SI1011465089

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENILAIAN KINERJA TELLER POOLING

PADA BANK CENTRAL ASIA, TBK

SKRIPSI


jpg


OLEH :


NIM
: 1011465089
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN TELLER POOLING

PADA TELLER POOLING BANK CENTRAL ASIA, TBK

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1011465089
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

PADA DIVISI TELLER POOLING BANK CENTRAL ASIA, TBK

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011465089
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Jan 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh,M.M.S.I)
   
(Wahyu Hidayat,S.E)
NID : 04043
   
NID : 10010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

PADA TELLER POOLING BANK CENTRAL ASIA, TBK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011465089
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Febuari 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

PADA TELLER POOLING BANK CENTRAL ASIA, TBK

Disusun Oleh :

NIM
: 1011465089
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Febuari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1011465089

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan tekhnologi informasi yang semakin pesat, kemudahan sebuah layanan sistem informasi terletak pada kemudahan penggunaannya. Dengan meningkatkan kualitas pelayanan informasi yang dibutuhkan oleh seluruh Teller Pooling karena pelayanan merupakan tolak ukur dalam hal peningkatan mutu serta kualitas pada Bank Centra Asia, Tbk. yang dituntut untuk selalu berinovasidalam menghadapi era persaingan yang sangat pesat saat ini. Pada saat ini pengolahan dokumen penilaian kinerja Teller Pooling pada Bank Central Asia, Tbk masih menggunakan cara kerja yang konvensional atau manual. Yaitu masih dengan menggunakan tulisan-tulisan tangan dan masih menggunakan form-form yang terbuat dari kertas, yang kemungkinan untuk rusak atau hilang cenderung lebih rentan. Hal ini tentunya dapat merugikan banyak pihak. Penulis akan melakukan analisa dan rancangan terhadapsistem penilaian kinerja Teller Pooling pada Bank Central Asia, Tbk mulai dari penilaian yang dilakukan oleh Kepala Bagian Teller di cabang sampai dengan laporan yang diterima oleh Kepala Bagian Teller Pooling di kantor Pusat. Penulis akan melakukan beberapa metode, antara lain: wawancara, observasi, dan studi pustaka, data yang diperoleh kemudian dianalisis dan digambarkan denganmenggunakan metode Flowchart. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu aplikasi dengan menggunakan pemrograman PHP dan database MySQL. Penulis mengajukan perancangan sistem informasi penilaian kinerja Teller Pooling ini bertujuan untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal, efektif, efisien, dan keakuratan datanya.


Kata Kunci: dokumen, penilaian kinerja, laporan.

ABSTRACT

Along with the development of rapid information technology, ease of an information system services lies in the ease of use. By improving the quality of service information required by all Teller Pooling because service is a benchmark in terms of quality improvement and quality at Centra Bank Asia Tbk. are required to always innovate in the face of competition era very rapidly now. At this time the performance appraisal document processing Pooling Teller at Bank Central Asia Tbk still using conventional or manual labor. That still usinghand writings and still use forms made of paper, which is likely to be damaged or lost tend to be more vulnerable. This of course can be detrimental to many parties. The author will do the analysis and design of the performance appraisal system Pooling Teller at Bank Central Asia Tbk from the assessment conducted by the Chief Teller at the branch until the report is received by the Chief Teller Pooling at the head office. The author will perform several methods, including: interviews, observation, and literature study, the dataobtained and analyzed and described using the method Flowchart. This study aims to create an application using PHP and MySQL database. The author proposes the design of information systems Pooling Teller performance assessment aims to obtain maximum work, effective, efficient, and the accuracy of the data.


Keywords : documents, performance assessment, report.

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah yang telah menerbitkan mentari keindahan dan telah mencurahkan nikmat hidup serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA TELLER POOLING PADA BANK CENTRAL ASIA, TBK”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Oleh Sholeh, M.M.S.I., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  6. Bapak Wahyu Hidayat,S.E., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  7. Bapak Satriyo, selakustakeholder yang telah banyak memberikan waktu dan dukungan serta saran yang membangun.
  8. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  9. Ayah, Ibu, Adik dan keluargaku yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  10. Rekan-rekan TTS jugamahasiswa yang telah memberikan dukungan dan doa.
  11. Semua pihak yang tidakdapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari Allah Subhanahu Wata’ala, Amin.


Tangerang, 27 Januari 2015
Agus Sutiono
NIM. 1011465089

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
daftarsimbol1.png
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
daftarsimbol2.png
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
daftarsimbol3.png

DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Internal Strategic Factors Analysis
    Tabel 3.2 Eksternal Strategic Factors Analysis
    Tabel 3.3 Strategi S-O
    Tabel 3.4 Strategi S-T
    Tabel 3.5 Strategi W-O
    Tabel 3.6 Strategi W-T
    Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I
    Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II
    Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III
    Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi
    Tabel 4.1 Stuktur Tabel Kategori
    Tabel 4.2 Stuktur Tabel Butir
    Tabel 4.3 Stuktur Tabel Cabang
    Tabel 4.4 Stuktur Tabel Catatan
    Tabel 4.5 Stuktur Tabel Nilai
    Tabel 4.6 Stuktur Tabel Penilaian
    Tabel 4.7 Stuktur Tabel Peserta
    Tabel 4.8 Stuktur Tabel User
    Tabel 4.9 Stuktur Tabel Pegawai
    Tabel 4.10 Keterangan Halaman Login
    Tabel 4.11 Keterangan Halaman Master Manager
    Tabel 4.12 Keterangan Halaman Master Admin
    Tabel 4.13 Keterangan Halaman Master Peserta
    Tabel 4.14 Keterangan Halaman Butir
    Tabel 4.15 Keterangan Halaman Cabang
    Tabel 4.16 Keterangan Halaman Kategori
    Tabel 4.17 Keterangan Halaman User
    Tabel 4.18 Keterangan Halaman Transaction a
    Tabel 4.19 Keterangan Halaman Transaction b
    Tabel 4.20 Keterangan Halaman Report
    Tabel 4.21 Keterangan Halaman Report Dengan Data
    Tabel 4.22 Keterangan Halaman Report Dengan Grafik
    Tabel 4.23 Waktu Penelitian

DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kualitas Informasi
    Gambar 2.2 Siklus Informasi
    Gambar 2.3 Sistem Informasi
    Gambar 2.4 Komponen Sistem Informasi
    Gambar 2.5 Logo UML
    Gambar 2.6 Illustrasi Web
    Gambar 2.7 Model Aplikasi Web
    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Teller Pooling PT. Bank Central Asia, Tbk.
    Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kantor Cabang Utama PT. Bank Central Asia.
    Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Penilaian Teller Pooling
    Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Penilaian Teller Pooling
    Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Penilaian Teller Pooling
    Gambar 4.1 Diagram Use Case Sistem Admin yang Diusulkan
    Gambar 4.2 Diagram Use Case Sistem User yang Diusulkan
    Gambar 4.3 Diagram Activity Sistem Admin yang Diusulkan
    Gambar 4.4 Diagram Activity Sistem User yang Diusulkan
    Gambar 4.5 Diagram Sequence Sistem Admin yang Diusulkan
    Gambar 4.6 Diagram Sequence Sistem User yang Diusulkan
    Gambar 4.7 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan
    Gambar 4.8 Flowchart Sistem yang Diusulkan
    Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Welcome Screen
    Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Halaman Login
    Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Halaman Master Manager
    Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Halaman Admin
    Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Halaman Admin sub Peserta
    Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Halaman Admin sub Butir
    Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Halaman Admin sub Cabang
    Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Halaman Admin sub Kategori
    Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Halaman Admin sub User
    Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Halaman Transaction a
    Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Halaman Transaction b
    Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Halaman Report
    Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Halaman Hasil Report dengan data
    Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Halaman Hasil Grafik
    Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Halaman Welcome Screen
    Gambar 4.24 Rancangan Tampilan Halaman Login
    Gambar 4.25 Tampilan Halaman Home
    Gambar 4.26 Tampilan Halaman Master Manager/User
    Gambar 4.27 Tampilan Halaman Master Admin
    Gambar 4.28 Tampilan Halaman Peserta
    Gambar 4.29 Tampilan Halaman Butir
    Gambar 4.30 Tampilan Halaman Cabang
    Gambar 4.31 Tampilan Halaman Kategori
    Gambar 4.32 Tampilan Halaman User
    Gambar 4.33 Tampilan Halaman Transaction Nilai
    Gambar 4.34 Tampilan Halaman Transaction Catatan
    Gambar 4.35 Tampilan Halaman Report awal
    Gambar 4.36 Tampilan Tampilan Halaman hasil Report
    Gambar 4.37 Tampilan Halaman Grafik
    Gambar 4.38 Component Diagram Spesifikasi Hardware
    Gambar 4.39 Component Diagram Spesifikasi Software
    Gambar 4.40 Component Diagram Spesifikasi Brainware
    Gambar 4.41 Black Box Testing

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Di sini dituntut kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber-sumber daya secara terencana, terutama sumber daya manusia sebagai tenaga pelaksana operasional perusahaan untuk menghasilkan daya gunadan hasil dalam setiap kegiatan perusahaan.

Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai unjuk kerja pegawainya. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara umum adalah untuk memberikan feedback kepada pegawai dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas organisasi, dan secara khusus dilakukan dalam kaitannya dengan berbagai kebijaksanaan terhadap pegawai seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan, sehingga penilaian kinerja dapat menjadi landasan untuk penilaian sejauh mana kegiatan SDM seperti perekrutan, seleksi, penempatan, dan pelatihan dilakukan dengan baik, dan apa yang akan dilakukan kemudian seperti dalam penggajian, perencanaan karier, dan lain-lainnya yang tentu saja merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam manajemen sumber daya manusia.

PT. Bank Central Asia Tbk adalah salah satu bank swasta yang memiliki jumlah sumber daya manusia(SDM) yang cukup banyak dan berkualitas, Kantor Bank Central Asia tersebar di Indonesia dan menjangkau pelosok-pelosok desa sehingga mempermudah masyarakat untuk memperoleh layanan simpanan atau pinjaman.

Tingkat persaingan kerja yang semakin besar mendorong karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan memberikan kinerja yang terbaik. Hampir semua karyawan mendabakan untuk mendapatkan karir di perusahaan yang dia bekerja, karena pada dasarnya karyawan menginginkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya seperti pendapatan yang lebih tinggi, bonus dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.

Hasil penilaian kinerja menunjukkan apakah sumber daya manusia (karyawan/pegawai) pada perusahaan tersebut sudah memenuhi target atau sasaran baik secara kualitas maupun kuantitas yang dikehendaki oleh PT. Bank Central Asia, Tbk sehingga perusahaan dapat memberikan jenjang karir yang sesuai dengan hasil penilaian kinerja dan peraturan yang berlaku.

Teller pooling adalah teller yang diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan cabang bilamana ada cabang yang membutuhkan kinerja teller pooling yang dikarenakan ada beberapa masalah cabang yang mengakibatkan kekurangan teller di cabang tersebut seperti teller cabang sedang cuti, training, maupun masa baktinya habis dan belum ada pengganti teller tetap yang bertugas di cabang tersebut, Pada saat ini biro teller pooling Bank Central Asia, Tbk memiliki sistem penilaian kinerja karyawan berupa lembaran kertas, dimana bila teller pooling tersebut telah selesai bertugas di cabang tersebut, teller pooling akan memberikan form penilaian kinerja teller pooling kepada manajer di cabang tersebut, kemudian manajer cabang akan mengirim hasil evaluasi kinerja teller pooling tersebut kepada kepala biro teller pooling dikantor pusat. Penilaian dilakukan di cabang dimana teller pooling tersebut bertugas, penilaian tersebut adalah bahan untuk mengevaluasi kinerja teller pooling di cabang. Normalnya teller pooling ditugaskan di cabang maksimal 2 minggu sekali, dan pindah kecabang lain setelah itu, maka normalnya pula teller pooling hanya bertugas di 2 cabang dalam sebulan, walaupun tidak menutup kemungkinan bias lebih lama atau lebih cepat selesainya di cabang tergantung permintaan cabang.

Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha pelayanan jasa perbankan yaitu PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK tidak menutup diri dalam menghadapi masalah-masalah yang terkait dengan karyawan khususnya dalam peningkatan karir para karyawannya. Untuk itu PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK merasa perlu mengambil langkah yang tepat dalam menangani masalah karir karyawan melalui penerapan penilaian kinerja.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan judul dalam penulisan ini yaitu “Perancangan dan Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Karyawan pada Biro Teller Pooling Bank Central Asia Tbk”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana Perancangan dan Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Karyawan pada Biro Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk pada sistem yang berjalan?

  2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan sistem Perancangan dan Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Karyawan pada Biro Teller Pooling Bank Central Asia Tbk pada sistem yang sedang berjalan?

  3. Siapa yang berperan dalam Perancangan dan Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Karyawan pada Biro Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk pada sistem yang berjalan?

  4. Apakah kendala Perancangan dan Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Karyawan pada Biro Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk pada sistem yang berjalan?

  5. Bagaimana merancang Perancangan dan Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Karyawan pada Biro Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk yang baik, efektif, dan efisien?

  6. Bagaimana kelebihan penilaian Perancangan dan Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Karyawan pada Biro Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk pada sistem yang diusulkan?

 

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas, ruang limgkup yang akan dibahas dalam laporan ini mengenai bagaimana proses pengelolaan pendataan penilaian kinerja karyawan mulai dari:

  1. Penilaian kinerja teller poling selama bertugas di cabang yang dievaluasi dalam jangka waktu satu tahun sekali, penilaian tersebut berupa sikap dan kecakapan kerja.

  2. Penilaian tersebut ditunjukan kepada teller pooling selama berada di cabang dan penilaian tersebut dilakukan oleh manajer cabang, pekerjaan yang dilakukan oleh teller pooling sama dengan pekerjaan yang dilakukan oleh teller cabang, yaitU melakukan kegiatan financial di bank.

  3. Hasil laporan penilaian tersebut akan dikirimkan manajer cabang ke kepala biro teller pooling melalui perantara kurir.

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

Mengetahui sejauh mana proses pengolahan pendataan penilaian kinerja karyawan, untuk mengetahui proses kemampuan penggunaan sistem komputerisasi di biro Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk dalam pengelolaan data kinerja karyawannya.

Tujuan Fungsional

Membantu dalam memperoleh informasi yang cepat dan efisien dalam penggunaan data, membantu mengurangi kesalahan yang dibuat dalam pencatatan yang dilakukan secara manual.

Tujuan Individual

Guna membantu penulis dalam melakukan penerapan ilmu yang penulis peroleh di kampus dan untuk membantu biro Teller Pooling menyelesaikan masalah pendataan sistem penilaian kinerja karyawan.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi 3:

Manfaat untuk peneliti:

  1. Manfaat untuk peneliti, peneliti dapat lebih mengobservasi kemampuan penulis dilapangan, peneliti dapat pengalaman yang sangat berharga.

  2. Untuk memperoleh gambaran mengenai bagaimana membuat atau mengimplementasikan suatu masalah menjadi sistem yang baik.


Manfaat untuk lembaga:

  1. Bagi lembaga dapat memiliki akses yang mudah untuk mengolah data penilaian kinerja karyawan yang dimiliki lembaga, dan dapat mengefisiensi banyak hal.

  2. Mengetahui kekurangan dari sistem penilaian kinerja karyawan biro Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk yang mengacu pada tujuan dari pelaksanaan sistem.

  3. Memperoleh masukan dan atau saran yang mengarah kepada perbaikan sistem penilaian kinerja karyawan biro Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk.

Manfaat untuk masyarakat:

  1. Untuk masyarakat dapat dimudahkan dalam menemukan data sendiri, sehingga sangat mengefisiensi waktu yg dibutuhkan untuk mencari datayang ada di perusahaan.

  2. Didapatkannya kejelasan mengenai alur dari proses pelaksanaan penilaian kinerja karyawan yang dilaksanakan oleh biro Teller Pooling Bank Central Asia,Tbk..

 

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Biro Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  2. Wawancara

    Adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu pada Biro Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada stakeholder, beberapa manager cabang dan Teller maupun pooling.

  3. Studi Pustaka

    Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis/disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan memepelajari buku-buku dan literature yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja, buku-buku di perpustakaan Kota Tangerang, Gramedia yang ada di Kota Tangerang, toko-toko buku yang ada di Kota Tangerang serta penulis akan mengunjungi perpustakaan perguruan-perguruan tinggi yang ada di Kota Tangerang dan sekitarnya bahkan penulis akan memanfaatkan internet untuk melengkapi informasi yang penulis butuhkan.

 

Metode Analisa

Pada metode analisa ini penulis menganalisa suatu sistem yang sudah ada, yaitu menggunakan metode analisa SWOT (StrengthsWeaknesses Oportunities Threats), dan beberapa tambahan elisitasi tahap I,II, III dan final draft.

Metode Perancangan

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek dengan beberapa tahapan pembuatan 4 (empat) macam diagram UMLmeliputi usecase diagram, class diagram, sequence diagram, dan actifitydiagram dengan menggunakan Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition. Kemudianpembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhanstakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalahPHP dengan menggunakan Framework YII serta database yang digunakan adalah MySQL.

Metode Prototipe

Metode prototipe sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi, tidak hanya sekedar suatu evolusi darimetode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakanrevolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen. Pada metode prototipe inipenulis menggunakan pendekatan Throw-away yang mana prototipe tersebut dibuatdan ditest.

Metode Testing

Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Penulis memilih metode testing Black-Box karena melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah.

 

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

2.1.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1.1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1)[2], Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:1)[3],Menurut McLeod dalam bukunya, “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1],sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  4. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  5. Penghubung Sistem (Interface System)

  6. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem.Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem kesubsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  7. Masukan Sistem (Input System)

  8. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  9. Pengolahan Sistem (Process System)

  10. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  11. Keluaran Sistem (Output System)

  12. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  13. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

  14. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telahdirencanakan.

2.1.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22):

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapipada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

2.1.2. Konsep Dasar Informasi

2.1.2.1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5) Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

  2. Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan (Kumorotomo dan Margono,2010:11).

  3. Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna (Mulyanto, 2009:15).

  4. Menurut Kadir (2009:3), Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.

Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

  1. Tahapan Input

  2. Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  3. Tahapan Proses

  4. Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  5. Tahapan Output

  6. Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

2.1.2.2. Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:

  1. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2012:14).

  2. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2009:10).

  3. Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa, 2009:12).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.

2.1.2.3. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri (2012:43):

  1. Akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timelines)

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.1.png

2.1.2.4. Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).

2.2.png

2.1.2.5. Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.

2.1.2.6. Tujuan Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M. 2010:13).

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  3. Ekonomi (Economic)

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Keandalan (Realibility)

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan (Customer Service)

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)

  10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Fleksibility)

  12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

2.1.2.7. Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Mulyanto, 2009 : 247).

2.1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.3.1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29). “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuahsistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

2.3.png

Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

2.1.3.2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Mulyanto, 2009 : 247).

2.4.png


  1. Sumber Daya Manusia

  2. Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi darisistem informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.

  3. Sumber Daya Hardware

  4. Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

  5. Sumber Daya Software

  6. Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.

  7. Sumber Daya Data

  8. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio atau suara, maupun video.

  9. Sumber Daya Jaringan

  10. Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.

2.1.3.3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2010:13), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  3. Ekonomi (Economic)

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Keandalan (Realibility)

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan (Customer Service)

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)

  10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Fleksibility)

  12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

2.1.4. Konsep Dasar Analisa Sistem

2.1.4.1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyato (2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

2.1.4.2. Fungsi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142), Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

2.1.5. Konsep Dasar Pengembangan Sistem

2.1.5.1. Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:59), pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

2.1.5.2. Tujuan Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:59), adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

2.1.6. Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi  :

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi dijabarkan sebagai: “n 1 metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan, keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia”(2005: p.1158).

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi.

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995).

Menurut Everett M. Rogers (1996: p.12) Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Teori Khusus

2.2.1. Konsep Dasar Penilaian Kerja

2.2.1.1. Pengertian Kinerja Penilaian Kerja

Menurut Mondy (2008) Kinerja merujuk pada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.

Penilaian kinerja adalah suatu proses membandingkan kinerja karyawan dengan standar yang ditetapkan oleh organisasi. Pengertian penilaian kinerja menurut Yani M (2012) bahwa penilaian kinerja hanya merupakan salah satu bagian dari proses manajemen kinerja secara luas. Manajemen kinerja didefinisikan sebagai suatu proses dimana manajer yakin bahwa aktivitas dan output karyawan telah sesuai dengan sasaran organisasi.

2.2.1.2. Tujuan Penilaian Kerja

Menurut Menurut Mondy (2008) suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok, yaitu:

  1. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang SDM di masa yang akan datang.

  2. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawan memperbaiki kinerja,merencanakan pekerjaan, perkembangan karier dan memperkuat hubungan antar manajer yang bersangkutan dengan karyawan.

2.2.1.3. Langkah-Langkah Penilaian Normal

Menurut Nawawi (2000), kemampuan menghasilkan data yang akurat dan reliable akan meningkat jika mengikuti suatu proses sistematis yang terdiri dari 6 (enam) langkah, yaitu:

  1. Mengadakan standar kinerja untuk setiap posisi dan criteria evaluasinya.

  2. Mengadakan kebijaksanaan evaluasi kinerja berkaitan dengan kapan penilaian dilakukan, seberapa sering dan siapa yang harus menilai.

  3. Memiliki penilai yang mengumpulkan data kinerja karyawan.

  4. Memiliki penilai yanag mengevaluasi kinerja karyawan.

  5. Mendiskusikan evaluasi tersebut dengan karyawan.

  6. Membuat keputusan dan menyimpan hasil evaluasi tersebut.

2.2.1.4. Pengukuran Kinerja

Menurut Nawawi (2000), Pendekatan Komparatif, adalah pendekatan yang menuntut penilai untuk membandingkan kinerja individu dengan individu lain. Yang termasuk pendekatan komparatif antara lain:

  1. Ranking

  2. Forced distribution (distribusi yang dipaksakan)

  3. Paired comparison (pembandingan berpasangan)

Pendekatan Atribut, adalah pendekatan yang memusatkan perhatiannya pada sejauh mana individu memiliki atribut tertentu (cir-ciri atau sifat) yang diyakini diperlukan untuk keberhasilan perusahaan. Teknik yang digunakan dalam pendekatan ini cenderung untuk menetapkan seperangkat sifat (seperti inisiatif, kepemimpinan dan kemampuan bersaing) dan menilai individu pada sifat-sifat tersebut.

