SI1212472769

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN ONLINE JADWAL RENCANA STUDI PLUS (OJRS+) SEBAGAI

MEDIA BATAL TAMBAH PENJADWALAN MAHASISWA

PADA: PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1212472769
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN ONLINE JADWAL RENCANA STUDI PLUS (OJRS+) SEBAGAI

MEDIA BATAL TAMBAH PENJADWALAN MAHASISWA

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212472769
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN ONLINE JADWAL RENCANA STUDI PLUS (OJRS+) SEBAGAI

MEDIA BATAL TAMBAH PENJADWALAN MAHASISWA

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212472769
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
NID : 99001
   
NID : 10013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN ONLINE JADWAL RENCANA STUDI PLUS (OJRS+) SEBAGAI

MEDIA BATAL TAMBAH PENJADWALAN MAHASISWA

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212472769
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN ONLINE JADWAL RENCANA STUDI PLUS (OJRS+) SEBAGAI

MEDIA BATAL TAMBAH PENJADWALAN MAHASISWA

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212472769
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1212472769

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Sistem pengaturan jadwal mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan suatu pelayanan kampus yang sangat mutlak dibutuhkan bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja. Jika salah dalam hal penerapan maka pelayanan akan berjalan kurang maksimal karena mahasiswa yang ingin melakukan batal tambah harus datang ke kampus Perguruan Tinggi Raharja dengan mengakses Student iLearning Service Box (Box SIS) menggunakan swipe card jika swipe card rusak atau hilang maka pengaturan jadwal menjadi terhambat. Terlebih lagi sering terjadinya antrian ketika mahasiswa melakukan pengaturan jadwal yang dapat menyebabkan batal tambah menjadi kurang efektif dan menghabiskan waktu cukup lama. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana merubah kelemahan menjadi suatu dasar kekuatan dengan membuatkan dan melakukan Penerapan Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) sehingga dapat memudahkan mahasiswa dalam melakukan pengaturan jadwal mata kuliah secara online. Sehingga metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode SWOT dalam menentukan kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman berdasarkan sistem yang diterapkan. Pengaturan jadwal mata kuliah menjadi hal yang sangat penting dalam menjalani kegiatan perkuliahan setiap semesternya, sehingga jika adanya batal tambah yang dilakukan secara online dapat memudahkan mahasiswa dalam mengatasi kekurangan pada sistem yang telah berjalan sebelumnya. Hal ini dapat meningkatkan pelayanan kampus dan meminimalisir penggunaan Box SIS berlebih juga mengatasi antrian yang terjadi pada Box SIS.


Kata Kunci: Batal Tambah, SiS+, OJRS+

ABSTRACT

Student schedule system settings on a Perguruan Tinggi Raharja is a very absolute needed for college students, Raharja. If it is wrong in terms of the application then service will run less maximum because students who want to cancel the Add should come to a Perguruan Tinggi Raharja and access Student Raharja iLearning Service Box (Box SIS) use the swipe card if a swipe card is damaged or lost then setting the schedule becomes obstructed. What's more frequent occurrence of the queue when the student through setting up a schedule that could cause cancel add became less effective and spend quite a long time. This has been the rationale how torevamp a weakness into a strength by making and doing the application Online Jadwal Rencana Studi (OJRS +) so as to facilitate students in doing setting the schedule of courses online. So that the method applied in this study is the SWOT method in determining the strength, weaknesses, opportunities and threats based on a system that is applied. Setting the schedule of courses is very important in the live events lectures each semester, so that if the existence of a void add done online can facilitate students in overcoming deficiencies in the system that has been running before. This can improve the Campus Ministry and minimize the use of excess SIS also tackle Box queues that occur on a Box of SIS.


Keywords : Cancel add, SiS +, OJRS +

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Peneliti dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, peneliti mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah peneliti menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja dan juga selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Ary Budi Warsito, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu dalam memberikan pengarahan pada proses penyusunan laporan Skripsi
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  6. Rekan-rekan grup Hachi (Isma Damayanti, Eka Purnama Harahap, Ely Susanti, Natanael)
  7. Rekan-rekan grup Green Dragon (Muhamad Yusup, M.Kom, Ary Budi Warsito, M.Kom, Erlita Rasdiana, S.Kom, Yulianto, S.Kom, Ruli Supriati, S.Kom, Imam Prayogi)
  8. Rekan-rekan grup Naga Hitam (Nurhasni Rumoma, Sri Wahyani)
  9. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada peneliti.
  10. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada peneliti dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini
  11. Special thanks to Yulianto yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, peneliti harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 20 Januari 2016
Dwi Maya Suhainingsih
NIM. 1212472769

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Literature Review

Tabel 4.1. Matriks Analisa SWOT

Tabel 4.2. Elisitasi Tahap I

Tabel 4.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 4.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 4.5. Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.6. List Blackbox Testing

Tabel 4.7. Testing Login SiS+ Selain Rinfo

Tabel 4.8. Testing Login SiS+ Dengan Rinfo

Tabel 4.9. Testing Create Ticket OJRS+

Tabel 4.10. Testing Input Tiket OJRS+

Tabel 4.11. Testing Scan Barcode Tiket OJRS+

Tabel 4.12. Testing Drag and Drop Barcode Tiket OJRS+

Tabel 4.13. Testing Tambah Jadwal OJRS+

Tabel 4.14. Testing Edit Jadwal OJRS+

Tabel 4.15. Testing Delete Jadwal OJRS+

Tabel 4.16. Schedule Implementasi

Tabel 4.17. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem

Gambar 2.2. Siklus Pengolahan Data

Gambar 2.3. Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan

Gambar 2.4. Komponen Dari Sistem Informasi

Gambar 2.5. Pilar-Pilar Informasi Yang Berguna

Gambar 2.6. Waterfall Life Cycle

Gambar 2.7. Logo OJRS+

Gambar 2.8. Struktur Statis Aplikasi Yii

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 4.1. Mind Mapping Project

Gambar 4.2. Pembuktian Update Strategi 1

Gambar 4.3. Pembuktian Delete Strategi 1

Gambar 4.4. Pembuktian Insert Strategi 1

Gambar 4.5. Pembuktian Testing 1 Unregistered Ticket Strategi 2

Gambar 4.6. Pembuktian Testing 2 Unregistered Ticket Strategi 2

Gambar 4.7. Pembuktian Testing 3 Unregistered Ticket Strategi 2

Gambar 4.8. Pembuktian Testing 4 Unregistered Ticket Strategi 2

Gambar 4.9. Pembuktian Testing 5 Unregistered Ticket Strategi 2

Gambar 4.10. Pembuktian Testing 6 Unregistered Ticket Strategi 2

Gambar 4.11. Pembuktian Testing 1 Strategi 3

Gambar 4.12. Pembuktian Testing 2 Strategi 3

Gambar 4.13. Pembuktian Testing 3 Strategi 3

Gambar 4.14. Pembuktian Testing 4 Strategi 3

Gambar 4.15. Pembuktian Testing 6 Strategi 3

Gambar 4.16. Pembuktian Testing 7 Strategi 3

Gambar 4.17. Pembuktian Testing 8 Strategi 3

Gambar 4.18. Pembuktian Testing 9 Strategi 3

Gambar 4.19. Pembuktian Testing Strategi 3

Gambar 4.20. Pembuktian Notifikasi Registrasi Strategi 4

Gambar 4.21. Pembuktian Traffic Page Strategi 5

Gambar 4.22. Pembuktian Warning Tiket Pendek 1 Strategi 6

Gambar 4.23. Pembuktian Warning Tiket Pendek 2 Strategi 6

Gambar 4.24. Pembuktian Warning Tiket Pendek 3 Strategi 6

Gambar 4.25. Pembuktian Warning Tiket Pendek 4 Strategi 6

Gambar 4.26. Pembuktian Warning Tiket Pendek 5 Strategi 6

Gambar 4.27. Pembuktian Warning Tiket Pendek 6 Strategi 6

Gambar 4.28. Pembuktian Diagram Registrasi Strategi 7

Gambar 4.29. Diagram 1 Status Mahasiswa Strategi 8

Gambar 4.30. Diagram 2 Status Mahasiswa Strategi 8

Gambar 4.31. Grafik Aktifitas Insert Jadwal Strategi 9

Gambar 4.32. Grafik Aktifitas Delete Jadwal Strategi 9

Gambar 4.33. Grafik Aktifitas Update Jadwal Strategi 9

Gambar 4.34. Grafik Aktifitas Pembuatan Tiket Strategi 10

Gambar 4.35. Tabel Data Jumlah Kelas Strategi 11

Gambar 4.36. Print Form KST Strategi 12

Gambar 4.37. Pembuktian Strategi 13

Gambar 4.38. Pembuktian Strategi 14

Gambar 4.39. Total Pengunjung Artikel OJRS+ Strategi 15

Gambar 4.40. Diagram HIPO

Gambar 4.41. Prototype Halaman Login

Gambar 4.42. Prototype Halaman Create Ticket OJRS+

Gambar 4.43. Prototype Form Ticket OJRS+

Gambar 4.44. Prototype Input Kode Ticket OJRS+

Gambar 4.45. Input Scan Barcode OJRS+

Gambar 4.46. Input Drag and Drop Barcode OJRS+

Gambar 4.47. Prototype Halaman Form Batal Tambah

DAFTAR SIMBOL


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penjadwalan mata kuliah merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dapat terlaksananya sebuah proses belajar mengajar yang baik bagi sebuah jurusan di universitas atau perguruan tinggi. Sebuah penjadwalan yang baik adalah sebuah penjadwalan yang dapat dilakukan oleh seluruh pihak yang terkait dalam kegiatan belajar mengajar, tidak hanya bagi dosen yang mengajar, tetapi juga bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut. Banyak kendala yang dihadapi ketika menyusun sebuah penjadwalan yang baik. Penjadwalan mata kuliah di sebuah perguruan tinggi merupakan masalah yang sulit untuk dipecahkan[1]. Permasalahan penjadwalan ini, banyak ditemukan di universitas-universitas di seluruh dunia[2]. Banyak kendala yang dihadapi ketika membuat penjadwalan mata kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja. Beberapa batasan yang ada dalam penjadwalan mata kuliah apabila tidak diperhitungkan dengan baik akan menyebabkan sulitnya melakukan penjadwalan yang tepat dan baik.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu institusi pendidikan yang bergerak di bidang teknologi informasi.Untuk itu, Perguruan Tinggi Raharja terus menerus melakukan peningkatan dan pengembangan, baik berupa sistem pembelajaran kampus maupun sistem pelayanan yang ditetapkan di Perguruan Tinggi Raharja. OJRS (Online Jadwal Rencana Studi) pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan suatu sistem pelayanan yang berada di dalam komponen SiS (Student iLearning Service) yang memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan batal tambah jadwal kuliah.Namun saat ini penggunaan sistem OJRS masih terdapat beberapa kendala dan kekurangan sehingga sistem tersebut belum bisa berjalan secara maksimal. Seperti, OJRS hanya bisa diakses di lingkungan kampus dengan menggunakan Box SIS, pada saat melakukan Swipe Card PRC (Pribadi Raharja Card) sering tidak tedeteksi dengan baik sehingga mahasiswa harus melakukannya secara berulang kali, sering terjadi error serta loading kecepatan akses data yang lama sehingga dapat memakan waktu dan menimbulkan antrian mahasiswa yang akan melakukan batal tambah jadwal kuliah. Dengan demikian OJRS sangat berperan penting dalam perkembangan kualitas sistem pelayanan kampus khususnya bagi mahasiswa.

Demi memaksimalkan pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat membantu dan memudahkan mahasiswa dalam melakukan proses batal tambah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap sistem yang berjalan saat ini yang dituangkan dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul:"Penerapan Online Jadwal Rencana Studi Plus Sebagai Media Batal Tambah Penjadwalan Mahasiswa Pada PERGURUAN TINGGI"

Dengan adanya sistem penjadwalan mahasiswa menggunakan OJRS+ ini maka diharapakan mahasiswa dapat melakukan batal tambah dengan efektif dan efisien karena kemudahan akses sistem yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan internet.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah, diataranya yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem batal tambah mahasiswa yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana merancang sistem batal tambah mahasiswa berbasis online demi meminimalisir kekurangan pada sistem yang telah berjalan?

