SI1122469850

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING

DATA ASET DAN INVENTARIS IT BERBASIS WEB

PADA PT IMS LOGISTICS


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469850
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING

DATA ASET DAN INVENTARIS IT BERBASIS WEB

PADA PT IMS LOGISTICS

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469850
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING

DATA ASET DAN INVENTARIS IT BERBASIS WEB

PADA PT IMS LOGISTICS

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469850
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Al Husain, M.Kom)
   
(Mahfud, M.Kom)
NID : 05062
   
NID : ....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING

DATA ASET DAN INVENTARIS IT BERBASIS WEB

PADA PT IMS LOGISTICS

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469850
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... Maret 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING

DATA ASET DAN INVENTARIS IT BERBASIS WEB

PADA PT IMS LOGISTICS

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469850
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 12 Januari 2015
Reza Pahlava
NIM. 1122469850

 

ABSTRAKSI

Di era globalisasi ini, setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu informasi yang dibutuhkan ialah informasi aset dan inventaris yang dimiliki oleh suatu perusahaan. PT IMS Logistics memiliki banyak cabang dimana setiap cabang tersebut memiliki banyak divisi. Tiap cabang, divisi dan pekerja tentu saja membutuhkan aset teknologi informasi (IT) untuk mendukung kinerjanya. Jumlah aset yang besar dan tersebar di berbagai cabang membutuhkan manajemen yang baik. Untuk mengatasi hal ini PT. IMS Logistics membutuhkan suatu sistem yang dapat mengelola aset IT baik yang berada di setiap cabang maupun yang dibawa oleh pekerja sebagai inventaris kerja, memungkinkan sentralisasi pencatatan aset IT sehingga pengawasan aset menjadi lebih mudah dan membantu pelaporan aset IT. Hasil akhir yang diharapkan, aplikasi ini dapat menangani manajemen aset IT pada perusahaan, menjadikan proses manajemen aset IT, baik yang sedang terpakai maupun yang sedang tidak terpakai menjadi lebih terstruktur.

Kata kunci : Aset IT, Inventaris IT, Manajemen Aset IT

ABSTRACT

In this era of globalization, every company needs information quickly and accurately. One of the required information is information assets and inventory owned by a company. PT IMS Logistics has many branches where each branch has many divisions. Each branch, division and workers certainly need asset information technology (IT) to support its performance. A large amount of assets and scattered in various branches requires good management. To overcome this PT. IMS Logistics needed a system that could manage IT assets either in each branch and carried by workers as working inventory, enabling centralized IT asset registries that asset monitoring becomes easier and help IT asset reporting. Final results were expected, this application can handle in enterprise IT asset management, IT asset management making process, both of which are in use and which are not used to be more structured.

Keywords: IT Asset , IT inventory, IT Asset Management

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil adalah “Perancangan Aplikasi Monitoring Data Aset Dan Inventaris IT Berbasis Web Pada PT.IMS Logistics”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO.Abas Sunarya, M.Si. selaku Direktur STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika
  4. Bapak Al Husain, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Mahfud, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi
  6. Bapak Yoppy, S.T. selaku Stakeholder, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan banyak ilmunya selama penulis.
  7. Kedua orang tua, adik dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen, Karyawan dan Karyawati Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pelayanan yang terbaik kepada kami selama menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Seluruh Pimpinan dan Karyawan PT.IMS Logistics yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.


Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.

Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 15 Januari 2014
Reza Pahlava
NIM. 1122469850

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Elisitasi Final

Tabel 4.1. Tabel Unnormal

Tabel 4.2. Tabel First Normal Form (1NF)

Tabel 4.3. Struktur Tabel Aset

Tabel 4.4. Struktur Tabel Kategori Aset

Tabel 4.5. Struktur Tabel Admin

Tabel 4.6. Struktur Tabel User

Tabel 4.7. Struktur Tabel Divisi

Tabel 4.8. Struktur Tabel Region

Tabel 4.9. Struktur Tabel Peminjaman

Tabel 4.10. Struktur Tabel Detail Peminjaman

Tabel 4.11. Struktur Tabel Pengembalian

Tabel 4.12. Struktur Tabel Detail Pengembalian

Tabel 4.13. Pengujian Black Box

Tabel 4.14. Schedule Implementasi

Tabel 4.15. Rancangan Biaya Sistem yang diusulkan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.3. Sequence Diagram Peminjaman Aset

Gambar 3.4. Sequence Diagram Pengembalian Aset

Gambar 3.5. Sequence Diagram Pengadaan Aset

Gambar 3.6. Sequence Diagram Laporan

Gambar 3.7. Activity Diagram Peminjaman Aset

Gambar 3.8. Activity Diagram Pengembalian Aset

Gambar 3.9. Activity Diagram Pengadaan Aset

Gambar 3.10. Activity Diagram Laporan

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Pada Staf IT

Gambar 4.3. Activity Diagram Pada Manajer IT

Gambar 4.4. Sequence Diagram Pada Staf IT

Gambar 4.5. Sequence Diagram Pada Manajer IT

Gambar 4.6. Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.7. Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.8. Flowchart Program

Gambar 4.9. Prototype Halaman Login

Gambar 4.10. Prototype Halaman Home Admin

Gambar 4.11. Prototype Halaman Home Pimpinan

Gambar 4.12. Prototype Halaman Data Aset

Gambar 4.13. Prototype Halaman Data User

Gambar 4.14. Prototype Menu Peminjaman

Gambar 4.15. Prototype Menu Pengembalian

Gambar 4.16. Prototype Laporan Stok Aset

Gambar 4.17. Prototype Laporan Data User

Gambar 4.18. Prototype Laporan Peminjaman

Gambar 4.19. Prototype Laporan Pengembalian

Gambar 4.20. Prototype Halaman Grafik

Gambar 4.21. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.22. Tampilan Home Admin

Gambar 4.23. Tampilan Home Pimpinan

Gambar 4.24. Tampilan Halaman Data Aset

Gambar 4.25. Tampilan Menu Input Aset

Gambar 4.26. Tampilan Halaman Data User

Gambar 4.27. Tampilan Menu Input User

Gambar 4.28. Tampilan Halaman Kategori Aset

Gambar 4.29. Tampilan Halaman Divisi

Gambar 4.30. Tampilan Halaman Data Administrator

Gambar 4.31. Tampilan Halaman Data Region

Gambar 4.32. Tampilan Halaman Peminjaman

Gambar 4.33. Tampilan Halaman Input Peminjaman

Gambar 4.34. Tampilan Halaman Cetak Peminjaman

Gambar 4.35. Tampilan Halaman Pengembalian

Gambar 4.36. Tampilan Halaman Input Pengembalian

Gambar 4.37. Tampilan Halaman Cetak Pengembalian

Gambar 4.38. Tampilan Halaman Data Inventaris

Gambar 4.39. Tampilan Halaman Backup/restore database

Gambar 4.40. Tampilan Halaman Data Grafik

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dimasa sekarang Teknologi Informasi (TI) sangat berkembang. Dalam kehidupan sehari-hari pun semua serba terkomputerisasi. Seperti di sekolah-sekolah,kantor, pusat perbelanjaan, dan lain-lain yang telah menggunakan sistem komputerisasi. Dengan adanya sistem terkomputerisasi ini diharapkan dapat memudahkan kita dalam segala aspek kehidupan.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, sekarang semua orang berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang baik dan mudah digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Adanya jaringan yang luas dan mudah diakses juga merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan informasi yang mudah dan cepat. Dengan adanya pengembangan inilah, maka setiap perusahaan ingin mengubah sistem yang lama ke sistem yang baru agar tidak tertinggal dari yang lain.

