SI1211473349: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Sistem)
(Literature Review)
Baris 944: Baris 944:
  
 
==<b>Literature Review</b>==
 
==<b>Literature Review</b>==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">Literature Review sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tabel Laporan Skripsi, yaitu :</p></div>
+
<ol>
<div align="center"><img width="450" height="250" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-XIrUU9uHLrQ/VePX4ELkLzI/AAAAAAAAApI/WyNBpdLTR1E/w730-h415-no/LR1.PNG"/></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian yang dilakukan oleh Deny Widia Nugraha dari jurnal Mektek Universitas tadulako Palu pada tahun 2012 yang berjudul “Membangun Sistem Informasi Pengelolaan Alat Tulis Kantor (ATK) Berbasis Web”.  Bahwa Sistem pengelolaan alat tulis kantor (ATK) pada saat ini masih dilaksanakan secara manual, dengan demikian masih sering terjadinya kesalahan informasi. Dengan kesalahan-kesalahan informasi tersebut, mengakibatkan lambatnya pembuatan laporan rencana pemakaian barang untuk pengajuan anggaran tahun yang akan datang. Bagian pengadaan barang yang berperan sebagai pemasok barang-barang ATK lambat menerima laporan dari bagian perlengkapan, keterlambatan pemasokan barang-barang ATK ini secara tidak langsung akan mempengaruhi pekerjaan yang ada di masing-masing unit kerja. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi manajemen alat tulis kantor berbasis web yang diharapkan membantu mempercepat proses pelaporan penggunaan alat tulis, dan mengurangi kesalahan informasi yang akan menghasilkan laporan yang dapat dipertanggung jawabkan. Berdasarkan hasil pengujian dapat dibuktikan bahwa sistem informasi manajemen berbasis web alat tulis kantor yang dibangun berjalan dengan baik, hal ini ditandai dengan menu yang ada untuk bekerja dengan baik, data yang dimasukkan ke dalam database disimpan dengan benar dan aplikasi update, insert, dan select database sudah dikoneksikan dengan baik juga.
<div align="center"><img width="450" height="250" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-tjxHZ94P3y0/VePX3wVbjCI/AAAAAAAAAo8/4DYcId_LOXU/w728-h422-no/LR2.PNG"/></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian yang dilakukan oleh Dian Susanto, Asep Deddy Supriatna, Erwin Gunadhi dari Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut pada tahun 2012 yang berjudul “Sistem Pengelolaan Data Transaksi Penjualan Alat Tulis Kantor dan Jasa Photo Copy secara Kredit di PD.Azka Garut”. Penelitian ini menjelaskan perihal merancang sistem informasi pengelolaan data transaksi penjualan alat tulis kantor dan jasa photo copy secara kredit di PD. Azqa. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi ini menggunakan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Waterfall). Sistem pengelolaan data transaksi secara kredit yang selama ini berjalan diperusahaan tersebut masih bersifat manual. Sistem manual yang berjalan masih belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal, terbukti dengan masih munculnya beberapa permasalahan, diantaranya kesulitan dalam proses pencarian data transaksi pelanggan dan juga pengolahan dalam pembuatan laporan bulanan. Solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan sebuah sistem informasi berbasis komputerisasi. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan metode traditional system development dengan dibantu oleh beberapa pemodelan sistem seperti : block diagram, flow map, data flow diagram, kamus data, dan entity relationship diagram. Dengan adanya sistem informasi ini maka dapat membantu dalam proses pengelolaan data transaksi secara kredit menjadi lebih baik.
<div align="center"><img width="450" height="250" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-zC3UoNiGBu4/VePX4E9vF_I/AAAAAAAAApA/sro1xycx_M4/w728-h413-no/LR3.PNG"/></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian yang dilakukan oleh Noviyandi dari Jurnal Mahasiswa SI STMIK Atma Luhur Pangkal Pinang pada tahun 2015 yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Barang Inventaris Sekretariat Dewan Pengurus Kopri Kanupaten Bangka Selatan”.Penelitian ini menjelaskan  bahwa pengelolaan data barang inventaris ini sering mengalami kesalahan dalam penyajian laporan data barang inventaris, tidak efisien dalam penggunaan komputer karena tidak didukung dengan aplikasi yang menunjang dalam pembuatan laporan data barang inventaris dan sebagainya. Solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat suatu program atau aplikasi untuk pencatatan dan pendataan barang inventaris dengan cepat, akurat, tepat waktu, relevan dan efektif.
<div align="center"><img width="450" height="250" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-OACVTtqsxug/VePX41RyupI/AAAAAAAAApU/TS03hz986XQ/w729-h304-no/LR4.PNG"/></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian yang dilakukan oleh Agus Siswanto dari Skripsi yang berjudul “Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Alat Tulis Kantor (ATK) Pada PT. Garuda Abdi Satyatama (GASS) Dengan Metodologi Berorientasi Obyek”. Penelitian ini menjelaskan bahwa pada PT. Garuda Abdi Satyatama  yang bertugas dalam menyediakan segala alat tulis kantor yang diperlukan oleh tiap-tiap proyek masih mengalami kendala-kendala dalam melakukan pengecekan stok alat tulis kantor yang masih tersedia di dalam gudang, karena pengerjaan nya masih menggunakan sistem manual dan sederhana banyak data yang tidak disimpan secara rapi, sehingga sulit untuk melakukan pengecekan stok alat tulis kantor, dan juga dalam hal penyajian data dan laporan. Solusi yang diharapkan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan membuat sebuah aplikasi  yang dapat memudahkan dan mempercepat transaksi permintaan alat tulis kantor pada perusahaan tersebut agar tidak mengalami keterlambatan dalam pengiriman barang yang di minta oleh tiap-tiap proyek.
<div align="center"><img width="450" height="250" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-BQGdO6ANP_E/VePX4wuCnQI/AAAAAAAAApQ/mQSJ-lV-Rrc/w670-h489-no/LR5.PNG"/></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian yang dilakukan oleh Yudi Arieffrianto dari Skripsi pada tahun 2014 yang berjudul “Sistem Informasi Pengelolaan Perlengkapan Promosi pada PT Pharmaceutical Processing Industries”. penelitian ini menjelaskan bahwa Pengeluaran untuk perlengkapan promosi merupakan bagian dari biaya pemasaran yang perlu dikelola agar dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan. Pengelolaan perlengkapan promosi memerlukan suatu media pencatatan agar manajemen dapat mengelola transaksi secara optimal dan menghasilkan data untuk perencanaan dan pengendalian. Pengembangan sistem dilakukan karena proses sebelumnya tidak dapat memonitor ketersediaan stok yang dicatat secara off balance sheet dan menyajikan data secara cepat. Sistem dikembangkan menggunakan web dengan maksud agar informasi dari sistem ini dapat diakses dari berbagai area dimana cabang perusahaan berada secara real time. Sebelum dilakukan desain sistem, terlebih dahulu dilakukan analisis kelayakan pengembangan. Analisis kelayakan dilakukan agar proyek pengembangan sistem mampu memberikan keyakinan mengenai adanya nilai tambah bagi perusahaan. Pengembangan dilakukan dengan pendekatan prototyping yang diawali dengan identifikasi kebutuhan pemakai, merancang prototype dan menguji sistem. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa sistem dapat berjalan dan diterima sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sistem layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Design awal sistem mampu memenuhi kebutuhan informasi ketersediaan barang secara real time, dapat digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan barang yang wajar melalui data-data historis pemakaian perlengkapan promosi untuk tiap-tiap cabang, kategori maupun periode pemakaian. Sistem juga memberikan sarana pertanggungjawaban pemakaian melalui bukti pemakaian sehingga mendukung tujuan pengendalian biaya perusahaan.
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">Berdasarkan literatur-literatur review di atas, maka penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, Sistem Informasi cash flow berbasis komputerisasi menggunakan bahasa pemograman PHP, interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5 dan database menggunakan MySQL. Untuk mengidentifikasi masalah, penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Hasil yang dibuat dapat melakukan pendaftaran anggota lebih cepat dan laporan pertriwulan menjadi tepat waktu.</p></div>
+
</ol>
  
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>=

Revisi per 15 Januari 2017 11.04

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211473349
NAMA

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI MANAJEMEN INFORMASI SISTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Giandari Maulani, M.Kom)
   
(M.Royhan, M.T)
NID : 06126
   
NID : 12012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN

KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473349
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1211473349

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem Informasi merupakan kebutuhan mendasar bagi tiap perusahaan atau instansi pemerintahan. Sistem informasi menjadi suatu komponen penting dalam sistem yang dijalankan. Diantaranya adalah sistem pengelolaan perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang masih bersifat manual dalam proses permintaan perlengkapan kantor, sehingga pembuatan laporan masih memerlukan waktu yang cukup lama, terutama dalam melakukan rekapitulasi perlengkapan kantor baik yang habis digunakan maupun yang tersisa. Khususnya pada bagian gudang, menggunakan sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang dinilai kurang efisien dan belum optimal karena masih terjadi nya kesalahan dan ketidak akuratan dalam proses penginputan pemasukkan perlengkapan kantor, penginputan pengeluaran perlengkapan kantor, serta pembuatan laporan yang jumlahnya sangat banyak. Oleh karena itu diperlukan sistem yang dapat membantu proses pengelolaan perlengkapan kantor agar dapat menghemat waktu serta menghasilkan data yang akurat. Data yang diperoleh, di analisis dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software visual paradigm.

Kata Kunci: sistem informasi, pengelolaan perlengkapan kantor, UML.

ABSTRACT

The information system is a fundamental requirement for any company or government agency. The information system becomes a critical component in the system is run. Among them are office supplies management system at Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang is still manual in the process request office supplies, thus making the report still require considerable time, especially in the recapitulation of office supplies either used up or left. Especially in the warehouse, using office supplies management system that is inefficient and not optimal because its still going on errors and inaccuracies in the process of inputting intake office supplies, office supplies inputting expenses, as well as report generation of vast quantities. Therefore we need a system that can assist in the management of office supplies in order to save time and produce accurate data. Data obtained on the analysis in the form of Unified Modeling Language (UML) using software visual paradigm and design method used is a prototype to provide an initial view of the system to be made, so clearly the user has an initial sketch or base of the system.

Keywords : information systems, office equipment management, UML, prototype.


KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Perlengkapan Kantor Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang ”.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penerapan ilmu, pengetahuan selama kuliah dan digunakan guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan laporan Skripsi, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan Skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M. T. I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku pembantu ketua 1 (PUKET 1) STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Giandari Maulani, M.Kom, selaku dosen pembimbing I yang telah membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
  5. Bapak M. Royhan, M.T, selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Samsul Muis selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Kepada kedua orang tua, suami dan anak tercinta yang selalu mendukung dan terus menerus berdoa dan memberikan masukan serta solusi tentang laporan Skripsi.
  9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang, Januari 2017
SUSI LESTARI
NIM. 1211473349

Daftar isi


DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 SWOT Faktor Internal
  2. Tabel 3.2 SWOT Faktor Eksternal
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Anatara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  8. Tabel 4.2 Tabel Bidang
  9. Tabel 4.3 Tabel Seksi
  10. Tabel 4.4 Tabel Perlengkapan Kantor
  11. Tabel 4.5 Tabel Permintaan
  12. Tabel 4.6 Tabel Detail Permintaan
  13. Tabel 4.7 Barang Masuk
  14. Tabel 4.8 Detail Barang Masuk
  15. Tabel 4.9 Tabel Pengguna
  16. Tabel 4.10 Black Box Testing Pada Menu Login 1
  17. Tabel 4.11 Black Box Testing Pada Menu Login 2
  18. Tabel 4.12 Black Box Testing Pada Input Data Bidang 1
  19. Tabel 4.13 Black Box Testing Pada Input Data Bidang 2
  20. Tabel 4.14 Black Box Testing Pada Input Data Seksi 1
  21. Tabel 4.15 Black Box Testing Pada Input Data Seksi 2
  22. Tabel 4.16 Black Box Testing Pada Input Data Perlengkapan Kantor 1
  23. Tabel 4.17 Black Box Testing Pada Input Data Perlengkapan Kantor 2
  24. Tabel 4.18 Black Box Testing Pada Input Data Pemasukkan Perlengkapan Kantor 1
  25. Tabel 4.19 Black Box Testing Pada Input Data Pemasukkan Perlengkapan Kantor 2
  26. Tabel 4.20 Black Box Testing Pada Input Data Permintaan Perlengkapan Kantor 1
  27. Tabel 4.21 Black Box Testing Pada Input Data Permintaan Perlengkapan Kantor 2
  28. Tabel 4.22 Black Box Testing Pada Input Data Pengguna 1
  29. Tabel 4.23 Black Box Testing Pada Input Data Pengguna 1
  30. Tabel 4.24 Schedule
  31. Tabel 4.25 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Permintaan Perlengkapan Kantor
  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram Laporan Perlengkapan Kantor
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Permintaan Perlengkapan Kantor
  5. Gambar 3.5 Sequence Diagram Laporan Perlengkapan Kantor
  6. Gambar 3.6 Activity Diagram Permintaan Perlengkapan Kantor
  7. Gambar 3.7 Activity Diagram Laporan Perlengkapan Kantor
  8. Gambar 3.8 form permintaan perlengkapan kantor
  9. Gambar 3.9 pengecekan stok perlengkapan kantor
  10. Gambar 4.0 laporan bukti pengambilan perlengkapan kantor
  11. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  12. Gambar 4.2 Activity Diagram untuk Pegawai Bidang yang Diusulkan
  13. Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Pimpinan yang Diusulkan
  14. Gambar 4.4 Activity Diagram Untuk Bagian Gudang yang Diusulkan
  15. Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk Pegawai Bidang yang Diusulkan
  16. Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk Pimpinan yang Diusulkan
  17. Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk Bagian Gudang yang Diusulkan
  18. Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan
  19. Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Login
  20. Gambar 4.10Rancangan Tampilan Menu Utama (Home)
  21. Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Master Bidang
  22. Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Input Data Bidang
  23. Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Master Seksi
  24. Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Input Data Seksi
  25. Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Master Perlengkapan Kantor
  26. Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Input data Perlengkapan Kantor
  27. Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Transaksi Permintaan Perlengkapan Kantor
  28. Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Input Permintaan Perlengkapan Kantor
  29. Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Transaksi Pengeluaran perlengkapan kantor
  30. Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Detail Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  31. Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Transaksi Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  32. Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Input Pemasukkan Perlengkapan kantor
  33. Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Laporan Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  34. Gambar 4.24 Rancangan Tampilan Laporan Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  35. Gambar 4.25 Rancangan Tampilan Laporan Stok Perlengkapan Kantor
  36. Gambar 4.26 Rancangan Tampilan Admin pengguna
  37. Gambar 4.27 Rancangan Tampilan Input data pengguna
  38. Gambar 4.28 Tampilan Program form Login
  39. Gambar 4.29 Tampilan Program Menu Home
  40. Gambar 4.30 Tampilan Program Master Bidang
  41. Gambar 4.31 Tampilan Program Input Data Bidang
  42. Gambar 4.32 Tampilan Program Master Seksi
  43. Gambar 4.33 Tampilan Program Input data Seksi
  44. Gambar 4.34 Tampilan Program Master perlengkapan kantor
  45. Gambar 4.35 Tampilan Program Input perlengkapan kantor
  46. Gambar 4.36 Tampilan Program Transaksi Permintaan Perlengkapan Kantor
  47. Gambar 4.37 Tampilan Program Input Transaksi Permintaan Perlengkapan Kantor
  48. Gambar 4.38 Tampilan Program Transaksi Pemasukkan Perlengkapan kantor
  49. Gambar 4.39 Tampilan Program Input Transaksi Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  50. Gambar 4.40 Tampilan Program Transaksi pengeluaran Perlengkapan Kantor
  51. Gambar 4.41 Tampilan Program Detail Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  52. Gambar 4.42 Tampilan Program Laporan Pemasukkan Perlengkapan Kantor
  53. Gambar 4.43 Tampilan Program Laporan Pengeluaran Perlengkapan Kantor
  54. Gambar 4.44 Tampilan Program Admin Pengguna
  55. Gambar 4.45 Tampilan Program Input admin Pengguna

DAFTAR SIMBOL
  1. DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
  2. DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
  3. DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini, peran teknologi informasi sangat diperlukan untuk menunjang berbagai macam kegiatan. Teknologi informasi dapat menghasilkan suatu sistem informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna diberbagai instansi, perusahaan, atau lembaga baik swasta maupun pemerintah. Hampir seluruh perusahaan bahkan lembaga pendidikan di Indonesia yang sedang berkembang ataupun yang sudah maju menggunakan teknologi komputer dan sistem informasi sebagai sarana untuk mempermudah proses dalam sistem kerjanya. Salah satu penunjang kelancaran operasional suatu perusahaan/ instansi adalah penggunaan perlengkapan kantor, untuk itu diperlukan satu sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang efektif dan efisien.

Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang laporan pengelolaan perlengkapan kantor masih memerlukan waktu yang cukup lama, terutama dalam melakukan rekapitulasi perlengkapan kantor baik yang habis digunakan maupun yang tersisa. Khususnya pada bagian gudang, menggunakan sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang kurang efisien sehingga sehingga masih terjadi kesalahan dan ketidak akuratan dalam proses penginputan pemasukkan perlengkapan kantor, penginputan pengeluaran perlengkapan kantor, serta pembuatan laporan yang jumlahnya sangat banyak. Oleh karena itu, salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan cara merancang sistem pengelolaan perlengkapan kantor yang baru sebagai pembanding dan pelengkap sistem yang lama.

Berdasarkan permasalahan yang ada, serta melihat betapa pentingnya tugas bagian gudang dalam mengatur dan mengelola perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, maka peneliti merasa tertarik untuk memilih judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERLENGKAPAN KANTOR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG”.


Rumusan Masalah

Pada analisa sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang terdapat di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, sering kali menghadapi permasalahan, adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Apakah sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang berjalan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sudah memenuhi kebutuhan user ?
  2. Apakah sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?
  3. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah pengelolaan perlengkapan kantor tersebut ?


Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan yang ada maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada proses permintaan perlengkapan kantor serta proses pembuatan laporan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian
    Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
      1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang berjalan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang sesuai dengan kebutuhan user. 2. Untuk merancang sistem informasi yang terkomputerisasi sebagai solusi untuk pemecahan masalah yang ada pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang 3. Untuk menambah, memperluas, serta meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja. Juga untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab, professional, disiplin dan mandiri.
  2. Manfaat Penelitian
    Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:
      1. Agar terciptanya suatu sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor yang lebih cepat dan akurat. 2. Memberi sajian aplikasi yang mudah dengan menggunakan komputerisasi yang lebih baik sehingga menghasilkan informasi maupun laporan-laporan yang terkontrol baik. 3. Dapat membantu bagian gudang dalam mengelola perlengkapan kantor sehingga dapat terarah serta lebih cepat waktu dalam melakukan pekerjaan pada perusahaan tersebut. 4. Memberikan pengalaman kepada peneliti untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada kegiatan nyata.

Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, ada beberapa metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
    Observasi yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang beralamat di Jl. H. Abdul Hamid, Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Tangerang, Tigaraksa. Untuk mendapatkan data yang diteliti, maka akan dilakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
  2. Wawancara
    Untuk melengkapi hasil observasi, dilakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data dan dilakukan juga tanya jawab secara lisan kepada stakeholder yaitu Bapak Samsul Muis dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem pengelolaan perlengkapan kantor.
  3. Metode Studi Pustaka
    Selain melakukan observasi dan wawancara dilakukan juga pencarian data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini menggunakan sumber dari : buku-buku, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian Skripsi yang diambil. Sehingga didapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem
    Pada metode analisa ini, metode yang digunakan yaitu analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) sebagai upaya untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (external) dan faktor dalam (internal) perusahaan secara sistematis, dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram, untuk menggambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan. Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi.

Metode Prototipe

Untuk mengimplementasikan usulan rancangan sistem secara rinci dilakukan dengan cara membuat program setiap modul. Untuk melakukan pengujian validitas dari setiap modul tersebut dengan data sample. Selanjutnya dilakukan uji sistem secara terpadu, karena sistem tersebut adalah teknologi tinggi maka diperlukan pelatihan sistem terhadap penggunanya.

