SI1014464452

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUSTOMER PAJAK
BERBASIS WEB PADA PT. BINTANG MANDIRI
KONSULTAMA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :
NIM : 1014464452
NAMA : HERVA EMILDA SARI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
2014/2015



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUSTOMER PAJAK
BERBASIS WEB PADA PT. BINTANG MANDIRI
KONSULTAMA

     

Disusun Oleh :

NIM : 1014464452
Nama : Herva Emilda Sari
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputerisasi Akuntansi

Disahkan Oleh :

Tanggerang,--/--/--

Ketua   Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA   Sistem Informasi

 

(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)

NIP : 00594

 

 

(Maimunah, M.Kom)

NIP : 007002





 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUSTOMER PAJAK
BERBASIS WEB PADA PT. BINTANG MANDIRI
KONSULTAMA

   

Dibuat Oleh :

NIM : 1014464452
Nama : Herva Emilda Sari

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tanggerang,--/--/--

Pembimbing I   Pembimbing II

 

 

(Sri Rahayu,ST.,MM.Si)

NID : 08182

 

 

 

(Saryani,S.Kom)

NID : 08167





 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUSTOMER PAJAK
BERBASIS WEB PADA PT. BINTANG MANDIRI
KONSULTAMA

 

Dibuat Oleh :

NIM : 1014464452
Nama : Herva Emilda Sari

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi
Tahun Akademik 2014/2015
Disetujui Penguji


Disetujui Oleh :

Tanggerang,--/--/--

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II

 

 

(_____________)

NID :

 

 

 

(_____________)

NID :

 

 

 

(_____________)

NID :





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUSTOMER PAJAK
BERBASIS WEB PADA PT. BINTANG MANDIRI
KONSULTAMA

Disusun Oleh :

NIM : 1014464452
Nama : Herva Emilda Sari
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputerisasi Akuntansi

Menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yg telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang,--/--/--



(Herva Emilda Sari)

NIM : 1014464452










 

ABSTRAKSI

The development of increasingly advanced technology, especially computers that have entered various fields of activities are available, one of which field information. The development of science and information technology is software -based, for example, is the internet. Many people view it as a way to get information quickly. This can be best utilized in providing the service as well as profile information for a company or agency to be known more widely, and became a special reference as a tool to develop information that is limited to information that is not limited. Therefore, in the idea in a report implementasikanlah Thesis entitled " Customer Information System Web-Based Tax at PT. Bintang Mandiri Konsultama", which is prepared using the methodology SWOT analysis ( Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths ) and the design is structured from the proposed system through UML ( Unified Modeling Language ) and the proposed testing programs using black box testing. The design programanya using the programming language PHP ( Hypertext Preprocessor ) and databases that support the storage of information on customer delivery performance, with this analysis the authors conclude, by using the internet where all the required information can be obtained quickly and easily, and can help companies provide targeted information in exact procedures and faster for the customer concerned.

Keywords: Information, Tax, Internet, SWOT.

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi yang semakin maju,khususnya komputer yang telah memasuki berbagai macam bidang kegiatan yang ada, salah satunya bidang informasi. Perkembangan ilmu teknologi dan informasi adalah perangkat lunak berbasis, contohnya adalah internet. Banyak orang memandangnya sebagai salah satu cara untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Hal ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam memberikan layanan serta profil informasi bagi sebuah perusahaan atau instansi untuk dikenal lebih luas, dan menjadi acuan khusus sebagai alat untuk mengembangkan infomasi yang terbatas menjadi informasi yang tidak terbatas. Oleh karena itu, di implementasikanlah ide tersebut dalam Laporan SKRIPSI yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Customer Pajak Berbasis Web Pada PT. Bintang Mandiri Konsultama", yang disusun dengan menggunakan metodologi analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths) dan perancangan yang terstrukur mulai dari sistem yang diusulkan melalui UML (Unified Modeling Language) dan pengujian program yang diusulkan menggunakan black box testing. Adapun perancangan programanya menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan penyimpanan database yang menunjang kinerja penyampaian informasi terhadap customer, dengan adanya analisa ini penulis mengambil kesimpulan, dimana dengan menggunakan media internet semua infomasi yang dibutuhkan bisa didapat dengan cepat dan mudah, serta dapat membantu perusahaan dalam memberikan sasaran prosedur informasi yang tepat dan cepat bagi customer yang berkepentingan.

Kata kunci : Informasi, Pajak, Internet, SWOT.





 

KATA PENGANTAR


Assalamu'alaikum wm..wb..

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Customer Pajak Berbasis Web Pada PT. Bintang Mandiri Konsultama".

Tujuan penulisan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Skripsi Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja sebagai bahan penulisan, pengambilan data dan informasi berdasarkan observasi, wawancara, dan sumber literature review yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan, kemampuan, dan pengetahuan yang penulis miliki.

Dengan selesainya laporan ini adalah tidak terlepasnya bantuan dari banyak pihak yang benar-benar memberikan banyak masukan-masukan kepada penulis. Sebagaimana seperti yang diungkapkan oleh Sir Francis Bacon tentang keyakinan, "Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsiang, maka hilanglah keyakinan". Maka dari itu, dengan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
3. Ibu Maimunah, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
4. Ibu Sri Rahayu, S.T,.MMSI, selaku Dosen Pembimbing ke-Satu yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan terhadap perancangan sistem yang penulis susun serta memberikan pengarahan kepada penulis.
5. Ibu Saryani, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing ke-Dua yang juga telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam menganalisa laporan sebelumnya yaitu, laporan KKP serta memberikan pengarahan kepada penulis terhadap laporan yang dilanjutkan di tahap skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis.
7. Bapak Khohaeni Wiguna, SE, selaku Pembimbing Lapangan PT. Bintang Mandiri Konsultama yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu membimbing penulis.
8. Bapak M. Alam Sumanta, SE, selaku Kepala Pimpinan PT. Bintang Mandiri Konsultama.
9. Ayah, Ibu, dan Adik tercinta serta teman-teman yang selalu memberikan bantuan dan support kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun tekhnik penyajiannya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Mao Tse-Tung tentang diri seorang manusia, "Senjata menjadi faktor penting dalam peperangan, tetapi bukan yang menentukan. Yang paling menentukan adalah faktor manusia, bukan material-material yang bisa dihitung". Semoga laporan ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi yang membacanya. Sekian dan Terima Kasih.

Tangerang,--/--/--


(Herva Emilda Sari)

NIM : 1014464452







 

DAFTAR GAMBAR


Gambar 1.1. *...............*

Gambar 1.2. *...............*

Gambar 2.1. *...............*

Gambar 2.2. *...............*

Gambar 3.1. *...............*

Gambar 3.2. *...............*

Gambar 3.3. *...............*

Gambar 3.4. *...............*

Gambar 3.5. *...............*

Gambar 3.6. *...............*

Gambar 3.7. *...............*

Gambar 3.8. *...............*

Gambar 3.9. *...............*


DAFTAR SIMBOL


Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Gambar Simbol Use Case Diagram



Daftar Simbol Activity Diagram.png

Gambar Simbol Activity Diagram



Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Gambar Simbol Sequence Diagram



Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis, keberadaan pengolahan data menjadi informasi secara terkomputerisasi menjadi sangat penting. Hal ini dikarenakan pengolahan data secara terkomputerisasi dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kinerja suatu perusahaan. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis, keberadaan pengolahan data menjadi informasi secara terkomputerisasi menjadi sangat penting. Hal ini dikarenakan pengolahan data secara terkomputerisasi dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kinerja suatu perusahaan.

