SI1211473946: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
 
Baris 3.420: Baris 3.420:
 
<br />
 
<br />
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
 +
 +
 +
[[category : Skripsi 2016/2017]]
 +
[[category : Lock]]

Revisi terkini pada 5 Maret 2017 03.40


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

LEMBURAN KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT.GRHA

HUMANINDO MANAJEMEN

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM : 1211473946

NAMA : FITRIANA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

LEMBURAN KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT.GRHA

HUMANINDO MANAJEMEN


Disusun Oleh :

NIM
: 1211473946
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

LEMBURAN KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT.GRHA

HUMANINDO MANAJEMEN


Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473946
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 10020
   
NID : 05065




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

LEMBURAN KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT.GRHA

HUMANINDO MANAJEMEN



Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473946
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, ___________ 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

LEMBURAN KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT.GRHA

HUMANINDO MANAJEMEN


Disusun Oleh :

NIM
: 1211473946
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1211473946

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Teknologi Informasi (TI) yang semakin berkembang mendukung dalam seluruh kegiatan didalam perusahaan. Salah satu teknologi informasi tersebut adalah sistem informasi yaitu sistem informasi pengolahan data lemburan karyawan outsourcing pada PT Grha Humanindo Manajemen. Untuk memaksimalkan kinerja perusahaan, saat ini banyak perusahaan yang menuntut karyawannya untuk bekerja lebih giat, yang menyebabkan para karyawan tersebut bekerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan. Untuk itu, para perusahaan khusus-nya PT Grha Huamanindo Manajemen memberikan kompensasi berupa insentif/upah uang lembur yang akan dibayarkan disetiap bulannya. Pada proses pengajuanlembur karyawan saat ini membutuhkan waktu yang lama dan panjang. Salah satunya yaitu penulisan per Surat Perintah Kerja Lembur (SPKL) untuk per karyawan yang lembur mengingat jumlah karyawan yang lembur tidak sedikit. Kesalahan dalam perhitungan total lembur juga menjadi salah satu kendala. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah sistem yang dapat mempermudah proses pengajuan lembur karyawan dengan cepat dan akurat. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara, studi pustaka, interview dan elisitasi. Metode analisa dengan SWOT dan PIECES, dilanjutkan dengan pemrograman menggunakan PHP dan MySQL. Dengan sistem ini, para karyawan bisa melakukan atau membuat permintaan uang lembur dari mana saja secara online dan juga untuk pihak yang memberikan approval bisa dilakukan dari mana saja tanpa harus mendatangi atau menunggu berkas untuk di approve. Dengan adanya penelitian ini proses pengajuan lembur menjadi lebih efisien waktu dan para karyawan dapat bekerja lebih nyaman.

Kata kunci : karyawan, pengajuan, approval.




ABSTRACT

Information Technology (IT) is growing support all activities within the company. One information technology it is an information system that is processing information system Data overtime outsourced employees at PT Grha Humanindo Management. To maximize the performance company, many companies requires the employees to work harder,Make these employees work beyond working hours determined by the company. So, the company specialized its PT Grha Humanindo Management provide compensation, an incentive / reward overtime, which will be paid every month. Submission of employee overtime takes a long time process. One of them is writing Warrant Overtime (SPKL) for each employee overtime given the total of employees overtime is much. Errors in the calculation of total overtime also one of the obstacles. To overcome this necessary need a system that can simplify the process of filing overtime, quickly and accurately. In this research, the authors use data collection methods such as observation, interviews, literature review,interview and elicitation. Analyst method with SWOT and PIECES, followed by programming using PHP and MySQL. With this system, employees can do or make demand overtime payment from anywhere, by online and also for party giving approval can be do it from anywhere without come or wait for the file to approve. As is This research,overtime submission process becomes more efficient and employees can work more comfortably.

Keywords : employees, filing, approval








KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala bimbingan, berkat dan karunia-Nya serta kepada semuapihak yang telah turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini sehingga berjalan dengan baik dan tepat waktu yang diberijudul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA LEMBURAN KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT.GRHA HUMANINDO MANAJEMEN".

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penepaan ilmu dan merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa jenjang Sarjana jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penyusunan skripsi ini, penulis mengambil berdasarkan hasil penelitian observasi wawancara serta sumber literature yang mendukung skripsi. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Sutrisno, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah senantiasa membimbing, memberikan kritik dan saran serta motivasi kepada penulis.
  6. Seluruh karyawan PT. Grha Humanindo Manajemen yang telah membantu peneliti selama pembuatan laporan ini.
  7. Seluruh Dosen, Karyawan dan Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu, pelayanan fasilitasi demi kelancaran peneliti laporan.
  8. Kedua orang tua, suami yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi untuk keberhasilan peneliti.
  9. Rekan-rekan yang telah memberikan dukungan semangat untuk dapat menyelesaikan penelitian ini tepat waktu.
  10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Peneliti juga menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, Semoga penulisan skripsi ini bermanfat bagi pihak yang membutuhkannya dan pihak yang membacanya. Akhir kata peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pambaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanafaat dikemudian hari.


Tangerang, Januari 2017
(Fitriana)
NIM. 1214472768





Daftar isi



DAFTAR TABEL


Tabel 3.1. Tabel Hasil Analisa Kerja

Tabel 3.2. Tabel Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.3. Tabel Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.4. Tabel Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.5. Tabel Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.6. Tabel Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.7. Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8. Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9. Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10. Tabel Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan

Tabel 4.2. Tabel User

Tabel 4.3. Tabel tb_karyawan

Tabel 4.4. Tabel tb_manajer

Tabel 4.5. Tabel tb_departement

Tabel 4.6. Tabel tb_lembur

Tabel 4.7. Pengujian Black Box

Tabel 4.8. Akurasi sistem

Tabel 4.9. Pengolahan Jadwal (schedule) Implementasi

Tabel 4.10. Pengolahan Jadwal (schedule) Penerapan

Tabel 4.11. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Graha Humanindo Manajemen

Gambar 3.2. Diagram Value Chain

Gambar 3.3. Use Case Diagram yang berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram yang berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin

Gambar 4.3. Activity Diagram Karyawan

Gambar 4.4. Activity Diagram Supervisor

Gambar 4.5. Activity Diagram Manager

Gambar 4.6. Sequence Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.7. Sequence Diagram karyawan yang di usulkan

Gambar 4.8. Sequence Diagram supervisor yang di usulkan

Gambar 4.9. Sequence Diagram manajer yang di usulkan

Gambar 4.10. Class Diagram

Gambar 4.11. Flowchart Login

Gambar 4.12. Flowchart Data Karyawan

Gambar 4.13. Flowchart data manajer

Gambar 4.14. Flowchart data departement

Gambar 4.15. Flowchart hasil data lembur karyawan

Gambar 4.16. input pengajuan lembur

Gambar 4.17. Flowchart data pengajuan lembur

Gambar 4.18. Flowchart grafik lembur

Gambar 4.19. Flowchart laporan data lembur

Gambar 4.20. Prototype Tampilan Login

Gambar 4.21. Prototype Tampilan Home

Gambar 4.22. Prototype Tampilan Data karyawan

Gambar 4.23. Prototype Tampilan Input karyawan

Gambar 4.24. Prototype Tampilan Data manajer

Gambar 4.25. Prototype Tampilan Input manajer

Gambar 4.26. Prototype Tampilan data departement

Gambar 4.27. Prototype tampilan input departement

Gambar 4.28. Prototype Tampilan Input pengajuan lembur

Gambar 4.29. Prototype Tampilan Data pengajuan lembur

Gambar 4.30. Prototype Tampilan data lembur

Gambar 4.31. Prototype Tampilan tampilan data lembur tidak disetujui/setujui

Gambar 4.32. prototype tampilan data lembur pending tidak disetujui/setujui

Gambar 4.33. prototype tampilan grafik lembur

Gambar 4.34. Tampilan Login

Gambar 4.35. Tampilan Halaman Home Admin

Gambar 4.36. Tampilan Halaman Tambah data karyawan

Gambar 4.37. Tampilan Halaman data karyawan

Gambar 4.38. Tampilan Halaman supervisor

Gambar 4.39. Tampilan Halaman input lembur

Gambar 4.40. Tampilan Halaman data lembur

Gambar 4.41. Tampilan Halaman manajer

Gambar 4.42. Tampilan Halaman data pengajuan lembur

Gambar 4.43. Tampilan Halaman karyawan



DAFTAR SIMBOL

Tabel 1. Simbol Use Case Diagram

Tabel 2. Simbol Activity Diagram

Tabel 3. Simbol Sequence Diagram

Tabel 4. Simbol Flowchart





BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Teknologi informasi saat ini semakin meningkat dan perlu mendapatkan perhatian dalam hal proses dan penanganannya agar mendapatkan informasi yang bermanfaat dan tepat sasaran. kebutuhan sistem informasi mencakup hampir di segala ruang lingkup kehidupan. Setiap organisasi sangat membutuhkan informasi yang akurat, cepat, dan relevan. Namun dalam kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, dikarenakan kurang atau terbatasnya sistem informasi yang digunakan.

Salah satu perkembangan yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan yang dibutuhkan, oleh sebab itu kita harus dapat mengikuti era informasi dengan menggunakan alat pendukung pengolah data yaitu komputer, maka dengan adanya komputer semua bidang dalam perusahaan maupun instansi dapat menyajikan informasi yang cepat dan akurat, sehingga sistem akan dapat dikomputerisasikan.

