SI1211473043

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PADA LEMBAGA PENDIDIKAN CEC (CREATIVE

EDUCATION COURSE) TANGERANG


SKRIPSI


jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1211473043
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PADA LEMBAGA PENDIDIKAN CEC (CREATIVE

EDUCATION COURSE) TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473043
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 25 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PADA LEMBAGA PENDIDIKAN CEC (CREATIVE

EDUCATION COURSE) TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473043
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 25 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
   
(Arief Saptono, S.Pt, MM)
NID : 06126
   
NID : 14006

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PADA LEMBAGA PENDIDIKAN CEC (CREATIVE

EDUCATION COURSE) TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473043
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang,4 Maret 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

|

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PADA LEMBAGA PENDIDIKAN CEC (CREATIVE

EDUCATION COURSE) TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473043
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 25 Januari 2016

 
 
 
 
NIM : 1211473043

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kegunaan teknologi seperti komputer merupakan peranan yang sangat penting dalam mengolah data, khususnya dalam dunia pendidikan dan bisnis. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi baik skala besar maupun kecil dapat menjamin kualitas informasi yang disajikan akurat, cepat, efisien serta up to date saat diperlukan. Sehingga mempermudah kemajuan suatu instansi atau lembaga untuk tercapainya tujuan secara maksimal. Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) merupakan usaha jasa lembaga pendidikan luar sekolah yang bergerak di bidang bimbingan belajar (Bimbel) dan kursus Bahasa Inggris. Dalam mempromosikan dan memasarkan jasanya lembaga pendidikan CEC (Creative Education Course) telah menggunakan media cetak seperti spanduk dan brosur, namun media yang dipakai tidak dapat mencakup masyarakat secara luas jadi pemasaran jasa pendidikannya hanya sebatas keberadaan lembaga tersebut saja. Untuk menarik calon customer yang ingin bergabung, maka dibuatlah sistem informasi pemasaran dengan website yang dapat beroperasi selama 24 jam dan mudah diakses kapanpun dan dimanapun melalui komputer atau gadget yang ada. Adapun perancangan programnya menggunakan MySQL dan adobe dreamweaver CS6 sebagai database dan XAMPP sebagai koneksi ke databasenya. Hasil dari penelitian ini dalam bentuk aplikasi website yang dapat memberikan informasi secara lengkap dan kemudahan dalam proses pendaftaran hingga pembayaran untuk calon siswa baru. Dengan perancangan sistem yang dibuat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dan memperkecil kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam sistem yang sedang berjalan.

.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Pemasaran, Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course)


ABSTRACT

The usefulness of such computer technology is a very important role in data processing, especially in education and business. With the computerized system both large and small, can guarantee the quality of the information presented is accurate, fast, efficient and up to date when necessary. Thus facilitate the progress of an agency or agencies to achieve the maximum goal. Institutions of CEC (Creative Education Course) is a business services outside of school educational institutions engaged in tutoring (Bimbel) and English courses. In promoting and marketing services educational institutions CEC (Creative Education Course) have used print media such as banners and brochures, but the media used can not cover the wider community so marketing educational services only to the extent the existence of the institution only. To attract potential customers who want to join, then made a marketing information system with websites that can operate for 24 hours and is easily accessible anytime, anywhere via computer or existing gadgets. The design of the program using MySQL and Adobe Dreamweaver CS6 as databases and XAMPP as a connection to the database. Results from this study in the form of a website application that can provide complete information and the ease of the registration process until the payment for prospective new students. By designing a system that is made is expected to provide better service and minimize the deficiencies contained in the current system.

Keywords : Information Systems, Marketing, Education CEC (Creative Education Course)

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan penelitian Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Pada Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data dengan menggunakan beberapa metode seperti penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempata ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.
  5. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Ryanda Afif selaku Stakeholder yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis selama melakukan observasi.
  8. Seluruh karyawan Area Pelayanan Prima Tangerang yang telah membantu penulis dalam melakukan riset dan menerima dengan baik.
  9. Orang Tua dan Adik tercinta, yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil kepada penulis.
  10. Buat yang tersayang yang senantiasa selalu mendoakan, membantu dan memotivasi penulis untuk dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
  11. Teman-teman seperjuangan semester akhir dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Dalam penulisan laporan Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang selalu penulis nantikan. Semoga penulisan laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi praktikan maupun pembaca.



Tangerang,...Januari 2016
Sri Maryani
NIM. 1214473717

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.3 Identifikasi SWOT

Tabel 3.4 Analisis SWOT

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Struktur Tabel wp_users

Tabel 4.3 Struktur Tabel wp_posts

Tabel 4.4 Struktur Tabel wp_comments

Tabel 4.5 Struktur Tabel wp_postmeta

Tabel 4.6 Struktur Tabel wp_usermeta

Tabel 4.7 Struktur Tabel wp_commentmeta

Tabel 4.8 Black Box Testing Sistem Informasi Training Pengajar

Tabel 4.9 Schedule

Tabel 4.10 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Teknologi Informasi

Gambar 1.2 Alur Pendaftaran Training Pengajar

Gambar 1.3 Infrastruktur 4B iLearning

Gambar 2.1 Kualitas Informasi

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Gambar 2.3 Sistem Informasi

Gambar 2.4 Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.5 Logo UML (Unified Modelling Language)

Gambar 2.6 Logo Wordpress

Gambar 2.7 Metode iLearning

Gambar 2.8 10 Pillar IT iLearning

Gambar 2.9 SWOT

Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.6 Kebutuhan Menu Table Press

Gambar 3.7 Saran Halaman Home

Gambar 3.8 Saran Halaman Registration

Gambar 3.9 Saran Halaman Participants

Gambar 3.10 Saran Halaman Assignments

Gambar 3.11 Saran Halaman Testimoni

Gambar 3.12 Saran Halaman iDu

Gambar 3.13 Saran Static Page

Gambar 3.14 Saran Halaman Contact Us

Gambar 3.15 Saran Halaman About Us

Gambar 3.16 Saran Halaman Sejarah

Gambar 3.17 Saran Halaman Instruktur

Gambar 4.1 Plugin Contact Form

Gambar 4.2 Plugin Table Press

Gambar 4.3 Langkah-Langkah Pembuatan Halaman Home

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Home

Gambar 4.5 Langkah-Langkah Memasukkan Coding Pada Contact Form

Gambar 4.6 Memasukkan ID Contact Form

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Registration

Gambar 4.8 Langkah-Langkah Membuat Halaman Gallery

Gambar 4.9 Tampilan Halaman Gallery

Gambar 4.10 Langkah-Langkah Mengisi Table Content

Gambar 4.11 Insert Shortcode Table Press

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Participants

Gambar 4.13 Langkah-Langkah Membuat Halaman Assignments

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Assignments

Gambar 4.15 Langkah-Langkah Membuat Halaman Testimoni

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Testimoni

Gambar 4.17 Langkah-Langkah Membuat Halaman Ternavigasi iDu

Gambar 4.18 Tampilan Halaman iDu

Gambar 4.19 Langkah-Langkah Membuat Static Page

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Static Page

Gambar 4.21 Langkah-Langkah Membuat Coding Pada Contact Form

Gambar 4.22 Langkah-Langkah Memasukkan ID Contact Form

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Contact Us

Gambar 4.24 Langkah-Langkah Membuat Halaman About Us

Gambar 4.25 Tampilan Halaman About Us

Gambar 4.26 Langkah-Langkah Membuat Halaman Sejarah

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Sejarah

Gambar 4.28 Langkah-Langkah Membuat Halaman Instruktur

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Instruktur

Gambar 4.30 Langkah-Langkah Menampilkan Background

Gambar 4.31 Tampilan Background

Gambar 4.32 Langkah-Langkah Menampilkan Header

Gambar 4.33 Tampilan Header

Gambar 4.34 Langkah-Langkah Menampilkan Kolom Search

Gambar 4.35 Tampilan Kolom Search

Gambar 4.36 Langkah-Langkah Menampilkan Link raharja.ac.id

Gambar 4.37 Tampilan User Friendly

Gambar 4.38 Tampilan Link raharja.ac.id

Gambar 4.39 Plugin Google Analytics

Gambar 4.40 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.41 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.43 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.44 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.45 Diagram HIPO

Gambar 4.46 Rancangan Prototipe Halaman Home

Gambar 4.47 Rancangan Prototipe Halaman Registration

Gambar 4.48 Rancangan Prototipe Halaman Contact Us

Gambar 4.49 Rancangan Prototipe Halaman Testimoni

Gambar 4.50 Tampilan Halaman Home

Gambar 4.51 Tampilan Halaman Registration

Gambar 4.52 Tampilan Halaman Contact Us

Gambar 4.53 Tampilan Halaman Testimoni

Gambar 4.54 Jumlah Site iMe

Gambar 4.55 Ranking iMe

Gambar 4.56 Testimoni

Gambar 4.57 Testimoni

Gambar 4.58 Testimoni

Gambar 4.59 Testimoni

Gambar 4.60 Testimoni

Gambar 4.61 Testimoni

Gambar 4.62 Testimoni

Gambar 4.63 Testimoni

Gambar 4.64 Testimoni

Gambar 4.65 Testimoni

Gambar 4.66 Testimoni



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang


Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, teknologi dituntut memiliki kapasitas tinggi untuk mampu berinteraksi dengan perkembangan informasi yang begitu pesat dengan fungsi yang sangat beragam. Kegunaan teknologi seperti komputer merupakan peranan yang sangat penting dalam mengolah data, khususnya dalam dunia pendidikan dan bisnis. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi baik skala besar maupun kecil dapat menjamin kualitas informasi yang disajikan akurat, cepat, efisien serta up to date saat diperlukan. Sehingga dengan adanya teknologi informasi dapat diharapkan mempermudah kemajuan suatu instansi atau lembaga untuk tercapainya tujuan secara maksimal.

CEC (Creative Education Course) merupakan usaha jasa lembaga pendidikan luar sekolah yang bergerak di bidang bimbingan belajar (Bimbel) dan kursus Bahasa Inggris yang berada di kota Tangerang. Lembaga pendidikan ini memiliki citra moral yang mengambarkan profil CEC (Creative Education Course) yang diinginkan pada masa mendatang. CEC (Creative Education Course) mempunyai metode pengajaran yang unik, yang mampu untuk mewujudkan peserta didiknya secara aktif mengembangkan potensinya yang mungkin belum seluruhnya bisa diperoleh melalui jenjang pendidikan formal.

