SI1114465646: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(BAB II)
Baris 89: Baris 89:
 
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><u>(Ir. [[Untung Rahardja]], M.T.I)</u></div>|| &nbsp; || &nbsp; || &nbsp; || &nbsp; || <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><u>(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)</u></div>
 
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><u>(Ir. [[Untung Rahardja]], M.T.I)</u></div>|| &nbsp; || &nbsp; || &nbsp; || &nbsp; || <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><u>(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)</u></div>
 
|-
 
|-
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">NIP : 00594</div> || &nbsp; || &nbsp; || &nbsp; || &nbsp; || <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">NIP : 078010</div>
+
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">NIP : 000594</div> || &nbsp; || &nbsp; || &nbsp; || &nbsp; || <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">NIP : 078010</div>
 
|}
 
|}
  

Revisi per 7 Maret 2015 17.18

PENGEMBANGAN FORMULIR ONLINE

MENGGUNAKAN QR CODE PADA SiS+

DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA


SKRIPSI


jpg


Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 1114465646


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN FORMULIR ONLINE

MENGGUNAKAN QR CODE PADA SiS+

DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1114465646
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi


Disahkan Oleh :

Tangerang, 3 Maret 2015


Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN FORMULIR ONLINE

MENGGUNAKAN QR CODE PADA SiS+

DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1114465646
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Komputer Akuntansi Tahun Akademik 2014/2015


Disetujui Oleh :

Tangerang, 26 Januari 2015


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
NID : 99001
   
NID : 10013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN FORMULIR ONLINE

MENGGUNAKAN QR CODE PADA SiS+

DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1114465646
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Komputer Akuntansi Tahun Akademik 2014/2015


Disetujui Penguji :

Tangerang, 3 Maret 2015


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(Muhamad Yusup, M.Kom)
 
(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)
 
(Ary Budi Warsito, M.Kom)
NID : 07132
 
NID : 12003
 
NID : 10013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN FORMULIR ONLINE

MENGGUNAKAN QR CODE PADA SiS+

DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1114465646
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 3 Maret 2015

 
 
 
 
NIM : 1114465646

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Formulir telah banyak digunakan pada perusahaan-perusahan atau instansi untuk transaksi kegiatan perusahaan dalam bentuk faktur pembelian maupun penjualan, formulir pendaftaran dan sebagainya. Dalam Perguruan Tinggi, formulir digunakan untuk menyampaikan informasi berupa daftar nilai, jadwal perkuliahan, rincian biaya perkuliahan dan lain sebagainya. Namun pada sistem yang berjalan saat ini terdapat berbagai kekurangan seperti mengakses formulir pada pada Box SIS yang hanya dapat ditemui dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, tetapi Box SIS yang disediakan oleh manajemen kampus jumlahnya terbatas. Tidak hanya itu, kadangkala server mengalami down yang mengakibatkan mahasiswa tidak dapat mengakses formulir sehingga menghambat kegiatan perkuliahan yang sedang berjalan. Hal ini menunjukkan rendahnya mutu pelayanan mahasiswa, khususnya dalam hal pengaksesan formulir-formulir perkuliahan. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan pengembangan Formulir-formulir perkuliahan yang dapat diakses secara online melalui SiS+, formulir ini dilengkapi dengan sebuah QR Code sebagai autentikasi formulir. Dengan adanya formulir online menggunakan QR Code pada SiS+ ini diharapkan dapat mempermudah mahasiswa dalam memperoleh formulir-formulir perkuliahan sebagai kebutuhan dasar mahasiswa dalam mendukung kegiatan perkuliahan. Dalam mengembangkan sistem ini menggunakan 4 (empat) metode yakni observasi, wawancara, studi elisitasi dan studi pustaka. Dengan demikian, permasalahan tersebut dapat teratasi dan mahasiswa dapat lebih mudah mengakses formulir-formulir perkuliahan secara online dimanapun dan kapanpun sehingga dapat lebih efektif dan efisien.

Kata Kunci : Perguruan Tinggi Raharja, Formulir, SiS+, SIS, QR Code, online.

ABSTRACT

Form has been widely used in firms or institutions for transaction activities of the company in the form of a purchase invoice or sales, registration forms, and so on. In Higher Education, the form used to convey information in the form of a list of values, lecture schedules, details of tuition and so forth. But in the current system, there are various short comings such as access the form at the Box SIS which can only be found within the College of Raharja, but Box SIS provided by the college management is limited. Not only that, sometimes resulting in a downtime server students can not access the form that inhibits ongoing learning activities. This shows the low quality of student services, especially in terms of accessing the forms of lectures. Of the problems it is done Forms development courses that can be accessed online through SiS +, this form is equipped with a QR code as a form of authentication. With the online form using QR Code on SiS + is expected to facilitate students in obtaining the forms of lectures as the basic needs of students in support of learning activities. In developing this system uses four (4) methods of observations, interviews, elicitation studies and literature. Thus, these problems can be resolved and students can more easily access the forms online classes whenever and wherever that may be more effective and efficient.

Keyword : Colleges Raharja, Form, SiS+, SIS, QR Code, online.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Laporan Skripsi yang diambil adalah “Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code Pada SiS+ Di Perguruan Tinggi Raharja”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis melakukan beberapa metode seperti penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung penulisan Laporan Skripsi ini. Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi dan juga sebagai Stakeholder yang mendukung dalam penelitian Skripsi ini.
  4. Bapak Ary Budi Warsito, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, adik dan semua keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  7. Rekan-rekan grup Fantasy8 (Irwan Nurdin, Fitri Lisnawati, Nida Hanifah, Qurotul Aini, Siti Rahmawati, Susan Oktaviani, Winiarti Prastiwi dan Yunita Wulansari).
  8. Rekan-rekan grup Averroes (Yessi Frecilia, Desi Sartika dan Fitria Nursetianigsih).
  9. Rekan-rekan grup Naru, Naga Hitam dan Hachi.
  10. Adih Suwardi tercinta yang senantiasa membantu dan mendukung penulis untuk dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
  11. Seluruh anggota REC, khususnya yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
Tangerang, 3 Maret 2015
(Erlita Rasdiana)
NIM. 1114465646

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Literature Review
  2. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur
  7. Tabel 4.2 Struktur Tabel TMMahasiswa
  8. Tabel 4.3 Struktur Tabel TTMahasiswaJurusan
  9. Tabel 4.4 Struktur Tabel TMJurusan
  10. Tabel 4.5 Struktur Tabel TMKepalaJurusan
  11. Tabel 4.6 Struktur Tabel TMMenu
  12. Tabel 4.7 Struktur Tabel TMMenuKategori
  13. Tabel 4.8 Struktur Tabel TMMenu
  14. Tabel 4.9 Struktur Tabel TTMahasiswaFoto
  15. Tabel 4.10 Struktur Tabel TMUser
  16. Tabel 4.11 Struktur Tabel TMGrading
  17. Tabel 4.12 Struktur Tabel TMSyaratMataKuliah
  18. Tabel 4.13 Struktur Tabel TMKurikulum
  19. Tabel 4.14 Struktur Tabel TMMataKuliahKelompok
  20. Tabel 4.15 Struktur Tabel TTMataKuliahKurikulum
  21. Tabel 4.16 Struktur Tabel TMSemester
  22. Tabel 4.17 Struktur Tabel TMSyaratLulus
  23. Tabel 4.18 Struktur Tabel TMSyaratKKP
  24. Tabel 4.19 Struktur Tabel TMTahunAjar
  25. Tabel 4.20 Daftar Pengujian BlackBox pada SiS+
  26. Tabel 4.21 Pengujian Login SiS+ Skenario 1
  27. Tabel 4.22 Pengujian Login SiS+ Skenario 2
  28. Tabel 4.23 Pengujian Login SiS+ Skenario 3
  29. Tabel 4.24 Pengujian Login SiS+ Skenario 4
  30. Tabel 4.25 Pengujian Login SiS+ Skenario 5
  31. Tabel 4.26 Pengujian Print Form SiS+
  32. Tabel 4.27 Pengujian Download Form SiS+
  33. Tabel 4.28 Pengujian Validasi Formulir SiS+
  34. Tabel 4.29 Time Schedule
  35. Tabel 4.30 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 1.1 Bagan Waterfall
  2. Gambar 2.1 Logo SiS+
  3. Gambar 2.2 Contoh QRCode
  4. Gambar 2.3 Diagram alir proses pembangkitan QR Code
  5. Gambar 2.4 Diagram alir proses pembacaan QR Code
  6. Gambar 2.5 Struktur Statis Aplikasi Yii
  7. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja
  8. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  9. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  10. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  11. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  12. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan
  13. Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan
  14. Gambar 4.4 Class Diagram Formulir SiS+
  15. Gambar 4.5 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
  16. Gambar 4.6 Diagram HIPO Formulir Online pada SiS+
  17. Gambar 4.7 Rancangan Prototipe Tampilan Login
  18. Gambar 4.8 Rancangan Prototipe Tampilan Home
  19. Gambar 4.9 Rancangan Prototipe Tampilan Form
  20. Gambar 4.10 Rancangan Prototipe Tampilan PDF Form
  21. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Login
  22. Gambar 4.12 Tampilan Halaman Home
  23. Gambar 4.13 Tampilan Halaman Form
  24. Gambar 4.14 Tampilan PDF Form
  25. Gambar 4.15 Jumlah Pengguna Aktif SiS+
  26. Gambar 4.16 Jumlah View Formulir
  27. Gambar 4.17 Jumlah Print Formulir
  28. Gambar 4.18 Jumlah Download Formulir
  29. Gambar 4.19 Testimoni

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Formulir adalah lembaran kertas dengan ukuran tertentu yang berisi data atau informasi. Formulir telah banyak digunakan pada perusahaan-perusahan atau instansi untuk transaksi kegiatan perusahaan dalam bentuk faktur pembelian maupun penjualan, formulir pendaftaran dan sebagainya. Dalam Perguruan Tinggi, formulir digunakan untuk menyampaikan informasi berupa daftar nilai, jadwal perkuliahan, rincian biaya perkuliahan dan lain sebagainya.

Pada saat ini formulir tidak hanya ditemui dalam bentuk lembaran kertas, melainkan dapat ditemukan secara online di website karena semakin meluasnya pemakaian komputer untuk menjalankan bisnis, pemakaian formulir online menjadi umum dan meluas. Contohnya adalah formulir pendaftaran online penerimaan mahasiswa baru.

Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat sebuah sistem informasi pelayanan akademik yang dapat diakses secara online yaitu SIS (Student Information Services). SIS diakses melalui sebuah Box yang biasa disebut dengan Box SIS. Dalam sistem informasi tersebut, terdapat berbagai macam formulir diantaranya adalah formulir-formulir yang digunakan dalam kegiatan perkuliahan. Misalnya formulir validasi KKP (Kuliah Kerja Praktek), formulir ini digunakan oleh setiap mahasiswa pada saat mengajukkan KKP (Kuliah Kerja Praktek).

Namun pada sistem yang berjalan terdapat berbagai kekurangan seperti mengakses formulir pada pada Box SIS yang hanya dapat ditemui di lingkungan kampus, tetapi Box SIS yang disediakan oleh manajemen kampus jumlahnya terbatas dan hanya disediakan 1 buah printer dari 3 buah Box SIS yang tersedia. Hal ini dapat menimbulkan antrian panjang di saat mahasiswa serentak ingin mengakses Formulir pada SIS. Tidak hanya itu, kadangkala server mengalami down yang mengakibatkan mahasiswa tidak dapat mengakses Formulir sehingga menghambat kegiatan perkuliahan yang sedang berjalan.

