SI1133469938

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

REKAYASA PENGONTROLAN KEAMANAN SEPEDA MOTOR

INVENTARIS MELALUI MEDIA HANDPHONE PADA

PT. KMK GLOBAL SPORT


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1133469938
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY (CCIT)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

REKAYA PENGONTROLAN KEAMANAN SEPEDA MOTOR

INVENTARIS MELALUI MEDIA HANDPHONE PADA

PT. KMK GLOBAL SPORT


Disusun Oleh :

NIM
: 1133469938
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

REKAYA PENGONTROLAN KEAMANAN SEPEDA MOTOR

INVENTARIS MELALUI MEDIA HANDPHONE PADA

PT. KMK GLOBAL SPORT


Dibuat Oleh :

NIM
: 133469938
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir.Dr. Djoko Soetarno D.E.A)
   
(Haryanto M.Kom)
NID : 07131
   
NID : 09010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

REKAYA PENGONTROLAN KEAMANAN SEPEDA MOTOR

INVENTARIS MELALUI MEDIA HANDPHONE PADA

PT. KMK GLOBAL SPORT

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133469938
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

REKAYA PENGONTROLAN KEAMANAN SEPEDA MOTOR

INVENTARIS MELALUI MEDIA HANDPHONE PADA

PT. KMK GLOBAL SPORT

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469938
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1133469938

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dalam bidang teknologi pada khususnya. Hal ini ditandai dengan terciptanya alat–alat canggih dengan bantuan mikrokontroler untuk kemudahan, efisiensi waktu dan keamanan. Sistem pengamanan kendaraan inventaris secara manual masih sangat kurang efisian, tidak efektif, dan sering menyebabkan kehilangan kendaraan inventaris pada PT KMK GLOBAL SPORTS. Maka dirancang system pengontrol dan pengaman kendaraan inventaris secara otomatis dengan menggunakan smartphone android. Untuk menghidupkan/matikan alarm dan menghidupkan/mematikan mesin motor securtity cukup mengkoneksikan Bluetooth yang ada di smartphone androidnya dengan bantuan aplikasi BLUETOOTH CONTROLLER untuk disambungkan ke mikrokontroller ArduinoUNO dan sepeda motor bisa menghidup/matikan alarm dan menghidup/matikan mesin motor secara otomatis.


Kata Kunci: android, bluetooth, mikrokontroller arduino uno.

ABSTRACT

Along with the development of science , which grew rapidly in the field of technology in particular. It is characterized by the creation of advanced tools with the aid of a microcontroller for easy , time efficiency and security . Vehicle security system manually inventory is still very less fuel-efficient , ineffective , and often lead to loss of vehicle inventory at PT KMK GLOBAL SPORTS . Then designed the system controller and the security vehicle inventory automatically using android smartphone . To turn on / turn off the alarm and turn on / off the engine securtity enough to connect Bluetooth in Android smartphone with BLUETOOTH CONTROLLER aid applications to be connected to the microcontroller ArduinoUNO and motorcycles can be turned on / off alarm and turned on / off motor automatically .


Keywords : android, bluetooth, microcontroller arduino uno,

KATA PENGANTAR


Segala puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan beribu-ribu nikmat,rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “REKAYASA PENGONTROLAN KEAMANAN SEPEDA MOTOR INVENTARIS MELALUI MEDIA HANDPHONE PADA PT. KML GLOBAL SPORT”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata,namun juga berkat bantuan berbagai pihak,oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.
  2. Bapak Sugeng Santoso , M.Kom selaku puket 1 STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Ir. Dr. Djoko Soetarno. D.E.A selaku dosen pembimbing I yang juga telah banyak membantu memberikan waktu, bimbingan dan pengarahan yang sangat berarti selama penyusunan Skripsi .
  5. Pak Haryanto M.Kom selaku dosen pembimbing II yang juga telah banyak membantu memberikan waktu, bimbingan dan pengarahan yang sangat berarti selama penyusunan Skripsi .
  6. Kedua Orangtua ku, tercinta yang telah memberikan dorongan moral maupun materil serta do’anya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya sehingga dapat di terapkan dalam skripsi ini.
  8. Sahabat-sahabatku dan teman-teman seperjuangan Skripsi di CHIMRIN FAMILY & RAHARJA FC yang telah banyak membantu terselesaikannya Skripsi ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
  9. Seluruh karyawan dan pimpnan di PT. KMK GLOBAL SPORT yang telah membantu.

Namun demikian penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 26 Januari 2016
Andry Bastian
NIM. 1133469938

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem kendali merupakan sebuah inovasi yang hadir karena ketertarikan manusia untuk menciptakan sebuah alat yang dapat mengendalikan alat lainnya sekaligus pada sebuah sistem di satu titik. Banyaknya peralatan terutama peralatan elektronika yang harus dikendalikan atau luasnya suatu wilayah (komplek, gedung) pada rumah atau pabrik membuat sistem kendali menjadi pilihan untuk mendapatkan sebuah kepraktisan dalam pengaksesan perangkat elektronika yang letaknya berbeda dengan cepat pada sebuah titik pusat tanpa harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Dalam perkembangannnya saat ini sistem kendali tidak lagi dikendalikan pada sebuah titik pengendalian saja. Dengan memanfaatkan media transmisi jaringan internet, pengontrolan sistem kendali dapat dilakukan di berbagai titik dari jarak jauh.

Namun meski demikian jika dilihat dari sisi perangkat dan pengoperasiannya pengontrolan jarak jauh dengan memanfaatkan media transmisi jaringan internet dirasa kurang praktis. Mengingat untuk mengontrol sebuah sistem kendali dari jarak jauh diperlukan sebuah server yang harus selalu terkoneksi pada jaringan internet, dan terhubung pada sebuah sistem kendali. Selain itu di perlukannya kestabilan konektivitas media jaringan internet serta luasnya jangkauan sinyal untuk mendapatkan keleluasaan pengontrolan sistem kendali kapanpun dan dari manapun. mengingat kualitas jaringan internet di Indonesia yang masih belum tersebar merata di seluruh daerah dan kurang stabilnya konektivitas jaringan internet, Masalah tersebut dianggap sebagai kelemahan dari pengontrolan sistem kendali dengan menggunakan media jaringan internet. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan sebuah sinyal kuat serta stabil dan luas jangkauannya agar dapat mengontrol sistem kendali sesuai dengan kebutuhan kapan saja dari jarak jauh.

Handphone merupakan sebuah perangkat telekomunikasi elektronika yang bersifat mobile. Dalam penggunaannya handphone dapat membantu manusia untuk saling berkomunikasi satu sama lain, dimanapun, kapanpun tanpa melalui media fisik nircable dengan memanfaatkan teknologi media transmisi jaringan GSM/CDMA. teknologi media transmisi jaringan GSM/CDMA yang dimanfaatkan oleh handphone memiliki kelebihan dibanding transmisi jaringan internet, salah satu kelebihannya adalah luasnya jangkauan serta ratanya penyebaran sinyal, hal ini disebabkan karena keberadaannya lebih dulu dibanding transmisi jaringan internet. Karena kelebihan yang dimiliki, teknologi media transmisi jaringan GSM/CDMA dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah yang timbul dari pengontrolan sistem kendali jarak jauh menggunakan media transmisi internet. Dengan memanfaatkan aplikasi yang terdapat pada Handphone bersistem operasi Android dan mengkomunikasikan dengan sebuah sistem kendali, akan tercipta sebuah sistem kendali yang mampu dikendalikan dari manapun kapanpun dengan biaya yang murah. Untuk merealisasikan semua itu maka diperlukan design awal untuk menciptakan sebuah sistem kendali yang dapat dikendalikan dengan memanfaatkan media transmisi jaringan Bluetooth.

Maka dari itu dalam kesempatan ini penulis mencoba mempersembahkan sebuah karya dengan judul “Rekayasa Pengontrolan Keamanan Sepeda Motor Inventaris Melalui Media Handphone Pada PT. KMK GLOBAL SPORT”. Hal ini penulis lakukan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap jurusan Sistem Komputer di Perguruan Tinggi Raharja.

Perumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan di atas maka dapat disimpulkan beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Mampukah ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) membuat system control pada kendaraan bermotor (sepeda motor) ?

  2. Bagaimana cara ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) mengontrol kendaraan bermotor (sepeda motor) dengan menggunakan media handphone ?

  3. Bagaimana cara handphone dengan system android mengontrol sistem pada kendaraan bermotor (sepeda motor) ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini bertujuan untuk membatasi pembahasan pada pokok permasaahan saja. mengingat keterbatasan penulis dalam hal waktu serta keterbatasan ilmu maka penulis membatasi masalah yang ada pada penelitian ini. selain itu pembatasan masalah bertujuan untuk menentukan konsep utama dari permasalahan sehingga masalah-masalah dalam penelitian ini dapat dimengerti dengan mudah dan baik.

Batasan masalah pada penelitian ini adalah :

  1. Komunikasi antara handphone dengan mikrokontroler yang tertanam pada board arduino menggunakan komunikasi serial memanfaatkan Bluetooth HC-06

  2. Menggunakan mikrokontroller ATMEGA328 yang tertanam pada board arduino uno

  3. Perintah AT-Command sebagai bahasa komunikasi handphone melalui port data serial

  4. Pengontrolan alarm jarak jauh menggunakan handphone memanfaatkan fitur Aplikasi BLUETOOTH CONTROL

  5. Perintah AT-Command sebagai bahasa komunikasi handphone melalui port data serial

  6. Penggunaan handphone jenis HIMAX PURE III pada sistem kendali dan handphone jenis lain pada pengontrol.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Menciptakan sebuah sistem yang dapat memasangkan alarm dan mematikan alarm secara elektrik dan dikendalikan mikrokontroller

  2. Menciptakan sebuah sistem yang dapat menghidupkan dan mematikan mesin sepeda motor secara elektrik dan dikendalikan mikrokontroller

  3. Menciptakan sebuah sistem yang dapat mengendalikan/mengontrol sepeda motor inventaris secara otomatis dan dikendalikan oleh petugas melalui smartphone android yang sudah terkoneksi bluetooth


Manfaat Penelitian

  1. Sepeda motor inventaris dapat menyalakan dan mematikan alarm secara elektrik yang dikendalikan mikrokontroller

  2. Sepeda motor inventaris dapat menghidupkan dan mematikan mesin sepeda motor secara otomatis yang dikendalikan oleh petugas.