Dalam pemasarannya untuk memperlihatkan pada masyarakat terutama orangtua tentang pentingnya mengembangkan potensi diri pada anak. Saat ini media informasi dan promosi yang digunakan pada lembaga pendidikan CEC (Creative Education Course) masih menggunakan media cetak seperti spanduk dan brosur. Penggunaan sarana pemasaran yang ada, belum secara maksimal disebabkan media yang dipakai tidak dapat mencakup masyarakat secara luas jadi pemasaran jasa pendidikannya hanya sebatas keberadaan lembaga tersebut saja. Oleh karena itu, lembaga pendidikan CEC (Creative Education Course) perlu adanya sebuah sistem, sebagai salah satu media informasi dan juga promosi yang berfungsi untuk menunjang kegiatan lembaga pendidikan CEC (Creative Education Course), di mana sistem tersebut dapat dengan mudah diakses dan dilihat oleh masyarakat luas, sehingga masyarakat mengerti dan menarik dirinya untuk bergabung pada lembaga pendidikan ini.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu dilakukan suatu pengembangan sistem informasi pemasaran pada lembaga pendidikan CEC (Creative Education Course) dalam penyampaian informasi yang cepat dan mudah diakses oleh masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut maka topik penelitian ini diberi judul : “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN CEC (CREATIVE EDUCATION COURSE) TANGERANG”.


 

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dijabarkan diatas, maka secara garis besar rumusan masalah yang terdapat pada Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi pemasaran yang sedang berjalan pada Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang saat ini ?
  2. Bagaimana merancang dan membangun suatu sistem informasi pemasaran yang menarik dan dapat mudah dilihat sebagai media penunjang informasi ?
  3. Target seperti apa yang akan dicapai melalui Perancangan Sistem Informasi Pemasaran pada Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan dalam membahas permasalahan ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan Perancangan Sistem Informasi Pemasaran pada Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang dan sejauh mana pengoptimalan dalam penggunaan media internet untuk memasarkan jasanya.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan ini adalah :

  1. Tujuan operasional
  2. Dapat merancang suatu sistem informasi pemasaran pada Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang, agar dapat memberikan informasi serta penunjang promosi secara lengkap kepada masyarakat.

  3. Tujuan fungsional
  4. Memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang, agar dapat memberikan informasi dan promosi kepada masyarakat lebih lengkap dan menarik.

  5. Tujuan individual
  6. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja, serta dapat memberikan pengalaman dan memperluas wawasan penerapan teori yang selama ini hanya dilakukan dalam perkuliahan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

  1. Manfaat bagi peneliti :
  1. Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima ke dalam penelitian yang sebenarnya.

  2. Menambah pengalaman dan kreatifitas dalam membuat Sistem Informasi Pemasaran pada Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang.

  1. Bagi Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang :
  1. Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima ke dalam penelitian yang sebenarnya.

  2. Menambah pengalaman dan kreatifitas dalam membuat Sistem Informasi Pemasaran pada Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang.

  • Bagi Perguruan Tinggi Raharja
  • Dapat dipergunakan sebagai acuan dan perbandingan mahasiswa pada STMIK Raharja dalam melakukan referensi laporan penelitian sejenis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

    Metode Penelitian

    Metodologi penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah dengan cara sistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Berikut beberapa metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan penelitian Skripsi adalah sebagai berikut :

    Metode Pengumpulan Data

    Dalam metode penelitian Skripsi ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Metode Observasi (Observation Research)

      Metode observasi yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mengadakan pencatatan terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi. Penelitian dilakukan secara langsung untuk melihat kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang untuk mengetahui bagaimana sistem pemasaran yang diterapkan.

    2. Metode Wawancara (Interview Research)

      Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara lisan dengan beberapa narasumber yang terlibat langsung dalam materi pembahasan ini, dalam hal ini dilakukan wawancara langsung kepada bagian pemasaran untuk mengetahui bagaimana sistem pemasaran yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang dan apa saja kekurangan yang terdapat pada sistem pemasaran yang telah berjalan.

    3. Metode Pustaka (Library Research)

      Metode pustaka adalah metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data sebagai referensi yang berhubungan dengan masalah yang menjadi objek penelitian, diperoleh dari literature seperti buku, jurnal, paper, internet dan lain sebagainya yang berkaitan sebagai bahan referensi dalam penyusunan penelitian Skripsi ini.

     

    Metode Analisa

    Analisa merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu permasalahan, metode analisa sistem yang digunakan yaitu analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Treathment) digunakan untuk mengetahui peluang (Opportunities) apa saja yang dapat dicapai apabila ada perubahan sistem pengolahan informasi dan data yang masuk dan keluar ke sistem yang lebih terkomputerisasi, yang tentunya nanti akan mendatangkan kekuatan (Strengths) dari sistem yang baru dan dapat meminimalisasi kelemahan-kelemahan (Weaknesses) yang ada pada sistem yang sedang berjalan pada saat ini. Dengan adanya perubahan yang lebih maju terhadap sistem yang sebelumnya, tentunya akan terhindar dari ancaman-ancaman (Threats) yang akan berdampak pada kelangsungan Lembaga Pendidikan CEC (Creative Education Course) Tangerang.

    Metode Perancangan

    Untuk metode perancangan sistem yang diusulkan ini, digunakan diagram UML (Unified Modelling Language) dengan menggunakan alat bantu (tools) berupa visual paradigm, yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menentukan, menvisualisasikan, mengkonstruksikan dan mendokumentasikan sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis OOAD (Object Oriented Analysis and Design) melalui tahap : use case diagram, sequence diagram, activity diagram dan class diagram. Selain itu juga sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL, Dreamweaver dan bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

     

    Metode Pengujian

    Metode pengujian atau testing yang digunakan dalam pengujian sistem ini yaitu menggunakan black box testing. Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan fungsional program. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan.

     

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas mengenai penelitian Skripsi ini, maka materi-materi yang tertera pada penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan penelitian Skripsi ini.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Dalam bab ini berisikan tentang konsep dasar teori umum dan konsep dasar teori khusus berupa definisi yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian ini.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, analisa kebutuhan sistem, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan program, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, dijabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang Kesimpulan dan Saran yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan terhadap sistem yang dianalisa pada lembaga pendidikan CEC (Creative Education Course) berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI


    Untuk mendukung pembuatan penelitian Skripsi ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan penelitian ini.

    Teori Umum

    Konsep Dasar Data

    A. Definisi Data

    1. Menurut Sutabri (2012:1)[1], sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu didalam dunia bisnis.
    2. Menurut Sutarman (2012:3),[2], “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.
    3. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, data adalah bahan mentah yang masih memerlukan suatu pengolahan sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

      2. Klasifikasi Data

      Menurut Sutabri (2012:3)[1], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini :

      1. Klasifikasi data menurut jenis data:
        1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
          Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
        2. Data Ukur (Measurement Data)
          Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
      2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu :
        1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
          Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
        2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
          Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
      3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
        1. Data Internal (Internal Data)
          Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
        2. Data Eksternal (External Data)
          Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 (dua)jenis yaitu:

        a. Data Eksternal Primer (primary external data)

        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

        b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data).

        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

      3. Pengolahan Data

      Menurut Sutabri (2012:6)[1], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu :

      1. Penyimpanan Data (Data Storage)
        Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu dta diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah referensi silang (cross reference) antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
        1. File Induk (Master File)
          File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
        2. File Transaksi (Detail File)
          File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

        Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan,dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jawatan, akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan dengan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.

      2. Penanganan Data (Data Handling)
        Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang. Jadi, hasil pengolahan data itu merupakan data untuk disimpan bagi pengunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.

       

      Konsep Dasar Data

      1. Definisi Data

      Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:1)[3], “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

      Menurut Taufiq (2013:13)[4], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

      2. Klasifikasi Data

      Menurut Sutabri (2012:3)[5], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

      1. Klasifikasi data menurut jenis data:
        1. Data Hitung (enumeration/counting data)
          Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
        2. Data Ukur (measurement data)
          Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.
      2. Klasifikasi data menurut sifat data:
        1. Data Kuantitatif (quantitative data)
          Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
        2. Data Kualitatif (qualitative data)
          Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
      3. Klasifikasi data menurut sumber data:
        1. Data Internal (internal data)
          Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
        2. Data Eksternal (external data)
          Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:

        a. Data Eksternal Primer (primary external data)

        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

        b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data).

        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

      3. Pengolahan Data

      Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

      1. Penyimpanan Data (Data Storage)
        Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu dta diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah referensi silang (cross reference) antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
        1. File Induk (Master File)
          File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
        2. File Transaksi (Detail File)
          File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

        Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan,dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jawatan, akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan dengan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.

      2. Penanganan Data (Data Handling)
        Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang. Jadi, hasil pengolahan data itu merupakan data untuk disimpan bagi pengunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.

       

      Konsep Dasar Informasi

      1. Definisi Informasi

      Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:2)[6], “Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian”.

      Menurut Rohmat Taufiq (2012:72) [4], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

      2. Klasifikasi Informasi

      Menurut Sutabri (2012:27)[1], informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:

      1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
        Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
        1. Informasi yang tepat waktu
          Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
        2. Informasi yang relevan
          Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.
        3. Informasi yang bernilai
          Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.
        4. Informasi yang dapat dipercaya
          Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
      2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
        Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
        1. Informasi masa lalu
          Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.
        2. Informasi masa kini
          Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.
      3. Informasi Berdasarkan Sasaran
        Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
        1. Informasi individual
          Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
        2. Informasi komunitas
          Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

      3. Nilai dan Kualitas Informasi

      Menurut Sutabri (2012:30)[1], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

      Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

      1. Mudah diperoleh
        Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
      2. Luas dan Lengkap
        Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.
      3. Ketelitian
        Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
      4. Kecocokan
        Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
      5. Ketepatan Waktu
        Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.
      6. Kejelasan
        Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
      7. Keluwesan
        Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
      8. Dapat dibuktikan
        Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
      9. Tidak ada prasangka
        Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
      10. Dapat diukur
        Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

      Menurut Sutabri (2012:33)[1], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

      1. Akurat (Accurate)
        Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
      2. Tepat Waktu (Timeline)
        Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
      3. Relevan (Relevance)
        Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

      4. Komponen-komponen Informasi

      Menurut Darmawan (2013)[7], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

      1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.
      2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
      3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
      4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
      5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
      6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

       

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. Definisi Sistem Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:13)[5], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

      Menurut Hall dalam Abdul Kadir (2014:9)[8], “Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dapat dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

      2. Komponen Sistem Informasi

      Menurut Abdul Kadir (2014:71)[9], Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut ini :

      1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
      2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
      3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
      4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
      5. Basis Data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.
      6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

      Gambar 2.4 Komponen Sistem Informasi Sumber : Abdul Kadir (2014) [10]

       

      3. Tujuan Sistem Informasi

      Menurut Mustakini (2010:13)[11], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

      Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

      1. Kegunaan (Usefulness)
        Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
      2. Ekonomi (Economic)
        Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
      3. Keandalan (Realibility)
        Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
      4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
        Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
      5. Kesederhanaan (Simplicity)
        Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
      6. Fleksibilitas (Fleksibility)
        Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

       

      Konsep Persediaan Barang

      1. Definisi Persediaan

      Menurut Junaidi (2013:3)[12], “Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki oleh suatu organisasi pasa suatu waktu.

      Menurut Tamodia (2013:23)[13], “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

      Menurut Salangka (2013:1121)[14], “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

      Menurut Rusdah (2011:52)[15], “Persediaan adalah suatu aktivitas yang meliputi barang pemilik organisasi dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam proses produksi”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan pengendalian persediaan (inventory control) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

      2. Fungsi Persediaan

      Menurut Divianto (2011:78)[16], Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:

      1 ) Fungsi Decoupling

      Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada supplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut :

      1. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada supplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.

