SI1122469211

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN 2 DOKUMEN UNTUK

MENGUKUR PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN, STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1122469211
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN 2 DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN, STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh:

NIM
: 1122469211
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, Maret 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP: 000594
       
NIP: 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN 2 DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN, STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh:

NIM
: 1122469211
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh:

Tangerang, Maret 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Himawan, M.Kom)
NID: 001405
   
NID: 12012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN 2 DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN, STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh:

NIM
: 1122469211
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji:

Tangerang, Maret 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
(Junaidi, M.Kom)
NID: 99001
 
NID: 05062
 
NID: 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN 2 DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN,STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh:

NIM
: 1122469211
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
NIM: 1122469211

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dalam dunia pendidikan terkadang terjadi praktik plagiatrisme atau penjiplakan hasil dari penelitian dan penulisan. Plagiatrisme atau yang sering di sebut dengan tindakan plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Seperti mahasiswa yang sedang membuat penulisan ilmiah skripsi, terjadi tindakan plagiat dalam menyalin data (copy and paste). Adanya persamaan judul penulisan ilmiah skripsi antar mahasiswa membuat mahasiswa melakukan penyalinan data atau teks, sehingga memicu terjadinya penulisan ilmiah yang sama karena bersumber dari data yang sama, hal ini juga di dukung melimpahnya sumber informasi di internet. Untuk mendeteksi adanya tingkat kesamaan sumber data dokumen dan source code dapat dilakukan beberapa pendekatan yang sudah banyak di pakai. Pada penelitian ini akan di paparkan beberapa metode pendeteksi plagiat, sebagai solusi dari masalah tindakan plagiat yang telah terjadi selama ini. Dengan adanya beberapa metode pendekatan yang sudah banyak dipakai otomatis untuk mendeteksi tindakan plagiat, seperti Algoritma Winnowing, Algoritma Rabin-Karp dan algoritma levenshtein diharapkan dapat menghasilkan prosentase akurasi yang tinggi, hal ini dimungkinkan masing-masing pendekatan memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. Analisa model dapat menciptakan prosentase kemiripan yang tinggi dalam membandingkan dokumen karena antara pendekatan yang satu dengan yang lainnya bisa saling menutupi kekurangan.


Kata Kunci: plagiatrisme dokumen, winnowing, rabin-karp, levenshtein

ABSTRACT

In the world of education sometimes occurs practice plagiatrisme / plagiarism results of research and writing. Plagiatrisme or who is often called the act of plagiarism is plagiarism or making bouquets, opinions, etc. from others and make it as their own essays and opinion. Like the students who are making scientific writing thesis, an act of plagiarism in copying the data (copy and paste). The similarity between the title of scientific writing thesis students make students make copies of data or text, thus causing the same scientific writing as sourced from the same data, it also boosted the abundance of resources on the internet. To detect the level of similarity data source document and source code to do some of the approaches that have been widely in use. In this study will describe several methods of detecting plagiarism, as the solution of problems that plagiarism has occurred over the years. By there several methods that have been widely used approach automatically to detect plagiarism, such as the Winnowing algorithm, Rabin-Karp algorithm and algorithm levenshtein is expected to yield a high percentage of accuracy, it is possible each approach has some drawbacks and advantages. Analisa can create a model of a high percentage of similarity in comparing documents because of the approach one another with each other to cover the shortfall.


Keywords : plagiatrisme documents, Winnowing, Rabin-Karp, and levenshtein

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “Artificial Intelligence dalam membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase kemiripan, study kasus: pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja”. Skripsi ini diambil sebagai salah satu syarat untuk kelulusan pada STMIK Raharja.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa pada khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika, sekaligus Dosen pembimbing I dan Stackholder.
  4. Bapak Himawan, M.Kom Selaku Dosen Pembimbing II.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kepada Ade Setiadi yang senantiasa membantu, memberi motivasi dan semangat agar laporan ini selesai dengan baik.
  7. Kepada Rivai Sungkowo sebagai mentor dan teman seperjuangan yang telah banyak membantu selama pembuatan aplikasi sistem.
  8. Kepada Teman-teman seperjuangan bersama menjalankan skripsi dan semua pihak yang mendukung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Lebih khusus tak lupa penulis ucapkan kepada kedua Orang Tua dan keluarga, yang selalu memberi motivasi dan semangat, baik moril maupun materil dan do’a untuk keberhasilan penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir kata dari saya dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya tulis ini, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya Amin.


Tangerang, Januari 2015
FIFIT ALFIAH
NIM. 1122469211

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Tipe Data Pada MYSQL
  2. Tabel 2.2 Perbedaan Antara Penelitian Dasar,Terapan dan Evaluasi
  3. Tabel 3.1 Analisa SWOT
  4. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  5. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  6. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  8. Tabel 4.1 Tabel Unnormal
  9. Tabel 4.2 First Normal Form
  10. Tabel 4.3 Struktur Tabel informasi_dokumen
  11. Tabel 4.4 Struktur Tabel tingkat_kemiripan
  12. Tabel 4.5 Tabel Pengujian BlackBox
  13. Tabel 4.6 Schedule Implementasi
  14. Tabel 4.7 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 1.1 Sistem Kerja dari Metode Pengujian Black Box
  2. Gambar 2.1 Pseucode Algoritma Rabin-Karp
  3. Gambar 2.2 Penerapan Konsep Kecerdasan Buatan di Komputer
  4. Gambar 2.3 Pohon Lingkup Kecerdasan Buatan & Aplikasi Utamanya
  5. Gambar 2.4 System Flowchart
  6. Gambar 2.5 Program Flowchart
  7. Gambar 2.6 Flow Direction Symbol
  8. Gambar 2.7 Input dan Output Symbol
  9. Gambar 2.8 Processing Symbol
  10. Gambar 2.9 Contoh file RTF menggunakan MS.Word
  11. Gambar 2.10 Contoh file Doc menggunakan MS.Word
  12. Gambar 2.11 Contoh file pdf menggunakan foxit reader
  13. Gambar 2.12 Ilustrasi Algoritma Sting Matching
  14. Gambar 2.13 Fingerprint Awal
  15. Gambar 2.14 Menggeser fingerprint
  16. Gambar 2.15 Pembanding Kedua
  17. Gambar 2.16 Pembanding Keempat (nilai hash sama)
  18. Gambar 2.17 Pembanding Kelima (string ditemukan)
  19. Gambar 2.18 Tahap dari Preprocessing
  20. Gambar 2.19 Proses Tokenizing
  21. Gambar 2.20 Proses Filtering
  22. Gambar 2.21 Proses Steming
  23. Gambar 2.22 Kompleksitas Rabin-Karp's O(nm), tapi hasil O(n+m)
  24. Gambar 2.23 Matriks yang sudah berisi nilai edit distance
  25. Gambar 3.1 Sertifikasi Akreditasi TI-S1 STMIK Raharja
  26. Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja
  27. Gambar 3.3 Susunan Organisasi Divisi Akademik
  28. Gambar 3.4 Visi dan Misi STMIK Raharja
  29. Gambar 3.5 Visi dan Misi Program Studi Teknik Informatika
  30. Gambar 3.6 Flowchart analisa sistem yang berjalan
  31. Gambar 4.1 Second Normal Form (2NF)
  32. Gambar 4.2 Third Normal Form (2NF)
  33. Gambar 4.3 Flowchart Proses Sistem Artificial Intelligence
  34. Gambar 4.4 Flowchart PreprocessingUpload Dokumen Asli
  35. Gambar 4.5 Flowchart PreprocessingUpload Dokumen Uji
  36. Gambar 4.6 Flowchart Read Dokument Asli
  37. Gambar 4.7 Flowchart Read Dokument Uji
  38. Gambar 4.8 Flowchart Get Info Dokument Asli
  39. Gambar 4.9 Flowchart Get Info Dokument Uji
  40. Gambar 4.10 Flowchart Analyze result Paper
  41. Gambar 4.11 Flowchart Prosentase and Level Indikator
  42. Gambar 4.12 HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)
  43. Gambar 4.13 Prototype Tampilan Awal Program yaitu HOME
  44. Gambar 4.14 Prototype Halaman Scanning File
  45. Gambar 4.15 Prototype Halaman Report -> History
  46. Gambar 4.16 Prototype Halaman About Applicaton
  47. Gambar 4.17 Prototype Halaman About Me

DAFTAR SIMBOL

Daftar Simbol Flow Direction

Daftar Simbol Input Output

Daftar Simbol Processing

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan terkadang sering terjadi praktik plagiarisme (penjiplakan) dalam penelitian dan penulisan ilmiah bagi mahasiswa. Penjiplakan atau plagiat menurut Permendiknas, (Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, No 7, Pasal 1 ayat 1 2010) Plagiarisme atau yang sering di sebut dengan tindakan plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.

Penjiplakan di dunia pendidikan, (Universitas Pendidikan Indonesia 2012: 1-15) biasa terjadi jika seperti mahasiswa yang sedang membuat penulisan ilmiah terjadi tindakan plagiat dalam menyalin data (copy and paste) skripsi dengan banyaknya fasilitas internet, memudahkan para mahasiswa untuk melakukan tindakan plagiat.

Tindak plagiat kerap muncul dalam berbagai versi ada yang melakukan pengambilan keseluruhan dokumen karya orang lain dan menyebutnya karya sendiri, ada yang menulis kembali menerbitkannya, ada yang hanya menggunakan sebagian karya orang lain dengan mengabung-gabungkan beberapa karya orang lain.

Penulisan karya tulis ilmiah adalah kasus paling banyak terjadinya tindakan plagiat dalam dunia pendidikan yang dilakukan mahasiswa dan pengajar (Pikiran Rakyat, 2/3/212), karena teknologi yang menunjang dan adanya kemiripan judul penulisan ilmiah antar mahasiswa, sehingga membuat mahasiswa melakukan penyalinan teks atau data (copy and paste) pada penulisan ilmiah skripsi sehingga memungkinkan terjadinya penulisan ilmiah yang sama karena bersumber dari data yang sama dengan melimpahnya segala sumber informasi hanya dengan mengakses internet membuat semakin banyaknya jenis plagiat dalam segala bentuk.

Berbagai macam cara telah dilakukan oleh para peneliti untuk mengurangi tindakan plagiat. Untuk meminimalisasi praktik plagiarisme, diperlukan pendeteksian terhadap penulisan sebuah karya tulis. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah algoritma dalam bentuk aplikasi yang dapat mendeteksi kemiripan sebuah dokumen dengan dokumen lainnya yang dijadikan sebagai pembanding. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisis dan kajian terhadap adanya tindakan plagiat pada dokumen penulisan ilmiah dengan judul "Artificial Intelligence dalam membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase kemiripan, studi kasus: pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja".


Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Maka dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana cara membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase level indikator kemiripan pada penulisan ilmiah yang akan dilakukan oleh kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja?

  2. Apakah dengan hasil prosentase tingkat kemiripan bisa digunakan dengan optimal untuk menentukan seberapa besar kemiripan dokumen, sehingga dapat mengetahui status tingkat kemiripannya pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja?

  3. Apakah menganalisa prosentase kemiripan sebuah penulisan ilmiah akan dapat meminimalkan tindakan plagiat baik di kalangan para akademisi dan mahasiswa/i yang ada di dalam Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja?

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap penulis memiliki persepsi dan gagasan yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Untuk itu perlu diberikan batasan untuk menghindari penafsiran yang keliru atas judul penelitian ini. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasi, sekaligus memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini. adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada analisa sebuah sistem membandingkan 2 dokumen untuk mengukuran prosentase tingkat kemiripan penulisan ilmiah. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian. Sehingga data yang diperoleh memudahkan peneliti untuk menganalisis data.

  2. Penelitian ini akan membandingkan sebuah kemiripan dokumen dan memunculkan analisa jumlah prosentase kemiripan dan kata yang memiliki kemiripannya.

  3. Penelitian ini mampu menganalisa semua jenis dokumen yang terpenting sudah di convert dalam bentuk pdf, karena penelitian terfokus hanya file dokumen berjenis pdf yang bisa di upload dan dapat di analisa.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:

  1. Meminimalkan atau mengurangi tindakan plagiat pada sebuah karya ilmiah yang dilakukan pada kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Melindungi Hak Cipta kepemilikan dari sebuah dokumen karya ilmiah yang dipublikasikan.

