SI1122468930: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 801: Baris 801:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi
 
kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.</p></div>
 
kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.</p></div>
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
==TEORI KHUSUS==
 +
===Definisi Monitoring===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Gudda (2011), “Monitoring (Pemantauan) adalah seni mengumpulkan imformasi yang diperlukan dengan usaha minimal untuk membuat keputusan kemudi pada saat yang tepat”. Informasi ini juga merupakan basis data yang penting dan diperlukan untuk analisii, diskusi, evaluasi, dan pelaporan. Sebagai suaatu proses yang teratur dan sistematis yang terintegrasai dalam siklus proyek atau program, Monitoring berbeda dari evaluasi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tujuannya adalah untuk melihat apakah program yang melakukan hal yang benar dan melakukan dengan benar dalam rangka untuk meningkatkan kualitas mereka. Monitoring adalah fungsi berkelanjutan yang bertujuan terutama untuk menyediakan manajemen project dan pemangku kepentingan utama dari program berkelanjutan atau project dengan indikasi awal dari kemajuan atau kekurangan itu dalam pencapaian program atau project tujuan (UNDP 2001). Monitoring dilakukan ketika project dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkat desain project dan berfungsi saat beraksi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Gudda dalam Bumbeger dan Hemmit (1986),”Mendefinisikan monitoring sebagai aktifitas project internal yang dirancang untuk memberikan umpan balik konsta pada kemajuan project, masalah-masalah yang dihadap dan efisiensi dengan yang sedang dilaksanakan”. Syarat mendasar untuk monitoring adalah rencana kerja tahunan dan anggaran project. Monitoring  kemungkinkan manajer untuk mengindentifikasi dan menilai potensi masalah dan keberhasilan suatu program atau project. Ini memberikan dasar untuk tindakan korektif baik substantif dan operasional untuk meningkatkan program atau desain project. Cara pelaksanaan dan kualitas hasil, selain itu memungkinkan penguatan hasil positif awal.</p></div>
 +
{{pagebreak}}
 +
===Konsep Dasar Laporan===
 +
====Definisi Laporan====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Laporan merupakan suatu bentuk penyajian fakta mengenai sesuatu kegiatan ataupun keadaan yang berkenaan dengan adanya suatu tanggung jawab yang ditugaskan kepada pelapor. Laporan berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi (https://girlycious09.wordpress.com:2012):</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Laporan ilmiah</p>Laporan ilmiah atau biasanya disebut laporan hasil penelitian ilmiah merupakan salahsatu laporan yang disusun dengan melalui tahapan-tahapan tertentu serta dengan metode dan teori tertentu.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Laporan teknis</p>Laporan teknis atau laporan tentang hal teknis merupakan laporan tentang penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Seperti : laporan mengenai keadaan personil, laporan keuangan, dan sebagainya.</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jenis fakta yang digunakan laporan yaitu benda, kesaksian, tabel, dan sebagainya. Itulah penjelasan tentang pengertian laporan.</p></div>
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
 +
====Fungsi Laporan====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai pengertian laporan, berikut fungsi laporan antara lain:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Fungsi pertanggung jawaban.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Fungsi dokumentasi.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Fungsi informasi.</p></li></ol>
 +
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
====Bentuk Laporan====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bentuk laporan sebagai berikut :</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bentuk formulir</p>Bentuk formulir merupakan salah satu bentuk laporan yang biasa dibuat dalam jumlah yang besar serta pelapor hanya tinggal mencantumkan keterangan lengkap yang sesuai dengan kolom. Salah satu bentuk formulir yaitu formulir riwayat hidup.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bentuk artikel</p>Bentuk artikel atau risalah merupakan suatu bentuk laporan yang biasa dibuat seperti karangan yang terdapat dalam surat kabar. Dalam artikel tersebut juga dicantumkan teori atau pendapat serta permasalahan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Bentuk surat</p>Bentuk surat merupakan laporan yang dibuat dengan format layaknya seperti surat. Tata
 +
cara penulisan laporan bentuk surat tidak jauh berbeda seperti dalam penulisan surat-surat resmi.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Bentuk buku</p>Laporan dalam bentuk buku adalah laporan disajikan dalam bentuk buku, hal ini karena
 +
bentuknya menyerupai seperti buku dan dengan jumlah halaman yang relatif banyak, mempunyai ukuran yang cukup tebal, serta dijilid.</li></ol>{{pagebreak}}
 +
===Definisi Sekolah===
 +
====Pengertian Sekolah====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam kamus besar bahasa Indonesia pangertian sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada dasar, lanjutan, tinggi), (menurut jurusannya, ada dagang, guru, teknik, pertanian).</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Pora (2010,16), sekolah bukan hanya sebuah tempat untuk memperoleh pengetahuan atau informasi sebanyak-banyaknya, tetapi yang jauh lebih penting dari semua itu adalah sebagai wadah bagi guru dan siswa untuk sama-sama belajar, sama-sama mengamati apa yang terjadi di sekelilingnya dan terlebih lagi pengamatan terhadap diri masing-masing.”</p></div>
 +
{{pagebreak}}
 +
====Tingkatan Sekolah====
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Taman Kanak-Kanak</p>Taman kanak-kanak / PAUD (Pendidikan anak usia dini, sekolah semacam ini sebenarnya masih Pra-sekolah, biasanya terbagi ke dalam 2 tingkatan, kelas O kecil dan O besar. Di Indonesia untuk tingkatan pra sekolah ini belum diwajibkan, namun di kota-kota besar telah bermunculan Taman kanak-kanak atau PADU dengan berbagai spesifikasi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sekolah Dasar</p>Sekolah dasar atau SD merupakan Sekolah paling rendah yang di ikuti oleh masyarakatIndonesia yang umumnya berusia 6 – 12 Tahun, lama belajar di SD ini normalnya 6 tahun. Sekolah Dasar di Indonesia terbagi kedalam beberapa spesifikasi, antara lain: SDN [sekolah dasar negeri]; SD swasta; Madrasah Ibtidaiyah dan SDLB [sekolah dasar luar biasa]. Setamat dari SD sederajat ini, maka peserta didik akan mendapatkan ijazah /STTB dan Surat Keterangan NUAN , serta berhakmelanjutkan ke jenjang selanjutnya atau ke tingkat SMP.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sekolah Menengah Pertama</p>Sekolah Menengah pertama atau SMP merupakan sekolah menengah tingkat pertama yang di ikuti masyarakat Indonesia yang umumnya berumur 12-15 tahun. lama belajar di SMP ini normalnya 3 tahun. Sekolah menengah Pertama di Indonesia terbagi kedalam beberapa jenis, antara lain SMPN [sekolah menengah pertama negeri], SMP swasta, MTs [Madrasah Tsaniwiyah]; SMPLB [Sekolah menengah pertama luar biasa]. Setamat dari tingkat SMP ini, peserta didik berhak mendapat Ijazah/STTB dan Surat Keterangan NUAN, serta berhak melanjutkan ke jenjang selanjutnya yakni SMA.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Sekolah Menengah Atas</p>SMA atau sekolah menengah atas merupakan sekolah menengah atas yang diikuti oleh masyarakat Indonesia yang umumnya berumur 15 -17 tahun. Lama Belajar di Sekolah menengah atas ini umumnya 3 tahun. Sekolah menengah atas atau SMA di Indonesia terbagi kedalam beberapa spesifikasi, antara lain SMAN [sekolah memengah atas negeri], SMA swasta, MA [Madrasah Aliyah]; SMK [sekolah menengah kejuruan], SMK ini terbagi kedalam beberapa jurusan, contihnya SMK Teknik, SMK Tata Boga dll; SMALB [Sekolah menengah Luar biasa]. Setamat dari tingkat SMA ini, peserta didik berhak mendapat Ijazah/STTB dan Surat keterangan NUAN, serta berhak melanjutkan ke jenjang selanjutnya, misalnya Universitas, Sekolah Tinggi, masuk tentara, masuk kepolisian dan akademi. Disamping itu, Tamatan atau lulusan SMA ini sudah bisa mencari kerja, karena di Indonesia, masih ada Perusahaan atau lembaga yang menerima tamatan SMA sebagai lulusan mereka.
