SI1211472801

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

PEGAWAI UPTD PUSKESMAS SEPATAN

BERBASIS ANDROID


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1211472801
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

PEGAWAI UPTD PUSKESMAS SEPATAN BERBASIS ANDROID

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1211472801
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ...Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

UPTD PUSKESMAS SEPATAN BERBASIS ANDROID

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472801
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,...Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Nasril Sany, M.Kom)
   
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd)
NID : 08182
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

UPTD PUSKESMAS SEPATAN BERBASIS ANDROID

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472801
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang,...Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
()
 
()
 
()
NID :
 
NID :
 
NID : 12003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

UPTD PUSKESMAS SEPATAN BERBASIS ANDROID

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472801
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang,...Januari 2018

 
 
 
 
NIM : 1211472801

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Teknologi mobile Android saat ini telah mencapai taraf yang sangat pesat jika dibandingkan dengan keadaan satu dekade lalu. Sejalan dengan perkembangan tersebut, keberadaan mobile Android sudah semakin menyatu dengan kehidupan personal manusia. Banyak instansi pemerintahan, perusahaan dan organisasi yang telah memanfaatkan tekhnologi aplikasi mobile Android untuk sarana sistem absensi pegawai. Tetapi masih banyak instansi pemerintah , perusahaan, dan organisasi yang belum menggunakan aplikasi mobile Android untuk mendukung sarana absensi pegawai, dengan masih menggunakan sistem informasi absensi secara manual seperti yang masih digunakan UPTD Puskesmas Sepatan, absensi manual untuk saat ini sudah kurang efektif karena tuntutan pekerjaan dan respon yang cepat dibutuhkan oleh pegawai dan bisa memanipulasi data absensi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuat aplikasi absensi online berbasis Android untuk membantu pegawai melakukan absen secara cepat dan mudah tanpa harus mengisi form absensi dan data yang akurat. Aplikasi yang dikembangkan memiliki dua fitur yaitu fitur yang dijalankan melalui personal komputer untuk memantau absen pegawai sedangkan fitur kedua adalah yang dijalankan melalui perangkat android digunakan untuk absensi pegawai. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi literatur, sedangkan untuk mengetahui kekuatan internal dan eksternal pada perusahaan, peneliti menggunakan metode analisis SWOT. Unified Modeling Language (UML) digunakan nuntuk menganalisis perancangan sistem yang akan dibuat. Pengujian yang dilakukan menggunakan metode pengujian black box. Pengujian dengan metode black box ini digunakan untuk mengetahui fungsional aplikasi secara keseluruhan baik input maupun output tanpa melihat bagaimana proses. Hasil dari aplikasi yang telah dibuat untuk melakukan absen dengan mudah bagi pegawai tanpa harus mengisis form absensi dan bisa secara mobile.

Kata kunci  : Absensi pegawai, Android, Sistem Informasi


ABSTRACT

Nowadays, the technology of Android mobile platform has developed rapidly if it is compared to the condition it had one decade ago. Along with its development, the presence of Android mobile phones is influencing human personal life. There are a lot of government institutions, companies, and organizations that have been utilizing the technology of Android-based mobile application as a tool for the employee attendance-system. However, there are still some of them which don’t use Android-based application to support the attendance for the employee, by still using manual system for the attendance as the one being used in UPTD Sepatan’s Clinic. Manual attendance is no more effective because of the work demands and employee need to give fast response needed by the employee, moreover they also could manipulate the attendance data. Therefore, this research aims to make an online application for the attendance based on Android OS (Operating System) to help the employees to take attendance fast and easily. In that way, the employee would not need to fill in the attendance form and the attendance data would be accurate. The application has two features: to monitor attendance from PC (Personal Computer) and to take attendance from the employee’s Android devices. The methods to collect the data for this research are observation, interview, and the study of literature. Then the data is analyzed using SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) analysis method to know the internal and external forces of the company. Unified Modeling Language (UML) is used to analyze of the design of the system is being developed. The black box testing is applied to test the functional application from both the input and output without seeing how the process is. The application thus is made to make attendance easily and mobile without needing to manually fill in the attendance form.

Keywords: Employee Attendance, Android, Information System

KATA PENGANTAR


Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga penyusunan laporan skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Berbasis Android dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tujuan dari penulisan laporan skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas akhir yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa, mahasiswi dalam rangka menempuhan ilmu di jenjang strata satu, dan pencapaian gelar Sarjana di STMIK Raharja.

Dalam penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga sangat diharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun .

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya yang tak ternilai harganya kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Nasril Sany, M.Kom selaku pembimbing 1 yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.
  5. Ibu Mulyati, S.E,.M.M,.M.Pd. yang selaku pembimbing 2 yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan, perbaikan, dan penyempurnaan penulisan laporan skripsi ini hingga selesai.
  6. Ibu Dr.Elni Handayani selaku selaku stakeholder yang telah membantu memberikan data-data yang berhubungan dengan absensi pegawai UPTD puskesmas sepatan demi kelancaran skripsi ini.
  7. Yang tercinta dan terkasih Orang tua penulis, yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil, bimbingan, dukungan, semangat serta doa.
  8. Rekan-rekan sahabat serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan serta semangat untuk menyelesaikan laporan skripsi.
  9. Seluruh dosen dan asissten dosen, serta staff dan karyawan,mahasiwa/i Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.

Semoga segala amal dan bantuan semua pihak serta dorongan yang telah diberikan dalam menyelesaikan laporan skripsi ini, mendapat balasan v v yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan berharap penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan dan mohon maaf apabila terjadi kesalahan-kesalahan dalam penulisan laporan skripsi ini dikemudian hari.



Tangerang,...Januari 2018
Muhamad Iqbal Putra
NIM. 1211472801


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tipe Data Numerik Integer

Tabel 2.2. Tipe Data Numerik Floating Point

Tabel 2.3. Tipe Data String TEXT/BLOB

Tabel 2.4. Tipe Data String Selain TEXT/BLOB

Tabel 3.1 ANALISIS SWOT

Tabel 3.2 Matriks SWOT

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Antara Sistem Berjalan dan Usulan

Tabel 4.2 Unnormalized

Tabel 4.3 Unnormalized

Tabel 4.4 Normalized

Tabel 4.5 Normal ke 1

Tabel 4.6 Normal ke 2

Tabel 4.8 Normal ke 2

Tabel 4.9 Normal ke 3

Tabel 4.10 Schedul Implementasi

Tabel 4.11. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar Relasi Antara Analisa dan Perancangan

Gambar Tipe Strategi SWOT

Gambar Contoh Tampilan B4 Android

Gambar Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Sepatan

Gambar Use case Diagram yang Sedang Berjalan pada UPTD Puskesmas Sepatan

Gambar Activity Diagram Absensi Datang

Gambar Activity Diagram Absensi Pulang

Gambar Activity Diagram Laporan Absensi

Gambar Sequence Diagram Absensi Datang

Gambar Sequence Diagram Absensi Pulang

Gambar Sequence Diagram Laporan Absensi

Gambar Use Case Diagram Absensi Online yang Diusulkan pada Android

Gambar Use case Diagram Admin yang diusulkan pada Web

Gambar Activity Diagram Admin Sistem yang diusulkan pada Android

Gambar Activity Diagram proses

Gambar Sequence Diagram yang diusulkan pada Android

Gambar Class Diagram Sistem yang diusulkan pada Android

Gambar Tampilan Menu Login pada Android

Gambar Tampilan Halaman Home pada Android

Gambar Tampilan Menu pada Android

Gambar Tampilan Halaman Login Admin

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Teknologi mobile telah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari. Hampir. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant (PDA) atau sejenisnya yang mereka gunakan untuk berkomunikasi lewat suara, memeriksa email atau manfaat teknologi lainnya. Teknologi mobile merupakan teknologi abad ke-21 di mana terdapat perkembangan aplikasi yang luar biasa. Berdasarkan data yang dirilis www.smartinsigths.com, pengguna mobile sudah mencapai 51% dibandingkan pengguna desktop yang berada pada 49%. Tidak sedikit orang yang merevolusi gaya hidupnya melalu pemanfaatan teknologi berbasis mobile.

Teknologi ini mengubah metode berkomunikasi sehingga menjadi jalan pintas menghadirkan masa depan disetiap genggaman. Pada saat ini perusahaan instansi pemerintah maupun organisasi-organisasi sudah menggunakan beberapa teknologi berupa tapping maupun sidik jari. Banyak orang yang merasa sulit tentang hal tersebut karena pekerjaan yang sudah mulai padat dan tidak berada di suatu tempat saja. Dari sudut pandang instansi pun dengan absensi yang sekarang ini mereka tidak bisa selalu memonitor tingkat kehadiran pegawai yang mungkin saja tidak melakukan kewajiban mereka.

Teknologi mobile Android saat ini telah mencapai taraf yang sangat pesat jika dibandingkan dengan keadaan satu dekade lalu. Sejalan dengan perkembangan tersebut, keberadaan mobile device sudah semakin menyatu dengan kehidupan personal manusia. Salah satu bentuk perkembangan tersebut adalah kemudahan seseorang untuk memperoleh data-data posisi spasial orang lain. Hal ini dimungkinkan karena secara langsung ataupun tidak langsung mobile device yang dibawa oleh seseorang dapat membaca sebuah pemancar keberadaan orang tersebut, salah satu tekhnologi mobile yang memanfaatkan data spasial / ruang sebagai faktor penunjukan utamanya adalah Location Based Service. Saat ini instansi pemerintah di daerah-daerah yang masih menggunakan sistem manual dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Salah satunya pada Puskesmas Sepatan yang masih menggunakan sistem manual untuk proses absensi para pegawainya. Untuk keefektifan sistem absensi dengan cara manual masih sering terjadi kesalahan pada waktu absen pegawai serta absen dapat dimanipulasi dengan kata lain kelebihan absensi manual ini bisa diatur lain waktu dan keefisiensi absensi manual ini juga memperlambat proses kerja pegawai.