  3. Membantu para dosen pengajar dan mahasiswa dalam hal pemeriksaan dokumen karya ilmiah pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah:

  1. Dapat meminimalkan atau mengurangi tindakan plagiat pada sebuah karya ilmiah yang dilakukan pada kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Dapat melindungi Hak Cipta kepemilikan dari sebuah dokumen karya ilmiah yang dipublikasikan oleh kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Dapat membantu para dosen pengajar dan mahasiswa dalam hal pemeriksaan dokumen karya ilmiah pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

Metodelogi Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Metodelogi Pengumpulan Data

  1. Metodelogi Pengamatan Langsung (Observasi)

  2. Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian. Peneliti melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung kelapangan pada Jurusan Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari sistem” yang ada sebelumnya. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem dari sistem yang ada, sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  3. Metodelogi Wawancara (Interview)

  4. Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Melakukan kegiatan tanya jawab dengan Ketua Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja yaitu Bapak Junaidi, M.Kom yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan sistem kecerdasan buatan yang mampu mengecek sebuah kemiripan dokumen.

  5. Metodelogi Studi Pustaka

Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis atau disertasi, serta melakukan searching pada internet menggunakan sumber yang dapat dipercaya. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metodelogi Analisa

Metodelogi analisa sistem yang digunakan Analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) and Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Perancangan

Metodelogi Perancangan sistem yang akan digunakan adalah Flowchart, flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma karena merancang sistem yang akan berjalan sangat penting agar mampu membuat program yang tepat sesuai standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak dan dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan notepad++ sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Testing

Testing adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak adalah Black Box Testing.

Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. 

Gambar 1.1. Sitem kerja dari metode pengujian Black Box

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan SKRIPSI ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan mengenai Algoritma Rabin-Karp, Algoritma Winnowing, Algoritma Jaro-Winkler, metode Hashing, metode String Metric, metode fingerprinting, literature review dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan analisa organisasi pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja, analisa batasan sistem, analisa sistem berjalan, tata laksana sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan konfigurasi sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan usulan sistem yang akan di buat, rancangan basis data, flowchart sistem yang di usulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.


BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Algoritma

Definisi Algoritma

Algoritma berasal dari kata “algoritma”, kata ini tidak muncul dalam kamus Webster pada tahun 1957. Menurut Rinaldi Munir dalam Andi Nugroho (2011:10)[1], Para ahli bahasa menemukan kata algorism berasal dari nama cendikiawan muslim yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarijmi (Al-Khuwarijmi dibaca oleh orang Barat menjadi algorism) dalam bukunya yang berjudul Kitab Aljabar Wal-muqabala, yang artinya “Buku Pemugaran dan Pengurangan” (The book of restoration and reduction). Dari judul buku itu kita memperoleh kata “aljabar” (algebra). Perubahan dari kata algorism menjadi algorithm muncul karena kata algorism sering dikelirukan dengan arithmetic sehingga akhiran –sm berubah menjadi –thm.

“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar.

Menurut Thomas H. Cormen dalam Andi Nuhrogo (2011:10)[1], Algoritma adalah prosedur komputasi yang mengambil beberapa nilai atau kumpulan nilai sebagai input kemudian di proses sebagai output sehingga algoritma merupakan urutan langkah komputasi yang mengubah input menjadi output.

Menurut  Donald  E.  Knuth dalam Rinaldi Munir dalam Andi Nugroho (2011:10)[1],  algoritma  dalam  pengertian  modern mempunyai kemiripan dengan istilah  resep,  proses, metode, teknik, prosedur, rutin. Algor itma  adalah  sekumpulan  aturan-aturan  berhingga  yang  memberikan  sederetan operasi-operasi untuk menyelesaikan suatu jenis masalah yang khusus.

Jenis-jenis Algoritma

Algoritma adalah independen terhadap bahasa pemrograman tertentu, artinya algoritma yang telah dibuat tidak boleh hanya dapat diterapkan pada bahasa pemrograman tertentu. Penulisan algoritma tidak terikat pada suatu aturan tertentu, tetapi harus jelas maksudnya untuk tiap langkah algoritmanya. Namun pada dasarnya algoritma dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan format penulisannya (Rana Rahma, 2013)[2], yaitu:

  1. Deskriptif

  2. Algoritma bertipe deskriptif maksudnya adalah algoritma yang ditulis dalam bahasa manusia sehari-hari (misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan dalam bentuk kalimat. Setiap langkah algoritmanya diterangkan dalam satu atau beberapa kalimat.

    Sebagai contoh misalnya algoritma menentukan bilangan terbesar dari 3 bilangan berikut ini:

    1. Meminta input 3 bilangan dari user, misalkan bilangan a, b, dan c.

    2. Apabila bilangan a lebih besar dari b maupun c, maka bilangan a merupakan bilangan terbesar.

    3. Jika tidak (bilangan a tidak lebih besar dari b atau c) berarti bilangan a sudah pasti bukan bilangan terbesar. Kemungkinannya tinggal bilangan b atau c. Apabila bilangan b lebih besar dari c, maka b merupakan bilangan terbesar. Sebaliknya apabila bilangan b tidak lebih besar dari c, maka bilangan c merupakan yang terbesar.

  3. Pseudocode

Pseudo berarti imitasi dan code berarti kode yang dihubungkan dengan instruksi yang ditulis dalam bahasa komputer (kode bahasa pemrograman). Apabila diterjemahkan secara bebas, maka pseudocode berarti tiruan atau imitasi dari kode bahasa pemrograman. Pada dasarnya, pseudocode merupakan suatu bahasa yang memungkinkan programmer untuk berpikir terhadap permasalahan yang harus dipecahkan tanpa harus memikirkan syntax dari bahasa pemrograman yang tertentu. Tidak ada aturan penulisan syntax di dalam pseudocode. Jadi tujuan pseudocode digunakan untuk menggambarkan logika urut-urutan dari program tanpa memandang bagaimana bahasa pemrogramannya dan tujuan utama penggunaan pseudocode yaitu untuk mempermudah pengguna dalam pemahaman dibandingkan menggunakan bahasa pemrograman yang umum digunakan, terlebih aspeknya yang ringkas serta tidak bergantung pada suatu sistem tertentu merupakan prinsip utama dalam suatu algoritma.

Gambar 2.1. Pseucode Algoritma Rabin-Karp

Struktur Dasar Algoritma

Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence), pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasidari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga, yaitu:

  1. Struktur Runtunan

    Digunakan untuk program yang pernyataannya sequential atau urutan.

  2. Struktur Pemilihan

    Digunakan untuk program yang menggunakan pemilihan atau penyeleksian kondisi.

  3. Struktur Pengulangan

    Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang.

Konsep Dasar Kecerdasan Buatan

Definisi Kecerdasan Buatan

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan cabang dari ilmu komputer yang konsen dengan pengautomatisasi tingkah laku cerdas.

Ada beberapa definisi kecerdasan buatan (Artificial Intellegence), antara lain:

  1. Menurut Sri Kusumadewi, 2013.[3] Artificial Intellegence merupakan “salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia”.

  2. Menurut Anita Desiani dan Muhammad Arhami dalam Kusumadewi, 2013.[4] Artificial Intelligence adalah “Bagian dari komputer sehingga harus didasarkan pada Sound Theoretical (Teori Suara) dan prinsip–prinsip dibidangnya.

Prinsip–prinsip ini meliputi struktur data yang digunakan dalam representasi pengetahuan, algoritma yang diperlukan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut, serta bahasa dan teknik pemrograman yang digunakan dalam mengimplementasikannya. Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer yang didalamnya terdapat pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan untuk mengaplikasikannya, sehingga komputer ini dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.

Konsep Kecerdasan Buatan

Untuk melakukan aplikasi kecerdasan buatan, maka ada dua bagian utama yang sangat dibutuhkan yaitu (Wuryandani, 2012)[5]:

  1. Basis pengetahuan (knowledge base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan antara satu dengan lainnya.

  2. Motor inferensi (inference engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman.

Gambar 2.2. Penerapan Konsep Kecerdasan Buatan di Komputer

Ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam kecerdasan buatan, diantaranya (Efrain Turban, 2010)[6]:

  1. Turing Test – Metode Pengujian Kecerdasan.

  2. Turing Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Dalam konsep ini, penanya (manusia) akan diminta untuk membedakan yang mana merupakan jawaban manusia dan mana yang merupakan jawaban komputer. Apabila tidak dapat membedakan, maka Turing berpendapat bahwa mesin tersebut dapat di asumsikan cerdas.

  3. Pemprosesan Simbolik

  4. Komputer semula didesain untuk pemprosesan numerik, sedangkan manusia dalam berfikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik. Sifat penting dari AI adalah bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non algoritmik dalam menyelesaikan masalah.

  5. Heuristic
  6. Heuristic merupakan sustu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problem secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.

  7. Penarikan Kesimpulan (Inferencing)
  8. AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berfikir atau mempertimbangkan (reasoning). kemampuan berfikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta- fakta dan aturan dengan menggunakan metode hueristik atau pencarian lainnya.

  9. Pencocokan Pola (Pattern Matching)

AI bekerja dengan metode pencocokan pola (Pattern Matching) yang berusaha untuk menjelaskan objek, kejadian (event) atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional.

Lingkup Kecerdasan Buatan Pada Aplikasi Komersial

Adanya irisan penggunaan kecerdasan buatan di berbagai disiplin ilmu tersebut menyebabkan cukup rumitya untuk mengklasifikasikan kecerdasan buatan menurut disiplin ilmu yang menggunakannya. Untuk memudahkan hal tersebut, maka pengklasifikasian lingkup kecerdasan buatan didasarkan pada output yang diberikan yaitu aplikasi komersial (meskipun sebenarnya kecerdasan buatan itu sendiri bukan merupakan medan komersial). Lingkup utama dalam kecerdasan buatan adalah (Sumber: Diktat Mata Kuliah Kecerdasan Buatan, Ir. Balza Achmad, M.Sc.E. 2012)[7]:

  1. Sistem Pakar (Expert System). Disini komputer digunakan sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.

  2. Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing). Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.

  3. Pengenalan Ucapan (Speech Recognition). Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara.

  4. Robotika & Sistem Sensor (Robotics & Sensory Systems).

  5. Computer Vision, mencoba untuk dapat menginterpretasikan Gambar atau objek-objek tampak melalui komputer.

  6. Intelligent Computer-Aided Instruction. Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.

  7. Game Playing.

Gambar 2.3. Pohon Lingkup Kecerdasan Buatan dan Aplikasi Utamanya

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011:116)[8], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Sulindawati (2010:8)[9], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

Model Penulisan Flowchart

Beberapa Penulisan Flowchart, yaitu (Andi Nugroho, 2011)[1]
  1. System Flowchart

  2. Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan prosedur dan proses dari beberapa file di dalam media tertentu. Melalui flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data. Selain itu juga menggambarkan file yang dipakai sebagai input dan output. Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

    Gambar 2.4. System Flowchart

  3. Program Flowchart
Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program. Dua jenis metode penggambaran program flowchart:
  1. Conceptual flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara global.

  2. Detail flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara rinci.

Gambar 2.5. Program Flowchart

Simbol-simbol Flowchart

Simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok:[1]

  1. Flow direction symbols
  2. Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain dan juga connecting line.

  3. Processing symbols

  4. Menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses atau prosedur.

  5. Input atau Output symbols

  6. Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.

Gambar 2.6. Flow Direction Symbol

Gambar 2.7. Input dan Output Symbol

Gambar 2.8. Processing Symbol

Konsep Dasar Dokumen Digital

Definisi Dokumen Digital

Dokumen adalah sebuah tulisan yang memuat data dan informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas dan informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai media elektronik (seperti printer).

Dokumen digital merupakan setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan dan atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara atau gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. (Supriyono, 2013)[10].

Pengolahan Dokumen Digital

Dengan pemahaman bahwa dokumen elektronik adalah salah satu koleksi perpustakaan digital, maka pengertian perpustakaan digital dapat menjadi acuan pengelolaan dokumen elektronik. Secara ringkas dapat dikatakan perpustakaan digital tidak hanya menyediakan dokumen elektronik namun juga menyediakan akses ke sumber informasi lain yang tersedia secara terpasang. Istilah terpasang mengacu pada perangkat keras, perangkat lunak dan data yang terkait adanya, dan kegiatan yang dilakukan di dunia maya (cyberspace). Istilah ini populer menunjukkan “tempat” di mana manusia berinteraksi menggunakan jaringan komputer, yakni internet.

Sekurang-kurangnya terdapat lima aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan data elektronik, yaitu:

  1. pembakuan format dan keamanan

  2. pengindeksan dan pengabstrakan

  3. penyediaan link ke sumber informasi lain

  4. analisis akses dan sitiran

  5. kesiapan pustakawan.

Format Dokumen Digital

Dokumen digital memiliki beberapa format sesuai dengan perangkat lunak pengolahan yang digunakan untuk menghasilkan dokumen digital tersebut. Adapun beberapa jenis format dokumen digital yang sering dijumpai pada komputer adalah DOC, RTF dan PDF.

