SI1211473424

Dari widuri
Revisi per 16 Februari 2017 09.17 oleh Adi gunawan (bicara | kontrib) (Prosedur Sistem Usulan)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PROGRAM KELUARGA HARAPAN PADA KECAMATAN

KOSAMBI KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI




Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 1211473424


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PROGRAM KELUARGA HARAPAN PADA KECAMATAN

KOSAMBI KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473424
Nama
: Adi Gunawan
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PROGRAM KELUARGA HARAPAN PADA KECAMATAN

KOSAMBI KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473424
Nama
: Adi Gunawan

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Al Husain M.Kom)
   
(Arief Saptono S.Pt.,MM)
NID : 05062
   
NID : .....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA



LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PROGRAM KELUARGA HARAPAN PADA KECAMATAN

KOSAMBI KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473424
Nama
: Adi Gunawan

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PROGRAM KELUARGA HARAPAN PADA KECAMATAN

KOSAMBI KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473424
Nama
: Adi Gunawan
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang tela dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,18 Januari 2017

 
 
 
 
 
(Adi Gunawan)
NIM : 1211473424

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mempengaruhi manusia untuk terus berusaha membuat sistem informasi menjadi lebih baik. Salah satu nya peran sistem informasi pada pemerintahan sangat penting dalam mendukung kinerja dalam kebutuhan komunikasi dan informasi. Teknologi informasi menjadi pilihan utama dalam menciptakan Sistem Informasi yang efektif. Untuk mendapatkan informasi tersebut komputer dan teknologinya adalah alat bantu yang sangat tepat, Komputer mampu memegang peranan penting sebagai alat bantu dalam pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang cepat. Pengolahan data yang dilakukan pada Kecamatan Kosambi masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya, pengolahan data warga miskin penerima dana Program Keluarga Harapan masih belum terkelola dan belum terkomputerisasi dengan baik. Hal ini mengakibatkan informasi yang disajikan dapat terlambat, tertumpuknya data dan rusak atau hilangnya data, sehingga perlu diterapkan sistem terkomputerisasi pada Kecamatan Kosambi dalam pengolahan data penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan untuk warga miskin. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengusulkan sistem pendataan terkomputerisasi, diharapkan dengan adanya sistem dapat lebih menunjang kegiatan staff dan pegawai dalam mengelola data dengan lebih baik.

Kata Kunci : Kecamatan Kosambi, Program Keluarga Harapan, Pengolahan


ABSTRACT

Technological developments rapidly growth has affected humans to keep trying to make the information system for the better. One of his roles of information systems in Government is essential in supporting performance in the information and communication needs. Information technology is becoming a very popular choice in creating an effective information system. To get the information and computer technology is a very precise tool, the computer was able to play an important role as a tool in data processing to produce information quickly. The data processing is done on Sub Kosambi still has some shortcomings include poor citizens, data processing Program Fund recipients of Family Expectations are still not computerized and not managed properly. This resulted in the information presented can be late, tertumpuknya and damaged data or data loss, so that the computerized system need to be applied at Kosambi Subdistrict in the processing of data of the recipient the grant family Program expectations for poor citizens. Based on these problems, researchers proposed a computerized logging system, expected by the existing system can better support the activities of staff and officers in managing data better.

Keywords: Kosambi Subdistrict, Family Expectations Program, Processing



KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Segala puji bagi Allah SWT juga junjungan kita Rasulullah SAW yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Program Keluarga Harapan Pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang”.


Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada  :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. BapakAl Husain, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dengan sabar kepada penulis dalam menganalisis laporan Skripsi.
  5. Bapak Arief Saptono, S.Pt, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dan memberikan waktu, pikiran dan tenaganya dalam menganalisis dan memberikan bimbingan dengan sabar kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Sunartim, S.pd selaku Stakeholder di Kecamatan Cipondoh yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama Praktek Kerja Lapangan.
  8. Bapak Abdul Rosyid, S.t selaku pengurus Program Keluarga Harapan yang telah membantu dalam memberikan arahan selama proses observasi di Kecamatan Kosambi.
  9. Kepada Ayah & Ibu, Kakak & Adikku, serta teman-temanku yang tiada henti memberikan doa serta dukungannya, atas semua kepercayaan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan ini dengan baik
  10. Kepada semua Rekan-rekan Mahasiswa Raharja Informatika, yang selalu memberikan motivasi, saran dan bantuannya kepada penulis, Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu, sehingga penulisan laporan ini dapat terwujud.

