SI1033465361

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
PENGENDALI KAMERA PROFESIONAL DENGAN
ANDROID BERBASIS ATMEGA 328P PADA
PT. CAHAYA TELEVISI INDONESIA
LAPORAN SKRIPSI




jpg






OLEH :
NAMA : Ade Novariyanto
NIM :1033465361
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DANILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
(2014/2015)



SEKOLAHTINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI



PENGENDALI KAMERA PROFESIONAL DENGAN
ANDROID BERBASIS ATMEGA 328P PADA
PT. CAHAYA TELEVISI INDONESIA
Disusun oleh :

NIM                              : 1033465361

Nama                            : AdeNovariyanto

                                         JenjangStudi                : S1
                                         Jurusan                          : Sistem Komputer
                                         Konsentrasi                   : Creative Communication
                                                                                andInnovative Technology




Disahkan oleh :
  Tangerang,22 januari 2015


                     Ketua                                                                      KepalaJurusan

          STMIK RAHARJA,                                             Jurusan Sistem Komputer,




      (Ir. Untung Rahardja, M.T.I )                                 ( Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd )

                   NIP : 000594                                                             NIP : 079010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMUKOMPUTER (STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGENDALI KAMERA PROFESIONAL DENGAN
ANDROID BERBASIS ATMEGA 328P PADA
PT. CAHAYA TELEVISI INDONESIA

Dibuat Oleh :
                                                      NIMn  : 1033465361
                                                      Nama, : Ade Novariyanto

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan TimPenguji Ujian Komprehensif
JurusanSistem Komputer
KonsentrasiCreative Communication and Innovative Technology (CCIT)
TahunAkademik 2014/2015

Disetujui Oleh,
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1293750852736552506" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a>                                                                                                                                                                                                               Tangerang,22 Januari 2015

                   Pembimbing 1                                                                Pembimbing2
                             

(Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd )                                              (Hendra Kusumah, S.Kom)
                   NID :  10001                                                                    NID:



SEKOLAH TINGGIMANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA INFORMATIKA

LEMBARKEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangandibawah ini :
Nim                    :  1033465361
Nama                  :  Ade Novariyanto
Jenjang Studi     :  S1
Jurusan               :  Sistem Komputer
Konsentrasi        :Creative Communication
   and Innovative Technology


Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini merupakan karya tulissaya sendiri dan bukan salinan atau duplikat dari Laporan Skripsi yang telahdipergunakan dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di perguruan tinggilain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasatanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atastidak benar.

                                                                                        Tangerang, 22 Januari 2015


                                                                                             ( Ade Novariyanto )
                                                                                               NIM : 1033465361




ABSTRAKSI

PT.Cahaya Televisi Indonesia merupakan salah satu perusahaan stasiun tv lokal yangmelayani jasa informasi dan hiburan televisi yang dituntut untuk kreatif dalamproduksi program acara. kameramen menjadi suatu hal penting pada hasil dari sebuahacara, view gambar yang monoton akan membuat penonton jenuh dan bosan dalammenyaksikan sebuah acara televisi. Teknik pengambilan gambar di bedakan menjadidua katagori yaitu sudut pengambilan gambar dan ukuran gambar, dalam hal inisering disebut juga dengan teknik pan,tilt dan zoom.  Pengambilan gambar yang kreatif dalam sebuahstudio produksi yang tidak luas cukup sulit, sehingga sering terjadipengambilan gambar yang monoton. Kontroling kamera profesional dengan remot rcmenggunakan arduino uno menampilkan suatu hal yang berbeda dengan yang biasanyadilakukan dalam produksi perfilman maupun acara live. Dengan motor dc, motorstepper yang dapat menggerakan kamera menggunakan remot RC yang telah diprogrammenggunakan Arduino Uno, maka pengambilan gambar dapat bergerak secaradinamika. Kontroling kamera profesional dengan remot rc menggunakan arduino unoini juga dapat digunakan pada ruang studio yang sempit tetapi tidak mengurangiview gambar yang terbatas oleh ruang.

Katakunci: Arduino Uno, Motor DC, dan Remot RC

ABSTRACT


PT.Cahaya Televisi Indonesia is one of the local TV stations serving televisionentertainment services that operate in the province of Banten. As aentertainment facilities tv stations required to be creative in the productionprogram. cameraman becomes important in the outcome of an event, view the imagethat will make the audience saturated monotony and boredom in watching atelevision show. Shooting technique to differentiate into two categories,namely angle shooting and image size, in this case the technique is oftenreferred to as pan, tilt and zoom. Taking pictures in a creative productionstudio that is not wide enough hard, so often monotonous shooting. professionalcameras with remote control rc using arduino uno show something different fromwhat is usually done in the production of film and live events. With a dcmotor, stepper motor can move the camera using the remote RC programmed usingthe Arduino Uno, it can be moving the shooting dynamics. professional cameras withremote control rc using arduino uno can also be used to narrow the studio spacebut does not reduce the view is limited by space images.

Keywords:Arduino Uno, DC motors, stepper motors and Remote RC


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikumWr.Wb.
 Segala puji serta syukur kitapanjatkan kehadiratAllah SWT yang telah memberikanberibu-ribu nikmat,rahmat dananugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya,sehingga penulisdapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat padawaktunya.
 Hanyakarena kasih saying dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsiyangberjudul “PENGENDALIKAMERA PROFESIONAL DENGAN ANDROID BERBASIS ATMEGA 328P PADA PT. CAHAYA TELEVISIINDONESIA.
            Penulis menyadari dengan sepenuh hati  bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan danusaha penulis semata,namun juga berkat bantuan berbagai pihak,oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.     Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku PresidenDirektur Ketua STMIK RaharjaTangerang.
2.     Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku PUKET1 STMIK Raharja Tangerang.
3.     BapakFerry Sudarto, S.Kom,M.Pd, selaku Ketua Jurusan Sistem Komputer dan selaku dosen pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu membimbing penyusunan skripsi.
4.     Hendara kusuma S.kom selaku dosenpembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi.
5.     Imam Sibro Malisi selaku pembimbinglapangan yang bersedia menjadi stackholder dalam penelitian ini.
6.     Kedua orang tua tercinta Bapak Abdul Gani,S.Pd danibu Maemutia, yang telah mendo’akan dan memberikan dukungan baik moral maupunmateriil.
7.     BapakdanIbu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya sehingga dapatdi terapkan dalam skripsi ini.
8.     Rekan-rekan seperjuangan Dein,Handri,RezaNP,Reza Amar M.Arif,Salim,Haerul,Billqis,Hendra K dan Imam S serta seluruhKeluarga Besar Himpunan Mahasiswa Sistem Komputer(HIMASIKOM) lainnya.
9.     Semua pihak Instansi terkait yangbekerjasama membantu dan memberi masukan.
Namun demikian penulis menyadari sepenuhnyamasih ada kekurangan. Olehkarena itu kritik dan saran yang membangun sangatpenulis harapkan untuk perbaikan di masayang akan datang.
Akhir kata penulis berharap laporan inidapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yangbermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 25 Januari 2015

(ADE NOVARIYANTO)
                                                                                      NIM : 1031464658


DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1. Sistem Pengendali loop terbuka...................................................      14
Gambar 2.2. Sistem Pengendali looptertutup..................................................      14
Gambar2.3. Bagan Alir Sistem(System Flowchart)......................................      17
Gambar 2.4.Bagan Alir Dokumen(DocumentFlowchart)...............................      18
Gambar2.5. Bagan Alir Skematik(Schematic Flowchart)................................      18
Gambar 2.6. Bagan Alir Program Flowchart(Program Flowchart)...................      19
Gambar 2.7. Bagan Alir Program Proses(Process Flowchart)..........................      19
Gambar 2.8. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart..............................................      20
Gambar2.10. Rangkaian Power Window........................................................      34
Gambar 2.11. ArsitekturATMega328..............................................................      41
Gambar 2.12. KonfigurasiATMega328...........................................................      42
Gambar 2.13. Mikrokontroller ArduinoUno....................................................      46
Gambar 2.14.IC(Integrated Circuit)................................................................      49
Gambar 2.15. Tampilan Tools SDK..................................................................      56
Gambar 2.16. TampilanAndroid Simulator ....................................................      57
Gambar 2.17. Tampilan IDE Basic 4 Android.................................................      58
Gambar 2.18. TampilanDesigner Basic 4Android...........................................      58
Gambar 2.19. Relay  .........................................................................................      63
Gambar 2.20. Cara Kerja Motor DC................................................................      64
Gambar 2.21. Bentuk Fisik Motor ServoStandard..........................................      65
Gambar 2.22. Pulsa Kendali Motor Servo........................................................      66
Gambar 3.1. Blok Diagram...............................................................................      82
Gambar3.2. Perancangan Fisik.........................................................................      84
Gambar3.3. Rangkaian Schematic Motor DC Gearbox...................................      87
Gambar3.4. Rangkaian Motor DC dan Relay..................................................      88
Gambar3.5. Rangkaian Schematic Motor Servo..............................................      89
Gambar3.6. Rangkaian Motor Servo...............................................................      89
Gambar3.7. Rangkaian Schematic Bluetooth..................................................      90
Gambar 3.8. Rangkaian Bluetooth....................................................................      91
Gambar3.9. Rangkaian Schematic Keseluruhan..............................................      92
Gambar3.10. Rangkaian Keseluruhan PadaBreadboard.................................      92
Gambar3.11. Rangkaian Catu Daya................................................................      93
Gambar3.12. Desain Layout Menu Utama......................................................      94
Gambar3.13. Icon Aplikasi Basic4Android.....................................................      96
Gambar3.14. Membuat Project Baru...............................................................      96
Gambar3.15. Tampilan Basic4Android...........................................................      97
Gambar3.16. Submenu File>Save....................................................................      97
Gambar3.17. Tampilan B4A-Bridge pada SmartphoneAndroid....................      98
Gambar3.18. Tampilan Menu Connect-Wireless padaBasic4Android...........      98
Gambar3.19. Tampilan Menu Connect-Wireless padaIDE Basic4Android...      99
Gambar3.20. Tampilan Status B4A-Bridge.....................................................      99
Gambar3.21. Tampilan Menu Designer pada IDEBasic4Android.................      99
Gambar3.22. Dialog Save Layout Name.........................................................    100
Gambar3.23. Menu Run pada IDE Basic4Android........................................    100
Gambar3.24. Membuka Software Arduino 1.0.5............................................    102
Gambar3.25. Layer Penulisan Project..............................................................    103
Gambar3.26. Mengecek Listing Program........................................................    104
Gambar3.28. Pemilihan Board.........................................................................    105
Gambar3.29. Upload Program.........................................................................    105
Gambar3.30. Flowchart Sistem........................................................................    106
Gambar3.31. Flowchart Sistem Yang Berjalan................................................    107
Gambar4.1. Flowchart Program Yang Diusulkan............................................    116
Gambar4.3. Motor Dc digunakan sebagai penggerakjendela ........................    120
Gambar4.4. Rangkaian Modul Bluetooth .......................................................    121
Gambar4.5. Scanning Bluetooth oleh smartphoneandroid ............................    122
Gambar4.6. Aplikasi Android Pengendali Pintudan Jendela Mobil ..............    122










<o:p> </o:p>DAFTARSIMBOL

1.    SIMBOLFLOWCHART (DIAGRAM ALIR)
<tbody></tbody>
SIMBOL
NAMA
KETERANGAN
<v:shapetype coordsize="21600,21600" id="_x0000_t116" o:spt="116" path="m3475,qx,10800,3475,21600l18125,21600qx21600,10800,18125,xe"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" textboxrect="1018,3163,20582,18437"> </v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1026" style="height: 13.35pt; left: 0; margin-left: 9.95pt; margin-top: 6.35pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-vertical-relative: text; position: absolute; text-align: left; width: 1in; z-index: 1;" type="#_x0000_t116"></v:shape>
TERMINATOR
Permulaan/ Akhir program
<v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t32" o:oned="t" o:spt="32" path="m,l21600,21600e"> <v:path arrowok="t" fillok="f" o:connecttype="none"> <o:lock shapetype="t" v:ext="edit"> </o:lock></v:path></v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1027" o:connectortype="straight" style="height: 0; left: 0; margin-left: 9.95pt; margin-top: 13.1pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-vertical-relative: text; position: absolute; text-align: left; width: 1in; z-index: 2;" type="#_x0000_t32"> <v:stroke endarrow="block"> </v:stroke></v:shape>
GARIS ALIR
Arah aliran program
<v:shapetype coordsize="21600,21600" id="_x0000_t117" o:spt="117" path="m4353,l17214,r4386,10800l17214,21600r-12861,l,10800xe"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" textboxrect="4353,0,17214,21600"> </v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1028" style="height: 17.8pt; left: 0; margin-left: 5.5pt; margin-top: 3.85pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-vertical-relative: text; position: absolute; text-align: left; width: 83.55pt; z-index: 3;" type="#_x0000_t117"></v:shape>
PREPARATION
Proses inisialisasi/ Pemberian harga awal
<v:shapetype coordsize="21600,21600" id="_x0000_t109" o:spt="109" path="m,l,21600r21600,l21600,xe"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"> </v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1029" style="height: 20.45pt; left: 0; margin-left: 13.45pt; margin-top: 2.6pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-vertical-relative: text; position: absolute; text-align: left; width: 64.9pt; z-index: 4;" type="#_x0000_t109"></v:shape>
PROCES
Proses perhitungan/ Proses pengolahan data
<v:shapetype coordsize="21600,21600" id="_x0000_t111" o:spt="111" path="m4321,l21600,,17204,21600,,21600xe"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:path gradientshapeok="t" o:connectlocs="12961,0;10800,0;2161,10800;8602,21600;10800,21600;19402,10800" o:connecttype="custom" textboxrect="4321,0,17204,21600"> </v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1030" style="height: 24.9pt; left: 0; margin-left: 15.15pt; margin-top: .4pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-vertical-relative: text; position: absolute; text-align: left; width: 55.1pt; z-index: 5;" type="#_x0000_t111"></v:shape>
INPUT/ OUTPUT DATA
Proses input output data, parameter informasi
<v:shapetype coordsize="21600,21600" id="_x0000_t112" o:spt="112" path="m,l,21600r21600,l21600,xem2610,nfl2610,21600em18990,nfl18990,21600e"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f" textboxrect="2610,0,18990,21600"> </v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1031" style="height: 24.8pt; left: 0; margin-left: 24.1pt; margin-top: .05pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-vertical-relative: text; position: absolute; text-align: left; width: 33.75pt; z-index: 6;" type="#_x0000_t112"></v:shape>
PREDEFINED PROCES
Permulaan sub program/ proses menjalankan sub program
<v:shapetype coordsize="21600,21600" id="_x0000_t110" o:spt="110" path="m10800,l,10800,10800,21600,21600,10800xe"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" textboxrect="5400,5400,16200,16200"> </v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1032" style="height: 28.4pt; left: 0; margin-left: 8.85pt; margin-top: 2.35pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-vertical-relative: text; position: absolute; text-align: left; width: 66.8pt; z-index: 7;" type="#_x0000_t110"></v:shape>
DECISION
Perbandingan pernyataan penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk lah selanjutnya
<v:shapetype coordsize="21600,21600" id="_x0000_t120" o:spt="120" path="m10800,qx,10800,10800,21600,21600,10800,10800,xe"> <v:path gradientshapeok="t" o:connectlocs="10800,0;3163,3163;0,10800;3163,18437;10800,21600;18437,18437;21600,10800;18437,3163" o:connecttype="custom" textboxrect="3163,3163,18437,18437"> </v:path></v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1033" style="height: 33.8pt; left: 0; margin-left: 22.3pt; margin-top: .6pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-vertical-relative: text; position: absolute; text-align: left; width: 40.05pt; z-index: 8;" type="#_x0000_t120"></v:shape>
ON PAGE CONNECTOR
Penghubungan bagian-bagian flowchart yang berbeda pada satu halaman


2.       SIMBOL ELEKTRONIKA

<tbody></tbody>
SIMBOL
NAMA KOMPONEN
KETERANGAN
Simbol Sambungan
<v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas> <v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f"> <o:lock aspectratio="t" v:ext="edit"> </o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape alt="Simbol Kabel" id="Picture_x0020_881" o:spid="_x0000_i1112" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Kabel" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png"> </v:imagedata></v:shape>
Kabel/ Wire Listrik
Kabel penghubung (konduktor)
<v:shape alt="Simbol Kabel Terhubung" id="Picture_x0020_882" o:spid="_x0000_i1111" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Kabel Terhubung" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png"> </v:imagedata></v:shape>
Koneksi kabel
Terhubung
<v:shape alt="Simbol Kabel Tak terhubung" id="Picture_x0020_883" o:spid="_x0000_i1110" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Kabel Tak terhubung" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png"> </v:imagedata></v:shape>
Kabel tidak koneksi
Terputus (tidak terhubung)
Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay
<v:shape alt="Simbol Saklar" id="Picture_x0020_884" o:spid="_x0000_i1109" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Saklar" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.png"> </v:imagedata></v:shape>
Toggle Switch SPST
Terputus dalam kondisi open
<v:shape alt="Simbol Saklar" id="Picture_x0020_885" o:spid="_x0000_i1108" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Saklar" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png"> </v:imagedata></v:shape>
Toggle Switch SPDT
Memilih dua terminal koneksi
<v:shape alt="Simbol Saklar" id="Picture_x0020_886" o:spid="_x0000_i1107" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Saklar" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.png"> </v:imagedata></v:shape>
Saklar Push-Button (NO)
Terhubung ketika ditekan
<v:shape alt="Simbol Saklar" id="Picture_x0020_887" o:spid="_x0000_i1106" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Saklar" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png"> </v:imagedata></v:shape>
Saklar Push-Button (NC)
Terputus ketika ditekan
<v:shape alt="Simbol Saklar" id="Picture_x0020_888" o:spid="_x0000_i1105" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Saklar" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.png"> </v:imagedata></v:shape>
DIP Switch
Multiswitch(Saklar banyak)
<v:shape alt="Simbol Saklar" id="Picture_x0020_889" o:spid="_x0000_i1104" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Saklar" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.png"> </v:imagedata></v:shape>
Relay SPST
Koneksi (Open dan Close) digerakan oleh elektromagnetik.
<v:shape alt="Simbol Saklar" id="Picture_x0020_890" o:spid="_x0000_i1103" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Saklar" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.png"> </v:imagedata></v:shape>
Relay SPDT
<v:shape alt="Simbol Saklar" id="Picture_x0020_891" o:spid="_x0000_i1102" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Saklar" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.png"> </v:imagedata></v:shape>
Jumper
Koneksi dengan pemasangan jumper
<v:shape alt="Simbol Saklar" id="Picture_x0020_892" o:spid="_x0000_i1101" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Saklar" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.png"> </v:imagedata></v:shape>
Solder Bridge
Koneksi dengan cara disolder
Simbol Ground
<v:shape alt="Simbol Ground" id="Picture_x0020_893" o:spid="_x0000_i1100" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Ground" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.png"> </v:imagedata></v:shape>
Earth Ground
Referensi 0 sebuah sumber listrik
<v:shape alt="Simbol Ground" id="Picture_x0020_894" o:spid="_x0000_i1099" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Ground" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.png"> </v:imagedata></v:shape>
Chassis Ground
Ground yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian listrik
<v:shape alt="Simbol Ground" id="Picture_x0020_895" o:spid="_x0000_i1098" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Ground" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015.png"> </v:imagedata></v:shape>
Common/ Digital Ground

