mendapatkan hasil informasi yang lebih baik.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat atau Kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Manfaat praktis bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukannya untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang dan sipir serta peneliti lain yang juga melakukan penelitian yang sama untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Dalam penulisan laporan Skripsi ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

    1. Mengubah sistem informasi pembinaan kerja menjadi jauh lebih baik dari yang telah berjalan sebelumnya.
    2. Dengan adanya hasil dari penelitian ini, maka diharapkan dapat memperoleh kemudahan pada sipir dalam melakukan pengolaan untuk kegiatan kerja yang akan dilakukan oleh narapidana.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Metode penelitian merupakan metode yang dipakai oleh penulis untuk mengumpulkan dan menggambarkan keadaan secara langsung dilapangan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun penetian Skripsi ini sebagai berikut:

    1. Metode Pengamatan (Observation Research)

      Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang, khususnya dibagian pembinaan kegiatan kerja narapidana pada metode ini penulis mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu dalam penelitian ini.

    2. Metode Wawancara (Interview Research)

      Pada metode ini penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung kepada kabid (kepala bagian) pembinaan kegiatan kerja yang bernama Bapak HendriAstronino P, S.H. M.Si pertanyaan ini dikhususkan pada bagian data narapidana yang akan melakukan pembinaan kegiatan kerja.

    3. Studi Pustaka

      Pada metode studi pustaka penulis mencari reverensi-reverensi yang terdapat pada buku-buku, karya ilmiah, internet dan laporan ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

     

    Metode Analisa Sistem

    Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) sistem pengolahan data narapidana pada bagian kegiatan kerja. Analisa SWOT tersebut diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Alasan mengapa penulis menggunakan metode SWOT pada penelitian Skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa pengelolaan data narapida yang melakukan kegiatan kerja menjadi lebih baik, untuk mengurangi kesalahan dalam mengelola data narapidana, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang lain tidak bisa membuka, merubah data dan mengurangi keterlambatan untuk memperoleh data-data laporan kegiatan kerja narapidana yang diinginkan.

    Metode Perancangan

    Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan object oriented yaitu dengan menggunakan UML, dimana diagram yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

     

    Metode Prototype

    Pada metode ini, sistem pengelolaan data narapidana pada bagian pembinaan kegiatan kerja dilembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang menggunakan beberapa software dalam mendukung perancangannya yaitu Prototype. Prototype merupakan aplikasi software yang digunakan untuk membuat desian pada pembuatan program. Alasan mengapa penulis menggunakan metode prototype pada penelitian Skripsi ini, karena penulis ingin memberikan gambaran yang jelas terhadap sistem yang akan dibuat oleh penulis.

     

    Metode Pengujian

    Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminasi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diprosessesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

     

    Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan penelitian Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, metode penelitian, analisis sistem, perancangan sistem dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan dan literature review.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, rancangan prototype, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada dibab sebelumnya, dijabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan agar dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

    1. Menurut Mc Leod (2004) dalam Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:4)[1], sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.
    2. Menurut Bambang Hartono (2013:9)[2], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya menjadi suatu kesatuan”.
    3. Menurut Rohmat Taufiq (2013:2)[3],“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

     

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:13)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
    2. Batas Sistem (Boundary System)
      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
    4. Penghubung Sistem (Interface System)
      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input System)
      Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Pengolahan Sistem (Processing System)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
    7. Keluaran Sistem (Output System)
      Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
    8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

     

    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Yakub (2013:6)[5] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut di antaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup, dan sistem terbuka.

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)
      Sistem abstrak merupakan adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
    2. Sistem Fisik (Physical System) adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, siste produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.
    3. Sistem Tertentu (Deterministic System)
      adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.
    4. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
      adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.
    5. Sistem Tertutup (Closed System)
      adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
    6. Sistem Terbuka (Open System)
      lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.

     

    Konsep Dasar Data

    1. Definisi Data

    Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:1)[6], “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

    Menurut Taufiq (2013:13)[7], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

    2. Klasifikasi Data

    Menurut Sutabri (2012:3)[4], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

    1. Klasifikasi data menurut jenis data:
      1. Data Hitung (enumeration/counting data)
        Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
      2. Data Ukur (measurement data)
        Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.
    2. Klasifikasi data menurut sifat data:
      1. Data Kuantitatif (quantitative data)
        Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
      2. Data Kualitatif (qualitative data)
        Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
    3. Klasifikasi data menurut sumber data:
      1. Data Internal (internal data)
        Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
      2. Data Eksternal (external data)
        Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:

      a. Data Eksternal Primer (primary external data)

      Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data).

      Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

    3. Pengolahan Data

    Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

    1. Penyimpanan Data (Data Storage)
      Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu dta diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah referensi silang (cross reference) antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
      1. File Induk (Master File)
        File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
      2. File Transaksi (Detail File)
        File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

      Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan,dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jawatan, akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan dengan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.

    2. Penanganan Data (Data Handling)
      Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang. Jadi, hasil pengolahan data itu merupakan data untuk disimpan bagi pengunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.

     

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Informasi

    Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:2)[8], “Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian”.

    Menurut Rohmat Taufiq (2012:72) [7], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

    2. Klasifikasi Informasi

    Menurut Sutabri (2012:27)[9], informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
      Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
      1. Informasi yang tepat waktu
        Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
      2. Informasi yang relevan
        Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.
      3. Informasi yang bernilai
        Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.
      4. Informasi yang dapat dipercaya
        Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
    2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
      Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
      1. Informasi masa lalu
        Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.
      2. Informasi masa kini
        Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.
    3. Informasi Berdasarkan Sasaran
      Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
      1. Informasi individual
        Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
      2. Informasi komunitas
        Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

    3. Nilai dan Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri (2012:30)[9], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

    Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    1. Mudah diperoleh
      Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
    2. Luas dan Lengkap
      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.
    3. Ketelitian
      Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
    4. Kecocokan
      Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
    5. Ketepatan Waktu
      Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.
    6. Kejelasan
      Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
    7. Keluwesan
      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
    8. Dapat dibuktikan
      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka
      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur
      Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

    Menurut Sutabri (2012:33)[9], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

    1. Akurat (Accurate)
      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
    2. Tepat Waktu (Timeline)
      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
    3. Relevan (Relevance)
      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

    4. Komponen-komponen Informasi

    Menurut Darmawan (2013)[10], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.
    2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
    3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
    4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
    5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
    6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

     

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:13)[4], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

    Menurut Hall dalam Abdul Kadir (2014:9)[11], “Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dapat dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Abdul Kadir (2014:71)[12], Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut ini :

    1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
    2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
    3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
    4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
    5. Basis Data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.
    6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

    Gambar 2.4 Komponen Sistem Informasi Sumber : Abdul Kadir (2014) [13]

     

    3. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Mustakini (2010:13)[14], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness)
      Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
    2. Ekonomi (Economic)
      Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
    3. Keandalan (Realibility)
      Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
    4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
      Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
    5. Kesederhanaan (Simplicity)
      Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
    6. Fleksibilitas (Fleksibility)
      Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

     

    Konsep Persediaan Barang

    1. Definisi Persediaan

    Menurut Junaidi (2013:3)[15], “Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki oleh suatu organisasi pasa suatu waktu.

    Menurut Tamodia (2013:23)[16], “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

    Menurut Salangka (2013:1121)[17], “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

    Menurut Rusdah (2011:52)[18], “Persediaan adalah suatu aktivitas yang meliputi barang pemilik organisasi dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam proses produksi”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan pengendalian persediaan (inventory control) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

    2. Fungsi Persediaan

    Menurut Divianto (2011:78)[19], Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:

    1 ) Fungsi Decoupling

    Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada supplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut :

    1. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada supplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.

    2. Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.

    3. Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.

    2 ) Fungsi Economic Lot Sizingg

    Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.

    3 ) Fungsi Antisipasi

    Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman)..

    3. Jenis-Jenis Persediaan

    Menurut Rusdah (2011:52)[18], persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi:

    1 ) Batch Stock atau Lot Inventory

    Persediaan yang diadakan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien produksi dan penghematan biaya akomodasi.

    2 ) Fluctuation Stock

    Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

    3 ) Anticipation Stock

    Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola konsumen yang terdapat dalam suatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat.

    Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk :

    1 )Persediaan bahan baku (raw material stock)

    2 ) Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)

    3 )Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)

    4 )Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)

    5 )Persediaan barang jadi (finished goods stock)

    4. Metode Pencatatan Persediaan

    Menurut Divianto (2011:82)[19], penentuan jumlah persediaan perlu ditentukan sebelum melakukan penilaian persediaan. Jumlah persediaan dapat ditentukan dengan dua sistem yang paling umum dikenal pada akhir periode yaitu:

    1 ) Periodic system, yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik agar jumlah persediaan akhir dapat diketahui jumlahnya secara pasti.

    2 ) Perpectual system, atau book inventory yaitu setiap kali pengeluaran diberikan catatan administrasi barang persediaan.

    Dalam melaksanakan penilaian persediaan ada beberapa cara yang dapat dipergunakan yaitu:

    1. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada supplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.

    2. First in, first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama. Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan adalah sama dengan arus penggunaan bahan. Dengan demikian bila sejumlah unit bahan dengan harga beli tertentu sudah habis dipergunakan, maka penggunaan bahan berikutnya harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya. Atas dasar metode ini maka harga atau nilai dari persediaan akhir adalah sesuai dengan harga dan jumlah pada unit pembelian terakhir.

