SI1133468587

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN BUKA TUTUP PINTU AIR OTOMATIS

MENGGUNAKAN ARDUINO UNO DENGAN SENSOR

ARDUINO UNO PADA PINTU AIR CISADANE


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1133468587
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY (CCIT)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN BUKA TUTUP PINTU AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO

DENGAN SENSOR WATERLEVEL PADA PINTU AIR CISADANE

Disusun Oleh :

NIM
: 1133468587
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Sistem Komputer
Konsentrasi
:CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY (CCIT)

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN BUKA TUTUP PINTU AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

DENGAN SENSOR WATERLEVEL PADA PINTU AIR CISDADANE

Dibuat Oleh :

Nim
: 1133468587
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY (CCIT)

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Fredy Susanto, M.Kom.,CCNA.,MTCNA
   
Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si
NID : 04051
   
NID : 13001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN BUKA TUTUP PINTU AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO

DENGAN SENSOR WATERLEVEL PADA PINTU AIR CISADANE


Dibuat Oleh :

NIM
: 1133468587
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY (CCIT)

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN BUKA TUTUP PINTU AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO

DENGAN SENSOR WATERLEVEL PADA PINTU AIR CISADANE


Disusun Oleh :

NIM
: 1133468587
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY (CCIT)

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, .......... 2015
Dede Haryadi
NIM.1133468587



ABSTRAK

Pengawasan terhadap ketinggian air bendungan merupakan pekerjaan yang tidak terlalu berat, namun jika terjadi kelalaian dalam pengawasan akibatnya sangat merugikan karena menyangkut keselamatan warga disekitar bendungan. Mayoritas pintu air pada sungai besar ataupun bendungan di wilayah Indonesia untuk membuka dan menutup pintu air masih bekerja secara manual sehingga dibutuhkan petugas secara rutin datang pada tiang ketinggian air dekat bendungan agar bendungan bisa dibuka sewaktu waktu ketinggian air mencapai batas maksimalnya. Cara manual ini mempunyai faktor kekurangan yaitu, apabila para penjaga pintu tersebut lalai dalam tugasnya, maka tuas pembuka dan penutup pintu tidak diberfungsikan dengan baik sehingga dapat menyebabkan air meluap ke lingkungan warga disekitar bendungan. Untuk mengantisipasi kelalaian dari pengawas maka dibuat sebuah prototipe untuk mengontrol pintu air secara otomatis dengan mikrokontroller Arduino Uno yang terhubung dengan sensor waterlevel. Mikrokontroler Arduino berperan sebagai otak dan sensor waterlevel memberikan inputan data ke mikrokontroller arduino uno sehingga mikrokontroller arduino memberikan perintah ke motor driver untuk membuka dan menutup pintu air secara otomatis dengan bantuan Motor Dc.


Kata Kunci: : Arduino Uno, Motor DC, Sensor waterlevel

ABSTRACT

Supervision of the height of the dam is a job that is not too heavy, but if there is negligence in the supervision of very adverse consequences because it involves the safety of residents around the dam. The majority of the sluice gates on major rivers or dams in the region of Indonesia to open and close the sluice gates are still working manually so that required officers regularly come to the pole height of the water near the dam so that the dam could be opened at any time the water level reaches the maximum limit. This manual method has the disadvantage that factor, if the gatekeeper is negligent in his duties, the lever opening and closing the doors do not diberfungsikan well so can cause the water to overflow into the neighborhood residents around the dam. To anticipate the negligence of the supervisor then made a prototype to control the sluice automatically with Arduino Uno microcontroller connected to the sensor waterlevel. Arduino microcontroller acts as the brain and waterlevel sensors provide input data to the microcontroller so that the microcontroller arduino arduino uno give commands to the motor driver to open and close the sluice automatically with the help of Motor Dc.


Keywords : Arduino Uno, DC motors, sensors waterlevel


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja
  4. Bapak Fredy Susanto, M.Kom.,CCNA.,MTCNA selaku Dosen Pembimbing 1, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan
  5. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Si selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan
  6. Bapak Sumarto sekalu Stakeholder dalam dilakukannya skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material.
  9. Terimakasih kepada ThePillars,Kuhitech dan Teman-Teman seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, ..... 2016
Dede Haryadi
NIM. 1133468587

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

 

DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era modern seperti sekarang ini, tidak sedikit perusahaan maupun instansi pemerintah yang memakai alat teknologi untuk mengganti peran manusia dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Selain itu, dengan menggunakan alat teknologi dalam melakukan suatu pekerjaan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas bagi perusahaan maupun instansi terkait.

Pintu air adalah kontruksi yang dibangun untuk menahan laju air, pintu air juga dapat dimanfaatkan untuk pemanfaatan segala keperluan sektor-sektor yang menyangkut air.

Mayoritas pintu air pada sungai besar ataupun bendungan di Indonesia untuk memonitor ketinggian air masih bekerja secara manual sehingga dibutuhkan petugas yang rutin datang pada tiang ketinggian air dekat bendungan. Bukan hanya itu, dalam membuka dan menutup pintu air dibutuhkan juga petugas pintu air yang harus siap siaga di dekat tuas pengontrol pintu air agar ketika debit air sudah tinggi maka petugas dapat segera membuka pintu air. Cara manual ini mempunyai faktor kekurangan yaitu, apabila para penjaga pintu tersebut lalai dalam tugasnya, maka tuas pembuka dan penutup pintu tidak diberfungsikan dengan baik sehingga dapat menyebabkan air meluap ke lingkungan warga disekitar bendungan.

Permasalahan tersebut bisa diatasi dengan suatu alat yang bisa mengoperasikan pintu air tersebut tanpa harus menggerakkan tenaga manusia lagi untuk membuka dan menutup pintu air tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka penulis mencoba merancang suatu alat yang dapat digunakan oleh petugas di pintu air cisadane untuk membuka dan menutup pintu secara otomatis.

Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya pengembangan sistem pengendalian otomatis. Dengan cara membuat pengembangan sistem buka tutup pintu air otomatis menggunakan mikrokontroller arduino yang berkomunikasi kepada sensor water level dan motor driver agar dapat terealisasi sistem pengendalian buka tutup pintu air secara otomatis sehingga proses buka tutup pintu air jadi lebih mudah dan efisien. Dari uraian yang telah dikemukakan di atas maka akan dibuat suatu prototipe.


Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka pada Skripsi ini penulis mengambil judul ““PERANCANGAN BUKA TUTUP PINTU AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO DENGAN SENSOR WATERLEVEL PADA PINTU AIR CISADANE”".

Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan laporan ini antara lain:

  1. Hardware dan Software apa saja yang dibutuhkan untuk membuat perancangan pintu air otomatis pada Pintu Air Cisadane?

  2. Bagaimana Mikrokontroller Arduino dapat menjadi alat pengontrol pintu air otomatis?

  3. Bagaimana sensor water level dapat membaca ketinggian air?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut: Dapat membuka dan menutup pintu air secara otomatis menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno yang terhubung dengan Sensor Waterlevel dan Motor Driver.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan individual

  1. Untuk memenuhi syarat kelulusan skripsi
  2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi Pintu air cisadane.

2. Tujuan Fungsional

Untuk meningkatkan kinerja bendungan air pada Pintu air cisadane.

3. Tujuan Operasional

Untuk menjaga kestabilan air pada bendungan pintu air cisadane.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini ialah :

1. Bagi Peneliti

Ikut berpartisipasi bagi pengembangan IPTEK dengan memperluas cakrawala berfikir sistematis pada penyusunan Laporan Skripsi ini.

