SI1133465657

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN BERBASIS

ARDUINO DAN VISUAL BASIC.NET PADA KANTOR

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD)

PEMDA TIGARAKSA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1133465657
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN BERBASIS

ARDUINO DAN VISUAL BASIC.NET PADA KANTOR

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD)

PEMDA TIGARAKSA

Disusun Oleh :

NIM
: 1133465657
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto,S.Kom., M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN BERBASIS

ARDUINO DAN VISUAL BASIC.NET PADA KANTOR

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD)

PEMDA TIGARAKSA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133465657
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, 25 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Moch. Ibnu Safari, M.Kom)
   
(Asep Saefullah, S Pd.,M.Kom)
NID : 14009
   
NID : 06121

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN BERBASIS

ARDUINO DAN VISUAL BASIC.NET PADA KANTOR

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD)

PEMDA TIGARAKSA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133465657
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And innovative Technology

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang,28 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN BERBASIS

ARDUINO DAN VISUAL BASIC.NET PADA KANTOR

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD)

PEMDA TIGARAKSA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1133465657
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1133465657

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju ini, banyak sekali dibutuhkan peralatan yang efisien dan praktis, salah satunya dalam pengukuran suhu udara secara realtime. Untuk itu dibuat sistem monitoring suhu ruangan berbasis arduino dan visual basic.net. sistem ini memanfaatkan kemampuan mikrokontroller dalam proses akuisisi data suhu dari sensor yang digunakan yaitu sensor LM35, data suhu yang telah diukur sensor akan dibaca oleh mikrokontroller dan dikirimkan ke aplikasi visual basic.net melalui port arduino. Hasil pengujian sistem secara keseluruhan menunjukan bahwa data suhu dapat dikirimkan ke aplikasi visual basic.net serta ditampilkan di LCD karakter. Apabila suhu panas melebihi data yang telah di program, maka alarm akan aktif dan Android sebagai remote control AC pada ruangan melalui bluetooth.

Kata kunci : Arduino, Sensor suhu LM35, Visual Basic.Net, LCD (Liquid Crystal Display), Android

ABSTRACT

In the development of technology more advanced , a lot of needed equipment that is efficient and practical , one of them in air temperature measurements in realtime. For it made the room temperature monitoring system based arduino and visual basic.net . This system utilizes the capabilities of the microcontroller in the process of data acquisition from temperature censor LM35 censor that’s is used, the data measured temperature censor will be read by the microcontroller and transmitted to the application visual basic.net through arduino port. The test results showed that the overall system temperature data can be sent to applications visual basic.net and displayed on the LCD characters. If the heat exceeds the data already in the program , then the alarm will be activated and Android as a remote control air conditioning in the room via bluetooth .

Keywords : Arduino, Sensor suhu LM35, Visual Basic.Net, LCD (Liquid Crystal Display), Android

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah " Sistem Monitoring Suhu Ruangan Berbasis Arduino Dan Visual Basic.net Pada Kantor Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Pemda Tigaraksa ".

Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:


  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  5. Bapak Moch.Ibnu Safari, M.Kom selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Asep Saefullah, S.Pd., M.Kom selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.
  7. Ibu Hj.Anna Shoba, ST, M.SI sekalu Stakeholder dalam dilakukannya skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Ibu, Kakak, Kekasih saya dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  10. Rekan-rekan seperjuangan dan senior yang telah memberikan saya semangat, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam penyusunan Skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 28 Januari 2016
Ratu Tanti Tanbiroh
NIM. 1133465657

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara umum penggunaan sistem yang dapat memonitoring ruang ruang tersebut sangat penting. Gedung BLHD berlokasi dipusat pemerintahan Kota Tigaraksa, Kantor tersebut menempati di lantai 2. Keadaan suhu ruangan pada Kantor tersebut terasa sangat panas walaupun sudah menggunakan AC. Maka, permasalahan yang dihadapi dalam pengkondisian keadaan ruangan tersebut diperlukannya monitoring suhu dan kendali yang dilakukan secara realtime. Sedangkan data yang bersifat realtime, dapat memberikan informasi dan peringatan terhadap kondisi suhu pada ruangan.

Sehubungan dengan hal diatas, penulis berkeinginan untuk membuat alat pengukur suhu ruangan dengan mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan sebuah chip atau IC (Integrated Circuit) yang dapat diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik. Mikrokontroler tidak sama dengan mikroprosesor, mikroprosesor adalah sebuah chip CPU yang digunakan oleh sistem komputer, sedangkan mikrokontroler adalah merupakan sebuah chip sistem komputer itu sendiri.

Untuk membuat alat pengukur suhu dengan sistem monitoring ini kita membutuhkan perangkat diantaranya adalah arduino, sensor suhu LM35, LCD, bluetooth, aplikasi visual basic, dan android. Arduino yaitu kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open-source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Sedangkan sensor suhu LM35 yaitu komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Untuk tampilan suhu menggunakan Liquid Crystal Display (LCD) dan aplikasi visual basic.net. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung (Object Oriented Programming = OOP). Dan Android sebagai controlling, Android adalah sistem operasi untuk telepon selular yang berbasis linux, android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri yang digunakan oleh bermacam tempat bergerak.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin merancang suatu alat sederhana yang berjudul “SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN BERBASIS ARDUINO DAN VISUAL BASIC.NET PADA KANTOR BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PEMDA TIGARAKSA ”

Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan laporan ini antara lain :

  1. Apakah kondisi ruangan dapat dikontrol dengan baik?

  2. Bagaimana membuat sistem monitoring yang dapat mengukur nilai suhu secara realtime pada ruangan tersebut?

  3. Bagaimana merancang sebuah sistem mikrokontroller yang dapat dikontrol melalui aplikasi visual basic?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Mengukur suhu pada ruangan dengan menggunakan sensor suhu LM35.

  2. Menggunakan mikrokontroler Arduino Uno.

  3. Menggunakan aplikasi visual basic sebagai interface pada kantor BLHD

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Tujuan Individual

  1. Untuk memenuhi syarat kelulusan skripsi.

  2. Untuk meningkatkan kreatifitas dalam membuat suatu program/alat.

2. Tujuan Fungsional

Untuk menciptakan alat pengukur suhu ruangan menggunakan sensor suhu LM35 yang menampilkan hasil suhu secara realtime pada LCD (Liquid Crystal Display) dan aplikasi visual basic serta dapat dikontrol dengan aplikasi android.

</div>

3. Tujuan Individual

Untuk menciptakan alat pengukur suhu ruangan menggunakan sensor suhu LM35 yang menampilkan hasil suhu secara realtime pada LCD (Liquid Crystal Display) dan aplikasi visual basic serta dapat dikontrol dengan aplikasi android.

</div>

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan Individu

Menambahkan kreatifitas untuk peneliti dan menambah pengalaman

</div>

2. Tujuan Fungsional

Menampilkan nilai ukur suhu sebagai media informasi yang creative and innovative

</div>

3. Tujuan Individual

Agar staff kantor BLHD Pemda Kabupaten Tangerang tertarik dan mempermudah untuk mendapatkan nilai ukur suhu dengan menggunakan aplikasi visual basic.

</div>

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Pencarian data dan survey tempat dilakukan langsung di PT. YKK AP Indonesia terhadap kegiatan yang diteliti yaitu dengan melihat saluran air bawah tanah.

  1. Wawancara : Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada Stakeholder yaitu Ibu HJ.Anna Shoba ST, M.SI selaku Kasubid Evaluasi Dampak Lingkungan ingin membuat sebuah alat pengukur suhu ruangan berbasis android yang bertujuan untuk mengetehui nilai ukur suhu secara realtime dan modern.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang di desain dengan mengikuti cara kerja sistem. Dan pada perancangan alat menggunakan Diagram Blok, metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: sensor suhu LM35, Bluetooth, mikrokontroller Arduino, Buzzer, LCD (Liquid Crystal Display).

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini yang saya pakai adalah metode pengujian black box, karena berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak

Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Studi Pustaka

Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.

Metode Observasi

Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan september-oktober 2015 pada kantor BLHD Pemda Tigaraksa, yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang saya ambil adalah profil, dan struktur BLHD Pemda Tigaraksa.