  1. RTF (Rich Text Format)

  2. Rich Text Format (RTF) adalah sebuah format dokumen yang dibuat oleh Microsoft, yang dibuat berdasarkan spesifikasi Document Content Architecture (DCA) yang dibuat oleh IBM untuk System Network Architecture (SNA). Format dokumen ini, dapat digunakan untuk mentransfer dokumen teks terformat antar aplikasi, baik itu di dalam satu platform atau platform yang berbeda seperti IBM PC dan Macintosh. Meskipun termasuk ke dalam kelas dokumen teks terformat, format RTF ini tetap menggunakan standar pengcodean ANSI (American National Standards Institute) ASCII (American Standard Code for Information Interchange), PC-8, Macintosh, Unicode atau IBM PC Character Set untuk mengontrol representasi dan pemformatan dari sebuah dokumen, baik itu ketika ditampilkan di layar ataupun ketika dicetak di atas kertas. Meskipun hanya berisi teks biasa, format ini dapat mendukung grafik dan tabel dalam sebuah dokumen, meski jika dalam dokumen terdapat gambar, ukurannya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan format biner seperti format dokumen biner semacam Microsoft Word (*.doc) atau StarOffice Writer (*.sxw).

    Gambar 2.9. Contoh File RTF menggunakan MS. Word

  3. DOC (document)
  4. DOC (document) merupakan jenis file untuk dokumen yang dibuat dengan perangkat lunak pengolah kata seperti Microsoft Word, Open Office Writer atau Abiword. Format file ini sangat populer dari dulu sampai sekarang dan sudah menjadi standard bagi format dokumen digital. Adapun contoh file DOC yang diolah menggunakan Microsoft Word.

    Gambar 2.10. Contoh File Doc Menggunakan MS.Word

  5. PDF (Portable Document Format)
  6. PDF (Portable Document Format) adalah sebuah format berkas yang dibuat oleh Adobe System untuk keperluan pertukaran dokumen digital. Format PDF digunakan untuk merepresentasikan dokumen dua dimensi yang meliputi teks, huruf, citra dan grafik vektor dua dimensi. Dokumen PDF juga mampu mendukung hyperlink, forms, javascript, dan berbagai kemampuan lain yang dapat didukung dengan melakukan penambahan plugin. Dokumen PDF versi 1.6 memiliki kemampuan untuk menampilkan grafik tiga dimensi interaktif. Format berkas PDF dapat dilengkapi dengan label (tag) XML, teks ekuivalen, perbesaran visual teks (magnifier), penambahan fasilitas audio atau suara, dsb.

    Berkas PDF dapat disandikan sehingga untuk dapat membuka atau mengeditnya diperlukan kata kunci tertentu. Penyandian berkas PDF dilakukan dalam dua tingkat, berkas PDF juga dapat diberi pembatasan DRM untuk membatasi aktivitas penggandaan, penyuntingan, maupun pencetakan berkas tersebut.

    Gambar 2.11. Contoh File Pdf Menggunakan Foxit Reader

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:199)[11], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:

  1. Kuadran 1

  2. Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

  3. Kuadran 2

  4. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

  5. Kuadran 3

  6. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

  7. Kuadran 4

  8. Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68)[12], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:197)[11], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.


Pendekatan Pemecahan Masalah

Menurut Rangkuti (2011:197)[11], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

  1. Product: produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

  2. Price: biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

  3. Place: lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

  4. Promotion: aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

  5. People: orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

  6. Process: proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

  7. Physical Evidence: bukti fisik yangmempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Prasetio (2012:181)[13], database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat.

Menurut Mustakini (2009:46)[14], database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi.

Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.

  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Jenis Database Yang Digunakan

  1. Web server
  2. Menurut Anhar (2010:4)[15], definisi web server adalah sebagai berikut: Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

    Menurut Oktavian (2010:11)[16], “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting.

    Menurut Arief (2011:19)[17], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

  3. XAMPP
  4. Menurut Madcoms (2010:341)[18], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

    Menurut Wardana (2010:8)[19], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter.

    Menurut Nugroho (2009:74)[20], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Sebagai informasi, nama XAMPP diambil dari singkatan berikut:

X: Program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi.
A: Apache, merupakan aplikasi web server.
M: MySQL, merupakan vaplikasi database server.
P: PHP, bahasa pemrograman web.
P: Perl, bahasa pemrograman.

Beberapa aplikasi pendukung XAMPP, yaitu:
  1. PhpMyAdmin
  2. Menurut Nugroho (2009:88)[20], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.
    Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja Kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.
    Menurut Arief (2011:429)[17], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.
    Menurut Prasetio (2012:53)[13], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.
  3. PHP
  4. Menurut Nugroho (2009:113)[20], “PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam serve web”.
    Menurut Arief (2011:43)[17], definisi PHP adalah sebagai berikut: PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.
    Menurut Wardana (2010:7)[19], “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML (kode dasar website) dan dijalankan pada server side. Artinya, semua sintaks PHP yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja”.
    Menurut Prasetio (2012:122)[13], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang ditanam di sisi server.Menurut Oktavian (2010:31)[16], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusu, yaitu:
    1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
    2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
    3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
    4. Merupakan software yang berdifat open source.
    5. Gratis untuk didonwload dan digunakan.
    6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
    Menurut Anhar (2010:3)[15], definisi PHP adalah sebagai berikut:
    PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.
    Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:
    1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.
    2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP denganlebih bersih, baik, dan cepat.
    3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
    4. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.
    5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientaso objek.
    6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.
  5. MySQL
Menurut Nugroho (2009:91)[20], definisi MySQL adalah MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.
Menurut Madcoms (2010:367)[18], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.
Menurut Anhar (2010:21)[15], definisi MySQL adalah sebagai berikut:
MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMSdari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMNS yang multithread, multi-user yang bersifat gratis di bawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).
Menurut Arief (2011:151)[17], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.
Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:
Tabel 2.1 Tipe Data Pada MySQL
Sumber Arief (2011:151)[17]
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa,MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[21], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.
Menurut Simarmata (2010:47)[22], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.
Menurut Arief (2011:7)[17], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:8)[17], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:
  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis wen yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Normalisasi

Definisi Normalisasi

Menurut Sarosa (2009:6)[23], bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah normalisasi sampai ke bentuk 3NF akan dibahas dalam bagian berikut ini:
  1. First Normal Form (INF)

  2. Untuk menjadi 1NF suatu tabel harus memenuhi dua syarat. Syarat pertama tidak ada kelompok data atau field yang berulang. Syarat kedua harus ada primary key atau kunci unik, yaitu field yang membedakan satu baris dengan baris lain dalam satu tabel. Pada dasarnya semua tabel selama tidak ada kolom yang sama merupakan bentuk tabel 1NF. Jadi, langkah normalisasi menuju INF adalah:
    1. Menghilangkan data yang muncul secara berulang dalam satu tabel.
    2. Memuat tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan.
    3. Tentukan PK untuk setiap kelompok data yang berhubungan.
  3. Second Normal Form (2NF)

  4. Untuk menjadi 2NF suatu tabel harus berada dalam kondisi 1NF dan tidak memiliki partial dependencies. Partial dependencies adalah suatu kondisi jika atribut non kunci tergantung segaian tetapi bukan seluruhnya pada primary key. Langkah normalisasi dari 1NF menuju 2NF adalah:
    1. Membuat tabel tersendiri untuk sekelompok nilai yang berhubungan dengan sekelompok records.
    2. Hubungan tabel-tabel yang terbentuk dengan foriegn key.
  5. Third Normal Form (3NF)

  6. Untuk menjadi 3NF suatu tabel harus berada dalam kondisi 2NF dan tidak memiliki transitive dependencies. Transitive dependencies adalah kondisi dengan adanya ketergantungan fungsional antara dua atau lebih atribut nonkunci.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[24], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.
Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:
  1. Verifikasi
  2. Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
  3. Validasi
  4. Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.
Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:
  1. Failure
  2. Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.
  3. Fault
  4. Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
  5. Error
  6. Erroradalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
  7. Incident
  8. Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dantidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256)[24], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.
Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:
  1. Waktu
  2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
  3. Biaya
  4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
  5. Kinerja Testing
  6. Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
  7. Kerusakan
  8. Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[24], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.
Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.
  1. White Box Testing
  2. Menurut Rizky (2011:262)[24], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.
  3. Black Box Testing
  4. Menurut Rizky (2011:265)[24], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."
    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:
    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.
    Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:
    1. Equivalence Partitioning
    2. Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
    3. Boundary Value Analysis
    4. Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
    5. Cause Effect Graph
    6. Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67,5.
    7. Random Data Selection
    8. Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
    9. Feature Test
    10. Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guruyang akan malakukan entri nilai.

Konsep Kesamaan Dokumen

Definisi Plagiatrisme

Mendahului pembahasan lebih mendalam dari topik yang diangkat, penulis menjabarkan Definisi yang digunakan dalam menyatakan tindakan plagiarisme. Plagiarisme adalah tindakan penyalahgunaan, pencurian atau perampasan, penerbitan, pernyataan, atau menyatakan sebagai milik sendiri sebuah pikiran, ide, tulisan, atau ciptaan yang sebenarnya milik orang lain (Ardini Ridhatillah, 2003:511)[25]. Sistem pendeteksi plagiarisme dapat di kembangkan untuk:
  1. Data teks seperti essay, artikel, jurnal, penelitian dan sebagainya.
  2. Dokumen teks yang lebih terstruktur seperti bahasa pemrograman.

Tipe-tipe Plagiatrisme

  1. Word-for-word plagiarism Menyalin setiap kata secara langsung tanpa diubah sedikitpun.
  2. Plagirism of authorship Mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil karya sendiri dengancara mencantumkan nama sendiri menggantikan nama pengarang yang sebenarnya.
  3. Plagiarism of ideas Mengakui hasil pemikiran atau ide orang lain.
  4. Plagiarism of sources Jika seorang penulis menggunakan kutipan dari penulis lainnya tanpa mencantumkan sumbernya.
Terdapat beberapa metode dalam Algoritma yang digunakan dalam pembuatan sistem pendeteksi pengukuran tingkat kemiripan dokumen.

Klasifikasi Pencocokan String

String merupakan susunan dari karakter-karakter (angka, alphabet atau karakter lain) dan biasanya dipresentasikan sebagai struktur data array. String dapat berupa kata, frase atau kalimat. Sedangkan string matching diartikan sebagai sebuah permasalahan untuk menemukan pola susunan karakter string didalam string lain atau bagian dari isi teks. String matching dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pencocokan string. (Srininang Hadjarati, 2013)[26].
Pencarian string yang juga disebut pencocokan string merupakan algoritma untuk melakukan pencarian semua kemunculan string pendek pattern [0...n-1] yang disebut pattern string yang lebih panjang teks [0...m-1] yang disebut teks. (Srininang Hadjarati, 2013)[26].
Operasi mengubah string ini bisa berupa mengubah satu huruf ke huruf yang lain, menghapus satu huruf dari string, atau memasukkan satu huruf ke dalam string. Operasi-operasi ini digunakan untuk menghitung jumlah perbedaan yang diperlukan untuk pertimbangan kecocokan suatu string dengan string sumber.
Kerangka Kerja String Matching dalam (Srininang Hadjarati, 2013)[26] pencarian string matching disumuskan sebagai beikut:
  1. Sebuah teks (text), yaitu sebuah (long) string yang panjangnya n karakter.
  2. Pattern, yaitu sebuah string dengan panjang m.
Gambar 2.12. Ilustrasi Algoritma String Matching (Sumber: Deeksha, Shenoy. Articles: Boolean Text Search Queries And Their Processing, 20 May 2011)
Pencocokan string (string matching) secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
  1. Exact string matching, merupakan pencocokan string secara tepat dengan susunan karakter dalam string yang dicocokkan memiliki jumlah maupun urutan karakter dalam string yang sama. Contoh: kata step akan menunjukkan kecocokan hanya dengan kata step.
  2. Inexact string matching atau Fuzzy string matching, merupakan pencocokan string secara samar, maksudnya pencocokan string dimana string yang dicocokkan memiliki kemiripan dimana keduanya memiliki susunan karakter yang berbeda (mungkin jumlah atau urutannya) tetapi string-string tersebut memiliki kemiripan baik kemiripan tekstual atau penulisan (approximate string matching) atau kemiripan ucapan (phonetic string matching). Inexact string matching masih dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu:
    1. Pencocokan string berdasarkan kemiripan penulisan (approximate string matching) merupakan pencocokan string dengan dasar kemiripan dari segi penulisannya (jumlah karakter, susunan karakter dalam dokumen). Tingkat kemiripan ditentukan dengan jauh tidaknya beda penulisan dua buah string yang dibandingkan tersebut dan nilai tingkat kemiripan ini ditentukan oleh programmer. Contoh: compuler dengan compiler, memiliki jumlah karakter yang sama tetapi ada dua karakter yang berbeda. Jika perbedaan dua karakter ini dapat ditoleransi sebagai sebuah kesalahan penulisan maka dua string tersebut dikatakan cocok.
    2. Pencocokan string berdasarkan kemiripan ucapan (phonetic string matching) merupakan pencocokan string dengan dasar kemiripan dari segi pengucapannya meskipun ada perbedaan penulisan dua string yang dibandingkan tersebut. Contoh step, dengan steppe, sttep, stepp, stepe. Exact string matching bermanfaat jika pengguna ingin mencari string dalam dokumen yang sama persis dengan string masukan. Tetapi jika pengguna menginginkan pencarian string yang mendekati dengan string masukan atau terjadi kesalahan penulisan string masukan maupun dokumen objek pencarian, maka inexact string matching yang bermanfaat.

