SI1111465685

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI ANALISA DATA UNTUK MEMBANTU EKSEKUTIF

PERUSAHAAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN PADA

PT. ARCA INTERNATIONAL


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111465685
NAMA

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI ANALISA DATA UNTUK MEMBANTU EKSEKUTIF

PERUSAHAAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN PADA

PT. ARCA INTERNATIONAL

Disusun Oleh :

NIM
: 1111465685
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI ANALISA DATA UNTUK MEMBANTU EKSEKUTIF

PERUSAHAAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN PADA

PT. ARCA INTERNATIONAL

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111465685
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh, M.M.S.I)
   
(Azizah, M.Akt, M.Kom)
NID : 04043
   
NID : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI ANALISA DATA UNTUK MEMBANTU EKSEKUTIF

PERUSAHAAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN PADA

PT. ARCA INTERNATIONAL


Dibuat Oleh :

NIM
: 1111465685
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(Al-Bahra Bin Ladjamudin, M.Kom)
 
(Arief Saptono, S.Pt, MM)
 
(Fauzan Manafi Albar, S.Kom., MM)
NID : 00010
 
NID : 14006
 
NID : 15014

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI ANALISA DATA UNTUK MEMBANTU EKSEKUTIF

PERUSAHAAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN PADA

PT. ARCA INTERNATIONAL

Disusun Oleh :

NIM
: 1111465685
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1111465685

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem monitoring yang tepat dan sesuai merupakan hal yang penting bagi perusahaan yang salah satunya berperan dalam bidang penjualan. Jika penanganannya tidak dapat termonitor dengan baik, maka dapat menyebabkan factor kerugian pada PT. Arca International dalam beberapa hal yaitu mengenai jadwal pembayaran yang dilakukan oleh customer sehingga banyaknya terjadi keterlambatan pembayaran. Dan juga terdapat kendala yang tidak dapat dilihat secara keseluruhan mengenai seberapa banyak tugas dari masing-masing karyawan sehingga tidak meratanya pemanfaatan sumber daya manusia pada perusahaan tersebut. Perusahaan juga tidak dapat mengetahui produk apa saja yang banyak diminati customer dipasaran sehingga pemanfaatan dan promosi tidak dapat berjalan dengan maksimal. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana merubah kelemahan menjadi dasar kekuatan dengan membuatkan sebuah sistem penunjang keputusan sehingga memudahkan perusahaan untuk melakukan monitoring pada perusahaan PT. Arca International. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi, wawancara, studi elisitasi, studi pustaka dan Metode Analisa Balanced Score Card (BSC) yang dipokuskan pada penunjang keputusan dalam menentukan prioritas produk yang diminati customer dipasaran menjadi hal penting dalam menjalankan transaksi pada perusahaan, sehingga jika dengan adanya warning system yang memudahkan perusahaan untuk mengatasi notifikasi dalam memonitoring jadwal pembayaran customer serta jumlah tugas yang dikerjakan oleh masing-masing karyawan dapat diketahui sehingga memudahkan pimpinan dalam mengambil suatu keputusan dalam mengelola sumber daya manusia yang ada pada PT. Arca International.


Kata kunci: Eksekutif, Analisa, Resources, Keputusan, Aplikasi

ABSTRACT

The monitoring system is right and appropriate is important for the company one of which plays a role in the sale. If their use can not be monitored properly, it can cause loss factor at PT. Arca International in several ways, namely regarding the schedule of payments made by the customer so that the number of event of late payment. And also there are obstacles that can not be seen in its entirety on how much of the task of each employee so that the uneven utilization of human resources in the company. The company also can not know what products are in great demand in the market so that customer utilization and promotion can not be run with the maximum. This is the rationale of how to transform a weakness into a strength base by creating a decision support system making it easier for companies to conduct monitoring on company PT. Arca International. In this study, the authors use the method of observation, interview, elicitation studies, literature and Analytical Methods Balanced Score Card (BSC) which dipokuskan on decision support in determining the priority of customer demand products in the market to be important in carrying out transactions on company, so that if the existence of warning system that allows the company to overcome the notification in monitoring the customers' payment schedule as well as the number of jobs done by each employee can be known making it easier for leaders in taking a decision in managing the human resources that exist in PT. Arca International.


Keywords: Executive, Analysis, Resources, Decision, Applications


KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirabbil'alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan Skripsi dengan judul "APLIKASI ANALISA DATA UNTUK MEMBANTU EKSEKUTIF PERUSAHAAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN PADA PT. ARCA INTERNATIONAL"

Tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  3. Bapak Oleh Soleh, M.M.S.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Bapak Steven Surojo selaku stakeholder skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  7. Special thanks to Valent Setiatmi dan Susilawati yang telah memotivasi semangat, niat dan keinginan penulis untuk menyelesaikan pembuatan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.

Akhir kata penulis berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, Januari 2016
FAIZUL MUBARAK
NIM. 1111465685

Daftar isi


DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Balance Score Card
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Tabel Role
  7. Tabel 4.2 Tabel User
  8. Tabel 4.3 Tabel Employee
  9. Tabel 4.4 Tabel Employee Education
  10. Tabel 4.5 Tabel Employee Experience
  11. Tabel 4.6 Tabel Produk
  12. Tabel 4.7 Tabel Product File
  13. Tabel 4.8 Tabel Client
  14. Tabel 4.9 Tabel Project
  15. Tabel 4.10 Tabel Project Level
  16. Tabel 4.11 Tabel Project Member
  17. Tabel 4.12 Tabel Project Product
  18. Tabel 4.13 Tabel Task
  19. Tabel 4.14 Tabel Task Comment
  20. Tabel 4.15 Tabel Task File
  21. Tabel 4.16 Tabel Task Priority
  22. Tabel 4.17 Tabel Task Status
  23. Tabel 4.18 Tabel Task Time
  24. Tabel 4.19 Tabel Task Type
  25. Tabel 4.20 Tabel Invoice
  26. Tabel 4.21 Keterangan Halaman Login
  27. Tabel 4.22 Keterangan Halaman Login
  28. Tabel 4.23 Keterangan Halaman Menu
  29. Tabel 4.24 Keterangan Halaman Employee
  30. Tabel 4.25 Keterangan Halaman Produk
  31. Tabel 4.26 Keterangan Halaman Client
  32. Tabel 4.27 Keterangan Halaman Project
  33. Tabel 4.28 Keterangan Halaman Task
  34. Tabel 4.29 Tabel Pengujian Black box Pada Login
  35. Tabel 4.30 Schedulle Implementasi
  36. Tabel 4.31 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem
  2. Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data
  3. Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan
  4. Gambar 2.4 Komponen Dari Sistem Informasi
  5. Gambar 2.5 Pilar-Pilar Informasi Yang Berguna
  6. Gambar 2.6 Metode Prototype
  7. Gambar 2.7 Model Analisis Balanced Score Card
  8. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pada PT. Arca International
  9. Gambar 3.2 Use case Diagram Yang Sedang Berjalan Pada PT. Arca International
  10. Gambar 3.3 Activity diagram Proses Pemesanan dan Pembayaran Produk
  11. Gambar 3.4 Activity diagram Proses Pembagian Tugas Karyawan
  12. Gambar 3.5 Sequence Diagram Proses Pemesanan dan Pembayaran Produk
  13. Gambar 3.6 Sequence Diagram Proses Pembagian Tugas Karyawan
  14. Gambar 3.7 Balanced Scorecard PT. Arca International
  15. Gambar 3.8 Empat Perspektif Balanced Scorecard
  16. Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan Pada PT. Arca International
  17. Gambar 4.2 Activity diagram Untuk Pemesanan dan Pembayaran Produk
  18. Gambar 4.3 Activity diagram Proses Pembagian Tugas Karyawan
  19. Gambar 4.4 Sequence diagram Untuk Pemesanan dan Pembayaran Produk
  20. Gambar 4.5 Sequence diagram Untuk Proses Pembagian Tugas Karyawan
  21. Gambar 4.6 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan
  22. Gambar 4.7 Flowchart Program Untuk Login
  23. Gambar 4.8 Flowchart Program Untuk Menu Dashboard
  24. Gambar 4.9 Flowchart Program Untuk Menu Employee
  25. Gambar 4.10 Flowchart Program Untuk Menu Product
  26. Gambar 4.11 Flowchart Program Untuk Menu Client
  27. Gambar 4.12 Flowchart Program Untuk Menu Project
  28. Gambar 4.13 Flowchart Program Untuk Menu Task
  29. Gambar 4.14 Diagram HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)
  30. Gambar 4.15 Prototype Halaman Login
  31. Gambar 4.16 Prototype Halaman Dashboard PT. Arca International
  32. Gambar 4.17 Prototype Halaman Menu PT. Arca International
  33. Gambar 4.18 Prototype Halaman Employee PT. Arca International
  34. Gambar 4.19 Prototype Halaman Produk PT. Arca International
  35. Gambar 4.20 Prototype Halaman Client PT. Arca International
  36. Gambar 4.21 Prototype Halaman Project PT. Arca International
  37. Gambar 4.22 Prototype Halaman Task PT. Arca International
  38. Gambar 4.23 Tampilan Halaman Login PT. Arca International
  39. Gambar 4.24 Tampilan Halaman Dashboard PT. Arca International
  40. Gambar 4.25 Tampilan Halaman Menu PT. Arca International
  41. Gambar 4.26 Tampilan Halaman Employee PT. Arca International
  42. Gambar 4.27 Tampilan Halaman Produk PT. Arca International
  43. Gambar 4.28 Tampilan Halaman Client PT. Arca International
  44. Gambar 4.29 Tampilan Halaman Project PT. Arca International
  45. Gambar 4.30 Tampilan Halaman Task PT. Arca International



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seiring tumbuh dan berkembangnya perusahaan dan meningkatnya aktivitas perusahaan dalam memberikan solusi bisnis berbasis teknologi untuk menyediakan berbagai layanan sebagai penyedia teknologi terkemuka, maka menuntut kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam pengambilan keputusan yang akan dijalankan perusahaan, sehingga diharapkan mampu membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

PT. Arca International adalah perusahaan teknik informatika yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan PT. Arca International dapat memberikan solusi bisnis berbasis teknologi yang dapat membantu perusahaan dalam industri yang kompetitif dengan berbagai layanan aplikasi, penawaran jasa bisnis serta tekonologi, pengembangan perangkat lunak, dan pengembangan web.