Metode Testing

Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, mengajukan metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang, perancangan sistem informasi pengelolaan perlengkapan kantor pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yaitu dengan menggunakan metode pengujian Blackbox testing. Tujuan peneliti memilih metode Blackbox adalah:

  1. Untuk mengetahui pesan kesalahan atau umpan balik (feedback) yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian.
  2. Untuk dapat melakukan analisa dan juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini serta mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka laporan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa sub bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengantar permasalahan yang dibahas, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penilitan tersebut, seperti landasan terori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, penelitian sebelumnya (literature review), analisa sistem, Unified Modelling Language (UML), serta teori-teori lainnya yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, serta membahas sistem yang berjalan dengan Unified Modelling Language (UML), Elisitasi tahap I, Tahap II, Tahap III sampai dengan pembuatan draft final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari poin-poin rumusan masalah yang ada dalam bab 1 hasil dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
    Menurut Sidh dalam Jurnal Computech & Bisnis Vol. 7 No. 1 (2013:21), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.
    Menurut Sengkey dalam E-journal Teknik Informatika, Vol. 4 No. 2 (2014:1), “Sistem adalah himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan dalam melakukan kegiatan antara satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
  2. Karakteristik Sistem
    Menurut Hartono (2013:14), “sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya”.
    Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :
    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdapat atas sejumlah komponen yang berinteraksi atau berkomunikasi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
    2. Batas Sistem (Boundary)
      Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
      Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Penghubung merupakan media antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainya, dengan penghubung satu subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input)
      Masukan adalah energi yang di masukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input).
    6. Keluaran Sistem (Output)
      Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
    7. Pengelolaan Sistem (Process)
      Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengelolaan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
    8. Sasaran Sistem (Objectives) atau tujuan (Goal)
      Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. jika sistem yang tidak mempunyai tujuan dan sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunaya, sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem akan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data
    Menurut Rusdiana (2014:71) Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu obeservasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.
    Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah”. Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.
  2. Definisi Informasi
    Menurut Maimunah, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.
  3. Nilai Informasi
    Menurut Lipursari dalam Jurnal STIE Semarang Vol. 5 No. 1 (2013:29), “Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat yaitu:
    1. Mudah diperoleh
      Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
    2. Luas dan lengkap
      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.
    3. Ketelitian
      Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
    4. Kecocokan
      Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
    5. Ketepatan Waktu
      Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.
    6. Kejelasan
      Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
    7. Keluwesan
      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
    8. Dapat dibuktikan
      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka
      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur
      Sifat ini menunjukkan hakikat-hakikat informasi dihasilkan dari sistem informasi formal.
  4. Kualitas Informasi
    Menurut Lipursari dalam Jurnal STIE Semarang Vol. 5 No. 1 (2013:30), “Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu, informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan”.
    1. Akurat
      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
    2. Tepat waktu
      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan
    3. Relevan
      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan orang yang lain berbeda, misalnya informasi sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan, bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
    Menurut Nugrahanti, dkk (2014:18), “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dan laporan-laporan yang diperlukan”. Menurut Aswati, dkk dalam jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2015:80). “Sistem informasi merupakan seperangkat fungsi operasional manajemen kepada yang mampu menghasilkan suatu keputusan yang tepat, cepat dan jelas yang merupakan suatu susunan yang disusun secara sistematik dan teratur dari jaringan-jaringan informasi yang menghubungkan setiap bagian dari suatu sistem, sehingga dimungkinkan diadakan komunikasi antar bagian fungsional”.
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan tersebut dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, pengolahan, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.
  2. Komponen Sistem Informasi
    Menurut Anisya dalam Jurnal Momentum Vol. 15 No. 2 (2013:50), “Sistem informasi terdiri dari komponen-kompponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block), dimana masing-masing blok ini saling berintegrasi satu sama lainya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuannya”. Adapun blok-blok tersebut adalah sebagai berikut :
    1. Blok masukan (Input Blok)
      Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok Model (Model Block)
      Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.
    3. Blok Keluaran (Output Block)
      Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas
    4. Blok Teknologi
      Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
    5. Blok Basis Data (Database Block)
      Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan didalam perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasi.
    6. Blok Kendali (Controls Block)
      Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan atau kegagalan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

  1. Definisi Sistem Informasi Manajemen
    Menurut Rahmayanti, dkk dalam Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 12 No. 2 (2013:421), “Sistem informasi manajemen dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian”.
    Menurut Kamble dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies Vol. 6 No. 2 (2015:1342), “Management Information System (MIS) is a subset of the overall planning and control activities covering the applications of humans, technologies and procedures of the organization.

Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sistem untuk menyediakan informasi dalam kegiatan pengendaliaan dan perencanaan tingkat manajemen.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem
    Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270), “Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.
  2. Tahap Analisa Sistem
    Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270), ”Tahap analisis sistem adalah analisis masalah, prosedur yang sedang berjalan, dokumen yang terlibat, analisis pengkodean, analisis kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional meliputi analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak serta analisis pengguna”.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem
    Menurut Sutanta dalam Wibowo (2014:12), “Perancangan sistem secara umum adalah pengidentifikasian komponen-komponen sistem informasi dengan tujuan untuk dikomunikasikan dengan pemakai”.
  2. Tujuan Perancangan Sistem
    Menurut Sutanta dalam Wibowo (2014:12), “Tujuan perancangan sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara umum atau global kepada pemakai tentang sistem yang akan dikembangkan dan berfungsi sebagai persiapan untuk tahap perancangan sistem. Bagian-bagian dari perancangan system meliputi Context Diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Kerelasian Antar Relasi (Relationship).

Teori Khusus

Laporan Arus Kas

Pengertian Laporan Arus Kas

Dina Fitria (2014:113)[1] mengatakan bahwa Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang berisi mengenai masuk dan keluarnya kas dalam suatu periode akuntansi. Laporan kas diperlukan untuk mengetahui kegiatan apa yang menghasilkan kas dan kegiatan apa saja yang membuat kas keluar. Dalam laporan arus kas dibagi menjadi 3 (tiga) kegiatan yang mempengaruhi keluar masuknya kas, yaitu :

  1. Aktivitas Operasional
    Pencatatan keluar masuk kas atau arus kas berasal dari kegiatan utama perusahaan, dapat dilihat dari biaya–biaya dilaporan laba rugi.
  2. Aktivitas Investasi
    Pencatatan arus kas berasal dari aktivitas-aktivitas investasi, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian harta, penerimaan dan pengeluaran kas dari piutang perusahaan.
  3. Aktivitas Pendanaan Pencatatan arus kas berasal dari kegiatan penambahan dan pengurangan utang perusahaan, dan juga aktivitas dari penambahan-pengurangan akibat sahan, dan lainnya.

Terdapat 2 (dua) cara dalam membuat laporan arus kas, yaitu :

  1. Metode Langsung
    Metode ini dibuat dengan cara menyajikan penerimaan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan, sedangkan penerimaan pengeluaran dari kegiatan investasi dan pembiayaan disajikan diakhir laporan.
  2. Metode Tak Langsung Metode ini dilakukan dengan cara menghilangkan kelompok-kelompok yang tidak berhubungan dengan pengaruh masuk dan keluarnya kas. Seperti piutang dan utang, pembiayaan dan investasi.

Jenis-Jenis Bukti Transaksi

Menurut Dina Fitria (2014:48)[1] Berdasarkan sumbernya bukti transaksi dibagi menjadi 2 (dua) kelompok :

  1. Bukti Transaksi Internal
    Bukti transaksi internal, adalah bukti yang berasal atau dikeluarkan oleh pihak perusahan sendiri sebagai bukti telah terjadinya transaksi. Contoh bukti transaksi internal yaitu :
    1. Bukti Kas Masuk
      Merupakan bukti transaksi yang mencatat bahwa perusahaan menerima sejumlah uang secara tunai. Bukti transaksi ini berisi tanggal dibuatnya bukti kas masuk, nama pembeli, keterangan barang yang dibeli, jumlah harga yang dibeli, dan no. bukti kas masuk. Bukti kas masuk dibuat menjadi dua rangkap, satu untuk pembeli dan satu lagi untuk diarsipkan.
    2. Bukti Kas Keluar Merupakan bukti transaksi yang mencatat bahwa perusahaan mengeluarkan sejumlah uang secara tunai. Bukti transaksi ini berisi tanggal dibuatnya bukti kas keluar, nama penerima uang, keterangan pengeluaran, jumlah uang yang dikeluarkan. Sama halnya dengan bukti kas masuk, bukti kas keluarpun dibuat menjadi dua rangkap.


  2. Bukti Transaksi Eksternal Bukti transaksi eksternal adalah bukti yang berasal dan dibuat oleh pihak luar akibat transaksi yang terjadi. Contoh bukti transaksi eksternal yaitu :
    1. Kuitansi
      Merupakan bukti telah diterima sejumlah uang untuk transaksi tertentu dan ditandatangani kedua belah pihak.
    2. Bon atau Nota
      Merupakan bukti pembelian barang secara tunai, yang dibuat oleh penjual atas barang yang sudah dibeli.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Pengertian Analisa SWOT

Menurut (Hendro,2011:289)[2], ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

Menurut (Fahmi, 2013:252)[3], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang. Fahmi (2013:254)[3]

Penerapan Analisa SWOT

Menurut (Hendro, 2011:291)[2] Analisa digunakan dalam :

  1. Memasuki sebuah industri baru.
  2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru
  3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.
  4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.
  5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut (Hendro, 2011:289)[2], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan danmelakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
  2. Untuk membuat rekomendasi.
  3. Informasi lebih akurat.
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Pengertian Analisa PIECES

Menurut Rohmat Taufiq (2013:154)[4], Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service.

Istilah PIECES yang setiap hurufnya bias di terjemahkan menjadi berikut :

P : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance/ performa

I : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information / Informasi (dan data)

E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

C : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan

E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses

S : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services / layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain.

Menurut Al Fatta (2007:51)[5] metode yang mengunakan enam variabel yaitu Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Eficiency dan Service.

