SI1014465096

Dari widuri
Revisi per 22 Oktober 2014 11.29 oleh Admin (bicara | kontrib) (Melindungi "SI1014465096" (‎[edit=sysop] (selamanya) ‎[move=sysop] (selamanya)) [runtun])

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

ABSTRACT

ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) is an information service by using the E-Ticket will be given to the parties concerned, in order to provide accurate information. ROOSTER service system aims to support the existing service system in universities, especially in the service system services iDuHelp!. But in the service system ROOSTER there are still problems to be solved, namely the level of security in the system ROOSTER is still less than optimal, one example is the manufacture of tickets that can be done by non-staff ROOSTER, thus causing complaints from staff ROOSTER over email nofitikasi obtained. Besides the lack of difference between the tertanggani tickets on time with the late tickets handled (ticket overdue). It also leads to difficulties in making the admin ROOSTER monthly report. So with these problems, we need a development of the service system ROOSTER in order that the ticket can not be done by someone other than the staff in order to minimize ROOSTER and service system performance ROOSTER. In this report described the relevant data collection methods include the method of observation, survey methods using iLearning Survey, and library research methods used. In the development stage, the system is also developed by using the tools that adobe dreamweaver cs5 for designing web pages, and then combined using a web -based programming language is PHP (Hypertext Preprocessor). It can be concluded that the development of ROOSTER system is expected to provide convenience, especially for operators iDuHelp! in obtaining accurate information.

Key Words : ROOSTER, Services, iDuHelp!, information

ABSTRAKSI

ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) merupakan pelayanan informasi dengan menggunakan ticket online yang akan diberikan kepada pihak terkait, agar dapat memberikan informasi yang akurat. Sistem pelayanan ROOSTER bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam sistem pelayanan iDuHelp!. Namun didalam sistem pelayanan ROOSTER masih terdapat permasalahan yang harus dipecahkan, yaitu tingkat keamanan didalam sistem ROOSTER masih kurang optimal, salah satu contohnya adalah pembuatan tiket yang dapat dilakukan oleh non staff ROOSTER, sehingga menyebabkan keluhan dari staff ROOSTER atas nofitikasi email yang diperoleh. Selain itu tidak adanya perbedaan antara tiket yang tertanggani tepat waktu dengan tiket yang terlambat ditanggani (ticket overdue). Hal ini juga menyebabkan admin ROOSTER kesulitan dalam membuat report bulanan. Maka dengan adanya permasalahan tersebut, diperlukan suatu pengembangan pada sistem pelayanan ROOSTER agar pembuatan tiket tidak bisa dilakukan oleh orang lain selain staff ROOSTER serta agar dapat meminimalisir kinerja sistem pelayanan ROOSTER. Dalam laporan ini dijelaskan mengenai metode pengumpulan data yang relevan diantaranya yaitu metode observasi, metode survei dengan menggunakan iLearning Survey, dan metode studi pustaka yang digunakan. Dalam tahap pengembangannya, sistem ini dikembangkan pula dengan menggunakan tools yaitu adobe dreamweaver cs5 untuk mendesain halaman web, kemudian digabungkan dengan menggunakan bahasa pemprograman berbasis web yaitu PHP (HyperText Preprocessor). Maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan sistem ROOSTER diharapkan dapat memberikan kemudahan khususnya bagi operator iDuHelp! dalam memperoleh informasi.

Kata kunci : ROOSTER, Pelayanan, iDuHelp!, informasi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan Skripsi dengan judul Pengembangan ROOSTER Dalam Menunjang Sistem Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi Raharja.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  3. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  6. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  7. Teman-Teman terkasih (Joko Triwanto, Andy Rienauld, Santika Dewi, Rini Istiana, dan Cynthia Ayu W) yang sudah menjadi tim support dalam penulisan laporan Skripsi ini.
  8. Rekan-rekan Group Elis seperjuangan (Ana Nurmaliana, Bunga Pertiwi, Ceria Marcelina, Erni Astuti, Kiki Amalia, Indri handayani).
  9. Rekan-rekan Group Fantasy8, khususnya Siti Rahmawati yang sama-sama memegang project Rooster.
  10. Seluruh anggota REC yang telah memberikan bantuan, dorongan, dukungan, dan masukan yang sangat berarti untuk menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.

Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

   

Tangerang, 17 Januari 2014

   

 

 

(Citra Destianty)
NIM : 1014465096

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Simbol Usecase Diagram

Tabel 1.2 Simbol Activity Diagram

Tabel 1.3 Simbol Sequence Diagram

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Tabel 3.3 Elisitasi tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi tahap III

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Struktur tabel ost_department

Tabel 4.2 Struktur tabel ost_ticket_response

Tabel 4.3 Struktur tabel ost_help_topic

Tabel 4.4 Struktur tabel ost_ticket

Tabel 4.5 Struktur tabel ost_staff

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Perubahan Teknologi Informasi

Gambar 1.2 Arsitektur 10 Pillar IT iLearning

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Gambar 2.2 Adobe Dreamweaver CS5

Gambar 2.3 FileZilla

Gambar 2.4 Arsitektur 10 Pillar IT iLearning

Gambar 2.5 ROOSTER

Gambar 2.6 iPad

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Pembuatan Tiket ROOSTER

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Penanganan Tiket ROOSTER

Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Pembuatan Tiket ROOSTER

Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem Penanganan Tiket ROOSTER

Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem Pembuatan Tiket ROOSTER

Gambar 3.7 Sequence Diagram Sistem Penanganan Tiket ROOSTER

Gambar 3.8 Email transkip keluhan Login

Gambar 3.9 Tampilan Home ROOSTER

Gambar 3.10 Email Perihal lupa assigned to

Gambar 3.11 New ticket tanpa assigned to

Gambar 3.12 Email Transkip keluhan feature

Gambar 3.13 Tampilan Home ROOSTER

Gambar 3.14 Email Keluhan Perihal non Staff

Gambar 3.15 Email informasi tiket open

Gambar 3.16 Email Keluhan dan saran Perihal informasi tiket open

Gambar 3.17 Email Saran Perihal Email notification

Gambar 3.18 Email notification ROOSTER

Gambar 3.19 ROOSTER perihal Background

Gambar 3.20 Tampilan Halaman Login

Gambar 3.21 New Ticket Sebelumnya

Gambar 3.22 Email Saran admin ROOSTER

Gambar 3.23 Menu overdue

Gambar 3.24 Transkip keluhan definisi

Gambar 3.25 Transkip keluhan Prosedur dan Peraturan ROOSTER

Gambar 3.26 Tiket ROOSTER Pemetaan (Mapping)

Gambar 3.27 Email Transkip Channed Response

Gambar 3.28 Email Transkip Survey

Gambar 3.29 Jumlah Tiket Sementara

Gambar 4.1 Listing Codes menu Login

Gambar 4.2 Menu Login pada Homepage

Gambar 4.3 Listing Codes select Required

Gambar 4.4 Hasil Required

Gambar 4.5 Listing Codes Fiture

Gambar 4.6 Tampilan New home ROOSTER

Gambar 4.7 Listing Codes perintah Session

Gambar 4.8 Listing Codes aleart Session

Gambar 4.9 Session Login

Gambar 4.10 Listing Codes penambahan pada admin.php

Gambar 4.11 Listing Codes ticket staff

Gambar 4.12 Listing Codes ticket for staff

Gambar 4.13 Listing Codes Ticket For Staff

Gambar 4.14 Tampilan email admin

Gambar 4.15 Listing Codes penambahan email

Gambar 4.16 Tampilan email

Gambar 4.17 Listing Codes login Css

Gambar 4.18 Listing Code penambahan pada login.tpl.php

Gambar 4.19 Tampilan Login terbaru

Gambar 4.20 Listing Code Penghapusan

Gambar 4.21 Tampilan new ticket

Gambar 4.22 Listing Codes ticket overdue

Gambar 4.23 Listing Code penambahan overdue ticket

Gambar 4.24 Tampilan Overdue Ticket

Gambar 4.25 Listing Codes Definisi ROOSTER

Gambar 4.26 Tampilan Definisi ROOSTER

Gambar 4.27 Prosedur ROOSTER

Gambar 4.28 Peraturan ROOSTER

Gambar 4.29 Pemetaan (Mapping) ROOSTER

Gambar 4.30 Channed Response

Gambar 4.31 Channed Response Tidak sesuai dengan kebutuhan iDuHelp!

Gambar 4.32 Channed Response Close Ticket

Gambar 4.33 Tampilan awal survey ROOSTER

Gambar 4.34 List Survey ROOSTER

Gambar 4.35 Tampilan 1000 Tiket

Gambar 4.36 Use Case Diagram Sistem ROOSTER menunjang iDuHelp!

Gambar 4.37 Activity Diagram Pembuatan Tiket

Gambar 4.38 Activity Diagram Penanganan Tiket

Gambar 4.39 Sequence Diagram Sistem ROOSTER menunjang iDuHelp!

Gambar 4.40 Class Diagram Sistem ROOSTER menunjang iDuHelp!

Gambar 4.41 Tampilan New home ROOSTER

Gambar 4.42 Tampilan Menu Login

Gambar 4.43 Tampilan halaman Staff panel

Gambar 4.44 Tampilan Halaman New Ticket

Gambar 4.45 Tampilan Halaman Post Reply

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Tabel 1.1 Simbol Usecase Diagram

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

Tabel 1.2 Simbol Activity Diagram

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Tabel 1.3 Simbol Sequence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Konsep pelayanan informasi yang semakin berkembang dan banyak diadopsi belakangan ini adalah berbasis pada pendekatan media website dan sedikit demi sedikit mulai meninggalkan format yang sebelumnya dilakukan secara fisik (person to person direct contact). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, kebutuhan mekanisme pelayanan berbasis TI menjadi tidak dapat dihindarkan lagi. Hal ini disebabkan adanya pengaruh perkembangan teknologi terhadap aspek kehidupan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Salah satu contoh yang sering terjadi pada masyarakat umumnya adalah proses penyampaian informasi dari satu orang kepada yang lainnya dengan menggunakan media informasi non teknologi, karena saat itu masih menggunakan cara pengiriman pesan yang masih sederhana yaitu surat-menyurat, kemudian berkembang menjadi faksimile, kemudian berkembang lagi menjadi telepon dan sekarang pada tingkat yang lebih modern telah muncul telepon genggam dalam beragam jenis dan fitur-fitur canggih yang mendominasinya, serta muncul pula sebuah alat elektronik yaitu komputer yang dapat menginput lalu memproses serta memberikan output berupa data.

Gambar siklus informasi.jpg

Gambar 1.1 Siklus Perubahan Teknologi Informasi

Pelayanan Informasi yang dapat diakses dengan mudah, merupakan harapan bagi setiap manusia untuk dapat memperoleh informasi. Perkembangan teknologi dalam dunia informatika dari waktu ke waktu pun mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga membuat semua institusi pendidikan ingin mengembangkan dan menggunakan kecanggihan teknologi untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Saat ini pemenuhan atas suatu kebutuhan informasi tidak bisa lepas dari pemanfaatan media komputer yang diakses dengan jaringan internet. Dengan adanya jaringan internet maka seseorang akan lebih mudah dalam memperoleh informasi yang diinginkan dimanapun dan kapanpun.

Penyampaian informasi yang dilakukan selama ini oleh Perguruan Tinggi Raharja dengan menggunakan 2 metode yaitu metode tradisional dan menggunakan metode teknologi jaringan komputer. Metode tradisional disini umumnya juga dilakukan oleh penyelenggara pendidikan (kampus) lainnya yaitu dengan menggunakan media majalah dinding (mading), spanduk dan poster. Sedangkan untuk metode kedua yang dilakukan adalah penyampaian informasi yang berhubungan dengan kegiatan kampus melalui media elektronik khususnya media website (online) dan juga jejaring sosial (social networking). Pihak kampus menyadari bahwa metode kedua memiliki kelebihan dalam hal penyampaian informasi yang lebih cepat dan juga tepat sasaran.

Proses pelayanan kampus yang sebelumnya terlihat masih banyak dilakukan dengan cara tidak efesien, sehingga banyak waktu yang terbuang hanya untuk mendapatkan informasi. Salah satu contoh yang paling sederhana adalah mahasiswa yang sebelumnya untuk mendapatkan informasi memerlukan banyak waktu dan tenaga, karena saat itu masih menggunakan cara berinteraksi secara fisik, seperti ingin bertanya mengenai perihal seputar lupa password email, mahasiswa harus mencari pihak yang berkaitan agar mahasiswa tersebut mendapatkan informasi. Tapi kini dengan memanfaatkan media komputer yang diakses dengan jaringan internet, Perguruan Tinggi Raharja telah mengembangkan sebuah sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan iDuHelp!. Sistem pelayanan iDuHelp! merupakan sistem pelayanan informasi yang dapat dilakukan secara insite dan offsite. Pelayanan iDuHelp! yang dilakukan secara insite artinya pelayanan online melalui live chat yang dipandu oleh operator iDuHelp!. Sedangkan pelayanan iDuHelp! secara offsite artinya pelayanan offline yang dilakukan dengan cara mengirimkan isi pesan kemudian terdapat proses tunggu untuk memperoleh informasi[1]. Di dalam pelayanan iDuHelp! terdapat beberapa operator yang siap sedia melayani para mahasiswa untuk mendapatkan sebuah informasi. Namun permasalahan yang sering terjadi pada sistem pelayanan iDuHelp! adalah ketika pertanyaan dari mahasiswa tidak dapat dijawab oleh operator iDuHelp!, karena operator iDuHelp! tidak dapat memprediksi pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan oleh mahasiswa, sehingga operator iDuHelp! harus mencari tambahan informasi dari pihak yang terkait secara langsung agar dapat menjawab pertanyaan dari mahasiswa. Hal ini menyebabkan operator iDuHelp! membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan sebuah informasi yang diperlukan. Oleh karena itu, pelayanan iDuHelp! membutuhkan sebuah sistem tambahan agar dapat menunjang proses layanannya. Untuk menjawab permasalahan yang ada, maka dibutuhkan sistem ROOSTER (Role Online system Ticketing Raharja)

Sistem pelayanan iDuHelp! dan sistem pelayanan ROOSTER merupakan salah satu bagian arsitektur yang terdapat dalam 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja[2].

10 pilar IT learning.png

Gambar 1.2 Arsitektur 10 Pilar IT iLearning

Sistem ROOSTER yang berjalan saat ini memiliki tingkat keamanan yang masih kurang optimal, salah satu contohnya adalah proses pembuatan tiket yang dapat dilakukan oleh non staff ROOSTER, sehingga menyebabkan keluhan dari staff ROOSTER atas nofitikasi email yang diperoleh. Selain itu tidak adanya perbedaan antara tiket yang tertanggani tepat waktu dengan tiket yang terlambat ditanggani (ticket overdue). Hal ini juga menyebabkan admin ROOSTER kesulitan dalam membuat report bulanan. Sehingga dibutuhkan suatu pengembangan terhadap sistem ROOSTER, dengan adanya pengembangan terhadap sistem ROOSTER diharapkan pelayanan menjadi efektif, baik dalam pemakaian sistem ini maupun keamanan dalam sistem ini dapat dikendalikan dengan maksimal. Maka, berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengambil judul tentang "Pengembangan ROOSTER Dalam Menunjang Sistem Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi Raharja".

Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah tahap awal dimulainya setiap penelitian yang akan dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah ini dikategorikan sebagai pertanyaan utama yang dicari dan yang akan dijawab melalui sebuah penelitian. Rumusan masalah muncul karena adanya gap (kesenjangan) antara (real life condition) kondisi realitas atau nyata dengan (future expected condition) kondisi yang akan diharapkan nantinya. Uraian rumusan masalah ini harus didukung dengan teori, survey, standar, dan juga data yang relevan.