Dalam penulisan laporan Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang


 

 

Tangerang, Januari 2017

 

 

 

(Adi Gunawan)
NIM : 1211473424


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Simbol Class Diagram

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Tabel User

Tabel 4.3. Tabel Kelurahan

Tabel 4.4. Tabel Warga

Tabel 4.5. Tabel Pkh

Tabel 4.6. Pengujian Black box Pada Login

Tabel 4.7. Pengujian Black box Pada Menu Warga

Tabel 4.8. Pengujian Black box Pada Pembagian Dana PKH

Tabel 4.9. Pengujian Black box Pada Pemutakhiran Data Terima

Tabel 4.10. Pengujian Black box Pada Menu Laporan

Tabel 4.11. Pengujian Black box Menu User

Tabel 4.12. Jadwal Kegiatan

Tabel 4.13. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kecamatan Kosambi

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan Admin

Gambar 4.3 Activity Diagram yang diusulkan Camat

Gambar 4.4 Sequence Diagram untuk Admin

Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk Camat

Gambar 4.6 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.7 Prototype Tampilan Login

Gambar 4.8 Prototype Tampilan Home

Gambar 4.9 Prototype Tampilan Menu Warga

Gambar 4.10 Prototype Tampilan Tambah Warga

Gambar 4.11 Prototype Tampilan Menu Pembagian Dana

Gambar 4.12 Prototype Tampilan Pembagian Dana

Gambar 4.13 Prototype Tampilan Terima Dana Pemutakhiran

Gambar 4.14 Prototype Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.15 Prototype Tampilan Laporan

Gambar 4.16 Prototype Tampilan Menu User

Gambar 4.17 Tampilan Login

Gambar 4.18 Tampilan Home

Gambar 4.19 Tampilan Menu Warga

Gambar 4.20 Tampilan Data Tambah Warga

Gambar 4.21 Tampilan Menu Pembagian Dana

Gambar 4.22 Tampilan Pembagian Dana PKH

Gambar 4.23 Tampilan Terima Dana Pemutakhiran

Gambar 4.24 Tampilan Laporan Pemutakhiran Data

Gambar 4.25 Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Laporan

Gambar 4.27 Tampilan Unduh Laporan

Gambar 4.28 Tampilan Menu User

Gambar 4.29 Tampilan Tambah User

Gambar 4.30 Tampilan Edit User



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mempengaruhi manusia untuk terus berusaha membuat sistem informasi menjadi lebih baik, salah satu kunci keberhasilan untuk menghadapi persaingan adalah dengan terus meningkatkan pengetahuan yang dimiliki oleh setiap pribadi dalam menciptakan suatu sistem yang dapat berguna sesuai dengan keperluan masing–masing individu atau kelompok.

Komputer adalah suatu media elektronik pengolah data dan informasi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan yang di luar kemampuan manusia dalam mendeteksi kesalahan data yang diolah, keterlambatan data dan informasi dapat dihindari sehingga dapat tercapai produktifitas kerja, sehingga pembangunan suatu sistem informasi perlu dipikirkan agar penanganan data dan informasi dapat dilaksanakan dengan baik.

Adanya sistem informasi berbasiskan komputer memungkinkan pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih tertata rapih, cepat dan akurat. Pengolahan data Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang dilakukan masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya, dalam pencatatan data Warga Miskin. Pengolahan data yang masih belum terkomputerisasi dengan baik, hal ini akan mengakibatkan informasi yang disajikan terlambat dan tidak akurat. Diperlukan penerapan sebuah sistem komputerisasi yang lebih baik lagi pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang dalam Pengolahan Data Warga Miskin untuk Penerimaan Dana Bantuan Program Keluarga Harapan yang diharapkan dapat lebih menunjang kegiatan Staff dan Pegawai dalam mengelola data agar lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti mencoba mengangkatnya dalam sebuah tugas penelitian Skripsi yang diberi judul: “Perancangan Sistem informasi Pengolahan Data Program Keluarga Harapan Pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang akan dikaji dalam penulisan laporan penelitian ini sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pengolahan data penerimaan dana bantuan Program Keluarga Harapan untuk warga miskin yang sedang berjalan saat ini pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang?

  2. Bagaimana tingkat efektifitas dan efisiensi pada sistem yang sedang berjalan saat ini?

  3. Sistem pengolahan data penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan seperti apa yang dibutuhkan agar mendapatkan hasil cepat dan akurat pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dan batasan masalah pada penelitian ini hanya mencangkup masalah pendataan dan penogolahan data warga yang berhak menerima dana Program Keluarga Harapan untuk warga miskin pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

Tujuan Dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini antara lain:

  1. Menganalisa sistem pengolahan data dana Program Keluarga Harapan yang berjalan saat ini pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

  2. Mengetahui kebutuhan user terhadap sistem pengolahan data dana Program Keluarga Harapan yang sedang berjalan saat ini pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

  3. Merancang sistem informasi pengolahan data dana Program Keluarga Harapan untuk warga miskin yang terkomputerisasi, cepat, aman dan mudah pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

Manfaat Penelitan

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari prosedur pengolahan data dana Program Keluarga Harapan yang berjalan pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

  2. Teridentifikasinya kendala-kendala pada sistem pengolahan data dana Program Keluarga Harapan yang dijadikan dasar untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

  3. Mempermudah dalam memperbarui dan membuat sistem pengolahan data dana Program Keluarga Harapan sehingga staff kantor kecamatan dapat lebih optimal dan data yang dihasilkan lebih cepat, mudah dan akurat.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Berikut ini merupakan metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini :

  1. Observasi
    Penulis melakukan penelitian dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan analisa penelitian.

  2. Wawancara
    Penulis melakukan wawancara dengan narasumber yang terkait yaitu staff bagian sosial pada kantor kecamatan kosambi kabupaten tangerang sebagai sumber data dan infomasi.

