SI1031465372: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Elisitasi Tahap III)
(Komponen Elektronika)
Baris 1.086: Baris 1.086:
 
</div>
 
</div>
 
===Komponen Elektronika===
 
===Komponen Elektronika===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
  <p style="line-height: 2">'''1. <strong>Definisi  Elektronika</strong><strong></strong>''' </p>
 +
</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
  <p style="line-height: 2">Menurut Chandra (2011:9), &ldquo;Komponen-komponen elektronika  dibagi dalam jenis komponen pasif dan komponen aktif&rdquo;.</p>
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Rusmadi (2009:10), komponen elektronika dibagi  menjadi 2 kelompok yaitu:<strong></strong></p>
 +
<ol>
 +
      <li style="line-height: 2">Komponen  Pasif
 +
        <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
          <p style="line-height: 2">Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa &ldquo;Komponen pasif adalah  komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak  menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan  lain-lain&rdquo;. </p>
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Rusmadi (2009:10), ada beberapa komponen yang  termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:</p>
 +
<ol>
 +
      <li>Resistor  atau Tahanan</li>
 +
      <li>Kapasitor  atau Kondensator</li>
 +
      <li>Trafo  atau Transformator</li>
 +
</ol>
 +
        </div>
 +
      </li>
 +
<li style="line-height: 2">Komponen  aktif</li>
 +
</ol>
 +
  <p style="line-height: 2">Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa &ldquo;Komponen aktif  adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu  tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang  melaluinya&rdquo;.</p>
 +
  <p style="line-height: 2">Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk  komponen aktif antara lain adalah:</p>
 +
<ol>
 +
      <li style="line-height: 2">Dioda</li>
 +
      <li style="line-height: 2">Transistor</li>
 +
      <li style="line-height: 2">IC <em>(Intragated Circuit)</em></li>
 +
      <li style="line-height: 2">Thyristor  atau SCR <em>(Silicon Controller Recifier)</em></li>
 +
</ol>
 +
</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
  <p style="line-height: 2">'''2. <strong>Jenis-jenis  Komponen Elektronika</strong>''' </p>
 +
</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<ol>
 +
      <li style="line-height: 2">Lampu LED
 +
        <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
          <p style="line-height: 2">Lampu <em>LED </em>atau  kepanjangannya (<em>light emitting diode) </em>adalah  suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi  untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada  sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan <em>led</em> indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga  lampu <em>led</em> <em>power</em> dan <em>power saving</em>.  Lampu <em>led</em> terbuat dari plastik dan  dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah  (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu <em>led</em>, disesuaikan dengan kebutuhan dan  fungsinya. Bentuk fisik dari lampu <em>led</em> dapat dilihat pada gambar 2.6 sebagai berikut:</p>
 +
          <blockquote>
 +
            <p align="center"><strong>Gambar 2.8. Lampu <em>led</em></strong><br />
 +
              <strong>Sumber : diambil dari marktechopto.com</strong></p>
 +
          </blockquote>
 +
          <p style="line-height: 2"><strong>Fungsi Lampu LED</strong></p>
 +
          <p style="line-height: 2"><a href="http://usmanft.blogspot.com/2006/05/led-sebagai-sumber-cahaya-masa-depan.html" target="_blank"><em>Led (light emitting diode)</em></a> merupakan sejenis lampu yang  akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. <em>Led</em> dulu umumnya digunakan pada <em>gadget</em> seperti ponsel serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini  aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita  gunakan, lampu <em>emergency</em> dan  sebagainya. <em>Led</em> sebagai model lampu masa  depan dianggap dapat <a href="http://netsains.com/2008/02/menekan-pemanasan-global-dengan-lampu-led/" target="_blank">menekan  pemanasan global</a> karena efisiensinya.<strong> </strong></p>
 +
        </div>
 +
      </li>
 +
<li style="line-height: 2">Resistor
 +
  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
    <p style="line-height: 2">Resistor atau tahanan adalah salah  satu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus  listrik. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang dipergunakan untuk  membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan  namanya resistor bersifat<em> resistif</em> dan biasanya komponen ini terbuat dari bahan karbon. Berdasarkan hokum <em>Ohm</em> bahwa <em>resistansi</em> berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir  melaluinya. Satuan <em>resistansi</em> dari  suatu resistor disebut <em>Ohm</em> atau  dilambangkan dengan simbol <strong>W</strong>(<em>Omega</em>). Untuk menghitung hambatan pada  resistor dapat menggunakan rumus sebagai berikut:</p>
 +
<p style="line-height: 2">Keterangan  :        <strong> </strong><br />
 +
  V =  tegangan listrik (<em>volt </em>) <br />
 +
  I  =  arus yang mengalir (<em>ampere</em>)<br />
 +
  R  =  tahanan <em>(ohm</em>)</p>
 +
<p style="line-height: 2">Untuk mengetahui nilai resistor berdasarkan warnanya  dapat dilihat pada table 2.1 sebagai berikut:</p>
 +
<p style="line-height: 2">Penjelasan dari kode warna  resistor pada tabel 2.1 sebagai berikut:</p>
 +
<ul>
 +
  <li>Kode I, menyatakan angka ke satu</li>
 +
  <li>Kode II, menyatakan angka ke dua</li>
 +
  <li>Kode III, menyatakan faktor pengali</li>
 +
  <li>Kode IV, menyatakan nilai toleransi atau batas  antara nilai tahanan terbesar dengan nilai tahanan yang terkecil.</li>
 +
</ul>
 +
<p>Misalkan diketahui warna  tahanan terdiri dari merah-hijau-orange-emas, berarti nilai resistansinya =  25.000 ohm ± 5% = 25 K ohm ± 5%.<br />
 +
  Nilai maksimal dari  resistansinya = 25.000 + (25.000 X  5%) =  26.250 ohm.<br />
 +
  Nilai maksimal dari  resistansinya =  25.000 - (25.000 X  5%) = 26.250 ohm.</p>
 +
<p>Menurut macamnya resistor terbagi atas dua macam yaitu: </p>
 +
<ol>
 +
      <li style="line-height: 2">Resistor  Tetap ( <em>Fixed Resistor</em>)
 +
        <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
          <p style="line-height: 2">Resistor tetap adalah resistor yang memiliki  nilai hambatan yang tetap tidak dapat diubah-ubah. Apabila nilai tahanannya  semakin besar, maka arus semakin kecil. Sebaliknya bila nilai tahanannya kecil,  maka arus yang mengalir semakin besar. Resistor memiliki batas kemampuan daya  misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt. Artinya resitor hanya dapat  dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya. Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat pada  gambar 2.9.</p>
 +
          <p align="center"><strong>Gambar 2.9. Bentuk fisik dan simbol resistor tetap</strong>        </p>
 +
        </div>
 +
      </li>
 +
      <li>Resistor Tidak Tetap (<em>Variable</em> Resistor)
 +
        <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
          <p style="line-height: 2">Ialah resistor yang nilai hambatannya atau <em>resistansi</em>nya dapat diubah-ubah.  Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak  digunakan ialah trimpot dan potensimeter.</p>
 +
          <ol>
 +
      <li style="line-height: 2"><strong>Tahanan <em>Variabel</em></strong> adalah jenis tahanan yang <em>resistansi</em>nya bisa diubah-ubah, seperti Potensiometer dengan cara  diputar dan Trimpot (trimer potensiometer).      </li>
 +
      <li><strong>LDR  (<em>Light Dependent Resistance</em>)</strong>  adalah tahanan yang nilai resistansinya  dipengaruhi oleh cahaya, nilai tahananya akan mengecil apabila terkena cahaya  dan membesar apabila tidak terkena cahaya.</li>
 +
      <li><strong>NTC (</strong><strong><em>negative thermal  coeffisien</em></strong><strong>)</strong><strong> </strong><strong>dan  PTC (<em>positive thermal      coeffisien</em>)</strong><strong> </strong>adalah jenis  tahanan yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. NTC pada suhu  yang tinggi nilai tahanannya turun dan pada suhu yang rendah nilai tahananya  naik, sedangkan PTC kebalikannya pada suhu yang tinggi nilai tahanannya naik  dan pada suhu yang rendah nilai tahanannya turun.</li>
 +
          </ol>
 +
          <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
          <p style="line-height: 2">Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat seperti pada  gambar 2.15 sebagai berikut:</p>
 +
          <p align="center"><strong>Gambar 2.10. Bentuk fisik dan  simbol resistor tidak tetap</strong>          </p>
 +
          </div>
 +
      </li>
 +
</ol></div>
 +
</li>
 +
<li style="line-height: 2">Komponen  Pasif
 +
  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
    <p style="line-height: 2">Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai  kemampuan menyimpan <em>electron-elektron</em> selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam  menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan  kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam <em>farad</em>. </p>
 +
    <p style="line-height: 2">Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika  yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor  terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan <em>dielektrik</em>. Bahan-bahan <em>dielektrik</em> yang umum dikenal misalnya  udara vakum, keramik, gelas, <em>elektrolit </em>dan  lain-lain.</p>
 +
    <p style="line-height: 2">Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka  muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (<em>elektroda</em>) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif  terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir  menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke  ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang <em>non-konduktif</em>. Muatan elektrik ini  &ldquo;tersimpan&rdquo; selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk  menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau  kapasitas. Untuk melihat kontruksi dari kapasitor, dapat dilihat pada gambar  2.11 sebagai berikut:</p>
 +
    <p align="center"><strong>Gambar 2.11. Susunan lapisan kapasitor</strong> <br />
 +
      <strong>Sumber: http://elektronika-dasar.web.id</strong></p>
 +
<p style="line-height: 2">Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu  kapasitor untuk dapat menampung muatan <em>elektron</em>. <em>Coulombs</em> pada abad 18 menghitung  bahwa 1 <em>coulomb </em>= 6.25 x 1018  elektron. Kemudian Michael Faraday membuat <em>postulat</em> bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 <em>farad</em> jika dengan tegangan 1 <em>volt</em> dapat memuat muatan <em>elektron</em> sebanyak  1 <em>coulombs</em>. Dengan rumus dapat  ditulis : <br />