  3. Bagaimana memudahkan mahasiswa dalam proses batal tambah sehingga KSTF dapat didapatkan secara cepat?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah dalam penyusunan Skripsi ini dapat difokuskan pada kebutuhan sistem batal tambah mahasiswa yang akan di rancang untuk memudahkan proses pengaturan jadwal mata kuliah. maka dari itu perlu dibuat batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam laporan Skripsi ini adalah sebagai berikut: Sistem Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) difungsikan untuk kebutuhan mahasiswa dalam melakukan batal tambah dengan cara mengakses layanan Students Information Service (SIS+) dan mengetikkan kata kunci OJRS+ pada smart search secara online sehingga mahasiswa tidak harus datang ke Kampus Perguruan Tinggi Raharja untuk mengatur jadwal mata kuliah.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian dan penyusunan Skripsi ini peneliti memiliki beberapa tujuan, Tujuan penelitian juga dapat berbeda karena bedanya masalah yang diteliti. dengan memahami masalah dengan baik dan merumuskannya dengan tepat, besar kemungkinan pekerjaan merumuskan tujuan akan dapat dilalui dengan baik pula. Sebaliknya jika masalah yang akan diteliti masih kabur , maka akan sulit bagi calon peneliti untuk merumuskan tujuan penelitian yang akan diteliti. Tujuan penelitian sangat besar pengaruhnya terhadap komponen-komponen penelitian lain seperti metode, teknik, alat maupun generalisasi yang diperoleh. Ketajaman peneliti dalam merumuskan tujuan penelitian akan sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena tujuan penelitian merupakan titik tolak dan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan penelitian. Tujuan dari penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting karena tujuan akan membuat suatu penelitian menjadi lebih terarah dan sesuai dengan rencana awal. adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui kekurangan apa saja yang timbul pada sistem batal tambah mahasiswa yang berjalan saat ini.

  2. Menciptakan sebuah rancangan sistem batal tambah mahasiswa berbasis online dalam memaksimalkan pelayanan kampus yang bergerak dalam bidang teknologi dan informasi.

  3. Menciptakan kemudahan bagi mahasiswa dalam proses batal tambah sehingga KSTF dapat didapatkan secara cepat.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Dalam manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi studi komunikasi dan informasi yang akhir-akhir ini semakin banyak memperoleh kajian dari berbagai disiplin ilmu baik melalui kajian teoritis maupun melalui kajian riset di bidang terapan. Dan didalam manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan sistem iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja, mengatasi kendala-kendala yang muncul pada sistem, dapat dijadikan untuk fasilitas iLearning yang tersentralisasi, yang memuat seluruh informasi, yang kemudian diharapkan dapat memberikan pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja secara cepat dan tepat. dari penelitian ini terdapat 3 (tiga) manfaat yaitu sebagai berikut:

  1. Sistem mampu meminimalisir kekurangan yang timbul pada sistem batal tambah mahasiswa yang berjalan saat ini.

  2. Batal tambah mahasiswa dapat dilakukan dimana saja menggunakan gadget dan pc berbasis online dalam memaksimalkan pelayanan kampus yang bergerak dalam bidang Teknologi Informasi.

  3. Sistem dapat memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam proses batal tambah sehingga KSTF dapat didapatkan secara cepat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Metode pengamatan atau metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek-objek yang diteliti untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan dasar menulis laporan penelitian. Observasi ini dilakukan pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek yang diteliti yaitu Raharja Enrichment Center (REC) pada Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder.

  3. Studi Pustaka

    merupakan suatu metode untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada serta melakukan searching pada internet sebagai bahan referensi guna menunjang kelengkapan data dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode analisa SWOT. SWOT adalah suatu metode perencanaan yang digunakan guna mengevaluasi suatu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan juga ancaman (Threats) pada sistem batal tambah mahasiswa. Analisa tersebut diterapkan dengan melakukan analisa terhadap berbagai hal yang dapat mempengaruhi faktor-faktornya. setelah itu diterapkan dalam bentuk gambar matrik SWOT dengan pendekatan pemecahan masalah yang ada pada sistem.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan sistem ini peneliti menggambarkan dalam bentuk sebuah gambaran diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output) sebagai bentuk dokumentasi program yang dapat dimengerti oleh pengguna secara baik.

Metode Pengembangan

Pada metode pengembangan sistem merupakan suatu tahap yang harus dievaluasi,seperti halnya pada suatu proyek yang harus melalui tahap evaluasi terlebih dahulu. Dalam metode pengembangan sistem ini peneliti mencoba mengevaluasi sistem yang berkaitan dengan temuan-temuan dalam penelitian sesuai dengan sistem yang akan dikembangkan. peneliti membuat usulan sistem yang dikembangkan dalam bentuk draft elisitasi.

Sesuai dengan metode penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti menggunakan 3 (tiga) metode tersebut untuk melakukan analisa terhadap sistem yang berjalan. Dengan menggunakan metode observasi peneliti dapat secara langsung menemui objek yang akan diteliti sehingga dapat diketahui kendala-kendala yang terjadi saat sistem berjalan. Dengan metode wawancara atau tanya jawab, peneliti dapat menerima penilaian baik berupa kritik maupun saran terhadap sistem batal tambah yang berjalan, sehingga dapat langsung dilakukan perbaikan terhadap sistem tersebut kemudian dengan menggunakan metode studi pustaka diharapkan peneliti mendapat teori-teori dan literature dari penelitian sebelumnya yang dibutuhkan dalam perbaikan atau pengembangan sistem, sehingga tidak adanya pembuatan ulang atau duplikat.

Metode Prototipe

Prototyping adalah sebuah pendekatan dalam suatu perangkat yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat atau komponen-komponen sistem akan bekerja. Metode prototyping ini tergolong sebagai sebuah model yang sederhana dalam pengembangan program, prototyping juga memiliki fasilitas yang diberikan kepada pengembang dan pemakai sistem untuk saling berinteraksi selama program tersebut dibuat, agar pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang dibuat.

Dalam metode ini penulis menggunakan prototype sebagai penggambaran tampilan sistem yang sesuai dengan requeirement yang diinginkan atau ditentukan oleh stakeholder. desaign prototype ini bertujuan agar pada saat pembuatan sistem dijadikan acuan dalam merancang dan mengembangkan sistem.

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dikembangkan untuk mengeliminasi kesalahan pada sistem saat diterapkan. dalam penelitian ini peneliti menerapkan Black Box sistem dimana Black Box sistem ini berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana yang telah diharapkan.

Sistematika Penulisan

Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) Bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam hal ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Perguruan Tinggi Raharja yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti mind mapping. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. User Requirement kemudian strategi dari rancangan sistem, Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut Sutarman (2012:3)[1].“Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”. Misalnya, penjadwalan adalah proses pengaturan jadwal mata kuliah yang dilakukan oleh mahasiswa hingga menjadi suatu Kartu Studi Tetap Final yang dijadikan acuan jadwal perkuliahan. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi yang bermanfaat.

    Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[2].“ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

    1. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

    2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu; misalnya data dengan suatu yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.

    3. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik, suara orang atau suara binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.

    4. Video, adalah menyatakan data dalam bentuk sejumlah ganbar yang bergerak dan biasa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabdikan suatu kejadian atau aktivitas.

    5. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasi nya tak tergantung masing-masing item secara individual. Contoh teks adalah artikel koran.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah suatu bahan yang dapat diolah/diproses yang dapat berupa angka, huruf, dan simbol dari suatu kenyataan hingga menjadi suatu informasi yang bermanfaat bagi orang banyak.

    Klasifikasi Data

    Menurut Sutabri (2012:3)[3], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

    1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
      1. Enumeration atau Counting Data (Data Hitung) Data hitung adalah hasil dari suatu penghitungan atau bisa disebut juga dengan jumlah tertentu.
      2. Measurement Data (Data Ukur) Data ukur merupakan data yang dapat menunjukan ukuran mengenai suatu nilai objek. Hasil proses pengukuran yang dimaksud disini adalah angka yang ditunjukan oleh alat barometer atau termometer.
    2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
      1. Quantitative Data (Data Kuantitatif) Data kuantitatif adalah suatu data yang berupa bilangan, nilainya dapat berubah-ubah (variatif).
      2. Qualitative Data (Data Kualitatif) Data kualitatif adalah data yang bukan merupakan bilangan, tetapi data yang berupa sifat-sifat, ciri-ciri, suatu keadaan dari objek yang diteliti.
    3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
      1. Data Internal Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
      2. Data External Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
        1. Data External Primary Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
        2. Data External Secondary Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

    Pengolahan Data

    Menurut Sutabri (2012:6)[3], Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

    Menurut Sutabri (2012:6)[3], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

    1. Penyimpanan Data (Data Storage)
      Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tipe, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
      1. File Induk (Master File) File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
      2. File Transaksi (Detail File) File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

      Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya.

    2. Penanganan Data (Data Handling)

    3. Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Terdapat 4 (empat) pendapat yang menjelaskan mengenai definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Menurut Gordon B. Davis (2012:12)[4], ”Sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. ”.

  2. Menurut Norman L. Enger (2012:12)[5], ”suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.”.

  3. Menurut Mustakini (2009:34)[6], “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

  4. Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Agus Mulyanto, 2009 : 2)[7]

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[8],sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1 ) Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem . Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “Supra Sistem”.

2 ) Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3 ) Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut. Dan lingkungan luar yang menguntungan merupakan energi bagi sistem tersebut.

4 ) Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu intergrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5 ) Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem computer. “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6 ) Pengolahan Sistem (Processing System)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

7 ) Keluaran Sistem (Output System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.

8 ) Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 8)[7] mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.
  2. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.
  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.
  5. Sistem Sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks (Complex System)
    Berdasarkan tingkat kerumitan nya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

Gambar 2.2. Klasifikasi sistem terbuka dan tertutup

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29)[3], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Amin (2012:72) [9], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapatditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Fungsi Informasi

Sutabri (2012:12)[3], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[3], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

Menurut Mustakini (2009:40)[6], telah diketahui bahwa data perlu diolah untuk dijadikan informasi yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle) atau disebut juga dengan nama siklus informasi (information life cycle).

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data

Dari gambar di atas terlihat, bahwa untuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah komponen, yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output. Dengan demikian, sistem informasi yang juga melakukan proses pengolahan data juga akan membutuhkan tiga komponen ini.

Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di simpanan (storage) dalam bentuk database. Data yang ada di basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle.

Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan

Dari siklus ini data yang dikembangkan, terlihatbahwa untuk melakukan pengolahan data, maka diperlukan tambahan sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data. Dengan demikian, komponen-komponen sistem informasi yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output sekarang bertambah sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34)[3] , dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi yang tepat waktu
      Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
    2. Informasi yang relevan
      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.
    3. Informasi yang benilai
      Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.
    4. Informasi yang dapat dipercaya
      Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
    1. Informasi masa lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur
    2. Informasi masa kini
      Dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwanyang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.
  3. Informasi berdasarkan sasaran
    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi individual
      Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
    2. Informasi komunitas
      Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[3] , nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasan
  7. Keluwesan
  8. Dapat dibuktikan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[3], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Tepat Waktu (Timeline)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Nugroho (2011:128) [10], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Menurut Sutabri (2012:46)[3], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Mustakini (2009:33)[6]Mustakini. Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.</ref>Mustakini. Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.</ref>, “Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2009:43)[6], input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung dioalh menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk database.

Gambar 2.4 Komponen Dari Sistem Informasi

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2009:36)[6], “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi”. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar, sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeline), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage).

Gambar 2.5 Pilar-Pilar Informasi Yang Berguna

Metode Penelitian

Tahapan Pengumpulan Data

Menurut Rapina (2011:15)[11], teknik pengumpulan data, yaitu:

  1. Studi Lapangan
    Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :
    1. Observasi
      Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.
    2. Wawancara
      Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
    3. Dokumentasi
      Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
  2. Studi Kepustakaan
    Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Murad (2013:51)[12], September 2013.</ref>, tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Menurut Sutabri (2012:220)[3] , proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem
    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
  2. Mengorganisasikan tim proyek
    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
  5. Menyiapkan usulan rancangan
    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Nasution (2012:118)[13], “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”.

Menurut Sutabri (2012:225)[3], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentukinformasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci
    Analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul.
  2. Mengindentifikasikan berbagai alternatifkonfigurasi sistem
    Sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.
  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
    Analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada.
  4. Memilih konfigurasi yang terbaik
    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.
  5. Menyiapkan usulan penerapan
    Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
    Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad (2013:52)[12], “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Menurut Nasution (2012:118)[13], “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

Menurut Sutabri (2012:229)[3], setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:199)[14], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1
    Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
  2. Kuadran 2
    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
  3. Kuadran 3
    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
  4. Kuadran 4
    Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68)[15], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:197)[14], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Konsep Dasar HIPO

Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

Menurut Praptingsih (2012:03)[16], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2008:284)[17], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus,sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visualtable of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat designdan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Teori Khusus

Definisi OJRS

Definisi OJRS (Online Jadwal Rencana Studi)[18] merupakan suatu sistem informasi yang berada didalam komponen SIS (Student Information System) yang memiliki peran untuk melakukan proses persiapan kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu OJRS juga berperan dalam melakukan generate seluruh kelas yang dibuka per semester, generate KST (Kartu Studi Tetap) seluruh mahasiswa, generate jadwal mengajar seluruh dosen, serta memastikan seluruh proses batal tambah berjalan dengan baik dan lancar.