  3. Semua system keamanan bisa dikendalikan oleh oetugas dengan media smartphone android


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung kelapangan pada PT. KMK GLOBAL SPORT dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang di dapat dari observasi selama 1 bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

b. Studi Pustaka

Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet, serta literature review yang berhubungan dengan Arduino Uno, Android, Bluetooth, Sensor PIR. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada di lokasi sumber data.

c. Wawancara

Melakukan kegiatan tanya jawab dengan Supervisor Security PT. KMK GLOBAL SPORT yaitu Basiran Ismail yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan sistem keamanan yang lebih efisian, efektif dengan estimasi biaya yang murah.

Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apa saja kekurangan yang terdapat pada sistem tersebut. Pada sistem yang sudah ada yaitu sistem control memanfaatkan media transmisi internet penulis menemukan beberapa kekurangan pada sistem tersebut jika digunakan pada daerah tertentu.

Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem Flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan rekayasa pengontrolan keamanan sepeda motor inventaris melalui media handphone PT. KMK GLOBAL SPORT.

Metode Implementasi

Metode yang digunakan untuk pengujian sistem dengan melakukan uji coba test pada sistem tersebut, sehingga diperoleh hasil implementasi yang di inginkan.

Metode Testing

Dalam metode pengujian ini penulis melakukan uji coba dengan metode Black Box terhadap prototipe yang telah dibuat agar diketahui apakah prototipe sudah berjalan sesuai ketentuan.

Skematik Penulisan

Untuk lebih memahami informasi yang terkandung dalam penulisan SKRIPSI ini, penulis membagi dan mengelompokan materi penulisan menjadi beberapa bab, dimana setiap bab akan membahas dan menguraikan pokok bahasan dengan lebih terperinci. Bab-bab tersebut, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian , ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan laporan sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini memuat tentang Desain sistem kendali perangkat elektronika dengan menggunakan handphone sebagai media komunikasi dan komunikasi antara handphone dengan mikrokontroler yang tertanam pada board arduino menggunakan Bluetooth HC-06.

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

Menjelaskan uji coba rangkaian dan analisa “Rekayasa Pengontrolan Keamanan Sepeda Motor Inventaris Melalui Media Handphone Pada PT. KMK GLOBAL SPORT”.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Amin (2012:72), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapatditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Fungsi Informasi

Sutabri (2012:12) fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

Menurut Mustakini (2009:40), telah diketahui bahwa data perlu diolah untuk dijadikan informasi yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle) atau disebut juga dengan nama siklus informasi (information life cycle).

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

Dari gambar di atas terlihat, bahwa untuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah komponen, yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output. Dengan demikian, sistem informasi yang juga melakukan proses pengolahan data juga akan membutuhkan tiga komponen ini.

Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di simpanan (storage) dalam bentuk database. Data yang ada di basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle.

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan

Dari siklus ini data yang dikembangkan, terlihatbahwa untuk melakukan pengolahan data, maka diperlukan tambahan sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data. Dengan demikian, komponen-komponen sistem informasi yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output sekarang bertambah sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34), dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi yang tepat waktu
      Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
    2. Informasi yang relevan
      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.
    3. Informasi yang benilai
      Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.
    4. Informasi yang dapat dipercaya
      Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
    1. Informasi masa lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur
    2. Informasi masa kini
      Dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwanyang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.
  3. Informasi berdasarkan sasaran
    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi individual
      Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
    2. Informasi komunitas
      Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasan
  7. Keluwesan
  8. Dapat dibuktikan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Tepat Waktu (Timeline)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah:

Menurut Mustakini (2010:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran/tujuan tertentu.

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini (2010:54), Suatu sistem memiliki klasifikasi sebagai berikut:

a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem.

b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary). Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface). Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal). Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

3. Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2010:53), bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

a. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)

Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

c. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

d. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

Konsep Dasar Pengujian

1. Definisi Black Box

Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Menurut Budiman (2012:4) Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

  4. Kesalahan performa

  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  2. Boundary Value Analysis

    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  3. Cause-Effect Graphing Techniques

    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:


    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph

    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

  4. Comparison Testing

    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

  5. Sample and Robustness Testing
    1. Sample Testing

      Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu


    2. Robustness Testing

      Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.


  6. Behavior Testing dan Performance Testing
    1. Behavior Testing

      Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.


    2. Performance Testing

      Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  7. Requirement Testing

    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    1. Behavior Testing

      Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.


    2. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

    3. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix

  8. Endurance Testing

    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

4. Definisi White Box

Menurut Sodikin di dalam Jurnal Teknologi Informasi (2009:750), “Pengujian White Box berfokus pada strukutr control pengguna”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa white box adalah sebuah cara pengujian yang menggunkan struktur control perangkat lunak.

Konsep Dasar Kendali / Kontrol

1.Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

2.Jenis- jenis Pengontrolan

a.Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

Gambar 2.1 Sistem Pengendali Loop Terbuka

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

b.Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Tertutup

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Teori Khusus

Konsep Dasar Arduino

1. Definisi Arduino

Menurut Sulaiman (2012:1), arduino merupakan platform yang terdiri dari software dan hardware. Hardware Arduino sama dengan mikrocontroller pada umumnya hanya pada arduino ditambahkan penamaan pin agar mudah diingat. Software Arduino merupakan software open source sehingga dapat di download secara gratis. Software ini digunakan untuk membuat dan memasukkan program ke dalam Arduino. Pemrograman Arduino tidak sebanyak tahapan mikrocontroller konvensional karena Arduino sudah didesain mudah untuk dipelajari, sehingga para pemula dapat mulai belajar mikrocontroller dengan Arduino.

Menurut Santosa (2012:1), arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

Berdasarkan dua definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa arduino merupakan kit elektronik atau papan rangkaian elektronik yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel serta sofware pemrograman yang berlisensi open source.

2. Hardware Arduino

Menurut Sulaiman (2012:1) Arduino merupakan platform open source baik secara hardware dan software. Arduino terdiri dari mikrocontroller megaAVR seperti ATmega8, ATmega168, ATmega328, ATmega1280, dan ATmega 2560 dengan menggunakan Kristal osilator 16 MHz, namun ada beberapa tipe Arduino yang menggunakan Kristal osilator 8 MHz. Catu daya yang dibutuhkan untuk mensupply minimum sistem Arduino cukup dengan tegangan 5 VDC. Port arduino Atmega series terdiri dari 20 pin yang meliputi 14 pin I/O digital dengan 6 pin dapat berfungsi sebagai output PWM (Pulse Width Modulation) dan 6 pin I/O analog. Kelebihan Arduino adalah tidak membutuhkan flash programmer external karena di dalam chip microcontroller Arduino telah diisi dengan bootloader yang membuat proses upload menjadi lebih sederhana. Untuk koneksi terhadap komputer dapat menggunakan RS232 to TTL Converter atau menggunakan Chip USB ke Serial converter seperti FTDI FT232.

Gambar 2.4: Papan Arduino USB Standar

Sumber : Djuandi (2011:5)

Arduino board sendiri telah tersedia dalam banyak jenis baik yang sudah berkoneksi USB maupun serial. Contoh Arduino yang terkoneksi dengan USB seperti: Arduino Uno, Arduino Duemilanove, Arduino Diecimila, Arduino NG Rev. C , Arduino FIO, dan Arduino lilypad. Untuk lilypad memiliki ukuran sebesar kancing baju dan anti air sehingga dapat dicuci. Sedangkan Arduino Severino merupakan contoh untuk yang terkoneksi secara serial. Untuk para pemula yang bingung memiliih jenis board yang cocok, dapat memilih Arduino Duemilanove atau Arduino UNO karena kedua jenis ini yang paling banyak digunakan. Namun jika ingin berkreasi lebih maka dapat membuat board sendiri dengan menyesuaikan kebutuhan dan dana yang ada. Selain Arduino board, juga terdapat perangkat tambahan yang disebut shield untuk pengembangan Arduino. Dengan shield ini maka tidak perlu lagi repot menyolder karena semua sudah didesain sesuai dengan pin arduino. Contoh shield seperti : Ethernet shield untuk mengkoneksikan arduino dengan LAN, Xbee untuk memungkinkan beberapa arduino berkomunikasi secara wireless.

Gambar 2.5 Arduino USB

Sumber : Djuandi (2011:5)

3.Sofware Arduino

Menurut Sulaiman (2012:1) arduino diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki basic bahasa pemrograman sama sekali karena menggunakan bahasa C++ yang telah dipermudah melalui library. Arduino menggunakan Software Processing yang digunakan untuk menulis program kedalam Arduino. Processing sendiri merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java. Software Arduino ini dapat di-install di berbagai operating system (OS) seperti: LINUX, Mac OS, Windows. Software IDE Arduino terdiri dari 3 (tiga) bagian:

  1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino disebut sketch.

  2. Menciptakan sebuah sistem yang dapat menghidupkan dan mematikan mesin sepeda motor secara elektrik dan dikendalikan mikrokontroller

  3. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) kedalam kode biner karena kode biner adalah satu–satunya bahasa program yang dipahami oleh mikrocontroller.

  4. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memori mikrocontroller.

Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan sedangkan void loop berisi perintah yang akan dieksekusi berulang-ulang selama arduino dinyalakan.

Gambar 2.6 Arduino Software

Sumber : http://thingm.com

Konsep Dasar Mikrokontroler

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Setiawan (2011:1) Mikrokontroller adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), RAM (Random Access Memory), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Serial & Parallel, Timer, Interupt Controller.

Menurut Fauzi (2011:1) Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa mikrokontroller adalah suatu IC yang didesain atau dibentuk dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), RAM (Random Access Memory), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Serial & Parallel, Timer, Interupt Controller dan berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik serta umunya dapat menyimpan program didalamnya.

Menurut Setiawan (2011:10) Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

Gambar 2.7 Blok Hardware Mikrokontroller

Sumber : http://mikrokontroler.tripod.com/6805/bab1.htm

2. Arsitektur Mikrokontroller

Menurut Setiawan (2011:11) arsitektur adalah rancangan hardware internal yang berkaitan dengan: tipe, jumlah dan ukuran register serta rangkaian lainnya. Arsitektur pada sebuah mikrokontroler sangat mempengaruhi kinerja pada saat melakukan proses pengendalian (control).

a. Arsitektur Von-Neuman

Mikrokontroler yang di disain berdasarkan arsitektur ini memilik sebuah data bus 8-bit yang dipergunakan untuk "fetch" instruksi dan data. Program (instruksi) dan data disimpan pada memori

Utama secara bersama-sama. Ketika kontroler mengalamati suatu alamat di memori utama, hal pertama yang dilakukan dalah mengambil instruksi untuk dilaksanakan dan kemudian mengambil data pendukung dari instruksi tsb. Cara ini memperlambat operasi.

