SI1014465491

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN

PADA KARINDA CAFE DAN RESTO


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM : 1014465491

NAMA : Nina Rahayu



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


2. lembar persetujuan pembimbing.jpg
3. surat keaslian.jpg

ABSTRAKSI

Kebutuhan informasi sekarang ini menjadi kebutuhan mutlak bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk memenangkan sebuah persaingan. Dimana informasi digunakan sebagai penunjang pembuat keputusan, sehingga dibutuhkan penyampaian informasi yang akurat dan cepat dalam mendapatkannya agar tidak kalah dari pesaingnya. Informasi tersebut berisi kondisi yang terjadi didalam maupun diluar perusahaan yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk perencanaan strategis dan program kerja. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan informasi khususnya untuk para executive guna pengambilan keputusan dan untuk mengetahui kondisi kinerja perusahaan, maka berkembanglah sebuah sistem informasi yang disebut Exective Information System (EIS). Dengan EIS informasi dapat ditampilkan dalam bentuk secara ringkas dan menampilkan data sesuai dengan kebutuhan sehingga mempermudah seorang eksekutif dalam pengontrolan setiap saat. Begitu juga yang dirasakan Karinda Cafe dan Resto dimana Cafe dan Resto yang terletak di Tangerang tepatnya di Perumahan Metro Permata ini menyediakan beragam menu yang terdiri dari menu asia dan nusantara, dimana owner Cafe dan Resto sendiri sulit untuk menganalisa data penjualan secara keseluruhan karena data yang ada masih berbentuk data detil (data transaksi penjualan) belum adanya ringkasan data (summerize data). Metodelogi yang digunakan yaitu analisa dengan menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths) sehingga dapat diketahui kondisi Karinda Cafe dan Resto secara keseluruhan baik dari dalam maupun dari luar dan perancangan yang terstrukur mulai dari sistem yang diusulkan melalui UML (Unified Modeling Language) dan pengujian program yang diusulkan menggunakan black box testing. Ada pun perancangan programnya menggunakan bahasa pemrograman PHP dan library fussion chart untuk menampilkan data dalam betuk diagram. Dengan adanya sistem yang baru ini diharapkan manajer atau owner karinda cafe dapat mudah dalam menganalisa data dari hasil transaksi atau data operasional.

Kata kunci : EIS, SPK, SWOT, Penjualan, Karinda Cafe dan Resto, Owner.


ABSTRACT

Needs this information now become an absolute necessity for an organization or company to win a competition. Where the information is used to support decision-making, so it takes delivery of accurate information and fast in order to get no less than its competitors. Such information contains conditions that occur inside and outside the company that would later be used as a basis for strategic planning and work program. A long with the development of information needs, especially for the executive decision-making in order to determine the condition and performance of the company, then developed an information system called Executive Information System (EIS). With EIS information can be displayed in the form are concise and displays data according to the needs that facilitate an executive in control a tall times. So is perceived Karinda Cafe and Resto Cafe and Resto where located in Tangerang Metro Housing precisely in this gem provides adiverse menu consisting of menu asia and the archipelago, where the owner of Cafe and Resto itself is difficult to analyze the overall sales data because the data still shaped detailed data (sales transaction data) lack of data summaries (summerize data). Methodology used is by using SWOT analysis(Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths) so as to know the condition ofKarinda Cafe and Resto as a whole both from within and from the outside and the design is structured from the proposed system through UML (Unified Modeling Language) and testing of the proposed programs using black box testing. The design of the program using the PHP programming language and libraries fussion charts for displaying data in diagrams. With the new system is expected Karinda cafe manager or owner can be easy to analyze the data from the transaction or operational data.

Keywords : EIS , DSS , SWOT , Sales, Sales, Karinda Cafe and Resto , Owner.


KATA PENGANTAR


Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini, dengan judul “PERANCANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN PADA KARINDA CAFE DAN RESTO”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini masih terdapat beberapa kekurangan, karena keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga terlaksananya penulisan Laporan Skripsi ini. Ucapan terima kasih terutama kepada :


  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua STMIK.
  3. Ibu Maimunah, M.KOM, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing 1.
  5. Bapak Oleh Soleh, M.M.S.I, selaku Dosen Pembimbing 2.
  6. Bapak Karnadi selaku Owner Karinda Cafe dan Resto.
  7. Bapak Chiwhy selaku Pembimbing Lapangan yang telah banyak memberikan pengarahan dan ilmunya selama penulis menjalani Skripsi.
  8. Kedua Orang tua (Kosim Karyana, BA dan Dwi Kofrianti) serta segenap keluarga yang memberikan motivasi dan tak henti-hentinya memanjatkan doa demi kemudahan menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Dan kekasihku (Deden Rustiana)yang selalu memberi dorongan dan semangat untuk menyelesaikan penulisan ini.


Akhir kata, semoga Allah SWT. memberikan balasan yang melimpah kepada mereka yang telah membantu penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi ini. Amin.


Tangerang, 17 Januari 2014



(Nina Rahayu)

NIM: 1014465491

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR


  1. Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2. Kualitas informasi
  3. Gambar 2.3. Hubungan Tabel, Field dan Record
  4. Gambar 2.4. Definisi Database
  5. Gambar 2.5. Tipe Strategi SWOT
  6. Gambar 2.6. Model Excutive Informasi System
  7. Gambar 2.7. Rancangan Excutive Informasi System
  8. Gambar 2.8 Contoh black box testing
  9. Gambar 3.1. Struktur Organisasi Karinda Cafe dan Resto
  10. Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem keseluruhan yang sedang berjalan pada Karinda Cafe dan Resto
  11. Gambar 3.3. Use Case Diagram Prosedur Pemesanan Menu Pada Karinda Cafe dan Resto
  12. Gambar 3.4. Use Case Diagram Prosedur Pembayaran Pada Karinda Cafe dan Resto
  13. Gambar 3.5. Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Laporan Pada Karinda Cafe dan Resto
  14. Gambar 3.7. Activity Diagram Sistem Pemesanan Menu Pada Karinda Cafe dan Resto
  15. Gambar 3.8. Activity Diagram Prosedur pembayaran pada Karinda Cafe dan Resto
  16. Gambar 3.9. Activity Diagram Sistem Pembuatan Laporan Pada Karinda Cafe dan Resto
  17. Gambar 3.10. Class Diagram Database yang sedang berjalan Pada Karinda Cafe dan Resto
  18. Gambar 3.8. Tampilan Login Karinda Cafe dan Resto
  19. Gambar 3.9. Tampilan Denah Lokasi Outdoor Karinda Cafe dan Resto
  20. Gambar 3.10. Tampilan Denah Lokasi Indoor Karinda Cafe dan Resto
  21. Gambar 3.11. Tampilan Denah Lokasi Indoor dan outdoor Karinda Cafe dan Resto
  22. Gambar 3.12. Tampilan Daftar Menu Karinda Cafe dan Resto
  23. Gambar 3.13. Tampilan All Report Karinda Cafe dan Resto
  24. Gambar 3.14. Tampilan Cashier Report Karinda Cafe dan Resto
  25. Gambar 3.13. Tampilan Employee Performance Report Karinda Cafe dan Resto
  26. Gambar 3.14. Tampilan Best Selling Item Karinda Cafe dan Resto
  27. Gambar 3.15. Tampilan Hourly Sales Report Karinda Cafe dan Resto
  28. Gambar 3.16. Tampilan Reservation Karinda Cafe dan Resto
  29. Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem EIS keseluruhan pada Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  30. Gambar 4.2. Use Case Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  31. Gambar 4.3. Use Case Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  32. Gambar 4.4. Use Case Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  33. Gambar 4.5. Use Case Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  34. Gambar 4.6. Activity Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  35. Gambar 4.7. Activity Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  36. Gambar 4.8. Activity Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  37. Gambar 4.9. Activity Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  38. Gambar 4.10. Sequence Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  39. Gambar 4.11. Sequence Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  40. Gambar 4.12. Sequence Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  41. Gambar 4.13. Sequence Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  42. Gambar 4.14. State Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  43. Gambar 4.15. State Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  44. Gambar 4.16. State Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  45. Gambar 4.17. State Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  46. Gambar 4.18. Deployment Sistem EIS Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  47. Gambar 4.19. Class Diagram Database pada Karinda Cafe dan Resto yang sedang berjalan
  48. Gambar 4.20. Class Diagram Query income summary pada Karinda Cafe dan Resto
  49. Gambar 4.21. Class Diagram Query sale pada Karinda Cafe dan Resto
  50. Gambar 4.22. Class Diagram Query purchase pada Karinda Cafe dan Resto
  51. Gambar 4.23. Class Diagram Query top 10 chart pada Karinda Cafe dan Resto
  52. Gambar 4.24. Site Map Admin (Manajer dan Owner)
  53. Gambar 4.25. Kerangka desain untuk halaman utama admin
  54. Gambar 4.26. Tampilan login admin
  55. Gambar 4.27. Tampilan halaman awal
  56. Gambar 4.28. Tampilan halaman income summary
  57. Gambar 4.29. Tampilan halaman Sale
  58. Gambar 4.30. Tampilan halaman purchase
  59. Gambar 4.31. Tampilan halaman top 10 chart
  60. Gambar 4.32. Tampilan halaman login
  61. Gambar 4.33. Tampilan halaman home
  62. Gambar 4.34. Tampilan halaman income summary
  63. Gambar 4.35. Tampilan halaman sale
  64. Gambar 4.36. Tampilan halaman purchase
  65. Gambar 4.37. Tampilan halaman top 10 chart

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Tipe Data Numerik Integer
  2. Tabel 2.2 Tipe Data Numerik Floating Point
  3. Tabel 2.3 Tipe Data String TEXT/BLOB
  4. Tabel 2.4 Tipe Data String selain TEXT/BLOB
  5. Tabel 2.5 Perbedaan antara white box and black box testing .
  6. Tabel 2.6 Black boxtesting test case
  7. Tabel 2.7 White boxtesting test case
  8. Tabel2.8 Perbedaan Antara Penelitian Dasar,Terapan, dan Evaluasi .
  9. Tabel 3.1.Spesifikasi Tabel kategori_menu .
  10. Tabel 3.2.Spesifikasi Tabel menu
  11. Tabel 3.3.Spesifikasi Tabel barang
  12. Tabel 3.4.Spesifikasi Tabel satuan .
  13. Tabel 3.5.Spesifikasi supplier .
  14. Tabel 3.6.Spesifikasi Tabel user
  15. Tabel 3.7.Spesifikasi Tabel transaksi_pembelian .
  16. Tabel 3.8. Spesifikasi Tabel detail_transaksi_pembelian
  17. Tabel 3.9.Spesifikasi Tabel transaksi_penjualan .
  18. Tabel 3.10.Spesifikasi Tabel detail_transaksi_penjualan
  19. Tabel 3.11.Variabel dan Indikator Lingkungan Internal .
  20. Tabel 3.12. Variabel dan Indikator Lingkungan Eksternal
  21. Tabel 3.13. Daftar Pesaing Karinda Cafe .
  22. Tabel 3.14.ANALISA SWOT KARINDA CAFE .
  23. Tabel 3.15. Elisitasi Tahap I
  24. Tabel 3.16. Elisitasi Tahap II
  25. Tabel 3.17. Elisitasi Tahap III
  26. Tabel 3.18. Final Draft Elisitasi
  27. Tabel 4.1.Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan
  28. Sistem Yang Diusulkan
  29. Tabel 4.2.Use Case Login
  30. Tabel 4.3.View Income Summary .
  31. Tabel 4.4.Use Case View Sale
  32. Tabel 4.5.Use Case View Purchase
  33. Tabel 4.6.Use Case View Top 10 Chart
  34. Tabel 4.7. Implementasi Kegiatan

DAFTAR LAMPIRAN


  1. Kartu Bimbingan Skripsi
  2. Formulir Penggantian Judul
  3. Formulir Seminar Proposal
  4. Formulir Pertemuan dengan stakeholder
  5. Formulir Final Presentasi
  6. Group Meeting
  7. Surat Observasi Penelitian
  8. Surat Pengumuman Diterimanya Makalah
  9. Daftar Menu Karinda Cafe
  10. Laporan Kinerja Pegawai
  11. Laporan Penjualan
  12. Daftar Pesaing Karinda Cafe
  13. Daftar Pertanyaan wawancara
  14. Surat Keterangan Observasi
  15. Salinan Sertifikat Prospek
  16. Salinan Sertifikat Toefl
  17. Salinan Sertifikat Internasional
  18. Salinan Sertifikat Seminar/Workshop IT Yang Diikuti
  19. Salinan Kwitansi
  20. Daftar Riwayat Hidup
  21. Katalog Produk


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kebutuhan informasi sekarang ini menjadi kebutuhan mutlak bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk memenangkan sebuah persaingan. Dimana informasi digunakan sebagai penunjang pembuat keputusan, sehingga dibutuhkan penyampaian informasi yang akurat dan cepat dalam mendapatkannya agar tidak kalah dari pesaingannya. Informasi tersebut berisi kondisi yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk perencanaan strategis dan program kerja.

Seiring dengan berkembangnya kebutuhan informasi khususnya untuk para executive guna pengambilan keputusan dan untuk mengetahui kondisi kinerja perusahaan, maka berkembanglah sebuah sistem informasi yang disebut Exective Information System (EIS). Dengan EIS informasi dapat ditampilkan dalam bentuk secara ringkas dan menampilkan data sesuai dengan kebutuhan sehingga mempermudah seorang eksekutif dalam pengontrolan setiap saat.

Begitu juga yang dirasakan Karinda Cafe dan Resto dimana Cafe dan Resto yang terletak di Tangerang tepatnya di Perumahan Metro Permata ini menyediakan beragam menu yang terdiri darimenu asia, eropa dan nusantara, dimana owner Cafe dan Resto sendiri sulit untuk menganalisa data penjualan secara keseluruhan karena laporan yang ada masih belum fleksibel dimana laporan tidak dapat dibuat menjadi ringkas sehingga para manajer butuh waktu dalam mengolah data.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mengambil judul tentang “PERANCANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN PADA KARINDA CAFE DAN RESTO”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka,masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:

  1. Apakah Owner Cafe dengan mudah untuk menganalisa data penjualan dari data operasional?
  2. Bagaimana membuat sistem yang dapat mengetahui kondisi intern yang terjadi dengan cepat dan akurat?
  3. Bagaimana merancang Executive Information System (EIS)?

Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi ini adalah:

Tujuan

a. Tujuan Individual

  1. Untuk memenuhi persyaratan Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Mengimplementasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah.

b. Tujuan Operasional

  1. Memudahkan Para Manajer dalam membuat laporan.
  2. Mempermudah Manajer Cafe untuk menganalisa data sehingga dapat dengan cepat dalam pembuat keputusan.

c. Tujuan Fungsional

  1. Untuk mengetahui kondisi internal maupun eksternal Cafe dan Resto.
  2. Untuk mengetahui pencapaian target.

Manfaat

a. Manfaat Individual

  1. Mengetahui sejauh mana sistem informasi Karinda Cafe dan Resto yang sedang berjalan.
  2. Menambah ilmu pengetahuan terutama dalam praktek dilapangan.

b. Manfaat Operasional

  1. Memudahkan Manajer untuk menganalisa dan membuat laporan(penjualan).
  2. Membantu memonitoring perkembangan Cafe.

c. Manfaat Fungsional

  1. Memajukan ilmu pengetahuan khususnya di bidang TI.
  2. Sebagai bahan referensi untuk pengembangan EIS.

Ruang Lingkup

Dalam penelitian ini penulis membatasi penelitian pada laporan penjualan (permenu, per kategori, per item, jumlah pembeli selama sehari atau perminggu,perbulan maupun pertahun, menu terfavorit, menu yang kurang diminati) menu yang dipesan, laporan kinerja pelayan.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam langkah ini penulis melakukan beberapa cara untuk mendapatkan informasi yang dapat dikumpulkan sebagai bahan penelitian diantaranya, yaitu:

Metode Pengumpulan Data

a. Pengamatan (observation)

Penulis melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada Karinda Cafe dan Resto guna untuk mendapatkan data yang sedang diteliti, dengan melakukan analisa dan evaluasi terhadap data yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas, yaitu data penjualan, data kinerja pelayan, data menu. Dengan jangka waktu satu bulan.

b. Wawancara (interview)

Untuk menambah informasi yang jelas penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholders yaitu kepada Pelayan, Koki, Pengujung, Manajer dan Owner Cafe.

c. Metode Kepustakaan (library Research)

Metode ini sangat penting dan strategis bagi penulis, karena disini penulis berusaha mendapatkan bahan dan sumber permasalahan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi Karinda Cafe baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Karinda Cafe,sehingga dapat membantu manajer dalam pembuatan keputusan (strategi penjualan).

Metode Rancangan

1. Rancangan Model

Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML.

2. Bahasa Pemrograman

Sistem pembuatan program dibangun mengunakan program PHP, CSS, dan HTML.

3. Library

Libraryyang digunakan adalah JQuery dan FussionChart.

4. Editor

Untuk pembuatan aplikasi penulis membuat dengan tool Notepad ++.

5. Desain

Penulis membuat desain menggunakan tool Adobe Photoshop CS3.

6. Database

Databaseyang digunakan menggunakan MySQL.

7. Browser

Untuk Browser penulis menggunakan Google Chrome.

Metode Pengujian

Peneliti menggunakan metode pengujian black box testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan menjelaskan dalam pembahasan masalah, penulis menyusun laporan Skripsi menjadi beberapa sub penulis menyusun sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan,ruang lingkup, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori pendukung penganalisaan dan literature review. Landasan teori terdiri dari teori umum dan teori khusus. Pada teori umum merupakan teori yang umum yang digunakan sebagai acuan, yaitu mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar data dan informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisa sistem, konsep dasar Database,konsep analisa SWOT. Sedangkan teori khusus merupakan teori penunjang secara teknis yang digunakan sebagai acuan, yang terdiri dari pengertian konsep dasar penjualan, konsep dasar sistem pendukung keputusan, konsep dasar Executive Information System(EIS), konsep dasar Unified Modeling Language (UML), konsep dasar elisitasi, konsep dasar PHP, konsep dasar MySQL,konsep dasar Xampp, konsep dasar CSS, konsep dasar JQuery, konsep dasar pengujian atau testing, konsep dasar literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini membahas masalah dan Gambaran Umum Karinda Cafe dan Resto, Sejarah singkat Karinda Cafe dan Resto, Struktur Organisasi, serta wewenang dan tanggung jawab pada Karinda Cafe dan Resto, Analisa urutan prosedur, Rancangan Unified Modeling Language (UML) sistem yang sedang berjalan, Spesifikasi basis data, Analisa masukan, Analisa proses, Analisa keluaran, Analisa konfigurasi sistem, Analisa SWOT (Strength Weakness Opportunity Treath), Analisa kebutuhan, Analisa masalah, Alternatif pemecahan masalah, Elisitasi tahapI, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, Final draft elisitasi, dan prototype.