Fungsi OJRS sendiri adalah suatu bentuk pelayanan kampus yang digunakan untuk melakukan batal tambah mata kuliah bagi mahasiswa yang telah melakukan pembayaran registrasi semester serta mencetak form – form yang ada didalam menu OJRS.

OJRS pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian, diantaranya :[13]

  1. OJRS Akademik : Pemilihan mata kuliah . dan batal – tambah kajur.
  2. OJRS Assignment mahasiswa baru : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mentransfer data mahasiswa baru dari INTEGRAM ke SIS dan SIS O-OJRS
  3. O-OJRS-Batal-Tambah Dosen : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mengetahui jadwal mengajar seluruh dosen, melakukan tambah dan batal jadwal mengajar per jurusan, serta cetak Kartu Mengajar Dosen (KMD)
  4. O-OJRS Batal Tambah Mahasiswa : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mencetak JRS (Jadwal Rencana Studi), RBK (Rincian Biaya Kuliah), RBR (Rincian Biaya Registrasi), KST (Kartu Studi Tetap) melakukan batal tambah jadwal kuliah mahasiswa secara mandiri melalui OJRS
  5. O-OJRS Batal Tambah RPU : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mengetahui jadwal kuliah seluruh mahasiswa, melakukan tambah dan batal jadwal kuliah mahasiswa, seta cetak KST.
  6. OJRS Data Mining : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk delete, buka dan pindah kelas serta mengatur quota seluruh kelas.
  7. O-OJRS Data Mining : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mengetahui hal yang berkaitan dengan rangkuman dari seluruh data yang ada di SIS O-OJRS.

Definisi OJRS+

Definisi OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus)[18] adalah suatu sistem pelayanan kampus yang merupakan pengembangan dari sistem OJRS. OJRS+ digunakan sebagai sarana untuk melakukan batal tambah jadwal kuliah yang dapat diakses melalui SiS+ (Students iLearning Services Plus) secara online kapan pun dan dimana pun mahasiswa berada hanya dengan menggunakan koneksi internet.

Gambar 2.4 Logo OJRS+

Konsep Dasar Penjadwalan

Definisi Penjadwalan

Conway (1967)[19] mendefinisikan penjadwalan sebagai berikut: ”Scheduling is the task of assigning each operation to a specific position or the time scale of the specific machine”. Sedangkan Fogarty (1991) mengatakan bahwa penjadwalan mencakup dua hal, yaitu scheduling dan sequencing yang masing-masing didefinisisikan sebagai berikut: ”Scheduling is the assigning of starting and completion times orders (job) and frequently includes the times when orders are to arrive and leave each department”. Scheduling (penjadwalan) merupakan proses penugasan kapan pekerjaan harus dimulai dan diselesaikan, sedangkan sequencing (pengurutan) merupakan proses pengaturan urutan atas pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan tersebut. Karena eratnya hubungan diantara kedua istilah ini, maka biasanya dalam penggunaan kata scheduling (penjadwalan), pengertian sequencing sudah tercakup didalamnya.

Secara umum masalah penjadwalan menurut French (1982) dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika ada n job {j1, j2, j3, ..., jn} harus diproses pada m mesin {m1, m2, m3, ..., mn} Proses pengerjaan job J1 disebut dengan operasi Oij. Waktu yang diperlukan untuk memproses operasi Oij pada mesin Mj adalah tij. Beberapa job mungkin memiliki saat pengerjaan paling awal atau saat kedatangan job ke shop 6 yang disebut release date, rij yang mungkin tidak sama dengan 0, dan juga batas saat penyelesaian yang disebut due date, dij. Permasalahan penjadwalan adalah menentukan urutan produksi yang memberikan solusi terbaik dengan kriteria sebagai berikut:

  1. Memenuhi technological constraint yang ada, dengan kata lain merupakan jadwal yang feasible.
  2. Memenuhi beberapa kriteria pengukuran performansi, seperti minimasi makespan, minimasi banyaknya job yang terlambat, dan sebagainya.

Kriteria Penjadwalan

Suatu algoritma penjadwalan CPU yang berbeda dapat mempunyai nilai yang berbeda untuk sistem yang berbeda. Banyak kriteria yang bisa dipakai untuk menilai algoritma penjadwalan CPU. Kriteria yang digunakan dalam menilai adalah:

  1. CPU Utilization . Kita ingin menjaga CPU sesibuk mungkin. CPU utilization akan mempunyai range dari 0 sampai 100 persen. Di sistem yang sebenarnya ia mempunyai range dari 40 sampai 100 persen.
  2. Throughput . Salah satu ukuran kerja adalah banyaknya proses yang diselesaikan per satuan waktu. Jika kita mempunyai beberapa proses yang sama dan memiliki beberapa algoritma penjadwalan yang berbeda, throughput bisa menjadi salah satu kriteria penilaian, dimana algoritma yang menyelesaikan proses terbanyak mungkin yang terbaik.
  3. Turnaround Time. Dari sudut pandang proses tertentu, kriteria yang penting adalah berapa lama untuk mengeksekusi proses tersebut. Memang, lama pengeksekusian sebuah proses sangat tergantung dari hardware yang dipakai, namun kontribusi algoritma penjadwalan tetap ada dalam lama waktu yang dipakai untuk menyelesaikan sebuah proses. Misal kita memiliki sistem komputer yang identik dan proses-proses yang identik pula, namun kita memakai algoritma yang berbeda, algoritma yang mampu menyelesaikan proses yang sama dengan waktu yang lebih singkat mungkin lebih baik dari algoritma yang lain. Interval waktu yang diijinkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proses disebut turnaround time. Turnaround time adalah jumlah periode untuk menunggu untuk dapat ke memori, menunggu di ready queue, eksekusi CPU, dan melakukan operasi M/K.
  4. Waiting Time. Algoritma penjadwalan CPU tidak mempengaruhi waktu untuk melaksanakan proses tersebut atau M/K, itu hanya mempengaruhi jumlah waktu yang dibutuhkan proses di antrian ready. Waiting time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan proses di antrian ready.
  5. Response Time. Di sistem yang interaktif, turnaround time mungkin bukan waktu yang terbaik untuk kriteria. Sering sebuah proses dapat memproduksi output di awal, dan dapat meneruskan hasil yang baru sementara hasil yang sebelumnya telah diberikan ke pengguna. Ukuran lain adalah waktu dari pengiriman permintaan sampai respon yang pertama diberikan. Ini disebut response time, yaitu waktu untuk memulai memberikan respon, tetapi bukan waktu yang dipakai output untuk respon tersebut.
  6. Fairness. Suatu algoritma harus memperhatikan pengawasan nilai prioritas dari suatu proses (menghindari terjadinya starvation CPU time).
  7. Efisiensi. Rendahnya overhead dalam context switching, penghitungan prioritas dan sebagainya menentukan apakah suatu algoritma efisien atau tidak.

Penjadwalan Preemptive

Penjadwalan CPU mungkin akan dijalankan ketika proses dalam keadaan:

  1. Berubah dari running ke waiting state.
  2. Berubah dari running ke ready state.
  3. Berubah dari waiting ke ready state.
  4. Dihentikan.

Penjadwalan Preemptive mempunyai arti kemampuan sistem operasi untuk memberhentikan sementara proses yang sedang berjalan untuk memberi ruang kepada proses yang prioritasnya lebih tinggi. Penjadwalan ini bisa saja termasuk penjadwalan proses atau M/K. Penjadwalan Preemptive memungkinkan sistem untuk lebih bisa menjamin bahwa setiap proses mendapat sebuah slice waktu operasi. Dan juga membuat sistem lebih cepat merespon terhadap event dari luar (contohnya seperti ada data yang masuk) yang membutuhkan reaksi cepat dari satu atau beberapa proses. Membuat penjadwalan yang Preemptive mempunyai keuntungan yaitu sistem lebih responsif daripada sistem yang memakai penjadwalan Non Preemptive.

Dalam waktu-waktu tertentu, proses dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori: proses yang memiliki Burst M/K yang sangat lama disebut I/O Bound, dan proses yang memiliki Burst CPU yang sangat lama disebut CPU Bound. Terkadang juga suatu sistem mengalami kondisi yang disebut busy wait, yaitu saat dimana sistem menunggu request input (seperti disk, keyboard, atau jaringan). Saat busy wait tersebut, proses tidak melakukan sesuatu yang produktif, tetapi tetap memakan resource dari CPU. Dengan penjadwalan Preemptive, hal tersebut dapat dihindari.

Dengan kata lain, penjadwalan Preemptive melibatkan mekanisme interupsi yang menyela proses yang sedang berjalan dan memaksa sistem untuk menentukan proses mana yang akan dieksekusi selanjutnya.

Penjadwalan nomor 1 dan 4 bersifat Non Preemptive sedangkan lainnya Preemptive. Penjadwalan yang biasa digunakan sistem operasi dewasa ini biasanya bersifat Preemptive. Bahkan beberapa penjadwalan sistem operasi, contohnya Linux 2.6, mempunyai kemampuan Preemptive terhadap system call-nya (preemptible kernel). Windows 95, Windows XP, Linux, Unix, AmigaOS, MacOS X, dan Windows NT adalah beberapa contoh sistem operasi yang menerapkan penjadwalan Preemptive.

Lama waktu suatu proses diizinkan untuk dieksekusi dalam penjadwalan Preemptive disebut time slice/quantum. Penjadwalan berjalan setiap satu satuan time slice untuk memilih proses mana yang akan berjalan selanjutnya. Bila time slice terlalu pendek maka penjadwal akan memakan terlalu banyak waktu proses, tetapi bila time slice terlau lama maka memungkinkan proses untuk tidak dapat merespon terhadap event dari luar secepat yang diharapkan.

Definisi PHP

Definisi PHP

Menurut Nugroho (2009:113)[20], “PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam serve web”.

Menurut Arief (2011:43)[21], definisi PHP adalah sebagai berikut :

PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

Menurut Wardana (2010:7)[22], “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML (kode dasar website) dan dijalankan pada server side. Artinya, semua sintaks PHP yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja”.

Menurut Prasetio (2012:122)[23], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang ditanam di sisi server”.

Menurut Oktavian (2010:31)[24], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
  4. Merupakan software yang berdifat open source.
  5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Menurut Anhar (2010:3)[25], definisi PHP adalah sebagai berikut :

PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Yii Framework

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Website berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi website framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Website dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Website. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller (controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya. Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii :

Gambar 2.5 Diagram Yii Framework

Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii Framework dari situs website resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii:(Yii, 2013)

a. Menggunakan pola MVC.Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).

b. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration Yii Memungkinkan pengembang menggunakaan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.

c. Form input dan validasi.Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form dan melakukan validasi input dari form.

d. AJAX Widget.Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery,berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.

e. Authentication dan authorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.

f. Skin dan theme.Yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.

g. Internationalization (I18N) dan localization (L10N).Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.

h. Web Services. Yii mendukung manajemen penanganan layanan web services.

i. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dankeseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihanmedia cache. Penggunaan media cache seperti database, APC, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.

j. Penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debuging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.

k. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasiWeb dari serangan seperti SQL injection,cross-site scripting (XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.

l. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.

m. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi,model,dan CRUD.

Alur Kerja Pengembangan

Alur kerja umum untuk pengembangan aplikasi web menggunakan Yii framework sebagai berikut:

  1. Membuat kerangka struktur direktori. Tool bernama yiic dapat dipakai untuk mempercepat langkah ini.
  2. Mengkonfigurasi aplikasi. Ini dilakukan dengan memodifikasi file konfigurasi aplikasi. Langkah ini juga memerlukan penulisan beberapa komponen aplikasi (misalnya komponen pengguna).
  3. Membuat sebuah kelas model untuk setiap tipe data yang diatur. Tool Yii dapat digunakan untuk men-generate code kelas active record secara otomatis untuk setiap tabel database.
  4. Membuat kelas controller untuk setiap jenis permintaan pengguna. Bagaimana untuk mengklasifikasikan permintaan pengguna tergantung pada kebutuhan sebenarnya. Secara umum, jika perlu diakses oleh pengguna, kelas model harusmemiliki kelas controller terkait. Piranti Gii dapat mengotomatisasi langkah ini juga.
  5. Mengimplementasikan aksi dan view terkait.
  6. Mengkonfigurasi aksi yang diperlukan filter dalam kelas.
  7. Membuat tema jika fitur tema diperlukan.
  8. Membuat pesan terjemahan jika internasionalisasi diperlukan.
  9. Memilih data dan view yang dapat di-cache dan menerapkan teknik caching yang sesuai.
  10. Terakhir, optimasi dan deployment.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Oktavian (2010:13)[26], “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

Menurut Simarmata (2010:52)[26], HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

Menurut Arief (2011:23)[26], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup)untuk menandai perintah-perintahnya.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:8[21], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidakmemungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut eWolf Community (2012:1)[27], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Menurut Ananda (2009:1), “Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

Definisi Online

Menurut Wikipedia [28] Secara umum, online menunjukkan keadaan konektivitas. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan llistrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.

Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Menurut Oktavian (2010:13)[26], “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

Menurut Simarmata (2010:52)[26], HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

Menurut Arief (2011:23)[26], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup)untuk menandai perintah-perintahnya.

Tag Yang Sering Digunakan

Menurut Oktavian (2010:14)[26], ada banyak ragam tag yang tersedia dalam HTML, namun disini tidak akan dibahas semuanya. Berikut adalah daftar tag yang sering digunakan dalam mempelajari pembuatan web, yaitu:

  1. Tag "!.."
    Digunakan untuk menandai sebuah komentar suatu kode (script) dengan tanda ini, maka browser tidak akan menerjemahkannya.
  2. Tag "a"
    Singkatan dari anchor, tag ini digunakan untuk membuat sebuah tautan (link) antar web. Ciri dari link adalah :
    1. Bila link belum pernah diakses (klik) maka akan berwarna biru dan bergaris bawah.
    2. Bila sudah pernah diakses (klik) maka akan berubah menjadi ungu dan tetap bergaris bawah
    3. Bila sedang aktif (diklik) maka akan berwarna merah dan bergaris bawah.
  3. Tag "b"
    Digunakan untuk membuat teks cetak tebal.
  4. Tag "big"
    Digunakan untuk membuat sebuah tulisan agar nampak lebih besar. Hal ini berbeda untuk cetak tebal (bold).
  5. Tag "body"
    Merupakan bagian dari struktur HTM yang digunakan untuk menandai badan (body) suatu dokumen HTML. Penggunanya dapat dilihat seperti pada contoh di atas.
  6. Tag "br" Digunakan untuk mengakhiri suatu baris tulisan, lalu pindah ke baris baru dibawahnya.
  7. Tag "button"
    Digunakan untuk membuat tombol di web browser. Biasanya digunakan untuk trigger suatu proses, misal digunakan untuk menympan atau menghapus dat. Tag ini biasanya diletakkan dalam sebuah form.
  8. Tag "caption"
    Digunakan untuk membuat judul sebuah tabel. Penggunaan tag ini biasanya bersamaan dengan deklarasi tabel.
  9. Tag "center"
    Digunakan untuk menengahkan suatu teks halaman.
  10. Tag "div"
    Tag ini digunakan untuk mendefinisikan bagian dari suatu halaman web dengan format atau style tertentu.
  11. Tag "font"
    Digunakan untuk memformat bentuk font, ukuran, warna, ukuran dari sebuah teks.
  12. Tag "form"
    Adalah tag yang digunakan oleh pengguna untuk memasukan data. Tag ini biasanya dibantu oleh beberapa komponen lain, seperti: input, button, option, dan lainnya.
  13. Tag "frame" dan "frameset"
    Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.
  14. Tag "head"
    Digunakan untuk menampung elemen-elemen header dari sebuah halaman web. Penggunaannya seperti pada contoh tag "big".
  15. Tag "h1" sampai dengan "h6"
    Digunakan untuk mendefinisikan tulisan header. Untuk mengetahui perbedaanya, perhatikan ukuran setiap teks hasil di browser.
  16. Tag "hr"
    Digunakan untuk membuat garris horisontal.
  17. Tag "html"
    Digunakan untuk memberitahu browser bahwa kode yang dituliskan merupakan dokumen HTML. Penggunaanya seperti pada contoh tag "big".
  18. Tag "i"
    Digunakan untuk membuat teks cetak miring.
  19. Tag "img"
    Digunakan untuk membuat teks cetak miring.
  20. Tag "input"
    Digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna dalam hal memasukan data ke server. Input mempunyai banyak tipe, yaitu: button, checkbox, file, hidden, image, password, radio, reset, submit, dan text. Penggunaannya seperti pada contoh tag "form".
  21. Tag "li"
    Digunakan untuk menampilkan simbol data berurut,seperti simbol bullet dan nomor. Untuk urutan bernomor diawali dengan tag "ol", sedangkan untuk simbol bullet diawali tag "ul".
  22. Tag "link"
    Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara halaman web yang dibuat dengan data atau aturan dari luar. Tag ini biasanya digunakan pada saat web menggunakan file css.
  23. Tag "ol"
    Digunakan untuk urutan data bernomor atau numerik, juga alfabet. Penggunaannya seperti pada contoh tag "li".

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[29], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi
    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
  2. Validasi
    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure
    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.
  2. Fault
    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
  3. Error
    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
  4. Incident
    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256)[26], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu
    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
  2. Biaya
    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
  3. Kinerja testing
    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
  4. Kerusakan
    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[26], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

  1. White Box Testing
  2. Menurut Rizky (2011:262)[26], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testingyang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

  3. Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:265)[26], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning
    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
  2. Boundary Value Analysis
    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
  3. Cause Effect Graph
    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection
    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test
    Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

Requirement Elicitation

Requirement

Menurut Guritno (2011:301)[30], “Requirement adalah sifat-sifat sistem yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan pemakai”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu).
  2. Complete (lengkap).
  3. Consistent (konsisten).
  4. Modifiable (dapat diubah).
  5. Traceable (dapat dilacak).
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Functional requirements

      Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

    2. Nonfunctional requirements

      Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

    3. Constraints (psudo requirement)

      Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[30], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51)[31], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metodewawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literatur Review

Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2009:43)[32], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2010:104)[33], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisasistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2009:45)[32], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Menurut Yuniarti (2012:3)[34], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

Tabel 2.1
Tabel Literature Review

No Penulis Hasil
1. Ferdian Tomhart  ,Afriyudi  , Mutakin Bakti (2013) Penelitian ini berjudul “Optimasi Penjadwalan Perkuliahan di Universitas Tridinanti Palembang” Penelitian ini menyebutkan bahwa permasalahan pada pembuatan jadwal mata kuliah di Universitas Tridinanti saat ini adalah banyaknya dosen yang mengeluh tentang jadwal tabrakan pada hari dan jam yang sama dan juga tidak tersedianya ruang kelas. Dalam jurnal ini juga disebutkan bahwa tidak hanya dosen yang mengeluh tetapi bagian tata usaha juga mengeluh dalam pembuatan jadwal tidak cepat, tepat dan kurang optimal,  sehingga harus dipikirkan juga solusi agar dosen tidak mengambil dua mata kuliah berbeda pada hari dan jam yang sama.
2. Siti Ainiyah pada tahun 2013 dengan judul “Analisa Pengembangan OJRS+ Pada Perguruan Tinggi Raharja” Penelitian ini membahas mengenai bagaimana sistem OJRS yang sedang berjalan saat ini serta pembahasan mengenai tahap pengembangan OJRS+ yang ada didalam sistem SIS+. OJRS merupakan sebuah sistem pelayanan mahasiswa yang menyediakan informasi seputar kebutuhan perkuliahan mahasiswa seperti batal tambah mata kuliah. Namun sistem OJRS yang berjalan saat ini masih tergolong kurang efisien dalam segi melayani kebutuhan mahasiswa akan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat dan mudah, hal ini dikarenakan sistem tersebut hanya dapat diakses di dalam kampus. Tidak hanya itu, para mahasiswa tidak dapat mengakses informasi jika adanya kendala seperti server down dan box SIS error. Dengan demikian penelitian ini lebih mengacu kepada bagaimana agar informasi yang terdapat di sistem SIS ini dapat di akses dengan mudah, cepat dan akurat, dimanapun dan kapanpun mahasiswa dapat mengaksesnya tanpa batas waktu dan tempat
3. Wiga Ayu Puspaningrum, Arif Djunaidy, dan Retno Aulia Vinarti (2013) Penelitian ini berjudul “Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS” Penjadwalan mata kuliah di sebuah perguruan tinggi merupakan masalah yang sulit untuk dipecahkan. Banyak kendala yang dihadapi ketika membuat penjadwalan mata kuliah,  masalah-masalah penjadwalan yang terjadi di Jurusan Sistem Informasi tersebut, dapat diminimalisir dengan perhitungan penjadwalan yang tepat. Selain itu mempertimbangkan seluruh aspek yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar di Jurusan Sistem Informasi. Dengan adanya masalah penjadwalan mata kuliah di Jurusan Sistem Informasi, maka akan dibahas bagaimana memecahkan masalah yang ada dalam penjadwalan dengan suatu metode algoritma yaitu Genetic Algorithm (Algoritma Genetika)
4. Yulianto pada tahun 2013 dengan judul “Pengembangan SIS+ Pada Perguruan Tinggi Raharja Studi Kasus : Daftar Nilai dan Biodata Menggunakan Yii Framework” Sistem informasi ini akan menampilkan data akademik yang meliputi data daftar niai, biodata mahasiswa dan form – form yang dibutuhkan oleh mahasiswa, selain itu sistem informasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan mutu dan pelayanan keada mahasiswa
5. Moh. Iqbal Awi Makaram pada tahun 2013 dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Online Jadwal Rencana Study (OJRS+) Pada Perguruan Tinggi Raharja Dengan Metode AGTTA (Auto Generate Time Table With Array) Menggunakan Yii Framework” Perangkat lunak OJRS+ (Online Jadwal rencana Study) merupakan sebuah sistem berbasis web yang dibuat menggunakan metode Auto Generate Time Table With Array (AGTTA),  Sistem informasi ini akan mempermudah mahasiswa dalam melakukan penyusunan jadwal rencana study tanpa harus mengantri lama di Box SIS
6. Fitria Affani pada tahun 2013 dengan judul “Kualitas Pelayanan Kartu Rencana Studi (KRS) Online Di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan kartu rencana studi online dengan membandingkan antara pelayanan yang dirasakan (perceived service) dengan pelayanan yang diharapkan (Expected service) dengan menggunakan 5 dimensi kualitas pelayanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan desain penelitian survei dengan menggunakan teknik pengolahan kuisioner sebagai instrument penelitian yang ditujukan kepada mahasiswa sosiologi angkatan 2008 sebagai responden. Unit analisis pada penelitian ini adalah individu yang aktif berkuliah di jurusan sosiologi fisip unsri angkatan 2008. Penarikan sampel dengan menggunakan sampling jenuh karena jumlah populasi relatif kecil.
7. Harry Purnama (2013) Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Penjadwalan Matakuliah Program Pasca Sarjana Fisip UNPAD Bandung” Proses pengolahan informasi penjadwalan matakuliah yang berjalan masih dilakukan secara pengarsipan dokumen, yaitu merekap jadwal dosen mengajar, pembagian kelas dan ruang dengan menggunakan spreadsheet, meskipun proses pencarian bisa dilakukan tetapi itu satu per satu tanpa ada filter jadwal bentrok. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membuat sistem informasi penjadwalan matakuliah mempermudah akademik dalam menentukan jadwal matakuliah mahasiswa, jadwal dosen pengajar, pencetakan jadwal matakuliah, DHMD yang terintegrasi ke dalam satu basis data.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Bandung
8. Ninu Apriyanti pada tahun 2014 dari Perguruan Tinggi Raharja, berjudul “ Pengembangan Sistem OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus) Sebagai Media Perencanaan Jadwal Kuliah ” Penulis menjelaskan sistem informasi yang berada dalam perangkat lunak berbasis online yaitu SiS+ (Student iLearning Services Plus) yang digunakan untuk melakukan batal tambah jadwal kuliah secara online. OJRS+ akan sangat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa pribadi raharja dalam melakukan batal tambah jadwal kuliah secara online yang dapat diakses dimana saja hanya dengan menggunakan koneksi internet dan tidak perlu datang ke kampus, menganti di Box SIS untuk melakukan batal tambah. Sehingga dapat meningkatkan mutu dan pelayanan yang diberikan kampus terhadap mahasiswa.

Dari 8 (tujuh) Literature review di atas, telah banyak penelitian sebelumnya mengenai Pengaturan Jadwal Mata Kuliah, menggunakan Genetic Algorithm, PHP dan YII Framework. Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus membahas atau mengatasi masalah mengenai Penerapan Online Jadwal Rencana Studi Plus Sebagai Media Batal Tambah Penjadwalan Mahasiswa Pada PERGURUAN TINGGI.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Perusahaan

Gambaran Umum Perusahaan

Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
  2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan bagian antara bagian satu dengan yang lain serta posisi yang terdapat pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan Stuktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan setiap pekerjaan antar yang satu dengan yang lain dan bagimana hubungan aktivitas dan fungsi yang dibatasi. Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Struktur organisasi pada Perguruan Tinggi Raharja disusun demi menunjang kelancaran setiap kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur melakukan batal tambah pada sistem yang berjalan saat ini terdiri 7 (tujuh) alur, yakni sebagai berikut:

  1. Mahasiswa melakukakan Registrasi dengan menyerahkan bukti Registrasi pada Kasir.
  2. Kasir membuka jadwal KST mahasiswa.
  3. Mahasiswa Login dengan menggesekkan PRC pada Box SIS.
  4. Mahasiswa mengakses OOJRS pada Box SIS.
  5. Masuk pada menu JRS.
  6. Melakukan batal tambah mata kuliah sesuai dengan kurikulum.
  7. Melakukan Print Form KST.