Gambar 2.8 Arsitektur Mikrokontroller Von-Neuman

Sumber : http://agfi.staff.ugm.ac.id

b. Arsitektur Harvard

Arsitektur ini memilik bus data dan instruksi yang terpisah, sehingga memungkinkan eksekusi dilakukan secara bersamaan. Secara teoritis hal ini memungkinkan eksekusi yang lebih cepat tetapi dilain pihak memerlukan disain yang lebih kompleks.

Gambar 2.9 Arsitektur Mikrokontroller Harvard

Sumber : http://agfi.staff.ugm.ac.id

Didalam mempelajari mikrokontroler, kita dituntut untuk dapat menguasai dua hal yang sangat pokok, berdasarkan arsitektur mikrokontroler tersebut kedua hal tersebut adalah hardware dan software.

Dari mikrokontroler. Hardware akan sangat kita perlukan ketika kita akan manggunakan mikrokontroler untuk berhubungan dengan device (perangkat) yang sifatnya berada diluar mikrokontroler, software (instruksi) dalam hal ini juga tidak kalah penting karena didalam mengendalikan suatu system kita juga harus memahami instruksi dari mikrokontroler yang digunakan.


3. Instruksi Mikrokontroller

Menurut Setiawan (2011:12) Instruksi pada mikrokontroler dikenal ada 2 yaitu:

• CISC

Saat ini hampir semua mikrokontroler adalah mikrokontroler CISC (Complete Instruction Set Computer). Biasanya memiliki lebih dari 80 instruksi. Keunggulan dari CISC ini adalah adanya instruksi yang bekerja seperti sebuah makro, sehingga memungkinkan programmer untuk menggunakan sebuah instruksi menggantikan beberapa instruksi sederhana lainnya.

• RISC

Saat ini kecenderungan industri untuk menggunakan disain mikroprosesor RISC (Reduced Instruction Set Computer). Dengan menggunakan jumlah instruksi yang lebih sedikit, memungkinkan lahan pada chip (silicon real-estate) digunakan untuk meningkatkan kemampuan chip. Keuntungan dari RISC adalah kesederhanaan disain, chip yang lebih kecil, jumlah pin sedikit dan sangat sedikit mengkonsumsi daya.

4. Macam Memory Pada Mikrokontroller

Menurut Setiawan (2011:12) Mikrokontroller mempunyai beberapa macam memory antara lain :

• Eeprom - Electrically Erasable Programmable Read Only Memory Beberapa mikrokontroler memiliki EEPROM yang terintegrasi pada chipnya. EEPROM ini dugunakan untuk menyimpan sejumlah kecil parameter yang dapat berubah dari waktu ke waktu. Jenis memori ini bekerja relatif pelan, dan kemampuan untuk dihapus/tulis nya juga terbatas.

• FLASH (EPROM) FLASH meberikan pemecahan yang lebih baik dari EEPROM ketika dibutuhkan sejumlah besar memori non-volatile untuk program. FLASH ini bekerja lebih cepat dan dapat dihapus/tulis lebih sering dibanding EEPROM.

• Field Programming/Reprogramming Dengan menggunakan memori non-volatile untuk menyimpan program akan memungkinkan mikrokontroler tersebut untuk diprogram ditempat, tanpa melepaskan dari sistem yang dikontrolnya. Dengan kata lain mikrokontroler tersebut dapat diprogram setelah dirakit pada PCB.

• Battery Backed-Up Static RAM Memori ini sangat berguna ketika dibutuhkan memori yang besar untuk menyimpan data dan program. Keunggulan utama dari RAM statis adalah sangat cepat dibanding memori non-volatile, dan juga tidak terdapat keterbatasan kemampuan hapus/tulis sehingga sangat cocok untuk aplikasi untuk menyimpan dan manipulasi data secara lokal.

• Otp - One Time Programmable Mikrokontroler OTP adalah mikrokontroler yang hanya dapat diprogram satu kali saja dan tidak dapat dihapus atau dimodifikasi. Biasanya digunakan untuk produksi dengan jumlah terbatas. OTP menggunakan EPROM standard tetapi tidak memiliki jendela untuk menghapus programnya.

• Software Protection Dengan "encryption" atau proteksi fuse, software yang telah diprogramkan akan terlindungi dari pembajakan, modifikasi atau rekayasa ulang. Kemampuan ini hanya dipunyai oleh komponen OTP atau komponen yang dapat diprogram ulang. Pada komponen jenis Mask ROM tidak diperlukan proteksi, hal ini dikarenakan untuk membajak isi programnya seseorang harus membacanya (visual) dari chip nya dengan menggunakan mikroskop elektron.

5. Input/Output Mikrokontroller

Menurut Setiawan (2011:14) Mikrokontroller mempunyai beberapa Input/Output diantaranya yaitu :

• UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) adalah adapter serial port adapter untuk komunikasi serial asinkron.

• USART (Universal Synchronous/Asynchronous Receiver Transmitter) merupakan adapter serial port untuk komunikasi serial sinkron dan asinkron. Komunikasi serial sinkron tidak memerlukan start/stop bit dan dapat beroperasi pada click yang lebih tinggi dibanding asinkron.

• SPI (serial peripheral interface) merupakan port komunikasi serial sinkron.

• SCI (serial communications interface) merupakan enhanced UART (asynchronous serial port).

• I2C bus (Inter-Integrated Circuit bus) merupakan antarmuka serial 2 kawat yang dikembangkan oleh Philips. Dikembangkan untuk aplikasi 8 bit dan banyak digunakan pada consumer elektronik, otomotif dan indistri. I2C bus ini berfungsi sebagai antarmuka jaringan multi-master, multi-slave dengan deteksi tabrakan data. Jaringan dapat dipasangkan hingga 128 titik dalam jarak 10 meter. Setiap titik dalam jaringan dapat mengirim dan menerima data. Setiap titik dalam jaringan harus memiliki alamat yang unik.

• Analog to Digital Conversion (A/D). Fungsi ADC adalah merubah besaran analog (biasanya tegangan) ke bilangan digital. Mikrokontroler dengan fasilitas ini dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan informasi analog (misalnya voltmeter, pengukur suhu dll).

• D/A (Digital to Analog) Converters. Kebalikan dar ADC seperti diatas.

• Comparator. Mikrokontroler tertentu memiliki ssebuah atau lebih komparator. Komparator ini bekerja seperti IC komparator biasa tetapi sinyal input/output terpasang pada bus mikrokontroller.

6.Interupsi

Menurut Setiawan (2011:15) Interupt merupakan metode yang efisien bagi mikrokontroler untuk memproses periperalnya, mikrokontroler hanya bekerja memproses peripheral tsb hanya pada saat terdapat data diperiperal tsb. Pada saat terjadi interupt, mikrokontroler menunda operasi yang sedang dilakukan kemudian mengidentifikasi interupsi yang datang dan menjalankan rutin pelayanan interupsi. Rata-rata mikrokontroler memiliki setidak-tidaknya sebuah interupsi eksternal, interupsi yang dimiliki bisa dipicu oleh "edge" atau "level". Edge triggered interupt bekerja tidak tergantung pada pada waktu terjadinya interupsi, tetapi interupsi bisa terjadi karena glitch. Sedangkan Level triggered interupt harus tetap pada logika high atau low sepanjang waktu tertentu agar dapat terjadi interupsi, interupsi ini tahan terhadap glitch Interrupts ada 2.

• Maskable Interrupts Dengan maskable interupt kita dapat bebas memilih untuk menggunakan satu atau lebih interupsi. Keuntungan maskable interupt ini adalah kita dapat mematikan interupsi pada saat mikrokontroler sedang melakukan proses yang kritis sehingga interupsi yang datang akan diabaikan.

• Vectored Interrupts Pada saat terjadi interupsi, interupt handler secara otomatis akan memindahkan program pada alamat tertentu yang telah ditentukan sesuai dengan jenis interupsi yang terjadi.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8), "Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program".

Menurut Adelia (2011:116), "Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

2. Cara Membuat Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8), Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart, yaitu:

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

3. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut : Sulindawati (2010:8)

1. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.


Sumber: Rachman (2012:116)

Gambar 2.5 Bagan Alir Sistem (System Flow Charts)


2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.


Sumber: Rachman (2012:117)

Gambar 2.6 Bagan Alir Dokumen (Document Flow Chart)


3. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.


Sumber: Rachman (2012:117)

Gambar 2.7 Bagan Alir Skematik (Schematic Flow Chart)


4. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.


Sumber: Rachman (2012:117)

Gambar 2.8 Bagan Alir Program (Program Flow Chart)


5. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.


Sumber: Rachman (2012:117)

Gambar 2.9 Bagan Alir Proses (Process Flow Chart)

Sumber: Rachman (2012:116)

Gambar 2.10 Contoh Variasi Aplikasi Flow Chart

Konsep Dasar Android

1. Definisi Android

Menurut Teguh Arifianto (2011 : 1), android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux.

Menurut Hermawan (2011 :1), Android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa android adalah sistem operasi berbasis linux yang sedang berkembang ditengah OS lainnya.

Android adalah sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.

Android merupakan generasi baru platform mobile yang memberikan kesempatan kepada pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem operasi yang mendasari Android merupakan lisensi di bawah naungan GNU, General Public License Versi 2(GPLv2), yang biasa dikenal dengan istilah Copyleft. Istilah copyleft ini merupakan lisensi yang setiap perbaikan oleh pihak ketiga harus terus jatuh di bawah terms.

Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software(ASL/Apache2), yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya. Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan.

Pengembang memiliki beberapa pilihan dalam membuat aplikasi yang berbasis Android. Namun kebanyakan pengembang menggunakan Eclipse sebagai IDE untuk merancang aplikasi mereka. Hal ini diikarenakan Eclipse mendapat dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan aplikasi Android.

Aplikasi Android dapat dikembangkan pada berbagai sistem operasi, diantaranya adalah:

  1. Windows XP/Vista/7
  2. Mac OS X (Mac OS X 10.48 atau yang lebih baru)
  3. Linux

2. Perkembangan Android

Menurut Wahana (2012:2) didalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:

  1. Android versi 1.1

    Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

  2. Android versi 1.5 (cupcake)

    Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake).Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.


  3. Android versi 1.6 (Donut)

    Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.


  4. Android versi 2.1 (Eclair)

    Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.


  5. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

    Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.


  6. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

    Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.


  7. Android Versi 3.0 (Honey comb)

    Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.


  8. Android Versi 4.0 (Ice cream sandwich)

    Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.


  9. Android Versi 4.1 (Jelly bean)

    Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.