Sistematika Penulisan

Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secaragaris besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Secara garis besar penulisan ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ketiga ini berisikan tinjauan organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, komponen yang digunakan, berikut pembahasannya.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari system yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari system dan analisa terhadap komunikasi antara Arduino, LCD (Liquid Crystal Display), bluetooth, buzzer, android dan aplikasi visual basic.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Sistem


Menurut Pratama (2014:07) “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.”

Menurut Eddy (2014:78) “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut keterkaitannya didalam mencapai tujuan.”


Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok Objek yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Definisi Perancangan Sistem

MenurutDarmawan (2013:227)[1], , “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[2], , “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.


3. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228),[1] Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).



Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012 : 261)[3], “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Dan sistem kontrol bisa diartikan jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang di inginkan terhadap perubahan waktu .

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup(Closed-loop Control System).

2. Jenis-jenis Sistem Kontrol

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

  1. Sistem Kontrol loop terbuka
    Menurut Erinofiardi (2012:261)[3], sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”



  2. Gambar%202.1%20Loop%20Terbuka_zps7vozdj45.jpg

    Sumber: Erinofiardi (2012:261) [3]






    Gambar 2.1 Sistem Terbuka

    Pada Gambar diagram blok 2.1. diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

  3. Sistem Kontrol loop tertutup
    Menurut Erinofiardi (2012:261)[3], sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”.
  4. Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.





    Gambar%202.2%20loop%20tertutup_zpsa2rbi9un.jpg

    Sumber: Erinofiardi (2012:261) [3]

    Gambar 2.2 Sistem Tertutup





Gambar 2.2. diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.


Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototype

Menurut Simarmata(2010 : 62)[4],” “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Darmawan (2013:229)[1],“Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.”.

Dari kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.


2. Jenis-jenis Prototype

Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: (Simarmata, 2010:64)[4]

a)Rapid Throwaway Prototyping

Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

b) Prototype Evolusioner

Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum.Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang.Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).


3. Kelebihan dan kelemahan Prototype

Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:




Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Table%202.1%20kelebihan%20dan%20kekurangan%20prototype_zpsaewhq828.jpg

Sumber : Simarmata (2010:68) [5]






Konsep Mobile Aplication

1. Definisi mobile Aplication

Menurut Edy Irwansyah (2014:61) Mobile applicatons adalah aplikasi perangkat lunak yang dibuat khusus untuk dijalankan didalam tablet dan juga smartphone .

Umumnya untuk pembuatan Mobile applicatons para devepor moble app memerlukan IDE atau Integrated development environment dan juga SDK(software development kit), untuk pembuatan atau pengembangan dari mobile Apps.

Pada dasarnya mobile applicatonsbekerja menggunakan tenaga baterai dan juga mendapat dukungan dari prosesor, mobile applicatons sebelum di lempar ke pasaran akan di uji terlebih dahulu menggunakan emulator.


Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program.

Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116),[6] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.


2. Cara Membuat FlowChart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8):


  1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
  2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas
  4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
  5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar
  6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
  7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.



3. Jenis-Jenis FlowChart


Menurut Sulindawati (2010:8), Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
  2. Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

  3. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
  4. Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem.Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.

  5. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
  6. Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

    Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

  7. Flowchart Program (Program Flowchart)
  8. Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem.Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan.Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer.Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  9. Flowchart Proses (Process Flowchart)
  10. Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

Konsep Dasar Pengujian

1. Definisi pengujian

Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Menurut Simarmata (2010:323),[4] “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah proses terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

2. Definisi Black box

Menurut Arie (2014),“Black Box adalah cara pengujian yang di lakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang di inginkan.”

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2), ”Blackbox testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) istested without lookingattheinternalcodestructure,”

(Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian BlackBox digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba BlackBox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba BlackBox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
  2. Kesalahan interface
  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  4. Kesalahan performa
  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi


Uji coba BlackBox diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya.Karena uji coba BlackBox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?


Sehingga dalam uji coba BlackBox harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.
  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.
  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
  5. Melakukan pengujian.
  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.


3. Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

a. Equivalence Partioning

Equivalence Partioning merupakan metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

b. Boundary Value Analysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba.BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas.BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

c. Cause - Effect Graphing Techniques

Cause - Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

  1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
  2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph
  3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan
  4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji


d. ComparisonTesting

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik BlackBox Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.


e. Sample and Robustness Testing


  1. Sample Testing
  2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji.Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

  3. Robustness Testing
  4. Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f. Behavior Testing dan Performance Testing


  1. Behavior Testing
  2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

  3. Performance Testing
  4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program.Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain.Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

g. Requirement Testing

Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

  1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program
  2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

h. EnduranceTesting

EnduranceTesting melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

4. Kelebihan dan kelemahan Black Box

Dalam uji coba BlackBox terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:





Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan BlackBox

Table%202.2%20kelebihan%20dan%20kekurangan%20Blackbox_zpsijpy4evd.jpg

Sumber siddiq (2012:14)


Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66) [7] , “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Guritno (2011:302)[8], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah suatu rancangan pada sebuah sistem yang diinginkan pengguna dan pihak yang terkait untuk dilakukan pengembangan.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302)[8] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

a. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  1. (M) pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. (D) pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. (I) pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

  1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?
  2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?
  3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

3. Final Elisitasi

Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

4. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

a. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries)

Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan.Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan.Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

b. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

c. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai

Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.


5. Langkah-langkah elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75),[7] berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :


  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
  2. Pembuatan grafik Causes-Effect graphMenentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.
  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.
  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
  6. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
  7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

6. Masalah Dalam elisitasi


Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68), tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni :


. a. Masalah ruang lingkup

Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

b. Masalah pemahaman

Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikitdan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap suatu masalah.

c. Masalah perubahan

Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu.Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.


Teori Khusus

Mikrokontroler

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17) “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.”

Menurut Syahwil (2013:53), “Mikrokontroler adalah sebuah system computer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output.Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system Komputer.

Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya.Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

2. Karakteristik Mikrokontroler

karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen komponen yaitu:

a. CPU (Central Procesing Unit)

b. RAM (Read Only Memory)

c. I/O (Input/Output)

Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.


3. klasifikasi Mikrokontroler

mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

b. RAM berkapasitas 68 byte

c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)

e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)


Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

a. RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

b. ROM (Read Only Memory)

ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

c. Register

Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

d. Special Function Register dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

e. Input dan Output Pin

Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

f. Interrupt

Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.


====Arduino====

Menurut Syahwil (2013:60), “Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel”.

Arduino memiliki 14 pin input/ output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jackpower, kepalaI CSP, dantombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan computer menggunakan kabel USB.





Gambar%202.3%20mikrokontroler%20arduino_zpstol6jezo.jpg


Gambar 2.3 Mikrokontroler Arduino Uno

Sumber :http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno









Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply.Powernya menyala secara otomatis.Powersupply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board.Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt. Arduino sendiri memiliki IDE untuk compiler. Proses kerja Arduino ialah melakukan pemrograman pada IDE, compile, dan upload binary/hex file ke kontroler. Berbeda dengan Processing yang kode hasil compile langsung dijalankan di komputer, kode hasil compile Arduino harus diupload ke kontroler sehingga dapat dijalankan. Fungsi tombol pada IDE Arduino:

Verify : Cek error dan lakukan kompilasi kode.

Upload  : Upload kode ke board/kontroler. Asumsi bahwa board dan serial port telah disetting dengan benar.

New : Membuat aplikasi baru.

Open : Buka proyek yang telah ada atau dari contoh-contoh/examples.

Save : Simpan proyek anda. Serial Monitor: Membuka serial port monitor untuk melihat feedback/umpan balik dari board


Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :

  1. pin .
  2. Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pinini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.

  3. 5v
  4. Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.

  5. 3,3V
  6. Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya adalah 50mA Pin Ground berfungsi sebagai jalur ground pada arduino

  7. memori
  8. ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.

  9. input output
  10. Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt.Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20- 50 KOhms.

Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :

  1. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial.
  2. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.
  3. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output
  4. PWM dengan fungsi analogWrite().
  5. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino.
  6. LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.


====Operating system android====

A. Sejarah Android

Menurut Wicak Hidayat (2011:192), “android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile, dan sistem operasi ini bersifat Open source dan dikembangankan berdasarkan kernel Linux .”