Dari 7 (Tujuh) point diatas dapat dijabarkan bahwa terlebih dahulu mahasiswa melakukan pembayaran registrasi dengan mentransfer kemudian setelah melakukan pembayaran registrasi bukti pembayaran diberikan kepada pihak kasir, setelah itu kasir membuka jadwal KST mahasiswa, dan tahap selanjutnya mahasiswa melakukan Login dengan menggesekkan swipe card pada Box SIS. Kemudian setelah masuk ke dalam halaman biodata pilih menu OOJRS yang selanjutnya memilih menu JRS kemudian pada menu JRS ini mahasiswa dapat melakukan pengaturan jadwal mata kuliah. Setelah selesai melakukan batal tambah maka mahasiswa akan mendapatkan KST.

Permasalahan Yang Dihadapi

Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini dalam proses pengaturan jadwal mahasiswa yang terdapat di Perguruan Tinggi Raharja masih menggunakan jaringan lokal yaitu hanya dapat dilakukan pada kampus sehingga batal tambah dirasa masih kurang efektif, selain itu seringnya terjadi antrian pada Box SIS dan terjadi error sehingga menghambat proses pengaturan jadwal.

Tidak akuratnya data dan kurangnya informasi yang diperoleh oleh mahasiswa bisa menyebabkan mahasiswa tidak mengetahui perkembangan sistem yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Permasalahan lain yaitu Pribadi Raharja Card yang terkadang tidak terdeteksi oleh Box SIS dan juga proses aktivasi PRC yang memakan waktu cukup lama sehingga proses batal tambah belum bisa dilakukan secara cepat dan optimal. Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja masih belum efektif dan efisien.

Alternatife Pemecahan Masalah

Setelah penjabaran permasalahan yang dihadapi, maka peneliti akan menerapkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan cara melakukan sebuah “Penerapan Online Jadwal Studi Plus (OJRS+) Sebagai Media Batal Tambah Penjadwalan Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi”, berbasis website yang dapat memudahkan mahasiswa dalam melakukan pengaturan jadwal perkuliahan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Mind Mapping Project

Mind Mapping adalah suatu cara yang digunakan dalam mengembangkan kerangka berpikir ke segala arah, menangkap segala macam pikiran dari berbagai sudut, dan juga merupakan suatu kegiatan dalam berinovasi yang dirancang untuk menghubungkan konsep dari permasalahan hingga membentuk suatu korelasi yang jelas dan hasilnya dapat langsung dituangkan sehingga informasi yang ada dapat secara mudah dipahami Untuk mind mapping project OJRS+ mahasiswa sebagai berikut:

Gambar 4.1. Mind Mapping Project

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem OJRS+ sehingga dapat membantu dalam menyampaikan informasi secara jelas dan maksimal kepada seluruh mahasiswa yang berhubungan dengan batal tambah penjadwalan mata kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja. Demi kelancaran suatu proses analisa SWOT, maka terlebih dahulu dilakukan identifikasi terhadap sistem yang berjalan saat ini. untuk mengetahui lebih jelas strategi dan identifikasi yang akan dibahas. Analisa ini terbagi atas 4(empat) komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1.

    Strategi strengths oppurtunities (SO) yang diperoleh setelah mengkombinasikan antara strengths (kekuatan) dan oppurtunities (peluang) yang dimiliki oleh perguruan tinggi tersebut, hal ini bisa dikatakan menguntungkan karena dengan ini dapat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perguruan tinggi guna mendapatkan suatu peluang yang sebelumnya tidak diketahui atau dapat disebut juga dengan istilah Growth Oriented Strategy.

  2. Kuadran 2.

    Strategi strengths threats (ST), meskipun dihadapkan dengan berbagai macam ancaman, perguruan tinggi masih memiliki suatu dorongan kekuatan dari pihak internal. Sehingga strategi yang diterapkan yaitu dengan memanfaatkan semua kekuatan yang dimiliki guna meminimalisir atau menghadapi ancaman pada masa yang akan datang.

  3. Kuadran 3.

    Strategi weakness oppurtunities (WO), peluang yang dimiliki oleh perguruan tinggi ini sangatlah besar akan tetapi dari segi lain perguruan tinggi terdapat kelemahan yang berasal dari internal sehingga menjadi kendala yang dihadapi saat ini. Sehingga dalam strategi ini harus adanya proses untuk meminimalisir masalah internal yang dimiliki sehingga dapat melihat adanya peluang pasar yang lebih baik.

  4. Kuadran 4.

    Strategi weakness treaths (WT), merupakan suatu strategi yang memiliki kadar perhatian lebih karena strategi ini merupakan keadaan yang tergolong tidak menguntungkan karena perguruan tinggi selalu dihadapkan dengan sebuah ancaman yang tiba-tiba datang dan kelemahan yang dimiliki oleh perguruan tinggi.

Tabel 4.1
MATRIKS ANALISA SWOT


FAKTOR

INTERNAL




FAKTOR

EKSTERNAL

Strength (Kekuatan)

Weakness (Kelemahan)

  1. Terdapat form seluruh kurikulum pada Box SIS

  2. Dapat memudahkan mahasiswa dalam mendapatkan KST (Kartu Studi Tetap)

  3. Mahasiswa sudah terbiasa melakukan batal tambah menggunakan Box SIS.

  4. Memudahkan mahasiswa dalam mendapatkan informasi perihal Rincian Biaya Kuliah (RBK) dan Rincian Biaya Registrasi (RBR).

  5. Terdapat fasilitas print KST (Kartu Studi Tetap).

  6. Terdapat fasilitas panduan batal tambah pada form KST.

  1. Tidak dapat di akses secara global yaitu hanya di akses pada Box SIS.

  2. Terjadi antrian panjang pada Box SIS.

  3. Swipe Card yang tidak terdeteksi.

  4. Tidak adanya informasi hapus jadwal jika jadwal mahasiswa bentrok.

  5. Lamanya penggunaan tiket OJRS+ dari mulai pembuatan tiket sampai pada penggunaan untuk melakukan pengaturan jadwal.

  6. Kurangnya informasi mengenai jadwal yang sudah fix setelah dilakukan pengaturan jadwal menggunakan OJRS+.

  7. Tidak adanya warning yang menyatakan bahwa mahasiswa dengan IPK <3 tidak dapat mengambil 24 SKS setelah mahasiswa tersebut telah mengatur jadwal dengan mengambil 21 SKS.

Opportunity (Peluang)

Strategi SO

Strategi WO

  1. Sistem dapat dikembangkan kembali secara Online yang dapat diakses menggunakan gadget.

  2. Memperbanyak jumlah Box SIS demi meminimalisir jumlah antrian yang panjang.

  3. Sistem yang dikembangkan merupakan sistem yang digunakan mahasiswa setiap semesternya.

  4. Memberikan informasi melalui email setiap kali adanya perubahan/perpindahan kelas.

  5. Penggunaan tiket tidak dibatasi pada 100 mahasiswa saja, sehingga jika ada mahasiswa yang ke 101 membuat tiket bisa langsung digunakan untuk pengaturan jadwal tidak perlu menunggu jam berikutnya.

  6. Memperbanyak artikel mengenai penggunaan OJRS+ sehingga dapat memudahkan mahasiswa dalam mengoperasikan OJRS+.

  1. Terjaminnya keakuratan data kurikulum mahasiswa sehingga dapat memudahkan mahasiswa dalam menyesuaikan mata kuliah selama melakukan batal tambah.

  2. Melakukan pengembangan terhadap sistem OJRS+ sehingga dapat mengakses Rincian Biaya Kuliah (RBK), Rincian Biaya Registrasi (RBR) dengan mudah dan cepat.

  3. Memanfaatkan fasilitas yang cukup baik dengan membuatkan sistem pengaturan jadwal mata kuliah secara online.

  4. OJRS+ dapat masuk menggunakan email Rinfo Single Sign On.

  5. Menerapkan tampilan "user friendly".

  6. Cepatnya proses upload data jadwal ke dalam sistem OJRS+.

  1. Membuatkan sistem batal tambah mahasiswa secara online demi memberikan kenyamanan mahasiswa dalam mengatur jadwal mata kuliah.

  2. Menerapkan sistem OJRS+ untuk seluruh mahasiswa.

  3. Menjaga keakuratan data jadwal mahasiswa sehingga dapat meminimalisir keluhan mahasiswa.

  4. Melakukan pembaharuan fitur dan informasi sehingga informasi yang didapatkan oleh mahasiswa selalu update.

  5. Melakukan pembaharuan tampilan Form batal tambah sehingga terlihat lebih menarik ketika mahasiswa melakukan pengaturan jadwal.

Thread (Ancaman)

Strategi ST

Strategi WT

  1. Banyaknya komputer dan swipe card yang harus disiapkan.

  2. Munculnya kembali mata kuliah yang sudah diambil oleh mahasiswa pada semester berikutnya.

  3. Kehilangan swipe card yang mengakibatkan mahasiswa tidak dapat mengakses SIS.

  4. Kerugian yang timbul dikarenakan banyaknya persediaan tinta dan kertas print setiap mahasiswa melakukan pencetakan KST secara berulang-ulang.

  5. Tidak sampainya informasi yang dikirimkan kepada mahasiswa perihal informasi jadwal update.

  6. Terhapusnya jadwal mahasiswa yang bentrok dikarenakan mahasiswa tersebut tidak melakukan perubahan jadwal, sehingga mengakibatkan mahasiswa kebingungan terhadap jumlah SKS yang berkurang.

  1. Membuatkan penanganan pengaturan jadwal secara online.

  2. Memfasilitasi mahasiswa dengan adanya fasilitas Print pada halaman KST.

  3. Memanfaatkan pengalaman mahasiswa dalam melakukan batal tambah dengan tidak merubah struktur dan alur batal tambah dari sebelumnya.

  4. Memfasilitasi mahasiswa dengan adanya fasilitas save dalam bentuk PDF.

  5. Membuatkan statistik pembuatan tiket OJRS+ setiap harinya.

  6. Membuatkan statistik aktifitas batal tambah OJRS+ Setiap harinya.

  1. Meningkatkan standar pelayanan informasi jika ada jadwal mahasiswa yang mengalami perubahan.

  2. Membuatkan warning ticket unregistered yang memberi peringatan bahwa tiket yang di input tidak terdaftar.

  3. Menambahkan fasilitas panduan batal tambah guna memudahkan mahasiswa dalam melakukan pengaturan jadwal.

  4. Membuatkan "warning" jika mahasiswa melakukan pengaturan jadwal sebanyak 24 sks dengan IPK <3.

  5. Membuatkan "warning" jika tiket OJRS+ yang di "input" bukan user tersebut yang membuat.

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Analisa Masukan.
    Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Mahasiswa dapat akses ke dalam Box SIS setelah mahasiswa melakukan swipe card.
    1. Nama Masukan  : Pribadi Raharja Card (PRC).
    2. Fungsi  : Sebagai alat untuk akses Box SIS.
    3. Sumber  : Mahasiswa..
    4. Media  : Kartu Mahasiswa berwarna hijau.
    5. Frekuensi : Setiap mahasiswa yang melakukan akses terhadap Box SIS untuk melakukan batal tambah maka menggunakan PRC sebagai alat untuk masuk ke dalam Box SIS.
  2. Analisa Proses.
    Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
    1. Nama modul  : Pengaturan Jadwal Mata Kuliah.
    2. Masukan  : Pembayaran registrasi.
    3. Keluaran  : Kartu Studi Tetap.
    4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan Kartu Studi Tetap mahasiswa yang nantinya akan dilakukan proses pengaturan jadwal oleh mahasiswa.
  3. Analisa Keluaran.
    Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:
    1. Nama keluaran  : Kartu Studi Tetap Final.
    2. Fungsi  : Mencetak dan menampilkan jadwal matakuliah mahasiswa.
    3. Keluaran  : Kartu Studi Tetap.Media  : Kertas A4 rangkap 1 (putih).
    4. Rangkap  : 1 (satu) lembar.
    5. Keterangan  : KSTF digunakan oleh mahasiswa untuk jadwal selama 1 (satu) semester.

