SI1211471600

Dari widuri
Revisi per 23 Februari 2016 12.23 oleh Sriirahayu (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Notepad++)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

STOK BARANG

PADA PT DANU MEKAR SANTOSO


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211471600
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STOK BARANG

PADA PT DANU MEKAR SANTOSO

Disusun Oleh :

NIM
: 1211471600
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STOK BARANG

PADA PT DANU MEKAR SANTOSO


Dibuat Oleh :

NIM
: 1211471600
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dina Fitria Murad,M.Kom)
   
(Meta Amalya Dewi,M.Kom)
NID : 02026
   
NID : 05092

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STOK BARANG

PADA PT DANU MEKAR SANTOSO


Dibuat Oleh :

NIM
: 1211471600
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1211471600
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211471600

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


PT. Danu Mekar Santoso yang bergerak dalam bidang Industrial Components, Electronic Parts & Rubber. Perusahaan ini masih menggunakan sistem manual untuk mencatat data stok masuk dan stok keluar pada kartu stok barang. Pada tahun 2010, perusahaan sudah menggunakan komputer. Pencatatan untuk data stok menggunakan Microsoft Office Excel. Pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Office Excel sangat membantu admin untuk mengolah data stok barang dibandingkan bergantung kepada beberapa dokumen yang membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya dan haarusdilengkapi secara berulang datanya didalam setiap proses transaksi. Akan tetapi, pengolahan data tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan dari segi waktu dan segi tenaga. Dimana admin harus mencari satu persatu untuk mengetahui data stok barang atau cara cepat dengan menggunakan Ctrl Find untuk mencari nama barang yang ditelusuri, dengan cara pencarian cepat admin harus menghafal semua nama barang, apabila ada kesalahan dalam penulisan nama barang pada pencarian maka Microsoft Office Excel tidak dapat menemukan data yang diminta admin. Dengan tidak efektifnya suatu data stok maka akan memperlambat informasi yang dibutuhkan oleh customer, sehingga customer harus menunggu terlalu lama, karena persediaan barang merupakan salah satu peranan penting bagi proses penjualan perusahaan. Bagian gudang membutuhkan ketelitian dalam setiap laporan pemesanan customer agar tidak terjadi kesalahan atau selisih data barang yang ada di gudang, stok yang masih banyak tapi masih tetap memesan barang atau sebaliknya barang yang sudah habis justru tidak dipesankan. Hal ini akan menjadi masalah bagi perusahaan. Menggunakan metodologi SWOT penulis mencoba menggali permasalahan yang ada serta memberikan solusi sesuai kebutuhan stakeholder. Aplikasi yang dibangun akan digunakan untuk mengolah data gudang mulai dari barang masuk kegudang, keluar lagi atas permintaan konsumen sampai tahapan pembuatan laporan. Aplikasi ini dapat memaksimalkan pekerjaan dibagian gudang serta dapat meningkat kan kinerja dibagian layanan terhadap konsumen.


Kata Kunci: Industrial component, excel, swot.

ABSTRACT

PT. Danu Mekar Santoso engaged in the Industrial Components, Electronic Parts & Rubber. The company is still using manual systems for data record stock entry and exit on the card stock inventory. In 2010, the company has been using a computer. Recording for stock data using Microsoft Office Excel. Data processing using Microsoft Office Excel is helpful admin to process inventory data than rely on some documents that take a long time in the process and repeatedly haarusdilengkapi data in each transaction process. However, the processing of the data does not work as expected in terms of time and in terms of manpower. While the administrators have to find one by one to determine the inventory data or fast way by using Ctrl Find to search for the name of the goods are traced, by way of a quick search admin have to memorize all the names of the goods, if there is an error in writing the name of the goods on the search then Microsoft Office Excel does not can find the requested data admin. With the ineffectiveness of a data stock it will slow down the information needed by the customer, so that customers have to wait too long, because the inventory is one important role for the company's sales process. Warehouse requires precision in every report customer ordering to avoid mistakes or the difference data items in the warehouse, the stock is still a lot but still ordered goods or goods that have gone the opposite actually not been booked. This will be a problem for the company. Using the methodology of SWOT author tried to explore the existing problems and provide solutions according to the needs of stakeholders. Applications built to be used to process data warehouses ranging from incoming goods kegudang, out again at the request of consumers to the stage of making a report. This application can maximize the employment section of the warehouse and can improve the performance of the customer service section.


Keywords: industrial component, excel, swotindustrial component, excel, swot.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahakan nikmat hidup dan sehat serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi ini dengan baik. adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Stok Barang Pada PT Danu Mekar Santoso “ Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penempuan ilmu, dan merupakan salah satu syarat menyelesaikan program Strata 1 di STMIK Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah S.W.T yang selalu melimpahkan Rahmat, ridho dan Petunjuk-NYA.

2. Kedua orang tua Bapak, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa yang tiada henti untuk keberhasilan penulis.

3. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

4. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Puket I Bidang Akademik STMIK Raharja.

5. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

6. Ibu Dina Fitria Murad,. M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.

7. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.

8. Bapak Leonandrus, selaku pembimbing lapangan, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani Skripsi.

9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.

10. Yang tercinta Bapak, Ibu dan kakak penulis, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.

11. Sahabat-sahabat penulis, Yuni Astiyani, Muhammad Fakih, Agus Purwo Prasetyo, Gideon, Cahaya,dan seluruh teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan serta semangat untuk menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang,28 Januari 2016
Nama. Sri Rahayu
NIM. 1211471600


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL


Tabel 3.5. Stategi S-O

Tabel 3.6. Strategi

Tabel 3.8. Strategi W-O

Tabel 3.9. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.10. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.11. Elisitasi Tahap 111

Tabel 3.12. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Usulan

Tabel 4.4. Daftar

Tabel 4.5. Daftar Stok Barang

Tabel 4.6.Jawaban

Tabel 4.7.Pertanyaan

Tabel 4.8. Pengujian Blackbox

Tabel 4.9. Time Schedule

Tabel 4.10. Estimasi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Danu Mekar Santoso

Gambar 3.2. Use Case Diagram yang sedang berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram yang sedang berjalan

Gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan

Gambar 4.3. Squence Diagram HRD yang diusulkan

Gambar 4.4. Sequence Diagram Pelamar yang diusulkan

Gambar 4.5. Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.6. Tampilan Login

Gambar 4.7. Tampilan Home

Gambar 4.8. Tampilan Daftar

Gambar 4.9. Tampilan Data Stok

Gambar 4.10. Tampilan Stok Barang

Gambar 4.11. Tampilan Hasil Tes

Gambar 4.12. Tampilan Menu Daftar

Gambar 4.13. Tampilan Menu Setelah Daftar

Gambar 4.14. Tampilan Menu Login

Gambar 4.15. Tampilan Input Menu Berhasil Login

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komputer mempunyai peran yang penting dalam aspek kehidupan, khususnya dunia kerja. Penggunaan komputer sangat membantu pekerjaan dalam pengolahan data, dengan adanya perkembangan teknologi informasi perusahaan sangat membutuhkan sistem komputer yang secara umum akan membantu memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna untuk sebuah informasi yang lengkap saat dibutuhkan.

Proses pengaturan dari suatu perusahaan membutuhkan peran manajemen seperti cara membuat perencanaan, mengorganisasikan dan memberi perintah serta pengawasan, sehingga manajemen sangat berperan bagi maju mundurnya sebuah perusahaan. Manajemen yang baik akan berdampak positif terhadap kemajuan dan kesuksesan sebuah perusahaan, namun apabila manajemennya berantakan maka perusahaan akan sulit sekali untuk berkembang dan bersaing.

Melihat pentingnya peranan teknologi informasi dan manajemen yang dapat menunjang kinerja suatu perusahaan, maka penggunaan teknologi informasi dengan sistem komputerisasi dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehingga hasil yang dicapai efisiensi dalam segi tenaga dan efektif dalam segi waktu. Manajemen dapat membantu perusahaan dalam memberikan laporan operasional sehari-hari sehingga dapat memberikan informasi disamping berfungsi untuk mengontrol operasioal berjalan dengan lebih baik.

Seperti halnya PT. Danu Mekar Santoso yang bergerak dalam bidang Industrial Components, Electronic Parts & Rubber. Perusahaan ini masih menggunakan sistem manual untuk mencatat data stok masuk dan stok keluar pada kartu stok barang. Pada tahun 2010, perusahaan sudah menggunakan komputer. Pencatatan untuk data stok menggunakan Microsoft Office Excel. Pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Office Excel sangat membantu admin untuk mengolah data stok barang dibandingkan bergantung kepada beberapa dokumen yang membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya dan harus dilengkapi secara berulang datanya didalam setiap proses transaksi. Akan tetapi, pengolahan data tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan dari segi waktu dan segi tenaga. Dimana admin harus mencari satu persatu untuk mengetahui data stok barang atau cara cepat dengan menggunakan Ctrl Find untuk mencari nama barang yang ditelusuri, dengan cara pencarian cepat admin harus menghafal semua nama barang, apabila ada kesalahan dalam penulisan nama barang pada pencarian maka Microsoft Office Excel tidak dapat menemukan data yang diminta admin. Dengan tidak efektifnya suatu data stok maka akan memperlambat informasi yang dibutuhkan oleh customer, sehingga customer harus menunggu terlalu lama, karena persediaan barang merupakan salah satu peranan penting bagi proses penjualan perusahaan. Bagian gudang membutuhkan ketelitian dalam setiap laporan pemesanan customer agar tidak terjadi kesalahan atau selisih data barang yang ada di gudang, stok yang masih banyak tapi masih tetap memesan barang atau sebaliknya barang yang sudah habis justru tidak dipesankan. Hal ini akan menjadi masalah bagi perusahaan.

gambar 1.

