SI1211473349

Dari widuri
Revisi per 15 Januari 2017 11.29 oleh Susi.lestari (bicara | kontrib) (DAFTAR LAMPIRAN)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211473349
NAMA

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI MANAJEMEN INFORMASI SISTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Giandari Maulani, M.Kom)
   
(M.Royhan, M.T)
NID : 06126
   
NID : 12012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1211473349

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem Informasi merupakan kebutuhan mendasar bagi tiap perusahaan atau instansi pemerintahan. Sistem informasi menjadi suatu komponen penting dalam sistem yang dijalankan. Diantaranya adalah sistem pengelolaan perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang masih bersifat manual dalam proses permintaan perlengkapan kantor, sehingga pembuatan laporan masih memerlukan waktu yang cukup lama, terutama dalam melakukan rekapitulasi perlengkapan kantor baik yang habis digunakan maupun yang tersisa. Khususnya pada bagian gudang, menggunakan sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang dinilai kurang efisien dan belum optimal karena masih terjadi nya kesalahan dan ketidak akuratan dalam proses penginputan pemasukkan perlengkapan kantor, penginputan pengeluaran perlengkapan kantor, serta pembuatan laporan yang jumlahnya sangat banyak. Oleh karena itu diperlukan sistem yang dapat membantu proses pengelolaan perlengkapan kantor agar dapat menghemat waktu serta menghasilkan data yang akurat. Data yang diperoleh, di analisis dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software visual paradigm.

Kata Kunci: sistem informasi, pengelolaan perlengkapan kantor, UML.

ABSTRACT

The information system is a fundamental requirement for any company or government agency. The information system becomes a critical component in the system is run. Among them are office supplies management system at Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang is still manual in the process request office supplies, thus making the report still require considerable time, especially in the recapitulation of office supplies either used up or left. Especially in the warehouse, using office supplies management system that is inefficient and not optimal because its still going on errors and inaccuracies in the process of inputting intake office supplies, office supplies inputting expenses, as well as report generation of vast quantities. Therefore we need a system that can assist in the management of office supplies in order to save time and produce accurate data. Data obtained on the analysis in the form of Unified Modeling Language (UML) using software visual paradigm and design method used is a prototype to provide an initial view of the system to be made, so clearly the user has an initial sketch or base of the system.

Keywords : information systems, office equipment management, UML, prototype.


KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Perlengkapan Kantor Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang ”.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penerapan ilmu, pengetahuan selama kuliah dan digunakan guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan laporan Skripsi, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan Skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M. T. I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku pembantu ketua 1 (PUKET 1) STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Giandari Maulani, M.Kom, selaku dosen pembimbing I yang telah membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
  5. Bapak M. Royhan, M.T, selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Samsul Muis selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Kepada kedua orang tua, suami dan anak tercinta yang selalu mendukung dan terus menerus berdoa dan memberikan masukan serta solusi tentang laporan Skripsi.
  9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang, Januari 2017
SUSI LESTARI
NIM. 1211473349

Daftar isi


DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 SWOT Faktor Internal
  2. Tabel 3.2 SWOT Faktor Eksternal
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Anatara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  8. Tabel 4.2 Tabel Bidang
  9. Tabel 4.3 Tabel Seksi
  10. Tabel 4.4 Tabel Perlengkapan Kantor
  11. Tabel 4.5 Tabel Permintaan
  12. Tabel 4.6 Tabel Detail Permintaan
  13. Tabel 4.7 Barang Masuk
  14. Tabel 4.8 Detail Barang Masuk
  15. Tabel 4.9 Tabel Pengguna
  16. Tabel 4.10 Black Box Testing Pada Menu Login 1
  17. Tabel 4.11 Black Box Testing Pada Menu Login 2
  18. Tabel 4.12 Black Box Testing Pada Input Data Bidang 1
  19. Tabel 4.13 Black Box Testing Pada Input Data Bidang 2
  20. Tabel 4.14 Black Box Testing Pada Input Data Seksi 1
  21. Tabel 4.15 Black Box Testing Pada Input Data Seksi 2
  22. Tabel 4.16 Black Box Testing Pada Input Data Perlengkapan Kantor 1
  23. Tabel 4.17 Black Box Testing Pada Input Data Perlengkapan Kantor 2
  24. Tabel 4.18 Black Box Testing Pada Input Data Pemasukkan Perlengkapan Kantor 1
  25. Tabel 4.19 Black Box Testing Pada Input Data Pemasukkan Perlengkapan Kantor 2
  26. Tabel 4.20 Black Box Testing Pada Input Data Permintaan Perlengkapan Kantor 1
  27. Tabel 4.21 Black Box Testing Pada Input Data Permintaan Perlengkapan Kantor 2
  28. Tabel 4.22 Black Box Testing Pada Input Data Pengguna 1
  29. Tabel 4.23 Black Box Testing Pada Input Data Pengguna 1
  30. Tabel 4.24 Schedule
  31. Tabel 4.25 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Permintaan Perlengkapan Kantor
  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram Laporan Perlengkapan Kantor
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Permintaan Perlengkapan Kantor
  5. Gambar 3.5 Sequence Diagram Laporan Perlengkapan Kantor
  6. Gambar 3.6 Activity Diagram Permintaan Perlengkapan Kantor
  7. Gambar 3.7 Activity Diagram Laporan Perlengkapan Kantor
  8. Gambar 3.8 form permintaan perlengkapan kantor
  9. Gambar 3.9 pengecekan stok perlengkapan kantor
  10. Gambar 4.0 laporan bukti pengambilan perlengkapan kantor
  11. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  12. Gambar 4.2 Activity Diagram untuk Pegawai Bidang yang Diusulkan
  13. Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Pimpinan yang Diusulkan
  14. Gambar 4.4 Activity Diagram Untuk Bagian Gudang yang Diusulkan
  15. Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk Pegawai Bidang yang Diusulkan
  16. Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk Pimpinan yang Diusulkan
  17. Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk Bagian Gudang yang Diusulkan
  18. Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan
  19. Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Login
  20. Gambar 4.10Rancangan Tampilan Menu Utama (Home)
  21. Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Master Bidang
  22. Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Input Data Bidang
  23. Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Master Seksi
  24. Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Input Data Seksi
  25. Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Master Perlengkapan Kantor
  26. Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Input data Perlengkapan Kantor
  27. Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Transaksi Permintaan Perlengkapan Kantor
  28. Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Input Permintaan Perlengkapan Kantor
  29. Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Transaksi Pengeluaran perlengkapan kantor
  30. Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Detail Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  31. Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Transaksi Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  32. Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Input Pemasukkan Perlengkapan kantor
  33. Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Laporan Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  34. Gambar 4.24 Rancangan Tampilan Laporan Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  35. Gambar 4.25 Rancangan Tampilan Laporan Stok Perlengkapan Kantor
  36. Gambar 4.26 Rancangan Tampilan Admin pengguna
  37. Gambar 4.27 Rancangan Tampilan Input data pengguna
  38. Gambar 4.28 Tampilan Program form Login
  39. Gambar 4.29 Tampilan Program Menu Home
  40. Gambar 4.30 Tampilan Program Master Bidang
  41. Gambar 4.31 Tampilan Program Input Data Bidang
  42. Gambar 4.32 Tampilan Program Master Seksi
  43. Gambar 4.33 Tampilan Program Input data Seksi
  44. Gambar 4.34 Tampilan Program Master perlengkapan kantor
  45. Gambar 4.35 Tampilan Program Input perlengkapan kantor
  46. Gambar 4.36 Tampilan Program Transaksi Permintaan Perlengkapan Kantor
  47. Gambar 4.37 Tampilan Program Input Transaksi Permintaan Perlengkapan Kantor
  48. Gambar 4.38 Tampilan Program Transaksi Pemasukkan Perlengkapan kantor
  49. Gambar 4.39 Tampilan Program Input Transaksi Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  50. Gambar 4.40 Tampilan Program Transaksi pengeluaran Perlengkapan Kantor
  51. Gambar 4.41 Tampilan Program Detail Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  52. Gambar 4.42 Tampilan Program Laporan Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  53. Gambar 4.43 Tampilan Program Laporan Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  54. Gambar 4.44 Tampilan Program Admin Pengguna
  55. Gambar 4.45 Tampilan Program Input admin Pengguna

DAFTAR SIMBOL
  1. DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
  2. DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
  3. DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini, peran teknologi informasi sangat diperlukan untuk menunjang berbagai macam kegiatan. Teknologi informasi dapat menghasilkan suatu sistem informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna diberbagai instansi, perusahaan, atau lembaga baik swasta maupun pemerintah. Hampir seluruh perusahaan bahkan lembaga pendidikan di Indonesia yang sedang berkembang ataupun yang sudah maju menggunakan teknologi komputer dan sistem informasi sebagai sarana untuk mempermudah proses dalam sistem kerjanya. Salah satu penunjang kelancaran operasional suatu perusahaan/ instansi adalah penggunaan perlengkapan kantor, untuk itu diperlukan satu sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang efektif dan efisien.

Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang laporan pengelolaan perlengkapan kantor masih memerlukan waktu yang cukup lama, terutama dalam melakukan rekapitulasi perlengkapan kantor baik yang habis digunakan maupun yang tersisa. Khususnya pada bagian gudang, menggunakan sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang kurang efisien sehingga sehingga masih terjadi kesalahan dan ketidak akuratan dalam proses penginputan pemasukkan perlengkapan kantor, penginputan pengeluaran perlengkapan kantor, serta pembuatan laporan yang jumlahnya sangat banyak. Oleh karena itu, salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan cara merancang sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang baru sebagai pembanding dan pelengkap sistem yang lama.

Berdasarkan permasalahan yang ada, serta melihat betapa pentingnya tugas bagian gudang dalam mengatur dan mengelola perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, maka peneliti merasa tertarik untuk memilih judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG”.


Rumusan Masalah

Pada analisa sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang terdapat di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, sering kali menghadapi permasalahan, adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Apakah sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang berjalan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sudah memenuhi kebutuhan user ?
  2. Apakah sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?
  3. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah pengelolaan perlengkapan kantor tersebut ?


Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan yang ada maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada proses permintaan perlengkapan kantor serta proses pembuatan laporan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian
    Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
      1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang berjalan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang sesuai dengan kebutuhan user. 2. Untuk merancang sistem informasi yang terkomputerisasi sebagai solusi untuk pemecahan masalah yang ada pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang 3. Untuk menambah, memperluas, serta meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja. Juga untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab, professional, disiplin dan mandiri.
  2. Manfaat Penelitian
    Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:
      1. Agar terciptanya suatu sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang lebih cepat dan akurat. 2. Memberi sajian aplikasi yang mudah dengan menggunakan komputerisasi yang lebih baik sehingga menghasilkan informasi maupun laporan-laporan yang terkontrol baik. 3. Dapat membantu bagian gudang dalam mengelola perlengkapan kantor sehingga dapat terarah serta lebih cepat waktu dalam melakukan pekerjaan pada perusahaan tersebut. 4. Memberikan pengalaman kepada peneliti untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada kegiatan nyata.

Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, ada beberapa metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
    Observasi yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang beralamat di Jl. H. Abdul Hamid, Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Tangerang, Tigaraksa. Untuk mendapatkan data yang diteliti, maka akan dilakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
  2. Wawancara
    Untuk melengkapi hasil observasi, dilakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data dan dilakukan juga tanya jawab secara lisan kepada stakeholder yaitu Bapak Samsul Muis dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem pengelolaan perlengkapan kantor.
  3. Metode Studi Pustaka
    Selain melakukan observasi dan wawancara dilakukan juga pencarian data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini menggunakan sumber dari : buku-buku, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian Skripsi yang diambil. Sehingga didapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem
    Pada metode analisa ini, metode yang digunakan yaitu analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) sebagai upaya untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (external) dan faktor dalam (internal) perusahaan secara sistematis, dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram, untuk menggambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan. Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi.

Metode Prototipe

Untuk mengimplementasikan usulan rancangan sistem secara rinci dilakukan dengan cara membuat program setiap modul. Untuk melakukan pengujian validitas dari setiap modul tersebut dengan data sample. Selanjutnya dilakukan uji sistem secara terpadu, karena sistem tersebut adalah teknologi tinggi maka diperlukan pelatihan sistem terhadap penggunanya.

Metode Testing

Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, mengajukan metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang, perancangan sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yaitu dengan menggunakan metode pengujian Blackbox testing. Tujuan peneliti memilih metode Blackbox adalah:

  1. Untuk mengetahui pesan kesalahan atau umpan balik (feedback) yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian.
  2. Untuk dapat melakukan analisa dan juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini serta mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka laporan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa sub bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengantar permasalahan yang dibahas, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penilitan tersebut, seperti landasan terori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, penelitian sebelumnya (literature review), analisa sistem, Unified Modelling Language (UML), serta teori-teori lainnya yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, serta membahas sistem yang berjalan dengan Unified Modelling Language (UML), Elisitasi tahap I, Tahap II, Tahap III sampai dengan pembuatan draft final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari poin-poin rumusan masalah yang ada dalam bab 1 hasil dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
    Menurut Sidh dalam Jurnal Computech & Bisnis Vol. 7 No. 1 (2013:21), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.
    Menurut Sengkey dalam E-journal Teknik Informatika, Vol. 4 No. 2 (2014:1), “Sistem adalah himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan dalam melakukan kegiatan antara satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
  2. Karakteristik Sistem
    Menurut Hartono (2013:14), “sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya”.
    Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :
    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdapat atas sejumlah komponen yang berinteraksi atau berkomunikasi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
    2. Batas Sistem (Boundary)
      Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
      Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Penghubung merupakan media antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainya, dengan penghubung satu subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input)
      Masukan adalah energi yang di masukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input).
    6. Keluaran Sistem (Output)
      Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
    7. Pengelolaan Sistem (Process)
      Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengelolaan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
    8. Sasaran Sistem (Objectives) atau tujuan (Goal)
      Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. jika sistem yang tidak mempunyai tujuan dan sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunaya, sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem akan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data
    Menurut Rusdiana (2014:71) Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu obeservasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.
    Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah”. Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.
  2. Definisi Informasi
    Menurut Maimunah, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.
  3. Nilai Informasi
    Menurut Lipursari dalam Jurnal STIE Semarang Vol. 5 No. 1 (2013:29), “Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat yaitu:
    1. Mudah diperoleh
      Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
    2. Luas dan lengkap
      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.
    3. Ketelitian
      Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
    4. Kecocokan
      Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
    5. Ketepatan Waktu
      Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.
    6. Kejelasan
      Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
    7. Keluwesan
      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
    8. Dapat dibuktikan
      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka
      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur
      Sifat ini menunjukkan hakikat-hakikat informasi dihasilkan dari sistem informasi formal.
  4. Kualitas Informasi
    Menurut Lipursari dalam Jurnal STIE Semarang Vol. 5 No. 1 (2013:30), “Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu, informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan”.
    1. Akurat
      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
    2. Tepat waktu
      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan
    3. Relevan
      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan orang yang lain berbeda, misalnya informasi sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan, bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
    Menurut Nugrahanti, dkk (2014:18), “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dan laporan-laporan yang diperlukan”. Menurut Aswati, dkk dalam jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2015:80). “Sistem informasi merupakan seperangkat fungsi operasional manajemen kepada yang mampu menghasilkan suatu keputusan yang tepat, cepat dan jelas yang merupakan suatu susunan yang disusun secara sistematik dan teratur dari jaringan-jaringan informasi yang menghubungkan setiap bagian dari suatu sistem, sehingga dimungkinkan diadakan komunikasi antar bagian fungsional”.
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan tersebut dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, pengolahan, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.
  2. Komponen Sistem Informasi
    Menurut Anisya dalam Jurnal Momentum Vol. 15 No. 2 (2013:50), “Sistem informasi terdiri dari komponen-kompponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block), dimana masing-masing blok ini saling berintegrasi satu sama lainya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuannya”. Adapun blok-blok tersebut adalah sebagai berikut :
    1. Blok masukan (Input Blok)
      Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok Model (Model Block)
      Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.
    3. Blok Keluaran (Output Block)
      Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas
    4. Blok Teknologi
      Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
    5. Blok Basis Data (Database Block)
      Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan didalam perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasi.
    6. Blok Kendali (Controls Block)
      Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan atau kegagalan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

  1. Definisi Sistem Informasi Manajemen
    Menurut Rahmayanti, dkk dalam Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 12 No. 2 (2013:421), “Sistem informasi manajemen dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian”.
    Menurut Kamble dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies Vol. 6 No. 2 (2015:1342), “Management Information System (MIS) is a subset of the overall planning and control activities covering the applications of humans, technologies and procedures of the organization.

Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sistem untuk menyediakan informasi dalam kegiatan pengendaliaan dan perencanaan tingkat manajemen.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem
    Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270), “Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.
  2. Tahap Analisa Sistem
    Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270), ”Tahap analisis sistem adalah analisis masalah, prosedur yang sedang berjalan, dokumen yang terlibat, analisis pengkodean, analisis kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional meliputi analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak serta analisis pengguna”.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem
    Menurut Sutanta dalam Wibowo (2014:12), “Perancangan sistem secara umum adalah pengidentifikasian komponen-komponen sistem informasi dengan tujuan untuk dikomunikasikan dengan pemakai”.
  2. Tujuan Perancangan Sistem
    Menurut Sutanta dalam Wibowo (2014:12), “Tujuan perancangan sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara umum atau global kepada pemakai tentang sistem yang akan dikembangkan dan berfungsi sebagai persiapan untuk tahap perancangan sistem. Bagian-bagian dari perancangan system meliputi Context Diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Kerelasian Antar Relasi (Relationship).

Teori Khusus

Perlengkapan Kantor (Office Equipment)

  1. Definisi Perlengkapan Kantor (Office Equipment)
    Menurut Wahana di dalam Jurnal Computech & Bisnis Vol. 7 No. 2 (2013:78), Perlengkapan kantor adalah barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan suatu pekerjaan kantor sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan kantor tidak akan tercapai tanpa adanya perlengkapan kantor. Perlengkapan kantor yang baik, akan memperlancar suatu proses suatu pekerjaan sehingga pencapaian tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
    Perencanaan kantor yang baik, memerlukan pertimbangan dalam memilih jenis-jenis perlengkapan kantor (office equipment) yang meliputi perbekalan kantor, mesin-mesin kantor, peralatan kantor, perabot kantor, interior kantor, atau hiasan kantor, berdasarkan urutan pekerjaan dan kecakapan yang diperlukan. Oleh karena itu, pengetahuan kantor sangat penting sebagai dasar menyusun perencanaan kantor.
    Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegunaan perlengkapan kantor yaitu:
    1. Untuk menunjang aktivitas pekerjaan kantor.
    2. Mempermudah dan mempercepat proses pelaksanaan kegiatan kantor.
    3. Memperoleh hasil yang lebih maksimal, baik dan memuaskan.
    4. Sebagai asset dan pelengkap kantor.
  2. Jenis-jenis Perlengkapan Kantor (Office Equipment)
    Perlengkapan kantor mencakup semua barang yang diperlukan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, sebagai sarana pendukung pelaksanaan tugas.
    1. Barang bergerak dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
      1. Barang habis pakai adalah barang-barang yang hanya dapat digunakan satu kali pakai. Hal ini mengandung arti bahwa benda itu tidak selalu harus habis tanpa meninggalkan bekas dalam pemakaiannya. Misalnya: kertas, karet penghapus, pensil, karbon, map (stopmap), tinta, blangko surat dan sebagianya.
      2. Barang tidak habis pakai adalah barang-barang yang dapat digunakan berulang kali dan tahan lama dalam pemakaiannya. Misalnya: mesin tik, pelubang kertas, gunting, hecter, pesawat telepon, lemari, arsip, OHP (over head projector) dan sebagainya.
    2. Barang tidak bergerak, misalnya tanah, gedung dan bangunan.

Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
    Menurut Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 (2015:29), “Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.
    Menurut Menurut Vani dalam International Research Journal of Engineering and Technology Vol. 2 No. 5 (2015:1213), “The UML is a language for visualizing, specifying, constructing, documenting the artifacts of a software-intensive system”.
    Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa UML adalah pemodelan desain program berorientasi objek yang di gunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembangunan dan pendokumentasian artifak dari sistem perangkat lunak.
  2. Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)
    1. Use Case Diagram
      Menurut Murad, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7. No. 1 (2013:53), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.
    2. Activity Diagram
      Menurut Murad dalam Jurnal CCIT Vol. 7. No. 1 (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.
    3. Sequence Diagram
      Indrajani (2015:50), “Sequence diagram merupakan suatu digaram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu”.
    4. Class Diagram
      Menurut Qader, dkk dalam International Journal of Software Engineering & Applications (IJSEA), Vol. 4 No. 3 (2013:22), “The class diagram used in the object oriented software design is a static structure diagram and is a type of the Unified Modeling Language (UML). The class diagram notations describe the structure of a system by showing the system's classes, and their attributes, operations or methods and the relationships among the classes”.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database
    Menurut Kurniawan, dkk dalam Indonesian Journal on Networking and Security Vol. 4 No. 3 (2015:14), “Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua informasi untuk mendukung semua kebutuhan sistem”.
  2. Jenis Database yang Digunakan
    1. Web server
      Menurut Fathansyah (2012:466), “Definisi Web Server adalah perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu URL ke pemakai”.
      Menurut C. Amadi, dkk dalam International Journal for Research in Computer Science Vol. 1 No. 6 (2016:1), “A web server is an information technology system that stores files (usually web pages), processes requests via HTTP (Hypertext Transfer protocol) from clients or end users and makes them accessible via the network or internet”.
      Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa web server adalah perangkat lunak yang yang bertugas untuk menerima permintaan client melalui HTTP (Hypertext protokol Transfer) yang dapat diakses dengan jaringan atau internet.
    2. Xampp
      1. Definisi Xampp
        Menurut Februariyanti, dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Vol. 17 No. 2 (2012:129), “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman PHP”.
      2. Mengenal Xampp
        Menurut Kartini (2013:26-27), “dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database) PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP adalah sebuah web server”. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:
        1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
        2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.
        3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
        4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk Membangun website dinamis.
        5. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan.
          Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface).
      3. PhpMyAdmin
        Menurut Sibero (2013:376), “phpMyAdmin adalah aplikasi web yang dibuat oleh phpmyadmin.net. PhpMyAdmin digunakan untuk administrasi database MYSQL”.
        Menurut Hidayatullah (2014:184), “phpMyAdmin adalah tool open source yang ditulis dalam bahasa PHP untuk menangani administrasi MySQL berbasis World Web”.
        Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa phpMyAdmin adalah bahasa PHP yang di gunakan untuk menangani administrasi database MYSQL.
      4. PHP
        1. Definisi PHP
          Menurut Binarso dalam Journal of Informatics and Technology Vol. 1 No. 1 (2012:76), “PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa scripting yang tergabung menjadi satu dengan HTML dan dijalankan pada server side atau semua perintah yang diberikan akan secara penuh dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke klien (browser) hanya berupa hasilnya saja.”.
          Menurut Mishra dalam International journal of scientific and technology research Vol. 3 No. 7 (2014:331), “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) is an open source general-purpose scripting language that is specifically suited for web development and can be embedded into HTML”.
          Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.
        2. Pengenalan PHP
          Menurut Rahayu dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:53), “PHP adalah kependekan dari Personal Home Page. Rasmus Ledofrf adalah pencipta bahasa pemrograman PHP pada tahun 1995 yang pada masa itu masih di kenal dengan nama Form Interpreted (FI). Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan”.
      5. MYSQL
        1. Definisi Mysql
          Menurut Walia, dkk dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing, Vol. 3 No. 8 (2014:29), “MySQL is a relational database system. It can store bits of information in separate tables and link those tables together. Each table consists of separate fields, which represent each bit of information”.
          Menurut B. Dipina, dkk dalam International Journal on Cybernetics & Informatics (IJCI) Vol. 5 No. 2 (2016:387), “MySQL is a popular open-source relational database management system (RDBMS) that is distributed, developed, and supported by Oracle Corporation. The relational systems like, MySQL stores data in tabular form and uses structured query language (SQL) for accessing of data”.
          Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa MYSQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDBMS (Relational Database Managemen System).
        2. Keunggulan Mysql
          Menurut Watung, dkk dalam e-journal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 3 No. 1 (2014:2), “MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
          1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga dan masih banyak lagi.
          2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
          3. Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
          4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
          5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed or unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp dan lain-lain.
          6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
          7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
          8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
          9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
          10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
          11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
          12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
          13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

Konsep Dasar Dreamweaver

  1. Definisi Dreamweaver
    Menurut Sambanthan dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering Vol. 2 No. 11 (2012:190), “Dreamweaver is a tool that has been created with the Web developer in mind. One such feature is the Layout View that enables the user to create tables visually.”.
    Menurut Wahana Komputer (2012:2), Adobe Dreamweaver merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain halam website secara visual. Dalam mendesain halaman website, aplikasi ini menyediakan fasilitas-fasilitas yang memberikan kemudahan bagi para pengembang web, juga bagi para pemula yang belajar membangun sebuah website.
    Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web secara visual.