Pendekatan Keperilakuan, adalah pendekatan yang berusaha untuk mendefinisikan perilaku karyawan yang harus efektif dalam pekerjaan. Menurut Nawawi (2000). Teknik yang tergantung pada pendekatan keperilakuan antara lain :

  1. Critical Incident (Insiden kritis)

  2. Behavioral Anchored Rating Scale (skala penilaian berdasarkan perilaku)

  3. Behavioral Observation Scales (skala observasi berhubungan dengan perilaku)

  4. Manajemen Berdasarkan Sasaran (Management by Objectives/MBO), pendekatan ini lebuh umum digunakan untuk professional dan karyawan manajerial

2.2.2. Konsep Dasar Penilaian Kerja

2.2.2.1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Adi Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untukpenyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

2.5.png

Menurut Widodo (2011:6), "UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa permodelan standar.

Menurut Chonoles dalam Widodo (2011:6) mengatakan bahwa "sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik".

2.2.2.2. Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut  :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecahmenjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan iabereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan, yakni Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

2.2.2.3. Fokus UML (Unified Modelling Language)

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu  :

  1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) foward engineering (Nugroho, 2010:21).

  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5).

2.2.2.4. Konsepsi Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Henderi (2009:5), Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blueprint yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.

2.2.2.5. Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6) yaitu :

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensilangkah-langkah dari tiap interaksi.

  3. Class Diagram

  4. Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.

  5. Sequence Diagram

  6. Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  7. State Chart Diagram

  8. Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  9. Activity Diagram

  10. Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

2.2.3. Konsep Dasar Database

2.2.3.1. Definisi Database

Menurut Martono, dkk (2009:307) "Database adalah kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence".

Menurut Prasetio (2012:181)"Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat".

Menurut Mustakini (2009:46) "Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yanglainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi".

Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini :

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.

  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

2.2.3.2. Definisi Database

  1. Web server

  2. Menurut Anhar (2010:4) definisi web server adalah sebagai berikut :

    Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

    Menurut Oktavian (2010:11) "Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting".

    Menurut Arief (2011:19)"Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)".

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web servermerupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

  3. XAMPP

  4. Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

    Menurut Wardana (2010:8) "XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter".

    Menurut Nugroho (2009:74), XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Sebagai informasi, nama XAMPP diambil dari singkatan berikut :

X: program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi.

A: : Apache, merupakan aplikasi web server.

M: MySQL, merupakan aplikasi database server.

P: PHP, bahasa pemrograman web.

P: Perl, bahasa pemrograman.

Beberapa aplikasi pendukung XAMPP, yaitu :


    a. PhpMyAdmin

Menurut Nugroho (2009:88), "PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL".

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja Kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Menurut Arief (2011:429), "PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL".

Menurut Prasetio (2012:53) "PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL". Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.


    b. PHP

Menurut Nugroho (2009:113), "PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam serve web".

Menurut Arief (2011:43), definisi PHP adalah sebagai berikut: PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

Menurut Wardana (2010:7), "PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML (kode dasar website) dan dijalankan pada server side. Artinya, semua sintaks PHP yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja".

Menurut Prasetio (2012:122), "PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang ditanam di sisi server".

Menurut Oktavian (2010:31), "PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML". Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.

  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.

  4. Merupakan software yang berdifat open source.

  5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.

  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.


Menurut Anhar (2010:3)[4], definisi PHP adalah sebagai berikut: PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi padaserver dimana script tersebut dijalankan.

    c. MySQL

Menurut Nugroho (2009:91), definisi MySQL adalah sebagai berikut:

MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

Menurut Madcoms (2010:367), penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

Menurut Anhar (2010:21), definisi MySQL adalah sebagai berikut :

MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMSdari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMNS yang multithread, multi-user yang bersifat gratis di bawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).

Menurut Arief (2011:151), "MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

2.2.4. Konsep Dasar Web

2.2.4.1. Definisi Web

Menurut Anita B. wandanaya(Jurnal CCIT, Vol 5 No. 2 Januari 2012) Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman (Hyperlink).

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.

2.6.png


2.2.4.2. Sejarah Web

Menurut Kustiyahningsih (2011:113) Web awalnya adalah bersifat statis sehingga hanya bisa melihat-lihat informasi sehingga tidak ada interaktif yang terjadi di antara pemakai dengan komputer. Tetapi kini semakin populernya dunia internet maka makin banyak orang-orang berlomba-lomba untuk belajar agar web menjadi interaktif dan menarik. Sehingga web tidak hanya sebagai penyedia informasi tetapi pemakai juga dapat langsung melakukan komunikasi dengan komputer serta dengan tampilan web yang menarik. Komunikasi yang terjain seperti email, chatting, e-learning, e-bisnis, dan lain sebagainya.

2.2.4.3. Aplikasi Web

Menurut Pressman, Roger S., (2010:8) Aplikasi web yang disebut "webapps," adalah kategori perangkat lunak jaringan-sentris yang mencakup beragam aplikasi. Dalam bentuknya yang paling sederhana, webapps dapat menjadi linkhypertext informatif yang menggunakan teks dan grafis yang terbatas. Namun, dengan munculnya Web 2.0, webapps berkembang menjadi lingkungan komputerisasi canggih yang tidak hanya menyediakan fitur stand-alone (berdiri sendiri), fungsi komputasi, dan konten kepada pengguna akhir, tetapi juga terintegrasi dengan database perusahaan dan aplikasi bisnis, berikut model aplikasi web :

2.7.png

2.2.4.4. Web Programming

Menurut Kustiyahningsih (2011:9) Dalam web programming, terdapat server-side programming. Client-side programming adalah untuk membuat web yang statis, sedangkan untuk membuat web yang dinamis (dapat interaktif dengan user)diperlukan server-side dan client-side programming. Program web yang tergolong dalam Client side seperti java Script, VB Script, HTML dan lain-lain. Hasil parsing script pemograman client side yang berupa HTML dari server web dapat dilihat dengan memilih menu view > Source code.

Sedangkan program web yang tergolong server side adalah CGI/Perl, ASP, JSP, PHP, CFM. Hasil parsing script pemrograman server side yang berupa HTML dari server web dapat dilihat dengan memilih menu view > source code juga. Hal ini terjadi karena script hanya diproses di server web dan hasilnya dikembalikan dalam bentuk tag-tag HTML kemudian ditampilkan pada browser.

Berdasarkan basis perkembangan aplikasi (software) dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

  1. Aplikasi Berbasis Desktop

  2. Aplikasi berbasis dektop dikembangkan untuk di jalankan di masing-masing client (komputer pengakses aplikasi pengolahan database). Database diletakan di server sedangkan aplikasi di insall di masing-masing client. Bahasa pemrograman yang di gunakan untuk aplikasi tipe ini biasanya adalah Borland Delphi, Visual Basic, Java netbean, dan sebagainya. Pada aplikasi berbasis desktop, aplikasi dibagun dengan menggunakan tool tertentu, kemudian di kompilasi. Hasilnya dapat langsung digunakan dalam komputer.

  3. Aplikasi Berbasis Web

  4. Aplikasi berbasis web tidak perlu di install di masing-masing client pengakses aplikasi karena aplikasi cukup di konfigurasi di server. Kemudian client mengakses dari browser seperti Internet Explorer, opera Firefox. Executor aplikasi dilakukan oleh web server seperti Apache, IIS, Xitami dan lain sebagainya.

Perbedaan lain aplikasi berbasis desktop dan web adalah bahwa untuk aplikasi berbasis desktop peningkatan kecepatan dan kinerja aplikasi dengan mengoptimasi penggunaan memori, manajemen proses dan pengaturan input-output. Pada aplikasi berbasis web, faktor yang menentukan kinerja aplikasi adalah kecepatan akses database dan kecepatan akses jaringan dan internet.

2.2.5. Konsep Dasar PHP

2.2.5.1. Definisi PHP

Menurut Alexander F.K. Sibero (2011:49) PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemehan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan. PHP disebut sebagai pemrograman Server Side Programming, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server. PHP adalah suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah open Source, yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya.

2.2.6. Konsep Dasar MySQL

2.2.6.1. Definisi MySQL

Menurut Alexander F.K. Sibero (2011:97), MySQL atau dibaca “My Sekuel” dengan adalah suatu RDBMS (Relational Database Management Syste) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data. MySQL pertama dikembangakn oleh MySQL AB yang kemudian diakuisis Sun Microsystem dan terakhir dikelola oleh Oracle Coorporation.

2.2.6.2. Perintah Dasar MySQL

Menurut Raharjo (2011:22), Dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut :

  1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;

  2. Membuat database baru : CREATE DATABASE;

  3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;

  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;

  5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE tabel (field spesifikasi_field,…);

  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;

  7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;

  8. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTOtable SET kolom1 = „data_kolom1, ;

  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;

  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;

  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;

  12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

  13. Menghapus tabel: DROP tabel;

  14. Menghapus database: DROP database;

  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

2.2.7. Konsep Dasar Black Box Texting

2.2.7.1. Pengertian Black Box Texting

Menurut Roger (2002:551), Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan funsgsional untuk suatu program.

Menurut Rizky (2011:264), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

Dengan demikian black box testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

2.2.7.2. Keuntungan Black Box Texting

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain: (Rizky, 2011:264)

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

2.2.8. Pendekatan Throw Away Prototyping

Pendekatan pengembangan perangkat keras/lunak ini dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pedekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oelh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, prototipe "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh konsumen dan dibuang hingga prototipe yang diinginkantercapai pada saat proyek berskala besar dimulai. (Simarmata, 2010:65).

2.2.9. Konsep Dasar Analisa SWOT

2.2.9.1. Pengertian Analisa SWOT

Analisis SWOT menurut para ahli diantaranya :

Menurut Freddy Rangkuti (2006:18)“Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan”. Analisis SWOT mempunyai peranan penting dalam kemajuan usaha akhir-akhir ini semakin kompetitif persaingannya dalam mencapai tujuan. Arti dari SWOT adalah kekuatan (Strength), peluang (Oppourtunities), bisa meminimalkan kelemahan (Weakness) serta ancaman (Threats)”.

Berikut ini gambar ilustrasi analisis SWOT :

2.8.png
  1. Kekuatan (Strenghts)

  2. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan layani atau hendak layani. Kekuatan merupakan suatu kompetensi yang berbeda (destintive competence) yang memberi perusahaan suatu keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam pasar. Kekuatan berkaitan dengan sumber daya, keuangan,citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli atau pemasok dan faktor-faktor lain.

  3. Kelemahan (Weakness)

  4. Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.

  5. Peluang (Opportunities)

  6. Suatu peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan utama ini adalah salah satu peluang identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan-perubahan dalam keadaan bersaing atau peraturan, hubungan pembeli, perubahan teknologi dan hubungan pembeli dan pemasok yang telah diperbaiki dapat menunjukan peluang bagi perusahaan.

  7. Ancaman (Threats)

  8. Ancaman adalah rintangan-rintangan utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan bagi perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli dan pemasok utama yang meningkat, perubahan teknologi, dan peraturan yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi keberhasilan suatu perusahaan.

Dari pembahasan diatas analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategi. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

2.2.10. Konsep Dasar Elisitasi

2.2.10.1. Konsep Dasar Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

  3. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebihsempurna.

    “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  4. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melaluimetode TOE, yaitu :

  5. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    Low (L) : Mudah dikerjakan.

  6. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

2.2.11. Konsep Dasar Literature Review

2.2.11.1. Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan, Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semuapernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

2.2.11.2. Kajian Literature Review

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut  :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

2.2.11.3. Literature Review

Penulis melakukan literature review terhadap penelitian ini sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Penelitian yang dilakukan Danar Septiaha dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASIPENILAIAN SISWA PADA SMU AL-HUSNA TANGERANG”. Penelitian ini dibuat hanya laporan proses perhitungan nilai akhir siswa, dan membentuk proses lancarnya penyimpanan hasil dari nilai-nilai siswa dalam arsip-arsip.