Konsep Algoritma Winnowing

Definisi algoritma Winnowing

Algoritma winnowing merupakan algoritma dokumen fingerprinting yang digunakan untuk mendeteksi salinan dokumen dengan menggunakan teknik hashing (Schleime, dkk. 2014)[27]. Untuk meng-hash dokumen dengan menggunakan k-gram, panjang substring k dimana k merupakan nilai yang dipilih oleh pengguna. Dokumen akan dibagi ke dalam k-gram yang mungkin dan kemudian k-gram tersebut akan di hash. Untuk memilih fingerprint dari hasil yang di hash, dilakukan pembagian dengan menggunakan window w, dan dipilih nilai yang paling kecil.
Dari setiap window dipilih nilai hash yang paling minimum atau kecil. Jika terdapat nilai minimum lebih dari satu nilai, maka pilih dari window sebelah kanan. Kemudian simpan semua hasil hash yang telah dipilih yang merupakan fingerprint dokumen.
Diberikan kumpulan dokumen, ingin menemukan substring yang sama diantara dokumen-dokumen tersebut, propertis yang dilakukan adalah:
  1. Jika terdapat string yang sama yang panjangnya sama dengan panjang t, dimana t merupakan jaminan ambang nilai yang ditentukan, maka pencocokan terdeteksi.
  2. Tidak dapat mendeteksi beberapa pencocokan jika lebih pendek dari gangguan nilai ambang k.
Nilai konstan t dan k ≤ t dipilih oleh pengguna. Menghindari pencocokan string yang sama dibawah nilai gangguan nilai ambang dengan mempertimbangkan hash k-grams.
Input dari proses document fingerprinting adalah file teks. Kemudian output-nya akan berupa sekumpulan nilai hash yang disebut fingerprint. Fingerprint inilah yang akan dijadikan dasar pembanding antara file-file teks yang telah dimasukkan. Salah satu prasyarat dari algoritma deteksi penjiplakan adalah whitespace insensitivity, dan algoritma Winnowing telah memenuhi prasyarat tersebut yaitu membuang seluruh karakter-karakter yang tidak relevan seperti: tanda baca, spasi dan juga karakter lain, sehingga nantinya hanya karakter-karakter yang berupa huruf atau angka yang akan diproses lebih lanjut.
Secara garis besar, berikut konsep algoritma Winnowing bekerja:
  1. Penghapusan karakter-karakter yang tidak relevan (whitespace insensitivity).
  2. Pembentukan rangkaian gram dengan ukuran k.
  3. Penghitungan nilai hash.
  4. Membagi ke dalam window tertentu.
  5. Pemilihan beberapa nilai hash menjadi document fingerprinting.

Metode Dokumen Fingerprinting

Dokumen fingerprinting merupakan metode yang digunakan Untuk mendeteksi keakuratan salinan antar dokumen, baik semua teks yang terdapat di dalam dokumen atau hanya sebagian teks saja. Prinsip kerja dari metode dokumen fingerprinting ini adalah dengan menggunakan teknik hashing. Teknik hashing adalah sebuah fungsi yang mengkonversi setiap string menjadi bilangan (Kurniawati, 2012)[28].
Prinsip kerja dari metode dokumen fingerprinting ini adalah dengan menggunakan teknik hashing. Teknik hashing adalah sebuah fungsi yang mengkonversi setiap string menjadi bilangan kemudian menyimpannya dalam sebuah skema atau bagan. Ide dasar metode dokumen fingerprinting adalah menyimpan skema atau bagan kecil yang berisi kumpulan angka atau bilangan yang akan dibandingkan dengan skema atau bagan antar dua dokumen. Skema digital dokumen fingerprinting terdiri dari sejumlah posisi yang diberi tanda di dalam dokumen, algoritma fingerprinting yang akan memilih tanda yang akan di tambahkan untuk setiap posisi tergantung pada jumlah salinan.
Secara umum prinsip kerja dari metode dokumen fingerprinting adalah dengan tahapan sebagai berikut:
  1. Asumsikan teks adalah string s yang panjangnya t.
  2. Hilangkan tanda baca dan spasi.
  3. Sebelum melakukan fungsi hash dengan menggunakan notasi k- gram. k-gram merupakan substring yang berdampingan dari panjang k. Membagi dokumen menjadi k- gram, dimana k merupakan parameter yang di pilih pengguna.
  4. Lakukan fungsi hash untuk setiap k-grams.
  5. Memilih beberapa hasil hash menjadi dokumen fingerprinting. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana memilih fingerprint dari hasil hash. Terdapat beberapa pendekatan untuk menangani masalah tersebut.

Hashing

Hashing adalah suatu cara untuk mentransformasi sebuah string menjadi suatu nilai yang unik dengan panjang tertentu (fixed-length) yang berfungsi sebagai penanda string tersebut. Fungsi untuk menghasilkan nilai ini disebut fungsi hash, sedangkan nilai yang dihasilkan disebut nilai hash. Penggunaan hashing dalam pencarian pada database, apabila tidak di-hash, pencarian akan dilakukan karakter-per-karakter pada nama-nama yang panjangnya bervariasi dan ada 26 kemungkinan pada setiap karakter. Namun pencarian akan menjadi lebih efisien setelah di-hash karena kemungkinan setiap angka berbeda. Nilai hash pada umumnya digambarkan sebagai fingerprint yaitu string pendek yang terdiri atas huruf dan angka yang terlihat acak (data biner yang ditulis dalam heksadesimal).

Metode Rolling Hash

Rolling Hash merupakan sebuah fungsi yang digunakan untuk menghasilkan nilai hash dari rangkaian gram. Pada awalnya metode Rolling Hash digunakan pada Algoritma Rabin-Karp dimana metode ini digunakan untuk membandingkan nilai hashing dari semua k-grams ke dalam sebuah string yang panjang. Akan tetapi proses hashing pada setiap string sepanjang k akan menghabiskan waktu komputasi yang lama jika nilai k besar (Schleimer, dkk. 2014)[27]. Untuk itu Rabin Karp mengunakan Rolling Hash dimana fungsi hash H(c1...ck) didefinisikan sebagai berikut:
Formula Rolling Hashing:
Keterangan:
c : nilai ascii karakter
b : basis (bilangan prima)
k : banyak karakter
Untuk mendapatkan keuntungan dari rolling hash nilai hash gram berikutnya H (c2...ck+1) dapat dilakukan dengan cara:
Formula unuk mencari nilah hash ke-2 sampai ke-n
Pada perhitungan hash dari gram ke-n, nilai hash ke gram n-1 dikurangi dengan nilai karakter pertama dari gram n-1 kemudian ditambahkan dengan nilai karakter terakhir dari gram ke-n. Dengan begitu tidak perlu melakukan iterasi dari indeks pertama sampai terakhir untuk menghitung nilai hash untuk gram ke-2 sampai terakhir. Hal ini tentu dapat menghemat waktu komputasi saat menghitung nilai hash dari sebuah gram.

Konsep Algoritma Rabin-Karp

Definisi ALgoritma Rabin-Karp

Algoritma Rabin-Karp adalah suatu algoritma pencarian string yang ditemukan oleh Michael Rabin dan Richard Karp. Algoritma ini menggunakan hashing untuk menemukan sebuah substring dalam sebuah teks (Junaidi, Fifit Alfiah, 2014:3)[29]. Hashing adalah metode yang menggunakan fungsi hash untuk mengubah suatu jenis data menjadi beberapa bilangan bulat sederhana. Disebut algoritma “pencarian string” dan bukan “pencocokan string” seperti Knuth-Morris-Pratt atau Boyer-Moore karena memang algoritma Rabin-Karp tidak bertujuan menemukan string yang cocok dengan string masukan, melainkan menemukan pola (pattern) yang sekiranya sesuai dengan teks masukan.
Untuk teks dengan panjang n dan pola dengan panjang m, waktu komputasi terbaik adalah O(n), sedangkan terburuknya adalah O((n-m+1)m). Langkah-langkah dalam algoritma Rabin Karp:
  1. Menghilangkan tanda baca dan mengubah ke teks sumber dan kata yang ingin dicari menjada kata-kata tanpa huruf kapital.
  2. Membagi teks ke dalam gram-gram yang ditentukan nilai k-gram nya.
  3. Mencari nilai hash dengan fungsi rolling hash dari tiap gram yang terbentuk.
  4. Mencari nilai hash yang sama antara 2 teks.
  5. Menentukan persamaan 2 buah teks dengan persamaan Dice's Similarity Coefficient.

prinsip Algoritma Rabin-Karp

Pada dasarnya, algoritma Rabin-Karp akan membandingkan nilai hash dari string masukan dan substring pada teks. Apabila sama, maka akan dilakukan perbandingan sekali lagi terhadap karakter-karakternya. Apabila tidak sama, maka substring akan bergeser ke kanan. Kunci utama performa algoritma ini adalah perhitungan yang efisien terhadapa nilai hash substring pada saat penggeseran dilakukan. Berikut dijelaskan contoh cara kerja algoritma Rabin-Karp. Diberikan masukan “cab” dan teks “aabbcaba”. Fungsi hash yang dipakai misalnya akan menambahkan nilai keterurutan setiap huruf dalam alfabet (a = 1, b = 2, dst.) dan melakukan modulo dengan didapatkan nilai hash dari “cab” adalah 0 dan tiga karakter pertama pada teks yaitu “aab” adalah 1.
Gambar 2.2. Fingerprint Awal
Hasil perbandingan ternyata tidak sama, maka substring pada teks akan begeser satu karakter ke kanan. Algoritma tidak menghitung kembali nilai hash substring. Disinilah dilakukan apa yang disebut rolling hash yaitu mengurangi nilai karakter yang keluar dan menambahkan nilai karakter yang masuk sehingga didapatkan kompleksitas waktu yang relatif konstan pada setiap kali pergeseran.
Gambar 2.3. Menggeser Fingerprint
Setelah pergeseran, didapatkan nilai hash dari fingerprint “abb” (abb = aab – a + b) menjadi dua (2 = 1 – 1 + 2).
Gambar 2.4. Pembanding kedua
Hasil perbandingan juga tidak sama, maka dilakukan pergeseran. Begitu pula dengan perbandingan ketiga. Pada perbandingan keempat, didapatkan nilai hash yang sama.
Gambar 2.5. Perbandingan keempat (nilai hash sama)
Karena nilai hash sama, maka dilakukan perbandingan string karakter per karakter antara “bca” dan “cab”. Didapatkan hasil bahwa kedua string tidak sama. Kembali substring bergeser ke kanan.



Gambar 2.6. Perbandingan kelima (string ditemukan)


Pada perbandingan yang kelima, kedua nilai hash dan karakter pembentuk string sesuai, sehingga solusi ditemukan. Dari hasil perhitungan, kompleksitas waktu yang dibutuhkan adalah O(m+n) dengan m adalah panjang string masukan dan n adalah jumlah looping yang dilakukan untuk menemukan solusi. Hasil ini jauh lebih mangkus daripada kompleksitas waktu yang didapat menggunakan algoritma brute-force yaitu O(mn).

