SI1211474223

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM E-DOCUMENT SURAT MASUK

DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB

DI KECAMATAN CIPONDOH


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211474223
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM E-DOCUMENT SURAT MASUK

DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB

DI KECAMATAN CIPONDOH

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474223
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM E-DOCUMENT SURAT MASUK

DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB

DI KECAMATAN CIPONDOH

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211474223
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi,M.Kom)
   
(Khanna Tiara,S.kom)
NID : 05065
   
NID : 14013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM E-DOCUMENT SURAT MASUK

DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB

DI KECAMATAN CIPONDOH


Dibuat Oleh :

NIM
: 1211474223
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM E-DOCUMENT SURAT MASUK

DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB

DI KECAMATAN CIPONDOH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1211474223
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211474223

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKS

Komputer adalah suatu alat elektronik untuk mengolah data yang digunakan oleh instansi pemerintahan maupun swasta. Penggunaan komputer ini harus sesuai dengan kebutuhan organisasi yang memakainya, baik software maupun hardwarenya agar komputer dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Disamping itu komputer mempunyai kegunaan dalam mendeteksi kesalahan data yang diolah dan dapat melakukan pekerjaan di luar kemampuan manusia sehingga keterlambatan suatu pekerjaan dapat dihindari. Seperti halnya Kantor Kecamatan Cipondoh Tangerang sering kali menghadapi permasalahan pada pendataan dan pengarsipan surat masuk dan surat keluar. Sistem yang berjalan saat ini masih dilakukan secara konvensional sehingga sistem tersebut tidak dapat menunjang kinerja pegawai. Seperti halnya dalam pengolahan data surat masuk, surat keluar, dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual dengan dicatat dibuku agenda dan diinput dengan menggunakan Ms. Excel. Berdasarkan masalah diatas maka peneliti menganalisis kendala yang ada dengan Metode Analisis SWOT untuk melihat dari segi faktor internal dan eksternal dan dengan Metode PIECES yang dapat menganalisis dari sistem lama ke sistem baru. Setelah menganalisis penulis mengusulkan sistem E-Document dalam melakukan pendataan surat masuk dan surat keluar yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. Sehingga adanya sistem yang baru dapat mengurangi kesalahan pada saat memasukkan data dan pengolahan data menjadi cepat dan laporan yang dihasilkan sesuai dengan data yang ada. Oleh karena itu, dengan adanya manajemen E-Document pengolahan data surat menjadi lebih baik serta keamanan data lebih akurat dalam menunjang kegiatan admin dalam melakukan pengelolaan data.

Kata Kunci: Surat Masuk, Surat Keluar, Dokument Elektronik.

ABSTRACT

Computer is an electronic device to process the data that is used by government agencies or private. The use of this computer should be in accordance with the needs of organizations that use them, both software and hardware so that the computer can be used as best as possible. Besides, computers have utility in detecting errors of data processed and can do work beyond human ability to delay a job can be avoided. As well as Cipondoh Tangerang District Office often face problems in data collection and archiving of incoming and outgoing mail. The current system is still done conventionally so that the system can not support the performance of employees. As well as in data processing incoming mail, outgoing mail, and report generation is still done manually with a note book of the agenda and inputted by using Ms. Excel. Based on the above issue, the researchers analyzed the existing constraints with SWOT analysis method to look at in terms of internal and external factors and the PIECES method that can analyze from the old system to the new system. After analyzing the authors propose a system of E-Document in collecting data incoming and outgoing mail that serves as data storage. So hopefully with the new system can reduce errors in data entry and data processing becomes faster so that making the report does not take a long time and reports generated in accordance with existing data. Therefore, the presence of E-Document Management data processing for the better letters and more accurate data security in supporting the activities of the administrators in managing data.

Keywords: Incoming Mail , Outgoing Mail , Electronic Document.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, dialah rabb yang maha sempurna, yang maha besar serta maha luas ilmunya yang telah mencurahkan nikmat hidup dan sehat serta rahmat kasih sayangnya yang senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan tepat pada waktunya. Adapun laporan Skripsi ini berjudul “PERANCANGAN SISTEM E-DOCUMENT SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB DI KECAMATAN CIPONDOH”. Maksud dan tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan Sitem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Penulis menyadari bahwa berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, maka laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih secara tulus dan ikhlas, khususnya kepada:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja,

2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

3. Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

4. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom dan Ka Khana Tiara, S.Kom sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.

5. Ibu Unawati, selaku stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen, Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Kedua Orang tua tercinta, serta kedua kakak Sri Suharti Anggraini, S.Pd, dan Nurul Kahfi, S.T yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril, materil maupun spiritual untuk keberhasilan penulis. Semoga Allah SWT meninggikan derajat kalian, baik di dunia maupun akhirat. Amin.

8. Rekan-rekan Mahasiswa (Lia Purwati, Ganis Dwi Prasetyo, Irma Wahyuningsih, Munawati, Lisnawati dan khususnya suami tercinta Paeroji) yang senantiasa memberi semangat dan doa pada penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wata’ala, Amin.


NIM : 1211474223



Tangerang, Januari 2016

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Simbol Class Diagram

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Tipe Data MySQL

Table 3.1 Analisis SWOT

Tabel 3.2 Hasil Analisis Kinerja

Tabel 3.3 Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.4 Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.5 Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.6 Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.7 Hasil Analisis Pelayanan

Tabel 3.8. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.9. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.10. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.11. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Surat Masuk

Tabel 4.2 Tabel Surat Keluar

Tabel 4.3 Tabel Klasifikasi

Tabel 4.4 Tabel Sub Klasifikasi

Tabel 4.5 Tabel Login

Tabel 4.6 Tabel Pengguna

Tabel 4.7 Tabel Pegawai

Tabel 4.8 Tabel Penerima

Tabel 4.9 Tabel Pengujian Menu Login Admin

Tabel 4.10 Tabel Pengujian Menu Pengguna

Tabel 4.11 Tabel Pengujian Menu Penerima

Tabel 4.12 Tabel Menu Klasifikasi

Tabel 4.13 Tabel Menu Sub Klasifikasi

Tabel 4.14 Tabel Menu Surat Masuk

Tabel 4.15 Tabel Menu Surat Keluar

Tabel 4.16 Tabel Menu Laporan Surat Masuk

Tabel 4.17 Tabel Menu Laporan Surat Keluar

Tabel 4.18 Schedulle Implementasi

Tabel 4.19 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Peta Wilayah Kecamatan Cipondoh

Gambar 3.2. Struktur Organisasi

Gambar 3.3. Langkah Penelitian

Gambar 3.4. Use Case Diagram Surat Masuk

Gambar 3.5. Use Case Diagram Surat Keluar

Gambar 3.6. Activity Diagram Surat Masuk

Gambar 3.7. Activity Diagram Surat Keluar

Gambar 3.8. Sequence Diagram Surat Masuk

Gambar 3.9. Sequence Diagram Surat Keluar

Gambar 3.10.


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Informasi di kalangan masyarakat saat ini adalah suatu kebutuhan yang penting. Karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, bahkan sering kali semua kegiatan menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi komputer dan teknologi nya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat. Penggunaan teknologi komputer yang bergerak di bidang industri, pendidikan, pemerintahan, dan dunia hiburan sampai dengan dunia usaha ikut serta meramaikan jasa layanan komputer.

Komputer merupakan suatu alat elektronik untuk mengolah data yang digunakan oleh instansi-instansi pemerintahan maupun swasta. Penggunaan komputer ini harus sesuai dengan kebutuhan organisasi yang memakainya. Baik software dan hardware agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Disamping itu komputer mempunyai kegunaan dalam mendeteksi kesalahan data yang diolah dan dapat melakukan pekerjaan di luar kemampuan manusia sehingga keterlambatan suatu pekerjaan dapat dihindari.

Menurut undang–undang 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat yang ada dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan dan Kelurahan dan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 49 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan. Kecamatan sebagai salah satu instansi pemerintahan memiliki volume yang cukup tinggi dalam penerima surat masuk dan surat keluar. Sistem surat masuk dan surat keluar merupakan salah satu upaya untuk membantu dalam mendapatkan informasi dan mempermudah pegawai dalam melakukan pengolahan dan pengarsipan data surat. Berdasarkan pengolahan data surat masuk dan surat keluar pada Kantor Kecamatan Cipondoh yang dilakukan oleh bagian umum masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya, dalam pencatatan data surat masuk dan surat keluar masih harus di catat dan dibukukan seperti nomor, perihal, tanggal, dan lain sebagainya. Hal ini mengakibatkan informasi dalam pencarian dan pengarsipan surat terlambat. Selain itu proses pendataannya dilakukan secara konvensional menggunakan suatu program aplikasi sederhana, padahal kegiatan surat menyurat itu merupakan pekerjaan yang penting di Kecamatan Cipondoh. Dengan demikian perlu diterapkan suatu sistem yang dapat membantu kegiatan pendataan surat masuk dan surat keluar, sehingga dapat dilakukan dengan baik.

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan maka penulis membuat Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM E-DOCUMENT SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB DI KECAMATAN CIPONDOH”..

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar di Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang?
  2. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam pengarsipan surat masuk dan surat keluar?
  3. Bagaimana membuat sistem E-Document dalam pendataan surat masuk dan surat keluar agar dapat meningkatkan kinerja pegawai pada Kecamatan Cipondoh?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembuatan yang lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian ini mulai dari pendataan surat masuk dan surat keluar sampai dengan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui prosedur yang berjalan pada surat masuk dan surat keluar di Kecamatan Cipondoh.
  2. Mengurangi beberapa macam kendala yang dihadapi dalam proses pengarsipan surat masuk dan surat keluar.
  3. Membuat sistem E-Document surat masuk dan surat keluar yang mampu meningkatkan kinerja pegawai dalam mendata surat masuk dan surat keluar di Kecamatan Cipondoh.

Manfaat Penelitian

  1. Penulis dapat mengetahui lebih jauh mengenai situasi dan kondisi suatu sistem informasi yang ada di Kantor Kecamatan Cipondoh, khususnya prosedur pendataan surat masuk dan surat keluar.
  2. Dapat teridentifikasinya kendala-kendala pada pengarsipan yang menghasilkan proses pengolahan data surat yang akurat, cepat dan efektif.
  3. DMenghasilkan suatu sistem E-Document yang dapat menunjang kinerja para pegawai di Kecamatan Cipondoh.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data yang relevan. Maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Observasi

    Pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung di Kecamatan Cipondoh dengan cara mengumpulkan informasi, data, dan mempelajari kinerja pegawai disana. Adapun hasil didapat dari observasi selama 2 (dua) bulan, sehingga penulis dapat melaporkan objek yang diteliti dan yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian ini.