  1. Performance (Analisis Kinerja)
    Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidakmencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Pada bagian pemasaran, kinerja diukur berdasarkan volume pekerjaan, Pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.
  2. Information (Analisis Informasi)
    Informasi merupakan komoditas krusial bagi penguna akhir. Evaluasiterhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. Situasi yang membutuhkan peningkatan informasi meliputi :
    1. Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang sekarang.
    2. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan atau situasi sekarang.
    3. Kurangnya informasi yang tepat waktu.
    4. Terlalu banyak informasi.
    5. Informasi tidak akurat.
  3. Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Sementara analisis informasi memeriksa output sistem, analisis yang tersimpan dalam sebuah sistem. Permasalahan yang meliputi :
    1. Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap atau disimpan di banyak tempat.
    2. Kekakuan data. Data di tangkap dan disimpan, tetapi diorganisasikan sedemikian rupa sehinga laporan dan pengujian judul dan pengujian tidak dapat atau sulit dilakukan.
  4. Economic (Analisis Ekonomi)
    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
    1. Biaya
      1. Biaya tidak diketahui.
      2. Biaya tidak dapat dilacak ke sumber.
      3. Biaya terlalu tinggi.
    2. Keuntungan
      1. Pasar-pasar baru dapat dieskplorasi.
      2. Pemasaran saat ini dapat diperbaiki.
      3. Pesanan-pesanan dapat ditingkatkan.
      4. Security (Analisis Keamanan)
  5. Security (Analisis Keamanan)
    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
    1. Keamanan atau kontrol yang lemah
      1. Input data tidak diedit dengan cukup.
      2. Kejahatan (misalnya, pengelapan atau pencurian) terhadap data.
      3. Pelanggaran etika pada data atau informasi. Misalnya, data atau informasi diakses orang yang tidak berwenang.
      4. Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada dokumen atau database yang berbeda.
      5. Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data.
      6. Terjadi error saat pemrosesan (oleh manusia, mesin, atau perangkat lunak).
      7. Terjadi error sat membuat keputusan.
    2. Kontrol atau keamanan berlebihan
      1. Prosedur birokratis memperlamban sistem.
      2. Pengendalian yang berlebihan mengangu para pelangan atau karyawan.
      3. Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan.
  6. Eficiency (Analisis Efisiensi)
    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien, yaitu :
    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    3. Data diproses secara berlebihan.
    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  7. Services (Analisis Layanan)
    Berikut adalah kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :
    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    4. Sistem tidak mudah dipelajari.
    5. Sistem tidak mudah digunakan.
    6. Sistem cangung untuk digunakan.
    7. Sistem tidak fleksibel.

Aplikasi Web

Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti : internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language).

Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5)[6], “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

Menurut Jarot Setyaji (2010:296)[7], ”Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.

Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada World Wide Web (WWW). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jaman web browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif. Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain :

  1. Status Bar
    Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar menunjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.
  2. Address Bar
    Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL
  3. Title Bar
    Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.
  4. Toolbar Icon
    Toolbar atau ikon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Di bawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya.
  5. Display Window
    Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website.
  6. Scroll Bar
    Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.

HTML (Hyper Text Modelling Language)

Menurut Septian (2011:1)[8] “HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser internet.”

File yang berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database, karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggungjawab web melakukan perubahan isi). Untuk itu muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database, maka lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, JSP.

Menurut Anhar (2010:3)[9], ”PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.” Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan script yang bertempat dan di proses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML, sebagian sintaks mirip dengan Bahasa C, Java, Perl, ditambah fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.

Hubungan PHP dengan HTML, HTML adalah halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan dalam sebuah file berextention .html, file html ini dikirim oleh server ke browser kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Sedangkan PHP harus diterjemahkan oleh web server sehingga menghasilkan kode HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan.Kode ini dapat berdiri sendiri atau disisipkan diantara kode-kode HTML sehingga dapat langsung ditampilkan bersama. File HTML yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensinya menjadi .php3 atau .php.

Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database didalam web. Sistem database yang dapat didukung PHP adalah : Oracle, MySQL, Sybase, PostgreSQL. PHP dapat berjalan pada berbagai sistem, seperti : Windows, Linux, UNIX.

  1. Ciri-ciri Khusus PHP
    Menurut Anhar (2010:31)[9], Kode PHP mempunyai beberapa ciri-ciri khusus, yaitu:
    1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya: Apache.
    2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
    3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti Mysql, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
    4. Merupakan software yang bersifat open source.
    5. Gratis untuk di download dan digunakan.
    6. Memiliki sifat multi platform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
  2. Tipe Data Pada PHP

    Menurut Winarno (2011:8)[10] “Variabel memungkinkan anda untuk menciptakan rumus bagi operasi tertentu dimana nilai operand-nya bisa dialokasikan secara dinamis.”

    Variable merupakan tempat untuk menyimpan data dalam tipe tertentu, variabel bisa berupa null (belum ada jenisnya), angka, string, objek, array, boolean, dan isinya bisa diubah-ubah nantinya.

    Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variabel pada PHP lebih fleksibel, tidak perlu mendefinisikan jenisnya ketika mendefinisikan pertama kali. Ada 6 (enam) variabel dasar yang dapat diakomodasikan di PHP, seperti berikut :

    1. Boolean
      Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

      Contoh:

      <?

      $a = true; // mendeklarasikan nilai true pada variabel $a

      $b = false; // mendeklarasikan nilai false pada variabel $a

      ?>

    2. Integer
      Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

      Contoh:

      <?

      $a=10; //angka desimal

      $b=0x1A; //angka hexadesimal

      $c=-5; //angka desimal negatif

      $d=$a * $c; //contoh perkalian

      echo "a = $a
      ";

      echo "b = $b
      ";

      echo "c = $c
      ";

      echo "a * c = $d
      ";

      ?>

    3. Floating-point
      Tipe data floating-point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

      Contoh:

      <?

      $a=10.08697;

      $b=4.97586e9;

      $x=8E-100;

      $y=$z * $x;

      echo "z = $z
      ";

      echo "y = $y
      ";

      echo "x = $x
      ";

      echo "z * x = $v
      ";

      ?>

    4. String
      Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip ("").

      Contoh:

      <?

      $jeruk='orange ';

      $pisang="banana";

      ?>

    5. Array
      Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variabel.

      Contoh:

      <?

      $nama=array("cowok"=>"Jono","cewek"=> "Susi");

      echo "Nama Kakak = $nama[cowok]
      ";

      echo "Nama Adik = $nama[cewek]
      ";

      ?>

    6. Objek
      Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi.Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP.

      Contoh:

      <?php

      Class makan {

      Var $lauk = "telur";

      Function makan_malam ($lauk) {

      $ lauk = "lauk";

      }

      }

      $hari_ini=new makan;

      Echo $hari_ini -> lauk;

      ?>

    7. Resource
      Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4 tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

      Contoh:

      <?

      $sql = mysql_query("SELECT * FROM admin WHERE un_admin='$us'") ;

      $b =mysql_fetch_array($sql);

      if($b==0){

      ?>

      <script

      language="javascript">alert('Gagal menyimpan sandi baru, cobalah kembali!'); document.location='admin.php?action=sandi_baru'</script><? } </p></div>

      ?>

    8. Null
      Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.

      Contoh:

      <?

      $kosong=NULL;

      ?>

      </ol>

      </ol>

      Unified Modelling Language (UML)

      Definisi Unified Modelling Language (UML)

      Widodo (2011:6)[11] berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

      Menurut Alim (2012:30)[12], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blue print perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.


      Diagram-diagram Unified Modelling Language (UML)

      Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6)[13], yaitu:

      1. Use Case Diagram
        Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.
      2. Class Diagram
        Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.
      3. Sequence Diagram
        Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
      4. State Chart Diagram
        Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
      5. Activity Diagram
        Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

      MySQL

      Definisi MySQL

      MySQL terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

      1. Menurut Anisya (2013:15)[14], “MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefinisikan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah softwarenya dan SQL adalah bahasa perintahnya”.
      2. Menurut Kadir (2013:15)[15], “MySQL adalah nama database server. Data base server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara mudah dan cepat.”

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah perangkat lunak database yang digunakan untuk mengelola dan menangani database.

      Perintah Dasar MySQL

      Budi Raharjo (2011:22)[16], berkata bahwa dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

      1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;
      2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;
      3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;
      4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;
      5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);
      6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;
      7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;
      8. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 =„data_kolom1, ;
      9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;
      10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;
      11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;
      12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;
      13. Menghapus tabel: DROP tabel;
      14. Menghapus database: DROP database;
      15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

      Tipe Data MySQL

      Menurut Kustiyahningsih (2011:147)[17], “Tipe data Mysql adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri”. MYSQL mengenal beberapa tipe data field yaitu:

      1. Tipe data numeric
        Tipe numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.
      2. Tipe data string
        String adalah rangkaian karakter.
      3. Tipe data char () dan varchar ()
        Tipe data char () dan varchar () pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char () bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe data varchar () besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 byte.
      4. Tipe data tanggal
        Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MYSQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe.

      XAMMP

      Menurut Kartini (2013:27-26)[18], Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

      1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
      2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.
      3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
      4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
      5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

      XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak kedalam satu buah paket.

      Xampp merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web serverApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

      Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl:

      1. Apache
        Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.
      2. PHP
        Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft access, interbase, d-base dan postgreSQL.
      3. MySQL
        SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
      4. PhpMyAdmin
        Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.
      5. Perl
        Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

      Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS5

      Menurut Wahana Komputer (2010:2)[19], ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

      Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), Java Script (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.

