SI1111469540

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENERIMAAN SISWA BARU PADA

SMK WIDYA PARAMA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111469540
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENERIMAAN SISWA BARU PADA

SMK WIDYA PARAMA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469540
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: System Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 27 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENERIMAAN SISWA BARU PADA

SMK WIDYA PARAMA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469540
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 27 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Khana Tiara S.Kom)
   
(Bayu Purnomo, S.Kom)
NID : 14013
   
NID : 14023

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENERIMAAN SISWA BARU PADA

SMK WIDYA PARAMA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469540
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 27 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENERIMAAN SISWA BARU PADA

SMK WIDYA PARAMA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469540
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 27 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1111469540

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Sekolah merupakan sarana pendidikan yang berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara, untuk itu diperlukan sarana yang memadai dalam hal ini mengenai proses pengolahan data calon siswa baru. Salah satunya dalam pendataan calon siswa baru harus terkomputerisasi agar waktu yang digunakan lebih efisien dan data lebih akurat karena sebagian sistem pendataan calon siswa yang ada masih bersifat manual, sehingga masih memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengolah data pendaftaran calon siswa baru di SMK Widya Parama Tangerang dan menjamin keakuratan informasi yang dibutuhkan maka peran komputer sangat diperlukan untuk kelancaran proses pendataan peneriman siswa baru tersebut. Dari pihak sekolah merasa kesulitan untuk mengatur, menerima serta pengolahan data-data, dan juga pembuatan laporannya. Selain itu kecepatan, ketepatan, ketelitian hasil laporan juga menjadi masalah dalam pengambilan keputusan sekolah. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan metode analisa SWOT yang menggunakan 4 (empat) aspek yang dikelompokkan menjadi 2 (dua) faktor yakni faktor internal dan eksternal. Hal ini juga menguntungkan bagi pihak sekolah, karena proses input registrasi pendaftarannya dilakukan dalam bentuk website dengan system komputasi yang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database. Dan untuk metode pengujiannya menggunakan metode blackbox testing untuk mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari program. Serta dengan desain yang berorentasi objek UML dimana sarana komputerisasi kecepatan, ketelitian, serta keakuratan data bukan menjadi masalah lagi dan dapat menghasilkan data yang tepat dan cepat serta mudah untuk diakses dan tidak memakan waktu yang cukup lama.


Kata Kunci : Pendidikan, Pendaftaran calom siswa baru, Sekolah.

ABSTRACT

The school is an educational facility that serves to the intellectual life of the nation and the State, for it required adequate means in this case regarding the data processing processes a new prospective students. One of them in a new prospective students logging should be computerized so that time is used more efficiently and more accurate data due in part to the system logging prospective students that there are still manual, so it still requires quite a long time to process data registration of candidates for new students in SMK Widya Parama Tangerang and ensure the accuracy of the information that is required then the role of the computer is needed to smooth the process of logging peneriman new students. Of the school felt it difficult to regulate, accepting and processing data, and also the making of the report. Besides speed, accuracy, thoroughness of results reports are also an issue in decisions of the school. This is possible by using a SWOT analysis method using four (4) aspects grouped into 2 (two) factors i.e. internal and external factors. It is also advantageous for the school, because the input process take the registration is done in the form of a website with a computing system using the PHP programming language and the database. And done for the method using the method to put testing testing blackbox to the needs of the functions of the program. And with a design that berorentasi object UML where computerized means speed, thoroughness, as well as data accuracy is not an issue anymore and can generate the right data and quick and easy to access and it takes quite a long time.


Keywords : Education , Registration of new students , the school.

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Aplikasi Dashboard Sistem Evaluasi Hasil Belajar Untuk Mengetahui Prestasi Siswa Pada SMA PGRI 109 TANGERANG Berbasis Web ” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt M.kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Khana Tiara, S.Kom selaku Pembimbing 1.
  5. Bapak Bayu Purnomo, S.Kom selaku Pembimbing 2.
  6. Seluruh Dosen dan Asisten dosen, serta staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.
  7. Bapak Drs. Iyus Usin Ruspendi selaku Kepala Sekolah.
  8. Ibu Erriani Setyati, Spd selaku Wakasek Kurikulum.
  9. Seluruh Guru dan staff SMK WIDYA PARAMA TANGERANG.
  10. Keluarga saya yang sudah memberikan dukungan moril dan materil.
  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.