Dalam penelitian tentang sistem ROOSTER berarti terkait pada proses pelayanan sistem informasi. Seperti yang telah dijabarkan pada latar belakang bahwa pelayanan sistem informasi sebelumnya sulit untuk dicapai secara tepat dan cepat, salah satu contoh pelayanan informasi mengenai iLearning yang mencangkup luasnya informasi tersebut. Sehingga tak banyak mahasiswa mengetahui informasi mengenai iLearning. Melalui pelayanan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja yaitu pelayanan iDuHelp! menutup kemungkinan para operator iDuHelp! pun tidak mengenal dengan pasti informasi apa saja yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Sehingga operator tersebut harus menemukan pihak yang terkait untuk mendapatkan jawaban informasi yang dibutuhkan. Hal ini menjadi permasalahan yang harus dipecahkan, karena jika tidak terpecahkan maka akan mengakibatkan proses pelayanan terlihat belum terkendalikan dengan baik. Selain itu banyak faktor yang merugikan seperti waktu yang terbuang dan prosedur pelayanan yang tidak terstuktur. Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijelaskan mengapa masalah ini penting dan menarik untuk dipecahkan. Dan akan dinilai juga dari kerugian yang akan muncul apabila masalah ini tidak terpecahkan, atau keuntungan yang akan didapatkan jika masalah ini dapat terpecahkan. Observasi lapangan melalui studi survey menggunakan iSur (iLearning Survey) akan dilakukan demi mengukuhkan akar permasalahan dari sistem pelayanan informasi ini. Serta pembuktian melalui study pustaka bahwa belum ada solusi atau jawaban yang tepat atau pemecahan masalah yang memuaskan atas penelitian yang akan dilakukan ini.

Berdasarkan uraian diatas maka di dapatkan rumusan masalah yang terjadi didalam sistem pelayanan ROOSTER,diantaranya:

Apakah penggunaan sistem pelayanan ROOSTER pada Perguruan Tinggi Raharja mudah dipahami?

Apakah sistem pelayanan ROOSTER membantu kelancaran pelayanan iDuHelp! pada Perguruan Tinggi Raharja?

Bagaimanakah tingkat keamanan didalam sistem ROOSTER?

 

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, dan hasil tersebut merupakan sesuatu yang diperoleh setelah penelitian-penelitian selesai, dan sesuatu yang akan dicapai/dituju dalam sebuah penelitian. Tujuan penelitian memuat uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud atau tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian dan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai.

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti. Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Tujuan Operasional dari penelitian ini, yaitu untuk mempermudahkan operator iDuHelp! dalam memperoleh informasi, tanpa harus memakan banyak waktu dan untuk memaksimalkan pelayanan kampus khususnya terhadap pelayanan iDuHelp! dengan menggunakan e-ticket.

  2. Tujuan Individual dari penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan kinerja penulis agar mampu bereksperimen dalam melakukan pola fikir yang lebih baik lagi dan dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam sistem pelayanan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Tujuan Fungsional dari penelitian ini, yaitu mengefesienkan waktu dalam mencari pihak terkait (link channel) agar informasi yang diinginkan lebih cepat dan tepat. Sehingga hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang sistem pelayanan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja lebih baik lagi, terutama dalam menunjang sistem pelayanan iDuHelp!.

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi ini dan lebih terarah, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan skripsi ini yaitu:

1. Hanya diimplementasikan pada Perguruan Tinggi Raharja

2. Hanya pada lingkup seputar 10 Pillar IT iLearning, Raharja Enrichment Center (REC): Hibah, Jurnal, Traning, dan RCEP

4. Hanya pada lingkup seputar iFacility: Wifi iLearning REC, dan Komputer REC .

5. Pembuatan tiket hanya diberlakukan untuk operator iDuHelp! yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari customer

6. Jawaban yang diberikan berupa informasi dari pihak terkait (Staff ROOSTER)

7. Elisitasi Final

8. Batas waktu penanganan tiket 2x24 jam

Metode Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, metode penelitian yang digunakan penulis yaitu dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi (Pengamatan)

Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengamati langsung berjalannya sistem yang telah diterapkan. Untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan skripsi. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan.

Metode Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/ disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya.Selain itu, peneliti juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Melalui metode studi pustaka ini penulis mencari teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian dan mempelajari referensi yang ada di dalam CCIT journal dan laporan skripsi dari kampus lain.

Metode Survei

Metode ini dilakukan melalui proses survey didalam sebuah sistem yang telah disediakan yaitu sistem iSur (iLearning Survey), dimana metode ini dilakukan secara online oleh responden yang diberikan pertanyaan-pertanyaan atas apa saja yang dirasakan selama menggunakan sistem ROOSTER. Survey ini dilakukan agar memudahkan kegiatan pengambilan keputusan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat serta data yang tersimpan tidak akan hilang. Didalam metode ini terdapat beberapa pertanyaan yang merupakan penilaian terhadap sistem ROOSTER, dan terdapat juga kritik serta saran agar dapat membangun sistem ROOSTER menjadi lebih baik.

Analisa Data

merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Dalam tahap ini terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan sistem sebagai berikut :

  1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah
  2. Understand, yaitu memahami sistem yang ada
  3. Analizer, yaitu menganalisa sistem
  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa

Elisitasi Final

Berdasarkan kebutuhan sistem yang diinginkan maka diperlukan analisa data dalam mengevaluasi dari setiap kebutuhan-kebutuhan sistem. Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dan dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metodologi Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem sangat dibutuhkan dalam perancangan sebuah sistem karena sebelum memulai pembuatan koding – koding hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.

Metodologi Pendekatan Sistem

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt. (2010:53)[3] dalam bukunya Analisis & Desain, menjelaskan bahwa: Pendekatan terstruktur ini dimulai dari awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik–teknik yang dibutukan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Metodologi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto HM,MBA,Akt.(2010:59)[3] dalam bukunya Analisis & Desain, menjelaskan bahwa “Metodologi Pengembangan Sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi".

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul Pengembangan Sistem ROOSTER Dalam Menunjang Sistem Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi Raharja, yang dilakukan di REC (Raharja Enrichment Centre) pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, masing-masing bab mempunyai pembahasan yang berbeda tapi merupakan satu kesatuan. Sistematika penulisan ini digunakan untuk mengetahui hal-hal yang akan dibahas pada masing-masing bab secara garis besarnya, yaitu:

BAB I  : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II  : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III  : PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

Pada bab ini berisikan gambaran tentang Sejarah Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, analisa keluaran,konfigurasi sistem dan Unified Modelling Language (UML)

BAB IV  : Rancangan Sistem dan Implementasi

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan flowchart dan mind map dari sistem yang diimplementasikan, serta pembahasan secara detail Final Elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V  : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mustakini (2009:34)[4], “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Mendefinisikan sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. (Agus Mulyanto, 2009 : 1)[5]

Mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Agus Mulyanto, 2009 : 2)[5]

 

Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:54)[4], suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.

2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

Dibawah ini gambar karakteristik yang menjelaskan beberapa bagian dari dalam karakteristik sistem yang ada, yaitu sebagai berikut :

Gambar karakteristik sistem citra.JPG

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 8)[5] mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

a.Sistem Abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/ teologi.

b.Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

a.Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya, sistem rotasi bumi.

b.Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

a.Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti.

b.Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

4. Sistem Tertutup Dan Sistem Terbuka

a.Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup.

b.Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[6] "Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Menurut Sutabri (2012:29)[7], informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

2. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[6], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”

3. Menurut Mustakini (2009:36)[4], informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[5]:

a.Akurasi (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

  1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

  2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

  3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b.Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c.Relevansi (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 : 247).[5]

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut : Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)[5], “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Jogiyanto HM (2009:33)[8], “Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi.”

Dari berbagai definisi sistem informasi seperti di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang ada pada teknologi informasi yang digunakan oleh manusia yang dikumpulkan dan dianalisa untuk mendapatkan informasi agar tujuannya tercapai dalam mengambil keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47) [7], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), dan blok kendali. Sebagi suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini, teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. basis data diakses atai dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Pengembangan Sistem

Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2010:59)[3] pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

Tujuan Pengembangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

   

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Database sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence. (Aris Martono, 2009:307 )[9]

Definisi Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45)[10]

Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan website.

Definisi Record

Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45).[10].

Peralatan Pendukung (Tools System)

Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :

Unified Modelling Language (UML)

1.Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Adi Nugroho (2010:6)[11], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

2. Definisi Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML yaitu:

a.Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan inti fungsionalitas koheren yang diekspresikan sebagai transaksi-transaksi yang terjadi antara actor dan system.

b.Class Diagram

Menggambarkan struktur object system. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

c.Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

d.State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

e.Activity Diagram

Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

3.Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:

1).Pengklasifikasian (Classifier)

Pengklasifikasi (classifier) pada prinsipnya merupakan konsep diskret dalam model yang memiliki identitas (identity), state, perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).

2).Asosiasi

Asosiasi (asociation) pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

3).Generalisasi

Menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.

4).Realisasi

Relasi realisasi (realitation) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

 

Macromedia Dreamweaver CS5

Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion. (Christianus Sigit,2010:1)[12]

Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Designer dan Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamwever yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web.

Dalam perkembangannya, Adobe Dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS5. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamwever CS5 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web.

Fitur baru yang semakin handal untuk versi terbaru ini dimunculkan, diantaranya adalah Integrated CMS Support, CSS Inspection, PHP Custom Class Code Hinting, dan Site-Specific Code Hinting. Semua fitur baru tersebut semakin memantapkan pengguna Adobe Dreamwever CS5 untuk semakin mengeksplorasi dan mengeksploitasi ide kreasi pengolahan website.

Adobe-cs5-dreamweaver.jpg

Gambar 2.2 Adobe Dreamweaver CS5

Processor Hypertext Protocol (PHP)

Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. (Anhar, 2010 : 3)[10]

.

Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML.

<head>

<title>

Contoh

</title>

</head>

</body>

<?

Echo “Hello, World”

?>

</body>

</html>

Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

Filezilla

Logo-Filezilla.jpg

Gambar 2.2 FileZilla

FileZilla Wiki[13] adalah basis dokumentasi yang bertujuan membantu mereka yang ingin men-download, menginstal, mengkompilasi dan menggunakan Client FileZilla dan software FileZilla Server untuk mentransfer file di Internet.FileZilla Client adalah gratis, open source klien FTP. Mendukung FTP, SFTP, dan FTPS (FTP over SSL / TLS). Klien tersedia di bawah banyak platform, binari untuk Windows, Linux dan Mac OS X disediakan.FileZilla Server adalah server FTP yang didukung oleh proyek yang sama. Mendukung FTP dan FTP melalui SSL / TLS.Kode sumber FileZilla dan download di-host di SourceForge. SourceForge fitur FileZilla sebagai Project of the Month pada bulan November 2003 dan juga sebagai program jaringan terbaik di 2006 Penghargaan SourceForge.net Community Awards.

Definisi Yang Berhubungan

Konsep Dasar iLearning

Pada dasarnya istilah iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan Teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja menurut Rahardja (2012)[14]. Pembelajaran secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih menarik dan semangat dalam belajar dengan di dukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi. Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.

Istilah iLearning mengandung pengertian bahwa: “Merupakan suatu metode sistem pembelajaran yang sedang disiapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja dengan upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan”. “Perguruan Tinggi Raharja dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran berbasis multimedia secara online yang dikemas secara entertainment, sehingga menghadirkan konsep Interactive Education Learning yang menyentuh dalam proses belajar mengajar kepada seluruh civitas akademika dan secara terus menerus melakukan perbaikan (continues improvement) menuju kesempurnaan dalam materi bahan ajar yang selalu berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi”.

Media audio visual dalam iLearning merupakan media yang sangat tepat untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa. Pembelajaran lebih cepat ditangkap serta durasi informasi lebih lama diingat karena melibatkan dua sensor indera sekaligus yaitu audio visual dan visual menurut (Rahardja, 2012).[14]

Konsep Dasar Internet

Menurut Wikipedia, “internet kependekan dari interconnection-networking, ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.Internet adalah jaringan komputer dunia yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer regional diseluruh dunia” [15].

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan atau network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

  4. Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari”.

Definisi Pelayanan

Menurut (Philip Kotler 2009 : 5)[16]. Pelayanan adalah suatu urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain dan memenuhi kepuasan konsumen. Pelayanan yang baik akan dapat menciptakan loyalitas pelanggan yang semakin erat dan konsumen tidak berpaling pada perusahaan lain.

Kualitas Pelayanan

Menurut (Philip Kotler 2009 :23)[16] Kualitas Pelayanan adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan suatu yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk/kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam jangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk tumbuh

Definisi Ten Pillar IT iLearning

10 pilar IT learning.png

Gambar 2.4 10 Pillar IT iLearning

Dikutip dari Situs IT Roadmap[2], untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada sivitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre.

Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pilar IT iLearning, meliputi:

  1. iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio)
    Definisi singkat:
    adalah media penyimpanan CV Pribadi Raharja dalam bentuk online (e-portfolio). Pribadi Raharja bisa membangun CV mereka dengan praktis kapanpun dan dimanapun dengan konsep paperless yang ditunjang dengan kemajuan teknologi membuat iRme ini adalah bukti bahwa Raharja mendukung Go Green. Read more
  2. Rinfo (Email Raharja.info)
    Definisi singkat:
    adalah layanan email gratis yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30GB. Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi semua pillar-pillar yang ada. Read more
  3. iDu (iLearning Education)
    Definisi singkat:
    IDU (iLearning Education) merupakan sistem pembelajaran yang baru di kembangkan oleh perguruan tinggi raharja secara online untuk memudahkan civitas kampus dan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan. iDU bukan merupakan website lokal,tetapi iDU dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Read more
  4. iRan (iLearning Raharja Ask & News)
    Definisi singkat:
    Raharja Ask and News adalah media aplikasi yang dirancang untuk memberikan layanan informasi, kejadian, pengetahuan atau peristiwa umum, maupun khusus di Perguruan Tinggi Raharja. News biasanya berkaitan dengan pekerjaan Wartawan, Wartawan adalah orang yang bekerja memburu, meliput, kemudian menuliskan berita (News). Raharja News yang merupakan bagian dari Kumpulan aplikasi iRaharja.Read more
  5. iDuHelp!
    Definisi singkat:
    adalah pelayanan yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk melayani kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada Pribadi Raharja yang meliputi, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan informasi, dan penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan TPi ataupun kegiatan kampus yang sesuai dengan ruang lingkup. Read more
  6. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)
    Definisi singkat:
    adalah media sharing dan kolaborasi yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bisa digunakan oleh seluruh Pribadi Raharja. Widuri bisa digunakan untuk membuat laporan penelitian, CV, dan keperluan lainnya yang nantinya bisa menjadi sarana kolaborasi. Read more
  7. Rooster (Role Online System Ticketing Raharja)
    Definisi singkat:
    merupakan sebuah sistem pelayanan informasi dengan menggunakan tiket online yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang cepat, tepar dan akurat. ROOSTER ini telah digunakan pada perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan chat online dan offline yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, salah satu contohnya adalah pelayanan iDuHelp! yang sedang berjalan saat ini. Read more
  8. iMe (iLearning Media)
    Definisi singkat:
    adalah ada official portal blogging yang dipersembahkan untuk Pribadi Raharja dan setiap Pribadi Raharja akan mendapatkan subdomain sebagai media dokumentasi segala bentuk aktifitas tridarma.
  9. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)
    Definisi singkat:
    magics adalah media penyimpanan gambar, podcast dan video untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Setiap Pribadi Raharja berhak mendapatkan account magics yang bisa mereka gunakan sebagai tempat penyimpanan.
  10. iSur (iLearning Survey)
    Definisi singkat:
    adalah sistem survey berbasis web yang digunakan untuk Pribadi Raharja melakukan survey kegiatan penelitian dan kegiatan akademik lainnya secara online.