    3. Last in, first out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama. Dengan metode ini perusahaan beranggapan bahwa harga beli terakhir dipergunakan untuk harga bahan baku yang pertama keluar sehingga masih ada (stock) dinilai berdasarkan harga pembelian terdahulu.

    4. Rata-Rata Tertimbang (weighted average)

      Cara ini didasarkan atas harga rata-rata perunit bahan adalah sama dengan jumlah harga perunit yang dikalikan dengan masing-masing kuantitasnya kemudian dibagi dengan seluruh jumlah unit bahan dalam perusahaan tersebut.

    5. Harga Standar

      Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan sama dengan jumlah unit persediaan akhir dikalikan dengan harga standar perusahaan.

    Laboratorium Digital

    1. Laboratory

    Mencakup tentang lokasi laboratorium, konstruksi laboratorium dan fasilitas lain, termasuk pengumpulan data barang yang ada di Perguruan Tinggi Raharja seperti : daftar data barang inventaris (Multimeter Analog, Multimeter Digital, Tang Buaya, Power Supply, Logic Probe, Tool Book, Cpu Trainer Prosesor, Oscilospce, Function Generator, Digital Trainer, Crimping Tool, 8031 Trainer, Modul IO, Modul Motor DC, Modul Motor Stepper, Modul Eldas, Modul Digital, Paket Obeng, dan sebagainya.)dan data barang komponen atau alat (Relay 8 pin double kontak 5 VDC, Relay 5 pin single kontak 12 VDC, Kap keramik ukuran antara 1pf-100pF, Kapasitor elektrolit 1uF/25V, Kapasitor elektrolit 10uF/25V, Kapasitor elektrolit 33uF/25V, Kapasitor elektrolit 100uF/25V. Solder goot, Timah solder (1/4 kg), Kabel 1x 10, dan sebagainya)

    Administrasi Laboratorium

    Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di laboratorium, yang antara lain terdiri atas .

    1. Inventarisasi peralatan laboratorium yang ada.

    2. Daftar kebutuhan alat baru, atau alat tambahan, alat-alat yang rusak, dan atau alat-alat yang dipinjam/dikembalikan.

    3. Keluar masuk surat menyurat.

    4. Daftar pemakaian laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum / percobaan yang ada.

    5. Daftar penerimaan barang serta daftar pembelian barang.

    Inventaris dan Keamanan Laboratorium

    Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi :

    1. semua kegiatan inventarisasi (Inventory=Inventarisasi), seperti yang telah disebutkan di atas pada semua peralatan, bahan dan barang-barang yang ada di laboratorium, secara detail. Inventarisasi ini juga harus memuat sumbernya dari mana asal barang tersebut dari Perguruan Tinggi Raharja.

    2. Keamanan yang dimaksud di sini adalah apakah peralatan tersebut tetap ada di laboratorium, atau ada yang meminjamnya. Apakah ada yang hilang, dicuri, pindah tempat atau rusak / sedang diperbaiki tetapi tidak dilaporkan keadaan sebenarnya. Perlu diingat bahwa barang-barang dan semua peralatan laboratorium yang ada adalah Perguruan Tinggi Raharja, jadi tidak boleh ada yang hilang.

    3. Tujuan yang akan dicapai dari inventarisasi dan keamanan ini adalah :

    1. mencegah kehilangan dan penyalahgunaan

    2. mengurangi resiko kehilangan

    3. mencegah pemakaian berlebihan

    4. meningkatkan kerjasama


    Penggunaan Laboratorium

    Prinsip Umum:

    1. Tanggung jawab :

      Pimpinan pengelola laboratorium, anggota laboratorium (Dosen dan mahasiswa pengguna lab), teknisi dan laboran bertanggung jawab penuh terhadap segala kerusakkan yang mungkin timbul. Karenanya pimpinan pengelola laboratorium di Perguruan Tinggi Raharja Menengah dipegang oleh Dosen yang berpengalaman dan memiliki keahlian yang sesuai. Demikian juga dengan teknisi dan laboran.

    2. Kerapian :

      Semua koridor, jalan keluar dan alat pemadam api harus bebas dari hambatan seperti barang yang habis di pinjam harus di letakkan di tempat yang telah di sediakan di rung Lab SK

    3. Kebersihan masing-masing pekerja di laboratorium.

    4. Perhatian terhadap tugas masing-masing harus berada pada pekerjaan mereka masing-masing, jangan mengganggu pekerjaan orang lain. Percobaan yang memerlukan perhatian penuh tidak boleh ditinggalkan.


    Teori Khusus

    Konsep Dasar Waterfall

    Menurut Nasution (2012:118)[20], dalam membangun dan mengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall. “Waterfall merupakan salah satu metode pengembangan sistem informasi yang bersifat sistematis dan sekuensial, artinya setiap tahapan dalam metode ini dilakukan secara berurutan dan berkelanjutan”.

    Menurut Rizky (2011:61)[21], waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan wajib dipelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus hidup yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi hingga pasca produksi. Waterfall model memiliki definisi sendiri bahwa sebuah hidup perangkat lunak memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial.

    Sumber Rizky (2011:61)Gambar 2.6 Waterfall Life Cycle

    Dalam buku ini menganut paham bahwa waterfall model memiliki enam tahapan, yakni:

    1. Definisi kebutuhan (Requirement Definition)
    2. Desain sistem dan perangkat lunak (Software Design and System)
    3. Implementasi dan testing unit (Implementation and Unit Testing)
    4. Integrasi dan testing sistem (Integration and Systen Testing)
    5. Uji coba (Testing)
    6. Operasional dan pemeliharaan (Operation and Maintenance)

    Menurut Irwansyah (2012:16)[22], penjelasan dari tahap-tahap waterfall model adalah sebagai berikut:

    1. Perancangan Sistem (System Enginering)

      Perancangan sistem sangat diperlukan, karena piranti lunak biasanya merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar. Pembuatan sebuah piranti lunak dapat dimulai dengan melihat dan mencari apa yang dibutuhkan oleh sistem. Dari kebutuhan sistem tersebut akan diterapkan kedalam piranti lunak yang dibuat.

    2. Analisa Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement Analysis)

      Merupakan proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak. Untuk memahami dasar dari program yang akan dibuat, seorang analisis harus mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan perancangan antarmuka pemakai piranti lunak tersebut.

    3. Perancangan (Design)

      Perancangan piranti lunak merupakan proses bertahap yang memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: struktur data, arsitektur piranti lunak, detail prosedur, dan karakteristik antarmuka pemakai.

    4. Pengkodean (Coding)

      Pengkodean piranti lunak merupakan proses penulisan bahasa program agar piranti lunak tersebut dapat dijalankan oleh mesin.

    5. Pengujian (Testing)

      Proses ini akan menguji kode program yang telah dibuat dengan memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan juga bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini pengujian dibagi menjadi dua bagian, pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian internal bertujuan menggambarkan bahwa semua statement sudah dilakukan pengujian, sedangkan pengujian eksternal bertujuan untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

    6. Pemeliharaan (Maintenance)

      Proses ini dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh pemakai atau konsumen. Perubahan akan dilakukan jika terdapat kesalahan, oleh karena itu piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk menampung perubahan kebutuhan yang diinginkan konsumen.

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    1. Definisi UML

    Menurut Nugroho (2010:6)[23], “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    Menurut Alim (2012:30)[24], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

    2. Jenis-Jenis Diagram UML

    1 ) Use Case

    Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    Menurut Triandini (2012:18)[25], langkah-langkah membuat diagram use case:

    1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

    2 ) Activity Diagram

    Menurut Murad (2013:53)[26], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20)[27], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

    3) Activity Diagram

    Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    Menurut Wijayanto (2013:35)[28], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    4) Activity Diagram

    Menurut Vidia (2013:21)[27], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

    Menurut Wijayanto (2013:33)[28], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

    Konsep Dasar Dreamweaver

    1. Definisi Dreamweaver

    Menurut Madcoms (2010:1)[29], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

    Menurut Prasetio (2012:96)[30], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

    2.Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS5

    Menurut Madcoms (2010:11)[29], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS5, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS5. Setelah Dreamweaver CS5 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS5, yaitu:

    1 ) Application Bar, berada di bagian paling atas jendela aplikasi Dreamweaver CS5. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.

    2 ) Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.

    3 )Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.

    4 )Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.

    5 )Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.

    6)Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.

    7)Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.

    8)Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.

    9)Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.

    10)Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.

    11)Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS5, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakan sebagai navigasi di dalam browser..

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

    Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

    Menurut Fathansyah (2012:2)[31], “Database adalah kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis”.

    Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

    1 ) Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

    2 ) Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.

    3 )Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

    2. Jenis Database Yang Digunakan

    1. Web server

    Menurut Fathansyah (2012:466) [31] Definisi Web Server adalah perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu URL ke pemakai.

    Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

    Menurut Oktavian (2010:11)[32], “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

    Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

    Menurut Oktavian (2010:11)[32], “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

    Menurut Arief (2011:19)[33], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

    2. XAMPP

    Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

    Menurut Wardana (2010:8)[34], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

    Menurut Nugroho (2010:74)[23], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Sebagai informasi, nama XAMPP diambil dari singkatan berikut:

    X: program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi.

    A: Apache, merupakan aplikasi web server.