Simbol Resistor
<v:shape alt="Simbol Resistor" id="Picture_x0020_896" o:spid="_x0000_i1097" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Resistor" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.png"> </v:imagedata></v:shape>
Resistor
Resistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam rangkaian listrik
<v:shape alt="Simbol Resistor" id="Picture_x0020_897" o:spid="_x0000_i1096" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Resistor" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image017.png"> </v:imagedata></v:shape>
Resistor
<v:shape alt="Simbol Potensio" id="Picture_x0020_898" o:spid="_x0000_i1095" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Potensio" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.png"> </v:imagedata></v:shape>
Potensio Meter
Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 3 titik terminal dapat diatur
<v:shape alt="Simbol Potensio" id="Picture_x0020_899" o:spid="_x0000_i1094" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Potensio" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image019.png"> </v:imagedata></v:shape>
Potensio Meter
<v:shape alt="Simbol Variable Resistor" id="Picture_x0020_900" o:spid="_x0000_i1093" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Variable Resistor" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.png"> </v:imagedata></v:shape>
Variable Resistor
Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 2 titik terminal dapat diatur
<v:shape alt="Simbol Variable Resistor" id="Picture_x0020_901" o:spid="_x0000_i1092" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Variable Resistor" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image021.png"> </v:imagedata></v:shape>
Variable Resistor
Simbol Condensator (Kapasitor)
<v:shape alt="Simbol Condensator" id="Picture_x0020_902" o:spid="_x0000_i1091" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Condensator" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.png"> </v:imagedata></v:shape>
Condensator Bipolar
Berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu
<v:shape alt="Simbol Condensator" id="Picture_x0020_903" o:spid="_x0000_i1090" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Condensator" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image023.png"> </v:imagedata></v:shape>
Condensator Nonpolar
<v:shape alt="Simbol Condensator" id="Picture_x0020_904" o:spid="_x0000_i1089" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Condensator" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.png"> </v:imagedata></v:shape>
Condensator Bipolar
Electrolytic Condensator (ELCO)
<v:shape alt="Simbol Condensator" id="Picture_x0020_905" o:spid="_x0000_i1088" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Condensator" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image025.png"> </v:imagedata></v:shape>
Kapasitor berpolar
Electrolytic Condensator (ELCO)
<v:shape alt="Simbol Condensator" id="Picture_x0020_906" o:spid="_x0000_i1087" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Condensator" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image026.png"> </v:imagedata></v:shape>
Kapasitor Variable
Condensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur
Simbol Kumparan (Induktor)
<v:shape alt="Simbol Lilitan" id="Picture_x0020_907" o:spid="_x0000_i1086" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Lilitan" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image027.png"> </v:imagedata></v:shape>
Induktor, lilitan, kumparan, spul, coil
Dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik
<v:shape alt="Simbol Lilitan" id="Picture_x0020_908" o:spid="_x0000_i1085" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Lilitan" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image028.png"> </v:imagedata></v:shape>
Induktor dengan inti besi
Kumparan dengan inti besi seperi pada trafo
<v:shape alt="Simbol Lilitan" id="Picture_x0020_909" o:spid="_x0000_i1084" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Lilitan" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image029.png"> </v:imagedata></v:shape>
Variable Induktor
Lilitan yang nilai induktansinya dapat diatur
Simbol Power Supply
<v:shape alt="Simbol Power Supply" id="Picture_x0020_910" o:spid="_x0000_i1083" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Power Supply" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image030.png"> </v:imagedata></v:shape>
Sumber tegangan DC
Menghasilkan tegangan searah tetap (konstan)
<v:shape alt="Simbol Power Supply" id="Picture_x0020_911" o:spid="_x0000_i1082" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Power Supply" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image031.png"> </v:imagedata></v:shape>
Sumber Arus
Menghasilkan sumber arus tetap
<v:shape alt="Simbol Power Supply" id="Picture_x0020_912" o:spid="_x0000_i1081" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Power Supply" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image032.png"> </v:imagedata></v:shape>
Sumber tegangan AC
Sumber teganga bolak-balik seperti dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
<v:shape alt="Simbol Power Supply" id="Picture_x0020_913" o:spid="_x0000_i1080" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Power Supply" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image033.png"> </v:imagedata></v:shape>
Generator
Penghasil tegangan listrik bolah-balik seperti pembangkit listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)
<v:shape alt="Simbol Battery" id="Picture_x0020_914" o:spid="_x0000_i1079" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Battery" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image034.png"> </v:imagedata></v:shape>
Battery
Menghasilkan tegangan searah tetap
<v:shape alt="Simbol Battery" id="Picture_x0020_915" o:spid="_x0000_i1078" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Battery" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image035.png"> </v:imagedata></v:shape>
Battery lebih dari satu Cell
Menghasilkan tegagan searah tetap
<v:shape alt="Simbol Regulator" id="Picture_x0020_916" o:spid="_x0000_i1077" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Regulator" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image036.png"> </v:imagedata></v:shape>
Sumber tegangan yang dapat diatur
Sumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain
<v:shape alt="Simbol Regulator" id="Picture_x0020_917" o:spid="_x0000_i1076" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Regulator" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image037.png"> </v:imagedata></v:shape>
Sumber arus yang dapat diatur
Sumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Meter (Alat Ukur)
<v:shape alt="Simbol Volt Meter" id="Picture_x0020_918" o:spid="_x0000_i1075" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Volt Meter" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image038.png"> </v:imagedata></v:shape>
Volt Meter
Mengukur tegangan listrik dengan satuan Volt
<v:shape alt="Simbol Ampere Meter" id="Picture_x0020_919" o:spid="_x0000_i1074" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Ampere Meter" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image039.png"> </v:imagedata></v:shape>
Ampere Meter
Mengukur arus listrik dengan satuan Ampere
<v:shape alt="Simbol Ohm Meter" id="Picture_x0020_920" o:spid="_x0000_i1073" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Ohm Meter" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image040.png"> </v:imagedata></v:shape>
Ohm Meter
Mengukur resistansi dengan satuan Ohm
<v:shape alt="Simbol Watt Meter" id="Picture_x0020_921" o:spid="_x0000_i1072" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Watt Meter" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image041.png"> </v:imagedata></v:shape>
Watt Metter
Mengukur daya listrik dengan satuan Watt
Simbol Lampu
<v:shape alt="Simbol Lampu" id="Picture_x0020_922" o:spid="_x0000_i1071" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Lampu" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image042.png"> </v:imagedata></v:shape>
Lampu
Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik
<v:shape alt="Simbol Lampu" id="Picture_x0020_923" o:spid="_x0000_i1070" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Lampu" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image043.png"> </v:imagedata></v:shape>
Lampu
<v:shape alt="Simbol Lampu" id="Picture_x0020_924" o:spid="_x0000_i1069" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Lampu" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image044.png"> </v:imagedata></v:shape>
Lampu
Simbol Dioda
<v:shape alt="Simbol Dioda" id="Picture_x0020_925" o:spid="_x0000_i1068" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Dioda" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image045.png"> </v:imagedata></v:shape>
Dioda
Berfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah (forward bias)
<v:shape alt="Simbol Dioda Zener" id="Picture_x0020_926" o:spid="_x0000_i1067" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Dioda Zener" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image046.png"> </v:imagedata></v:shape>
Dioda Zener
Penyetabil Tegangan DC (Searah)
<v:shape alt="Simbol Dioda Schottky" id="Picture_x0020_927" o:spid="_x0000_i1066" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Dioda Schottky" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image047.png"> </v:imagedata></v:shape>
Dioda Schottky
Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat dalam IC logika
<v:shape alt="Simbol Dioda Varactor" id="Picture_x0020_928" o:spid="_x0000_i1065" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Dioda Varactor" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image048.png"> </v:imagedata></v:shape>
Dioda Varactor
Gabungan Dioda dan Kapasitor
<v:shape alt="Simbol Dioda Tunnel" id="Picture_x0020_929" o:spid="_x0000_i1064" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Dioda Tunnel" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image049.png"> </v:imagedata></v:shape>
Dioda Tunnel
Dioda Tunnel
<v:shape alt="Simbol LED" id="Picture_x0020_930" o:spid="_x0000_i1063" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol LED" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image050.png"> </v:imagedata></v:shape>
LED (Light Emitting Diode)
Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC satu arah
<v:shape alt="Simbol Photo Dioda" id="Picture_x0020_931" o:spid="_x0000_i1062" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Photo Dioda" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image051.png"> </v:imagedata></v:shape>
Photo Dioda
Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya
Simbol Transistor
<v:shape alt="Simbol Transistor NPN" id="Picture_x0020_932" o:spid="_x0000_i1061" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Transistor NPN" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image052.png"> </v:imagedata></v:shape>
Transitor Bipolar NPN
Arus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
<v:shape alt="Simbol Transistor PNP" id="Picture_x0020_933" o:spid="_x0000_i1060" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Transistor PNP" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image053.png"> </v:imagedata></v:shape>
Transistor Bipolar PNP
Arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negatif
<v:shape alt="Simbol Transistor Darlington" id="Picture_x0020_934" o:spid="_x0000_i1059" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Transistor Darlington" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image054.png"> </v:imagedata></v:shape>
Transitor Darlington
Gabungan dari dua transistor Bipolar untuk meningkatkan penguatan
<v:shape alt="Simbol Transistor JFET N" id="Picture_x0020_935" o:spid="_x0000_i1058" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Transistor JFET N" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image055.png"> </v:imagedata></v:shape>
Transistor JFET-N
Field Effect Transistor kanal N
<v:shape alt="Simbol Transistor JFET P" id="Picture_x0020_936" o:spid="_x0000_i1057" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Transistor JFET P" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image056.png"> </v:imagedata></v:shape>
Transistor JFET-P
Field Effect Transistor kanal P
<v:shape alt="Simbol Transistor NMOS" id="Picture_x0020_937" o:spid="_x0000_i1056" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Transistor NMOS" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image057.png"> </v:imagedata></v:shape>
Transistor NMOS
Transistor MOSFET kanal N
<v:shape alt="Simbol Transistor PMOS" id="Picture_x0020_938" o:spid="_x0000_i1055" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Transistor PMOS" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image058.png"> </v:imagedata></v:shape>
Transistor PMOS
Transistor MOSFET kanal P
Simbol Komponen Lain
<v:shape alt="Simbol Motor Listrik" id="Picture_x0020_939" o:spid="_x0000_i1054" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Motor Listrik" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image059.png"> </v:imagedata></v:shape>
Motor
Motor Listrik
<v:shape alt="Simbol Trafo" id="Picture_x0020_940" o:spid="_x0000_i1053" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Trafo" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image060.png"> </v:imagedata></v:shape>
Trafo, Transformer, Transformator
Penurun dan penaik tegangan AC (Bolak Balik)
<v:shape alt="Simbol Bel Listrik" id="Picture_x0020_941" o:spid="_x0000_i1052" style="height: 36.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36.75pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Bel Listrik" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image061.png"> </v:imagedata></v:shape>
Bel Listrik
Berbunyi ketika dialiri arus listrik
<v:shape alt="Simbol Buzzer" id="Picture_x0020_942" o:spid="_x0000_i1051" style="height: 36.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36.75pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Buzzer" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image062.png"> </v:imagedata></v:shape>
Buzzer
Penghasil suara buzz saat dialiri arus listrik
<v:shape alt="fuse.GIF" id="Picture_x0020_943" o:spid="_x0000_i1050" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="fuse" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image063.png"> </v:imagedata></v:shape>
Fuse, Sikring
Pengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus
<v:shape alt="Simbol Sikring" id="Picture_x0020_944" o:spid="_x0000_i1049" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Sikring" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image064.png"> </v:imagedata></v:shape>
Fuse, Sikring
<v:shape alt="Simbol Bus" id="Picture_x0020_945" o:spid="_x0000_i1048" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Bus" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image065.png"> </v:imagedata></v:shape>
Bus
Terdiri dari banyak jalur data atau jalur address
<v:shape alt="Simbol Bus" id="Picture_x0020_946" o:spid="_x0000_i1047" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Bus" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image066.png"> </v:imagedata></v:shape>
Bus
<v:shape alt="Simbol Bus" id="Picture_x0020_947" o:spid="_x0000_i1046" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Bus" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image067.png"> </v:imagedata></v:shape>
Bus
<v:shape alt="Simbol Opto Coupler" id="Picture_x0020_948" o:spid="_x0000_i1045" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Opto Coupler" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image068.png"> </v:imagedata></v:shape>
Opto Coupler
Sebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda. Dihubungkan oleh cahaya
<v:shape alt="Simbol Speaker" id="Picture_x0020_949" o:spid="_x0000_i1044" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Speaker" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image069.png"> </v:imagedata></v:shape>
Speaker
Mengubah signal listrik menjadi suara
<v:shape alt="Simbol Mic" id="Picture_x0020_950" o:spid="_x0000_i1043" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Mic" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image070.png"> </v:imagedata></v:shape>
Mic, Microphone
Mengubah signal suara menjadi arus listrik
<v:shape alt="Simbol Op-Amp" id="Picture_x0020_951" o:spid="_x0000_i1042" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Op-Amp" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image071.png"> </v:imagedata></v:shape>
Op-Amp, Operational Amplifier
Penguat signal input
<v:shape alt="Simbol Schmitt Trigger" id="Picture_x0020_952" o:spid="_x0000_i1041" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Schmitt Trigger" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image072.png"> </v:imagedata></v:shape>
Schmitt Trigger
Dapat mengurangi noise
<v:shape alt="Simbol ADC" id="Picture_x0020_953" o:spid="_x0000_i1040" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol ADC" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image073.png"> </v:imagedata></v:shape>
ADC, Analog to Digital
Mengubah signal analog menjadi data digital
<v:shape alt="Simbol DAC" id="Picture_x0020_954" o:spid="_x0000_i1039" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol DAC" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image074.png"> </v:imagedata></v:shape>
DAC, Digital to Analog
Mengubah data digital menjadi signal analog
<v:shape alt="Simbol Oscillator" id="Picture_x0020_955" o:spid="_x0000_i1038" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Oscillator" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image075.png"> </v:imagedata></v:shape>
Crystal, Ocsilator
Penghasil pulsa
Simbol Antenna
<v:shape alt="Simbol Antenna" id="Picture_x0020_956" o:spid="_x0000_i1037" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Antenna" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image076.png"> </v:imagedata></v:shape>
Antenna
Pemancar dan penerima signa radio
<v:shape alt="Simbol Antenna" id="Picture_x0020_957" o:spid="_x0000_i1036" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Antenna" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image077.png"> </v:imagedata></v:shape>
Antenna
<v:shape alt="Simbol Antenna" id="Picture_x0020_958" o:spid="_x0000_i1035" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Antenna" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image078.png"> </v:imagedata></v:shape>
Dipole Antenna
Gabungan dari simple Antenna
Simbol Gerbang Logika (Digital)
<v:shape alt="Simbol Gerbang NOT" id="Picture_x0020_959" o:spid="_x0000_i1034" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Gerbang NOT" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image079.png"> </v:imagedata></v:shape>
NOT Gate
Output akan merupakan kebalikan input
<v:shape alt="Simbol Gerbang AND" id="Picture_x0020_960" o:spid="_x0000_i1033" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Gerbang AND" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image080.png"> </v:imagedata></v:shape>
AND Gate
Output akan 0 jika salah satu input 0
<v:shape alt="Simbol Gerbang NAND" id="Picture_x0020_961" o:spid="_x0000_i1032" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Gerbang NAND" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image081.png"> </v:imagedata></v:shape>
NAND Gate
Output akan 1 jika salah satu input 0
<v:shape alt="Simbol Gerbang OR" id="Picture_x0020_962" o:spid="_x0000_i1031" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Gerbang OR" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image082.png"> </v:imagedata></v:shape>
OR Gate
Output akan 1 jika salah satu input 1
<v:shape alt="Simbol Gerbang NOR" id="Picture_x0020_963" o:spid="_x0000_i1030" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Gerbang NOR" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image083.png"> </v:imagedata></v:shape>
NOR Gate
Output akan0 jika salah satu input 1
<v:shape alt="Simbol Gerbang EX-OR" id="Picture_x0020_964" o:spid="_x0000_i1029" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Gerbang EX-OR" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image084.png"> </v:imagedata></v:shape>
EX-OR Gate
Output akan 0 jika input sama
<v:shape alt="SImbol D-Flip-Flop" id="Picture_x0020_965" o:spid="_x0000_i1028" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="SImbol D-Flip-Flop" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image085.png"> </v:imagedata></v:shape>
D-Flip-Flop
Dapat berfungsi sebagai penyimpad data
<v:shape alt="Simbol Multiplexer" id="Picture_x0020_966" o:spid="_x0000_i1027" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Multiplexer" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image086.png"> </v:imagedata></v:shape>
Multiplexer 2 to 1
Menyeleksi salah satu data input yang akan dikirim ke output
<v:shape alt="Simbol Multiplexer" id="Picture_x0020_967" o:spid="_x0000_i1026" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol Multiplexer" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image087.png"> </v:imagedata></v:shape>
Multiplexer 4 to 1
<v:shape alt="Simbol D-Multiplexer" id="Picture_x0020_968" o:spid="_x0000_i1025" style="height: 36pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 36pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Simbol D-Multiplexer" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image088.png"> </v:imagedata></v:shape>
D-Multiplexer 1 to 4
Menyeleksi data input untuk dikirim ke salah satu output






<o:p> </o:p>BAB I
PENDAHULUAN
1.1             Latar Belakang
Kamera profesional merupakan suatu alat yang cukup efektif dalampengambilan gambar, dalam perkembangan industri televisi dan perfileman, kameraprofesional banyak menggunakan alat tambahan untuk mendukung teknik pengambilangambar, dalam hal ini teknik pengambilan gambar dibedakan menjadi dua kategoriyaitu sudut pengambilan gambar dan ukuran gambar, istilah dalam pengoprasiankamera profesional dan alat pendukungnya yaitu pan, tilt dan zoom. mekanikpendukung kamera profesional seperti tripoddengan head pan dan tilt, istilah pan untuk menggerakan pandangan kamerake kanan dan ke kiri, sedangkan istilah tiltuntuk menggerakan pandangan kamera ke atas dan ke bawah.
Pada PT. Cahaya Televisi Indonesia pengambilan gambaryang masih menggunakan tripod masih biasa. Dengan kontrol kameraman yanglangsung memegang kamera ialah teknik sederhana dalam pengoprasian kamera.
Kontroling kamera profesional dengan aplikasismartphone android menampilkan suatu hal yang berbeda dengan yang biasanyadilakukan dalam produksi pengambilan gambar.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perangkat yangdapat mengendalikan kamera melalui gadgetatau smartphone yang dapat memudahkanpengontrolan kamera.
Berdasarkanpermasalahan di atas, maka penulis mengambil judul PENGENDALIKAMERA PROFESIONAL DENGAN SMARTPHONE BERBASIS ATMEGA 328P PADA PT CAHAYATELEVISI INDONESIA












1.2             Rumusan Masalah
Darilatar belakang di atas maka dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut:
1.     Apakah aplikasi smartphone android bisa menggerakan kamera?
2.     Apakah alat kontrol kamera professional dapat dikontol jarak jauh?
3.     Bagaimana komunikasi antara aplikasiberbasis smartphone android dengankamera yang menjadi objek pengendalian?
1.3             Ruang Lingkup
Ruang lingkup yangakan di bahas dalam skripsi ini adalah pengendali kamera profesional dengansmartphone berbasis atmega 328p pada PT Cahaya Televisi Indonesia. Sebagaiinput menggunakan smartphone android untuk melakukanintruksi pergerakan kamera. Sebagai proses motor dc dapat menggerakan kamera kekanan, ke kiri, ke bawah dan ke atas. Maka outputyang dihasilkan sudut pandang kamera dapat bergeser ke kanan, ke kiri, ke atasdan ke bawah secara berkala.
1.4       Tujuandan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan
a.   Tujuan individu
1.     Memenuhi syarat kelulusan untukjenjang Strata (S1).
2.      Mengaplikasikan ilmu yang penulis dapat selama pekuliahan.
3.      Memberikan trobosan baru dalam produksi acara yang ada di PT CahayaTelevisi Indonesia.
b.   Tujuan Fungsional
1.     Agar teknik pengambilan gambarlebih dinamis.
2.     Agar hasil pengambilan gambar lebihbaik dan maksimal.
3.   Agar dalam proses pengambilangambar kamera dapat di gerakan secara jarak jauh.
c.   Tujuan operasional
1.   Agar pendengar lebih mudahdalam menerima apa yang dipresentasikan.
2.   Agar perusahaan multimedia lebihkreatif dalam dalam teknik pengambilan gambar.
1.4.2    Manfaat
a.  Manfaatindividu
1.     Dapat mengembangkan ilmu yangpenulis dapatkan selama perkuliahan.
2.     Memberikan kepuasan karena dapatmenciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
3.     Memberikan suatu terobosan barupada tempat PT Cahaya Televisi Indonesia.
b.  Manfaat fungsional
     1.     Membuat kamera lebih dinamis dalampengambilan gambar.
2.     Menggantikontrol kamera mengunakan smartphone android dan arduino.
     3.     Mengkontrolkamera dengan jarak jauh
c.  Manfaat operasional
1.            Dapat menghemat biaya alat untukproduksi acara.
2.            Dapat maksimalkan pengambilan gambar.

1.5          Metode Penelitian
1.5.1            MetodePengumpulan Data
a.            Observasi(Observation)
Dalam metode ini penulis melakukanobservasi terhadap toren yang berada di PT. Cahaya Televisi Indonesia agarpenulis mendapatkan data yang dibutuhkan.
b.            Wawancara(Interview)
Selain observasi penulis juga melakukan wawancarakepada staf teknis multimedia dan kameramen untuk mengetahui kebutuhan dalampembuatan kontroling kamera profesional dengan smartphone android berbasisarduino
c.             StudiKepustakaan
Selain melakukan observasi danwawancara penulis juga melakukan studi kepustakaan, browsing internet, jurnal, dan artikel dengan cara pengumpulandata, dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dengancara mencari artikel sebagai referensi yang berhubungan dengan pembuatanprototipe pengendali pintudan jendela mobil.
1.5.2            MetodeAnalisa
1.            MetodeAnalisa Sistem
Dalam metode ini peneliti menganalisa teoridari data-data yang diperoleh sehingga dapat menghasilkan informasi yangbermanfaat dalam penelitian.
2.             MetodeAnalisa Perancangan Program
Metode analisa perancangan program padapenelitian skripsi ini penulis menggunakan Bagan Alir Program (Flowchart Program). Hal tersebutdikarenakan penulis membuat interfacedengan menggunakan Basic4Android.
1.5.3            MetodePerancangan
Dalam melakukan perancangan penulis menggunakanmetode Sistem Flowchartdimanatahap demi tahap proses pembuatanprototipe pengendali pintudan jendela mobil dijabarkan dengantujuan.
1.5.4            MetodePrototipe
Prototipe yang digunakan dalampenulisan skripsi ini adalah pendekatan evolutionary,dimana penulis melakukan pengembangan terhadap motor DC agar dapat melakukangerak secara otomatis.
1.5.5            MetodeTesting
Dalam metode pengujian ini penulis melakukan ujicoba dengan metode Black Box terhadapprototipe yang telah dibuat agar diketahui apakah prototipe sudah berjalansesuai ketentuan.
1.6         Sistematika Penulisan

              BABI           PENDAHULUAN    
Berisikantentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuanpenelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisanyang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.

BAB II         LANDASAN TEORI
Berisikantentang teori umum yang terdiri dari konsep dasar prototipe, konsep dasar flowchart dan konsep dasar black box, serta konsep dasar motor DC, konsep bluetooth, konsep androidsmartphone, konsep dasar tahanan (resistor),konsep dasar PCB, konsep dasar elisitasidan literature review.
BAB III        ANALISA SISTEM DAN PERANCANGAN
Berisikantentang, system eksisting,permasalahan, alternatif pemecahan masalah yang terdiri dari analisa kebutuhan user dan perancangan prototipe.
BAB IV       RANCANGAN SISTEM YANGDIUSULKAN
Dalam bab ini penulismenguraikan sistem yang akan   diusulkanseperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basisdata yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan,rancangan prototipe, konfigurasi sistem, testing,evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.
BAB V         PENUTUP
Berisikesimpulan dari hasil pengujian alat dan beberapa saran untuk pengembanganlebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA


BAB II
LANDASAN TEORI
 2.1.     Teori Umum
2.1.1.     Konsep Dasar Sistem
1.    Definisi Sistem
Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalahsuatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpulbersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
Menurut Sutabri (2012:10), “Secarasederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunandari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
Berdasarkan beberapa pendapat yangterdapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerjadari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untukmelakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran/tujuan tertentu.



2.   Karakteristik Sistem
Menurut Mustakini (2009:54), suatusistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikutini:
a.             Suatu sistem mempunyai komponen-komponensistem (components) atausubsistem-subsistem.
b.            Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
c.             Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
d.            Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
e.             Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

<v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas> <v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f"> <o:lock aspectratio="t" v:ext="edit"></o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1037" style="height: 252pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 372pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png"></v:imagedata></v:shape>
Sumber:Mustakini (2009:54)
Gambar2.1 Karakteristik Suatu Sistem
Menurut Sutabri (2012:20), model umumsebuah sistem adalah input, proses,dan output. Hal ini merupakan konsepsebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyaibeberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyaikarakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisadikatakan sebagai suatu sistem. Adapaun karakteristik yang dimaksud adalahsebagai berikut:
1)            Komponen Sistem (Components)
Suatusistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya salingbekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapatberupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yangmenjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secarakeseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau seringdisebut “super sistem”.
2)            Batasan Sistem (Boundary)
Ruanglingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yanglain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkansuatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3)            Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentukapapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhioperasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistemini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistemtersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dandipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak,maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
4)            Penghubung Sistem (Interface)
Mediayang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkansumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentukkeluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melaluipenghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistemyang membentuk satu kesatuan.
5)            Masukan Sistem (Input)
Energiyang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupapemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer,”program” adalah maintenance input yang digunakan untukmengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6)            Keluaran Sistem (Output)
Hasilenergi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaranini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi.Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakansebagai masukan untul pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
7)            Pengolah Sistem (Proses)
Suatusistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadikeluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksimenjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8)            Sasaran Sistem (Objective)
Suatusistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran makaoperasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenaisasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.

3.   Klasifikasi Sistem
Menurut Sutabri (2012:22), sistemmerupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnyakarena sistem memiliki sasaranyang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yangada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikandari beberapa sudut pandang, diantaranya:
1)            Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistemabstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampaksecara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiranhubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistemyang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistempenjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

2)            Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistemalamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia,misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim.Sedangkan sistem buatn manusia merupakan sistemyang melibatkan interaksimanusia dengan mesin yang disebut humanmachine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkutpenggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3)            Sistem Determinasi dan SistemProbabilistik
Sistemyang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalahcontoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkanprogram-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifatprobabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikarena mengandung unsur probabilistic.
4)            Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistemtertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh olehlingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tanganpihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dandipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan danmenghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.1.2.    Konsep Dasar Informasi
1.        DefinisiInformasi
Menurut Sutabri (2012:29), “Informasiadalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakandalam proses pengambilan keputusan”.
MenurutAmin (2012:72), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih bergunadan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukan diatas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentukatau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.
2.        FungsiInformasi
Menurut Sutabri (2012:31), fungsi utamainformasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepadapemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuahkeputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks,informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangibermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusanmemberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yangberbeda.




3.        SiklusInformasi
Menurut Sutabri (2012:33), data diolahmelalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasitersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan sipenerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai nput dan diproses kembali lewat suatumodel, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yangdisebut “Siklus Informasi” (informationCycle).
Menurut Mustakini (2009:40), telahdiketahui bahwa data perlu diolah untuk dijadikan informasi yang berguna lewatsuatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle) atau disebutjuga dengan nama siklus informasi (informationlife cycle).
<v:shape id="Picture_x0020_3" o:spid="_x0000_i1036" style="height: 53.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 228.75pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png"></v:imagedata></v:shape>
Sumber:Mustakini (2009:40)
Gambar2.2  Siklus Pengolahan Data
Dari gambar di atas terlihat, bahwauntuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah komponen,yaitu  komponen input, komponen model, dan komponen output. Dengan demikian, sistem informasi yang juga melakukanproses pengolahan data juga akan membutuhkan tiga komponen ini.
Data yang masih belum diolah perludisimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperolehlangsung diolah. Pada umumnya, data yang diperolehdisimpan terlebih dahulu yangnantinya setiap saat dapat diambil untuk dioalh menjadi informasi. Data inidisimpan di simpanan (storage) dalambentuk database. Data yang ada dibasis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi.Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle.
<v:shape id="Picture_x0020_4" o:spid="_x0000_i1035" style="height: 124.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 229.5pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png"></v:imagedata></v:shape>
Sumber: Mustakini (2009:41)
Gambar2.3 Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan
Dari siklus ini data yang dikembangkan,terlihat bahwa untuk melakukan pengolahan data, maka diperlukan tambahan sebuahkomponen lagi, yaitu komponen basis data. Dengan demikian, komponen-komponensistem informasi yaitu komponen input,komponen model, dan komponen outputsekarang bertambah sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data.
4.        Jenis-JenisInformasi
Menurut Sutabri (2012:34), dapatdisimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkanaspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:
1)            Informasi berdasarkan persyaratan
Suatuinformasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorangmanajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagaiberikut:
a.            Informasi yang tepat waktu
Padahakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tibapada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
b.            Informasi yang relevan
Sebuahinformasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan,yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasitersebut akan mendapat perhatian.
c.            Informasi yang benilai
Yangdimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatupengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusanadalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akanmempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatupengambilan keputusan.
d.           Informasi yang dapat dipercaya
Suatuinformasi harus dapat dipercaya (realiable)dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi,terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persainganbisnis.
2)            Informasi berdasarkan dimensi waktu
Informasiberdasarkan dimensi waktu ini iklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
a.            Informasi masa lalu
Informasijenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan,namun dalam penyimpanannya pada data storageperlu disusun secara rapih dan teratur. Peraturannya harus sedemikian rupasehingga dapat disajikan kepada yang memerlukan dala waktu secepat-cepatnya dandalam keadaan selengkap-lengkapnya.
b.            Informasi masa kini
Dansifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialahinformasi mengenai peristiwa-peristiwanyang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggihdalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengancepat.
3)            Informasi berdasarkan sasaran
Informasiberdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang ataukelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luarorganisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:



a.            Informasi individual
Informasiindividual (individual information)ialah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagaipembuat kebijaksaan (policy maker)dan pengambil keputusan (decision maker)atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasiyang diperolehnya.
b.            Informasi komunitas
Informasikomunitas (community information) adalahinfromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompoktertentu di masyarakat.
5.        NilaiInformasi
Menurut Sutabri (2012:37), nilaiinformasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untukmendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektifdibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Lebih lanjut, sebagian informasi tidakdapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapatditafsir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilau informasi biasanya dihubungkandengan analisis cost effectivess ataucost benefit. Nilai informasi inididasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:



1)            Mudah diperoleh
Sifatini menujukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatanmemperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam.
2)            Luas dan lengkap
Sifatini menujukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenaivolumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur,karena itu sulit mengukurnya.
3)            Ketelitian
Sifatini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi. Dalam hubungannya denganvolumedata yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahanpencatatan dan kesalahan perhitungan.
4)            Kecocokan
Sifatini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan denganpermintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalahyang sedang dihadapi.
5)            Ketepatan waktu
Menunjukantak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi.Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepatwaktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.


6)            Kejelasan
Sifatini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidakjelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yangdiperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
7)            Keluwesan
Sifatini berhubungan dengan dapat disesuaikan keluaran informasi tidak hanya denganbeberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan.
8)            Dapat dibuktikan
Sifatini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaraninformasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
9)            Tidak ada prasangka
Sifatini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi gunamendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10)        Dapat diukur
Sifatini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, dan sebagainya seringdianggap informasi, hal-hal tersebut berada diluar lingkup pembicaraan kita.


6.        KualitasInformasi
Menurut Sutabri (2012:41), kualitassuatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:
1)            Akurat (Accurate)
Informasiharus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berartiinformasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2)            Tepat Waktu (Timeline)
Informasiyang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usangtidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalampengambilan keputusan.
3)            Relevan (Relevance)
Informasitersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.1.3.      Konsep Dasar Flowchart
1.         DefinisiFlowchart
MenurutSulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8), “Flowchart adalah penggambaransecara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatuprogram”.
MenurutAdelia dan Jimmy Setiawan (2011:116), “Flowchart  adalah penggambaran secara grafik darilangkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
Dari pendapatdi atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart  adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyaialiran satu atau dua arah secara sekuensial.
Flowchart biasanya mempermudahpenyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuatflowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan
2.         Cara Membuat Flow Chart
Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni dalam JurnalSAINTIKOM Vol. 9, No. 2  (2010:8):
1.           Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri kekanan.
2.           Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secarahati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3.           Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secarajelas
4.           Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan denganmenggunakan deskripsi kata kerja.
5.           Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yangbenar
6.           Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkanharus ditelusuri dengan hati-hati.
7.           Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar


3.         Jenis-JenisFlow Chart
Ada lima macam bagan alir yang akandibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut:
a.           BaganAlir Sistem (Systems Flow Chart)
Merupakan bagan yangmenunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan danmenjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam system
<v:shape id="_x0000_i1034" style="height: 149.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 210pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="flowchart3" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg"></v:imagedata></v:shape>
Sumber: Rachman(2012:116)

Gambar2.4 Bagan Alir Sistem (System Flow Charts)

b.           BaganAlir Dokumen (Document Flow Chart)
Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem.Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagianke bagian yang lain.

