SI1111468803

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN

DATA KELUARGA BERENCANA PADA (BADAN

KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

DAERAH) BKKBD KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111468803
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN DATA KELUARGA

BERENCANA PADA (BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

DAERAH) BKKBD KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111468803
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
Ir. Untung Rahardja, M.T.I
       
Nur Azizah, M.Akt, M.Kom
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN DATA KELUARGA

BERENCANA PADA (BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

DAERAH) BKKBD KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111468803
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Dedeh Supriyanti, S.Kom
   
Giandari Maulani, M.Kom
NID : 08162
   
NID : 06162


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN DATA KELUARGA

BERENCANA PADA (BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

DAERAH) BKKBD KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111468803
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN DATA KELUARGA

BERENCANA PADA (BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

DAERAH) BKKBD KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111468803
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajamen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1111468803

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangan informasi di era teknologi saat ini menuntut instansi pemerintahan ikut serta dalam pembangunan teknologi, Para petugas pemerintah ini juga di tuntut untuk mengikuti kemajuan teknologi demi kemudahan kepentingan tiap-tiap daerah yang di wakilkan guna lebih memudahkan pensejahteraan masyarakatnya dengan data-data yang sudah tersistem dengan rapih. Badan pemerintahan BKKBD (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Daerah) pada Kabupaten Tangerang tepatnya di Pemerintahan Daerah Tigaraksa Tangerang Banten adalah sebuah instansi pemerintahan yang khusus menangani bidang Keluarga Berencana seperti Laporan Penggunaaan alat kontrasepsi yang digunakan masyarakat umum, belum terciptanya sistem Laporan Data Bulanan untuk Daftar Faskes KB, KB baru, KB ulang dan Laporan jumlah pengguna alat kontrasepsi KB khusus untuk daerah Kabupaten Tangerang sehingga masih bergantung dengan Aplikasi Data Pusat, masalah ini menjadi kendala tersendiri untuk para pegawai khususnya bagian data kependudukan untuk daerah khusus kabupaten tangerang tersebut, dari gambaran di atas maka di perlukan adanya sistem laporan data KB berbasis web yang menyediakan form online sehingga petugas KB tidak perlu datang setiap bulannya untuk melaporkan data KB, Metode perancangan ini menggunakan SDLC (System Development Life Cycle) dan menggunakan metode Blackbox sistem sebagai metode pengujian sistem. Sistem ini juga dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML, Java Scripct dan basis data MySql. Dengan adanya sistem ini sudah sangat membantu petugas KB dan Adpin dalam melakukan penginputan Laporan Data KB menjadi lebih cepat.</b>


Kata Kunci: Laporan Data, KB, Faskes KB, KB Baru, KB Ulang, Alat Kontrasepsi

ABSTRACT

In this era of information technology developments are currently demanding government agencies participated in the development of technology, the officers also demanded the Government to follow the progress of technology for the sake of convenience the interests of each region in wakilkan in order to better facilitate the pensejahteraan poeple with data that is already tersistem with the mess. Government agency BKKBD (Population family planning Agency areas) in the Tangerang Regency Government in Tangerang Banten Tigaraksa Area is a special government agency handling the field of family planning such as Reports of the ideas of contraception used by the general public, not to the creation of a system of monthly Data Report for a list Faskes KB, KB, KB recently restarted and Report the number of users of contraceptives to specialized areas KB Tangerang Regency so still hinges with Data Center Applications This problem is becoming an obstacle for the employees of the particular section of the population data for specific regions of the tangerang Regency, from the picture above then in need of a system data report that provides web-based KB online form so that officers KB don't need to come every month to report data of this design, the method of the KB using the SDLC (System Development Life Cycle) and using the method of Blackbox systems as a method of testing the system. The system was also created using the PHP programming language, HTML, Java Scripct and MySql database. The existence of this system has been extremely helpful clerk Adpin KB and in doing Data Report penginputan KB becomes faster.


Keywords : Data Report Faskes, KB, KB, KB, KB's New Birthday, Birth Control


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi dengan baik, adapun judul penulisan LaporanSkripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Laporan Data Keluarga Berencana Pada Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Tangerang”

Tujuan pembuatan Skripsi ini adalah sebagai syarat Kelulusan untuk jenjang sarjana (S1) Pada jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data dan informasi berdasarkan observasi, wawancara dan sumber literature review yang mendukung penulisan ini.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  3. Ibu Nur Azizah M.Akt, M.Kom. selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi
  4. Ibu Dedeh Supriyanti, S.kom selaku Dosen PembimbingI yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  5. Ibu Giandari Maulani, M.kom selaku Dosen PembimbingII yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  6. Bapak Rd. Maftuh Hasan Harkoni,SP.M.Si selaku Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tangerang yang telah meluangkan waktu dan memberikan izin untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.
  7. Ana Supriyatna, S.pd. M.si selaku Kasubid Data dan Informasi pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tangerang dan sebagai Stakeholder yang telah meluangkan waktu untuk proses wawancara dan membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.
  8. Seluruh Adpin pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tangerang yang telah membantu penulis selama pembuatan penelitian Skripsi ini.
  9. Seluruh dosen, karyawan dan staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan pelayanan demi kelancaran penulisan laporan ini.
  10. Ayah, Ibu dan Kedua adik serta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis.
  11. Semua sahabat – sahabat tersayang terutama renna rukiana, iis ariska wulandari, okky pratiwi suherman, ninu apriyani, dan fitri Andriyani yang telah membantu dan memberikan support dalam menyusun Laporan Skripsi ini.


Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Skrpsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menuju kesempurnaan kelak.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Juni 2015




Santi Priliarni





Daftar isi

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Siklus Informasi

Gambar 2.2 Metode Prototype

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BKKBD

Gambar 3.2 Use Case Diagram Laporan Data Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Laporan Data Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Laporan Data yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan untuk Patugas KB

Gambar 4.3 Activity Diagram yang Diusulkan untuk Adpin BKKBD

Gambar 4.4 Activity Diagram yang Diusulkan untuk Petugas Pusat

Gambar 4.5 Sequence Diagram yang diusulkan

Gambar 4.6 Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.7 Prototype Halaman UMUM

Gambar 4.8 Prototype Tampilan Login

Gambar 4.9 Prototype Menu Adpin

Gambar 4.10 Prototype Petugas KB

Gambar 4.11 Prototype Petugas Pusat

Gambar 4.12 Prototype Faskes KB

Gambar 4.13 Prototype KB Baru

Gambar 4.14 Prototype KB Ulang

Gambar 4.15 Prototype Persediaan Alat KB

Gambar 4.16 Prototype Menu Undangan

Gambar 4.17 Prototype Menu Info

Gambar 4.18 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.19 Tampilan Menu Login

Gambar 4.20 Tampilan Menu Petugas KB

Gambar 4.21 Tampilan Menu Adpin BKKBD

Gambar 4.22 Tampilan Menu Petugas Pusat

Gambar 4.23 Tampilan Form Daftar Faskes

Gambar 4.24 Tampilan Form KB Baru

Gambar 4.25 Tampilan Form KB Ulang

Gambar 4.26 Tampilan Form Persediaan Alat KB

Gambar 4.27 Tampilan Menu Undangan

Gambar 4.28 Tampilan Menu Info


DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Analisa Swot

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Tabel User Login

Tabel 4.3 Tabel Kecamatan

Tabel 4.4 Tabel Kelurahan

Tabel 4.5 Tabel Undangan

Tabel 4.6 Tabel Info

Tabel 4.7 Tabel Daftar Faskes

Tabel 4.8 Tabel KB Baru

Tabel 4.9 Tabel KB Ulang

Tabel 4.10 Persediaan Alat KB

Tabel 4.11 Tabel BlackBox Testing

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

  1. Curriculum Vitae (CV)
  2. Surat Keterangan Observasi
  3. Surat Rekomendasi (Kesbangpol)
  4. Form Validasi Skripsi
  5. Form Penggantian Judul
  6. Form Usulan Penelitian
  7. Kartu Bimbingan
  8. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
  9. Mata kuliah yang belum diambil
  10. Kwitansi Pembayaran Skripsi
  11. Surat Keterangan penelitian/Observasi
  12. Surat Implementasi Program
  13. Surat Keterangan Hibah
  14. Daftar Nilai
  15. Sertifikat TOEFL
  16. Sertifikat Prospek
  17. Sertifikat IT Internasional
  18. Sertifikat IT Nasional
  19. Sertifikat Pelatihan REC
  20. Katalog Produk

LAMPIRAN B

  1. Form Wawancara
  2. Form Observasi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan informasi di era teknologi saat ini menuntut instansi pemerintahan ikut serta dalam pembangunan teknologi. Kemajuan teknologi dari hari ke hari semakin canggih dan menuntut seseorang untuk terampil dan mengikuti perkembangan teknologi tersebut, Para petugas pemerintah ini juga di tuntut untuk mengikuti kemajuan teknologi demi kemudahan kepentingan tiap-tiap daerah yang di wakilkan guna lebih memudahkan pensejahteraan masyarakatnya dengan data-data yang sudah tersistem dengan rapih agar pelayanan kepada masyarakat lebih baik dan menghemat waktu.

Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang. Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan masyarakat dunia menganggap berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.

Badan pemerintahan BKKBD (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Daerah) pada Kabupaten Tangerang tepatnya di wilayah Pemerintahan Daerah Tigaraksa Tangerang Banten adalah sebuah instansi pemerintahan yang khusus menangani bidang Keluarga Berencana seperti Laporan Penggunaaan alat kontrasepsi yang digunakan oleh masyarakat umum, seperti melakukan penyuluhan pada kecamatan dan puskesmas sekitar mengenai pentingnya Keluarga Berencana untuk menekan pertambahan penduduk yang signifikan.

Masalah yang di hadapi saat ini adalah belum terciptanya sistem Laporan Data Bulanan untuk Daftar Faskes KB, KB baru, KB ulang dan Laporan jumlah pengguna alat kontrasepsi KBkhusus untuk daerah Kabupaten Tangerang sehingga masih bergantung dengan Aplikasi Data Pusat sehingga banyak kendala yang terjadi terutama pada masalah laporan dan data yang sering mengalami ketidakcocokan karena akibat tidak terpisahnya antara Aplikasi Data Laporan daerah dengan Aplikasi Data Laporan Nasional, masalah ini menjadi kendala tersendiri untuk para pegawai khususnya bagian data kependudukan untuk daerah khusus kabupaten tangerang tersebut, laporan yang di laporkan oleh 29 Kecamatan termasuk Puskesmas dan Klinik Swasta juga banyak yang tidak akurat karena banyak dari mereka hanya mengandalkan form yang di bagi setahun sekali pada tiap daerah kecamatan tersebut, sehingga ketika ada update untuk form terbaru mereka cenderung belum mendapatkannya atau memanfaatkan form lama sehingga data yang di hasilkan akan membingungkan dan data menjadi tidak akurat dengan sistem format form baru, masalah lain yang muncul adalah ketika badan BKKBD (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Daerah) tersebut ingin memberikan info maupun undangan kepada 29 kecamatan termasuk puskesmas dan klinik swasta tersebut tetapi mengalami kendala karena tidak adanya wadah untuk memberikan info atau undangan tersebut sehingga mereka masih menggunakan sistem broadcast bbm atau menggunakan kurir untuk menyampaikan surat undangan tersebut juga mengenai kegiatan yang akan di adakan khusus untuk daerah Kabupaten Tangerang akan mengalami hambatan karena tidak adanya wadah untuk memberikan info kepada masyarakat luas khususnya daerah Kabupaten Tangerang ini.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pada laporan Skripsi ini penulis mengambil judul“Perancangan Sistem Informasi Laporan Data Keluarga Berencana pada (Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Daerah) BKKBD Kabupaten Tangerang” sebagai judul Penelitian Skripsi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka, dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Apakah sudah tersedianya Sistem Laporan Data BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) khusus daerah Kabupaten Tangerang?
  2. Bagaimana Sistem informasi laporan bulanan dari tiap Kecamatan, Puskesmas dan Klinik Swasta yang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana keakuratan Sistem Informasi Laporan Bulanan yang berjalan saat ini?
  4. Apakah sudah ada wadah atau tempat untuk memberikan info maupun undangan khusus untuk 29 Kecamatan termasuk Puskesmas dan Klinik Swasta pada Kabupaten Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya batasan masalah pada perancangan ini, berdasarkan hal di atas ruang lingkup penelitian hanya di batasi pada Sistem Informasi Laporan Data Keluarga Berencana untuk 29 kecamatan termasuk puskesmas dan klinik swasta khusus daerah Kabupaten Tangerang.


Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    Tujuan Operasional adalah untuk mengetahui lebih lanjut Sistem Informasi Laporan Data Keluarga Berencana pada BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang yang berjalan dan menghasilkan penerapan Sistem Informasi Laporan Data Keluarga Berencana yang lebih optimal.

  2. Tujuan Fungsional

    Tujuan dari fungsi penulisan ini diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat dalam penyempurnaan pada Sistem Informasi Laporan Data Keluarga Berencana pada BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang.

  3. Tujuan Individual

    Penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan tentang Sistem Informasi Laporan Data Keluarga Berencana pada BKKBD (Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu untuk mempermudah para pegawai pemerintah daerah khusus bagian BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) di Kabupaten Tangerang dalam menerima hasil Laporan Data Keluarga Berencana dari dari masing-masing Kecamatan, Puskemas dan Klinik Swasta yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang.

Dengan melakukan Penelitian ini, diharapkan dapat mempunyai berbagai manfaat, antara lain sebagai berikut:

  1. Dapat membantu pengendalian Laporan data KB agar lebih tersistem dan dan mencegah kehilangan data
  2. Penelitian Skripsi yang dihasilkan dapat memberikan masukan positif sebagai rekomendasi solusi bagi permasalahan yang ada
  3. Perancangan penelitian dapat dijadikan sistem yang berguna untuk menunjang fasilitas pengembangan data dan laporan Keluarga Berencana.
  4. Dapat memperluas wawasan, pengetahuan serta pandangan mengenai Sistem Informasi Laporan Data Keluarga Berencana dan perkembangan penerapan disiplin ilmu sistem informasi.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang di perlukan dalam penulisan penelitian Skripsi, Maka dapat dikumpulkan beberapa metode sebagai berikut:


Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (pengamatan)

    Melalui metode ini peninjauan dilakukan langsung di BKKBD(Badan Kepedudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang dengan cara mengamati sumber pengolahan data serta mengumpulkan data-data dari bagian yang berhubungan langsung dengan pengolahan Sistem Informasi Laporan Data Keluarga Berencana baik berupa form, catatan-catatan maupun Laporan Data lainnya dan observasi dilakukan guna melihat langsung proses kerja yang berjalan.

  2. Metode Wawancana

    Metode wawancara, penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak yang terkait dan berkepentingan kepada Stakeholder selaku kepala bagian BKKBD(Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian Skripsi saat ini.

  3. Metode Study Pustaka

    Penelitian ini dilakukan dengan mencari data tambahan melalui sumber-sumber seperti data di internet, mendatangi perpustakaan guna mencari literatur review yang terkait, untuk dapat membantu menyelesaikan penelitian Skripsi ini dengan lebih mudah dan lebih baik lagi.

Metode Analisa Data

Data-data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan dianalisa. Analisa yang dilakukan antara lain: analisa organisasi, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran. Adapun alat bantu (tools) yang digunakan pada penulisan ini adalah dengan menggunakan Diagram UML (Unified Modelling Language) yang ada pada software Visual Paradigm.


Metode Analisa Sistem

Metode pengembangan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis SWOT singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan) yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan memecahkan masalah yang ada pada instansi yang diteliti. Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Tujuan digunakan metode ini adalah untuk mengetahui kebutuhan sistem.

Metode Analisa Perancangan Sistem

Analisa Perancangan Sistem merupakan sebuah teknik dengan menggunakan Metode perancangan sistem yang dapat menggunakan bagan berbagai software penukung

• Metode Perancangan

Metode perancangan yang akan diterapkan adalah perancangan sebuah website dengan menggunakan Dreamweaver guna mendukung kemudahan dalam memberikan informasi dari BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah)Khusus Kabupaten Tangerang kepada 29 Kecamatan termasuk Puskesmas dan Klinik Swasta dan memudahkan pelaporan data bulanan dari 29 kecamatan termasuk Puskesmas dan Klinik Swasta kepada BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Khusus Kabupaten Tangerang.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pegujian yang di gunakan yaitu BlackBox Testing. BlackBox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan Software. Karena itu uji coba BlackBox memungkinkan pengembangan Software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian BlackBox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data dan lain-lain.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan Skripsi ini menjadi terarah maka dikelompokan materi penulisan Skripsi ini menjadi beberapa Bab dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut:

Pada bab ini berisi tentang informasi umum yaitu Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Pada Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku yang berupa definisi-definisi, pada Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian Skripsi ini.

Pada Bab ini berisi sistem yang sedang berjalan yang digambarkan dengan diagram Unified Modelling Language (UML), serta user requirement yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisititasi tahap III, danFinal draft elisitasi.

Pada Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang akan diusulkan.

Pada Bab ini merupakan Bab penutup berisi tentang Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap objek penelitian serta Saran-saran yang membangun agar Sistem Informasi Laporan Data Keluarga Berencana menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Sistem adalah adalah sekelompok unsur-unsur dan prosedur-prosedur yang berhubungan satu dengan yang lain dan berfungsi untuk mencapai tujuan berkesinambungan. Menurut para ahli sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut:

    a) Menurut Sutabri (2012:3)[1], Mengatakan bahwa sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu.

    b) Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Sutabri (2012:6)[1] “ menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan”.

    c) Menurut L.Enger dalam Sutabri (2012:7)[1] menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.

    d) Menurut Tata Sutabri (2012:16)[1] Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.

    Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang terintegrasi dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    2. Batasan Sistem (Boundary)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

      Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input)

      Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output)

      Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    7. Pengolahan Sistem (Proses)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran Sistem (Objective)

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Yakub (2012:4)[2] “Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak lawan sistem fisik, sistem alamiah lawan sistem buatan manusia, sistem tertentu, lawan sistem tak tentu, sistem tertutup lawan sistem terbuka”.

    a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan atau ide–ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan anatara manusia dengan tuhan.

    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan lain sebagainya.

    b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karna proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tata surya, sistem rotasi bumi.

    Sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi.

    c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

    Sistem tertentu yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian – bagiannya dapat diprediksi dengan pasti. Misalnya, sisitem komputer.

    Sistem tak tentu yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

Konsep Dasar Analisa

  1. Definisi Analisa

    Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut:

    Menurut Lili Tanti dalam jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[3] “Analisa adalah merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

    Menurut Yakub (2012:142)[2], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

  2. Tahap-tahap Analisa Sistem

    Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011:322)[4] “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesemoatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

  3. Fungsi Analisa Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem adalah :

    1. Mengidetifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai.
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
    3. Memilih alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Untuk tugas ketiga, analisis sistem hars memilih alternatif pemecahan masalah yang paling tepat.

Konsep Dasar Perancangan Sistem Informasi

  1. Definisi Perancangan Sistem Informasi

    Menurut Kristanto (2010:61)[5], “Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang dikerjakan pada analisa sistem dan dilajutkan dengan memikirkan bagaimana bentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen komputer yang akan menggunakan sistem tersebut yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi

    Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57)[6] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

    Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

    Menurut Sutabri (2012:22)[1] “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di olah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

    Menurut Amin (2012:72)[7] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

    Menurut Hartono (2013:15)[8] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yag berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang”.

    Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata untuk mengambil keputusan.

  2. Kualitas Informasi Menurut Mardi (2011:13)[9] Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal yang sangat doinan yaitu sebagai berikut:

    a. Akurat (accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Dapat dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas maksudnya.

    b. Tepat Waktu (timeliness)

    Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

    c. Relevan (relevant)

    Berarti informasi tersebut harus mempunyai manfaat untuk penerimanya.

  3. Nilai Informasi

    Menurut Gordon B. Davis (2012:14)[10] “Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan menggunakan kebijakan yang optimal dapat dikatakan jelas”. Nilai informasi ditentukan oleh lima hal yaitu sebagai berikut :

    1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
    2. Untuk mendapatkan pengalaman.
    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
    4. Untuk mengetahui pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi ditaksir efektivitasnya.
  4. Siklus Informasi

    Menurut Sutabri (2012:46)[1] “Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle)”.

Gambar 2.1. Siklus Informasi

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutarman (2012:13)[11] “Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”.

    Menurut Sutabri (2012:38)[1], “ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

  2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutarman (2012:14-15)[11] Sistem informasi terdiri dari komponen – komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

    a. Blok masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksudkan dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.

    b. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    c. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    d. Blok teknologi (technology block)

    Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan data dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    e. Blok basis data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas

    f. Blok kendali (control block)

    Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperetur, air, debu, kecurangan – kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan – kesalahan dapat dengan cepat diatasi.

Unified Modeling Languege (UML)

  1. Definisi unified modeling language (UML)

    Menurut Nugroho (2011:19)[12] “Unified Modeling Languege (UML) adalah bahan untuk menspesifikasi, menvisualisasikan, serta kontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan permodelan aturan-aturan bisnis”.

    Menurut Widodo, (2011:6)[13], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.Menurut pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified modeling language UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menspesifikasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Object Oriented.

  2. Tipe-Tipe Diagram UML (Unified Modelling Language)

    Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, dan yang lain menyebutkan delapan karena da beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi,diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi, namun demikian model-model ini dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis, berikut ini adalah jenis-jenis diagram antara lain:

    a) Diagram kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumapai pada pemodelan sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    b) Diagram Paket

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    c) Diagram usecase (Usecase Diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas), diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan prilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    d) Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

    Bersifat dinamis diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    e) Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    f) Diagram Statechart (Statechart Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (State),transisi,kejadian serta aktifitas.

    g) Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    h) Diagram komponen (Component Diagram)

    Bersifat statis, diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    i) Diagram deployment (Deployment diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (Run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang didalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram,entity relationship diagram,dan sebagainya.

  3. Definisi Use Case Diagram

    Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh actor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem dan rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunaka untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis ynag solid, biasanya mengandung nama. Use case diagram terdiri dari :

    a. Use Case Relationship

    Use Case Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara actor dan <i>use case disebut dengan communication association.

    b. Association/Directed Association

    Asosiasi adalah hubungan statis antar elemen. Umunya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukan arah query antar elemen.

    c. Generalization/pewaris

    Pewaris merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

  4. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja sistem. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

    a. Activity

    Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

    b. Transition

    Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    c. Decision

    Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    d. Sychromization Bar

    Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

  5. Sequence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Dalam sequence diagram terdapat 2 model yaitu:

    1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.
    2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.
  6. Tujuan Unified Modeling Languege (UML)

    Tujuan UML terdiri dari: Yasin (2012:268)[14]

    1. Memberikan model yang siap jadi, bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan mengerti secara umum.
    2. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.
  7. Manfaat Unified Modelling Language (UML)
    1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan Usecase dan actor.
    2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram.
    3. Menggambarkan reresentasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram
    4. Membuat model behavior “Yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan statetransition diagram.
    5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram.
    6. Menyampaikan atau memperluas fungsionaliti dengan stereotypes.
  8. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2011:24)[12], bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

    1. Sesuatu (things)

      Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      a. Structural things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      b. Behavioral things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      c. Grouping things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      d. Annotational things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    2. Relasi (Relationship)

      Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      a. Kebergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya

      b. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      c.Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

      d. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    3. Diagram

      Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis

  9. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010:16)[15], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

    a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

    g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atributdan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

    j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    k. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    l. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

    m. Perangkat lunak siap dirilis.