  3. Studi Pustaka (Literature)
    Penulis melakukan penelitian berdasarkan sumber-sumber literature seperti buku, internet, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). SDLC (System Development Life Cycle) adalah suatu keseluruhan dari sebuah proses perubahan sistem dapat berupa pengembangan atau perubahan sistem. Metode ini memiliki 5 tahapan, yaitu :

  1. Perencanaan (Planning)
    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Didalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)
    Pada metode analisis ini peneliti menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi pada Kecamatan Kosambi baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Kecamatan Kosambi, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.
    Tahap analisis ini merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigma yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melaui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu :
    a. Survey terhadap sistem yang berjalan,
    b. Analisa terhadap temuan survey,
    c. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final.
    d. Identifikasi persyaratan sistem, Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Desain (Design)
    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software Visual paradigma yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural dengan Pembuatan database yang digunakan adalah program aplikasi XAMPP 1.7.1 yang sudah mencakup Apache, PHP dan MySQL. Sebagai aplikasi browsing, penulis menggunakan Google Chrome. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi

  4. Testing dan Implementasi (Testing and implementation)
    Pada penelitian ini, penulis mengajukan pengujian dengan menggunakan Blackbox Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Blackbox Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, dan kesalahan performa. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode pengujian Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.


  5. Pemeliharaan (Maintenance)
    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi lima BAB yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, dengan sistematika penyampaian penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab III Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat berdirinya Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, struktur organisasi, penjelesan tentang wewenang dan tanggung jawab, prosedur sistem yang berjalan, analisis sistem berjalan menggunakan metode SWOT, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, tata laksana sistem yang berjalan saat ini menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) dan juga user requirement yang digambarkan melalui elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang akan diajukan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam prosedur usulan sistem, tata laksana sistem yang diusulkan menggunakan UML, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem usulan, implementasi yang diusulkan dari metode analisa SWOT dan Pengujian Black Box. Uraian dari rancangan sistem ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk mengganti sistem yang telah berjalan saat ini

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisikan studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran yang melengkapi laporan.



BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan teori- teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini. Penulis membuat landasan teori menurut para ahli yang melatarbelakangi penyusunan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

  1. Definisi Sistem
    Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut Sutarman,[1] (2012:13), “Sistem adalah kumpulan yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Tata Sutabri,[2] (2012:10), “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang di kemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  2. Karakteristik Sistem
    Menurut Mustakini dalam Magdalena (2013:09-25), suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu : mempunyai komponen – komponen atau sub – subsistem, mempunyai batasan, mempunyai lingkungan luar yang mempengaruhi (environment), mempunyai penghubung dengan pengguna (user), dan mempunyai tujuan.

    Menurut Tata Sutabri [2] (2012:20), karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    2. Batasan Sistem (Boundary)
      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)
      Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input)
      Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output)
      Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    7. Pengolahan Sistem (Process)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran Sistem (Objective)
      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  3. Klasifikasi Sistem
    Menurut Tata Sutabri [2](2012:22), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

    1. Sistem abstrak dan sistem fisik
      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

    2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik
      Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistik.

    4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

  4. Tujuan Sistem
    Menurut Taufiq [3](2013:5), “tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya”.

Definisi Sistem

  1. Definisi Sistem
    Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut Sutarman,[1] (2012:13), “Sistem adalah kumpulan yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Tata Sutabri,[2] (2012:10), “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang di kemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  2. Karakteristik Sistem
    Menurut Mustakini dalam Magdalena (2013:09-25), suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu : mempunyai komponen – komponen atau sub – subsistem, mempunyai batasan, mempunyai lingkungan luar yang mempengaruhi (environment), mempunyai penghubung dengan pengguna (user), dan mempunyai tujuan.

    Menurut Tata Sutabri [2] (2012:20), karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    2. Batasan Sistem (Boundary)
      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)
      Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input)
      Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output)
      Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    7. Pengolahan Sistem (Process)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran Sistem (Objective)
      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  3. Klasifikasi Sistem
    Menurut Tata Sutabri [2](2012:22), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

    1. Sistem abstrak dan sistem fisik
      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

    2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik
      Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistik.

    4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

  4. Tujuan Sistem
    Menurut Taufiq [3](2013:5), “tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya”.


Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data
    Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub [4](2012: 5) “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

    1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

    2. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

    4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.


  2. Definisi Informasi

  3. Menurut Prahasta dalam Endah dan Eny [5] (2013:14-12), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi para penerimanya”.

