SI1011464373

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA


SKRIPSI


jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1011464373
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464373
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 7 Oktober 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464373
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
NID : 99001
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464373
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, 7 Oktober 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(Muhamad Yusup, M.Kom)
 
(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)
 
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
NID : 07132
 
NID : 12003
 
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464373
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 17 Juni 2014

 
 
 
 
NIM : 1011464373

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat dari tahun ketahun menuntut kita untuk selalu melangkah maju dan mengikuti perkembangan tersebut. Demikian juga dengan Perguruan Tinggi Raharja yang dituntut untuk selalu berinovasi dalam menghadapi persaingan yang semakin pesat ini. Penelitian yang dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja difokuskan pada sistem informasi training pengajar untuk mendapatkan keterangan dan juga data-data yang diperlukan dalam mendukung penulisan skripsi. Berdasarkan analisa sistem yang sedang berjalan diperoleh hasil bahwa sistem yang ada saat ini masih terdapat sejumlah kekurangan dan masih memerlukan banyak pengembangan. Sistem yang berjalan belum optimal, proses registrasi masih menggunakan kertas, tidak terdapat konten-konten dan informasi mengenai training pengajar. Dari permasalahan yang ada tersebut, maka dibuatkan sebuah sistem informasi training pengajar yang diharapkan mampu mendukung kegiatan training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja. Sistem Informasi yang dibuat ini berbasis site iMe (iLearning Media) yang merupakan official portal blogging yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja. Pengembangan ini menggunakan 3 (tiga) metode penelitian, yakni observasi, wawancara dan studi pustaka. Setelah dilakukan pengembangan, Sistem informasi training pengajar menjadi optimal, proses registrasi tidak lagi menggunakan kertas (paperless) dan terdapat konten-konten dan informasi mengenai training pengajar. Dengan demikian, sistem informasi training pengajar sangat optimal dalam mendukung training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja.

Kata Kunci : Perguruan Tinggi Raharja, iLearning, iMe, Sistem Informasi


ABSTRACT

The development of information technology is rapidly increasing from year to year requires us to always move forward and follow these developments. Similarly, the colleges Raharja required to constantly innovate in the face of this competition is rapidly increasing. Research conducted in colleges Raharja focused on teacher training information system to obtain information and data necessary to support the thesis writing. Based on the analysis of the current system the result that the current system there are still some shortcomings and still requires a lot of development. The system is running is not optimal, the registration process is still using paper, there is no content and information on teacher training. Of the existing problems, then made an information system of training teachers who are expected to support the teacher training in colleges Raharja. Information Systems made ​​this web-based iMe (iLearning Media) is an official blogging portal owned by the College Prog. This development using three (3) research methods, observation, interviews, and literature. After development, teacher training information system to be optimal, the registration process is no longer using paper (paperless) and there are content and information on teacher training. Thus, teacher training information system is highly optimized to support training teachers in colleges Raharja.

Keywords : Colleges Raharja, iLearning, iMe, Information System

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "Implementasi Sistem Informasi Training Pengajar Berbasis Site iMe Pada Perguruan Tinggi Raharja".

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  5. Kak Erick Febriyanto, S.Kom selaku stakeholder dalam dilakukannya penelitian Skripsi ini.
  6. Kedua orang tua, adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  7. Rekan-rekan grup Fantasy8 yang merupakan grup saya, yakni Erlita Rasdiana, Fitri Lisnawati, Nida Hanifah, Siti Rahmawati, Susan Oktaviani, Winiarti Prastiwi dan Yunita Wulansari.
  8. Rekan-rekan grup Averroes (Desi Sartika, Fitria Nursetianingsih, Ray Indra Taufik Wijaya, Yessi Frecilia, dan Iz).
  9. Seluruh staff REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.



Tangerang, 17 Juni 2014
Irwan Nurdin
NIM. 1011464373

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.3 Identifikasi SWOT

Tabel 3.4 Analisis SWOT

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Struktur Tabel wp_users

Tabel 4.3 Struktur Tabel wp_posts

Tabel 4.4 Struktur Tabel wp_comments

Tabel 4.5 Struktur Tabel wp_postmeta

Tabel 4.6 Struktur Tabel wp_usermeta

Tabel 4.7 Struktur Tabel wp_commentmeta

Tabel 4.8 Black Box Testing Sistem Informasi Training Pengajar

Tabel 4.9 Schedule

Tabel 4.10 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Teknologi Informasi

Gambar 1.2 Alur Pendaftaran Training Pengajar

Gambar 1.3 Infrastruktur 4B iLearning

Gambar 2.1 Kualitas Informasi

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Gambar 2.3 Sistem Informasi

Gambar 2.4 Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.5 Logo UML (Unified Modelling Language)

Gambar 2.6 Logo Wordpress

Gambar 2.7 Metode iLearning

Gambar 2.8 10 Pillar IT iLearning

Gambar 2.9 SWOT

Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.6 Kebutuhan Menu Table Press

Gambar 3.7 Saran Halaman Home

Gambar 3.8 Saran Halaman Registration

Gambar 3.9 Saran Halaman Participants

Gambar 3.10 Saran Halaman Assignments

Gambar 3.11 Saran Halaman Testimoni

Gambar 3.12 Saran Halaman iDu

Gambar 3.13 Saran Static Page

Gambar 3.14 Saran Halaman Contact Us

Gambar 3.15 Saran Halaman About Us

Gambar 3.16 Saran Halaman Sejarah

Gambar 3.17 Saran Halaman Instruktur

Gambar 4.1 Plugin Contact Form

Gambar 4.2 Plugin Table Press

Gambar 4.3 Langkah-Langkah Pembuatan Halaman Home

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Home

Gambar 4.5 Langkah-Langkah Memasukkan Coding Pada Contact Form

Gambar 4.6 Memasukkan ID Contact Form

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Registration

Gambar 4.8 Langkah-Langkah Membuat Halaman Gallery

Gambar 4.9 Tampilan Halaman Gallery

Gambar 4.10 Langkah-Langkah Mengisi Table Content

Gambar 4.11 Insert Shortcode Table Press

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Participants

Gambar 4.13 Langkah-Langkah Membuat Halaman Assignments

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Assignments

Gambar 4.15 Langkah-Langkah Membuat Halaman Testimoni

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Testimoni

Gambar 4.17 Langkah-Langkah Membuat Halaman Ternavigasi iDu

Gambar 4.18 Tampilan Halaman iDu

Gambar 4.19 Langkah-Langkah Membuat Static Page

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Static Page

Gambar 4.21 Langkah-Langkah Membuat Coding Pada Contact Form

Gambar 4.22 Langkah-Langkah Memasukkan ID Contact Form

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Contact Us

Gambar 4.24 Langkah-Langkah Membuat Halaman About Us

Gambar 4.25 Tampilan Halaman About Us

Gambar 4.26 Langkah-Langkah Membuat Halaman Sejarah

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Sejarah

Gambar 4.28 Langkah-Langkah Membuat Halaman Instruktur

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Instruktur

Gambar 4.30 Langkah-Langkah Menampilkan Background

Gambar 4.31 Tampilan Background

Gambar 4.32 Langkah-Langkah Menampilkan Header

Gambar 4.33 Tampilan Header

Gambar 4.34 Langkah-Langkah Menampilkan Kolom Search

Gambar 4.35 Tampilan Kolom Search

Gambar 4.36 Langkah-Langkah Menampilkan Link raharja.ac.id

Gambar 4.37 Tampilan User Friendly

Gambar 4.38 Tampilan Link raharja.ac.id

Gambar 4.39 Plugin Google Analytics

Gambar 4.40 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.41 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.43 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.44 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.45 Diagram HIPO

Gambar 4.46 Rancangan Prototipe Halaman Home

Gambar 4.47 Rancangan Prototipe Halaman Registration

Gambar 4.48 Rancangan Prototipe Halaman Contact Us

Gambar 4.49 Rancangan Prototipe Halaman Testimoni

Gambar 4.50 Tampilan Halaman Home

Gambar 4.51 Tampilan Halaman Registration

Gambar 4.52 Tampilan Halaman Contact Us

Gambar 4.53 Tampilan Halaman Testimoni

Gambar 4.54 Jumlah Site iMe

Gambar 4.55 Ranking iMe

Gambar 4.56 Testimoni

Gambar 4.57 Testimoni

Gambar 4.58 Testimoni

Gambar 4.59 Testimoni

Gambar 4.60 Testimoni

Gambar 4.61 Testimoni

Gambar 4.62 Testimoni

Gambar 4.63 Testimoni

Gambar 4.64 Testimoni

Gambar 4.65 Testimoni

Gambar 4.66 Testimoni



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, informasi yang cepat dan tepat diperlukan dalam mendukung pendidikan dan berbagai bidang lainnya. Sebuah Perguruan Tinggi membutuhkan penyampaian informasi yang cepat dan tepat untuk mendukung kelangsungan perkembangan dan pengelolaan aktivitas akademik mahasiswa. Teknologi komputer berupa sistem informasi dapat mempermudah pemrosesan informasi yang dibutuhkan sehingga informasi dapat disampaikan secara lebih cepat, jelas, mudah, dan lengkap.

Teknologi web banyak dimanfaatkan sebagai sistem informasi. Dengan menggunakan teknologi web, informasi dapat diakses tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Sistem informasi berbasis web memungkinkan jangkauan penyampaian informasi yang lebih luas dan praktis.

Gambar 1.1 Perkembangan Teknologi Informasi

Saat ini Perguruan Tinggi Raharja telah memiliki sebuah sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan training pengajar. Namun terdapat kekurangan sehingga perlu dilakukan pengembangan agar sistem informasi ini menjadi jauh lebih baik.

Pada sistem yang berjalan saat ini, proses pendaftaran masih manual. Hal ini tentu saja tidak praktis dan efisien. Selain itu, informasi yang ada pada sistem yang berjalan saat ini kurang lengkap dan up to date.

Gambar 1.2 Alur Pendaftaran Training Pengajar

Latar belakang yang telah dijabarkan di atas tersebut melandasi penulis untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul "Implementasi Sistem Informasi Training Pengajar Berbasis Site iMe Pada Perguruan Tinggi Raharja"

 

Rumusan Masalah

Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Penelitian diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangan-kesenjangan tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi misalnya masalah dalam bidang pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa sudut tinjauan yaitu masalah kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan [Riyanto, 2001].

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dengan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.

iMe (iLearning Media) merupakan media publikasi perihal data diri maupun segala jobdesk yang dikerjakan dalam jangka waktu tertentu. Dan iMe (iLearning Media) memiliki kelebihan yaitu mempunyai domain sendiri yang mencirikhaskan perihal Perguruan Tinggi Raharja yaitu iLearning. iMe (iLearning Media) merupakan sebuah site yang dikemas secara khusus untuk kegiatan proses pembelajaran secara online di Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam buku berjudul “iLearning an Effective Learning Method for Higher Education”, Untung Rahardja[1], iLearning merupakan sebuah inovasi baru bagi metode perkuliahan berdasarkan 4B, yaitu Belajar, Bekerja, Berdo'a dan Bermain dengan media iPad. Pelakasanaan dari 4B tersebut dapat menjalankan 2 fungsi otak, yaitu otak kanan dan otak kiri.