 +
</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sekolah Tinggi</p>Jenjang selanjutnya adalah Sekolah tinggi, Universitas atau akademi, pada jenjang sekolah tinggi ini terbagi kedalam ratusan kekhususan jurusan, Sekolah tinggi atau universitas ini terbagi kedalam beberapa jenjang antara lain, Diploma III, Strata satu [S1], Strata Dua [S2] dan Strata Tiga [S3]. Setamat dari sekolah tingkat ini, maka peserta didik yang biasanya disebut mahasiswa berhak mendapat gelar kesarjanaan sesuai dengan jenjang tingkatan dan jurusan yang dipilihnya, selepas dari tingkatan sekolah ini, maka alumnus sudah benar-benar mahir bekerja di bidangnya.</li></ol>
 +
 +
 +
 +
</ol>
 +
 +
2.2.4.    Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)
 +
 +
2.2.4.1. Definisi Unified Modelling Language (UML)
 +
 +
1. Menurut (Widodo, 2011:6),Unified Modeling Language (UML) adalahbahasa  permodelan standar yang memilikisintak dan semantik.
 +
 +
2. Menurut (Heriawati, 2011:10), bahwabeberapa literature menyebutkan bahwa UnifiedModeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkandelapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi,diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.
 +
 +
3. Menurut (Nugroho, 2010:6), Unified Modeling Language (UML) adalah‘bahasa’ permodelan untuk sistem atau perangkat yang berparadigma ‘berorientasiobjek’. Permodelan (modeling)sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yangkompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
 +
 +
Berdasarkan beberapa pendapat yangdikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan yangberorientasi objek yang menyediakan sembilan diagram untuk menggambarkan sebuahsistem yang akan dirancang maupun menganalisa sistem yang berjalan denganUML  tersebut.
 +
 +
 +
 +
2.2.4.2.  Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)
 +
 +
Menurut (Henderi, 2010:6),langkah-langkah dalam penggunaan UnifiedModeling Language (UML) sebagai berikut :
 +
 +
1.  Buatlahdaftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas danproses yang mungkin muncul.
 +
 +
2.  Petakanuse case untuk tiap business processuntuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan olehsistem. Kemudian perhalus use casediagram dam lengkapi dengan requirement,constraints dan catatan-catatan lain.
 +
 +
3.  Buatlahdeployment diagram secara kasar untukmendefinisikan arsitektur fisik sistem.
 +
 +
4. Definisikan requirement lain yangjuga harus disediakan oleh sistem.
 +
 +
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
 +
 +
6.  Definisikanobjek-objek level atas (package ataudomain) dan buatlah sequencedan/atau collaboration diagram untuktiap alur pekerjaan. Jika sebuah use casememiliki kemungkinan alur normal dan error,buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.
 +
 +
7. Buatlah  rancangan user interface model  yang menyediakan antar muka bagi penggunauntuk menjalankan scenario use case.
 +
 +
8. Berdasarkan model-model yang sudahada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadihirarki class lengkap dengan atributdan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class daninteraksi dengan class lain.
 +
 +
9.  Setelahclass diagram dibuat, kita dapatmelihat kemungkinan pengelompokan classmenjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasiuntuk setiap komponen menyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
 +
 +
10.  Perhalusdeployment diagram yang sudah dibuat.Detilkan kemampuan dan requirementpiranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.
 +
 +
11.  Mulailahmembangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :
 +
 +
a. Pendekatan use case, dengan meng-assignsetiap use case kepada tim pengembangtertentu untuk mengembangkan unit codeyang lengkap dengan tes.
 +
 +
b. Pendekatan  komponen, yaitu meng-assign  setiap komponen kepada tim pengembangtertentu.
 +
 +
c. Lakukan uji modul dan uji integrasiserta perbaiki model beserta code nya.Model harus selalu sesuai dengan codeyang aktual.
 +
 +
d. Piranti lunak siap dirilis.
 +
 +
2.2.4.3. Model Unified Modeling Language (UML)
 +
 +
Menurut (Widodo, 2011:10), beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML)menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena adabeberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dandiagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikianmodel-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis ataudinamis. Jenis diagram itu antara lain :
 +
 +
1.  Diagramkelas ( Class Diagram)
 +
 +
Bersifatstatis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka,kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai padapemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering puladiagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
 +
 +
2.  Diagrampaket (Package Diagram)
 +
 +
Bersifatstatis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian daridiagram komponen.
 +
 +
3.  Diagramuse case (Usecase Diagram)
 +
 +
Bersifatstatis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatujenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untukmengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan sertadiharapkan pengguna.
 +
 +
4.  Diagraminteraksi dan sequence (Sequence Diagram)
 +
 +
Bersifatdinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesandalam waktu tertentu.
 +
 +
5.  Diagramkomunikasi (communication Diagram)
 +
 +
Bersifatdinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankanorganisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
 +
 +
6. Diagram Statechart (StatechartDiagram)
 +
 +
Bersifatdinamis, diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuatstatus (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
 +
 +
7.  Diagramaktivitas (Activity Diagram)
 +
 +
Bersifatdinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yangmemperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalamsuatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatusistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
 +
 +
8.  Diagramkomponen (Component Diagram)
 +
 +
Bersifatstatis, diagram  komponen inimemperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak padakomponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
 +
 +
9.  Diagramdeployment (Deployment Diagram)
 +
 +
Bersifat statis, diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (tun time).Memuatsimpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.
 +
 +
Berdasarkan definisi diagram diatasdapat diambil kesimpulan bahwa tidak harus dengan kesembilan diagram tersebutuntuk menggambarkan suatu sistem, contohnya dengan entity diagram, flowchartdan sebagainya.
 +
  