2. Bagi Fungsional

Mempermudah dalam membuka dan menutup pintu air tanpa harus mengecek ke tempat kejadian sehingga dapat menghemat tenaga dan waktu.

3. Bagi Operasional

memberikan kemudahan si penjaga pintu air dalam membuka dan menutup pintu air tanpa harus datang ke bendungan langsung karena sudah terpantau di aplikasi Smartphone.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat untuk mengetahui proses pengerjaan untuk menghasilkan pot tanaman pintar berbasis internet of thing yang di gunakan untuk sebagai pengontrolan tanaman, melalui pengamatan lapangan untuk memperoleh informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang di butuhkan, tentunya ekonomis dan terjangkau, namun teteap memenuhi keriteria.

  2. Wawancara

    Metode ini dilakukan untuk bertanya langsung pada stakeholder sebagai acuan untuk merumuskan masalah yang dihadapi.

  3. Metode Observasi

    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung ataupeninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang saya ambil adalah tugas-tugas pokok di tempat pembudidayaan jamur

  4. Metode Studi Pustaka

    Studi pustaka adalah upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku buku, laporan penelitian, tesis atau disertas, peraturan-peraturan, ketetetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku buku dan literature yang ada seperti CCIT Jurnal Perguruan Tinggi Raharja

Metode Perancangan

Untuk metode perancangan yang diusulkan ini, penulis menggunakan Flowchart. Untuk perancangan alat, penulis menggunakan Diagram Blok. Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem itu dirancang.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini yang saya pakai adalah metode pengujian black box, karenaberfokus pada domain informasi dari perangkat lunak

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokan materi penulisan menjadi 5 ( lima ) bab yang masing-masing bagian saling berkaitan antara bab satu dengan bab lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup penelitian, , metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalampenyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ketiga ini berisikan tinjauan organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, komponen yang digunakan, berikut pembahasannya.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap Internet Of Things

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Pratama (2014:07) "Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama."

Menurut Eddy (2014:78) "Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut keterkaitannya didalam mencapai tujuan."

Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok Objek yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), "Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: "menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk".

Menurut Al-Jufri (2011:141), "Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

3. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

4. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141) Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

a. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici

Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

a) Diagram arus data (data flow diagram)

b) Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

c) Kamus data (Data dictionary)

d) Flowchart

e) Model hubungan objek

f) Spesifikasi kelas

b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

c. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

d. Memilih Konfigurasi Terbaik

Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui.Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

e. Menyiapkan Usulan Penerapan

Analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

f. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Konsep Dasar Pengujian

1. Definisi Pengujian

Menurut Rizky (2011:237), "Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Menurut Simamarta (2011:323), "Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah proses terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan. Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

2. Definisi Black Box

Menurut Simanjuntak, dkk (2011:1), black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.

Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

d. Kesalahan performa

e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses

sebagai berikut:

a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output

benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada

perangkat lunak yang sedang diuji.

c. Menentukan output untuk suatu jenis input.

d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

e. Melakukan pengujian.

f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

3. Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

a. Equivalence Partioning

Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Boxyang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

b. Boundary Value Analysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

c. Cause-Effect Graphing Techniques

Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

1) Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

2) Pembuatan grafik Causes-Effect graph

3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

d. Comparison Testing

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

e. Sample and Robustness Testing

• Sample Testing

Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

• Robustness Testing

Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f. Behavior Testing dan Performance Testing

1) Behavior Testing

Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

2) Performance Testing

Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

3) Requirement Testing

Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (Input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

1) Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

2) untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

g. Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

4. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Kelebihan Kelemahan

a) Black Box Testing dapat menguji keseluruhan fungsionalitas perangkat lunak.

b) Black Box Testing dapat memilih subset test yang secara efektif dan efisien dapat menemukan cacat. Dengan cara ini Black Box Testing dapat membantu memaksimalkan Testing investment. a) Ketika user melakukan Black Box Testing, user tidak akan pernah yakin apakah perangkat lunak yang diuji telah benar-benar lolos pengujian.

Sumber siddiq (2012:14)

5. Definisi White Box

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2):

White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.

White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalah kontras dengan Black Box Testing). White Box Testing Advantages

a. Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust

b. design, but the implementation may not align with the design intent.

c. Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow.

d. Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables

e. testers to find programming errors quickly.

f. Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.

g. No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.

Keuntungan pengujian White Box:

a. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat

b. desain , tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.

c. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern .

d. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan

e. penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat .

f. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.

g. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai dari tahap awal Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia.

Menurut Rizky (2011:262), "White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.

a. Decision (Branch) Coverage

Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if then else).

b. Condition Coverage

Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

c. Path Analysis

Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

d. Executive Time

Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

e. Algorithm Analysis

Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan mennjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flow Chart

Menurut Kristanti dan Niluh Gede Redita di dalam Jurnal Sistem Informasi (2012:87), "Flowchart adalah cara penyajian visual aliran data melalui sistem informasi, operasi yang dapat dilakukan dalam sistem dan urutan dimana mereka dilakukan." Flowchart dapat membantu menjelaskan pekerjaan yang saat ini dilakukan dan bagaimana cara meningkatkan pekerjaan tersebut.

Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2011:8), "Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program.

Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116), "Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program".

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

2. Cara Membuat Flow Chart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8): ,

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

3. Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8), Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yangterkombinasi.

Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.

3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam system. Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

4. Flowchart Program (Program Flowchart)

Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut Darmawan (2013:229), "Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai."

Menurut Wiyancoko (2011:120),"Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya.

Dari kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Prototype merupakan perancangan atau pembuatan produk skala kecil sebelum dirancangnya produk sebenarnya.

2. Jenis-Jenis Prototype

Menurut Simarmata (2011:64), Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Rapid Throwaway Prototyping

Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

b. Prototype Evolusioner

Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai "chunking" pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

3. Kelebihan dan Kelemahan Prototype

Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66), "Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Guritno (2011:302), "Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302) elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Tahap II

Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

• T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

• O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

• E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

1) High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

2) Middle (M): Mampu dikerjakan.

3) Low (L): Mudah dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

3. Requirement Elicitation

Menurut Guritno (2011:200) Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.


Konsep Mobile Applications

1. Definisi Mobile Applicatons

Menurut Edy Irwansyah (2014:61), Mobile applicatons adalah aplikasi perangkat lunak yang dibuat khusus untuk dijalankan didalam tablet dan juga smartphone .

Umumnya untuk pembuatan Mobile applicatons para devepor moble app memerlukan IDE atau Integrated development environment dan juga SDK(software development kit), untuk pembuatan atau pengembangan dari mobile Apps.

Pada dasarnya mobile applicatons bekerja menggunakan tenaga batrei dan juga mendapat dukungan dari prosesor, mobile applicatons sebelum di lempar ke pasaran akan di uji terlebih dahulu menggunakan emulator.

Konsep Dasar Bluetooth

1. Definisi Bluetooth

Menurut Enterprise (2010:62), bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang mampu menyediakan layanan transfer data dengan jarak jangkauan yang terbatas.

Menurut Irwansyah (2014:85), bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim/menerima data dari device pertama ke device kedua.

Dari kedua definisi tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa Bluetooth adalah alat komunikasi yang digunakan untuk mentransfer data atau untuk mengirim dan menerima data dalam jarak jangkau tertentu.

Gambar 2.1 Logo Bluetooth

2. Cara Kerja Bluetooth

Menurut Rajasa (2013), bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 , hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.

Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth. Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth, yaitu dengan menggunakan password pada perangkat Bluetooth tersebut.

Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

a. Definisi Mikrokontroler

Menurut Syahwil (2013:53) "Mikrokontroler adalah sebuah system computer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system Komputer.

Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dancomputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

b. Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Saefullah, pada jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2) bahwa terdapat karakteristik-karakteristik mikrokontroler, yaitu:

a. CPU (Central Procesing Unit)

b. RAM (Read Only Memory)

c. I/O (Input/Output)

Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

c. Klasifikasi Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

b. RAM berkapasitas 68 byte

c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)

e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

a. RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

b. ROM (Read Only Memory)

ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

c. Register

Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

d. Special Function Register

Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

e. Input dan Output Pin

Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

f. Interrupt

Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.


Konsep Dasar Arduino

1. Definisi Arduino

Menurut Gunawan di dalam Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4 (2013:203), "Arduino uno adalah sebuah modul yang memiliki komponen komplit berbasis papan mikrokontroler pada ATmega328".

Menurut Guntoro, Yoyo dan Erik di dalam Jurnal Electrans Vol. 12, No. 1 (2013:40), "Arduino uno adalah board mikrokontroler berbasis ATMega328. Arduino uno memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM (Pulse Widht Modulation) dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSPheader, dan juga tombol reset".

Menurut Feri Djuandi (2011:8) Komponen utama didalam papan Arduino adalah sebuah mikrokontroler 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh Atmel Corporation.

Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

Gambar 2.2 Mikrokontroler Arduino Uno

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply. Powernya menyala secara otomatis,Power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board.Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt. Arduino sendiri memiliki IDE untuk compiler. Proses kerja Arduino ialah melakukan pemrograman pada IDE, compile, dan upload binary/hex file ke kontroler. Berbeda dengan Processing yang kode hasil compile langsung dijalankan di komputer, kode hasil compile Arduino harus diupload ke kontroler sehingga dapat dijalankan. Fungsi tombol pada IDE Arduino:

• Verify : Cek error dan lakukan kompilasi kode.

• Upload : Upload kode ke board/kontroler. Asumsi bahwa board dan serial port telah disetting dengan benar.

• New : Membuat aplikasi baru.

• Open : Buka proyek yang telah ada atau dari contoh-contoh/examples.

• Save : Simpan proyek anda. Serial Monitor: Membuka serial port monitor untuk melihat feedback/umpan balik dari board

Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :

1. pin

Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pinini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.

2. 5V

Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.

3. 3,3V

Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya adalah 50mA Pin Ground berfungsi sebagai jalur ground pada arduino

4. Memori

ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.

5. Input dan Output

Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt.Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20- 50 KOhms.

Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial.

2. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.

3. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output

4. PWM dengan fungsi analogWrite().

5. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino.

6. LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

Konsep Dasar Motor DC

Sumber: Putra (2014:13)

Gambar 2.3 Motor DC

1. Definisi Motor DC

Menurut Putra (2014:13), "motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrikarus searah (listrik DC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor".

Menurut Purba (2013:1), "motor DC adalah suatu penggerak yang memerlukan tegangan DC untuk menghasilkan putaran, dimana variabel pengaturannya adalah tegangan".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah untuk diubah menjadi energi gerak mekanik.

Konsep Dasar Motor DC Driver

1. Definisi Motor DC Driver

Budiharto (2010:305), "Motor Driver berfungsi mengendalikan dan mengatur kecepatan putaran motor DC atau pun motor stepper karna membutuhkan arus yang cukup besar".

Pada IC L298N, terdapat output 4 jalur yang dapat mengendalikan 1 atau 2 buah motor DC atau motor Stepper. Untuk motor DC cukup berikan logika high atau low disalah satu pin dari 2 pin yang digunakan oleh tiap motor, dimana logika high atau low menentukan arah putaran motor DC.

Sumber : Budiarto (2010:305)

Gambar 2.4 Motor DC Driver Board L298N

2. Spesifikasi Motor Driver Board L298N :

Gambar 2.5 Diagram Blok IC L298N

1. Driver : L298N Dual H Bridge DC Motor Driver IC

2. Driven part of the terminal supply area Vs: +5 V ~ +35 V; such as the need to take power within the board, the supply area Vs: +7 V ~ +35 V

3. Driven part of the peak current Io: 2A

4. The logical part of the terminal supply area Vss: +5 V ~ +7 V (can take power within the board +5 V)

5. The logical part of the operating current range: 0 ~ 36Ma

6. Control signal input voltage range : Low:-0.3V = Vin = 1.5V and High: 2.3V = Vin = Vss

7. Enable signal input voltage range: Low: -0.3 = Vin = 1.5V (control signal is invalid) and High: 2.3V = Vin = Vss (control signal active)

8. Maximum power consumption: 20W (when the temperature T = 75 ?)

9. Storage temperature: -25 ? ~ +130 ?

10. Other Extensions: control of direction indicators, the logic part of the plate to take power interface.

11. Driver Board Size: 55mm * 60mm * 30mm

12. Drive plate Weight: 33g

Konsep Dasar Pintu air

Pintu air adalah kontruksi yang dibangun untuk menahan laju air, pintu air juga dapat dimanfaatkan untuk pemanfaatan segala keperluan sektor-sektor yang menyangkut air. Oleh karenanya pengawasan terhadap pintu air perlu dilakukan agar pemanfaatannya dapat dirasakan terus- menerus.

Menurut Wikipedia (2015:1) Bendungan atau Pintu Air adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan bendungan juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi.


Operating Sistem Android

1. Sejarah Android

Menurut Nazruddin Safaat H (2011:1), "android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet."

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:

a. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.

b. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.

c. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.

d. SQLite: untuk penyimpanan data.

e. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)

g. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras)

2. Perkembangan Android

Menurut Nazruddin Safaat H (2012:11) didalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:

a. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

b. Android Versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa

langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headsetBluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

c. Android Versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.

d. Android Versi 2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

h. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font "Roboto". di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.

i. Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.

Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui.Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula.Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

3. Android SDK

Menurut Nazruddin Safaat H (2011:15), "SDK (Software Development Kit) merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA"

SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tool yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:

a. Adb Shell

Adb sendiri merupakan bagian dari android developmentbridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.

b. Android Simulator

Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google

c. DDMS

DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang dilakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.

Software Arduino

Menurut Feri Djuandi (2011:12) "Software Arduino adalah sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan bahasa Java sehingga tidak perlu diinstal seperti software pada umumnya tapi dapat langsung dijalankan selama komputer yang digunakan sudah terinstal Java Runtime. IDE Arduino terdiri dari :

• Edit program, sebuah modul yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.

• Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa processing) menjadi kode biner.

• Uploder, sebuh modul yang memuat kode biner dari computer ke dalam memori di dalam Arduino Board.

Berikut ini adalah gambar tampilan IDE Arduno:

Gambar 2.6 Tampilan IDE Arduino 1.0

Konsep Dasar Elektronika

Dalam dunia elektronik terdapat komponen-komponen elektronika yang sangat penting yang dipakai oleh hampir semua rangkaian elektronika. Komponen-komponen tersebut adalah resistor, transistor, kapasitor, dioda. Bila kita menjumpai sebuah rangkaian elektronik dan membongkarnya pasti terdapat komponen-komponen elektronika tersebut, paling kita akan menemukan salah satunya. Keempat komponen tersebut adalah komponen-komponen dasar dalam dunia elektronik makanya hampir pasti ada dalam sebuah rangkaian elektronik. Kali ini, saya akan coba membahas tentang keempat komponen tersebut.

1. Resistor

Yang pertama kali akan kita bahas adalah resistor. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohm meter.

Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R "Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC (Negative Thermal Resistance).