Gambar 1.3 Infrastruktur 4B iLearning

Site iMe juga dapat digunakan dalam pembuatan sistem informasi training pengajar. Training pengajar ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pengajar di Perguruan Tinggi Raharja

Berdasarkan uraian diatas, ditemukan 3 (tiga) pokok permasalahan :

  1. Apakah sistem informasi training pengajar sudah optimal dalam mendukung kegiatan training pengajar di Perguruan Tinggi Raharja ?
  2. Apakah pada sistem informasi training pengajar yang berjalan terdapat halaman registrasi online ?
  3. Apakah site iMe dapat digunakan dalam pembuatan sistem informasi training pengajar di Perguruan Tinggi Raharja ?

 

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini yaitu:

1. Diimplementasikan pada Perguruan Tinggi Raharja

2. Implementasi berdasarkan pengembangan sistem pada Final Draft Elisitasi

3. Implementasi sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja ini memudahkan calon participant maupun participant training dalam melakukan pendaftaran dan pencarian informasi yang lengkap, akurat dan up to date.

4. Penelitian ini juga dilakukan pada iMe dalam mendukung sistem pembelajaran iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja.

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menguraikan secara jelas tujuan yang dilaksanakan peneliti pada objek penelitian yang dipilih. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Dalam menentukan tujuan penelitian, harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada. Karena tujuan menentukan arah penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai.

Tujuan pada permasalahan yang sangat sederhana merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian.

Tujuan penelitian biasanya dijabarkan menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang penelitian.

Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem informasi training pengajar yang berjalan saat ini.
  2. Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan training pengajar dan dalam melaksanakan sistem pembelajaran iLearning.
  3. Tujuan individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Skripsi.

 

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Karena skripsi dibuat berdasarkan kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka akan mempunyai manfaat teoritis. Manfaat teoritis baik bagi penulis maupun pembaca karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen. Dalam penulisan laporan Skripsi ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.

2. Mengubah sistem informasi training pengajar menjadi jauh lebih baik dari yang telah berjalan sebelumnya.

3. Dengan adanya hasil dari penelitian ini, maka diharapkan seluruh pengajar Perguruan Tinggi Raharja dapat memperoleh kemudahan dalam mendaftar training dan juga mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan training pengajar di Perguruan Tinggi Raharja.

 

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  2. Wawancara

    Adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada stakeholder, beberapa dosen dan mahasiswa.

  3. Studi Elisitasi

    Merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi. Dan dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

  4. Studi Pustaka

    Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis/disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja.

 

Metode Pengembangan

Pengembangan sistem merupakan suatu proyek yang harus melalui suatu proses pengevaluasi seperti pelaksanaan proyek lainnya. Dalam metode ini penulis mencoba mengembangkan dan mengevaluasi sistem yeng terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan. Dengan sistem yang telah ada, penulis membuat usulan sistem yang akan dikembangkan dan ditunjukan dalam bentuk draf elisitasi.

Sesuai dengan metode penelitian yang dijabarkan diatas, maka penulis menggunakan 4 metode tersebut untuk menganalisa sistem yang berjalan. Hal ini dikarenakan dengan memakai metode observasi, penulis dapat datang langsung dan mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan metode pengembangan dan wawancara, penulis berharap dapat menerima penilaian terhadap sistem yang berjalan dari para pengguna, kemudian dapat langsung melakukan perbaikan terhadap sistem dan dengan memakai metode studi pustaka, penulis diharapkan mendapat teori-teori maun literature dari penelitian sebelumnya, agar tidak terjadi pembuatan ulang dari penulisan yang sudah ada (duplikat)

 

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

 

Metodologi Implementasi

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan. Penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara/pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut.

  1. Merencanakan rencana implementasi
  2. Melakukan kegiatan implementasi
  3. Tindak lanjut implementasi

 

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul "Implementasi Sistem Informasi Training Pengajar Berbasis Site iMe Pada Perguruan Tinggi Raharja" dilakukan di Raharja Enrichment Centre (REC) yang ada di Perguruan Tinggi Raharja, Kota Tangerang.

 

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Menurut Mustakini (2009:34)[2], bahwa Sistem (system) dapat didefiniskan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.
  2. Menurut Yakub (2012:1)[3], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
  3. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152)[4],“Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu :

  1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
  2. Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

 

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[5], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary System)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

 

3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[5] :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

 

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5)[3] Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.
  2. Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan (Kumorotomo dan Margono,2010:11).
  3. Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna (Mulyanto, 2009:15).
  4. Menurut Kadir (2009:3)[6], Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.

Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

  1. Tahapan Input
    Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).
  2. Tahapan Process
    Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device)yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.
  3. Tahapan Output
    Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.


2. Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:

  1. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2012:14)
  2. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2009:10)[7]
  3. Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa, 2009:12)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.


3. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri (2012:43)[5]:

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timelines)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Kualitas-informasi.jpg

Gambar 2.1 Kualitas Informasi


4. Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).

jpg

Gambar 2.2 Siklus Informasi


5. Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10) [8], “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”


6. Tujuan Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M. 2010:13) [9]

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


7. Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Mulyanto, 2009 : 247)[10].

 

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)[10]., “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Sutarman (2012:13)[11], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Gambar 2.3 Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46)[5], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.


2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Mulyanto, 2009 : 247)[10].,

Gambar 2.4 Komponen Sistem Informasi

  1. Sumber Daya Manusia
    Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.
  2. Sumber Daya Hardware
    Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.
  3. Sumber Daya Software
    Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.
  4. Sumber Daya Data
    Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio atau suara, maupun video.
  5. Sumber Daya Jaringan
    Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.


3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2010:13)[8], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility)
    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

 

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyato (2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.


2. Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

 

2. Tahapan-tahapan Analaisis Sistem

Konsep Dasar Pengembangan Sistem

1. Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:59) [8], pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.


2. Tujuan Pengembangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

 

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

 

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Adi Nugroho (2010:6)[12], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Gambar 2.5 Logo UML (Unified Modelling Language)

Menurut Widodo (2011:6)[13], "UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa permodelan standar."

Menurut Chonoles dalam Widodo (2011:6)[13] mengatakan bahwa "sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik".


2. Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi denganrequirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan, yakni Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.


3. Fokus UML (Unified Modelling Language)

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu :

  1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) foward engineering (Nugroho, 2010:21).
  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5).


4. Konsepsi Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Henderi (2009:5), Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blueprint yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.


5. Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6) yaitu :

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  2. Class Diagram

    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.

  3. Sequence Diagram

    Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram

    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

 

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Secara harfiah, internet (kependekan dari 'inteconnected-networking') ialah rangkaian kopmuter yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu sistem antar perangkat komputer untuk lalu lintas itulah yang dinamakan network.(Darma dkk, 2009:1)[14]

Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).[15]

Menurut Wikipedia[16], "internet kependekan dari interconnection-networking, adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internet working (antar jaringan).

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.


2. Sejarah Internet

Menurut Wikipedia[16], Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

 

Konsep Dasar Online

Menurut Wikipedia[16] secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga 'online' menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan llistrik pada jaringan elektrik.

3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.

Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

 

Konsep Dasar Wordpress

1. Definisi Wordpress

WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.


2. Sejarah Wordpress

Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramanya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2 . WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap peran perangkat lunak umber terbuka untuk blog.

WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Auttomatic. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan. Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan aksesoris apapun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang disediakan oleh WordPress.com sudah cukup bagus.

Gambar 2.6 Logo Wordpress

Adapun keunggulan dari wordpress antara lain yaitu gratis, berbasis kode (open source) , pengoperasiannya mudah, satu blog Wordpress dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user) sehingga wordpress sering digunakan untuk blog komunitas, dimana anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.


3. Plugin Wordpress

Dikutip dari wordpress.org, Plugin WordPress adalah sebuah atau seperangkat program aplikasi tambahan yang berisi fungsi script dalam bahasa PHP yang memberikan fitur-fitur atau layanan yang spesifik untuk meningkatkan fungsi dalam penggunaan blog wordpress, yang dapat digabungkan dengan blog menggunakan akses poin dan metode yang disediakan oleh wordpress.

 

Konsep Dasar iLearning

Pada dasarnya istilah iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan Teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja. Istilah iLearning muncul dari pemikiran Ir. Untung Rahardja, M.T.I pada tahun 2009.

iLearning adalah sebuah inovasi baru bagi metode perkuliahan berdasarkan 4B, yaitu belajar, bekerja, berdoa dan bermain dengan media iPad, sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih atractive dan semangat dalam belajar dengan didukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi. Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.


jpg

Gambar 2.7 Metode iLearning


Istilah iLearning mengandung pengertian bahwa:

  1. iLearning (integrated Learning) dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang menyeimbangkan antara otak, gerakan, dan kecerdasan.
  2. Merupakan suatu metode sistem pembelajaran yang sedang disiapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja dengan upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan.
  3. Dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja berbasis multimedia online yang dikemas secara entertainment, sehingga menghadirkan konsep Interactive Education Learning yang menyentuh dalam proses belajar mengajar kepada seluruh civitas akademik dan secara terus menerus melakukan perbaikan (continues improvement) menuju kesempurnaan dalam materi bahan ajar yang selalu berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi.

 

Pengertian TPi

Dikutip dari site iMe Roadmap[17], untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada sivitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre (REC).

png

Gambar 2.8 10 Pillar IT iLearning


Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pillar IT iLearning, meliputi :

  1. iRMe (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio)
    Definisi singkat :
    adalah media penyimpanan CV Pribadi Raharja dalam bentuk online (e-portfolio). Pribadi Raharja bisa membangun CV mereka dengan praktis kapanpun dan dimanapun dengan konsep paperless yang ditunjang dengan kemajuan teknologi membuat iRme ini adalah bukti bahwa Raharja mendukung Go Green.
  2. Rinfo (Email Raharja.info)
    Definisi singkat :
    adalah layanan email gratis yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30GB. Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi semua pillar-pillar yang ada.
  3. iDu (iLearning Education)
    Definisi singkat :
    IDU (iLearning Education) merupakan sistem pembelajaran yang baru di kembangkan oleh perguruan tinggi raharja secara online untuk memudahkan civitas kampus dan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan. iDU bukan merupakan website lokal,tetapi iDU dapat diakses dimanapun dan kapanpun.
  4. iRAN (iLearning Raharja Ask & News)
    Definisi singkat :
    Raharja Ask and News adalah media aplikasi yang dirancang untuk memberikan layanan informasi, kejadian, pengetahuan atau peristiwa umum, maupun khusus di Perguruan Tinggi Raharja. News biasanya berkaitan dengan pekerjaan wartawan,dan wartawan adalah orang yang bekerja memburu, meliput, kemudian menuliskan berita (News). Raharja News yang merupakan bagian dari kumpulan aplikasi iRaharja.
  5. iDuHelp!
    Definisi singkat :
    adalah pelayanan yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk melayani kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada Pribadi Raharja yang meliputi, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan informasi, dan penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan TPi ataupun kegiatan kampus yang sesuai dengan ruang lingkup.
  6. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)
    Definisi singkat :
    adalah media sharing dan kolaborasi yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bisa digunakan oleh seluruh Pribadi Raharja. Widuri bisa digunakan untuk membuat laporan penelitian, CV, dan keperluan lainnya yang nantinya bisa menjadi sarana kolaborasi.
  7. Rooster (Role Online System Ticketing Raharja)
    Definisi singkat :
    merupakan sebuah sistem pelayanan informasi dengan menggunakan tiket online yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang cepat, tepar dan akurat. ROOSTER ini telah digunakan pada perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan chat online dan offline yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, salah satu contohnya adalah pelayanan iDuHelp! yang sedang berjalan saat ini.
  8. iMe (iLearning Media)
    Definisi singkat :
    adalah ada official portal blogging yang dipersembahkan untuk Pribadi Raharja dan setiap Pribadi Raharja akan mendapatkan subdomain sebagai media dokumentasi segala bentuk aktifitas tridarma.
  9. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)
    Definisi singkat :
    magics adalah media penyimpanan gambar, podcast dan video untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Setiap Pribadi Raharja berhak mendapatkan account magics yang bisa mereka gunakan sebagai tempat penyimpanan.
  10. iSur (iLearning Survey)
    Definisi singkat :
    adalah sistem survey berbasis web yang digunakan untuk Pribadi Raharja melakukan survey kegiatan penelitian dan kegiatan akademik lainnya secara online.