Hal-hal tersebut dapat dihindarkan, dengan laporan persediaan barang yang menggunakan sistem komputerisasi. Dengan adanya suatu sistem komputer dalam menyajikan informasi persediaan barang yang lengkap dan dapat mengakses data dan informasi secara cepat dalam segi pengolahan data, efisien dalam segi tenaga, akurat dalam segi informasi yang lengkap dan mempermudah dalam mengetahui jumlah persediaan barang yang tersedia dalam suatu gudang.

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan diatas, Dalam melakukan penelitian dan analisa ini, penulis mengindefikasi beberapa perumusan masalah diantaranya sebgai berikut :

  1. Bagaimanakah perusahaan mengelola data stok barang mulai dari barang diterima di gudang sampai terdistribusi ke bagian penjualan sesuai permintaan customer?

  2. Apa saja kendala yang dihadapi perusahaan dalam mengelola stok ?

  3. Apakah biaya operasional yang tinggi mempengaruhi system berjalan ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

  2. Dalam penelitian ini penulis ingin mengemukakan beberapa tujuan:

    • Untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem berjalan dan masalah apa saja yang ada dalam proses pengolahan data stok barang pada PT. Danu Mekar Santoso

    • Membantu dan memberi masukan pada perusahaan untuk menciptakan suatu sistem yang lebih baik dari sebelumnya.

  3. Tujuan Fungsiona l

  4. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT. Danu Mekar Santoso sebagai referensi dasar untuk menyelesaikan permasalahan yang menyangkut persediaan stok barang agar lebih efesien dan ekonomis dari segi waktu.

  5. Tujuan Individual

  6. Sebagai salah satu persyaratan untuk melengkapi pencapaian jenjang Sarjana Komputer pada jurusan Sistem Informatika di STMIK RAHARJA.

Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Operasional

  2. Sebagai saran atau masukan yang dapat dipergunakan oleh PT. Danu Mekar Santoso sebagai pertimbangan atas langkah-langkah sistem yang sedang dijalankan dalam menyusun stok barang.

  3. Manfaat Fungsional

  4. Menghasilkan sebuah rancangan sistem stok barang yang dapat dijadikan sebagai dasar perbaikan sistem yang sedang berjalan pada saat ini dan dapat memberi kemudahan baik penginputan maupun output.

  5. Manfaat Individual

  6. Untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat dengan merancang sistem informasi, sistem ini diharapkan dapat memudahkan dalam membuat laporan Sistem Informasi.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam penulisan ini tidak terlalu luas pembahasannya namun tepat sasaran sesuai tujuan dan manfaat yang diharapkan baik baik penulis maupun stakeholder maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian diantaranya :

  1. Input data barang di gudang

  2. Mengelola proses transaksi keluar masuk barang di gudang

  3. Stok barang di gudang

  4. Laporan transaksi di gudang

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data awal maka penulis menggunakan tiga tahapan diantaranya :

  1. Observasi

  2. Penulis datang langsung ke objek penelitian dan melakukan pengamatan di lapangan kerja yang bertempat di PT. Danu Mekar Santoso antara lain mengamati cara kerja, menganalisa konsep kerja, fasilitas atau sarana kerja yang tersedia termasuk mengetahui bagaimana prosedur system berjalan.

  3. Wawancara

  4. Penulis melakukan wawancara dengan cara berdialog langsung dengan pihak yang dianggap memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut, yaitu wawancara dengan staf pergudangan. Menyamakan data yang penulis temukan dilapangan dengan data real perusahaan, menanyakan kendala yang dihadapi serta bagaimana saat ini perusahaan atau bagian terkait menjalaninya.

  5. Studi Pustaka

  6. Pengumpulan data atau informasi dengan cara membaca buku-buku dan referensi-referensi yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Mencari literatur dari penelitian sejenis dan sebagainya.

Sumber Data

  1. Data Primer

  2. Data yang diperoleh secara langsung dari PT. Danu Mekar Santoso melalui observasi maupun wawancara

  3. Data Sekunder

  4. Data yang dikumpulkan melalui studi pustaka dengan mempelajarai buku dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Analisa Sistem Menggunakan Analisa SWOT

  2. Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, penulis juga mengajukan metode analisa yang digunakan untuk menganalisa sistem atau aplikasi perancangan sistem informasi laporan penjualan pada Multimedia Plus yaitu menggunakan metode analisa SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats). Alasan mengapa penulis memilih metode analisa SWOT , karena analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

  3. Perancangan

  4. Untuk rancangan yang diusulkan menggunakan UML (Unified Modeling Languge) sebagai modelling tools yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

  5. Pengujian / Testing

  6. Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, penulis juga mengajukan metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang, yaitu dengan menggunakan metode pengujian Blackbox testing. Alasan mengapa penulis memilih metode Blackbox adalah:

    1. Untuk mengetahui pesan kesalahan atau umpan balik (feed back) yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian.