Karyawan merupakan sumber daya yang mempunyai peran penting dalam mengoperasikan kegiatan operational, Dalam kegiatan operational karyawan dituntut untuk selalu memberikan kontribusi terbaik dalam melakukan pekerjaan yang tidak jarang banyak pegawai yang kerja overtime (lembur). Namun perusahaan memberikan kompensasi untuk masalah tersebut berupa insentif yang diberikan ke karyawan dan dihitung berdasarkan total jam lembur dalam sebulan.

Insentif uang lembur ini adalah hak para karyawan yang harus atau wajib dibayarkan oleh perusahaan. Namun untuk mendapatkan insentif atau uang lembur tersebut, karyawan harus mengisi Surat Perintah Lembur (SPL) perpegawai perhari dan mengumpulkan spl yang sudah mendapatkan tanda tangan dari supervisor ke managar , manager memeriksa kebenran spl ,lalu melalui jasa kurir dokumen teresebut diserahkan ke bagian akunting untuk di validasi dan kemudian bisa dilakukan transfer ke rekening karyawan.

Namun penulis melihat bahwa system yang sedang berjalan saat ini dirasa masih banyak kendala seperti Proses pembuatan Surat Perintah Lembur (SPL) perpegawai perhari kuantitasinya semakin bertambah maka kertas kerja yang dihasilkan semakin bertumpuk dan beban kerja bagi pegawai akan bertambah pula, sedang kan sistem yang digunakan dalam hal ini masih manual.Penghitungan jam lemburpun sering terjadi kesalahan, hal ini diketahui setelah para karyawan menerima lemburan pada setiap tanggal 15 setiapbulannya. Pada dasarnya semua yang dilakukan bertujuan agar sistem berjalan dengan baik, terutama kebutuhan mereka agar proses permintaan biaya lembur bisa diselesaikan dengan waktu yang lebih singkat. Sejalan dengan permasalahan di atas maka penulis mengambil judul “SISTEM PENGOLAHAN DATA LEMBURAN KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT.GRHA HUMANINDO MANAJEMEN”.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi permasalahan pada PT.Grha Humanindo Manajemen antara lain adalah :

  1. Kendala apa saja yang dialami dalam proses pengajuan biaya lembur pada PT.Grha Humanindo Manajemen?

  2. Bagaimanakah sistem berjalanpembuatan atau pengajuan permintaan biaya lembur saat ini yang telah diterapkan pada PT.Grha HumanindoManajemen?

  3. Bagaimana merancang sistem otomatisasi permintaan biaya lembur guna mengefektifkan proses pembayaran yang diusulkan ?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk lebih mengarahkan dalam melakukan penelitian agar sesuai dengan tujuan maka perlu ditentukan batasan dari permasalahan.Adapun batasan permasalahan yang akan dibahas yaitu proses pengolahan data lemburan karyawan outsourching pada PT. Grha Humanindo Manajemen.


Tujuan Penelitian

  1. Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu hasil penelitian ini nantinya mampu menyajikan suatu sarana yang memudahkan karyawan dalam membuat atau permintaan biaya lembur dan menerimanya lebih tepat waktu.

  2. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam proses pengajuan permintaan lembur

  3. Membangun sebuah sistem informasiyang lebih optimal dan efektif pada PT. Grha humanindo manajemen.


Manfaat Penelitian

  1. Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu dalam mendapatkan Approval.

  2. Dapat teridentifikasinya kendala dan permasalahan sehingga bisa lebih mempermudah dalam mengambil keputusan.

  3. Memudahkan dalam mengumpulkan informasi pada PT.grha humanindo manajemen dengan data yang akurat dan cepat.


Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Artinya bahwa kegiatan penelitian yang dilakukan didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Metode penelitian yang penulis lakukan di sini meliputi :

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observasi Research) , Pada metode ini penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada ke bagian admin dengan cara mengamati sumber serta mengumpulkan data dari bagian-bagian terkait yang berhubungan, baik berupa dokumen formulir, catatan-catatan, maupun laporan.

  2. Wawancara (Interview), Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung yaitu para Supervisor dan Head serta bagian Akunting yang berhubungan dengan proses Aproval dan Validasi dalam pembuatan atau permintaan biaya lembur dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  3. Studi Pustaka, Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan diinternet.

Metode Analisa

Dalam metode ini penulis menggunakan analisa sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths),kelemahan (weakness),kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT PIECES (Performance,Information,Economy,Control,Efficiency) dengan melakukan Analisis PIECES akan didapatkan masalah utama dan dapat melakukan peningkatan darisistem yang lama.

Selain itu penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek.

Kemudian penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.


Metode Perancangan

Pada tahap ini adalah tahap perancangan sistem yang digambarkan dengan menggunakan program visual paradigm berdasarkan hasil analisa yang ada, sehingga menghasilkan model baru yang di usulkan. Pada tahap ini juga penulis melakukan perancangan sistem informasi yang akan dibangun dengan tahapan teknik sebagai berikut:

Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram. PHP 5, merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. XAMPP 2.5, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.



Metode Prototype

Metode prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype throw away karena didalam pendekatan sistem prototype ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal. Penggunaan metode prototype throw away ini untuk meningkatkan analisa terhadap kebutuhan fungsional dari project yang ingin dibuat. proses testing dan perbaikan dapat dilakukan secara terus menerus.


Metode Testing

Dalam melakukan penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing, Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangann dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.


Sistematika Penelitian

Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam penyusunan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitan, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan topik yang dibahas berdasarkan beberapa referensi dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ketiga ini berisi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, pembahasan mengenai tugas dan wewenang, analisis sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi semua informasi yang berhubungan dengan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database dan tampilan program yang dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisis dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran yang dapat penulis berikan untuk lebih memaksimalkan kinerja sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN




BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Pengertian Sistem

Berikut ini adalah beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut McLeod dalam Yakub(Yakub, 2012:1)[1], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Nasaruddin, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (Januari 2013:226-227)[2], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.”

Menurut Jogiyanto dalam Jurnal CCIT Vol 7 No 1 (September 2013:116)[3], Pengertian sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur yaitu kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempuyai tujuan tertentu.Sistem juga dapat didefinisikan dengan pendekatan komponen yaitu kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13)[4], Suatu sistem mempunyai karateristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

a. Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besaryang disebut supra sistem.

b. Batasan Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, sehingga lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan subsistem dengan subsustem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian akan terjadi suatu integrasi yang membentuk satukesatuan.

e. Masukan Sistem (Input System)

Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Pengolahan Sistem (Processing System)

Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-bahan yang lainnya menjadi bahan jadi.

g. Keluaran Sistem (Output System)

Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk sub sistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnyaadalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

h. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

3. Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut Sutabri, 2012:15[4], :

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem persediaan barang dan lain-lain.

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem manusia yang melibatkan interaksi antara manusia disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system.

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem yang lainnya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:3)[5], “Data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana peryataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya.”

Menurut Situmorang (2010:1)[6], )“Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”. Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta(bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau personal. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang tercatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar suaraataupun tokoh namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti.


2. Pengertian Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[5], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut McLeod yang dikutip dari Yakub (2012:8)[1], Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Menurut Laudon (2012:6)[7], “Informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia”. Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penggunanya, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber infomas. Hubungan antara data dan informasi digambarkan sebagai berikut :

3. Kualitas Informasi

Menurut Mardi (2011:13)[8], kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya :

a. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relavansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

b. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

c. Akurat (Accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas dan mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

d. Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan

e. Efisien (efficiency), informasi harus efisien dalam memperolehnya.


Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau informasi berhubungan dengan keputusan, nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan seperti ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi dalam mengambil sebuah keputusan.

4. Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[5], Nilai ditentukan oleh lima hal yaitu:

a. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

b. Untuk mendapatkan pengalaman.

c. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

d. Untuk mengekstrak implikasikritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi.Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

e. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian bbesar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifnya.



Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13)[5], “Sistem informasi adalah sistem yang dapat di definisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.” Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri dari input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Maimunah dkk, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil keputusan”. (Jurnal CCIT, 2012:57)[9].

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengumpulkan (mendapatkan kembali), memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan dan pengontrolan keputusan suatu organisasi.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[4] mendefinisikan, sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), diantaranya:

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basisdata dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diiinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basisdata (Database Block)

Basisdata (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Control Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.


Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam Jurnal CCIT Vol-4 (2011:322)[10] mendefinisikan, Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Sutabri (2012:220)[4] mendefinisikan “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahap analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.


2. Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam Jurnal CCIT Vol-4 (2011:322)[10] mendefinisikan “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutabri (2012:220)[4] mendefinisikan, proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapaun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini adalah sebagai berikut:

a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

b. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

c. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

d. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.


Selama tahap analisis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan Penelitian Sistem, Ketika Perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukkan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

b. Mengorganisasikan Tim Proyek, Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

c. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi, Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

d. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem, Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

e. Menyiapkan Usulan Rancangan, Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.


f. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek, Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.



Konsep Dasar Analisa SWOT (Strenghts Weakness Oppportunities Threats)

1. Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[11], “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.”

Menurut Risza (2010:174)[12], “SWOT adalah suatu penelahaan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya.”

Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

a. Faktor Internal (Strength dan Weakness)

Faktor internal terdiri dari strength dan weakness yaitu faktor yang berasal dari dalam objek itu sendiri.