Tangerang, 27 Januari 2016
Nurdiati
NIM. 1111469540


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan teknologi informasi sangatlah cepat meluas dan berkembang dengan pesat, seiring kebutuhan manusia teknologi juga bisa menjadi peranan utama dalam aspek kehidupan saat ini untuk menjadi alat sumber informasi manusia. Bahkan untuk saat ini semua perusahaan dan dalam bidang pendidikan sangatlah bergantung pada teknologi untuk mendapatkan sebuah informasi dan menjadikannya alat utama untuk menjalankan sebuah pekerjaan dibidang masing-masing.

Zaman sekarang telah berubah begitu pula agar kita dapat mengikuti zaman yang telah berkembang kita harus mengikuti perkembangannya, agar kebutuhan sehari-hari kita dapat menjadi lebih mudah. Salah satunya teknologi komputer merupakan suatu bidang yang mengalami perkembangan yang sangat cepat. Telah banyak sektor yang telah menerapkan akan hal ini, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Hal ini membuktikan bahwa teknologi saat ini telah menjadikan peranan utama dan membawa kita dalam budaya baru untuk melakukan pendaftaran siswa baru yang tidak lagi manual, melainkan membawa kita kepada pendaftaran siswa baru secara sistem yang terkomputerisasi. Didasari atau tidak penerapan ini telah berdampak pada efisiensi dan efektifitas siswa, serta dapat mengangkat nama baik atau citra dari sekolahan yang menerapkan konsep tersebut.

Secara garis besar, teknologi informasi memiliki peranan yaitu: Dapat menggantikan peranan manusia, dalam hal ini dapat melakukan otomatisasi terhadap tugas atau proses, memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas dan proses dan berperan dalam restukturisasi terhadap peran manusia, dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap kumpulan tugas dan proses. Berdasarkan pemahaman di atas, maka kehadiran teknologi informasi saat ini telah memberikan kekuatan dan merupakan potensi besar jikalau dimanfaatkan dengan baik.

SMK Widya Parama Tangerang merupakan salah satu sekolah yang bergerak dalam bidang pendidikan swasta, dalam hal sistem input penerimaan siswa barunya masih kurang baik, karena dalam proses inputnya masih berjalan secara manual sehinga sering terjadi kesalahan pada saat penginputan dan memperlambat proses kerja guru. Dengan hal ini justru mejadikan motifasi peneliti agar bisa menjadikan dunia pendidikan semakin maju kedepannya. Sistem informasi penerimaan siswa baru yang menggunakan sistem komputerisasi merupakan salah satu upaya untuk membantu kelancaran dalam bidang pendidikan sehingga data penerimaan siswa baru yang didapat bisa lebih tepat dan akurat.

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaska di atas saya sebagai peneliti tertarik untuk melakukan atau membuat laporan yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN SISWA BARU PADA SMK WIDYA PARAMA TANGERANG”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan 3 rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah proses penerimaan siswa baru pada SMK WIDYA PARAMA TANGERANG ?

  2. Bagaimana sistem dapatt menghasilkan laporan yang sesuai denngan kebutuhan pemakai secara akurat dan tepat waktu ?

  3. Bagaimana membuat sistem pendaftaran siswa baru tersebut secara efektif dan efisien?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup penelitian terbatas hanya pada “Sistem Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Widya Parama” bahwa sistem penerimaan siswa baru ini menangani proses pendataan siswa yang diberikan oleh siswa baru dan akan diinput oleh panitia penerimaan siswa baru (Admin), sehingga menjadi laporan secara lengkapnya tertuang dalam final elisitasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Mengetahui sistem penerimaan mahasiswa baru yang telah berjalan selama ini.

  2. Menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai secara akurat dan tepat waktu.

  3. Membuat suatu rancangan sistem penerimaan siswa baru atau memberikan perbaikan sistem peneriman calon siswa baru yang lama dengan mengusulkan sistem baru yang lebih efektif dan efisien.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Diharapkan mendapatkan cara untuk proses dalam penerimaan siswa baru yang dilakukan oleh panitia penerimaan siswa baru pada SMK Widya Parama Tangerang.

  2. Dihrapakan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak manajemen SMK Widya Parama Tangerang dalam merencanakan pembuatan program penerimaan siswa baru.