Sistem informasi absensi yang menggunakan sistem android merupakan salah satu upaya untuk membantu kelancaran pegawai instansi puskesmas untuk melakukan absensi masuk dan absen pulang agar lebih cepat dalam melaksanakan absen untuk bekerja tidak ada kesalahan pendataan dan manipulasi absensi. Dari Penjelasan di atas , penulis mencoba mengusulkan pada penulisan Skripsi ini, implementasi penggunaan pada perangkat Smartphone Sistem Opreasi Android dengan judul penulisan Skripsi “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai UPTD Puskesmas Sepatan Berbasis Android”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses sistem absensi pegawai yang sedang berjalan di UPTD Puskesmas Sepatan pada saat ini ?

  2. Bagaimana merancang sistem informasi absensi pegawai UPTD Puskesmas sepatan dengan menggunakan perangkat android

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :

  1. Menjelaskan alur sistem absensi pegawai yang sedang berjalan saat ini di UPTD Puskesmas Sepatan

  2. Merancang sistem informasi absensi pegawai berbasis android di UPTD Puskesmas Sepatan

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah  :

  1. Penulis dapat mengenal lebih jauh mengenai situasi dan kondisi suatu sistem informasi yang sedang berjalan di UPTD Puskesmas sepatan, khususnya sistem informasi absensi di UPTD Puskesmas Sepatan

  2. Memudahkan pegawai dalam melakukan absen kerja

  3. Mengefisiensi waktu pegawai dalam mulai bekerja

  4. Menghidari kecuranga tanda tangan yang dilakukan oleh pegawai

Batasan Masalah

Agar pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar, diperlukan batasan masalah penelitian. Penelitian ini dibatasi pada perancangan sistem informasi absensi dengan perangkat mobile Android dengan minimum sistem operasi berbasis Android versi 2.3 (Gingerbread), dan tidak membahas keamanan data pada server database yang ada pada web hosting.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung kelapangan pada UPTD Puskesmas Sepatang Kabupaten Tangerang di. Jl. Raya Mauk Km 11 Sepatan, dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 3 bulan adalah mengetahui sistem yang berjalan khususnya Admin dalam menginput absen dan melakukan rekapitulasi absensi pegawai.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)

  4. Melakukan kegiatan tanya jawab dengan dr. Elni Handayani Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, untuk memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat.

  5. Studi Pustaka dan Browsing Internet

  6. Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet yang berhubungan dengan aplikasi smartphone berbasis android dalam memonitoring siswa. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objeksuatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada di lokasi sumber data.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Tujuan perancangan sistem adalah  :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user) , aplikasi absensi android dengan menggunakan Software Basic4Android

  2. Membuat rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML 6,4

Metode Pengujian

Untuk menghasilkan suatu produk perangkat lunak (software) yang berkualitas maka dalam skripsi ini menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruhsyarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas Laporan skripsi ini, maka peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa subbab dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan sistem, definisi sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep sistem informasi, konsep dasar organisasi sistem, dan definisi-definisi yang berkaitan dengan absensi staf serta definisi pendukung lain seperti UML (Unified Modelling Language) dan Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi, serta uraian sistem yang diusulkan dengan digambarkan melalui Unified Modeling Language (UML).

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang sistem yang diusulkan dan uraian mengenai tampilan layar dari program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu berdasarkan sudut pandang, tujuan, proses, dan struktur.Perancangan suatu sistem diawali dengan kebutuhan pengguna (user requirement) berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, seseorang dapat menjelaskan tujuan suatu sistem tersebut. Menurut Verzello dan John Reuter III dalam buku Deni Darmawan (2013:227),[1] “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk).

ementara itu Tata Sutabri (2012:225)[2] menyatakan bahwa, “Perancangan sistem merupakan prosedur untuk mengkonversikan spesifikasi logis ke dalam sebuah desain yang dapat diimplemetasikan pada sistem komputer organisasi.” Sedangkan Henderi (2012:11) mendefiniskan, “Perancangan sistem atau desain sistem adalah proses konfigurasi dan menggambarkan elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan diimpelentasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menetapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah proses untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

Tahapan Perancangan Sistem

Nasution (2012:118),[3] mengatakan bahwa, desain atau perancangan adalah tahapan di mana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program. Menurut Sutabri (2012:225),[2] tahap rancangan sistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan

  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan

  3. Menyusun perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama

  5. Menyusun buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan

Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut  :

a. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara to-down, dimulai dengan gambaran besar secara bertahap mengarah lebih terinci

b. Mengindentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses yang berurutan, dimulai dengan identifikasi berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas

c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada. Dengan memakai sistem pemasukan pesanan sebagai contoh, anggaplah bahwa pilihannya adalah alternatif tiga. Tiga subsistem yang lain yaitu persediaan, penagihan, dan piutang dievaluasi dengan cara yang sama

d. Memilih konfigurasi yang terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Saat manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh komite pengarah

e. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya

f. Menyetujui atau menolak penerapan sistemkeputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui

Menurut Rizky (2011:140),[4] “Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”.

Perancangan perangkat lunak merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dari analisa dan di dalamnya melakukan identifikasi hasil analisa serta menghasilkan konsep dasar untuk kepentingan pengembangan perangkat lunak.

Rizky,[2011:140]
Gambar 2.1 Relasi Antara Analisa dan Perancangan

Meski dikatakan bahwa perancangan perangkat lunak adalah sebuah proses kreatif dan dianggap sebagai sebuah “seni” yang dapat memiliki penilaian yang bias, tetapi terdapat beberapa acuan umum untuk dapat mengatakan bahwa hasil perancangan tersebut sebagai hasil perancangan yang baik :

  1. Hasil perancangan harus mengimplementasikan hasil analisa secara eksplisit dan memenuhi kebutuhan pengguna secara implisit

  2. Hasil perancangan harus data dimengerti oleh pihak pengembang perangkat lunak yang akan mengimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman

  3. Hasil perancangan harus menyediakan gambaran yang lengkap mengenai perangkat lunak yang akan dibuat, baik dari segi data, fungsi serta perilaku yang akan dijalankan oleh perangkat lunak tersebut

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad, Dina Fitria dkk dalam Jurnal CCIT (2013:52),[5] mengatakan bahwa, tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan, sedangkan Nasution (2012:118), implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”

Menurut Sutabri (2012:229),[2] setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat kerasdalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan

Tahap penerapan merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumber dayafisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja secara simultan dan berkesinambungan

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

I Putu Agus Eka Pratama (2013:7),[6] berpendapat bahwa “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama–sama.”. sedang menurut Tata Sutabri (2012:10), “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”. sementara itu, Deni Darmawan(2013:4),[2] berpendapat bahwa “Sistem adalah kumpulan atau grup dari bagian atau komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah Kumpulan atau Seperangkat elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20),[2] suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu sebagai berikut  :

Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen sistem (Components), suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem

  2. Batasan sistem (Boundary), merupakan Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

  3. Lingkungan luar sistem (Environment), adalah Bentuk apapun diluar batas dari ruang lingkup atau batasan yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan pelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut

  4. Penghubung sistem (Interface), merupakan Media yang menghubungkan sistem dangan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan

  5. Masukan sistem (Input), adalah Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi

  6. Keluaran sistem (Output), adalah Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal–hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain

  7. Pengolahan sistem (Process), Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan–laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen

  8. Sasaran sistem (Objectivve), Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22),[2] sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut pandang, di antaranya sebagai berikut :

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine.Sistem Informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik

  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem determinasi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  8. Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Deni Darmawan (2013:1),[1] berpendapat bahwa “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.” Sedangkan menurut Sutarman (2012:3),[7] “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan.Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”. Sementara Indrajani (2011:48),[8] “Data adalah fakta–fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suara ataupun tokoh namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks
  2. Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  3. Data yang Terformat
  4. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  5. Citra(Image)
  6. Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan

  7. Audio
  8. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  9. Video

Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film

Sumber Data

Menurut Tata Sutabri (2012:4),[2] berpendapat bahwa “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan nyata yang diproses untuk menyajikan informasi.

  1. Data Internal(Internal Data)
  2. Data Internal adalah data yang asli, artinya data yang sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

  3. Data Eksternal (Eksternal Data)
  4. Data Eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja oorang lain. Data Eksternal ini terdiri dari dua jenis, yaitu :

    a. Data Eksternal Primer (Primary External Data).

    Data Eksternal Primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri

    b. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)

    Data Eksternal Sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut Bambang Hartono ”Informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan yang lebih luas”. sedangkan menurut Sutarman (2012:14),[9] berpendapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”. sementara itu Darmawan (2012:2),[10] berpendapat bahwa “informasi adalah sejumlah data yang dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi dalam pendukung pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 9),[11] berpendapat bahwa “Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate , timelinness, dan relevance”.

  1. Relevan (Relevance)

  2. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

  3. Tepat Waktu (Timeline)

  4. Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  5. Akurat (Accurate)

  6. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan.Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan.Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh 10 (lima) hal, antara lain sebagai berikut: (Sutabri, 2012:37.[2]

  1. Mudah diperoleh

  2. Luas dan lengkap

  3. Ketelitian

  4. Kecocokan

  5. Ketepatan waktu

  6. Kejelasan

  7. Keluwesan

  8. Dapat dibuktikan

  9. Tidak ada prasangka

  10. Dapat diukur

Ciri-ciri Informasi

Menurut Yakub (2012:10),[11] informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut :

  1. Benar atau salah, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar

  2. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi

  3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada

  4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar

  5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat

Jenis-jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34),[2] “Informasi tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai jenis–jenis informasi yang dioperrasikan dalam manajemen. Dari berbagai pendapat yang berbeda itu dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek–aspek seperti berikut ini :

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

  2. a. Informasi yang Tepat Waktu.

    b. Informasi yang Relevan.

    c. Informasi yang bernilai.

    d. Informasi yang Dipercaya.

