SI1133469944

Dari widuri
Revisi per 22 Februari 2017 05.37 oleh Azizah21 (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Flowchart)


Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN

SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA

PT. INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA


SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469944
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN

SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA

PT. INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469944
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN

SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA

PT. INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133469944
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Januari 2017

Pembimbing 1
       
Pembimbing 2
           
           
           
           
(Moch. Ibnu Safari, M.Kom)
       
(Dedy Prasetya Kristiadi, M.Kom)
NIP : 14009
       
NIP : 16007



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN

'SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA

PT. INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133469944
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 5 Maret 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN

SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA

PT.INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469944
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1133469944

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Lingkungan kerja memiliki dampak besar pada kepuasan karyawan, produktivitas, dan pengembangan. Menciptakan kondisi nyaman untuk karyawan melalui lingkungan kerja berdasarkan teknologi pintar diperlukan. Konsep pengontrol outlet listrik berbasis perintah suara memudahkan karyawan dalam kendali sistem listrik. Memungkinkan karyawan mengendalikan perangkat elektronik hanya dengan menggunakan perintah suara tanpa perlu bergerak berpindah tempat untuk menyalakan atau mematikan suatu peralatan elektronik. Tujuan utama dari teknologi perintah suara adalah menciptakan sebuah teknik dan sistem untuk memasukan perintah suara kedalam mesin, agar mesin dapat mengerti apa yang manusia ucapkan dan mematuhi apa yang diperintahkannya. Penelitian ini akan memanfaatkan teknologi pengenalan suara untuk mengendalikan perangkat outlet listrik yang terhubung dengan Raspberry Pi sehingga bisa dilakukan pengujian kekuatan perintah suara untuk mengendalikan perangkat elektronik. .


Kata Kunci: Outlet listrik, Perintah Suara, Raspberry Pi

ABSTRACT

The work environment has a huge impact on employee satisfaction, productivity, and development. Creating comfortable conditions for employees through the work environment based on smart technology is required. The concept of control based electrical outlets easy for employees to voice commands in the control of the electrical system. Allowing employees to control electronic devices just by using voice commands without need to move to turn on or turn off an electronic device. The main purpose of voice command technology is creating a technique and system to enter voice commands into the machine, so that the machine can understand what humans say and obey what it commands. This study will use voice recognition technology to control devices connected to the electrical outlet Raspberry Pi that can be done testing the strength of voice commands to control electronic device


Keywords : Electrical outlets, Voice Commands, Raspberry Pi.

KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang penulis sajikan dalam buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Laporan Srkripsi ini yang diambil adalah “PROTOTYPE PENGONTROL OUTLET LISTRIK DENGAN SUARA MENGGUNAKAN RASPBERRY PI PADA PT.INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus di tempuh oleh mahasiswa sebelum lulus dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung Laporan Skripsi ini. menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, Penulis ingin menyampaikan terima kasih dalam berhasilnya penyelesaian Laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Allah SWT atas semua rahmat dan karuniaNYA.
  2. Kedua orang tua dan abang yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan laporan skripsi ini.
  3. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  4. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Puket (Pembantu Ketua) 1 Perguruan Tinggi Raharja
  5. Bapak Ferry Sudarto,S.Kom,M.Pd. selaku Kepala Jurusan Ssitem Komputer.
  6. Bapak Moch.Ibnu Safari,M.Kom dan Dedy Prasetya Kristiadi, M.Kom selaku dosen pembimbing saya yang telah membimbing dan memberi masukan kepada saya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  7. Bapak Made Oklahoma S.Kom selaku stakeholder skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada laporan skripsi ini.
  8. Teti Efendi, Desi Sartika, Siti Ainiyah, Habibi dan Evi Hanayanti yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 18 Januari 2017
Nur Azizah
NIM. 1133469944

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)


 


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tempat kerja dirancang untuk menjadi ruang bagi karyawan untuk memaksimalkan efisiensi dalam bekerja. Menerapkan teknologi pintar dalam ruang kantor dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih efisien. Karyawan akan memiliki akses lebih banyak dalam mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana.

Mengontrol outlet listrik melalui suara menjadi salah satu sistem yang bisa dipakai dalam penerapan teknologi pintar di kantor. Sehingga jarak yang menjadi kendala dalam mengendalikan sebuah peralatan dalam hal ini khususnya adalah peralatan dengan konsumsi energi listrik, dapat kita hindari. Sistem kontrol outlet listrik memungkinkan orang mengendalikan perangkat elektronik mereka dengan perintah suara. Dalam hal ini suara manusia dapat diolah untuk dikonversi agar dimengerti oleh suatu responden sehingga perintah yang terucap dapat direspon oleh alat yang dikendalikan.

Pengolahan perintah suara dikontrol dengan aplikasi untuk mengenali adanya perintah suara yang dideteksi, yang sering disebut dengan Speech Recognition. Teknologi ini bekerja dengan menangkap suara manusia yang diubah menjadi format digital sehingga dapat diterjemahkan dalam suatu sistem. Kemudian sistem tersebut akan membandingkan antara informasi masukkan yang sudah berupa format digital tersebut dengan database suara yang ada. Dalam memulai konsep pengontrolan outlet listrik penulis menggabungkan speech recognition dengan sebuah single board komputer sehingga bisa mengendalikan perangkat elektronik melalui perintah suara. Single board komputer merupakan komputer mini dengan daya rendah dan sumber daya terbatas, namun sebuah single board komputer mampu melakukan pemrosesan komputasi layaknya sebuah komputer.

Raspberry Pi merupakan salah satu single board komputer yang populer dikalangan pengembang. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik meneliti dan menyusun sebuah penelitian dengan judul “Prototype Pengontrol Outlet Listrik Dengan Suara Menggunakan Raspberry Pi Pada PT. Infomedia Solusi Humanika” Penulis memiliki ide memanfaatkan teknologi perintah suara untuk mengendalikan outlet listrik yang terhubung dengan raspberry pi.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana membuat konsep penerapan lingkungan kerja berbasis teknologi pintar melalui instalisasi sederhana dengan perintah suara tanpa membutuhkan banyak pengkabelan dalam pengerjaannya?

  2. Apakah alat dapat memberikan feedback suara ketika perintah suara diberikan?


Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah :

  1. Sistem hanya membahas tentang sistem kendali ON/OFF perangkat elektronik menggunakan Raspberry Pi.

  2. Sistem ini hanya berlaku dengan kondisi jika tegangan yang berasal dari PLN setempat dalam keadaan ON.

  3. Sistem membahas tentang pemrosesan input suara menggunakan Microphone

  4. Menggunakan perangkat remote dan outlet wireless dalam proses pengerjaannya

  5. Penelitian ini tidak membahas tentang keamanan jaringan



Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah membuat rangkaian sederhana yang dapat menggabungkan raspberry pi dan perintah suara dalam mengontrol outlet listrik untuk mengendalikan perangkat elektronik

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Penerapan teknologi otomatisasi dalam mengendalikan perangkat elektronik

  2. Menciptakan konsep kontrol suara dalam mengendalikan perangkat elektronik dan perkembangan teknologi dalam suatu proses pembelajaran

  3. Adanya penelitian ini, maka dapat dijadikan dasar pengembangan tentang sistem pengendali perintah suara bagi peneliti berikutnya


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan terhadap obyek yang akan diteliti. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan mengenai pemantuan ruangan yang menggunakan banyak perangkat elektronik.

  2. Wawancara

    Wawancara dilakukan dengan stackholder untuk mengetahui tanggapan tentang pengontrolan outlet listrik melaui suara untuk mengendalikan perangkat elektronik.

  3. Studi Pustaka

    Metode ini di lakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan.

Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa dan melihat masih belum banyak diterapkannya sistem teknologi pintar pengendalian outlet listrik didalam lingkungan kerja dan mencoba merancang protoypenya dalam bentuk sederhana untuk mengendalikan sebuah peralatan elektronik.

Metode Pengembangan

Adapun metode pengembangan adalah sebagai berikut :

  1. Model desain pengembangan

  2. Prosedur pengembangan

  3. Uji coba produk

Metode Prototype

Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangkat yang banyak digunakan. Metode menyajikan gambaran yang lengkap tentang sistemnya, pengguna dapat melihat pemodelan sistem dari sisi tampilan maupun teknik prosedural yang akan dibangun. Pada sisi developmet mencoba efisiensi algoritma, interaksi dengan OS dan pengguna.