      2. Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.

      3. Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.

      2 ) Fungsi Economic Lot Sizingg

      Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.

      3 ) Fungsi Antisipasi

      Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman)..

      3. Jenis-Jenis Persediaan

      Menurut Rusdah (2011:52)[15], persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi:

      1 ) Batch Stock atau Lot Inventory

      Persediaan yang diadakan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien produksi dan penghematan biaya akomodasi.

      2 ) Fluctuation Stock

      Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

      3 ) Anticipation Stock

      Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola konsumen yang terdapat dalam suatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat.

      Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk :

      1 )Persediaan bahan baku (raw material stock)

      2 ) Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)

      3 )Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)

      4 )Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)

      5 )Persediaan barang jadi (finished goods stock)

      4. Metode Pencatatan Persediaan

      Menurut Divianto (2011:82)[16], penentuan jumlah persediaan perlu ditentukan sebelum melakukan penilaian persediaan. Jumlah persediaan dapat ditentukan dengan dua sistem yang paling umum dikenal pada akhir periode yaitu:

      1 ) Periodic system, yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik agar jumlah persediaan akhir dapat diketahui jumlahnya secara pasti.

      2 ) Perpectual system, atau book inventory yaitu setiap kali pengeluaran diberikan catatan administrasi barang persediaan.

      Dalam melaksanakan penilaian persediaan ada beberapa cara yang dapat dipergunakan yaitu:

      1. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada supplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.

      2. First in, first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama. Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan adalah sama dengan arus penggunaan bahan. Dengan demikian bila sejumlah unit bahan dengan harga beli tertentu sudah habis dipergunakan, maka penggunaan bahan berikutnya harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya. Atas dasar metode ini maka harga atau nilai dari persediaan akhir adalah sesuai dengan harga dan jumlah pada unit pembelian terakhir.

      3. Last in, first out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama. Dengan metode ini perusahaan beranggapan bahwa harga beli terakhir dipergunakan untuk harga bahan baku yang pertama keluar sehingga masih ada (stock) dinilai berdasarkan harga pembelian terdahulu.

      4. Rata-Rata Tertimbang (weighted average)

        Cara ini didasarkan atas harga rata-rata perunit bahan adalah sama dengan jumlah harga perunit yang dikalikan dengan masing-masing kuantitasnya kemudian dibagi dengan seluruh jumlah unit bahan dalam perusahaan tersebut.

      5. Harga Standar

        Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan sama dengan jumlah unit persediaan akhir dikalikan dengan harga standar perusahaan.

      Laboratorium Digital

      1. Laboratory

      Mencakup tentang lokasi laboratorium, konstruksi laboratorium dan fasilitas lain, termasuk pengumpulan data barang yang ada di Perguruan Tinggi Raharja seperti : daftar data barang inventaris (Multimeter Analog, Multimeter Digital, Tang Buaya, Power Supply, Logic Probe, Tool Book, Cpu Trainer Prosesor, Oscilospce, Function Generator, Digital Trainer, Crimping Tool, 8031 Trainer, Modul IO, Modul Motor DC, Modul Motor Stepper, Modul Eldas, Modul Digital, Paket Obeng, dan sebagainya.)dan data barang komponen atau alat (Relay 8 pin double kontak 5 VDC, Relay 5 pin single kontak 12 VDC, Kap keramik ukuran antara 1pf-100pF, Kapasitor elektrolit 1uF/25V, Kapasitor elektrolit 10uF/25V, Kapasitor elektrolit 33uF/25V, Kapasitor elektrolit 100uF/25V. Solder goot, Timah solder (1/4 kg), Kabel 1x 10, dan sebagainya)

      Administrasi Laboratorium

      Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di laboratorium, yang antara lain terdiri atas .

      1. Inventarisasi peralatan laboratorium yang ada.

      2. Daftar kebutuhan alat baru, atau alat tambahan, alat-alat yang rusak, dan atau alat-alat yang dipinjam/dikembalikan.

      3. Keluar masuk surat menyurat.

      4. Daftar pemakaian laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum / percobaan yang ada.

      5. Daftar penerimaan barang serta daftar pembelian barang.

      Inventaris dan Keamanan Laboratorium

      Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi :

      1. semua kegiatan inventarisasi (Inventory=Inventarisasi), seperti yang telah disebutkan di atas pada semua peralatan, bahan dan barang-barang yang ada di laboratorium, secara detail. Inventarisasi ini juga harus memuat sumbernya dari mana asal barang tersebut dari Perguruan Tinggi Raharja.

      2. Keamanan yang dimaksud di sini adalah apakah peralatan tersebut tetap ada di laboratorium, atau ada yang meminjamnya. Apakah ada yang hilang, dicuri, pindah tempat atau rusak / sedang diperbaiki tetapi tidak dilaporkan keadaan sebenarnya. Perlu diingat bahwa barang-barang dan semua peralatan laboratorium yang ada adalah Perguruan Tinggi Raharja, jadi tidak boleh ada yang hilang.

      3. Tujuan yang akan dicapai dari inventarisasi dan keamanan ini adalah :

      1. mencegah kehilangan dan penyalahgunaan

      2. mengurangi resiko kehilangan

      3. mencegah pemakaian berlebihan

      4. meningkatkan kerjasama


      Penggunaan Laboratorium

      Prinsip Umum:

      1. Tanggung jawab :

        Pimpinan pengelola laboratorium, anggota laboratorium (Dosen dan mahasiswa pengguna lab), teknisi dan laboran bertanggung jawab penuh terhadap segala kerusakkan yang mungkin timbul. Karenanya pimpinan pengelola laboratorium di Perguruan Tinggi Raharja Menengah dipegang oleh Dosen yang berpengalaman dan memiliki keahlian yang sesuai. Demikian juga dengan teknisi dan laboran.

      2. Kerapian :

        Semua koridor, jalan keluar dan alat pemadam api harus bebas dari hambatan seperti barang yang habis di pinjam harus di letakkan di tempat yang telah di sediakan di rung Lab SK

      3. Kebersihan masing-masing pekerja di laboratorium.

      4. Perhatian terhadap tugas masing-masing harus berada pada pekerjaan mereka masing-masing, jangan mengganggu pekerjaan orang lain. Percobaan yang memerlukan perhatian penuh tidak boleh ditinggalkan.


      Teori Khusus

      Konsep Dasar Waterfall

      Menurut Nasution (2012:118)[17], dalam membangun dan mengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall. “Waterfall merupakan salah satu metode pengembangan sistem informasi yang bersifat sistematis dan sekuensial, artinya setiap tahapan dalam metode ini dilakukan secara berurutan dan berkelanjutan”.

      Menurut Rizky (2011:61)[18], waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan wajib dipelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus hidup yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi hingga pasca produksi. Waterfall model memiliki definisi sendiri bahwa sebuah hidup perangkat lunak memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial.

      Sumber Rizky (2011:61)Gambar 2.6 Waterfall Life Cycle

      Dalam buku ini menganut paham bahwa waterfall model memiliki enam tahapan, yakni:

      1. Definisi kebutuhan (Requirement Definition)
      2. Desain sistem dan perangkat lunak (Software Design and System)
      3. Implementasi dan testing unit (Implementation and Unit Testing)
      4. Integrasi dan testing sistem (Integration and Systen Testing)
      5. Uji coba (Testing)
      6. Operasional dan pemeliharaan (Operation and Maintenance)

      Menurut Irwansyah (2012:16)[19], penjelasan dari tahap-tahap waterfall model adalah sebagai berikut:

      1. Perancangan Sistem (System Enginering)

        Perancangan sistem sangat diperlukan, karena piranti lunak biasanya merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar. Pembuatan sebuah piranti lunak dapat dimulai dengan melihat dan mencari apa yang dibutuhkan oleh sistem. Dari kebutuhan sistem tersebut akan diterapkan kedalam piranti lunak yang dibuat.

      2. Analisa Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement Analysis)

        Merupakan proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak. Untuk memahami dasar dari program yang akan dibuat, seorang analisis harus mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan perancangan antarmuka pemakai piranti lunak tersebut.

      3. Perancangan (Design)

        Perancangan piranti lunak merupakan proses bertahap yang memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: struktur data, arsitektur piranti lunak, detail prosedur, dan karakteristik antarmuka pemakai.

      4. Pengkodean (Coding)

        Pengkodean piranti lunak merupakan proses penulisan bahasa program agar piranti lunak tersebut dapat dijalankan oleh mesin.

      5. Pengujian (Testing)

        Proses ini akan menguji kode program yang telah dibuat dengan memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan juga bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini pengujian dibagi menjadi dua bagian, pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian internal bertujuan menggambarkan bahwa semua statement sudah dilakukan pengujian, sedangkan pengujian eksternal bertujuan untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

      6. Pemeliharaan (Maintenance)

        Proses ini dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh pemakai atau konsumen. Perubahan akan dilakukan jika terdapat kesalahan, oleh karena itu piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk menampung perubahan kebutuhan yang diinginkan konsumen.

      Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

      1. Definisi UML

      Menurut Nugroho (2010:6)[20], “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

      Menurut Alim (2012:30)[21], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

      2. Jenis-Jenis Diagram UML

      1 ) Use Case

      Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

      Menurut Triandini (2012:18)[22], langkah-langkah membuat diagram use case:

      1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

      2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

      2 ) Activity Diagram

      Menurut Murad (2013:53)[23], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

      Menurut Vidia (2013:20)[24], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

      3) Activity Diagram

      Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

      Menurut Wijayanto (2013:35)[25], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

      4) Activity Diagram

      Menurut Vidia (2013:21)[24], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

      Menurut Wijayanto (2013:33)[25], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

      Konsep Dasar Dreamweaver

      1. Definisi Dreamweaver

      Menurut Madcoms (2010:1)[26], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

      Menurut Prasetio (2012:96)[27], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

      2.Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS5

      Menurut Madcoms (2010:11)[26], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS5, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS5. Setelah Dreamweaver CS5 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS5, yaitu:

      1 ) Application Bar, berada di bagian paling atas jendela aplikasi Dreamweaver CS5. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.

      2 ) Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.

      3 )Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.

      4 )Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.

      5 )Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.

      6)Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.

      7)Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.

      8)Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.

      9)Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.

      10)Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.

      11)Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS5, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakan sebagai navigasi di dalam browser..

      Konsep Dasar Database

      1. Definisi Database

      Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

      Menurut Fathansyah (2012:2)[28], “Database adalah kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis”.

      Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

      1 ) Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

      2 ) Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.

      3 )Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

      2. Jenis Database Yang Digunakan

      1. Web server

      Menurut Fathansyah (2012:466) [28] Definisi Web Server adalah perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu URL ke pemakai.

      Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

      Menurut Oktavian (2010:11)[29], “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

      Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

      Menurut Oktavian (2010:11)[29], “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

      Menurut Arief (2011:19)[30], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

      2. XAMPP

      Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

      Menurut Wardana (2010:8)[31], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

      Menurut Nugroho (2010:74)[20], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Sebagai informasi, nama XAMPP diambil dari singkatan berikut:

      X: program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi.

      A: Apache, merupakan aplikasi web server.