Konsep Dasar Analisa SWOT

  1. Definisi Analisa SWOT
    Menurut Abubakar dalam International Journal of Information Technology and Business Management Vol. 16 No. 1 (2013:84), “SWOT Analysis, which stands for Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats analysis, is a system or process of considering the internal and external factors affecting the performance of an organization in relation to competitor or market situation”.
  2. Tujuan Analisa SWOT
    Menurut Bilung dalam E-Journal Administrasi Bisnis Vol. 4 No. 1 (2016:119), “Dengan analisis SWOT memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi baik positif maupun negatif dari dalam dan dari luar perusahaan. Peran kunci dari SWOT adalah untuk membantu mengembangkan kesadaran penuh dari semua faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan strategi dan pengambilan keputusan, tujuan yang dapat diterapkan pada hampir semua aspek industri”.

Konsep Dasar Prototipe

  1. Definisi Prototipe
    Menurut Khotimah dalam Jurnal Teknologi Vol. 8 No.2 (2016:54), “Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana perangkat lunak yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototipe memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang banyak digunakan.”
  2. Macam- macam Prototipe
    Menurut Indrajani(2015:77), “Terdapat 2 macam prototipe yang digunakan yakni:
    1. Requirements prototyping
      Menggunakan prototipe untuk menentukan kebutuhan dari aplikasi basis data yang diinginkan dan ketika kebutuhan tersebut terpenuhi maka prototipe akan dibuang.
    2. Evolutionary prototyping
      Digunakan untuk tujuan yang sama. Perbedaannya adalah prototipe ini tidak dibuang tetapi dikembangkan untuk pengembangan selanjutnya menjadi aplikasi basis data yang digunakan”.

Konsep Dasar Testing

  1. Definisi Testing
    Menurut Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015:32). “Pengujian software adalah satu elemen dari sebuah topik yang lebih luas yang sering diartikan sebagai verifikasi dan validasi (V&V). Verifikasi: menunjuk kepada kumpulan aktifitas yang memastikan bahwa software telah mengimplementasi sebuah fungsi spesifik. Validasi: menunjuk kepada sebuah kumpulan berbeda dari aktivitas yang memastikan bahwa software yang telah dibangun dapat ditelusuri terhadap kebutuhan customer”.
    Menurut Yadav, dkk dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies Vol. 4 No. 2 (2013:306), “Software testing is a process of finding errors or bug in the software or program and it involves any activity & evaluating an attribute or capabilities of a program or system or software and determining that it meets its required results”.
    Berdasarkan kedua definisi tersebut, pengujian perangkat lunak merupakan proses verifikasi dan validasi atau mengidentifikasi kesalahan atau bug dalam software atau program.
  2. Jenis -jenis Testing
    1. White Box Testing
      Menurut Tjandra dalam Seminar Nasional. “White-Box Testing atau sering disebut clear-box testing, software tester dapat mengakses source code software dan menguji atau memeriksanya sebagai petunjuk untuk membantu pengujian yang sedang dilakukan. Dengan demikian penguji dapat menentukan bahwa beberapa dari kode software tersebut kemungkinan besar gagal, sehingga dapat menyesuaikan dengan pengujian yang dilakukan berdasarkan informasi tersebut”.
    2. Black Box Testing
      Menurut Aisyah dalam Jurnal SENSI (2016:), “Blackbox Testing adalah metodelogi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi”.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi
    Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi”.
    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
    1. Tahap I
      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Tahap II
      Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting).
      Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
    3. Tahap III
      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
      1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
      2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
      3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.


      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
    4. Final Draft Elisitasi
      Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review
    Menurut Deviachrista (2013:1), “Literature review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.
  2. Manfaat Literature Review
    Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 2 (2016:231), “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

Literature Review

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Deny Widia Nugraha dari jurnal Mektek Universitas tadulako Palu pada tahun 2012 yang berjudul “Membangun Sistem Informasi Pengelolaan Alat Tulis Kantor (ATK) Berbasis Web”. Bahwa Sistem pengelolaan alat tulis kantor (ATK) pada saat ini masih dilaksanakan secara manual, dengan demikian masih sering terjadinya kesalahan informasi. Dengan kesalahan-kesalahan informasi tersebut, mengakibatkan lambatnya pembuatan laporan rencana pemakaian barang untuk pengajuan anggaran tahun yang akan datang. Bagian pengadaan barang yang berperan sebagai pemasok barang-barang ATK lambat menerima laporan dari bagian perlengkapan, keterlambatan pemasokan barang-barang ATK ini secara tidak langsung akan mempengaruhi pekerjaan yang ada di masing-masing unit kerja. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi manajemen alat tulis kantor berbasis web yang diharapkan membantu mempercepat proses pelaporan penggunaan alat tulis, dan mengurangi kesalahan informasi yang akan menghasilkan laporan yang dapat dipertanggung jawabkan. Berdasarkan hasil pengujian dapat dibuktikan bahwa sistem informasi manajemen berbasis web alat tulis kantor yang dibangun berjalan dengan baik, hal ini ditandai dengan menu yang ada untuk bekerja dengan baik, data yang dimasukkan ke dalam database disimpan dengan benar dan aplikasi update, insert, dan select database sudah dikoneksikan dengan baik juga.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Susanto, Asep Deddy Supriatna, Erwin Gunadhi dari Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut pada tahun 2012 yang berjudul “Sistem Pengelolaan Data Transaksi Penjualan Alat Tulis Kantor dan Jasa Photo Copy secara Kredit di PD.Azka Garut”. Penelitian ini menjelaskan perihal merancang sistem informasi pengelolaan data transaksi penjualan alat tulis kantor dan jasa photo copy secara kredit di PD. Azqa. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi ini menggunakan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Waterfall). Sistem pengelolaan data transaksi secara kredit yang selama ini berjalan diperusahaan tersebut masih bersifat manual. Sistem manual yang berjalan masih belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal, terbukti dengan masih munculnya beberapa permasalahan, diantaranya kesulitan dalam proses pencarian data transaksi pelanggan dan juga pengolahan dalam pembuatan laporan bulanan. Solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan sebuah sistem informasi berbasis komputerisasi. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan metode traditional system development dengan dibantu oleh beberapa pemodelan sistem seperti : block diagram, flow map, data flow diagram, kamus data, dan entity relationship diagram. Dengan adanya sistem informasi ini maka dapat membantu dalam proses pengelolaan data transaksi secara kredit menjadi lebih baik.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Noviyandi dari Jurnal Mahasiswa SI STMIK Atma Luhur Pangkal Pinang pada tahun 2015 yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Barang Inventaris Sekretariat Dewan Pengurus Kopri Kanupaten Bangka Selatan”.Penelitian ini menjelaskan bahwa pengelolaan data barang inventaris ini sering mengalami kesalahan dalam penyajian laporan data barang inventaris, tidak efisien dalam penggunaan komputer karena tidak didukung dengan aplikasi yang menunjang dalam pembuatan laporan data barang inventaris dan sebagainya. Solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat suatu program atau aplikasi untuk pencatatan dan pendataan barang inventaris dengan cepat, akurat, tepat waktu, relevan dan efektif.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Siswanto dari Skripsi yang berjudul “Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Alat Tulis Kantor (ATK) Pada PT. Garuda Abdi Satyatama (GASS) Dengan Metodologi Berorientasi Obyek”. Penelitian ini menjelaskan bahwa pada PT. Garuda Abdi Satyatama yang bertugas dalam menyediakan segala alat tulis kantor yang diperlukan oleh tiap-tiap proyek masih mengalami kendala-kendala dalam melakukan pengecekan stok alat tulis kantor yang masih tersedia di dalam gudang, karena pengerjaan nya masih menggunakan sistem manual dan sederhana banyak data yang tidak disimpan secara rapi, sehingga sulit untuk melakukan pengecekan stok alat tulis kantor, dan juga dalam hal penyajian data dan laporan. Solusi yang diharapkan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan membuat sebuah aplikasi yang dapat memudahkan dan mempercepat transaksi permintaan alat tulis kantor pada perusahaan tersebut agar tidak mengalami keterlambatan dalam pengiriman barang yang di minta oleh tiap-tiap proyek.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Yudi Arieffrianto dari Skripsi pada tahun 2014 yang berjudul “Sistem Informasi Pengelolaan Perlengkapan Promosi pada PT Pharmaceutical Processing Industries”. penelitian ini menjelaskan bahwa Pengeluaran untuk perlengkapan promosi merupakan bagian dari biaya pemasaran yang perlu dikelola agar dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan. Pengelolaan perlengkapan promosi memerlukan suatu media pencatatan agar manajemen dapat mengelola transaksi secara optimal dan menghasilkan data untuk perencanaan dan pengendalian. Pengembangan sistem dilakukan karena proses sebelumnya tidak dapat memonitor ketersediaan stok yang dicatat secara off balance sheet dan menyajikan data secara cepat. Sistem dikembangkan menggunakan web dengan maksud agar informasi dari sistem ini dapat diakses dari berbagai area dimana cabang perusahaan berada secara real time. Sebelum dilakukan desain sistem, terlebih dahulu dilakukan analisis kelayakan pengembangan. Analisis kelayakan dilakukan agar proyek pengembangan sistem mampu memberikan keyakinan mengenai adanya nilai tambah bagi perusahaan. Pengembangan dilakukan dengan pendekatan prototyping yang diawali dengan identifikasi kebutuhan pemakai, merancang prototype dan menguji sistem. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa sistem dapat berjalan dan diterima sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sistem layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Design awal sistem mampu memenuhi kebutuhan informasi ketersediaan barang secara real time, dapat digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan barang yang wajar melalui data-data historis pemakaian perlengkapan promosi untuk tiap-tiap cabang, kategori maupun periode pemakaian. Sistem juga memberikan sarana pertanggungjawaban pemakaian melalui bukti pemakaian sehingga mendukung tujuan pengendalian biaya perusahaan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Sejarah Umum Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