Definisi ROOSTER

ROOSTER merupakan sebuah sistem pelayanan informasi dengan menggunakan tiket online yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat. ROOSTER ini telah digunakan pada perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan chat online dan offline yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, salah satu contohnya adalah pelayanan iDuHelp! yang sedang berjalan saat ini[17]

.
Logo rooster.png

Gambar 2.5 ROOSTER

Kinerja ROOSTER saat ini adalah untuk dapat membantu pelayanan iDuHelp!, yaitu jika ada suatu pertanyaan dari mahasiswa yang tidak dapat dijawab oleh operator iDuHelp!, maka operator iDuHelp! harus membuat tiket di ROOSTER yang dapat di tujukan kepada pihak yang berkaitan untuk mendapatkan jawabannya, sehingga pelayanan tetap berjalan dengan baik dan sesuai harapan, namun informasi jawaban yang didapatkan harus menunggu maksimal 2x24 jam dari staff ROOSTER. Hal ini dikarenakan agar informasi yang didapatkan benar-benar valid dan akurat, sehingga pelayanan tersebut dapat menciptakan kepuasan kepada mahasiswa terhadap jawaban yang didapatkan.

ROOSTER dalam menunjang sistem pelayanan iDuHelp! pada Perguruan Tinggi Raharja juga diharapkan dapat memberikan informasi yang terpercaya, sehingga mahasiswa tidak lagi meragukan informasi yang didapatkan dari sistem pelayanan iDuHelp! dan diharapkan mahasiswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai :

1. 10 Pillar IT Learning (iME, Rooster, iDuHelp!, iDu, Magics, iRan,Widuri, iRme, iSur, dan eco/rinfo), REC (Hibah, Jurnal, Traning, RCEP, dan RME)

2. iFacility : Wifi ilearning REC, dan Komputer REC

Definisi E-Ticket

E-Ticket sebenarnya sama saja dengan tiket biasa (paper ticket), dimana dengan menggunakan tiket tersebut (E-Ticket) kita tetap bisa mendapatkan pelayanan sebagaimana halnya jika kita memegang paper ticket. Yang membedakan disini adalah fisik dari tiket tersebut, dimana jika dengan paper ticket, kita dapat melihat fisik tiket tersebut yaitu berupa kertas tiket. Lain halnya dengan E-Ticket, tiket ini tidak berupa kertas sebagaimana halnya paper ticket. E-Ticket ini merupakan tiket yang berupa database yang berisikan data-data permintaan layanan serta sebuah kode yang bisa disebut sebagai kunci dari data tersebut. E-Ticket tersimpan didalam database komputer sistem pelayanan yang menyediakan jasa layanan tersebut dengan sangat aman. Untuk melihat atau membukanya, diperlukan sebuah kunci yang disebut sebagai nomor tiket[18].

Staff ROOSTER

Staff yang terdapat di dalam sistem ROOSTER adalah staff yang bertugas menangani tiket. Selain itu, staff ROOSTER juga dapat membuat tiket, serta memberikan assigned staff kepada pihak yang terkait jika staff ROOSTER tersebut tidak dapat menangani tiket yang diberikan. Dalam hal ini Staff ROOSTER yang bertugas adalah mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang sedang melaksanakan TriDharma Perguruan Tinggi, dan beberapa pihak REC yang berkaitan dengan Ruang Lingkup yang ada[19].

Waktu Penanganan

Waktu penanganan di ROOSTER yaitu 2x24 jam, lebih dari waktu yang sudah ditentukan tersebut maka status berubah menjadi overdue.

Tiket Overdue

Tiket overdue adalah tiket yang sudah melewati batas waktu penanganan selama lebih dari 2x24 jam. Tiket tersebut belum dijawab atau ditangani oleh operator yang bersangkutan melebihi waktu penanganan, sehingga tiket tersebut berubah statusnya menjadi overdue.

iPad

iPad ini adalah sebuah produk komputer tablet buatan Apple Inc. (AI). iPad memiliki bentuk tampilan yang hampir serupa dengan iPod Touch dan iPhone, hanya saja ukurannya lebih besar dibandingkan kedua produk tersebut dan memiliki fungsi-fungsi tambahan seperti yang ada pada sistem operasi Mac OS X.

Ipadd.JPG

Gambar 2.6 iPad 1

 

Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Study Pustaka (Literature Review)

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Cagla Ozen Seneler, Nuri Basoglu, dan Tugrul U. Daim, dari University of York, York Inggris [20], pada tahun 2010 yang berjudul “An empirical analysis of the antecedents of adoption of online services: A prototype-based framework”. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperluas teori adopsi teknologi dengan mengintegrasikan mereka dengan orang-orang menjelajahi inovasi layanan dan upaya untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang membantu atau menghalangi sikap terhadap menggunakan layanan online. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang atribut yang pengembang dan desainer dari layanan tersebut harus memperhatikan. Studi ini menyelesaikan tujuan di atas melalui pengujian kerangka kerja yang dikembangkan sebagai hasil dari literatur review, wawancara dan kelompok ahli yang terfokus serta survei. Satu set prototipe dikembangkan sebagai antarmuka alternatif untuk layanan online. Ada peningkatan minat dalam desain dan pengembangan layanan yang lebih baik. Dalam hal ini layanan online, mengembangkan antarmuka pengguna yang lebih baik dengan teknologi yang berbeda sangat penting, karena kemampuan antarmuka pengguna menambahkan banyak untuk menggunakan Teknologi Informasi ( TI ) proses adopsi. Jadi menempatkan penekanan pada pemasaran dan pengguna pelatihan yang lebih baik akan membantu adopsi layanan online.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Jong Sik Moon, Im-Yeong Lee, dan Kang Bin Yim dari University of Asan, South Korea [21], pada tahun 2010 yang berjudul “An Authentication and Authorization Protocol Using Ticket in Pervasive Environment". Pada penelitian ini menjelaskan protokol AAA. Protokol AAA merupakan teknologi perlindungan informasi yang secara sistematis menyediakan otentikasi, otorisasi dan fungsi akuntansi tidak hanya di jaringan kabel yang sudah ada, tetapi juga di jaringan nirkabel berkembang pesat. Saat ini, standarisasi berbagai layanan diterapkan sedang berlangsung yang melibatkan AAA standarisasi untuk pengguna mobile dalam jaringan nirkabel. Dan berbagai penelitian telah mempertimbangkan menggunakan AAA dengan layanan roaming di jaringan IPv6 mobile, antara jaringan heterogen. Dalam tulisan ini, diusulkan sebuah tiket-ID berbasis otentikasi pengguna dengan perangkat mobile dalam lingkungan di mana-mana. Ada layanan mulus, bahkan ketika perangkat mobile bergerak dari jaringan asal ke jaringan asing. Selain itu, karena tiket baru dari jaringan asing, overhead server otentikasi rumah berkurang, dan ID anonimitas menyediakan cara untuk menjamin anonimitas saat menggunakan layanan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah, Kristiana dan Hendra dari Perguruan Tinggi Raharja[22], tahun 2010 yang berjudul "Perancangan Aplikasi Forum Diskusi Pada Media E-Learning Berbasis Web". Penelitian tersebut menjelaskan bahwa pentingnya forum diskusi dalam proses belajar-mengajar. Oleh karena itu dibuatlah aplikasi forum diskusi untuk pembelajaran "e-learning" yang dapat mengkomunikasikan peserta didik dengan pengajar dimana aplikasi ini dapat menghemat waktu belajar-mengajar, mengurangi biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan, dan mampu menjangkau wilayah geografis yang lebih luas serta melatih pelajar agar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Augury El rayeb, dan Heriyanto dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia [23], pada tahun 2010 yang berjudul “Pengolahan Jurnal Elektronik Dengan Online Jurnal System”. Pada penelitian ini menjelaskan mengenai sistem penampungan hasil-hasil riset. Namun sistem ini masih bersifat manual, belum menggunakan database terstruktur dan perlu melibatkan personil terkait untuk mengendalikan alur sistem serta penggunaan banyak kertas untuk berkas data sebagai pendukungnya. Sehingga sistem tersebut tidak berjalan secara maksimal. Maka perlu adanya sebuah online jurnal system yang dapat dijalankan secara langsung (self service), dapat pula berkomunikasi via-email (intranet), penggunaan sedikit kertas (paper less), serta sudah menggunakan database yang baik karena dapat memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kelangsungan 4 (empat) pilar IT e-learning hasil dari penelitian di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Fery Sudarto dan Linda Octavia dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia [24], pada tahun 2013 yang berjudul “iDuHelp!: Penerapan Campus Service System iDuHelp! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (IDU) Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini menjelaskan pelayanan informasi secara online dan offline. Dengan adanya sistem penerapan campus service system iDuHelp! dalam mendukung kegiatan iLearning Education pada perguruan tinggi ini diharapkan nantinya bagi calon mahasiswa tidak kesulitan dalam mengakses informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penerimaan mahasiswa baru dan diharapkan juga dengan adanya sistem ini, para calon mahasiswa tidak kesulitan untuk mendaftar dimanapun dan kapanpun, selain itu bisa mengetahui perihal fasilitas dan news apa saja yang dimiliki dari kampus tersebut tanpa harus mengunjungi atau datang langsung ke kampus tersebut. Dalam penelitian ini korelasi yang berhubungan dengan penelitian yang di lakukan adalah pelayanan informasi yang digunakan secara online dan offline.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Nur Azizah dan Santika Dewi dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia [25], pada tahun 2013 yang berjudul“Sistem Pelayanan Dukungan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket”. Penelitian ini menjelaskan sebuah website sebagai media interaksi dengan menggunakan e-Ticket yang bertujuan untuk memudahkan proses pelayanan dukungan, selain itu juga memberikan kemudahan kepada pemakai untuk dilayani. Proses pelayanan dukungan dapat dilakukan dengan cara online sehingga menambah kemudahan dalam proses pelayanan dukungan. Pada Perguruan Tinggi Raharja, sistem pelayanan dukungan ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) yang diterapkan ditujukan untuk memberikan pelayanan yang efektif dan efesien kepada seluruh civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja. Dalam penelitian ini korelasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan ticketing online yang dapat memudahkan sitem pelayanan menjadi terarah dan tersusun secara sistematis dengan adanya penomoran tiket yang terurut.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Henderi dan Padeli dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia [26], pada tahun 2009 yang berjudul “IT Governance-Support for Good Governance”. Penelitian ini menjelaskan bahwa melalui penerapan IT proses bisnis perusahaan dapat dilaksanakan lebih mudah, cepat, efisien dan efektif. IT juga menawarkan banyak peluang kepada perusahaan dan organisasi untuk meningkatkan dan mentransformasi produksi, pelayanan pasar, proses kerja, dan hubungan-hubungan bisnis. Agar dapat mengoptimalkan peranan IT dalam berbagai bidang maka setiap perusahaan dan organisasi hendaknya memiliki IT governance yang baik dan menerapkan prinsip-prinsip dan cara kerja good governance. Untuk dapat menghilangkan kekurangan atau kelemahan pada pelaksanaan kegiatan operasional dan pelayanan kepada customer yang menjadi penghambat kinerja dan inovasi proses dan kegiatan bisnis perusahaan.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Rosyifa dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia [27], pada tahun 2012 yang berjudul “Penerapan Campus Service System iDuHelp! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDu) Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini digunakan pada sebuah sistem pelayanan chat online dan offline pada perguruan tinggi Raharja, yang nantinya akan digunakan untuk para Pribadi Raharja yang ingin mengetahui informasi seputar akademik, dan calon mahasiswa baru yang ingin mengetahui informasi kampus. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah metode observasi dan studi kepustakaan. Kelebihan sistem yang terdapat pada penelitian ini adalah user friendly dan mudah digunakan, kekurangan masih tidak jelasnya sasaran yang di tuju, dan penghitungan mahasiswa yang menggunakan sistem iDuHelp! masih manual.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Anggraini dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia [28], pada tahun 2012 yang berjudul “Perancangan ilearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Sistem Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini digunakan pada sebuah sistem penilaian secara online pada perguruan tinggi Raharja, yang nantinya akan digunakan oleh para Pribadi Raharja untuk menilai sebuah infrasturktur dan cara ajar mengajar di kelas yang didapatkan selama 1 semester. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah metode observasi dan studi kepustakaan. Kelebihan sistem yang terdapat pada penelitian ini adalah user friendly dan mudah digunakan dan sudah terhubung ke internet yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun, kekurangan hanya mahasiwa iLearning saja yang mengisi dan menggunakan iLearning Survey (iSur).
  10. Penelitian ini dilakukan oleh Santika Dewi dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia [29], pada tahun 2013 yang berjudul "Perancangan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dalam Mendukung Sistem Pelayanan Pada Perguruan Tinggi Raharja".Penelitian ini membahas pembuatan tiket secara online yang dapat di akses oleh civitas Raharja untuk memenuhi kebutuhan yang ada serta mengidentifikasi dengan baik semua kebutuhan-kebutuhan terkait dengan sistem pelayanan dukungan ticketing online pada Perguruan Tinggi Raharja. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah metode observasi dan studi kepustakaan.

Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan (platform) yang kokoh (level 2) serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi media publikasi penyampaian informasi menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, menjadi lebih efektif, memudahkan akademik memberikan informasi kepada mahasiswa (stakeholder) merasa puas serta terlayani dengan baik (service excellence). Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk “Pengembangan ROOSTER Dalam Menunjang Sistem Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi Raharja".

BAB III

PEMBAHASAN


Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

 

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000, dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya. Sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 ( tiga ) program studi SI jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI) dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-I-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-S1-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VII/DPI-III/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informastika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

 

2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel amik.JPG

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja


Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

VisiPerguruan Tinggi Raharja

VisiPerguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruantinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya,memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh,memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidangteknologi informasi dan komputer. Menjadikanpribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil danahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenagaintelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebihluas.

 

Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menyelenggarakanpendidikan komputer (Sistem Informasi,Teknik Informatika dan SistemKomputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif sertamemiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan danteknologi informasi.

  2. Menyelenggarakanprogram-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan danrelevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomidan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasikehidupan masyarakat.

  3. Melaksanakan danmengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi dibidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsaIndonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologiinformasi.

 

TujuanPerguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusanyang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan sertamemperluas informatika dan komputer secara profesional.

  2. Menghasilkan lulusanyang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yanghasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan.

  3. Menghasilkan lulusanyang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatikadan komputer secara profesional kepadamasyarakat.

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut sebagian penjelasan wewenang dan tanggung jawab yang terdapat dalam Struktur Organisasi:

1) Ketua

Wewenang:

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung jawab:

Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi STMIK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

2) Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)

Wewenang:

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung jawab :

Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

3) Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
  3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
  4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

4)Asisten Direktur Operasional

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.
  4. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  5. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

5) Kepala Jurusan

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.
  2. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.
  3. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.
  4. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.
  5. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.
  6. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

Arti Nama Raharja

Raharja. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (memaih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

 

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. “Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Adminstratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Strk.jpg

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Proses sistem ROOSTER dalam menunjang sistem pelayanan iDuHelp! dalam memberikan informasi terhadap Pribadi Raharja pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini masih belum maksimal. Dimana sistem yang ada belum sepenuhnya dapat memberikan informasi yang jelas sehingga memunculkan persepsi informasi yang terkadang ternilai kurang tepat. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language(UML).

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Saat ini proses sistem ROOSTER yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja dimulai dari iDuHelp! offline yang menerima pertanyaan dari customer, kemudian pertanyaan tersebut dilanjutkan dengan membuat tiket ROOSTER yang dilakukan oleh admin iDuHelp!. Didalam pembuatan tiket tersebut terdapat beberapa field yang harus diisi, seperti input nama dan alamat email, memilih help topic dan departemen, inputkan pertanyaan dan memilih staff yang sekiranya dapat menangani tiket sesuai kebutuhan yang diperlukan. Namun sistem ROOSTER yang berjalan saat ini khususnya dalam pembuatan tiket masih belum optimal, dikarenakan pembuatan tiket dapat dilakukan oleh non staff dan tidak adanya perbedaan antara tiket yang terlambat untuk ditanggani dengan tiket yang telah ditanggani dengan tepat waktu.