Metode Testing

Metode testing adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu :

  1. Pengujian dengan menggunakan data uji untuk menguji semua elemen program (data internal, logika, keputusan dan jalur). Data uji dibangkitkan dengan mengetahui struktur internal (kode sumber) dari perangkat lunak

  2. Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah fungsional perangkat lunak bekerja dengan baik

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan ini maka penulis mengelompokkan laporan materi menjadi beberapa sub bab. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembahasan yang nantinya diharapkan dapat tersusun secara sistematis. Sistematika penyampaian laporannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaaat penelitian, metode penelitian, metode analisa, metode pengembangan, metode prototype dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan uraian teori-teori dasar yang berkaitan dengan penyusunan laporan serta berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab analisa sistem yang berjalan ini menjelaskan konsep dasar analisis sistem, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis kelemahan sistem dan analisis kebutuhan sistem yang dilaksanakan di PT. Infomedia Solusi Humanika.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini, dipaparkan hasil-hasil dari tahapan penelitian, dari tahap analisis, desain, hasil testing dan implementasinya, berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan, saran dan kesan yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini, berisi study pustaka sebagai referensi untuk menyusun laporan skripsi digunakan untuk mencari informasi dalam penelitian.

DAFTAR LAMPIRAN

Merupakan daftar yang memuat secara keseluruhan lampiran-lampiran yang dapat melengkapi dalam penyusunan laporan skripsi bagi peneliti.



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem dari beberapa ahli:

Menurut Gordon B. Davis (2012:17) sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan

Menurut Yakub (2012:1) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut Azhar Susanto (2013:22) “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas, dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kesatuan yang utuh dari sesuatu rangkaian, yang saling kait mengkait satu sama lain, bagian (anak cabang) dari suatu sistem, menjadi induk dari rangkaian-rangkaian selanjutnya. Begitu seterusnya sampai pada bagian terkecil, rusaknya salah satu bagian akan mengganggu kestabilan sistem itu sendiri secara keseluruhan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapaun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "super sistem".

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untul pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolah Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22) sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya


2.1 photo 2.1_zpsokvonlzw.jpg


Gambar 2.1 Sistem Tertutup


photo 2.2_zps0wq30z6a.jpg

Gambar 2.2 Sistem Terbuka

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Menurut Sutabri (2012:29) “Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau informasi berhubungan dengan keputusan, nilai informasi dgambarkan dalam konteks sebuah keputusan seperti ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi dalam mengambil sebuah keputusan.

2. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31) fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

3. Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33) data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi”.

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam piihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan, memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

4. Jenis - Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34) dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan

    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

  2. Informasi yang tepat waktu

    Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

  3. Informasi yang relevan

    Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

  4. Informasi yang bernilai

    Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

  5. Informasi yang dapat dipercayai

    Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

  6. Informasi berdasarkan dimensi waktu

    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

    1. Informasi masa lalu

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    2. Informasi masa kini

      Dan sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

  7. Informasi berdasarkan sasaran

    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi individual

      Informasi individual (individual information) adalah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

    2. Informasi komunitas

      Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

    5. Nilai Informasi

    Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Menurut Sutabri (2012:38) “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.”

    Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

    Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat,yaitu :

    1. Mudah Diperoleh (Easily obtained)

      Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    2. Luas dan Lengkap (Extensive dan complete)

      Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

    3. Ketelitian (Accuracy)

      Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    4. Kecocokan (Suitability)

      Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

    5. Ketepatan Waktu (Timeliness)

      Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepadapemakai biasanya tepat waktu.

    6. Kejelasan (Clarity)

      Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dariistilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

    7. Keluwesan (Flexibility)

      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    8. Dapat Dibuktikan (Can be proved)

      Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    9. Tidak Ada Prasangka (No prejudice)

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    10. Dapat Diukur (Can be measured)

      Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

    6. Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri (2012:41) kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

    1. Akurat (Accurate)

      Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    2. Tepat Waktu (Timeline)

      IInformasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

    3. Relevan (Relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:46), “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Menurut Mendelson yang dikutip dari buku IT Research (Guritno, 2011:31) “Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline)”.

    Oleh karena itu, sistem informasi dapat lebih dijelaskan sebagai sebuah keterkaitan antara satu dengan yang lainnya yang membentuk suatu jaringan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berelasi dan membentuk suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran akhir menghasilkan, menampilkan, atau membentuk suatu informasi dari hasil pengolahan suatu data mentah yang berisi fakta dan sebagainya.

    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47), “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok terknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Berikut pengertiannya :

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan (input) dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Technology Block)

      Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    4. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

    5. Blok Kendali (Control Block)

      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

    3. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47), “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respon audio, produk kertas, dan multimedia.

    Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    1. Integrasi sistem

    2. Efisiensi pengelolaan

    3. Dukungan keputusan untuk manajemen

    Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

    1.Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut (Heriawati, 2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

    Menurut (Nugroho, 2010:6), Unified Modeling Language (UML) adalah ‘bahasa’ permodelan untuk sistem atau perangkat yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Permodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan yang berorientasi objek yang menyediakan sembilan diagram untuk menggambarkan sebuah sistem yang akan dirancang maupun menganalisa sistem yang berjalan dengan UML tersebut.

    2. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut (Henderi, 2010:6), langkah-langkah dalam penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi.

    2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perihal use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah development diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur.

    4. Definisikan requirement lain yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah komponen diagram pada tahap ini. Definisikan tes integrasi untuk setiap komponen menyakinkan berinteraksi dengan baik.

    10. Perhalus development diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :

      1. Pendekatan use case, dengan memerintahkan setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan tes.

      2. Pendekatan komponen, yaitu menugaskan setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya.

    13. Piranti lunak siap dirilis.

    Model Unified Modeling Language (UML)

    Menurut (Widodo, 2011:10), beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

    1. Diagram kelas ( Class Diagram)

      Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    2. Diagram paket (Package Diagram)

      Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    3. Diagram use case (Use case diagram)

      Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence diagram)

      Bersifat dinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

    5. Diagram komunikasi (Communication diagram)

      Bersifat dinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    6. Diagram Statechart (Statechart diagram)

      Bersifat dinamis, diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status, transisi, kejadian serta aktivitas.

    7. Diagram aktivitas (Activity diagram)

      Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    8. Diagram komponen (Component diagram)

      Bersifat statis, diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. Diagram deployment (Deployment diagram)

      Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

    Berdasarkan definisi diagram diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak harus dengan kesembilan diagram tersebut untuk menggambarkan suatu sistem, contohnya dengan entity diagram, flowchart dan sebagainya.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Prototype

    1. Definisi Prototype

    Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

    Maka dari itu dapat disimpulkan prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

    2. Jenis – Jenis Prototype

    Aplikasi pendekatan prototyping dapat dilakukan pada kondisi sebagai berikut:

    1. Patched-Up Prototype : Pendekatan ini mengacu pada bagaimana mengkonstruksi sebuah sistem yang bekerja dengan cara adopsi.

    2. Non operational Prototype : Pendekatan ini dibangun untuk menguji aspek - aspek tertentu dari desain agar dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan

    3. First of Series Prototype : Model pendekatan ini mengacu pada pilot project

    4. Selected Features Prototype: Konsep ini mengacu pada fitur- fitur terseleksi sehingga didapat alternatif solusi terbaik.

    Konsep Dasar Perintah Suara

    1. Definisi Perintah suara

    Menurut Benesty (2012:6) “Perintah suara adalah suatu pengembangan teknik dan sistem yang memungkinkan komputer untuk menerima masukan berupa kata yang diucapkan. Teknologi ini memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut dengan suatu pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang diucapkan diubah bentuknya menjadi sinyal digital dengan cara mengubah gelombang suara menjadi sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasikan kata-kata tersebut.”

    Maka dari itu dapat disimpulkan perintah suara adalah suatu sistem yang memudahkan pengguna dalam melakukan suatu akftifitas dengan menggunakan suara tidak perlu mengoperasikan tombol navigasi atau menyentuh suatu alat untuk melakukan fungsinya.

    Konsep Dasar Listrik

    1. Pengertian Listrik

    Menurut Miller (2013:2), “Listrik dengan sederhana didefinisikan sebagai aliran elektron di sepanjang konduktor, pada dasarnya ada dua jenis listrik: statis (stasioner) dan dinamis (bergerak).”

    Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif , dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan .sedangkan muatan yang dapat berpindah adalah muatan negatif dari sebuah benda,berpindahnya muatan negatif ini disebabkan oleh bermacam gaya atau energi, misal energi gerak,energi panas dsb. Perpindahan muatan negatif inilah yang disebut dengan energi listrik. Berikut hal-hal yang berkaitan dengan listrik :

    1. Arus Listrik

      Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik melalui sebuah konduktor. Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub negatif, dari anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator. Setiap sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub negatif (–). Simbol dari arus listrik adalah “I“, dan terbagi menjadi arus listrik searah (dc) dan arus listrik bolak balik (ac).