  10. Relasi Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010)[15] bahwa relasi-relasi antar pengklasifikasian yang dikenal UML (Unified Modelling Langauge) adalah asosiasi, generalisasi, aliran, dan berbagai jenis kebergantungan termasuk didalamnya realiasasi dan penggunaan. Asosiasi pada dasarnya mendeskripsikan koneksi sematik antar objek yang bersifat mandiri dalam suatu kelas tertentu, pada peringkat teratas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama yaitu: klasifikasi struktural,perilaku dinamis,dan manajemen model. Asosiasi menyediakan dengan menggunakan apa objek-objek dari berbagai kelas berbeda dapat berinteraksi. Relasi-relasi yang lainnya menghubungkan deskripsi umum dari pengklasifikasian induk ke kelas-kelas anak yang lebih terspesialisasi.

    Berikut ini contoh beberapa relasi UML (Unified Modelling Language) beserta fungsinya,yaitu:

    a. Asosiasi (Association)

    Mendeskripsikan hubungan antara instance suatu kelas

    b. Kebergantungan (Dependency)

    Relasi antar dua elemen model

    c. Generalisasi (Generalization)

    Relasi antar pengklasifikasian yang dimiliki deskripsi yang bersifat lebih umum dengan berbagai pengklasifikasian yang lebih spesifik, dan di gunakan dalam struktur pewarisan.

    d. Realisasi (Realization)

    Relasi antar spesifikasi dan implementasinya

    e. Penggunaan (Usage)

    Situasi dimana salah satu elemen membutuhkan elemen yang lainnya agar dapat berfungsi dengan baik.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

    Menurut Anhar (2010:45)[16] “Database adalah sekumpulan table-tabel yang berii data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan field”.

    Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[17], “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah databasecomputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Konsep Dasar HTML

  1. Definisi HTML

    Menurut Kustiyahningsih (2011:13)[17], “HTML kependekan Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah textfile murni yang dapat dibuat dengan editor text sembarang.Dokumen ini dikenal sebagai web page. File-file HTML ini berisi instruksi-instruksi yang kemudian diterjemahkan oleh browser yang ada di komputer client(user) sehingga isi informasinya dapat di tampilkan secara visual di komputer pengguna (user)”.

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP

    Menurut Anhar (2010:3)[16] “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintergrasi dengan HTML dan berada pada server. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Diamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script di eksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

    Berikut contoh umum penggunaan Script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai Script yang disisipkan dalam bentuk HTML.

    <head>

    <title>

    Contoh

    </title>

    </head>

    </body>

    <?

    Echo “Hello, World”

    ?>

    </body>

    </html>

    Contoh script diatas berbeda dengan script yang di tulis dengan bahasa lain seperti bahasa C. Programer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebgai bagian dari keluaran dari script PHP,cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemrograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

  2. Sejarah PHP

    Menurut Sidik (2012:12)[18] PHP pertama kali dibuat pada tahun 1944 oleh Rasmus Lerdorf ([email protected]), awalnya digunakan pada websitenya untuk mencatat siapa saja yang berkunjung dan melihat biodatanya. Versi pertama yang dirilis tersedia pada awal tahun 1995 yang dikenal sebagai tool Personal Home Page, dan dipertengahan 1977 ini juga terjadi perubahan pengembang PHP oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski kemudian menjadi dasar untuk versi 3 dan banyak utilitas tambahan yang di program untuk menambahkan kemampuan dari versi 2 . dan terus berkembang hingga versi 5 hingga saat ini telah direncanakan untuk mulai versi 6 sampai buku ini disusun.

Konsep Dasar JavaScript

  1. Definisi Java Script

    Menurut sibero (2012:150)[19], “Java script adalah suatu bahasa pemrograman yang dikembangkan untuk dapat berjalan pada web browser”.

    Menurut kustiyahningsih (2011:65)[17], Java script adalah bahasa yang berbentuk kumpulan script berjalan pada suatu dokumen HTML. Bahasa ini adalah bahasa pemrograman untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML dengan mengizinkan pengeksekusian perintah-perintah disisi user artinya di sisi browser bukan di sisi server web. Java script dalam bahasa yang “case sensitive” artinya membedakan penamaan variable dan fungsi yang menggunakan huruf besar dan huruf kecil, contoh variable atau fungsi dengan nama TEST berbeda dengan variable dengan nama test dan setiap instruksi diakhiri dengan karakter titik koma (;).

    Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan java script adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat sebuah web selain bahasa pemrograman PHP.

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web

    Menurut Murya (2012:3)[20], “ WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”

  2. Jenis-jenis Web

    Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan bedasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan. Jenis-jenis web bedasarkan sifat atau style sebagai berikut:

    a. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan databaseMySQL atau MS SQL.

    b. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.

  3. Fungsi Web

    Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    a. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

    b. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

    c. Goverment website;website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

    d. Non-Profit Oraganization Website; dimiliki oelh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

  4. Keuntungan Web

    Menurut Murya (2012:6)[20] website mempunyai fungsi yang bermacam-macam, tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun tetapi secara garis besar dapat berfungsi sebagai :

    a. Media Promosi

    Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi media promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau toko Online, atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline seperti Koran atau majalah.

    b. Media Pemasaran

    Pada tokoOnline atau System afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yang relatif lebih kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilki website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat diakses darimana saja.

    c. Media Informasi

    Website portal dan radio atau tv online meyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi konvensional seperti Koran, majalah, radio atau telivisi yang bersifat lokal.

    d. Media Pendidikan

    Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah misalnya Wikipedia.

    e. Media komunikasi

    Sekarang banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.

Konsep Dasar MySQL

  1. Definisi My SQL

    Menurut Raharjo (2011:45)[21] “ SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server databaseresional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.

    Anhar (2010)[16] menyatakan bahwa MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL DBMS (Database Management System) dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MySQL,PostagreSQL,dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang multi thread,multi user yang bersifat gratis di bawah lisensi GPL (General Public Licenci).

  2. Perintah Dasar Database MySQL

    Menurut Raharjo (2011:22)[21], dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

    a. Menampilkan database : SHOW DATABASE.

    b. Membuat database baru : CREATE DATABASE database.

    c. Memilih database yang akan digunakan : USE database.

    d. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

    e. Membuat tabel baru : CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field)

    f. Menampilkan struktur tabel : SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBEtable.

    g. Mengubah stuktur tabel : ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.

    h. Mengisikan data  : INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.

    i. Menampilkan data : SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROMtable.

    j. Mengubah data : UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.

    k. Menampilkan data dengan kriteria tertentu : SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.

    l. Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

    m. Menghapus tabel : DROP table.

    n. Menghapus database : DROPdatabase;

    o. Keluar dari MySQL : QUIT; atau EXIT.

  3. Kelebihan MySQL

    Menurut Anhar (2010)[16] bahwa MySQL banyak kelebihan,yaitu:

    a. MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi seperti windows, linux, FreeBSD, Mac OSX Server, Solaris dan masih banyak lainnya.

    Bersifat open source, MySQL disitribusikan secara open source di bawah lisensi GPL (General Public Lisensi)

    b. Bersifat Multi User, MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

    c. MySQL mempunyai kecepatan yang baik dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.Dari segi kemanan data, SQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.

    d. MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemrogaraman, MySQL juga bersifat interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programing Interface).

    e. Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam forum untuk saling berdiskusi membagi informasi tentang MySQL.

    f. MySQL dapat diakses melalui program aplikasi client yang diciptakan sendiri dengan menggunakan pemrograman visual maupun non visual yang bekerja di dalam jaringan.

Konsep Dasar Dreamweaver

  1. Definisi Dreamweaver

    Menurut Sigit (2010:1)[22], “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesainweb secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

    Menurut Puspitasari (2011:9)[23], “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

    Menurut Untung Raharja dkk dalam dari Jurnal CCIT, (2009:223),[24], “"Macromedia Dreamwaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web". "Dreamwaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menuliskan tag-tag HTML satu persatu, dreamwaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Side".

    Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu situs web. Pada dreamweaver CS5 terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai jenis bahasa pemrograman web antara lain: JPS,PHP,ASP, dan Cold Fusion.

    Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web desainer maupun web programer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun web.

    Dalam perkembangannya, Adobe dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih di kenal dengan Adobe Dreamweaver CS8. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamweaver CS8 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain Web.

Konsep Dasar Prototype

  1. Definisi Prototype

    Menurut Simarmata (2010:64)[25], “Prototipe adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan prototype.Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

    1. Prototype Jenis I

      Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua elemen penting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototipe jenis I adalah sebagai berikut:

      a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

      b. Mengembangkan prototype

      c. Menentukan apakah prototype dapat diterima

      d. Menggunakan prototype

    2. Prototype Jenis II

      Prototype jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototipe jenis II sama seperti untuk prototype jenis I.

      Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

      a. Mengkodekan sistem operasional

      b. Menguji sistem operasional

      c. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima

      d. Menggunakan sistem operasional

      Gambar 2.2. Metode Prototype

      Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology Vol 10 No.3 (2012:195)[26], Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

      a. Throw-Away

      Prototype dibuat dan dites.Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

      b. Incremental

      Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah.Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

      c. Evolutionary

      Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya.Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Teori Khusus

Konsep Dasar Laporan

  1. Definisi Laporan

    Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban atas suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan.

    Berikut ini merupakan pengertian laporan yang disampaikan oleh beberapa ahli.

    Menurut Keraf (2010: 284)[27], Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

    Menurut Soegito dalam Wardani (2011)[28] Laporan berisi informasi yang didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan fakta yang ditemukan. Data disusun sedemikian rupa sehingga akurasi informasi yang kita berikan dapat dipercaya dan mudah dipahami. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan adalah suatu bentuk penyampaian informasi yang didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan fakta sehingga informasi yang diberikan dapat dipercaya serta mudah dipahami. Dalam penyampaiannya, laporan dapat bersifat lisan maupun tertulis.

    Laporan berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi :

    1. Laporan ilmiah

      Laporan ilmiah atau biasanya disebut laporan hasil penelitian ilmiah merupakan salah satu laporan yang disusun dengan melalui tahapan-tahapan tertentu serta dengan metode dan teori tertentu.

    2. Laporan teknis

      Laporan teknis atau laporan tentang hal teknis merupakan laporan tentang penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Seperti : laporan mengenai keadaan personil, laporan keuangan, dan sebagainya.

      Jenis fakta yang digunakan laporan yaitu benda, kesaksian, tabel, dan sebagainya. Itulah penjelasan tentang pengertian laporan.

  2. Fungsi Laporan

    Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai pengertian laporan, berikut fungsi laporan antara lain :

    1. Fungsi pertanggungjawaban.
    2. Fungsi dokumentasi.
    3. Fungsi informasi.
  3. Bentuk Laporan

    Bentuk laporan sebagai berikut :

    1. Bentuk formulir

      Bentuk formulir merupakan salah satu bentuk laporan yang biasa dibuat dalam jumlah yang besar serta pelapor hanya tinggal mencantumkan keterangan lengkap yang sesuai dengan kolom. Salah satu bentuk formulir yaitu formulir riwayat hidup.