Jika dibandingkan pengolahan data secara manual, pengolahan data secara terkomputerisasi memiliki kelebihan seperti, pengolahan data yang cepat dan akurat, serta mendukung pengolahan data dalam skala besar.

Pada dasarnya perusahaan didirikan memiliki tujuan, tujuan suatu perusahaan adalah bagaimana agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan usahanya agar tetap bertahan dan berkembang. Maka diperlukan upaya untuk penyempurnaan meliputi peningkatan produktifitas, efisiensi serta efektifitas penyampaian tujuan perusahaan dalam segala bentuk persaingan.

Mereka diharapkan mampu meningkatkan volume persaingan secara signifikan, yang tentunya harus pula disertai dengan peningkatan pelayanan terhadap customer. Hal ini juga terjadi dalam konsultasi perpajakan, untuk dapat mempertahankan kelangsungan usahanya maka dari itu setiap penyampaian hasil laporan pembayaran pajak terhutang customer, harus dapat diinformasikan dengan waktu yang singkat. Mengenai kelebihan atau kurang bayar atas hutang pajak customer, atau informasi-informasi lainnya yang berhubungan dengan proses pelayanan perpajakan terhadap customer sebagai subjek pelayanan konsultan perpajakan, hal ini dapat berdampak didalam pelayanan dan pengolahan jasa konsultasi perpajakan.

PT. Bintang Mandiri Konsultama, adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan perpajakan, merupakan perusahaan yang membutuhkan pengolahan informasi terhadap customer dengan menjadikannya lebih efektif kepada customer. Pada saat ini sistem informasi yang ada pada PT. Bintang Mandiri Konsultama masih dilakukan secara manual, dengan cara customer datang dan meminta informasi potongan-potongan yang dikenakan, sehingga kinerjanya belum berjalan dengan efektif.

Hal itu tercermin pada sering terjadinya kesalahan-kesalahan dalam penyusunan laporan yang akan di laporkan kepada customer, cara ini masih kurang efektif, dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh customer yang membutuhkan informasi dari konsultan dengan cepat dan mudah.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada penulisan ini penulis tertarik untuk membahasnya dalam laporan SKRIPSI dengan judul : "Perancangan Sistem Informasi Customer Pajak Berbasis Web Pada PT. Bintang Mandiri Konsultama".

Perumusan Masalah

Pada PT. Bintang Mandiri Konsultama, khususnya pada sistem penyampaian informasi jasa pajak terhadap customer, masih terdapat permasalahan – permasalahan yang harus dibenahi antara lain :

a. Apakah sistem penyampaian informasi secara manual yang dihasilkan oleh PT. Bintang Mandiri Konsultama belum berjalan sesuai kebutuhan?
b. Apakah sering terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan secara manual dan apakah dampaknya terhadap customer pajak?
c. Apakah perancangan sistem informasi berbasis website dapat mengurangi kesalahan-kesalahan, serta kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam penyampaian informasi jasa pajak terhadap customer pajak yang masih bersifat manual?

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Maksud dari tujuan penulisan Skripsi ini adalah :

Tujuan Individual

<tr">

</tr>

1.

Untuk memenuhi persyaratan Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja

2.

Mengimplementasikan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah

Tujuan Operasional

  1. Untuk membantu kinerja Tax Advisor sebagai pengolah layanan informasi yang akan dilaporkan terhadap customer pajak pada PT. Bintang Mandiri Konsultama.

  2. Untuk menganalisis serta mengetahui kurang dan lebihnya sistem yang berjalan secara manual pada proses penyampaian informasi jasa pajak terhadap customer pada PT. Bintang Mandiri Konsultama.

Tujuan Fungsional

  1. Untuk mengetahui apakah prosedur dan pelaksanaan penyampaian informasi jasa pajak terhadap customer pada PT. Bintang Mandiri Konsultama telah diterapkan dengan baik dan benar.

  2. Untuk dapat merancang suatu sistem informasi baru yang dapat memaksimalkan kekurangan atau kelemahan dari penyampaian informasi secara manual yang berjalan terhadap customer pajak pada PT. Bintang Mandiri Konsultama.

Manfaat Penelitian


Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:

Manfaat Individual

Penulis dapat memberikan manfaat yang sangat besar untuk diaplikasikan kedalam perusahaan tempat penulis bekerja.

Manfaat Operasional

Penulis diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata berupa masukan-masukan, ide-ide kepada manajemen perusahaan yang terkait dalam suatu bentuk informasi yang berguna untuk kelangsungan perusahaan baik secara prosedur maupun sistematis.

Manfaat Fungsional

Penulis diharapkan dapat mengimplementasikan usulan sistem terkomputerisasi baru untuk mengurangi kesalahan-kesalahan serta kekurangan-kekurangan yang masih terjadi didalam penyampaian informasi terhadap customer pajak.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.” Menurut Sutabri (2012:16), “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi ini dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian sistem secara umum, yaitu:

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.
  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernafasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.
  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem lan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), “Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.” Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sbb:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
  5. Masukkan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.
  7. Pengolahan Sistem (Proses)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstak adalah sistem yang berupapemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data
    Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”
  2. Definisi Informasi
    Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.
    Menurut Sutabri (2012:29), “Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau informasi berhubungan dengan keputusan, nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan seperti ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi dalam mengambil sebuah keputusan.
  3. Siklus Informasi
    Menurut Sutabri (2012:32), “Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak karena itu perlu diolah lebih lanjut, data diolah melalui suatu model agar menjadi informasi.” Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam piihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan, memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.
  4. Nilai Informasi
    Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.
  5. Menurut Sutabri (2012:38), “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.” Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

    1. Mudah diperoleh (easily obtained)
      Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
    2. Luas dan lengkap (extensive and complete)
      Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
    3. Ketelitian (accuracy)
      Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
    4. Kecocokan (suitability)
      Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.
    5. Ketepatan waktu (timeliness)
      Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.
    6. Kejelasan (clarity)
      Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
    7. Keluwesan (flexibility)
      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
    8. Dapat dibuktikan (can be proved)
      Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka (no prejudice)
      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur (can be measured)
      Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.
    11. Kualitas Informasi
      Menurut Sutabri (2012:41), “Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (time liness) dan relevan (relevance).”
    12. Akurat (accurate)
      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
    13. Tepat Pada Waktunya (time liness)
      Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
    14. Relevan (relevance)
      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan perngolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” Menurut Mendelson dalam Guritno dkk (2011:31), “Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline).” Oleh karena itu, sistem informasi dapat lebih dijelaskan sebagai sebuah keterkaitan antara satu dengan yang lainnya yang membentuk suatu jaringan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berelasi dan membentuk suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran akhir menghasilkan, menampilkan, atau membentuk suatu informasi dari hasil pengolahan suatu data mentah yang berisi fakta dan sebagainya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building bock), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok terknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Berikut pengertiannya :

  1. Blok Masukan (input block)
    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (model block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan (input) dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (techology block)
    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
  4. Blok Basis Data (database block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.
  5. Blok Kendali (control blok)
    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

  1. Pengertian Analisa Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:220), “Tahap analisisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.” Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203), “Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.” Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untu pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Menurut Sutabri (2012:221), “Suatu laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.”