Disisi lain terdapat notification email yang akan dikirimkan kepada pembuat tiket, dan notification email yang akan dikirimkan kepada staff ROOSTER sebagai salah satu penerima tiket. Notification email yang dikirimkan kepada staff ROOSTER menugaskan bahwa terdapat sebuah tiket yang harus segera ditangani. Batas waktu penanganan tiket tersebut yaitu 3x24 jam sebelum tiket tersebut berubah menjadi status overdue (tiket yang telah melebihi batas waktu penanganan yang telah ditentukan). Untuk menangani tiket tersebut, Staff ROOSTER harus melakukan login terlebih dahulu. Setelah itu klik My Ticket lalu tangani tiket yang ada, kemudian pilih channed response “close ticket”. Penyelesaian tiket juga dilakukan dengan mengchecklist tiket, sehingga tiket tersebut sudah terselesaikan dan tiket yang telah terselesaikan mendapatkan notification email dimana notification tersebut dikirimkan kepada pembuat tiket bahwa tiket tersebut telah terselesaikan.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

A. Use Case Diagram Pembuatan Tiket ROOSTER

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Pembuatan tiket.JPG

Gambar 3.2 Use Case Diagram Pembuatan Tiket ROOSTER

Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram Pembuatan Tiket ROOSTER Yang Berjalan saat ini, terdapat:

1. Use Case : Login

Actor : Operator

Deskripsi : Operator mengakses ROOSTER dengan melakukan login terlebih dahulu pada alamat rooster.raharja.info/scp/.

2. Use Case : New Ticket

Actor : Operator

Deskripsi :

a) Setelah operator login pada alamat rooster.raharja.info/scp/, lalu terarah pada staff panel.

b) Operator membuat tiket baru pada menu New Ticket.

c) Operator mengisi field buat tiket secara satu per satu

3. Use Case : Assign ticket

Actor : Operator

Deskripsi : Operator memilih operator mana yang akan menangani tiket tersebut.

4. Use Case : Submit

Actor : Operator

Deskripsi : Setelah operator mengisi semua field lalu klik submit untuk membuat tiket.

B. Use Case Diagram Penanganan Tiket ROOSTER

Penanganan tiket baab 4.jpg

Gambar 3.3 Use Case Diagram Penanganan Tiket ROOSTER

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram Penanganan Tiket ROOSTER Yang Berjalan saat ini, terdapat:

1. Use Case : Login

Actor : Operator

Deskripsi : Operator mengakses ROOSTER dengan melakukan login terlebih dahulu pada alamat rooster.raharja.info/scp/.

2. Use Case : My Ticket

Actor : Operator

Deskripsi : Operator membuka my ticket, karena tiket yang berada di my ticket merupakan tiket yang menjadi tanggung jawab yang bersangkutan.

3. Use Case : Buka Tiket

Actor : Operator

Deskripsi : Operator membuka tiket yang berada di my ticket.

4. Use Case : Input Jawaban

Actor : Operator

Deskripsi : Operator mengisi jawaban dari pertanyaan customer.

5. Use Case : Checklist close on reply

Actor : Operator

Deskripsi : Klik post reply yang menandakan bahwa tiket tersebut telah ditangani.

6. Use Case : Post reply

Actor : Operator

Deskripsi :Setelah memasukan jawaban sebelum klik post reply, checklist “close ticket on reply”.

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Activity Diagram ini untuk menggambarkan tata urutan proses aliran aktifitas yang terdapat pada proses komunikasi antara dua pihak yaitu customer dan operaror. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dijalankan dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Untuk mengatasi proses yang akan dibahas, disini hanya akan membahas 2 proses yaitu :

1) Activity Diagram untuk pembuatan tiket

Pembuatan tiket activity.jpg
Gambar 3.4 Activity Diagram untuk Pembuatan Tiket

Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram untuk Pembuatan Tiket terdapat :

  1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali

  2. 7 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi di antaranya: akses iDuHelp!, email pemberitahuan, login, buat tiket, input id dan pertanyaan, submit, dan email pemberitahuan.

  3. 3. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

2) Activity Diagram untuk penanganan tiket

Penanganan tiket activity.jpg
Gambar 3.5 Activity Diagram untuk Penanganan Tiket

Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram untuk Penanganan Tiket terdapat :

  1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawal.

  2. 7 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi di antaranya, login, buka tiket, input jawaban, checklist close on reply, post reply, email pemberitahuan, dan email konfirmasi.

  3. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.

A. Sequnce Diagram Untuk Pembuatan Tiket

Pembuatan tiket sequnce.jpg
Gambar 3.6 Sequence Diagram untuk Pembuatan tiket

Berdasarkan Gambar 3.6 Sequence Diagram untuk pembuatan tiket, terdapat :

1. 1 actor, yaitu Operator.

2. 2 boundary lifeline, yaitu form login dan form ticket.

3. 2 control lifeline untuk control login dan control ticket.

4. 2 entity lifeline, yaitu login dan tiket.

5. 8 message yang ada didalam sistem ROOSTER buat tiket:

a. 1 message yang dilakukan oleh operator pada form login yaitu input id kemudian diteruskan ke control.

b. 1 message yang dilakukan oleh control adalah melakukan aksi dari akses login.

c. 1 message yang dilakukan untuk mengolah proses login.

d. 1 message yang dilakukan oleh operator yaitu input pertanyaan dan diteruskan ke control.

e. 1 message yang dilakukan oleh control pada panel ticket adalah melakukan aksi dari akses buat tiket.

f. 1 message yang dilakukan untuk mengolah proses buat tiket.

g. 1 message yang dilakukan setelah melakukan aksi.

h. 1 message yang diteruskan ke list open ticket, yaitu menampilkan tiket-tiket yang berstatus open.

B. Sequnce Diagram Untuk Penanganan Tiket

Penanganan tiket sequnce.jpg
Gambar 3.7 Sequence Diagram untuk Penanganan tiket

Berdasarkan Gambar 3.7 Sequence Diagram untuk penanganan tiket, terdapat :

1. 1 actor, yaitu Operator.

2. 2 boundary lifeline, yaitu form login dan form ticket.

3. 2 control lifeline untuk control login dan control ticket.

4. 2 entity lifeline, yaitu login dan tiket.

5. 8 message yang ada didalam sistem ROOSTER buat tiket:


a. 1 message yang dilakukan oleh operator pada form login yaitu input id kemudian diteruskan ke control.

b. 1 message yang dilakukan oleh control adalah melakukan aksi dari akses login.

c. 1 message yang dilakukan untuk mengolah proses login.

d. 1 message yang dilakukan oleh operator yaitu input jawaban dan diteruskan ke control

e. 1 message yang dilakukan oleh control pada panel ticket adalah melakukan aksi dari menangani tiket.

f. 1 message yang dilakukan untuk mengolah proses penanganan tiket.

g. 1 message yang dilakukan setelah melakukan aksi.

h. 1 message yang diteruskan ke list open ticket, yaitu menampilkan tiket-tiket yang berstatus open.

Konfigurasi Sistem

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

1. Spesifikasi Hardware

Processor : Intel CORE i3 CPU 2330M. 2.2GHz

Monitor : 14”

Mouse  : Standard Optic

RAM  : 2,00 GB

Hardisk : 500 GB

Printer : HP Deskjet D2566

2. Spesifikasi Software

Microsoft Office 2007

Filezilla

Adobe Dreamweaver CS5

Google Chrome

Visual Paradigm

3. Pelaratan Pendukung

10 Pilar iT iLearning

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin system dapat :

NO

URAIAN

1

Menambahkan menu login pada homepage

2

Membuat penggecekan field assigned to pada halaman new ticket

3

Menambahkan fiture picture pada homepage

4

Memberikan keamanan terhadap sistem ROOSTER

5

Membuat Ticket For Staff pada ROOSTER

6

Terdapat fasilitas halaman admin dan staff members

7

Menambahkan notification email jawaban ROOSTER

8

Terdapat fasilitas berita

9

Terdapat menu Tickets pada dashboard

10

Terdapat menu Knowledge Base pada dashboard

11

Terdapat menu Directory pada dashboard

12

Terdapat menu My Account pada dashboard

13

Menampilkan menu comment pada logo

14

Mengganti background pada halaman Login

15

Terdapat durasi pelayanan

16

Terdapat tampilan menu home

17

Terdapat tampilan menu jam pelayanan operator

18

Terdapat tampilan menu group operator

19

Menghilangkan field telephone pada halaman new ticket

20

Terdapat pencarian nomer Tiket

21

Terdapat jumlah email visitor secara otomatis

22

Membedakan Ticket Overdue dengan Perubahan Warna

23

Menambahkan link home pada dashboard

24

Menambahkan new premade reply pada knowledge base

25

Menghilangkan duplicate menu new ticket pada homepage

26

Terdapat header ROOSTER

27

Menghilangkan link My preference pada dashboard

28

Menghilangkan duplicate ticket status pada homepage

29

Terdapat setting language pada halaman Rooster

30

Terdapat kalender akademik

31

Dapat melakukan input foto untuk visitor

32

Dapat melakukan penyimpanan files

33

Menampilkan foto masing-masing staff members

34

Terdapat theme pada halaman Rooster

35

Terdapat pemberitahuan Overdue tickets

36

Terdapat open ticket pada menu tickets

37

Terdapat closed ticket pada menu ticketcs

38

Terdapat new ticket pada menu tickets

39

Terdapat sound alert of visitor

40

Terdapat catalog Rooster

41

Terdapat member services

42

Terdapat uploaded Picture

43

Terdapat Uploaded Files

44

Terdapat Grade Map Class

45

Terdapat fasilitas Emotion

46

Terdapat fasilitas subyek pertanyaan

47

Menambahkan definisi ROOSTER pada homepage

48

Terdapat pilihan theme pada menu profile

49

Terdapat pilihan warna pada menu pembuatan tiket

50

Menampilkan menu comment pada logo

51

Terdapat icon refesh

52

Menampilkan iMe group Elis

53

Menampilkan menu list pertanyaan

54

Terdapat over view ticket Rooster

55

Terdapat link ke REC.

56

Menambahkan pilihan Update Foto

57

Menambahkan pilihan Hapus Profile

58

Terdapat report statistik diagram garis Rooster

59

Menampilkan data All Operator pada menu homepage

60

Dapat mengirim email secara otomatis
Non Functional
Saya ingin sistem dapat :

1

Terdapat Prosedur dan Peraturan ROOSTER

2

Terdapat Pemetaan (Mapping) ROOSTER

3

Terdapat penambahan channed Response

4

Terdapat survey pada Rooster

5

Terdapat minimal 1000 kegiatan Close Tiket

Tabel 3.3 Elisitasi tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin system dapat :

NO

URAIAN

M

D

I

1

Menambahkan menu login pada homepage

2

Membuat penggecekan field assigned to pada halaman new ticket

3

Menambahkan fiture picture pada homepage

4

Memberikan keamanan terhadap sistem ROOSTER

5

Membuat Ticket For Staff pada ROOSTER

6

Terdapat fasilitas halaman admin dan staff members

7

Menambahkan notification email jawaban ROOSTER

8

Terdapat fasilitas berita

9

Terdapat menu Tickets pada dashboard

10

Terdapat menu Knowledge Base pada dashboard

11

Terdapat menu Directory pada dashboard

12

Terdapat menu My Account pada dashboard

13

Menampilkan menu comment pada logo

14

Mengganti background pada halaman Login

15

Terdapat durasi pelayanan

16

Terdapat tampilan menu home

17

Terdapat tampilan menu jam pelayanan operator

18

Terdapat tampilan menu group operator

19

Menghilangkan field telephone pada halaman new ticket

20

Terdapat pencarian nomer Tiket

21

Terdapat jumlah email visitor secara otomatis

22

Membedakan Ticket Overdue dengan Perubahan Warna

23

Menambahkan link home pada dashboard

24

Menambahkan new premade reply pada knowledge base

25

Menghilangkan duplicate menu new ticket pada homepage

26

Terdapat header ROOSTER

27

Menghilangkan link My preference pada dashboard

28

Menghilangkan duplicate ticket status pada homepage

29

Terdapat setting language pada halaman Rooster

30

Terdapat kalender akademik

31

Dapat melakukan input foto untuk visitor

32

Dapat melakukan penyimpanan files

33

Menampilkan foto masing-masing staff members

34

Terdapat theme pada halaman Rooster

35

Terdapat pemberitahuan Overdue tickets

36

Terdapat open ticket pada menu tickets

37

Terdapat closed ticket pada menu ticketcs

38

Terdapat new ticket pada menu tickets

39

Terdapat sound alert of visitor

40

Terdapat catalog Rooster

41

Terdapat member services

42

Terdapat uploaded Picture

43

Terdapat Uploaded Files

44

Terdapat Grade Map Class

45

Terdapat fasilitas Emotion

46

Terdapat fasilitas subyek pertanyaan

47

Menambahkan definisi ROOSTER pada homepage

48

Terdapat pilihan theme pada menu profile

49

Terdapat pilihan warna pada menu pembuatan tiket

50

Menampilkan menu comment pada logo

51

Terdapat icon refesh

52

Menampilkan iMe group Elis

53

Menampilkan menu list pertanyaan

54

Terdapat over view ticket Rooster

55

Terdapat link ke REC.

56

Menambahkan pilihan Update Foto

57

Menambahkan pilihan Hapus Profile

58

Terdapat report statistik diagram garis Rooster

59

Menampilkan data All Operator pada menu homepage

60

Dapat mengirim email secara otomatis
Non Functional
Saya ingin sistem dapat :

1

Terdapat Prosedur dan Peraturan ROOSTER

2

Terdapat Pemetaan (Mapping) ROOSTER

3

Terdapat penambahan channed Response

4

Terdapat survey pada Rooster

5

Terdapat minimal 1000 kegiatan Close Tiket

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH.