Gambar 2.7 Resistor

2. Transistor

Transistor adalah sebuah komponen elektronik yang semikonduktor dan dapat digunakan sebagai penyambung, pemutus, ataupun penguat arus listrik. Transistor juga dapat berfungsi sebagai elemen kunci dalam amplifikasi, deteksi, dan switching untuk arus listrik. Selain itu transistor juga merupakan komponen elektronik aktif dalam semua sistem elektronik yang mengubah daya baterai menjadi arus listrik. Hampir di setiap jenis transistor diproduksi dalam bentuk semikonduktor, sering kali berupa material kristal tunggal, biasanya berbahan dari silikon. Ada beberapa jenis transistor yang sudah diklasifikasikan berdasarkan arus inputnya (BJT) dan tegangan inputnya (FET), keduanya memungkinkan pengaliran listrik menjadi sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki dua macam, yaitu transistor bipolar (dikenal dengan singkatan BJT) dan field effect (dikenal dengan singkatan FET) dimana masing-masing jenis ini bekerja secara berbeda-beda. Bipolar Transistor merupakan transistor yang memiliki dua macam muatan megalirkan arus listrik, yaitu elektron dan lubang Makanya disebut bipolar. Dalam transistor jenis ini, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas yang dinamakan zona depletion, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. Transistor bipolar memiliki kategori tambahan yaitu homojunction untuk satu jenis semikonduktor (semua silikon), dan heterojunction yang memiliki lebih dari satu jenis semikonduktor (terutama silikon dan silicon-germanium, Si/Si1-xGex/Si). Saat ini homojunction silikon, biasanya disebut BJT, adalah jenis silikon yang paling umum digunakan. Namun, kinerja tertinggi (frekuensi dan kecepatan) adalah hasil dari transistor bipolar hetero (HBT). Field Effect Transistor, merupakan transistor jenis kedua yang disebut juga transistor unipolar. Transistor jenis ini hanya menggunakan satu pembawa muatan yaitu elektron saja atau lubang saja tergantung dari tipe FET-nya. Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu saluran konduksi sempit dengan zona depletion di kedua sisinya. Bandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah basis memotong arah arus listrik utama. Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan saluran konduksi tersebut.

Gambar 2.8 Transistor

3. Kapasitor

Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik sementara. Besaran yang diukur pada sebuah kapasitor adalah kapsitansi yang dinotasikan sebagai C. satuan kapasitansi adalah farad (F) kapasitor dibagi dalam jenis kapasitor non-polar dan kapasitor polar. Kapsitor non-polar dapat dipasang secara bolak-balik pada rangkaian elektronika, tanpa memperhatikan kutub positif dan negatifnya. Pada kapsitor polar, kutub negatif (-) digambarkan sebagai garis putih. Pemasangan kutub positif (+) dan kutub negatif (-) kapsitor yang salah pada rangkaian elektronika dapt menyebabkan rangkaian rusak atau meledak.

Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronika:

1. Sebagai alat penyaring dalam rangkaian catu daya.

2. Untuk menghindari loncatan api saat sakelar beban listrik dihubungkan.

3. Untuk menghemat daya listrik.

4. Untuk meredam noise atau ripple.

5. Sebagai kopling saat menghubungkan beberapa rangkaian listrik.

Gambar 2.9 Kapasitor

4. Dioda

Dioda adalah komponen elektro yang memiliki dua anoda dan katoda, tapi terkadang memiliki tiga saluran dimana saluran yang satunya hanya berfungsi sebagai pemanas, dimana arus listrik dapat mengalir di dalamnya dan biasanya digunakan karena sifatnya yang memungkinkan arus mengalir hanya satu arah, melawan arus yang lain.

Gambar 2.10 Dioda

Sebuah tegangan yang diberikan dapat menyebabkan elektron mengalir hanya satu arah, dari katoda ke anoda, dan kemudian kembali ke katoda melalui sebuah sirkuit eksternal. Dioda yang paling dikenal adalah tabung vakum dan dioda semikonduktor. Semi konduktor dioda, yang paling sederhana dari perangkat semikonduktor, terdiri dari dua elektroda dan dua zat semikonduktor yang berbeda. Dioda tersebut membentuk dasar untuk peralatan semikonduktor yang lebih kompleks (termasuk transistor) yang digunakan dalam komputer dan peralatan elektronik lainnya. Dioda semi konduktor termasuk diode pemancar cahaya dan dioda laser, yang terakhir memancarkan sinar laser, berguna untuk telekomunikasi melalui serat optik dan untuk membaca CD.

Secara fisik dioda ini berbentuk tabung vakum yang digunakan dalam rangkaian elektronik sebagai penyearah atau detektor frekuensi radio. Aplikasi modern dari dioda tabung umumnya terbatas pada rectifier dalam high-end amplifier audio dan lainnya khusus tegangan tinggi sirkuit. Dioda tabung menggunakan tiga elemen saluran, dua elemen aktif dan satu elemen pasif (yang berfungsi sebagai pemanas). Dalam pengoperasian yang khusus, katoda dipanaskan oleh filamen, dan tegangan AC diterapkan pada katoda. Katoda panas melepaskan elektron yang deras mengalir ke plat (anoda) dan menjadi arus yang diperbaiki. Dalam hal ini, dioda ini memungkinkan aliran arus menjadi satu arah.

Konsep Dasar Sensor WaterLevel

Menurut erdon.wordpress.com (2015) Water Level Sensor adalah alat yang digunakan untuk memberikan signal kepada alarm / automation panel bahwa permukaan air telah mencapai level tertentu. Sensor akan memberikan signal dry contact (NO/NC) ke panel. Detector ini bermanfaat untuk memberikan alert atau untuk menggerakkan perangkat automation lainnya. Water sensor ini telah dilengkapi dengan built-in buzzer yang berbunyi pada saat sensor itu membaca ketinggian air tersebut.

Sensor ketinggian air biasanya digunakan untuk menghitung ketinggian air disungai, danau, atau tangki air. Sensor ini sangat mudah untuk dibuat karena bahan - bahanya sederhana. Cara kerja alatnya pada saat ketinggian air naik, maka secara otomatis bandul bermagnet akan ikut terangkat juga, dan ketika magnet berada pada level sensor berikutnya maka sensor tersebut akan aktif dan menyalakan lampu atau peralatan lainya.


Konsep Dasar Power Supply

1. Definisi Power Supply

Menurut Gunawan (2011:1), power supply adalah alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik. Secara prinsip rangkaian power supply adalah menurunkan tegangan AC, menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC, menstabilkan tegangan DC, yang terdiri atas transformator, dioda dan kapasitor atau kondensator. Tranformator biasanya berbentuk kotak dan terdapat lilitan-lilitan kawat email didalamnya. Ada 2 jenis rangkaian penyearah, yaitu setengah gelombang (half wave) dan gelombang penuh (fullwave). Arus listrik DC yang keluar dari dioda masih berupa deretan pulsa-pulsa. Tentu saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok atau tidak dapat digunakan oleh perangkat elektronik apapun. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply.

2. Fungsi Power Supply

1. Rectification : konversi input listrik AC menjadi DC.

2. Voltage Transformation : memberikan keluaran tegangan / voltage DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

3. Filtering : menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain Putu Nopa G./ D41110009 (Teknik Elektro- UNHAS).

4. Regulation : mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input.

5. Isolation : memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input.

6. Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal terjadi.


Bluetooth HC 05

A. Definisi Bluetooth HC 05

Menurut Anggit Supriyanto(2013), Bluetooth HC05 adalah Modul Bluetooth to serial yang menggunakan protocol standar Bluetooth V2.0 dan kebutuhan tegangan sebesar 3,3V2.