      Konsep Dasar Black Box

      Definisi Black Box

      Menurut Sidik (2012:4)[20],“Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak”. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

      Menurut Budiman (2012:4), “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak”. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

      Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian BlackBox digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

      Keuntungan Black Box Testing

      Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain: (Rizky, 2011:264)

      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
      3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

      Konsep Dasar Literature Review

      Definisi Literature Review

      Menurut Guritno dkk (2011:86)[21], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

      Jenis-Jenis Penelitian

      Menurut Sudaryono (2011:22)[21], jenis-jenis penelitian yaitu:

      1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

        Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

        1. Penelitian Dasar
          Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
        2. Penelitian Terapan
          Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
        3. Penelitian Evaluasi
          Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.
      2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

        Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:

        1. Penelitian Deskriptif
          Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.
        2. Penelitian Prediktif
          Penelitian deskriptif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
        3. Penelitian Improftif
          Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.
        4. Penelitian Eksplanatif
          Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
        5. Penelitian Eksperimen
          Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.
        6. Penelitian Ex Post Facto
          Ex post facto berarti setelah kejadian.Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.
        7. Penelitian Partisipatori
          Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
        8. Penelitian dan Pengembangan
          Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

      Literature Review

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Deny Widia Nugraha dari jurnal Mektek Universitas tadulako Palu pada tahun 2012 yang berjudul “Membangun Sistem Informasi Pengelolaan Alat Tulis Kantor (ATK) Berbasis Web”. Bahwa Sistem pengelolaan alat tulis kantor (ATK) pada saat ini masih dilaksanakan secara manual, dengan demikian masih sering terjadinya kesalahan informasi. Dengan kesalahan-kesalahan informasi tersebut, mengakibatkan lambatnya pembuatan laporan rencana pemakaian barang untuk pengajuan anggaran tahun yang akan datang. Bagian pengadaan barang yang berperan sebagai pemasok barang-barang ATK lambat menerima laporan dari bagian perlengkapan, keterlambatan pemasokan barang-barang ATK ini secara tidak langsung akan mempengaruhi pekerjaan yang ada di masing-masing unit kerja. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi manajemen alat tulis kantor berbasis web yang diharapkan membantu mempercepat proses pelaporan penggunaan alat tulis, dan mengurangi kesalahan informasi yang akan menghasilkan laporan yang dapat dipertanggung jawabkan. Berdasarkan hasil pengujian dapat dibuktikan bahwa sistem informasi manajemen berbasis web alat tulis kantor yang dibangun berjalan dengan baik, hal ini ditandai dengan menu yang ada untuk bekerja dengan baik, data yang dimasukkan ke dalam database disimpan dengan benar dan aplikasi update, insert, dan select database sudah dikoneksikan dengan baik juga.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Susanto, Asep Deddy Supriatna, Erwin Gunadhi dari Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut pada tahun 2012 yang berjudul “Sistem Pengelolaan Data Transaksi Penjualan Alat Tulis Kantor dan Jasa Photo Copy secara Kredit di PD.Azka Garut”. Penelitian ini menjelaskan perihal merancang sistem informasi pengelolaan data transaksi penjualan alat tulis kantor dan jasa photo copy secara kredit di PD. Azqa. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi ini menggunakan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Waterfall). Sistem pengelolaan data transaksi secara kredit yang selama ini berjalan diperusahaan tersebut masih bersifat manual. Sistem manual yang berjalan masih belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal, terbukti dengan masih munculnya beberapa permasalahan, diantaranya kesulitan dalam proses pencarian data transaksi pelanggan dan juga pengolahan dalam pembuatan laporan bulanan. Solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan sebuah sistem informasi berbasis komputerisasi. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan metode traditional system development dengan dibantu oleh beberapa pemodelan sistem seperti : block diagram, flow map, data flow diagram, kamus data, dan entity relationship diagram. Dengan adanya sistem informasi ini maka dapat membantu dalam proses pengelolaan data transaksi secara kredit menjadi lebih baik.
      3. Penelitian yang dilakukan oleh Noviyandi dari Jurnal Mahasiswa SI STMIK Atma Luhur Pangkal Pinang pada tahun 2015 yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Barang Inventaris Sekretariat Dewan Pengurus Kopri Kanupaten Bangka Selatan”.Penelitian ini menjelaskan bahwa pengelolaan data barang inventaris ini sering mengalami kesalahan dalam penyajian laporan data barang inventaris, tidak efisien dalam penggunaan komputer karena tidak didukung dengan aplikasi yang menunjang dalam pembuatan laporan data barang inventaris dan sebagainya. Solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat suatu program atau aplikasi untuk pencatatan dan pendataan barang inventaris dengan cepat, akurat, tepat waktu, relevan dan efektif.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Siswanto dari Skripsi yang berjudul “Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Alat Tulis Kantor (ATK) Pada PT. Garuda Abdi Satyatama (GASS) Dengan Metodologi Berorientasi Obyek”. Penelitian ini menjelaskan bahwa pada PT. Garuda Abdi Satyatama yang bertugas dalam menyediakan segala alat tulis kantor yang diperlukan oleh tiap-tiap proyek masih mengalami kendala-kendala dalam melakukan pengecekan stok alat tulis kantor yang masih tersedia di dalam gudang, karena pengerjaan nya masih menggunakan sistem manual dan sederhana banyak data yang tidak disimpan secara rapi, sehingga sulit untuk melakukan pengecekan stok alat tulis kantor, dan juga dalam hal penyajian data dan laporan. Solusi yang diharapkan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan membuat sebuah aplikasi yang dapat memudahkan dan mempercepat transaksi permintaan alat tulis kantor pada perusahaan tersebut agar tidak mengalami keterlambatan dalam pengiriman barang yang di minta oleh tiap-tiap proyek.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Yudi Arieffrianto dari Skripsi pada tahun 2014 yang berjudul “Sistem Informasi Pengelolaan Perlengkapan Promosi pada PT Pharmaceutical Processing Industries”. penelitian ini menjelaskan bahwa Pengeluaran untuk perlengkapan promosi merupakan bagian dari biaya pemasaran yang perlu dikelola agar dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan. Pengelolaan perlengkapan promosi memerlukan suatu media pencatatan agar manajemen dapat mengelola transaksi secara optimal dan menghasilkan data untuk perencanaan dan pengendalian. Pengembangan sistem dilakukan karena proses sebelumnya tidak dapat memonitor ketersediaan stok yang dicatat secara off balance sheet dan menyajikan data secara cepat. Sistem dikembangkan menggunakan web dengan maksud agar informasi dari sistem ini dapat diakses dari berbagai area dimana cabang perusahaan berada secara real time. Sebelum dilakukan desain sistem, terlebih dahulu dilakukan analisis kelayakan pengembangan. Analisis kelayakan dilakukan agar proyek pengembangan sistem mampu memberikan keyakinan mengenai adanya nilai tambah bagi perusahaan. Pengembangan dilakukan dengan pendekatan prototyping yang diawali dengan identifikasi kebutuhan pemakai, merancang prototype dan menguji sistem. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa sistem dapat berjalan dan diterima sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sistem layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Design awal sistem mampu memenuhi kebutuhan informasi ketersediaan barang secara real time, dapat digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan barang yang wajar melalui data-data historis pemakaian perlengkapan promosi untuk tiap-tiap cabang, kategori maupun periode pemakaian. Sistem juga memberikan sarana pertanggungjawaban pemakaian melalui bukti pemakaian sehingga mendukung tujuan pengendalian biaya perusahaan.

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Sejarah Umum Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

      GMF Employees Club (GEC) adalah organisasi karyawan PT GMF AeroAsia yang bersifat mandiri, demokratis, bebas, tidak berafiliasi pada partai politik, tidak membedakan suku, agama, ras, dan golongan, melalui kemitraan yang selaras, serasi, dan seimbang dengan Perusahaan. GMF Employees Club (GEC) beralamat pada Gedung-GEC, PT GMF AeroAsia, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi : Banten.

      Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) berawal dari Forum Komunikasi Teknik (FKT) yang didirikan pada waktu itu dapat dikatakan pioneer dalam implementasi kebebasan berorganisasi di BUMN karena FKT dideklarasikan 4 tahun sebelum pemerintah meratifikasi ILO no 87 tahun 1948 melalui Kepres No. 83 tahun 1998 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak Untuk Berorganisasi. Berawal dari FKT, SEKARGA dideklarasikan.

      Perjalanan sejarah dan legalitas FKT secara singkat dimulai dari adanya semangat karyawan Direktorat Teknik PT Garuda Indonesia pada awal tahun 1994, yang ditindak lanjuti dengan diadakannya rapat pertama pada tanggal 24 Maret 1994 dengan agenda pembentukan Forum Komunikasi antar karyawan Direktorat teknik Garuda dengan semangat kebersamaan dan persamaan. Ditindaklanjuti dengan rapat pembentukan panitia Ad-Hoc pada tanggal 30 Maret 1994.

      Pada tanggal 22 Juni 1994 dideklarasikan Forum Komunikasi Teknik PT Garuda Indonesia.

      Pada tanggal 08 Juli 1994, terjadinya pengesahan AD/ART FKT untuk pertama kali dan pengangkatan pengurus FKT yang pertama kali.

      Selanjutnya terus bergulir tiga periode kepengurusan FKT dengan masing-masing ketuanya, yaitu :

      1. 1994-1997 : Yanhaki
      2. 1997-1999 : Yanhaki ( Perpanjangan)
      3. 1999-2002 : Sukarman Djetap
      4. 2002-2003 : Nanang TB
      5. 2003-2005 : Nanang TB (Perpindahan dari Forum Komunikasi Teknik (FKT) menjadi GMF Employees Club (GEC))
      6. 2005-2008 : Nanang TB
      7. 2008-2011 : Dedi Mardianto
      8. 2011-2014 : Adhi Suwarso Ruslanto
      9. 2014-2019 : Makhrus

      Sejarah telah mencatat kontribusi yang besar dari para pengurus dan anggota FKT saat itu untuk selalu berkontribusi positif terhadap perusahaan. Demi kepentingan karyawan dan beradaptasi dengan perubahan kondisi perusahaan, juga perjalanan sejarah sebagai dampak perkembangan dunia usaha. Maka pada hari Rabu, tanggal 27 Agustus 2003 melalui legalitas Musyawarah Luar Biasa FKT, maka FKT PT Garuda Indonesia secara resmi dibubarkan dan Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia yang dikenal sekarang GMF Employees Club (GEC) untuk selanjutnya dideklarasikan. Pendeklarasian tersebut sebenarnya telah menjadi agenda kerja yang harus di prioritaskan dan direncanakan secara matangoleh pengurus FKT periode 2002-2005 yang merupakan hasil MUBES FKT tahun 2002. Pada awal tahun 2003, saat itu DPR-RI telah mengesahkan UU No.13 tentang ketenagakerjaan sebagai pengganti UU No.25 tahun 1997 yang dianggap oleh sebagian besar pengusaha sangat menguntungkan pekerja. Perjalanan sejarah sampai dengan 3 tahun kepengurusan organisasi FKT selama 1 tahun dan GEC 5 tahun telah mengantarkan organisasi “sosial” non kedinasan GEC menjadi organisasi Serikat Pekerja tingkat perusahaan yang diperhitungkan di tingkat korporasi garuda Indonesia.

      Saat ini jumlah keanggotaan GEC telah mencapai 3.005 anggota yang setiap bulannya akan bertambah dikarenakan adanya karyawan baru.


      Visi dan Misi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

      VISI:

      Menjadikan Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC) menjadi serikat pekerja yang kuat, mandiri, modern serta dipimpin oleh orang muda yang berwawasan global dan mempunyai integritas moral yang tinggi.