GMF Employees Club (GEC) adalah organisasi karyawan PT GMF AeroAsia yang bersifat mandiri, demokratis, bebas, tidak berafiliasi pada partai politik, tidak membedakan suku, agama, ras, dan golongan, melalui kemitraan yang selaras, serasi, dan seimbang dengan Perusahaan. GMF Employees Club (GEC) beralamat pada Gedung-GEC, PT GMF AeroAsia, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi : Banten.

Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) berawal dari Forum Komunikasi Teknik (FKT) yang didirikan pada waktu itu dapat dikatakan pioneer dalam implementasi kebebasan berorganisasi di BUMN karena FKT dideklarasikan 4 tahun sebelum pemerintah meratifikasi ILO no 87 tahun 1948 melalui Kepres No. 83 tahun 1998 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak Untuk Berorganisasi. Berawal dari FKT, SEKARGA dideklarasikan.

Perjalanan sejarah dan legalitas FKT secara singkat dimulai dari adanya semangat karyawan Direktorat Teknik PT Garuda Indonesia pada awal tahun 1994, yang ditindak lanjuti dengan diadakannya rapat pertama pada tanggal 24 Maret 1994 dengan agenda pembentukan Forum Komunikasi antar karyawan Direktorat teknik Garuda dengan semangat kebersamaan dan persamaan. Ditindaklanjuti dengan rapat pembentukan panitia Ad-Hoc pada tanggal 30 Maret 1994.

Pada tanggal 22 Juni 1994 dideklarasikan Forum Komunikasi Teknik PT Garuda Indonesia.

Pada tanggal 08 Juli 1994, terjadinya pengesahan AD/ART FKT untuk pertama kali dan pengangkatan pengurus FKT yang pertama kali.

Selanjutnya terus bergulir tiga periode kepengurusan FKT dengan masing-masing ketuanya, yaitu :

  1. 1994-1997 : Yanhaki
  2. 1997-1999 : Yanhaki ( Perpanjangan)
  3. 1999-2002 : Sukarman Djetap
  4. 2002-2003 : Nanang TB
  5. 2003-2005 : Nanang TB (Perpindahan dari Forum Komunikasi Teknik (FKT) menjadi GMF Employees Club (GEC))
  6. 2005-2008 : Nanang TB
  7. 2008-2011 : Dedi Mardianto
  8. 2011-2014 : Adhi Suwarso Ruslanto
  9. 2014-2019 : Makhrus

Sejarah telah mencatat kontribusi yang besar dari para pengurus dan anggota FKT saat itu untuk selalu berkontribusi positif terhadap perusahaan. Demi kepentingan karyawan dan beradaptasi dengan perubahan kondisi perusahaan, juga perjalanan sejarah sebagai dampak perkembangan dunia usaha. Maka pada hari Rabu, tanggal 27 Agustus 2003 melalui legalitas Musyawarah Luar Biasa FKT, maka FKT PT Garuda Indonesia secara resmi dibubarkan dan Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia yang dikenal sekarang GMF Employees Club (GEC) untuk selanjutnya dideklarasikan. Pendeklarasian tersebut sebenarnya telah menjadi agenda kerja yang harus di prioritaskan dan direncanakan secara matangoleh pengurus FKT periode 2002-2005 yang merupakan hasil MUBES FKT tahun 2002. Pada awal tahun 2003, saat itu DPR-RI telah mengesahkan UU No.13 tentang ketenagakerjaan sebagai pengganti UU No.25 tahun 1997 yang dianggap oleh sebagian besar pengusaha sangat menguntungkan pekerja. Perjalanan sejarah sampai dengan 3 tahun kepengurusan organisasi FKT selama 1 tahun dan GEC 5 tahun telah mengantarkan organisasi “sosial” non kedinasan GEC menjadi organisasi Serikat Pekerja tingkat perusahaan yang diperhitungkan di tingkat korporasi garuda Indonesia.

Saat ini jumlah keanggotaan GEC telah mencapai 3.005 anggota yang setiap bulannya akan bertambah dikarenakan adanya karyawan baru.


Visi dan Misi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

VISI:

Menjadikan Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC) menjadi serikat pekerja yang kuat, mandiri, modern serta dipimpin oleh orang muda yang berwawasan global dan mempunyai integritas moral yang tinggi.

MISI:

  1. Menyelenggarakan peran organisasi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC) yang menjunjung tinggi nilai solidarity, independency, democraty, unity, responsibility, dan equality.
  2. Menyelenggarakan pendidikan ketenagakerjaan bagi seluruh anggota tanpa membedakan status sosial dan gender.
  3. Menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan yang kontinyu baik bersifat hard skill, soft skill atau super soft skill.
  4. Menyelenggarakan upaya advokasi untuk perubahan kebijakan ke arah yang lebih adil, sejahtera, harmonis, dan dinamis.
  5. Menyelenggarakan lobby dan kerjasama program dengan organisasi sejenis.

TUJUAN:

  1. Meningkatkan kemitraan antara GEC dengan Perusahaan.
  2. Memperjuangkan tercapainya aspirasi anggota.
  3. Meningkatkan konsolidasi anggota dan organisasi.
  4. Meningkatkan kesejahteraan anggota kini dan nanti.
  5. Menyempurnakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
  6. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Lingkungan kerja
  7. Mendorong terciptanya manajemen Bersih, Transparan dan Profesional (BTP) di perusahaan

Struktur Organisasi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

Tugas dan Wewenang Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

  1. KETUA TIM
    1. Mengkoordinir dan bertanggungjawab terhadap seluruh keputusan dan kegiatan organisasi.
    2. Melaksanakan AD/ART.
    3. Melakukan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kinerja organisasi.
  2. WAKIL KETUA UMUM DAN SEKRETARIS JENDERAL
    1. Melakukan registrasi organisasi GEC ke Dinas Tenaga Kerja sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
    2. Melaksanakan tugas Ketua Umum jika berhalangan.
    3. Mengkoordinir fungsi kesekretariatan untuk menjalankan aktivitas organisasi.
    4. Menjalankan fungsi informasi dan komunikasi seluruh aktivitas organisasi.
    5. sinkronisasi seluruh aktivitas organisasi agar berjalan secara efektif dan efisien.
    6. Mengorganisir aktivitas organisasi untuk menjamin tercapainya sasaran-sasaran organisasi.
  3. BENDAHARA DAN WAKIL BENDAHARA
    1. Mengendalikan keuangan organisasi GEC.
    2. Menyusun rencana anggaran pengeluaran dan pendapatan organisasi.
    3. Mengatur dan mencatat penerimaan dan pengeluaran keuangan organisasi.
    4. Menyusun laporan keuangan organisasi secara berkalayang auditable.
  4. BIDANG ADVOKASI DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
    1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang terkait dengan bidang hukum untuk kepentingan organisasi dan anggota.
    2. Melaksanakan fungsi advokasi untuk kepentingan organisasi dan anggota yang terkait dengan hubungan industrial .
  5. BIDANG PEMBINAAN DAN PENINGKATAN SDM
    1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
    2. Meningkatkan konsolidasi anggota.
  6. BIDANG HUMAS DAN INFORMASI
    1. Menyampaikan informasi (kebijakan dan aktivitas organisasi, laporan kegiatan, hasil kajian/ evaluasi/ perundingan/ dengar pendapat) kepada seluruh anggota GEC.
    2. Mendokumentasikan seluruh kegiatan (Rutin & Non-Rutin).
    3. Membantu tugas dan fungsi kesekretariatan dalam melaksanakan tugas operasional organisasi.
  7. BIDANG PENGKAJIAN STRATEGIS
    1. Merekomendasikan rencana strategis organisasi dalam bentuk program kerja organisasi.
    2. Merencanakan dan menyusun kajian strategis untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan kinerja perusahaan.
    3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kajian strategis yang telah direkomendasikan.
  8. BIDANG PROFESI DAN KARIER
    1. Memonitor efektivitas implementasi Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
    2. Merencanakan dan mengkoordinir kegiatan perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan pihak perusahaan.
    3. Merencanakan dan menyusun kegiatan yang difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
  9. BIDANG ORGANISASI DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL
    1. Menyusun dan memelihara sistem dan organisasi
    2. Menyusun dan menetapkan mekanisme dan tata tertib organisasi.
    3. Memonitor, mengukur dan melaporkan kinerja organisasi.
    4. budaya berorganisasi.
    5. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan organisasi.
  10. BIDANG SOSIAL BUDAYA
    1. Merencanakan, mengembangkan dan melaksanakan tugas yang terkait dengan hubungan sosial kemasyarakatan.
    2. Melaksanakan program peduli karyawan.
    3. kerjasama kemitraan dalam rangka kegiatan sosial kemasyarakatan.
    4. Merencanakan dan meningkatkan hubungan sosial antar anggota.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur pendaftaran anggota baru dan laporan arus kas yang berjalan pada GMF Employees Club (GEC) adalah sebagai berikut :

