SI1121468896

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE

BERBENTUK INFORMASI DI

SDN TANGERANG 5


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1121468896
NAMA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL DAN BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE

BERBENTUK INFORMASI DI

SDN TANGERANG 5

Disusun Oleh :

NIM
: 1121468896
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE

BERBENTUK INFORMASI DI

SDN TANGERANG 5

Dibuat Oleh :

NIM
: 1121468896
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Wahyu Hidayat, S.I.Kom)
   
(Triyono, S.Kom)
NID : 12002
   
NID : 05078

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE

BERBENTUK INFORMASI DI

SDN TANGERANG 5

Dibuat Oleh :

NIM
: 1121468896
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE

BERBENTUK INFORMASI DI

SDN TANGERANG 5

Disusun Oleh :

NIM
: 1121468896
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1121468896

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Pendidikan untuk saat ini dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan disegala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketinggalan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak kita perlukan untuk mempererat pembangunan dewasa ini. Karena itu pendidikan yang bermutu perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Secara langsung hal ini dapat dilihat dari prilaku masyarakat yang selalu butuh akan informasi yang direalisasikan melalui berbagai hal, seperti berlangganan koran, majalah, dan lain-lain. Namun khalayak pada umumnya pada saat ini lebih suka menerima informasi melalui bentuk-bentuk media informasi yang bersifat interaktif dan menghibur seperti halnya melalui media audio visual. Saat ini, bentuk informasi yang diberikan SDN Tangerang 5 kepada calon siswa baru dan masyarakat, dengan prestasi yang dilakukan dengan menggunakan lisan dan formulir oleh petugas penerimaan siswa baru, melalui lisan ke lisan orang tua siswa yang ada, namun sering terjadi pemahaman yang masih kurang dan tidak fokusnya calon pendaftaran dan masyarakat dalam menerima informasi yang mengakibatkan kurang maksimalnya informasi yang di terima khalyak. Karena itu, pihak sekolah memerlukan media dengan tampilan audio visual yang ada dalam media prestasi, yang akan membuat proses prsentasi menjadi lebih menarik, dan membantu kebutuhan petugas penerimaan siswa baru dalam memberikan informasi yang lebih jelas tentang SDN Tangerang 5. Maka dri itu karena kebutuhan tersebut penulis melakukan perancangan video yang dituangkan dalam laopran skripsi yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE BERBENTUK INFORMASI DI SDN TANGERANG 5”.

Kata Kunci : video profile, media informasi


KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memebrikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE BERBENTUK INFORMASI DI SDN TANGERANG 5” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Sastra Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsetrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Skrips ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Allah SWT, selaku Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  5. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom., selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Triyono, S. Kom selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dengan penuh kesabaran dalam memberikan saran dan kritik yang membangun kepada penulis serta motivasi demi terselesainya laporan skripsi
  7. Bapak Drs. Sugeng Widada, selaku Staff Ahli MAVIB Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  8. Ibu Ela Garmila selaku stakeholder dan selaku Kepala SDN Tangerang 5 yang telah memberikan masukan dan motivasi baik perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Guru Pengajar SDN Tangerang 5 yang telah memperlakukan penulis seperti keluarga besar selama penulis melakukan perencangan maupun penyusunan di SDN Tangerang 5
  10. Kedua orang tua, kakak, Adik yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam pembuatan laporan Skripsi ini.
  11. Adam Maulana Rachman, Allyufi Fazril Rasyidin, Fajar Yanuar, Yudi Prastiawan serta Sahabat-sahabat yang sudah membantu dan memberi dukungan selama pembuatan laporan Skripsi ini.
  12. Tamara Josi Sulistyani, seorang yang telah menjadi motivasi, inspirasi, dan semangat bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini.
  13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Sejarah tidak akan mencatat orang-orang yang tidak pernah berbuat, untuk itu penulis mengahrapkan karya-karya nyata yang dibuat dalam bentuk Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya. Manusia tak ada yang sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.


Tangerang, Januari 2016
Faisal Mustaqim
NIM. 1121468896

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Daftar Guru dan Pegawai SDN Tangerang 5
  2. Tabel 3.2. Material Produk
  3. Tabel 3.3. Kondisi Pesaing
  4. Tabel 3.4. Biaya Produksi
  5. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.6. Elisitasi Tahapp II
  7. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.8. Final Elisitasi
  9. Tabel 4.1. Time Schedule
  10. Tabel 4.2. Script Writing
  11. Tabel 4.3. Pemain dan Crew
  12. Tabel 4.4. Anggaran Produksi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Tampilan Project Adobe Premier Pro 2.0
  2. Gambar 2.2. Tampilan Project Adobe Photoshop CS3
  3. Gambar 2.3. Tampilan Project Corel Video Studio
  4. Gambar 3.1. Bagan Struktur Organisasi SDN Tangerang 5
  5. Gambar 4.1. Bagan Konsep Produksi MAVIB (KPM)
  6. Gambar 4.2. Bagan Preproduction
  7. Gambar 4.3. Layout Bumper Opening Logo Pendidikan
  8. Gambar 4.4. Layout Kasar Jalan Masuk Pintu Gerbang
  9. Gambar 4.5. Layout Kasar Papan Nama Sekolah
  10. Gambar 4.6. Layout Kasar Gedung Sekolah
  11. Gambar 4.7. Layout Kasar Upacara Sekolah
  12. Gambar 4.8. Layout Kasar Visi dan Misi
  13. Gambar 4.9. Layout Kasar Lingkungan Sekolah
  14. Gambar 4.10. Layout Kasar Suasana Ruang Kelas
  15. Gambar 4.11. Layout Kasar Proses Belajar Mengajar
  16. Gambar 4.12. Layout Kasar Edutainment Program Study
  17. Gambar 4.13. Layout Kasar Ekstrakulikuler
  18. Gambar 4.14. Layout Kasar Wawancara Guru
  19. Gambar 4.15. Layout Kasar Pesan Dan Kesan Orang Tua Murid
  20. Gambar 4.16. Layout Kasar Wawancara Kepala Sekolah
  21. Gambar 4.17. Layout Kasar Closing Gedung dan Alamat Sekolah
  22. Gambar 4.18. Bumper Opening Logo Pendidikan
  23. Gambar 4.19. Jalan Masuk Pintu Gerbang
  24. Gambar 4.20. Papan Nama Sekolah
  25. Gambar 4.21. Gedung Sekolah
  26. Gambar 4.22. Upacara Sekolah
  27. Gambar 4.23. Visi dan Misi Sekolah
  28. Gambar 4.24. Lingkungan Sekolah
  29. Gambar 4.25.Suasana Ruang Kelas
  30. Gambar 4.26. Proses Belajar Mengajar
  31. Gambar 4.27. Edutainment Program Study
  32. Gambar 4.28. Ekstrakulikuler
  33. Gambar 4.29. Wawancara Guru
  34. Gambar 4.30. Pesan dan Kesan Orang Tua Murid
  35. Gambar 4.31. Wawancara Kepala Sekolah
  36. Gambar 4.32. Closing Gedung dan Alamat Sekolah
  37. Gambar 4.33. Kamera DSLR Nikkon D3200
  38. Gambar 4.34. Mic Pro Kenwood KW-321
  39. Gambar 4.35. Tripod
  40. Gambar 4.36. Alphatron LED Lamp Tri Star 4
  41. Gambar 4.37. Bagan Production
  42. Gambar 4.38. Bagan Postproduction




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju, Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan di segala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketinggalan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak kita perlukan untuk mempererat pembangunan dewasa ini. Karena itu pendidikan yang bermutu perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Pendidikan di Kota Tangerang untuk saat ini peningkatan kualitasnya sangat pesat, dari tahun ketahun terus menjadi perhatian Pemerintah Kota Tangerang. Salah satu bukti keseriusan Pemerintah Kota meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari tahap dasar yaitu pendidikan. Kota Tangerang secara geografis sangat strategis karena merupakan penyangga utama Ibu Kota DKI Jakarta dan kota paling depan di wilayah Banten. Letak geografis seperti itu sangat menguntungkan bagi daerah Kota Tangerang, terutama dalam hal pendidikan. Di zaman modern ini, khalayak lebih suka menerima informasi melalui bentuk-bentuk media informasi yang bersifat interaktif dan menghibur seperti halnya melalui media audio visual.

Kota Tangerang memiliki begitu banyak sekolah dasar negeri yang berkualitas, dari hal pengajar yang berkompeten, biaya pendidikan yang terjangkau bagi masyarakat, dan juga dari sarana dan prasarana yang sangat mendukung kegiatan belajar mengajar. Salah satunya SDN Tangerang 5,yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 17 Kel. Sukaasih Kota Tangerang. SDN Tangerang 5 didirikan pada tahun 1952. SDN Tangerang 5 memiliki akreditas bernilai A, tidak itu saja SDN Tangerang 5 juga berpredikat sebagai sekolah ADIWIYATA yaitu sekolah yang berwawasan lingkungan dan menjadikan sekolah yang nyaman serta hijau.

Saat ini SDN Tangerang 5 dalam meberikan informasi kepada masyarakat baru dari lisan ke lisan dengan orang tua murid yang anaknya sudah bergabung di SDN Tangerang 5, juga dengan disebarkannya media cetak berupa brosur dan spanduk saja belum memiliki media informasi dalam bentuk audio visual atau video, selain itu pihak sekolah membutuhkan media informasi yang dapat menjelaskan ruang lingkup sekolah SDN Tangerang 5 secara detail informasinya dan di tampilkan lebih menarik lagi dari media sebelumnya yang di gunakan yaitu media cetak. Di dalam memberikan informasi nantinya dapat berguna untuk meningkatkan citra sekolah agar lebih di kenal lagi di masyarakat khususnya di daerah Kota Tangerang dan sekitarnya. Selain itu dapat mempermudah petugas penerimaan siswa baru dalam menjelaskan ruang lingkup sekolah kepada orang tua calon siswa baru. Dan juga nantinya akan di pakai pihak sekolah dalam berbagai kegiatan seperti pameran pendidikan diantanya melalui presentasi penerimaan siswa baru kepada calon siswa baru, lisan ke lisan orang tua yang ada, pentas seni, pesantren ramadhan, lomba-lomba 17 agustus, mengikutsertakan perlombaan keluar sekolah, study tour, kegiatan-kegiatan pelatihan yang di adakan di SDN Tangerang 5.

Untuk itu penulis ingin mengajukan penelitian Skripsi dengan judul: “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE BERBENTUK INFORMASI DI SDN TANGERANG 5”. Penulis mencoba untuk membuat video profile yang berisi sebuah informasi yang ada pada SDN Tangerang 5, yaitu dengan membuat sebuah media audio visual. Hal ini dipandang perlu sebagai sarana yang dapat memudahkan petugas penerimaan siswa baru dalam memberikan informasi kepada calon pendaftar serta masyarakat umum yang ingin mencari informasi tentang SDN Tangerang 5.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dan hasil pengamatan yang dilakukan, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan yang ada pada SDN Tangerang 5 yaitu, sebagai berikut:

  1. Media informasi dalam bentuk apa yang dapat di gunakan dalam memberikan informasi tentang SDN Tangerang 5?
  2. Bagaimana membuat video profile yang menarik dan dapat dipahami oleh masyarakat?
  3. Bagaimana merancang video profile yang sesuai dengan citra dan image SDN Tangerang 5?
  4. Target seperti apa yang akan di capai melalui perancangan media video profile yang di buat untuk SDN Tangerang 5?