    Menurut Sutarman [1](2012:14), “informasi adalah sebagai sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

    Menurut Maimunah, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 [6](2012:284) ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

    Dari ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

  4. Kualitas Informasi
    Menurut Jogianto dalam Yakub (2012:9), kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu sebagai berikut :

    1. Relevan (relevance).
      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

    2. Tepat pada waktunya.
      Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, Kerena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

    3. Akurat (accuracy).
      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem informasi.


  5. Nilai Informasi
    Menurut Sutabri [2] (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    1. Mudah Diperoleh
      Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

    2. Luas dan Lengkap
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

    3. Ketelitian
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    4. Kecocokan
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Informasi menjadi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengen kebutuhan penggunaannya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

    5. Ketepatan Waktu
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    6. Kejelasan
      Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

    7. Fleksibilitas/Keluwesan
      Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh paramanajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

    8. Dapat dibuktikan
      Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas.

    9. Tidak ada prasangka
      Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

    10. Dapat diukur
      Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa Nilai Informasi merupakan perubahan atau perilaku dalam mengambil keputusan untuk memperoleh informasi yang dapat diukur dan dibuktikan serta ketepatan waktu untuk kejelasan bagi pengguna yang cocok maupun tidak dengan keluwesannya pada saat mengambil keputusan.

  6. Fungsi Informasi
    Menurut Sutabri (2012:31), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Mustakini dalam Albaar dan Rosdiani [7] (2013:17-8), “Sistem informasi adalah suatu pengorganisasian peralatan yang mengumpulkan, menginput, memproses, mengontrol dan melaporkan informasi untuk pencapaian tujuan perusahaan”.

    Menurut O’Brien dalam Yakub [4](2012:17), “sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

    Menurut Tata Sutabri [2](2012:38), “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang sangat dibutuhkan organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan dan menyebarkan hasilnya (informasi). Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum

Sejarah Singkat Kecamatan Kosambi

Kosambi adalah sebuah nama pohon yang disebut dengan Pohon Kosambi. Kecamatan Kosambi diresmikan pada tanggal 28 September 1992 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat. Luas Wilayah 2.921,38 Ha Perairan/Sawah seluas 480 Ha. Daratan seluas 2.441 Ha. Meliputi :
1. Pertanian dan Perkebunan 44 %
2. Peternakan 7 %
3. Perikanan 12 %
4. Industri /Pergudangan 37 %

Letak Geografis Bagian Utara Kabupaten Tangerang Topografi Daratan / Datar 2-6m diatas Permukaan Laut Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Teluknaga, Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Tangerang. Sebelah selatan berbatasan dengan Bandara Soekarno-Hatta dan Kota Tangerang.

Penduduk Kecamatan Kosambi berjumlah 137.122 jiwa, Laki-laki berjumlah 71.448 jiwa. Perempuan berjumlah 65.674 jiwa. Kecamatan Kosambi terdiri dari 3 Kelurahan dan 7 Desa yaitu :
1. Kelurahan Salembaran Jaya
2. Kelurahan Kosambi Barat
3. Kelurahan Dadap
4. Desa Rawa Rengas
5. Desa Rawa Burung
6. Desa Cengklong
7. Desa Belimbing
8. Desa Jatimulya
9. Desa Salembaran Jati
10. Desa Belimbing

Visi dan Misi Kecamatan Kosambi

  1. Visi
    Kecamatan Kosambi bercermin. Bersama membangun masyarakat kecamatan Kosambi yang bersih, cerdas, religius, makmur dan industri bersama membangun lingkungan.

  2. Misi
    a. Menyelenggarakan pelayanan bidang pemerintahan umum kecamatan yang partisipatif, dan berkesinambungan sesuai dengan kewenangannya.
    b. Menyelenggarakan pelayanan bidang pembangunan kecamatan secara terintegrasi dan menyeluruh sesuai dengan kewenangannya.
    c. Menyelenggarakan pelayanan bidang kesejahteraan sosial secara merata dan adil sesuai dengan kewenangannya.
    d. Menyelenggarakan pelayanan bidang pengembangan ekonomi dan pendapatan daerah secara optimal yang mengacu pada potensi wilayah sesuai dengan kewenangannya.
    e. Menyelenggarakan pelayanan bidang ketentraman dan ketertiban umum secara koordinatif dan cepat sesuai dengan kewenangannya.


Struktur Organisasi

Struktur organisasi Kecamatan Kosambi berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 61 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang terdiri dari :
1. Camat
2. Sekretaris
    2.1 Kasubag Perencanaan Dan Keuangan
    2.2 Kasubag Umum Dan Kepegawaian
3. Kasi Pemerintahan
4. Kasi Pembangunan
5. Kasi Kesejahteraan Sosial
6. Kasi Pengembangan Ekonomi
7. Kasi Ketentraman Dan Ketertiban Umum

Wewenang dan Tanggung Jawab

Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana selalu terdapat dua macam hubungan antara sekelompok orang disebut atasan dan sekelompok orang yang disebut bawahan yaitu yang menjalankan fungsi dan tugasnya. Adapun tugas dan fungsinya adalah sebagi berikut:

  1. Camat
    Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati dan tugas pemerintahan lainnya.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Camat mempunyai fungsi :   a. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja bidang Pemerintahan, ketenteraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
      b. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan, penganalisisan data dibidang pemerintahan, ketenteraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
      c. Penyelenggaraan kegiatan perumusan, ketenteraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
      d. Pelaksanaan inventarisasi aset daerah atau kekayaan daerah lainnya yang ada di wilayah kecamatan serta pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas umum dan fasilitas sosial.
      e. Pelaksanaan pertimbangan pengangkatan kepala kelurahan.