  2. Metode Wawancara

    Adalah metode untuk mendapatkan data dengan mewawancarai secara lisan. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan stakeholder yaitu salah satu pegawai Kecamatan Cipondoh, bernama Ibu Unawati yang menjabat sebagai bagian umum dalam surat masuk dan surat keluar di Kecamatan Cipondoh.

  3. Studi Pustaka

    Untuk memperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan penulis membaca referensi yang berisi teori pendukung umum maupun referensi yang berhubungan dengan pembahasan judul Skripsi ini.

Metode Analisa

Analisis merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Analisis sistem yang digunakan penulis penelitian ini adalah teknik SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), Analisis SWOT digunakan untuk memperoleh pandangan dasar mengenai strategi yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, dalam hal ini pengkajian tentang upaya apa saja yang dapat dijadikan solusi alternatif dalam pengolahan dan pengembangan sistem. Selain itu teknik analisis lainnya adalah PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency), dengan melakukan Analisis PIECES akan didapatkan masalah utama dan dapat melakukan peningkatan dari sistem yang lama.

Metode Perancangan

Tahap design yaitu tahap yang akan menerjemahkan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada struktur data dengan menggunakan database MySQL, arsitektur perangkat lunak, dan representasi interface dengan menggunakan Website editor Adobe Dreamweaver CS6, dan detail (algoritma) procedural dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Processor) yang berkorelasi dengan XAMPP. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistem dan menggunakan Visual Paradigm for UML 6.1. Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap : Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, State Chart Diagram dan Activity Diagram, serta menggunakan tools (alat bantu) UML (Unified Modeling Language).

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangkan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menentukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan perfirma, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokan laporan ini menjadi beberapa sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan laporan Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang menguraikan penelitian-penelitian berkaitan dengan sistem mengenai definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Kecamatan Cipondoh, sejarah berdirinya Kecamatan Cipondoh, struktur organisasi, tugas dan wewenang, serta membahas konfigurasi sistem yang digunakan untuk pendataan surat masuk dan surat keluar di Kecamatan Cipondoh, hak akses (brainware), analisis sistem yang berjalan digambarkan pada diagram UML serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem yang berupa UML (Unified Modeling Language), rancangan basis data, sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan evaluasi yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan di aplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan terhadap rumusan masalah, kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian, kesimpulan terhadap metode penelitian, saran-saran yang merupakan tindak lanjut yang lebih baik dari hasil pemecahan masalah yang sudah dituangkan dalam perancangan sistem informasi atau hasil penelitian serta kesan-kesan yang dirasakan oleh mahasiswa selama menjalankan proses skripsi ditempat penelitian yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Yakub (2012:05)[1], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Menurut Sutabri (2012:72)[2], “Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.

Jadi data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

Klasifikasi Data

Sutabri (2012:12)[2], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    1. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yanghasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telahdiperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalamhubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri darikegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6)[2], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapatberbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunandata yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record)yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatuunit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yangdatang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengankegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:10)[2], “Bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Sutabri (2012:10)[2], “Suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dengan demikian di dalam suatu sistem, komponen-komponen ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, tetapi sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk satu kesatuan sehingga tujuan sistem itu dapat tercapai.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:10)[2], “Model umum sebuah sistem adalah input, proses, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”.

Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) adalah bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yangdigunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atauhal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
  7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[2] , “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstak adalah sistem yang berupapemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerjasecara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.
  5. Berdasarkan definisi klasifikasi sistem di atas, bahwa suatu klasifikasi sistem adalah suatu pemikiran yang menghasilkan keluaran(output) untuk lingkungan luarnya yang dapat melibatkan antara manusia dengan mesin ataupun hanya dengan proses alam.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29)[2], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Amin (2012:72) [3], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapatditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:12)[2], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[2] , nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
    Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Luas dan lengkap
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.
  5. Ketepatan waktu
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Keluwesan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat dibuktikan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.
  9. Tidak ada prasangka
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat diukur
    Berdasarkan penjelasan nilai informasi di atas, bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[2] ,Kualitas suatu informasi tergantung dari Tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut yaitu :

  1. Relevan (relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.
  2. Tepat Waktu (Timeline)
    Informasi yang datang ke penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
  3. Akurat (accuracy).
    nformasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46)[2], “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Sutarman (2012:13) [4], “Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lain nya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46)[2], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari beberapa masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu sama lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:48)[2], Sistem informasi dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi atau instansi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi atau instansi.
  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen.
  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalisme bisnis.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2010:13)[5], Tujuan sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Tujuan sistem informasi terdiri Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Reliability), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Flexibility).

Metode Penelitian

Tahapan Pengumpulan Data

Menurut Rapina (2011:15)[6], teknik pengumpulan data, yaitu:

  1. Studi Lapangan
    Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :
    1. Observasi
      Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.
    2. Wawancara
      Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
    3. Dokumentasi
      Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
  2. Studi Kepustakaan
    Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Murad (2013:51)[7], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Menurut Sutabri (2012:220)[2], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem
    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
  2. Mengorganisasikan tim proyek
    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
  5. Menyiapkan usulan rancangan
    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Tahapan Perancangan Sistem

Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem agar mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Menurut Humisar Hasugian (2012:2)[8], “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”.

Menurut Siti Aisyah (2011:197)[9], “Pada metode analisis sistem dan perancangan menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC)”.

adi perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen komputer yang akan menggunakan sistem tersebut yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad (2013:52)[7], “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Menurut Nasution (2012:118)[10], “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

Menurut Sutabri (2012:229)[2], setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Gambar 2.1. SWOT Analysis

Menurut Rangkuti (2011:199)[11], “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan external. Faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan external opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor external peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses)”.

Menurut Siti Ainiyah(2015:252)[12], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Menurut pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2011:197) [11], “Tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor external peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi”.

Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari matriks SWOT digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan :

  1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
  2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
  3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
  4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Manfaat Analisis SWOT

Menurut Siti Ainiyah (2015:289) [12], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah :

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
  2. Untuk membuat rekomendasi.
  3. Informasi lebih akurat.
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Konsep Dasar PIECES

Definisi PIECES

Menurut James Wetherbe (2012) [13], PIECES adalah untuk mengoreksi atau memperbaiki sistem informasi bagi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Berikut ini daftar identifikasi masalah yang sesuai dengan yang dihadapi oleh organisasi.

  1. Performance
    Produksi – jumlah kerja selama periode waktu tertentu. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang jumlah kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian kerja tertentu dalam satuan orang jam, orang hari, atau orang bulan. Misalnya : untuk memproses berkas yang masuk kepada organisasi dibutuhkan berapa orang jam? Kemudian hal ini dianalisis apakah hasil kerja yang demikian ini sudah bagus atau perlu ada peningkatan kerja. Waktu respon – penundaan rata-rata antara transaksi atau permintaan dengan respon ke transaksi atau permintaan tersebut. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang waktu respons yang terjadi ketika ada suatu transaksi yang masuk hingga transaksi tersebut direspons untuk diproses. Penundaan ini bisa jadi karena antrian dalam proses transaksi-transaksi sebelumnya.
  2. Information
    Kurangnya informasi, kurangnya informasi yang diperlukan, kurangnya informasi yang relevan - 3 hal yang telah disebutkan itu bersumber pada kurangnya informasi bagaimanapun bentuknya. Pada bagian ini dideskripsikan pada situasi saat tentang kurangnya informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, baik itu dalam jumlah, informasi maupun dalam hal macam informasinya. Terlalu banyak informasi (kelebihan informasi) – yang dimaksud terlalu banyak informasi disini adalah banyaknya informasi yang berserakan belum terkumpul, belum terformat, dan masih tercampurnya antara informasi yang relevan dan yang tidak relevan dengan masalah yang harus diambil keputusannya, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilih dan memilih informasi yang relevan. Informasi tidak dalam format yang berguna – adalah bahwa informasi sudah tersedia, hanya saja bentuk dan format nya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga mempersulit pembaca informasi tersebut dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk memahami dan memanfaatkan informasi tersebut. Informasi tidak akurat – adalah bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, beserta dengan penyebab-penyebab nya tidak akurat. Informasi sulit diproduksi - adalah bahwa informasi tersebut tidak mudah dalam proses produksinya diantaranya data yang tidak lengkap baik dalam jumlah maupun macamnya. Informasi yang tidak tepat waktunya untuk penggunaan selanjutnya - adalah bahwa informasi tersebut datang tidak pada waktu yang tepat, baik dalam hal waktu datang nya ataupun situasi yang terjadi ketika informasi tersebut datang.
  3. Economics
    Biaya tidak diketahui Biaya tidak dapat dilacak sumber Biaya terlalu tinggi Secara umum keuntungan- keuntungan yang didapat ketika menerapkan sistem informasi, selain yang tersebut di bawah ini masih ada lagi keuntungan–keuntungan yang lain yang secara lebih lengkap diidentifikasikan. Sehingga pada bagian ini dideskripsikan manfaat yang akan didapatkan ketika menerapkan teknologi informasi atau sistem informasi dalam menjalankan proses bisnis nya.
  4. Control
    Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang kendali terhadap aliran data dan informasi ketika keamanan atau kendali terlihat lemah sehingga data dan informasi rentan terhadap pemanfaatan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang. Juga ketika keamanan atau kendali terhadap aliran data dan informasi terlalu ketat sehingga sistem jadi terbebani oleh prosedur keamanan atau kendali tersebut dan juga mengganggu keamanan dan kenyamanan para pengguna dan pengambil manfaat data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut.
  5. Efficiency
    Dimana data yang berlebihan di inputkan dan diproses juga informasi yang dihasilkan secara berlebihan akan membuat sistem tidak akan efisien dalam penggunaan sumber daya. Sumber daya dapat berupa sumber daya prosesor, memori, ruang penyimpanan, listrik, personil, dll.
  6. Service
    Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang layanan yang disediakan oleh sistem yang berjalan saat ini. Rincian kelemahan layanan data sistem telah teridentifikasi dibawah ini, berikut ini kelemahan layanan sistem yang teridentifikasi : Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten Sistem menghasilkan produk yang tidak dapat dipercaya Sistem tidak mudah dipelajari Sistem tidak mudah digunakan Sistem tidak fleksibel terhadap situasi baru yang tidak umum Sistem tidak terkompatible dengan sistem yang lain.

Teori Khusus

Pengertian E-DOCUMENT

Menurut Nobel Kurniadi (2012:17) [14], “E-Document (Electronic document) adalah suatu konten elektronik yang berupa program atau file komputer yang membutuhkan media elektronik atau teknologi elektronik display untuk bisa menggunakan, membaca atau melihatnya”.