Menurut Agus Wahadyo (2013:2), “android adalah sistem operasi yang di sematkan pada gadget, baik di handphone, tablet, juga sekarang sudah merambah ke kamera digital dan jam tangan. ”

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:

  1. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
  2. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.
  3. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
  4. SQLite: untuk penyimpanan data.
  5. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
  6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)
  7. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras)


B. Perkembangan Android

Menurut Nazruddin Safaat H (2012:11),didalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:

Android Versi 4.1 (Jelly Bean) : Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.

Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui.Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula.Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.


C.Android SDK

Menurut Nazruddin Safaat H (2012:15), “SDK (Software Development Kit) merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”

SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tool yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:

D. ADB Shell

Adb sendiri merupakan bagian dari android developmentbridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.


E. Android Simulator


Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google.





Gambar%202.4%20simulator%20android_zpsn0bztx0u.jpg


Sumber : Nazruddin Safaat H (2012:21)

Gambar 2.4. Tampilan android simulator




F. DDMS


DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.


====Bluetooth HC05====

1. Definisi Bluetooth HC05

Menurut Anggit Supriyanto(2013) “Bluetooth HC05 adalah Modul Bluetooth to serial yang menggunakan protocol standar Bluetooth V2.0 dan kebutuhan tegangan sebesar 3,3V2

Menurut Agung Alpurqon(2014) “Bluetooth HC05 adalah Modul Bluetooth SPP(Serial Port Protoco) yang mudah di gunakan,yang di rancang untuk komunikasi nirkabel dengan penganturan koneksi

Dari dua penjelasan diatas kita bisa menyimpulakn bahwa Bluetooth HC-05 Adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz.Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master.

HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode.AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti lain.





Gambar%202.5%20Bluetooth%20HC05_zpss6s8p88r.jpg


Gambar 2.5.Bluetooth HC 05

Sumber :blog.romanmueller.ch






Konsep Dasar Sensor Temperature LM-35

1. Definisi Sensor Temperature LM-35

Sensor suhu LM35 merupakan komponen elektronika yang berfungsiuntuk mengubah besaran fisis yang berupa suhu menjadi besaran elektris 16tegangan. Sensor suhu LM35 memiliki parameter bahwa setiap kenaikan 1ºCtegangan keluarannya naik sebesar 10mV dengan batas maksimal keluaransensor adalah 1,5 V pada suhu 150°C. Misalnya pada perancanganmenggunakan sensor suhu LM35 kita tentukan keluaran adc mencapai fullscale pada saat suhu 100°C, sehingga saat suhu 100°C tegangan keluarantransduser (10mV/°C x 100°C) = 1V.[6]

Sensor suhu LM35 telah dikalibrasi secara internal dalam Celcius dengansensitivitas 10mV/0C dan sensor ini dapat beroperasi pada suhu -550C hingga + 1500C dan pada tegangan 4 V hingga 30V .Sensor ini hanya membutuhkan60 micro Ampere untuk beroperasi sehingga memiliki peningkatan panas yang sangat rendah yaitu kurang dari 0.10C pada keadaan udara tidak bergerak. Berikut adalah bentuk dari sensor.





Gambar%202.6%20LM35_zpslbqtbael.jpg


Gambar 2.6. LM35

(Sumber : library.binus.ac.id)





2. Karakteristik dari sensor suhu LM35 :

  1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antarategangan dan suhu10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
  2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25ºC
  3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai+150ºC.
  4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
  5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA
  6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurangdari0,1 ºC pada udara normal.
  7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban1 mA.
  8. Memiliki ketidak linieran hanya sekitar ± ¼ ºC.


Konsep Dasar LCD

1. Definisi LCD

LCD(Liquid Cristal Display) adalah satu layar bagian dari modul peraga yang menampilkan karakter yang diinginkan. Layar LCD menggunakan dua buah lembaran bahan yang dapat mempolarisasikan dan kristal cair diantara kedua lembaran tersebut. Arus listrik yang melewati cairan menyebabkan kristal merata sehingga cahaya tidak dapat melalui setiap kristal. karenanya, seperti pengaturan cahaya, menentukan apakah cahaya dapat melewati atau tidak.Sehinggadapat mengubah bentuk kristal cairnya membentuk tampilan angka atau huruf pada layar.

Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu sistem dengan menggunakan mikrokontroler. LCD dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor,menampilkan teks,atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroller. Pada alat ini ukuran tipe LCD yang digunakan adalah LCD 2x16, seperti gambar dibawah ini:






Gambar%202.7%20LCD_zpshmpq9ozc.jpg


Gambar 2.7 LCD2x16

(Sumber : etekno.blogspot.com )





2. Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW :


Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set pada dua jalur control yang lain RS dan RW. Ketika dua jalur yang lain telah siap, set EN dengan logica “1” dan tunggu untuk sejumlah waktu tertentu (sesuai dengan data sheet dari LCD tersebut) dan berikutnya set EN ke logika low “0” lagi.

Jalur RS adalah jalur Register Select. Ketika RS berlogika low “0”, data akan dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti clearscreen, posisi kursor, dll). Ketika RS berlogika high “1”, data yang dikirim adalah data text yang akan ditampilkan pada display LCD. Sebagai contoh, untuk menampilkan huruf “T” pada layar LCD maka RS harus diset logika high “1”.

Jalur RW adalah jalur control Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD.Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low”0”.

Pada akhirnya,bus data terdiri dari 4 atau 8 jalur (bergantung pada mode operasi yang dipilih oleh user). Pada kasus bus data 8 bit, jalur di acukan sebagai DB0s/ dDB7.


Konsep Dasar Resistor

1. Definisi Resistor atau tahanan

Menurut Winarno (2011:39),[9] , “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”.

Menurut Sandy Hermawan (2014:262), “Resistor adalah satu elemen elektronika yang di gunakan sebagai hambatan listrik”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium)






Gambar%202.8%20resistor_zpskahqwqxe.jpg


(Sumber: Winarno(2011:39)

Gambar 2.8. Resistor




Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.

Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.Ukuran dan letak kaki bergantungpada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.




Gambar%202.9%20skema%20warna%20resistor_zpslqzuzy1v.jpg


Gambar 2.9. SkemaWarna Resistor

(Sumber: http://chamchumcham.blogspot.com/)




2. Satuan

Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah:

1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm.

1 kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm.


3. Resistor Tetap

Resistor tetap yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan).Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.





Gambar%202.10%20Resistor%20tetap_zpspzzippgz.jpg


Gambar 2.10.Resistor Tetap

(Sumber :Rangkaian elektronika)






Resistor dibagi menjadi 6 yaitu:


  1. Resistor Kawat
  2. Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroniaka masih menggunakan Tabung Hampa (Vacuum Tube).Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar.Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.

  3. Resisitor Batang Karbon (Arang)
  4. Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.

  5. Resistor Keramik atau Porselin
  6. Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin.Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt, 1/3 Watt, ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

  7. Resisitor Film Karbon
  8. Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.

  9. Resisitor Film Metal
  10. Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadaan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.

  11. Resisitor Tipe Film Tebal
  12. Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi.Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.


4. Resistor Tidak Tetap

Resistor tidak tetap yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada (bass/trabel) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.





Gambar%202.11%20resistor%20tidak%20tetap_zpsmzvvo6ii.jpg


Gambar 2.11.Resistor Tidak Tetap

(Sumber :Rangkaianelektronika)






Menurut bahwa resistor tidak tetap dibagi menjadi 5 yaitu:


  1. Potensiometer
  2. Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan.Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).

  3. Potensiameter Preset
  4. Potensiameter Preset bentuknya sangat kecil dan pengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan.

  5. NTC dan PTC
  6. NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari PositiveTemperature Coefficient.Sifat dari komponen NTC adalah resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila temperature sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.

  7. LDR ( Light Dependent Resisitor)
  8. LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaitu resisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya.

  9. VDR (Volttage Dependent Resistor)
  10. VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistor yang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.

    Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator

    1. Definisi Kapasitor

    Menurut Abdul Kadir (2012:3), bahwa “Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik.

    Menurut Winarno (2011:39),[9] , “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”.