Beberapa masalah yang dialami perusahaan diantaranya adalah perusahaan belum mempunyai manajemen yang baik sehingga proses penerimaan pembayaran dan monitoring pembayaran dari customer tidak dapat direkap dengan baik karena belum adanya sistem yang dapat melakukan monitoring atau memberikan peringatan dalam melakukan notifikasi mengenai jatuh tempo yang harus customer lakukan sehingga perusahaan mengalami kerugian.

Sehubung dengan terbatasnya sumber daya manusia dalam melakukan monitoring produk yang ditawarkan kepada customer untuk dikelola maka perusahaan sendiri tidak bisa mengetahui apakah tugas dari masing-masing karyawan seberapa banyak sehingga mengakibatkan tidak meratanya jobdesk yang dikerjakan oleh karyawan tersebut dan perusahaan tidak bisa mengambil keputusan apakah akan menambah sumber daya manusia pada perusahaan atau tidak. Maka dari itu penulis akan merancang sebuah sistem penunjang keputusan pada PT. Arca International dengan penerapan sistem yang terkomputerisasi agar data customer, data produk, dan tugas karyawan dapat termonitoring dengan baik.

Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan di atas maka penulis mengambil Judul Skripsi dengan judul "APLIKASI ANALISA DATA UNTUK MEMBANTU EKSEKUTIF PERUSAHAAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN PADA PT. ARCA INTERNATIONAL".

Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Bagaimana memonitoring history pembayaran yang dilakukan oleh customer agar tidak terjadi keterlambatan dalam melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal pembayaran yang sudah ditentukan oleh perusahaan?
  2. Bagaimana mengontrol tugas dari masing-masing karyawan untuk mengetahui jumlah tugas agar memudahkan perusahaan untuk memonitoring sumber daya manusia yang ada pada perusahaan?
  3. Bagaimana menciptakan suatu sistem yang mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian?
  4. Bagaimana kelebihan atau manfaat sistem yang diusulkan dibandingkan dengan sistem yang berjalan?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan Skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup penelitian terbatas hanya pada "Aplikasi Analisa Data Untuk Membantu Eksekutif Perusahaan Dalam Membuat Keputusan Pada PT. Arca International", diantaranya yaitu: bahwa sistem ini dapat memonitoring history pembayaran dengan membuatkan notifikasi deadline pembayaran yang dilakukan oleh customer, pembuatan laporan data customer, pembuatan laporan data tugas karyawan, pembuatan laporan data produk perusahaan yang diminati oleh customer, dan untuk sistem pembayaran dan akunting yang terafiliasi dengan sistem dashboard tidak masuk kedalam ruang lingkup penelitian ini atau yang secara detailnya tertuang dalam final elisitasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Berdasarkan Individual
    1. Untuk dapat mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari di Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Persyaratan untuk kelulusan jenjang Strata 1 (S1).
  2. Tujuan Berdasarkan Fungsional
    1. Sebagai bahan acuan bagi perusahaan di masa sekarang dan yang akan datang.
    2. Untuk dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa dalam menghasilkan ide yang kreatif serta bermanfaat.
  3. Tujuan Berdasarkan Operasional
    1. Menciptakan sistem monitoring history pembayaran yang dilakukan oleh customer untuk mengetahui deadline pembayaran sesuai dengan jadwal pembayaran yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
    2. Menciptakan sistem yang mampu mengontrol tugas dari masing-masing karyawan untuk memonitoring sumber daya manusia yang ada pada perusahaan.
    3. Menciptakan sistem yang mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian.

Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Untuk Peneliti
    1. Memberikan pengalaman kepada peneliti untuk menerapkan pengetahuan yang telah diterima pada kegiatan nyata.
    2. Memberikan wawasan yang luas yang umumnya mahasiswa terima selama perkuliahan serta dapat menerapkan teori dengan baik.
  2. Manfaat Untuk Perguruan Tinggi
    1. Sebagai bahan referensi untuk pengembangan penelitian terutama mengenai sistem pembuat keputusan pada Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Sebagai media informasi untuk Perguruan Tinggi Raharja dalam menjadi wadah kreatifitas mahasiswa.
  3. Manfaat Untuk PT. Arca International
    1. Perusahaan mampu memonitoring history pembayaran yang dilakukan oleh customer sesuai dengan jadwal pembayaran yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
    2. Tugas dari masing-masing karyawan dapat diketahui sehingga mengurangi resiko tidak meratanya pembagian tugas karyawan karena kurangnya sumber daya manusia yang ada pada perusahaan.
    3. Dengan termonitoringnya jadwal pembayaran yang dilakukan customer dan jumlah tugas dari masing-masing karyawan juga dapat diketahui maka secara otomatis tingkat kerugian dapat diminimalisir.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Pengamatan (Observation Research)
    Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung kelapangan pada PT. Arca International dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang di dapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.
  2. Metode Wawancara (Interview Research)
    Melakukan kegiatan tanya jawab dengan Pimpinan PT. Arca International yaitu Steven Surojo yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan perbaikan dan pelaksaaan pada sistem pengambil keputusan pada PT. Arca International.
  3. Studi Pustaka
    Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet, serta literature review yang berhubungan dengan analisis data untuk sistem pengambil keputusan. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada di lokasi sumber data.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa Balanced Score Card (BSC). Analisa BSC digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan perspektif dalam Perusahaan PT. Arca International secara berimbang, yakni dari aspek finansial dan non finansial. Dengan menemukan mendapatkan perspektif yang berimbang, maka perusahaan dapat melihat kinerja perusahaan dan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat, sehingga kinerja perusahaan bisa meningkat.

Metode Prototype

Hasil dari proses analisi yang dilakukan menjadi beberapa usulan aplikasi sistem informasi yang tepat kemudian akan dikembangkan kedalam bentuk prototype.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis "objek oriented", dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 sebagai penulisan listing program PHP version 5.3.8 dan MySQL version 5.5.16 sebagai database.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) Bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Dalam hal ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum PT. Arca International yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa BSC. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Edi (2009:72)[1] , "Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi".

Menurut Sutabri (2012:1), "Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata". Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.


Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
      Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (Measurement Data)
      Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    1. Data Internal
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data External
      Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
      1. Data External Primary
        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
      2. Data External Secondary
        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.


Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage)
    Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan "file". File dapat berbentuk map, ordner, disket, tipe, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
    1. File Induk (Master File)
      File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
    2. File Transaksi (Detail File)
      File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

    Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi "peremajaan data" (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya.

  2. Penanganan Data (Data Handling)
    Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:10), "Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu".

Menurut Mustakini (2009:34)[2], "Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan.

Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:54)[2], suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.
  2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
  3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
  4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
  5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

Sumber: Mustakini (2009:54)[2]

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "super sistem".
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
  7. Pengolah Sistem (Proses)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya : (Tata Sutabri, 2012:22)[3]

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29), "Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan".

Menurut zaeAmin (2012:72)[4], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan".

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut "Siklus Informasi" (Information Cycle).

Menurut Mustakini (2009:40)[2], telah diketahui bahwa data perlu diolah untuk dijadikan informasi yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle) atau disebut juga dengan nama siklus informasi (information life cycle).

Sumber: Mustakini (2009:40)

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data

Dari gambar di atas terlihat, bahwa untuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah komponen, yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output. Dengan demikian, sistem informasi yang juga melakukan proses pengolahan data juga akan membutuhkan tiga komponen ini.

Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di simpanan (storage) dalam bentuk database. Data yang ada di basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle.

Sumber : Mustakini (2009:41)[2]

Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan

Dari siklus ini data yang dikembangkan, terlihat bahwa untuk melakukan pengolahan data, maka diperlukan tambahan sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data. Dengan demikian, komponen-komponen sistem informasi yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output sekarang bertambah sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34), dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi yang tepat waktu
      Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
    2. Informasi yang relevan
      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.
    3. Informasi yang benilai
      Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.
    4. Informasi yang dapat dipercaya
      Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini iklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
    1. Informasi masa lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur
    2. Informasi masa kini
      Dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.
  3. Informasi berdasarkan sasaran
    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi individual
      Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
    2. Informasi komunitas
      Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.


Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasan
  7. Keluwesan
  8. Dapat dibuktikan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur


Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Tepat Waktu (Timeline)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Nugroho (2011:128), "Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik".

Menurut Sutabri (2012:46), "Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan".

Menurut Mustakini (2009:33), "Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2009:43)[2], input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung dioalh menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk database.

Sumber Mustakini (2009:43)[2]

Gambar 2.4 Komponen Dari Sistem Informasi

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2009:36), "Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi". Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar, sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeline), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage).

Sumber Mustakini (2009:36)[2]

Gambar 2.5 Pilar-Pilar Informasi Yang Berguna

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Simarmata (2010:64), "Prototype adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan prototype.

Menurut Wiyancoko (2010:120), " Prototype adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya".

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

Jenis-Jenis Prototype

  1. Prototype Jenis I
    Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru.

    Langkah-langkah pengembangan prototype jenis I adalah sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.
    2. Mengembangkan prototype
    3. Menentukan apakah prototype dapat diterima
    4. Menggunakan prototype
  2. Prototype Jenis II
    Prototype jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis.

    Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

    1. Mengkodekan sistem operasional
    2. Menguji sistem operasional
    3. Menentukan jika sistem operasional dapatditerima
    4. Menggunakan sistem operasional

Gambar 2.11 Metode Prototype

Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139). Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

  1. THROW-AWAY
    Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).
  2. INCREMENTAL
    Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan hanya ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).
  3. EVOLUTIONARY
    Pada metode ini, prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Penelitian

Tahapan Pengumpulan Data

Menurut Rapina (2011:15), teknik pengumpulan data, yaitu:

  1. Studi Lapangan
    Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :
    1. Observasi
      Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.
    2. Wawancara
      Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
    3. Dokumentasi
      Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
  2. Studi Kepustakaan
    Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Murad (2013:51)[5], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Menurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Menurut Sutabri (2012:221), selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem
    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
  2. Mengorganisasikan tim proyek
    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
  5. Menyiapkan usulan rancangan
    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Nasution (2012:118), "Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program".

Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci
    Analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul.
  2. Mengindentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem
    Sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.
  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
    Analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada.
  4. Memilih konfigurasi yang terbaik
    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.
  5. Menyiapkan usulan penerapan
    Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
    Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.

Tahap Implementasi Sistem

Menurut Murad (2013:52), "Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan".

Menurut Nasution (2012:118), "Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan".

Menurut Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.


Teori Khusus

Konsep Dasar Analisa Balanced Score Card

Definisi Analisa Balanced Score Card

Analisis Balanced Score Card terdapat beberapa definisi, antara lain sebagai berikut: Isniar (2005:52), berpendapat bahwa "Balanced Score Card terdiri dari dua kata, yaitu Score Card dan Balanced. Score Card adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personel di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan personel di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya."

Sumber : Robert & Norton (1996:14)

Gambar 2.2 Model Analisis Balanced Score Card

Empat (4) Prespektif Balanced Score Card

  1. Perspektif Finansial
    Ukuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjukapakah strategi perusahaan, implementasi, dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan labaperusahaan. Tujuan finansial biasanya berhubungan dengan profitabilitas melalui pengukuran laba operasi, return on capital employed (ROCE) atau economic value added. Tujuan finansial lainnya mungkinberupa pertumbuhan penjualan yang cepatatau terciptanya arus kas.
  2. Perspektif Pelanggan
    Dalam perspektif pelanggan Balanced Score Card, manajemen perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis di dalam segmen sasaran. Perspektif ini biasanya terdiriatas beberapa ukuran utama atau ukuran generik keberhasilan perusahaan dari strategi yang dirumuskan dan dilaksanakan dengan baik. Ukuran utama tersebut terdiri atas kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan, dan pangsa pasar di segmen sasaran. Selain, perspektif pelanggan seharusnya juga mencakup berbagai ukuran tertentu yang menjelaskan tentang proposisi nilai yang akan diberikan perusahaan kepada pelanggan segmen pasar tertentu merupakan faktor yang penting, yang dapat mempengaruhi keputusan pelanggan untuk berpindah atau tetap loyal kepada pemasoknya. Sebagai contoh, pelanggan mungkin menghargai kecepatan (lead time)dan ketepatan waktu pengiriman atau produk dan jasa inovatif yang konstan atau pemasok yang mampu mengantisipasi kebutuhan dan kapabilitas yang berkembang terus dalam pengembangan produk dan pendekatan baruyang diperlukan untuk memuaskankebutuhan-kebutuhan tersebut. Perspektif pelanggan memungkinkan para manajer unit bisnis untuk mengartikulasikan strategi yang berorientasi kepada pelanggan dan pasar yang akan memberikan keuntungan finansial masa depan yang lebih besar.
  3. Perspektif Proses Bisnis Internal
    Dalam perspektif proses bisnis internal, paraeksekutif mengidentifikasi berbagai prosesinternal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan. Proses inimemungkinkan unit bisnis untuk : memberikan preposisi nilai yang akan menarik perhatian dan mempertahan pelanggan dalam segmen pasar sasaran, dan memenuhi harapan keuntungan finansial yang tinggi para pemegang saham. Ukuran proses bisnis internal berfokus kepadaberbagai proses internal yang akan berdampak besar kepada kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan finansial perusahaan. Perspektif proses bisnis internal mengungkapkan dua perbedaan ukurankinerja yang mendasar antara pendekatan tradisional dengan pendekatan Balanced Score Card. Perbedaan yang pertama adalah,bahwa pendekatan tradisional berusaha memantau dan meningkatkan proses bisnis yang ada saat ini. Pendekatan ini mungkin melampaui ukuran kinerja finansial dalam halpemanfaatan alat ukur yang berdasar kepada mutu dan waktu. Tetapi semua ukuran itumasih berfokus pada peningkatan proses bisnis saat ini. Sedangkan pendekatan Score Card pada umumnya akan mengidentifikasi berbagai proses baru yangharus dikuasai dengan baik oleh perusahaanagar dapat memenuhi berbagai tujuan pelanggan dan finansial. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin menyadari perlunya mengembangkan suatu proses untuk mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau memberikan layanan yang dinilai tinggi oleh pelanggan sasaran. Tujuan proses bisnis internal Balanced Score Card akan menyoroti berbagai proses penting yang mendukung keberhasilan strategi perusahaan tersebut, walaupun beberapa di antaranya mungkin merupakan proses yang saat ini sama sekali belum dilaksanakan. Perbedaan yang kedua adalah pendekatan Balanced Score Card memadukan berbagai proses inovasi ke dalam perspektif proses bisnis internal, sedangkan sistem pengukuran kinerja tradisional berfokus kepada proses penyampaian produkdan jasa perusahaan saat ini kepada pelanggansaat ini. Sistem tradisional digunakan dalam upaya untuk mengendalikan dan memperbaiki proses saat ini yang dapat diumpamakan sebagai "gelombang pendek" penciptaan nilai. Gelombang pendek penciptaan nilai dimulai dengan diterimanya pesanan produk (atau jasa) perusahaan dari pelanggan dan berakhir dengan penyerahan kepada pelanggan. Perusahaan menciptakan nilai dengan memproduksi, menyerahkan, dan memberikan produk dan layanan kepada pelanggan denganbiaya di bawah harga yang dibayar oleh pelanggan. Sedangkan perspektif proses bisnis internal Balanced Score Card terdiri atas tujuan dan ukuran bagi siklus gelombang panjang inovasi maupun siklus gelombang pendek operasi. Yang dimaksud denganproses inovasi "gelombang panjang" penciptaan nilai adalah proses penciptaan produk dan jasa yang sama sekali baru untuk memenuhi kebutuhan yang terus tumbuh dari pelanggan perusahaan saat ini dan yang akan datang. Oleh karena itu, kemampuan mengelola dengan sukses proses jangka panjang pengembangan produk atau pengembangan kapabilitas untuk menjangkau kategori pelanggan yang baru lebih penting daripada kemampuan mengelola operasi saatini secara efisien, konsisten, dan responsif.
  4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
    Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Sumber utama pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan adalah manusia, sistem, dan prosedur perusahaan. Untuk mencapai tujuan perspektif finansial, pelanggan, dan proses bisnis internal, makaperusahaan harus melakukan investasi dengan memberikan pelatihan kepada karyawannya, meningkatkan teknologi dan sistem informasi, serta menyelaraskan berbagai prosedur dan kegiatan operasional perusahaan yang merupakan sumber utama perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Konsep Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Jahanshahloo dalam Masruro (2013:07-39)[6], "sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semi terstruktur".

  1. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
    Menurut Sudiyantoro dalam Masruro (2013:09-46), Tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah :
    1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi-terstruktur.
    2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
    3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.
    4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
    5. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan. Produktivitas juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.
  2. Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan
    Menurut Sudiyantoro dalam Masruro (2013:09-46)[6], Komponen- komponen dalam SPK meliputi 8 (delapan) bagian, yaitu :
    1. Hardware Resourches
    2. Software Resourches
    3. Sumber Data
    4. Sumber Model
    5. Sumber Daya Manusia
    6. Model Sistem Pendukung Keputusan
    7. Electronic Spreadsheet
    8. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Nugroho (2010:6), "UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma "berorientasi objek". Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami".