Konsep Dasar Surat

Definisi Surat

Menurut Basir Barthos(2013:36) [15], “Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari suatu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta”. Jadi berdasarkan definisi, surat merupakan suatu alat atau media yang digunakan untuk berkomunikasi secara tertulis yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap pihak lain untuk menginformasikan suatu hal yang bersifat resmi maupun tidak resmi agar tersampaikan walaupun tidak harus berhadapan secara langsung.

Fungsi Surat

Berikut ini beberapa fungsi surat menurut Basir Barthos (2013:36)[15], adalah sebagai berikut :

  1. Wakil dari pengirim atau penulis.
  2. Bahan pembukti.
  3. Pedoman dalam mengambil tindakan lebih lanjut.
  4. Alat pengukur kegiatan organisasi.
  5. Sarana memperpendek jarak

Mengingat betapa pentingnya peranan surat tersebut, maka siapapun yang menulis surat perlu berusaha untuk menghasilkan surat yang sempurna, agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan kehendak kita atau organisasi.

Macam-Macam Surat

Menurut Basir Barthos (2013:37)[15], karena banyaknya macam surat, maka untuk memudahkan mengetahui macam atau jenis surat kita dapat meninjau dari berbagai segi :

  1. Menurut Wujudnya
  2. Menurut Tujuannya
  3. Menurut Sifat isi Surat dan Asalnya
  4. Menurut Jumlah Penerima
  5. Menurut Keamanan Isinya
  6. Menurut Prosedur Pengurusnya

Definisi Surat Masuk

Menurut Basir Barthos (2013:37)[15], “Surat masuk adalah suatu alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak yang lain”.

Surat masuk juga bisa didefinisikan sebagai semua tulisan dinas atau surat pribadi yang diterima instansi atau pihak lain untuk disampaikan ke pejabat yang tercantum pada alamat, baik yang tercantum pada sampul maupun tulisan dinas itu sendiri. Untuk memudahkan pengawasan maupun pengendaliannya, penerimaan surat masuk hendaknya dipusatkan di sekretariat atau bagian lain yang diberi wewenang melaksanakan tugas tersebut (buku ekspedisi).

Definisi Surat Keluar

Menurut Basir Barthos (2013:37)[15], “Surat keluar adalah surat yang lengkap (bertanggal, bernomor, berstempel, dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang) yang dibuat oleh suatu instansi atau lembaga lain”.

Pada surat biasanya berisikan berupa pemberitahuan, undangan pertemuan atau rapat, undangan kerjasama ataupun jawaban atau konfirmasi dari surat yang telah dikirim sebelumnya. Pada surat itu juga ada yang berisikan surat perintah tugas.

Definisi Disposisi Surat

Menurut Fardin Ali (2012)[16], “Disposisi adalah Tindakan atau lanjutan dari pimpinan kepada bawahan yang berupa memo atau perintah yang menjelaskan tentang pekerjaan apa yang seharusnya dikerjakan dan siapa penanggung jawab nya sesuai keinginan pimpinan”. Disposisi biasanya merupakan tindakan yang diambil pimpinan sehubungan adanya surat masuk dari luar instansi maupun dari dalam instansi itu sendiri. Meskipun bagian administrasi memahami akan isi dan maksud surat itu namun yang berhak menindaklanjuti atas surat tersebut adalah Pimpinan sehingga pimpinan perusahaan atau instansi akan mengeluarkan disposisi dalam lembar lain atau dalam lembar surat itu juga.

Konsep Dasar Pegawai

Definisi Pegawai

Menurut Harsono (2014:16) [17], “Pegawai yang berarti orang-orang atau sekelompok yang memiliki status karena pekerjaanya”.

Berdasarkan pengertian tersebut Pegawai merupakan kelompok atau anggota disuatu organisasi dan melaksanakan pekeraan yang telah ditetapkan dan merupakan pekerjaan yang melaksanakan kegitan-kegiatan rutin untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan sesuai dengan apa yang akan dicapai.

Definisi Kinerja Pegawai

Menurut DIR SDM, (2011:2), “Pengertian kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya, sesuai dengan standar kriteria yang ditetapkan dalam pekerjaan itu”. Prestasi yang dicapai ini akan menghasilkan suatu kepuasan kerja yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat imbalan. Suatu kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu sendiri dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya. Dalam hal ini dibutuhkan suatu evaluasi, yang kemudian dikenal dengan penilaian kinerja. Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai kinerja yang paling umum digunakan. Dalam penilaian kinerja melibatkan komunikasi dua arah yaitu antara pengirim pesan dengan penerima pesan sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik. Penilaian kinerja dilakukan untuk memberi tahu karyawan apa yang diharapkan pengawas untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain. Penilaian kinerja menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh mana kerja dari orang atau sekelompok orang dapat bermanfaat untuk mencapai tujuan yang ada.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Menurut Prabowo Pudjo Widodo (2011:6)[18], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Adi Nugroho(2014)[19], “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented programming).

Jenis-Jenis Diagram UML

  1. Use Case
  2. Menurut Murad (2013:57)[7], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    Menurut Triandini (2012:18)[20], langkah-langkah membuat diagram use case:

    1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
    2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkahberikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-perantersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yangdilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikannilai tambah bagi bisnis.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

  3. Activity Diagram
  4. Menurut Murad (2013:53)[7], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20)[21], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

  5. Sequence Diagram
  6. Menurut Vidia (2013:21)[21], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    Menurut Wijayanto (2013:35)[22], ”Sequencediagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  7. Class Diagram
  8. Menurut Vidia (2013:21)[21], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

    Menurut Wijayanto (2013:33)[22], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.


Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Menurut Puspitasari (2011:9)[19] “Dreamweaver adalah salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual”.

Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), Java Script (JS), Could Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Languange) dan lainnya.

Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS6

Menurut Madcoms (2010:11)[23], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS6, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS6. Setelah Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS6, yaitu:

  1. Application Bar, berada di bagian palingatas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.
  2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.
  3. Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.
  4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.
  5. Panel Groups, adalah kumpulan panelyang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.
  6. Tag Selector, diletakkan di bagianbawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.
  7. Property Inspector, digunakan untukmelihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.
  8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.
  9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.
  10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.
  11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakansebagai navigasi di dalam browser.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Untung Rahardja, dkk, dalam Jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011:238)[24], “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya , efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali”.

Menurut Spits Warnars, dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:84)[25], “Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis. Database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen database yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data Definition Language). Dimana DML merupakan proses manipulasi yang menggunakan perintah sql seperti select, insert, update, delete, dan lain-lain sedangkan DDL merupakan proses pendefinisian database yang menggunakan perintah sql seperti create, table, drop table, dan lain-lain”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data-data yang fakta , yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

Jenis Database Yang Digunakan

  1. Web server
  2. Menurut Oktavian (2010:11)[26], “Web Server adalahaplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melaluiweb browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

    Menurut Arief (2011:19)[27], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

  3. XAMPP
  4. Menurut Madcoms (2010:341)[23], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

    Menurut Wardana (2010:8)[28], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

    Menurut Nugroho (2010:74)[29], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

    1. PhpMyAdmin
    2. Menurut Nugroho (2010:88)[29], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

      Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan databasedan tabel.

      Menurut Arief (2011:429)[27], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

      Menurut Prasetio (2012:53)[30], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandi atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, makaaplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

    3. PHP
    4. Menurut Arief (2011:43)[27]PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

      Menurut Oktavian (2010:31)[26], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

      1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
      2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
      3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
      4. Merupakan software yang berdifat open source.
      5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
      6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

      Menurut Anhar (2010:3)[31]PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halamanitu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima clientselalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

      Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:

      1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.
      2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.
      3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
      4. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.
      5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
      6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatasdapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.

    5. MySQL

    Menurut Nugroho (2010:91)[29]MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

    Menurut Madcoms (2010:367)[23], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

    Menurut Arief (2011:151)[27], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

    Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:

    Tabel 2.1 Tipe Data PadaMySQL

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Yeni Kustiyahningsih (2011:113)[32], “Web adalah layanan yang didapat oleh pemakaian komputer yang terhubung ke internet”.

Menurut Sidik (2012:1)[33], “Web adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakaian dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web”. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan disimpulkan bahwa web merupakan suatu perangkat lunak yang menggunakan hyperlink yang berfungsi untuk menerima serta menyajikan informasi di internet.

Jenis-Jenis Website

Menurut Rahmat Hidayat (2010:3)[34], “Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya” sebagai berikut:

  1. Web Dinamis

    Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi-isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrogaman yang digunakan antara lain PHP, ASP, NET dan memanfaatkan database MySql.

  2. Website Statis

    Merupakan website yang content nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrogaman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya web profile organisasi dan lain-lain.

Fungsi Website

Menurut Rahmat Hidayat (2010:4)[34], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website : Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial Website : Website yang dimiliki sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Goverment Bisnis : Website yang dimiliki instansi pemerintah, pendidikan, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada pengguna.
  4. Non-Profit Organization Website : Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non- profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Menurut Arief (2011:23)[27], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup)untuk menandai perintah-perintahnya.

