SI1211473349

Dari widuri
Revisi per 15 Januari 2017 10.47 oleh Susi.lestari (bicara | kontrib) (BAB I)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211473349
NAMA

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI MANAJEMEN INFORMASI SISTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Giandari Maulani, M.Kom)
   
(M.Royhan, M.T)
NID : 06126
   
NID : 12012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1211473349

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem Informasi merupakan kebutuhan mendasar bagi tiap perusahaan atau instansi pemerintahan. Sistem informasi menjadi suatu komponen penting dalam sistem yang dijalankan. Diantaranya adalah sistem pengelolaan perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang masih bersifat manual dalam proses permintaan perlengkapan kantor, sehingga pembuatan laporan masih memerlukan waktu yang cukup lama, terutama dalam melakukan rekapitulasi perlengkapan kantor baik yang habis digunakan maupun yang tersisa. Khususnya pada bagian gudang, menggunakan sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang dinilai kurang efisien dan belum optimal karena masih terjadi nya kesalahan dan ketidak akuratan dalam proses penginputan pemasukkan perlengkapan kantor, penginputan pengeluaran perlengkapan kantor, serta pembuatan laporan yang jumlahnya sangat banyak. Oleh karena itu diperlukan sistem yang dapat membantu proses pengelolaan perlengkapan kantor agar dapat menghemat waktu serta menghasilkan data yang akurat. Data yang diperoleh, di analisis dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software visual paradigm.

Kata Kunci: sistem informasi, pengelolaan perlengkapan kantor, UML.

ABSTRACT

The information system is a fundamental requirement for any company or government agency. The information system becomes a critical component in the system is run. Among them are office supplies management system at Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang is still manual in the process request office supplies, thus making the report still require considerable time, especially in the recapitulation of office supplies either used up or left. Especially in the warehouse, using office supplies management system that is inefficient and not optimal because its still going on errors and inaccuracies in the process of inputting intake office supplies, office supplies inputting expenses, as well as report generation of vast quantities. Therefore we need a system that can assist in the management of office supplies in order to save time and produce accurate data. Data obtained on the analysis in the form of Unified Modeling Language (UML) using software visual paradigm and design method used is a prototype to provide an initial view of the system to be made, so clearly the user has an initial sketch or base of the system.

Keywords : information systems, office equipment management, UML, prototype.


KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Perlengkapan Kantor Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang ”.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penerapan ilmu, pengetahuan selama kuliah dan digunakan guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan laporan Skripsi, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan Skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M. T. I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku pembantu ketua 1 (PUKET 1) STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Giandari Maulani, M.Kom, selaku dosen pembimbing I yang telah membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
  5. Bapak M. Royhan, M.T, selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Samsul Muis selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Kepada kedua orang tua, suami dan anak tercinta yang selalu mendukung dan terus menerus berdoa dan memberikan masukan serta solusi tentang laporan Skripsi.
  9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang, Januari 2017
SUSI LESTARI
NIM. 1211473349

Daftar isi


DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 SWOT Faktor Internal
  2. Tabel 3.2 SWOT Faktor Eksternal
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Anatara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  8. Tabel 4.2 Tabel Bidang
  9. Tabel 4.3 Tabel Seksi
  10. Tabel 4.4 Tabel Perlengkapan Kantor
  11. Tabel 4.5 Tabel Permintaan
  12. Tabel 4.6 Tabel Detail Permintaan
  13. Tabel 4.7 Barang Masuk
  14. Tabel 4.8 Detail Barang Masuk
  15. Tabel 4.9 Tabel Pengguna
  16. Tabel 4.10 Black Box Testing Pada Menu Login 1
  17. Tabel 4.11 Black Box Testing Pada Menu Login 2
  18. Tabel 4.12 Black Box Testing Pada Input Data Bidang 1
  19. Tabel 4.13 Black Box Testing Pada Input Data Bidang 2
  20. Tabel 4.14 Black Box Testing Pada Input Data Seksi 1
  21. Tabel 4.15 Black Box Testing Pada Input Data Seksi 2
  22. Tabel 4.16 Black Box Testing Pada Input Data Perlengkapan Kantor 1
  23. Tabel 4.17 Black Box Testing Pada Input Data Perlengkapan Kantor 2
  24. Tabel 4.18 Black Box Testing Pada Input Data Pemasukkan Perlengkapan Kantor 1
  25. Tabel 4.19 Black Box Testing Pada Input Data Pemasukkan Perlengkapan Kantor 2
  26. Tabel 4.20 Black Box Testing Pada Input Data Permintaan Perlengkapan Kantor 1
  27. Tabel 4.21 Black Box Testing Pada Input Data Permintaan Perlengkapan Kantor 2
  28. Tabel 4.22 Black Box Testing Pada Input Data Pengguna 1
  29. Tabel 4.23 Black Box Testing Pada Input Data Pengguna 1
  30. Tabel 4.24 Schedule
  31. Tabel 4.25 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Permintaan Perlengkapan Kantor
  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram Laporan Perlengkapan Kantor
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Permintaan Perlengkapan Kantor
  5. Gambar 3.5 Sequence Diagram Laporan Perlengkapan Kantor
  6. Gambar 3.6 Activity Diagram Permintaan Perlengkapan Kantor
  7. Gambar 3.7 Activity Diagram Laporan Perlengkapan Kantor
  8. Gambar 3.8 form permintaan perlengkapan kantor
  9. Gambar 3.9 pengecekan stok perlengkapan kantor
  10. Gambar 4.0 laporan bukti pengambilan perlengkapan kantor
  11. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  12. Gambar 4.2 Activity Diagram untuk Pegawai Bidang yang Diusulkan
  13. Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Pimpinan yang Diusulkan
  14. Gambar 4.4 Activity Diagram Untuk Bagian Gudang yang Diusulkan
  15. Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk Pegawai Bidang yang Diusulkan
  16. Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk Pimpinan yang Diusulkan
  17. Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk Bagian Gudang yang Diusulkan
  18. Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan
  19. Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Login
  20. Gambar 4.10Rancangan Tampilan Menu Utama (Home)
  21. Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Master Bidang
  22. Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Input Data Bidang
  23. Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Master Seksi
  24. Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Input Data Seksi
  25. Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Master Perlengkapan Kantor
  26. Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Input data Perlengkapan Kantor
  27. Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Transaksi Permintaan Perlengkapan Kantor
  28. Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Input Permintaan Perlengkapan Kantor
  29. Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Transaksi Pengeluaran perlengkapan kantor
  30. Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Detail Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  31. Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Transaksi Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  32. Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Input Pemasukkan Perlengkapan kantor
  33. Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Laporan Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  34. Gambar 4.24 Rancangan Tampilan Laporan Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  35. Gambar 4.25 Rancangan Tampilan Laporan Stok Perlengkapan Kantor
  36. Gambar 4.26 Rancangan Tampilan Admin pengguna
  37. Gambar 4.27 Rancangan Tampilan Input data pengguna
  38. Gambar 4.28 Tampilan Program form Login
  39. Gambar 4.29 Tampilan Program Menu Home
  40. Gambar 4.30 Tampilan Program Master Bidang
  41. Gambar 4.31 Tampilan Program Input Data Bidang
  42. Gambar 4.32 Tampilan Program Master Seksi
  43. Gambar 4.33 Tampilan Program Input data Seksi
  44. Gambar 4.34 Tampilan Program Master perlengkapan kantor
  45. Gambar 4.35 Tampilan Program Input perlengkapan kantor
  46. Gambar 4.36 Tampilan Program Transaksi Permintaan Perlengkapan Kantor
  47. Gambar 4.37 Tampilan Program Input Transaksi Permintaan Perlengkapan Kantor
  48. Gambar 4.38 Tampilan Program Transaksi Pemasukkan Perlengkapan kantor
  49. Gambar 4.39 Tampilan Program Input Transaksi Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  50. Gambar 4.40 Tampilan Program Transaksi pengeluaran Perlengkapan Kantor
  51. Gambar 4.41 Tampilan Program Detail Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  52. Gambar 4.42 Tampilan Program Laporan Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  53. Gambar 4.43 Tampilan Program Laporan Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  54. Gambar 4.44 Tampilan Program Admin Pengguna
  55. Gambar 4.45 Tampilan Program Input admin Pengguna

DAFTAR SIMBOL
  1. DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
  2. DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
  3. DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini, peran teknologi informasi sangat diperlukan untuk menunjang berbagai macam kegiatan. Teknologi informasi dapat menghasilkan suatu sistem informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna diberbagai instansi, perusahaan, atau lembaga baik swasta maupun pemerintah. Hampir seluruh perusahaan bahkan lembaga pendidikan di Indonesia yang sedang berkembang ataupun yang sudah maju menggunakan teknologi komputer dan sistem informasi sebagai sarana untuk mempermudah proses dalam sistem kerjanya. Salah satu penunjang kelancaran operasional suatu perusahaan/ instansi adalah penggunaan perlengkapan kantor, untuk itu diperlukan satu sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang efektif dan efisien.

Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang laporan pengelolaan perlengkapan kantor masih memerlukan waktu yang cukup lama, terutama dalam melakukan rekapitulasi perlengkapan kantor baik yang habis digunakan maupun yang tersisa. Khususnya pada bagian gudang, menggunakan sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang kurang efisien sehingga sehingga masih terjadi kesalahan dan ketidak akuratan dalam proses penginputan pemasukkan perlengkapan kantor, penginputan pengeluaran perlengkapan kantor, serta pembuatan laporan yang jumlahnya sangat banyak. Oleh karena itu, salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan cara merancang sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang baru sebagai pembanding dan pelengkap sistem yang lama.

Berdasarkan permasalahan yang ada, serta melihat betapa pentingnya tugas bagian gudang dalam mengatur dan mengelola perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, maka peneliti merasa tertarik untuk memilih judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG”.


Rumusan Masalah

Pada analisa sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang terdapat di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, sering kali menghadapi permasalahan, adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Apakah sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang berjalan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sudah memenuhi kebutuhan user ?
  2. Apakah sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?
  3. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah pengelolaan perlengkapan kantor tersebut ?


Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan yang ada maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada proses permintaan perlengkapan kantor serta proses pembuatan laporan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian
    Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
      1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang berjalan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang sesuai dengan kebutuhan user. 2. Untuk merancang sistem informasi yang terkomputerisasi sebagai solusi untuk pemecahan masalah yang ada pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang 3. Untuk menambah, memperluas, serta meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja. Juga untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab, professional, disiplin dan mandiri.
  2. Manfaat Penelitian
    Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:
      1. Agar terciptanya suatu sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang lebih cepat dan akurat. 2. Memberi sajian aplikasi yang mudah dengan menggunakan komputerisasi yang lebih baik sehingga menghasilkan informasi maupun laporan-laporan yang terkontrol baik. 3. Dapat membantu bagian gudang dalam mengelola perlengkapan kantor sehingga dapat terarah serta lebih cepat waktu dalam melakukan pekerjaan pada perusahaan tersebut. 4. Memberikan pengalaman kepada peneliti untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada kegiatan nyata.

Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, ada beberapa metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
    Observasi yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang beralamat di Jl. H. Abdul Hamid, Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Tangerang, Tigaraksa. Untuk mendapatkan data yang diteliti, maka akan dilakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
  2. Wawancara
    Untuk melengkapi hasil observasi, dilakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data dan dilakukan juga tanya jawab secara lisan kepada stakeholder yaitu Bapak Samsul Muis dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem pengelolaan perlengkapan kantor.
  3. Metode Studi Pustaka
    Selain melakukan observasi dan wawancara dilakukan juga pencarian data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini menggunakan sumber dari : buku-buku, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian Skripsi yang diambil. Sehingga didapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem
    Pada metode analisa ini, metode yang digunakan yaitu analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) sebagai upaya untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (external) dan faktor dalam (internal) perusahaan secara sistematis, dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram, untuk menggambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan. Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi.

Metode Prototipe

Untuk mengimplementasikan usulan rancangan sistem secara rinci dilakukan dengan cara membuat program setiap modul. Untuk melakukan pengujian validitas dari setiap modul tersebut dengan data sample. Selanjutnya dilakukan uji sistem secara terpadu, karena sistem tersebut adalah teknologi tinggi maka diperlukan pelatihan sistem terhadap penggunanya.

Metode Testing

Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, mengajukan metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang, perancangan sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yaitu dengan menggunakan metode pengujian Blackbox testing. Tujuan peneliti memilih metode Blackbox adalah:

  1. Untuk mengetahui pesan kesalahan atau umpan balik (feedback) yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian.
  2. Untuk dapat melakukan analisa dan juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini serta mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka laporan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa sub bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengantar permasalahan yang dibahas, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penilitan tersebut, seperti landasan terori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, penelitian sebelumnya (literature review), analisa sistem, Unified Modelling Language (UML), serta teori-teori lainnya yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, serta membahas sistem yang berjalan dengan Unified Modelling Language (UML), Elisitasi tahap I, Tahap II, Tahap III sampai dengan pembuatan draft final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari poin-poin rumusan masalah yang ada dalam bab 1 hasil dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Menurut Sity Aisyah dalam Jurnal CCIT (2011:203)[1] “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, yang terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan yaitu perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.”

Design system merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat desain sistem.

Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari Jurnal CCIT (2011:189)[2] mengatakan bahwa Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer.

Urutan fase dalam desain sistem adalah :

  1. Desain kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.

  2. Desain output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yg diperlukan oleh aplikasi pengguna.

  3. Desain input, pada fase ini skema GUI 'S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.

  4. Desain database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT Vol.4 No.2 (2011:203)[1] pada metode analisa sistem dan perancangan ini menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  4. Testing

    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan.Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  5. Implementasi

    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  6. Perawatan

    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Tahapan Perancangan Sistem

Mahdiana (2011:37)[3] berpendapat, “Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan.”

Menurut Sutabri (2012:225)[4], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

  1. Rancangan sistem secara umum

    Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  2. Rancangan sistem secara rinci

Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul.

  2. Mengindentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada.

  4. Memilih konfigurasi yang terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.

  5. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.

  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

Tujuan Perancangan Sistem

Darmawan (2012:228)[5] mengatakan, Tujuan Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[6] “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

“Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”. (Sutabri, 2012:10)[7].

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari input, proses dan output yang saling terintegrasi dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[8], Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar (Environment)

    Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

  4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen

    Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

  5. Mempunyai Masukan (input)

    Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Mempunyai Pengolahan (processing)

    Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

  7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan

    Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem.Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.

  8. Mempunyai Keluaran (output)

    Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

  9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya kedalam kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[9],sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  4. Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas.

  5. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  6. Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar.Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[6] “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:5)[10] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang performat, seperti :


  1. Teks adalah sederhana huruf, angka dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah bentuk suatu format tertentu, misalnya data yang menyatkan tanggal atau jam dan nilai mata uang.

  3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten dan tanda tangan.

  4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Definisi Informasi

Tata Sutabri (2012:29)[11] mengatakan Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atai diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Dalam Jurnal CCIT yang diteliti oleh Maimunah dkk (2012:284)[12], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Siklus Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:32)[13] “Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak karena itu perlu diolah lebih lanjut, data diolah melalui suatu model agar menjadi informasi.”

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam piihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan, memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.

Menurut Tata Sutabri (2012:38)[14], Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.”

Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan.

Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. nilai informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (Accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan (Verified)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat Diukur (Measurable)
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:46)[15],”Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Suprihadi dalam jurnal CCIT (2013:310)[6], Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menhasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan saling berhubungan untuk tujuan dan penyelesaian masalah tertentu sesuai dengan tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[16], Sistem Informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen, diantaranya:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan.
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.
  6. Blok Kendali (Control Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Yakub (2012:142)[10] mengatakan bahwa Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Tata Sutabri (2012:220)[17], tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul ditahapan selanjutnya.


Tahapan Analisis Sistem

Menurut Henderi dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[18] “Tahapan analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Konsep dasar Database

Pengertian Basis Data (Database)

Menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 No.3 (2011:238)[19], "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.

Menurut Helmi Kurniawan dan Iwan Fitrianto Rahmad dalam jurnal CCIT Vol 5 No.2 (2012:193)[20], “Basis data (Database) terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain seperti indeks view dan lain-lain. Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Data dapat ditambahkan, diubah, dihapus atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat.

Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[21] “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Tahapan Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Laporan Arus Kas

Pengertian Laporan Arus Kas

Dina Fitria (2014:113)[22] mengatakan bahwa Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang berisi mengenai masuk dan keluarnya kas dalam suatu periode akuntansi. Laporan kas diperlukan untuk mengetahui kegiatan apa yang menghasilkan kas dan kegiatan apa saja yang membuat kas keluar. Dalam laporan arus kas dibagi menjadi 3 (tiga) kegiatan yang mempengaruhi keluar masuknya kas, yaitu :

  1. Aktivitas Operasional
    Pencatatan keluar masuk kas atau arus kas berasal dari kegiatan utama perusahaan, dapat dilihat dari biaya–biaya dilaporan laba rugi.
  2. Aktivitas Investasi
    Pencatatan arus kas berasal dari aktivitas-aktivitas investasi, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian harta, penerimaan dan pengeluaran kas dari piutang perusahaan.
  3. Aktivitas Pendanaan Pencatatan arus kas berasal dari kegiatan penambahan dan pengurangan utang perusahaan, dan juga aktivitas dari penambahan-pengurangan akibat sahan, dan lainnya.