Menurut Agung Alpurqon(2014), Bluetooth HC05 adalah Modul Bluetooth SPP(Serial Port Protoco) yang mudah di gunakan,yang di rancang untuk komunikasi nirkabel dengan penganturan koneksi.

Dari dua penjelasan diatas kita bisa menyimpulakn bahwa Bluetooth HC-05 Adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz.Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master.

HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti lain.

Sumber :blog.roman-mueller.ch

Gambar 2.11 Bluetooth HC 05

2.3. Literature Review

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2011:86), "Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ricky Anwar dari UNIVERSITAS GUNADARMA yang berjudul "Pintu Air Otomatis Berbasis Mikrokontroler" tahun 2012, dimana sistem tersebut menggunakan rangkaian simulasi dari kerja sensor yang dapat menggerakkan sebuah motor stepper secara otomatis. Untuk jenis mikrokontroller yang digunakan adalah mikrokontroller AT89S51.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Hani'ah Mahmudah dari INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER yang berjudul "Sistem Kontrol Pintu Air Otomatis Berdasarkan Curah Hujan Menggunakan SMS Gateway" tahun 2011, dimana prinsip kerja dari sistem ini adalah HP pengirim (Tx) mendapat data dari database yang diolah dan diproses oleh perangkat lunak yaitu Visual Basic 6.0 dari PC server. Kemudian HP pengirim mengirim SMS ke HP penerima (Rx) kemudian pesan diteruskan ke Mikrokontroller. Mikrokontroller ini akan mengolah karakter pesan tersebut ke format PDU (Protocol Data Unit) dan bilangan hexadecimal sehingga dapat memberikan aksi yang berupa instruksi untuk menggerakkan driver motor yang telah terhubung dengan motor stepper yang ecara otomatis, motor stepper akan membuka dan menutup pintu air secara otomatis dengan cara bergeser ke atas dan ke bawah sesuai level curah hujan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Utomo dan Dwi Hartanto dari UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA yang berjudul "Prototipe Pintu Bendungan Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMega 16" tahun 2012, metode yang digunakan dalam membangun prototipe pintu bendungan otomatis berbasis ATmega 16 ini menggunakan metode rancang bangun yang terdiri atas beberapa tahap, yaitu: Identifikasi kebutuhan, Analisis Kebutuhan, Perancangan perangkat keras dan perangkat lunak, Pembuatan alat, Pengujian Alat dan Pengoperasian Alat. Perangkat keras terdiri dari Sistem minimum ATmega16 sebagai pengendali utama, Sensor ketinggian air sebagai pendeteksi ketinggian air, Sensor cahaya infrareddan photodiode sebagai pendeteksi ketinggian pintu bendungan, Motor DC sebagai penggerak pintu bendungan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Tegar Bhakti Prihantoro dan Rizky Charli Wijaya Husni dari AMIK GLOBAL INFORMATIKA MDP PALEMBANG yang berjudul "Alat Pendeteksi Tinggi Permukaan Air Secara Otomatis Pada Bak Penampungan Air Mengunakan Sensor optocopler Berbasis Mikrokontroler" tahun 2011, alat ini dapat mengisi bak air penampungan berdasarkan volume dan tinggi air berdasarkan keperluan dengan cara melakukan inputan nilai dari keypad, hasil akan ditampilkan di LCD (Liquid Crystal Display). Sensor octocopler berfungsi sebagai alat utama untuk mengetahui ketinggian air pada bak penampungan disertakan dengan rangkaian relay sebagai saklar otomatis untuk mesin pompa air.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Jazuli Nugroho dari STMIK RAHARJA INFORMATIKA yang berjudul "Sistem Pegontrolan Pintu Air Otomatis Dan Informasi Ketinggian Air Menggunakan SMS Gateway" tahun 2011, alat ini dapat membaca ketinggian air dengan jarak yang cukup jauh sehingga petugas pintu air tidak perlu mengecek ke bendungan tersebut. Sensor octocopler berfungsi sebagai alat utama untuk mengetahui ketinggian air pada bak penampungan disertakan dengan rangkaian relay sebagai penggerak pintu air yang diberi perintah oleh SMS Gateway. Alat ini menggunakan metode rancang bangun yang terdiri atas beberapa tahap, yaitu: Identifikasi kebutuhan, Analisis Kebutuhan, Perancangan perangkat keras dan perangkat lunak, Pembuatan alat, Pengujian Alat dan Pengoperasian Alat.

Dari beberapa sumber literature review diatas, dapat diketahui. Saya mengambil literature review dari nomer 3 karena judul itu dengan alat yang saya buat hampir sama karena menggunakan Motor Dc sebagai alat penggerak untuk pintu air tersebut. Saya melakukan pengembangan alat ini dengan menggunakan sensor water level sebagai pendeteksi air dan saya memakai outputnya di sebuah aplikasi Android.


BAB III

PEMBAHASAN

Tinjauan Organisasi

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Pintu Air Cisadane

Pintu Air Cisadane Tahun 1965 dibentuk Komando Proyek Banjir (Kopro Banjir) yang khusus menangani masalah banjir di Tangerang.Dan Pada tahun 1994 berubah menjadi Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Cidurian-Cisadane.

Program:

1. Pengelolaan sumber air dan pengendalian banjir.

2. Pengembangan dan konservasi sumber air.

Tahun 2005 dibentuk Induk Pelaksana Pengembangan Wilayah Sungai Cidurian-Cisadane. Dan pada Tahun 2007 induk Pelaksana Pengembangan Wilayah Sungai Cidurian-Cisadane menjadi bekerja sama dengan Wilayah Sungai Ciliwung Menjadi Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) dengan tugas pokok dan program pengelolaan Sumber Daya Air (SDA):

1. Konservasi,

2. Pendayagunaan Sumber Daya Air,

3. Pengendalian Daya Rusak Air.


Struktur Organisasi

Agar setiap Organisasi menjalankan usahanya dengan baik dan aktivitas operasional perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancer maka dibentuklah struktur organisasi yang jelas dan sistematis.Struktur organissai sangat diperlukan dalam aktivitas perusahaan. Hal tersebut dimaksudkan agar setiap karyawan mengetahui dengan pasti apa saja yang menjadi tugas wewenangnya masing-masing dan kepada siapa karyawan tersebut harus mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya Berikut ini secara garis besar akan diperlihatkan bagan organisasi secara umum dan bagan organisasi

Gambar 3.1 struktur organisasi

Visi Misi dan Tujuan

Visi Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane

Terwujudnya pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) wilayah sungai Ciliwung Cisadane yang layak bagi kesejahteraan rakyat dan berkelanjutan di wilayah jabodetabek.

Misi Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane

1. Melaksanakan Pengelolaan SDA Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane yang berkelanjutan.

2. Mendayagunakan Pengelolaan SDA Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane secara adil serta memenuhi persyaratan kualitas untuk berbagai kebutuhan masyarakat di wilayah Jabodetabek.

3. Mengendalikan daya rusak air di wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.

4. Mengurangi masalah banjir yang akan terjadi dengan upaya struktural.

5. Memperdayakan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA di Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.

6. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam hal rekomendasi teknis untuk perijinan di dalam Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.

Tujuan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane

Tujuannya adalah untuk mendukung terjadinya kesejahteraan sosial dan pertumbuhan Ekonomi Jabodetabek yang berkesinambungan.

SasaranBalai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane

1. Tercapainya peningkatan jaringan irigasi, rehabilitasi irigasi, pengoperasian dan pemeliharaan seluruh jaringan irigasi terbangun.