      M: MySQL, merupakan aplikasi database server.

      P: PHP, bahasa pemrograman web.

      P: Perl, bahasa pemrograman.

      Beberapa aplikasi pendukung XAMPP, yaitu:

      a. PhpMyAdmin

      Menurut Nugroho (2009:88)[32], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

      Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

      Menurut Arief (2011:429), “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL”.

      Menurut Prasetio (2012:53)[27], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

      b. PHP

      Menurut Arief (2011:43)[30], definisi PHP adalah sebagai berikut:PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

      Menurut Oktavian (2010:31)[29], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

      A. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.

      B. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server..

      C. Merupakan software yang berdifat open source.

      D. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.

      E. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, , dan lain-lain.Menurut Anhar (2010:3), definisi PHP adalah sebagai berikut:PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

      Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:

      A. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.

      B. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.

      C.Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.

      D. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.

      E.Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

      F. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.

      C. MySQL

      Menurut Nugroho (2009:91)[32], definisi MySQL adalah sebagai berikut:MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

      Menurut Madcoms (2010:367)[26], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

      Menurut Arief (2011:151)[30], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

      Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:

      Tabel 2.1 Tipe Data Pada MySQL
      Sumber Arief (2011:151)

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

      Konsep Dasar Website

      1. Definisi Website

      Menurut Murad (2013:49)[33], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Menurut Simarmata (2010)[34], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

      2. Jenis-Jenis Website

      Menurut Arief (2011:8)[30], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

      1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

      2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

      Konsep Dasar HTML

      1. Definisi HTML

      Menurut Oktavian (2010:13)[29], “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

      Menurut Simarmata (2010:52)[35], HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

      Menurut Arief (2011:23)[30], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

      2. Tag Yang Sering Digunakan

      Menurut Oktavian (2010:14)[29], ada banyak ragam tag yang tersedia dalam HTML, namun disini tidak akan dibahas semuanya. Berikut adalah daftar tag yang sering digunakan dalam mempelajari pembuatan web, yaitu:

      1. Tag <!..>

      Digunakan untuk menandai sebuah komentar suatu kode (script) dengan tanda ini, maka browser tidak akan menerjemahkannya.

      2. Tag <a>

      Singkatan dari anchor, tag ini digunakan untuk membuat sebuah tautan (link) antar web. Ciri dari link adalah :

      a. Bila link belum pernah diakses (klik) maka akan berwarna biru dan bergaris bawah.

      b. Bila sudah pernah diakses (klik) maka akan berubah menjadi ungu dan tetap bergaris bawah

      c. Bila sedang aktif (diklik) maka akan berwarna merah dan bergaris bawah.

      3. Tag (b)

      Digunakan untuk membuat teks cetak tebal.

      4. Tag (big)

      Digunakan untuk membuat sebuah tulisan agar nampak lebih besar. Hal ini berbeda untuk cetak tebal (bold).

      5. Tag (body)

      Merupakan bagian dari struktur HTM yang digunakan untuk menandai badan (body) suatu dokumen HTML. Penggunanya dapat dilihat seperti pada contoh di atas.

      6. Tag (br)

      Digunakan untuk mengakhiri suatu baris tulisan, lalu pindah ke baris baru dibawahnya.

      7. Tag (button)

      DDigunakan untuk membuat tombol di web browser. Biasanya digunakan untuk trigger suatu proses, misal digunakan untuk menympan atau menghapus dat. Tag ini biasanya diletakkan dalam sebuah form.

      8. Tag (caption)

      Digunakan untuk membuat judul sebuah tabel. Penggunaan tag ini biasanya bersamaan dengan deklarasi tabel.

      9. Tag (center)

      Digunakan untuk menengahkan suatu teks halaman.

      10. Tag (div)

      Tag ini digunakan untuk mendefinisikan bagian dari suatu halaman web dengan format atau style tertentu.

      11. Tag (font)

      Digunakan untuk memformat bentuk font, ukuran, warna, ukuran dari sebuah teks.

      12. Tag (form)

      Adalah tag yang digunakan oleh pengguna untuk memasukan data. Tag ini biasanya dibantu oleh beberapa komponen lain, seperti: input, button, option, dan lainnya.

      13. Tag (frame) dan (frameset)

      Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.

      14. Tag (head)

      Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.

      15. Tag (h1) sampai dengan (h6)

      Digunakan untuk mendefinisikan tulisan header. Untuk mengetahui perbedaanya, perhatikan ukuran setiap teks hasil di browser.

      16. Tag (hr)

      Digunakan untuk membuat garis horisontal

      17. Tag (html)

      Digunakan untuk memberitahu browser bahwa kode yang dituliskan merupakan dokumen HTML. Penggunaanya seperti pada contoh tag (big).

      18. Tag (i)

      Digunakan untuk membuat teks cetak miring.

      19. Tag (img)

      Digunakan untuk membuat teks cetak miring.

      20. Tag (input)

      Digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna dalam hal memasukan data ke server. Input mempunyai banyak tipe, yaitu: button, checkbox, file, hidden, image, password, radio, reset, submit, dan text. Penggunaannya seperti pada contoh tag (form)

      21. Tag (li)

      Digunakan untuk menampilkan simbol data berurut, seperti simbol bullet dan nomor. Untuk urutan bernomor diawali dengan tag (ol), sedangkan untuk simbol bullet diawali tag (ul).

      22. Tag (link)

      Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara halaman web yang dibuat dengan data atau aturan dari luar. Tag ini biasanya digunakan pada saat web menggunakan file css.

      23. Tag (ol)

      Digunakan untuk urutan data bernomor atau numerik, juga alfabet. Penggunaannya seperti pada contoh tag (li).

      24. Tag (p)

      Digunakan untuk mendefinisikan suatu paragraf.

      25. Tag (style)

      Digunakan untuk mendefinisikan bentuk-bentuk dokumen.

      26. Tag (sub)

      Digunakan untuk membuat huruf atau teks subscript.

      27. Tag (sup)

      Tag ini merupakan kebalikan dari subscript. Tag superscript ini biasanya digunakan untuk menulis huruf atau teks matematika yang berbentuk pangkat.

      28. Tag Tag (table)

      Digunakan untuk mendefinisikan tabel dalam HTML. Selain digunakan untuk membuat tampilan tabel seperti pada umumnya, elemen tag ini juga sering digunakan untuk membuat layout tampilan halaman web. Penggunaannya tag ini biasanya disertai dengan aribut-atribut lain. Beberapa atribut yang sering digunakan untuk membuat tampilan halaman.

      29. Tag (tr)

      Digunakan untuk mendefinisikan baris dalam sebuah tabel. Contoh penggunaan tag ini dapat dilihat seperti pada contoh tag (caption).

      30. Tag (td)

      Digunakan untuk mendefinisikan kolom pada baris dalam sebuah tabel. Beberapa atribut sering digunakan dalam tag ini.

      31. Tag (u)

      Digunakan untuk memberi garis bawah suatu huruf atau teks.

      Konsep Dasar Normalisasi

      Menurut Kadir (2009:116)[36], normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:

      1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).

      Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

      2. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).

      Digunakan untuk memberi garis bawah suatu huruf atau teksBentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain..

      3. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).

      Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

      4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).

      Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

      Ada beberapa kunci yang digunakan dalam normalisasi meliputi:

      1. Kunci Utama (Primary Key)

      Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.

      2. Kunci Calon (Candidate Key)

      Satu atribut atau satu minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity.

      3. Kunci Alternatif (Alternative Key)

      Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

      4. Kunci Tamu (Foreign Key)

      Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya.laporan.

      Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:

      1. Kunci Utama (Primary Key)Tipe File

      Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:

      A. File Induk (Master)

      File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja. File induk dibagi menjadi dua yaitu:

      1) File Referensi

      File induk yang recordnya relative statis dan jarang berubah nilainya. Contoh: file gaji, file karyawan.

      2) File Dinamik

      File induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering diperbaiki sebagai akibat adanya transaksi. Contoh: file barang, file customer.

      B. File Transaksi (File Transaction)

      Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang.

      C. File Laporan (File Report)

      Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.

      D. File pelindung (Backup)

      Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.

      E. File Sejarah (History)

      Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.

      F. File Kerja (Temporary)

      Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

      G. File Library

      Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data

      1. 'File Akses (Access File)

      Metode yang menunjukan bagaimana suatu program computer akan membaca record-record dari suatu file:

      A. Secara Urut (Sequential Access)

      Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari record awal dahulu.

      B. Secara Langsung (Direct Access)

      Metode yang melakukan proses membaca atau menulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca record pada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.

      3. Organisasi File

      Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:

      A. File Urut (Sequential File)

      Merupakan file dengan organisasi urut dan pengaksesan secara urut.

      B. File Urut Berindex (Index Sequential File)

      Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara langsung.

      C. File Akses Langsung (Direct Akses File)

      Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung.

      Konsep Dasar Flowchart

      1. Definisi Flowchart

      Menurut Adelia (2011:116)[37], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

      Menurut Sulindawati (2010:8)[38], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

      2. Jenis-Jenis Flowchart

      Menurut Sulindawati (2010:8), Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

      1) Flowchart Sistem (System Flowchart)

      Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.

      Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

      2) Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

      Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.


      3) Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

      Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

      Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

      4) Flowchart Program (Program Flowchart)

      Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

      5) Flowchart Proses (Process Flowchart)

      Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

      Konsep Dasar HIPO

      1. Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

      Menurut Praptingsih (2012:03)[39] , “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

      Menurut Amsyah (2008:284)[40], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

      Konsep Dasar Testing

      1. Definisi Testing

      Menurut Rizky (2011:237)[18], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

      Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

      1) Verifikasi

      Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

      2) Validasi

      menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

      Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

      1) Failure

      Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

      2) Fault

      Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

      3) Error

      Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

      4) Incident

      Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak

      2. Acuan dan Pengukuran Testing

      Menurut Rizky (2011:237)[18], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

      Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

      1. Waktu
      2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

      3. Biaya
      4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

      5. Kinerja testing
      6. Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

      7. Kerusakan
      8. Seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

      3. Tipe dan Teknik Testing

      Menurut Rizky (2011:259)[18], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

      Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

      1. White Box Testing
      2. Menurut Rizky (2011:262)[18], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

      3. White Box Testing
      4. Menurut Rizky (2011:265), definisi black box testing adalah sebagai berikut:

        lack box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

        Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

        a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

        b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

        c. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

        d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

        Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

        a. Equivalence Partitioning

        Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

        b. Boundary Value Analysis

        Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan

        c. Cause Effect Graph

        Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

        d. Random Data Selection

        Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

        e. Feature Test

        SPada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

      Requirement Elicitation

      1. Requirement

      Menurut Guritno (2011:301)[41], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:.