<v:shape alt="FLOW+DOKUMEN+SISTEM+BARU+CALON+ANGGOTA+PERPUSTAKAAN.jpg" id="irc_mi" o:spid="_x0000_i1033" style="height: 188.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 260.25pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="FLOW+DOKUMEN+SISTEM+BARU+CALON+ANGGOTA+PERPUSTAKAAN" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg"></v:imagedata></v:shape>
Sumber: Rachman (2012:117)
Gambar 2.5. Bagan Alir Dokumen(Document Flow Chart)

c.            BaganAlir Skematik (Schematic Flow Chart)
Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.
<v:shape alt="1471-2105-9-57-4-l.jpg" id="Picture_x0020_13" o:spid="_x0000_i1032" style="height: 161.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 204pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="1471-2105-9-57-4-l" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg"></v:imagedata></v:shape>
Sumber: Rachman(2012:117)

         Gambar 2.6  Bagan Alir Skematik (Schematic Flow Chart)







d.           BaganAlir Program (Program Flow Chart)
Merupakanketerangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atauprosedur dilaksanakan
<v:shape alt="logical_AND_firing.gif" id="Picture_x0020_16" o:spid="_x0000_i1031" style="height: 210.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 285.75pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="logical_AND_firing" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png"></v:imagedata></v:shape>
Sumber: Rachman (2012:117)

Gambar2.7. Bagan Alir Program (Program Flow Chart)

e.            BaganAlir Proses (Process Flow Chart)
Merupakan teknik penggambaran rekayasaindustrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuahsistem.
<v:rect id="_x0000_s1026" stroked="f" style="height: 12pt; left: 0; margin-left: 71.1pt; margin-top: 5.1pt; position: absolute; text-align: left; width: 129.75pt; z-index: 1;"><v:shape alt="FLOWCHART PROSES.jpeg" id="Picture_x0020_5" o:spid="_x0000_i1030" style="height: 132.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 289.5pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="FLOWCHART PROSES" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg"></v:imagedata></v:shape></v:rect>
Sumber: Rachman (2012:116)

Gambar2.8. Bagan Alir Proses (Process Flow Chart)


<v:shape alt="FLOWCHART_9.JPG" id="Picture_x0020_6" o:spid="_x0000_i1029" style="height: 204.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 281.25pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata cropleft="2257f" croptop="2979f" o:title="FLOWCHART_9" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.jpg"></v:imagedata></v:shape>
Sumber: Rachman(2012:116)

Gambar2.9. Contoh Variasi Aplikasi Flow Chart
              
2.1.4.     Konsep Dasar Testing
1.         DefinisiTesting
Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yangdiejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasaperangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkatlunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.
Detail tahapan yangharus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:
1)            Verifikasi
Verifikasiadalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telahmenjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembangperangkat lunak dan pengguna.
2)            Validasi
Validasiadalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapatdieksekusi secara baik.
Definisi dari standartyang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkatlunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:
1)            Failure
Failureadalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadikebutuhan perangka lunak tesebut.
2)            Fault
Fault adalahakar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
3)            Error
Error  adalah akibat dari adanya fault  atau kerusakan yangkemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
4)            Incident
Incident ataukecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yangberkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam prosespengembangan perangkat lunak.
2.        Acuandan Pengukuran Testing
Menurut Rizky(2011:256), “Acuan  testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkanpengukuran testing adalah aktivitasuntuk menentukan keluaran testing berdasarkanacuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.
Banyak pendapat yangmenyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapattersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:
1)            Waktu
Dalamhal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakahakan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwalpenyelesaian perangkat lunak yang ada.
2)            Biaya
Dalamtesting juga penting untuk ditetapkanacuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yangtelah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telahdikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
3)            Kinerja testing
Yangdimaksud dengan kinerja testing adalahefektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing.Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dariproses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimanamestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak,atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkatlunak.
4)            Kerusakan
Sepertiyang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupunkerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersamauntuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yangditemukan pada saat proses testing tetapmenjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut.Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikanterlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.
3.        Tipedan Teknik Testing
Menurut Rizky (2011:259), “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadapaspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakanmetode yang digunakan dalam melakukan testinguntuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.
Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik.Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasaperangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah whitebox dan black box testing.
4.     DefinisiWhite Box
Menurut Rizky (2011:262), “White Box Testing secara umum merupakanjenis testing yang lebihberkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebihbanyak berkonsentrasi kepada source codedari perangkat lunak yang dibuat”.
Menurut Handaya dan Hakim Hartanto di dalam JurnalSistem Informasi (2011:204) “White Box adalah sebuah cara pengujian yangmenggunakan struktur kontrol yang dideskripsikan sebagai komponen perangkatlunak untuk memperoleh uji kasus”.
Daripendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa white box adalahsebuah cara pengujian yang menggunkan struktur control perangkat lunak.
Beberapa teknik yang terdapat dalamjenis white box testing adalah:
a.            Decision(Branch) Coverage
Sesuaidengan namanya, teknik testing inifokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagianperangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).
b.            ConditionCoverage
Teknikini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadappercabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanyadilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yangdijalankan dalam satu proses sekaligus.
c.            PathAnalysis
Merupakanteknik testing yang berusahamenjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksiapakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapatdalam proses perancangan.
d.           ExecutiveTime
Padateknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudiandilakukan pengukuran waktu pada saat inputdimasukkan hingga output dikeluarkan.Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisalebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengankondisi yang dimaksud oleh tester.
e.            AlgorithmAnalysis
Teknikini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sisteminformasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggidari para tester, karena di dalamnyaberusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan padaperangkat lunak tersebut.
 5.    Definisi Black Box
Menurut Siddiq (2012:4), Pengujianblack box adalah pengujian aspekfundamental sistem tanpa  memperhatikanstruktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahuiapakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.
Menurut Budiman (2012:4) Pengujian  blackbox merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada  spesifikasi perangkat lunak. Data ujidibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telahsesuai dengan yang diharapkan. 
Dari keduadefinisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untukmenguji sistem dari segi user yangdititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistemtersebut tanpa menguji kode program yang ada.
Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atauimplementasi dari software under test(SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruhsyarat-syarat fungsional suatu program.
Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori,diantaranya:
a.         Fungsi-fungsiyang salah atau hilang
b.        Kesalahan interface
c.         Kesalahan dalamstruktur data atau akses database eksternal
d.        Kesalahanperforma
e.         kesalahaninisialisasi dan terminasi
Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehinggaperhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapatmenjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

a.         Bagaimanavaliditas fungsionalnya diuji?
b.        Jenis inputseperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
c.         Apakah sistemsecara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
d.        Bagaimana batasan-batasankelas data diisolasi?
e.         Berapa rasiodata dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
f.         Apa akibat yangakan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?
Sehingga dalamuji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:
a.         Menganalisiskebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
b.        Pemilihan jenis inputyang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkanoutput salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.
c.         Menentukan outputuntuk suatu jenis input.
d.        Pengujiandilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
e.         Melakukanpengujian.
f.         Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
g.        Menentukanfungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.


1).   MetodePengujian Dalam Black Box
Ada beberapamacam metode pengujian Black Box,berikut diantaranya:
a.            Equivalence Partioning
Equivalence Partioning merupakan metode ujicoba Black Box yang membagi domain inputdari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan.Kasus uji penanganan single yangideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruhdata karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusisebelum kesalahan umum diamati.
b.           Boundary Value Analysis
Sejumlah besarkesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik ujicoba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas.BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning.Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input,BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.
c.            Cause-Effect Graphing Techniques
Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakanrepresentasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan.Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:
1)           Causes (kondisi input),dan Effects (aksi)didaftarkan untuk modul dan identifieryang dtujukan untuk masing-masing.
2)           Pembuatan grafik Causes-Effectgraph
3)           Grafik dikonversikan kedalamtabel keputusan
4)           Aturan tabel keputusan dikonversikan ke dalam kasus uji

d.           Comparison Testing
Dalam beberapasituasi (seperti: aircraft avionic,nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant).Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama.Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnyamenyediakan output yang sama.Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi.Dianjurkan bahwa versi independentsuatu software untuk aplikasi yangamat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akandigunakan dalam sistem. Versi independentini merupakan basis dari teknik BlackBox Testing yang disebut ComparisonTesting atau back-to-back Testing.



e.            Sample and Robustness Testing
1)           Sample Testing
Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuahkelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yangterpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu
2)           Robustness Testing
Pengujian ketahanan (Robustness Testing)adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkatlunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasikekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.
f.             Behavior Testing dan Performance Testing
1)           Behavior Testing
Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukanpengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali,misalnya pada pengujian struktur datastack.
2)           Performance Testing
Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untukberoperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: alirandata, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu jugadigunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program.Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi ataudesain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.
g.            Requirement Testing
Spesifikasi kebutuhan yangterasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi)diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
1)           Requirement Testing melibatkan pembuatankasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program
2)           Untukmemfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus ujidengan menggunakan traceability matrix
h.           Endurance Testing
Endurance Testing melibatkan kasus uji yangdiulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi programapakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.
Contoh: Untuk mengujikeakuratan operasi matematika (floatingpoint, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yangtidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahapspesifikasi kebutuhan atau desain.


2).    Kelebihan dan Kelemahan Black Box
Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalahkeunggulan dan kelemahannya:
Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Black Box
<tbody></tbody>
Kelebihan
Kelemahan
a)    Black Box Testing dapat menguji keseluruhan fungsionalitas perangkat lunak.
b)   Black Box Testing dapat memilih subset test yang secara efektif dan efisien dapat menemukan cacat. Dengan cara ini Black Box Testing dapat membantu memaksimalkan Testing investment.
a) Ketika user melakukan Black Box Testing, user tidak akan pernah yakin apakah perangkat lunak yang diuji telah benar-benar lolos pengujian.
Sumber: Rachman

2.1.5.     Konsep Dasar Prototipe
1.      Definisi Prototipe
Menurut Simarmata (2010:64),” Prototipe adalah perubahancepat di dalam perancangan dan pembangunanprototype.
Menurut Wiyancoko (2010:120),”Prototipe adalah model produk yangmewakili hasil produksi yang sebenarnya”.
Daripendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produkdalam perancangan.
1).  PrototipeJenis I
Prototipe  jenis  I  sesungguhnya  akan menjadi   sistem operasional.  Pendekatan ini  hanya  mungkin jika  peralatan prototyping  memungkinkan prototipe  memuat  semua elemen penting dari sistem baru.
Langkah-langkahpengembangan prototipe jenis I adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.
2.  Mengembangkanprototipe
3.  Menentukanapakah prototipe dapat diterima
4.  Menggunakanprototype
2). PrototipeJenis II
Prototipejenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang  berfungsi sebagai  alat  cetak biru  bagi  sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototipe tersebut hanyadimaksudkan untuk  tampilan  seperti sistem  operasional  dan tidak  dimaksudkan untuk memuatsemua elemen penting.
Tigalangkah pertama dalam pengembangan prototipe jenis II sama seperti untukprototipe jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:


1.   Mengkodekan sistem operasional
2.   Menguji sistem operasional
3.   Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
4.   Menggunakan sistem operasional
<v:shape id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_s1047" style="height: 204pt; margin-left: 41.1pt; margin-top: 25.95pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 316.5pt; z-index: 3;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.emz"> <w:wrap type="square"></w:wrap></v:imagedata></v:shape>








Sumber:  Sulindawati   dan   Muhammad  Fathoni  (2010:8)

Gambar 2.9. Metode Prototipe
Menurut Sasankardan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science& Technology  (2011:139) Terdapattiga pendekatan utama prototyping, yaitu:
1.   THROW-AWAY
Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yangdiperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).
2.   INCREMENTAL
Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan hayaada satu tetapi dibagi dalamkomonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).
3.   EVOLUTIONARY
Pada metode ini, prototipenya tidak dibuangtetapi digunakan untuk iterasi desain  berikutnya. Dalam hal  ini, sistem atau produk  yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dariversi awal yang sangat terbatasmenuju produk final atau produk akhir.
2.      Kelebihan dan Kelemahan Prototipe
Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalahsebagai berikut:

Tabel  2.2.Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

<tbody></tbody>
Kelebihan
Kelemahan
a. Adanya  komunikasi  yang baik antara pengembang dan user.
b. Pengembang dapat bekerja lebih
baik dalam menentukan kebutuhan user.
c. User   berperan   aktif   dalam
pengembangan sistem.
d. Lebih menghemat waktu dalam
pengembangan sistem.
e. Penerapan menjadi lebih mudah
karena pemakai mengetahui apa
yang diharapkannya

a. User kadang tidak melihat atau menyadari    bahwa    perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan   dan   juga   belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
b. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan    algoritma    dan bahasa pemrograman    yang sederhana untuk membuat prototyping  lebih  cepat  selesai tanpa  memikirkan  lebih  lanjut
bahwa  program  tersebut  hanya merupakan cetak biru sistem.
c. Hubungan user dengan computer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

2.1.6.      KonsepDasar Data
1.      DefinisiData
            Menurut Sutabri (2012:1), “Dataadalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuannyata”.
            Menurut Taufiq (2013:13), “Data adalahsesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.
            Berdasarkan keduadefinisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perludiolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.




2.     Klasifikasi Data
            Menurut Sutabri (2012:3), data dapatdiklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:
a.      Klasifikasidata menurut jenis data:
1)     DataHitung (enumeration/counting data)     
Datahitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
2)     DataUkur (measurement data)
Data ukur adalah data yangmenunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.
b.     Klasifikasidata menurut sifat data:
1)     DataKuantitatif (quantitative data)
Data kuantitatif adalah datamengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
2)     DataKualitatif (qualitative data)
Data kualitatif adalah data mengenaipenggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
c.      Klasifikasidata menurut sumber data:
1)     DataInternal (internal data)
Data internal adalah data yang asli,artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasilkarya orang lain.
2)     DataEksternal (external data)
Data eksternal adalah data hasilobservasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatukeperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiridari 2 jenis yaitu:
a)     DataEksternal Primer (primary external data)
Data eksternal primer adalah datadalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orangyang melakukan observasi sendiri.
b)     DataEksternal Sekunder (secondary externaldata)
Data eksternal sekunder adalah datayang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melaluiseseorang atau sejumlah orang lain.
2.1.7.  Konsep Dasar Analisa Sistem
1.     Definisi Analisis Sistem
            MenurutTaufiq (2013:156), “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem(baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhanmulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikankeputusan dari hasil analisa tersebut”.
            MenurutRosa (2013:18), “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yangsudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudianmendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.
            Berdasarkankedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisissistemadalah suatukegiatan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agarkebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.
2.     Langkah-langkah Analisis Sistem
            Menurut Taufiq (2013:159), untukmelakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal makalangkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindihantara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengantujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai denganlangkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagike dalam rancang bangun sistem informasi.
            Beberapa urutan langkah yang bisadigunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) yangdijelaskan pada gambar dibawah ini:
<tbody></tbody>

Definisi
Lingkup
<v:group coordsize="48482,5048" id="Group_x0020_40" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC2gziS/gAAAOEBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRQU7DMBBF90jcwfIWJU67QAgl6YK0S0CoHGBkTxKLZGx5TGhvj5O2G0SRWNoz/78nu9wcxkFMGNg6quQqL6RA0s5Y6ir5vt9lD1JwBDIwOMJKHpHlpr69KfdHjyxSmriSfYz+USnWPY7AufNIadK6MEJMx9ApD/oDOlTrorhX2lFEilmcO2RdNtjC5xDF9pCuTyYBB5bi6bQ4syoJ3g9WQ0ymaiLzg5KdCXlKLjvcW893SUOqXwnz5DrgnHtJTxOsQfEKIT7DmDSUCaxw7Rqn8787ZsmRM9e2VmPeBN4uqYvTtW7jvijg9N/yJsXecLq0q+WD6m8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQA4/SH/1gAAAJQBAAALAAAAX3JlbHMvLnJlbHOkkMFqwzAMhu+DvYPRfXGawxijTi+j0GvpHsDYimMaW0Yy2fr2M4PBMnrbUb/Q94l/f/hMi1qRJVI2sOt6UJgd+ZiDgffL8ekFlFSbvV0oo4EbChzGx4f9GRdb25HMsYhqlCwG5lrLq9biZkxWOiqY22YiTra2kYMu1l1tQD30/bPm3wwYN0x18gb45AdQl1tp5j/sFB2T0FQ7R0nTNEV3j6o9feQzro1iOWA14Fm+Q8a1a8+Bvu/d/dMb2JY5uiPbhG/ktn4cqGU/er3pcvwCAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQApjHWOOwQAAFweAAAOAAAAZHJzL2Uyb0RvYy54bWzsWdtu2zgQfV9g/4HQ+8aSLNuyEKUw3DZYIGiDpkWfGZqyhZVILklH9n59h5TIuLFbu5f0ktWLLJrDy8ycMxyOzp9t6grdUalKzvIgOgsDRBnhi5It8+Dd25d/pQFSGrMFrjijebClKnh28ecf543IaMxXvFpQiWASprJG5MFKa5ENBoqsaI3VGReUQWfBZY01NOVysJC4gdnrahCH4XjQcLkQkhOqFPz7vO0MLuz8RUGJfl0UimpU5QHsTduntM9b8xxcnONsKbFYlaTbBv6KXdS4ZLCon+o51hitZbk3VV0SyRUv9Bnh9YAXRUmo1QG0icIH2lxKvhZWl2XWLIU3E5j2gZ2+elry6u5aonKRBwmYh+EafGSXRdAG4zRimYHMpRQ34lp2fyzbltF3U8ja/IImaGPNuvVmpRuNCPyZpEkax0mACPSNQmiMWruTFThnbxhZvfj8wIFbdmB25zfTCICQureS+jYr3aywoNb4yljAWSlyVnoD2MJsWVGURK2lrJw3k8oUWOxUG6XRNBqBBz42kdcUZ0IqfUl5jcxLHkhY3QIO310pDX4BUScCDWOLdnn7prcVNTup2BtagLfBKZEdbXlG55VEdxgYsvjHqgJzWUkzpCiryg+KPz+okzXDqOWeH3hkNS9tV+RM+4F1ybg8smor77RudTVq683txkI7GjoH3fLFFjwpeRsIlCAvS7DnFVb6GktgPrgAopl+DY+i4k0e8O4tQCsu/zv0v5EHqEFvgBqIJHmg/l1jSQNU/c0AhNMoMdzStpGMJjE05G7P7W4PW9dzDq4AnMHu7KuR15V7LSSv30PQm5lVoQszAmvnAdHSNea6jXAQNgmdzawYhBuB9RW7EcQ53+Dl7eY9lqIDlQbGvuIO+Dh7gK1W1riI8dla86K0wDOmbu3auQBIaALHj2BjfICNsXM2sPY4G6fjOIR4hPbDVk9JYnj4SJRMnJd6Sj4tSg4PUNLH35MoGU/TaNhzcv9Qfuxj0qZl9+G8PyZt4vEEjknIvdvUfidp9QH4JE5G02QYhZBuHDgnp6Nhn7o+1jk57s/Jp5m6Qs65x0kfgE/i5BDOySSZHuTkeDyZwAr9dTIrvv91ctJz8mlycuw4eaMlLpcrjWZS8gbNOWNQcOESJT4eA0XnrCuJuWKLK0z5epi7Q8KpGQ/TyBW+XGUsSuLU0XQ6ans/XfNR3ab8btqqyoNbuikSmTtbxcxT47J6wRZIbwVU9rDRxoDXVnhcxcSWqUzap/6fdaL2Bmqs0hUtflT1YnIcbj7UnAS3KA3DuLs5xclkDGkZqAXVuK6g2uPNX6FOqoJ66e9aBPlpeINvMW3K8enwlrqj7SS8DdNhOjIBrI9vu8XzX6wO/tPwBqnpMbxNvwhvMeAtMXfNHm+/F97slzr4hGkzj+5zq/lGutu25+/9R+GLDwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAPNljV3gAAAACAEAAA8AAABkcnMvZG93bnJldi54bWxMj0FPwkAQhe8m/ofNmHiTbakIlG4JIeqJmAgmhtvQHdqG7mzTXdry711PenzzXt77JluPphE9da62rCCeRCCIC6trLhV8Hd6eFiCcR9bYWCYFN3Kwzu/vMky1HfiT+r0vRShhl6KCyvs2ldIVFRl0E9sSB+9sO4M+yK6UusMhlJtGTqPoRRqsOSxU2NK2ouKyvxoF7wMOmyR+7XeX8/Z2PMw+vncxKfX4MG5WIDyN/i8Mv/gBHfLAdLJX1k40CubxPCTDPVmCCP4imU1BnBQsk2eQeSb/P5D/AAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC2gziS/gAAAOEBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADj9If/WAAAAlAEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALwEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhACmMdY47BAAAXB4AAA4AAAAAAAAAAAAAAAAALgIAAGRycy9lMm9Eb2MueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAPNljV3gAAAACAEAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAlQYAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPMAAACiBwAAAAA=" o:spid="_x0000_s1027" style="height: 53.8pt; left: 0; margin-left: 35.85pt; margin-top: 6.95pt; mso-width-relative: margin; position: absolute; text-align: left; width: 381.75pt; z-index: 4;"> <v:rect fillcolor="gray [1616]" id="Rectangle_x0020_41" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUxQP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7PbbHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVsc6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZNzzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAPVAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxLt1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAqnN9h8YAAADbAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE74LfYXlCb7qxVC2pq2hLsXgo+Kc9P3efSUj2bchuNO2n7wpCj8PM/IaZLztbiQs1vnCsYDxKQBBrZwrOFBwP78NnED4gG6wck4If8rBc9HtzTI278o4u+5CJCGGfooI8hDqV0uucLPqRq4mjd3aNxRBlk0nT4DXCbSUfk2QqLRYcF3Ks6TUnXe5bq2Cmf317mrx9tXazLr+39XGnP0ulHgbd6gVEoC78h+/tD6PgaQy3L/EHyMUfAAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAqnN9h8YAAADbAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJzL2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==" o:spid="_x0000_s1028" strokecolor="black [3040]" style="height: 5048; position: absolute; v-text-anchor: middle; visibility: visible; width: 8191;"> <v:fill angle="180" color2="#d9d9d9 [496]" colors="0 #bcbcbc;22938f #d0d0d0;1 #ededed" focus="100%" rotate="t" type="gradient"> <v:shadow color="black" offset="0,.55556mm" opacity="24903f" origin=",.5"> <v:textbox> </v:textbox> </v:shadow></v:fill></v:rect></v:group>
<tbody></tbody>

Analisa
Masalah
<v:group coordsize="48482,5048" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC2gziS/gAAAOEBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRQU7DMBBF90jcwfIWJU67QAgl6YK0S0CoHGBkTxKLZGx5TGhvj5O2G0SRWNoz/78nu9wcxkFMGNg6quQqL6RA0s5Y6ir5vt9lD1JwBDIwOMJKHpHlpr69KfdHjyxSmriSfYz+USnWPY7AufNIadK6MEJMx9ApD/oDOlTrorhX2lFEilmcO2RdNtjC5xDF9pCuTyYBB5bi6bQ4syoJ3g9WQ0ymaiLzg5KdCXlKLjvcW893SUOqXwnz5DrgnHtJTxOsQfEKIT7DmDSUCaxw7Rqn8787ZsmRM9e2VmPeBN4uqYvTtW7jvijg9N/yJsXecLq0q+WD6m8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQA4/SH/1gAAAJQBAAALAAAAX3JlbHMvLnJlbHOkkMFqwzAMhu+DvYPRfXGawxijTi+j0GvpHsDYimMaW0Yy2fr2M4PBMnrbUb/Q94l/f/hMi1qRJVI2sOt6UJgd+ZiDgffL8ekFlFSbvV0oo4EbChzGx4f9GRdb25HMsYhqlCwG5lrLq9biZkxWOiqY22YiTra2kYMu1l1tQD30/bPm3wwYN0x18gb45AdQl1tp5j/sFB2T0FQ7R0nTNEV3j6o9feQzro1iOWA14Fm+Q8a1a8+Bvu/d/dMb2JY5uiPbhG/ktn4cqGU/er3pcvwCAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQApjHWOOwQAAFweAAAOAAAAZHJzL2Uyb0RvYy54bWzsWdtu2zgQfV9g/4HQ+8aSLNuyEKUw3DZYIGiDpkWfGZqyhZVILklH9n59h5TIuLFbu5f0ktWLLJrDy8ycMxyOzp9t6grdUalKzvIgOgsDRBnhi5It8+Dd25d/pQFSGrMFrjijebClKnh28ecf543IaMxXvFpQiWASprJG5MFKa5ENBoqsaI3VGReUQWfBZY01NOVysJC4gdnrahCH4XjQcLkQkhOqFPz7vO0MLuz8RUGJfl0UimpU5QHsTduntM9b8xxcnONsKbFYlaTbBv6KXdS4ZLCon+o51hitZbk3VV0SyRUv9Bnh9YAXRUmo1QG0icIH2lxKvhZWl2XWLIU3E5j2gZ2+elry6u5aonKRBwmYh+EafGSXRdAG4zRimYHMpRQ34lp2fyzbltF3U8ja/IImaGPNuvVmpRuNCPyZpEkax0mACPSNQmiMWruTFThnbxhZvfj8wIFbdmB25zfTCICQureS+jYr3aywoNb4yljAWSlyVnoD2MJsWVGURK2lrJw3k8oUWOxUG6XRNBqBBz42kdcUZ0IqfUl5jcxLHkhY3QIO310pDX4BUScCDWOLdnn7prcVNTup2BtagLfBKZEdbXlG55VEdxgYsvjHqgJzWUkzpCiryg+KPz+okzXDqOWeH3hkNS9tV+RM+4F1ybg8smor77RudTVq683txkI7GjoH3fLFFjwpeRsIlCAvS7DnFVb6GktgPrgAopl+DY+i4k0e8O4tQCsu/zv0v5EHqEFvgBqIJHmg/l1jSQNU/c0AhNMoMdzStpGMJjE05G7P7W4PW9dzDq4AnMHu7KuR15V7LSSv30PQm5lVoQszAmvnAdHSNea6jXAQNgmdzawYhBuB9RW7EcQ53+Dl7eY9lqIDlQbGvuIO+Dh7gK1W1riI8dla86K0wDOmbu3auQBIaALHj2BjfICNsXM2sPY4G6fjOIR4hPbDVk9JYnj4SJRMnJd6Sj4tSg4PUNLH35MoGU/TaNhzcv9Qfuxj0qZl9+G8PyZt4vEEjknIvdvUfidp9QH4JE5G02QYhZBuHDgnp6Nhn7o+1jk57s/Jp5m6Qs65x0kfgE/i5BDOySSZHuTkeDyZwAr9dTIrvv91ctJz8mlycuw4eaMlLpcrjWZS8gbNOWNQcOESJT4eA0XnrCuJuWKLK0z5epi7Q8KpGQ/TyBW+XGUsSuLU0XQ6ans/XfNR3ab8btqqyoNbuikSmTtbxcxT47J6wRZIbwVU9rDRxoDXVnhcxcSWqUzap/6fdaL2Bmqs0hUtflT1YnIcbj7UnAS3KA3DuLs5xclkDGkZqAXVuK6g2uPNX6FOqoJ66e9aBPlpeINvMW3K8enwlrqj7SS8DdNhOjIBrI9vu8XzX6wO/tPwBqnpMbxNvwhvMeAtMXfNHm+/F97slzr4hGkzj+5zq/lGutu25+/9R+GLDwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAPNljV3gAAAACAEAAA8AAABkcnMvZG93bnJldi54bWxMj0FPwkAQhe8m/ofNmHiTbakIlG4JIeqJmAgmhtvQHdqG7mzTXdry711PenzzXt77JluPphE9da62rCCeRCCIC6trLhV8Hd6eFiCcR9bYWCYFN3Kwzu/vMky1HfiT+r0vRShhl6KCyvs2ldIVFRl0E9sSB+9sO4M+yK6UusMhlJtGTqPoRRqsOSxU2NK2ouKyvxoF7wMOmyR+7XeX8/Z2PMw+vncxKfX4MG5WIDyN/i8Mv/gBHfLAdLJX1k40CubxPCTDPVmCCP4imU1BnBQsk2eQeSb/P5D/AAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC2gziS/gAAAOEBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADj9If/WAAAAlAEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALwEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhACmMdY47BAAAXB4AAA4AAAAAAAAAAAAAAAAALgIAAGRycy9lMm9Eb2MueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAPNljV3gAAAACAEAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAlQYAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPMAAACiBwAAAAA=" o:spid="_x0000_s1027" style="height: 53.8pt; left: 0; margin-left: 35.85pt; margin-top: 6.95pt; mso-width-relative: margin; position: absolute; text-align: left; width: 381.75pt; z-index: 4;"><v:rect fillcolor="gray [1616]" id="Rectangle_x0020_42" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUxQP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7PbbHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVsc6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZNzzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAPVAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxLt1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAWqHj8MYAAADbAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE34X+h+UIfdON0mpJXaUXSsWHgpf2+bh7TEKyZ0N2o9Ff7wpCH4eZ+YaZLTpbiSM1vnCsYDRMQBBrZwrOFOy2X4MXED4gG6wck4IzeVjMH3ozTI078ZqOm5CJCGGfooI8hDqV0uucLPqhq4mjd3CNxRBlk0nT4CnCbSXHSTKRFguOCznW9JGTLjetVTDVF9/unz9/W/v9Xv6t6t1a/5RKPfa7t1cQgbrwH763l0bB0xhuX+IPkPMrAAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAWqHj8MYAAADbAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJzL2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==" o:spid="_x0000_s1029" strokecolor="black [3040]" style="height: 5048; left: 9620; position: absolute; v-text-anchor: middle; visibility: visible; width: 8191;"> <v:fill angle="180" color2="#d9d9d9 [496]" colors="0 #bcbcbc;22938f #d0d0d0;1 #ededed" focus="100%" rotate="t" type="gradient"> <v:shadow color="black" offset="0,.55556mm" opacity="24903f" origin=",.5"> <v:textbox> </v:textbox> </v:shadow></v:fill></v:rect></v:group>
<tbody></tbody>