Setiap perusahaan baik swasta maupunpemerintah pasti mempunyai aset, baik dalam bentuk barang, peralatan kerjamaupun fasilitas. Aset perusahaan memiliki nilai kapital yang besar dan sangatmenunjang proses bisnis perusahaan, mulai dari meja, kursi, komputer, laptop,printer, kendaraan bermotor dan lainnya. Aset tersebut harus diidentifikasi,dikelola, dan dirawat dengan baik, sehingga kondisinya selalu optimal. Realitadi lapangan menunjukan banyak kasus yang sebenarnya dimulai dari kesalahanmengelola aset, sehingga berdampak kerugian yang tidak sedikit. Sebagai contohoptimalisasi sumber daya tidak bisa dilakukan secara maksimal karena tidakteridentifikasi dengan jelas, sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu asetsudah saatnya untuk diganti atau diperbaiki.

Aset manajemen fisik belum banyak diimplementasikan, banyak perusahaan yang menganggap manajemen aset secara fisik adalah pengelolaan daftar aset. Padahal manajemen aset bukan hanya menyusun daftar aset tetapi juga menyangkut evaluasi dan penilaian aset yang dapat membuat sistem bisa mengontrol dan menangani perubahan data asset dengan cepat.

Manajemen aset juga mencari cara untuk mengoptimalkan aktivitas dan program untukmemenuhi standar level pelayanan. Pengembangan manajemen berdasarkan pada pengumpulan dan analisa informasi kunci mengenai kondisi aset, kinerja, biaya,masa pakai, biaya resiko, dan pilihan perawatan. Untuk perusahaan kecil, pengelolaan aset dapat dilakukan menggunakan bantuan software aplikasi Ms Excel.

Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. IMS Logistics telah menggunakan perangkat IT yang meliputi hardware, software, dan network, aset tersebut tersebar di 7 kantor cabang IMS di Jakarta, Surabaya, Medan dan Kota besar lainnya. Saat ini PT. IMS Logistics belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam pengelolaan asset. Kegiatan permintaan, peminjaman, pengembalian, pendataan aset dan lain–lain masih menggunakan dokumen yang harus ditandatangani oleh manajemen dan data aset masih disimpan dalam bentuk file MsExcel. Hal ini dirasakan kurang mengakomodasi kepentingan perusahaan karena penelusuran suatu aset lebih sulit, respon time terhadap keluhan pengguna cukup tinggi, biaya yang tinggi karena penanganan gangguan lebih bersifat korektif dan bukan preventif, hilangnya aset IT akibat tidak terinventarisir dengan baikdan sulitnya mengetahui nilai aset IT secara periodik. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas penulis berkesimpulan untuk mengambil judul ” PERANCANGAN APLIKASI MONITORING DATA ASET DAN INVENTARIS IT BERBASISWEB PADA PT.IMS LOGISTICS “ dengan harapan program yang baru dapat memberikan solusi dalam memecahkan masalah yang selama ini ada pada divisi IT.

Rumusan Masalah

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Kurangnya efisiensi waktu dan biaya karena belum adanya sistem yang terintegrasi sehingga pembuatan berbagai laporan aset menjadi lebih sulit. Selain itu dari sisi biaya penggunaan kertas dan tinta menyebabkan biaya lebih tinggi.

  2. Sistem manajemen aset yang saat ini berjalan prosesnya masih dilakukan secara manual sehingga penelusuran aset lebih sulit.

  3. Waktu yang dipakai untuk memanajemen aset dengan sistem yang sudah ada sekarang dinilai kurang efisien, terutama saat melakukan opname aset karena proses opname masih menggunakan sistem manual, sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya.

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Dalam penulisan skripsi ini ruang lingkup penelitian yang akan di bahas meliputi:

  1. Pendataan aset IT yang sudah ada (kepemilikan, keberadaan, jumlah dan lain-lain).

  2. Pengadaan aset IT yang baru (komputer, keyboard, mouse dan lain-lain).

  3. Peminjaman dan Pengembalian aset IT

  4. Perbaikan aset IT yang mengalami kerusakan

  5. Laporan setiap periode mengenai transaksi peminjaman, pengembalian dan perbaikan aset IT.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.

  1. Membangun sistem yang mampu monitoring data pendistribusian aset IT kepada karyawan secara akurat dan jelas serta sesuai antara sumber data dan bukti fisik dilapangan.

  2. Membangun sistem yang mampu menghasilkan laporan informasi aset IT secara cepat, tepat dan akurat.

  3. Untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan. Serta sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang sarjana Strata-1 (S1) pada Jurusan Teknik Informatika.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari prosedur pengelolaan aset IT pada PT.IMS Logistics.

  2. Dengan termonitoringnya jumlah aset IT maka otomatis tidak terjadi penumpukan dan keterbatasan barang sesuai dengan ketentuan masa efektif pakai dan minimal stok.

  3. Sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan untuk pembelian, perbaikan dan perawatan asset IT.

  4. Menambah pengalaman penulis dalam membuat rancangan aplikasi yang ada di lapangan secara nyata dan menambah pengetahuan yang tidak dapat diperkuliahan.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses pengelolaan aset IT yang berjalan pada PT. IMS Logistics. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  2. Wawancara

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan beberapa narasumber secara langsung pada perusahaan tempat penelitian berlangsung. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  3. Studi Pustaka

    Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam merancang sistem penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) dan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang diguanakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Eclipse PDT dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan tools Visual Paradigm UML 11.2 Community Edition.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini memberikan gambaran mengenai yang diteliti agar laporan dapat tersajikan dalam bentuk tertata rapi dan memenuhi standar penulisan naskah ilmiah. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I  : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II  : LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis membahas dan menguraikan tentang pengertian-pengertian tentang program aplikasi yang digunakan dalam sistem berjalan serta teori-teori yang lain sebagai pendukung penulisan skripsi ini seperti teori tentang materi skripsi yang diajukan, serta Literatur Review.

BAB III  : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan pada PT.IMS LOGISTICS,sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, Analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, user requirement menggunakan Elicitation tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan mendisain sistem.

BAB IV  : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang diusulkan pada PT.IMS LOGISTICS meliputi, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, State Chart Diagram, spesifikasi basis data, rancangan layar, rancangan implementasi program.

BAB V  : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab daritujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Mendefinisikan sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. (Agus Mulyanto, 2009:1).

Mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Agus Mulyanto, 2009 : 2).

