SI1013465502

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PENGGAJIAN

MENGUNAKAN ABSENSI FINGER SCAN BERBASIS

WEBSITE STUDY KASUS SMA PGRI

Kab.TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1013465502
NAMA


JURUSAN Sistem Informasi

KONSENTRASI E-commerce

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Analisa Sistem Penggajian Mengunakan Absensi Finger

Scan Berbasis Website Study Kasus SMA PGRI

Kab.Tangerang

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
:1013465502
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Sistem Informasi
Konsentrasi
:E-commerce

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ibu Nur Aziza, M.Akt,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : .....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Analisa Sistem Penggajian Mengunakan Absensi Finger

Scan Berbasis Website Study Kasus SMA PGRI

Kab.Tangerang

Dibuat Oleh :

NIM
:1013465502
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi E-commerce

Tahun Akademik 2016 / 2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Zahruddin,S.kom.,MM )
   
(Erna Astriyani, S.Kom)
NID :15013
   
NID :15017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Analisa Sistem Penggajian Mengunakan Absensi Finger

Scan Berbasis Website Study Kasus SMA PGRI

Kab.Tangerang

Dibuat Oleh :

NIM
:1013465502
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi E-commerce

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
:1013465502
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: E-commerce

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM :1013465502

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini, dibutuhkan suatu informasi yang berorientasi pada sistem komputer. Komputer merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai alat penghitung dan juga sebagai alat efisiensi kerja yang berguna menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat, sehingga teknologi komputer ini menjadi suatu kebutuhan yang sudah sangat mendasar dan tidak dapat dipisahkan. Namun dalam hal ini seiring dengan berjalannya sistem ternyata masih dapat kekurangan-kekurangan terhadap sistem yang sedang berjalan, Keadaan sistem kehadiran staf dan guru yang ada di SMA PGRI Kab. Tangerang masih menggunakan kertas dan buku sebagai media untuk melakukan proses kehadiran pegawai, sehingga pada saat ingin mengisi daftar hadir waktu yang digunakan tidak efisien dan dapat terjadi manipulasi data absensi antara pegawai yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan kendala diatas, maka penulis ingin mengajukan perlu adanya suatu penyimpanan data yang terorganisir dengan baik melalui suatu aplikasi berbasis database yang memudahkan dalam hal pencarian data.

Kata kunci : Analisa Sistem Abesensi Finger Scan Berbasis Database

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi STMIK Raharja.

3. Ibu Nur Aziza, M.Akt,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

4. Bapak Haryanto Selaku Pembimbing

5. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

6. Rekan-rekan grup Fantasy8 (Erlita Rasdiana, Irwan Nurdin, Fitri Lisnawati, Nida Hanifah, Qurotul Aini, Siti Rahmawati, Susan Oktaviani,Yunita Wulansari).

7. Rekan-rekan grup Gws(Gustav P, Aditya, Wilail H, Muctadiman, Mei-Mei, kharis, Dilon, Aang dan Senior-Senior)

8. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini

9. Special thanks to Zico .F. Pratama yang telah memotivasi semangat, niat dan keinginan penulis untuk menyelesaikan pembuatan laporan kuliah kerja praktek ini.


Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Juni 2016
Fadil Nur Muhamad
1013465502

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Elisitasi I

Tabel 3.2 Elisitasi II

Tabel 3.3 Elisitasi III

Tabel 2.4 Daftar Tipe Data Dan String

Tabel 2.5 Daftar Tipe Data Dan Sting Yang Sering Digunakan

Tabel 2.6 Chage In Release 5.5x (MySQL)



DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Alur Absensi Guru Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Untuk Absensi Guru Yang Berjalan Saat ini

Gambar 3.4. Activity Diagram Untuk Rekap Absensi Guru Berjalan Saat ini

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Absensi Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Absensi Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Sisem Absensi Yang Diusulkan

Gambar 4.4. State Machine Diagram Sistem Absensi Yang Diusulkan




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi semakin hari semakin canggih, salah satu hasil teknologi canggih saat ini adalah komputer yang mampu membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia. Diantara kegunaan komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai. Dahulu hanya perusahaan berskala besar yang menggunakan komputer sebagai alat pengolah data, tetapi sekarang semua hal yang berhubungan database diolah oleh komputer. Seperti halnya sebuah perusahaan yang ingin beralih dari sistem manual ke sistem komputerisasi dalam mengolah data yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian, di dunia pendidikan pun kini telah beralih dari sistem manual ke sistem komputerisasi dalam mengolah data yang berkaitan administrasi sehingga informasi yang dihasilkan tepat waktu dan efisien.

Perkembangan dunia pendidikan dalam mengolah datanya masih manual cenderung menghasilkan informasi yang lambat dan kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan pihak guru maupun pihak sekolah contohnya di SMA PGRI Teluknaga dalam sistem absensi masih manual sehingga dalam proses pendataan gaji guru tidak sesuai dan pendataan gaji.yang kurang cepat dan tepat. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di SMA PGRI Teluknaga yang merupakan lembaga pendidikan yang memiliki jumlah guru yang banyak dimana dalam proses pendataan gaji belum efektif, yaitu masih menggunakan sistem yang tidak dapat berjalan secara realtime dimana hal tersebut berbeda jika menggunakan sistem realtime laporan langsung dapat dilihat secara up to date.

Hal tersebut mondorong penulis untuk menggunakan sistem absensi yang tersingkronisasi dengan perhitungan gaji sehingga data tersebut selalu up to date, sistem ini berbasis website yang mudah di instalasi pada setiap komputer karena hanya perlu terhubungan ke server dan browser.Oleh sebab itu penulis tertarik untuk menulis penelitian skripsi tersebut

Maka, berdasarkan latar belakang diatas,penulis mengambil judul tentang ” PERANCANGGAN SISTEM PENGGAJIAN MENGGUNAKAN ABSENSI FINGER SCAN BERBASIS WEBSITE STUDI KASUS SMA PGRI TELUKNAGA”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:

  1. Belum adanya sistem yang akurat dalam proses perhitungan gaji berdasarkan absensi?

  2. Bagaimana sistem absensi yang sedang berjalan di SMA PGRI Teluknaga?

  3. Kendala apa yang dihadapi oleh SMA PGRI Teluknaga terhadap sistem absensi yang masih bersifat semi komputerisasi?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian hanya dibatasi pada proses penggajian guru SMA PGRI Teluknaga, yaitu mulai dari input data guru, proses absensi, proses hitung gaji sampai dengan pembuatan laporan. .