Oleh karena itu dari permasalahan tersebut maka dilakukan pengembangan formulir-formulir perkuliahan yang dapat diakses secara online melalui SiS+, formulir ini dilengkapi dengan sebuah QR Code sebagai autentikasi formulir. Dengan adanya formulir online menggunakan QR Code pada SiS+ ini diharapkan dapat mencegah adanya manipulasi dokumen atau formulir dan mempermudah mahasiswa dalam memperoleh formulir-formulir perkuliahan sebagai kebutuhan dasar mahasiswa dalam mendukung kegiatan perkuliahan, selain itu juga untuk mempermudah mahasiswa dalam mengakses formulir-formulier perkuliahan hanya melalui scan QR Code yang terdapat pada formulir tercetak. Maka hal inilah yang melandasi penulis untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul “Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 (empat) pokok permasalahan, yaitu :

  1. Bagaimana mendapatkan Formulir perkuliahan yang dapat diakses dengan mudah oleh mahasiswa dimanapun dan kapanpun ?
  2. Bagaimana mengembangkan Formulir dengan menggunakan QR Code pada SiS+ dalam mengurangi kekurangan pada Formulir SIS yang sedang berjalan ?
  3. Bagaimana mengimplementasikan Formulir Online pada SiS+ ?
  4. Bagaimana meminimalisir biaya operasional kampus berupa pengadaan kertas, tinta dan perawatan printer ?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini yaitu :

  1. Implementasi Formulir Online berdasarkan pengembangan sistem pada Final Draft Elisitasi.
  2. Formulir Online dapat diakses melalui SiS+.
  3. Formulir Online dapat di print maupun di download dimana saja.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada dalam mendapatkan formulir-formulir perkuliahan di SIS yang berjalan saat ini.
  2. Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa.
  3. Tujuan individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Skripsi.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pihak perguruan tinggi, terdapat 3 (tiga) manfaat yaitu :

  1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
  2. Mengubah sistem informasi SIS menjadi jauh lebih baik dari yang telah berjalan sebelumnya.
  3. Dengan adanya hasil dari penelitian ini, maka diharapkan seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja memperoleh kemudahan dalam mendapatkan formulir-formulir yang dibutukan selama perkuliahan berlangsung.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  2. Wawancara

    Adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada stakeholder dan mahasiswa.

  3. Studi Elisitasi

    Merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi. Dan dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

  4. Studi Pustaka

    Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis/disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Pengembangan

Pengembangan sistem merupakan suatu proyek yang harus melalui suatu proses pengevaluasi seperti pelaksanaan proyek lainnya. Dalam metode ini penulis mencoba mengembangkan dan mengevaluasi sistem yeng terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan. Dengan sistem yang telah ada, penulis membuat usulan sistem yang akan dikembangkan dan ditunjukan dalam bentuk draft elisitasi.

Sesuai dengan metode penelitian yang dijabarkan diatas, maka penulis menggunakan 4 metode tersebut untuk menganalisa sistem yang berjalan. Hal ini dikarenakan dengan memakai metode observasi, penulis dapat datang langsung dan mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan metode pengembangan dan wawancara, penulis berharap dapat menerima penilaian terhadap sistem yang berjalan dari para pengguna, kemudian dapat langsung melakukan perbaikan terhadap sistem dan dengan memakai metode studi pustaka, penulis diharapkan mendapat teori-teori maupun literature dari penelitian sebelumnya, agar tidak terjadi pembuatan ulang dari penulisan yang sudah ada (duplikat).

  1. Waterfall
    "Metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan "(Pressman, 2012:30)[1]
    Gambar 1.1 Bagan Waterfall

    Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.
    1. Analisa
      Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literature. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.
    2. Design
      Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.
    3. Coding & Testing
      Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
    4. Penerapan
      Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.
    5. Pemeliharaan
      Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Metode Perancangan

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek dengan beberapa tahapan pembuatan 4 (empat) macam diagram UML meliputi usecase diagram, class diagram, sequence diagram dan activity diagram dengan menggunakan Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition. Kemudian pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan Framework YII serta database yang digunakan adalah MySQL.

Metode Pengujian

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan agar dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[2], definisi data adalah sebagai berikut :
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Menurut Edi (2009:72), “Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[2], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu :
    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
      Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa dalam kelas akan menghasilkan suatu data hitung.
    2. Data Ukur (Measurement Data)
      Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah meriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu :
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lainnya kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan grade A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu :
    1. Data Internal
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data External
      Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :
      1. Data External Primary
        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
      2. Data External Secondary
        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Sistem

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya :

  1. Menurut Mustakini (2009:34)[3], bahwa Sistem (system) dapat didefiniskan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.
  2. Menurut Yakub (2012:1)[4], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
  3. Menurut McLeod, Jr dalam Prasojo. (2011:152), “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.
  4. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152)[5], “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu :

  1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
  2. Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Elemen-elemen Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012 : 3)[4] Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan :

  1. Tujuan, tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
  2. Masukan, masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud informasi.
  3. Proses, proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai.
  4. Keluaran, keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.
  5. Batas, batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah luar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
  6. Mekanisme pengendalian dan umpan balik, mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), sedangkan umpan balik ini digunakan mengendalikan masukan maupun proses. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
  7. Lingkungan, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar sistem.

3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya : (Tata Sutabri, 2012:22)[2]

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Laudon dan Laudon (2010, p46), Informasi adalah data yang telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.

Sedangkan menurut Turban (2010, p41), informasi adalah data yang sudah diorganisasi sehingga memiliki arti dan nilai untuk penerima.

Dan Stair dan Reynolds (2010, pp5) mendefinisikan Informasi sebagai kumpulan fakta yang terorganisir sehingga mereka memiliki nilai tambahan selain nilai fakta individu.

Jadi dapat disimpulkan Informasi merupakan hasil pengolahan data yang memiliki nilai tambah, makna dan berguna bagi penggunanya.

2. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata Sutabri (2012:43)[2] :

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timelines)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

3. Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10)[6], “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”

4. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut : (Jogiyanto H.M., 2010:11)[6]

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (Accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan (Verified)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat Diukur (Measurable)
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi). Sutarman (2012:13)[7]

2. Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)[6]

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility)
    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

3. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogianto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:20)[4] sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block) dan basis data (database block).

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan.
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Konsep Dasar Pengembangan Sistem

1. Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2010:59)[8] pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

2. Tujuan Pengembangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

Teori Khusus

Definisi Formulir

Menurut Puspitawati (2011:67)[9] Formulir dapat definisikan sebagai secarik kertas atau media yang memiliki ruang untuk diisi dengan berbagai informasi sebagai dasar pencatatan transaksi atau aktifitas ekonomi suatu unit organissasi. Dapat disimpulkan bahwa formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang yang terformat dan diisi oleh penggunanya.

1. Formulir Elektronik

Definisi tetang formulir kertas tersebut diatas dibuat pada waktu komputer belum digunakan dalam bisnis. Dengan meluasnya pemakaian komputer untuk menjalankan bisnis, pemakaian formulir elektronik (electronic form) menjadi umum dan meluas dalam bisnis. Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik. Manfaat formulir elektronik yaitu :

  1. Tidak pernah kehabisan formulir
    Jika perusahaan menggunakan formulir kertas, opersai bisnis dapat berhenti jika perusahaan kehabisan formulir.
  2. Tidak pernah ketinggalan jaman
    Jika kebutuhan dan peraturan berubah dengan segera formulir kertas menjadi ketinggalan jaman. Formulir elektronik mudah sekali disesuaikan dengan perubahan dan peraturan. Investasi untuk pencetakan dan penyimpanan tidak diperlukan lagi untuk pembuatan formulir elektronik.
  3. Ketidakefisienan formulir dapat dihindari
    Penggunaan formulir kertas seringkali memaksa pengguna formulir yang sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan pemakai, karena untuk perancangan dan percetakan diperlukan biaya. Formulir elektronik mudah untuk segera disesuaikan isi dan format formulir untuk memenuhi kebutuhan pemakai dengan tepat.
  4. Tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah
    Penggunaan formulir kertas membuka peluang untuk tujuan yang salah, atau penggunaan formulir oleh orang yang tidak berhak. Misal: Ijasah dipalsukan, uang saja bisa dipalsukan, Dengan formulir elektronik, pengendalian formulir dapat dilakukan dengan penentuan pemakai formulir tertentu hanya terbatas pada orang yang memiliki “password” (kata sandi). Orang yang menggunakannya harus mengisi “password”. Jika formulir elektronik direvisi, orang tidak akan salah menggunakan formulir karena formulir tersebut tidak lagi tersedia dalam file komputer.
  5. Kecepatan pengisian formulir
    Kecepatan pengisian formulir elektronik tidak diragukan lagi. Cursor akan berhenti di setiap ruang kosong yang harus diisi data dan membimbing pengisi ke dalam urutan pengisian formulir secara logis. Formulir elektronik dapat melakukan penghitungan (penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian) dan mencatumkan secara otomatis hasil perhitungan pada ruang tertentu dalam formulir.
  6. Penangkapan data dilakukan sekali
    Dengan menggunakan formulir kertas, data direkam dalam formulir, kemudian orang lain harus membaca data dari formulir untuk keperluan pemasukan data ke dalam sistem informasi. Dengan menggunakan formulir elektronik, duplikasi (penggandaan) penangkapan dan pemasukan data ke dalam sistem informasi tidak akan terjadi.
  7. Tidak ada data yang mengambang
    Dengan formulir elektronik data dimasukkan dan dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain secara elektronik, sehingga tidak ada data yang mengambang. Dengan formulir kerta data akan mengambang sesuai dengan lama waktu yang diperlukan untuk menstransfer formulir kertas dari satu tempat ke tempat lain.
  8. Kemudahan dalam pengelolaan formulir
    Jika perusahaan menggunakan ribuan macam formulir, pengelolaan formulir menjadi suatu pekerjaan yang besar dan kompleks. Dengan penggunaan formulir elektronik, perancangan, pengelolaan, dan pengisian setiap formulir dapat dilakukan melalui sistem yang terintegrasi. Sistem komputer dapat menyimpan dan menyediakan data beberapa kali suatu formulir telah digunakan, bagaimana bentuk formulir setelah revisi yang terakhir, dan berapa lama suatu formulir telah digunakan sejak revisi terakhir. Data trsebut sangat bermanfaat untuk mengelola formulir yang banyak macamnya di dalam perusahaan.

2. Manfaat Formulir

Fromulir sangat penting artinya untuk menjalankan suatu organisasi. Hampir semua peristiwa dalam perusahaan trjadi karena formulir dan memerlukan formulir untuk merekamnya. Contoh: banyak orang berpikir pesawat bisa terbang karena pilotnya ini salah yang benar karena formulir yang memberikan ijin bagi pilot untuk menerbangkan pesawat tersebut.

Dalam perusahaan, formulir bermanfaat :

  1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis.
    Setiap transaksi terjadi karena adanya otorisasi dari pejabat yang memilki wewenang untuk melaksanakan transaksi tersebut. Contoh: Transaksi pembelian, harus ada tanda tangan dari Kepala Bagian Pembelian dengan membubuhkan tanda tangan diatas surat order pembelian.
  2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan.
    Formulir berfungsi sebagai alat perekam data transaksi, ini sebagai bukti telah terjadi transaksi bisnis. Contoh: dalam transaksi penjualan tunai harus terekam di dalam formulir adalah; tanggal penjualan, nama wiraniaga yang melayani pembeli, nama barang yang dijual, kuantitas, harga jual persatuan, total harga, tanda tangan wiraniaga, dll.
  3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan.
    Sering kita mendengar komentar “memang lidah tak bertulang” atau sulit dipercaya. Semua perintah pelaksanaan suatu transaksi perlu ditulis dalam suatu formulir untuk mengurangi kemungkinan kesalahan. Misal: order pembelian barang X sebanyak 100 ton disampaikan secara LISAN oleh Kepala Bagian Pembelian, kemungkinan order ini diterima salah oleh pemasok adlaah besar. Oleh karena itu, order pembelian yang disampaikan secara lisan, untuk mengurangi kemungkinan kesalahan, biasanya disusul kemudian dengan pengoiriman surat order pembelian kepada pemasok.
  4. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam organisasi yang sama atau organisasi lain.
    Formulir berfungsi pula untuk menyampaikan informasi secara intern organisasi atau antar organisasi. Contoh: Bagian gudang menggunakan formulir surat permintaan pembelian untuk memberitahu bagian pembelian bahwa bagian gudang memerlukan barang dengan spesifikasi dan kuantitas seperti tertulis dalam formulir tersebut.