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakandaerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem denganlingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandangsebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasansistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifatmerugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harustetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan.Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem laindisebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber dayamengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satusubsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubungtersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuksatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukansistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenanceinput) dan sinyal (signal input).Maintenance input adalah energi yangdimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkankeluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untukmengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadiinformasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akanmengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistemini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan olehpihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaranyang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain sepertisistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi inidapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lainyang menjadi input bagi subsitem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti danbersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasisistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaranatau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22).

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5) “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu (Agus Mulyanto, 2009 : 247) :

a. Akurasi (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

  1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
  2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
  3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c. Relevansi (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 : 247).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)., “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukungpengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47) mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”.
Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Perancangan Sistem

Definisi Perancangan

“Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”. (Kristanto, 2008:61).

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain.
Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem
    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
  2. Analisa Sistem
    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
  3. Perancangan
    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
  4. Testing
    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
  5. Implementasi
    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.
  6. Maintenance
    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. Perancangan sistem meliputi kegiatan sebagai berikut, (Kristanto, 2008:65):

  1. Menyiapkan disain terinci sistem.
  2. Identifikasi konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak.
  3. Evaluasi konfigurasi sistem alternative.
  4. Memiliki konfigurasi hardware dan software.
  5. Laporan ke manajemen.

Teori Khusus

Unified Modeling Language (UML)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Henderi (2009:5), “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.Menurut Henderi (2009:5), “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    a. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)
    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:
    a. Structural Things
    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    b. Behavioral Things
    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    c. Grouping Things
    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
    d. Annotational Things
    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
  2. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    a. Ketergantungan (Dependention)
    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
    b. Asosiasi (Association)
    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    c. Generalisasi (Generalization)
    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
    d. Realisasi (Realization)
    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Definisi Eclipse

Menurut Nasruddin Safaat (2012:16) Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform. Eclipse sendiri juga merupakan sebuah komunitas open source, yang memiliki proyek yang berfokus pada membangun sebuah platform pengembangan terbuka dari extensible Framework, tools dan runtime untuk membangun, menyebarkan dan mengelola perangkat lunak di seluruh siklus hidup perangkat lunak tersebut.

Umumnya Eclipse digunakan untuk membuat sebuah program yang menggunakan bahasa pemrograman Java. Namun, Eclipse juga bisa digunakan untuk penggunaan bahasa pemrograman lainnya seperti C, C++, COBOL, Perl, PHP, Python, dan sebagainya.

Definisi PHP

Menurut Diar Puji Octavian (2010:31) “PHP (PHP Hypertext Prosesor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
  2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses data bases, seperti: MY SQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk didownload dan digunakan.
  6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.

Definisi MySQL

Menurut Anhar (2010:45) “MySQL adalah salah satu databases management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainya”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung/ support dengan database MySQL.

XAMPP

Menurut Yogi Wicaksono (2009:7) “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer local”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

Pengertian Aplikasi Web

Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.(Abdul Kadir, 2010).Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.(Abdul Kadir, 2010).

Information Technology (IT)

Pengolahan data dalam jumlah besar menjadi informasi membutuhkan peranan teknologi sebagai media pengolah, penyimpan, dan penyampaian.Menurut Turban et al. (2010), teknologi informasi adalah kumpulan dari komponen teknologi yang secara khusus diatur kedalam sistem informasi berbasis komputer. Secara praktis Whitten et al. (2011) berpendapat bahwa, teknologi informasi merupakan istilah yang menggambarkan kombinasi teknologi komputer (perangkat keras maupun lunak) dengan teknologi komunikasi (jaringan data, gambar, dan suara). Menurut Laudon (2009), infrastruktur dari teknologi informasi terdiri dari:

  1. Perangkat Keras (Hardware)
    Peralatan fisik yang digunakan untuk menginput, memproses, dan menghasilkan aktivitas dalam sebuah sistem informasi.
  2. Perangkat Lunak (Software)
    Instruksi detail dan terprogram yang mengontrol dan mengkoordinasikan kinerja dari komponen hardware dari suatu komputer dalam sebuah sistem informasi.
  3. Teknologi Penyimpanan (Storage Technology)
    Media fisik dan software yang memerintahkan penyimpanan dan pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.
  4. Teknologi Komunikasi (Communication Technology)
    Peralatan fisik dan software yang menghubungkan berbagai komponen hardware komputer untuk mentransfer data dari satu lokasi fisik ke lokasi yang lain. Peralatan komputer dan komunikasi dapat dikoneksikan dalam suatu jaringan untuk membagikan suara, data, gambar, ataupun video. Jaringan (network) menghubungkan dua atau lebih komputer untuk berbagi data atau sumber daya. pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.

Pengertian Aset

Menurut Azhar Susanto (2009:71) pengertian aset adalah sebagai berikut “ Aset dapat didefinisikan dengan cara yang berbeda. Ada yang mengatakan bahwa kekayaan perusahaan itu meliputi : uang, mesin, peralatan, informasi, dan metode. Kekayaan tersebut ada yang terlihat seperti peralatan dan tanah, dan ada juga yang tidak terlihat seperti hak paten dan hak cipta.”

“ Aset adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud (tangible fixed assets), mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melakukan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.”

Monitoring

Monitoring adalah adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu.

Inventaris

Pergertian inventaris secara umum adalah daftar terperinci tentang barang-barang kantor, sekolah, perusahan dan sebagainya. Menurut Muhammad Ali (2009:78), inventaris adalah daftar yang memuat semua barang perusahan dan sebagainya yang dipakai dalam melaksanakan tugas. Daftar yang dimaksud ialah berupa cacatan tentang semua alat dan bahan yang disediakan untuk dipergunakan dalam pengolahan usaha yang dijalankan maupun sebagai peralatan operasional perusahan.