  3. Penelitian yang dilakukan Nur Akhmaron dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN PADA SDN BUGEL IV TANGERANG“. Penelitian ini dibuat dan di implementasikan dengan tujuan untuk membantu lancarnya proses pengolahan absensi, pengolahan tugas mandiri, pengolahan tugas harian, pengolahan evaluasi siswa, dan laporan evaluasi siswa. Dan guru hanya tinggal mengimput data yang diinginkan.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Adi Purwadirja dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASIPENILAIAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. ANUGERAH CEMERLANG”. Penelitian ini di buat hanya membatasi pada perancangan sistem informasi penilaian berbasis Web yang meliputi informasi mengenai nilai karyawan, entery nilai, dan nilai hanya mengacu pada Standar Operasional dan dapat menampilkan nilai pada jangka waktu pertahun.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Romlah dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASIPENILAIAN KARYAWAN PADA PT. META PERTIWI”. Penelitian ini dibuat hanya memberikan kemudahan dalam pencatatan hasil kerja karyawan yang di evaluasi setiap sebulan sekali, bertujuan untuk memudahkan pengimputan nilai, pemeriksaan nilai yang sudah lewat, dan pengakumulasian semua nilai tersebut dalam evaluasi tahunan.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Ariyanto dan Achmad Holil Noor Institute Tekhnologi Sepuluh Nopember yang berjudul “PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KOMPETENSI CALON PEMEGANG JABATAN di PT. PERTAMINA (PERSERO) UPms V SURABAYA”. Sistem yang berjalan selama ini tidak menggunakan sistem penilaian yang ada, melainkan melalui proses penyeleksian secara manual dan menggunakan insting manusia, tugas akhir ini bertujuan membangun aplikasi sistem informasi penilaian kompetensi calon pemegang jabatan yang sesuai dengan kebutuhan manajemen.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

3.1. Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Bank Central Asia (BCA) berdiri tanggal 21 Februari 1957 dengan nama “Bank Central Asia, NV”. Setelah go public tahun 2002, BCA kini bernama “PT. Bank Central Asia, Tbk”.

Sebagai bank swasta terbesar, BCA merupakan salah satu asset nasional yang penting dalam menunjang perekonomian nasional. Berdasarkan data pada tanggal 23 November 2005, BCA memulai tata kantor cabang di seluruh Indonesia, terdiri dari 118 kantor cabang utama (KCU), 651 kantor cabang pembantu (KCP) serta sekitar 1019 ATM. Pada tanggal 26 September 2005, BCA membuka cabang di Jayapura , Papua, dengan beroperasinya BCA KCU Jayapura maka jaringan BCA telah menjangkau hampir seluruh propinsi di Indonesia.

Banyak usaha yang telah dilakukan BCA untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat diantaranya dengan menjadi bank devisa, yaitu bank yang dapat melayani transaksi dalam valuta asing pada tahun 1977. Dalam perkembangannya, BCA pernah bergabung dengan beberapa bank Indonesia commercial untuk memperkuat kepercayaan masyarakat. BCA juga memiliki kantor perwakilan di beberapa Negara, diantaranya Hongkong, New York, RRC, Brunei Darussalam, dll.

BCA telah melewati berbagai ujian untuk dapat menjadi bank swasta nasional terbesar dan menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan transaksi financial. Pada pertengahan tahun 1997 terjadi peristiwa yang mengguncang perkembangan BCA, krisis keuangan di Thailand pada pertengahan tahun 1997, memicu krisis nilai tukar di Negara Asia lain seperti Korea Selatan, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang pada awal tahun 1997 relatifstabil Rp. 2.450,- per 1 US $ merosot drastis akibat semakin tingginya aktivitas spekulasi. Puncaknya pada akhir Januari 1998, rupiah mencapai Rp. 16.000,- per dollar. Akibat depresiasi rupiah ini, kondisi ekonomi Indonesia melemah dan kepercayaan masyarakat semakin menurun.

Penutupan 16 bank swasta nasional untuk pemerintah menyebabkan keguncangan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan. Pada awal November 1997 terjadi penarikan simpanan (rush) dari masyarakat yang khawatir terhadap dananya di bank, keadaan yang tidak membaik terus menimbulkan ketidakpuasan di masyarakat yang menuntut mundurnya Presiden Soeharto. Peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti pada pertengahan Mei 1998 telah memicu terjadinya kerusuhan, sekitar200 cabang BCA di seluruh Indonesia rusak dibakar, dilempar batu, atau bahkan dijarah.

Setelah peristiwa tersebut, BCA mengalami “rush”, yaitu penarikan dana besar-besaran oleh nasabah yang panik, BCA akan tutup karena mengalami kerugian akibat peristiwa yang berkepanjangan ini membuat BCA tidak sanggup lagi menahan derasnya arus penarikan dana, kemudian terpaksa meminta bantuan pemerintah Indonesia, sebagai konsekuensinya BCA di ambil oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menjadi “Bank Take Over”.

Selama hampir 2 tahun BCA diambil alih oleh BPPN dan selama masa itu BCA menjalani program rekapitulasi dan restrukturisasi, pada tanggal 25 April 2000 BPPN menyerahkan kembali kepada Bank Indonesia yang berarti bank BCA telah sehat kembali, setelah dinyatakan “sehat” BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan terbuka. Hingga saat ini BCA terus melakukan upaya untuk memperkokoh kepercayaan masyarakat, sebagai bank transaksi maupun lembaga Intermediasi Finansial.

Dalam perkembangannya, BCA menjadi Bank nomor satu dalam pelayanan. Bank BCA telah teruji dalam pasang surut perekonomian Indonesia. Sekarang Bank BCA telah menjadi Bank pilihan masyarakat untuk melakukan transaksi perbankan dan menjadi salah satu penopang perekonomian Negara. Bahkan kini BCA telah berhasil membuka kantor cabang yang ke 1000 di akhir desember 2012 kemarin yang letaknya di kota Bekasi.

Untuk membantu cabang dalam memenuhi kebutuhan teller dikarenakan ketidakhadiran teller yang direncanakan (misalnya: training ataupun cuti) maupun yang tidak direncanakan (misalnya: sakit), maka di kantor pusat disediakan teller pengganti dalam bentuk wadah Teller Pooling.

Teller Pooling adalah penyediaan jasa teller dari kantor pusat yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan cabang akan teller pengganti. Teller pooling resmi dibentuk pertama kalinya pada tahun 2001 dengan adanya angkatan pertama Teller Pooling, pada tahun 2001 sapai tahun 2002 Teller pooling menghasilkan 5 (lima) angkatan yang keseluruhannya langsung diangkat sebagai karyawan oleh PT. Bank Central Asia, Tbk. Kemudian dari tahun 2002 sampai april 2014 kantor pusat mendata ada 319 angkatan Teller Pooling yang tersebar dalam wilayah JABODETABEK dan bernaung atas nama program pemagangan bakti, sehingga sampai sekarang sering disebut dengan sebutan Teller Bakti Pooling.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi BCA : Bank Pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

Misi BCA : Misi BCA adalah membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayarandan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perorangan, memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal nasabah, dan meningkatkan nilai franchise dan nilai stakeholder BCA.

Dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut , BCA menerapkan 3 strategi bisnis yang menjadi pilar dalam membangun sebuah Bank yang sehat, terpercaya dan sukses secara komersial. Ketiga pilar tersebut adalah:

  1. Memperkokoh posisi sebagai Bank transaksi yang menjadi pilihan nasabah.

  2. Meningkatkan peran intermediasi keuangan.

  3. Mengembangkan BCA sebagai lembaga keuangan terkemuka.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam suatu perusahaan, struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan memiliki struktur organisasi yang baik, maka fungsi-fungsi manajemen akan dapat dijalankan dengan baik pula.

Organisasi merupakan kesatuan aktivitas dimana para kepala divisi mempunyai wewenang untukmengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan organisasi yang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian hubungan kerja dalam organisasi perusahaan akan dapat dikoordinasikan dengan baik. Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi, yangmenunjukkan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan dan prosedur yang ada, termasuk komunikasi dan arus kerja.

Berikut adalah gambaran struktur Organisasi dari PT. Bank Central Asia, Tbk pada biro Teller Pooling dimana yang berperan dalam struktur rganisasi diantaranya, Kepala Biro, Kepala Urusan, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Mentor Pooling, Bagian Admin, Teller dan CSO Pooling.

3.1.png
3.2.png

3.1.4. Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Biro (Kabiro)

  2. Kabiro seseorang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin suatu bagian. Seorang Kabiro atau Manajer Biro dalam suatu perusahaan (minimal satu) yang dapat dicalonkan sebagai Kepala Divisi, dan cara pemilihan Kepala Divisi ditetapkan dalam anggaran dasar perusahaan. Pada umumnya Kepala Biro memiliki tugas, wewenang dan tanggungjawab antara lain sebagai berikut :

      a. Menentukan kebijakan tertinggi pada Biro.
      b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian biro yang dipimpin.
      c. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina Biro secara efektif dan efisien.
  3. Kepala Urusan

  4. Tugas seorang kepala urusan dalam perusahaan antara lain :

      a. Membuat perencanaan pegawai sesuai kebutuhan dari setiap departemen/bidang.
      b. Memberikan pelatihan kepada pegawai agar mempunyai motivasi kerja dan menemukan solusi untuk setiap persoalan yang dihadapi oleh pegawai perusahaan.
  5. Kepala Bidang

    • a. Mendapat nilai dan pengukuran kinerja pegawai.
      b. Memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar aturan perusahaan.
      c. Memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Urusan.
      d. Memberikan referensi kepada Teller Pooling untuk mengikuti tes seleksi karyawan.
  6. Kepala Bagian

    • a. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja karyawan.
      b. Mendapatkan dan melaporkan nilai dan pengukuran kinerja pegawai.
      c. Memberikan arahan langsung kepada Teller Pooling.
      d. Berperan serta mengontrol proses penilaian kinerja Teller Pooling.
      e. Penanggung jawab Teller Pooling yang ditugaskan di cabang.
  7. Mentor Pooling

    • a. Memberikan pelatihan awal Teller Pooling di cabang saat melakukan on the job training (OJT) setelah lulus dari Training Center.
      b. Memberikan laporan nilai dan pengukuran kinerja pegawai.
      c. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan jadwal Teller Pooling di cabang.
      d. Datang langsung ke cabang bilamana ada masalah terhadap Teller Pooling di cabang.
      e. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan jadwal pertemuan setiap 3 bulan sekali.
  8. Admin

    • a. Membuat dan mengkoordinasikan jadwal Teller Pooling di cabang.
      b. Merekapitulisasi kinerja Teller Pooling di cabang.
      c. Memberikan laporan nilai dan pengukuran kinerja pegawai.
      d. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan jadwal Teller Pooling di cabang.
      e. Memberikan laporan untuk referensi Teller Pooling yang berkualitas dan berhak mengikuti tes masuk karyawan kepada kepala bidang.
      f. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan jadwal pertemuan setiap 3 bulan sekali.
  9. Kepala Bagian Cabang

    • a. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja karyawan di cabang.
      b. Memberikan laporan nilai dan pengukuran kinerja pegawai ke kantor pusat.
      c. Memberikan arahan langsung kepada Teller Pooling di cabang.