3. Penggolongan Formulir

Formulir dapat digolongkan menurut :

  1. Sumbernya
    Menurut sumbernya dibedakan menjadi 3 yaitu :
    1. Formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan.
      Digunakan secara intern, dan kemudian disimpan dalam perusahaan. Contoh: surat permintaan pembelian, memo kredit, m\kartu jam kerja, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.
    2. Formulir yang dibuat dan dikirmkam kepada pihak luar perusahaan.
      Digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak luar perusahaan Conoth: faktur penjualan tunai, faktur penjualan kredit, surat order pembelian, dll.
    3. Formulir yang diterima dari luar perusahaan.
      Formulir ini diterima dari pihak luar perusahaan sebagai akibat dari transaksi bisnis antara perusahaan dan pihak luar. Contoh: faktur pembelian, surat order dari pembeli, rekening koran bank.
  2. Tujuan penggunaannya
    Menurut tujuan penggunaannya dibedakan menjadi 2 yaitu :
    1. Formulir yang dibuat meminta dilakukannya suatu tindakan.
      Digunakan oleh suatu unit organisasi untuk meminta unit organisasi lain melakukan sesuatu untuk kepentingan unit organisasi peminta. Contoh: surat permintaan pembelian (digunakan oleh bagian gudang untuk meminta bagian pembeliaan melaksanakan transaksi pembelian guna memenuhi kebutuhan persediaan barang di bagian gudang. Bukti permintaan danpengeluaran barang gudang, Surat permintaan penawaran harga, dll.
    2. Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
      Digunakan untuk merekam data transaksi yang telah dilaksanakan. Contoh: formulir laporan penerimaan barang (digunakan oleh bagian penerimaan untuk mencatat data abrng yang diterima dari pemasok). Contoh lain; faktur penjualan, faktur pembelian, kartu jam kerja, dll.

4. Prinsip Dasar Perancangan Formulir

Dalam merancang suatu formulir, prinsip-prinsip berikut ini perlu diperhatikan :

  1. Pemanfaatan tembusan atau copy formulir.
    Untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus, perlu dibuat beberapa formulir. Contoh: dalam transaksi pembelian diperlukan pemberitahuan kepada pemasok mengenai pesanan, pemberitahuan kepada bagian penerimaan mengenai barang yang akan diterima dari pemasok, dan pemberitahuan kepada bagian utang untuk melakukan pencatatan utang, jika barangnya sudah diterima.
  2. Penghindaran duplikasi dalam pengumpulan data.
    Daalm mengumpulkan data hindarilah pengumpulan data yang sama lebihdari satu kali. Sekali data telah dikumpulkan dari sumbernya, data tersebut harus direkam sedemikian rupa dalam formulir, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi semua departemen.
  3. Rancangan formulir yang sederhana dan ringkas.
    Formulir yang dirancang sederhana dan ringkas akan mengakibatkan dapat dihindarinya perekaman data yang tidak perlu sehingga akan membantu pencatatannya ke dalam buku jurnal dan buku pembantu.
  4. Unsur internal check dalam merancang formulir.
    Formulir merupakan bagiandari berbagai internal check dalam suatu organisasi. Internal cek ini diciptakan untuk dapat menhasilkan informasi yang dapat dipercaya dan teliti dan untuk menjaga kekayaan organisasi.
  5. Nama dan alamat perusahaan pada formulir.
    Formulir untuk antar bagian di dalam di perusahaan, tidak perlu memuat nama dan alamat perusahaan. Namum untuk yang dikirm ke luar perusahaan, nama, alamat dan bahkan logo perusahaan perlu dicantumkan pada formulir, untuk memudahkan identifikasi asal formulir tersebut bagi perusahaan penerima.
  6. Nama formulir.
    Seperti hal orang orang, formulirpunperlu diberinama unutk memudahkan identifikasinya. Nama formulir biasanya dipilih untuk menggambarkan fungsi formulir tersebut. Nama formulir ini dicetak pada formulir untuk memudahkan identifikasi terhadap formulir tersebut.
  7. Nomor identifikasi pada setiap formulir.
    Jika perusahaan mengggunakan berbagai jenis formulir, pemberian nomor identifikasi terhadap formulir mulai diperlukan. Untuk mengingat berbagai nama formulir, kemungkinan orang akan menemui kesulitan. Oleh karena itu nomor dapat melengkapi nama, untuk memudahkan identifikasi formulir. Dalam prakteknya tidak jarng nomor identifikasi lebih umum digunakan untuk menyebut formulir dibandingkan dengan nama formulir tersebut.
  8. Formulir besar.
    Jika kita mengisi banyak kolom dalam formulir yang lebarnya dua atau tiga kali kertas ukuran folio, kemungkina kita mengisi pada baris yang salah adalah besar. Untuk menghindarinya, setiap garis diberi nomor urut baik sisi kiri atau kanan.
  9. Pencetakan garis pada fomulir
    Garis harus dicetak pad formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tangan. Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin ketik, garis tidak perlu dicetak karena mesin ketik akan dapat mengatur spasi sendiri.
  10. Pencatuman nomor urut tercetak.
    Digunakan untuk mengawasi pemakaian formulira dan untuk identifikasi transaksi bisnis. Pemakaian nomor urut tercetak pada formulir seperti bukti kas keluar, cek, faktur penjualan dan sebagainya merupakan elemen pengawasan intern terhadap transaksi yang bersangkutan dengan formulir tersebut. Demikian juga dapat berfungsi untuk mencari dokumen bila formulir tersebut hilang.
  11. Rancangan formulir yang hanya memerlukan pengisian tanda V (cek list) atau X (silang), atau dengan mencantumkan jawaban “Ya” atau “Tidak”.
    Jika informasi yang akan dikumpulkan dengan formulir dapat ditentukan lebih dahulu, untuk menghemat waktu pengisian, informasi yang sudah tertentu tersebut dicetak dalam formulir, sehingga pengisi formulir tinggal membubuhkan tanda V (cek list) atau X (silang) untuk informasi yang dipilih oleh pengisi.
  12. Formulir ganda
    Adalah formulir yang terdiri dari formulir asli dan tembusannya. Tembusan formulir ini dapat diisi dengan satu kali penulisan pada formulir aslinya dengan berbagai cara, sbb: menyisipkan karbon , menggunakan kertas tanapa karbon sebagai bahan cetak formulir berganda.

6. Faktor-faktor Dalam Merancang Formulir

Dalam merancang suatu formulir, seorang analis harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :

  1. Siapa yang memerlukan atau akan mendapat informasi yang dicatat di dalam formulir tersebut ? Hal ini akan menentukan berapa lembar formulir tersebut harus dibuat.
  2. Adakah formulir lain yang sekarang dirancang atau sekarang digunakan berisi informasi yang sama ? Jika ya, apakah ada kemungkinan menyatukan informasi di dalam formulir yang dirancang ini dengan formulir lain tersebut ? Banyak perusahaan yang membuat faktur penjualan, surat muat (bill of lading), slip pembungkus (packing slip) dan surat order pengiriman dalam satu kali penulisan.
  3. Apakah elemen-elemen yang harus dicantumkan di dalam formulir yang telah disusun menurut urutan yang logis ? Hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengisian formulir dan akan mengurangi waktu pengisian dan penggunaan formulir.
  4. Apakah formulir tersebut akan memerlukan penulisan dengan tangan atau pemrosesan dengan mesin, atau kedua-duanya ? Hal ini akan menentukan lebar spasi dan penggunaan garis atau hanya spasi saja.
  5. Apakah formulir tersebut akan diisi dengan pensil, tinta, mesin ketik atau mesin khusus atau dengan proses penggandaan yang lain ? Hal ini akan menentukan jenis dan mutu kertas yang akan digunakan serta jumlah ruang yang harus disediakan untuk memungkinkan pencatatan informasi.
  6. Apakah formulir tersebut akan disimpan dalam suatu arsip ? Hal ini akan menetukan mutu kertas yang harus digunakan, ukuran kertas, dan preforasi yang harus dibuat, jika hal ini diperlukan.

Definisi Online

Menurut Wikipedia [10] Secara umum, "online" menunjukkan keadaan konektivitas. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan llistrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.

Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

Definisi SiS+

Student iLearning Service Plus atau biasa disebut SiS+ adalah sebuah sistem yang dirancang khusus berbasis online untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada mahasiswa dan berfungsi untuk memberikan informasi mengenai :

  1. Jadwal perkuliahan mahasiswa.
  2. Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa.
  3. Tabel Indeks Prestasi Komulatif (IPK).
  4. Daftar Nilai.
  5. Menyediakan layanan formulir yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dan sebagainya secara cepat dan real-time.
Gambar 2.1 Logo SiS+

Kelebihan SiS+

Terdapat 6 kelebihan dari SiS+, diantaranya :

  1. Dapat diakses kapanpun dan dimanapun, 24 jam 7 hari 365 hari.
  2. Single Sign On (SSO) with Email Rinfo.
  3. Simple, powerful, and easy to used.
  4. Compatible all device.
  5. Easy Get Data with Smart Searching.
  6. Data berupa daftar nilai dan formulir online dapat di download dan disimpan dalam bentuk PDF.

Definisi QR Code

QR Code adalah image berupa matriks dua dimensi yang memiliki kemampuan untuk menyimpan data di dalamnya. QR Code merupakan evolusi dari kode batang (barcode). Barcode merupakan sebuah simbol penandaan objek nyata yang terbuat dari pola batang-batang berwarna hitam dan putih agar mudah untuk dikenali oleh komputer. Contoh sebuah QR Code dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Contoh QR Code

QR Code merupakan singkatan dari Quick Response Code, atau dapat diterjemahkan menjadi kode respon cepat. QR Code dikembangkan oleh Denso Corporation, sebuah perusahaan Jepang yang banyak bergerak di bidang otomotif. QR Code ini dipublikasikan pada tahun 1994 dengan tujuan untuk pelacakan kendaraan di bagian manufaktur dengan cepat dan mendapatkan respon dengan cepat pula. Prosedur pembangkitan QR Code dari sebuah teks dapat dijelaskan dengan diagram alir pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Diagram alir proses pembangkitan QR Code

Langkah-langkah untuk untuk membaca QR Code menjadi teks aslinya merupakan reverse atau kebalikan dari langkah-langkah pada pembangkitan QR Code. Secara umum prosedur pembacaan QR Code dapat dijelaskan dengan diagram alir pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Diagram alir proses pembacaan QR Code

Seiring berkembangnya QR Code, semakin banyak penelitian yang dilakukan mengenai kode simbol ini. Berbagai penelitian terus dilakukan, baik untuk menambah jumlah data yang dapat disimpan dalam QR Code, menambah resistensi terhadap kerusakan, dan lain-lain. Beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya adalah :

  1. Pembuatan aplikasi pembacaan QR Code menggunakan perangkat mobile berbasis J2ME
    Pada penelitian ini dibuat aplikasi pembaca QR Code menggunakan perangkat mobile berbasis sistem operasi J2ME dengan kamera digital yang terintegrasi pada mobile tersebut. Pada penelitian ini juga dianalisis tingkat akurasi pembaca QR Code tersebut sehingga ditemukan parameter yang mempengaruhi tingkat akurasinya.
  2. QR Code untuk tandatangan digital
    Pada penelitian ini, peneliti menggunakan QR Code untuk tanda tangan digital. Data yang di-encode adalah message digest dari artikel atau tulisan yang akan dibuat tanda tangan digitalnya. Pada penelitian ini juga dibuat sebuah perangkat lunak yang langsung men-generate QR Code dari masukan berupa tulisan/artikel yang akan dibuat tanda tangan digiltalnya.
  3. QR Code untuk autentikasi novel user
    Pada penelitian ini, QR Code digunakan sebagai autentikasi user pada sebuah jaringan internet untuk mobile phone.
  4. QR Code untuk edukasi
    Pada penelitian ini dijelaskan manfaat QR Code untuk edukasi, karena peneliti mengungkapkan bahwa selama ini QR Code kebanyakan hanya digunakan untuk kepentingan komersil. Contohnya adalah penggunaan QR Code untuk katalog perpustakaan. Sumber : Jurnal KNIF-2011.[11]

1. Anatomi QR Code

Gambar 2.5 Anatomi QR Code

Beberapa penjelasan anatomi QR Code Menurut Ariadi (2011)[12] antara lain :

  1. Finder Pattern berfungsi untuk identifikasi letak QR Code.
  2. Format Information berfungsi untuk informasi tentang error correction level dan mask pattern.
  3. Data berfungsi untuk menyimpan data yang dikodekan.
  4. Timing Pattern merupakan pola yang berfungsi untuk identifikasi koordinat pusat.
  5. QR Code, berbentuk modul hitam putih.
  6. Alignment Pattern merupakan pola yang berfungsi memperbaiki penyimpangan QR Code terutama distorsi non linier.
  7. Version Information adalah versi dari sebuah QR Code.
  8. Quiet Zone merupakan daerah kosong di bagian terluar QR Code yang mempermudah mengenali pengenalan QR oleh sensor CCD.
  9. QR Code version adalah versi dari QR Code yang digunakan.