Pengertian Elisitasi

Menurut Suryo Guritno (2010:303) “elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Tahapan Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    a. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III
    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:
    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaa requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.
    c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    a. High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    b. Middle (M): mampu untuk dikerjakan.
    c. Low (L): mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Penelitian sebelumnya (Literature Review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literature Review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari Literature Review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Suhairi pada tahun 2010 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada PT.CIPTAKRIDATAMA” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut adalah manajemen aset yang berjalan selama ini dilakukan secara manual sehingga sulit dilakukan penelusuran aset. Maka itu dilakukan perancangan suatu sistem informasi untuk mengelola aset yang dimiliki meliputi permintaan aset, persetujuan, pembelian, register, pengiriman dan penerimaan aset.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Endriawan pada tahun 2013 dengan judul “Pengembangan Sistem Pemantauan Aset Teknologi Informasi Pada PT. Pertamina” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut adalah melakukan penelitian untuk merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengelola aset, meliputi, mencatat aset perusahaan pada unit operasi, mencatat aset perusahaan pada cost center mencatat aset perusahaan yang dibawa oleh pekerja, memungkinkan sentralisasi pencatatan aset perusahaan sehingga dapat mengawasai aset perusahaan, membantu pelaporan aset teknologi informasi dan membantu proses perpanjangan kontrak aset teknologi informasi pada vendor.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ester Ivone Wiama pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Aset Pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut untuk merancang aplikasi Sistem Informasi Aset pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta yang mencakup Proses pemeliharaan aset, Proses pencatatan, dan total laporan aset yang sebelumnya masih bersifat manual.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Maryono pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TIK Studi Kasus: Asmi Santa Maria Yogyakarta” Menjelaskan bahwa Pengelolaan aset barang di ASMI Santa Maria selama ini dilakukan dengan aplikasi MS Excel dalam format daftar inventaris barang. Aplikasi ini memiliki keterbatasan seperti tidak adanya rekaman detil aset barang, kesulitan melakukan penghitungan yang kompleks seperti penilaian aset, terbatasnya akses pihak lain yang membutuhkan, dan kurang dapat menangani penatausahaan aset barang yang dapat memberikan informasi real time, akurat, terintegrasi, dan user friendly. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang kebutuhan sistem untuk mengelola aset TIK di ASMI Santa Maria Yogyakarta.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Asri Kurniasari pada tahun 2010 dengan judul “Aplikasi Sistem Inventori Gudang Berbasis Web Studi Kasus Perusahaan Distributor Farmasi PT.Bandung Perdana Medikatama ” Menjelaskan bahwa pengelolaan data inventori gudang di PT. Bandung Perdana Medikatama masih manual, artinya dari segi pencatatan dan pengelolaannya masih menggunakan selembar kertas berupa kartu persediaan. Sebagai perusahaan distributor dengan multi cabang, pelaporan dari kantor cabang ke kantor pusat dilakukan dengan cara menyalin data inventori dari kartu tersebut ke dalam Microsoft Office Excel. Setiap hari laporan dalam format Excel tersebut harus dikirim ke pihak kantor pusat via email. Sistem tersebut menjadikan pihak kantor pusat tidak dapat mengetahui data inventori masing-masing kantor cabang dengan cepat. PT. Bandung Perdana Medikatama telah terhubung jaringan Internet. Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat dimaksimalkan dengan membangun aplikasi sistem inventori gudang berbasis web yang dapat diakses oleh pihak kantor pusat dan kantor cabang.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT.IMS Logistics

PT. IMS Logistics berlokasi di Jl. Pembangunan III No.81, Batuceper, Tangerang. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1969 dengan nama PT. IMS Logistics (International Mover and Storage). IMS Logistics yang memiliki pengalaman 45 tahun dalam bidang logistik dan distribusi mampu menyediakan layanan berkualitas yang inovatif dengan keamanan dan fleksibilitas yang dirancang untuk kepuasan pelanggan.

Sejak tahun 1969 telah mengkhususkan diri dalam jasa logistik telekomunikasi, Indosat adalah salah satu pelanggan yang masih bertahan sampai saat ini dan juga IMS Logistics adalah satu-satunya penyedia logistik untuk Huawei Technologies (perusahaan perangkat telekomunikasi dan jaringan asal China) yang sudah menggunakan sepenuhnya sistem barcode untuk mengelola barang-barang di gudang dan selama proses distribusi.

PT. IMS Logistics memiliki beberapa warehouse dan distribution center yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, antara lain: Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Palembang, Jambi, Pekan Baru, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar dan Manado.

Visi dan Misi PT.IMS Logistics

Visi PT.IMS Logistics

Visi kami adalah untuk menjadi salah satu yang terbaik dalam bisnis pergudangan, dengan secara konsisten memberikan pelayanan secara konsisten tinggi dan inovatif yang didukung oleh sumber daya yang terbaik dengan biaya yang bersaing. Kami akan selalu berusaha untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan kami untuk terus meningkatkan pelayanan guna memenuhi kebutuhan mereka.

Misi PT.IMS Logistics

Kami akan memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan dengan menerima, menyimpan, menjaga serta mengirim produk dengan baik dan benar serta menjaga kualitas dan selalu berpedoman pada standart operasional kerja yang tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan PT. IMS Logistics yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.


Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Wewenang Dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. IMS Logistics, yaitu sebagai berikut :

  1. CEO (Chief Executive Officer)
    Wewenang dari seorang CEO (Chief Executive Officer) :

    a. Menetapkan peraturan dan kebijaksanaan yang harus dilaksanakan baik oleh bagian manajemen, administrasi dan operasional.

    b. Membawahi COO (Chief Operation Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

    c. Melakukan rapat koordinasi untuk mengambil sebuah keputusan mengenai rencana strategi dengan semua manajer yang berada dalam lingkup struktur organisasi.

    Tangggung jawab dari seorang CEO (Chief Executive Officer) :

    a. Menyelaraskan tugas-tugas yang terdapat di perusahaan, baik secara internal maupun eksternal, agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

    b. Memfasilitasi bisnis di luar perusahaan, sebagai contoh adalah melakukan negosiasi, atau melaksanakan deal dengan rekanan bisnis.

    c. Melakukan bimbingan terhadap karyawan dan pejabat eksekutif lainnya untuk mencapai tujuan utama dari perusahaan.

    d. Melakukan koordinasi tugas-tugas yang ada pada lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

  2. Corporate Secretary
    Wewenang dari seorang Corporate Secretary :

    a. Menentukan jadwal dari seorang CEO (Chief Executive Officer).

    b. Mengelola surat-surat dan tugas yang masuk kepada Corporate Secretary untuk disampaikan kepada CEO (Chief Executive Officer).

    Tangggung jawab dari seorang Corporate Secretary :

    a. Corporate Secretary memiliki tugas-tugas administratif yang berkaitan dengan surat menyurat.

    b. Mengatur semua rincian administratif, mengatur jadwal rapat atau untuk mengatur pertemuan makan siang.

    c. Melakukan pengambilan notulen rapat dan menyiapkan dokumen-dokumen untuk diperiksa.

  3. Internal Audit
    Wewenang dan tanggung jawab :

    a. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal.

    b. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    c. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen resiko sesuai kebijakan perusahaan.

    d. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas dibidang keuangan, operasional, SDM, TI dan kegiatan lainnya.

  4. COO (Chief Operation Officer)
    Wewenang dari seorang COO (Chief Operation Officer) :

    a. Memberikan usulan perbaikan untuk hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan administrasi.

    b. Melakukan koordinasi dengan CEO dan CFO dalam menentukan strategi dan langkah ke depan dalam mencapai tujuan dari perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

    c. Membuat suatu laporan yang nantinya akan disampaikan kepada CEO (Chief Executive Officer).

    d. Membawahi dan melakukan pendelegasian tugas terhadap bagian IT, QA, Business Development dan operation.