      MISI:

      1. Menyelenggarakan peran organisasi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC) yang menjunjung tinggi nilai solidarity, independency, democraty, unity, responsibility, dan equality.
      2. Menyelenggarakan pendidikan ketenagakerjaan bagi seluruh anggota tanpa membedakan status sosial dan gender.
      3. Menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan yang kontinyu baik bersifat hard skill, soft skill atau super soft skill.
      4. Menyelenggarakan upaya advokasi untuk perubahan kebijakan ke arah yang lebih adil, sejahtera, harmonis, dan dinamis.
      5. Menyelenggarakan lobby dan kerjasama program dengan organisasi sejenis.

      TUJUAN:

      1. Meningkatkan kemitraan antara GEC dengan Perusahaan.
      2. Memperjuangkan tercapainya aspirasi anggota.
      3. Meningkatkan konsolidasi anggota dan organisasi.
      4. Meningkatkan kesejahteraan anggota kini dan nanti.
      5. Menyempurnakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
      6. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Lingkungan kerja
      7. Mendorong terciptanya manajemen Bersih, Transparan dan Profesional (BTP) di perusahaan

      Struktur Organisasi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

      Tugas dan Wewenang Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

      1. KETUA TIM
        1. Mengkoordinir dan bertanggungjawab terhadap seluruh keputusan dan kegiatan organisasi.
        2. Melaksanakan AD/ART.
        3. Melakukan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kinerja organisasi.
      2. WAKIL KETUA UMUM DAN SEKRETARIS JENDERAL
        1. Melakukan registrasi organisasi GEC ke Dinas Tenaga Kerja sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
        2. Melaksanakan tugas Ketua Umum jika berhalangan.
        3. Mengkoordinir fungsi kesekretariatan untuk menjalankan aktivitas organisasi.
        4. Menjalankan fungsi informasi dan komunikasi seluruh aktivitas organisasi.
        5. sinkronisasi seluruh aktivitas organisasi agar berjalan secara efektif dan efisien.
        6. Mengorganisir aktivitas organisasi untuk menjamin tercapainya sasaran-sasaran organisasi.
      3. BENDAHARA DAN WAKIL BENDAHARA
        1. Mengendalikan keuangan organisasi GEC.
        2. Menyusun rencana anggaran pengeluaran dan pendapatan organisasi.
        3. Mengatur dan mencatat penerimaan dan pengeluaran keuangan organisasi.
        4. Menyusun laporan keuangan organisasi secara berkalayang auditable.
      4. BIDANG ADVOKASI DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
        1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang terkait dengan bidang hukum untuk kepentingan organisasi dan anggota.
        2. Melaksanakan fungsi advokasi untuk kepentingan organisasi dan anggota yang terkait dengan hubungan industrial .
      5. BIDANG PEMBINAAN DAN PENINGKATAN SDM
        1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
        2. Meningkatkan konsolidasi anggota.
      6. BIDANG HUMAS DAN INFORMASI
        1. Menyampaikan informasi (kebijakan dan aktivitas organisasi, laporan kegiatan, hasil kajian/ evaluasi/ perundingan/ dengar pendapat) kepada seluruh anggota GEC.
        2. Mendokumentasikan seluruh kegiatan (Rutin & Non-Rutin).
        3. Membantu tugas dan fungsi kesekretariatan dalam melaksanakan tugas operasional organisasi.
      7. BIDANG PENGKAJIAN STRATEGIS
        1. Merekomendasikan rencana strategis organisasi dalam bentuk program kerja organisasi.
        2. Merencanakan dan menyusun kajian strategis untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan kinerja perusahaan.
        3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kajian strategis yang telah direkomendasikan.
      8. BIDANG PROFESI DAN KARIER
        1. Memonitor efektivitas implementasi Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
        2. Merencanakan dan mengkoordinir kegiatan perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan pihak perusahaan.
        3. Merencanakan dan menyusun kegiatan yang difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
      9. BIDANG ORGANISASI DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL
        1. Menyusun dan memelihara sistem dan organisasi
        2. Menyusun dan menetapkan mekanisme dan tata tertib organisasi.
        3. Memonitor, mengukur dan melaporkan kinerja organisasi.
        4. budaya berorganisasi.
        5. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan organisasi.
      10. BIDANG SOSIAL BUDAYA
        1. Merencanakan, mengembangkan dan melaksanakan tugas yang terkait dengan hubungan sosial kemasyarakatan.
        2. Melaksanakan program peduli karyawan.
        3. kerjasama kemitraan dalam rangka kegiatan sosial kemasyarakatan.
        4. Merencanakan dan meningkatkan hubungan sosial antar anggota.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Adapun urutan prosedur pendaftaran anggota baru dan laporan arus kas yang berjalan pada GMF Employees Club (GEC) adalah sebagai berikut :

      1. Calon anggota GEC datang ke kantor GMF Employees Club (GEC) untuk mengisi formulir pendaftaran anggota GMF Employees Club (GEC).
      2. Sekretaris (Admin) menginput data calon anggota GEC ke Microsoft Excel.
      3. Sekretaris membuat surat iuran anggota GEC untuk diserahkan kepada bagian personalia untuk pemotongan iuran anggota GEC setiap bulannya.
      4. Sekretaris memberikan ID Card kepada calon anggota GEC.
      5. Setiap akhir bulan, Sekretaris membuat rekapitulasi data anggota baru yang masuk.
      6. Bendahara menyesuaikan data anggota baru dengan jumlah penerimaan iuran anggota setiap bulannya.
      7. Sekretaris membuat laporan petty cash yang kemudian diberikan kepada bendahara.
      8. Bendahara membuat laporan arus kas perbulan.
      9. Bendahara memberikan laporan arus kas kepada Ketua Umum GMF Employees Club (GEC) untuk di tanda tangani.
      10. Bendahara memberikan laporan kepada anggota GEC.

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Use Case Diagram

      Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

      Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram.

      Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi Laporan Cash Flow Pada GMF Employees Club (GEC).

      Gambar 3.2 Use Case Diagram yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.2 Use Case diagram yang berjalan saat ini terdiri dari:

      1. Terdapat 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan laporan.
      2. Terdapat 6 (empat) Actor, yang terlibat atau melakukan kegiatan yaitu Sekretaris, Calon Anggota Baru, Bagian Personalia, Bendahara, Ketua Umum dan Pengurus GEC.
      3. Terdapat 12 Use Case, yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut di atas diantaranya :
        1. Datang ke kantor GEC
        2. Memberikan Formulir Pendaftaran
        3. Mengisi Formulir Pendaftaran
        4. Menyerahkan Formulir Pendaftaran
        5. Input Data Calon Anggota Baru
        6. Membuat Surat Iuran
        7. Memberikan ID Card
        8. Merekap Data Anggota Baru
        9. Mengecek Iuran Masuk
        10. Membuat Laporan Petty Cash
        11. Membuat Laporan Arus Kas
        12. Memberikan Laporan Arus Kas

      Activity Diagram

      Berikut ini adalah activity diagram untuk Sistem Informasi Laporan Cash Flow Pada GMF Employees Club (GEC).

      Gambar 3.3 Activity Diagram yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 (dua) initial node, objek yang mengawali pendaftaran calon anggota baru.
      2. Terdapat 6 (empat) vertical swimeline yaitu Sekretaris, Calon Anggota Baru, Bagian Personalia, Bendahara, Ketua Umum dan Pengurus GEC.
      3. Terdapat 1 (satu) Decission node digunakan untuk pilihan kondisi.
      4. Terdapat 13 activity yaitu :
        1. Datang ke kantor GEC
        2. Memberikan Formulir Pendaftaran
        3. Mengisi Formulir Pendaftaran
        4. Menyerahkan Formulir Pendaftaran
        5. Menerima Formulir Pendaftaran
        6. Input Data Calon Anggota Baru
        7. Membuat Surat Iuran
        8. Menerima Surat Iuran
        9. Membuat ID Card
        10. Menerima ID Card
        11. Merekap Data Anggota Baru
        12. Mengecek Iuran Masuk
        13. Membuat Laporan Petty Cash
        14. Menerima Laporan Petty Cash
        15. Membuat Laporan Arus Kas
        16. Pengecekan Laporan Arus Kas
        17. Memberikan Laporan Arus Kas
      5. Terdapat 1 (satu) Final node, objek yang diakhiri.

      Analisa Sistem berjalan

      Metode Analisa Sistem

      Berikut akan dijelaskan analisis analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia.

      1. Analisis SWOT

        Tabel 3.1 Analisis SWOT

      2. Analisis PIECES

        Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

        Metode analisa yang digunakan penulis adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

        1. Performance (Kinerja)
          Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

          Tabel 3.2 Hasil Analisa Kinerja

        2. Information (Informasi)
          Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

          Tabel 3.3 Hasil Analisa Informasi

        3. Economy (Ekonomi)
          Sistem yang ada saat ini masih manual, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data transaksi penerimaan dan pengeluaran , sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

          Tabel 3.4 Hasil Analisa Ekonomi

        4. Control (Kontrol)
          Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

          Tabel 3.5 Hasil Analisa Kontrol

        5. Effisiency (Efisiensi)
          Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum.

          Tabel 3.6 Hasil Analisa Efisiensi

        6. Service (Pelayanan)
          Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan kualitas. Suatu lembaga organisasi akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen yaitu para karyawan dan anggota sehingga konsumen merasa puas, hal itu yang menjadi tujuan utama dari lembaga organisasi berkualitas.

        Tabel 3.7 Hasil Analisa Pelayanan

      Analisis Batasan Sistem

      Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem informasi laporan arus kas yang sistemnya masih menggunakan program komputer standart (Microsoft Excel) dan pembuatan laporan belum secara maksimal sehingga sering terlambat dalam pengambilan keputusan. Prosesnya meliputi pendaftaran amggota baru dan input data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas sampai menjadi laporan arus kas secara manual.

      Analisis Kebutuhan Sistem

      Pada sistem informasi laporan arus kas ini membutuhkan ketelitian dalam proses pencatatan data-datanya. Oleh karena itu, sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu, program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan efisien serta optimal dalam memberikan informasi keuangan kepada ketua.

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sistem laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) yang sedang berjalan saat ini, didapatkan bahwa proses dalam sistem pengolahan datanya masih kurang maksimal karena hanya sebatas menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat memudahkan pembuatan laporan arus kas secara tepat, akurat serta efisien, sehingga kebutuhan sistem yang seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sistem informasi laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC).