2. Versi QR Code

Gambar 2.6 Versi QR Code

QR Code dapat menghasilkan 40 versi yang berbeda dari versi 1 (21 x 21 modul) sampai versi 40 (177 x 177 modul). Tingkatan Versi QR Code 1 dan 2 berbeda 4 modul berlaku sampai dengan versi 40. Setiap versi memiliki konfigurasi atau jumlah modul yang berbeda. Modul ini mengacu pada titik hitam dan putih yang membentuk suatu QR Code. Setiap versi QR Code memiliki kapasitas maksimum data, jenis karakter dan tingkat koreksi kesalahan. Jika Jumlah data yang ditampung banyak maka modul yang yang akan diperlukan dan menjadikan QR Code menjadi lebih besar (Denso, 2011).

3. Mengoreksi Kesalahan QR Code

QR Code mampu mengoreksi kesalahan dan pengembalian data dalam pembacaan kode apabila QR Code kotor atau rusak. Menurut Denso (2011), Ada 4 tingkatan koreksi kesalahan dalam QR Code :

Tabel 2.1 Level Koreksi

Semakin tinggi tingkat koreksi kesalahan semakin besar juga versi QR Code. Faktor lokasi dan lingkungan operasi perlu di timbangkan dalam menentukan level QR Code. Level Q dan H baik digunakan di pabrik yang kotor, sedangkan L untuk tempat yang bersih. Level yang sering digunakan adalah level M dengan perkiraan koreksi mencapai 15%.

4. Manfaat QR Code

Beberapa manfaat yang terdapat pada QR Code menurut Denso (2011) antara lain :

  1. Kapasitas tinggi dalam menyimpan data
    Sebuah QR Code tunggal dapat menyimpan sampai 7.089 angka.
  2. Ukuran yang kecil
    Sebuah QR Code dapat menyimpan jumlah data yang sama dengan barcode 1D dan tidak memerlukan ruang besar.
  3. Dapat mengoreksi kesalahan
    Tergantung pada tingkat koreksi kesalahan yang dipilih, data pada QR code yang kotor atau rusak sampai 30% dapat diterjemahkan dengan baik.
  4. Banyak jenis data
    QR Code dapat menangani angka, abjad, simbol, karakter bahasa Jepang, Cina atau Korea dan data biner.
  5. Kompensasi distorsi
    QR Code tetap dapat dibaca pada permukaan melengkung atau terdistorsi.
  6. Kemampuan menghubungkan
    Sebuah QR Code dapat dibagi hingga 16 simbol yang lebih kecil agar sesuai dengan ruang. Simbol-simbol kecil yang dibaca sebagai kode tunggal apabila di scan menurut urutan.

5. Fungsi QR Code

QR Code berfungsi bagaikan hipertaut fisik yang dapat menyimpan alamat dan URL, nomer telepon, teks dan sms yang dapat digunakan pada majalah, surat harian, iklan, pada tanda-tanda bus, kartu nama ataupun media lainnya. Atau dengan kata lain sebagai penghubung secara cepat konten daring dan konten luring. Kehadiran kode ini memungkinkan audiens berinteraksi dengan media yang itempelinya melalui ponsel secara efektif dan efisien. Pengguna juga dapat menghasilkan dan mencetak sendiri QR Code untuk orang lain dengan mengunjungi salah satu dari beberapa ensiklopedia kode QR .

  1. Kepentingan komersial
    Selain itu, desain QR memungkinkan penggunanya untuk memasukkan logo perusahaan, klip video ataupun foto ke QR Code, tanpa menghilangkan substansi informasi apapun dari sumber yang dimasukkan. Contoh penggunaan QR Code yang didalamnya memuat konten klip video adalah QR Code yang digunakan oleh kelompok penyanyi dari Inggris bernama Pet Shop Boys pada tahun 2007. Ketikakode dipindai dengan benar, maka pengguna akan diarahkan ke situs Pet Shop Boys. Selain itu pada tahun 2009 kode QR digunakan untuk kampanye pemasaran Movie 9 di San Diego Comic Con. Pada saatitu, pelanggan diberikan kartu yang menampilkan QR Code yang telah terintegrasi dengan karya seni yang bersangkutan. Jadi, pelanggan dapat mengakses cuplikan film melalui QR Code tersebut.
  2. Kepentingan umum
    Kode QR dapat dimanfaatkan sebagai keamanan makanan dengan cara menambahkan QR Code yang berisikan data-data mengenai kandungan nutrisi dan masa kadaluarsa pada tiap label makanan sehingga pelanggan dapat merasa lebih aman dalam memilih makanan yang dibeli sebab mereka dapat mengetahui informasi-informasi tentang makanan tersebut. Di Jepang, hal ini telah diterapkan oleh McDonald. Terdapat 19 jenis "sandwich" yang diberi kode QR yang mengandung informasi alergi, jumlah kalori dannutrisi yang terkandung dalam sandwich tersebut. Selain itu kode QR juga dapat diberikan di halte bus, sehingga penumpang dapat mengetahui keberadaan bus yang sedang ditunggu. Cara kerjanya adalah dengan memberikan hipertaut ke kamera CCTV di setiap jalan melalui koneksi internet pada ponsel. Lebih lanjut lagi, kode QR dapat dipasang pada kartu pelajar, sehingga akan mempermudah proses absensi siswa,dan mempermudah akses bagi para siswa, guru, dan orang tua murid kepada informasi proses belajar mengajar.

6. Cara Penggunaan QR Code

QR Code dapat digunakan pada ponsel yang memiliki aplikasi pembaca kode QR dan memiliki akses internet GPRS atau WiFi atau 3G untuk menghubungkan ponsel dengan situs yang dituju via QR Code tersebut. Pelanggan,yang dalam hal ini adalah pengguna ponsel hanya harus mengaktifkan program pembaca QR Code, mengarahkan kamera ke QR Code, selanjutnya program pembaca QR Code akan secara otomatis memindai data yang telah tertanam pada kode QR. Jika QR Code berisikan alamat suatu situs, maka pelanggan dapat langsung mengakses situs tersebut tanpa harus lebih dulu mengetikkan alamat dari situs yang dituju. Jika ingin mengakses QR Code dengan ponsel tanpa kamera, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh pengguna adalah dengan menjalankan terlebih dahulu aplikasi peramban yang ada pada ponsel, lalu masukkan URL halaman yang bersangkutan, selanjutnya masukkan “ID” atau 7 digit nomor yang tertera dibawah kode dan klik tombol Go, maka pengguna akan memperoleh konten digital yang diinginkan. Hal ini tentu mempermudah pelanggan dalam mendapatkan informasi yang ditawarkan oleh pemilik usaha. Jenis-Jenis aplikasi yang dapat membaca QR Code antara lain misalnya Kaywa Reader, yang dapat di instal pada ponsel nokia, iMatrix, aplikasi untuk iPhone dan ZXing Decoder Online yang dapat digunakan untuk mendekode kode QR berupa imaji dengan memasukkan URL image maupun dengan menguploadnya

7. Macam-macam QR Code

QR Code memiliki kapasitas tinggi dalam data pengkodean, yaitu mampu menyimpan semua jenis data, seperti data numerik, data alphabetis, kanji, kana, hiragana, simbol, dan kode biner. Secara spesifik, QR Code mampu menyimpan data jenis numerik sampai dengan 7.089 karakter, data alphanumerik sampai dengan 4.296 karakter, kode binari sampai dengan 2.844 byte, dan huruf kanji sampai dengan 1.817 karakter. Selain itu QR Code memiliki tampilan yanglebih kecil daripada kode batang. Hal ini dikarenakan kode QR mampu menampung data secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis ukurandari tampilannya gambar kode QR bisa hanya seperspuluh dari ukuran sebuah kode batang. Tidak hanya itu QR Code juga tahan terhadap kerusakan, sebab QR Code mampu memperbaiki kesalahan sampai dengan 30%. Oleh karena itu, walaupunsebagian simbol QR Code kotor ataupun rusak, data tetap dapat disimpan dandibaca. Tiga tanda berbentuk persegi di tiga sudut memiliki fungsi agar simboldapat dibaca dengan hasil yang sama dari sudut manapun sepanjang 360 derajat.

8. Macam-macam QR Code

  1. Qr code model 1 dan model 2
    1. Qr code model 1
      Gambar 2.7 Contoh QR Code Model 1
      Model 1 adalah QR Code asli, dapat menampung 1.167 angka dengan versi maksimum 14 (73 x 73 modul).
    2. Qr code model 2
      Gambar 2.8 Contoh QR Code Model 2
      Model 2 adalah penyempurnaan dari model 1 dengan versi terbesar 40 (177 x 177 modules), yang mampu menyimpan sampai 7.089 angka.
  2. Micro qr code
    Gambar 2.9 Contoh Micro QR Code
    Versi terbesar dari kode ini adalah M4 (17 x 17 modul) yang dapat menyimpan hingga 35 angka. Fitur utama dari Micro QR Code adalah hanya memiliki itu pola deteksi posisi, dibandingkan dengan regular QR Code yang memerlukan sejumlah tempat karena pola deteksi posisi yang terletak di tiga sudut simbol. QR Code biasa membutuhkan setidaknya empat modul yang lebar di sekitar simbol, sedangkan Micro QR Code hanya membutuhkan cukup dua modul margin. Konfigurasi Micro QR Code memungkinkan pencetakan di tempat lebih kecil dari QR Code.
  3. iQR Code
    Gambar 2.10 Contoh iQR Code
    Kode yang dapat dihasilkan dari salah satu modul, persegi atau persegi panjang. Dan dapat di cetak sebagai kode inversi hitam putih atau kode pola dot (bagian penanda). Versi terbesar dari kode ini dapat mencapai 61 (422x 422 modul), yang dapat menyimpan 40.000 angka.
  4. SQRC
    Jenis QR Code ini dilengkapi dengan membaca fungsi pembatas. Ini dapat digunakan untuk menyimpan informasi pribadi untuk mengelola informasi internal perusahaan dan sejenisnya.
  5. LogoQ
    Gambar 2.11 Contoh LogoQ
    Jenis QR Code yang dapat menggabungkan fitur desain tingkat tinggi seperti ilustrasi, huruf dan logo. QR Code ini menggunakan Logika Since proprietary.

Definisi YII Framework

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-sourceyang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller(controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.

Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii :

Gambar 2.5 Struktur Statis Aplikasi Yii (Yii, 2014)[13]

1. Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii Framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii :(Yii, 2014)[14]

  1. Menggunakan pola MVC.Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).
  2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration.Yii memungkinkan pengembang menggunakanberbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.
  3. Form input dan validasi.Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form dan melakukan validasi input dari form.
  4. AJAX Widget.Yii menyediakan AJAXwidgetyang terintegrasi dengan jQuery,berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.
  5. Authenticationdanauthorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.
  6. Skin dan theme.Yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.
  7. Internationalization (I18N) danlocalization (L10N).Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.
  8. Web Services. Yii mendukung manajemen penanganan layananweb services.
  9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APC, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.
  10. Penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debuging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.
  11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.
  12. Pengujian unit danfungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHPUnit dan Selenium.
  13. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi, model,dan CRUD.
  14. Librari ekstension. Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Anhar (2010:45)[15], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Menurut Raharjo (2011:3)[16], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[17], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

2. Definisi Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45)[15].

Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

3. Definisi Fields

Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45)[15].

4. Definisi Record

Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45)[15].

Definisi PHP

Menurut Nugroho (2009:113)[18], “PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam serve web”.