 +
      Q = CV <br />
 +
      Dimana : <br />
 +
      Q = muatan elektron dalam C (<em>coulomb</em>)<br />
 +
      C = nilai kapasitansi dalam F (<em>farad</em>) <br />
 +
      V = besar tegangan dalam V (<em>volt</em>) </p>
 +
    <p style="line-height: 2">Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung  dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal <em>dielektrik</em>) dan konstanta (k) bahan  dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut : <br />
 +
      C = (8.85 x 10-12) (k A/t)<br />
 +
      Contoh konstanta (k) dari beberapa bahan <em>dielektrik </em>yang disederhanakan  dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:</p>
 +
    <p align="center"><strong>Tabel 2.2. Bahan dielektrik yang di sederhanakan</strong></p>
 +
    <ol>
 +
      <li style="line-height: 2"><strong>Prinsip  Pembentukan Kapasitor</strong>          </li>
 +
      <ol>
 +
        <ol>
 +
          <ol>
 +
            <li>Jika  dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian  plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang  menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan <em>dielektrikum</em>). </li>
 +
            <li>Bahan <em>dielektrikum</em> yang digunakan  berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan <em>dielektrikum</em>. Luas plat yang berhadapan bahan <em>dielektrikum </em>dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai  kapasitansinya.</li>
 +
            <li>Pada  suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu  disebutkan kapasitansi <em>parasitic</em>.  Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur  penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.</li>
 +
          </ol>
 +
          <p align="center"><strong>Gambar 2.12. Lapisan dalam  kapasitor</strong> <br />
 +
            <strong>Sumber:  http://elektronika-dasar.web.id</strong></p>
 +
<p style="line-height: 2">Gambar 2.17 diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat  yang dibatasi udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik  yang masuk. Besaran <em>Kapasitansi</em> Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya muatan  listrik dengan tegangan kapasitor dapat ditulis menggunakan rumus sebagai berikut:  C = Q / V <br />
 +
  Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885 D/d. Maka  kapasitasnya dalam satuan <em>piko farad</em> <br />
 +
  D = luas bidang  plat yang saling berhadapan dan saling  mempengaruhi dalam satuan cm2. <br />
 +
  d    =  jarak antara plat dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 <em>volt</em> dan besarnya muatan listrik pada  plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 <em>farad</em>. Dalam kenyataannya kapasitor  dibuat dengan satuan dibawah 1 <em>farad</em>.  Kebanyakan kapasitor <em>elektrolit</em> dibuat mulai dari 1 <em>mikrofarad</em> sampai  beberapa <em>milifarad</em>. </p>
 +
        </ol>
 +
      </ol>
 +
<li style="line-height: 2"><strong>Jenis-jenis kapasitor sesuai bahan dan konstruksinya.</strong>
 +
  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
    <p style="line-height: 2">Kapasitor seperti  juga resistor nilai kapasitansinya ada yang dibuat tetap dan ada yang variabel.  Kapasitor <em>dielektrikum</em> udara,  kapasitansinya berubah dari nilai maksimum ke minimum. Kapasitor <em>variabel</em> sering kita jumpai pada  rangkaian pesawat penerima radio dibagian penala dan osilator. Agar perubahan  kapasitansi di dua bagian tersebut serempak maka digunakan kapasitor variabel  ganda. Kapasitor variabel ganda adalah dua buah kapasitor <em>variabel</em> dengan satu pemutar. Berdasarkan <em>dielektrikum</em> kapasitor dibagi menjadi  beberapa jenis, antara lain: </p>
 +
    <ol>
 +
      <li style="line-height: 2">kapasitor keramik </li>
 +
      <li>kapasitor film  kapasitor <em>elektrolit </em></li>
 +
      <li>kapasitor <em>tantalum</em></li>
 +
      <li>kapasitor kertas </li>
 +
    </ol>
 +
 +
    <p style="line-height: 2">Berdasarkan polaritas kutup pada elektroda kapsitor dapat  dibedakan dalam 2 jenis yaitu : </p>
 +
    <ol>
 +
      <li style="line-height: 2">Kapasitor <em>Non-Polar</em>, kapasitor yang tidak  memiliki polaritas pada kedua elektroda dan tidak perlu dibedakan kaki  elektrodanya dalam pesangannya pada rangkaian elektronika. </li>
 +
      <li>Kapasitor <em>Bi-Polar</em>,  yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif pada elektrodanya,  sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian elektronika dan tidak  boleh terbalik. Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah kapasitor  yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut juga dengan nama kapasitor  polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa  jenis yaitu <em>polyester film</em>, <em>poly propylene film</em>.</li>
 +
    </ol>
 +
    <ol>
 +
    </ol>
 +
 +
  </div></li></ol></div>
 +
</li>
 +
<li style="line-height: 2"><strong>Kristal</strong>
 +
  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
    <p style="line-height: 2">Berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat  kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada <em>oscilator</em> ini terbuat dari <em>quartz </em>atau <em>Rochelle salt</em> dengan  kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik  menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih  dikenal dengan <em>piezoelectric effect</em>.</p>
 +
    <p><strong>Gambar  2.13. </strong><strong>Rangkaian internal kristal</strong> <br />
 +
      <strong>Sumber:  http://elektronika-dasar.web.id</strong></p>
 +
<p style="line-height: 2">Gambar diatas memperlihatkan rangkaian setara kristal.  Rangkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada  suatu wadah atau &ldquo;pemegang&rdquo;. Kapasitansi akibat adanya keping logam akan  terhubung paralel dengan rangkaian setara kristal. Dalam hal ini kristal  memiliki kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri. </p>
 +
<p style="line-height: 2">Pada <em>oscilator</em>, kristal yang berfungsi  sebagai rangkaian resonansi seri, kristal seolah-olah memiliki induktansi (L),  kapasitansi (C) dan resistansi (R). Nilai L ditentukan oleh massa kristal,  harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan R berhubungan  dengan gesekan mekanik. Berikut adalah contoh <em>oscilator</em> menggunakan <em>tank  cirkuit </em>kristal sebagai <em>resonansi</em> seri.</p>
 +
<p align="center"><strong>Gambar 2.14. Rangkaian <em>oscilator hartley</em> dengan kristal</strong><br />
 +
  <strong>Sumber: http://elektronika-dasar.web.id</strong></p>
 +
<p align="center"><strong>Gambar  2.15. Rangkaian <em>oscilator colpitts</em> dengan kristal<br />
 +
  Sumber: http://elektronika-dasar.web.id</strong></p>
 +
<p style="line-height: 2">Kristal  ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai penghasil <em>frekuensi</em> <em>resonansi</em> paralel. Kristal sendiri dapat dioperasikan sebagai  rangkaian tangki. Jika kristal diletakkan sebagai jaringan umpan balik, kristal  akan merespon sebagai piranti penghasil resonansi seri. Kristal sebenarnya  merespon sebagai tapis yang tajam. Kristal dapat difungsikan sebagai umpan  balik pada suatu <em>frekuensi</em> tertentu  saja. <em>Oscilator hartley</em> dan <em>colpitts</em> dapat dimodifikasi dengan  memasang kristal ini. Stabilitas oscilator  akan meningkat dengan pemasangan kristal. </p>
 +
  </div>
 +
</li>
 +
<li style="line-height: 2"><strong>IC  Legulator</strong>
 +
  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
    <p style="line-height: 2">Salah  satu tipe <em>regulator</em> tegangan tetap  adalah 78XX. <em>Regulator </em>tegangan tipe  78XX adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu  terminal <em>VIN</em>, <em>GND</em> dan <em>VOUT</em>. Tegangan keluaran dari <em>regulator</em> 78XX memungkinkan <em>regulator</em> untuk dipakai dalam sistem logika, <em>instrumentasi</em> dan<em> Hifi</em>. <em>Regulator</em> tegangan 78XX dirancang sebagai <em>regulator</em> tegangan tetap, meskipun demikian dapat juga keluaran  dari <em>regulator</em> ini diatur tegangan  dan arusnya melalui tambahan komponen <em>eksternal</em>.  Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan <em>regulator</em> tegangan. Tujuan pemasangan <em>regulator</em> tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan  tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada <em>catu daya</em>. Fungsi lain dari <em>regulator </em>tegangan adalah untuk  perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban.</p>
 +
    <p style="line-height: 2">Untuk melihat karakteristik regulator tegangan positif  78xx dapat dilihat pada tabel 2.3 sebagai berikut:</p>
 +
    <p align="center"><strong>Tabel 2.3. Karakteristik IC <em>regulator </em>tegangan positif 78xx</strong> <br />
 +
      <strong>Sumber:</strong><strong> </strong><strong>http://elektronika-dasar.web.id</strong></p>
 +
    <p>Angka xx pada bagian terakhir penulisan tipe <em>regulator</em> 78xx merupakan besarnya  tegangan <em>output</em> dari <em>regulator</em> tersebut. Kemudian huruh L, M  merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal <em>output</em> <em>regulator</em> tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf L  ataupun M (78(L/M)xx) pada <em>regulator</em> tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal <em>output</em>nya adalah 1 <em>ampere</em>. Karakteristik dan tipe-tipe kemampuan arus maksimal <em>output</em> dari <em>regulator </em>tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel diatas.  Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe <em>regulator </em>78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) <em>regulator </em>tegangan positif 78xx. Cara pemasangan dari regulator  tegangan tetap 7805 pada catu daya dapat dilihat pada gambar 2.21 sebagai  berikut.</p>
 +
    <p align="center"><strong>Gambar 2.20. Rangkaian dasar <em>IC</em> <em>regulator</em></strong><br />
 +
      <strong>tegangan positif 78xx</strong><br />
 +
      <strong>Sumber:</strong><strong> </strong><strong>http://elektronika-dasar.web.id</strong></p>
 +
<p><strong>Penggunaan <em>IC regulator</em> dalam rangkaian</strong></p>
 +
<p>IC  7805 merupakan IC peregulasi, dimana IC 7805 bekerja pada sumber arus searah  yang menghasilkan keluaran 5 <em>volt </em>sedangkan  pada rangkaian IC ini digunakan untuk memaksa keluaran yang kita berikan diatas  5 <em>volt</em> menjadi 5 <em>volt</em> dengan hasil positif, sesuai dengan data IC 7805 bekerja  efektif antara range 7V-20V. IC 7805 terdapat beberapa macam mulai dari  komponen <em>SMD</em> (<em>surface mount device</em>) sampai aplikasi umum dengan keluaran arus  sampai dengan 1A.</p>
 +
<p align="center"><strong>Gambar  2.21. Rangkaian <em>IC regulator</em></strong><br />
 +
  <strong>Sumber:  http://www.ladyada.net/make/logshield/design.html</strong>  </p>
 +
  </div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
</div>
 +
===Driver Motor DC IC L293D===
  