      Sistem informasi laporan arus kas yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses pendaftaran calon anggota baru dan input data transaksi yang telah ada masih dilakukan secara manual, dan dibutuhkan ketelitian, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga terdapat beberapa kesalahan, terkadang sekretaris mengalami kesulitan dalam pencarian data anggota GEC dan kurangnya ketelitian dari Bendahara dalam proses pembuatan laporan arus kas.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi Serikat Pekerja GMF Employee Club (GEC), diantaranya sebagai berikut :

      1. Membuat rancangan program sistem informasi laporan arus kas menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang berbasis OOAD (Object Oriented Analysis and Design) sehingga sistem dapat menyampaikan informasi dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
      2. Membuat sistem dengan bahasa pemograman PHP dan menggunakan MySQL sebagai database yang dapat menyimpan data anggota Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) dan laporan arus kas dengan aman dari hilangnya data dan lebih cepat proses pencarian data pada saat dibutuhkan.
      3. Membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh admin, bendahara dan anggota Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) untuk kegiatan pendaftaran anggota baru dan pembuatan laporan arus kas. Program tersebut akan melakukan proses penginputan mulai dari pendaftaran yang dilakukan calon anggota yang nantinya akan berpengaruh pada proses penerimaan kas, serta menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh Ketua umum dan pengurus Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) berupa laporan arus kas.

      Analisis Piranti Sistem

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) adalah sebagai berikut:

      1. Processor: Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
      2. Monitor: 14.0 HD LED LCD
      3. Memory: 2 GB DDR3 Memory
      4. Hardisk: 320 GB HDD
      5. Keyboard: Classic
      6. Mouse: Optic
      7. Printer: Laserjet

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem pengolahan laporan cash flow adalah sebagai berikut :

      1. Google Chrome
      2. Microsoft Office

      Hak Akses (Brainware)

      Ada 2 (dua) user yang dapat mengakses sistem informasi laporan arus kas, yaitu Bagian Sekretaris (Admin) dan Bendahara.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

      Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas yang diberi opsi I (Inessential) harus dieliminasi.

      Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II

      Keterangan :

      M : Mandatory

      D : Desirable

      I : Inessential

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan Opsi HML (High, Middle, Low). Pada elisitasi tahap III, terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dielminasikan. Berikut adalah requirement tersebut :

      1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
      2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
      3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?
        Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :
        1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
        2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
        3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

      Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Informasi Laporan Arus Kas pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC). Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem jurnal online untuk Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia (GEC).

      Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Prosedur Usulan Sistem

      Ada beberapa prosedur usulan sistem yang dilakukan dalam menjalankan sistem laporan arus kas yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut :

      Admin

      1. Admin melakukan login sistem.
      2. Sistem menampilkan halaman utama.
      3. Sistem menampilkan menu admin.
      4. Admin input data calon anggota.
      5. Admin melakukan pengecekan data anggota.
      6. Admin melakukan pengubahan data anggota.
      7. Admin melakukan penghapusan data anggota.
      8. Admin dapat melihat data anggota.
      9. Admin input data petty cash masuk dan keluar.
      10. Admin input data penerimaan dan pengeluaran kas.
      11. Admin dapat menampilkan laporan arus kas.
      12. Admin dapat menampilkan laporan petty cash.

      Bendahara

      1. Bendahara melakukan login sistem.
      2. Sistem menampilkan menu utama.
      3. Bendahara melakukan input data penerimaan kas.
      4. Bendahara menampilkan laporan penerimaan kas.
      5. Bendahara melakukan input data pengeluaran kas.
      6. Bendahara menampilkan laporan pengeluaran kas.
      7. Bendahara melakukan perubahan data transaksi jika ada kesalahan.
      8. Bendahara dapat melihat laporan arus kas.

      Ketua Umum

      1. Ketua umum melakukan login sistem.
      2. Sistem menampilkan menu utama.
      3. Ketua umum melakukan pengecekan laporan arus kas.
      4. Ketua umum melakukan persetujuan laporan arus kas.

      Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

      Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

      Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Use Case Diagram

      Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan use case diagram terdiri dari :

      1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem laporan arus kas.
      2. 3 (tiga) aktor yaitu admin, bendahara dan ketua umum.
      3. 4 (empat) use case yaitu login, verifikasi login, home dan logout.
      4. 3 (tiga) extend yaitu menu master, transaksi dan laporan.

      Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram

      1. Rancangan Sistem yang Diusulkan Pada Activity Diagram untuk Admin

        Gambar 4.2 Activity Diagram Untuk Admin

        Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan activity diagram untuk Sekretaris (Admin) terdiri dari :

        1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
        2. 19 (sembilan belas) action state yang mencerminkan dari suatu aksi.
        3. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
        4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin.
      2. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram untuk Bendahara

        Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Bendahara

        Berdasarkan tabel 4.3 diatas, rancangan activity diagram diatas terdiri dari:

        1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
        2. 17 (tujuh belas) action state yang mencerminkan suatu aksi.
        3. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
        4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan Bendahara.
      3. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram untuk Ketua Umum

        Gambar 4.4 Activity Diagram untuk Ketua Umum

        Berdasarkan tabel 4.4 diatas, rancangan activity diagram diatas terdiri dari:

        1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
        2. 9 (sembilan) action state yang mencerminkan suatu aksi.
        3. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
        4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan Ketua Umum.

      Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram

      1. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram untuk Admin

        Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk Admin

        Berdasarkan gambar 4.5 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

        1. 6 (enam) life line antarmuka yang saling berinteraksi.
        2. 1 (satu) actor yaitu admin.
        3. 16 (enam belas) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login berhasil, input data akses, input data anggota, input data kategori, input penerimaan kas, input pengeluaran kas, input kas masuk, input kas keluar, menampilkan laporan arus kas, menampilkan laporan petty cash, mencetak laporan arus kas, mencetak laporan petty cash dan logout.
      2. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram untuk Bendahara

        Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk Bendahara

        Berdasarkan gambar 4.6 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

        1. 6 (enam) life line antarmuka yang saling berinteraksi.
        2. 1 (satu) actor yaitu Bendahara.
        3. 12 (dua belas) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari Login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login berhasil, menampilkan data anggota, input penerimaan kas, input pengeluaran kas, menampilkan laporan arus kas, menampilkan laporan petty cash, mencetak laporan arus kas, mencetak laporan petty cash dan logout.
      3. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram untuk Ketua Umum

        Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk Ketua Umum

        Berdasarkan gambar 4.7 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

        1. 4 (empat) life line antarmuka yang saling berinteraksi.
        2. 1 (satu) actor yaitu Bendahara.
        3. 9 (sembilan) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari Login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login berhasil, menampilkan laporan arus kas, menampilkan laporan petty cash, mencetak laporan arus kas, mencetak laporan petty cash dan logout.

      Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram

      1. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram untuk Admin

        Gambar 4.8 State Machine Diagram untuk Admin

        Berdasarkan Gambar 4.8 diatas, rancangan state machine diatas terdiri dari :

        1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali
        2. 15 (lima belas) State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek
        3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri
      2. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram untuk Bendahara

        Gambar 4.9 State Machine Diagram untuk Bendahara

        Berdasarkan Gambar 4.9 diatas, rancangan state machine diatas terdiri dari :

        1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali
        2. 12 (dua belas) State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek
        3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri
      3. Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram untuk Ketua Umum


        Gambar 4.10 State Machine Diagram untuk Ketua Umum

        Berdasarkan Gambar 4.10 diatas, rancangan state machine diatas terdiri dari :

        1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali
        2. 8 (delapan) State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek
        3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri

      Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Class Diagram Diagram

      Gambar 4.11 Class Diagram yang Diusulkan

      Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menewarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

      Rancangan Basis Data

      Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

      Spesifikasi Basis Data (Database)

      Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

      1. Nama File : Login

        Media : Harddisk

        Isi: (id+username+nama+password+level+keterangan)

        Primary Key: id

        Panjang Record: 74

        Tabel 4.1 Tabel Login

      2. Nama File : tbl_anggota

        Media : Harddisk

        Isi : (nik+nama+tempat_lahir+tanggal_lahir+jenis_kelamin+alamat+agama+no_telp)

        Primary Key: nik

        Panjang Record: 155

        Tabel 4.2 Tabel Anggota

      3. Nama File : tbl_kategori

        Media : Harddisk

        Isi: (id_kategori+nama_kategori+jenis_kategori)

        Primary Key : id_kategori

        Panjang Record: 44

        Tabel 4.3 Tabel Kategori

      4. Nama File : tbl_pengeluaran

        Media: Harddisk

        Isi: (id_pengeluaran+tgl_pengeluaran+id_kategori+keterangan+jumlah+draw)

        Primary Key : id_pengeluaran

        Panjang Record: 68

        Tabel 4.4 Tabel Pengeluaran Kas

      5. Nama File: tbl_penerimaan

        Media : Harddisk

        Isi: (id_penerimaan+tgl_penerimaan+id_kategori+keterangan+jumlah+draw)

        Primary Key: id_penerimaan

        Panjang Record: 58

        Tabel 4.5 Tabel Penerimaan Kas

      6. Nama File: tbl_kas_masuk

        Media: Harddisk

        Isi: (id_kas_masuk+tgl_kas_masuk+keterangan+jumlah)

        Primary Key : id_kas_masuk

        Panjang Record: 46

        Tabel 4.6 Tabel Kas Masuk

      7. Nama File : tbl_kas_keluar

        Media : Harddisk

        Isi: (id_kas_keluar+tgl_kas_keluar+nik+penerima_dana+keterangan+jumlah+draw)

        Primary Key: id_kas_masuk

        Panjang Record: 66

        Tabel 4.7 Tabel Kas Keluar

      Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

      Prototype Tampilan Login

      Gambar 4.12 Rancangan Prototype Tampilan Login

      Tampilan form login diatas akan muncul jika telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh admin, bendahara, ketua umum dan seluruh pengurus GEC. Mereka harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

      Prototype Tampilan Home

      Gambar 4.13 Rancangan Prototype Tampilan Home

      Tampilan home diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser.

      Prototype Tampilan Master Akses

      Gambar 4.14 Rancangan Prototype Tampilan Master Akses

      Tampilan master akses diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu master dengan memilih sub menu akses untuk membuat akun login baru untuk para pengguna.