  
 
[[Category: Skripsi 2014/2015]]
 
[[Category: Skripsi 2014/2015]]

Revisi per 28 Agustus 2015 09.35

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRAKTEK

KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468930
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRKATEK

KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1122468930
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 25 Mei 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Tenik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I.)
       
(Junaidi,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRAKTEK

KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468930
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 25 Mei 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom.)
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID : 05065
   
NID : 10020

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRAKTEK

KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468930
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRAKTEK

KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA

TANGERANG BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468930
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 25 Mei 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1122468930

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

SMK NUSA PUTRA Tangerang merupakan lembaga pendidikan kejuruan swasta. Sekolah ini berdiri pada tahun 2009 dengan akreditasi B. Sekolah ini memiliki dua bidang jurusan yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dan Akutansi (KU). Dalam pelaksanaanya sebagai sekolah kejuruan, pihak sekolah wajib untuk melaksanan kegiatan Praktek Kerja Industri yang telah di tetapkan oleh Lembaga Pendidikan. Praktek Kerja Industri ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan. SMK Nusa Putra telah melakukan kegiatan ini selama beberapa periode, namun ada beberapa kekurangan dalam sistem Laporan Praktek Kerja Industri yang telah dilakukan. Kekurangannya itu mecakup proses pengolahan data yang masih kurang efektif. Proses pengolahan data yang dilakukan masih kurang cepat sehingga membutuhkan waktu yang agak lama untuk memprosesnya. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemogramanPHP dan database MySQL, hingga tahapan pengimplementasian dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Languange),Flowchart,dan diagram HIPO. Sehingga diharapkan dengan adanya sistem yang baru tersebut dapat mengurangi terjadinya kesalahan pada saat pendataan laporan praktek kerja industri, dan pengolahan data menjadi cepat sehingga pembuatan laporan tidak memakan waktu yang lama dan laporan yang dihasilkan sesuai dengan data yang ada. Selain itu sistem ini dapat lebih menunjang kegiatan admin dan pegawai dalam mengelola laporan prkatek kerja industri menjadi lebih baik.