Desain
Logic
<v:group coordsize="48482,5048" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC2gziS/gAAAOEBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRQU7DMBBF90jcwfIWJU67QAgl6YK0S0CoHGBkTxKLZGx5TGhvj5O2G0SRWNoz/78nu9wcxkFMGNg6quQqL6RA0s5Y6ir5vt9lD1JwBDIwOMJKHpHlpr69KfdHjyxSmriSfYz+USnWPY7AufNIadK6MEJMx9ApD/oDOlTrorhX2lFEilmcO2RdNtjC5xDF9pCuTyYBB5bi6bQ4syoJ3g9WQ0ymaiLzg5KdCXlKLjvcW893SUOqXwnz5DrgnHtJTxOsQfEKIT7DmDSUCaxw7Rqn8787ZsmRM9e2VmPeBN4uqYvTtW7jvijg9N/yJsXecLq0q+WD6m8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQA4/SH/1gAAAJQBAAALAAAAX3JlbHMvLnJlbHOkkMFqwzAMhu+DvYPRfXGawxijTi+j0GvpHsDYimMaW0Yy2fr2M4PBMnrbUb/Q94l/f/hMi1qRJVI2sOt6UJgd+ZiDgffL8ekFlFSbvV0oo4EbChzGx4f9GRdb25HMsYhqlCwG5lrLq9biZkxWOiqY22YiTra2kYMu1l1tQD30/bPm3wwYN0x18gb45AdQl1tp5j/sFB2T0FQ7R0nTNEV3j6o9feQzro1iOWA14Fm+Q8a1a8+Bvu/d/dMb2JY5uiPbhG/ktn4cqGU/er3pcvwCAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQApjHWOOwQAAFweAAAOAAAAZHJzL2Uyb0RvYy54bWzsWdtu2zgQfV9g/4HQ+8aSLNuyEKUw3DZYIGiDpkWfGZqyhZVILklH9n59h5TIuLFbu5f0ktWLLJrDy8ycMxyOzp9t6grdUalKzvIgOgsDRBnhi5It8+Dd25d/pQFSGrMFrjijebClKnh28ecf543IaMxXvFpQiWASprJG5MFKa5ENBoqsaI3VGReUQWfBZY01NOVysJC4gdnrahCH4XjQcLkQkhOqFPz7vO0MLuz8RUGJfl0UimpU5QHsTduntM9b8xxcnONsKbFYlaTbBv6KXdS4ZLCon+o51hitZbk3VV0SyRUv9Bnh9YAXRUmo1QG0icIH2lxKvhZWl2XWLIU3E5j2gZ2+elry6u5aonKRBwmYh+EafGSXRdAG4zRimYHMpRQ34lp2fyzbltF3U8ja/IImaGPNuvVmpRuNCPyZpEkax0mACPSNQmiMWruTFThnbxhZvfj8wIFbdmB25zfTCICQureS+jYr3aywoNb4yljAWSlyVnoD2MJsWVGURK2lrJw3k8oUWOxUG6XRNBqBBz42kdcUZ0IqfUl5jcxLHkhY3QIO310pDX4BUScCDWOLdnn7prcVNTup2BtagLfBKZEdbXlG55VEdxgYsvjHqgJzWUkzpCiryg+KPz+okzXDqOWeH3hkNS9tV+RM+4F1ybg8smor77RudTVq683txkI7GjoH3fLFFjwpeRsIlCAvS7DnFVb6GktgPrgAopl+DY+i4k0e8O4tQCsu/zv0v5EHqEFvgBqIJHmg/l1jSQNU/c0AhNMoMdzStpGMJjE05G7P7W4PW9dzDq4AnMHu7KuR15V7LSSv30PQm5lVoQszAmvnAdHSNea6jXAQNgmdzawYhBuB9RW7EcQ53+Dl7eY9lqIDlQbGvuIO+Dh7gK1W1riI8dla86K0wDOmbu3auQBIaALHj2BjfICNsXM2sPY4G6fjOIR4hPbDVk9JYnj4SJRMnJd6Sj4tSg4PUNLH35MoGU/TaNhzcv9Qfuxj0qZl9+G8PyZt4vEEjknIvdvUfidp9QH4JE5G02QYhZBuHDgnp6Nhn7o+1jk57s/Jp5m6Qs65x0kfgE/i5BDOySSZHuTkeDyZwAr9dTIrvv91ctJz8mlycuw4eaMlLpcrjWZS8gbNOWNQcOESJT4eA0XnrCuJuWKLK0z5epi7Q8KpGQ/TyBW+XGUsSuLU0XQ6ans/XfNR3ab8btqqyoNbuikSmTtbxcxT47J6wRZIbwVU9rDRxoDXVnhcxcSWqUzap/6fdaL2Bmqs0hUtflT1YnIcbj7UnAS3KA3DuLs5xclkDGkZqAXVuK6g2uPNX6FOqoJ66e9aBPlpeINvMW3K8enwlrqj7SS8DdNhOjIBrI9vu8XzX6wO/tPwBqnpMbxNvwhvMeAtMXfNHm+/F97slzr4hGkzj+5zq/lGutu25+/9R+GLDwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAPNljV3gAAAACAEAAA8AAABkcnMvZG93bnJldi54bWxMj0FPwkAQhe8m/ofNmHiTbakIlG4JIeqJmAgmhtvQHdqG7mzTXdry711PenzzXt77JluPphE9da62rCCeRCCIC6trLhV8Hd6eFiCcR9bYWCYFN3Kwzu/vMky1HfiT+r0vRShhl6KCyvs2ldIVFRl0E9sSB+9sO4M+yK6UusMhlJtGTqPoRRqsOSxU2NK2ouKyvxoF7wMOmyR+7XeX8/Z2PMw+vncxKfX4MG5WIDyN/i8Mv/gBHfLAdLJX1k40CubxPCTDPVmCCP4imU1BnBQsk2eQeSb/P5D/AAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC2gziS/gAAAOEBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADj9If/WAAAAlAEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALwEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhACmMdY47BAAAXB4AAA4AAAAAAAAAAAAAAAAALgIAAGRycy9lMm9Eb2MueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAPNljV3gAAAACAEAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAlQYAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPMAAACiBwAAAAA=" o:spid="_x0000_s1027" style="height: 53.8pt; left: 0; margin-left: 35.85pt; margin-top: 6.95pt; mso-width-relative: margin; position: absolute; text-align: left; width: 381.75pt; z-index: 4;"><v:rect fillcolor="gray [1616]" id="Rectangle_x0020_43" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUxQP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7PbbHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVsc6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZNzzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAPVAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxLt1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEANe1Ga8UAAADbAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW0vEMBSE3xf8D+EIvu2m6nqhNl28sCg+CK3V52NybEubk9Kk2+qvN4Lg4zAz3zDZbrG9ONDoW8cKTjcJCGLtTMu1gup1v74G4QOywd4xKfgiD7v8aJVhatzMBR3KUIsIYZ+igiaEIZXS64Ys+o0biKP36UaLIcqxlmbEOcJtL8+S5FJabDkuNDjQfUO6Kyer4Ep/++nj4uFtso933fvzUBX6pVPq5Hi5vQERaAn/4b/2k1GwPYffL/EHyPwHAAD//wMAUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJlbHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBleG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQA17UZrxQAAANsAAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMvZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAigMAAAAA" o:spid="_x0000_s1030" strokecolor="black [3040]" style="height: 5048; left: 29813; position: absolute; v-text-anchor: middle; visibility: visible; width: 8191;"> <v:fill angle="180" color2="#d9d9d9 [496]" colors="0 #bcbcbc;22938f #d0d0d0;1 #ededed" focus="100%" rotate="t" type="gradient"> <v:shadow color="black" offset="0,.55556mm" opacity="24903f" origin=",.5"> <v:textbox> </v:textbox> </v:shadow></v:fill></v:rect></v:group>
<tbody></tbody>

Analisa
Kebutuhan
<v:group coordsize="48482,5048" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC2gziS/gAAAOEBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRQU7DMBBF90jcwfIWJU67QAgl6YK0S0CoHGBkTxKLZGx5TGhvj5O2G0SRWNoz/78nu9wcxkFMGNg6quQqL6RA0s5Y6ir5vt9lD1JwBDIwOMJKHpHlpr69KfdHjyxSmriSfYz+USnWPY7AufNIadK6MEJMx9ApD/oDOlTrorhX2lFEilmcO2RdNtjC5xDF9pCuTyYBB5bi6bQ4syoJ3g9WQ0ymaiLzg5KdCXlKLjvcW893SUOqXwnz5DrgnHtJTxOsQfEKIT7DmDSUCaxw7Rqn8787ZsmRM9e2VmPeBN4uqYvTtW7jvijg9N/yJsXecLq0q+WD6m8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQA4/SH/1gAAAJQBAAALAAAAX3JlbHMvLnJlbHOkkMFqwzAMhu+DvYPRfXGawxijTi+j0GvpHsDYimMaW0Yy2fr2M4PBMnrbUb/Q94l/f/hMi1qRJVI2sOt6UJgd+ZiDgffL8ekFlFSbvV0oo4EbChzGx4f9GRdb25HMsYhqlCwG5lrLq9biZkxWOiqY22YiTra2kYMu1l1tQD30/bPm3wwYN0x18gb45AdQl1tp5j/sFB2T0FQ7R0nTNEV3j6o9feQzro1iOWA14Fm+Q8a1a8+Bvu/d/dMb2JY5uiPbhG/ktn4cqGU/er3pcvwCAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQApjHWOOwQAAFweAAAOAAAAZHJzL2Uyb0RvYy54bWzsWdtu2zgQfV9g/4HQ+8aSLNuyEKUw3DZYIGiDpkWfGZqyhZVILklH9n59h5TIuLFbu5f0ktWLLJrDy8ycMxyOzp9t6grdUalKzvIgOgsDRBnhi5It8+Dd25d/pQFSGrMFrjijebClKnh28ecf543IaMxXvFpQiWASprJG5MFKa5ENBoqsaI3VGReUQWfBZY01NOVysJC4gdnrahCH4XjQcLkQkhOqFPz7vO0MLuz8RUGJfl0UimpU5QHsTduntM9b8xxcnONsKbFYlaTbBv6KXdS4ZLCon+o51hitZbk3VV0SyRUv9Bnh9YAXRUmo1QG0icIH2lxKvhZWl2XWLIU3E5j2gZ2+elry6u5aonKRBwmYh+EafGSXRdAG4zRimYHMpRQ34lp2fyzbltF3U8ja/IImaGPNuvVmpRuNCPyZpEkax0mACPSNQmiMWruTFThnbxhZvfj8wIFbdmB25zfTCICQureS+jYr3aywoNb4yljAWSlyVnoD2MJsWVGURK2lrJw3k8oUWOxUG6XRNBqBBz42kdcUZ0IqfUl5jcxLHkhY3QIO310pDX4BUScCDWOLdnn7prcVNTup2BtagLfBKZEdbXlG55VEdxgYsvjHqgJzWUkzpCiryg+KPz+okzXDqOWeH3hkNS9tV+RM+4F1ybg8smor77RudTVq683txkI7GjoH3fLFFjwpeRsIlCAvS7DnFVb6GktgPrgAopl+DY+i4k0e8O4tQCsu/zv0v5EHqEFvgBqIJHmg/l1jSQNU/c0AhNMoMdzStpGMJjE05G7P7W4PW9dzDq4AnMHu7KuR15V7LSSv30PQm5lVoQszAmvnAdHSNea6jXAQNgmdzawYhBuB9RW7EcQ53+Dl7eY9lqIDlQbGvuIO+Dh7gK1W1riI8dla86K0wDOmbu3auQBIaALHj2BjfICNsXM2sPY4G6fjOIR4hPbDVk9JYnj4SJRMnJd6Sj4tSg4PUNLH35MoGU/TaNhzcv9Qfuxj0qZl9+G8PyZt4vEEjknIvdvUfidp9QH4JE5G02QYhZBuHDgnp6Nhn7o+1jk57s/Jp5m6Qs65x0kfgE/i5BDOySSZHuTkeDyZwAr9dTIrvv91ctJz8mlycuw4eaMlLpcrjWZS8gbNOWNQcOESJT4eA0XnrCuJuWKLK0z5epi7Q8KpGQ/TyBW+XGUsSuLU0XQ6ans/XfNR3ab8btqqyoNbuikSmTtbxcxT47J6wRZIbwVU9rDRxoDXVnhcxcSWqUzap/6fdaL2Bmqs0hUtflT1YnIcbj7UnAS3KA3DuLs5xclkDGkZqAXVuK6g2uPNX6FOqoJ66e9aBPlpeINvMW3K8enwlrqj7SS8DdNhOjIBrI9vu8XzX6wO/tPwBqnpMbxNvwhvMeAtMXfNHm+/F97slzr4hGkzj+5zq/lGutu25+/9R+GLDwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAPNljV3gAAAACAEAAA8AAABkcnMvZG93bnJldi54bWxMj0FPwkAQhe8m/ofNmHiTbakIlG4JIeqJmAgmhtvQHdqG7mzTXdry711PenzzXt77JluPphE9da62rCCeRCCIC6trLhV8Hd6eFiCcR9bYWCYFN3Kwzu/vMky1HfiT+r0vRShhl6KCyvs2ldIVFRl0E9sSB+9sO4M+yK6UusMhlJtGTqPoRRqsOSxU2NK2ouKyvxoF7wMOmyR+7XeX8/Z2PMw+vncxKfX4MG5WIDyN/i8Mv/gBHfLAdLJX1k40CubxPCTDPVmCCP4imU1BnBQsk2eQeSb/P5D/AAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC2gziS/gAAAOEBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADj9If/WAAAAlAEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALwEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhACmMdY47BAAAXB4AAA4AAAAAAAAAAAAAAAAALgIAAGRycy9lMm9Eb2MueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAPNljV3gAAAACAEAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAlQYAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPMAAACiBwAAAAA=" o:spid="_x0000_s1027" style="height: 53.8pt; left: 0; margin-left: 35.85pt; margin-top: 6.95pt; mso-width-relative: margin; position: absolute; text-align: left; width: 381.75pt; z-index: 4;"><v:rect fillcolor="gray [1616]" id="Rectangle_x0020_44" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUxQP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7PbbHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVsc6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZNzzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAPVAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxLt1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAugTeH8YAAADbAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE70K/w/KE3nRj0VpSV2mVongo+Kc9P3efSUj2bchuNPbTd4VCj8PM/IaZLTpbiQs1vnCsYDRMQBBrZwrOFBwPH4MXED4gG6wck4IbeVjMH3ozTI278o4u+5CJCGGfooI8hDqV0uucLPqhq4mjd3aNxRBlk0nT4DXCbSWfkuRZWiw4LuRY0zInXe5bq2Cqf3x7mqy+Wrt+L7+39XGnP0ulHvvd2yuIQF34D/+1N0bBeAz3L/EHyPkvAAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAugTeH8YAAADbAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJzL2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==" o:spid="_x0000_s1031" strokecolor="black [3040]" style="height: 5048; left: 19431; position: absolute; v-text-anchor: middle; visibility: visible; width: 8953;"> <v:fill angle="180" color2="#d9d9d9 [496]" colors="0 #bcbcbc;22938f #d0d0d0;1 #ededed" focus="100%" rotate="t" type="gradient"> <v:shadow color="black" offset="0,.55556mm" opacity="24903f" origin=",.5"> <v:textbox> </v:textbox> </v:shadow></v:fill></v:rect></v:group>
<tbody></tbody>