1. Strength (Kekuatan), Strength adalah sebuah faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam organisasi, dimana kekuatan disini meliputi semua komponen-komponen organisasi baik sumber daya maupun kemampuan yang dapat dioptimalkan sehingga bermakna positif untuk pengembangan organisasi atau pelaksanaan sebuah program kerja.

2. Weakness (Kelemahan), Weakness adalah suatu faktor kekuatan “yang seharusnya dimiliki oleh organisasi” namun tidak ada, yang akhirnya menjadi kelemahan dalam organisasi tersebut.


b. Faktor Eksternal (Opportunity dan Threat)

Faktor eksternal terdiri dari opportunity dan threat yaitu faktor yang berasal dari luar objek.

1. Opportunity (Pendukung), Opportunity merupakan faktor-faktor pendukung dalam pengembangan maupun stabilitas organisasi maupun pelaksanaan program kerja. Faktor pendukung ini merupakan faktor yang berasal luar organisasi, bukan dari dalam organisasi. Milsanya dukungan dari pemerintah, perkembangan teknologin dan lain-lain.

2. Threat (Penghambat atau ancaman), Threat merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancam perkembangan maupun stabilitas organisasi atau pelaksana program kerja, atau bahkan dapat mengancam keberadaan organisasi atau program kerja. Faktor ini juga berasal dari luar organisasi bukan dari dalam organisasi. Misalnya, kebijakan pemerintah yang merugikan, hilangnya sumber dana dan lain-lain.




HTML (Hypertext Markup Language)

1. Definisi HTML

Menurut Winarno dkk (2011:1)[13], “Core inti dari pemograman atau desain web adalah HTML, ini karena HTML merupakan bahasa yang dipahami oleh browser guna menampilkan halaman web yang bisa dilihat di browser.”

HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilah dan pemformatan konten di web.

HTML adalah bahasa pemograman yang bebas, dan tidak dimiliki oleh siapa pun, pengembangannya dilakukan banyak orang, banyak pihak di seluruh dunia dan bisa dikatakan sebagai sebuah bahasa yang dikembangkan bersama-sama secara global.

Menurut Asha Bhandari et al,International Journal of Computer Science and Information Technologies, (IJCSIT) Vol. 7 (6) , 2016, 2405-2408[14]. HTML: Hyper Text Mark up Language is the standard mark up language used to create web pages. Along with CSS, and JavaScript, HTML is a cornerstone technology used to create web pages, as well as to create graphical user interfaces for mobile and web applications. Web browsers can read HTML files and render them into visible or audible web pages.

2. Dokumen HTML

Menurut Winarno dkk (2011:2)[15], “Dokumen HTML adalah dokumen berbasis teks yang dapat diedit oleh editor teks apapun di sistem operasi apapun.”



Definisi Basis Data (Database)

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database. (Stephens dan Plew, 2013:337)[16]

Menurut Dan Michael A. Cortez, dkk, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.6 (2) (2015:1143)[17], “A database is a collection of information that is organized so that it can easily be retrieved, managed, and upload. In one view, databases can be classified according to types of content: bibliographic, full-text, numeric, and images.”

Menurut Untung Rahardja, dkk, dalam Jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011:238)[18], “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai representasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”



Teori Khusus

Metode Analisa Value Chain

1. Definisi Analisa Value Chain

Menurut Wisdaningrum (2013:41)[19],“ Rantai Nilai (Value Chain) menggambarkan cara untuk memandang suatu perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan”.

Menurut Dewi (2012:62)[20],Value Chain merupakan suatu metode untuk merinci suatu rangkaian dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan, menjadi kegiatan strategi yang relevan untuk memahami perilaku biaya dan perbedaan sumber daya”.

Menurut Porter dalam Wisdaningrum (2013:41)[19], Menurut Porter dalam Wisdaningrum (2013:41), “Analisis Value Chain merupakan alat analisis strategik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif”.

Berdasakan definisi di atas, maka dapat disimpulkan value chain adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui keunggulan kompetitor.

2. Kerangka Rantai Nilai (Value Chain)

Menurut Hitt dalam Wisdaningrum (2013:42)[19], kerangka rantai nilai membagi aktivitas dalam perusahaan menjadi dua kategori umum:

a. Aktivitas Primer (Primary Activities) , Aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualannya dan distribusinya ke para pembeli, dan servis setelah adanya penjualan.

b. Aktivitas Pendukung (Support Activities) , Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer dilakukan secara berkelanjutan.


Menurut Pears and Robinson dalam Wisdaningrum (2013:42)[19], berikut gambar yang menjelaskan mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan, yaitu:

1. Merancang perangkat lunak.

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.

3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.

4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.


Pengertian Web / Website

World Wide Web (www) lebih dikenal dengan web / website merupakan file teks yang berisi tag-tag dengan format Hyper Text Markup Language (HTML), link ke file-file grafik atau halaman web yang lain. File ini disimpan pada server web dan dapat diakses oleh komputer lain yang terhubung ke server, baik melalui Internet maupun LAN (Intranet).

Beberapa pendapat menjelaskan definisi website, antara lain :

Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing–masingdihubungkan dengan jaringan halaman (Hyperlink) (Jurnal CCIT. 2012: 112).

During the past few years the World Wide Web has emerged as prevalent and mostly accepted way of communication and information broadcasting. It provides a platform for exchanging a variety of information, ranging from research papers, and instructive substance, to multimedia content, software and personal logs (blogs). (Nayab Zya, Mohammad Suaib, M S Husain,”Web Personalization and Recommendation: A Review, IJCSIT-S134, ACEIT Conference Proceeding 2016).


Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut beberapa ahli berikut ini dikemukakan definisi UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut :

Menurut Widodo dan Herlawati, (2011:6)[21] “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:119)[22], “Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi, serta mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis. UML merupakan perkakas utama untuk analisis dan perancangan sistem berorientasi objek”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13)[23], “UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Menurut Maddirala Jagadish, dkk, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.5 (6) (2014:7245)[24], “UML is a general-purpose visual modeling language that is used to specify, visualize, construct, and document the artifacts of the software system. UML is a method for describing the system architecture in detail using the blueprint. UML represents a collection of best engineering practices that have proven successful in the modelling of large and complex systems. UML is a very important part of developing objects oriented software and the software development process.”


2. Tipe–Tipe Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yasin, Ferdi (2012:268)[25], Tipe-Tipe Diagram UML adalah:

1. Use Case Diagram

Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

1) Activity, yaitu notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan;

2) Transaction, yaitu notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran kontrol dari activity ke activity;

3) Decision, yaitu notasi yang menandakan kontrol cabang aliran berdasarkan decision point;

4) Syncronitation Bars, yaitu aliran kerja notasi yang menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum.

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu:

1) Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem;

2) Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

4. Class diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

2. Tujuan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yasin(2012:268)[25], Tujuan UML yaitu adalah:

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum;

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa;

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut kamus besar komputer dalam Warsito, dkk (2014 : 27)[26], “PHP adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain, PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source atau gratis. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”.

Menurut Madcoms (2011:49)[27], “Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemah baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang secara luas digunakan untuk pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

2. Cara Kerja PHP

Menurut Sibero (2012:49)[28], “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

Menurut Kustiyahningsih (2011:114)[27], “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprosesor) adalah skrip bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser”.

Berikut adalah uraian cara kerja PHP :

1. Server membaca permintaan dari client / browser.

2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

4. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

3. Keunggulan PHP

Menurut Winarno dan Ali (2011:9)[29], “Ada beberapa keunggulan PHP dibandingkan bahasa pemograman lain”, diantaranya:

1. Bahasa pemograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

2. Web server dari PHP dapat ditemukan dimana-mana antara lain apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang mudah.

3. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

4. PHP merupakan bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta dapat menjalankan perintah-perintah sistem.


Definisi XAMPP

Menurut Kartini (2013:27-26)[30], “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Menurut Kartini (2013:27-26)[30], “Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database) PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP adalah sebuah web server”.

Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.

3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.

5. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface).


Definisi MySQL

“MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.(Arief, 2011:151)[31]

MySQL adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source. SQL adalah bahasa standar untuk mengakses database dan didefinisikan dengan standar ANSI/ISO SQL. (Woro Widya, 2010 : 26)[32]

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan MySQL adalah suatu jenis database menggunakan SQL (Structured Query Language) yang dapat berjalan di berbagai platform.


Konsep Dasar Sublime Text

1. Definisi Sublime Text 3

Menurut Faridl (2015:3)[33], “Sublime text adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3”.

Sublime text mempunyai beberapa keunggulan-keunggulan yang dapat membantu pengguna dalam membuat sebuah web development.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan sublime text adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah web.


2. Keunggulan Sublime Text 3

Berikut keunggulan-keunggulan fitur yang dimiliki Sublime Text 3, yaitu:

1. Multiple Selection

Multiple Selection mempunyai fungsi untuk membuat perubahan pada sebuah kode pada waktu yang sama dan dalam baris yang berbeda. Multiple selection ini juga merupakan salah satu fitur unggulan dari Sublime Text 3. Kita dapat meletakkan kursor pada kode yang akan di ubah/edit, lalu tekan Ctrl+klik atau blok kode yang akan diubah kemudian Ctrl+D setelah itu kita dapat merubah kode secara bersamaan.