 
==Literature Review==
 
==Literature Review==

Revisi per 3 Desember 2014 02.54

JUDUL PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN

TEMPAT PENELITIAN


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1031465372
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

JUDUL PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN

TEMPAT PENELITIAN

Disusun Oleh :

NIM
: 1331474559
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(NAMA)
       
(NAMA)
NIP : XXXXX
       
NIP : XXXXXX

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

JUDUL PENELITIAN

PJUDUL PENELITIAN

TEMPAT PENELITIAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1331474559
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(NAMA)
   
(NAMA)
NID : ....
   
NID : ....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

JUDUL PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN

TEMPAT PENELITIAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011XXXXXX
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

JUDUL PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN

TEMPAT PENELITIAN

Disusun Oleh :

NIM
: 1011XXXXXX
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1011XXXXXX

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Isi abstraksi dengan bahasa indonesis.


Kata Kunci: ........

ABSTRACT

Isi abstract dengan bahasa inggris.


Keywords : ............

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak .......
  2. ........ .
  3. ........ .
  4. ............... .
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, ..... 2014
Nama
NIM. 1011xxxxx

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era teknologi dan informasi sekarang ini, dimana teknologi dan informasi sangat penting dan dibutuhkan oleh berbagai kalangan. Hal ini dilakukan agar memudahkan kita dalam melakukan sesuatu di bidang industri, keamanan, pendidikan, dan lain sebagainya. Seiring dengan naiknya kebutuhan masyarakat akan teknologi yang semakin canggih, dibuatlah suatu alat yang mampu menjaga keamanan dengan menggunakan arduino yang komponen utamanaya yaitu sebuah chip mikrokontroller untuk mempermudah pekerjaan manusia, meringkankan tugas-tugas berat yang mempunyai resiko tinggi contohnya menjaga keamanan berkas-berkas, uang, dan lain sebagainya yang sangat berharga disekolah agar tidak hilang.

Menanggapi permasalahan yang ada maka dibuatlah sebuah konsep Embbeded System, pada perancangan sebuah brankas yang dapat mengamankan barang berharga saat terjadi pencurian. Seiring terjadinya tindak pencurian yang menyebabkan kerugian bagi pihak sekolah, maka dibuatlah alat yang dapat berfungsi sebagai keamanan barang berharga dan memperkecil terjadinya kerugian.

Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun memilih judul “Pengaman brankas menggunakan voice smartphone pada SDN Kedaung wetan 8 dengan media bluetooth berbasis mikrokontroller ATmega 328”.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem kerja arduino dalam mengamankan barang berharga?

  2. Bagaimana memanfaatkan suara untuk mengontrol peralatan?

  3. Bagaimana memaanfaatkan cara kerja bluetooth untuk menghidupkan peralatan?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini sengga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka memberikan ruang lingkup laopran sebagai berikut:

  1. Ruang lingkup penelitian dilakukan sebatas pada analisa mikrokontroler Atmega 328 sebagai alat untuk pengontrol peralatan

  2. Untuk mengontrol peralatan menggunakan suara dengan media bluetooth

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat untuk lulus skripsi.

  2. Untuk mendapatkan pemahaman lebih baik dari bangku kuliah dengan cara penelitian.

  3. Sebagai bentuk implementasi dari ilmu yang didapat pada perkuliahan di STMIK Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Dapat mengetahui cara interaksi antara perangkat lunak (software) dengan perangkat keras (hardware)

  2. Dapat mengontrol pemakaian listrik

  3. Karya ilmiah yang telah ditulis diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

Metode Penelitian

1. Metode Pustaka

Pencarian data yang di lakukan dengan cara mengumpulkan data dari sumber-sumber yang berhubungan dengan materi yang akan di bahas dalam penelitian ini, baik dari media elekronik maupun media cetak

2. Metode Konsultasi

Metode ini dilakukan untuk memahami teori-teori yang berkaitan dengan pembuatan alat-alat kerja, mendapatkan masukan dengan perencanaan, pemilihan komponen, metode perancangan guna mendapatkan informasi praktis yang berkaitan dengan proses pembuatannya.

3. Metode Studi Laboraturium

Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan, dan pengujian alat kerja sehingga didapatkan alat yang benar-benar sesuai dan bekerja dengan baik.

