SI1133469944: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Listrik)
(Konsep Dasar Listrik)
Baris 1.138: Baris 1.138:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Pada hukum Kirchoff pertama ini adalah pada setiap rangkaian jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu pada satu titik pertemuan adalah nol ( jumlah I = 0 ). Dapat dijelaskan bahwa besar arus yang masuk pada suatu titik pertemuan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik pertemuan tersebut. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Pada hukum Kirchoff pertama ini adalah pada setiap rangkaian jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu pada satu titik pertemuan adalah nol ( jumlah I = 0 ). Dapat dijelaskan bahwa besar arus yang masuk pada suatu titik pertemuan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik pertemuan tersebut. </p></div>
 +
 +
<div align="center"><img src="http://i1378.photobucket.com/albums/ah94/azizah215/2.4_zps9uoxg0vb.jpg" border="0" alt=" photo 2.4_zps9uoxg0vb.jpg"/></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"> Sumber: widodoonline.com </div>
 +
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2">''' Gambar 2.4 Hukum Kirchoff'''</p>
 +
 +
===Konsep Dasar Python===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''' 1. Definisi Python ''' </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Python adalah bahasa pemrograman dinamis yang mendukung pemrograman berorientasi obyek. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi. Seperti halnya bahasa pemrograman dinamis, python seringkali digunakan sebagai bahasa skrip dengan interpreter yang teintergrasi dalam sistem operasi. Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi ''Monty Python's Flying Circus''.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Fitur-Fitur Python''' </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Beberapa fitur yang dimiliki Python adalah: </p></div>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Memiliki kepustakaan yang luas,dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul siap pakai untuk berbagai keperluan.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali dan penulisan ulang kode sumber.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Berorientasi obyek.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Memiliki sistem pengelolaan memori otomatis </p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru; modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.</p>
 +
 +
===Konsep Dasar Linux===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''' 1. Definisi Linux  ''' </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Sudarma (2011:5), Linux adalah sistem operasi open source yang cukup terkenal sekarang ini. Dilihat dari jenisnya, sistem operasi Linux ini bertipe  Unix atau dengan kata lain, linux adalah sistem operasi yang bersifat bebas dan kode sumbernya terbuka ''(open source)''.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa linux merupakan pengembangan dari sistem operasi jaringan UNIX. Sistem operasi Linux memberikan ketangguhan dalam kinerja pada jaringan komputer, sekaligus kemudahan dalam mengoperasikannya.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Direktori Linux''' </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Di dalam linux terdapat beberapa direktori, definisi direktori menurut standar FHS ''(Filesystem Hierarchy Standard)''</p></div>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /(Root)<p style="line-height: 2"> Direktori yang menduduki di dalam puncak hirarki, direktori ini dilambangkan dengan tanda / .Direktori ini juga membawahi direktori lainnya.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /bin <p style="line-height: 2"> Direktori yang berisi perintah-perintah dasar yang dibutuhkan oleh sistem ataupun user. Program-program disini dapat dijalankan, meskipun tidak ada sistem file lain yang di mount dan Direktori ini tidak memiliki subdirektori.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /boot <p style="line-height: 2"> Merupakan direktori yang berfungsi untuk menyimpan konfigurasi dan file-file yang berhubungan dengan proses ''booting'', memuat Linux Kernel dan file lain yang diperlukan LILO dan GRUB ''boot manager''.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /dev <p style="line-height: 2"> Direktori yang berfungsi untuk menyimpan file konfigurasi device atau hardware seperti contoh Hardisk dan terminal.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /etc <p style="line-height: 2"> Ditrektori yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan skrip instalasi atau konfigurasi dari sebuah aplikasi yang kita instal ke dalam sistem linux.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /home <p style="line-height: 2"> Sebuah direktori yang di gunakan sebagai tempat untuk menyimpan data-data user, seperti ketika kita membuat usre baru maka secara otomatis sistem akan membuatkan direktori user baru tersebuat kedalam direktori /''home''</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /lib <p style="line-height: 2"> Direktori yang berisi file-file penting yang dibutuhkan oleh file binari dalam di rektori /bin dan /sbin.Sedangkan kumpulan file penting yang dibutuhkan oleh binari dalam folder /usr/bin terletak pada /usr/lib.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /media <p style="line-height: 2"> Directory/media berisi ''subdirectory'' yang mewakili sebuah perangkat removable yang dimasukkan ke komputer. Sebagai contoh saat kita memasang flashdisk ke komputer maka kita dapat menemukan direktori dari flashdisk tersebut di direktori /media</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /mnt ''(Mount Point)''<p style="line-height: 2"> Direktori yang di gunakan untuk tempak mengnge-mount file system untuk di gunakan secara sementara.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /Opt ''(Optional Packages)''<p style="line-height: 2"> Sebuah direktori yang berisi paket aplikasi yang dapat kita install kedalam sistem linux, contoh aplikasinya seperti DNS server, SSH Serever, Ftp Server dll.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /proc <p style="line-height: 2"> Merupakan direktori yang berfungsi untuk menyimpan informasi proses sistem dan kernel dari sistem operasi, mencakup informasi mengenai berbagai aspek linux.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /root <p style="line-height: 2"> Direktori ini ibarat homenya ''user root''. Bukan terletak di /home/root, tetapi mempunyai folder sendiri, yaitu di /root. direkroti ini beda dengan / yang merupakan sistem direktori utama.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /sbin <p style="line-height: 2"> Direktori yang berisi program-program biner yang dibutuhkan untuk menjalankan dan memperbaiki sistem. Biasanya aplikasi yang ada hanya bisa di jalankan oleh administrator atau ''user root''.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /tmp <p style="line-height: 2"> Direktori yang digunakan untuk meyimpan file temporari, yaitu file yang sementara masih dibutuhkan oleh sebuah aplikasi yang sedang berjalan.</p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /usr <p style="line-height: 2"> Direktori yang berisi program-program yang bisa di akses oleh ''user'' biasa, sebagai lawan aplikasi dan file yang digunakan oleh sistem. Program ''source code'' didalam direktori ini dalam subdirektori /usr/bin </p>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> /usr <p style="line-height: 2"> Direktori yang digunakan untuk menyimpan informasi proses seperti sistem ''history'', ''access logs'' dan ''error logs''.</p>
 +
 +
<div align="center"><img src="http://i1378.photobucket.com/albums/ah94/azizah215/2.5_zpszpvynakq.jpg" border="0" alt=" photo 2.5_zpszpvynakq.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"> Sumber : www.androfa.id </div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2">''' Gambar 2.5 Direktori Linux '''</p>
  