2. Command Pallete

Command Pallete mempunyai fungsi yang berguna untuk mengakses file shortcut dengan mudah. Untuk mencari file tersebut kita dapat tekan Ctrl+Shift+P, kemudian cari perintah yang kita inginkan.

3. Distraction Free Mode

Fitur ini mempunyai fungsi untuk merubah tampilan layar menjadi penuh dengan menekan SHIFT + F11. Fitur ini sangat dibutuhkan ketika pengguna ingin fokus pada pekerjaan yang sedang dikerjakannya.

4. Find in project

Fitur ini kita dapat mencari dan membuka file di dalam sebuah project dengan cepat dan mudah. Hanya dengan menekan Ctrl+P anda dapat mencari file yang diinginkan.

5. Plugin API Switch

Sublime Text mempunyai keunggulan dengan plugin yang berbasis Python Plugin API. Teks editor ini juga mempunyai plugin yang sangat beragam, dan ini dapat memudahkan pengguna dalam mengembangkan softwarenya.

6. Drag and Drop

Dalam teks editor ini pengguna dapat menyeret dan melepas file teks ke dalam editor yang akan membuka tab baru secara otomatis.

7. Split Editing

Di dalam fitur ini pengguna dapat mengedit file secara berdampingan dengan klik File->New menu into file.

8. Multi Platform

Sublime Text juga mempunyai keunggulan dalam berbagai platform. Sublime text sendiri sudah tersedia dalam berbagai platform sistem operasi, yaitu Windows, Linux, dan MacOS.


Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi SBlack Box Testing

Menurut pandangan beberapa ahli Black Box Testing dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[34], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Menurut Soetam Rizky (2011:264)[35], berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

Menurut pandangan beberapa ahli Black Box Testing dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan performa.

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?


Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

5. Melakukan pengujian.

6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.



Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011:116)[36], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Sulindawati (2010:8)[37], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambaran dari program sesuai langkah-langkah prosedur secara grafik.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut.


2. Cara Membuat Flowchart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart. Menurut Sulindawati (2010:8)[37], yaitu:

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.


Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisa SWOT

Menurut Yusmini (2011:68)[38], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)”

Menurut Rangkuti (2011:199), “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal”.

Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1. Kuadran I

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

2. Kuadran II

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

3. Kuadran III

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

4. Kuadran IV

Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.


Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan jelas mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).



Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi dan Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Guritno, dkk (2011:302)[39], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Elisitasi tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai MDI :

1) M, pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2) D, pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3) I, pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III

c. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasfikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

1) T, artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

2) O, artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan Requirement dalam sistem yang akan dikembangkan?

3) E, artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa opsi, yaitu :

1) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

2) Middle (M) : Mampu dikerjakan.

3) Low (L) : Mudah dikerjakan.


4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


2. Tujuan Elisitasi

Menurut Leffingwel dalam Siahaan, Daniel (2012:67)[40], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk :

1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem. Proses dalam pengembangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang berinteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran – sasaran yang harus dicapai tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih fokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.


3. Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Siahaan (2012:75)[40], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) kemana sistem atau produk akan ditempatkan.

3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim.

5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bisa teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.


Studi Pustaka (Literature Review)

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan dalam Rasdiana (2013:38)[41], “Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan literature review adalah berupa bahan uraian teori yang diperoleh yang digunakan untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian dan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian”.

Menurut Mulyandi (2013:17-153)[42], berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.


Manfaat Literature Review

Menurut Soleh (2013: 17-71)[43], berpendapat bahwa “Literatur review diperlukan sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjagan (idenfygaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui yang spesialis dan area penelitian dibidang yang sama”.


Literature Review

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya yaitu:

1. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Budi Asmoro, dari Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjudul “Perancangan Aplikasi Pembayaran Rekening Pamsimas Sumber Agung Di Desa Sukorejo Kabupaten Sragen Berbasis Web” pada tahun 2014. Penulis mencoba membuat sebuah aplikasi berbasis WEB menggunakan PHP dan MySQL sebagai bahasa pemrogramannya yang bertujuan untuk membantu proses manajemen dan pengelolaan data Pamsimas di Desa Sukorejo agar berjalan dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang akurat.

2. Penelitian Tugas Akhir yang dilakukan oleh Narulita Nova Iriliani, dari STMIK Raharja yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penerbitan Invoice Pada PT. Inko Sukses Jaya” pada tahun 2014. Perancangan sistem yang di buat adalah membuat sebuah sistem informasi terkomputerisasi berorientasi objek yang dirancang menggunakan Visual Basic, dan MySQL diharapkan dapat bekerja secara tepat, sistematis, cepat, akurat, dan lengkap dalam melakukan penginputan data transaksi, penghitungan dan penyimpanan.

3. Penelitian Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh Agus Umar Hamdani, dari Universitas Budi Luhur yang berjudul “Pemodelan Sistem Informasi Administrasi Proyek Desain Interior Studi Kasus: PT. Wang Interior Jakarta” pada tahun 2015. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metodologi Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) untuk pengembangan sistem, bahasa pemrograman menggunakan Microsoft Visual .Net 2008, software Database menggunakan MySQL dan pengujian sistem menggunakan Black Box Testing.

4. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Yeni Inayah Maryani, dari STMIK Raharja yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Biaya Perkuliahan Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global” pada tahun 2014. Perancangan sistem yang di buat adalah membuat sebuah sistem informasi terkomputerisasi yang dirancang menggunakan Visual Basic, dan MySQL diharapkan dapat mengoptimalkan kinerjanya.

5. Penelitian Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh Anak Agung Gde Satia Utama, SE.,M.Ak.,Ak.CA dari Universitas Airlangga yang berjudul “Rancangan Sistem Informasi Akuntansi Pengusahaan Jalan Tol Pada Badan Layanan Umum Pengembangan Wilayah Surabaya Madura” pada tahun 2013. Perancangan sistem yang di buat adalah membuat sebuah sistem informasi terkomputerisasi yang desain databasenya menggunakan DFD, Kamus Data dan data coding.

6. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Rini Istiana, dari STMIK Raharja yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan Pada Kantor Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang” pada tahun 2015. Perancangan aplikasi berbasis web yang di buat ini adalah membuat sebuah sistem informasi laporan keuangan terkomputerisasi yang dirancang software Dreamwever CS5, Php MyAdmin, dan Appserv. Diharapkan dapat bekerja secara tepat, akurat, dan terstruktur rapih dalam prosesnya.

Dari beberapa literatur review diatas, penelitian yang penyusun lakukan mendekati pada penelitian yang dilakukan oleh Narulita Nova Iriliani (2014) berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penerbitan Invoice Pada PT. Inko Sukses Jaya”. Dalam penelitian tersebut terdapat kesamaan dalam metode penelitian namun dalam penelitiannya penerbitan invoice yang dihasilkan hanya dalam sebatas jumlah invoice yang harus dibayarkan tanpa adanya double nomor invoice. Untuk itu dalam penelitian ini, penyusun ingin mengembangkan pembuatan aplikasi yang hasilnya tidak hanya dapat menerbitkan jumlah invoice yang harus dibayarkan tapi juga dapat menampilkan masa jatuh tempo tagihan invoice tersebut. Sehingga dapat menghasilkan suatu laporan yang lebih lengkap dan membantu dalam proses bisnis.





BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT Grha Humanindo Manajemen

Sejarah Singkat PT Grha Humanindo Manajemen

PT. Grha Humanindo Manajemen (GHM) adalah perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing Sumber Daya Manusia dan sebagai Badan Usaha Jasa Pengamanan dan Penyelamatan (BUJPP) yang didirikan padat ahun 1999. PT. Grha Humanindo Manajemen (GHM) hadir didukung oleh para profesional yang telah berpengalaman dalam bidang pengelolaan jasa outsourcing untuk membantu memecahkan masalah pengelolaan Sumber Daya Manusia yang merupakan faktor penting dalam sebuah proseskegiatan usaha.Menanggapi semakin meningkatnya kebutuhan perusahaan atas jasa outsourcing, namun pada umumnya masih banyak yang kesulitan untuk mencari vendor outsourcing, maka kami meluncurkan situs PT. Grha Humanindo Manajemen, yaitu GHM Online yang dapat memberikan informasi mengenai jasa outsourcing umumnya, services atau jasa-jasa yang kami berikan serta proses-proses yang diikuti untuk memulai kerjasama outsourcing dengan perusahaan kami.Melalui situs ini kami menyajikan kepada Anda, apa dan bagaimana GHM, disini Anda dapat melihat dan mengakses mengenai Profile dari GHM, Legalitas Usaha yang kami miliki, Organisasi Perusahaan, Daftar Pengalaman, Services yang kami berikan meliputi Bidang Security dan Non Security, Manajemen SDM yang kami outsource–kan dan Album Foto kegiatan GHM, dan berbagai fasilitas lainnya, seperti Buku Tamu, dan Kontak Kami.