    Kapasitor sendiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”)Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.

    Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.





    Gambar%202.12%20Lambang%20kondensator_zpswyebwk1s.jpg

    Gambar 2.12. Lambang Kondensator

    (Sumber: Winarno(2011:39)







    Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.





    Gambar%202.13%20Lambang%20kapasitor_zpswxajkbva.jpg

    Gambar 2.13. Lambang Kapasitor

    Sumber: Winarno (2011:39)





    Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).


    2. Kapasitansi

    Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:

    a. Pikofarad (pF) = 1X10-12

    b. Nanofarad (nF) = 1X10-9 F

    c. Microfarad (µF) = 1X10-6

    Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:

    a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)

    b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)

    c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)






    Tabel 2.3. Nilai Kapasitansi

    Table%202.3%20nilai%20kapasitansi_zpsptolvm2r.jpg

    (Sumber :Rangkaian elektronika)





    Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian.Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor.Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-).Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat.

    Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor.

    Besarnya kapasitas dari sebuah Kapasitornya dapat ditentukan dengan rumus:

    c = 0,0885 x Ɛ x D/d µF

    d = jarak antara kedua metal foil dalam cm

    Ɛ = konstanta dielektrikum

    D = luas bahan metal foil dalam cm2


    Dari rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan.

    Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai konstanta Dielektrikum udara (Ɛ udara = 1).





    Tabel 2.4. Tabel Daftar Konstanta Bahan Dielektrikum

    Table%202.4%20Konstanta%20dielektrik_zpslrrcubzh.jpg

    (Sumber :Rangkaian elektronika)

    Konsep Dasar Transistor

    1. Definisi Transistor

    Menurut Abdul Kadir (2012:3), Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air.

    Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.






    Gambar%202.14%20Transistor_zpsiiofx52w.jpg

    Gambar 2.14. Transistor

    (Sumber: Abdul Kadir 2012:3)





    Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

    Transistor disusun menggunakan sambungan dioda.Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.

    a. BJT (Bipolar Juction Transistor)

    BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:

    1. NPN (Negative Positive Negative)

    Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisansemikonduktor tipe-n.Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.





    Gambar%202.15%20simbol%20transistor%20NPN_zpsfzwzujdv.jpg

    Gambar 2.15. Transistor NPN

    (Sumber: Abdul Kadir 2012:3)





    2. PNP (Positive Negative Positive)

    Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.





    Gambar%202.16%20Simbol%20transistor%20PNP_zpsbrwm2nd5.jpg

    Gambar 2.16. Transistor PNP

    (Sumber: Abdul Kadir 2012:3)





    Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

    2. Cara Kerja Semikonduktor

    Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.

    Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.


    Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4.Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik).Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.


    Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.

    Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).

    Dapat dilihat bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor

    Bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.

    Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis.Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.

    Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor.Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya.Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom.Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah.Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalahinkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida.Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan.Semikonduktor dengan doping dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.

    Konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone.Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter.Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.

    3. Cara kerja transistor

    Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

    Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.

    FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.


    Literature Review

    Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86) [8] , “Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

    1. Penelitian Dida Permadani dari Universitas Negeri Malang yang berjudul “Sistem Monitoring Suhu Inkubator dan Berat Badan Pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Dalam Inkubator Berbasis Personal Computer (PC)” Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun alat pengukur suhu dan massa beserta distribusinya, serta mengkarakterisasi alat hasil rancang bangun sistem monitoring suhu dan massa.
    2. Penelitian Arya Lazuardi dari Universitas Indonesia yang berjudul “Perancangan dan Sistem Pengendalian Switch Breaker pada Jaringan Listrik dengan Menggunakan Remote Control via SMS” tahun 2008. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem jaringan listrik dengan sms sebagai media kontrol untuk mengendalikan switch breaker.
    3. Penelitian Afniza dari Universitas Sumatera Utara yang berjudul “Pembuatan Alat Ukur Kadar Alkohol Menggunakan Sensor TGS822 Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535” tahun 2012. Untuk menguji kadar alkohol secara cepat dan tepat serta ditampilkan lewat LCD (Liquid Crystal Display).
    4. Penelitian yang dilakukan oleh M, Shafanizam, Y, Z Arief Z Adzis, yang ditulis diinternasional journal of Egineering and innovatie Technology (IJEIT) Volume 1, yang diterbitkan pada 14 april 2012. dengan judul ‘‘Development of Electrical Apliance Controlling System using Bluetooth Technology” Penelitian tersebut menggunakan Bluetooth sebagai sarana komunikasinya dan computer sebagai pengontrolnya.

    Dari 4 Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai tentang Sistem Monitoring, controlling Suhu Ruangan. Di samping itu juga ada pembahasaan mengenai perancangan beberapa alat Monitoring Suhu Ruangan yaitu Perancangan LM35, LCD Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno, untuk display menggunakan LCD 16x2. Maka dari itu penulis mengambil satu sample atau contoh untuk dijadikan acuan dari ke 4 (empat) literature review diatas yaitu dengan judul Sistem Monitoring Suhu Inkubator dan Berat Badan Pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Dalam Inkubator Berbasis Personal Computer (PC). Pada penelitian tersebut peneliti belum menggunakan atau memanfaatkan operating system Personal Computer (PC) sebagai interface .

    BAB III

    ANALISA SISTEM BERJALAN

    Gambaran Umum BLHD Pemda Tigaraksa

    Sejarah Singkat BLHD Pemda Tigaraksa

    Dalam riwayat diceritakan, bahwa saat Kesultanan Banten terdesak oleh Agresi Militer Belanda pada pertengahan abad ke-16, diutuslah tiga maulana yang berpangkat Tumenggung untuk mem¬buat perkampungan pertahanan di wilayah yang berbatasan dengan Batavia. Para bupati yang pernah memimpinan Kabupaten Tangerang di era pemerintahan Belanda pada periode tahun 1682-1809 adalah Kyai Aria Soetadilaga I-VII.

    Seiring dengan status daerah Tangerang ditingkatkan menjadi Daerah Kabupaten, maka daerah Kabupaten Jakarta menjadi Daerah Khusus Ibu Kota. Pada akhir 1943, jumlah kabupaten di Jawa Barat mengalami perubahan, dari 18 menjadi 19 kabupaten. Hal ini disebabkan, pemerintah Jepang telah mengubah status Tangerang dari kewedanaan menjadi kabupaten. Perubahan status ini didasarkan pada dua hal; pertama,kota Jakarta ditetapkan sebagai Tokubetsusi (kota praja), dan kedua, pemerintah Kabupaten Jakarta dinilai tidak efektif membawahi Tangerang yang wilayahnya luas. Semasa Bupati Kabupaten Tangerang dijabat, H. Tadjus Sobirin (1983-1988 dan 1988- 1993) bersama DPRD Kabupaten Tangerang pada masa itu, menetapkan hari jadi Kabupaten Tangerang tanggal 27 Desember 1943 (Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 1984 tanggal 25 Oktober 1984).

    Tugas dan Tanggung Jawab

    BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

    Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi

    Bagian Pertama

    Kedudukan

    Pasal 106

    1. Badan Lingkungan Hidup Daerah merupakan unsur merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah di bidang Lingkungan Hidup.
    2. Badan Lingkungan Hidup Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.


    Bagian Kedua

    Tugas Pokok

    Pasal 107


    Badan Lingkungan Hidup Daerah mempunyai tugas Pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Lingkungan Hidup.

    Bagian Ketiga

    susunan organisasi

    Pasal 108

    Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah terdiri dari :



    1. Kepala Badan
    2. Sekretariat :
      1. Sub. Bagian Perencanaan dan Keuangan .
      2. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian;
      3. Bidang Bina Hukum dan Informasi Lingkungan;
    3. Bidang Perencanaan Pelayanan Masyarakat.
      1. Sub Bidang Bina Hukum Lingkungan;
      2. Sub Bidang Informasi Lingkungan.


    4. Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan;
      1. Sub Bidang Penilaian Dampak Lingkungan;
      2. Sub Bidang Evaluasi Dampak Lingkungan
    5. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Limbah
      1. Sub Bidang Pengawasan dan Limbah Cair;
      2. Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Limbah padat, gas, kebisingan, getaran dan kebauan.
    6. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan
      1. Sub Bidang Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati;
      2. Sub Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air dan Air Bersih.
        1. Unit Pelaksana Teknis.
        2. Kelompok Jabatan Fungsional.
          1. Bagan Struktur Organisasi sebagaimana tercantum dalam lampiran XXIX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.