User Requirement

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I ini merupakan seluruh daftar hasil yang didapatkan ketika melakukan pengumpulan dan pencarian data secara langsung melalui sebuah observasi dan kegiatan wawancara perihal kekurangan-kekurangan pada sistem yang berjalan, dan juga kebutuhan-kebutuhan pengguna sistem yang saat ini belum terpenuhi.

Tabel 4.2
Elisitasi Tahap I

Functional
No. Analisa Kebutuhan:
Saya ingin sistem dapat:
1. Sistem dapat melakukan tambah, edit, dan delete jadwal
2. Sistem dapat menampilkan warning tiket unregistered.
3. Sistem dapat menampilkan warning tiket bukan milik pengguna.
4. Sistem dapat mengirimkan email notifikasi registrasi.
5. Sistem dapat menampilkan traffic page halaman OJRS+.
6. Sistem dapat menampilkan warning tiket yang telah terpakai.
7. Sistem dapat menampilkan diagram registrasi mahasiswa.
8. Sistem dapat menampilkan diagram status mahasiswa.
9. Sistem dapat menampilkan grafik aktifitas batal tambah mahasiswa.
10. Sistem dapat menampilkan grafik aktifitas pembuatan tiket OJRS+.
11. Sistem dapat menampilkan data jumlah kelas yang dibuka.
12. Form KST dapat di Print.
13. Sistem dapat menampilkan IPK terakhir mahasiswa.
14. Sistem dapat menampilkan notifikasi sukses delete, edit dan tambah jadwal.
15. Sistem dapat menampilkan petunjuk batal tambah.
16. Sistem dapat menampilkan informasi mahasiswa.
17. Sistem dapat menampilkan countdown dibukanya batal tambah
18. Sistem memiliki fasilitas upload data lokal OJRS ke OJRS+ secara cepat
19. Sistem memiliki fasilitas upload data registrasi.
20. Sistem memiliki fasilitas log sistem batal tambah.
21. Adanya mailchimp informasi batal tambah.
22. Sistem memiliki fasilitas SetUp CountDown.
23. Sistem dapat menampilkan warning batas SKS dengan IPK <=3
24. Sistem dapat menampilkan traffic data pembuatan tiket terbanyak
25. Sistem dapat menampilkan traffic data pembuatan tiket paling sedikit
26. Sistem dapat mengirimkan jadwal fix mahasiswa kepada kajur.
27. Menampilkan traffic peningkatan penggunaan kelas
28. Mengirimkan email notifikasi perubahan jadwal mahasiswa
29. Mengirimkan email notifikasi setelah pembayaran registrasi
30. Mengirimkan email notifikasi validasi TA/SKRIPSI, KKP, IS
31. Sistem dapat login melalui media sosial
32. Sistem dapat menampilkan dalam bentuk desktop maupun mobile.
33. Sistem dapat menampilkan informasi terbaru OJRS+.
34. Sistem dapat merekam seberapa lama waktu akses OJRS+.
35. Sistem dapat mengetahui mahasiswa paling sering melalukan batal tambah.
36. Sistem dapat mengirimkan KSTF melalui email.
37. Sistem dapat mendeteksi mahasiswa cuti melakukan batal tambah.
38. Sistem dapat menampilkan log terakhir mahasiswa melakukan batal tambah.
39. Sistem dapat menampilkan cuaca tempat dimana OJRS+ diakses.
40. Sistem dapat menampilkan informasi dimulainya batal tambah.
41. Sistem dilengkapi dengan track musik.
42. Form batal tambah menampilkan foto mahasiswa.
43. Form batal tambah menampilkan sistem pelayanan iDuHelp!.
44. Terdapat fasilitas akses KSTF pada halaman batal tambah.
45. Terdapat fasilitas akses Fans Page OJRS+.
46. Terdapat fasilitas akses halaman iDu.
47. Terdapat fasilitas akses data bimbingan pada halaman batal tambah.
48. Terdapat fasilitas akses RME.
49. Menampilkan nama dosen yang mengampuh mata kuliah pada setiap KST.
50. Menampilkan video tutorial batal tambah pada halaman batal tambah.
51. Menampilkan artikel tutorial input tiket pada halaman batal tambah.
52. Adanya fasilitas upload foto pada halaman batal tambah.
53. Adanya fasilitas akses halaman Acid.
54. Adanya fasilitas akses forum RhjFox.
55. Sistem dapat menampilkan warning time out akses OJRS+.
56. Terdapat fasilitas chat.
57. Terdapat logo OJRS+ pada halaman batal tambah.
58. Terdapat tampilan emoticon jika terdapat jadwal bentrok.
59. Terdapat foto dosen pada halaman batal tambah.
60. Menampilkan kalimat Terima Kasih setelah batal tambah selesai.
Non Functional
No. Saya ingin sistem :
1. Sistem memiliki tampilan yang user friendly.
2. Proses pengaturan jadwal dilakukan secara cepat.
3. Dapat di akses secara online.
4. Proses validasi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
5. Pembuatan Tiket lebih dari 1000 tiket.
6. Proses pengaturan jadwal mata kuliah dapat dilakukan secara cepat.
7. Keamanan data terjamin.

Elisitasi Tahap 2

Elisitasi tahap II dibuat berdasarkan adanya Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi menggunakan suatu metode yang disebut dengan Metode MDI yaitu Mandatory, Desirable, Inessential. Dan juga dari beberapa requirement yang berisikan opsi inessential (i) harus diadakannya penyisihan.

Penjelasan:

Mandatory (M) : Suatu permintaan yang wajib ada dibutuhkan atau penting.

Desirable (D) : Suatu permintaan yang diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.

Inessential (I) : Tidak penting atau di eliminasi (penyisihan).

Tabel 4.3
Elisitasi Tahap II

Functional M D I
No. Analisa Kebutuhan:
Saya ingin sistem dapat:
1. Sistem dapat melakukan tambah, edit, dan delete jadwal
2. Sistem dapat menampilkan warning tiket unregistered.
3. Sistem dapat menampilkan warning tiket bukan milik pengguna.
4. Sistem dapat mengirimkan email notifikasi registrasi.
5. Sistem dapat  menampilkan traffic page halaman OJRS+.
6. Sistem dapat menampilkan warning tiket yang telah terpakai.
7. Sistem dapat menampilkan diagram registrasi mahasiswa.
8. Sistem dapat menampilkan diagram status mahasiswa.
9. Sistem dapat menampilkan grafik aktifitas batal tambah mahasiswa.
10. Sistem dapat menampilkan grafik aktifitas pembuatan tiket OJRS+.
11. Sistem dapat menampilkan data jumlah kelas yang dibuka.
12. Form KST dapat di Print.
13. Sistem dapat menampilkan IPK terakhir mahasiswa.
14. Sistem dapat menampilkan notifikasi sukses delete, edit dan tambah jadwal.
15. Sistem dapat menampilkan petunjuk batal tambah.
16. Sistem dapat menampilkan informasi mahasiswa.
17. Sistem dapat menampilkan countdown dibukanya batal tambah
18. Sistem memiliki fasilitas upload data lokal OJRS ke OJRS+ secara cepat
19. Sistem memiliki fasilitas upload data registrasi.
20. Sistem memiliki fasilitas log sistem batal tambah.
21. Adanya mailchimp informasi batal tambah.
22. Sistem memiliki fasilitas SetUp CountDown.
23. Sistem dapat menampilkan warning batas SKS dengan IPK <=3
24. Sistem dapat menampilkan traffic data pembuatan tiket terbanyak
25. Sistem dapat menampilkan traffic data pembuatan tiket paling sedikit
26. Sistem dapat mengirimkan jadwal fix mahasiswa kepada kajur.
27. Menampilkan traffic peningkatan penggunaan kelas
28. Mengirimkan email notifikasi perubahan jadwal mahasiswa
29. Mengirimkan email notifikasi setelah pembayaran registrasi
30. Mengirimkan email notifikasi validasi TA/SKRIPSI, KKP, IS
31. Sistem dapat login melalui media sosial
32. Sistem dapat menampilkan dalam bentuk desktop maupun mobile.
33. Sistem dapat menampilkan informasi terbaru OJRS+.
34. Sistem dapat merekam seberapa lama waktu akses OJRS+.
35. Sistem dapat mengetahui mahasiswa paling sering melalukan batal tambah.
36. Sistem dapat mengirimkan KSTF melalui email.
37. Sistem dapat mendeteksi mahasiswa cuti melakukan batal tambah.
38. Sistem dapat menampilkan log terakhir mahasiswa melakukan batal tambah.
39. Sistem dapat menampilkan cuaca tempat dimana OJRS+ diakses.
40. Sistem dapat menampilkan informasi dimulainya batal tambah.
41. Sistem dilengkapi dengan track musik.
42. Form batal tambah menampilkan foto mahasiswa.
43. Form batal tambah menampilkan sistem pelayanan iDuHelp!.
44. Terdapat fasilitas akses KSTF pada halaman batal tambah.
45. Terdapat fasilitas akses Fans Page OJRS+.
46. Terdapat fasilitas akses halaman iDu.
47. Terdapat fasilitas akses data bimbingan pada halaman batal tambah.
48. Terdapat fasilitas akses RME.
49. Menampilkan nama dosen yang mengampuh mata kuliah pada setiap KST.
50. Menampilkan video tutorial batal tambah pada halaman batal tambah.
51. Menampilkan artikel tutorial input tiket pada halaman batal tambah.
52. Adanya fasilitas upload foto pada halaman batal tambah.
53. Adanya fasilitas akses halaman Acid.
54. Adanya fasilitas akses forum RhjFox.
55. Sistem dapat menampilkan warning time out akses OJRS+.
56. Terdapat fasilitas chat.
57. Terdapat logo OJRS+ pada halaman batal tambah.
58. Terdapat tampilan emoticon jika terdapat jadwal bentrok.
59. Terdapat foto dosen pada halaman batal tambah.
60. Menampilkan kalimat Terima Kasih setelah batal tambah selesai.
Non Functional
No. Saya ingin sistem :
1. Sistem memiliki tampilan yang user friendly.
2. Proses pengaturan jadwal dilakukan secara cepat.
3. Dapat di akses secara online.
4. Proses validasi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
5. Pembuatan Tiket lebih dari 1000 tiket.
6. Keamanan data terjamin.
Penyusun


(Dwi Maya Suhainingsih)
NIM : 1212472769
Stakeholder


(Muhamad Yusup, M.Kom)
NIP :  07132    

Elisitasi Tahap 3

Berdasarkan Elisitasi Tahap II, maka dibuatlah sebuah daftar elisitasi tahap III yang digolongkan kembali menggunakan suatu metode yang dikatakan dengan Metode TOE yaitu: Technical, Operational, Economic. Dan juga dengan sebuah alternatif LMH yaitu: Low, Middle, High.

Tabel 4.4
Elisitasi Tahap III

Functional
No. Analisa Kebutuhan: T O E
Saya ingin sistem dapat: L M H L M H L M H
1. Sistem dapat melakukan tambah, edit, dan delete jadwal





2. Sistem dapat menampilkan warning tiket unregistered.





3. Sistem dapat menampilkan warning tiket bukan milik pengguna.





4. Sistem dapat mengirimkan email notifikasi registrasi.





5. Sistem dapat  menampilkan traffic page halaman OJRS+.





6. Sistem dapat menampilkan warning tiket yang telah terpakai.





7. Sistem dapat menampilkan diagram registrasi mahasiswa.





8. Sistem dapat menampilkan diagram status mahasiswa.





9. Sistem dapat menampilkan grafik aktifitas batal tambah mahasiswa.





10. Sistem dapat menampilkan grafik aktifitas pembuatan tiket OJRS+.





11. Sistem dapat menampilkan data jumlah kelas yang dibuka.





12. Form KST dapat di Print dan Download.





13. Sistem dapat menampilkan IPK terakhir mahasiswa.





14. Sistem dapat menampilkan notifikasi sukses delete, edit dan tambah jadwal.





15. Sistem dapat menampilkan petunjuk batal tambah.





16. Sistem dapat menampilkan informasi mahasiswa.





17. Sistem dapat menampilkan countdown dibukanya batal tambah.





18. Sistem memiliki fasilitas upload data lokal OJRS ke OJRS+ secara cepat





19. Sistem memiliki fasilitas upload data registrasi.





20. Sistem memiliki fasilitas log sistem batal tambah.





21. Adanya mailchimp informasi batal tambah.





22. Sistem memiliki fasilitas SetUp CountDown.





23. Sistem dapat menampilkan warning batas SKS dengan IPK <=3





24. Sistem dapat menampilkan traffic data pembuatan tiket terbanyak





25. Sistem dapat menampilkan traffic data pembuatan tiket paling sedikit





26. Sistem dapat mengirimkan jadwal fix mahasiswa kepada kajur.





27. Menampilkan traffic peningkatan penggunaan kelas





28. Mengirimkan email notifikasi perubahan jadwal mahasiswa





29. Mengirimkan email notifikasi setelah pembayaran registrasi





30. Mengirimkan email notifikasi validasi TA/SKRIPSI, KKP, IS





Non Functional
No. Saya ingin sistem :








1. Sistem memiliki tampilan yang user friendly.





2. Proses pengaturan jadwal dilakukan secara cepat.





3. Dapat di akses secara online.





4. Proses validasi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.





5. Pembuatan Tiket lebih dari 1000 tiket.





6. Keamanan data terjamin.





Penyusun


(Dwi Maya Suhainingsih)
NIM : 1212472769
Stakeholder


(Muhamad Yusup, M.Kom)
NIP :  07132    

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi atau yang biasa disebut dengan elisitasi final merupakan suatu bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar-dasar untuk merancang dan membangun sebuah sistem media informasi. Berdasarkan adanya elisitasi tahap III tersebut, menghasilkan requirement final draft guna mempermudah peneliti dalam membuat suatu sistem.