    M: MySQL, merupakan aplikasi database server.

    P: PHP, bahasa pemrograman web.

    P: Perl, bahasa pemrograman.

    Beberapa aplikasi pendukung XAMPP, yaitu:

    a. PhpMyAdmin

    Menurut Nugroho (2009:88)[35], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

    Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

    Menurut Arief (2011:429), “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL”.

    Menurut Prasetio (2012:53)[30], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

    b. PHP

    Menurut Arief (2011:43)[33], definisi PHP adalah sebagai berikut:PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

    Menurut Oktavian (2010:31)[32], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

    A. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.

    B. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server..

    C. Merupakan software yang berdifat open source.

    D. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.

    E. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, , dan lain-lain.Menurut Anhar (2010:3), definisi PHP adalah sebagai berikut:PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

    Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:

    A. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.

    B. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.

    C.Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.

    D. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.

    E.Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

    F. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.

    C. MySQL

    Menurut Nugroho (2009:91)[35], definisi MySQL adalah sebagai berikut:MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

    Menurut Madcoms (2010:367)[29], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

    Menurut Arief (2011:151)[33], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

    Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:

    Tabel 2.1 Tipe Data Pada MySQL
    Sumber Arief (2011:151)

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

    Konsep Dasar Website

    1. Definisi Website

    Menurut Murad (2013:49)[36], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Simarmata (2010)[37], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

    2. Jenis-Jenis Website

    Menurut Arief (2011:8)[33], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

    1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

    2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

    Konsep Dasar HTML

    1. Definisi HTML

    Menurut Oktavian (2010:13)[32], “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

    Menurut Simarmata (2010:52)[38], HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

    Menurut Arief (2011:23)[33], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

    2. Tag Yang Sering Digunakan

    Menurut Oktavian (2010:14)[32], ada banyak ragam tag yang tersedia dalam HTML, namun disini tidak akan dibahas semuanya. Berikut adalah daftar tag yang sering digunakan dalam mempelajari pembuatan web, yaitu:

    1. Tag <!..>

    Digunakan untuk menandai sebuah komentar suatu kode (script) dengan tanda ini, maka browser tidak akan menerjemahkannya.

    2. Tag <a>

    Singkatan dari anchor, tag ini digunakan untuk membuat sebuah tautan (link) antar web. Ciri dari link adalah :

    a. Bila link belum pernah diakses (klik) maka akan berwarna biru dan bergaris bawah.

    b. Bila sudah pernah diakses (klik) maka akan berubah menjadi ungu dan tetap bergaris bawah

    c. Bila sedang aktif (diklik) maka akan berwarna merah dan bergaris bawah.

    3. Tag (b)

    Digunakan untuk membuat teks cetak tebal.

    4. Tag (big)

    Digunakan untuk membuat sebuah tulisan agar nampak lebih besar. Hal ini berbeda untuk cetak tebal (bold).

    5. Tag (body)

    Merupakan bagian dari struktur HTM yang digunakan untuk menandai badan (body) suatu dokumen HTML. Penggunanya dapat dilihat seperti pada contoh di atas.

    6. Tag (br)

    Digunakan untuk mengakhiri suatu baris tulisan, lalu pindah ke baris baru dibawahnya.

    7. Tag (button)

    DDigunakan untuk membuat tombol di web browser. Biasanya digunakan untuk trigger suatu proses, misal digunakan untuk menympan atau menghapus dat. Tag ini biasanya diletakkan dalam sebuah form.

    8. Tag (caption)

    Digunakan untuk membuat judul sebuah tabel. Penggunaan tag ini biasanya bersamaan dengan deklarasi tabel.

    9. Tag (center)

    Digunakan untuk menengahkan suatu teks halaman.

    10. Tag (div)

    Tag ini digunakan untuk mendefinisikan bagian dari suatu halaman web dengan format atau style tertentu.

    11. Tag (font)

    Digunakan untuk memformat bentuk font, ukuran, warna, ukuran dari sebuah teks.

    12. Tag (form)

    Adalah tag yang digunakan oleh pengguna untuk memasukan data. Tag ini biasanya dibantu oleh beberapa komponen lain, seperti: input, button, option, dan lainnya.

    13. Tag (frame) dan (frameset)

    Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.

    14. Tag (head)

    Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.

    15. Tag (h1) sampai dengan (h6)

    Digunakan untuk mendefinisikan tulisan header. Untuk mengetahui perbedaanya, perhatikan ukuran setiap teks hasil di browser.

    16. Tag (hr)

    Digunakan untuk membuat garis horisontal

    17. Tag (html)

    Digunakan untuk memberitahu browser bahwa kode yang dituliskan merupakan dokumen HTML. Penggunaanya seperti pada contoh tag (big).

    18. Tag (i)

    Digunakan untuk membuat teks cetak miring.

    19. Tag (img)

    Digunakan untuk membuat teks cetak miring.

    20. Tag (input)

    Digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna dalam hal memasukan data ke server. Input mempunyai banyak tipe, yaitu: button, checkbox, file, hidden, image, password, radio, reset, submit, dan text. Penggunaannya seperti pada contoh tag (form)

    21. Tag (li)

    Digunakan untuk menampilkan simbol data berurut, seperti simbol bullet dan nomor. Untuk urutan bernomor diawali dengan tag (ol), sedangkan untuk simbol bullet diawali tag (ul).

    22. Tag (link)

    Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara halaman web yang dibuat dengan data atau aturan dari luar. Tag ini biasanya digunakan pada saat web menggunakan file css.

    23. Tag (ol)

    Digunakan untuk urutan data bernomor atau numerik, juga alfabet. Penggunaannya seperti pada contoh tag (li).

    24. Tag (p)

    Digunakan untuk mendefinisikan suatu paragraf.

    25. Tag (style)

    Digunakan untuk mendefinisikan bentuk-bentuk dokumen.

    26. Tag (sub)

    Digunakan untuk membuat huruf atau teks subscript.

    27. Tag (sup)

    Tag ini merupakan kebalikan dari subscript. Tag superscript ini biasanya digunakan untuk menulis huruf atau teks matematika yang berbentuk pangkat.

    28. Tag Tag (table)

    Digunakan untuk mendefinisikan tabel dalam HTML. Selain digunakan untuk membuat tampilan tabel seperti pada umumnya, elemen tag ini juga sering digunakan untuk membuat layout tampilan halaman web. Penggunaannya tag ini biasanya disertai dengan aribut-atribut lain. Beberapa atribut yang sering digunakan untuk membuat tampilan halaman.

    29. Tag (tr)

    Digunakan untuk mendefinisikan baris dalam sebuah tabel. Contoh penggunaan tag ini dapat dilihat seperti pada contoh tag (caption).

    30. Tag (td)

    Digunakan untuk mendefinisikan kolom pada baris dalam sebuah tabel. Beberapa atribut sering digunakan dalam tag ini.

    31. Tag (u)

    Digunakan untuk memberi garis bawah suatu huruf atau teks.

    Konsep Dasar Normalisasi

    Menurut Kadir (2009:116)[39], normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:

    1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).

    Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

    2. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).

    Digunakan untuk memberi garis bawah suatu huruf atau teksBentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain..

    3. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).

    Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

    4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).

    Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

    Ada beberapa kunci yang digunakan dalam normalisasi meliputi:

    1. Kunci Utama (Primary Key)

    Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.

    2. Kunci Calon (Candidate Key)

    Satu atribut atau satu minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity.

    3. Kunci Alternatif (Alternative Key)

    Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

    4. Kunci Tamu (Foreign Key)

    Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya.laporan.

    Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:

    1. Kunci Utama (Primary Key)Tipe File

    Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:

    A. File Induk (Master)

    File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja. File induk dibagi menjadi dua yaitu:

    1) File Referensi

    File induk yang recordnya relative statis dan jarang berubah nilainya. Contoh: file gaji, file karyawan.

    2) File Dinamik

    File induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering diperbaiki sebagai akibat adanya transaksi. Contoh: file barang, file customer.

    B. File Transaksi (File Transaction)

    Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang.

    C. File Laporan (File Report)

    Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.

    D. File pelindung (Backup)

    Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.

    E. File Sejarah (History)

    Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.

    F. File Kerja (Temporary)

    Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

    G. File Library

    Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data

    1. 'File Akses (Access File)

    Metode yang menunjukan bagaimana suatu program computer akan membaca record-record dari suatu file:

    A. Secara Urut (Sequential Access)

    Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari record awal dahulu.

    B. Secara Langsung (Direct Access)

    Metode yang melakukan proses membaca atau menulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca record pada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.

    3. Organisasi File

    Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:

    A. File Urut (Sequential File)

    Merupakan file dengan organisasi urut dan pengaksesan secara urut.

    B. File Urut Berindex (Index Sequential File)

    Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara langsung.

    C. File Akses Langsung (Direct Akses File)

    Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung.

    Konsep Dasar Flowchart

    1. Definisi Flowchart

    Menurut Adelia (2011:116)[40], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

    Menurut Sulindawati (2010:8)[41], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

    2. Jenis-Jenis Flowchart

    Menurut Sulindawati (2010:8), Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

    1) Flowchart Sistem (System Flowchart)

    Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.

    Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

    2) Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

    Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.