  2. Tahap-Tahap Analisa Sistem Informasi

    Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322), “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.” Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

  3. Fungsi Analisa Sistem Informasi
    Adapun fungsi analisa sistem adalah :
    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user)
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user)
    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Untuk tugas ketiga, analis sistem harus memilih alternatif pemecahan masalah yang paling tepat.
    5. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dan analis sistem adalah menerapkan rancangan-rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
  4. Tugas-tugas Umum Analisa Sistem Informasi
    1. Mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen, file-file, formulir-formulir yang berkaitan dengan sistem yang berjalan.
    2. Menyusun dan menyajikan rekomendasi.
    3. Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasikan aplikasi-aplikasi untuk penerapannya pada komputer.
    4. Menganalisis dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru, selanjutnya analis sistem setelah merancang sistem baru, juga harus menganalisa dan menyusun perkiraan yang diperlukan dalam menerapkan serta keuntungan-keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru.
    5. Mengawasi kegiatan dalam penerapan sistem yang baru.

Perancangan Sistem Informasi

  1. Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan di kerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Aisyah dkk didalam Jurnal CCIT (2011:203), “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.” Design system merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat desain sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari Jurnal CCIT (2011:189) mengatakan bahwa “Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer”. Urutan fase dalam desain sistem adalah :

    1. Desain kontrol , tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.
    2. Desain output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yg diperlukan oleh aplikasi pengguna.
    3. Desain input, pada fase ini skema GUI 'S (Graphic User Interface) di buat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.
    4. Desain database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates Data satu dengan yang lain.
    5. Desain konfigurasi komputer untuk menerapkan system.
  2. Tahap Perancangan Sistem
    Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
    1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentukinformasi yang akan dihasilkan.
    2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
    3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
    4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
    5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Chonoles dalam Widodo dkk (2011:6), mengatakan bahwa “Sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik, ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti, bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada dan UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya.” Menurut Widodo dkk (2011:7) pada bukunya, blok pembangun utama UML adalah diagram, beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas). Intinya, UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mensuport para pengembang sistem saat ini, sebagai perancangan sistem mau tidak mau pasti akan menjumpai UML, baik kita sendiri yang membuat atau sekedar membaca diagram UML buatan orang lain. UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk :

    1. Merancang perangkat lunak.
    2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
    3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
    4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.
  2. Evolusi UML

    Menurut Chonoles dalam Widodo dkk (2011:8), menjelaskan “Bahwa sebelum ada UML, para pengembang bahasa pemograman berorientasi object sulit untuk berkomunikasi satu sama lain.” Pada bulan oktober 1994, Jim Rumbaugh, penemu notasi Object Modeling Technique (OMT) dan Grady Booch, penemu Booch Method (Metode Booch) bersama-sama menyamakan notasi mereka, dan ditahun yang sama Ivar Jacobson (penemu Objectory Method) ikut bergabung hingga mereka sering disebut “three omigos.” Sejak tahun 1997, divisi Revision Task Force (RTF) milik OMG beberapa kali merevisi UML yang dimaksudkan untuk memperkuat konsistensi notasi, meningkatkan kekompakan antara user dan pengembang perangkat lunak. Akan tetapi UML terpakasa mengikuti perkembangan software-software berbasis objek yang ada (misalnya Java) dari sisi pendekatan komponen (Component-based development) dan kemampuan tools software-software tersebut, setelah dilakukan perubahan secara sistematik, akhirnya dihasilkan UML 2.0 pada tahun 2003.

  3. Diagram-diagram UML

    Widodo dkk (2011:10) pada bukunya menjelaskan, UML menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Dibawah akan disebutkan beberapa jenis diagram dalam UML, diagram tersebut antara lain :

    1. Diagram Use-Case, bersifat statis.
      Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan meodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan seperti diharapkan pengguna.
    2. Diagram Interaksi dan Sequence (urutan), bersifat dinamis.
      Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
    3. Diagram Aktivitas (activity Diagram), bersifat dinamis.
      Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan aliran kendali antar objek.
    4. Diagram Kelas, bersifat statis
      Diagram ini memperlihatkan himpuan kelas-kelas, atar muka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
  4. Use Case Diagram

    Menurut Pilone dalam Widodo dkk (2011:21), menjelaskan “Usecase menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas.” Usecase sangat menentukan karakteristik sistem yang kita buat, oleh karena itu, Menurut Chonoles dalam Widodo dkk (2011:22) Usecase yang baik yaitu :

    1. Pilihlah nama yang baik
    2. Ilustrasikan perilaku dengan lengkap
    3. Identifikasi perilaku dengan lengkap
    4. Menyediakan usecase lawan (inverse)
    5. Batasi usecase hingga satu perilaku saja

    Menurut Whitten dalam Widodo dkk (2011:21), “Use case sebagai urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik tertomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal. Komponen pembentuk diagram use case adalah :

    1. Actor (aktor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.
    2. Usecase, aktivitas atau sarana yang disiapkan oleh bisnis atau sistem.
    3. Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini.
  5. a) Elemen Usecase Terdiri Dari
    Pada usecase terdapat beberapa elemen yang menjadi pembentuk utama usecase, dapat di uraikan yaitu elemen-elemen tersebut yaitu :

    1. Diagram usecase, disertai dengan narasi dan sekenario.
    2. Aktor (actor), mendefinisikan entitas diluar sistem yang memakai sistem.
    3. Asosiasi (assosiations), mengidikasikan aktor mana yang berinteraksi dengan usecase dalam suatu sistem.
    4. <<include>> dan <<extend>>, merupakan indikator yang menggambarkan jenis relasi dan interaksi antar usecase.</'extend'></'include'>
    5. Generalisasi (generalization), menggambarkan hubungan turunan antara usecase atau antar aktor.

    b) Relasi Antar Usecase atau Actor
    Generalisasi (Generalization) pada actor dan usecase dimaksudkan untuk menyederhanakan model dengan cara menarik keluar sifat-sifat pada actor-actor maupun usecase-usecase yang sejenis. Menurut Chonoles dalam Widodo dkk (2011:24), memberikan cara untuk mengetahui kapan dibutuhkan generalisasi berdasarkan tujuannya yaitu :

    1. Mekanisme berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi Usecase)
    2. Agen berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi Aktor)

    c) Ekstensi (Extension)
    Menurut Whitten dalam Widodo dkk (2011:28), menjelaskan “Ekstensi pada usecase adalah usecase yang terdiri dari langkah yang diekstraksi dari usecase yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah orisinal dan karena itu memperluas fungsinya.” Ekstensi merupakan hubungan antara usecase dan usecase yang diperluas disebut extend relationship, diberi simbol "<'extend'>" dan hubungan berupa garis putus-putus berpanah terbuka.</'extend'>

    d) Inklusi (Inclusion)
    Menurut Widodo dkk dalam bukunya (2011:30), "Usecase dasar yang akan diinklusi tidak lengkap, berbeda dengan usecase dasar yang akan diekstensi, sehingga usecase inklusi bukan merupakan usecase optional dan tidak boleh tidak dijalankan." Inklusi bertujuan untuk memperluas perilaku usecase dasar, ekstensi tidak selalu dibutuhkan oleh usecase dasar yang memutuskan kapan dipanggilnya usecase ekstensi adalah usecase ekstensi itu sendiri.