    2. Kuat Arus Listrik

      Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar setiap satu satuan waktu. Secara matermatis, dituliskan sebagai berikut.

      I = q/t

      dengan: I = kuat arus listri (A)

      q = muatan listrik (Q)

      t = selang waktu (s)

    3. Rapat Arus

      Rapat arus adalah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat. Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²). Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).

      photo 2.3_zpsn18n3ley.jpg
      Sumber: widodoonline.com

      Gambar 2.3 Tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA)


    4. Tahanan dan Daya Hantar

      Penghantar biasanya terdiri dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, contohnya tembaga dan aluminium jenis ini memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahannya terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Karena aliran arus listrik merupakan aliran elektron. maka elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron dengan atom yang menyebabkan penghantar dapat menjadi panas. proses demikian itu dapat didefinisikan menjadi hambatan dan dinamakan tahanan pada arus sehingga dapat disimpulkan bahwa tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan. 1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C. Daya hantar adalah kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik. Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:

      R = 1/G

      G = 1/R

      Dimana :

      R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]

      G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]

      Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm. Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah : R = ρ x l/q

      Dimana :

      R = tahanan kawat [ Ω/ohm]

      l = panjang kawat [meter/m]

      ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]

      q = penampang kawat [mm²]

      Faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada:

      1. Panjang penghantar.

      2. Luas penampang konduktor.

      3. Jenis konduktor.

      4. Temperatur.

      5. Potensial atau Tegangan.

      Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya, dari hal ini tersebut kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut "perbedaan potensial" dengan satuan Volt (voltage). satu volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb. Rumus beda potensial atau tegangan adalah:

      V = W / Q

      Dimana:

      V = beda potensial atau tegangan (volt)

      W = usaha, (Newton Meter atau Joule)

      Q = muatan listrik (coulumb)

    5. Daya

      Daya listrik adalah besar energi listrik yang dihasilkan setiap detik. Pada setiap alat listrik selalu tercantum besarnya daya listrik tersebut. Misalkan pada sebuah lampu pijar tertulis 60 W/220 V, artinya bila lampu tersebut dipasang pada tegangan listrik 220 V akan dihasilkan daya listrik sebesar 60 W. Berdasarkan pengertian daya listrik tersebut, rumus daya listrik dapat dituliskan sebagai berikut:

    P = W / t

    dimana:

    P = daya listrik (Watt)

    W = energi listrik (Joule)

    t = selang waktu (sekon)

    2. Rangkaian Arus Listrik

    Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus apabila dipenuhi syarat – syarat sebagai berikut:

    1. Adanya sumber tegangan

    2. Adanya alat penghubung (penghantar)

    3. Adanya beban

    Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban. Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan jarum ampere meter akan bergerak yang menunjukan adanya arus listrik.

    Suatu sumber energi (energi listrik) yang ada tidak akan ada arus yang mengalir apabila tidak ada yang menghubungkan (penghantar) dan beban yang akan menggunakan energi tersebut. Dari gambar diatas dijelaskan bahwa arus akan mengalir bila suatu sumber tegangan dimana kutub – kutubnya dihubungkan ke beban dengan suatu penghantar, sehingga arus listrik akan mengalir dari satu kutub ke kutub lainnya.

    1. Cara memasang alat ukur

      Pemasangan alat ukur sensor arus tidak boleh sembarangnya, hal ini bisa berakibat fatal pada jaringan atau device (peralatan eletronika) maupun alat ukur itu sendiri. Dapat dilihat pada gambar 4 dimana alat ukur AVO meter dipasang secara parallel untuk mengetahui berapa besar tegangan yang ada, sedangkan alat ukur ampere meter harus dipasang secara seri karena untuk mengetahui arus yang mengalir pada penghatar (tahanan dalam ampere meter harus sekecil mungkin) dan ke beban.

    2. Hukum OHM

      Pada suatu rangkaian tertutup, besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dapat dinyatakan dengan rumus:

      V = I x R

      Dimana:

      V = tegangan, (volt)

      I = arus listrik, (ampere)

      R = tahanan atau resistansi, (ohm)

      Dari persamaan di atas yang mana bila tegangan konstan (tetap), maka besarnya arus yang ada akan berbanding terbalik dengan hambatan yang ada. Semakin besar hambatannya semakin kecil arus yang mengalir.

      3. Hukum KIRCHOFF

      Pada hukum Kirchoff pertama ini adalah pada setiap rangkaian jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu pada satu titik pertemuan adalah nol ( jumlah I = 0 ). Dapat dijelaskan bahwa besar arus yang masuk pada suatu titik pertemuan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik pertemuan tersebut.

      photo 2.4_zps9uoxg0vb.jpg
      Sumber: widodoonline.com

      Gambar 2.4 Hukum Kirchoff

      Konsep Dasar Python

      1. Definisi Python

      Python adalah bahasa pemrograman dinamis yang mendukung pemrograman berorientasi obyek. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi. Seperti halnya bahasa pemrograman dinamis, python seringkali digunakan sebagai bahasa skrip dengan interpreter yang teintergrasi dalam sistem operasi. Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python's Flying Circus.

      2. Fitur-Fitur Python

      Beberapa fitur yang dimiliki Python adalah:

      1. Memiliki kepustakaan yang luas,dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul siap pakai untuk berbagai keperluan.

      2. Memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.

      3. Memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali dan penulisan ulang kode sumber.

      4. Berorientasi obyek.

      5. Memiliki sistem pengelolaan memori otomatis

      6. Modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru; modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.

      Konsep Dasar Linux

      1. Definisi Linux

      Menurut Sudarma (2011:5), Linux adalah sistem operasi open source yang cukup terkenal sekarang ini. Dilihat dari jenisnya, sistem operasi Linux ini bertipe Unix atau dengan kata lain, linux adalah sistem operasi yang bersifat bebas dan kode sumbernya terbuka (open source).

      Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa linux merupakan pengembangan dari sistem operasi jaringan UNIX. Sistem operasi Linux memberikan ketangguhan dalam kinerja pada jaringan komputer, sekaligus kemudahan dalam mengoperasikannya.

      2. Direktori Linux

      Di dalam linux terdapat beberapa direktori, definisi direktori menurut standar FHS (Filesystem Hierarchy Standard)

      1. /(Root)

        Direktori yang menduduki di dalam puncak hirarki, direktori ini dilambangkan dengan tanda / .Direktori ini juga membawahi direktori lainnya.

      2. /bin

        Direktori yang berisi perintah-perintah dasar yang dibutuhkan oleh sistem ataupun user. Program-program disini dapat dijalankan, meskipun tidak ada sistem file lain yang di mount dan Direktori ini tidak memiliki subdirektori.

      3. /boot

        Merupakan direktori yang berfungsi untuk menyimpan konfigurasi dan file-file yang berhubungan dengan proses booting, memuat Linux Kernel dan file lain yang diperlukan LILO dan GRUB boot manager.

      4. /dev

        Direktori yang berfungsi untuk menyimpan file konfigurasi device atau hardware seperti contoh Hardisk dan terminal.

      5. /etc

        Ditrektori yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan skrip instalasi atau konfigurasi dari sebuah aplikasi yang kita instal ke dalam sistem linux.

      6. /home

        Sebuah direktori yang di gunakan sebagai tempat untuk menyimpan data-data user, seperti ketika kita membuat usre baru maka secara otomatis sistem akan membuatkan direktori user baru tersebuat kedalam direktori /home

      7. /lib

        Direktori yang berisi file-file penting yang dibutuhkan oleh file binari dalam di rektori /bin dan /sbin.Sedangkan kumpulan file penting yang dibutuhkan oleh binari dalam folder /usr/bin terletak pada /usr/lib.

      8. /media

        Directory/media berisi subdirectory yang mewakili sebuah perangkat removable yang dimasukkan ke komputer. Sebagai contoh saat kita memasang flashdisk ke komputer maka kita dapat menemukan direktori dari flashdisk tersebut di direktori /media

      9. /mnt (Mount Point)

        Direktori yang di gunakan untuk tempak mengnge-mount file system untuk di gunakan secara sementara.

      10. /Opt (Optional Packages)

        Sebuah direktori yang berisi paket aplikasi yang dapat kita install kedalam sistem linux, contoh aplikasinya seperti DNS server, SSH Serever, Ftp Server dll.

      11. /proc

        Merupakan direktori yang berfungsi untuk menyimpan informasi proses sistem dan kernel dari sistem operasi, mencakup informasi mengenai berbagai aspek linux.

      12. /root

        Direktori ini ibarat homenya user root. Bukan terletak di /home/root, tetapi mempunyai folder sendiri, yaitu di /root. direkroti ini beda dengan / yang merupakan sistem direktori utama.