  3. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

  4. a.Informasi masa lalu.

    b. informasi masa kini.

  5. Informasi Berdasarkan Sasaran

  6. a. Informasi Individual.

    b. Informasi Komunitas

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:46),[2] berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. sementara itu, Sutarman (2012:13),[7] “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

Komponen Sistem informasi

Menurut Yakub (2012:20),[11] “Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block, blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block)”:

  1. Blok Masukan (input block)

  2. Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan.

  3. Blok Model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  5. Blok Keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (technology block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (database block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (control block)

  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat dikesampingkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya.

Organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya apabila mendapatkan informasi yang benar dan tidak dibuat-buat. Oleh karena itu, setiap informasi tidaklah dapat langsung digunakan sebelum di koreksi terlebih dahulu tingkat kebenarannya. Dikarenakan hal itu maka timbullah system informasi sebagai jawaban dari kekhawatiran penyampaian informasi yang salah.

Menurut Darmawan, Deni (2013,209)[1] “Analisa sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menganalisa informasi yang berhubungan dengan masalah–masalah yang timbul agar dapat memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa, analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah dengan mempelajari suatu sistem informasi untuk merancang sistem baru atau melakukan perbaikan-perbaikan dari sistem informasi yang berjalan.

Tahapan Analisis Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011:322),[12] “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu: (Wahana Komputer, 2010:27)[13]

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

  2. Memahami cara kerja sistem.

  3. Melakukan analisa.

  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Tujuan Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220),[14] bahwa, tujuan utama “Tahapan analisis sistem untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternative pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi”.

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah  :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan

  2. Membantu para pengambil keputusan

  3. Mengevaluasi sistem–sistem yang telah ada

  4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapaiberupa pola pengolahan data maupun pembuatan laporan baru

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem

Teori Khusus

Konsep Dasar Absensi

Definisi Absensi

Menurut Frans M. Royan dalam Lindawati (2014:44),[15] mesin absensi adalah peralatan kantor yang juga penting. Selain untuk mengkoordinasi para SDM distributor, alat ini juga bisadibuat sebagai acuan dalam menghitunguang makan, uang bensin, dan uang parkir berdasarkan hari kerja. Alat inibisa dalam bentuk check-clock, yaitu alat absensi dengan menggunakankartu yang dimasukan ke ke mesin untuk menandai tanggal dan hari. Atau bisa juga dalambentuk pemindai sidik jari, yaitu alatabsensi dengan menggunkan sensor sidik jari sebagai penanda kehadiran..

Menurut purwanto dalam Lindawati (2014:44),“Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan akrivitassuatu institusi, suatu komponen institut iti sendiri yang berisi data-datakehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicaridan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yangberkepentingan”.

Berdasarkan pengertian tersebut disimpulkan absensi adalah pendataan kehadiran karyawan atau pegawai yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikianrupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktudiperlukan oleh pihak yang berkepentingan.

Klasifikasi Absensi

Menurut Wibisono dalam Lindawati (2014:44) absensi dapat diklasifikasikan dalam empat kategori meliputi  :

a. Absensi yang disebabkan penyakit (sakit).

b. Absensi karena seorang individu mengalami problem sendiri seperti depresi dan kecanduan alkohol.

c. Absensi karena suatusebab yang membutuhkan kesepakatan dengan keluarga, seperti anak sakit.

d. Absensi tanpa alasan.

e. Menurut Harsono dalam Esa Wijayanti (2014:16), “Pegawai yang berarti orang-orang atau sekelompok orang yang memiliki status karena pekerjaannya.

f. Pegawai merupakan kelompok atau anggota disuatu organisasi dan melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dan merupakan pekerjaan yang melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan sesuai dengan apa yang akan dicapai.

Pegawai

Pegawai atau karyawan adalah golongan masyarakat, yang melakukan penghidupannya dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah, maupun kesatuan kerja swasta. (Sudaryono : 2010).

Pegawai merupakan kelompok atau anggota disuatu organisasi dan melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dan merupakan pekerjaan yang melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan sesuai dengan apa yang akan dicapai.

Puskesmas

Menurut Mujiati dan Yuyun Yunia dalam jurnal yang berjudul Ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional di Delapan Kabupaten-Kota diIndonesia Vol. 26 No. 4, Desember 2016, 201–210 204 201/

Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 menyebutkan bahwa “Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Menurut DepKes RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan.

  1. Unit Pelaksana Teknis

  2. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten / kota (UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

  3. Pembangunan Kesehatan

  4. Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

  5. Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan

  6. Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten / kota adalah dinas kesehatan kabupaten / kota, sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota sesuai dengan kemampuannya.

  7. Wilayah Kerja

  8. Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu Kecamatan, tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified ModelingLanguage)

Menurut pandangan beberapa ahli UML (Unified Modelling Languege) dapat diartikan sebagai berikut :

Menurut Widodo (2011:6),[16] berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”. Sedangkan menurut Adi Nugroho (2010:6-7),[17] “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhmya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof Ajaya Rana dalam Internasional journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue 2 “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah Bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak):

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming):

Model UML (Unified Modelling Language)

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10):[16]

  1. Diagram kelas (Class diagram)

  2. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  3. Diagram paket (Package Diagram)

  4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  5. Diagram use-case

  6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

  8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  9. Diagram komunikasi (communication diagram)

  10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan

  11. Diagram statechart (statechart diagram)

  12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  13. Diagram aktivitas (activity diagram)

  14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek

  15. Diagram komponen (component diagram)

  16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Diagram deployment (deployment diagram)

  18. Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Konsep Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modelling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. (Yuni Sugiarti, 2013:34).[18]

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) di antaranya sebagai berikut: (Nugroho, 2010:16).[17]

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :

  12. a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  13. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual

  14. Perangkat lunak siap dirilis

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Freddy Rangkuti (2011:64),[19] berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”. sedangkan menurut Suyatno Risza (2010:174),[20] “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Meta Amalia Dewi dan Henderi (2011),[21] “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64),[19] berpendapat bahwa “Matrix Threats-Opportinities-Weakness-Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks

Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya.Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”

  1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Gambar 2.2. Tipe Strategi SWOT

Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP

Menurut Agus Saputra (2012:2),[22] “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di maintenance”. Sedangkan menurut Sibero (2011:49),[23] “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”. Sementara itu Anhar (2010:3),[24] berpendapat bahwa “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting).PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis dan pengembangan web.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Kurniawan (2010:6),[25] “ MySQL adalah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDMS (Relational Database Management Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.Sedangkan Alexander F. K. Sibero (2011:97),[23] berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.Sementara itu Wahana Komputer (2010:26),[13] berpendapat bahwa “MySQL adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source”.

Menurut Budi Raharjo (2011:21),[26] “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”. Sementara itu Anhar (2010:21),[24] berpendapat bahwa “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDMS (Relational Database Management Sistem) dan Database yang termasuk DBMS bersifat open source.

Perintah Dasar Database MySQL

Menurut Budi Raharjo (2011:22),[26] dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut :

  1. Menampilkan database : SHOW DATABASE

  2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database

  3. Memilih database yang akan digunakan : USE database

  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE

  5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);

  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel

  7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan

  8. Mengisikan data: INSERT INTO tabel (kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO tabel SET kolom1= „data_kolom1, ;

  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel

  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria

  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM tabel WHERE kriteria

  12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria

  13. Menghapus tabel: DROP tabel

  14. Menghapus database: DROP database

  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT

Tipe Data MySQL

Menurut Wahana Komputer (2010:31),[13] Data Numerik adalah salah satu bentuk data berupa angka, baik berupa bilangan bulat maupun bilangan real. MySQL memiliki tipe data numerik di antaranya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1. Tipe Data Numerik Integer

Tabel 2.2. Tipe Data Numerik Floating Point

Tabel 2.4. Tipe Data String Selain TEXT/BLOB

Konsep Dasar Xammp

Definisi Xampp

Imansyah (2010:4), berpendapat bahwa “Xampp adalah installer yang membundel Apache, PHP,dan MySQL untuk Windows dalam satu paket”. Sementara menurut Puspitasari (2011:1),[27] “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming.xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah di dalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan”. Sedangkan Kartini (2013:27-26),[28] berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

Mengenal Xampp

Menurut Kartini (2013:27-26),[28] Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :

  1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi

  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server

  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server

  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai

  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai

Konsep Dasar Notepad++

Notepad++ adalah suatu text editor yang berjalan pada Operating System (OS) Windows. Notepad++ disini menggunakan komponen-komponen Scintilla agar dapat menampilkan dan menyunting text dan berkas source code berbagai bahasa pemrograman. Notepad++ didistribusikan sebagai Free Software (gratis) Proyek ini dilayani oleh Sourceforge.net dengan telah diunduh lebih dari 27 juta kali dan dua kali memenangkan penghargaan Source Forge Community Choice Award for Best Developer Tool.