BABIV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Berisikan usulan prosedur yang baru, Diagram rancangan sistem, Use case diagram sistem yang diusulkan,Spesifikasi basis data, Rancangan prototype, Testing, Implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitan dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran yang dapat penulis berikan supaya permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. DefinisiSistem

Menurut Moekijat dalam Prasojo dan Riyanto (2011:152) [1], “sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri dariobyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen - komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Menurut Sutabri (2012:3)[2], “... sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Menurut Kadir dalam Harpad(2013:17-77)[3], “sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi saling keterkaitan yang terdiri dariobjek-objek atau komponen-komponen untuk mencapai tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini dalam Magdalena (2013:09-25)[4], suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu : mempunyai komponen – komponen atau sub – subsistem, mempunyai batasan, mempunyai lingkungan luar yang mempengaruhi (environment), mempunyai penghubung dengan pengguna (user), dan mempunyai tujuan.

Sumber: Sutabri (2012:14)[2]

Karakteristik sistem.PNG

Gambar 2.1. Karakteristik sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

b. SistemAlamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem deterministik dan Sistem probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:5)[5], ”data adalah kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai”.

Menurut Prasojo dan Riyanto (2011:3)[1], “Data adalah suatu yang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah suatu kenyataan yang menggambarkan kejadian yang belumdiolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan.

2. Definisi Informasi

Menurut Prahasta dalam Endah dan Eny (2013:14-12)[6], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi para penerimanya”.

Menurut Noersasongko dan Pulung(2010:34)[7],“Informasi merupakan hasil pengolahan sebuah model, formasi,organisasi, atau suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

3. Sumber Data

Menurut Yakub(2012:6)[5], data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal,sumber data personal, dan sumber data eksternal.

a. Data internal, sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

b. Data personal, sumber data ini bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep,pemikiran, dan opini.

c. Data eksternal, sumber data ini mulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flash disk, atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, diagram, atlas, dan televisi.

4. Kualitas Informasi

Menurut Yakub (2012:9)[5], kualitas dari suatu informasi dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang dimiliki oleh informasi.

Menurut Mustakini dalam Yakub(2012:9)[5], kualitas dari informasi (quality ot information) tergantung dari tiga hal yaitu: accurate, timeliness, dan relevance.

a. Relevan(relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

b. TepatWaktu (timeliness), berarti informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

c. Akurat (accuracy), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Sumber: Mulyanto (2009:22)[8]

Kualitas informasi.PNG

Gambar 2.2. Kualitas informasi

5. Nilai Informasi

Menurut Mustakini dalam Yakub (2012:9)[5], nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya.

Menurut Sutabri (2012:30)[2],akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatusistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak mungkin atau sulit untuk menghubungkan antara informasi tentang suatu masalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan.

Keuntungan dari sebagian besar informasi tidak dapat dihitung dengan suatu nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

6. Ciri-ciri Informasi

Menurut Yakub (2012:10)[5], informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:

a. Benar atau salah,informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

b. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.

c. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.

d. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

e. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

7. Jenis-jenis Informasi

Menurut Yakub (2012:15)[5],informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik.

a. Informasi manajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

b. Sumber informasi,dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile),sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

c. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

d. Informasi fisik,dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Mustakini dalam Albaar dan Rosdiani (2013:17-8)[9], “Sistem informasi adalah suatu pengorganisasian peralatan yang mengumpulkan, menginput, memproses, mengontrol dan melaporkan informasi untuk pencapaian tujuan perusahaan”.

Menurut O’Brien dalam Yakub (2012:17)[5], “sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

Menurut Sutabri (2012:38)[2], “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang sangat dibutuhkan organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan dan menyebarkan hasilnya (informasi).

2. Fungsi Sistem Informasi

Menurut Whitten dalam Magdalena (2013:09-26)[4], sistem informasi dapat digolongkan menurut fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut ini:

1) Transaction Processing System (TPS)

2) Management Information System (MIS)

3) Decision Support System (DSS)

4) Executive Information System (EIS)

5) Expert System (ES)

6) Communications and Collaboration System

7) Office Automation System

3. Komponen Sistem Informasi

Menurut Mustakini dalam Magdalena (2013:19-26)[4], komponen sistem informasi yaitu: input, output, basis data, model, dan teknologi.

Menurut Yakub (2012:20)[5], sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atauelemen. Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari:

a. Blok masukan (input block), input memiliki data yang masuk kedalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukannya.

b. Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

c. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input,menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Basis data (database block), basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan ditempat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Wahana Komputer (2010:27)[10],Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya kedalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.

Menurut Henderi,dkk (2011:322)[11], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan analisa sistem adalah proses penelaahan sistem informasi yang utuh untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi segala kekurangan yang terjadi agar yang diharapkan akan terpenuhi.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Oktavian(2010:62)[12], “data base adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

Menurut Rahardja, dkk (20011:238)[13][13], “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Menurut Sanjaya dan Cahyono(2013:17-15)[14], “Basis Data (Database)adalah sekumpulan informasi yang berkaitan dengan subjek yang diorganisasikan dengan cara tertentu sebagai basis atau fondasi untuk prosedur seperti mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan untuk dapat menyimpan dan menampilkan data, mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan.

2. Komponen Database

Menurut Oktavian (2010:62)[12], database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

1) Table

Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

2) Record Adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

3) Field Adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.

Sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record adalah sebagai berikut:

Sumber: Oktavian (2010:63)[12]

Hubungan tabel.PNG

Gambar 2.3.Hubungan Tabel, Field dan Record

Sebuah database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih. Definisi database dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Oktavian (2010:63)[12]

Definisi database.PNG

Gambar 2.4.Definisi Database

Konsep Dasar Analisa SWOT (Strenghts Weakness Opportunities Threats)

1. Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[15],“SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

Menurut Risza (2010:174)[16][16],“SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

2. Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[15], Matriks Threats – Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

a) S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

b) W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

c) S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

d) W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Sumber: Rangkuti (2011:64)[15]

Tipe swot.PNG

Gambar 2.5.Tipe Strategi SWOT

3. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Dewi (2011:61)[17], Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Penjualan

1. Definisi Penjualan

Menurut Hanafie(2010:210)[18], “…penjualan merupakan bagian integral dari fungsi pertukaran.Bagi produsen, memutuskan kapan untuk menjualmerupakan bahan pertimbangan pokok dalam pemasaran”.

Menurut Prananingrum (2013:10-7)[19], “penjualanadalah proses pertukaran barang atau jasa yang bernilai sama atau sehargadengan barang atau jasa yang ditukarkan”.

Darikedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa yang merupakan bahanpertimbangan pokok dalam pemasaran.

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

1. Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Jahanshahloo dalam Masruro(2013:07-39)[20][20],“sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untukmendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur”.

Menurut Morton dalam Sarwindah(2013:09-39)[21],“sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusanuntuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah yangtidak terstruktur”.

Dari kedua definisi di atas, makadapat disimpulkan sistem pendukung keputusan adalah sistem yang membantu parapengambil keputusan manajerial dalam situasi semi terstruktur dan tidakterstruktur dengan berbasis komputer interaktif.

2. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Sudiyantorodalam Pratiwi (2013:09-46)[22], Tujuan dari sistem pendukungkeputusan adalah :

  1. Membantu manajerdalam pengambilan keputusan atas masalah semi-terstruktur.
  2. Memberikan dukunganatas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsimanajer.
  3. Meningkatkanefektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikanefisiensinya.
  4. Kecepatankomputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukanbanyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
  5. Peningkatanproduktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama parapakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukurankelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yangberbedabeda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas stafpendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan.Produktivitas juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yangmenentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.

3. Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Sudiyantorodalam Pratiwi (2013:09-46)[22], Komponen-komponen dalam SPK meliputi8 (delapan) bagian, yaitu :

1) Hardware Resourches

2) Software Resourches

3) Sumber Data

4) Sumber Model

5) Sumber Daya Manusia

6) Model SistemPendukung Keputusan

7) ElectronicSpreadsheet

8) Sistem Pendukung Keputusan Kelompok

Konsep Dasar Executive Information System(EIS)

1. Definisi Executive Information System (EIS)

Menurut Tarigan dkk (2010:47)[23], “Executive Information System (EIS) merupakan aplikasi sistem informasi yang terdapat dalam manajemen puncak. Dalam level manajemen puncakakan melihat hasil dari analisa dalam level MIS yang telah diringkas”.

Menurut Indrajit (2012:1)[24], “Executive Information System (EIS) merupakan salah satu feature yang banyak ditawarkan parapembuat perangkat lunak kepada perusahaan”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Executive Information System (EIS) adalah feature atau aplikasi sistem informasi dalam manajemen puncak yang sering diasumsikan oleh pembuat perangkat lunak.

Sumber: Supriyatna(2010:2)[25]

Model Excutive Informasi System.PNG

Gambar 2.6.Model Excutive Informasi System

2. Implementasi Executive Information System (EIS)

MenurutIndrajit (2012:3)[24],Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjamin efektivitas sistem yang diharapkan.

Hal yang pertama berhubungan dengan hakekat atau nature dari EIS itu sendiri. Dalam hirarki sistem informasi, EISmerupakan suatu alat (tool) yangdapat menghasilkan suatu sistem pelaporan informasi yang tertinggi dalamperusahaan. Yang dilakukan oleh perangkat EIS adalah melakukan penarikan data (data extraction) dan mensarikannya (data summarizing) dari suatu sumber datatertentu atau database yang ada di bawahnya. Dengan kata lain, perusahaan yangingin membeli atau membuat perangkat EIS sudah harus memiliki suatu gudang data(data warehouse) terlebih dahulu.Pastikan bahwa sistem EIS yang akan dikembangkan dapat dengan mudah mengaksessistem basis data (database system)yang ada. Jika tidak, terpaksa harus dikembangkan suatu sistem antarmuka (interface) tertentu untuk menjembatanikedua hal tersebut.

Hal kedua adalah sehubungan dengan featuresyang harus tersedia dalam suatu paket EIS. Setiap eksekutif memiliki caranya masing-masing yang unik dalam mengambilsuatu keputusan, sehingga bentuk penyajian informasi pada EIS harus disesuaikandengan karakteristik eksekutif tersebut. Ada di antara mereka yang menyukaibentuk grafik (batang, garis, lingkaran, dsb.) dan ada yang lebih memilihbentuk angka-angka sederhana.

Halketiga masih berkaitan dengan featuresEIS yaitu kemampuan untuk melakukan customization(pembuatan bentuk sajian informasi dalam bentuk gambar dan angka-angka yanginformatif) secara cepat. Seorang Direktur terkadang dihadapkan pada suatu hal-halyang bersifat prioritas pada masa-masa tertentu. Bentuk laporan EIS yangdiinginkan di akhir bulan mungkin tidak sama dengan yang dibutuhkan per hariatau pada suatu saat tertentu. Disinilah diperlukan fasilitas-fasilitas padamodul EIS yang mempermudah pembuatan laporan-laporan bagi eksekutif secaracepat dan variatif. Tidak jarang seorang eksekutif dihadapkan pada suatukeadaan dimana yang bersangkutan harus mengontrol beberapa hal pada saat yangbersamaan. Sistem EIS yang baik harus tetap mempertahankan kesederhanaan dalampembuatan laporan walaupun data yang dipergunakan atau masalah yang dihadapiterasa kompleks. Fasilitas customizable ini juga dibutuhkan berkaitan dengankeperluan eksekutif yang dapat berubah-ubah dengan cepat dari waktu ke waktu,terutama di dalam kondisi bisnis yang serba dinamik saat ini.

Sumber: Christian (2010:110)[26]

Rancangan sistem.PNG

Gambar 2.7.Rancangan Excutive InformasiSystem

KonsepDasar Unified Modeling Language (UML)

1. Definisi UML

Menurut Widodo dan Herlawati (2011:6)[27], “UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berartibahasa pemodelan standar”.

Menurut Simarmata (2010:80)[28], “... unified modeling language (UML) sebagai standar pemodelan visualnya yangbersifat use-case driven, arsitektursentris, iteratif, dan inkremental”.

Menurut Nugroho(2010:6)[29], UML (UnifiedModeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkatlunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahanyang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Dari beberapa definisi di atas, makadapat disimpulkan UML adalah bahasapemodelan standar untuk sistem perangkat lunak yang bersifat use-case driven, arsitektur sentris,interatif, dan inkremental untuk penyederhanaan permasalahan agar lebih mudahdipahami.

2. SejarahSingkat UML

Menurut Lotton (2010:17)[30],

The Unified Modeling Language (UML) is amodeling language, obviously, but what makes it unified?<p> <p align=justify>Prior to unification theplethora of object oriented 'methods' included the Booch method devised byGrady Booch, the Object Modeling Technique devised by Jim Rumbaugh and ObjectOriented Software Engineering (also known as objectory) devised by IvarJacobson.

These 'methods' expressedessentially the same ideas, but using different notations, and each focused ona different aspect of software development; for example Jacobson introduced theidea of use cases to describe user requirements whereas the other methods didnot have any direct equivalent. <p align=justify>The unification of these threemethods began in 1994 and concluded with UML version 1.1 being adopted by theObject Management Group (OMG) in 1997. the OMG, which is an industry consortiumnow including Microsoft, has been the custodian of the UML specification eversince. <p>if you speak to anyone whoclaims to be doing object modeling, the chances are they'll be conversant withUML.”

Unified Modeling Language(UML) adalah bahasa pemodelan, jelas, tapi apa yang membuatnya bersatu?

Sebelum unifikasi kebanyakan'metode' berorientasi objek termasuk metode Booch dirancang oleh Grady Booch, Object Modeling Technique dirancang olehJim Rumbaugh dan Object Oriented SoftwareEngineering ( juga dikenal sebagai Objectory ) dirancang oleh IvarJacobson.

Metode ini mengungkapkan padadasarnya ide yang sama, tetapi menggunakan notasi yang berbeda, danmasing-masing berfokus pada aspek yang berbeda dari pengembangan perangkatlunak, misalnya Jacobson memperkenalkan ide kasus digunakan untuk menggambarkankebutuhan pengguna sedangkan metode lain tidak memiliki setara langsung.

Penyatuan ketiga metode dimulaipada tahun 1994 dan diakhiri dengan UML versi 1.1 yang diadopsi oleh kelompokmanajemen objek ( OMG ) pada tahun 1997. OMG yang merupakan konsorsium industrisekarang termasuk Microsoft, telah menjadi kustodian dari spesifikasi UML sejakitu.

Jika anda berbicara kepadasiapa pun yang mengaku melakukan pemodelan objek, kemungkinan mereka akan fasihdengan UML.

3. Diagram-diagramUML

Menurut Widodo danHerlawati (2011:10)[27],beberapa literature menyebutkan bahwaUML menyediakan Sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karenaada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutandan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikianmodel-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis ataudinamis. Jenis diagram itu antara lain:

a) DiagramKelas. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram iniumum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

b) DiagramPaket (Package Diagram). Bersifatstatis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas aktif.

c) DiagramUse-Case. Bersifat statis. Diagramini memperlihatkan himpunan use-case danaktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangatpenting untuk mengorganisasi dan memodelkan prilaku suatu sistem yangdibutuhkan serta diharapkan pengguna.

d) Diagraminteraksi dan Sequence (urutan).Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan padapengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

e) DiagramKomunikasi (Communication Diagram).Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yangmenekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirimpesan.

f) DiagramStatechart (Statechart Diagram). Bersifat dinamis. Diagram statusmemperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas. Diagram ini terutamapenting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (Interface), kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelansistem-sistem yang reaktif.

g) DiagramAktivitas (Activity Diagram).Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yangmemperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatusistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistemdan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

h) DiagramKomponen (Component Diagram).Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi sertakebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah adasebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secaratipikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmukaserta kolaborasi-kolaborasi.

i) Diagram Deployment (Deployment Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkankonfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Diagram deployment berhubungan erat dengandiagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen.Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).


2.2.5. KonsepDasar Elisitasi

1. DefinisiElisitasi

MenurutHidayati dalam Guritno, dkk (2011:302)[31],“Elisitasi merupakanrancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihakmanajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasididapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu “ :

1) Elisitasi tahap I,yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajementerkait melalui proses wawancara.

2) Elisitasitahap II, merupakan hasilpengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI inibertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus adapada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untukdieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

a. Mpada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan padasaat membuat sistem baru.

b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalupenting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirementtersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebihperfect.

c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagiandari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3) Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasitahap II dengan cara mengeliminasi semua requirementyang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisadiklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

a. Tartinya Tehnikal, maksudnya bagaimanatata cara / tehnik pembuatan requirementtersebut dalam sistem yang diusulkan?

b. Oartinya Operasional, maksudnyabagaimana tata cara penggunaan requirementtersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

c. Eartinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangunrequirement tersebut didalam sistem?

MetodeTOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

a. High(H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulitserta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle(M): Mampu untuk dikerjakan

c. Low (L) : Mudah untukdikerjakan

4) Finaldraft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yangdapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Octavian dalam Mulyandi dkk (2013:17-154)[32],“PHP (PHP Hypertext Prosesor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor,yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.

Menurut Sutaman dalam Kartini dkk (2013:27-26)[33],“PHP adalah bahasa

pemograman yang digunakan secara luas untuk penangananpembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa digunakan pada HTML”.

Menurut Bernadhed (2013:10-2)[34], “PHP adalahsebuah bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah web-server (server side)”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkanPHP merupakan bahasa pemrograman dalam sebuah web-server (server side) berbasis scriptyang dapat digunakan pada HTML untuk pembuatan dan pengembangan web.