  3. Diharapkan hasil peneletian ini dapat mempermudah dan mempercepat proses pelayanan penerimaan siswa baru pada SMK Wisdya Parama Tangerang.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Dalam metode penelitian kali ini yang digunakan adalah metode penelitian deskriftif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat suatu individu, keadaan tertentu untuk menentukan frekuensi penyebaran suatu gejala dan hubungan antar kejadian yang di selidiki oleh peneliti.

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah menggunakan cara sebagai berikut:

  1. Metode Wawancara (Interview)

    Suatu cara pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya atau cara memperoleh data dengan cara sesi tanya jawab secara lisan terhadap narasumber analisa yaitu pengurus SMK Widya Parama Tangerang, dan dalam metode wawancara ini yang telah menjadi nara sumber penelitian yaitu Bapak Yaya Sukatya, S.pd yang menjabat sebagai kepala sekolah di SMK Widya Parama Tangerang.

  2. Metode Observasi (Observation)

    Peneliti melakukan analisa atau pengamatan secara langsung di tempat dimana aktivitas kerja berlangsung dan peneliti melakukan pencatatan dokumentasi analisa secara sistematika terhadap unsur-unsur yang telah diteliti dan untuk metode observasi tersebut peneliti menghabiskan waktu 2 bulan dalam proses tersebut.

  3. User Requirement

    Teknik atau cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh pengumpulan data dengan cara studi pustaka, yang bertujuan agar dapat memperoleh data teoritis yang sumber dari buku-buku ilmiah dan skripsi, jurnal serta literature lain yang berkaitan erat dengan pembahasan laporan skripsi.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities) dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

Metode Perancangan

Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Widya Parama Tangerang ini menggunakan beberapa software dalam perancangannya, antara lain : Sistem Operasi Windows 7, Mozilla Firefox, XAMPP, PHP, Dream Weaver, serta Visual Paradigm For UML 8.0 Enterprise Edition. Sedangkan untuk merancang sistem, penulis menggunakan Unified Modelling Languag (UML).

Metode Pengujian (Testing)

Metode penguji testing ini sangat penting dalam hal perancangan sistem dan juga dalam pembuatan aplikasi. Sehingga dalam pelaksanaan sering terjadi masalah.

Maka penguji yang digunakan adalah penguji blackbox (blackbox testing) adalah salah satu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan output aplikasi (apakah sudah sesuai dengan harapan atau belum).

Tahap pengujian atau testing merupakan salah satu tahap yang ada dalam siklus pengembangan perangkat lunak (selain tahap perancangan atau desain).

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi Lima (V) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, ke-lima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, metodologi penelitian yang digunakan, tujuan dan manfaat dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir penulis dalampenyusunan Skripsi ini. Sebagai gambaran, dalam hal ini uraian tersebut akan menjelaskan tentang definisi ilmu yang berkaitan penyusunan laporan Skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum dan sejarah singkat stakeholder dan Struktur Organisasi, Model system menggunakan UML, Analisis dengan CSF, User requirement dengan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang laporan-laporan hasil reset secara langsung yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari suatu penelitian. Dan akan menghasilkan situs Aplikasi Dashboard sistemevaluasi hasil belajar untuk mengetahui prestasi siswa pada SMA PGRI 109 Tangerang berbasis web.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada penulisan laporan Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

1. Data

Data dapat didefinisikan sebagai fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah.


2. Klasifikasi Data

Sutabri (2012:12)[1], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    1. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

3. Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yanghasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telahdiperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalamhubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri darikegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6)[1], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapatberbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunandata yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record)yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatuunit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yangdatang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengankegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Dalam kehidupan sehari-hari di era teknologi dan komputerisasi saat ini, kita sering mendengar istilah mengenai sistem. Misalkan sistem komputer, sistem operasi, sistem geografis, sistem akademis, dan lainnya. Bahkan disadari maupun tidak, kita sering menggunakan atau memanfaatkan layanan yang diberikan oleh sistem tersebut. kita juka terbantu dengan adanya sistem tersebut. kemudian muncul sebuah pertanyaan, apakah yang dimaksud dengan sistem?

Menurut putu Agus Eka Pratama (Mei 2014), “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut mencangkup software, hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini saling berkaitan satu sama lain.

