SI1211471710: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
 
Baris 2.563: Baris 2.563:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Lampiran A.18 : Formulir Final Persentasi</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Lampiran A.18 : Formulir Final Persentasi</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Lampiran A.19 : Form pengantian judul ta/skripsi</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Lampiran A.19 : Form pengantian judul ta/skripsi</li></ol>
 +
 +
 +
[[category : Skripsi 2016/2017]]
 +
[[category : Lock]]

Revisi terkini pada 5 Maret 2017 03.24

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAP ABSENSI GURU

BERBASIS WEB PADA SMK YAPINKTEK

KOTA TANGERANG


LAPORAN SKRIPSI


jpg


OLEH :

NAMA : Mega Cut Ryana

NIM : 1211471710


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAP ABSENSI GURU

BERBASIS WEB PADA SMK YAPINKTEK

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211471710
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAP ABSENSI GURU

BERBASIS WEB PADA SMK YAPINKTEK KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211471710
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
   
(Dr dadan ramdhani, SE,M.Si,Akt,CA)
NID : ----
   
NID : ----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAP ABSENSI

GURU BERBASIS WEB PADA SMK YAPINKTEK KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211471710
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1211471710
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1211471710

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya efisiensi rekap absensi guru di sekolah, khususnya di SMK Yapinktek Kota Tangerang. Hal ini terlihat dari hasil observasi dan wawancara yang menunjukkan bahwa sistem rekap absensi guru di SMK Yapintek Kota Tangerang masih menggunakan bersifat manual, prosesnya yaitu mengisi absensi dengan tanda tangan guru di kertas lalu staf tata usaha menginput data absensi guru tersebut satu persatu ke dalam tabel di file Microsoft Excel kemudian staf tata usaha membuat laporan rekap absensi di setiap bulannya. Proses ini tidak efisien karena membutuhkan waktu yang lama sehingga perlu untuk dicarikan solusi penyelesaiannya. Efisiensi dalam penellitian ini terkait dengan proses pencatatan absensi guru dan proses pencarian atau pembuatan data absensi yang diperlukan, seperti data guru, absensi kehadiran guru (masuk dan keluar sekolah) serta pembuatan data izin/cuti guru. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alternatif penyelesaian untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni sistem rekap absensi guru yang cepat dan efisien. Sistem rekap absensi guru yang memudahkan penggunanya untuk mencari informasi absensi yang dibutuhkan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, yaitu dengan membuat program sistem rekap absensi guru berbasis web. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) dengan beberapa bagiannya yaitu kekuatan (Strength), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats). Sistem rekap absensi guru yang dibuat menggunakan rancangan sistem UML (Unified Modeling Language). Hasil penelitian ini yaitu berupa sistem rekap absensi guru berbasis web yang memudahkan penggunanya yaitu staf tata usaha, untuk mencari informasi absensi yang dibutuhkan dengan cepat dan efisien.

Kata kunci: Absensi, SWOT, UML

ABSTRACT

This research is motivated by the lack of efficiency recap attendance of teachers in schools, especially in Yapinktek SMK Kota Tangerang. This is evident from the results of observations and interviews show that the system recap attendance of teachers in vocational Yapintek Tangerang City still use manual, the process that fills attendance with signatures of teachers in the paper and administrative staff enter the data absenteeism of teachers one by one into a table in Microsoft Excel file then administrative staff make attendance recap report every month. This process is inefficient because it takes a long time so it is necessary to look for solutions completion. Efficiency in this penellitian associated with the process of recording the attendance of teachers and the search process or manufacture the required attendance data, such as teacher data, the presence of teacher absenteeism (in and out of school) as well as the license data generation / off teachers. Therefore, we need a workaround to overcome these problems, the system recap teacher absenteeism is fast and efficient. Teacher absenteeism recap system that allows users to find the information required attendance. Therefore, this study aims to solve these problems, namely to create a system program recap web-based teacher absenteeism. The method used in this research is the method of SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) with some of its parts, namely strength (Strength), weaknesses (Weaknesses), opportunities (Opportunities) and threats (Threats). Teacher absenteeism recap systems are made using the system design UML (Unified Modeling Language). The results of this study in the form of recap system is web-based teacher absenteeism that allows users ie administrative staff, to seek the required attendance information quickly and efficiently.

Keywords: Attendance, SWOT, UML

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadiran allah swt yang telah mencurahkan nikmat hidup dan sehat walafiat serta senantiasa melimpahkan hidayahnya,sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi ini dengan baik. dimana tugas ini dibuat dan disajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah perancangan system informasi rekap absensi guru berbasis web pada smk yapinktek kota tangerang.

Penulis menyadari bahwa laporan Skipsi ini belum merupakan karya ilmiah yang belum sempurna, Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal tersebut disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis masih terbatas.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih secara tulus dan ikhlas, khususnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt., M.Kom, Selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Program Strata Satu(S1) dan Selaku Dosen Pembimbing I.
  4. Bapak Dr. Dadan Ramdhani, SE,M.Si,Akt, CA. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu,tenaga dan pikiranya untuk memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada penulis
  5. Bapak dan ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  6. Bapak Sukarna Madia,S.Si Selaku Kepala sekolah SMK YAPINKTEK yang telah mendukung, memberikan izin,bantuan, dan masukan dalam hal pengumpulan data dan informasi terkait penelitian ini
  7. Bapak robby ,S.Kom selaku stakeholder SMK YAPINKTEK
  8. Bapak Haerudin ,S.Kom selaku kesiswaan, hetty maharani dan mery sugianti SMK YAPINKTEK yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi
  9. Seluruh Staff Guru MI,MTS DAN SMK YAPINKTEK yang telah membantu dalam segala hal tentang sekolah
  10. Kedua orang tua yang senantiasa selalu memberikan semangat,inspirasi dan dukungan moril,material serta doa untuk keberhasilan penulis

Sebagai insan yang penuh dengan kesalahan penulis menyadari bahwa penyusunan laporan Skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca, sehingga dimasa yang akan mendatang dapat memperbaikinya.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Januari 2017
Mega Cut Ryana

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.Kepala Sekolah

Tabel 3.2.IdentifikasiVaribael7P

Tabel 3.3.Matrik SWOT

Tabel 3.4.ElisitasiTahap I

Tabel 3.5.ELisitasiTahap II

Tabel 3.6.ElisitasiTahap III

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 PerbedaanProsedurAntaraSistemBerjalandanSistemUsulan

Tabel 4.2.Tabel Guru

Tabel 4.3 TabelLogin

Tabel 4.4 TabelAbsenDatang

Tabel 4.5 TabelAbsenPulang

Tabel 4.6 TabelIzin

Tabel 4.7 TabelJumlah Guru

Tabel 4.8 TabelCuti

Tabel 4.9 Black Box Menu Utama

Tabel 4.10 Black Box Menu Loign Guru

Tabel 4.11 Black Box Menu Form Cuti

Tabel 4.12 Tabel Schedule

Tabel 4.13 TabelEstimasiBiaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pada SMK YAPINKTEK

Gambar 3.2 Use Case Diagram Absensi Guru

Gabar 3.3 Sequence Diagram Guru

Gambar 3.4 Activuty Diagram Guru Piket

Gambar 3.5 Activity Diagram Tata Usaha

Gambar 3.6 Activity diagram Adm Tata Usaha

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan komputer merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat dalam meningkatkan kinerja pada suatu sekolah. Prestasi organisasi akan ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia tersebut. Pada organisasi-organisasi bisnis, daya saing hanya akan dapat dipertahankan oleh sekolah yang padat informasi dan memiliki kepala sekolah yang andal yang mampu membuat keputusan secara tepat dari informasi yang di dapat. Modal yang terpenting dari seorang kepala sekolah adalah kemampuan untuk menganalisis situasi dan kondisi secara cepat serta kemampuan untuk menghasilkan informasi yang akurat untuk dapat membuat keputusan.

Komputer mampu memegang peranan penting yang sebagai alat bantu dalam mengolah data serta dapat memecahkan masalah yang kecil sampai dengan masalah yang sangat kompleks sekalipun. Penggunaan komputer dapat dilengkapi dengan program aplikasi agar dapat memberikan hasil yang berkualitas. Dengan demikian penangan sistem secara terkomputerisasi pada instansi sekolah sangatlah cepat, salah satunya yaitu untuk penanganan masalah sistem rekapitulasi absensi guru.

Rekapitulasi adalah suatu kegiatan meringkaskan data sehingga menjadi lebih berguna bentuk, susunan, sifat atau isinya dengan bantuan tenaga tangan atau bantuan suatu peralatan dan mengikuti rangkaian langkah, rumus, atau pola tertentu. Amalia (2014) berpendapat bahwa “Absensi adalah informasi yang berisi jumlah kehadiran yang dilakukan setiap hari pada jam kerja. Pendataan absensi guru dan pegawai adalah salah satu faktor utama dalam mengolah sumber daya manusia (SDM)”. Informasi yang mendalam mengenai kehadiran guru dan pegawai, yang dapat memperlihatan prestasi kerja seseorang dan kemajuan sekolah.

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada kepala SMK Yapinktek Kota Tangerang, diperoleh permasalahan mengenai sistem rekap absensi guru yang belum efektif dan efisien dalam pembuatan dan penggunaannya. Beliau mengatakan bahwa untuk membuat absensi guru dengan cara manual sangat merepotkan karena harus menginput data satu persatu ke dalam tabel di file Microsoft Excel. Setelah itu, jika kepala sekolah atau stakeholder lain yang ingin mencari informasi mengenai data absensi salah satu guru atau semua guru maka harus mencari secara manual juga. Hal ini menjadi masalah ketika informasi yang dibutuhkan memerlukan waktu yang cepat dan akurat. Sehingga diperlukan suatu sistem informasi yang bisa menyelesaikan rekap absensi guru tersebut dengan cepat dan akurat

Berdasarkan Fenomena di atas, penelitian skirpsi ini mengambil judul“Perancangan Sistem Informasi Rekap Absensi Guru Berbasis Web Pada SMK Yapinktek Kota Tangerang".

Perumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut  :

  1. Bagaimanakah sistem rekap absensi guru yang digunakan SMK Yapinktek Kota Tangerang selama ini?
  2. Apa terdapat kesulitan dalam melihat perbedaan absensi yang baik dan tidak dalam rekap absensi guru?
  3. Bagaimana jika diterapkan sistem informasi rekap absensi guru di SMK Yapintek Jatiuwung Kota Tangerang?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dilakukan meliputi analisis dan perancangan atas sistem informasi rekap absensi guru yang dibatasi cakupannya, meliputi.

  1. Sistem informasi absensi yang digunakan oleh pihak sekolah yaitu kepala sekolah, tata usaha dan guru piket
  2. Sistem yang diteliti yaitu data guru, absensi kehadiran guru (masuk dan keluar sekolah) dan pembuatan data izin/cuti guru

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui dan menganalisis kualitas sistem rekap absensi guru di SMK Yapinktek Kota Tangerang
  2. Untuk mengetahui dan menganalisis kekurangan-kekurangan sistem yang berjalan secara manual pada proses rekap absensi guru pada SMK Yapintek
  3. Untuk membantu admin dalam memantau kehadiran (kerajinan) guru secara terbuka

Manfaat Penelitian

  1. Memperbaiki kualitas proses maupun hasil pembelajaran. Lazimnya, proses yang berkualitas akan mengantarkan guru pada hasil yang berkualitas pula
  2. Bagi peneliti akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang baru untuk memperluas wawasan dalam bidang ilmu pengetahuan teknologi yang diterapkan dalam kehidupan nyata seperti dalam perkuliahan ataupun di lingkungan rumah sistem yang telah ada agar dapat lebih baik lagi dalam pengaplikasiannya
  3. Dapat mengetahui situasi dan kondisi pada suatu sistem informasi yang memberikan ide-ide kepada kepala sekolah yang terkait dalam usulan sistem terkomputerisasi yang akan dibuat, khususnya pada pengolahan sistem rekap absensi guru

Metodelogi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data penulis melakukan beberapa metode:

  1. Peninjauan (Observasi)
  2. Penulis mengamati secara langsung pada objek yang akan dijadikan bahan penulisan sehingga memperoleh gambaran dan pedoman penyusunan sistem pada SMK Yapinktek dalam bidang pendidikan dengan cara melakukan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang di teliti.

  3. Metode wawancara (Interview)
  4. Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab langsung dengan narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan. Proses tanya jawab ini dilakukan dengan Kepala Sekolah dan Wakil Kurikulum SMK Yapinktek Tangerang yaitu Bapak Sukarna Madia, S.Si dan Hetty Maharani

  5. Metode studi pustaka (Library Research)</li

    Penulis melakukan penelitian keperpustakaan dengan tujuan agar memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber-sumber literatur seperti buku, kliping, hasil seminar, artikel yang berhubungan dengan absensi, jurnal dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan penelitian

Metode Perancangan

Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti: perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Didalam tahapan ini juga dapat dilakakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengindentifikasi kendala-kendala sistem dan studi kelayakan.