  1. Sequence Diagram (Diagram Urutan)
    Menurut Douglas dalam Widodo dkk (2012:173), “Perilaku kolektif atau interaksi (sequence diagram) difokuskan pada rangkaian pertukaran messages (kejadia, operasi, dan sejenisnya) diantara kumpulan objek-objek.”
  2. Activity Diagram
    Menurut Widodo dkk (2011:143), “Activity diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit, diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan modelkan model bisnis juga, dan activity diagram menunjukan sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi.”
  3. Aktivitas dan Aksi

    Tiap-tiap aktivitas memiliki kondisi mula dan kondisi akhir yang diaplikasikan terhadap seluruh aktivitas. Kondisi mula diperlihatkan dengan meletakkan kata kunci <<precondition>> pada bagian atas tengah aktivitas disusul dengan penulisan batasannya, sedangkan kondisi akhir di tulis dengan kata kunci <<postcondition>>. Aktivitas merupakan kumpulan aksi-aksi, aksi-aksi melukan langkah sekali saja tidak boleh dipejah mejadi beberapa langkah lagi, contoh aksi yaitu :

    1. Fungsi matematika
    2. Pemanggilan perilaku
    3. Pemrosesan data

    Berikut beberapa yang termaksud dalam aktivitas dan aksi :

    1. Tepian Aktivitas (activity edges)
      Untuk menunjukan aliran aktivitas, kita menggabungkan aksi-aksi bersama menggunakan tepian aktivitas. Tepi menspesifikasikan bagaimana kontrol dan data mengalir dari satu aksi ke aksi berikutnya, aksi-aksi yang tidak diinstruksikan oleh tepian, dijalankan bersamaan.
    2. Aliran Kontrol (Control Flow)
      UML menuediakan tepian aktivitas khusus hanya untuk mengontrol aliran, dinamakan aliran kontrol. Aliran kontrol secara eksplisit memodelkan kontrol dari satu aksi ke aksi berikutnya, pada prakteknya sebagian besar pengguna UML tidak membedakan antara tepian aktivitas biasa dan aliran kontrol sebab memiliki notasi yang sama.
    3. Aliran Objek
      UML menyediakan tepian aktivitas (activity edges) yang berupa data saja, dinamakan aliran objek. Aliran objek dimaksudkan untuk mendukung data multicasting, pemilihan tiken dan transformasi token, notasi untuk aliran objek sama dengan tepian aktivitas.
    4. Konektor (connectors)
      Untuk menyederhanakan diagram aktivitas yang besar, kita dapat menbagi tepiannya dengan kinektor. Tiap konektor diberikan nama dan murni sebagai perlengkapan notasi.
    5. Token (Tokens)
      Menurut Widodo dkk (2011:153), “Secara konseptual, informasi yang bergerak sepanjang tepian diberi istilah dalam UML sebagai token”. Suatu token merepresentasikan data real, objek atau fokus suatu kontrol. Sebuah aksi memiliki satu set input dan belum mulai dijalankan sebelum dijumpai input.
    6. Titik Aktivitas (Activity Nodes)
      Dikutip dari Widodo dkk (2011:155), "UML mendefinisikan beberapa tipe titik aktivitas untuk memodelkan beragam tipe aliran informasi, istilah yang dijumpai yaitu, titik parameter untuk merepresentasikan data yang dikirimkan ke aktivitas, titip objek untuk merepresentasikan data kompleks dan titik kontrol untuk mengalirkan secara langsung ke diagram aktivitas. Beberapa yang termaksud dalam titik aktivitas."
      1. Titik Parameter (Parameter Nodes)
        Titik parameter digunakan untuk mempresentasikan parameter-parameter suatu aktivitas atau keluaran dari aktivitas yang dijalankan dengan titik parameter.
      2. Titik Objek (Object Nodes)
        Titik objek digunakan untuk mempresentasikan data kompleks yang melewati diagram aktivitas.
      3. Titik Kontrol (Control Nodes)
        Titike Kontrol di gunakan untuk mempresentasikan pengambilan keputusan, persetujuan atau sinkrinisasi titik khusus ini disebut titik kontrol. Berikut yang termaksud didalam titik kontrol :
        • Titik Inisial (Initial Nodes)
        • Titik Keputusan dan Penggabungan (Decision and Merge Nodes)
        • Titik Fork dan Join
    7. Class Diagram (Diagram Kelas)

      Menurut Widodo dkk (2011:37), “Class diagram adalah inti dari proses pemodelan objek, baik forward engineering maupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini.” Reverse engineering adalah proses perubahan model menjadi kode program sedangkan reverse engineering sebaliknya merubah kode program menjadi model.

      1. Definisi Kelas dan Objek

        Class diagram merupakan kumpulan class-class objek, oleh karena itu pengertian class sangat penting sebelum merancang diagram class. Menurut Whitten dalam Widodo dkk (2011:39), mengartikan kelas “Sebagai satu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama, kelas kadang-kadang disebut kelas objek (object class).” Menurut Pender dalam Widodo dkk (2011:39), mengartikan sebuat kelas sebagai “Suatu definisi sumber daya yang termasuk di dalamnya informasi-informasi yang menggambarkan fitur suatu entitas dan bagimana pernggunaannya, sedangkan objek adalah entitas yang bersifat untik yang mengikuti aturan-aturan yang sudah didefinisikan dalam kelasnya.” Secara alami, objek yang terstruktur kita kelompokan dalam satu kelas, yaitu kelas serupa, contohnya kedua objek mungkin memiliki atribut yang serupa seperti nomor ISBN, Judul, tanggal penerbitan, edisi dan sebagainya, demikian juga, kedua objek memiliki perilaku yang sama misalnya membuka dan menutup.

      2. Atribut

        Menurut Widodo dkk (2011:41), atribut adalah “Sebuah contoh rincian suatu kelas misalnya warna mobil, jumlah sisi suatu bentuk, dan sebagainya dinamakan atribut.” Atribut bisa sederhana (integer, floating-point dan sebagainya) bisa juga kompleks. Atribut digambarkan dalam dua notasi yang bebeda, inline atau hubungan antar kelas. Ada berbagai macam bentuk atribut diantaranya :

        1. Atribut Inline

          Mengenal atribut inline seperti contoh kita dapat menulis atribut kelas disebelah kanan notasi kontak, atribut tersebut dinamakan atribut inline. Tidak ada perbedaan semantik antara atribut inline dan atribut relasi, keduanya sama-sama bermaksud merinci kelas yang kita buat. Berikut, penjelasan tiap komponen :

          • Visibility, mengindikasikan bagaimana atribut tersebut terlihat dan berhubungan dengan kelas lain.
          • Simbol, mengindikasikan turunan dari atribut, bagaimana turunan atribut secara sederhanan merupakan atribut yang dihitung dari atribut lain dalam kelas.
          • Name, merupakan frasa pendek yang menyatakan nama atribut, kalimat pertama huruf kecil dan tiap huruf kalimat kedua dan seterusnya huruf besar misalnya, horsePoster, manufactur, dan sebagainya.
          • Type, menyatakan tipe atribut dari klasifikasi lain misalnya interface, built-in type misalnya int.
          • Multiplicity, menspesifikasikan berapa banyak instance atau anggota yang dinyatakan dari atribut tersebut, bisa integer tunggal atau range suatu nilai yang dispesifikasikan didalam kurung yang dipisahkan dengan “...” , gunakan tanda asterik “*” sebagai batas atas untuk menyatakan batas atas.
          • Default, merupakan nilai default atribut.
          • Propery strings, merupakan kumpulan properti atau tag yang dapat dihubungkan dengan atribut, biasanya untuk hal yang khusus dan unik, tata cara penulisannya adalah dengan tanda “{}” yang dipisahkan oleh koma.
          • Constraints, merupakan batasan suatu atribut.
      3. Atribut Relasi
        Atribut ini dapat diambil contoh seperti kita bisa merepresentasikan atribut dengan cara menghubungkan dengan kelas lainnya, untuk itu kita menggunakan notasi relasi sebagai sarana pembentuk atribut relasi dalam diagram kelas yang besar. Notasi relasi memiliki sintaks yang sama dengan atribut inline.
      4. Atribut Turunan
        Atribut turunan terdiri dari notasi slash “/” simbol ini bermaksud memberi informasi kepada implementator bahwa atribut tersebut tidak terlalu penting.
      5. Atribut Multiplicity
        Suatu atribut menyatakan berapa banyak isi (instances) dari atribut yang terbentuk saat kelas diinisiasi, multiplicity bisa berupa integer tunggal, deretan integer yang dipisahkan oleh koma, atau jangkauan nilai tertentu. Ada beberapa properti atribut multiplicity yaitu : readonly, union, subsets <attribute-name>, redifines <attribute-name>, dan composite. Berikut termaksud didalam atribut multiplicity :
        • Urutan (ordering).
        • Unik (Uniqueness).
        • Collection Type.
      6. Atribut Statis