Software mencangkup semua mencangkup semua perangkat lunak yang dibangun dengan bahasa pemrograman tertentu, pustaka, untuk kemudian menjadi sistem operasi, aplikasi, dan driver. Sistem operasi, aplikasi, driver, saling bekerja sama agar komputer dapat berjalan dengan baik. Hardware mencangkup semua perangkat keras (motherboard, processor, VGA, dan lainnya) yang disatukan menjadi sebuah komputer dalam konteks yang luas, bukan hanya sebuah komputer, namun sebuah jaringan komputer. Brainware mencangkup kemampuan otak manusia, yang mencangkup ide, pemikiran, analisis, di dalam menciptakan dan menggabungkan hardware dan softwere dengan bantuaan brainware inilah (melalui sejumlah prosedur) yang dapat menciptakan sebuah sistem yang bermanfaat bagi pengguna.

Untuk memudahkan pembaca di dalam membayangkan dan memahami penjelasan yang disampaikan, maka peneliti menyajikan sebuah bagan sederhana mengenai sistem, prosedur, pengguna, dan komponen-komponen di dalam sistem.

Gambar 2.1 Bagian sistem, prosedur, pengguna dan komponen

2. Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem mempunyai beberapa komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komonen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Komonen sistem (componenet system)
    Suatu sistem terdiri dari suatu jumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan
  2. Batasan sistem (bounary)
    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari sub sistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi.
  3. Iingkaran luar sistem(environment)
    Segala sesuatu diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan harus dipelihara dan dijaga agar tidak hilang pengaruhnya, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dimusnahkan dikendalikan agar tidak mengganggu operasi sistem.
  4. Penghubung sistem (interface)
    Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem yang lainnya. Untuk membentuk satu kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem yang satu ke sub sistem yang lainnya. Dengan kata lain output dari suatu sub sistem akan menjadi input dari sub sistem yang lainnya.
  5. Masukan sistem (input)
    Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa. Masukan Perawatan (Maintenance Input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
  6. Keluaran sistem(output)
    Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. Meliputi Keluaran yang berguna, contohnya informasi yang dikeluarkan oleh komputer. Dan Keluaran yang tidak berguna yang dikenal sebagai sisa pembuangan, contohnya panas yang dikeluarkan oleh komputer.
  7. Pengolah sistem (process)
    Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. Contoh CPU pada komputer, Bagian produksi yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi, bagian akuntansi yang mengolah data transaksi menjadi laporan keuangan.
  8. Sasaran sistem (objectives system) atau tujuan (Goal)
    Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan. Dengan kata lain suatu sistem akan dikatakan berhasil kalau pengoperasian sistem itu mengenai sasaran atau tujuannya. Sistem yang tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
  9. Kontrol sistem merupakan pengawasan bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan, kontrol proses serta kontrok keluaran.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), sistem dapat juga diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya sebagai berikut:

  1. Sasaran abstrak (abstract system) dan fisik (phisical system)
    Sistem Abstrak adalah Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contoh : Sistem teologis. Sedangkan sistem fisik yaitu sistem yang ada secara fisik. Contoh : Sistem komputer.
  2. Sasaran alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alami dan tidak dibuat oleh manusia. Contohnya: Sistem perputaran bumi. Sistem buatan manuasia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dan mesin. Contoh: Sistem informasi.
  3. Sasaran tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)
    Sistem tertentu adalah beroperasi degan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Contoh : Sistem komputer melalui program. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sasaran terbuka (open system) dan sistem tertutup (closed system)
    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem tertutup adalah Sistem yang berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Setiap hari kita selalu mendengarkan informasi. Informasi ini dapat kita peroleh baik di media cetak (Koran, majalah, buku) meupun media elektronik (internet, televise, radio). Informasi yang kita terima dapat berupa informasi yang benar dan apa adanya. Namun tidak sedikit kita memperoleh juga informasi yang salah dan menyesatkan. Dalam hal ini kita sebagai pengguna informasi perlu lebih cerdas dan bijak di dalam memilih informasi yang diperoleh. Lalu apakah yang dimaksud dengan informasi?

Menurut Putu Agus Eka Pratama (Mei 2014), “Definisi informasi merupakan hasil pengelolaan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”. Proses pengelolaan ini memerluka teknologi.

Pada proses pengelolaan data, untuk dapat menghasilkan informasi, juga dilakukan proses varifikasi secara akurat, spesifikasi, dan tepat waktu. Hal ini penting agar informasi dapat memberikan nilai dan pemahaman kepada penguna. Pengguna dalam hal ini mencangkup pembaca, pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana cara pengguna tersebut menikmati sajian informasi dan melalui media tersebut disajikan.