Pengembang dari Notepad++ disini adan Don Ho yang diriliskan pada tanggal 24 November 2003, dengan memiliki license dari GNU General Public License dengan ukuran program yang kecil yaitu 5.5MB. Bahasa pemrograman yang didukung oleh notepad++ adalah bahasa C++ karena fungsi-fungsinya yang dimasukan kedalam daftar fungsi dan kata-katanya akan berubah sesuai dengan makna kata C++. Berikut ini adalah bahasa pemrograman yang didukung oleh Notepad++ sejak dirilis pada versi 5.9.3 :

  1. ActionScript, Ada, ASP, Assembler, autoIt

  2. Batch

  3. C, C++, C#, Caml, Cmake, COBOL, CSS

  4. D, Diff

  5. Flash ActionScript, Fortran

  6. (Gui4CLI

  7. Haskell, HTML

  8. Berkas INI, InnoSetup

  9. Java, Javascript, JSP

  10. (KiXtart

  11. LISP, Lua

  12. Makefile, Matlab, MS-DOS

  13. NSIS

  14. Objective-C

  15. Pascal, Perl, PHP, Postscript, PowerShell, Properties file, Python

  16. R, Resource file, Ruby

  17. Shell, Scheme, Smalltalk, SQL

  18. TCL, TeX

  19. Pascal, Perl, PHP, Postscript, PowerShell, Properties file, ython

  20. XML

  21. YAML

Konsep Dasar Android

Definisi Android

Nazruddin Safaat H (2011:1)[29] menyatakan “ Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyedikan platform terbuka bagi para pengembang untuk mendapatkan aplikasi mereka”. Sedangkan menurut Stephanus Hermawan S (2011:1):[30] ” Android merupakan OS Mobile yang tumbuh di tengah OS lainnya yangberkembang dewasa ini “OS lainnya seperti Windows Mobile, I-phone OS, Symbian dan masih banyak lagi juga menawarkan kekayaan isi dan keoptimalan berjalan diatas perangkat hardware yang ada.Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu , adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka. Android menawarkan sebuah lingkungan yang berbeda untuk pengembang. Setiap aplikasi memiliki tingkatan yang sama. Android tidak membedakan antara aplikasi inti dengan aplikasi pihak ketiga. API yang disediakan menawarkan akses ke hardware, maupun data-data ponsel sekalipun atau data sistem sendiri. Bahkan pengguna dapat menghapus aplikasi inti dan menggantikanya dengan aplikasi pihak ketiga.

Andorid juga merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk perangkat mobile berbasis Linux. Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh android Inc. Yang kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005. Dalam usaha mengembangkan Android, pada tahun 2007 dibentuklah Open Handset Alliance (OHA), sebuah konsorsium dari beberapa perusahaan, yaitu Texas Intruments, Broadcoam Corporation, Google, HTC, Intel, LG, Marvell, Technology Group, Motorola, Nvidia, Qualcomm, Samsung Electronics, Sprint Nextel dan T- Mobile dengan tujuan mengembangkan standar terbuka untuk perangkat mobile. Pada tanggal 9 Desember 2008, ia diumumkan bahwa 14 anggota baru akan bergabung proyek Android, termasuk paket Video, ARM Holdings, Atheros Communication, Asustec Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp dan Vodafone Group Pic.

Kelebihan Android

Menurut Hanif Irysad (2015:7), kelebihan android dibanding pesaing-pesaingnya :

  1. User Friendly

  2. Dalam artian android sangat-sangat mudah dioperasikan, orang yang buta android pun akan mampu mengoperasikanna dalam waktu yang singkat.

  3. Bersifat Open Source

  4. Karena Android dibangun di atas kernel Linux, maka siapa pun dapat mengembangkan dan memodifikasi android tanpa harus membayar.

  5. Merakyat

  6. Sistem operasi ini sangat cocok berbagi kalangan, dari kelas bawah sampai kelas atas sangat bbanyak yang menggunakan android. Jadi tidak heran sistem operasi ini sangat popular di masyarakat.

  7. Dukungan berbagai aplikasi

  8. Android didukung oleh ribuan bahkan jutaan aplikasi yang tersedia umtuk menunjang kinerja android.

Definisi Basic4android

Basic4Android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4Android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah No Dependencies (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.

Gambar 2.3 Contoh Tampilan B4 Android

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Tim Ems (2014:1)[31] dalam buku yang berjudul Teori dan Praktik PHP-MySQL untuk Pemula menyatakan, “Web adalah sebuah aplikasi web, karena melakukan action tertentu dan membantu melakukan kegiatan tertentu.” Website memiliki satu ciri, yaitu terdiri dari halaman-halaman web (web page).Apabila website diibaratkan sebuah buku, webpage adalah halam-halamanya. Website adalah kumpulan halaman web yang diletakan dalam satu tempat/site/situs. Jadi, di dalam website terdapat halaman-halaman web berserta file-file pendukungnya, seperti gambar, video, dan file digital lain yang diletakan dalam satu tempat yang diidentifikasi melalui nama domain (domain name) dan alamat ip (IP address)

Sebuah website biasanya di-host di minimal satu web server.Untuk mengkases webserver, diperlukankoneksi internet 9untuk kasus umum), atau koneksi intranet (untuk web server local di jaringan).Jadi komputer pengakses (client) mengakses computer tempat letaknya web server (server) dan kemudian mengakses halaman-halaman web tersebut.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Nidhra Srinivas and Dondeti Jagruthi (2012),[32] “Black box testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification”. (“Pengujian black box juga disebut pengujian fungsional, teknik pengujian fungsional yang mendesain uji kasus berdasarkan informasi dari spesifikasi”). Sementara itu Agustiar Budiman (2012:4),[33] menyatakan bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada:

Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari Software Unde Test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program:

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance:

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya  :

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan performa.

  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannyadifokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawabpertanyaan pertanyaan berikut :

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?.

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?.

  3. Apakah sistem secara khusus sensitifterhadap nilai input tertentu?.

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas datadiisolasi?.

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yangdapat ditoleransi oleh sistem?.

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?.

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut :

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Metode Pengujian dalam Black Box

Menurut Roger S. Pressman (2010)[34] Black Box Testing atau Pengujian Kotak Hitam atau juga disebut Behavioral Testing, berfokus pada persyaratan fungsional dari perangkat lunak. Artinya, teknik Black Box Testing memungkinkan untuk mendapatkan set kondisi masukan yang sepenuhnya akan melaksanakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya :

  1. Equivalence Partioning

  2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  3. Boundary Value Analysis

  4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba.BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas.BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  5. Cause-Effect Graphing Techniques

  6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti empat tahapan berikut :.

    a. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    b. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

    c. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

    d. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

  7. Comparison Testing

  8. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

  9. Sample and Robustness Testing

  10. a. Sample Testing.

    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

    b. Robustness Testing.

    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian

  11. Behavior Testing dan Performance Testing

  12. a. Behavior Testing.

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack

    b. Performance Testing.

    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program

  13. Requirement Testing

  14. a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

    c. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

  15. Endurance Testing

  16. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Adi Nugroho (2010:10),[17] berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”. Sedangkan Suryo Guritno (2011:302),[35] berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penyusun untuk dieksekusi .

Jenis-jenis Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Guritno, 2011:302).[35]

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting danharus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Menurut Suryo Guritno (2011:304),[35] berpendapat bahwa “Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Suryo Guritno (2011:86),[35] berpendapat bahwa “Literature Review” dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Sedangkan menurut Mulyandi (2013:17-153), “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review adalah pengadaan survey tentang penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan pendukung penelitian.

Manfaat Literature Review

Menurut Soleh (2013: 17-71),[36] berpendapat bahwa “Literatur review” diperlukan sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjagan (identifygaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui yang spesialis dan area penelitian dibidang yang sama”

Literature Review

Literature Review sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan peneletian yang akan dibahas dalam laporan Skripsi ini antara lain :

Bentuk-Bentuk Literature Review

Menurut Guritno (2011:93),[35] terdapat beberapa bentuk tinjauan pustaka dan tidak ada kesepakatan tentang bentuk yang lebih disukai. Tinjauan pustaka bisa berbentuk terpadu (integrative), yaitu semata-mata merupakan rangkuman hasil penelitian sebelumnya (summary of past research). Model ini sangat populer dalam disertasi-disertasi di Amerika Serikat. Bentuk kedua adalah Tinjauan Teoritis (Theoretical Review).Peneliti semata-mata memfokuskan pada teori-teori yang sudah eksis dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Bentuk ini dapat ditunjukkan pada artikel-artikel di jurnal tertentu. Bentuk terakhir adalah Tinjauan Metodologis (Methodological Review). Penelitian memusatkan diri pada metode dan definisi. Tinjauan ini bukan hanya menyajikan rangkuman penelitian-penelitian sebelumnya, tetapi juga merupakan kritik aktual tentang keunggulan dan kelemahan penelitian sebelumnya dari aspek metodologi. Sebagian ini penelitian ini menggunakan metode ini dalam disertasi serta disajikan pada bab tinjauan pustaka (Review of Related Literature). Bentuk ini sering pula ditemukan pada berbagai artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh, Aris, Ikhsan Mubarak, Windy Yuliardi, Ageng Ramadhan, Angga permana ,2016
  2. Dalam jurnal yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Absensi Karyawan Dengan Radio Frequency Identification (RFID) Pada PT. Skyputra Pancasurya” ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada sebelumnya, . Dengan absensi berbasis web dengan dibantu perangkat absensinya yang di sebut RFID atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana Perangkat yang disebut kartu RFID adanya sistem baru sehingga dapat mempermudah tugas HRD dan membantu kinerja karyawan dalam mengisi absensi. Sampai saat ini di jaman modern yang sudah maju dalam bidang teknologi informasi yang telah berkembang begitu pesat salah satunya sistem informasi berbasis komputer. Karena sistem keamanan yang terjamin keakuratan datanya dan penyajian laporan yang cepat, tepat, dan lengkap. Hal demikian akan berdampak pada seluruh komponen yang ada pada PT.Sky Putra Pancasurya

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Adinoto, Trio suryaning, T. Sutojo, 2013
  4. Dalam jurnal yang berjudul “Perancangan Sistem Absensi karyawan SMP NEGRI 1 KRAMAT TEGAL” Sistem informasi absensi dibuat untuk mempermudah pengolahan data absensi dengan cara mengunggah data-data yang disimpan pada beberapa finggerprint ke sistem tersebut agar mudah dikelola. Software ini dibuat untuk memudahkan proses input absensi. Selain itu pegawai juga dapat melihat kehadiran mereka secara online. Cara kerjanya yaitu setelah pegawai absen, data yang ada pada mesin fingerprint kemudian di importkan kedalam Sisten Informasi Absensi oleh bagian kepegawaian. Sebelumnya, bagian kepegawaian telah menginputkan tanggal-tanggal aktif, sehingga otomatis software akan menyeleksi data yang tidak sesuai