        Atribut yang cenderung sebagai atribut kelas dari pada atribut konten (instance) suatu kelas. Sebagai contoh, kita menginsialisasi nilai konstan dalam suatu kelas dan mensharing sifat itu kesetiap konten suatu kelas. Atribut statis dinyatakan dengan garis bawah terhadap baik atribut inline maupun relasi.

BlackBox Testing

Menurut Rizky dalam Rahayu (2011:264), blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi SWOT

Menurut Andhini dalam Jurnal Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (2010:268), “SWOT adalah mengatasi kelemahan dengan pemanfaatan peluang, yakni dengan menggunakan strategi-strategi yang intensif, yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk layanan.” Menurut Sunarya dkk (2011:224) ada beberapa hal yang harus dilakukan pada kegiatan pemasaran, yaitu analisis pasar, adalah suatu prosess penilaian yang meliputi segmentasi pasar, riset pemasaran, dan peramalan penjualan produk dalam strategi pemasaran di pergunakan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Treat) sebagai berikut :

  1. Kekuatan (strenght)

    Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kekuatan diri atau kekuatan perusahaan maupun kekuatan pesaing terdekat untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif, efesien, dan tepat sasaran.

  2. Kelemahan (weakness)

    Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kelemahan diri dan kelemahan perusahaan sehingga dapat dijadikan pelajaran bagi perbaikan-perbaikan strategi pemasaran yang dijalankan, dan juga menganalisis kelemahan-kelemahan pesaing terdekat agar dapat “dimanfaatkan” secara wajar untuk kepentingan bisnis.

  3. Peluang (opportunity)
    Perlunya kejelian calon pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar yang ada.
  4. Ancaman (treat)
    Perlunya calon pengusaha menganalisis berbagai kemungkinan yang dapat mengancam rusaknya strategi pemasaran yang sedang dijalankan.

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203), "Implementasi sistem adalah tahapan selanjutnya dari program yang telah diuji secara offline kemudian di implementasikan online dan di publish secara resmi.” Menurut Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Elisitasi

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302), menjelaskan bahwa “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    • “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    • “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

<p style="text-align: left">Konsep Dasr Web

  1. Definisi Web
    Menurut Kustiyahningsih dalam Putri (2011:37), “Web adalah layanan yang di dapat yang di dapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.” Menurut Murya dalam Putri (2012:38), “WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).” Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.
  2. Jenis-jenis Web
    Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan bedasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan. Menurut Hidayat dalam Putri (2010:36) Jenis-jenis web bedasarkan sifat atau style sebagai berikut:
    1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan databaseMySQL atau MS SQL.
    2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.
    3. Fungsi Web
      Menurut Hidayat dalam Putri (2010:37), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas :
      • Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
      • Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
      • Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
      • Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

    Bahasa Pemograman Web

    1. Definisi HTML

      Menurut Winarno dkk (2011:1), “Core inti dari pemograman atau desain web adalah HTML, ini karena HTML merupakan bahasa yang dipahami oleh browser guna menampilkan halaman web yang bisa dilihat di browser.” Menurut Septian (2011:1), “HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser internet.” HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilah dan pemformatan konten di web. HTML adalah bahasa pemograman yang bebas, dan tidak dimiliki oleh siapa pun, pengembangannya dilakukan banyak orang, banyak pihak di seluruh dunia dan bisa dikatakan sebagai sebuah bahasa yang dikembangkan bersama-sama secara global. Ada beberapa pengertian yang terdapat dalam HTML yaitu :

      1. Dokumen HTML
        Menurut Winarno dkk (2011:2), “Dokumen HTML adalah dokumen berbasis teks yang dapat diedit oleh editor teks apapun di sistem operasi apapun.” Dokumen HTML memiliki beberapa elemen yang dikelilingi oleh tag-teks yang dimulai dengan < dan di akhiri dengan >. Contoh kodenya adalah :
        <'img src="“gambar.gif”/"'>
        Tag ini fungsinya menampilkan gambar dari file gambar bernama “gambar.gif” yang nantianya gambar akan ditampilkan jika file HTML ini dibuka di browser.
      2. Struktur Dasar HTML
        Menurut Winarno dkk (2011:3), “Elemen HTML dimulai dengan tag awal yang diikuti dengan isi elemen, contoh ”. Sebuah elemen HTML dapat bersarang di dalam elemen lainnya, seperti :
        <'title'>Creating Website with HTML herva</'title'>
        “heloww ini program HTML Herva”
        Kode tersebut diberi indentasi untuk membuat program bisa terbaca lebih jelas. Kode HTML terdiri atas unsur HTML, ditandai dengan tag awal dan diakhiri dengan tag . Dokumen HTML biasanya memiliki HEAD dan elemen BODY, HEAD ini didalamnya berisi judul atau <'title'>, judul nantinya muncul di bagian title bar dari browser.

    2. XML (Extensible Markup Language)
      Menurut Septian (2011:2), “Extensible markup language (XML) adalah bahasa markup serbaguna yang direkomendasikan W3C untuk mendeskripsikan berbagai macam data, XML menggunakan markup tags seperti halnya HTML namun penggunaannya tidak terbatas pada tampilan web saja, XML merupakan suatu metode dalam membuat penanda atau markup pada sebuah dokumen.”
    3. Konsep Dasar CSS
      Menurut Wiswakarma dalam Putri (2010:43), “CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu bahasa pemograman desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan bahasa penanda”. Menurut Septian (2011:3), “Cascading style sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup, penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML.” “CSS (Cascading Style Sheet) merupakan salah satu bahasa pemograman web yang berguna untuk mengendalikan beberapa elemen dalam sebuah web sehingga lebih terstruktur dan seragam”. Pada umumnya, CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibaut dengan menggunakan HTML. Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan CSS adalah kepanjangan dari Cascading Style Sheet yang merupakan bahasa pemograman berbasis web untuk digunakan pada tampilan web.
    4. Javascript
      Menurut Septian (2011:3), “Javascript adalah bahasa scripting yang handal yang berjalan pada sisi client.” Javascript merupakan sebuah bahasa scripting yang dikembangkan oleh Netscape. Untuk menjalankan script yang ditulis dengan javascript kita membutuhkan javascript-enabled browser yaitu browser yang mampu menjalankan javascript.
    5. PHP (Hypertext Preprocessor)
      Dan dalam penulisan PHP terdapat tahap coding, menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2010:165), ” Coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program”. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP. Dikutip dari Wahana Komputer dalam buku “Hot Tip dan Trik PHP” (2013:1), menjelaskan bahwa “PHP adalah pemrograman berbasis web yang sudah sangat dikenal, bahasa pemrograman PHP termaksud bahasa Pemrograman berbasis web yang bersifat cross platform atau dapat dijalankan diberbagai macam sistem operasi.” Menurut Winarno dkk (2011:4), “PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu mem-parsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi .php hingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser).” PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan ke dalam HTML. Ketika memprogram dengan PHP atau framework PHP, anda bisa menggunakan software editor teks, beberapa editor PHP sbb :
      1. ActiveState Komodo Edit
      2. Bluefish
      3. Eclipse
      4. Emacs
      5. Geany
      6. jEdit
      7. Netbeans IDE
      8. Vim
      9. SciTE
      10. Dreamweaver CS
      11. Alleycode HTML Editor
      12. ConTEXT
      13. CodeLobster
      14. Crimson Editor
      15. Dev-PHP IDE
      16. HTML-Kit
      17. InType
      18. Notepad++
      19. Programer’s Notepad
      20. PSPad
      1. Variabel PHP