Analisa
Keputusan
<v:group coordsize="48482,5048" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC2gziS/gAAAOEBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRQU7DMBBF90jcwfIWJU67QAgl6YK0S0CoHGBkTxKLZGx5TGhvj5O2G0SRWNoz/78nu9wcxkFMGNg6quQqL6RA0s5Y6ir5vt9lD1JwBDIwOMJKHpHlpr69KfdHjyxSmriSfYz+USnWPY7AufNIadK6MEJMx9ApD/oDOlTrorhX2lFEilmcO2RdNtjC5xDF9pCuTyYBB5bi6bQ4syoJ3g9WQ0ymaiLzg5KdCXlKLjvcW893SUOqXwnz5DrgnHtJTxOsQfEKIT7DmDSUCaxw7Rqn8787ZsmRM9e2VmPeBN4uqYvTtW7jvijg9N/yJsXecLq0q+WD6m8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQA4/SH/1gAAAJQBAAALAAAAX3JlbHMvLnJlbHOkkMFqwzAMhu+DvYPRfXGawxijTi+j0GvpHsDYimMaW0Yy2fr2M4PBMnrbUb/Q94l/f/hMi1qRJVI2sOt6UJgd+ZiDgffL8ekFlFSbvV0oo4EbChzGx4f9GRdb25HMsYhqlCwG5lrLq9biZkxWOiqY22YiTra2kYMu1l1tQD30/bPm3wwYN0x18gb45AdQl1tp5j/sFB2T0FQ7R0nTNEV3j6o9feQzro1iOWA14Fm+Q8a1a8+Bvu/d/dMb2JY5uiPbhG/ktn4cqGU/er3pcvwCAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQApjHWOOwQAAFweAAAOAAAAZHJzL2Uyb0RvYy54bWzsWdtu2zgQfV9g/4HQ+8aSLNuyEKUw3DZYIGiDpkWfGZqyhZVILklH9n59h5TIuLFbu5f0ktWLLJrDy8ycMxyOzp9t6grdUalKzvIgOgsDRBnhi5It8+Dd25d/pQFSGrMFrjijebClKnh28ecf543IaMxXvFpQiWASprJG5MFKa5ENBoqsaI3VGReUQWfBZY01NOVysJC4gdnrahCH4XjQcLkQkhOqFPz7vO0MLuz8RUGJfl0UimpU5QHsTduntM9b8xxcnONsKbFYlaTbBv6KXdS4ZLCon+o51hitZbk3VV0SyRUv9Bnh9YAXRUmo1QG0icIH2lxKvhZWl2XWLIU3E5j2gZ2+elry6u5aonKRBwmYh+EafGSXRdAG4zRimYHMpRQ34lp2fyzbltF3U8ja/IImaGPNuvVmpRuNCPyZpEkax0mACPSNQmiMWruTFThnbxhZvfj8wIFbdmB25zfTCICQureS+jYr3aywoNb4yljAWSlyVnoD2MJsWVGURK2lrJw3k8oUWOxUG6XRNBqBBz42kdcUZ0IqfUl5jcxLHkhY3QIO310pDX4BUScCDWOLdnn7prcVNTup2BtagLfBKZEdbXlG55VEdxgYsvjHqgJzWUkzpCiryg+KPz+okzXDqOWeH3hkNS9tV+RM+4F1ybg8smor77RudTVq683txkI7GjoH3fLFFjwpeRsIlCAvS7DnFVb6GktgPrgAopl+DY+i4k0e8O4tQCsu/zv0v5EHqEFvgBqIJHmg/l1jSQNU/c0AhNMoMdzStpGMJjE05G7P7W4PW9dzDq4AnMHu7KuR15V7LSSv30PQm5lVoQszAmvnAdHSNea6jXAQNgmdzawYhBuB9RW7EcQ53+Dl7eY9lqIDlQbGvuIO+Dh7gK1W1riI8dla86K0wDOmbu3auQBIaALHj2BjfICNsXM2sPY4G6fjOIR4hPbDVk9JYnj4SJRMnJd6Sj4tSg4PUNLH35MoGU/TaNhzcv9Qfuxj0qZl9+G8PyZt4vEEjknIvdvUfidp9QH4JE5G02QYhZBuHDgnp6Nhn7o+1jk57s/Jp5m6Qs65x0kfgE/i5BDOySSZHuTkeDyZwAr9dTIrvv91ctJz8mlycuw4eaMlLpcrjWZS8gbNOWNQcOESJT4eA0XnrCuJuWKLK0z5epi7Q8KpGQ/TyBW+XGUsSuLU0XQ6ans/XfNR3ab8btqqyoNbuikSmTtbxcxT47J6wRZIbwVU9rDRxoDXVnhcxcSWqUzap/6fdaL2Bmqs0hUtflT1YnIcbj7UnAS3KA3DuLs5xclkDGkZqAXVuK6g2uPNX6FOqoJ66e9aBPlpeINvMW3K8enwlrqj7SS8DdNhOjIBrI9vu8XzX6wO/tPwBqnpMbxNvwhvMeAtMXfNHm+/F97slzr4hGkzj+5zq/lGutu25+/9R+GLDwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAPNljV3gAAAACAEAAA8AAABkcnMvZG93bnJldi54bWxMj0FPwkAQhe8m/ofNmHiTbakIlG4JIeqJmAgmhtvQHdqG7mzTXdry711PenzzXt77JluPphE9da62rCCeRCCIC6trLhV8Hd6eFiCcR9bYWCYFN3Kwzu/vMky1HfiT+r0vRShhl6KCyvs2ldIVFRl0E9sSB+9sO4M+yK6UusMhlJtGTqPoRRqsOSxU2NK2ouKyvxoF7wMOmyR+7XeX8/Z2PMw+vncxKfX4MG5WIDyN/i8Mv/gBHfLAdLJX1k40CubxPCTDPVmCCP4imU1BnBQsk2eQeSb/P5D/AAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC2gziS/gAAAOEBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADj9If/WAAAAlAEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALwEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhACmMdY47BAAAXB4AAA4AAAAAAAAAAAAAAAAALgIAAGRycy9lMm9Eb2MueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAPNljV3gAAAACAEAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAlQYAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPMAAACiBwAAAAA=" o:spid="_x0000_s1027" style="height: 53.8pt; left: 0; margin-left: 35.85pt; margin-top: 6.95pt; mso-width-relative: margin; position: absolute; text-align: left; width: 381.75pt; z-index: 4;"><v:rect fillcolor="gray [1616]" id="Rectangle_x0020_45" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUxQP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7PbbHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVsc6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZNzzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAPVAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxLt1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA1Uh7hMYAAADbAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE3wv+h+UIvtWN4qWkrqItpaUPBS/t83H3mIRkz4bsRlN/vVsQ+jjMzDfMYtXZSpyp8YVjBaNhAoJYO1NwpuCwf3t8AuEDssHKMSn4JQ+rZe9hgalxF97SeRcyESHsU1SQh1CnUnqdk0U/dDVx9E6usRiibDJpGrxEuK3kOElm0mLBcSHHml5y0uWutQrm+urb4/T1u7Xvm/Lnsz5s9Vep1KDfrZ9BBOrCf/je/jAKJlP4+xJ/gFzeAAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEA1Uh7hMYAAADbAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJzL2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==" o:spid="_x0000_s1032" strokecolor="black [3040]" style="height: 5048; left: 39814; position: absolute; v-text-anchor: middle; visibility: visible; width: 8668;"> <v:fill angle="180" color2="#d9d9d9 [496]" colors="0 #bcbcbc;22938f #d0d0d0;1 #ededed" focus="100%" rotate="t" type="gradient"> <v:shadow color="black" offset="0,.55556mm" opacity="24903f" origin=",.5"> <v:textbox> </v:textbox> </v:shadow></v:fill></v:rect><v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t32" o:oned="t" o:spt="32" path="m,l21600,21600e"> <v:path arrowok="t" fillok="f" o:connecttype="none"> <o:lock shapetype="t" v:ext="edit"> </o:lock></v:path></v:shapetype><v:shape fillcolor="gray [1616]" filled="t" id="Straight_x0020_Arrow_x0020_Connector_x0020_46" o:connectortype="straight" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQD+JeulAAEAAOoBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzU7EIBDH7ya+A+FqWqoHY0zpHqwe1Zj1AQhMW2I7EAbr7ts73e5ejGviEeb/8RuoN7tpFDMk8gG1vC4rKQBtcB57Ld+3T8WdFJQNOjMGBC33QHLTXF7U230EEuxG0nLIOd4rRXaAyVAZIiBPupAmk/mYehWN/TA9qJuqulU2YAbMRV4yZFO30JnPMYvHHV+vJAlGkuJhFS5dWpoYR29NZlI1o/vRUhwbSnYeNDT4SFeMIdWvDcvkfMHR98JPk7wD8WpSfjYTYyiXaNkAweaQWFf+nbSgTlSErvMWyjYRL7V6T3DnSlz4wgTzf/Nbtr3BfEpXh59qvgEAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAJYFM1jUAAAAlwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVsc6SQPWsDMQyG90L/g9He8yVDKSW+bIWsIYWuxtZ9kLNkJHNN/n1MoaVXsnWUXvQ8L9rtL2k2C4pOTA42TQsGKXCcaHDwfnp7egGjxVP0MxM6uKLCvnt82B1x9qUe6ThlNZVC6mAsJb9aq2HE5LXhjFSTniX5UkcZbPbh7Ae027Z9tvKbAd2KaQ7RgRziFszpmqv5DztNQVi5L03gZLnvp3CPaiN/0hGXSvEyYHEQRb+WgktTy4G979380xuYCENh+aiOlfwnqfbvBnb1zu4GAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAUAAAAZHJzL2Nvbm5lY3RvcnhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxLt1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAXQuwfsQAAADbAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE34X+h+UU+qabSgmSukqoCC0FIV76fMyeXDB7NmTXmPrrXUHwcZiZb5j5cjCN6KlztWUF75MIBHFudc2lgv1uPZ6BcB5ZY2OZFPyTg+XiZTTHRNsLZ9RvfSkChF2CCirv20RKl1dk0E1sSxy8wnYGfZBdKXWHlwA3jZxGUSwN1hwWKmzpq6L8tD0bBbwpDmlfF9O/ozxncXq9/mS/K6XeXof0E4SnwT/Dj/a3VvARw/1L+AFycQMAAP//AwBQSwECLQAUAAYACAAAACEA/iXrpQABAADqAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCWBTNY1AAAAJcBAAALAAAAAAAAAAAAAAAAADEBAABfcmVscy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAUAAAAAAAAAAAAAAAAAC4CAABkcnMvY29ubmVjdG9yeG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQBdC7B+xAAAANsAAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAKECAABkcnMvZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD5AAAAkgMAAAAA" o:spid="_x0000_s1033" strokecolor="black [3040]" style="height: 95; left: 8191; position: absolute; top: 2381; visibility: visible; width: 1429;" type="#_x0000_t32"> <v:fill angle="180" color2="#d9d9d9 [496]" colors="0 #bcbcbc;22938f #d0d0d0;1 #ededed" focus="100%" rotate="t" type="gradient"> <v:stroke endarrow="open"> <v:shadow color="black" offset="0,.55556mm" opacity="24903f" origin=",.5"> </v:shadow></v:stroke></v:fill></v:shape><v:shape fillcolor="gray [1616]" filled="t" id="Straight_x0020_Arrow_x0020_Connector_x0020_47" o:connectortype="straight" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQD+JeulAAEAAOoBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzU7EIBDH7ya+A+FqWqoHY0zpHqwe1Zj1AQhMW2I7EAbr7ts73e5ejGviEeb/8RuoN7tpFDMk8gG1vC4rKQBtcB57Ld+3T8WdFJQNOjMGBC33QHLTXF7U230EEuxG0nLIOd4rRXaAyVAZIiBPupAmk/mYehWN/TA9qJuqulU2YAbMRV4yZFO30JnPMYvHHV+vJAlGkuJhFS5dWpoYR29NZlI1o/vRUhwbSnYeNDT4SFeMIdWvDcvkfMHR98JPk7wD8WpSfjYTYyiXaNkAweaQWFf+nbSgTlSErvMWyjYRL7V6T3DnSlz4wgTzf/Nbtr3BfEpXh59qvgEAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAJYFM1jUAAAAlwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVsc6SQPWsDMQyG90L/g9He8yVDKSW+bIWsIYWuxtZ9kLNkJHNN/n1MoaVXsnWUXvQ8L9rtL2k2C4pOTA42TQsGKXCcaHDwfnp7egGjxVP0MxM6uKLCvnt82B1x9qUe6ThlNZVC6mAsJb9aq2HE5LXhjFSTniX5UkcZbPbh7Ae027Z9tvKbAd2KaQ7RgRziFszpmqv5DztNQVi5L03gZLnvp3CPaiN/0hGXSvEyYHEQRb+WgktTy4G979380xuYCENh+aiOlfwnqfbvBnb1zu4GAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAUAAAAZHJzL2Nvbm5lY3RvcnhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxLt1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMkcV5cUAAADbAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESP3WrCQBSE7wu+w3IE7+qmIrZENyEohUqhEFu9PmZPfmj2bMiuMfr03UKhl8PMfMNs0tG0YqDeNZYVPM0jEMSF1Q1XCr4+Xx9fQDiPrLG1TApu5CBNJg8bjLW9ck7DwVciQNjFqKD2vouldEVNBt3cdsTBK21v0AfZV1L3eA1w08pFFK2kwYbDQo0dbWsqvg8Xo4A/ymM2NOXidJaXfJXd7/v8fafUbDpmaxCeRv8f/mu/aQXLZ/j9En6ATH4AAAD//wMAUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAP4l66UAAQAA6gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAlgUzWNQAAACXAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAxAQAAX3JlbHMvLnJlbHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAFAAAAAAAAAAAAAAAAAAuAgAAZHJzL2Nvbm5lY3RvcnhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMkcV5cUAAADbAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAAChAgAAZHJzL2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA+QAAAJMDAAAAAA==" o:spid="_x0000_s1034" strokecolor="black [3040]" style="height: 95; left: 18002; position: absolute; top: 2476; visibility: visible; width: 1429;" type="#_x0000_t32"> <v:fill angle="180" color2="#d9d9d9 [496]" colors="0 #bcbcbc;22938f #d0d0d0;1 #ededed" focus="100%" rotate="t" type="gradient"> <v:stroke endarrow="open"> <v:shadow color="black" offset="0,.55556mm" opacity="24903f" origin=",.5"> </v:shadow></v:stroke></v:fill></v:shape><v:shape fillcolor="gray [1616]" filled="t" id="Straight_x0020_Arrow_x0020_Connector_x0020_48" o:connectortype="straight" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQD+JeulAAEAAOoBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzU7EIBDH7ya+A+FqWqoHY0zpHqwe1Zj1AQhMW2I7EAbr7ts73e5ejGviEeb/8RuoN7tpFDMk8gG1vC4rKQBtcB57Ld+3T8WdFJQNOjMGBC33QHLTXF7U230EEuxG0nLIOd4rRXaAyVAZIiBPupAmk/mYehWN/TA9qJuqulU2YAbMRV4yZFO30JnPMYvHHV+vJAlGkuJhFS5dWpoYR29NZlI1o/vRUhwbSnYeNDT4SFeMIdWvDcvkfMHR98JPk7wD8WpSfjYTYyiXaNkAweaQWFf+nbSgTlSErvMWyjYRL7V6T3DnSlz4wgTzf/Nbtr3BfEpXh59qvgEAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAJYFM1jUAAAAlwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVsc6SQPWsDMQyG90L/g9He8yVDKSW+bIWsIYWuxtZ9kLNkJHNN/n1MoaVXsnWUXvQ8L9rtL2k2C4pOTA42TQsGKXCcaHDwfnp7egGjxVP0MxM6uKLCvnt82B1x9qUe6ThlNZVC6mAsJb9aq2HE5LXhjFSTniX5UkcZbPbh7Ae027Z9tvKbAd2KaQ7RgRziFszpmqv5DztNQVi5L03gZLnvp3CPaiN/0hGXSvEyYHEQRb+WgktTy4G979380xuYCENh+aiOlfwnqfbvBnb1zu4GAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAUAAAAZHJzL2Nvbm5lY3RvcnhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxLt1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAQ9iBl8AAAADbAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPy4rCMBTdD/gP4QruxlQRGapRijIwIgzU1/ra3D6wuSlNrB2/3iyEWR7Oe7nuTS06al1lWcFkHIEgzqyuuFBwOn5/foFwHlljbZkU/JGD9WrwscRY2wen1B18IUIIuxgVlN43sZQuK8mgG9uGOHC5bQ36ANtC6hYfIdzUchpFc2mw4tBQYkObkrLb4W4U8G9+Troqn16u8p7Ok+dzl+63So2GfbIA4an3/+K3+0crmIWx4Uv4AXL1AgAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQD+JeulAAEAAOoBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAJYFM1jUAAAAlwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAAMQEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABQAAAAAAAAAAAAAAAAALgIAAGRycy9jb25uZWN0b3J4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAEPYgZfAAAAA2wAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAoQIAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPkAAACOAwAAAAA=" o:spid="_x0000_s1035" strokecolor="black [3040]" style="height: 95; left: 38385; position: absolute; top: 2381; visibility: visible; width: 1429;" type="#_x0000_t32"> <v:fill angle="180" color2="#d9d9d9 [496]" colors="0 #bcbcbc;22938f #d0d0d0;1 #ededed" focus="100%" rotate="t" type="gradient"> <v:stroke endarrow="open"> <v:shadow color="black" offset="0,.55556mm" opacity="24903f" origin=",.5"> </v:shadow></v:stroke></v:fill></v:shape><v:shape fillcolor="gray [1616]" filled="t" id="Straight_x0020_Arrow_x0020_Connector_x0020_49" o:connectortype="straight" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQD+JeulAAEAAOoBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzU7EIBDH7ya+A+FqWqoHY0zpHqwe1Zj1AQhMW2I7EAbr7ts73e5ejGviEeb/8RuoN7tpFDMk8gG1vC4rKQBtcB57Ld+3T8WdFJQNOjMGBC33QHLTXF7U230EEuxG0nLIOd4rRXaAyVAZIiBPupAmk/mYehWN/TA9qJuqulU2YAbMRV4yZFO30JnPMYvHHV+vJAlGkuJhFS5dWpoYR29NZlI1o/vRUhwbSnYeNDT4SFeMIdWvDcvkfMHR98JPk7wD8WpSfjYTYyiXaNkAweaQWFf+nbSgTlSErvMWyjYRL7V6T3DnSlz4wgTzf/Nbtr3BfEpXh59qvgEAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAJYFM1jUAAAAlwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVsc6SQPWsDMQyG90L/g9He8yVDKSW+bIWsIYWuxtZ9kLNkJHNN/n1MoaVXsnWUXvQ8L9rtL2k2C4pOTA42TQsGKXCcaHDwfnp7egGjxVP0MxM6uKLCvnt82B1x9qUe6ThlNZVC6mAsJb9aq2HE5LXhjFSTniX5UkcZbPbh7Ae027Z9tvKbAd2KaQ7RgRziFszpmqv5DztNQVi5L03gZLnvp3CPaiN/0hGXSvEyYHEQRb+WgktTy4G979380xuYCENh+aiOlfwnqfbvBnb1zu4GAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAUAAAAZHJzL2Nvbm5lY3RvcnhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxLt1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEALJQkDMUAAADbAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESP3WrCQBSE7wu+w3IE7+qmItJGNyEohUqhEFu9PmZPfmj2bMiuMfr03UKhl8PMfMNs0tG0YqDeNZYVPM0jEMSF1Q1XCr4+Xx+fQTiPrLG1TApu5CBNJg8bjLW9ck7DwVciQNjFqKD2vouldEVNBt3cdsTBK21v0AfZV1L3eA1w08pFFK2kwYbDQo0dbWsqvg8Xo4A/ymM2NOXidJaXfJXd7/v8fafUbDpmaxCeRv8f/mu/aQXLF/j9En6ATH4AAAD//wMAUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAP4l66UAAQAA6gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAlgUzWNQAAACXAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAxAQAAX3JlbHMvLnJlbHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAFAAAAAAAAAAAAAAAAAAuAgAAZHJzL2Nvbm5lY3RvcnhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEALJQkDMUAAADbAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAAChAgAAZHJzL2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA+QAAAJMDAAAAAA==" o:spid="_x0000_s1036" strokecolor="black [3040]" style="height: 95; left: 28384; position: absolute; top: 2381; visibility: visible; width: 1429;" type="#_x0000_t32"> <v:fill angle="180" color2="#d9d9d9 [496]" colors="0 #bcbcbc;22938f #d0d0d0;1 #ededed" focus="100%" rotate="t" type="gradient"> <v:stroke endarrow="open"> <v:shadow color="black" offset="0,.55556mm" opacity="24903f" origin=",.5"> </v:shadow></v:stroke></v:fill></v:shape></v:group> 


           
Sumber: Taufiq (2013:160)
Gambar2. Langkah Analisis Sistem
1.      Definisi Lingkup
Definisilingkup (scope definition) adalahlangkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lainhal ini mungkin disebut (preliminaryinvestigation phase), fase studi awal (initialstudy phase), fase survey (surveyphase), atau fase perencanaan(planning phase), komunikasi(communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
2.      Analisis Masalah
Analisismasalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintahlebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakahmasalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang barulayak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkindikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikanterinci, atau langkah analisis kelayakan.
Tujuananalisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukupbaik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
3.      Analisis Persyaratan
Beberapaanalisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melaluilangkah analisis masalah.Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagaisolusi alternative, khususnya solusi teknis.Salah satu kesalahan yang kerapterjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan,“Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidakmelakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.”Langkah analisispersyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.

4.      Desain Logic
Tidak semua proyek mencakuppengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelansistem.Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis denganmenggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis,aliran data dan antarmuka pengguna.Dalam hal tertentu, desain logic mensahkanpersyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
5.      Analisa Kebutuhan
Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapatmenekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasiskomputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisakeputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidattersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangundan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkansebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatifyang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memangpenting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebutdan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.




2.1.8.     Konsep Dasar Perancangan Sistem
1.      DefinisiPerancangan Sistem
            Menurut Verzello/John Reuter IIIdalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisisdari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhanfungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkanbagaimana suatu sistem dibentuk”.
Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistemadalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapatdisimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuksuatu sistem agar dapat berfungsi.

2.     TujuanPerancangan Sistem
              Menurut Darmawan(2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
1.     Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
2.     Untuk memberikan gambaran yang jelas danrancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yangterlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).



3.     Tahap-TahapRancangan Sistem
            MenurutAl Jufri (2011:141) Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:
a.         Menyiapkan Rancangan Sistem YangTerinici
Analisbekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denaganalat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analisuntuk menyiapkan dokumentasi secara topdown, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebihrinci.Pendekatan top down inimerupakan ciri rancangan terstruktur (structureddesign), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem.Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:
a)  Diagram arus data (data flow diagram)
b)  Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
c)  Kamus data (Data dictionary)
d) Flowchart
e)  Model hubungan objek
f)   Spesifikasi kelas
b.        Mengidentifikasi Berbagai AlternatifKonfigurasi Sistem
Analismengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yangakan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.


c.         Mengevaluasi berbagai AlternatifKonfigurasi Sistem
Analisbekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif.Alternatif yangdipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja,dengan kendala-kendala yang ada.
d.        Memilih Konfigurasi Terbaik
Analismengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatansehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.Setelah selesaianalis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui.Bila managermenyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
e.         Menyiapkan Usulan Penerapan
Analismenyiapakn usulan penerapan (implementationproposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan,keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
f.         Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
Keputuasanuntuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akansangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkandari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui



2.1.9.     Unified Modeling Language (UML)
1.      DefinisiUML
Menurut Nogroho (2011:119), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi,memvisualisasikan, serta mengkontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak,termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis”.
Menurut Rosa (2013:133), “Unified Modeling Languae (UML) adalah salah standar bahasa yangbanyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkanarsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapatdisimpulkan Unified Modeling Language (UML)adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untukmemvisualisasikan suatu sistem.

2.      Tujuan Unified Modeling Language (UML)
Menurut Yasin (2012:268), tujuan UML diantaranyaadalah:
a)      Memberikanmodel yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untukmengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dandimengerti secara umum.
b)      Memberikanbahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan prosesrekayasa.
c)      Menyatukanpraktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

3.      Tipe-Tipe Diagram UML
Menurut Yasin (2012:268), UML terdiri dari banyakdiagram, yaitu:
1)      UseCase Diagram
UseCase Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruhaktor dan use case dengan tujuanmengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.
1)      Aktor
Aktor mewakili siapapun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor biasdidefinisikan sebagai berikut:
a)  Aktor hanya memberikan informasi kepadasistem.
b)    Aktor hanya menerima informasi dari sistem.
c)   Aktormemberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.
2)      Use Case
Use case modeladalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yangdiberikan oleh sistem.
a)   Use Case Relationship
Usecase relationship adalah suatu hubungan, baik itu antaraaktor dan use case atau antara  usecase dan use case. Hubunganantara aktor dan use case  disebut dengan communicate association.
b)   Association/Directed Association
Asosiasi yaitu hubungan statis antarelemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain,atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panahmenunjukkan arah query antar elemen.
c)      Generalization/Pewarisan
Pewarisan merupakan hubungan hierarkisantar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semuaatribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehinggadisebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalahgeneralisasi.
b)        ActivityDiagram
     Activity diagram menggambarkanrangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untukmemperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:
1)      Activity
Notasiyang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.
2)      Transition
Notasiyang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.
3)      Decision
Notasiyang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.
4)      Sychromization Bar
Aliran kerja notasi inimenandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan(pararel).
c)        SequenceDiagram
     Sequence diagram menggambarkankolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesanyang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi padatitik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequencediagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu.Secara mudahnya sequence diagram adalahgambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatusesuai dengan use case diagram.
Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu:
a)      Actor, untukmenggambarkan pengguna sistem.
b)      Lifeline, untukmenggambarkan kelas dan objek.
d)       ClassDiagram
Class Diagram menggambarkanstruktur dan deskripsi class, package, danobjek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untukmenjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain.Objek adalah nilai tertentu dari setiap attributekelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasiakan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasiobjek.    Class menggambarkan keadaan (attribute/property)suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut(metode/fungsi).
2.1.10.  KonsepDasar Elisitasi
1.        Definisi Elisitasi
Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan(2012:66), “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkanuntuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan,pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangansistem.
Menurut Guritno, dan kawan-kawan(2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baruyang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untukdieksekusi.
Berdasarkan kedua definisi di atas, makadapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yangdiinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.



2.     Tahap-TahapElisitasi
Menurut Guritno dan kawan-kawan(2011:302), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melaluitiga tahap, yaitu:
1.      Elisitasi Tahap I
Elisitasitahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihakmanajemen terkait melalui proses wawancara.
2.      Elisitasi Tahap II
Elisitasitahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkanmetode MDI.Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang pentingdan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulisuntuk dieksekusi.
Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:
a. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya,requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuatsistem baru.
b.D pada MDI berarti Desirable.Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akanmembuat sistem tersebut lebih sempurna.
            c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirementtersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem

3.      Elisitasi Tahap III
Elisitasitahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan caramengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya,semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE,yaitu:
a.T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem diusulkan?
b. O artinya Operasional, bagaimana tatacara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yangdiperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembalimenjadi beberapa option, yaitu:
a)      High(H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulitserta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
b)      Middle(M): Mampu dikerjakan.
c)     Low (L): Mudah dikerjakan.




4.      Final Draft Elisitasi
Final Draft elisitasi,merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapatdigunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.
3.     Tujuan Elisitasi Kebutuhan
Menurut Leffingwel (2000) dalamSiahaan (2012:67), elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:
a)        Mengetahuimasalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries).
Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangatditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahanmemiliki ruang lingkup dan batsan-batasan.Batasan-batasan ini mendefinisikansistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini.Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasiselanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dantugas, dan skenario serta use case bergantungpada pemilihan batasan.
b)        Mengenalisiapa saja pemangku kepentingan.
Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasidari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayarsistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem),danpengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaanmereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utamadalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen,sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelaspengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, penggunasesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.
c)      Mengenali tujuan dari sistem yaitusasaran-sasaran yang harus dicapai.
Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi.Penggalian high level goals di awalproses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus padaranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yangdimungkinkan untuk masalah tersebut.
4.     Langkah-langkah Elisitasi
Menurut Sommerville and Sawyer(1997) dalam Siahaan (2012:75), berikut ini merupakan langkah-langkah untukelisitasi kebutuhan:
a)      Identifikasi orang-orang yang akanmembantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilaikelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
b)     Menentukanlingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhantelekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
c)      Identifikasi ranah permasalahan,yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.
d)     Menentukan satu atau lebih metodeelisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.
e)      Meminta partisipasi dari banyakorang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yangteridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan danmengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
f)       Menidentifikasi kebutuhan yangambigu dan menyelesaikannya.
g)     Membuatskenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasikebutuhan utama.
5.        Masalah dalam Elisitasi
MenurutNuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68), tahap elisitasi termasuktahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan inidisebabkan tiga masalah, yakni: masalah cakupan (scope), masalahan pemahaman, dan masalah perubahan.
a)      Masalah ruang lingkup
Pelanggan/pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlusebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan denganmenjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.
b)      Masalah pemahaman
Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidakbenar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahamanyang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.
c)      Masalah perubahan
Yaituperubahan kebutuhan dari waktu ke waktu.Untuk membantu mengatasi masalah ini,perekayasa sistem (system engineers)harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.
2.2.       Teori Khusus
2.2.1.  Mikrokontroller
1.    Definisi Mikrokontroler
                        Menurut Malik (2009:1), bahwa“Mikrokontroler adalah  sebagai sebuahsistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) tunggal”.
Menurut Saefullah dkk (2009:319), “Mikrokontrolermerupakan komponen utama atau biasa disebut juga sebagai otak yang berfungsisebagai pengatur pergerakan motor (MotorDriver) dan pengolah data yang dihasilkan oleh komparator sebagai bentukkeluaran dari sensor”
                        Mikrokontroler merupakan sebuahprocessor yang digunakan untukkepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatukomputer pribadi dan computer mainframe,mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnyakomputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksiyang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatusistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorangprogrammer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yanglebih kompleks yang diinginkan oleh programmer. 

2.    Karakteristik Mikrokontroller
            Menurut Malik(2009:2), karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponenyaitu:
a.       CPU (Central Procesing Unit)
b.      RAM (Read Only Memory)
c.       I/O (Input/Output)
Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuksistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain,misalnya ADC (Analog Digital Converter),Timer/Counter, dan lain-lain.
3.    Klasifikasi Mikrokontroller
Menurut Malik (2009:3), mikrokontroler memiliki beberapaklasifikasi yaitu sebagai berikut:
a.    ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)
b.    RAMberkapasitas 68 byte
c.    EEPROM(memori data) berkapasitas 64 byte
d.   Total 13jalur I/O (Port B 8 bit)
e.    Timer/Counter 8 bit dengan prescaler
f.     Fasilitaspemrograman di dalam sistem (ICSP = InCircuit Serial Programing)
Menurut Malik (2009:3), bahwa Beberapa fitur yang umumnya ada didalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:
a.   RAM(Random Access Memory)
RAM digunakanoleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatileyang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.
b.   ROM(Read Only Memory)
ROMseringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempatpenyimpanan program yang akan diberikan oleh user.
c.   Register
Merupakantempat penyimpanan  nilai–nilai yang akandigunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.
d.   SpecialFunction Register
Merupakanregister khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Registerini terletak pada RAM.
e.   Inputdan Output Pin
Pin input adalah bagian yang berfungsisebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yangberfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.
f.     Interrupt
Interrupt bagian dari mikrokontroleryang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketikaprogram utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi danmenjalankan program interupsi terlebih dahulu. 

2.2.2.      ATMega328
Menurut Syahid (2012:33), ”ATMega328 merupakanmikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang samadengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328, yangmembedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknyaGPIO (pin input/output), peripherial (USART,  timer,counter, dll).”
Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisiklebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuksegi memori dan periperial lainnya ATMega328tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatifsama dengan
ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebihsedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.
Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :
a.       130macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
b.      32 x8-bit register serba guna.
c.       Kecepatanmencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
d.      32KB  flashmemory dan pada arduino memiliki bootloaderyang menggunakan 2 KB dari flashmemori sebagai bootloader.
e.       Memiliki  EEPROM (ElectricallyErasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempatpenyimpanan data semi permanentkarena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
f.       Memiliki  SRAM (StaticRandom Access Memory) sebesar 2KB.
g.      Memilikipin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.
h.      Master / Slave SPI Serial interface.
MikrokontrolerATMega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kodeprogram dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalammemori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satuinstruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program.Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalamsetiap satu siklus clock.
32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatantak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut denganregister X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), danregister Z ( gabungan R30 dan R31 ).
Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamatmemori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serbaguna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik  memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan  untuk fungsi khusus antara lain sebagairegister Control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya.  Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega328 :
<v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1046" style="height: 229.5pt; left: 0; margin-left: 102.6pt; margin-top: 7.85pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 222pt; z-index: 6;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.png"> <w:wrap type="square"></w:wrap></v:imagedata></v:shape>








Gambar2.11. ArsitekturATMega328
(Sumber:Data sheet Microcontroler : 8)
1. Konfigurasi PIN ATMega328
<v:shape id="Picture_x0020_4" o:spid="_x0000_s1045" style="height: 219.75pt; left: 0; margin-left: 136.35pt; margin-top: .6pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 218.25pt; z-index: 7;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.png"> <w:wrap type="square"></w:wrap></v:imagedata></v:shape>








Gambar2.12. Konfigurasi PIN ATMega328
(Sumber : jurnal Syahid tahun 2012 halaman 34)

Menurut Syahid (2012:34) ATMega328memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORTtersebut dapat difungsikan sebagai input/outputdigital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.
1.    Port B
Port Bmerupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsialternatif seperti di bawah ini.
a.    ICP1(PB0), berfungsi sebagai Timer Counter1 input capture pin.
b.    OC1A(PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
c.    MOSI(PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.
d.   Selainitu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
2.    Port C
Port Cmerupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital.Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.
a.    ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) denganresolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analogmenjadi data digital.
b.    I2C (SDAdan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakanuntuk komunikasi dengan sensor atau devicelain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.
3.    Port D
PortD  merupakan jalur data 8 bit yang masing-masingpin-nya juga  dapat difungsikansebagai  input/output. Samaseperti  Port B  dan Port C, Port D  juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.
a.    USART(TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL.Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannyayaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.
b.    Interrupt (INT0 dan INT1) merupakanpin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware.Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saatprogram berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/softwaremaka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.
c.    XCKdapat difungsikan sebagai sumber clockexternal untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlumembutuhkan external clock.
d.   T0 danT1 berfungsi sebagai masukan counterexternal untuk timer 1 dan timer 0.
e.    AIN0 danAIN1 keduanya merupakan masukan inputuntuk analog comparator.


2.2.3.      Konsep Dasar Komponen Elektronika
1.    Definisi elektronika
                        MenurutChandra (2011:9), “Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis komponenpasif dan komponen aktif”.
                        MenurutBudiharto (2009:1), bahwa ”Elektronika adalah merupakan bidang yang menarikuntuk dipelajari oleh pelajar dan hobbyistkarena dapat berkreasi apa saja sesuai keinginan”.
Menurut Rusmadi (2009:10), komponen elektronika dibagi menjadi 2kelompok yaitu:
a.    KomponenPasif
Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa “Komponen pasif adalahkomponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidakmenghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan danlain-lain”.
Menurut Rusmadi (2009:10), ada beberapa komponen yang termasukdalam komponen pasif di antaranya adalah:
1.    Resistoratau Tahanan
2.    Kapasitoratau Kondensator
3.    Trafoatau Transformator

b.    Komponenaktif
Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah komponenyang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baikberbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.
Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk komponenaktif antara lain adalah:
8.   Dioda
9.   Transistor
10.     IC (Intragated Circuit)
11.     Thyristoratau SCR (Silicon Controller Recifier)
2.2.4.      Arduino
                        Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduinomemiliki 14 pin input/output yang mana6 pin dapat digunakan sebagai outputPWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP,dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabelUSB.
<v:shape alt="ArduinoUno_R3_Front_450px" id="_x0000_s1044" style="height: 134.25pt; left: 0; margin-left: 89.1pt; margin-top: 13.5pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 193.5pt; z-index: 8;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="ArduinoUno_R3_Front_450px" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.jpg"> <w:wrap type="square"></w:wrap></v:imagedata></v:shape>






Gambar 2.13.Mikrokontroler Arduino Uno

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau powersupply. Powernya menyala secara otomatis. Power supply dapat menggunakanadaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jackadaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikanmenggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V,kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjaditidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisamenjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board. Rekomendasi teganganada pada 7 sampai 12 volt. Arduino sendiri memiliki IDE untuk compiler.Proses kerja Arduino ialah  melakukanpemrograman pada IDE, compile, dan upload binary/hex file ke kontroler. Berbedadengan Processing yang kode hasil compile langsung dijalankan di komputer, kodehasil compile Arduino harus diupload ke kontroler sehingga dapat dijalankan.Fungsi tombol pada IDE Arduino: 
Verify  : Cek error dan lakukan kompilasi kode.
Upload             : Upload kode ke board/kontroler.Asumsi bahwa board dan
   serial port telah disetting dengan benar.
New    : Membuat aplikasi baru.
Open   : Buka proyek yang telah ada atau daricontoh-contoh/examples.
Save    : Simpan proyek anda. Serial Monitor:Membuka serial port
  monitor untuk melihat feedback/umpan balikdari board
Penjelasanpada pin power adalah sebagai berikut :
1.      Vin 
Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dariluar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yangdiregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jikategangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini. 
2.     5V 
Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dankomponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator padaboard, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya. 
3.     3,3V
Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arusmaximumnya adalah 50mA Pin Ground berfungsi sebagai jalur ground padaarduino 
4.     Memori 
ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KBuntuk EEPROM. 
5.     Input dan Output 
Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai inputatau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead().Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan ataumenerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnectedoleh default) 20- 50 KOhms. 
Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut : 
  1. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial. 
  2. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai. 
  3. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output 
  4. PWM dengan fungsi analogWrite(). 
5.      SPI : 10(SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yangmana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino. 
  1. LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.