Ruang Lingkup

Agar pembahasan menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan masalah. Adapun yang akan di bahas oleh penulis adalah mengenai “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE BERBENTUK INFORMASI DI SDN TANGERANG 5”. Maka penulis hanya melakukan pembahasan masalah yg di implementasikan dalam video profile pada SDN Tangerang 5.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Sebagai media penunjang informasi dengan menerapakan konsep perancangan audio visual yang dikemas dalam bentuk video.
  2. Merancang video profile sebagai media informasi sekolah untuk di tampilkan melalui kegiatan yang di lakukan SDN Tangerang 5
  3. Untuk memberikan solusi dari permasalahan yang di hadapi petugas penerimaan siswa baru dalam hal memberikan informasi kepada masyarakat.
  4. Untuk meningkatkan pencapaian target pendaftaran siswa baru pada tahun berikutnya dengan menerapkan media video profile.

Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Sebagai salah satu syarat penulis untuk mencapai gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Dengan munggunakan media video profile, diharapkan masyarakat akan mendapatkan informasi lebih jelas tentang SDN Tangerang 5, serta memahami dan tertarik untuk bergabung di SDN Tangerang 5.
  3. Agar hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi sekolah yang bersangkutan sebagai pengetahuan maupun salah satu refrensi dalam pengembangan informasi.
  4. Menambah wawasan dalam dunia Broadcasting serta pengalaman penulis dalam membuat media video profile dan menambah kreatifitas penulis dalam mengerjakan suatu proyek.

Metodologi Penelitian

Analisa Permasalahan

Setelah penulis mengumpulkan data-data dan interview di lingkungan sekolah, penulis mempunyai keinginan untuk membuat video profile SDN Tangerang 5. Dikeranakan belum adanya media berupa video profile pada SDN Tangerang 5.

Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)
    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada SDN Tangerang 5 dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti.
  2. Metode Wawancara ( Interview)
    Adalah metode pengumpulan data yang di lakukan oleh penulis dengan cara wawancara langsung tanya jawab secara lisan dengan beberapa narasumber yang terlibat langsung dalam materi pembahasan ini, dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah, guru ataupun wali murid pada SDN Tangerang 5.
  3. Studi Pustaka
    Metode ini sangat membantu penulis untuk melengkapi data-data laporannya baik dari SDN Tangerang 5 maupun buku-buku internet.

Analisa Perancangan Media

Pengolahan data video yang akan di analisa dan diolah dengan menggunakan software Adobe Premier Pro 2.0, Corel video Studio, Adobe Photoshop CS3 yang mendukung video profile.

Konsep Produksi Media

Akan disampaikan tahapan-tahapan proses konsep produksi media yaitu :

  1. Preproduction
  2. Production
  3. Postproduction

Sistematika Penulisan

Untuk dapat memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa Bab, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai definisi dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan topik pembahasan dalam penyusunan Laporan Skripsi.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini membahas mengenai gambaran umum sekolah, sejarah singkat sekolah, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, informasi tentang produk, market analisis, potensial market, segmentasi pemasaran, strategi pemasaran, dan analisa masalah.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Bab ini membahas mengenai perencanaan (konsep media), tujuan media, strategi media, program media, konsep kreatif yang meliputi tujuan kreatif, strategi kreatif, dan konsep audio visual.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian selama observasi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Iwan Binanto, 2010, hal : 260-261[1] Perancangan adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene lain dan bagan alir ( flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Hendi Hendratman, 2010, hal : 09-12[2] :

  1. Konsep
    Adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment atau audience yang di tuju. Konsep di dapatakan dari pihak non-grafis, antara lain: ekonomi, politik, hokum, budaya dan lain-lain yang ingin menterjemahkan kedalam bentuk visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
  2. Media
    Untuk mencapai criteria ke ssaran atau segmen yang di tuju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektronik.
  3. Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif di perlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang di buat bias efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit di lupakan. Kadang untuk mendaptkan ide, diperlukan suatu kegilaan, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan atau membuat suatu hal yang konflik atau paradoks.
  4. Persiapan Data
    Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilih dan sleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkn lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali.
  5. Visualisasi
    Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.
  6. Produksi
    Setelah desain dan coding yang di buat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

Pengertian Project

Menurut Dewi Priyanto, 2010 : 35[3] Project adalah susunan klip video, gambar, atau music di temline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Tatakrama Periklanan Indonesia, 2012, hal : 55. Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, buku profile, papan iklan, pos langsung, petunjuk penjualan, selebaran, pengantar penawaran dan alat peraga.

Menurut Rhenald Kasali, Jakarta, 2012, hal : 77[4]. Beberapa sarana komunikasi (media) yang dipakai dalam menyampaikan dan menyebarluaskan pesan antara lain : Media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan (point of purchase), selebaran dan kalender.

Jenis-jenis Media

Secara umum media yang tersedia dapat di kelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruangan, media dalam ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

  1. Media Cetak
    Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara dan iklan masyarakat. Jenis-jenis media cetak terdiri atas : surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.
  2. Media Elektronik
    Media elektronik yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : televisi dan radio dan internet.
  3. Media Luar Ruang (outdoor)
    Media luar ruang yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi : billboard, baleho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel bis), balon raksasa dan lain-lain.
  4. Media Dalam Ruang ( indoor)
    Media dalam ruang yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan adalah : panel indoor, poster, poster session dan lain-lain.


Video Profile

Wawan Kuswandi, 2012, hal : 46. Video profile adalah sebuah gambaran infomasi tentang riwayat seorang atau sebuah instansi perusahaan yang telah mencapai suatu pencapaian kesuksesan dalam hal produksi atau hasil karya yang telah dihasilkan dan diterima di kalangan masyarakat umum. Informasi tersebut disebarkan berbentuk audio visual atau video.

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 no 3 – Mei 2012[5], Company profile dalah sebuah asset suatu lembaga atau perusahaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan suatu image atau citra dari perusahaan untuk menjalani kerja sama dengan relasi perusahaan, lembaga dan instansi terkait lainnya. Company profile tersebut sebagai asset perusahaan yang di pegang dan di miliki oleh setiap perusahaan atau lembaga.


Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub, Yakub, 2012, hal : 5[6] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel, Koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument music, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah gambar yang bergerak dan di lengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang di gunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub, Yakub, 2012 hal : 8[6]. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi di sebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Jenis-jenis Informasi

Menurut O’Brien dalam bukunya Yakub, Yakub, 2012 hal : 15[6] jenis-jenis informasi di jelaskan sebagai berikut:

  1. Informasi manajerial
    Informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi oprasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber informasi
    Sumber informasi di bagi maenjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak di gunakan untuk kegiatan-kegiatan menajerial tingkat atas.
  3. Informasi rutinitas
    Informasi rutinitas, di bagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan di gunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulanagan masalah khusus.
  4. Infomasi fisik
    Informasi fisik, dapat diartikan susunan dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan system informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan di mulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Kulaitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, Yakub, 2012 hal : 9[6]. Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate, timelinness, dan relevance.

  1. Relevan (relevanace)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.
  2. Tepat Waktu (timeliness)
    Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
  3. Akurat (accuracy)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas menceriminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, 2012 hal : 9[6] nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya pendapatannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. Sulit untuk menggabungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya memperolehnya, karena sebagian besar informasi di pakai banyak pihak dalam perusahaan. Informasi tidak dapt ditaksir keutungannya dengan nilai uang, tetapi dapa ditaksir dengan nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Menurut Rachmat Kriyantoro, 2011 hal : 43-46 “Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibanding dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada kenyataan, nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif. Misalnya, jika suatu informasi dapat menghasilkan hal yang mengurangi ketidakpastian bagi pengambil keputusan, maka nilai informasinya tinggi. Sebaliknya, sekiranya kurang memberikan relevansi bagi pengambil keputusan, informasi tersebut dikatakan kurang bernilai atau nilai informasinya rendah”.


Tahapan Produksi Audio Visual

Menurut Arismunandar dalam jurnal CCIT, Untung dkk : 2010. Rahardja, Untung, Widada Sugeng, Destrianti Imaniar Dewi. 2010. KPM Sebagai Pendoman Produksi Media MAVIB (Multi Media Audio Visual and Broadcasting). Jurnal CCIT Vol.3 No.2 – Januari 2010[7]. Tahap produksi audio visual terdiri dari :

Pra Produksi

Pra adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan dating atau juga disebut sebagai thapan perencanaan.

  1. Penemuan Ide
    Ide tau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh script writer atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk menambah ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat roundown
  2. Perencanaan
    Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.
  3. Persiapan
    Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti, dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Produksi

Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntunan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide tau gagasan mengenai suatu program acara.

Pasca Produksi

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi suatu yang tersusun rapih namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjut ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang di produksi seperti suara music serta pemberian tulisan-tulisan (tilting) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

Definisi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Definisi Multimedia

Menurut Vaughan dalam bukunya Iwan Binanto, Binanto, 2010, hal : 2[1]. Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang di sampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat di sampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

    Multimedia interaktif
    Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan
  1. Multimedia hiperaktif
    Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elmen-elemen terkait dengan penggunaan yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
  2. Multimedia liniear
    Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang di sajikan dari awal hingga akhir.

Definisi Audio Visual

Menurut Soegito Atmohoetomo, 2010, hal : 24-33[8]. Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan di kumandangkan rasionalisme, ternyata dengan di temukannya “teknologi digital” menggeser “logika matematis”. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “akal manusia” dengan “akal buatan” dan yang terjadi adalah jarak “rohani” yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga “diri kita” masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual.

Teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan malalui komputer grafis telah menguji kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, perkembangan audi visual mengalami pendekatan dengan para pemirsanya ketika diciptakannya film bentuk 3Dimensi dengan bantuan kacamata untuk menciptakan bentuk dimensinya disertai tata audio yang menggelegar memutar disekeliling penonton melalui efek surround sound, seolah-olah kejadian tersebut berada ditengah-tengah mereka.

Audio visual merupakan gabungan dari dua kata yang berarti suara dan visual yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar menimbulkan suara.

Sedangkan pendapatan yang lain “Sebuah karya audio visual baik yang berbentuk karya film maupun karya video merupakan rangkaian dari beberapa macam adegan gambar bersuara yang tersusun secara menarik dalam sebuah cerita dengan pembatasan waktu tertentu”. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa audio visual merupakan unsur yang dimiliki oleh televisi berupa suara dan gambar, baik gambar bergerak maupun gambar mati atau still picture, sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat di mengerti oleh khalayak. Audio visual merupakan sinergi antara gambar, suara dan waktu yang terkait oleh komponen-komponennya baik secara kualitas maupun intensitasnya.