    3) Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

    Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

    4) Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

    5) Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

    Konsep Dasar HIPO

    1. Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

    Menurut Praptingsih (2012:03)[42] , “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

    Menurut Amsyah (2008:284)[43], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

    Konsep Dasar Testing

    1. Definisi Testing

    Menurut Rizky (2011:237)[21], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

    1) Verifikasi

    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

    2) Validasi

    menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

    Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

    1) Failure

    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

    2) Fault

    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

    3) Error

    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

    4) Incident

    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak

    2. Acuan dan Pengukuran Testing

    Menurut Rizky (2011:237)[21], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

    1. Waktu
    2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

    3. Biaya
    4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

    5. Kinerja testing
    6. Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

    7. Kerusakan
    8. Seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

    3. Tipe dan Teknik Testing

    Menurut Rizky (2011:259)[21], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

    Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

    1. White Box Testing
    2. Menurut Rizky (2011:262)[21], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

    3. White Box Testing
    4. Menurut Rizky (2011:265), definisi black box testing adalah sebagai berikut:

      lack box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

      Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

      a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

      b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

      c. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

      d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

      Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

      a. Equivalence Partitioning

      Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

      b. Boundary Value Analysis

      Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan

      c. Cause Effect Graph

      Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

      d. Random Data Selection

      Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

      e. Feature Test

      SPada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

    Requirement Elicitation

    1. Requirement

    Menurut Guritno (2011:301)[44], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:.

    1. Unambiguous (tidak ambigu)
    2. Complete (lengkap)
    3. Consistent (konsisten)
    4. Modifiable (dapat diubah)
    5. Traceable (dapat dilacak)
    6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

    Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Functional requirements
    2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

    3. Nonfunctional requirements
    4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

    5. Constraints (psudo requirement)
    6. ARequirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

    2. Elisitasi

    Menurut Guritno (2011:302)[44], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

    Menurut Saputra (2012:51)[45], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    1. Tahap I
    2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Tahap II
    4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    5. Tahap III
    6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

      a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

      b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

      c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:.

      a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

      b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

      c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

    7. Final Draft Elisitasi
    8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Literature Review

    1. Definisi Literature Review

    Menurut Hermawan (2009:43)[46], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

    Menurut Semiawan (2010:104)[47], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

    2. Tujuan Literature Review

    Menurut Hermawan (2009:45)[46], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
    2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
    3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa..

    Menurut Yuniarti (2012:3)[48], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

    Jenis Penelitian

    1. Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan

    Menurut Guritno (2011:24)[44], berdasarkan pendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian berbeda.

    1. Asumsi tentang realitas
    2. Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap, stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu.

    3. Tujuan penelitian
    4. Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementara penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan.

    5. Metode dan proses penelitian
    6. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementara penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

    7. Kajian khas
    8. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti.

    9. Peranan penelitian
    10. Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yang diteliti.

    11. Pentingnya konteks dalam penelitian
    12. Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati.

    2. Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya

    Tabel 2.2 Perbedaan AntaraPenelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi</div

    3. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

    1. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
    2. Bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadap objek penelitian.

    3. Penelitian Prediktif (Predictive Research)
    4. Studi ini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional dan kecenderungan.

    5. Penelitian Improtif (Improvetive Research)
    6. Bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

    7. Penelitian Eksplanatif
    8. Penelitian dilakukan kerika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

    9. Penelitian Eksperimen
    10. Merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

    11. Penelitian Ex Post Facto
    12. Ex Post Facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.

    13. Penelitian Partisipatori (Parsticipatory Research)
    14. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research: Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

    15. Penelitian Dan Pengembangan
    16. Metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

     

    Literature Review (Studi Pustaka)

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2014) [49], penelitian yang di lakukakan ini berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Daya”. Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai cara membuatkan warning system kadaluarsa yang akan membantu memberi peringatan kepada bagian gudang jika masa efektif pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai, Menciptakan Sistem Monitoring Inventory Control yang mampu membantu perusahaan dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa efektif pakai sehingga barang yang dijual merupakan barang yang layak pakai dan ketersediaan barang dapat terjaga sehingga mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh tanggal kadaluarsa barang dan terbatasnya persediaan,dan desain menggunakan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4,UML,Waterfall,Dreamwaever dan Website. Keunggulan sistem ini sudah menggunakan komputerisasi.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Aripin Nasution (2011)Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”. Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai persediaan barang yang dibatasi hanya pada proses prosedur input barang, input supplier, pembelian barang, faktur barang, retur barang, dan laporan kepada pimpinan. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan, kebutuhan informasi sistem, dan desain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan netbeans dan DBMS MySQL. Keunggulan sistem aplikasi ini terletak pada proses input dan output, dimana untuk proses input pada form penerimaan terdapat menu pilihan satuan barang yang dapat dipilih salah satunya. Untuk outputnya dalam bentuk rincian laporan perbulan, dimana manajer bisa memilih bulan yang ingin dicetak pada menu cetak laporan.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013)[50], Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk, barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data, dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang masuk dan barang yang keluar.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh M. Syah Reza (2012)[51]Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki Optical Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol stok minimal barang dan menampilkan informasi barang yang ada di gudang. CV. Kiki Optical bergerak dibidang optik kacamata. Aplikasi persediaan barang berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data persediaan barang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian di CV. Kiki Optical ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Dengan adanya sistem berbasis web, pengecekan barang lebih cepat, dapat memudahkan admin membuat laporan bulanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat. Tetapi sistem yang diusulkan ini baru sebatas dekstop aplikasi berbasis web dan belum berbasis online.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Aripin Nasution (2011)[52],Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”. Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai persediaan barang yang dibatasi hanya pada proses prosedur input barang, input supplier, pembelian barang, faktur barang, retur barang, dan laporan kepada pimpinan. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan, kebutuhan informasi sistem, dan desain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan netbeans dan DBMS MySQL. Keunggulan sistem aplikasi ini terletak pada proses input dan output, dimana untuk proses input pada form penerimaan terdapat menu pilihan satuan barang yang dapat dipilih salah satunya. Untuk outputnya dalam bentuk rincian laporan perbulan, dimana manajer bisa memilih bulan yang ingin dicetak pada menu cetak laporan.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Instansi

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

    Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

    Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

    jpg

    Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone, Tangerang.

    LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs.H.Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

    Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

    Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (D1) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (D2) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (D3) dengan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md) kepada lulusannya sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

    Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

    Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

    Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi yaitu Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Dan dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

    Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

    1. Pada tanggal 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor:003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
    2. Pada tanggal 4 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “335″ mendapatkan peringkat “B”.
    3. Pada tanggal 11 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “314″ mendapatkan peringkat “B”.
    4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “320”.
    5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja mendapat peringkat “B” dengan nilai “352”.
    6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “358”.
    7. Pada tanggal 18 Januari 2008 Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai “381″ mendapatkan peringkat “A”. Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.
    8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS).
    9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi "B".
    10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi "B".

      Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi STMIK Raharja


      Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi AMIK Raharja Informatika

     

    Visi Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menjadi Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikan.
    2. Memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh.
    3. Memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi terutama yang terkait dan ditunjang oleh berbagai bentuk penerapan dibidang teknologi informasi dan komputer.
    4. Menjadikan Pribadi Raharja sebagai SDM (sumber daya manusia) terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis
    5. Menghasilkan tenaga intelektual dan professional.
    6. Mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

     

    Misi Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.
    2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar - mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif.
    3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
    4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga Ilmu dan Teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil-guna dan tepat-guna.

     

    Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
    2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
    3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

     

    Arti Nama Raharja

    “Raharja“ memiliki arti “kesejahteraan”. Nama ini terinspirasikan dari motto kota Tangerang “Setya Karya Kerta Raharja” dan motto kabupaten Tangerang “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja”. Keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sehingga diberi nama Perguruan Tinggi Raharja. Perguruan Tinggi Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

     

    Arti Green Campus

    Green Campus berarti "kampus hijau". Memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves”. Generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau, dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan negara.

    “Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktivitas perkuliahan bertujuan menciptakan Pribadi Raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

     

    Arti Pribadi Raharja

    Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan civitas akademika kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat.

    Pribadi Raharja mencakup 4 (empat) unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Adminstratif, mahasiswa serta alumni. Keempaat unsur ini sudah sepatutnya berbakti dan melalui almamater mengabdi kepada msayarakat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

     

    Struktur Organisasi

    Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.
    Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :
    Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja.jpg

    Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


    Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja.png

    Gambar 3.3 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

     

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.


    Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

    Gambar 3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab


    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

    1. Ketua
      Wewenang:

      a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

      b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

      c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

      d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

      Tanggung jawab:

      a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.


    2. Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)
      Wewenang:

      a. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

      b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

      c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

      d. Mengadakan afiliasi.

      e. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

      Tanggung jawab :

      a. Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


    3. Asisten Direktur Akademik
      Wewenang :

      a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

      b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.

      c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.

      d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

      e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

      f. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

      g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

      Tanggung Jawab :

      a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS (Jadwal Rencana Studi)yang efektif dan efisien.

      b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.

      c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.

      d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


    4. Asisten Direktur Operasional
      Wewenang:

      a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

      b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.

      c. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.

      d. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

      e. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

      Tanggung Jawab:

      a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

      b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.

      c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

      d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


    5. Kepala Jurusan
      Wewenang :

      a. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan matakuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

      b. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

      c. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.

      d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.

      e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

      f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

      Tanggung Jawab :

      a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

      b. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

      c. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.

      d. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.

      e. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

      f. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

     

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Prosedur Barang Masuk
    2. Proses barang masuk ke dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu: pihak kampus memberikan barang-barang berupa alat dan komponen kepada admin untuk di data. Kemudian admin mendata barang-barang tersebut melalui Microsoft excel kemudian admin mencetak data-data barang dan menempelkan data-data barang tersebut di ruang Lab. SK.