2.2.5.      Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)
1.   DefinisiIC (Integrated Circuit)
Menurut Rusmadi (2009:46), bahwa “IC adalah Sebuah rangkaianterpadu”.
<v:shape alt="ic" id="Picture_x0020_19" o:spid="_x0000_s1043" style="height: 125.25pt; left: 0; margin-left: 104.1pt; margin-top: 97.05pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 225.95pt; z-index: 9;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="ic" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.jpg"> <w:wrap type="square"></w:wrap></v:imagedata></v:shape>Komponen Integrated Circuitdirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda,resistor, kapasitor, dan komponen lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yangberbentuk chip.




Sumber: Rusmadi (2009:46)
Gambar2.14. IC (Integrated Circuit)

Menurut Rusmadi (2009:48), ada beberapa keuntungan daripengguna IC diantaranya ialah:
a)   Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akankelihatan kecil dan kompak (compo).
b)  Catu daya yang diperlukan kecil.
c)   Sistem operasional sangat praktis dan cepat
d)  Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.
e)   Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakantransistor.
2.2.6.      OperatingSistemAndroid
1.    Sejarah Android
MenurutNazruddin Safaat H (2011:1), “androidadalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi">sistemoperasi</a> yang berbasis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Linux">Linux</a> untuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_seluler">telepon seluler</a> seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_pintar">telepon pintar</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer_tablet">komputer tablet</a>.
Android menyediakanplatform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiriuntuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeliAndroid Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudianuntuk mengembangkan Android, dibentuklah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Open_Handset_Alliance&action=edit&redlink=1">OpenHandset Alliance</a>, konsorsium dari 34perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Google">Google</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HTC">HTC</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Intel">Intel</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Motorola">Motorola</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Qualcomm">Qualcomm</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/T-Mobile">T-Mobile</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nvidia">Nvidia</a>.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebasdistribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).
Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:
a.    Kerangkaaplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
b.    Dalvikmesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.
c.    Grafik:grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
d.   SQLite:untuk penyimpanan data.
e.    Mendukungmedia: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR,JPG, PNG, GIF)
f.     GSM,Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)
g.    Kamera,Global Positioning System (GPS),kompas, NFC dan accelerometer(tergantung piranti keras)

2.   PerkembanganAndroid
Wahana(2012:2) didalam bukunya mengemukakan perkembanganAndroid dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:
a.   Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Googlemerilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruanestetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara),pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
b.    Android Versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis teleponseluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit)dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk jugapenambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam danmenonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar kePicasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP,kemampuan terhubung secara otomatis ke headsetBluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapatdisesuaikan dengan sistem.
c.   AndroidVersi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September denganmenampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaanbaterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yangmemungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorderdan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuandial kontak, teknologi text to change speech, pengadaanresolusi VWGA.
d.  AndroidVersi 2.1 (Eclair)
Pada 3 Desember 2009kembali diluncurkan ponsel Androiddengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalanhardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dandukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi denganmengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dansemakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketigayang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasiAndroid. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Androidadalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situsinternet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli,contohnya oleh MySpace dan Facebook.
e.   AndroidVersi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)
Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan.Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara laindukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebihcepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yangmempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SDCard, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.
f.    AndroidVersi 2.3 (Gingerbread)
Pada 6 Desember 2010,Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yangdidapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan(gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface)didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb,equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuanNear Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih darisatu.

g.    Android Versi 3.0 (Honeycomb)
<a href="http://away.web.id/tablet-android-honeycomb-terbaik-murah/#_blank">AndroidHoneycomb</a> dirancang khusus untuktablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. UserInterface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet.Honeycomb juga mendukung multi prosesordan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.
h.   AndroidVersi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu teleponataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah adadi Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikaninovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy pasteyang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambilscreenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnyadan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antaralain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar danAction Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yangmemungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlockmerupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFCbased app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukarinformasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.


i.     AndroidVersi 4.1 (Jelly Bean)
Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara GoogleI/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan barudiantaranya meningkatkan inputkeyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui VoiceSearch yang lebih cepat.
Tidak ketinggalan Google Nowjuga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepatpada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahuiinformasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistemoperasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus,yakni Google Nexus 7.
3.   AndroidSDK
Menurut Nazruddin Safaat H(2011:15), “SDK (Software Development Kit)merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada platform androidmenggunakan bahasa pemrograman JAVA”
SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang disediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkanaplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system developmentkits, dalam sdk ini terdapat tools tool yang di butuhkan dalam pengembanganandroid, diantaranya adalah:


<v:shape filled="t" id="_x0000_s1042" style="height: 120pt; left: 0; margin-left: 115.35pt; margin-top: 6.75pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 205.5pt; z-index: -4;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015.png"></v:imagedata></v:shape>




Gambar2.15. Tampilan Tools SDK
a.   AdbShell
Adbsendiri merupakan bagian dari android developmentbridge yang dapat menjalankanterminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux,dan command yang terdapat adalam adbshell sendiri sama seperti commandlinux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linuxpada umumnya.
b.   Android Simulator
Fungsi dari androidsimulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testingaplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelummengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankanandroid virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handsetandroid yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kitajalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google




<v:shape filled="t" id="_x0000_s1041" style="height: 203.25pt; left: 0; margin-left: 54.6pt; margin-top: -21.3pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 330pt; z-index: -3;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.png"></v:imagedata></v:shape>






Gambar2.16. Tampilan android simulator
c.   DDMS
DDMS dapat mencatat semualog yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan parapengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnyaapabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.
4.   Basic 4Android
Basic4android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.

<v:shape id="Picture_x0020_5" o:allowoverlap="f" o:spid="_x0000_s1040" style="height: 216.75pt; left: 0; margin-left: 198pt; margin-top: 80.25pt; mso-position-horizontal-relative: page; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: page; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 277.5pt; z-index: -2;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image017.jpg"> <w:wrap anchorx="page" anchory="page" type="square"></w:wrap></v:imagedata></v:shape>







Gambar2.17. Tampilan IDE Basic 4 Android
Basic4Android termasuk designer GUI untuk aplikasi Android yang powerful dengan dukungan Built -in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit, dapat di developdan debug dengan Emulator Android atau dengan real device (koneksi ke USB ataumelalui local network).
<v:shape id="Picture_x0020_6" o:spid="_x0000_s1039" style="height: 193.5pt; left: 0; margin-left: 92.1pt; margin-top: 6.5pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 246pt; z-index: 13;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.png"> <w:wrap type="square"></w:wrap></v:imagedata></v:shape>







Gambar2.18. Tampilan Designer Basic 4 Android
2.2.7.      Konsep Dasar Bluetooth
1.   PengertianBluetooth
Menurut Yogyo Susaptoyono (2012:5) Bluetooth adalah  teknologi yang memungkinkan dua perangkatyang kompatibel, seperti telepon dan PC untuk berkomunikasi tanpa kabel dantidak memerlukan koneksi saluran yang terlihat. Teknologi ini memberikanperubahan yang Bluetooth sesungguhnya merupakan spesifikasi industriuntuk jaringan wilayah pribadi nirkabel (WPAN). Bluetooth menfasilitasikoneksi dan pertukaran informasi di antara alat-alat seperti PDA, ponsel,komputer laptop, printer, dan kamera digital melalui frekuensi radio jarakdekat.
2.  SejarahBluetooth
Nama Bluetoothsendiri diambil dari nama seorang raja di Denmark yang bertakhta pada abadke 10, yakni raja Harald Bluetooth. Pada masa hidupnya, raja tersebut aktifberdiplomasi memfasilitasi perundingan-perundingan untuk mendamaikanpihak-pihak yang bersengketa. Para penemu teknologi Bluetooth menganggapnama belakang raja tersebut sesuai dengan sifat teknologi nirkabel itu.Spesifikasi Bluetooth pertama kali dikembangkan oleh Ericsson, yang saatini menjadi Sony Ericsson dan Ericsson mobile Platforms. Bluetooth kemudiandiresmikan oleh Special Interest Group (SIG), yang berdiri pada 20 mei 1999.organisasi terssebut didirikan oleh Sony Ericsson, IBM, Intel, Toshiba danNokia. Sebagai standar radio dan protokol komunikasi, Bluetooth dirancanguntuk bekerja hemat daya, dengan daya jangkau pendek, berbasis transceivermicrochip murah. Untuk mengamankan komunikasi dari penyadapan, Bluetoothmengandalkan algoritma SAFER+ untuk otentikasi dan pembuatan kunci.Sementara itu, enkripsi paket data dipercayakan pada teknologi E0 StreamChipher.
5.   VersiBluetooth
Versi-versi pertama adalah Bluetooth 1.0dan Bluetooth 1.0 B. Perbaikan terus dilakukan dengan kelahiran Bluetooth1.1 . Versi ini antara lain mendukung untuk channel yang tidak dapatterenkripsi. Berikutnya tercipta Bluetooth 1.2 yang memiliki kecepatantransmisi lebih tinggi dan lebih tahan terhadap interferensi frekuensi radio.Dan versi terbaru yang baanyak diadopsi gadget-gadget muthakhir padasaat ini adalah Bluetooth 2.0. Signifikan terhadap peralatan elektronikyang kita gunakan. Bluetooth memperbaiki penggunaan teknologi kabel yangcenderung menyulitkan ini dengan cara menghubungkan beberapa peralatan tanpamenggunakan kabel.
6.   CaraKerja Bluetooth
Bluetooth beroperasi dalam pitafrekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakanlayanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host tohost Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapatberupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yangdigunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakanfrekuensi radio standar IEEE 802.11 , hanya saja pada bluetooth mempunyaijangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan  transfer data yanglebih rendah. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanyamenggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaraninformasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobilewireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperabilityyang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layananyang bermacam-macam. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Bedadengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetoothbekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz.Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanyasampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secarainternasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentinganindustri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menanganipertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan Bluetooth yang telahtersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconetdan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antarperalatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihakmanakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan  masalah keamanan data, maka dapat dikatakanbahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth.Koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangandari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetoothterdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data keperalatan Bluetooth. Beberapa manufaktur peralatan mobile saatini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth, yaitu denganmenggunakan password pada perangkat Bluetooth tersebut.
2.2.8.   Konsep Dasar Analisa SWOT
1.      Definisi Analisa SWOT
Menurut Rangkuti (2011:199), penelitianmenentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harusdipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkanantara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
Kuadran 1 :  Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebutmemiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada.Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakanpertumbuhan yang agresif (Growth OrientedStrategy).
Kuadran 2 :  Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memilikikekuatan dari segi internal. Strategiyang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluangjangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
Kuadran 3 :  Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan questionmark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkanmasalah-masalah internal perusahaansehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Applemenggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan caramenawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
Kuadran 4 :  Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaantersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Menurut Yusmini (2011:68), definisianalisa SWOT sebagai berikut:
AnalisisSWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secarasistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan(Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities)serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategiperusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaandapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Menurut Moniaga (2013:6), definisianalisa SWOT sebagai berikut:
analisisSWOT dilakukan berdasarkan analisis kuadran yang telah dilakukan. Analisis SWOTbertujuan untuk melakuakn perbandingan antara faktof internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal yaitupeluang dan ancaman. Kekuatan (strength)dan kelemahan (weakness) didapatmelalui analisis kuadran I tergolong sebagai kekuatan perusahaan danvariabel-variabel dalam kuadran IV tergolong sebagai kelemahan perusahaan.Sedangkan untuk peluang dan ancaman merupakan faktor luar yang masih berhubungandengan perusahaan.

Berdasarkan beberapa pendapat yangdikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan analisis SWOT menggambarkan secarajelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapatdisesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. 
2.        Langkah-LangkahPenyusunan SWOT
Menurut Rangkuti (2011:8)Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:
1)            Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
Tujuannyaadalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkansebelum menyusun SWOT.
2)            Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
Tujuannyaadalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkansampai selesai.
3)            Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI
Tujuannyaadalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budayaorganisasi yang sesuai dan tepat.
4)            Kuisioner Riset SWOT
Tujuannyaadalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) sertafaktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).
5)            Identifikasi Penyebab Masalah
Tujuannyaadalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak denganfenomena.
6)            Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis
Tujuannyaadalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secaratepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapiperusahaan.
7)            Menyusun Isu Strategis, FormulasiStrategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
Tujuannyaadalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakaidalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkanisu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaanstrategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektifSWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategisyang ingin dicapai perusahaan.
8)            Menentukan Ukuran Yang Dipakai DalamSWOT
Tujuannyaadalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikutbagaimana cara mengukurnya.
9)            Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator
Tujuannyaadalah untuk merumuskan strategicinitiative dan menyusun keyperformance indicator dalam bentuk lagdan lead indicator. Dalam bagian iniakan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.
10)        Memberikan Bobot Dan Nilai UntukMengukur Kinerja
Tujuannyaadalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentukukuran yang mudah dipahami.
11)        Melakukan Cascading SWOT
Tujuannyauntuk mengukur objectivies (O), carapengukuran atau measurement (M), caramenentukan target (T), serta caramenentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP inididistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individualdalam bentuk kartu individu.
12)        Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators
Tujuannyaadalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasipenanggulangannya.
13)        Analisis Anggaran Dan Model Keuangan
Tujuannyaadalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnyaberikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencanaanggaran perusahaan.
14)        Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT
Padabagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan,sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnisyang sedang ia jalankan.
3.        TujuanAnalisa SWOT
Menurut Rangkuti (2011:197), tujuananalisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancamandengan faktor internal kekuatan dankelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusanstrategis suatu organisasi.
4.        PendekatanPemecahan Masalah
Menurut Puspitasari (2011:96), Penelitianini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product,Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:
1)       Product :produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar  untuk memenuhi keinginan dan kebutuhankonsumen.
2)       Price :biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yangditawarkan.
3)       Place :lokasi dimana produk atau jasa tersedia.
4)       Promotion :aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
5)       People :orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.
6)       Process :proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk ataujasa.
7)       Physical Evidence :bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.
2.2.9.   Konsep Dasar LANC ( Logic Application Control Bus System )
1.      Definisi LANC
LANC™ is abidirektional serial open collector communication port, where two devices cancommunicate with each other. The camcorder or still video camera (plug iscalled ACC here) is able to receive commands and sends back its status.
The camcorder provideseven more data: time code, data code, counter, remain time, alerts and drivefeedback.
LANC ist short forLogic Application Control Bus System (from a Sony information to theintroduction of the "8mm Standard Time Code" in april 1991).
The master (camcorderor still video camera) generates the telegram frame, creating 8 startbits,followed each by 8 bits (1 byte) and a (long) stopbit. Then everything startsagain. One bit has a duration of 104µs.
The distance betweentwo startbits can vary between 1200µs and 1400µs depending on the device.
The distance betweentwo telegrams is 20ms for PAL/625 and 16.6ms for NTSC/525. The timing conformsto RS232 at 9600 Baud.
Of course also theservice mode is accessable, but I won't enter into this. In the internet youwill find ready-to-use devices to buy.
Some Canon camcordersalso have a LANC-Plug, but only few commands are implemented.

LANC ™ adalah serikolektor terbuka port komunikasi bidirektional, di mana dua perangkat dapatberkomunikasi satu sama lain. Camcorder atau kamera video yang masih (plugdisebut ACC di sini) dapat menerima perintah dan mengirimkan kembali statusnya.
Camcorder inimenyediakan data bahkan lebih: kode waktu, kode data, counter, tetap waktu,peringatan dan drive umpan balik.
LANC ist singkat untukLogic Control System Aplikasi Bus (dari informasi Sony untuk pengenalan"8mm Standard Time Code" pada bulan april 1991).

Master (camcorder ataukamera masih video) menghasilkan frame telegram, menciptakan 8 startbits,diikuti masing-masing sebesar 8 bit (1 byte) dan (panjang) stopbit. Kemudiansemuanya dimulai lagi.Satu bit memiliki durasi 104μs.
Jarak antara duastartbits dapat bervariasi antara 1200μs dan 1400μs tergantung pada perangkat.
Jarak antara duatelegram adalah 20ms untuk PAL / 625 dan 16.6ms untuk NTSC / 525. Waktunyasesuai dengan RS232 pada 9600 Baud.
Tentu saja juga moduslayanan dapat diakses, tapi aku tidak akan masuk ke dalam ini. Di internet Andaakan menemukan perangkat yang siap digunakan untuk membeli.
Beberapa camcorderCanon juga memiliki LANC-Plug, tetapi hanya beberapa perintah dilaksanakan.


<v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1028" style="height: 19.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 335.25pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="l_protoc" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image019.gif"></v:imagedata></v:shape>
Gambar.2.1LANC  protocol - timing diagram

2.2.10. Konsep Dasar Motor DC
1.           DefinisiMotor DC
Menurut Syahrul (2014:593), Motor bekerjaberdasarkan prinsip induksi magnetik. Sirkuit internal motor DC terdiri darikumparan/lilitan konduktor. Setiap arus yang mengalir dibentuk menjadi sebuah loop sehingga ada bagian konduktor yangberada didalam magnet pada saat yang sama, Konfigurasi konduktor seperti iniakan menghasilkan distorsi pada medan magnet utama menghasilkan gaya dorongpada masing-masing konduktor. Pada saat konduktor ditempatkan pada rotor, gayadorong yang timbul akan menyebabkan rotor berputar searah jarum jam.

<v:shape alt="carakerjaMDC.jpg" id="Picture_x0020_13" o:spid="_x0000_s1038" style="height: 102pt; left: 0; margin-left: 82.35pt; margin-top: .6pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 225pt; z-index: 2;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="carakerjaMDC" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.jpg"> <w:wrap type="square"></w:wrap></v:imagedata></v:shape>



Gambar2.10. Cara Kerja Motor DC




2.2.11. Konsep Dasar Resistor
1.  Definisi Resistor
Menurut John (2010:21), “Tahanan atau dikenal jugatahanan listrik, resistor atau dengan istilah lain yakni werstan. Besarnyanilai tahanan dinyatakan dalam Ohm ( )”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwaresistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atauhambatan arus listrik.
Berdasarkan hokum Ohm bahwa resistansi berbandingterbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi darisuatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W(Omega). Untukmenghitung hambatan pada resistor dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
<v:shape alt="\begin{align}V&=IR\\I&=\frac{V}{R}\end{align}" id="Picture_x0020_12" o:spid="_x0000_i1027" style="height: 51.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 49.5pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="end{align}" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image021.png"></v:imagedata></v:shape> 
Keterangan :   
V =  teganganlistrik (volt )
I   =  arus yang mengalir (ampere)
R  =  tahanan (ohm)
Untuk mengetahui nilai resistor berdasarkan warnanyadapat dilihat pada table 2.3 sebagai berikut:
<v:shape id="Picture_x0020_16" o:spid="_x0000_s1037" style="height: 207pt; left: 0; margin-left: 63.6pt; margin-top: 32.65pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 289.5pt; z-index: -9;" type="#_x0000_t75" wrapcoords="-112 0 -112 21443 21600 21443 21600 0 -112 0"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.emz"> <w:wrap type="tight"></w:wrap></v:imagedata></v:shape>Tabel Tabel baca resistor






Sumber: Rusmadi (2009:13)
Penjelasan dari kode warna resistor pada gambar 2.12sebagai berikut:
•     KodeI, menyatakan angka ke satu
•     KodeII, menyatakan angka ke dua
•     KodeIII, menyatakan faktor pengali
•     KodeIV, menyatakan nilai toleransi atau batas antara nilai tahanan terbesar dengannilai tahanan yang terkecil.
Misalkan diketahui warna tahanan terdiri darimerah-hijau-orange-emas, berarti nilai resistansinya = 25.000 ohm ± 5% = 25 Kohm ± 5%.
Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 + (25.000X  5%) = 26.250 ohm.
Menurut macamnya resistor terbagi atas dua macamyaitu:
1.         Resistor Tetap ( Fixed Resistor)
Menurut Rusmadi (2009:11) bahwa Resistor tetapadalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap tidak dapatdiubah-ubah. Apabila nilai tahanannya semakin besar, maka arus semakin kecil.Sebaliknya bila nilai tahanannya kecil, maka arus yang mengalir semakin besar.Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt,½ watt. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuaidengan kemampuan dayanya. Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat pada gambar2.12.

<v:shape id="Picture_x0020_47" o:spid="_x0000_i1026" style="height: 29.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 183pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image023.png"></v:imagedata></v:shape>
Gambar2.12. Bentuk fisik dan simbol resistor tetap
2.         Resistor Tidak Tetap (VariableResistor)
Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa “Resistor tidaktetap adalah resistor yang nilai resistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubahsesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeseratau memutar pengaturnya”. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot danpotensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
a. Tahanan Variabel adalah jenis tahananyang resistansinya bisa diubah-ubah, seperti Potensiometer dengan cara diputardan Trimpot (trimer potensiometer).
 b.LDR (Light Dependent Resistance)
adalahtahanan yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh cahaya, nilai tahananya akanmengecil apabila terkena cahaya dan membesar apabila tidak terkena cahaya.
c. NTC (negative thermal coeffisien) danPTC (positive thermal       coeffisien)adalah jenis tahanan yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. NTCpada suhu yang tinggi nilai tahanannya turun dan pada suhu yang rendah nilaitahananya naik, sedangkan PTC kebalikannya pada suhu yang tinggi nilai tahanannyanaik dan pada suhu yang rendah nilai tahanannya turun.
Adapun resistor tidak tetap dapatdilihat seperti pada gambar 2.13 sebagai berikut:

<v:shape id="Picture_x0020_50" o:spid="_x0000_i1025" style="height: 72.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 148.5pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.png"></v:imagedata></v:shape>
               Gambar 2.13. Bentuk fisik dansimbol resistor tidak tetap
2.2.12. Konsep Dasar Kapasitor
1.  Definisi Kapasitor
Menurut John (2010:61), “Kapasitor adalah komponenelektronika yang dapat digunakan untuk menyimpan muatan listrik”.
Pengertian lain kapasitor adalah komponenelektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuahkapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahandielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum,keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain.
                        Jika kedua ujung plat metal diberitegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satukaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatifterkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalirmenuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju keujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujungkakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuatdengan kapasitansi atau kapasitas.

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan darisuatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faradaymembuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q = CV
Dimana :
Q = muatan elektron dalam C (coulomb)
C = nilai kapasitansi dalam F (farad)
V = besar tegangan dalam V (volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansidihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara keduaplat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusandapat ditulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10-12) (k A/t)
2.  Prinsip Pembentukan Kapasitor
1.   Jikadua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudianplat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yangmenjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).
2.   Bahandielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitorberdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikumdan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.
3.   Padasuatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkankapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yangberdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungankawat yang berdekatan.
Besaran Kapasitansi Kapasitas darisebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengantegangan kapasitor dapat ditulis menggunakan rumus sebagai berikut:  
C = Q / V
Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885D/d. Maka kapasitasnya dalam satuan piko farad
D = luas bidang plat yang salingberhadapan dan saling  mempengaruhi dalamsatuan cm2.
d   =    jarak antara plat dalamsatuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik padaplat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalamkenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakankapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1 mikrofarad sampai beberapa milifarad.

3.   Jenis-jenis kapasitor sesuai bahan dankonstruksinya.
Kapasitor seperti juga resistor nilai kapasitansinyaada yang dibuat tetap dan ada yang variabel. Kapasitor dielektrikum udara,kapasitansinya berubah dari nilai maksimum ke minimum. Kapasitor variabelsering kita jumpai pada rangkaian pesawat penerima radio dibagian penala danosilator. Agar perubahan kapasitansi di dua bagian tersebut serempak makadigunakan kapasitor variabel ganda. Kapasitor variabel ganda adalah dua buahkapasitor variabel dengan satu pemutar. Berdasarkan dielektrikum kapasitordibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
1.     kapasitorkeramik
2.     kapasitorfilm kapasitor elektrolit
3.     kapasitortantalum
4.     kapasitorkertas
Berdasarkan polaritas kutup pada elektroda kapsitordapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu :
1.         KapasitorNon-Polar, kapasitor yang tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dantidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam pesangannya pada rangkaianelektronika.
2.         KapasitorBi-Polar, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif padaelektrodanya, sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaianelektronika dan tidak boleh terbalik. Kapasitor elektrolit dan kapasitortantalum adalah kapasitor yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut jugadengan nama kapasitor polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa jenis yaitupolyester film, poly propylene film.
2.2.13.Konsep Dasar Literature Review
1.   Definisi LiteratureReview
Menurut Hermawan (2009:43), “Tinjauanpustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini.Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.
Menurut Semiawan (2010:104),mendefinisikan Literature Review sebagaiberikut:
Literature review adalahbahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendakditeliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat,dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis olehpara ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat danmenganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan denganpenelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yangdikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisasistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedangdilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

2.     Jenis-Jenis Penelitian
Berdasarkanpendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitiankuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, danprosedur penelitian berbeda.
1.            Asumsi tentang realitas
Penelitiankuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwarealitas bersifat tunggal, tetap, stabil, serta lepas, dari kepercayaan danperasaan individu.
2.            Tujuan penelitian
Penelitiankuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalamfakta sosial yang terukur. Sementara penelitian kualitatif lebih diarahkanuntuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan.
3.            Metode dan proses penelitian
Penelitiankualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka yang disempurnakan selamapengumpulan data. Sementara penelitian kualitatif menggunakan rancanganpenelitian tertutup yang sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan datadilakukan.
4.            Kajian khas
Penelitiankuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau keorelasisebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, dan variabelektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitian kualitatif menggunakan kajianetnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti.
5.            Peranan penelitian
Padapenelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malahdicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitiankualitatif peneliti melebur dengan situasi yang diteliti.
6.            Pentingnya konteks dalam penelitian
Penelitiankuantitatif diarahkan untuk menemukan generalisasi universal yang bebas darikonteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasiterhadap hal yang dicermati.