 
==Literature Review==
 
==Literature Review==

Revisi per 18 Februari 2017 15.16

PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN

SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA

PT. INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA


SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469944
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN

SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA

PT. INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469944
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN

SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA

PT. INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133469944
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Januari 2017

Pembimbing 1
       
Pembimbing 2
           
           
           
           
(Moch. Ibnu Safari, M.Kom)
       
(Dedy Prasetya Kristiadi, M.Kom)
NIP : 14009
       
NIP : 16007



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN

'SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA

PT. INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133469944
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 5 Maret 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN

SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA

PT.INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469944
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1133469944

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Lingkungan kerja memiliki dampak besar pada kepuasan karyawan, produktivitas, dan pengembangan. Menciptakan kondisi nyaman untuk karyawan melalui lingkungan kerja berdasarkan teknologi pintar diperlukan. Konsep pengontrol outlet listrik berbasis perintah suara memudahkan karyawan dalam kendali sistem listrik. Memungkinkan karyawan mengendalikan perangkat elektronik hanya dengan menggunakan perintah suara tanpa perlu bergerak berpindah tempat untuk menyalakan atau mematikan suatu peralatan elektronik. Tujuan utama dari teknologi perintah suara adalah menciptakan sebuah teknik dan sistem untuk memasukan perintah suara kedalam mesin, agar mesin dapat mengerti apa yang manusia ucapkan dan mematuhi apa yang diperintahkannya. Penelitian ini akan memanfaatkan teknologi pengenalan suara untuk mengendalikan perangkat outlet listrik yang terhubung dengan Raspberry Pi sehingga bisa dilakukan pengujian kekuatan perintah suara untuk mengendalikan perangkat elektronik. .