Ekstraksi Dokumen

Teks yang akan dilakukan proses teks mining, pada umumnya memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah memiliki dimensi yang tinggi, terdapat noise pada data, dan terdapat struktur teks yang tidak baik. Cara yang digunakan dalam mempelajari suatu data teks, adalah dengan terlebih dahulu menentukan fitur-fitur yang mewakili setiap kata untuk setiap fitur yang ada pada dokumen. Sebelum menentukan fitur-fitur yang mewakili, diperlukan tahap preprocessing yang dilakukan secara umum dalam teks mining pada dokumen, yaitu case folding, tokenizing, filtering, stemming, tagging dan analyzing.
Gambar 2.18. Tahap dari Preprocessing (Eko Nugroho, 2011)[30]

Folding and Tokenizing

Case folding adalah mengubah semua huruf dalam dokumen menjadi huruf kecil. Hanya huruf ‘a’ sampai dengan huruf ‘z’ yang diterima. Karakter selain huruf dihilangkan dan dianggap delimiter. Tahap tokenizing atau parsing adalah tahap pemotongan string input berdasarkan tiap kata yang menyusunnya.
Gambar 2.19 Proses Tokenizing (Eko Nugroho, 2011)[30]

Filtering

Filtering adalah tahap mengambil kata-kata penting dari hasil token. Bisa menggunakan algoritma stoplist (membuang kata yang kurang penting) atau wordlist (menyimpan kata penting). Stoplist atau stopword adalah kata-kata yang tidak deskriptif yang dapat dibuang dalam pendekatan bag-of-words. Contoh stopwords adalah ‘yang’, ‘dan’, ‘di’, ‘dari’ dan seterusnya.
Gambar 2.20. Proses Filtering (Eko Nugroho, 2011)[30]

Steming

Tahap stemming adalah tahap mencari root kata dari tiap kata hasil filtering. Pada tahap ini dilakukan proses pengembalian berbagai bentukan kata ke dalam suatu representasi yang sama. Tahap ini kebanyakan dipakai untuk teks berbahasa inggris dan lebih sulit diterapkan pada teks berbahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia tidak memiliki rumus bentuk baku yang permanen.
Gambar 2.21. Proses Steming(Eko Nugroho, 2011)[30]

Kompleksitas Rabin-Karp

Algoritma Rabin Karp-memiliki kompleksitas O (nm) dimana n, tentu saja, adalah panjang teks, sedangkan m adalah panjang dari pola. Jadi di mana ia dibandingkan dengan brute force cocok? Nah, kasar kompleksitas gaya yang cocok adalah O (nm), sehingga tampaknya tidak ada banyak keuntungan dalam kinerja. Namun itu dianggap bahwa kompleksitas Rabin-Karp adalah O (n + m) dalam praktek, dan itu membuatnya sedikit lebih cepat, seperti yang ditunjukkan pada grafik di bawah ini:
Gambar 2.22. Kompleksitas Rabin-Karp's O(nm), tapi hasil O(n+m) (Stoimen, 2012)[31]
Kelebihan Mengapa Algoritma Rabin-Karp adalah Keren:
  1. Baik untuk plagiarisme, Karena dapat menangani beberapa pencocokan pola, Rabin-Karp dapat mendeteksi plagiarisme efisien
  2. Tidak lebih cepat dari pencocokan kekerasan dalam teori, dalam tujuan praktek TIK kompleksitas O (n + m).
  3. Dengan fungsi hashing baik itu Bisa Efektif cukup dan mudah untuk Melaksanakan.
Kelemahan Algoritma Rabin-Karp:
  1. Ada banyak pencocokan string algoritma yang lebih cepat dari O itu (n + m).
  2. Ini Praktis lambat seperti pencocokan kekerasan dan membutuhkan ruang tambahan.
Algoritma Rabin Karp tepat untuk alasan digunakan, karna itu Bisa Melawan digunakan untuk mencocokkan beberapa pola. Membuat Ini sempurna untuk mendeteksi plagiarisme Bahkan untuk frase yang lebih besar.

Konsep Algoritma Levenshtein

Definisi Algoritma Levenshtein

Levenshtein Distance dibuat oleh Vladimir Levenshtein pada tahun 1965, Perhitungan edit distance didapatkan dari matriks yang digunakan untuk menghitung jumlah perbedaan string antara dua string. 3 Perhitungan jarak antara dua string ini ditentukan dari jumlah minimum operasi perubahan untuk membuat string A menjadi string B.
Algoritma Levenshtein, atau sering disebut dengan Levenshtein Distance atau Edit distance merupakan algoritma pencarian jumlah perbedaan string yang ditemukan oleh Vladimir Levenshtein, seorang ilmuwan Rusia, pada tahun 1965. Algoritma ini digunakan secara luas dalam berbagai bidang, misalnya mesin pencari, pengecek ejaan (spell checking), pengenal pembicaraan (speech recognition), pengucapan dialek, analisis DNA, pendeteksi pemalsuan, dan lain-lain.
Pada dasarnya, algoritma ini menghitung jumlah minimum pentransformasian suatu string menjadi string lain yang meliputi penggantian, penghapusan, dan penyisipan. Algoritma ini digunakan untuk mengoptimalkan pencarian tersebut karena sangat tidak efisien jika dilakukan pencarian setiap kombinasi operasi-operasi string tersebut. Oleh karena itu, algoritma ini tergolong program dinamis dalam pencarian nilai minimal tersebut. Untuk menghitung jaraknya (edit distance) digunakan matriks (n + 1) × (m + 1) dimana n adalah panjang string s1 dan m adalah panjang string s2.
Berikut dua string yang akan digunakan sebagai contoh:
RONALDINHO || ROLANDO
Kedua string tersebut memiliki jarak 6, berarti untuk mengubah string RONALDINHO menjadi ROLANDO diperlukan 6 operasi, yaitu:
Dengan menggunakan representasi matriks dapat ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2.23. Matriks yang sudah berisi nilai edit distance

Konsep Metode Empiris Levenshtein Distance

Proses Levenshtein Distance dilakukan dengan membuat matriks dari dua kata yang dibandingkan (kata yang salah dengan kata baku). Dari setiap kata yang salah dicari jaraknya dengan seluruh kata baku yang ada di database dan didapatkan nilai Levenshtein Distance.
Ada 3 macam operasi utama yang dapat dilakukan oleh algoritma ini yaitu:
  1. Operasi Pengubahan Karakter Operasi pengubahan karakter merupakan operasi menukar sebuah karakter dengan karakter lain contohnya penulis menuliskan string “yamg” menjadi “yang”. Dalam kasus ini karakter “m” diganti dengan huruf “n”.
  2. Operasi Penambahan Karakter Operasi penambahan karakter berarti menambahkan karakter ke dalam suatu string. Contohnya string “kepad” menjadi string “kepada”, dilakukan penambahan karakter “a” di akhir string. Penambahan karakter tidak hanya dilakukan di akhir kata, namun bisa ditambahkan diawal maupun disisipkan di tengah string.
  3. Operasi Penghapusan Karakter Operasi penghapusan karakter dilakukan untuk menghilangkan karakter dari suatu string. Contohnya string “barur” karakter terakhir dihilangkan sehingga menjadi string „baru‟. Pada operasi ini dilakukan penghapusan karakter “r”.
Untuk menentukan Levenshtein Distance anatara dua kata kita membutuhkan persamaan matriks sebagai berikut (Pryana, Dewi,dll. 2013)[32]:
lev a,b= adalah matriks lev a,b
i= adalah baris matriks
j= adalah kolom matriks
sedangkan untuk menghitung nilai similarity adalah:
edit distance adalah hasil dari preposesing yang telah dilakukan tadi atau Levenshtein distance maxLength adalah jumlah string dari kata yang terpanjang.
Approximate String Matching yaitu teknik untuk pencocokkan pola pada string dengan cara pendekatan, kinerja dari metode ini tidak harus mirip dengan sebenarnya cukup dengan adanya pendekatan saja. Dalam pendekatan tersebut, ada tiga macam operasi yang digunakan untuk mentransformasikan suatu string menjadi string yang lain. Operasi tersebut antara lain operasi penghapusan, penyisipan, dan penggantian. Operasi-operasi ini digunakan untuk menghitung jumlah perbedaan yang diperlukan untuk pertimbangan kecocokan suatu string dengan string sumber. Jumlah perbedaan tersebut diperoleh dari penjumlahan semua pengubahan yang terjadi dari masing-masing operasi. Penggunaan perbedaan tersebut diaplikasikan dalam berbagai macam algoritma, misalnya Hamming, Levenshtein, Damerau-Levenshtein, Jaro-Winkler, Wagner-Fischer, dan lain-lain.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2009:43)[33], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.
Menurut Semiawan (2010:104)[34], mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:
Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2009:45)[33], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:
  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuam penelitian lain dengan topik serupa.
Menurut Yuniarti (2012:3)[35], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Jenis Penelitian

Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan

Menurut Guritno (2011:24)[36]Berdasarkan pendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian berbeda.
  1. Asumsi tentang realitas
  2. Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap, stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu.
  3. Tujuan Penelitian
  4. Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementara penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan.
  5. Metode dan Proses Penelitian
  6. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementara penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.
  7. Kajian Khas
  8. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti.
  9. Peranan Penelitian
  10. Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yang diteliti.
  11. Pentingnya konteks dalam penelitian
  12. Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati.

Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya

Tabel 2.2. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi Sumber Gruritno (2011:26)[36]

Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

  1. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
  2. Bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadap objek penelitian.
  3. Penelitian Prediktif (Predictive Research)
  4. Studi ini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional dan kecenderungan.
  5. Penelitian Improtif (Improvetive Research)
  6. Bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.
  7. Penelitian Eksplanatif
  8. Penelitian dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
  9. Penelitian Eksperimen
  10. Merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.
  11. Penelitian Ex Post Facto
  12. Ex Post Facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.
  13. Penelitian Partisipatori (Parsticipatory Research)
  14. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research: Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
  15. Penelitian Dan Pengembangan
  16. Metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