Metode Analisa

  1. Metode analisa yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisa SWOT dengan berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisis SWOT yaitu metode yang digunakan untuk melakukan atau melihat suatu kondisi pada SMK Yapinktek Kota Tangerang baik secara internal maupun secara eksternal, sehingga dapat membuat terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien
  2. Peninjauan (Observasi)
  3. Metode analisa perancangan program setelah proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik. Dalam metode perancangan sistem penulis menggunakan program visual paradigm for UML 10.2, enterprise edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis ”oo” (object orientied) melalui tahapan: Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram, serta menggunakan tool UML (Unified Modeling Language) yang dilakukan pada 4 (empat) tahapan yaitu:

1. survei terhadap sistem yang berjalan

2. Analisa terhadap temuan survey

3. identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan sebuah alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu: 1) mencakup semua kebutuhan sistem, 2) melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential), 3) TOE (Technical, Operational, dan Economic), dan 4) final

4. Identifikasi persyaratan system yaitu hasil analisa kemudian dibuat sebagai laporan untuk masuk dalam perancangan sebuah data sistem yang diusulkan

MetodePerancangan Sistem

  1. Rancangan Model
  2. Penulis membuat rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML 10.2.

  3. Bahasa Pemrograman
  4. Sistem pembuatan program dibuat menggunakan program YII.

  5. Editor
  6. Untuk pembuatan aplikasi penulis membuat dengan tool Notepad++.

  7. Design
  8. Untuk desain penulis menggunakan tool Themes Bootstrap.

  9. Database
  10. Database yang digunakan untuk membuat program yaitu aplikasi Xampp 1.6.8 yang mencakup apache, php, mysql.

  11. Browser

Untuk browser penulis menggunakan chromium.

MetodePrototipe

Prototype merupakan aplikasi software yang digunakan untuk membuat desain pada pembuatan program, sehingga dengan mudah merancang software yang akan dibuat oleh para pengembang. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Prototype karena desain Protoyping ini dibangun untuk memberikan gambaran tampilan akhir sehingga dengan jelas pengguna memiliki suatu gambaran awal atau dasar tentang program tersebut. Proses prototype akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya..

Metode Pengujian

Penelitian ini menggunakan metode pengujian yang akan digunakan yaitu blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syaraf-syaraf fungsi program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi kesalahan atau kehilangan, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur datanya atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Studi Pustaka

Metode ini melakukan proses studi pustaka dengan melihat referensi pendukung dengan dokumen-dokumen yang diperlukan. Menganalisa data yang didapatkan berupa dokumen yang digunakan dalam proses dan mengolah sebuah data untuk menjadi data yang lebih akurat sebagai sumber informasi yang cepat dan tepat. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang akan datang jika terdapat permasalahan yang sama.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penyusunam laporan penelitian ini menjadi lebih mudah dan baik, maka penulis mengelompokkan materi penyusunan laporan penelitian ini menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab satu berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian yang digunakan serta sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab dua mejelaskan tentang pengertian-pengertian mengenai ilmu yang berkaitan dengan teori-teori pendukung analisa dan teori-teori lainnya yang digunakan untuk mendukung penelitian yang berhubungan dengan teori-teori yang digunakan. Dalam penulisan laporan penelitian ini meliputi teori umum dan teori khusus. Teori umum yaitu konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar data dan informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisa sistem informasi, konsep dasar analisa SWOT, konsep dasar perancangan sistem informasi. Sedangkan teori khusus yaitu konsep dasar absensi, konsep dasar guru, konsep dasar UML, konsep dasar HIPO, konsep dasar testing, konsep dasar database dan MySQL, konsep dasar dreamwaver, konsep dasar internet, elisitasi serta teori tentang literature review, dan konsep dasar lainnya.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab tiga akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai SMK Yapinktek Kota Tangerang yang menjadi objek penelitian dan penulisan laporan ini. Bab ini menjelaskan sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab pada SMK Yapinktek Kota Tangerang, tata laksana sistem yang berjalan meliputi prosedur dan rancangan sistem yang berjalan, analisa sistem yang meliputi metode analisa sistem, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, serta konfigurasi sistem yang sedang berjalan terdiri dari hardware, software. Membahas juga tentang masalah yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah yang dihadapi dan user requirement yang berisi tabel elisitasi tahap 1, tahap 2, tahap 3, dan final

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab empat akan menjelaskan mengenai sistem yang akan diusulkan menggunakan metode UML yang terdiri dari use case diagram, activity diagram dan class diagram, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem usulan, implementasi yang diusulkan, dan pengujian blackbox serta hasil rancangan sistem yang di usulkan oleh penulis berupa solusi dari masalah yang dihadapi dengan menggunakan php, mysql, rancangan prototype/tampilan program yang diusulkan dan terakhir estimasi biaya

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selam melakukan penelitian yang dihasilkan

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:3),[1] “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”. Menurut Atmosudirdjo dalam Sutabri (2012:7)[1] menyatakan bahwa “suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu”. Menurut Mc Leod dalam Darmawan dkk (2013:1),[2] “sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambim kesimpulan pengertian sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13),[1] “ Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

b. Batasan sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan luar sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinankan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem Komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan computer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

f. Keluaran sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan dkeputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

g. Pengolahan sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan–laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran sistem (Objectivve)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15),[1] “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut”. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik, dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine.Sistem Informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik
  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem determinasi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Darmawan dkk (2013:1),[2] “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi, data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Menurut Sutabri (2012:25),[1] ”Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut, Data diolah melalui suatu model agar menghasilkan informasi.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3),[1] “data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber”. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

A. Klasifikasi data menurut jenis data

  1. Data hitung (enumeration/counting data)
  2. Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau presentase dari mahasiswa/i dalam kelas akan menghasilkan suatu data hitung.

  3. Data ukur (measurement data)
  4. Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil temperamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

B. Klasifikasi data menurut sifat data

  1. Data kuantitatif (quantitative data)
  2. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

  3. Data kualitatif (qualitative data)
  4. Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan grade A, B, C, D didasarkan pada pemisah sifat-sifat kualitatif.

C. Klasifikasi data menurut sumber data

  1. Data internal (internal data)
  2. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

  3. Data eksternal (external data)
  4. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Pengolahan Data

Menurut Sutabri (2012:6),[1] data merupakan bagian mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan nilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. untuk lebih jelasnya akan diuraikan seperti dibawah ini

A. Penyimpanan data (data storage)

Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis kepentingannya. Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah dapat mengakibatkan data yang masuk kedalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha

Sistem yang umum dalam penyimpanan data (faling) ialah bedasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat misalnya, yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) didalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

  1. File Induk
  2. File induk ini berisi data-data permanent yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya

  3. File Transaksi

File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan

B. Penanganan data (data handling)

Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance)

Pemilihan atau sorting dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan kedalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai yang terendah atau daftar costumer dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi/perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar costumer yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain

Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang

Definisi Informasi

Menurut Darmawan dkk dalam bukunya (2013:2),[2] “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini ada 3 hal penting yang harus di perhatikan di sini, yaitu :

1. Informasi merupakan hasil pengolahan data

2. Memberikan makna atau arti

3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian

Menurut Sutabri (2012:22),[1] “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah diinterpresentasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks pengambilan keputusan

Siklusi Informasi

Menurut Sutabri (2012:24),[1] “Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurai ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil dari data yang dimasukkan kedalam pengolahan. Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bemacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberikan suatu kemungkinan faktor risiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:33),[1] “kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat(accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance)

  1. Akurat (Accurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timelines)
  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat.Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya

  5. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan.akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurng relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Fungsi Informasi

Sutabri (2012:12)[1] fungsi utama informasi adalah “menambah pengetahuan.Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan.Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan.Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda”.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:30),[1] “Nilai dari informasi ditentukan dari 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak mungkin atau sulit untuk menghubungkan antara informasi tentang suatu masalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi digunakan tidak hanya oleh suatu pihak saja di dalam perusahaan.

Keuntungan dari sebagai besar informasi tidak dapat dihitung dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya. Nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
  2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya

  3. Luas dan lengkap
  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur karena itu sulit mengukurnya

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya

  9. Ketepatan waktu
  10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

  13. Dapat dibuktikan
  14. Sifat ini menunjukkan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa pemakai hingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama

  15. Keluwesan
  16. Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat lebih dari satu keputusan, tetapi juga apakah dapat digunakan untuk lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, akan tetapi dalam beberapa hal dapat diukur dengan suatu nilai tertentu

  17. Tidak ada prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya

  19. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik dan lainnya juga sering dianggap sebagai informasi, namun hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembahasan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Kadir (2014:8),[3] “ sistem informasi dapat di simpulkan bahwa sistem informasi mencangkup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Menurut Sutabri (2012:38),[1] ”sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39-40),[1] ”sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai system.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)
  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)
  10. Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  11. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Menurut Kadir (2014:71),[3] “sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut :

  1. Perangkat keras (hardware), yaitu yang mencangkup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer
  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data
  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemprosesan data dan pembangkitan keluara yang dikehendaki
  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi

Pengolahan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:42),[1] “pengelolaan sistem informasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari studi manajemen sebagaimana halnya pengelolaan ketenagaan, keuangan, organisasi, tata laksana, dan lain sebagainya. Barangkali dapat diasumsikan bahwa pengelolaan sistem informasi merupakan faktor kunci bagi keberhasilan dan terlaksananya manajemen. Hal ini dapat dimengerti mengingat semua subsistem manajemen bertopang pada unsure manusia, baik sebagai manajer maupun sebagai bawahan, yang ditentukan dengan cara bertingkah laku atau melakukan perbuatan tertentu yang terarah untuk mencapai tujuan manajemen

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Kadir (2014:89),[3] ”sistem informasi ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Klasifikasi yang umum di pakai antara lain di dasarkan pada :

  1. level organisasi
  2. Area fungsional
  3. Dukungan yang di berikan dan
  4. Arsitektur sistem informasi

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2010:13), “Tujuan sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Tujuan sistem informasi terdiri kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Reliability), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Flexibility)

Metode Penelitian

Tahap Pengumpulan Data

Menurut Sutabri (2012:89),[1] “ beberapa teknik yang umum digunakan antara lain adalah teknik wawancara(interview), teknik daftar pertanyaan(questioner), teknik pengamatan langsung(observasi) dan Teknik pengambilan sampel(sampling).

  1. Teknik Wawancara
  2. Teknik wawancara adalah suatu teknik yang paling singkat untuk mendapatkan data, namun sangat tergantung pada kemampuan pribadi sistem analis untuk dapat memanfaatkannya.

  3. Teknik Observasi
  4. Teknik observasi adalah teknik pengumpulan daa dengan langsung melihat kegiatan yang dilakukan oleh user. Salah satu keuntungan dari pengamatan langsung/observasi ini adalah bahwa sistem analis dapat lebih mengenal lingkungan fisik seperti tata letak ruangan serta peralatan dan formulir yang digunakan serta sangat membantu untuk melihat proses bisnis beserta kendala-kendalanya.

  5. Teknik questioner
  6. Teknik questioner adalah satu cara yang baik untuk mendapatkan data yang akurat, dimana daftar pertanyaan yang dibuat adalah daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan sistem analis untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih.

  7. Teknik Sampling
  8. Teknik sampling adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagai item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya.

Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

Definisi Analisa Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:220),[1]” Tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT(2011:203),[4] ’’analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan di rancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.”proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan di usulkan dan di modifikasi.

Menurut Sutabri (2012:221),[1] ”Suatu laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan di ketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau di kembangkan.

Tahap Analisa Sistem Informasi

Menurut Hendrik ddk dalam Jurnal CCIT (2011:322) [7],”tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahan, kesempatan,hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.” Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya

Fungsi Analisa Sistem Informasi

Adapun fungsi analisa sistem adalah :

1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan user (pemakai)

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user)

3. Memilih alternatife metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya, pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui pemakai

5. Untuk tugas ketiga, analis sistem harus memilih alteratif pemecahan masalah yang paling tepat

Tugas - Tugas Umum Analisa Sistem Informasi

1. Mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen, file-file,formulir-formulir yang berkaitan dengan sistem yang berjalan

2. Menyusun dan menyajikan rekomendasi

3. Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk penerapnya pada komputer.

4. Menganalisis dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru, selanjutnya analis sistem setelah merancang sistem baru, juga harus menganalisa dan menyusun perkiraan yang di perlukan dalam menerapkan serta keuntungan-keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru

5. Mengawasi kegiatan dalam penerapan sistem yang baru

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisis SWOT

Gambar SWOT Analysis

Menurut Meta Amalia Dewi dan Hendri (2011:61)[20], “ Analisa SWOT digunakan dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

Menurut Kadir (2014:416),[3] “Analisis SWOT mengandung empat bagian: 1)strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses(W) atau kelemahan,3) opportunities(O) atau peluang dan 4) threas (T) atau ancaman .

1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberikan keuntungan bagi organisasi

2. Kelemahan menyatakan karakteristik yang perlu diperbaiki agar memberikan keuntungan bagi organisasi

3. Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan dapat memberikan keuntungan. Hal ini dapat menginspirasi pembuatan sistem baru yang akan memberikan keuntungan berjangka panjang bagi organisasi.

4. Ancaman menyatakan karakteristik yang dapat memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa SWOT adalah salah satu metode yang digunakan untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis atau usahanya berdasarkan faktor internal(dalam) dan faktor eksternal(luar).