  10. Android Versi 4.4 (Kitkat)

    Android 4.4 KitKat adalah system operasi yang baru saja diluncurkan oleh Google dan Android 4.4 KitKat sebenarnya adalah versi update dari system operasi android yang lama yaitu Android 4.3 Jelly Bean. Tujutan diluncurkannya update terbaru adalah untuk memperbaiki bug (celah) ataupun menyempurnakan system operasi Android sebelumnya. Dari segi perbedaan yang paling terlihat pasti dari segi tampilan dan navigasi. Selain itu dari segi keamanan juga lebih baik dan sempurna karena telah menutup sejumlah bug (celah) yang ada. Selain penyempurnaan dan perbaikan, Android 4.4 KitKat juga memiliki sejumlah fitur unggulan yang tidak ada di pendahulunya yaitu Android 4.3 Jelly Bean.

3. Definisi Basic4Android

Basic4android adalah Development Tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi android (APK) yang di-compile oleh Basic4android adalah aplikasi android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang di-compile oleh Basic4android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file lain). IDE Basic4android hanya fokus pada Development Android.

Gambar 2.14

Sumber: Basic4android Datasheet (2012:1)

Basic4android termasuk designer GUI untuk aplikasi android yang powerful dengan dukungan Built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit.

Gambar 2.15 Sumber: Basic4android Datasheet (2012:2)

4. Android SDK

Menurut Nazruddin Safaat H (2011:15), “SDK (Software Development Kit) merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”

SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tool yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:

Basic4android termasuk designer GUI untuk aplikasi android yang powerful dengan dukungan Built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit.

Sumber : Gambar 2.16 Tampilan Tools SDK

  1. adb shell

    Adb sendiri merupakan bagian dari android development bridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.

  2. Android simulator

    Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google.


  3. Sumber : Gambar 2.17 Tampilan Android Simulator

  4. DDMS

    DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.


5. Apk Android

APK adalah paket aplikasi Android (Android PacKage). APK umumnya digunakan untuk menyimpan sebuah aplikasi atau program yang akan dijalankan pada perangkat Android.

APK pada dasarnya berupa compress file seperti zip file, karena berisi dari kumpulan file. APK dapat diperoleh melalui berbagai metode, seperti menginstall sebuah aplikasi melalui Play Store, download dari sebuah situs web kemudian diinstall secara manual, atau membuat dan mengembangkan sendiri dengan bahasa yang sebagian besar berbasis Java.

Konsep Dasar Bluetooth

1. Definisi Bluetooth

Menurut Yogyo Susaptoyono (2012:5) Bluetooth adalah teknologi yang memungkinkan dua perangkat yang kompatibel, seperti telepon dan PC untuk berkomunikasi tanpa kabel dan tidak memerlukan koneksi saluran yang terlihat. Teknologi ini memberikan perubahan yang Bluetooth sesungguhnya merupakan spesifikasi industri untuk jaringan wilayah pribadi nirkabel (WPAN). Bluetooth menfasilitasi koneksi dan pertukaran informasi di antara alat-alat seperti PDA, ponsel, komputer laptop, printer, dan kamera digital melalui frekuensi radio jarak dekat.

2. Sejarah Bluetooth

Nama Bluetooth sendiri diambil dari nama seorang raja di Denmark yang bertakhta pada abad ke 10, yakni raja Harald Bluetooth. Pada masa hidupnya, raja tersebut aktif berdiplomasi memfasilitasi perundingan-perundingan untuk mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa. Para penemu teknologi Bluetooth menganggap nama belakang raja tersebut sesuai dengan sifat teknologi nirkabel itu. Spesifikasi Bluetooth pertama kali dikembangkan oleh Ericsson, yang saat ini menjadi Sony Ericsson dan Ericsson mobile Platforms. Bluetooth kemudian diresmikan oleh Special Interest Group (SIG), yang berdiri pada 20 mei 1999. organisasi terssebut didirikan oleh Sony Ericsson, IBM, Intel, Toshiba dan Nokia. Sebagai standar radio dan protokol komunikasi, Bluetooth dirancang untuk bekerja hemat daya, dengan daya jangkau pendek, berbasis transceiver microchip murah. Untuk mengamankan komunikasi dari penyadapan, Bluetooth mengandalkan algoritma SAFER+ untuk otentikasi dan pembuatan kunci. Sementara itu, enkripsi paket data dipercayakan pada teknologi E0 StreamChipher.

3. Versi Bluetooth

Versi-versi pertama adalah Bluetooth 1.0 dan Bluetooth 1.0 B. Perbaikan terus dilakukan dengan kelahiran Bluetooth 1.1 . Versi ini antara lain mendukung untuk channel yang tidak dapat terenkripsi. Berikutnya tercipta Bluetooth 1.2 yang memiliki kecepatan transmisi lebih tinggidan lebih tahan terhadap interferensi frekuensi radio. Dan versi terbaru yang baanyak diadopsi gadget-gadget muthakhir pada saat ini adalah Bluetooth 2.0. Signifikan terhadap peralatan elektronik yang kita gunakan. Bluetooth memperbaiki penggunaan teknologi kabel yang cenderung menyulitkan ini dengan cara menghubungkan beberapa peralatan tanpa menggunakan kabel.

4. Cara Kerja Bluetooth

Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 , hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth. Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth, yaitu dengan menggunakan password pada perangkat Bluetooth tersebut.

Konsep Dasar Sensor PIR

1. Definisi Sensor PIR

Sensor PIR (Passive Infrared Received) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR (Passive Infrared Received) bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

Gambar 2.11sensor PIR (passive infrared received)

Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR (Passive Infrared Received). Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.Sensor PIR (passive infrared receiver) terdiri dari beberapa bagian yaitu :

  1. Lensa Fresnel
  2. Penyaring Infra Merah
  3. Sensor Pyroelektrik
  4. Penguat Amplifer

Konsep Dasar Komponen Pasif dan Aktif

1. Definisi Komponen Pasif

Menurut Rusmadi (2010:10) bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”.

Menurut Rusmadi (2010:10), Ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:

  1. Resistor atau Tahanan
  2. Kapasitor atau Kondensator
  3. Trafo atau Transformator


1. Definisi Komponen Aktif


Menurut Rusmadi (2010:33), bahwa “Komponen aktif adalah Komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.

Menurut Rusmadi (2010:33), ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:

  1. Dioda

  2. Transistor

  3. IC (Intragated Circuit

Konsep Dasar Motor DC

1. Definisi Motor DC

Menurut Syahrul (2014:593), Motor bekerja berdasarkan prinsip induksi magnetik. Sirkuit internal motor DC terdiri dari kumparan/lilitan konduktor. Setiap arus yang mengalir dibentuk menjadi sebuah loop sehingga ada bagian konduktor yang berada didalam magnet pada saat yang sama, Konfigurasi konduktor seperti ini akan menghasilkan distorsi pada medan magnet utama menghasilkan gaya dorong pada masing-masing konduktor. Pada saat konduktor ditempatkan pada rotor, gaya dorong yang timbul akan menyebabkan rotor berputar searah jarum jam.

Gambar 2.19 Cara Kerja Motor DC


Requirement Elicitation

1. Definisi Elisitasi

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Nugroho (2010:10), Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah akuisi informasi dari seorang kelompok atay usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

2. Jenis-jenis Elisitasi

Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

a. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan/melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul “Rekayasa Pengontrolan Keamanan Sepeda Motor Inventaris Melalui Media Handphone Pada PT. KMK GLOBAL SPORT”.

Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem keamanan pintu dan pengenalan wajah. Dalam upaya pengembangan pengamanan pintu ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian penelitian yang akan dilakukan. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Reza AMAR Juliansah (2014) yang berjudul “Sistem Kontrol Robot Peminah Barang Menggunakan Aplikasi Android Berbasis ArduinoUNO”. Penelitian ini membahas sebuah robot pemindah barang dengan menggunakan motor servo sebagai output pergerakan lengan robot robot, mikrokontroler sebagai otak, bluetooth sebagai media komunikasi untuk megirimkan data atau inputan dari aplikasi android yang berperan sebagai perangkat untuk mengendalikan sebuah robot secara jarak jauh.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Daud (2015) yang berjudul “Protoype System Lock and Controlling Class Room Dengan Interface Android Berbasis ArduinoUNO”. Dalam penelitian ini menggunakan fasilitas Bluetooth untuk memberi perintah pada mikrokontroller yang digunakan, yaitu ATMega328 berbasis ArduinoUno. Pengguna cukup membuka aplikasi Bluetooth Controller dan mengkoneksikan smartphone androidnya ke bluetooth yang sudah terpasang di pintu tersebut, lalu memasukan password “1234” dan menekan tombol “a” untuk membuka, “b” untuk menutup, “c” untuk membuka kunci, "d" untuk mengunci kunci pintu, maka petugas dapat mengendalikan pintu tersebut secara elektrik.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ryan Satria (2015) yang berjudul “Sistem Kontrol Rolling Door Dengan Menggunakan Smartphone Berbasis Android OS Pada PT. STANLEY INDONESIA ELECTRIC”. Pada penelitian ini dibuat prototype perangkat sistem pengendali Rolling Door otomatis menggunakan kontrol Smartphone berbasis Android yang dihubungkan dengan program yang ditanamkan dari mikrokontroller ATMega8 dengan menggunakan jaringan Bluetooth. Pada sistem mekanik terdapat motor DC yang befungsi untuk menggerakan Rolling Door, sistem switch menggunakan proximity switch untuk menentukan titik berhenti sistem. Untuk sistem elektronik menggunakan rangkaian relay 12 volt dc, dan menggunakan modul bluetooth HC-05. Dengan sistem tersebut user dapat mengoperasikan alat untuk membuka dan menutup Rolling Door melalui Smartphone,disamping digunakan sebagai alat komunikasi tapi juga digunakan sebagai perangkat yang dikomunikasikan untuk mengendalikan sebuah perangkat keras.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Purwandari (2015) yang berjudul “Prototipe Pengontrolan Pintu Guna Mengamankan Soal Naskah Ujian Nasional Pada SMA 11 Tangerang”. Penilitian ini akan memberikan gambaran umum tentang mekanisme yang kompleks seperti bagaimana sebuah pintu akan mengunci dengan aman menggunakan sebuah aplikasi pada smarthphone android sebagai kuncinya. Prototipe pengontrolan pintu ini menggunakan basic 4 android sebagai interface antara pengguna. Dengan menggunakan bluetooth sebagai sensor pengirim sinyal ke personal computer (PC) untuk memanggil database dan ditambah arduino uno sebagai pengendali motor DC. Prototipe pengontrolan pintu ini dapat menjadi acuan untuk jurusan dalam menangani permasalahan keamanan nashkah ujian nasional (UN).