Sistematika Penulisan

Berikut ini sistematika penulisan Skripsi yang akan disusun :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I ini memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab II memuat berbagai materi yang diperlukan untuk mendasari pemahaman pada bagian-bagian selanjutnya dan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penulisan skripsi ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang pembahasan laporan penulisan skripsi,yang berisi tentang : Analisa rangkaian, fungsi diagram blok rangkaian yang didalamnya meliputi : Unit pengendali, catu daya, prosedur pengontrolan sistem, kongfigurasi sistem dan flowchart program serta sistem yang dibuat.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai uji coba serta analisa pengoprasian dasi sitem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan dari hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Pengertian Sistem

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Diana dan Setiawati (2011:3), “Sistem adalah serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

a. Komponen Sistem (components system)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut subsystem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut super sistem. Sebagai contoh apabila fakultas dianggap sebuah sistem, maka perguruan tinggi merupakan super sistem.

b. Batasan Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas system menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.

c. Lingkungan Luar (environment)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

d. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, apabila di dalam perusahaan memiliki beberapa sistem seperti produksi, finansial, pemasaran, dan HRD yang tidak memiliki penghubung satu sama lain tentu saja proses bisnis di dalam perusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan semestinya. Penghubung (interface) merupakan media peghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsystem yang lain yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah bahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. Contoh lain di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan maintenance input yang akan mengoperasikan sistem tersebut, sedangkan data merupakan signal input yang akan diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. Misalnya, dalam sistem pencernaan, energi merupakan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem lain, sedangkan ampasnya merupakan sisa yang harus di buang.

g. Pengolahan Sistem

Pengolahan sistem (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. Sistem pencernaan akan mengolah makanan menjadi energi. Sistem produksi akan merubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalam sistem informasi, pengolahan dapat berupa operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pengurutan, atau operasi lainnya yang nantinya akan mengubah masukan berupa data menjadi informasi yang berguna.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem menjadi tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Tujuan sistem informasi tergantung pada kegiatan yang ditangani. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama, yaitu:

  1. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen.

  2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.

  3. Mendukung kegiatan operasi perusahaan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini (2009:53), Suatu sistem dapat diklasifikasikan:

  1. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)

    Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  3. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system)

    Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

  4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

1. Jenis-Jenis Pengontrolan

a. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

Gambar 2.1. Sistem pengendali loop terbuka
Sumber : Erinofiardi (2012:261)
Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam
sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

b. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”

Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Gambar 2.2. Sistem pengendali loop tertutup
Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh .

Konsep Dasar Mikrokontroller

2. Pengertian


Menurut Sumardi (2013:1), “ merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.


2. Karakteristik


Menurut Sumardi (2013:2), mikrokontroller memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.


b. Konsumsi daya kecil.

c. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

d. Harganya murah , karena komponennya sedikit.

e. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

f. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

g. Klasifikasi

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

  1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).</p>
  2. RAM berkapasitas 68 byte.
  3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.
  4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).
  5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.
  6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).
  7. </ol></div>

    3. Fitur


    a. RAM (Random Access Memory)

    RAM digunakan oleh untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.


    b. ROM (Read Only Memory)

    ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

    c. Register

    Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh .

    d. Special Function Register

    Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya dan register ini terletak di RAM.

    e. Input dan Output Pin

    Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma

    f. Interrupt

    Interrupt merupakan bagian dari yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

    Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), ada beberapa interrupt yang terdapat pada adalah sebagai beriku:

    b. ROM (Read Only Memory)

    ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

    1. Interrupt Eksternal

      Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

    2. Interrupt Timer

      Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

    3. Interrupt Serial.

      Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

    Konsep Dasar Metode Penelitian

    Dalam sebuah penelitian terdapat beberapa konsep dasar metode penelitian diantaranya  :

    1. Perancangan g. Flowchart

      Menurut Sulindawati di dalam jurnal SAINTIKOM (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

      Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

      Dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

    2. Flowchart

      Menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

      Menurut Sulindawati Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

      Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan,yaitu:

      1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
      2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
      3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas
      4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
      5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar
      6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
      7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.

       

    Teori Khusus

    Arduino

    1. Pengertian Arduino

    Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip  dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

    Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller.

    Menurut Feri Djuandi (2011:8) “Komponen utama didalam papan Arduino adalah sebuah 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya., sebagai contoh Arduino Uno menggunakan ATmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560.”

    Pada gambar berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhana dari ATmega328 yang dipakai pada Arduino Uno.

    Gambar 2.3. Diagram Blok Arduino
    Sumber : E-Book Pengenalan Arduino Feri Djuandi (2011:8)

    Blok-blok diagram dijelaskan sebagai berikut :

    1. Universal Asynchronus Reseiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan yang digunakan untuk komnikasi serial seperti pada RS-232, RS-442 dan RS-485.</p>
    2. 2KB RAM pada memori kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan), digunakan oleh variabel-variabel di dalam program.
    3. 32KB RAM flash memori bersifat non-volatile, digunakanuntuk menyimpan program yang dimuat dari computer. Selain program, flash memori juga menyimpan bootloader. Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program didalam RAM akan dieksekusi.
    4. 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk meyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino.
    5. Central Processing Unit (CPU), bagian dari untuk menjalankan setiap instruksi dari program.

      Port Input dan Output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.

    6. </ol> </div>

      2. Bagian-Bagian Arduino

      Setelah mengenal bagian-bagian utama dari ATmega328 sebagai komponen utama, selanjutnya menjelaskan tentang bagian-bagian dari papan Arduino itu sendiri.

      Gambar 2.4. Bagian-bagian Arduino Board
      Sumber  : E-Book Pengenalan Arduino Feri Djuandi (2011:9)

      Bagian-bagian komponen dari Arduino Board dapat dijelaskan sebagai berikut:

      1. 14 pin input/output digital (0-13)

        Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

      2. USB

        Berfungsi untuk:

        • Memuat program dari komputer ke dalam papan .
        • Komunikasi serial antara papan dan Komputer.
        • Memberi daya listrik kepada papan.
      3. Sambungan SV1

        Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

      4. Q1 – Kristal (quartz crystal oscillator)

        Jika mikrontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).

      5. Tombol Reset S1

        Untuk me-reset sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan .

      6. In-Circuit Serial Programming (ICSP)

        Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

      7. IC 1 – ATmega

        Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.

      8. X1 – sumber daya eksternal

        Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V.

      9. 6 pin input analog (0-5)

        Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

      Mikrokontroller Atmega328

      1. Arsitektur Mikrokontroller Atmega328

      Sebagai salah satu vendor besar didunia ini, ATMEL mengeluarkan ATmega328 yang merupakan salah satu yang banyak digunakan. ATmega328 memiliki kompatibilitas penuh dengan keluarga MCS-51 lain, terutama pada bagian pemrogramannya dan mampu diprogram secara In System Programming (ISP).

      ATmega328 memiliki beberapa kriteria standard yaitu memiliki 32 KB Flash Programmable dan 1 KBEEPROM yang dapat diprogram ulang sekitar 1000 kali write atau erase cycle, 2 KB SRAM, 14 jalur I/O, 6 pin analog, dua buah 16 bit timer/counter, dengan arsitektur lima vector, empat-level interrupt, full duplex serial port, on-chip oscillator dan onchip timer/counter.

      ATmega328 beroperasi pada frekuensi clock sampai 16 Mhz. ATmega328 memiliki dua Power Saving Mode yang dapat dikontrol melalui software, yaitu Idle Mode dan Power Down Mode. Pada Idle Mode, CPU tidak aktif sedangkan isi RAM tetap dipertahankan dengan timer/counter, serial port dan interrupt system tetap berfungsi. Pada Power Down Mode, isi RAM akan disimpan tetapi osilatornya tidak akan berfungsi sehingga semua fungsi dari chip akan berhenti sampai mendapat reset secara hardware.

      2. Konfigurasi Pin Atmega328

      Mikrokontroller merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroller dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroller adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.

      Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer konfigurasi pin ATmega328 dapat dilihat pada gambar berikut:

      Gambar 2.5. Konfigurasi pin ATmega328
      (Sumber : Jurnal Syahid tahun 2012 halaman 34)

      Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroller adalah sebagai berikut :

      1. RAM ( Random Access Memory )

        RAM digunakan oleh mikrokontroller untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

      2. ROM ( Read Only Memory )

        ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user. Register Merupakan tempat penyimpanan nilai – nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroller

      3. Special Function Register Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroller. Register ini terletak pada RAM.
      4. Input dan Output Pin

        Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroller.

      5. Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroller yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.
      6. Beberapa interrupt pada umumnya adalah sebagai berikut : ¾ Interrupt Eksternal.
        1. Interrupt akan terjadi bila ada inputan dari pin interrupt ¾ Interrupt timer.
        2. Interrupt akan terjadi bila waktu tertentu telah tercapai ¾ Interrupt serial.
        3. Interupt yang terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

      3. Fitur Atmega328

      ATmega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC ( Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC ( Completed Instruction Set Computer).