 

Pengertian iMe

Dikutip dari site iMe Roadmap[17],iMe adalah official portal blogging yang dipersembahkan untuk Pribadi Raharja dan setiap Pribadi Raharja akan mendapatkan subdomain sebagai media dokumentasi segala bentuk aktifitas tridarma.

 

Konsep Dasar Media Pembelajaran Interaktif

1. Definisi Media Pembelajaran Interaktif

Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut wikipedia media pembelajaran interkatif adalah sebuah metoda pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Media pembelajaran interaktif merupakan media penyampaian pesan antara tenaga pendidik kepada peserta didik yang memungkinkan komunikasi antara manusia dan teknologi melalui sistem dan infrastruktur berupa program aplikasi serta pemanfaatan media elektronik sebagai bagian dari metode edukasinya.

Manfaat dari media pembelajaran interaktif menurut wikipedia, adalah  :

  1. Penyampaian materi pembelajaran yang dapat diseragamkan
  2. Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar tenaga pendidik dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara peserta didik dimanapun berada.

  3. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
  4. Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu tenaga pendidik untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

  5. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
  6. Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif

  7. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
  8. Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Tenaga pendidik tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran.

  9. Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik
  10. Media pembelajaran dapat membantu peserta didik menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh.

  11. Media pembelajaran interaktif
  12. Proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.

  13. Media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses belajar.
  14. Media dapat membantu peserta didik agar lebih percaya diri terhadap kemampuan akademik dan potensi bakat yang dimiliki.

  15. Mengubah peran tenaga pendidik ke arah yang lebih positif dan produktif.
  16. Tenaga pendidik menjadi tenaga yang kompeten karena mampu memanfaatkan teknologi yang tepat guna.


2. Keuntungan Media Pembelajaran Interaktif

Media memiliki peranan penting dalam mengarahkan proses pembelajaran dan hasil yang diinginkan dalam pembelajaran. Menurut Munir (2008), kelebihan dari media pembelajaran secara interaktif, antara lain :

  1. Dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas, karena dapat menjelaskan konsep yang sulit atau rumit menjadi mudah atau lebih sederhana.
  2. Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau objek yang abstrak (tidak nyata, tidak dapat dilihat langsung) menjadi konkrit (nyata dapat dilihat, dirasakan atau diraba), seperti menjelaskan peredaran darah dan organ-organ tubuh manusia pada mata pelajaran Sains.
  3. Membantu pengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga peserta didikpun mudah dipahami, lama diingat dan mudah diungkapkan kembali.
  4. Menarik dan membangkitkan perhatian, minat, motivasi, aktifitas, dan kreatifitas belajar peserta didik, serta dapat menghibur peserta didik.
  5. Memancing partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan memberikan kesan yang mendalam dalam pikiran peserta didik.
  6. Materi pembelajaran yang sudah dipelajari dapat diulang kembali (playback). Misalnya menggunakan rekamana video, compact disk (cakram padat), tape recorderatau televisi.
  7. Dapat membentuk persamaan pendapat dan persepsi yang benar terahadap suatu objek, namun dalam bentuk nyata menggunakan media pembelajaran.
  8. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga peserta didik dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya, sehingga memberikan pengalaman nyata dan langsung. Misalnya, peserta didik mempelajari tentang jenis-jenis tumbuhan. Mereka langsung melihat, memegang, atau merasakan tumbuhantersebut.
  9. Membentuk sikap peserta didik (aspek afektif), meningkatkan keterampilan (psikomotor).
  10. Peserta didik belajar sesuai dengan karakteristiknya, kebutuhan, minat, dan bakatnya, baik secara individual, kelompok, atau klasikal.
  11. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

 

Konsep Dasar Black Box Tasting

1. Pengertian Black Box Testing

Menurut Roger (2002:551)[18] , Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan funsgsional untuk suatu program.

Menurut Rizky (2011:264)[19], Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

Dengan demikian black box testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

2. Keuntungan Black Box Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain: (Rizky, 2011:264)[19]

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

 

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Pengertian SWOT

Menurut Fredy Rangkuti, “Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.

Menurut Witarto, Analisis SWOT merupakan alat kerangka kerja berdasarkan Value Based Management dan Strategi Formulasi dengan mengenali Strengths, Weakness, Opportunities and Threats untuk suatu perusahaan.

Menurut Sun Tzu (SunTzu:1992) dalam Rangkuti, bahwa “apabila kita telah mengenal kekuatan dankelemahan diri sendiri, dan mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan, sudah dapat dipastikan bahwa kita akan dapat memenangkan pertempuran”.

Gambar 2.9 SWOT

Dari beberapa pengertian SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestic maupun multinasional. SWOT ini sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Treats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor- faktor (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W).

2. Elemen SWOT

Strength dan Weakness merupakan internal value dari faktor pembentuk atau perusak harta, kecakapan atau sumber daya (resources) dari perusahaan, jika dibandingkan dengan pesaing (competitors). Nilai- nilai ini bisa diukur melalui penilaian internal atau berdasarkan penilaian dari eksternal.

 

Konsep Dasar Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

  1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

  1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
  2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
  3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

 

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan [20], Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. [21]

Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Kajian Literature Review

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :[21]

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

 

Literature Review (Studi Pustaka)

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Beberapa literature review tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan Colin Beard, Jhon P.Wilson, Richrad McCarter[22] dari Sheffiled Halla University dengan judul “Towards a Theory iLearning: Expential iLearning” menjelaskan bahwa untuk mengembangkan iLearning dalam studi kasus ini adalah dengan menggunakan model yang dikembangkan dari teori belajar pengalaman praktis sebagai dasar untuk desain sebuah induksi CD-Room untuk mahasiswa. Sebuah model pengalaman informasi urutan dan pengembangan naskah film, yang kemudian dievaluasi melalui penggunaan quizioner, wawancara, dan menulis reflektif dengan mahasiswa pascasarjana. Experential learning erat melibatkan orang, sedangkan iLearning adalah interaksi media elektronik yang dimediasi.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Nyoman Sudira, I Wayan Redhana, dan Luh Samiasih[23] dari Universitas Pendidikan Ganesha yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Interaktif Laju Reaksi Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa“ menjelaskan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran interaktif laju reaksi lebih tinggi (rerata skor 81,1) daripada hasil belajar siswa tanpa dukungan program interaktif laju reaksi berbantuan komputer (rerata skor 70,9) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) karena program pembelajaran interaktif laju reaksi mampu menyajikan aspek mikroskopis, makroskopis, dan simbolik serta menyajikan dukungan simulasi aspek statik dan dinamik dari partikel materi. Visualisasi dinamik partikel materi yang tidak kasat mata membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya dengan tepat sehingga menanggulangi bahkan mencegah terjadinya miskonsepsi siswa. siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran dengan dukungan program pembelajaran interaktif laju reaksi berbantuan komputer.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rano Kurniawan, Henderi, dan Fitria Nursetianingsih[24] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Penggunaan Ipad Mendukung Pembelajaran Pada Mahasiswa iLearning“ menjelaskan bahwa untuk mendukung keefektifan metode pembelajaran iLearning diperlukan adanya sarana pendukung sebagai standarisasi. Didalam iPad terdapat aplikasi yang menudkung kegiatan iLearning. Dengan adanya ipad, hal ini dapat memudahkan pembelajaran iLearning serta dapat menciptakan intergritas yang baik untuk metode pembelajaran. Melalui satu sentuhan mahasiswa dapat menjelajah berbagai hal, sehingga tercipta jiwa iLearningdan ilmu pengetahuan yang dapat diserap secara efektif dan efisien sehingga mahasiswa memiliki kemampuan lebih dan selalu up to date dengan perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi yang baru.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Ary Budi Warsito, dan Dini Nurul Suvianti[25] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Penerapan Aplikasi iDINI Sebagai Media Penyimpanan Materi Perkuliahan iLearning Pada Perguruan Tinggi“ menjelaskan bahwa perlu adanya perubahan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas serta membuat mahasiswa lebih bersemangat. Maka diperlukannya proses yang cepat dan efisien dalam mengakses seluruh data yang banyak terutama dalam media penyimpanan. Integrated Download iBooks in iPad disingkat menjadi iDINI, merupakan media pendukung pembelajaran iLearning yang berupa sebuah aplikasi. Penggunaan aplikasi ini sebagai media penyimpanan bahan ajar materi perkuliahan yang dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran iLearning.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Immaniar Desrianti, Untung Rahardja, dan Reni Mulyani[26] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Audio Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning“ menjelaskan bahwa perkembangan teknologi yang terus meningkat dengan cepat mendorong sistem pendidikan mengikuti laju perkembangan teknologi. Pendidikan dengan cara penyampaian yang baik dan menarik dengan memanfaatkan teknologi sebagai media penunjang komunikasi dapat mendukung kualitas pembelajaran yang bermutu. Oleh karena itu dibutuhkan sistem dan cara pengajaran yang modern dan menarik dari segi penyampaian dan komunikasi. Dengan menggunakan iLearning dan memanfaatkan media audio visual sebagai konten pendukung dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Pembelajaran ini lebih cepat ditangkap serta durasi tampung informasi lebih lama diingat karena melibatkan dua sensor indra sekaligus yaitu audio dan visual, hal ini pun berhubungan dengan fungsi kerja otak manusia.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah, Lusyani Suryana, dan Nina Larasati[27] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi“ menjelaskan bahwa perkembangan dalam dunia teknologi informasi dan media promosi berkembang dengan pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya kebutuhan masyarakat akan informasi tersebut. Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan. Perancangan media promosi untuk menunjang penjualan dibidang pemasdaran alat EBT (Electronic Billing Telephone) harus ada media pendukung dan ciri yang melambangkan identitas. Merancang media Company Profile yang mempunyai nilai daya tarik, meningkatkan image perusahaan dan sekaligus dapat menunjang program promosi adalah dengan merancang media promosi yang mampu menampilkan citra atau image perusahaan, memiliki aspek tampilan citra maupun unsur visual yang terstruktur. Menciptakan sebuah media informasi dan promosi yang sesuai dengan citra atau image perusahaan adalah dengan memberikan sentuhan dari ciri khas perusahaan tersebut, misalnya identitas warna perusahaan, logo perusahaan, motto perusahaan dan lain sebagainya.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Yusup, Sri Rahayu, dan Desi Ermita[28] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Desain Forum Diskusi Mahasiswa Sebagai Media Pembelajaran iLearning Pada Perguruan Tinggi“ menjelaskan bahwa proses belajar mengajar adalah inti aktivitas dalam pendidikan. Proses ini merupakan interaksi yang terjadi antara dosen dan mahasiswa serta dipengaruhi oleh hubungan yang ada dalam proses tersebut. Seiring dengan pesatnya perkembangan di dunia telekomunikasi yang ditandai dengan era digitalisasi, khususnya di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Perguruan Tinggi Raharja yang menerapkan konsep IT dalam proses belajar mengajar jelas memerlukan sarana dan prasarana TIK yang up to date untuk menunjang kegiatan serta peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Salah satu sarana untuk menunjang proses belajare mengajar yaitu dengan konsep iLearning. Ilearning memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Disamping itu konsep pembelajaran iLearning sangat mendukung proses belajar mengajar karena perkembangannya membuat mahasiswa tidak malu dan ragu untuk mengungkapkan pertanyaan atau komentar yang mereka miliki karena tidak adanya tekanan psikologis yaitu tidak bertatap muka langsung dengan dosen. Namun agar forum diskusi onlini ini dapat diterapkan sebagai media pembelajaran iLearning hendaknya dilakukan proses penerapan konsep pembelajaran iLearning dengan desain pembelajaran yang benar, sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Muhamad Yusup, dan Eva Rosyifa[29] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul "Optimalisasi Key Performance Indicators (KPI) Melalui Pendekatan Balance Scorecard Upaya Mengimplementasikan Performance Management System (PMS)Pada Perguruan Tinggi" menjelaskan bahwa bagaimana cara untuk menganalisis data, membuat laporan dengan menggunakan indikator dan pengukuran. Indikator merupakan alat pengukur minimal yang menyampaikan keadaan nilai data tunggal sekilas, dan sebagian besar digunakan untuk mewakili nilai keadaan Key Performance Indicators. Dalam mengelola dan mengukur kinerja suatu instansi lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi dengan kinerja individu atau sumber dayanya,sehingga merupakan salah satu elemen penting bagi kesuksesan sebuah entitas lembaga pendidikan. Mengintegrasikan kinerja suatu lembaga pendidikan dengan kinerja individu bukan merupakan proses yang mudah, dan karenanya diperlukan sejumlah pendekatan yang sistematis untuk mengelolanya. Penerapan sistem manajemen strategis berbasis Balance Scorecard dapat digunakan sebagai suatu sistem pengukuran kinerja yang secara terus menerus akan memantau keberhasilan penerapan strategi suatu instansi lembaga pendidikan dan mengukur kinerja sumber dayanya secara komprehensif dan seimbang, tidak mementingkan kuantitas akan tetapi lebih mementingkan kualitas, sehingga kinerja lembaga pendidikan tersebut setiap saat dapat diketahui secara jelas. Kontribusi Key Performance Indicators dalam mengelola dan mengukur kinerja suatu instansi lembaga pendidikan merupakan suatu solusi dalam memberikan informasi sejauh mana keberhasilan mewujudkan target kerja yang telah ditetapkan, mengidentifikasi dan memonitor ukuran keberhasilan, tentunya dengan menunjukkan indikator kinerja yang jelas, spesifik dan terukur.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Henderi, Ary Budi Warsito, dan Ahmad Sidik[30] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul "Digital Library Modelling : Supporting For Knowledge Management" menjelaskan mengenai digital library modelling untuk mendukung penerapan model knowledge management, dan mempermudah perolehan informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan dari perpustakaan. Digital library modelling dibuat menggunakan pendekatan unified modelling language (UML), dan digambarkan dalam bentuk : use case diagram, class diagram, state diagram, collaboration diagram, componet diagram, dan screen prototype. Dengan digital library berbagai informasi dan referensi ilmu pengetahuan akan lebih mudah dan cepat diakses, disaring, diolah, digunakan dan dikembangkan oleh publik tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Instansi