    2. Untuk dapat melakukan analisa dan juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

  7. Implementasi

  8. Untuk mengimplementasikan usulan rancangan sistem secara rinci dilakukan dengan cara membuat program setiap modul. Untuk melakukan pengujian validitas dari setiap modul tersebut dengan data sample. Selanjutnya dilakukan uji sistem secara terpadu, karena sistem tersebut adalah teknologi tinggi maka diperlukan pelatihan sistem terhadap penggunanya.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang ditulis dalam penulisan laporan Skripsi ini pada setiap bab, adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mencangkup beberapa sub bab yang diuraikan secara bertahap, diantaranya Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas pengertian-pengertian mengenai definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi serta literature review yang digunakan.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab. Model system berjalan menggunakan UML, analisis system dengan SWOT, solusi dan user requirement menggunakan elisitasi.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menggambarkan usulan system yang dirancang, mulai dari model system, rancangan database, rancangan aplikasi dan layout progam.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan terhadap hasil penelitian, temuan dan kajian serta langkah-langkah yang dijalankan, menjawab apa yang sudah dirumuskan serta memberika saran terhadap pengembangan system sesuai kebutuhan user dan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Dasar Sistem

  2. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut pandangan beberapa ahli sistem dapat diartikan sebagai berikut:

    Menurut Moekijat dalam Prasojo dan Riyanto (2011:152)[1], berpendapat bahwa “Sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri dariobyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen - komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

    Menurut Tata Sutabri (2012:10)[2], berpendapat bahwa “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

    Menurut Yakub (2012:1)[3], berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

    Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah jaringan kerja atau seperangkat elemen-elemen yang disatukan dan dirancang untuk mencapai tujuan bersama.

  3. Karekteristik Sistem

  4. Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2], berpendapat bahwa “Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai seuatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".

    3. Batasan Sistem (Boundary)
    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    7. Penghubung Sistem (Interface)

    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input)

    10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    11. Keluaran Sistem (Output)

    12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

    13. Pengolah Sistem (Proses)

    14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    15. Sasaran Sistem (Objective)

    16. Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    gambarr

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya:

    1. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.

    2. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

    3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem buatan Manusia (Human Made System)

    4. Sistem tertentu yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

    5. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

    6. Sistem tertutup (close system), adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya: reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

    7. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data

  2. Menurut beberapa pandangan para ahli data dapat diartikan sebagai berikut:

    Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[3], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

    Menurut Sutarman (2012:3)[4], berpendapat bahwa “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

    Menurut Situmorang (2010:1)[5], berpendapat bahwa “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”.

    Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suara ataupun tokoh namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

    1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

    2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

    4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

  3. Sumber Data

  4. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[3], berpendapat bahwa “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

    1. Data internal, sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

    2. Data personal, sumber data ini bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep,pemikiran, dan opini.

    3. Data eksternal, sumber data ini mulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flash disk, atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, diagram, atlas, dan televisi.

  5. Definisi Informasi

  6. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan. Menurut pandangan beberapa ahli infomasi dapat diartikan sebagai berikut:

    Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:8)[3], berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

    Menurut Sutarman (2012:14)[4], berpandapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

    Menurut Darmawan (2012:2)[6], berpendapat bahwa “informasi adalah sejumlah data yang dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi dalam pendukung pengambilan keputusan.

  7. Kualitas Informasi

  8. Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:9)[7], berpendapat bahwa “Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate , timelinness, dan relevance”.

    1. Relevan (relevance)

    2. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

    3. Tepat Waktu (timeliness)

    4. Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

    5. Akurat (accuracy)

    6. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

    Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

  9. Nilai Informasi

  10. Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut: (Sutarman, 2012:14)

    1. Memperoleh pemahaman dan manfaat.

    2. Untuk mendapatkan pengalaman.

    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

    Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

  11. Ciri-ciri Informasi

  12. Menurut Yakub (2012:10)[3], informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:

    1. Benar atau salah,informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

    2. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.

    3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.

    4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

    5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

  13. Jenis-jenis Informasi

  14. Menurut Yakub (2012:15)[3], berpendapat bahwa “Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik”.

    1. Informasi manajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

    2. Sumber informasi,dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile) sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

    3. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

    4. Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut pandangan beberapa ahli sistem infomasi dapat diartikan sebagai berikut:

    Menurut Tata Sutabri (2012:46)[2], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Menurut Sutarman (2012:13)[4], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:20)[8], berpendapat bahwa “Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block, blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block)”.

    1. Blok Masukan (Input Block)

    2. Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan.

    3. Blok Model (Model Block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

    5. Blok Keluaran (Output Block)

    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Technology Block)

    8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)

    10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

    11. Blok Kendali (Controls Block)

    12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat dikesampingkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya.

    Organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya apabila mendapatkan informasi yang benar dan tidak dibuat-buat. Oleh karena itu setiap informasi tidaklah dapat langsung digunakan sebelum di koreksi terlebih dahulu tingkat kebenarannya. Dikarenakan hal itu maka timbullah system informasi sebagai jawaban dari kekhawatiran penyampaian informasi yang salah.