  1. Audio(suara)
    1. Definisi audio (suara)
      Keberadaan audio (suara) dalam media massa seperti film, video dan televisi merupakan unsure penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat tersampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara. Perkembangan teknologi audio dewasa ini telaj mampu menghadirkan suara yang terjadi persis di lapangan yang sebenarnya. Berbagai macam efek suara dapat di ciptakan dengan sempurna seperti suara aslinya hingga seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut.
      Arti istilah audio dalam system komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk menerangkan sistem-sitem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu system pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya. “Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi”
      Menurut Amir Hamzah "Sulaiman, dalam bukunya “Media audio visual, 2010”. Mengatakan bahwa bahasa visual adalah suatu ungkapan visual atau gambar yang bergerak, yang ditangkap oleh kamera persona melalui kameranya, sehingga menghasilkan sebuah hasil karya yang ekspresif atau dapat dengan mudah di mengerti.
    2. Bentuk Audio
      Bentuk ini adalah bentuk audio sesuai perkembangan tata suara, diantaranya :
      1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan suatu speaker
      2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua sepeaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah
      3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakn empat Speaker.
      4. Dolby Pro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahaan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.
      5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker surround dikiri dan kanan belakang di tambah suatu sub Woover.
    3. Peran Audio
      Dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekam gambar dan pengeditan melalui komputer grafis. Audio juga berperan manambahkan kreatifitas para creator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsure penunjang untuk mempertegas informasi yang di sampaikan melalui bahasa gambar dapat disampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara.
  2. Visual (Gambar)
    1. Definisi Visual
      Pengertian Visual menurut kamus Onon Uchjana, Bandung, 2012, hal : 20. Pengertian visual yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dengan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin “visual (is)” atau visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya.
      Kualitas ketajaman gambar di tentukan dengan frame size yang ada pada kamera, salah satu bentuk visual dalam dunia broadcasting di antaranya:
      1. Frame size 320 pixel x 240 pixel setara kualitas VCD
      2. Frame size 576 pixel x 480 pixel setara kualitas super VCD
      3. Frame Size 720 pixel x 480 pixel setara kualitas super DVD
      4. Frame Size 1440 pixel x1080 pixel setara kualitas super HDTV
    2. Bentuk Visual
      Bentuk visual dapat di bedakan berdasarkan kegunaannya dan karakteristiknya, masing-masing bentuk lingkup kerja yang berbeda, yaitu sebagai berikut :
      1. Media visual yang tidak bergerak
        Visual atau gambar diam adalah visual yang statis atau tidak bergerak, tidak bersuara dan tidak melakukan aktifitas apa-apa, contoh : foto, dan lukisan
      2. Media visual yang bergerak
        Visual atau gambar yang bergerak adalah visual yang non auditif atau tidak mengeluarkan suara namun dapat bergerak secara fleksibel dilihat dari segi dan komposisisnya baik teratur atau tidak namun dapat mengungkapkan suatu makna. Kelebihan maedia ini ialah karena geraknya dapat menjelaskan proses secara kontinyu, misalanya : animasi, website, gif, animasi flash, film 88mm yang tidak bersuara (film bisu).
    3. Peran Visual
      Sebuah peristiwa yang terbias dalam layar kaca, bagaimnanpun hebatnya kisah atu peristiwa yang diangkat sebagai berita tidak akan menarik perhatian permisa televisi apabila tidak disampaikan dengan kemasan bahasa yang baik, kalimat yang jelas, informasi yang akurat, dan disajiakan dengan gambar yang memilii karekter yang kuat. Gambar atau visual merupakan unsur paling menjual dalam menarik massa melihatnya.
      Gambar merupakan biasan dari sebuah naskah suatu acara yang merupakan unsur utama, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar harus dirancang sedemikian maenarik sehingga merangsang khalayak untuk bertahan menontonnya. Faktor-faktor yang menentukan kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kamera yang di pakai, tata chaya, type of shot, dan angel. Demikian juga dengan kualitas ketajaman gambar harus terjaga, kaeran dengan gambar yang tajam, mata tidak mudah lelah dibandingkan dengan gambar yang berbintik. Banyak yang menganggap berita tanpa gambar bagaikan orang yang berjalan di kegelapan malam tanpa cahaya yang meneranginya.
  3. Jenis Audio Visual
    Karya audio visual merupakan jenis dan tujuan berbeda-beda, masing-masing mempunyai cirri khas yang mencerminkan dari bentuk dan tujuan tersebut tercipta. Berikut ini adalah jenis-jenis audio visual:
    1. Film Dokumenter (Documentary Films)
      Film Dokumenter menyajikan realitas melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan, namun harus di akui film documenter tidak lepas dari tujuan dan fungsinya sebagai film yang menyebarkan informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu, contohnya : Geograpich, Animal Planet, dan Discovery Channel.
    2. Film Cerita Pendek (Short Films)
      Film cerita pendek biasanya mempunyai durasi 60 menit. Jenis film cerita pendek sering dilakukan oleh para mahasiswa jurusan film atau kelompok orang yang menyenangi dunia film sebagai tahap latihan, selain itu juga yang khusus memproduksi cerita pendek untuk konsumsi acara televisi.
    3. Film Cerita Panjang (Feature-Legth-Films)
      Film cerita panjang merupakan film yang di putar di gedung bioskop, film ini merupakan film konsumsi masyarakat yang berfungsi sebagai hiburan atau tontonan umum. Film jenis ini mempunyai durasi 60 menit keatas, umumnya sekitar 100-120 menit.
    4. Film Profil Perusahaan (Company Profile)
      Film jenis ini di produksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebarluaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu.
    5. Film Iklan (TV commercial)
      Film jenis ini diproduksi dengan fungsi untuk kepentingan penyebaran informasi baik tentang suatu produk (Iklan Produksi) maupun layanan masyarakat (Iklan Layanan Masyarakat).
    6. Film Program Televisi (TV programme)
      Film jenis ini merupakn konsumsi acara program televise sendiri atau kerja sama dengan Production House.
    7. Film Video Clip (Music Video)
      Film video clip merupakan jenis film yang digunakan oleh para produser music untuk memasarkan produksinya lewat medium televisi, jenis ini berdurasi singkat berdaskan panjang lagunya.
    8. Film Video Profil
      Film Video Profil jenis film yang diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu pendidikan untuk disebarluaskan kek masyarakat, selain itu sering di pakai sebagai sarana pendukung dalam suatu prestasi penerimaan siswa baru dan pameran pendidikan.
  4. Fungsi Audio Visual
    Audio visual memiliki fungsi yang diinginkan oleh audience yakni gambar dan suara, sehingga kedua hal tersebut menyatu sebagai kesatuan. Telvisi adalah merupakn bentuk dari audio visual yang bersifat mengeluarkan suara dan bergerak hasil panduan dari karya dan teknologi, berbeda dengan radio yang menyajikan audio. Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik, dan efek suara, maka khalayak televisi bias melihat gambar yang bergerak dan menghubungkan unsure yang ada pada radio.
    Fungsi audio visual berdasarkan kegunaannya adalah sebagai berikut :
    1. Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian komunikan untuk erkonsetrasi pada isi pesan yang berkenaan dengan visual yang di tampilkan
    2. Fungsi Kognitif, yaitu melancarkan atau mempermudah pencapaian maksud visual yang tidak dimengerti komunikan. Bertujuan memahami pencapaian maksud visual yang tidak di mengerti komunikan. Berjuang memahami dan mengingat pesan lewat gambar dan suara.
    3. Fungsi Kompensatoris, yaitu membantu mengakomodasikan komunikasi yang lemah dan lambat dalam memahami isi pesan dengan menyajikan gambar dan suara.
  5. Karakteristik Audio Visual
    Audio visual merupakan unsure yang audible (dapat didengar) dan visible (dapat dilihat), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik atau unsure yang memiliki audio visual adalah suatu perpaduan atau kombinasi antara gambar dan suara baik bergerak maupun diam sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak.

Definisi Sinopsis

Menurut keraf dalam jurnal CCIT Untung dkk : 2010. Rahardja, Untung, Widada Sugeng, Destrianti Imaniar Dewi. 2010. KPM Sebagai Pendoman Produksi Media MAVIB (Multi Media Audio Visual and Broadcasting). Jurnal CCIT Vol.3 No.2 – Januari 2010[7]. Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsure-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

  1. Mencatat ide utama dengan menggarih bawahi ide yang penting
  2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama
  3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita
  4. Dialog monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja
  5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.

Definisi Story Board

Menurut untung rahardja dalam jurnal CCIT, Untung dkk : 2010. Rahardja, Untung, Widada Sugeng, Destrianti Imaniar Dewi. 2010. KPM Sebagai Pendoman Produksi Media MAVIB (Multi Media Audio Visual and Broadcasting). Jurnal CCIT Vol.3 No.2 – Januari 2010[7]. Story Board adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan Story Board sebagai media terpadu.

Definisi Broadcasting

Menurut Eva Arifin, 2010[9], hal : 9. Broadcasting adalah kegiatan, di dalam cara menyampaikan peasn, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain di dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyaran yang dilakukan oleh seorang penyiar. Di dalam lembaga penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audiorik dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian khalayak masyarakat luas, baik secara audiotorik dan visual.


Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Iwan Binanto, 2010 hal : 179[1]. Kata video berasal dari kata latin, yang berarti ‘saya lihat’. Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi. Video juga dapat digunakan dalam aplikasi teknik, keilmuan, produksi dan keamanan. Istilah video juga di gunakan sebagai singkatan video tape, perekam video dan pemutar video. Saat ini ada dua katagori, yaitu video analog dan video digital.

  1. Video Analaog
    Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh system sebelum video digital dapat dikatagorikan sebagai video analaog. Video analaog mempunyai dua format, yaitu format elektrik dan format kaset. Video analog dalam format pengodean adalah sebagai berikut:
    1. NTSC
    2. PAL
    3. SECAM.


    Sedangkan video analog dalam format elektrik sebagai berikut:

    1. RF
    2. Composite video
    3. Component video
    4. RGB.


    Dan video analog dalam format kaset adalah sebagai berikut:

    1. Ampex
    2. VERA (BBC)
    3. U-matic (Sony)
    4. Betamax (Sony)
    5. Betacam
    6. Betacam SP
    7. VHS (JVC)
    8. S-VHS (JVC)
    9. VHS-C (JVC)
    10. Video 2000 (Phillips)
    11. 8mm tape
    12. Hi8
  2. Video Digital
    Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna. 2 dimensi melayani arah special dari gambar bergerak (horizontal dan vertical) dan satu dimensi lainnya akan merepresentasikan domain waktu.
    Arsitektur video digital tersusun atas sebuah format untuk mengodekan dan memainkan kemabali file video dengan komputer dan menyertakan sebuah pemutar (player) yang mengenali dan membuka file yang di buat untuk format tersebut. Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset:
    1. D1 (Sony)
    2. D2 (Sony)
    3. D3
    4. D4
    5. D5
    6. Digital Batacam (Sony)
    7. Batacame IMX (Sony)
    8. D-VHS (JVC)
    9. DV
    10. Mini DV
    11. MicroMV
    12. Digital8 (Sony).

Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang di tampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini di sebut frame. Suatu ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang di tampilkan di sebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel. Gambar digital akan mempunyai lebar sebanyak W pixel dan tinggi sebanyak H pixel. Oleh karena itu, dapat di katakan bahwa frame size adalah Wx H

Standar dan Format Video

Menurut Melvy Ayuningtyas, 2010 hal : 11-13[10]. Standar system penyiaran di seluruh dunia terbagi menjadi 3 kelompok diantaranya NTSC (National Television System Comitte), PAL (Phase Alternating Line), SECAM (Sequential colour Avec Memory).

  1. NTSC
    Model NTSC banyak digunakan di negara Amerika, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan lain-lain. Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941 masih berbentuk hitam putih. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1953 ada perbaikan yang bisa menampilkan sinyal hitam putih maupun berwarna. Penempatan Ifc nya pada 3.58 MHz sehingga penempatan sound berada pada 4.5 MHz.
  2. PAL
    Sebagai salah satu system broadcasting yang di pakai oleh sebagian besar negara di dunia. Pada tahun 1950, negara-negara Eropa Barat berencna untuk meluncurkan televise berwarna, saat itu terbentur dengan standar NTSC yang di rasa memiliki beberpa kelemahan termasuk menyesuaikan pergeseran warna ketika dalam kondisi transmisi lemah. Tujuannya adalah merancang gambar hanya dengan frekuensi 50 per detik saja. Dasr PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada frekuensi IF saja. PAL menempatkan IFC pada frekuensi 4.5 MHz
  3. SECAM
    SECAM merupakan system televise analog yang pertama kali digunakan di Perancis. SECAM ini merupakan system perancangan pertama kali dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan modulasi frekuensi untuk mengodekan sinyal warna dan SECAM juga di samping mentransmisikan informasi merah dan biru secara bersamaan, dan menggunakan informasi tentang warna dalam waktu yang hampir bersamaan pula, hal ini tidak mungkin bagi system SECAM. Hal ini membutuhkan waktu delay, makanya di butuhkan sebuah memori secara bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan.


Konsep Dasar Desain

Definisi Desain

Menurut Rachmat Kriyantono., S.Sos., M.Si., Jakarta, 2011, hal : 136 Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).

Fungsi-Fungsi Desain

  1. Fungsi Informasi Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.
  2. Fungsi Identifikasi Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.
  3. Fungsi Persuasi Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Menurut Hendi Hendratman., ST., 2011, hal : 12[2] Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

Pujiriyanto, 2012, hal : 39-44 Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis. Unsur-unsur dalam desain grafis diantaranya adalah :

  1. Garis (line)
    Garis di definisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi sendir. Misalnya garis yang membentuk ‘S’, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk ‘Z’, terkesan tegas dan kaku.
  2. Bentuk (shape)
    Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun semedikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti sendiri, tergantung budaya, geografis dan lain-lain. Contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).
  3. Ilustrasi /Gambar /Image
    Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya :
    1. Manual / Hand Drawing / gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain.
    2. Computerized menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vektor atau bitmap. Format vektor yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.
  4. Ruang (Space)
    Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil dan lain-lain. Ukuran tersebut sifatnya relatif. ‘Besar’ menurut anda belum tentu sama dengan ‘besar’ menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.
  5. Teks /Tipografi
    Merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.
  6. Warna (Color)
    Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Menurut Hendi Hendratman., ST., 2011, hal : 29-37[2] Dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Keseimbangan (Balance)
    Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan atau halaman desain dalam satu komponen yang lebih kecil.
  2. Irama (Rhythm)
    Pengulangan atau variasi komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa dalam bentuk urutan gerakan, pola atau pattern tertentu.
  3. Skala dan Proporsi Skala
    Perubahan ukuran atau size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.
  4. Fokus
    Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.
  5. Kesatuan (Unity)
    Semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahami sebagai satu kesatuan.

Definisi Typografy

Menurut Hendi Hendratman, ST., 2011, hal : 63[2] Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

Pengertian Tentang Psikologi Warna

Menurut Drs., Sugeng Widada, 2011, hal : 3-8[7] Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

  1. Pengertian Warna
    Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi ( merah, jingga, kuning, ungu ). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat ( mata ) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.
  2. Dimensi Warna
    Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :
    1. Munsell system
    2. Prang system


    Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan :

    1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna
      1. HUE Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau
      2. Perbedaan warna adalah perbedaan HUE
      3. Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya
    2. VALUE : Terang atau gelapnya warna
    3. INTENSITY : Cerah atau suranya warn
  3. Jenis/bentuk Warna
    1. Warna primer
      Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.
    2. Warna sekunder
      Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, (merah + kuning), hijau (kuning + biru), dan ungu (merah + biru).
    3. Warna Quarter
      Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru
    4. Warna tersier
      Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna – warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.
    5. Warna complementer
      Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.
  4. Makna Simbolik Warna
    1. Warna Merah : Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.
    2. Warna Kuning : Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan
    3. Warna Kuning Emas : Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual
    4. Warna Hjau : Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian
    5. Warna Biru : Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.
    6. Warna Putih : Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.
    7. Warna Hitam: Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.
    8. Warna Abu-abu: Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.
    9. Warna Orange: Kemajuan, semangat, perkembangan, Energi.
    10. Warna Violet: Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.
    11. Indigo : Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Definisi Tentang Simbolisasi Bentuk

Fandy Tjiptono, 2012, hal : 30 Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam kountur atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

Definisi Citra atau Image

Menurut Fandy Tjiptono, 2012, hal : 31 Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen,dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

Layout

Menurut Hendi Hendratman, ST., Bandung, 2011, hal : 85[2] Layout arti katanya secara bahasa adalah tata letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel) menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik.

  1. Jenis Layout
    1. Layout Kasar
      Layout kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.
    2. Layout Komprehensif
      Layout komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.
    3. Final Artwork
      Final artwork merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

Teori Desain Komunikasi Visual

Menurut Rakhmat Supriyono, 2012, hal : 9[11] Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapat menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Desain) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barang dan jasa, ditambah perkembangan teknologi dan komunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat.

Tidak dapat menghindari karya–karya desain karya komunikasi visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia. Setiap hari mata kita dipaksa untuk melihat iklan. Ketika membuka halaman majalah, surat kabar, internet, atau televisi mata kita segera disergap iklan. Saat melintas dijalan raya kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, bilboard, spanduk, baliho, banner, papan nama, dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Di ruangan kantor mata kita masih dijejali brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya.

Tidak berhenti sampai disitu, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di traffic light saat lampu merah, dipusat perbelanjaan dan ditempat–tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, tipografi, dan warna. Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menuntut desainer untuk lebih kreatif. Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersaing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan–gagasan besar, ide-ide segar yang tidak terduga.


Program Aplikasi Penunjang Desain

Adobe Premier Pro 2.0

Menurut Melvy Ayuningtyas, Yogyakarta, 2011, hal : 23[10]. Adobe Premier Pro 2.0 merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

  1. Standar penyiaran SECAM dipergunkan dinegara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunkan dinegara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  3. Standar Penyiaran NTSC sering dipergunkan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.

Secara garis besar jendela Adobe Premier Pro 2.0 terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

  1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.
  2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.
  3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.
  4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.
  5. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.
  6. Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.

Gambar 2.1 Tampilan Project menggunakan Addobe Premier Pro 2.0

Adobe Photoshop CS2

Adobe Photoshop CS2 adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar atau image, di dalam komputer grafis terbagi menjadi 2 kelompok yaitu gambar Bitmap dan gambar Vektor. Kualitas gambar tergantung pada jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel yang dibuat terhadap resolusi gambar yang akan dibuat, serta harap diperhatikan tentang monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar. Adobe Photoshop CS2 menyediakan berbagai piranti yang akan membantu dalam membuat gambar, dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter dapat memberikan efek-efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing-masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.

Gambar 2.2 Tampilan Project menggunakan Addobe Photo Shop CS3

Corel Video Studio

Corel Video Studio adalah definisi tugas berat video high editing software yang memungkinkan mengimpor pengguna, mengedit, membuat, ekspor dan berbagi standar mereka sendiri dan video definisi tinggi. Pengguna dapat mengekspor proyek mereka ke berbagai media termasuk DVD, VCD, Blu-Ray dan bahkan YouTube. Memanfaatkan kebanyakan fitur video penciptaan dan editing, pengguna dapat membuat kompilasi yang menakjubkan dan video rumah dengan tanpa pengalaman dibutuhkan Corel Video Studio:

  1. Frame animasi yang mudah digunakan
  2. 3000 + simbol dan impor SVG
  3. 60 + template Proyek Profesional
  4. 60 + Tambahan True Type font
  5. 80 + Object Style
  6. Hanya satu klik untuk menerapkan efek animasi (10 +)
  7. Hanya satu klik untuk menambahkan objek 3D (200 + template)
  8. Ekspor Animasi ke HD atau SD Film, SWF (Windows), GIF animasi atau Urutan Gambar yang Anda inginkan
  9. Hanya satu klik untuk menambahkan objek 3D (200 + template)
  10. 3000 + Simbol dan impor SVG
  11. 50 + template Proyek Profesional
  12. 60 + Tambahan True Type font
  13. 80 + Object Style
  14. Satu klik menerapkan efek animasi (10 +)
  15. Ekspor ke PNG, JPG, Tiff, BMP, GIF, TGA dll
  16. Ekspor Animasi untuk Film, SWF (Windows), GIF animasi atau Urutan Gambar yang Anda inginkan.

Gambar 2.3 Tampilan Project menggunakan Corel Video Studio

Elisitasi

Menurut Hidayati Raharja Tangerang, 2011, hal : 302 Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Penyusunan laporan Skripsi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik melalui cara observasi ataupun wawancara pada perusahaan atau instansi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Skripsi yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?


    Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
    3. Low (L): Mudah dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Literatur Review

Literature Riview adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh Penulis (tugas TA/Skripsi) terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan Raharja penulis mendapatkan beberapa Literature Riview, di antaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan Rafif Tri Widiarso (2014) STMIK Raharja, “PERANCANGANGAN MEDIA VIDEO PROFILE PENUNJANG INFORMASI PADA SMK NEGERI 2 KOTA TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan Penulis adalah membuat media video profile akan digunakan SMK Negeri 2 Kota Tangerang sebagai media presentasi kepada pemerintah, selain itu sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK Negeri 2 Kota Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya. Media video profile ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan image atau citra SMK Negeri 2 Kota Tangerang di masyarakat.
  2. Penelitian yang dilakukan Muhammad Nugraha (2014)[12] STMIK Raharja, “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SALAH SATU PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI DI SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan Penulis untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan promosi dan informasi maka dibuat video profile yang digunakan dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, presentasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media video profile SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG bertujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.
  3. Penelitian yang dilakukan Rachmat Abd.Rauf (2012), “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA SMA NEGERI 9 TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan Penulis adalah membuat media video profile akan digunakan SMA Negeri 9 Tangerang sebagai media presentasi kepada pemerintah, selain itu sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMA Negeri 9 Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya. Media video profile ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan image atau citra SMA Negeri 9 Tangerang di masyarakat.
  4. Penelitian yang dilakukan Ismail (2011) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA SDI AL-IKHLAS”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media penunjang promosi dan informasi kepada calon siswa baru dan masyarakat yang sebelumnya presentasi dilakukan dengan mengunakan lisan dan formulir oleh petugas penerimaan siswa baru, melalui lisan ke lisan orang tua siswa yang ada, pentas seni, open house, pesantren ramadhan, lomba-lomba 17 Agustus, ikut serta dalam perlombaan ke luar sekolah, kunjungan tema ke beberapa tempat, mengisi acara yang diadakan oleh pihak luar, dan website namun didalam prosesnya sering terjadi pemahaman yang masih kurang dan tidak fokusnya calon pendaftar dan masyarakat dalam menerima informasi yang mengakibatkan kurang maksimalnya proses promosi dan informasi. Karena itu dengan tampilan audio visual yang ada dalam media presentasi akan membuat proses presentasi lebih menarik, dan membantu kebutuhan petugas penerimaan siswa baru dalam memberikan informasi dan promosi yang lebih detail tentang SDI Al-Ikhlas.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Fitra Ginanjar (2012) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN MEDIA VIDEO FEATURE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN GARUT PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media promosi khususnya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut berdasarkan dari hasil analisa kebutuhan masih sangat kurang, sampai saat ini media yang terdapat pada bagian pemasaran berupa slide dan foto, dalam hal ini akan dirancang sebuah media audio visual dalam suatu video feature yang dikemas dalam bentuk audio visual yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh pihak pemasaran. Media tersebut diharapakan dapat lebih menarik perhatian wisatawan asing dan masyarakat luas akan adanya media promosi yang berbentuk audio visual pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Affan Wardyanto (2014)[13] dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PENGEMBANGAN MEDIA SARANA PENUNJANG PROMOSI SEBAGAI PENINGKATAN EFEKTIFITAS PROGRAM PROMOSI PADA SMKN 7 KAB. TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan Penulis adalah membuat media video profile akan digunakan SMKN 7 KAB. TANGERANG sebagai media presentasi kepada pemerintah, selain itu sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMKN 7 KAB. TANGERANG yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya. Media video profile ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan image atau citra SMKN 7 KAB. TANGERANG di masyarakat.

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DITELITI

Gambaran Umum

Sejarah Singkat SDN Tangerang 5

SDN Tangerang 5 berdiri sejak tahun 1952 di atas lahan 800 m2 dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat pada saat itu Bapak Solihin, GP pada tahun 1953. Pada awalnya gedung Sekolah Dasar Negeri Tangerang 5 berada di bawah naungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, namun dengan lahirnya Provinsi baru maka letak geografis SDN Tangerang 5 berada di wilayah Provinsi Banten. Seiring dengan itu, pada tahun 2003 dan tahun 2014 gedung SD Negeri Tangerang 5 direnovasi oleh Pemerintah Kota Tangerang yang diresmikan pada tahun itu juga oleh Walikota Tangerang saat itu yaitu Bapak Drs. H. Wahidin Halim, M.Si.

Secara geografis letak SDN Tangerang 5 berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Provinsi Banten telah memiliki nomor statistik : 101022301010 dan NPSN : 20606469 , selain itu juga SDN Tangerang 5 telah memiliki ijin memimpin bagi kepala sekolahnya dan penilaian akreditasi dengan nilai A .

Letak SDN Tangerang 5 sangat strategis, karena mudah dijangkau oleh peserta didik dan berada di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Hal ini ditandai dengan adanya kendaraan umum yang beroperasi di daerah tersebut. Disamping itu disekitar SDN Tangerang 5 terdapat Puskesmas yang memudahkan peserta didik untuk keperluan pengobatan. Dengan keadaan yang demikian, maka masyarakat antusias untuk menyekolahkan anaknya di SDN Tangerang 5. Penduduk di lingkungan SDN Tangerang 5 cukup padat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah sedangkan suku dan agama penduduk bersifat heterogen tetapi mayoritas beragama Islam.

Keberadaan SDN Tangerang 5 ini dilatarbelakangi oleh :

  1. Adanya tuntutan untuk menghadirkan sebuah lembaga pendidikan yang baik di tingkat dasar untuk masyarakat yang selama ini hanya mampu dijangkau oleh kalangan menengah ke atas saja.
  2. Tidak adanya keseimbangan antara sarana pendidikan dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat di wilayah Kota Tangerang.
  3. Semakin berkembangnya dunia pendidikan yang menuntut sebuah terobosan baru pada pendidikan di SDN Tangerang 5 untuk mempersiapkan peserta didik yang siap menyongsong era baru dunia informasi dan teknologi modern.

Visi Misi dan Tujuan

  1. Visi SDN Tangerang 5
    SDN Tangerang 5 merumuskan visi sebagai berikut : “Mewujudkan Insan Bertaqwa, Berprestasi, Mandiri, dan Berbudaya Lingkungan“
  2. Berdasarkan Visi di atas, maka SDN Tangerang 5 menyusun Misi sebagai berikut :
    1. Menjalankan Nilai-Nilai Agama yang Berakhlak Mulia
    2. Melaksanakan Pembelajaran PAIKEM
    3. Menumbuhkan Semangat Berprestasi
    4. Menumbuh Kembangkan Bakat dan Minat Siswa dalam hal Cinta Lingkungan
    5. Melaksanakan Program Ekstrakurikuler untuk Melatih Kemandirian
    6. Menerapkan Sikap Berbudaya Lingkungan
  3. Tujuan SDN Tangerang 5
    1. Tujuan Umum
      Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
    2. Tujuan Khusus
      1. Meningkatkan perilaku peserta didik yang berakhlak mulia, beriman menuju ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
      2. Meningkatkan prestasi lulusan peserta didik yang siap mengikuti pendidikan lebih lanjut
      3. Meraih prestasi dalam berbagai ajang lomba atau seleksi pada tingkat kecamatan, kota dan provinsi
      4. Meningkatkan keterampilan karya peserta didik
      5. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan baik di sekolah maupun di masyarakat.


Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan pemisahan fungsi tugas-tugas, wewenang dan jabatan dari suatu organisasi sehingga jelas pembagian dari masing-masing tanggung jawab yang diberikan kepadanya, seperti yang tergambar dibawah ini adalah struktur organisasi SDN Tangerang 5.

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi SDN Tangerang 5

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Tugas dan kewajiban tiap Departemen:

  1. Kepala Sekolah
    1. Menyusun perencanaan
    2. Mengorganisir kegiatan
    3. Mengarahkan kegiatan
    4. Mengkoordinir kegiatan
    5. Melaksanakan pengawasan
    6. Melakukan evaluasi setiap kegiatan
    7. Menentukan kebijaksanaan
    8. Mengadakan rapat
    9. Mengambil keputusan
    10. Mengatur proses belajar mengajar
    11. Mengatur administrasi :
      1. Kantor
      2. Siswa
      3. Pegawai
      4. Perlengkapan
      5. Keuangan
    12. Mengatur organisasi siswa intra sekolah ( OSIS )
    13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat
  2. Bendahara
    1. Menerima RAPBS setiap awal awal tahun ajaran baru
    2. Membuat perencanaan anggaran bulanan dan tahunan
    3. Mengelola sumber dana dan pengeluarannya
    4. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan
    5. Membuat usulan gaji karyawan
    6. Membayarkan gaji guru dan karyawan
  3. Tata Usaha
    1. Menyusun program tata usaha sekolah
    2. Pengelolaan keuangan sekolah
    3. Mengatur segala sesuatu yang terkait dengan penyediaan keperluan sekolah
    4. Melaksanakan penyelesaian kegiatan penggajian guru/pegawai, laporan bulanan, rencana keperluan perlengkapan kantor/sekolah dan rencana belanja bulanan
    5. Menyusun administrasi pegawai, guru dan siswa
    6. Meng-inventaris seluruh data.
    7. Membukukan surat keluar dan masuk
    8. Mengajukan usulan kenaikan pangkat guru
    9. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
    10. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah
    11. Menyusun dan menyajikan data / statistik sekolah
    12. Meningkatkan dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, Kerindangan, keindahan, dan kekeluargaan (6K).
    13. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan Ketatausahaan secara berkala
    14. Bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas operasional sekolah
  4. Guru
    1. Membuat program pengajaran :
      1. Analisa materi pelajaran (AMP)
      2. Program Tahunan (Prota)
      3. Program Satuan Pelajaran (SP)
      4. Program Rencana Pengajaran (RP)
      5. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
    2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
    3. Meningkatkan Penguasaan materi pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya
    4. Memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi
    5. Melaksanakan KBM
    6. Menganalisa hasil evaluasi KBM
    7. Mengadakan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pengawasan ketertiban, keamanan, kebersihan, keindahan, dan kekeluargaan
    8. Melaksanakan kegiatan penilaian (semester/tahun)
    9. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
    10. Membuat dan menyusun lembar kerja (Job Sheet)
    11. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa.
    12. Mengikuti perkembangan kurikulum.
    13. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.
  5. Penjaga Sekolah
    1. Melaksanakan tugas kebersihan
    2. Menyediakan makan/minum untuk Kepala Sekolah dan Tamu Sekolah
    3. Meminta dan menerima tugas dari kepala sekolah
    4. Membantu menyediakan kebutuhan barang-barang yang diperlukan Kepala Sekolah
    5. Melakukan tugas belanja makan/minum, foto copy, mengantar surat dan tugas sejenis lainnya
    6. Mengecek ketersedian air minum, teh, gula dan kopi setiap hari.
    7. Memelihara dan menjaga barang-barang milik sekolah
  6. Kemanan Sekolah
    1. Melaksanakan tugas pengamanan sekolah
    2. Memonitor lingkungan sekolah sebanyak 3 (tiga) kali :
      1. Setelah bel masuk dibunyikan, petugas berkeliling sekolah untuk memastikan bahwa seluruh siswa sudah masuk kelas
      2. Setelah bel istirahat berakhir, petugas berkeliling sekolah untuk memastikan bahwa seluruh siswa sudah masuk kelas
      3. Setelah bel pulang, petugas berkeliling sekolah untuk terakhir kali Untuk memastikan bahwa kondisi lingkunan sekolah aman
    3. Mengawasi dan menjaga keamanan lahan parkir sekolah
    4. Memelihara dan menjaga barang-barang milik sekolah
    5. Bekerjama dengan dinas terkait apabila ada masalah keamanan yang tidak dapat dilakukan secara internal atau sudah terjadi perbuatan melanggar hokum
  7. Siswa – Siswi
    Berkewajiban memenuhi segala kewajiban dan peraturan yang berlaku di sekolah.