Tag Yang Sering Digunakan

Menurut Oktavian (2010:14)[35], ada banyak ragam tag yang tersedia dalam HTML, namun disini tidak akan dibahas semuanya. Berikut adalah daftar tag yang sering digunakan dalam mempelajari pembuatan web, yaitu:

  1. Tag "!.."
    Digunakan untuk menandai sebuah komentar suatu kode (script) dengan tanda ini, maka browser tidak akan menerjemahkannya.
  2. Tag "a"
    Singkatan dari anchor, tag ini digunakan untuk membuat sebuah tautan (link) antar web. Ciri dari link adalah :
    1. Bila link belum pernah diakses (klik) maka akan berwarna biru dan bergaris bawah.
    2. Bila sudah pernah diakses (klik) maka akan berubah menjadi ungu dan tetap bergaris bawah
    3. Bila sedang aktif (diklik) maka akan berwarna merah dan bergaris bawah.
  3. Tag "b"
    Digunakan untuk membuat teks cetak tebal.
  4. Tag "big"
    Digunakan untuk membuat sebuah tulisan agar nampak lebih besar. Hal ini berbeda untuk cetak tebal (bold).
  5. Tag "body"
    Merupakan bagian dari struktur HTM yang digunakan untuk menandai badan (body) suatu dokumen HTML. Penggunanya dapat dilihat seperti pada contoh di atas.
  6. Tag "br" Digunakan untuk mengakhiri suatu baris tulisan, lalu pindah ke baris baru dibawahnya.
  7. Tag "button"
    Digunakan untuk membuat tombol di web browser. Biasanya digunakan untuk trigger suatu proses, misal digunakan untuk menympan atau menghapus dat. Tag ini biasanya diletakkan dalam sebuah form.
  8. Tag "caption"
    Digunakan untuk membuat judul sebuah tabel. Penggunaan tag ini biasanya bersamaan dengan deklarasi tabel.
  9. Tag "center"
    Digunakan untuk menengahkan suatu teks halaman.
  10. Tag "div"
    Tag ini digunakan untuk mendefinisikan bagian dari suatu halaman web dengan format atau style tertentu.
  11. Tag "font"
    Digunakan untuk memformat bentuk font, ukuran, warna, ukuran dari sebuah teks.
  12. Tag "form"
    Adalah tag yang digunakan oleh pengguna untuk memasukan data. Tag ini biasanya dibantu oleh beberapa komponen lain, seperti: input, button, option, dan lainnya.
  13. Tag "frame" dan "frameset"
    Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.
  14. Tag "head"
    Digunakan untuk menampung elemen-elemen header dari sebuah halaman web. Penggunaannya seperti pada contoh tag "big".
  15. Tag "h1" sampai dengan "h6"
    Digunakan untuk mendefinisikan tulisan header. Untuk mengetahui perbedaanya, perhatikan ukuran setiap teks hasil di browser.
  16. Tag "hr"
    Digunakan untuk membuat garris horisontal.
  17. Tag "html"
    Digunakan untuk memberitahu browser bahwa kode yang dituliskan merupakan dokumen HTML. Penggunaanya seperti pada contoh tag "big".
  18. Tag "i"
    Digunakan untuk membuat teks cetak miring.
  19. Tag "img"
    Digunakan untuk membuat teks cetak miring.
  20. Tag "input"
    Digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna dalam hal memasukan data ke server. Input mempunyai banyak tipe, yaitu: button, checkbox, file, hidden, image, password, radio, reset, submit, dan text. Penggunaannya seperti pada contoh tag "form".
  21. Tag "li"
    Digunakan untuk menampilkan simbol data berurut,seperti simbol bullet dan nomor. Untuk urutan bernomor diawali dengan tag "ol", sedangkan untuk simbol bullet diawali tag "ul".
  22. Tag "link"
    Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara halaman web yang dibuat dengan data atau aturan dari luar. Tag ini biasanya digunakan pada saat web menggunakan file css.
  23. Tag "ol"
    Digunakan untuk urutan data bernomor atau numerik, juga alfabet. Penggunaannya seperti pada contoh tag "li".

Konsep Dasar HIPO

Definisi Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

Menurut Praptingsih (2012:03)[36], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2008:284)[37], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yangdihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus,sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visualtable of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat designdan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Yessi Frecilia (2015)[38], “Metode testing digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan”.

Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256)[35], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu
    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
  2. Biaya
    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
  3. Kinerja testing
    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
  4. Kerusakan
    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:256)[35], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

  1. White Box Testing
  2. Menurut Rizky (2011:256)[35], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

  3. Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:256)[35], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning
    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
  2. Boundary Value Analysis
    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
  3. Cause Effect Graph
    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection
    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test
    Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guruyang akan malakukan entri nilai.

Requirement Elicitation

Requirement

Menurut Guritno (2011:301)[39], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau productyang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:

  1. Functional requirements
    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Nonfunctional requirements
    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
  3. Constraints (psudo requirement)
    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011: 302)[24], “Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diingunkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Elisitasi di dapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi. Berikut penjelasan megenai Metode MDI :

    a. (M) pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat system baru.

    b. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    a. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinnya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakainnya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literatur Review

Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2010)[40], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2010:104)[41], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisasistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2009:45)[42], "Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu".

Literatur Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas Skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sinta Mariyani [2014],
    Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Tangerang”. Dalam penelitian ini, terdapat proses surat masuk dan surat keluar masih sederhana dalam inputannya. Metode yang dilakukan yaitu metode kuantitatif melakukan survei langsung ke kantor DPRD Kabupaten Tangerang. Oleh karena itu penulis sedang mengupayakan sistem pengolahan data menggunakan sistem aplikasi berbasis Web. Namun dalam penelitian ini penulis menyarankan adanya pelatihan yang harus dilakukan terhadap pegawai atau petugas untuk lebih menguasai program pengolahan data tersebut.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Soleha Desriyana [2014],
    Penelitian ini berjudul “Perancangan sistem Informasi Pendataan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada Kelurahan Gembor Tangerang Berbasis WEB”. Dalam penelitian ini, membahas tentang proses pengarsipan surat masuk dan surat keluar masih memiliki banyak kekurangan terutama dalam proses pencatatan data-data surat di Kelurahan Gembor Tangerang. Maka peneliti mengusulkan sistem baru seperti Aplikasi penyimpanan data pendataan surat masuk dan surat keluar. Sehingga dapat membantu manajemen laporan sesuai dengan data yang ada.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yanti Kurnia Ningsih [2014],
    Penelitian ini berjudul “Rancangan Sistem Informasi E-Document Di Kantor Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang”. Sistem yang dibuat untuk mempermudah dalam penyimpanan data-data surat penting. Kesamaan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu dalam judul menggunakan E-Document (Electronic Document) yang dapat memudahkan dalam pengarsipan surat masuk dan surat keluar lebih baik.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ira Anggraeni [2015],
    Penelitian ini berjudul “Perancangan Dashboard Information System Sebagai Fungsi Control Surat Pada Kecamatan Cikupa”. Penelitian ini membahas tentang banyaknya kesalahan yang ditemukan dalam laporan surat. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka peneliti mengusulkan sebuah sistem yang memiliki penyimpanan data yang baik dalam bentuk Dashboard. Sehingga diharapkan dapat menunjang kinerja pegawai dalam mengelolah data surat agar lebih baik.
  5. Penelitian Jurnal CCIT oleh Marissa Alfia Rachmah dan Arief Rahman [2013],
    Penelitian ini berjudul “Perancangan E-Document System Berbasis WEB sebagai Upaya Penerapan LEAN Proses Dalam Administrasi Dokumen”. Dalam Penelitian ini membahas tentang Studi Kasus Teknik Industri (ITS), yang banyak ditemukan permasalahan yaitu semakin menumpuk nya dokumen dan masih belum terintegrasi nya antar pengelola dokumen. Peneliti bertujuan untuk mengimplementasikan Lean administration untuk mengeliminasi masalah yang ada. Dari hasil ini, E-document system dapat membantu dalam merancang sistem yang dibutuhkan.

Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan di atas, maka dilakukan penelitian saat ini untuk merancang dan menerapkan sistem E-Document surat masuk dan surat keluar untuk menunjang kinerja pegawai di Kecamatan Cipondoh.

BAB III

ANALISIS SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum

Sejarah Singkat Kecamatan Cipondoh

Kecamatan Cipondoh merupakan kecamatan di Kota Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia yang menjadi salah satu perangkat daerah kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan dari 13 kecamatan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan dan Kelurahan dan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 49 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan. Mulai dari pembuatan KTP, KK hingga SKDU yang dapat berfungsi untuk mengetahui jumlah populasi masyarakat yang makin bertambah setiap tahun. Di kecamatan ini terdapat objek wisata Situ Cipondoh dan terminal bus Poris Plawad. Cipondoh merupakan kecamatan yang memiliki lokasi terdekat di Kota Jakarta Barat.

Data Umum

Sesuai dengan perhitungan hasil dari angka di Kecamatan Cipondoh Tangerang terbagi menjadi 10 Kelurahan binaan dengan 96 RW dan 572 RT, sebagai berikut :

  1. Keluarahan Cipondoh;
  2. Keluarahan Cipondoh Indah;
  3. Keluarahan Cipondoh Makmur;
  4. Keluarahan Gondrong;
  5. Keluarahan Ketapang;
  6. Keluarahan Kenanga;
  7. Keluarahan Petir;
  8. Keluarahan Poris Plawad;
  9. Keluarahan Poris Plawad Utara;
  10. Keluarahan Poris Plawad Indah.

Luas dan Batas Wilayah

Luas Kelurahan : 17,91 Km2)

Terletak antara  : 6°11'40.65” Lintang

Selatan (LS) dan 106°40'36.91" Bujur Timur (BT), Batas Wilayah :

  1. Sebelah Utara  : Kec. Batu Ceper dan Kec. Kalideres;
  2. Sebelah Selatan  : Kec. Pinang dan Kec. Karang Tengah;
  3. Sebelah Barat  : Kec. Tangerang;
  4. Sebelah Timur  : Kec. Cengkareng.

Peta Administrasi Wilayah Kecamatan Cipondoh

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kecamatan Cipondoh

Visi dan Misi

Adapun Visi Kecamatan Cipondoh yaitu ”TERWUJUDNYA KECAMATAN CIPONDOH YANG PROFESIONAL, DINAMIS, TERTIB DAN KONDUSIF SEBAGAI UJUNG TOMBAK PELAYANAN PRIMA DALAM MASYARAKAT YANG BERAKHLAKUL KARIMAH”.

Sedangkan Misi Kantor Kecamatan Cipondoh yaitu :

  1. Mewujudkan optimalisasi kinerja aparatur dan kapasitas kelembagaan pemerintah kecamatan yang berkualitas dan profesional;
  2. Mewujudkan perencanaan, pengendalian, evaluasi dan data informasi kecamatan yang berkualitas;
  3. Mewujudkan optimalisasi layanan publik di kecamatan melalui peningkatan kualitas pelayanan prima administrasi kependudukan dan catatan sipil;
  4. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban yang aman dan kondusif di wilayah kecamatan, Mewujudkan upaya pemberdayaan masyarakat, kelembagaan sosial dan kepemudaan.

Struktur Organisasi Kecamatan Cipondoh

Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Sama halnya dengan Kecamatan Cipondoh yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 3.2 Struktur Organisasi

Tugas dan Wewenang

Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana selalu terdapat dua macam hubungan antara sekelompok orang yang disebut atasan dan sekelompok orang yang disebut bawahan yaitu menjalankan fungsi dan tugasnya. Adapun tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :

  1. Camat
  2. Camat mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan tugas Kecamatan dalam lingkup urusan-urusan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan, serta kemasyarakatan sesuai dengan visi dan misi Walikota sebagaimana terjabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Camat mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1. Penetapan kebijakan teknis dalam rangka penyelenggaraan tugas kecamatan dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan,ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat;
    2. Pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat;
    3. Pengkoordinasian kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;
    4. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan, dan rehabilitasi prasarana dan sarana fisik di lingkup tugas kecamatan;
    5. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kemampuan berprestasi para pegawai di lingkungan kecamatan;
    6. Evaluasi terhadap penyelenggaraan tugas kecamatan dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat;
    7. Pelaporan.
  3. Sekertariat
  4. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Camat yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan serta menyelenggarakan pelayanan administratif di bidang.umum, kepegawaian, keuangan, dan perencanaan. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan;
    2. Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sekretariat;
    3. Penyelenggaraan penyusunan usulan program, rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan kecamatan;
    4. Penyelenggaraan kegiatan administrasi umum, administrasi keuangan, administrasi kepegawaian, dan administrasi perencanaan;
    5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para kepala sub bagian yang dibawahkannya;
    6. Pelaporan.

    Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Sekretaris membawahi dan dibantu oleh:

  5. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
  6. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian umum dan kepegawaian;
    2. Menerima laporan persediaan barang di gudang.Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian;
    3. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
    4. Pelaporan.
  7. Sub Bagian Keuangan
  8. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian keuangan;
    2. Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan;
    3. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
    4. Pelaporan.
  9. Sub Bagian Perencanaan
  10. Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian perencanaan;
    2. Penyusunan usulan program, rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan kecamatan;
    3. Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi perencanaan;
    4. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
    5. Pelaporan.


  11. Seksi Tata Pemerintahan
  12. Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan tata pemerintahan. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi tata pemerintahan;
    2. Perumusan kebijakan camat dalam lingkup urusan tata pemerintahan;
    3. Pelaksanaan kegiatan dan pembinaan pelayanan publik dalam lingkup urusan tata pemerintahan;
    4. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
    5. Pelaporan.
  13. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
  14. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi ketentraman dan ketertiban umum;
    2. Pelaksanaan kebijakan camat dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum;
    3. Pembinaan dan pengendalian operasional dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum;
    4. Pelaksanaan pelayanan publik dalam lingkup urusan ketentraman dan ketertiban umum;
    5. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
    6. Pelaporan.
  15. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
  16. Seksi Ekonomi Dan Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala Seksi Ekonomi Dan Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Ekonomi Dan Pembangunan;
    2. Pelaksanaan kebijakan Camat dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan;
    3. Pembinaan dan pengendalian operasional dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan;
    4. Pelaksanaan pelayanan publik dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan;
    5. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
    6. Pelaporan.
  17. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
  18. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat. Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
    2. Pelaksanaan kebijakan Camat dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat;
    3. Pembinaan dan pengendalian operasional dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat;
    4. Pelaksanaan pelayanan publik dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat;
    5. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
    6. Pelaporan.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Langkah-langkah Penelitian

    Gambar 3.3 Langkah Penelitian

    Sesuai dengan gambar diatas, maka dapat dijelaskan mengenai langkah-langkah penelitian, yaitu :

    1. Tahap penelitian dimulai dengan melakukan studi pustaka tentang judul yang akan diteliti, selanjutnya melakukan observasi lapangan yaitu ke Kecamatan Cipondoh.
    2. Langkah kedua penulis melakukan analisis yaitu dengan metode Analisis SWOT dan Analisis PIECES, kemudian membuat UML sebagai perancangan sistem berjalan maupun usulan.
    3. Langkah ketiga merancang sistem dengan UML yaitu membuat Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Diagram, Class Diagram dan selanjutnya merancang Database untuk dibuat program.
    4. Langkah keempat yaitu merancang desain dengan membuat interface dan layout dengan prototype.
    5. Langkah kelima adalah melakukan evaluasi sistem agar hasil yang disajikan dapat sesuai dengan apa yang sistem butuhkan.
    6. Setelah selesai, informasi dapat disajikan.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Urutan prosedur ini berisikan urutan proses surat yang masuk, surat keluar, serta pembuatan laporan

    Prosedur Surat Masuk

    Surat yang masuk diterima oleh Bagian Umum, kemudian mencatatnya di buku surat masuk dan dicatat di kartu disposisi, setelah Bagian Umum memberikan surat beserta disposisinya kepada Camat, kemudian Camat mengecek surat dan memberikan instruksi kepada Sekertaris Camat, kemudian Sekertaris Camat memberikan perihal disposisi dari Camat ke Bagian Kepegawaian atau Bagian Umum, kemudian Bagian Umum mendistribusikan surat sesuai tujuan. Setelah itu bagian Umum membuat laporan untuk diberikan kepada Camat.

    Prosedur Surat Keluar

    Bagian Umum menerima surat keluar dari salah satu Sub Bagian, kemudian memberikan surat kepada Camat untuk memperoleh persetujuan dan surat ditandatangani, setelah Camat menandatangani surat keluar, kemudian surat diberikan kembali ke Bagian Umum, dan mencatatnya dibuku surat keluar, lalu Bagian Umum mengarsipkan surat keluar dan mengirim surat tersebut sesuai tujuan. Kemudian bagian Umum membuat laporan untuk diberikan kepada Camat.

    Prosedur Pembuatan Laporan Surat Masuk dan Surat Keluar

    Bagian Umum membuat rekapan laporan surat masuk dan surat keluar, kemudian diserahkan kepada Kepala Kepegawaian selanjutnya diberikan laporan kepada Camat untuk dicek.

    Analisis Sistem Berjalan

    Use Case Diagram Sistem Berjalan

    Use case Diagram Surat Masuk Yang Sedang Berjalan

    Gambar 3.4 Use Case Diagram Surat Masuk

    Berdasarkan Gambar 3.4 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan surat masuk

    4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Pengirim Surat, Bagian Umum, Camat, dan Sekertaris Camat

    9 (sembilan) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya :

    1. Nama Use case  : Memberikan Surat, Aktor  : Pengirim surat dan Bagian Umum, Skenario  : Pengirim memberikan surat ke Bagian Umum untuk diberikan kepada tujuan surat.
    2. Nama Use case  : Mencatat di buku agenda, Aktor  : Bagian Umum, Skenario  : Setelah mendapat surat Bagian Umum mencatat di buku agenda surat masuk.
    3. Nama Use case  : Mencatat Kartu Disposisi,Aktor  : Bagian Umum, Skenario  : Setelah itu surat dicatat dikaru disposisi untuk ditandatangani oleh Camat dan Sekertaris Camat.
    4. Nama Use case  : Memberikan dan Disposisinya, Aktor  : Bagian Umum, Skenario  : Setelah mencatat di kartu agenda, Untuk di distribusikan surat sesuai tujuan surat harus diberikan kartu disposisi untuk di cek oleh Camat.
    5. Nama Use case  : Cek Surat, Aktor  : Camat, Skenario  : Setelah Camat menerima surat, dan mengecek isi surat masuk kemudian Camat menandatangani di kartu disposisi.
    6. Nama Use case  : Memberikan Instruksi, Aktor  : Camat dan Sekretaris Camat, Skenario  : Setelah Camat mengetahui isi dan tujuan surat, selanjutnya camat memberikan instruksi kepada Sekretaris Camat dan menandatangani di kartu disposisi.
    7. Nama Use case  : Menginstruksi Disposisi dari Camat, Aktor  : Sekretaris Camat dan Bagian Umum, Skenario  : Sekretaris Camat memberikan surat dan kartu disposisi ke Bagian Umum.
    8. Nama Use case  : Mendistribusikan Surat sesuai Tujuan, Aktor  : Bagian Umum, Skenario  : Setelah ditandatangani surat diberikan ke Bagian Umum untuk diberikan sesuai tujuan surat.
    9. Nama Use case  : Surat Diarsipkan, Aktor  : Bagian Umum, Skenario  : Surat disimpan setelah diberikan surat kepada tujan surat masuk.


    Use case Diagram Surat Keluar Yang Sedang Berjalan

    Gambar 3.5 Use Case Diagram Surat Keluar

    1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan surat keluar

    3(tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Bagian Umum, Camat, dan Penerima Surat

    7 (tujuh) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya :

    1. Nama Use case  : Membuat Surat Keluar, Aktor  : Bagian Umum, Skenario  : Bagian umum membuat surat yang diperintahkan oleh Camat.
    2. Nama Use case  : Memberikan Surat Keluar, Aktor  : Bagian Umum dan Camat, Skenario  : Bagian umum memberikan surat keluar pada Camat untuk dicek.
    3. Nama Use case  : Diterima atau Ditolak, Aktor  : Camat, Skenario  : Camat mengecek isi surat, dan akan ditandatangani jika surat diterima, dan akan dikembalikan jika surat ditolak dan tidak sesuai tujuan.
    4. Nama Use case  : Memberikan Surat, Aktor  : Bagian Umum dan Camat, Skenario  : Bagian umum memberikan surat jika diterima oleh Camat
    5. Nama Use case  : Memberikan Nomor dan Mencatat di buku Agenda, Aktor  : Bagian Umum, Skenario  : Setelah diterima bagian umum memberikan dan mencatata surat keluar dibuku agenda.
    6. Nama Use case  : Surat Dikirim Aktor  : Bagian Umum dan Penerima Surat Skenario  : Bagian Umum mengirim surat keluar kepada penerima surat.
    7. Nama Use case  : Menerima Surat Aktor  : Bagian Umum dan Penerima Surat Skenario  : Jika sudah dikirim maka akan diterima oleh Penerima Surat.


    Activity Diagram Sistem Berjalan

    Activity Diagram Surat Masuk Yang Sedang Berjalan

    Gambar 3.6 Activity Diagram Surat Masuk

    Berdasarkan Gambar 3.6 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) initialnode untuk memulai kegiatan
    2. 9 (sembilan) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, meliputi : memberikan surat, mencatat dibuku agenda, mencatat kartu disposisi, memberikan surat, dan disposisinya, cek surat, memberikan instruksi, menginstruksikan perihal disposisi dari Camat, mendistribusikan surat sesuai tujuan surat, surat diarsipkan.

    Activity Diagram Surat Keluar Yang Sedang Berjalan

    Gambar 3.7 Activity Diagram Surat Keluar

    Berdasarkan Gambar 3.7 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) initialnode untuk memulai kegiatan
    2. 10 (sepuluh)Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, meliputi : membuat surat keluar, memberikan surat keluar, menerima surat, Cek surat, terima (ACC) surat, memberikan surat, mencatat surat di buku agenda, surat diarsipkan, mengirim surat, menerima surat.
    3. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi, yaitu : cek surat.
    4. 3 (tiga) vertical swimlane untuk membedakan actor-aktor yang melakukan kegiatan tersebut.
    5. 1 (satu) final node untuk mengakhiri kegiatan.