Menurut Alim (2012:30)[7], "Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, "UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda".

Jenis-Jenis Diagram UML

  1. Use Case
    Menurut Murad (2013:57)[5] "Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user".

    Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case:

    1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
    2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

  2. Activity Diagram

    Menurut Murad (2013:53)[5], "Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses".

    Menurut Vidia (2013:20), "Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem".

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Vidia (2013:21), "Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya".

    Menurut Wijayanto (2013:35), "Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut".

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  4. Class Diagram

    Menurut Vidia (2013:21), "Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram". Menurut Wijayanto (2013:33), "Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem".

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.


Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:1)[8], "Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs".

Menurut Prasetio (2012:96), "Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual". Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS6

Menurut Madcoms (2010:11)[8], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS6, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS6. Setelah Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS6, yaitu:

  1. Application Bar, berada di bagian paling atas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.
  2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.
  3. Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.
  4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS6. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.
  5. Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.
  6. Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.
  7. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.
  8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.
  9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.
  10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.
  11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakan sebagai navigasi di dalam browser.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Prasetio (2012:181), "Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat".

Menurut Mustakini (2009:46)[2], "Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi". Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.
  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.
  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.


Jenis Database Yang Digunakan

  1. Web server

    Menurut Anhar (2010:4)[9] definisi Web Server adalah sebagai berikut: Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP.

    Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

    Menurut Oktavian (2010:11), "Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting".

    Menurut Arief (2011:19), "Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)".

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

  2. XAMPP

    Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

    Menurut Wardana (2010:8), "XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter". Menurut Nugroho (2010:74), XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Sebagai informasi, nama XAMPP diambil dari singkatan berikut:

    X: program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi.

    A: Apache, merupakan aplikasi web server.
    M: MySQL, merupakan aplikasi database server.
    P: PHP, bahasa pemrograman web.

    P: Perl, bahasa pemrograman.

    Beberapa aplikasi pendukung XAMPP, yaitu:

    1. PhpMyAdmin

      Menurut Nugroho (2009:88), "PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL". Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel. Menurut Arief (2011:429)[10], "PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL". Menurut Prasetio (2012:53), "PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL".

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

    2. PHP

      Menurut Arief (2011:43)[10], definisi PHP adalah sebagai berikut: PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML. Menurut Oktavian (2010:31), "PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML". Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

      1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
      2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
      3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
      4. Merupakan software yang berdifat open source.
      5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
      6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

      Menurut Anhar (2010:3)[9], definisi PHP adalah sebagai berikut: PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

      Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:

      1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.
      2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.
      3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
      4. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.
      5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
      6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.
        Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.
    3. MySQL

      Menurut Nugroho (2009:91), definisi MySQL adalah sebagai berikut: MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

      Menurut Madcoms (2010:367)[8], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya. Menurut Arief (2011:151)[10], "MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya".

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.


Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel. Menurut Anisyah (2000:30), aplikasi adalah penerapan, penggunaan atau penambahan.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[5], "Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext".Menurut Simarmata (2010:47), "Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext". Menurut Arief (2011:7)[10], "Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Menurut Oktavian (2010:13), "HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text)."

Menurut Simarmata (2010:52), HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.Menurut Arief (2011:23)[10], "HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

Konsep Dasar Normalisasi

Menurut Kadir (2009:116)[11], normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:

  1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).
    Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
  2. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).
    Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain.
  3. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).
    Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
  4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).
    Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

Menurut Kadir (2009:117)[11], ada beberapa kunci yang digunakan dalam normalisasi meliputi:

  1. Kunci Utama (Primary Key)
    Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.
  2. Kunci Calon (Candidate Key)
    Satu atribut atau satu minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity.
  3. Kunci Alternatif (Alternative Key)
    Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.
  4. Kunci Tamu (Foreign Key)
    Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya.

Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:

  1. Tipe File
    Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:
    1. File Induk (Master)
      File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja. File induk dibagi menjadi dua yaitu:
      1. File Referensi
        File induk yang recordnya relative statis dan jarang berubah nilainya. Contoh: file gaji, file karyawan.
      2. File Dinamik
        File induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering diperbaiki sebagai akibat adanya transaksi. Contoh: file barang, file customer.
    2. File Transaksi (File Transaction)
      Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang.
    3. File Laporan (File Report)
      Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.
    4. File pelindung (Backup)
      Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.
    5. File Sejarah (History)
      Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.
    6. File Kerja (Temporary)
      Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.
    7. File Library
      File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data.
  2. File Akses (Access File)
    Metode yang menunjukan bagaimana suatu program computer akan membaca record-record dari suatu file:
    1. Secara Urut (Sequential Access)
      Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari record awal dahulu.
    2. Secara Langsung (Direct Access)
      Metode yang melakukan proses membaca atau menulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca record pada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.
  3. Organisasi File
    Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:
    1. File Urut (Sequential File)
      Merupakan file dengan organisasi urut dan pengaksesan secara urut.
    2. File Urut Berindex (Index Sequential File)
      Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara langsung.
    3. File Akses Langsung (Direct Akses File)
      Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung.

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011:116)[12], "Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program". Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Sulindawati (2010:8), "Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program". Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8), Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.
    Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
  2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
    Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.
  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.
    Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.
  4. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.


Konsep Dasar HIPO

Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

Menurut Praptingsih (2012:03), "HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output". Menurut Amsyah (2008:284)[13], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.


Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237), "Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal". Menurut Rizky (2011:237), detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi
    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
  2. Validasi
    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Menurut Rizky (2011:238), definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure
    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.
  2. Fault
    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
  3. Error
    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
  4. Incident
    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256), "Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing". Menurut Rizky (2011:257), banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu
    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
  2. Biaya
    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
  3. Kinerja testing
    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
  4. Kerusakan
    Seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259), "Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak".Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

  1. White Box Testing
    Menurut Rizky (2011:262), "White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap "isi" dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat".
  2. Black Box Testing
    Menurut Rizky (2011:265), definisi black box testing adalah sebagai berikut: Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Menurut Rizky (2011:266), beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Menurut Rizky (2011:266), beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning
    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
  2. Boundary Value Analysis
    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
  3. Cause Effect Graph
    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection
    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test
    Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Requirement Elicitation

Requirement

Menurut Guritno (2011:301)[14] , "Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer". Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements
    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Nonfunctional requirements
    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
  3. Constraints (psudo requirement)
    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[14] , "Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi". Menurut Saputra (2012:51), "Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi". Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2009:43)[15], "Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat". Menurut Semiawan (2010:104), "Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti." Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2009:45)[15], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Menurut Yuniarti (2012:3), studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Jenis Penelitian

Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan

Menurut Guritno (2011:24), berdasarkan pendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian berbeda.

  1. Asumsi tentang realitas
    Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap, stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu.
  2. Tujuan penelitian
    Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementara penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan.
  3. Metode dan proses penelitian
    Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementara penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.
  4. Kajian khas
    Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti.
  5. Peranan penelitian
    Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yang diteliti.
  6. Pentingnya konteks dalam penelitian
    Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati.


Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Irfan Firdaus (2014)
    Penelitian ini berjudul "Perancangan Executive Information System Dalam Bidang Penjualan Bahan Kimia Pada PT. RIDL Sejahtera". Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai seiring dengan berkembangnya kebutuhan informasi khususnya untuk para executive guna pengambilan keputusan dan untuk mengetahui kondisi kinerja perusahaan, maka berkembanglah sebuah sistem informasi yang disebut Executive Information System (EIS). Dengan EIS informasi dapat ditampilkan dalam bentuk secara ringkas dan menampilkan data sesuai dengan kebutuhan sehingga mempermudah seorang eksekutif dalam pengontrolan setiap saat. Begitu juga yang dirasakan PT. RILD Sejahtera yang terletak di Tangerang sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan bahan kimia.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Hadiyani Elvioleta (2014)
    Penelitian ini berjudul "Perancangan Executive Information System Dalam Bidang Pelayanan Dan Perawatan Peswat Pada PT. GMF Aero Asia". Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi dengan EIS informasi dapat ditampilkan dalam bentuk secara ringkas dan menampilkan data sesuai dengan kebutuhan sehingga mempermudah seorang eksekutif dalam pengontrolan setiap saat. Begitu juga yang dirasakan pada PT. GMF Aero Asia yang terletak di Bandara International Soekarno-Hatta memberikan pelayanan dan perawatan pesawat pada maskapai penerbangan yang mempunyai keluhan servis masing – masing dari customer. Sistem pada PT. GMF Aero Asia dalam perawatan pesawat secara keseluruhan baik dari dalam maupun dari luar dan perancangan yang terstrukur mulai dari sistem yang diusulkan melalui UML (Unified Modeling Language). Ada pun perancangan programnya menggunakan bahasa pemrograman PHP dan library fussion chart untuk menampilkan data dalam betuk diagram. Dengan adanya sistem yang baru ini diharapkan admin dan pimpinan dapat mudah dalam menganalisa data dari hasil transaksi atau data operasional, dan customer juga bisa menginput kuisioner agar lebih mempermudah melakukan hasil dari perawatan pesawat tersebut.
  3. Penelitian ini dilakukan oleh Rosidiana (2011) berjudul
    "Perancangan Sistem Data Mining untuk Panel Pimpinan Berbasis Web pada Perguruan Tinggi Raharja". Salah satu aspek dalam dunia Pendidikan di dalam sebuah Perguruan Tinggi adalahpengambilan keputusan yang cepat, tepat, hemat dan akurat, yang terdukung dengan data yang dapat di percaya (real time) dan dapat diakses secara langsung. Panel pimpinan Perguruan Tinggi Raharja memuat semua data statistik pada tiap semester yang didasarkan pada IMM (Indeks Mutu Mahasiswa) dan IMD (Indeks Mutu Dosen) yang dapat diakses oleh akademik dan pimpinan. Sebagian besar, sistem terebut belum mampu menyediakan informasi yang representative dan relevan bagi tiap penggunanya untuk pengambilan keputusan dan menunjang kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perlu dikembangkan sistem pendukung keputusan (SPK) dengan konsep data mining sebagai penunjang sistem untuk pelaksanaan evaluasi terhadap pencapaian tujuan. Pengembangan dan terobosan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan tools bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi manajerialnya, khususnya dalam melakukan evaluasi kinerja secara utuh. Hal ini karena sistem informasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja sebagian besar dibangun menggunakan konsep database. Dengan demikian, informasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan informasi sesuai kebutuhan manajemen (relevan) dan dapat digunakan untuk evaluasi kinerja organisasi pada Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Penelitian ini dilakukan oleh Kusuma (2012) berjudul "Aplikasi
    EIS (Executive Information System) Untuk Monitoring Transaksi Penjualan dan Pembelian". Penggunaan aplikasi EIS (Executive Information System) untuk monitoring transaksi penjualan dan pembelian berbasis teknologi desktop dapat memudahkan owner (pemilik) dalam kegiatan monitoring data transaksi penjualan dan pembelian, serta data stok barang, karena dengan pemanfaatan aplikasi ini pemilik dapat mengetahui informasi yang diinginkan dari jarak jauh sekalipun. selama server dan client terhubung pada koneksi internet. Sehingga memudahkan owner dalam memonitor hasil transaksi jual beli setiap waktunya serta monitoring stok barang tanpa harus datang langsung ke perusahaan yang dimaksud untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Jadi, pengimplementasian aplikasi ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar dan memudahkan tugas pemilik dalam memonitoring kegiatan-kegiatan di perusahaan sehingga meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.
  5. Penelitian ini dilakukan oleh Rendy Hendrawan (2011) berjudul "Sistem Informasi Eksekutif untuk Pengolahan Data Penjualan di UD.Waskita Karya". Sistem Informasi Eksekutif (EIS = Executive Information System) merupakan salah satu ciri yang banyak ditawarkan para pembuat perangkat lunak kepada perusahaan. Modul yang diperuntukkan bagi para anggota Direksi dan Manager senior ini menawarkan kemudahan-kemudahan tertentu bagi para pelaku utama bisnis ini untuk melakukan kontrol secara langsung terhadap perusahaan yang dipimpinnya. seorang eksekutif tidak mungkin cukup dengan memasukkan input lewat menu yang ada harus membuat query terlebih dahulu untuk bisa mengakses dengan 1 atau lebih dari 2 dimensi akan lebih banyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk membuat query-nya. Seorang eksekutif yang berfungsi sebagai pengambil keputusan akan terbuang waktunya apabila tidak didukung sebuah sistem yang membantu mengatasi segala permasalahan data yang ingin diolahnya. Perusahan yang bergerak di bidang furniture UD. WASKITA KARYA dimana perusahaan tersebut mempunyai kendala atau masalah yang dialami oleh eksekutif dalam analisa data penjualan. Pihak eksekutif selama ini selalu mengalami kesulitan dalam menganalisis data penjualan karena di sistem manajemennya masih menggunakan laporan-laporan yang bersifat manual dan memakan waktu, tenaga, pikiran, apabila untuk menganalisa data penjualan yang sangat banyak sedangkan pihak manajemen tidak ada waktu untuk menganalis data sebanyak itu. UD.WASKITA KARYA sangatlah membutuhkan sistem informasi yang dapat mengcover semua data penjualan agar pihak eksekutif mampu melakukan tindakan yang penting untuk meningkatkan jumlah penjualan di tiap periodenya. Solusi yang mulai banyak dikembangkan saat ini untuk mengcover kebutuhan para eksekutif dalam hal manajemen data lintas dimensi yaitu melalui Sistem Informasi Eksekutif. Dalam aplikasi EIS ini dapat melakukan penanganan query dalam menampilkan data penjualan dengan berbagai lintas dimensi, dengan adanya fasilitas drill down dalam aplikasi EIS ini mempermudah eksekutif untuk melakukan penangan dimensi yang lebih mendetail. Rancangan sistem aplikasi EIS yang dibuat dapat mengimplementasikan ke aplikasi dan berjalan dengan baik.
  6. Penelitian ini dilakukan oleh Utomo dkk (2013) berjudul "Perancangan Sistem Informasi Eksekitif Studi Kasus di UGM". Eksekutif memerlukan informasi kinerja organisasi untuk menentukan kebijakan yang diambil. Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu lembaga institusi pendidikan tinggi terbesar di Indonesia dengan jumlah program studi terbanyak. Pengelolaan dan peningkatan kualitas berbagai program studi yang ada menjadi perhatian utama level eksekutif dalam rangka mewujudkan visi UGM sebagai perguruan tinggi nasional berkelas dunia. Sistem informasi yang ada di UGM merupakan sistem informasi yang heterogen. Ada beberapa program studi yang menggunakan aplikasi universitas, namun ada pula yang memiliki macam aplikasi untuk kegiatan operasional hariannya sendiri. Data operasional yang dibutuhkan untuk sumber informasi pengambilan keputusan menjadi tersebar ke seluruh unit kerja yang ada di UGM. Kondisi tersebut mengakibatkan perlunya usaha ekstra untuk mendapatkan informasi untuk pengambilan keputusan strategik. Berbagai pendekatan telah dilakukan untuk menangani permasalahan tersebarnya data di setiap unit kerja di UGM. Pendekatan yang saat ini sedang dilakukan adalah dengan mengintegrasikan informasi berdasarkan kepemilikan data primer. Data terkait sumber daya manusia, unit kerja yang memiliki sistem informasi tersendiri untuk mengolah data tersebut diarahkan untuk mengirimkan informasi terkait ke sistem Direktorat Sumber Daya Manusia. Jika data sudah terkumpul, semua unit yang membutuhkan data dapat mengakses secara langsung ke pemilik data primer tersebut. Mekanisme yang digunakan, baik untuk pengiriman informasi dari unit kerja ke pemilik data primer maupun sebaliknya, adalah menggunakan teknologi web service. Mekanisme integrasi informasi ke pemilik data primer menimbulkan kesempatan untuk pengembangan sistem informasi eksekutif. Sistem in formasi eksekutif yang mengambil data dari pemilik data primer diharapkan dapat meningkatkan validasi pengukuran kinerja. Sistem informasi eksekutif ini diharapkan dapat membantu proses pengambilan keputusan pada level eksekutif di UGM.
  7. Penelitian ini dilakukan oleh Nina Rahayu (2013) berjudul "Perancangan Executive Information System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Cafe Dan Resto". Dengan EIS informasi dapat ditampilkan dalam bentuk secara ringkas dan menampilkan data sesuai dengan kebutuhan sehingga mempermudah seorang eksekutif dalam pengontrolan setiap saat. Begitu juga yang dirasakan Karinda Cafe dan Resto dimana Cafe dan Resto yang terletak di Tangerang tepatnya di Perumahan Metro Permata ini menyediakan beragam menu yang terdiri dari menu asia dan nusantara, dimana owner Cafe dan Resto sendiri sulit untuk menganalisa data penjualan secara keseluruhan karena data yang ada masih berbentuk data detil (data transaksi penjualan) belum adanya ringkasan data (summerize). Metodelogi yang digunakan yaitu analisa dengan menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths) sehingga dapat diketahui kondisi Karinda Cafe dan Resto secara keseluruhan baik dari dalam maupun dari luar dan perancangan yang terstrukur mulai dari sistem yang diusulkan melalui UML (Unified Modeling Language) dan pengujian program yang diusulkan menggunakan black box testing. Ada pun perancangan programnya menggunakan bahasa pemrograman PHP dan library fussion chart untuk menampilkan data dalam betuk diagram. Dengan adanya sistem yang baru ini diharapkan manajer atau owner karinda cafe dapat mudah dalam menganalisa data dari hasil transaksi atau data.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum PT. Arca International

Sejarah Singkat PT. Arca International

PT. Arca International adalah perusahaan teknik informatika yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan PT. Arca International dapat memberikan solusi bisnis berbasis teknologi yang dapat membantu perusahaan dalam industri yang kompetitif dengan berbagai layanan aplikasi, penawaran jasa bisnis serta tekonologi, pengembangan perangkat lunak, dan pengembangan web.

Perusahaan ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan web application, web development, hardware products, serta jasa konsultasi untuk business solution system, project planning dan implementasinya. PT. Arca International sejak berdiri Februari 2008 sampai saat ini telah tumbuh dan berkembang serta tetap konsisren sebagai perusahaan yang bergerang dibidang Information Technology yang beralamatkan pada Komplek Ketapanag Indah Blok B2 No.3, Jalan K.H. Zainul Arifin 2, Jakarta Barat – 11140.