    2. Bentuk artikel

      Bentuk artikel atau risalah merupakan suatu bentuk laporan yang biasa dibuat seperti karangan yang terdapat dalam surat kabar. Dalam artikel tersebut juga dicantumkan teori atau pendapat serta permasalahan.

    3. Bentuk surat

      Bentuk surat merupakan laporan yang dibuat dengan format layaknya seperti surat. Tata cara penulisan laporan bentuk surat tidak jauh berbeda seperti dalam penulisan surat-surat resmi.

    4. Bentuk buku

      Laporan dalam bentuk buku adalah laporan disajikan dalam bentuk buku, hal ini karena bentuknya menyerupai seperti buku dan dengan jumlah halaman yang relatif banyak, mempunyai ukuran yang cukup tebal, serta dijilid.

  4. Jenis Laporan

    Laporan dapat digolongkan menurut :

    1. Maksud pelaporan

      Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci. Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan. Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini. Laporan Pertanggungjawaban, di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).

      Laporan Kelayakan (feasibility report). Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.

    2. Bentuk Laporan

      Laporan berbentuk Memo; Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi,Laporan berbentuk Surat; Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi. Laporan berbentuk naskah; Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar. Laporan berbentuk Campuran; Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan. Laporan berbentuk formulir. Laporan berbentuk buku.

    3. Waktu Penyampaian

      Laporan Insidental; Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap. Laporan Periodik; Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.

Konsep Dasar Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[2] “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Konsep Dasar Keluarga Berencana (KB)

  1. Definisi Keluarga Berencana (KB)

    Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang. Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan masyarakat dunia menganggap berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.

    Adapun beberapa jenis alat kontrasepsi, antara lain :

    1. Pil (biasa dan menyusui) yang mempunyai manfaat tidak mengganggu hubungan seksual dan mudah dihentikan setiap saat. Terhadap kesehatan resikonya sangat kecil.
    2. Suntikan (1 Bulan dan 3 Bulan) sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan. Alat kontrasepsi suntikan juga mempunyai keuntungan seperti klien tidak perlu menyimpan obat suntik dan jangka pemakaiannya bias dalam jangka panjang.
    3. Implan (susuk) yang merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dilengan atas bawah kulit dan sering digunakan pada tangan kiri. Keuntungannya daya guna tinggi, tidak mengganggu produksi ASI dan pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
    4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dalam rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan mempuyai keuntungan efektivitas dengan proteksi jangka panjang 5 tahun dan kesuburan segera kembali setelah AKDR diangkat.
    5. Kondom, merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Manfaatnya kondom sangat efektif bila digunakan dengan benar dan murah atau dapat dibeli secara umum.
    6. Tubektomi adalah prosedur bedah mini untuk memotong, mengikat atau memasang cincin pada saluran tuba fallopi untuk menghentikan fertilisasi (kesuburan) seorang perempuan. Manfaatnya sangat efektif, baik bagi klien apabila kehamilan akan terjadi resiko kesehatan yang serius dan tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
  2. Tujuan Keluarga berencana (KB)

    Tujuan umum

    Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

    Tujuan khusus

    • Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.

    • Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.

    • Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran

Konsep Dasar BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang

Dalam rangka mensukseskan Program keluarga berencana sebagai badan yang mengatur perkembangan kependudukan keluarga maka telah terbentuklah sebuah badan yang khusus mengurus dan membantu program keluarga berencana tersebut dengan nama BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) dan saat ini hanya ada beberapa wilayah saja yang baru membentuk badan tersebut diantaranya Daerah Kabupaten Tangerang, badan ini terbentuk dengan Berdasarkan ketetapan:

  1. Peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
  2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten tangerang
  3. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang

    Berdasarkan peraturan pemerintah dan peraturan Daerah di atas maka terbentuklah badan BKKBD (Badan Keependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang dan telah di resmikan terbentuk pada bulan februari tahun 2015.

Konsep Dasar SWOT

  1. Definisi SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:199)[29] “penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan external opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis.Analisis SWOT membandingkan antara faktor external peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).

    Menurut Fahmi (2013:252)[30], mengemukakan “SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.Maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

  2. Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:197)[29], “tujuan Analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi”.Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya.Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

    a. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

    b. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

    c. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

    d. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Konsep Dasar Black Box Testing

  1. Definisi Black Box Testing

    Menurut Luqman (2012:13)[31], “pengujian black box merupakan tahap yang berfokus pada pernyataan fungsional perangkat lunak. Test case ini bertujuan untuk menunjukan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Apakah pemasukan data telah berjalan sebagaimana mestinya dan apakah informasi yang tersimpan dapat dijaga kemutahirannya.

    Dengan demikian, pengujian Black box memungkinkan pembuat perangkat lunak mandapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.Pengujian Black box berusah menemukan kesalahan dalam beberapa hal yaitu :

    a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau salah.

    b. Kesalahan interface.

    c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

    d. kesalahan kinerja, inialisasi, dan keslahan terminasi.

    Tidak seperti pengujian white box, yang dilakukan pada saat awal proses pengujian, pengujian black box cendrung diaplikasikan pada tahap akhir pengujian. Karena pengujian black box memperhatikan struktur kontrol, maka pengujianakan berfokus pada domain informasi. Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

    1. Bagaimana validitas fungsional diuji?
    2. Kelas inputapa yang akan membuat test case menjadi baik?
    3. Apakah sistem sangat sensitif terhadap harga input tertentu?
    4. Bagaimana batasan dari suatu data isolasi?
    5. Kecepatan data apa dan volume data apa saja yang dapat ditolerir oleh sistem?
    6. Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap operasi sistem?

    Di bawah ini adalah keuntungan penggunaan Pengujian Black Boxyaitu:

    a. Pengujian bersifat tidak memihak karena perancang dan penguji tidak terikat.

    b. Penguji tidak memerlukan pengetahuan mengenai bahasa program spesifik.

    c. Pengujian dilaksanakan dari sudut pandang pemakai, bukan perancang. Kasus-kasus pengujian dapat dirancang segera setelah spesifikasinya lengkap.

    Berikut ini adalah kerugian-kerugian dari jenis ini pengujian black box :

    a. Pengujian dapat menjadi sia-sia jika perancang perangkat lunak telah menjalankan kasus-kasus pengujian.

    b. Sukar untuk mendisain kasus-kasus pengujian.

    c. Menguji tiap-tiap masukan bersifat tak realistis sebab akan memerlukan banyak waktu oleh karena itu banyak alur program yang tidak akan teruji.

    Sesuai dengan rancangan fisik sebagai dokumentasi aplikasi maka programyang dibuat sesuai dengan dokumentasi yang telah dibuat.Dalam penerapan kode-kode program yang membangun website ini juga harus diuji agar terhindar dari kesalahan program secara menyeluruh.

Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Jurnal CCIT (2011:302)[32], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

    Tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaam-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

    Tugas utama lain “tujuan pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada pada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau pulikasi lainnya (Suryo dkk, 2010:86).

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Hudaefah (2002)

      Penelitian yang telah dilakukan oleh hudaefah adalah tentang “Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Keluarga Berencana Untuk Mendukung Perencanaan Kebutuhan Alat Kontrasepsi di Puskesmas” permasalahan yang terjadi didalam penelitian ini adalah belum tersedianya sistem informasi yang baik dalam pengadaan kebutuhan alat kontrasepsi di puskesmas, karena sistem yang berlaku masih sebatas menghitung jumlah pelayanan peserta KB menurut jenis alat kontrasepsi berdasarkan data dari peserta KB yang datang ke puskesmas, puskesmas pembantu, balai pengobatan dan polindes.

      Selain itu data dari para peserta KB masih di simpan di dalam kartu status peserta KB (K/IV/KB/00) dan menyebabkan kesulitan saat para peserta KB ingin mengganti alat kontrasepsi maka kartu tersebut harus di ganti menurut jenis KB yang di ambil terbaru hal ini menyebabkan pencarian data memakan waktu relatif lama karena banyak para peserta yang juga lupa membawa kartu tersebut. Pembangunan sistem pelayanan KB puskesmas dilakukan dengan menggunakan software pengelolaan database Microsoft Visual Foxpro 6.0 dengan berbasis Windows.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Maryudhi (2013)

      Penelitian yang telah dilakukan oleh Maryudhi adalah tentang “Sistem Kearsipan pada Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Bone” Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Bone yang merupakan salah satu unit SKPD yang juga melaksanakan urusan yang berhubungan dengan administrasi dan setiap saat memerlukan informasi baik dalam surat atau dokumen yang dibuat maupun diterima. Informasi tersebut merupakan salah satu bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Untuk memperlancar dalam pengambilan keputusan, maka suatu surat atau dokumen diatur, ditata disimpan dengan tertib dan teratur berdasarkan suatu sistem.penulis ingin menggambarkan atau mendeskripsikan bagaimana sistem kearsipan terutama penerapan pola lama dan pola baru yang ada pada Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Bonepermasalahan yang muncul tersebut sebelumnya juga ditemukan pada Badan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Bone, bahwa kurangnya perhatian khusus terhadap karsipan data keluarga berencana itu sendiri. Ini dilihat dari banyaknya pegawai yang tidak mengerti mengenai sistem kearsipan atau dapat dikatakan kurangnya tenaga arsiparis yang handal menyebabkan kegiatan kearsipan dalam Badan tersebut tidak berjalan lancar dan mengalami beberapa kendala seperti dalam hal pengurusan dan pengendalian surat/dokumen, penyimpanan dan penemuan kembali arsip, penyusutan dan pemeliharaan arsip, serta dalam hal pemeliharaan dan pengamanan arsip. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan kearsipan belum berdampak signifikan terhadap kegiatan kearsipan yang sampai sekarang ini masih berjalan.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Dyan Raditya Sinukarta (2012)

      Penelitian yang telah dilakukan oleh Dyan Raditya Sinukarta adalah tentang “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Kependudukan Guna Pemetaan Demografi Wilayah Program Dan Kesejahteraan Keluarga Berencana Berbasis Web” Program KB Nasional yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen Program Keluarga Berencana Nasional, yang berupaya menyediakan data spesial dan visualisasi keberhasilan Program KB yang dapat dimanfaatkan sebagai data rujukan oleh para pimpinan, pengelola dan pelaksana program KB dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Selain itu juga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai data rujukan dalam menetapkan strategi dalam menyosialisasikan, mengimplementasikan, monitoring dan evaluasi dari kebijakan dalam pengelolaan Program KB guna menumbuhkan kepedulian, partisipasi dan kemandirian dalam menyelenggarakan Program KB. Permasalahan yang timbul Dari applikasi excel yang biasa/sebelumnya digunakan sebagai alat analisis keberhasilan program Keluarga Berencana sekarang ini berpotensi menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut:

      a. Kemampuan kerja sistem masih kurang baik karena belum terkomputerisasi, tersusun dalam database yang dapat dimaanfaatkan dan diintegrasikan dengan sistem yang lain, karena sistem pencatatan masih dilakukan secara manual. b. Proses pencarian data yang kurang tepat dan akurat.. Identifikasi penyebab masalah Penyebab dari masalah yang timbul adalah belum adanya program aplikasi pengelolaan data kependudukan Keluarga Berencana yang dapat divisualisasikan dengan bentuk demografi pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Perangkat lunak yang dgunakan Perangkat lunak saat perancangan sistem: a. Macromedia Dreamweaver8.(*opsional) b. Notepad++ v 5.5. Kebutuhan perangkat lunak saat sistem berjalan: a. Apache Server Minimum Requirement: Version 2.2.11 b. MySQL Database Server Minimum Requirement: Version 5.1.36 c. PHP Server Minimum Requirement: Version 5.3.0.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Octaviani Fitri (2009)