        Menurut Winarno dkk (2011:8), “Variabel memungkinkan anda untuk menciptakan rumus bagi operasi tertentu dimana nilai operand-nya bisa dialokasikan secara dinamis.” Variabel merupakan istilah yang menyatakan sebuah tempat yang digunakan untuk menampung nilai-nilai tertentu dimana nilai di dalamnnya bisa diubah-ubah. Variable merupakan tempat untuk menyimpan data dalam tipe tertentu, variabel bisa berupa null (belum ada jenisnya), angka, string, objek, array, boolean, dan isinya bisa diubah-ubah nantinya. Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variabel pada PHP lebih fleksibel, tidak perlu mendefinisikan jenisnya ketika mendefinisikan pertama kali. Ada 6 (enam) variabel dasar yang dapat diakomodasikan di PHP, seperti berikut :

        1. Boolean
          Adalah tipe data paling standar yang hanya menyatakan kebenaran, apakan True (benar) atau False (salah). Contoh sederhana :
          <?php $variabel_bol = True; // ini akan mengalokasikan True ke $variabel_bol ?>
        2. Integer
          Adalah bilangan bulat (bukan pecahan) baik negatif atau positif, misalnya ...,-2,-1,0,1,2,...). integer bisa dituliskan dalam satuan desimal (berbasis 10), heksadesimal (berbasis 16), atau oktal (berbasis 8) dan bisa juga ditambah tanda plus atau minus (- atau +), penandaan ini bersifat opsional.
        3. Floating Point
          Adalah nomor pecahan atau juga bilangan real, bisa didefinisikan dengan syntax berikut :
          <?php
          $a = 3.652;
          $b = 3.2e3;
          $c = 7E-10;
          ?>
        4. String
          Adalah untaian karakter, ada 256 karakter yang bisa dijadikan string. Sebuah sting bisa didefinisikan dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan tanda petik tunggal.
        5. NULL
          Adalah nilai yang merepresentasikan variabel tanpa value, NULL adalah nilai yang mungkin untuk Null, sebuah variabel akan menjadi Null jika dialokasikan konstanta NULL, variabel yang belum di-set ke nilai apapun, menerima unset().
        6. Operator
          Adalah simbol yang berfungsi untuk melakukan aksi/operasi tertentu terhadap nilai operand yang pada umumnya dari hasil operasi tersebut menghasilkan nilai baru. Ada banyak jenis operator, sbb :
          • Operator Assignment
            Adalah operator yang mengalokasikan nilai tertentu yang disebut operator assignment.
          • Operator Aritmetika
            Adalah operator aritmetika yang akan melakukan perhitungan matematika, seperti penambahan (+), pengurangan (-), pembagian (/), perkalian (*), sisa pembagian/modulus (%), inkremen (++), dan dekremen (--).
          • Operator Perbandingan
            Adalah operator perbandingan yang digunakan untuk menghasilkan dua (2) nilai, yang hasil akhirnya adalah nilai boolean true atau false.
          • Operator Logical
            Adalah operator yang fungsinya untuk mengoperasikan secara logikal dengan and, or, atau not, biasanya diterapkan pada operand dengan tipe boolean dan hasilnya pun akan boolean.
          • Konstanta
            Adalah sebuah pemograman yang memungkinkan adanya konstanta, yang fungsinya sama seperti variabel namun nilainya statis/konstan dan tidak bisa berubah.
          • </ol>

            Framework CodeIgniter

            1. Definisi Framework
              Menurut Suprihadi dkk yang dikutip dari Jurnal CCIT (2013:311), “Famework dapat diartikan sebagai kumpulan perintah atau fungsi dasar yang dapat membantu menyelesaikan proses-proses yang kompleks, namun pihak developer tetap harus menulis kode sendiri dan harus menyesuaikan dengan lingkungan framework yang digunakan. Menurut Septian (2011:7), “Framework sebagaimana arti dalam bahasa indonesiannya yaitu kerangka kerja, dapat diartikan sebagai kumpulan dari library (class) yang bisa diturunkan, atau bisa langsung dipakai fungsinya oleh modul-modul atau fungsi yang akan kita kembangkan.” Kelebihan adanya framework adalah pertama, mempermudah dalam memahami kerja sebuah aplikasi, yang tentunya akan sangat membantu proses pengembangan sistem yang dilakukan secara tim. Kedua, dengan memakai framework akan menghemat waktu pengerjaan suatu aplikasi, karena setiap anggota sudang memiliki sebuah acuan dalam menyelesaikan modul. Dalam hal ini misalnya semakin banyak library yang ada semakin mempercepat anggota untuk menemukan solusi karena tidak setiap anggota harus membuat class atau fungsi untuk kasus yang relatif sama.
            2. Framework PHP
              Menurut Septian (2011:8), “PHP framework adalah sebuah lingkungan pengembangan aplikasi berbasis PHP yang berisi sejumlah class yang telah dibuat agar digunakan kembali untu membuat apliasi.”
            3. Codeigniter
              Menurut Winarno dkk (2011:16), “Codeigniter dapat mempercepat proses pengembangan web, karena web framework memiliki library yang sudah didefinisikan sehingga programer hanya tinggal memanggil library dan fungsi-fungsi tersebut, tidak perlu lagi membuatnya dari nol serta menghemat waktu dalam penggunaannya.” Menurut Septian (2011:9), “Codeigniter merupakan aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis.” Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa framework codeigniter bertujuan untuk menghasilkan framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan situs web dengan cara penggunaan kode program secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang dibutuhkan dalam pembuatan situs web, dengan antar muka yang sederhana dan struktur logika untu mengakses pustaka yang dibutuhkan. CodeIgniter meminimalkan pembuatan code untuk berbagai tujuan pembuatan situs web.
            4. Model View Controller (MVC)
              Menurut Septian (2011:9), “MVC adalah sebuah pendekatan perangkat lunak yang memisahkan aplikasi logika dari presentasi.” Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:311), “Model View Controller atau yang sering disebut dengan MVC merupakan arsitektur yang sangat berguna dalam melakukan pengembangan sebuah sistem, terdapat 3 (tiga) komponen dalam pola MVC dan interkasi yang terjadi yaitu Controller, View, Model”. Berikut pengertian Model View Controller:
              • Model
                Berisikan bagian-bagian yang mengelola data dengan sistem query database, mengambil dan menyimpan data, menghapus data, mengurutkan data, mencari data, dan proses lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan data. Bertugas untuk mengelola berbagai model yang diperlukan oleh aplikasi.
              • View
                Bertugas mengelola tampilan aplikasi, sesuai dengan namanya, merupakan bagian yang dapat dilihat dan dikelola oleh user. Bagian ini umumnya terdiri dari tombol-tombol, tabs, check list, combo box, text, audio, button, list, table dan lainnya. Implementasi yang dilakukan pada bagian view dikelompokkan dalam panckage-panckage untuk lebih memudahkan dalam pengembangan.
              • Controller
                Bertugas untuk menghubungakan antara bagian model dan bagian view, bagian ini umumnya menangani request yang disampaikan saat user melalui bagian view untuk menyampaikan hasil request kembali pada user melalui bagian view, misalnya dalam bentuk list, teks, table, atau grafik.
              • </ol>