      1. Unambiguous (tidak ambigu)
      2. Complete (lengkap)
      3. Consistent (konsisten)
      4. Modifiable (dapat diubah)
      5. Traceable (dapat dilacak)
      6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

      Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

      1. Functional requirements
      2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

      3. Nonfunctional requirements
      4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

      5. Constraints (psudo requirement)
      6. ARequirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

      2. Elisitasi

      Menurut Guritno (2011:302)[41], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

      Menurut Saputra (2012:51)[42], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

      1. Tahap I
      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      3. Tahap II
      4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

      5. Tahap III
      6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

        a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

        b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

        c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:.

        a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

        b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

        c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

      7. Final Draft Elisitasi
      8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Literature Review

      1. Definisi Literature Review

      Menurut Hermawan (2009:43)[43], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

      Menurut Semiawan (2010:104)[44], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

      2. Tujuan Literature Review

      Menurut Hermawan (2009:45)[43], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

      1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
      2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
      3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa..

      Menurut Yuniarti (2012:3)[45], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

      Jenis Penelitian

      1. Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan

      Menurut Guritno (2011:24)[41], berdasarkan pendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian berbeda.

      1. Asumsi tentang realitas
      2. Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap, stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu.

      3. Tujuan penelitian
      4. Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementara penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan.

      5. Metode dan proses penelitian
      6. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementara penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

      7. Kajian khas
      8. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti.

      9. Peranan penelitian
      10. Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yang diteliti.

      11. Pentingnya konteks dalam penelitian
      12. Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati.

      2. Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya

      Tabel 2.2 Perbedaan AntaraPenelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi</div

      3. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

      1. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
      2. Bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadap objek penelitian.

      3. Penelitian Prediktif (Predictive Research)
      4. Studi ini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional dan kecenderungan.

      5. Penelitian Improtif (Improvetive Research)
      6. Bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

      7. Penelitian Eksplanatif
      8. Penelitian dilakukan kerika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

      9. Penelitian Eksperimen
      10. Merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

      11. Penelitian Ex Post Facto
      12. Ex Post Facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.

      13. Penelitian Partisipatori (Parsticipatory Research)
      14. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research: Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

      15. Penelitian Dan Pengembangan
      16. Metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

       

      Literature Review (Studi Pustaka)

      Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2014) [46], penelitian yang di lakukakan ini berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Daya”. Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai cara membuatkan warning system kadaluarsa yang akan membantu memberi peringatan kepada bagian gudang jika masa efektif pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai, Menciptakan Sistem Monitoring Inventory Control yang mampu membantu perusahaan dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa efektif pakai sehingga barang yang dijual merupakan barang yang layak pakai dan ketersediaan barang dapat terjaga sehingga mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh tanggal kadaluarsa barang dan terbatasnya persediaan,dan desain menggunakan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4,UML,Waterfall,Dreamwaever dan Website. Keunggulan sistem ini sudah menggunakan komputerisasi.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Aripin Nasution (2011)Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”. Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai persediaan barang yang dibatasi hanya pada proses prosedur input barang, input supplier, pembelian barang, faktur barang, retur barang, dan laporan kepada pimpinan. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan, kebutuhan informasi sistem, dan desain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan netbeans dan DBMS MySQL. Keunggulan sistem aplikasi ini terletak pada proses input dan output, dimana untuk proses input pada form penerimaan terdapat menu pilihan satuan barang yang dapat dipilih salah satunya. Untuk outputnya dalam bentuk rincian laporan perbulan, dimana manajer bisa memilih bulan yang ingin dicetak pada menu cetak laporan.
      3. Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013)[47], Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk, barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data, dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang masuk dan barang yang keluar.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh M. Syah Reza (2012)[48]Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki Optical Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol stok minimal barang dan menampilkan informasi barang yang ada di gudang. CV. Kiki Optical bergerak dibidang optik kacamata. Aplikasi persediaan barang berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data persediaan barang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian di CV. Kiki Optical ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Dengan adanya sistem berbasis web, pengecekan barang lebih cepat, dapat memudahkan admin membuat laporan bulanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat. Tetapi sistem yang diusulkan ini baru sebatas dekstop aplikasi berbasis web dan belum berbasis online.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Aripin Nasution (2011)[49],Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”. Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai persediaan barang yang dibatasi hanya pada proses prosedur input barang, input supplier, pembelian barang, faktur barang, retur barang, dan laporan kepada pimpinan. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan, kebutuhan informasi sistem, dan desain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan netbeans dan DBMS MySQL. Keunggulan sistem aplikasi ini terletak pada proses input dan output, dimana untuk proses input pada form penerimaan terdapat menu pilihan satuan barang yang dapat dipilih salah satunya. Untuk outputnya dalam bentuk rincian laporan perbulan, dimana manajer bisa memilih bulan yang ingin dicetak pada menu cetak laporan.

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat Perusahaan

      Sejarah singkat yang penulis paparkan disini merupakan sejarah singkat PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, mulai dari berdirinya hingga terbentuknya satuan kerja yang merupakan cabang-cabang dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

      Berdirinya PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai didirikannya salah satu perusahaan Belanda yang bergerak di bidang listrik (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berlokasi di Gambir.

      Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh Pemerintah Jepang yangpada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisha. Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 Agustus 1945, maka dibentuklah Djawatan Listrik dan Gas Tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal (NV NIGM) pada tahun 1947 dannamanya berubah menjadi NV OGEM. Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM Cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia sesuai Keputusan Menteri PU dan Tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 1 Januari 1954 dilakukan serah terima pengelolaan yang diserahkan ke Perusahaan Listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan Tangerang.

      PLN DistribusiJakarta Raya dan Tangerang memiliki 23 Area, salah satunya adalah Area Pelayanan Prima Tangerang. Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area Pelayanan Prima Tangerang merupakan salah satu unit di bawah PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, yang diantaranya memilikitugas pengopersian, pendistribusian dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk konsumen atau pelanggan khusus dengan daya di atas 200 KVA yang dibagi ke dalam 5 (lima) kode golongan seperti :

      1. Kogol 0 Pelanggan Umum
      2. Kogol 1 Pelanggan TNI / Polri
      3. Kogol 2 Pelanggan Instansi
      4. Kogol 1 Pelanggan Pemda
      5. Kogol 2 Pelanggan BUMN

      Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area Pelayanan Prima Tangerang berkantor di Lantai II yang berlokasi di Jl. Daan Mogot No. 45 Tangerang 15000.

      Visi, Misi, Motto dan Wilayah Kerja Perusahaan

      A.Visi PT. PLN (Persero)

      Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

       

      Misi PT. PLN (Persero)

      1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
      2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
      3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
      4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

       

      Moto Perusahaan

      “Listrik untuk kehidupan yang lebih baik” (Electricity for a Better Life)

       

      Wilayah Kerja APP Tangerang

      Terdapat 9 (sembilan) wilayah kerja PLN prima yang dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu 5 (lima) area pelayanan dan 4 (empat) unit pembantu :

      Area Pelayanan (AP) :

      1. APP Cengkareng
      2. APP Cikupa
      3. APP Cikokol
      4. APP Serpong
      5. APP Teluknaga

      Unit Pembantu (UP) :

      1. UP Cisoka
      2. UP Curug
      3. UP Kalideres
      4. UP Sepatan

       

      Struktur Organisasi PT. PLN (Persero)

      Struktur organisasi berdasarkan keputusan direksi PT. PLN (Persero) No. 324.K/DIR/2010 tanggal 17 Juni 2010 tentang organisasi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

      Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang dapat dilihat berikut ini :

       

      Struktur Organisasi

      Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.
      Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :
      Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja.jpg

      Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


      Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja.png

      Gambar 3.3 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

       

      Wewenang dan Tanggung Jawab

      Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.


      Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

      Gambar 3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab


      Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

      1. Ketua
        Wewenang:

        a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

        b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

        c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

        d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

        Tanggung jawab:

        a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.


      2. Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)
        Wewenang:

        a. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

        b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

        c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

        d. Mengadakan afiliasi.

        e. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

        Tanggung jawab :

        a. Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


      3. Asisten Direktur Akademik
        Wewenang :

        a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

        b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.

        c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.

        d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

        e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

        f. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

        g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

        Tanggung Jawab :

        a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS (Jadwal Rencana Studi)yang efektif dan efisien.

        b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.

        c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.

        d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


      4. Asisten Direktur Operasional
        Wewenang:

        a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

        b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.

        c. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.

        d. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

        e. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

        Tanggung Jawab:

        a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

        b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.

        c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

        d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


      5. Kepala Jurusan
        Wewenang :

        a. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan matakuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

        b. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

        c. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.

        d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.

        e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

        f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

        Tanggung Jawab :

        a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

        b. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

        c. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.

        d. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.

        e. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

        f. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

       

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      1. Prosedur Barang Masuk
      2. Proses barang masuk ke dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu: pihak kampus memberikan barang-barang berupa alat dan komponen kepada admin untuk di data. Kemudian admin mendata barang-barang tersebut melalui Microsoft excel kemudian admin mencetak data-data barang dan menempelkan data-data barang tersebut di ruang Lab. SK.

      3. Prosedur Pemakaian Barang
      4. Proses pemakaian barang di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu: dosen mengisi form peminjaman ruangan yang ada di receptionist kemudian berikan kunci Lab. SK oleh bagian receptionist. Lalu dosen dapat mengambil barang-barang yang ada di Lab. SK utuk keperluan pratikum. Untuk pengenmbilan barang tidak juga mengisi form tetapi langsung mengembalikan barang-barang yang di pinjam ke dalam lemari tanpa adanya pemeriksaan barang tersebut masih dipakai atau rusak.

      5. Prosedur Pembuatan Laporan
      6. Pada proses pemeriksaan atau pencatatan barang di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, pemeriksaan dilakukan secara fisik oleh admin bagian Lab. SK yang akan memeriksa status barang-barang tersebut apakah dalam keadaan bagus, rusak, hilang, habis dan menghitung barang secara manual menggunakan kertas list data barang. Lalu jika pemeriksaan yang dilakukan dengan cara pencatatan sudah selesai maka akan dilaporkan kepada bagian Kepala Jurusan Sistem Komputer tentang persediaan barang di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Use case Diagram

      1. Use case Diagram Yang Sedang Berjalan

      Gambar 3.2 Use case Diagram Yang Sedang Berjalan PadaLab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 diatas adalah use case yang sedang berjalan saat ini pada Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Inventori pada Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja
      2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Admin, Kepala Jurusan Sistem Komputer, Pimpinan, dan Asslad.
      3. 3 (tiga) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: barang masuk dengan include faktur beli, barang keluar dengan include faktur peminjaman data barang, dan laporan.