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

jpg

Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone, Tangerang.

LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs.H.Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (D1) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (D2) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (D3) dengan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md) kepada lulusannya sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi yaitu Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Dan dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Pada tanggal 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor:003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “335″ mendapatkan peringkat “B”.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “314″ mendapatkan peringkat “B”.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “320”.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja mendapat peringkat “B” dengan nilai “352”.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “358”.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai “381″ mendapatkan peringkat “A”. Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.
  8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS).
  9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi "B".
  10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi "B".

    Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi STMIK Raharja


    Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi AMIK Raharja Informatika

 

Visi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menjadi Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikan.
  2. Memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh.
  3. Memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi terutama yang terkait dan ditunjang oleh berbagai bentuk penerapan dibidang teknologi informasi dan komputer.
  4. Menjadikan Pribadi Raharja sebagai SDM (sumber daya manusia) terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis
  5. Menghasilkan tenaga intelektual dan professional.
  6. Mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

 

Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar - mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif.
  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga Ilmu dan Teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil-guna dan tepat-guna.

 

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

 

Arti Nama Raharja

“Raharja“ memiliki arti “kesejahteraan”. Nama ini terinspirasikan dari motto kota Tangerang “Setya Karya Kerta Raharja” dan motto kabupaten Tangerang “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja”. Keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sehingga diberi nama Perguruan Tinggi Raharja. Perguruan Tinggi Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

 

Arti Green Campus

Green Campus berarti "kampus hijau". Memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves”. Generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau, dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan negara.

“Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktivitas perkuliahan bertujuan menciptakan Pribadi Raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

 

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan civitas akademika kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat.

Pribadi Raharja mencakup 4 (empat) unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Adminstratif, mahasiswa serta alumni. Keempaat unsur ini sudah sepatutnya berbakti dan melalui almamater mengabdi kepada msayarakat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

 

Strukutur Organisasi

Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.
Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :
Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja.jpg

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja.png

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

 

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.


Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

Gambar 3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab


Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

  1. Ketua
    Wewenang:

    a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

    b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

    c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

    d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung jawab:

    a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.


  2. Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)
    Wewenang:

    a. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

    b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

    c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    d. Mengadakan afiliasi.

    e. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung jawab :

    a. Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


  3. Asisten Direktur Akademik
    Wewenang :

    a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

    b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.

    c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.

    d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    f. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS (Jadwal Rencana Studi)yang efektif dan efisien.

    b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.

    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.

    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


  4. Asisten Direktur Operasional
    Wewenang:

    a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

    b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.

    c. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.

    d. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    e. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

    b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.

    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


  5. Kepala Jurusan
    Wewenang :

    a. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan matakuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

    b. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

    c. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.

    d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.

    e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

    f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

    b. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

    c. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.

    d. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.

    e. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

    f. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

 

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur pendaftaran training pengajar pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 5 (lima) alur, yakni sebagai berikut :

  1. Rekomendasi dari Kepala Jurusan untuk melakukan pendaftaran training.
  2. Melakukan pengisian formulir pendaftaran training secara manual.
  3. Formulir pendaftaran yang telah diisi lengkap oleh calon participant training diserahkan kepada pengurus training.
  4. Pengurus training melakukan verifikasi data calon paticipant training.
  5. Setelah selesai melakukan verifikasi, kemudian pengurus merekap daftar calon participant yang lolos menjadi participant training.

 

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berikut ini adalah Use Case Diagram yang menggambarkan rancangan sistem yang berjalan.

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

 

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

1. Analisa SWOT

Pada metode ini penulis mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats)

Tabel 3.3 Identifikasi SWOT


Berdasarkan identifikasi faktor di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.4 Analisis SWOT

 

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M

b. Monitor : 14.0” HD LED

c. RAM : 2.00 GB DDR3 Memory

d. Hardisk : 640 GB HDD

 

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat lunak (software) sebagai berikut:

a. Microsoft Windows 7 Ultimate

b. Mozilla Firefox

c. Google Chrome

d. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

e. AAA Logo

f. PhotoScape

 

Hak Akses

Hak akses sistem ini diberikan kepada petugas yang berwenang

 

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh peneliti terhadap sistem informasi yang berjalan saat ini terdapat 3 (tiga) permasalahan yang dihadapi, yaitu :

  1. sistem informasi belum optimal dalam mendukung kegiatan training pengajar di Perguruan Tinggi Raharja
  2. Pada sistem yang berjalan saat ini calon participant tidak dapat melakukan pendaftaran secara online
  3. Site iMe yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi training pengajar di Perguruan Tinggi Raharja belum banyak penggunanya.

 

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil analisa dari permasalahan yang dihadapi, maka didapatkan 3 (tiga) alternatif pemecahan masalah tersebut, yaitu :

  1. Dilakukan pengembangan menuju perbaikan pada sistem informasi yang berjalan.
  2. Dibuatkan halaman yang berisi form registrasi yang dapat diisi secara online oleh calon participant
  3. Melakukan sosialisai agar site iMe memiliki banyak pengguna.

 

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I



Functional

No

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem :

1

Menampilkan halaman login

2

Terdapat logo

3

Memiliki menu Dashboard

4

Memiliki menu Posts

5

Memiliki menu Media

6

Memiliki menu Links

7

Memiliki menu Pages

8

Memiliki menu Comments

9

Memiliki menu Contact

10

Memiliki menu Table Press

11

Memiliki menu Appearance

12

Memiliki menu Users

13

Memiliki menu Tools

14

Memiliki menu Settings

15

Menampilkan halaman Home

16

Menampilkan halaman Registration

17

Menampilkan halaman Gallery

18

Menampilkan halaman Participants

19

Menampilkan halaman Agenda

20

Menampilkan halaman Assignments

21

Menampilkan halaman Testimoni

22

Menampilkan halaman iDu

23

Terdapat static page

24

Menampilkan halaman Video

25

Menampilkan halaman Contact Us

26

Menampilkan halaman About Us

27

Menampilkan halaman Sejarah

28

Menampilkan halaman Instruktur

29

Memiliki background

30

Memiliki header

31

Terdapat kolom Search

32

Dapat reply comments

33

Memiliki menu Polls

34

Terdapat widget Facebook

35

Terdapat widget Twitter

36

Terdapat widget Google+

37

Terdapat widget Calendar

38

Terdapat widget Recent Posts

39

Terdapat widget Recent Comments

40

Terdapat widget Categories

41

Terdapat widget Tag Cloud

42

Terdapat widget Visitor

43

Terdapat widget Archives

44

Terdapat widget Meta

45

Terdapat widget RSS

46

Terdapat widget Time

47

Terdapat widget Music

48

Terdapat widget Animation

49

Menampilkan Friend List

50

Menampilkan halaman Widuri

51

Menampilkan halaman iDuHelp!

52

Menampilkan halaman iRAN

53

Menampilkan halaman Magics

54

Menampilkan halaman iRME

55

Menampilkan halaman iSur

56

Menampilkan halaman Rooster

57

Menampilkan halaman Goint+

58

Menampilkan halaman SIS+

59

Menampilkan halaman Absensi
Non Functional
NoSaya ingin sistem :

1

Dapat diakses secara online

2

Tampilan User Friendly

3

Terdapat link raharja.ac.id

4

Terdapat lebih dari 1000 Site iMe

5

Menampilkan halaman request site iMe

6

Terhubung dengan Google Analytics

7

Terdapat artikel tutorial iMe di iRAN

8

Settings Site iMe

 

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru
  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.


Tabel 3.6 Elisitasi tahap II

Functional

M

D

I

No.