Tujuan Dan Manfaat Penulisan

Tujuan

  1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data absensi yang berjalan di SMA PGRI Teluknaga

  2. Melakukan identifikasi kembali kendala yang sering dihadapi dalam pengolahan data absensi pada SMA PGRI Teluknaga

  3. Untuk merancang sistem absensi yang diusulkan pada SMA PGRI Teluknaga

Manfaat

Manfaat dilakukan penelitian ini penulis mengharapkan:

  1. Dapat mengetahui pentingnya peran pengolahan data akademik yang ada pada sekolah.

  2. Dapat dijadikan sebagai referensi pengembangan sistem pengolahan data gaji guru pada SMA PGRI Teluknaga.

  3. Dapat meningkatkan kedisiplinan para guru terutama dalam proses mengajar

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

  2. Observasi yaitu serangkaian pengumpulan data yang dilakukan secara langsung terhadap subjek atau objek penelitian melalui mata, telinga, dan perasaan. Dengan melihat fakta-fakta fisik dari objek yang diteliti. Observasi pada penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI Teluknaga Tangerang Jl. Raya Teluknaga KM.12 Kec.Teluknaga Kab.Tangerang.

  3. Metode Wawancara

  4. Wawancara yaitu suatu metode untuk mendapatkan data dengan wawancara secara lisan yang dilakukan dengan dua orang atau lebih, penulis dalam penelitian melakukan interview langsung kepada orang yang berhubungan terhadap unsur objek yang di teliti. Wawancara dilakukan oleh Bapak Uci Sanusi,S.pdi.M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMA PGRI Teluknaga.

  5. Studi Pustaka

  6. Setelah mengetahui garis besar permasalahan yang akan diteliti, maka penulis melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan data tentang pemecahan masalah dan penelitian kepustakaan dengan memanfaatkan buku–buku pada perpustakaan STMIK RAHARJA ataupun menggunakan makalah yang berhubungan dengan penelitian.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna

  2. Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing – masing user.

  3. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsional dan pengguna

  4. Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

  5. Analisis perilaku sistem

  6. Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

  7. Analisis sistem berjalan saat ini

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)

  2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  3. Analisis (Analysis)

  4. Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan denganmetode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  5. Desain (Design)

  6. Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan userdengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelumdibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface denganmenggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi..

  7. Implementasi (Implementation)

  8. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  9. Pemeliharaan (Maintenence)

  10. Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metodologi Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Black-box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black-box memungkinkan pengembang Software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantanya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahn interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam hal ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta pemasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review..

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi gambaran umum perusahaan, Tata Laksana Sistem Yang Berjalan, Analisa Sistem Yang Berjalan, Konfigurasi Sistem Berjalan, Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah, User Requirement.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisikan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, Flowchart System yang diusulkan, Rancangan Program, Rancangan Prototype, Konfigurasi Sistem Usulan, Evaluasi, Implementasi, Etimasi Biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Sutabri (2012:16)[1] mendefinisikan, menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

    1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

    2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

    3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa

    4. hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.

    5. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

    Menurut Lili dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[2] mendefinisikan “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1] , mendefinisikan, karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components)

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    3. Batas Sistem (Boundary System)

    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    7. Penghubung Sistem (Interface System)

    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input System)

    10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    11. Pengolahan Sistem (Processing System)

    12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen

    13. Keluaran Sistem (Output System)

    14. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    15. Sasaran Sistem (Objective System) dan Tujuan (Goal)

    16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Menurut Sutabri (2012:22)[1] mendefinisikan, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya:

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

    3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    4. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

    5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya

Konsep Dasar Iformasi

A. Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:38)[1] mendefinisikan “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang sangat dibutuhkan organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan dan menyebarkan hasilnya (informasi).Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu .


B. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[1] mendefinisikan, sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), diantaranya :

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan

  5. Blok Keluaran (Technology Block)

  6. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).


  7. Blok Basis Data (Database Block)

  8. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

  9. Blok Kendali (Control Block)

  10. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

C. Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322 mendefinisikan, Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

    Menurut Sutabri (2012:220)[1] mendefinisikan “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

  3. Tahapan Analisa Sistem

  4. Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322 mendefinisikan “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Menurut Sutabri (2012:220)[1] mendefinisikan, proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

    2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

    3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

    4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan Penelitian Sistem

  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.


  3. Mengorganisasikan Tim Proyek

  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif

  5. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

  6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  7. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem

  8. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  9. Menyiapkan usulan Rancangan

  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan

  11. Menyetuji atau Menolak Rancangan Proyek

  12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

D.Konsep Dasar Perancangan

  1. Definisi Perancangan Sistem

  2. Menurut Aisyah dan Kalbuana dalam jurnal CCIT Vol-4, (2011:203)[3] mendefinisikan, pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC).

    SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

    1. Perancangan Sistem

    2. Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi

    3. Analisa Sistem

    4. Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi


    5. Perancangan

    6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  3. Tahapan Implementasi Sistem

  4. Menurut Murad , dkk dalam Jurnal CCIT Vol-4 (2013:52)[4] mendefinisikan “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

    Menurut Sutabri (2012:229)[1] mendefinisikan, setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologiyang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

    2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Teori Khusus

Definisi Guru

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2010:31) menerangkan, bahwa dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di mesjid, di surau/mushalla, di rumah, dan sebagainya. Kedua, kata mengajar dapat pula ditafsirkan bermacam-macam,misalnya.