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Activity diagram

      1. Activity diagram Proses Barang Masuk

      Gambar 3.3Activity diagram Proses Barang Masuk

      Activity diagram pada proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
      2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Pihak kampus mengirimkan barang-barang alat dan komponen kepada Lab. SK, lalu admin menerima barang-barang data yang diberikan oleh pihak kampus. Bagian Lab. SK akan mengecek barang dan memasukan barang ke dalam Lab. SK.
      3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


      1. Activity diagram Proses Barang Keluar

      Gambar 3.4Activity diagram Proses Barang Keluar

      Activity diagram pada proses barang keluar yang sedang berjalan saat ini pada sistem persediaan barang, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
      2. 3 (tiga) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Dosen mengisi form peminjaman Lab. SK kepada bagian admin, lalu bagian admin akan melakukan packing barang untuk melakukan peminjaman barang kepada dosen.
      3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan


      1. Activity diagram Prosedur Pembuatan Laporan

      Gambar 3.5Activity diagram Prosedur Pembuatan LaporanActivity diagram pada prosedur pembuatan laporan yang sedang berjalan saat ini

      Activity diagram pada proses barang keluar yang sedang berjalan saat ini pada sistem persediaan barang, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
      2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: bagian Lab. SK melakukan pengecekan stok barang-barang data alat dan komponen di dalam Lab. SK lalu membuatkan laporan secara manual dan menyerahkan hasil laporannya kepada pimpinan.
      3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

      1. Sequence Diagram Proses Barang Masuk

      Gambar 3.6Sequence Diagram Proses Barang Masuk

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu pihak kampus dan admin.
      2. 3 (tiga) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
      3. 5 (lima) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: pihak kampus membuatkan faktur peminjaman data barang sesuai peminjaman yang dipinjam oleh Lab. SK pada Perguruan Timggi Raharja, lalu pihak kampus mengirimkan barang beserta faktur peminjaman kepada admin, kemudian bagian Lab. SK akan mengecek kondisi dan jumlah barang. Setelah barang dicek, lalu dimasukan ke dalam Lab. SK.

      1. Sequence Diagram Proses Barang Keluar

      Gambar 3.7Sequence Diagram Proses Barang Keluar

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin dan pimpinan.
      2. 2 (dua) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
      3. 4 (empat) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: dosen mengisi form peminjaman yang ada di receptionistyang ada di Perguruan Tinggi Raharja sesuai peminjaman data barang-barang alat dan komponen kepada bagian Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja. Bagian Lab. SK akan menerima faktur barang-barang alat dan komponen oleh pihak kampus, kemudian bagian Lab. SK akan melakukan pengcekkan barang yang di Lab. SK.

      1. Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

      Gambar 3.8Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pembuatan laporan yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin dan pimpinan.
      2. 2 (dua) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
      3. 3 (tiga) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: bagian gudang akan mengecek stok barang barang yang ada di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggin Raharja dan membuatkan laporan persediaan gudang secara manual, kemudian menyerahkan hasil laporannya kepada pimpinan.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      1. Analisa CSF

      Menurut Rockart dan Bullen 1981 MIT dalam Witarto (2004:110)[50], CSF merupakan sejumlah variable yang mempengaruhi aktivitas yang sekarang atau yang akan datang, dalam mencapai target pekerjaannya. Metoda CSF membantu pendefinisian variable. Dengan demikian, manajer akan meningkatkan pemahamannya tentang situasi diruang kendalinya

      Pada metode ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis Perguruan Tinggi Raharja yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dari organisasi. Langkah-langkah elaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini.

      Tabel 3.3 Identifikasi CSF

      Berdasarkan hasil observasi Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, didapatkan pernyataan Visi, Misi dari Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :

      Visi

      Menjadi perguruan tinggi pada Lab. SK yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, Sistem persediaan barang yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi Perguruan Tinggi Raharja dalam hal bidang persedian dan peminjaman barang pada Laboratorium Sistem Komputer (Lab. SK). Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengujian, riset ilmiah, praktek pembelajaran, dan penelitian., memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

      Misi

      1. Meningkatkan layanan laboratorium terpadu sebagai pusat kegiatan penunjang akademik/praktikum, penelitian dan pelayanan publik/pengujian bidang sains dan teknologi
      2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan mahasiswa/mahasiswi dengan kebutuhan peminjaman barang-barang alat dan komponendi Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.
      3. meningkatkan kualitas sistem manajemen laboratorium terpadu berbasis kinerja untuk mencapai tri dharma perguruan tinggi.
      4. Membuat suatu sistem yang dapat mendukung proses pembelajaran pada Lab. SK sehingga menghasilkan laporan yang bermanfaat.

      Tujuan utama dari Perguruan Tinggi Raharja tertuang dalam“Menghasilkan peminjaman barang-barang alat dan komponen pada Perguruan Tinggi Raharja yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer,yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.” yang dapat dilihat

       

      Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      1. Analisa Masukan

      Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data persediaan barang masuk didapat ketika admin memberikan faktur beli kepada bagian Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

        a. Nama Masukan  : Barang Masuk

        b. Fungsi  : Sebagai catatan barang masuk

        c. Sumber  : Pihak kampus

        d. Media  : Kertas NCR berwarna putih

        e. Distribusi  : Pihak Kamus ke petugas bagian Lab. SK.

        f. Frekuensi  : Setiap permintaan pesanan barang dari Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, lalu Pihak Kampus akan mengirimkan barangnya sesuai pesanan

        g. Format  : Lampiran B.3

        h. Keterangan  : Berisi daftar barang yang di pesan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      2. Analisa Proses

      Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

        a. Nama modul  : Permintaan peminjaman barang

        b. Masukan  : Daftar untuk pesanan barang

        c. Keluaran  : Catatan pesanan barang

        d. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan catatan manua Ketika saat proses peminjaman barang pada Lab. SK terhadap barang yang dibutuhkan oleh masing-masing yang meminjamnnya.

      3.Analisa Keluaran

      Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:

        a. Nama keluaran  : Barang Keluar

        b. Fungsi  : Mencetak dan menampilkan permintaan dari Peminjaman barang.

        c. Media  : Kertas NCR rangkap 2 (putih dan merah)

        d. Rangkap  : 2 (dua) lembar

        e. Distribusi  : Lembar 1 (putih) untuk pelangganLembar 2 (merah) untuk kasir

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini pada proses pengumpulan data barang di dalam ruang Lab SK yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja masih berjalan secara manual, yaitu seperti pencatatan atau pengecekan barang di dalam ruang Lab SK masih menggunakan kertas list barang-barang biasa sehingga data persediaan barang yang diperoleh tidak akurat dan proses yang dibutuhkan dalam pengecekan pun membutuhkan waktu yang cukup lama, dan sering terjadi kehilangan,kerusakkan, barang yang tidak balik data karena data yang punya berupa catatan yang dicatat pada kertas list barang-barang biasa.

      Tidak akuratnya data dan lambatnya informasi yang diperoleh bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar karena barang yang di pinjaman adalah barang-barang inventaris dan barang komponen atau alat yang mempunyai tanggal peminjaman yang beragam, sehingga sulit untuk dikendalikan karena pada saat barang keluar ke dalam ruang Lab SK tidak di catat tanggal berapa peminjaman dan hanya ditumpuk atau diurutkan saja sesuai jenisnya di dalam ruang Lab SK. Jika terjadi pengumpulan data yang tidak laku terdaftar itu bisa mengakibatkan kerugian bagi Perguruan Tinggi Raharja karena sulit mengetahui seberapa lama barang bisa di peminjaman dan status barang apakah masih bisa di pakai atau rusak bahkan hilang.

      Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja masih belum efektif dan efisien.

       

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “Perancanagan Sistem Informasi Inventory Laboratorium Sistem Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja ”, lalu memanfaatkan kelemahan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dalam menghadapi barang yang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang dialami Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja. dan menjadikannya sebagai masa efektif pakai yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan FIFO berdasarkan masa efektif pakai barang serta dapat mengatasi tumpukan barang di dalam gudang yang belum terjual. Dan membuatkan system inventory kepada Perguruan Tinggi Raharja berupa informasi peringatan masa peminjaman barang barang alat dan komponen di Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, maka akan terdapat sistem yang akan memudahkan dalam memonitoring sistem persediaan barang di dalam gudang yaitu sistem sistem inventory .

       

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I


      Functional

      No

      Analisa Kebutuhan
      Saya ingin sistem :

      1

      Sistem dapat menampilkan data barang yaitu alat dan komponen

      2

      Sistem dapat menampilkan data dosen

      3

      Sistem dapat menampilkan data jadwal Lab. SK

      4

      Sistem dapat menampilkan data User

      5

      Sistem datat menampilkan data UKM dan HMJ

      6

      Sistem dapat manampilkan status barang bagus

      7

      Sistem memiliki menu kritik dan saran

      8

      Sistem dapat menapilkan status barang rusak

      9

      Sistem dapat menampilkan status barang hilang

      10

      Sistem dapat menampilkan status barang habis

      11

      Sistem dapat membuat dan mencetak laporan peminjaman barang

      12

      Sistem dapat membuat dan mencetak laporan data stok barang

      13

      Sistem dapat menampilkan informasi data mahasiswa

      14

      Sistem dapat membuat dan mencetak kondisi barang

      15

      Sistem dapat menampilkan dan mencetak form peminjaman

      16

      Sistem dapat menampilkan grafik stok barang

      17

      Sistem dapat menampilkan foto dosen

      18

      Sistem dapat menampilkan foto asslab

      19

      Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Admin

      20

      Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Asslab

      21

      Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Kepala Jurusan Sistem Komputer

      22

      Sistm dapat menyediakan hak akses untuk Pimpinan

      23

      Sistem dapat menampilkan foto foto barang

      24

      Menampilkan halaman VideoSistem dapat menampilkan informasi data mahasiswa
      Non Functional
      NoSaya ingin sistem :

      1

      Memudahkan pekerjaan admin untuk monitoring persediaan barang di Lab. SK

      2

      Informasi barang dilengkapi kode barang

      3

      Keamanan data terjamin

      4

      Sistem memiliki tampilan yang menarik

      5

      Kestabilan persediaan barang di dalam Lab. SK dapat terjaga

      6

      Memudahkan dalam pembuatan dan pencetakan laporan-laporan

      7

      Memudahkan dalam pencatatan persediaan barang di dalam Lab. SK

      8

      Membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam pengambilan keputusan mengenai persediaan barang di dalam Lab. SK

       

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

       

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

      1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
      2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
      3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

      Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

      1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

       

      Final Draft Elisitasi

      Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja.

       

      BAB IV

      HASIL PENELITIAN

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Usulan Prosedur Yang Baru

      Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem monitoring inventory yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengecekan barang saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem inventory yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

       

      Diagram Rancangan Sistem Usulan

      Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

      Use case diagram Sistem Yang Diusulkan

      Gambar 4.1Use Case Diagram Sistem Inventori Lab. SKPada Pada Perguruan Tinggi Raharja

      Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharja diatas pada saat ini terdiri dari 4 actor, yaitu: Pihak Kampus, Dosen, Asslab, dan admin. Dan juga mempunyai 3 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

        a. Prosedur barang masuk, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:

        Use case  : Barang Masuk

        Aktor : Pihak Kampus dan admin

        Pihak Kampus memberikan Barang masuk kepada admin bagian Lab. SK dengan include kirim barang dan extend cek barang. Kemudian admin akan login terlebih dahulu untuk input barang masuk. Setelah admin input barang masuk, admin dapat membuatkan surat barang masuk untuk setiap fakturnya berdasarkan barang masuk yang didapatkan dari Pihak Kampus. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

        b. Prosedur barang keluar

        Use case  : Pemakaian Barang

        Aktor : Dosen dan admin

        Dosen memberikan form peminjaman barang kepada admin Lab. SK. Kemudian admin login terlebih dahulu untuk input peminjaman barang. Setelah admin melakukan input peminjaman barang, admin dapat membuatkan surat barang keluar untuk setiap fakturnya berdasarkan peminjaman barang yang diberikan oleh dosen. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus, dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

        c. Prosedur pembuatan laporan

        Use case  : Laporan

        Aktor : Pimpinan dan admin

        Skenario  : Jika admin Lab. SK ingin membuatkan laporan, admin harus login terlebih dahulu. Di dalam laporan terdapat 7 include, yaitu: laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan peminjaman barang, laporan pemakaian barang, laporan stok barang, laporan pengembalian, dan hasil laporan barang. Laporan dapat dicetak oleh admin dan memberikan hasil laporan kepada pimpinan.