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Al Husain, Abdul Haqy Aji Prastian, Andre Ramadhan, 2017
  6. Dalam penelitian jurnal yang berjudul “Perancangan Sistem Absensi Online Menggunakan Android Guna Mempercepat Proses Absen” ini, diusulkan untuk memperbaiki kekuranganyang ada pada sistem yang berjalan. Perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode Menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Fransiskus Adikara ,2013
  8. Pada jurnal berjudul “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ABSENSI BERBASIS GLOBAL POSITIONING SYTEM (GPS) PADA ANDROID 4.x”. Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai adalah terciptanya sebuah sistem absensi yang bersifat bergerak agar bisa digunakan oleh karyawan yang juga mempunyai kegiatan dinas luar sehingga tetap tercipta rasa disiplin dan kontrol sumber daya manusia. Subjek penelitian saat ini dengan analisa kebutuhan dari beberapa responden yang mempunyai karyawan yang berdinas luar untuk didapatkan permasalahan dan kebutuhannya akan sistem. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis dan perancangan terhadap sistem absensi berbasiskan GPS pada sistem operasi Android versi 4.x. Selanjutnya akan dikembangkan menjadi sistem informasi yang akan di ujicobakan hasilnya secara simulasi menggunakan Android Virtual Machine

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Ermatita1, 2017
  10. Pada Jurnal yang berjudul “PENGEMBANGAN SISTEM ABSENSI MENGGUNAKAN QR CODE READER BERBASIS ANDROID“. Penelitian ini membuat protoype aplikasi absensi siswa yang dapat membantu kegiatan perkuliahan menjadi lebih efektif dan efisien. Sistem absensi adalah penggabungan konsep BYOD dan kecepatan membaca data dari sebuah hasil pemindaian QR Code yang terintegrasi dengan kamera pada perangkat mobile berbasis Android

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Jafar Shadiq, 2017
  12. Pada jurnal yang berjudul “Sistem Informasi Absensi Mahasiswa Di Polytechnic Institute of Cambodia Berbasis Mobile” Pada penelitian ini dalam pembuatan aplikasi menggunakan metode sidik jari, dengan tahap identifikasi kebutuhan, pengembangan sidik jari, perilaku web hosting, perilaku perangkat lunak, pengujian perangkat lunak dan mengimplementasikan ke dalam android. Bermaksud untuk merancang sebuah "Attandance Checking System of the National Polytechnic Institute of Cambodia (Using Android)"

  13. Penelitian yang dilkukan oleh Wardan, I Putu Putrayana,Giriantari, Ia Dwi; Sudarma, Made , 2016
  14. Pada jurnal yang berjudul “Aplikasi Verifikasi Wajah untuk Absensi pada Platform Android dengan Menggunakan Algoritma Fisherface” . Android mobile application with additional security face recognition feature will add to the security of personal privacy of a person's use of telephone / mobile in particular that based on android. Extraction is one of the characteristics of the stages through which the development of biometric facial recognition systems on attendance face recognition applications. This stage aims to extract information from the face image so that it can be used as the unique features of the face in question. In this paper face recognition feature extraction phase is done by using algorithms Fisherface

  15. Penelitian yang dilakukan oleh Endar Suprih Wihidayat, Azis Rahmanto, Afrizal Doewes, 2015
  16. Pada Jurnal yang berjudul “Mobile Positioning Menggunakan Network Identity Sebagai Sistem Absensi Berbasis Mobile Studi Kasus: Universitas Sebelas Maret” Mobile positioning ini dilakukan dengan mengambil identitas jaringan yang tertangkap perangkat mobile, baik berupa cell id maupun mac address

    Model absensi menggunakan mobile positioning ini dilakukan dengan dua kali pencocokan identitas jaringan, yaitu identitas jaringan GSM 2G/3G yang berupa cell id dan identitas jaringan Wifi yang berupa mac address. Cell id dicocokan pertama kali saat karyawan mulai memasuki area UNS sedangkan mac address dicocokkan setelah berhasil mencocokkan cell id. Dan jika dua kondisi pencocokan itu berhasil maka dikatakan berhasil login. Sedangkan untuk logout cukup mencocokan cell id saja. Jika cell id yang dicocokan berbeda, maka dikatakan berhasil logout. Data waktu login dan logout yang telah tersimpan dalam aplikasi selanjutnya akan dikirim dalam bentuk json ke server melalui webservice yang disediakan.

  17. Penelitian yang dilakukan oleh Budiman, 2015
  18. Dalam Jurnal yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Absensi Pegawai Koperasi Saluyu Kabupaten Majalengka”. Penelitian ini dilakukan di koperasi Saluyu Kabupaten. Majalengka berdasarkan kebutuhan mengenai informasi absensi yang mudah dan cepat diakses. Penelitian ini merancang sistem informasi absensi dan penggajian yang berbasis komputer dengan alat bantu barcode. Sistem ini akan mencatat data kehadiran karyawan, sakit, ijin, dan tanpa keterangan. Hasil penelitian membangun aplikasi absensi ini dapat disimpulkan bahwa desain sistem absensi pegawai dapat diaplikasikan. Sistem informasi ini mampu mereduksi kegiatan-kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara manual seperti rekap data, input data dan membuat laporan-laporan. Informasi yang diperoleh dari sistem ini lebih valid dari sistem lama karena semua data telah terintegrasi dalam satu database

  19. Penelitian yang dilakukan oleh Fransiskus Adikara, 2016
  20. Penelitian jurnal yang berjudul “PENGEMBANGAN FUNGSI PENGAJUAN CUTI KARYAWAN PADA SISTEM ABSENSI MOBILE”. Tujuan yang ingin dicapai adalah karyawan dapat mengajukan cuti secara mandiri melalui perangkat mobile-nya yang menggunakan minimal sistem operasi Android 4.x untuk dikombinasikan dengan sistem Absensi berbasis GPS. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan sistem dengan Extreme Programming. Hasil dari sistem absensi yang dikembangkan menunjukkan bahwa telepon pintar berbasis sistem operasi Android dapat digunakan untuk mengajukan cuti karyawan secara mandiri. Keberlanjutan dari sistem ini adalah pengembangan pula fasilitas login sistem yang lebih kredibel contohnya dengan menambahkan fasilitas pemindai data biometrik dari penggunanya

BAB III

PEMBAHASAN

Analisis Organisasi

Gambaran Umum UPTD Puskesmas Sepatan

Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, mempunyai luas wilayah 1.817,58 HA. Terdiri dari perumahan, perkampugan, persawahan, ladang dan sungai dengan ketinggian dari permukaan laut 4-5 meter. Puskesmas Perawatan Sepatan terletak di Kelurahan Sepatan sebelah Utara Kabupaten Tangerang dengan luas wilayah kerja 17,32km2 , Jarak Puskesmas Sepatan dari Ibu Kota Kabupaten Tangerang sekitar 39 km, yang dihubungkan oleh jalan negara, Provinsi dan jalan kabupaten. Puskesmas Sepatan terletak di Kelurahan Sepatan Kecamatan Sepatan dengan  :

  1. Alamat  : Jl. Raya Mauk Km 11. 15520

  2. No Telepon : (021) 59372087

  3. StatusKepemilikan Tanah : Tanah Pemerintah Kabupaten Tangerang

Kecamatan sepatan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

  1. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sepatan Timur

  2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasar Kemis dan Kota Tangerang

  3. Sebelah barat berabatasan dengan Kecamatan Rajeg dan Mauk Jumlah desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sepatan terbagi menjadi 1 kelurahan dan 7 desa

  4. a. Kelurahan Sepatan.

    b. Desa Pondok Jaya.

    c. Desa Karet.

    d. Desa Mekar Jaya.

    e. Desa Pisangan Jaya

    f. Desa Kayu Bongkok

    g. Desa Kayu Agung.

    h. Desa Sarakan

  5. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pakuhaji dan Sukadiri

  6. Jumlah Dusun  : 34 Dusun.

    Jumlah RW/RT  : 42 RW 220 RT.

    Jangkauan Pelayanan Puskesmas Perawatan Sepatan Ke Desa terjauh:

    a. Waktu Tempuh  : 45 Menit.

    b. Alat Transportasi  : Kendaraan roda 2 dan roda 4.

    Jangkauan Puskesmas Perawatan Sepatan ke fasilitas rujukan Rumah Sakit terdekat :

    a. Waktu Tempuh : 45 Menit.

    b. Alat Transoportasi : Kendaraan roda 4.

Sejarah Singkat UPTD Puskesmas Sepatan)

Puskesmas Sepatan dahulu hanya ada satu didaerah sepatan. Puskesmas Sepatan dibantu oleh satu puskesmas pembantu yaitu Puskesmas Kedaung Barat yang menjadi pemekaran sepatan yaitu Sepatan dan Sepatan Timur. Puskesmas ini terletak di kelurahan Sepatan. Puskesmas Sepatan mempunyai wilayah kerja terdiri dari 1 kelurahan yaitu Sepatan.

Visi , Misi dan Tujuan UPTD Puskesmas Sepatan

Visi dari UPTD Puskesmas Sepatan “Puskesmas menuju pelayanan bermutu untuk masyarakat”.

Adapun misi dari UPTD Puskesmas Sepatan adalah sebagai berikut  :

  1. Meningkatkan kualitas dan kinerja SDM Puskesmas Sepatan.

  2. Meningkatkan sarana dan prasana Puskesmas Sepatan.

  3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.