      Penelitian yang dilakukan ini berjudul “Rancangan Sistem Informasi Pelayanan Keluarga Berencana di Puskesmas Mranggen III Kab. Demak” Selama ini dalam pelaksanaan kegiatan. Selama ini dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan KB masih dilakukan secara manual. Dengan demikian sering kali dijumpai terjadinya keterlambatan pelaporan hasil kegiatan pelayanan di unit KB yang mengakibatkan keakuratan dan kelangkapan informasi kurang. Alternatif pengembangan sistem informasi berdasarkan komputer yang dipilih dengan menggunakan pengembangan daur sistem atau SLDC (System Development Life Cycle) Karena seluruh karakteristik sistem dapat diketahui dan kebutuhan data dapat di identifikasi Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sistem informasi pelayanan KB yang berjalan saat ini mengalami kendala dalam hal pelaksanaan. Hal ini menimbulkan keterlambatan penyampaian informasi maupun pelayanan yang kurang memuaskan. Proses informasi dilaksanakan oleh petugas KB dan database diobservasi dari formulir, catatan dan laporan. Fungsi-fungsi yang terkait yaitu petugas loket, petugas KB, kepala puskesmas. Dari database tersebut kemudian digunakan di buat rancangan sistem informasi pelayanan KB yang berbasis komputer.Dengan adanya rancangan ini, maka kepala puskesmas dapat meningkatkan mutu dan sumber daya manusia melalui pengenalan sistem baru serta pengadaan fasilitas untuk menunjang software berdasarkan rancangan yang telah dibuat.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh K.Novayani.K (2013)

      Penelitian yang dilakukan ini berjudul “Analisa Penerapan sistem informasi terhadap pengolahan data pelayanan keluarga berencana (studi kasus : badan kependudukan dan keluarga berencana nasional provinsi riau)”Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang mana mereka menerapkan sistem informasi yang disebut sistem RR (Report Record). Salah satu fungsi dari sistem tersebut adalah untuk melakukan pendataan terhadap setiap kegiatan pelayanan KB pada tiap wilayah di Riau. Sebelum data diinput ke sistem sebelumnya data diproses secara manual dimana dilakukan pencatatan oleh dokter / bidan swasta yang kemudian semua pencatatan tersebut diserahkan kepada puskesmas yang ditunjuk pemerintah melalui perantara petugas penghubung. Keseluruhan data tersebut nantinya akan diinputkan ke sistem oleh operator kabupaten atau kota dan sistem akan menghasilkan laporan bulanan dan laporan tahunan. Namun dikarenakan sistem digunakan oleh banyak pihak, maka data rentan berubah ataupun hilang dan data pada sistem tidak dapat dipastikan kebenarannya. Proses pengolahan data akan digambarkan dengan UML sehingga proses dapat diketahui lebih jelas. Pada sistem juga dilakukan analisa SWOT sehingga diketahui sistem yang diterapkan masih rentan terhadap resiko perubahan data ataupun hilangnya data. Walau begitu sistem dianggap masih efektif karena penggunaannya tidak sulit dan data lama ataupun baru dapat diperoleh dengan mudah, namun tetap dibutuhkan pengembangan sistem untuk kualitas sistem yang lebih baik.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Dede Hermawan dan Dida Rosman (2009)

      Penelitian yang dilakukan ini berjudul “analisis sistem informasi data keluarga pada bidang ikap (informasi keluarga dan analisa program) di badan koordinasi keluarga berencana nasional (bkkbn) provinsi jawa barat” Kantor BKKBN Jawa Barat sudah menggunakan sistem client/server, walaupun didalamnya terdapat dua server. Dengan melihat cara kerja sistem pengelolaan data kepegawaian yang ada sekarang, dijumpai beberapa kelemahan yang mengganggu proses pengelolaan data keluarga seperti Program aplikasi yang dipakai menggunkan fasilitas Lotus Notes yang tidak user friendly, keterbatasan record pada database dan borosnya penyimpanan data pada harddisk, Sistem yang sedang berjalan di bidang IKAP pada BKKBN Provinsi Jawa Barat pada dasarnya sudah dapat dimengerti oleh para petugas entry data. Namun muncul kendala pada saat menjalankan program, karena untuk membuka program, membuka form lain, dan dalam menyimpan data membutuhkan waktu yang agak lama (3 – 7 detik). Selain itu program yang digunakan masih memakai form yang lama, sedangkan pada awal tahun 2009, form pendataan keluarga telah berubah. Banyak atribut baru yang digunakan dan ada tabel baru pada database yang harus dibuat. Software yang digunakan berfungsi untuk penghubung atau interface user untuk mengentrykan data keluarga. Software yang diusulkan adalah Sistem Operasi Windows Xp,SQL Server dan Borland Delphi 7.0

BAB III

PEMBAHASAN DAN ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Kabupaten Tangerang

Sejarah Singkat Kabupaten Tangerang

Kabupaten Tangerang merupakan Bagian dari wilayah propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 73 Tahun 2000 Tentang pembentukan Propinsi Banten yang secara geografis terletak dibagian timur wilayah propinsi Banten, dengan luas wilayah 959,61 KM2atau 95,961 Ha sedangkan jumlah penduduk pada Tahun 2011 sebanyak 2.960.474 jiwa dan untuk tahun 2012 meningkat menjadi 3.050.929 jiwa dengan peningkatan jumlah penduduk sebesar 3,06% (90,455 jiwa) dengan rata-rata kepadatan penduduk secara geografis per –KM2 sebesar 3.179/KM2, (IPM kab.Tangerang 2011-2012).

Peningkatan tersebut relatif cukup kecil dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 4,45% (126.100) jiwa. Peningkatan pertumbuhan penduduk pada tahun 2012 dibandingkan pada tahun 2010 dan 2011 dapat diasumsikan telah terjadi peningkatan migrasi penduduk yang masuk ke wilayah Kabupaten Tangerang untuk mendapatkan pekerjaan diberbagai sektor ekonomi khususnya disektor industri pengolahan.

Sejarah Singkat BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah)Kabupaten Tangerang

Salah satu faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk adalah kelahiran. Upaya yang harus dilakukan adalah konsistensinya pemerintah dalam pengendalian kelahiran, pendewasaan usia perkawinan,pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga pada koridor pembentukan keluarga kecil bahagia dan sejahtera menjadi keluarga berkualitas maka di bentuklah sebuah badan pengendalian pertumbuhan penduduk dan Keluarga Berencana.

Sebelum BKKBD terbentuk badan yang menaungi Keluarga Berencana tersebut bernama BKKPP (Badan Kependudukan Keluarga dan Pemberdayaan Perempuan) yang di resmikan pada Tanggal 23 Desember Tahun 2010 lalu dalam rangka mensukseskan Program Keluarga Berencana sebagai badan yang mengatur perkembangan kependudukan keluarga maka telah terbentuklah sebuah badan yang khusus mengurus dan membantu program keluarga berencana tersebut dengan nama BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) dan saat ini hanya ada beberapa wilayah saja yang baru membentuk badan tersebut diantaranya Daerah Kabupaten Tangerang, badan ini terbentuk dengan Berdasarkan ketetapan:

  1. Peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
  2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten tangerang
  3. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang.

Landasan Hukum

a. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

b. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pemabangunan Keluarga

c. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Perkembangan penduduk,Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga.

Berdasarkan undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga telah mengamanatkan pengelolaan kependudukan sebagai satu kesatuan dengan keluarga berencana dalam satu organisasi. Hal tersebut diperkuat dengan terbitnya peraturan presiden (Perpres) RI Nomor 62 Tahun 2010 Tentang Badan Kependudukan KB Nasional. Dengan adanya undang-undang dan perpres ini diharapkan dapat lebih memperkokoh pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana dalam mendukung terwujudnya rencana pembangunan jangka panjang nasional mewujudkan penduduk tumbuh seimbang 2015 serta pembangunan berwawasan kependudukan.

Mengacu pada peraturan daerah Kabupaten Tangerang Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Mengengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang Tahun 2013-2018, salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Tangerang adalah Penduduk Tangerang Tumbuh Seimbang.

Berdasarkan peraturan pemerintah dan peraturan Daerah di atas maka terbentuklah badan BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang dan telah di resmikan terbentuk pada bulan Februari Tahun 2015.

Visi Dan Misi

VISI

Terwujudnya keluarga sejahtera melalui keluarga berencana menuju tangerang gemilang

MISI

  1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM serta prasarana pendukung
  2. Meningkatkan cangkupan dan kualitas pelayanan KB serta Perlindungan hak-hak Reproduksi
  3. Memberdayakan masyarakat dan menggalang kemitraan dalam peningkatan Kesejahteraan, Kemandirian, serta Ketahanan Keluarga
  4. Meningkatkan kualitas hidup perempuan, perlindungan anak, keseteraan gender dalam pembangunan.
  5. Menyediakan Data dan Informasi keluarga dalam pembangunan.

Struktur Organisasi

STRUKTUR BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH KABUPATEN TANGERANG

Gambar 3.1. Bagan Struktur Organisasi BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang

Pembahasan Tugas Pokok dan Rincian Tata Kerja

Berdasarkan peraturan Bupati tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah

  1. Kepala Badan

    Kepala badan kependudukan dan keluarga berencana daerah mempunyai Tugas Pokok: melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian penduduk,

    Rincian Tugas :

    1. Merencanakan dan merumuskan bahan kebijakan tentang pembinaan,bimbingan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian penduduk,penyelenggaraan KB dan kesehatan reproduksi.
    2. Melaksanakan kebijakan kebijakan tentang pembinaan,bimbingan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalianpenduduk,penyelenggaraan KB dan kesehatan reproduksi,keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga.
    3. Melaksanakan Fasilitasi pembinaan,bimbingan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalianpenduduk,penyelenggaraan KB dan kesehatan reproduksi,keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga.
    4. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pembinaan,bimbingan dan fasilitasi.
    5. Melaksanakan koordinasi dengan instansi atau lembaga lainnya terkait kegiatan
    6. Melaksanakan pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis
    7. Melaksanakan Monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pembinaan,bimbingan dan fasilitasi.
  2. Sekretaris

    Sekretaris mempunyai Tugas Pokok : merencanakan,melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan serta mengawasi dan mengendalikan bidang perencanaan dan keuangan,umum dan kepegawaian.

    Rincian Tugas:

    a. Merencanakan dan mengelola bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan perencaaan, umum dan kepegwaian serta keuangan badan.

    b. Melaksanakan pemberian fasilitasi dan dukungan pelayanan teknis administrasi di lingkungan badan.

    c. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, tata naskah dinas kearsipan,perlengkapan dan aset rumah tangga dan pemeliharaan kantor, sarana dan prasarana badan

    d. Melaksanakan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi

    e. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan penataushaan keuangan

    f. Melaksanakan dan membina organisasi dan tata laksana lingkup badan

    g. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait kegiatan.

  3. Sub Bagian Perencanaan

    Kepala sub bagian Perencanaan mempunyai Tugas Pokok: Melakasnakan,merencanakan, membina dan mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan yang meliputi inventarisasi dan identifikasi data, perumusan dan penyusunan program serta evaluasi kegiatan badan.