Terdapat 2 (dua) cara dalam membuat laporan arus kas, yaitu :

  1. Metode Langsung
    Metode ini dibuat dengan cara menyajikan penerimaan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan, sedangkan penerimaan pengeluaran dari kegiatan investasi dan pembiayaan disajikan diakhir laporan.
  2. Metode Tak Langsung Metode ini dilakukan dengan cara menghilangkan kelompok-kelompok yang tidak berhubungan dengan pengaruh masuk dan keluarnya kas. Seperti piutang dan utang, pembiayaan dan investasi.

Jenis-Jenis Bukti Transaksi

Menurut Dina Fitria (2014:48)[22] Berdasarkan sumbernya bukti transaksi dibagi menjadi 2 (dua) kelompok :

  1. Bukti Transaksi Internal
    Bukti transaksi internal, adalah bukti yang berasal atau dikeluarkan oleh pihak perusahan sendiri sebagai bukti telah terjadinya transaksi. Contoh bukti transaksi internal yaitu :
    1. Bukti Kas Masuk
      Merupakan bukti transaksi yang mencatat bahwa perusahaan menerima sejumlah uang secara tunai. Bukti transaksi ini berisi tanggal dibuatnya bukti kas masuk, nama pembeli, keterangan barang yang dibeli, jumlah harga yang dibeli, dan no. bukti kas masuk. Bukti kas masuk dibuat menjadi dua rangkap, satu untuk pembeli dan satu lagi untuk diarsipkan.
    2. Bukti Kas Keluar Merupakan bukti transaksi yang mencatat bahwa perusahaan mengeluarkan sejumlah uang secara tunai. Bukti transaksi ini berisi tanggal dibuatnya bukti kas keluar, nama penerima uang, keterangan pengeluaran, jumlah uang yang dikeluarkan. Sama halnya dengan bukti kas masuk, bukti kas keluarpun dibuat menjadi dua rangkap.


  2. Bukti Transaksi Eksternal Bukti transaksi eksternal adalah bukti yang berasal dan dibuat oleh pihak luar akibat transaksi yang terjadi. Contoh bukti transaksi eksternal yaitu :
    1. Kuitansi
      Merupakan bukti telah diterima sejumlah uang untuk transaksi tertentu dan ditandatangani kedua belah pihak.
    2. Bon atau Nota
      Merupakan bukti pembelian barang secara tunai, yang dibuat oleh penjual atas barang yang sudah dibeli.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Pengertian Analisa SWOT

Menurut (Hendro,2011:289)[23], ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

Menurut (Fahmi, 2013:252)[24], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang. Fahmi (2013:254)[24]

Penerapan Analisa SWOT

Menurut (Hendro, 2011:291)[23] Analisa digunakan dalam :

  1. Memasuki sebuah industri baru.
  2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru
  3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.
  4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.
  5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut (Hendro, 2011:289)[23], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan danmelakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
  2. Untuk membuat rekomendasi.
  3. Informasi lebih akurat.
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Pengertian Analisa PIECES

Menurut Rohmat Taufiq (2013:154)[25], Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service.

Istilah PIECES yang setiap hurufnya bias di terjemahkan menjadi berikut :

P : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance/ performa

I : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information / Informasi (dan data)

E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

C : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan

E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses

S : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services / layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain.

Menurut Al Fatta (2007:51)[26] metode yang mengunakan enam variabel yaitu Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Eficiency dan Service.

  1. Performance (Analisis Kinerja)
    Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidakmencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Pada bagian pemasaran, kinerja diukur berdasarkan volume pekerjaan, Pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.
  2. Information (Analisis Informasi)
    Informasi merupakan komoditas krusial bagi penguna akhir. Evaluasiterhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. Situasi yang membutuhkan peningkatan informasi meliputi :
    1. Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang sekarang.
    2. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan atau situasi sekarang.
    3. Kurangnya informasi yang tepat waktu.
    4. Terlalu banyak informasi.
    5. Informasi tidak akurat.
  3. Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Sementara analisis informasi memeriksa output sistem, analisis yang tersimpan dalam sebuah sistem. Permasalahan yang meliputi :
    1. Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap atau disimpan di banyak tempat.
    2. Kekakuan data. Data di tangkap dan disimpan, tetapi diorganisasikan sedemikian rupa sehinga laporan dan pengujian judul dan pengujian tidak dapat atau sulit dilakukan.
  4. Economic (Analisis Ekonomi)
    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
    1. Biaya
      1. Biaya tidak diketahui.
      2. Biaya tidak dapat dilacak ke sumber.
      3. Biaya terlalu tinggi.
    2. Keuntungan
      1. Pasar-pasar baru dapat dieskplorasi.
      2. Pemasaran saat ini dapat diperbaiki.
      3. Pesanan-pesanan dapat ditingkatkan.
      4. Security (Analisis Keamanan)
  5. Security (Analisis Keamanan)
    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
    1. Keamanan atau kontrol yang lemah
      1. Input data tidak diedit dengan cukup.
      2. Kejahatan (misalnya, pengelapan atau pencurian) terhadap data.
      3. Pelanggaran etika pada data atau informasi. Misalnya, data atau informasi diakses orang yang tidak berwenang.
      4. Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada dokumen atau database yang berbeda.
      5. Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data.
      6. Terjadi error saat pemrosesan (oleh manusia, mesin, atau perangkat lunak).
      7. Terjadi error sat membuat keputusan.
    2. Kontrol atau keamanan berlebihan
      1. Prosedur birokratis memperlamban sistem.
      2. Pengendalian yang berlebihan mengangu para pelangan atau karyawan.
      3. Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan.
  6. Eficiency (Analisis Efisiensi)
    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien, yaitu :
    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    3. Data diproses secara berlebihan.
    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  7. Services (Analisis Layanan)
    Berikut adalah kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :
    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    4. Sistem tidak mudah dipelajari.
    5. Sistem tidak mudah digunakan.
    6. Sistem cangung untuk digunakan.
    7. Sistem tidak fleksibel.

Aplikasi Web

Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti : internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language).

Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5)[27], “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

Menurut Jarot Setyaji (2010:296)[28], ”Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.

Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada World Wide Web (WWW). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jaman web browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif. Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain :

  1. Status Bar
    Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar menunjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.
  2. Address Bar
    Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL
  3. Title Bar
    Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.
  4. Toolbar Icon
    Toolbar atau ikon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Di bawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya.
  5. Display Window
    Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website.
  6. Scroll Bar
    Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.

HTML (Hyper Text Modelling Language)

Menurut Septian (2011:1)[29] “HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser internet.”

File yang berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database, karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggungjawab web melakukan perubahan isi). Untuk itu muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database, maka lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, JSP.

Menurut Anhar (2010:3)[30], ”PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.” Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan script yang bertempat dan di proses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML, sebagian sintaks mirip dengan Bahasa C, Java, Perl, ditambah fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.

Hubungan PHP dengan HTML, HTML adalah halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan dalam sebuah file berextention .html, file html ini dikirim oleh server ke browser kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Sedangkan PHP harus diterjemahkan oleh web server sehingga menghasilkan kode HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan.Kode ini dapat berdiri sendiri atau disisipkan diantara kode-kode HTML sehingga dapat langsung ditampilkan bersama. File HTML yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensinya menjadi .php3 atau .php.

Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database didalam web. Sistem database yang dapat didukung PHP adalah : Oracle, MySQL, Sybase, PostgreSQL. PHP dapat berjalan pada berbagai sistem, seperti : Windows, Linux, UNIX.

  1. Ciri-ciri Khusus PHP
    Menurut Anhar (2010:31)[30], Kode PHP mempunyai beberapa ciri-ciri khusus, yaitu:
    1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya: Apache.
    2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
    3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti Mysql, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
    4. Merupakan software yang bersifat open source.
    5. Gratis untuk di download dan digunakan.
    6. Memiliki sifat multi platform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
  2. Tipe Data Pada PHP

    Menurut Winarno (2011:8)[31] “Variabel memungkinkan anda untuk menciptakan rumus bagi operasi tertentu dimana nilai operand-nya bisa dialokasikan secara dinamis.”