Kata Kunci  : Analisis, Perancangan, Laporan, UML (Unified Modelling Languange), Flowchatr, Diagram HIPO

ABSTRACT

SMK NUSA PUTRA Tangerang is a private vocational educational institution. This school was founded in 2009 with the accreditation B. The school has two areas of departments of Computer Engineering and Networks (TKJ), and Accounting (KU). In the implementation as a vocational school, the school is obliged to melaksanan activities Industry Work Practices that have been set by the Institute of Education. Industry Work Practices lasted for 3 (three) months. SMK Putra Nusabeen doing this activity for several periods, but there are some shortcomings in the system Industry Work Practices Report that has been done. The drawback was mecakup data processing which is still less effective. Data processing is done fast enough so it takes a little longer to process. This study, using object-oriented analysis. At this writing will also be explained stages of processing, from the process of analysis, planning, design using theprogramming language PHP and MySQL database, to the stages of implementation with object-oriented approach using UML (Unified Modeling Language), Flowchart, and HIPO diagram. So hopefully with the new system can reduce the occurrence of errors during the data collection industry practice reports, and data processing becomes faster so that making the report does not take a long time and reports generated in accordance with the existing data. Additionally the system can further support the activities of the administrators and employees in managing industrial employment skill practice reports be better.


Keywords  : Analysis, Design, Reports, UML (Unified Modeling Language), Flowchatr, HIPO diagram

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA TANGERANG BERBASIS WEB”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Sandro Alfeno, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya
  5. Sutrisno, M.Kom selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Yususf selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  7. Seluruh pimpinan dan karyawan SMK NUSA PUTRA yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  9. Teman-teman seperjuangan (Muh. Rijal Ramadhan, Leo Kumoro Sakti, Ahmad Habibi, Mubtasir, Jelang, Rahkmat Gunawan ) yang telah berjuang bersama penulis selama 4 tahun dan untuk Febi Febrianti yang selalu mendukung dan memberikan semangat serta motivasi kepada penulis

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


Tangerang, 25 Mei 2015
ABDUL MUKTI
NIM. 1122468930

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan Nusa PutraKota Tangerang memiliki 2 jurusan dalam bidang pendidikannya, diantaranya yaituJurusan Teknik Komputer jaringan dan Akutansi.

Dalam kegiatannya pihak sekolah setiaptahunnya menugaskan siswa/siswinya untuk melakukan Praktek Kerja Industri padainstansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang berada di daerah Tangerang.

Setiap kegiatan tersebut berlangsung,pihak sekolah menempatkan siswa/siswinya ke instansi atau perusahaan yang telahdipilih oleh sekolah. Selama kegiatan Praktek Kerja Industri berlangsung, pihaksekolah menugaskan seorang pembimbing dari sekolah untuk memantau perkembangansiswa/siswinya di lapangan.

Dalam hal pelaporan yang diberikan olehpembimbing ke pihak sekolah masih berupa catatan-catatan yang menggunakan mediakertas sebagai bukti hasil laporan pantauan di lapangan terhadap siswa/siswiyang sedang melakukan kegiatan Praktek Kerja Industri.

Hasil laporan yang masih berupa catatanyang menggunakan media kertas dirasa kurang efektif. Karena apabila ituberlansung lama, maka akan terjadi penumpukan berkas-berkas hasil laporanPraktek Kerja Lapangan diruang Staff. Hal itu akan menyulitkan seorang Staffyang nantinya akan mencari berkas laporan yang dibutuhkan saat itu. Dan ituakan memakan waktu yang sedikit lama untuk melakukan proses pencarianberkasnya.

Untukmengatasi permasalahan yang terjadi, maka perlu adanya suatu aplikasi yangsangat efektif dalam penggunaannya. Agar dapat menyelesaiakan permasalahan yangterjadi maka Penulis mengambil judul “PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAPORANPRKATEK KERJA INDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NUSA PUTRA KOTA TANGERANGBERBASIS WEB”.

Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusanmasalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbedadengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan denganyang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akandicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila adakesenjangan antara teori (what should be)dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Adapunrumusan masalah yaitu:

  1. Bagaimana sistem pelaporan Praktek Kerja Industri yang sedang berjalan saat ini ?

  2. Bagaimana laporan yang dihasilkan agar menjadi lebih efektif

  3. Apakah hasil rancangan aplikasi yang dibuat sudah sangat efektif dalam penggunaannya ?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan ini mengenai pencatatan pelaporan Praktek Kerja Industri, yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu mulai proses pencatatan laporan monitoring, pengumpulan nilai siswa dan laporan hasil monitoring yang diberikan kepada kepala sekolah.

Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini :

  1. Untuk mempermudah dalam pembuatan laporan Praktek Kerja Industri

  2. Untuk meminimalisasikan terjadinya penumpukan berkas laporan hasil Praktek KerjaIndustri yang dilakukan saat ini.

  3. AUntuk mempermudah staff dalam melakukan penjadwalan Praktek Kerja Industri.

Manfaat

Sedangkan manfaat yang diinginkan penulis dalam penulisan ini adalah:

  1. Mengetahui sistem yang sedang berjalan pada sistem pencatatan laporan Praktek KerjaIndustri pada Sekolah Menengah Kejuruan Nusa Putra Kota Tangerang.