Functional

T

O

E

NoAnalisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menambahkan menu login pada homepage

v

v

v

2

Membuat penggecekan field assigned to pada halaman new ticket

v

v

v

3

Menambahkan fiture picture pada homepage

v

v

v

4

Memberikan keamanan terhadap sistem ROOSTER

v

v

v

5

Membuat Ticket For Staff pada ROOSTER

v

v

v

6

Menambahkan notification email jawaban ROOSTER

v

v

v

7

Terdapat menu Tickets pada dashboard

v

v v

8

Terdapat menu Knowledge Base pada dashboard v v v

9

Terdapat menu Directory pada dashboard

v

v

v

10

Terdapat menu My Account pada dashboard

v

v

v

11

Mengganti background pada halaman Login

v

v

v

12

Terdapat tampilan menu home

v

v

v

13

Menghilangkan field telephone pada halaman new ticket v v

v

14

Terdapat pencarian nomer Tiket v

v

v

15

Membedakan Ticket Overdue dengan Perubahan Warna v v

v

16

Menambahkan link home pada dashboard v v v

17

Menambahkan new premade reply pada knowledge base

v

v

v

18

Menghilangkan duplicate menu new ticket pada homepage v v v

19

Menghilangkan duplicate ticket status pada homepagev v v

20

Terdapat pemberitahuan Overdue tickets v v v

21

Terdapat open ticket pada menu tickets

v

v

v

22

Terdapat closed ticket pada menu tickets v

v

v

23

Terdapat closed ticket pada menu ticketcs

v

v

v

24

Terdapat new ticket pada menu tickets

v

v

v

25

Menambahkan definisi ROOSTER pada homepage

v

v

v
Non Functional
Saya ingin sistem dapat :

1

Terdapat Prosedur dan Peraturan ROOSTERvv v

2

Terdapat Pemetaan (Mapping) ROOSTERvvv

3

Terdapat penambahan channed Responsevvv

4

Terdapat survey pada Rooster vv v

5

Terdapat minimal 1000 kegiatan Close Tiketvv v

Final Draft Elisitasi

Functional
NoANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin sistem dapat:

1

Menambahkan menu login pada homepage

2

Membuat penggecekan field assigned to pada halaman new ticket

3

Menambahkan feature picture pada homepage

4

Memberikan keamanan terhadap sistem ROOSTER

5

Membuat Ticket For Staff pada ROOSTER

6

Menambahkan notification email jawaban ROOSTER

7

Mengganti background pada halaman Login

8

Menghilangkan field telephone pada halaman new ticket

9

Membedakan ticket overdue dengan Perubahan Warna

10

Menambahkan definisi ROOSTER pada homepage
Non Functional
Saya ingin sistem dapat :

1

Terdapat Prosedur dan Peraturan ROOSTER

2

Terdapat Pemetaan (Mapping) ROOSTER

3

Terdapat penambahan channed Response

4

Terdapat survey pada ROOSTER

5

Terdapat minimal 1000 kegiatan Close Tiket

Final Elisitasi Yang Diusulkan

Pembahasan detail functional final elisitasi di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sebelum adanya sistem yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

Functional Analisa Kebutuhan

Menambahkan menu login pada homepage

Deskripsi sebelumnya :

Terdapat suatu permasalahan pada sistem pelayanan ROOSTER yang telah diajukan oleh salah satu staff ROOSTER yang menyampaikan permasalahan nya tersebut melalui online iDuHelp!. Berikut ini gambar tampilan transkip dari percakapan staff ROOSTER bersama operator iDuHelp! :

Transkip login Rooster.JPG

Gambar 3.8 Email transkip keluhan Login

Berdasarkan transkip percapakan online iDuHelp! yang disampaikan oleh staff ROOSTER bahwa permasalahannya terletak pada penggunaan login yang tidak nyaman dikarenakan setiap ingin login harus menambahkan /scp pada link sistem ROOSTER, hal ini mengakibatkan penggunaan login tidak efektif, maka dari itu diperlukan sebuah menu login yang terletak pada tampilan home ROOSTER. Berikut ini tampilan halaman home ROOSTER yang sedang berjalan :

Login Rooster Lama.jpg

Gambar 3.9 Tampilan Home ROOSTER

Membuat penggecekan field assigned to pada halaman new ticket

Deskripsi sebelumnya :

Terdapat suatu permasalahan pada sistem pelayanan ROOSTER yang telah diajukan oleh salah satu staff ROOSTER yang menyampaikan permasalahannya tersebut melalui email, di dalam email tersebut diberitahukan bahwa staff ROOSTER tersebut telah melakukan pembuatan tiket namun lupa untuk melakukan assigned to atau lupa memberikan kepada pihak yang terkait, sehingga hal ini menyebabkan tiket ini tersebut tak tertangani dengan baik dikarenakan tidak memiliki kejelasan. Berikut ini gambar tampilan email yang dikirimkan oleh staff ROOSTER dan menjadi salah satu permasalahan yang harus dipecahkan :

Lupa assigned to.JPG

Gambar 3.10 Email Perihal lupa assigned to

Berdasarkan penyampaian email diatas, permasalahan nya yaitu terletak pada field assgined to yang tidak ada peringatan jika field tersebut lupa diisi, kemudian tiket tersebut dapat disubmit. Sehingga hal ini menyebabkan tidak efektif dalam pembuatan tiket dan hal ini juga dapat menyebabkan kekeliruan dalam melakukan report ROOSTER. Maka diperlukan suatu peringatan otomatis agar tidak terjadi kekosongan pada field pembuatan tiket. Berikut ini tampilan new ticket ROOSTER pada bagian assigned to yang tidak terdapat peringatan sehingga jika tidak melakukan assigned to, namun tiket tersebut dapat disubmit:

New tiket dulu.JPG

Gambar 3.11 new ticket tanpa assigned to

Pada gambar diatas, tampilan new ticket sebelumnya belum terdapat peringatan secara otomatis pada field assign to, sehingga ketika staff ROOSTER lupa untuk memilih assign to, maka tiket tersebut tetap masih bisa di submit. Sehingga hal ini diperlukan penambahan peringatan pada field tersebut.

Menambahkan feature picture pada homepage

Deskripsi sebelumnya :

Terdapat suatu permasalahan pada sistem ROOSTER yang diusulkan oleh salah satu staff ROOSTER dan permasalahan tersebut disampaikan melalui online iDuHelp!. Berikut ini transkip percakapan dari staff ROOSTER bersama operator iDuHelp!:

Transkip fiture gambar.JPG

Gambar 3.12 Email Transkip keluhan feature

Berdasarkan transkip percakapan online iDuHelp! yang disampaikan oleh staff ROOSTER bahwa permasalahannya terletak pada halaman home ROOSTER yang terdapat duplicat menu, seperti menu buat tiket dan menu tiket status, sehingga pada halaman home terlihat banyak sub menu yang memiliki fungsi yang sama. Berikut ini adalah tampilan halaman home ROOSTER yang terdapat menu duplicat:

Login Rooster Lama.jpg

Gambar 3.13 Tampilan Home ROOSTER

Memberikan keamanan terhadap sistem ROOSTER

Deskripsi sebelumnya :

Keamanan dari setiap sistem adalah hal yang diinginkan oleh pengguna sistem tersebut. Dalam hal ini sistem ROOSTER menginginkan adanya pengaman yang dapat melindungi sistem ini dari non staff ROOSTER yang dapat membuat tiket. Dengan adanya non staff yang dapat membuat tiket menyebabkan salah satu staff ROOSTER menyampaikan keluhan ini melalui email. Berikut ini adalah keluhan yang disampaikan melalui email :

Tiket non login.JPG

Gambar 3.14 Email Keluhan Perihal non Staff

Berdasarkan gambar email diatas, membuat beberapa staff ROOSTER terlihat kebingungan. Maka, dalam hal ini diperlukan sebuah pengembangan terhadap sistem keamanan ROOSTER.

Membuat Ticket For Staff pada ROOSTER

Deskripsi sebelumnya :

Banyaknya tiket yang belum ditangani pada menu open ticket mengakibatkan sulitnya admin ROOSTER melihat rincian tiket-tiket tersebut. Dalam hal ini, penyampaian tiket yang belum ditangani melalui email yang dikirimkan oleh admin ROOSTER terlihat memakan waktu jika terdapatnya banyak tiket yang belum ditangani. Cara yang dilakukan untuk melihat rincian tiket tersebut dengan cara membuka satu persatu tiket-tiket yang belum ditangani, kemudian dituliskan satu persatu setelah itu baru di infokan kepada staff ROOSTER melalui email. contohnya seperti ini :


Email tiket tiket.JPG

Gambar 3.15 Email informasi tiket open

Berdasarkan gambar diatas, menyebabkan salah satu dari admin ROOSTER mengeluh dikarenakan penyampaian tiket tersebut masih kurang efesien, artinya jika ada 15, 20 atau 50 tiket yang belum ditangani maka admin ROOSTER menyampaikan tiket tersebut dengan mengetik nama dan nomer tiket tersebut. Selain itu admin ROOSTER juga memberikan saran agar dapat diperbaiki sistem ROOSTER ini lebih baik lagi. Berikut ini adalah keluhan serta saran yang disampaikan melalui email dari salah satu admin ROOSTER :

Saran tiket staff.JPG

Gambar 3.16 Email Keluhan dan saran Perihal informasi tiket open

Menambahkan notification email jawaban ROOSTER

Deskripsi sebelumnya :

Notification jawaban email dari setiap sistem merupakan hal penting yang harus di perhatikan. Dengan adanya notification jawaban email secara jelas akan menambah kemudahan bagi si penerima email yang berkaitan. Dalam Notification jawaban email ROOSTER masih sangat terbatas, dan dengan adanya keterbatasan ini salah satu staff ROOSTER telah berpartisipasi dengan cara memberikan suatu saran yang disampaikan melalui email. Berikut ini tampilan email dari staff ROOSTER:

Email.jpg

Gambar 3.17 Email Saran Perihal Email notification

Berdasarkan email diatas yang disampaikan oleh staff ROOSTER bahwa permasalahannya terletak pada notification jawaban email yang terbatas dan terlihat kurang spesifik sehingga diperlukan penambahan pada notification email ROOSTER. Sehingga diperlukan pengembangan terhadap notification email ROOSTER. Berikut ini adalah tampilan notification email jawaban ROOSTER:

Email notification.JPG

Gambar 3.18 Email notification ROOSTER

Mengganti background pada halaman Login

Deskripsi sebelumnya :

Pengaruh background yang polos ternyata dapat menimbulkan suatu permasalahan pada sistem ROOSTER pada saat ingin melakukan login. Salah satu staff ROOSTER menyampaikan saran bahwa alangkah baiknya jika halaman login di ROOSTER diberikan background yang tidak polos, karena dengan adanya warna backgorund yang tidak polos dapat membuat seseorang tidak jenuh dan terlihat berbeda pada tampilan halaman login sebelumnya. Berikut ini adalah saran yang dilakukan oleh salah satu staff ROOSTER melalui ROOSTER:

ROOSTER mapping.JPG

Gambar 3.19 ROOSTER perihal Background

Penyampaian saran tersebut dilakukan demi kenyamanan dari para Staff ROOSTER yang mungkin sampai sejauh ini melakukan login dengan background yang polos, sehingga diperlukan perubahan background pada halaman login. Berikut ini adalah tampilan halaman login yang tidak memakai background :

Halaman login.JPG

Gambar 3.20 Tampilan Halaman Login

Menghilangkan field telephone pada halaman new ticket

Deskripsi sebelumnya :

Pada halaman new ticket terdapat field telephone yang tidak berfungsi, sehingga field tersebut harus dihilangkan karena jika tidak dihilangkan maka akan terlihat kurang efisien. Dalam hal ini field-field yang tidak berfungsi harus segera diperbaiki atau dihilangkan. Pendapat yang diutarakan oleh salah satu staff ROOSTER ini, menimbulkan permasalahan yang harus dipecahkan. Sehingga diperlukan penghapusan field telephone pada halaman new ticket. Berikut ini adalah tampilan halaman new ticket yang yang terdapat field telephone :

New tiket dulu.JPG

Gambar 3.21 New Ticket Sebelumnya


Membedakan Ticket Overdue dengan Perubahan Warna

Deskripsi sebelumnya:

Adanya tiket overduememang terlihat bagus, tandanya sistem tersebut berjalan dengan sistematis.Namun dalam hal ini tiket yang overdue menjadi permasalahan utama, haltersebut dikarenakan antara tiket overdue dengan ticket non overduetidak ada perbedaan pada kolom close ticket. Sehingga mengakibatkan sulitnyaadmin ROOSTER dalam membuat report bulanan dikarenakan memakanwaktu lama untuk melihat dan mencari perbedaan tiket overdue dengan tiketnon overdue. Berikut ini adalah keluhan yang menjadikan saran terhadappengembangan sistem ROOSTER yang telah disampaikan oleh salah satuadmin ROOSTER :

Saran tiket staff.JPG

Gambar 3.22 Email Saran admin ROOSTER

Dengan adanya keluhantersebut, maka diperlukan pengembangan terhadap sistem yang berjalan inikhususnya terhadap tiket-tiket yang overdue. Hal ini dilakukan untuk dapatmeringankan proses pembuatan report bulanan yang dilakukan oleh adminROOSTER. Berikut ini adalah tampilan tiket overdue yang tidak adaperbedaan dengan tiket non overdue :

Overdue.JPG

Gambar 3.23 menuoverdue

Menambahkan definisi ROOSTER pada homepage

Deskripsi sebelumnya :

Definisi ROOSTER sangat diperlukan, karena dengan adanya definisi ROOSTER pada halaman homepage dapat membuat seseorang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Namun permasalahan yang ada adalah definisi ROOSTER tidak terlihat pada halaman homepage ROOSTER sehingga dalam hal ini tidak ditemukan informasi yang konkrit mengenai definisi ROOSTER. Penyampaian ini dikemukakan oleh salah satu staff ROOSTER yang dilakukan melalui online iDuHelp!. Berikut ini transkip dari percakapan online tersebut :

Transkip definisi.JPG

Gambar 3.24 Transkip keluhan definisi

Berdasarkan transkip percakapan tersebut yang disampaikan oleh staff ROOSTER bahwa permasalahannya adalah tidak adanya definisi ROOSTER pada halaman homepage.

Non Functional Analisa Kebutuhan

Pembahasan detail non functional final elisitasi di jabarkan secara satu persatu denganmenerapkan konsep sebelum adanya sistem yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

Terdapat Prosedur dan Peraturan ROOSTER

Deskripsi sebelumnya :

Suatu sistem akan lebih baik jika terdapat prosedur dan peraturan yang jelas. Namun kini di dalam sistem ROOSTER belum terdapat prosedur dan peraturan yang jelas, sehingga mengakibatkan staff ROOSTER menjadi kurang bertanggung jawab. Adanya suatu prosedur dan peraturan juga merupakan suatu kebutuhan yang telah disampaikan oleh salah satu staff ROOSTER melalui online iDuHelp!. Berikut ini adalah tampilan transkip dari percapakan staff ROOSTER bersama operator iDuHelp! :

Peraturan dan prosedur.JPG

Gambar 3.25 Transkip keluhan Prosedur dan Peraturan ROOSTER

Berdasarkan gambar transkip percakapan diatas, maka dibutuhkan suatu prosedur dan peraturan agarstaff ROOSTER dapat lebih memahami dan mengerti alur dari sistem ROOSTER.

Terdapat Pemetaan (Mapping) ROOSTER

Deskripsi sebelumnya :

Didalam sistem ROOSTER, terdapat beberapa staff. Setiap staff memiliki batasanyang berbeda, artinya setiap staff mempunyai ruang lingkup sistem yang taksama. Banyaknya ruang lingkup sistem yang tak sama, sangat mempengaruhipenanganan tiket, artinya jika pembuatan tiket yang ditujukan tidak sesuaidengan ruang lingkup sistem yang diinginkan, sehingga hal ini dapat menyebabkanpenyampaian informasi yang kurang tepat. Selain itu hal ini juga dapatmenyebabkan staff ROOSTER melakukan pelemparan staff (re-assign staff).Berikut ini salah satu staff ROOSTER yang mengajukan permintaan agar didalamsistem ROOSTER terdapat pemetaan (Mapping) melalui onlineiDuHelp! yang dibuatkan tiket ROOSTER :

ROOSTER mapping.JPG

Gambar 3.26 Tiket ROOSTER Pemetaan (Mapping)

Berdasarkan gambar diatas, maka diperlukan suatu pembentukan pemetaan (Mapping) pada sistemROOSTER. Pemetaan (Mapping) merupakan suatu kebutuhan dasar guna untuk memberikan informasi yang sesuai.

Terdapat penambahan channed Response

Deskripsi sebelumnya :

Channed Response merupakan kebutuhan dasar yang dapat memudahkan seseorang untuk menyampaikaninformasi yang seragam. Channed Response yang terdapat saat ini masihsangat sedikit sehingga membuat staff ROOSTER mengeluh dan menyampaikan keluhan tersebut melalui online iDuHelp!. Berikut ini transkip percakapan staff ROOSTER yang dilakukan bersama operator iDuHelp!:

Transkip channed response.JPG

Gambar 3.27 Email Transkip Channed Response

Berdasarkan gambar transkip diatas, terlihat jelas bahwa penambahan channed response sangatdibutuhkan guna untuk mempermudah staff ROOSTER dalam memilih informasi yangdibutuhkan, seperti untuk mengclose ROOSTER. Adanya penambahan channedresponsemaka staff ROOSTER dapat memberikan informasi yang seragam sepertimisalnya dalam mengclose ROOSTER yang membutuhkan channedresponse.