Langkah –Langkah Penyusunan SWOT

Menurut Rangkuti (2011:8),[5] “Langkah-langkah mudah penyusunan swot yaitu :

  1. Melakukan proses input untuk menyusun swo. tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun swot
  2. Mengembangkan timeline(ketepatan waktu). Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan swot ini di butuhkan sampai selesai
  3. Membentuk teamwork. Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat
  4. Kuisioner riset SWOT Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman)
  5. Identifikasi penyebab masalah Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena
  6. Menentukan tujuan dan sasaran strategis Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan
  7. Menyusun isu strategis, formulasi strategis, tema strategis, dan pemetaan strategis. Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan
  8. Menentukan ukuran yang dipakai dalam SWOT Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT
  9. Merumuskan strategis initiatives dan key performance indicators dalam bentuk tag dan lead indicator. Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kerja
  10. Memberikan bobot dan nilai untuk mengukur kinerja. Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami
  11. Melakukan cascading SWOT Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan targer (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Analisa risiko menggunakan Key risk indicators tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya
  12. Analisis anggaran dan model keuangan tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya
  13. keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.Analisis kasus corporate strategy menggunakan SWOT Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang dia jalankan

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Francois (2011:104),[6] Tujuan analisis SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Analisis SWOT harus lebih berdasarkan data yang tepat dari sumber eksternal dan internal dari pada persepsi.

Bagian analisis ‘kekuatan’ dan ‘kelemahan’ merupakan pengamatan internal dan bagian ‘peluang’ merupakan pengamatan terhadap tren lingkungan yang mungkin memberikan dampak pada organisasi. Beberapa tren akan memberi peluang, sedangkan lainnya akaan menjadi ancaman. Teknik tersebut juga digunakan untuk mengevaluasi posisi para pesaing dan mengidentifikasi kelemahan mereka yang dapat dimanfaatkan maupun ancaman yang akan timbul.Apabila digunakan dalam konteks industri pariwisata sebuah negara, analisis SWOT memeriksa kondisi yang ada dalam lingkungan pariwisata yang kompetitif. Hasilnya, reaksi strategis dapat diformulasi untuk meningkatkan daya saing negara tersebut.

Menurut Fahmi (2013:252) , “Tujuan analisa SWOT adalah untuk membenarkan faktor-faktor internal dan external perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik, maka perusahaan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta memnfaatkan peluang yang ada secara baik, juga pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut metta (2011:64), Matriks Threats – Opportunities – Weakness–Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan

1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang

2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada

3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman

Manfaat Analisis SWOT

Menurut Siti Ainiyah (2015:289), [4]Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Treats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah  :

1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi

2. Untuk membuat rekomendasi

3. Informasi lebih akurat

4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision)

5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional

Penerapan Analisis SWOT

Menurut Hendro (2011:291), Analisa digunakan dalam :

a. Memasuki sebuah industri baru

b. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru

c. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini

d. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan peusahaan

Kelebihan dan Kekurangan Analisis SWOT

Kelebihan dari analisa SWOT adalah :

1. Dapat mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang

2. Dapat menguantifisir atau mengukur pendapat yang bersifat kualitatif menjadi kuantitatif (dengan cara pemberin bobot dan rating)

Sedangkan kekurangan analisa SWOT adalah jika tidak hati-hati dalam pemilihan indicator yang bersifat strategis. Contohnya perusahaan hanya memilih indicator yang di rasa kuat saja

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Menurut Aisyah dkk di dalam jurnal CCIT (2011:203),[4] “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat 3(tiga) tahapan perancangan seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program. .” Design system merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem,dan medapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan,atau tahap selanjutnya yang dilakukan adalah membuat desain sistem.

Menurut Whitten dalam pujadi yang dikutip dari jurnal CCIT(2011:189)[8] mengatakan bahwa” Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer”. Urutan fase dalam desain sistem adalah :

  1. Desain Kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan
  2. Desain Output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna
  3. Desain Input, pada fase ini skema GUI’S(Grafik User Interface) di buat untuk efisiensi input data dan keakuratan data
  4. Desain Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagai besar interrelates data satu dengan yang lain.
  5. Desain Konfigurasi computer untuk menerapkan system

Tahap Perancangan Sistem

Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang di butuhkan
  4. Menyusun criteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman(manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci

Untuk mencapai tujuan tersebut analis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut :

1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan digunakan

2. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem

3. Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pengolahan informasi, laporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer

4. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang sistem dalam rancang bangun terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi:

a. Data dan Informasi

b. Media Informasi

c. Prosedur-prosedur, orang-orang

d. Perangkat keras dan perangkat lunak

e. Pengendalian Intern

Hal Mendasar Dalam Perancangan Sistem

Dalam pengembangan dan perancangannya, penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir

Pengembangan dipengaruhi sejumlah hal, yaitu :

a. Produktifitas

Saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih baik dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50% s.d 70% sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak, dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.

b. Reliabilitas

Waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan diberbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya tidak mungkin untuk diubah. Sebagai contoh kasus; untuk setiap program yang dihasilkan dari IBM’s superprogramer Project punya tiga sampai lima kesalahan untuk setiap kesalahan untuk setiap sepuluh statement pemrograman

Siklus Hidup Perancangan Sistem

Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem, yang pertama yaitu top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang lebih deskriptif, yaitu pondasi hingga bagian terkecil, misalnya katakanlah sebuah keran pada kamar kecil. Metode kedua, yaitu bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil hingga ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil. Pada perakitan mobil seolah-olah dimulai dari yang terkecil, misalnya sebuah mur pada mesin hingga badan mobilnya sendiri. Pada awal tahun 1980 mulai dikenal tekhnik pendesainan secara terstruktur dengan menggunakan konsep pararel dan siklus, misalnya anatara uji coba prgram dan pemrograman dapat dilakukan kerja pararel dan seandainya ada sesuatu yang salah ketika diimplementasikan maka dilakukan survey, analisa dan desain ulang yang menggantikan metode pendesainan klasik cenderung serial

Aktifitas pendesainan secara terstruktur melingkupi  :

  1. Survey
  2. Berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey

  3. Analisa Sistem
  4. Menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan

  5. Design
  6. Mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai

  7. Implementasi
  8. Mempresentasikan hasil desain kedalam pemrograman

  9. Uji coba desain
  10. Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur

  11. Testing akhir
  12. Menguji coba sistem secara keseluruhan

  13. Deskripsi Prosedur
  14. Pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengoperasian

  15. Konversi Database
  16. Mengkonversi data, karena kata ‘data’ sudah berarti jamak pada sistem sebelumnya

  17. Instalasi
  18. Aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup serah terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian

Teori Khusus

KONSEP DASAR ABSENSI

Definisi Absensi

Menurut KBBI (Wibisono, 2010:35) Absensi berarti “Tidak Hadir”, namun bisa dikatakan pula absensi merupakan ketidakhadiran atau kehadiran suatu objek dalam hal ini adalah orang,dimana orang tersebut terlibat dalam suatu organisasi yang mengharuskan adanya pemberitahuan tentang keadaan atau ketidakhadirannya dalam ruang lingkup organisasi tersebut.Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa absensi adalah data kehadiran seseorang untuk mengetahui hadir atau tidak hadirnya orang tersebut.

Tujuan Absensi

Oleh karena absensi adalah unsur kedisiplinan maka tujuannya adalah untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Daftar absensi sangat penting bagi kepala sekolah ataupun bagian kesiswaan untuk mengetahui keadaan siswanya. Adapun tujuan dari absensi tersebut adalah sebagai berikut  :

1. Untuk melihat kehadiran siswa

2. Untuk meningkatkan kedisiplinan siswa

3. Untuk meningkatkan semangat belajar siswa

4. Untuk mengetahui keadaan siswa pada hari aktif belajar

5. Untuk mengetahui apakah siswa mempunyai semangat belajar dengan melihat kehadiran siswa diharibelajar

6. Sebagai bahan laporan kepada bagian kesiswaan tentang siswa yang tidak disiplin

Dengan diterapkannya absensi ini dengan sendirinya telah membantu meningkatkan mutu dari instansi itu. Kebanyakan orang menilai adanya penggunaan absensi berarti adanya disiplin pada tempat bersangkutan. Selanjutnya orang menilai sistem kerja ditempat tersebut berkualitas baik. Dengan demikian absensi ini juga ikut membantu penilaian yang baik bagi setiap organisasi yang menerapkannya.

Jenis-jenis Absensi

Kita mengenal beberapa jenis absensi yangmembedakan jenis-jenis absensi tersebut adalah cara penggunaanya, dan tingkatdaya gunanya secara umum jenis-jenis absensi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Absensi Manual : Absensi manual adalah cara pengentrian kehadirandengan cara menggunakan pena (tanda tangan)

2. Absensi Non Manual : Absensi non manual adalah cara pengentrian kehadiran dengan menggunakan sistem terkomputerisasi, bisa menggunakan kartudengan barcode, finger print ataupun dengan mengentrikan nip atau nim dansebagainya

Proses Kegiatan Absensi

Menurut zeithaml dan bitner dalam hurriyati (2010:64),”proses ialah semua proses aktual, mekanisme dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa”.

Menurut Wibisono dalam KBBI (2010:72) ,”kegiatan adalah aktivitas, usaha,pekerjaan atau kekuatan dan ketangkasan serta kegairahan”.Absen adalah tidak bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja, karena sakit, izin, tanpa keterangan atau cuti. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran pegawai”:

Dapat disimpulkan bahwa proses absensi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai atau karyawan pada sebuah instansi, dimana kegiatan yang dilakukan dengan proses jam masuk dan jam keluar, dimana kegiatan absensi dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku dimasing-masing instansi

Gambar 2.1Ilustrasi Absensi

KONSEP DASAR GURU

Definisi Guru

Menurut Koesoema (2010:179),[7] “ guru adalah tentang profesonalitas dalam konteks pendidikan karakter, profesionalitas lebih pada kemampuan sang guru untuk memberikan penanaman penilaian objektif yang dapat diverifikasi lewat akal budi sehingga pendidikan karakter ini memiliki pengaruh mendalam bagi siswa”.

Menurut agustin dkk (2013:2),” guru adalah seorang pendidik yang professional yang memiliki kemampuan untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya

Hakikat Guru

Menurut Uno (2010:15), “mengungkapkan guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan.

Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara professional yaitu sebagai berikut

a. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.

b. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.

c. Guru harus dapat membuat urutan(sequence) dalam pemberian pembelajaran dan penyesuaian dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.

d. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan di berikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik(kegiatan apersepsi) agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya.

e. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas

f. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.

g. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.

h. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun di luar kelas.

i. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.

j. Guru dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta dapat melakukan perbaikan dan pengembangan.

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang telah demikian pesat, guru tidak lagi hanya bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi. Dengan demikian, keahlian guru harus terus dikembangkan dengan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip mengajar.

Penilaian Kinerja Guru

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian, dalam setiap kegiatan penilaian, ujungnya adalah pengambilan keputusan. Penilaian kinerja ketua program keahlian tidak hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya.

Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru meliputi penilaian formatif dan sumatif. Dalam satu tahun pelajaran, sekurang-kurangnya pelaksanaan penilaian kinerja sebanyak dua kali yakni awal tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran. Artinya setiap semester guru akan dinilai kinerjanya. Jabatan fungsional Guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai: ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

Fungsi Penilaian Kinerja Guru

Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah dan Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah yang dilakukannya pada tahun tersebut.

Tugas Guru

Menurut Husaini (2010:15),[8] “dalam lingkup guru memiliki beberapa tugas, baik yang terikat oleh profesinya maupun di luar tugas formalnya. Secara garis besar tugas guru dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni tugas profesi, tugas kemanusiaan dan tugas kemasyarakat sebagai salah satu profesi resmi kedudukan guru memerlukan keahlian khusus. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pekerjaannya. Terkait dengan hal tersebut menegaskan bahwa tugas guru sebagai profesi mencangkup beberapa persyaratan :

1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam

2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya

3. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai

4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilakukan

5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan

Selain persyaratan tersebut sebetulnya masih ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pekerjaan yang tergolong ke dalam suatu profesi antara lain yaitu :

a. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

b. Memiliki klien atau obyek layanan yang tetap seperti dokter dengan pasiennya, guru dengan muridnya.

c. Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan Ada tiga macam tugas Profesi Guru yang tidak dielakkan, yaitu tugas profesional, tugas sosial, dan tugas personal

A. Tugas Profesional

Tugas profesional guru meliputi mendidik, mengajar dan melatih/membimbing, serta meneliti (riset). Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih/Membimbing berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan peserta didik. Dan meneliti untuk pengembangan kependidika

B. Tugas Sosial

Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan, yaitu “pemanusiaan manusia”- dalam artian transformasi diri dan auto-identifikasi peserta didik sebagai manusia dewasa yang utuh. Karenanya di sekolah, guru harus dapat menjadikan dirinya sebagai “orang tua kedua” bagi peserta didik, dan dimasyarakat sebagai figur panutan “di gugu dan di tiru”

Realitanya masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh pengetahuan. Ini berarti bahwa guru memiliki kewajiban untuk mencerdaskan masyarakat dan bangsa menuju pembentukan manusia seutuhnya

C. Tugas Personal

Tugas personal menyangkut pribadi dan kepribadian guru. Itulah sebabnya setiap guru perlu manatap dirinya dan memahami konsep dirinya. Menurutnya, seorang guru harus mampu berkaca pada dirinya sendiri. Bila ia berkaca pada dirinya, ia akan melihat bukan satu pribadi, tetapi ada tiga pribadi, yaitu: (1) Saya dengan konsep diri saya (self concept); (2) Saya dengan ide diri saya (self idea); dan (3) Saya dengan realita diri saya (self reality)

Dengan refleksi diri, maka guru mengenal dirinya (autoidentifikasi) dan selanjutnya haruslah mengubah (tranformasi) di rinya, karena guru itu adalah “di gugu dan di tiru” dan haruslah “ing ngarso asung tuladha”. Karena itu sebelum ia mengemban misinya haruslah “membangun jati dirinya”. Misalnya dalam penampilan, guru harus mampu menarik simpati para siswanya, karena bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya kepada para siswanya. Maka guru harus memahami hal ini dan berusaha mengubah dirinya menjadi simpatik. Demikian juga dalam hal kepribadian lainya

Peran Seorang Guru

Tugas-tugas guru sebagaimana uraian tersebut di atas mewajibkan guru untuk melakukan berbagai peran yang menggambarkan pola tingkahlaku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya dengan siswa, sesama guru, dan staf yang lain. Peranan guru selalu berkembang seiring dengan paradigma pendidikan mutakhir yang sedang berkembang. Sebagai contoh perubahan paradigma pendidikan formal (jalur sekolah) bahwa “guru mengajar, siswa belajar” menjadi “guru membelajarkan peserta didik”, dan “siswa sebagai obyek didik” menjadi “subyek didik”. Hal tersebut jelas menuntut perubahan peranan guru sebagai seorang “pengajar” yang peranannya lebih menonjol pada transfer of knowledge dan transmisi kebudayaan.