5. Penelitian yang dilakukan oleh Afridha Septian (2015) yang berjudul “Pengaman Brankas menggunakan Voice Dengan media Bluetooth Berbasis Mikrokontrller ATmega 328”. Penelitian tentang sebuah pengaman brankas dengan menggunakan motor servo sebagai output pergerakan pintu pada brankas, mikrokontroller sebagai otak, bluetooth sebagai media komunikasi untuk megirimkan data atau inputan dari aplikasi, smarthphone android yang berperan sebagai perangkat untuk mengendalikan sebuah brankas secara jarak jauh.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Sistandi dan Supriyanto (2008) yang berjudul “Alat Pengontrol Peralatan Listrik Rumah Tangga Via Yahoo Messenger”. Penelitian ini membahas tentang pengontrolan peralatan listrik rumah tangga dengan menggunakan menggunakan sebuah aplikasi messengger sebagai input. Cara kerja pengontrolan adalah dengan mengirimkan informasi melalui Yahoo Mesengger sebagai media informasinya lalu diteruskan ke komputer dan diterima lalu diproses di rangkaian terakhir mengeluarkan output yang diinginkan. Penulis mengakui beberapa kekurangan yang ada pada alat yang dibuatnya antara lain Kekurang pada alat ini adalah server yang berada di rumah harus stanbay 24 jam, jika server mati maka peralatan tidak bisa dikontrol. Untuk pengembangannya pilihan SET ON / OFF pada peralatan listrik yang berbeda dapat dilakukan bersamaan

7. Penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniawan (2010) yang berjudul ”Pengontrolan Alat Elektronik Rumah Tangga Menggunakan Mikrokontroler AT89S52 berbasis WEB” diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian sebelumnya, dimana kekurangan pada penelitian sebelumnya tersebut masih belum terintegrasi dengan baik. Untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem pada penelitian sebelumnya, maka pada penelitian ini menggunakan metode berbasis Internet Protocol (IP) dengan aplikasi Visual Basic. Namun, upaya tersebut masih belum dapat diimplementasikan dan belum optimal karena pada sistem ini masih menggunakan beberapa alat, sehingga proses pengontrolan kurang efisien. Penelitian ini juga melakukan pengendalian motor servo sebagai tindak lanjut dari penelitian yang peneliti lakukan.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Insani (2008) yang berjudul “Metode Pengontrolan Motor Dengan Sinyal GSM Pada Aplikasi Palang Pintu Kereta Api”. Penelitian ini mambahas tentang pengontrolan palang pintu kereta api dengan menggunakan sinyal GSM sebagai input. Sistem ini juga meggunakan GPS (Global Positioning Sistem), GIS (Geographic Information Sistem), VTS (Vehicle Tracking Sistem) jadi kita dapat mengontrol sistem ini melalui jalur komunikasi dari jarak jauh. Cara kerja pengontrolan adalah dengan pengiriman sinyal ke perangkat GSM dan mikrokontroler, kemudian dilakukan pengontrolan palang pintu kereta oleh mikrokontroler, dan adanya sinyak feedback jika terjadi kegagalan pengontrolan.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Saputro (2010) yang berjudul “Robot Internet Nirkabel ”. Penelitian ini membahas tentang mengendalikan robot secara remote lokal, yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan protokol TCP/IP. Robot Internet Nirkabel ini juga dapat dikendalikan melalui jaringan internet dengan menggunakan Web Browser yang akan membuka interface web Robot melalui internet. Akan tetapi dibutuhkan sebuah teknologi Port Forwarding untuk bisa menghubungkan jaringan internal robot dengan jaringan ip publik yang diberikan oleh Internet Service Provider (ISP). Teknologi Port Forwarding dilakukan dengan cara menyamakan port dari router yang terhubung dengan IP publik dengan port yang berada pada wireless robot. Kemudian akan didapatkan sebuah kombinasi IP publik dengan port yang akan menjadi IP publik dari robot.

10. Penelitian yang dilakukan oleh Istiyanto (2004) yang berjudul “Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh Berbasis AT89C52 Dan Layanan SMS GSM”. Penelitian ini membahas tentang pengontrolan device dari jarak jauh memanfaatkan fitur SMS yang ada pada handphone melalui jaringan telekomunikasi GSM.

Dari beberapa sumber literature review di atas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang sistem pengontrolan device melalui media handphone ini sudah ada pada Perguruan Perguruan Tinggi Raharja. Untuk itu saya melakukan penelitian ini yang berjudul “Rekayasa Pengontrolan Keamanan Sepeda Motor Inventaris Melalui Media Handphone Pada PT. KMK GLOBAL SPORT”.

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis mengambil konsep dari beberapa penelitian di atas, dan merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya. Sehingga penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian level 2.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran PT. KMK GLOBAL SPORT

Sejarah singkat perusahaan PT. KMK GLOBAL SPORT

Perusahaan ini berdiri pada tanggal 10 September 1983 dengan status perseroan Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) dengan pimpinan perusahaan yaitu Bapak Frank Surya Sentosa dilokasi seperti sekarang ini yang memproduksi sepatu dengan merk “ Nike dan Convers”. Pada tahun 1985 pabrik ini mengalami musibah kebakaran yang cukup parah sehinggga mengharuskan untuk pindah kegiatan produksi di jalan jembatan Dua – Jakarta. Pada 1986 kegiatan produksinya dijalankan seperti semula seperti yang kita lihat sekarang ini.

Pada tahun 1988 PT Karet Murni Jelita (KMJ) yang beralamat di Jln.Telesonik Ujung,Desa Kadu Jaya Kec Curug Kab Tangerang mengalami perubahan status perseroan menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) sesuai dengan akte tangggal 13 April 1998 no 76 dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 536/177 tahun 1985, dengan pimpinan Mr. C.K.Song.

Pada tanggal 15 mei 2000 didirikan pabrik baru yang bernama PT Karet Murni Kencana Global Sport yang beralamat di Cikupa Mas Industri Estate dan Warehouse di JLN Cikupa Mas Raya No.17 yang merupakan bagian dari Karet Murni Group. PT Karet Murni Kencana Global Sport terdiri dari tiga (tiga) factory yang disebut Factory K1, Factory K2, dan Factory K3.

PT Karet Murni Kencana Global Sport adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industry sepatu karet (Colcement Shoes- Nike) dengan orientasi pasar ekspor karena hasil produksinya adalah ditujukan keberbagai Negara di Asia maupun Amerika.

Komitmen perusahaan dalam bidang mutu ini agar bisa terus berjalan dalam industri sepatu ditandai dengan srtifikat sistem mutu ISO 9002 pada tahun 1988, sebagai salah satu wujud bahwa kesadaran mutu tidak hanya dilingkungan pabrik tetapi juga di kehidupan sehari-hari pekerja pekerja, kesadaran inilah yang selalu ditanamkan kepada pekerjanya.

Selain itu sejak februari 1999 pabrik ini sudah mengimplementasikan MESH ( Management Environment Safety, And Healthg), yaitu sistem manajemen lingkungan , Kesehatan, dan Keselamatan Kerja. Kesadaran akan pentingnya lingkungan kerja berorientasi lingkungan , kesehatan, dan keselamatan kerja.

Visi, Misi, dan Tujuan

PT KMK Global Sport adalah perusahaan PMA( Penanaman Modal Asing) yang bergerak di bidang industry pembuatan sepatu olahraga yang bermerk “NIKE” di area Industri Tangerang-Banten Indonesia dan produk yang dihasilkan telah dieksport kebeberapa Negara Asing.

PT KMK Global Sport terdiri dari tiga factory yang disebut Factory K1, K2 dan Factory K3. Nama dan logo Factory K1 PT KMK Global Sport diresmikan pada tanggal 15 mei 2000.

Visi,Misi dan Tujuan PT.KMK Global Sport adalah sebagai berikut:

Visi

PT Karet Murni Kencana Global Sport mempunyai motto yaitu “Quality Product and Service begin.With Quality Thinking.” Motto ini menandakan bahwa perusahaan harus mempunyai komitmen untuk melakukan improment (perbaikan) secara kontiyu yang terfokus pada costumer satisfaction.

Misi

Mengimplementasikan Human Touch Management (HTM). Maksudnya adalah kebijakan yang diambil oleh perusahaan menggunakan pendekatan humaniticitic.

Tujuan

Memuaskan pelanggan dengan membuat produk sepatu yang cocok, style yang baik, nyaman dan kuat.

Struktur organisasi PT. PT KMK GLOBAL SPORT

Struktur organisasi merupakan suatu alat penting dalam sebuah perusahaan karena untuk menunjukan pola antara hubungan-hubungan diantaranya yaitu berdasarkan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Struktur organisasi pada PT. KMK GLOBAL SPORT disusun untuk menunjang lancarnya kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada PT. KMK GLOBAL SPORT adalah sebagai berikut:

Pada tahun 1988 PT Karet Murni Jelita (KMJ) yang beralamat di Jln.Telesonik Ujung,Desa Kadu Jaya Kec Curug Kab Tangerang mengalami perubahan status perseroan menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) sesuai dengan akte tangggal 13 April 1998 no 76 dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 536/177 tahun 1985, dengan pimpinan Mr. C.K.Song.

Gambar 3.1 Struktur organisasi PT. PT KMK GLOBAL SPORT

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

  1. DIREKTUR UTAMA

    · Pengambil keputusan terbesar dalam setiap proses pada perusahaan

    · Bertugas untuk mengatur menjalankan dan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas perusahaan

  2. DIVISI Humar Resouce (HRD)

    · Training Adalah bagian yang memberikan pelatihan untuk pegawai baru dan untuk perecrutan karyawan baru pada PT.KMK Global Sport K1.

    · People Development Adalah bagian yang melakukan pemantauan tentang kemampuan dan prestasi karyawan dalam upaya pengembangan kwalitas dan sumber daya manusia untuk peningkatan produksi.

    · Personalia Adalah bagian yang mengurusi tentang administrasi dan pembukuan karyawan dan calon karyawan baru yang telah lulus tes terlebih dahulu.

  3. DIVISI MARKETING

    · Export dan Import Adalah bagian yang mengurusi tentang pemasaran prouk sepatu “NIKE” untuk pemasaran dalam negri atau luar negri.

    · Redaksi Adalah bagian yang mengeluarkan majalah tiap bulan sebagai wadahi informasi kegiatan.

  4. CR dan General Affair

    · Security Adalah bagian yang mengurusi tentang keamanan dan kenyamanan dalam lingkungan perusahaan.

    · P2K3LH Adalah bagian yang menangani tentang penanganan karyawan PT KMK Global Sport K1 yang mengalami kecelakaan atau sakit akibat kerja dan memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan sebelum dibawa kerumah sakit untuk penanganan lebih lanjut apabila karyawan tersebut mengalami kecelakaan yang serius.