        Struktur Organisasi BLHD Pemda Tigaraksa

        Gambar%203.1%20Struktur%20organisasi_zpsae4oshme.jpg

        Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor (Badan Lingkungan Hidup Daerah) BLHD Pemda Tigaraksa

        (Sumber: BLHD Pemda Tigaraksa )





        Tujuan Perancangan

        Tujuan Perancangan Sistem Monitoring Suhu Ruangan Berbasis Arduino dan Visual asic.net ini dibuat diharapkan akan tercipta beberapa dampak positif tersebut dapat dilihat sebagai berikut :


        1. Agar mempermudah PNS Pemda Tigaraksa untuk mendpatkan nilai suhu ruangan secara realtime.
          1. Mendapatkan suatu informasi sistem pengontrolan suhu ruangan dengan cepat.

          Konsep Perancangan Dan Pembahasan

          Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang akan digunakan meliputi Bluetooth, sensor suhu LM 35, lampu led, arduino, serta rangkaian sistem kontrol robot menggunakan bluetooth dan smartphone android. Perancangan perangkat keras menggunakan Modul Arduino sebagai media untuk menanamkan program dan perancangan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan program Ide Arduino.

          Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok gambar 3.2. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem yang berjudul “Sistem Monitoring Suhu Ruangan Berbasis Arduino dan Visual Basic.Net Pada Kantor Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Pemda Tigaraksa”.

          Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:


          A. Alat dan bahan yang digunakan meliputi:

          1. Personal Computer (PC).
          2. LCD Karakter.
          3. BUZZER;
          4. Android.
          5. Solder timah.
          6. Solder karet.
          7. Software Arduino untuk menulis program arduino.
          8. Software vb.net sebagai media interface.
          9. Software Fritzing ( Untuk Menggambar Skematik).
          10. Modul Arduino Uno
          11. MySql database.
          12. Relay.
          13. Bluetooth Controller.
          14. IC Regulator.
          15. Kapasitor.
          16. Resistor.
          17. Transistor.
          18. Dioda.


          Diagram Blok

          PAgar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.3 di bawah ini :




          Gambar%203.2%20Diagram%20Blok%20sistem_zpsjsxr9jsx.jpg

          Gambar 3.2. Diagram Blok Rangkaian Sistem




          Gambar%203.3%20Diagram%20Blok_zps6gqtaofw.jpg

          Gambar 3.3. Diagram Blok





          Pada gambar 3.2 dan 3.3 merupakan alur dari diagram blok, yang dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang di rancang adalah Bluetooth, dan sensor LM35 menjadi media untuk memberikan inputan pada mikrokontroller, dan media untuk menghubungkan dengan mikrokontroller menggunakan jalur data usb serial maka akan di proses oleh mikrokontroller dan data hasil proses tersebut lalu dikirimkan ke motor dc, motor dc akan dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan, sedangkan untuk komunikasi dengan perangkat handphone yaitu melalui media Bluetooth.


          Diagram Blok

          Dalam pembuatan bentuk dari skematik diperlukan aplikasi fritzing, penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian elektronika yang sudah mendukung library-library arduino. Dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.




          Gambar%203.4%20membuka%20aplikasi%20fritzing_zpskwjdtwfg.jpg

          Gambar 3.4. Membuka Aplikasi fritzing




          Setelah melakukan langkah diatas adalah, akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut.




          Gambar%203.5%20Halaman%20utama%20fritzing_zpszxjvocty.jpg

          Gambar 3.5. halaman utama fritzing




          Sebelum memulai menggambar skematik ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.



          Gambar%203.6%20menyimpan%20gambar%20pada%20fritzing_zpsqnm0csic.jpg

          Gambar 3.6. menyimpan project pada fritzing





          Setelah melakukan langkah diatas maka akan masuk ke tampilan breadboard dimana tampilan tersebut digunakan untuk mengimpor komponen yang ada toolbox di jendela Part nya. Adapun tampilannya akan terlihat seperti gambar berikut.




          Gambar%203.7%20memasukkan%20komponen%20pada%20breadboard_zps8indg0g3.jpg

          Gambar 3.7. memasukan komponen pada layar breadboard




          Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dibawah ini.




          Perancangan Modul-Modul yang digunakan

          Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan meliputi bluetooth, buzzer, LCD display, relay, mikrokontroller arduino uno, sensor LM35, serta perangkat lunak yang digunakan yaitu program Arduino Uno dan Visual Basic.Net.

          Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.2. Alat yang akan dirancang akan membentuk suatu sistem “Sistem Monitoring Suhu Ruangan Berbasis Arduino dan Visual Basic.Net Pada Kantor Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Pemda Tigaraksa”.

          Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut

          1. Rangkaian Bluetooth HC-05

          Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan ataupun antara device.




          Gambar%203.8%20rangkaian%20bluetooth_zpsifxfakja.jpg

          Gambar 3.8. Rangkaian Bluetooth HC-05




          Dalam penggunaan bluetooth perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan bluetooth juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis bluetooth yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan bluethoot HC-05 yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc. Fungsi bluetooth dalam sistem ini yaitu sebagai media penghubung antara handphone dan mikrokontroller, dimana bluetooth tersebut dihubungkan dengan sistem mikrokontroller pada jalur RX dan TX yang berfungsi sebagai jalur pengirim dan jalur penerima, sehingga handphone dan mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan baik.

          2. Rangkaian Lampu Led

          Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.




          Gambar%203.9%20rangkaian%20lampu%20LED_zpsjrk5qipi.jpg

          Gambar 3.9. Rangkaian Lampu LED




          Lampu led digunakan sebagai lampu sebagai indikatornya dari sistem. Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah ketiaka pada saat mendapatkan input-an maka lampu tersebut akan menyala. Rangkaian diatas tidak membutuhkan power eksternal karena daya yang dibutuhkan sangat kecil, dan cukup langsung dihubungkan dengan arduino.

          3. Rangkaian sistem Buzzer

          Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya penggunaan buzzer adalah untuk memberikan informasi ketika suhu panas melebihi batas wajar pada ruang kantor tersebut.




          Gambar%203.10%20rangkaian%20buzzer_zps6gplc5eq.jpg

          Gambar 3.10. Rangkaian Buzzer




          Pada dasarnya buzzer memiliki dua pin yaitu satu pin untuk tegangan positif dan satunya lagi ground, ketika pin positifnya langsung dihubungkan dengan arduino maka buzzer tersebut akan menghasilkan suara yang kecil dan sehingga tidak dapat diatur tinggi rendahnya suara yang dihasilkan. Untuk menghindari hal tersebut maka penggunaan resistor dengan nilai 56 Kilo ohm adalah alternative sehingga buzzer dapat diberikan tegangan positif sesuai dengan keinginan.makin besar nilai resistor yang dipasang maka semakin baik pula sinyal data yang dihasilkan. Pada rangkaian diatas kabel merah pada buzzer langsung dihubungkan dengan power eksternal sebesar +5 vdc, sedangkan kabel hitam pada buzzer diberikan tahanan resistor sebesar 56 Kilo ohm, sebelum kabel tersebut melewati resistor dihubungkan terlebih dahulu ke pin mikrokontroller sehingga akan menjadi pin kontrol untuk buzzer dan setelah melewati tahanan resistor jalur tersebut akan berubah menjadi pin negatif (ground).

          4. Rangkaian LCD Display 16x2

          LCD karakter adalah suatu modul yang berfungsi sebagai display yang dapat menampilkan karakter alpha numeric yang memiliki 16 kolom dan 2 baris karakter. LCD ini memiliki warna dasar biru dan karakter berwarna putih dengan menggunakan backlight.