Visi Misi PT. Arca International

  1. Visi PT. Arca International
    To be the most reliable software technology company building innovative products widely-used by businesses around the world.
  2. Misi PT. Arca International
    We are committed in providing our customers around the world with the most innovative software technology to help run their businesses optimally.

Struktur Organisasi PT. Arca International

Struktur organisasi merupakan suatu alat penting dalam sebuah perusahaan karena untuk menunjukan pola antara hubungan-hubungan diantaranya yaitu berdasarkan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Struktur organisasi pada PT. Arca International disusun untuk menunjang lancarnya kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada PT. Arca International adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI PADA PT. ARCA INTERNATIONAL

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pada PT. Arca International

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

  1. Pimpinan
    1. Memimpin PT. Arca International.
    2. Membuat rencana pengembangan perusahaan dan usaha dalam jangka pendek dan panjang.
    3. Bertugas mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan operasional PT. Arca International.
    4. Bertanggung jawab penuh atas segala resiko yang terjadi pada PT. Arca International.
  2. Marketing
    1. Mengelola suatu usaha agar berjalan ancar sehingga mencapai target.
    2. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
    3. Bertanggung jawab membuat laporan rutin perusahaan.
    4. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.
  3. Finance
    1. Mengkoordinasi perencanaan anggaran.
    2. Mengembangkan format-format pengajuan dan pertanggungjawaban keuangan.
    3. Melakukan rekonsialisi keuangan.
    4. Mengkoordinasi pelaksanaan audit.
    5. Melakukan sistem pencatatan keuangan.
    6. Membuat laporan secara periodik kepada managing direktor pertanggungjawaban masing-masing bidang kerja.
    7. Merencanakan dan memelihara sistem kompensasi.
    8. Melakukan rapat kordinasi ditingkat unit kerja atau antar bidang kerja
  4. Project Manager
    1. Menganalisa perminaat client dan mengurus mengenai pembiayaan
    2. Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang ada secara optimal bagi kepentingan perusahaan.
    3. Memberikan kemampuan profesional secara optimal bagi kepentingan perusahaan.
    4. Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi, dan mengevaluasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi secara bertanggungjawab bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan.
    5. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja manajemen pemasaran, penjualan dan promosi bagi kepentingan perusahaan.
  5. Supervisor
    1. Mengawasi system
    2. Menganalisa system
    3. Melakukan pembangunan atau pengembangan system
  6. Developer
    1. Mengerjakan pembuatan system
    2. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan
    3. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuain dengan standard perusahaan.
  7. Support
    1. Melakukan pengawasan perkembangan system di client
    2. Bertindak sebagai trainer
    3. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasi.
    4. Mempermudah dan memperlancar kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

PT. Arca International memiliki 6 departemen dan setiap departemen memiliki jajaran staf masing-masing. Adapun prosedur sistem yang berjalan di PT. Arca International, yaitu sebagai berikut :

  1. Proses Pemesanan Produk
    Ada 2 proses pemesanan produk yang dapat dilakukan oleh customer, yaitu : customer dapat melakukan pemesanan produk melalui telpon yang akan ditangani oleh pihak marketing, customer dapat memesan produk melalui isi form yang terdapat didalam website dan akan ditangani juga oleh pihak marketing.
  2. Proses Pembayaran Produk
    Untuk pembayaran marketing akan melakukan pengiriman invoice kepada customer dan kemudian customer bisa melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah yang tertera didalam invoice tersebut. Jika customer sudah melakukan pembayaran maka pihak marketing akan melakukan konfirmasi ulang kepada customer bahwa pembayaran sudah berhasil dilakukan.
  3. Proses Pembagian Tugas Karyawan
    Untuk pembagian tugas karyawan, project manager akan menjelaskan produk yang telah dipesan oleh customer kepada para analisis dan programmer, kemudian akan dilakukan pembagian tugas sesuai dengan jobdesk masing-masing karyawan.
  4. Proses Laporan
    Untuk proses laporan akan dilakukan sepenuhnya oleh bagian finance.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Use case Diagram

  1. Use case Diagram Yang Sedang Berjalan

    Gambar 3.2 Use case Diagram Yang Sedang Berjalan Pada PT. Arca International Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 diatas adalah use case yang sedang berjalan saat ini pada PT. Arca International, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Monitoring Inventori Control pada PT. Arca International
    2. 6 (enam) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: customer, marketing, finance, project manager, pimpinan, dan karyawan.
    3. 8 (delapan) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: pesan produk, melalui telpon, isi form, biaya produk, invoice, laporan, pemberian jobdesk, analis, dan programmer.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Activity diagram

  1. Activity diagram Proses Pemesanan dan Pembayaran Produk

    Gambar 3.3 Activity diagram Proses Pemesanan dan Pembayaran Produk
    Activity diagram pada proses pemesanan dan pembayaran produk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

  2. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
  3. 9 (sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: customer melakukan pemesanan produk dengan cara mengisi form, kemudian marketing menerima form lalu membuatkan invoice yang akan diberikan kepada customer untuk segera melakukan pembayaran. Kemudian pihak finance melakukan konfirmasi pembayaran untuk melakukan pembuatan laporan yang akan dilaporkan kepada pimpinan.
  4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
  5. Activity diagram Proses Pembagian Tugas Karyawan

    Gambar 3.4 Activity diagram Proses Pembagian Tugas Karyawan
    Activity diagram pada proses pembagian tugas karyawan yang sedang berjalan saat ini pada sistem ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    2. 3 (tiga) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: project manager melakukan penjelasan produk yang kemudian akan memberikan jobdesk kepada masing-masing karyawan (analis dan programmer) sesuai dengan jobdesknya.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

  1. Sequence Diagram Proses Pemesana dan Pembayaran Produk

    Gambar 3.5 Sequence Diagram Proses Pemesanan dan Pembayaran Produk
    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pemesana dan pembayaran produk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu customer, finance, marketing, pimpinan.
    2. 6 (enam) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan, yaitu : pesan produk, isi form, invoice, bayar produk, konfirmasi pembayaran, laporan.
    3. 9 (sembilan) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: melakukan pemesanan produk, melakukan isi form, marketing menerima form yang telah diisi customer, membuatkan invoice, menerima invoice pembayaran produk, membayar tagihan biaya produk, melakukan konfirmasi pembayaran, membuat laporan pembayaran, menerima laporan.
  2. Sequence Diagram Proses Pembagian Tugas Karyawan

    Gambar 3.6 Sequence Diagram Proses Pembagian Tugas Karyawan
    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pembagian tugas karyawan yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu project manager dan karyawan.
    2. 2 (dua) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan, yaitu produk dan jobdesk.
    3. 3 (tiga) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: menjelaskan produk, melakukan list jobdesk karyawan, dan menerima tugas dari project manager sesuai dengan jobdesk (analis dan programmer).

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, terhadap sistem yang berjalan pada PT. Arca International, terdapat beberapa kekurangan sistem yang beralan, yaitu : belum adanya manajemen yang baik dalam proses penerimaan pembayaran sehingga monitoring pembayaran dari customer tidak terekam dengan baik, dan belum adanya monitoring yang dapat mengelola jumlah jobdesk yang dikerjakan oleh karyawan sehingga dapat terjadi ketidakmerataan jobdesk yang dikerjakan oleh karyawan.

Analisis Balanced Scorecard (BSC)

Untuk mendukung proses Analisis BSC dan mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas.

  1. Visi Misi PT. Arca International
    1. Visi PT. Arca International
      Untuk menjadi perusahaan produk teknologi software handal yang digunakan oleh pebisnisi diseluruh dunia.
    2. Misi PT. Arca International
      Kami berkomitmen untuk menyediakan teknologi software yang paling inovatif untuk membantu mengolah bisnis mereka secara optimal.
  2. Hubungan Antara Visi, Misi, Dan Strategi Perusahaan Dengan Perspektif Yang Dipilih Serta Tujuan Strateginya

    Gambar 3.7 Balanced Scorecard PT. Arca International

  3. Empat Perspektif Balanced Scorecard

    Gambar 3.8 Empat Perspektif Balanced Scorecard

  4. Karakteristik Balanced Scorecard
    1. Financial (A)
    2. Customer (B)
    3. Business Process (C)
    4. Learn & Growth (D)
  5. Untuk masing-masing departemen yang ada di PT. Arca International, yaitu :
    1. Departemen Finance (Financial point A)
    2. Departemen Marketing (Customer point B)
    3. Departemen Project Manager (Business Process point C)
    4. Departemen Supervisor (Learn & Growth point D)