    Menurut Wahana Komputer (2010:27)[9], berpendapat bahwa “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya kedalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

    Dapat ditarik kesimpulan bahwa, analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah dengan mempelajari suatu sistem informasi untuk merancang sistem baru atau melakukan perbaikan-perbaikan dari sistem informasi yang berjalan.

  3. Tahap Analisa Sistem

  4. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

    Menurut Henderi (2011:322)[10], berpendapat bahwa “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu: (Wahana Komputer, 2010:27)[9]

    1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

    2. Memahami cara kerja sistem.

    3. Melakukan analisa.

    4. Melaporkan hasil analisa sistem.

  5. Tujuan Analisa Sistem

  6. Menurut Tanti (2009:208)[11], Dikutip dalam Jurnal CCIT, tujuan utama “Tahapan analisis adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran erat pengolahan permintaan-permintaan yang terus menerus berubah”.

    Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

    2. Membantu para pengambil keputusan.

    3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.

    4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapaiberupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.

    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.

Konsep dasar UML (Unified ModelingLanguage)

  1. Definisi UML (Unified ModelingLanguage)

  2. Menurut pandangan beberapa ahli UML (Unified Modelling Languege) dapat diartikan sebagai berikut:

    Menurut Widodo (2011:6)[12], berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Menurut Adi Nugroho (2010:6)[13], berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).

  3. Model UML (Unified Modelling Language).

  4. Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10)[14]

    1. Diagram kelas (Class diagram)

    2. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    3. Diagram paket (Package Diagram)

    4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    5. Diagram use-case

    6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    9. Diagram komunikasi (communication diagram)

    10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    11. Diagram statechart (statechart diagram)

    12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

    13. Diagram aktivitas (activity diagram)

    14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    15. Diagram komponen (component diagram)

    16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    17. Diagram deployment (deployment diagram)

    18. Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flowdiagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

  5. Konsep Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modelling Language).

  6. Menurut Nugroho (2010:10)[13] , bependapat bahwa “Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang mempersentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”.

  7. Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language).

  8. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut: (Nugroho, 2010:16)Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

      • Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

      • Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

    13. Perangkat lunak siap dirilis.

Teori Khusus

Konsep Dasar Analisis SWOT

  1. Definisi Analisis SWOT

  2. Menurut pandangan beberapa ahli Analisis SWOT dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

    Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[15], berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

    Menurut Suyatno Risza (2010:174)[16], berpendapat bahwa “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).

  3. Tujuan Analisis SWOT

  4. Menurut Meta Amalia Dewi dan Henderi (2011)[10], berpendapat bahwa “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

  5. Tipe-tipe Strategi SWOT

  6. Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[15], berpendapat bahwa “Matrikxs Threats - Opportunities – Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

    1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

    2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

    3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

    4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

gambar.......

Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

  1. Definisi PHP

  2. Menurut pandangan beberapa ahli PHP dapat diartikan sebagai berikut:

    Menurut Bernadhed (2013:10-2)[17],berpendapat bahwa “PHP adalah sebuah bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah web-server (server side)”.

    Menurut Agus Saputra (2012:2)[18], berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”.

    Menurut Sibero (2011:49)[19], berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

    Menurut Anhar (2010:3)[20], berpendapat bahwa “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

    Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis dan pengembangan web.

  3. Sejarah PHP

  4. Menurut Sibero (2011:49)[19], berpendapat bahwa “Pada tahun 1994 seseorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya membuat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditunjukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski”.

    Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi terakhir pada saat ini. Aplikasi bahasa PHP dapat dipergunakan untuk:

    1. PHP digunakan sebagai landasan operasi pada pemograman jaringan berbasis web.

    2. PHP digunakan juga untuk pemograman database.

    3. PHP digunakan untuk membuat aplikasi web.

Konsep Dasar MySQL

  1. Definisi MySQL

  2. Menurut pandangan beberapa ahli MySQL dapat diartikan sebagai berikut:

    Menurut Kurniawan (2010:6)[9], berpendapat bahwa, “ MySQL adalah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDMS (Relational Database Management Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.

    Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:97)[19], berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

    Menurut Wahana Komputer (2010:26)[9], berpendapat bahwa “MySQL adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source”.

    Menurut Budi Raharjo (2011:21)[21], berpendapat bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

    Menurut Anhar (2010:21)[20], berpendapat bahwa “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS”.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDMS (Relational Database Management Sistem) dan Database yang termasuk DBMS bersifat open source.