  1. Calon anggota GEC datang ke kantor GMF Employees Club (GEC) untuk mengisi formulir pendaftaran anggota GMF Employees Club (GEC).
  2. Sekretaris (Admin) menginput data calon anggota GEC ke Microsoft Excel.
  3. Sekretaris membuat surat iuran anggota GEC untuk diserahkan kepada bagian personalia untuk pemotongan iuran anggota GEC setiap bulannya.
  4. Sekretaris memberikan ID Card kepada calon anggota GEC.
  5. Setiap akhir bulan, Sekretaris membuat rekapitulasi data anggota baru yang masuk.
  6. Bendahara menyesuaikan data anggota baru dengan jumlah penerimaan iuran anggota setiap bulannya.
  7. Sekretaris membuat laporan petty cash yang kemudian diberikan kepada bendahara.
  8. Bendahara membuat laporan arus kas perbulan.
  9. Bendahara memberikan laporan arus kas kepada Ketua Umum GMF Employees Club (GEC) untuk di tanda tangani.
  10. Bendahara memberikan laporan kepada anggota GEC.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram.

Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi Laporan Cash Flow Pada GMF Employees Club (GEC).

Gambar 3.2 Use Case Diagram yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case diagram yang berjalan saat ini terdiri dari:

  1. Terdapat 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan laporan.
  2. Terdapat 6 (empat) Actor, yang terlibat atau melakukan kegiatan yaitu Sekretaris, Calon Anggota Baru, Bagian Personalia, Bendahara, Ketua Umum dan Pengurus GEC.
  3. Terdapat 12 Use Case, yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut di atas diantaranya :
    1. Datang ke kantor GEC
    2. Memberikan Formulir Pendaftaran
    3. Mengisi Formulir Pendaftaran
    4. Menyerahkan Formulir Pendaftaran
    5. Input Data Calon Anggota Baru
    6. Membuat Surat Iuran
    7. Memberikan ID Card
    8. Merekap Data Anggota Baru
    9. Mengecek Iuran Masuk
    10. Membuat Laporan Petty Cash
    11. Membuat Laporan Arus Kas
    12. Memberikan Laporan Arus Kas

Activity Diagram

Berikut ini adalah activity diagram untuk Sistem Informasi Laporan Cash Flow Pada GMF Employees Club (GEC).

Gambar 3.3 Activity Diagram yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. Terdapat 1 (dua) initial node, objek yang mengawali pendaftaran calon anggota baru.
  2. Terdapat 6 (empat) vertical swimeline yaitu Sekretaris, Calon Anggota Baru, Bagian Personalia, Bendahara, Ketua Umum dan Pengurus GEC.
  3. Terdapat 1 (satu) Decission node digunakan untuk pilihan kondisi.
  4. Terdapat 13 activity yaitu :
    1. Datang ke kantor GEC
    2. Memberikan Formulir Pendaftaran
    3. Mengisi Formulir Pendaftaran
    4. Menyerahkan Formulir Pendaftaran
    5. Menerima Formulir Pendaftaran
    6. Input Data Calon Anggota Baru
    7. Membuat Surat Iuran
    8. Menerima Surat Iuran
    9. Membuat ID Card
    10. Menerima ID Card
    11. Merekap Data Anggota Baru
    12. Mengecek Iuran Masuk
    13. Membuat Laporan Petty Cash
    14. Menerima Laporan Petty Cash
    15. Membuat Laporan Arus Kas
    16. Pengecekan Laporan Arus Kas
    17. Memberikan Laporan Arus Kas
  5. Terdapat 1 (satu) Final node, objek yang diakhiri.

Analisa Sistem berjalan

Metode Analisa Sistem

Berikut akan dijelaskan analisis analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia.

  1. Analisis SWOT

    Tabel 3.1 Analisis SWOT

  2. Analisis PIECES

    Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

    Metode analisa yang digunakan penulis adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

    1. Performance (Kinerja)
      Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

      Tabel 3.2 Hasil Analisa Kinerja

    2. Information (Informasi)
      Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

      Tabel 3.3 Hasil Analisa Informasi

    3. Economy (Ekonomi)
      Sistem yang ada saat ini masih manual, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data transaksi penerimaan dan pengeluaran , sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

      Tabel 3.4 Hasil Analisa Ekonomi

    4. Control (Kontrol)
      Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

      Tabel 3.5 Hasil Analisa Kontrol

    5. Effisiency (Efisiensi)
      Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum.

      Tabel 3.6 Hasil Analisa Efisiensi

    6. Service (Pelayanan)
      Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan kualitas. Suatu lembaga organisasi akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen yaitu para karyawan dan anggota sehingga konsumen merasa puas, hal itu yang menjadi tujuan utama dari lembaga organisasi berkualitas.

    Tabel 3.7 Hasil Analisa Pelayanan

Analisis Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem informasi laporan arus kas yang sistemnya masih menggunakan program komputer standart (Microsoft Excel) dan pembuatan laporan belum secara maksimal sehingga sering terlambat dalam pengambilan keputusan. Prosesnya meliputi pendaftaran amggota baru dan input data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas sampai menjadi laporan arus kas secara manual.

Analisis Kebutuhan Sistem

Pada sistem informasi laporan arus kas ini membutuhkan ketelitian dalam proses pencatatan data-datanya. Oleh karena itu, sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu, program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan efisien serta optimal dalam memberikan informasi keuangan kepada ketua.

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sistem laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) yang sedang berjalan saat ini, didapatkan bahwa proses dalam sistem pengolahan datanya masih kurang maksimal karena hanya sebatas menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat memudahkan pembuatan laporan arus kas secara tepat, akurat serta efisien, sehingga kebutuhan sistem yang seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sistem informasi laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC).

Sistem informasi laporan arus kas yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses pendaftaran calon anggota baru dan input data transaksi yang telah ada masih dilakukan secara manual, dan dibutuhkan ketelitian, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga terdapat beberapa kesalahan, terkadang sekretaris mengalami kesulitan dalam pencarian data anggota GEC dan kurangnya ketelitian dari Bendahara dalam proses pembuatan laporan arus kas.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi Serikat Pekerja GMF Employee Club (GEC), diantaranya sebagai berikut :

  1. Membuat rancangan program sistem informasi laporan arus kas menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang berbasis OOAD (Object Oriented Analysis and Design) sehingga sistem dapat menyampaikan informasi dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
  2. Membuat sistem dengan bahasa pemograman PHP dan menggunakan MySQL sebagai database yang dapat menyimpan data anggota Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) dan laporan arus kas dengan aman dari hilangnya data dan lebih cepat proses pencarian data pada saat dibutuhkan.
  3. Membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh admin, bendahara dan anggota Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) untuk kegiatan pendaftaran anggota baru dan pembuatan laporan arus kas. Program tersebut akan melakukan proses penginputan mulai dari pendaftaran yang dilakukan calon anggota yang nantinya akan berpengaruh pada proses penerimaan kas, serta menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh Ketua umum dan pengurus Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) berupa laporan arus kas.