       

      Rancangan Sistem Yang Diusulkan

      Prosedur Sistem Yang Diusulkan

      1. Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Gambar 4.2Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Activity diagram sistem untuk prosedur barang masuk yang diusulkan saat ini, yaitu:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        b. 10 (sepuluh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari pihak kampus membawa kirim barang disertai kirim barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian Lab.SK gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home untuk view, edit, dan delete, tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu faktur beli untuk melakukan create dan juga dapat melakukan create barang masuk. Admin dapat input data kirm barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang masuk, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

        c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang masuk.

       

      2. Activity diagram Untuk Prosedur Peminjaman

      Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

      Activity diagram sistem untuk prosedur barang peminjaman yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        b. 9 (sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari Asslab memberikan peminjaman barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu peminjaman barang admin dapat melakukan view, edit, dan delete, untuk input faktur jual admin dapat melakukan create, admin dapat create peminjaman barang. Ketika admin input data peminjaman barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang keluar, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

        c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang keluar.

       

      3. Activity diagram Untuk Prosedur Pengembalian

      Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

      Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        b. 12 (dua belas) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu pengembalian yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu kondisi kembali dan qty kembali. Admin dapat view pengembalian kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

        c. 1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

       

      4. Activity diagram Untuk Prosedur Laporan

      Gambar 4.5 Activity diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

      Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        B. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu laporan yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu Laporan pemakaian barang dan Laporan data stok barang Admin dapat view laporan kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

        1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        D. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

       

      Sequence diagram Sistem Yang Diusulkan

      1. Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Gambar 4.6 Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur barang masuk dan keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu kajur, asslab, dan admin.

      b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

      c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

      d. 5 (lima) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 5 (lima) entity class tersebut, yaitu:Barang, input barang dan data barang

      e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

      1. Pihak kampus memberikan kirim barang
      2. Memberikan barang kepada admin
      3. Memberikan laporan pemakaian barang kepada kajur
      4. Masuk ke menu login
      5. Masukan username
      6. Masukan password
      7. Validasi
      8. Login gagal
      9. Login berhasil
      10. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit i
      11. Pilih barang masuk untuk melihat, tambah, dan edit
      12. Pilih data barang untuk melihat, tambah, dan edit
      13. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit r
      14. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit
      15. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit

       

      Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Sequence diagramUntuk Prosedur Transaksi

      Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Transaksi

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

      b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

      c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

      d. 2 (dua) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 2 (dua) entity class tersebut, yaitu: home, menu transaksi, dan data transaksi

      e. E. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

      1. Masuk ke menu login
      2. Masukan username
      3. Masukan password
      4. Validasi
      5. Login gagal
      6. Login berhasil
      7. klik menu transaksiuntuk melakukan input barang
      8. klik data transaksi barang untuk melihat data transaksi

       

      Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Sequence diagramUntuk Prosedur Laporan

      Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Laporan

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

      b.1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

      c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

      d.3 (Tiga) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 3 (Tiga) entity class tersebut, yaitu: home, menu laporan, laporan pemakaian barang dan stok barang.

      e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

      1. Masuk ke menu login
      2. Masukan username
      3. Masukan password
      4. Validasi
      5. Login gagal
      6. Login berhasil
      7. klik menu laporan untuk melakukan input laporan
      8. klik input lap pemakaian barang untuk melakukan laporan
      9. klik data laporan stok barang untuk melihat data laporan stok barang

       

      Rancangan Basis Data

      Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

      Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

       

      Normalisasi

      Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

      1. UNNORMALIZED

      Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

      2. First Normal Form (INF)

      Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Monitoring Inventory Lab. SK Pada Perguruan Tinggi Raharja.

      3. Second Normal Form (2NF)

      Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 11 tabel, yaitu tabel supplier, tabel faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel barang, tabel satuan, tabel jenis barang, tabel kasir, tabel faktur jual, dan tabel surat barang keluar.

      4. Third Normal Form (3NF)

      Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 16 tabel, yaitu: tabel supplier, tabel faktur beli, tabel detail faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel detail retur beli, tabel barang, tabel detail barang, tabel jenis barang, tabel satuan, tabel kasir, tabel faktur jual, tabel detail faktur jual, tabel surat barang keluar, tabel retur jual, dan tabel detail retur jual.

       

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record.Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

      1. Nama File  : User

      Akronim  : -

      Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data Asslab

      Tipe File  : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 120 karakter

      Primary key  : id_ User

      Tabel 4.2 Struktur user


      2. Nama File  : Dosen

      Akronim  : Dos

      Fungsi  : Untuk menyimpan data peminjaman barang yang diberikan oleh pihak kampus kepada admin

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 15 karakter

      Primary key  : id_Dosen

      Tabel 4.3 Struktur Tabel Dosen


      3. Nama File  : Kondisi Barang

      Akronim  : Kb

      Fungsi  : Untuk mengecek kondisi barang

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 10 karakter

      Primary key  : id_kondisi


      Tabel 4.4 Struktur Tabel Kondisi Barang


      4. Nama File  : Kategori

      Akronim  : Ktg

      Fungsi  : Untuk mengetahui barang apa yang akan di pinjam

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 18 karakter

      Primary key  : id_Ktg


      Tabel 4.5 Struktur Tabel Kategori


      5. Nama File  : Barang

      Akronim  : brg

      Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data barang

      Tipe File  : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 59 karakter

      Primary key  : id_brg

      Tabel 4.6 Struktur Tabel Barang


      6. Nama File  : Detail Peminjaman

      Akronim  : Pnj

      Fungsi  : Untuk mengetahui peminjaman barang

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 26 karakter

      Primary key  : id_pnj

      Tabel 4.7 Struktur Tabel Detail Peminjaman

      7.Nama File  : Peminjaman

      Akronim  : pnj

      Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

      Tipe File  : File Masterr

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 33 karakter

      Primary key  : id_pnj

      Tabel 4.7 Struktur Tabel Kelas

      8.Nama File  : Kelas

      Akronim  : Kls

      Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

      Tipe File  : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 33 karakter

      Primary key  : id_ksl

      Tabel 4.7 Struktur Tabel Peminjaman

       

      Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharjaa, yaitu:

      1. Flowchart Program Untuk Login Admin

      Gambar 4.44 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Dapat dijelaskan gambar 4.10 flowchart program untuk login admin pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini terdiri dari:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login admin.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “login”, kemudian untuk login admin harus memasukan “username password”, dan jika salah sistem akan memberikan data yang bertuliskan “Incorrect username or password”.

        c. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke home sistem dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.

        d. 8 (delapan) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 8 (delapan) macam-macam menu, yaitu: home, barang, dosen, kelas, user, transaksi, laporan, dan FAQ.


      2. Flowchart Program Untuk Menu Barang

      Gambar 4.45 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Barang

      Dapat dijelaskan gambar 4.11 flowchart program untuk menu barang pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu barang.

        b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Barang” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Manage Jenis Barang, Create Satuan Barang, dan Manage Satuan Barang”.

        c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

      - Pada decision submenu “Create Barang” terdapat form input data barang yang terdiri dari “Id Barang, Nama Barang, Id kategori barang, foto barang, stok barang, dan kondisi Barang”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage Barang” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

      - Pada decision submenu “Create Jenis Barang” terdapat form input data jenis barang yang terdiri dari “Id kategori barang, dan nama kategori”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage Jenis Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

      - Pada decision submenu “Create Satuan Barang” terdapat form input data satuan barang yang terdiri dari “Id kondisi dan Keterangan kondisi”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage Satuan Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

      3. Flowchart Program Untuk Menu Dosen

      Gambar 4.46 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Dosen

      Dapat dijelaskan gambar 4.12 flowchart program untuk menu supplier pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu dosen.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: menu “dosen” yang mempunyai submenu “Create dosen dan Manage dosen”.

        c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

      - Pada decision submenu “Create dosen” terdapat form input data supplier yang terdiri dari “Id dosen, dan Nama dosen,”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage dosen” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


      4. Flowchart Program Untuk Menu Kelas

      Gambar 4.47 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Kelas

      Dapat dijelaskan gambar 4.13 flowchart program untuk menu kasir pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu Kelas.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu Kelas “Kasir” yang mempunyai submenu “Create Kelas dan Manage Kelas”.

        c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

        - Pada decision submenu “Create Kelas” terdapat form input data karyawan yang terdiri dari “Id kelas, id tahun ajar, dan nama kelas”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

        - Pada decision submenu “Manage kelas” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

      5. Flowchart Program Untuk Menu User

      Gambar 4.48 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu User

      Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu user.

        b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Faktur Beli” yang di dalamnya terdapat submenu “Create user, Manage user,

        c. 9 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”,

      6. Flowchart Program Untuk Menu Transaksi

      Gambar 4.49 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Transaksi

      Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu transaksi.

        b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “transaksi” yang di dalamnya terdapat submenu “Create input peminjaman, Manage input peminjaman, Create transaksi, dan Manage transaksi, Create”.

        c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

        - Pada decision submenu “Create input peminjaman” terdapat form input data faktur jual yang terdiri dari “Id peminjaman, Tanggal peminjaman, id dosen, Id kelas, Id user, Id barang, qty peminjaman, id kondisi dan id status”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

        - Pada decision submenu “Manage input peminjaman” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

        - Pada decision submenu “Create data transaksi” terdapat form input data surat barang keluar yang terdiri dari “id barang, nama barang, kategori, kondisi dan stok”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

        - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

      7. Flowchart Program Untuk Menu Laporan

      Gambar 4.410 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Laporan

      Dapat dijelaskan gambar 4.17 flowchart program untuk menu laporan pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu laporan.

        b. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Laporan” yang di dalamnya terdapat submenu “Laporan Pemakaian Barang, dan Laporan Stok Data Barang”.

        c. 2 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

        - Pada decision submenu “Laporan Pemakaian Barang” pilihan untuk menentukan input “Pilih bulan, Pilih tahun dan Preview”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

        - Pada decision submenu “Laporan Stok Data Barang” pilihan untuk menentukan input “Id barang, Nama barang, Kategori, Kondisi dan Stok”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

        - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


      8. Flowchart Program Untuk Menu Grafik

      Gambar 4.411 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Grafik

      Dapat dijelaskan gambar 4.16 flowchart program untuk menu grafik pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu grafik.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari menu “Grafik” yang didalamnya admin dapat view stok persediaan.