  2. Sekretaris Kecamatan
    Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas membantu camat dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan meliputi urusan ketatausahaan, rumah tangga, umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan, kegiatanseksi Pemerintahan, ketenteraman dan Ketertiban Umum, Pembangunan, Pengembangan Ekonomi dan kesejahteraan sosial.
    Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas sekretaris kecamatan mempunyai fungsi :
      a. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja berkaitan dengan bidang umum dan kepegawaian serta perencanaan dan keuangan.
      b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang perencanaan dan keuangan, umum dan kepegawaian.
      c. Pelaksanaan pengelolaan surat menyurat, tata naskah dinas,kearsipan, perlengkapan dan aset, rumah tangga, dan pemeliharaan kantor, sarana dan prasarana kecamatan.
      d. Pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan kantor dan sarana prasarana, perlengkapan dan aset.

  3. Kasubag Bagian Perencanaan dan Keuangan
    Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian yang meliputi inventarisasi dan identifikasi data, perumusan dan penyusunan program serta evaluasi kegiatan rencana anggaran belanja kecamatan, pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta pengurusan keuangan kecamatan.
    Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Sub Bagian Perencanaan dan keuangan mempunyai fungsi :
      a. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja dibidang perencanaan dan keuangan.
      b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang perencanaan dan keuangan.
      c. Pelaksanaan penyusunan pedoman dan kebijakan serta dalam program kerja kecamatan meliputi penyusunan lakip, renstra, rencana kegiatan, keorganisasian dan ketatalaksanaan.
      d. Perencanaan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggung jawaban anggaran.

  4. Kasubag Bagian Umum dan Kepegawaian
    Kasubag Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, pengawasan dan pengendalian urusan surat menyurat dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, penyusunan rencana kebutuhan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian.
    Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi :
      a. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan kegiatan umum dan kepegawaian dilingkungan kecamatan.
      b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data kegiatan umum dan kepegawaian.
      c. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan ketatausahaan meliputi, surat menyurat, pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan.
      d. Pelaksanaan pengurusan administrasi perjalanan dinas.
      e. Pelaksanaan inventarisasi, pengadaan, pendistibusian, dan pemeliharaan barang-barang prasarana dan sarana inventaris kantor, rumah tangga kecamatan.

  5. Kasi Pemerintahan
    Kasi Pemerintahan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang pemerintahan yang meliputi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan Kelurahan, pemerintahan umum, kependudukan, catatan sipil dan pemberdayaan masyarakat.
    Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :
      a. Pengolahan data dan informasi kependudukan di kecamatan.
      b. Pelaksanaan fasilitasi dalam hal pembentukan, pemecahan, penghapusan dan pengaturan desa, perubahan status desa menjadi kelurahan, perubahan nama dan batas wilayah desa.
      c. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan surat keputusan tentang pengesahan anggota BPD berdasarkan Laporan dan berita acara pembentukan BPD.
      d. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan surat keputusan tentang pengesahan kepala desa terpilih berdasarkan laporan dan berita acara panitia pilkades dan peraturan BPD.

  6. Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum
    Kasi ketenteraman dan ketertiban umum mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan dibidang ketentraman dan ketertiban Umum, yang meliputi perlindungan masyarakat, kesatuan bangsa dan politik.
    Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas seksi ketenteraman dan ketertiban umum mempunyai fungsi :
      a. Pelaksanaan perencanaan dan pengelolaan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban.
      b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penganalisisan data kegiatan ketenteraman dan ketertiban umum.
      c. Pelaksanaan administrasi penertiban surat ijin gangguan (HO) dengan intensitas gangguan rendah yang tidak menggunakan mesin.
      d. Pelaksanaan pembinaan ketenteraman dan ketertiban umum serta kemasyarakatan.
      e. Fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama Skala Kecamatan.

  7. Kasi Pembangunan
    Seksi pembangunan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang pembangunan yang meliputi bina marga dan pengairan, bangunan dan permukiman, Tata Ruang, kebersihan, pertamanan dan pemakaman.
    Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Seksi Pembangunan mempunyai fungsi :
      a. Pelaksanaan inventarisasi data jalan dan jembatan meliputi peta jalan dan jembatan, jumlah jalan dan jembatan, kondisi jalan dan jembatan serta tipe jalan Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
      b. Pelaksanaan penetapan jalan Desa dan jembatan yang harus dipelihara.
      c. Pelaksanaan pemeliharaan jalan jembatan serta bangunan pelengkap lainnya jalan antar penghubung desa dengan kecamatan.
      d. Pelaksanaan dan melaporkan kondisi jalan dan jembatan dan irigasi dilingkungan kecamatan diluar kewenangannya kepada instansi yang berwenang.

  8. Kasi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah.
    Kasi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang Pengembangan Ekonomi yang meliputi industri dan perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, koperasi, usaha kecil dan menegah dan lingkungan hidup.
    Untuk melaksanakan tugas, sebagaimana dimaksud diatas Seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah mempunyai fungsi :
      a.Pelaksanaan pemberian rekomendasi atas surat ijin tempat usaha, rekomendasi surat ijin domisili usaha, Rekomendasi surat keterangan tempat industri dan        rekomendasi surat ijin tempat perdagangan, Rekomendasi surat ijin domisili usaha Perdagangan, Rekomendasi surat keterangan tempat perdagangan.
      b. Pelaksanaan pendataan industri perdagangan dan koperasi di wilayah kecamatan.
      c. Pelaksanaan penerbitan SITU dan keterangan domisili untuk pangan industri rumah tangga (PIRT), toko obat, pengobatan tradisional (Battra).
      d. Pelaksanaan pengawasan tempat industri dan perdagangan.
      e. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan usaha industri dan perdagangan.