Untuk memudahkan pembaca di dalam membayangkan dan memahami penjelasan yang disampaikan, maka peneliti menyajikan sebuh dagan sederhana untuk mengilustrasikannya. Pada gambar berikut diilustrasikan proses pengolahan data menjadi informasi.

img

Gambar 2.2 Ilustrasi pengolahan data menjadi informasi


2. Fungsi Informasi

Informasi mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:

  1. Menambah pengetahuan
    Dengan adanya informasi akan menambah penegtahuan bagi penerima yang digunakan sebagi bhaan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
  2. Mengurangi ketidak pastian
    Akan adanya informasi akan mengurangi ketidak pastian karena yang akan terjadi dapat diketahui sebekumnya, sehingga dapat menghindari keraguan pengambilan keputusan.
  3. Mengurangi resiko kegagalan
    Akan adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan dapat terjadi kegagalan akan dapat dikurangi pengambilan keputusan yang tepat.
  4. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan adanya informasi akan mengurani keanekaragaman yang tidak diperlukan, karenakeputusan yang diambil terlalu terarah.
  5. Member standar, aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan-keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan. Adanya informasi akan member standar, aturan , ukuran dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara baik berdasarkan informasi yang telah diperoleh.


3. Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[1]), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di simpanan (storage) dalam bentuk database. Data yang ada di basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle.

Gambar 2.3 Siklus pengolahan data yang dikembangkan

Dari siklus ini data yang dikembangkan, terlihatbahwa untuk melakukan pengolahan data, maka diperlukan tambahan sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data. Dengan demikian, komponen-komponen sistem informasi yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output sekarang bertambah sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data.


4. Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34)[1], dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

A. Informasi berdasarkan persyaratan

  1. Informasi yang tepat waktu
    Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
  2. Informasi yang relevan
    Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.
  3. Informasi yang bernilai
    Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.
  4. Informasi yang dapat dipercaya
    Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

B. Informasi berdasarkan dimensi waktu

Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

  1. Informasi masa lalu
    Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur
  2. Informasi masa kini
    Sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwanyang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

C. Informasi berdasarkan sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Informasi individual
    Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
  2. Informasi komunitas
    Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

5. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[1] , nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasan
  7. Keluwesan
  8. Dapat dibuktikan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur

6. Kualitas Informasi

Terbnetuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengulahan data sehingga kepenggunaan informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Adapun kualitas informasi (quality of information) tersebut diantaranya:

  1. Akurat (Accurate)
    Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Menurut mulyanto (2012), “Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut”. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timeline)
    Berarti informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  4. Menurut mulyanto (2012), “Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang)”. Informasi yang terlambat tidak akan mempunya nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tesebut didapat.

  5. Relevan (Relevance)
    Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
  6. Menurut mulyanto (2012), “Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya”. Hal ini bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditunjukkan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditunjukkan kepada penanggung jawab laboratorium.

  7. Ekonomis
    Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya pendapatannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksirkan nilai efektivitasnya.
  8. Mudah
    Informasi mudah dipahami dan mudah diperoleh data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah unutk menghasilkan informasi melalui suatu model. “Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data (siklus informasi)

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Putu Agus Eka Pratama (Mei 2014), “Bahwasannya dari definisi sistem informasi merupakan gabunga dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuat sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Di dalamnya juga termasuk proses perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pengambilan keputusan. Sehingga, sebagai sebuah sistem yang mengelolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh pengguna, maka sistem informasi merupakan sebuah sistem yang kompleks. Bukan hanya komputer saja yang berkerja (beserta software dan hardware di dalamnya), namun juga manusi (dengan brainware yang dimiliki). Manusia (pengguna/aktor) dalam hal ini menggunakan seluruh ide, pemikiran, perhitungan, untuk dituangkan kedalam sistem informasi yang digunakan.

Sistem informasi disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Ini berarti ada banyak jenis sistem informasi dengan tujuan berbeda. Demikian juga, sistem informasi memiliki komponen dan antar elemen ini saling bekerja sama, saling terkait, dan memiliki fungsional kerja yang menyatu, sehingga sistem informasi dapat bekerja dengan baik.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sarma Fuad (2011), di dalam papernya berjudul Information Sistem Definition and Component, disebutkan mengenai adanya komonen-omponen di dalam sebuah sistem informasi. “Sebuah sistem informasi memiliki sejumlah komponen di dalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain”. Keterkaitan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem informasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna dan pengembang sistem inforasi bersangkutan.

Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencangkup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasan masing-masing:

1. Input (Masukan)

Sebuah iformasi berasal dari data yang telah diolah dan diversifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

Jika dilihat dari cukupan organisasi/tempat di mana sistem informasi berada, maka data dapat digolongkan kedalam data internal dan data eksternal. Data internal merupakan data yang berasal dari dalam organisasi/tempat bersangkutan. Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar organisasi/tempat bersangkutan (missal data yang berasal dari sumber referensi diinternet).

2. Keluaran (Output)

Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah diinput sebelumnya (lihat penjelasan komponen input). Pada komponen output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari sistem informasi bersangkutan.

3. Software (Perangkat lunak)

Komponen software (perangkat lunak) mencangkupa semua perangkat lunak yang digunakanan di dalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagai mana mestinya. Komponen perangkat lunak ini melakukan proses pengolahan data, penyajian informasi, penghitungan data, dan lain-lain. Komponen perangkat lunak mencangkup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

4. Hardware (Perangkat keras)

Komponen hardware (pernakat keras) mencangkup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik dikomputer server maupun dikomputer client. Komponen perangkat keras (hardware) ini meliputi komputer server beserta komponen di dalamnya komputer desktop beserta komponen di dalamnya hub, switch, router, yang berperan di dalam jaringan komputer (untuk media komunikasi di dalam sistem informasi).

5. Database (Basis data)

Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antar tabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

Sebagai contoh, misalkan tabel siswa pada sistem informasi sekolah untuk menyimpan data dan informasi mengenai siswa di sekolah bersangkutan pada sistem informasi sekolah. Kemudian terdapat tabel orang tua siswa yang menyimpan data orang tua dari setiap siswa di sekolah bersangkutan. Kedua tabel ini dapat berkaitan melalui relasi yang ditampilkan disebuah diagram bernama ERD (Entity Relationship Diagram). Dengan adanya komponen database, maka akan memudahkan di dalam penyimpanan dan pengelolaan data. Proses pengelolaan data mencangkup insert, delete, dan edit/update.

6. Kontrol dan Prosedur

Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencengah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terdapat data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server). Perlu dilakukan pencegahan sejak dini terhadap kemungkinan ancaman dan gangguan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kemungkinan tersebut antara lain dapat berupa kejahatan di dunia komputer (cyber crime, cracer), bencna alam, listrik yang tidak stabil, pencurian data, pencurian secara fisik, dan lainnya. Kontrol juga mencangkup decision maker (pembuatan keputusan) terkait dengan pencegahan kemungkinan gangguan/ancaman tersebut.

7. Teknologi dan jaringan komputer

Koponen terakhir di dalam sistem informasi ini, yaitu teknologi dan jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database kontrol dan prosedur, input dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik. Misalkan teknologi yang digunakan berupa sistem operasi linux, Apache web server, MySQL database server (untuk software), seperangkat komputer server merk XEON (untuk hardware), database MySQL (untuk database), serta proses eknripsi, sensor dan jumlah ISO terkait dengan pencegahan ancaman atau ganguan keamanan informasi yang ada (untuk kontrol dan prosedur).

Komponen jaringan komputer berperan di dalam menghubugkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui jaringan (wired) maupun tanpa kabel (wireless). Jaringan komputer dapat berupa jaringan local (private) hingga jaringan internet (public). Hal ini bergantung pada kebutuhan, biaya, kebijakan, situasi dan kondisi yang ada.

Gambar 2.4 Komponen-komponen didalam sistem informasi

3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Putu Agus Eka Pratama (Mei 2014), “Tujuan Dari sistem informasi adalah suatu proses yang menghasilkan output sebuah informasi”. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar, sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeline), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sebagai (garbage).

Metode Penelitian

1. Tahapan Pengumpulan Data

Menurut Rapina (2011:15)[2], teknik pengumpulan data, yaitu:

  1. Studi Lapangan
    Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :
    1. Observasi
      Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.
    2. Wawancara
      Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
    3. Dokumentasi
      Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
  2. Studi Kepustakaan
    Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Tahapan Analisa Sistem

Tahap analis sistem merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan juga ditahap berikutnya. Tahapan ini adalah tahapan yang sangat mudah jika analis sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Akan tetapi tahap ini akan menjadi tahap yang paling sulit jika analis tidak bias mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail prosesnya.