Literature Review

Metode Studi Pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Manfaat dari studi pustaka ini antara lain:
  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel) sehingga menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada. serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.
Banyak penelitian sebelumnya yang dilakukan mengenai kemiripan antar dokumen dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya menerapkan beberapa metode algoritma dalam mendeteksi kemiripan antar dokumen ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:
  1. Penelitian ini di lakukan oleh Mudafiq Riyan Pratama, Eko Budi Cahyono dan Gita Indah Marthasari pada tahun 2012 dengan judul “Aplikasi Pendeteksi Duplikasi Dokumen Teks Bahasa Indonesia Menggunakan Algoritma Winnowing Dengan Metode K-Gram Dan Synonym Recognition” penilitian ini membahas tentang sistem deteksi duplikasi menggunakan algoritma yang outputnya menampilkan dalam bentuk seperangkat nilai-nilai hash sebagai fingerprinting dokumen yang diperoleh melalui metode k-gram. masukan dari Proses fingerprinting dokumen adalah file teks. Maka outputnya akan menjadi satu set nilai hash, yang disebut sidik jari. Fingerprint inilah yang akan menjadi dasar perbandingan antara file teks yang telah dimasukkan. keberadaan dari pengakuan konsep sinonim dimaksudkan untuk dapat mengenali kata-kata yang mengandung sinonim sebagai tindakan plagiarisme. Hasil dari penelitian sistem yang dibangun telah dapat mendeteksi duplikasi dengan pendekatan sinonim dengan perbedaan ± 0.82 % lebih besar menggunakan synonym recognition daripada tanpa synonym recognition. Pada dokumen yang dinyatakan telah terduplikasi, pendeteksian secara full dokumen (bab 1 sampai bab 5) dan parsial dokumen (bab 4 dan bab 5) akan mengalami peningkatan persentase ± 10 %. Sedangkan pada dokumen yang dinyatakan tidak terduplikasi, pendeteksian secara full dokumen maupun parsial dokumen akan secara otomatis mengalami penurunan persentase kemiripan ± 4.67 %. Dokumen dinyatakan terduplikasi jika persentase kemiripannya diatas 50 %.
  2. Penelitian ini di lakukan oleh Dewi Rokhmah Pyriana, Suprapto,ST.,MT.,Aswin Suharsono,ST.,MT. pada tahun 2012 dengan judul “Program Aplikasi Editor Kata Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Approximate String Matching Dengan Algoritma Levenshtein Distance Berbasis Java” penilitian ini membahas tentang pembuatan program aplikasi editor kata bahasa indonesia yang menggunakan metode approximate string matching dengan algoritma levenshtein distance berbasis java yang bertujuan untuk membantu pekerjaan manusia dalam proses pengecekan kesalahan penulisan kata pada sebuah naskah dan mengubahnya menjadi kata yang benar, serta membantu mengetahui struktur kalimat tunggal dalam bahasa indonesia. Pada program ini, proses pengecekan ejaan kata Bahasa Indonesia dilakukan dengan proses tokenization dan pencocokan kata-kata baku yang ada di database dan memiliki tingkat kemiripan kata dengan menggunakan metode approximatestring matching dengan algoritma levenshtein distance ditentukan dengan cara mencari nilai jarak (edit distance) dari kata salah yang terdeteksi dengan semua kata baku yang ada di database. kata yang memiliki nilai jarak yang terkecil akan digunakan sebagai alternatif kata ganti untuk kata yang salah ejaannya. Hasil yang didapatnya struktur kalimat tunggal pada bahasa indonesia dapat diketahui dengan cara mendeteksi jenis kata yang terdapat dalam satu kalimat beserta letak katanya dan berdasarkan hasil pengujian, program editor kata bahasa indonesia untuk mengecek kebenaran ejaan kata memiliki validitas dan akurasi yang tinggi. pengujian menu cek editor kata memiliki akurasi 77,35% terhadap banyak variasi kata salah. pada menu cek struktur kalimat dengan 10 kalimat tunggal, akurasi yang dihasilkan 100%. Dan waktu yang dibutuhkan untuk eksekusi berbanding lurus dengan jumlah input kata. semakin banyak kata yang diinputkan, semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk eksekusi. sedangkan jumlah banyaknya kesalahan ejaan kata pada suatu teks tidak berpengaruh pada waktu eksekusi.
  3. Penelitian ini di lakukan oleh Eko Nugroho pada tahun 2012 dengan judul Skripsi “Perancangan Sistem Deteksi Plagiarisme Dokumen Teks Dengan Menggunakan Algoritma Rabin-Karp” penilitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi dengan melakukan pencocokan string atau terms dan Algoritma yang digunakan dalam skripsi ini adalah Rabin-Karp. Algortima Rabin-Karp digunakan karena cocok untuk pola pencarian jamak (multiple pattern search). Pada penelitian ini dilakukan sedikit modifikasi untuk meningkatkan kinerja algoritma Rabin-Karp. Hasil dari penelitan ini adalah Algoritma Rabin-Karp biasa dan algoritma Rabin-Karp yang telah dimodifikasi mempunyai akurasi nilai similarity yang relatif sama. Tetapi algoritma Rabin-Karp yang dimodifikasi mempunyai rata-rata waktu proses yang lebih baik, terutama dokumen teks yang mempunyai size atau ukuran file yang besar dan Kgram yang semakin kecil menghasilkan akurasi nilai similarity yang lebih baik dibandingkan kgram yang lebih besar serta Persentase error yang dihasilkan kedua algoritma diatas relatif sama. Persentase error terkecil pada kgram=1. Persentase error berbanding lurus dengan perubahan jumlah kata. Semakin banyak perubahan pada teks tersebut maka persentase error yang dihasilkan semakin besar dan penggunaan stemming berpengaruh pada akurasi nilai similarity yang dihasilkan. Dengan menggunakan stemming menghasilkan nilai yang cenderung kurang baik dibandingkan tanpa menggunakan stemming. Tetapi pada kasus tertentu seperti pengubahan bentuk kalimat algoritma Rabin-Karp yang disisipi stemming menghasilkan akurasi nilai similarity yang lebih baik.
  4. Penelitian ini dilakukan oleh Fifit Alfiah, Junaidi pada tahun 2014 dengan judul “Collaborative Methods model dalam membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase kemiripan”. Penelitian ini membahas tentang persentasi kemiripan atau kesamaan tingkat penulisan dalam analisa antar dokumen, untuk mengukur tingkat kesamaan atau kemiripan antara beberapa dokumen dilakukan pembandingan antara 2 dokumen untuk di analisa dalam segi penulisannya, dengan menggunakan beberapa metode dari algoritma yang berbeda agar dapat membuat sistem yang lebih akurat dan memberikan hasil kemiripan dengan sangat besar prosentasenya.
  5. Penelitian ini dilakukan oleh Anna Kurniawati, Sulistyo Puspitodjati dan Sazali Rahman pada tahun 2010 dengan judul “Implementasi Algoritma Jaro-Winkler Distance untuk Membandingkan Kesamaan Dokumen Berbahasa Indonesia” penelitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi menghitung tingkat kesamaan dokumen berbasis web. Metode yang digunakan untuk menghitung tingkat kesamaan dokumen dengan menggunakan Algoritma jaro-winkler distance. Untuk dapat mengukur tingkat kesamaan dokumen dengan cepat, maka diperlukan alat bantu untuk dapat menghitung tingkat kesamaan antar dokumen. Hasil dari penelitian ini dalam ujicobanya aplikasi dapat berjalan dengan baik untuk memeriksa kemiripan dokumen yang identik atau sama seratus persen. Hal ini dikarenakan urutan kata-kata yang dibanding-kan sangat sesuai. Akan tetapi, saat memeriksa kemiripan dokumen dengan urutan yang berbeda aplikasi ini tidak mampu mendeteksi kemiripannya. Hal ini juga dikarenakan urutan kata yang telah berbeda pula.
  6. Penelitian ini dilakukan oleh Hari Bagus Firdaus pada tahun 2012 dengan judul “Deteksi Plagiat Dokumen Menggunakan Algoritma Rabin-Karp” penelitian ini membahas tentang bagaimana cara mengantisipasi tindakan plagiat, dibutuhkan suatu cara yang dapat menganalisis teknik-teknik plagiat yang dilakukan. Ada beberapa pendekatan yang bisa diambil, salah satunya dengan mempergunakan algoritma pencarian string Rabin-Karp. Penelitian ini hanya membahas secara skematis bagaimana algoritma Rabin-Karp bekerja dalam mendeteksi plagiat pada suatu dokumen, bukan implementasinya dalam sebuah program atau aplikasi.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin maraknya perguruan-perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.
Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.
Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi Raharja ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendirian Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.


Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.
LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.
Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.
Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.
Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.
Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.
Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusatara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.
Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:
  1. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/Ak-VII/Dipl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata I Teknik Informatika di STMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
Gambar 3.1. Sertifikat Akreditasi TI-S1 STMIK Raharja


Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi atau perusahan harus mempunyai sautu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkap fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja
SUSUNAN ORGANISASI
DIVISI AKADEMIK
Gambar 3.3. Susunan Organisasi Divisi Akademik

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelengaraan semua pekerjaan.
Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tingi Raharja adalah sebagai berikut:
  1. Presiden Direktur
  2. Tanggung jawab:
    1. Menetapkan visi misi, tujuan dan strategi kampus.
    2. Menetapkan kebijakan umum berdasarkan kebijakan pemerintah dan arahan badan penyelenggara.
    3. Memimpin penyelenggaraan dan pembangunan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pembinaan aktivitas akademik baik pegawai penunjang, akademik maupun pegawai administrasi.
  3. Direktur
  4. Tanggung jawab:
    1. Merupakan wakil presiden direktur.
    2. Ikut membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.
  5. Penasehat Pimpinan
  6. Wewenang:
    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sangsi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.
    Tanggung jawab:
    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
    3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
    4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
  7. Gugus Kendali Mutu
  8. Wewenang:
    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.
    Tanggung Jawab:
    Membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  9. Penasehat Umum Dan Staff Ahli
  10. Wewenang:
    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.
    Tanggung Jawab:
    Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi STMIK Raharja hubungannya dengan lingkungan.
  11. Devisi Operasi
  12. Wewenang:
    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.
    4. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    5. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    Tanggung Jawab:
    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
  13. Devisi Pemasaran
  14. Wewenang:
    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.
    Tanggung Jawab:
    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
    3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
    4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
  15. Devisi Keuangan Dan Pemasaran
  16. Wewenang:
    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
    Tanggung Jawab:
    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgetting pada setiap bagian.
    2. Bertanggung jawab atas tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
    4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
  17. Ketua REC
  18. Bertugas untuk mengontrol kegiatan masing-masing divisi sesuai bidang kerjanya serta mengontrol duta kampus yang ditugaskan manajemen Perguruan Tinggi Raharja dalam menangkap sinyal penting tentang isu yang berkembang mengenai kemajuan IT secara global dan merapatkan barisan kepada para pakar IT Nasional, melalui kepengurusan organisasi Teknologi Ilmu Komputer (APTIKOM).
  19. Ketua Jurusan
  20. Wewenang:
    1. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan./li>
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.
    Tanggung Jawab:
    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.
    2. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.
    3. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.
    4. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.
    5. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.
    6. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

Misi, Visi dan Tujuan

Gambar 3.4. Visi dan Misi STMIK Raharja
  1. Visi STMIK Raharja
  2. Pada tahun 2015, dengan standar ISO 9001:2008, menghasilkan Pribadi Raharja yang unggul dibidang IT menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehinga dapat bersaing pada era globalisasi ini.
  3. Misi STMIK Raharja
    1. Keunggulan Dalam Manajemen
    2. STMIK Raharja berupaya melalui standar ISO, memastikan bahwa Pribadi Raharja sebagai komunitas kampus berkesempatan untuk memberikan kesejahteraan dan kepuasan sesuai standar professional dan harapan stakeholder.
    3. Keunggulan Dalam Pendidikan
    4. STMIK Raharja berupaya untuk menyediakan life-long student centered Learning melalui suasana akademis yang kondusif dalam mendukung komunitas pembelajaran, pembinaan individu yang berwawasan luas dengan perspektif global, pemahaman yang prima di bidang teknologi informasi serta kepemimpinan yang kuat.
    5. Keunggulan Dalam Penelitian
    6. STMIK Raharja berupaya untuk terus menerus mencapai pengakuan internasioanal sebagai lembaga yang berdedikasi tinggi dalam bidang penelitian terutama bidang teknologi informasi dan menciptakan penelitian baru di bidang interdisiplin dan intradisiplin.
    7. Keunggulan Dalam Pengabdian Masyarakat
    8. STMIK Raharja berupaya mendapat pengakuan lokal dan nasional dalam pengabdian masyarakat melalui diseminasi dan aplikasi hasil penelitian, penyediaan sumberdaya manusia berkualitas tinggi yang mampu bekerja diberbagai bidang dan mempromosikan teknologi maju di bidang teknologi informasi.
  4. Tujuan STMIK Raharja
    1. Memberikan jaminan manajemen mutu pelayanan yang prima bagi kepuasan stakeholders dengan mengacu kepada standar ISO 9001:2008.
    2. Memberikan jaminan kualitas pendidikan berkesinambungan untuk menghasilkan Pribadi Raharja yang mempunyai wawasan global, kompeten dalam bidang teknologi informasi dan mempunyai jiwa kemandirian serta kepemimpinan yang tangguh.
    3. Memberikan jaminan penelitian berkualitas dibidang Teknologi Informasi yang berkesinambungan dan berstandar internasional dengan memperhatikan kemajuan jaman dan kebutuhan stakeholders di segala bidang dalam rangka mencapai pengakuan internasional.
    4. Memberikan jaminan partisipasi aktif dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu beradaptasi dalam berbagai lingkungan pekerjaan serta sumbangsih dalam implementasi penelitian yang bermanfaat b agi masyarakat luas.

Misi, Visi dan Tujuan Teknik Informatika

Teknik Informatika adalah suatu jurusan yang mengembangkan keahlian dibidang teknik komputer yang dapat menunjang kebutuhan dunia kerja. Untuk memenuhi kebutuhan dunia teknologi juga dibuka kesempatan bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan kreatifitas komunikasi dan inovasi-inovasi di bidang teknologi. Untuk mendukung orientasi pengembangan pembelajaran yang ada pada jurusn Teknik Informatika telah dikemas konsentrasi yang dinamakan konsentrasi Software Engineering (SE) dan konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcast (MAVIB). Dua konsentrasi tersebut dikemas untuk dipersiapkan sebagai konsentrasi unggulan yang di arahkan kepada penguasaan dalam pembuatan perangkat lunak atau software yang digunakan sesuai kebutuhan dari suatu sistem
  1. Visi STMIK Raharja
  2. Visi Prodi TI merupakan pernyataan yang berorientasi ke masa depan tentang apa yang diharapkan oleh Prodi TI yang dapat dipaparkan dengan sangat jelas dan sangat realistik sebagai berikut:
    Gambar 3.5. Visi dan Misi Program Studi Teknik Informatika
    Berdasarkan dari formula di atas, maka visi dari Prodi TI:
    Prodi TI S1 dengan standar ISO serta melalui kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang Teknologi Informasi, sehingga tahun 2010 – 2015 menghasilkan masyarakat global (Global Citizen) yang menguasai Teknologi Informasi dengan kompetensi Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting.
  3. Misi STMIK Raharja
    1. Keunggulan Dalam Manajemen Universitas
    2. Prodi TI melalui standar ISO, memastikan bahwa pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi berjalan secara profesional dan sesuai dengan harapan stakeholder.
    3. Keunggulan Dalam Pendidikan
    4. Menyediakan life-long student centered Learning melalui suasana akademik yang kondusif dalam mendukung komunitas pembelajaran, pembinaan individu yang berwawasan luas dengan perspektif global, pemahaman yang prima di bidang teknologi informasi khususnya konsentrasi Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting serta kepemimpinan yang kuat.
    5. Keunggulan Dalam Penelitian
    6. Mendapatkan pengakuan nasional dan internasional sebagai program studi yang berdedikasi tinggi dalam bidang penelitian terutama di bidang teknologi informasi khususnya konsentrasi Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting serta menciptakan penelitian baru di bidang interdisiplin dan intradisiplin.
    7. Keunggulan Dalam Pengabdian Masyarakat
    8. Dengan menerapkan keahlian di bidang teknologi informasi khususnya Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting, mendapatkan pengakuan lokal dan nasional dalam pengabdian masyarakat melalui diseminasi dan aplikasi hasil penelitian, penyediaan sumberdaya manusia berkualitas tinggi yang mampu bekerja diberbagai bidang dan mempromosikan terobosan-terobosan baru di bidang teknologi informasi..
  4. Tujuan STMIK Raharja
  5. Tujuan Prodi TI merupakan rumusan tentang hasil khusus Prodi TI dalam bentuk profil kompetensi yang diharapkan dari lulusan sesuai dengan kebutuhan dan standar yang dituntut oleh stakeholders internal dan eksternal, termasuk tuntutan pasar kerja. Paparan yang sangat jelas dan sangat realitis dari tujuan Prodi TI sebagai berikut:
    1. Memberikan layanan yang profesional serta menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan Stakeholder
    2. Menciptakan suasana akademik yang kondusif dengan orientasi Student Centered Learning sehingga menghasilkan lulusan yang profesional dan mampu berkarya di bidang Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting
    3. Menghasilkan karya-karya yang diakui baik secara nasional maupun internasional melalui penelitian di bidang Teknologi Informasi khususnya Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting
    4. Menghasilkan lulusan yang mampu mengamalkan keahliannya di bidang Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting yang bermanfaat bagi masyarakat serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
  6. Kompetensi Lulusan
  7. Dari paparan diatas, jelas tergambar bahwa program studi teknik informatika telah memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang sangat jelas dan sangat realistik, karena diperkuat lagi dengan strategi pencapaian sasaran program studi yang terukur, terencana dan wajib terealisasi, sebagai mana prisinsip 3T (Terukur, Terencana,Terealisasi) yang telah ditetapkan oleh pimpinan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan untuk membandingkan 2 dokumen yaitu dokumen pertama dan dokumen kedua, dimana dokumen pertama adalah dokumen yang nantinya akan diuji dengan dokumen kedua.