    Sequence Diagram Sistem Berjalan

    Sequence Diagram Surat Masuk Yang Sedang Berjalan

    Gambar 3.8 Sequence Diagram Surat Masuk

    Berdasarkan Gambar 3.8 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 4 (empat)Actor diantaranya Pengirim Surat, Bagian Umum, Camat, Sekretaris Camat.
    2. 4 (empat) Lifeline diantaranya Surat Masuk, Buku Agenda, Kartu Disposisi, Arsip.
    3. 17 (tujuh belas) Messagge diantaranya mengirimkan surat, menerima surat, mencatat dibuku agenda, mencatat dikartu disposisi, selesai mencatat, memberikan surat, dan disposisinya, menerima surat dan disposisi, mengecek surat, dan disposisi, selesai mengecek, memberikan disposisi dan instruksi, menerima instruksi, menginstruksikan, menerima instruksi, mendistribusikan surat sesuai tujuan, mengarsipkan surat.

    Sequence Diagram Surat Keluar Yang Sedang Berjalan

    Gambar 3.9 Activity Diagram Surat Keluar

    Berdasarkan Gambar 3.9 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 3 (tiga) Actor diantaranya Bagian Umum, Camat, Penerima Surat.
    2. 3 (tiga)Lifeline diantaranya Surat Keluar, Buku Agenda, Arsip.
    3. 11 (sebelas) Message diantaranya membuat surat keluar, memberikan surat keluar, menerima surat keluar, mengecek dan menandatangani surat keluar, memberikan surat keluar yang sudah ditandatangani, mencatat surat dibuku agenda, selesai mencatat, mengarsipkan surat, selesai mengarsipkan surat, mengirim surat, menerima surat.

    Metode Analisis Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisis Sistem

    Berikut akan dijelaskan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) di Kecamatan Cipondoh.

    Analisis SWOT

    Tabel 3.1 Analisis SWOT

    Analisis PIECES

    Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

    Metode analisis yang digunakan peneliti di sini adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

    1. Performance (Kinerja)
    2. Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

      Tabel 3.2 Hasil Analisis Kinerja


    3. Information (Informasi)
    4. Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada

      Tabel 3.3 Hasil Analisis Informasi

    5. Economy (Ekonomi)
    6. Sistem yang ada saat ini masih konvensional, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan surat masuk, kartu disposisi dan surat keluar menggunakan kertas, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

      Tabel 3.3 Hasil Analisis Informasi

    7. Control (Kontrol)
    8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

      Tabel 3.3 Hasil Analisis Informasi

    9. Effisiency (Efisiensi)
    10. Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.

      Tabel 3.3 Hasil Analisis Informasi

    11. Service (Pelayanan)
    12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan atau instansi pemerintahan.

      Tabel 3.3 Hasil Analisis Informasi

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

      1. Sistem pendataan dan pengarsipan surat masuk dan surat keluar yang dilakukan pada Bagian Umum di Kecamatan Cipondoh masih kurang maksimal karena hanya sebatas menggunakan program aplikasi sederhana yaitu Microsoft Excel serta melakukan pencatatan manual atau ekspedisi, karena belum adanya sistem informasi yang dapat memudahkan dalam laporan surat–surat yang ada.
      2. Dalam penyimpanan data-data masih kurang tertata dengan baik karena tidak adanya penyimpanan data yang terintegrasi, sehingga masih sering terjadinya kesalahan dalam posisi pengarsipan surat.
      3. Membutuhkan waktu yang lama dalam mencari surat-surat kemudian dalam pembuatan laporan surat masuk dan surat keluar sangat rumit, maka dibutuhkannya sistem aplikasi yang berbentuk E-Document.

      Analisis Kebutuhan

      Pada sistem surat masuk dan surat keluar di Kecamatan Cipondoh membutuhkan ketelitian dalam proses pengolahan data-datanya. Maka sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Oleh karena itu aplikasi sistem informasi terasa penting dalam menunjang kelancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan efisien serta optimal, dalam memberikan informasi surat masuk dan surat keluar kepada Camat/Pengawas.


      Analisis Kontrol

      Banyaknya permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini juga disebabkan oleh faktor pengontrolan yang masih lemah. Pengontrolan input belum dilakukan secara optimal, hal ini menyebabkan selisih data. Kontrol pada proses masih dilakukan secara manual oleh Kepala Kepegawaian, yaitu dengan cara menghitung material setiap hari dan crosscheck dilakukan secara manual juga. Hal ini menyulitkan proses pengontrolan. Sementara belum ada pengontrolan terhadap output, laporan yang diterima oleh pimpinan atau Camat tidak diperiksa ulang dan langsung disetujui oleh pimpinan, sehingga jika terjadi kesalahan akan sangat sulit melakukan perbaikan pada laporan.

      Dilihat dari segi kontrol sistem pengarsipan surat masuk dan surat keluar pun tidak ada, sehingga tidak dapat diketahui ketika adanya kesalahan dalam pengarsipan.


      Analisis Waktu dan Tenaga

      Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan sebuah laporan bisa mencapai kurang lebih 90 menit. Hal ini dikarenakan setiap akan melakukan penyajian laporan hanya menggunakan aplikasi yang sederhana. Jika terdapat selisih data, staff harus mengecek ulang kembali perarsip yang masih manual.

      Sedangkan untuk tenaga yang saat ini ada, dirasa masih kurang cukup untuk mengontrol pengaripan surat masuk dan surat keluar dalam sebuah kantor kecamatan yang memiliki 10 kelurahan di daerahanya. Dikarenakan tenaga kerja yang ada saat ini untuk melakukan pengontrolan terhadap surat masuk dan surat keluar hanya 2 (dua) orang saja, diantaranya staff bagian umum dan kepala bagian gudang yang bertugas untuk membuat surat, mengmbuat laporan, dan mengarsipkannya. Pengontrolan untuk surat masuk dan surat keluar hanya dilakukan jika ada kebutuhan dari pimpinan dan penyetoran di kantor arsip daerah. Ini membuat staff harus melakukan pengecekan disetiap paginya. Seharusnya staff ada dalam waktu 24 jam untuk melakukan pengontrolan surat, agar tidak ada selisih antara data dengan fisiknya.

      Analisis Piranti Sistem

      Perangkat Keras (Hardware)

      1. Processor  : Intel Core i7-5960
      2. Monitor  : 27.0” LCD
      3. RAM  : 4 GB
      4. Hardisk  : 320 GB
      5. Mouse  : Optik
      6. Printer  : Inkjet Multi Function Printer

      Perangkat Lunak (Software)

      1. Windows 7 starter
      2. Microsoft Office 2007
      3. Xampp
      4. Dreamweaver CS6p
      5. Visual Paradigm for UML 6.4
      6. MySQL

      Brainware

      Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (tiga) hak akses yaitu : Admin (Kepala Bagian Umum), User (Staff), dan Pimpinan (Camat).

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan, Penulis mengusulkan alternative pemecahan dari masalah yang dihadapi yaitu membuat sistem pengolahan data atau E-Document surat masuk dan surat keluar yang mudah dioperasikan sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai, membangun aplikasi yang bersifat terbuka dan bisa dilihat dan diakses oleh pegawai terutama bagian Umum, dan mempunyai tempat penyimpanan data yang aman sehingga mencegah data-data yang ada tidak terjadi kesalahan posisi dalam pengarsipan dan pelaporan.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

      1. M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.
      2. D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.
      3. I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

      Elisitasi Tahap III

      Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

      1. T  : Technical
      2. O  : Operational
      3. E  : Economic
      4. L  : Low
      5. M  : Middle
      6. H  : High

      Elisitasi Draf Final

      Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Usulan Prosedur Yang Baru

      Urutan prosedur ini berisikan urutan proses surat masuk, surat keluar, serta pembuatan laporan. Usulan prosedur surat masuk yang datang diterima oleh user atau admin, kemudian dimasukkan ke dalam sistem dokumen surat masuk, lalu user atau admin menginput data surat masuk tersebut. Sedangkan usulan prosedur surat keluar user atau admin membuat surat keluar lalu diinput ke dalam sistem pendataan surat keluar. Dan dalam usulan prosedur laporan user atau admin cukup membuka sistem pendataan surat masuk dan surat keluar dan memilih menu laporan data surat untuk melihat laporan surat masuk dan surat keluar. Apabila user atau admin ingin mencetak laporan surat masuk dan surat keluar, user atau admin cukup menekan tombol print atau cetak.

      Diagram Rancangan Sistem

      Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Version 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state machine diagram, dan class diagram.

      Use Case Diagram yang di usulkan

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan

      Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram Sistem E-Document surat masuk dan surat keluar di Kecamatan Cipondoh diatas pada saat ini:

      1. Use case  : Master
        Aktor  : Admin
        Skenario  : Admin harus login terlebih dahulu. Kemudian dalam menu master hanya Admin yang dapat masuk untuk menampilkan tabel Pengguna, Pegawai, Penerima, Klasifikasi, dan Kode Klasifikasi.
      2. Use case : Transaksi
        Aktor  : Admin dan User
        Skenario : Jika Admin dan User ingin melakukan penginputan surat masuk dan surat keluar maka harus login terlebih dahulu.
      3. Use case  : Laporan
        Aktor  : Admin dan Camat atau Pimpinan
        Skenario  : Jika admin gudang ingin membuatkan laporan, admin harus login terlebih dahulu. Di dalam laporan terdapat 7 include, yaitu: laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan retur beli, laporan retur jual, laporan stok barang, laporan stok minim, dan laporan barang kadaluarsa. Laporan dapat dicetak oleh admin dan memberikan hasil laporan kepada pimpinan.