  1. Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain ( bersifat kognitif )

  2. Melatih keterampilan jasmani kepada orang lain ( bersifat psikomotor)

  3. Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (bersifat afektif)

Definisi Penggajian

Menurut Sulaiman dan Zakaria dalam Nurkhotimah (2010:309)[5] mendefinisikan, istilah penggajian berasal dari kata gaji yaitu : pembayaran yang diberikan oleh majikan kepada pekerja atas usahanya terlibat dalam proses produksi.

Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh pegawai yang mempunyai jenjang jabatan manager, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh pegawai, umumnya gaji di bayar secara tetap perbulan sedangkan upah dibayar berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh pegawai. Jadi, penggajian merupakan proses perhitungan gaji bersih yang di proses berdasarkan absensi (Time Cord) potongan, tunjangan yang diberikan berdasarkan golongan setiap pekerja tersebut.

Konsep Dasar Database

A. Definisi Database

Menurut Raharja, dkk dalam jurnal CCIT (20011:238) mendefinisikan, "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

B. Definisi Database MySQL

Menurut Kurniawan Rulianto dalam Wulan Dini (2010:16) mendefinisikan, MySQL adalah suatu jenis database serverterkenal. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System) yang lebih popular lewat kalangan pemograman web. MySQL ini mendukung bahasa pemograman PHP.

MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform linux, karena sifatnya yang open source. MySQL dapat dijalankan pada semua platform baik windows maupun linux, MySQL juga merupakan pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi user (banyak pengguna).

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP

  2. Menurut Anhar dalam Wijayanti (2014:32)[6] mendefinisikan, “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana scripttersebut dijalankan.

  3. Xampp

  4. Menurut Rudyanto M Arif dalam Wijayanti (2014:34)[6] mendefinisikan, “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

  5. PHP

  6. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-sidescripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

  7. MySQL

  8. SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  9. Apache

  10. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kodeprogramnya.Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada pemintaberdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

Definisi Website

Menurut Murad, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[4] mendefinisikan “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

UML (Unified Modelling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

  2. Menurut Adi Nugroho dalam Astuti(2010:6)[7] mendefinisikan ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma(berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).


  3. Model Unified Modelling Language (UML)

  4. Menurut Herlawati Widodo dalam Astuti (2011:10)[7] mendefinisikan, Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

    1. Diagram Kelas

    2. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    3. Diagram Paket (Package Diagram)

    4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    5. Diagram Usecase

    6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    7. Diagram Interaksi dan Sequance (urutan)

    8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    9. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

    10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    11. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

    12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

    13. Diagram Aktivitas (activity Diagram)

    14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    15. Diagram Komponen (Component Diagram)

    16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.


    17. Diagram Deployment (Deployment Diagram)

    18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

      Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

  5. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modelling Language)

  6. Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML:

    1. Use Case Diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

    2. Class Diagram menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

    3. Sequence Diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    4. Activity Diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan actionyang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil.

Macromedia Dreamweaver CS5

Menurut Puspitasari dan Heni dalam Wijayanti (2014:33)[6] mendefinisikan, “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salah satu HTMLyang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.

A. Fasilitas Dreamweaver CS5

Menurut Sigit Christianus dalam Nurkhotimah (2010:1)[5] mendefinisikan, Dreamweaver CS5 memiliki peningkatan kemampuan toolbar, yaitu Dreamweaver CS5 dapat digunakan untuk memodifikasi tampilan toolbar atau menambahkan funsi baru.

Selain user interface baru, Dreamweaver CS5 memiliki kemampuan untuk menyunting kode dengan lebih baik. Dreamweaver CS5 juga dapat melakukan print kode pada jendela Code view, serta memiliki fasilitas Code Hints yang membantu dalam urutan tag-tag, serta Tag Inspector yang sangat berguna dalam menangani tag-tag HTML.

Konsep Dasar Testing

A. Definisi Testing

Menurut Rizky Soetam dalam Rahayu (2011:237)[8] mendefinisikan, “Testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi

  2. Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  3. Validasi

  4. Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi Black Box Tasting

Menurut Rizky Soetam dalam Rahayu (2011:265)[8] mendefinisikan, "Black box testing adalah tipe uji coba yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak pentingdilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Gurito Suryo dalam Wulan Dini (2010:303) mendefinisikan, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

  1. Elisitasi Tahap 1 Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

  2. Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet.

    Manfaat dari studi pustaka (Literatur Review) ini antara lain:

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan diarea penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Terdapat beberapa penelitian yang memliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugasakhir ini antara lain:

    1. Irwan Yulistiawan [2011][9] Dalam laporan skripsi dalam judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (UIN JAKARTA)”. Disini ada beberapa kesamaan tentang pembahasan yang mengarahkan tentang penggajian, dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Irwan Yulistiawan bertujuan untuk memberikan kemudahaan kepada pegawai dalam melihat slip gaji secara online agar dapat bekerja secara efektif. metode perancangan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan Rapid Application Development (RAD). Keunggulan sistem yang dibangun oleh penelitian sebelumnya adalah dapat memberikan kemudahan kepada pegawai dalam menerima gaji serta meminimalkan kesalahan yang sering terjadi sebelum sistem ini dibangun.

    2. Faridatun Hasanah [2010]. Penelitian yang telah dijalankan oleh dadang setiadi dalam laporan skripsi dengan judul “Meningkatkan Sistem Penggajian Menggunakan Excel MacroPada PT. Skyputra Pancasurya, Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan ialah OOD (Object Oriented Design) dan UML (Unified Modeling Language) Keunggulan sistem ini dari penelitian yang sebelumnya adalah dapat menghasilkan rancangan yang dapat mempermudah perhitungan gaji karyawan pada bagian accounting.

    3. Paskah Wahyuningsih [2011][10] Dalam laporan skripsi dalam judul “ Perancangan Sistem Informasi Penggajian Guru Pada SMK Ricardo Auto Machine Tangerang”, ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance). Dengan menggunakan alat bantu (tools) yang penulis gunakan berupa Diagram Arus Data (DAD). Keunggulan sistem yang dibangun oleh penelitian sebelumnya adalah dapat menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan pegawai dalam hal menerima gaji.