  2. Mempermudah Staff dalam memonitoring kegiatan yang dilakukan oleh guru pembimbing PraktekKerja Industri.

  3. Memberikan pengalaman dan memperluas wawasan mahasiswa serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan teori yang di dapat di bangku kuliah.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenispenelitian yang penulis gunakan adalah metode deskripsi yaitu metode penelitianyang membahas, mengumpulkan dan menyajikan serta menganalisa data yangmemberikan gambaran yang cukup jelas atas permasalahan yang dibahas.

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data di lapangan penulis memperoleh data tersebut dengan metode-metode antara lain :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Penulis melakukan pengamatan pada Sekolah Menengah Kejuruan Nusa Putra Kota Tangerang, untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh penulis.
  2. Metode Wawancara (Interview)

    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Melakukan kegiatan tanya jawab dengan Ketua Jurusan SMK Nusa Putra Kota Tangerang yaitu Bapak Usuf, M.Kom yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan sistem yang mampu meminimalisasikan terjadinya penumpukan berkas-berkas dan waktu dalam pencarian dokumen yang dibutuhkan.
  3. Metode Pustaka ( Study Literature)

    Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis atau disertasi, serta melakukan searchingpada internet menggunakan sumber yang dapat dipercaya. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.


Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, threats), kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan

Metodelogi Perancangan sistem yang akan digunakan adalah Flowchart, flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma karena merancang sistem yang akan berjalan sangat penting agar mampu membuat program yang tepat sesuai standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak dan dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Adobe Dreamweaver CS6 sebagai penulisan listing program PHP dan phpMyAdmin sebagai database.

Metode Prototipe

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan peragkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada model ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.


Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Metodologi Implementasi atau Penerapan

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara / pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Merencanakanrencana implementasi

  2. Melakukankegiatan implementasi.

  3. Tindaklanjut implementasi.

==Lokasi Penelitian==

Penelitian yang berjudul Perancangan Aplikasi Monitoring Pelaporan Praktek Kerja Industri di SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang Latar Belakang Permasalahan, Perumusan Permasalahan, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Ruang Lingkup, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.


BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas masalah konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar perancangan sistem, peralatan pendukung (Tools System) dan beberapa definisi sesuai dengan penelitian yang dilakukan.


BAB III PEMBAHASAN

Pada Bab ini berisikan tentang Analisa Organisasi, Struktur Organisasi, Prosedur Sistem Yang Berjalan, Analisa Batasan Sistem, Analisa Masalah, Alternatif Pemecahan Masalah, Konfigurasi Sistem, Unifield Modelling Language (UML), User Requirement.


BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Pada bab ini berisikan tentang rancangan sistem yang di usulkan pada SMK Nusa Putra Kota Tangerang, bagaimana usulan tersebut dapat diterima dan diterapkan yang nantinya akan bermanfaat bagi SMK Nusa Putra Kota Tangerang.


BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil yang dilakukan terhadap sistem tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli diantaranya :

  1. Menurut (Tata Sutabri, 2012:16), Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung sama lain, dan terpadu.

  2. Menurut (Sutarman, 2012:13), Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.

  3. Menurut (jurnal CCIT Lili Tanti, 2010:208) “sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu tahapan pertama yang saling berhubungandalam satu kesatuan dan terdiri dari unsur, komponen yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan.


Karakteristik Sistem

Menurut (Tata Sutabri, 2012:17), suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

  1. Komponen Sistem (component), yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yangmenjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyaisistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.

  2. Batasan Sistem (boundary) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (environment) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yangmempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (interface), merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan Sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnyadimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran.

  6. Keluaran Sistem (output), adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehinggamenghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.

  7. Pengolahan Sistem (processing), yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistemdapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.

  8. Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

  9. Strategi (strategy), merupakan cara-cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang mempunyai suatu tujuan (goal), dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus memiliki strategy yaitu dengan masukan sistem (input), proses (processing) dan keluaran sistem (output) yang objective.

Kalasifikasi Sistem

Menurut (Mustakini, 2009:54), suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:

  1. Abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atauide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system) Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  3. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system) Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

  4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunyatidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

    Berdasarkan klasifikasi sistem diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu klasifikasi sistem adalah sautu pemikiran yang menghasilkan keluaran(output) untuk lingkungan luarnya yang dapat melibatkan antara manusia dengan mesin ataupun hanya dengan proses alam.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

    1. Menurut (Sutarman, 2012:14), Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

    2. Menurut ( McLeod dalam Yakub,2012:8), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentukyang lebih berguna bagi penerimanya.

    3. Menurut(Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

    Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diorganisasikan, diolah, dibentuk untuk si penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

    Kualitas Informasi

    Menurut (Mardi 2011:13), kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya :

    1. Relevan (relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemiliknya.

    2. Akurat (accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut : a. Completennes b. Correctness c. Security

    3. Tepat waktu (timelines), informasi harus diberikan pada waktu yang tepat

    4. Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.

    5. Efisien (efficiency), informasi harus efisien dalam memperolehnya.

    6. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

    Berdasarkan pengertian Kualitas Informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas informasi dapat dikatakan berkualitas apabila informasi tersebut dapat bermanfaat (relevan), tepat waktu, ekonomis efisien dan dapat dipercaya.