    Tabel 3.2 Tabel Score Card

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Analisa Masukan
    Adanya permasalahan pada sistem yang berjalan disebabkan oleh faktor pengontrolan yang lemah sehingga perusahaan tidak dapat memonitoring history pembayaran dengan baik kemudian customer tidak melakukan pembayaran sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan. Dalam pembuatan data laporan tugas apa saja yang dikerjakan oleh karyawan juga tidak termonitoring dengan baik sehingga terjadi tidak meratanya jobdesk yang dikerjakan oleh karyawan.
    1. Nama masukan : Form isian pemesanan
    2. Fungsi : Data transaksi pembayaran
    3. Sumber : Transaksi pembayaran
    4. Media : Komputer
    5. Tujuan : Finance
    6. Keterangan : -
  2. Analisa Proses
    Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya kontrol dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai dari kurang telitinya para staff dalam mengolah data tanpa adanya pengecekan kembali. Hal ini menyebabkan pihak eksekutif mengalami hambatan dalam penerimaan data kinerja staff, sehingga dalam memantau dan menganalisis hasil penjualan terhambat.
    1. Nama masukan : Data kinerja staff
    2. Fungsi : mengetahui kinerja staff
    3. Sumber : Staff
    4. Media : Komputer
    5. Tujuan : Project Manager
    6. Keterangan : -
  3. Analisa Keluaran
    Dalam merancang sebuah sistem perlu adanya analisis kebutuhan sistem. Berikut ini merupakan kebutuhan sistem yang diperlukan yaitu sebagai berikut :
    1. Nama Data :
      1. Nama masukan : Laporan pembayaran
      2. Fungsi : mengetahui laporan pembayaran customer
      3. Sumber : transaksi pembayaran
      4. Media : komputer
      5. Tujuan : Pimpinan
      6. Keterangan : -
    2. Nama Data :
      1. Nama masukan : Laporan kinerja staff
      2. Fungsi : mengetahui laporan kinerja staff
      3. Sumber : data kinerja staff
      4. Media : komputer
      5. Tujuan : pimpinan
      6. Keterangan : -

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
    1. Processor : Dual Core 2,8
    2. Monitor : LED 14.0"
    3. RAM : DDR 32 GB
    4. Harddisk : 250 GB
  2. Spesifikasi Software
    1. Microsoft Windows 7
    2. Microsoft Office 2010
  3. Hak Akses (Brainware)
    Dalam proses pemesanan produk dilakukan oleh marketing, untuk proses pembagian tugas karyawan dilakukan oleh Project Manager, dan untuk laporannya dari pihak finance akan melaporkan kepada pimpinan.

Permasalahan Yang Dihadap

Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Arca International dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan belum mempunyai manajemen yang baik sehingga proses penerimaan pembayaran dan monitoring pembayaran dari customer tidak dapat direkap dengan baik karena belum adanya sistem yang dapat memonitoring atau memberikan peringatan dalam melakukan notifikasi mengenai jatuh tempo yang harus customer lakukan sehingga perusahaan mengalami kerugian.

Sehubung dengan terbatasnya sumber daya manusia dalam memonitoring produk yang ditawarkan kepada customer untuk dikelola maka perusahaan sendiri tidak bisa mengetahui apakah tugas dari masing-masing karyawan seberapa banyak sehingga mengakibatkan tidak meratanya jobdesk yang dikerjakan oleh karyawan tersebut dan perusahaan tidak bisa mengambil keputusan apakah akan menambah sumber daya manusia pada perusahaan atau tidak. Maka dari itu penulis akan merancang sebuah sistem penunjang keputusan pada PT. Arca International dengan penerapan sistem yang terkomputerisasi agar data customer, data produk, dan tugas karyawan dapat termonitoring dengan baik.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan "Aplikasi Analisa Data Untuk Membantu Eksekutif Perusahaan Dalam Membuat Keputusan Pada PT. Arca International", yaitu :

  1. Pembuatan Aplikasi Analisa Data Untuk Membantu Eksekutif Perusahaan Dalam Membuat Keputusan Pada PT. Arca International.
  2. Memonitoring history pembayaran dengan membuatkan notifikasi deadline pembayaran yang dilakukan customer.
  3. Pembuatan laporan data customer, karena jika tidak adanya pembuatan aplikasi ini maka sistem harus melakukan backup di buku besar.
  4. Pembuatan laporan data tugas karyawan dan juga harus ada karyawan yang bekerja 24 jam untuk pembuatan laporan.
  5. Pembuatan laporan data produk perusahaan yang diminati oleh customer.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.
D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.

I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical L  : Low
O : Operational M  : Middle

E : Economic H  : High

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem media informasi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu Sistem Monitoring Inventory Control Pada PT. Arca International, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6 Final Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT. Arca International, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu sistem ini dapat memonitoring history pembayaran dengan membuatkan notifikasi deadline pembayaran yang dilakukan oleh customer, pembuatan laporan data customer, pembuatan laporan data tugas karyawan, pembuatan laporan data produk perusahaan yang diminati oleh customer. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.


Diagram Rancangan Sistem Usulan

Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

Use case diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan Pada PT. Arca International

Dapat dijelaskan pada gambar 4.1 diatas adalah use case yang diusulkan pada PT. Arca International, yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Monitoring Inventori Control pada PT. Arca International
  2. 6 (enam) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: customer, marketing, finance, project manager, pimpinan, dan karyawan.
  3. 7 (tujuh) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: pesan produk, isi form, biaya produk, invoice, laporan, pemberian jobdesk, karyawan.

Activity diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Activity diagram Untuk Pemesanan dan Pembayaran Produk

    Gambar 4.2 Activity diagram Untuk Pemesanan dan Pembayaran Produk
    Activity diagram pada proses pemesanan dan pembayaran produk yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    2. 8 (delapan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: customer melakukan pemesanan produk dengan cara mengisi form, kemudian marketing menerima form lalu membuatkan invoice yang akan diberikan kepada customer untuk segera melakukan pembayaran. Kemudian pihak finance melakukan konfirmasi pembayaran untuk melakukan pembuatan laporan yang akan dilaporkan kepada pimpinan.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
  2. Activity diagram Untuk Proses Pembagian Tugas Karyawan

    Gambar 4.3 Activity diagram Proses Pembagian Tugas Karyawan
    Activity diagram pada proses pembagian tugas karyawan yang diusulkan pada sistem ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    2. 3 (tiga) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: project manager melakukan penjelasan produk yang kemudian akan memberikan jobdesk kepada masing-masing karyawan sesuai dengan jobdesknya.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Sequence diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Sequence diagram Untuk Pemesanan dan Pembayaran Produk

    Gambar 4.4 Sequence diagram Untuk Pemesanan dan Pembayaran Produk
    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pemesana dan pembayaran produk yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

    1. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu customer, finance, marketing, pimpinan.
    2. 5 (lima) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan, yaitu : isi form, invoice, bayar produk, konfirmasi pembayaran, laporan.
    3. 8 (delapan) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: melakukan isi form, marketing menerima form yang telah diisi customer, membuatkan invoice, menerima invoice pembayaran produk, membayar tagihan biaya produk, melakukan konfirmasi pembayaran, membuat laporan pembayaran, menerima laporan.
  2. Sequence diagram Untuk Proses Pembagian Tugas Karyawan

    Gambar 4.5 Sequence diagram Untuk Proses Pembagian Tugas Karyawan
    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pembagian tugas karyawan yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu project manager dan karyawan.
    2. 2 (dua) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan, yaitu produk dan jobdesk.
    3. 3 (tiga) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: menjelaskan produk, melakukan input jobdesk yang akan diberikan kepada karyawan, dan menerima tugas dari project manager sesuai dengan jobdesk.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar Class Diagram merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 16 tabel, yaitu:

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File  : Tabel Role
    Akronim  : role
    Fungsi  : Untuk menyimpan data role
    Tipe File  : File Master
    Organisasi File : Index Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 52 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.1 Tabel Role

  2. Nama File  : Tabel User
    Akronim  : user<br. Fungsi  : Untuk menyimpan data user
    Tipe File  : File Master
    Organisasi File : Index Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 51 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.2 Tabel User

  3. Nama File  : Tabel Employee
    Akronim  : employee
    Fungsi  : Untuk menyimpan data employee
    Tipe File  : File Master
    Organisasi File : Index Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 548 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.3 Tabel Employee

  4. Nama File  : Tabel Employee Education
    Akronim  : employee_education
    Fungsi  : Untuk menyimpan data pendidikan karyawan
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 140 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.4 Tabel Employee Education

  5. Nama File  : Tabel Employee Experience
    Akronim  : employee_experience
    Fungsi  : Untuk menyimpan data pengalaman kerja
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 120 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.5 Tabel Employee Experience

  6. Nama File  : Tabel Product
    Akronim  : product
    Fungsi  : Untuk menyimpan data produk
    Tipe File  : File Master
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 73 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.6 Tabel Produk

  7. Nama File  : Tabel Product File
    Akronim  : product_file
    Fungsi  : Untuk menyimpan data file produk
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 222 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.7 Tabel Product File

  8. Nama File  : Tabel Client
    Akronim  : client
    Fungsi  : Untuk menyimpan data client
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 453 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.8 Tabel Client

  9. Nama File  : Tabel Project
    Akronim  : project
    Fungsi  : Untuk menyimpan data projek
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 264 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.9 Tabel Project

  10. Nama File  : Tabel Projek Level
    Akronim  : project_level
    Fungsi  : Untuk menyimpan data level projek
    Tipe File  : File Master
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 23 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.10 Tabel Project Level

  11. Nama File  : Tabel Project Member
    Akronim  : project_member
    Fungsi  : Untuk menyimpan data member projek
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File : Index Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 36 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.11 Tabel Project Member