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem :

1

Menampilkan halaman login

2

Terdapat logo

3

Memiliki menu Dashboard

4

Memiliki menu Posts

5

Memiliki menu Media

6

Memiliki menu Links

7

Memiliki menu Pages

8

Memiliki menu Comments

9

Memiliki menu Contact

10

Memiliki menu Table Press

11

Memiliki menu Appearance

12

Memiliki menu Users

13

Memiliki menu Tools  

14

Memiliki menu Settings  

15

Menampilkan halaman Home  

16

Menampilkan halaman Registration  

17

Menampilkan halaman Gallery  

18

Menampilkan halaman Participants  

19

Menampilkan halaman Agenda

20

Menampilkan halaman Assignments  

21

Menampilkan halaman Testimoni  

22

Menampilkan halaman iDu  

23

Terdapat static page  

24

Menampilkan halaman Video

25

Menampilkan halaman Contact Us  

26

Menampilkan halaman About Us  

27

Menampilkan halaman Sejarah  

28

Menampilkan halaman Instruktur  

29

Memiliki background

30

Memiliki header  

31

Terdapat kolom Search  

32

Dapat reply comments  

33

Memiliki menu Polls

34

Terdapat widget Facebook

35

Terdapat widget Twitter

36

Terdapat widget Google+

37

Terdapat widget Calendar

38

Terdapat widget Recent Posts

39

Terdapat widget Recent Comments

40

Terdapat widget Categories

41

Terdapat widget Tag Cloud

42

Terdapat widget Visitor

43

Terdapat widget Archives

44

Terdapat widget Meta  

45

Terdapat widget RSS

46

Terdapat widget Time  

47

Terdapat widget Music  

48

Terdapat widget Animation

49

Menampilkan Friend List  

50

Menampilkan halaman Widuri  

51

Menampilkan halaman iDuHelp!  

52

Menampilkan halaman iRAN

53

Menampilkan halaman Magics

54

Menampilkan halaman iRME

55

Menampilkan halaman iSur  

56

Menampilkan halaman Rooster

57

Menampilkan halaman Goint+  

58

Menampilkan halaman SIS+  

59

Menampilkan halaman Absensi  
Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1

Dapat diakses secara online

2

Tampilan User Friendly

3

Terdapat link raharja.ac.id

4

Terdapat lebih dari 1000 Site iMe

5

Menampilkan halaman request site iMe

6

Terhubung dengan Google Analytics

 

7

Terdapat artikel tutorial iMe di iRAN

8

Settings site iMe

 

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.


Tabel 3.7 Elisitasi tahap III

Functional
T
O
E

No.

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem :
L
M
H
L
M
H
L
M
H

1

Menampilkan halaman login            

2

Terdapat logo            

3

Memiliki menu Dashboard            

4

Memiliki menu Posts            

5

Memiliki menu Media            

6

Memiliki menu Links            

7

Memiliki menu Pages            

8

Memiliki menu Comments            

9

Memiliki menu Contact            

10

Memiliki menu Table Press            

11

Memiliki menu Appearance            

12

Memiliki menu Users            

13

Memiliki menu Tools            

14

Memiliki menu Settings            

15

Menampilkan halaman Home            

16

Menampilkan halaman Registration            

17

Menampilkan halaman Gallery            

18

Menampilkan halaman Participants            

19

Menampilkan halaman Assignments            

20

Menampilkan halaman Testimoni            

21

Menampilkan halaman iDu            

22

Terdapat static page            

23

Menampilkan halaman Contact Us            

24

Menampilkan halaman About Us            

25

Menampilkan halaman Sejarah            

26

Menampilkan halaman Instruktur            

27

Memiliki background            

28

Memiliki header            

29

Terdapat kolom Search            
Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1

Dapat diakses secara online            

2

Tampilan User Friendly            

3

Terdapat link raharja.ac.id            

4

Terdapat lebih dari 1000 Site iMe            

5

Menampilkan halaman request site iMe            

6

Terhubung dengan Google Anlytics            

7

Terdapat artikel tutorial iMe di iRAN            

8

Settings site iMe            

 

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja.

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Functional

No.

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem :

1

Menampilkan halaman login

2

Terdapat logo

3

Memiliki menu Dashboard

4

Memiliki menu Posts

5

Memiliki menu Media

6

Memiliki menu Links

7

Memiliki menu Pages

8

Memiliki menu Comments

9

Memiliki menu Contact

10

Memiliki menu Table Press

11

Memiliki menu Appearance

12

Memiliki menu Users

13

Memiliki menu Tools

14

Memiliki menu Settings

15

Menampilkan halaman Home

16

Menampilkan halaman Registration

17

Menampilkan halaman Gallery

18

Menampilkan halaman Participants

19

Menampilkan halaman Assignments

20

Menampilkan halaman Testimoni

21

Menampilkan halaman iDu

22

Terdapat Static Page

23

Menampilkan halaman Contact Us

24

Menampilkan halaman About Us

25

Menampilkan halaman Sejarah

26

Menampilkan halaman Instruktur

27

Memiliki background

28

Memiliki header

29

Memiliki kolom Search
Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1

Dapat diakses secara online

2

Tampilan User Friendly

3

Terdapat link raharja.ac.id

4

Terdapat lebih dari 1000 Site iMe

5

Menampilkan halaman request site iMe

6

Terhubung dengan Google Analytics

7

Terdapat artikel turorial iMe di iRAN

8

Terdapat tipe-tipe iMe

Penyusun

 


(Irwan Nurdin)

 

Final Elisitasi Yang Diusulkan

Functional Analisa Kebutuhan

1. Menampilkan halaman login

Deskripsi sebelumnya :

Halaman login merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah sistem. Tanpa adanya halaman login, user atau admin tidak dapat masuk ke baigian dalam sistem tersebut.

 

2. Menampilkan logo

Deskripsi sebelumnya :

Logo termasuk bagian yang penting dalam sebuah sistem. Logo dapat menjadi identitas dari suatu instansi, organisasi, dan lainnya. Oleh karena itu, dalam sebuah sistem yang berkaitan dengan sebuah instansi atau oragnisasi sebaiknya dapat meniampilkan logo sehingga lebih mengidentitaskan bahwa sistem yang dibuat adalah sistem instansi atau organisasi yang bersangkutan.

 

3. Menampilkan menu Dashboard

Deskripsi sebelumnya :

Dalam sebuah site, menu Dashboard adalah bagian yang sangat penting. Tanpa adanya menu ini, admin site yang bersangkutan tidak dapat mengelola site tersebut.

 

4. Menampilkan menu Posts

Deskripsi sebelumnya :

Menu posts merupakan bagian yang penting dalam sebuah site. Menu ini digunakan untuk membuat postingan pada sebuah site.

 

5. Menampilkan menu Media

Deskripsi sebelumnya :

Dengan adanya menu media, admin pada site yang bersangkutan dapat mengupload gambar atau file yang disupport ke dalam site.

 

6. Menampilkan menu Links

Deskripsi sebelumnya :

Menu ini difungsikan untuk mengubah atau mengedit link yang ada.

 

7. Menampilkan menu Pages

Deskripsi sebelumnya :

Seperti halnya menu posts, menu pages juga merupakan bagian yang penting dalam sebuah site. Dengan menggunakan menu ini, admin site yang bersangkutan dapat membuat page (halaman) pada sebuah site.

 

8. Menampilkan menu Comments

Deskripsi sebelumnya :

Menu ini dapat digunakan untuk melihat, mengedit, menyetujui, dan menghapus komentar yang ada.

 

9. Menampilkan menu Contact

Deskripsi sebelumnya :

Menu ini memungkinkan admin site yang bersangkutan untuk membuat form. Dan jika form yang telah dibuat tersebut ingin ditampilkan pada post atau page, maka cukup diinsert ID dari contact form tersebut ke dalam post atau page yang diinginkan.

 

10. Menampilkan menu Table Press

Deskripsi sebelumnya :

Menu ini memudahkan amdin site yang bersangkutan dalam membuat tabel. Dan jika tabel tersebut ingin ditampilkan pada post atau page, maka cukup diinsert ID tabel yang telah dibuat tersebut kedalam post atau page yang diinginkan.

Gambar 3.6 Kebutuhan Menu Table Press

 

11. Menampilkan menu Appearance

Deskripsi sebelumnya :

Pada menu ini admin site yang bersangkutan dapat mengelola themes, widget, menu, dan dapat melakukan customize themes.

 

12. Menampilkan menu Users

Deskripsi sebelumnya :

Pada menu ini admin site yang bersangkutan dapat melihat siapa saja user pada site yang bersangkutan tersebut dan dapat mengelola siapa saja yang ingin dijadikan user dan sebagai apa hak akses user tersebut.

 

13. Menampilkan menu Tools

Deskripsi sebelumnya :

Admin site yang bersangkutan dapat melakukan import maupun export data dari blogger, Tumblr dan lain sebagainya ke dalam site yang dikelola tersebut.

 

14. Menampilkan menu Settings

Deskripsi sebelumnya :

Untuk mengelola pengaturan umum, baik reading, writing, dan lain semacamnya, admin site yang bersangkutan dapat melakukannya pada menu ini.

 

15. Menampilkan halaman Home

Deskripsi sebelumnya :

Page atau halaman home pada sebuah site adalah hal yang umum. Karena pada umumnya pada sebuah site selalu ada page atau halaman home. Page home adalah halaman depan dari sebuah site. Sehingga ini merupakan bagian penting dari sebuah site.

Gambar 3.7 Saran Halaman Home

 

16. Menampilkan halaman Registration

Deskripsi sebelumnya :

Halaman registrasi merupakan bagian yang penting dalam sebuah site keanggotaan. Tak terkecuali dengan site training pengajajar pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebelum terdaftar sebagai peserta training, calon peserta training harus melakukan registrasi dengan mengisi formulir registrasi yang telah disediakan. Dan registrasi ini bisa dilakukan secara online.

Gambar 3.8 Saran Halaman Registrastion

 

17. Menampilkan halaman Gallery

Deskripsi sebelumnya :

Dalam sebuah site, halaman gallery merupakan bagian yang cukup penting. Halaman ini sebaiknya dibuat agar bisa diisi dengan dokumentasi-dokumentasi yang berkaitan dengan kegiatan yang bersangkutan. Dalam hal ini adalah training pengajar.

 

18. Menampilkan halaman Participants

Deskripsi sebelumnya :

Dalam sebuah site pelatihan atau training, page atau halaman peserta merupakan bagian yang penting. Halaman ini berisi daftar peserta yang telah lulus training.

Gambar 3.9 Saran Halaman Participants

 

19. Menampilkan halaman Assignments

Deskripsi sebelumnya :

Dalam sebuah training tentu ada assignment-assignment yang diberikan kepada peserta training yang bersangkutan. Assignment tersebut harus diselesaikan oleh peserta training untuk meraih nilai terbaik. Nilai tersebut mempengaruhi lulus atau tidaknya peserta training. Agar mempermudah visitor untuk mengetahui assignment-assignment yang diberikan oleh instruktur training kepada peserta training, sebaiknya dibuat sebuah halaman yang berisi assignment-assignment. Namun assignment di halaman ini tidak dijelaskan secara rinci, hanya pengertian singkatnya.

Gambar 3.10 Saran Halaman Assignments

 

20. Menampilkan halaman Testimoni

Deskripsi sebelumnya :

Testimoni merupakan hal yang penting. Misalnya, dalam sebuah website training pengajar perlu adanya testimoni dari para lulusan training tersebut. Dengan disediakannya halaman untuk para lulusan memberikan testimoni, maka para lulusan training tersebut dapat memberikan testimoninya.

Gambar 3.11 Saran Halaman Testimoni

 

21. Menampilkan halaman iDu

Deskripsi sebelumnya :

Pada suatu site, perlu adanya page atau halaman yang ternavigasi ke sebuah site lain. Artinya, user bisa mengunjungi halaman lain melalui page atau halaman yang ternavigasi tersebut.

Gambar 3.12 Saran Halaman iDu

 

22. Terdapat Static Page

Deskripsi sebelumnya :

Static page atau halaman statis menjadi bagian yang penting pada sebuah site. Dengan static page berarti setiap kali site yang bersangkutan diakses maka yang pertama kali terbuka adalah halaman yang telah dijadikan static page. Dan static page berarti juga halaman utama.