    Nilai Informasi

    Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

    Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

    1. Kemudahan Dalam Memperoleh

      Informasi memperoleh nilai yang lebihsempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dansangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
    2. Sifatluas dan kelengkapannya

      Informasi mempunyai nilai yang lebihsempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjaditidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
    3. Ketelitian (Accurancy)

      Informasi mempunyai nilai yang lebih

      sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjaditidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan

      pengambilan keputusan.
    4. Kecocokandengan pengguna (Relevance)

      Informasi mempunyai nilai yang lebihsempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga danpenting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya,karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan
    5. Ketepatan Waktu

      Informasi mempunyai nilai yang lebihsempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasiberharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang,karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
    6. Kejelasan (Clarity)

      Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

    Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.


    Mutu Informasi

    Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14), kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

    1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

    2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

    3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

    4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

    5. Dokumen induk yang salah.

    6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).

    7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

    Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

    1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

    2. Pemeriksaan internal dan eksternal.

    3. Penambahan batas ketelitian data.

    4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanyakesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi dikatakan bermutu apabila tidak ada kesalahan dalam pengolahan data misalnya hilang data, kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.


    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Menurut (Tata Sutabri, 2012:2), Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi.


    Definisi Sistem Informasi

    Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

    1. Menurut (Sutarman, 2012:13), Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

    2. Menurut (Tata Sutabri, 2012:2) , Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

    3. Menurut (jurnal CCIT Henderi, 2009:2) “Teknologi informasi dalam sistem kerja oleh berbagai jenis perusahaan atau organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja mencapai tujuan dan sasaran dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari informasi-informasi yang terdiri dari input dan output untuk dapat menyediakan kepada pihak luar dengan informasi yang dibutuhkan.

    Komponen Sistem Informasi

    (John Burch dan Gary Grudnitski dalam Yustianti 2012:14), mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

    Blok bangunan tersebut terdiri dari;

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok model (model block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    3. Blok keluaran (Ouput Block)

      Produk dari sistem informasi keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
    4. MBlok teknologi (Technologi Blok)

      Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
    5. Blok Basis Data (Basis Data Block)

      Basis data (database) merupakan kumpulandari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Basis data diakses ataudimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System). Data di dalam basis perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisisensi kapasitas penyimpanannya.
    6. Blok kendali (Controls Block)

      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, kebakaran, temperature, air (banjir), debu, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisien, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi memiliki komponen dimana komponen tersebut disebut dengan istilah blok bangunan yang memiliki tujuan agar informasi yang dihasilkan dapat berkualitas.

    Konsep Dasar Analisis Sistem

    Definisi Analisis Sistem

    Menurut (McLeod dalam yakub, 2012:8), Analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut. Menurut ( Jurnal CCIT Lili Tanti, 2009:6), “Analisa secara umum merupakan tahap pertama dari daur hidup perangakat lunak”.

    Dari definisi diatas maka ditarik kesimpulan bahwa Analisis Sistem adalah suatu tahap pertama dari sebuah penelitian untuk dapat merancang sebuah sistem baru atau mengembangkan sistem yang sudah ada agar dapat diperbaharui.

    Tahap-Tahap Analisis Sistem

    Menurut (Tata Sutabri, 2011:60), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

    Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya : a. Mengidentifikasi penyebab masalah b. Mengidentifikasi titik keputusan c. Mengidentifikasi personil-personil kunci

    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya : a. Menentukan jenis dan objek penelitian b. Merencanakan jadwal penelitian c. Mengatur jadwal wawancara. d. Mengatur jadwal observasi. e. Membuat agenda wawancara. f. Mengumpulkan hasil penelitian.

    3. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya : a. Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware. b. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

    4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya : a. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan. b. Meluruskan kesalahn-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen. c. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

    TEORI KHUSUS

    Definisi Monitoring

    Menurut Gudda (2011), “Monitoring (Pemantauan) adalah seni mengumpulkan imformasi yang diperlukan dengan usaha minimal untuk membuat keputusan kemudi pada saat yang tepat”. Informasi ini juga merupakan basis data yang penting dan diperlukan untuk analisii, diskusi, evaluasi, dan pelaporan. Sebagai suaatu proses yang teratur dan sistematis yang terintegrasai dalam siklus proyek atau program, Monitoring berbeda dari evaluasi.

    Tujuannya adalah untuk melihat apakah program yang melakukan hal yang benar dan melakukan dengan benar dalam rangka untuk meningkatkan kualitas mereka. Monitoring adalah fungsi berkelanjutan yang bertujuan terutama untuk menyediakan manajemen project dan pemangku kepentingan utama dari program berkelanjutan atau project dengan indikasi awal dari kemajuan atau kekurangan itu dalam pencapaian program atau project tujuan (UNDP 2001). Monitoring dilakukan ketika project dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkat desain project dan berfungsi saat beraksi.

    Menurut Gudda dalam Bumbeger dan Hemmit (1986),”Mendefinisikan monitoring sebagai aktifitas project internal yang dirancang untuk memberikan umpan balik konsta pada kemajuan project, masalah-masalah yang dihadap dan efisiensi dengan yang sedang dilaksanakan”. Syarat mendasar untuk monitoring adalah rencana kerja tahunan dan anggaran project. Monitoring kemungkinkan manajer untuk mengindentifikasi dan menilai potensi masalah dan keberhasilan suatu program atau project. Ini memberikan dasar untuk tindakan korektif baik substantif dan operasional untuk meningkatkan program atau desain project. Cara pelaksanaan dan kualitas hasil, selain itu memungkinkan penguatan hasil positif awal.