    Variable merupakan tempat untuk menyimpan data dalam tipe tertentu, variabel bisa berupa null (belum ada jenisnya), angka, string, objek, array, boolean, dan isinya bisa diubah-ubah nantinya.

    Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variabel pada PHP lebih fleksibel, tidak perlu mendefinisikan jenisnya ketika mendefinisikan pertama kali. Ada 6 (enam) variabel dasar yang dapat diakomodasikan di PHP, seperti berikut :

    1. Boolean
      Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

      Contoh:

      <?

      $a = true; // mendeklarasikan nilai true pada variabel $a

      $b = false; // mendeklarasikan nilai false pada variabel $a

      ?>

    2. Integer
      Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

      Contoh:

      <?

      $a=10; //angka desimal

      $b=0x1A; //angka hexadesimal

      $c=-5; //angka desimal negatif

      $d=$a * $c; //contoh perkalian

      echo "a = $a
      ";

      echo "b = $b
      ";

      echo "c = $c
      ";

      echo "a * c = $d
      ";

      ?>

    3. Floating-point
      Tipe data floating-point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

      Contoh:

      <?

      $a=10.08697;

      $b=4.97586e9;

      $x=8E-100;

      $y=$z * $x;

      echo "z = $z
      ";

      echo "y = $y
      ";

      echo "x = $x
      ";

      echo "z * x = $v
      ";

      ?>

    4. String
      Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip ("").

      Contoh:

      <?

      $jeruk='orange ';

      $pisang="banana";

      ?>

    5. Array
      Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variabel.

      Contoh:

      <?

      $nama=array("cowok"=>"Jono","cewek"=> "Susi");

      echo "Nama Kakak = $nama[cowok]
      ";

      echo "Nama Adik = $nama[cewek]
      ";

      ?>

    6. Objek
      Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi.Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP.

      Contoh:

      <?php

      Class makan {

      Var $lauk = "telur";

      Function makan_malam ($lauk) {

      $ lauk = "lauk";

      }

      }

      $hari_ini=new makan;

      Echo $hari_ini -> lauk;

      ?>

    7. Resource
      Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4 tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

      Contoh:

      <?

      $sql = mysql_query("SELECT * FROM admin WHERE un_admin='$us'") ;

      $b =mysql_fetch_array($sql);

      if($b==0){

      ?>

      <script

      language="javascript">alert('Gagal menyimpan sandi baru, cobalah kembali!'); document.location='admin.php?action=sandi_baru'</script><? } </p></div>

      ?>

    8. Null
      Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.

      Contoh:

      <?

      $kosong=NULL;

      ?>

      </ol>

      </ol>

      Unified Modelling Language (UML)

      Definisi Unified Modelling Language (UML)

      Widodo (2011:6)[32] berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

      Menurut Alim (2012:30)[33], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blue print perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.


      Diagram-diagram Unified Modelling Language (UML)

      Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6)[34], yaitu:

      1. Use Case Diagram
        Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.
      2. Class Diagram
        Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.
      3. Sequence Diagram
        Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
      4. State Chart Diagram
        Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
      5. Activity Diagram
        Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

      MySQL

      Definisi MySQL

      MySQL terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

      1. Menurut Anisya (2013:15)[35], “MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefinisikan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah softwarenya dan SQL adalah bahasa perintahnya”.
      2. Menurut Kadir (2013:15)[36], “MySQL adalah nama database server. Data base server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara mudah dan cepat.”

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah perangkat lunak database yang digunakan untuk mengelola dan menangani database.

      Perintah Dasar MySQL

      Budi Raharjo (2011:22)[37], berkata bahwa dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

      1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;
      2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;
      3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;
      4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;
      5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);
      6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;
      7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;
      8. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 =„data_kolom1, ;
      9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;
      10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;
      11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;
      12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;
      13. Menghapus tabel: DROP tabel;
      14. Menghapus database: DROP database;
      15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

      Tipe Data MySQL

      Menurut Kustiyahningsih (2011:147)[38], “Tipe data Mysql adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri”. MYSQL mengenal beberapa tipe data field yaitu:

      1. Tipe data numeric
        Tipe numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.
      2. Tipe data string
        String adalah rangkaian karakter.
      3. Tipe data char () dan varchar ()
        Tipe data char () dan varchar () pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char () bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe data varchar () besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 byte.
      4. Tipe data tanggal
        Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MYSQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe.

      XAMMP

      Menurut Kartini (2013:27-26)[39], Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

      1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
      2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.
      3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
      4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
      5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

      XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak kedalam satu buah paket.

      Xampp merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web serverApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

      Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl:

      1. Apache
        Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.
      2. PHP
        Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft access, interbase, d-base dan postgreSQL.
      3. MySQL
        SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
      4. PhpMyAdmin
        Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.
      5. Perl
        Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

      Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS5

      Menurut Wahana Komputer (2010:2)[40], ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

      Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), Java Script (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.

      Konsep Dasar Black Box

      Definisi Black Box

      Menurut Sidik (2012:4)[41],“Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak”. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

      Menurut Budiman (2012:4), “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak”. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

      Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian BlackBox digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

      Keuntungan Black Box Testing

      Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain: (Rizky, 2011:264)

      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
      3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

      Konsep Dasar Literature Review

      Definisi Literature Review

      Menurut Guritno dkk (2011:86)[21], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

      Jenis-Jenis Penelitian

      Menurut Sudaryono (2011:22)[21], jenis-jenis penelitian yaitu:

      1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

        Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

        1. Penelitian Dasar
          Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
        2. Penelitian Terapan
          Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
        3. Penelitian Evaluasi
          Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.
      2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

        Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:

        1. Penelitian Deskriptif
          Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.
        2. Penelitian Prediktif
          Penelitian deskriptif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
        3. Penelitian Improftif
          Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.
        4. Penelitian Eksplanatif
          Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
        5. Penelitian Eksperimen
          Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.
        6. Penelitian Ex Post Facto
          Ex post facto berarti setelah kejadian.Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.
        7. Penelitian Partisipatori
          Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
        8. Penelitian dan Pengembangan
          Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

      Literature Review

      Literature Review sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tabel Laporan Skripsi, yaitu :

      Berdasarkan literatur-literatur review di atas, maka penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, Sistem Informasi cash flow berbasis komputerisasi menggunakan bahasa pemograman PHP, interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5 dan database menggunakan MySQL. Untuk mengidentifikasi masalah, penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Hasil yang dibuat dapat melakukan pendaftaran anggota lebih cepat dan laporan pertriwulan menjadi tepat waktu.

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Sejarah Umum Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

      GMF Employees Club (GEC) adalah organisasi karyawan PT GMF AeroAsia yang bersifat mandiri, demokratis, bebas, tidak berafiliasi pada partai politik, tidak membedakan suku, agama, ras, dan golongan, melalui kemitraan yang selaras, serasi, dan seimbang dengan Perusahaan. GMF Employees Club (GEC) beralamat pada Gedung-GEC, PT GMF AeroAsia, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi : Banten.

      Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) berawal dari Forum Komunikasi Teknik (FKT) yang didirikan pada waktu itu dapat dikatakan pioneer dalam implementasi kebebasan berorganisasi di BUMN karena FKT dideklarasikan 4 tahun sebelum pemerintah meratifikasi ILO no 87 tahun 1948 melalui Kepres No. 83 tahun 1998 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak Untuk Berorganisasi. Berawal dari FKT, SEKARGA dideklarasikan.

      Perjalanan sejarah dan legalitas FKT secara singkat dimulai dari adanya semangat karyawan Direktorat Teknik PT Garuda Indonesia pada awal tahun 1994, yang ditindak lanjuti dengan diadakannya rapat pertama pada tanggal 24 Maret 1994 dengan agenda pembentukan Forum Komunikasi antar karyawan Direktorat teknik Garuda dengan semangat kebersamaan dan persamaan. Ditindaklanjuti dengan rapat pembentukan panitia Ad-Hoc pada tanggal 30 Maret 1994.

      Pada tanggal 22 Juni 1994 dideklarasikan Forum Komunikasi Teknik PT Garuda Indonesia.

      Pada tanggal 08 Juli 1994, terjadinya pengesahan AD/ART FKT untuk pertama kali dan pengangkatan pengurus FKT yang pertama kali.