3.2. Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistrm yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan usecase diagram, sequence diagram, dan activity diagram yaitu sebagai berikut :

3.2.1. Prosedur Sistem yang Berjalan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan penilaian Teller Pooling yang sedang berjalan pada saat ini, yaitu :

  1. Prosedur Pengisian Form Penilaian

  2. Kabag Teller menerima form penilaian Teller Pooling dari Teller Pooling yang bertugas di cabang tersebut.

  3. Prosedur Pengisian Form

  4. Setelah form diisi form penilaian tersebut dikirimkan ke kantor pusat melalui kurir, raya-rata waktu yang dibutuhkan untuk sampainya form tersebut ke kantor pusat 2 hari kerja.

  5. Prosedur Transaksi Form

  6. Mentor Pooling atau Admin melakukan transaksi form penilaian Teller Pooling dengan melakukan input ke komputer dan mengarsipkan form tersebut, kemudian membuat laporan ke Kepala Bidang.

  7. Prosedur Laporan

  8. Mentor Pooling atau Admin membuat report kepada Kepala Bagian yang akan berguna nantinya agar Teller Pooling bias masuk ke tahap selanjutnya.

3.2.2. Analisa Sistem yang Berjalan Pada Use Case Diagram

3.3.png

Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini terdapat scenario:

    1. Nama Usecase : Kirim Form Penilaian
       Actor : Kabag Teller dan Kurir
       Keterangan : Kabag Teller memberikan tugas kepada kurir untuk mengirim form penilaian TellerPooling beserta surat jalan.
    2. Nama Usecase : Terima Form Penilaian
       Actor : Mentor Polling atau Admin
       Keterangan : Form Penilaian diterima oleh Mentor Pooling atau admin.
    3. Nama Usecase : Transaksi Form Penilaian
       Actor : Mentor Polling atau Admin
       Keterangan : Mentor Pooling atau Admin Melakukan transaksi Form Penilaian.
    4. Nama Usecase : Input
    Actor : Mentor Polling atau Admin
       Keterangan : Mentor Pooling atau Admin Melakukan transaksi Form Penilaian.
    5. Nama Usecase : Arsip/Dokumen
       Actor : Mentor Polling atau Admin
       Keterangan : Mentor Polling atau Admin melakukan pengarsipan Form Penilaian yang masuk.
    6. Nama Usecase : Laporan
       Actor : Mentor Polling atau Admin dan Kepala Bidang
       Keterangan : Mentor Pooling atau Admin membuat laporan hasil dari Form Penilaian Teller Polling.

3.2.3. Analisa Sistem yang Berjalan Pada Sequence Diagram

3.4.png

Dapat dijelaskan pada gambar 3.4 di atas bahwa untuk membuat laporan penilaian Teller Pooling harus melalui beberapa proses yang membutuhkan tidak sedikit waktu, dari awal penilaian yang dilakukan Kabag Teller kemudian dilanjutkan penilaian yang berupa kertas tersebut dikirim ke kantor pusat melalui jasa kurir, kemudian dari kurir akan sampai kepihak Teller Pooling di kantor pusat yaitu Mentor Pooling atau Admin, kemudian dibuatkan laporan kepada Kepala Bidang.

3.2.4. Analisa Sistem yang Berjalan Pada Activity Diagram

3.5.png

Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

  2. 4 (empat) aktor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Kirim Form, Menerima dan melakukan transaksi Form (input, arsip, laporan), dan Laporan

3.3. Permasalahan yang Dihadapi

3.3.1. Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem pasti mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar yang dapat memberikan input atau menerima output dari sistem. Ruang lingkup yang dibahas dalam hal ini seputar masalah tentang sistem penilaian kinerja karyawan teller pooling PT. Bank Central Asia, tbk mulai dari Kabag Teller di cabang mengirimkan form penilaian yang disertai pula dengan surat jalan melalui kurir yang dipercaya untuk mengirimkan form tersebut. Kemudian kurir mengirimkan form kepada mentor pooling atau admin, mentor pooling atau admin menerima form dan surat jalankemudian diinput, hasil inputan dibuat dokumen dan selanjutnya akan diproses menjadi laporan ke kepala bidang, sedangkan form tersebut diarsipkan.

3.3.2. Analisa Masalah

Sistem penilaian kinerja teller pooling pada Bank Central Asia, Tbk yang sedang berjalan pada saat ini masih belum bisa dikatakan terstruktur atau terkomputerisasi dalam implementasinya. Hal ini dikarenakan proses yang berjalan masih menggunakan cara-cara yang konvensional atau manual. Seperti dalam pengisian form penilaian masih menggunakan teknik pencatatan (catat tangan), yang tentunya memerlukan banyak sekali peralatan-peralatan yang dibutuhkan agar proses berjalan dengan lancar. Kemudian dalam proses pengarsipan, masih menggunakan tempat sederhana untuk menyimpan dokumen-dokumen form penilaian. Hal ini tentunya akan merugikan jika data-data penting tidak di back-up, walaupun data memang sudah di back up di komputer namun ada kalanya komputer terkena virus atau rusak yang mengakibatkan data hilang, tidak menjamin keakuratan data, membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan satu proses, serta kurang efisien dan efektif.

Adapun Sistem penilaian kinerja teller pooling pada Bank Central Asia, Tbk yang sedang berjalan pada saat ini adalah :

  1. Teller Pooling di cabang memberikan form penilaian sesuai dengan tahapan tahun masing-masing. Pemberian form penilaian dilakukan saat hari terkakhir bertugas di cabang disertakan dengan absen Teller Pooling yang akan dicap stempel cabang dan tanda tangan Kabag Teller cabang tersebut.

  2. Kemudian Kabag Teller di cabang mengisi form tersebut untuk menilai dan mengevaluasi kinerja Teller Pooling tersebut saat bertugas di cabang.

  3. Diteruskan kepada kurir yang akan membawa form penilaian tersebut ke kantor pusat Teller Pooling sebagai laporan kinerja Teller Pooling.

  4. Setelah sampai di kantor pusat form penilaian dikelola oleh bagian Teller Pooling yaitu Mentor Pooling, Admin, dan bisa juga Kepala Bagian Teller Pooling.

  5. Kemudian Kabag Teller di cabang mengisi form tersebut untuk menilai dan mengevaluasi kinerja Teller Pooling tersebut saat bertugas di cabang.

  6. Mentor Pooling atau Admin melakukan input data kekomputer, pengarsipan form ketempatnya, dan membuatkan laporan untuk Kepala Bidang Teller Pooling.

3.3.3. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem yang Sedang Berjalan

Setiap sistem pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Masing-masing tentu akan membawa dampak terhadap proses yang sedang dijalankan. Oleh karena itu dalam membuat sistem harus terlebih dahulu dianalisa dan direncanakan apakah sistem dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Dan juga sistem harus meminimalisasikan kesalahan-kesalahan terhadap proses yang berjalan. Adapun kelebihan dan kekurangan Sistem penilaian kinerja teller pooling pada Bank Central Asia, Tbk. Kelebihan :

    • Sistem berjalan dengan sederhana, sehingga proses tidak terlalu kompleks.
    • Tidak adanya biaya tambahan untuk maintenance (komputer, printer, dll).
    • Resiko dalam kesalahan-kesalahan tidak terlalu besar dikarenakan sistem masih berjalan secara sederhana.

Kekurangan :

    • Memerlukan man power yang lebih banyak untuk melakukan kegiatan-kegiatan proses.
    • Memerlukan alat-alat tulis yang banyak.
    • Tidak menjamin keakuratan data.
    • Membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan satu proses.
    • Kurang efisien dan efektif.

3.3.4. Analisa Kontrol

Pada proses yang berjalan, perlu ditingkatkan pengontrolannya untuk sistem yang lebih baik lagi agar kinerja dapat berjalan secara maksimal karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti data kadang tidak sampai ke kantorpusat sehingga petugas sulit dalam membuat laporan dan penyimpanan data bila datanya tidak ada.

Dalam kontrol input, pada bagian ini banyak sekali ditemukan bahwa Kabag Teller di cabang tidak melakukan tugasnya, sehingga banyak ditemukannya form penilaian yang kosong, diisi sendiri oleh Teller Pooling, bahkan hilang.

Pada kontrol proses, Admin dan Mentor Pooling seharusnya melakukan pengecekan keaslian data yang ada diform yang telah diisi Kabag Teller agar tidak adanya kesalahan pada proses pembuatan laporan, tetapi yang terjadi hanya sebatas tanda tangan saja (formalitas).

Dan pada kontrol output Admin, Mentor Pooling, ataupun Kepala Bagian Teller Pooling mencetak laporan kinerja Teller Pooling tersebut yang akan diserahkan Kepada Bidang hanya sebatas print out tanpa melakukan pengecekan ulang.

3.3.5. Analisa Tenaga Kerja

Aktor atau Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam Sistem penilaian kinerja teller pooling pada Bank Central Asia, Tbk diantaranya :

    1. Teller Pooling, Teller kantor pusat yang dipinjamkan ke cabang selama kurang lebih dua minggu.
    2. Kabag (Kepala Bagian) Teller di cabang, menilai kinerja Teller Pooling di cabang dan mengevaluasi di cabang.
    3. Kurir, mengirimkan form penilaian ke kantor pusat.
    4. Mentor Pooling, Admin, Kepala Bagian Teller Pooling di kantor pusat, menerima form, melakukan input, pengarsipan, dan laporan kepada Kepala Bidang.
    5. Kepala Bidang, mendapatkan laporan hasil kinerja Teller Pooling.

3.3.6. Analisa Waktu

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada Sistem penilaian kinerja teller pooling pada Bank Central Asia, Tbk saat ini proses pengolahan dokumen penilaian sedikit menyita waktu. Proses dari pengisian form hingga penginputan nilai TellerPooling memerlukan waktu kurang lebih sekitar 2 hari, pengarsipan atau pendokumentasian dilakukan setelah proses penginputan. Dikarenakan sistem yang digunakan masih manual terutama pada proses pengiriman form yang sering menghabiskan waktu bisa lebih dari 2 hari, karena hanya dilakukan dihari kerja.

3.3.7. Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisa permasalahan pada sistem yang berjalan, yaitu diantaranya memerlukan waktu yang lebih lama dalam penginputan data dan laporan yang dihasilkan dikarenakan sistem tersebut masih digunakan secara manual sehingga waktunyakurang efektif dan efisien sebagai media pendukung informasi dalam suatu laporan penilaian. Maka dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi dengan harapan dapat membantu petugas dalam penginputan dan akan mengurangi kesalahan atau kendala yang terjadi, maka kebutuhan sistem hendaknya  :

    a. Dapat menampilkan report nilai dari hasil inputan penilaian sehingga petugas tidak perlu membuat rekapan lagi dalam pembuatan laporan.
    b. Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi.
    c. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh petugas.
    d. Dapat menambahkan data baru ataupun mengubah data, sehingga sistem tersebut dapat segera diperbaiki jika ada kesalahan dalam penginputan atau belum diinput.

3.3.8. konfigurasi Sistem

  1. Spesifikasi Hardware

    • a. Processor : Pentium 4
      b. Monitor : 19 Inch
      c. Keyboard : Standart
      d. Mouse : Optical
      e. RAM : 2GB
      f. Hardisk : 80GB
      g. Printer : Laserjet
  2. Aplikasi yang Digunakan (Software)

    • a. Microsoft Windows XP
      b. Microsoft Word
      c. Microsoft Excel
      d. Internet Explorer
      e. Google Chrome
  3. Hak Akses

    • a. Petugas yang berwenang
      b. Kepala Bagian Cabang
      c. Kepala Bidang Teller Polling

3.4. Analisa Sistem yang Berjalan

3.4.1. Analisa SWOT

Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi.

Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :

tabel%2B3.1.png
tabel%2B3.2.png
tabel%2B3.3.png
tabel%2B3.4.png
tabel%2B3.5.png
tabel%2B3.6.png

3.4.2. Parameter Penilaian Teller Polling

Dalam sistem penilaian Teller Pooling dibagi menjadi 3 tahap yaitu, Tahap 1, Tahap 2, dan tahap 3, adapun parameter dalam penilaian Teller Pooling yang bertugas di cabang adalah sebagai berikut :

  1. Tahap 1

  2. Tangible
      a. Menerapkan standar busana, wajah, rambut, tangan, dan aksesoris secara konsisten selama jam kerja.
      b. Menjaga kebersihan dan kerapihan counter serta alat kerja secara konsisten selama jam kerja.
    Reliability
      a. Memeriksa Kebenaran pengisian data/slip/transaksi secara akurat.
      b. Memeriksa tanda tangan nasabah secara akurat.
      c. Memeriksa ID nasabah secara akurat.
      d. Memverifikasi warkat beharga secara akurat.
      e. Memeriksa uang rupiah secara akurat (mampu mendeteksi uang palsu).
      f. Menangani uang palsu secara prosedur.
      g. Mengatur uang tunai secara rapi, cepat, dan akurat.
      h. Mengamankan uang tunai secara prosedur.
      i. Mem-posting transaksi secara mandiri, cepat, dan akurat.
      j. Mengamankan user ID dan password sesuai prosedur.
      k. Melakukan proses balancing teller secara mandiri, cepat, dan akurat.
    Responsiveness
      a. Hadir tepat waktu (5 menit sebelum jam layanan sudah siap dicounter).
      b. Merespon keluhan nasabah dengan cepat & proaktif menawarkan bantuan kepada nasabah.
    Assurance
      a. Menampilkan kesan profesional kepada nasabah secara konsisten.
      b. Menjelaskan ketentuan umum produk jasa BCA kepada nasabah dengan tepat.
      c. Menjelaskan ketentuan umum produk dana BCA kepada nasabah dengan tepat.
      d. Menjelaskan fasilitas-fasilitas umum produk dana BCA kepada nasabah dengan tepat.
      e. Memberikan informasi umum tentang operasional & pemasaran BCA (mis: local ATM, jam layanan, prog. khusus BCA) kepada nasabah dengan tepat.
    Empathy
      a. Menghargai semua nasabah tanpa diskriminasi (ditampakan melalui gesturel/gerak tubuh & ekspresi wajah yang positif).
      b. Menyampaikan informasi secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami.
      c. Bersikap sabar & sopan dalam menghadapi keluhan nasabah & berusaha untuk memecahkan masalah nasabah.
      d. Bersikap tenang/tidak panik dalam menangani masalah yang timbul mendadak.
      e. Mampu menyampaikan masalah beserta alternatif solusinya secara efektif.
  3. Tahap 2

  4. Parameter dalam Tahap 2 notabenenya sama dengan Tahap 1 namun ada beberapa yang ditambahkan, yaitu :
    Reliability
      a. Menghitung konversi mata uang untuk transaksi valas dengan cepat.
    Assurance
      a. Menjelaskan ketentuan umum fasilitas produk dana BCA kepada nasabah dengan tepat.
  5. Tahap 3

  6. Parameter dalam Tahap 3 adalah gabungan dari parameter Tahap 1 dan Tahap 2 dan ada beberapa yang ditambahkan, yaitu :
    Reliability
      a. Mampu melakukan proses balancing teller dan menemukan penyebab selisih jika ada selisih.
    Assurance
      a. Mampu memberikan informasi cara mengisi formulir transaksi bank yang benar.

3.4.3. Batasan Penilaian Teller Pooling

Ada beberapa ketentuan-ketentuan yang diterapkan didalamnya, ketentuan-ketentuan tersebut antara lain adalah :

  1. Penilain tersebut memiliki skala angka atau range dari 1-4.

  2. Dimana angka 1 adalah angka terendah dan angka 4 merupakan angka tertinggi.

  3. Angka 1 sampai 4 memiliki ketentuan sebagai berikut :

    • a. 90 s/d 100% mempraktekan salah satu perilaku standar yang dinilai maka nilainya 4.
      b. 80 s/d 89% mempraktekan salah satu perilaku standar yang dinilai maka nilainya 3.
      c. 70 s/d 79% mempraktekan salah satu perilaku standar yang dinilai maka nilainya 2.
      d. <70% mempraktekan salah satu perilaku standar yang dinilai maka nilainya 1.

3.4.4. Rumus Penilaian Teller Pooling

Persentase tersebut hanya untuk penjelasan, dalam kenyataannya yang diisi oleh Kepala Bagian Teller Cabang berupa angka dengan range angka 1 sampai 4, setelah itu akan dinilai menggunakan rumus :

Nilai akhir = Jumlah Total Nilai Tahap / Jumlah Parameter Tahap


Nilai akhir tersebut nantinya akan dipergunakan untuk mengevaluasi kinerja dari Teller Pooling tersebut, bila berprestasi akan mendapatkan referensi untuk menjadi karyawan tetap dan pertahunnya akan mendapatkan penghargaan berupa Teller Pooling Terbaik untuk Teller Pooling yang memiliki nilai tertinggi. Sedangan bila prestasinya dibawah standar yaitu dibawah nilai 2 dalam Total Nilai Akhir dalam setahun akan mendapatkan sanksi yaitu tidak diperpanjang kontraknya.

3.5. Elisitasi

3.5.1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sitem yang berjalan.

tabel%2B3.7-1.png
tabel%2B3.7-2.png

3.5.2. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI.

tabel%2B3.8-1.png
tabel%2B3.8-2.png

3.5.3. Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

tabel%2B3.9-1-1.png
tabel%2B3.9-1-2.png
tabel%2B3.9-2.png

3.5.4. Final Draft Elisitasi

Berikut merupakan Final Draft Elisitasi yang telah penulis susun :

tabel%2B3.10-1.png
tabel%2B3.10-2.png

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

4.1. Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah sistem penilaian kinerja Teller Pooling yang semula dilakukan secara manual menjadi sistem pengolahan dokumen yang terkomputerisasi dan berbasis web. Sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigm 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram.

4.1.1. Prosedur Sistem Usulan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menjalankan sistem Penilaian Kinerja Teller Pooling yaitu  :

  1. Prosedur Login

  2. Untuk mengakses sistem, setiap pengguna diwajibkan melakukan proses login dengan mengisi username dan password sesuai dengan username dan password pengguna.

  3. Prosedur Master

  4. Admin melakukan pengolahan data untuk user, peserta, dan karyawan (Kabag Teller).

  5. Prosedur Transaksi

  6. Karyawan melakukan transaksi penilaian karyawan pada menu penilaian.

  7. Prosedur Mengelola Penilaian Karyawan

  8. Karyawan melakukan edit bila terjadi kesalahan pada saat input penilaian teller poolingdi menu edit.

  9. Prosedur Melihat Laporan Kinerja Teller Pooling

  10. Admin melakukan view report untuk memastikan bahwa penilaian teller pooling sudah terinput pada menu Laporan.

  11. Prosedur Cetak Report

  12. Admin melakukan cetak report yang akan diberikan kepada kepala bagian.

  13. Prosedur Logout

  14. Admin melakukan logout/ keluar dari sistem setelah selesai melakukan transaksi padamenu Logout.

4.1.2. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sesuatu yang dibangun. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

  1. Use Case Diagram Sistem Admin yang Diusulkan

  2. 4.1.png

    Berdasarkan Gambar 4.1 Diagram Use Case Sistem Admin yang diusulkan terdapat  :

      a. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem penilaian kinerja Teller Pooling.
      b. Terdapat tiga actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem, yaitu Admin kantor pusat, Kabag Teller, dan Kepala Bagian.
      c. Ada 9 Use Case yang dapat dilakukan oleh actor tersebut.
  3. Use Case Diagram Sistem User yang Diusulkan

  4. 4.2.png

    Berdasarkan Gambar 4.2 Diagram Use Case Sistem User yang diusulkan terdapat :

      a. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem penilaian kinerja Teller Pooling.
      b. Terdapat satu actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem, yaitu Kabag Teller.
      c. Ada 5 Use Case yang dapat dilakukan oleh actor tersebut.

4.1.3. Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

  1. Activity Diagram Sistem Admin Yang Diusulkan

  2. 4.3.png

    Berdasarkan Gambar 4.3 Diagram Activity Sistem Admin yang diusulkan terdapat :

      a. 7 Activity yang berjalan
      b. 1 Decision node
      c. 15 Central flow
      d. 1 Initial node
      e. 1 Final Activity node
      f. 1 Fork node
      g. 1 Join node
  3. Activity Diagram Sistem User Yang Diusulkan

  4. 4.4.png

    Berdasarkan Gambar 4.4 Diagram Activity Sistem User yang diusulkan terdapat :

      a. 6 Activity yang berjalan
      b. 1 Decision node
      c. 13 Central flow
      d. 1 Initial node
      e. 1 Final Activity node
      f. 1 Fork node
      g. 1 Join node

4.1.4. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang di gambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram terdiri antar dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

  1. Sequence Diagram Sistem Admin Yang Diusulkan

  2. 4.5.png

    Berdasarkan Gambar 4.5 Diagram Sequence Sistem Admin yang diusulkan terdapat :

      a. 7 Life Line antar muka yang saling berinteraksi
      b. 1 actor yang melakukan kegiatan yaituAdmin Kantor Pusat
      c. 8 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi
  3. Sequence Diagram Sistem User Yang Diusulkan

  4. 4.6.png

    Berdasarkan Gambar 4.6 Diagram Sequence Sistem User yang diusulkan terdapat :

      a. 6 Life Line antar muka yang saling berinteraksi
      b. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Kabag Teller
      c. 7 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

4.1.5. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Adapun perbedaan prosedur antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan diusulkan, diantaranya :

Tabel%2B1.png
Tabel%2B2.png

4.2. Rancangan Basis Data

4.2.1. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

4.7.png

Berdasarkan gambar 4.7 Class Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    a. 9 Class
    b. 7 Association