Tabel 4.5
Elisitasi Tahap Final

Functional
No. Analisa Kebutuhan:
Saya ingin sistem dapat:
1. Sistem dapat melakukan tambah, edit, dan delete jadwal
2. Sistem dapat menampilkan warning tiket unregistered.
3. Sistem dapat menampilkan warning tiket bukan milik pengguna.
4. Sistem dapat mengirimkan email notifikasi registrasi.
5. Sistem dapat  menampilkan traffic page halaman OJRS+.
6. Sistem dapat menampilkan warning tiket terlalu pendek.
7. Sistem dapat menampilkan diagram registrasi mahasiswa.
8. Sistem dapat menampilkan diagram status mahasiswa.
9. Sistem dapat menampilkan grafik aktifitas batal tambah mahasiswa.
10. Sistem dapat menampilkan grafik aktifitas pembuatan tiket OJRS+.
11. Sistem dapat menampilkan data jumlah kelas yang dibuka.
12. Form KST dapat di Print dan Download.
13. Sistem dapat menampilkan IPK terakhir mahasiswa.
14. Sistem dapat menampilkan notifikasi sukses delete, edit dan tambah jadwal.
15. Sistem dapat menampilkan petunjuk batal tambah.
Non Functional
No. Saya ingin sistem :
1. Sistem memiliki tampilan yang user friendly.
2. Proses pengaturan jadwal dilakukan secara cepat.
3. Dapat di akses secara online.
4. Proses validasi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
5. Pembuatan Tiket lebih dari 1000 tiket.
Penyusun


(Dwi Maya Suhainingsih)
NIM : 1212472769

Mengetahui

Pembimbing I


(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
NID : 99001
Pembimbing II


(Ary Budi Warsito, M.Kom)
NID : 10013

Menyetujui,

Stakeholder


(Muhamad Yusup, M.Kom)
NIP : 07132
Kepala Jurusan


(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 078010

Strategi

Strategi merupakan cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu secara kuantitas dalam memutuskan beberapa pencapaian yang ingin dicapai untuk mengatasi permasalahan. Pengkajian yang terdapat dalam strategi ini merupakan sebuah penjelasan yang telah dilakukan secara menyeluruh dengan mendeskripsikan pembahasan secara menyeluruh dengan detail dari list yang terdapat dalam final elisitasi untuk dapat jadikan pembuktian atas tercapainya kegiatan yang telah dilakukan dan membuktikan kuantitasnya, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Strategi 1 : Sistem dapat melakukan tambah, edit, dan delete jadwal
    1. Penjelasan dari strategi 1 yaitu: Sistem dapat melakukan update, delete dan edit jadwal lebih dari 10 kali dalam sehari. Status pada strategi 1 ini dapat dikatakan tercapai.
    2. Dari penjabaran diatas dapat dibuktikan dengan gambar sebagai berikut:

      Gambar 4.2 Pembuktian Update Strategi 1

      Gambar 4.3 Pembuktian Delete Strategi 1

      Gambar 4.4 Pembuktian Insert Strategi 1

  2. Strategi 2 : Sistem dapat menampilkan warning tiket unregistered.
    1. Dari strategi 2 dapat dijabarkan bahwa sistem dapat menampilkan warning tiket yang tidak terdaftar atau terjadi kesalahan pada saat peng-inputan kode tiket, dengan melakukan testing sebanyak lebih dari 5 kali.
    2. Pembuktian pada strategi 2 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.5 Pembuktian Testing 1 Unregistered Testing Strategi 2

      Gambar 4.6 Pembuktian Testing 2 Unregistered Testing Strategi 2

      Gambar 4.7 Pembuktian Testing 3 Unregistered Testing Strategi 2

      Gambar 4.8 Pembuktian Testing 4 Unregistered Testing Strategi 2

      Gambar 4.9 Pembuktian Testing 5 Unregistered Testing Strategi 2

      Gambar 4.10 Pembuktian Testing 6 Unregistered Testing Strategi 2

  3. Strategi 3 : Sistem dapat menampilkan warning tiket bukan milik pengguna.
    1. Dari strategi 3 dapat dijabarkan bahwa sistem dapat menampilkan warning tiket yang menyatakan bahwa tiket tersebut dibuat oleh pengguna lain, warning ini dilakukan dengan melakukan testing sebanyak lebih dari 5 kali.
    2. Pembuktian pada strategi 3 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.11 Pembuktian Testing 1 Strategi 3

      Gambar 4.12 Pembuktian Testing 2 Strategi 3

      Gambar 4.13 Pembuktian Testing 3 Strategi 3

      Gambar 4.14 Pembuktian Testing 4 Strategi 3

      Gambar 4.15 Pembuktian Testing 5 Strategi 3

      Gambar 4.16 Pembuktian Testing 6 Strategi 3

      Gambar 4.17 Pembuktian Testing 7 Strategi 3

      Gambar 4.19 Pembuktian Testing 9 Strategi 3

  4. Strategi 4 : Sistem dapat mengirimkan email notifikasi registrasi.
    1. Dari strategi 4 dapat dijabarkan bahwa sistem dapat mengirimkan email notifikasi registrasi kepada >500 mahasiswa.
    2. Pembuktian pada strategi 4 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.20 Pembuktian Notifikasi Registrasi Strategi 4

  5. Strategi 5 : Sistem dapat menampilkan traffic page halaman OJRS+.
    1. Dari strategi 4 dapat dijabarkan bahwa sistem dapat menampilkan traffic page halaman OJRS+ >1000 mahasiswa.
    2. Pembuktian pada strategi 5 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.21 Pembuktian Traffic Page Strategi 5

  6. Strategi 6 : Sistem dapat menampilkan warning tiket terlalu pendek.
    1. Dari strategi 5 dapat dijelaskan bahwa sistem dapat menampilkan warning tiket terlalu pendek dengan melakukan testing sebanyak 5 kali.
    2. Pembuktian pada strategi 6 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.22 Pembuktian Warning Tiket Pendek 1 Strategi 6

      Gambar 4.23 Pembuktian Warning Tiket Pendek 2 Strategi 6

      Gambar 4.24 Pembuktian Warning Tiket Pendek 3 Strategi 6

      Gambar 4.25 Pembuktian Warning Tiket Pendek 4 Strategi 6

      Gambar 4.26 Pembuktian Warning Tiket Pendek 5 Strategi 6

      Gambar 4.27 Pembuktian Warning Tiket Pendek 6 Strategi 6

  7. Strategi 7 : Sistem dapat menampilkan diagram registrasi mahasiswa.
    1. Dari strategi 7 dapat dijelaskan bahwa sistem dapat menampilkan diagram dari kegiatan registrasi mahasiswa dengan target >1000 mahasiswa.
    2. Pembuktian pada strategi 7 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.28 Pembuktian Diagram Registrasi Strategi 7

  8. Strategi 8 : Sistem dapat menampilkan diagram status mahasiswa.
    1. Dari strategi 8 dapat dijelaskan bahwa sistem dapat menampilkan diagram dari status mahasiswa aktif dan cuti, dengan target >1000 mahasiswa aktif dan <20 mahasiswa cuti.
    2. Pembuktian pada strategi 8 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.29 Diagram Status Mahasiswa Strategi 8

      Gambar 4.30 Diagram Status Mahasiswa Strategi 8

  9. Strategi 9 : Sistem dapat menampilkan grafik aktifitas batal tambah mahasiswa.
    1. Dari strategi 9 dapat dijabarkan bahwa sistem dapat menampilkan grafik dari aktifitas batal tambah mahasiswa sebanyak >500 aktifitas batal tambah yang dilakukan mahasiswa setiap harinya.
    2. Pembuktian pada strategi 9 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.31 Grafik Aktifitas Insert Jadwal Strategi 9

      Gambar 4.32 Grafik Aktifitas Delete Jadwal Strategi 9

      Gambar 4.33 Grafik Aktifitas Update Jadwal Strategi 9

  10. Strategi 10 : Sistem dapat menampilkan grafik aktifitas pembuatan tiket OJRS+.
    1. Dari strategi 10 dapat dijabarkan bahwa sistem yang dibuat dapat menampilkan grafik dari aktifitas pembuatan tiket OJRS+ mahasiswa dengan rincian tiket >500 tiket.
    2. Pembuktian pada strategi 10 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.34 Grafik Aktifitas Pembuatan Tiket Strategi 10

  11. Strategi 11 : Sistem dapat menampilkan data jumlah kelas yang dibuka.
    1. Dari strategi 11 dapat dijabarkan bahwa sistem yang dibuat dapat menampilkan grafik data jumlah kelas yang dibuka sebanyak >100 data yang dibuka.
    2. Pembuktian pada strategi 11 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.35 Tabel Data Jumlah Kelas Strategi 11

  12. Strategi 12 : Form KST dapat di Print.
    1. Dari strategi 12 dapat dijabarkan bahwa sistem yang dibuat dapat memfasilitasi mahasiswa dalam melakukan pencetakan form KST dengan testing kepada >5 mahasiswa, dari target tersebut tercapai sebanyak 10 mahasiswa.
    2. Pembuktian pada strategi 12 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.36 Print Form KST Strategi 12

  13. Strategi 13 : Sistem dapat menampilkan IPK terakhir mahasiswa.
    1. Dari strategi 13 dapat dijabarkan bahwa sistem yang dibuat dapat menampilkan IPK terakhir mahasiswa, yang memiliki >10 tanggapan pada iMe.
    2. Pembuktian pada strategi 13 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.37 Pembuktian Strategi 13

  14. Strategi 14 : Sistem dapat menampilkan notifikasi sukses delete, edit dan tambah jadwal.
    1. Dari strategi 14 dapat dijabarkan bahwa sistem yang dibuat dapat menampilkan notifikasi sukses melakukan delete, edit dan tambah jadwal mendapatkan 10 tanggapan dari cerme.
    2. Pembuktian pada strategi 14 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.38 Pembuktian Strategi 14

  15. Strategi 15 :Sistem dapat menampilkan petunjuk batal tambah.
    1. Dari strategi 15 diatas dapat dijelaskan bahwa sistem dapat terkoneksi dengan artikel petunjuk batal tambah mahasiswa dengan total pengunjung >500 pengunjung .
    2. Pembuktian pada strategi 15 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      Gambar 4.39 Total Pengunjung Artikel OJRS+ Strategi 15

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah dilakukannya sebuah analisa dan penelitian dari sistem yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja, maka tahap selanjutnya yaitu akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang dibangun. Terdapat beberapa usulan prosedur sistem yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengaturan jadwal mata kuliah yang sedang berjalan saat ini, yaitu melakukan pengembangan dan penerapan terhadap proses batal tambah saat ini yang masih menggunakan jaringan local menjadi online berbasis web sehingga memudahkan mahasiswa dalam mengakses OJRS+. Berdasarkan perkembangan dan penerapan sistem pengaturan jadwal yang terjadi, maka langkah selanjutnya yaitu membuat rancangan atau design sistem yang diusulkan guna memperbaiki sistem lama dengan memberi gambaran yang jelas menurut proses rancangan sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam melakukan analisa usulan prosedur yang baru penelitian ini menggunakan diagram HIPO yaitu Hierarchy Plus, Input, Process, Output.