    Konsep Dasar Laporan

    Definisi Laporan

    Laporan merupakan suatu bentuk penyajian fakta mengenai sesuatu kegiatan ataupun keadaan yang berkenaan dengan adanya suatu tanggung jawab yang ditugaskan kepada pelapor. Laporan berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi (https://girlycious09.wordpress.com:2012):

    1. Laporan ilmiah

      Laporan ilmiah atau biasanya disebut laporan hasil penelitian ilmiah merupakan salahsatu laporan yang disusun dengan melalui tahapan-tahapan tertentu serta dengan metode dan teori tertentu.
    2. Laporan teknis

      Laporan teknis atau laporan tentang hal teknis merupakan laporan tentang penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Seperti : laporan mengenai keadaan personil, laporan keuangan, dan sebagainya.

    Jenis fakta yang digunakan laporan yaitu benda, kesaksian, tabel, dan sebagainya. Itulah penjelasan tentang pengertian laporan.


    Fungsi Laporan

    Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai pengertian laporan, berikut fungsi laporan antara lain:

    1. Fungsi pertanggung jawaban.

    2. Fungsi dokumentasi.

    3. Fungsi informasi.

    Bentuk Laporan

    Bentuk laporan sebagai berikut :

    1. Bentuk formulir

      Bentuk formulir merupakan salah satu bentuk laporan yang biasa dibuat dalam jumlah yang besar serta pelapor hanya tinggal mencantumkan keterangan lengkap yang sesuai dengan kolom. Salah satu bentuk formulir yaitu formulir riwayat hidup.
    2. Bentuk artikel

      Bentuk artikel atau risalah merupakan suatu bentuk laporan yang biasa dibuat seperti karangan yang terdapat dalam surat kabar. Dalam artikel tersebut juga dicantumkan teori atau pendapat serta permasalahan.
    3. Bentuk surat

      Bentuk surat merupakan laporan yang dibuat dengan format layaknya seperti surat. Tata cara penulisan laporan bentuk surat tidak jauh berbeda seperti dalam penulisan surat-surat resmi.
    4. Bentuk buku

      Laporan dalam bentuk buku adalah laporan disajikan dalam bentuk buku, hal ini karena bentuknya menyerupai seperti buku dan dengan jumlah halaman yang relatif banyak, mempunyai ukuran yang cukup tebal, serta dijilid.

    Definisi Sekolah

    Pengertian Sekolah

    Dalam kamus besar bahasa Indonesia pangertian sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada dasar, lanjutan, tinggi), (menurut jurusannya, ada dagang, guru, teknik, pertanian).

    Menurut Pora (2010,16), sekolah bukan hanya sebuah tempat untuk memperoleh pengetahuan atau informasi sebanyak-banyaknya, tetapi yang jauh lebih penting dari semua itu adalah sebagai wadah bagi guru dan siswa untuk sama-sama belajar, sama-sama mengamati apa yang terjadi di sekelilingnya dan terlebih lagi pengamatan terhadap diri masing-masing.”

    Tingkatan Sekolah

    1. Taman Kanak-Kanak

      Taman kanak-kanak / PAUD (Pendidikan anak usia dini, sekolah semacam ini sebenarnya masih Pra-sekolah, biasanya terbagi ke dalam 2 tingkatan, kelas O kecil dan O besar. Di Indonesia untuk tingkatan pra sekolah ini belum diwajibkan, namun di kota-kota besar telah bermunculan Taman kanak-kanak atau PADU dengan berbagai spesifikasi.
    2. Sekolah Dasar

      Sekolah dasar atau SD merupakan Sekolah paling rendah yang di ikuti oleh masyarakatIndonesia yang umumnya berusia 6 – 12 Tahun, lama belajar di SD ini normalnya 6 tahun. Sekolah Dasar di Indonesia terbagi kedalam beberapa spesifikasi, antara lain: SDN [sekolah dasar negeri]; SD swasta; Madrasah Ibtidaiyah dan SDLB [sekolah dasar luar biasa]. Setamat dari SD sederajat ini, maka peserta didik akan mendapatkan ijazah /STTB dan Surat Keterangan NUAN , serta berhakmelanjutkan ke jenjang selanjutnya atau ke tingkat SMP.
    3. Sekolah Menengah Pertama

      Sekolah Menengah pertama atau SMP merupakan sekolah menengah tingkat pertama yang di ikuti masyarakat Indonesia yang umumnya berumur 12-15 tahun. lama belajar di SMP ini normalnya 3 tahun. Sekolah menengah Pertama di Indonesia terbagi kedalam beberapa jenis, antara lain SMPN [sekolah menengah pertama negeri], SMP swasta, MTs [Madrasah Tsaniwiyah]; SMPLB [Sekolah menengah pertama luar biasa]. Setamat dari tingkat SMP ini, peserta didik berhak mendapat Ijazah/STTB dan Surat Keterangan NUAN, serta berhak melanjutkan ke jenjang selanjutnya yakni SMA.
    4. Sekolah Menengah Atas