      Selanjutnya terus bergulir tiga periode kepengurusan FKT dengan masing-masing ketuanya, yaitu :

      1. 1994-1997 : Yanhaki
      2. 1997-1999 : Yanhaki ( Perpanjangan)
      3. 1999-2002 : Sukarman Djetap
      4. 2002-2003 : Nanang TB
      5. 2003-2005 : Nanang TB (Perpindahan dari Forum Komunikasi Teknik (FKT) menjadi GMF Employees Club (GEC))
      6. 2005-2008 : Nanang TB
      7. 2008-2011 : Dedi Mardianto
      8. 2011-2014 : Adhi Suwarso Ruslanto
      9. 2014-2019 : Makhrus

      Sejarah telah mencatat kontribusi yang besar dari para pengurus dan anggota FKT saat itu untuk selalu berkontribusi positif terhadap perusahaan. Demi kepentingan karyawan dan beradaptasi dengan perubahan kondisi perusahaan, juga perjalanan sejarah sebagai dampak perkembangan dunia usaha. Maka pada hari Rabu, tanggal 27 Agustus 2003 melalui legalitas Musyawarah Luar Biasa FKT, maka FKT PT Garuda Indonesia secara resmi dibubarkan dan Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia yang dikenal sekarang GMF Employees Club (GEC) untuk selanjutnya dideklarasikan. Pendeklarasian tersebut sebenarnya telah menjadi agenda kerja yang harus di prioritaskan dan direncanakan secara matangoleh pengurus FKT periode 2002-2005 yang merupakan hasil MUBES FKT tahun 2002. Pada awal tahun 2003, saat itu DPR-RI telah mengesahkan UU No.13 tentang ketenagakerjaan sebagai pengganti UU No.25 tahun 1997 yang dianggap oleh sebagian besar pengusaha sangat menguntungkan pekerja. Perjalanan sejarah sampai dengan 3 tahun kepengurusan organisasi FKT selama 1 tahun dan GEC 5 tahun telah mengantarkan organisasi “sosial” non kedinasan GEC menjadi organisasi Serikat Pekerja tingkat perusahaan yang diperhitungkan di tingkat korporasi garuda Indonesia.

      Saat ini jumlah keanggotaan GEC telah mencapai 3.005 anggota yang setiap bulannya akan bertambah dikarenakan adanya karyawan baru.


      Visi dan Misi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

      VISI:

      Menjadikan Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC) menjadi serikat pekerja yang kuat, mandiri, modern serta dipimpin oleh orang muda yang berwawasan global dan mempunyai integritas moral yang tinggi.

      MISI:

      1. Menyelenggarakan peran organisasi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC) yang menjunjung tinggi nilai solidarity, independency, democraty, unity, responsibility, dan equality.
      2. Menyelenggarakan pendidikan ketenagakerjaan bagi seluruh anggota tanpa membedakan status sosial dan gender.
      3. Menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan yang kontinyu baik bersifat hard skill, soft skill atau super soft skill.
      4. Menyelenggarakan upaya advokasi untuk perubahan kebijakan ke arah yang lebih adil, sejahtera, harmonis, dan dinamis.
      5. Menyelenggarakan lobby dan kerjasama program dengan organisasi sejenis.

      TUJUAN:

      1. Meningkatkan kemitraan antara GEC dengan Perusahaan.
      2. Memperjuangkan tercapainya aspirasi anggota.
      3. Meningkatkan konsolidasi anggota dan organisasi.
      4. Meningkatkan kesejahteraan anggota kini dan nanti.
      5. Menyempurnakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
      6. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Lingkungan kerja
      7. Mendorong terciptanya manajemen Bersih, Transparan dan Profesional (BTP) di perusahaan

      Struktur Organisasi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

      Tugas dan Wewenang Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

      1. KETUA TIM
        1. Mengkoordinir dan bertanggungjawab terhadap seluruh keputusan dan kegiatan organisasi.
        2. Melaksanakan AD/ART.
        3. Melakukan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kinerja organisasi.
      2. WAKIL KETUA UMUM DAN SEKRETARIS JENDERAL
        1. Melakukan registrasi organisasi GEC ke Dinas Tenaga Kerja sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
        2. Melaksanakan tugas Ketua Umum jika berhalangan.
        3. Mengkoordinir fungsi kesekretariatan untuk menjalankan aktivitas organisasi.
        4. Menjalankan fungsi informasi dan komunikasi seluruh aktivitas organisasi.
        5. sinkronisasi seluruh aktivitas organisasi agar berjalan secara efektif dan efisien.
        6. Mengorganisir aktivitas organisasi untuk menjamin tercapainya sasaran-sasaran organisasi.
      3. BENDAHARA DAN WAKIL BENDAHARA
        1. Mengendalikan keuangan organisasi GEC.
        2. Menyusun rencana anggaran pengeluaran dan pendapatan organisasi.
        3. Mengatur dan mencatat penerimaan dan pengeluaran keuangan organisasi.
        4. Menyusun laporan keuangan organisasi secara berkalayang auditable.
      4. BIDANG ADVOKASI DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
        1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang terkait dengan bidang hukum untuk kepentingan organisasi dan anggota.
        2. Melaksanakan fungsi advokasi untuk kepentingan organisasi dan anggota yang terkait dengan hubungan industrial .
      5. BIDANG PEMBINAAN DAN PENINGKATAN SDM
        1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
        2. Meningkatkan konsolidasi anggota.
      6. BIDANG HUMAS DAN INFORMASI
        1. Menyampaikan informasi (kebijakan dan aktivitas organisasi, laporan kegiatan, hasil kajian/ evaluasi/ perundingan/ dengar pendapat) kepada seluruh anggota GEC.
        2. Mendokumentasikan seluruh kegiatan (Rutin & Non-Rutin).
        3. Membantu tugas dan fungsi kesekretariatan dalam melaksanakan tugas operasional organisasi.
      7. BIDANG PENGKAJIAN STRATEGIS
        1. Merekomendasikan rencana strategis organisasi dalam bentuk program kerja organisasi.
        2. Merencanakan dan menyusun kajian strategis untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan kinerja perusahaan.
        3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kajian strategis yang telah direkomendasikan.
      8. BIDANG PROFESI DAN KARIER
        1. Memonitor efektivitas implementasi Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
        2. Merencanakan dan mengkoordinir kegiatan perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan pihak perusahaan.
        3. Merencanakan dan menyusun kegiatan yang difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
      9. BIDANG ORGANISASI DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL
        1. Menyusun dan memelihara sistem dan organisasi
        2. Menyusun dan menetapkan mekanisme dan tata tertib organisasi.
        3. Memonitor, mengukur dan melaporkan kinerja organisasi.
        4. budaya berorganisasi.
        5. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan organisasi.
      10. BIDANG SOSIAL BUDAYA
        1. Merencanakan, mengembangkan dan melaksanakan tugas yang terkait dengan hubungan sosial kemasyarakatan.
        2. Melaksanakan program peduli karyawan.
        3. kerjasama kemitraan dalam rangka kegiatan sosial kemasyarakatan.
        4. Merencanakan dan meningkatkan hubungan sosial antar anggota.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Adapun urutan prosedur pendaftaran anggota baru dan laporan arus kas yang berjalan pada GMF Employees Club (GEC) adalah sebagai berikut :

      1. Calon anggota GEC datang ke kantor GMF Employees Club (GEC) untuk mengisi formulir pendaftaran anggota GMF Employees Club (GEC).
      2. Sekretaris (Admin) menginput data calon anggota GEC ke Microsoft Excel.
      3. Sekretaris membuat surat iuran anggota GEC untuk diserahkan kepada bagian personalia untuk pemotongan iuran anggota GEC setiap bulannya.
      4. Sekretaris memberikan ID Card kepada calon anggota GEC.
      5. Setiap akhir bulan, Sekretaris membuat rekapitulasi data anggota baru yang masuk.
      6. Bendahara menyesuaikan data anggota baru dengan jumlah penerimaan iuran anggota setiap bulannya.
      7. Sekretaris membuat laporan petty cash yang kemudian diberikan kepada bendahara.
      8. Bendahara membuat laporan arus kas perbulan.
      9. Bendahara memberikan laporan arus kas kepada Ketua Umum GMF Employees Club (GEC) untuk di tanda tangani.
      10. Bendahara memberikan laporan kepada anggota GEC.

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Use Case Diagram

      Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

      Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram.

      Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi Laporan Cash Flow Pada GMF Employees Club (GEC).