Rancangan Program

Pada penyusunan dan pemrograman ini terdapat gambaran dari tampilan yang akan dirancang. Dalam perancangan program ini bisa dalam bentuk diagram Hierarchy Plus, Input, Process, Output (HIPO). HIPO merupakan suatu cara atau teknik pendokumentasian sebuah program yang bertujuan untuk menghubungkan dan mengkomunikasikan spesifikasi yang ada pada sistem kepada programer melalui sebuah proses perancangan. Tingkatan fungsi yang digambarkan oleh HIPO memiliki 3 tingkatan yaitu: VTO (Visual Table Of Content), Overview Diagram, dan Detail diagram yaitu seperti berikut ini:

Gambar 4.40 Diagram HIPO

Spesifikasi dari rancangan program yang telah diusulkan yaitu sebagai berikut :

  1. Login SiS+
    1. Nama Program : Login SiS+.
    2. Fungsi : Untuk masuk ke halaman biodata mahasiswa.
    3. Proses : Login menggunakan email Rinfo.
  2. Halaman Utama
    1. Nama Program : Halaman Utama.
    2. Fungsi : Menampilkan menu-menu program yang tertera pada sistem.
    3. Proses : Menjalankan program pada halaman utama, kemudian memilih salah satu menu yang terdapat pada utama dari beberapa menu yang tertera, yang terdiri dari: Home, Site Map, dan Smart search, seperti dibawah ini:
    1. Home
      1. Nama Program : Home
      2. Fungsi : Untuk melakukan akses pada Biodata, jurusan, pendidikan, orang tua/wali, pekerjaan, seminar, prestasi, jejaring sosial, print biodata.
      3. Proses : Melakukan klik pada masing-masing menu yang telah disebutkan diatas setelah login berhasil dilakukan.
    2. Site Map
      1. Nama Program : Site Map
      2. Fungsi : Untuk melakukan pengaksesan pada halaman KRS, yang kemudian dapat mengakses halaman JRS, KHS, KSTF, OJRS+.
      3. Proses : Pada halaman utama pilih menu site map yang terletak di atas tepat sebelah kiri smart search.
    3. Smart Search
      1. Nama Program : Smart Search.
      2. Fungsi : Untuk mengakses halaman OJRS+. yang kemudian dari halaman OJRS+ akan terdapat halaman form input tiket, selanjutnya akan terdapat tampilan form batal tambah.
      3. Proses : Pada halaman utama lakukan pengisian pada button Smart Search yang terletak di menu sebelah kanan site map.

Rancangan Prototipe

Dalam tahapan ini merupakan sebuah gambaran yang detail mengenai rancangan suatu bangun yang jelas dan lengkap untuk pemakai dan website yang diteliti selain itu juga guna melengkapi akan adanya kebutuhan dari para pemakai sistem. Berikut ini merupakan rancangan prototype atau tampilan dari sistem OJRS+ mahasiswa yang akan dibuat, yaitu:

  1. Prototype tampilan halaman Login.

    Gambar 4.41 Prototype Halaman Login

  2. Prototype tampilan Halaman Create Ticket OJRS+.

    Gambar 4.42 Prototype Halaman Create Ticket OJRS+

  3. Prototype tampilan tiket OJRS+.

    Gambar 4.43 Prototype Form Ticket OJRS+.

  4. Prototype tampilan Input kode tiket copy paste.

    Gambar 4.44 Prototype Input Kode Ticket OJRS+.

  5. Prototype tampilan Input tiket scan barcode.

    Gambar 4.45 Prototype Input Scan Barcode OJRS+.

  6. Prototype tampilan Input tiket drag and drop barcode.

    Gambar 4.46 Prototype Input Drag and Drop Barcode OJRS+.

  7. Prototype tampilan form batal tambah.

    Gambar 4.47 Prototype Halaman Form Batal Tambah.

Testing

Metode Implementasi

Dalam implementasinya program ini menggunakan sebuah metode yang dinamakan dengan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan sebuah langkah pengujian terhadap program yang lebih mengutamakan pengujiannya pada fungsi program tersebut dan juga lebih mengamati hasil eksekusi terhadap data uji. Tujuannya dilakukannya testing ini adalah agar dapat mendeteksi letak kesalahan yang terdapat pada fungsi program. Pengujian metode Blackbox Testing ini dilakukan dengan cara melakukan tahap-tahap input pada program. data yang telah di Input selanjutnya akan di proses sesuai dengan kebutuhan secara fungsional guna mendeteksi apakah program yang dibuat dapat menghasilkan output sesuai dengan apa yang telah diinginkan serta apakah output yang dihasilkan sesuai dengan fungsi-fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsional, maka program yang dirancang telah di nyatakan benar, tetapi jika output yang dihasilkan belum memiliki kesesuaian dengan apa yang diinginkan maka terjadi kesalahan pada program tersebut. yang kemudian akan dilakukan penelitian kembali guna memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Blackbox Testing

Dengan metode Blackbox testing ini terdapat 6 pengujian sistem yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6 List Blackbox Testing

  1. Login SiS+.
    Penjabaran berikut merupakan tabel terhadap pengujian Black Box berdasarkan Penerapan Online Jadwal Rencana Studi Plus Sebagai Media Batal Tambah Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi pada fungsi Login. Login SiS+ dengan menggunakan email Rinfo yang dimiliki oleh mahasiswa, pengujian black box ini dilakukan dengan menerapkan skenario sebagai berikut:
    1. Login SiS+ dengan email selain Rinfo.

      Tabel 4.7 Testing Login SiS+ Selain Rinfo

    2. Login SiS+ dengan email selain Rinfo.

      Tabel 4.8 Testing Login SiS+ Dengan Rinfo.

  2. Validasi Create Ticket OJRS+.
    Pengujian berikut dilakukan pada fitur create ticket OJRS+ dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.9 Testing Create Ticket OJRS+

  3. Validasi Input Tiket OJRS+.
    1. Pengujian berikut dilakukan pada form input ticket OJRS+ dengan melakukan input kode tiket dengan copy paste kode ticket. dengan skenario sebagai berikut:

      Tabel 4.10 Testing Input Tiket OJRS+.

    2. Pengujian dilakukan dengan melakukan scan barcode tiket OJRS+, dengan skenario sebagai berikut:

      Tabel 4.11 Testing Scan Barcode Tiket OJRS+.

    3. Pengujian dilakukan dengan melakukan drag and drop barcode tiket OJRS+, dengan skenario sebagai berikut:

      Tabel 4.12 Testing Drag and Drop Barcode Tiket OJRS+.

  4. Validasi tambah jadwal OJRS+.
    Pengujian berikut ini dilakukan pada fitur edit jadwal OJRS+, dengan melakukan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.13 Testing Tambah Jadwal OJRS+.

  5. Validasi edit jadwal OJRS+.
    Pengujian berikut ini dilakukan pada fitur +Jadwal OJRS+, dengan melakukan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.14 Testing Edit Jadwal OJRS+.

  6. Validasi delete jadwal OJRS+.
    Pengujian berikut ini dilakukan pada fitur delete jadwal OJRS+, dengan melakukan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.15 Testing Delete Jadwal OJRS+

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Penerapan Online Jadwal Rencana Studi ini dijalankan menggunakan komputer yang memiliki spesifikasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut :

  1. Processor : Intel ® Core (TM) i3-3110M CPU @ 2.40GHz.
  2. Monitor : 14.0” HD LED.
  3. RAM : 2 GB.
  4. Hard disk : 500 GB.

Aplikasi Yang Digunakan

Penerapan Online Jadwal Rencana Studi ini dijalankan menggunakan komputer yang memiliki spesifikasi perangkat lunak (software) sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 7 Ultimate.
  2. Google Chrome.
  3. Mozilla Firefox.
  4. Filezilla.
  5. YII Framework.
  6. Notepad++.

Hak Akses

Hak akses penggunaan Online Jadwal Rencana Studi ini adalah seluruh mahasiswa aktif Perguruan Tinggi Raharja yang telah memiliki email Rinfo, layanan Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU), Kepala Jurusan (KaJur), Sekertaris Jurusan (SekJur) dan admin OJRS+

Schedule Implementasi

Schedule (Jadwal) implementasi merupakan rencana yang mendeskripsikan perihal apa saja yang dibutuhkan dalam proses tahapan implementasi "sistem". Pada tahapan ini membutuhkan sebuah rencana implementasi yang baik dan memiliki manfaat yang jelas guna melaksanakan tahapan-tahapan proses kegiatan dalam hal penerapan. tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Estimasi Biaya merupakan sebuah daftar rincian dari biaya-biaya penerapan sistem yang telah diaplikasikan dalam sebuah instansi perusahaan.

Tabel 4.17 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Pengaturan Jadwal Kuliah Pada Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan pengembangan terhadap sistem pengaturan jadwal yang masih berjalan saat ini yaitu menggunakan Box SIS dengan jaringan lokal menjadi online sehingga dapat meminimalisir jumlah antrian pada saat melakukan pengaturan jadwal.
  2. Menerapkan sistem batal tambah secara online menggunakan OJRS+ sehingga proses pengaturan jadwal dapat berjalan secara efektif dan juga dapat meningkatkan pelayanan kampus dengan memberikan pelayanan pengaturan jadwal mata kuliah dengan jaringan luar kepada mahasiswa.
  3. Memberikan fasilitas print pada form KST mahasiswa setelah melakukan batal tambah sehingga mahasiswa dapat dengan mudah melakukan pencetakan maupun download KSTF dalam bentuk PDF.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Perlu dibuatkannya traffic page penggunaan tiket terbanyak, penggunaan tiket paling sedikit, dan juga traffic page penggunaan kelas yang mengalami peningkatan setiap semesternya dalam viewboard OJRS+.
  2. Perlu adanya warning jumlah SKS yang diambil oleh mahasiswa, sehingga jika mahasiswa mengambil 24 SKS dengan IPK <=3 akan ada warning bahwa IPK <=3.
  3. Perlu adanya informasi yang dikirimkan melalui email atau pop up pada saat batal tambah bahwa mahasiswa tersebut berhak KKP kepada mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah lebih dari 100 SKS.
  4. Perlu adanya filter email mahasiswa aktif dan cuti, sehingga jika ada informasi yang dikirimkan melalui email perihal OJRS+ tidak semua mahasiswa mendapatkan email tersebut hanya mahasiswa aktif saja.
  5. Perlu adanya informasi perihal penghapusan jadwal mata kuliah mahasiswa pada KST jika mata kuliah tersebut bentrok.

Kesan

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta: Bumi Aksara
  2. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
  3. 3,00 3,01 3,02 3,03 3,04 3,05 3,06 3,07 3,08 3,09 3,10 3,11 3,12 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi Offset
  4. Gordon B. Davis, Sutabri. sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
  5. Norman L. Enger, Sutabri. suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Mustakini. Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
  7. 7,0 7,1 Agus Mulyanto, 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  8. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  9. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  10. Nugroho, Bondan Dwi, dan Imam Azhari. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011.
  11. Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
  12. 12,0 12,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  13. 13,0 13,1 Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation Sms Gateway In TheDevelopment Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.
  14. 14,0 14,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  15. Yusmini, dkk. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
  16. Praptiningsih. Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
  17. Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  18. 18,0 18,1 KP1212472769, “OJRS”. http://widuri.raharja.info/index.php?title=KP1212472769#Definisi_OJRS] (Tanggal akses 10 Januari 2016).
  19. Repository, “Penjadwalan”. http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2964/Bab%202.pdf?sequence=7] (Tanggal akses 21 Januari 2016).
  20. Nugroho. Bunafit. 2009. Latihan Memuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver MX [6,7,2004] dan 8. Yogyakarta : Grava Media.
  21. 21,0 21,1 Arief. M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
  22. Wardana. 2012. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta : Elex Media Komputindo.
  23. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pinter Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
  24. Oktavian. Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”.Yogyakarta: Mediakom.
  25. Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Media Kita : Jakarta Selatan.
  26. 26,00 26,01 26,02 26,03 26,04 26,05 26,06 26,07 26,08 26,09 26,10 Oktavian. Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer JempolanMenggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
  27. Community,eWolf. 2012. “Panduan Internet Paling Gampang”. Yogyakarta: Cakrawala.
  28. Wikipedia, “UML”. http://id.wikipedia.org/wiki/Unified_Modeling_Language] (Tanggal akses 9 Desember 2013).
  29. Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka
  30. 30,0 30,1 Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
  31. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  32. 32,0 32,1 Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
  33. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  34. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

A.1. Validasi Skripsi
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
A.4. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
A.5. Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.6. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.7. Kartu Bimbingan Skripsi
A.8. Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
A.9. Daftar Nilai
A.10. Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
A.11. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.12. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
A.14. Sertifikat Prospek
A.15. Sertifikat Toefl
A.16. Sertifikat Seminar Nasional
A.17. Sertifikat Seminar Internasional
A.18. Sertifikat Raharja Career
A.19. Katalog Product
A.20. Ijazah SMA
A.21. CV (Curiculum Vitae)


Lampiran B:

Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

B.1. Bukti Uraian Pekerjaan
B.2. Rencana Pertemuan dengan Stakeholder
B.3. Form Pertemuan Stakeholder Skripsi
B.4. Bukti Wawancara
B.5. Surat Keterangan Implementasi Program