      13. /sbin

        Direktori yang berisi program-program biner yang dibutuhkan untuk menjalankan dan memperbaiki sistem. Biasanya aplikasi yang ada hanya bisa di jalankan oleh administrator atau user root.

      14. /tmp

        Direktori yang digunakan untuk meyimpan file temporari, yaitu file yang sementara masih dibutuhkan oleh sebuah aplikasi yang sedang berjalan.

      15. /usr

        Direktori yang berisi program-program yang bisa di akses oleh user biasa, sebagai lawan aplikasi dan file yang digunakan oleh sistem. Program source code didalam direktori ini dalam subdirektori /usr/bin

      16. /usr

        Direktori yang digunakan untuk menyimpan informasi proses seperti sistem history, access logs dan error logs.

      photo 2.5_zpszpvynakq.jpg
      Sumber : www.androfa.id

      Gambar 2.5 Direktori Linux

      Konsep Dasar Raspberry Pi

      1. Pengertian Raspberry Pi

      Menurut Monk (2013:1), The Raspberry Pi is a computer that runs the Linux operating system. It has USB sockets you can plug a keyboard and mouse into and HDMI (High-Definition Multimedia Interface) video output you can connect a TV or monitor int. Raspberry Pi adalah komputer yang berjalan dengan sistem operasi Linux. Memiliki soket USB yang bisa di pasang untuk keyboard dan mouse, dan keluaran video HDMI (High-Definition Multimedia Interface) dapat dihubungkan ke TV atau monitor.

      Menurut Richardson dan Wallace (2013:1)The Raspberry Pi is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics prjocects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets, word-processing and games. It also plays high definiton video. Raspberry Pi adalah sebuah komputer sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik, dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games, dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi.

      Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Raspberry Pi merupakan sebuah Single Board Computer (SBC) atau komputer mini, yang dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation yang berbasis di Inggris. Ide awal dari pembuatan Raspberry Pi adalah menyediakan komputer yang murah untuk anak-anak sebagai media mereka untuk mempelajari bahasa pemograman komputer. Raspberry Pi diluncurkan pertama kali pada 29 Februari 2012.

      Dalam Raspberry Pi sudah dilengkapi dengan prosesor ARM1176JZF-S 700 MHz, RAM sebesar 256 MB dan juga sebuah GPU VideoCore IV. Dan untuk penyimpanan data, Raspberry Pi tidak menggunakan Hard Disk namun Raspberry Pi dapat menggunakan SD Card untuk menyimpan data, baik itu data sistem operasinya ataupun untuk media penyimpanan data jangka panjang. Raspberry Pi memiliki dua model, model A dan model B. Perbedaan model A dan B terletak pada memori yang digunakan. Model A menggunakan memori 256 MB dan model B 512 MB. Selain itu model B juga sudah dilengkapai dengan ethernet port (kartu jaringan) yang tidak terdapat di model A.

      Berikut ini gambar raspberry pi beserta komponen yang ada didalamnya :

      photo 2.6_zpsuoftzadd.jpg
      Sumber : www.pcmag.com

      Gambar 2.6 Komponen Raspberry Pi B

      Keterangan:

      1. Prosesor ARM11 700 MHz: ARM11 adalah keluarga dari ARM architecture 32-bit RISC microprocessor cores. Dan didukung dengan RAM 256MB.

      2. Port USB : Port standart komputer untuk menghubungkannya dengan piranti lain. Port ini mempunyai kecepatan tinggi sesuai dengan versinya, bila dibandingkan dengan port serial maupun port paralel. Contohnya digunakan untuk camera digital, hardisk eksternal, keyboard mouse usb, modem dan peralatan tambahan komputer lainnya.

      3. Port HDMI : HDMI (High-Definition Multimedia Interface) adalah port yang sering digunakan pada berbagai perangkat audio visual dan mampu mengalirkan bandwidth hingga hitungan Gigabyte. Port HDMI bisa digunakan untuk mengkoneksikan seluruh sumber audio/video berbentuk digital seperti Blu-ray Disc Player, PC, Video game Console, telivisi digital dan smartphone.

      4. Port RCA untuk Video output.

      5. Port Audio 3.5mm: Port audio atau soundcard adalah periferal yang terhubung ke slot ISA atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan komputer untuk memasukkan input, memproses dan menghantarkan data berupa suara. Digunakan untuk menghasilkan output suara (speaker, headphone) dan juga input suara dengan microphone.

      6. Port SDCARD: Port yang digunakan untuk menghubungkan memori SDCARD dengan komputer

      7. Port RJ 45 (Ethernet LAN Port) : Port LAN atau lan card digunakan untuk menghubungkan komputer satu dengan lainnya yang membentuk jaringan komputer dalam suatu wilayah. Jaringan LAN biasanya hanya mencakup satu gedung rumah, misalnya jaringan LAN di kantor, hotel, bandara, warnet dll.

      8. 8x GPIO UART, SPI BUS

      9. Konsumsi listrik: 750maH/ 5VDC/ mini usb charge

      2. Sistem Operasi Raspberry Pi

      Raspberry Pi memiliki sekitar 6 sistem operasi resmi, yaitu :

      1. NOOBS

        NOOBS digunakan untuk menyetel Raspi ketika pertama kali digunakan untuk lebih memudahkan. Tidak memerlukan akses jaringan, dan juga tidak perlu mengunduh program spesial untuk imaging (mengkloning image sistem operasi ke SD Card). Cukup masuk ke halaman unduh, dan ambil file zip dari NOOBS, unzip atau ekstrak pada SD card yang telah diformat dengan ukuran 4GB atau lebih besar. Setelah menginstal sistem operasi, Raspi akan menyala seperti biasa. Namun, NOOBS tetap tersimpan pada card, jadi dengan menekan shift ketika booting dapat kembali ke antarmuka recovery. Ini memungkinkan untuk beralih ke sistem operasi lainnya, atau menimpa card yang korup/rusak dengan sistem operasi yang baru, menu recovery juga menyediakan tool yang berguna untuk mengedit file konfigurasi config.txt untuk sistem operasi yang terinstal sekarang, dan bahkan juga terdapat sebuah web browser yang memungkinkan untuk pergi ke forum Raspberry ketika menemui masalah yang tidak dapat diselesaikan untuk ditanyakan pada komunitas.


        photo 2.7_zps9xmk1oh7.jpg
        Sumber : www.raspberrypi.org

        Gambar 2.7 Sistem Operasi NOOBS

      2. Raspbian

        Raspbian adalah sistem operasi gratis yang berdasarkan pada Debian dan dioptimisasi untuk perangkat keras Raspberry Pi. Build pertama dari Raspbian melebihi 35.000 paket Raspbian, dioptimisasi untuk performa terbaik pada Raspberry Pi. Sekarang Raspbian masih dalam pengembangan aktif dengan perhatian pada meningkatkan stabilitas dan performa dari sebanyak-banyaknya paket Debian. Raspbian tidaklah berafiliasi dengan Raspberry Pi Foundation. Raspbian diciptakan oleh tim kecil yang berdedikasi yang merupakan penggemar dari perangkat keras Raspberry Pi, tujuan pendidikan dari Raspberry Pi Foundation dan, tentunya juga dari Debian Project. Raspbian merupakan sistem operasi umum yang paling banyak orang gunakan pada Raspberry Pi, sebagian besar proyek dan tutorial tentang Raspberry Pi yang mungkin ditemui akan menggunakan sistem operasi ini.


        photo 2.8_zpszgjbv5zb.jpg
        Sumber : www.raspberrypi.org

        Gambar 2.8 Sistem Operasi Raspbian


      3. Pidora

        Pidora merupakan distro Linux untuk Raspberry Pi. Pidora memiliki paket perangkat lunak dari Fedora Project (spesifiknya, proyek arsitektur sekunder Fedora ARM) yang di-compile secara spesifik untuk arsitektur ARMv6 yang digunakan oleh Raspberry Pi, dan perangkat lunak yang disediakan oleh Raspberry Pi Foundation untuk akses perangkat. Saat ini Pidora telah memiliki dua rilis stabil, diantaranyna Pidora 18 dan yang terbaru Pidora 2014. Kata Pidora sendiri sebenarnya diampil dari suku kata Pi (dari Raspberry Pi) dan dora dari Fedora Project yang merupakan induk / dasar dari Pidora.