      Gambar 3.2 Use Case Diagram yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.2 Use Case diagram yang berjalan saat ini terdiri dari:

      1. Terdapat 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan laporan.
      2. Terdapat 6 (empat) Actor, yang terlibat atau melakukan kegiatan yaitu Sekretaris, Calon Anggota Baru, Bagian Personalia, Bendahara, Ketua Umum dan Pengurus GEC.
      3. Terdapat 12 Use Case, yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut di atas diantaranya :
        1. Datang ke kantor GEC
        2. Memberikan Formulir Pendaftaran
        3. Mengisi Formulir Pendaftaran
        4. Menyerahkan Formulir Pendaftaran
        5. Input Data Calon Anggota Baru
        6. Membuat Surat Iuran
        7. Memberikan ID Card
        8. Merekap Data Anggota Baru
        9. Mengecek Iuran Masuk
        10. Membuat Laporan Petty Cash
        11. Membuat Laporan Arus Kas
        12. Memberikan Laporan Arus Kas

      Activity Diagram

      Berikut ini adalah activity diagram untuk Sistem Informasi Laporan Cash Flow Pada GMF Employees Club (GEC).

      Gambar 3.3 Activity Diagram yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 (dua) initial node, objek yang mengawali pendaftaran calon anggota baru.
      2. Terdapat 6 (empat) vertical swimeline yaitu Sekretaris, Calon Anggota Baru, Bagian Personalia, Bendahara, Ketua Umum dan Pengurus GEC.
      3. Terdapat 1 (satu) Decission node digunakan untuk pilihan kondisi.
      4. Terdapat 13 activity yaitu :
        1. Datang ke kantor GEC
        2. Memberikan Formulir Pendaftaran
        3. Mengisi Formulir Pendaftaran
        4. Menyerahkan Formulir Pendaftaran
        5. Menerima Formulir Pendaftaran
        6. Input Data Calon Anggota Baru
        7. Membuat Surat Iuran
        8. Menerima Surat Iuran
        9. Membuat ID Card
        10. Menerima ID Card
        11. Merekap Data Anggota Baru
        12. Mengecek Iuran Masuk
        13. Membuat Laporan Petty Cash
        14. Menerima Laporan Petty Cash
        15. Membuat Laporan Arus Kas
        16. Pengecekan Laporan Arus Kas
        17. Memberikan Laporan Arus Kas
      5. Terdapat 1 (satu) Final node, objek yang diakhiri.

      Analisa Sistem berjalan

      Metode Analisa Sistem

      Berikut akan dijelaskan analisis analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia.

      1. Analisis SWOT

        Tabel 3.1 Analisis SWOT

      2. Analisis PIECES

        Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

        Metode analisa yang digunakan penulis adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

        1. Performance (Kinerja)
          Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

          Tabel 3.2 Hasil Analisa Kinerja

        2. Information (Informasi)
          Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

          Tabel 3.3 Hasil Analisa Informasi

        3. Economy (Ekonomi)
          Sistem yang ada saat ini masih manual, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data transaksi penerimaan dan pengeluaran , sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

          Tabel 3.4 Hasil Analisa Ekonomi

        4. Control (Kontrol)
          Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

          Tabel 3.5 Hasil Analisa Kontrol

        5. Effisiency (Efisiensi)
          Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum.

          Tabel 3.6 Hasil Analisa Efisiensi

        6. Service (Pelayanan)
          Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan kualitas. Suatu lembaga organisasi akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen yaitu para karyawan dan anggota sehingga konsumen merasa puas, hal itu yang menjadi tujuan utama dari lembaga organisasi berkualitas.

        Tabel 3.7 Hasil Analisa Pelayanan

      Analisis Batasan Sistem

      Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem informasi laporan arus kas yang sistemnya masih menggunakan program komputer standart (Microsoft Excel) dan pembuatan laporan belum secara maksimal sehingga sering terlambat dalam pengambilan keputusan. Prosesnya meliputi pendaftaran amggota baru dan input data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas sampai menjadi laporan arus kas secara manual.

      Analisis Kebutuhan Sistem

      Pada sistem informasi laporan arus kas ini membutuhkan ketelitian dalam proses pencatatan data-datanya. Oleh karena itu, sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu, program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan efisien serta optimal dalam memberikan informasi keuangan kepada ketua.

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sistem laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) yang sedang berjalan saat ini, didapatkan bahwa proses dalam sistem pengolahan datanya masih kurang maksimal karena hanya sebatas menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat memudahkan pembuatan laporan arus kas secara tepat, akurat serta efisien, sehingga kebutuhan sistem yang seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sistem informasi laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC).

      Sistem informasi laporan arus kas yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses pendaftaran calon anggota baru dan input data transaksi yang telah ada masih dilakukan secara manual, dan dibutuhkan ketelitian, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga terdapat beberapa kesalahan, terkadang sekretaris mengalami kesulitan dalam pencarian data anggota GEC dan kurangnya ketelitian dari Bendahara dalam proses pembuatan laporan arus kas.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi Serikat Pekerja GMF Employee Club (GEC), diantaranya sebagai berikut :

      1. Membuat rancangan program sistem informasi laporan arus kas menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang berbasis OOAD (Object Oriented Analysis and Design) sehingga sistem dapat menyampaikan informasi dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
      2. Membuat sistem dengan bahasa pemograman PHP dan menggunakan MySQL sebagai database yang dapat menyimpan data anggota Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) dan laporan arus kas dengan aman dari hilangnya data dan lebih cepat proses pencarian data pada saat dibutuhkan.
      3. Membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh admin, bendahara dan anggota Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) untuk kegiatan pendaftaran anggota baru dan pembuatan laporan arus kas. Program tersebut akan melakukan proses penginputan mulai dari pendaftaran yang dilakukan calon anggota yang nantinya akan berpengaruh pada proses penerimaan kas, serta menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh Ketua umum dan pengurus Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) berupa laporan arus kas.

      Analisis Piranti Sistem

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) adalah sebagai berikut:

      1. Processor: Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
      2. Monitor: 14.0 HD LED LCD
      3. Memory: 2 GB DDR3 Memory
      4. Hardisk: 320 GB HDD
      5. Keyboard: Classic
      6. Mouse: Optic
      7. Printer: Laserjet

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem pengolahan laporan cash flow adalah sebagai berikut :

      1. Google Chrome
      2. Microsoft Office

      Hak Akses (Brainware)

      Ada 2 (dua) user yang dapat mengakses sistem informasi laporan arus kas, yaitu Bagian Sekretaris (Admin) dan Bendahara.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

      Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas yang diberi opsi I (Inessential) harus dieliminasi.

      Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II

      Keterangan :

      M : Mandatory

      D : Desirable

      I : Inessential

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan Opsi HML (High, Middle, Low). Pada elisitasi tahap III, terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dielminasikan. Berikut adalah requirement tersebut :

      1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
      2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
      3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?
        Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :
        1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
        2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
        3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

      Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Informasi Laporan Arus Kas pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC). Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem jurnal online untuk Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC).

      Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Prosedur Usulan Sistem

      Ada beberapa prosedur usulan sistem yang dilakukan dalam menjalankan sistem laporan arus kas yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut :

      Admin

      1. Admin melakukan login sistem.
      2. Sistem menampilkan halaman utama.
      3. Sistem menampilkan menu admin.
      4. Admin input data calon anggota.
      5. Admin melakukan pengecekan data anggota.
      6. Admin melakukan pengubahan data anggota.
      7. Admin melakukan penghapusan data anggota.
      8. Admin dapat melihat data anggota.
      9. Admin input data petty cash masuk dan keluar.
      10. Admin input data penerimaan dan pengeluaran kas.
      11. Admin dapat menampilkan laporan arus kas.
      12. Admin dapat menampilkan laporan petty cash.

      Bendahara

      1. Bendahara melakukan login sistem.
      2. Sistem menampilkan menu utama.
      3. Bendahara melakukan input data penerimaan kas.
      4. Bendahara menampilkan laporan penerimaan kas.
      5. Bendahara melakukan input data pengeluaran kas.
      6. Bendahara menampilkan laporan pengeluaran kas.
      7. Bendahara melakukan perubahan data transaksi jika ada kesalahan.
      8. Bendahara dapat melihat laporan arus kas.

      Ketua Umum

      1. Ketua umum melakukan login sistem.
      2. Sistem menampilkan menu utama.
      3. Ketua umum melakukan pengecekan laporan arus kas.
      4. Ketua umum melakukan persetujuan laporan arus kas.

      Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

      Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

      Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Use Case Diagram

      Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan use case diagram terdiri dari :

      1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem laporan arus kas.
      2. 3 (tiga) aktor yaitu admin, bendahara dan ketua umum.
      3. 4 (empat) use case yaitu login, verifikasi login, home dan logout.
      4. 3 (tiga) extend yaitu menu master, transaksi dan laporan.

      Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram

      1. Rancangan Sistem yang Diusulkan Pada Activity Diagram untuk Admin

        Gambar 4.2 Activity Diagram Untuk Admin

        Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan activity diagram untuk Sekretaris (Admin) terdiri dari :

        1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
        2. 19 (sembilan belas) action state yang mencerminkan dari suatu aksi.
        3. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
        4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin.
      2. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram untuk Bendahara

        Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Bendahara

        Berdasarkan tabel 4.3 diatas, rancangan activity diagram diatas terdiri dari:

        1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
        2. 17 (tujuh belas) action state yang mencerminkan suatu aksi.
        3. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
        4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan Bendahara.
      3. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram untuk Ketua Umum

        Gambar 4.4 Activity Diagram untuk Ketua Umum

        Berdasarkan tabel 4.4 diatas, rancangan activity diagram diatas terdiri dari:

        1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
        2. 9 (sembilan) action state yang mencerminkan suatu aksi.
        3. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
        4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan Ketua Umum.

      Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram

      1. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram untuk Admin

        Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk Admin

        Berdasarkan gambar 4.5 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

        1. 6 (enam) life line antarmuka yang saling berinteraksi.
        2. 1 (satu) actor yaitu admin.
        3. 16 (enam belas) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login berhasil, input data akses, input data anggota, input data kategori, input penerimaan kas, input pengeluaran kas, input kas masuk, input kas keluar, menampilkan laporan arus kas, menampilkan laporan petty cash, mencetak laporan arus kas, mencetak laporan petty cash dan logout.
      2. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram untuk Bendahara

        Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk Bendahara

        Berdasarkan gambar 4.6 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

        1. 6 (enam) life line antarmuka yang saling berinteraksi.
        2. 1 (satu) actor yaitu Bendahara.
        3. 12 (dua belas) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari Login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login berhasil, menampilkan data anggota, input penerimaan kas, input pengeluaran kas, menampilkan laporan arus kas, menampilkan laporan petty cash, mencetak laporan arus kas, mencetak laporan petty cash dan logout.
      3. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram untuk Ketua Umum

        Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk Ketua Umum

        Berdasarkan gambar 4.7 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

        1. 4 (empat) life line antarmuka yang saling berinteraksi.
        2. 1 (satu) actor yaitu Bendahara.
        3. 9 (sembilan) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari Login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login berhasil, menampilkan laporan arus kas, menampilkan laporan petty cash, mencetak laporan arus kas, mencetak laporan petty cash dan logout.

      Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram

      1. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram untuk Admin

        Gambar 4.8 State Machine Diagram untuk Admin

        Berdasarkan Gambar 4.8 diatas, rancangan state machine diatas terdiri dari :

        1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali
        2. 15 (lima belas) State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek
        3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri
      2. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram untuk Bendahara

        Gambar 4.9 State Machine Diagram untuk Bendahara

        Berdasarkan Gambar 4.9 diatas, rancangan state machine diatas terdiri dari :

        1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali
        2. 12 (dua belas) State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek
        3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri
      3. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram untuk Ketua Umum


        Gambar 4.10 State Machine Diagram untuk Ketua Umum

        Berdasarkan Gambar 4.10 diatas, rancangan state machine diatas terdiri dari :

        1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali
        2. 8 (delapan) State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek
        3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri

      Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Class Diagram Diagram

      Gambar 4.11 Class Diagram yang Diusulkan

      Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menewarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

      Rancangan Basis Data

      Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

      Spesifikasi Basis Data (Database)

      Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

      1. Nama File : Login

        Media : Harddisk

        Isi: (id+username+nama+password+level+keterangan)

        Primary Key: id

        Panjang Record: 74

        Tabel 4.1 Tabel Login

      2. Nama File : tbl_anggota

        Media : Harddisk

        Isi : (nik+nama+tempat_lahir+tanggal_lahir+jenis_kelamin+alamat+agama+no_telp)

        Primary Key: nik

        Panjang Record: 155

        Tabel 4.2 Tabel Anggota

      3. Nama File : tbl_kategori

        Media : Harddisk

        Isi: (id_kategori+nama_kategori+jenis_kategori)

        Primary Key : id_kategori

        Panjang Record: 44

        Tabel 4.3 Tabel Kategori

      4. Nama File : tbl_pengeluaran

        Media: Harddisk

        Isi: (id_pengeluaran+tgl_pengeluaran+id_kategori+keterangan+jumlah+draw)

        Primary Key : id_pengeluaran

        Panjang Record: 68

        Tabel 4.4 Tabel Pengeluaran Kas

      5. Nama File: tbl_penerimaan

        Media : Harddisk

        Isi: (id_penerimaan+tgl_penerimaan+id_kategori+keterangan+jumlah+draw)

        Primary Key: id_penerimaan

        Panjang Record: 58

        Tabel 4.5 Tabel Penerimaan Kas

      6. Nama File: tbl_kas_masuk

        Media: Harddisk

        Isi: (id_kas_masuk+tgl_kas_masuk+keterangan+jumlah)

        Primary Key : id_kas_masuk

        Panjang Record: 46

        Tabel 4.6 Tabel Kas Masuk

      7. Nama File : tbl_kas_keluar

        Media : Harddisk

        Isi: (id_kas_keluar+tgl_kas_keluar+nik+penerima_dana+keterangan+jumlah+draw)

        Primary Key: id_kas_masuk

        Panjang Record: 66

        Tabel 4.7 Tabel Kas Keluar

      Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

      Prototype Tampilan Login

      Gambar 4.12 Rancangan Prototype Tampilan Login

      Tampilan form login diatas akan muncul jika telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh admin, bendahara, ketua umum dan seluruh pengurus GEC. Mereka harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

      Prototype Tampilan Home

      Gambar 4.13 Rancangan Prototype Tampilan Home

      Tampilan home diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser.

      Prototype Tampilan Master Akses

      Gambar 4.14 Rancangan Prototype Tampilan Master Akses

      Tampilan master akses diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu master dengan memilih sub menu akses untuk membuat akun login baru untuk para pengguna.

      Prototype Tampilan Master Anggota

      Gambar 4.15 Rancangan Prototype Tampilan Master Anggota

      Tampilan master anggota diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu anggota untuk input data anggota GEC yang baru.

      Prototype Tampilan Master Kategori

      Gambar 4.16 Rancangan Prototype Tampilan Master Kategori

      Tampilan master kategori diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu kategori untuk menambahkan kategori untuk jenis transaksi penerimaan dan pengeluaran.

      Prototype Tampilan Form Penerimaan Kas

      Gambar 4.17 Rancangan Prototype Tampilan Form Penerimaan Kas

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi penerimaan kas.

      Prototype Tampilan Form Pengeluaran Kas

      Gambar 4.18 Rancangan Prototype Tampilan Form Pengeluaran Kas

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi pengeluaran kas.

      Prototype Tampilan Form Kas Masuk

      Gambar 4.19 Rancangan Prototype Tampilan Form Kas Masuk

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi kas masuk.

      Prototype Tampilan Form Kas Keluar

      Gambar 4.20 Rancangan Prototype Tampilan Form Kas Keluar

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi kas keluar.

      Prototype Tampilan Laporan Arus Kas

      Gambar 4.21 Rancangan Prototype Laporan Arus Kas

      Tampilan laporan kas keseluruhan diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu kas keseluruhan untuk menampilkan laporan kas keseluruhan sesuai periode yang diinginkan.

      Prototype Tampilan Laporan Petty Cash

      Gambar 4.22 Rancangan Prototype Laporan Petty Cash

      Tampilan laporan Petty Cash diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu Petty Cash untuk menampilkan laporan Petty Cash sesuai periode yang diinginkan.

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Adapun konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) adalah sebagai berikut:

      1. Processor : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
      2. Monitor : 14.0 HD LED
      3. Memory : 2 GB DDR3 Memory
      4. Hardisk : 320 GB HDD
      5. Keyboard : Classic
      6. Mouse : Optic
      7. Printer : Laserjet

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem pengolahan laporan arus kas adalah sebagai berikut :

      1. Google Chrome
      2. Microsoft Office 2007
      3. Xampp
      4. Adobe Dreamweaver CS5
      5. Visual Paradigma for UML 6.4 Enterprise Edition
      6. MySQL
      7. Mozilla Firefox

      Implementasi Yang Diusulkan

      Tampilan Login Admin, Bendahara dan Ketua Umum

      Gambar 4.23 Tampilan Login

      Tampilan login diatas akan muncul jika telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh admin, bendahara, ketua umum dan seluruh pengurus GEC. Mereka harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

      Tampilan Halaman Utama Admin, Bendahara dan Ketua Umum

      Gambar 4.24 Tampilan Halaman Utama

      Tampilan halaman utama diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser.