    4. Budhi Hartantyo (2012)[11]. Dalam Laporan skripsi dalam judul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT. Surya Utama Nusaparka Semarang”, metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah normalisasi dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Microsoft Visual Basic 6.0 untuk pembuatan sistem ini menggunakan ERD dan DBMS (Database Management Sistem) sebagai databasenya.

    5. Aropah.[12] Dalam Laporan skripsi dalam judul “Rancangan Sistem Penggajian Pegawai Honorer Pada SMP NEGERI 2 GunungSindur Dengan Metode Berorientasi Object”, metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Modelling Language (UML)dan untuk pembuatan sistem menggunakan Pemograman Java.

    6. Sigit Prasetiyo (2011)[13] Dalam Laporan skripsi dalam judul “Pengembangan Sistem Informasi Penggajian Pada SMK AL-Firdaus Jakarta”, metode peranncangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Modelling Language (UML), untuk mengembangkan sistem yang digunakan yaitu Rapid Application Development (RAD) adapun software yang digunakan dalam sistem ini ialah EditPlus 2 dan Macromedia Dreamweaver 8 sebagai software editor sebagai penulisan bahasa pemograman, dan mysql sebagai databasenya. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, Objekpenelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada penelitian saat ini digunakan metode pengembangan model SDLC dengan teknik analisis obyek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model UML, dan teknik pengujian sistem menggunakan pendekatan Black Box Testing. Sementara untuk objek penelitian adalah PT. Nur Hasta Utama dengan ruang lingkup penelitian lebih kearah penggajian pegawai honorer untuk mempermudah dalam proses penggajian pegawai honorer, seperti input data pegawai honorer, input gaji pegawai honorersampai dengan pembuatan laporan. Dan tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu informasi yang cepat dan akurat dalam membantu dan memudahkan proses administrasi penggajian.

    7. Rachman Mukyadi, Cynthia Ayu Wulan Dini. Januari 2014[14]. “Aplikasi absensi pegawai kecamatan batu ceper Tangerang dalam meningkatan akurasi informasi” Tangerang, Jurnal CCIT. Vol 7 No 2.

BAB III

ANALISIS SISTEM BERJALAN


Analisa Organisasi

Gambaran Umum

SMA PGRI Teluknaga sebagai sekolah swasta unggulan dikecamatan Teluknaga yang memiliki fasilitas yang cukup lengkap demi memenuhi kebutuhan para siswa-siswi yang setiap tahun terus bertambah banyak, SMA PGRI Teluknaga berada di kompleks persekolahan di bawah naungan Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan ( YPLP ) PGRI Kabupaten Tangerang berada dilantai dua ,memiliki 10 ruangan belajar, satu ruangan Kepala Sekolah,satu ruangan Guru ,satu ruangan TU , dilatai bawah terdapat satu ruangan Laboratorium.Komputer dan internet, satu ruangan Laboratorium Bahasa , mushola dan perpustakaan, koperasi, Ruang UKS/PMR, ruang OSIS, kantin, ruang BP/BK, ruang Kurikulum, Studio Multimedia dan kreasi seni, dan ruang TU serta sarana Olah raga. SMA PGRI Teluknaga juga memiliki 6 kegiatan Ekstrakurikuler yaitu Pramuka, PMR, Sepak Bola, Paskibra, KIR, dan memiliki tenaga pengajar berjumlah 40 orang. Yaitu guru dengan pendidikan S2 sebanyak 2 orang, S1 sebanyak 29 orang, dan D3 sebanyak 4 orang.

Sejarah Singkat Organisasi

Dilatar belakangi perkembangan pendidikan di kabupaten tangerang dan semakin banyaknya tuntutan tenaga pendidikan disekolah-sekolah, maka pada tahun 2004 berdirilah sebuah sekolah yang di beri nama SMA PGRI Teluknaga dibawah naungan Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan ( YPLP ) PGRI Kabupaten Tangerang yang berlokasi di Jalan Raya Kampung Melayu Kecamatan Teluknaga.

Dalam perjalananya SMA PGRI Teluknaga telah meningkatkan pendidikan diwilayah Kecamatan Teluknaga melalui prinsip kekeluargaan, baik antara keluarga besar SMA PGRI Teluknaga, maupun masyarakat yang ada dilingkungan sekolah. Dan SMA PGRI Teluknaga yang didirikan untuk menampung lulusan SMP sederajat baik Negeri maupun Swsta yang tidak dapat di terima di SMA Negeri manapun, yang waktu itu SMA PGRI telah memiliki jumlah ruangan yang cukup dengan didukung ileh guru guru yang berpengalaman dari SMA Negeri sekitarnya . Sehingga dengan berkembangya jaman juga siswa yang bertambah banyak SMA PGRI Teluknaga mengalami pasang surut .

Untuk memajukan dan menjadikan SMA PGRI Teluknaga menjadi sekolah unggulan dalam bidang Intrakurikuler, Ekstrakurikuler yang dicapai melalui pengembangan sikap moral dan pengembangan teknologi informasi yang baik nasional, regional, maupun Internasional dan di kenal banyak orang maka SMA PGRI Teluknaga mvempunyai Visi, Misi dan Tujuan di yaitu:


Motto,Visi,Misi Tujuan Dan Sasaran Kegiatan SMA PGRI Telukgnaga

A. Motto:

“Berilmu Amiliah, Beramal Ilmiah dan Berakhlaq”

B. Visi

Terwujudnya Perfomance Standar Nasioanal Pendidikan yang memiliki keunggulan dalam mutu pembelajaran, mencetak lulusan berkualitas, (Beriman, Bertaqwa, Berjati diri mandiri, Berdisiplin tinggi, Berbudaya)


C. Misi

Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan Visi. Dengan kata lain. Misi merupakan penjabaranVisi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan rancangan tindakan yang dijadikan arah untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan. Misi dalam menjabarkan Visi tersebut diatas adalah:

  1. Membangun Kemitraan dan mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak untuk Penyelenggara Standar Nasional Pendidikan.

  2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi diri yang dimilikinya.