2. Sejarah PHP

Menurut Bernadhed(2013:10-2)[34], PHP diciptakan oleh programmer unix dan Perl yangbernama Rasmus Lerdoft pada bulan Agustus-September 1994. Pada awalnya, Rasmusmencoba menciptakan sebuah script dalam wesite pribadinya dengan tujuan untukmemonitor siapa saja yang pernah mengunjungi website-nya. Pada awalnya PHPmerupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). SelanjutnyaRasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI padasekitar tahun 1995, dan diperkenalkan kepada beberapa programmer pemula denganalasan bahasa yang digunakan oleh PHP cukup sederhana dan mudah dipahami.Selanjutnya Rasmus menulis ulang PHP dengan bahasa C untuk meningkatkankecepatan aksesnya.

Menurut Sutamandalam Kartini dkk (2013:27-26)[33], PHP dirancang untuk dapatbekerja sama dengan database server dandibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat mengaksesdatabase menjadi begitu mudah. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untukmembuat aplikasi dimana aplikasi tersebut yang dibangun oleh PHP pada umumnya akanmemberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhandijalankan di server.

Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL

Menurut WahanaKomputer (2010:26)[35], “MySQL adalah salah satu software sistemmanajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source”.

Menurut Anhar (2010:21)[36], “MySQL (My Structure Query Language) adalahsebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS”.

Menurut Kadir dalam Heriadi (2013:11-20)[37], “MySQL(My Structured Query Language) merupakan software yangtergolong database server dan bersifat open source.”

Dari beberapa definisi di atas, maka dapatdisimpulkan MySQL merupakan perangkat lunak sistem data base yang termauk DBMSbersifat open source.

2. Mengenal MySQL

Menurut Kadir dalam Qomariah(2013:17-204)[38], MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database ManagementSystem) yang bersifat open source. Open Source menyatakan bahwa software inidilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selaintentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secaralangsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara men-download(mengunduh) di Internet secara gratis.

Menurut Wahana Komputer (2010:26)[35][35], MySQLmempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu softwaredatabase yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yangdimiliki oleh MySQL antara lain:

  1. MySQLmerupakan DBMS(Database Management System)
  1. Database adalahkumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulangambar, atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapatmenambah, mengakses, dan memproses data tersimpan pada sebuah komputerdatabase, membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL server.Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data, sistemmanajemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagaiperalatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi.
  2. MySQL merupakanRDBMS (Relational Database Management System)
  3. Databaserelatsional menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan menyimpan datadalam ruang penyimpanan yang besar, dapat menambah kecepatan dan fleksibilitas.
  4. MySQL merupakansoftware open source
  5. Open source berartisetiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software yang bersangkutan. Setiaporang dapat men-download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpamembayar. Bahkan jika menghendakinya, dapat mempelajari kode sumber danmengubahnya sesuai yang dibutuhkan. Software MySQL menggunakan GNU/GPL (GeneralPublic License)
  6. MySQL mempunyaiperforma yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah digunakan
  7. MySQL serversebenarnya dikembangakn untuk menangani database besar lebih cepat daripadasolusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi denganpermintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun di bawah pengembangyang sama, MySQL server sekarang menawarkan kumpulan fungsi yang banyak danbermanfaat. Konektifitas, kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Servermembuatnya sangat cocok untuk mengakses database internet.
  8. MySQL Serverbekerja pada client-server atau pada sistem embedded
  9. Software MySQL server adalah sistem client-server yangterdiri atas multi-threaded SQLserver yang mendukung backkend berbeda, beberapa program client dan pustaka (libraries) berbeda, peralatanadministrasi, dan jangkauan luas API (applicationProgramming Interfaces)
  10. Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multi-threaded yang dapat andahubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih kecil, lebihcepat, dan lebih mudah untuk mengatur produk standalone
  11. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung
  12. Aplikasi atau bahasa kesukaan anda san gat mungkinmendukung database MySQL server.

3. Tipe Data MySQL

Menurut Wahana Komputer (2010:31)[35], DataNumerik adalah salah satu bentuk data berupa angka, baik berupa bilangan bulatmaupun bilangan real. MySQL memiliki tipe data numerik diantaranya adalahsebagai berikut:

Tabel 2.1 TipeData Numerik Integer

Tabel type data numerik.jpg

Sumber:Wahana Komputer (2010)[35]

Tabel 2.2 Tipe Data Numerik Floating Point

Type data numerik floating.jpg

Sumber:Wahana Komputer (2010)[35]

Pada tipe data string dapatmenyimpan semua data baik karakter, angka, waktu, maupun tanggal. Tipe datastring pada MySQL server dapat digolongkan menjadi dua, yaitu kelompok datayang berbentuk TEXT/BLOB dan selain TEXT/BLOB.

Tabel 2.3 Tipe Data String TEXT/BLOB

Type data string blob.jpg

Sumber:Wahana Komputer (2010)[35]

Tabel 2.4 Tipe Data String selain TEXT/BLOB

Type data string selain blob.jpg

Sumber:Wahana Komputer (2010)[35]

Konsep Dasar Xampp

1. Definisi Xampp

Menurut Imansyah (2010:4)[39], “Xampp adalah installer yang membundel Apache, PHP,dan MySQL untuk Windows dalam satu paket”.

Menurut Kartini (2013:27-26)[33], “Xamppmerupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buahpaket”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

2. Mengenal Xampp

Menurut Kartini (2013:27-26)[33], Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP(server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagaipustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukaninstalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPPakan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPPadalah sebuah webserver. Asalkata dari XAMPP sendiri adalah:

a. (X) :Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

b. (A): Apache merupakan suatu aplikasi webserver.

c. (M):MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

d. (P) : PHPbahasa pemrograman yang dipakai.

e. (P) : Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

1. Definisi CSS

Menurut Wiswakarma (2010:1)[40], “CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satubahasa pemrograman desain web (style sheetlanguage) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulisdengan menggunakan bahasa penanda (maekuplanguage)”.

Menurut Sya’ban (2010:37)[41], “CSS (CascadingStyle Sheet) adalah suatu bahasa yangdikhususkan untuk mengatur untuk mengatur gaya atau layout sebuah halaman web”.

Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkanCSS adalah kepanjangan dari CascadingStyle Sheet yang merupakan

2. Sejarah CSS

Menurut Wiswakarma (2011:2)[42], seiring denganpertumbuhan bahasa HTML di internet, tampilan yang ditawarkan CSS makinbervariasi dan memudahkan para pengembagan web untuk memperindah tampilan webmereka. Salah satu pemegang peranan penting dalamteknologi yang digunakan pula web di internet adalah W3C. Pada mulanya, W3Cmendapat Sembilan buah proposal dari penggunaan style yang akan digunakan dalam web. Namun, pada akhirnya hanya dua proposal yangditerima untuk digunakan dalam web sebagai bahasa style yang akan digunakan, bahasa tersebut dianataranya, Cascading HTML Style Sheet (CHSS) dan Strean-based Style Sheet Proposal (SSP).CHSS diajukan oleh Hakon Wium Lie pada Oktober 1994. Bert Bos bekerja pada browser buatannya sendiri bernama Argo dan menggunakan bahasa style webnya sendiri yaitu SSP. Akhirnya Bert Boss dan Hakom Wium Lie bekerjasama untuk mengembangkan bahasa styleCSS (Huruf H untuk HTML dihilangkan, karena stylebahasa CSS dapat digunakan pada dokumen lain selain HTML).

3. Perkembangan CSS</b?

Menurut Wiswakarma (2011:2)[42], Bahasa style CSS sendiri mengalami perkembangandari waktu ke waktu. Beberapa browserjuga menyesuaikan dengan perkembangan tersebut. Meskipun CSS 1 sudahdikeluarkan oleh W3C pada tahun 1996 dan Microsoft Internet Explorer 3 yangmasih menyediakan hanya beberapa kemampuan dukung terhadap CSS namun CSS 1tetap pada tahun tersebut.

CSS tetap membutuhkan waktu tiga tahun untukdi-implementasikan secara lengkap pada browseryang ada. Internet Explorer 5.0 yang disediakan untuk Machintos pada tahun 2000merupakan browser pertama yangmenyediakan fitur dan dukungan terhadap CSS 1 secara lengkap.

<b>a. CSS 1

CSS 1 pertama yang menjadi resmi dikeluarkanoleh W3C adalah CSS level 1 atau yang seing disebut CSS 1. CSS 1 inidikeluarkan pada Desember tahun 1996.

Kemampuan CSS 1 diantaranya:

  1. Properti font seperti typeface dari emphasis.
  2. Warna dari text,background dan elemen lain.
  3. Atribut textseperti word spacing, letter spacingdan text line.
  4. Peletakan (Align)dari text, gambar dan elemen lain
  5. Margin, border, padding.

Saat ini, W3C sudah tidak melakukanmengembangka CSS 1, sebagai gantinya, W3C akan mengembangkan CSS ketahapberikutnya yaitu CSS 2.

b. CSS 2

CSS level 2 (CSS 2) dikembangkan oleh W3C dandipublikasikan sebagai rekomendasi stylebaru pada bulan Mei 1998. Beberapa kemampuan baru dari CSS ditambahkan padaversi ini seperti posisi absolute,relative, dan fixed, z-index,dukungan media types, bidirectional text, dan property font baru seperti shadow (bayangan).

c. CSS 2.1

CSS 2 version 1 memperbaiki error yang terjadi pada CSS 2,menghilangkan dukungan dan fitur yang kuarang dan menambahkan extension pada browser.

d. CSS 3

CSS level 3 sudah dalam pengembangan daribulan Desember tahun 2005. CSS 3 membawa banyak fitur menarik yang dapatdi-implementasikan pada halaman web.

Konsep Dasar JQuery

1. Definisi JQuery

Menurut Wicaksono(2011:1)[43], “Jquery adalah library atau kumpulan kode javascript siappakai”.

Menurut Kun (2010:1)[44], “Jquery adalah salah satu library javascript”.

Dari kedua definisidi atas, maka dapat disimpulkan jquery adalah salah satu library javascriptatau kumpulan kode javascript yang siap pakai.

2. Sejarah Jquery

Menurut Wicaksono (2011:1)[43], Jquery pertama kali dirilis tahun 2006 olehJohn Resig. Jquery menjadi sangat populer hingga telah digunakan pada banyakwebsite termasuk website kelas dunia seperti Google, Amazon, Twitter, ESPN, danlain – lain.

keunggulanmenggunakan jquery dibandingkan dengan javascript standar, yaitumenyederhanakan kode javascript dengan cara memanggil fungsi – fungsi yangdisediakan oleh jquery. Javascript sendiri merupakan bahasa scripting yangbekerja di sisi client/browser sehingga website bisa lebih interaktif.

Adabanyak sebab jquery menjadi sangat populer, di antaranya:

  1. Jguery kompatibledengan banyak browser.
  2. Jquery mendukungsemua versi CSS.
  3. Ukuran jquerysangat kecil, sekitar 20KB.
  4. Dokumentasi jqueryyang lengkap.
  5. Dukungan komunitasterhadap jquery.
  6. Tersedianya pluginjquery yang sangat beragam.

Sebab terakhir di atas merupakan salah satu alasan utamamengapa banyak pengembang website mmenggunakan jquery. Dengan tersedianyaberagam plugin jquery ini,semakin memudahkan pengembang website menggunakanjquery untuk berbagi keperluan.

Konsep Dasar Pengujian atau Testing

1. DefinisiPengujianatau Testing

Menurut Desai dan Abhishek(2012:43)[45],

Testing is an activity carried out during the software development lifecycle to validate and verify that the developed software meets the expectationsset out in the beginning.

“pengujian adalah kegiatan yangdilakukan selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak untuk memvalidasidan memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yangditetapkan di awal.”

Menurut Simarmata (2010:301)[28],“pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky (2011:237)[46],“testing adalah sebuah proses yangdiejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasaperangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkatlunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Dari beberapa definisi di atas,maka dapat disimpulkan pengujian atau testingadalah proses eksekusi selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak secaraterintegrasi untuk memvalidasi dan memverifikasi guna menentukan kesalahandanmemenuhi harapan yang telah disepakati di awal.

2. Proses-proses Pengujian

Menurut Simarmata (2010:313)[28], Pengujian dapat dilakukan pada tingkatanberikut:

  1. Pengujian unit (unit testing) menguji komponen perangkatlunak komponen atau modul. Setiap unit (komponen dasar) dari perangkat lunakyang diuji harus dipastikan bahwa desain terperinci untuk unit telah dilakukandengan benar. Dalam sebuah lingkungan yang berorientasi objek, pengujian inibiasanya terjadi di tingkat kelas dan unit pengujian minimal, termasuk constructors dan destructors.
  2. Pengujian integrasi(integration testing) menjelaskankecacatan dalam antarmuka dan interaksi antarkomponen terpadu (modul). Semakinbesar kelompok komponen perangkat lunak yang diuji terkait dengan elemen-elemendari desain arsitekturnya akan dipandukan dan diuji sampai perangkat lunakbekerja sebagai sistem.
  3. Pengujian sistem (system testing) menguji sistem terpadusecara penuh untuk memastikan bahwa sistem telah memenuhi persyaratan.
  4. Pengujian sistemintegrasi (system integration testing)memverifikasi sistem terpadu untuk semua sistem eksternal atau pihak ketigayang telah ditetapkan di dalam persyaratan sistem.

Sebelum pengiriman versi terakhir perangkat lunak, pengujian alfa dan beta juga seringdilakukan.

  1. Pengujian alfa adalah pengujian operasional yang aktual atau disimulasikan denganpelanggan/pengguna potensional atau tim penguji independen pada pengembang. Pengujian alfa sering digunakanuntuk perangkat lunak off-the-shelfsebagai bentuk pengujian penerimaan internal, sebelum perangkat lunak masuk kedalam pengujian beta.
  2. Pengujian betadilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak dikenal juga denganversi beta yang dirilis untuk pengguna terbatas di luar tim pemrograman.Perangkat lunak dilepaskan ke dalam kelompok masyarakat agar pengujian lebihlanjut dapat memastikan bahwa produk memiliki beberapa kesalahan atau bug. Terkadang, versi beta tersediauntuk umum untuk meningkatkan masukan.

Terakhir,pengujian penerimaan dapat dilakukan oleh pengguna akhir, pelanggan, atau klienuntuk memvalidasi penerimaan produk. Pengujian penerimaan dapat dilakukansebagai bagian dari proses ”cuci tangan” (hand-off)dari dua tahap pengembangan.

3. Jenis-Jenis Pengujian

a. Black BoxTesting

MenurutRizky (2011:264)[46], blackbox testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Jenistesting ini hanya memandang perangkatlunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saatawal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yangmerupakan sebuah sistem informasi inventorydi sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listingprogramnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskansebelumnya. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusahadites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saatawal tanpa harus membongkar listing programnya.

Menurut Simarmata (2010:316)[28], klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu:

1) Pengujianfungsional (functional testing)

Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untukpersyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untukmemeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujianfungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan,masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkansebelum sistem berfingsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruhsistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakanfungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian danproses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional jugameliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan danbagaimana meningkatkan sistem).

2) Pengujian tegangan(stress testing)

Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebihmenurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerjanormal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan,dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

3) Pengujian beban (load testing)

Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan bebanberat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untukmengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian bebanberoperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikanketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahuibahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal,namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

4) Pengujian khusus (ad-hoc testing)

Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencanapengujian (test plan) atau kasuspengujian (test case). Pengujiankhusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujianlainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelummemulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metodepengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik daripengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi(jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuahprogram benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program.Pengujian khusus dapat menentukan lubang-lubang dalam pengujian strategi dandapat mengekspos hubungan di antara subsistem lain yang tidak jelas. Dengancara ini, pengujian khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksa kelengkapanyang diuji.

5) Pengujianpenyelidikan (exploratory testing)

Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukanuntuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak inimerupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

6) Pengujianusabilitas (usability testing)

Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untukkeakraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dariaplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujianusabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsungmaupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paketperangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akanmembongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan daripengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkn kesulitan bagi penggunadan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian iniidealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung(mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukungumpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu)dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapatberperan sebagai pengatur waktu (timer)pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untukmenggunakan dialog dan alat penghitung (counter)untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan, dan lain-lain).Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikaso sepele (trivial) dari perangkatlunak yang sudah ada, namun dapat berakibatbesar terhadap laba atas investasi. Akhirnya, pengujian usabilitasmengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuai dengan penemuan yangdibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secara langsung berkaitandengankegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya. Dokumentasi harus ditulissebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehingga mempermudah penanganansituasi yang sama di masa mendatang.

7) ”Pengujian asap” (smoke testing)

Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini ilakukanuntuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebihbesar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan.Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jikaaplikasi “berasap”, aplikasi tersebuttidak bekerja! Istilah ini juga merujukkepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar. Istilah ini awalnya terciptadalam manufaktur kontainer dan pipa, ketika smoketelah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum diMicrosoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses ”daily build and smoke test”. Setiap file dikompilasi, dihubungkan,dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, danprogram ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk“berasap” ketika produk dijalankan.

8) Pengujian pemulihan(recovery testing)

Pengujian pemulihan (recoverytesting) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadapsemua jenis crash atau kegagalanhardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau tarafpemulihan ditetapkandalam persyaratan spesifikasi.

9) Pengujian volume (volume testing)

Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dariaplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji)untuk memerikas keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, sepertinamanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkatlunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalahsubjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahantransaksi penjualan real-time ataudapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval). Pengujian volume akan berusaha memastikanbatas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitas sistem dan memastikan apakahbatasan dapat diterima untuk memenuhi proyeksi kapasitas dari pengolahan bisnisorganisasi.

10) Pengujian domain (domain testing)

Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling seringmenjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujiandomain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwaanda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu danmembaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, andamenguji perwakilan dari masing-masing subset.

11) Pengujian skenario(scenario testing)

Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis,kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudahpenguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasivariable-variable dan fungsi yang sangat berarti daripada kombinasi buatan yanganda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujiann kombinasi.

12) Pengujian regresi (regression testing)

Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus padapengujian ulang (retesting) setelahada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudahdiuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks).Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:

a. Perubahan yangdimaksudkan untuk memperbaiki bugyang gagal.

b. Beberapa perubahanmemiliki efek samping, tidak memperbaiki buglama atau memperkenalkan bug baru.