      Tampilan Master Akses

      Gambar 4.25 Tampilan Master Akses

      Tampilan master akses diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu master dengan memilih sub menu akses untuk membuat akun login baru untuk para pengguna.

      Tampilan Master Anggota

      Gambar 4.26 Tampilan Master Anggota

      Tampilan master anggota diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu anggota untuk input data anggota GEC yang baru.

      Tampilan Master Kategori

      Gambar 4.27 Tampilan Master Kategori

      Tampilan master kategori diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu kategori untuk menambahkan kategori untuk jenis transaksi penerimaan dan pengeluaran.

      Tampilan Form Penerimaan Kas

      Gambar 4.28 Tampilan Master Penerimaan Kas

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi penerimaan kas.

      Tampilan Form Pengeluaran Kas

      Gambar 4.29 Tampilan Master Pengeluaran Kas

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi pengeluaran kas.

      Tampilan Form Kas Masuk

      Gambar 4.30 Tampilan Master Kas Masuk

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi kas masuk.

      Tampilan Form Kas Keluar

      Gambar 4.31 Tampilan Master Kas Keluar

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi pengeluaran kas.

      Tampilan Laporan Arus Kas

      Gambar 4.32 Tampilan Laporan Arus Kas

      Tampilan laporan arus kas diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu kas keseluruhan untuk menampilkan laporan kas keseluruhan sesuai periode yang diinginkan.

      Tampilan Laporan Petty Cash

      Gambar 4.33 Tampilan Laporan Petty Cash

      Tampilan laporan petty cash diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu Petty Cash untuk menampilkan laporan petty cash sesuai periode yang diinginkan.

      Pengujian Black Box

      Pengujian dengan metode Black Box Testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada sistem. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari sistem tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada sistem tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Berikut ini adalah tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing :

      1. Pengujian Pada Menu Login
        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Login :

        Tabel 4.8 Tabel Pengujian Menu Login

      2. Pengujuan Pada Menu Master
        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Master :

        Tabel 4.9 Tabel Pengujian Menu Master

      3. Pengujuan Pada Menu Transaksi
        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Transaksi :

        Tabel 4.10 Tabel Pengujian Menu Transaksi

      Rancangan Waktu

      Jadwal Kegiatan

      1. Pembuatan Proposal
        Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian, dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.
      2. Pengumpulan Data Dan Study Pustaka
        Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu satu minggu untuk melakukan pengumpulan data.
      3. Seminar Proposal
        Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.
      4. Analisis Data
        Melakukan pengkajian terhadap data –data yang telah diperoleh, dilakukan selama dua minggu.
      5. Desain Sistem
        Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang embuat program. Perancangan sistem berlangsung selama dua minggu.
      6. Pembuatan Program
        Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama Sepuluh minggu.
      7. Testing Program
        Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer. Pengujian program berlangsung selama tiga minggu pada perusahaan yang bersangkutan.
      8. Pelatihan User
        Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama tiga minggu.
      9. Implementasi Program
        Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama tiga minggu.
      10. Dokumentasi
        Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder.

      Tabel 4.11 Jadwal Kegiatan

      Anggaran

      Tabel 4.12 Anggaran

      BAB V

      KESIMPULAN DAN SARAN

      Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari penulisan yang telah dibuat pada bab-bab sebelumnya dan saran-saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem laporan arus kas pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) ke tahap yang lebih baik lagi.

      Kesimpulan

      1. Sistem informasi laporan arus kas yang berjalan pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) masih bersifat manual yaitu menggunakan microsoft excel, seperti penginputan data anggota baru dan transaksi, Sehingga masih banyak data yang tidak terkelola dengan baik. Sistem yang berjalan saat ini sudah tertuang pada BAB III terkait dengan rancangan prosedur yang berjalan menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) dan alat bantu UML (Unified Modelling Language).
      2. Sistem laporan yang berjalan pada Unit Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) belum memenuhi kebutuhan user karena prosesnya masih menggunakan microsoft excel mulai dari penginputan data anggota, input data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas hingga proses pembuatan laporan arus kas. Dengan demikian masih sering terjadinya kesalahan dalam proses pencatatan, dan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pencarian kembali data anggota serta dalam pembuatan laporan arus kas. Kebutuhan user sudah tertuang melalui user requirement mulai dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.
      3. Rancangan sistem informasi laporan arus kas pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) yang terkomputerisasi, penulis menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigma dan pengujian program yang diusulkan menggunakan Black Box Testing. Adapun perancangan programnya menggunakan Bahasa Pemograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan penyimpanan database menggunakan MySQL untuk menyimpan data anggota dan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Untuk lebih jelasnya, rancangan sistem pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) sudah ada pada BAB IV terkait dengan testing dan implementasi yang telah dilakukan pengujian blackbox testing dengan hasil pengujian keseluruhan valid.


      Saran

      Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

      1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar mudah digunakan.
      2. Perlu dilakukan backup data, hal ini untuk mengatasi kemungkinan terhadap kehilangan data pada perancangan sistem dengan menggunakan software yang telah dibuat
      3. Untuk memudahkan ketua umum Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) dalam mengawasi dan mengontrol laporan arus kas dengan cepat setiap harinya.
      4. Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu.
      5. Sistem informasi yang dirancangpun masih dalam tahap Local Area Network (LAN), sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut administrator maupun stakeholder terkait. Kedepan dapat dikembangkan lagi yang dapat terkoneksi langsung dengan pusat.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 Aisyah, Sity, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Vol. 4 No. 2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
      2. Pujadi, Tri.2011. Design Computer-Based Application For Recruitment And Selection Employee At PT Indonesia Telemedia. Vol. 4 No.2 Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
      3. Mahdiana, Deni. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia. Jakarta:Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
      4. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      5. Darmawan, Deni 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
      6. 6,0 6,1 6,2 Suprihadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
      7. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      8. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      9. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      10. 10,0 10,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      11. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      12. Maimunah, dkk. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja
      13. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      14. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      15. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      16. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      17. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      18. Henderi, dkk. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3.
      19. Untung Rahardja, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level. Vol. 4 No.3 Mei 2011 ISSN: 1978-8282
      20. Kurniawan, dkk. 2011. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor. Jurnal CCIT.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 5 No. 2, Oktober 2011.
      21. 21,0 21,1 21,2 Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research.: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
      22. 22,0 22,1 Fitria, Dina. 2014. Buku Pintar Akuntansi Untuk Orang Awam dan Pemula. Laskar Aksara.
      23. 23,0 23,1 23,2 Hendro. 2011. "Dasar-dasar Dan Prinsip Analisis". Jakarta: Erlangga.
      24. 24,0 24,1 Fahmi, dkk. 2013. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia.
      25. Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
      26. Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Organisasi: Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset.
      27. Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. "Pemograman Web dengan HTML". Informatika. Bandung.
      28. Setyaji, Jarot. 2010. "Buku Pintar Menguasai Komputer dan laptop". Jakarta: Mediakita.
      29. Septian, Gugun. 2011. Trik Pintar Menguasai Codeigniter. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
      30. 30,0 30,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta Selatan: Media Kita.
      31. Winarno, dkk. 2011. Mudah Membuat Website dan E-Commerce Dengan PHP Framework. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
      32. Widodo, dkk. 2011. Menggunakan UML Unified Model Language. Bandung: Informatika.
      33. Alim, Yadanur. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi RSUD Kajen Dengan Unified Process. Semarang : Universitas Diponegoro. Vol.2.No.4, ISSN 2086-4930.
      34. Henderi. 2010. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC)
      35. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHP-MYSQL). Padang. Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013.
      36. Kadir, Abdul. 2013. Pemograman Database MySQL untuk Pemula. Yogyakarta: MediaKom.
      37. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
      38. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. "Definisi HTML Dan Konsep Dasar Web". Jakarta: Graha Ilmu.
      39. Kartini, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
      40. Wahana, Komputer. 2010. Adobe Dreamweaver CS5 Untuk Beragam Desain Website Interaktif. Yogyakarta: Andi.
      41. Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. Pemograman Web dengan HTML. Informatika. Bandung


      DAFTAR LAMPIRAN

      LAMPIRAN A :

      LAMPIRAN B :

      LAMPIRAN C :

Menu navigasi