  4. Membangun Semangat Kebersamaan dan Kekeluargaan

Maksud dan Tujuan UPTD Puskesmas Sepatan

Pembangunan kesehatan pada tahun 2014 di wilayah Puskesmas Sepatan menunjukan adanya peningkatan yang baik dari tahun sebelumnya, adanya peningkatan anggaran pembangunan kesehatan juga memberi arah yang lebih menunjang, usaha-usaha dalam meningkatkan pelayanan publik disektor kesehatan mulai dari pelayanan dasar sampai pelayanan rujukan terus mendapat pembenahan.

Kontribusi petugas yang ada di Puskesmas Perawatan Sepatan menunjukan komitmen semakin baik dan bergairah di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan baik pada tingkat administrasi maupun teknis.

Kesadaran masyrakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat menunjukan peningkatan dari waktu ke waktu hal ini yang terus dijaga mengingat penyebaran penyakit yang disebabkan oleh lingkungan dan pola hidup yang tidak sehat masih ssangat dominan, keluhan masyarakat terhadap pelayanan rujukan masih terasa kurang namun secara bertahap permasalahan ini dapat diatasi dengan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia baik medis maupun non medis serta peningkatan secara tekhnis maupun manajemen.

Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Sepatan

Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah organisasi maupun karena untuk menunjukan pola tetap hubungan-hubungan antara fungsi, tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing bagian berbeda-beda dalam suatu organisasi yang merupakan satu keharusan bagi suatu lembaga organisasi.

Struktur organisasi pada UPTD Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang disusun secara bertahap sesuai dengan kondisi dan dengan memperlihatkan efektifitas dan efisiensi pengguna untuk menunjang lancarnya pengelolaan pelayanan Puskesmas dibutuhkan adanya kelompok kerja ini pada dasarnya membantu kepala Puskesmas dalam pelaksanaan tugas, memberikan tugas untuk para pegawai ke arah yang diharapkan berdasarkan ketentuan peraturan yang telah dibuat oleh Menkes dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan pelayanan yang baik, seperti yang terlihat pada gambar struktur organisasi di bawah ini

STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS TANGERANG
Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Sepatan

Wewenang dan Tanggung Jawab

Susunan Organisasi Puskesmas adalah :

  1. Kepala Puskesmas

  2. a. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervisi

    b. Mengadakan koordinasi ditingkat kecamatan

    c. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan ditingkat kecamatan

    d. Sebagai tenaga ahli pendamping camat

    e. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di puskesmas

  3. Kepala Tata Usaha

  4. a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit TU

    b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unit Tata Usaha

    c. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala Puskesmas berhalangan hadir

  5. Keuangan

  6. a. Melakukan perencanaan Keuangan

    b. Merealisasikan Keuangan

    c. Membuat pembukuan/penutupan kas

    d. Mengambil gaji dan dana operasional serta yang berkaitan dengan kesejahteraan pegawai

    e. Mencatan dan Melaporkan data keuangan

    f. Membuat petikan daftar gaji

    g. Menerima setoran dari masing-masing unit pelayanan

    h. Mengkoordinir bendahara-bendahara di Puskesmas

    i. Melakukan setoran perda ke kas daerah

  7. Kepegawaian

  8. a. Membuat laporan kepegawaian (Absensi, bezzeting, DUK, laporan triwulan, tahunan ,dsb.)

    b. Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai oleh atasan langsung

    c. Mendata dan mengarsipkan file pegawai

    d. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat

    e. Mengusulkan tunjangan pegawai (Penyesuaian Fungsional, Baju, Sepatu, dan lain-lain)

    f. Membuat Model C

    g. Merekap Absensi ( Ijin, Cuti, Sakit )

    h. Membuat absensi mahasiswa/siswi yang praktek di Puskesmas

    i. Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM staf puskesmas

    j. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas dengan persetujuan kepala puskesmas

  9. Data dan Informasi

  10. a. Sebagai pusat data dan informasi puskesmas

    b. Mengumpulkan dan mengecek laporan puskesmas sebelum dikirim ke dinas kesehatan

    c. Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi data (tabel,grafik,dll)

    d. Mengidentifikasi masalah program dari hasil visualisasi data dan menyerahkan hasilnya kepada coordinator perencanaan dan penilaian

    e. Bersama-sama team data dan informasi menyusun semua laporan puskesmas (PTP, minilok, laporan tahunan, stratifikasi)

    f. Pencatatan dan pelaporan

    g. Perekapan dan Pelaporan Absensi Harian dan Bulanan Pegawai

  11. Perencanaan

  12. a. Mengkoordinir kegiatan team perencanaan dan penilaian

    b. Menyusun jadwal evaluasi kegiatan puskesmas secara kontinyu

    c. Menyusun laporan hasil evaluasi dan perencanaan untuk selanjutnya diserahkan kepada koordinatir data & informasi serta koordinator program terkait

    d. Mengarsipkan hasil kegiatan

  13. Logistik

  14. a. Menyusun perencanaan dan evaluasi

    b. Penerimaan dan pengeluaran logistik

    c. Pengecekan terhadap keadaan logistik (registrasi barang, KIR, dll)

    d. Pencatatan dan pelaporan

  15. Manajemen Keperawatan

  16. a. Semua Perawat yang berada di lingkungan Puskesmas

    b. Membuat rencana untuk kegiatan perawat

  17. Tim ISO / Tim Audit

  18. a. Menyiapkan data-data dan kelengkapan dokumen puskesmas

    b. Mengecek prasarana puskesmas

    c. Loket

    d. Poli Dewasa

    e. LAB

    f. Apotik

    g. Gudang)

    h. Gizi

  19. Unit Kepala Teknis Fungsional Puskesmas

  20. a. Yankes (Pelayanan Kesehatan)

    b. P2P (Pemberantas Penyakit Menular)

    c. PROMKES (Promosi Kesehatan)

    d. KESGA / BIKOR (Kesehatan Keluarga dan Bidang Koordinasi)

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Dalam sistem absensi pegawai yang berjalan pada Puskesmas Sepatan :

  1. Pegawai datang kepuskesmas sesuai pada jadwal atau Sift yang telah diatur

  2. Pegawai keruangan masing – masing

  3. Pegawai datang kebagian staff tata usaha untuk absen datang

  4. Staff Tata usaha menyiapkan form kehadiran untuk pegawai

  5. Pegawai tanda tangan kehadiran diform yang telah disiapkan oleh staff tata usaha

  6. Staff Tata Usaha merekap absensi tanda tangan para pegawai dan memverifikasi kembali apakah sesuai dengan kehadiran para pegawai

  7. Staff Tata Usaha memberikan hasil rekapan absen para pegawai ke Kepala Puskesmas

  8. Kepala Puskesmas menandatangani laporan absensi pegawai puskesmas sepatan

Analisis Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Absensi Pegawai

Berdasarkan gambar 3.2. case diagram yang berjalan terdapat:

  1. Satu system yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses absensi

  2. Tiga actor yang melakukan kegiatan, yaitu pegawai yang melakukan absen datang dan pulang, petugas absensi yang menyiapkan absensi dan bertugas merekap absensi, pegawai yang bertugas menerima laporan absensi

  3. lima use case, yang biasa dilakukan diantaranya : Datang langsung, mengambil form absen, extension absen datang, absen pulang, verifikasi, laporan kepala puskesmas

Keterangan : Pegawai datang langsung ke Tata Usaha untuk meminta lembar absensi, lalu pegawai mengisi absen datang, kemudian admin Tata Usaha menyiapkan lembara absensi kepada pegawai untuk mengisi absensi pulang. Sesudah itu admin membuat laporan absensi untuk diberikan kepada kepala puskesmas

Analisis sistem Activity Diagram Sistem yang Berjalan

a. Activity diagram absensi datang

Gambar 3.3. Activity Diagram Absensi Datang

Berdasarkan gambar 3.3.Activity Diagram Absensi Datang terdapat :

  1. satu initial node sebagai yang mengawali objek.

  2. Enam action yang menggambarkan eksekusi kegiatan proses absensi datang.

  3. Satu activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk

b. Activity diagram absensi pulang

Gambar 3.4. Activity Diagram Absensi Pulang

Berdasarkan gambar 3.4.Activity Diagram Absensi Pulang terdapat :

  1. Satu initial node sebagai yang mengawali objek.

  2. Enam action yang menggambarkan eksekusi kegiatan proses absensi pulang.

  3. Satu activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk

c. Activity Diagram Laporan Absensi

Gambar 3.5. Activity Diagram Laporan Absensi

Berdasarkan gambar 3.5.Activity Diagram Laporan Absensi terdapat :

  1. Satu initial node sebagai yang mengawali objek.

  2. Enam ActionState yang dimulai dari meminta form absen yang merupakan eksekusi dari suatu aksi dan diakhirin dengan cek laporan.

  3. Satu activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk

Analisis Sistem Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

a. Sequence diagram absensi datang

Gambar 3.6. Sequence Diagram Absensi Datang

Berdasarkan gambar 3.6.Sequence Diagram Absensi Datang terdapat :

  1. Satu LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya : Absen pegawai.

  2. Dua actor yang melakukan kegiatan yaitu pegawai dan petugas admin TU.

  3. Empat message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi –informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan dilakukan oleh actor-actor tersebut

b. Sequence Diagram Absensi Pulang

Gambar 3.7. Sequence Diagram Absensi Pulang

Berdasarkan gambar 3.7.Sequence Diagram Absensi Pulang terdapat :

  1. Satu LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi, yaitu absen pegawai.

  2. Dua actor yang melakukan kegiatan yaitu pegawai dan petuga Admin TU.

  3. Empat message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi –informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan dilakukan oleh actor-actor tersebut

c. Sequence Diagram Laporan Absensi

Gambar 3.8. Sequence Diagram Laporan Absensi

Berdasarkan gambar 3.8.Sequence Diagram Laporan Absensi terdapat :

  1. Satu LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi, yaitu laporan absensi.

  2. Dua actor yang melakukan kegiatan yaitu petugas absensi dan kepala puskesmas.

  3. Lima message, diantaranya membuat laporan absensi, memberikan memberikan laporan absensi, cek laporan absensi, acc laporan absensi, menerima laporan yang sudah di acc

Analisis Sistem Berjalan

Analisis SWOT

Tabel 3.1 Analisa S.W.O.T

Analisis Matriks SWOT

Tabel 3.2 Analisis Matriks S.W.O.T

Metode Analisis Berdasarkan Sistem yang Berjalan

Analisis Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data absensi di dapat ketika semua pegawai telah terdaftar di bagian tata usaha Puskesmas.