Tabel 3.1 Daftar guru dan Pegawai SDN Tangerang 5

Product Information

Produk

Produksi media didasarkan kepada kebutuhan stakeholder dalam hal memberikan informasi dalam rangka penerimaan siswa baru, adapun misi media video profile, yang direncanakan diarahkan untuk memberikan informasi yang lebih jelas kepada masyarakat atau audience yang akan bergabung menjadi murid SDN Tangerang 5. Adapun penggunaan media yang dirancang nantinya dapat di tayangkan pada TV Sekolah, Web Sekolah atau sarana Youtube, Facebook yang di miliki oleh sekolah, maupun pada acara-acara yang telah diadakan atau diikuti oleh pihak SDN Tangerang 5. Serta sebagai keunggulan untuk menginformasikan SDN Tangerang 5 kepada orang tua calon murid.

Latar Belakang Produk

Hasil produksi media diproses berdasarkan kegiatan-kegiatan, fasilitas-fasilitas dan keunggulan-keunggulan yang terdapat di SDN Tangerang 5 ini diproduksi dari olahan-olahan gambar dan data yang telah diambil dilingkungan insitusi yang bersangkutan.

Perkembangan Produk

Sesuai dengan arahan Kepala Sekolah SDN Tangerang 5, dari waktu ke waktu telah terus mengadakan inovasi-inovasi untuk meningkatkan proses pembelajaran maka terdapat penambahan-penambahan fasilitas, peralatan maupun SDM (Sumber Daya Manusia), yang dulunya hanya disampaikan dengan menggunakan lisan brosur oleh petugas penerimaan siswa baru, melalui lisan ke lisan orang tua siswa yang ada. Saat ini sesuai dengan perkembangan SDN Tangerang 5 membutuhkan media informasi dalam bentuk video profile.

Material Produk

Kondisi-kondisi yang sebenarnya yang ada di sekitar sekolah baik yang menyangkut proses pembelajaran, fasilitas maupun perkembangan SDN Tangerang 5. Dari data tersebut diolah dan dikemas menjadi bentuk media iklan yang diproses melalui ide-ide kreatif dari penulis dipadu dengan masukan-masukan dari pihak yang berkompeten di SDN Tangerang 5. Berikut adalah gambar table material produksi media yang selama ini yang telah digunakan untuk SDN Tangerang 5 diantaranya :

Tabel 3.2 Meterial Produk

Spesifikasi Produk

Selain media-media informasi yang telah disebutkan diatas diharapkan melalui rancangan media informasi yang penulis rancang dapat memperkuat jangkauan segmentasi pasar, agar masyarakat lebih jelas dan paham tentang SDN Tangerang 5.

Dan manfaat dari media yang penulis buat adalah, agar masyarakat lebih mengetahui informasi dari SDN Tangerang 5, tidak hanya manfaat yang ada di media yang dibuat penulis, ada juga kelebihan dan kekurangannya yaitu : kelebihan dari media tersebut memudahkan petugas penerimaan siswa baru dalam menerngkan informasi tentang SDN Tangerang 5 kepada orang tua murid yang ingin mendaftar, memudahkan masyarakat untuk lebih cepat paham untuk mengetahui informasi di SDN Tangerang 5, dan adapun kekurangnnya adalah media tersebut hanya bias dilihat di SDN Tangerang 5 dan web sekolah SDN Tangerang 5 yang harus terkoneksi dengan jaringan internet sebagimana belum tentu calon siswa baru memiliki koneksi internet pribadi, dan acara yang bersangkutan dengan SDN Tangerang 5.


Market Produk

Market Positioning

Positioning merupakan penempatan pesan di benak audience. Pada celah mana suatu image atau citra “pesan” mengenai produk, jasa, idea tau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen, relative terhadap penawaran pesaingnya.

Sebelum merencanakan program pemasaran, SDN Tangerang 5 mengidentifikasi siapa konsumen sasarannya dan bagaimana proses keputusannya. Melalui analisis pasar perlu diidentifikasi peran setiap orang dalam pengambilan keputusan, hal ini sangat penting kerana mempunyai implikasi dalam merancang media, menentukan pesan-pesan komunikasi, dan mengalokasikan anggaran promosi. Konsentrasi pemasaran berada di wilayah Kota Tangerang.

Dalam target marketing SDN Tangerang 5 menentukan segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan membentuk kelompok konsumen (orang tua calon siswa baru, relasi, masyarakat) yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan pola pemasaran tersendiri, kemudian memilih satu atu lebih segmen yang di anggap paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen yang diplih tersebut, yaitu dengan melakukan presentasi.

Kondisi Pesaing

Terdapat beberapa Sekolah Dasar baik negri maupun swasta, hal tersebut kondisi pesaingan yang harus disikapi dengan cerdik dan cermat untuk memenangkan persaingan yang ada, tentu persaingan tersebut harus kita sikapi dengan strategi-strategi yang positif yakni dengan meningkatkan keunggulan-keunggulan yang telah diperdayakan di SDN Tangerang 5. Adapun pesaing dari SDN Tangerang 5 antara lain :

Tabel 3.3. Kondisi Pesaing

Potensial Market

Dalam hal ini, subjek atau sasaran yang di tuju adalah mengutamakan calon siswa baru yaitu dengan cara memberikan informasi, diantaranya melalui prestasi penerimaan siswa baru kepada calon siswa baru, lisan ke lisan orang tua siswa yang ada, pentas seni, open house, pesantren ramadhan, mengikutsertakan perlombaan ke luar sekolah, kunjungn tema ke beberapa tempat (study tour) , mengisi acara yang diadakan oleh pihak luar, kegiatan-kegiatan pelatihan yang diadakan di SDN Tangerang 5.

Jika di tinjau informasi ini adalah untuk mengarahkan seseorang agar dapat lebih mengenal profile SDN Tangerang 5, lalu memahaminya dan berubah sikap, menyukai, yakni, kemudian akhirnya menjadi calon siswa SDN Tangerang 5. Hal ini, dapat meningkatkan jumlah peminat akan suatu media informasi SDN Tangerang 5 untuk memperkenalkan dan member pemahaman tetang SDN Tangerang 5 kepada konsumen ( orang tua calon siswa baru, siswa transfer, relasi dan masyarakat).

Market Segmentation

Geografi  : Wilayah Kota Tangerang

Demografi  :

  1. Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
  2. Kelas Ekonomi  : Menengah
  3. Sasaran  :
    1. Orang tua calon siswa baru
    2. Relasi
    3. Umur : 6- 1
    4. Masyarakat

Piskografi  : Orang tua calon siswa baru, relasi dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui informasi mengenai profile SDN Tangerang 5 dan yang ingin berminat untuk bergabung di SDN Tangerang 5.

Market Objective (Tujuan Pemasaran)

Dalam memberikan media informasi Profil SDN Tangerang 5 khususnya kepada konsumen (orang tua calon siswa baru, relasi maupun masyarakat) bagian penerimaan siswa baru menambah sarana informasi, yaitu dengan media audio visual and broadcasting karena media informasi yang digunakan sebelumnya masih kurang, oleh sebab itu media video profile dirancang sangat dtail dan menarik agar dapat memenuhi target jumlah calon siswa baru yang sesuai target dari bagian penerimaan siswa baru untuk bergabung menjadi siswa SDN Tangerang 5.


Market Strategi (Strategi Pemasaran)

Strategi pemasaran SDN Tangerang 5 dalam memberikan informasi kepada masyarakat khususnya Kota Tangerang, selain dari lisan ke lisan dengan orang tua murid yang anaknya sudah bergabung dengan SDN Tangerang 5, juga dengan disebarkannya media cetak berupa brosur dan spanduk. Melalui perancangan media video profile nantinya akan dipakai oleh SDN Tangerang 5 dalam menyebarkan informasi setiap kegiatan atau acara yang diadakan pihak sekolah.


Budget Produksi Media

Tabel 3.4. Tabel Biaya Produksi

Konfigurasi Hardware

Perangkat Keras Yang Dibutuhkan

Perancangan video profil tersebut menggunakan 1 unit PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Processor : Intel(R) Core(TM) i5-4440s CPU @2.8GHz
  2. Monitor : AOC 20 “E2070SWL 1600 × 900
  3. Mouse : Logitech B100
  4. Keyboard : Logitech Classic keyboard K100 Black USB
  5. RAM : 4.00 GB
  6. Harddisk : 500 GB
  7. Speaker : Multimedia

Perangkat Lunak Yang Dibutuhkan

  1. Adobe Premier pro 2.0
  2. Adobe Photoshop CS3
  3. Corel video Studio

Elisitasi

Elisitasi tahap I

Elisitasi tahap I adalah yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen dalam hal ini pihak sekolah yakni kepala sekolah dan guru terkait melalui proses wawancara, dalam hal ini elisitasi yang penulis rangkum dalam hasil observasi sebagai berikut :

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I

Elasitasi Tahap II

Elisitasi tahap II adalah merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dalam hal ini elisitasi yang penulis dan pihak sekolah rangkum sebagai berikut :

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory (yang diinginkan)
D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Elsitasi tahap III

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T = Technical O = Operational E = Economic

H = High M = Middle L = Low

Elasitasi Final

Tabel 3.8. Final Elisitasi

BAB IV

KONSEP DESAIN

Gambar 4.1. Bagan Konsep Produksi MAVIB (KPM)

Preproduction

Untuk Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari konsep Produksi MAVIB. Ada tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi MAVIB, dimulai dari Ide yang di tuangkan secara sistematis, lalu diikuti dengan pembuatan synopsis, Script Writing dan Storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain dan Crew dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai Time Schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut :

Gambar 4.2. Bagan Preproduction

Ide atau Gagasan

Media informasi yang sering kita ikmati merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang dituangkan kedalam media dalam hal ini audio dan visual ( video ). Media informasi yang dibuat mengambil ide dari profile SDN Tangerang 5. Multimedia yang menampilkan fasilitas – fasilitas dan memaparkan segala sesuatu tentang SDN Tangerang 5. Media informasi yang dibuat mengambil garis besar dari ide tersebut.

Time Schedule

Tabel 4.1. Time Schedule produksi profile SDN Tangerang 5

Sinopsis

Adalah ringkasan cerita atau film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah video profile dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan video profile tersebut. Sinopsis biasanaya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya setengah, satu atau dua halaman , seperlima atau sepersepuluh dari panjang video profile.