Perubahan paradigma kependidikan, yakni dari konsep “guru mengajar dan murid belajar” menjadi “guru membelajarkan peserta didik” serta penganggapan siswa sebagai “obyek didik” menjadi “subyek didik”, menuntut peran guru sebagai pengajar/pelatih untuk mengurangi dominasi peran di dalam kelas dan lebih “menonjolkan” peran-perannya sebagai :

  1. Fasilitator, yaitu mengusahakan berbagai sumber belajar yang menunjang pencapaian tujuan pembelajaran
  2. Pembimbing, dalam artian mengusahakan kemudahan anak untuk belajar. Peran guru seperti inilah yang disebut membelajarkan peserta didik
  3. Mediator, yaitu kreatif memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat
  4. Learning manager (pengelola kelas), yaitu mengusahakan terciptanya kondisi belajar di kelas yang optimal
  5. Motivator, yaitu lebih banyak memberikan dorongan semangat terhadap belajar siswa, sehingga siswa bergairah untuk belajar atas dorongan diri sendiri, dan mereka menjadi sadar bahwa belajar adalah demi kepentingan masa depan dirinya
  6. Evaluator, yaitu mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa serta proses pembelajaran oleh guru sendiri dalam rangka memperoleh balikan yang dapat digunakan untuk merevisi strategi pembelajaran yang lebih tepat, dari pada perannya sebaga
  7. Transmitter, yaitu memindahkan nilai-nilai ataupun ilmu pengetahuan kepada siswa
  8. Demonstrator, yaitu penampilan sebagai pengajar atau penceramah di depan kelas
  9. Informator, yaitu sebagai juru penerang yang memberikan pesan-pesan kepada siswa
  10. Organisator, yaitu pengatur “lalu lintas” belajar siswa
  11. Direktor (pengarah), yaitu memberi petunjuk yang wajib dipatuhi siswa
  12. Inisiator yaitu pemrakarsa tunggal tentang kegiatan-kegiatan siswa

Konsep Dasar UML

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Padeli,Hendri dan Suyatno dalam Jurnal CCIT (2008:70),”UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkab karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem. UML mempunyai sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. Dalam UML terdapat banyak diagram yang dapat mengakomodasi dari banyak sudut pandang dari suatu perangkat lunak yang akan dibangun

Diagram ini digunakan untuk :

a. Mengkomunikasikan ide.

b. Melahirkan ide-ide bar dan peluang-peluang baru.

c. Memahami struktur dan relasi-relasinya.

Beberapa diagram yang akan dipakai dalam pembahasan ini adalah :

  1. Use Case Diagram
  2. Use case adalah deskrisi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem(aktor) dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Berikut ini adalah ilustrasi actor, use case dan boundary

    Gambar 1. Use Case Model

  3. Class Diagram
  4. Class diagram adalahspesifikasi yang jika diinstasikan akan menghasilkan sebuah objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewaris, asosiasi dan lain-lain

    Gambar 2. Contoh Class

  5. Statechart Diagram

Statechart Diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan(dari satu state ke state yang lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Statechart menggambarkan class tertentu. Dalam UML state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membukat dan memiliki nama sesuai kondisi saat itu. Transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring

Gambar 3. Simbol - Simbol Yang Ada Pada Statechart Diagram

Evolusi UML

Menurut Chonoles dalam widodo dkk (2011:8)[9],menjelaskan bahwa sebelum ada UML,para pengembang bahasa pemograman berorientasi object sulit untuk berkomunikasi satu sama yang lain.” Pada bulan oktober 1994, Jim Rumbaugh, penemu notasi object modeling technique (OMT) dan Grady Booch,penemu Booch Method (Metode Booch) bersama-sama menyamakan notasi mereka, dan ditahun yang sama Ivar Jacobson(penemu objectory method) ikut bergabung hingga mereka sering disebut three omigos. Sejak tahun 1997, divisi Revision Task Force (RTF) milik OMG beberapa kali merevisi UML yang dimaksudkan untuk memperkuat konsistensi notasi, meningkatkan kekompakan antara user dan pengembang perangkat lunak. Akan tetapi UML terpaksa mengikuti perkembangan software-software berbasis objek yang ada (misalnya java) dari sisi pendekatan komponen (component-based development) dan kemampuan tools software-software tersebut, setelah dilakukan perubahan secara sistematik, akhirnya di hasilkan UML 2.0 pada tahun 2003

Konsep Dasar HIPO

  1. Definisi Hipo (Hierarki Plus Input Process Output)

Menurut Praptingsih (2012:03),[9] “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output

Menurut Amsyah (2008:284),[10] bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus,sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visualtable of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat designdan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap­tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya

KONSEP DASAR TESTING

Definisi Testing

Menurut Budiman (2014:4)[29], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji digunakan untuk kemudian dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Gambar 2.18 Ilustrasi Black Box Testing

Keuntungan dan kerugian penggunaan Black Box Testing

Keuntungan pengujian Black Box Testing yaitu  :

1. Pengujian bersifat tidak memihak karena perancang dan penguji tidak terikat.

2. Penguji tidak memerlukan pengetahuan mengenai bahasa program spesifik.

3. Pengujian dilaksanakan dari sudut pandang pemakai, bukan perancang. Kasus-kasus pengujian dapat dirancang segera setelah spesifikasinya lengkap

Kerugian-kerugian dari black box testing meliputi:

1. Pengujian dapat menjadi sia-sia jika perancang perangkat lunak telah menjalankan kasus-kasus pengujian.

2. Sukar untuk mendesain kasus-kasus pengujian.

3. Menguji tiap-tiap masukan bersifat tak realistis sebab akan memerlukan banyak waktu oleh karena itu banyak alur program yang tidak akan teruji

Keuntungan dan kerugian penggunaan Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:256), “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu
  2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada

  3. Biaya
  4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak

  5. Kinerja Testing
  6. Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak

  7. Kerusakan

Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak

Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif

Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:256), “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing

  1. White Box Testing
  2. Menurut Rizky (2011:256), “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

  3. Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:256), "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak .

4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain  :

  1. Equivalence Partitioning
  2. Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  3. Boundary Value Analysis
  4. Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

  5. Cause Effect Graph
  6. Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

  7. Random Data Selection
  8. Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

  9. Feature Test
  10. Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guruyang akan malakukan entri nilai.

Tujuan Testing

Tujuan dalam pengujian dari sebuah perangkat lunak adalah sebagai berikut: (Rizky, 2011:264)

  1. Proses menjalankan program dengan maksud mencari kesalahan (error)
  2. Kasus uji yang baik adalah kasus yang memiliki peluang untuk mendapatkan kesalahan yang belum diketahui
  3. Pengujian dikatakan berhasil bila dapat memunculkan kesalahan yang belum diketahui
  4. Pengujian yang baik bukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tetapi untuk mencari sebanyak mungkin kesalahan yang ada pada program

KONSEP DASAR DATABASE

Definisi Testing

Menurut Untung Raharja dalam jurnal CCIT(2011:238),[11] berpendapat bahwa “ Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.

Komponen Testing

Menurut Kadir (2010:13),[3] terdapat beberapa komponen-komponen dalam database yaitu :

  1. Tabel adalah suatu kumpulan field dan record. Dalam hal ini biasanya field di tunjukan dalam bentuk kolom dan record di tunjukan dalam bentuk baris
  2. Field adalah sebutan untuk mewakili suatu record
  3. Record adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu isi data secara lengkap
  4. Primary Key adalah suatu kolom (field) yang menjadi titik acuan pada sebuah tabel, bersifat unik atau tidak ada suatu nilai pun yang sama atau kembar dalam tabel tersebut dan dalam satu tabel hanya ada satu primary key
  5. Foreign key atau kunci relasi adalah suatu kolom dalam tabel yang digunakan sebagai “kaitan” dalam melengkapi satu hubungan yang didapati dari tabel induk dan biasanya hubungan yang terjalin antar tabel adalah satu ke banyak (on to many)
  6. Relasi (Relationship) kumpulan field yang saling berkaitan. Pada model data relasional dengan kunci relasi (relation key) antara field primary key dengan field foreign key, yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Terdapat 3(tiga) macam relasi dalam hubungan attribute dalam satu file yaitu :

Diagram ini digunakan untuk :

a. One to one relationship, hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda kotak untuk menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah tunggal.

Gambar 2.7 One To One Relationship

b. One to many relationship, hubungan antara file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda kotak untuk menunjukkan tabel dan relas antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda pada salah satu hubungan.

Gambar 2.8 One to many relationship

c. Many to many relationship, hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Hubungan tersebut dapat antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda pada kedua hubungan tersebut.

Gambar 2.9 Many to many relationship

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL (My Structure Query Languange)

Menurut Woro Widya, (2010:26), “MySQL adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source. Database MySQL menggunakan bahasa standard SQL yang digunakan untuk mengakses database dan juga berhubungan dengan semua pengolahan data dalam database yang berkaitan dengan CRUD (Create, Read, Update dan Delete) dan didefinisikan dengan standar ANSI (American National Standards Institute) atau ISO (Organization for Standardization) SQL.

Kelebihan Database MySQL

Beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

  1. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client
  2. MySQL adalah sebuah software data open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat
  3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya
  4. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna
  5. MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server

Perintah Dasar Database MYSQL

Menurut raharjo dalam putri (2011:34),” dalam menjalankan MYSQL di perlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MYSQL. Untuk menjalankan MYSQL pertama kali cukup dengam mengetikkan MYSQL pada command prompt, perintah-perintahnya adalah sebagai berikut :

a. Menampilkan database : SHOW DATABASE.

b. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

c. Memilih database yang akan digunakan : USE DATABASE.

d. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

e. Membuat tabel baru : CREATE TABEL table (field spesifikasi_field)

f. Menampilkan struktur tabel : SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

g. Mengubah struktur tabel : ALTER TABEL tabel jenis_pengubahan.

h. Mengisikan data : INSERT INTO tabel (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO tabel SET kolom1=data_kolom;.

i. Menampilkan data : SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT* FROM table.

j. Mengubah data : UPDATE tabel SET kolom= pengubahan_data WHERE kriteria.

k. Menampilkan data dengan criteria tertentu : SELECT kolom1, FROM tabel WHERE kriteria.

l. Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria.

m. Menghapus tabel : DROP table.

n. Menghapus database : DROP database.

0. Keluar dari MYSQL : QUIT; atau EXIT

Tipe Data MYSQL

Menurut Kustiyahningsih (2011:147), “Tipe data Mysql adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri- sendiri”. MYSQL mengenal beberapa tipe data field yaitu :

a. Tipe numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floatingpoint. Integer digunakan untuk data bilanganbulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.

b. String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data string.

c. Tipe data char() dan varchar() pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yangdibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char()bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yangditetapkan pada saat fieldtersebut dideklarasikan.

d. Untuk tanggal jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR.Masingmasingtipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MYSQL akan memberikan peringatankesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah.

Atribut Key

Menurut Nugroho (2011:57),[12] Atribut key dalam database MySQL dibagi menjadi tiga, Berikut merupakan jenis – jenis atribut key :

1. Super Key adalah satu atau lebih atribut yang dimiliki suatu entitas, yang dapat digunakan untuk membedakannya dengan entitas lainnya.