Menurut Arief (2011:43)[19], definisi PHP adalah sebagai berikut :

PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

Menurut Wardana (2010:7)[20], “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML (kode dasar website) dan dijalankan pada server side. Artinya, semua sintaks PHP yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja”.

Menurut Prasetio (2012:122)[21], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang ditanam di sisi server”.

Menurut Oktavian (2010:31)[22], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
  4. Merupakan software yang berdifat open source.
  5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Menurut Anhar (2010:3)[15], definisi PHP adalah sebagai berikut :

PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML

Menurut Widodo, (2011:6)[23], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6)[24], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

2. Jenis-jenis Diagram UML

Menurut Widodo (2011:10)[23], Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML :

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.
  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).


Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[25], "Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal".

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi
    Verifikasi adalah prosespemeriksaa untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
  2. Validasi
    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure
    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.
  2. Fault
    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
  3. Error
    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
  4. Incident
    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

2. Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256)[25], "Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing".

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu
    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
  2. Biaya
    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
  3. Kinerja testing
    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektifitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
  4. Kerusakan
    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

3. Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[25], "Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak".

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

  1. White Box Testing
    Menurut Rizky (2011:262)[25], "White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap "isi" dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat".
    Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah :
    1. Decision (Branch) Coverage
      Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).
    2. Condition Coverage
      Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.
    3. Path Analysis
      Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.
    4. Executive Time
      Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.
    5. Algorithm Analysis
      Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.
  2. Black Box Testing
    Menurut Rizky (2011:265)[25], definisi black box testing adalah sebagai berikut :
    Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.
    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :
    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

    Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain :
    1. Equivalence Partitioning
      Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
    2. Boundary Value Analysis
      Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
    3. Cause Effect Graph
      Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
    4. Random Data Selection
      Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
    5. Feature Test
      Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan [26], Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literature review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. (Suryo dkk, 2010:86)[27]

Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut : (Suryo dkk, 2010:86)[27]

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Literature Review

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Beberapa literature review tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Literature Review

No. Penulis Hasil Adobsi
1. Kurniati, A. (2012). Penerapan Aplikasi QR Code Reader dan QR Code Generator Secara Mobile untuk Mengelola Benda Cagar Budaya Kota Salatiga(Doctoral dissertation, Program Studi Teknik Informatika FTI-UKSW).[28] Dalam penelitian ini, QR Code digunakan untuk menampung sebuah hyperlink sebuah alamat halaman website yang berisikan informasi mengenai benda cagar budaya. Oleh karena itu, pada penelitian ini diterapkan aplikasi QR Code Scanner dan QR Code Generator yang digabungkan dengan PHP dan MySQL untuk membangun sebuah system yang memanfaatkan QR Code sebagai sarana sosialisasi benda cagar budaya pada kota Salatiga. Penulis mengadobsi konsep pembuatan QR Code Generate dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan penyimpanan datanya pada database MySQL.
2. Elmore, Lauren. Derek Stephens. 2012. The Application of QR Codes in UK Academic Libraries. New Review of Academic Librarianship. Volume 18, Issue 1, Page 26-42. 2012.[29] Quick Response (QR) Kode relatif baru di Inggris, meskipun mereka telah digunakan sangat sukses di Jepang. Artikel ini menganggap meningkatnya kebutuhan perpustakaan akademik untuk mempromosikan layanan dan sumber daya mereka ke "klien mobile." Ini laporan tentang dua studi kasus Inggris perpustakaan akademik yang menggunakan kode QR untuk mempromosikan sumber daya perpustakaan. Penulis mengambil konsep QR untuk mempublikasi data atau dokumen mahasiswa seperti daftar nilai yang siapapun dengan menggunakan ponsel untuk melihat kebenaran dan keaslian dokumen tersebut. Hal ini dimaksudkan jika suatu saat para stakeholder ingin memastikan keaslian dokumen yang tercetak dari website Perguruan Tinggi.
3. Penerapan Aplikasi Client Server Untuk Pelaporan Perkembangan Akademik dan Mental Siswa Menggunakan Framework

Yii dan SMS Gateway (Studi Kasus: SLB Negeri Salatiga), Yosua Saputro Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Maret 2013.[30]

Pembuatan raport yang dapat di print dan disimpan dalam format PDF dengan memanfaatkan library

dompdf yang sudah disediakan oleh framework Yii.

Penulis mengambil konsep untuk membuat sebuah form yang dapat disimpan maupun di print dalam format pdf dan menggunakan extension mpdf yang disediakan oleh YII.
4. Warsito, Ary Budi, Lusi Fajarita, Nazori AZ. 2012. “Proteksi Keamanan Dokumen Sertifikat File JPEG Pada Perguruan Tinggi Dengan Menggunakan Steganografi Dan Kriptografi”. Jakarta : Jurnal Telematika Mkom. Vol. 4, No.1, Maret 2012.[31] Penelitian ini membahas tentang merancang suatu sistem atau aplikasi dengan menggunakan teknik steganografi dan kriptografi yang digunakan untuk enkripsi dan menguji keabsahan data digital terutama sertifikat penting pada perguruan tinggi dalam bentuk file JPEG. Hasil dari penelitian ini adalah Dengan menggunakan teknik steganografi dan kriptografi memungkinkan untuk validasi keabsahan suatu sertifikat yang diterbitkan secara online, karena setiap pihak bisa mengecek keaslian dari sertifikat tersebut. Penulis mengambil konsep tentang sistem dalam bentuk gambar yang digunakan untuk validasi keabsahan suatu sertifikat yang diterbitkan secara online, dan ini sebagai acuan untuk digunakan memvalidasi sebuah dokumen – dokumen akademik yang dikeluarkan secara online.
5. Nugraha, M. Pasca, Rinaldi Munir. 2011. “Pengembangan Aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader dari Data Berbentuk Image”. Institut Teknologi Bandung : Konferensi Nasional Informatika – KNIF 2011 ISSN: 2087 – 3328.[11] Penelitian ini mengimplementasikan pengembangan aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader, dimana data masukan berupa image, bukan teks seperti biasanya. Implementasi aplikasi inidilakukan dengan menggunakan bahasa C# dengan framework .NET, sedangkan kakas yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio 2008. Dan berdasarkan pengujian yang dilakukan, bahwa aplikasi QR Code dari data berbentuk image tidak fleksible untuk diterapkan di dunia nyata, karena gambar maksimum yang dapat dijadikan QR Code terlalu kecil. Penulis mengambil konsep untuk menerapkan QR Code, dimana data masukkan bukan berupa gambar namun berupa teks URL, karena dengan gambar tidak fleksible untuk diterapkan pada dokumen yang tercetak dengan QR Code.
6. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. “Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan

Website Perguruan Tinggi”. Jurnal CCIT Vol.7 No.3 Mei 2014. ISSN: 1978 - 8282. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.[32]

Membangun website Perguruan Tinggi Raharja menggunakan Yii Framework berbasis PHP dengan menggunakan metode MVC. Pengembangan sebuah website dengan menggunakan framework YII mudah dilakukan pada semua jenis aplikasi website serta sangat cocok untuk pengembangan aplikasi dengan lalu-lintas tinggi. Penulis mengadopsi untuk menggunakan YII Framework dalam mengembangkan formulir online karena mudah dilakukan dan cocok untuk pengembangan sistem.
7. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Iqbal Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol.8 No.2 Januari 2015. ISSN: . Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.[33] Perancangan suatu sistem informasi akademik SiS+ menggunakan Yii Framework yang sudah berbasis OOP (Object Oriented Programming ) sehingga terstruktur dan mudah dikembangkan. Penulis mengadopsi konsep pembuatan system informasi menggunakan framework YII yang berbasis OOP.

Dari 7 (tujuh) literature review diatas, sebagian besar adalahmembahas perihal framework YII, penggunaan QR Code dan pembuatan file pdf pada framework YII. Hal iniberkaitan dengan penelitian yang dilakukan, namun belum ada penelitian yang membahas tentang pengembangan formulir-formulir perkuliahan online menggunakan QR Code pada website SiS+ dengan framework YII.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam verifikasi dan tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri.Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.
  9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.
  11. Pada tahun 2012 Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat “A”. Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan menghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.
  12. Pada tahun 2013 Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.
  13. Pada tahun 2014 diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas karyawan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Dalam rangka mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

2. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

  1. Ketua
    Wewenang :
    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung jawab :

    Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

  2. Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)
    Wewenang :
    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung jawab :

    Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

  3. Asisten Direktur Akademik
    Wewenang :
    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
    3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
    4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

  4. Asisten Direktur Operasional
    Wewenang :
    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.
    4. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    5. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

  5. Kepala Jurusan
    Wewenang :
    1. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan matakuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.
    2. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.
    3. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.
    4. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.
    5. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.
    6. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Pada sistem yang berjalan masih menggunakan jaringan intranet sehingga hanya dapat diakses dilingkungan kampus. Dalam mengakses formulir-formulir perkuliahan dilakukan pada box SIS dengan menggunakan PRC sebagai alat untuk login ke dalam SIS. Pencetakkan formulir hanya dapat dilakukan melalui box SIS yang terhubung dengan printer yang telah disediakan oleh kampus. Selain printer, pihak kampus harus menyediakan kertas yang tidak sedikit untuk pencetakkan formulir yang dilakukan para mahasiswa. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language (UML).

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur mendapatkan formulir perkuliahan pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 3 (tiga) alur, yakni sebagai berikut :

  1. Login pada SIS dengan menggesekan PRC pada Box SIS.
  2. Mencari formulir perkuliahan dengan memilih pada menu-menu yang sudah tersedia.
  3. Melakukan Print Formulir.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan


Pada gambar 3.2 dapat dijelaskan bahwa untuk dapat mengakses SIS mahasiswa harus Login menggunakan PRC dengan cara menggesekkan PRC pada swipe card Box SIS.

2. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan


Pada gambar 3.3 dapat dijelaskan bahwa untuk mendapatkan formulir-formulir perkuliahan pada SIS terlebih dahulu melakukan Login menggunakan PRC, setelah berhasil Login maka dapat langsung memilih formulir pada menu-menu yang tersedia kemudian dapat langsung di print.

3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat 5 permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja pada sistem yang berjalan saat ini, diantaranya :

  1. Pengaksesan Formulir Perkuliahan yang masih dilakukan secara manual dimana mahasiswa harus datang terlebih dahulu ke kampus dan mengakses Formulir Perkuliahan pada Box SIS.
  2. Box SIS yang disediakan di kampus terbatas, hal ini menimbulkan terjadinya antrian.
  3. Mengakses Formulir Perkuliahan dengan cara menggesekkan PRC pada Box SIS, hal ini yang seringkali terjadi permasalahan baik pada PRC mahasiswa yang rusak atau bahkan alat sweep card yang rusak sehingga tidak dapat membaca PRC mahasiswa.
  4. Adanya penggunaan kertas yang tidak sedikit dalam hal print Formulir Perkuliahan yang dilakukan para mahasiswa.
  5. Adanya kendala pada printer yang hanya disediakan 1 printer dan kadangkala terjadi kerusakan pada printer tersebut yang dapat menghambat mahasiswa dalam memperoleh formulir perkuliahan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Sebagai salah satu solusi atau alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan merancang, membangun, dan menyediakan suatu sistem informasi mahasiswa berbasis online yang mampu memudahkan proses mahasiswa dalam mendapatkan formulir perkuliahan serta sistem yang lebih mudah dikembangkan dan mudah dimaintenance.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem :

1.

Sistem dapat menampilkan 34 formulir

2.

Sistem dapat menampilkan informasi most view formulir

3.

Sistem dapat menampilkan informasi most download formulir

4.

Sistem dapat menampilkan informasi most print formulir

5.

Sistem dapat menampilkan informasi relevan formulir

6.

Sistem dapat menampilkan layout khusus untuk formulir

7.

Sistem memiliki fasilitas menu Site Map

8.

Sistem memiliki fasilitas button untuk print otomatis pada 34 formulir

9.

Sistem memiliki fasilitas button untuk download pada 34 formulir dalam format PDF

10.

Sistem dapat menampilkan data user pada formulir sesuai dengan user yang login

11.

Sistem dapat menampilkan QR Code pada printout pada 34 formulir

12.

Sistem dapat menampilkan halaman dashboard formulir

13.