3.     Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya
Tabel 2.Perbedaan Antara
PenelitianDasar, Terapan, dan Evaluasi

<tbody></tbody>

Penelitian Dasar
Penelitian Terapan
Penelitian Evaluasi
Bidang
Penelitian



Tujuan









Tingkat Generalisasi
Penelitian bidang fisik, perilaku, dan sosial.


Menguji teori, dalil, dan prinsip dasar.
Menentukan hubungan empiris antar fenomena dan mengadakan generalisasi analisis.

Abstrak, umu.
Bidang aplikasi: kedokteran, rekayasa, pendidikan.

Menguji kegunaan teori dalam bidang tertentu.
Menentukan hubungan empiris dengan generalisasi analitis dalam bidang tertentu.


Umum, tetapi dalam bidang tertentu.
Pelaksanaan berbagi kegiatan atau programdi berbagi tempat dan lembaga.

Mengukur manfaat, sumbangan dan kelayakan program atau kegiatan tertentu.





Konkret, spesifik dalam aspek tertentu. Diterapkan dalam praktik aspek tertentu.
Penggunaan Hasil
Menambah pengetahuan ilmiah prinsip-prinsip dasar dan hukum tertentu.
Meningkatkan metodologi dan cara-cara pencarian
Menambah pengetahuan yang didasarkan pada penelitian di bidang tertentu.
Meningkatkan penelitian metodologi di bidang tertentu
Menambah pengetahuan yang didasarkan pada penelitian tentang praktik tertentu.
Meningkatkan penelitian dan metodologi tentang praktik tertentu.
Membantu dalam penentu keputusan di bidang tertentu.
SumberGruritno (2011:26)




4.     Jenis Penelitian BerdasarkanTujuannya
1.            Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
Bertujuanmendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini parapeneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadapobjek penelitian.
2.            Penelitian Prediktif (Predictive Research)
Studiini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atauberlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasionaldan kecenderungan.
3.            Penelitian Improtif (Improvetive Research)
Bertujuanmemperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, ataupelaksanaan suatu program.
4.            Penelitian Eksplanatif
Penelitiandilakukan kerika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadapmasalah yang bersangkutan.
5.            Penelitian Eksperimen
Merupakansatu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenaihubungan sebab-akibat.
6.            Penelitian Ex Post Facto
Ex Post Facto berartisetelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajariatau meninjau variabel-variabel.
7.            Penelitian Partisipatori (Parsticipatory Research)
BonnieJ. Cain, penulis buku ParsticipatoryResearch: Research with HistoricalConsciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentangpenelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalamtindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
8.            Penelitian Dan Pengembangan
Metodepenelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta mengujiefektivitas produk tersebut.

2.3.     Literaturereview
1.      Penelitian yang dilakukan olehAry Herisaputra, F. Yudi Limpraptono, I Komang Somawirata (2011) yang berjudul  “PerancanganDan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera VideoBerbasis Mikrokotroler AT89S51”.

CaraKerja Alat
Abstrak—Robot adalah sebuah alat yangdirancang untuk dapat membantu manusia dalam melakukan suatu pekerjaan manusia.Untuk mengenal maupun memperluas ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmurobotika, penulis berusaha untuk membuat suatu robot manual yang dapatdikendalikan secara jarak jauh . Untuk Pengendalian jarak jauh penulis akanmemanfaatkan modul TLP dan RLP sebagai pengirim data. Robot ini menggunakanpenggerak roda serta terdapat lengan pencapit untuk mengambil benda sertadilengkapi dengan kamera video sebagai pemantau. Robot ini dioperasikan olehseseorang sebagai operator. Jarak jangkauan TLP434A dan RLP434A tanpa halanganmencapai ± 50 meter, jika terdapat halangan hanya mencapai ± 20 meter. Jarakjangkauan wireless-camera tanpa halangan mencapai ± 80 meter, jika terdapathalangan hanya mencapai ± 25 meter. Kata Kunci—Push button, TLP dan RLP,wireless-camera
KelebihanAlat:
1)      PadaPerencanaan robot ini digunakan 12 push button sebagai tombol perintah, namunpada ic HT12E hanya memiliki 4 pin data. Maka dilakukan kombinasi biner.
2)      Jarakjangkauan TLP434A dan RLP434A tanpa halangan mencapai ± 50 meter, tetapi jikaterdapat halangan hanya mencapai ± 20 meter.
3)      Jarakjangkauan wireless-camera tanpa halangan mencapai ± 80 meter, tetapi jikaterdapat halangan hanya mencapai ± 25 meter.
Kekurangan Alat:
1)      Bagipeneliti selanjutnya diharapkan bisa mengaplikasikan modul wireless TLP434A danTLP 434A.
2)      Untukpemakaian Rosc pada IC HT12E dan HT12D harus disesuakan dengan tegangan yangdiberikan.
3)      Pemilihanmotor harus disesuaikan dengan kebutuhan.



2.      Penelitian yang dilakukan olehGigel Macesanua, Sorin Mihai Grigorescua and Florin Moldoveanua (2011) yangberjudul “An Active Stereo Vision Control System Based on PTZ Cameras for RobustRobotic Perception”.

Carakerja Alat
Dalamrobotika, pendekatan yang paling umum untuk 3D rekonstruksi dan pemahamanadegan adalah melalui visi stereo. Dalam rangka untuk melacak posisi 3D danorientasi
(berpose)dari obyek yang menarik lebih dari Lapangan besar View (FOV), orientasi dan focuspanjang dari sistem kamera stereo harus disesuaikan, yaitu, pan, tilt dan zoom(PTZ) dari kedua sensor visi. Dalam makalah ini penerapan praktis rekonstruksiobjek 3D dan sistem pelacakan, menggunakan dua kamera PTZ dalam konfigurasistereo, disajikan. Pertama, platform stereo dikalibrasi dan parameter intrinsikdan ekstrinsik dari sensor
ditentukan. Kedua,aliran gambar 2D diproses untuk segmen dan mengklasifikasikan benda hadir dilingkungan. Berdasarkan metode yang diterapkan, objek bunga dapatdirekonstruksi dalam ruang 3D virtual melalui kendala geometri epipolar.
Mekanismeumpan balik untuk mengendalikan orientasi dan zoom dari dua kamera yang berasallangsung dari 3D pose objek yang menarik. Sebagai evaluasi kinerja, kita menyajikananalisis stabilitas sistem visi aktif yang diusulkan, dengan mempertimbangkantimedelay yang diperkenalkan oleh sistem pengolahan citra.
Kelebihan Alat:
1)       menyajikan sebuah sistem visi stereoaktif untuk robot otonom yang harus merasakan 3D struktur lingkungan gambar.
2)       disajikan algoritma bertujuan mendeteksi2D lokasi objek yang menarik di bidang gambar dan pada merekonstruksi berposemereka dalam ruang 3D virtual.
3)       Berdasarkan pada model 3D yang diperolehorientasi sistem kamera dapat secara otomatis disesuaikan.
4)       stabilitas sistem yang diusulkan diselidikiBerbasis pada waktu-delay diperkenalkan oleh pengolahan citra perangkat lunak.





3.        Penelitianyang dilakukan oleh Hermawan Susanto, dan Dr. Ir. DjokoPurwanto, M.Eng, Rudy Dikairono, ST. M.Sc (2012) yang berjudul “Pengembangan Sistem Penjejakan ModelPesawat Menggunakan Kamera Aktif”.

Cara Kerja Alat
Berdasarkankenyataannya, penggunaan sensor kamera sebagai aplikasi untuk sistem pertahanansekaligus penyerangan masih jarang diterapkan, misalnya penggunaan kamerasebagai sensor untuk mesin antiaircraft. Oleh karena itu, dibuatlah suatupengembangan sistem penjejakan pesawat menggunakan kamera aktif. Sistem inimemiliki kemampuan mendektesi, dan sekaligus menjejak target, dalam hal inipesawat. Sistem ini merupakan suatu bentuk aplikasi dari ilmu Machine Visiondengan menggunakan metode yang ada dalam Image Processing seperti imageacquisition, grayscale, dan haarcascade. Sistem ini dilengkapi sebuah kamerawebcam yang berfungsi sebagai sensor visual yang memungkinkan untuk mendektesidan menjejak suatu gerakan dari pesawat. Selain itu, sistem ini dilengkapidengan dua buah motor Servo yang dapat bergerak kearah kanan – kiri, dan kearahatas – bawah sehingga kamera ini memiliki pergerakan 2 dof (degree of freedom),yang dapat mempermudah kamera untuk mengarah ke target. Pengujian ini dilakukandengan mengukur antara jarak kamera dengan model pesawat. Sistem ini jugadilakukan pengujian untuk penjejakan pesawat sesungguhnya. Dari hasil pengujiantersebut, sistem memiliki keberhasilan untuk menangkap model pesawat sebesar66,67 % antara 10 cm sampai dengan 110 cm untuk jarak antara kamera denganmodel pesawat. Sedangkan untuk pengujian dengan pesawat sesungguhnya, hanyabisa mendeteksi pesawat tanpa penjejakan pesawat. Sistem ini mengalamikegagalan dalam menjejak pesawat sebenarnya karena tipe kamera yang digunakanberbeda.
Kelebihan:

1)       Tingkat kesalahan pada sistem denganrange antara jarak 10 – 110 cm adalah 33,33% untuk penjejakan model pesawat.
2)       Jarak yang dapat digunakan untukpenjejakan model pesawat adalah 40 cm sampai dengan 80 cm, untuk kondisi pagi.
3)       Sistem ini dapat digunakan untuk mendeteksipesawat sesungguhnya

Kekurangan:
1)       Sistem ini dapat digunakan untukmendeteksi pesawat sesungguhnya, akan tetapi dalam hal penjejakan pesawatmengalami kegagalan.
2)       Untuk kondisi malam membutuhkan lampu

4.        Dhida Restu Giri Madya (2013) dari STMIK RAHARJA yang berjudul PrototipePengendali Pintu Dan Jendela Mobil Menggunakan Smartphone Berbasis Atmega 328pDi Kelurahan Cibogo”.

CaraKerja Alat
Sejak perilisan Android, Operating System opensource milik Google, telah banyak masyarakat dunia yang menggunakan smartphoneyang bersistem operasi Android ini. Pada penggunaanya terdapat fitur untukberkomunikasi antar gadget yaitu Bluetooth. Banyak sekali Aplikasi Android yangberfungsi untuk mengontrol alat-alat rumah tangga. Dengan memanfaatkan fiturtersebut secara optimal dapat digunakan sebagai alat pengendali. Dalam kasusini, objek kontrol yang digunakan sebagai contoh adalah pintu dan jendela mobil.Untuk mengendalikan pintu dan jendela mobil diperlukan mikrokontroller yangterkoneksi dengan smartphone Android melalui jaringan Bluetooth, sementara itusebuah mesin diperlukan sebagai penggerak jendela pintu tersebut denganmenggunakan regulator power window untuk menggerakan kaca jendela mobil danmenggunakan motor servo sebagai penggerak kunci pintu mobil. Dengan adanyakomunikasi antara smartphone Android dan mikrokontroller memungkinkan bitinstruksi yang dikirimkan dari Android diproses oleh mikrokontroller, kemudianhasilnya digunakan untuk menggerakan kunci pintu dan jendela mobil

Kelebihan Alat:
1)       Sistem pengendali pintu dan jendelamobil ini dapat di kontrol menggunakan smartphone android.
2)       Dalam merancang pintu dan jendelamenggunakan 1 buah motor servo untuk membuka pengait kunci pintu mobil, akrilikdan kayu untuk mekanik dudukan prototype, bluetooth untuk media komunikasiantara smartphone android dan mikrokontroler, serta arduino uno sebagaiplatform menanamkan program pada mikrokontroler ATMega328.
KekuranganAlat:
1)      Sistempengendali pintu dan jendela mobil ini diharapkan mampu mengetahui pemilik darimobil tersebut.
2)       Sistem pengendali pintu dan jendelamobil ini diharapkan menggunakan wireless untuk     pengontrolan lebih jauh dan bersifat IOT(InternetOf Things).
3)       Sistem ini diharapkan lebih ditingkatkandari segi keamanan.

5.        Penelitianyang dilakukan oleh Betha Saputra (2013) dari STMIK RAHARJA yang berjudul “ ALAT PENDETEKSI KEBAKARAN RUMAH DAN PEMBERIINFORMASI KEPADA PEMILIK RUMAH“

CaraKerja Alat
Dalam penelitian ini Mikrokontroler dapat mengirimkan SMS danmembaca SMS di Handphone yang terhubung ke Mikrokontroler melalui Serial Port.Mikrokontroler dapat mengetahui pada saat ada asap dan kemudian langsungmendeteksi suhu apakah diatas normal. Apabila ternyata suhu diatas normal,Mikrokontroler akan membunyikan sirine dan menyalakan pompa untuk menyemprotapi yang menyala lalu memerintahkan Handphone untuk mengirimkan SMS ke pemilikrumah.

Berikutnya Pompa digunakan sebagai penyemprot air pada saat terjadikebakaran. Pompa dapat diaktifkan oleh Port BC.6 menggunakan Transistor NPNyang berfungsi sebagai saklar aliran listrik ke pompa. Pompa akan aktif padasaat pompa mendapatkan aliran listrik yaitu mendapatkan ground dan + VCC 12Volt. Pada saat mikrokontroler memberikan logika 1 ke transistor NPN, makatransistor NPN yang akan memberikan ground ke pompa sehingga pompa aktif.
Kelebihan:
1)       Tingkat kesalahan pada sistem dengan rangeantara jarak 10 – 110 cm adalah 33,33% untuk penjejakan model pesawat.
2)       Jarak yang dapat digunakan untukpenjejakan model pesawat adalah 40 cm sampai dengan 80 cm, untuk kondisi pagi,siang dan malam + lampu.
3)       Sistem ini dapat digunakan untuk mendeteksipesawat sesungguhnya, akan tetapi dalam hal penjejakan pesawat mengalami kegagalan.Kegagalan tersebut dikarenakan penggunaan jenis kamera yang berbeda.
Kekurangan:
1)       Alat ini belum dapat memberikan infokepada pihak pemadam kebakaran.

6.      Penelitian yang dilakukan oleh SatriyoBudi Santoso (2013) dariSTMIK RAHARJA yang berjudul DesainOtomatisasi Palang Pintu Perlintasan Kereta Api Berbasis MikrokontrolerAT89S51.

CaraKerja Alat
Ketikasensor infra merah mendeteksi ada tidaknya kereta api yang akan melewati jalurpenyebrangan. Data yang dideteksi oleh sensor diteruskan ke modul FR bagianpemancar. Modul FR bagian pemancar kemudian mengirimkan data ke modul FR bagianpenerima untuk diteruskan kepada mikrokontroler. Data yang diterima diolahsedemikian rupa oleh mikrokontroler. Jika data mengandung informasi yangmengatakan bahwa ada kereta api yang terdeteksi dari sebelah kiri palang pintu,maka mikrokontroler akan memerintahkan alarm buzzer diteruskan ke motor stepper untuk menggerakkan palang pintuke posisi menutup.
Setelahpintu menutup mikrokontroler akan menunggu sampai ada data dari sensor sebelahkanan. Jika data dari sensor di sebelah kanan menunjukkan informasi bahwa tidakada kereta api yang lewat, maka mikrokontroler memerintahkan motor stepper untuk membuka palang pintu. Hal yang sebaliknya berlaku jikakereta api datang sebelah kanan palang pintu

Kelebihan:
1)       Dapat melakukan Pengontrolan PintuGerbang Melalui Perintah Suara Menggunakan Smartphone Android.
2)       Alattersebut dapat melakukan kendali pintu gerbang menggunakan Smartphone Androidyang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
3)       Alattersebut dapat memudahkan penjaga pintu gerbang dan meningkatkan keamanan.
Kekurangan:
1)       Alat akan berkerja secara maksimal jikasekitar perlintasan kereta api dalam keadaan sepi. Memungkinkan terjadikesulitan dalam melakukan implementasi alat.
2)       Jarak sensor tidak cukup jauh dapatmenjangkau, sehingga masih berbahaya untuk pengguna jalan yang lain.
Sensorsuara yang digunakan, akan berkerja jika artikulasi nya jelas.

<o:p>
</o:p>
BAB III
PEMBAHASAN

3.1.           Gambaran UmumPerusahaan
3.1.1.     Sejarah SingkatPerusahaan
Maksud  pendiriran  PT. Cahaya  Televisi  Indonesia  memberikan  pilihanalternative tayangan-tayangan program untuk keluarga ditengah maraknya program-program   yang  tidak  memeberikan   wacana  pendidikan   kehidupan keluarga  seutuhnya  dengan  tujuan agar PT.  Cahaya  Televisi  Indonesia ikutmengambil bagian untuk membangun keluarga Banten khususnya dan Indonesiapada  umumnya untuk  menjadi  keluarga  yang bahagia lahir dan batin, sehinggamempengaruhi  kehidupan berbangsa danbernegara
3.1.2.     StrukturOrganisasi Perusahaan
Sebuah   Organisasi   atau  perusahaan   harus  mempunyai   suatu  struktur pengkoordinasian dan  penyatuan  usaha,  untuk menunjukkan kerangka-kerangkaorganisasi   yang   digunakan   untuk  memudahkan   hubungan   di  antara  fungsi, bagian-bagian  maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.Serta untuk menunjukan  rantai  (garis)  perintah dan perangkapan fungsi yang  diperlukan dalam suatu organisasi.
Sama halnya dengan PT. Cahaya TelevisiIndonesia yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :
<v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas> <v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f"> <o:lock aspectratio="t" v:ext="edit"></o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1033" style="height: 334.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 383.25pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png"></v:imagedata></v:shape>
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Cahaya TelevisiIndonesia
Sumber : PT. Cahaya TelevisiIndonesia

3.1.3.     Tugas danTanggung Jawab
Berhubungan   dengan bagan   struktur organisasi diatas, maka dapatdijelaskan mengenai tugas dan tanggungjawabnya berdasarkan struktur organisasi tersebut.  Adapun pembahasan mengenai tugas dantanggung  jawab  tersebut adalah sebagai berikut :
1.   Direktur Utama
                          
Wewenang dan tanggung jawab:

a)     Mengawasi kinerja perusahaan sesuaidengan kebijakan perusahaan.
b)     Mengawasi  kegiatan  perusahaan agar sesuai dengan  tujuan  yang telahditetapkan.
c)     Menciptakan dan memelihara hubunganbaik  dengan            pihak luar perusahaan.
2.      Direktur Umum

Wewenang dan tanggung jawab:

a)     Menetapkan kebijakan umumperusahaan
b)     Merumusakan,  menyusun  dan  menetapkan  rencana  jangka pendek danrencana jangka panjang mengenai kegiatan perusahaan
c)     Mengelola   dan  mengkoordinasikan   kegiatan   perusahaan   dalam  suatu kegiatan yang terpadu gunamencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d)     Membuat  dan  memberikan  laporan  tahunan  perusahaan  kepada  dewan komisaris.
e)     Mengkoordinasikan   pelaksanaan   operasi  perusahaan   melalui  laporan- laporan yang diterima olehpara manager.
3.   Sekretaris

Tugas dan tanggung jawab:

a)     Melaksanakan pekerjaan rutin
b)     Tugas-tugas administratif atau tugas-tugas pribadi dari atasannya
c)     Melakukan   tugas-tugas   seperti  mengetik,   penggunaan   komputer   dan pengaturan agenda
4.     Manajer Umum/Keuangan

Tugas dan tanggung jawab:

a)       Memonitor anggaran dan pengendalianbiaya
b)       mengupayakan   agar  sistem  dan  prosedur   akuntansi   dan  keuangan perusahaan dijalankan denganbaik
c)       Membuat rencana dan kebijakanakuntansi dan perpajakan.
d)       Mengkoordinasi dan mengontrol aktifitas keuangan dan akunting
e)       Memeriksa   dan  menyetujui  bukti-bukipenerimaan   dan   pengeluaran kas/bank atas transaksiyang terjadi dan telah terjadi
f)        Memeriksa dan  memproses pembayaran  atas  gaji karyawan   yangdisiapkan oleh manager umum dan personalia.
g)       Menugaskan senior akunting untuk mengumpulkan dan memeriksa data- data dan bukti-bukti keuangan yangdiperlukan
h)       Menugaskan senior akunting dalammembuat laporan SPT tahunan.
i)         Melaksanakan tugas lainnya yangdiberikan oleh direkttur.
j)         Memeriksa dan menyetujuipengeluaran yang berkaitan dengan pembiayaan kepegawaian
k)       Mengawasi  dan mengelola   kebutuhan   dan  keperluan   rumah  tangga perusahaan
l)         Mengkoordinasikan  dengan   divisi  humas, Co.Umum, Keuangan dan Korespondenmengenai aktifitas di bidang umum dan keuangan.
5.     Assisten I

Tugas dan tanggungjawab:

a)        Di bawah koordinasi serta instruksidari Manager Keuangan.
b)        Memfollow up payment.
c)        Membuat pengajuan penagihan.
d)       Mengecek dan report keuangan dantagihan ke Manager Keuangan.
e)        Menginput data dan report P.cash

6.     Humas

Tugas dan Tanggungjawab:

a)       Menjembatani antara perusahaan danmasyarakat.
b)       Menjembatani antara perusahaandengan pemerintah
c)       Menjaga hubungan baik dengan pihakluar
d)       Memepromosikan perusahaan dengan baik.
e)       Memebuat program yang berhubungandengan promosi dan kehumasan.
7.     Co. Umum

Tugas dan tanggungjawab:

a)       Sebagai koordinator seluruhsecurity dan office boy.
b)       Mengawasi kerja bawahan
c)       Mengecek rutin mengenai kemananperusahaan.
d)       Mereport  kepada  manager  mengenai  keamanan  perusahaan  dan  hal-hallain yang berhubungan dengan masalah keamanan
e)       Mengontrol  penggunaan  komputer,  listrik  dll  yang berhubungan denganteknis(di luar jam kantor).
8.        Keuangan
Tugas dan tanggungjawab:

a)       Mengatur pengeluaran P.cash
b)       Mereport P.cash ke Asisten Manager.
c)       Memeberikan   pengajuan P.Cash untuk kebutuhan operasional perusahaan
d)       Membantu Asistenkeuangan dalam memfollow up tagihan.
9.        Koresponden

Tugas dan tanggungjawab:

a)        Mendata surat masuk dan suratkeluar baik dari direksi maupun manager
b)        Membuat surat keluar atas perintahdireksi dan Manager.
c)        Memfile dan merapihkan surat-suratperusahaan
d)       Memfile surat-surat masuk padasetiap masing-masing kepentingan.
10.   Manajer Marketing

Tugas dan tanggungjawab:

a)       Menentukan harga jual sesuai keputusan direktur.
b)        Menetapkan kebijakan-kebijakan yangberkaitan dengan kegiatan promosi.
c)        Merencanakan dan membuat target penjualan yang akan dicapai.
d)       Menetapkan jadwal pameran yang akandiselenggarakan.
e)        Memelihara hubungan yang baik dengan cusotmer agartercipta hubungan bisnis yangberkesinambungan.
f)         Mengkoordinasikan  dengan staff-staff  marketing  mengenai  pemasaranperusahaan.
g)        Melaksanakan pekerjaan lainnya yangdiberikan oleh direktur.
11. Staff Marketing

Tugas dan tanggungjawab:

a)       Mempromosikan serta mencari klien
b)       Di bawah koordinasi ManagerMarketing.
c)       Menjaga hubungan baik dengan klien/customer.
d)       Memenuhi targetmarketing sesuai dengan ketentuan Perusahaan.
12. Manajer program

Tugas dan tanggungjawab:

a)       Mengecek polla siar tayangan setiapbulannya.
b)        Mengevaluasi  kualitas program-programyang sedang ditayangkan danprogram-program baru.
c)        Melakukan quality control.
d)       Mengkomunikasikan dengan bagian trafic, animasi, edting, master control dan  koordinator program  termasuk produser mengenai  hal-hal di bidangproduksi.
13. Peralatan

Tugas dantangggung jawab:

a)       Mengecek setiap teknikal milikperusahaan
b)       Membuat pengajuan alat.
c)       Sebagai koordinator atas cameramanproduksi
14. Traffic

Tugas dan tanggungjawab:

a)       Membuat schedule program/pola siar.
b)        Mereport   film/program   yang   akan  selesai  masa  tayangnya   kebagian manager program.
15. Animasi

Tugas dan tanggungjawab:

a)        Membuat animasi sesuai dengan instruksi secara tertulis baik dari direksi maupun manager.
b)       Memberikan ide-ide animasi sebagai penunjang program


16. Editing

Tugas dan tanggungjawab:

a)       Mengedit setiap program yang akan tayang
b)       Membuat schedule editing

17. M. control

Tugas dan tanggungjawab:

a)       Menayangkan program sesuai denganpola siar.
b)       Mengecek materi.
18. Koor Produksi

Tugas dan tanggung jawab:

a)       mengatur schedule produksi.
b)       Memebrikan arahan kepada paracameramen produksi.
c)       Melaksanakan meeting rutin beberapawaktu sebelum produksi.
d)       Mereport hasil produksi.
e)       Mengajukan peralatan dll yangberkaitan dengan kualitas produksi.
19. Produser

Tugas dan tanggungjawab:

a)       Menangani program yang diproduseri.
b)       Bertanggung jawab penuh terhadapprogram.
c)       Memebrika ide kepada managerprogram mengenai hal-hal yangberkaitan dengan kualitas program yang diproduseri-nya.
d)       Mengatur anak buah dengan baik.



3.2.           TujuanPerancangan
3.2.1.      PerancanganHardware
PerancanganHardware dibuat untuk menggantikanproses pengambilan gambar yang sebelumnya dilakukan secara manual, baik darisegi peralatan maupun mekanikal yang digunakan.
a)    Motor DC
Perancanganmotor dc digunakan agar dapat membantu pergerakan rangka kamera agar sudutpandang kamera bergeser dari kanan ke kiri dan dari atas ke bawah.
b)   Motor driver
Perancanganmotor driver digunakan untuk mengatur pergerakan motor dc.
c)    LANC ( Logic Application Control BusSystem )
PerancanganLANC digunakan untuk menghubungkan kontrol kamera profesional agar dapatmengkontrol zoom dan rec.
d)   Bluethooth HC-06
perancanganbluetooth HC-06 digunakan untuk mengkomunikasikan smartphone android pada 

3.2.2.      PerancanganSoftware
Perancangan software pada penilitian ini bertujuan agar pengguna alat kontrolkamera dapat menggerakan kamera menggunakan smartphone android tersebut.
a)    Basic4Android
Untukmembuat sebuah aplikasi android diperlukan sebuah development tools berbasisJava tetapi untuk penelitian ini penulis menggunakan Basic4Android karenadevelopment tools ini berbasis Object Oriented Programming Language yangmemiliki sintaks sama persis seperti Visual Basic. Basic4Android didesainsedemikian rupa sehingga memudahkan developer untuk mengembangkan aplikasi androidmenggunakan bahasa Visual Basic dan IDE yang mudah untuk digunakan
b)   Arduino IDE
UntukMemprogram Mikrokontroller ATMega328 atau Arduino Uno dibutuhkan softwareArduino IDE(Integrated Development Environment) karena software ini mudah dalammembuat fungsi-fungsi logika dasar mikrokontroller dan sangat mudah di mengertikarena menggunakan bahasa C, selain Software Arduino IDE untuk memasukkanprogram kedalam sebuah mikrokontroler ATMega328, dibutuhkan Driver USB, IDEArduino 1.0.5 dan Ardunio Uno Board agar program yang dibuat dapat berjalan didalam mikrokontroler.