Terdapat survey pada ROOSTER

Deskripsi sebelumnya :

Penilaian terhadap sistem tentunya menjadi salah satu keinginan untuk dapat melihat seberapabaguskah atau seberapa optimalkah sistem tersebut. Sistem ROOSTERmerupakan salah satu dari sistem pelayanan yang dapat menunjang sistempelayanan iDuHelp!. Sebagai media penunjang sistemROOSTER pun ingin mengetahui tingkat kepuasan yang telah berjalansampai sejauh ini. Keinginan tersebut diungkapkan oleh salah satu staffROOSTER melalui online iDuHelp! yang dibuatkantiket melalui ROOSTER. Berikut ini tampilan transkip staff ROOSTERyang bertanya dengan operator iDuHelp! melalui onlineiDuHelp!:

Transkip survey.JPG

Gambar 3.28 EmailTranskip Survey

Melihat tampilan transkip tersebut maka diperlukan sebuah surveyagar dapat melihat penilaian sistem ROOSTER. Sehingga dengan adanyasurvey dapat menyempurnakan sistem yang berjalan menjadi lebih optimal dandapat mengetahui tingkat kepuasan dari suatu sistem itusendiri.

Terdapat minimal 1000 kegiatan Close Tiket

Deskripsi sebelumnya :

Banyaknya kegiatan tiketyang terclose memberikan bukti bahwa baik atau tidaknya sebuah pelayanantersebut. Dari kegiatan close tiket yang terdapat dalam sistemROOSTER sangat tergantung pada keramaian dari sistem pelayananiDuHelp!. Jika pelayanan iDuHelp! mempunyai banyakcustomer yang bertanya lalu operator iDuHelp! tidak mengetahui jawaban daricustomer tersebut, maka operator iDuHelp! membuat tiket. Semakin banyakpembuatan tiket yang dilakukan maka akan semakin banyak kegiatan closetiket. Tetapi untuk mencapai kegiatan 1500 close tiket sangat membutuhkanwaktu dan kerja keras. Hal ini dilakukan agar dapat terlihat progres darisistem ROOSTER yang berjalan saat ini. Sistem ROOSTERyang ingin memiliki 1500 kegiatan close tiket merupakan suatu keinginanyang perlu dicapai.Berikut ini tampilan kegiatan close tiket yang hanyamencapai 515 tiket :

Jumlah close tiket sementara.JPG

Gambar 3.29 JumlahTiket Sementara

BAB IV

RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Final Elisitasi Yang Diusulkan

Pembahasan detail functional final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

 

Functional Analisa Kebutuhan

Menambahkan menu login pada homepage

Deskripsi Sesudahnya :

Menu login ditujukan sebagai cara alternatif seseorang untuk dapat melakukan aktifitas di dalam sistem. Menu login sangat diperlukan dikarenakan menu login sebagai tanda keakuratan bahwa seseorang tersebut mempunyai akun secara resmi. Sehingga kenyamanan seseorang dalam melakukan login merupakan dasar utama yang diperhatikan.

Berikut ini penjelasan cara membuat menu login berada di dalam tampilan home. Pertama-tama lihat dan cari script pada halaman home ROOSTER, yaitu pada file header.inc.php, yang berada pada folder client. setelah itu tambahkan tulisan login di dalam tabel yang sudah terbuat di dalam script tersebut, kemudian tambahkan link menu login yaitu rooster.raharja.info/scp disisipkan ke dalam link tabel login, kemudian di save.

Menu login.JPG

Gambar 4.1 Script menu Login

Pada gambar diatas merupakan script dengan nama file header.inc.php yang ada pada folder client. Pada ROOSTER terdapat dua file dengan nama header.inc.php yang berada di dua folder yang berbeda. Disisipkannya script seperti pada gambar diatas yang berfungsi untuk memunculkan menu login pada tampilan home ROOSTER. Berikut ini adalah tampilan home yang sudah dikembangkan :

Tambahan menu login home .jpg

Gambar 4.2 menu Login pada Homepage

Berdasarkan gambar diatas, maka telah ditambahkan menu Login pada halaman home ROOSTER, sehingga dapat memudahkan staff ROOSTER dalam melakukan login.

Membuat penggecekan field assigned to pada halaman new ticket

Deskripsi sesudahnya :

Assign To pada menu new ticket sangat diperlukan, karena dengan adanya field assign to, pembuatan tiket menjadi lebih terarah artinya tiket tersebut akan jelas untuk ditangani. Jika dalam pembuatan tiket tidak di assign to, maka tiket tersebut tidak dapat ditangani secara optimal, dikarenakan tidak ada perintah tertulis yang jelas. Berikut ini penjelasan cara bagaimana menambahkan script agar pada field assign to terdapat peringatan secara jelas, sehingga staff ROOSTER tidak akan lupa lagi untuk memberikan assign to tiket tersebut. Pertama-tama lihat dan cari script assign to yang berhubungan dengan pembuatan tiket. Script tersebut ada pada file new ticket.php yang berada pada folder staff. Setelah itu sisipkan script <select required></select>. Perintah script required ini berfungsi untuk menggecek combo box, agar tidak dapat dikosongkan, sehingga harus diisi jika tidak diisi maka ada peringatan dan tidak berhasil untuk membuat tiket.

Coding select required.JPG

Gambar 4.3 Script select Required

Pada gambar diatas merupakan script dengan nama file newticket.php yang ada pada folder staff. Disisipkannya script seperti pada gambar diatas <select required=”staffId” name=”staffId”> <option value=”" selected=”selected”></option></select> yang berfungsi untuk memunculkan peringatan pada field assign to pada halaman new ticket ROOSTER. berikut ini adalah tampilan peringatan assign to pada halaman new ticket yang sudah dikembangkan :

Assigned tiket yang udah diubah.JPG

Gambar 4.4 Hasil Required

Berdasarkan gambar diatas, maka telah ditambahkan peringatan pada field assign to, sehingga dapat memberikan keterangan yang dapat diingat oleh staff ROOSTER, bahwa harus diwajibkan mengisi field assign-to, agar informasi yang ingin didapatkan terarah dan tepat sasaran.

Menambahkan feature picture pada homepage

Deskripsi sesudahnya :

Fiture gambar ditujukan untuk memudahkan staff ROOSTER agar dapat memberikan petunjuk secara jelas dalam penggunaan tiket, baik untuk penggunaan dalam pembuatan tiket ataupun dalam penanganan tiket. Sehingga dengan adanya fiture gambar pada halaman home ROOSTER, terlihat lebih menarik dan memiliki fungsi yang berbeda.

Berikut ini penjelasan mengenai langkah-langkah dalam pembuatan fiture gambar pada halaman home ROOSTER. Pertama-tama lihat dan cari script pada halaman home ROOSTER, yaitu pada file index.php. Setelah itu tambahkan script seperti ini :

Script fiture.JPG

Gambar 4.5 Script Fiture

Setelah menambahkan script tersebut di dalam file index.php, penggecekan pada script tersebut dilakukan kembali, agar tidak terjadi kesalahaan pada sistem. Jika sudah fix tidak ada script yang salah, simpan script tersebut. Di dalam ROOSTER terdapat dua file dengan nama index.php yang berada di dua folder yang berbeda. Disisipkannya script tersebut untuk dapat menganti duplikat menu yang sebelumnya ada pada sistem ROOSTER. Setelah menyisipkan script tersebut, maka secara otomatis tampilan home ROOSTER akan berbeda. Berikut ini tampilan home yang baru setelah dilakukan pengembangan berdasarkan keluhan staff ROOSTER yang disampaikan melalui online iDuHelp! :

Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

Gambar 4.6 Tampilan New home ROOSTER

Memberikan keamanan terhadap sistem ROOSTER

Deskripsi sesudahnya :

Terjadinya keluhan yang telah disampaikan membuat adanya pengembangan terhadap sistem ROOSTER ini, pengembangan yang dilakukan adalah memberikan keamanan terhadap sistem agar non Staff ROOSTER tidak dapat membuat tiket. Untuk memberikan keamanan terhadap sistem ROOSTER dilakukan beberapa langkah, yang pertama script halaman buat tiket yang dilakukan tanpa login terlebih dahulu, yaitu pada folder ROOSTER dan pilih file open.php, setelah itu tambahkan script seperti ini :

Script keamanan ROOSTER.JPG

Gambar 4.7 Script perintah Session

Script tersebut diletakkan di awal, setelah itu di simpan. Kemudian tambahkan script untuk melakukan penggecekkan ulang, dalam hal ini dibuatkan sebuah file baru yaitu cek.php yang disimpan satu folfer dengan file open.php. Scipt yang tertera di dalam cek.php tersebut adalah :

Script keamanan.JPG

Gambar 4.8 Script aleart Session

Script yang tambahan tersebut berfungsi untuk dapat mengingatkan user bahwa harus melakukan login terlebih dahulu jika ingin membuat tiket. Setelah dilakukan pengembangan keamanan pada sistem ROOSTER dengan menggunakan perintah Session, maka ketika buka link rooster.raharja.info/open.php, maka akan muncul tampilan seperti ini :

Session login.jpg

Gambar 4.9 Session Login

Membuat Ticket For Staff pada ROOSTER

Deskripsi sesudahnya :

Permasalahan yang ada yaitu jika banyaknya open tiket yang sebelumnya tidak ada informasi yang jelas kepada siapa tiket tersebut ditunjukkan, sehingga jika ingin melihat atau mengetahui tiket-tiket yang belum ditangani, maka harus mengklik satu persatu dari tiket yang ada. Hal ini terlihat memakan waktu jika admin ROOSTER ingin menyampaikan melalui email bahwa ada beberapa tiket yang belum ditanganin. Sehingga dengan adanya permasalahan ini maka diperlukan pengembangan, dan pengembangan yang dilakukan terhadap permasalahan ini adalah dengan menambahkan kolom Ticket For Staff. Namun kolom Ticket For Staff ini hanya dapat dilihat oleh admin ROOSTER. Dengan adanya pengembangan ini maka admin ROOSTER dapat mengetahui secara lebih mudah dan cepat kepada siapa tiket-tiket open tersebut ditujukan. Berikut ini langkah-langkah dari perwujudan kolom Ticket For Staff :

Membuka folder Scp, lalu pilih file admin.php , kemudian temukan script seperti ini :

Script tiket.JPG

Gambar 4.10 Script admin.php

Setelah itu tambahkan script seperti ini :

Tiket staff.JPG

Gambar 4.11 Script ticketstaff'

Langkah yang terakhir, membuat file baru dengan nama file ticketstaff.inc.php, lalu masukkan file tersebut kedalam folder include/staff dan script yang terdapat pada file baru tersebut seperti ini :

Coding staff.JPG
Stafff lanjutan.JPG
Lanjutan staff.JPG

Gambar 4.12 Script ticket for staff

Maka hasil dari langkah-langkah diatas adalah seperti ini :

Tiket for staff fix.JPG

Gambar 4.13 Tampilan Ticket For Staff

Dengan adanya penambahan Ticket For Staff dapat memberikan informasi lebih jelas dan lebih mudah, sehingga penyampaian melalui email yang dilakukan oleh admin ROOSTER jika ada tiket yang banyak dan belum ditangani, tidak perlu khawatir untuk mengetik panjang-panjang, dan tidak perlu harus membuka satu persatu rincian email tersebut. Tapi dengan adanya pengembangan ini admin ROOSTER hanya tinggal mengklik admin panel lalu mengklik ticket for staff, maka akan muncul rincian tiket yang belum ditangani tersebut secara detail, seperti nama staff yang ditujukan dan nomer tiket. Dari hasil pengembangan yang telah dilakukan kini admin ROOSTER untuk menyampaikan informasi melalui email bahwa ada tiket yang belum ditangani seperti ini :

Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

Gambar 4.14 Tampilan email admin

Menambahkan notification email jawaban ROOSTER

Deskripsi sesudahnya :

Saat ini notification jawaban email dari sistem ROOSTER, masih terlihat kurang spesifik artinya tidak ada penjelasan yang konkrit seperti email address, nomer tiket, creation date dan pemberitahuan assigned_technicals. Dalam hal ini ternilai kurang baik, oleh karena itu diperlukan penambahan yang spesifik agar notification email terlihat jelas. Langkah awal yang dilakukan dalam penambahan notification jawaban email ini adalah masuk kedalam admin panel, pilih setting panel kemudian pilih osTicket template dan cari kolom yang dituju (jawaban tiket) lalu tambahkan script ini :

Penambahan email.JPG

Gambar 4.15 Script penambahan email

Penambahan script tersebut bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas pada saat notification jawaban email diterima oleh si pembuat tiket. Sehingga dengan adanya permasalahan yang dikemukakan, telah dilakukan penambahan notification email jawaban ROOSTER, dan berikut ini adalah tampilan yang telah diberikan penambahan pada email jawaban ROOSTER :

Notif email.JPG

Gambar 4.16 Tampilan email

Mengganti background pada halaman Login

Deskripsi Sesudahnya :

Pada dasarnya sebuah tampilan berpengaruh penting, jika tampilan tidak membuat seseorang nyaman, maka kepuasan terhadap sistem tersebut berkurang. Dengan adanya permasalahan yang ada mengenai background pada halaman login, diperlukan pengembangan terhadap sistem ROOSTER dengan cara mengganti background tersebut agar tidak terlihat polos dan agar dapat menghindarkan rasa jenuh saat ingin melakukan login.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengganti background tersebut adalah pertama-tama temukan background yang cocok, dalam hal ini background yang diambil adalah background gambar Perguruan Tinggi Raharja. Setelah gambar tersebut disatukan pada file gambar yang tertera pada Folder ROOSTER. Kemudian letakkan gambar tersebut pada folder image yang terdapat pada folder scp. setelah itu tambahkan script di dalam file login css. Berikut ini adalah tambahan tampilan script pada file login.css :

Login css.JPG

Gambar 4.17 Script login Css

Selain itu tambahkan pula script pada file login.tpl.php pada file ini penambahan script terjadi pada bagian awal, tujuan adanya tambahan script ini untuk memanggil data yang terdapat pada file css yang telah dimasukkan. Berikut ini penambahan script yang di letakkan pada file login.tpl.php :

Login tpl.JPG

Gambar 4.18 Script penambahan login.tpl.php

Dengan adanya penambahan script tersebut sehingga saat ini background pada halaman login ROOSTER telah terganti menjadi tidak polos lagi, melainkan background tersebut telah diganti menjadi gambar Perguruan Tinggi Raharja. Hal ini disebabkan karena ingin mencerminkan bahwa sistem ROOSTER adalah salah satu sistem yang dapat menunjang pelayanan iDuHelp! pada Perguruan Tinggi Raharja. Penambahan script diatas saling berkaitan satu sama lain, sehingga dengan adanya penambahan gambar tersebut yang sudah di letakkan, maka hasilnya dapat dilihat seperti ini :

Login baru.JPG

Gambar 4.19 Tampilan Login terbaru

Menghilangkan field telephone pada halaman new ticket

Deskripsi Sesudahnya :

Berdasarkan permasalahan yang ada, field telephone pada halaman new ticket harus dihilangkan. Hal ini dikarenakan kegunaan dalam field tersebut tidak terlihat, maka lebih baik dihilangkan. Cara untuk menghilangkan field tersebut adalah pertama cari file yang berhubungan dengan new ticket, dan file tersebut bernama new.ticket.php yang berapa pada folder include->staff. Kemudian hapus script ini :

Hapus script.JPG

Gambar 4.20 Script Penghapusan

Dengan penghapusan script tersebut maka tidak akan ada lagi field telephone pada halaman new ticket. Hal yang terlihat tidak penting memang harus dihilangkan agar masing-masing field yang tersedia mempunyai arti dan fungsi. Berikut ini adalah tampilan new ticket yang telah menghilangkan field telephone :

Field ilang.JPG

Gambar 4.21 Tampilan new ticket

Membedakan ticket overdue dengan Perubahan Warna

Deskripsi Sesudahnya :