      Prototype Tampilan Master Anggota

      Gambar 4.15 Rancangan Prototype Tampilan Master Anggota

      Tampilan master anggota diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu anggota untuk input data anggota GEC yang baru.

      Prototype Tampilan Master Kategori

      Gambar 4.16 Rancangan Prototype Tampilan Master Kategori

      Tampilan master kategori diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu kategori untuk menambahkan kategori untuk jenis transaksi penerimaan dan pengeluaran.

      Prototype Tampilan Form Penerimaan Kas

      Gambar 4.17 Rancangan Prototype Tampilan Form Penerimaan Kas

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi penerimaan kas.

      Prototype Tampilan Form Pengeluaran Kas

      Gambar 4.18 Rancangan Prototype Tampilan Form Pengeluaran Kas

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi pengeluaran kas.

      Prototype Tampilan Form Kas Masuk

      Gambar 4.19 Rancangan Prototype Tampilan Form Kas Masuk

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi kas masuk.

      Prototype Tampilan Form Kas Keluar

      Gambar 4.20 Rancangan Prototype Tampilan Form Kas Keluar

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi kas keluar.

      Prototype Tampilan Laporan Arus Kas

      Gambar 4.21 Rancangan Prototype Laporan Arus Kas

      Tampilan laporan kas keseluruhan diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu kas keseluruhan untuk menampilkan laporan kas keseluruhan sesuai periode yang diinginkan.

      Prototype Tampilan Laporan Petty Cash

      Gambar 4.22 Rancangan Prototype Laporan Petty Cash

      Tampilan laporan Petty Cash diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu Petty Cash untuk menampilkan laporan Petty Cash sesuai periode yang diinginkan.

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Adapun konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem laporan arus kas pada Serikat Pekerja GMF Employees Club (GEC) adalah sebagai berikut:

      1. Processor : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
      2. Monitor : 14.0 HD LED
      3. Memory : 2 GB DDR3 Memory
      4. Hardisk : 320 GB HDD
      5. Keyboard : Classic
      6. Mouse : Optic
      7. Printer : Laserjet

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem pengolahan laporan arus kas adalah sebagai berikut :

      1. Google Chrome
      2. Microsoft Office 2007
      3. Xampp
      4. Adobe Dreamweaver CS5
      5. Visual Paradigma for UML 6.4 Enterprise Edition
      6. MySQL
      7. Mozilla Firefox

      Implementasi Yang Diusulkan

      Tampilan Login Admin, Bendahara dan Ketua Umum

      Gambar 4.23 Tampilan Login

      Tampilan login diatas akan muncul jika telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh admin, bendahara, ketua umum dan seluruh pengurus GEC. Mereka harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

      Tampilan Halaman Utama Admin, Bendahara dan Ketua Umum

      Gambar 4.24 Tampilan Halaman Utama

      Tampilan halaman utama diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser.

      Tampilan Master Akses

      Gambar 4.25 Tampilan Master Akses

      Tampilan master akses diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu master dengan memilih sub menu akses untuk membuat akun login baru untuk para pengguna.

      Tampilan Master Anggota

      Gambar 4.26 Tampilan Master Anggota

      Tampilan master anggota diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu anggota untuk input data anggota GEC yang baru.

      Tampilan Master Kategori

      Gambar 4.27 Tampilan Master Kategori

      Tampilan master kategori diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu akses dengan memilih sub menu kategori untuk menambahkan kategori untuk jenis transaksi penerimaan dan pengeluaran.

      Tampilan Form Penerimaan Kas

      Gambar 4.28 Tampilan Master Penerimaan Kas

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi penerimaan kas.

      Tampilan Form Pengeluaran Kas

      Gambar 4.29 Tampilan Master Pengeluaran Kas

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi pengeluaran kas.

      Tampilan Form Kas Masuk

      Gambar 4.30 Tampilan Master Kas Masuk

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi kas masuk.

      Tampilan Form Kas Keluar

      Gambar 4.31 Tampilan Master Kas Keluar

      Tampilan diatas akan muncul jika admin telah masuk ke web browser kemudian menambahkan data transaksi pengeluaran kas.

      Tampilan Laporan Arus Kas

      Gambar 4.32 Tampilan Laporan Arus Kas

      Tampilan laporan arus kas diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu kas keseluruhan untuk menampilkan laporan kas keseluruhan sesuai periode yang diinginkan.

      Tampilan Laporan Petty Cash

      Gambar 4.33 Tampilan Laporan Petty Cash

      Tampilan laporan petty cash diatas akan mucul jika admin berhasil masuk ke web browser kemudian pilih menu laporan dengan memilih sub menu Petty Cash untuk menampilkan laporan petty cash sesuai periode yang diinginkan.

      Pengujian Black Box

      Pengujian dengan metode Black Box Testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada sistem. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari sistem tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada sistem tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Berikut ini adalah tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing :

      1. Pengujian Pada Menu Login
        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Login :

        Tabel 4.8 Tabel Pengujian Menu Login

      2. Pengujuan Pada Menu Master
        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Master :

        Tabel 4.9 Tabel Pengujian Menu Master

      3. Pengujuan Pada Menu Transaksi
        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Transaksi :

        Tabel 4.10 Tabel Pengujian Menu Transaksi

      Rancangan Waktu

      Jadwal Kegiatan

      1. Pembuatan Proposal
        Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian, dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.
      2. Pengumpulan Data Dan Study Pustaka
        Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu satu minggu untuk melakukan pengumpulan data.
      3. Seminar Proposal
        Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.
      4. Analisis Data
        Melakukan pengkajian terhadap data –data yang telah diperoleh, dilakukan selama dua minggu.
      5. Desain Sistem
        Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang embuat program. Perancangan sistem berlangsung selama dua minggu.
      6. Pembuatan Program
        Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama Sepuluh minggu.
      7. Testing Program
        Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer. Pengujian program berlangsung selama tiga minggu pada perusahaan yang bersangkutan.
      8. Pelatihan User
        Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama tiga minggu.
      9. Implementasi Program
        Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama tiga minggu.
      10. Dokumentasi
        Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder.

      Tabel 4.11 Jadwal Kegiatan

      Anggaran

      Tabel 4.12 Anggaran

      BAB V

      KESIMPULAN DAN SARAN

      Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari penulisan yang telah dibuat pada bab-bab sebelumnya dan saran-saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem laporan arus kas pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) ke tahap yang lebih baik lagi.

      Kesimpulan

      1. Sistem informasi laporan arus kas yang berjalan pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) masih bersifat manual yaitu menggunakan microsoft excel, seperti penginputan data anggota baru dan transaksi, Sehingga masih banyak data yang tidak terkelola dengan baik. Sistem yang berjalan saat ini sudah tertuang pada BAB III terkait dengan rancangan prosedur yang berjalan menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) dan alat bantu UML (Unified Modelling Language).
      2. Sistem laporan yang berjalan pada Unit Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) belum memenuhi kebutuhan user karena prosesnya masih menggunakan microsoft excel mulai dari penginputan data anggota, input data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas hingga proses pembuatan laporan arus kas. Dengan demikian masih sering terjadinya kesalahan dalam proses pencatatan, dan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pencarian kembali data anggota serta dalam pembuatan laporan arus kas. Kebutuhan user sudah tertuang melalui user requirement mulai dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.
      3. Rancangan sistem informasi laporan arus kas pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) yang terkomputerisasi, penulis menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigma dan pengujian program yang diusulkan menggunakan Black Box Testing. Adapun perancangan programnya menggunakan Bahasa Pemograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan penyimpanan database menggunakan MySQL untuk menyimpan data anggota dan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Untuk lebih jelasnya, rancangan sistem pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) sudah ada pada BAB IV terkait dengan testing dan implementasi yang telah dilakukan pengujian blackbox testing dengan hasil pengujian keseluruhan valid.


      Saran

      Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

      1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar mudah digunakan.
      2. Perlu dilakukan backup data, hal ini untuk mengatasi kemungkinan terhadap kehilangan data pada perancangan sistem dengan menggunakan software yang telah dibuat
      3. Untuk memudahkan ketua umum Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) dalam mengawasi dan mengontrol laporan arus kas dengan cepat setiap harinya.
      4. Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu.
      5. Sistem informasi yang dirancangpun masih dalam tahap Local Area Network (LAN), sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut administrator maupun stakeholder terkait. Kedepan dapat dikembangkan lagi yang dapat terkoneksi langsung dengan pusat.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 Fitria, Dina. 2014. Buku Pintar Akuntansi Untuk Orang Awam dan Pemula. Laskar Aksara.
      2. 2,0 2,1 2,2 Hendro. 2011. "Dasar-dasar Dan Prinsip Analisis". Jakarta: Erlangga.
      3. 3,0 3,1 Fahmi, dkk. 2013. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia.
      4. Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
      5. Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Organisasi: Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset.
      6. Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. "Pemograman Web dengan HTML". Informatika. Bandung.
      7. Setyaji, Jarot. 2010. "Buku Pintar Menguasai Komputer dan laptop". Jakarta: Mediakita.
      8. Septian, Gugun. 2011. Trik Pintar Menguasai Codeigniter. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
      9. 9,0 9,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta Selatan: Media Kita.
      10. Winarno, dkk. 2011. Mudah Membuat Website dan E-Commerce Dengan PHP Framework. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
      11. Widodo, dkk. 2011. Menggunakan UML Unified Model Language. Bandung: Informatika.
      12. Alim, Yadanur. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi RSUD Kajen Dengan Unified Process. Semarang : Universitas Diponegoro. Vol.2.No.4, ISSN 2086-4930.
      13. Henderi. 2010. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC)
      14. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHP-MYSQL). Padang. Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013.
      15. Kadir, Abdul. 2013. Pemograman Database MySQL untuk Pemula. Yogyakarta: MediaKom.
      16. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
      17. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. "Definisi HTML Dan Konsep Dasar Web". Jakarta: Graha Ilmu.
      18. Kartini, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
      19. Wahana, Komputer. 2010. Adobe Dreamweaver CS5 Untuk Beragam Desain Website Interaktif. Yogyakarta: Andi.
      20. Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. Pemograman Web dengan HTML. Informatika. Bandung
      21. 21,0 21,1 Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.


      DAFTAR LAMPIRAN

      LAMPIRAN A :

      LAMPIRAN B :

      LAMPIRAN C :

Menu navigasi