  5. DIVISI PRODUKSI

    · Material Warehouse (gudang material) Warehouse (gudang material)adalah gudang material bertugas dalam penyediaan bahan baku. Pada gudang material akan memeriksa jumlah serta kwalitas dari bahan baku yang diperlukan.Gudang material juga memiliki hal-hal yang diperlukan pada gudang material.

    · Emboss/Salon Proses produksi emboss/salon adalah pembuatan screen film, persiapan material dan pembuatan comform.

    · Laminating Merupakan penempelan dua macam material atau lebih yang berbeda yang menggunakan cemical lem melalui proses healting press dan rolling. Proses laminating meliputi laminating material dengan material dan laminating material dengan stiker. Proses laminating material dengan proses penempelan dari dua atau lebih dari jenis yang telah ditentukan dalam consumption material.Sedangkan proses laminating material dengan stiker adalah proses penempelan material dengan satu atau dua stiker yang dikerjakan sesuai dengan instruksi kerja terkait.

  6. DIVISI PURCHASING

    · Divisi Purchasing (Pembelanjaan) Adalah bagian yang menangani tentang pembelanjaan atau pembelian bahan baku sesuai dengan kebutuhan per order yang diterima oleh perusahaan.

  7. Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan flowchart untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Flowchart Yang Sedang Berjalan

    Gambar 3.2 Flowchart Yang Sedang Berjalan Pada Pintu Utama

    Prosedur sistem yang berjalan sebelumnya untuk mengamankan dan mengontrol sepeda motor masih secara manual menggunakan tenaga manusia. Saat satpam ingin memasangkan alarm/gembok masih secara manual dan menghidupkan/matikan mesin motor satpam masih harus menggunakan kunci kontak. Hal itu dapat memunculkan kendala seperti kehilangan kendaraan inventaris karena lupa memasang alarm. Dan sangat merepotkan satpam yang bertugas mengontrol semua kendaraan inventaris perusahaan karena membutuhkan waktu yang lama dan kurang efisien.

    Diagram Blok Untuk System yang Diusulkan

    Dalam perancangan perangkat keras atau Hardware ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, perlengkapan mekanik dan device penunjang agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya:

    Gambar 3.2 Flowchart Yang Sedang Berjalan Pada Pintu Utama

    Keterangan dan penjelasan Diagram Blok diatas adalah sebagai berikut :

    1. Smartphone Android merupakan perangkat yang digunakan untuk menjalankan aplikasi yang berfungsi untuk mengendalikan sepeda motor pada perusahaan tersebut.
    2. Modul Bluetooth HC-06 merupakan perangkat yang dapat menerima dan mengirim sinyal untuk komunikasi antara smartphone android dengan mikrokontroler.
    3. Mikrokontroler Atmega328P merupakan pusat pengontrolan sepeda motor yang terdapat program didalamnya.
    4. IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah totem pool.
    5. Power Supply merupakan catu daya untuk memberikan tegangan.
    6. Sensor PIR merupakan modul input yang memberikan input ke mikrokontroler.

    Cara Kerja Alat

    Bentuk perancangan fisik alat sepeda motor perusahaan tersebut berasal dari mainan berbentuk sepeda motor. Device penunjang dan perangkat keras yang disusun sesuai fungsi dan kesesuaian rangkaian yang satu dengan yang lainnya agar bisa terlihat rapih.

    Pada perancangan dibawah ini sudah dapat di lihat tata letak masing-masing mekanik, device penunjang, dan perangkat keras yang diperlukan agar mudah dalam pemasangan, penggunaan dan rangkaian kabel yang teratur.

    Gambar 3.4 Rancangan Prototipe

    Penjelasan gambar di atas adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Penjelasan Gambar

    Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

    1. Rangkaian Motor DC

    Pada sistem yang di buat ini menggunakan 1 buah motor dc gear box Dengan sfesifikasi sebagai berikut:

    o Rated Voltage : 12V

    o Rated Torque : 3 N.m (30Kg.cm)

    o No Load Current: 2.8 A

    o No Load Speed : 65 rpm (55-75)

    o Rated Current : 9.0 A

    o Rated Speed: 65 rpm (55-75)

    o Stall Current : 28 A A

    o Stall Torque: 25Kg

    o Noise : 55 DB

    Rangkaian motor dc ini di pasangkan pada pin 12 Bisa dilihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 3.5 Rangkaian Motor DC


    2. Rangkaian Modul Bluetooth

    Dalam perancangan Bluetooth ini, menggunakan modul Bluetooth HC-05. Yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :

    o Bluetooth protocal: Bluetooth Specification v2.0+EDR

    o Frequency: 2.4GHz ISM band

    o Modulation: GFSK(Gaussian Frequency Shift Keying)

    o Emission power: ≤4dBm, Class 2

    o Sensitivity: ≤-84dBm at 0.1% BER

    o Speed: Asynchronous: 2.1Mbps(Max) / 160 kbps,

    o Synchronous: 1Mbps/1Mbps

    o Security: Authentication and encryption

    o Profiles: Bluetooth serial port

    o Power supply: +3.3VDC 50mA

    o Working temperature: -20 ~ +75 Centigrade

    o Dimension: 26.9mm x 13mm x 2.2 mm

    Adapun rangkaian modul Bluetooth HC-05 yang dipasangkan pada arduino yaitu pin GND, VCC, RX dan TX. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    Gambar 3.7 Rangkaian Schematic Bluetooth

    Gambar 3.8 Rangkaian Bluetooth


    3. Blok rangkaian catu daya

    Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptors switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 6 volt dan 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7806 dan LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

    Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7806 yang menghasilkan tegangan +6 volt, dan LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

    Pada rangkaian catu daya ini menggunakan dua buah sumber catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian kontrol L293, rangkaian motor servo dan rangkaian sistem mikrokontroller.

    Gambar 3.9 Rangkaian Catu Daya

    Rangkaian catu daya yang digunakan untuk memberi supply tegangan mikrokontroler harus stabil dan mempunyai arus yang cukup untuk mensuplai mikrokontroller sehingga tidak terjadi drop tegangan saat mikrokontroler dioperasikan.

    Agar supaya daya yang disuplai rangkaian elektronik tidak berubah-ubah, diperlukan suatu komponen berupa IC Regulator. Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan pembatas suhu (thermal shutdown). Pada rangkaian alat pengukur suhu ruangan ini daya yang dibutuhkan adalah sebesar +5V dengan jenis arus DC (bolak-balik). Untuk itu IC regulator yang digunakan adalah IC 7805.


    4. Rangkaian Sistem Minimum Arduino Uno atau Mikrokontroller ATMega 328P

    Agar mikrokontroller ATmega328 dapat digunakan sebagai sistem kontrol perlu dibuat sistem minimumnya. Gambar 3.9 adalah gambar sistem minimum dari mikrokontroller ATmega328.

    Gambar 3.10 Rangkaian sistem minimum Mikrokontroller ATmega328

    Pada rangkaian di atas merupakan minimum system yang digunakan dalam project ini, rangkaian diatas memerlukan Bootloader arduino yang digunakan sebagai media untuk mengupload program kedalam mikrokontroller ATmega328, karena minimum system diatas belum memiliki USBasp, dimana USBasp tersebut adalah salah satu cara penanaman program kedalam mikrokontroller dengan mode USB downloader.

    5. Rangkaian Modul Sensor PIR

    Sensor gerak PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang berfungsi untuk pendeteksi gerakan yang bekerja dengan cara mendeteksi adanya perbedaan/perubahan suhu sekarang dan sebelumnya. Sensor gerak menggunakan modul pir sangat simpel dan mudah diaplikasikan karena Modul PIR hanya membutuhkan tegangan input DC 5V cukup efektif untuk mendeteksi gerakan hingga jarak 5 meter. Ketika tidak mendeteksi gerakan, keluaran modul adalah LOW. Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan berubah menjadi HIGH. Adapun lebar pulsa HIGH adalah ±0,5 detik. Sensitifitas Modul PIR yang mampu mendeteksi adanya gerakan pada jarak 5 meter memungkinkan kitamembuat suatu alat pendeteksi gerak dengan keberhasilan lebih besar.

    Gambar 3.10 Rangkaian sistem minimum Mikrokontroller ATmega328

    Dengan output yang hanya memberikan 2 logika High dan Low ini kita dapat membuataplikasi sensor gerak yang berfariatif. Misal kita ingin langsung aplikasikan pada alarm, kita tinggal membuat rangkaian driver untuk mengaktifkan alarm tersebut. Atau misal ingin digunakan untuk mengaktifkan lampu, maka tinggal di buat driver untuk memberikan sumber tegangan ke lampu. Modul sensor gerak PIR memiliki output yang langsung bbisa di hubungkan dengan komponen digital TTL atau CMOS dan juga dapat lansung dihubungkan ke mikrokontroler.

    Efektifitas pendeteksian gerakan menggunakan sensor gerak ini dipengaruhi oleh faktor penempatan sensor gerak PIR tersebut. Posisi sensor gerak harus diletakan pada lokasi yang dapat membaca semua gerakan yang ada dalam ruangan atau daerah yang dimonitor oleh sensor gerak PIR.

    6. Rangkaian Keseluruhan

    Pada Rangkaian mikrokontroler ATMega328 yang digunakan ini merupakan tempat penyimpanan program dalam hal mengolah data dan pengoperasian sistem yang dibuat, Mikrokontroler ATmega328 Memerlukan Board Arduino Uno Sebagai bootloader yang memungkinkan untuk mengupload kode baru ke ATmega328 menggunakan Software Arduino 1.0, hardware eksternal yaitu Board Arduino Uno. Mikrokontroler ini juga berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan yang bisa disesuaikan dengan sistem yang akan dijalankan dan dikendalikan oleh User.