Ticket overdue merupakan tiket yang terlambat ditangani. Batas tiket overdue ini maksimal 2×24 jam harus segera ditangani dan jika tiket tersebut sudah ditangani maka tiket overdue tersebut akan tercampur dengan tiket yang non overdue dalam satu tempat yaitu close ticket. Namun permasalahan yang ada adalah tidak adanya perbedaan antara tiket overdue dan tikett overdue, sehingga dalam hal ini mengakibatkan sulitnya admin ROOSTER dalam membuat report akhir bulan. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibutuhkan sebuah perbedaan terhadap tiket-tiket yang overdue, perbedaan tersebut yaitu dengan cara membedakan warna. Dengan adanya warna khusus untuk tiket yang overdue maka akan terlihat jelas perbedaan antara tiket yang overdue dengan tiket non overdue. Langkah awal yang dilakukan adalah cari file yang berkaitan yaitu mengenai tiket. File tiket berada di dalam folder include->staff, kemudian pilih file ticket.inc.php. setelah itu tambahkan script ini :

Script overdue.JPG

Gambar 4.22 Script ticket overdue

Selain itu penambahan script juga dilakukan pada file class.ticket.php yang terletak pada folder include, berikut ini adalah script yang ditambahkan pada file class ticket.php:

Script singkat overdue.JPG

Gambar 4.23 Script penambahan overdue

Penambahan script diatas saling berkaitan satu sama lain, jika ada pengurangan dari script tersebut maka sistem tidak berjalan. Dengan adanya penambahan script tersebut maka tiket overdue telah dapat dibedakan. Sehingga dapat dilihat hasilnya seperti berikut :

Warna overdue.JPG

Gambar 4.24 Tampilan Overdue

Menambahkan definisi ROOSTER pada homepage

Deskripsi Sesudahnya :

Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan ROOSTER, maka diperlukan suatu informasi yang valid. Pada halaman homepage ROOSTER terdapat informasi yang sebaiknya bisa dimasukkan atau diisi dengan definisi ROOSTER, namun dalam hal ini belum terlihat pencapaian itu. Sehingga diperlukan suatu pengembangan baru yaitu dengan menambahkan definisi ROOSTER pada homepage.Dengan adanya penambahan definisi ROOSTER dapat terlihat jelas mengenai sistem ROOSTER. Berikut ini penjelasan cara menambahkan definisi ROOSTER pada halaman homepage. Pertama-tama lihat dan cari script pada halaman home ROOSTER, yaitu pada index.php. Setelah itu tambahkan penjelasan definisi ROOSTER kemudian di simpan. Berikut ini tampilan script ROOSTER :

Script.JPG

Gambar 4.25 Script Definisi ROOSTER

Pada gambar diatas merupakan script dengan nama file index.php. Pada ROOSTER terdapat dua file dengan nama index.php yang berada di dua folder yang berbeda. Penambahan definisi tersebut menggantikan penjelasan ROOSTER yang sebelumnya kurang spesifik. Berikut ini tampilan home yang baru setelah dilakukan pengembangan berdasarkan keluhan staff ROOSTER yang disampaikan melalui online iDuHelp!.

Rooster definisi.JPG

Gambar 4.26 Tampilan Definisi ROOSTER

Pada tampilan homepage sudah dikembangkan dengan menambah definisi ROOSTER, hal ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat yang lebih berarti dari sisi penjelasan yang sebelumnya, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna ROOSTER.

Non Functional Analisa Kebutuhan

Terdapat Prosedur dan Peraturan ROOSTER

Deskripsi Sesudahnya :

Prosedur dan peraturan di dalam sistem dapat menciptakan sebuah penanggung jawaban pengguna sistem lebih optimal. Sistem ROOSTER belum terdapat prosedur dan peraturan yang jelas, sehingga perlu dibuatkan prosedur dan peraturan ROOSTERl ini dapat membuat staff ROOSTER dapat lebih memahami dan mengerti alur dari sistem ROOSTER. Berikut ini adalah prosedur yang telah dibuat dan telah dimasukkan ke dalam ilearning media ROOSTER :

Prosedur Rooster.JPG

Gambar 4.27 Prosedur ROOSTER

Dan berikut ini adalah peraturan yang telah dibuat dan telah dimasukkan ke dalam ilearning media ROOSTER :

Peraturan Rooster.JPG

Gambar 4.28 Peraturan ROOSTER

Berdasarkan gambar diatas, maka kini didalam sistemROOSTER telah terdapat prosedur dan peraturan ROOSTER. Sehingga hal ini dapat membuat staff ROOSTERdapat lebih memahami dan mengerti alur dari sistem ROOSTER

.

Terdapat Pemetaan (Mapping) ROOSTER

Deskripsi Sesudahnya :

Berdasarkan kebutuhan mengenai pemetaan (Mapping) merupakan suatu hal yang harus dipenuhi. Dalam hal ini untuk dapat membuat pemetaan tersebut, diperlukan pemahaman dari masing-masing staff ROOSTER, artinya masing-masing staff ROOSTERharus berdasarkan sistem yang dikelolanya.Setelah dianalisa, maka pemetaan (Mapping) ROOSTER dapat dibuat. Pembuatan pemetaan (Mapping) ini diperlukan sebuah aplikasi mind map yang terdapat pada iPad. kemudian melakukan penjabaran dari masing-masing staff dengan sistem yang dikelolanya. Setelah itu disimpan, dengan menjadikan gambar. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat penjelasan singkat yang disimpan pada iLearning Media (iME) ROOSTER. Gambar pemetaan itu juga di simpan, dan dimasukkan ke dalam satu page yang bernama Pemetaan (Mapping). Berikut ini tampilan mengenai pemetaan (Mapping) ROOSTER yang sudah dibuat dan disimpan didalam iMe ROOSTER :

Mapping ROOSTER.JPG

Gambar 4.29 Pemetaan (Mapping) ROOSTER

Berdasarkan pemetaan (Mapping) yang telah dibuat, maka pemetaan tersebut pun dimasukkan ke dalam satu postingan di dalam iLearning Media (iME) ROOSTER yang berjudul Pemetaan (Mapping) ROOSTER

.

Terdapat penambahan channed Response

Deskripsi Sesudahnya :

Berdasarkan kebutuhan mengenai penambahan channed response, yang merupakan salah satu kebutuhan dasar sistem ROOSTER, menjadi salah satu permintaan yang harus diselesaikan. Sehingga diperlukan suatu penambahan channed response. Dibawah ini adalah gambar penambahan channed response

:
Kumpulan channed response.JPG

Gambar 4.30 Channed Response

Berdasarkan gambar diatas, penambahan channed response yang sudah dilakukan adalah dengan menambahkan dua channed response yakni dua channed response ini merupakan kebutuhan yang real dibutuhkan oleh staff ROOSTER guna untuk memberikan informasi yang seragam. Dua channed response tersebut adalah:

  1. Channed response Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan iDuHelp!, channed ini berfungsi jika ada tiket yang dibuat oleh operator iDuHelp! namun pembuatan tiket tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan iDuHelp!, dan pembuatan tiket yang tidak sesuai dengan kebutuhan iDuHelp! ini sering terjadi sehingga diperlukan suatu channed response.

  2. Channed response satu.JPG

    Gambar 4.31 Channed Response Tidak sesuai dengan kebutuhan iDuHelp!

  3. Channed response Close Tiket, channed ini berfungsi saat ingin mengclose tiket. Didalam channed ini juga terdapat survey, sehingga ketika memilih channed response ini, secara otomatis survey akan dikirimkan setiap kali pemilihan channed response Close Tiket.

Channed response dua.JPG

Gambar 4.32 Channed Response Close Ticket

Kedua channed response tersebut dapat melengkapi kebutuhan staff ROOSTER. Sehingga keseragaman untuk mengclose tiket tersebut terlihat maksimal. Selain itu juga membantu prosedur yang ada didalam sistem ROOSTER.

Terdapat survey pada ROOSTER

Deskripsi Sesudahnya :

Berdasarkan permintaan kebutuhan yang ada mengenai tingkat kepuasan pada sistem ROOSTER, maka dalam hal ini diperlukan penambahan terhadap sistem yaitu dibuatnya survey. Survey merupakan sebuah jawaban untuk mengetahui tingkat kepuasan dari si pengguna sistem tersebut. Dengan adanya survey, suatu sistem dapat mengetahui penilaian dan tingkat kepuasan dari pengguna sistem (staff ROOSTER). Penambahan survey pada sistem ini dapat dijadikan suatu pengembangan yakni untuk menjadikan sistem ROOSTER lebih baik lagi yang dapat dilihat dari hasil survey tersebut. Survey ini pun dibuat oleh ilearning survey yang merupakan sebuah survey online. Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan survey ini adalah pertama-tama request kepada admin iSUR untuk dibuatkan nama survey. setelah itu buat pertanyaan yang ingin diajukan untuk survey tersebut. Maka jika pertanyaan sudah ditentukan, masukkan ke dalam survey dan hasil dari pembuatan survey tersebut berupa sebuah link. Berikut ini adalah tampilan survey yang telah dibuat :

Survey satu.JPG

Gambar 4.33 Tampilan awal survey ROOSTER

Dan berikut ini tampilan survey pertanyaan :

Survey dua.JPG

Gambar 4.34 List Survey ROOSTER

Survey yang dibuat ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan dari pengguna sistem, Sehingga dapat disimpulkan permintaan kebutuhan mengenai diadakan nya survey sebagai penilaian sistem ROOSTER sangat membantu untuk mengetahui tingkat kepuasan dari pengguna sistem dalam hal ini adalah staff ROOSTER.

Terdapat minimal 1000 kegiatan Close Tiket

Deskripsi Sesudahnya :

Berdasarkan keinginan untuk mencapai 1500 kegiatan close tiket, maka diperlukan strategi yaitu dengan cara berkerja sama dengan sistem pelayanan iDuHelp!. Strategi yang berupa kerjasama ini terdiri dari beberapa strategi guna untuk dapat memberikan manfaat yang valid bagi customer. Terdapat 2 strategi yang dilakukan yaitu yang pertama dengan cara meramaikan iDuHelp!, disini admin iDuHelp! melakukan promosi kepada pihak dosen iLearning. Pada strategi ini memang sangat berkaitan, artinya jika iDuHelp! ramai, maka tidak menutup kemungkinan kegiatan close tiket di dalam sistem ROOSTER pun bertambah. Strategi yang kedua adalah memberikan semangat kepada staff ROOSTER agar selalu siaga dalam penanganan tiket, artinya staff ROOSTER disini harus siap memberikan jawaban yang dapat memuaskan customer, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan. Dari 2 strategi yang telah diciptakan, kini didalam sistem ROOSTER terdapat 1500 kegiatan close tiket, dan bahkan melebihi 1500 close tiket. Berikut ini tampilan close tiket yang sudah mencapai 1500 close tiket :

Tiket seribu.JPG

Gambar 4.35 Tampilan 1000 Tiket

Tujuan Dan Manfaat Sistem

Tujuan

ROOSTER bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan iDuHelp! yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja dan untuk meningkatkan mutu kualitas pelayanan dalam memberikan informasi yang akurat, agar kegiatan pelayanan dapat berjalan efektif dan optimal. ROOSTER merupakan pelayanan informasi dengan menggunakan E-Ticket yang akan diberikan kepada pihak terkait, agar dapat memberikan informasi yang akurat., tentunya bisa diakses dimanapun dan kapanpun oleh para operator iDuHelp! jika tidak bisa menjawab pertanyaan dari customer.

Selain itu dengan menggunakan ROOSTER kegiatan pelayanan dapat berjalan dengan lebih terstruktur. Dengan adanya metode ticketing pada ROOSTER, terdapat history dari setiap pelayanan, dan terdapat departemen khusus yaitu departemen iDuHelp! beserta staff yang siap sedia memberikan informasi yang jelas dan terpercaya.

Manfaat

ROOSTER bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam proses perihal kesulitan menjawab pertanyaan dari customer. Selain itu bermanfaat untuk mengidentifikasi kendala-kendala pada sistem yang berjalan sebelumnya tentunya perihal kegiatan pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam pelayanan iDuHelp!. Manfaat dari ROOSTER dapat diklasifikasikan secara individual sebagai berikut :

a. Operator iDuHelp!

Memudahkan operator iDuHelp! dalam mendapatkan jawaban yang dibutuhkan oleh customer dimanapun dan kapanpun.

b. Kampus

Kampus memiliki sebuah wadah perihal penampungan segala bentuk kesulitan dalam penyampaian informasi dengan menggunakan tiket, yang dapat menciptakan pelayanan yang terstruktur .

Pengembangan Dan Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Diagram Pengembangan Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. Use Case Diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang User dan memfokuskan pada proses komputerisasi. Sebuah Use Case dapat menggambarkan hubungan antara Use Case dengan Actor. Secara umum Use Case adalah pola perilaku sistem dan ukuran transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu Actor.

Use Case Diagram yang Diusulkan

Use Case Diagram ini menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang user dan memfokuskan pada proses penggunaan pembuatan tiket dan penanganan tiket pada sistem ROOSTER dalam menunjang pelayanan iDuHelp!. Sebuah use case dapat menggambarkan hubungan antara use case dengan actor.

Usecase yang diusulkan.jpg

Gambar 4.36 Use Case Diagram Sistem ROOSTER menunjang iDuHelp!

Deskripsi Use Case :

1. Use Case : Menerima Pertanyaan

Actor : Operator iDuHelp!

Deskripsi :

a) Operator iDuHelp! menerima pertanyaan melalui email dengan membuka email raharja.info

2. Use Case : Reply Jawaban

Actor : Operator iDuHelp!

Deskripsi :

a) Operator iDuHelp! mereply dengan memberikan jawaban melalui email jika pertanyaan yang diterima dapat terjawab.

3. Use Case : Login ROOSTER

Actor : Operator iDuHelp! dan staff ROOSTER

Deskripsi :

a) Operator iDuHelp diwajibkan melakukan login ROOSTER jika pertanyaan yang diterima tidak dapat terjawab.

b) Staff ROOSTER juga melakukan Login ROOSTER setelah mendapatkan notifiation email dari ROOSTER

4. Use Case : Buat Tiket ROOSTER

Actor : Operator iDuHelp!

Deskripsi :

a) Operator iDuHelp melakukan pembuatan tiket ROOSTER dengan menginput nama, alamat email, memilih departemen, help topic, assigned staff, dan yang terakhir submit tiket.

5. Use Case : Input Jawaban

Actor : Staff ROOSTER

Deskripsi :

a) Staff ROOSTER menginput jawaban pada tiket yang ditujukan, dan jawaban tersebut dituliskan pada kolom post reply yang telah disediakan.

6. Use Case : Ceklist Close Tiket

Actor : Staff ROOSTER

Deskripsi :

a) Setelah menginput jawaban pada kolom post reply, ceklist tiket tersebut agar menandakan bahwa tiket tersebut sudah selesai ditanggani.

7. Use Case : Terima Notification email

Actor : Operator iDuHelp!

Deskripsi :

a) Operator iDuHelp! menerima notification melalui email sebagai jawaban atas tiket dibuat telah selesai ditanggani.

8. Use Case : Kirim Jawaban

Actor : Operator iDuHelp!

Deskripsi :

a) Setelah menerima jawaban dari tiket yang telah terselesaikan, operator iDuHelp! mengirimkan jawaban kepada customer melalui email.

9. Use Case : Monitoring ROOSTER

Actor : Admin ROOSTER

Deskripsi :

a) Admin ROOSTER memonitoring sistem ROOSTER salah satu contohnya adalah mengingatkan staff ROOSTER jika ada tiket yang belum ditanggani.

10. Use Case : Buat Report

Actor : Admin ROOSTER

Deskripsi :

a) Selain memonitoring sistem ROOSTER, admin ROOSTER juga membuat report bulanan agar dapat mengetahui tingkat performa dari staff ROOSTER.

Activity Diagram yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan proses bisnis dan urutan aktifitas dalam sebuah proses, yang mana dipakai pada business modelling untuk memperhatikan urutan aktifitas proses bisnis karena bermanfaat untuk membantu memahami proses secara keseluruhan dalam memodelkan sebuah proses. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku pararel sedangkan flowchart tidak bisa. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram, atau bahkan tanpa menggunakan use case diagram.