Sistem memiliki FAQ SiS+ di Site Map

14.

Sistem memiliki record/jejak history activity user

15.

Update data pribadi mahasiswa dalam bentuk web dengan Rinfo Drive

16.

Sistem dapat mengirim email otomatis ke submitter dan Admin dari Formulir Update data mahasiswa

17.

Sistem dapat menampilkan jumlah viewer (counter)

18.

Sistem dapat mencari data mahasiswa yang sudah register SIS+

19.

Tampilan formulir dapat menyesuaikan tampilan browser

20.

Terdapat formulir perkuliahan untuk S2

21.

Terdapat informasi jumlah mhs aktif SiS+

22.

Terdapat informasi jumlah mahasiswa yang terdaftar SIS+

23.

Terdapat informasi nama mahasiswa yang login terakhir

24.

Menampilkan video tutorial mengakses formulir online beserta fiturnya

25.

Menampilkan reward pada mahasiswa yang paling banyak atau sering mengakses formulir

26.

Nama file formulir yang di download sesuai dengan kode ISO formulir

27.

Formulir memiliki inputan digital

28.

Terdapat fitur send formulir via ke email Rinfo

29.

Adanya pembatasan akses formulir >5 dalam sehari akan ada alert (pemberitahuan)

30.

Tampilan formulir pada browser sesuai dengan formulir saat didownload dalam bentuk pdf

31.

Tombol Menu Nama link ke Biodata Mahasiswa

32.

Terdapat fitur share formulir ke sosial media

33.

Terdapat FAQ SiS+ di iRan

34.

Terdapat tampilan informasi Your Thropy atau tingkatan level user SiS+

35.

Terdapat tampilan informasi Jumlah view atau counter berapa banyak user telah melakukan Login

36.

Terdapat tampilan informasi jumlah aktiitas user dihitung dari berapa banyak klik

37.

Terdapat tampilan informasi cuaca dengan tampilan gambar animasi

38.

Lock Formulir dengan level SiS+ tertentu

39.

Terdapat Fans Page

40.

Terdapat roadmap TPi

41.

Dapat mengganti theme tampilan sendiri

42.

Terdapat live music

43.

Terdapat informasi live video dari Magics Channel

44.

Terdapat fasilitas mengirim email tanpa membuka Rinfo terlebih dahulu

45.

Sistem dapat terhubung ke website acid

46.

Sistem memiliki forum mahasiswa

47.

Sistem dapat follow/add teman

48.

Terdapat RSS berita iRan

49.

Terdapat widget informasi kegiatan akademik

50.

Sistem dapat menampilkan informasi kegiatan perkuliahan

51.

Terdapat live chat dengan admin

52.

Terdapat panel RPU untuk update data SiS+

53.

Terdapat dashboard status mahasiswa aktif SiS+

54.

Terdapat live chat antar mahasiswa yang sedang online

55.

Terhubung ke iDu

56.

Terdapat halaman kritik dan saran

57.

Terdapat panel Admin

58.

Sistem dapat menampilkan popup greeting setelah berhasil Login

59.

Sistem dapat menampilkan popup survey setiap minggu

60.

Sistem dapat menampilkan userguide dalam bentuk gambar otomatis ketika berhasil Login

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Terdapat lebih dari 1000 visitor SiS+

2.

Terdapat lebih dari 500 view formulir SiS+

3.

Terdapat video tentang SiS+

4.

Sistem dapat menampilkan layout 2 kolom

5.

Sistem dapat menampilkan warna background yang berbeda

Penyusun

 

 

(Erlita Rasdiana)
NIM : 1114465646

Stakeholder

 

 

(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom.)
NIP : 078010

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Functional

M

D

I

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem :

1.

Sistem dapat menampilkan 34 formulir

 

 

2.

Sistem dapat menampilkan informasi most view formulir

 

 

3.

Sistem dapat menampilkan informasi most download formulir

 

 

4.

Sistem dapat menampilkan informasi most print formulir

 

 

5.

Sistem dapat menampilkan informasi relevan formulir

 

 

6.

Sistem dapat menampilkan layout khusus untuk formulir

 

 

7.

Sistem memiliki fasilitas menu Site Map

 

 

8.

Sistem memiliki fasilitas button untuk print otomatis pada 34 formulir

 

 

9.

Sistem memiliki fasilitas button untuk download pada 34 formulir dalam format PDF

 

 

10.

Sistem dapat menampilkan data user pada formulir sesuai dengan user yang login

 

 

11.

Sistem dapat menampilkan QR Code pada printout pada 34 formulir

 

 

12.

Sistem dapat menampilkan halaman dashboard formulir

 

 

13.

Sistem memiliki FAQ SiS+ di Site Map

 

 

14.

Sistem memiliki record/jejak history activity user

 

 

15.

Update data pribadi mahasiswa dalam bentuk web dengan Rinfo Drive

 

 

16.

Sistem dapat mengirim email otomatis ke submitter dan Admin dari Formulir Update data mahasiswa

 

 

17.

Sistem dapat menampilkan jumlah viewer (counter)

 

 

18.

Sistem dapat mencari data mahasiswa yang sudah register SIS+

 

 

19.

Tampilan formulir dapat menyesuaikan tampilan browser

 

 

20.

Terdapat formulir perkuliahan untuk S2

 

 

21.

Terdapat informasi jumlah mhs aktif SiS+

 

 

22.

Terdapat informasi jumlah mahasiswa yang terdaftar SIS+

 

 

23.

Terdapat informasi nama mahasiswa yang login terakhir

 

 

24.

Menampilkan video tutorial mengakses formulir online beserta fiturnya

 

 

25.

Menampilkan reward pada mahasiswa yang paling banyak atau sering mengakses formulir

 

 

26.

Nama file formulir yang di download sesuai dengan kode ISO formulir

 

 

27.

Formulir memiliki inputan digital

 

 

28.

Terdapat fitur send formulir via ke email Rinfo

 

 

29.

Adanya pembatasan akses formulir >5 dalam sehari akan ada alert (pemberitahuan)

 

 

30.

Tampilan formulir pada browser sesuai dengan formulir saat didownload dalam bentuk pdf

 

 

31.

Tombol Menu Nama link ke Biodata Mahasiswa

 

 

32.

Terdapat fitur share formulir ke sosial media

 

 

33.

Terdapat FAQ SiS+ di iRan

 

 

34.

Terdapat tampilan informasi Your Thropy atau tingkatan level user SiS+

 

 

35.

Terdapat tampilan informasi Jumlah view atau counter berapa banyak user telah melakukan Login

 

 

36.

Terdapat tampilan informasi jumlah aktiitas user dihitung dari berapa banyak klik

 

 

37.

Terdapat tampilan informasi cuaca dengan tampilan gambar animasi

 

 

38.

Lock Formulir dengan level SiS+ tertentu

 

 

39.

Terdapat Fans Page

 

 

40.

Terdapat roadmap TPi

 

 

41.

Dapat mengganti theme tampilan sendiri

 

 

42.

Terdapat live music

 

 

43.

Terdapat informasi live video dari Magics Channel

 

 

44.

Terdapat fasilitas mengirim email tanpa membuka Rinfo terlebih dahulu

 

 

45.

Sistem dapat terhubung ke website acid

 

 

46.

Sistem memiliki forum mahasiswa

 

 

47.

Sistem dapat follow/add teman

 

 

48.

Terdapat RSS berita iRan

 

 

49.

Terdapat widget informasi kegiatan akademik

 

 

50.

Sistem dapat menampilkan informasi kegiatan perkuliahan

 

 

51.

Terdapat live chat dengan admin

 

 

52.

Terdapat panel RPU untuk update data SiS+

 

 

53.

Terdapat dashboard status mahasiswa aktif SiS+

 

 

54.

Terdapat live chat antar mahasiswa yang sedang online

 

 

55.

Terhubung ke iDu

 

 

56.

Terdapat halaman kritik dan saran

 

 

57.

Terdapat panel Admin

 

 

58.

Sistem dapat menampilkan popup greeting setelah berhasil Login

 

 

59.

Sistem dapat menampilkan popup survey setiap minggu

 

 

60.

Sistem dapat menampilkan userguide dalam bentuk gambar otomatis ketika berhasil Login

 

 

Non Functional

 

 

 

No.

Saya ingin sistem :

 

 

 

1.

Terdapat lebih dari 1000 visitor SiS+

 

 

2.

Terdapat lebih dari 500 view formulir SiS+

 

 

3.

Terdapat video tentang SiS+

 

 

4.

Sistem dapat menampilkan layout 2 kolom

 

 

5.

Sistem dapat menampilkan warna background yang berbeda

 

 

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin sistem :

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1.

Sistem dapat menampilkan 34 formulir

 

 

 

 

 

 

2.

Sistem dapat menampilkan informasi most view formulir

 

 

 

 

 

 

3.

Sistem dapat menampilkan informasi most download formulir

 

 

 

 

 

 

4.

Sistem dapat menampilkan informasi most print formulir

 

 

 

 

 

 

5.

Sistem dapat menampilkan informasi relevan formulir

 

 

 

 

 

 

6.

Sistem dapat menampilkan layout khusus untuk formulir

 

 

 

 

 

 

7.

Sistem memiliki fasilitas menu Site Map

 

 

 

 

 

 

8.

Sistem memiliki fasilitas button untuk print otomatis pada 34 formulir

 

 

 

 

 

 

9.

Sistem memiliki fasilitas button untuk download pada 34 formulir dalam format PDF

 

 

 

 

 

 

10.

Sistem dapat menampilkan data user pada formulir sesuai dengan user yang login

 

 

 

 

 

 

11.

Sistem dapat menampilkan QR Code pada printout pada 34 formulir

 

 

 

 

 

 

12.

Sistem dapat menampilkan halaman dashboard formulir

 

 

 

 

 

 

13.

Sistem memiliki FAQ SiS+ di Site Map

 

 

 

 

 

 

14.

Sistem memiliki record/jejak history activity user

 

 

 

 

 

 

15.

Sistem dapat terhubung ke website acid

 

 

 

 

 

 

16.

Sistem memiliki forum mahasiswa

 

 

 

 

 

 

17.

Sistem dapat menampilkan informasi kegiatan perkuliahan

 

 

 

 

 

 

 

 

18.

Terdapat halaman kritik dan saran

 

 

 

 

 

 

19.

Terdapat live chat dengan admin SiS+

 

 

 

 

 

 

20.

Terdapat dashboard status mahasiswa aktif pada SiS+

 

 

 

 

 

 

21.

Formulir memiliki inputan digital

 

 

 

 

 

 

22.

Sistem dapat menampilkan userguide dalam bentuk gambar otomatis ketika berhasil Login

 

 

 

 

 

 

23.

Terdapat panel RPU untuk update data SiS+

 

 

 

 

 

 

24.

Adanya pembatasan akses formulir >5 dalam sehari akan ada note(pemberitahuan)

 

 

 

 

 

 

25.

Terdapat panel Admin

 

 

 

 

 

 

Non Functional

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No.

Saya ingin sistem :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.

Terdapat lebih dari 1000 visitor SiS+

 

 

 

 

 

 

2.

Terdapat lebih dari 500 view formulir SiS+

 

 

 

 

 

 

3.

Terdapat video tentang SiS+

 

 

 

 

 

 

4.

Sistem dapat menampilkan layout 2 kolom

 

 

 

 

 

 

5.

Sistem dapat menampilkan warna background yang berbeda

 

 

 

 

 

 

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Formulir Online Menggunakan QR Code pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan Formulir Online Menggunakan QR Code pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja.

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem :

1.

Sistem dapat menampilkan 34 formulir

2.

Sistem dapat menampilkan informasi most view formulir

3.

Sistem dapat menampilkan informasi most download formulir

4.

Sistem dapat menampilkan informasi most print formulir

5.

Sistem dapat menampilkan informasi relevan formulir

6.

Sistem dapat menampilkan layout khusus untuk formulir

7.

Sistem memiliki fasilitas menu Site Map

8.

Sistem memiliki fasilitas button untuk print otomatis pada 34 formulir

9.

Sistem memiliki fasilitas button untuk download pada 34 formulir dalam format PDF

10.

Sistem dapat menampilkan data user pada formulir sesuai dengan user yang login

11.