Gambar 3.13 Saran Static Page Pada Halaman Home

 

23. Menampilkan halaman Contact Us

Deskripsi sebelumnya :

Dalam sebuah site, perlu adanya halaman khusus untuk user memberikan masukan atau saran. Dengan adanya halaman tersebut, maka memudahkan visitor untuk memberikan masukan atau saran kepada pengelola site yang bersangkutan. Pada umumnya halaman ini diberi nama Contact Us atau Kontak Kami.

Gambar 3.14 Saran Halaman Contact Us

 

24. Menampilkan halaman About Us

Deskripsi sebelumnya :

Halaman ini merupakan bagian yang cukup penting dalam sebuah site. Dengan adanya halaman ini, maka pembahasan perihal site yang bersangkutan lebih jelas dari segi profil, maksud dan tujuannya.

Gambar 3.15 Saran Halaman About Us

 

25. Menampilkan halaman Sejarah

Deskripsi sebelumnya :

Halaman sejarah merupakan bagian yang penting dalam sebuah site. Umumnya, halaman ini berisi penjelasan perihal sejarah atau latar belakang site dibuat. Dengan demikian, lebih mudah diketahui perihal sejarah dibuatnya site yang bersangkutan pada saat diakses oleh user.

Gambar 3.16 Saran Halaman Sejarah

 

26. Menampilkan halaman Instruktur

Deskripsi sebelumnya :

Dalam suatu site training perlu adanya halaman yang berisikan profil instruktur yang bersangkutan. Dengan adanya halaman profil ini, maka para calon peserta training bisa dengan mudah mengetahui instruktur training yang akan diikuti.

Gambar 3.17 Saran Halaman Instruktur

 

27. Memiliki Background

Deskripsi sebelumnya :

Background atau latar belakang pada sebuah site merupakan bagian yang cukup penting. Adanya background dapat menambah nilai estetika dari site yang bersangkutan. Background harus disesuaikan dengan site yang bersangkutan.

 

28. Memiliki Header

Deskripsi sebelumnya :

Pada sebuah site, header adanya cukuplah penting untuk menambah nilai estetika. Selain itu, header juga bisa menciri khaskan sebuah site. Misalnya, pada bagian header tersebut bertuliskan judul atau nama dari site yang dibuat.

 

29. Terdapat kolom Search

Deskripsi sebelumnya :

Dalam sebuah site, sebaiknya terdapat kolom pencarian/search yang bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan pencarian. Dengan adanya kolom search, visitor yang mengunjungi site yang bersangkutan lebih mudah dalam melakukan pencarian hanya dengan memasukkan kata kunci pada kolom search tersebut.

 

Non Functional Analisa Kebutuhan

1. Dapat diakses secara online

Deskripsi sebelumnya :

Agar lebih mudah dalam pengaksesan, maka site harus dapat diakses secara online. Dengan demikian, dapat memudahkan user dalam mengakses site tersebut dan juga lebih efisien.

 

2. Tampilan User Friendly

Deskripsi sebelumnya :

Sebuah site sebaiknya memiliki tampilan yang user friendly. Tujuannya adalah agar user dapat lebih mudah mengenali fitur-fitur yang ada pada site tersebut. Sehingga user nyaman dengan site tersebut.

 

3. Terdapat link raharja.ac.id

Deskripsi sebelumnya :

raharja.ac.id merupakan sebuah alamat official website Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya link tersebut pada site iMe training pengajar, maka pengunjung dapat mengunjungi website Perguruan Tinggi Raharja melalui site iMe training pengajar tersebut. Selain itu, dengan adanya link raharja.ac.id pada site iMe training pengajar diharapkan dapat menaikkan rating website tersebut.

 

4. Terdapat lebih dari 1000 Site iMe

Deskripsi sebelumnya :

Sebuah sistem komputerisasi yang bagus bukan hanya karena tampilan atau fungsinya yang bagus. Melainkan sistem tersebut digunakan oleh banyak user. Dengan digunakan oleh banyak user, berarti sistem tersebut berguna untuk orang banyak.

 

5. Menampilkan halaman request site iMe

Deskripsi sebelumnya :

Site iMe menjadi suatu kebutuhan bagi Pribadi Raharja. Untuk itu, diperlukan adanya page yang dapat digunakan oleh Pribadi Raharja untuk request site iMe.

 

6. Terhubung dengan Google Analytics

Deskripsi sebelumnya :

Jika terhubung dengan Google Analytics, maka statistik dari pengunjung dari site yang bersangkutan dapat ditampilkan. Dan ini merupakan hal yang penting.

 

7. Terdapat artikel tutorial iMe di iRAN

Deskripsi sebelumnya :

Untuk mempermudah user dalam pengelolaan site yang bersangkutan, sebaiknya dibuatkan artikel tutorial perihal pengelolaan site tersebut. Artikel tutorial tersebut sebaiknya dibuat di iRAN.

 

8. Settings site iMe

Deskripsi sebelumnya :

Penyetaraan settings pada seluruh site iMe diperlukan agar lebih dapat terkontrol oleh admin.

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Final Elisitasi Yang Diusulkan

Functional Analisa Kebutuhan

1. Menampilkan halaman login

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya halaman Login. Karena sistem informasi training pengajar berbasis site iMe, maka halaman Login pada site training pengajar sudah tersedia.

 

2. Menampilkan logo

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya logo pada site training pengajar.

 

3. Menampilkan menu Dashboard

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya menu Dashboard. Karena sistem informasi training pengajar berbasis site iMe, maka menu Dashboard pada site training pengajar sudah tersedia.

 

4. Menampilkan menu Posts

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya menu Posts. Karena sistem informasi training pengajar berbasis site iMe, maka menu Posts pada site training pengajar sudah tersedia.

 

5. Menampilkan menu Media

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya menu Media. Karena sistem informasi training pengajar berbasis site iMe, maka menu Media pada site training pengajar sudah tersedia.

 

6. Menampilkan menu Links

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya menu Links. Karena sistem informasi training pengajar berbasis site iMe, maka menu Links pada site training pengajar sudah tersedia.

 

7. Menampilkan menu Pages

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya menu Pages. Karena sistem informasi training pengajar berbasis site iMe, maka menu Pages pada site training pengajar sudah tersedia.

 

8. Menampilkan menu Comments

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya menu Comments. Karena sistem informasi training pengajar berbasis site iMe, maka menu Comments pada site training pengajar sudah tersedia.

 

9. Menampilkan menu Contact

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya menu Contact. Untuk menampilkan menu ini, diperlukan penginstallan plugin.

Gambar 4.1 Plugin Contact Form

 

10. Menampilkan menu Table Press

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya Table Press. Menu ini merupakan menu yang ditampilkan dengan menginstall pluginnya.

Gambar 4.2 Plugin Table Press

 

11. Menampilkan menu Appearance

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya menu Appearance. Karena sistem informasi training pengajar berbasis site iMe, maka menu Appearance pada site training pengajar sudah tersedia.

 

12. Menampilkan menu Users

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya menu Users. Karena sistem informasi training pengajar berbasis site iMe, maka menu Users pada site training pengajar sudah tersedia.

 

13. Menampilkan menu Tools

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya menu Tools. Karena sistem informasi training pengajar berbasis site iMe, maka menu Tools pada site training pengajar sudah tersedia.

 

14. Menampilkan menu Settings

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III. maka perlu adanya menu Settings. Karena sistem informasi training pengajar berbasis site iMe, maka menu Settings pada site training pengajar sudah tersedia.

 

15. Menampilkan halaman Home

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar perlu dibuatkan page atau halaman home yang merupakan halaman depan atau beranda dari site tersebut. Halaman home dibuat khusus berisi kalimat pembuka training pengajar.

Dilakukan langkah-langkah seperti gambar di bawah ini :

1. Masuk ke dashboard – pilih menu pages – Add New Page – Isi judul dan isi halaman.

2. Klik "Publish" untuk menampilkan halaman tersebut.

3. Lalu lakukan pengaturan pada menu.

Gambar 4.3 Langkah-Langkah Pembuatan Halaman Home

4. Maka halaman "Assignment" tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Home

 

16. Menampilkan halaman Registration

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar dibuatkan sebuah halaman registrasi. Dan registrasi ini bisa dilakukan secara online oleh calon peserta training.

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – Pilih menu Contact – Add New – Masukkan coding – Save.

Gambar 4.5 Langkah-Langkah Memasukkan Coding Pada Contact Form

2. ID contact form yang telah dibuat kemudian dimasukkan ke halaman edit page.

Gambar 4.6 Memasukkan ID Contact Form

3. Klik "Publish" untuk menampilkan halaman tersebut. Maka halaman regitrastion tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Registration

 

17. Menampilkan halaman Gallery

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar dibuatkan halaman Gallery. Halaman ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan training.

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – Pilih menu Pages – Add New Page – Masukkan isi page – Publish.

Gambar 4.8 Langkah-Langkah Membuat Halaman Gallery

2. Klik "Publish" untuk menampilkan halaman tersebut.

3. Maka halaman "Gallery" tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.9 Tampilan Halaman Gallery

 

18. Menampilkan halaman Participants

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar dibuat sebuah page dengan nama “participants” yang berisikan daftar peserta training. Daftar perserta training yang dimasukkan dalam halaman tersebut hanya peserta yang telah lulus training.

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – Pilih menu Pages – Add New Page – Masukkan isi page – Publish.

2. Pilih menu TablePress – Add New Table – Isi Table Content

Gambar 4.10 Langkah-Langkah Mengisi Table Content

3. Kemudian shortcode Table Press tersebut diinsert pada kolom page

Gambar 4.11 Insert Shortcode Table Press

4. Maka halaman "Participant" tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Participants

 

19. Menampilkan halaman Assignments

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka dibuat sebuah halaman pada site training pengajar yang berisi assignment-assignment. Sesuai dengan isinya, halaman tersebut diberi nama “Assignments”. Halaman ini berisi assignment-assignment yang ada pada training ini. Namun di halaman ini assignment-assignment tersebut tidak dijelaskan secara rinci, hanya pengertian singkatnya.

Dilakukan langkah-langkah seperti gambar di bawah ini :

1. Masuk ke dashboard – pilih menu pages – Add New Page – Isi judul dan isi halaman.

Gambar 4.13 Langkah-Langkah Membuat Halaman Assignments

2. Klik "Publish" untuk menampilkan halaman tersebut.

3. Maka halaman "Assignment" tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Assignments

 

20. Menampilkan halaman Testimoni

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka di site iMe training prngajar perlu dibuatkan halaman testimoni. Agar para lulysan training bisa memberikan testimoninya di site iMe tersebut.

Dilakukan cara seperti di bawah ini untuk membuat halaman testimoni di site iMe training pengajar :

1. Masuk ke dashboard – Pilih menu Pages – Add New Page – Masukkan judul dan isi page.

Gambar 4.15 Langkah-Langkah Membuat Halaman Testimoni

2. Klik publish untuk menampilkan halaman tersebut.

3. Maka halaman "Testimoni" tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Testimoni

 

21. Menampilkan halaman iDu

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site iMe training pengajar dibuatkan sebuah halaman yang ternavigasi ke halaman lain. Halaman ini diberi nama iDu dan halaman ini ternavigasi ke halaman idu.raharja.info

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut untuk membuat halaman iDu :

1. Masuk ke dashboard – Pilih menu Pages – Add New Pages - Masukkan judul page dengan nama "iDu" dan masukkan isi page tersebut.