Bergerak dalam bidang, OUTSOURCE SDM Dengan berbagai model kerjasama:

1. Kontrak kerja per SDM.

2. Kontrak Kerja Pekerjaan.

3. Kontrak Kerja Security.


Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan berhubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Berikut ini gambar struktur organisasi PT.Grha Humanindo Manajemen.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT.Grha huamanindo manajemen


Wewenang dan Tanggung Jawab

Untuk pembagian kerja dan jabatan masing-masing bagian memiliki tugas dan wewenang yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan antara lain yaitu :

1. Manajer Operasional

a. Memimpin operasional dan melakukan penilaian terhadap jadwal rapat secara berkala

b. Memantau dan memeriksa kegiatan sehari – hari sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

c. Menjaga dan memelihara sarana komunikasi demi menunjang kelancaran operasional sehari – hari

d. Mengkoordinasi seluruh kegiatan selama satu hari penuh secara spesifik dan satu bulan secara umum

e. Bertugas dan bertanggung jawab serta mengawasi penggunaan saran dan prasarana operasional

2. Manajer Keuangan dan Administrasi Umum

a. Bertanggung jawab atas seluruh penerimaan, pengeluaran, utang piutang, penyetoran serta penarikan di bank

b. Bertugas mengawasi pengeluaran transport dan administrasi atas dasar bentuk permintaan pembayaran

c. Bertugas dan bertanggung jawab atas laporan keuangan

d. Memeriksa laporan keuangan tiap bulannya dan setiap akhir tahun untuk jangka waktu

3. Departemen Keuangan

a. Bertanggung jawab atas seluruh penerimaan penjualan dan piutang serta setoran ataupun penarikan dari bank

b. Bertugas dan bertanggung jawab atas laporan keuangan

c. Bertanggung jawab atas laba dan rugi perusahaan

d. Bertanggung jawab penuh terhadap keadaan laporan keuangan tunai

e. Memeriksa dan menyesuaikan laporan atas rekonsiliasi bank

f. Bertanggung jawab atas semua laporan seperti penjualan, piutang, pembayaran utang, laporan pendapatan, pembuatan tagihan dan pembukuan

4. Check in / Pasasi

a. Mengeluarkan boarding pass penumpang

b. Memasukkan jumlah berat dan koli bagasi penumpang

c. Mengirim informasi tentang jumlah penumpang yang akan datang, singgah atau pindah pesawat (transfer), beserta bagasinya, demikian juga hal khusus seperti penumpang vip, orang buta, ibu mengandung dan sebagainya

d. Menyiapkan APB (Actual Passenger on Board) penumpang keseluruhan yang berangkat

e. Menyiapkan passenger manifes

5. Operasi / Operation

a. Mempersiapkan instruksi muatan ( loading instruction)

b. Membuat load trim atau “keseimbangan pesawat”

c. Mengirim data cuaca baik dari bandara keberangkatan maupun tujuan

d. Setelah pesawat berangkat maka bagian operasi akan mengirim ATD (Actual Time Departure) waktu nyata pesawat tinggal landas ETA (Estimate Time arrival)

e. Perkiraan waktu mendarat

f. Mengirim LDM

g. Memasukkan dalam fuel (bahan bakar) yang akan dihabiskan pesawat, mulai dari pesawat bergerak sampai landing ditempat tujuan

h. Memasukkan data Cargo dan Mail yang akan diterbangkan apakah ada yang spesial atau tidak

6. Lost dan Found

a. Mengawasi bagasi penumpang yang datang maupun yang akan diberangkatkan

b. Berkoordinasi dengan Loading Master demi kelancaran dalam pengiriman bagasi dari pesawat menuju ruang pengambilan bagasi

c. Mencocokkan potongan nomor bagasi dengan nomor yang tertempel pada bagasi

d. Berhubungan dengan petugas Lost And Found di seluruh bandara yang ada di Indonesia

e. Mengecek berita di telex

f. Membantu proses pencarian bagasi penumpang yang hilang.

7. Cargo

a. Menyiapkan semua cargo / surat pos yang akan dikirim

b. Menyiapkan Manifest Muatan

c. Melaporkan jumlah cargo / mail (surat pos) yang akan diberangkatkan kebagian operasional

d. Menyimpan barang di gudang ekspor sampai tiba waktunya untuk dimasukkan ke dalam pesawat

e. Menyimpan barang di gudang impor setelah diturunkan dari pesawat dan menunggu pemilik cargo / pos surat datang mengambilnya sesuai dengan Air Way Bill yang tercantum.


Visi dan Misi Perusahaan

Adapun Visi dan Misi perusahaan pada PT.Grha Humanindo Manajemen adalah sebagai berikut:

1. Visi perusahaan

Sebagai bagian dari komponen bangsa, para pendiri bercita-cita untuk mengembangkan usaha yang dapat menjadi tolok ukur dari perusahaan sejenis melalui Visi “menjadi perusahaan yang menjadi standar kualitas di dalam negeri dan diakui di luar negeri”.


2. Misi perusahaan

Menumbuhkembangkan budaya saling menghargai diantara karyawan dan perusahaan




Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa

Adapun metode analisa yang penulis gunakan untuk menggambarkan sistem yang berjalan pada PT. Grha humanindo manajemen adalah Value Chain. Berikut ini penggambaran metode analisa pada PT. Grha humanindo manajemen.

Gambar 3.2 Metode Analisa Sistem Value Chain

1. Primary activities (Aktifitas Utama)

Aktivitas utama yang terdapat pada analisis value chain pada perancangan sistem informasi pengolahan data lemburan karywan outsourcing PT.Grha Humanindo Manajemen , adalah sebagai berikut:

a. Inbound Logistics : Pembuatan form request expense, Membuat rekapan dari kesuluruhan form request

b. Operations : Proses verifikasi kesesuaian dokument, Proses validasi kelengkapan dokumen

c. Outbond Logistics : Memberikan approval untuk data yang sudah sesuai, Memberikan reject untuk data yang tidak sesuai, Mengumpulkan semua form untuk di arsip

d. Marketing and Sales : None

e. Service : konfirmasi via email setelah proses pembayaran selesai.

2. Support activities (Aktifitas pendukung)

a. Human Resources Management, Aktivitas kepegawaian adalah aktivitas pengelolaan sumber daya manusia, dan yang terlibat dalam sistem ini adalah kurir atau driver.

b. Research, Technology & Development

1. Konfirmasi kelengkapan dokumen via email

2. Ms. Office word dan excel

c. Procurement, none.


Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya, yang dapat berupa orang ataupun sistem lainnya yang dapat memberikan input ataupun output terhadap sistem ini.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi didalam sistem maka penelitian terhadap sistem ini hanya dibatasi hanya pada masalah sistem informasi pengolahan data lemburan karyawan outsourcing pada PT. Grha humanindo manajemen yaitu meliputi pengajuan lembur.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur sistem berjalan yang dibahas disini merupakan prosedur sistem pengolahan data lembur pada PT Grha Humanindo Manajemen yang berupa urutan proses-proses dari pembuatan hingga pembayaran yang meliputi :

1. Prosedur membuat form lembur

a. Staff mengisi form lembur yang diberikan oleh Supervisor.

b. Staff menyerahkan form lembur yang telah diisi ke Supervisor


2. Prosedur approval spvr

a. Supervisor memeriksa dan menandatangani form lembur


3. Prosedur Approval Manager

a. Supervisor menyerahkan semua form ke manager

b. Manager verifikasi kelengkapan dokumen.

c. Manager validasi data.

d. Memberikan Approval untuk data yang sudah sesuai dan reject untuk yang belum sesuai.

e. Menyerahkan data yang sudah sesuai ke bagian Accounting.

4. Prosedure Accounting

a. Merekap data lemburan

b. Proses pembayaran



Penggambaran Prosedur Sistem Berjalan dalam Diagram UML

Untuk menggambarkan prosedur sistem yang berjalan pada sistem pengajuan lembur pada PT.Grha Humanindo Manajemen , penulis menggunakan diagram-diagram Unified Modeling Language (UML) dalam bentuk use case diagram dan activity diagram agar lebih mudah untuk menganalisa sistem yang berjalan dan dapat diketahui permasalahan yang ada serta dapat diketahui alternatif pemecahan masalahnya.

Berikut ini diagram UML prosedur sistem berjalan pada proses pengajuan lembur :

1. Use Case Diagram yang sedang berjalan

Pada use case diagram ini, akan memperlihatkan siapa saja aktor yang ada serta case(proses) yang ada dalam sistem

Gambar 3.3 Use Case Diagram yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa  :

1. Nama Use Case : Staff mengisi form

Actor : Staff

Keterangan : Staff mengisi form yang di berikan oleh Supervisor

2. Nama Use Case : Staff Menyerahkan Form

Actor : Staff

Keterangan : Staff Menyerahkan Kembali Form Request

3. Nama Use Case : SPV mengumpukan form

Actor : Supervisor

Keterangan : Supervisor menandatangani semua form request yang sudah diisi oleh para staff

4. Nama Use Case : SPV menyerahkan form

Actor : Supervisor

Keterangan  : Supervisor menyerahkan semua form request ke manager

5. Nama Use Case  : Verifikasi dokumen.

Actor : Manager

Keterangan : Manager verifikasi kelengkapan dokumen dari data yang di terima, jika tidak lengkap maka dokumen di kembalikan ke staff.

6. Nama Use Case : manager menandatangani form lembur

Actor : Manager

Keterangan  :.manager menandatangani form lembur

7. Nama Use Case : MGR Menyerahkan data.

Actor : Manager

Keterangan  : Manager menyerahkan seluruh data yang telah sesuai ke accounting


2. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaima mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram akan menggambarkan alur kegiatan yang dilakukan oleh aktor-aktor terhadap case-case pada sistem, seperti yang terlihat pada gambar 3.4 di bawah.