    3. Prosedur Pemakaian Barang
    4. Proses pemakaian barang di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu: dosen mengisi form peminjaman ruangan yang ada di receptionist kemudian berikan kunci Lab. SK oleh bagian receptionist. Lalu dosen dapat mengambil barang-barang yang ada di Lab. SK utuk keperluan pratikum. Untuk pengenmbilan barang tidak juga mengisi form tetapi langsung mengembalikan barang-barang yang di pinjam ke dalam lemari tanpa adanya pemeriksaan barang tersebut masih dipakai atau rusak.

    5. Prosedur Pembuatan Laporan
    6. Pada proses pemeriksaan atau pencatatan barang di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, pemeriksaan dilakukan secara fisik oleh admin bagian Lab. SK yang akan memeriksa status barang-barang tersebut apakah dalam keadaan bagus, rusak, hilang, habis dan menghitung barang secara manual menggunakan kertas list data barang. Lalu jika pemeriksaan yang dilakukan dengan cara pencatatan sudah selesai maka akan dilaporkan kepada bagian Kepala Jurusan Sistem Komputer tentang persediaan barang di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Use case Diagram

    1. Use case Diagram Yang Sedang Berjalan

    Gambar 3.2 Use case Diagram Yang Sedang Berjalan PadaLab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

    Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 diatas adalah use case yang sedang berjalan saat ini pada Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Inventori pada Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja
    2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Admin, Kepala Jurusan Sistem Komputer, Pimpinan, dan Asslad.
    3. 3 (tiga) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: barang masuk dengan include faktur beli, barang keluar dengan include faktur peminjaman data barang, dan laporan.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Activity diagram

    1. Activity diagram Proses Barang Masuk

    Gambar 3.3Activity diagram Proses Barang Masuk

    Activity diagram pada proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Pihak kampus mengirimkan barang-barang alat dan komponen kepada Lab. SK, lalu admin menerima barang-barang data yang diberikan oleh pihak kampus. Bagian Lab. SK akan mengecek barang dan memasukan barang ke dalam Lab. SK.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


    1. Activity diagram Proses Barang Keluar

    Gambar 3.4Activity diagram Proses Barang Keluar

    Activity diagram pada proses barang keluar yang sedang berjalan saat ini pada sistem persediaan barang, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    2. 3 (tiga) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Dosen mengisi form peminjaman Lab. SK kepada bagian admin, lalu bagian admin akan melakukan packing barang untuk melakukan peminjaman barang kepada dosen.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan


    1. Activity diagram Prosedur Pembuatan Laporan

    Gambar 3.5Activity diagram Prosedur Pembuatan LaporanActivity diagram pada prosedur pembuatan laporan yang sedang berjalan saat ini

    Activity diagram pada proses barang keluar yang sedang berjalan saat ini pada sistem persediaan barang, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: bagian Lab. SK melakukan pengecekan stok barang-barang data alat dan komponen di dalam Lab. SK lalu membuatkan laporan secara manual dan menyerahkan hasil laporannya kepada pimpinan.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

    1. Sequence Diagram Proses Barang Masuk

    Gambar 3.6Sequence Diagram Proses Barang Masuk

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu pihak kampus dan admin.
    2. 3 (tiga) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
    3. 5 (lima) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: pihak kampus membuatkan faktur peminjaman data barang sesuai peminjaman yang dipinjam oleh Lab. SK pada Perguruan Timggi Raharja, lalu pihak kampus mengirimkan barang beserta faktur peminjaman kepada admin, kemudian bagian Lab. SK akan mengecek kondisi dan jumlah barang. Setelah barang dicek, lalu dimasukan ke dalam Lab. SK.

    1. Sequence Diagram Proses Barang Keluar

    Gambar 3.7Sequence Diagram Proses Barang Keluar

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin dan pimpinan.
    2. 2 (dua) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
    3. 4 (empat) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: dosen mengisi form peminjaman yang ada di receptionistyang ada di Perguruan Tinggi Raharja sesuai peminjaman data barang-barang alat dan komponen kepada bagian Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja. Bagian Lab. SK akan menerima faktur barang-barang alat dan komponen oleh pihak kampus, kemudian bagian Lab. SK akan melakukan pengcekkan barang yang di Lab. SK.

    1. Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

    Gambar 3.8Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pembuatan laporan yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin dan pimpinan.
    2. 2 (dua) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
    3. 3 (tiga) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: bagian gudang akan mengecek stok barang barang yang ada di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggin Raharja dan membuatkan laporan persediaan gudang secara manual, kemudian menyerahkan hasil laporannya kepada pimpinan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    1. Analisa CSF

    Menurut Rockart dan Bullen 1981 MIT dalam Witarto (2004:110)[53], CSF merupakan sejumlah variable yang mempengaruhi aktivitas yang sekarang atau yang akan datang, dalam mencapai target pekerjaannya. Metoda CSF membantu pendefinisian variable. Dengan demikian, manajer akan meningkatkan pemahamannya tentang situasi diruang kendalinya

    Pada metode ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis Perguruan Tinggi Raharja yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dari organisasi. Langkah-langkah elaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini.

    Tabel 3.3 Identifikasi CSF

    Berdasarkan hasil observasi Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, didapatkan pernyataan Visi, Misi dari Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :

    Visi

    Menjadi perguruan tinggi pada Lab. SK yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, Sistem persediaan barang yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi Perguruan Tinggi Raharja dalam hal bidang persedian dan peminjaman barang pada Laboratorium Sistem Komputer (Lab. SK). Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengujian, riset ilmiah, praktek pembelajaran, dan penelitian., memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

    Misi

    1. Meningkatkan layanan laboratorium terpadu sebagai pusat kegiatan penunjang akademik/praktikum, penelitian dan pelayanan publik/pengujian bidang sains dan teknologi
    2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan mahasiswa/mahasiswi dengan kebutuhan peminjaman barang-barang alat dan komponendi Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.
    3. meningkatkan kualitas sistem manajemen laboratorium terpadu berbasis kinerja untuk mencapai tri dharma perguruan tinggi.
    4. Membuat suatu sistem yang dapat mendukung proses pembelajaran pada Lab. SK sehingga menghasilkan laporan yang bermanfaat.

    Tujuan utama dari Perguruan Tinggi Raharja tertuang dalam“Menghasilkan peminjaman barang-barang alat dan komponen pada Perguruan Tinggi Raharja yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer,yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.” yang dapat dilihat

     

    Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Analisa Masukan

    Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data persediaan barang masuk didapat ketika admin memberikan faktur beli kepada bagian Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

      a. Nama Masukan  : Barang Masuk

      b. Fungsi  : Sebagai catatan barang masuk

      c. Sumber  : Pihak kampus

      d. Media  : Kertas NCR berwarna putih

      e. Distribusi  : Pihak Kamus ke petugas bagian Lab. SK.

      f. Frekuensi  : Setiap permintaan pesanan barang dari Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, lalu Pihak Kampus akan mengirimkan barangnya sesuai pesanan

      g. Format  : Lampiran B.3

      h. Keterangan  : Berisi daftar barang yang di pesan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

    2. Analisa Proses

    Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

      a. Nama modul  : Permintaan peminjaman barang

      b. Masukan  : Daftar untuk pesanan barang

      c. Keluaran  : Catatan pesanan barang

      d. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan catatan manua Ketika saat proses peminjaman barang pada Lab. SK terhadap barang yang dibutuhkan oleh masing-masing yang meminjamnnya.

    3.Analisa Keluaran

    Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:

      a. Nama keluaran  : Barang Keluar

      b. Fungsi  : Mencetak dan menampilkan permintaan dari Peminjaman barang.

      c. Media  : Kertas NCR rangkap 2 (putih dan merah)

      d. Rangkap  : 2 (dua) lembar

      e. Distribusi  : Lembar 1 (putih) untuk pelangganLembar 2 (merah) untuk kasir

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini pada proses pengumpulan data barang di dalam ruang Lab SK yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja masih berjalan secara manual, yaitu seperti pencatatan atau pengecekan barang di dalam ruang Lab SK masih menggunakan kertas list barang-barang biasa sehingga data persediaan barang yang diperoleh tidak akurat dan proses yang dibutuhkan dalam pengecekan pun membutuhkan waktu yang cukup lama, dan sering terjadi kehilangan,kerusakkan, barang yang tidak balik data karena data yang punya berupa catatan yang dicatat pada kertas list barang-barang biasa.

    Tidak akuratnya data dan lambatnya informasi yang diperoleh bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar karena barang yang di pinjaman adalah barang-barang inventaris dan barang komponen atau alat yang mempunyai tanggal peminjaman yang beragam, sehingga sulit untuk dikendalikan karena pada saat barang keluar ke dalam ruang Lab SK tidak di catat tanggal berapa peminjaman dan hanya ditumpuk atau diurutkan saja sesuai jenisnya di dalam ruang Lab SK. Jika terjadi pengumpulan data yang tidak laku terdaftar itu bisa mengakibatkan kerugian bagi Perguruan Tinggi Raharja karena sulit mengetahui seberapa lama barang bisa di peminjaman dan status barang apakah masih bisa di pakai atau rusak bahkan hilang.

    Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja masih belum efektif dan efisien.

     

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “Perancanagan Sistem Informasi Inventory Laboratorium Sistem Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja ”, lalu memanfaatkan kelemahan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dalam menghadapi barang yang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang dialami Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja. dan menjadikannya sebagai masa efektif pakai yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan FIFO berdasarkan masa efektif pakai barang serta dapat mengatasi tumpukan barang di dalam gudang yang belum terjual. Dan membuatkan system inventory kepada Perguruan Tinggi Raharja berupa informasi peringatan masa peminjaman barang barang alat dan komponen di Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, maka akan terdapat sistem yang akan memudahkan dalam memonitoring sistem persediaan barang di dalam gudang yaitu sistem sistem inventory .

     

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I


    Functional

    No

    Analisa Kebutuhan
    Saya ingin sistem :

    1

    Sistem dapat menampilkan data barang yaitu alat dan komponen

    2

    Sistem dapat menampilkan data dosen

    3

    Sistem dapat menampilkan data jadwal Lab. SK

    4

    Sistem dapat menampilkan data User

    5

    Sistem datat menampilkan data UKM dan HMJ

    6

    Sistem dapat manampilkan status barang bagus

    7

    Sistem memiliki menu kritik dan saran

    8

    Sistem dapat menapilkan status barang rusak

    9

    Sistem dapat menampilkan status barang hilang

    10

    Sistem dapat menampilkan status barang habis

    11

    Sistem dapat membuat dan mencetak laporan peminjaman barang

    12

    Sistem dapat membuat dan mencetak laporan data stok barang

    13

    Sistem dapat menampilkan informasi data mahasiswa

    14

    Sistem dapat membuat dan mencetak kondisi barang

    15

    Sistem dapat menampilkan dan mencetak form peminjaman

    16

    Sistem dapat menampilkan grafik stok barang

    17

    Sistem dapat menampilkan foto dosen

    18

    Sistem dapat menampilkan foto asslab

    19

    Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Admin

    20

    Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Asslab

    21

    Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Kepala Jurusan Sistem Komputer

    22

    Sistm dapat menyediakan hak akses untuk Pimpinan

    23

    Sistem dapat menampilkan foto foto barang

    24

    Menampilkan halaman VideoSistem dapat menampilkan informasi data mahasiswa
    Non Functional
    NoSaya ingin sistem :

    1

    Memudahkan pekerjaan admin untuk monitoring persediaan barang di Lab. SK

    2

    Informasi barang dilengkapi kode barang

    3

    Keamanan data terjamin

    4

    Sistem memiliki tampilan yang menarik

    5

    Kestabilan persediaan barang di dalam Lab. SK dapat terjaga

    6

    Memudahkan dalam pembuatan dan pencetakan laporan-laporan

    7

    Memudahkan dalam pencatatan persediaan barang di dalam Lab. SK

    8

    Membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam pengambilan keputusan mengenai persediaan barang di dalam Lab. SK

     

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

     

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

    1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
    2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

    1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

     

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja.

     

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Usulan Prosedur Yang Baru

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem monitoring inventory yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengecekan barang saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem inventory yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

     

    Diagram Rancangan Sistem Usulan

    Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

    Use case diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.1Use Case Diagram Sistem Inventori Lab. SKPada Pada Perguruan Tinggi Raharja

    Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharja diatas pada saat ini terdiri dari 4 actor, yaitu: Pihak Kampus, Dosen, Asslab, dan admin. Dan juga mempunyai 3 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

      a. Prosedur barang masuk, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:

      Use case  : Barang Masuk

      Aktor : Pihak Kampus dan admin

      Pihak Kampus memberikan Barang masuk kepada admin bagian Lab. SK dengan include kirim barang dan extend cek barang. Kemudian admin akan login terlebih dahulu untuk input barang masuk. Setelah admin input barang masuk, admin dapat membuatkan surat barang masuk untuk setiap fakturnya berdasarkan barang masuk yang didapatkan dari Pihak Kampus. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

      b. Prosedur barang keluar

      Use case  : Pemakaian Barang

      Aktor : Dosen dan admin

      Dosen memberikan form peminjaman barang kepada admin Lab. SK. Kemudian admin login terlebih dahulu untuk input peminjaman barang. Setelah admin melakukan input peminjaman barang, admin dapat membuatkan surat barang keluar untuk setiap fakturnya berdasarkan peminjaman barang yang diberikan oleh dosen. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus, dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

      c. Prosedur pembuatan laporan

      Use case  : Laporan

      Aktor : Pimpinan dan admin

      Skenario  : Jika admin Lab. SK ingin membuatkan laporan, admin harus login terlebih dahulu. Di dalam laporan terdapat 7 include, yaitu: laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan peminjaman barang, laporan pemakaian barang, laporan stok barang, laporan pengembalian, dan hasil laporan barang. Laporan dapat dicetak oleh admin dan memberikan hasil laporan kepada pimpinan.

     

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan

    Prosedur Sistem Yang Diusulkan

    1. Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

    Gambar 4.2Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

    Activity diagram sistem untuk prosedur barang masuk yang diusulkan saat ini, yaitu:

      a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

      b. 10 (sepuluh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari pihak kampus membawa kirim barang disertai kirim barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian Lab.SK gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home untuk view, edit, dan delete, tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu faktur beli untuk melakukan create dan juga dapat melakukan create barang masuk. Admin dapat input data kirm barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang masuk, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

      c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

      d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang masuk.

     

    2. Activity diagram Untuk Prosedur Peminjaman

    Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

    Activity diagram sistem untuk prosedur barang peminjaman yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

      b. 9 (sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari Asslab memberikan peminjaman barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu peminjaman barang admin dapat melakukan view, edit, dan delete, untuk input faktur jual admin dapat melakukan create, admin dapat create peminjaman barang. Ketika admin input data peminjaman barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang keluar, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

      c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

      d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang keluar.

     

    3. Activity diagram Untuk Prosedur Pengembalian

    Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

    Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

      b. 12 (dua belas) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu pengembalian yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu kondisi kembali dan qty kembali. Admin dapat view pengembalian kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

      c. 1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

      d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

     

    4. Activity diagram Untuk Prosedur Laporan

    Gambar 4.5 Activity diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

    Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

      B. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu laporan yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu Laporan pemakaian barang dan Laporan data stok barang Admin dapat view laporan kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

      1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

      D. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

     

    Sequence diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

    Gambar 4.6 Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur barang masuk dan keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    a. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu kajur, asslab, dan admin.

    b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

    c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

    d. 5 (lima) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 5 (lima) entity class tersebut, yaitu:Barang, input barang dan data barang

    e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

    1. Pihak kampus memberikan kirim barang
    2. Memberikan barang kepada admin
    3. Memberikan laporan pemakaian barang kepada kajur
    4. Masuk ke menu login
    5. Masukan username
    6. Masukan password
    7. Validasi
    8. Login gagal
    9. Login berhasil
    10. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit i
    11. Pilih barang masuk untuk melihat, tambah, dan edit
    12. Pilih data barang untuk melihat, tambah, dan edit
    13. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit r
    14. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit
    15. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit

     

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Sequence diagramUntuk Prosedur Transaksi

    Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Transaksi

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

    b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

    c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

    d. 2 (dua) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 2 (dua) entity class tersebut, yaitu: home, menu transaksi, dan data transaksi

    e. E. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

    1. Masuk ke menu login
    2. Masukan username
    3. Masukan password
    4. Validasi
    5. Login gagal
    6. Login berhasil
    7. klik menu transaksiuntuk melakukan input barang
    8. klik data transaksi barang untuk melihat data transaksi

     

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Sequence diagramUntuk Prosedur Laporan

    Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Laporan

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

    b.1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

    c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

    d.3 (Tiga) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 3 (Tiga) entity class tersebut, yaitu: home, menu laporan, laporan pemakaian barang dan stok barang.

    e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

    1. Masuk ke menu login
    2. Masukan username
    3. Masukan password
    4. Validasi
    5. Login gagal
    6. Login berhasil
    7. klik menu laporan untuk melakukan input laporan
    8. klik input lap pemakaian barang untuk melakukan laporan
    9. klik data laporan stok barang untuk melihat data laporan stok barang

     

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

    Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

     

    Normalisasi

    Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

    1. UNNORMALIZED

    Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

    2. First Normal Form (INF)

    Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Monitoring Inventory Lab. SK Pada Perguruan Tinggi Raharja.

    3. Second Normal Form (2NF)

    Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 11 tabel, yaitu tabel supplier, tabel faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel barang, tabel satuan, tabel jenis barang, tabel kasir, tabel faktur jual, dan tabel surat barang keluar.

    4. Third Normal Form (3NF)

    Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 16 tabel, yaitu: tabel supplier, tabel faktur beli, tabel detail faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel detail retur beli, tabel barang, tabel detail barang, tabel jenis barang, tabel satuan, tabel kasir, tabel faktur jual, tabel detail faktur jual, tabel surat barang keluar, tabel retur jual, dan tabel detail retur jual.