Kata Kunci: Outlet listrik, Perintah Suara, Raspberry Pi

ABSTRACT

The work environment has a huge impact on employee satisfaction, productivity, and development. Creating comfortable conditions for employees through the work environment based on smart technology is required. The concept of control based electrical outlets easy for employees to voice commands in the control of the electrical system. Allowing employees to control electronic devices just by using voice commands without need to move to turn on or turn off an electronic device. The main purpose of voice command technology is creating a technique and system to enter voice commands into the machine, so that the machine can understand what humans say and obey what it commands. This study will use voice recognition technology to control devices connected to the electrical outlet Raspberry Pi that can be done testing the strength of voice commands to control electronic device


Keywords : Electrical outlets, Voice Commands, Raspberry Pi.

KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang penulis sajikan dalam buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Laporan Srkripsi ini yang diambil adalah “PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA PT.INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus di tempuh oleh mahasiswa sebelum lulus dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung Laporan Skripsi ini. menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, Penulis ingin menyampaikan terima kasih dalam berhasilnya penyelesaian Laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Allah SWT atas semua rahmat dan karuniaNYA.
  2. Kedua orang tua dan abang yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan laporan skripsi ini.
  3. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  4. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Puket (Pembantu Ketua) 1 Perguruan Tinggi Raharja
  5. Bapak Ferry Sudarto,S.Kom,M.Pd. selaku Kepala Jurusan Ssitem Komputer.
  6. Bapak Moch.Ibnu Safari,M.Kom dan Dedy Prasetya Kristiadi, M.Kom selaku dosen pembimbing saya yang telah membimbing dan memberi masukan kepada saya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  7. Bapak Made Oklahoma S.Kom selaku stakeholder skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada laporan skripsi ini.
  8. Teti Efendi, Desi Sartika, Siti Ainiyah, Habibi dan Evi Hanayanti yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 18 Januari 2017
Nur Azizah
NIM. 1133469944

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)


 


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tempat kerja dirancang untuk menjadi ruang bagi karyawan untuk memaksimalkan efisiensi dalam bekerja. Menerapkan teknologi pintar dalam ruang kantor dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih efisien. Karyawan akan memiliki akses lebih banyak dalam mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana.

Mengontrol outlet listrik melalui suara menjadi salah satu sistem yang bisa dipakai dalam penerapan teknologi pintar di kantor. Sehingga jarak yang menjadi kendala dalam mengendalikan sebuah peralatan dalam hal ini khususnya adalah peralatan dengan konsumsi energi listrik, dapat kita hindari. Sistem kontrol outlet listrik memungkinkan orang mengendalikan perangkat elektronik mereka dengan perintah suara. Dalam hal ini suara manusia dapat diolah untuk dikonversi agar dimengerti oleh suatu responden sehingga perintah yang terucap dapat direspon oleh alat yang dikendalikan.

Pengolahan perintah suara dikontrol dengan aplikasi untuk mengenali adanya perintah suara yang dideteksi, yang sering disebut dengan Speech Recognition. Teknologi ini bekerja dengan menangkap suara manusia yang diubah menjadi format digital sehingga dapat diterjemahkan dalam suatu sistem. Kemudian sistem tersebut akan membandingkan antara informasi masukkan yang sudah berupa format digital tersebut dengan database suara yang ada. Dalam memulai konsep pengontrolan outlet listrik penulis menggabungkan speech recognition dengan sebuah single board komputer sehingga bisa mengendalikan perangkat elektronik melalui perintah suara. Single board komputer merupakan komputer mini dengan daya rendah dan sumber daya terbatas, namun sebuah single board komputer mampu melakukan pemrosesan komputasi layaknya sebuah komputer.

Raspberry Pi merupakan salah satu single board komputer yang populer dikalangan pengembang. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik meneliti dan menyusun sebuah penelitian dengan judul “Prototype Pengontrol Outlet Listrik Dengan Suara Menggunakan Raspberry Pi Pada PT. Infomedia Solusi Humanika” Penulis memiliki ide memanfaatkan teknologi perintah suara untuk mengendalikan outlet listrik yang terhubung dengan raspberry pi.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana membuat konsep penerapan lingkungan kerja berbasis teknologi pintar melalui instalisasi sederhana dengan perintah suara tanpa membutuhkan banyak pengkabelan dalam pengerjaannya?