2. Menurunnya luas kawasan yang berpotensi terkena bencana banjir.

3. Meningkatnya jumlah wadah air berupa waduk dan rehabilitasi Situ sebagai penyedia air baku air minum dan irigasi.

Tugas Pokok dan Fungsi

Fungsi Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane adalah menyelenggarakan:

1. Penyusunan pola dan rencana pengelolaan SDA pada wilayah sungai

2. Ciliwung Cisadane.

3. Penyusunan rencana dan pelaksana pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai ciliwung cisadane.

4. Pengelolaan SDA pada wilayah sungai Ciliwung Cisadane.

5. Penyiapan rekomendasi yeknis dalam rangka pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan SDA pada wilayah sungai ciliwung cisadane.

6. Operasi dan pemeliharaan SDA pada wilayah sungai ciliwung cisadane.

7. Pengelolaan sistim hidrologi pada wilayah sungai ciliwung cisadane.

8. Penyelenggaraan data dan informasi SDA wilayah sungai ciliwung cisadane.

9. Fasilitas kegiatan koordinasi pengelolaan SDA wilayah sungai ciliwung cisadane.

10. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan SDA pada wilayah sungai ciliwung cisadane.

11. Pelaksanaan ketatausahaan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.


Strategi dan Kebijakan

1. SDA adalah Sistem yang sangat kompleks.

2. Wilayah SDA dapat berupa satu bagian dari wilayah administrasi pemerintahan atau lintas wilayah administrasi.

3. Keterkaitan tak terpisahkan antara rencana tata ruang dan rencana pengelolaan wilayah sungai.

4. Adanya batas teknis antara DAS dan CAT yang ada selalu berdempetan secara tepat.

5. Batasan teknis tidak selamanya sama dengan batasan administrasi.

6. Sistem SDA dapat dipandang debagai bagian infrastruktur ke airan.

7. Pengelolaan bisa dilihat dari segi fungsi, misalnya untuk irigasi, drainase sumber air dan sebagainya.

8. Pengelolaannya harus dilihat sebagai suatu sistem yang terinterag komprehensif, dan saling ketergantungan satu sama lainnya.


Daerah Irigasi Cisadane

Meliputi wilayah Kabupaten Tangerang dan sebagian kecil wilayah Kota Tangerang. Sumber air di Cisadane berasal dari Sungai Cisadane melalui bendung Pasar Baru yang berada di Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Luas Di Cisadane:

• tahun 1988  : 38,634 Ha

• tahun 2004  : 22.268 Ha

• tahun 2007 : 22.053 Ha

• terjadi alih fungsi lahan seluas 16. 581 Ha yang dipergunakan untuk pemukiman dan pengembangan industri serta Bandara Soekarno Hatta.


Tujuan Perancangan

Tujuan Perancangan Pintu Air Menggunakan Arduino dengan sensor waterLevel ini dibuat diharapkan akan tercipta beberapa dampak positif tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

1. Agar mempermudah pegawai pengontrol pintu air dalam membuka dan

menutup pintu air.

2. Memberikan keamanan kepada pegawai pengontrol pintu air dalam tugas

pengecekan ketinggian pintu air

3. Memanfaatkan Arduino sebagai otak dari prototipe pintu air


Diagram Blok

Agar mempermudah dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.2 di bawah ini:

Gambar 3.2 Diagram Blok

1. Sensor WaterLevel merupakan perangkat yang berguna untuk mendeteksi dan memberikan informasi ketinggian air.

2. Arduino uno merupakan interface yang digunakan untuk komunikasi antara Sensor waterlevel, Motor Driver, Motor DC dan juga Smartphone

3. Motor Driver merupakan sebagai penguat daya dan pengontrol motor DC

4. Motor DC merupakan perangkat untuk membuka dan menutup bendungan pintu air

5. Smartphone android merupakan interface sebagai output yang mengirim laporan ketinggian pintu air dan pergerakan pintu air dibuka atau di tutup

Cara Kerja Alat

Cara kerja alat Perancangan Pintu Air Menggunakan Arduino uno dengan sensor waterlevel ini menggunakan Arduino uno yg terhubung dengan Sensor WaterLevel, pertama Sensor waterlevel memberikan inputan ke arduino uno lalu arduino uno memberikan perintah ke motor driver yang sebelumnya sudah terhubung dengan Motor DC untuk mengotrol pintu air tersebut.


Pembuatan Alat

Pada perancangan di sini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).


Perancangan Perangkat Keras ( Hardware )

Dalam perancangan perangkat keras ini di butuhkan beberapa komponen elektronika device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah:

1. Smartphone android (jellybeen)

Merupakan interface untuk memantau ketinggian air melalui Smartphone android.

2. Arduino uno sebagai mikrokontroller Atmega 328

Merupakan modul arduino yang menggunakan mikrokontroller Atmega 328 yang dapat diprogram berulang kali, penggunaan modul mikrokontroller Atmega 328 sudah sangat cukup karena pin yang di kontrol yang digunakan sudah lebih dari kebutuhan sistem.

3. Transistor

Merupakan komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan dan modulasi sinyal.

4. Sensor WaterLevel

Merupakan media yang memiliki fungsi yang dapat memberikan inputan kepada arduino uno. Sehingga arduino uno dapat membaca ketinggian pintu air tersebut.

5. Personal Computer (PC)

Perangkat utama yang dibutuhkan untuk membuat program dan lain-

lain.

6. Motor Driver l298N

Rangkaian yang berfungsi untuk mengontrol hingga 4 Motor DC dengan kontrol independen kecepatan dan arah dari Arduino.

7. Motor DC

Sebagai motor penggerak pintu air yang telah di perintah oleh arduino uno.

8. Batterai 5V

Batterai Berfungsi Sebagai daya untuk motor driver l298m

1. Rangkaian Catudaya

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptors switching dengan output 12 volt yang dihubungkan pada Motor Driver. Catu Daya untuk Arduino yang sebesar 5VDC bisa didapatkan dari output Motor Driver yang juga memiliki output 5VDC.

Gambar 3.3 Rangkaian Catu daya

2. Rangkaian Motor DC

Agar motor DC dapat dikontrol dua arah diperlukan driver motor yaitu Driver Motor Shield yang menggunakan 2 buah IC l293d dan terdapat 4 channel yang berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC. Dalam rangkaian ini, driver membutuhkan tegangan input tambahan sebesar 12V DC. Hal ini dikarenakan motor yang digunakan memiliki spesifikasi 12V DC.

Gambar 3.4 Rangkaian Motor DC

3. Rangkaian Bluetooth

Dalam rangkaian ini tidak banyak pin yang digunakan, yang

dibutuhkan hanya menghubungkan pin RX pada Sensor Ke pin TX pada Arduino, begitu pula Pin TX pada Sensor dihubungkan pada pin RX pada Arduino. Terakhir pin 3.3V ke sumber tenaga dan pin GND yang dihubungkan ke ground.

Gambar 3.5 Bluetooth

4. Rangkaian Keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar sebagai berikut:

Gambar 3.6 Rangkaian Keseluruhan

Perancangan Perangkat Lunak ( Software )

1. Perancangan Software Arduino

Merupakan software yang disediakan dalam penulisan listing program yang disediakan oleh developer arduino.

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan.

Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino dapat dilihat seperti gambar 3.8. sebagai berikut:

Gambar 3.7 Memulai IDE Arduino

Dalam pemrograman mikrokontroller Atmega 328 yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.9. sebagai berikut:

Gambar 3.8 Tampilan layar program Arduino

Setelah form utama program Arduino ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan Port koneksi yang ada pada device manager.