          Gambar%203.11%20LCD%20Rangkaian%20display_zpszqho0vlm.jpg

          Gambar 3.11. Rangkaian lcd karakter 16x2 display




          Penggunaan rangkaian diatas dimaksudkan sebagai media indikator yang dapat menampilkan pesan yang berupa nilai ukur suhu pada ruangan, adapun untuk membuat ranngkaian diatas dapat bekerja diperlukan tegangan kerja sebesar +5 vdc. Tegangan yang digunakan tidak diambil dari sistem mikrokontroller melainkan tegangan eksternal yang bersumber dari adaptor switching. Rangkaian lcd karakter 16x2 membutuhkan variable resistor untuk mengatur kontras dari sebuah tampilan hurufnya. Rangkaian lcd diatas memiliki 6 jalur data yang berwarna biru dapat dihubungkan dengan pin mikrokontroller, 3 jalur ground yang dimana akan terhubung dengan variable resistor dan mikrokontroller, sedangkan jalur merah merupakan jalur positif sebesar +5 vdc yang diambil dari tegangan eksternal.

          5. Rangkaian Relay

          Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.




          Gambar%203.12%20Rangkaian%20relay_zpsbfg4hhmn.jpg

          Gambar 3.12. Rangkaian relay




          Perancangan rangkaian relay dimaksudkan untuk mengontrol arus yang mengalir untuk sensor LM35 sehingga dapat dikontrol langsung dari interface visual basic.NET. rangkaian relay membutuhkan tegangan kerja sebesar +12 vdc yang bersumber langsung dari adaptor switching, sedangkan tegangan yang akan dikontrol adalah sebesar +5 vdc dan tegangan tersebut yang digunakan sebagai tegangan kerja untuk sensor suhu. Dan lampu indikator relay menunjukan saat dimana rangkaian relay diaktifkan maupun dinonaktifkan.

          Fungsi dioda 1N4007 adalah sebagai penyearah untuk tegangan kerja relay dan transistor 2N2222 sebagai pembangkit sinyal aktif untuk relay, sedangkan resistor yang dihubungkan dari transistor ke pin digital 10 mikrokontroller berfungsi sebagai penyetabil sinyal kontrol transistor.

          6.Rangkaian Sistem Keseluruhan

          Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.13 sebagai berikut:




          Gambar%203.13%20Rangkaian%20keseluruhan_zps8haecgbd.jpg

          Gambar 3.13. Rangkaian Sistem Keseluruhan




          Keterangan dari jalur-jalur diatas:

          1. Jalur merah sebagai arus positif (+)
          2. Jalur hitam sebagai arus negatif (-)
          3. Jalur biru sebagai jalur data.
          4. Jalur hijau sebagai jalur komunikasi dengan bluetooth.

          Cara Kerja Alat

          Pada sistem ini dapat dijelaskan cara kerja alat yaitu dikontrol menggunakan smartphone melalui media bluetooth. Sedangkan mikrokontroller digunakan sebagai otak atau tempat pemrosesan data yang di input dari perangkat-perangkat yang diprogram sebagai media inputan, setelah data yang masuk tersebut diolah maka akan dikirim kembali ke perangkat-perangkat yang diprogram sebagai media output sehingga dapat bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan. Media output yaitu berupa LCD (Liquid Cristal Display), aplikasi visual basic.net, dan buzzer. Sedangkan media yang digunakan sebagai media input yaitu berupa smartphone.

          Pembuatan Alat

          Perangkat Keras (Hardware)

          1. Personal Computer (PC).
          2. Merupakan alat yang sangat berperan penting karena penulisan listing program dan merancang interface menggunakan komputer.

          3. Solder timah.
          4. Merupakan sebuah alat yang dapat mencairkan timah yang nantinya untuk menghubungkan koneksi antar satu komponen dengan komponen lainnya.

          5. Solder karet.
          6. Merupakan sebuah alat yang digunakan antara bahan seperti kayu sehingga tidak menggunakan alat perekat lain dalam membangun prototype.


          7. Arduino Uno
          8. MUno Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328. Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya


          9. IC Regulator.
          10. Merupakan alat yang dapat merubah tegangan masuk menjadi tegangan keluar yang stabil.


          11. Kapasitor.
          12. Merupakan komponen elektronika yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik dan merupakan komponen yang penting dalam membangun suatu rangkaian elektronika.


          13. Resistor.
          14. Merupakan komponen elektronika dengan dua kutub yang didesain untuk megatur tegangan listrik dan arus listrik, resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronika dan sirkuit elektronika.


          15. Lampu LED
          16. Merupakan komponen elektronika yang digunakan sebagai lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukan status dari perangkat elektronika tersebut.


          17. Dioda.
          18. Merupakan komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor yang digunakan sebagai penyearah arus tegangan.


          19. Transistor.
          20. Merupakan komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan dan modulasi sinyal.


          21. Heatshink (Aluminium Pendingin)
          22. Merupakan alat pendingin IC yang dapat membantu menyetabilkan suhu pada IC Regulator.


          23. Bluetooth
          24. Mmerupakan media yang dapat digunakan sebagai jalur komunikasi antara device dan device lainnya.


          25. Switch On/Off;
          26. Merupakan alat yang biasa di gunakan untuk memutus dan menyambung arus listrik.


          27. Timah solder
          28. Merupakan alat yang dapat di cairkan ketika dipanaskan.


          29. Pin header
          30. Merupakan socket yang dapat disambungkan dengan kabel konektor.

          31. Printed Circuit Board (PCB)
          32. Merupakan alat yang digunakan untuk merakit komponen-komponen elektronika sehingga menjadi sebuah rangkaian yang diinginkan.

          33. Motor DC
          34. Merupakan jenis motor yang berputar searah dengan jarum jam.


          35. Bluetooth HC-05
          36. Merupakan perangkat yang digunakan sebagai media komunikasi antara device ke device lainnya.


          Perangkat Lunak (Software)

          1. Perancangan Software Arduino

          Merupakan software yang disediakan dalam penulisan listing program yang disediakan oleh developer arduino. Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino dapat dilihat seperti gambar 3.15. sebagai berikut:



          Gambar%203.14%20memulai%20IDE%20arduino_zpszflc4uit.jpg

          Gambar 3.14. Memulai IDE Arduino




          Dalam pemrograman mikrokontroller arduino yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.15. sebagai berikut:




          Gambar%203.15%20Layar%20program%20arduino_zpsgspbwwom.jpg

          Gambar 3.15. Tampilan layar program Arduino




          Setelah form utama program Arduino ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.



          Gambar%203.16%20membuka%20Driver%20manager_zpsfu5z4tdm.jpg

          Gambar 3.16. Membuka Device Manager



          Langkah diatas merupakan langkah-langkah untuk membuka layar device manager, dimana langkah-langkah diatas dimulai dari membuka tombol start yang ada pada sistem operasi windows, setelah itu akan muncul layar yang terdapat pada gambar 3.17. sebagai berikut:



          Gambar%203.17%20memulai%20arduino%20uno%20dengan%20port_zpsqrjszwix.jpg

          Gambar 3.17. Memilih Arduino Uno pada Port COM

          Gambar%203.18%20menentukan%20koneksi%20port_zpsqpiy4tsw.jpg

          Gambar 3.18. Menentukan koneksi port pada Arduino


          Setting koneksi port pada Arduino dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di setting juga melalui device manager.





          Gambar%203.19%20memilih%20jenis%20board%20mikrokontroler_zpsrqosak6f.jpg

          Gambar 3.19. Memilih Jenis Board Mikrokontroller



          Gambar diatas menunjukan pemilihan board arduino yang akan dipakai, ketika hendak menggunakan board arduino yang akan dipakai yang perlu diperhatikan adalah tipe board arduino, karena arduino memiliki banyak sekali jenis yang dapat digunakan dalam project mikrokontroller. Dalam pembuatan project ini penulis menggunakan board arduino dengan tipe arduino uno yang dimana arduino ini terdapat chip mikrokontroller yang di pakai dalam project ini.



          Gambar%203.20%20menyimpan%20file%20program%20pada%20arduino_zpsfliqzipz.jpg

          Gambar 3.20. Menyimpan file program pada Arduino



          Setelah IDE arduino terbuka yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana hasil dari program yang ditulis pada IDE arduino dapat disimpan dengan cara dan langkah-langkah seperti diatas dan menyimpan listing program dengan nama berekstensi .pde.