3.3.           Langkah-LangkahPerancangan
3.3.1.      PerancanganMotor DC
1.   Perancangan Motor DC kanan dan kiri
Perancanganmotor dc kanan dan kiri digunakan bertujuan agar dapat membantu pergerakankamera untuk mengarahkan sudut pandang ke kanan dan kriri. Berikut ini adalahcara kerja motor dc dalam bentuk flowchart.
<v:shape id="Picture_x0020_3" o:spid="_x0000_i1032" style="height: 375.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 145.5pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="motor dc1" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png"></v:imagedata></v:shape>
Gambar 3.1 Flowchart Motor DC Kanandan Kiri


2.   Perancangan Motor DC Atas dan Bawah
Perancanganmotor dc atas dan bawah digunakan bertujuan agar dapat membantu pergerakankamera untuk mengarahkan sudut pandang ke atas dan bawah. Berikut ini adalahcara kerja motor dc dalam bentuk flowchart.

<v:shape id="_x0000_i1031" style="height: 375.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 145.5pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="motor dc2" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png"></v:imagedata></v:shape>
Gambar 3.1 Flowchart Motor DC Atasdan Bawah
Darigambar di atas maka dapat diketahui bahwa motor dc akan mulai berkerja ketika diberiinput data digital. Pertama motor dc akan mulai bergerak ke atas pada saat diberikan input data digital 0 , kedua motor dc akan berputar ke bawah saat diberikan input data digital 1.
3.3.2.      Motordriver
Perancanganmotor driver bertujuan agar dapat mengatur motor dc untuk pergerakan bolakbalik dan mengatur kecepatan. Berikut ini adalah cara kerja motor driver dalambentuk flowchart.
<v:shape id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_i1030" style="height: 343.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 131.25pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="motordriver" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.png"></v:imagedata></v:shape>

Gambar 3.2 Motor driver
Darigambar di atas maka dapat dijelaskan bila motor driver di mendapatkan inputdata digital maka akan memberikan perintah kepada motor dc agar berputar.
3.3.3.      FlowchartLANC
Perancangan LANC bertujuan agarFungsi Rec,Zoom in dan Zoom out pada kamera profesional dapat di kontrol oleh mikrokontroler.Berikut adalah flowchart sms gatway.

<v:shape id="Picture_x0020_4" o:spid="_x0000_i1029" style="height: 372.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 134.25pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="LANC" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png"></v:imagedata></v:shape>

Gambar 3.4 Flowchart LANC
Darigambar diatas dapat diketahui bahwa proses LANC dapat mengkomunikasikan arduinouno dengan kamera profesional dan dapat mengkontrol fungsi Rec,Zoom in dan Zoomout.
3.4.           Diagram Blok
3.4.1.  Diagram blok AT-Mega 328
<v:shape id="Picture_x0020_6" o:spid="_x0000_i1028" style="height: 334.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 263.25pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.emz"></v:imagedata></v:shape>
Gambar3.2 diagram blok AT-Mega 328
Darigambar di atas, Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antarmuka yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 danRS-485. 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat dayadimatikan), digunakan oleh variable-variabel di dalam program. 32KB RAM flashmemory bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang dimuatdari komputer. Selain program, flash memory juga menyimpanbootloader.Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan olehCPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnyaprogram di dalam RAM akan dieksekusi. 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakanuntuk menyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidakdigunakan pada papan Arduino. Central Processing Unit (CPU), bagian darimicrocontroller untuk menjalankan setiap instruksi dari program. Portinput/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkandata (output) digital atau analog.

3.4.2. Diagram blok motor driverL298N
<v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1027" style="height: 138pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 312.75pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="l298nblock" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.gif"></v:imagedata></v:shape>
Gambar3.3 diagram blok motor driver L298N
Dari gambar di atas IC monolitik dalam bentuk Multiwatt15-pin yang berfungsi sebagai full-bridge driver ganda (dual channel) untukaplikasi bertegangan tinggi (hingga 50V) dengan arus besar (maksimum hingga 4Ampere, 2A / kanal) yang menerima instruksi dalam tingkatan tegangan TTL (TTLLogic Level).



3.4.3.  RangkaianCatu Daya
Power Supply yang dipakai menggunakan Transformator 1 A sebagaipenurun daya 12 VAC, dua buah Dioda IN4002 sebagai penyearah arus dari ACmenjadi DC, dan Elco 2200 uF sebagai perata arus. Arus yang keluar darirangkaian tersebut masih 12 VDC sehingga untuk menghasilkan 5 VDC haruslahditambahkan komponen regulator 7805.

<v:shape alt="Description: skema satu daya" id="Picture_x0020_7" o:spid="_x0000_i1026" style="height: 141pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 397.5pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title=" skema satu daya" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg"></v:imagedata></v:shape>
Gambar 3.3 Skematika Rangkaian CatuDaya

3.5.           Cara Kerja Alat
1)   Input
Smart phone android
jika tombolpada Aplikasi smartphone android di tekan maka akan memberikan intruksi padaalat, contohnya tombol pan kanan maka sudit pandang kamera akan bergerak kekanan.



2)   Proses
a.    Motor dc
Motor dc akan berputar 360° untuk melakukan pergerakan sudutpandang kamera ke kanan,kiri,atas, dan bawah.
b.    Gear
Pada alat ini gear berfungsi sebagaipenghantar daya gerak motor dc dan menurunkan kecepatan motor dc sehinggapergerakan sudut pandang kamera halus.
c.    Rangka kamera
Rangka kamera sebagai tempat penyangga kamera agar kameradapat digerakan oleh motor dc yang terhubung pada gear ke rangka untukmelakukan pan dan tilt.

d.   LANC ( Logic Application Control BusSystem )
LANC sebagai penghubung antara mikrokontroler dan kameraprofesional agar memberikan input logika untuk melakukan perintah darimikrokontroler.

3)   Output
Outputyang dihasilkan dari alat ini, kamera dapat bergerak secara peralahan untukmelakukan pergeseran sudut pandang pada kamera dan kamera prefesional dapatdihubungkan pada mikrokontroler untuk melakukan fungsi Recod,Zoom in, dan Zoom out

3.6.           Pembuatan Alat
3.6.1.      Perangkat Keras (Hardware)
a)    Mikrokontroler AT-Mega 328
MikrokontrolerAT-Mega 328 ini digunakan sebagai pusat kontrol seluruh perangkat hardware dansoftware yang digunakan.
b)   Bluetooth HC-06
Bluetoothdi gunakan sebagai komunikasi smartphone android ke mikrokontroler AT-Mega 328.
c)    Motor DC
Motordc digunakan bertujuan agar dapat menggerakan rangka kamera untuk menggesersudut pandang kamera.
d)   Motor driver
Motordriver digunakan bertujuan agar motor dc dapat di kontrol oleh mikrokontroler.
e)    LANC ( Logic Application Control BusSystem )
LANCdigunakan bertujuan agar kamera dapat diberikan inputan logika dari mikrokontroleruntuk melakukan proses di dalam kamera profesional.

3.6.2.      Perangkat Lunak (Software)
a)     ArduinoIDE
          Untuk Memprogram MikrokontrollerATMega328 atau Arduino Uno dibutuhkan software Arduino IDE(IntegratedDevelopment Environment) karena software ini mudah dalam membuat fungsi-fungsilogika dasar mikrokontroller dan sangat mudah di mengerti karena menggunakanbahasa C, selain Software Arduino IDE untuk memasukkan program kedalam sebuahmikrokontroler ATMega328, dibutuhkan Driver USB, IDE Arduino 1.0.5 dan ArdunioUno Board agar program yang dibuat dapat berjalan di dalam mikrokontroler.
b)      Basic4Android
          Untuk membuat sebuah aplikasi androiddiperlukan sebuah development tools berbasis Java tetapi untuk penelitian inipenulis menggunakan Basic4Android karena development tools ini berbasis ObjectOriented Programming Language yang memiliki sintaks sama persis seperti VisualBasic. Basic4Android didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan developeruntuk mengembangkan aplikasi android menggunakan bahasa Visual Basic dan IDEyang mudah untuk digunakan









3.7.           Flowchart
Pada pembuatan tentang alur ataupun langkah-lankah dari suatusistem yang di buat, agar dapatmemberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Dari penelitian yang dilakukanmenghasilkan Flowchart sistem sebagai berikut:
<v:shape id="Picture_x0020_13" o:spid="_x0000_i1025" style="height: 324.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 362.25pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="flowchartsiste" src="file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.png"></v:imagedata></v:shape>

Gambar3.5 Flowchart System





3.8.       Permasalahan yang dihadapi danAlternatif Pemecahan Masalah
3.8.1. Permasalahan yang dihadapi
Dalampenelitian ini terdapat beberapa permasalah yang terjadi di PT Cahaya TelevisiIndonesia, permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut :
1.       Pada PT Cahaya Televisi Indonesia untuk menggerakansebuah kamera masih menggunakan cameramen sebagai kamera.
2.       Kamera yang berada di PT Cahaya TelevisiIndonesia masih di kontrol dari jarak dekat.
3.       Untuk kontrol kamera masih belummenggunakan aplikasi smartphone android dengan cara nirkable,
3.8.2. Alternatif Pemecahan Masalah
Daripenelitian yang sudah dilakukan, beberapa permasalahan yang terjadi di PTCahaya Televisi Indonesia sudah cukup dapat menyelesaikan permasalahan yangterjadi untuk saat ini.
1.  Denganmenggunakan alat pengendali kamera, kamera dapat di kendalikan menggunakan smartphoneandroid.
2. Dengan menggunakan alat pengendali kamera, kameradapat di kendalikan secara jarak jauh.
3.  Denganmenggunakan alat pengendali kamera, kamera dapat di kendalikan dengan sebuahaplikasi smartphone.



3.9.      User Requirement
Pada User Requirement ini berisi tabelElisitasi tahap 1, 2, 3 dan final. Pembuatan elisitasi dapatdibuktikan/berdasarkan pada Observasi dan Wawancara.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
<tbody></tbody>
ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin sistem dapat:
1
Alat dapat di kendalikan secara jarak jauh
2
Alat dapat di kendalikan dengan smartphone android
3
Alat dapat menggeser sudut  pandang  ke kanan dan ke kiri
4
Alat dapat menggeser sudut  pandang ke atas dan ke bawah
5
Alat dapat mengkontrol zoom pada kamera profesional
6
Alat dapat memperhalus penggeseran sudut pandang
7
Alat dapat menggurangi cameramen
8
Alat dapat digerakan oleh motor dc
9
Alat dapat dapat mengkontrol fungsi rec pada kamera profesional
10
Alat dapat melakukan pergerakan sesuai dengan keinginan user
11
Alat dapat berjalan otomatis antara objek dan kamera
12
Alat menampilkan video monitor pada smartphone android
13
Alat dapat memperkirakan jarak antara objek dan kamera
14
Alat dapat menambahkan animasi pada hasil video
NON FUNCIONAL
Saya ingin sistem dapat:
<tbody></tbody>
Menyetujui,

Stakeholder

Penulis



(Ronald Manuhutu)




(Ade Novariyanto)
1033465361



















Tabel3.2 Elisitasi Tahap II
<tbody></tbody>
ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin sistem dapat:
NO
KETERANGAN
M
D
I
1
Alat dapat di kendalikan secara jarak jauh


2
Alat dapat di kendalikan dengan smartphone android


3
Alat dapat menggeser sudut  pandang  ke kanan dan ke kiri


4
Alat dapat menggeser sudut  pandang ke atas dan ke bawah


5
Alat dapat mengkontrol zoom pada kamera profesional


6
Alat dapat memperhalus penggeseran sudut pandang


7
Alat dapat menggurangi cameramen


8
Alat dapat digerakan oleh motor dc


9
Alat dapat dapat mengkontrol fungsi rec pada kamera profesional


10
Alat dapat melakukan pergerakan sesuai dengan keinginan user


11
Alat dapat berjalan otomatis antara objek dan kamera


12
Alat menampilkan video monitor pada smartphone android


13
Alat dapat memperkirakan jarak antara objek dan kamera


14
Alat dapat menambahkan animasi pada hasil video


<tbody></tbody>
Menyetujui,

Stakeholder

Penulis



(Ronald Manuhutu)




(Ade Novariyanto)
1033465361

Keterangan :
M (Mandatory)                    :  Dibutuhkan atau penting
D (Desirable)                      :  Diinginkan atau tidak terlalu penting
I (Innessential)                    :  Di luar sistem atau di eliminasi




















Tabel3.3 Elisitasi Tahap III
<tbody></tbody>
Feasibility
T
O
E
Risk
Functional
No
Keterangan
L
M
H
L
M
H
L
M
H
1
Alat dapat di kendalikan secara jarak jauh
2
Alat dapat di kendalikan dengan smartphone android
3
Alat dapat menggeser sudut  pandang  ke kanan dan ke kiri
4
Alat dapat menggeser sudut  pandang ke atas dan ke bawah
5
Alat dapat mengkontrol zoom pada kamera profesional
6
Alat dapat memperhalus penggeseran sudut pandang
7
Alat dapat menggurangi cameramen
8
Alat dapat digerakan oleh motor dc
9
Alat dapat dapat mengkontrol fungsi rec pada kamera profesional
10
Alat dapat melakukan pergerakan sesuai dengan keinginan user
Menyetujui,
<tbody></tbody>
Pewawancara
Stakeholder





(Ade Novariyanto)
1031465407





(Ronald Manuhutu)


Keterangan:
T          : Technical                              L    : Low      
O         : Operational                          M   : Middle  
E          :  Economic                             H    : High       




Tabel3.4 Final Elisitasi
<tbody></tbody>
ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin sistem dapat:
1
Alat dapat di kendalikan secara jarak jauh
2
Alat dapat di kendalikan dengan smartphone android
3
Alat dapat menggeser sudut  pandang  ke kanan dan ke kiri
4
Alat dapat menggeser sudut  pandang ke atas dan ke bawah
5
Alat dapat mengkontrol zoom pada kamera profesional
6
Alat dapat memperhalus penggeseran sudut pandang
7
Alat dapat menggurangi cameramen
8
Alat dapat digerakan oleh motor dc
9
Alat dapat dapat mengkontrol fungsi rec pada kamera profesional
10
Alat dapat melakukan pergerakan sesuai dengan keinginan user
Penyusun


(Ade Novariyanto)
1033465361
<tbody></tbody>
Mengetahui,
Pembimbing I



(Ferry Sudarto, S.kom., M.Pd)
NID: 10001

Pembimbing II



(Hendra Kusumah, S.Kom)
                NID:
Menyetujui,
KepalaJurusan



(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP: 079010
Stakeholder



(Ronald Manuhutu)

<o:p></o:p>


BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

4.1.      Rancangan Sistem Usulan
4.1.1.   Prosedur Sistem Usulan
AlatPengendali Kamera Profesional Dengan Smartphone Berbasis Atmega 328p Pada PTCahaya Televisi Indonesia, ini dapat melakukan pengendalian dengan menggunakanaplikasi smartphone android dengan bluetooth sebagai media pengiriman datakontrol kamera.
1.      ProsedurAplikasi Smartphone android
a).   Menampilkan tombol kontrol pada smartphoneandroid
b).   Mengirim instruksi atau logika keMikrokontroler Atmega 328p.
2.      ProsedurPan Kanan dan Kiri.
a).   Motor driver mulai berkerja ketika instruksiatau logika yang dikirim dari Mikrokontroler.
b).   Motor DC mulai bekerja ketika Motor driver diberi instruksi dari Mikrokontroler.



3.      ProsedurTilt Atas dan Bawah.
a).   Motor driver mulai berkerja instruksi ataulogika yang dikirim dari Mikrokontroler.
b).   Motor DC mulai bekerja ketika ketika Motordriver di beri instruksi dari Mikrokontroler.
4.      ProsedurRec.
a).   LANC mulai bekerja ketika instruksi ataulogika yang dikirim dari Mikrokontroler.
b).   Kamera akan berda pada kondisi REC ketika LANCmemproses intruksi dari Mikrokontroler.
5.      ProsedurZoom in dan Zoom out.
a).   LANC mulai bekerja ketika instruksi ataulogika yang dikirim dari Mikrokontroler.
b).   Zoom mulai bekerja ketika LANC memprosesintruksi dari Mikrokontroler.







4.1.2.   Analisa SWOT
1. 7P
<tbody></tbody>
NO
VARIABLE
INDIKATOR
1.
Product (produk) :
a.    Memiliki kontrol smartphone android (S)
b.    Dapat mengkontrol jarak jauh (S)
c.     (S)
d.   Tidak dapat di kontrol jarak jauh (W)
e.    Bluetooth  (O)
f.     Tipe kamera yang berbeda (T)
2.
Price (biaya):
a.    Penggunaan kameramen yang cukup banyak (W)
b.    Meminimalisir penggunaan kameramen (S)
c.    Pengeluaran dana pembelian alat hanya 1x (O)
d.   Penggunaan alat hanya di gunakan oleh kamerame (T)
3.
Place (lokasi):
a.    Ditempatkan luar ruangan atau di dalam rungan (S)
b.    Ditempatkan pada studio produksi (W)
c.    Mayoritas masyarakat memiliki kamera (O)
d.    Kontrol kamera menggunakan alat tambahan (T)
4.
Promotion (promosi):
a.    Alat di kontrol dengan smartphone android (S)
b.    Bahan yang berbeda (W)
c.    Sudah ada pesaing  (T)
5.
People (orang):
a.    Pemilik masyarakat yang mempunyai kamera (S)
6.
Physical Evidence :
a.    Dapat di kontrol menggunakan smartphone android (S)
b.    Kontrol jarak jauh (S)
c.    Bahan rangka menggunakan besi (W)
7.
Process :
a.    Menekan tombol pada aplikasi smartphone android (S)
b.    Kontrol jarak jauh menggunakan bluetooth (S)
c.    Hampir di jaman sekarang masyrakat mempunyai kamera (O)



















2. Diagram Matriks
<tbody></tbody>

FAKTOR
INTERNAL




















FAKTOR
EKSTERNAL
Strength (Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
1.      Memiliki kontrol smartphone android
2.      Dapat mengkontrol jarak jauh
3.      Meminimalisir penggunaan cameramen
4.      Ditempatkan luar ruangan atau di dalam rungan
5.      Alat di kontrol dengan smartphone android
6.      Pemilik masyarakat yang mempunyai kamera
7.      Dapat di kontrol menggunakan smartphone android
8.      Kontrol jarak jauh

1.    Tidak dapat di kontrol jarak jauh
2.    Penggunaan kameramen yang cukup banyak
3.    Ditempatkan pada studio produksi
4.    Bahan yang berbeda
5.    Bahan rangka menggunakan besi
Opportunity (Peluang)
Strategi SO
Strategi WO
1.    Bluetooth
2.    Pengeluaran dana pembelian alat hanya 1x
3.    Mayoritas masyarakat memiliki kamera
4.    Hampir di jaman sekarang masyrakat mempunyai kamera
1.     Kontrol alat menggunakan aplikasi smartphone android (S1 & O1)
2.     Alat dapat di kontrol secara jarak jauh  (S2,S8 & O1)
3.     Media komunikasi menggunakan bluetooth (S1,S2 & O1)
4.     Memastikan alat yang dimiliki hanya pemilik user yang terdaftar (S7 & O3)
1.     Membuatkan aplikasi smartphone android sebagai media kontrol (W1 & O2)
2.     Menciptakan alat yang dapat di kontol jarak jauh (W1 & O1)
3.     Membuatkan alat yang mudah digunakan (W4, W5 & O1)
Thread (Ancaman)
Strategi ST
Strategi WT
1.    Tipe kamera yang berbeda
2.    Penggunaan alat hanya di gunakan oleh kameramen
3.    Kontrol kamera menggunakan alat tambahan
4.    Sudah ada pesaing 
1.    Membuat sistem kontrol jarak jauh (S1,S2& T2)
2.    Membuat sistem pergerakan kamera dalam pengambilan gambar (S1,S2 & T2,T3)
1.    Menciptakan alat yang protable dan mudah digunakan (W1,W3 & T1)
2.    Alat kontrol kamera berada langsung pada kamera yang digunakan (W3 & T3)














4.1.3.  Perbedaan Prosedur Antara SistemBerjalan dan Sistem Usulan
Adapunperbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem yang akan diusulkan,bisa dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1. Perbedaan ProsedurSistem yang berjalan dan Sistem Usulan
<tbody></tbody>
No.
Sistem Berjalan
Sistem Usulan
1.
Kontrol kamera profesional bersifat manual.
Kamera profesional dapat di kontrol jarak jauh.
2.
menguras tenaga manusia
Meminimalisir tenaga manusia yang dipakai
3.
Belum berbasis teknologi bluetooth
Memanfaatkan teknologi mekanikal, Bluetooth, smartphone android dan Mikrokontroler
4.
Perlu tenaga manusia untuk melakukan penggerakan sudut pandangan kamera.
Kontrol kamera  menggunakan perangkat motor driver dan motor dc serta smartphone android sebagai pengendali.




4.2.     Flowchart System
4.2.1.   Flowchart System yang diusulkan
AdapunFlowchart program, bisa dilihat gambar dibawah ini :
1).   FlowchartMotor DC
      Perancangan Motor DC kanan dan kiri
Perancanganmotor dc kanan dan kiri digunakan bertujuan agar dapat membantu pergerakankamera untuk mengarahkan sudut pandang ke kanan dan kriri. Berikut ini adalahcara kerja motor dc dalam bentuk flowchart.
Gambar 3.1 Flowchart Motor DC Kanandan Kiri
2.   Perancangan Motor DC Atas dan Bawah
Perancanganmotor dc atas dan bawah digunakan bertujuan agar dapat membantu pergerakankamera untuk mengarahkan sudut pandang ke atas dan bawah. Berikut ini adalahcara kerja motor dc dalam bentuk flowchart.

Gambar 3.1 Flowchart Motor DC Atasdan Bawah



2).   FlowchartMotor Driver
Perancanganmotor driver bertujuan agar dapat mengatur motor dc untuk pergerakan bolakbalik dan mengatur kecepatan. Berikut ini adalah cara kerja motor driver dalambentuk flowchart.

Gambar 4.2 Motor Driver
Darigambar di atas maka dapat dijelaskan bila motor driver di mendapatkan inputdata digital maka akan memberikan perintah kepada motor dc agar berputar
3).   FlowchartLANC
PerancanganLANC bertujuan agar Fungsi Rec,Zoom in dan Zoom out pada kamera profesionaldapat di kontrol oleh mikrokontroler. Berikut adalah flowchart sms gatway.
Gambar 3.4 Flowchart LANC

Darigambar diatas dapat diketahui bahwa proses LANC dapat mengkomunikasikan mikrokontrolerdengan kamera profesional dan dapat mengkontrol fungsi Rec,Zoom in dan Zoomout.

4.3.      Rancangan Program
            a. Perancangan Program pada Mikrokontroler Atmega 328 p
           
           
           
           
            b. Perancangan Program Aplikasi Smartphone android
           





4.4.      Rancangan Prototype
4.5.      Konfigurasi Sistem Usulan
4.5.1.   Spesifikasi Hardware
a.Processor     : intel core i3 370M
b.Monitor       :SVGA 15”
e.RAM           :2 GB
f.Harddisk      : 250 GB
4.5.2.   Aplikasi Yang Digunakan
Adapunaplikasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.       Software ¬ Arduino IDE
2.       Basic4Android
3.       Ms. Office 2007
4.       Ms. Visio
4.5.3.   Hak Akses
PenggunaPengendali Kamera Profesional Dengan aplikasi Smartphone Android
4.6.      Testing
Setelah melakukan berbagai tahapan perancangan danpemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba padamasing – masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yangsesuai. Adapun pembahasan hasil uji coba agar lebih jelas dan dapat dipahamimengenai beberapa ragkaian sistem yang dipakai, dapat dilihat pada sub babberikut.



4.6.1.     MetodeBlack Box
Tabel4.2. Metode Black Box
<tbody></tbody>
No
Nama Form
Kondisi Pengujian
Hasil pengujian
1.

Bluetooth HC-06
Diberi tegangan 5v
Bluetooth terdeteksi smartphone
Tidak diberi tegangan 5v
Bluetooth tidak terdeteksi smartphone
2.
Arduino uno Atmega 328
Aplikasi smartphone android diberi string A
Arduino uno menerima
Aplikasi smartphone android tidak diberi string A
Arduino uno tidak menerima
3.
Motor Driver
Mengirimkan data ke motor driver
Motor dc  bergerak
Tidak mengirimkan data ke motor driver
Motor dc tidak bergerak
4.

Motor Dc

Menerima data dari motor driver
Motor dc  bergerak
Menerima data dari motor driver
Motor dc tidak bergerak
5.
LANC

Mengirimkan data ke LANC
Kamera menerima data
Tidak  mengirimkan data ke LANC
Kamera tidak menerima data
6.
Kamera
Kamera menerima data zoom
Fungsi zoom aktif


Kamera tidak menerima data zoom
Fungsi zoom tidak aktif
           
















Tabel 4.3. Tabel Rencana ImplementasiProgram
<tbody></tbody>
No.
Jenis Kegiatan
Minggu Ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
Observasi














2
Pengumpulan Data 














3
Perancangan sistem














5
Pengujian Sistem














6
Perbaikan Sistem














7
Training user














8
Implementasi Sistem














9
Dokumentasi alat / Program



















4.8.      Etimasi Biaya
AdapunEstimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan yang dibutuhkan.

Tabel 4.4. EstimasiBiaya
<tbody></tbody>
NO
URAIAN
QTY
HARGA SATUAN
TOTAL
1.
Arduino uno Mikrokontroler Atmega 328
1
300.000
300.000
2.
Motor Dc Gear
2
200.000
300.000
3.
Bluetooth HC-06
1
135.000
135.000
4.
Komponen Kecil (resistor, Transistor, Dll)

110.000
110.000
5.
Gear kecil
2
10.000
20.000
6.
Gear besar
2
50.000
100.000
7.
Besi Hollow
3m
80.000
80.000
8.
As gear
2
10.000
  10.000
9.




10.




11.




12.




13.




14.




15.





TOTAL



PENUTUP

4.1. Kesimpulan        
1.     Denganmenggunakan alat pengendali kamera, kamera dapat di kendalikan menggunakan smartphoneandroid.
2.    Denganmenggunakan alat pengendali kamera, kamera dapat di kendalikan secara jarakjauh.
3.    Denganmenggunakan alat pengendali kamera, kamera dapat di kendalikan dengan sebuahaplikasi smartphone android .
4.2.Saran
1. Dalampenelitian ini diharapkan selanjutnya alat kontrol kamera profesional dapatbekerja secara otomatis.
2. Dalammenggunakan komponen mekanik harus diperhatikan jenis bahan yang digunakanserta kekuatannya.
3. Alatkontrol kamera dapat di mengkontrol lebih dari satu kamera.

  

Contributors

Ade novariyanto