Gambar 3.9 Membuka Device Manager

Langkah diatas merupakan langkah-langkah untuk membuaka layar device manager, dimana langkah-langkah diatas dimulai dari membuka tombol start yang ada pada sistem operasi windows, setelah itu akan muncul layar yang terdapat pada gambar 3.10 sebagai berikut:

Gambar 3.10 Memilih Arduino Uno pada Port COM

Gambar 3.11 Menentukan koneksi Port 4 pada Arduino

Seting koneksi Port pada Arduino 1.0 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan Port yang sebelumnya di setting juga melalui device manager.

Gambar 3.12 Memilih Jenis Board Mikrokontroller

Gambar diatas menunjukan pemilihan board arduino yang akan dipakai, ketika hendak menggunakan board arduino yang akan dipakai yang perlu diperhatikan adalah tipe board arduino, karena arduino memiliki banyak sekali jenis yang dapat digunakan dalam project mikrokontroller. Dalam pembuatan project ini penulis menggunakan board arduino dengan tipe arduino leonardo yang dimana arduino leonardo ini terdapat chip mikrokontroller yang di pakai dalam project ini.

Gambar 3.13 Menyimpan file program pada Arduino

Setelah IDE arduino terbuka yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana hasil dari program yang ditulis pada IDE arduino dapat disimpan dengan cara dan langkah-langkah seperti diatas dan menyimpan listing program dengan nama berekstensi .pde.

Gambar 3.14 Memilih Lokasi Penyimpanan Project

Jendela diatas menggambarkan dari proses penyimpanan sebuah project baik yang akan di buat maupun yang sudah di tulis yang nantinya akan disimpan dalam sebuah folder tergantung dimana drive yang diinginkan.

Flowchart

Berikut adalah flowchart sistem Penyampaian Informasi yang berjalan pada gambar 3.15

Gambar 3.15 Flowchart Sistem

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan bapak sumarto yang bertanggung jawab sebagai petugas pintu air cisadane, perlunya sistem yang dapat memudahkan perancangan pintu air dalam hal membuka dan menutup pada saat hujan. Dan perlu adanya sistem kontrol otomatis pada saat membuka dan menutup pintu air secara otomatis.

Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Proses pembukaan pintu air dan penutupan pintu air masih menggunakan tenaga manusia.

2. Memperlambat waktu pada saat membuka dan menutup pintu air.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

1. Membuat sistem yang dapat mengontrol bendungan pintu air membuka dan menutup secara otomatis.

2. Membuat sistem yang dapat menghemat waktu dan mengurangi beban yang selama ini dilakukan.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Pada User Requirement ini berisi tabel Elisitasi 1, 2, 3 dan final. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan / berdasarkan pada observasi dan wawancara. Berikut tabel Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M (Mandatory) :Dibutuhkan atau penting

D (Desirable) :Diinginkan atau tidak terlalu penting

I ( Imnessential) :Diluar sistem atau dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

1. H (High): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2. M (Middle): Mampu untuk dikerjakan.

3. L (Low): Mudah untuk dikerjakan.

Final Elisitasi

Tabel 3.4 Final Elisitasi

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang telah dibuat. yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil seperti yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.


Prosedur Sistem Usulan

1. Pengujian rangkaian Catu Daya

Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa 2 buah motor servo dan 1 buah kipas. pada keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Pengujian rangkaian catu daya

Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

1. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 1 untuk rangkaian motor servo berupa tegangan DC sebesar +5 volt . Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

2. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 2 untuk rangkaian kipas berupa tegangan DC sebesar +5 volt . Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

2. Pengujian Rangkaian Bluetooth HC-05

Bluetooth adalah jaringan tanpa kabel yang di khususkan untuk jangkauan yang tidak luas. Dalam pengujiaan ini bluetooth menghubungkan antara komponen hardware (Mikrokontroler) dengan komponen software(Apk android).

Gambar 4.2 Rangkaian Bluethooth HC-05

Dalam penggunaan bluetooth perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan bluetooth juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis bluetooth yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan bluethoot HC-05 yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc.

Gambar 4.3 Pengujian Bluethooth RTM

Analisa

Dari pengujian di atas ditemukan analisa terhadap listing program dari hardware maupun software. Maka dari itu akan dijelaskan sebagai berikut :


Analisa Program pada Mikrokontroller

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras (hardware) yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak (software) yang berupa listing program yang telah di masukan ke dalam sistem arduino.

Gambar 4.4 Listing Program

Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.0 di lakukan maka dapat dijelaskan seperti berikut:

penulisan listing program diawali dengan kode:

"const int"

Kode di atas merupakan fungsi libraries yang ada pada software Arduino yang didalamnya terdapat fungsi-fungsi yang untuk digunakan sebagai pemberi tanda nilai pada Sensor WaterLevel.

int sensorReading = analogRead(A0);

int range = map(sensorReading, sensorMin, sensorMax, 0, 3);

Kode di atas merupakan fungsi untuk mendeklarasikan atau penamaan terhadap variabel komponen yang digunakan, sedangkan barisan kode yang digunakan sebagai fungsi sensor dan motor dc dapat dilihat pada baris program berikut ini.

const int sensorMin = 0;

const int sensorMax = 600;

pinMode(8, OUTPUT);

pinMode(9, OUTPUT);

Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah eksekusi baik berupa input ataupun output dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akan dialamatkan sebagai media output dan input tergantung pada penggunaan dari device-device yang terhubung.

void setup() {

// initialize serial communication:

Serial.begin(9600);

pinMode(8, OUTPUT);

pinMode(9, OUTPUT);

}

Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika pada saat pertama kali system mendapat arus listrik, sedangkan program yang dapat berjalan berulang kali akan terlihat seperti baris program berikut ini.

void loop() {

// read the sensor:

int sensorReading = analogRead(A0);

// map the sensor range to a range of four options:

int range = map(sensorReading, sensorMin, sensorMax, 0, 3);

// do something different depending on the

// range value:

switch (range) {

case 0: // your hand is on the sensor

Serial.println("rendah");

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

break;

}

Barisan program arduino yang ada diatas akan dijalankan berulang kali selama arus listrik mengalir pada arduino.

listing program Keseluruhan

const int sensorMin = 0; // sensor minimum, discovered through experiment

const int sensorMax = 600; // sensor maximum, discovered through experiment

void setup() {

// initialize serial communication:

Serial.begin(9600);

pinMode(8, OUTPUT);

pinMode(9, OUTPUT);

}

void loop() {

// read the sensor:

int sensorReading = analogRead(A0);

// map the sensor range to a range of four options:

int range = map(sensorReading, sensorMin, sensorMax, 0, 3);

// do something different depending on the

// range value:

switch (range) {

case 0: // your hand is on the sensor

Serial.println("rendah");

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

break;

case 1: // your hand is close to the sensor

Serial.println("menengah");

digitalWrite(8, HIGH);

digitalWrite(9, LOW);

break;

case 2: // your hand is a few inches from the sensor

Serial.println("tinggi");

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, HIGH);

break;

case 3: // your hand is nowhere near the sensor

Serial.println("overload");

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

break;

}

delay(1); // delay in between reads for stability

}


Penjelasan struktur listing program

Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu:

1. Void setup() { }

yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program dijalankan untuk pertama kalinya.

2. void loop( ) { }

yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.

1. pinMode

digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai input atau output. Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode (pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

2. digitalWrite

digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volt s) atau LOW (diturunkan menjadi ground).


Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.5 Flowchart Sistem

Rancangan Program

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program, yang pertama kali harus dilakukan adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program.

Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan, adapun tahapan tersebut dapat di gambarkan dalam bentuk navigasi sebagai berikut.

1. Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat lsiting program ditulis seperti yang terlihat pada gambar 4.6 berikut.

Gambar 4.6 Tampilan listing program pada Ide Arduino

Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program -> mengecek keslahan terhadap listing program yang ditulis -> mengupload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.4 berikut.

1. Menulis listing program

2. Complite listing program

3. Upload listing program

4. Done upload program arduino

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk sisem arduino maupun Interface nya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.


Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

a. Arduino uno

b. Laptop

c. Smartphone android

d. Sensor WaterLevel

e. Motor Driver

f. Motor DC

g. Rangkaian Elektronika

h. Kabel Power Arduino sebagai bootloader untuk upload program

i. Battery 5V


Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

a. Aplikasi android

b. IDE Arduino 1.0.5

c. Micorosoft Visio 2007

d. Photoshop cs 3

e. Paint

f. Fritzing.2013.12.17


Pengujian Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Perancangan buka tutup pintu air otomatis menggunakan mikrokontroller arduino uno dengan sensor waterlevel untuk pengujian pada alat, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pengujian Blackbox Pada Perangkat Lunak

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.


Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga perancangan buka tutup pintu air otomatis dapat dirancang dan dibuat, sehingga melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, oleh karena itu sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel 4.2 sebagai berikut.

Tabel: 4.2 Pengolahan Jadwal proses pembuatan sistem

1. Mengumpulkan data

Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan.

2. Perancangan sistem

Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user.

3. Pengujian sistem

Pengetesan sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan pemasangan hardware dan Software.

4. Perbaikan sistem

Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user.

5. Training user

Percobaan alat yang sudah di buat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak.

6. Implementasi sistem

Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program.

7. Dokumentasi Sistem

Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

Penerapan

Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.


Estimasi Biaya

Berikut adalah rincian dalam pembuatan perancangan buka tutup pintu air adalah.

Tabel 4.3 Estimasi Biaya





BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari perancangan yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagi berikut :

  1. Hardware yang dibutuhkan untuk perancangan Pintu air adalah Arduino UNO sebagai otak dari keseluruhan sistem, Android sebagai interface untuk informasi ketinggian air, Bluetooth sebagai penghubung antara Android dengan Arduino, Motor Driver l298m bertugas sebagai penggerakkan motor DC, Adaptor 5V untuk daya Arduino dan Batterai untuk daya Motor Driver, dan Motor DC sebagai motor untuk menggerakan pintu air. Sedangkan, Software yang digunakan adalah MIT App Inventor 2 sebagai pembuatan aplikasi pada Android, Software Arduino untuk memasukkan koding pada mikrokontroler dan Fritzing sebagai Software yang membuat skematik alat.
  2. Cara arduino uno menjadi pengontrol pintu air otomatis yaitu dengan menggunakan bantuan sensor Waterlevel yang terhubung dengan arduino lalu arduino memberikan perintah ke motor driver untuk menggerkan pintu air dengan bantuan motor dc.
  3. Sebelumnya Sensor waterlevel itu mempunyai nilai 0-1024, jadi caranya ketika si sensor waterlevel itu mengenai air maka dia sudah tau berapa nilai ketinggian air yang dapat di baca oleh sensor tersebut.

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu :

  1. Bagi penelitian selanjutnya untuk sistem ini dapat dikembangkan melalui komunikasi via wireless.
  2. Bagi pengembangan selanjutnya untuk prototype ini bisa ditambahkan kamera untuk memantau kinerja si penggerak pintu air, sensor air serta air itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jufri, Hamid. 2011. SistemInfromasiManajemenPendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.

Anwar, Ricky. 2012. Pintu Air Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Skripsi. Universitas

Gunadarma.

Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Djunadi, Feri. 2011. Pengenalan Arduino. E-Book. Diakses di: www.tokobuku.com

(13 desember 2015)

Erdon. 2015. Defini sensor water level. diakses di: https://erdon.wordpress.com

(13 desember 2015)

Gunawan, Arif, Arisco Oktafeni dan Wahyuni Khabzli. 2013. Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013.

Guntoro, Helmi, Yoyo Somantri dan Erik Haritman. 2013. Rancang Bangun Magnetic Door Lock Menggunakan Keypad dan Solenoid Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Electrans Vol. 12, No. 1, Maret 2013.

Guritno, Suryo, Sudaryono Dan Untung Rahardja. 2011. "Theory And Application Of IT

Research MetodologiPenelitianTeknologiInformasi". Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Kristanti, Tanti dan Niluh Gede Radita A.K. 2012. Sistem Informasi Nilai SMPN 14 Bandung. Jurnal Sistem Informasi. Vol.7, No.1, Maret 2012.

Mahmudah, Ha'niah. 2011. Sistem Kontrol Pintu Air Otomatis Berdasarkan Curah Hujan Menggunakan SMS Gateway. Skripsi. Institut Tekonologi Sepuluh November.

Nugroho, Jazuli. 2011. Sistem Pegontrolan Pintu Air Otomatis Dan Informasi Ketinggian Air Menggunakan SMS Gateway. Skripsi. STMIK Raharja Informatika.

Prahasta ,Eddy.2014. Sistem Informasi Geografis.Bandung:BI Obses.

Pratama, I Putu Agus Eka.2014. Sistem Informasi dan Implementasinya.Bandung:BI Obses.

Prihantoro, Tegar Bhakti dan Rizky Charli Wijaya Husni. 2011. Alat Pendeteksi Tinggi

Permukaan Air Secara Otomatis Pada Bak Penampungan Air Mengunakan Sensor

optocopler Berbasis Mikrokontroler. Skripsi. Palembang: AMIK Global Informatika

MDP.

Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak (Software Reenguneering).

Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Saefullah, Asep, Dewi Immaniar dan Reza Amar Juliansyah. 2015. Sistem Kontrol Robot Pemindah Barang Menggunakan Aplikasi Android Berbasis Arduino Uno. CCIT Journal Vol. 8, No. 2, Januari 2015.

Saefullah, Asep, Sumardi Sadi, Yoga Bayana. 2013. Smart Wheeled Robotic (SWR) Yang Mampu Menghindari Rintangan Secara Otomatis. Tangerang: Pergurua Tinggi Raharja. CCIT, Vol.2 No.3.

Simarmata, Janner. 2011." Rekayasa Perangkat Lunak". Yogyakarta: ANDI.

Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2011. Pengantar Analisa Perancangan "Sistem". Medan:

STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2011.

Syahwil, Muhammad. 2013."Panduan Mudah Simulasi Dan Praktik Mikrokontroler

Arduino".Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Utomo, Budi dan Dwi Hartanto. 2012. Prototipe Pintu Bendungan Otomatis Berbasis

Mikrokontroler ATMega 16. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Winarno dan Arifianto, Deni. 2011. Bikin Robot Itu Gampang. Jakarta: PT Kawan Pustaka.

Wikipedia. 2015. Definisi Bendungan atau pintu air. Diakses di: https://id.wikipedia.org/wiki/Bendungan (13 Desember 2015)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.7. Daftar Nilai
A.8. Formulir Seminar Proposal
A.9. Sertifikat Toefl
A.10. Sertifikat Prospek
A.11. Sertifikat IT Internasional
A.12. Sertifikat IT Nasional
A.13. Curiculum Vitae
  

Lampiran B

B.1. Hasil Wawancara
B.2. Hasil Observasi
B.3. Elisitasi

2015/2016

Contributors

Dede Hariadi, Dede haryadi