2. Candidate Key adalah atribut–atribut yang mungkin dapat digunakan sebagai kunci.

3. Primary Key dapat didefinisikan sebagai kunci calon yang dipilih oleh perancang basis data dalam pengimplementasian konsep pemodelan data konseptual dibasis data

Namun, pada penelitian ini penulis hanya menggunakan dua jenis key, yaitu Primary key, dan Cadidate key

Tujuan Penggunaan Key

Menurut Satrio Agung W (2011:5) Penggunaan key merupakan cara untuk membedakan suatu entitas didalam himpunan entitas dengan entitas lain. Secara konsep, Masing-masing entitas (nilainya) berbeda, perbedaannya terlihat pada isi dari masing-masing atributnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu atribut yang memiliki nilai yang menjadi pembeda dengan entitas lain. Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua record dalam relasi secara unik

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Kartini (2013:27-26), berpendapat bahwa,“Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Menurut Kadir (2010:4),[3] beberapa aplikasi yang terdapat di Xampp, antara lain :

  1. Apache, merupakan salah satu contoh web server. Dimana aplikasi web server ini bertugas untuk mengkoordinasi server dan menangani koneksi HTTP (Hipertext Transfer Protocol) yang masuk, mengirimkan file yang di request, kembali kepada komputer yang memintanya, menangani perlindungan direktori dengan menggunakanpassword dan dapat berisi modul add-in yang digunakan untuk memperluas kemampuan standar. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web
  2. PhpMyAdmin, dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu menavigasi beberapa database, table, log dan beberapa hal lainnya
  3. Filezilla, sebagai alat untuk meng-upload suatu file dari komputer lokal ke sebuah hosting atau server
  4. Mercury, atau Mail Transport System yaitu sebuah program yang dapat mengirim dan menerima email dari jaringan lokal

Mengenal XAMPP

Menurut Kartini (2013:27-26) [18], “dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database) PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP adalah sebuah web server”. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.
  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan Xampp merupakan perangkat lunak bebas yang berkomplikasi dari beberapa program, berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl

KONSEP DASAR PROTOTYPE

Definisi Prototype

Menurut Dermawan (2013:229), Prototipe adalah suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Berikut tahapan-tahapan prototipe: (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)

1. Identifikasi kebutuhan pemakai yang paling mendasar.

2. Membangun prototype.

3. Menggunakan Prototype

4. Merevisi dan meningkatkan prototype

5. Jika prototipe lengkap menjadi sistem yang dikehendaki, proses iterasi dihentikan

Kelebihan Prototype

Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014) prototype memiliki kelebihan, berikut kelebihan dari prototype : (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)

1. Prototype memudahkan komunikasi antar developer.

2. Klien mendapat gambaran awal dari prototype.

3. Membantu mendapatkan kebutuhan detail lebih baik .

Kekurangan Prototype

Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014) prototype memiliki kekurangan, berikut kekurangan dari prototype :

1. Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan seperti efisiensi, kualitas, kemudahan dipelihara/dikembangkan, dan kecocokan dengan lingkungan yang sebenarnya.

2. Jika klien merasa cocok dengan prototype yang disajikan dan berkeras terhadap produk tersebut, maka developer harus kerja keras untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai kualitas yang seharusnya.

3. Developer biasanya melakukan kompromi dalam beberapa hal karena harus membuat prototype dalam waktu singkat. Mungkin sistem operasi yang tidak sesuai, bahasa pemrograman yang berbeda, atau algoritma yang lebih sederhana.

KONSEP DASAR WEB

Definisi Web

Menurut Raharjo (2011:2),[13] “ web adalah suatu layanan di dalam jaringan internet yang berupa ruangan informasi dengan adanya web, user dapat memperoleh atau menemukan informasi yang diinginkan dengan cara mengikuti link(hyperlink) yang disediakan di dalam dokumen yang di tampilkan oleh aplikasi web browser.

1. Informasi mudah didistribusikan dan dapat diakses oleh semua pengguna internet di seluruh dunia.

2. Konfigurasi server dapat dilakukan secara lebih mudah.

3. Instalasi (upload) aplikasi hanya dilakukan sekali, tanpa harus melakukan instalasi aplikasi di setiap computer user yang ingin mengakses aplikasi tersebut .

4. Tidak tergantung pada platform, artinya informasi maupun aplikasi dapat diakses dari komputer yang memiliki sistem operasi berbeda.

Jenis-jenis Web

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemograman yang digunakan.

jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style: (Hidayat, 2010:3)

1. Website dinamis merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemograman yang digunakan antara lain PHP,ASP,.NET dan memanfaatkan database MYSQL atau MS SQL. Misalnya website www.artikel-it.com, www.detik.com, www.technomobile.co.cc dan lain-lain.

2. Website statis merupakan website yang contentnya sangat jarang berubah. Bahasa pemograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya : web profile organisasi dan lain-lain.

Fungsi Web

berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas : ( Hidayat, 2010:4)

1. Personal website : website yang berisi informasi pribadi seseorang. Contohnya : www.katyperry.com dan www.melly-goeslaw.com

2. Commercial website : website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis. Contohnya : www.blibli.com , www.lazada.com dan www.tokopedia.com

3. Government website : website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna. contohnya : www.jabarprov.go.id dan www.indonesia.go.id.

4. Non-profit Organization website : dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis. Contohnya : www.pmi.or.id dan www.mastel.or.id.

Definisi Web Browser

Web Browser di artikan secara umum adalah sebuah aplikasiperangkat lunak yang membantu pengguna untuk dapat melakukan interaksi dengantulisan, gambar dan informasi lainnya yang terdapat di suatu halaman web padasuatu website pada world wide web. Tulisan dan gambar dapatberupa hyperlink pada halaman lain pada website yang sama atauberbeda. Web browser terdapat di personal komputer dengan aplikasiMicrosoft Internet Explorer, Mozilla Firefox, Appe Safari, Netscape dan Opera .Web browser merupakan HTTP user agent.

Web Browser berkomunikasi dengan menggunakan protokol HTTPpada suatu URL. Kebanyakan browser sudah mendukung protokol lainnyaseperti FTP (File Transfer Protocol), RTSP (Rea Time SreamingProtocol) dan HTTPs (versi HTTP yang mendukung enskripsi SSL).

KONSEP DASAR NOTEPAD++

Definisi Notepad++

Menurut mohammad (2011:17), bahwa “notepad++ adalah program aplikasi pengembangan yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kode pemrograman. Versi terbaru program ini adalah notepad++ v5.9, yang dirilis pada tanggal 06 april 2012. Software notepad++ dibuat dan dikembangkan oleh tim notepad++. Perangkat lunak computer ini memiliki kelebihan pada peningkatan kemampuan sebuah program text editor, lebih dari sekedar program notepad bawaan windows. Notepad++ bisa mengenal tag dan kode dalam berbagai bahasa pemograman. Fitur pencarian tingkat lanjut dan pengeditan teks yang tersedia juga cukup ampuh, sangat membantu tugas seorang programmer atau developer dalam menyelesaikan skrip kode programnya. Program notepad++ banyak diaplikasikan dan digunakan oleh kalangan pengguna computer di bidang pemrograman aplikasi desktop dan web. Notepad++ merupakan software gratis (opensource). Notepad++ dapay dijalankan di sistem operasi win2k, windows xp, vista, dan windows 7.

BAHASA PEMROGRAMAN WEB

Definisi HTML

Menurut Raharjo (2011:4),[13] “HTML adalah singkatan dari HyperText Markup Language yaitu bahasa(aturan) standar yang digunakan untuk menampilkan teks,gambar, video dan audio ke dalam halaman web. HTML merupakan file teks yang tersusun atas elemen-elemen yang disebut dengan tag. Tag html diapit dengan tanda lebih kecil (<) dan tanda lebih besar (>), misalnya : <html>, <head>, <body>, <p> dan lain-lain. Tag html ada yang memiliki pasangan, ada juga yang tidak. Jika suatu tag memiliki pasangan, maka tag penutup akan disertai dengan tanda slash (/), misalnya : </html>, </head>, </body>,

dan lain-lain.</p>

YII

Menurut Sri Rahayu, Muhammad Yusuf dan Sinta Puspita Dewi dalam Jurnal CCIT(2015:52), “Yii merupakan salah satu dari sederetan PHP Framework yang bersifat open source. Berdasarkan situs resminya, YII adalah Framework (kerangka kerja) PHP berbasis komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala besar. YII juga menyediakan reusability maksimum dalam pemograman web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikasi. Nama YII singkatan dari Yes It Is.

Manfaat YII Framework

Menurut Sri Rahayu, Muhammad Yusuf dan Sinta Puspita Dewi dalam Jurnal CCIT(2015:53), “Adapun manfaat dari YII Framework adalah sebagai berikut :

1. Manfaatnya dapat membantu kerja developer dalam membangun aplikasi sehingga aplikasi bisa selesai dalam waktu yang singkat.

2. Penerapan Design patterns memudahkan dalam rancangan, pengembangan dan pemeliharaan sistem.

3. Stability dan Reliability aplikasi yang kita bangun lebih stabil dan handal karena berbasis pada framework yang sudah teruji stabilitas dan kehandalannya.

4. Coding Style konsisten, memudahkan dalam membaca kode dan dalam menemukan bugs.

5. Security Concern framework mengantisipasi dan memasang perisai terhadap adanya berbagai masalah keamanan yang mungkin timbul.

6. Dokumentasi, framework dapat mendisiplinkan kita untuk menulis dokumentasi untuk apa yang kita tulis.

Cara Kerja YII

Menurut Sri Rahayu, Muhammad Yusuf dan Sinta Puspita Dewi dalam Jurnal CCIT(2015:53), “Secara singkat dapat kita katakan bahwa model merupakan kerangka dari proses-proses bisnis yang akan mendukung fungsi dan fasilitas pada website kita. Model ini didefinisikan dengan class-class tertentu dengan fungsi-fungsi yang spesifik untuk setiap class. Class ini nantinya akan dipanggil sebagai objek pada controller atau langsung pada view sesuai fungsi dan kebutuhannya. Semua fungsi yang berkaitan dengan database seperti create, read, update, delete akan diletakkan pada model. Pemrosesannya lebih lanjut dari database tersebut ataupun dari variable dan atribut lain bila tidak dari database akan diolah lebih lanjut di model ini hingga nantinya menghasilkan output yang sesuai kebutuhan dan dapat dibaca dengan baik dari view maupun controller. View terdiri dari barisan kode program yang mengatur tampilan. Karena itu sebagaian besar dari kode view ini akan berisikan kode HTML. Kalaupun menggunakan pengolahan dengan PHP atau javascript itu hanya untuk membantu menampilkan data dari variable atau array atau dari model yang sudah siap untuk ditampilkan. Controller disini berfungsi sebagai perantara antara view dan model. Kode program controller biasanya juga terdiri dari class-class tertentu, namun memiliki fungsi yang berbeda dari model. Fungsi dari class disini biasanya hanya sebagai perantara untuk mengelompokkan fungsi-fungsi tertentu dari model dan mengembalikan nilainya ke view dengan cara di-render

XML

Menurut Menurut Raharjo (2011:304),[13] “XML adalah singkatan dari Extensible Markup Language yaitu bahasa yang dirancang untuk melakukan penyimpanan dan pertukarana data antar sistem yang berbeda( bersifat cross-platform). Xml merupakan file teks (plain text) berisi data yang penulisannya diatur melalui aturan standar tertentu. Sama seperti HTML , kode Xml juga tersusun atas bagian-bagian yang disebut dengan tag. Xml diciptakan agar proses transportasi data antar aplikasi dapat lebih mudah dilakukan

JAVASCRIPT

Menurut Raharjo (2011:221),[13] “ javascript adalah bahasa yang berfungsi skrip-skrip program yang di kenal dan dieksekusi oleh web browser dengan tujuan untuk menjadikan halaman web lebih bersifat interaktif. Meskipun banyak fitur dari bahasa yang diadopsi oleh javascript, namun javascript dikembangkan secara terpisah dan independen, jadi perlu anda catat bahwa javascript itu bukan java; javascript dan java merupakan dua hal yang konsepnya sangat berbeda, meskipun ada kemiripan dalam penulisan sintaksnya. Javascript di kembangkan oleh Netscape dan merupakan bahasa yang bersifat terbuka (open) sehingga setiap orang dapat menggunakannya tanpa harus memberi lisensi.

Beberapa contoh penggunaan javascript yang sering di jumpai dalam halaman web adalah :

1. Untuk menampilkan pesan peringatan atau konfirmasi ke user.

` 2. Untuk menampilkan popup window.