    Rincian Tugas:

    a. Merencanakan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan dibidang pengendalian penduduk,penyelenggaraan KB.

    b. Melaksanakan penyusunan pedoman dan program kerja badan kependudukan dan keluarga berencana daerah

    c. Melaksanakan kegiatan badan sesuai perencanaan dan kebijakan yang di tetapkan meliputi penyusunan lakip,renstra, rencana kegiatan, keorganisasian dan ketatalaksanaan.

    d. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait perencanaan di bidang pengendalian penduduk

    e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan pelaporan

  4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    Rincian Tugas

    a. Merencanakan persiapan bahan pelaksaan kegiatan tatausaha,aset, perlengkapan dan kepegawaian dilingkungan badan

    b. Melaksanakan pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsiapan

    c. melaksanakan pengurusan administrasi perjalanan dinas

    d. Melaksanakan inventarisasi, pembelian, pendistribusian, dan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor.

    e. Melaksanakan pengelolaan Administrasi kepegawaian

    f. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pegawai di lingkungan badan

    g. Melaksanakan koordinasi dengan istansi/lembaga lainnya terkait sub bagian umum dan kepegawaian

    h. Melaksanakan monitoring dan pelaporan kegiatan sub bidang umum dan kepegwaian.

  5. Sub Bagian Keuangan

    Rincian Tugas

    a. Melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran,pencairan pembukuan dan pelaporan pertanggung jawaban anggaran

    b. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan anggran dan verifikasi

    c. Melaksanakan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kegiatan badan

    d. Melaksanakan penyusunan neraca keuangan

    e. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait dengan kegiatan sub bagian keuangan

    f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan Sub bagaian keuangan.

  6. Bidang Pengendalian penduduk

    Bidang ini mempunyai tugas pokok: merencanakan, melaksanakan, membina, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan program penyerasian kebijakan, analisa dampak dan kerjasama pendidikan kependudukan.

    Rincian Tugas:

    a. Perencanaan dan pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data sebagai bahan perumusan kebijakan teknis dibidang pengendalian penduduk

    b. Pelaksaan kegiatan bidang pengendalian penduduk dengan instansi terkait

    c. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan, analisis, pemanfaatan dan penyebarluasan informasi penyerasian kebijakan penduduk dan analisa dampak kependudukan.

    d. Pelaksanaan kegiatan pelatihan analisa dampak kependudukan dan penyusunan parameter dampak kependudukan.

    e. Pelaksanaan kegiatan kerjasama pendidikan kependudukan

    f. Pelaksanaan monitoring evaluasi serta pelaporan kegiatan bidang pengendalian penduduk.

  7. Sub Bidang Penyerasian Kebijakan Kependudukan

    Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, bimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis,norma, standar, prosedur serta pemantauan dan evaluasi di bidang penyerasian kebijakan kependudukan.

    Rincian Tugas:

    a. Merencanakan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan dan pelaksaan sub bidang penyerasian kebijakan kependudukan.

    b. Melaksanakan pengumpulan,pengolahan, penganalisaan data sub bidang penyerasian

    c. Melaksanakan kegiatan terkait sub bidang penyerasian

    d. Melaksanakan penyusunan grand design pengendalian kuantitas penduduk

    e. Melaksanakan penyusunan parameter kependudukan

    f. Melaksanakan pengembangan dan penguatan jaringan kerjasama lemabaga masyarakat dan dunia usaha

    g. Melaksanakan koordinasi dengan isntansi/lembaga lainnya terkait sub bidang penyerasian kebijakan kependudukan

    h. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan sub bidang penyerasian

  8. Sub Bidang Analisa Dampak Kependudukan

    Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, bimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis,norma, standar, prosedur serta pemantauan dan evaluasi di bidang Analisa Dampak Kependudukan.

    Rincian Tugas:

    a. Merencanakan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan dan pelaksaan sub bidang Analisa dampak kependudukan.

    b. Melaksanakan pengumpulan,pengolahan, penganalisaan data sub bidang Analisa dampak kependudukan.

    c. Melaksanakan kegiatan terkait sub bidang analisa

    d. Melaksanakan kajian dampak kependudukan terhadap pembangunan

    e. Melaksanakan peningkatan komitmen dan peran mitra kerja terhadap pendidikan kependudukan

    f. Melaksanakan analisa pemanfaatan dan penyebarluasan dokumentasi hasil survey efek dampak pengendalian kuantitas penduduk

    g. Melaksanakan pengembangan dan penguatan jaringan kerjasama lemabaga masyarakat dan dunia usaha untuk analisa dampak kependudukan

    h. Melaksanakan koordinasi dengan isntansi/lembaga lainnya terkait sub bidang analisa dampak kependudukan

    i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan sub bidang analisa dampak kependudukan.

  9. Bidang Keluarga Berencana

    Tugas Pokok:

    merencanakan, melaksanakan, membina, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengendalikan program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

    Rincian Tugas:

    a. Perencanaan dan pelaksanaan pengumpulan data,dan pengolahan data sebagai bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan kesertaan berKB

    b. Pelaksanaan kegiatan bidang KB

    c. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan,analisis, pemanfaatan dan penyebarluasan informasi kesertaan KB melalui jalur pemerintah,swasta dan melalui wilayah juga sasaran khusus dll.

  10. Sub Bidang Bina Kesertaan KB

    Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, bimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis,norma, standar, prosedur serta pemantauan dan evaluasi di bidang Bina Kesertaan KB.

    Rincian Tugas:

    a. Merencanakan kegiatan pengumpulan data

    b. Melaksanakan fasilitasi ketersediaan sarana pelayanan KB, alat dan obat kontrasepsi

    c. Melaksanakan peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB di wilayah tertinggal, terpencil,perbatasan dan wilayah miskin perkotaan, dll.

  11. Sub Bidang Kesehatan Reproduksi

    Rincian Tugas:

    a. Melaksanakan kebijakan teknis kelangsungan hidup ibu,bayi dan anak

    b. Melaksanakan pencegahan penyakit menular seksual dan HIV/AIDS

    c. Melaksanakan pencegahan kanker alat reproduksi dan penganggulangan infertilitas, dll.

  12. Bidang Keluarga Sejahtera

    Rincian Tugas:

    a. Pelaksanaan kegiatan bidang keluarga sejahtera dengan instansi terkait

    b. Pelaksanaan pengembangan bina keluarga

    c. Pelaksanaan pengembangan bina usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera, dll.

  13. Sub Bidang Bina Keluarga

    Rincian Tugas

    a. Melaksanakan pembinaan pelembagaan Bina Keluarga Balita(BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL)

    b. Melaksanakan peningkatan komitmen dan peran mitra kerja terhadap penanganan bina keluarga

    c. Melaksanakan penguatan jaringan kerjasama lembaga masyarakat dan dunia usaha untuk peningkatan bina keluarga,dll.

  14. Sub Bidang Bina Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera

    Rincian Tugas:

    a. Melaksanakan pembinaan kelembagaan usaha pendapatan keluarga (UPPKS)

    b. Melaksanakan pembinaan administrasi dan keuangan kelompok UPPKS

    c. Melaksanakan peningkatan komitmen dan peran mitra kerja terhadap usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera, dll.

  15. Bidang Advokasi, Penggerakan dan informasi

    Rincian Tugas:

    a. Melaksanakan kegiatan Advokasi, Penggerakan dan informasi dengan instansi terkait

    b. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan, analisis, pemanfaatan dan penyebar luasan informasi serta hasil pelaporan program kependudukan dan KB

    c. Pelaksanaan kegiatan perggerakan lini lapangan, dll.

  16. Sub Bidang Advokasi dan Penggerakan

    Rincian Tugas:

    a. Melaksanakan kebijakan pengembangan penggerakan lini lapangan oleh PLKB dan institusi masyarakat pedesaan (IMP)

    b. Melaksanakan peningkatan komitmen dan peran mitra kerja terhadap pengembangan advokasi dan penggerakan lini lapangan

    c. Melaksanakan pengembangan dan penguatan jaringan kerjasama lembaga masyarakat dan dunia usaha untuk peningkatan advokasi,dll.

  17. Sub Bidang Data dan Informasi

    Rincian Tugas:

    a. Melaksanakan dan memfasilitasi pendataan keluarga dan pemutakhiran data keluarga

    b. Melaksanakan pengolahan dan analisa hasil pendataan keluarga dan pemutakhiran data keluarga

    c. Melaksanakan pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelaporan dan data keluarga, dll.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis

  1. Analisa SWOT

    Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh fakrtor eksternal organisasi.

    Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini :

    Tabel 3.1. Analisa SWOT

  2. Analisa Batasan Sistem

    Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka masalah yang akan diteliti hanyalah sistem yang berjalan dalam proses perancangan sistem laporan data KB pada BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang.

  3. Analisa Kebutuhan Sistem

    Dari analisa yang dilakan pada sistem yang sedang berjalan dapat disimpulkan bahwa sistem pengerjaan dalam proses penginputan pelaporan data Keluarga Berencana pada BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang masih secara manual sehingga informasi yang diperoleh pun memungkinkan kurang akurat, dan tidak terintegrasi dengan baik hingga mengakibatkan kekeliruan dalam pembuatan laporan serta keefektifan dan keefisienan waktu belum maksimal, dan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka diperlukannya suatu perangkat keras ( hardware ) maupun perangkat lunak (software) yang dapat mempermudah dan mempercepat proses tersebut agar dalam pengolahan data dan pembuatan laporan lebih cepat, akurat dan terjaga integritasnya.

Prosedur Sistem yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan merupakan kegiatan yang terstruktur dalam pelaksanaan suatu proses, dalam sistem kelancaran setiap pengolahan data, ataupun bentuk aktifitas apabila didukung oleh prosedur yang baik dan tepat, maka sistem yang berjalan tampak teratur dan output yang dihasilkan akan lebih baik. Adapun sistem yang berjalan pada BKKBD Kabupaten Tangerang secara khusus dalam hal penginputan laporan data KB adalah sebagai berikut :

  1. Pihak Petugas KB datang langsung ke BKKBD untuk mendaftarkan klinik/puskesmas di daerahnya tersebut agar terdaftar sebagai tempat berKB dan penerima bantuan alat kontrasepsi dari pihak pemerintah di wilayah kabupaten Tangerang
  2. Pihak petugas KB dari Kecamatan seperti puskesmas dan klinik swasta di berikan form pengisian data KB bulanan
  3. Pihak petugas Lapangan dari kecamatan atau Klinik datang langsung setiap bulan ke BKKBD Kabupaten Tangerang untuk pelaporan data
  4. Admin Menerima Langsung form yang di berikan oleh Petugas
  5. Admin Memberikan Stempel dan tanda tangan sebagai bukti penerimaan
  6. Admin membuat inputan pada aplikasi pusat untuk menginput data KB bulanan yang di berikan petugas Pusat

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Sistem Yang berjalan dapat dituangkan dalam bentuk diagram-diagram yang sesuai dengan prinsip OOAD (Object Oriented Analysis and Design) Menggunakan UML Diagram.

Use Case Diagram Laporan Data

Tabel 3.2. Usecase Diagram Sistem yg Berjalan pada BKKBD Kabupaten Tangerang

Berdasarkan Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem yg Berjalan pada saat ini terdapat:

a. 1(satu) Sistem yang menjelaskan tentang Prosedur Pelaporan Data KB seperti mengisi form pendaftaran Faskes KB, dan Form laporan bulanan.

b. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Petugas KB, Adpin BKKBD, Petugas Pusat

c. Petugas jika ingin melaporkan data dan membuat form faskes KB harus langsung datang ke BKKBD untuk mengisi form dan selanjutnya di berikan form laporan data KB untuk di isi dan dilaporkan setiap bulannya sesuai dengan bentuk isi form tersebut

d. Adpin bertugas menerima data dan form yang di berikan oleh petugas lapangan guna mendapaktkan hasil laporan

e. Pusat petugas pusat betugas sebagai penerima data laporan yang di berikan Adpin.

Activity Diagram yang Berjalan

Tabel 3.3. Activity Diagram Sistem yg Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

a. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

b. 9 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu: Datang langsung, mengisi form pendaftaran faskes KB,mendapatkan form inputan laporan data KB dan setiap bulan dilaporkan datanya, menerima laporan data, memberikan bukti penerimaan form sebagai bukti,menerima bukti,menginput laporan data ke pusat, pusat menerima laporan

c. 2 final Node, sebagai objek yang diakhiri.