      SMA atau sekolah menengah atas merupakan sekolah menengah atas yang diikuti oleh masyarakat Indonesia yang umumnya berumur 15 -17 tahun. Lama Belajar di Sekolah menengah atas ini umumnya 3 tahun. Sekolah menengah atas atau SMA di Indonesia terbagi kedalam beberapa spesifikasi, antara lain SMAN [sekolah memengah atas negeri], SMA swasta, MA [Madrasah Aliyah]; SMK [sekolah menengah kejuruan], SMK ini terbagi kedalam beberapa jurusan, contihnya SMK Teknik, SMK Tata Boga dll; SMALB [Sekolah menengah Luar biasa]. Setamat dari tingkat SMA ini, peserta didik berhak mendapat Ijazah/STTB dan Surat keterangan NUAN, serta berhak melanjutkan ke jenjang selanjutnya, misalnya Universitas, Sekolah Tinggi, masuk tentara, masuk kepolisian dan akademi. Disamping itu, Tamatan atau lulusan SMA ini sudah bisa mencari kerja, karena di Indonesia, masih ada Perusahaan atau lembaga yang menerima tamatan SMA sebagai lulusan mereka.
    5. Sekolah Tinggi

      Jenjang selanjutnya adalah Sekolah tinggi, Universitas atau akademi, pada jenjang sekolah tinggi ini terbagi kedalam ratusan kekhususan jurusan, Sekolah tinggi atau universitas ini terbagi kedalam beberapa jenjang antara lain, Diploma III, Strata satu [S1], Strata Dua [S2] dan Strata Tiga [S3]. Setamat dari sekolah tingkat ini, maka peserta didik yang biasanya disebut mahasiswa berhak mendapat gelar kesarjanaan sesuai dengan jenjang tingkatan dan jurusan yang dipilihnya, selepas dari tingkatan sekolah ini, maka alumnus sudah benar-benar mahir bekerja di bidangnya.


2.2.4. Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

2.2.4.1. Definisi Unified Modelling Language (UML)

1. Menurut (Widodo, 2011:6),Unified Modeling Language (UML) adalahbahasa permodelan standar yang memilikisintak dan semantik.

2. Menurut (Heriawati, 2011:10), bahwabeberapa literature menyebutkan bahwa UnifiedModeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkandelapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi,diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

3. Menurut (Nugroho, 2010:6), Unified Modeling Language (UML) adalah‘bahasa’ permodelan untuk sistem atau perangkat yang berparadigma ‘berorientasiobjek’. Permodelan (modeling)sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yangkompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat yangdikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan yangberorientasi objek yang menyediakan sembilan diagram untuk menggambarkan sebuahsistem yang akan dirancang maupun menganalisa sistem yang berjalan denganUML tersebut.


2.2.4.2. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Henderi, 2010:6),langkah-langkah dalam penggunaan UnifiedModeling Language (UML) sebagai berikut :

1. Buatlahdaftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas danproses yang mungkin muncul.

2. Petakanuse case untuk tiap business processuntuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan olehsistem. Kemudian perhalus use casediagram dam lengkapi dengan requirement,constraints dan catatan-catatan lain.

3. Buatlahdeployment diagram secara kasar untukmendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain yangjuga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikanobjek-objek level atas (package ataudomain) dan buatlah sequencedan/atau collaboration diagram untuktiap alur pekerjaan. Jika sebuah use casememiliki kemungkinan alur normal dan error,buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi penggunauntuk menjalankan scenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudahada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadihirarki class lengkap dengan atributdan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class daninteraksi dengan class lain.

9. Setelahclass diagram dibuat, kita dapatmelihat kemungkinan pengelompokan classmenjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasiuntuk setiap komponen menyakinkan ia berinteraksi dengan baik.

10. Perhalusdeployment diagram yang sudah dibuat.Detilkan kemampuan dan requirementpiranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.

11. Mulailahmembangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :

a. Pendekatan use case, dengan meng-assignsetiap use case kepada tim pengembangtertentu untuk mengembangkan unit codeyang lengkap dengan tes.

b. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembangtertentu.

c. Lakukan uji modul dan uji integrasiserta perbaiki model beserta code nya.Model harus selalu sesuai dengan codeyang aktual.

d. Piranti lunak siap dirilis.

2.2.4.3. Model Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Widodo, 2011:10), beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML)menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena adabeberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dandiagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikianmodel-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis ataudinamis. Jenis diagram itu antara lain :

1. Diagramkelas ( Class Diagram)

Bersifatstatis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka,kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai padapemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering puladiagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

2. Diagrampaket (Package Diagram)

Bersifatstatis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian daridiagram komponen.

3. Diagramuse case (Usecase Diagram)

Bersifatstatis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatujenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untukmengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan sertadiharapkan pengguna.

4. Diagraminteraksi dan sequence (Sequence Diagram)

Bersifatdinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesandalam waktu tertentu.

5. Diagramkomunikasi (communication Diagram)

Bersifatdinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankanorganisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. Diagram Statechart (StatechartDiagram)

Bersifatdinamis, diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuatstatus (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

7. Diagramaktivitas (Activity Diagram)

Bersifatdinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yangmemperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalamsuatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatusistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

8. Diagramkomponen (Component Diagram)

Bersifatstatis, diagram komponen inimemperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak padakomponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Diagramdeployment (Deployment Diagram)

Bersifat statis, diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (tun time).Memuatsimpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

Berdasarkan definisi diagram diatasdapat diambil kesimpulan bahwa tidak harus dengan kesembilan diagram tersebutuntuk menggambarkan suatu sistem, contohnya dengan entity diagram, flowchartdan sebagainya.

Contributors

Abdul Mukti