Activity Diagram Pembuatan Tiket ROOSTER

Acvtivity1.jpg

Gambar 4.37 Activity Diagram Pembuatan Tiket

Berdasarkan Gambar 4.37 Activity Diagram Pembuatan Tiket terdapat :

1. Initial Node, sebagai objek yang diawali

2. 10 Action yang mencerminkan dari eksekusi suatu aksi sistem operator iDuHelp dalam melakukan pembuatan tiket ROOSTER.

3. 1 decision node yang mencerminkan pilihan eksekusi

4. 2 notes yang mencerminkan catatan dari action yang ditujukan

5. Final State, sebagai objek yang diakhiri

Activity Diagram Penanganan Tiket ROOSTER

Activity kedua.jpg

Gambar 4.38 Activity Diagram Penanganan Tiket

Berdasarkan Gambar 4.38 Activity Diagram Penanganan Tiket terdapat :

1. Initial Node, sebagai objek yang diawali

2. 6 Action yang mencerminkan dari eksekusi suatu aksi sistem staff ROOSTER dalam menangani tiket ROOSTER.

3. 1 decision node yang mencerminkan pilihan eksekusi

4. Final State, sebagai objek yang diakhiri

Sequence Diagram yang Diusulkan

Sequence Diagram (diagram urutan) menggambarkan interaksi antara objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu, sehingga dengan sequence diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem Informasi Mahasiswa.

Sequence yang diusulkan .jpg

Gambar 4.39 Sequence Diagram Sistem ROOSTER menunjang iDuHelp!

Berdasarkan Gambar 4.39 Sequence Diagram sistem ROOSTER menunjang iDuHelp! terdapat :

1. 3 actor, yaitu Operator iDuHelp!, Staff ROOSTER, dan Admin ROOSTER.

2. 4 boundary lifeline, yaitu pertanyaan, jawaban, ROOSTER, dan Tiket ROOSTER

3. 2 notes line untuk penjelasan terhadap message yang dilakukan actor.

informasi–informasi tentang aktifitas yang terjadi, di antaranya :

a. 1 message yang dilakukan oleh operator iDuHelp! yaitu menerima pertanyaan melalui email.

b. 1 message yang dilakukan oleh operator iDuHelp! yaitu mereply jawaban melalui email jika pertanyaan yang diterima dapat dijawab.

c. 1 message yang diteruskan oleh operator iDuHelp! yaitu melakukan login ROOSTER jika pertanyaan yang diterima tidak dapat dijawab.

d. 1 message yang diteruskan oleh operator iDuHelp! yaitu setelah melakukan login, membuat tiket ROOSTER.

e. 1 message yang dilakukan oleh staff ROOSTER yaitu melakukan login ROOSTER untuk menangani tiket yang telah dibuat.

f. 1 message yang diteruskan oleh staff ROOSTER yaitu menginput jawaban sebagai tanda bahwa pertanyaan tersebut telah selesai dijawab.

g. 1 message yang teruskan oleh staf ROOSTER yaitu mengcheklist close tiket sebagai tanda bahwa tiket tersebut telah selesai ditangani.

h. 1 message yang dilakukan oleh operator iDuHelp! yaitu menerima notification jawaban melalui email.

i. 1 message yang teruskan oleh operator iDuHelp! yaitu mengirimkan jawaban tersebut kepada customer melalui email.

j. 1 message yang dilakukan oleh admin ROOSTER yaitu memonitoring ROOSTER yaitu mengingatkan staff ROOSTER jika ada tiket yang belum ditanggani.

k. 1 message yang diteruskan oleh admin ROOSTER yaitu membuat report, pembuatan report dilakukan sebulan sekali.

Class Diagram yang Diusulkan

Diagram Kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini di sebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini menggambarkan struktur dan deskripsi class pada sistem ROOSTER.

Class Diagram citra.jpg

Gambar 4.40 Class Diagram Sistem ROOSTER menunjang iDuHelp!

Rancangan Database

Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemprograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

1. Nama File : ost_department

Media : Hard Disk

Isi  : dept_id + tpl_id + email_id + autoresp_email_id + manager_id + dept_name + dept_signature + message_auto_response

Primary Key  : dept_id

Foreign Key  : dept_id + priority_id + topic_id

Panjang Record  : 84

Ost dept.JPG

Tabel 4.1 Struktur tabel ost_department

2. Nama File : ost_ticket_response

Media : Hard Disk

Isi  : response_id + msg_id + ticket_id + staff_id + staff_name + response + ip_address

Primary Key  : response_id

Panjang Record : 92

Ost response.JPG

Tabel 4.2 Struktur tabel ost_ticket_response

3. Nama File : ost_help_topic

Media : Hard Disk

Isi  : topic_id + priority_id + dept_id + topic

Primary Key  : topic_id

Panjang Record : 49

Ost helptopic.JPG

Tabel 4.3 Struktur tabel ost_help_topic

4. Nama File : ost_ticket

Media : Hard Disk

Isi  : ticket_id + ticketId + dept_id + priority_id + topic_id + staff_id + email + name + subject + helptopic + phone + ip_address + status + isoverdue +isanswered + duedate + reopened + closed

Primary Key  : ticket_id

Panjang Record : 535

Ket  : Tabel Master

Ost tiket.JPG

Tabel 4.4 Struktur tabel ost_ticket

5. Nama File : ost_staff

Media : Hard Disk

Isi  : staff_id + group_id + dept_id + username + firstname + lastname + passwrd + email + phone + mobile + signature + isadmin + change_psswrd

Primary Key  : staff_id

Panjang Record : 433

Ket  : Tabel Master

Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

Tabel 4.5 Struktur tabel ost_staff

Tampilan Layar

Pada tampilan layar halaman homepage ROOSTER berisi menu-menu button yang jika diklik akan menuju ke suatu tampilan informasi mengenai sistem ROOSTER dan terdapat fiture yang dapat menampilkan informasi mengenai operasional didalam sistem ROOSTER.

Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

Gambar 4.41 Tampilan New home ROOSTER

Pada tampilan layar menu login, yang berisi field username dan password yang harus diisi terlebih dahulu jika ingin melakukan aktifitas di ROOSTER.

Login Rooster.JPG

Gambar 4.42 Tampilan Menu Login

Pada ROOSTER terdapat tampilan staff panel yang menampilkan list open ticket, close ticket, dan menu tiket-tiket lainnya. Pada bagian list close ticket terdapat status tiket yang overdue. Namun pada sistem yang sebelumnya, status tiket yang overdue dan non overdue tidak terdapat perdedaan sehingga menyebabkan kesulitan admin ROOSTER dalam membuat report akhir bulan. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka telah dikembangkan perbedaan warna tampilan layar pada bagian list close ticket. Dengan adanya warna khusus untuk tiket yang overdue maka akan terlihat jelas perbedaan antara tiket yang overdue dengan tiket non overdue.

Dashboard tiket.JPG

Gambar 4.43 Tampilan halaman Staff panel

Pada halaman new ticket terdapat field email address, nama customer, pilihan untuk ticket source, pilihan department, pilihan help topic dan pilihan untuk melakukan assign to.

Halaman buat tiket.JPG

Gambar 4.44 Tampilan Halaman New Ticket

Serta terdapat menu atau fasilitas post reply yang dilengkapi dengan pilihan canned responses yang dapat digunakan untuk menangani tiket. Dan terdapat juga fasilitas untuk mentransfer tiket ke staff lain dengan cara membuat internal note yang ditujukan kepada pihak yang terkait yang dapat menangani tiket tersebut dengan optimal.

Post reply1.jpg

Gambar 4.45 Tampilan Halaman Post Reply

Implementasi Sistem yang Diusulkan

Di dalam menggunakan sistem ini, pengguna menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

1. Spesifikasi Hardware

Processor : Intel (R) Atom (TM) CPU N550

Monitor : 10,1”

RAM  : 1,00 GB

Hardisk : 320 GB

2. Spesifikasi Software

Adobe Dreamweaver CS5

Web Browser

3. Hak Akses (Brainware)

Untuk mengakses ROOSTER dapat dilakukan oleh operator iDuHelp! yang memiliki akun email eco maupun rinfo.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Pengembangan ROOSTER Dalam Menunjang Sistem Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut :

  1. Saat ini sistem pelayanan ROOSTER pada Perguruan Tinggi Raharja dapat dikatakan mudah dipahami seperti dalam pembuatan tiket dan penanganan tiket, yang dapat membuat user tidak lagi kesulitan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain itu kemudahan menggunakan sistem pelayanan ROOSTER sangat membantu sistem pelayanan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja terutama terhadap sistem pelayanan iDuHelp!. Sistem pelayanan ROOSTER yang berbasis online dengan menggunakan tiket ini dapat diakses dimanapun dan kapanpun yang dibutuhkan, dan batas penanganan tiket maksimal 2x24 jam. Di dalam sistem ROOSTER juga terdapat beberapa staff yang akan selalu siap menanggani tiket yang ada. Tiket tersebut berisi informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan user. User yang dimaksud disini adalah operator iDuHelp! yang telah mempunyai akun ROOSTER.
  2. Sistem Pelayanan ROOSTER telah dapat membantu kelancaran terhadap sistem Pelayanan sistem pelayanan iDuHelp! pada Perguruan Tinggi Raharja. Peran sistem pelayanan ROOSTER dalam membantu sistem pelayanan iDuHelp! yaitu jika operator iDuHelp! tidak dapat menjawab pertanyaan dari customer baik melalui iDuHelp! online maupun iDuHelp! offline. Langkah yang dilakukan oleh operator iDuHelp! jika pertanyaan tidak bisa dijawab yaitu dengan melakukan login di ROOSTER. Kemudian membuat tiket ROOSTER dengan menginputkan nama, alamat email, dan memilih departemen yang terkait serta menginput pertanyaan kemudian di tujukan kepada pihak yang terkait yang dapat menanggani pertanyaan tersebut. Selanjutnya operator iDuHelp! menunggu jawaban yang akan dikirimkan melalui email. Sehingga dengan adanya kinerja ROOSTER operator iDuHelp! tidak lagi menghabiskan waktu untuk mencari pihak-pihak yang dapat membantu untuk menjawab pertanyaan dari customer.
  3. Tingkat keamanan dalam mengakses login ROOSTER masih dikatakan masih terbatas, artinya siapapun masih bisa membuat tiket tanpa harus melakukan login terlebih dahulu. Hal ini mengakibatkan ketidaknyamanan staff ROOSTER atas keluhan-keluhan yang dirasakan terhadap kinerja ROOSTER. Sehingga hal ini menjadi permasalahan dan harus dipecahkan. Maka penulis menguraikan pemecahan masalah tersebut seperti yang telah dijelaskan pada Bab 3 bagian Analisa Kebutuhan, dimana pada bagian tersebut terdapat kebutuhan yang dapat membantu kinerja sistem pelayanan ROOSTER menjadi optimal, diantaranya : Diberikan keamanan yang maksimal, seperti diberikan perintah session pada bagian sistem pembuatan tiket. sehingga pembuatan tiket hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai akun ROOSTER.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar peneliti berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi dan diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Perguruan Tinggi Raharja yaitu sebagai berikut :

  1. Diharapkan dapat mengembangkan sistem pelayanan ROOSTER lebih baik lagi, seperti diadakannya statistik online sehingga pembuatan report dapat terlihat secara sistematik.
  2. Dapat lebih meningkatkan mutu dan kualitas informasi sehingga informasi yang diberikan dapat bermanfaat dan mempunyai nilai yang positif.
  3. Diperlukan adanya strategi untuk menyikapi permasalahan tiket yang terlambat untuk ditanggani.
  4. Penambahan staff ROOSTER yang mempunyai wawasan pengetahuan informasi berdasarkan ruang lingkup yang telah ditentukan agar dapat memberikan informasi yang akurat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. iDuHelp!. Definisi iDuHelp!. (Tanggal Akses 11 January 2013) [1]
  2. 2,0 2,1 IT Roadmap. Ten Pillar IT. (Tanggal Akses 20 November 2013) [2]
  3. 3,0 3,1 3,2 Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI.
  4. 4,0 4,1 4,2 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta:Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  6. 6,0 6,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. 7,0 7,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi
  8. Jogiyanto, Hartono. 2009. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI.
  9. M. Aris, M.F Dina, Padeli. 2009. Desain dan Implementasi Data Warehouse Sebagai Pengukuran Kinerja. CCIT Journal Vol.2 No.3, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  10. 10,0 10,1 10,2 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta:Mediakita.
  11. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java, Yogyakarta:Andi Offset.
  12. C. Sigit. 2010. Pengantar Manajemen Proyek Berbasis Internet. Jakarta:PT. Elex Media Komputindo.
  13. FileZilla Wiki. 2013. Mainpage FileZilla Wiki. (Tanggal Akses 30 November 2013) [3]
  14. 14,0 14,1 R. Untung, D.I. Dewi, M. Reni. 2012. Audio Visual as One of The Teaching Resources on iLearning. CCIT Journal Vol.5 No.2, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  15. Wikipedia. 2013. Pengertian Internet. (Tanggal Akses 13 September 2013) [4]
  16. 16,0 16,1 Philip, Kotler. 2009. Manajemen Pemasaran, edisi 13. Pearson Education Inc. Upper Saddle River, New Jersey
  17. iME ROOSTER. 2013. About ROOSTER. (Tanggal Akses 3 November 2013) [5]
  18. iME ROOSTER. 2013. E-Ticket. (Tanggal Akses 1 February 2013) [6]
  19. iME ROOSTER. 2013. Staff ROOSTER. (Tanggal Akses 28 April 2013) [7]
  20. Seneler. Ozen. Cagla, Basoglu. Nuri, Daim. Tugrul U. 2010. An empirical analysis of the antecedents of adoption of online services: A prototype-based framework. Journal of Enterprise Information Management, Vol. 23 Iss: 4. University of York,Inggris.
  21. Moon. Sik. Jong, Lee. Im-Yeong, Yim. Bin. Kang. 2010. An Authentication and Authorization Protocol Using Ticket in Pervasive Environment. University of Asan, Korea Selatan
  22. Maimunah, Kristiana dan Hendra. 2010 "Perancangan Aplikasi Forum Diskusi Pada Media E-Learning Berbasis Web" CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang
  23. R. Untung, El Rayeb. Augury, Heriyanto. 2010. Pengolahan Jurnal Elektronik Dengan Online Jurnal System. Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia
  24. R. Untung, Sudarto. Ferry, Octavia. Linda. 2013. iDuHelp!: Penerapan Campus Service System iDuHelp! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (IDU) Pada Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi Raharja,Indonesia
  25. R. Untung, Azizah. Nur, Dewi. Santika. 2013. Sistem Pelayanan Dukungan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket. Perguruan Tinggi Raharja,Indonesia
  26. Henderi, Padeli. 2009. IT Governance – Support for Good Governance. Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia
  27. Rosyifa, Eva. 2012. Penerapan Campus Service System iDUHELP! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDu) Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi, Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang
  28. Anggraini, Fitri. 2012. Perancangan ilearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Sistem Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi, Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang
  29. Dewi, Santika. 2013. Perancangan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dalam Mendukung Sistem Pelayanan Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi, Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing 1 dan II)

Validasi Skripsi

Form Pergantian Judul

Kartu Studi Tetap Final

Formulir Seminar Proposal

Formulir Pertemuan Stakeholder

Formulir Final Presentasi

Formulir Pendaftaran Mengikuti Sidang Skripsi

Pengantar Observasi Skripsi

Surat Keterangan Penugasan Kerja

Daftar Riwayat Hidup

Special Contribution

Katalog Produk

Kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career dan Sidang

Poster Session dan Kwitansi Pembayaran Poster Session

Sertifikat Pelatihan REC

Sertfikat Seminar IT

Sertifikat Internasional

Sertifikat TOEFL

Sertifikat Prospek

Sertfikat Raharja Career

Sertifikat Tri Dharma

Surat Tanda Terima Pengajuan Proposal Hibah

Validasi Sidang

Undangan Pertemuan Stakeholder

Slide Final Presentasi

LAMPIRAN B

Penilaian Objective iDU