        photo 2.9_zpsiodslagh.jpg
        Sumber : www.pidora.ca

        Gambar 2.9 Sistem Operasi Pidora

      4. OpenELEC

        Open Embedded Linux Entertainment Center (OpenELEC) didesain untuk membuat sistem booting dengan cepat, dan pemasangannya sangat mudah sehingga setiap orang bisa mengubah PC kosong menjadi mesin multimedia kurang dari 15 menit. Seperti desainnya yang ringan, OpenELEC menggunakan sangat sedikit sumber daya sistem untuk prosesor dan memori. OpenELEC mendukung banyak kartu grafis, membuatnya dapat mengubah komputer baru maupun lama anda termasuk Raspi menjadi full fitur home teater sistem OpenELEC didesain untuk dapat diatur seperti sebuah aplikasi, dapat secara otomatis mengupdate dirinya sendiri dan dapat diatur secara keseluruhan melalui antarmuka grafisnya. Meskipun berjalan pada Linux, tidak akan pernah berhadapan dengan management console, command terminal atau harus memiliki pengetahuan tentang Linux untuk dapat menggunakannya.


        photo 2.10_zpsbjznl6nl.jpg
        Sumber : www.raspberrypi.org

        Gambar 2.10 Sistem Operasi OpenELEC


      5. RaspBMC

        RaspBMC merupakan distribusi Linux minimal berbasis Debian. RaspBMC memiliki beberapa fitur menarik seperti dukungan pada jaringan kabel dan WiFi secara bawaan hingga dukungan multibahasa Tidak perlu tahu segalanya tentang Linux untuk dapat menggunakannya. RaspBMC dapat dipasang dengan beberapa kali klik dari PC yang menjalankan Windows maupun Mac atau Linux. Fitur update otomatis juga dibenamkan pada platform ini, yang artinya secara konstan akan mendapatkan fitur baru, begitu pula dengan update driver dan performa, dapat juga diatur untuk mematikan fungsi update kapan saja. RaspBMC mendukung resolusi HD 1080P, membagi konten,melalui PC dari NFS (network file system), SMB, FTP maupun HTTP dan drive USB dalam berbagai macam format. Dukungan AirPlay dan AirTunes memungkinkanm untuk mengirim musik dan video dari perangkat iDevice ke TV. Terdapat pula dukungan penuh pada GPIO, dukungan Nanny Cam menggunakan modul Raspberry Pi Camera, ambilight dan karena merupakan sistem berbasis Debian, RaspBMC selengkapnya dapat dikembangkan dapat memasang paket apapun dari repositori masif dari Debian.


        photo 2.11_zps253xfrjx.jpg
        Sumber : www.raspberrypi.org

        Gambar 2.11 Sistem Operasi RaspBMC


      6. RISC OS

        RISC OS (Reduced Instruction Set Computing) merupakan sistem operasi British. Didesain secara khusus untuk prosesor berbasis ARM oleh tim yang sama yang membuat ARM yang asli dan dibuat pertama kali pada tahun 1987. RISC OS sangat cepat, kompak dan efisien. Dikembangkan dan dicoba oleh komunitas loyal dari berbagai developer dan penggguna. RISC OS sebenarnya bukan merupakan versi dari Linux, bukan juga dalam sisi apapun berkaitan dengan Windows. RISC OS memiliki banyak fitur tingkat lanjut dan segala aspek pada desainnya, khususnya bagi pengguna tingkat lanjut.


        photo 2.12_zpszi5ibzcu.jpg
        Sumber : www.riscosopen.org

        Gambar 2.12 Sistem Operasi RISC OS


        Konsep Dasar Transistor

        1. Definisi Transisitor

        Menurut Budiharto (2009:3), “Transistor merupakan salah satu semikonduktor yang dianggap paling berperan dan dapat digunakan sebagai penyearah arus, menyimpan sebagian arus, penguat arus, dan juga membangkitkan frekuensi rendah maupun frekuensi tinggi”.

        Menurut Rusmadi (2009:42), bahwa “Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap rangkaian”.

        Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa transistor merupakan komponen dasar yang banyak dipergunakan dalam rangkaian elektronika dan berfungsi sebagai penyearah arus, menyimpan sebagian arus, penguat arus, dan juga membangkitkan frekuensi rendah maupun frekuensi tinggi.


        photo 2.13_zps2ooazhj9.jpg
        Sumber : www.yenka.com

        Gambar 2.13 Transistor


        Menurut Kenny (2012:7) Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output kolektor.

        Transistor disusun menggunakan sambungan dioda. Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut :

        1. BJT (Bipolar Juction Transistor)

          BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitter (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:

        1. NPN (Negative Positive Negative)

          Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-p di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi.


          photo 2.14_zpscwng0e0v.jpg
          Sumber : www.elektronikabersama.web.id

          Gambar 2.14 Simbol Transistor NPN


        2. PNP (Positive Negative Positive)

          Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.


          photo 2.15_zpsdiongv9s.jpg
          Sumber: www.elektronikabersama.web.id

          Gambar 2.15 Simbol Transistor PNP

        Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

        2. Jenis-Jenis Transistor

        Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori menurut Miko (2012:1):

        1. Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide

        2. Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain

        3. Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.

        4. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel

        5. Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power.

        6. Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain

        7. Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan tinggi, dan lain-lain

        Konsep Dasar Optocoupler

        1. Definisi Optocoupler

        Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis.Pada dasarnya Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu:

        1. Pada transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat oleh mata telanjang.

        2. Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponen Photodiode. Photodiode merupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya. Suatu sumber cahaya menghasilkan energi panas, begitu pula dengan spektrum infra merah.

        Karena spekrum inframerah mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka Photodiode lebih peka untuk menangkap radiasi dari sinar infra merah.

        Oleh karena itu Optocoupler dapat dikatakan sebagai gabungan dari LED infra merah dengan fototransistor yang terbungkus menjadi satu chips. Cahaya infra merah termasuk dalam gelombang elektromagnetik yang tidak tampak oleh mata telanjang. Sinar ini tidak tampak oleh mata karena mempunyai panjang gelombang ,berkas cahaya yang terlalu panjang bagi tanggapan mata manusia. Sinar infra merah mempunyai daerah frekuensi 1 x 1012 Hz sampai dengan 1 x 1014 GHz atau daerah frekuensi dengan panjang gelombang 1µm – 1mm. LED infra merah ini merupakan komponen elektronika yang memancarkan cahaya infra merah dengan konsumsi daya sangat kecil. Jika diberi bias maju, LED infra merah yang terdapat pada optocoupler akan mengeluarkan panjang gelombang sekitar 0,9 mikrometer. Proses terjadinya pancaran cahaya pada LED infra merah dalam optocoupler adalah sebagai berikut. Saat dioda menghantarkan arus, elektron lepas dari ikatannya karena memerlukan tenaga dari catu daya listrik. Setelah elektron lepas, banyak elektron yang bergabung dengan lubang yang ada di sekitarnya (memasuki lubang lain yang kosong). Pada saat masuk lubang yang lain, elektron melepaskan tenaga yang akan diradiasikan dalam bentuk cahaya, sehingga dioda akan menyala atau memancarkan cahaya pada saat dilewati arus. Cahaya infra merah yang terdapat pada optocoupler tidak perlu lensa untuk memfokuskan cahaya karena dalam satu chip mempunyai jarak yang dekat dengan penerimanya. Pada optocoupler yang bertugas sebagai penerima cahaya infra merah adalah fototransistor. Fototransistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai detektor cahaya infra merah. Detektor cahaya ini mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik, oleh sebab itu fototransistor termasuk dalam golongan detektor optik.

        Fototransistor memiliki sambungan kolektor–basis yang besar dengan cahaya infra merah, karena cahaya ini dapat membangkitkan pasangan lubang elektron. Dengan diberi bias maju, cahaya yang masuk akan menimbulkan arus pada kolektor. Fototransistor memiliki bahan utama yaitu germanium atau silikon yang sama dengan bahan pembuat transistor. Tipe fototransistor juga sama dengan transistor pada umumnya yaitu PNP dan NPN. Perbedaan transistor dengan fototransistor hanya terletak pada dindingnya yang memungkinkan cahaya infra merah mengaktifkan daerah basis, sedangkan transistor biasa ditempatkan pada dinding logam yang tertutup.

        2. Fungsi Optocoupler

        Ditinjau dari penggunaanya, fisik optocoupler dapat berbentuk bermacam macam. Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisi transmitter dan sisi receiver, maka optocoupler ini biasanya dibuat dalam bentuk solid (tidak ada ruang antara LED dan Photodiode). Sehingga sinyal listrik yang ada pada input dan output akan terisolasi. Dengan kata lain optocoupler ini digunakan sebagai optoisolator jenis IC.

        Prinsip kerja dari optocoupler adalah:
        1. Jika antara Photodiode dan LED terhalang maka Photodiode tersebut akan off sehingga output dari kolektor akan berlogika high.

        2. Sebaliknya jika antara Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode tersebut akan on sehingga outputnya akan berlogika low.