  2. Apakah alat dapat memberikan feedback suara ketika perintah suara diberikan?


Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah :

  1. Sistem hanya membahas tentang sistem kendali ON/OFF perangkat elektronik menggunakan Raspberry Pi.

  2. Sistem ini hanya berlaku dengan kondisi jika tegangan yang berasal dari PLN setempat dalam keadaan ON.

  3. Sistem membahas tentang pemrosesan input suara menggunakan Microphone

  4. Menggunakan perangkat remote dan outlet wireless dalam proses pengerjaannya

  5. Penelitian ini tidak membahas tentang keamanan jaringan



Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah membuat rangkaian sederhana yang dapat menggabungkan raspberry pi dan perintah suara dalam mengontrol outlet listrik untuk mengendalikan perangkat elektronik

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Penerapan teknologi otomatisasi dalam mengendalikan perangkat elektronik

  2. Menciptakan konsep kontrol suara dalam mengendalikan perangkat elektronik dan perkembangan teknologi dalam suatu proses pembelajaran

  3. Adanya penelitian ini, maka dapat dijadikan dasar pengembangan tentang sistem pengendali perintah suara bagi peneliti berikutnya


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan terhadap obyek yang akan diteliti. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan mengenai pemantuan ruangan yang menggunakan banyak perangkat elektronik.

  2. Wawancara

    Wawancara dilakukan dengan stackholder untuk mengetahui tanggapan tentang pengontrolan outlet listrik melaui suara untuk mengendalikan perangkat elektronik.

  3. Studi Pustaka

    Metode ini di lakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan.

Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa dan melihat masih belum banyak diterapkannya sistem teknologi pintar pengendalian outlet listrik didalam lingkungan kerja dan mencoba merancang protoypenya dalam bentuk sederhana untuk mengendalikan sebuah peralatan elektronik.

Metode Pengembangan

Adapun metode pengembangan adalah sebagai berikut :

  1. Model desain pengembangan

  2. Prosedur pengembangan

  3. Uji coba produk

Metode Prototype

Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangkat yang banyak digunakan. Metode menyajikan gambaran yang lengkap tentang sistemnya, pengguna dapat melihat pemodelan sistem dari sisi tampilan maupun teknik prosedural yang akan dibangun. Pada sisi developmet mencoba efisiensi algoritma, interaksi dengan OS dan pengguna.

Metode Testing

Metode testing adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu :

  1. Pengujian dengan menggunakan data uji untuk menguji semua elemen program (data internal, logika, keputusan dan jalur). Data uji dibangkitkan dengan mengetahui struktur internal (kode sumber) dari perangkat lunak

  2. Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah fungsional perangkat lunak bekerja dengan baik

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan ini maka penulis mengelompokkan laporan materi menjadi beberapa sub bab. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembahasan yang nantinya diharapkan dapat tersusun secara sistematis. Sistematika penyampaian laporannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaaat penelitian, metode penelitian, metode analisa, metode pengembangan, metode prototype dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan uraian teori-teori dasar yang berkaitan dengan penyusunan laporan serta berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab analisa sistem yang berjalan ini menjelaskan konsep dasar analisis sistem, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis kelemahan sistem dan analisis kebutuhan sistem yang dilaksanakan di PT. Infomedia Solusi Humanika.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini, dipaparkan hasil-hasil dari tahapan penelitian, dari tahap analisis, desain, hasil testing dan implementasinya, berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan, saran dan kesan yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini, berisi study pustaka sebagai referensi untuk menyusun laporan skripsi digunakan untuk mencari informasi dalam penelitian.

DAFTAR LAMPIRAN

Merupakan daftar yang memuat secara keseluruhan lampiran-lampiran yang dapat melengkapi dalam penyusunan laporan skripsi bagi peneliti.



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem dari beberapa ahli:

Menurut Gordon B. Davis (2012:17) sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan

Menurut Yakub (2012:1) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut Azhar Susanto (2013:22) “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas, dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kesatuan yang utuh dari sesuatu rangkaian, yang saling kait mengkait satu sama lain, bagian (anak cabang) dari suatu sistem, menjadi induk dari rangkaian-rangkaian selanjutnya. Begitu seterusnya sampai pada bagian terkecil, rusaknya salah satu bagian akan mengganggu kestabilan sistem itu sendiri secara keseluruhan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapaun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "super sistem".

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untul pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolah Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22) sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya


2.1 photo 2.1_zpsokvonlzw.jpg


Gambar 2.1 Sistem Tertutup


photo 2.2_zps0wq30z6a.jpg

Gambar 2.2 Sistem Terbuka

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Menurut Sutabri (2012:29) “Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau informasi berhubungan dengan keputusan, nilai informasi dgambarkan dalam konteks sebuah keputusan seperti ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi dalam mengambil sebuah keputusan.

2. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31) fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

3. Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33) data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi”.

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam piihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan, memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

4. Jenis - Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34) dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan

    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

  2. Informasi yang tepat waktu

    Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

  3. Informasi yang relevan

    Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

  4. Informasi yang bernilai

    Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

  5. Informasi yang dapat dipercayai

    Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

  6. Informasi berdasarkan dimensi waktu

    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

    1. Informasi masa lalu

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    2. Informasi masa kini

      Dan sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

  7. Informasi berdasarkan sasaran

    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi individual

      Informasi individual (individual information) adalah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

    2. Informasi komunitas

      Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

    5. Nilai Informasi

    Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Menurut Sutabri (2012:38) “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.”

    Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

    Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat,yaitu :

    1. Mudah Diperoleh (Easily obtained)

      Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    2. Luas dan Lengkap (Extensive dan complete)

      Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

    3. Ketelitian (Accuracy)

      Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    4. Kecocokan (Suitability)

      Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

    5. Ketepatan Waktu (Timeliness)

      Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepadapemakai biasanya tepat waktu.

    6. Kejelasan (Clarity)

      Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dariistilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

    7. Keluwesan (Flexibility)

      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    8. Dapat Dibuktikan (Can be proved)

      Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    9. Tidak Ada Prasangka (No prejudice)

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    10. Dapat Diukur (Can be measured)

      Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

    6. Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri (2012:41) kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

    1. Akurat (Accurate)

      Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    2. Tepat Waktu (Timeline)

      IInformasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

    3. Relevan (Relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:46), “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Menurut Mendelson yang dikutip dari buku IT Research (Guritno, 2011:31) “Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline)”.

    Oleh karena itu, sistem informasi dapat lebih dijelaskan sebagai sebuah keterkaitan antara satu dengan yang lainnya yang membentuk suatu jaringan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berelasi dan membentuk suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran akhir menghasilkan, menampilkan, atau membentuk suatu informasi dari hasil pengolahan suatu data mentah yang berisi fakta dan sebagainya.

    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47), “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok terknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Berikut pengertiannya :

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan (input) dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Technology Block)

      Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    4. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

    5. Blok Kendali (Control Block)

      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

    3. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47), “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respon audio, produk kertas, dan multimedia.

    Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    1. Integrasi sistem

    2. Efisiensi pengelolaan

    3. Dukungan keputusan untuk manajemen

    Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

    1.Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut (Heriawati, 2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

    Menurut (Nugroho, 2010:6), Unified Modeling Language (UML) adalah ‘bahasa’ permodelan untuk sistem atau perangkat yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Permodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan yang berorientasi objek yang menyediakan sembilan diagram untuk menggambarkan sebuah sistem yang akan dirancang maupun menganalisa sistem yang berjalan dengan UML tersebut.

    2. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut (Henderi, 2010:6), langkah-langkah dalam penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi.

    2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perihal use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah development diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur.

    4. Definisikan requirement lain yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah komponen diagram pada tahap ini. Definisikan tes integrasi untuk setiap komponen menyakinkan berinteraksi dengan baik.

    10. Perhalus development diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :

      1. Pendekatan use case, dengan memerintahkan setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan tes.

      2. Pendekatan komponen, yaitu menugaskan setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya.

    13. Piranti lunak siap dirilis.

    Model Unified Modeling Language (UML)

    Menurut (Widodo, 2011:10), beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

    1. Diagram kelas ( Class Diagram)

      Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    2. Diagram paket (Package Diagram)

      Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    3. Diagram use case (Use case diagram)

      Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence diagram)

      Bersifat dinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

    5. Diagram komunikasi (Communication diagram)

      Bersifat dinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    6. Diagram Statechart (Statechart diagram)

      Bersifat dinamis, diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status, transisi, kejadian serta aktivitas.

    7. Diagram aktivitas (Activity diagram)

      Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    8. Diagram komponen (Component diagram)

      Bersifat statis, diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. Diagram deployment (Deployment diagram)

      Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

    Berdasarkan definisi diagram diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak harus dengan kesembilan diagram tersebut untuk menggambarkan suatu sistem, contohnya dengan entity diagram, flowchart dan sebagainya.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Prototype

    1. Definisi Prototype

    Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

    Maka dari itu dapat disimpulkan prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

    2. Jenis – Jenis Prototype

    Aplikasi pendekatan prototyping dapat dilakukan pada kondisi sebagai berikut:

    1. Patched-Up Prototype : Pendekatan ini mengacu pada bagaimana mengkonstruksi sebuah sistem yang bekerja dengan cara adopsi.