  3. Perintah Dasar Database MySQL

  4. Menurut Budi Raharjo (2011:22)[21], dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

    1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;

    2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;

    3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;

    4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;

    5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);

    6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;

    7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;

    8. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 = „data_kolom1, ;

    9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;

    10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;

    11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;

    12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

    13. Menghapus tabel: DROP tabel;

    14. Menghapus database: DROP database;

    15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

  5. Tipe Data MySQL

  6. Menurut Wahana Komputer (2010:31)[9], Data Numerik adalah salah satu bentuk data berupa angka, baik berupa bilangan bulat maupun bilangan real. MySQL memiliki tipe data numerik diantaranya adalah sebagai berikut:

    tabel

    Pada tipe data string dapat menyimpan semua data baik karakter, angka, waktu, maupun tanggal. Tipe data string pada MySQL server dapat digolongkan menjadi dua, yaitu kelompok data yang berbentuk TEXT/BLOB dan selain TEXT/BLOB.

    tabel tabel

Konsep Dasar Xammp

  1. Definisi Xampp

  2. Menurut pandangan beberapa ahli xampp dapat diartikan sebagai berikut:

    Menurut Imansyah (2010:4)[22], berpendapat bahwa “Xampp adalah installer yang membundel Apache, PHP,dan MySQL untuk Windows dalam satu paket”.

    Menurut Puspitasari (2011:1)[23], berpendapat bahwa “XAMPP adalah sebuah softwarewebserver apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan”.

    Menurut Kartini (2013:27-26)[24] berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

  3. Mengenal Xampp

  4. Menurut Kartini (2013:27-26)[24], Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

    • (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

    • (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

    • (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

    • (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

    • (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Konsep Dasar Notepad++

  1. Definisi Notepad++

  2. Notepad++ adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kode pemrograman. Versi terbaru program ini adalah Notepad++ v5.9, yang dirilis pada tanggal 06 April 2012. Software Notepad++ dibuat dan dikembangkan oleh Tim Notepad++. Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan pada peningkatan kemampuan sebuah program text editor, lebih dari sekedar program Notepad bawaan Windows. Notepad++ bisa mengenal tag dan kode dalam berbagai bahasa pemrograman. Fitur pencarian tingkat lanjut dan pengeditan teks yang tersedia juga cukup ampuh, sangat membantu tugas seorang programmer atau developer dalam menyelesaikan skrip kode programnya. Program Notepad++ banyak diaplikasikan dan digunakan oleh kalangan pengguna komputer di bidang pemrograman aplikasi desktop dan web. Notepad++ merupakan software gratis (opensource). Notepad++ dapat dijalankan di sistem operasi Win2K, Windows XP, Vista, dan Windows 7.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

  1. Definisi Adobe Dreamweaver

  2. Menurut pandangan beberapa ahli Adobe Dreamweaver dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

    Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:384)[19], berpendapat bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS)”.

    Menurut Milician (2012:5)[25], berpendapat bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.

    Dikutip dari Jurnal CCIT, menurut Untung Rahardja (2009)[26], berpendapat bahwa “Macromedia Dreamweaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web. Dreamweaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menulis tag-tag HTML satu persatu, dreamweaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung program Server Side dan Client Side”.

    Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membangun atau membuat sebuah web oleh kalangan professional atau pemula.

  3. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

  4. Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini gambar dan penjelasannya:

    Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini gambar dan penjelasannya:

    gambar

    Keterangan Gambar 2.7. :

    • Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.

    • Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.

    • Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.

    • Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.

    • Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

    • Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks.

    • Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

Konsep Dasar Black Box Testing

  1. Definisi Black Box Testing

  2. Menurut pandangan beberapa ahli Black Box Testing dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

    Menurut Soetam Rizky (2011:264)[27], berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

    Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[28], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

    Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

    Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    • Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

    • Kesalahan interface

    • Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

    • Kesalahan performa

    • kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

    • Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

    • Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

    • Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

    • Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

    • Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

    • Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

    Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

    • Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

    • Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

    • Menentukan output untuk suatu jenis input.

    • Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

    • Melakukan pengujian.

    • Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

    • Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. 2.Motode Pengujian Dalam Balck Box

  4. Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

    1. Equivalence Partioning

    2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    3. Boundary Value Analysis

    4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    5. Cause-Effect Graphing Techniques

    6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

      • Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

      • Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

      • Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

      • Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

    7. Comparison Testing

    8. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

    9. Sample and Robustness Testing

      • Sample Testing

      • Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

      • Robustness Testing

      • Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

    10. Behavior Testing dan Performance Testing

      • Behavior Testing

      • Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

      • Performance Testing

      • Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    11. Requirement Testing

      • Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

      • Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

      • Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

    12. Endurance Testing

    13. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Konsep Dasar Perancangan Sistem Informasi

  1. Definisi Perancangan Sistem

  2. Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem (sistem design). Desain sistem dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu desain sistem secara umu (general sistem design) dan desain sistem terinci (detailed sistem design). Desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

    Menurut Robert J. Verzello/Jhon Reuter III, (Internasional Student Edition; Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha,1982), hal.321 : “The stage of development cycle which follow analysis : definition of fungcional requirement and preparation of implementation specification; describing how a 21 sistem in contructed”. (Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancangan implementasi; menggambarkan bagaimana sistem dibentuk).

    Menurut John Burch dan Gary Grundnitski (“Information Systems Theory and Practice”, Jhon Wiley and Sons, New York, 1986): “Systems design can be defined as the drawing, planning, sketching or arranging of many separale elements into a viable, reunified a whole”. (Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi).