  9. Kasi Kesejahteraan Sosial
    Kasi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang kesejahteraan sosial yang meliputi pendidikan, kesehatan, pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata serta keluarga berencana, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
    Untuk melaksanakan tugas, sebagaimana dimaksud diatas Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi :
      a. Pelaksanaan pendataan Jumlah keluarga miskin (Gakin) beserta anggota.
      b. Pelaksanaan pengumpulan dan penyampaian, data pasangan usia subur, data perilaku hidup bersih dan sehat tingkat desa, Data Sarana Sanitasi dasar, Data ASI Eksklusif, Kejadian penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
      c. Pelaksanaan Pendataan dan pendaftaran penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan (play group, kelompok bermain dan taman kanak-kanak).
    Pelaksanaan terhadap kegiatan fasilitasi pelayanan alat kontrasepsi dan fasilitasi pendataan pasangan usia subur, tahapan keluarga dan keluarga miskin.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun System Pemberian Dana Program Keluarga Harapan yang berjalan saat ini dari pemerintah hingga sampai kewarga pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang sebagai berikut :
 a. Dinas Pemerintah memberikan laporan data warga penerima dana Program Keluarga Harapan kepada Kepala (Kesos) Kesejahteraan Sosial Kecamatan.
 b. Kepala (Kesos) Kesejahteraan Sosial Kecamatan menerima laporan dana dan data warga penerima Program Keluarga Harapan berupa Email berisi data warga penerima Program Keluarga Harapan Provinsi Banten dan menyerahkan ke Staff Kecamatan.
 c. Staff Kecamatan merekap data warga penerima Program Keluarga Harapan berdasarkan warga Kecamatan Kosambi pada Ms.Excel dan memberikan laporan kembali ke Kepala (Kesos) Kesejahteraan Sosial Kecamatan.
 d. Kepala (Kesos) Kesejahteraan Sosial Kecamatan menerima rekapan data dari Staff Kecamatan lalu memberikan dana Program Keluarga Harapan sesuai data yang tertulis kepada Staff Kecamatan untuk dibagikan kepada warga.
 e. Staff Kecamatan menerima dana yang diberikan Kepala (Kesos) Kesejahteraan Sosial Kecamatan, kemudian membagikannya kepada warga penerima Program Keluarga Harapan.
 f. Warga menerima Program Keluarga Harapan.
 g. Staff Kecamatan mencatat, memperbarui hasil laporan dana dan data yang telah dibagikan.
 h. Staff Kecamatan merekap laporan akhir dari hasil pembagian dana Program Keluarga Harapan lalu menyerahkan kembali kepada Kepala (Kesos) Kesejahteraan Sosial Kecamatan.
 i. Kepala (Kesos) Kesejahteraan Sosial Kecamatan menerima laporan akhir dan memberikan laporan tersebut kepada Camat.


Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Pada penelitian ini penulis menggunakan program Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menganalisa dan menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.
Berikut merupakan use case diagram pada sistem penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan yang sedang berjalan :

Berdasarkan Gambar 3.2. use case diagram diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
  a. 1 (Satu) Sistem, yang mencakup seluruh sistem pembagian dana Program Keluarga Harapan
  b. 5 (Lima) Actor, yang melakukan kegiatan, yaitu :Dinas Pemerintah, Kepala Kesos (Kesejahteraan Sosial) Kecamatan, Staff Kecamatan, Warga dan Camat.
  c. 6 (Enam) Use Case, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh aktor-aktor, diantaranya : Memberikan data warga penerima dana PKH, Menyimpanan Berkas Data, Rekap data di Ms. Excel,     Memberikan Dana PKH, Pembagian Dana PKH, Laporan Rekap Akhir Penerimaan Dana KH
  d. 1 (Satu) Extend, yaitu : Update data PKH.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity Diagram ini menggambarkan rangkaian aliran aktifitas proses penyaluran dana bantuan Program Keluarga Harapan.
Berikut merupakan Activity diagram system Program Keluarga Harapan yang sedang berjalan :

Berdasarkan Gambar 3.3. Activity diagram sistem yang berjalan terdapat :
a. 1 (Satu) Initial Node, objek yang diawali.
b. 10 (Sepuluh) Action State, menggambarkan alur sistem yang berjalan.

c. 1 (Satu) Final State, objek yang diakhiri


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut merupakan Sequence Diagram pada sistem penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan yang sedang berjalan :


a. 5 (Lima) Actor, yang melakukan kegiatan, diantaranya : Dinas Pemerintah, Kepala Kesos (Kesejahteraan Sosial) Kecamatan, Staff Kecamatan, Warga dan Camat.
b. 3 (Tiga) Life Line, antarmuka yaitu : Data warga PKH, Pembagian dana PKH, Laporan Akhir penerima dana PKH.

c. 10 (Sepuluh) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya : Membuat data warga penerima PKH, Menerima data warga, Merekap data warga, Memberikan dana PKH, Update data PKH, Membuat laporan akhir pembagian dana PKH, Menerima laporan, Menerima laporan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan juga ancaman (Treats) pada sistem yang berjalan dikantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.