    2. Non operational Prototype : Pendekatan ini dibangun untuk menguji aspek - aspek tertentu dari desain agar dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan

    3. First of Series Prototype : Model pendekatan ini mengacu pada pilot project

    4. Selected Features Prototype: Konsep ini mengacu pada fitur- fitur terseleksi sehingga didapat alternatif solusi terbaik.

    Konsep Dasar Perintah Suara

    1. Definisi Perintah suara

    Menurut Benesty (2012:6) “Perintah suara adalah suatu pengembangan teknik dan sistem yang memungkinkan komputer untuk menerima masukan berupa kata yang diucapkan. Teknologi ini memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut dengan suatu pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang diucapkan diubah bentuknya menjadi sinyal digital dengan cara mengubah gelombang suara menjadi sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasikan kata-kata tersebut.”

    Maka dari itu dapat disimpulkan perintah suara adalah suatu sistem yang memudahkan pengguna dalam melakukan suatu akftifitas dengan menggunakan suara tidak perlu mengoperasikan tombol navigasi atau menyentuh suatu alat untuk melakukan fungsinya.

    Konsep Dasar Listrik

    1. Pengertian Listrik

    Menurut Miller (2013:2), “Listrik dengan sederhana didefinisikan sebagai aliran elektron di sepanjang konduktor, pada dasarnya ada dua jenis listrik: statis (stasioner) dan dinamis (bergerak).”

    Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif , dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan .sedangkan muatan yang dapat berpindah adalah muatan negatif dari sebuah benda,berpindahnya muatan negatif ini disebabkan oleh bermacam gaya atau energi, misal energi gerak,energi panas dsb. Perpindahan muatan negatif inilah yang disebut dengan energi listrik. Berikut hal-hal yang berkaitan dengan listrik :

    1. Arus Listrik

      Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik melalui sebuah konduktor. Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub negatif, dari anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator. Setiap sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub negatif (–). Simbol dari arus listrik adalah “I“, dan terbagi menjadi arus listrik searah (dc) dan arus listrik bolak balik (ac).

    2. Kuat Arus Listrik

      Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar setiap satu satuan waktu. Secara matermatis, dituliskan sebagai berikut.

      I = q/t

      dengan: I = kuat arus listri (A)

      q = muatan listrik (Q)

      t = selang waktu (s)

    3. Rapat Arus

      Rapat arus adalah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat. Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²). Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).

      photo 2.3_zpsn18n3ley.jpg
      Sumber: widodoonline.com

      Gambar 2.3 Tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA)


    4. Tahanan dan Daya Hantar

      Penghantar biasanya terdiri dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, contohnya tembaga dan aluminium jenis ini memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahannya terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Karena aliran arus listrik merupakan aliran elektron. maka elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron dengan atom yang menyebabkan penghantar dapat menjadi panas. proses demikian itu dapat didefinisikan menjadi hambatan dan dinamakan tahanan pada arus sehingga dapat disimpulkan bahwa tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan. 1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C. Daya hantar adalah kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik. Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:

      R = 1/G

      G = 1/R

      Dimana :

      R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]

      G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]

      Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm. Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah : R = ρ x l/q

      Dimana :

      R = tahanan kawat [ Ω/ohm]

      l = panjang kawat [meter/m]

      ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]

      q = penampang kawat [mm²]

      Faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada:

      1. Panjang penghantar.

      2. Luas penampang konduktor.

      3. Jenis konduktor.

      4. Temperatur.

      5. Potensial atau Tegangan.

      Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya, dari hal ini tersebut kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut "perbedaan potensial" dengan satuan Volt (voltage). satu volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb. Rumus beda potensial atau tegangan adalah:

      V = W / Q

      Dimana:

      V = beda potensial atau tegangan (volt)

      W = usaha, (Newton Meter atau Joule)

      Q = muatan listrik (coulumb)