    Menurut George M. Scott (New York McGraw-Hill, 1986), hal 518: “System design determines how a system will accomplish what it must accomplish; it involves configuring teh sofware and hardware components of a system so that after the instalation to the system will fully satisfy the sistems spesification established at the end of the systems analysis phase”. (Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem).

    Dengan demikian desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

    1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

    2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.

    3. Persiapan untuk rancangan bangun implementasi.

    4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

    5. Termasuk menyangkut dan mengkonfigurasi dari komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

  3. Desain Input/Output

    1. Desain Input

    2. Desain input dimulai dari desain input dokumen dasar sebagai penangkal input pertama kali, karena apabila dokumen dasar tidak didesain dengan baik, kemungkinan input yang terletak dapat salah bahkan kurang.

    3. Desain Output

    4. Desain output dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari sistem baru. Ada 2 (dua) macam bentuk desain output, yaitu output yang berbentuk laporan di media kertas dan ouput di media perangkat lunak dalam bentuk dialog layer terminal.

    Konsep Dasar Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    2. Menurut pandangan beberapa ahli pengertian elisitasi, antara lain sebagai berikut:

      Menurut Adi Nugroho (2010:10)[13], berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”.

      Suryo Guritno (2011:302)[29], berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penyusun untuk dieksekusi.

    3. Jenis-jenis Elisitasi

    4. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Guritno, 2011:302)[29]

      1. Elisitasi Tahap I

      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      3. Elisitasi Tahap II

      4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

        • (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

        • (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

        • (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      5. Elisitasi Tahap III

      6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

        • (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

        • (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

        • (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

        • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

        • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

        • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

      7. Final Draft Elicitation

      8. Menurut Suryo Guritno (2011:304)[29], berpendapat bahwa “Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Literatur Review

    Definisi Literatur Review

    Menurut pandangan beberapa ahli pengertian literatur review, antara lain sebagai berikut:

    Menurut Suryo Guritno (2011:86)[29], berpendapat bahwa “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

    Menurut Mulyandi (2013:17-153)[30] , berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review adalah pengadaan survey tentang penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan pendukung penelitian.

    Manfaat Literatur Review

    Menurut Soleh (2013: 17-71)[31], berpendapat bahwa “Literatur review diperlukan sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjagan (idenfygaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui yang spesialis dan area penelitian dibidang yang sama”.

    Bentuk-Bentuk Literatur Review

    Menurut Guritno (2011:93)[29], terdapat beberapa bentuk tinjauan pustaka dan tidak ada kesepakatan tentang bentuk yang lebih disukai. Tinjauan pustaka bisa berbentuk terpadu (integrative), yaitu semata-mata merupakan rangkuman hasil penelitian sebelumnya (summary of past research). Model ini sangat populer dalam disertasi-disertasi di Amerika Serikat. Bentuk kedua adalah Tinjauan Teoritis (Theoretical Review). Peneliti semata-mata memfokuskan pada teori-teori yang sudah eksis dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Bentuk ini dapat ditunjukkan pada artikel-artikel di jurnal tertentu. Bentuk terakhir adalah Tinjauan Metodologis (Methodological Review). Penelitian memusatkan diri pada metode dan definisi. Tinjauan ini bukan hanya menyajikan rangkuman penelitian-penelitian sebelumnya, tetapi juga merupakan kritik aktual tentang keunggulan dan kelemahan penelitian sebelumnya dari aspek metodologi. Sebagian ini penelitian ini menggunakan metode ini dalam disertasi serta disajikan pada bab tinjauan pustaka (Review of Related Literature). Bentuk ini sering pula ditemukan pada berbagai artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah.

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

    1. a. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Walnur (2010)[32]. Penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Apotek Martanegara Berbasis Client Server”. Apotek Dwi Farma adalah sebuah apotek yang sedang berkembang dan bergerak dalam pelayanan jasa membantu masyarakat dalam mengatasi masalah penyakit yang berada dalam masyarakat, berdasarkan hasil wawancara dengan pihak apotek bagian inventory obat-obatan maka didapat informasi tentang pengolahan data obat-obatan yang masih dilakukan secara manual mulai dari transaksi penjualan obat, laporan penjualan obat, transaksi pembelian obat,laporan pembelian obat,laporan stok obat, dan seluruh laporan kegiatan sistem pembukuannya masih kurang terstruktur. Kendala yang muncul dengan menggunakan sistem yang manual yaitu masalah waktu dimana dalam melakukan pembukuan atau pengecekkan data obat terlalu lama dan juga masalah pengontrolan stok obat-obatan yang tersedia yang kurang begitu teratur secara baik. Dengan dibuatnya aplikasi ini dapat memudahkan karyawan dalam pencarian informasi yang dibutuhkan dan mempermudah kinerja Apotek Dwi Farma dalam pengontrolan obat dan stok obat yang ada.