13) Penerimaan pengguna(user acceptance)

Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkankepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapanpengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkatlunak, user acceptance testing (UAT),juga disebut pengujian beta (beta testing),pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end usertesting) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunakdiuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukandengan in-house testing denganmembayar relawan atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau,biasanya mendistribusikan perangkat lunak secara luas dengan melakukanpengujian versi yang tersedia secara gratis untuk diunduh melalui web.Pengalaman awal penggunaakan diteruskan kembali kepada para pengembang yangmembuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak komersial.

14) Pengujian alfa (alpha testing)

Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusatpengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatatsetiapmasukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilakuyangtidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.

15) Pengujian beta (beta testing)

Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagaisebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka.Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujianbeta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenaldengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luarperusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapatmemastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesaahan atau bug.

b. White BoxTesting

MenurutRizky (2011:261)[46], whitebox testing secara umum merupakan jenis testingyang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri.Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkanproses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan membutuhkanketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi paratesternya.

Akibatnya,jenis testing tersebut hanya dapatdilakukan jika perangkat lunak telah dinyatakan selesai dan telah melewatitahapan analisa awal. Jenis testingini juga membutuhkan inputan data yang dianggap cukup memenuhi syarat agarperangkat lunak benar-benar dinyatakan memenuhi kebutuhan pengguna.

Menurut Simarmata (2010:321)[28], klasifikasi white box testing mencakup beberapa pengujian, yaitu:

1. Pengujian unit (unit testing)

Pengembang melaksanakan pengujian unit untuk memeriksaapakah modul tertentu atau kode unit bekerja dengan baik. Pengujian unit beradapada tingkat yang sangat dasar seperti ketika unit kode dikembangkan ataufungsi tertentu dibangun. Pengujian unit berkaitan dengan unit secarakeseluruhan.

<2. Analisis statis dandinamis (static and dynamic analysis)

Analisisstatis dilibatkan melalui kode untuk mengetahui segala kemungkinan cacat dalamkode, sedangkan analisis dinamis akan melibatkan pelaksanaan kodepenganalisisan hasilnya.

3. Cakupan pernyataan(statement coverage)

Dalam hal ini, jenis pengujian kode dijalankan dengan setiappernyataan dari aplikasi yang dijalankan minimal sekali. Hal tersebut membantudalam memastikan semua pernyataan untuk dijalankan tanpa efek samping. 4. Cakupan cabang (branch coverage) <p align=justfy>Tidakada aplikasi perangkat lunak yang dapat ditulis dalam cara pengodean, dibeberapa titik kita perlu mengetahui cakupan cabang untuk melakukan fungsitertentu. Pengujian cakupan cabang membantu pemvalidasian semua cabang di dalamkode dan memastikan bahwa tidak ada yang mengarah ke percabangan perilakuabnormal dan aplikasi.

5. Pengujian mutasi (mutation testing)

Padapengujian ini, aplikasi diuji untuk kode yang telah dimodifikasi setelahpemasangan bug/cacat tertentu.Hal ini juga membantu dalam menemukan kode dan strategi pengodean yang dapatmembantu dalam mengembangkan fungsi secara efektif.

4. Perbedaan Black BoxTesting dan White Box Testing

Menurut Desai dan Abhishek (2012:43)[45],

Black box testing refers to the functional testing. black box means "adevice you cannot see through". in testing parlance, it means that thesoftware has to be tested without knowing what is inside it. the functionaltesting is performed based on the requirement document as it contains theexpected functionalities and features. the project team and the customerprepare test cases to perform the functional testing. let us look at the basicdifferences between white box and black box testing.

Tabel 2.5 Differencesbetween white box and black box testing

Difference between white and block testing.jpg

Both type of test have their usefulness in validating software. It isimportant for the project team to have a judicious mix of white box and blackbox testing in the project to get the best result keeping in mind the cost-benefit analysis. To understand the black box testing better, theproject team is supposed to perform the black box testing of the screen. </i>

Source: Desai dan Abhishek(2012:78)[45]

Black box example.jpg

FIG 2.8 Black boxtesting example

The test case to perform the black box testing

Tabel 2.6 Black boxtesting test case

Text case.jpg

Source: Desai dan Abhishek(2012:79)[45]

Compare this with the test case we wrote to perform white box testing asshown in Table 2.7

Tabel 2.7 White boxtesting test case

Text case2.jpg

Source: Desai dan Abhishek(2012:79)[45]

The white box testing test case clearly intends to validate what is writtenbehind the screen (in the code), whereas the black box testing test case triesto validate the expected functionality without looking at behind the screencode. So if a software is intended to open a bank account can be opened withthe required details.

Black box testing is performed using multiple techniques, these techniquesare as follows:

· Equivalence class portioning

· Boundary value analysis

· State transition test

· Cause-effect graph testing

· Use case testing

Menurut Desai dan Abhishek (2012:43)[45],

Black box testing mengacu padapengujian fungsional. Black box berarti"perangkat anda tidak dapat melihat melalui". dalam pengujian bahasa,itu berarti bahwa perangkat lunak harus diuji tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya. pengujian fungsional dilakukan berdasarkan dokumen persyaratan karenamengandung fungsi dan fitur yang diharapkan. tim proyek dan pelangganmempersiapkan uji kasus untuk melakukan pengujian fungsional. mari kita lihatperbedaan mendasar antara white box dan black box testing.

Tabel 2.5 Perbedaan antara white box and black box testing

Perbedaa testing.jpg

Source: Desai dan Abhishek(2012:80)[45]

Kedua jenis tes memilikikegunaan masing-masing dalam memvalidasi perangkat lunak. Hal ini penting bagitim proyek untuk memiliki campuran bijaksana white box dan black boxtesting dalam proyek untuk mendapatkan hasil terbaik dengan mengingatanalisis biaya-manfaat.

Untuk memahami black box testing yang lebih baik, timproyek seharusnya melakukan black boxtesting layar.

Sumber: Desai dan Abhishek (2012:78)[45]

Contoh black box.jpg

Gambar 2.8 Contoh blackbox testing

Studi kasus untuk menunjukan black box testing

Tabel 2.6 Black boxtesting test case

Black boxt case test.jpg
Whte_box_test_case.jpg

Sumber: Desai dan Abhishek(2012:79)[45]

Badingkan tes ini dengan dengantes yang kita tulis untuk menujukan whitebox testing seperti yang telah ditunjukan pada tabel 2.7.

Tabel 2.7 White boxtesting test case

Whte box test case.jpg

Sumber: Desai dan Abhishek(2012:79)[45]

White box testing test caseyang menjelaskan validasi apa yang terrulis di belakang layar (dalam kode),sedangkan black box testing test case untuk mevalidasi fungsionaltanpa melihat di belakang layar kode. Jadi jika perangkat lunak bermaksud untukmembuka rekening bank dapat dibuka dengan permintaan secara rinci.

Blackbox testing telah ditunjukandengan banyak teknik, diantaranya adalah:

· Kesetaraanpembagian kelas

· Batas nilai analisa

· Tes perpindahaankeadaan

· Tes penyebab efekgrafik

· Tes pengguna

Konsep Dasar LiteratureReview

1. Definisi LiteratureReview

Menurut Mulyandi(2013:17-153)[32], “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan surveyliterature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh penelitisebelumnya (empirical fiding) yangberhubungan dengan topic penelitian”.

Menurut Guritno(2011:86)[31], ”literaturereview dalam sebuah penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti laintelah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaaan penelitian yang kitarumuskan”.

Dari kedua definisidi atas, maka dapat disimpulkan literaturereview adalah merupakan surveyatau penjelasan penelitian sebelumnya oleh para ahli.

2. Manfaat Literature Review

Menurut Soleh dkk (2013:17-71)[47], literature review diperlukan sebagai salah satu dari penerapan metodepenelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjangan (identifygaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yangpernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui yangspesialis dan area penelitian yang sama dibidang ini.

3. Bentuk-bentuk LiteratureReview

Menurut Guritno dkk (2011:93)[31], terdapat beberapa bentuk tinjauan pustaka dantidak ada kesepakatan tentang bentuk yang lebih disukai. Tinjauan pustaka bisaberbentuk terpadu (integrative), yaitu semata-mata merupakan rangkumanhasil penelitian sebelumnya (summary of past research). model ini sangatpopuler dalam disertasi-disertasi di Amerika Serikat. Bentuk kedua adalahTinjauan Teoritis (Theoretical Review). Peneliti semata-mata memfokuskanpada teori-teori yang sudah eksis dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.Bentuk ini dapat ditunjukkan pada artikel-artikel di jurnal tertentu. Bentukterakhir adalah Tinjauan Metodologis (Methodological Review). Penelitianmemusatkan diri pada metode dan definisi. Tinjauan ini bukan hanya menyajikanrangkuman penelitian-penelitian sebelumnya, tetapi juga merupakan kritik aktualtentang keunggulan dan kelemahan penelitian sebelumnya dari aspek metodologi.Sebagian ini penelitian ini menggunakan metode ini dalam disertasi sertadisajikan pada bab tinjauan pustaka (Review of Related Literature).Bentuk ini sering pula ditemukan pada berbagai artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah.

4. JenisPenelitian

a. JenisPenelitian Berdasarkan Pendekatan

Menurut Guritno (2011:24)[31], berdasarkanpendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitiankuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedurpenelitian berbeda.

1) Asumsi tentang realitas

Penelitian kuantitatif didasarkan atas konseppositivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap,stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu.

2) Tujuan penelitian

Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungandan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementarapenelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dariperspektif partisipan.

3) Metode dan prosespenelitian

Penelitian kualitatif menggunakan rancanganpenelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementarapenelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudahtersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

4) Kajian khas

Penelitian kuantitatif menggunakan rancanganpenelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangikekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitiankualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektifdalam situasi yang diteliti.

5) Peranan penelitian

Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dariobjek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruhdari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yangditeliti.

6) Pentingnya konteksdalam penelitian

Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukangeneralisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatifsebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati.

b. JenisPenelitian Berdasarkan Fungsinya

Tabel 2.8 Perbedaan Antara

Jenis penelitian berdasarkan fungsi.jpg

Sumber:Guritno dkk (2011:26)[31]

c. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

  1. PenelitianDeskriptif (Descriptive Research)
  2. Bertujuanmendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini parapeneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadapobjek penelitian.
  3. PenelitianPrediktif (Predictive Research)
  4. Studiini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atauberlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasionaldan kecenderungan.
  5. PenelitianImprotif (Improvetive Research)
  6. Bertujuan memperbaiki,meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatuprogram.
  7. PenelitianEksplanatif
  8. Penelitiandilakukan kerika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadapmasalah yang bersangkutan.
  9. PenelitianEksperimen
  10. Merupakansatu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesismengenai hubungan sebab-akibat.
  11. PenelitianEx Post Facto
  12. Ex Post Facto berartisetelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajariatau meninjau variabel-variabel.
  13. PenelitianPartisipatori (Parsticipatory Research)
  14. BonnieJ. Cain, penulis buku ParsticipatoryResearch: Research with HistoricalConsciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentangpenelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalamtindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
  15. PenelitianDan Pengembangan
  16. Metodepenelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta mengujiefektivitas produk tersebut.

PenelitianSebelumnya (Literature Review)

Beberapaliterature review tersebut sebagaiberikut:

  1. Penelitianini dilakukan oleh Rosidiana(2011) berjudul “Perancangan Sistem Data Mining untuk Panel PimpinanBerbasis Web pada Perguruan Tinggi Raharja”.Salah satu aspek dalam dunia Pendidikan di dalam sebuahPerguruan Tinggi adalah pengambilan keputusan yang cepat, tepat, hemat danakurat, yang terdukung dengan data yang dapat di percaya (real time) dan dapat diakses secara langsung. Panel pimpinanPerguruan Tinggi Raharja memuat semua data statistik pada tiap semester yangdidasarkan pada IMM (Indeks MutuMahasiswa) dan IMD (Indeks Mutu Dosen) yang dapat diakses oleh akademik danpimpinan. Sebagian besar, sistem terebut belum mampu menyediakan informasi yangrepresentative dan relevan bagi tiappenggunanya untuk pengambilan keputusan dan menunjang kualitas pendidikan diPerguruan Tinggi Raharja. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perludikembangkan sistem pendukung keputusan (SPK) dengan konsep data mining sebagaipenunjang sistem untuk pelaksanaan evaluasi terhadap pencapaian tujuan.Pengembangan dan terobosan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan tools bagi manajemen dalam melaksanakanfungsi manajerialnya, khususnya dalam melakukan evaluasi kinerja secara utuh.Hal ini karena sistem informasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja sebagianbesar dibangun menggunakan konsep database. Dengan demikian, informasi tersebutdiharapkan dapat menghasilkan informasi sesuai kebutuhan manajemen (relevan)dan dapat digunakan untuk evaluasi kinerja organisasi pada Perguruan TinggiRaharja.
  2. Penelitianini dilakukan oleh Kusuma (2012) berjudul “Aplikasi EIS (Executive Information System) Untuk Monitoring Transaksi Penjualandan Pembelian”. Penggunaan aplikasi EIS (ExecutiveInformation System) untuk monitoring transaksi penjualan dan pembelianberbasis teknologi desktop dapatmemudahkan owner (pemilik)dalam kegiatan monitoring data transaksi penjualan dan pembelian, serta datastok barang, karena dengan pemanfaatan aplikasi ini pemilik dapat mengetahuiinformasi yang diinginkan dari jarak jauh sekalipun. selama server dan client terhubung pada koneksiinternet. Sehingga memudahkan owner dalam memonitor hasil transaksi jual beli setiap waktunya sertamonitoring stok barang tanpa harus datang langsung ke perusahaan yang dimaksuduntuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Jadi, pengimplementasian aplikasiini sangat dibutuhkan untuk memperlancar dan memudahkan tugas pemilik dalammemonitoring kegiatan-kegiatan di perusahaan sehingga meminimalisir terjadinyahal-hal yang dapat merugikan perusahaan.
  3. Penelitianini dilakukan oleh Rendy Hendrawan(2011) berjudul “Sistem Informasi Eksekutif untuk Pengolahan Data Penjualan diUD.Waskita Karya”. Sistem Informasi Eksekutif (EIS= Executive Information System) merupakan salah satu ciri yangbanyak ditawarkan para pembuat perangkat lunak kepada perusahaan. Modul yangdiperuntukkan bagi para anggota Direksi dan Manager senior ini menawarkankemudahan-kemudahan tertentu bagi para pelaku utama bisnis ini untuk melakukankontrol secara langsung terhadap perusahaan yang dipimpinnya. seorang eksekutif tidakmungkin cukup dengan memasukkan input lewat menu yang ada harus membuat queryterlebih dahulu untuk bisa mengakses dengan 1 atau lebih dari 2 dimensi akan lebihbanyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk membuat query-nya.Seorang eksekutif yang berfungsi sebagai pengambil keputusan akanterbuang waktunya apabila tidak didukung sebuah sistem yang membantu mengatasisegala permasalahan data yang ingin diolahnya. Perusahan yang bergerak di bidangfurniture UD. WASKITA KARYA dimana perusahaan tersebut mempunyai kendalaatau masalah yang dialami oleh eksekutif dalam analisa data penjualan.Pihak eksekutif selama ini selalu mengalami kesulitan dalam menganalisisdata penjualan karena di sistem manajemennya masih menggunakan laporan-laporanyang bersifat manual dan memakan waktu, tenaga, pikiran, apabila untukmenganalisa data penjualan yang sangat banyak sedangkan pihak manajemen tidakada waktu untuk menganalis data sebanyak itu. UD.WASKITA KARYA sangatlahmembutuhkan sistem informasi yang dapat mengcover semua data penjualan agarpihak eksekutif mampu melakukan tindakan yang penting untuk meningkatkanjumlah penjualan di tiap periodenya. Solusi yang mulai banyakdikembangkan saat ini untuk mengcover kebutuhan para eksekutif dalam halmanajemen data lintas dimensi yaitu melalui Sistem Informasi Eksekutif. Dalam aplikasi EIS ini dapat melakukan penanganan querydalam menampilkan data penjualan dengan berbagai lintas dimensi, dengan adanyafasilitas drill down dalam aplikasiEIS ini mempermudah eksekutif untuk melakukan penangan dimensi yang lebihmendetail. Rancangan sistem aplikasi EIS yang dibuat dapat mengimplementasikanke aplikasi dan berjalan dengan baik.
  4. Penelitian ini dilakukan oleh Arif Nurwidiantoro,Burhanudin Hakim, Eko Priyo Utomo (2013) berjudul “Perancangan Sistem InformasiEksekitif Studi Kasus di UGM”. Eksekutif memerlukan informasi kinerjaorganisasi untuk menentukan kebijakan yang diambil. Universitas Gadjah Mada(UGM) merupakan salah satu lembaga institusi pendidikan tinggi terbesar diindonesia dengan jumlah program studi terbanyak. Pengelolaan dan peningkatankualitas berbagai program studi yang ada menjadi perhatian utama leveleksekutif dalam rangka mewujudkan visi UGM sebagai perguruan tinggi nasionalberkelas dunia. Sistem informasi yang ada di UGM merupakan sistem informasiyang heterogen. Ada beberapa program studi yang menggunakan aplikasiuniversitas, namun ada pula yang memiliki macam aplikasi untuk kegiatanoperasional hariannya sendiri. Data operasional yang dibutuhkan untuk sumberinformasi pengambilan keputusan menjadi tersebar ke seluruh unit kerja yang adadi UGM. Kondisi tersebut mengakibatkan perlunya usaha ekstra untuk mendapatkaninformasi untuk pengambilan keputusan strategik. Berbagai pendekatan telahdilakukan untuk menangani permasalahan tersebarnya data di setiap unit kerja diUGM. Pendekatan yang saat ini sedang dilakukan adalah dengan mengintegrasikaninformasi berdasarkan kepemilikan data primer. Data terkait sumber dayamanusia, unit kerja yang memiliki sistem informasi tersendiri untuk mengolahdata tersebut diarahkan untuk mengirimkan informasi terkait ke sistemDirektorat Sumber Daya Manusia. Jika data sudah terkumpul, semua unit yang membutuhkan data dapat mengakses secaralangsung ke pemilik data primer tersebut. Mekanisme yang digunakan, baik untukpengiriman informasi dari unit kerja ke pemilik data primer maupun sebaliknya,adalah menggunakan teknologi web service.Mekanisme integrasi informasi ke pemilik data primer menimbulkan kesempatanuntuk pengembangan sistem informasi eksekutif. Sistem in formasi eksekutif yangmengambil data dari pemilik data primer diharapkan dapat meningkatkan validasipengukuran kinerja. Sistem informasi eksekutif ini diharapkan dapat membantuproses pengambilan keputusan pada level eksekutif di UGM.
  5. Penelitianini dilakukan oleh Sari dan Eka Mauliana (2013) berjudul “Analisa PeramalanUntuk Memprediksi Indeks Harga Konsumen (IHK) Di Surabaya Berdasarkan KelompokBahan Makanan dan Kelompok Makanan Jadi”. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakansuatu indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi. PerubahanIHK menunjukkan pergerakan harga dari paket barang atau jasa yang dikonsumsimasyarakat. Kenaikan atau penurunan tingkat IHK di Surabaya menyebabkankebutuhan permintaan dengan konsumsi rumah tangga menjadi dependen sehinggamenarik untuk memprediksi tingkat IHK di Surabaya. Kelompok IHK dalampenelitian ini adalah kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi. Adapunanalisis faktor yang diperoleh adalah tiga faktor yang terbentuk yaitu faktor 1(bahan makanan utama) adalah padi-padian, sayuran, kacangkacangan, buah-buahan,bumbu-bumbuan, bahan makanan lain, makanan jadi, minuman yang tidak beralkohol,tembakau dan minuman yang beralkohol dengan menggunakan model ARIMA (0,1,1)(3,1,0)6. Faktor 2 (bahan makanan protein) yaitu variabel daging, ikan segar,telur dan susu dengan model ARIMA (1,0,0)(0,1,1)12 serta faktor 3 (bahanmakanan pembantu) seperti ikan diawetkan, lemak dan minyak dengan model ARIMA(1,1,1)(5,1,0)6. Pemilihan model ARIMA berdasarkan kriteria MSE denganpendekatan in sample dan out sample.