  12. Nama File  : Tabel Project Product
    Akronim  : project_produt
    Fungsi  : Untuk menyimpan data produk dari projek
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File : Index Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 33 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.12 Tabel Project Product

  13. Nama File  : Tabel Task
    Akronim  : task
    Fungsi  : Untuk menyimpan data task
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 177 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.13 Tabel Task

  14. Nama File  : Tabel Task Comment
    Akronim  : task_comment
    Fungsi  : Untuk menyimpan data komentar task
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 33 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.14 Tabel Task Comment

  15. Nama File  : Tabel Task File
    Akronim  : task_file
    Fungsi  : Untuk menyimpan data file task
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 222 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.15 Tabel Task File

  16. Nama File  : Tabel Task Priority
    Akronim  : task_priority
    Fungsi  : Untuk menyimpan data prioritas task
    Tipe File  : File Master
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 17 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.16 Tabel Task Priority

  17. Nama File  : Tabel Task Status
    Akronim  : task_status
    Fungsi  : Untuk menyimpan data status task
    Tipe File  : File Master
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 33 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.17 Tabel Task Status

  18. Nama File  : Tabel Task Time
    Akronim  : task_time
    Fungsi  : Untuk menyimpan data lama pengerjaan task
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 25 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.18 Tabel Task Time

  19. Nama File  : Tabel Task Type
    Akronim  : task_type
    Fungsi  : Untuk menyimpan data tipe task
    Tipe File  : File Master
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 21 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.19 Tabel Task Type


  20. Nama File  : Tabel Invoice
    Akronim  : invoice
    Fungsi  : Untuk menyimpan data invoice
    Tipe File  : File Trasaction
    Organisasi File : Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang record : 33 karakter
    Primary key  : id

    Tabel 4.20 Tabel Invoice

Flowchart Program Yang Diusulkan

Flowchart Program Untuk Login

Gambar 4.7 Flowchart Program Untuk Login

Flowchart Program Untuk Menu Dashboard

Gambar 4.8 Flowchart Program Untuk Menu Dashboard

Flowchart Program Untuk Menu Employee

Gambar 4.9 Flowchart Program Untuk Menu Employee

Flowchart Program Untuk Menu Product

Gambar 4.10 Flowchart Program Untuk Menu Product

Flowchart Program Untuk Menu Client

Gambar 4.11 Flowchart Program Untuk Menu Client

Flowchart Program Untuk Menu Project

Gambar 4.12 Flowchart Program Untuk Menu Project

Flowchart Program Untuk Menu Task

Gambar 4.13 Flowchart Program Untuk Menu Task

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

Gambar 4.14 Diagram HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem yang akan dibuat, yaitu:

Prototype Halaman Login

Gambar 4.15 Prototype Halaman Login

Tabel 4.21 Keterangan Halaman Login

Prototype Halaman Dashboard PT. Arca International

Gambar 4.16 Prototype Halaman Dashboard PT. Arca International

Tabel 4.22 Keterangan Halaman Login

Prototype Halaman Menu PT. Arca International

Gambar 4.17 Prototype Halaman Menu PT. Arca International

Tabel 4.23 Keterangan Halaman Menu

Prototype Halaman Employee PT. Arca International

Gambar 4.18 Prototype Halaman Employee PT. Arca International

Tabel 4.24 Keterangan Halaman Employee

Prototype Halaman Produk PT. Arca International

Gambar 4.19 Prototype Halaman Produk PT. Arca International

Tabel 4.25 Keterangan Halaman Produk

Prototype Halaman Client PT. Arca International

Gambar 4.20 Prototype Halaman Client PT. Arca International

Tabel 4.26 Keterangan Halaman Client

Prototype Halaman Project PT. Arca International

Gambar 4.21 Prototype Halaman Project PT. Arca International

Tabel 4.27 Keterangan Halaman Project

Prototype Halaman Task PT. Arca International

Gambar 4.22 Prototype Halaman Task PT. Arca International

Tabel 4.28 Keterangan Halaman Task

Tampilan Layar

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Login PT. Arca International

Tampilan Halaman Dashboard PT. Arca International

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Dashboard PT. Arca International

Tampilan Halaman Menu PT. Arca International

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Menu PT. Arca International

Tampilan Halaman Employee PT. Arca International

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Employee PT. Arca International

Tampilan Halaman Produk PT. Arca International

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Produk PT. Arca International

Tampilan Halaman Client PT. Arca International

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Client PT. Arca International

Tampilan Halaman Project PT. Arca International

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Project PT. Arca International

Tampilan Halaman Task PT. Arca International

Gambar 4.30 Tampilan Halaman Task PT. Arca International

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

  1. Processor : Intel Core i5
  2. Monitor : Accer 14"
  3. Mouse : Ps2
  4. RAM : 2 GB
  5. HD : 500 GB
  6. Keyboard : Compatible Ps2
  7. Printer : Canon Ip1800 Series
  8. UPS (Uninterrupuble Power Suply)

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional
  2. Microsoft Office 2007
  3. Xampp 1.7.7
  4. Dreamweaver CS3
  5. Adobe Reader

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (tiga) role, yaitu Superadmin, Admin dan User. Superadmin dapat mengakses seluruh menu, role ini digunakan untuk pemimpin. Role Admin dapat mengakses seluruh menu terkecuali menu user, role ini digunakan untuk posisi admin dan finance. dan role user hanya dapat melihat saja di tiap-tiap menu tanpa mendapat akses menambah data, edit data dan hapus data terkecuali menu task.


Testing

Metode Implementasi

Implementasi program Sistem Monitoring Inventory Control Pada PT. Arca International dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

  1. Pengujian Black Box Pada Login
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Pada PT. Arca International untuk fungsi login, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.29 Tabel Pengujian Black box Pada Login

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.


Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi Pada PT. Arca International. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.30 Schedulle Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 4.31 Estimasi Biaya

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Aplikasi Analisa Data Untuk Membantu Eksekutif Perusahaan Dalam Membuat Keputusan Pada PT. Arca International adalah sebagai berikut:

  1. Memonitoring history pembayaran yang dilakukan oleh customer agar tidak terjadi keterlambatan dalam melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal pembayaran yang sudah ditentukan oleh perusahaan dengan membuatkan notifikasi deadline pembayaran atau invoice reminder.
  2. Menciptakan dashboard task by employee dari masing-masing karyawan untuk mengetahui jumlah tugas agar memudahkan perusahaan untuk memonitoring sumber daya manusia yang ada pada perusahaan.
  3. Menciptakan dashboard yang mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian dengan membuatkan dashboard monthly working hours dan juga dahboard client growth untuk melihat perkembangan perusahaan pertahunnya.
  4. Kelebihan serta manfaat yang didapatkan mampu untuk membantu perusahaan dalam menunjang suatu keputusan oleh pimpinan dengan penerapan sistem yang terkomputerisasi agar termonitoring dengan baik.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Perlu dibuatkannya warning sistem yang akan melakukan reminder kepada customer yang berhubungan dengan invoice reminder.
  2. Perlu dibuatkannya top product perbulan agar data yang didapatkan lebih detail dan pemanfaatannya bisa dimaksimalkan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Edi. Doro, dan Betshani. Stevalin. 2009. Analisis Data dengan Menggunakan ERD dan Model Konseptual Data Warehouse. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 Mustakini. Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
  3. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  4. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  6. 6,0 6,1 Masruro, Ahlihi. 2013. Teknik Data Miningdan Decision Support System untukKeunggulanBersaing (Study Kasus Perusahaan TV Kabel). Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologiInformasidan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  7. Alim. Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
  8. 8,0 8,1 8,2 Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  9. 9,0 9,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  11. 11,0 11,1 Kadir. Abdul. 2009. Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.
  12. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  13. Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  14. 14,0 14,1 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
  15. 15,0 15,1 Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

  1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
  2. Kartu Bimbingan Skripsi
  3. KSTF (Kartu Studi Tetap Final)
  4. Form Validasi Skripsi
  5. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
  6. Formulir Seminar proposal
  7. Formulir Final Presentasi
  8. Formulir Pertemuan Dengan Stakeholder
  9. Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
  10. Daftar Nilai
  11. Sertifikat TOEFL
  12. Sertifikat Prospek (Piagam Pengukuhan)
  13. Sertifikat IT Nasional
  14. Sertifikar Juara
  15. Kwitansi Pembayaran Skripsi
  16. Kwitansi Pembayaran Sidang Skripsi
  17. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
  18. Ijazah SMA
  19. CV (Curriculum Vitae)

LAMPIRAN B

  1. Hasil Wawancara PT. Arca International
  2. Invoice
  3. Surat Keterangan Implementasi Program
  4. Surat Keterangan Hibah
  5. Surat Keterangan Observasi
  6. Surat Izin Pertemuan Dengan Stakeholder
  7. Kwitansi Bukti Hibah
  8. List Task
  9. List Client

LAMPIRAN C

  1. Tampilan Halaman Login
  2. Tampilan Invoice Reminder
  3. Tampilan Top Product
  4. Tampilan Employee Join Project
  5. Tampilan Task By Employee
  6. Tampilan Client Growth
  7. Tampilan Monthly Working Hours

Contributors

Faiz