3. Untuk membuat menu dropdown.

4. Untuk melakukan validasi pada saat user memasukkan data dalam suatu form.

5. Untuk menampilkan tanggal dan waktu.

PHP

Menurut madcoms (2011:11),[14] “PHP merupakan singkatan dari “Hypertext Preprocessor” adalah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah webserver dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server. Dengan menggunakan program php, sebuah website akan lebih interaktif dan dinamis. dalam latihan buku ini penulisan script atau program PHP menggunakan program Adobe Dreamwaver CS5

KONSEP DASAR ELISITASI

Definisi Elisitasi

Suryo Guritno (2011:302)[15] berpendapat bahwa, elisitasi (elicitation) “berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Jenis-jenis Elisitasi

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Raharja (2010:302),[15] “ Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar system.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam system.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatTu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tujuan Elisitasi

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012 :67) , “elisitasi kebutuhan bertujuan untuk :

  1. Mengetahui masalah apa saja ynag perlu dipecahkan dan mengenali batasan – batasan ( system soundaries). Proses – proses dalam pembangunan perangkat lunak sangatditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranahpermasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan – batasan. Batasan – batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem pempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas , dan scenario serta use case bergantung pada pemiihan batasan
  2. Mengenal siapa saja pemangku kepentingan. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, ini sisalisasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien ( yang membayar sistem) , pengembang ( yang merancang, membangun dan merawat sistem) dan pengguna ( yang berinteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peranan utama dalam proses elisitasi. Secara umum kelas pengguna tidak bersifat homogeny, sehingga bagian darri proses elisitasi adalah mengidentifikasikan kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat dan lain – lain
  3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran – sasaran yang harus dicapai. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Pengendalian high level goals diawal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang memungkinkan untuk masalah tersebut

KONSEP DASAR LITERATURE REVIEW

Definisi Literature Review

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Raharja (2010:86),[16] Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Menurut Mulyandi (2013:17-153)[29], mengatakan bahwa “Penelitian sebelumnya Literature Review merupakan survey Literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik peneliti

Manfaat Literature Review

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Raharja (2010:87),[17] dalam melakukan kajian Literature Review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun diatas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem informasi absensi. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem informasi absensi ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Beberapa Literature Review tersebut sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Mukti Budiarto, Maimunah dari Perguruan Tinggi Raharja (2007), yang berjudul “Absensi Online”. Penelitian ini membahas mengenai pelayanan absensi secara online. Dengan adanya absensi online dapat meningkatkan mutu perkuliahan dalam proses belajar mengajar pada Perguruan Tinggi Raharja serta sebagai akses publikasi pada tingkat Nasional dan internasional pada umumnya. Selain itu sistem pengembangan dari Sistem Absensi Online juga adalah merupakan komitmen dari perguruan tinggi dalam meningkatkan muu kegiatan belajar mengajar baik untuk dosen maupun mahasiswanya, serta meningkatkan mutu pelayanan terhadap civitas perguruan tinggi dan peningkatan kinerja staf perguruan tinggi raharja.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Rachman Mulyandi dan Cynthia Ayu Wulan Dini dari Perguruan Tinggi Raharja, Jurnal CCIT (2013), yang berjudul “ Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batu Ceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi". Penelitian ini membahas mengenai pembuatan aplikasi absensi pegawai kecamatan batu ceper untuk mengatasi kecurangan yang dilakukan pegawai dan kekurangan pada sistem yang berjalan sebelumnya, hal tersebut juga dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai kecamatan dan juga mempermudah pembuatan pembuatan laporan absensi pada kecamatan batu ceper.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati Nurlette (2011), Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru dan Staff Tata Laksana Pada UPTD SMA Negeri 11 Tangerang” ini, Menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Asti Rosmala Dewi (2012), Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Absensi Karyawan Berbasis Web Pada PT. Menara Berlian” ini, Menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2010), Penelitian yang dilakukan oleh Faisal Ali Ahmad pada tahun 2010 dengan judul “Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dengan Motivasi dan Kinerja Karyawan” dalam laporannya menyimpulkan menerapkan sistem absensi sidik jari dalam rangka memperbaiki manajemen sumberdaya manusia yang dimilikinya, dengan harapan IPB mampu bersaing dengan universitas lain dan menjadi universitas bertaraf internasional di masa yang akan datang. Dalam upaya mencapai efisiensi kerja, pencatatan absensi karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumberdaya manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penerapan absensi sidik jari di FMIPAIPB dan menganalisa sejauh mana hubungan penerapan absensi tersebut dengan motivasi dan kinerja karyawan, sehingga dapat terlihat apakah sistem absensi tersebut lebih efektif dari sistem absensi sebelumnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak sebagai pertimbangan untuk mengembangkan dan mencapai sistem yang lebih baik dan efisien
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Esa Wijayanti (2014), Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Absensi pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang” ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance)
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Lindawati (2014), Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Sma Negeri 15 Tangerang Berbasis Web “ ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance)
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Anis watul Munawah: [2011] penelitian ini membahasa tentang Analisa Sistem Absensi Online Dosen menggunakan Metode Business Intelligence Pada Perguruan Tinggi Raharja, penelitian ini dilakukan untuk menggunakan prosedur, kelebihan , kekurangan, peluang, kendala pada sistem pengolahan Absensi Dosen pada Perguruan Tinggi Raharja. softwere yang digunakan : Windows xp, Microsoft word, Microsoft excel
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Doddy Sulastiko: [2010] penelitian ini membahas Analisa Sistem Informasi absensi Asisten Lab pada Perguruan Tinggi Raharja
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Arifin: [2011] penelitian ini membahas tentang Analisa Sistem Informasi Absensi Karyawan pada PT Pratama Abadi Tangerang, agar dapat membantu dalam proses pengadministrasian secara baik dan akurat. Softwere yang digunakan: Windows xp, Microsoft Word, Microsoft exel, E-mail server dan Microsoft visual basic

Hasil studi pustaka (literature review) ini merupakan landasan serta alas an yang kuat untuk merancang sistem informasi absensi menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik. Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, menjadi lebih efektif dan efisien bagi penulis.

Oleh karena itu, untuk menindak lanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian “Perancangan Sistem Informasi Rekap Absensi Guru Berbasis Web Pada Smk Yapinktek Kota Tangerang.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

GAMBARAN UMUM SMK YAPINKTEK

Sejarah Singkat SMK Yapinktek

SMK Yapinktek secara resmi berdiri pada tahun 2001 dengan jurusan Teknik Mekanis Otomatif dan Teknik Komputer Jaringan. Dengan menempati area seluas 7560 m2, SMK Yapinktek merupakan bagian dari yayasan Nurul Kuncung yang berdiri pada tahun 1985 oleh Ibu Kuncung.

Pemberian nama yayasan nurul kuncung menggunakan nama dari ibu kuncung untuk mengenang jasanya terhadap sekolah yapiktek karena tanah smk tersebut wakaf dari ibu kuncung.

Pada awalnya, yaitu tahun 1985 hanya berdiri MI dan MTS yang sampai sekarang pun masih berjalan. Dengan melihat situasi dan kondisi masyarakat yang ada, yaitu lingkungan industri sehingga timbul gagasan untuk menjawab tantangan zaman dan yang sesuai dengan lingkungan industry adalah SMK( Sekolah Menengah Kejuruan).

SMK YAPINKTEK terletak di kelurahan keroncong kec. Jatiuwung kota tangerang, yang dikelilingi oleh beberapa perusahaan, sehingga sangat strategis dalam mengembangkan ilmu teknologi. Dengan peraturan-peraturan yang konsisten disekolah sehingga dapat menciptakan suasana lingkungan yang kondusif, sehingga suasana kegiatan belajar dapat dirasakan oleh pendidik maupun peserta didik.

Visi dan misi mencetak manusia yang beriman, menguasai teknologi yang siap terjun di lapangan kerja dan mampu menciptakan lapangan kerja berlandaskan iman,ilmu dan amal. Dengan visi dan misi tersebut dapatlah kita lihat bahwa SMK Yapinktek mempunyai cita-cita luhur yaitu mengembangkan pendidikan islami untuk menjawab tantangan zaman.

Dari tahun 2004 sampai dengan 2008, SMK Yapinktek telah meluluskan siswa sebanyak 400 siswa. Dari semua lulusan tersebut telah tersebar di berbagai industri di tangerang. Pada saat ini jumlah guru yang mengajar pada SMK Yapinktek sebanyak 15 guru dengan staff administrasi 2 orang. Dan sampai saat ini SMK Yapinktek masih dipimpin oleh Bapak Sukarna Madia, S.Si. saat ini jumlah siswa/siswi SMK YAPINKTEK yang berlokasi di JL. Siliwangi kel. Keroncong Kec. Keroncong tangerang berjumlah 216 pelajar yang di bagi menjadi beberapa jurusan diantaranya yaitu :

1. Teknik Komputer Jaringan (TKJ)

2. Teknik Kendaraan Ringan (TKR)

SMK YAPINKTEK dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut :

a. Ruang Kepala Sekolah.

b. Ruang Wakil Kepala Sekolah.

c. Ruang Tata Usaha.

d. Ruang Guru.

e. Ruang Kelas.

f. Laboratorium Komputer.

g. Ruang Praktek Komputer Jaringan.

h. Ruang Praktek Kendaraan Ringan.

i. Ruang Praktek Bangunan.

j. Ruang Piket.

k. Perpustakaan.

l. Gudang.

m. Masjid.

a. Lapangan Badminton.

b. Lapangan Futsal.

c. Toilet Guru.

d. Toilet Siswa.

Struktur Organisasi SMK Yapinktek

Gambar 3.1.2 Bagan smk Yapinktek

Visi dan Misi

  1. Visi
  2. SMK YAPINKTEK Keroncong Tangerang menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang bermutu dan berwawasan internasional sejalan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi(IPTEK) dan menuju komunitas pendidikan yang professional,berbudi pekerti dan mandiri

    Visi tersebut mencerminkan cita-cita sekolah memiliki ketaqwaan yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi yang ada pada saat ini, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat

  3. Misi
  4. a. Meningkatkan kinerja kepala sekolah, guru, staf serta meningkatkan disiplin siswa agar terbentuk pribadi dan menyiap tenaga pengajar yang handal dan professional.

    b. Melengkapi lab dan bengkel dengan mesin-mesin terbaru sebagai sarana praktek.

    c. Menciptakan lulusan yang mampu memenuhi tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk pengembangkan dirinya.

    d. Menghasilkan tamatan yang memiliki kopetensi tinggi, Mampu bersaing di tenaga kerja nasional dan internasional untuk meningkatkan SDM.

Tugas dan tanggung jawab sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai unit pelaksana teknis(UPT) pendidikan jalur sekolah, secara garis besarnya memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

  1. Melaksanakan pendidikan di sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut
  2. Pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku
  3. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa disekolah
  4. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah(OSIS)
  5. Melaksanakan urusan Tata Usaha(TU)
  6. Membina kerja sama dengan orang tua siswa, masyarakat dan instansi terkait

Tugas dan tanggung jawab sekolah

Di dalam berlangsungnya tugas sekolah maka unsur manusia merupakan unsur penting, karena kelancaran jalanannya pelaksanaan program sekolah senagt ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya

Untuk itu dalam bagian ini perlu dibahas secara lebih dalam mengenai tugas pengelolah sekolah yang mencangkup komite sekolah, kepala sekolah, wakil kepada sekolah diantaranya urusan kurikulum,kesiswaan, sarana prasarana, humas(hubungan masyarakat), tanggung jawab guru, tanggung jawab wrakil kelas dan tata usaha sekolah. Karena bagaimana lengkap dan modernya fasilitas yang berupa gedung, perlengakapan, alat kerja, metode-metode kerja dan dukungan masyarakat akan tetapi apabila manusia-manusia yang bertujuan menjalankan program sekolah itu kurang berpatisipasi, maka akan sulit untuk mencapai tujuan pendidikan yang dikemukakan

  1. Komite Sekolah
  2. Tugas-tugas komite sekolah

    a. Menyampaikan program sekolah dan rencana anggaran sekolah kepada orang tua siswa dengan cara memusyawarahkannya

    b. Koordinasi dengan instansi terkait

    c. Merencanakan pembangunan dan kegiatan sekolah

  3. Kepala Sekolah
  4. Kepala Sekolah selaku mempunyai tugas

    a. Menyusun perencanaan.

    b. Mengorganisasikan kegiatan

    c. Mengarahkan Kegiatan

    d. Mengkoordinasikan kegiatan

    e. Melaksanakan Pengawasan

    f. Melakukan evakuasi terhadap kegiatan.

    g. Menentukan KEbijaksanaan.

    h. Mengadakan Rapat.

    i. Mengambil keputusan.

    j. Mengatur proses belajar mengajar.

    k. Mengatur administrasi,ketatausahaan, siswa sarana dan prasana, keuangan.

    l. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

  5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
  6. Wakil kepala sekolah urusan kurikulum mempunyai tugas :

    a. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan

    b. Menyusun dan menjabarkan tugas guru dan jadwal pelajaran.

    c. Mengatur penyusunan program pengajaran(program semester,program satuan pelajaran, persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum).

    d. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler.

    e. Mengatur pelaksanaan program penilaian criteria kenaikan kelas, criteria kelulusan, laporan kemajuan belajar siswa

    f. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran

    g. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

    h. Mengatur pembagian MGMP dan Koordinator Mata pelajaran.

    i. Mengatur Mutasi SIswa.

    j. Melakukan supervise administrasi dan akademis.

    k. Menyusun Laporan.

  7. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan
  8. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan mempunyai tugas:

    a. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

    b. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanakan 7K(keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kesehatan, kerindangan).

    c. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS.

    d. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.

    e. Menyeleksi siswa untuk diusulkan beasiswa.

  9. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana
  10. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana mempunyai tugas:

    a. Merencangakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar.

    b. Merencanakan program pengadaannya.

    c. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana.

    d. Mengolah perawatan, perbaikan dan pengisian.

    e. Mengatur pembukuan).

    f. Menyusun Laporan.

  11. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat
  12. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas :

    a. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah dan peran komite sekolah.

    b. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata.

    c. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah(gebyar pendidikan).

    d. Menyusun laporan.

  13. Guru BP
  14. Guru BP bertugas sebagai berikut:

    a. Melakukan pembinaan terhadap siswa.

    b. Membuat dan melaporkan keluhan-keluhan siswa

    c. Membuat dan menyampaikan surat kepada para wali murid.