Gambar 3.4 Activity Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4di atas dapat disimpulkan bahwa :

a. Initial node terdapat pada objek yang diawali.

b. Empat actor yaitu, Supervisor, Staff, Manager dan Accounting.

c. 9 action yaitu, mulai dari pengisianform lembur oleh staff sampai proses pembayaran oleh accunting

d. Satu Join Node.

e. Final node terdapat pada objek yang diakhiri.


Metode Analisa PIECES

1. Performance (Kinerja)

Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik

Tabel 3.1 Tabel Hasil Analisa Kinerja

2. Information (Informasi)

Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

Tabel 3.2 Tabel Hasil Analisa Informasi

3. Economy (Ekonomi)

Sistem yang ada saat ini masih konvensional, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data transaksi pembayaran, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

Tabel 3.3 Tabel Hasil Analisa Ekonomi

4. Control (Kontrol)

Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisa Kontrol

5. Efficiency (Efisiensi)

Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.

Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisa Efisiensi

6. Service (Pelayanan)

Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi sekolah. Suatu lembaga pendidikan akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen yaitu para siswa sehingga konsumen merasa puas, hal itu yang menjadi tujuan utama dari lembaga pendidikan berkualitas.

Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa Pelayanan


Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut  :

a. Processor  : Intel Pentium P6200

b. Monitor : LCD 14”

c. RAM : 1 GB

d. Hard Disk : 320 GB HDD

e. Keyboard : Standar

f. Printer : Deskjet


Spesifikasi Software

a. Microsoft Windows 7

b. Microsoft Office 2007

c. Data base : SQL server


Hak Akses (Brainware)

a. Staff

b. Supervisor

c. Head/Manager

d. Accounting


Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan penulis di atas, permasalahan yang dihadapi pada sistem pengajuan upah lembur yang berjalan di PT.graha humanindo manajemen adalah :

1. Proses yang berjalan masih menggunakan cara-cara yang konvensional atau manual seperti dalam pembuatan form request yang masih di tulis tangan.

2. Proses Approval yang tidak efisien sehingga memakan waktu yang cukup lama.

3. Masih menggunakan jasa kurir untuk mengantarkan form ke bagian Accounting karena letak kantor nya yang berbeda sehingga bisa memperlambat proses approval di accounting .

4. Tidak bekerja secara live atau jumlah lembur yang tidak sesuai karena ada kesalahan penginputan data


Analisa Kebutuhan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana dalam penyediaan informasi sebagai pendukung suatu pengolahan data lembur yang membutuhkan waktu dalam pendataan . Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informasi perancangan sistem informasi pengolahan data lemburan , yang akan mengurangi kendala-kendala yang terjadi, sehingga akan mempermudah atau mempercepat dalam proses pengajuan lembur agar suatu data menjadi jelas dan rapi.

Sistem yang lebih baik akan meningkatkan kualitas kinerja seseorang, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain :

1. Kegiatan atau proses pengajuan lembur dilakukan secara sistem , untuk mempermudah input data, menghemat waktu dan relatif lebih rapi juga dapat meminimalisasikan terjadinya kesalahan.

2. Sistem mempermudah dalam proses kegiatan input data lembur, dan juga update data lembur yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan sistem yang berjalan.

3. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh sekretaris camat dan camat.


Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada dan analisis di PT. grha humanindo manajemen terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut:

1. Membangun suatu aplikasi sistem dekstop dengan visual basic agar memudahkan admin membuat laporan.

2. Membangun sistem berbasis web local host yang dibutuhkan oleh admin agar mempermudah pekerjaannya.

Penulis akan membuat aplikasi sistem berupa desktop berbasis web local host agar memudahkan user membuat laporan dan membangun sistem yang dibutuhkan oleh user agar mempermudah pekerjaannya, mulai dengan pendataan lembur, dan laporan dat lembur , agar memudahkan user membuat laporan, oleh karena itu dalam perancangan sistem digunakan,. Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram. PHP 5, merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. XAMPP 2.5, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Menurut Hidayati dalam Guritno dkk. (2011:302)[39], “elisitasi tahap I merupakan seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara”. Elisitasi tahap 1 untuk perancangan system informasi pengolahan data lemburan karyawan outsourcing pada PT. grha humanindo manajame sebagai berikut:

Tabel 3.7 Tabel Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.


Elisitasi Tahap II

Elistasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elistasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential).Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminiasi.

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M : Mandatory (Yang diperlukan)

D : Desirable (Yang diinginkan)

I : Inessential (Yang tidak mutlak diinginkan)


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Medium, High), seperti ditampilkan pada tabel berikut:.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical

O : Operational

E : Economi

H : High

M : Middle

L : Low


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun perancangan sistem informasi pengolahan data lemburan PT.Grha humanindo manajemen . Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu perancangan sistem informasi pengolahan data lemburan PT.Grha humanindo manajemen.

Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah diadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, maka selanjutnya dibahas mengenai rancangan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan saat ini.

Untuk menganalisa dan merancang sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan proses sistem yang diusulkan sesuai prosedur dengan use case diagram, yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram diatas terdapat :

1. 1 (satu) sistem untuk mengolah data lembur.

2. 4 (empat) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Admin, Karyawan, Supervisor, Manajer.

3. 14 (empat belas) Use Case yang dapat dilakukan oleh aktor.


Adapun prosedur skenario dari use case Diagram yang diusulkan yaitu sebagai berikut :


1. Prosedur Login.

a. Use Case : Menampilkan halaman Login.

b. Aktor : Admin, Karyawan, Supervisor, Manager.

c. Skenario :

1) Aktor membuka aplikasi sistem informasi pengolahan data lenbur.

2) Sistem menampilkan halaman login.

3) Aktor melakukan login.

4) Sistem menampilkan halaman home.

2. Prosedur menampilkan halaman home.

a. Use Case : Menampilkan halaman Home.

b. Aktor : Admin, Karyawan, Supervisor, Manager.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor melakukan aktifitas lain atau menutup aplikasi.

3. Prosedur menampilkan data karyawan.

a. Use Case : Menampilkan data pelanggan.

b. Aktor : Admin, Supervisor, Manajer.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu karyawan.

4) Sistem menampilkan halaman data karyawan.

5) Aktor melihat data karyawan yang diinginkan.

4. Prosedur menampilkan halaman input data karyawan.

a. Use Case : Menampilkan input karyawan.

b. Aktor : Admin.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu karyawan.

4) Sistem menampilkan halaman data karyawan.

5) Aktor memilih Tambah karyawan.

6) Sistem menampilkan halaman input karyawan.

7) Aktor melakukan input data-data karyawan dengan benar.

8) Sistem menyimpan data karyawan ke database.

5. Prosedur menampilkan halaman input pengajuan lembur.

a. Use Case : Menampilkan input pengajuan lembur.

b. Aktor : Supervisor

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu input lembur.

4) Sistem menampilkan halaman input pengajuan lembur.

5) Aktor melakukan input pengajuan lembur dengan benar.

6) Sistem menyimpan pengajuan lembur ke database.

6. Prosedur menampilkan data pengajuan lembur.

a. Use Case : Menampilkan data pengajuan lembur

b. Aktor : Supervisor.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu data lembur kemudian pilih sub menu data lembur.

4) Sistem menampilkan halaman data lembur.

5) Aktor melakukan pencarian dengan kata kunci yang tersedia untuk menampilkan data lembur yang diinginkan.

6) Sistem menampilkan data lembur berdasarkan kata kunci pencarian.

7. Prosedur menampilkan halaman data dan input departement.

a. Use Case : Menampilkan data dan input departement.

b. Aktor : Admin, Manager pemasaran, Manager operasional, Manager keuangan.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu departement.

4) Sistem menampilkan halaman departement.

5) Aktor melihat data departement yang diinginkan atau input departement baru.

8. Prosedur menampilkan halaman data dan input manajer.

a. Use Case : Menampilkan data dan input manajer.

b. Aktor : Admin.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu manajer.

4) Sistem menampilkan halaman manajer.

5) Aktor melihat data manajer yang diinginkan atau input data manajer baru.

9. Prosedur menampilkan grafik data lembur.

a. Use Case : Menampilkan grafik data lembur.

b. Aktor : Supervisor, Manajer.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu data lembur kemudian pilih sub menu grafik lembur.

4) Sistem menampilkan halaman grafik data lembur.

5) Aktor melakukan pencarian dengan kata kunci yang tersedia untuk menampilkan grafik data lembur yang diinginkan.

6) Sistem menampilkan grafik lembur berdasarkan kata kunci pencarian.

10. Prosedur mengecek & approve pengajuan lembur.

a. Use Case : Mengecek & approve pengajuan lembur.

b. Aktor : Manager.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu data lembur kemudian pilih sub menu pengajuan lembur.

4) Sistem menampilkan halaman data pengajuan lembur.

5) Aktor melakukan pencarian dengan kata kunci yang tersedia untuk menampilkan data pengajuan lembur yang diinginkan untuk disetujui atau tidak disetujui.

11. Prosedur menampilkan laporan data lembur.

a. Use Case : Menampilkan laporan data lembur.

b. Aktor : Supervisor, Manajer.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu laporan lembur kemudian pilih sub menu laporan yang diinginkan.

4) Sistem menampilkan halaman laporan.

5) Aktor melakukan pencarian dengan kata kunci yang tersedia untuk menampilkan laporan data lembur yang diinginkan.

6) Sistem menampilkan laporan data lembur berdasarkan kata kunci pencarian.