    Adapun deskripsi pemasangan bahan-bahan atau perangkat pada Arduino Uno Board, sehingga tersusun dalam rangkaian keseluruhan pada Ardunio Uno Board. Seperti pada gambar dibawah ini :

    Gambar 3.12 Rangkaian Keseluruhan

    Perancangan Perangkat Lunak (software)

    1. Mikrokontroller ATMega328 atau Arduino Uno

    a. Arduino IDE

    Untuk Memprogram Mikrokontroller ATMega328 atau Arduino Uno dibutuhkan software Arduino IDE(Integrated Development Environment) karena software ini mudah dalam membuat fungsi-fungsi logika dasar mikrokontroller dan sangat mudah di mengerti karena menggunakan bahasa C, selain Software Arduino IDE untuk memasukkan program kedalam sebuah mikrokontroler ATMega328, dibutuhkan Driver USB, IDE Arduino 1.0.5 dan Ardunio Uno Board agar program yang dibuat dapat berjalan di dalam mikrokontroler. Adapun langkah-langkahnya, yaitu :

    b. Instalasi Driver USB

    Instalasi driver untuk Arduino Uno dengan Windows 7, Vista atau XP:

    1. Hubungkan board dan tunggu Windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, biasanya proses ini akan gagal.
    2. Klik pada Start Menu dan buka Control Panel
    3. Di dalam Control Panel, masuk ke menu System and Security. Kemudian klik pada System. Setelah tampilan System muncul, buka Device Manager.
    4. Lihat pada bagian Ports (COM & LPT). Anda akan melihat sebuah port terbuka dengan nama “Arduino Uno (COMxx)”
    5. Klik kanan pada port “Arduino Uno (COMxx)” dan pilih opsi “Update Driver Software”.
    6. Kemudian, pilih opsi “Browse my computer for Driver software”.
    7. Terakhir, masuk dan pilih file driver Uno, dengan nama “ArduinoUNO.inf”.

    c. Membuat Project Baru

    Buka Software Arduino 1.0.5 yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

    Gambar 3.13 Membuka Software Arduino 1.0.5

    Kemudian akan muncul tampilan layer untuk menulis listing program dapat dilihat pada gambar 3.14

    Gambar 3.14 untuk menulis listing program

    d. Mengecek listing program

    Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, pilih menu verify, dapat dilihat pada gambar 3.14 diatas.

    Gambar 3.15 untuk mengecek listing program

    e. Menentukan koneksi port

    Pada pemrograman ini perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada pengalamatan port inilah mikrokontroler dapat berkomunikasi dengan PC atau laptop melalui komunikasi serial, pada gambar berikut

    Gambar 3.16 koneksi port diatur pada COM18

    f. Save as listing program dan pemilihan board yang digunakan

    Setelah selesai menuliskan listing program klik Save as terlebih dahulu, kemudian program perlu disesuaikan dengan board yang digunakan, pilih menu pilih Tools - Board yang sesuai dengan board Arduino yang dipakai, seperti pada gambar dibawah ini :

    Gambar 3.17 Pemilihan board

    g. Upload program

    Tahapan terakhir memasukkan program kedalam mikrokontroler, klik menu Upload, bisa dilihat pada gambar.

    Gambar 3.18 Upload Program

    2. Bluetooth Controller

    pada perancangan kali ini penulis memanfaatkan aplikasi bluetooth controller , Program ini bisa didownload free via Play Store. maka Selanjutnya kita buka program bluetooth controller pada Android gadget

    Gambar 3.19 ikon aplikasi bluetooth controller pada Android

    Lalu Pastikan bluetooth pada smartphone sudah aktif, selanjutnya klik icon BLUETOOTH CONTROLLER, tekan Scan dan pilih ‘Connect Device’.

    Gambar 3.20 Koneksi device pada bluetooth controller

    Pilih nama device BTSM yang terpasang pada Arduino, selanjutnya LED pada BTSM akan menyala konstan jika proses pairing berhasil dilakukan. Jika BTSM yang terpasang belum pernah pairing dengan BT Master , maka akan ditanyakan PIN CODE, masukkan 4 digit pin code (defaultnya 1234).

    Jika sudah terkoneksi selanjutnya masukan perintah pada Android dengan mengetikan karakter huruf :

    1. “a” untuk mengaktifkan alarm
    2. “b” untuk mematikan alarm
    3. “c” untuk menghidupkan sepeda motor
    4. “d” untuk mematikan sepeda motor

    Dan maka tampilan pada android seperti gambar dibawah ini.

    Gambar 3.19 ikon aplikasi bluetooth controller pada Android

    Flowchart

    Gambar 3.22 Flowchart yang diusulkan

    Pada flowchart program yan diusulkan ini, satpam membuka aplikasi Bluetooth Controller yang telah terinstall pada smartphone androidnya, lalu pilih perangkat Bluetooth HC-06 yang terdapat pada Mikrokontroller ArduinoUNO, kemudian jika sudah tersambung satpam hanya perlu menekan tombol “a” untuk menghidupkan alarm, “b” untuk mematikan alarm, “c” untuk menghidupkan mesin motor, dan “d” untuk mematikan mesin motor jika sudah motor akan menghidupkan/mematikan alarm dan menghidupkan/mematikan mesin secara otomatis, dan jika sudah berhasil maka akan muncul pemberitahuan melalui aplikasi Bluetooth Controller.

    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    1. Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada pimpinan bagian Security di PT.KMK GLOBAL SPORT, untuk memasang alarm dan menghidupkan mesin motor masih secara manual, sehingga masih merepotkan satpam.

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain :

    1. Mampukah ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) membuat system control pada kendaraan bermotor (sepeda motor)  ?

    2. Bagaimana cara ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) mengontrol kendaraan bermotor (sepeda motor) dengan menggunakan media handphone ?

    3. Bagaimana cara handphone dengan system android mengontrol sistem pada kendaraan bermotor (sepeda motor) ?

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

    1. Metode ini mampu membuat system controll pada kendaraan bermotor (sepeda motor) menggunakan ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) dengan menggunakan bantuin dari Bluetooth HC-06 melalui handphone

    2. ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) dapat mengontrol kendaraan bermotor (sepeda motor) dengan menggunakan aplikasi BLUETOOTH CONTROLLER yang terdapat di handphone dan telah dipasangkan didekat lubang kunci kontak.

    3. Handphone system android menggunakan aplikasi BLUETOOTH CONTROLER yang sudah dikoneksikan dengan Bluetooth HC-06 dan telah diisi dengan program dari ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328)

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan system pengontrolan alarm dan menghidupkan/matikan sepeda motor. Berikut tabel Elisitasi Tahap I:

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I


    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.2. terdapat 2 functional dan 1 nonfunctional optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi.

    Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini :

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut:

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem kontrol sepeda motor secara otomatis. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 11 fucntional dan 0 nonfucntional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut tabel final elisitasi tersebut:

    Tabel 3.5 Final Elisitasi

    BAB IV

    HASIL DAN UJI COBA

    Prosedur Sistem Usulan

    System pengontrol kendaraan inventaris dan memasangkan alarm secara otomatis dengan simulasi prototype ini mampu menghidupkan dan matikan kendaraan inventaris (sepeda motor) melalui pengontrolan aplikasi android, alat ini bekerja berdasarkan inputan variabel yang dikirim dari aplikasi android dengan jaringan berupa bluetooth dan dapat memasangkan alarm pada sepeda motor tersebut menggunakan sensor PIR.

    1. Jika rangkaian arduino diberi catu daya yaitu 12 volt dan 6 volt untuk motor dc maka motor dc akan hidup.
    2. Alat akan bekerja jika Bluetooth aktif yang sudah terpasang pada arduino board dengan input tegangan 3.3 volt.
    3. Sepeda motor akan menyala dan hidup secara otomatis dengan perintah dari aplikasi android yaitu BLUETOOTH CONTROL
    4. Dalam aplikasi android terdiri beberapa tombol dengan nama “a” alarm hidup maka alarm akan hidup, “b” alarm mati maka alarm akan mati, “c” motor hidup makan mesin motor akan hidup, “d” motor mati makan mesin motor akan mati.
    5. Sensor PIR sudah terpasang Arduino uno berfungsi menyensor sentuhan dari tangan manusia yang ingin mengambil motor tanpa ijin petugas

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang berjalan dan Sistem Usulan

    Adapun perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem yang akan diusulkan, bisa dilihat pada table dibawah ini :

    Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Prosedur Sistem

    Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Prosedur Sistem


    Flowchart Program yang Diusulkan

    Adapun Flowchart program yang diusulkan bisa dilihat gambar dibawah ini :

    Flowchart Program

    Gambar 4.1 Flowchart Program yang diusulkan

    Pada flowchart program yang diusulkan ini, petugas keamanan menyalakan Bluetooth dan membuka aplkasi Bluetooth Controller yang ada di smartphone dan mengkoneksikan aplikasi tersebut dengan Bluetooth yang telah tersambung dengan Mikrokontroler, lalu masukan password dan data a “menyalakan alarm motor”, b “mematikan alarm motor”, c “menghidupkan motor”, dan d “mematikan motor”.


    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Adapun spesifikasi hardware yang digunakan adalah sebagai berikut :

    1. Laptop
    2. Motor DC Standar
    3. Modul Sensor PIR
    4. Modul Bluetooth HC-06
    5. Arduino Uno Bootloader
    6. Smartphone Android 4.1
    7. Kabel USB
    8. Catu Daya

    Spesifikasi Software

    Adapun aplikasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

    1. Software Arduino 1.0.5
    2. Visual Paradigm
    3. Ms. Office 2007
    4. Ms. Visio 2007
    5. Fritzing
    6. Bluetooth Controller

    Testing atau Pengujian

    Setelah melakukan berbagai tahapan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing – masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan metode yang digunakan adalah metode Blackbox. Adapun pembahasan hasil uji coba agar lebih jelas dan dapat dipahami mengenai beberapa ragkaian sistem yang dipakai, dapat dilihat pada sub bab berikut.

    Pengujian Rangkaian Motor DC

    Pada uji coba berikut ini adalah pengujian rangkaian motor dc, apakah motor berjalan searah jarum jam. Pada sistem kontrol ini menggunakan 1 buat motor dc motor mainan yang memiliki 2 kabel berfungsi untuk jadi simulator sepeda motor,pada arduino motor dc di konfigurasi pada pin 12 dan 13.

    Motor Dc digunakan untuk menyalakan alarm dan menghidupkan mesin motor, Bisa di lihat pengujiannya pada gambar di bawah ini:

    Gambar 4.2 Motor Dc digunakan sebagai pengontrol sepeda motor

    Pengujian Rangkaian Modul Bluetooth

    Pada uji coba rangkaian modul bluetooth ini mempunyai empat port penghubung yaitu RX (Receiver) sebagai penerima data, TX (Transmitter) pengirim data, VVC sebagai tegangan positif, dan Ground Sebagai tegangan negatif. Masing-masing port modul bluetooth tersebut akan dipasangkan pada port arduino yaitu port RX modul bluetooth dipasang pada port TX atau pin 1 pada arduino, port TX modul bluetooth dipasang pada port RX atau pin 0 pada arduino, dan yang lainnya disesuaikan. Jika bluetooth tersebut sudah terhubung dan sudah aktif indikasinya lampu led yang ada pada modul bluetooth tersebut akan menyala dan siap untuk di scanning oleh smartphone. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    Gambar 4.3 Rangkaian Modul Bluetooth

    Pengujian Perangkat Bluetooth

    Setelah pemasangan port-port modul bluetooth pada arduino, selanjutnya pengujian perangkat bluetooth, apakah bluetooth pada robot bisa didapatkan dan terhubung dengan perangkat bluetooth smartphone android. Pada pengujian ini sudah berhasil terhubung, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    Gambar 4.4 Scanning Bluetooth oleh Smartphone Android

    Pengujian Aplikasi Android

    SSetelah aplikasi sudah terhubung dengan perangkat Bluetooth HC-06, selanjutnya pengujian aplikasi android pada smartphone. Ada beberapa Bagian tombol untuk pengontrolan pada menu utama aplikasi, yaitu “a” alarm hidup, “b” alarm mati, “c” motor hidup, dan “d” motor mati, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

    Gambar 4.5 Aplikasi Android Menghidupkan/matikan Alarm dan Menghidupkan/matikan Mesin Motor

    Tabel 4.2 Pengujian Blackbox pada Aplikasi Android

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing komponen dan aplikasi. Jika input data tidak lengkap maka sistem tidak akan memproses perintah, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh petugas(satpam).