Sistem dapat menampilkan QR Code pada printout pada 34 formulir

12.

Sistem dapat menampilkan halaman dashboard formulir

13.

Sistem memiliki FAQ SiS+ di Site Map

14.

Sistem memiliki record/jejak history activity user

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Terdapat lebih dari 1000 visitor SiS+

2.

Terdapat lebih dari 500 view formulir SiS+

3.

Terdapat video tentang SiS+

4.

Sistem dapat menampilkan layout 2 kolom

5.

Sistem dapat menampilkan warna background yang berbeda

Penyusun

 

(Erlita Radiana)
NIM : 1114465646

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.)
NID : 99001

(Ary Budi Warsito, M.Kom.)
NID : 10013

Menyetujui,

Stakeholder Kepala Jurusan
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom.)
NIP : 078010
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom.)
NIP : 078010

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Prosedur mendapatkan formulir perkuliahan pada sistem yang diusulkan terdiri dari 3 (tiga) alur, yakni sebagai berikut :

  1. Login pada SiS+ dengan akun email Rinfo.
  2. Mencari formulir perkuliahan melalui Smart Seacrh maupun Site Map.
  3. Melakukan Print atau Download Formulir.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Pada gambar 4.1 dapat dijelaskan bahwa untuk dapat mengakses SiS+ terlebih dahulu harus Login menggunakan akun email Rinfo yang kemudian dapat melihat formulir dan print atau download formulir.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Pada gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa untuk mendapatkan formulir-formulir perkuliahan pada SiS+ terlebih dahulu melakukan Login menggunakan akun email Rinfo, setelah berhasil Login maka dapat langsung mencari formulir kemudian dapat langsung print formulir.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

No. Sistem Yang Berjalan Sistem Yang Diusulkan
1. Pada sistem yang berjalan, mahasiswa mengakses formulir perkuliahan melalui Box SIS yang hanya tersedia di lingkungan kampus. Pada sistem yang diusulkan, mahasiswa mengakses formulir perkuliahan melalui SiS+ yang dapat diakses secara online dimanapun dan kapanpun.
2. Pada sistem yang berjalan, saat mahasiswa ingin mengakses formulir perkuliahan pada Box SIS, mahasiswa harus login terlebih dahulu dengan menggesekkan PRC mereka pada swipe card Box SIS. Pada sistem yang diusulkan, mahasiswa yang ingin mengakses formulir perkuliahan harus melakukan login terlebih dahulu pada SiS+ dengan menggunakan akun email Rinfo mereka.
3. Pada sistem yang berjalan, mahasiswa dapat langsung melakukan print formulir perkuliahan dari Box SIS. Pada sistem yang diusulkan, mahasiswa dapat melakukan print dimana saja dan dapat menyimpan formulir perkuliahan dalam format file PDF.

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Diagram Kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah Class Diagram Formulir SiS+ pada Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 4.4 Class Diagram Formulir SiS+

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama File : TMMahasiswa
    Media : Hardisk
    Isi : NIM + NamaDepan + NamaBelakang + TempatLahir + TanggalLahir + AlamatTinggal + AlamatEmail + Handphone
    Primary Key : NIM
    Panjang Record : 2,637,824
    Tabel 4.2 Struktur Tabel TMMahasiswa
    No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
    1.  NIM char 10 Primary Key
    2.  NamaDepan varchar 30  
    3.  NamaBelakang varchar 70  
    4.  TempatLahir varchar 50  
    5.  TanggalLahir Date 10  
    6.  AlamatTinggal varchar 100  
    7.  AlamatEmail varchar 100  
    8.  Handphone varchar 15  
  2. Nama File : TTMahasiswaJurusan
    Media : Hardisk
    Isi : NIM + Jenjang + Jurusan + Konsentrasi + KodeKurikulum + ShiftKuliah
    Primary Key : NIM
    Panjang Record : 458,752
    Tabel 4.3 Struktur Tabel TTMahasiswaJurusan
    No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
    1.  NIM char 10 Primary Key
    2.  Jenjang char 3  
    3.  Jurusan char 3  
    4.  Konsentrasi char 3  
    5.  KodeKurikulum int 5  
    6.  Shift_Kuliah char 1  
  3. Nama File : TMJurusan
    Media : Hardisk
    Isi : KodeJurusan + NamaJurusan + Singkatan + KodeNIM
    Primary Key : NIM
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.4 Struktur Tabel TMJurusan
    No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
    1.  KodeJurusan char 3 Primary Key
    2.  NamaJurusan varchar 50  
    3.  Singkatan varchar 5  
    4.  KodeNIM int 3  
  4. Nama File : TMKepalaJurusan
    Media : Hardisk
    Isi : KodeKajur + NamaKajur
    Primary Key : KodeKajur
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.5 Struktur Tabel TMKepalaJurusan
    No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
    1.  KodeKajur char 3 Primary Key
    2.  NamaKajur varchar 30  
  5. Nama File : TMMenu
    Media : Hardisk
    Isi : KodeMenu + NamaMenu + KodeMenuKategori + LinkMenu + PictureMenu + Keterangan
    Primary Key : KodeMenu
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.6 Struktur Tabel TMMenu
    No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
    1.  KodeMenu int 15 Primary Key
    2.  NamaMenu varchar 40  
    3.  KodeMenuKategori int 5  
    4.  LinkMenu varchar 100  
    5.  PictureMenu varchar 50  
    6.  Keterangan varchar 100  
  6. Nama File : TMMenuKategori
    Media : Hardisk
    Isi : KodeMenuKategori + NamaMenuKategori
    Primary Key : KodeMenuKategori
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.7 Struktur Tabel TMMenuKategori
    No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
    1.  KodeMenuKategori int 5 Primary Key
    2.  NamaMenuKategori varchar 15  
  7. Nama File : TMNilai
    Media : Hardisk
    Isi : KodeNilai + NIM + KodeMataKuliah + Grade
    Primary Key : KodeNilai
    Panjang Record : 13,123,584
    Tabel 4.8 Struktur Tabel TMNilai
    No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
    1.  KodeNilai int 11 Primary Key
    2.  NIM char 10  
    3.  KodeMataKuliah varchar 6  
    4.  Grade varchar 2  
  8. Nama File : TTMahasiswaFoto
    Media : Hardisk
    Isi : NIM + NamaFoto
    Primary Key : NIM
    Panjang Record : 425,984
    Tabel 4.9 Struktur Tabel TTMahasiswaFoto
    No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
    1.  NIM char 10 Primary Key
    2.  NamaFoto char 15  
  9. Nama File : TMUser
    Media : Hardisk
    Isi : NIM + StatusKeanggotaan
    Primary Key : NIM
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.10 Struktur Tabel TMUser
    No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
    1.  NIM char 10 Primary Key
    2.  StatusKeanggotaan char 1  
  10. Nama File : TMGrading
    Media : Hardisk
    Isi : IDNilai + Grade + Nilai + Ket + Kredit
    Primary Key : Grade
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.11 Struktur Tabel TMGrading
    No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
    1.  IDNilai tinyint 4  
    2.  Grade varchar 2 Primary Key
    3.  Nilai decimal 18,17  
    4.  Ket varchar 5  
    5.  Kredit int 1  
  11. Nama File : TMSyaratMataKuliah
    Media : Hardisk
    Isi : KodeSyaratMataKuliah + KodeMataKuliah + KodeMataKuliahSyarat1 + KodeMataKuliahSyarat2
    Primary Key : KodeSyaratMataKuliah
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.12 Struktur Tabel TMSyaratMataKuliah
    No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
    1.  KodeSyaratMataKuliah int 5 Primary Key
    2.  KodeMataKuliah varchar 5  
    3.  KodeMataKuliahSyarat1 varchar 5  
    4.  KodeMataKuliahSyarat2 varchar 5  
  12. Nama File : TMKurikulum
    Media : Hardisk
    Isi : KodeKurikulum + KodeJurusan + TanggalTerbit + TahunAkademik
    Primary Key : KodeKurikulum
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.13 Struktur Tabel TMKurikulum
    No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
    1.  KodeKurikulum int 6 Primary Key
    2.  KodeJurusan char 3  
    3.  TanggalTerbit date    
    4.  TahunAkademik varchar 9  
  13. Nama File : TMMataKuliahKelompok
    Media : Hardisk
    Isi : KodeKelompok + NamaKelompokMataKuliah
    Primary Key : KodeKelompok
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.14 Struktur Tabel TMMataKuliahKelompok
    No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
    1.  KodeKelompok varchar 4 Primary Key
    2.  NamaKelompokMataKuliah varchar 40  
  14. Nama File : TTMataKuliahKurikulum
    Media : Hardisk
    Isi : KodeMataKuliahKurikulum + KodeMataKuliah + KodeKurikulum + KodeSemester + KodeKelompok
    Primary Key : KodeMataKuliahKurikulum
    Panjang Record : 229,376
    Tabel 4.15 Struktur Tabel TTMataKuliahKurikulum
    No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
    1.  KodeMataKuliahKurikulum int 11 Primary Key
    2.  KodeMataKuliah varchar 6  
    3.  KodeKurikulum int 5  
    4.  KodeSemester int 1  
    5.  KodeKelompok varchar 4  
  15. Nama File : TMSemester
    Media : Hardisk
    Isi : KodeSemester + NamaSemester
    Primary Key : KodeSemester
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.16 Struktur Tabel TMSemester
    No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
    1.  KodeSemester int 1 Primary Key
    2.  NamaSemester varchar 13  
  16. Nama File : TMSyaratLulus
    Media : Hardisk
    Isi : KodeSyaratLulus + KodeKurikulum + MinIpkKKP + MinIpkTA + MinSksKKP + MinSksTA
    Primary Key : KodeSyaratLulus
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.17 Struktur Tabel TMSyaratLulus
    No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
    1.  KodeSyaratLulus int 5 Primary Key
    2.  KodeKurikulum varchar 5  
    3.  MinIpkKKP decimal 2,1  
    4.  MinIpkTA decimal 2,1  
    5.  MinSksKKP int 3  
    6.  MinSksTA int 3  
  17. Nama File : TMSyaratKKP
    Media : Hardisk
    Isi : KodeSyaratKKP + KodeKurikulum + KodeMataKuliah
    Primary Key : KodeSyaratKKP
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.18 Struktur Tabel TMSyaratKKP
    No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
    1.  KodeSyaratKKP int 11 Primary Key
    2.  KodeKurikulum varchar 5  
    3.  KodeMataKuliah varchar 5  
  18. Nama File : TMTahunAjar
    Media : Hardisk
    Isi : KodeTahunAjar + Status
    Primary Key : KodeTahunAjar
    Panjang Record : 16,384
    Tabel 4.19 Struktur Tabel TMTahunAjar
    No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
    1.  KodeTahunAjar int 9 Primary Key
    2.  Status enum 0,1,2  

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Program

HIPO merupakan singkatan nama dari Hierarchy plus Input-Process-Output. Merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO adalah alat dokumentasi program. Namun sekarang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.


Gambar 4.6 Diagram HIPO Formulir Online pada SiS+

Rancangan Prototype

Rancangan Prototipe Tampilan Login

Gambar 4.7 Rancangan Prototipe Tampilan Login

Rancangan Prototipe Tampilan Home

Gambar 4.8 Rancangan Prototipe Tampilan Home

Rancangan Prototipe Tampilan Form

Gambar 4.9 Rancangan Prototipe Tampilan Form

Rancangan Prototipe Tampilan PDF Form

Gambar 4.10 Rancangan Prototipe Tampilan PDF Form

Tampilan Layar

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.11 Tampilan Halaman Login

Tampilan Halaman Home

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Home

Tampilan Halaman Form

Gambar 4.13 Tampilan Halaman Form

Tampilan PDF Form

Gambar 4.14 Tampilan PDF Form

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Formulir online pada SiS+ ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut :

  1. Processor : 2.8 GHz Intel Core i7
  2. Monitor : 14.0” HD LED
  3. RAM : 8 GB 1333 Mhz DDR3
  4. Hardisk : 750 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Formulir online pada SiS+ ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi perangkat lunak (software) sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 7 Ultimate
  2. Web browser modern, termasuk Chrome, Safari, Firefox, dan IE 8-10
  3. YII Framework
  4. Filezilla
  5. Adobe Dreamweaver CS5
  6. Notepad++

Brainware

Untuk mengoperasikan SiS+ ini dapat dilakukan oleh seluruh mahasiswa. Sedangkan untuk mengoperasikan admin SiS+ hanya Pribadi Raharja yang ditunjuk sebagai admin SiS+.