          Gambar%203.21%20memilih%20lokasi%20penyimpanan%20project_zpsqkvmottn.jpg

          Gambar 3.21. Memilih Lokasi Penyimpanan Project



          Jendela diatas menggambarkan dari proses penyimpanan sebuah project baik yang akan di buat maupun yang sudah di tulis yang nantinya akan disimpan dalam sebuah folder tergantung dimana drive yang diinginkan. Setelah melakukan penyimpanan file program, berikut gambar program keseluruhan, dapat di lihat pada gambar 3.22 sebagai berikut:.



          Gambar%203.22%20Tampilan%20program%20keseluruhan%201_zpslxhcr0oy.jpg

          Gambar%203.22%20tampilan%20program%20keseluruhan%202_zpsp4whdqwl.jpg

          Gambar%203.22%20tampilan%20program%20keseluruhan%203_zps3crhqyka.jpg

          Gambar%203.22%20tampilan%20program%20keseluruhan%204_zpsp0v480od.jpg

          Gambar%203.22%20Tampilan%20program%20keseluruhan%205_zpskmvgl4zs.jpg

          Gambar 3.22. Tampilan program keseluruhan



          2. Pearancangan Program Interface Visual Basic.NET


          Software Visual Basic.NET Merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah dimengerti oleh manusia dan digunakan sebagai software untuk merancang sebuah interface dalam sistem ini. Dan untuk memulai membuat aplikasi dengan visual basic.Net dapat dilihat pada gambar 3.23 sebagai berikut.



          Gambar%203.23%20membuka%20aplikasi%20visual%20basic%20net_zpseywlrbc6.jpg

          Gambar 3.23. Membuka Aplikasi Visual Basic.Net pada start menu



          Pada saat membuka Aplikasi visual basic.Net pilihlah Microsoft Visual Basic 2010 Express, untuk membuat aplikasi yang akan digunakan dapat menggunakan Visual Basic.Net, disini penulis menggunakan visual basic versi 2010. Tampilan awal visual basic.Net dapat dilihat seperti gambar 3.24 berikut ini.




          Gambar%203.24%20Tampilan%20awal%20visual%20basic%20net%202010_zpswgxtz7wv.jpg

          Gambar 3.24. Tampilan awal visual basic.Net 2010


          Gambar%203.25%20membuat%20project%20baru%20pada%20VB%20net_zpstanojavt.jpg

          Gambar 3.25. Membuat project baru dengan VB.Net


          Gambar%203.26%20Tampilan%20awal%20windows%20form%20pada%20VB%20net_zpsekhuedhx.jpg

          Gambar 3.26. Tampilan awal windows form pada VB.Net


          A. Perancangan Form Kontrol


          Pada gambar diatas adalah tampilan awal form pada visual basic.net yang nantinya akan digunakan sebagai form kontrol, dan pada form diatas rancanglah form tersebut sehingga akan terlihat seperti gambar 3.28. berikut ini.



          Gambar%203.27%20Rancangan%20form%20kontrol%20visual%20basic_zps2ykqz9ho.jpg

          Gambar 3.27. Rancangan form kontrol visual basic.Net



          Pada perancangan form kontrol diatas adalah untuk menampilkan hasil temperature suhu dan menginput data berisi proses berjalannya waktu yang telah login sebagai admin.

          B. Perancangan Form Login

          Form login sangat dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi yang berbasis desktop. Fungsi dari pada form login yaitu untuk membatasi jumlah akses bagi user dan admin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti gambar 3.29. berikut ini.




          Gambar%203.28%20Form%20login%20untuk%20user_zpsvcmfil8f.jpg

          Gambar 3.28. Form login untuk User




          Pada form login diatas menggunakan 2 buah label, 2 buah textbox, dan 2 buah CommandButton. Pada rancangan form login diatas pada kotak isian “USER NAME” berisi nama yaitu “RATU/ TB”, sedangkan pada kotak isian “PASSWORD” digunakan oleh user untuk memasukan passwordnya.


          Flowchart Sistem

          Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur dan langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, seingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar alir diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:



          Gambar%203.29%20Flowchart%20sistem_zpsrwkvgvtf.jpg

          Gambar 3.29. Flowchart Sistem



          Dimulai dengan scann bluetooth melalui aplikasi visualbasic.net, setelah bluetooth terkoneksi akan dapat nilai ukur suhu. Jika suhu panas melebihi 35 derajat celcius maka alarm akan bunyi. Dan android sebagai controlling AC berfungsi untuk on/ off secara manual. Begitu pula dengan laptop, sebagai monitoring suhu dan menginput data login menggunakan aplikasi visualbasic.net.


          Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

          1. Permasalahan Yang Dihadapi

          Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan Ibu Hj.Anna Shoba, ST, M.SI selaku Kasubid Evaluasi Dampak Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Pemda Tigaraksa, perlunya sistem monitoring dan controlling ruang kantor. Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut

          1. Belum adanya sistem pengukur suhu ruangan berbasis arduino dan visual basic.net pada Kantor BLHD (Badan Lingkungan Hidup Daerah)

          2. Alternatif Pemecahan Masalah

          Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

          1. Membuat sistem monitoring pengukur suhu ruangan menggunakan arduino dan visual basic.net.
          2. Memberikan peringatan jika suhu ruangan panas, melebihi batas wajar.
          3. Sistem ini dapat dikontrol secara manual menggunakan smartphone via bluetooth.

          User Requirement

          Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:




          Table 3.1 Elisitasi tahap 1

          Table%203.1%20elisitasi%20tahap%201%20a_zpsbpfxb71s.jpg

          Table%203.1%20elisitasi%20tahap%201%20b_zpsesl1gxes.jpg




          Table 3.2 Elisitasi tahap II

          Table%203.2%20elisitasi%20tahap%202%20a_zpsk1fnptsj.jpg

          Table%203.2%20elisitasi%20tahap%202%20b_zpscdlmgui0.jpg



          Keterangan :

          M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting

          D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting

          I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi



          Table 3.3 Elisitasi tahap III

          Table%203.3%20elisitasi%20tahap%203%20a_zpshgwvqrlp.jpg

          Table%203.3%20elisitasi%20tahap%203%20b_zps7t8cvpv0.jpg



          Keterangan :

          T : Technical L : Low

          O : Operating M : Middle

          E : Economic H : High



          Table 3.4 Final Elisitasi

          Table%203.4%20final%20elisitasi%20a_zpsn393qnfh.jpg

          Table%203.4%20final%20elisitasi%20b_zpslyciq7ib.jpg

          BAB IV

          PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

          Rancangan Sistem Usulan

          Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

          Prosedur Sistem Usulan

          1. Pengujian rangkaian catu daya

          Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa lcd display 16x2, rangkaian pengendali motor dc dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:




          Gambar%204.1%20rangkaian%20catu%20daya_zps2npgvpcw.jpg

          Gambar 4.1. Pengujian rangkaian catu daya



          Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

          1. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 1 untuk rangkaian lcd display 16x2 berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC
          2. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 2 untuk rangkaian pengendali motor dc 1 berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.
          3. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 2 untuk rangkaian pengendali motor dc 2 berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.
          4. 4. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 2 untuk rangkaian pengendali motor dc 3 berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

          Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik. :


          2. Pengujian Temperatur Suhu

          Dalam pengujian ini menggunakan sensor suhu LM35, di tampilkan pada LCD karakter dan aplikasi visual basic.net.




          Gambar%204.2%20Tampilan%20pada%20LCD%20karakter_zps1vi2e8ek.jpg

          Gambar 4.2 Tampilan pada LCD Karakter



          Gambar%204.3%20tampilan%20pada%20visual%20basic_zps4zpa9ttb.jpg

          Gambar 4.3 Tampilan pada aplikasi visual basic.net



          Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian di atas adalah sebagai berikut:




          Gambar%204.4%20listing%20program%20temperature%201_zpsclpjesp3.jpg

          Gambar 4.4. Listing program Temperature Suhu




          Pengujian Bluetooth HC-05

          Bluetooth adalah jaringan tanpa kabel yang di khususkan untuk jangkauan yang tidak luas. Dalam pengujiaan ini bluetooth menghubungkan antara komponen hardware (Mikrokontroler) dengan komponen software(Apk android).