        Sebagai piranti elektronika yang berfungsi sebagai pemisah antara rangkaian power dengan rangkaian kontrol. Komponen ini merupakan salah satu jenis komponen yang memanfaatkan sinar sebagai pemicu on/off-nya. Opto berarti optic dan coupler berarti pemicu. Sehingga bisa diartikan bahwa optocoupler merupakan suatu komponen yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic optocoupler termasuk dalam sensor, dimana terdiri dari dua bagian yaitu transmitter dan receiver. Dasar rangkaian dapat ditunjukkan seperti pada gambar dibawah ini:


        photo 2.16_zpsmemqorpa.jpg
        Sumber: www.kaperlex.files.wordpress.com

        Gambar 2.16 Rangkaian Optocoupler


        Sebagai pemancar atau transmitter dibangun dari sebuah led infra merah untuk mendapatkan ketahanan yang lebih baik daripada menggunakan led biasa. Sensor ini bisa digunakan sebagai isolator dari rangkaian tegangan rendah kerangkaian tegangan tinggi. Selain itu juga bisa dipakai sebagai pendeteksi adanya penghalang antara transmitter dan receiver dengan memberi ruang uji dibagian tengah antara led dengan photo transistor.

        3. Jenis Optocoupler

        Penggunaan dari optocoupler tergantung dari kebutuhannya. Ada berbagai macam bentuk, jenis, dan type. Seperti MOC 3040 atau 3020, 4N25 atau 4N33dan sebagainya. Pada umumnya semua jenis optocoupler pada lembar datanya mampu dibebani tegangan sampai 7500 Volt tanpa terjadi kerusakan atau kebocoran. Biasanya dipasaran optocoupler tersedianya dengan type 4NXX atau MOC XXXX dengan X adalah angka part valuenya. Untuk type 4N25 ini mempunyai tegangan isolasi sebesar 2500 Volt dengan kemampuan maksimal led dialiri arus fordward sebesar 80 mA. Namun besarnya arus led yang digunakan berkisar antara 15mA - 30 mA dan untuk menghubungkannya dengan tegangan +5 Volt diperlukan tahanan sekitar 1K ohm.

        Konsep Dasar Flowchart

        1. Definisi Flowchart

        Menurut Adelia (2011:116) “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

        2. Jenis Flowchart

        Menurut Sulindawati (2010:8), Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

        1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

          Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem. Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

        2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

          Flowchart paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart paperwork sering disebut juga dengan Flowchart dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.

        3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

          Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

        4. Flowchart Program (Program Flowchart)

          Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

        5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

          Flowchart proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

        Konsep Dasar Testing

        1.Definisi Testing

        Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diibaratkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”. Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

        1. Verifikasi

          Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

        2. Validasi

          menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna. Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

        1. Failure

          Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

        2. Fault

          Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

        3. Error

          Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

        4. Incident

          Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak

        2. Acuan dan Pengukuran Testing

        Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diibaratkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”. Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

        Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

        1. Waktu

          Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

        2. Biaya

          Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

        3. Kinerja testing

          Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

        4. Kerusakan

          Seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

        3. Tipe dan Teknik Testing

        Menurut Rizky (2011:259), “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

        Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

        1. White Box Testing

          Menurut Rizky (2011:262), “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat

        2. Black Box Testing

          Menurut Rizky (2011:265), definisi black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

        1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

        2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

        3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

        4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

        Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

        1. Equivalence Partitioning

          Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

        2. Boundary Value Analysis

          Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan

        3. Cause Effect Graph

          Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

        4. Random Data Selection

          Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

        5. Feature Test

          Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

        Elisitasi

        1. Definisi Elisitasi

        Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

        Menurut Nugroho (2010:10), Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah akuisi informasi dari seorang kelompok atay usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

        2. Jenis-Jenis Elisitasi

        Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

        1. Elisitasi Tahap I

          Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

        2. Elisitasi Tahap II

          Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

        1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

        2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

        3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

        1. Elisitasi Tahap III

          Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang tahap I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.


          1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teKhnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

          2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

          3. E artinya Economic maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu sebagai berikut:

          1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

          2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

          3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

          1. Final Draft Elisitasi

            Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

          Konsep Dasar Literature Review

          1. Definisi Literature Review

          Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

          2. Tujuan Literature Review

          Menurut Hermawan (2009:45), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

          1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

          2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

          3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

          Menurut Yuniarti (2012:3), studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah menelaah pustaka penelitian yang ada untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian yang sedang dilakukan terhadap penelitian-penelitian sebelumnya. Manfaat dari studi pustaka (literature review) ini antara lain:

          1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

          2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

          3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

          4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

          5. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

          Beberapa penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang dibahas dalam skripsi ini antara lain:

          1. Penelitian yang dilakukan oleh Natanael (2015) dari Perguruan Tinggi Raharja, dengan judul "Rangkaian Perancangan Aplikasi Internet Of Things Berbasis Raspberry Pi Dalam Rangka Penerapan Keunggulan Perguruan Tinggi". Menjelaskan teknologi baru yang menggunakan raspberry pi berbasis IoT / Internet Protocol Based. yang lebih unggul dari model lama (Intranet).

          2. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Arif Dwi Cahyo (2014) dari Perguruan Tinggi Raharja, dengan judul “Desain Prototype Smart Voice Device Pintu Ruangan Menggunakan Raspberry Pi Pada Perguruan Tinggi Raharja” menjelaskan pembuatan prototipe pintu ruangan menggunakan voice command yang dapat mengurangi jumlah tindak kriminalitas pembobolan pintu ruangan, alat ini menggunakan raspberry pi dan suara si pengguna sebagai akses untuk membuka dan menutup pintu ruangan, sehingga tidak ada lagi penggunaan kunci manual sebagai alat untuk membuka dan menutup pintu ruangan, melainkan suara si pengguna atau pemilik ruanganlah sebagai akses kuncinya, apabila suara yang tidak terdaftar dalam modules berusaha untuk membuka kunci tersebut, maka pintu ruangan tidak akan terbuka atau tertutup.

          3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdiansyah (2012) dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Home Appliances Controling With Mobile Device Based On Android OS”. Penelitian ini membahas tentang pengontrolan alat – alat rumah tangga menggunakan mobile berbasis operating sistem android. Komponenyang digunakan yaitu Xboard V2, ULN2803, Router Wireless, Kabel UTP, Relay, Catu Daya, Led dan Lampu. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C. Dalam pengontrolannya menggunakan aplikasi android sebagai interface yang dibuat dengan menggunakan Eclips. Operating Sistem Android ternyata mampu digunakan sebagai alat remote control dengan memanfaatkan jaringan internet.

          4. Penelitian yang dilakukan oleh Galih Rakasiwa (2014) dari Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjudul “Prototype Pengontrolan Lampu Dengan Android Berbasi Arduino Via Wifi”. Penelittian ini membahas tentang alat yang dapat digunakan untuk mengendalikan nyala lampu dari jarak jauh menggunakan smartphone android. Sistem kendali ini memanfaatkan wifi yang ada dalam Smartphone Android yang terhubung dengan router. Kemudian sinyal yang masuk akan diproses oleh Arduino dan Ethernet shield sebagai pusat kendali. Untuk beberapa ruangan akan menggunakan sensor gerak Passive Infrared Receiver (PIR), yang bertujuan untuk mengotomatiskan status on atau off lampu saat ada atau tidaknya aktifitas pada ruangan tersebut.

          5. Penelitian yang dilakukan oleh Hery Kuswanto dari Universitas Sebelas Maret Surakatra (2010), dengan judul "Alat Ukur Listrik AC (Arus, Tegangan, Daya) Dengan Port Paralel". Pada penelitian ini dijelaskan mengenai pemanfaatan sistem pengukuran peralatan listrik menggunakan port paralel untuk membaca data dari sensor arus ACS712, sensor tegangan, ADC 0804 dan data ditampilkan ke komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.

          BAB III

          ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

          Gambaran Umum Perusahaan

          Sejarah PT. Infomedia Solusi Humanika

          PT. Infomedia Solusi Humanika (ISH) adalah anak perusahaan PT. Infomedia Nusantara (Telkom Group) yang didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012, ISH merupakan perusahaan yang bergerak dalam HR Process & Solutions serta sudah mengelola sekitar lebih dari 22.115 orang tenaga kerja. PT. ISH terus melakukan inovasi dalam berbisnis dan bekerjasama dengan beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia.

          Visi PT. Infomedia Solusi Humanika

          Menjadi Pemimpin untuk layanan sumber daya manusia di regional.

          Misi PT. Infomedia Solusi Humanika

          Memberikan layanan prima dalam solusi: Business Process Outsourcing HR Solution, Payroll Services, Recruitment, Training dan E-Learning Solutions.