Analisa Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem pengolahan data warga penerima dana Program Keluarga Harapan yang sistemnya menggunakan Ms.Excel, laporan akhirnya secara manual dan menggunakan pengarsipan BoxFile. Dalam pengolahan datanya yang masih belum terkomputerisasi dan terkelola secara maksimal, sehingga sering terjadi terlambatnya pencarian data yang dibutuhkan dan pembaruan data untuk penerima dana Program Keluarga Harapan yang dapat mengakibatkan tidak tepatnya sasaran.

Analisisa Kebutuhan Sistem

Pada sistem pengolahan data penerima dana Program Keluarga Harapan membutuhkan ketelitian dalam proses penginputan dan pembaruan data-datanya. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem terkomputerisasi yang dapat menunjang dan memaksimalkan penyaluran dana Program Keluarga Harapan menjadi tepat sasaran, terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang diharapkan dapat lebih optimal dalam memberikan informasi data dan pengolahan data penerima dana Program Keluarga Harapan.


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Konfigurasi yang digunakan pada sistem pengolahan data penerimaan dana bansos pada Kecamatan Kosambi adalah sebagai berikut :
1. Perangkat Keras (hardware)
  a. Processor : Pentium IV (2.13GHz)
  b. Monitor : LED 14.0 ”
  c. Mouse : Optic Mouse
  d. Keyboard : Qwerty
  e. RAM : 2 GB
  f. Harddisk : 160 GB

2. Perangkat Lunak (software)
  a. Windows 7 Home Premium
  b. Ms. Office 2010
  c. Google Chrome

3. Hak Akses (Brainware)
      Ada 3 (tiga) user yang dapat mengakses sistem informasi laporan data :
  a. Staff Kecamatan,
  b. Kepala Kesejahteraan Sosial Kecamatan
  c. Camat

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah penulis lakukan, pada sistem pendataan penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan yang berajalan pada kecamatan kosambi kabupaten tangerang saat ini, penulis dapat menyimpulkan permasalahan yang ada diantaranya:

  1. Pencatatan dan pengolahan data warga yang diberikan oleh dinas pemerintah menggunakan program Ms. Excel, dan Ms. Word dalam pembuatan laporan. hal tersebut menurut penulis dapat menghambat kinerja staff dalam mengolah data warga miskin yang besar sehingga dapat menyulitkan mencari data ketika dibutuhkan dan memperbarui data setiap 3 bulan.

  2. Penyimpanan data warga miskin penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan yang diberikan pemerintah masih ada menggunakan sistem pengarsipan manual dalam Box-File tidak semua terkomputerisasi sehingga dapat mengakibatkan penumpukan berkas.

  3. Masih adanya penyimpanan data yang masih manual, dapat kemungkinan berkas yang ada dapat hilang atau rusak sangatlah besar.



Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada sistem yang ada, penulis memberikan solusi pemecahan masalah yang diusulkan penulis antara lain:

  1. Memanfaatkan system informasi berbasis computer dan mengembangkan sistem yang telah ada sebelumnya secara maksimal untuk menunjang kinerja dan kebutuhan.

  2. Mengembangkan system informasi pengolahan data warga penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan memakai sistem manajemen berbasis data SQL dengan program MySql, Membuat program penyimpanan database warga miskin penerima dana bantuan sosial dengan sederhana dan mudah untuk digunakan, juga dapat memecah data (Sort) dengan fitur yang tersedia seperti pembagian dana bantuan berdasarkan wilayah kelurahan atau desa sehingga pengaksesan informasi yang diinginkan dapat menjadi lebih mudah, akurat dan tepat sasaran.

User Requirement

Elisitasi Tahap 1

Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan        membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas tetapi merupakan bagian dari luar system.


Keterangan :
  M (Mandatory)  : Dibutuhkan/penting
  I (Inessential)  : Diluar sistem
  D (Desirable)  : Diinginkan/tidak terlalu penting

Elisitasi tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan Opsi HML (High, Middle, Low). Pada elisitasi tahap III, terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dielminasikan. Berikut adalah requirement tersebut :
 1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
 2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
 3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

     Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :
 a. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
 b. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
 c. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem informasi pengolahan data penerima dana bantuan sosial yang di setujui oleh stakeholder dan pengembang sistem perihal sistem yang akan dibuat.

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Ada beberapa prosedur usulan sistem yang dilakukan dalam menjalankan sistem pengolahan data Program Keluarga Harapan yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut :

Prosedur Sistem Usulan

1. Staff Kecamatan
  a. Admin melakukan login sistem.
  b. Sistem menampilkan halaman utama.
  c. Sistem menampilkan menu admin.
  d. Admin input data warga
  e. Admin melakukan pengecekan data warga pembagian dana.
  f. Admin melakukan pengubahan data warga pembagian dana.
  g. Admin melakukan pembagian dana.
  h. Admin melakukan input data pemutakhiran.
  i. Admin menyimpan data laporan pemutakhiran.
  j. Admin dapat melihat data laporan pembagian dana.
  k. Admin dapat meng-unduh data laporan pembagian dana.