Dari beberapa literature review diatas saya memilih penelitian yang dilakukan oleh Kusuma yang berjudul “Aplikasi EIS(Executive Information System) UntukMonitoring Transaksi Penjualan dan Pembelian”. Penelitian yang dilakukan Kusuma yaitu penggunaan aplikasi EIS(Executive Information System) berbasis dekstop dimana owner dapat memonitoring data transaksi penjualan, pembelian danstok barang dalam jarak asal ­serverdan client dapat terhubung denganinternet. Dalam penelitian yang di lakukan oleh Kusuma aplikasi yang dibangundengan dekstop masih kurang efisien kareana ownerharus install aplikasinya danmengatur jaringan pada setiap komputer yang digunakan untuk mengakses dan dantujuan EIS nya sendiri hanya sebatas pada pengontrolan atau monitoring saja.Untuk itu pada penelitian ini penulis mengembangkan pembuatan aplikasi EISberbasis web dimana setiap pengguna tidak perlu menginstal aplikasi tinggalakses di browser dan penulis membuat aplikasi EIS ini bertujuan tidak hanyauntuk memonitoring saja tetapi sebagai penunjang keputusan bagi owner.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Karinda Cafe dan Resto

Karinda Cafe dan Resto adalah sebuah Cafe yang terletak di Komplek Metro Permata 1, Karang Tengah Ciledug-Tangerang. Karinda Cafe menyajikan menu makanan mulai dari masakan Asia, masakan Eropa, masakan Cina dan masakan Indonesia. Adapun untuk menu minuman di mulai dari minuman panas dan dingin serta makanan ringan. Karinda Cafe terdiri dari empat area, yaitu: area karaoke digunakan untuk pengunjung yang ingin berkaraoke atau menikmati musik sambil makan dalam suasana indoor, area taman yang dilengkapi permainan anak-anak dalam suasana outdoor, area Cafe sebagai tempat hangout anak mudadalam suasana outdoor, area saung lesehan sebagai tempat makan yang biasanya dipakai pengunjung yang datang bersama keluarga dengan di suguhkan pemancingan untuk pengunjung yang hobbi memancing atau untuk sekedar ingin mencoba dan belajar memancing tanpa dikenakan biaya pemancingan pengunjung dapat menikmati hidangan sambil memancing dalam suasana outdoor, Tidak hanya menyajikan makanan dan minuman Cafe ini pun menyediakan fasilitas live music pada setiap sabtu malam, arena bermain anak serta, minimart, dan arena futsal.


Sejarah Singkat

1. Sejarah Singkat Karinda Cafe dan Resto

Karinda Cafe dan Resto yang berkonsep family Resto yang terletak di Komplek Metro Permata 1, Blok N8 no.9-10 Karang Tengah-Tangerang. Karinda Cafe dan Resto didirikan pada tahun 2010, berasal dari rumah perumahan yang berada sangat pojok tepat berada diujung kompleks dibawah jaringan sutet, rumah makan yang dimodifikasi menjadi sebuah Cafe dengan menciptakan keunikan sendiri yang sekarang ini sudah menjadi Cafe dan Resto. Karinda Cafe pada saat pertama kali beroperasi yaitu bulan April 2010 hanya ada bangunan Cafe saja, kemudian diperluas dan re-opening kembali bersama dengan pembukaan area pemancingan.

2. Visi Dan Misi Karinda Cafe dan Resto</b< <b>I. Visi Mewujudkan Karinda Cafe dan Resto sebagai Indonesian cafe garden yang bernuansa family resto. II. Misi · Menyediakan cafe yang berkualitas. · Menyediakan tempat yang nyaman untuk berkumpul dan bersantai. · Menempatkan Pengunjung sebagai prioritas. · Memberikan pelayanan yang prima dan unggul dalam penyajian. · Memotivasi karyawan dalam meraih mimpi.

StrukturOrganisasi

Struktur organisasi.PNG

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Karinda Cafe dan Resto

Keterangan:

___________      =Garis Tugas atau Perintah        
-----------      =Garis Kerjasama

Wewenang dan Tanggung Jawab

Rincian wewenang dan tanggung jawab satuan organisasi dilingkungan Karinda Cafe adalah sebagai berikut: <&nbps>I. Owner

Owner adalah pemimpin sebuah perusahaan, dimana peranannya juga sebagai pemilik dan pendiri dari perusahaan tersebut. Tugas-tugas dari seorang pemimpin perusahaan adalah:

  1. Merencanakan dan mengkoordinasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan operasional Karinda Cafe dan Resto.
  2. Mengkoordinasi segala pemakaian yang dibutuhkan dalam operasional Cafe.
  3. Mengkoordinasi semua bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing.
  4. Mengetahui segala pengeluaran dan pemasukan dari operasional Cafe.
  5. Mengadakan pengawasan terhadap kelangsungan Karinda Cafe.
  6. Mengetahui hasil dari operasional Cafe.

II. Manager Operasional

Manager Operasional adalah seseorang yang ditunjuk sebagai kepala dalam operasional. Tugas-tugas dari seorang Manager Operasional, yaitu:

  1. Mengawasi jalannya proses operasional Cafe.
  2. Bertanggung jawab terhadap jalannya operasional Cafe.
  3. Mengkoordinasi bahan-bahan operasional Cafe.
  4. Mengkoordinasikan staff yang sedang bertugas.
  5. Melakukan prediksi dan ide-ide dalam mempromosikan Cafe.
  6. Mengetahui hasil dari operasional Cafe.

III. Manager Technician

Manager Technician adalah seorang yang di tunjuk untuk mengelola fasilitas-fasilitas sarana dan prasarana Cafe. Tugas-tugas Manager Technician antara lain:

  1. Mengawasi jalannya proses technic Cafe.
  2. Bertanggung jawab terhadap jalannya technic Cafe.
  3. Mengkoordinasibahan-bahan technic Cafe.
  4. Mengkoordinasikanstaff yang sedang bertugas.
  5. Mengetahuihasil dari technic Cafe.

IV. Electric

Electric adalah seorang yang membantu memperlancar pemasangan fasilitas sarana dan prasarana operasional Cafe. Tugas-tugas Electric antara lain:

  1. Membantu melakukan perawatan rutin seluruh listrik.
  2. Membantu melakukan pengecekan dan menjaga listrik tetap berfungsi.
  3. Membantu atau perbaikan jaringan listrik dan melapor kepada atasan bila terjadi kerusakan.

V. Technical Support

Technical Support adalah orang yang membantu kelancaran tugas para User dalam menggunakan hardware berikut jaringannya. Tugas-tugas Technical Support antara lain:

  1. Membantu melakukan perawatan rutin seluruh hardware.
  2. Membantu melakukan pengecekan dan menjaga software-software yang terpasang di komputer, termasuk jaringan (LAN) dan server sehingga dapat berjalan dengan sempurna.
  3. Membantu menyelesaikan atau perbaikan hardware dan jaringan secara dini (trouble shooting) dan melapor kepadaatasannya bila terdapat komponen yang harus diperbaiki atau diganti.
  4. Melaporkan kepada atasannya bila ada software atau sistem aplikasi yang bermasalah

termasuk tindakan yang perlu diambil sebatas kewenangan yang diberikan olehvendor.

  1. Membantu menyiapkan proses pengajuan pengadaan hardware dan atau software.

VI. Akomodasi

Akomodasi adalah seseorang yang membantu kelangsungan operasional (pelaksana lapangan). Tugas-tugas dari seorang akomodasi antara lain:

  1. Menyusun data yang diperlukan.
  2. Menyiapkan segala perlengkapan.
  3. Memantau hasil yang diperoleh atau melengkapinya dengan tambahan apa yang diperlukan.
  4. Membantu sesuatu yang kurang lengkap yang berhubungan dengan perlengkapan atau akomodasi yang diperlukan.

VII. Supervisor

Supervisor adalah seseorang yang membantu manager dan berada di tengah-tengah, yaitu diantara atasan (pembuat kebijakan) danbawahan yang berhubungan langsung dengan proses operasional (pelaksana lapangan). Tugas-tugas dari seorang Supervisor antara lain:

  1. Mengkoordinir bawahan.
  2. Memberikan perencanaan.
  3. Memberikan pelatihan bawahan.
  4. Memoniitoring pembelian dan pembayaran customer dari bawahan.
  5. Membuat strategi-strategi yang strategis dalam penjualan.
  6. Mengawasi tugas-tugas bawahan.
  7. Membantu memberikan solusi jika bawahan mengalami masalah.

VIII. Sous Chef

Sous Chef adalah orang yang bertanggung jawab untuk segala sesuatu yang masuk dan keluar dari dapur dan orang yang memimpin cook secara professional untuk orang lain. Tugas-tugas dari seorang Sous Chef antara lain:

  1. Bertanggung jawab dari seluruh staff dapur.
  2. Mempersiapkan bahan-bahan makanan.
  3. Menyajikan makanan yang di pesan.
  4. Mengatur para cook.
  5. Memastikan bahwa semua peralatan di Restoran ini bekerja dengan lancar dan benar.
  6. Bertanggung jawab menjamin standar kesehatan dan keselamatan Restoran.

IX. Cook

Cook adalah tenaga pelaksana dalam tugas yang dibebankan dalam seksinya yaitu juru masak yang memasak makanan di bawah koordinasi Sous Chef. Dan dalam pelaksanaan tugasnya seorang Cook harus mengikuti aturan masing-masing seksinya. Tugas dari seorang Cook adalah memasak makanan sesuai pesanan.

X. Captain

seseorang yang bertugas untuk melayani tamu secara langsung. Tugas-tugas Captain, antara lain:

  1. Melayani tamu secara professional.
  2. Memperhatikan kebutuhan tamu.
  3. Mengetahuiproduk yang dijual.
  4. Bertanggung jawab terhadap operasional Cafe.

XI. Server (Pelayan)

Pelayan adalah sekelompok orang yang bertugas untuk melayani kebutuhan tamu Cafe. Tugas-tugas Pelayan, antara lain:

  1. Melayanitamu secara professional.
  2. Memperhatikan kebutuhan tamu.
  3. Mengetahui produk yang dijual.
  4. Bertanggung jawab terhadap operasional Cafe.

XII. Accounting

Accounting adalah sekelompok orang yang mencatat biaya pengeluaran dan pemasukan di Cafe.Tugas-tugas Accounting antara lain:

  1. Membuat laporan aktivitas kas secara harian.
  2. Membuat laporan secara berkala mingguan dan bulanan.
  3. Menangani dan mengelola faktur pembayaran.
  4. Melakukan input data transaksi kas setiap hari.

XIII. Cashier

Cashier adalah seorang yang melayani dam melakukan perhitungan atas transaksi yang dilakukan. Tugas-tugas Cashier antaralain:

  1. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran.
  2. Melakukan pencatatan atas semua transaksi.
  3. Membantu Pengunjung dalam memberikan informasi mengenai suatu produk.
  4. Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan pembungkusan.
  5. Melakukan pengecekan atas jumlah barang pada saat penerimaan barang.
  6. Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada atasan.
  7. Melakukan pengecekan atas stok bulanan.

XIV. Cleaner

Cleaner adalah sekelompok orang yang ditunjukuntuk membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan untuk membersihkan, menata, dan merapihkan baik di dalam maupun di ruangan kerja dalam operasional Cafe. Tugas-tugas Cleaner, antara lain:

  1. Membantupelayanan.
  2. Membantu dalam memberikan pelayanan kepada tamu Cafe.
  3. Menjaga kebersihan Cafe.

XV. Security

Security adalah sekelompok orang yang menjaga keamanan di Cafe. Tugas-tugas Security, antara lain:

  1. Menjaga ketertiban dan keamanan.
  2. Menjaga dan mengawasi kendaraan di parking area.
  3. Menjaga dan memelihara asset dan inventaris Cafe.

XVI. Warehouse

Warehouse atau gudang adalah seorang yang ditunjuk untuk mengatur persediaan bahan baku operasional Cafe. Tugas-tugas warehouse antara lain:

  1. Memeriksa produk-produk mana yang harus di order.
  2. Menyiapkan order-an untuk bagian dapur Cafe.
  3. Melakukan inventaris.
  4. Mengeluarkan dan memasukan barang ke gudang.
  5. Memelihara dan menjaga kebersihan warehouse.

TataLaksana Sistem Yang Berjalan

AnalisaUrutan Prosedur

Urutan prosedur ini berisikan urutanproses pemesanan, proses pembayaran serta urutan pembuatan laporan.

1. ProsedurPemesanan Menu

Pelayandatang dan memberikan daftar menu kepada Pengunjung. Pengunjung memilih menu,setelah dapat menu yang cocok Pengunjung menyebutkan pesanannya kepada pelayanlalu mencatatnya. Pelayan menyerahkan listorder kepada kasir agar pesanan Pengunjung di-input oleh kasir. Kasir meng-inputpesanan dan mencetaknya ke bagian Koki. Koki menerima printout pesanan lalu membuat pesanan tersebut, setelah pesananyang di buat Koki selesai pesanan langsung di berikan kepada Pelayan agarPelayan dapat mengantar pesanan tersebut kepada Pengunjung.

2. ProsedurPembayaran

Pengunjung biasanya memanggil Pelayan atau Pengunjungmenemui Kasir secara langsung untuk meminta billlalu membayarnya bisa berupa cashatau menggunakan kartu debet atau kredit.

3. Prosedur PembuatanLaporan

Managermembuka aplikasi Quinos lalu mengkliklaporan. Dalam menu laporan ini tersedia laporanpenjualan (harian, bulanan dan tahunan), laporan pembelian bahan baku, laporankinerja pelayan, kemudian memilih salah satu dari laporan tersebut dan managerbisa langsung mencetak atau meng-exportke dalam bentuk Excel untuk diolah menjadi laporan yang ringkas atau laporan yangmenarik dan mudah di baca. Setelah selesai manager bisa melaporkan nya kepadaOwner.

RancanganUML Sistem Yang Sedang Berjalan

.1. Use Case Diagram a. Use Case Diagram: Sistem keseluruhanyang sedang berjalan pada Karinda Cafedan Resto

Use case berjalan keseluruhan.jpg

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem keseluruhan yang sedang berjalanpada Karinda Cafe dan Resto.

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem keseluruhan yang sedang berjalan pada Karinda Cafe dan Resto terdapat:

  1. 1 system yaitu: Sistem keseluruhan yang sedang berjalan pada Karinda Cafe dan Resto.
  2. 6 actor yaitu: Pengunjung, Pelayan,Kasir, Koki, Manager, dan Owner.
  3. 21 use case yaitu: Order, Memberikan daftar menu, Memilih dan Order, Mencatat order, Input order, Cetak order, Buat order,Hasil order, Antar order, Memanggil untuk meminta bill,membayar order,2 Membuka aplikasi quinos, input pembayaran, Cetak bill yang sudah dibayar, Memberikan billyang sudah dibayar, pilih menu laporan, hasil yang sudah tercetak, Mengolahdata dari bentuk excel sesuai yang diinginkan, Hasil data yang diolah menjadiinformasi yang di butuhkan.
  4. 17 include yaitu: Print bill,2 Login, Menggunakan kartu debet, Tunai, Menggunakankartu kredit, 3 Harian, 3 Bulanan, 3 Tahunan, Data dalam bentuk excel, Print.
  5. 2extend yaitu: Menggunakan kartu debet, Tunai, Menggunakan kartu kredit,Laporan penjualan, Laporan pembelian bahan baku, Laporan kinerja pelayan, 3Harian, 3 Bulanan, 3 Tahunan, Print, Exportto excel.
  6. 34 association.
  7. 31 dependency.

b. Use Case Diagram: Prosedur Pemesanan Menu Pada Karinda Cafe dan Resto

Pemesanan menu.jpg

Gambar 3.3. UseCase Diagram Prosedur Pemesanan Menu Pada Karinda Cafe dan Resto.