2. Klik "Publish" untuk menampilkan halaman tersebut.

Dan agar halaman iDu tersebut ternavigasi eke idu.raharja.info, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – Pilih menu Appearance – Pilih Links.

2. Masukkan alamat URL yang ingin dituju. Dalam bahasan ini digunakan alamat URL idu.raharja.info

Gambar 4.17 Langkah-Langkah Membuat Halaman Ternavigasi

2. Klik "Save Menu" untuk menyimpan perubahan menu yang baru saja dilakukan. Maka halaman iDu tampil seperti gambar di bawah ini. Jika halaman "iDu" diklik, maka langsung menuju ke halaman idu.raharja.info

Gambar 4.18 Tampilan Halaman iDu

 

22. Terdapat Static Page

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar dibuatkan sebuah halaman yang bersifat statis. Halaman yang dijadikan static page adalah halaman Home. Sehingga saat site training pengajar dibuka, yang pertama kali tampil adalah halaman Home.

Untuk menjadikan halaman menjadi statis, Pastikan bahwa halaman yang ingin dijadikan static page sudah ada. Jika belum ada, buatlah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – Pilih menu Pages – Add New Pages– Masukkan judul Page dan isi halaman.

2. Klik "Publish" untuk menampilka pages tersebut.

Setelah page selesai dibuat, selanjutnya page tersebut dijadikan statis dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – Pilih menu Settings – Pilih Reading – Pada bagian "Front Page Display" pilih A Static Page.

2. Pada bagian "Front Page" tentukan page yang ingin dijadikan static page.

Gambar 4.19 Langkah-Langkah Membuat Static Page

3. Klik "Save Change" untuk menyimpan perubahan yang dilakukan. Maka halaman yang dijadikan static page tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 20 Tampilan Halaman Static Page

 

23. Menampilkan halaman Contact Us

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar dibuatkan halaman Contact Us yang dibuat khusus untuk visitor memberikan masukan atau saran kepada pengelola site yang bersangkutan. Di halaman ini terdapat form online yang dibuat dengan mengunakan fitur contact yang ada di iMe.

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – Plilih menu Contact – Add New – Masukkan coding – Save.

Gambar 4.21 Langkah-Langkah Memasukan Coding Pada Contact Form

2. ID contact form yang telah dibuat kemudian dimasukkan ke halaman edit page.

Gambar 4.22 Langkah-Langkah Memasukkan ID Contact Form

3. Klik "Publish" untuk menampilkan halaman tersebut. Maka hasilnya seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Contact Us

 

24. Menampilkan halaman About Us

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar dibuatkan halaman "About Us". Halaman ini berisi penjelasan mengenai training pengajar

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – add new page – nama judul page diisi “About Us” – isi page tersebut dengan uraian sejarah.

Gambar 4.24 Langkah-Langkah Membuat Halaman About Us

2. Klik "Publish" untuk menampilkan halaman tersebut.

3. Maka hasilnya seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.25 Tampilan Halaman About Us

 

25. Menampilkan halaman Sejarah

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar dibuat halaman "sejarah". Halaman ini berisi penjelasan perihal sejarah atau latar belakang site training ini dibuat.

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – add new page – nama judul page diisi “Sejarah” – isi page tersebut dengan uraian sejarah.

Gambar 4.26 Langkah-Langkah Membuat Halaman Sejarah

2. Klik "Publish" untuk menampilkan halaman tersebut. Maka hasilnya seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Sejarah

 

26. Menampilkan halaman Instruktur

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar dibuatkan halaman yang berisikan profil instruktur yang bersangkutan. Dengan tujuan agar calon peserta training dapat dengan mudah mengetahui instruktur training yang akan diikuti.

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – add new page – nama judul page diisi “Instruktur” – isi page tersebut dengan profil dari yang bersangkutan.

Gambar 4.28 Langkah-Langkah Membuat Halaman Instruktur

2. Klik "Publish" untuk menampilkan halaman tersebut.

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Instruktur

 

27. Memiliki Background

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar diberikan background untuk menambah nilai estetika site training tersebut. Dengan demikian, site training pengajar lebih indah secara visual.

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – Pilih menu Appearance - Pilih "Background".

2. Upload gambar yang ingin dijadikan background.

Gambar 4.30 Langkah-Langkah Menampilkan Background

3. Klik "Save Changes" untuk menyimpan perubahan yang dilakukan.

4. Maka pada site training pengajar terdapat backgroun seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.31 Tampilan Background

 

28. Memiliki Header

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar dibuatkan Header. Dan pada header ini diberikan judul yang diambil dari nama training pengajar.

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – Pilih menu Appearance - Pilih "Header"

2. Upload gambar yang ingin dijadikan header.

Gambar 4.32 Langkah-Langkah menampilkan Header

3. Klik "Save Changes" untuk menyimpan perubahan yang dilakukan.

Gambar 4.33 Tampilan Header

 

29. Terdapat kolom Search

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka pada site training pengajar dibuatkan kolom search untuk mempermudah dalam melakukan pencarian.

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – Pilih Appearance – Pilih Widgets – Drag widget “search” ke main sidebar.

Gambar 4.34 Langkah-Langkah Menampilkan Kolom Search

2. Maka kolom search tampil pada site training pengajar.

Gambar 4.35 Tampilan Kolom Search

 

Non Functional Analisa Kebutuhan

1. Dapat diakses secara online

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka site training pengajar dibuat dengan berbasis iMe. Dengan demikian, site training pengajar ini dapat diakses secara online.

 

2. Tampilan User Friendly

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka tampilan site training pengajar dibuat User Friendly. Sehingga fitur-fitur yang terdapat pada site training pengajar lebih mudah dikenali oleh user. Dan user menjadi nyaman dengan sistem ini.

Terlihat pada gambar di bawah ini bahwa site training memiliki tampilan yang user frienldy. Tampilan simple sehingga user lebih mudah dan cepat memahami fitur-fitur yang ada pada site training pengajar.

Gambar 3.38 Tampilan User Friendly

 

3. Terdapat link raharja.ac.id

Deskripsi sesudahnya :

raharja.ac.id merupakan sebuah alamat official website Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya link tersebut pada site iMe training pengajar, maka pengunjung dapat mengunjungi website Perguruan Tinggi Raharja melalui site iMe training pengajar tersebut. Selain itu, dengan adanya link raharja.ac.id pada site iMe training pengajar diharapkan dapat menaikkan rating website tersebut.

 

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masuk ke dashboard – Pilih Appearance – Pilih Widgets – Drag Footer Area One ke Main Sidebar.

2. Drag widget Text ke dalam Footer Area One. Lalu masukkan coding.

Gambar 4.36 Langkah-Langkah Menampilkan Link raharja.ac.id

2. Maka link raharja.ac.id tampil pada site training pengajar. Bahkan terlihat menarik dengan menampilkan gambar.

Gambar 4.37 Tampilan Link raharja.ac.id

 

4. Terdapat lebih dari 1000 Site iMe

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, dilakukan sosialisasi agar pengguna iMe terus meningkat. Sampai saat ini, jumlah site iMe telah mencapai lebih dari 1000.

 

5. Menampilkan halaman request Site iMe

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka perlu dibuatkan halaman yang dapat digunakan oleh Pribadi Raharja untuk request site iMe

 

6. Terhubung dengan Google Analytics

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, maka iMe dihubungkan dengan Google Analytics dengan cara memasang plugin Google Analytics pada iMe.

Gambar 4.39 Plugin Google Analytics

 

7. Terdapat artikel tutorial iMe di iRAN

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, dibuatkan artikel tutorial yang berhubungan dengan iMe. Artikel tersebut dibuat di iRAN.

 

8. Settings site iMe

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan deskripsi sebelumnya yang telah dijabarkan pada BAB III, Maka dilakukan penyettingan pada seluruh site iMe yang ada. Settingan pada seluruh site iMe tersebut disesuaikan.

 

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Prosedur pendaftaran training pengajar pada sistem yang diusulkan terdiri dari 4 (empat) alur, yakni sebagai berikut :

  1. Calon participant training terlebih dahulu mengunjungi site training pengajar.
  2. Melakukan pendaftaran dengan membuka halaman registrasi yang ada pada site training pengajar.
  3. Setelah form registrasi diisi dengan lengkap, selanjutnya calon participant men-submit form registrasi tersebut.
  4. Jika yang diberikan oleh calon participant lulus verifikasi, maka calon participant akan langsung terdaftar sebagai participant training.

 

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang User dan memfokuskan pada proses komputerisasi. Sebuah Use Case dapat menggambarkan hubungan antara Use Case dengan Actor. Secara umum Use Case adalah pola perilaku sistem dan ukuran transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu Actor.

Gambar 4.40 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan


Berdasarkan gambar Use Case Diagram di atas terdapat :

a. 1 System, mencakup Sistem Informasi training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja.

b. 2 Actor, yang melakukan kegiatan, yaitu Calon Participant Training dan Instruktur Training

c. 5 Use Case, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor.

 

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Gambar 4.41 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar Activity Diagram di atas terdapat :

a. 1 Initial Node, merupakan awal dari kegiatan yang dilakukan.

b. 5 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Activity Final Node, merupakan akhir dari kegiatan yang dilakukan.

 

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence Diagram ini menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.

Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar Sequence Diagram di atas terdapat :

a. 2 Actor, yang melakukan kegiatan, yaitu Calon Participant Training dan Instruktur Training

b. 2 Lifeline, merupakan antarmuka yang saling berinteraksi.

c. 5 Messagge, yang merupakan komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

 

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :


Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

 

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Diagram Kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini di sebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah Class Diagram sistem informasi training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja.


Gambar 4.43 Class Diagram Sistem Informasi Training Pengajar

 

Spesifikasi Basis Data

1. Nama File : wp_users

Media : Hardisk

Isi : id + user_login + user_pass + user_nicename + user_email + user_url + display_name

Primary Key : id

Panjang Record : 275


Tabel 4.2 Struktur Tabel wp_users


2. Nama File : wp_posts

Media : Hardisk

Isi : id + post_author + post_status + comment_status + ping_status + post_password + post_name + post_parent + menu_order + post_type + comment_count

Primary Key : id

Panjang Record : 311


Tabel 4.3 Struktur Tabel wp_posts


3. Nama File : wp_comments

Media : Hardisk

Isi : comment_id + user_login + comment_post_id + comment_author_email + comment_author_url + comment_author_ip

Primary Key : comment_id

Panjang Record : 170


Tabel 4.4 Struktur Tabel wp_comments


4. Nama File : wp_postmeta

Media : Hardisk

Isi : meta_id + user_login + post_id + meta_key

Primary Key : meta_id

Panjang Record : 80


Tabel 4.5 Struktur Tabel wp_postmeta


5. Nama File : wp_usermeta

Media : Hardisk

Isi : umeta_id + user_login + user_id + meta_key

Primary Key : umeta_id

Panjang Record : 80


Tabel 4.6 Struktur Tabel wp_usermeta


6. Nama File : commentmeta

Media : Hardisk

Isi : meta_id + user_login + comment_id + meta_key

Primary Key : meta_id

Panjang Record : 80


Tabel 4.7 Struktur Tabel wp_commentmeta

 

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Di bawah ini adalah Flowchart sistem yang diusulkan :

Gambar 4.44 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

 