      1. Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :
        1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
        2. 32 x 8-bit register serba guna.
        3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
        4. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
        5. Memiliki EEPROM ( Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
        6. Memiliki SRAM ( Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
        7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM ( Pulse Width Modulation) output.
        8. Master / Slave SPI Serial interface.
      2. Mikrokontroller ATmega328 memiliki arsitektur Harvard

        Yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.

        1. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.
        2. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).
        3. Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh.
        4. Untuk mengetahui alur hubungan dari architecture ATmega328 dapat di lihat pada gambar berikut:

        Untuk mengetahui alur hubungan dari architecture ATmega328 dapat di lihat pada gambar berikut:

        Gambar 2.6. Arsitektur ATmega328
        (Sumber: http://duinoworks.bakketti.com/)

      3. Interupt yang terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

        UATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader. ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan <a href="http://www.arduino.cc/en/Reference/EEPROM">EEPROM library</a>).

      4. Input dan Output

        Setiap 14 pin digital pada ATmega328 dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi <a href="http://arduino.cc/en/Reference/PinMode">pinMode()</a>, <a href="http://arduino.cc/en/Reference/DigitalWrite">digitalWrite()</a>, dan <a href="http://arduino.cc/en/Reference/DigitalRead">digitalRead()</a>. Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:

        1. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial ATmega8U2 USB-ke-TTL.
        2. External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi <a href="http://arduino.cc/en/Reference/AttachInterrupt">attachInterrupt()</a> untuk lebih jelasnya.
        3. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi <a href="http://arduino.cc/en/Reference/AnalogWrite">analogWrite()</a>.
        4. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport komunikasi SPI menggunakan <a href="http://arduino.cc/en/Reference/SPI">SPI library</a>.
        5. LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.

        ATmega328 mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analog Reference(). Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:

        1. TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI dengan menggunakan <a href="http://arduino.cc/en/Reference/Wire">Wire library</a>
        2. Ada sepasang pin lainnya pada board:
        3. AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan <a href="http://arduino.cc/en/Reference/AnalogReference">analogReference()</a>.
        4. Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset . Secara khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board.
        5. ATmega328 menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).
        6. Sebuah SoftwareSerial library memungkinkan untuk komunikasi serial pada beberapa pin digital ATmega328.
        7. ATmega328 juga mensupport komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Software Arduino mencakup sebuah Wire library untuk memudahkan menggunakan bus I2C, Untuk komunikasi SPI, gunakan SPI library. ATmega328 Memerlukan Board Arduino Uno Sebagai bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke ATmega328 menggunakan pemrogram hardware eksternal yaitu Board Arduino Uno. ATmega328 berkomunikasi menggunakan protokol STK500.
         </ol>
        

        </div>


        Konsep Dasar Bluetooth

        1. Pengertian Bluetooth

        Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70) “Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping transceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host Bluetooth dengan jangkauan layanan yang terbatas.

        Kesimpulannya adalah tekhnologi Bluetooth mampu menyediakan layanan komunikasi tanpa kabel berupa data dan suara serta jangkauan layanannya sangat terbatas tergantung dari frekuensinya.

        2. Sejarah Bluetooth

        Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70)Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang telekomunikasi dan komputer, diantaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba”.

        Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama Bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja tersebut membiayai para ilmuan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosa yang bertujuan untuk mengontrol pasukan dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide Raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti Bluetooth (dalam bahasa inggris) nama dari proyek tersebut.

        1. Pertama diliris untuk Bluetooth versi 1.0 dan 1.0 pada tanggal 26 Juli 1999 produk ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah.
        2. Pada bulan Oktober ditahun yang sama. Bluetooth telah diperbarui dan dirilis versi 1.1 dan 1.2, untuk versi ini telah dilakukan penyempurnaan.
        3. Dengan bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com, Ericsson, IBM, Intel, Lucent Technlogies, Microsoft, Motorola, Nokia dan Toshiba. Maka mengalami perbaikan-perbaikan untuk versi 2.0-nya.

        3.Aplikasi dan Layanan Bluetooth

        Menurut Dwi Agus Diartono (2009:71) “Sebuah perangkat yang meiliki teknologi wireless Bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter. Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint”.

        Produk Bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi Bluetooth anatara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assiteant), headset, kamera digital, printer, router dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan Bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch (notebook to laptop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, dan sebagainya.

        Gambar 2.7. Contoh modul aplikasi bluetooth
        Sumber : DWI Agus Diartono (2009:72)

        4.Deskripsi Umum Sistem Bluetooth

        Menurut Siyamta (2005:7) “ Sistem Bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice code sebuah link manager”.

        Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protocol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protocol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentifikasi dan konsfigurasi.

        5. Fungsi Security

        Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan Bluetooth anatara lain sebagai berikut : s

        Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat kemanan layer fisik atau radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi sepert password dan PIN. Dalam sistem komunikasi Bluetooth setiap orang berpotensi mendengarkan. Oleh karena itu issue utama dalam sistem ini adalah menjamin bagaimana informasi dapat didengar oleh yang tidak berhak. Prinsip keamanan dalam Bluetooth pada dasarnya dilaksanankan dengan dua tahapan.

        Pertama, otentikasi (authentication) yaitu metoda yang menyatakan bahwa informasi itu betul-betul asli atau perangkat yang mengakses informasi betul-betul perangkat yang dimaksud.

        Kedua, enkripsi (encryption) yaitu suatu proses yang dilakukan untuk mengamankan sebuah pesan (yang disebut plaintext) menjadi pesan yang tersembunyi (disebut ciphertext).

        Komponen Elektronika

        1. Definisi Elektronika

        Menurut Chandra (2011:9), “Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis komponen pasif dan komponen aktif”.

        Menurut Rusmadi (2009:10), komponen elektronika dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

        1. Komponen Pasif

          Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”.

          Menurut Rusmadi (2009:10), ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:

          1. Resistor atau Tahanan
          2. Kapasitor atau Kondensator
          3. Trafo atau Transformator
        2. Komponen aktif

        Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.

        Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:

        1. Dioda
        2. Transistor
        3. IC (Intragated Circuit)
        4. Thyristor atau SCR (Silicon Controller Recifier)

        2. Jenis-jenis Komponen Elektronika

        1. Lampu LED

          Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan led indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu led power dan power saving. Lampu led terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu led, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Bentuk fisik dari lampu led dapat dilihat pada gambar 2.6 sebagai berikut:

          Gambar 2.8. Lampu led
          Sumber : diambil dari marktechopto.com

          Fungsi Lampu LED

          <a href="http://usmanft.blogspot.com/2006/05/led-sebagai-sumber-cahaya-masa-depan.html" target="_blank">Led (light emitting diode)</a> merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. Led dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat <a href="http://netsains.com/2008/02/menekan-pemanasan-global-dengan-lampu-led/" target="_blank">menekan pemanasan global</a> karena efisiensinya.

        2. Resistor

          Resistor atau tahanan adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang dipergunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan biasanya komponen ini terbuat dari bahan karbon. Berdasarkan hokum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W(Omega). Untuk menghitung hambatan pada resistor dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

          Keterangan  :
          V = tegangan listrik (volt )
          I = arus yang mengalir (ampere)
          R = tahanan (ohm)

          Untuk mengetahui nilai resistor berdasarkan warnanya dapat dilihat pada table 2.1 sebagai berikut:

          Penjelasan dari kode warna resistor pada tabel 2.1 sebagai berikut:

          • Kode I, menyatakan angka ke satu
          • Kode II, menyatakan angka ke dua
          • Kode III, menyatakan faktor pengali
          • Kode IV, menyatakan nilai toleransi atau batas antara nilai tahanan terbesar dengan nilai tahanan yang terkecil.

          Misalkan diketahui warna tahanan terdiri dari merah-hijau-orange-emas, berarti nilai resistansinya = 25.000 ohm ± 5% = 25 K ohm ± 5%.
          Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 + (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.
          Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 - (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.

          Menurut macamnya resistor terbagi atas dua macam yaitu:

          1. Resistor Tetap ( Fixed Resistor)

            Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap tidak dapat diubah-ubah. Apabila nilai tahanannya semakin besar, maka arus semakin kecil. Sebaliknya bila nilai tahanannya kecil, maka arus yang mengalir semakin besar. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya. Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat pada gambar 2.9.

            Gambar 2.9. Bentuk fisik dan simbol resistor tetap

          2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

            Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.