    Tanggung jawab dari seorang COO (Chief Operation Officer) :

    a. Memberikan masukan terhadap tim manajemen dalam rapat dan membuat rekomendasi terhadap keputusan bisnis yang bersifat penting.

    b. Membuat rencana strategis dan mengalokasikan sumber daya secara akurat dan tepat guna.

    c. Menetapkan proses operasional / proses perbaikan yang akan dilakukan untuk menunjang kelancaran perusahaan.

    d. Memastikan agar seluruh departemen dapat bekerja secara penuh untuk mencapai tujuan operasional.

    e. Menetapkan dan melakukan pengawasan kinerja sistem pelaporan pada masing-masing departemen yang terkait dengan kegiatan operasional.

    f. Melakukan monitoring kinerja dari masing-masing departemen terhadap tujuan perusahaan.

  5. CFO (Chief Financial Officer)
    Wewenang dari seorang CFO (Chief Financial Officer) :

    a. Membawahi bagian HRD, Facilities, serta Finance dan Accounting.

    b. Bekerja sama dengan CEO pada visi strategis termasuk membina dan membantu dalam pengembangan dan negosiasi kontrak perusahaan.

    Tanggung jawab dari seorang CFO (Chief Financial Officer) :

    a. Membantu dalam melaksanakan semua tugas yang diperlukan untuk mencapai misi organisasi.

    b. Berpartisipasi dalam mengembangkan bisnis baru, secara khusus membantu CEO dan COO dalam mengidentifikasi peluang pendanaan baru, penyusunan program anggaran, dan menentukan efektivitas anggaran keuangan.

    c. Menyediakan anggaran operasional kepada COO. Bekerja sama dengan COO untuk memastikan keberhasilan program perusahaan melalui analisis biaya agar dapat sesuai dengan semua persyaratan kontrak perusahaan.

    d. Mengawasi kegiatan manajemen dan mengkoordinasikan semua bentuk pelaporan fiskal dari masing-masing departemen termasuk mengenai laporan pendapatan / pengeluaran perusahaan, laporan neraca, termasuk laporan bulanan dan tahunan.

  6. IT (Information Technology)
    Wewenang dari bagian IT adalah :

    a. Mengidentifikasi dan menentukan prioritas kebutuhan TI didalam setiap anggaran tahunan.

    b. Pengendalian anggaran IT.

    Tanggung jawab dari bagian IT adalah :

  7. a. Memberi saran secara teknis dan operasional kepada anggota staff lainnya mengenai penggunaan sistem komputer.

    b. Menentukan spesifikasi, melakukan pemesanan dan pemasangan hardware dan aplikasi program.

    c. Pemeliharaan dan perbaikan sistem pada semua tingkat.

    d. Pemeliharaan jaringan sistem perangkat lunak.

    e. Kontrol atas lisensi perangkat lunak.

    f. Pemeliharaan infrastruktur jaringan dan keamanan jaringan.

  8. QA (Quality Assurance)
    Wewenang dari bagian QA (Quality Assurance) adalah :

    a. Menyusun serta menetapkan pedoman mutu serta prosedur bagian quality assurance.

    b. Pembinaan sumber daya manusia di jajarannya

    Tanggung jawab dari bagian QA (Quality Assurance) adalah :

    a. Memeriksa, mengawasi serta memonitor seluruh kegiatan operasional warehouse.

    b. Menyusun laporan yang berhubungan dengan besarnya jumlah barang yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.

  9. Business Development
    Wewenang dan tanggung jawab :

    a. Menjalankan strategi Business Development yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan pengembangan dan peningkatan bisnis perusahaan.

    b. Melakukan aktivitas pengembangan bisnis yang dikoordinasikan dengan pihak internal dan eksternal.

    c. Menjembatani kepentingan pihak perusahaan dan customer sehubungan dengan kerjasama bisnis yang dilakukan.

  10. Operation Manager
    Wewenang dari Operation Manager adalah :

    a. Mengatur dan mengawasi semua kegiatan operasional perusahaan.

    b. Bertindak sebagai wakil perusahaan untuk kepentingan – kepentingan perusahaan.

    Tanggung jawab dari Operation Manager adalah :

    a. Bertanggung jawab untuk kegiatan operasional perusahaan.

    b. Membuat target perencanaan kegiatan operasional.

  11. HRD (Human Resource Development)
    Wewenang dari bagian HRD adalah :

    a. Merekrut maupun memberhentikan karyawan yang bekerja di perusahaan.

    b. Mendapatkan talenta yang diperlukan, mempertahankan dan memotivasi talenta-talenta yang ada sehingga perusahaan dan departemen yang ada di dalamnya dapat mencapai tujuannya.

    c. Menentukan Outsourcing bagi perusahaan.

    Tanggung jawab dari bagian HRD adalah :

    a. Pembuatan Job description dan rekrutmen pegawai.

    b. Melakukan pelatihan kepada karyawan dan memberikan pengetahuan umum mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing divisi, misalnya dalam proses umum keuangan.

    c. Menentukan bonus, jam lembur, dan gaji yang harus diterima oleh karyawan yang bekerja di perusahaan.

  12. Facilities

    a. Mengelola dan menjalankan perkerjaan – pekerjaan perawatan dan perbaikan terhadap aset gedung perusahaan di kantor – kantor cabang.

    b. Pengelolaan listrik, telepon dan air.

    c. Penanganan Safety di perusahaan dan P3K.

    d. Menjaga,mendata dan merawat seluruh aset perusahaan.

  13. Finance & Accounting
    Wewenang dari bagian Finance & Accounting :

    a. Menganalisa dan mengawasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

    b. Membantu mempersiapkan anggaran bagi kebijakan perusahaan.

    Tanggung jawab dari bagian Finance & Accounting :

    a. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan.

    b. Bertanggung jawab terhadap penanganan keuangan perusahaan.

    c. Berkoordinasi dengan semua pimpinan divisi untuk menentukan budget tahunan.

  14. Transport
    Wewenang dan tanggung jawab :

    a. Mengkoordinasikan aktifitas pengiriman barang dengan bagian yang terkait.

    b. Membuat jadwal delivery kendaraan internal dan pengiriman barang sesuai pesanan yang diterima.

    c. Memonitor realisasi kedatangan kendaraan dan ketepatan waktu pengiriman barang.

  15. IC (Inventory Control)
    Wewenang dan tanggung jawab :

    a. Menjaga stock accuracy sesuai dengan standar spesifik yang ditetapkan oleh customer.

    b. Mengkoordinasikan proses cycle count dan stock keeping.

    c. Membuat laporan discrepancy barang dan menganalisis stok barang digudang.

  16. Warehouse
    Wewenang dan tanggung jawab :

    a. Mengontrol stok barang di gudang.

    b. Melaksanakan tata administrasi penerimaan dan pengeluaran barang dari dan ke gudang sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan.

    c. Menyiapkan barang sesuai dengan surat pesanan dari customer untuk dikirim.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

  1. Prosedur peminjaman aset IT :

    a. Karyawan mengisi form permintaan aset IT yang sudah disediakan.

    b. Bagian IT mengecek ketersediaan aset IT yang akan dipinjam.

    c. Selanjutnya karyawan tersebut meminta persetujuan berupa tanda tangan dari manajer department bersangkutan pada form permintaan aset.

    d. Karyawan yang bersangkutan meminta persetujuan berupa tanda tangan kepada manajer HRD.

    e. Karyawan yang bersangkutan meminta persetujuan berupa tanda tangan kepada manajer IT.

    f. Form permintaan diserahkan ke bagian IT untuk didata aset yang diminta kemudian memberikan aset IT tersebut.