12. Prosedur menampilkan data lembur karyawan.

a. Use Case : Menampilkan data lembur karyawan.

b. Aktor : Karyawan.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu data lembur.

4) Sistem menampilkan halaman data lembur.

13. Prosedur cetak laporan lembur.

a. Use Case : Cetak laporan data lembur.

b. Aktor : Supervisor, Manajer.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu laporan lembur kemudian pilih sub menu laporan yang diinginkan.

4) Sistem menampilkan halaman laporan.

5) Aktor melakukan pencarian dengan kata kunci yang tersedia untuk menampilkan laporan data lembur yang diinginkan.

6) Sistem menampilkan laporan data lembur berdasarkan kata kunci pencarian.

7) Aktor memilih cetak laporan.

8) Sistem mencetak laporan lembur.


Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram yang menggambarkan behaviour/kebiasaan kegiatan pada Sistem Informasi Pembayaran Jasa Kepabeanan, yaitu sebagai berikut :

1. Activity Diagram Admin.

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Admin yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 8 (delapan) Action, yaitu Membuka aplikasi sistem informasi pengolahan data lembur, Menampilkan menu login, Input username & password, Menampilkan halaman home, Melihat data & input karyawan, Melihat data & input departement, Melihat data & input manajer, Logout.

c. 1 (satu) Fork Node.

d. 1 (satu) Join Node.

e. 1 (satu) Decision Node.

f. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri.

2. Activity Diagram Karyawan.

Gambar 4.3. Activity Karyawan.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Karyawan yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 6 (enam) Action, yaitu Membuka aplikasi sistem informasi pengolahan data lembur, Menampilkan menu login, Input username & password, Menampilkan halaman home, Melihat data lembur karyawan, Logout.

c. 1 (satu) Decision Node.

d. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri.

3. Activity Diagram Supervisor.

Gambar 4.4. Activity Diagram Supervisor.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Supervisor yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 10 (sepuluh) Action, yaitu Membuka aplikasi sistem informasi pengolahan data lembur, Menampilkan menu login, Input username & password, Menampilkan halaman home, Melihat data & input pengajuan lembur, Melihat grafik data lembur, Melihat data karyawan, Melihat laporan data lembur, Cetak laporan data lembur, Logout.

c. 1 (satu) Fork Node.

d. 1 (satu) Join Node.

e. 1 (satu) Decision Node.

f. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri.

4. Activity Diagram Manager.

Gambar 4.5. Activity Diagram Manager.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Manager yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 10 (sepuluh) Action, yaitu Membuka aplikasi sistem informasi pengolahan data lembur, Menampilkan menu login, Input username & password, Menampilkan halaman home, Mengecek dan approve pengajuan lembur, Melihat grafik data lembur, Melihat data karyawan, Melihat laporan data lembur, Cetak laporan data lembur, Logout.

c. 1 (satu) Fork Node.

d. 1 (satu) Join Node.

e. 1 (satu) Decision Node.

f. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri.


Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Sequence Diagram Admin.

Gambar 4.6. Sequence Diagram Admin.

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Admin yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Admin.

2. 6 (enam) lifeline, yaitu : Login, Home, Melihat data & input karyawan, Melihat data & input departement, Melihat data & input manajer, Logout.

3. 8 (delapan) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

2. Sequence Diagram Manager Karyawan.

Gambar 4.7. Sequence Diagram Karyawan.

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Manager Pemasaran yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Karyawan.

2. 9 (sembilan) lifeline, yaitu : Login, Home, Menu pelanggan, Menu pemesanan, Data daftar kontainer, Data kapal, Data invoice, Menu laporan, Logout.

3. 11 (sebelas) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

3. Sequence Diagram Supervisor.

Gambar 4.8. Sequence Diagram Supervisor.

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Supervisor yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Supervisor.

2. 8 (delapan) lifeline, yaitu : Login, Home, Data karyawan, Menu grafik lembur, Melihat data & input pengajuan lembur, Laporan data lembur, Cetak laporan lembur, Logout.

3. 10 (sepuluh) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

4. Sequence Diagram Manager.

Gambar 4.9. Sequence Diagram Manager.

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Manager yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Manager.

2. 8 (delapan) lifeline, yaitu : Login, Home, Data karyawan, Menu grafik lembur, Pengajuan data lembur, Laporan lembur, Cetak laporan lembur, Logout.

3. 10 (sepuluh) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan


Rancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.

Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data dengan class diagram dan spesifikasi basis data.


Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinsalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.10. Class Diagram yang diusulkan.

Berdasarkan gambar 4.10 Class Diagram system yang diusulkan terdapat 8 Class yaitu terdiri dari :

1. Class user

2. Class tb_manajer

3. Class tb_karyawan

4. Class tb_department

5. Class tb_lembur


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, primary key, panjang record, dll. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama File : File user

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_user

Tabel 4.2. Tabel user


2. Nama File : File Karyawan

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_karyawan, nip_karyawan

Tabel 4.3. Tabel tb_karyawan


3. Nama File : File Manager

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_manajer, nip_manajer

Tabel 4.4. Tabel tb_manajer


4. Nama File : File Departement

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_departement

Tabel 4.5. Tabel tb_departement


5. Nama File : File Perhitungan Lembur

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_lembur

Tabel 4.6. Tabel tb_lembur



Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut:

1. Flowchart Login.

Gambar 4.11. Flowchart Login.


2. Flowchart Data Karyawan..

Gambar 4.12. Flowchart Data Karyawan..


3. Flowchart Data Manajer.

Gambar 4.13. Flowchart Data Manajer.


4. Flowchart Data Departement.

Gambar 4.14. Flowchart Data Departement.


5. Flowchart Hasil Data Lembur Karyawan.

Gambar 4.15. Flowchart Hasil Data Lembur Karyawan.


6. Flowchart Input Pengajuan Lembur.

Gambar 4.16. Flowchart Input Pengajuan Lembur.


7. Flowchart Data Pengajuan Lembur.

Gambar 4.17. Flowchart Data Pengajuan Lembur.

8. Flowchart Grafik Lembur..

Gambar 4.18. Flowchart Grafik Lembur.

9. Flowchart Laporan Data Lembur.

Gambar 4.19. Flowchart Laporan Data Lembur.



Rancangan Prototype

Berikut ini merupakan prototype atau model dasar dari Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Jasa Kepabeanan pada PT. Mutiara Samudera Cargotama.

1. Prototype Tampilan Login.

Gambar 4.20. Prototype Tampilan Login.


2. Prototype Tampilan Home.

Gambar 4.21. Prototype Tampilan Home.


3. Prototype tampilan data karyawan.

Gambar 4.22. Prototype tampilan data karyawan.


4. Prototype tampilan input karyawan.

Gambar 4.23. Prototype tampilan input karyawan.


5. Prototype tampilan data manajer.

Gambar 4.24. Prototype tampilan data manajer.


6. Prototype tampilan input input manajer.

Gambar 4.25. Prototype tampilan input input manajer.


7. Prototype tampilan data departement.

Gambar 4.26. Prototype tampilan data departement.


8. Prototype tampilan input departement.

Gambar 4.27. Prototype tampilan input departement.


9. Prototype tampilan input pengajuan lembur.

Gambar 4.28. Prototype tampilan input pengajuan lembur.


10. Prototype tampilan data pengajuan lembur.

Gambar 4.29. Prototype tampilan data pengajuan lembur.


11. Prototype tampilan data lembur.

Gambar 4.30. Prototype tampilan data lembur.


12. Prototype tampilan data lembur tidak disetujui/disetujui.

Gambar 4.31. Prototype tampilan data lembur tidak disetujui/disetujui.


13. Prototype laporan data lembur pending/Tidak disetujui/Disetujui.

Gambar 4.32. Prototype laporan data lembur pending/Tidak disetujui/Disetujui.


14. Prototype tampilan grafik lembur.

Gambar 4.33. Prototype tampilan grafik lembur.



Tampilan Program

Tampilan Menu Login

Tampilan ini merupakan awal ketika kita ingin masuk kedalam sistem. tampilan awal ini menampilkan menu login.

Gambar 4.34. Tampilan Menu Login.

Gambar diatas menunjukkan tampilan dari halaman Welcome Screen. Dimana dihalaman tersebut admin dapat langsung melakukan login untuk memasuki sistem.



Tampilan Halaman Admin

1. Tampilan Halaman Home Admin.

Gambar 4.35 Tampilan Halaman Home Admin

Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Home dari sistem admin Dimana admin dapat mengolah data-data karyawan. Baik itu menambah data, mengedit data, maupun menghapus data.


2. Tampilan Halaman Tambah data karyawan.

Gambar 4.36 Tampilan Halaman Tambah data karyawan

Gambar diatas menunjukkan Tampilan Halaman Tambah data karyawan dari sistem admin Dimana admin dapat menginput data karyawan.


3. Tampilan Halaman data karyawan

Gambar 4.37 Tampilan Halaman data karyawan

Gambar diatas menunjukkan Tampilan Halaman data karyawan yang sudah di input dari sistem admin.



Tampilan Halaman supervisor

1. Tampilan Halaman supervisor

Gambar 4.38 Tampilan Halaman supervisor

Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Home dari sistem supervisor Dimana supevisor menginput lembur siapa saja yang ingin mengajukan lembur.