            1. Tahanan Variabel adalah jenis tahanan yang resistansinya bisa diubah-ubah, seperti Potensiometer dengan cara diputar dan Trimpot (trimer potensiometer).
            2. LDR (Light Dependent Resistance) adalah tahanan yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh cahaya, nilai tahananya akan mengecil apabila terkena cahaya dan membesar apabila tidak terkena cahaya.
            3. NTC (negative thermal coeffisien) dan PTC (positive thermal coeffisien) adalah jenis tahanan yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. NTC pada suhu yang tinggi nilai tahanannya turun dan pada suhu yang rendah nilai tahananya naik, sedangkan PTC kebalikannya pada suhu yang tinggi nilai tahanannya naik dan pada suhu yang rendah nilai tahanannya turun.

            Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat seperti pada gambar 2.15 sebagai berikut:

            Gambar 2.10. Bentuk fisik dan simbol resistor tidak tetap

                 </li>
            
            </ol>
          3. Komponen Pasif

            Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad.

            Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain.

            Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas. Untuk melihat kontruksi dari kapasitor, dapat dilihat pada gambar 2.11 sebagai berikut:

            Gambar 2.11. Susunan lapisan kapasitor
            Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

            Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
            Q = CV
            Dimana :
            Q = muatan elektron dalam C (coulomb)
            C = nilai kapasitansi dalam F (farad)
            V = besar tegangan dalam V (volt)

            Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :
            C = (8.85 x 10-12) (k A/t)
            Contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:

            Tabel 2.2. Bahan dielektrik yang di sederhanakan

            1. Prinsip Pembentukan Kapasitor
                  1. Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).
                  2. Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.
                  3. Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.

                  Gambar 2.12. Lapisan dalam kapasitor
                  Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

                  Gambar 2.17 diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk. Besaran Kapasitansi Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengan tegangan kapasitor dapat ditulis menggunakan rumus sebagai berikut: C = Q / V
                  Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885 D/d. Maka kapasitasnya dalam satuan piko farad
                  D = luas bidang plat yang saling berhadapan dan saling mempengaruhi dalam satuan cm2.
                  d = jarak antara plat dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalam kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1 mikrofarad sampai beberapa milifarad.

            2. Jenis-jenis kapasitor sesuai bahan dan konstruksinya.

              Kapasitor seperti juga resistor nilai kapasitansinya ada yang dibuat tetap dan ada yang variabel. Kapasitor dielektrikum udara, kapasitansinya berubah dari nilai maksimum ke minimum. Kapasitor variabel sering kita jumpai pada rangkaian pesawat penerima radio dibagian penala dan osilator. Agar perubahan kapasitansi di dua bagian tersebut serempak maka digunakan kapasitor variabel ganda. Kapasitor variabel ganda adalah dua buah kapasitor variabel dengan satu pemutar. Berdasarkan dielektrikum kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

              1. kapasitor keramik
              2. kapasitor film kapasitor elektrolit
              3. kapasitor tantalum
              4. kapasitor kertas

              Berdasarkan polaritas kutup pada elektroda kapsitor dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu :

              1. Kapasitor Non-Polar, kapasitor yang tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dan tidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam pesangannya pada rangkaian elektronika.
              2. Kapasitor Bi-Polar, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif pada elektrodanya, sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian elektronika dan tidak boleh terbalik. Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah kapasitor yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut juga dengan nama kapasitor polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa jenis yaitu polyester film, poly propylene film.
          4. Kristal

            Berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric effect.

            Gambar 2.13. Rangkaian internal kristal
            Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

            Gambar diatas memperlihatkan rangkaian setara kristal. Rangkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada suatu wadah atau “pemegang”. Kapasitansi akibat adanya keping logam akan terhubung paralel dengan rangkaian setara kristal. Dalam hal ini kristal memiliki kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri.

            Pada oscilator, kristal yang berfungsi sebagai rangkaian resonansi seri, kristal seolah-olah memiliki induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistansi (R). Nilai L ditentukan oleh massa kristal, harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan R berhubungan dengan gesekan mekanik. Berikut adalah contoh oscilator menggunakan tank cirkuit kristal sebagai resonansi seri.

            Gambar 2.14. Rangkaian oscilator hartley dengan kristal
            Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

            Gambar 2.15. Rangkaian oscilator colpitts dengan kristal
            Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

            Kristal ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai penghasil frekuensi resonansi paralel. Kristal sendiri dapat dioperasikan sebagai rangkaian tangki. Jika kristal diletakkan sebagai jaringan umpan balik, kristal akan merespon sebagai piranti penghasil resonansi seri. Kristal sebenarnya merespon sebagai tapis yang tajam. Kristal dapat difungsikan sebagai umpan balik pada suatu frekuensi tertentu saja. Oscilator hartley dan colpitts dapat dimodifikasi dengan memasang kristal ini. Stabilitas oscilator akan meningkat dengan pemasangan kristal.

          5. IC Legulator

            Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 78XX. Regulator tegangan tipe 78XX adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 78XX memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem logika, instrumentasi dan Hifi. Regulator tegangan 78XX dirancang sebagai regulator tegangan tetap, meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban.

            Untuk melihat karakteristik regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel 2.3 sebagai berikut:

            Tabel 2.3. Karakteristik IC regulator tegangan positif 78xx
            Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

            Angka xx pada bagian terakhir penulisan tipe regulator 78xx merupakan besarnya tegangan output dari regulator tersebut. Kemudian huruh L, M merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal output regulator tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf L ataupun M (78(L/M)xx) pada regulator tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal outputnya adalah 1 ampere. Karakteristik dan tipe-tipe kemampuan arus maksimal output dari regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel diatas. Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe regulator 78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) regulator tegangan positif 78xx. Cara pemasangan dari regulator tegangan tetap 7805 pada catu daya dapat dilihat pada gambar 2.21 sebagai berikut.

            Gambar 2.20. Rangkaian dasar IC regulator
            tegangan positif 78xx
            Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

            Penggunaan IC regulator dalam rangkaian

            IC 7805 merupakan IC peregulasi, dimana IC 7805 bekerja pada sumber arus searah yang menghasilkan keluaran 5 volt sedangkan pada rangkaian IC ini digunakan untuk memaksa keluaran yang kita berikan diatas 5 volt menjadi 5 volt dengan hasil positif, sesuai dengan data IC 7805 bekerja efektif antara range 7V-20V. IC 7805 terdapat beberapa macam mulai dari komponen SMD (surface mount device) sampai aplikasi umum dengan keluaran arus sampai dengan 1A.

            Gambar 2.21. Rangkaian IC regulator
            Sumber: http://www.ladyada.net/make/logshield/design.html

          Driver Motor DC IC L293D

          Literature Review

          BAB III

          ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

          Tinjauan Organisasi

          Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

          Sekolah SDN kedaung wetan 8 merupakan lembaga pendidikan yang berdiri pada tahun 1996.SDN kedaung wetan memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kantin, 2 kamar mandi siswa, 1 kamar mandi guru, jumlah murid tahun ajaran 2014-2015 sebanyak 450 siswa terbagi dalam 12 rombongan belajar, masuk pagi dan siang, eskul yang ada di SDN kedaung wetan 8 meliputi eskul pramuka, tenis meja, futsal, marawis.

          Sejarah Singkat Sekolah Dasar (SD)

          SDN kedaung wetan 8 beralamat di Jln. Iskandar muda kedaug baru, neglasari Tangerang, berdiri pada tahun 1996. Berakreditasi A, bergerak di bidang pendidikan. Juara 2 tenis meja tingkat kota putri 2014, juara 2 atletik tingkat kota tahun 2014, juara 3 tenis meja. Visi dan misi SDN kedaung wetan 8 sebagai berikut:

          Visi : Membentuk siswa yang berkompetisi dalam IPTEK, berakhlakul karimah, serta beriman dan bertaqwa kepada TUHAN Yang Maha Esa.

          Misi :

          1. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki kompetensi dibidang IPTEK.
          2. Membentuk SDM yang berbudi pekerti luhur dan berkepribadian nasional.
          3. Membentuk SDM yang aktif, kreatif, inovatif sesuai dengan perkembangan zaman.
          4. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya dimasyarakat.

          Biaya pengolahan sekolah dibiayai oleh dana BOS(Bantuan Operasional Sekolah) dan BOP (Bantuan Operasioanl Pendidikan) yang berasal dari pemerintah,sehingga siswa belajar secara gratis karena adanya dana yang diberikan oleh pemerintah.

          SDN kedaung wetan 8 memiliki 23 guru terdiri dari, 12 guru kelas, 5 guru bidang, 5 orang pembina eskul, dan 1 kepala sekolah.