Rancangan Program

HIPO merupakan singkatan nama dari Hierarchy plus Input-Process-Output. Merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO adalah alat dokumentasi program. Namun sekarang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Berikut ini adalah tabel HIPO dari sistem informasi training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja :


Gambar 4.45 Diagram HIPO Sistem Informasi Training Pengajar

 

Rancangan Prototipe

Rancangan Prototipe Halaman Home

Gambar 4.46 Rancangan Prototipe Halaman Home

 

Rancangan Prototipe Halaman Registration

Gambar 4.47 Rancangan Prototipe Halaman Registration

 

Rancangan Prototipe Halaman Registration

Gambar 4.48 Rancangan Prototipe Halaman Contact Us

 

Rancangan Prototipe Halaman Registration

Gambar 4.49 Rancangan Prototipe Halaman Testimoni

 

Tampilan Layar

Tampilan Halaman Home

Gambar 4.50 Tampilan Halaman Home

 

Tampilan Halaman Registration

Gambar 4.51 Tampilan Halaman Registration

 

Tampilan Halaman Contact Us

Gambar 4.52 Tampilan Halaman Contact Us

 

Tampilan Halaman Testimoni

Gambar 4.53 Tampilan Halaman Testimoni

 

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M

b. Monitor : 14.0” HD LED

c. RAM : 2.00 GB DDR3 Memory

d. Hardisk : 640 GB HDD

 

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat lunak (software) sebagai berikut:

a. Microsoft Windows 7 Ultimate

b. Mozilla Firefox

c. Google Chrome

d. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

e. AAA Logo 2008

e. PhotoScape

 

Hak Akses

Hak akses sistem ini diberikan kepada petugas yang berwenang

 

Testing

Pengembangan Sistem Informasi training pengajar Pada Perguruan Tinggi Raharja menggunakan metode Black Box testing. Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut ini adalah tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing :

Tabel 4.8 Black Box testing Sistem Informasi training pengajar

 

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan metode black box pada pengisian form registrasi tarining pengajar, sebelum default pada field alamat email dibuat read-only, field email bisa diisi dengan alamat email selain Rinfo. Dan setelah default pada field alamat email dibuat read-only, field ini hanya dapat diisi dengan alamat email Rinfo yang mencirikan bahwa calon training pengajar tersebut adalah Pribadi Raharja

 

Implementasi

Schedule

Tabel 4.9 Schedule

 

Penerapan

1. Jumlah Site iMe

Selama penerapan yang berjalan hingga saat ini jumlah Site iMe telah mencapai lebih dari 1000, yakni sebanyak 1.563 Site iMe.

Gambar 4.54 Jumlah Site iMe

 

2. Ranking iMe

Trafik iMe sangat tinggi. Ini membuat Ranking iMe menjadi bagus. Saat ini Ranking iMe 135,652 (global rank) dan 938 (Rank in Indonesia).

Gambar 4.55 Ranking iMe

 

3. Testimoni

Telah banyak testimoni dari Pribadi Raharja yang menyatakan bahwa Implementasi sistem informasi Training Pengajar Pada Perguruan Tinggi Raharja sangat bagus dan berguna bagi orang banyak. Berikut ini adalah bukti sebagian testimoni yang penulis screen shoot untuk dilampirkan pada laporan Skripsi ini.

Gambar 4.56 Testimoni


Gambar 4.57 Testimoni


Gambar 4.58 Testimoni


Gambar 4.59 Testimoni


Gambar 4.60 Testimoni


Gambar 4.61 Testimoni


Gambar 4.62 Testimoni


Gambar 4.63 Testimoni


Gambar 4.64 Testimoni


Gambar 4.65 Testimoni


Gambar 4.66 Testimoni

 

Estimasi Biaya

Tabel 4.10 Estimasi Biaya
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Biaya
1 Bahan dan Peralatan Penelitian
Laptop Toshiba Satellite L-745 1106B 1 buah Rp. 6.350.000,00,- Rp. 6.350.000,00,-
Modem Huawei 1 buah Rp. 350.000,00,- Rp. 350.000,00,-
Pulsa Modem 4GB x 5 Bulan Rp. 45.000,00,- Rp. 225.000.00,-
Rp. 6.925.000,00,-
2 Perjalanan
- Ongkos transportasi Kunciran Indah - STMIK Raharja 116 Trip Rp. 10.000,00,- Rp. 1.160.000,00,-
Rp. 1.160.000,00,-
3 Biaya Lain-lain
- Print Rp. 100.000,00,-
- Photocopy Rp. 50.000,00,-
- Laporan Penyelesaian Tugas 2 Hardcover Rp. 25.000,00,- Rp. 50.000,00,-
Rp. 200.000,00,-
Jumlah Biaya Rp. 8.285.000,00,-


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Sebelumnya Sistem Informasi training pengajar belum optimal dalam mendukung kegiatan training pengajar di Perguruan Tinggi Raharja. Tidak tersedia konten-konten dan informasi mengenai training pengajar yang berjalan. Setelah dilakukan pengembangan, kini Sistem informasi training pengajar telah optimal dalam mendukung kegiatan training pengajar di Perguruan Tinggi Raharja.

Sebelumnya pada Sistem informasi training pengajar tidak terdapat halaman registrasi online. Setelah dilakukan pengembangan, pada pada Sistem informasi training pengajar terdapat halaman registrasi online. Dengan adanya halaman registrasi online ini maka mengurangi penggunaan kertas (paperless).

Site iMe dapat digunakan dalam pembuatan Sistem informasi training pengajar di Perguruan Tinggi Raharja.

 

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Belum adanya penelitian yang membahas perihal Sistem Informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja. Hal ini telah dibuktikan oleh penulis dengan menyertakan 9 (sembilan) literature review pada Bab II. Dan hasilnya adalah dari 9 (sembilan) literature review tersebut tidak ada satupun penelitian yang membahas mengenai Sistem Informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja. Dengan demikian, penulis tidak membuat ulang.

 

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dengan mengimplementasikan Sistem Informasi training pengajar berbasis site iMe, tentunya sangat efektif dalam mendukung kegiatan training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja.

Berbagai metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan bukti upaya yang dilakukan untuk kesempurnaan sistem yang diciptakan dan diimplementasikan. Sehingga sistem dapat berjalan dengan baik dan berguna bagi orang banyak.

 

Saran

Berikut ini adalah saran yang penulis sampaikan untuk pengembangan sistem agar menjadi lebih baik :

1. Tingkatkan sosialisasi mengenai training pengajar agar semakin banyak pengajar di Perguruan Tinggi Raharja yang mengikuti training pengajar ini.

2. Terdapat page "Waiting List" untuk para participant training yang tidak lulus pada training sebelumnya.

3. Terdapat page yang berisi seluruh data participant training.

4. Pada sistem iMe perlu dikembangkan agar login SSO (Single Sign On) dengan menggunakan akun email Rinfo.

5. Aktivitas di iMe sangat tinggi. Ini dapat dimanfaatkan untuk membuat template iMe yang terdapat link website resmi Perguruan Tinggi Raharja (www.raharja.ac.id) agar setiap ada pembuatan site iMe baru, site iMe tersebut sudah terdapat link website Perguruan Tinggi Raharja. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ranking website resmi Perguruan Tinggi Raharja

 

Kesan

Selama melakukan penelitian yang hasilnya ditulis pada laporan Skripsi ini, banyak pengalaman-pengalaman yang telah penulis dapatkan. Suka dan duka tentu dirasakan selama melakukan penelitian ini. Itu semua berhasil dilalui berkat perjuangan dan do'a yang terus dilakukan penulis.

Penulis memiliki motto hidup "Always do the best and positive thinking". Kalimat tersebut bukan sekedar kalimat bagi penulis, melainkan sebuah kalimat yang menjadi energi besar bagi penulis dalam melakukan dan menyelesaikan penelitian ini. Dengan selalu memberikan yang terbaik dan berpikir positif serta do'a kepada Tuhan Yang Maha Esa tentunya, penulis yakin segala hal yang dilakukan tidak akan pernah sia-sia.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Rahardja, Untung. 2011. iLearning an Effective Learning Method for Higher Education.
  2. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.
  3. 3,0 3,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
  4. Moekijati. 2011. Sistem Informasi. Prasojo.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.
  6. Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Andi Offset : Yogyakarta.
  7. Hidayat, Deddy. 2010. Definisi Sistem. Jurnal Cyber Raharja : Tangerang.
  8. 8,0 8,1 8,2 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.
  9. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Edisi III, Andi Offset : Yogyakarta.
  10. 10,0 10,1 10,2 M. Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Pustaka Belajar : Yogyakarta.
  11. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara : Jakarta.
  12. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta.
  13. 13,0 13,1 Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Informatika. Bandung.
  14. Darma, Jarot S, dan Shenia Ananda. 2001. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta: Mediaki.
  15. Sibero, F.X Alexander. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta: MediaKom.
  16. 16,0 16,1 16,2 Wikipedia. 2013. Pengertian Internet. (Tanggal Akses 10 Juni 2014) [1]
  17. 17,0 17,1 IT Roadmap. 2013. Ten Pillar IT. (Tanggal Akses 20 November 2013) [2]
  18. Pressman, Roger S. 2005. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi. Yogyakarta: Andi.
  19. 19,0 19,1 Soetam, Rizky. 2011. Konsep Dasar Perangkat Lunak. Jakarta: PT. PrestasiPustaka Raya.
  20. Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
  21. 21,0 21,1 Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
  22. Colin Beard, Jhon P.Wilson, Richrad McCarter. Towards a Theory iLearning: Expential iLearning. Sheffiled Halla University.
  23. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Universitas Pendidikan Ganesha.
  24. Rano Kurniawan, Henderi, dan Fitria Nursetianingsih. 2012. Penggunaan iPad Mendukung Pembelajaran Pada Mahasiswa iLearning. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
  25. Untung Rahardja, Ary Budi Warsito, dan Dini Nurul Suvianti. 2012. Penerapan Aplikasi iDINI Sebagai Media Penyimpanan Materi Perkuliahan iLearning Pada Perguruan Tinggi. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
  26. Dewi Immaniar Desrianti, Untung Rahardja, dan Reni Mulyani. 2012. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
  27. Maimunah, Lusyani Suryana, dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
  28. Muhamad Yusup, Sri Rahayu, dan Desi Ermita. 2012. Desain Forum Diskusi Mahasiswa Sebagai Media Pembelajaran iLearning Pada Perguruan Tinggi. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
  29. Untung Rahardja, Muhamad Yusup, dan Eva Rosyifa. 2012. Optimalisasi Key Performance Indicators (KPI) Melalui Pendekatan Balance Scorecard Upaya Mengimplementasikan Performance Management System (PMS)Pada Perguruan Tinggi. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
  30. Henderi, Ary Budi Warsito, dan Ahmad Sidik. 2010. Digital Library Modelling : Supporting For Knowledge Management. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Form Validasi Skripsi
A.4. KSTF (Kartu Studi Tetap Final)
A.5. Daftar Nilai
A.6. Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I)
A.7. Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing II)
A.8. Form Seminar Proposal Skripsi
A.9. Form Final Presentasi Skripsi
A.10. Form Pendaftaran Sidang Skripsi
A.11. Form Validasi Sidang Akademik
A.16. Kwitansi Pembayaran Wisuda

   

Lampiran B

B.1. Bukti Uraian Pekerjaan
B.2. Rencana Pertemuan Dengan Stakeholder
B.4. Bukti Wawancara
B.5. Surat Keterangan Implementasi Program
B.6. Form Co-Teacher

   

Lampiran C