Berdasarkan gambar 3.3. Use Case Diagram ProsedurPemesanan Menu Pada Karinda Cafe dan Resto terdapat:

  1. 1 system yaitu: Prosedur Pemesanan Menu Pada Karinda Cafe dan Resto.
  2. 2 actor yaitu: Pengunjung dan Pelayan.
  3. 9 use case yaitu: Order, Memberikan daftar menu, Memilih dan order, Mencatat order, Input order, Cetakorder, Buat order, Hasil order, Antarorder.
  4. 15 association.

c. Use Case Diagram: Prosedur Pembayaran Pada Karinda Cafe dan Resto

Pembayaran.jpg

Gambar 3.4. UseCase Diagram Prosedur Pembayaran PadaKarinda Cafe dan Resto.

Berdasarkangambar 3.4.Use Case Diagram Prosedur Pembayaran Pada Karinda Cafe dan Resto terdapat:

  1. 1 system yaitu: Prosedur Pembayaran Pada Karinda Cafe dan Resto.
  2. 3 actor yaitu: Pengunjung, Pelayan dan Kasir.
  3. 4 use case yaitu: Memanggil untuk meminta bill, Membayar order,Input pembayaran, Cetak bill yangsudah dibayar, #3 include yaitu: Menggunakan kartu debet, Tunai, Menggunakan kartu kredit.
  4. 3 extend yaitu: Menggunakan kartu debet, Tunai, Menggunakan kartu kredit.
  5. 9 association.
  6. 6 dependency.

d. Use Case Diagram: Prosedur PembuatanLaporanPada Karinda Cafe dan Resto

Pembuatan laporan berjalan.jpg

Gambar 3.5. UseCase Diagram Prosedur Pembuatan Laporan Pada Karinda Cafe dan Resto.

Berdasarkangambar 3.5.Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Laporan Pada Karinda Cafe dan Resto terdapat:

  1. 1 system yaitu: Prosedur Pembuatan Laporan Pada Karinda Cafe dan Resto.
  2. 2 actor yaitu: Manajer dan Owner.
  3. 5 use case yaitu: Membuka aplikasi quinos, Pilih menu laporan, Hasil yangsudah tercetak, Mengolah data dari bentuk excel sesuai yang diinginkan, Hasildata yang diolah menjadi informasi yang dibutuhkan.
  4. 12 include yaitu: Login, 3 Harian, 3 Bulanan, 3 Tahunan, Print, Data dalambentuk excel.
  5. 7 association.
  6. 25 dependency.


2. Actifity Diagram

a. Activity Diagram: Pemesanan Menu Pada Karinda Cafe dan Resto

Activity pemesanan menu.jpg

Gambar 3.7. Activity Diagram Sistem Pemesanan Menu Pada Karinda Cafe dan Resto.

Berdasarkan 3.7. Activity Diagram Sistem PemesananMenu Pada Karinda Cafe dan Resto terdapat:

  1. 1 vertical swimlane yang mempunyai 4 partition yaitu: Pengunjung,Pelayan, Koki, Kasir.
  2. 1 initial node yaitu pada partition Pengunjung.
  3. 1 activity final node yaitu pada partition Pengunjung.
  4. 10 action yaitu: Order, Memberikan daftar menu, Memilih dan order, Mencatat order, Menyerahkan list order,Input order (menggunakan aplikasiquinos), Cetak order, Buat order, Hasil order, Antar order.
  5. 11 control flow.

b. Activity Diagram: Prosedur pembayaran padaKarinda Cafe dan Resto

Activity pembayaran.jpg

Gambar 3.8.Activity Diagram Prosedur pembayaran pada Karinda Cafe dan Resto.

Berdasarkan 3.8. Activity Diagram Prosedurpembayaran pada Karinda Cafe dan Resto terdapat:

  1. 1 vertical swimlane yang mempunyai 3 partition yaitu: Pengunjung,Pelayan, Kasir.
  2. 1 initial node yaitu pada partition Pengunjung.
  3. 1 activity final node yaitu pada partition Pengunjung.
  4. 8 action yaitu: Memanggil untuk meminta bill, Meminta bill,Membuka aplikasi quinos, Print bill,Memberikan bill, Membayar order, Input pembayaran, Cetak bill yang sudah dibayar, Memberikan bill yang sudah dibayar.
  5. 4 decisionyaitu:Login, Kartu debet, Tunai, Kartu kredit.
  6. 19 control flow.

c. Activity Diagram: PembuatanLaporanPada Karinda Cafe dan Resto

Activity pembuatan laporan.jpg

Gambar 3.9. Activity Diagram Sistem Pembuatan Laporan Pada Karinda Cafe dan Resto.

Berdasarkan 3.9. Activity diagram Prosedurpembuatan laporan pada Karinda Cafe dan Resto terdapat:

  1. 1 vertical swimlane yang mempunyai 2 partition yaitu: Ownerdan Manajer.
  2. 1 initial node yaitu pada partition Manajer.
  3. 1 activity final node yaitu pada partition Owner.
  4. 21 action yaitu: Membuka aplikasi quinos, Pilih menu laporan, Laporanpenjualan, Laporan pembelian bahan baku, Laporan kinerja pelayan, 3 Harian, 3Bulanan, 3 Tahunan, View data, Print, Hasil yang sudah tercetak, Data dalambentuk excel, Export to excel,Mengolah data dari bentuk excel sesuai yang diinginkan, Hasil data yang diolahmenjadi informasi yang dibutuhkan.
  5. 1 decision.
  6. 5 fork node.
  7. 1 join node.
  8. 39 control flow.

3. Class Diagram

a. ClassDiagram:Database yang sedang berjalan

Class diagrm.jpg

Gambar 3.10. Class Diagram Database yang sedang berjalan Pada Karinda Cafe dan Resto.

4. SpesifikasiBasis Data

Padaspesifikasi basis data iniakan ditunjukan mengenai table-tabel yang akan digunakan:

1. Tabel kategori_menu

NamaFile  : kategori_menu

Media  : Hardisk

PrimaryKey  : id_ kategori

Tabel3.1. Spesifikasi Tabel kategori_menu

Tabel kategori menu.jpg

2. Tabelmenu

NamaFile  : menu

Media  : Hardisk

PrimaryKey  : id_menu

ForeignKey  : id_kategori

Tabel3.2. Spesifikasi Tabel menu

Tabel menu.jpg

3. Tabel barang

NamaFile  : barang

Media  : Hardisk

PrimaryKey  : kd_barang

Tabel3.3. Spesifikasi Tabel barang

Tabel barang.jpg

4. Tabelsatuan

NamaFile  : satuan

Media  : Hardisk

PrimaryKey  : kd_satuan

Tabel 3.4. Spesifikasi Tabel satuan

Tabel satuan.jpg

5. Tabel supplier

NamaFile  : supplier

Media  : Hardisk

PrimaryKey  : id_supplier

Tabel3.5. Spesifikasi supplier

Tabel supplier.jpg

6. Tabel user

NamaFile  :user

Media  : Hardisk

PrimaryKey  : id_user

Tabel3.6. Spesifikasi Tabel user

Tabel user.jpg

7. Tabeltrasaksi_pembelian

NamaFile  : trasaksi_pembelian

Media  : Hardisk

PrimaryKey  : id_pembelian

ForeignKey  : id_supplier

Tabel3.7. Spesifikasi Tabel transaksi_pembelian

Tabel pembelian.jpg

8. Tabeldetail_transaksi_pembelian

NamaFile : peminjaman_detil

Media  : Hardisk

PrimaryKey  : -

ForeignKey  :id_pembelian dan kd_barang

Tabel3.8. Spesifikasi Tabel detail_transaksi_pembelian

Tabel detail pembelian.jpg

9. Tabel transaksi_penjualan

NamaFile  : transaksi_penjualan

Media  : Hardisk

PrimaryKey  : id_transaksi

Foreign Key  : id_user

Tabel3.9. Spesifikasi Tabel transaksi_penjualan

Tabel penjualan.jpg

10. Tabeldetail_transaksi_penjualan

Nama File : detail_transaksi_penjualan

Media  : Hardisk

PrimaryKey  : id_transaksi

Foreign Key  :id_menu

Tabel3.10. Spesifikasi Tabel detail_transaksi_penjualan

Tabel detail penjualah.jpg

AnalisaMasukan, Proses dan Keluaran

1. AnalisaMasukan

Agar suatu sistem berjalan dengansemestinya diperlukan masukan-masukan yang terdiri dari dokumen-dokumen yangmerupakan bukti adanya transaksi. Data masukannya adalah sebagai berikut:

a. NamaData  : Data Transaksi Penjualan

Alias  : DTP1

Fungsi  :Mengetahui jumlah penjualan

Sumber  : Transaksi penjualan

Tujuan  : Manajer

Media  : Komputer

Frekuensi  : Setiap adanya pembeli

Keterangan  : -

b. NamaData  : Data Transaksi Pembelian

Alias  :DTP2

Fungsi  : Mengetahui jumlah pembelian

Sumber  : Transaksi pembelian

Tujuan  : Manajer

Media  : Komputer

Frekuensi  : Setiap adanya pembelian bahan baku

Keterangan  : -

c. NamaData  : Data Transaksi Kinerja Pelayan

Alias  : DTKP

Fungsi  : Mengetahui kinerja pelayan

Sumber  : Transaksi penjualan

Tujuan  : Manajer

Media  : Komputer

Frekuensi  : Setiap adanya penjualan

Keterangan  : -

2. AnalisaProses

Saat ini sistem yang sedang berjalanpada proses penjualan dan pembelian. Proses yang terjadi adalah sebagaiberikut:

a. NamaData  :Data Transaksi Penjualan_P

No_proses  : 01

Masukan  : Data Transaksi Penjualan

Keluaran  : Laporan Penjualan

RingkasanProses  : Dari data transaksipenjualan dijadikan laporan penjualan

b. NamaData  :Data Transaksi Pembelian_P

No_proses  : 02

Masukan  : Data Transaksi Pembelian

Keluaran  : Laporan Pembelian

RingkasanProses  : Dari data transaksipembelian dijadikan laporan

c. NamaData  :Data Transaksi Kinerja Pelayan_P

No_proses  :03

Masukan  :Transaksi Penjualan

Keluaran  :Laporan Kinerja Pelayan

RingkasanProses  : Dari data transaksipenjualan dijadikan laporan kinerja pegawai

3. AnalisaKeluaran


Keluaran dari sistem penjualan adalahberupa dokumen atau data sebagai laporan. File yang digunakan dalam analisakeluaran adalah sebagai berikut:

a. NamaData  : Laporan Penjualan

Alias  : LP1

Fungsi  : Mengetahui jumlah penjualan

Sumber  : Data transaksi penjualan

Tujuan  : Owner

Media  : kertas

Frekuensi  : Setiap pembuatan laporan

Keterangan  : -

b. NamaData  : Laporan Pembelian

Alias  : LP2

Fungsi  : Mengetahui jumlah pembelian

Sumber  : Data transaksi pembelian

Tujuan  : Owner

Media  : Kertas

Frekuensi  : Setiap pembuatan laporan

Keterangan  : -

c. NamaData  : Laporan Kinerja Pelayan

Alias  : LKP

Fungsi  : Mengetahui kinerja pelayan

Sumber  : Data kinerja pelayan

Tujuan  : Owner

Media  : Kertas

Frekuensi  : Setiap pembuatan laporan

Keterangan  : -


AnalisaKonfigurasi Sistem

1. Perangkat Keras (Hardware)

Processor  : Dual Core

Monitor  :14 “

RAM  :1 GB

Harddisk  :250 GB

2. PerangkatLunak (Software)

Database  : SQL Server 2000

Aplikasi  : Quinos

3. Pengguna(Brainware)

Kasir, Manajer.

AnalisaSWOT (StrenghtsWeakness Opportunities Threats)

Analisa SWOT adalah analisa yang sangat dikenal dalam prosespembuatan strategi bisnis. Analisa SWOT sendiri merupakan singkatan dari strength, weakness, opportunity, dan threat.Mari kita coba membahasnya sekaligus dengan menerapkannya pada kasus Karinda Cafe dan Resto.


1. Identifikasi Variabel

Tabel3.11. Variabel dan Indikator Lingkungan Internal

Variabel lingkungan internal.jpg


Tabel 3.12. Variabel danIndikator Lingkungan Eksternal

Variabel lingkungan eksternal.jpg

Tabel 3.13.DaftarPesaing Karinda Cafe

Daftar pesaing karinda.jpg

Tabel 3.14. ANALISA SWOT KARINDA CAFE

Analisa swot cafe.jpg

Permasalahanyang Dihadapi

AnalisaKebutuhan

Berdasarkan pada Tabel 3.3, maka dapat ditarikkesimpulan untuk kebutuhan data masukan, kebutuhan data keluaran dan kebutuhanproses khususnya untuk penyelesaian dengan IT.

a. Kebutuhandata Masukan

Penjualanpada Karinda Cafe dan Resto ini membutuhkan beberapa masukandata diantaranya adalah data pemesanan menu, pembayaran penjualan,

b. Kebutuhandata Keluaran

Datakeluaran adalah data yang dihasilkan dari data masukan yang telah diolah.Adapun output yang dihasilkan yaitu: laporan penjualan secara ringkas,laporan penjualan berdasarkan kategori secara ringkas, laporan kinerjakaryawan secara ringkas, laporan penentuandiskon, laporan pemakaian bahan baku,

c. KebutuhanProses

Prosesanalisa kondisi cafe baik secara internal maupun eksternal menjadi lebih mudah, akurat, efektif dan efisien.

Analisa Masalah

  1. Laporanpenjualan tidak mudah dibaca oleh Ownerkarena laporan masih berbentuk data transaksi atau data penjualan secara rinci sehingga dalam menganalisa masalahtidak mudah.
  2. Data transaksi tidak bisa diakses di tempat mana saja.
  3. Belumadanya sistem untuk menganalisa menuyang kurang diminati agar dapat di berikan discountuntuk hari-hari tertentu.

AlternatifPemecahan Masalah

  1. Membuatsistem laporan penjualan yang menampilkan data secara ringkas dan rincisehingga mudah untuk di analisa.
  2. Membuat aplikasi berbasis web sehingga bisa diakses di mana saja.
  3. Menampilkan top worst menu yang di pesan.

UserRequirement

ElisitasiTahap I

Tabel 3.15. Elisitasi Tahap I

Elisitasi i.jpg

ElisitasiTahap II

Tabel 3.16. Elisitasi Tahap II

Elisitasi ii.jpg

Keterangan :

M : Mandatory

D :Desirable

I  : Inessensial

ElisitasiTahap III

Tabel 3.17. Elisitasi Tahap III

Elisitasi iii.jpg

Keterangan:

T  : Technical L  : Low

O  : Operational M  : Middle

E  : Economic H  : High

Print Screen Sistem Yang Sedang Berjalan

Login.png

Gambar 3.8. Tampilan LoginKarinda Cafe dan Resto


Gambar 3.8. Tampilan Login Karinda Cafe dan Resto, adalah tampilan login admin agar dapat menggunakan software kita harus login terlebih dahulu.

Denah saung dan taman.png

Gambar 3.9. Tampilan Denah Lokasi Outdoor Karinda Cafe dan Resto

Gambar 3.9. Tampilan Denah Lokasi Outdoor Karinda Cafe dan Resto, adalah tampilan denah outdoor area saung dan taman pada Karinda Cafe dan Resto didalamnya terdapat area saung yang juga dilengkapi dengan taman bermain anak, kebunbinatang mini, air mancur, kolam ikan yang dapat dipancing oleh pengunjung danjuga area taman yang biasanya digunakan untuk candylike dinner juga di lengkapi live music pada setiap sabtu sore sampai jam tutup cafe, dalam software Quinos denah padagambar tersebut dapat kita klik no.tableuntuk memasukkan order-an Pengunjung.

Denah karaoke lantai 2.png

Gambar 3.10. Tampilan Denah Lokasi Indoor KarindaCafe dan Resto

Gambar 3.10. Tampilan Denah LokasiIndoor Karinda Cafe dan Resto, adalah tampilandenah indoor area karaoke lantai 2pada Karinda Cafe dan Resto, fasilitas yang ada dilengkapidengan karaoke atau sekedar nonton tv.

Denah karaoke lantai 1.png

Gambar 3.11. Tampilan Denah Lokasi Indoor dan outdoor Karinda Cafe dan Resto

Gambar 3.11. Tampilan Denah LokasiIndoor dan outdoor KarindaCafe dan Resto, adalah tampilandenah indoor dan outdoor area karaoke lantai 1 dan teras Cafe pada Karinda Cafedan Resto, fasilitas yang adadilengkapi dengan karaoke atau sekedar nonton tv.

Menu karinda cafe.png

Gambar 3.12. Tampilan Daftar Menu Karinda Cafe dan Resto

Gambar 3.12. Tampilan Daftar MenuKarinda Cafe dan Resto , merupakantampilan sistem yang sedang berjalan menggunakan software quinos, pada tampilanini kasir langsung mengklik untuk menu pesanan pengunjung dan mengisi number table.

All report.PNG

Gambar 3.13.Tampilan All Report Karinda Cafe dan Resto

Gambar 3.13. Tampilan All Report Karinda Cafe dan Resto, ini adalah tampilan semua laporan transaksi-transaksiuktuk pengecekan profit dan untuk mencetaknya dapat di-export dalam bentuk excel.

All report.PNG

Gambar 3.14. Tampilan Cashier Report Karinda Cafe dan Resto

Gambar 3.14. Tampilan Cashier Report Karinda Cafe dan Resto Ini adalah laporan kasir atas penjualan nya.

All report.PNG

Gambar 3.13. Tampilan Employee Performance Report Karinda Cafe dan Resto

Gambar3.13. Tampilan Employee Performance Report Karinda Cafe dan Resto adalah laporankinerja pelayan.

All report.PNG

Gambar 3.14. Tampilan Best Selling Item Karinda Cafedan Resto

Gambar3.14. Tampilan Best Selling Item Karinda Cafe dan Resto adalah laporanitem menu yang paling banyak terjual.

All report.PNG

Gambar 3.15. Tampilan Hourly Sales Report Karinda Cafedan Resto

Gambar3.15. Tampilan Hourly Sales Report Karinda Cafe dan Resto merupakan laporanpenjualan pada setiap jam.

Reservation.PNG

Gambar 3.16. Tampilan Reservation Karinda Cafe dan Resto

Gambar 3.16. Tampilan Reservation Karinda Cafe dan Resto adalah menu untuk pemesanan tempat atau no meja.