Flowchart Analisa Sistem Yang Berjalan

Pada gambar 3.6. menyatakan alur proses membandingkan dokumen pertama dan dokumen kedua.
Gambar 3.6. Flowchart analisa sistem yang berjalan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan bagian yang sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan dalam tahap ini, maka akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
Pada bagian analisis sistem ini akan dibahas tentang analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, analisa sistem menggunakan metode SWOT, analisis sumber pengetahuan, analisis non fungsional, analisis basis data dan analisis kebutuhan fungsional.

Analisa Sistem Pada SWOT

Pada tahap ini knowledge Engineer dan pakar menentukan konsep yang akan dikembangkan menjadi kecerdasan buatan. Hasil inisialisasi kasus akan dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem. Pada tahap ini juga menganalisa data. Data penting yang harus didalami bersama sehingga hasilnya dapat berupa matrik SWOT yaitu akan dilihat gabungan antara pemanfaatan kekuatan untuk menangkap peluang, mengatasi kelemahan dengan mengambil kesempaatan, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman, meminimalkan kelemahan dan menghindarkan ancaman:
Tabel 3.1. Analisa SWOT

Analisa Sistem Yang Akan Dikembangkan

Idetifikasi masukan dan keluaran data yang akan diproses pada Kecerdasan Buatan untuk scanning atau melakukan perbandingan isi dokumen pdf untuk mendapatkan prosentase kemiripan adalah sebagai berikut:


Identifikasi Masukan Data

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data scanning file dokumen pdf didapat ketika Pengguna akan mengupload file jenis pdf yang akan di lakukan scanning seluruh isi informasi dokumen dan report lainnya. File dokumen pdf ini yang nantinya menjadi salah satu masukan data pada sistem.
  1. Nama Masukan: File dokumen pdf
  2. Fungsi: sebagai media yang menampilakn originality sebuah dokumen dan menghasilkan prosentase kemiripan kata penulisannya.
  3. Sumber: Pengguna
  4. Media: Aplikasi Web
  5. Frekuensi: Setiap user melakukan upload file dokumen pdf untuk di scanning
  6. Format: Tampilan Web
  7. Keterangan : Hasil analisa laporan originality


Identifikasi Proses Data

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
  1. Nama modul: Permintaan input file dokumen pdf.
  2. Masukan: File dokumen pdf.
  3. Keluaran: Report perbandingan analisa kemiripan 2 file dokumen pdf.
  4. Rigkasan proses: Proses ini akan menghasilkan report detail hasil analisa perbandingan originality dan prosentase file dokumen pdf yang di upload oleh user.


Identifikasi Keluaran Data

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan kemudian sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil report dari file dokumen pdf yang di upload pengguna tersebut berupa informasi seluruh isi file dokumen pdf yang di upload, seperti tampilan original text, berapa jumlah kata dalam file dokumen pdf tersebut, dan hasil perbandingan lainnya.
  1. Nama keluaran: Permintaan Hasil analisa perbandingan dokumen pdf
  2. Fungsi: Menampilkan Detail Analisa Laporan Originality Dokumen.
  3. Media: Aplikasi web
  4. Distribusi: Web

Analisa Sumber Pengetahuan

Sumber pengetahuan Kecerdasan Buatan ini yang terdiri dari sistem pakar (expert system) dan pengolahan bahasa alami (natural processing language) dan buku-buku yang telah direferensikan.


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

Spesifikasi Hardware

  1. Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2310M
  2. Monitor: SVGA 15”
  3. Mouse: Optical
  4. Keyboard: PS/2
  5. RAM: 2 GB
  6. Harddisk : 500 GB”
  7. Printer: Canon

Spesifikasi Software

  1. Microsoft Office 2007
  2. Adobe Dreamweaver
  3. Notepad++
  4. Google Chrome
  5. Adobe Photoshop
  6. Edraw Max
  7. Xampp

Hak Akses (Brainware)

  1. Stakeholder
  2. Admin

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif PemecahanMasalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka penulis memutuskan permasalahan yang dihadapi oleh kalangan akademis pada saat ini masih banyaknya plagiat dokumen dalam penulisan ilmiah, belum adanya sistem yang dapat mendeteksi kemiripan antar dokumen secara otomatis, sehingga banyak kalangan akademis mengalami plagiatan dokumen dan diketahuia setalah tulisan tersebut terpublish, dengan adanya sistem sebelum penulis membuat karya tulisan mampu mengecek keaslian dokumen dan mampu mengurani pencurian data. Sehingga dalam proses pelaporan analisa dokumen tersebut tidak bisa dilakukan dengan mudah, efektif dan efisien. Dari masalah yang dihadapi penulis dapat menyimpulkan sebagian besar masalah mampu dihadapi, dengan:
  1. Membandingkan dokumen untuk pengukuran prosentase kemiripan pada penulisan ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademis masih jarang digunakan sehingga untuk penggunaannya masih sulit.
  2. Dengan banyaknya jenis file dokumen yang digunakan dalam analisa sistem untuk membandingkan dokumen maka dibatasi jenis file dokumennya yaitu pdf sehingga dapat mengetahui tingkat kemiripannya.

Alternatif PemecahanMasalah

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses penginputan dokumen dan menghasilkan laporan analisa dokumen yang akurat dan jelas, maka penulis mengusulkan alternatif pemecahan masalah yaitu antara lain dengan membangun suatu sistem yang menghasilkan analisa yang lebih efektif dan efisien, diantaranya:
  1. Merancang sistem dengan menggunakan flowchart sehingga sistem dalam memberikan detail laporan analisa originality dokumen yang berjalan lebih optimal.
  2. Menyediakan suatu sistem pembanding dokumen untuk mengetahui prosentase kemiripan tulisannya dengan menggunakan akses internet hanya dengan mengupload file dokumen sehingga menghasilkan laporan analisa originality dokumen dengan cepat dan akurat serta meningkatkan kinerja yang optimal.
  3. Menyediakan aplikasi database yang terelasi dengan tabel-tabel sistem analisa sehingga diperlukan sebuah program yang dapat menunjang dan mempermudah kegiatan tanpa merubah prosedur yang berjalan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:
Tabel 3.2. Diagram Elisitasi tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:
Tabel 3.3. Diagram Elisitasi tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:
Tabel 3.4. Diagram Elisitasi tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:
Tabel 3.5. Diagram Final Draft Elisitasi


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Perancangan Database atau Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.
Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basisdata.


Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form(1NF), Second Normal Form(2NF) sampai ke bentuk Third Normal Form(3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:
  1. Unnormalized
  2. Tabel 4.1. Tabel Unnormal
    Dapat dijelaskan table Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
  3. First Normal Form (1NF)
  4. Tabel 4.2.First Normal Form (1NF)
    Dapat dijelaskan table First Normal Form(1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada aplikasi Artificial Inteligience membandingkan 2 dokumen untuk mengukur prosentase tingkat kemiripan, study kasus pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Second Normal Form (2NF)
  6. Gambar 4.1.Second Normal Form (2NF)
    Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 2 tabel: yaitu tabel informasi_dokumen dan tabel tingkat_kemiripan.
  7. Third Normal Form (3NF)
  8. Gambar 4.2.Third Normal Form (3NF)
    Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 2 tabel, yaitu tabel informasi_dokumen dan tabel tingkat_kemiripan.

Spesifikasi Basis Data

Basis Data terdiri dari 2 tabel, seperti berikut:
  1. Tabel Informasi
  2. Nama tabel : informasi_dokumen
    Primary key: id_dokumen
    Deskripsi: Tabel yang digunakan untuk menampilkan report informasi mengenai file dokumen pdf yang di upload oleh user.
    Tabel 4.3. Struktur Tabel informasi_dokumen
  3. Tabel Analisa Dokumen
  4. Nama tabel: tingkat_kemiripan
    Primary key: id_dokumen
    Deskripsi: Tabel yang digunakan untuk menampilkan report hasil analisa dari file dokumen pdf yang diupload oleh user.
    Tabel 4.4. Struktur Tabel tingkat_kemiripan

Perancangan Flowchart Sistem yang di usulkan

Perancangan Prosedural

Perancangan prosedural merupakan perancangan yang dilakukan untuk menetapkan detail algoritma yang akan dinyatakan ke dalam suatu program. Perancangan prosedural pada sistem Artificial Intelligence untuk membandingkan tingkat kemiripan 2 dokumen digambarkan dengan menggunakan flowchart. Flowchart perancangan prosedural aplikasi pengolahan data terdiri dari flowchart proses sistem, flowchart Preprocessing, flowchart read dokument, flowchart get info dokument, flowchart analyze result paper, flowchart tingkat kemiripan, dan flowchart menampilkan grafik prosentase kemiripan. Adapun penjelasan beserta gambaran dari masing-masing flowchart yang ada adalah sebagai berikut:
  1. Flowchart proses sistem
  2. Flowchart proses sistem menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh user untuk melakukan proses mendeteksi kemiripan data sebuah dokmen pada aplikasi yang dibangun. Adapun gambaran flowchart dari proses sistem dapat dilihat pada Gambar 4.3.
    Gambar 4.3. Flowchart proses sistem Artificial Intelligence
  3. Flowchart prepocessing
  4. Flowchart prepocessing menggambarkan langkah-langkah yang dari sistem ketika user melakukan proses upload dokumen. Adapun gambaran Flowchart prepocessing upload sistem dapat dilihat pada Gambar 4.4. dan 4.5
    Gambar 4.4. flowchart prepocessing upload dokumen asli
    Gambar 4.5. flowchart prepocessing upload dokumen uji
  5. Flowchart Read Dokument
  6. Flowchart Read Dokument menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan sistem dalam membaca dokumen setelah melakukan proses upload dokumen pada aplikasi. Adapun gambaran flowchart dari Read Dokument dapat dilihat pada Gambar 4.6. dan 4.7.
    Gambar 4.6. flowchart Read dokument asli
    Gambar 4.7. flowchart Read dokument uji
  7. Flowchart Get Info Dokument
  8. Flowchart Get Info Dokument menggambarkan langkah-langkah menampilkan informasi dari file dokumen yang akan dilakukan proses scanning atau analyze oleh aplikasi. Adapun gambaran flowchart dari proses Get Info Dokument dapat dilihat pada Gambar 4.8. dan 4.9.
    Gambar 4.8. flowchart Get Info Dokument Asli
    Gambar 4.9. flowchart Get Info Dokument uji
  9. Flowchart Analyze Result Paper
  10. Flowchart Analyze Result Paper menggambarkan langkah-langkah yang menampilkan tabel keputusan yang berisi kata yang mirip, frequensi kemunculan kata dan jumlah kata yang mirip pada aplikasi yang dibangun. Adapun gambaran flowchart dari proses Analyze Result Paper dapat dilihat pada Gambar 4.10.
    Gambar 4.10. flowchart Analyze Result Paper
  11. Flowchart prosentase and level indikator
  12. Flowchart prosentase and level indikator menggambarkan langkah-langkah yang menampilkan grafik hasil dari nilai prosentase kemiripan dokumen beserta level indikator tingkat kemiripannya pada aplikasi yang dibangun. Adapun gambaran flowchart dari proses prosentase and level indikator dapat dilihat pada Gambar 4.11.
    Gambar 4.11. flowchart prosentase and level indikator