Analisis Piranti Sistem

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) adalah sebagai berikut:

  1. Processor: Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
  2. Monitor: 14.0 HD LED LCD
  3. Memory: 2 GB DDR3 Memory
  4. Hardisk: 320 GB HDD
  5. Keyboard: Classic
  6. Mouse: Optic
  7. Printer: Laserjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem pengolahan laporan cash flow adalah sebagai berikut :

  1. Google Chrome
  2. Microsoft Office

Hak Akses (Brainware)

Ada 2 (dua) user yang dapat mengakses sistem informasi laporan arus kas, yaitu Bagian Sekretaris (Admin) dan Bendahara.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas yang diberi opsi I (Inessential) harus dieliminasi.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M : Mandatory

D : Desirable

I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan Opsi HML (High, Middle, Low). Pada elisitasi tahap III, terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dielminasikan. Berikut adalah requirement tersebut :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?
    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :
    1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Informasi Laporan Arus Kas pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC). Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem jurnal online untuk Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC).

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Prosedur Usulan Sistem

Ada beberapa prosedur usulan sistem yang dilakukan dalam menjalankan sistem laporan arus kas yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut :

Admin

  1. Admin melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan halaman utama.
  3. Sistem menampilkan menu admin.
  4. Admin input data calon anggota.
  5. Admin melakukan pengecekan data anggota.
  6. Admin melakukan pengubahan data anggota.
  7. Admin melakukan penghapusan data anggota.
  8. Admin dapat melihat data anggota.
  9. Admin input data petty cash masuk dan keluar.
  10. Admin input data penerimaan dan pengeluaran kas.
  11. Admin dapat menampilkan laporan arus kas.
  12. Admin dapat menampilkan laporan petty cash.

Bendahara

  1. Bendahara melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu utama.
  3. Bendahara melakukan input data penerimaan kas.
  4. Bendahara menampilkan laporan penerimaan kas.
  5. Bendahara melakukan input data pengeluaran kas.
  6. Bendahara menampilkan laporan pengeluaran kas.
  7. Bendahara melakukan perubahan data transaksi jika ada kesalahan.
  8. Bendahara dapat melihat laporan arus kas.

Ketua Umum

  1. Ketua umum melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu utama.
  3. Ketua umum melakukan pengecekan laporan arus kas.
  4. Ketua umum melakukan persetujuan laporan arus kas.

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Use Case Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan use case diagram terdiri dari :

  1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem laporan arus kas.
  2. 3 (tiga) aktor yaitu admin, bendahara dan ketua umum.
  3. 4 (empat) use case yaitu login, verifikasi login, home dan logout.
  4. 3 (tiga) extend yaitu menu master, transaksi dan laporan.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram

  1. Rancangan Sistem yang Diusulkan Pada Activity Diagram untuk Admin

    Gambar 4.2 Activity Diagram Untuk Admin

    Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan activity diagram untuk Sekretaris (Admin) terdiri dari :

    1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
    2. 19 (sembilan belas) action state yang mencerminkan dari suatu aksi.
    3. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
    4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin.
  2. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram untuk Bendahara

    Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Bendahara

    Berdasarkan tabel 4.3 diatas, rancangan activity diagram diatas terdiri dari:

    1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
    2. 17 (tujuh belas) action state yang mencerminkan suatu aksi.
    3. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
    4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan Bendahara.
  3. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram untuk Ketua Umum

    Gambar 4.4 Activity Diagram untuk Ketua Umum

    Berdasarkan tabel 4.4 diatas, rancangan activity diagram diatas terdiri dari:

    1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
    2. 9 (sembilan) action state yang mencerminkan suatu aksi.
    3. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
    4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan Ketua Umum.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram

  1. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram untuk Admin

    Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk Admin

    Berdasarkan gambar 4.5 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

    1. 6 (enam) life line antarmuka yang saling berinteraksi.
    2. 1 (satu) actor yaitu admin.
    3. 16 (enam belas) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login berhasil, input data akses, input data anggota, input data kategori, input penerimaan kas, input pengeluaran kas, input kas masuk, input kas keluar, menampilkan laporan arus kas, menampilkan laporan petty cash, mencetak laporan arus kas, mencetak laporan petty cash dan logout.
  2. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram untuk Bendahara

    Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk Bendahara

    Berdasarkan gambar 4.6 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

    1. 6 (enam) life line antarmuka yang saling berinteraksi.
    2. 1 (satu) actor yaitu Bendahara.
    3. 12 (dua belas) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari Login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login berhasil, menampilkan data anggota, input penerimaan kas, input pengeluaran kas, menampilkan laporan arus kas, menampilkan laporan petty cash, mencetak laporan arus kas, mencetak laporan petty cash dan logout.
  3. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram untuk Ketua Umum

    Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk Ketua Umum

    Berdasarkan gambar 4.7 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

    1. 4 (empat) life line antarmuka yang saling berinteraksi.
    2. 1 (satu) actor yaitu Bendahara.
    3. 9 (sembilan) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari Login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login berhasil, menampilkan laporan arus kas, menampilkan laporan petty cash, mencetak laporan arus kas, mencetak laporan petty cash dan logout.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram

  1. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram untuk Admin

    Gambar 4.8 State Machine Diagram untuk Admin

    Berdasarkan Gambar 4.8 diatas, rancangan state machine diatas terdiri dari :

    1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali
    2. 15 (lima belas) State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek
    3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri
  2. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram untuk Bendahara

    Gambar 4.9 State Machine Diagram untuk Bendahara

    Berdasarkan Gambar 4.9 diatas, rancangan state machine diatas terdiri dari :

    1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali
    2. 12 (dua belas) State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek
    3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri
  3. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram untuk Ketua Umum


    Gambar 4.10 State Machine Diagram untuk Ketua Umum

    Berdasarkan Gambar 4.10 diatas, rancangan state machine diatas terdiri dari :

    1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali
    2. 8 (delapan) State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek
    3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Class Diagram Diagram

Gambar 4.11 Class Diagram yang Diusulkan

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menewarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : Login

    Media : Harddisk

    Isi: (id+username+nama+password+level+keterangan)

    Primary Key: id

    Panjang Record: 74

    Tabel 4.1 Tabel Login

  2. Nama File : tbl_anggota

    Media : Harddisk

    Isi : (nik+nama+tempat_lahir+tanggal_lahir+jenis_kelamin+alamat+agama+no_telp)

    Primary Key: nik

    Panjang Record: 155

    Tabel 4.2 Tabel Anggota

  3. Nama File : tbl_kategori

    Media : Harddisk

    Isi: (id_kategori+nama_kategori+jenis_kategori)

    Primary Key : id_kategori

    Panjang Record: 44

    Tabel 4.3 Tabel Kategori

  4. Nama File : tbl_pengeluaran

    Media: Harddisk

    Isi: (id_pengeluaran+tgl_pengeluaran+id_kategori+keterangan+jumlah+draw)

    Primary Key : id_pengeluaran

    Panjang Record: 68

    Tabel 4.4 Tabel Pengeluaran Kas

  5. Nama File: tbl_penerimaan

    Media : Harddisk

    Isi: (id_penerimaan+tgl_penerimaan+id_kategori+keterangan+jumlah+draw)

    Primary Key: id_penerimaan

    Panjang Record: 58

    Tabel 4.5 Tabel Penerimaan Kas

  6. Nama File: tbl_kas_masuk

    Media: Harddisk

    Isi: (id_kas_masuk+tgl_kas_masuk+keterangan+jumlah)

    Primary Key : id_kas_masuk

    Panjang Record: 46

    Tabel 4.6 Tabel Kas Masuk

  7. Nama File : tbl_kas_keluar

    Media : Harddisk

    Isi: (id_kas_keluar+tgl_kas_keluar+nik+penerima_dana+keterangan+jumlah+draw)

    Primary Key: id_kas_masuk

    Panjang Record: 66

    Tabel 4.7 Tabel Kas Keluar

Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

Prototype Tampilan Login

Gambar 4.12 Rancangan Prototype Tampilan Login

Tampilan form login diatas akan muncul jika telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh admin, bendahara, ketua umum dan seluruh pengurus GEC. Mereka harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

Prototype Tampilan Home

Gambar 4.13 Rancangan Prototype Tampilan Home

Tampilan home diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser.