BABIV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelahmengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka selanjutnya akandibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Pada pembahasanBAB III telah dijelaskan, dimana cafetersebut sudah mempunyai aplikasi yang mengatur transaksi-transaksi penjualanakan tetapi pada sistem tersebut masih ada kekurangan pada penggunaan Executive Informastion System (EIS) yangsangat dibutuhkan oleh Manajer dan Owneruntuk mengetahui kondisi cafe padasaat ini. Pada penelitian ini penulis mengusulkan perancangan EIS dengan menggunakan dashboard berbasis web.Dimana informasi ditampilkan dalam bentuk diagram sehingga pengguna dapatdengan mudah membacanya dan informasi juga disajikan dengan dinammis sehinggasesuai dengan kebutuhan user ditambah aplikasi ini dibangun berbasis websehingga dapat digunankan kapan dan dimanapun asal penggunan terkoneksi denganinternet. Adapun untuk membangun aplikasi ini Penulis membangun dengan bahasapemrograman PHP dan untuk data penyimpanannya menggunakan database MySQL. Untuk pembuatan laporan yang menarik bisaditampilkan dalam bentuk dashboardmenggunakan library Fussion Chart.

Alasan Penulis memakai bahasa pemrograman PHP disamping free juga sudah banyak dukungan pada beberapa browser untuk menampilkannya. Untuk database Penulis memilih MySQL dari pada SQL Server karena data yang diteliti tidak terlalu besar.

Disini Penulis akan menjelaskan perbedaan sistem yang diusulkan dengan sistem yangsedang berjalan khususnya pada pembuatan laporan.

Tabel 4.1. Perbedaan SistemYang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Perbedaan sistem berjalan dengan yg baru.PNG

Proseduryang baru pada sistem yang diusulkan terdapat 4 prosedur yang berisi Income Summary, Sale, Purchase dan Top 10 Chart. Berikut penjelasan dari prosedur menu-menu di atas:

1. IncomeSummary

Income Summary yaitu menu untuk menampilkan pendapatan atau profit dari perbandingan penjualan menu dengan pembelian bahan baku. Informasi yang ditampilkan pada menu ini disajikan dalam bentuk diagramdan dapat di-filter berdasarkan tahun, bulan bahkan hari. Adapun prosedur untuk menampilkan menu Income Summary, yaitu Manager atau Owner login untuk membuka aplikasi EISKarinda Cafe dan Resto, setelah itu pilih IncomeSummary dari menu Transaction,maka muncul tiga diagram yang terdiri dari diagram Income summary years, Income summary month dan Income summary day serta ada tambahan menu untuk mem-filter berdasarkan tahun, bulan dan hari.

2. Sale

Sale adalah menu untuk menampilkan informasi penjualan menu pada Karinda Cafe dan Resto. Pada menu ini dapat mengetahui penjualan dimulai daripertahun, perbulan sampai perhari. Adapun untuk menjalankan menu ini yangpertama Manajer atau Owner login jikabelum masuk dalam sistem, setelah itu klik menu Transaction pilih Sale munculdiagram penjualan pertahun, dari diagram penjualan pertahun klik dari salahsatu tahun maka akan muncul diagram bulan yang berdasarkan tahun yang diklik,misalnya mengklik tahun 2013 maka akan muncul diagram penjualan perbulan padatahun 2013 dan untuk melihat diagram perhari sama caranya seperti menampilkandiagram perbulan, yaitu mengklik salah satu bulan pada diagram penjualanperbulan maka akan muncul diagram penjualan perhari berdasarkan bulan yangdipilih dengan tahun yang sudah dipilih sebelumnya. Setelah menampilkan diagrambulan dari tahun 2013 mengklik bulan januari maka muncul hari-hari yang adatransaksinya pada bulan januari.

3. Purchase

Purchase adalah menu untuk menampilkan informasi pembelian bahan baku pada Karinda Cafe dan Resto. Pada menu ini dapat mengetahui pembelian dimulai daripertahun, perbulan sampai perhari. Adapun untuk menjalankan menu ini yangpertama Manajer atau Owner loginterlebih dahulu setelah login klik menu Transactiondan pilih Purchase muncul diagrampembelian bahan baku pertahun untuk mengetahui diagram pembelian bahan bakuperbulan, diklik dari salah satu tahun maka akan muncul diagram pembelian bahanbaku perbulan yang berdasarkan tahun yang diklik dan untuk melihat diagrampembelian bahan baku perhari sama caranya seperti prosedur sale dengan menampilkan diagram pembelian bahan baku perbulan,yaitu mengklik salah satu bulan pada diagram pembelian bahan baku perbulan makaakan muncul diagram pembelian bahan baku perhari berdasarkan bulan yang dipilihdengan tahun yang sudah dipilih sebelumnya.

4. Top 10 Chart

Top 10 chart merupakan menu untuk melihat informasi 10 menu terlaris, 10 pelayan palinggiat, 10 meja terfavorit dan juga untuk melihat 10 menu penjualanterendah, 10 pelayan paling sedikitmenjual, 10 meja kurang diminati pengunjung. Adapun untuk prosedur dimulai daripemilihan display yang akan ditampilkan terdapat dua pilihan yaitu 10 besardari segi harga tertinggi atau terendah dan dari segi jumlah terbanyak ataupaling sedikit baik dari sisi menu, pelayan atau nomor meja. Setelah itu filter berdasarkan tahun, bulan danhari, juga dapat mem-filterberdasarkan pelayan, menu, atau nomor meja sesuai yang ingin dilihat. Fasilitasfilter selanjutnya adalah x-axisdimana kita menentukan yang mau ditampilkan apakah menu, pelayan atau nomormeja. Yang terakhir type top untuk menampikan tertinggi atau terendah. Setelahitu baru kilk GO untuk mengeksekusi program.

Diagram Rancangan Sistem

Berdasarkan prosedur diatas, penulis tuangkan kedalam bentuk UML (Unified ModelingLanguage) dalam penggambaran sehingga alur proses yang baru terlihat jelassecara visual. Adapun diagram yangdigunakan, yaitu Use case diagram, Activitydiagram, Sequence diagram dan Deployment diagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

a. Use Cse Diagram : Sistem EIS keseluruhan padaKarinda Cafe dan Resto yang diusulkan

Use case eis keseluruhan.PNG

Gambar4.1. Use Case Diagram Sistem EISkeseluruhan pada Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem EIS keseluruhanpada Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 systemyaitu: Sistem keseluruhan pada Karinda Cafedan Resto yang diusulkan.
  2. 1 actoryaitu: Manajer atau Owner.
  3. 1 use case yaitu:EIS Karinda Cafe & Resto.
  4. 15 include yaitu: Login, Grafik income summary, Display sale years, Data sale years, Display sale month, Data salemonth, Display sale day, Data sale day, Display purchase years, Data purchaseyears, Display purchase month,Data purchase month, Display purchase day, Data purchase day, Display top 10 chart (chart in price and chart in quantity).
  5. 51 extend yaitu:Home, Transaction, Income summary,Income summary years, Income summary month, Income summary day, 3 Klik pilih datapada diagram, 3 View data, Sale, View data sale years, 2Klik salah satu tahun, View data sale month, 2 Klik salah satu bulan, View data sale day, Purchase, View data purchase years, View datapurchase month, View data purchase day, Top 10 chart, Display, Top based quantity, Top based price, Chart, Column 3D chart, Column 2D chart, Line 2D chart, Area 2D chart, Pie 3D chart, Pie 2D chart, Bar 2D chart, Doughnut 2D chart, Years, Month, Day, 2 Waiter, 2 Menu, 2 Tablenumber, X-Axis, Type top, Top best, Top worst, Logout.
  6. 1 association.
  7. 65 depedency.
  8. 7 noteyaitu: Untuk filter tahun, Untuk filter bulan, Untuk filter hari, 2 Muncul berdasarkan tahun yang dipilih, 2 Munculberdasarkan bulan yang dipilih.
  9. 7 anchor.


b.Use Case Diagram: Prosedur income summary Karinda Cafedan Resto yang diusulkan

Use case income summary.PNG

Gambar 4.2. UseCase Diagram Prosedur income summaryKarinda Cafe dan Resto yang diusulkan

BerdasarkanGambar 4.2.Use Case Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 system yaitu: Prosedur income summaryKarinda Cafe dan Resto yang diusulkan.
  2. 1 actor yaitu: Manajer atau Owner.
  3. 1 use case yaitu:EIS Karinda Cafe & Resto.
  4. 2 includeyaitu: Login, GrafikIncome Summary.
  5. 16 extend yaitu:Home, Transaction, Income summary,Income summary years, Income summary month, Income summary day, 3 Klik pilih datapada diagram, 3 View data, Sale, Purchase, Top 10 chart, Logout.
  6. 1 association.
  7. 18 depedency.
  8. 3 noteyaitu: Untuk filter tahun, Untuk filter bulan, Untuk filter hari.
  9. 3 anchor.


c. Use Case Diagram: Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan.

Use case sale.PNG

Gambar 4.3. UseCase Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.3.Use Case Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan terdapat:

  1. 1 system yaitu: Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan.
  2. 1 actor yaitu: Manajer atau Owner.
  3. 1 use case yaitu: EIS Karinda Cafe & Resto.
  4. 7 include yaitu: Login, Display sale years, Data sale years, Display sale month, Data salemonth, Display sale day, Data sale day.
  5. 12 extend yaitu: Home, Transaction, Income summary, Sale, Klik salah satu tahun, Viewdata sale years, Klik salah satubulan, View data sale month, View data sale day, Purchase, Top 10 chart, Logout.
  6. 1 association.
  7. 19 depedency.
  8. 2 note yaitu: Muncul berdasarkan tahunyang dipilih, Muncul berdasarkan bulan yang dipilih.
  9. 2 anchor.

d. Use Case Diagram: Prosedur purchase Karinda Cafe danResto yang diusulkan.

Use case purchase.PNG

Gambar 4.4. Use Case Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan

BerdasarkanGambar 4.4.Use Case Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan terdapat:

  1. 1 system yaitu: Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan.
  2. 1 actor yaitu: Manajer atau Owner.
  3. 1 use case yaitu: EIS Karinda Cafe & Resto.
  4. 7 include yaitu: Login, Display purchase years, Data purchase years, Display purchase month, Data purchasemonth, Display purchase day, Datapurchase day.
  5. 12 extend yaitu: Home, Transaction, Income summary, Sale, Purchase, Kliksalah satu tahun, View data purchase years, Klik salah satu bulan, View data purchase month, View datapurchase day, Top 10 chart, Logout.
  6. 1 association.
  7. 19 depedency.
  8. 2 note yaitu: Muncul berdasarkan tahunyang dipilih, Muncul berdasarkan bulan yang dipilih.
  9. 2 anchor.

e. Use Case Diagram: Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan.

Use case sale.PNG

Gambar 4.5. UseCase Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan

BerdasarkanGambar 4.5.Use Case Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 system yaitu: Prosedur top10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan.
  2. 1 actor yaitu: Manajer atau Owner.
  3. 1 use case yaitu: EIS Karinda Cafe & Resto.
  4. 2 include yaitu: Login, Display top 10 chart (chart in price andchart in quantity).
  5. 32 extend yaitu: Home, Transaction, Income summary, Sale, Purchase, Top 10 chart, Display, Top based quantity, Top based price, Chart, Column 3D chart, Column 2D chart, Line 2D chart, Area 2D chart, Pie 3D chart, Pie 2D chart, Bar 2D chart, Doughnut 2D chart, Years, Month, Day, 2 Waiter, 2 Menu, 2 Tablenumber, X-Axis, Type top, Top best, Top worst, Logout.
  6. 1 association.
  7. 34 depedency.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

a. Activity Diagram: Prosedur income summary Karinda Cafedan Resto yang diusulkan.

Activity income summary.PNG

Gambar 4.6. Activity Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.6. Activity Diagram Prosedur incomesummary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 initial node.
  2. 1 vertical swimlane yang mempunyai 1 partition yaitu: Manajer atau Owner.
  3. 20 action.
  4. 1 final node.
  5. 5 fork node.
  6. 1 join node.
  7. 1 decision node.

b. Activity Diagram: Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan.

Activity sale.PNG

Gambar 4.7. Activity Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan

Berdasarkan Gambar 4.7. Activity Diagram Prosedur saleKarinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 initial node.
  2. 1 vertical swimlane yang mempunyai 1 partition yaitu: Manajer atau Owner.
  3. 21 action.
  4. 1 final node.
  5. 2 fork node.
  6. 1 join node.
  7. 1 decision node.

c. Activity Diagram: Prosedur purchase Karinda Cafe danResto yang diusulkan.

Activity purchase.PNG

Gambar4.8. Activity Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan

Berdasarkan Gambar 4.8. Activity Diagram Prosedur purchaseKarinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 initial node.
  2. 1 vertical swimlane yang mempunyai 1 partition yaitu: Manajer atau Owner.
  3. 21 action.
  4. 1 final node.
  5. 2 fork node.
  6. 1 join node.
  7. 1 decision node.

d. Activity Diagram: Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan.

Activity top 10.PNG

Gambar 4.9. Activity Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.9. Activity Diagram Prosedur top10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 initial node.
  2. 1 vertical swimlane yang mempunyai 1 partition yaitu: Manajer atau Owner.
  3. 35 action.
  4. 1 final node.
  5. 7 fork node.
  6. 1 join node.
  7. 1 decision node.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

a. Sequence Diagram: Prosedur income summary Karinda Cafedan Resto yang diusulkan.

Sequence income summary.PNG

Gambar 4.10. Sequence Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan


Berdasarkan Gambar 4.10. Sequence Diagram Prosedur incomesummary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 actor yaitu: Manajer atau Owner.
  1. 10 life line system yaitu: Analisa pendapatan, Login, EIS Karinda Cafe dan Resto, Home, Transaction, Income Summary,Sale, Purchase, Top 10 chart, Logout.
  2. 3 life line control yaitu: Display income summaryyears, Display income summary month,Display income summary day.
  3. 2 message yaitu: Berhasil, Klik income summary.
  4. 1 self message yaitu: Gagal.
  5. 3 note: Untuk mem-filter tahun, Untuk mem-filterbulan, Untuk mem-filter hari.
  6. 15 anchor.

b. Sequence Diagram: Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan.

Sequence sale.PNG

Gambar 4.11. Sequence Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan

Berdasarkan Gambar 4.11. Sequence Diagram Prosedur saleKarinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 actor yaitu: Manajer atau Owner.
  2. 16 life line system yaitu: Analisa pendapatan, Login, EIS Karinda Cafedan Resto, Home, Transaction, Income Summary, Sale, Display sale years,Display sale month, Display sale day, Data sale years, Data sale month, Data sale day,Purchase, Top 10 chart, Logout.
  3. 7 message yaitu: Berhasil, Klik sale, Klik salah satu tahun, View data sale years, Klik salah satu bulan, View data sale month, View data sale day.
  4. 1 self message yaitu: Gagal.
  5. 6 note: 3 Tampilan grafik, 3 Data dalam bentuk tabel.
  6. 22 anchor.

c. Sequence Diagram: Prosedur purchase Karinda Cafe danResto yang diusulkan.

Sequence purchase.PNG

Gambar 4.12. Sequence Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan

Berdasarkan Gambar 4.12. Sequence Diagram Prosedur purchaseKarinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 actor yaitu: Manajer atau Owner.
  2. 16 life line system yaitu: Analisa pembelian bahan baku, Login, EIS Karinda Cafedan Resto, Home, Transaction, Income Summary, Sale, Purchase, Display purchase years, Display purchase month, Display purchase day, Data purchase years, Data purchase month, Data purchase day, Top 10 chart, Logout.
  3. 7 message yaitu: Berhasil, Klik purchase, Klik salah satu tahun, View data purchase years, Klik salah satu bulan, View data purchase month,View data purchase day.
  4. 1 self message yaitu: Gagal.
  5. 6 note: 3 Tampilan grafik, 3 Data dalam bentuk tabel.
  6. 22 anchor.

d. Sequence Diagram: Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan.


Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

Gambar 4.13. Sequence Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.13. Sequence Diagram Prosedur top10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 actor yaitu: Manajer atau Owner.
  2. 11 life line system yaitu: Analisa top best/top worst, Login, EIS Karinda Cafedan Resto, Home, Transaction, Income Summary, Sale, Purchase, Top 10 chart, Display top 10 chart (chart in price and chart in quantity), Logout.
  3. 25 lifeline control yaitu: Display, Chart, Years, Month, Day, 2 Waiters, 2 Menu, 2Table number, X-Axis, Tipe top, Top based quantity, Top basedPrice, Column 3D chart, Column 2D chart,Line 2D chart, Area 2D chart, Pie3D chart, Pie 2D chart, Bar 2D chart, Doughnut 2D chart, Top best, Top worst.
  4. 2 message yaitu: Berhasil, Klik top 10 chart.
  5. 1 self message yaitu: Gagal.
  6. 36 anchor.

State Diagram Sistem Yang Diusulkan

a. State Diagram: Prosedur income summary Karinda Cafedan Resto yang diusulkan.

State income summary.PNG

Gambar 4.14. State Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.15. State Diagram Prosedur saleKarinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 initial pseudo state.
  2. 12 state.
  3. 15 transition.
  4. 1 self transition yaitu: Gagal.
  5. 1 final state.

b. State Diagram: Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan.

State sale.PNG

Gambar 4.15. State Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan


Berdasarkan Gambar 4.15. State Diagram Prosedur saleKarinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 initial pseudo state.
  2. 15 state.
  3. 18 transition.
  4. 1 self transition yaitu: Gagal.
  5. 1 final state.

c. State Diagram: Prosedur purchase Karinda Cafe danResto yang diusulkan.

State purchase.PNG

Gambar 4.16. State Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan

Berdasarkan Gambar 4.16. State Diagram Prosedur purchaseKarinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 1 initial pseudo state.
  2. 15 state.
  3. 18 transition.
  4. 1 self transition yaitu: Gagal.
  5. 1 final state.

d. State Diagram: Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan.

State top 10.PNG

Gambar 4.17. State Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.17. State Diagram Prosedur top10 chart Karinda Cafe dan Resto yangdiusulkan terdapat:

  1. 1 initial pseudo state.
  2. 21 state.
  3. 32 transition.
  4. 1 self transition yaitu: Gagal.
  5. 1 final state.
  6. 10 note.
  7. 10 anchor.