  3. Menumbuhkan semangat keunggulan dalam mutu pembelajaran dan mutu lulusan.

  4. Optimalisasi pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan IPTEK dan menumbuhkan nilai-nilai agama (IMTAQ) dan budaya bangsa.

  5. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya melalui kegiatan Ekstrakulikuler yang sesuai dengan bakat, serta kreatifitas.

  6. Menerapkan managemen partisipasif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah.


D. Tujuan

Dengan adanya Visi, Misi, dan Tujuan maka sekarang ini SMA PGRI Teluknaga diharapkan menjadi sekolah unggulan di kecamatan Teluknaga. Juga dikenal oleh kalangan masyarakat dan mempunyai fasilitas yang cukup lengkap berada di lantai dua,. SMA PGRI Teluknaga juga ikut membantu program pemerintah di bidang pendidikan Nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah organisasi manapun karena untuk menunjukan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi, bagian-bagian manapun tugas dan wewenag dan tanggung jawab masing-masing yang berbeda-beda dalam suatu organisasi, yang merupakan suatu keharusan bagi suatu lembaga organisasi.

Strukur organisasi pada SMA PGRI Teluknaga disusun secara bertahap sesuai dengan kondisi dan dengan memperhatikan efektifitas dan efisiensi pengguna tenaga, untuk menunjang lancarnya pelaksanaan pengelolaan sekolah diperlukan adanya kelompok kerja ini pada dasarnya membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas, mengelola sekolah ke arah yang di harapkan berdasarkan kurikulum dan tujuan pendidikan seperti yang terlihat pada gambar struktur organisasi di bawah ini.

STRUKTUR ORGANISASI SMA PGRI TELUKNAGA

Gambar 3.1. Struktur Oraganisasi SMA PGRI Teluknaga

Tugas Organisasi

  1. Kepala Sekolah

  2. Secara garis besar tugas dan wewenang kepala sekolah mencakup sebagai berikut:

    a. Dalam melaksanakan tugas menunjuk beberapa guru untuk melaksanakan sesuatu beberapa kegiatan tertentu.

    b. Mengatur, melaksanakan, membimbing, dan mengawasi semua kegiatan pendidikan.

    c. Menjalin hubungan baik dengan instansi pemerintah dan lembaga pendidikan di lingkungan sekitarnya.

    d. Mengkoordinir semua kegiatan pendidikan sesuai dengan program sekolah dan ketentuan-ketentuan berupa instruksi atasan.

    e. Menyusun laporan, pelaksanaan kegiatan pendidikan sebagai laporan tanggung jawab secara tertulis menurut prosedur yang berlaku.

    f. Mengadakan rapat-rapat rutin awal bulan atau menentukan keputusan melalui musyawarah baik dalm rapat dinas, staf, maupun dalam rapat pembantu urusan (Staf TU).

    g. Menentukan kebijakan-kebijakan yang di anggap perlu sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang berlaku demi peningkatan pendidikan.

    h. Mengawasi secara menyeluruh pelaksanaan kurikulum sekolah dan kegiatan kurikuler.

    i. Melaksanakan pembinaan personal baik secara kelompok maupun secara perorangan.


  3. Tata Usaha

  4. a. Membuat program Tata Usaha (TU)

    b. Memberi pengarahan dalam pelaksanaan bidang ketatausahaan.

    c. Membuat pembagian tugas.

    d. Mengevaluasi kegiatan dan absensi Tata Usaha.

    e. Bekerja sama dengan Wakil kepala sekolah dalam pengembangan sekolah.

  5. Bidang Kurikulum

  6. a. Menyusun program dan jadwal kegiatan belajar.

    b. Mengkoordinir pembagian tugas mengajar bagi guru.

    c. Menyususn jadwal evaluasi.

    d. Menyusun personil wali kelas dan guru piket.

    e. Membimbing dan mengarahkan penyusunan program.

    f. Pembentukan panitia penerimaan siswa-siswi baru.

    g. Menyusun laporan hasil kegiatan belajar mengajar dalam pencapaian target kurikulum dan daya serap siswa setiap semesternya.

  7. Bidang Kesiswaan

  8. a. Menuyusun program pendidikan kesiswaan / OSIS

    b. Menyususn laporan kegiatan secara berkala.

    c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan siswa-siswi teladan.

    d. Mengevaluasi pelaksanaan pembinaan siswa-siswi.

    e. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebersihan, keindahaan, keamanan, ketertiban, dan kesehatan sekolah.

    f. Mengkoordinasikan pengarahaan dalam pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.

    g. Membina dan mengembangkan keorganisasian siswa-siswi.

  9. Bidang HUMAS

  10. a. Melakukan kerja sama baik dengan komite sekolah ataupun pihak luar (dinas, instansi, dan masyarakat).

    b. Mengkoordinasi peringatan hari-hari besar keagamaan, dan hari-hari besar nasional.

    c. Mencari dan memberi informasi dalam rangka pengembangan pendidikan di sekolah.

  11. Bidang Sarana dan Prasarana

  12. a. Mengkoordinasikan penginvestasian semua sarana yang ada.

    b. Mengkoordinasikan pemeliharaan, perbaikan, pengembangan saran dan prasarana.

    c. Mengawasi penggunaan sarana dan prasarana.

    d. Pengadaan sarana dan prasarana.

    e. Penyusunan laporan kebutuhan sarana dan prasarana.

    f. Membuat laporan.

  13. Wali Kelas

  14. a. Mencatat/mengetahui identitas dan keadaan siswa di kelasnya.

    b. Memeriksa buku agenda harian dan absensi siswa.

    c. Bertindak selaku BP/BK serta berkoordinasi dengan orang tua/wali siswa.

    d. Melakukan pemanggilan terhadap orang tua/wali bagi siswa-siswi yang bermaslah.

    e. Melakukan koordinasi dengan pihak BP/BK dan PKS Kesiswaan.

    f. Bertanggung jawab atas kelengkapan kelas serta menciptakan 5 K di kelasnya.

    g. Mengisi buku pelengkap pribadi (catatan khusus siswa) dan laporan pendidikan.