                Konsep Dasar Database dan MySQL

                1. Definisi Database>
                  Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:238), menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.” Pada dasarnya database dapat diolah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut database management sistem (DBMS). Menurut Winarno dkk (2011:56), “Database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bisa berdaya guna dan menyimpan data dari user.”
                2. Desain Database
                  Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:174), “Design database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru sebagai objek pembuatan Prototype program system data warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja.”
                3. Pengertian MySQL
                  Menurut Kustiyahningsih dalam Putri (2011:34), “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”. Menurut Raharjo dalam Putri (2011:34) “SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System ). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris, dan kolom digunakan perintah-perintah di MySQL.
                4. Perintah Dasar Database MySQL
                  Menurut Raharjo dalam Putri (2011:34), dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:
                  • Menampilkan database: SHOW DATABASE.
                  • Membuat database baru: CREATE DATABASE database.
                  • Memilih database yang akan digunakan: USE database.
                  • Menampilkan tabel : SHOW TABLE.
                  • Membuat tabel baru: CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field).
                  • Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.
                  • Mengubah stuktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.
                  • Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.
                  • Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.
                  • Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.
                  • Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.
                  • Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;
                  • Menghapus tabel: DROP table.
                  • Menghapus database : DROP database;
                  • Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.
                5. Konsep Dasar Dreamweaver CS5

                  Menurut Sigit dalam Putri (Lilian, 2010:44), “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”. Menurut Puspitasari dalam Putri (2011:44), “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”. Berdasarkan dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

                  Konsep Dasar XAMPP

                  XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Menurut Riyanto (2013:1), “Xampp merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, Xampp mengombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam suatu paket.”

                  Teori Khusus

                  Definisi Konsultan Perpajakan

                  Menurut Latief (2010:7), “Konsultan Perpajakan adalah bisnis yang menawarkan layanan berupa pertimbangan, nasihat, penjelasan, atau pun keterangan bagi kliennya yang berfokus pada layanan seputar pajak dan akuntansi. Umumnya jasa yang ditawarkan adalah audit dan pembuatan laporan keuangan, pembuatan SPT pajak, sekaligus penjualan program/software akuntansi.

                  Definisi Jasa

                  Menurut Mardiyatmo (2012:30), “Jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud tertentu serta tidak mempunyai sifat fisik tertentu, jasa juga tidak terdapat tenggang waktu antara saat diproduksi dengan saat dikonsumsi.” Jasa dapat diartikan sebagai setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan sifat produk jasa :</br>

                  1. Tidak berwujud (Intangibility)
                    Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat atau diraba.
                  2. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)
                    Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu berupa orang atau mesin, apakah sumber itu hadir atau tidak.
                  3. Berubah-ubah (Variability)
                    Sesungguhnya jasa sangat mudah berubah-ubah, karena jasa sangat tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan, dan dimana disajikan.
                  4. Daya Tahan (Perishability)
                    Daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah bila permintaan selalu ada dan stabil, sebaliknya bila permintaan naik/turun, maka sulit kemungkinan akan segera muncul.

                  Pelanggan (customer)

                  1. Definisi Pelanggan (customer)
                    Menurut Mardiyatmo (2012:116), pelanggan (customer) adalah “Orang yang membeli atau menggunakan suatu barang atau jasa secara tetap dan berkesinambungan.” Menurut Sunarya dkk (2011:231), di jelaskan bahwa konsumen atau pelanggan adalah “bisa orang atau industri atau pembisnis yang menjadi unsur pertama pasar produk atau jasa.”
                  2. Kepuasan Pelanggan (customer)
                    Menurut Mardiyatmo (2012:81), “Kepuasan pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap produk atau pelayanan yang telah memberikan tingkat kenikmatan seperti yang diharapkan.” Pengertian yang berhubungan dengan kepuadan pelanggan atau customer menurut Yusuf dkk dalam Jurnal CCIT (2011:228), “Menyediakan nilai ke customer atau constituent adalah tujuan utama setiap manajemen.” Mengingat begitu penting artinya pelanggan (customer) bagi perusahaan, maka perlu kiranya mendidik dan melatih para karyawan, khususnya karyawan yang langsung berhubungan dengan pelanggan (customer) untuk mengutamakan kepuasan pelanggan. Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk menanamkan dan membentuk sikap yang positif terhadap pelanggan, di antaranya adalah dengan terus-menerus mengomunikasikan kepada karyawan tentang harga seorang pelanggan buat perusahaan.

                  Definisi Pemasaran (Marketing Definition)

                  Menurut Philip Kotler dalam Sunarya dkk (2011:225), mendefinisikan “Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.” Menurut Mardiyatmo (2012:69), “Pemasaran adalah segala daya upaya manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui proses tukar-menukar yang layak dan teratur, sehingga kedua belah pihak yang melaksanakan pertukaran dapat memperoleh kepuasan.”

                  Definisi Teknologi Informasi

                  Teknologi informasi biasa disebut TI, IT (Information Technology) atau ifotech. Berbagai definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya Haang den Keen yang dikutip dari JUSIB dalam Permatasari (2011:77). Mendefinisikan “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.” Menurut Martin dari buku JUSIB dalam Permatasari (2011:77), “Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.” Menurut Williams dan Swayer dari buku JUSIB dalam Permatasari (2011:77), “Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan sisitem komputasi atau komputer dengan jalur komunikasi high speed yang membawa data, suata dan juga dalam bentuk video.”