Hak Akses

Yang mempunyai hak akses pengaksesan SiS+ ini adalah seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang telah terdaftar pada SiS+ dan admin SiS+.

Testing

Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja menggunakan metode Black Box testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut ini terdapat 3 pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing :

Tabel 4.20 Daftar Pengujian BlackBox pada SiS+

No. Pengujian
1. Login SiS+
2. Print Formulir SiS+
3. Download Formulir SiS+
3. Validasi Formulir SiS+
  1. Login SiS+
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Pengembangan Formulir Online Menggunakan QRCode pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi Login user. Login pada SiS+ menggunakan email Rinfo dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut :
    1. Login tanpa memasukkan username dan password.

      Tabel 4.21 Pengujian Login SiS+ Skenario 1

    2. Login dengan hanya mengisi field username (alamat email).

      Tabel 4.22 Pengujian Login SiS+ Skenario 2

    3. Login dengan hanya mengisi field password.

      Tabel 4.23 Pengujian Login SiS+ Skenario 3

    4. Login dengan memasukkan alamat email Rinfo salah.

      Tabel 4.24 Pengujian Login SiS+ Skenario 4

    5. Login dengan memasukkan akun Email Rinfo (username dan password) dengan benar.

      Tabel 4.25 Pengujian Login SiS+ Skenario 5

  2. Print Formulir SiS+

    Pengujian pada Fitur Print Formulir dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    Tabel 4.26 Pengujian Print Formulir SiS+

  3. Download Formulir SiS+
    Pengujian pada Fitur Download Formulir dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    Tabel 4.27 Pengujian Download Formulir SiS+

  4. Validasi Formulir SiS+
    Pengujian pada Fitur QR Code pada Formulir dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    Tabel 4.28 Pengujian Validasi Formulir SiS+

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black Box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada Login yang menggunakan email Rinfo. Jika input akun email tidak lengkap dan tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat input akun email Rinfo, sehingga yang dapat masuk ke dalam SiS+ hanya khusus mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai akun email Rinfo. Contoh lainnya adalah pengujian pada fitur print dan download formulir yang sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Implementasi

Time Schedule

Tabel 4.29 Time Schedule

Penerapan

1. Jumlah Pengguna Aktif SiS+

Selama penerapan yang berjalan hingga saat ini jumlah pengguna Aktif SiS+ telah mencapai lebih dari 800 pengguna, yakni sebanyak 845 pengguna Aktif dari 1465 pengguna terdaftar.

Gambar 4.15 Jumlah Pengguna Aktif SiS+

2. Jumlah View Formulir

Gambar 4.16 Jumlah View Formulir

3. Jumlah Print dan Download Formulir

Gambar 4.17 Jumlah Print Formulir


Gambar 4.18 Jumlah Download Formulir

4. Testimoni

Telah banyak testimoni dari Pribadi Raharja yang menyatakan bahwa Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja sangat bagus dan berguna bagi orang banyak, selain itu juga memudahkan mahasiswa dalam memperoleh formulir-formulir perkuliahan secara cepat. Berikut ini adalah bukti sebagian testimoni yang penulis screen shoot untuk dilampirkan pada laporan Skripsi ini.



Gambar 4.19 Testimoni

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul "Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja".

Tabel 4.30 Estimasi Biaya

No. Uraian Kegiatan Anggaran Biaya Yang Diusulkan
1. Bahan dan Peralatan Penelitian
Laptop Acer 14 Rp 4.700.000
Modem Bolt 4G Rp 350.000
Pulsa Modem Rp 200.000
 
2. Perjalanan
Ongkos transportasi dalam kota Rp 500.000
 
3. Biaya Lain-lain
Kertas A4 @1 rim Rp 34.000
Tinta Printer Rp 200.000
Photocopy Rp 70.000
Laporan Penyelesaian Skripsi Rp 50.000
 
Jumlah Biaya Rp 6.104.000

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan untuk menjawab perumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Dengan adanya Formulir Online pada SiS+ yang diusulkan ini akan mempermudah mahasiswa dalam mengakses formulir-formulir perkuliahan dimanapun dan kapanpun karena bersifat online maka dapat dengan mudah diakses tanpa terbatas oleh tempat dan waktu sepanjang terhubung dengan internet.
  2. Pengembangan formulir online dengan menggunakan QR Code pada SiS+ dimulai dari pembuatan diagram UML yang terdiri dari empat buah diagram yaitu usecase diagram, sequence diagram, dan activity diagram dan class diagram, selanjutnya dibuatlah programming dengan bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan Yii Framework sesuai dengan object orientied programming dan juga menggunakan MySql sebagai database yang dibangun. Sebagai media tampilan menggunakan Bootstrap 2.3.2 sehingga dapat menyelesaikan desain lebih teratur.
  3. Dengan adanya Formulir Online menggunakan QR Code ini menunjukkan SiS+ telah mengikuti perkembangan teknologi saat ini, hanya dengan scan gambar QR Code maka kita dapat langsung mengakses formulir yang tercetak tersebut secara online dan dapat mengecek keaslian dari formulir tersebut.
  4. Formulir online pada SiS+ diimplementasikan melalui adanya sosialisasi dan keikutsertaan mahasiswa dalam melakukan ujicoba formulir SiS+ serta aktifitas mahasiswa dalam melihat formulir online pada SiS+ dapat terlihat dengan jelas.
  5. Dengan adanya fitur print dan download pada formulir online SiS+, maka dapat meminimalisir biaya operasional yang biasa dikeluarkan oleh pihak kampus untuk pembelian kertas, tinta dan perawatan printer. Hal ini dikarenakan mahasiswa dapat langsung melakukan print dimana saja.

Saran

Berikut ini adalah saran yang penulis sampaikan untuk pengembangan sistem agar menjadi lebih baik :

  1. Meningkatkan sosialisasi agar semakin banyak mahasiswa yang menggunakan SiS+.
  2. QRCode masih belum dapat dimanfaatkan secara maksimal dan diharapkan dapat dikembangkan lagi kedepannya untuk membantu mempercepat pekerjaan dalam hal input data mahasiswa yang ada pada formulir.
  3. Perlu adanya pengembangan dengan membuat sebuah otorisasi divisi yang berhubungan untuk mengupdate data pada SiS+ khususnya formulir.
  4. Perlu adanya informasi-informasi akademik seputar kegiatan perkuliahan pada SiS+.
  5. Perlu adanya fasilitas dashboard untuk dapat membantu mengontrol sistem SiS+ dan untuk mengambil suatu kesimpulan.
  6. Untuk server SiS+ agar menggunakan server tersendiri dengan performa server yang baik agar tidak terjadi hal-hal seperti server down yang mengakibatkan SiS+ tidak dapat diakses oleh mahasiswa karena SiS+ ini salah satu pelayanan mahasiswa yang menyediakan informasi seputar kegiatan perkuliahannya seperti melihat daftar nilai, mengakses formulir perkuliahan maka harus tetap berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Pressman, Roger. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  3. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta:Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 4,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
  5. Moekijat. 2011. Sistem Informasi. Prasojo.
  6. 6,0 6,1 6,2 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.
  7. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara : Jakarta.
  8. Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta : Andi.
  9. Puspitawati, Lilis & Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  10. Wikipedia, “UML”. http://id.wikipedia.org/wiki/Unified_Modeling_Language] (Tanggal akses 9 Desember 2013).
  11. 11,0 11,1 Nugraha, M. Pasca, Rinaldi Munir. 2011. “Pengembangan Aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader dari Data Berbentuk Image”. Institut Teknologi Bandung : Konferensi Nasional Informatika – KNIF 2011 ISSN: 2087 – 3328.
  12. Ariadi. 2011. Analisis dan Perancangan Kode Matriks Dua Dimensi QuickResponse (QR) Code. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
  13. Website Yii Framework. 2014. Fundamental Model-View-Controller (MVC). http://www.yiiframework.com/doc/guide/1.1/id/basics.mvc. diakses pada tanggal 10 November 2014.
  14. Website Yii Framework. 2014. Fitur Yii Framework. http://www.yiiframework.com/features/. diakses pada tanggal 10 November 2014.
  15. 15,0 15,1 15,2 15,3 15,4 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Media Kita : Jakarta Selatan.
  16. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung : Informatika.
  17. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta : Graha Ilmu.
  18. Nugroho. Bunafit. 2009. Latihan Memuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver MX [6,7,2004] dan 8. Yogyakarta : Grava Media.
  19. Arief. M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
  20. Wardana. 2012. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta : Elex Media Komputindo.
  21. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pinter Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
  22. Oktavian. Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”.Yogyakarta: Mediakom.
  23. 23,0 23,1 Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML, Informatika. Bandung.
  24. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta : Andi Offset.
  25. 25,0 25,1 25,2 25,3 25,4 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka
  26. Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
  27. 27,0 27,1 Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
  28. Kurniati, A. (2012). Penerapan Aplikasi QR Code Reader dan QR Code Generator Secara Mobile untuk Mengelola Benda Cagar Budaya Kota Salatiga(Doctoral dissertation, Program Studi Teknik Informatika FTI-UKSW).
  29. Elmore, Lauren. Derek Stephens. 2012. The Application of QR Codes in UK Academic Libraries. New Review of Academic Librarianship. Volume 18, Issue 1, Page 26-42. 2012.
  30. Saputro. Yosua. 2013. Penerapan Aplikasi Client Server Untuk Pelaporan Perkembangan Akademik dan Mental Siswa Menggunakan FrameworkYii dan SMS Gateway (Studi Kasus: SLB Negeri Salatiga). Wacana Salatiga.
  31. Warsito, Ary Budi, Lusi Fajarita, Nazori AZ. 2012. Proteksi Keamanan Dokumen Sertifikat File JPEG Pada Perguruan Tinggi Dengan Menggunakan Steganografi Dan Kriptografi. Jakarta : Jurnal Telematika Mkom. Vol. 4, No.1, Maret 2012.
  32. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT Vol.7 No.3 Mei 2014. ISSN: 1978 - 8282. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  33. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Iqbal Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.8 No.2 Januari 2015. ISSN: . Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

A.1. Surat Pengantar Skripsi

A.2. Surat Penugasan Kerja

A.3. Form Validasi Skripsi

A.4. KSTF (Kartu Studi Tetap Final)

A.5. Daftar Nilai

A.6. Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I)

A.7. Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing II)

A.8. Form Seminar Proposal Skripsi

A.9. Form Final Presentasi Skripsi

A.10. Form Validasi Sidang Akademik

A.11. Kwitansi Pembayaran Skripsi

A.12. Kwitansi Pembayaran Sidang Skripsi

A.13. Kwitansi Pembayaran Raharja Career

A.14. Kwitansi Pembayaran Poster Session Skripsi

A.15. Sertifikat Prospek (Piagam Pengukuhan)

A.16. Sertifikat TOEFL

A.17. Sertifikat IT Internasional

A.18. Sertifikat IT Nasional

A.19. Sertifikat Tri Dharma (Operator iDuHelp! dan Pembicara Green Campus Cyber Tour)

A.20. Sertifikat Raharja Career

A.21. CV (Curriculum Vitae)


LAMPIRAN B :

B.1. Bukti Uraian Pekerjaan

B.2. Rencana Pertemuan Dengan Stakeholder

B.3. Form Pertemuan Stakeholder Skripsi

B.4. Bukti Wawancara

B.5. Surat Keterangan Implementasi Program


LAMPIRAN C :

C.1. Widuri + 1 New User

C.2. Why Project ?

C.3. Journal Ilmiah

C.4. iDuHelp! Tahap Pertama

C.5. Penyelesaian Laporan Tahap I

C.6. Progress Project

C.7. Presentasi

C.8. iDu Class

C.9. Mendapatkan Sertifikat Tri Dharma

C.10. Special Contributions

Contributors

Admin, Erlita, Ikhsan ramli