      Activity Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan

      Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan dengan sistem lama pada surat masuk dan surat keluar di Kecamatan Cipondoh diatas pada saat ini :

      1. Penginputan pada sistem lama menggunakan Microsoft Excel dan buku sebagai medianya, tetapi dalam sistem usulan menggunakan Web E-Document surat masuk dan surat keluar, dengan menu Transaksi atau menu Master untuk Admin.
      2. Pada sistem lama bagian umum harus mencatat setiap surat yang ada satu persatu serta mencari jika diperlukan, sedangkan sistem usulan hanya perlu mengedit dan mencetak jika diperlukan tanpa harus mencatat dan membuatnya dari awal dalam menu laporan. sistem usulan memiliki beberapa penjelasan sabagai berikut :
      1. 1 (satu) initial node, sebagai objek yang di awali.
      2. 34 (tiga puluh empat) Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : login, verifikasi login, halaman utama, master, Pengguna, input penguna, view penguna, Pegawai, input pegawai, view pegawai, Penerima, input penerima, view penerima, Klasifikasi, input klasifikasi, view klasifikasi, Kode Klasifikasi, input kode klasifikasi, view kode klasifikasi, Transaksi, Surat Masuk, input surat masuk, view surat masuk, Surat Keluar, input surat keluar, view surat keluar, Laporan, laporan surat masuk, cetak, view, Laporan Surat Keluar, cetak, view, Logout.
      3. 3. 14 (empat belas) Fork Node, menjelaskan adanya beberapa aliran.
      4. 1 Decision Node, untuk membuat keputusan.
      5. 1 (satu) initial final node, yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur E-Document surat masuk dan surat keluar.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      Sequence Diagram Usulan Admin

      Gambar 4.3 Sequence diagram Usulan Admin

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram Admin untuk surat masuk dan surat keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan, yaitu admin.
      2. 6 (enam) LifeLine, yaitu Login, Halaman Utama, Master, Transaksi, Laporan, Logout.
      3. 11 (sebelas) message, yaitu Login dengan username dan password, verifikasi, pilih Halaman Utama, menampilkan Halaman Utama, pilih master, menmpilkan master, pilih transaksi, menampilkan transaksi, pilih laporan, menampilkan laporan, pilih logout.


      Sequence Diagram Usulan User

      Gambar 4.4 Sequence diagram Usulan User

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram User untuk surat masuk dan surat keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan, yaitu User.
      2. 4 (empat) LifeLine, yaitu Login, Home, Transaksi, Logout.
      3. 7 (tujuh) message, yaitu Login dengan username dan password, verifikasi, pilih Halaman Utama, menampilkan Halaman Utama, pilih transaksi, menampilkan transaksi, pilih logout.

      Sequence Diagram Usulan Camat

      Gambar 4.5 Sequence diagram Usulan Camat

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram Camat untuk surat masuk dan surat keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan, yaitu Camat/Pimpinan
      2. 4 (empat) LifeLine, yaitu Login, Halaman Utama, Laporan, Logout.
      3. 7 (tujuh) message, yaitu Login dengan username dan password, verifikasi, pilih Halaman Utama, menampilkan Halaman Utama, pilih laporan, menampilkan laporan, pilih logout.

      Rancangan Basis Data

      Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

      Hasil analisis pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

      Gambar 4.6 Class Diagram Usulan

      Berdasarkan gambar 4.6 Class Diagram yang diusulkan terdapat 7 (tujuh) Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama. Dan juga terdapat 5 (lima) association, digunakan untuk memodelkan relasi diantara objek.

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

      1. Nama File : tbl_surat_masuk
        Media : Harddisk
        Fungsi : Untuk menyimpan data dan input surat masuk
        Primary Key : id_urut_sm
        Panjang record : 170 karakter
      2. Tabel 4.1 Tabel Surat Masuk

      3. Nama File : tbl_surat_keluar
        Media : Harddisk
        Fungsi : Untuk menyimpan data dan input surat keluar
        Primary Key : id_urut_sk
        Panjang record : 71 karakter
      4. Tabel 4.2 Tabel Surat Keluar

      5. Nama File : tbl_klasifikasi
        Media : Harddisk
        Fungsi : Untuk menyimpan data klasifikasi surat masuk dan surat keluar
        Primary Key : kode_klasifikasi
        Panjang record : 53 karakter
      6. Tabel 4.3 Tabel Klasifikasi

      7. Nama File : tbl_sub_klasifikasi
        Media : Harddisk
        Fungsi : Untuk menyimpan data sub klasifikasi surat
        Primary Key : kode_sub_klasifikasi
        Panjang record : 53 karakter
      8. Tabel 4.4 Tabel Sub Klasifikasi

      9. Nama File : tbl_login
        Media : Harddisk
        Fungsi : Untuk menyimpan data yang akan login
        Primary Key : id
        Panjang record : 25 karakter
      10. Tabel 4.5 Tabel Login

      11. Nama File : tbl_pegawai
        Media : Harddisk
        Fungsi : Untuk menyimpan data pegawai
        Primary Key : nip
        Panjang record : 50 karakter
      12. Tabel 4.6 Tabel Pegawai

      13. Nama File : tbl_penerima
        Media : Harddisk
        Fungsi : Untuk menyimpan data penerima surat
        Primary Key : id_penerima
        Panjang record : 23 karakter
      14. Tabel 4.7 Tabel Penerima


        Rancangan Program

        HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

        Gambar 4.7 HIPO

        Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut, yaitu:

        1. Nama program : Login
          Fungsi program : Untuk masuk ke dalam menu utama Sistem E-document Surat Masuk dan Surat Keluar Berbasis WEB di Kecamatan Cipondoh
          Bahasa Pemrograman : PHP
          Proses program :
          1. Jalankan program
          2. Menampilkan halaman login, lalu input username dan password
          3. Klik login untuk menyatakan bahwa username dan password sudah benar dan jika benar maka akan masuk ke dalam halaman utama
          4. Jika salah memasukan username dan password maka akan muncul pesan “Username dan Password Salah!!!”
        2. Nama program : Halaman Utama (Home)
          Fungsi program : Untuk menampilkan menu pilihan program yang terdapat di dalam sistem
          Bahasa Pemrograman : PHP
          Proses program : Ketika berhasil login Halaman utama adalah tampilan awal, lalu pilih menu master dan terdapat beberapa sub menu, yaitu terdiri dari: Master, Transaksi, Laporan, dan Logout.
        3. Nama program : Master
          Fungsi program : Sebagai menu yang hanya admin yang dapat mengatur dalam Sistem E-document Surat Masuk dan Surat Keluar
          Bahasa Pemrograman : PHP
          Proses program : Ketika admin klik menu master terdapat beberapa pilihan yaitu : Pengguna, Pegawai, Penerima, Klasifikasi, Sub Klasifikasi.
        4. Nama program : Transaksi
          Fungsi program : Untuk mengelolah dan menginput data surat masuk dan surat keluar
          Bahasa Pemrograman : PHP
          Proses program : Pada halaman utama terdapat menu transaksi yang memiliki sub menu diantaranya : surat masuk, dan surat keluar.
        5. Nama program : Laporan
          Fungsi program : Untuk menampilkan dan mencetak laporan perbulan surat masuk dan surat keluar
          Bahasa Pemrograman : PHP
          Proses program : Pada halaman utama terdapat menu laporan yang juga memiliki sub menu diantaranya : laporan surat masuk, dan laporan surat keluar.
        6. Nama program : Logout
          Fungsi program : Untuk keluar dari program halaman utama
          Bahasa Pemrograman : PHP
          Proses program : Dapat melakukan klik pada menu “Logout” untuk dapat keluar dari Sistem E-Document Surat Masuk dan Surat Keluar.

        Rancangan Prototype

        Tahap ini merupakan gambaran yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem E-Document Surat Masuk dan Surat Keluar yang akan dibuat, yaitu:

        Prototype Layar Menu Login

        Gambar 4.8 Prototype Layar Menu Login

        Prototype Halaman Utama

        Gambar 4.9 Prototype Halaman Utama

        Prototype Menu Pengguna

        Gambar 4.10 Prototype Menu Pengguna

        Prototype Menu Penerima

        Gambar 4.11 Prototype Menu Penerima

        Prototype Menu Klasifikasi

        Gambar 4.12 Prototype Menu Klasifikasi

        Prototype Menu Sub Klasifikasi

        Gambar 4.13 Prototype Menu Sub Klasifikasi

        Prototype Menu Surat Masuk

        Gambar 4.14 Prototype Menu Surat Masuk

        Prototype Menu Surat Keluar

        Gambar 4.15 Prototype Menu Surat Keluar

        Prototype Menu Laporan Surat Masuk

        Gambar 4.16 Prototype Menu Laporan Surat Masuk

        Prototype Menu Laporan Surat Keluar

        Gambar 4.17 Prototype Menu Laporan Surat Keluar

        Tampilan Menu Login

        Gambar 4.18 Tampilan Menu Login

        Tampilan Menu Halaman Utama

        Berikut ini adalah tampilan halaman utama dan menu-menu pada sistem E-Document Surat Masuk dan Surat Keluar.

        Gambar 4.19 Tampilan Menu Halaman Utama

        Tampilan Menu Pengguna

        Berikut ini adalah tampilan menu pengguna yang terdapat pada menu master untuk membuat dan mengubah usename dan password yang hanya bisa dilakukan oleh 1 (satu) actor yaitu admin.

        Gambar 4.20 Tampilan Menu Pengguna

        Tampilan Menu Penerima

        Berikut ini adalah tampilan menu penerima yang terdapat pada menu master yang digunakan untuk menginput nama penerima surat masuk di Kecamatan Cipondoh.

        Gambar 4.21 Tampilan Menu Penerima

        Tampilan Menu Klasifikasi

        Berikut ini adalah tampilan menu klasifikasi yang terdapat pada menu master yang digunakan untuk menginput klasifikasi surat masuk dan surat keluar.

        Gambar 4.22 Tampilan Menu Klasifikasi

        Tampilan Menu Sub Klasifikasi

        Berikut ini adalah tampilan menu sub klasifikasi yang terdapat pada menu master yang digunakan untuk menginputkan sub klasifikasi surat masuk dan surat keluar.

        Gambar 4.23 Tampilan Menu Sub Klasifikasi

        Tampilan Menu Surat Masuk

        Berikut ini adalah tampilan menu surat masuk yang terdapat pada menu transaksi yang digunakan untuk mendata atau menginput surat yang masuk.

        Gambar 4.24 Tampilan Menu Surat Masuk

        Tampilan Menu Surat Keluar

        Berikut ini adalah tampilan menu surat keluar yang terdapat padn menu transaksi yang digunakan untuk mendata dan menginput surat keluar.

        Gambar 4.25 Tampilan Menu Surat Keluar

        Tampilan Menu Laporan Surat Masuk

        Berikut ini adalah tampilan menu laporan surat masuk yang terdapat dalam menu laporan, di dalam menu ini bagian umum dapat melakukan cetak laporan surat masuk per periode berdasarkan tanggal.

        Gambar 4.26 Tampilan Menu Laporan Surat Masuk

        Tampilan Menu Laporan Surat Keluar

        Berikut ini adalah tampilan menu laporan surat keluar yang terdapat dalam menu laporan, di dalam menu ini bagian umum dapat melakukan cetak laporan surat keluar per periode berdasarkan tanggal.