          Gambar%204.5%20Rangkaian%20bluetooth_zpsoqxoyuan.jpg

          Gambar 4.5. Rangkaian Bluethooth HC-05


          Dalam penggunaan bluetooth perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan bluetooth juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis bluetooth yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan bluetooth HC-05 yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc.

          Pengujian Buzzer

          Dalam pengujian ini, buzzer berfungsi sebagai media pengingat. Buzzer akan aktif jika suhu melebihi 32 derajat celcius, dan akan mati jika suhu di bawah 32 derajat celcius.


          Gambar%204.6%20Rangkaian%20fisik%20buzzer_zpsceixvxmc.jpg

          Gambar 4.6. Bentuk fisik rangkaian buzzer



          Pengujian Lampu Indikator

          Lampu led adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengeluarkan cahaya yang biasanya digunakan sebagai indikator dari sebuah rangkaian elektronika, pada pengujian lampu led disini menggunakan sebuah program yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe lampu blink , uji coba dilakukan dapat dilihat pada gambar 4.9 sebagai berikut:



          Gambar%204.7%20pengujian%20ragkaian%20lampu%20led_zps8qkvbpdj.jpg

          Gambar 4.7. Pengujian rangkaian lampu led



          Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian di atas adalah sebagai berikut:



          Gambar%204.8%20Listing%20program%20pengujian%20LED_zpsxwcbcn5d.jpg

          Gambar 4.8. Listing program pengujian lampu led




          Pengujian Lampu Indikator

          Tujuan aplikasi ini bertujuan sebagai remote control pada AC melalui koneksi Bluetooth, dan berfungsi untuk menstabilkan suhu pada ruangan jika suhu melebihi batas wajar.




          Gambar%204.9%20remote%20kontrol%20android_zpslzs5ljjr.jpg

          Gambar 4.9. remote control Android



          Flowchart Sistem Yang Diusulkan

          Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.



          Gambar%204.10%20flowchart%20sistem%20yang%20diusulkan_zpsixujh71c.jpg

          Gambar 4.10. Flowchart Sistem Yang Diusulkan



          Rancangan Program

          Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program, yang pertama kali harus dilakukan adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan, adapun tahapan tersebut dapat di gambarkan dalam bentuk navigasi sebagai berikut.


          Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller

          Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

          Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat lsiting program ditulis seperti yang terlihat pada gambar 4.11 berikut.




          Gambar%204.11%20Tampilan%20listing%20program%20pada%20ide%20arduino_zpshdvgv0me.jpg

          Gambar 4.11. Tampilan listing program pada Ide Arduino


          Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program >> mengecek keslahan terhadap listing program yang ditulis >> mengupload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.12 berikut.




          Gambar%204.12%20proses%20uplod%20program%20pada%20mikrokontroler_zpskj2cxd9k.jpg

          Gambar 4.12. Proses upload program kedalam mikrokontroller



          Perancangan Program visual basic.net

          1. Perancangan Form Utama

          Perancangan form utama ini dimaksudkan untuk tampilan awal program visual basic.Net ketika pertama membuat program pada visual basic.net dapat terlihat seperti gambar berikut.



          Gambar%204.13%20membuat%20project%20untuk%20form%20utama_zpsvh136sml.jpg

          Gambar 4.13. Membuat Project untuk Form Utama


          Setelah mengatur propertinya maka tampilan form utama ketika dijalankan akan seperti terlihat pada gambar berikut.



          Gambar%204.14%20tampilan%20form%20utama%20saat%20dijalankan_zpsqu3mkkkm.jpg

          Gambar 4.14. Tampilan Form Utama saat di jalankan



          2. Perancangan Form Login

          Sebelum masuk ke menu utama, maka form yang pertama kali akan tampil adalah form login seperti tampak pada gambar di bawah ini.



          Gambar%204.15%20membuat%20project%20untuk%20form%20login_zps7sjm57f1.jpg

          Gambar 4.15. Membuat Project untuk Form Login



          Gambar%204.16%20tampilan%20form%20login%20saat%20dijalankan_zpszno9sxyl.jpg

          Gambar 4.16. Tampilan Form Login ketika dijalankan



          Gambar%204.17%20tampilan%20aplikasi%20visual%20basic_zpsr1knipgd.jpg

          Gambar 4.17. Tampilan Aplikasi Visual Basic


          Konfigurasi Sistem Usulan

          Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk sisem arduino maupun Interface nya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

          Spesifikasi Hardware

          Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

          1. Arduino uno (+)
          2. Laptop : HP Intel Celeron 14 inch, 2048MB DDR3 SDRAM, 500 GB Hard Drive
          3. Printer HP Deskjet 1560
          4. Lcd 16x2 Karakter
          5. Modul Bluetooth
          6. Sensor Suhu LM35
          7. Portable AC
          8. Rangkaian Elektronika
          9. Adaptor switching


          Spesifikasi Software

          Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

          1. Visual Basic.Net
          2. Mozilla Firefox
          3. Microsoft Office 2007
          4. Notepad++
          5. IDE Arduino 1.0.5
          6. Paint
          7. Fritzing.2013.12.17


          Implementasi

          Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang sehingga sampai tercapainya dalam penerapan dan penggunaan sistem tersebut dapat menampilkan nilai ukur suhu secara realtime pada LCD (Liquid Crystal Display) dan aplikasi visual basic.net. Serta dapat mengontrol suhu pada ruangan tersebut menggunakan remote control AC pada aplikasi android.


          Schedule

          Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem monitoring suhu dapat dirancang dan dibuat, penulispun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu untuk mengetahui nilai ukur suhu secara realtime, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut, karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai ditampilkan dalam tabel berikut.



          Tabel: 4.1. Pengolahan Jadwal proses pembuatan sistem

          Table%204.1%20pengolahan%20jadwal%20pembuatan%20sistem_zpslt2cjlzd.jpg



          Estimasi Biaya

          Berikut adalah rincian dalam pembuatan sistem monitoring suhu ruangan adalah:


          Tabel: 4.2. Estimasi biaya yang dikeluarkan

          Table%204.2%20estimasi%20biaya_zpsgquo3hxn.jpg


          BAB V

          PENUTUP

          Kesimpulan

          Adapun beberapa kesimpulan yang melatar belakangi penelitian sistem monitoring suhu ruangan berbasis android pada kantor BLHD Pemda Tigaraksa adalah:

          1. Dengan adanya sistem monitoring suhu ruangan yaitu visual basic.net sebagai interface serta dapat mengontrol keadaan suhu menggunakan aplikasi android. Maka ruangan tersebut akan terkontrol dengan baik.
          2. Dengan memanfaatkan LCD dan aplikasi visual basic,net sebagai interface nilai ukur suhu dapat ditampilkan secara realtime dan akan mudah terpantau pada ruangan tersebut.
          3. Dengan adanya buzzer maka akan mudah mendapatkan informasi suhu jika keadaan suhu pada ruangan melebihi batas wajar (>35 derajat celcius). Suhu pada ruangan tersebut akan di stabilkan oleh AC secara manual menggunakan remote control pada aplikasi android.


          Saran

          Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu :

          1. Prototipe alat ini diharapkan tersedianya sistem monitoring jarak jauh dengan menggunakan website.
          2. Prototipe alat ini diharapkan membaca nilai ukur suhu menggunakan voice sebagai media output.
          3. 3. Prototipe ini diharapkan tersedianya controlling menggunakan social media.


          DAFTAR PUSTAKA

          1. 1,0 1,1 1,2 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
          2. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
          3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2–Juli 2012
          4. 4,0 4,1 4,2 Simarmata, Janner. 2010. “REKASA PERANGKAT LUNAK”. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET
          5. Simarmata, Janner. 2010. “Rekasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET
          6. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop”. Bandung. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 6, No.2.
          7. 7,0 7,1 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset
          8. 8,0 8,1 8,2 Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja. theory and application of IT Research. April 2010Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja.2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
          9. 9,0 9,1 Winarno dan Arifianto, Deni. 2011. “ Bikin Robot Itu Gampang”. Jakarta : PT Kawan Pustaka.

          DAFTAR LAMPIRAN

          2014/2015

Contributors

Ratu Tanti Tanbiroh