Didalam tahap analisa sistem tersebut terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisa sistem sebagai berikut ini:

A. Mengidentifikasi masalah ( Identify ), yaitu merupakan proses langkah awal yang dilakukan dari analisa sistem untuk mengidentifikasi suatu masalah.

Hal yang dilakukan diantaranya adalah:

  1. Mengidentifikasi penyebab masalah
  2. Mengidentifikasi titik keputusan

B. Memahami kerja sistem yang ada ( Understand ), yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara keja dari sistem berjalan.

Hal yang dilakukan diantaranya adalah:

  1. Membuat jenis penelitian
  2. Merencanakan jadwal penelitian
  3. Mengatur jadwal observasi
  4. Membuat agenda wawancara
  5. Mengatur jadwal wawancara
  6. Mengumpulkan hasil penelitian

C. Analisa ( Analisis ), yaitu melakukan kegiatan analisa terhadap sistem yang akan dianalisa.

Hal yang dilakukan diantaranya adalah:

  1. Menganalisa kelemahan sistem
  2. Menganalisa kebutuhan informasi bagi manajemen (user)

D. Report, yaitu membuat susunan laporan dari hasil yang telah dilakukan dalam waktu tertentu.

Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya:

  1. Sebagai laporan proses analisis yang telah selesai dilakukan
  2. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisa yang tidak sesuai menurut manajemen
  3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tidakan selanjutnya.


3. Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Sutabri (2012:225)[1], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentukinformasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci
    Analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul.
  2. Mengindentifikasikan berbagai alternatifkonfigurasi sistem
    Sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.
  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
    Analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada.
  4. Memilih konfigurasi yang terbaik
    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.
  5. Menyiapkan usulan penerapan
    Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
    Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.

4. Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:229)[1], setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Sistem Pengendalian

Menurut Tamodia (2013:22), penjelasan tentang sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut: Sistem pengendalian intern merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari berbagai kebijakan, prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi, dan manusia. Serta meliputi kebijakan dan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tercapai.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Pengendalian intern harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu perusahaan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kesalahan, kecurangan, dan penyelewengan. Oleh kerena itu dibutuhkan menyusun suatu kerangka pengendalian atas sistem yang sudah ada pada perusahaan yang terdiri dari beragam tindakan pengendalian yang bersifat intern bagi perusahaan, sehingga manajer dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien, maka dibutuhkan suatu pengendalian intern yang dapat memberikan keyakinan kepada pimpinan bahwa tujuan perusahaan telah tercapai.

Konsep Dasar Penerimaan Siswa Baru

Definisi Siswa

Siswa adalah seorang anak yang sedang menuntut ilmu, seorang siswa sama dengan seorang pelajar yang tugas utamanya adalah belajar, siswa merupakan subjek persekolahan, siswa mempunyai peranan yang sangat signifikan dihampir semua aktivitas sekolah, mulai dari penentuan materi yang dipelajari, bagaimana dan kapan mereka akan memperlajarinya, sampai model pelaporan pencapai usaha belajar mereka.

Definisi Siswa Baru

Siswa baru adalah calon siswa yang akan masuk ke sebuah lembaga pendidikan atau seorang pelajar yang ingin menuntut ilmu yang tugas utamanya adalah belajar memasuki lingkungan baru dengan melakukan pendaftaran yaitu dengan cara pengisian formulir pendaftaran dan pengisisan data serta melakukan pembayaran registrasi siswa baru.

Definisi Penerimaan Siswa Baru

Penerimaan siswa baru adalah menerima siswa baru dengan melakukan pendaftaran dan persyaratan yang telah diberitahukan oleh lembaga pendidikan dan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat dalam rangka untuk memperoleh hak-hak sebagai warga Negara.

Konsep Dasar Siswa Baru

Menurut Prayitno dalam falentini, dkk (2013:48-49), “siswa SMA adalah mencapai kematangan dalam pilihan karir yang akan dikembangkan lebih lanjut” .

Menurut Prasetyo, dkk dalam UU Sisdiknas No 20 Pasal 1 ayat 4 (2013:7), “siswa atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.


Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:199)[3], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1
    Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
  2. Kuadran 2
    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
  3. Kuadran 3
    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
  4. Kuadran 4
    Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68)[4], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

2. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:197)[3], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Diah cimot, Nurdiati