Sinopsis perancangan video profile sebagai media informasi pada SDN Tangerang 5 ini adalah :

“Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju, Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan di segala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketinggalan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak kita perlukan untuk mempererat pembangunan dewasa ini. Karena itu pendidikan yang bermutu perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Dan SDN Tangerang 5 adalah salah satu sekolah yang mendapatkan perhatian dari pemerintah Kota Tangerang. SDN Tangerang 5 didirikan pada tahun 1952, SDN Tangerang 5 merupakan salah satu Sekolah Dasar yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 17 Kel. Sukaasih Kota Tangerang. SDN Tangerang 5 telah memiliki nomor statistik sekolah : 101022301010 dan NPSN : 20606469, selain itu juga SDN Tangerang 5 memiliki Akreditasi dengan nilai A, akreditasi A ini menjadi prestasi di SDN Tangerang 5, bukan hanya itu saja prestasi yang di raih oleh SDN Tangerang 5. Adapun prestasi yang di raih adalah SDN Tangerang 5 sebagai sekolah Adiwiyata sekolah bersih, sekolah hijau dan sekolah ramah lingkungan, prestasi lainnya yang di peroleh dari porlesta Kota Tangerang prekrutan polisi cilik yang dinamakan Polisi Bocah Cisadane, dan banyak prestasi yang di capai diantaranya juara siswa berprestasi tingkat kota, juara 1 pencak silat tingkat kota,bahkan SD Negeri Tangerang 5 ini pelopor adanya kesenian marawis di tingkat SD di Kecamatan Tangerang. Selain dari itu SD Negeri Tangerang 5 juga memiliki guru-guru yang berprestasi dan propesional dalam mengajar serta banyak pula guru-guru yang telah berpredikat guru teladan dan mendapat penghargaan dari presiden atas prestasi kerjanya. Di samping itu SD Negeri Tangerang 5 ini banyak mempunyai kegiatan ekstrakulikuler di antaranya yaitu : Baca tulis al-qur’an, Pencak Silat, Pramuka, Marawis, di bidang kesenian ada paduan suara.”

Script Writing

Membuat rancangan penulisan naskah pada saat proses produksi acara atau film, karena naskah yang dibuat harus sesuai dengan cerita yang di ambil oleh sutradara atau kameramen

Tabel 4.2. Script Writing

Layout Kasar

Layout kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual

SCENE 1 : BUMPER OPENING

Gambar 4.3. Layout Kasar Bumper Opening Logo Pendidikan


SCENE 2 : EXT/ JALAN MASUK PINTU GERBANG SEKOLAH/PAGI (LONG SHOOT)

Gambar 4.4. Layout Kasar Jalan Masuk Pintu Gerbang

SCENE 3 : EXT/PAPAN NAMA SEKOLAH/PAGI (MEDIUMSHOOT)

Gambar 4.5. Layout Kasar Papan Nama Sekolah

SCENE 4 : EXT/GEDUNG SEKOLAH/PAGI (LONG SHOOT)

Gambar 4.6. Layout Kasar Gedung Sekolah

SCENE 5 : EXT/LAPANGAN/PAGI (LONG SHOOT)

Gambar 4.7. Layout Kasar Upacara Sekolah

SCENE 6 : GAMBAR VISI DAN MISI SEKOLAH

Gambar 4.8. Layout Kasar Visi Dan Misi Sekolah

SCENE 7 : EXT/LAPANGAN/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.9. Layout Kasar Lingkungan Sekolah

SCENE 8 : INT/RUANG KELAS/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.10. Layout Kasar Suasana Ruang Kelas

SCENE 9 : INT/RUANG KELAS/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.11. Layout Kasar Proses Belajar Mengajar

SCENE 10 : INT/RUANGAN EDUTAINMENT/SIANG/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.12. Layout Kasar Edutainment Program Study

SCENE 11 : EXT/LAPANGAN/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.13. Layout Kasar Ekstrakulikuler

SCENE 12 : EXT/LAPANGAN/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.14. Layout Kasar Wawancara Guru

SCENE 13 : INT/RUANGAN/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.15. Layout Kasar kesan dan Pesan Orang Tua Murid

SCENE 14 : INT/RUANGAN/SIANG/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.16. Layout Kasar Wawancara Kepala Sekolah

SCENE 15 : CLOSING

Gambar 4.17. Layout Kasar Closing Gedung dan Alamat Sekolah

Story Board

Storyboard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan tulisan scenario ke dalam bahasa visual. Adegan demi adegan cerita yang sebelumnya telah dirumuskan dalam scenario diterjemahkan menjadi gambar oleh sutradara dengan banuan cameraman dan storyboard artist.

SCENE 1 : BUMPER OPENING

Gambar 4.18. Bumper Opening Logo Pendidikan

SCENE 2 : EXT/ JALAN MASUK PINTU GERBANG SEKOLAH/PAGI (LONG SHOOT)

Gambar 4.19. Jalan Masuk Pintu Gerbang

SCENE 3 : EXT/PAPAN NAMA SEKOLAH/PAGI (MEDIUMSHOOT)

Gambar 4.20. Papan Nama Sekolah

SCENE 4 : EXT/GEDUNG SEKOLAH/PAGI (LONG SHOOT)

Gambar 4.21. Gedung Sekolah

SCENE 5 : EXT/LAPANGAN/PAGI (LONG SHOOT)

Gambar 4.22. Upacara Sekolah

SCENE 6 : GAMBAR VISI DAN MISI SEKOLAH

Gambar 4.23. Visi Dan Misi Sekolah

SCENE 7 : EXT/LAPANGAN/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.24. Lingkungan Sekolah

SCENE 8 : INT/RUANG KELAS/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.25. Suasana Ruang Kelas

SCENE 9 : INT/RUANG KELAS/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.26. Proses Belajar Mengajar

SCENE 10 : INT/RUANGAN EDUTAINMENT/SIANG/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.27. Edutainment Program Study

SCENE 11 : EXT/LAPANGAN/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.28. Ekstrakulikuler

SCENE 12 : EXT/LAPANGAN/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.29. Wawancara Guru

SCENE 13 : INT/RUANGAN/PAGI/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.30. Pesan dan Kesan Orang Tua Murid

SCENE 14 : INT/RUANGAN/SIANG/(MEDIUM SHOOT)

Gambar 4.31. Wawancara Kepala Sekolah

SCENE 15 : CLOSING

Gambar 4.32. Closing Gedung dan Alamat Sekolah

Pemilihan Pemain dan Crew

Pemain dicari sesuai dengan karakter dari tokoh yang terdapat pada Storyline. Pemain yang tidak seuai akan mengurangi kualitas dari video profile yang dibuat. Sedangkan untuk Crew secara garis besar dibutuhkan Sutradara, Cameraman, Editor, Script Writing. Adapun Pemain dan Crew yang terlibat dalam pembuatan video informasi dengan effect antara lain :

Tabel 4.3 Pemain dan Crew

Setting Alat

Dalam pembuatan video profile menggunakan alat Camera, Tripod, dan Microphone, Lightning. Untuk Camera yang digunakan penulis menggunakan Camera DSLR Nikkon D3200. Dalam Video audio visual ini banyak digunakan dilokasi dalam kantor. Sedangkan pengambilan suara untuk wawancara menggunakan Mic Pro Kenwood KW-321.

Gambar 4.33. Kamera DSLR Nikkon D3200

Gambar 4.34. Mic Pro Kenwood KW-321

Gambar 4.35. Tripod

Gambar 4.36. Alphatron LED Lamp Tri Star 4

Anggaran

Untuk membuat video profile, penulis membutuhkan anggaran yang cukup besar. Berikut rincian dana yang akan digunakan.

Tabel 4.4. Anggaran Produksi


Production

Production adalah bekerjasama pemain dan crew untuk pewujudan dari Naskah, Storyboard, dan tepatnya Time Schedule yang telah dibuat. Ditahap ini pengambilan gambar atau shooitng dibuat. Dari pengambilan gambar dilokasi yang sesuai hingga selesainya Take Script sesuai Time Schedule.

Gambar 4.37. Bagan Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, dan suara dan serta beberapa spesial efek. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia dari pembuatan media audio visual ini adalah sebagai sebagai media informasi sekolah untuk display yang dimasukkan kedalam presentasi dan ditampilkan setelah presentasi dari petugas selesai, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami masyarakat luas.

Strategi Multimedia

Media audio visual yang menyampaikan informasi tentang SDN Tangerang 5, proses belajar mengajar, dan marketing plan. Sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan Strategi Multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi  : Wilayah Kota Tangerang

Demografi  :

  1. Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
  2. Kelas Ekonomi  : Menengah
  3. Sasaran  :
    1. Orang tua calon siswa baru
    2. Relasi
    3. Umur : 6- 12
    4. Masyarakat

Piskografi  : Orang tua calon siswa baru, relasi dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui informasi mengenai profile SDN Tangerang 5 dan yang ingin berminat untuk bergabung di SDN Tangerang 5.


Perencanaan Multimedia

Dalam perencanaan strategi multimedia yang digunakan adalah bentuk audio visual (video) didalamnya terdapat Visual Effects sehingga lebih efektif dan efesiaen mencapai masyarakat dan pengaruh persuasi kepada masyarakat lebih menarik. Adapun strategi yang digunakan dengan membuat video yang tidak terlalu lama, namun menarik dan jelas tujuannya.

Program Multimedia

Program multimedia dalam media informasi video profile yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

  1. Teks
    Teks dalam video ini memakai type Times New Roman diterapkan dalam setiap script pada media informasi dengan beberapa efek.
  2. Picture
    Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg dan Avi untuk videonya.
  3. Sound
    Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai pembaca naskah pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.

Perencanaan Audio

Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap kali menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik masyarakat maka dari itu perencanaan audio mempunyai faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media informasi berupa video yang dihasilkan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Audio

Tujuan dari elemen audio yang diberikan dalam pembuatan media informasi ini nantinya dapat memberikan interest kepada masyarakat hingga mengena dihati masyarakat. SDN Tangerang 5 telah memasuki tahap persaingan (competitive stage) maka tujuan audio adalah dalam rangka meyakinkan masyarakat akan kelengkapan fasilitas dan keunggulan mutu program studi. Audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi berupa video ini akan lebih hidup dan memberikan interest dihati masyarakat hingga mempengaruhi masyarakat untuk dapat bergabung menjadi siswa/siswi SDN Tangerang 5. Audio dalam video profile ini akan lebih banyak menerangkan tentang profil sekolah, kegiatan, belajar mengajar, dan saran. Sehingga masyarakat luas dapat melihat dan lebih mengetahui informasi tentang profil SDN Tngerang 5.

Strategi Audio

Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, dan suara manusia sebagai pembaca naskah yang intinya menjelaskan profil SDN Tangerang 5. Dari setiap gerakan yang ada diberikan efek audio yang berbeda-beda sesuai dengan tampilan di video tersebut dari suara musik akan di dubbing dengan suara efek yang sedang ditampilkan maupun ketika orang sedang berbicara. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi  : Wilayah Kota Tangerang

Demografi  :

  1. Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
  2. Kelas Ekonomi  : Menengah
  3. Sasaran  :
    1. Orang tua calon siswa baru
    2. Relasi
    3. Umur : 6- 12
    4. Masyarakat

Piskografi  : Orang tua calon siswa baru, relasi dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui informasi mengenai profile SDN Tangerang 5 dan yang ingin berminat untuk bergabung di SDN Tangerang 5.