    5. Daya

      Daya listrik adalah besar energi listrik yang dihasilkan setiap detik. Pada setiap alat listrik selalu tercantum besarnya daya listrik tersebut. Misalkan pada sebuah lampu pijar tertulis 60 W/220 V, artinya bila lampu tersebut dipasang pada tegangan listrik 220 V akan dihasilkan daya listrik sebesar 60 W. Berdasarkan pengertian daya listrik tersebut, rumus daya listrik dapat dituliskan sebagai berikut:

    P = W / t

    dimana:

    P = daya listrik (Watt)

    W = energi listrik (Joule)

    t = selang waktu (sekon)

    2. Rangkaian Arus Listrik

    Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus apabila dipenuhi syarat – syarat sebagai berikut:

    1. Adanya sumber tegangan

    2. Adanya alat penghubung (penghantar)

    3. Adanya beban

    Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban. Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan jarum ampere meter akan bergerak yang menunjukan adanya arus listrik.

    Suatu sumber energi (energi listrik) yang ada tidak akan ada arus yang mengalir apabila tidak ada yang menghubungkan (penghantar) dan beban yang akan menggunakan energi tersebut. Dari gambar diatas dijelaskan bahwa arus akan mengalir bila suatu sumber tegangan dimana kutub – kutubnya dihubungkan ke beban dengan suatu penghantar, sehingga arus listrik akan mengalir dari satu kutub ke kutub lainnya.

    1. Cara memasang alat ukur

      Pemasangan alat ukur sensor arus tidak boleh sembarangnya, hal ini bisa berakibat fatal pada jaringan atau device (peralatan eletronika) maupun alat ukur itu sendiri. Dapat dilihat pada gambar 4 dimana alat ukur AVO meter dipasang secara parallel untuk mengetahui berapa besar tegangan yang ada, sedangkan alat ukur ampere meter harus dipasang secara seri karena untuk mengetahui arus yang mengalir pada penghatar (tahanan dalam ampere meter harus sekecil mungkin) dan ke beban.

    2. Hukum OHM

      Pada suatu rangkaian tertutup, besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dapat dinyatakan dengan rumus:

      V = I x R

      Dimana:

      V = tegangan, (volt)

      I = arus listrik, (ampere)

      R = tahanan atau resistansi, (ohm)

      Dari persamaan di atas yang mana bila tegangan konstan (tetap), maka besarnya arus yang ada akan berbanding terbalik dengan hambatan yang ada. Semakin besar hambatannya semakin kecil arus yang mengalir.

      3. Hukum KIRCHOFF

      Pada hukum Kirchoff pertama ini adalah pada setiap rangkaian jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu pada satu titik pertemuan adalah nol ( jumlah I = 0 ). Dapat dijelaskan bahwa besar arus yang masuk pada suatu titik pertemuan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik pertemuan tersebut.

      photo 2.4_zps9uoxg0vb.jpg
      Sumber: widodoonline.com

      Gambar 2.4 Hukum Kirchoff

      Konsep Dasar Python

      1. Definisi Python

      Python adalah bahasa pemrograman dinamis yang mendukung pemrograman berorientasi obyek. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi. Seperti halnya bahasa pemrograman dinamis, python seringkali digunakan sebagai bahasa skrip dengan interpreter yang teintergrasi dalam sistem operasi. Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python's Flying Circus.

      2. Fitur-Fitur Python

      Beberapa fitur yang dimiliki Python adalah:

      1. Memiliki kepustakaan yang luas,dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul siap pakai untuk berbagai keperluan.

      2. Memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.

      3. Memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali dan penulisan ulang kode sumber.

      4. Berorientasi obyek.

      5. Memiliki sistem pengelolaan memori otomatis

      6. Modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru; modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.

        Konsep Dasar Linux

        1. Definisi Linux

        Menurut Sudarma (2011:5), Linux adalah sistem operasi open source yang cukup terkenal sekarang ini. Dilihat dari jenisnya, sistem operasi Linux ini bertipe Unix atau dengan kata lain, linux adalah sistem operasi yang bersifat bebas dan kode sumbernya terbuka (open source).

        Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa linux merupakan pengembangan dari sistem operasi jaringan UNIX. Sistem operasi Linux memberikan ketangguhan dalam kinerja pada jaringan komputer, sekaligus kemudahan dalam mengoperasikannya.