4.2.2. Spesifikasi Basis Data

Berikut merupakan format spesifikasi basis data dari class diagram yang dibuat adalah sebagai berikut :

    a. Nama File : Tabel Kategori
    Akronim : kategori
    Fungsi : Untuk menyimpan data kategori
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File  : Indexed Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 17 karakter
    Field Kunci  : KodeKategori
Tabel 4.1 Struktur Tabel Kategori
No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Field Keterangan
1 Kode Kategori KodeKategori Integer 2 Primary Key
2 Nama Kategori NamaKategori Varchar 15 -
    b. Nama File : Tabel butir
    Akronim : butir
    Fungsi : Untuk menyimpan data butir
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File  : Indexed Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 205 karakter
    Field Kunci  : KodeButir
Tabel 4.2 Struktur Tabel Butir
No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Field Keterangan
1 Kode Butir KodeButir Integer 2 Primary Key
2 Nomor Butir NomorButir Varchar 200 -
3 Kode Kategori KodeKategori Integer 2 -
4 Tahap Tahap Integer 1 -
    c. Nama File : Tabel cabang
    Akronim : cabang
    Fungsi : Untuk menyimpan data cabang
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File  : Indexed Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 34 karakter
    Field Kunci  : KodeCabang
Tabel 4.3 Struktur Tabel Cabang
No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Field Keterangan
1 Kode Cabang KodeCabang Integer 4 Primary Key
2 Nama Cabang NamaCabang Varchar 30 -
    d. Nama File : Tabel catatan
    Akronim : catatan
    Fungsi : Untuk menyimpan data catatan
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File  : Indexed Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 609 karakter
    Field Kunci  : KodePenilaian
Tabel 4.4 Struktur Tabel Catatan
No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Field Keterangan
1 Kode Penilaian KodePenilaian Integer 9 Primary Key
2 Catatan Kelebihan CatatanKelebihan Varchar 30 -
3 Catatan Kekurangan CatatanKekurangan Varchar 30 -


    e. Nama File : Tabel Nilai
    Akronim : Nilai
    Fungsi : Untuk menyimpan data Nilai
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File  : Indexed Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 24 karakter
    Field Kunci  : KodeNilai
Tabel 4.5 Struktur Tabel Nilai
No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Field Keterangan
1 Kode Nilai KodePenilaian Integer 10 Primary Key
2 Kode Penilaian CatatanKelebihan Integer 10 -
3 Kode Butir CatatanKekurangan Integer 2 -
4 Nilai Nilai Integer 2 -
    f. Nama File : Tabel Penilaian
    Akronim : Penilaian
    Fungsi : Untuk menyimpan data penilaian
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File  : Indexed Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 49 karakter
    Field Kunci  : KodePenilaian
Tabel 4.6 Struktur Tabel Penilaian
No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Field Keterangan
1 Kode Penilaian KodePenilaian Integer 10 Primary Key
2 NIP NIP Integer 10 -
3 Kode Peserta KodePeserta Integer 15 -
4 Tgl Masuk TglMasuk Date - -
5 Tgl Keluar TglKeluar Date - -
6 Tahap Tahap Varchar 4 -
7 Kode Cabang KodeCabang Integer 4 -
    g. Nama File : Tabel Peserta
    Akronim : Peserta
    Fungsi : Untuk menyimpan data peserta
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File  : Indexed Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 83 karakter
    Field Kunci  : KodePeserta
Tabel 4.7 Struktur Tabel Peserta
No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Field Keterangan
1 Kode Peserta KodePenilaian Integer 10 Primary Key
2 Kode Angkatan KodeAngkatan Integer 3 -
3 Nama Peserta NamaPeserta Varchar 40 -
4 Wilayah Wilayah Varchar 30 -
    h. Nama File : Tabel User
    Akronim : User
    Fungsi : Untuk menyimpan data user
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File  : Indexed Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 29 karakter
    Field Kunci  : IdUser
Tabel 4.8 Struktur Tabel User
No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Field Keterangan
1 Id User IdUser Integer 3 Primary Key
2 Username Username Varchar 15 -
3 Password Password Varchar 10 -
4 Level Level Integer 1 -
    i. Nama File : Tabel Pegawai
    Akronim : Pegawai
    Fungsi : Untuk menyimpan data pegawai
    Tipe File  : File Transaksi
    Organisasi File  : Indexed Sequential
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 50 karakter
    Field Kunci  : NIP
Tabel 4.9 Struktur Tabel Pegawai
No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Field Keterangan
1 NIP NIP Integer 10 Primary Key
2 Nama Pegawai NamaPegawai Varchar 45 -

4.3. Flowchart Sistem yang diusulkan

Adapun gambaran sistem yang diusulkan dapat dilihat dari Flowchart di bawah ini.

4.8.png

4.4. Rancangan Program

4.4.1. Rancangan Tampilan Welcome Screen

4.9.png

Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman pertama kali pengguna baik admin maupun user memasuki sistem. Pengguna diminta untuk memasukkan username dan password untuk proses login.

4.4.2. Rancangan Tampilan Halaman Login

4.10.png
Tabel%2B4.10.png

Gambar 4.10 menunjukkan tampilan halaman Login. Setiap pengguna yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.

4.4.3. Rancangan Tampilan Halaman Master

  1. Rancangan Tampilan Halaman Master User / Manager
  2. 4.11.png
    Tabel%2B4.11.png

    Gambar 4.11 menunjukkan halaman Master Penilaian awal. Data peserta harus diinput terlebih dahulu, kemudian dicreate, dan pada akhirnya akan muncul output penilaian berikutnya.

  3. Rancangan Tampilan Halaman Admin
  4. 4.12.png
    Tabel%2B4.12.png

    Gambar 4.12 menunjukkan halaman Master dari sub menu Set Up. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian disave, dan pada akhirnya akan muncul output hasil dari penginputan data.

      a. Rancangan Tampilan Halaman Peserta
    4.13.png
    Tabel%2B4.13.png

    Gambar 4.13 menunjukkan halaman Master dari sub menu Set Up yaitu Peserta. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian dicreate.

      b. Rancangan Tampilan Halaman Butir
    4.14.png
    Tabel%2B4.14.png

    Gambar 4.14 menunjukkan halaman Master dari sub menu Set Up yaitu Butir. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian dicreate.

      c. Rancangan Tampilan Halaman Cabang
    4.15.png
    Tabel%2B4.15.png

    Gambar 4.15 menunjukkan halaman Master dari sub menu Set Up yaitu Cabang. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian dicreate.

      d. Rancangan Tampilan Halaman Kategori
    4.16.png
    Tabel%2B4.16.png

    Gambar 4.16 menunjukkan halaman Master dari sub menu Set Up yaitu Kategori. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian dicreate.

      e. Rancangan Tampilan Halaman User
    4.17.png
    Tabel%2B4.17.png

    Gambar 4.17 menunjukkan halaman Master dari sub menu Set Up yaitu User. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian dicreate.

4.4.4. Rancangan Tampilan Halaman Transaction

  1. Rancangan Tampilan Halaman Master User / Manager
  2. 4.18.png
    Tabel%2B4.18.png

    Gambar 4.18 menunjukkan halaman Transaction penilaian. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian dicreate.

    4.19.png
    Tabel%2B4.19.png

    Gambar 4.19 menunjukkan halaman Transaction penilaian Lanjutan. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian dicreate.

4.4.5. Rancangan Tampilan Halaman Report

  1. Rancangan Tampilan Report
  2. 4.20.png
    Tabel%2B4.20.png

    Gambar 4.20 menunjukkan halaman Report. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian disearch.

    4.21.png
    Tabel%2B4.21.png

    Gambar 4.21 menunjukkan tampilan halaman Report dengan data.

    4.22.png
    Tabel%2B4.22.png

    Gambar 4.22 menunjukkan tampilan halaman Report dengan data Grafik.

4.5. Rancangan Sistem yang Diusulkan

4.5.1. Tampilan Halaman Welcome Screen

4.23.png

Gambar diatas menunjukkan tampilan dari halaman Welcome Screen. Dimana dihalaman tersebut admin dan manager dapat langsung melakukan login untuk memasuki sistem.

4.5.2. Tampilan Halaman Login

4.24.png


Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Login. Setiap pengguna yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.

4.5.3. Tampilan Halaman Home

4.25.png

Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Home dari sistem Penilaian Kinerja Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk.

4.5.4. Tampilan Halaman Master

  1. Tampilan Halaman Master Manager/User
  2. 4.26.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Master Manager. Dimana manager dapat mengolah penilaian teller pooling di cabang.

  3. Tampilan Halaman Master Admin
  4. 4.27.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Master admin. Dimana admin dapat mengelola Set Up yang berisi data pengelolaan penunjang dalam aplikasi Penilaian Kinerja Teller Pooling pada Bank Central Asia, Tbk.

      a. Tampilan Halaman Peserta
    4.28.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Peserta. Dimana admin dapat mengelola Set Up Peserta.

      b. Tampilan Halaman Butir
    4.29.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Peserta. Dimana admin dapat mengelola Set Up Butir.

      c. Tampilan Halaman Cabang
    4.30.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Peserta. Dimana admin dapat mengelola Set Up Cabang.

      d. Tampilan Halaman Kategori
    4.31.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Peserta. Dimana admin dapat mengelola Set Up Kategori.

      e. Tampilan Halaman User
    4.32.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Peserta. Dimana admin dapat mengelola Set Up User.

4.5.5. Tampilan Halaman Transaction

  1. Tampilan Halaman Transaction Nilai
  2. 4.33.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Transaction. Dimana Manager dapat menilai penilaian dengan melakukan penginputan nilai.

  3. Tampilan Halaman Transaction Catatan
  4. 4.34.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Transaction Catatan. Dimana Manager dapat menilai penilaian dengan melakukan penginputan Catatan.

4.5.6. Tampilan Halaman Report

  1. Tampilan Halaman Report Awal
  2. 4.35.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Report. Dimana Manager dan Admin dapat melihat hasil penilaian dengan melakukan penginputan Kode Peserta atau Kode Angkatan.

  3. Tampilan Halaman Report Awal
  4. 4.36.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman hasil Report. Dimana Manager dan Admin dapat melihat hasil penilaian dengan melakukan penginputan Kode Peserta atau Kode Angkatan.

  5. Tampilan Halaman Grafik
  6. 4.36.png

    Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman hasil Report dalam bentuk Grafik. Dimana Manager dan Admin dapat melihat hasil penilaian dengan melakukan penginputan Kode Peserta atau Kode Angkatan dengan tampilan Grafik.

4.6. Konfigurasi Sistem Usulan

4.6.1. Spesifikasi Hardware

    a. Processor  : Pentium 4
    b. Monitor  : 19 inch
    c. Keyboard  : Standart
    d. Mouse  : Optical
    e. RAM  : 2 GB
    f. Hardisk  : 80 GB
    g. Printer  : Laser Jet

4.6.2. Aplikasi yang Digunakan

    a. Microsoft Windows XP
    b. Microsoft Word
    c. Microsoft Excel
    d. Internet Explorer
    e. Google Chrome

4.6.3. Hak Akses

    a. Petugas yang berwenang
    b. Kepala Bagian Cabang
    c. Kepala Bagian Teller Polling

4.7. Blackbox Testing

Blackbox%2B1.png
Blackbox%2B2.png

4.8. Implementasi

4.8.1. Konversi

Konversi Sistem yang dilakukan menggunakan konversi Direct. Dimana sistem penilaian kinerja Teller Pooling ini langsung diinstall pada PC yang akan digunakan oleh user. Konversi Direct atau langsung ini dilakukan agar user atau pengguna dapat secara langsung mengimplementasikan sistem yang diusulkan.

4.8.2. Evaluasi

Setelah melalui konversi Direct, selanjutnya sistem melalui tahap Evaluasi. Dalam evaluasi ini di dapat kesimpulan, diantaranya :

  1. Rancangan
    • a. Maintainability

    Dari segi Maintenance, sistem ini tidak begitu sulit dalam perawatannya. Maintanance sistem ini sama seperti sistem-sistem yang lain tanpa harus ada perlakuan khusus.

      b. Usability

    Penggunaan sistem ini sangat memberi manfaat bagi perusahaan karena dapat menunjang kinerja para pekerja dan akan berdampak kepada berkembangnya perusahaan.

      c. Reuseability

    Dari segi Reuseability, sistem ini memiliki nilai kegunaan kembali. Software yang digunakan dapat memberikan manfaat untuk kedepannya dalam meminimalisasi biaya untuk beberapa waktu kedepan.

      d. Reliability

    Dari segi kehandalan, sistem penilaian kinerja Teller Pooling dapat diandalkan untuk mengelola penilaian Teller Pooling di kantor pusat perusahaan.

      e. Extendability

    Dari segi Extend atau perluasan, dalam hal ini sistem dapat dengan mudah beradaptasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh perusahaan.