          23 guru tersebut ialah:

          1. Kliwantoro YR,Spd (NIP : 195506041977031003)
          2. Jajang K, S (NIP : 196504121986031027)
          3. Sunarno ,Sag (NIP : 196305251986102003)
          4. Karto ,Spd (NIP : 197202021999031009)
          5. Habibullah,Spd (NIP : 197801072005011003)
          6. Heny Mey Sitompul,Spd (NIP : 197105272006042009)
          7. Rini Astuti, Spd (NIP : 197111252006042005)
          8. Zuhrotunisa, Spd (NIP : 196606292007012005)
          9. Lilis Suryani, Spd (NIP : 197006252008012007)
          10. Endang Nuningsih (NIP : 0647752654300062)
          11. Sifauddin, Spd (NIP: 1436760663200003)
          12. Arid Trianto (NIP : 1559762663200022)
          13. Ulu Sutisna (NIP : 8434755657110033)
          14. Yoyoh Mulya Sawan (NIP : 2441760662300020)
          15. Parlah
          16. Risma Yuniati, Spd (3952769670210012)
          17. Isti Mamliyah, Spd
          18. Tri Nugrah, Spd
          19. M. Stephani S, (NIP : 645876465210092)
          20. Deden Nurdiansyah (NIP : 556076766911003)
          21. Yayan Supatnah, Spd
          22. Epy Hasan, Spd
          23. Danu (NIP: 0636756658110042)

          Wewenang dan Tanggung Jawab

          Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

          1. Kepala Sekolah

            Tugas-tugas Kepala Sekolah adalah:

            1. Sebagai penanggung jawab.
            2. Pengola kegiatan sekolah.
            3. Pembina Kesiswaan.
            4. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan.
            5. Pelaksanaan bimbingan dan penilaian guru dan tenaga kerja pendidik lainnya.
            6. Pelaksana hunungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah.
            7. penyelenggara administrasi sekolah yang meliputi administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum.
          2. Guru Kelas

            Tugas- tugas guru kelas adalah:

            1. Membuat program rencana kegiatan belajar mengajar.
            2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
            3. Melaksanakan kegiatan penilaian dan mengisi data nilai siswa.
            4. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-msing siswa.
            5. Mengisi agenda kelas setiap selesai memberikan peajaran.
            6. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
            7. Membuat soal-soal tes dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.
            8. Membuat dan menyusun lembaran kerja untuk guru dan siswa.
            9. Membuat laporan pencapaian target kurikulum dan daya serap setiap bidang pellajaran yang menjadi tanggung jawab serta hasil penilaian untuk diserahkan kepada wali kelas.
          3. Komite Sekolah

            Tugas-tugas Komite Sekolah adalah:

            1. Koordinasi dengan instansi terkait.
            2. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.
            3. Sebagai penengah antara pihak sekolah dengan orang tua siswa.
            4. Menyampaikan program sekolah dan rencana anggaran sekolah kepada orang tua siswa serta musyawarahkan.
            5. Mengevaluasi pelaksanaan pembina siswa-siswi.
            6. Menyusun laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.
          4. Wali Kelas

            Tugas-tugas dan tanggung jawab Wali Kelas adalah:

            1. Mengkoordinasi dengan orang tua wali murid jika ada masalah yang dihadapi siswa.
            2. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berpresatasi dalam kegiatan belajar.
            3. Memberikan sarana dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan.
          5. Koordinator BP (Badan Penyuluhan)

            Tugas dan tanggung jawab Koordinator BP adalah :

            1. Menyusun program dan melaksanakan bimbingan.
            2. Melaksanakan koordinasi wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.
            3. Mengadakan koordinasi dengan orang tua atau wali murid yang anaknya mempunyai masalah disekolah.
            4. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar.
            5. Memberikan sarana dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
          6. Tata Usaha

            Tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada sekolah dalam kegiatan :

            1. Pengelolaan keuangan sekolah.
            2. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.
            3. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.
            4. Memuat buku induk siswa dan surat menyurat.
            5. Penyusunan dan penyajian data statistik sekolah.
            6. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.
          7. Siswa

            Tugas siswa adalah :

            Berkewajiban memenuhi segala kewajiban dan peraturan yang berlaku disekolah.

          Struktur Organisasi

          Dalam suatu instansi, struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan memiliki struktur oraganisasiyang baik, maka fungsi-fungsi manajemen akan dapat dijalankan dengan baik pula. Sehingga hal ini diperlukan adanya suatu hubungan kerjasama yang baik antara bagian yang terkait.

          Struktur organisasi, tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan-aturan yang berlaku dan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.

          Gambar 3.1. Struktur Organisasi

          Tujuan Perancangan

          Adapun tujuan dari perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

          1. Fungsional

            Membuat mekanisme pengontrollan yang dapat bekerja secara baik yang mampu dihubungkan dan dikendalikan dengan aplikasi smartphone android.

          2. Operasional

            Membantu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan masyarakat khususnya di pengaman barang berharga.

            Langkah-langkah Perancangan

            Untuk mempermudah dalam hal perancangan, penulis menggunakan metode penelitian prototype :

            1. Perancangan Perangkat Keras

              Dalam perancangan ini dibutuhkan beberapa komponen elekronika dan perangkat penunjang seperti Arduino Uno, mikrokontroller ATmega 328, kabel data dan sebagainya, agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya.

            2. Perancangan Perangkat Lunak

              Dalam perancangan perangkat lunak ini dengan pembuatan flowchart dari sistem yang akan dibuat dan pembuatan desain aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak.

              Diagram Blok

              Dalam perancangan perangkat keras atau Hardware ini dibutuhkan beberapa komponen elekronika, perlengkapan mekanin dan perangkat penunjang agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya.

              Gambar 3.2. Diagram Blok

              Keterangan dan penjelasan Diagram Blok diatas sebgai berikut:

              1. Smartphone Android merupakan perangkat yang digunakan untuk menjalankan aplikasi yang berfungsi untuk menggendalikan penutup brankas.
              2. Bluetooth HC-05 merupakan perangkat yang dapat menerima dan mengirim sinyal untuk komunikasi antara smartphone android dengan mikrokontroller.
              3. Mikrokontroller ATmega 328 merupakan pusat pengontrolan yang dapat diprogram didalamnya.
              4. Power Suppy merupakan catu daya untuk memberikan tegangan.
              5. Motor servo merupakan alat penggerak yang bergerak sesuai perintak mikrokontroller.

              Cara Kerja Alat

              Pada perancangan dibawah ini sudah dapat dilihat tata letak masing-masing perangkat perangkat penunjang dan perangkat keras yang diperlukan agar mudah dalam pemasangan dan rangkaian kabel yang teratur.

              Gambar 3.3. Perancangan Fisik

              Agar lebih mudah dalam memahami rancangan gambar di atas dan cara kerjanya, dibawah ini merupakan tabel keterangan dan penjelasannya.

              Tabel 3.3. Keterangan cara kerja masing-masing komponen

              Pembuatan Alat

              Perancangan yang dimaksudkan pada sistem kontrol ini meliputi perancangan perangkat keras dan perangkat lunak.

              Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang ditunjukan pada diagram blok pada gambar 3.2. Alat yang di rancang adalah “Pengaman Brankas menggunakan Voice Smartphone Pada SDN Kedaung Wetan 8 Dengan media Bluetootn Berbasis Mikrokontrller ATmega 328”

              Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem, adapun alat dan bahan yang diperlukan:

              1. Alat yang digunakan meliputi:
                1. Personal Computer(PC) atau laptop
                2. Software Arduino
                3. Fritzing
                4. Arduino Uno sebagai bootloader untuk upload program
                5. Kabel USB
                6. Smartphone Android
                7. Solder
                8. Tang dan Obeng
              2. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:
                1. Mikrokontroller ATmega328
                2. Modul Bluetooth HC-05
                3. 2 buah motor servo
                4. papan PCB
                5. Timah
                6. Kabel
                7. Pin Header
                8. Power Supply
                9. Lampu
                10. .Kayu
                11. Mur
                12. Dudukan lampu
                13. Buzzer
                14. Motor servo

              Perangkat Keras (Hardware)

              1. Rangkaian Motor Servo

                Pada sistem yang dibuat ini menggunakan 2 buah motor servo dan spesifikasinya sebagai berikut :

                1. Dimensi (p x l x t) = 22 x 11,5 x 27 mm
                2. Berat bersih = 9 gram (10,6 gram bila kabel dan konektor ikut ditimbang)
                3. Catu daya operasional = 4 ~ 7,2 Volt DC
                4. Operating Voltage = 4.0 to 7.2 volts
                5. Kecepatan pada 4,8 VDC tanpa beban = 0,12 detik per 60° (57,6 rpm)
                6. Operating Speed at 4.8 volts (no load) = 0.12 sec/ 60 degrees
                7. Panjang kabel = 248 mm
                8. Connector Wire Length = 9.75 inches (248 mm)
                9. Tipe konektor: universal "S" (Futaba / JR / Berg / dll)
                10. Bahan gir: plastik