       

      Rancangan Program

      HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

      Gambar 4.18 HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

      Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut, yaitu:

      1. Nama program  :Login
      2. Fungsi program  : Untuk masuk ke dalam menu utama Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  :

        a. Jalankan program

        b. Menampilkan halaman login, lalu input username dan passwod

        c. Klik login untuk menyatakan bahwa username danpasswod sudah benar dan jika benar maka akan masuk ke dalam menu utama

        d. Jika salah memasukan username danpasswod maka akan muncul pesan Incorrect username or password”

      3. Nama program  : Menu Utama
      4. Fungsi program  : Untuk menampilkan menu pilihan program yang terdapat di dalam sistem

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  : Jalankan program menu utama, lalu pilih salah satu menu utama yang beberapa menu, yaitu terdiri dari: Home, Barang, piahak kampus, Asslab, pemakaian barang, peminjaman barang, Grafik, Laporan, FAQ dan Logout.

      5. Nama program  : Home
      6. Fungsi program  : Sebagai tampilan awal Sistem Inventory Lab. SK setelah berhasil melakukan Login

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  : Setelah berhasil melakukan Login dan dinyatakan bahwa username dan password yang digunakan adalah benar.

      7. Nama program : Barang
      8. Fungsi program  : Untuk mengetahui dan menyimpan daftar barang yang ada di dalam Lab. SK

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  :

        a. Pada Menu Utama, kemudian pilih menu Barang yang terdapat 6 (enam) sub menu didalamnya, diantaranya yaitu: Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Create Satuan Barang, Manage Satuan Barang.

        b.Klik Create Barang untuk input data barang

        c.Klik Manage Barang untuk dapat view, update, dan delete data barang. Dapat dijelaskan seperti:

        - Jika memilih view maka akan terlihat detail data barang.

        - Jika memilih “update” dapat merubah data barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah data

        - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

        b. Klik Create Jenis Barang untuk input data jenis barang

        c. Klik Manage Jenis Barang untuk dapat view, update, dan delete data jenis barang. Dapat dijelaskan seperti:

        - Jika memilih view maka akan terlihat data jenis barang.

        - Jika memilih “update” dapat merubah jenis barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah jenis barang

        - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

        d. Klik Create Satuan Barang untuk input data satuan barang

        e. Klik Manage Satuan Barang untuk dapat view, update, dan delete data satuan barang. Dapat dijelaskan seperti:

        - Jika memilih view maka akan terlihat data satuan barang.

        - Jika memilih update dapat merubah satuan barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah satuan barang.

        - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”


      HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Asslab

      HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

      HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Pemimpin

      HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

       

      Rancangan Prototipe

      Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja yang akan dibuat, yaitu:

      Prototype Halaman Login Admin

      Gambar 4.19 Prototype Halaman Login Admin

      Prototype Halaman Home Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.20 Prototype Halaman Home

      Prototype Halaman Barang Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.21 Prototype Halaman Data Barang

      Prototype Halaman Jenis Barang

      Gambar 4.22 Prototype Halaman Jenis Barang

      Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Peguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.23 Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


      Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.24 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


      Prototype Halaman Kelas Lab. SK Tinggi Raharja

      Gambar 4.25 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.26Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Prototype Halaman Data Transaksi

      Gambar 4.27Prototype Halaman Pemakian Barang

      Prototype Halaman Transaksi

      Gambar 4.28Prototype Halaman Transaksi

      Prototype Data Transaksi

      Gambar 4.29Prototype Halaman Data Transaksi

      Prototype Halaman Laporan

      Gambar 4.30Prototype Halaman Laporan

      Prototype Halaman Data Laporan

      Gambar 4.31Prototype Halaman Data Laporan

      Prototype Halaman Data Laporan

      Gambar 4.32Prototype Halaman Data Laporan

      Prototype Halaman FAQ

      Gambar 4.33Prototype Halaman FAQ

       

      Konfigurasi Sistem

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

        a. Processor : Intel Core i5

        b. Monitor : Asus14”

        c. Mouse : Ps2

        d. RAM : 2 GB

        e. HD : 500 GB

        f. Keyboard : Compatible Ps2

        g. Printer : Canon Ip1800 Series

        h. UPS (Uninterrupuble Power Suply)


      Testing

      Metode Implementasi

      Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

      Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Tampilan Layar

      Tampilan Halaman Home

      Gambar 4.50 Tampilan Halaman Home

       

      Tampilan Halaman Login

      Gambar 4.51 Tampilan Halaman Login

       

      Tampilan Halaman barang

      Gambar 4.52 Tampilan Halaman barang

       

      Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

      a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M

      b. Monitor : 14.0” HD LED

      c. RAM : 2.00 GB DDR3 Memory

      d. Hardisk : 640 GB HDD

       

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat lunak (software) sebagai berikut:

      a. Microsoft Windows 7 Ultimate

      b. Mozilla Firefox

      c. Google Chrome

      d. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

      e. AAA Logo 2008

      e. PhotoScape

       

      Hak Akses

      Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (tiga) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai kepala Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, user yang menggantikan admin jika admin sedang tidak ada, dan pimpinan yang memimpin Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

       

      Testing

      Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharjadilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program

      Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Pengujian Black Box

      Pengujian Black Box Pada Login Admin

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Login Admin

      Pengujian Black Box Pada Menu Barang

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu barang, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Barang

      Pengujian Black Box Pada Menu Dosen

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Dosen, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Dosen

      Pengujian Black Box Pada Menu User

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu User, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box User

      Pengujian Black Box Pada Menu Kelas

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Kelas, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Kelas

       

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

       

      Implementasi

      Schedule

      Tabel 4.9 Schedule

      Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:


       

      Estimasi Biaya

      Tabel 4.10 Estimasi Biaya
      No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Biaya
      1 Bahan dan Peralatan Penelitian
      Laptop Toshiba Satellite L-745 1106B 1 buah Rp. 6.350.000,00,- Rp. 6.350.000,00,-
      Modem Huawei 1 buah Rp. 350.000,00,- Rp. 350.000,00,-
      Pulsa Modem 4GB x 5 Bulan Rp. 45.000,00,- Rp. 225.000.00,-
      Rp. 6.925.000,00,-
      2 Perjalanan
      - Ongkos transportasi Kunciran Indah - STMIK Raharja 116 Trip Rp. 10.000,00,- Rp. 1.160.000,00,-
      Rp. 1.160.000,00,-
      3 Biaya Lain-lain
      - Print Rp. 100.000,00,-
      - Photocopy Rp. 50.000,00,-
      - Laporan Penyelesaian Tugas 2 Hardcover Rp. 25.000,00,- Rp. 50.000,00,-
      Rp. 200.000,00,-
      Jumlah Biaya Rp. 8.285.000,00,-


      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem InventoryPada Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut:

      1. Memonitoring persediaan barang di dalam ruang Lab SK yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang mempunyai masa yang rusak dan hilang dengan cara memanfaatkan tanggal peminjaman barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam ruang Lab SK dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang didalam gudang dapat terjaga dengan baik.
      2. Proses pengontrolan persediaan barang terkadang terjadi kelalaian sehingga banyak barang yang sudah dipinjam dengan cara membuatkan warning system peminjaman yang akan membantu memberi peringatan kepada bagian ruang Lab SK jika mas efektif pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai.
      3. Menciptakan Sistem Inventory yang mampu membantu[[Perguruan Tinggi Raharja] dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa efektif pakai sehingga barang yang dipinjam merupakan barang yang layak pakai dan ketersediaan barang dapat terjaga sehingga mampu membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh tanggal peminjaman barang dan terbatasnya persediaan.

       

      Saran

      Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

      1. Perlu dibuatkannya minimal persediaan barang dan maksimal persediaan barang yang sesuai dengan tingkat frekuensi pemasukkan setiap barang.
      2. Perlu dibuatkannya scan barcode barang sehingga lebih memudahkan Perguruan Tinggi Raharja dalam input barang masuk ke dalam ruang Lab SK.
      3. Perlu adanya warning system untuk memudahkan admin dalam memonitoring persediaan barang dalam laboratorium digital perguruan tinggi raharja.

       

      Kesan

      Selama melakukan penelitian yang hasilnya ditulis pada laporan Skripsi ini, banyak pengalaman-pengalaman yang telah penulis dapatkan. Suka dan duka tentu dirasakan selama melakukan penelitian ini. Itu semua berhasil dilalui berkat perjuangan dan do'a yang terus dilakukan penulis.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 , Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
      2. , Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara
      3. Darmawan, Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
      4. 4,0 4,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      5. 5,0 5,1 Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.
      6. Darmawan, Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
      7. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
      8. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta.
      9. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta.
      10. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta.
      11. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.
      12. Junaidi , Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nenden Dewi. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
      13. Tamodia . 2013
      14. Salangka Salangka. Ester. 2013. Penerapan Akuntansi Persediaan UntukPerencanaan Dan Pengendalian LPG Pada Pt. Emigas Sejahtera Minahasa. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
      15. 15,0 15,1 Rusdah Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat. Jakarta: Universitas Budi Luhur
      16. 16,0 16,1 Divianto . 2011
      17. Nasution . 2012
      18. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 Rizky. 2011
      19. Irwansyah . 2012
      20. 20,0 20,1 Nugroho . 2010
      21. Alim . 2012
      22. Triandini . Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
      23. Murad . 2013
      24. 24,0 24,1 Vidia . 2013 . Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
      25. 25,0 25,1 Wijayanto . 2013
      26. 26,0 26,1 26,2 Madcoms . 2010 Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta : Andi.
      27. 27,0 27,1 Prasetio Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
      28. 28,0 28,1 Fathansyah. 2012. Basis Data. Informatika: Bandung.
      29. 29,0 29,1 29,2 29,3 29,4 Oktavian “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.
      30. 30,0 30,1 30,2 30,3 30,4 Arief . M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
      31. Wardana . 2010
      32. 32,0 32,1 Nugroho . 2009
      33. 2013. 2011
      34. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      35. Simarmata . 2010
      36. Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.
      37. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
      38. Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. PengantarAnalisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010
      39. Praptingsih . 2011 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output
      40. Amsyah . 2008 bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program.
      41. 41,0 41,1 41,2 Guritno . 2011 “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”.
      42. Saputra . 2011 “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
      43. 43,0 43,1 Hermawan . 2009 . Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
      44. Semiawan . 2010 . Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
      45. Yuniarti . 2012 Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
      46. Tiara, Khanna . 2014 penelitian yang di lakukakan ini berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Daya”
      47. Hia, Makrothymia. 2013 Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”.
      48. Reza, M, Syah. 2012 Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki Optical Berbasis Website”.
      49. Nasution, Ridwan, Aripin. 2011 Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”.
      50. Witarto . 2004 Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”.

      DAFTAR LAMPIRAN

      Lampiran A

      A.4.Surat Pengantar Observasi Skripsi
      A.9. Daftar Nilai
      A.11. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
      A.12. Formulir Seminar Proposal Skripsi
      A.24. Sertifikat Raharja Career

         

      Lampiran B

      B.1. B.1 Hasil Wawancara Lab. SK
      B.2. Bukti Observasi
      B.4. Surat Keterangan Lab. SK
      B.5. Surat Implementasi Dari Lab. SK

         

      Lampiran C

       

    Contributors

    Apriyani Romondor