                  </div>

                  Pajak

                  1. Pengertian Umum Perpajakan
                    Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. yang dikutip dari buku Perpajakan Mardiasmo (2013:1), Mengatakan bahwa “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. Definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur :
                    1. Iuran dari rakyat kepada negara
                      Yang berhak memungut pajak hanyalah negara, iuran tersebut berupa uang (bukan barang).
                    2. Berdasarkan Undang-Undang
                      Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan Undang-Undang serta aturan pelaksanaannya.
                    3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat ditunjuk, dan dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.
                    4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
                  2. Pengertian Wajib Pajak
                    Menurut Mardiasmo (2013:1-23), “Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.”
                  3. Pengertian Badan
                    Menurut Mardiasmo (2013:23), “Badan adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi masa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.”
                  4. Masa Pajak dan Tahun Pajak
                    Menurut Mardiasmo (2013:23), “Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang KUP. Masa Pajak sama dengan 1 (satu) bulan kalender atau jangka waktu lain yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan paling lama 3 (tiga) bulan kalender. Sedangkan Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.”
                  5. Dasar Hukum
                    Menurut Mardiasmo (2012:22), Dasar Hukum Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah Undang-undang No.6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No.16 Tahun 2009.
                  6. Fungsi Pajak
                    Menurut Mardiasmo (2013:2), ada dua (2) fungsi pajak, yaitu :
                    1. Fungsi Budgetair
                      Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya
                    2. Fungsi Mengatur (regulerend)
                      Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
                  7. Pengelompokan Pajak
                    1. Pengelompokan Menurut Golongan
                      Pengelompokan pajak berdasarkan golongannya menurut Mardiasmo (2013:5-6), adalah sbb :
                      • Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Penghasilan.
                      • Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai.
                    2. Pengelompokan Menurut Sifat
                      • Pajak Sujektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh : Pajak Penghasilan.
                      • Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
                    3. Menurut Lembaga Pemungutannya
                      1. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh : Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Bea Materai.
                      2. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
                    4. Tata Cara Pemungutan Pajak
                      Tata cara Pemungutan Pajak dilarang diborongkan, karena setiap Wajib Pajak wajib membayar Pajak yang terhutang berdasarkan surat ketetapan pajak atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan. Wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan penetapan Kepala Daerah dibayar dengan menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau dokumen lain yang dipersamakan berupa karcis dan nota perhitungan. Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan sendiri dibayar dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), dan atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT). Ada tiga (3) tata cara pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2013:6), adalah sebagai berikut :
                      1. Stelsel Pajak
                        Terdapat tiga (3) stelsel pajak yang dapat di lakukan berdasarikan:
                        • Stelsel nyata (riel stelsel)
                        • Stelsel anggapan (fictieve stelsel)
                        • Stelsel campuran
                      2. Asas Pemungutan Pajak
                        Terdapat dua (2) asas dalam pemungutan pajak, yaitu :
                        • Asas domisili (asas tempat tinggal)
                        • Asas sumber
                        • Asas kebangsaan
                      3. Sistem Pemungutan Pajak
                        Terdapat tiga (3) sistem pemungutan pajak, yaitu :
                        • Official Assessment System
                        • Self Assessment System
                        • With Holding System

                    </div>

                    </title></attribute-name></attribute-name></postcondition></precondition>
                </ol></div>

                </div>


                BAB III

                PEMBAHASAN

                Gambaran Umum PT.Bintang Mandiri Konsultama

                Sejarah Singkat PT.Bintang Mandiri Konsultama

                Struktur Organisasi PT.Bintang Mandiri Konsultama

                Ruang Lingkup Pekerjaan

                Organisasi dan Manajemen PT.Bintang Mandiri Konsultama

                Visi dan Misi PT.Bintang Mandiri Konsultama

                Sejarah Singkat PT.Bintang Mandiri Konsultama

                Analisa Masukan

                Pajak Dalam Masa Pajak

                Pajak dalam Masa Tahunan Pajak

                Analisa Proses

                Analisa Keluaran

                Konfigurasi Sistem

                Spesifikasi Hardware

                Aplikasi yang Digunakan

                Tata Laksana Sistem yang Berjalan

                Urutan Prosedur

                Use Case Diagram Penerimaan dan Pengolahan Sistem Pembayaran Pajak Terhutang Customer

                Sequence Diagram Proses Pelayanan Laporan Informasi Customer

                Acivity Diagram Proses Pelayanan Laporan Customer

                Analisa SWOT

                Permasalahan yang Dihadapi

                Alternatif Pemecahan Masalah

                Elisitasi

                Elisitasi Tahap I

                Elisitasi Tahap II

                Elisitasi Tahap III

                Draft Final Elisitasi

                BAB IV

                RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

                Implementasi UML yang Diusulkan

                BAB V

                KESIMPULAN DAN SARAN

                Kesimpulan pada Rumusan Masalah

                Setelah menyelesaikan laporan ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

                1.Informasi yang berjalan Pada PT. Bintang Mandiri Konsultama masih bersifat manual, oleh karena itu kebutuhan informasi terhadap customer belum terpenuhi sesuai dengan yang diinginkan, seperti customer harus datang langsung untuk mengetahui hasil laporan dari pembayaran pajak terhutangnya, lalu berkonsultasi mengenai kekurangan-kekurangan pajak yg masih harus di bayarkan, dan memberikan data-data untuk diperhitungkan kembali oleh tax advisor, hal tersebut belum berjalan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh customer.
                2.Pemberian informasi yang berjalan pada PT. Bintang Mandiri Konsultama, masih sering terjadi kesalahan-kesalahan dalam proses pengelolaan informasi data laporan terhadap customer, dari arsip hasil laporan data fisik yang sudah siap lapor yang hilang, rusak karena air, atau terselip diantara arsip laninnya, sehingga menyebabkan customer harus menunggu atau bolak-balik demi mendapatkan informasi laporan pembayaran pajak customer yang telah siap, sehingga hal ini menjadi tidak efesien untuk pelayanan informasi laporan pembayaran pajak terhadap customer yang berdampak pada minat untuk kembali menggunakan jasa konsultan tsb.
                3.Perancangan Sistem Informasi Customer Pajak Berbasis Web Pada PT. Bintang Mandiri Konsultama dapat memberikan manfaat yang besar terhadap perusahaan, yaitu :
                -Memudahkan proses penyampaian informasi hasil pembayaran pajak terhutang customer dengan waktu singkat, secara efesien dan efektif.
                -Menjadi access control terhadap pimpinan PT. Bintang Mandiri Konsultama dalam mengendalikan proses penyampaian informasi dari tax advisor kepada customer.
                -Memberikan kepuasan terhadap customer dengan waktu yang efektif untuk mendapatkan informasi mengenai pembayaran pajak customer yang telah dibayarkan.
                -Menunjang kerapihan dan ketelitian data yang akan di informasikan kepada customer.
                4.Pajak yang telah di bayarkan harus mempunyai laporan tersendiri khususnya bagi konsultan perpajakan mengenai biaya-biaya pengenaan jasa konsultasi, dari banyaknya customer konsultan pajak yang ada sangat tidak mungkin penyampaian informasi tersebut di lakukan pada jam yang sama dan ditempat yang sama, oleh karena itu penyampaian laporan informasi terhadap customer berjalan rumit dan kurang efesien apabila dilakukan dengan sistem manual.




                Kesimpulan

                Saran



                 

                Daftar Pustaka

                http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=30&id=507&artlang=id


                Daftar Lampiran

                Lampiran A

                Pada lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan skripsi, sbb :

                  1. Surat Pengantar Skripsi
                  2. Surat Penugasan Kerja
                  3. Form Penggantian Judul
                  4. Kartu Bimbingan
                  5. Kartu Study Tetap Final(KSTF)
                  6. Form Validasi Skripsi
                  7. Kwitansi Pembayaran Skripsi
                  8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
                  9. Daftar Nilai
                  10. Formulir Seminar Proposal
                  11. Sertifikat TOEFL
                  12. Sertifikat Prospek
                  13. Sertifikat IT Internasional(Min.1)
                  14. Sertifikat IT Nasional



                 

                Lampiran B

                Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian dan lainnya dari Skripsi, sbb :

                  1. Bukti Observasi
                  2. Bukti Magang



                 

                Lampiran C

                Pada lampiran C ini berisi berkas-berkas atau bukti pada saat observasi dari sub BAB III yg ada pada BAB III Skripsi, sbb :

                  1. Berkas Karyawan
                  2. Berkas lainnya



                 

                Lampiran D

                Pada lampiran D ini berisi berkas-berkas berupa foto atau printscreen hasil rancangan yg ada pada bab IV Skripsi, sbb :

                  1. Printscreen Halaman Awal
                  2. Printscreen Halaman Login dst



                 

                </div>

                </div>

Contributors

Admin, Herva Emilda S