2. Camat
  a. Camat melakukan login sistem.
  b. Sistem menampilkan menu utama.
  c. Camat melakukan pengecekan data pembagian dana.
  d. Camat dapat melihat laporan data pembagian dana.
  e. Camat tidak dapat menginput data pembagian dana.
  f. Camat dapat meng-unduh laporan data pembagian dana.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkanUse Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.


       Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram usulan sistem pengolahan data pembagian dana Program Keluarga Harapan sebagai berikut:
 a. 1 (Satu) sistem yang mencangkup seluruh kegiatan Sistem pengolahan data Program Keluarga Harapan pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
 b. 2 (Dua) Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin yang melakukan pengolahan data, input data, pembagian dana, edit data dan unduh laporan, memiliki semua hak akses sistem. Camat hanya memiliki akses melihat laporan data dan unduh laporan.
 c. 2 (Dua) Use Case yang dilakukan diantaranya : Menampilkan Login dan menampilkan Menu Home

 d. 13 (Tiga Belas) Include diantaranya : menu utama, beranda, data user, surat masuk, input surat masuk, surat keluar, input surat keluar, jenis surat, input jenis surat, laporan, laporan surat masuk, laporan surat keluar, logout.


Activity Diagram Yang Diusulkan

1. Activity Diagram untuk Staff Kecamatan (Admin)

    Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan activity diagram diatas terdiri dari :
 a. 1 (tiga) Initial Node dimana objek memulai kegiatan.
 b. 31 (tigan puluh lima) Action State yang mencerminkan suatu aksi.
 c. 1 (satu) Desicision Node digunakan untuk pilihan kondisi.
 d. 3 (tiga) Fork Node digunakan untuk membagi dua atau lebih aksi.
 e. 1 (satu) Join Node digunakan untuk menggabungkan suatu aksi.

 f. 1 (satu) Final Node yang merupakan akhir dari kegiatan laporan.

2. Activity Diagram untuk Camat


      Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan activity diagram diatas terdiri dari :
 1. 1 (tiga) Initial Node dimana objek memulai kegiatan.
 2. 12 (dua belas) Action State yang mencerminkan suatu aksi.
 3. 1 (satu) Desicision Node digunakan untuk pilihan kondisi.
 4. 1 (satu) Fork Node digunakan untuk membagi dua atau lebih aksi.
 5. 1 (satu) Join Node digunakan untuk menggabungkan suatu aksi.

 6. 1 (satu) Final Node yang merupakan akhir dari kegiatan laporan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

1. Sequence Diagram untuk Staff Kecamatan (Admin)

     Berdasarkan gambar 4.4 diatas, rancangan sequence diagram admin terdiri dari :
 1. 1 (satu) Actor : Admin
 2. 9 (sembilan) Life Line : Login, Validasi Login, Menu Home, Menu warga, Menu Pembagian dana, Pembagian dana PKH, Pemutakhiran data, Penyimpanan, Menu laporan.

 3. 24 (dua puluh empat) Message : Masuk halaman login, input username dan password, klik login, validasi login, valid/tidak valid, Masuk halaman home, Masuk menu warga, Masuk Halaman Daftar Warga, Tambah Warga, Input Warga, Edit Warga, Klik Menu Pembagian Dana, Pilih Wilayah, Pilih Bulan, Pilih Tahun, Klik Tampilkan, Menampilkan Daftar Warga, Klik Bagikan Dana, Input Data Terbaru, Proses Penyimpanan, Berhasil / gagal, Tersimpan ke Menu Laporan, Kembali Ke Halaman Pembagian dana PKH, Klik Unduh/Cetak

2. Sequence Diagram untuk Camat


      Berdasarkan gambar 4.5 diatas, rancangan sequence diagram camat terdiri dari :
 1. Nama Aktor : Admin
 2. Life Line : Login, Home, Master, Data, Laporan, Logout

 3. 16 (enam belas) Message : Masuk Menu Login, Input Username & Password, Klik Login, Proses Validasi Login, Masuk Halaman Home, Klik Menu Laporan, Menampilkan Halaman Laporan, Pilih Wilayah, Pilih Bulan, Pilih Tahun, Klik Tampilkan, Menampilkan Data Laporan, Unduh Laporan, Proses Mengunduh, Berhasil / Gagal, Kembali Ke Laporan.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

BAB V

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Sutarman. 2012.” Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
  3. 3,0 3,1 Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. 4,0 4,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. Endah, Marselina dan Eny Maria.2013. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyebaran Pelayanan Jemaat (Studi Kasus: Gereja Huria Kristen Batak (HKBP) di Pulau Jawa). Yogyakarta : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  6. Maimunah, et all. 2012. “Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
  7. Mustakini, Jogiyanto Hartono (2012). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.


[ [ Category:Skripsi 2016/2017 ] ]