  15. Seksi-seksi

  16. a. Melakukan operasi bersih secara berkala.

    b. Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah dan ruang kelas serta membantu PKS sarana dan prasarana.

    c. Menciptakan suasana aman dilingkungan sekolah serta membantu PKS kurikulum.

    d. Menanggulangi segala gangguan keamanan/kertiban yang datang dari dalam maupun dari luar serta membantu PKS Humas.

    e. Mengamankan tata tertib sekolah.

    f. Mewujudkan rasa simpati dan persaudaraan antar warga belajar (siswa) dengan perangkat kerja sekolah.

    g. Mempererat hubungan silaturahmi diluar maupun di lingkungan sekolah.

  17. Dewan Guru

  18. a. Membuat program pengajaran atau rencana kegiatan belajar mengajar.

    b. Membuat satuan pelajaran.

    c. Melaksanakan kegiatan belajar.

    d. Membuat alat peraga atau program.

    e. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

    f. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.

  19. OSIS

  20. a. Mengembangkan bakat atau prestasi siswa-siswi dalam berorganisasi.

    b. Menyusun dan melaksanakan kegiatan organisasi siswa.

    c. Mengembangkan atau menciptakan aman antar siswa di sekolah.

    d. Ikut serta mengembangkan atau memajukan sekolah.

  21. Siswa-Siswi Sekolah

  22. a. Mengikuti kegiatan belajar mengajar.

    b. Mengisi absensi setiap mata pelajaran.

    c. Membayar atau melunasi uang pendaftaran, uang bangunan, uang OSIS, uang masa orientasi sekolah, dan uang SPP.

    d. Mengerjakan segala tugas yang di berikan oleh gurunya masing-masing.

    e. Ikut serta dalam memajukan sekolah.

    f. Menjaga tata tertib sekolah dan nama baik sekolah.

TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram, Sequence diagram.

Use Case Diagram

Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggamarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”.

Gambar 3.2. Use Case Diagram Alur Absensi Guru

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram pengolahan absen guru yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan absensi guru.

  2. 5 aktor yang melakukan kegiatan diantaranya : guru, petugas absensi, staf TU, staf kurikulum, dan kepala sekolah.

  3. 5 use case yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut diantaranya : Mengisi form absensi, menyerahkan form absensi, menyerahkan rekap absensi bulanan, meyerahkan form tatap muka dan meyerahkan report.

Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.


Gambar 3.2. Activity Diagram Absensi Guru Yang Berjalan.

Berdasarkan gambar 3.2. Activity Diagram untuk absensi guru yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.

  2. 4 Action State dari sistem diantaranya : guru datang ke sekolah, menyiapkan form absensi, memberikan form absensi, mengisi form absensi.

  3. 1 Final State, objek yang diakhiri.


Gambar 3.3. Activity Diagram Rekap Absen Guru Yang Berjalan.

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram untuk rekap absensi guru berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.

  2. 9 Action State dari sistem diantaranya : membuat rekap absensi, menyerahkan rekap absensi guru, menerima rekap absensi guru, membuat form tatap muka, menyerahkan form tatap muka, menerima form tatap muka, membuat report, menyerahkan report, menerima report.

  3. 1 Final State, objek yang diakhiri.

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis, permasalahan yang dihadapi sistem absensi guru yang berjalan saat ini di sekolah SMA PGRI Kab.tangerang adalah proses absensi yang masih menggunakan dokumen berbasis hardcopy yaitu dengan mengisi form absensi sehingga membuat data-data absensi semakin menumpuk dan menyulitkan petugas dalam proses pencarian data. Maka sesuai dengan kebutuhan atas informasi mengenai absensi guru, sistem ini memerlukan peningkatan hingga mencapai sistem yang benar-benar handal dan berfungsi maksimal mungkin untuk memberikan informasi kepada pihak kurikulum dan kepala sekolah.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem

Bedasarkan sistem analisa dapat diketahui kelebihan sistem yang berjalan yaitu proses absensi guru berjalan dengan mudah dan sederhana, namun terdapat beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut:

Sistem yang berjalan dalam prakteknya masih mengandalkan dokumen berbasis hardcopy dan flat file dari aplikasi spreadsheet sederhana.

Pengguanaan sistem flat file berbasis spreadsheet sederhana dalam proses transformasi dokumen hardcopy absensi dari pengguna komputer.

Pengguanaan sistem hardcopy dan sistem penyimpanan flat file tidak efektif dan efisien untuk jangka waktu panjang.

Sulit untuk melakukan pencarian data sehingga menyulitkan malakukan analisa-analisa untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang.



Analisa Kebutuhan Sistem

Saat ini proses absensi guru di SMA PGRI Kab.Tangerang berjalan dengan baik, namun proses rekap absensi masih kurang maksimal karena masih menggunakan dokumen berbasis hardcopy dan flat file dari aplikasi spreadsheet sederhana. Untuk dibutuhkan adanya sebuah aplikasi yang dapat membantu dalam mengolah data proses absensi guru dengan baik sehingga dapat menghasilkan informasi yang akurat, dan cepat

Berdasarkan analisa dari permasalahan serta kebutuhan staff kurikulum saat ini, maka suatu sistem membutuhkan:

Teknologi baru atau program baru berbasis web dan finger scan yang di harapkan dapat meningkatkan kinerja guru dan efisiensi biaya maupun waktu.

Sistem informasi yang dapat memberikan informasi yang akurat dan Up to Date sehingga informasi yang di dapatkan oleh petugas absensi, pihak kurikulum, maupun kepala sekolah lebih relevan. Selain itu informasi yang didapatkan juga cepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melaksanakan penelitian, penulis mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah kepada SMA PGRI Kab.Tangerang terhadap permasalahan yang dihadapi. Alternatif tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Penulis menyarankan agar lebih menghemat dan mengefisienkan penggunaan kertas jalan membuat sistem absensi guru menggunakan bahasa pemograman (PHP), dengan program pengolahan data (MySQL) agar dapat terakomodir dengan baik dan menggunakan jaringan lokal untuk mendistribusikan data lebih cepat serta menyediakan dan membuat print out hasil laporan absensi.