          Struktur Organisasi PT. Infomedia Solusi Humanika

          photo Gambar 3.1_zps6zweksmx.jpg

          Gambar 3.1 Struktur Organisasi


          Wewenang dan Tanggung Jawab

          Dalam sebuah perusahaan pasti terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan semua pekerjaannya. Wewenang dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Infomedia Solusi Humanika adalah sebagai berikut:

          1. Presiden Director

            Wewenang:

            1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan

            2. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan

            3. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan

            4. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan

            5. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

            6. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan

            Tanggung Jawab:

            1. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan

            2. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan

          2. VP. Corporate Strartegic & Affairs

            Wewenang:

            1. Memastikan tersusunnya strategic & business planning untuk memberikan guideline yang memadai bagi upaya pencapaian tujuan korporasi, serta memastikan terealisasinya strategi perusahaan dalam mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhan dengan upaya mendayagunakan sumberdaya perusahaan melalui pengembangan portofolio bisnis.

            2. Mengendalikan pengelolaan portofolio bisnis pada unit-unit non organik dan upaya persiapan pembentukan subsidiary (perusahaan asosiasi/afiliasi).

            Tanggung Jawab::

            1. Ketersediaan rumusan perencanaan yang mencakup arah, tujuan, strategi, dan perencanaan perusahaan dalam jangka panjang dan roll over setiap tahunnya (termasuk perencanaan teknologi dan infrastruktur), actionable plans, guna memberikan guideline yang memadai bagi seluruh upaya pencapaian tujuan korporasi.

            2. Memfasilitasi upaya menggali potensi pertumbuhan perusahaan melalui pengembangan usaha/bisnis/produk/jasa baru yang potensial memberikan kontribusi pertumbuhan melalui kegiatan merger, akuisisi, investasi, divestasi dll, sesuai dengan perhitungan bisnis/ resiko yang dihadapi.

          3. VP. Service Solution & System Solution

            Wewenang :

            1. Menetapkan kebijakan yang terkait dengan IT application compliance yang meliputi standarisasi pengembangan aplikasi, standarisasi quality assurance, kebijakan application security.

            2. Menjabarkan konsep dan strategi pengembangan dan pemeliharaan aplikasi dengan melakukan pemetakan target dan kebutuhan user, menetapkan arsitektur yang sesuai dan menetapkan strategi review paska implementasi.

            3. Mengelola pengembangan dan pemeliharaan aplikasi dengan menerapkan project management, analisis kebutuhan bisnis, analisa dan perancangan sistem, konstruksi aplikasi, quality assurance, dokumentasi, change management, release management dan edukasi pengguna.

            4. Mengorganisasikan dan mengelola performance layanan aplikasi yang meliputi availability, reliability, response time system dan service level management melalui berbagai program yang terkait

            Tanggung Jawab :

            1. Merencanakan, merumuskan kebijakan, konsep dan strategi implementasi bidang aplikasi

            2. Melakukan pengelolaan program kerja pengembangan dan pemeliharaan aplikasi yang mencakup fungsi pengelolaan project management, analisis kebutuhan bisnis, analisa dan perancangan sistem, konstruksi aplikasi, quality assurance dan seluruh proses persiapan implementasi sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan Divisi IT.

          4. Finance & Business Support Director

            Wewenang :

            1. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.

            2. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasikeuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

            3. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuanganuntuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhaninvestasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

            4. Mengobservasi kinerja project yang selama ini telah ada

            5. Melihat peluang pengembangan bisnis yang memungkinkan dengan mengacu pada core business yang sudah ada

            6. Melihat peluang untuk meraih profit yang lebih besar dari bisnis yang ada

            Tanggung Jawab :

            1. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

            2. Melihat potensi SDM yang ada untuk memungkinkan pengembangan perusahaan dari potensi manusianya

            3. Menganalisa profit atau tidaknya project yang telah ada

            4. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruhperusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan

          5. Marketing & Business Solustion Director

            Wewenang :

            1. Melakukan meeting kordinasi dengan atasan terkait dengan strategi bisnis & penjualan

            2. Menganalisa hasil kinerja penjualan bawahan by weekly dan menetapkan strategi penjualan

            3. Menganalisa hasil kinerja penjualan bawahan by weekly dan menetapkan strategi penjualan

            4. Menerima dan mengatasi keluhan pelanggan (Handling Complaint)

            5. d. Menetapkan dan melaksanakan penjualan sesuai dengan target yang telah ditentukan

            Tanggung Jawab :

            1. Menentukan layak atau tidak layak suatu project untuk dijalankan di ISH dengan berkoordinasi dengan atasan

            2. Merumuskan dan mengarahkan pipeline kepada bawahan

            3. Follow up Perpanjangan PKS yang akan berakhir kepada client

          6. VP. Finance & Logistic

            Wewenang :

            1. Evaluasi dan analisa revenue baik new project maupun project existing

            2. Monitoring dokumen kerjasama (PKS) dan berita acara (BAST)

            3. Monitoring, review dan memutuskan requirement dari project management (Outbond) maupun requirement internal (Inbond) atas pengadaan barang dan jasa yang mengacu pada kebijakan perusahaan

            4. Pengelolaan aset baik secara fisik maupun pengelolaan data base aset perusahaan

            5. Mengelola dan mengontrol budget perusahaan

            Tanggung Jawab :

            1. Evaluasi penerapan laporan keuangan sesuai pedoman standar akutansi keuangan (PSAK)

            2. Monitoring dan review kebijakan (policy, system dan procedur) keuangan perusahaan sesuai dengan PSAK

            3. Koordinasi & pengawasan dalam hal pengadaan barang & jasa di area-area sesuai dengan kebijakan perusahaan

            4. Evaluasi dan penilaian aset termasuk amortisasi atau aktivas nilai barang.

          7. GM Marketing & Sales 1

            Wewenang :

            1. Menetapkan simulasi cost/skema bisnis

            2. Menganalisa bisnis & penjualan

            3. Merumuskan key performance indicator untuk seluruh manager departemen yang dikelola

            Tanggung Jawab :

            1. Menetapkan standar pengelolaan operasional, pelaporan dan pembinaan

            2. Menyediakan Marketing tools

            3. Menyusun Dokumen (BAK, PKS, addendum, skema bisnis)

          8. VP Human Capital

            Wewenang :

            1. Merumuskan rencana strategi pemenuhan pekerja jangka pendek dan jangka panjang

            2. Memonitor dan mengevaluasi kinerja pemenuhan pekerja secara berkala, serta merekomendasikan rencana lanjutan atas hasil evaluasi

            3. Menetapkan standar kerja sama dengan mitra, baik untuk proses pemenuhan maupun untuk proses assessment

            4. Memantau proses pemenuhan dari setiap permintaan di setiap BPO services dan headhunter project

            Tanggung Jawab :

            1. Menjamin proses rekrutmen dan seleksi untuk pemenuhan pekerja, dan menetapkan desain serta standar kebijakan strategi pemenuhan

            2. Memastikan terlaksananya proses assessment center untuk pekerja dan calon pekerja

            3. Menjamin penyediaan dukungan untuk setiap proses pelaksanaan training internal dan eksternal sesuai target dan ekspektasi perusahaan dan pelanggan

            4. Menjamin penyediaan dukungan untuk setiap proses pelaksanaan training internal dan eksternal sesuai target dan ekspektasi perusahaan dan pelanggan

            5. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif dan optimal

          9. GM Marketing & Sales 2

            Wewenang :

            1. Merencanakan dan melaksanakan strategi penjualan untuk mencapai revenue perusahaan pada masing-masing segment

            2. Pengembangan strategi pengelolaan dalam pencapaian target RKAP

            3. Pengembangan strategi operasional dalam pencapaian & pengelolaan SLA.

            Tanggung Jawab :

            1. Optimalisasi anggaran operasional, pengelolaan seluruh resource yang ada secara efektif dan efisien, disesuaikan corporate strategic scenario (CSS) perusahaan

            2. Menjabarkan sasaran perusahaan kedalam strategi dan rencana kerja divisi area 2

            3. Memastikan semua proses operasional efektif dan efisien berdasarkan pada kebijakan yang sudah ditentukan

          10. GM Operation & ER West

            Wewenang :

            1. Manage account

            2. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan

            3. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif dan optimal

            4. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi

            Tanggung Jawab :

            1. Memastikan suasana kerja yang positif untuk mendorong kinerja tim dan semangat kerja untuk mengembangkan karir karyawan di masa depan

            2. Membuat perencanaan produksi, pengembangan tenaga kerja, proses perbaikan, pengiriman/distribusi, dan kualitas produk hasil produksi

            3. Memantau dan menjaga pengeluaran biaya sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan

          11. GM Sales & HR Process Solution East

            Wewenang :

            1. Menetapkan standar kebijakan strategi pemenuhan pekerja yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan dari target BPO services dan headhunter project