Prototype Tampilan Master Akses

Gambar 4.14 Rancangan Prototype Tampilan Master Akses

Tampilan master akses diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu master dengan memilih sub menu akses untuk membuat akun login baru untuk para pengguna.

Prototype Tampilan Master Anggota

Gambar 4.15 Rancangan Prototype Tampilan Master Anggota

Tampilan master anggota diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu anggota untuk input data anggota GEC yang baru.

Prototype Tampilan Master Kategori

Gambar 4.16 Rancangan Prototype Tampilan Master Kategori

Tampilan master kategori diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu kategori untuk menambahkan kategori untuk jenis transaksi penerimaan dan pengeluaran.

Prototype Tampilan Form Penerimaan Kas

Gambar 4.17 Rancangan Prototype Tampilan Form Penerimaan Kas

Tampilan diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi penerimaan kas.

Prototype Tampilan Form Pengeluaran Kas

Gambar 4.18 Rancangan Prototype Tampilan Form Pengeluaran Kas

Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi pengeluaran kas.

Prototype Tampilan Form Kas Masuk

Gambar 4.19 Rancangan Prototype Tampilan Form Kas Masuk

Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi kas masuk.

Prototype Tampilan Form Kas Keluar

Gambar 4.20 Rancangan Prototype Tampilan Form Kas Keluar

Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi kas keluar.

Prototype Tampilan Laporan Arus Kas

Gambar 4.21 Rancangan Prototype Laporan Arus Kas

Tampilan laporan kas keseluruhan diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu kas keseluruhan untuk menampilkan laporan kas keseluruhan sesuai periode yang diinginkan.

Prototype Tampilan Laporan Petty Cash

Gambar 4.22 Rancangan Prototype Laporan Petty Cash

Tampilan laporan Petty Cash diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu Petty Cash untuk menampilkan laporan Petty Cash sesuai periode yang diinginkan.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
  2. Monitor : 14.0 HD LED
  3. Memory : 2 GB DDR3 Memory
  4. Hardisk : 320 GB HDD
  5. Keyboard : Classic
  6. Mouse : Optic
  7. Printer : Laserjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem pengolahan laporan arus kas adalah sebagai berikut :

  1. Google Chrome
  2. Microsoft Office 2007
  3. Xampp
  4. Adobe Dreamweaver CS5
  5. Visual Paradigma for UML 6.4 Enterprise Edition
  6. MySQL
  7. Mozilla Firefox

Implementasi Yang Diusulkan

Tampilan Login Admin, Bendahara dan Ketua Umum

Gambar 4.23 Tampilan Login

Tampilan login diatas akan muncul jika telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh admin, bendahara, ketua umum dan seluruh pengurus GEC. Mereka harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

Tampilan Halaman Utama Admin, Bendahara dan Ketua Umum

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Utama

Tampilan halaman utama diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser.

Tampilan Master Akses

Gambar 4.25 Tampilan Master Akses

Tampilan master akses diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu master dengan memilih sub menu akses untuk membuat akun login baru untuk para pengguna.

Tampilan Master Anggota

Gambar 4.26 Tampilan Master Anggota

Tampilan master anggota diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu anggota untuk input data anggota GEC yang baru.

Tampilan Master Kategori

Gambar 4.27 Tampilan Master Kategori

Tampilan master kategori diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu kategori untuk menambahkan kategori untuk jenis transaksi penerimaan dan pengeluaran.

Tampilan Form Penerimaan Kas

Gambar 4.28 Tampilan Master Penerimaan Kas

Tampilan diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi penerimaan kas.

Tampilan Form Pengeluaran Kas

Gambar 4.29 Tampilan Master Pengeluaran Kas

Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi pengeluaran kas.

Tampilan Form Kas Masuk

Gambar 4.30 Tampilan Master Kas Masuk

Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi kas masuk.

Tampilan Form Kas Keluar

Gambar 4.31 Tampilan Master Kas Keluar

Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi pengeluaran kas.

Tampilan Laporan Arus Kas

Gambar 4.32 Tampilan Laporan Arus Kas

Tampilan laporan arus kas diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu kas keseluruhan untuk menampilkan laporan kas keseluruhan sesuai periode yang diinginkan.

Tampilan Laporan Petty Cash

Gambar 4.33 Tampilan Laporan Petty Cash

Tampilan laporan petty cash diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu Petty Cash untuk menampilkan laporan petty cash sesuai periode yang diinginkan.

Pengujian Black Box

Pengujian dengan metode Black Box Testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada sistem. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari sistem tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada sistem tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Berikut ini adalah tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing :

  1. Pengujian Pada Menu Login
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Login :

    Tabel 4.8 Tabel Pengujian Menu Login

  2. Pengujuan Pada Menu Master
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Master :

    Tabel 4.9 Tabel Pengujian Menu Master

  3. Pengujuan Pada Menu Transaksi
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Transaksi :

    Tabel 4.10 Tabel Pengujian Menu Transaksi

Rancangan Waktu

Jadwal Kegiatan

  1. Pembuatan Proposal
    Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian, dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.
  2. Pengumpulan Data Dan Study Pustaka
    Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu satu minggu untuk melakukan pengumpulan data.
  3. Seminar Proposal
    Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.
  4. Analisis Data
    Melakukan pengkajian terhadap data –data yang telah diperoleh, dilakukan selama dua minggu.
  5. Desain Sistem
    Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang embuat program. Perancangan sistem berlangsung selama dua minggu.
  6. Pembuatan Program
    Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama Sepuluh minggu.
  7. Testing Program
    Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer. Pengujian program berlangsung selama tiga minggu pada perusahaan yang bersangkutan.
  8. Pelatihan User
    Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama tiga minggu.
  9. Implementasi Program
    Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama tiga minggu.
  10. Dokumentasi
    Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder.

Tabel 4.11 Jadwal Kegiatan

Anggaran

Tabel 4.12 Anggaran

BAB V

Kesimpulan

  1. Sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor pada dinas pendidikan kabupaten tangerang yang berjalan saat ini belum memenuhi kebutuhan user. Karena proses permintaan perlengkapan kantor masih menggunakan form atau bersifat manual sehingga terkadang menyebabkan kesalahan dalam pemrosesan data.
  2. Sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor pada dinas pendidikan kabupaten tangerang belum menyelesaikan permasalahan yang ada, karena dalam penginputan perlengkapan kantor dan pembuatan laporan, masih menggunakan Ms.Excel. Sehingga sering terjadinya kesalahan dan ketidak akuratan dalam penginputan data, serta lamanya dalam pembuatan laporan.
  3. Sistem untuk memudahkan dalam proses pengelolaan perlengkapan kantor dibutuhkan Sistem informasi yang dapat menyediakan penggunaan akses yang setara antara kecepatan dan komunikasi yang akurat kepada pemakai sehingga pemakai bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara optimal dengan kualitas informasi yang tinggi (akurat, aktual dan dapat dipercaya). Selain itu, dengan sistem informasi yang ada dapat mengurangi resiko-resiko kesalahan penginputan data yang dilakukan pemakai sehingga secara keseluruhan sistem informasi dapat mengurangi beban aktivitas-aktivitas yang berat menjadi ringan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan perancangan yang telah dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, maka terdapat beberapa saran yang dapat meningkatkan kinerja dan sistem pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, yaitu sebagai berikut:

  1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi atau perusahaan.
  2. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada pegawai yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar lebih dimengerti dan familiar.
  3. Dalam penerapan sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor, sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi peralatannya (software dan hardware) maupun sumber daya manusia agar sistem dapat berjalan secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA



DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1 Surat Pengantar Skripsi

A.2 Form Penggantian Judul

A.3 Lampiran Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I dan Pembimbing II).

A.4 Lampiran Kartu Studi Tetap Final.

A.5 Lampiran Validasi Skripsi.

A.6 Lampiran Kwitansi Pembayaran

A.7 Daftar Nilai

A.8 Form Pendaftaran Sidang

A.9 Form Validasi Sidang

A.10 Lampiran Formulir Seminar Proposal.

A.11 Lampiran Formulir Pertemuan Stakeholder.

A.12 Lampiran Formulir Final Persentasi

A.13 Lampiran Sertifikat TOEFL.

A.14 Lampiran Sertifikat Prospek.

A.15 Lampiran Seminar Internasional.

A.16 Lampiran Sertifikat IT Nasional

A.17 Lampiran Surat Keterangan Pemberian Hibah

A.18 Lampiran Surat Keterangan Implementasi Program.

A.19 Curriculum Vitae

A.20 Katalog Produk

Lampiran B

A.1 Lampiran Surat Keterangan Observasi.

A.2 Lampiran Formulir Wawancara.