Nama Masukan  : Formulir absensi

Fungsi  : Sebagai bukti absensi pegawai

Sumber  : Petugas absensi

Media  : Kertas

Distribusi  : Petugas absensi ke pegawai

Frekuensi  : Setiap ada pegawai yang ingin absen

Keterangan  : Berisi daftar hadir

Analisis Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Ketika pegawai datang, maka langsung ke bagian absensi untuk menandatangani kertas absensi harian yang sudah disediakan.Petugas absensi merangkum absensi mulai dari hari pertama hingga hari keenam selama seminggu untuk dibuatkan laporan absensi mingguan dan bulanan.

Nama Proses : Absensi

Masukan : Form_absensi

Keluaran : Daftar hadir

Ringkasan proses : Proses ini menginput data pegawai dari form absensi

Analisis Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap. Meliputi  :

  1. Laporan absensi harian

  2. Berupa kertas absensi yang berisi daftar hadir pegawai yang bekerja pada Puskesmas tersebut

  3. Laporan absensi mingguan

  4. Rekapan kertas absensi yang dikumpulkan selama satu minggu, hingga dapat diketahui jumlah pegawai yang hadir dan tidak hadir

  5. Laporan absensi bulanan

  6. Rekapan kertas absensi yang dikumpulkan selama satu minggu, hingga dapat diketahui jumlah pegawai yang hadir dan tidak hadir

    Nama Keluaran : Daftar hadir

    Fungsi : Sebagai tanda bukti absensi

    Media : Kertas

    Distribusi : 1 Lembar untuk petugas absensi

    Frekuensi : Setiap absensi

    Deskripsi : Sebagai tanda bukti absen


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

  2. a. Processor Pentium IV

    b. Memori(RAM) 4GB

    c. Hardisk 320GB

    d. Monitor 19”

    e. Printer

  3. Spesifikasi Software

  4. a. WindowsXP Profesional

    b. Microsoft Office 2007

  5. Hak Akses (Brainware)

  6. a. Admin Tata Usaha

    b. Kepala Puskesmas

Permasalahan yang dihadapi

Analisa Masalah

Masalah yang terjadi adalah system absensi yang berjalan saat ini, masih menggunakan lembaran kertas sebagai dokumen utuk absen, izi dan cuti sehingga proses pencarian data memakan waktu yang cukup lama dan resiko duplikat data dan data hilang dapat terjadi.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan masalah yang ada pada sistem berjalan maka diberikan solusi pemecahan masalah yang sekiranya dapat membantu dan berguna untuk UPTD Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang. Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan penulis antara lain :

  1. Mengubah sistem yang sedang berjalan menjadi sistem absen berbasis Android dan terkomputerisasi.

  2. Sistem baru yang dapat berjalan dengan secara optimal yang dapat memberikan kemudahan kepada pegawai dalam absen masuk secara cepat dan tepat waktu tanpa harus menulis absen diform absen.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory  : Penting/wajib ada

D = Desirable  : Tidak terlalu penting/boleh dihilangkan

I = Inessential  : Tidak mutlak ada/ bukan bagian dari sistem

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T (Technical), berarti bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan

  2. O (Operational), berarti bagaimana tata cara/oprasi penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan

  3. E (Economy), berarti berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem

Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu LMH (Low, Middle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:

  1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan

  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan

  3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Adapun perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) diagram dengan menggunakan aplikasi software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition, sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan XAMPP. UML yang akan dibuat menggunakan antara lain

  1. Use Case Diagram

  2. Activity Diagram

  3. Sequence Diagram

  4. Class Diagram

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin

  2. a. Menambahkan user pegawai login

    b. Menampilkan home

    c. Melakukan perubahan dan hapus data pegawai

    d. Merekap data absensi pegawai

    e. Mencetak hasil laporan absensi pegawai

    f. Logout

  3. Pegawai

  4. a. Masuk ke menu utama

    b. Memasukan nama pegawai

    c. Melakukan absen ketika datang

    d. Melakukan absen ketika pulang

Diagram Sistem Usulan

Use Case Diagram Sistem Usulan

Prosedur sistem yang diusulkan akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar mudah dibaca dan dipahami:

  1. Use Case Diagram Sistem Absensi Online

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Absensi Online

Berdasarkan use case diagram Gambar 4.1 terdapat:

a. Satu System, yaitu Sistem Absensi Online

b. Dua actor yang melakukan kegiatan dalam sistem yaitu Admin TU dan Pegawai

c. Empat Belas use case yang dilakukan oleh actor di antaranya : login, verifikasi login, menu utama, data pegawai, data absensi, laporan, detail absensi, rekap absensi, data pegawai, data absensi, menu absensi,absen datang, absen pulang dan logout

d. Satu include yang terdapat dalam sistem, di antaranya : verifikasi login

e. Tujuh Eksten yang terdapat dalam sistem, di antaranya : data pegawai, data absensi, laporan, detail absensi, rekap absensi, absen datang, dan absen pulang

Activity Diagram Sistem Usulan

  1. Activity Diagram Admin

Gambar 4.2 Activity Diagram Admin

Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram Admin yang diusulkan terdapat:

a. Satu Initial Node sebagai objek yang diawali

b. Satu decision node

c. Sebelas Action yang dilakukan oleh actor

d. Dua fork node

e. Satu join node

f. Satu Final State sebagai objek yang diakhiri

Activity Diagram Pegawai

Gambar 4.3 Activity Diagram pegawai

Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram pegawai yang diusulkan terdapat :

a. Satu Initial Node sebagai objek yang diawali

b. Empat Action yang dilakukan oleh actor

c. Satu Final State sebagai objek yang diakhiri

Sequence Diagram Sistem Usulan

  1. Sequence Diagram Admin

Gambar 4.4 Sequence Diagram Admin

Berdasarkan gambar 4.4 sequence diagram Admin yang diusulkan terdapat :

a. Satu Actor , yaitu admin

b. Enam Lifeline, yaitu : login, home, data absensi, rekap dan logout

c. Dua Belas Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut

d. Dua Self Messages yang merepresentasikan pemanggilan operasi yang recursif atau pemanggilan metode yang dimiliki oleh object itu sendiri

Sequence Diagram pegawai

Gambar 4.5 Sequence Diagram Pegawai

Berdasarkan gambar 4.5 sequence diagram Pegawai yang diusulkan terdapat :

a. Satu Actor, , yaitu Pegawai

b. Dua Lifeline, yaitu : menu absen dan absen

c. Enam Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut

Class Diagram Sistem Usulan

  1. Class Diagram Absensi Pegawai

Gambar 4.6 Class Diagram Absensi Pegawai

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Diusulan

Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Normalisasi terdiri dari proses Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), sampai kebentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini :

  1. Unnormalized

  2. Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan di rekap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya

    Unnormal Form

    Tabel 4.2. Unnormalized
  3. First Normal Form (1NF)

  4. First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan. Bentuk 1NF dijabarkan pada

    Tabel 4.3 Unnormalized
    Tabel 4.4 Normalized
  5. Second Normal Form (2NF)

  6. Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari tabel

    Tabel 4.5 Normal ke 1

    Normal ke 2

    Relasi (dependensi Fungsional)

    NIP {Nama, Jenis Kelamin}

    {NIP} Bagian

    Tabel 4.6 Normal ke 2
    Tabel 4.7 Normal ke 2
  7. Third Normal Form (3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari tabel, yaitu :

Tabel 4.8 Normal ke 2
Tabel 4.9 Normal ke 3

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Tabel absensi

  2. Nama File  : absensi

    Media : Hardisk

    Primary Key : id_absensi

    Panjang Record : 32

    Tabel 4.10 Absen
  3. Tabel pegawai

  4. Nama File : pegawai

    Media : Hardisk

    Primary Key : nip

    Panjang Record : 275

    Tabel 4.11 pegawai
  5. Tabel Bagian

  6. Nama File : bagian

    Media : Hardisk

    Primary Key : ID_bagian

    Panjang Record : 29

    Tabel 4.12 Bagian
  7. Tabel user

  8. Nama File : user

    Media : Hardisk

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 117

    Tabel 4.13 user
  9. Tabel jabatan

  10. Nama File : jabatan

    Media : Hardisk

    Primary Key : ID_jabatan

    Panjang Record : 24

    Tabel 4.14 jabatan
  11. Tabel kode jabatan

  12. Nama File : kode jabatan

    Media : Hardisk

    Primary Key : kode_jabatan

    Panjang Record : 24

Tabel 4.15 kode_jabatan

Rancangan Prototype

Halaman Login

Gambar 4.6 Halaman Login

Pada halaman login ini, user dapat untuk masuk ke halaman absensi dengan memasukan username dan password

Halaman Home

Gambar 4.6 Halaman Login

Pada halaman login ini, user dapat untuk masuk ke halaman absensi dengan memasukan username dan password

Halaman Home

Gambar 4.7 Halaman Home

Halaman Home ini, terdapat beberapa menu pilihan yang disediakan pada aplikasi android antara lain : menu absen, profile, exit dan logout.