  15. Dewan Guru
  16. Dewan Guru bertugas:

    a. Menyusun dan mengimplementasikan kurikulum.

    b. Menyusun bahan proses belajar mengajar.

    c. Membuat rencana peningkatan belajar siswa.

    d. Menyusun dan melaporkan soal ujian tiap semester.

    e. Membuat standar penilaian sekolah.

  17. Wali Kelas
  18. Wali kelas adalah guru yang mendapat tugas tambahan dari kepala sekolah untuk menjadi wali kelas(orang tua kedua di sekolah) bertugas :

    a. Penyusunan laporan keadaan kelas pada akhir tahun ajaran.

    b. Pembuatan statistik bulanan siswa perkelas.

    c. Penyusunan jadwal pelajaran kelas.

    d. Pencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan dan bulanan.

    e. Pencatatan daftar nilai siswa.

    f. Pencatatan alamat siswa.

    g. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.

    h. Pencatatan mutasi siswa.

  19. Siswa
  20. Siswa bertugas sebagai berikut:

    a. Melaksanakan proses belajar.

    b. Mentatai semua peraturan yang diterapkan sekolah.

    c. Membayar semua proses administrasi sekolah.

    d. Mengikuti kegiatan ekstrakuler yang dilaksanakan sekolah

    e. Mengikuti ujian sekolah.

Metode Analisis Berdasarkan Prosedur Sistem yang Berjalan

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang di gunakan adalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Sistem yang berjalan terdiri dari use case dan activity diagram

Gambar 3.2.1 Unified Modeling Language (UML)

Analisis Masukan

absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan akrivitas suatu institusi, suatu komponen institut iti sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan. data yang dimasukan dalam analisa pengelompokkan data yang masuk adalah sebagai berikut :

  1. Memberikan buku rekap absensi sebagai bukti absensi setiap absensi datang dan absensi pulang
  2. Membahas tentang prosedur dan proses rekap Absensi Guru
  3. Semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri
  4. Proses absensi dilakukan guru meminta form absen kepada admin untuk kemudian menandatangani kehadiran masuk

Analisis Proses

Sekarang proses rekap absensi guru di SMK YAPINKTEK berjalan dengan baik, namun proses rekap absensi masih kurang maksimal karena masih mengandalkan dokumen berbasis hardcopy dan flat file dari aplikasi spreadsheet sederhana. Untuk dibutuhkan adanya sebuah aplikasi yang dapat membantu dalam mengolah data proses absensi guru dengan baik sehingga dapat menghasilkan informasi yang akurat, cepat, dan mudah dalam melakukan analisa-analisa untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang

Berdasarkan analisa dari permasalahan serta kebutuhan kurikulum saat ini, maka suatu sistem membutuhkan :

  1. Teknologi baru atau program baru berbasis web yang di harapkan dapat meningkatkan kinerja guru dan efisiensi biaya maupun waktu
  2. Sistem informasi yang dapat memberikan informasi yang akurat dan Up to Date sehingga informasi yang di dapatkan oleh petugas absensi, pihak kurikulum, maupun kepala sekolah lebih relevan. Selain itu informasi yang didapatkan juga cepat dan sesuai dengan kebutuhan

Analisis Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap

Setelah guru telah mengisi absen masuk dan pulang di buku absen, kemudian petugas abasen memberi form absen semua kelas ke admin yang kemudian dibuat rekap absen bulanan oleh admin untuk di serahkan ke guru proses dilanjutkan oleh guru yang membuat yang kemudian di serahkan ke bagian kurikulum setelah itu bagian kurikulum mengumpulkan dan membuat laporan kehadiran guru dan siswa semua kelas untuk diserahkan kepada kepala sekolah

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Sistem penyampaian informasi yang berjalan saat ini pada SMK Yapinktek memiliki prosedur sebagai berikut

  1. Pertemuan pertama guru datang ke sekolah, lalu melakukan pendaftaran berikut konsultasi dengan bagian admin dan diberikan arahan terhadap syarat-syarat sebagai guru smk yapinktek yang berlaku serta data-data rekap absensi guru yang di perlukan
  2. Tahap selanjutnya pegawai datang kembali ke sekolah, dan bagian admin menyiapkan buku absen dan memberikanya kepada guru, lalu guru menerima buku absen untuk ditandatangani yang menandakan bahwa guru tersebut sudah datang atau hadir pada hari tersebut, kemudian pegawai memberikan buku absen tersebut ke bagian admin serta menyetujui syarat-syarat perjanjian kesepakatan kerja dengan instansi tersebut,dan selanjutnya data terebut akan di tinjau serta diproses lebih lanjut dengan melakukan langkah-langkah, yaitu melalui tahap-tahap prosedur absen datang,proseur absen pulang,prosedur izin, prosedur cuti dan prosedur pembuatan laporan mengenai kebutuhan rekap absensi guru dan permasalahan-permasalahan lainnya yang dijadikan bahan laporan kepada kepala sekolah untuk menyetujui proses selanjutnya
  3. Setelah dilakukannya tinjauan terhadap rekap absensi guru sebagai wajib rekap absensi guru mengenai pelaporan rekap absensi guru.bagian admin memberikan informasi singkat mengenai hasil konsultasi dan peninjauan masalah kepada pegawai sebagai himbawan agar dapat kembali datang ke sekolah
  4. guru datang langsung kepada bagian admin, kemudian bagian admin menyiapkan buku absen dan memberikanya kepada pegawai, lalu pegawai menerima buku absen untuk di tandatangani yang menandakan bahwa pegawai tersebut sudah selesai dalam melakukan tugasnya pada hari ini ,kemudian pegawai memberikan buku absen tersebut ke bagian admin
  5. Jika guru ingin meminta izin, pegawai harus meminta form izin pada bagian admin kemudian bagian absen menyiapkan form izin, lalu di berikan kepada pegawai agar guru mengisi form tersebut dan jika form tersebut sudah di isi pegawai diharuskan mengembalikan form tersebut kepada bagian admin sehingga bagian admin bisa mengarsipkanya di buku absensi
  6. Jika guru ingin meminta izin cuti, pegawai harus meminta form cuti pada bagian admin kemudian bagian admin menyiapkan form cuti, lalu di berikan kepada pegawai agar pegawai mengisi form tersebut dan jika form tersebut sudah di isi pegawai diharuskan mengembalikan form tersebut kepada bagian admin sehingga bagian admin bisa mengarsipkanya di buku absensi
  7. Bagian admin membuat laporan bulanan kemudian diberikan kepada kepala sekolah untuk diperiksa, setelah di periksa oleh kepala sekolah apabila laporan tersebut terjadi kesalahan maka kepala sekolah mengembalikan laporan tersebut untuk di perbaiki oleh bagian admin, dan apabila laporan tersebut sudah benar maka kepala sekolah dapat melakukan ACC pada laporan tersebut. Setelah guru telah mengisi absen masuk dan pulang di buku absen, kemudian admin membuat laporan kehadiran guru untuk diserahkan kepada kepala sekolah

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Absensi guru

Setelah skenario mengenai sistem rekap absensi guru yang berjalan saat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Dari definisi skenario diatas dapat digambarkan dalam use case diagram mengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem absensi yang berjalan saat ini. Use case diagram akan menggambarkan hubungan use case dengan actor Use case diagram dilihat pada gambar dibawah ini

gambar 3.4.1 use case diagram

Berdasarkan gambar 3.4.1 use case diagram, yang berjalan saat ini terdapat:

a. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan rekap absensi Guru yang berjalan pada SMK YAPINKTEK.

b. 4 (empat) actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya guru, petugas piket, staff tu dan kepala sekolah.

c. 7 (tujuh) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya hadir dan mengisi buku rekap absensi, menyerahkan buku rekap absensi, membuat rekap absensi guru yang sudah terisi selama 1 bulan, menerima rekap absensi guru yang sudah terisi selama 1 bulan, membuat form cuti dan izin, membuat laporan rekap absensi, menerima dan menandatangi laporan rekap absensi.

Activity Diagram rekap Absensi Guru

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarakan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi sebagai berikut :

gambar 3.4.2 acivity diagram

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 4 Swimlane yaitu guru, petugas piket, tu dan kepala sekolah.

c. 9 (sembilan) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : datang, menyediakan buku rekap absensi gur, menerima dan menandatangani buku rekap absensi guru, memberikan buku rekap absensi guru, membuat rekap absensi guru yang sudah terisi selama 1 bulan, menerima rekap absensi guru yang sudah terisi selama 1 bulan, membuat form cuti dan izin, membuat laporan rekap absensi guru ,menerima dan menandatangi laporan rekap absensi guru.

d. 1 (satu) Final State, Objek yang diakhiri.

Permasalahan yang Dihadapi

Suatu system pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, adanya kelemahan dalam suatu sistem menyebabkan jalannya suatu alur sistem menjadi tidak lancar. Karena sistem merupakan yang mengatur kegiatan pada sekolah tersebut, perbaikan dalam sistem dilakukan setelah ditemukannya suatu kelemahan. Dalam hal ini penulis menemukan permasalahan yang dihadapi, diantaranya  :

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, sistem pengolahan rekap absensi guru pada smk yapinktek yang sedang berjalan saat ini, dapat disimpulkan bahwa proses rekap absensi guru antara lain: Sistem absensi guruyang berjalan saat ini pada smk yapinktek masih bersifat sangat manual yaitu masih menggunakan buku untuk mencatat data rekap absensi guru. Laporan yang dihasilkan saat ini belum akurat karena masih ada kesalahan pada saat proses pencatatan data absensi guru dapat dimanipulasi, pencarian data membutukan waktu yang cukup lama dan sering terjadi kehilangan data karena data hanya berupa lembaran-lembaran kertas. Untuk merancang sistem absen guru pada smk yapinktek dibutuhkan suatu aplikasi web yang dapat membantu proses rekap absensi dan tempat penyimpanan data dengan menggunakan My sql, sehingga data tidak akan hilang

Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif tersebut ialah penulis menyarankan untuk lebih mengefisienkan pemakaian kertas dengan cara membuat sistem rekap absensi guru menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan program pengolahan data (phpMyAdmin) agar data dapat terakomodir dengan baik,serta menyediakan dan membuat print out hasil laporan absensi guru untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala sekolah, Membuat sistem rekap absensi guru yang dapat membantu admin dalam mengelola rekap absensi guru. Terdapat tempat penyimpanan data sehingga data absensi guru yang ada tidak hilang. Dapat menampilkan data seluruh guru yang hadir, izin, cuti dengan data yang akurat, Dibuatnya system komputerisasi atau program aplikasi untuk mempermudah pekerjaan sehingga lebih efektif dan efisien. Dengan berjalannya program aplikasi tersebut diharapkan Bagian kurikulum tidak akan terjadi kehilangan data absensi siswa dengan adanyan back up data di program aplikasi serta diharapkan sistem absensi yang yng dibuat dapat lebih meningkatkan mutu kehadiran siswa dan Sistem baru yang dapat berjalan dengan secara optimalyang dapat memberikan kemudahan kepada Staf Adminisrasi dalam membuat laporan secara cepat dan akurat sertamempunyai penyimpanan database yang baik

Tahapan Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

a. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem

Requirement Elicitacion Tahap-II

Keterangan :

M  : Mandatory (Penting)

D  : Desirable (Tidak Terlalu Penting)

I  : Inessential (Tidak Penting)

Tabel 3.2 Elisitasi tahap II

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

a. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

a) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b) Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

c) Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

Requirement Elicitacion Tahap-III

Tabel 3.3 Elisitasi tahap III

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada SMK YAPINKTEK maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem rekap absensi guru yang sedang berjalan saat ini sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan.

Berdasarkan perubahan sistem rekap absensi guru yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.

Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state diagram, dan class diagram.