    2. b. Penelitian yang dilakukan oleh Wien Dwi Andonoputro (2013)[33]. Penelitian ini berjudul “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Quality Control Pada PT. Industri Jamu Borobudur Semarang”. PT. Industri Jamu Borobudur Semarang merupakan sebuah perusahaan yang begerak dibidang industri jamu, produk-produk yang dihasilkan semua menggunakan tanaman tradisional atau biasa disebut tanaman herbal. Produk yang dihasilkan dari perusahaan ini seperti M-Kapsul, Si Putih, Darsi, Sendi Cream, Susut Perut, Tongli, Kensi, Dara Cream, dan banyak lainnya. Proses quality control di PT. Indusri Jamu Borobudur Semarang masih menggunakan Microsoft Excel untuk menganalisa pengendalian mutu sehingga masih banyak ditemukan kelemahan-kelemahan dalam membandingkan standart bahan dengan hasil pengujian sehingga menyebabkan proses produksi menjadi lama dan tingkat kesalahanpun sangat tinggi. Dengan dibangun perancangan sistem informasi quality control sehingga dalam penanganan hasil inspeksi bisa lebih cepat tinggi bisa lebih cepat tepat dan status Release atau Reject yang didapatkan valid. Memberikan beberapa macam infromasi yaitu Informasi group digunakan untuk mengklarifikasikan atau mengelompokkan suatu bahan, Infromasi bahan digunakan untuk material bahan, informasi parameter berguna untuk tolak ukur suatu bahan dan informasi inspeksi/quality control, digunakan untuk menampuk hasil dari proses inspeksi.

    3. c. Penelitan yang dilakukan oleh Rose Tazakkaa Leri (2014)[34]. Penelitian ini berjudul “Pembuatan Sistem Informasi Stok Obat-Obatan Berbasis Website Pada Apotek Fit Plus Yogyakarta” Apotek Fit Plus adalah toko yang bergerak dalam bidang penjualan obat-obatan lengkap, yang berada dijalan Ki Penjawi, Prenggan, Kota Gede, Yogyakarta. Apotek Fit Plus memiliki berbagai persediaan obat-obatan yang banyak. Akan tetapi stok obat-obatan tersebut belum tersimpan ke dalam database karena masih menuliskan data dan mengarsipkannya dan kemungkinan kekeliruan dalam pendataan semakin besar. Maka dengan Pembuatan Sistem Infromasi Stok Obat-Obatan Berbasis Website Pada Apotek Fit Plus Yogyakarta yang mempunyai laporan stok obat jadi dapat mengetahui setiap transaksi pembelian dan penjualan perlu tidak perlu lagi mendata stok dengan cara menulis dan mengecek stok kembali.

    4. d. Penelitian yang dilakukan oleh Jony, Robert, Yovin (2007)[35]. Penelitian ini berjudul “Perancangan Data Warehouse Pembelian, Penjualan, dan Stok Kontrol Barang Pada PT. Tang Mas”. PT. Tang Mas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distributor minuman. Produk salah satu diantaranya ialah minuman air mineral yaitu 2 Tang. Dalam melakukan pembelian dan penjualan seringkali tidak memperhatikan kondisi stok barang, dikarenakan belum adanya aplikasi yang mendukung mengenai stok barang, sehingga menggangu proses pembelian dan penjualan. Dengan dibuatnya Sistem Perancangan Data Warehouse Pembelian, Penjualan, dan Stok Kontrol Barang Pada PT Tang Mas dapat melihat dan mengkontrol barang yang masuk dan keluar melalui sistem yang ada pada saat ini dan dapat mengetahui kondisi barang yang ada di gudang.

    5. e. Penelitian yang dilakukan oleh Erina, Nawira, dan Suwirno (2013)[36]. Penelitian yang berjudul “Aplikasi Penjualan dan Pembelian Obat Pada Apotek RSIA Hamami Palembang”. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hamami, saat ini proses sehari-harinya sudah menggunakan komputer, namun penggunaanya terbatas hanya pada pemeriksaan data obat, dan masih ditemukan beberapa masalah antara lain tidak ada pembatasan otoritas karyawan terhadap akses data sehingga semua karyawan dapat mengakses semua data, jumlah stok obat tidak sesuai dengan catatan dikarenakan pendistribusian dokumen masih menggunakan arsip faktur, buku penjualan dan pembelian, tidak segera mengetahui persediaan yang sudah mencapai batas minimal sehingga keterlambatan untuk mengorder obat ke supplier, serta pembuatan laporan yang lambat sehingga sering terjadi keterlambatan dalam pengambilan keputusan. Dengan dirancangnya sistem aplikasi ini akan mempermudah dalam pelaksanaan transaksi penjualan dan pembelian dikarenakan aplikasi sudah mempunyai pembatasan hak otorisasi atau hak akses di dalamnya, sistem pembaharuan stok obat telah dilakukan secara otomatis, notifikasi obat minimal yang akan muncul ketika obat telah mencapai batas minimal secara otomatis, serta pembuatan laporan yang terkomputerisasi sehingga pimpinan dapat mengetahui informasi secara cepat.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Sriirahayu