  2. Prosedur perbaikan aset IT :

    a. Karyawan mengisi form perbaikan dari asetnya yang rusak ke bagian IT.

    b. Karyawan meminta persetujuan berupa tanda tangan dari manajer department yang bersangkutan.

    c. Bagian IT menganalisa kondisi aset IT layak atau tidak untuk diperbaiki.

    d. Jika aset IT layak untuk diperbaiki,maka bagian IT akan menandatangani persetujuan dari perbaikan aset IT yang diminta.

    e. Bagian IT melakukan perbaikan terhadap aset IT yang rusak.

    f. Jika aset IT yang rusak tidak bisa diperbaiki, maka bagian IT akan menukar aset IT tersebut dengan aset IT yang ada.

  3. Prosedur pengembalian aset IT :

    a. Karyawan mengisi form pengembalian aset IT kepada bagian IT.

    b. Selanjutnya bagian IT mengecek kelengkapan aset IT yang dikembalikan.

    c. Jika aset lengkap maka bagian IT menerima pengembalian dan menandatangani form pengembalian aset.

    d. Selanjutnya staff IT meminta persetujuan berupa tanda tangan dari manajer IT.

    e. Bagian IT menyerahkan form pengembalian aset yang sudah ditanda tangani lengkap kepada karyawan yang bersangkutan.

  4. Prosedur pengadaan aset IT :

    a. Bagian IT membuat proposal yang berisi data-data aset IT yang akan dibeli , perkiraan harga, dan tujuan pembelian aset IT tersebut.

    b. Manajer IT menganalisa proposal tersebut, dan menandatangani persetujuan pengadaan aset IT tersebut.

    c. Proposal tersebut diserahkan ke bagian finance.

    d. Bagian IT menunggu persetujuan bagian finance untuk pembelian aset IT, apabila sudah disetujui, bagian IT akan melakukan pembelian pada vendor–vendor dari aset IT yang akan dibeli.

  5. Prosedur pembuatan laporan

    1. Laporan peminjaman

    2. Laporan pengembalian

    3. Laporan data aset

    4. Laporan data perbaikan aset

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram


Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

1). 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

2). 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu User, Staff IT, Manajer Bagian dan Manajer IT.

3). 6 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Sequence Diagram Permintaan Aset

Gambar 3.3 Sequence Diagram Permintaan Aset


Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram diatas terdapat :

1). 2 Lifeline ,yaitu : Form Permintaan dan Aset IT.

2). 4 Actor, yaitu : User, Staff IT, Manajer bagian dan Manajer IT.

3). 15 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


b. Sequence Diagram Pengembalian Aset

Gambar 3.4 Sequence Diagram Pengembalian Aset


Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

1). 2 Lifeline ,yaitu : Form Pengembalian dan Aset IT.

2). 3 Actor, yaitu : User, Staff IT dan Manajer IT.

3). 9 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


c. Sequence Diagram Perbaikan Aset

Gambar 3.5 Sequence Diagram Perbaikan Aset


Berdasarkan gambar 3.5 Sequence Diagram diatas terdapat :

1). 2 Lifeline ,yaitu : Form Perbaikan dan Aset IT.

2). 3 Actor, yaitu : User, Staff IT, dan Manajer bagian.

3). 8 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


d. Sequence Diagram Pengadaan Aset

Gambar 3.6 Sequence Diagram Pengadaan Aset


Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram diatas terdapat :

1). 2 Lifeline ,yaitu : Proposal Pengadaan dan Aset IT.

2). 3 Actor, yaitu : Staff IT, Manajer IT dan Bagian Finance.

3). 9 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


e. Sequence Diagram Laporan

Gambar 3.7 Sequence Diagram Laporan


Berdasarkan gambar 3.7 Sequence Diagram diatas terdapat :

1). 1 Lifeline ,yaitu : Laporan.

2). 2 Actor, yaitu : Staff IT dan Manajer IT.

3). 4 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Activity Diagram Permintaan Aset

Gambar 3.8 Activity Diagram Permintaan Aset


Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram diatas terdapat :

1). 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2). 5 vertical swimeline yaitu User, staf IT,Manajer bagian,HRD dan Manajer IT.

3). 8 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

4). 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


b. Activity Diagram Pengembalian Aset

Gambar 3.9 Activity Diagram Pengembalian Aset


Berdasarkan gambar 3.9 Activity Diagram diatas terdapat :

1). 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2). 3 vertical swimeline yaitu User, staf IT,dan Manajer IT.

3). 4 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

4). 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


c. Activity Diagram Perbaikan Aset

Gambar 3.10 Activity Diagram Perbaikan Aset


Berdasarkan gambar 3.10 Activity Diagram diatas terdapat :

1). 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2). 3 vertical swimeline yaitu User, Manajer bagian dan Staf IT.

3). 5 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

4). 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


d. Activity Diagram Pengadaan Aset

Gambar 3.11 Activity Diagram Pengadaan Aset


Berdasarkan gambar 3.11 Activity Diagram diatas terdapat :

1). 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2). 3 vertical swimeline yaitu staf IT,manajer IT,dan Bagian Finance.

3). 5 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

4). 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


e. Activity Diagram Laporan

Gambar 3.12 Activity Diagram Laporan


Berdasarkan gambar 3.12 Activity Diagram diatas terdapat :

1). 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2). 2 vertical swimeline yaitu Staf IT dan Manajer IT.

3). 4 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

4). 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

    • Processor : Intel Pentium Dual Core

    • Monitor : LG 14 Inci

    • Hardisk : 320 GB

    • RAM : 2 GB

    • Keyboard : Logitech USB

    • Mouse : Logitech USB

  2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)

    • Microsoft Windows 7 Home Basic 32 Bit

    • Microsoft Office 2010 Profesional

  3. Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh staff IT.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

  1. Sistem sudah terkomputerisasi namun belum maksimal dikasrenakan masih ada kegiatan yang manual seperti mencatat dan mencetak laporan.

  2. Ketidakakuratan data, dikarenakan lupa menginput data yang dikerjakan manual.

  3. Tidak bekerja secara live/mobile.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengelolaan aset IT sehingga tidak ada lagi kegiatan manual (papperless).

  2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah barang yang tersedia.

  3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I :

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut :


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:



BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di PT. IMS Logistics, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Usulan

a. Staff IT

  1. Melakukan login

  2. Menampilkan home

  3. Melakukan input data user, kategori, aset, divisi, administrator dan region

  4. Melakukan input transaksi peminjaman dan pengembalian

  5. Melakukan print bukti peminjaman dan pengembalian

  6. Melihat laporan data inventaris, barang, peminjaman, pengembalian dan grafik

  7. Logout

b. Manajer IT

  1. Melakukan login

  2. Menampilkan home

  3. Melihat laporan data inventaris, barang, peminjaman, pengembalian dan grafik

  4. Logout

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram


Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat :

1).1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

2). 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Staf IT dan Manajer IT.