Adapun fungsi dari masing-masing menu adalah sebagai berikut  :

  1. Menu Absen : untuk user melakukan proses absensi

  2. Menu Profile : untuk menampilkan informasi tentang puskesmas sepatan

  3. Menu Exit : untuk keluar dari aplikasi

  4. Menu Logout : untuk keluar dari menu Home dan menampilkan menu Login kembali

Halaman Absen

Gambar 4.8 Halaman Absen

Pada halam absena ini ,user memilih waktu absen dengan jam yg telah ditentukan

Halaman Profile

Pada halaman profile terdapat dua informasi yaitu halaman informasi visi dan misi puskesmas sepatan dan halaman gambar gedung puskesmas

Gambar 4.9 Halaman Profile Puskesmas

Halaman Login Admin

Gambar 5.0 Halaman Login

Halaman login yang digunakan admin untuk masuk ke menu utama web base

Halaman Data pegawai

Gambar 5.1 Halaman Data Karyawan

Pada halaman data karyawan, admin dapat menambah, mengedit, menghapus, dan melihat data karyawan yang ada

Halaman Data Absen

Gambar 5.2 Halaman Data Absen

Pada halaman data absensi pegawai, admin hanya dapat melihat data absen karyawan

Evaluasi Prototype

Setelah rancangan prototype selesai dibuat, maka dilakukan evaluasi untuk memenuhi kriteria program yang akan dibuat. Dalam smartphone, ada kesalahan dalam penempatan login karena akan berakibat mempersulit pegawai dalam absen karena pegawai harus login terlebih dahulu agar bisa absen

Rancangan Program

Tampilan Program Android

  1. Halaman Splash Screen

  2. Gambar 5.3 Halaman Splash Screen
  3. Halaman Login

  4. Gambar 5.4 Halaman Login

    Halaman login digunakan untuk melakukan proses verifikasi pengguna yang terdaftar dan berhak untuk melakukan proses berikutnya yaitu absen.

  5. Halaman Home

  6. Gambar 5.6 Halaman Home

    Pada halaman Home ini, terdapat beberapa menu pilihan yang disediakan pada aplikasi android antara lain : menu absen, profile, exit dan logout.

    Adapun fungsi dari masing-masing menu adalah sebagai berikut.

    1. Menu Absen : untuk user melakukan proses absensi

    2. Menu Profile : untuk menampilkan informasi tentang puskesmas sepatan

    3. Menu Exit : untuk keluar dari aplikasi

    4. Menu Logout : untuk keluar dari menu Home dan menampilkan menu Login kembali

  7. Halaman Absen

Gambar 5.7 Halaman Absen

Pada halaman ini user melakukan absensi masuk kerja dan untuk melakukan absensi pulang sesuai jam kerja yang telah ditentukan.

Tampilan Web Admin

`
  1. Login

  2. Gambar 5.8 Login Webbase

    K Halaman login digunakan oleh admin untuk masuk ke menu utama

  3. Halaman Data Pegawai

  4. Gambar 5.9 Halaman Data Pegawai

    Halaman data pegawai digunakan oleh admin untuk menambah, mengedit, menghapus, dan melihat data karyawan

  5. Halaman Absensi

Gambar 6.0 Halaman Absensi

Halaman data absensi pegawai digunakan admin untuk melihat absen karyawan yang hadir maupun pulang .

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Adapun Spesifikasi kebutuhannya adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i3 CPU 2.00 GHz (4CPUs)

  2. RAM : DDR3 4 GB

  3. Harddisk : 500 GB

  4. Monitor : LG 14 inch

  5. Smartphone : Android versi 3.0 (Gingerberad)

Software yang Digunakan

Perangkat lunak yang digunakan merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar sistem dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Windows 7 Pro 64 bit

  2. XAMPP

  3. BasicB4Android

  4. Visual Paradigm For UML 6,4

  5. Browser ( Google Chrome / Mozilla Firefox)

Hak Akses

Hak akses untuk dapat mengoperasikan atau mengolah data absensi dapat dilakukan oleh :

  1. Admin : Analyst KSA

  2. Pegawai

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box Testing. Metode ini merupakan pengujian program terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program yang bertujuan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari program tersebut.

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box Testing. Metode ini merupakan pengujian program terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program yang bertujuan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Berikut metode testing dengan menggunakan metode black box  :

  1. Smartphone

  2. Web Admin

Evaluasi Sistem

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing untuk absen pegawai menggunakan smartphone android. Akses Login dengan tidak terkoneksi jaringan lokal puskesmas, sistem menolak untuk menampilkan form login . web admin yang dijalankan oleh admin dengan cara masuk dengan login admin dan dilihat masuk ke program atau tidak. Jika tidak masuk ke dalam program maka terdapat kesalahan pada memasukan username atau password, karena kesalahan pada login akan ditampilkan dalam bentuk pesan. Begitu pula pengujian terhadap login pegawai.

Time Schedule

Time schedule merupakan hal-hal yang menjelaskan tentang perencanaan proses implementasi. Pada tahap ini, rencana implementasi sangat berguna dalam menentukan proses pelaksanaan langkah-langkah kegiatan implementasi. Adapun langkah-langkah time schedule ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.16 Schedule Time

Estimasi Biaya

Tabel 4.17 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini sudah efektif namun masih menggunakan form absensi manual yang membuat kurang efisien untuk pegawai dalam melakukan absensi masuk dan pulang saat ini.

  2. Untuk saat ini UPTD Puskesmas Sepatan untuk sistem absensinya masih menggunakan form manual dan pegawai harus meminta form absen kepada admin untuk melakukan absen masuk dan absen pulang, aktifitas tersebut mengurangi efisiensi pegawai untuk memulai pekerjaannya.

  3. Dalam sistem aplikasi ini user atau pegawai cukup membuka aplikasi Absensi Puskesmas di Android dengan mudah dalam melakukan absensi masuk dan pulang tanpa harus meminta form absensi kepada admin. Cukup dengan menekan tombol absen masuk diruangan masing-masing maka absen masuk sudah muncul sesuai dengan jam masuk pegawai yang telah ditentukan.

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

  1. Setelah sistem dapat diimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru, agar kekukarangan pada sistem ini dapat diperbaiki dan tetap sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang tumbuh pesat dan semakin canggih. Sehingga aplikasi Absensi pegawai berbasis Android ini dapat dikembangkan lagi guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam penggunaannya.

  2. Sistem aplikasi absensi pegawai ini dapat dikembangkan lagi untuk laporan tidak masuk atau izin.

  3. Perlu adanya evaluasi secara berkala untuk aplikasi Absensi pegawai berbasis Android ini untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Rosda
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Andi
  3. Nasution, Ruslan Efendi. 2012.” Implementation Sms Gateway In The Development Web Based Information System Schedule Seminar Thesis”. Lampung: Unila
  4. Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka
  5. Murad, dkk. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT
  6. Eka Pratama, I Putu Agus. 2013. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika
  7. 7,0 7,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: BumiAksara
  8. Indrajani,S.Kom.,MM. 2011. Perancangan Basis Data dalam All In One. Jakarta: Elex MediaKomputindo
  9. Hartono, Bambang, Dr. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: RinekeCipta
  10. Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  11. 11,0 11,1 11,2 Yakub.2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: GrahaIlmu
  12. Henderi, dkk. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatcs”. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011
  13. 13,0 13,1 13,2 Wahana Komputer.2010. Shortcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi
  14. Sutabri. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi
  15. Fransiskus Adikara , 2106 “PENGEMBANGAN FUNGSI PENGAJUAN CUTI KARYAWAN PADA SISTEM ABSENSI MOBILE” Jurnal SISFO : Inspirasi Profesional Sistem Informasi Volume: Vol 6 No 1
  16. 16,0 16,1 Widodo. 2011. Pemodelan Sistem Berorientasi Obyek Dengan UML. Yogyakarta: Grahailmu
  17. 17,0 17,1 17,2 Nugroho, Adi. 2010. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung: Informatika
  18. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Languege). Yogyakarta: GrahaIlmu
  19. 19,0 19,1 Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  20. Risza, Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius
  21. Henderi, dkk. 2011. “Perencanaan Strategi SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E-Government”. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5,No.1-September 2011
  22. Saputra, Agus. 2012. Membuat Aplikasi Absensi Dan Kuisioner Untuk Panduan Skripsi. Jakarta : PT.Elex media koputindo
  23. 23,0 23,1 Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom
  24. 24,0 24,1 Anhar. 2010. PHP & MySql Secara Otodidak. Jakarta: PT Trans Media
  25. Kurniawan, Rulianto. 2010. Pengertian PHP. Yogyakarta: Graha Ilmu
  26. 26,0 26,1 Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika
  27. Puspitasari A, Heni. 2011. Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL. Jakarta: Skripta
  28. 28,0 28,1 Kartini, dkk. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnas teknomedia) 2013. STMIK AMIKOM, 19 Januari 2013
  29. Nazruddin, Safaat H. 2011.”Android (Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan tablet PCBerbasis Android)”. Bandung: Informatika
  30. Hermawan, S. Stephanus.2011. Mudah Membuat Aplikasi Android.Yogyakarta :Andi Offset
  31. Tim Ems. 2014. Teori dan Praktik PHP-MySQL. Jakarta: Elex Media Komputindo
  32. Nidhra, Srinivas and Dondeti, Jagruthi. 2012.” Black Box and White Box Testing Techniques – a Literature Review”. University of Louisiana at Lafayette, USA International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol.2, No.2,June2012
  33. Budiman, Agustiar.2012. “Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”.Makalah, halaman: 4
  34. Pressman, R.S. (2010), Software Engineering : a practitioner’s approach, McGraw-Hill, New York, 68
  35. 35,0 35,1 35,2 35,3 35,4 Suryo Guritno, dkk. 2010. “Teory and Application of IT Research”. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT (2011:197)
  36. Oleh Sholeh, dkk. 2013. “Metode Peninjauan Dashboard dari Business Intelligence untuk Membuat Keputusan Lebih Baik”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnas teknomedia). STMIK AMIKOM, 19 Januari 2013

LAMPIRAN

Contributors

Muhamad Iqbal Putra