    Analisa

    Dari pengujian di atas ditemukan beberapa analisa terhadap listing program dari hardware maupun software Untuk lebih jelas lagi pada pembahasan analisa maka akan dijelaskan pada sub bab berikut.

    Analisa Program Pada Mikrokontroler

    Pada program yang di masukan kedalam mikrokontroler terdapat beberapa fungsi antara lain untuk mengaktifkan fungsi motor dc. Berikut adalah gambar listing program mikrokontrolernya:

    Gambar 4.5 Aplikasi Android Menghidupkan/matikan Alarm dan Menghidupkan/matikan Mesin Motor

    Implementasi

    Schedule

    1. Observasi

      Melakukan pengamatan dan pemahaman yang didapat di lapangan untuk mengetahui proses pengerjaan dan memperoleh data dan informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang dibutuhkan, dilakukan 1 minggu.

    2. Mengumpulkan data

      Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 1 minggu.

    3. Perancangan sistem

      Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 4 minggu.

    4. Pengetesan sistem

      Pengetesan sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan pemasangan hardware dan Software. Pengetesan dilakukan selama 4 minggu

    5. Evaluasi sistem

      Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 2 minggu.

    6. Perbaikan sistem

      Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 2 minggu.

    7. Implementasi sistem

      Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 2 minggu bersamaan dengan training user.

    8. Dokumentasi Program

      Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

    Tabel 4.3 Tabel Rencana Implementasi Program


    Setelah melakukan uji coba alat, selanjutnya implementasi alat. Kebutuhan aplikasi dan prototipe untuk sistem yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut:

    1. Kebutuhan aplikasi

      - 1 buah smartphone berbasis Android dan menginstal aplikasi Bluetooth Controller.

    2. Kebutuhan pengendali pintu utama dan menghitung jumlah customer secara otomatis.

      - Arduino Uno R3 : sebagai Platform untuk memasukkan program dan mengolah data pada mikrokontroler ATmega 328.

      - Motor dc standar : 1 buah untuk menggerakan sepeda motor berada pada pin 12

      - Bluetooth modul : 1 buah untuk menerima sinyal, berada pada pin 0 dan 1.

      - Catu daya : untuk memberikan tegangan pada alat.

      - Sensor PIR : 1 buah untuk mendeteksi sentuhan manusia terhadap sepeda motor.

      - Bahan akrilik dan kayu : untuk penopang dari motor mainan, modul dan sensor PIR

    Aplikasi android memiliki beberapa fungsi :

    1. Scanning Bluetooth, mencari perangkat Bluetooth yang sedang aktif di sekitar perangkat.

    2. Mengontrol sepeda motor dengan menekan tombol “a” alarm hidup maka alarm akan hidup, “b” alarm mati maka alarm akan mati, “c” motor hidup makan mesin motor akan hidup, “d” motor mati makan mesin motor akan mati pada aplikasi Bluetooth controller.

    Aplikasi di pasang pada smartphone yang berbasis Android dalam penelitian ini menggunakan Himax Pure III. Aplikasi yang dibuat dapat berkomunikasi dengan sepeda motor menggunakan koneksi Bluetooth. motor yang dikontrol berupa sepeda motor inventaris berbentuk prototipe.

    Pada sistem ini menggunakan modul Bluetooth HC-06, sepeda motor dapat berkomunikasi dengan aplikasi melalui Bluetooth di telepon seluler berbasis Android. Aplikasi akan mengirim data melalui bluetooth, lalu selanjutnya dieksekusi oleh mikrokontroler.

    Estimasi Biaya

    Adapun Estimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan yang dibutuhkan.

    Tabel 4.4. Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    1. Metode ini mampu membuat system controll pada kendaraan bermotor (sepeda motor) menggunakan ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) dengan menggunakan bantuan dari Bluetooth HC-06 melalui handphone
    2. ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) dapat mengontrol kendaraan bermotor (sepeda motor) dengan menggunakan aplikasi BLUETOOTH CONTROLLER yang terdapat di handphone dan telah dipasangkan didekat lubang kunci kontak.
    3. Handphone system android menggunakan aplikasi BLUETOOTH CONTROLER yang sudah dikoneksikan dengan Bluetooth HC-06 dan telah diisi dengan program dari ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328.

    Saran

    Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi,sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

    1. Sistem ini mempunyai kelemahan apabila jarak antara smartphone dan mikrokontroller lebih dari 7 meter maka koneksi pada bluetooth akan terputus dan satpam tidak dapat mengontrol sepeda motor tersebut, maka harus menggunakan Wireless atau jaringan nirkabel agar dapat mengontrol dari mana saja.
    2. Sensor PIR yang terpasang di bagian motor harus di pasang ditempat yang aman agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
    3. Jika ingin sistem ini di implementasikan kendaraan inventaris harus dipasang motor dc yang lebih bagus.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Erinofiardi,Nurul Iman Supardi. Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada ProtorypeRuangan”.Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2-Juli 2012.
    2. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    3. Sulaiman, Arif 2012. ARDUINO : Mikrocontroller bagi Pemula hingga Mahir.
    4. Malik, Ibnu dan Mohammad Unggul Juwana. 2009. ANEKA PROYEK Mikrokontroler PIC16F84/A. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    5. Simarmata, Janner. 2010. “REKASA PERANGKAT LUNAK”. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
    6. Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
    7. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. “Sistem Informasi Teknologi”, Yogyakarta: Andi Offset.
    8. Arifianto, Teguh 2011, “Membuat Interface Aplikasi Android Lebih Keren dengan LWUIT”, Andi,Yogyakarta.
    9. Setiawan, Afrie. 2011, 20 Aplikasi Mikrokontroller ATMega 8535 & ATMega 16 menggunakan BASCOM-AVR, Penerbit Andi
    10. Madhawirawan, Ahwadz Fauzi 2011 TRAINER MIKROKONTROLER ATMEGA32. Universitas Negeri Yogyakarta.
    11. Susaptoyono, Yogyo. 2012. “'Bluetooth'”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    12. Hermawan, S. Stephanus. 2011. Mudah Membuat Aplikasi Android. Yogyakarta : Andi Offset.
    13. Rachman, Oscar. 2012. “Router Teknologi, Konsep, Konfigurasi, dan Troubleshooting”. Jakarta: Informatika.
    14. Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analiasa Sistem. Jurnal” SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 Agustus 2010:2-19.
    15. Syahrul,2014,Pemrograman Mikrokontroler AVR Bahasa Assembly dan C,Informatika,Bandung.
    16. Wahana. 2012. Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet Dan Handphone, Jakarta. PT. Elex Media Komputindo.
    17. Safaat, Nazruddin. 2011. “Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android”. Jakarta: Informatika.
    18. Rusmadi, Dedy. 2009.MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA. Bandung: Pionir Jaya.
    19. Amar, Reza 2014. “Sistem Kontrol Robot Peminah Barang Menggunakan Aplikasi Android Berbasis ArduinoUNO”. (Jurnal CCIT).
    20. Daud, Mohammad 2015. “Protoype System Lock and Controlling Class Room Dengan Interface Android Berbasis ArduinoUNO”. (Jurnal CCIT).
    21. Purwandari, Eka 2015. “Prototipe Pengontrolan Pintu Guna Mengamankan Soal Naskah Ujian Nasional Pada SMA 11 Tangerang”. (Jurnal CCIT).
    22. Satria, Ryan 2015. “Sistem Kontrol Rolling Door Dengan Menggunakan Smartphone Berbasis Android OS Pada PT. STANLEY INDONESIA ELECTRIC”. (Jurnal CCIT).
    23. Septian, Afridha 2015. “Pengaman Brankas menggunakan Voice Dengan media Bluetooth Berbasis Mikrokontrller ATmega 328”. (Jurnal CCIT).
    24. Sistandi dan Supriyanto (2008). “Alat Pengontrol Peralatan Listrik Rumah Tangga Via Yahoo Messenger”.
    25. Safaat, Nazruddin. 2011. “Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android”. Jakarta: Informatika.
    26. Kurniawan 2010. ”Pengontrolan Alat Elektronik Rumah Tangga Menggunakan Mikrokontroler AT89S52 berbasis WEB”.
    27. Insani 2008. “Metode Pengontrolan Motor Dengan Sinyal GSM Pada Aplikasi Palang Pintu Kereta Api”.
    28. Saputro 2010. “Robot Internet Nirkabel ”.
    29. Istiyanto 2004. “Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh Berbasis AT89C52 Dan Layanan SMS GSM”.

    DAFTAR LAMPIRAN

    Daftar Lampiran

    LAMPIRAN A:

    A.1. Surat Keterangan Observasi
    A.2. Kartu Bimbingan
    A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.4. Form Validasi Skripsi
    A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career dan Sidang
    A.6. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
    A.7. Daftar Nilai
    A.8. Surat Pernyataan
    A.9. Sertifikat TOEFL
    A.10. Sertifikat Prospek 2011
    A.11. Sertifikat IT Internasional
    A.12. Sertifikat IT Nasional
    A.13. Sertifikat Pelatihan REC
    A.14. Curriculum Vitae (CV)
    A.15. Formulir Seminar Proposal
    A.16. Formulir Pertemuan Stakeholder
    A.17. Formulir Penilaian Objektif
    A.18. Formulir Final Presentasi

    LAMPIRAN B :

    B.1. Form Wawancara PT. KMK GLOBAL SPORT
    B.2. Form Uraian Pekerjaan
    B.3. Surat Keterangan Implementasi dari PT. KMK GLOBAL SPORT
    A.4. Surat Keterangan Hibah dari PT. KMK GLOBAL SPORT

    LAMPIRAN C :

    C.1. Foto Alat

Contributors

Andrybastian