Dari gambar Diagram di atas dapat dijelaskan prosedur yang berjalan sebagai berikut:

  1. Petugas datang langsung ke kantor BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah )Kabupaten Tangerang
  2. Petugas Mengisi Form pendaftaran Faskes KB agar nama Klinik atau puskesmasnya terdaftar sebagai anggota
  3. Selanjutnya petugas mendapatkan formlaporan data KB
  4. Petugas Melakukan pendataan dan pengisian Form untuk di berikan kembali setiap bulannya kepada BKKBD.
  5. Adpin BKKBD menerima data dan melakukan penginputan data ke pusat
  6. Petugas pusat menerima Laporan Data.

Sequence Diagram yang Berjalan

Tabel 3.4. Sequence Diagram Sistem yg Berjalan Saat Ini

Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

a. 3 (Actor) yaitu petugas KB,Adpin BKKBD, dan Petugas Pusat

b. Petugas memberikan 4 Message yang akan menentukan Message selanjutnya yaitu mengajukan permohonan pembuatan faskes KB,mengisi form pendaftaran faskes KB, Mendapatkan form laporan bulanan, membuat laporan bulanan setiap bulannya

c. Adpin BKKBD memberikan message yaitu menerima laporan bulanan yang diberikan, memberikan bukti penerimaan data seperti tanda tangan atau stempel kepada petugas lapangan, dan menginput laporan data KB

d. Petugas Pusat bertugas untuk menerima data akhir yang di berikan Adpin BKKBD.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Intel (R) Core (TM)2 Duo CPU E7500

b. Monitor : Acer H193HO FLAT 14”

c. Mouse : Standard

d. Ram : 2 GB

e. HD : 1GB

f. Keyboard : Standard

g. Printer : EPSON L300

Spesifikasi Software

a. Microsoft Windows 7

b. Microsoft Office 2007

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh

a. Kepala Sub Bidang Data dan Informasi

b. Adpin Sub Bidang Data

Permasalahan Yang Dihadapi dan Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Dalam menganalisa sebuah sistem tentulah di temukan berbagai hambatan-hambatan yang menjadi kekurangan sebuah sistem. Masalah yang terjadi pada pelaporan data KB pada BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut:

a. Sistem yang berjalan di BKKBD kabupaten Tangerang saat ini masih belum cukup baik juga tidak tepat waktu dikarenakan belum tersedianya sistem yang memudahkan petugas lapangan KB dalam memberikan laporan data KB kepada adpin BKKBD, petugas masih di berikan form manual untuk pengisian laporan data KB bulanan sehingga data banyak yang tidak akurat, karena form hanya di isi manual dengan pulpen/pensil akibatnya data banyak yang salah karena tulisan yang kurang jelas terutama penulisan angka contoh: angka 1 seperti angka 7, angka 9 seperti angka 4 dan masih banyak kekeliruan lainnya yang menyebabkan data kurang efektif.

b. Sistem Informasi Laporan Data dari tiap kecamatan masih kurang baik dan tertata dengan baik akibatnya diperlukan sebuah sistem aplikasi web penunjang untuk memudahkan para petugas dan Adpin dalam penginputan data yang lebih baik.

c. Sistem yang berjalan saat ini masih manual dan tentu saja keakuratan data juga berkurang akibatnya data yang di laporkan dan dihasilkan banyak terjadinya perbedaan seperti stock sisa barang bulan lalu yang saat penginputan bulan yang akan datang stocknya akan berubah dan itu membuat data tidak akurat.

d. Saat ini penyebaran info serta undangan acara kepada 29 kecamatan termasuk UPT, puskesmas dan Klinik swasta masih menggunakan surat pengantar dan melalui grup BBM (Blackberry message) dan ini berakibat pada kurangnya info atau terlambatnya surat serta tidak efektifnya penyebaran undangan acara tersebut, sehingga di perlukan sebuah sistem berbasis web yang mampu menjadi wadah info untuk 29 kecamatan yang tersebar di kabupaten tangerang tersebut.

Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem data KB yang berjalan saat ini, belum dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien sehingga penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

a. Menyediakan media penyimpanan dan penginputan data KB yang lebih efektif dan efisien dengan di bangun aplikasi sistem berbasis web yang dapat di akses di manapun dan kapan saja selama menggunakan jaringa internet.

b. Diperlukan adanya sistem pengolahan data KB yang meliputi tentang form input data KB, form pendaftaran Faskes KB, KB baru, KB ulang, dan persediaan alat Kontrasepsi (Alat KB)

c. Diharapkan agar tidak terjadi lagi kekeliruan penginputan data.

d. Di perlukan juga tambahan menu undangan dan menu info untuk memudahkan penyebaran informasi agar lebih cepat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk menanggulangi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, maka alternative pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem informasi Laporan Data KB berbasis website untuk memudahkan para petugas dalam proses penginputan data KB bulanan.

User Requirement

Dalam merancang sebuah sistem tentu saja dibutuhkan analisa kebutuhan sistem, elisitasi adalah kumpulan Requirement-requirement tersebut. Elisitasi terbagi menjadi 3 tahap yaitu elisitasi tahap 1, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final.

Elisitasi Tahap I

ELISITASI TAHAP I


Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III adalah pengelompokan kebutuhab-kebutuhan sistem berdasarkan tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Terdapat 3 pengukuran dalam proses pembuatan sistem yaitu:

T untuk Technical, merupakan tingkat kesulitan dalam teknik pembuatannya, O untuk Operational adalah tingkat kesulitan dalam operasi pengerjaannya, E untuk Economic, adalah biaya yang dibutuhkan dalam pengerjaannya.

Selain itu pengukuran tersebut juga diukur berdasarkan 3 kriteria yaitu: H untuk high yang artinya tinggi yaitu teknik, operasi dan biaya yang dibutuhkan dan digunakan termasuk dalam kriteria tinggi, M untuk middle, yaitu teknik operasi dan biaya yang dibutuhkan dan digunakan dalam pembuatan sistem termasuk menengah, dan L untuk low, yaitu teknik, operasi dan biaya yang digunakan dan dibutuhkan untuk pembuatan sistem tergolong rendah.

ELISITASI TAHAP III

Elisitasi Tahap Final

Elisitasi tahap final (Final Draft Elicitation) merupakan elisitasi tahap akhir yang berupa hasil dari penyelesain oleh elisitasi tahap II dan tahap III dan merupakan user requirement yang sudah jadi dan akan menjadi petokan dalam tahapan pembuatan sistem selanjutnya

ELISITASI FINAL

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan analisis serta penelitian sistem yang sedang berjalan pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Tangerang maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem Pelaporan data KB yang sedang berjalan saat ini yaitu mempermudah sistem pelaporan data KB yang masih manual dengan menggunakan laporan form menjadi berbasis web sehingga memudahkan admin untuk mendapatkan laporan data KB yang lebih cepat dan akurat. Berdasarkan perubahan sistem pelaporan data KB dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state machine diagram, dan class diagram.

Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan untuk Web

Berdasarkan gambar 4.1.2 Usecase Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan aplikasi laporan data KB pada BKKBD kabupaten Tangerang.
  2. Terdapat 3 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: petugas kb,adpin bkkbd, dan petugas pusat
  3. Terdapat 9 Usecase yang dilakukan oleh actor, diantaranya: login: (username dan password), home: mengakses faskes KB, mengakses form KB baru, mengakses form KB ulang, mengakses menu persediaan alat KB, mengakses undangan,dan mengakses info, input form,save form, cek laporan data, memberi konfirmasi, memberikan laporan, menerima laporan,dan logout

Activity Diagram yang diusulkan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang di rancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir, Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi


Gambar 4.2. Activity Diagram yang Diusulkan untuk Petugas KB

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan aplikasi laporan data KB pada BKKBD kabupaten Tangerang.
  2. Terdapat 1actor yang melakukan login yaitu petugas KB
  3. Actor melakukan kegiatan input form Daftar faskes KB, form KB baru, form KB ulang, Forn Persediaan alat KB
  4. Actor pada menu undangan hanya bisa cetak undangan
  5. Actor pada menu info bisa Input, Ubah dan Hapus.

Gambar 4.3. Activity Diagram yang Diusulkan untuk AdpinBKKBD

Berdasarkan gambar 4.1.3 Activity Diagram yang diusulkan terdapat:

a. Terdapat 1initial node, objek yang di awali

b. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan aplikasi laporan data KB pada BKKBD kabupaten Tangerang.

c. Terdapat 1actor yang melakukan login yaitu Adpin BKKBD

d. Actor melakukan kegiatan Lihat laporan Daftar faskes KB, KB baru, KB ulang, Persediaan alat KB

e. Actor pada menu undangan bisa Input, hapus dan Cetak undangan

f. Actor pada menu info bisa Input, Ubah dan Hapus.


Gambar 4.4. Activity Diagram Petugas Pusat yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram yang diusulkan terdapat:

a. Terdapat 1initial node, objek yang di awali

b. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan aplikasi laporan data KB pada BKKBD kabupaten Tangerang.

c. Terdapat 1actor yang melakukan login yaitu Petugas Pusat

d. Actor melakukan kegiatan Cek laporan Daftar faskes KB, KB baru, KB ulang, Persediaan alat KB

Sequence Diagram yang diusulkan

Sequence Diagram merupakan diagram yang menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari Usecase.

Gambar 4.5. Sequence Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram Yang diusulkan di atas:

  1. Terdapat 3 Actor yaitu: petugas KB, Adpin BKKBD, dan petugas pusat
  2. Terdapat 9 Lifeline yaitu: Login, Home, Daftar Faskes, KB baru, KB ulang, Persediaan alat KB, Undangan, info, dan Logout.
  3. Terdapat 29 Message.

Rancangan Basis Data

Rancangan Basis Data pada sistem usulan pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Tangerang digambarkan dengan menggunakan Class Diagram, selain itu rancangan basis data ini juga berisi spesifikasi basis data yang dibuat.

Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.6. Class Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.6Class Diagram yang diusulkan terdapat:

a. Terdapat 9 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

b. Terdapat 10 Association digunakan untuk memodelkan relasi diantara objek

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram yang anda buat. Format Spesifikasi basis data sebagai berikut:

Nama File : Login

Fungsi : untuk masuk ke dalam menu aplikasi

Media : Harddisk

Panjang record : 62 karakter

Primary key : user_id


Tabel 4.2. Tabel User Login

Nama File : Tabel kecamatan

Fungsi : Untuk menginput kecamatan

Media : Harddisk

Panjang record : 56 karakter

Primary key : no_kode_kecamatan

Tabel 4.3. Tabel Kecamatan

Nama File : Tabel kelurahan

Fungsi : Untuk menginput kelurahan

Media : Harddisk

Panjang record : 60 karakter

Primary key : no_kode_kelurahan

Tabel 4.4. Tabel Kelurahan

Nama File : tabel Undangan

Fungsi : Untuk menginput Undangan

Media : Harddisk

Panjang record : 100 karakter

Primary key : id_undangan

Tabel 4.5. Tabel Undangan

Nama File : Tabel info

Fungsi : Untuk menginput dan melihat informasi

Media : Harddisk

Panjang record : 56 karakter

Primary key : id_info

Tabel 4.6. Tabel Info

Nama File : Tabel Daftar Faskes

Fungsi : Untuk mendaftar faskes KB

Media : Harddisk

Panjang record : 1000 karakter

Primary key : no_kode_faskes

Nama File : Tabel KB baru

Fungsi : Untuk menginput data pengguna KB baru

Media : Harddisk

Panjang record : 1000 karakter

Primary key : no_kode_f2_kb_baru


Nama File : Tabel KB Ulang

Fungsi : Untuk menginput data pengguna KB ulang

Media : Harddisk

Panjang record : 1000 karakter

Primary key : no_kode_f2_kb_ulang

Nama File : Tabel Persediaan alat KB

Fungsi : Untuk menginput data pengguna alat kontrasepsi

Media : Harddisk

Panjang record : 1000 karakter

Primary key : no_kode_f2_alat_kb


Rancangan Prototype yang Diusulkan

Rancangan Prototype/Tampilan

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan yang akan dibuat, yaitu:

  1. Prototype Halaman UMUM

    Gambar 4.7. Prototype Halaman UMUM

  2. Prototype Tampilan Login

    Gambar 4.8. Prototype Tampilan Login

  3. Prototype Menu Adpin BKKBD

    Gambar 4.9. Prototype Menu Adpin BKKBD

  4. Prototype Menu Petugas KB

    Gambar 4.10. Prototype Menu Petugas KB

  5. Prototype Menu Petugas Pusat

    Gambar 4.11. Prototype Menu Petugas Pusat

  6. Prototype Menu Faskes KB

    Gambar 4.12. Prototype Menu Faskes KB

  7. Prototype Menu KB Baru

    Gambar 4.13. Prototype Menu KB Baru

  8. Prototype Menu KB Ulang

    Gambar 4.14. Prototype Menu KB Ulang

  9. Prototype Menu Persediaan Alat KB

    Gambar 4.15. Prototype Menu Persediaan Alat KB

  10. Prototype Menu Undangan

    Gambar 4.16. Prototype Menu Undangan

  11. Prototype Menu Info

    Gambar 4.17. Prototype Menu Info

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

  1. Processor  : Intel Core i3
  2. Monitor  : 14”HD
  3. Mouse  : Optic
  4. RAM  : 2 GB
  5. HD  : 320 GB
  6. Keyboard  : Classic
  7. Printer  : Canon IP2700

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional
  2. Browser
  3. Xampp
  4. Adobe Dreamweaver CS3
  5. Visual Paradigma for UML 6.4 Enterprise Edition
  6. MySQL

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (Tiga) orang, yaitu petugas KB yang bertugas memberikan laporan dan menginput laporan data KB, adpin BKKBD yang bertugas sebagai pengelola data laporan KB , dan petugas pusat yang bertugas memeriksa dan menerima hasil laporan data KB.

Tampilan Sistem Yang diusulkan

  1. Tampilan Menu Utama

    Untuk mengawalinya ketik http://localhost/bkkbdkabtangerang/ pada address bar di browser. Maka akan muncul tampilan awal seperti dibawah ini:

    Gambar 4.18. Tampilan Menu Utama

  2. Tampilan Menu Login

    Gambar 4.19. Tampilan Menu Login

  3. Tampilan Menu Petugas KB

    Gambar 4.20. Tampilan Menu Petugas KB

  4. Tampilan Menu Adpin BKKBD

    Gambar 4.21. Tampilan Menu Adpin BKKBD

  5. Tampilan Menu Petugas KB Pusat

    Gambar 4.22. Tampilan Menu Petugas Pusat

  6. Tampilan Menu Daftar Faskes KB (Form)

    Gambar 4.23. Tampilan Form Daftar Faskes KB

  7. Tampilan Menu KB Baru (Form)

    Gambar 4.24. Tampilan Form KB Baru

  8. Tampilan Menu Ulang (Form)

    Gambar 4.25. Tampilan Form KB Ulang

  9. Tampilan Menu Persedeiaan Alat KB (Form)

    Gambar 4.26. Tampilan Form Persediaan Alat KB

  10. Tampilan Menu Undangan (Input)

    Gambar 4.27. Tampilan Undangan

  11. Tampilan Menu Info (Input)

    Gambar 4.28. Tampilan Info

BlackBox Testing

Pengujian Blackbox

Pengujian Black Box Pada Login

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistemlaporan data KB pada BKKBD kabupaten Tangerang, yaitu sebagai berikut:


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh instansi pemerintahan.

Implementasi Sistem

Setelah sistem yang dusulkan ini selesai dianalisa dan di desain secara terperimci dengan desain yang terpilih , maka tiba saatnya sistem iimplementasikan dan diterapkan. Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang harus dilakukan sebelum sistem yang baru benar-benar digunakan.


Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Perancangan sistem laporan data KB pada badan kependudukan dan keluarga berencana daerah kabupaten tangerang”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12. Schedule Implementasi

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada sistem Laporan Data KB pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Tangerang, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Belum tersedianya sistem pelaporan data KB bulanan dari kecamatan seperti puskesmas dan klinikswasta sistem yang digunakan saat ini masih manual dengan menggunakan form yang di bagikan saat telah mendaftar Faskes KB dan setiap bulannnya para petugas Kb tersebut harus menyetorkan form yang telah di isi terlebih dahulu tersebut ke Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Tangerang, maka kendala atau masalah yang terjadi adalah pengisisian form yang manual dengan menggunakan pulpen/ pensil tersebut membuat banyak angka yang terlihat kurang jelas bahkan terjadi kekeliruan dalam penulisannya,.
  2. Sistem informasi laporan bulanan dari tiap Kecamatan, Puskesmas dan Klinik Swasta yang berjalan saat ini masih kurang baik karena masih banyak petugas KB yang masih menggunakan format form lama dengan alasan masih tersedianya form lama atau form baru hilang, banyak data yang dimanipulasi sehingga jumlah data yang masuk dan data yang keluar berbeda, keterlambatan petugas KB dalam penyerahan data kepada adpin Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Tangerang serta penyimpanan data yang masih kurang baik karena form banyak yang tercecer atau bahkan tercampur dengan form lainnya sehingga di perlukan waktu yang lama dan menghambat proses menginput laporan data.
  3. keakuratan Sistem Informasi Laporan Bulanan yang berjalan saat ini sangat minim karena sistem masih manual dan penggunaan form yang sering berbeda juga penginputan yang masih menggunakan pensil/pulpen membuat keakuratan data minim.
  4. Belum tersedianya wadah atau tempat untuk memberikan info maupun undangan khusus untuk 29 Kecamatan termasuk Puskesmas dan Klinik Swasta pada Kabupaten Tangerang sehingga data masih perlu perbaikan lagi untuk membuat data tidak tercecer dan hilang.
  5. Berdasarkan masalah yang di hadapi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Tangerang tersebut, maka penulis melakukan sebuah rancangan sistem usulan yang dapat meringankan kinerja Petugas KB dan Adpin BKKBD. Perancangan sistem ini dimulai dari pembuatan UML Diagram seperti Usecase diagram, Activity diagram, Sequence diagram, dan class diagram, setelah itu dilakukan desain tampilan website Aplikasi laporan data pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Tangerang dengan bahasa pemrograman PHP, menggunakan Databse MySQL Server 2005, untuk menyimpan data Laporan data KB yang telah dibuat.
  6. Proses Pelaporan data dari petugas KBdi kecamatan seperti puskesmas dan klinik swasta pada sistem ini sudah sangat membantu dan mempermudah Adpin Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Tangerang dalam pengecekan laporan data, proses laporan data menjadi lebih cepat dan tingkat keakuratan data menjadi tinggi karena database pada sistem juga membantu menyimpan data dengan baik, form yang tersedia juga sudah di update terbaru sehingga tidak ada kemungkinan menggunakan format form lama dalam penginputan data, petugas KB tidak perlu datang ke BKKBD untuk menyetorkan form karena form bisa di input di mana saja melalui Website aplikasi sistem laporan data yang telah tersedia.

Saran

Agar penerapan perancangan sistem informasi ini dapat terwujud dengan baik maka ada beberapa hal yang sebaiknya yang perlu di perhatikan

  1. peningkatan Sumber daya Manusia dilakukan dengan cara training atau pelatihan terhadap sistem yang akan digunakan, terutama bagi petugas KB yang bertugas melakukan penginputan laporan data KB dengan mengoperasikan komputer karena komputer tidak akan bermanfaat jika tidak ada sumber daya manusia yang mampu mengoperasikannya
  2. Setelah sistem dapat diterapkan dan diimplementasikan dengan baik maka perlu dilakukan Backup data secara berkala untuk menghindari terjadinya kehilangan atau kerusakan data.
  3. Di harapkan suatu saat nanti ada pengembangan desain maupun fasilitas yang dapat menunjang perkembangan sistem menjadi lebih baik dari sistem informasi laporan data KB pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Tangerang yang telah di buat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta :Andi Offset
  2. 2,0 2,1 2,2 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: GrahaIlmu
  3. Tanti,Lili. 2010. “Jurnal CCIT Vol.3 No.2” Tangerang
  4. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desainaplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT Vol-4 No.3”
  5. Kristanto, Andi. 2010. “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”.Yogyakarta: Gaya Media”
  6. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. “Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Journal CCIT Vol-5 No.3"
  7. Amin. Zaenal. Santoso, Yudi. 2012. “Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta”. Jakarta: Universitas Budi Luhur
  8. Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: Rineka Cipta
  9. Mardi. 2011. “Kualitasdari Informasi (quality of information)”. Jakarta: CV.Andi Offset
  10. Gordon, B. Davis, 2012. Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa infromasi yang sempurna, UniversitasOf Minnesota
  11. 11,0 11,1 Sutarman, 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
  12. 12,0 12,1 Nugroho, Adi. 2011. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP”. Yogyakarta: Andi Offset
  13. Pudjo Widodo, P. Herlawati.2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika
  14. Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media
  15. 15,0 15,1 Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UMl dan Java”. Yogyakarta: Andi Offset
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Anhar. 2010.”PHP dan MySQL secara Otodidak”. Jakarta: Media Kita”. Yogyakarta: Andi Offset
  17. 17,0 17,1 17,2 Kustiyahningsih. Yeni.2011. “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP&MySQL”. Jakarta: Graha Ilmu
  18. Sidik. 2012. “Sejarah PHP dan pengembangan PHP”. Jakarta: Pribumi
  19. Sibero, Alexander F.K. 2011. “KitabSuci Web Programing”. Jakarta: Mediakom
  20. 20,0 20,1 Murya, Yosef. 2012. “PHP Menyelesaikan Website 30 Juta”. Yogyakarta: Jasakom
  21. 21,0 21,1 Raharjo, Budi. 2011. “Belajar Otodidak Pemograman Web dengan PHP+ Oracle”. Bandung: Informatika Bandung
  22. Sigit,Christianus. 2010. “Adobe Dreamever CS 5”. Yogyakarta: Andi Offset
  23. Puspitasari A, Heni. 2011 “Pemograman Web Database dengan PHP & My SQL”. Jakarta: Skripta
  24. Rahardja, Untung, dkk. 2011. “ Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level ”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 4, No. 3, Mei 2011"
  25. Simarmata, Janner. 2010. “Rekayasa Web”. Yogyakarta: Andi
  26. Sasankar, Vinay Chavan.2012. di dalam jurnal “International Journal of Computer Science & Technology”. Terdapat tiga pendekatan utama prototyping
  27. Keraf. Gorys.2011 “Pengajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi” Jakarta:Gramedia
  28. Wardani dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. UT
  29. 29,0 29,1 Rangkuti, Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  30. Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Strategi Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta
  31. Luqman. 2012. “Aplikasi Web Sistem Informasi Penjualan Pada Khazanah Ponsel Yogyakarta”. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom
  32. Hidayati, Mia Novalia, Untung Raharja. 2011. “peningkatan Kinerja Distributed Database. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Journal CCIT Vol-4 No.3

Contributors

Santy Priliarni