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:
Gambar 4.12. HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)
Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, yaitu:
  1. Nama program: Menu Utama.
  2. Fungsi program: Untuk menampilkan menu pilihan yang terdapat di dalam aplikasi.
    Proses Program: Jalankan program Menu Utama, lalu pilihsalah satu fitur yang terdapat pada menu utama, yaitu terdiri dari: Home, Scanning File, Report dan About.
  3. Nama program: Home.
  4. Fungsi program: Untuk menampilkan tampilan utama dan menjelaskan mengenai kegunaan dari aplikasi.
    Proses Program: Pilihan menu “home” akan tampil di halaman pertama setiap aplikasi untuk menjelaskan mengenai cara bekerjanya.
  5. Nama program: Scanning File.
  6. Fungsi program: Membandingkan 2 dokumen dan menghasilkan prosentase kemiripan kata dari analisa.
    Proses Program :
    1. Pada “Menu Utama” lalu pilih menu “choose file” pilih file dokumen yang akan di scanning dengan type file pdf.
    2. Klik button upload untuk memproses scanning dan menghasilkan original text, jumlah kata, frequensi kemiripan kata, menampilkan kata yang mirip, grafik prosentase dan level indikatornya.
  7. Nama program: Report.
  8. Fungsi program: Untuk menampilkan history dari penggunaan aplikasi.
    Proses Program: Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Report” untuk melihat daftar History selama aplikasi melakukan activity scanning file maka pilih sub menu “history
  9. Nama program: About.
  10. Fungsi program: Untuk melihat informasi tentang aplikasi dan cara menggunakannya serta informasi peneliti.
    Proses Program: Pada “Menu Utama” pilih “About” untuk melihat informasi tentang aplikasi dan cara menggunakannya dan informasi peneliti pada menu about.

Rancangan Prototype

Interface Pembuatan Sistem

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan aplikasi scanning file dokumen pdf ini meliputi perancangan tampilan menu utama, tampilan scanning file, dan tampilan report dari informasi isi dokumen.
  1. Prototype Halaman Awal (HOME)
  2. Untuk memberikan gambaran mengenai aplikasi yang akan dibuat, maka berikut ini diberikan rancangan antarmuka aplikasi. Aplikasi dapat langsung digunakan dan tidak perlu melakukan login untuk menggunakan aplikasi ini karena free.
    Halaman awal aplikasi ini dimulai dengan halaman HOME seperti aplikasi pada umumnya.
    Gambar 4.13. Prototype Tampilan Awal Program yaitu HOME
  3. Prototype halaman scanning file
  4. Perancangan scanning file ini tujuan utama dari proses activity aplikasi, karena semua proses scanning, tampilan original text, hasil tabel keputusan dangrafik prosentase berada pada halaman ini. Untuk memberikan gambaran tentang aplikasi yang akan dibangun, sehingga akan mempermudah dalam mengimplementasikan aplikasi dan pembuatan aplikasi yang User friendly.
    Gambar 4.14. Prototype Halaman Scanning File
  5. Prototype Halaman Report -> History
  6. Gambar 4.15. Prototype Halaman Report -> History
  7. Prototype Halaman About -> About Application
  8. Gambar 4.16. Prototype Halaman About Applicaton
  9. Prototype Halaman About -> About Me
  10. Gambar 4.17. Prototype Halaman About Me


Konfigurasi Sistem Usulan

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

Spesifikasi Hardware

  1. Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2310M
  2. Monitor: SVGA 15”
  3. Mouse: Optical
  4. Keyboard: PS/2
  5. RAM: 2 GB
  6. Harddisk: 500 GB”
  7. Printer: Canon

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Sistem Operasi “Windows 7 Ultimate”
  2. Microsoft Office 2007
  3. Adobe Dreamweaver
  4. Notepad++
  5. Xampp
  6. Google Chrome
  7. Adobe Photoshop
  8. Edraw Max
  9. MS. Visio

Hak Akses

  1. Stakeholder
  2. Kepala Jurusan Teknik Informatika-S1
  3. Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika – S1


Testing

Metode Implementasi

Implementasi program aplikasi Artificial Intelligence berbasis web php dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.
Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Blackbox

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan aplikasi Artificial Intelligence berbasis Web PHP, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.5. Tabel Pengujian Blackbox

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan pada saat input data yang salah, kemudian sistem akan memproses data dokumen sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.


Schedule Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Artificial Intelligence Dalam Membanding 2 Dokumen Untuk Mengukur Prosentase Tingkat Kemiripan, Studi Kasus: Pada Teknik Informatika Di Perguruan Tinggi Raharja”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6. Schedulle Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 4.7. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
  1. Cara membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase tingkat kemiripan penulisan dapat menggunakan sistem dengan fasilitas scanning file untuk menghasilkan analisa prosentase kemiripan antar dokumen.
  2. Dengan adanya sistem yang menghasilkan prosentase tingkat kemiripan bisa digunakan dengan optimal untuk menentukan seberapa besar kemiripan dokumen, dan dapat mengetahui status tingkat kemiripannya serta mampu memberikan pesan untuk modikasi jika tingkat kemiripan yang tinggi.
  3. Dengan adanya sistem yang mampu menghasilkan analisa prosentase tingkat kemiripan pada sebuah dokumen mampu mengurangi tindakan plagiatrisme pada kalangan akademik karena sebelum melakukan penerbitan ataupun publish akan di cek terlebih dahulu keaslian atau Originality sebuah dokumen dengan dokumen pembandingnya.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan dan manfaat penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
  1. Aplikasi dapat meminimalkan atau mengurangi tindakan plagiat pada sebuah karya ilmiah dengan adanya checker similarity pada Jurusan Teknik Informatika.
  2. Dapat melindungi Hak Cipta kepemilikan dari sebuah dokumen karya ilmiah yang dipublikasikan.
  3. Mencoba membantu para dosen pengajar dan mahasiswa dalam hal pemeriksaan dokumen karya ilmiah pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

Kesimpulan terhadap metode penelitian

Berdasarkan metode penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
  1. Penulis perlu menganalisa sistem yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi.
  2. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder mengenai apa saja yang diinginkan dalam pengembangan sistem yang akan digunakan.
  3. Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka yaitu dengan membaca buku, jurnal, dan artikel yang sesuai dengan pembahasan.

Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah:
  1. Untuk mengembangkan aplikasi menjadi lebih baik kedepannya dapat menghasilkan hasil similarity yang lebih akurat dari yang ada untuk membuat hasil analisa prosentase tingkat kemiripan yang lebih baik dalam membandingkan.
  2. Untuk mempercepat proses eksekusi dan membuat keamanan untuk sistem yang digunakan sehingga mempunyai daya akses yang cepat dan aman.
  3. Untuk memberikan kenyaman kepada User (pengguna) selama pemakaian aplikasi dan memberikan fasilitas tambahan pada sistem agar menjadi aplikasi sistem yang sempurna.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Nugroho, Andi. 2011. Algoritma dan Struktur Data Menggunakan Bahasa Pemrograman C++. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
  2. Rahma, Rana. 2013. Algoritma dan Pemrograman. Diakses tanggal 16 Mei 2014. http://ranaardila.com/2013/03/algoritma-dan-pemrograman.html
  3. Kusumadewi, Sri. 2013. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya) Edisi ke-1. Yogyakarta:Graha Ilmu.
  4. Kusumadewi, Sri. 2013. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya) Edisi ke-1. Yogyakarta:Graha Ilmu.
  5. Wuryandari, Maharani Dessy, Afrianto, Irawan. 2012. Perbandingan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Dan Learning Vector Quantization Pada Pengenalan Wajah. Jurnal KOMPUTA Edisi.I Vol.1 Maret 2012.
  6. Efraim Turban, Jay E.Aronson, Ting Peng Liang. 2010. Decision Support Systems and Intelligent System (Sistem Pendudukung Keputusan dan Sistem Cerdas), Edisi 7, Jilid 2, Yogyakarta: Andi Offset.
  7. Achmad, Balza. 2012. Diktat Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
  8. Adelia, Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  9. Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. PengantarAnalisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  10. Supriyono. 2013. Manajemen Jurnal Cetak, Elektronik dan bahan khusus Di Perpustakaan UGM. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
  11. 11,0 11,1 11,2 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko, SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  12. Yusmini, dkk. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
  13. 13,0 13,1 13,2 Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
  14. Mustakini. Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
  15. 15,0 15,1 15,2 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  16. 16,0 16,1 Oktavian. Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 17,6 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  18. 18,0 18,1 Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  19. 19,0 19,1 Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  20. 20,0 20,1 20,2 20,3 Nugroho, Bondan Dwi, Imam Azhari. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2009.
  21. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  22. Simarmata. Janner. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta: Andi.
  23. Sarosa. 2009. Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.
  24. 24,0 24,1 24,2 24,3 24,4 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  25. Ardini Ridhatillah. 2013. Dealing with Plagiarism in the Information System Research Community: A Look at Factors that Drive Plagiarism and Ways to Address Them, MIS Quarterly; Vol. 27, No. 4, p. 511-532.
  26. 26,0 26,1 26,2 Srininang Hadjarati, 2013. Penerapan String Matching Pada Aplikasi E-Arsip Berbasis Web Di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
  27. 27,0 27,1 Schleimer, Saul, Daniel S. Wilkerson, dan Alex Aiken, “Rabin Karp: Local Algorithms for Document Fingerprinting”, Diakses tanggal 26 05 Januari 2014. http://www.theory.stanford.edu/~aiken/publications/papers/sigmod03.pdf.
  28. Kurniawati, Ana, Wicaksana, I Wayan Simri. 2012. Perbandingan Pendekatan Deteksi Plagiarism Dokumen Dalam Bahasa Inggris. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma.
  29. Junaidi, Fifit Alfiah, dkk. 2014. Collaborative Methode Model Dalam Membandingkan Dokumen Untuk Mengukur Prosentase Kemiripan. ISSN: 2355-‘941 KNSI 2014, Februari 2014.
  30. 30,0 30,1 30,2 30,3 Nugroho, Eko. 2011. Perancangan Sistem Deteksi Plagiarisme Dokumen Teks Dengan Menggunakan Algoritma Rabin-Karp. Malang : Universitas Brawijaya.
  31. Stoimen. 2012. computer-algorithms-rabin-karp-string-searching. Diakses tanggal 24 November 2014 http://www.stoimen.com/blog/2012/04/02/computer-algorithms-rabin-karp-string-searching/
  32. Pyriana, Dewi Rokhmah, Suprapto, Suharsono,Aswin. 2013. Program Aplikasi Editor Kata Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Approximate String Matching Dengan Algoritma Levenshtein Distance Berbasis Java.Malang : Universitas Brawijaya.
  33. 33,0 33,1 Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
  34. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  35. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
  36. 36,0 36,1 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A
Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:
Lampiran A.1  : Surat Pengantar Observasi Skripsi
Lampiran A.2  : Surat Penugasan Kerja
Lampiran A.3  : Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
Lampiran A.4  : Validasi Skripsi
Lampiran A.5  : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
Lampiran A.6  : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
Lampiran A.7  : Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing 1
Lampiran A.8  : Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing 2
Lampiran A.9  : Daftar Nilai
Lampiran A.10 : Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
Lampiran A.11 : Formulir Seminar Proposal Skripsi
Lampiran A.12 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
Lampiran A.13 : Surat Pengantar Hibah
Lampiran A.14 : Bukti Tanda Terima Hibah
Lampiran A.15 : Bukti Terbit dan Penerimaan Jurnal CCIT
Lampiran A.16 : Bukti Terbit Jurnal Lainnya
Lampiran A.17 : Sertifikat Toefl
Lampiran A.18 : Sertifikat Prospek
Lampiran A.19 : Sertifikat Beasiswa Provinsi Banten
Lampiran A.20 : Sertifikat Seminar Internasional
Lampiran A.21 : Sertifikat Seminar Nasional
Lampiran A.22 : Curriculum Vitae (CV)
LAMPIRAN B
Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:
Lampiran B.1  : Form Wawancara
Lampiran B.2  : Bukti Observasi
Lampiran B.3  : Surat Implementasi Program
LAMPIRAN C
Pada “Lampiran C” ini berisi tentang berkas-berkas hasil rancangan yang ada pada BAB IV, diantaranya yaitu:
Lampiran C.1  : Printscreen Halaman Home
Lampiran C.2  : Printscreen Halaman Scanning File
Lampiran C.3  : Printscreen Halaman Report -> History
Lampiran C.4  : Printscreen Halaman About Application
Lampiran C.5  : Printscreen Halaman About Me

Contributors

Admin, Fifit Alfiah