Atau, penulis menyarankan untuk membuat sistem informasi menggunakan database dan jaringan lokal serta dengan menggunakan media tambahan berupa media display seperti touch screen dan swipe card sebagai media input absensi.

Berdasarkan hasil kajian pada permasalahan dan kebutuhan sistem yang berjalan maka penulis memilih alternatif yang ke 1 sebagai solusi pada SMA PGRI Kab.Tangerang yaitu sistem absensi mengguanakan bahasa pemograman (PHP), dengan program pengolahan data (MySQL) yang terhubung dengan Finger scan.

User requirement

  1. Elisitasi Tahap 1

  2. Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian staff tatausaha. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

    ELISITASI TAHAP I

    Tabel 3.1. Tabel Elisitasi Tahap I


  3. Elisitasi Tahap II

  4. Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.



    ELISITASI TAHAP II


    Tabel 3.2. Tabel Elisitasi Tahap II



  5. Elisitasi Tahap III

  6. Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:

    ELISITASI TAHAP III

    Tabel 3.3. Tabel Elisitasi Tahap III

    Keterangan :

    T  : Technical L  : Low

    O  : Operational M  : Middle

    E  : Economic H  : High

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

  7. FINAL ELISITASI


  8. Tabel 3.4. Tabel Elisitasi Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa ulasan prosedur baru, yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang di usulkan yaitu merubah proses absensi menggunakan form kertas menjadi absensi berbasis web. Perbedaan yang terjadi pada sistem berjalan selanjutnya adalah proses rekap untuk menghasilkan sebuah form tatap muka tidak perlu melalui bebrapa pihak lagi karena admin sudah bisa mengerjakan semuanya. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru di tentukan langkah-langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan atau penggantian sistem lama serta memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram, dan Activity Diagram. Adapun diagram-diagram usulan yang saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML 6.4 adalah sebagai berikut.


Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram

Use Case diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah yang dibangun. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana.



Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Absensi Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Absensi Yang Diusulkan terdapat:

  1. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem absensi.

  2. Terdapat 4 actor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu petugas Tu, guru, pegawai sekolah, dan kepala sekolah.

  3. Ada 13 Use Case yang dilakukan oleh actor tersebut diantaranya Membuka sistem, login smart finger, masuk kedalam kelas, verifikasi kode absen, menu utama, rekap absen guru, dan log out.

  4. Terdapat 8 include yaitu, rekap absen guru dan rekap absen pegawai sampai laporan gaji.


Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram

Activity Diagram dapat menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang.



Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Absensi Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Absensi Yang Diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

  2. 11 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. final state, objek yang diakhiri.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).



Gambar 4.3 Sequence Diagram Sisem Absensi Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.3 Sequence Diagram Sisem Absensi Yang Diusulkan terdapat:

  1. 3 Boundary Life Line, 1 Life Line, 1 Entity Life Line, yang saling berinteraksi.

  2. 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu guru, pegawai sekolah, petugas TU dan kepala sekolah.

  3. 14 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada State Machine Diagram

State Diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state yang lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima.

Gambar 4.4 State Machine Diagram Sistem Absensi Yang Diusulkan

Bedasarkan Gambar 4.4 State Machine Diagram Sistem Absensi Yang Diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial Pseudo State, sebagai awal objek.

  2. 8 State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut.

  3. 1 Final State, objek yang di akhiri.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari perkembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Absensi Yang Diusulkan

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada ERD (Entity Relatioshipn Diagram)

ERD Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.


Gambar 4.6 Entity Relationship Diagram Sistem Absensi Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Pada rancangan struktur basis data ini akan ditunjukan mengenai tabel-tabel yang akan digunakan:

A. Tabel admin

Nama File  : admin

Media  : Hardisk

Primary Key  : id

Panjang Record  : 62

Tabel 4.1 Spesifikasi Basis admin



B. Tabel absen_guru

Nama File  : absen_guru

Media  : Hardisk

Primary Key  : nik

Panjang Record  : 48

Tabel 4.2 Spesifikasi Basis absen guru

C. Tabel verifikasi_absen

Nama File  : verifikasi_absen

Media  : Hardisk

Primary Key  : nik

Panjang Record  : 37

Tabel 4.3 Spesifikasi Basis verifikasi absen

D. Tabel data guru

Nama File  : dataguru

Media  : Hardisk

Primary Key  : nik

Panjang Record  : 473

Tabel 4.6 Spesifikasi Basis data guru

E. Tabel jadwal_pelajaran

Nama File  : jadwal_pelajaran

Media  : Hardisk

Primary Key  : id

Panjang Record  : 30

Tabel 4.7 Spesifikasi Basis jadwal pelajaran

F. Tabel hari

Nama File  : hari

Media  : Hardisk

Primary Key  : id_hari

Panjang Record  : 7

Tabel 4.8 Spesifikasi Basis hari

G. Tabel jam

Nama File  : jam

Media  : Hardisk

Primary Key  : id_jam

Panjang Record  : 13

Tabel 4.9 Spesifikasi Basis jam

H. Tabel kelas

Nama File  : kelas

Media  : Hardisk

Primary Key  : id_kelas

Panjang Record  : 8

Tabel 4.10 Spesifikasi Basis kelas

I. Tabel pelajaran

Nama File  : pelajaran

Media  : Hardisk

Primary Key  : kd_pelajaran

Panjang Record  : 54

Tabel 4.11 Spesifikasi Basis pelajaran

J. Tabel piket

Nama File  : piket

Media  : Hardisk

Primary Key  : id_piket

Panjang Record  : 19

Tabel 4.12 Spesifikasi Basis piket




Rancangan Program

Gambar 4.7 Halaman Utama


Gambar 4.8 Halaman Absensi Guru Dan Pegawai


Gambar 4.9 Halaman Data Pelajaran


Gambar 4.10 Halaman Data Jabatan


Gambar 4.11 Halaman Data Kelas


Gambar 4.12 Halaman Datan Hadir Guru



Gambar 4.13 Halaman Jadwal Pelajaran


Gambar 4.14 Halaman Laporan Gaji

Testing Program

SWOT

Tabel 4.13 Metode SWOT



Tabel 4.14 Strategi S-T


Tabel 4.15 Strategi W-T


Tabel 4.16 Strategi S-O


Tabel 4.17 Strategi W-O


Black Box

Tabel 4.18 Testing Black-Box


Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Implementasi sistem yang penulis usulkan mencakup:

Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem satu unit personal computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

a. Processor : Intel Pentium Dual-Core

b. Monitor  : LCD 14”

c. Mouse  : Standart (Mouse Optikal)

d. RAM  : 1 GB

e. Printer  : Deskjet

f. Harddisk  : Seagate 160 GB

g. Kabel UTP

h. Konektor RJ-45

i. Switch


Perangkat Lunak

a. Sistem Operasi  : Windows 7

b. Browser  : Google Chrome, Internet Explorer

c. XAMPP


Brainware

a. Administrator (Admin)

Admin sudah semestinya mengerti dengan sistem yang dibuat oleh penulis, minimal user ini mengenal dasar-dasar dari penggunaan sistem ini. Oleh karena itu tenaga-tenaga yang benar-benar terampil sangat dibutuhkan sebagai admin dan dalam sistem ini yang bertindak sebagai admin adalah bagian

b. User

Guru dan Kepala Sekolah


Schedule Implementasi

Rencana implementasi sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana implementasi adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem.

Rencana implementasi yang diusulkan ini mempunyai kegiatan dan selang waktu plaksanaan kegiatan tersebut serta urutan pelaksanaannya, antara lain.

a. Pembuatan program

Melakukan penulisan kode program untuk dijalankan pada komputer.

b. Penginstalan software pendukung.

c. Test program

Dilakukan guna mencari kesalahan-kesalahan apa saja yang terjadi.

d. Evaluasi program

Dilakukan guna mengontrol data dan perubahan-perubahan yanng terjadi.

e. Perbaikan program

Hal ini dilakukan apabila terjadi bug pada program yang dibuat.

f. Implementasi program

Kegiatan ini dilakukaan setelah diketahui kelayakan dari program yang telah dibuat sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan.

g. Pelatihan Admin

Hal ini di lakukan untuk memahami prosedur dan alur kerja sistem yang baru.

h. Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan agar suatu saat terjadi kesalahan dapat diketahui secepatnya.


Daftar Kegiatan

Tabel 4.19 Implementasi Kegiatan

i. Rancangan Biaya

Untuk dapat melaksanakan perancangan sistem absensi dengan baik sesuai rencana kerja yang disusun maka perkiraan besarnya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:


Tabel 4.20 Rancangan Biaya

BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil implementasi berupa aplikasi absensi smart finger berbasis web yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan absensi di SMA PGRI Kab.Tangerang, dapat ditarik kesimpulan diantaranya adalah:

  1. Setiap guru yang hendak melakukan absensi tidak perlu disibukan lagi dengan mengisi jam datang dan tanda tangan karna telah tergantikan oleh proses komputerisasi dari smart finger dan terekam oleh database.

  2. Dengan sistem absensi ini pihak dari petugas tu tidak perlu repot-repot merekap absensi guru dan pegawai sekolah secara manual karna telah digantikan oleh proses komputerisasi dari smart finger yang mampu merekam absen dengan waktu yang singkat.

  3. Dengan sistem absensi yang baru tersebut , menjadikan informasi lebih akurat dan meminimalisir adanya kesalahan human error.

SARAN

Secara pribadi penulis mengatakan pada tahap awal pengembangan perangkat lunak akan ditemui beberapa kekurangan. Hal serupa terjadi pada aplikasi ini. Ada beberapa saran dari penulis untuk pihak yang ingin mengembakan dan mempergunakan aplikasi ini, yaitu:

  1. Untuk system ini akan lebih sempurna apabila sistem absensi siswa dikembangkan pula untuk sekolah SMA PGRI Kab.Tangerang.

  2. Untuk Petugas TU, dibutuhkan pelatihan agar petugas TU mengerti system yang baru. Dan perawatan secara berkala agar system bisa tetap berjalan dengan baik.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini. Semoga penulisan ini dapat menjadi motivasi para programmer untuk membangun system absensi yang lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Sutabri, Tata.2012. Analisis Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.
  2. Lili, Tanti. 2011. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208).
  3. Aisyah Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011.
  4. 4,0 4,1 Murad Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota.
  5. 5,0 5,1 Nurkhotimah, Evi. 2010. Program Aplikasi Penggajian Guru Pada SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang Menggunakan Visual Basic.
  6. 6,0 6,1 6,2 Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batu Ceper Tangerang
  7. 7,0 7,1 Astuti, Erni. 2011. Implementasi Sistem Integrated Raharja MultimediaE-Portfolio (IRME) Sebagai CV Online Pada Perguruan Tinggi Raharja:Tangerang
  8. 8,0 8,1 Rahayu, Nina. 2014. Executive information system (eis) dalam bidang penjualan pada karinda cafe&resto.
  9. Yulistiawan. Irwan 2011. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah(UIN JAKARTA) Meningkatkan Sistem Penggajian Menggunakan Excel Macro Pada PT. Skyputra Pancasurya.
  10. Wahyuningsih. Paskah. 2011. Perancangan Sistem Informasi Penggajian Guru Pada SMK Ricardo Auto Machine Tangerang
  11. Hartantyo. Budhi. 2012. Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT. Surya Utama Nusaparka Semarang
  12. Aropah. 2011. Rancangan Sistem Penggajian Pegawai Honorer Pada SMP NEGERI 2GunungSindur Dengan Metode Berorientasi Object.
  13. Prasetiyo.Sigit. 2011. Pengembangan Sistem Informasi Penggajian Pada SMK AL-Firdaus Jakarta.
  14. Wulandini, Cynthia Ayu. 2014.Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai berbasis Web pada Kecamatan Batu Ceper Tangerang

Contributors

Fadil01