        Gambar 4.23 Tampilan Menu Sub Klasifikasi

        Konfigurasi Sistem

        Spesifikasi Hardware

        Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

        1. Processor  : Intel Core i5Intel Core i7-5960X
        2. Monitor  : 27.0” LCD
        3. RAM  : 4 GB
        4. Hardisk  : 500 GB
        5. Mouse  : Optik
        6. Printer  : Inkjet Multi Function Printer

        Aplikasi Yang Digunakan

        Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

        1. Sistem Operasi Windows 8
        2. Microsoft Office 2007
        3. Xampp
        4. Dreamweaver CS6
        5. Visual Paradigm for UML 6.4
        6. MySQL

        Hak Akses

        Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (tiga) orang, yaitu admin dari Bagian Umum yang bertugas sebagai pengendali sistem, user dari Bagian Umum lain yang menggantikan admin jika admin sedang tidak ada, dan Camat yang memimpin di Kecamatan Cipondoh.

        Testing

        Metode Implementasi

        Implementasi program Sistem E-Document Surat Masuk dan Surat Keluar ini dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

        Pengujian Blackbox

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem E-Document Surat Masuk dan Surat Keluar Di Kecamatan Cipondoh untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut :

        Pengujian Black Box Pada Menu Login Admin

        Tabel 4.8 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Login Admin

        Pengujian Black Box Pada Menu Pengguna

        Tabel 4.9 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Pengguna

        Pengujian Black Box Pada Menu Penerima

        Tabel 4.10 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Penerima

        Pengujian Black Box Pada Menu Klasifikasi

        Tabel 4.11 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Klasifikasi

        Pengujian Black Box Pada Menu Sub Klasifikasi

        Tabel 4.12 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Sub Klasifikasi

        Pengujian Black Box Pada Menu Input Surat Masuk

        Tabel 4.13 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Surat Masuk

        Pengujian Black Box Pada Menu Input Surat Keluar

        Tabel 4.14 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Surat Keluar


        Pengujian Black Box Pada Menu Laporan Surat Masuk

        Tabel 4.15 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Laporan Surat Masuk

        Pengujian Black Box Pada Menu Laporan Surat Keluar

        Tabel 4.16 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Laporan Surat Keluar

        Evaluasi

        Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan atau instansi.

        Schedulle Implementasi

        Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem E-Document Surat Masuk dan Surat Keluar Berbasis Web Di Kecamatan Cipondoh”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

        Tabel 4.17 Schedulle Implementasi

        Estimasi Biaya

        Pada estimasi biaya ini berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan/instansi.

        Tabel 4.18 Estimasi Biaya

        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka di dapatkan beberapa kesimpulan, sebagai berikut :

        1. Bahwa prosedur pengolahan surat masuk dan surat keluar di Kecamatan Cipondoh dipegang oleh Bagian Umum dan masih dilakukan secara konvensional dengan proses pencatatannya masih menggunakan buku, sehingga sering terjadi kehilangan data dan proses pengolahan data surat belum berjalan maksimal dikarenakan belum terkomputerisasi. Dampak lain adalah memakan waktu lama dalam penyajian/pembuatan laporan.
        2. Berdasarkan hasil analisa terhadap prosedur pengolahan surat masuk dan surat keluar yang saat ini berjalan masih terdapat kendala yang dihadapi dalam pengarsipan surat masuk dan surat keluar sangatlah rumit, seperti pencatatan masih menggunakan buku agenda, berkas kadang sering tertukar bahkan hilang, dalam pencarian surat yang lama, serta dalam pembuatan laporan membutuhkan waktu lama hampir 8 bulan karena masih menggunakan aplikasi sederhana.
        3. Untuk membuat sistem pendataan surat masuk dan surat keluar dalam meningkatkan kinerja pegawai dibutuhkan suatu aplikasi E-Document dengan mengumpulkan kebutuhan sistem dimulai dari elisitasi, pengumpulan data, menganalisis sistem lama dan sistem baru dengan dua metode SWOT dan PIECES, melakukan perancangan dengan berfokus pada struktur data dengan menggunakan database MySQL, arsitektur perangkat lunak, dan representasi interface dengan menggunakan Website editor Adobe Dreamweaver CS6, dan detail (algoritma) procedural dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Processor) yang berkorelasi dengan XAMPP, serta melakukan pengujian dengan metode Blackbox Testing. Dibutuhkan juga media penyimpanan data serta keahlian sumber daya manusia yang mampu menggunakan aplikasi yang dirancang sehingga laporan yang dihasilkan datanya lebih akurat dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.

        Saran

        Setelah memberikan kesimpulan mengenai sistem E-Document surat masuk dan surat keluar yang sedang berjalan dan sistem yang dibangun, maka agar mencapai hasil optimal untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka saran dan pendapat penulis adalah sebagai berikut :

        1. Melakukan trainning atau pelatian bagi pegawai khususnya bagian umum, terhadap sistem yang baru agar sistem yang akan diterapkan dapat berjalan dengan baik sehingga tidak terjadi lagi kesalahan.
        2. Apabila sistem baru sudah berjalan, maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem, untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan pengembangan instansi tersebut.
        3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa atau peneliti yang mengambil judul penelitian yang sama untuk dapat mengembangakan sistem ini menjadi aplikasi yang canggih seperti menggunakan aplikasi mobile atau aplikasi yang lebih baik dari sebelumnya.

        Daftar Pustaka

        1. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
        2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 2,12 2,13 2,14 2,15 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
        3. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
        4. Sutarman, 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
        5. , Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. “Analisis Dan Desain Sistem Informasi”. Edisi III. Yogyakarta: Andi Offset.
        6. Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
        7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
        8. Humisar Hasugian dan Ahmad Nur Shidiq .2012. “Rancang Bangun Sistem Informasi Industri Kreatif Bidang Penyewaan Sarana Olah Raga”. Jakarta
        9. Aisyah, Siti, dkk. 2012. “Aplikasi Pengajuan Kredit Berbasis Web Pada PT . Adira Quantum Multifinance”. Jurnal CCIT
        10. Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation Sms Gateway In The Development Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.
        11. 11,0 11,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
        12. 12,0 12,1 Ainiyah, Siti. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi SMAN 6 Tangerang”. Tangerang: STMIK Raharja.
        13. Wetherbe, James. 2012 “PIECES Analysis”.
        14. Kurniadi, Nobel. 2012. “Membangun Sistem Informasi Kearsipan E-Document (Electronic Document).
        15. 15,0 15,1 15,2 15,3 15,4 Barthos, Basir. 2013. “Pengertian Seputar Surat”. Jakarta
        16. Ali. Fardin. 2012. Konsep Dasar Surat, Jakarta<.
        17. Harsono. DIR SDM, 2014. “Buku Panduan Kepegawaian”. Jakarta
        18. Pudjo, Prabowo Widodo. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika Bandung
        19. 19,0 19,1 Tanyanti. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor Dinas Koperasi Kota Tangerang Selatan”. Tangerang: STMIK Raharja
        20. Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
        21. 21,0 21,1 21,2 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
        22. 22,0 22,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
        23. 23,0 23,1 23,2 Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
        24. 24,0 24,1 Rahardja Untung, Hidayati, dan Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.4 No.3 – Mei 2011
        25. Warnars, Spits. 2014. “Perbandingan Penggunaan Database OLTP Dan Data Warehouse”. Tangerang: Jurnal CCIT VOL.8 NO.1 –September 2014
        26. 26,0 26,1 Oktavian. Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
        27. 27,0 27,1 27,2 27,3 27,4 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
        28. Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
        29. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Nugroho
        30. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Prasetio
        31. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Anhar
        32. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. “Pemograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: Graha Ilmu
        33. Sidik, Betha, dan Pohan Husni. 2012. “Pemograman Web Dengan HTML”. Bandung: Informatika Bandung
        34. 34,0 34,1 Hidayat, Rahmat. 2010. “Cara Praktis Membangun Website Gratis”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
        35. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama sutabri
        36. Praptiningsih. Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
        37. Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
        38. Frecilia, Yessi. 2015. “Implementasi Sistem Informasi RHJFOX Sebagai Media Diskusi Civitas Perguruan Tinggi Raharja Berbasis PHPBB”. Tangerang: STMIK Raharja
        39. Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
        40. Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
        41. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
        42. Yuniarti. 2010. “Konsep Literature Review”. Bandung

        Daftar Lampiran

        DAFTAR LAMPIRAN

        LAMPIRAN A

        Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:
        Lampiran A.1  : Validasi Skripsi
        Lampiran A.2  : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
        Lampiran A.3  : Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
        Lampiran A.4  : Surat Pengantar Observasi Skripsi
        Lampiran A.5  : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
        Lampiran A.6  : Kartu Bimbingan Skripsi
        Lampiran A.7  : Daftar Nilai
        Lampiran A.8  : Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
        Lampiran A.9  : Formulir Seminar Proposal Skripsi
        Lampiran A.10 :Formulir Final Presentasi Skripsi
        Lampiran A.11 : Daftar Riwayat Hidup
        Lampiran A.12 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
        Lampiran A.13 : Sertifikat Prospek 2011
        Lampiran A.14 : Sertifikat Jurnal dan Pemberitahuan Penerimaan Makalah
        Lampiran A.15 : Sertifikat Toefl
        Lampiran A.16 : Sertifikat Seminar Internasional
        Lampiran A.17 : Sertifikat Seminar Nasional
        Lampiran A.18 : Sertifikat Raharja Career
        Lampiran A.19 : Ijazah SMA

        LAMPIRAN B

        Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:
        Lampiran B.1  : Hasil Wawancara di Kecamatan Cipondoh
        Lampiran B.2  : Bukti Observasi
        Lampiran B.3  : Kertas Faktur
        Lampiran B.4  : Surat Keterangan Dari Kecamatan Cipondoh
        Lampiran B.5  : Surat Implementasi Dari Kecamatan Cipondoh

        LAMPIRAN C

        Pada “Lampiran C” ini berisi tentang berkas-berkas hasil rancangan yang ada pada BAB IV, diantaranya yaitu:
        Lampiran C.1  : Printscreen Halaman Login
        Lampiran C.2  : Printscreen Halaman Utama atau Home
        Lampiran C.3  : Printscreen Halaman Menu Master Pengguna
        Lampiran C.4  : Printscreen Halaman Menu Master Pegawai
        Lampiran C.5  : Printscreen Halaman Menu Master Penerima
        Lampiran C.6  : Printscreen Halaman Menu Master Klasifikasi
        Lampiran C.7  : Printscreen Halaman Menu Master Sub Klasifikasi
        Lampiran C.8  : Printscreen Halaman Menu Transaksi Surat Masuk


        Lampiran C.9  : Printscreen Halaman Menu Transaksi Surat Keluar
        Lampiran C.10  : Printscreen Halaman Menu Laporan Surat Masuk


        Lampiran C.11  : Printscreen Halaman Menu Laporan Surat Keluar

Contributors

Aldes17