        2. Direktori Linux

        Di dalam linux terdapat beberapa direktori, definisi direktori menurut standar FHS (Filesystem Hierarchy Standard)

        1. /(Root)

          Direktori yang menduduki di dalam puncak hirarki, direktori ini dilambangkan dengan tanda / .Direktori ini juga membawahi direktori lainnya.

        2. /bin

          Direktori yang berisi perintah-perintah dasar yang dibutuhkan oleh sistem ataupun user. Program-program disini dapat dijalankan, meskipun tidak ada sistem file lain yang di mount dan Direktori ini tidak memiliki subdirektori.

        3. /boot

          Merupakan direktori yang berfungsi untuk menyimpan konfigurasi dan file-file yang berhubungan dengan proses booting, memuat Linux Kernel dan file lain yang diperlukan LILO dan GRUB boot manager.

        4. /dev

          Direktori yang berfungsi untuk menyimpan file konfigurasi device atau hardware seperti contoh Hardisk dan terminal.

        5. /etc

          Ditrektori yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan skrip instalasi atau konfigurasi dari sebuah aplikasi yang kita instal ke dalam sistem linux.

        6. /home

          Sebuah direktori yang di gunakan sebagai tempat untuk menyimpan data-data user, seperti ketika kita membuat usre baru maka secara otomatis sistem akan membuatkan direktori user baru tersebuat kedalam direktori /home

        7. /lib

          Direktori yang berisi file-file penting yang dibutuhkan oleh file binari dalam di rektori /bin dan /sbin.Sedangkan kumpulan file penting yang dibutuhkan oleh binari dalam folder /usr/bin terletak pada /usr/lib.

        8. /media

          Directory/media berisi subdirectory yang mewakili sebuah perangkat removable yang dimasukkan ke komputer. Sebagai contoh saat kita memasang flashdisk ke komputer maka kita dapat menemukan direktori dari flashdisk tersebut di direktori /media

        9. /mnt (Mount Point)

          Direktori yang di gunakan untuk tempak mengnge-mount file system untuk di gunakan secara sementara.

        10. /Opt (Optional Packages)

          Sebuah direktori yang berisi paket aplikasi yang dapat kita install kedalam sistem linux, contoh aplikasinya seperti DNS server, SSH Serever, Ftp Server dll.

        11. /proc

          Merupakan direktori yang berfungsi untuk menyimpan informasi proses sistem dan kernel dari sistem operasi, mencakup informasi mengenai berbagai aspek linux.

        12. /root

          Direktori ini ibarat homenya user root. Bukan terletak di /home/root, tetapi mempunyai folder sendiri, yaitu di /root. direkroti ini beda dengan / yang merupakan sistem direktori utama.

        13. /sbin

          Direktori yang berisi program-program biner yang dibutuhkan untuk menjalankan dan memperbaiki sistem. Biasanya aplikasi yang ada hanya bisa di jalankan oleh administrator atau user root.

        14. /tmp

          Direktori yang digunakan untuk meyimpan file temporari, yaitu file yang sementara masih dibutuhkan oleh sebuah aplikasi yang sedang berjalan.

        15. /usr

          Direktori yang berisi program-program yang bisa di akses oleh user biasa, sebagai lawan aplikasi dan file yang digunakan oleh sistem. Program source code didalam direktori ini dalam subdirektori /usr/bin

        16. /usr

          Direktori yang digunakan untuk menyimpan informasi proses seperti sistem history, access logs dan error logs.

          photo 2.5_zpszpvynakq.jpg
          Sumber : www.androfa.id

          Gambar 2.5 Direktori Linux

          Literature Review

          BAB III

          ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

          Gambaran Umum Perusahaan

          Sejarah Singkat Perusahaan


          Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

          Tugas dan Tanggung Jawab

          Tata Laksana Sistem Yang Berjalan


          Rancangan Prosedur

          Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

          User Requirement

          Rancangan Basis Data

          Normalisasi

          Spesifikasi Basis Data

          Flowchart

          Rancangan Program

          Rancangan Prototipe

          Konfigurasi Sistem Usulan

          Spesifikasi Hardware

          Aplikasi Yang Digunakan

          Hak Akses

          Testing

          Evaluasi

          Implementasi

          Schedule

          Penerapan

          Estimasi Biaya

          BAB IV

          PENUTUP

          Kesimpulan

          Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

          Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

          Kesimpulan terhadap metode penelitian

          Saran

          Kesan

          DAFTAR PUSTAKA


          DAFTAR LAMPIRAN