            2. Analisa dan evaluasi pelaksanaan tender untuk meningkatkan kemungkinan menang tender

            3. Memonitor dan mengevaluasi kinerja pemenuhan pekerja secara berkala, serta merekomendasikan rencana lanjutan atas hasil evaluasi

            Tanggung Jawab :

            1. Mengkordinasikan penerapan strategi penjualan kepada atasan

            2. Menjamin proses rekrutmen dan seleksi untuk pemenuhan pekerja, dan menetapkan desain serta standar kebijakan strategi pemenuhan

            3. Merencanakan dan melaksanakan strategi penjualan untuk mencapai revenue perusahaan pada masing-masing segment sesuai dengan target yang ditetapkan

          12. GM Operation & ER East

            Wewenang :

            1. Manage account

            2. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan

            3. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif dan optimal

            4. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi

            Tanggung Jawab :

            1. Memastikan suasana kerja yang positif untuk mendorong kinerja tim dan semangat kerja untuk mengembangkan karir karyawan di masa depan

            2. Membuat perencanaan produksi, pengembangan tenaga kerja, proses perbaikan, pengiriman/distribusi, dan kualitas produk hasil produksi

            3. Memantau dan menjaga pengeluaran biaya sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan

          13. GM Operation & ER East

            Wewenang :

            1. Menetapkan standar kebijakan strategi pemenuhan pekerja yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan dari target BPO services dan headhunter project

            2. Analisa dan evaluasi pelaksanaan tender untuk meningkatkan kemungkinan menang tender

            3. Memonitor dan mengevaluasi kinerja pemenuhan pekerja secara berkala, serta merekomendasikan rencana lanjutan atas hasil evaluasi

            Tanggung Jawab :

            1. Mengkordinasikan penerapan strategi penjualan kepada atasan

            2. Menjamin proses rekrutmen dan seleksi untuk pemenuhan pekerja, dan menetapkan desain serta standar kebijakan strategi pemenuhan

            3. Merencanakan dan melaksanakan strategi penjualan untuk mencapai revenue perusahaan pada masing-masing segmen sesuai dengan target yang ditetapkan

            Tujuan Perancangan

            Merancang prototype outlet listrik dengan perintah suara untuk otomatisasi operasional dalam mengendalikan sebuah peralatan elektronik


            Langkah-Langkah Perancangan

            Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam perancangan sistem, yakni:

            1. Metode Analisa

              Dalam perancangan ini, penulis melakukan analisa sebuah sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apa kekurangan sistem itu.

            2. Metode Perancangan

              Dalam metode perancangan ini peneliti dapat mengetahui bagaimana sistem tersebut dapat dibuat atau dirancang, dan alat apa sajakah yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatan flowchart dari sistem yang akan dibuat dan berupa perancangan perangkat bagi (hardware dan software).

            3. Metode Pengujian

              Pada metode pengujian ini yang dipakai adalah metode pengujian black box. Kemudian pengujian itu akan dibahas pada BAB IV.

            Diagram Blok

            photo gAMBAR 3.2_zpsqrexc0za.jpg

            Gambar 3.2 Diagram Blok

            Keterangan dan penjelasan gambar 3.2 diagram blok sebagai berikut:

            1. Microphone sebagi alat untuk menangkap gelombang suara yang selanjutnya diterjemahkan oleh program yang ada di raspberry untuk mengaktifan/menonaktifkan perangkat yang terhubung ke outlet

            2. Raspberry Pi B berfungsi sebagai pusat pengontrolan agar dapat mengendalikan perangkat elektronik melalui perintah suara

            3. Optocoupler digunakan untuk mengisolasi level tegangan, sebagai pemisah antara rangkaian power dengan rangkaian kontrol.

            4. Remote Outlet merupakan perangkat untuk mengendalikan outlet yang akan dikombinasikan dengan Raspberry Pi B

            5. Internet sebagai akses data yang berfungsi menterjemahkan bahasa yang kita ucapkan pada microphone yang diterima oleh raspberry yang selanjutnya alat raspberry mencari kata pada kamus bahasa yang terkoneksi dengan internet

            6. Outlet Wireless menjalankan perintah akhir yang diterima dari raspberry pi untuk on/off perangkat elektronik yang terhubung

            7. Speaker aktif sebagai media suara agar suara yang dikeluarkan dapat terdengar lebih keras


            Diagram Realisasi Sistem

            photo Gambar 3.3_zps30jaez4b.jpg

            Gambar 3.3. Diagram Realisasi Sistem


            Cara Kerja Alat

            1. Input

              USB microphone menginput suara yang diberikan

            2. Proses

              Raspberry Pi mengolah bahasa yang diterima dari usb microphone membandingkan antara informasi masukkan yang sudah berupa format digital dengan database suara yang ada. Setelah itu kemudian raspberry pi menjalankah pin GPIO dimana pin GPIO yang dipakai adalah 22, 23, 18, 27, 4, 17 yang sudah diprogram untuk menjalankan outlet yang diperintahkan lewat suara.

            3. Output

              Setelah input dan proses maka hasil output adalah perangkat elektronik yang terhubung ke outlet listrik bisa di ON/OFF melalui suara

            Pembuatan Alat

            Perangkat Keras (Hardware)

            1. Raspberry Pi B

            2. Microphone USB

            3. USB Wifi

            4. USB Wifi

            5. Outlet listrik dan Remote Wireless

            6. Papan Solder

            7. Kabel Jumper

            8. Speaker

            9. Solder

            10. Timah

            Perangkat Lunak (Software)

            1. OS Raspbian Jessie

            2. Software PuTTY Configuration

            3. Software WiringPi

            4. Software Voice Command

            Flowchart Sistem yang Berjalan

            photo Gambar 3.4_zps61kaafkw.jpg

            Gambar 3.4 Flowchart Sistem Yang Berjalan


            Permasalahan yang dihadapi

            1. Banyaknya perangkat elektronik dan jarak yang jauh antara satu dengan yang lainnya membuat beberapa karyawan mengabaikan kepentingan untuk menonaktifkan perangkat elektronik yang merupakan bagian pengehematan energi

            2. Belum ada sentuhan penerapan teknologi otomatis di kantor untuk menunjang citra perusahaan yang berbasis IT

            Alternatif Pemecahan Masalah

            1. Membuat sistem yang dapat mengendalikan sebuah peralatan listrik sehingga karyawan tidak perlu bergerak berpindah tempat untuk menyalakan atau mematikan suatu peralatan elektronik

            2. Membuat sistem pengotrol outlet listrik yang dikendalikan dengan perintah suara berbasis internet dengan menggunakan raspberry pi untuk mengendalikan perangkat elektronik yang terhubung.

            User Requiertment

            Requirement Elisitasi Tahap I

            Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem pembayaran barang yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat


            photo Eilasi 1_zpsqjxcudlk.jpg

            Tabel 3.1 Requirement Elisitasi Tahap I


            Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap salah satu petugas perusahaan dan stakeholder mengenai sistem yang diusulkan oleh petugas perusahaan.

            Requirement Elisitasi Tahap II

            Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.


            photo Etalasi Tahap 2_zpsmvpg2hsq.jpg

            Tabel 3.2 Requirement Elisitasi Tahap II

            Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.

            Keterangan MDI:

            1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

            2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya , requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

            3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar system

            Requirement Elisitasi Tahap III

            Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opse KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain high (H) dan harus dieliminasi, Middle mampu dikerjakan (M) dan Low artinya mudah dikerjakan (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

            photo Etalasi 3_zpsv0jtzd9a.jpg

            Tabel 3.3 Requirement Elisitasi Tahap III


            Keterangan MDI:

            1. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

            2. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan?

            3. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?

            Metode TOE tersebut dikaji kembali menjadi beberapa option,yaitu :

            1. Hight (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

            2. Middle (M) : Mampu dikerjakan

            3. Low (L) : Mudah dikerjakan

            Requirement Elisitasi Tahap III

            Merupakan bentuk akhir dari tahap tahap elisitasi yang dapat dijaadikan acuan dan dasar untuk membangun membangun prototype pengontrol outlet listrik dengan suara menggunakan Raspberry pi pada PT. Infomedia Solusi Humanika. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah membuat laporan untuk membangun prototype pengontrol outlet listrik dengan suara menggunakan Raspberry pi pada PT. Infomedia Solusi Humanika. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat :

            photo Etalasi Tahap 2_zpsmvpg2hsq.jpg

            Tabel 3.4 Requirement Final Draft Elisitasi

            Estimasi Biaya

            BAB IV

            PENUTUP

            Kesimpulan

            Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

            Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

            Kesimpulan terhadap metode penelitian

            Saran

            Kesan

            DAFTAR PUSTAKA


            DAFTAR LAMPIRAN