  2. Kelayakan
    • a. Teknologi

    Dari segi teknologi sistem ini sudah menggunakan program PHP, yang tentunya sudah memenuhi kelayakan dalam teknologi.

      b. Ekonomi

    Dari segi ekonomi penggunaan sistem dapat meminimalisasi pengeluaran budget yang pada awalnya digunakan untuk membeli tool-tool yang dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan.

      c. Legal

    Dari segi legalitas sistem ini tidak menyalahi aturan karena bersifat Opensource.

      d. Operation

    Dari segi Operation sistem dapat dengan mudah dioperasikan oleh para user karena bersifat Friendly dan mudah untuk digunakan.

      e. Schedule

    Sistem yang diusulkan juga memiliki Schedule yang mana sudah terlampir di bawah ini.

  3. Management
    • a. Productionality

    Dari segi produksi, tentunya sistem ini dapat menunjang dalam meningkatkan produktifitas para karyawan dengan adanya peningkatan kinerja.

      b. Differentiality

    Dari segi Diferential, sistem ini memiliki beberapa perbedaan dengan sistem Penilaian Karyawan karena adanya kombinasidari adanya sistem Record Management.

      c. Management

    Dari segi Management, sistem sudah dirancang agar dapat memiliki sistem management yang baik.

4.8.3. Schedule

Tabel%2B4.22.png


4.8.4. Estimasi Biaya

Adapun estimasi biaya yang dibutuhkan untuk sistem yang diusulkan, diantaranya:

    A. Biaya Bahan dan Alat
    1. Personal Komputer Core 2 Duo+Monitor Rp. 4.500.000
    2. Windows XP Profesional Rp. 2.000.000
    3. Software Penunjang Sistem Rp. 3.500.000
    4. Flasdisk 8GB 2 buah @70.000 Rp. 140.000
    Jumlah Rp. 10.140.000
    B. Biaya Operasional
    1. Telpon selama 4 bulan penelitian Rp. 200.000
    2. Transportasi ke lokasi selama 4 [email protected] Rp. 200.000 (survey, pelaksanaan dan konsultasi)
    3. Konsumsi responden 30 orang @10.000 Rp. 300.000 Terdiri dari 5 teller pooling setiap wilayahnya yang terdiri dari 6 wilayah
    Jumlah Rp. 700.000
    C. Biaya Fotocopy dan Rental
    1. Pulsa Modem Rp. 300.000
    2. Laporan Penyelesaian Tugas Rp. 250.000
    3. Biaya tak terduga Rp. 200.000
    Jumlah Rp. 750.000
    Jumlah A+B+C Rp. 11.590.000

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk mengenai sistem penilaian kinerja Teller Pooling, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1. Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian rumusan masalah dan mempelajari permasalahan yang dihadapi pada bab I, maka pada penelitian ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Sistem penilain kinerja Teller Pooling pada BankCentral Asia, Tbk yang sedang berjalan pada saat ini masih belum bisa dikatakan terstruktur atau terkomputerisasi dalam implementasinya. Hal ini dikarenakan proses yang berjalan masih menggunakan cara-cara yang konvensional atau manual.Seperti dalam penginputan penilaian masih menggunakan teknik pencatatan(catat tangan), yang tentunya memerlukan banyak sekali peralatan-peralatan yang dibutuhkan agar proses berjalan dengan lancar.

  2. Sistem penilaian kinerja Teller Pooling pada Bank Central Asia, Tbk yang sedang berjalan memiliki resiko dalam kesalahan-kesalahan tidak terlalu besar dikarenakan sistem masih berjalan secara sederhana, namun memerlukan man power yang lebih banyak untuk melakukan kegiatan-kegiatan proses karenauntuk sementara sistem dilakukan oleh, Teller Pooling, Kabag Teller di cabang, Kurir, Admin atau Mentor Pooling, dan Kabag kantor pusat.

  3. Diusulkan untuk mengkomputerisasi sistem penilaian kinerja Teler Pooling berupa berbasis web, karena banyaknya kendala yang timbul seperti keterlambatan atau bahkan tidakadanya penilaian yang dikarenakan form penilaian tersebut hilang atau Kabag Teller di cabang sengaja untuk tidak mengirimnya.

5.1.2. Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    A. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

  1. Mengetahui proses sistem informasi penilaian kinerja Teller Pooling pada Bank Central Asia, Tbk.

  2. Memperbaiki proses sistem informasi penilaian kinerja Teller Pooling pada Bank Central Asia, Tbk yang sedang berlangsung.

  3. Dapat memperbaiki sistem penilaian kinerja Teller Pooling pada Bank Central Asia, Tbk.

  4. Dapat menjadikan sistem yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Tujuan Fungsional

Kabag kantor pusat dan jajarannya seperti Admin dan Mentor Pooling dapat memperoleh informaasi yang cepet dan up to date pada setiap penilaian Teller Pooling.

Tujuan Individual

  1. Salah satu wadah untuk penulis dalam menerapkan ilmu yang penulis peroleh di kampus Raharja.

  2. Dapat membantu menyelesaikan masalah penilaian Teller Pooling di kantor pusat.

    B. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

Bagi Penulis

  1. Dapat lebih mengobservasi kemampuan penulis dilapangan, peneliti dapat pengalaman yang sangat berharga.

  2. Memperoleh gambaran mengenai bagaimana membuat atau mengimplementasikan suatu masalah menjadi sistem yang baik.

Bagi Perusahaan

  1. Dapat memiliki akses yang mudah untuk mengolah data penilaian kinerja Teller Pooling yang dimiliki lembaga, dan dapat mengefisiensi banyak hal.

  2. Memperoleh masukan dan atau saran yang mengarah kepada perbaikan sistem.

Bagi Masyarakat

  1. Masyarakat dapat dimudahkan dalam menemukan data sendiri, sehingga sangat mengefisiensi waktu yg dibutuhkan untuk mencari data yang ada di perusahaan.

  2. Didapatkannya kejelasan mengenai alur dari proses pelaksanaan penilaian kinerja Teller Pooling yang dilaksanakan oleh biro Teller Pooling Bank Central Asia, Tbk.

5.1.3. Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dalam perancangan sistem yang dibuat, penulis menggunakan metode berorientasi objek dengan tools Unified Modeling Language (UML) dan software menggunakan Visual Paradigm. Dalam merangcang sistem antar muka program penulis menggunakan softwareAdobe Dreamweaver CS5 yang berfungsi sebagai editor dan design serta Adobe Photoshop CS 4 yang berfungsi untuk manipulasi gambar, sedangkan untuk package server menggunakan Apache2Triad 1.5.4 yang didalamnya sudah termasuk Apache WebServer 2.2.0, PHP Script Language 5.1.2, MySql database 5.0.11, dan untuk database GUI menggunakan Navicat Premium Enterprise Edition v 10.1.3. Sistem yang dibangun dengan berbasis web ini akan memudahkan dalam proses pengolahan data karena semua data terpusat pada satu database yang bersifat online.

5.2. Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan pertimbangan bagi Biro Teller Poling Bank Central Asia, Tbk antara lain :

  1. Memanfaatkan media internet secara optimal sebagai alat komunikasi dan pengolahan data.

  2. Penggunaan sistem yang baru ini hendaknya dilakukan sosialisasi kepada pihak yang berhubungan dengan sistem ini sehingga dapat digunakan dengan baik.

  3. Perlu dilakukan pelatihan bagi user guna mengelola data pada sistem penilaian kinerja Teller Pooling.

  4. Perlu adanya StandardOperational Procedur (SOP) berupa urutan penggunaan aplikasi dan urutan pengelolaan serta pemeliharaan sistem.

DAFTAR PUSTAKA

    Anita B. Wandanaya . 2012. “pengaruh pemasaran online terhadap keputusan pembelian produk”.Jurnal CCIT, Vol 5 No. 2 Januari 2012.

    Colin Beard, Jhon P.Wilson, Richrad McCarter. Towards a Theory iLearning: Expential iLearning. Sheffiled Halla University.

    Darma, Jarot S, dan Shenia Ananda. 2001. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta: Mediaki.

    Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

    Anita B. Wandanaya . 2012. “pengaruh pemasaran online terhadap keputusan pembelian produk”.Jurnal CCIT, Vol 5 No. 2 Januari 2012.

    Henderi, Ary Budi Warsito, dan Ahmad Sidik. 2010. Digital Library Modelling : Supporting For Knowledge Management. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja :Tangerang.

    Henderi, .maimunah, dan Randy Andrian. 2011. "Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics". Journal CCIT Vol-4 No.3 Mei 2011.

    Hidayat,Deddy. 2010. Definisi Sistem. Jurnal Cyber Raharja : Tangerang.

    IT Roadmap. 2013. Ten Pillar IT. (Tanggal Akses 20 November 2013).

    Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Andi Offset : Yogyakarta.

    Anita B. Wandanaya . 2012. “pengaruh pemasaran online terhadap keputusan pembelian produk”.Jurnal CCIT, Vol 5 No. 2 Januari 2012.

    Martono. Aris. dkk. 2009. Pengembangan Sistem Database Penempatan Tenaga Kerja Berbasis Web.Jurnal CCIT.Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 2, No. 3, Mei 2009.

    M. Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Pustaka Belajar : Yogyakarta.

    Moekijati. 2011. Sistem Informasi. Prasojo.

    Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Universitas Pendidikan Ganesha.

    Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.

    Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Edisi III, Andi Offset : Yogyakarta.

    Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta.

    Pressman, Roger S. 2005. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Yogyakarta: Andi.

    Rahardja, Untung. 2011. iLearning and Effective Learning Method for Higher Education.

    Sibero, F.X Alexander. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta: MediaKom.

    Soetam, Rizky. 2011. Konsep Dasar Perangkat Lunak. Jakarta: PT. PrestasiPustaka Raya.

    Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

    Sutabri,Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.

    Sutarman.2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara : Jakarta.

    Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Informatika. Bandung.

    Wikipedia.2013. Pengertian Internet. (Tanggal Akses 10 Juni 2014).

    Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Kartu bimbingan Skripsi Pembimbing I

  2. Kartu bimbingan Skripsi Pembimbing II

  3. Salinan Validasi Skripsi

  4. KSTF Mahasiswa

  5. Daftar Nilai

  6. Formulir Seminar Proposal

  7. Formulir Pertemuan Stakeholder

  8. Formulir Final Persentasi

  9. Bukti Bimbingan via E-Mail

  10. Surat Pengantar Observasi

  11. Surat Keterangan Penelitian

  12. Surat Implementasi

  13. Surat Hibah

  14. Salinan Sertifikat TOEFL

  15. Salinan Sertifikat Seminar/Workshop IT

  16. Salinan Sertifikat Prospek

  17. Form Penggantian Judul

  18. Daftar Pertanyaan Wawancara

  19. Elisitasi Tahap I, II,III, dan Final yang Telah Disetujui

  20. Kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career & Sidang Skripsi

  21. Slide Persentasi

  22. Katalog Produk

  23. Daftar Riwayat Hidup


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Admin, Agus Sutiono, Sutiono