                Rangkaian motor servo ini dipasangkan pada pin PWM (pulse Width Modulation) yaitu 3 dan 5. Bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

                Gambar 3.4. Rangkaian Motor Servo pada Breadboard

                Gambar 3.5. Rangkaian Schematic Motor Servo

              2. Rangkaian Bluetooth
                1. Memenuhi spesifikasi Bluetooth v2.0 + EDR
                2. Frekuensi kerja pada pita frekuensi ISM 2.4 GHz
                3. Modulasi GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying)
                4. Daya emisi ≤ 4 dBm (Class 2)
                5. Sensitivitas ≤ - 84 dBm pada 0.1 % BER
                6. Kecepatan pada moda asinkron maksimum 2.1 Mbps ( Max ) / 160 kbps
                7. Kecepatan pada moda sinkron 1Mbps
                8. Fitur keamanan dengan otentifikasi dan enkripsi data
                9. Catu daya 3,3 Volt DC dengan konsumsi arus 50 mA
                10. Rentang suhu operasional dari -20°C hingga + 75°C
                11. Ukuran modul 15,2 x 35,7 x 5,6 mm

                Adapun rangkaian modul Bluetooth HC-05 yang dipasangkan pada arduino yaitu pin GND (Ground), VCC, RX, TX. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

                Gambar 3.6. Rangkaian Bluetooth pada Breadboard

                Gambar 3.7. Rangkaian Schematic Bluetooth

              3. Rangkaian Keseluruhan

                Pada rangkaian mikrokontroller ATmega328 yang digunakan ini merupakan tempat penyimpanan program dalam hal mengolah data dan pengoprasian sistem yang dibuat. Mikrokontroller ATmega 328 memerlukan board Arduino Uno sebagai bootloader yang memungkinkan untuk mengupload data baru ke ATmega 328 menggunakan software Arduino. Mikrokontroller ini juga berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan yang bisa disesuaikan dengan sistem yang akan dijalankan dan dikendalikan oleh user.

                Adapun deskripsi pemasanagan bahan-bahan atau perangkat pada Arduino Uno Board, sehingga tersusun dalam rangkaian keseluruhan pada Arduino Uno Board. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

                3.8. Rangkaian Keseluruhan pada Breadboard

                Gambar 3.9. Rangkaian Schematic Keseluruhan

              4. Rangkaian Catu Daya

                Agar sistem dibuat dapat bekerja dan berjalan sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan catu daya sebagai sumber tegangan listrik.

                Alat ini menggunakan catu daya atau power supply yang biasa digunakan oleh CPU yang merubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari PLN sebesar 230V AC. Tegangan yang dipakai adalah 12V dan 5v.

                Tegangan 12V tersebut akan digunakan untuk memberikan tegangan kerja kepada arduino 5V, bluetoth 3.3v dan 2V untuk motor servo.

                Gambar 3.10. Rangkaian Catu daya

                Aplikasi Android

                Agar brankas berfungsi dengan keinginan pengguna, penulis memanfaatkan aplikasi yang sudah tersedia pada “play store” android, dengan kata kunci “Amr_voice”, aplikasi ini berguna sebagai remote control untuk mengirimkan erintah ke brankas.

                Adapun tampilan utama dari aplikasi android dapat terlihat pada gambar dibawah ini:

                Gambar 3.11. Aplikasi Amr_voice

                1. Penulisan program pada mikrokontroller

                Untuk memasukan program kedalam sebuah mikrokontroller ATmega 328, dibutuhkan driver usb, aplikasi arduino uno. Adapun langkah-langkahnya yaitu :

                1. Instal Driver USB

                  Instalasi driver arduino uno dengan windows 7

                  1. hubungkan board dan tunggu windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, biasanya proses ini akan gagal.
                  2. Klik pada start menu dan buka control panel
                  3. Di dalam control panel, masuk ke menu system dan security. Kemudian klik pada system. Setelah tampilan system muncul, buka driver manager.
                  4. Lihat pada bagian ports (Com& LPT). Anda akan melihat sebuah port terbuka dengan nama arduino uno.
                  5. Klik kanan pada port “arduino uno” dan pilih opsi “update Driver Software”.
                  6. kemudian, pilih opsi “browse my computer for Driver software”.
                  7. Terakhir, masuk dan pilih file driver uno, dengan nama “arduino uno”
                2. Membuat project baru

                  Buka software arduino yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

                  Gambar 3.12. Membuka Software Arduino

                  Kemudian akan muncul tampilan layer untuk menulis listing program

                  Gambar 3.13. Layer pennulisan project

                3. Mengecek Listing program

                  Setelah listing program ditulis semua,langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, pilih menu verify

                  Gambar 3.14 Mengecek listing program

                4. Menentukan koneksi port

                  Pada pemrograman ini perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada pengamatan port inilah mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan PC atau laptop melalui komunikasi serial

                  Gambar 3.15. menentukan serial port

                5. Save as listing program dan pemilihan board yang digunakan

                  Setelah selesai menuliskan listing program klik save as terlebih dahulu, kemudian program perlu disesuaikan dengan board yang digunakan, pilih menu tools yang sesuai dengan board arduino yang dipakai,seperti pada gambar dibawah ini:

                  Gambar 3.16. pemilihan board

                6. upload program

                Tahap terakhir memasukan program kedalam mikrokontroller, klik menu upload, bisa di lihat pada gambar di bawah ini

                Gambar 3.17. Upload program

                Flowchart Sistem

                Pada pembuatan sebuah sistem pengontrolan diperlukan sebuah gambar yang menjelaskan alur ataupun langkah-langkah dari suatu sistemm yang dibuat. Sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Dibawah ini adalah gambar diagram sistem flowchart:

                Gambar 3.18. Sistem Flowchart

                Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

                1. Permasalahan yang dihadapi
                  1. Permasalahan yang dihadapi pada sistem berjalan, jika user ingin membuka brankas pengaman yang ada hanya memutar pengaman brankas dan ada juga pengaman menggunakan nomor untuk membukanya.
                  2. Membuka brankas denagan cara mendekatinya
                2. Alternatif pemecahan masalah
                  1. Membuat sistem yang dapat menambah ketebalan pengaman untuk menajaga brankas supaya lebih aman
                  2. Memanfaatkan bluetooth sebagai penghubung untuk membuka pintu brankas

                  User Requirement

                  Elisitasi Tahap I

                  Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder kepala sekolah SDN kedaung wetan 8 mengenai seluruh rancangan pengendali brankas menggunakan voice smartphone. Berikut tabel elisitasi tahap I :

                  Tabel 3.4. Elisitasi tahap I

                  Elisitasi Tahap II

                  Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.4. terdapat 2 functional dan 1 nonfunctional optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem pengontrolan dapat running tanpa error.

                  Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini :

                  Tabel 3.5. Elisitasi Tahap II

                  Keterangan :

                  M = Mandatory

                  D = Desirable

                  I = Inessential

                  Elisitasi Tahap III

                  Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut:

                  Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

                  Keterangan :

                  T : Technical L : Low

                  O : Operational M : Middle

                  E : Economic H : High

                  Elisitasi Tahap Final

                  Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem kontrol robot pemindah barang. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 11 fucntional dan 1 nonfucntional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut tabel final elisitasi tersebut:

                  Tabel 3.7. Final Elisitasi


                  BAB IV

                  HASIL PENELITIAN

                  Rancangan Sistem Usulan

                  Prosedur Sistem Usulan

                  Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

                  Activity Diagram Yang Diusulkan

                  Sequence Diagram Yang Diusulkan

                  Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

                  Rancangan Basis Data

                  Normalisasi

                  Spesifikasi Basis Data

                  Flowchart System yang diusulkan

                  Rancangan Program

                  Rancangan Prototipe

                  Konfigurasi Sistem Usulan

                  Spesifikasi Hardware

                  Aplikasi Yang Digunakan

                  Hak Akses

                  Testing

                  Evaluasi

                  Implementasi

                  Schedule

                  Penerapan

                  Estimasi Biaya

                  BAB V

                  PENUTUP

                  Kesimpulan

                  Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

                  Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

                  Kesimpulan terhadap metode penelitian

                  Saran

                  Kesan

                  DAFTAR PUSTAKA


                  DAFTAR LAMPIRAN