2. Tampilan Halaman input lembur

Gambar 4.39 Tampilan Halaman input lembur

Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman input lembur dari sistem supervisor Dimana supevisor menginput lembur siapa saja yang ingin mengajukan lembur.


3. Tampilan Halaman data lembur

Gambar 4.40 Tampilan Halaman data lembur

Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman data lembur Menampilkan data lembur yang bersetatus keseluruhan,dan dapat mengirim data lewat email ke manajer.



Tampilan Halaman manajer

1. Tampilan Halaman manajer

Gambar 4.41 Tampilan Halaman manajer

Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman manajer,sebagai manajer berhak menyetujui lembur yang diajukan / tidak.


2. Tampilan Halaman data pengajuan lembur

Gambar 4.42 Tampilan Halaman data pengajuan lembur

Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman data pengajuan lembur Menampilkan data lembur yang bersetatus keseluruhan (Tapi bisa dicari sesuai departement tanggal awal dan tanggal akhir).



Tampilan Halaman karyawan

Gambar 4.43 Tampilan Halaman karyawan

Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Menampilkan laporan lembur kita dan bisa untuk mencetak.



Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware ataupun Software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan oleh penulis yaitu dengan konfigurasi sebagai berikut :

Spesifikasi Hardware

1. Processor : Intel® Core™2 Duo

2. Monitor : LED 19”

3. Mouse : Optical

4. Keyboard : Wireless

5. RAM : 2 GB

6. Harddisk : 320 GB

7. Printer : Inkjet


Aplikasi Yang Digunakan

1. Microsoft Office 2007

2. Adobe Dreamweaver CC 2017

3. XAMPP

4. PHP

5. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

6. Aplikasi Browser (Google Chrome/Firefox)


Hak Akses (Brainware)

1. Admin

2. Karyawan

3. Supervisor

4. Manager


Testing

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap program Sistem informasi pengolahan data lembur pada PT. Grha Humanindo Manajemen yaitu dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Adapun pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.7. Pengujian Black Box


Evaluasi

Pada tahap ini User melakukan pengecekan terhadap aplikasi Sistem informasi pengolahan data lembur pada PT. Grha Humanindo Manajemen yang dibangun dalam memperoleh hasil diagnosa yang seakurat mungkin. Setelah di evaluasi didapatkan bahwa ketepatan hasil mencapai 100%. Berikut adalah hasil evaluasi dari User.

Tabel 4.8. Akurasi Sistem


Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap utnuk merealisasikan dari sistem yang dirancang, yaitu dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga dapat tercapai dalam penerapannya.


Schedule

Schedule Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem usulan ini dibuat dalam bentuk tabel Schedule Implementasi yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.9. Pengolahan Jadwal (schedule) Implementasi


Penerapan

Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.

Tabel 4.12. Pengolahan Jadwal (schedule) Penerapan


Estimasi Biaya

Berikut adalah rincian estimasi biaya dalam penelitian dan penulisan Skripsi ini.

Tabel 4.11. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada sistem yang berjalan saat ini belum mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan diantaranya untuk status approval karyawan hanya bisa mengetahui dari head untuk expense kita disetujui atau tidak lalu pada penyerahan rekap serta penyerahan dokumen ke accounting tidak realtime sehingga sangat memakan waktu sehingga proses pembayaran biaya lembur dalam waktu singkat masih belum dicapai karena masih secara manual dalam pemrosesannya.

2. Dalam pembuatan / pengajuan upah lembur yang berjalan saat ini dimulai dari para staff membuat atau mengisi form pengajuan biaya (form expense) yang diberikan oleh supervisor dan ketika semuanya sudah mengisi form supervisor bisa menandatanganinnya form expense tersebut dan diserahkan ke bagian Head atau ke Manager. Dimana nantinya manager akan melakukan verifikasi dan validasi data berdasarkan absensi sesuai apa tidaknya, jika memang sudah sesuai maka dokumen itu bisa di serahkan langsung ke bagian accounting untuk di proses dimana jika data tidak sesuai maka akan dikembalikan ke staff dan disuruh buat ulang dan jika sudah sesuai akan dilakukan proses pembayaran.

3. User atau karyawan sangat membutuhkan suatu sistem atau aplikasi yang dapat membantu mempercepat mereka dalam proses pengajuan, proses approval serta proses penyerahan berkas sehingga karyawan yang mengajukan dapat menerima pembayaran uang lembur tepat waktu.


Untuk merancang sistem pembayaran upah lembur harus dibuat sistem yang terkomputerisasi, yang akan mempermudah user dalam proses pembuatan hingga proses approval sehingga proses pembayaran tidak lagi memakan waktu yang lama, maka penulis menggunakan :

a. Elisitasi melalui 4 (empat) tahap, yaitu menggunakan tekhnik MDI pada tahap kedua, dan untuk tahap ketiga menggunakan tehnik TOE, untuk menjabarkan daftar kebutuhan.

b. Pembuatan diagram UML, yang terdiri dari use diagram, sequence diagram, activity diagram, state chart diagram, dan class diagram.

c. Menggunakan App Serv sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai web server.

d. Menggunakan MySQL sebagai database yang akan dibangun.

e. Dan untuk media tampilan menggunakan Dreamweaver.



Saran

Agar rancangan sistem pembayaran upah lembur ini dapat dibayarkan lebih cepat, maka ada beberapa hal penting yang perlu siperhatikan. Adapun saran-saran yang diusulkan oleh penulis sehubungan dengan sistem yang dirancang adalah sebagai berikut :

1. Disarankan adanya pelatihan-pelatihan kepada user dalam hal input data atau perubahan data.

2. Perlu dilakukan evaluasi masukan untuk menyempurnakan sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan pengguna.

3. Dibutuhkan sistem yang berkesinambungan antara karyawan dan user, agar tidak ada lagi kesalahan dalam proses penginputan jadwal kerja yang dilakukan setiap harinya.




DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  2. Nasaruddin, Djafar Imran, dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227., Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Jogiyanto. 2012. “Sistem Teknologi Informasi”. Tangerang: CCIT.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Sutarman. 2012. “BukuPengantarTeknologiInformasi”. Jakarta: BumiAksara.
  6. Situmorang. 2010. “BukuAnalisis Data”. Medan: KatalogDalamTerbitan (KDT).
  7. Laudon,Kenneth C dan Laudon, C, Jane. 2012. “SistemInformasi Manajemen”. Edisi Ke-10, Cetakan Ke-1. Jakarta : Salemba Empat.
  8. Mardi. 2011. Kualitas Dari Informasi (quality of information).
  9. Maimunah, dkk. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi.Tangerang: Journal CCIT Vol. 5 No 3:257,283,284.
  10. 10,0 10,1 Henderi,Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”.Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
  11. Rangkuti,Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.
  12. Risza,Suyatno.2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : ManajemenPerkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan.Yogyakarta: Kanisiu.
  13. Winarno, Ali Zaki, Smit Dev Community. 2011. "Mudah Membuat Website dan E-Commerce Dengan PHP Framework". Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  14. Asha Bhandari et al, 2016.International Journal of Computer Science and Information Technologies, (IJCSIT) Vol. 7 (6) , 2405-2408.
  15. Winarno, Ali Zaki, Smit Dev Community. 2011. "Mudah Membuat Website dan E-Commerce Dengan PHP Framework". Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  16. Stephens dan Plaw 2013. Definisi Database.
  17. Cortez, Michael A, et all, International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.6 (2) (2015:1143).
  18. Raharja, Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
  19. 19,0 19,1 19,2 19,3 Wisdaningrum, Oktavima. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam Lingkungan Internal Perusahaan. Banyuwangi: Universitas 17 Agustus 1945.
  20. Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. "Perencanaan Strategik SI/TIPemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E-Government"\. Tangerang: Jurnal CCIT.Vol.5,No.1-September 2011
  21. Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung.
  22. Nugroho. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML. Yogyakarta : Andi Offset.
  23. Rosa, A.S., Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
  24. Jagadish Maddirala, et all, International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.5 (6) (2014:7245).
  25. 25,0 25,1 Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objektif. Jakarta : Mitra.
  26. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. Kajian YII Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 7 No.3-Mei 2014).
  27. 27,0 27,1 Madcoms. 2011. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta : Andi Offset.
  28. Sibero, Alexander F.K. 2012. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom.
  29. Winarno, Edy dan Ali Zaki. 2011. Easy Web Programming with PHP plus HTML 5. Jakarta: Elex Media Koputindo.
  30. 30,0 30,1 Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  31. Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  32. Widya, Woro. 2010. Panduan Aplikasi dan Solusi (PAS) Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basaic 2010. Yogyakarta : Andi Offset.
  33. Faridl, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Surabaya: LUG STIKOM.
  34. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4.
  35. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  36. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  37. 37,0 37,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  38. Yusmini, Didi Muwardi dan Ade Indragunawan. 2011. Analisis Finansial Kud Mandir Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
  39. 39,0 39,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  40. 40,0 40,1 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi Offset.
  41. Rasdiana, Erlita. 2013. Analisa Pengembangan Sistem Informasi Student Information Service (SIS) Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Laporan Kuliah Kerja Praktek STMIK Raharja.
  42. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia.
  43. Soleh, Oleh, Meta Amalya Dewi, Arfiah dan Asdin. 2013. Metode Peninjauan Dashboard dari Business Intelligence untuk Membuat Keputusan Lebih Baik. Yogyakarta:Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia). STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.


Contributors

Fitriana, Siti Nurhayati