3). 13 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

Activity Diagram Yang Diusulkan

a. Activity Diagram Pada Staff IT

Gambar 4.2 Activity Diagram Pada Staff IT


Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat :

1). 1 initial node yang merupakan awal kegiatan.

2). 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf IT.

3). 11 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan

kembali ke login jika benar akan masuk pada home admin yang berisi menu user, menu barang,menu peminjaman, menu pengembalian, laporan dan logout.

4).1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Staf IT.


b. Activity Diagram Pada Manajer IT

Gambar 4.3 Activity Diagram Pada Manajer IT


Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram diatas terdapat :

1). 1 initial node yang merupakan awal kegiatan.

2). 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manajer IT.

3). 11 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan

masuk pada home pimpinan yang berisi laporan, diantaranya laporan barang, laporan peminjaman, laporan pengembalian, grafik dan logout.

4).1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Manajer IT.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

a. Sequence Diagram Pada Staff IT

Gambar 4.4 Sequence Diagram Pada Staff IT


Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

1). 10 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Admin, Menu barang, Menu user, Menu peminjaman, Menu Pengembalian, Laporan dan Logout.

2). 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staf IT .

3). 22 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


b. Sequence Diagram Pada Manajer IT

Gambar 4.5 Sequence Diagram Pada Manajer IT


Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram diatas terdapat :

1). 6 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home pimpinan, Laporan dan logout.

2). 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Manajer IT .

3). 14 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:

  1. UNNORMALIZED

    Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:

    Tabel 4.1 Tabel Unnormal

  2. FIRST NORMAL FORM (1NF)

    First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan.

    Tabel 4.2 First Normal Form (1NF)

  3. SECOND NORMAL FORM (2NF)

    Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 10 tabel, yaitu Aset, Kategori aset, Admin, User, Divisi, Region, Peminjaman, Detail peminjaman, Pengembalian, Detail pengembalian.

    Gambar 4.6 Second Normal Form (2NF)

  4. THIRD NORMAL FORM (3NF)

    Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 10 tabel, yaitu Aset, Kategori aset, Admin, User, Divisi, Region, Peminjaman, Detail peminjaman, Pengembalian, Detail pengembalian.

    Gambar 4.7 Third Normal Form (3NF)

  5. Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

    1. Nama File : Aset
      Media : Hardisk
      Isi : ( kode_aset + id_kategori + kondisi + tgl_beli + merk + type + warranty_expired + spesifikasi + serial_number)
      Primary Key : kode_aset
      Panjang Record : 148
      Tabel 4.3 Struktur Tabel Aset
    2. Nama File : Kategori_Aset
      Media : Hardisk
      Isi : ( id kategori + kategori )
      Primary Key : id_kategori
      Panjang Record : 28
      Tabel 4.4 Struktur Tabel Kategori Aset
    3. Nama File : Admin
      Media : Hardisk
      Isi : ( id_admin + nama_admin + username + password + level )
      Primary Key : id_admin
      Panjang Record :155
      Tabel 4.5 Struktur Tabel Admin
    4. Nama File : User
      Media : Hardisk
      Isi : ( id_user + nama_user + id_divisi + email )
      Primary Key : id_user
      Panjang Record : 109
      Tabel 4.6 Struktur Tabel User
    5. Nama File : Divisi
      Media : Hardisk
      Isi : ( id_divisi + divisi )
      Primary Key : id_divisi
      Panjang Record : 23
      Tabel 4.7 Struktur Tabel Divisi
    6. Nama File : Region
      Media : Hardisk
      Isi : ( id_region + region )
      Primary Key : id_region
      Panjang Record : 28
      Tabel 4.8 Struktur Tabel Region
    7. Nama File : Peminjaman
      Media : Hardisk
      Isi : ( no_pinjam + id_user + tgl_pinjam + id_region )
      Primary Key : no_pinjam
      Panjang Record :22
      Tabel 4.9 Struktur Tabel Peminjaman
    8. Nama File : Detail_Peminjaman
      Media : Hardisk
      Isi : ( id_dtl_pinjam + no_pinjam + kode_aset + keterangan )
      Primary Key : id_dtl_pinjam
      Panjang Record :81
      Tabel 4.10 Struktur Tabel Detail Peminjaman
    9. Nama File : Pengembalian
      Media : Hardisk
      Isi : ( no_kembali + id_user + tgl_kembali)
      Primary Key : no_kembali
      Panjang Record :19
      Tabel 4.11 Struktur Tabel Pengembalian
    10. Nama File : Detail_Pengembalian
      Media : Hardisk
      Isi : ( id_dtl_kembali + no_kembali + kode_aset )
      Primary Key : id_dtl_kembali
      Panjang Record : 28
      Tabel 4.12 Struktur Tabel Detail Pengembalian

    Flowchart System yang diusulkan

    Gambar 4.8 Flowchart Program

    Rancangan Prototipe

    Prototype Halaman Login

    Gambar 4.9 Prototype Halaman Login

    Prototype Halaman Home Admin

    Gambar 4.10 Prototype Halaman Home Admin

    Prototype Halaman Home Pimpinan

    Gambar 4.11 Prototype Halaman Home Pimpinan

    Prototype Halaman Data Aset

    Gambar 4.12 Prototype Halaman Data Aset

    Prototype Halaman Data User

    Gambar 4.13 Prototype Halaman Data User

    Prototype Menu Peminjaman

    Gambar 4.14 Prototype Menu Peminjaman

    Prototype Menu Pengembalian

    Gambar 4.15 Prototype Menu Pengembalian

    Prototype Laporan Stok Aset

    Gambar 4.16 Prototype Laporan Stok Aset

    Prototype Laporan Data User

    Gambar 4.17 Prototype Laporan Data User

    Prototype Laporan Peminjaman

    Gambar 4.18 Prototype Laporan Peminjaman

    Prototype Laporan Pengembalian

    Gambar 4.19 Prototype Laporan Pengembalian

    Prototype Halaman Grafik

    Gambar 4.20 Prototype Halaman Grafik

    Rancangan Tampilan Program

    Setelah dilakukan desain prototype , rancangan program yang diusulkan akan ditampilkan seperti di bawah ini :