Deployment Diagram Sistem Yang Diusulkan

Deployment karinda.PNG

Gambar 4.18. Deployment Sistem EIS Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan

BerdasarkanGambar 4.18. Deployment Sistem EISKarinda Cafe dan Resto yang diusulkan terdapat:

  1. 2 package yaitu: perangkat lunak danperangkat keras.
  2. 5 node yaitu: Database server,Aplication server, Aplikasi, Aplikasi interface dan internet/jaringan.
  3. 3 interface yaitu: Transaction request,Order request, Order request
  4. 13 componentyaitu: J2EE server, Apache, QUINOS, EIS KARINDA CAFE, PHP, Javascript, Fusion chart, Swingaplication, Browser, Server, PC.
  5. 3 anchor-note yaitu: “sebagai tempat penyimpanandata, bisa di tampilkan, hapus ubah maupun tambah sesuai permintaan”, “aplikasiyang berjalan sebagai penunjang transaksi sehari-hari”, dan “aplikasi yangdiusulkan, sebagai penyedian informasi dari data transaksi terdi, dimanainformasi dibuat kedalam bentuk grafik serta dalam satu tampilan terdapatbanyak informasi”.
  6. 6 depedency.
  7. 4 association.

RancanganBasis Data

SpesifikasiBasis Data

Dalam penelitian ini Penulis tidakmerancang basis data dalam membangun aplikasi EIS ini, akan tetapi Penulishanya memanggil query pada basis datayang berjalan. Dibawah ini akan digambarkan queryuntuk menampilkan EIS dari basis data yang berjalan.

1. Basisdata Karinda Cafe dan Resto yang berjalan seperti yang sudah dijelaskan pada bab 3

Basis data yg berjalan.PNG

Gambar 4.19. Class Diagram Database pada Karinda Cafe dan Resto yang sedang berjalan

2. Relasi untuk menghasilkan Informasi Income Summary

Class diagram income summary.PNG

Gambar 4.20. Class Diagram Query income summary pada Karinda Cafedan Resto

3. Relasiuntuk menghasilkan Informasi Sale.

Class diagram sale.PNG

Gambar 4.21. Class Diagram Query sale pada Karinda Cafedan Resto

4. Relasiuntuk menghasilkan Informasi Purchase.

Class diagram purchase.PNG

Gambar 4.22. Class Diagram Query purchase pada Karinda Cafedan Resto

5. Relasiuntuk menghasilkan Informasi top 10 chart.

Class diagram top 10.PNG

Gambar 4.23. Class Diagram Query top 10 chart pada KarindaCafe dan Resto


RancanganPrototype

Rancangan HIPO

Hipo.PNG

Prototype Halaman Login Admin

1. Site Map Admin (Manajer dan Owner)

Site map admin.PNG

Gambar 4.24. Site Map Admin (Manajer dan Owner)

2. Kerangkadesain untuk halaman utama Admin

Kerangka desain.PNG

Gambar 4.25. Kerangka desain untukhalaman utama admin

Keterangan:Kerangka desain utama yang ingin dibuat pada sistem yang diusulkan.

3. Tampilan login Admin

Login admin.PNG

Gambar 4.26. Tampilan login admin

Keterangan:Tampilan login admin yang ini dibuat pada sistem yang diusulkan.

4. Tampilan halaman Awal

Tampilan halaman awal.PNG

Gambar 4.27. Tampilan halaman awal

Keterangan:Rancangan tampilan awal web pada sistem yang diusulkan mempunyai menu home, transaction, top 10 chart, logout.

5. Tampilan halaman Income Summary

Tampilan halaman income summary.PNG

Gambar 4.28. Tampilan halaman income summary

Keterangan:

Rancangan sistem yang diusulkan pada menu web terdapat transaction yang berisi incomesummary menampilkan grafik incomesummary years, grafik income summarymonth, grafik income summary daydan dapat di-filter berdasarkantahun, bulan, dan hari.

6. Tampilan halaman Sale

Tampilan halaman sale.PNG

Gambar 4.29. Tampilan halaman Sale

Keterangan:

Rancangan sistem yang diusulkan pada menu web terdapat transaction yang berisi salemenampilkan grafik sale years, grafik sale month, grafik sale day dan dapat mem-viewdata pada setiap tahun, bulan, hari yang diklik atau yang diinginkan padatanggal-tanggal tertentu.

7. Tampilan halaman Purchase

Tampilan halaman purchase.PNG

Gambar 4.30. Tampilan halaman purchase

Keterangan:

Rancangan sistem yang diusulkan pada menu web terdapat transaction yang berisi purchasemenampilkan grafik purchase years, grafik purchase month, grafik purchase day dan dapat mem-view data pada setiap tahun, bulan, hariyang diklik atau yang diinginkan pada tanggal-tanggal tertentu sama sepertibagian pada sale.

8. Tampilan halaman Top 10 chart

Tampilan halaman top 10.PNG

Gambar4.31. Tampilan halaman top 10 chart

Keterangan:

Rancangan sistem yang diusulkan pada menu web terdapat top 10 chart yang dapatmem-filter top best dan top worst yangberisi grafik display based quantity dan grafik based price dapat di-filter berdasarkan display, chart, years, month, day, waiters, menu, table number,x-axis, type top dan pada x-axisdapat mem-filter menu, waiters, table number.

Testing

Untuk pengujiantesting penulis menggunakan metode blackbox, dimana rangkaian pengujian nya berdasarkan dari use case diagram yang telah digambarkan diatas. Berikutpengujiannya:

Use case Income Summary

Test case:

1. Use caselogin

Tabel 4.2. Use Case Login

Use case login.PNG

2. Viewincome summary

Tabel 4.3. View Income Summary

Test case income summary.PNG

Use case Sale

Use case sale.PNG

Test case:

1. Use case view sale

Tabel 4.4. Use Case View Sale

Use Case View Purchase.png

Use case Purchase

Use case purchase.PNG

Test case:

1. Use case view purchase

Tabel 4.5. Use Case View Purchase

Use Case View Sale.png

Use case Top 10 Chart

Use case sale.PNG

Test case:

1. Use caseview top 10 chart

Tabel 4.6. Use Case View Top 10 Chart

Use Case View Top 10 Chart.png

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasisistem yang diusulkan meliputi:

SpesifikasiHardware

  1. Processor  : Intel Core 2 Duo
  2. Monitor  : LCD 14”
  3. RAM  : 2 GB
  4. Harddisk  : 2250 GB
  5. Koneksi  : LAN atau Modem (3,6 Mbps)

AplikasiYang Digunakan

  1. Windows 7 Home Basic
  2. Xampp
  3. Chrome

HakAkses

  1. Manager
  2. Owner

Schedule Implementasi

RancanganImplementasi dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data

Proses pengumpulan data digunakan sebagai perancangansistem, sehingga data apa saja yang diperlukan dapat dianalisa dan dibuatkansistem programnya. Pada tahap ini penulis melakukannya pada saat KKP (KuliahKerja Peraktek).

2. Analisa Sistem

Menganalisa aktifitas cafe yang dijadikan informasi seperti penjualan yang selanjutnya akan diterapkan dalam suatu sistem yangdibutuhkan. Pada tahap ini penulis melakukannya pada saat KKP (Kuliah KerjaPeraktek).

3. Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini dilakukan guna memenuhi kebutuhanuntuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

4. Pembuatan Program

Dalam hal ini pembuatan program dilakukan secara bertahapdengan perlahan tapi pasti. Memasukan codingyang akan dieksekusi oleh komputer sesuai dengan yang dibutuhkan oleh User.

5. Tes Program

Pengetesan program dilakukan untuk mengetahuikesalahan-kesalahan yang ada. dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kodeprogram kedalam komputer.

6. Perbaikan Program

Menambahkan atau mengurangi point-point tertentu yangtidak diperlukan sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai dengankebutuhan user.

7. Dokumentasi

Berbentuk catatan-catatan penting yang dilakukan selamamelakukan perancangan sistem hingga selesai. Dan ketika sistem berjalan masih tetap diperlukandokumentasi yang suatu saat akan diperlukan.

Tabel4.7. ImplementasiKegiatan

Implementasi Kegiatan.png

TampilanProgram

1. TampilanLogin

Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

Gambar 4.32. Tampilan halaman login

2. Halaman Home

Tampilan income summary.png

Gambar 4.33. Tampilan halaman home

3. HalamanIncome Summary

Tampilan income summary.png

Gambar 4.34. Tampilan halaman income summary

4. Halaman Sale

Tampilan sale.png

Gambar 4.35. Tampilan halaman sale

5. Halaman Purchase

Tampilan sale.png

Gambar 4.36. Tampilan halaman purchase

6. HalamanTop 10 chart

Tampilan top 10.png

Gambar 4.37. Tampilan halaman top 10 chart

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi Karindacafe dan resto pada rumusan masalah, maka dapatditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Dalam menganalisa informasi dari hasil data operasional manajer atau ownerharus mengambil data dari quinos untuk diolah kembali kedalam bentuk excelsehingga dari segi waktu ini kurang efisien.
  2. Untuk membuat sistem yang dapatmengetahui kondisi intern padaperusahaan dibutuhkan apliaski Executive Information System (EIS) khusus pada bidang penjualan dimana informasi dapatmengetahui menu mana yang paling favorit dan yang tidak, tempat mana yangpaling favoti dan tidak dan pelayan mana yang kinerja nya paling bagus.
  3. Untuk merancang Executive Information System (EIS) dibuat sebuah sistem yang meringkas data operasioalyaitu mengunakan bahasa pemrograman PHP disamping untuk memanggil query ke database aplikasi juga dapat diaksesdimana saja asal komputer terkoneksi dengan internet. Dan agar informasidisajikan dengan menarik maka dibuat kedalam diagram yaiut dengan menggunakan library fussion chart.

KesimpulanTerhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Dengan mengembangkan aplikasi menambahkan EIS (Eksekutif InformasiSistem) Owner dan Manajer dapatdengan mudah dalam membuat laporan.
  2. Dengan menampilkan hasil laporan dalam bentuk chart Manajer dan Ownerlebih mudah dalam menilai laporan.
  3. Tingkat penjualan pertahun selalu tampil pada halaman Dashboard jadi tidak perlu lagilangkah-langkah menampilkannya.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Berdasarkan hasil pada metodepenelitian yang telah dilakukan, dimana pada saat wawancara dengan Manajer cafe, membutuhkan sebuah sistem yangdapat dengan mudah mengolah data menjadi informasi sehingga data yang begitubanyak dapat dengan cepat untuk dijadikan sebuah laporan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan padaPenjualan Karinda Cafe dan Resto, maka terdapat beberapa saran yangdijadikan masukkan untuk meningkatkan Penjualan Karinda Cafe dan Resto, yaitusebagai berikut:

  1. Dibutuhkan sistem untuk mengetahui menu favorit dan yang kurang lakuterjual, sehinga bisa menetukan menu mana yang harus dibuat promo dan menu manayang menjadi unggulan.
  2. Dibutuhkan sistem yang mengetahui kinerja pelayan sehingga bisa terlihatpelayan dengan yang rajin atau yang tidak sehingga penilaian kinerja pelayanbisa dengan mudah dan objektif.

Pengembangan sistem aplikasi yang diusulkan ini juga tidak hanya dapatdiakses oleh Manajer cafe saja tetapiOwner juga dapat mengaksesnyadimanapun dan kapanpun sehingga pengembang aplikasi ini dibangun denganberbasis web.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Prasojo,Lantip Diat dan Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: GavaMedia.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Sutabri, Tata.2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta:ANDI.
  3. Harpad, Bartolomius, dan Salmon. 2013. Sistem Informasi Pengelolaan Transportasi Pengiriman BBM Pada PT. RatahIndah Samarinda.Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia(Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  4. 4,0 4,1 4,2 Magdalena, Hilyah. 2013. Strategi Memanfaatkan Internet dalam Upaya MenerapkanKonsep Paperless Office di BAAK. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional TeknologiInformasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19Januari 2013.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 5,7 5,8 Yakub.2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. Endah, Marselinadan Eny Maria.2013. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyebaran PelayananJemaat (Studi Kasus: Gereja Huria Kristen Batak (HKBP) di Pulau Jawa). Yogyakarta:Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia)2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  7. Noersasongko,Edi dan Pulung N. Andono. 2010. Mengenal Dunia Komputer. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  8. Mulyanto,Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  9. Albaar, Muhammad Ridhadan RosdianiAchmad.2013. Analisis Sistem Informasi Pelayanan Izin MendirikanBangunan Menggunakan Pendekatan Framework ITPOSMO (Studi Kasus Dinas Tata Kotadan Pertamanan Kota Ternate). Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasidan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari2013.
  10. Wahana Komputer.2010. Shortcourse SQL Server 2008 Express.Yogyakarta: Andi.
  11. Henderi,Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media PembelajaranArtificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  12. 12,0 12,1 12,2 12,3 Oktavian, DiarPuji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: MediaKom.
  13. Rahardja,Untung, Hidayati dan Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Methode DMQ Base Level.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei 2011.
  14. Sanjaya, Ardi danCahyono.2013. Membangun Kedekatan Pelanggan Menggunakan SMS BroadcastBersalam pada Momkids.Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia(Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  15. 15,0 15,1 15,2 Rangkuti,Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yangEfektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.
  16. Risza,Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : ManajemenPerkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan.Yogyakarta: Kanisius.
  17. Dewi,Meta Amalia dan Henderi. 2011. Perencanaan Strategik SI/TI Pemerintah KotaTangerang Dalam Mewujudkan E-Goverment. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5,No.1-September 2011.
  18. Hanafie,Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: ANDI.
  19. Prananingrum, Lely,Anggie Sukma D.J, Budi Utami Fahnun, Dionysia Kowanda. 2013. Perancangan Sistem Penjualan Fashion Online Pada TokoMozalea Collection.Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia(Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  20. Masruro,Ahlihi. 2013. Teknik Data Mining dan Decision Support System untuk KeunggulanBersaing (Study Kasus Perusahaan TV Kabel). Yogyakarta: Prosiding SeminarNasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIKAMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  21. Sarwindah.2013. Kajian Pemilihan Software Desain Grafis untuk Pembelajaran dengan MetodeAHP Study Kasus SMK Muhammadiyah 9. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013.
  22. 22,0 22,1 Pratiwi, Heny,Ekawati Yulsilviana dan Siti Qomariah. 2013. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penjualan pada Perusahaan Spare PartsSamarinda.Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia(Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  23. Tarigan,Josua, Onno Purbo dan Ridwan Sanjaya. 2010. Business-Driven Information System. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  24. 24,0 24,1 Indrajit,Richardus Eko. 2012. Seluk Beluk Sistem Informasi Eksekutif. Diambil dari:http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/SELUK-BELUK-SISTEM-INFORMASI-EKSEKUTIF.pdf(19 April 2013 14:33 WIB).
  25. Supriyatna, Alam. 2010. Rancang Aplikasi Executive Information System Dengan Pendekatan Struktur Organisasi Untuk Memantau Kinerja Perusahaan.Vol.1 No.01, November 2010. Diambil dari: http://www.stikombinaniaga.ac.id/journal/594708aa19.pdf.(20 April 2010 14:21 WIB).
  26. Christian, Joko.2010. Model Data Warehouse Dengan Service Oriented Architecture untuk MenunjangSistem Informasi Eksekutif. Jakarta: Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2 September 2010.
  27. 27,0 27,1 Widodo,Prabowo Pudjo, dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: InformatikaBandung.
  28. 28,0 28,1 28,2 28,3 28,4 Simarmata,Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: ANDI.
  29. Nugroho, Adi. 2010.Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software Development Process).Yogyakarta: Andi.
  30. Lotton, Tony. 2010.UML Software Design with Visual Studio 2010. Lotontech.
  31. 31,0 31,1 31,2 31,3 31,4 Guritno,Suryo, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of Research. Yogyakarta: ANDI.
  32. 32,0 32,1 Mulyandi, MuhammadRachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru HonorBerbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013.
  33. 33,0 33,1 33,2 33,3 Kartini, Budi UtamiFahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan TiketKonser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013.
  34. 34,0 34,1 Bernadhed. 2013.Sistem Informasi Pelayanan Produk Berbasis Vendor Berkart. Yogyakarta:Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia(Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  35. 35,0 35,1 35,2 35,3 35,4 35,5 35,6 Wahana Komputer.2010. Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008. Yogyakarta: ANDI.
  36. Anhar. 2010.Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  37. Heriadi, Agustonodan Diema Hernyka Satyareni. 2013. Rancang Bangun Ujian Online Dengan OptimasiPemilihan Soal. Yogyakarta:Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia(Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  38. Qomariah, Siti,Ekawati Yulsilviana dan Heny Pratiwi. 2013. Perancangan Pemanfaatan SMS Gateaway Untuk Peningkatan Pelayanan BAAK STMIKWidya Cipta Dharma.Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia(Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  39. Imansyah, Muhammad.2010. Membangun Toko Online dengan WordPress. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  40. Wiswakarma, Komang.2010. Pnduan Lengkap Menguasai Pemrograman CSS. Yogyakarta: Lokomedia.
  41. Sya’ban,Wahyu. 2010. Build Your Blogger XML Template. Yogjakarta: ANDI.
  42. 42,0 42,1 Wiswakarma, Komang.2011. Teknik Cepat Menguasai CSS 3. Yogyakarta: Lokomedia.
  43. 43,0 43,1 Wicaksono, Aloysius Sigit. 2011. Website Super Canggih dengan Plugin Jquery Terbaik. Jakarta Selatan: mediakita.
  44. Kun, Toni. 2010. MembuatWebsiteCanggih dengan Jquery untuk Pemula. Jakarta: Mediakita.
  45. 45,0 45,1 45,2 45,3 45,4 45,5 45,6 45,7 45,8 Desai, Sandeep danAbhishek Srivastava. 2012. Software Testing a Practical Approach. New Delhi:PHI Learning Private Limited.
  46. 46,0 46,1 Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  47. Soleh, Oleh, MetaAmalya Dewi, Arfiah dan Asdin. 2013. Metode Peninjauan Dashboard dari Business Intelligence untuk MembuatKeputusan Lebih Baik. Yogyakarta:Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia)2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.

Contributors

Admin, Nina rahayu