Program Audio

Setiap audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3, dicari sound efek yang sesuai. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disuguhkan kepada masyarakat. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti untuk audio musik mp3, untuk dubbing suara manusia disesuaikan dengan gambar yang sedang berjalan dengan durasi yang disamakan. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini ada tiga tahapan yaitu :

  1. Sound effect
    Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek bumper opening tulisan dan logo SDN Tangerang 5 mengambil suara awalan musik the instrument untuk SDN Tangerang 5.
  2. Music Background
    Music Background digunakan sesuai jalannya video. Music Background yang digunakan instrument dan dubbing.
  3. Dubbing
    Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video dan naskah dari video dengan menggunakan audio yang berada pada kamera DSLR Nikkon D3200

Perencanaan Visual

Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau dalam bentuk video yang disusun secara rapih dengan menampilkan video, gambar-gambar yang interaktif dan di edit sedemikian rupa agar menarik masyarakat yang melihatnya serta perencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image tertentu dalam video yang ditampilkan.

Tujuan Visual

Tujuan dari perencanaan pembuatan video profile ini adalah untuk menunjang keberadaan informasi yang dilakukan oleh sekolah itu sendiri yang manah lebih ditekankan untuk menarik perhatian para calon siswa-siswi baru. Sehingga dapat menciptakan suatu video profile yang terkesan menarik serta membentuk citra sekolah yang lebih baik dan kemudian diharapkan akan memberikan informasi yang lebih jelas tentang SDN Tangerang 5.

Strategi Visual

Dalam setiap perencanaan yang akan dibuat, memon visual yang akan ditampilkan secara komutatif. Adapun dari segi penyajian menggunakan pendekatan secara rasional, karena tampilan visual disajikan secara real yang merupakan gambara dari image dan citra SDN Tangerang 5, serta gaya penyajian grafisnya secara modern dengan cara penyampaian yang sederhana agar mudah dipahami dan dimengerti. Diharapkan hal tersebut dapat meyakinkan orang tua calon siswa-siswi atau masyarakat akan mutu, kualitas dan fasilitas pelayanan yang disediakan SDN Tangerang 5.

Program Visual

Didalam proses produksi inilah perancangan spesial effects dibuat menggunakan aplikasi–aplikasi yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit.

Perencanaan Broadcasting

perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Tujuan broadcasting pembuatan media informasi ini diharapkan akan menjangkau 90% dari khalayak yang ditetapkan seperti masyarakat terdekat serta masyarakat luas pada umumnya. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target yang ditetapkan.

Strategi Broadcasting

Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan fasilitas ditempat PSB (Penerimaan Siswa Baru) berada, strategi Broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD, FaceBook, You-Tube dan website.

Program Broadcasting

Program broadcasting memang melingkupi pada khalayak yang luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat dari hasil editing media video profile SDN Tangerang 5 akan disalurkan melalui media :

  1. DVD secara garis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan. Untuk itu buat format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk .avi, .mov, .mpg dan .wmv.
  2. Youtube, media informasi yang dibuat diupload melalui Youtube, account harus dipunyai sebelum malakukan aktifitas upload, biasanya dengan secara otomatis Youtube akan meminta account aktifasi. Jika telah mempunyai account maka proses upload tinggal browse dimana video disimpan. Proses lama tidaknya upload tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses upload.
  3. Facebook, sama halnya seperti Youtube, Facebook juga akan meminta account untuk sign in terlebih dahulu sebelum melakukan upload. Jika sudah mempunyai account yang tinggal dilakukan hanya membuka menu video yang ada disamping kanan atas berdampingan dengan beranda dan profile, proses upload mengikuti instruksi pada setiap permintaan, alamat facebook SDN Tangerang 5 adalah https://www.facebook.com/groups/litang/

Postproduction

Pada tahap ini hampir sama dengan perencanaan Boradcasting namun yang membedakan Postproduction pendistribusiannya lebih luas. Dengan berbagai format video sehingga bias ditampilkan dengan leluasa.

Gambar 4.38. Bagan Postproduction

Capturing

Tahap pertama yang dilakukan adalah capturing atau digitalisasi hasil shooting yang masih analog di-capture melalui capture card atau firewire lalu diubah menjadi file data digital kemudian disimpan dalam harddisk dan setiap saat bias dipanggil kembali bila diperlukan.

Editting

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

Mixing

Mixing merupakan tahap pencampuran antara gambar dan suara, narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik dimasukkan kedalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah proses mixing selesai lalu data di ekspor ke format file tertentu untuk proses penyiaran ke publik.

Finishing

Tahap finishing ini merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan video profile ini. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro menjadi format video.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian pada SDN Tangerang 5 penulis berkesimpulan bahwa Media Video Profile sebagai penunjang informasi yang di kemas dalam bentuk audio visual sangat diperlukan bagi SDN Tangerang 5. Dengan adanya media video profile tersebut dapat meningkatkan suatu image atau citra dari SDN Tangerang 5, dan memberikan informasi kepada masyarakat khususnya orang tua yang akan menyekolahkan putra dan putrinya di SDN Tangerang 5.

Kesimpulan terhadap Rumusan Masalah

  1. Cara memberikan informasi yang efektif dan efesien dengan membuat sebuah video aplikasi informasi dengan tujuan untuk mempermudah masyarakat melihat sebuah informasi tersebut. Agar hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi sekolah yang bersangkutan sebagai pengetahuan maupun sebagai salah satu refrensi dalam perkembangan informasi dan video ini ditampilan dalam durasi yang tidak terlalu panjang, namun jelas serta agar lebih memudahkan video ini disalurkan melalui DVD.
  2. Agar media video profile ini sesuai dengan citra dan image SDN Tangerang 5, maka ditampilkan papan nama, gedung dan suasan dari SDN Tangerang 5 serta tampilan kegiatan belajar mengajar dan saran prasarana SDN Tangerang 5.
  3. Target yang akan dicapai dengan media video profile yang telah dibuat untuk SDN Tangerang 5 yaitu seperti menambah pengetahuan masyarakat luas tentang SDN Tangerang 5 dan meningkatnya para calon siswa siswi yang akan mendaftar ke SDN Tangerang 5.
  4. Agar hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi sekolah yang bersangkutan sebagai pengetahuan maupun salah satu refrensi dalam pengembangan informasi, dan menambah wawasan dalam dunia Broadcasting serta pengalaman penulis dalam membuat media video profile dan menambah kreatifitas penulis dalam mengerjakan suatu proyek.

Kesimpulan terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam pembuatan sebuah media video profile yang baik harus memperhatikan factor-faktor yang berhubungan dengan sekolah yang bersangkutan. Dalam hal ini penulis menyesuaikan dengan keinginan stakeholder, mulai dari pembutan video dan audio, tampilan, isi pesan, dan penutup. Hal ini bertujuan untuk memperkuat SDN Tangerang 5 dalam menginformasikan profil sekolah.

Dalam membuat media video profile yang baik dan benar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai media informasi yang lebih baik guna menunjang dalam memberikan informasi sekolah sehingga tujuan dan target sekolah dapat tercapai.


Saran

SDN Tangerang 5 adalah sebuah sekolah dasar yang sudah berakreditas A, melihat hal tersebut maka penulis memberikan saran antara lain :

  1. Dengan adanya Media Informasi berupa video profile ini penulis menyarankan agar media tersebut lebih ditingkatkan dan dipergunakan agar visi dan misi SDN Tangerang 5 dapat tercapai.
  2. Sebaiknya SDN Tangerang 5 dapat menampilkan program informasi sekolah melalui video profile ini dalam beberapa acara baik didalam dan diluar lingkungan SDN Tangerang 5.
  3. Diharapkan video profile tersebut dapat ditayangkan pada proses penerimaan calon siswa baru, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung bersama SDN Tangerang 5.
  4. Penulis berharap akan ada penelitian selanjutnya dalam mengembangkan media video profile yang telah ada dengan konsep dan penyajian yang lebih menarik dengan menampilkan gambar virtual dan menggunakan teknologi yang modern agar kemasan menjadi bagus sehingga dapat menarik audience dan calon siswa.

Kesan

Selama melakukan penelitian skripsi, penulis merasa nyaman dan berterima kasih kepada seluruh bagian-bagian yang telah memberikan pengalaman yang berharga selama pelaksanaan skripsi pada SDN Tangerang 5.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Binanto, Iwan. 2010 Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembengannya). Tjipto, Fandy. 2010 Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Hendratman, Hendi. 2010. Tips n Trix Komputer Graphics Design. Bandung: Informatika
  3. Priyanto, Dewi. 2010. Create Your Film. Yogyakarta: Multicom
  4. Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2012
  5. Maimunah, Sunarya Lusyani, Larasati Nina. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol.5 Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informai. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Widada, Sugeng. 2010. “Diktat Mata Kuliah Nirmana”, Perguruan Tinggi Raharja: Tangerang
  8. Atmohoetomo, Soegito. 2010. Media Audio Visual dan Proses Produksi Programnya. Yogyakarta: Pusdiklat Perpustakaan IKIP
  9. Arifin, Eva. 2010. Broadcasting to be broadcaster. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  10. 10,0 10,1 Ayuningtyas, Melvy. 2010. Ngedit Video Dengan Adobe Premier CS3. Bekasih: dunia computer.
  11. Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi.
  12. Nugraha, Muhammad. 2010. PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SALAH SATU PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI DI SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  13. Wardyanto, Affan. 2015. PENGEMBANGAN MEDIA SARANA PENUNJANG PROMOSI SEBAGAI PENINGKATAN EFEKTIFITAS PROGRAM PROMOSI PADA SMKN 7 KAB. TANGERANG. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.


DAFTAR LAMPIRAN

  1. Kartu Bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
  2. Formulir Seminar Proposal Skrpisi
  3. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
  4. Formulir Final Presentasi Skripsi
  5. Formulir Permohonan Usulan Penelitian
  6. Formulir Validasi Skripsi & Kwitansi
  7. Form Pergantian Judul Skripsi
  8. Surat Keterangan Implementasi dari Stakeholder
  9. Surat Keterangan Observasi Penelitian
  10. Surat Keterangan Hibah
  11. Surat Keterangan Jurnal Penelitian
  12. Fotokopi Sertifikat Prospek
  13. Fotokopi Sertifikat TOEFL RCEP
  14. Fotokopi Sertifikat Seminar workshop IT
  15. Sertifikat Pemenang Workshop
  16. Daftar Pertanyaan Wawancara
  17. Surat Undangan Stakeholder
  18. Fotokopi KSTF
  19. Elisitasi Tahap I, II, III & Final
  20. Slide Presentasi Skripsi
  21. Katalog Produk & Daftar Riwayat Hidup
  22. X Benner
  23. Kartu nama