    Tampilan Halaman Login

    Gambar 4.21 Halaman Login

    Tampilan Halaman Home Admin

    Gambar 4.22 Halaman Home Admin

    Tampilan Halaman Home Pimpinan

    Gambar 4.23 Halaman Home Pimpinan

    Tampilan Halaman Data Aset

    Gambar 4.24 Halaman Data Aset

    Tampilan Menu Input Aset

    Gambar 4.25 Halaman Menu Input Aset

    Tampilan Halaman Data User

    Gambar 4.26 Halaman Data User

    Tampilan Menu Input User

    Gambar 4.27 Halaman Menu Input User

    Tampilan Halaman Kategori Aset

    Gambar 4.28 Halaman Kategori Aset

    Tampilan Halaman Divisi

    Gambar 4.29 Halaman Divisi

    Tampilan Halaman Data Administrator

    Gambar 4.30 Halaman Data Administrator

    Tampilan Halaman Data Region

    Gambar 4.31 Halaman Data Region

    Tampilan Halaman Peminjaman

    Gambar 4.32 Halaman Peminjaman

    Tampilan Halaman Input Peminjaman

    Gambar 4.33 Halaman Input Peminjaman

    Tampilan Halaman Cetak Peminjaman

    Gambar 4.34 Halaman Cetak Peminjaman

    Tampilan Halaman Pengembalian

    Gambar 4.35 Halaman Pengembalian

    Tampilan Halaman Input Pengembalian

    Gambar 4.36 Halaman Input Pengembalian

    Tampilan Halaman Cetak Pengembalian

    Gambar 4.37 Halaman Cetak Pengembalian

    Tampilan Halaman Data Inventaris

    Gambar 4.38 Halaman Data Inventaris

    Tampilan Halaman Backup/restore database

    Gambar 4.39 Halaman Backup/restore database

    Tampilan Halaman Grafik

    Gambar 4.40 Halaman Grafik

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

    • Processor : Intel Pentium Dual Core

    • Monitor : LG 19 Inci

    • Mouse : Logitech USB

    • Keyboard : Logitech USB

    • RAM : 2 GB

    • Hardisk : 320 GB

    • Printer : Epson L300 Inkjet

    Aplikasi Yang Digunakan

    Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

    • Microsoft Windows 7

    • Google Chrome

    • XAMPP

    • PHP

    • MySql

    • Eclipse IDE

    • Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2

    Hak Akses

    Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh dua orang, yaitu :

    • Staf IT

    • Manajer IT

    Testing

    Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

    Tabel 4.13 Pengujian Black Box


    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login, data aset, peminjaman dan pengembalian. Jika inpu tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan sehingga membantu admin mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

    Schedule

    Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

    Tabel 4.14 Schedule Implementasi


    Estimasi Biaya

    Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

    Tabel 4.15 Rancangan Biaya Sistem yang diusulkan




    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

    1. Dengan adanya aplikasi monitoring data aset IT pada PT.IMS Logistics, informasi mengenai laporan aset dapat diakses dengan mudah, cepat, dan efisien.
    2. Dengan diterapkannya aplikasi monitoring data aset IT proses inventarisasi aset IT menjadi lebih terstruktur dan terorganisir serta mempermudah dan mempercepat proses pencarian aset secara tepat.
    3. Keamanan pada aset IT yang ada lebih terjamin dikarenakan pendataan terhadap kepemilikan aset IT pada setiap staf dapat diketahui dengan jelas.
    4. Informasi data stok aset dan inventaris dibuat secara otomatisasi sehingga proses pengolahan data lebih efektif dan efisien.

    Saran

    Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

    1. Sistem yang dirancang masih bersifat independen. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar dapat terintegrasi dengan sistem informasi lain, khususnya sistem informasi accounting dan sistem informasi kepegawaian.
    2. Perlu dibuatkannya minimal stok dan maksimal stok yang sesuai dengan tingkat frekuensi pemakaian setiap aset.
    3. Perlu dibuatkannya scan dan print barcode barang sehingga lebih memudahkan dalam input aset yang masuk dan keluar.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. Anhar, 2010.Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
    2. Azhar Susanto. 2009. SistemAkuntansi Prosedur dan Metode. Yogyakarta : BPFE.
    3. Henderi,Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai MediaPembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei2011.
    4. Henderi,S.Kom. 2010. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre(REC).
    5. Laudon, Kenneth C. 2011. SistemInformasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
    6. Murad. Dina Fitria,Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website UntukPenunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013.
    7. Nasaruddin,Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply ChainManagement (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCITVol.6 No.2, 226-227.
    8. Nugroho, Adi. 2010. RekayasaPerangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
    9. Oktavian, DiarPuji. 2010. Menjadi Programmer jempolan menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
    10. PrabowoPudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
    11. Rahardja Untung,Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database MelaluiMetode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.
    12. Safaat,Nazaruddin. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC BerbasisAndroid. Bandung: Informatika.
    13. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi.Yogyakarta: Andi Offset.
    14. Sutarman. 2012. BukuPengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    15. Tanti, Lili. 2010. Pengembangan Perangkat AjarBerbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.3 No.2(2010:208).
    16. Taufiq, Rohmat.2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    17. Tuban, E . 2010. ElectronicCommerce: A Managerial Perspective. New Jersey: Pearson Prentice Hall, inc.
    18. Whitten, L.J . 2011. MethodDesign And System Analysis. Boston: Mc Graw-Hill International.
    19. Wicaksono,Yogi. 2009. Membangun Bisnis Online dengan Mambo. Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo.
    20. Yakub. 2012. Pengantar SistemInformasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A
    A.1. Surat Pengantar Skripsi
    A.2. Kartu Bimbingan
    A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.4. Form Validasi Skripsi
    A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
    A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
    A.7. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
    A.8. Validasi Sidang Akademik
    A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
    A.10.Daftar Nilai
    A.11.Formulir Seminar Proposal Skripsi
    A.12. Formulir Final Presentasi Skripsi
    A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
    A.14. Sertifikat TOEFL
    A.15.Sertifikat Prospek
    A.16.Sertifikat IT Internasional
    A.17. Sertifikat IT Nasional
    A.18.Curriculum Vitae (CV)


    LAMPIRAN B
    B.1. Surat Keterangan Penelitian Skripsi
    B.2. Surat Implementasi Program
    B.3. Surat Keterangan Hibah
    B.4. Daftar Wawancara
    B.5. Final Draft Elisitasi
    B.6. Katalog Produk
    B.7. Slide Presentasi


    LAMPIRAN C
    C.1. Form Pengadaan Aset
    C.2. Form Permintaan Aset
    C.3. Form Perawatan Aset
    C.4. Form Serah Terima Aset
    C.5. List Inventory Aset IT
    C.6. List Stok Barang IT


    LAMPIRAN D
    D.1. Printscreen Halaman Login
    D.2. Printscreen Home Admin
    D.3. Printscreen Home Pimpinan
    D.4. Printscreen Halaman Data Aset
    D.5. Printscreen Menu Input Aset
    D.6. Printscreen Halaman Data User
    D.7. Printscreen Menu Input User
    D.8. Printscreen Halaman Kategori Aset
    D.9. Printscreen Halaman Divisi
    D.10.Printscreen Halaman Data Administrator
    D.11.Printscreen Halaman Data Region
    D.12. Printscreen Halaman Peminjaman
    D.13. Printscreen Halaman Input Peminjaman
    D.14. Printscreen Halaman Cetak Peminjaman
    D.15.Printscreen Halaman Pengembalian
    D.16.Printscreen Halaman Input Pengembalian
    D.17.Printscreen Halaman Cetak Pengembalian
    D.18.Printscreen Halaman Data Inventaris
    D.19.Printscreen Halaman Backup/restore database
    D.20.Halaman Data Grafik

Contributors

Admin, Reza pahlava