     

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record.Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

    1. Nama File  : User

    Akronim  : -

    Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data Asslab

    Tipe File  : File Master

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 120 karakter

    Primary key  : id_ User

    Tabel 4.2 Struktur user


    2. Nama File  : Dosen

    Akronim  : Dos

    Fungsi  : Untuk menyimpan data peminjaman barang yang diberikan oleh pihak kampus kepada admin

    Tipe File  : File Transaksi

    Organisasi File : Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 15 karakter

    Primary key  : id_Dosen

    Tabel 4.3 Struktur Tabel Dosen


    3. Nama File  : Kondisi Barang

    Akronim  : Kb

    Fungsi  : Untuk mengecek kondisi barang

    Tipe File  : File Transaksi

    Organisasi File : Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 10 karakter

    Primary key  : id_kondisi


    Tabel 4.4 Struktur Tabel Kondisi Barang


    4. Nama File  : Kategori

    Akronim  : Ktg

    Fungsi  : Untuk mengetahui barang apa yang akan di pinjam

    Tipe File  : File Transaksi

    Organisasi File : Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 18 karakter

    Primary key  : id_Ktg


    Tabel 4.5 Struktur Tabel Kategori


    5. Nama File  : Barang

    Akronim  : brg

    Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data barang

    Tipe File  : File Master

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 59 karakter

    Primary key  : id_brg

    Tabel 4.6 Struktur Tabel Barang


    6. Nama File  : Detail Peminjaman

    Akronim  : Pnj

    Fungsi  : Untuk mengetahui peminjaman barang

    Tipe File  : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 26 karakter

    Primary key  : id_pnj

    Tabel 4.7 Struktur Tabel Detail Peminjaman

    7.Nama File  : Peminjaman

    Akronim  : pnj

    Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

    Tipe File  : File Masterr

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 33 karakter

    Primary key  : id_pnj

    Tabel 4.7 Struktur Tabel Kelas

    8.Nama File  : Kelas

    Akronim  : Kls

    Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

    Tipe File  : File Master

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 33 karakter

    Primary key  : id_ksl

    Tabel 4.7 Struktur Tabel Peminjaman

     

    Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharjaa, yaitu:

    1. Flowchart Program Untuk Login Admin

    Gambar 4.44 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Dapat dijelaskan gambar 4.10 flowchart program untuk login admin pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini terdiri dari:

      a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login admin.

      b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “login”, kemudian untuk login admin harus memasukan “username password”, dan jika salah sistem akan memberikan data yang bertuliskan “Incorrect username or password”.

      c. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke home sistem dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.

      d. 8 (delapan) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 8 (delapan) macam-macam menu, yaitu: home, barang, dosen, kelas, user, transaksi, laporan, dan FAQ.


    2. Flowchart Program Untuk Menu Barang

    Gambar 4.45 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Barang

    Dapat dijelaskan gambar 4.11 flowchart program untuk menu barang pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

      a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu barang.

      b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Barang” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Manage Jenis Barang, Create Satuan Barang, dan Manage Satuan Barang”.

      c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

    - Pada decision submenu “Create Barang” terdapat form input data barang yang terdiri dari “Id Barang, Nama Barang, Id kategori barang, foto barang, stok barang, dan kondisi Barang”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

    - Pada decision submenu “Manage Barang” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

    - Pada decision submenu “Create Jenis Barang” terdapat form input data jenis barang yang terdiri dari “Id kategori barang, dan nama kategori”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

    - Pada decision submenu “Manage Jenis Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

    - Pada decision submenu “Create Satuan Barang” terdapat form input data satuan barang yang terdiri dari “Id kondisi dan Keterangan kondisi”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

    - Pada decision submenu “Manage Satuan Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

    3. Flowchart Program Untuk Menu Dosen

    Gambar 4.46 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Dosen

    Dapat dijelaskan gambar 4.12 flowchart program untuk menu supplier pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

      a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu dosen.

      b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: menu “dosen” yang mempunyai submenu “Create dosen dan Manage dosen”.

      c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

    - Pada decision submenu “Create dosen” terdapat form input data supplier yang terdiri dari “Id dosen, dan Nama dosen,”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

    - Pada decision submenu “Manage dosen” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


    4. Flowchart Program Untuk Menu Kelas

    Gambar 4.47 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Kelas

    Dapat dijelaskan gambar 4.13 flowchart program untuk menu kasir pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

      a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu Kelas.

      b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu Kelas “Kasir” yang mempunyai submenu “Create Kelas dan Manage Kelas”.

      c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

      - Pada decision submenu “Create Kelas” terdapat form input data karyawan yang terdiri dari “Id kelas, id tahun ajar, dan nama kelas”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage kelas” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

    5. Flowchart Program Untuk Menu User

    Gambar 4.48 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu User

    Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

      a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu user.

      b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Faktur Beli” yang di dalamnya terdapat submenu “Create user, Manage user,

      c. 9 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”,

    6. Flowchart Program Untuk Menu Transaksi

    Gambar 4.49 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Transaksi

    Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

      a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu transaksi.

      b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “transaksi” yang di dalamnya terdapat submenu “Create input peminjaman, Manage input peminjaman, Create transaksi, dan Manage transaksi, Create”.

      c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

      - Pada decision submenu “Create input peminjaman” terdapat form input data faktur jual yang terdiri dari “Id peminjaman, Tanggal peminjaman, id dosen, Id kelas, Id user, Id barang, qty peminjaman, id kondisi dan id status”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage input peminjaman” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

      - Pada decision submenu “Create data transaksi” terdapat form input data surat barang keluar yang terdiri dari “id barang, nama barang, kategori, kondisi dan stok”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

    7. Flowchart Program Untuk Menu Laporan

    Gambar 4.410 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Laporan

    Dapat dijelaskan gambar 4.17 flowchart program untuk menu laporan pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

      a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu laporan.

      b. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Laporan” yang di dalamnya terdapat submenu “Laporan Pemakaian Barang, dan Laporan Stok Data Barang”.

      c. 2 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

      - Pada decision submenu “Laporan Pemakaian Barang” pilihan untuk menentukan input “Pilih bulan, Pilih tahun dan Preview”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

      - Pada decision submenu “Laporan Stok Data Barang” pilihan untuk menentukan input “Id barang, Nama barang, Kategori, Kondisi dan Stok”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

      - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


    8. Flowchart Program Untuk Menu Grafik

    Gambar 4.411 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Grafik

    Dapat dijelaskan gambar 4.16 flowchart program untuk menu grafik pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

      a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu grafik.

      b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari menu “Grafik” yang didalamnya admin dapat view stok persediaan.

     

    Rancangan Program

    HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

    Gambar 4.18 HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

    Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut, yaitu:

    1. Nama program  :Login
    2. Fungsi program  : Untuk masuk ke dalam menu utama Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

      Bahasa Pemrograman  : PHP

      Proses Program  :

      a. Jalankan program

      b. Menampilkan halaman login, lalu input username dan passwod

      c. Klik login untuk menyatakan bahwa username danpasswod sudah benar dan jika benar maka akan masuk ke dalam menu utama

      d. Jika salah memasukan username danpasswod maka akan muncul pesan Incorrect username or password”

    3. Nama program  : Menu Utama
    4. Fungsi program  : Untuk menampilkan menu pilihan program yang terdapat di dalam sistem

      Bahasa Pemrograman  : PHP

      Proses Program  : Jalankan program menu utama, lalu pilih salah satu menu utama yang beberapa menu, yaitu terdiri dari: Home, Barang, piahak kampus, Asslab, pemakaian barang, peminjaman barang, Grafik, Laporan, FAQ dan Logout.

    5. Nama program  : Home
    6. Fungsi program  : Sebagai tampilan awal Sistem Inventory Lab. SK setelah berhasil melakukan Login

      Bahasa Pemrograman  : PHP

      Proses Program  : Setelah berhasil melakukan Login dan dinyatakan bahwa username dan password yang digunakan adalah benar.

    7. Nama program : Barang
    8. Fungsi program  : Untuk mengetahui dan menyimpan daftar barang yang ada di dalam Lab. SK

      Bahasa Pemrograman  : PHP

      Proses Program  :

      a. Pada Menu Utama, kemudian pilih menu Barang yang terdapat 6 (enam) sub menu didalamnya, diantaranya yaitu: Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Create Satuan Barang, Manage Satuan Barang.

      b.Klik Create Barang untuk input data barang

      c.Klik Manage Barang untuk dapat view, update, dan delete data barang. Dapat dijelaskan seperti:

      - Jika memilih view maka akan terlihat detail data barang.

      - Jika memilih “update” dapat merubah data barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah data

      - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

      b. Klik Create Jenis Barang untuk input data jenis barang

      c. Klik Manage Jenis Barang untuk dapat view, update, dan delete data jenis barang. Dapat dijelaskan seperti:

      - Jika memilih view maka akan terlihat data jenis barang.

      - Jika memilih “update” dapat merubah jenis barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah jenis barang

      - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

      d. Klik Create Satuan Barang untuk input data satuan barang

      e. Klik Manage Satuan Barang untuk dapat view, update, dan delete data satuan barang. Dapat dijelaskan seperti:

      - Jika memilih view maka akan terlihat data satuan barang.

      - Jika memilih update dapat merubah satuan barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah satuan barang.

      - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”


    HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Asslab

    HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

    HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Pemimpin

    HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

     

    Rancangan Prototipe

    Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja yang akan dibuat, yaitu:

    Prototype Halaman Login Admin

    Gambar 4.19 Prototype Halaman Login Admin

    Prototype Halaman Home Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 4.20 Prototype Halaman Home

    Prototype Halaman Barang Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 4.21 Prototype Halaman Data Barang

    Prototype Halaman Jenis Barang

    Gambar 4.22 Prototype Halaman Jenis Barang

    Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Peguruan Tinggi Raharja

    Gambar 4.23 Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


    Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 4.24 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


    Prototype Halaman Kelas Lab. SK Tinggi Raharja

    Gambar 4.25 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

    Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 4.26Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

    Prototype Halaman Data Transaksi

    Gambar 4.27Prototype Halaman Pemakian Barang

    Prototype Halaman Transaksi

    Gambar 4.28Prototype Halaman Transaksi

    Prototype Data Transaksi

    Gambar 4.29Prototype Halaman Data Transaksi

    Prototype Halaman Laporan

    Gambar 4.30Prototype Halaman Laporan

    Prototype Halaman Data Laporan

    Gambar 4.31Prototype Halaman Data Laporan

    Prototype Halaman Data Laporan

    Gambar 4.32Prototype Halaman Data Laporan

    Prototype Halaman FAQ

    Gambar 4.33Prototype Halaman FAQ

     

    Konfigurasi Sistem

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

      a. Processor : Intel Core i5

      b. Monitor : Asus14”

      c. Mouse : Ps2

      d. RAM : 2 GB

      e. HD : 500 GB

      f. Keyboard : Compatible Ps2

      g. Printer : Canon Ip1800 Series

      h. UPS (Uninterrupuble Power Suply)


    Testing

    Metode Implementasi

    Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

    Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Tampilan Layar

    Tampilan Halaman Home

    Gambar 4.50 Tampilan Halaman Home

     

    Tampilan Halaman Login

    Gambar 4.51 Tampilan Halaman Login

     

    Tampilan Halaman barang

    Gambar 4.52 Tampilan Halaman barang

     

    Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

    a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M

    b. Monitor : 14.0” HD LED

    c. RAM : 2.00 GB DDR3 Memory

    d. Hardisk : 640 GB HDD

     

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat lunak (software) sebagai berikut:

    a. Microsoft Windows 7 Ultimate

    b. Mozilla Firefox

    c. Google Chrome

    d. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

    e. AAA Logo 2008

    e. PhotoScape

     

    Hak Akses

    Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (tiga) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai kepala Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, user yang menggantikan admin jika admin sedang tidak ada, dan pimpinan yang memimpin Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

     

    Testing

    Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharjadilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program

    Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Pengujian Black Box

    Pengujian Black Box Pada Login Admin

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.18 Pengujian Black Box Login Admin

    Pengujian Black Box Pada Menu Barang

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu barang, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.18 Pengujian Black Box Barang

    Pengujian Black Box Pada Menu Dosen

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Dosen, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.18 Pengujian Black Box Dosen

    Pengujian Black Box Pada Menu User

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu User, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.18 Pengujian Black Box User

    Pengujian Black Box Pada Menu Kelas

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Kelas, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.18 Pengujian Black Box Kelas

     

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

     

    Implementasi

    Schedule

    Tabel 4.9 Schedule

    Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:


     

    Estimasi Biaya

    Tabel 4.10 Estimasi Biaya
    No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Biaya
    1 Bahan dan Peralatan Penelitian
    Laptop Toshiba Satellite L-745 1106B 1 buah Rp. 6.350.000,00,- Rp. 6.350.000,00,-
    Modem Huawei 1 buah Rp. 350.000,00,- Rp. 350.000,00,-
    Pulsa Modem 4GB x 5 Bulan Rp. 45.000,00,- Rp. 225.000.00,-
    Rp. 6.925.000,00,-
    2 Perjalanan
    - Ongkos transportasi Kunciran Indah - STMIK Raharja 116 Trip Rp. 10.000,00,- Rp. 1.160.000,00,-
    Rp. 1.160.000,00,-
    3 Biaya Lain-lain
    - Print Rp. 100.000,00,-
    - Photocopy Rp. 50.000,00,-
    - Laporan Penyelesaian Tugas 2 Hardcover Rp. 25.000,00,- Rp. 50.000,00,-
    Rp. 200.000,00,-
    Jumlah Biaya Rp. 8.285.000,00,-


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem InventoryPada Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut:

    1. Memonitoring persediaan barang di dalam ruang Lab SK yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang mempunyai masa yang rusak dan hilang dengan cara memanfaatkan tanggal peminjaman barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam ruang Lab SK dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang didalam gudang dapat terjaga dengan baik.
    2. Proses pengontrolan persediaan barang terkadang terjadi kelalaian sehingga banyak barang yang sudah dipinjam dengan cara membuatkan warning system peminjaman yang akan membantu memberi peringatan kepada bagian ruang Lab SK jika mas efektif pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai.
    3. Menciptakan Sistem Inventory yang mampu membantu[[Perguruan Tinggi Raharja] dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa efektif pakai sehingga barang yang dipinjam merupakan barang yang layak pakai dan ketersediaan barang dapat terjaga sehingga mampu membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh tanggal peminjaman barang dan terbatasnya persediaan.

     

    Saran

    Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

    1. Perlu dibuatkannya minimal persediaan barang dan maksimal persediaan barang yang sesuai dengan tingkat frekuensi pemasukkan setiap barang.
    2. Perlu dibuatkannya scan barcode barang sehingga lebih memudahkan Perguruan Tinggi Raharja dalam input barang masuk ke dalam ruang Lab SK.
    3. Perlu adanya warning system untuk memudahkan admin dalam memonitoring persediaan barang dalam laboratorium digital perguruan tinggi raharja.

     

    Kesan

    Selama melakukan penelitian yang hasilnya ditulis pada laporan Skripsi ini, banyak pengalaman-pengalaman yang telah penulis dapatkan. Suka dan duka tentu dirasakan selama melakukan penelitian ini. Itu semua berhasil dilalui berkat perjuangan dan do'a yang terus dilakukan penulis.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Mc Leod. dalam Darmawan, Deni. Nur Fauzi. Kunkun. Sistem Informasi Manajemen, PT Remaja Rosdakarya Offset. Bandung.
    2. Hartono. Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. PT Asdi Mahasatya : Jakarta.
    3. Taufiq. Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu : Yogyakarta.
    4. 4,0 4,1 4,2 Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.
    5. Yakub. 2013. Sistem Informasi Manajemen, PT Remaja Rosdakarya Offset. Bandung
    6. Darmawan, Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
    7. 7,0 7,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    8. Darmawan, Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
    9. 9,0 9,1 9,2 Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
    10. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
    11. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta.
    12. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta.
    13. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta.
    14. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.
    15. Junaidi , Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nenden Dewi. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
    16. Tamodia . 2013
    17. Salangka Salangka. Ester. 2013. Penerapan Akuntansi Persediaan UntukPerencanaan Dan Pengendalian LPG Pada Pt. Emigas Sejahtera Minahasa. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
    18. 18,0 18,1 Rusdah Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat. Jakarta: Universitas Budi Luhur
    19. 19,0 19,1 Divianto . 2011
    20. Nasution . 2012
    21. 21,0 21,1 21,2 21,3 21,4 Rizky. 2011
    22. Irwansyah . 2012
    23. 23,0 23,1 Nugroho . 2010
    24. Alim . 2012
    25. Triandini . Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
    26. Murad . 2013
    27. 27,0 27,1 Vidia . 2013 . Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
    28. 28,0 28,1 Wijayanto . 2013
    29. 29,0 29,1 29,2 Madcoms . 2010 Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta : Andi.
    30. 30,0 30,1 Prasetio Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
    31. 31,0 31,1 Fathansyah. 2012. Basis Data. Informatika: Bandung.
    32. 32,0 32,1 32,2 32,3 32,4 Oktavian “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.
    33. 33,0 33,1 33,2 33,3 33,4 Arief . M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
    34. Wardana . 2010
    35. 35,0 35,1 Nugroho . 2009
    36. 2013. 2011
    37. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    38. Simarmata . 2010
    39. Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.
    40. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
    41. Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. PengantarAnalisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010
    42. Praptingsih . 2011 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output
    43. Amsyah . 2008 bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program.
    44. 44,0 44,1 44,2 Guritno . 2011 “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”.
    45. Saputra . 2011 “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
    46. 46,0 46,1 Hermawan . 2009 . Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
    47. Semiawan . 2010 . Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
    48. Yuniarti . 2012 Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
    49. Tiara, Khanna . 2014 penelitian yang di lakukakan ini berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Daya”
    50. Hia, Makrothymia. 2013 Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”.
    51. Reza, M, Syah. 2012 Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki Optical Berbasis Website”.
    52. Nasution, Ridwan, Aripin. 2011 Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”.
    53. Witarto . 2004 Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”.

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A

    A.4.Surat Pengantar Observasi Skripsi
    A.9. Daftar Nilai
    A.11. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
    A.12. Formulir Seminar Proposal Skripsi
    A.24. Sertifikat Raharja Career

       

    Lampiran B

    B.1. B.1 Hasil Wawancara Lab. SK
    B.2. Bukti Observasi
    B.4. Surat Keterangan Lab. SK
    B.5. Surat Implementasi Dari Lab. SK

       

    Lampiran C

     

Contributors

Thea Puspita