Use Case diagram yang diusulkan pada Guru

Use case diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem dengan pemakai luar (outside user) yang disebut actor. Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan si pemakai (user)

Gambar 4.1.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Guru

Berdasarkan gambar 4.1.1 diatas, rancangan Use Case Diagram pada guru terdapat:

a. 1 Sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada Guru

b. 1 Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Guru

c. 1 Use case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut

d. 12 Include yang menjelaskan bahwa use case tersebut berasal dari sumber secara eksplisit dari use case sebelumnya

Use Case Diagram yang diusulkan pada TU

Gambar 4.1.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.1.2 diatas, rancangan Use Case Diagram pada admin terdapat:

a. 1 Sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada admin

b. 1 Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu admin

c. 1 Use case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut

d. 12 Include yang menjelaskan bahwa use case tersebut berasal dari sumber secara eksplisit dari use case sebelumnya

Use Case Diagram yang diusulkan pada kepala sekolah

Gambar 4.1.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk kepala sekolah

Berdasarkan gambar 4.1.3 diatas, rancangan Use Case Diagram pada kepala sekolah terdapat:

a. 1 Sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada kepala sekolah

b. 1 Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu kelapa sekolah

c. 1 Use case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut

d. 12 Include yang menjelaskan bahwa use case tersebut berasal dari sumber secara eksplisit dari use case sebelumnya

Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.8.Class Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.8.Class Diagram Sistem yang diusulkan terdapat:

a. 10 Class Diagram, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama

b. 7 association yang merelasikan antar kelas

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Field : Level
  2. Media : harddisk

    Isi : Level_Id+NamaLevel

    Primary Key : level_id

    Panjang Record : 22

    Tabel 4.1 Tabel Level

  3. Nama Field : akses
  4. Media : Harddisk

    Isi : ID+UserName+Password_Level_Id

    Primary Key : Id

    Panjang Record : 43

    Tabel 4.2 Tabel Akses

  5. Nama Field : Guru
  6. Media : harddisk

    Isi : nip + nama_guru + agama +jenis_kelamin + tanggal_lahir + tempat_lahir + alamat +status_perkawinan + email + no_hp

    Primary Key : nip

    Panjang record : 168

    Tabel 4.3 Tabel Guru

  7. Nama Field : siswa
  8. Media : harddisk

    Isi : nis + nama_siswa + agama +jenis_kelamin + tanggal_lahir + tempat_lahir + alamat + kelas

    Primary Key : nis

    Panjang record : 101

    Tabel 4.4 Tabel Siswa

  9. Nama Field : absen_guru
  10. Media : harddisk

    Isi : id_absen + nip + jam_start + jam_finish + tgl_absen + keterangan

    Primary Key : id_absen

    Panjang record : 61

    Tabel 4.5 Tabel Absen Guru

  11. Nama Field : absent_siswa
  12. Media : harddisk

    Isi : id_absen + nis + jam_start + jam_finish + tgl_absen + keterangan

    Primary Key : id_absen

    Panjang record : 61

    Tabel 4.6 Tabel Absen Siswa

  13. Nama Field : jadwal_pelajaran
  14. Media : harddisk

    Isi :id_jadwalpelajaran + nama_pengajar + jam+ hari + pelajaran + kelas

    Primary Key : id_jadwalpelajaran

    Panjang record : 85

    Tabel 4.7 Tabel Jadwal Pelajaran

  15. Nama Field : izin
  16. Media : harddisk

    Isi : id_izin + nip+tanggal+keperluan+dari_jam+sampai_jam

    Primary Key : id_izin

    Panjang record : 81

    Tabel 4.8 Tabel Izin

  17. Nama Field : cuti
  18. Media : harddisk

    Isi : id_cuti + nip + keperluan + tanggal_mulai + tanggal_selesai + saldo_cuti + jumlah_cuti

    Primary Key : id_cuti

    Panjang record : 46

    Tabel 4.9 Tabel Cuti

  19. Nama Field : saldo_cuti
  20. Media : harddisk

    Isi : id_saldocuti + nip+saldo_cuti

    Primary Key : id_saldocuti

    Panjang record : 31

Tabel 4.10 Tabel Saldo Cuti

Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan

Menu Login

Gambar 3.10 Rancangan Login

Menu Home

Gambar 3.11 Rancangan Tampilan Home

Menu Guru

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Guru

Menu Siswa

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Siswa

Menu Jadwal Pelajaran

Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Jadwal pelajaran

Menu Cuti

Gambar 3.15 Rancangan Tampilan Cuti

Menu Izin

Gambar 3.16 Rancangan Tampilan Izin

Menu Saldo Cuti

Gambar 3.17 Rancangan Tampilan Saldo Cuti

Menu Akses

Gambar 3.18 Rancangan Tampilan Akses

Menu Print Absen Guru

Gambar 3.19 Rancangan Print Absen Guru

Implementasi Sistem Yang diusulkan

Rancangan Sistem dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh perangkat keras, perangkat lunak dan user yang baik pula, agar terlaksananya rancangan sistem ini penulis mengusulkan rancangan sistem sebagai berikut :

Spesifikasi Sistem

Untuk mengimplementasikan sistem ini dengan baik, penulis mengklasifikannya sebagai berikut:

Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Processor Intel Dual Core
  2. RAM 1 GB
  3. Hardisk 160 GB
  4. LCD 14”
  5. Mouse
  6. Keyboard

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

  1. Operating System Windows 7
  2. Browser Chromium
  3. Microsoft Office 2007
  4. XAMPP
  5. Notepad++
  6. Instant PHP(PHP dan MYSQL)
  7. YII Framework

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikannya dapat dilakukan langsung oleh Staf TU yang bertindak sebagai Admin, Guru atau Wali kelas yang bertindak sebagai User

Rancangan Tampilan Program

Tampilan Login

Gambar 3.20 Tampilan Login

Berikut ini adalah Menu Login ini merupakan akses bagi admin ,guru dan siswa. Bagi pengguna yang ingin masuk aplikasi perancangan sistem informasi rekapan absensi guru berbasis web pada smk yapinktek kota tangerang , dengan cara meng-input-kan username dan password

Tampilan Home

Gambar 3.21 Tampilan Home

Berikut ini adalah rancangan menu home untuk melihat tampilan pada aplikasi perancangan sistem informasi rekapan absensi guru berbasis web pada smk yapinktek kota tangerang

Tampilan Data Guru

Gambar 3.22 Tampilan Data Guru

Dimana menu ini terdapat daftar data Guru yang berisi nip, nama guru, tanggal lahir, tempat lahir, alamat , jenis kelamin agama ,status perkawinan, email, dan no hp dan untuk download excel dan menu edit ketika terjadi kesalahan

Tampilan Data Siswa

Gambar 3.23 Tampilan Data Siswa

Dimana menu ini terdapat daftar data Siswa yang berisi nis, nama siswa, tanggal lahir, tempat lahir, alamat , jenis kelamin,kelas dan agama dan untuk download excel dan menu edit ketika terjadi kesalahan

Tampilan Data JAdwal Pelajaran

Gambar 3.24 Tampilan Data Jadwal Pelajaran

Dimana menu ini terdapat daftar data Jadwal Pelajaran yang berisi id_jadwalpelajaran,nama_pengajar,kelas,jam,hari dan pelajaran dan untuk download excel dan menu edit ketika terjadi kesalahan

Tampilan Data Absen Guru

Gambar 4.25 Tampilan Data Absen Guru

Dimana menu ini terdapat daftar data Absen Guru yang berisi nip,nama guru,jam start,jam finish,tanggal absen dan keterangan dan untuk download excel,print dan menu edit ketika terjadi kesalahan

Tampilan Absen Siswa

Gambar 4.26 Tampilan Data Absen siswa

Dimana menu ini terdapat daftar data Absen Siswa yang berisi nis,nama siswa,jam start,jam finish,tanggal absen dan keterangan dan untuk download excel,print dan menu edit ketika terjadi kesalahan

Tampilan Data Cuti

Gambar 3.27 Tampilan Data Cuti

Dimana menu ini terdapat daftar data Cuti yang berisi nip,nama guru,keperluan,tanggal mulai,tanggal selesai,saldo cuti dan jumlah dan untuk download excel dan menu edit ketika terjadi kesalahan

Tampilan Data Izin

Gambar 3.28 Tampilan Data Izin

Dimana menu ini terdapat daftar data Izin yang berisi nip,nama guru,keperluan,tanggal,dari jam dan sampai jam dan untuk download excel dan menu edit ketika terjadi kesalahan

Tampilan Print Data Absen Guru

Gambar 3.29 Tampilan Print Data Absen Guru

Dimana menu ini terdapat daftar data absen guru yang berisi nip,nama ,jam start,jam finish,tanggal absen dan keterangan

Schedulle Implementasi

Rencana implementasi sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana implementasi adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem.

Tabel 4.7.Tabel Jadwal Implementasi

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian yang berjudu “Perancangan Sistem Informasi Rekap Absensi Guru Berbasis Web Pada SMK Yapintek Kota Tangerang”

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan mengenai Perancangan Sistem Informasi Rekap Absensi Guru Berbasis Web Pada SMK YAPINKTEK Kota Tangerang, maka sebagai akhir penulisan laporan Skripsi memberikan kesimpulan sebagai berikut :

  1. Aplikasi rekap absensi guru dapat membantu memudahkan staff dalam memperoleh informasi lainnya.
  2. aplikasi pencatatan kehadiran menggunakan web bisa merekapulasi kedisiplinan guru dan siswa.
  3. Dengan adanya Website baru dapat berkomunikasi dengan sekolah secara interaktif dan melakukan rekap absensi guru secara online.
  4. Penerapan aplikasi rekap absensi guru mendukung perkembangan sekolah ke arah yang lebih maju dan berkembang, membantu memperluas pemasaran bahan kain yang tidak dibatasi oleh jarak dan waktu serta meningkatkan kemampuan bersaing di dunia bisnis
  5. Mahasiswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga sehingga dapat menambah wawasan dan ide-ide untuk bekal di dunia kerja nanti

Saran

Saran yang diusulkan untuk SMK YAPINKTEK untuk mendukung pengembangan sistem selanjutnya antara lain:

  1. Melakukan Evaluasi terhadap aplikasi rekap absensi guru agar dapat lebih mengetahui kebutuhan user.
  2. Perlu dilakukan dilakukan pelatihan kepada staff guru smk yapinktek sebelum aplikasi rekap absensi guru ini diterapkan dalam sekolah agar memudahkan bagi staff guru untuk menggunakan aplikasi tersebut.
  3. Perlu dilakukan dilakukan pelatihan kepada staff guru smk yapinktek sebelum aplikasi rekap absensi guru ini diterapkan dalam sekolah agar memudahkan bagi staff guru untuk menggunakan aplikasi tersebut.

Kesan

Penulis merasa terkesan dan mendapat pengalaman dalam pembuatan laporan skripsi pada SMK YAPINKTEK. Sebuah sekolah yang memiliki jurusan Teknik Mekanis Otomatif dan Teknik Komputer Jaringan. Sekolah ini didirikan pada tahun 1985 hanya berdiri MI dan MTS yang sampai sekarang pun masih berjalan. Dengan melihat situasi dan kondisi masyarakat yang ada, yaitu lingkungan industri sehingga timbul gagasan untuk menjawab tantangan zaman dan yang sesuai dengan lingkungan industry adalah SMK( Sekolah Menengah Kejuruan)

Selama melaksanakan laporan skripsi penulis dapat merasakan suasana kekeluargaan dan keakraban diantara sesame staff guru, tidak merasa canggung untuk bertanya bila mendapatkan kendala .

Selain itu juga penulis juga patut bersyukur atas diberikannya waktu yang flexible dalam menjalani laporan skripsi sehingga bisa disesuaikan dengan jadwal perkuliahan

Melalui kesempatan ini dalam laporan skripsi Pada SMK YAPINKTEK , penulis mendapatkan banyak pengalaman dan ide-ide yang sangat bermanfaat mulai dari bagaimana cara berorganisasi dan sistem kerja guru.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 1,14 1,15 1,16 1,17 " Sutabri , Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta : ANDI "
  2. 2,0 2,1 2,2 " Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Rosda"
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 " Kadir, Abdul. 2014. “ pengenalan sistem informasi edisi revisi”. Yogyakarta : ANDI "
  4. 4,0 4,1 4,2 " Aisyah, Siti. Kalbuana, Nawang. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2. (Januari 2011). Perguruan Tinggi Raharja,Tangerang."
  5. " Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama "
  6. " Francois. Vellas. lione, becherel. 2011. The international marketing of travel and tourism. Macmillan "
  7. " Koesoema A, Doni. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak Zaman Global. Jakarta: Grasindo "
  8. " Husaini, Usman. 2010. Manajemen: Teori, praktek, dan riset pendidikan. Edisi kedua. Jakarta : Penerbit Bumi aksara "
  9. Praptingsih . 2011 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output">" Praptingsih .2012">Praptingsih . 2011 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output"
  10. Amsyah . 2008 bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program ">" Amsyah .2008">Amsyah . 2008 bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program."
  11. " Rahardja, Untung, Hidayati dan Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 4, No. 3, Mei 2011"
  12. " Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi "
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 " Raharjo, Budi. 2011. “Belajar Pemograman Web”. Modula "
  14. ” Madcoms. 2011. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 DenganPemrograman PHP & MySQL.Yogyakarta: Andi Offset”
  15. 15,0 15,1 " Guritno, Suryo., Sudaryono, dan Untung Rahardja.2011. Theory and Application Of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi.Tangerang "
  16. " Guritno, Suryo, dkk. 2011. "Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta : ANDI"
  17. " Guritno, Suryo, dkk. 2011. "Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta : ANDI"

LAMPIRAN

  1. Lampiran A.1 : Surat Pengantar Skripsi
  2. Lampiran A.2 : Surat Penugasan Kerja
  3. Lampiran A.3 : Kartu Bimbingan
  4. Lampiran A.4 : Kartu study Tetap Final (KSTF)
  5. Lampiran A.5 : Form Validasi Skripsi
  6. Lampiran A.6 : Kwitansi Pembayaran Skripsi
  7. Lampiran A.7 : Daftar Mata Kuliah Yang Belum diambil
  8. Lampiran A.8 : SURAT PERNYATAAN
  9. Lampiran A.9 : Daftar Nilai
  10. Lampiran A.10 : Formulir Seminar Proposal
  11. Lampiran A.11 :Sertifikat TOEFL
  12. Lampiran A.12 : Sertifikat Prospek
  13. Lampiran A.13 : Sertifikat IT Internasional
  14. Lampiran A.14 : Sertifikat IT Nasional
  15. Lampiran A.15 : Curiculum Vitae (CV)
  16. Lampiran A.16 : Bukti Hibah
  17. Lampiran A.17 : Fomulir Pertemuan Stakeholder
  18. Lampiran A.18 : Formulir Final Persentasi
  19. Lampiran A.19 : Form pengantian judul ta/skripsi